Dimensi Tasawuf Dalam Ke-Es-Ha-An
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Dr. H. Sutoyo, M.Ag Dimensi Tasawuf Dalam Ke-Es-Ha-An Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Editor: Mukhibat Syaufa Perpustakaan Nasional RI. Data Katalog dalam Terbitan KDT Dimensi Tasawuf Dalam Ke-Es-Ha-An Persaudaraan + hlm; 15,5 Setia x Hati23 cm Terate (PSHT) ISBN iv 146 978-623-6540-08-4 CetakanJudul Pertama, September 2020 Dimensi Tasawuf Dalam Ke-Es-Ha-An Penulis: Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) CopyrightDr.H. © 20 Sutoyo, M.Ag Hak cipta dilindungi undang-undang All rights reserved20 Editor: Penata Isi:Mukhibat Syaufa Tim Kreatif Publica Institute Desain sampul: Tim Kreatif Publica Institute Diterbitkan oleh: Publica Institute Jakarta, Anggota IKAPI Jakarta JL. S. Citandui No. 977 Semper Barat Jakarta Utara Jl. Wisma Mas Blok C1 No. 12 Pondok Cabe, Sawangan, Kota Depok, Telephon: 0815 | email: [email protected] 78626131 Kata Pengantar Bismillahirrohmanirrohim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan buku ini. Tanpa pertolongan- Nya tentunya penulis tidak akan sanggup untuk menyelesaikan penulisan buku ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad Saw yang kita nantikan syafa’atnya di akhirat. Buku yang berjudul “Dimensi Tasawuf dalam Ke-Es-Ha-An Persaudaraan Setia Hati Terate Pusat Madiun Jawa Timur” yang ada dihadapan bapak/ibu/saudara yang budiman ini merupakan hasil penelitian yang panjang dan memakan energi yang luar biasa mengingat PSHT merupakan organisasi pencak silat yang tergabung dan salah satu yang turut mendirikan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) pada tanggal 18 Mei 1948. Saat ini PSHT diikuti puluhan juta anggota, memiliki cabang di berbagai kabupaten/ kota di Indonesia, beberapa komisariat di perguruan tinggi dan 10 komisariat luar negeri yakni Malaysia, Belanda, Rusia, Timor Leste, Korea Selatan, Jepang, Belgia, dan Perancis. Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah mendukung serta membantu kami selama Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) iii proses penyelesaian penulisan buku ini. Penulis juga berharap semoga buku ini dapat memberikan manfaat bagi setiap pembaca Selain itu kami juga sadar bahwa buku ini ini dapat ditemukan banyak sekali kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis benar-benar menanti kritik dan saran untuk kemudian dapat kami revisi dan kami tulis di masa yang selanjutnya, sebab sekali kali lagi kami menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa disertai saran yang konstruktif Madiun, Juli 2020 Penulis, Dr. H. Sutoyo, M.Ag. iv Dimensi Tasawuf Dalam Ke-Es-Ha-An Daftar Isi Kata Pengantar ...................................................................................... iii Daftar Isi ..................................................................................................v Bab I Pendahuluan ........................................................................xi A. Latar Belakang Masalah ................................................xi B. Murid Ki Ngabei Soeryodiwiryo ...............................xii C. Pencak Silat Sebagai Metode Da’wah .......................... 5 D. Sistematika Pembahasan ................................................ 7 Bab II Selayang Pandang Tentang Tasawuf ............................. 9 A. Eksistensi Tasawuf dalam Islam ................................... 9 B. Pengertian tasawuf ........................................................ 13 C. Perkembangan Tasawuf .............................................. 16 D. Dasar dan Sumber Ajaran Tasawuf ........................... 24 E. Masuknya Tasawuf di Indonesia ................................ 32 F. Faham dan Ajaran Tasawuf. ........................................ 34 Bab III Tradisi Kejawen ................................................................. 49 A. Masyarakat Jawa Dan Asal Usulnya .......................... 49 B. Ciri Khas Masyarakat Jawa .......................................... 51 C. Spiritual Dan Ritual Kejawen ...................................... 51 D. Kebudayaan Jawa .......................................................... 52 Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) v Bab IV Persaudaraan Setia Hati Madiun .................................... 55 A. Sejarah Kabupaten Madiun ......................................... 55 B. Sejarah Kota Madiun .................................................... 56 C..Profil.Persaudaraan.Setia.Hati.Madiun ..................... 60 Bab V Profil Persaudaraan Setia Hati Terate Madiun ............ 71 A. Sejarah Berdirinya Persaudaraan Setia Hati Terate . 71 B. Sejarah Pendiri Persaudaraan Setia Hati Terate Madiun ............................................................................ 73 C. Pendidikan “Persaudaraan Setia Hati Terate” Madiun ............................................................................ 73 D. Ajaran “Persaudaraan Setia Hati Terate” Madiun ... 75 Bab VI Persaudaraan Setia Hati Terate Madiun di Bawah Kepemimpinan R. Imam Kusupangat dan H. Tarmaji Budi Harsono, SE. ......................................... 93 A. Persaudaraan Setia Hati Terate Kepemimpinan R. Imam Supangat. ............................................................. 93 B. Persaudaraan Setia Hati Terate Di Bawah Kepemimpinan H. Tarmaji Budi Harsono, SE ........ 100 Bab VII Pembahasan tentang Persaudaraan Setia Hati Terate Madiun .................................................................. 105 A. Asal Usul Ajaran Persaudaraan Setia Hati Terate Madiun. ......................................................................... 105 B. Proses Integrasi Ajaran Tasawuf Dalam Tradisi Kejawen Persaudaraan Setia Hati Terate Madiun. 119 C. Pola Integrasi Ajaran Tasawuf ke dalam Ajaran Persaudaraan Setia Hati Terate Madiun. ................ 123 Bab VIII Kesimpulan ....................................................................... 131 Daftar Pustaka ..................................................................................... 133 vi Dimensi Tasawuf Dalam Ke-Es-Ha-An Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah Eksistensi perguruan pencak silat di masyarakat telah menjamur di berbagai daerah, diminati oleh banyak kalangan baik pemuda, orang tua, laki-laki, perempuan dan juga anak- anak. Mereka bergabung dengan perguruan pencak silat dengan alasan beragam, mulai dari kesehatan, ingin menjadi atlet, ingin menjadi pendekar dan ada yang ingin mendalami doktrin ajaran batiniyah-nya. Dari sekian banyak aliran pencak silat di masyarakat terdapat aliran pencak silat yang bernama Persaudaraan Setia Hati (PSH) yang berdiri pada tahun 1903. Persaudaraan ini didirikan oleh Ki Ngabei Suryodiwiryo dengan nama kecilnya Masdan, berpusat di Madiun. Ki Ngabei Suryodiwiryo lahir pada hari Sabtu Pahing putra dari Ki Ngabei Suromiharjo keturunan Bupati Gresik. Ki Ngabei Suryodiwiryo mengembara di berbagai daerah untuk menuntut ilmu dan pernah belajar ngaji di Jombang.1 Dari pengembaraannya dalam menuntut ilmu termasuk ilmu pencak silat, pada akhirnya tahun 1903 menetap 1 Djimat Hendro Suwarno, Pusaka Pencak Silat Dalam Tiga Zaman. 13 Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) vii di Madiun dan mendirikan perguruan pencak silat dinamakan Persaudaraan Setia Hati. Banyak pelajaran hal yang menarik dan perlu dikaji lebih mendalam dalam diri Persaudaraan Setia Hati, karena pelajaran dalam.Persaudaraan.Setia.Hati.diajarkan.pelajaran.fisik.seperti. jurus hingga pelajaran batiniyah dengan latihan jiwa. Dengan latihan lahir dan batin menelorkan pengikut menjadi pendekar dan ahli dalam berbagai bidang dengan karakter yang beragam. Ada yang menjadi atlet dengan berkepribadian agung seperti seorang.‘Abid.dan.Shufi.sebagai.teladan.di.masyarakat dengan. pola hidup sederhana dan menjadi tokoh sentral sebagai tumpuan dan tempat bertanya. Tujuan pokok didirikannya Persaudaraan Setia Hati adalah mengolah raga dan batin untuk mencapai keluhuran budi guna untuk mendapatkan kesempurnaan hidup, kebahagiaan, kesejahteraan lahir dan batin di dunia dan akhirat.2 Warga Persaudaraan Setia Hati harus mempunyai prinsip menjauhi sifat adigang adigung adiguno (menjauhi sifat sombong). Warga Persaudaraan Setia Hati menjujung tinggi nilai-nilai persaudaraan kekal abadi yaitu suatu jalinan persaudaraan dengan rasa saling sayang menyayangi, saling hormat menghormati dan saling bertanggung jawab. Dalam memberikan pendidikan kepada siswanya Persaudaraan Setia Hati secara bertahap dan menggunakan tingkatan, sehingga terdapat pendekar tingkat satu, pendekar tingkat dua dan pendekar tingkat tiga. Anggota Setia Hati semakin tahun semakin berkembang dan setiap bulan Muharram ratusan ribu disahkan menjadi warganya, bahkan warga Persaudaraan Setia Hati diminati oleh banyak orang. B. Murid Ki Ngabei Soeryodiwiryo Murid Ki Ngabei Soeryodiwiryo pendiri Persaudaraan Setia Hati sangat banyak yang menguasai ilmu Setia Hati, sehingga setelah beliau wafat diantara murid-murid beliau mendirikan perguruan pencak silat sendiri-sendiri. Walaupun para murid 2 Djimat Hendro Soewarno, Pusaka Pencak Silat dalam Tiga Zaman. 24. viii Dimensi Tasawuf Dalam Ke-Es-Ha-An beliau mendirikan perguruan pencak silat sendiri-sendiri, namun tidak meninggalkan nama dasar yaitu Setia Hati. Murid beliau yang mendirikan pencak silat adalah: 1. Ki Hadjar Hardjo Oetomo, mendirikan perguruan pencak silat diberi nama Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) berpusat di Madiun. Setelah wafat digantikan oleh muridnya Sutomo Mangku Joyo, RM Imam Kusupangat, setelah Imam Kusupangat wafat diganti muridnya H.Tarmaji Budi Harsono sampai sekarang dan berkembang