Sedikit Tentang Bahtiar Effendy
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta Lingkup Hak Cipta Pasal 1 ayat 1: 1. Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 9 1. Pencipta atau Pemegang Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 memiliki hak ekonomi untuk melakukan: (a) penerbitan Ciptaan; (b) penggandaan Ciptaan dalam segala bentuknya; (c) penerjemahan Ciptaan; (d) pengadaptasian, pengaransemenan, atau pentransformasian Ciptaan; (e) pendistribusian Ciptaan atau salinannya; (f) pertunjukan Ciptaan; (g) pengumuman Ciptaan; (h) komunikasi Ciptaan; dan (i) penyewaan Ciptaan. Ketentuan Pidana Pasal 113: 1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah). 2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3(tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). 3. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). 4. Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah). Pasal 114 Setiap Orang yang mengelola tempat perdagangan dalam segala bentuknya yang dengan sengaja dan mengetahui membiarkan penjualan dan/atau penggandaan barang hasil pelanggaran Hak Cipta dan/atau HakTerkait di tempat perdagangan yang dikelolanya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, dipidana dengan pidana denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah). MENGENANG SANG GURU POLITIK Prof. Dr. Bahtiar Effendy, MA. Editor • Ma’mun Murod Al-Barbasy David Krisna Alka Pemeriksa aksara • Mumsika Haibah Perancang sampul • Amin Mubarok Perancang isi • Dit Diterbitkan pertama kali oleh Universitas Muhammadiyah Jakarta Press atas seizin editor Alamat • Jl. KH. Ahmad Dahlan, Ciputat, Cireundeu, Ciputat Tim., Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 15419 Telp. • (021) 7492862, (021) 7401894 Email • [email protected] Cetakan I, Januari 2020 xl + 329 hlm., 14 x 21 cm Hak Cipta © Universitas Muhammadiyah Jakarta Press, 2020 Hak Cipta dilindungi undang-undang ISBN:978-602-0798-50-9 v Dia Telah Pergi Anwar Abbas Saya tak bisa menulis panjang lebar tentang Bahtiar Effendy. Hanya puisi singkat ini yang dapat kupersembahkan. Dunia bagiku tentu akan terasa sunyi Karena tidak akan ada lagi terdengar kritik-kritik berkualitas tinggi Dari dirinya langsung secara pribadi Ia kini telah tiada Buku-buku dan tulisannya masih ada Siapapun akan tertarik untuk membacanya Karena tajam dan indah bahasanya Bahtiar Effendy adalah teman kita Hangat dan sering membuat kita senang dan tertawa Dia adalah seorang akademisi yang hebat dan berwibawa vi Mengenang Sang Guru Politik Prof. Dr. Bahtiar Effendy, MA. Bisa menyampaikan pandangannya dengan bahasa yang singkat tapi sederhana Sehingga siapapun akan dengan mudah bisa memahaminya Bahtiar Effendy Kini ia telah pergi menghadap ilahi robbi Dia pergi dan sudah pasti tidak akan kembali lagi Rasa hangat duduk dekat dan bersamanya Akan tetap terkenang sepanjang masa Satu hal yang aku sebelumnya tidak mengira Ternyata cintanya kepada organisasi dan agama serta bangsa dan negara ini benar-benar tidak terkira Semoga Allah swt. Menerima semua amal ibadahnya Di tempatkan di tempat yang mulia Dan nanti di akhirat dimasukkan oleh Allah swt ke dalam syurga Yaitu tempat yang telah menjadi idaman kita semua. Aamiin. Selamat jalan temanku dan teman kita semua Doa kami untuk Anda. Kamis, 21 November 2019 vii Testimoni ahtiar Effendy adalah sahabat karib saya di Fakultas Ushuluddin IAIN (UIN) Jakarta pada 1980-an hingga sama-sama melanjutkan studi ke Amerika Serikat, 1986. Kami juga sama-sama Bmewakili pemuda Indonesia pada Konferensi Dunia Agama untuk Perdamaian di Nairobi 1984. Sejak itu kami bersahabat dekat seperti saudara sendiri. Almarhum adalah teman sehati, mitra diskusi, dan debat. Dan saya pula yang mengajaknya bergabung dan aktif di Muhammadiyah. Bahtiar adalah sosok cendikiawan sejati dan penulis. Pendidikannya di dua dunia, tradisi pesantren dan kebebasan Barat, membawanya kepada pemaduan pendekatan doktrinal dan empirikal tentang Islam dan umat Islam. Penguasaannya akan metode ilmu-ilmu sosial memberinya pisau analisis yang tajam dalam membaca fenomena sosiologis umat Islam. Sebagai anak pesantren, komitmen almarhum terhadap kepentingan umat Islam sangat kuat, maka dia concerned dan engaged dalam problematika politik Islam viii Mengenang Sang Guru Politik Prof. Dr. Bahtiar Effendy, MA. di Indonesia. Bahtiar geram jika ada perlakuan yang tidak adil terhadap umat Islam. Sebagai muhajirun di Muhammadiyah (berasal dari keluarga NU; bapaknya Bendahara NU di Ambarawa dan adiknya Bendahara PP GP Ansor dan PPP), dia menerima Muhammadiyah secara sejati dan cenderung fanatik. Hal itu ditandai dengan kegeramannya terhadap pihak luar yang menjadikan Muhammadiyah ‘target politik’, atau perilaku orang dalam yang dinilainya merugikan Muhammadiyah. Almarhum menderita sakit yang cukup parah. Sampai akhir hidupnya, Bahtiar terus berusaha menahan penyakitnya. Almarhum menderita sakit cukup lama ya, menyangkut pita suara. Dan terakhir, menyentuh paru- paru sehingga sulit diselamatkan hingga ajal menjemput. Mudah-mudahan segala dosa beliau diampuni. Kita merasa kehilangan, Muhammadiyah, umat islam dan Indonesia. Semoga semua jasanya menjadi amal jariah yang diganjari Allah SWT; dan semoga sakit yang dideritanya sejak lama menjadi penghapus dosa-dosanya. M. Din Syamsuddin, Ketua Umum PP. Muhammadiyah 2005-2015 dan Ketua Dewan Pertimbangan MUI Pusat. ia adalah seorang intelektual yang dalam komitmen keislaman dan ke-Indonesiaannya sangat kuat. Dan dia, sebagai seorang intelektual di mana pikiran-pikiran beliau, Djuga sangat banyak kita butuhkan, terutama dalam menghadapi berbagai perubahan-perubahan ke depan. Sebagai senior, saya merasa kehilangan atas kepergian Testimoni ix beliau dan sebetulnya saya mengharapkan beliau usianya panjang dan saya yakin banyak yang masih bisa dikerjakan oleh almarhum. Tapi kita semua percaya kepada Tuhan Allah SWT tentu kita ikhlaskan kepergiannya dan selalu mendoakan. Alhamdulillah saya juga dapat kesempatan berdoa dan solat jenazah. Jadi kami semuanya turut kehilangan dengan kepergian beliau,” Akbar Tandjung, mantan Ketua Umum Partai Golkar. aya tidak sampai hati menulis tentang alm. Pak Bahtiar Effendy. Kesan saya begitu dalam, terutama saat menjelang Pak Bahtiar mau meninggal. Pagi waktu saya berkunjung (di SRumah Sakit Islam), saya lihat wajahnya cerah tidak seperti biasa. Bibirnya memerah. Meski dalam keadaan tidak sadar karena bius. Sebelum itu saya harus menunggu sekitar setengah jam karena sedang dibersihrapihkan oleh suster. Ketika menunggu itu saya sempat bertanya tentang kondisinya kepada istri Pak Bahtiar dan dokter, nadanya sudah pesimis. Ketika masuk langsung saya genggam tangannya sambil menyebut nama, dia angkat dan tekuk kaki kirinya dan tampak berusaha membuka mata, seperti meminta sesuatu. Aku lihat air matanya meleleh. Aku bacakan Surat Yaasin hingga selesai. Ketika mendapat kabar kepergiannya, saya sedang berada di Yogyakarta. Saya sudah menduga, saat itu akan tiba tidak lama lagi. Meskipun di dalam buku tamu aku tulis pesan: “Segera sehat kawan, kita segera bisa bercanda kembali...” Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI. x Mengenang Sang Guru Politik Prof. Dr. Bahtiar Effendy, MA. ahtiar Effendy adalah sosok yang kritis. Bahtiar bisa menyampaikan suatu hal dari sudut pandang yang berbeda dari orang kebanyakan. Kita kehilangan sosok intelektual yang sangat Bproduktif, cuma sayang dia diuji dengan sakitnya yang sangat lama itu. Di masa tuanya dalam keadaan sakit, dia terus memenuhi undangan, seminar, ceramah, kuliah umum di berbagi kampus di seluruh Indonesia.” Jimly Asshiddiqie, Anggota Dewan Perwakilan Daerah RI. as Bahtiar Effendy adalah salah seorang pemikir yang gigih mempersiapkan pendirian Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII). Semangatnya yang tak Mpernah padam, wujud dari keikhlasannya yang penuh, sungguh mengagumkan. Semalam saya mendengar kabar sakitnya yang memburuk, dan berniat pagi ini menjenguknya. Ternyata Allah lebih dahulu memanggilnya pulang. Selamat berpulang dengan sepenuh rela, Mas. Selamat menuju surgaNya. Lukman Hakim Saifuddin, mantan Menteri Agama RI. rof. Dr. Bahtiar Effendy, MA. adalah salah satu ilmuwan politik terpandang Indonesia yang mempunyai reputasi kesarjanaan cemerlang di tingkat dunia, dengan karya-karya akademik Pyang sangat bermutu. Bahtiar Effendy merupakan sosok cendekiawan berdedikasi