Signifikansi Pengobatan Puasa Pada Pecandu Napza Di Pondok Pesantren Istighfar Tombo Ati Semarang
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
SIGNIFIKANSI PENGOBATAN PUASA PADA PECANDU NAPZA DI PONDOK PESANTREN ISTIGHFAR TOMBO ATI SEMARANG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Dalam Ilmu Ushuluddin dan Humaniora Jurusan Tasawuf dan Psikoterapi Oleh: UMI ULFA NIM: 1404046002 FAKULTAS USHULUDDIN DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2019 i ii iii iv v MOTTO ُص ْو ُم ْوا تَ ِص ُّح ْوا “Puasalah niscaya kamu akan sehat”. vi TRANSLITERASI ARAB-LATIN Penulisan ejaan Arab dalam Skripsi ini berpedoman pada keputusan Menteri Agama dan Menteri Departemen Pendidikan Republik Indonesia Nomor: 158 Tahun 1987 dan 0543b/U/1987. Transliterasi dimaksudkan sebagai pengalih huruf dari abjad yang satu ke abjad yang lain. Transliterasi Arab-Latin ialah penyalinan huruf-huruf Arab dengan huruf-huruf Latin beserta perangkatnya. Tentang pedoman Transliterasi Arab-Latin, dengan beberapa modifikasi sebagai berikut: 1. Konsonan Fonem konsonan bahasa Arab yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf, dalam transliterasi ini sebagian dilambangkan dengan huruf dan sebagian dilambangkan dengan tanda, dan sebagian lain lagi dengan huruf dan tanda sekaligus. Di bawah ini daftar huruf Arab itu dan Transliterasinya dengan huruf Latin. Huruf Nama Huruf Latin Nama Arab alif tidak tidak dilambangkan ا dilambnagkan ba B Be ب ta T Te ت (sa ṡ es (dengan titik di atas ث vii jim J Je ج ha ḥ ha (dengan titik di ح bawah) kha Kh ka dan ha خ dal D De د (zal Ż zet (dengan titik di atas ذ ra R Er ر zai Z Zet ز sin S Es س syin Sy es dan ye ش sad ṣ es (dengan titik di ص bawah) dad ḍ de (dengan titik di ض bawah) ta ṭ te (dengan titik di ط bawah) za ẓ zet (dengan titik di ظ bawah) viii (ain ´ koma terbalik (di atas´ ع gain G Ge غ fa F Ef ف qaf Q Ki ق kaf K Ka ك lam L El ل mim M Em م nun N En ن wau W We و ha H Ha ه hamzah ´ Apostrof ء ya Y Ye ي 2. Vokal Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong. a. Vokal tunggal Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat, transliterasinya sebagai berikut: ix Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama Fathah A a َ Kasrah I i َ Dhammah U u َ b. Vokal rangkap Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan huruf, yaitu: Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama fathah dan Ai a dan i َ ي ya fathah dan Au a dan u َ و wau 3. Maddah Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan huruf, transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu: Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama fathah dan Ā a dan i َ x alif ﺃ fathah dan Ī a dan u ي wau َ dhammah Ū u dan garis َ dan wau di atas و 4. Ta Marbutah Transliterasi untuk ta marbutah ada dua: a. Ta marbutah hidup Ta marbutah yang hidup atau mendapat harakat fathah, kasrah dan dhammah, transliterasinya adalah /t/ rauḍatu روضة :Contoh b. Ta marbutah mati Ta marbutah yang mati atau mendapat harakat sukun, transliterasinya adalah /h/ rauḍah روضة :Contoh c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta marbutah diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al serta bacaan kedua kata itu terpisah maka ta marbutah itu ditransliterasikan dengan ha (h) rauḍah al-aṭfāl روضة اﻷطفال :Contoh 5. Syaddah (tasydid) Syaddah atau tasydid yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan sebuah tanda, tanda syaddah atau tanda tasydid, dalam transliterasi ini tanda syaddah tersebut dilambangkan xi dengan huruf, yaitu huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah itu. rabbanā : ربّىا :Contoh nazzala : و ّسل 6. Kata Sandang Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan namun dalam transliterasi ini kata sandang dibedakan atas ال huruf kata sandang yang diikuti huruf syamsiah dan kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariah. a. Kata sandang diikuti huruf syamsiah Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah ditransliterasikan sesuai denagn bunyinya, yaitu huruf /l/ diganti dengan huruf yang sama dengan huruf yang langsung mengikuti kata sandang itu. ’asy-syifā : الشفاء :Contoh ar-rajulu : ال ّرجل b. Kata sandang qamariyah Kata sandang yang diikuti huruf qamariah ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai pula dengan bunyinya. Baik diikuti oleh huruf syamsiah maupun huruf qamariah, kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan dihubungkan dengan kata sandang. al-qalamu : القلم :Contoh al-jalālu : الجﻻل xii 7. Hamzah Dinyatakan di depan bahwa hamzah ditransliterasikan dengan apostrof, namun itu hanya berlaku bagi hamzah yang terletak di tengah dan di akhir kata. Bila hamzah terletak di awal kata, ia tidak dilambangkan, karena dalam tulisan Arab berupa alif. ’an-nau : الىّىء :Contoh inna : ا ّن 8. Penelitian Kata Pada dasarnya setiap kata, baik fi’il, isim maupun huruf, ditulis terpisah hanya kata-kata tertentu yang penelitiannya dengan huruf Arab sudah lazimnya dirangkaikan dengan kata lain. Karena ada huruf atau harakat yang dihilanhkan, maka dalam transliterasi ini penelitian kata tersebut dirangkaikan juga dengan kata lain yang mengikutinya. Contoh: manistaṭāʻa ilaihi sabila : مىاستطاع إليً سبيﻻ wa innallāhā lahuwa khairurrāziqīn : و ا ّن هللا لهى خير الرازقيه 9. Huruf Kapital Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf capital tidak dikenal, dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan huruf kapital seperti apa yang berlaku dalam EYD, diantaranya: huruf kapital digunakan untuk menuliskan huruf awal namun diri dan permulaan kalimat. Bila nama diri itu didahului oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya. xiii Contoh: wa mā Muḥammadun illā rasūl : و ما مح ّم د اﻻ رسىل wa laqad ra ʻāhu bi al-ufuq al-mubīn : و لقد راي باﻻفق المبيه Penggunaan huruf kapital untuk Allah hanya berlaku bila dalam tulisan Arabnya memang lengkap demikian dan kalau penelitian itu disatukan dengan kata lain, sehingga ada huruf atau harakat yang dihilangkan, huruf capital tidak dipergunakan. Contoh: Nasrun minallāhi wa fathun qarīb : وصر مه ّهللا و فتح قريب Lillāhi al-amru jamī’an : هلل اﻷمر جميعا Lillāhil amru jamī’an 10. Tajwid Bagi mereka yang menginginkan kefasihan dalam bacaan, pedoman transliterasi ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan ilmu tajwid. Karena itu, peresmian pedoman transliterasi Arab Latin (Versi Internasional) ini perlu disertai dengan pedoman tajwid. xiv UCAPAN TERIMAKASIH Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Alah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “ SIGNIFIKANSI PENGOBATAN PUASA PADA PECANDU NAPZA DI PONDOK PESANTREN ISTIGHFAR TOMBO ATI SEMARANG TAHUN 2018” Shalawat dan salam semoga tetap terceruh limpahan ke pangkuan Nabi Muhammad Saw, yang telah membimbing umatnya menuju jalan yang benar beserta sahabat-sahabat, keluarga dan para pengikut beliau hingga akhir zaman. Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti mengalami kesulitan. Akan tetapi berkat adanya bantu, bimbingan, motivasi dan masukan dari banyak pihak dan mempermudah dan memperlancar penyelesaian skripsi ini untuk selanjutnya di ujikan pada sidang munaqasyah. Sehubungan dengan itu, peneliti mengucapkan penghargaan dan terimakasih sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Prof. Dr. H. Muhibbin, M.Ag., selaku Rektor UIN Walisongo Semarang. 2. Bapak Dr. H. M. Mukhsin Jamil, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ushuludin dan Humaniora UIN Walisongo Semarang. 3. Bapak Prof. Dr. H. Amin Syukur, M.A., dan Bapak Dr. H. Sulaiman, M.Ag., selaku Dosen pembimbing I dan Dosen pembimbing II yang xv dengan teliti, tekun, dan sabar membimbing penyusunan skripsi ini hingga selesai. 4. Bapak Prof. Dr. H. Amin Syukur, M.A., selaku Dosen Wali yang telah membantu memberi nasehat dan arahan kepada peneliti dalam menempuh studi di UIN Walisongo Semarang. 5. Bapak Dr. Sulaiman M.Ag., selaku Ketua Jurusan Tasawuf dan Psikoterapi dan Ibu Fitriyati, S.Psi, M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Tasawuf dan Psikoterapi Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Walisongo Semarang. 6. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Walisongo Semarang yang telah mendidik, membimbing, sekaligus mengajar peneliti selama menempuh studi pada program S1 jurusan Tasawuf dan Psikoterapi. 7. Bapak / Ibu Pimpinan Perpustakaan Fakultas Ushuluddin dan UIN Walisongo Semarang yang telah memberikan ijin dan layanan kepustakaan yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini. 8. Segenap keluarga besar Kyai Tombo Ati (Gus Tanto), Pengurus, dan santri khususnya jamaah Majelis di Pondok Pesantren Istighfar Tombo Ati Semarang yang sudah memberikan pengarahan dan memberikan waktu serta izin dalam penelitian di Pondok tersebut serta memberikan dukungan semangat untuk lulus. 9. Kepada orangtua Bapak Ainur Rofiq, Ibu Jatemi, kakak Agus Salim, kakak Andika Maulana, adik Ahmad Masykur, Bunda Lestari dan kakak Reiza Ayu Marwah yang senantiasa memberika kasih sayang dang dukungan, motivasi, dan do’a kepeda peneliti untuk mewujudkan xvi banyak harapan cita-cita dan tak lupa teruntuk Almrh. Datok H. Nahrowi semoga khusnul khotimah tenang di alam barzah. 10. Kepada rekan-rekan HMJ TP yang telah memberikan kesempatan dan pentingnya berorganisasi. Serta sudah menambah ilmu dan membagikan pengalaman. 11. Sahabat dan teman-teman seperjuangan di Fakultas Ushuludin dan Humaniora Walisongo Semarang angkatan 2014 Jurusan Tasawuf dan Psikoterapi khususnya TP-H, teman-teman Tim KKN UIN Walisongo Semarang Posko 33, Teman-teman Kos Pak Kasmad khususnya Septi, Ilma dan Dwi, ibu-ibu perumahan Pratama Green Residence, serta serta tak lupa semua teman-temanku seperjuangan di tanah rantau Semarang yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu namanya. Kebersamaan dengan kalian selalu memberikan inspirasi dan motivasi, juga telah mengajarkanku arti kebahagiaan, kekompakan, kebersamaan dan saling toleran dalam kekeluargaan satu perantauan. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang terbaik kepada mereka yang memberi bantuan banyak dalam proses penelitian dan skripsi ini. Dan semoga pembahasanya bermanfaat bagi segenap pembaca. Amin. Semarang, 26 Oktober 2018 xvii ABSTRAK Penelitian ini di latar belakangi oleh adanya berbagai macam terapi yang berbasic tasawuf seperti żikir, ṣalat yang dijadikan terapi pada NAPZA.