1

STRATEGI KOMUNIKASI PROF. QURAISH SHIHAB DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN AJARAN (Studi Tentang Buku Islam yang Saya Anut, Dasar- dasar Ajaran Islam)

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Disusun Oleh: Farah Fitriana NIM: 11150510000102

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 M/ 1440 H

STRATEGI KOMUNIKASI PROF. QURAISH SHIHAB DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN AJARAN ISLAM (Studi Tentang Buku Islam yang Saya Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam)

SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh: Farah Fitriana NIM. 11150510000102

Pembimbing

Dr. H. Abdul Rozak A. Sastra, MA NIP. 196005091988031001

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 M/1440 H

2

ABSTRAK Farah Fitriana 11150510000102 Strategi Komunikasi Prof. Quraish Shihab dalam Meningkatkan Pemahaman Ajaran Islam (Strudi Tentang Buku Islam yang Saya Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam) Strategi dalam berdakwah sangatlah diperlukan agar pesan dakwah yang disampaikan dapat diterima baik sesuai yang diinginkan.prof. Quraish Shihab dalam buku Islam yang Saya Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam, strategi Komunukasi dilakukan dengan perumusan strategi, implementasi strategi, dan evaluasi strategi. Strategi komunikasi yang dilaukan Prof. Quraish Shihab melalui buku Islam yang Saya Anut, Dasar- dasar Ajaran Islam adalah untuk meningkatkan pemahaman ajaran Islam agar tidak terjadi kekeliruan dalam memahami agama. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatiif, dengan metode analisis deskriptif yang menggunakan teori Fred. R. David. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dokumentasi dan studi keputakaan. Sedangkan untuk analisis data, analisis yang digunakan adalah menggunakan metode tringulasi yaitu menggabungkan dokumentasi wawancara ditambah dengan studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi komunkasi yang dilakukan Prof. Quraish Shihab dalam meningkatkan pemahaman ajaran Islam dengan cara perumusan strategi komunikasi yaitu mempersiapkan materi perencanaan syrategi komunikasi, menentukan metode, memanfaatkan media sebagai alat komunikasi. Adapun implementasi strategi yaitu Prof. Quraish Shihab menyelipkan kata-kata mutiara dibeberaapa halaman untuk memperjelas pembahasan dan menggunakan bahasa umum agar dapat dipahami oleh masyarakat. Pada proses evaluasi strategi komuikasi dilakukan dengan, menulis buku sesuai dengan apa yang sedang terjadi di masyarakat maupun hal- hal yang memang perlu dibahas serta teliiti dalam menulis agar menghindari kekeliruan bagi pembaca.

Kata kunci: Quraish Shihab, Buku Islam yang Saya Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam, Islam

ii KATA PENGANTAR Bismillahirrahmaanirrahiim Assalamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahirrabbil‟alamiin, puji serta syukur senantiasa selalu tercurahkan kehadirat Allah SWT. atas limpahan nikmat, anugerah, serta kekuataan dalam lahir dan batin yang tak terbatas yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat memulai dan menyelesaikan penelitian ini dengan sebaik-baiknya. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada uswatun hasanah kita, baginda Nabi Muhammad SAW. beserta keluarga dan para sahabatnya yang dengan keluhuran budi pekertinya menjadikan simbol penyelamatan manusia dari zaman kegelapan menuju zaman yang sangat terang benderang seperti sekarang ini. Alhamdulillahirrabbil‟alamiin, atas limpahan nikmat ilmu darinya penulis dapat menyelesaikan penelitian skripsi yang berjudul “Strategi Dakwah Prof. Quraish Shihab dalam Meningkatkan Pemahaman Ajaran Islam (Studi tentang Buku Islam yang Saya Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam)”. sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana dan merupakan kewajiban akademis di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam. Dalam proses menyelesaikan skripsi ini tentu tak luput dari berbagai macam kesulitan yang beragam yang penulis lalui baik itu dari segi internal maupun eksternal, serta dari segi materi dan non materi.

iii iv

Menyusun skripsi merupakan proses pembelajaran diri yang menguji pikiran, kesabaran, keberanian, dan ketekunan dalam proses menuju diri yang lebih baik terhadap pencapaian prestasi sebagai mahasiswa strata satu yang tentu saja masih terdapat kekurangan yang harus direnungi, diperbaiki, dan dievaluasi agar tercipta sebuah motivasi diri yang hakiki sebagai pembelajaran diri ke arah yang lebih baik lagi. Sebagai tanda syukur, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk Bapak dan Ibu tercinta yaitu Muchtar Thoyyibi dan Nini Dwi Aryani yang dengan penuh rasa cinta dan kasih sayang yang tulus mengasuh, mendidik, serta selalu mendo‟akan penulis sehingga bisa mengenyam pendidikan formal tingkat perguruan tinggi sampai selesai. Kemudian juga tak lupa penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak akademis, non akademis, narasumber, serta keluarga yang dengan tulus memberian do‟a, bantuan baik secara moril maupun materil, motivasi, bimbingan dan pengarahan yang sangat berharga dari berbagai pihak yaitu: 1. Suparto, M.Ed, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Dr. Siti Napsiyah, S.Ag. selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr. Sihabudin Noor, M.Ag. selaku wakil dekan II Bidang Administrasi Umum dan Dr. Cecep Castrawijaya, M.A. selaku wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan. 2. Dr. Armawati Arbi, M.Si. selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, dan Dr. Edi Amin,

v

M.A. selaku sekertaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. 3. Dr. H. Abdul Rozak A. Sastra, MA. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu di tengah kesibukannya untuk membimbing, mengarahkan, memotivas dan membagi ilmu kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan kepada beliau. 4. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah mengajar dan membagi ilmunya kepada penulis, semoga berkah berlimpah pahala dan dapat menjadi ilmu yang bermanfaat. 5. Keluarga besar tercinta dimanapun berada yang selama ini sudah memberikan perhatiannya dengan penuh kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan segera. 6. Kakak tercinta Anisah Chairani, Nadia Iffatul Ulya, dan Adik tercinta Wilda Shafiya yang selalu memberikan support dan do‟a kepada penulis agar selalu semangat dalam mengerjakan skripsi. 7. Khotami Diki Nisyadin, seseorang yang yang telah menjadi support system dari kejauhan agar penulis terus bersemangat mengerjakan skripsi. 8. Seluruh narasumber baik itu Prof. Quraish Shihab dan para pembaca setia karya dari Prof. Quraish Shihab ataupun mas Labib selaku sekertaris dari Prof Quraish Shihab serta pak Agus dan mba Rosa yang membantu

mengatur jadwal wawancara penulis bersama narasumber sehingga data skripsi ini menjadi valid. 9. Seluruh sahabat terbaik, sahabat seperjuangan, yang ikut andil dalam memberikan bantuan dan dorongan motivasi. Untuk seluruh teman-teman satu angkatan khususnya untuk KPI C angkatan 2015 yang sudah bersama-sama berjuang dalam menimba ilmu dan saling memberikan semangat satu sama lain selama empat tahun ini. 10. Grup Hunting yang selalu mau direpotkan oleh penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 11. Sahabat seperti keluarga Nur Qudsia Ramadhana dan Alifa Rizkia Leman yang selalu mendoakan dan memberi semangat penulis. 12. Sahabat Pondok Darunnajah Niniek Hanifah, Sofwatunnida, Alifah Nur Ru‟fah membantu penuliis dalam menemani wawancara narasumber dalam skripsi. 13. Teman-teman KKN 182 Evi Vitriah, Restu, Pratiwi yang sering memberikan waktunya untuk menghilangkan penat ditengah penulis mengerjaka skripsi. 14. Pekerja rumah tangga dirumah mba Ida yang baik hati selalu membantu penulis dalam memberikan semangat dalam bentuk membuat makanan-makanan cemilan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak luput dari kekurangan, namun penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna sebagai refrensi baik bagi para pembaca, penelita lama, maupun peneliti.

vi DAFTAR ISI DAFTAR ISI ...... 1 BAB I PENDAHULUAN ...... 1 A. Latar Belakang Masalah ...... 1 B. Batasan Masalah ...... 7 C. Rumusan Masalah ...... 8 D. Tujuan Penelitian ...... 8 E. Manfaat Penelitian ...... 9 F. Tinjauan Kajian Terdahulu ...... 9 G. Metode Penelitian ...... 12 BAB II KAJIAN TEORI ...... 17 A. Strategi ...... 17 B. Komunikasi ...... 19 a. Pengertian komunikasi ...... 19 b. Komponen-komponen komunikasi ...... 21 c. Proses komunikasi ...... 24 C. Strategi komunikasi ...... 25 D. Buku Sebagai Media Dakwah ...... 27 BAB III PROFIL PROF. QURAISH SHIHAB DAN SEKILAS TENTANG BUKU ISLAM YANG SAYA ANUT… ...... 32 A. Profil Prof. Quraish Shihab...... 32 1. Karya Prof. Quraish Shihab ...... 37 B. Sekilas Tentang Buku Islam yang Saya Anut ...... 42 BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS PENELITIAN ...... 48 A. Perumusan Strategi Komunikasi yang Dirumuskan Prof. Quraish Shihab Melalui Buku Islam Yang Saya Anut ...... 48 1. Mempersiapkan Materi Dakwah ...... 48 2. Menentukan Metode ...... 51 3. Pemanfaatan Media ...... 55

vii viii

B. Implementasi strategi yang dilakukan Prof. Quraish Shihab melalui buku Islam yang Saya Anut ...... 56 C. Evaluasi strategi yang Dilakukan oleh Prof. Quraish Shihab Melalui Buku Islam yang Saya Anut ...... 57 BAB V PENUTUP ...... 58 A. Kesimpulan ...... 59 B. Saran ...... 60 DAFTAR PUSTAKA ...... 61 LAMPIRAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Buku Islam yang Saya Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam, memaparkan ajaran Islam yang Prof. Quraish Shihab anut sekaligus menjelaskan dasar-dasar ajaran Islam yang memiliki keragaman pendapat menurut masing-masing mazhab. Tidak perlu memaksakan diri berpendapat bahwa ajaran Islam dalam segala rinciannya harus hanya satu. Tidak perlu dan tidak wajar hal sikap tersebut, setelah semuanya memercayai nili-nilai yang disepakati dadri ajaran Islam seperti Keesaan Allah, Kerasulan Nabi Muhammad SAW, Keniscayaan Hari Kiamat, Wujud Malaikat dan Kebenaran Kitab suci, dan nilai lainnya yang telah disepakati bersama. Mempelajari Islam selama puluhan tahun Prof. quraish Shihab sangat menghormati pendapat para ulama , namun bukan berarti menerima ataupun mengamalkannnya. Buku Islam yang Saya Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam merupakan kesimpulan dari upaya mempelajari Islam, namun bukan berarti apa yang dihidangkan dalam buku adalah kebenaran yang tidak mengandung kemungkinan salah, barik dalam pendapat yang Prof. Quraish Shihab tuangkan , ide yang dikutip, maupun dalam kesalahan kutipan. Karena tidak ada manusia yang tidak pernah melakukan kesalahan.1

1 Quraish Shihab, Islam yang Saya Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam (Jakarta: Lentera Hati) hlm 30

1 2

Dakwah Islam adalah segala aktifitas yang mengubah satu situasi, kondisi, konstelasi seperti yang dikehendaki Islam.2 Dakwah pada mulanya dipahami sebagai perintah Allah SWT yang tertuang dalam Al-Qur‟an. Bagi setiap Muslim yang taat kepada Allah SWT, maka perintah berdakwah menjadi wajib dilaksanakan. Ketika dakwah itu dilaksankaan dengan baik, maka setiap muslim akan meyadari bahwa berdakwah adalah kebutuhan hidup. Dakwah menjadi suatu kebutuhan hidup manusia, maka dakwah juga akan menjadi suatu aktifitas atau kebiasaan setiap muslim dimanapun dan kapanpun mereka berada. Kemudian aktifitas berdakwah berkembang dalam berbagai situasi dan kondisi dengan berbagai dinamikanya.3 Keberlangsungan dakwah ditengah masyarakat menjadi tanggang jawab stiap muslim. Sebagaimana firman Allah SWT dalam kitab suci al-Qur‟an. Surat al-Imran ayat 104:

ِ ِ ِ ِ ِ َولْتَ ُكن ِّم ُنك ْم أَُّمةٌ يَْدعُ َون إَ َل ْاْلَْْي َويَأُْمُر َون بالَْمْعُروف َوي َْن َهْوَن َع ِن الُْم َنكر ِ ِ َوأُْولَ ئ َك ُه ُم الُْمْفل ُح َون Artinya: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma‟ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (Q.S. Ali Imran [3]: 104)

2 Endang Saifudin, WAWASAN ISLAM Pokok-pokok Pikiran tentang Paradigma dan Sistem Islam. 3 Djamaludin Ancok dan Fuad Nashori Suroso, Psikologi Islam: Solusi Islam atas Problema- Problema Psikologi, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 1994), h.35

3

Berdasarkan firman Allah SWT diatas, dapat kita simpulkan bahwa sesama umat muslim saling mengingatkan dan Allah juga mengajarkan untuk menasihati sesama muslim dengan cara yang baik- baik dan menjauhkan sesama manusia dari perdebatan. Dalam al-Qur‟an juga menyebutkan bahwa seorang muslim harus mewujudkan tutur katanya, Islam dalam perbuatannya dan Islam juga dalam jiwanya. Semua anjuran-anjuran tersebut harus kita interpretasikan dan mewujudkannya melalui teori- teori yang mendukung proses dakwah. Tidak semata-mata berdakwah menyerukan nilai-nilai Islam, mengajak untuk berada di jalan Allah SWT namun tidak memikirkan bagaimana metode dan cara yang tepat dalam berdakwahnya. Berkembangnya kehidupan manusia saat ini, dalam berdakwah harus memerlukan strategi dalam penyampaiannya. Seorang da‟i sangat berperan sebagai subjek dakwah yang memiliki strategi, pola pikir yang berkaitan dengan sistem. Dakwah sebagai sebuah sistem, dan strategi adalah salah satu bagian dari yang sejajar dengan unsur-unsur dakwah seperti tujuan dakwah, objek dakwah dan sumber dakwah. Hal yang juga harus diperhatikan seorang da‟i adalah mampu menyampaikan pesan dakwah dengan baik kepada mad‟u. Secara umum dakwah dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu dakwah bil- lisan, dakwah bil- hal, dan dakwah

4

bil-qalam.4 Kegiatan dakwah bil- qolam ini ternyata sudah dilakukan oleh ulama-ilama klasik terdahulu, yaitu dengan membuat kitab-kitab yang sampai sekarang masih kita gunakan sebagai rujukan dalam aktivitas kita sehari-hari. Ulama terdahulu menulis kitab untuk mengharapkan ridho kepada Allah serta menyebarkan kebaikan kepada seluruh umat manusia. Da‟i yang akan menuliskan sebuah karya tulisan haruslah memiliki pemahaman yang mendalam, bukan hanya sekedar memahami dakwah “ammar ma‟ruf nahi munkar” melainkan harus memenuhi beberapa syarat, salah satunya menggunakan metode dakwah yang representatif, menggunakan bahasa yang bijaksana dan jelas.5 Dakwah tulisan saat ini bukan permasalahan tentang fiqih saja, namun sudah meliputi berbagai aspek yang berkaitan dengan kehidupan manusia. Sangat dibutuhkan keahlian khusus untuk menjadikan karya tulis sebagai media dakwah.6 Keahlian inilah yang tidak banyak dimiliki oleh para da‟i. Berdakwah melalui tulisan sangat dibutuhkan keahlian khusus, oleh karena itu menjadi suatu nilai lebih jika seorang da‟i mampu menulis dan baik juga dalam retorikanya. Dakwah diharuskan agar selalu berkembang, terlebih peradaban masa sekarang bisa disebut sebagai

4 Asep Samsul M. Romli, Komunikasi Dakwah Pendekatan Praktis (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013),hlm. 24 5 M. Munir, dkk, Metode Dakwah (Jakarta: Prenada Media, 2009), hlm. 5- 6. 6 Syamsul Munir Amin, Ilmu Dakwah (Jakarta: Amzah, 2009), hlm. 11

5

“peradaban masyarakat informasi”. Masyarakat akan mencari wadah sebanyak-banyaknnya untuk mendapatkan banyak informasi, karena ini sangat berpenngaruh unutk dijadikan alat membentuk pendapat publik (public opinion) yang mempengaruhi perilaku dan pikiran manusia. Strategi adalah suatu perencanaan yang strategis untuk mencapai suatu tujuan tertentu . Dalam konteks dakwah, strategi juga sangat dibutuhkan oleh seorang da‟i dalam menyampaikan dan menyebarluaskan dakwahnya. Salah satunya adalah Prof. Dr. M. Quraish Shihab seorang da‟i yang menggunakan tulisan berbentuk buku sebagai media dalam menyampaikan dakwah. Ada beberapa kemungkinan yang akan mempengaruhi keberhasilan da‟i dalam menyampaikan dakwahnya:7 1. Karena pesan dakwah seorang da‟i memang relevan dengan kebutuhan masyarakat sehingga masyarakat memiliki antusias yang tinggi terhadap pesan dakwah yang disampaikan. 2. Penmapilan seorang da‟i memiliki daya tarik tersendiri dalam menarik perhatian mmasyarakat, penmapilan seorang da‟i menjadi sangat penting. 3. Kondisi masyarakat sedang haus akan siraman rohani, sehingga pesan-pesan dakwah yang disampaikan akan cepat diterima oleh masyarakat. Walaupun pesan dakwah

7 Ahmad Syafi‟i Ma‟arif dan Sahid Tuhu Leley, Alqur‟an dan Tantangan Moderenisasi (Yogyakarta: Siprs, 1990) Cet. Ke -1, hlm 2

6

yang disampaikan kurang jelas, merekapun akan memahami lebih jauh maksud dan tujuannya. 4. Adanya pesan-pesan dakwah yang dikemas secara krreatif dan unik sehingga menarik perhatian masyarakat. Dakwah Islam yang dikemas secara unik dan menarik akan lebih muda dan cepat diterima oleh masyarakat, karena dengan metode atau cara dalam penyampaian pesan dakwah bersifat ringan.

Contoh: acara kesenian, dongeng, drama, bercerita dsb. Saat ini banyak strategi unntuk berdakwah kepada masyarakat dalam menyiarkan ajaran Islam. Masuk dalam era keterbukaan informasi, dakwah melalui tulisan sangat mengimbangi banyaknya informasi dan meluasnya media massa dalam kehidupan masyarakat. Dakwah yang yang disertakann dengan tulisan sangat memudahkan masyarakat dalam memperdalam isinya serta dapat dikaji ulang secara seksama. Banyak masyarakat khususnya pemula yang membutuhkan penjelasan mengenai Islam secara singkat dan padat. Buku yang ditulis Prof. Quraish Shihab dengan judul Islam yang Saya Anut, Dasar-Dasar Ajaran Islam adalah mengenai Islam dengan penjelasan didalamnya tidak panjang dan membosankan, namun juga tidak terlalu singkat. Banyak buku yang membahas menngenai Islam, tapi sebagian besar isinya sangat luas dan sulit dipahami untuk para pemula, adapun yang sederhana penjelasannya, tapi isinya belum

7

mencakup apa saja yang harus diketahui umat muslim. Mengatasi hal-hal itu, Prof. Quraish Shihab memiliki starategi tersendiri dalam meningkatkan pemahaman mengenai Islam kepada pembacanya dengan cara menjelaskan pokok-pokok ajaran Islam dengan sederhana namun mencakup apa saja yang memang harus dipahami. Hal ini yang sangat menjadi daya tarik masyarakat untuk membaca dan belajar mengenai Islam lebih mudah. Karena sesungguhnya sebagai umat muslim harus paham pokok-pokok ajaran agama Islam. Buku Islam yang Saya Anut, Dasar-Dasar Ajaran Islan menjadi salah satu karya Quraish Shihab yang akan menjelaskan Islam secara sederhana dan mengena. Oleh karena itu, berdasarkan penjabaran masalah diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang lebih mendalam, dalam bentuk penelitian yang berjudul “STRATEGI KOMUNIKASI PROF. QURAISH SHIHAB DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN AJARAN ISLAM (Studi Tentang Buku Islam yang Saya Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam)”

B. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas maka penulis membatasi masalah agar ruang lingkup pada penelitian ini lebih fokus, terarah, dan tidak meluas. Penulis memfokuskan kepada strategi dakwah Prof. Quraish

8

Shihab dalam meningkatkan pemahaman ajaran Islam melalui buku Islam yang Saya Anut, Dasa-dasar Ajaran Islam.

C. Rumusan Masalah Agar penelitian ini berjalan dengan sistematis maka perlu dibuatkan perumusan maslah sebagai berikut: 1. Bagaimana perumusan strategi komunikasi yang dilakukan Prof. Quraish Shihab melalui buku Islam yang Saya Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam? 2. Bagaimana implementasi strategi komunikasi yang dirumuskan Prof. Quraish Shihab melalui buku Islam yang Saya Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam? 3. Bagaimana evaluasi strategi komunikasi yang dilakukan oleh Prof. Quraish Shihab melalui buku Islam yang Saya Abut, Dasar-dasar Ajaran Islam?

D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang disampaikan, maka adanya tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui perumusan strategi komunikasi yang dilakukan oleh Prof. Quraish Sihab melalui buku Islam yang Saya Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam. 2. Untuk mengetahui implementasi strategi komunkasi yang dilakukan oleh Prof. Quraish Sihab melalui buku Islam yang Saya Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam.

9

3. Untuk mengetahui evaluasi strategi komunikasi yang dilakukan oleh Prof. Quraish Sihab melalui buku Islam yang Saya Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam.

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Akademisi Dalam penelitian ini diharapkan dapat berguna yaitu untuk menambah wawasasan keilmuan dakwah bagi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komuikasi khususnya jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, sehingga dapat dijadikan rujukan untuk penelitian selanjutnya. 2. Manfaat Praktisi Diharapkan penelitian ini dapat berguna sebagai masukan kepada aktivis untuk bisa berdakwah dengan cara yang menarik dan memberikan pemikiran mengenai perkembangan dakwah melalui buku guna memenuhi kebutuhan masyarakat untuk terus mengembangkan dan meningkatkan dakwah Islam.

F. Tinjauan Kajian Terdahulu Langkah awal yang penulis lakukan sebelum menyusun skripsi ini menjadi sebuah karya ilmiah. Penulis mengkaji terhadap penelitian-penelitian terdahulu. Adapun penelitian yang dikaji berkaitan dengan pembahasan penelitan sebagai berikut: Tiara Rahmadaniar Rahmadaniar jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun 2018

10

menenliti tentag Strategi Dakwah Akun Youtube Muslimdaily.com dalam Mensosialisasikan Jilbab peniliti tertarik dengan penjelasannya tentang kajian teoritis mengenai tahapan-tahapan strategi yang diambil dari ahli Fred R David. Namun secara garis besar penelitiannya berbeda dengan penelitian yang dibuat penulis mengenai Strategi Dakwah Prof. Quraish Shihab dalam meningkatkan pemahaman mengenai Islam (Studi tentang Buku Islam yang Saya Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam). Boby Rahman mahasiswa jurusan Manajemen Dakwah tahun 2010, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta meneliti tentang Strategi Dakwah Majelis Az-Zikra dalam Menciptakan Keluarga Sakinah di Daerah Sawangan Depok. Dalam skripsi ini menganalisis tentang lembaga titian keluarga sakinah yang merupakan sebuah lembaga yang bernaung dibawah yayasan Az-Zikra, Sawang Depok. Lembaga ini memiliki dua strategi yang mereka terapkan dalam menerapkan tujuan yaitu kelurga sakinah untuk setiap lapisan masyarakat. Strategi tersebut adalah pembinaan untuk ruhyah yang didalamnya terdapat pembekalan program-program tausiyah, ceramah dan konsultasi, kegiatan dzikir dan doa bersama ditujukan untuk para anggota secara khusus dan jamaah majlis Az-Zikra secara umum. Berbeda dengan skripsi yang penulis buat yang hanya bertujuan untuk mengetahui Strategi Dakwah Prof. Quraish Shihab melalui buku “Islam yang Saya Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam”.

11

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2009 meneliti tentang Strategi Dakwah PBNU melalui website www.nu.or.id. Penelitian ini memfokuskan perihal dakwah yang dilakukan PBNU mmelalui media onlie. Teori yang digunakan ialah teori SWOT yaitu (Strengts, Weakness, Opertunities, Threats) berbeda dengan skripsi penulis yang memfokuskan mengenai Strategi Dakwah Prof. Quraish Shihab melalui buku “Islam yang Saya Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam”. Achmad Riad Firdaus jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunkasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2014 meneliti tentang Strategi Dakwah Ustadz H. Gustiri dalam meningkatkan pemahaman pendengar tentang ajaran Islam melalui Program Optimis (obrolan seputar Iman dan Islam) di Radio CBB 105,4 FM. Penelitian ini secara garis besar memiliki strategi melalui media elektronik radio dengan memiliki program Optimis (Obrolan seputar Iman dan Islam). Sedangkan penulis memfokuskan kepada strategi dakwah Prof. Quraish Shihhab melaui buku “Islam yang Saya Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam”. Sitty Anisa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2016 meneliti tentang Strategi Dakwah Komunitas Pejuang Subuh dalam Mengajak Sholat Subuh Berjamaah di Jakarta. Dalam penelitian ini menjelaskan strategi dakwah yang dilakukan komunitas

12

pejuan subuh melalui media online dan offline dengan mempostinng berbagai manfaat dan keutamaan sholat subuh berjamaah di masjid agar masyarakat mau sholat berjamaah di masjid , penelitian ini berbeda dengan skripsi penulis yang lebih memfokuskan kepada strategi dakwah Prof. Quraush Shihab dalam meningkatkan pemahaman ajaran Islam melalui buku.

G. Metode Penelitian 1. Paradigma dan Metode Penelitian Paradigma penelitian merupakan kerangka berfikir yang menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan peneliti terhadap ilmu atau teori dekonstruksi sebagai suatau pandangan yang mendasar dari suatu disiplin ilmu tentang apa yang menjadi pokok persoalan yang semestinya dipelajari. Paradigma penelitian menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu masalah, serta kriteria pengujian sebagai landasan untuk menjawab masalah penelitian.8 Metodologi penelitian merupakan seperangkat cara yang sistematik, logis, dan rasional yang digunkan oleh peneliti ketika merencanakan, mengumpulkan, menganalisis dan menyajikan data untuk menarik kesimpulan. Dalam penelitian ini metode yang digukan adalah kualitatif deskriptif. Menurut Natsir dalam

8 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Jakarta: Prenada Media Group, 2005) cet II, h. 38

13

bukunya, kualitatif deskrpitif adalah mempelajari masalah-masalah yang ada dimasyarakat serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat termasuk tentang hubungan, kegiatan, sikap, pandangan serta proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena.9 2. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif, yaitu pendekatan yanng mennghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang- orang yang dan perilaku yang diamati.10 3. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah Prof. Quraish Shihab dan yang menjadi objeknya adalah Strategi dakwah yang dilakukan Prof. Quraish Shihab melalui buku Islam yang Saya Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam. 4. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu tertentu terhitung dari bulan Juni hingga November 2019. Lokasi penilitian di Kantor Pusat Studi Ilmu al-Qur‟an. 5. Teknik Pengumpulan Data a. Wawancara mendalam Wawancara mendalam adalah upaya penghimpunan data yang akurat untuk keperluan

9 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif dan Praktik, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2013). hal, 10 Lexy J. Meleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya 1991), cet, ke-1. h 138

14

proses pemecahan masalah tertentu, yang sesuai data. Data yang diperoleh dengan teknis ini adalah dengan cara tanya jawab dan bertatap muka langsung. Sedangkan pedoman wawancara yang digunkan penulis ini tidak tersruktur, yaitu pedoman yang hanya memuat garis besar pertanyaan yang akan diajukan. Komunikan yang akan diwawancarai oleh penulis adalah Prof. Quraish Shihab sekaligus pambaca buku Islam yang Saya Anut. b. Observasi Metode ini dapat diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki. Penulis menggunakan metode ini sebagai penguat dan pelengkap data yang diperoleh dengan metode wawancara dan dokumentasi. c. Dokumentasi Dokumentasi adalah data pendukung yang memperkuat data primer yang didapat dari sumber data berupa dokumentasi dan laporan. Menurut Hasanuddin Saleh metode dokumetasi adalah untuk mencari data mengenai variabel-variabel yang berupa catatn buku, surat kabar, agenda, notulen, foto, dan sebagianya.11 d. Studi Kepustakaan Peneliti juga melakukan studi kepustakaan dengan buku-buku yang berkaitan dengan Ilmu Komunikasi,

11 Hasanuddin Saleh, Metodology Research (Bandung: Tarsit, 1989) h 134

15

Strategi, Ilmu Dakwah serta hasul-hasil dari penelitian sebelumnya yang memiliki kesamaan objek penelitian dan kesamaan teori dalam mengkaji buku. 6. Sistematika Penulisan Penulisan pada penelitian ini menjadi lebih dipahami, diperlukan adanya sistematika penulisan. Pada sistematika penulisan terdiri dari bab dan sub bab yang dijelaskan, sebagai berikut: BAB I: PENDAHULUAN Penulisan pada penelitian ini menjadi lebih dipahami, diperlukan adanya sistematika penulisan. Pada sistematika penulisan terdiri dari bab dan sub bab yang dijelaskan, sebagai berikut: BAB I: PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan Latar Belakang, Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Tinjauan Kajian Terdahulu, Metode Penelitian dan Sistematika Penelitian. BAB II: KAJIAN TEORI Bab ini menjelaskan teori yang digunakan dalam penelitian ini, Strategi, komunikasi, Strategi komunikasi, Buku sebagai media dakwah. BAB III: GAMBARAN UMUM. Bab ini Gambaran Umum menjelaskan tentang profil Prof. Quraish Shihab dan buku Islam yang Saya Anut.

16

BAB IV: TEMUAN DAN ANALISIS PENELITIAN Bab ini merupakan hasil data yang setelah melakukan pengumpulan dan pengamatan melalui wawancara mendalam dengan Prof. Quraish Shihab, observasi, dan sttudi kasus melalui buku Islam yang Saya Anut. BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini memberikan kesimpulan dan saran dari masalah yang dibuat melalui adanya hasil pengumpulan, pengamatan, dan analisis data tentang strategi dakwah Prof. Quraish Shihab dalam meningkatkan pemahaman Ajaran Islam melalui buku Islam yang Saya Anut.

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Strategi 1. Pengertian Strategi Strategi secara etimologi berasal dari kata majemuk bahasa Yunani, yaitu Stratos yang memiliki arti pasukan dan kata agein berarti pemimpin. Dapat disimpulkan strategi berarti perihal memimpin pasukan.1 Strategi adalah sekumpulan pilihan kritis unuk perencanaan dan perancangan tindakan dan alokasi sumber daya dalam mencapai sasaran dengan memperhatikan keunggulan kompetitif dan sinergis yang ideal, sebagai arah, cakupan, dan perspektif yang ideal dari individu atau organisasi. Menurut Steiner dan Miner, strategi adalah “penempaan” misi perusahaan, penetapan sasaran organisasi dalam meningkatkan kekuatan eksternak dan internal, perumusan kebijakan dan strategi tertentu untuk mencapai sasaran dan memastikan implementasinya secara tepat, sehingga tujuan dan sasaran utama organisasi akan tercapai.2 Menurut Onong Uchyana Effendi, strategi pada dasarnya adalah perencanaan planning dan management

1 Ali Murtopo, Strategi Kebudayaan (Jakarta: Center for Strategic and International Studies-CSIS, 1978), h. 7. 2 George Steiner dan John Miner, Kebijakan dan Stategi Manajemen Edisi Kedua, Penerjemah Ticoalu dan Agus Dharma (Jakarta: Penerbit Erlangga, 1997), h. 18.

17 18

untuk mencapai suatu tujuan. Tetapi untuk mencapai suatu tujuan, strategi tidak hanya sebagai peta jalan yang menunjukkan arah melainkan harus menunujukkan bagaimana cara operasinya.3 Menurut Din Syamsudin dalam bukunya, menjelaskan strategi itu adalah: 1. Rencana dan cara untuk mencapai tujuan 2. Seni dalam mensiasati rencana untuk mencapai tujuan 3. Penyesuain terhadap lingkungan untuk menampilka fungsi dan peran penting dalam mencapai keberhasilan.4 2. Tahapan-tahapan Strategi Menurut Fred R. David, proses strategi tidak sebatas merumuskan konsep hingga implementasi, melainkan juga disertai dengan evaluasi untuk mengukur sejauh mana strategi itu tercapai.untuk mencapai tujuan yang diinginkan proses strategi terdapat beberapa tahapan diantaranya: 5 1. Perumusan Strategi yaitu hal-hal yang termasuk dalam perumusan strategi, pengembangan tujuan mengenai peluang dan ancaman baik external maupun internal, serta memilih strategi untuk dilaksanakan.

3 Onong Uchyana Effendi, Teori dan Praktek Ilmu Komunikasi (Bandung, PT. Remaja Rosdakarya). Cet. Ke- 6, h. 32 4 Din Syamsudin, Etika Agama Dalam Membangun Masyarakat Madani (Jakarta: Logos, 2000) Cet. I, h. 127 5 Fred R. David, manajemen Strategi Konsep (Jakarta: Prenhallindo, 2002), hlm 5

19

2. Implementasi Strategi yaitu sering dikatakan sebagai tindakan strategi, karen implementasi berarti mobilisasi untuk mengubah strategi yang dirumuskan menjadi tindakan. Untuk mencapai implementasi yang sempurna maka dibutuhkan adanya kedisiplinan, motivasi dan kerja keras. 3. Evaluasi Strategi yaitu proses dimana manajer membandingkan antara hasiil-hasil yang diperoleh dengan tingkat pencapaian tujuan. Tentu ini adalah tahap terkahir yang telah dirumuskan dari tahap-tahapa sebelumnya. Dapat disimpulkan dari beberapa pengertian diatas, tahapan-tahapan strategi harus jelas dan terukur, visi misi, tujuan, sasaran objek. Strategi berarti sebuah cara untuk menetukan kemana arah sebuah perusahaan atau organisasi, agar tercapainya sebuah tujuan yang sudah ditentukan. Penting untuk sebuah perusahaan atau organisasi menggunakan strategi yang sesuai dengan kebutuhannya. Strategi akan tidak berjalan dengan baik apabila strategi yang digunakan oleh sebuah perusahaan atau organisasi tidak tepat pada kebutuhannya.

B. Komunikasi a. Pengertian Komunikasi Komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communicatio yang berarti pemberitahuan atau pertukaran pikiran. Secara terminologis komunikasi berarti proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada

20

orang lain dan yang terlihat dalam komunikasi adalah manusia.6 Komunikasi merupakan proses pembagian dan pertukaran ide, informasi, pengetahuan, sikap atau perasaan di antara dua atau lebih orang yang mempunyai dan menggunakan tanda dan simbol-simbol yang sama.7 Definisi komunikasi menurut para ahli adalah sebagai berikut: 1. Menurut Bernard Berelson dan Garry Steiner dalam buku Human Behavior, komunikasi adalah penyampaian informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagainya dengan menggunakan lambang atau kata-kata, gambar, bilangan, grafik, dan lain-lain. Kegiatan atau proses penyampaiannya biasanya dinamakan komunikasi.8 2. Menurut Harold D. Laswell, komunikasi adalah segala sesuatu yang harus dipertautkan dengan komponen-komponennya yaitu “Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect” yang didalamnya mencakup siapakah komunikatornya? Pesan apa yang disampaikan? Media yang digunakan? Siapa komunikannya? Dan efek yang ditimbulkan?9

6Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), h. 3-4. 7Alo Liliweri, Komunikasi Serba Ada Serba Makna, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), h. 37. 8Rosady Ruslan, Kiat & Strategi Kampanye Public Relations, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2002), h. 17. 9Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008), h. 29-30.

21

3. Menurut Carl I. Hovland, komunikasi adalah upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegar asas- asas penyampaian informasi melainkan juga pembentukan pendapat dan sikap.10 4. Menurut Edward Depali komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan, dan pesan yang disampaikan oleh lembaga tertentu, mengandung arti, dilakukan oleh penyampai pesan ditujukan kepada penerima pesan.11 Berdasarkan pengertian dari para ahli, dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan untuk memberi tahu, mengubah sikap, serta memberikan pendapat baik secara langsung maupun tidak langsung melalui media tertentu dan menimbulkkan efek atau umpan balik dengan maksud dan tujuan tertentu.

b. Komponen-Komponen Komunikasi Proses dalam berkomunikasi dapat berjalan lancar dan sesuai rencana apabila komunikasi memperhatikan memuat komponen-komponen sebagai berikut12: 1. Komunikator

10Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h. 10. 11H.A.W. Widjaja, Ilmu Komunikasi Pengantar Studi, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000) h. 13. 12Suranto A, Komunikasi Interpersonal, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), h.7-9.

22

Komunikator adalah orang yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi. Kebutuhannya dapat berupa keinginan untuk memperoleh pengakuan sosial sampai pada keinginan untuk mempengaruhi sikap dan tingkah laku orang lain. 2. Komunikan Komunikan adalah orang menerima, memahami, dan menginterpretasi pesan. Penerima bersifat aktif, selain menerima pesan melakukan pula proses interpretasi dan memberikan umpan balik. Sehingga dapat dikatakan efektif apabila makna pesan dapat dipahami secara bersama. 3. Encoding Encoding adalah suatu aktivitas internal pada komunikator dalam menciptakan pesan melalui pemilihan simbol-simbol verbal dan non verbal yang disusun berdasarkan aturan-aturan tata bahasa serta disesuaikan dengan karakteristik komunikan. 4. Pesan Pesan adalah seperangkat simbol-simbol baik verbal maupun non verbal atau gabungan keduanya yang mewakili keadaan khusus komunikator untuk disampaikan kepada pihak lain. Pesan merupakan unsur yang sangat penting, komunikasi akan efektif apabila komunikan menginterprestasi makna pesan sesuai keinginan komunikator. 5. Saluran atau Media

23

Penggunaan saluran atau media dalam komunikasi interpersonal semata-mata dilakukan karena kondisi yang tidak memungkinkan berkomunikasi secara tatap muka. 6. Decoding Penerima mendapatkan macam-macam data dalam bentuk “mentah” berupa kata-kata dan simbol-simbol yang harus diubah kedalam pengalaman pengalaman yang mengandung makna. 7. Respon Yakni apa yang telah diputuskan oleh penerima untuk dijadikan sebagai sebuah tanggapan terhadap pesan. Respon dapat bersifat positif, netral, maupun negative. Pada hakikatnya respon merupakan informasi bagi sumber sehingga ia dapat menilai efektivitas Komunikasi untuk selanjutnya menyesuaikan diri dengan situasi yang ada. 8. Gangguan (Noise) Dapat terjadi dalam komponen-komponen manapun dari sistem komunikasi. Noise merupakan apa saja yang mengganggu dan atau membuat kacau penyampaian dan penerimaan pesan, termasuk bersifat fisik dan psikis. 9. Konteks Komunikasi Konteks komunikasi memiliki tiga dimensi yaitu ruang, waktu, dan nilai. Konteks ruang menunjuk pada lingkaran konkret dan nyata tempat terjadinya

24

komunikasi. Konteks waktu menunjuk pada waktu kapan komunikasi dilaksanakan.

c. Proses Komunikasi 1. Proses komunikasi secara primer Proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang atau simbol sebagai media, seperti bahasa isyarat, gambar, warna, dan lain-lain yang dilakukan secara langsung tanpa ada media lain atau yang kedua sebagai alat penyampai. Lambang bahasa yang paling banyak digunakan dalam komunikasi karena hanya bahasa yang mampu “menerjemahkan” pikiran seseorang yang abstrak sekalipun.13 2. Proses komunikasi secara sekunder Proses komunikasi sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Media kedua digunakan komunikator dalam melancarkan komunikasinya karena komunikan berada di tempat yang lebih jauh atau jumlahnya

13Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press,2007),h. 48.

25

banyak. Medianya seperti surat, telepon, surat kabar, majalah, atau televisi.14

A. Strategi Komunikasi Strategi komunikasi merupakan paduan antara perencanaan komunikasi (communication planning) dengan manajemen komunikasi (management communication) untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut, strategi komunikasi harus dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan. Dalam arti bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu tergantung dari situasi dan kondisi.15 Dengan demikian strategi komunikasi adalah keseluruhan perencanaan, taktik, cara yang akan dipergunkan untuk melancarkan komunikasi dengan memperlihatkan keseluruhan aspek yang ada pada proses komunikasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan.16 Dalam strategi komunikasi, peran komunikasi sangatlah penting dan harus bersifat dinamis sehingga komunikator sebagai pelaksana dapat segera mengadakan perubahan apabila ada suatu faktor yang mempengaruhi. Suatu pengaruh yang menghambat komunikasi dapat data sewaktu-waktu, terlebih jika komunikasi langsung melalui media massa. Faktor-faktor yang berpengaruh bisa terdapat

14Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), h. 16. 15Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), h. 29. 16Muhammad Ami, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), Cet. Ke-6, h. 65-66

26

pada komponen media atau komponen komunikasi, sehingga efek yang diharapkan tak kunjung tercapai. Strategi komunikasi dapat diartikan sebagai berikut: 1. Strategi yang mengartikulasikan, menjelaskan, dan mempromosikan suatu visi komunikasi dan satuan tujuan komunikasi dalam suatu rumusan yang baik. 2. Strategi untuk menciptakan komunikasi yang konsisten, komunikasi yang dilakukan berdasarkan satu pilihan (keputusan) dari beberapa opsi komunikasi. 3. Strategi berbeda dengan taktik, strategi komunikasi menjelaskan tahapan konkret dalam rangkaian aktivitas komunikasi yang berbasis pada satuan teknik bagi pengimplementasian tujuan komunikasi. Adapun taktik adalah satu pilihan tindakan komunikasi tertentu berdasarkan strategi yang telah ditetapkan sebelumnya. 4. Tujuan akhir komunikasi, strategi berperan memfasilitasi perubahan perilaku untuk mencapai tujuan komunikasi manajemen.17 Strategi dalam komunikasi adalah kemampuan untuk mengatur suatu cara terbaik agar apapun yang menjadi tujuan seseorang dapat tercapai. Kemampuan ini merupakan kemampuan untuk memilih pola pembicaraan tercapai dengan cara menyusun struktur kerangka pembicaraan dalam pikiran sebelum pemisahan berlangsung dan dengan menggunakan bahasa dan pemilihan kata yang tepat.

17Alo Liliweri, Komunikasi Serba Ada Serba Makna, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), h. 37.

27

C. Buku Sebagai Media Dakwah Menyampaikan informasi di zaman smodern saat ini tidak hanya cukup menggunakan lisan kepada masyarakat karena informasi yang disampaikann hanya dappat menjangkau jarak yang terbatas. Maka da‟i harus mengembangkan hal-hal yang baru agar pesan dakwah yang disampaikan dapat sampai kepada masyarakat luas dan dalam jangkauan yang jauh. Berkembangnya teknologi komunikasi yang menjadi sarana untuk menghubungkan satu masyarakat dengan masyarakat lain. Kehebatan teknologi ini sanagat mempengaruhi seluruh kegiatan manusia, termasuk dalam kegiatan dakwah sebagai poola penyampain informmasi dan pengetahuan.18 Salah satu cara yang dilakukan da‟i dalam menyampaikan dakwah adalah melalui media cetak. Penerapan dakwah melalui media cetak berarti berdakwah melalui tulisan dari da‟i untuk masyarakat yang isinya dapat dihayati dan bisa dibaca ulang oleh seluruh masyarakat. Menulis ini adalah salah satu tradisi intelektual muslim. Berdakwah menggunakan media cetak memerlukan bakat mengarang karena ini meruakan sarana komunikasi tulisan. Dalam Islam, faktor tulisan dan menulis ini merupakan media awal yang sama usianya dengan media

18 Bahri Ghazali, Dakwah Komunikatif: Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi Da‟wah, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1997) Cet 1, h. 33

28

tatap muka.19 Manfaat buku bagi masyarakat tidak hanya untuk media pendidikan dan pengajaran, melainkan buku juga dapat dimaknai sebagai media dakwah.20 Buku yang menjadi sarana dakwah berarti memiliki pengetahuan keagamaan yang mengantarkan pemmbacanya kepada pengetahuan yang ma‟ruf dan hasanah.21 Menulis merupakan tradisi intelektual muslim. Tradisi ini adalah dorongan Islam dari penguasaan ilmu yang terdapat dalam diri seseorang sehingga dari penguasaan ilmu tersebut dapat disampaikan melalui media tulisan dan dapat dijadikan sebuah buku yang didalamnya terdapat pesan-pesan yang terkandung dan nantinya dapat dijadikan contoh dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakat. Dalam al-Qur‟an juga dijelaskan surat Al-Alaq ayat 1-5:

          

           

     Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan

19 Djamalul Abidin Ass, Komunikasi dan Bahasa Dakwah, (Jakarta: Gema Insani Press, 1999) Cet ke-1 hlm. 128 20 Bahri Ghazali, Dakwah Komunikatif: Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi Da‟wah, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1997) Cet 1, h. 42 21 Ibid, Hal. 42

29

perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”.

Ayat diatas menjelaskan bahwa sebagai umat muslim haruslah banyak membaca sesuatu yang bermanfaat dan menambah ilmu. Karena ilmu bisa disampaikan melalui sebuah pena atau tulisan yang dapat dibaca dan memeberikan pengajaran yang belum diketahui. Ali bin Abi Thalib pernah berkata “Ikatlah ilmu dengan menuliskannya”. Ucapan Ali ini menjadi sebuah renungan akan pentingnya menuangkan ilmu pengetahuan ke dalam bentuk tulisan seperti buku. Ilmu yang hanya disimpan dalam pemikiran pemiliknya saja, tanpa ditulis maka akan berakhhir setelah kematian pemilik ilmu. Lain hal akan terjadi jika ilmu diikat dalam bentuk buku akan tetap bermanfaat bahkan setelah pemilik ilmu telah tiada. Andaikann Imam Al- Ghazali tidak menuangkan ilmu dan penngetahuannya melalui sebuah buku maka tentu hingga saat ini masyarakat tidak pernah mengetahui kefakihan Imam Al-Ghazali dalam menguasai ilmu agama melalui kitab-kita yang ditulisnya. Peristiwa ini menggerakkan para ulama untuk melakukan aktivitas ilmiah dan meulis karya-karya intelektual. Menggalakkan tradisi penulisan khususnya buku merupakan upaya melanjutkan tradisi yang baik dari para ulama terdahulu. Mengikat ilmu dengan menuliskannya menjadi sebuah buku adalah cara agarilmu yang dimiliki seseorang memberikan manfaat yang besar untk masyarakat. Di era yang maju saat ini, banyak media yang bisa digunakan untuk berdakwah. Selain media massa, koran,

30

majalah, radio dan televisi ternyata ada sarana yang efektif juga untuk menyampaikan dakwah, yakni melalui buku. Melihat minat masayarakat yang saat ini mulai menyukai buku sebagai sumber ilmu dan pengetahuan, menjadikan dakwah melalui buku bisa dijadikan alternatif yang cukup representatif. Salah satunya adalah Prof. Quraish Shihab yang sangat gemar menulis sehingga beliau tidak pernah merasa kesulitan dalam membuat sebuah tulisan. Hasil dari karya tulis ini dapat diabadikan seumur hidup dan dakwah melalui buku juga isinya dapat kita kaji terus selama kita merasa masih ada yang kurang kita pahami. Terdapat beberapa jenis tulisan yang dipilih oleh penulis dakwah. Sehingga seseorang yang akan berdakwah dapat memilih jenis tulisan yang sesuai dengan penguasaannya, minat dan bahan yang akan ditulisnya. Adapun jenis-jenis tulisan dakwah: 1. Artikel, adalah tulisan yang berisi mengenai fakta yang ada di tengah masyarakat, ulasan atau kritik disertai dengan gagasan atau pendirian subjektif yang disertai argumentasi berdasarkan teori keilmuan. 2. Kolom, suaru jenis artikel yang khas, unik dan lebih memiliki daya tarik diantara artikel-artikel di media massa. Isinya hanya pendapat saja, tidak ada angka statistik dan bukti pengalaman waktu lampau yang mendukung pendapat itu, hanyalah argumentasi berdasarkan pandangan subjektif dari penulis. 3. Resensi Buku, penulisan dakwah melalui resensi buku berjasa sebagai perantara antara oenulis dan pembaca.

31

Dengan ini pembaca akan lebih mudah mengakui kekuatan dan kelemahan buku yang baru terbit. 4. Feature, tulisan kreatif yang dirancang untuk memberikan informasi kejadian, situasi dengan cara menghibur. Feature dapat dikatakan tulisan yang ringan. Kekhasannya terdapat pada unsur menghibur (gaya penulisannya) dan boleh subjektif (cara penuturannya).22 5. Buku, alat komunikasi yang dapat terlihat dalam bentuk lembaran-lembaran yang dijilid dan berisi tulisan tangan atau cetakan.23 Dapat didefiniskan buku adalah sekumpulan informasi atau bacaan yang disusun dalam satu jilid atau bundel cetakan. Pemanfaatan uku sebagai media dakwah dapat dilakukan sebagai bentuk srana dan uaya memberi pemhaman yangg mampu memeberikan perubahan bagi para pembacanya. Telah banyak diakui bahwa dakwah melalui buku merupakan salah satu bentuk media yang cukup efektif. Dengan begitu seorang da‟i telah menyediakan sumber bacaan bagi masyarakat untuk mempelajari ajran-ajaran Islam.

22 Acep Kusmawan, Berdakwah Lewat Tulisan,( Bandung: Mujahid Press,2004) cet ke-1 hlm. 138-140 23 Komaruddin, dkk, Kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000) hlm. 34

BAB III PROFIL PROF. QURAISH SHIHAB DAN SEKILAS TENTANG BUKU ISLAM YANG SAYA ANUT.

A. Profil Prof. Quraish Shihab Quraish Shihab adalah seorang ulama, cendekiawan muslim , dan juga mufasir (ahli tafsir) Al-Quran yang mampu menerjemahkan dan menyampaikan al-qur‟an dalam konteks masa kini dan masa modern.1 Nama lengkapnya adalah . Ia lahir tanggal 16 Februari 1944 di Rapang, Sulawesi Selatan. Ia berasal dari keluarga keturunan Arab yang terpelajar. Ayahnya, Prof. KH. Abdurrahman Shihab adalah seorang ulama dan guru besar dalam bidang tafsir. Ayahanda Quraish Shihab adalah seorang wiraswastawan dan juga menjadi mubaligh yang dari muda gemar berdakwah dan mengajar ilmu-ilmu keagamaan.2 Quraish kecil telah menjalani pergumulan dan kecintaan terhadap al-Qur‟an sejak umur 6-7 tahun. Pendidikan formalnya dimulai dari sekolah dasar di Ujung pandang. Setelah itu ia melanjutkan ke sekolah lanjutan tingkat pertama di kota Malang sambil “nyantri” di Pondok Pesantren Darul Hadis al-Falaqiyah di kota yang sama. Untuk mendalami studi keislamannya, Quraish Shihab dikirim oleh ayahnya ke al-Azhar, Cairo, pada tahun 1958 dan diterima di kelas dua

1 https://bio.or.id/biografi-quraish-shihab/ 2 M. Quraish Shihab, Wawasa al-Qur‟an dan Tafsir Maudhu‟i atas pelbagai persoalan umat, (Bandung: Mizan, 2003), h. vii

32 33

sanawiyah. Di Cairo ia melanjutkan studinya ke Universitas al-Azhar pada Fakultas Ushuluddin, Jurusan Tafsir dan Hadits. Pada tahun 1967 ia meraih gelar LC (setingkat sarjana S1). Dua tahun kemudian (1969), Quraish Shihab berhasil meraih gelar M.A. pada jurusan yang sama dengan tesis berjudul “al-I‟jaz at-Tasryri‟i al-Qur‟an al-Karim (kemukjizatan al-Qur‟an al-Karim dari Segi Hukum)”.3 Pada tahun 1973 ia dipanggil pulang ke Ujung pandang oleh ayahnya yang ketika itu menjabat rektor, untuk membantu mengelola pendidikan di IAIN Alauddin. Ia menjadi wakil rektor bidang akademis dan kemahasiswaan sampai tahun 1980. Di samping mendududki jabatan resmi itu, ia juga sering mewakili ayahnya yang uzur karena usia dalam menjalankan tugas-tugas pokok tertentu. Berturut-turut setelah itu, Quraish Shihab diserahi berbagai jabatan, seperti koordinator Perguruan Tinggi Swasta Wilayah VII Indonesia bagian timur, pembantu pimpinan kepolisian Indonesia Timur dalam bidang pembinaan mental, dan sederetan jabatan lainnya di luar kampus. Di celah-celah kesibukannya ia masih sempat merampungkan beberapa tugas penelitian, antara lain Penerapan Kerukunan Hidup Beragama di Indonesia (1975) dan Masalah Wakaf Sulawesi Selatan (1978). Untuk mewujudkan cita-citanya, ia mendalami studi tafsir, pada 1980 Quraish Shihab kembali menuntut ilmu ke almamaternya, al-Azhar, mengambil spesialisasi dalam studi

3 M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur‟an Fungsi dan Peran Wahyu dalam kehidupan Masyarakat. hlm 6

34

tafsir al-Qur‟an. Ia hanya memerlukan waktu dua tahun untuk meraih gelar doktor dalam bidang ini. Disertasinya yang berjudul “Nazm ad-Durar li al-Biqa‟i Tahqiq wa Dirasah (Suatu Kajian terhadap Kitab Nazm ad-Durar karya al-Biqa‟i)” berhasil dipertahankannya dengan predikat summa cum laude dengan penghargaan Mumtaz Ma‟a Martabah asy- Syaraf al-Ula (sarjana teladan dengan prestasi istimewa). Tahun 1984 adalah babak baru tahap kedua bagi Quraish Shihab untuk melanjutkan kariernya. Untuk itu ia pindah tugas dari IAIN Ujung Pandang ke Fakultas Ushuluddin di IAIN Jakarta. Di sini ia aktif mengajar bidang Tafsir dan Ulum Al-Quran di Program S1, S2 dan S3 sampai tahun 1998. Di samping melaksanakan tugas pokoknya sebagai dosen, ia juga dipercaya menduduki jabatan sebagai Rektor IAIN Jakarta selama dua periode (1992-1996 dan 1997-1998). Setelah itu ia dipercaya menduduki jabatan sebagai Menteri Agama selama kurang lebih dua bulan di awal tahun 1998.4 Hingga kemudian dia diangkat sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk negara Republik Arab Mesir merangkap negara Republik Djibauti berkedudukan di Kairo. Kehadiran Quraish Shihab di Ibukota Jakarta telah memberikan suasana baru dan disambut hangat oleh masyarakat. Hal ini terbukti dengan adanya berbagai aktivitas yang dijalankannya di tengah-tengah masyarakat. Di samping

4 Hamdani Anwar, Telaah Krtis Terhadap Tafsir al-Misbah Karya M. Quraish Shihab, hlm. 171

35

mengajar, ia juga dipercaya untuk menduduki sejumlah jabatan. Di antaranya adalah sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat (sejak 1984), anggota Lajnah Pentashih Al-Qur‟an Departemen Agama sejak 1989. Dia juga terlibat dalam beberapa organisasi profesional, antara lain Asisten Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se- Indonesia (ICMI). Selanjutnya ia juga tercatat sebagai Pengurus Perhimpunan Ilmu-ilmu Syariah, dan Pengurus Konsorsium Ilmu-ilmu Agama Dapertemen Pendidikan dan Kebudayaan. Aktivitas lainnya yang ia lakukan adalah sebagai Dewan Redaksi Studi Islamika: Indonesian journal for Islamic Studies, Ulumul Qur „an, Mimbar Ulama, dan Refleksi jurnal Kajian Agama dan Filsafat. Semua penerbitan ini berada di Jakarta. Di samping kegiatan tersebut di atas, M.Quraish Shihab juga dikenal sebagai penulis dan penceramah yang handal. Berdasar pada latar belakang keilmuan yang kokoh yang ia tempuh melalui pendidikan formal serta ditopang oleh kemampuannya menyampaikan pendapat dan gagasan dengan bahasa yang sederhana, tetapi lugas, rasional, dan kecenderungan pemikiran yang moderat, ia tampil sebagai penceramah dan penulis yang bisa diterima oleh semua lapisan masyarakat.. Quraish Shihab memang bukan satu-satunya pakar al- Qur‟an di Indonesia, tetapi kemampuannya menerjemahkan dan meyampaikan pesan-pesan al-Qur‟an dalam konteks masa kini dan masa modern membuatnya lebih dikenal dan lebih

36

unggul daripada pakar al-Qur‟an lainnya. Dalam hal penafsiran, ia cenderung menekankan pentingnya penggunaan metode tafsir maudu‟i (tematik), yaitu penafsiran dengan cara menghimpun sejumlah ayat al-Qur‟an yang tersebar dalam berbagai surah yang membahas masalah yang sama, kemudian menjelaskan pengertian menyeluruh dari ayat-ayat tersebut dan selanjutnya menarik kesimpulan sebagai jawaban terhadap masalah yang menjadi pokok bahasan. Menurutnya, dengan metode ini dapat diungkapkan pendapat-pendapat al- Qur‟an tentang berbagai masalah kehidupan, sekaligus dapat dijadikan bukti bahwa ayat al-Qur‟an sejalan dengan perkembangan iptek dan kemajuan peradaban masyarakat. Quraish Shihab banyak menekankan perlunya memahami wahyu Ilahi secara kontekstual dan tidak semata- mata terpaku pada makna tekstual agar pesan-pesan yang terkandung di dalamnya dapat difungsikan dalam kehidupan nyata. Ia juga banyak memotivasi mahasiswanya, khususnya di tingkat pasca sarjana, agar berani menafsirkan al-Qur‟an, tetapi dengan tetap berpegang ketat pada kaidah-kaidah tafsir yang sudah dipandang baku. Menurutnya, penafsiran terhadap al-Qur‟an tidak akan pernah berakhir. Dari masa ke masa selalu saja muncul penafsiran baru sejalan dengan perkembangan ilmu dan tuntutan kemajuan. Meski begitu ia tetap mengingatkan perlunya sikap teliti dan ekstra hati-hati dalam menafsirkan al-Qur‟an sehingga seseorang tidak mudah mengklaim suatu pendapat sebagai pendapat al- Qur‟an. Bahkan, menurutnya adalah satu dosa besar bila

37

seseorang mamaksakan pendapatnya atas nama al- Qur‟an. Quraish Shihab adalah seorang ahli tafsir yang pendidik. Keahliannya dalam bidang tafsir tersebut untuk diabdikan dalam bidang pendidikan. Kini Quraish Shihab menjabat sebagai direktur Pusat Studi al-Qur‟an (PSQ) Jakarta dan Guru Besar Pasca Sarjana UIN Syarif Hidayatullah. Selain itu beliau juga aktif menyampaikan gagasan dan pemikirannya dalam berbagai forum dan kajian ilmiah, yang dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban intelektual dan penyebaran ilmu. Dalam melalui bahtera kehiduapannya, Quraish Shihab ditemani oleh istri tercinta Fatmawati. Bersama saling bertukar pikiran serta membina rumah tangga dengan kelima anaknya yaitu, Najla, Najwa, Naswa, Ahmad, dan Nahla. 1. Karya Prof. Quraish Shihab Quraish Shihab menulis berbagai tulisan dan diberbagai wilayah kemudian dipaparkan segala permasalahan kehidupan dalam konteks kemasyarakatan Indonesia kontemporer. Tulisannya bernuansa sejuk, sederhana dan mudah dipahami, sehingga tidak mengherankan bila diantara karya bukuna menjadi best seller dan mengalami cetak ulang berkali-kali.5 Berikut merupakan karya-karya dari Prof. quraish Shihab: a. Tafsir al-Manar, Keistimewaan dan Kelemahannya (Ujung Pandang, IAIN Alauddin, 1984);

5 Hamdani Anwar, Telaah Krtis Terhadap Tafsir al-Misbah Karya M. Quraish Shihab, hlm. 173

38

b. Menyingkap Tabir Ilahi; Asma al-Husna dalam Perspektif al-Qur'an (Jakarta: Lentera Hati, 1998); c. Untaian Permata Buat Anakku (Bandung: Mizan 1998); d. Pengantin al-Qur'an (Jakarta: Lentera Hati, 1999); e. Haji Bersama Quraish Shihab (Bandung: Mizan, 1999); f. Sahur Bersama Quraish Shihab (Bandung: Mizan 1999); g. Panduan Puasa bersama Quraish Shihab (Jakarta: Penerbit Republika, Nopember 2000); h. Panduan Shalat bersama Quraish Shihab (Jakarta: Penerbit Republika, September 2003); i. Anda Bertanya,Quraish Shihab Menjawab Berbagai Masalah Keislaman (Mizan Pustaka) j. Fatwa-Fatwa M. Quraish Shihab Seputar Ibadah Mahdah (Bandung: Mizan, 1999); k. Fatwa-Fatwa M. Quraish Shihab Seputar Al Qur'an dan Hadits (Bandung: Mizan, 1999); l. Fatwa-Fatwa M. Quraish Shihab Seputar Ibadah dan Muamalah (Bandung: Mizan, 1999); m. Fatwa-Fatwa M. Quraish Shihab Seputar Wawasan Agama (Bandung: Mizan, 1999); n. Fatwa-Fatwa M. Quraish Shihab Seputar Tafsir Al Quran (Bandung: Mizan, 1999); o. Satu Islam, Sebuah Dilema (Bandung: Mizan, 1987);

39

p. Filsafat Hukum Islam (Jakarta: Departemen Agama, 1987); q. Pandangan Islam Tentang Perkawinan Usia Muda (MUI & Unesco, 1990); r. Kedudukan Wanita Dalam Islam (Departemen Agama); s. Membumikan al-Qur'an; Fungsi dan Kedudukan Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat (Bandung: Mizan, 1994); t. Lentera Hati; Kisah dan Hikmah Kehidupan (Bandung: Mizan, 1994); u. Studi Kritis Tafsir al-Manar (Bandung: Pustaka Hidayah, 1996); v. Wawasan al-Qur'an; Tafsir Maudhu'i atas Pelbagai Persoalan Umat (Bandung: Mizan, 1996); w. Tafsir al-Qur'an (Bandung: Pustaka Hidayah, 1997); x. Secercah Cahaya Ilahi; Hidup Bersama Al-Qur'an (Bandung; Mizan, 1999) y. Hidangan Ilahi, Tafsir Ayat-ayat Tahlili (Jakarta: Lentara Hati, 1999); z. Jalan Menuju Keabadian (Jakarta: Lentera Hati, 2000); aa. Tafsir Al-Mishbah; Pesan, Kesan, dan Keserasian al- Qur'an (15 Volume, Jakarta: Lentera Hati, 2003); bb. Menjemput Maut; Bekal Perjalanan Menuju Allah SWT. (Jakarta: Lentera Hati, 2003)

40

cc. Jilbab Pakaian Wanita Muslimah; dalam Pandangan Ulama dan Cendekiawan Kontemporer (Jakarta: Lentera Hati, 2004); dd. Dia di Mana-mana; Tangan Tuhan di balik Setiap Fenomena (Jakarta: Lentera Hati, 2004); ee. Perempuan (Jakarta: Lentera Hati, 2005); ff. Logika Agama; Kedudukan Wahyu & Batas-Batas Akal Dalam Islam (Jakarta: Lentera Hati, 2005); gg. Rasionalitas al-Qur'an; Studi Kritis atas Tafsir al- Manar (Jakarta: Lentera Hati, 2006); hh. Menabur Pesan Ilahi; al-Qur'an dan Dinamika Kehidupan Masyarakat (Jakarta: Lentera Hati, 2006); ii. Wawasan al-Qur'an Tentang Dzikir dan Doa (Jakarta: Lentera Hati, 2006); jj. Asmâ' al-Husnâ; Dalam Perspektif al-Qur'an (4 buku dalam 1 boks) (Jakarta: Lentera Hati); kk. Sunnah - Syiah Bergandengan Tangan! Mungkinkah?; Kajian atas Konsep Ajaran dan Pemikiran (Jakarta: Lentera Hati, Maret 2007); ll. Al-Lubâb; Makna, Tujuan dan Pelajaran dari al- Fâtihah dan Juz 'Amma (Jakarta: Lentera Hati, Agustus 2008); mm. 40 Hadits Qudsi Pilihan (Jakarta: Lentera Hati); nn. Berbisnis dengan Allah; Tips Jitu Jadi Pebisnis Sukses Dunia Akhirat (Jakarta: Lentera Hati);

41

oo. M. Quraish Shihab Menjawab; 1001 Soal Keislaman yang Patut Anda Ketahui (Jakarta: Lentera Hati, 2008); pp. Doa Harian bersama M. Quraish Shihab (Jakarta: Lentera Hati, Agustus 2009); qq. Seri yang Halus dan Tak Terlihat; Jin dalam al-Qur'an (Jakarta: Lentera Hati); rr. Seri yang Halus dan Tak Terlihat; Malaikat dalam al- Qur'an (Jakarta: Lentera Hati); ss. Seri yang Halus dan Tak Terlihat; Setan dalam al- Qur'an (Jakarta: Lentera Hati); tt. M. Quraish Shihab Menjawab; 101 Soal Perempuan yang Patut Anda Ketahui (Jakarta: Lentera Hati, Maret 2010); uu. Al-Qur'ân dan Maknanya; Terjemahan Makna disusun oleh M. Quraish Shihab (Jakarta: Lentera Hati, Agustus 2010); vv. Membumikan al-Qur'ân Jilid 2; Memfungsikan Wahyu dalam Kehidupan (Jakarta: Lentera Hati, Februari 2011); ww. Membaca Sirah Nabi Muhammad SAW, dalam sorotan Al-Quran dan Hadits Shahih (Jakarta: Lentera Hati, Juni 2011); xx. Do'a al-Asmâ' al-Husnâ (Doa yang Disukai Allah SWT.) (Jakarta: Lentera Hati, Juli 2011);

42

yy. Tafsîr Al-Lubâb; Makna, Tujuan, dan Pelajaran dari Surah-Surah Al-Qur'ân (Boxset terdiri dari 4 buku) (Jakarta: Lentera Hati, Juli 2012)

Sekian banyak bahkan mungkin ada yang belum disebutkan oleh penulis tetaoi hal ini tidak membuatnya berhenti berkarya. Sampai kapanpun beliau akan terus menulis membuatkan karya-karya terbaik yang masyarakat bisa gunakan sebagai sumber pembelajaran. Melihat jumlah karyanya yang tidak sedikit mka beliau termasuk ulama sekaligus mufassir produktif. Karena dari buku-buku yang ia tulis ini termasuk dari dakwah beliau untuk masyarakat. Segala hal yang beliau ketahui ditumpahkan melalui tulisannya yang dibuat menjadi sebuah buku yang sampai sekarang masih bisa terus kita baca.

B. Sekilas Tentang Buku Islam yang Saya Anut Buku Islam yang Saya Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam adalah karya yang ditulis dari Prof. Quraish Shihab. Buku ini diterbitkan oleh Lentera Hati pada Januari 2018 terlahir atas permintaan banyak orang yang ingin mengetahui Islam secara rigkas dan padat. Dalam bukunya menjelaskan Islam secara sederhana dan mengena. Dari sisi fiqih Imam Syafi‟i, dari sisi akidah Imam Asy‟ari, dan dari sisi akhlak Imam Ghazaly. Melalui buku Islam yang Saya Anut, Dasar-dasar Aajaran Islam

43

penulis berharap dapat memberi gambaran sedikit mendekati utuh dalam satu buku tentang dasar-dasar ajaran Islam, terutama kepada masyarakat yang belum mengenal, sedang belajar atau mereka yang menyalahpahaminya. Dalam buku ini, terdapat sebelas bagian yang dibahas, yaitu: 1. Agama Menjelaskan bahwa pengertian dari agama sangatlah luas. Sulit mendefinisikan agama secara jelas dan sempurna, karena yang mendefinisikannya datang dari agama yang berbeda-beda. Namun jika ingin mendefinisikannya secara sederhana bisa dikatakan agama adalah hubungan antara ruh manusia dengan ruh gaib, yang dia percaya bahwa kemaslahatannya bergantung/ ditentukan oleh kekuatan tersebut sehingga ia terdorong untuk berhubungan dan menyesuaikan diri dengan apa yang dikehendaki kekuatan tersebut. 2. Manusia dan Evolusinya Mengenai evolusi manusia Prof. Quraish Shihab dalam bukunya menjelaskan manusia itu mengalami evolusi: bayi, anak-anak, muda, dewasa, tua, bahkan meninggalkan dunia. (Q.S. Ghafir [40]:72). Sementara ulama juga menjelaskan bahwa evolusi manusia merupakan tahap-tahap yang dilalui sejak awal-bahkan sebelum sebelum kehadorannnya di pentats bumi ini samapai dengan kembali menemui penciptanya dengan “keberadaannya di surga atau neraka.

44

3. Agama Islam Mengapa Allah meletakkan taklif untuk manusia? Karena kasihNya. Semua agama memberi tuntunan kepada manusia dalam bentuk kewajiban unntuk melaksanakannya. Dalam Islam ini maka dinamai taklif. Menurut bahasa agama Islam adalah kewajiban keagamaan yang Allah letakkan di pundak manusia yang menuntutnya melaksanakan dan atau meninggalkan apa yang ditetapkan Allah selama yang bersangkutan telah memenuhi syarat-syaratnya. 4. Ajaran Islam Islam perlu diketahui sebelum masuk dalam pokok-pokok ajaran Islam kita lebih dulu mengetahui apa makna kata Islam anatara lain adalah damai. Dari kata itu sendiri sudah tercermin bahwa agama ini mendambakan kedamaian dalam pribadi dan masyarakat, baik lahir maupun batin. Para ulama juga menggambarkan tiga unsur pokok dari ajaran Islam yaitu: a. Akidah/ kepercayaan b. Syariah/ pengamalan ketetapan hukum c. Akhlak/ budi pekerti Kemudian dijelaskan juga Islam ditujukan kepada semua manusia, tanpa membedakan ras, warna kulit atau status sosial. Islam mengajarkan rahmatan lil alamin (rahmat untuk semesta alam). Islam pun menyeluruh, dalam arti tidak ada satu persoalan yang

45

diperlukan oleh manusia untuk kebahagiannya di dunia dan di akhirat kecuali semua telah dihidangkan. 5. Rukun Iman Rumah belum manjadi rumah yang utuh kecuali bagian- bagian selain fondasi yang harus melengkapinya. Demikian juga dengan iman dan Islam. Apa yang disebut denga” rukun iman dan rukun Islam” belum menggambarkan Islam, tapi sisinya yang terpenting. Dalam kepercayaan/ iman mayoritas ulama menyebut 6 pokok yang menjadi rukunnya: percaya kepada wujud Allah, percaya tentang wujud malaikat, percaya kepada kita-kitab suci, percaya kepada rasul-rasul yang Dia utus, percaya kepada hari kemudian setelah kematian, percaya kepada takdir Allah. Keeanam rukun inilah yang wajib kita ketahui pada dasar-dasar mempelajari ajaran Islam. 6. Akidah Sangat penting diketahui setiap umat muslim karena akidah itu adalah hal yang harus diyakini pemeluknya umat muslim serta mengikatnya sehingga tidak boleh lepas dari kepercayaan/ keyakinannya menyangkut Tuhan, alam raya, manusia dan hidup di dunia maupun di akhirat nanti, serta hubungan antara keduanya. 7. Rukun Islam Islam yang dimaksud dalam rukun Islam ini adalah hal-hal yang harus kita amalkan-setelah memenuhi syarat-syaratnya. Tanpa pengamalannya seseorang tidak dinilai sebagai muslim yan baik, bahkan tidak dinilai

46

muslim bila ia mengingkarinya. Rukun Islam terdiri dari lima yaitu bersyahadat bahwa tiada Tuhan selain Allah dan nabi Muhammad adalah Rasul-Nya, melaksanakan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, Haji. 8. Aspek Hukum Rukun-Rukun Islam Bila kita memperhatikan tata cara rukun Islam berkaitan dengan shalat, zakat, puasa dan haji secara jelas maka kita akan menemukan hal-hal pasti yang ditentukan , baik berkaitan dengan waktu, tempat atau bilangan sampa teknis pelaksanaanya. 9. Dapatkah Ajaran Islam Diterapkan? Al-Qur‟an melukiskan masyarakat Islam sebagai masyarakat yang terus maju dan berubah, “seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus diatas pokoknya; tanaman itu mennyenagkan hati penanam-penanamnya sehinngga menjengkelkan orang kafir” 10. Islam adalah Akhlak Akhlak adalah bagian yang sangat penting, bahkan Islam adalah Akhlak, Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia" (HR. Bukhari Adabul Mufrad, Ahmad, dan Hakim). Sebagaimana dijelaskan oleh penulis, akhlak ini memiliki banyak jenisnya seperti:

47

a. akhlak kepada Allah SWT (beriman, membenarkan informasi-Nya, menjalani perintah dan menjauhi larangan-Nya, menerima takdir-Nya dengan sabar, syukur, ridha), b. kepada Nabi Muhammad SAW, kepada sesama manusia (orangtua, saudara, sahabat, tetangga, tamu, lawan), c. kepada binatang, dan kepada alam lingkungan termasuk benda yang dianggap tidak bernyawa. Semuanya memiliki porsi sendiri dan sepatutnya ditempatkan dan dipraktekkan secara adil. 11. Beragama dengan Ikhlas Penulis membahas mengenai ikhlas yang merupakan syarat diterima amal. Ada juga yang membahas mengenai orang-orang yang terlihat biasa saja mungkin saja memiliki derajat yang tinggi di sisi Allah, dan orang-orang yang terlihat shalih belum tentu dianggap mulia di sisi Allah. Karena mungkin saja semua amalnya dianggap nihil karena tidak ikhlas, riya, sombong, menganggap sesat orang lain sembarangan, atau alasan lainnya yang hanya Allah yang tahu. "Bila seseorang telah memercayai rukun Iman dan melaksanakan rukun Islam, walau secara minimal, dan berakhlak baik sesuai tuntunan Allah, walau tidak mencapai puncak akhlak, maka jalan apapun yang dia tempuh selama bercirikan kedamaian akan dapat mengantarkannya ke tempat istimewa di sisi Allah SWT"

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS PENELITIAN

A. Perumusan Strategi Komunikasi yang Dirumuskan Prof. Quraish Shihab Melalui Buku Islam Yang Saya Anut Data yang ditemukan dalam penelitian ini, strategi yang dilakukan oleh Prof. Quraish Shihab ketika berkomunikasi melalui buku adalah memperhatikan langkah- langkah perumusan strategi komunikasi. Dengan perencanaan yang tersusun dengan baik dan matang maka dakwah akan berlangsung secara efektif dan efisien. Hal ini dapat terjadi karena da‟i akan mengetahui apa saja hal-hal yang perlu disampaikan. Prof. Quraish Shihab kemudian menyusun langkah- langkah perumusan strategi komunikasi baik mengenai perumusan sasaran pencapaian tujuan, metode, tindakan dan prioritas pelaksanaan, dan lain-lainnya. Strategi komunikasi Prof. Quraish Shihab melalui buku Islam yang Saya Anut yang diantaranya: 1. Mempersiapkan Materi Dakwah Sebelum prof. Quraish Shihab merumuskan materi dakwahnya yang akan beliau sampaikan melalui buku, beliau terlebih dahulu mempelajari dan memahami peristiwa apa saja yang terjadi di tengah masyarkat atau yang sedang ramai diperbincangkan oleh masyarakat. Dalam proses itu baik secara langsung atau tidak langsung. Oleh karena itu prof. Quraish Shihab perlu menentukan cara-cara yang tepat agar tema yang ditentukannya tidak keluar dari tujuan yang akan

48 49

dicapainya. Prof. Quraish Shihab mengatakan ketika akan menulis buku Islam yang Saya Anut: “Ada orang-orang yang mau masuk Islam atau orang-orang yang sudah masuk Islam tetapi belum mengerti Islam. Ada juga orang-orang yang sudah memeluk agama Islam lama tetapi belum mengerti Islam. Ada juga yang sudah mengerti tetapi sebagian ada salah paham mengenai Islam. Yang lainnya lagi ada orang yang salah paham dengan saya. Hal-hal inilah yang mendorong saya menulis. Referensi yang bisa saya dapatkan ketika menulis adalah berfkir, teman-teman, macam-macam buku, dan internet juga bisa digunakan. Tetapi yang biasanya saya jadikan rujukan dalam membuat tulisan adalah saran dari teman”.1

Pernyataan Prof. Quraish Shihab tersebut menunjukkan cara beliau merumuskan tema dakwahnya. Beliau meluaskan pemahamannya dengan membaca buku-buku, bertanya kepada teman juga memahami apa yang sedang menjadi permasalahan ditengahh masyarakat. Hal ini dilakukan agar Prof. Quraish Syihab dapat membantu menjawab permasalahan yang sedang terjadi ataupun memang hal itu perlu dibicarakan. Merumuskan materi dakwah secraa aktual dilakukan Prof. Quraish shihab guna mengetahui sasaran dakwahnya dan buku mengenai Islam itu universal yang mana semua kalanganpun dapat membaca.

1 Wawancara mendalam dengan Prof. Quraish Shihab, pada tanggal 27 Agustus 2019

50

Menyikapi hal-hal diatas Prof. Quraish Shihab memiliki cara-cara tersendiri dalam melengkapi kegiatan dakwahnya. Prof. Quraih Shihab mengatakan: “Sebagai muslim, sebagai orang yang memiliki sedikit ilmu kita berkewajiban membagi ilmu, itu ِ ۙ .adalah kewajiban kita تَ َو َاصْوا ب ْاْلَِّق ە َوتَ َو َاصْوا Sedikit yang saya miliki dan saya pahami . بِ َّالصْب saya akan bagi kepada orang. Membaginya itu bisa dengan berbagai misalnya dengan menulis, bisa dengan bicara, dan bisa juga dengan perbuatan. Jadi kita bisa menyebarkan apa yang kita bisa bagi kepada orang-orang. Itulah yang saya tempuh dengan tulisan-tulisan saya, ada ceramah saya juga dan saya juga berusaha tampil seperti apa adanya saja. Kenapa seperti itu? Karena yakin tugas kita ini adalah berbagi. Karena itu saya tidak pernah beranggapan bahwa apa yang saya tulis itu pasti benar. Semua orang itu bisa salah, orang yang jauh lebih hebat dari saya juga bisa salah”.2

Ungkapan ini diperkuat juga dengan pernyatan dari pembaca karya-karya Prof. Quraish Shihab yaitu Nadia menyebutkan: “Prof Quraish Shihab memiliki kekhasan dengan luas dan dalamnya ilmu yg beliau miliki, namun sangat bisa menyampaikan dengan sangat ringan, tidak kaku, humoris dan memberikan contoh yang baik”.3

2 Wawancara mendalam dengan Prof. Quraish Shihab, pada tanggal 27 Agustus 2019 3 Wawancara mendalam dengan Nadia Iffatul Ulya, pada tanggal 13 September 2019

51

Selain dari pada Nadia yang menjadi pembaca,, Rabicha juga memberikan pernyataan tentang kekhasan dari Prof. Quraish Shihab yaitu: “Beliau bukan hanya berbeda dengan Da‟I kebanyakan tapi beliau juga memiliki kekhususan yang tidak memiliki yang lain. Dari buku yang beliau tulis, ceramah yang beliau sampaikan terlihat jelas kadar keilmuannya yang sangat mumpuni. Beliau bisa menyelaraskan ilmu yang beliau pahami dengan keadaan zaman sekarang. Tanpa mengurangi esensi islam itu sendiri”.4

Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa Prof. Quraish Shihab dalam berdakwah tidak dibuat-buat yaitu selalu berusaha tampil apa adanya didepan masyarakat. Karena dalam memberikan ilmu kepada orang lain tidaklah kita merasa diri ini paling benar biarlah orang akan menilai tetapi kita sudah melakukan yang terbaik untuk ditampilkan kepada masyarakat. 2. Menentukan Metode Metode dakwah Prof. Quraish Shihab dalam buku Islam yang Saya Anut adalah meyebarkan apa yang bisa kita bagi kepada orang lain termasuk bercerita tentang pemaham Islam yang beliau anut secara singkat namun padat dan menyelipkan mutiara nasihat untuk pembaca resapi. Hal ini juga disampaikan oleh Prof. Quraish Shihab: “Kita bisa menyebarkan apa yang kita bisa bagi kepada orang-orang. Itulah yang saya tempuh dengan tulisan-tulisan saya”

4 Wawancara mendalam dengan Rabicha Hilma, pada tanggal 27 September 2019

52

Buku Islam yang Saya Anut terlihat ringan karena Prof. Quraish Shihab berusaha menjelaskan mengenai dasar-dasar ajaran Islam secara singkat namun padat. Bahasa yang digunakan Prof. Quraish Shihab dalam menulis buku ini ringan sehingga bagi pemula yang sedang belajar memahami ajaran Islam dapat dengan mudah memahami begitupun bagi para muslim yang telah paham mengenai ajaran Islam semakin meluas juga pemahamannya mengenai ajaran Islam. Disampaikan oleh Prof. Quraish Shihab: “Kenapa seperti itu? Karena yakin tugas kita ini adalah berbagi. Karena itu saya tidak pernah beranggapan bahwa apa yang saya tulis itu pasti benar. Semua orang itu bisa salah, orang yang jauh lebih hebat dari saya juga bisa salah.”

Uniknya selain sederhana bahasanya adalah dalam setiap bab buku ini diberikan mutiara nasihat agar dapat menjadi siraman hati bagi pembaca dengan menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Prof. Quraish Shihab sangat serius dalam mempersiapkan buku ini dengan melihat peristiwa-peristiwa apa yang ramai diperbincangkan masyarakat dan atau perlu masyrakat ketahui aga tidak keliru. Bila dikaitkan dengan metode strategi dakwah Al- Bayanuni, ebliau membagi menjadi tiga metode startegi dakwah, yaitu: strategi sentimenntil (al- manhaj al- athifi) adalah dakwah yang memfokuskan hati ke hati dan menggerakan perasaan serta batin seseorang, strategi rasonal (al- manhaj al-„aqli) adalah metode yang

53

menggunakan akal pikiran, dan strategi indrawi (al- manhaj al- hissi) adalah strategi menggunakan eksperimen atau strategi ilmiah. Penulis menemukan strategi yang digunakan oleh Prof. Quraish Shihab termasuk dalam tiga hal diatas. Strategi sentimentil yang dilakukan oleh Prof. Quraish Shihab yaitu dengan cara menuliskan nasihat kepada para pembaca melalui kutipan nasihat mutiara pada setiap bab dalam buku Islam yang Saya Anut menggunakan bahasa yang ringan mudah dipahami oleh pembaca namun menyentuh hati. Prof. Quraish Shihab juga menggunakan metode strategi rasional yaitu membuat para pembaca selain mengajak untuk memahami dasar-dasar ajaran Islam tetapi juga mengajak para pembaca buku Islam yang Saya Anut untuk berfikir tenntang perbedaan pemahaman. Seperti yang dikatakan oleh Prof. Quraish Shihab: “Dalam buku yang saya tulis apa-apa saja yang saya pahami mengenai Islam belum tentu saya amalkan atau belum tenttu perlu diamalkan, tetapi terkadang yang saya pahami ini berbeda dengan yang dipahami orang. Saya memahami dasar- dasar ajarannya, tetapi boleh jadi apa yang saya pahami ternyata saya salah paham tetapi ya itulah Islam yang saya anut dan saya pahami”. Hal inilah akan membuat para pembaca juga ikut berfikir kembali atas apa yang disampaikan Prof. Quraish Shihab melalui buku Islam yang Saya Anut. Tidak semua yang disampaikan perlu diikuti dan belum tentu juga apa yang dianut Prof. Quraish Shihab perlu kita annut juga.

54

Nadia sebagai pembaca buku Islam yang Saya Anut juga menyatakan: “Islam adalah agama yang sangat arif serta mudah (tidak memberatkan), rasionalitas dalam mempelajari agama juga tertera dengan jelas, sehingga dalam belajar agama bukan hanya berdasarkan doktrin tapi juga mengkaitkan dengan logika”.

Semua yang disampaikan dan dijelaskan Prof. Quraish Shihab dalam buku Islam yang Saya Anut tak lain atas pemikiran dan pengalaman, teman-teman beliau tetapi tak lain juga berasal dari buku dan kitab. Hisyam sebagai pembaca buku juga menyampaikan: “buku ini ikut mengingatkan kita semua para ummat muslim untuk bersama-sama berefleksi dan memaknai agama Islam secara semestinya demi terciptanya ummat muslim yang hakiki. Umat yang memelopori perdamaian dan kemajuan peradaban”.

Pernyataan ini membuktikan bahwa Prof. Quraish Shihab sangat menguasai materi yang akan beliau sampaikan melalui bukunya. Selanjutnya Prof. Quraish Shihab juga menggunakan metode strategi indrawi. Strategi ini erupakan eksperimen atau strategi ilmiah yaitu praktek keagamaan, keteladanan, dan pentas drama. Praktik keagamaan yang dilakukan oleh Prof. Quraish Shihab dalam kegiatannya beliau mengisi ceramah-ceramah di stasiun televisi khususnya pada bulan Ramadhan kita akan

55

sering melihat tausiah dari Prof. Quraish Shihab, youtube, ataupun datang ke majlis. Sudah dijelaskan juga dalam penampilannya Prof. Quraish Shihab berusaha tampil apa adanya saja. 3. Pemanfaatan Media Media komunikasi yang digunakan Prof. Quraish Shihab adalah malalui buku Islam yang Saya Anut. Buku adalah salah satu sarana komunikasi Prof. Quraish Shihab yang beliau gunakan sehingga dapat dibaca oleh bermacam kalangan. Dakwah melalui buku juga masyarakat dapat mengkaji isinya jika ada hal-hal yang belum terlalu dipahami atau mungkiin berbeda pemahamannya. Membuat sebuah tulisan menjadi buku Prof. Quraish shihab juga membutuhkan proses,, menurutnya: “Waktu yang saya habiskan untk menulis sebuah tulisan menjadi buku itu berbeda- beda. Terkadang dalam sehari saya tidak menulis, satu hari setengah halaman, di hari lain sepuluh halaman, jadi tidak menentu sesuaikan saja dengan suasana hati. Hal pendukung yang mendorong saya menulis itu ibu dan anak-anak. Ibu yang mengatur suasanya, siap-siapkan apa saja yang saya butuhkan, anak-anak datang bertanya banyak hal.”

56

B. Implementasi strategi yang dilakukan Prof. Quraish Shihab melalui buku Islam yang Saya Anut Prof. Quraish Shihab dalam menjalani strategi komunikasi memilih buku sebagai wadah dalam mensosialisasikan, beliau meyebutkan: “berharap dari buku yang saya terbitkan ini mudah-mudahan bisa membantu mewujudkan pemahaman tentang Islam yang benar paling tidak menurut yang saya pahami.”

Mengembangkan aktifitas dakwah demi tercapainya tujuan yang maksimal, Prof. Quraish Shihab menggunakan buku sebagai wadah dalam mewujudkan pemahaman Islam yang benar menurut yang beliau pahami. Dengan berdakwah melalui buku ini apa saja yang telah disampaikan mengenai pemahaman ajaran Islam bisa tertulis secara baik dan ketika masyarakat membutukan dapat dibaca kembali melalui bukunya. Tujuan Prof. Quraish Shihab adalah memberikan pemahaman secara jelas kepada masyarakat mengenai dasar-dasar ajaran Islam dan dapat mengamalkannya pada kehidupan sehari-hari, baik dalam masalah pribadi, keluarga maupun sosial masyarakat. Pencapaian ini agar terperoleh kehidupan yang berkah, serta terhindar dari kekeliruan dalam perbuatan.

57

C. Evaluasi strategi yang Dilakukan oleh Prof. Quraish Shihab Melalui Buku Islam yang Saya Anut. Prof. Quraish Shihab menjelaskan dalam membuat sebuah tulisan itu perlu kepercayaan diri dan perlu berfikir secara baik. Tidak perlu juga kita mengikuti maunya orang lain, ikuti saja apa maunya kita. “Apapun yang mau saya tulis ya kan saya tulis. Yang kedua saya tidak takut salah. Menulis buku itu tidak seperti meulis surat cinta, jadi tidak perlu takut. Saya tulis apa yang akan saya tulis kemudian saya baca, setelah itu saya baca sekali lagi barulah saya kirim ke editor, dia datang menemui saya dan kami diskusiakan bersama apa yang salah tulis kemudian saya baca kembali. Semuanya pasti ada salahnya, walaupun anda berusaha benar pasti tetap ada salahnya dan saya tidak malu. Orang yang lebih hebat dari sayapun pasti ada salahnya, Imam Syafi‟i juga ada salahnya.”

Menghasilkan sebuah karya yang baik memang perlu proses yang cukup panjang. Namun perjalana Prof. Quraish Shihab dalam berdakwah melalui buku tidaklah membuatnya terbebani. Bahkan beliau merasa tidak pernah ada hambatan selama berdakwah melalui buku karena menulis adalah hobi dari Prof. Quraish Shihab. Beliau juga mengatakan bahwa kita haruslah sungguh- sungguh dalam membuat sebuah tulisan dan pemahaman. Karena kesungguan itulah akan jadi baik.5

5 Wawancara mendalam dengan Prof. Quraish Shihab, pada tanggal 27 Agustus 2019

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan data dan informasi yang dikumpulan oleh penulis dalam penelitian ini, dapat menyimpulkan beberapa hal terkait Strategi komunikasi Prof. Quraish Shihab dalam Meningkatkan Pemahaman Ajaran Islam Melalui buku Islam yang Saya Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam yaitu: 1. Perumusan strategi komunikasi yang dilakukan Prof. Qiuraish Shihab dalam meningkatkan pemahaman ajaran Islam melalui buku, yaitu: a. Mempersiapkan materi yang disampaikan dengan mempelajari dan memahami peristiwa apa saja yang terjadi di tengah masyarkat atau yang sedang ramai diperbincangkan oleh masyarakat. Dalam proses itu baik secara langsung atau tidak langsung. b. Menentukan metode dengan cara meyebarkan apa yang bisa kita bagi kepada orang lain termasuk bercerita tentang pemaham Islam yang beliau anut secara singkat namun padat dan menyelipkan mutiara nasihat untuk pembaca resapi. c. Pemanfaatan media yaitu menggunakan buku. Salah satu sarana dakwah Prof. Quraish Shihab yang beliau gunakan sehingga dapat dibaca oleh bermacam kalangan.

58 59

2. Implementasi strategi komunikasi yang dilakukan oleh Prof. Quraish Shihab melalui buku Islam yang Saya Anut yaitu: Buku sebagai wadah untuk mensosialisasikan tujuan dari perumusan strategi komunikasi dan membantu mewujudkan pemahaman tentang Islam yang benar paling tidak menurut yang Prof. Quraish Shihab pahami. Tujuan khususnya adalah menjadikan buku sebagai wadah dalam mewujudkan pemahaman Islam yang benar menurut yang beliau pahami. 3. Evalusai strategi komunikasi yang dilakukan Prof. Quraish Shihab melalui buku Islam yang Saya Anut. Membuat tulisan yang akan dijadikan buku membutuhkan beberapa proses sehingga menjadi sebuah bacaan yang baik dibaca oleh masyaravkat yaitu apapun yang mau Prof. Quraish Shihab tulis ya akan beliau tulis. Yang kedua Prof. Quraish Shihab tidak takut salah. Menulis buku itu tidak seperti meulis surat cinta, jadi tidak perlu takut. Tulis apa yang akan ditulis kemudian dibaca, setelah itu Prof. Quraish Shihab baca sekali lagi barulah beliau kirim ke editor, kemudian editor datang menemui Prof Quraish Shihab dan mereka diskusiakan bersama apa yang salah tulis kemudian Prof. Quriash Shihab baca kembali. Akan tetapi dalam hal evaluasi, berkomunikasi melalui buku tidaklah mudah seperti berkomunikasi secara tatap muka. Kemunngkinan kesalahan dalam pemulisan dapat memberikan

60

kesalahpahaman bagi pembaca buku. Dalam menulis sebuah buku haruslah memiliki ketelitian yang tinggi agar dapat menghindari kekeliruan dalm penulisan.

B. Saran Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan, maka penulis akan memberikan saran yang berkenaan dengan penelitian yang telah dilakukan, yaitu: 1. Semoga bagi pembaca buku Islam yang Saya Anut, Dasar- dasar Ajaran Islam ini dapat benar memahami dasar-dasar ajaran Islam dan dapat juga mengamalkan ajaran Islam yang menurut para pembaca perlu diamalkan. 2. Bagi pihak editor hendaknya lebih teliiti lagi mengenai pemeriksaan tulisan dalam buku. Masih banyak kesalahan tulisan yang sedikit menjadi rancu dalam membacanya. Sangat disayangkan jika dalam buku yang mennjelaskan dasar-dasar ajaran Islam ini banyak sekali kata-kata yang salah (typo). 3. Karena buku ini adalah bagian dari trilogi sehingga jika hanya membaca satu buku saja dirasa kurang. 4. Semoga Prof. Quraish Shihab dapat membuat tulisan- tulisan yang sederhana lagi, sehingga bagi pemula seperti saya dapat mudah mempelajari Ajaran Islam melalui buku.

DAFTAR PUSTAKA

Aamin, M. Mashur. Metode Dakwah Islam dan Berbagai Keputusan Pembangnan tentang Aktivitas Keagamaan. (Yogyakarta: Sumbangsih.1980)

Abidin, Djamalu Ass. Komunikasi dan Bahasa Dakwah. (Jakarta: Gema Insani Press. 1999)

Acep, Kusmawan. Berdakwah Lewat Tulisan. ( Bandung: Mujahid Press. 2004)

Ancok, Djamaludin dan Fuad Nashori Suroso. Psikologi Islam: Solusi Islam atas Problema- Problema Psikologi. (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 1994)

Anwar, Hamdani. Telaah Krtis Terhadap Tafsir al-Misbah Karya M. Quraish Shihab

Ardani, Moh. Fiqih Dakwah. (Jakarta: PT. Mitra Cahaya Utama. 2006)

Aziz, Moh. Ali. Ilmu Dakwah Edisi Revisi. ( Jakarta: Kencana. 2004)

Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif. (Jakarta: Prenada Media Group. 2005)

Effendi, Onong Uchyana Effendi. Teori dan Praktek Ilmu Komunikasi, (Bandun. PT. Remaja Rosdakarya).

Endang, Saifudin. WAWASAN ISLAM Pokok-pokok Pikiran tentang Paradigma dan Sistem Islam.

Ghazali, Bahri. Dakwah Komunikatif: Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi Da‟wah. (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya. 1997

Gunawan, Imam, Metode Penelitian Kualitatif dan Praktik. (Jakarta: PT. Bumi Aksara. 2013)

61 62

Ilahi, Wahyu. Komunikasi Dakwah. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2010)

Ismail, Nawari dan Ki. Muna Al- Mahfudz. Filsafat Dakwa, Ilmu Dakwah, dan Penerapannya. ( Jakarta: Bulan Bintang. 2004)

Komaruddin, dkk, Kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah, (Jakarta: Bumi Aksara. 2000) hlm. 34

Machfoeld, A. Ki Moesa. Filsafat Ilmu Dakwah dan Penerapannya. (Jakarta: PT Bulan Bintang. 2004)

Malaikah, Mustafa. Manhaj Dakwh Yusuf Al-Qordhowi Harmoni antara Kelembutan dan Ketegasan. (Jakarta: Pustaka Al- Kautsar. 1997)

Meleong, J. Lex. Metodelogi Penelitian Kualitatif ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya 1991)

Munir Muhammad dan Wahyu Ilahi. Manajemen Dakwah. (Jakarta: Kencana. 2006)

Munir, M. dkk. Metode Dakwah, (Jakarta: Prenada Media. 2009)

Munir, Samsul. Ilmu Dkawah. (Jakarta: Amzah. 2009)

Murtopo, Ali. Strategi Kebudayaan (Jakarta: Center for Strategic and International Studies-CSIS. 1978)

Poerwadarminto, W. J. S.. Kamus Umum Bahasa Indonesia. (Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Depdikbud. Balai Pustak. 1984)

R. David Fred. Manajemen Strategi Konsep. (Jakarta: Prenhallindo. 2002)

Rafi‟udin dan Maman Abdul Djalil, Prinsip dan Strategi Dakwah. (Bandung cv. Pustaka Setia. 1997)

Rasyid, Abdul Shaleh. Manajemen Dakwah, (Jakarta: Bulan Bintang. 1993)

63

Saeful, Asep Muhtadi dan Agus Ahmad Safei. Metode Penelitian Dakwah. (Bandung: Pustaka Setia. 2003)

Said bin Ali bin Wahif Al-Qathani. Dakwah Islam Dakwah Bijak

Saleh, Hasanuddin. Metodology Research (Bandung: Tarsit. 1989)

Samsul, Asep M. Romli. Komunikasi Dakwah Pendekatan Praktis. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013)

Shihab, M. Quraish. Membumikan Al-Qur‟an Fungsi dan Peran Wahyu dalam kehidupan Masyarakat

Shihab, M. Quraish. Wawasa al-Qur‟an dan Tafsir Maudhu‟i atas pelbagai persoalan umat, (Bandung: Mizan, 2003)

Sihata, Abdullah. Dakwah Islamiah. (Jakarta; Bulan Bintang 2003)

Steiner, George dan John Miner, Kebijakan dan Stategi Manajemen Edisi Kedua, Penerjemah Ticoalu dan Agus Dharma (Jakarta: Penerbit Erlangga. 1997)

Suparta, Muzier dan Hefni. Metode Dakwah. Jakarta: Kencana 2003)

Syafi‟i, Ahmad Ma‟arif dan Sahid Tuhu Leley. Alqur‟an dan Tantangan Moderenisasi. (Yogyakarta: Siprs. 1990)

Syamsudin, Din. Etika Agama Dalam Membangun Masyarakat Madani. (Jakarta: Logos. 2000)

Syukir, Asmuni. Dasar-Dasar Straegi Dakwah Islam. (Surabaya: Usaha Nasional. 1994)

Tasmara, Toto. Komunikasi Dakwah. (Jakarta: Gaya Media Pratama. 1997)

64

Sumber Lain

Wawancara mendalam dengan Prof. Quraish Shihab, pada tanggal 27 Agustus 2019

Wawancara mendalam dengan Nadia Iffatul Ulya, pada tanggal 25 September 2019

Wawancara mendalam dengan Hisyam Hadi, pada tanggal 25 September 2019

Wawancara mendalam dengan Nafiatul Iza, pada tanggal 25 September 2019

Internet

https://bio.or.id/biografi-quraish-shihab/ applikasi Ensiklopdi Hadist

65

Transkip Wawancara Penelitian Penulis : Farah Fitriana Narasumber : Prof. M. Quraish Shihab Hari/Tanggal : Selasa, 27 Agustus 2019 Waktu Wawancara : 11.15 WIB Tempat Wawancara : Kantor Pusat Studi Ilmu Al-Qur‟an, Ciputat, Tanggerang Selatan Tipe Wawancara : Tatap Muka

Penulis : Bagaimana Prof. Quraish Shihab dalam merumuskan tahap-tahap dan tujuan dakwah yang disampaikan melalui buku?

Narasumber : Ada orang-orang yang mau masuk Islam atau orang-orang yang sudah masuk Islam tetapi belum mengerti Islam. Ada juga orang-orang yang sudah memeluk agama Islam lama tetapi belum mengerti Islam. Ada juga yang sudah mengerti tetapi sebaguan ada salah paham mengenai Islam. Yang lainnya lagi ada orang yang salah paham dengan saya. Hal-hal inilah yangg mendorong saya menulis. Dalam buku saya ini kan yang pertama berbicara tentang Islam yang saya anut, boleh jadi berbeda dengan yang lain dan pasti berbeda walaupun kita sebagai umat musim sama-sama dalam prinsipnya tetapi dalam perinciannya berbeda.

66

Maka itu saya jelaskan dalam buku yang pertama ini buku Islam yang Saya Anut. Dalam buku yang saya tulis apa-apa saja yang saya pahami mengenai Islam belum tentu saya amalkan atau belum tetntu perlu diamalkan, tetapi terkadang yang saya pahami ini berbeda dengan yang dipahami orang. Saya memahami dasar-dasar ajarannya, tetapi boleh jadi apa yang saya pahami ternyata saya salah paham tetapi ya itulah Islam yang saya anut dan saya pahami. Saya berharap dari buku yang saya terbitkan ini mudah- mudahan bisa membantu mewujudkan pemahaman tentang Islam yang benar paling tidak menurut yang saya pahami. Penulis : Strategi apa yang disiapkan Prof. Quraish Shihab agar penyampaian dakwah melalui buku dapat diterima oleh semua kalangan atau pembaca khususnya bagi pemula yang ingin belajar tentang Islam? Narasumber : Sebagai muslim, sebagai orang yang memiliki sedikit ilmu kita berkewajiban membagi ilmu, itu تَ َو َاص ْوا بِ ْال َح ِّق ە َوتَ َو َاص ْوا بِ َّالص ْبر .adalah kewajiban kita Sedikit yang saya memiliki dan saya pahami saya akan bagi kepada orang. Membaginya itu bisa dengan berbagai misalnya dengan menulis, bisa dengan bicara, dan bisa juga dengan perbuatan. Jadi kita bisa menyebarkan apa yang kita bisa

67

bagi kepada orang-orang. Itulah yang saya tempuh dengan tulisan-tulisan saya, ada ceramah saya juga dan saya juga berusaha tampil seperti apa adanya saja. Kenapa seperti itu? Karena yakin tugas kita ini adalah berbagi. Karena itu saya tidak pernah beranggapan bahwa apa yang saya tulis itu pasti benar. Semua orang itu bisa salah, orang yang jauh lebih hebat dari saya juga bisa salah. Penulis : Bagaimana cara memfilter bacaan melalui social media ataupun buku menurut Prof. Quraish Shihab? Narasumber : Kalau kita baca dan kita ragu, harus kita selidiki. “Tabayyun” benar atau tidaknya. Agar disini membaca dan memahaminya dengan fikiran dan harus juga memilih-milih bacaan. Penulis : Apa saja yang Prof. Quraiish Shihab persiapkan ketika ingin menulis sebuah buku? Narasumber : Macam-macam yang saya persipakan sehingga menjadi sebuah tulisan. Mungkin peristiwa- peristwa yang sedang ramai diperbincangkan, bisa jadi tidak ramai dibicarakan tetapi menurut saya dibutuhkan atau perlu dibahas maka saya akan tulis. Menurut saya yang paling repot memang dalam menulis itu adalah menentukan apa yang mau ditulis. Jika sudah sperti itu hal yang akan saya lakukan adalah berfikir saja,

68

bertanya dengan teman mengenai apa yang kira- kira bisa saya tulis. Hampir atau banyak buku- buku yang saya tulis itu adalah atas saran dari teman seperti buku Islam yang Saya Anut, Kaidah Tafsir dan lainnya ya hampir semuanya, terakhir juga ada buku saya akan terbit tentang Moderasi itu atas permintaan dari pak Menteri Agama. Kemarin ini lagi akan terbit buku saya yang sangat sederhana tetapi saya belum tau judulnya apa, karena judul itu juga dibicarakan dengan penerbit nanti. Buku yang baru ini nanti kira-kira namanya Menuju Lubuk Wadah Kosakata.. Penulis : Faktor apa yang yang menjadi pendukung dan pemghambat Prof. Qurasih Shihab dalam menjalankan strategi dakwah melalui tulisan- tulisannya? Narasumber : Saya tidak pernah merasa ada hambatan ketika menulis tulisan. Karena menulis itu adalah hobi saya. Kalau refernsi yang saya dapatkan ini tidak sulit karena zaman sudah canggih bisa saya cari lewat internet, bisa juga dari buku-buku yanng sudah ada. Waktu yang saya habiskan untk menulis sebuah tulisan menjadi buku itu berbeda- beda. Terkadang dalam sehari saya tidak menulis, satu hari setengah halaman, di hari lain sepuluh halaman, jadi tidak menentu sesuaikan saja

69

dengan suasana hati. Hal pendukung yang mendorong saya menulis itu ibu dan anak-anak. Ibu yanng mengatur suasanya, siap-siapkan apa saja yang saya butuhkan, anak-anak datang bertanya banyak hal. Alhamdulilllah selama ini saya tidak pernah merasa ada hambatan semua lancar. Penulis : Bagaimana Prof Quraish Shihab mengetahui hal-hal yang sedang terjadi di masyarakat, sehingga Prof. Quraish Shihab menuliskan buku yang isinya menguaraikan pembahsan tentang dasar-dasar pemahaman ajaran Islam? Narasumber : Ketika mendalami suatu kata demi kata, kita harus membaca dan berfikir mana pendapatnya yang lebih benar dan mana yang butuh penjelasan. Namun memang sebelumnya sudah ada kerangka. Apa saja yang akan dibicarakan dibuatlah kerangka untuk mempermudah penjelasannya. Penulis : Bagaimana Proses penyusunan sebuah buku sebelum diterbitkan? Narasumber : Ketika mendalami suatu kata demi kata, kita harus membaca dan berfikir mana pendapatnya yang lebih benar dan mana yang butuh penjelasan. Namun memang sebelumnya sudah ada kerangka. Apa saja yang akan dibicarakan

70

dibuatlah kerangka untuk mempermudah penjelasannya.. Yang kedua saya tidak takut salah. Menulis buku itu tidak seperti meulis surat cinta, jadi tidak perlu takut. Saya tulis apa yang akan saya tulis kemudian saya baca, setelah itu saya baca sekali lagi barulah saya kirim ke editor, dia datang menemui saya dan kami diskusiakan bersama apa yang salah tulis kemudian saya baca kembali. Semuanya pasti ada salahnya, walaupun anda berusaha benar pasti tetap ada salahnya dan saya tidak malu. Orang yang lebih hebat dari sayapun pasti ada salahnya, Imam Syafi‟i juga ada salahnya. Jika ingin menulis sebuah tulisan itu, yang harus diperhatikan adalah kesungguhan dan pemahamannya. Karena dengan kesungguhan itu akan jadi baik.

Prof. Dr. Quraish Shihab

71

Transkip Wawancara Penelitian Penulis : Farah Fitriana Narasumber : Nadia Iffatul Ulya S.E.I., M. Si Hari/Tanggal : Jum‟at, 13 September 2019 Waktu Wawancara : 11.15 WIB Tempat Wawancara : Rumah Narasumber Tipe Wawancara : Tatap Muka

Penulis : Apakah anda sering membaca karya-karya dari Prof. Quraish Shihab? Buku apa saja yang telah dibaca? Narasumber : Ya, 3 buku favorit saya adalah kematian adalah nikmat, Yang Hilang dari Kita: akhlak, Islam yang saya anut Penulis : Apa yang paling menarik dari pembahasan dalam buku Islam yang Saya Anut? Narasumber : Belajar tentang Islam dari prespektif Prof Quraish Shihab, dibahas dengan lugas tentang rukun Islam dan Rukun Iman. Penulis : Kenapa memilih buku Islam yang Saya Anut sebagai refernsi dalam belajar memahami dasar-dasar ajaran Islam? Narasumber : Dalam penjelasan beliau (prof quraish), poin poin pilar agama dijelaskan dengan sangat gamblang dan mudah untuk dipahami. Pendekatan yang dipakai juga sangat relevan untuk semua orang bahkan yang baru belajar tentang Islam.

72

Penulis : Menurut anda apa yang membedakan Prof. Quraish Shihab dengan da’i yang lainnya? Narasumber : Tiap tiap da'i memang memiliki ciri khas masing masing. Prof Quraish Shihab memiliki kekhasan dengan luas dan dalamnya ilmu yg beliau miliki, namun sangat bisa menyampaikan dengan sangat ringan, tidak kaku, humoris dan memberikan contoh yang baik. Penulis : Apa yang anda pahami setelah membaca buku Islam yang Saya anut dasar- dasar ajaran Islam? Narasumber : Islam adalah agama yang sangat arif serta mudah (tidak memberatkan), rasionalitas dalam mempelajari agama juga tertera dengan jelas, sehingga dalam belajar agama bukan hanya berdasarkan doktrin tapi juga mengkaitkan dengan logika. Penulis : Apakah ada kekurangan dari buku Islam yang Saya Anut menurut ibu? Narasumber : Karena buku ini adalah bagian dari trilogi sehingga jika hanya membaca satu buku saja dirasa kurang.

Nadia Iffatul Ulya S.E.I., M. Si

73

Transkip Wawancara Penelitian Penulis : Farah Fitriana Narasumber : Nafiatul Iza (Mahasiswi UNPAD) Hari/Tanggal : Minggu, 15 September 2019 Waktu Wawancara : 10.00 WIB Tempat Wawancara : Cafe 1/15 Tipe Wawancara : Tatap Muka

Penulis : Apakah anda sering membaca karya-karya dari Prof. Quraish Shihab? Buku apa saja yang telah dibaca? Narasumber : Tidak, saya baru pernah membaca buku Islam yang Saya Anut, Dasr-dasar Ajaran Islam Penulis : Kenapa memilih buku Islam yang Saya Anut sebagai refernsi dalam belajar memahami dasar-dasar ajaran Islam? Narasumber : Saya memilih buku ini karena menurut saya pembahasannya meruntut. Jadi dnegan buku ini saya dibuat paham, dimulai dari pembahasan pengertian mengenai agama dari beragam pandangan dan ahli.. selanjutnya penjelasan mengenai dasar-dasar agama Islam disajikan dengan sederhana dan jelas. Penulis : Menurut anda apa yang membedakan Prof. Quraish Shihab dengan da’i yang lainnya? Narasumber : Menurut saya, yang membedakannya adalah cara penyampaian dan substansinya. Prof. Quraish

74

Shihab memberikan uaraian dengan sederhana juga, tetap dapat diterima sangat logika. Sosoknya yang sangat menghormati dan menghargai keberagamaan menjadikan orang yang mendengar atau membaca apa yang beliau utarakan tidak merasa menjadikannya yang paling benar, tetapi tetap membawa kita utuk berfikir dan mencerna sesuai dengan kapasitas kita. Penulis : Apa yang anda pahami setelah membaca buku Islam yang Saya anut dasar- dasar ajaran Islam? Narasumber : Yang saya pahami setelah membaca buku tersebut adalah agama bukan suatu hal untuk diperdebatkan.

Nafiatul Iza

75

Transkip Wawancara Penelitian

Penulis : Farah Fitriana Narasumber : Hisyam Hadi (Mahasiswa Al-Azhar Cairo) Hari/Tanggal : Selasa, 17 September 2019 Waktu Wawancara : 18.00 WIB Tempat Wawancara : Pondok Pesantren Darunnajah Tipe Wawancara : Tatap Muka

Penulis : Apakah anda sering membaca karya-karya dari Prof. Quraish Shihab? Buku apa saja yang telah dibaca? Narasumber : Tidak terlalu juga, diantara bukunya yang pernah saya baca yaitu Al maidah ayat 51, Satu Firman Beragam Penafsiran dan islam yang saya anut. Penulis : Apa yang paling menarik dari pembahasan dalam buku Islam yang Saya Anut? Narasumber : Didalamnya tentu membahas tentang nilai nilai pokok dalam ajaran islam dan bagaimanakah Islam sesungguhnya yang beliau bagi dalam 3 aspek dasar yaitu akidah syariah dan akhlak. Dalam hal akidah beliau mengukuti pandangan Imam Abu Hasan al Asy‟ari sementara untuk syariah beliau mengikuti paham Imam Syafii dan untuk akhlak dalam kitab ini beliau menerangkan bahwa karakteristik ajaran islam dalam ranah akhlak mencakup kepada semua makhluk baik

76

manusia hewan maupun lainnya sehingga menuntun kita untuk dapat memahami perbedaan yang terjadi dalam lingakaran kehidupan kita. Penulis : Kenapa memilih buku Islam yang Saya Anut sebagai refernsi dalam belajar memahami dasar-dasar ajaran Islam? Narasumber : Dengan penyampaian beliau yang menentramkan tak heran bila saya dan tentunya banyak orang akan memilih buku ini sebagai refrensi dalam belajar memahami dasar- dasarr Islam. Penulis : Menurut anda apa yang membedakan Prof. Quraish Shihab dengan da’i yang lainnya? Narasumber : Keilmuan beliau yang tentu tak diragukan serta pembawaan diri beliau yang membedakan dengan dai lainnya. Penulis : Apa yang anda pahami setelah membaca buku Islam yang Saya anut dasar- dasar ajaran Islam? Narasumber : Paling tidak buku ini ikut mengingatkan kita semua para ummat muslim untuk bersama-sama berefleksi dan memaknai agama Islam secara semestinya demi terciptanya ummat muslim yang hakiki. Umat yang memelopori perdamaian dan kemajuan peradaban. Penulis : Apakah ada kekurangan dari buku Islam yang Saya Anut menurut ibu?

77

Narasumber : Penjelasan yang dipaparkan dalam buku ini memang bisa dikatakan cukup namun tak cukup baik apalagi tak membaca keseluruhan trilogi dari buku tersebut.

Hisyam Hadi

78

Transkip Wawancara Penelitian Penulis : Farah Fitriana Narasumber : Rabicha Hilma (Mahasiswi Al-Azhar Cairo) Hari/Tanggal : Jum‟at, 27 September 2019 Waktu Wawancara : 10.21 WIB Tempat Wawancara : - Tipe Wawancara : Via WhatsApp

Penulis : Apakah anda sering membaca karya-karya dari Prof. Quraish Shihab? Buku apa saja yang telah dibaca? Narasumber : Mungkin belum bisa dikatakan sering. Saya hanya baru membaca tiga buku dari banyaknya buku-buku yang telah beliau tulis. Diantaranya; islam yang saya anut, islam yang saya pahami dan jilbab. Namun saya tetap berusaha benar- benar mengabil inti pembahasan buku yang saya baca. Penulis : Apa yang paling menarik dari pembahasan dalam buku Islam yang Saya Anut? Narasumber : Setelah membaca beberapa buku lain yang bertemakan penjelasan keislaman. Buku islam yang saya anut ini lah yang bagi saya paling pas dengan tema besarnya. Beliau bisa menjadikan buku ini sangat padat namun tak bertele-tele. Apa yang beliau bahas bisa mencakup

79

keseluruhan agama islam secara globalnya. Jadi buku ini cocok bagi pemula yang ingin mengetahui apa itu islam. Yang menarik dari buku ini beliau mampu menyederhakan pembahasan pokok islam dari sisi fiqhnya, akidah dan akhlaknya. Adapun dari sisi fiqhnya beliau berhasil mengurai secara padat perihal madzhab-madzhab lain yang ada dan madzhab yang akhirnya diambil oleh kebanyakan muslin di Indonesia. Begitupula dalam sisi akidah beliau juga memaparkan perihal pemahaman akidah-akidah yang masyhur dalam islam dan tak lupa menjelaskan akidah asy‟ari yang menjadi pedoman muslim Indonesia. Begitupula beliau juga turut memasukan penjelasan prihal akhlak atau perilaku bermuamalah dengan orang lain. Tiga pembahasan pokok ini cukup beliau paparkan di bukunya. Inti-inti dari setiap pembahasannya sangat mengena bagi para pembacanya.). Penulis : Kenapa memilih buku Islam yang Saya Anut sebagai refernsi dalam belajar memahami dasar-dasar ajaran Islam? Narasumber : Penjelasan yang langsung pada inti-inti permasalahan memudahkan saya untuk menyederhanakan pemahaman keislaman yang begitu kompleks. Membaca buku beliau ini

80

bukan hanya berhasil meringkas pembahasan keislaman yang begitu banyaknya. Tapi juga mengingatkan saya urgensi pembahasan pokok islam yang harus lebih diperhatiakan langsung ke akarnya. Bukan malah mempermasalahkan cabang-cabang yang malah ketika ditarik keatas pembahasan akarnya belum kuat. Yang ini juga menjadi fenomena zaman sekarang, orang- orang hanya hobi mempermasalahkan dan memperdebatkan furu‟ (cabang) tapi lupa menguatkan pemahaman aslun nya (akar). Penulis : Menurut anda apa yang membedakan Prof. Quraish Shihab dengan da’i yang lainnya? Narasumber : Keilmuan yang kuat dan sumber pengambilan ilmu yang jelas (sanad) menjadi titik penting seorang penceramah atau Da‟i. beliau bukan hanya berbeda dengan Da‟I kebanyakan tapi beliau juga memiliki kekhususan yang tidak memiliki yang lain. Dari buku yang beliau tulis, ceramah yang beliau sampaikan terlihat jelas kadar keilmuannya yang sangat mumpuni. Beliau bisa menyelaraskan ilmu yang beliau pahami dengan keadaan zaman sekarang. Tanpa mengurangi esensi islam itu sendiri. Penulis : Apa yang anda pahami setelah membaca buku Islam yang Saya anut dasar- dasar ajaran Islam?

81

Narasumber : Yang saya pahami setelah membaca buku ini adalah metode yang baik atau cara penyampaian kepada khalayak umum sehingga tidak adanya lagi yang gagalpaham atas keislaman. Dan ringkasnya buku ini juga mengajak kita mencerminkan islam yang indah bukan hanya pada tubuh internalnya saja tapi juga ekternalnya. Penulis : Apakah ada kekurangan dari buku Islam yang Saya Anut menurut ibu? Narasumber : Untuk pemula dan yang ingin meluruskan ke gagal pahaman tentang islam buku ini sangat cocok dan cukup untuk menggambarkan islam secara global. Namun, jika ingin mengetahui lebih dalam, mendetail dan permasalah yang kompleks lagi saya sarankan untuk membaca buku lain untuk mendampingi.

82

83

84

85

86

87