Peran Teungku Muhammad Daud Beureueh Dalam Pemberontakan Di Aceh 1953-1962
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
PERAN TEUNGKU MUHAMMAD DAUD BEUREUEH DALAM PEMBERONTAKAN DI ACEH 1953-1962 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora (S. Hum.) Disusun Oleh: Muhammad Illham NIM: 1111022000012 K O N S E N T R A S I A S I A T E N G G A R A JURUSAN SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2016 M ABSTRAK Muhammad Illham Peran Teungku Muhammad Daud Beureueh Dalam Pemberontakan di Aceh 1953-1962. Masa awal kemerdekaan di Aceh tahun 1953-1962 menjadi awal meletusnya peristiwa berdarah yang dipimpin oleh Teungku Muhammad Daud Beureueh dalam menegakkan Syariat Islam di Aceh. Perjuangan yang dianggap suatu pemberontakan timbul akibat kekecewaan rakyat Aceh terhadap Pemerintah Pusat akibat dari janji-janji semu yang di ucapkan oleh Soekarno yang menjabat Presiden saat itu tidak kunjung terwujud. Rakyat Aceh yang sebelumnya berjuang mempertahankan kedaulatan RI dengan seluruh jiwa raganya, sangat geram karena salah satu keinginan untuk mendirikan negara yang berlandaskan Syariat Islam tidak kunjung tercapai, dan berujung pada pemberontakan rakyat Aceh dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pasca kemerdekaan, konflik terjadi antar kedua belah pihak yaitu pemerintah pusat dan rakyat aceh dibawah pimpinan Daud Beureueh bertikai mempertahankan ideologinya untuk dijadikan sebuah landasan suatu negara. Sesuatu hal yang sangat menarik, dan dalam kajian ini penulis ingin mengetahui bagaimana latar belakang pemberontakan serta usaha dan upaya yang dilakukan pihak Daud Beureueh dalam memperjuangkan dan mempertahankan ideologi Islam yang menjadi cita-cita rakyat Aceh. i KATA PENGANTAR Alhamdulilahi robbi al‟alamin, segala puja dan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini sebagaimana mestinya. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada muara ilham, lautan ilmu, yang tidak pernah larut yakni keharibaan baginda nabi Muhammad SAW, serta keluarga, para sahabat-sahabatnya dan seluruh pengikutnya. Skripsi yang berjudul “Peran Teungku Muhammad Daud Beureueh dalam Pemberontakan Di Aceh 1953-1962” ditulis dalam rangka menyelesaikan studi Strata satu (S1) pada Fakultas Adab dan Humaniora, Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Alhamdulillah telah diselesaikan, hal ini tidak semata-mata berhasil dengan tenaga dan upaya sendiri, namun banyak pihak yang telah berpartisipasi membantu dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini baik yang bersifat moril maupun materil, baik dalam sumber- sumber kajian atau pun sharing pendapat. Karena itu penulis mengucapkan terima kasih atas kerjasama, dorongan, dan bantuannya. Ucapan terima kasih tersebut penulis sampaikan kepada: 1. Prof. Dr. Sukron Kamil, M.A., selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Yang telah memberikan persetujuan atas persyaratan untuk memenuhi siding skripsi. 2. Bapak H. Nurhasan, M.A., selaku Ketua Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam dan Mrs. Shalikatus Sa‟diyah, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Yang telah banyak membantu dalam memproses berjalannya pembuatan skripsi ini. ii 3. Drs. H. Azhar Saleh, M.A., selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk membantu, dan membimbing dalam proses menyelesaikan skripsi ini. 4. Ibu Hj. Tati Hartimah, M.A., selaku Dosen Penasehat Akademik yang selalu memotivasi diri saya dalam meningkatkan kemampuan bekerja keras dalam menyelesaikan skripsi. 5. Bapak/ Ibu seluruh dosen Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam yang memberikan sumbangsih ilmu dan pengalamannya. 6. Seluruh staff dan pegawai Perpustakaan Adab dan Humaniora, Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Perpustakaan Universitas Indonesia, dan Arsip Nasional Republik Indonesia, yang telah menjembatani penulis dengan sumber-sumber primer dan sekunder terkait penelitian ini. 7. Kedua orangtuaku tersayang, papa Muchdi dan mama Nunung, dan keluarga di rumah yang telah memberikan perhatian dan curahan kasih sayangnya yang luar biasa. 8. Eki Renata Anggraini (cicak) yang selalu menemani dan memberikan suntikan semangat serta doa yang tulus sehingga penulis selalu dapat termotivasi dan dapat menyelesaikan penelitian ini. 9. Sahabat-sahabatku Paisyal, Ghanis, dan Eko (coker), yang selalu menemani dalam memberikan inspirasi kepada saya. 10. Seluruh kawan-kawan di Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam, Mitra Zalman (Ucok) yang telah “memperkenalkan” saya dengan sosok Daud iii Beureueh. Kepada Egi Zulhansah, Muliadin Iwan, Taki, Humaedi dan kawan seperjuangan SKI 2011 lainnya yang selalu memberikan dukungannya kepada penulis. Akhirnya, hanya kepada Allah jualah penulis menyerahkan segalanya, semoga amal kebaikan yang telah mereka berikan akan mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. Amin ya Robbal „alamin. Ciputat, 16 Mei 2016 Penulis iv DAFTAR ISI ABSTRAK………………………………………………………………………...i KATA PENGANTAR.…………………………………………………….……..ii DAFTAR ISI…………………...……………………………………….………...v DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………vii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………………………………….………………..1 B. Permasalahan…………………………….………………………………...7 1. Identifikasi Masalah…………………………………………………...7 2. Pembatasan Masalah………………………………………………..…7 3. Perumusan Masalah…………………………………………………...8 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian……………………………………………8 D. Kerangka Teori…………………………………….………………………9 E. Metode Penelitian………………………….……………………………..11 F. Tinjauan pustaka…………………………………………………………13 G. Sistematika penulisan…………………………………………………….15 BAB II Biografi Tgk. M. Daud Beureueh A. Lingkungan Keluarga…………………………………………………….16 B. Riwayat Pendidikan……………………………………………………...18 C. Karya-karyanya…………………………………………………………..23 BAB III Kiprah Tgk. M. Daud Beureueh dalam Pemberontakan di Aceh A. Pembentukan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia di Aceh………...…..25 B. Kedudukan dan Sikap Tgk. M. Daud Beureueh Dalam Pemberontakan di Aceh…………………………………………………………………...…30 v C. Respon Rakyat Aceh Terhadap Pemberontakan Tgk. M. Daud Beureueh di Aceh……………………………………………………………………...41 BAB IV Pemberontakan dalam Perjuangan Menegakkan Syariat Islam di Aceh A. Usaha-usaha Menegakkan Syariat Islam di Aceh………………………..47 B. Respon Pemerintah Terhadap Pemberontakan Tgk. M. Daud Beureueh...54 C. Upaya penyelesaian Akhir Pemberontakan Tgk. M. Daud Beureueh...…67 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan………………………………………………………………78 B. Saran-saran……...………………………………………………………..80 DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................82 LAMPIRAN-LAMPIRAN……………………………………………………..86 vi DAFTAR LAMPIRAN 1. Lampiran I Gambar Tokoh Muhammad Daud Beureueh…………….86 2. Lampiran II Gambar Keadaan Aceh…………………………………..87 3. Lampiran III Peta wilayah uleebalang tahun1930-an…………………..88 4. Lampiran IV Gambar Muhammad Daud Beureueh dan Ulama Aceh….89 5. Lampiran V Gambar Pidato yang dilakukan oleh Muhammad Daud dalam Rapat Dewan Pertahanan Daerah…………………90 6. Lampiran VI Gambar Staf Gubernur Militer Aceh, Langkat dan Tanah Karo……………………………………………………....91 7. Lampiran VII Surat selebaran sisa-sisa feodal…………………………..92 8. Lampiran VIII Missi Hardi 1959…………………………………………93 9. Lampiran IX Surat Tgk. M. Daud Beureueh Kepada Soekarno………..95 10. Lampiran X MAKLUMAT No. GM-14-M…………………...……….96 11. Lampiran XI Surat Anakanda Kepada Ayahanda Daud Beureueh……..97 vii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aceh sebuah kesultanan muslim di Sumatera, Islam secara khas menunjukan nuansa esoterisme pemikiran Ibn ‟Arabi.1 Fenomena Aceh yang berawal dari sebuah kerajaan berdaulat hingga menjadi salah satu bagian dari Indonesia senantiasa berada dalam situasi kritis yang berkesinambungan. Berbagai krisis muncul seperti krisis politik yaitu pertikaian pendapat dan pandangan di antara pemerintah pusat dan Aceh yang berkisar pada permasalahan kekecewaan, penindasan, dan ketidaktulusan pusat dalam menjalankan sistem pemerintahan di Aceh.2 Sejak indonesia merdeka pada tahun 1945, Aceh telah bergelimang dalam berbagai konflik diantarnya persoalan perang saudara seperti perang Cumbok tahun 1946-1947 yang terjadi antara kaum Uleebalang dengan kaum ulama yang bergabung dalam Persatuan Ulama Seluruh Aceh (PUSA).3 Jika dilihat dari berbagai persoalan yang terjadi, untuk kasus di Aceh penulis berpendapat ini merupakan suatu perjuangan yang terjadi dibawah pimpinan Daud Beureueh, karena pada saat itu melalui PUSA Daud Beureueh menginginkan proklamasi dimaknai secara nyata di Aceh. Dimana tujuan perjuangan Daud Beureueh adalah menegakan syariat Islam di tanah rencong dan menanamkan sikap anti penjajahan.4 Perjuangan rakyat Aceh tidak berhenti begitu saja, pasca kemerdekaan Republik Indonesia Belanda melakukan agresi bersenjata untuk kembali 1Harun Nasution dkk., Ensiklopedi Islam Indonesia, (Jakarta, Djambatan, 1992), hal.52- 57. 2Abdulah Sani Usman, Krisis Legitimasi Politik dalam Sejarah pemerintahan di Aceh, (Jakarta, Badan Litbang dan diklat kementrian Agama RI, 2010), hal.1. 3Persatuan ulama seluruh Aceh PUSA terbentuk pada tahun 1939. Didirikan oleh Tgk. M. Daud Beureueh yang bertujuan untuk menghapuskan eksistensi hulu balang dan berfungsi untuk mengatur tonggak pemerintahan di Aceh dengan berlandaskan syariat Islam. Lihat M.Nur El Ibrahimy, Tgk. M. Daud Beureueh Peranannya dalam Pergolakan di Aceh, (Jakarta, Gunung Agung, 1982), hal.72-77. 4Perlu untuk diketahui bahwa tidak semua kaum Uleebalang