Empat Koreografer Minangkabau: Dibaca Dalam Teks Matrilineal Dan Patrilineal

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Empat Koreografer Minangkabau: Dibaca Dalam Teks Matrilineal Dan Patrilineal Empat Koreografer Minangkabau: Dibaca dalam Teks Matrilineal dan Patrilineal Surheni Jurusan Tari, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Padangpanjang E-mail: [email protected]; HP: 081374018743 Volume 2 Nomor 2, Oktober 2015: 63-79 ABSTRAK Artikel ini membahas empat koreografer Minangkabau yaitu Gusmiati Suid, Huriah Adam, Syofyani Bustamam, dan Syahril dari perspektif matrilineal dan patrilineal. Teks matrilineal tidak hanya dipandang dari sisi genealogis, tetapi juga dari sudut pandang budaya. Berdasarkan penelitian disimpulkan bahwa partisipasi perempuan di luar wilayah domestiknya terbias dalam seni tari. Perempuan tidak dinantikan hanya untuk menyemarakkan dengan tebaran pesona keindahan ragawi. Ia mampu menjadi sumber ide dan tema, pelaku, pencipta, pengatur, dan penyelenggara, atau sarana mobilitas seni pertunjukan. Keempat koreografer lahir dan dibesarkan di Minangkabau akan tetapi berkiprah di tiga wilayah yang berbeda. Gusmiati Suid di Jakarta, Huriah Adam di Sumatera Barat, Syofyani di Padang, dan Syahril di Padangpanjang. Sebagai koreografer yang lahir dan dibesarkan dalam kultur Minangkabau tentu keempat koreografer ini ikut merasakan betapa dilematis posisi perempuan dalam masyarakat Minangkabau. Kata kunci: koreografer, Minangkabau, matrilineal, patrilineal ABSTRACT The Four Choreographers of Minangkabau: Being Read in Matrilineal and Patrineal Text. This article discusses about four choreographers of Minangkabau, among others are Gusmiati Suid, Huriah Adam, Syoyani Bustamam, and Syahril seen from the perspective of matrilineal and Patrilineal. The matrilineal text cannot only be seen from the genealogical side but it can be viewed from the cultural standpoint. Based on the research result it can be concluded that women participation outside their domestic area is also biased in dance performing arts. Women are not only expected to embellish with their scattering of physical enchanting beauty. They can be the source of ideas and themes, the actress,the creator,the manager, and the event organizer, or the mean of performing arts mobility. These four choreographers were born and grown up in Minangkabau, however, they have actively expanded their career in three different places. Gusmiati Suid’ s career is in Jakarta, Huriah Adam is in West Sumatra , Syoyani is in Padang, and Syahril is in Padangpanjang. As the choreographers born and grown up in Minangkabau’s culture, they definitely feel the dilemmatic sense of women position in Minangkabau society. Keywords: choreographers, Minangkabau, matrilineal, patrilineal Naskah diterima: 10 Juni 2015; Revisi akhir: 15 Juli 2015 63 Surheni, Koreografer Minangkabau Pendahuluan mengetahui pandangan koreografer mengenai perempuan yang direpresentasikan dalam karya- Kajian mengenai koreografer Minangkabau karya mereka, teknik atau proses pengumpulan dibaca dalam teks matrilineal dan patrilineal masih data dilakukan dengan metode triangulasi. jarang dilakukan. Terutama tentang partisipasinya dalam bentuk tari. Hal ini penting untuk Tari sebagai Teks mengetahui sudah berapa banyak koreografer Minangkabau terutama tokoh perempuan dalam Tari sebagai sebuah teks merupakan sesuatu budaya dihadirkan dalam bentuk tari. Kehadiran yang bisa dibaca dan ditafsirkan (Wurystuti, perempuan tidak sekadar pelengkap keindahan 2012). Artinya sebuah tarian yang terlintas di ragawi, namun perempuan dapat hadir juga sebagai atas panggung bukan sekadar bentuk susunan tokoh yang memberi satu ilham kemandirian. gerak dan keterampilan teknik atau virtuosity para Perbincangan mengenai koreografer dibaca dalam penari, tetapi dituntut sebuah pendalaman isi, dan teks matrilineal dan patrilineal memang menarik itu semua harus sampai pada sasaran atau “makna untuk dikaji. Bagaimana pandangan keempat komunikatif” kepada masyarakat penonton (Hadi, koreografer Minang ini terhadap perempuan yang 2012:9). Tari sebagai teks dengan segala peristiwa di kemudian direpresentasikan dalam karya-karya dalamnya merupakan sesuatu yang bisa dibaca dan mereka? Untuk menelusuri pandangan keempat ditafsirkan dengan bebas seperti halnya membaca koroegrafer dalam karyanya, akan dianalisis melalui sebuah teks (Putra, 1998:20). Penafsiran bebas atas karya masing-masing koreografer yang dilihat dari teks harus tetap menggunakan konsep atau sumber teks matrilineal dan patrilineal. acuan yang dapat dipercaya dan bisa memberi tafsir Perempuan Minangkabau mendapat tem- yang tepat. Oleh karena itu, diperlukan interpretasi pat unik dari sudut pandang budaya. Budaya untuk mengungkap makna tersembunyi di balik Minangkabau menganut sistem keturunan matri- makna yang langsung terlihat. lineal. Konsep budaya matrilineal ini menawarkan Sebagai sistem simbol, tari juga dapat dianggap daya tarik bagi posisi perempuan. Konsep inilah sebagai sistem penandaan yang lazim dianalisis yang diduga menjadi lahan subur tumbuhnya melalui pendekatan semiotik. Beberapa aspek yang sikap androginik pada perempuan Minangkabau menjadi bagian dari teks tari seperti gerak, musik (Kuardhani, 2000:101). Disadari atau tidak sedikit iringan, tempat, pola lantai, kostum, rias, dan banyak mempengaruhi koreografer Minangkabau properti dapat dianalisis ke dalam kategori penanda dalam kehidupannya sebagai seniman maupun dan petanda (signifier/signified) yang bersifat arbitrer dalam kehidupan keluarganya. Koreografer yang berarti pemaknaannya akan sangat tergatung dimaksud adalah Gusmiati Suid, Huriah Adam, pada konteks di mana sistem simbol itu disepakati Syofyani Bustamam, dan Syahril (koreografer laki- bersama berdasarkan konvensi. laki). Meskipun Syahril koreografer laki-laki teks tari Sebagai sistem tanda, tari terikat pada yang diusungnya hampir selalu mengetengahkan seperangkat kode yang diananlisis dengan persoalan perempuan dalam sejumlah karyanya. mempertimbangkan konteks yang melatarbelakangi Karya dimaksud seperti Tari Siti Manggopoh, Tari karya-karya tersebut. Tanda seperti yang Sirangkak Batuang, Tari Indang Ramolai, dan Tari diketengahkan Charles Sander Pierce mengandung Itiak Patah. tiga konsep penting tentang tanda, yaitu ikon, Gambaran mereka dalam dunia tari dapat indeks, dan simbol. Hubungan antara tanda dilihat sebagai bagian dari suatu gerakan kaum dan acuannya dapat berupa kemiripan (ikon), perempuan dalam berhadapan dengan tradisi kedekatan eksistensi (index), dan hubungan yang mengekang perempuan di satu sisi dan yang terbentuk secara konvensional (simbol) modernisasi yang menawarkan emansipasi di sisi (Kurniawan, 2002:21). lain. Penelitian ini bersifat kualitatif yang sangat Persoalan tari dapat dianggap sebagai sebuah bergantung pada kedalaman interpretasi. Untuk sistem penandaan (signifying system) di mana pesan- 64 Journal of Urban Society’s Art | Volume 2 No. 2, Oktober 2015 pesan tertentu disampaikan. Oleh karena itu, studi dalam dua dunia, di satu pihak ia adalah bagian untuk mengungkap pesan-pesan ideologis yang dari masyarakat yang masih berpegang pada tradi- dibawanya dapat dianalisis melalui pendekatan si, namun di pihak lain, mereka juga masyarakat semiotik. Tari dengan tubuh dan gerak serta musik perkotaan yang terbentuk karena modernisasi pola dan properti sebagai indeksnya dapat dianggap Barat. Hal ini secara konseptual terlihat kontra- sebagai penanda (signifier) yang kemudian dapat diktif. Modernisasi menurut hakikatnya selalu diuraikan menyimpan suatu petanda (signified) menjauhi hal-hal yang bersifat tradisional yang tertentu. Begitupun sebaliknya, tari dengan aspek- dianggap menghambat. Dengan kata lain, antara aspek yang membentuknya dapat dianalisis dengan modern dan tradisional secara konseptual bersifat mempertimbangkan ketiga aspek tanda yang asimetris (Suwarsono, 1991:24). diketengahkan Pierce yakni ikon, indeks, dan Kaum adat dan cendekiawan misalnya tidak simbol. menunjukkan dukungan secara langsung terhadap Dalam bidang tari dikenal tokoh pembaharuan dirinya. Sikap demikian tampak dari reaksi-reaksi tari Minangkabau: Huriah Adam, Gusmiati Suid, dan komentar-komentar yang tidak membangun dan Syoyani Bustamam. Belakangan muncul terhadap karya-karya yang diciptakannya. Syahril. Huriah Adam dikenal sebagai perempuan Sikap ini membuat Huriah tetap tegar dengan Minangkabau yang beruntung sebab pilihannya pendirian dan menentukan pilihannya. Gejala untuk berprofesi di bidang seni mendapat ini sangat dirasakan. Di satu sisi ada semangat dukungan dari ayahnya yang progresif. Sebagaimana untuk membuat perubahan, tetapi di sisi lain diketahui secara tradisional adat Minangkabau harus mempertimbangkan agar karya yang yang matrilineal mengekang perempuan di satu diciptakan dapat diterima di tengah masyarakat. sisi dan modernisasi yang menawarkan emansipasi Meskipun ada pembaharuan akan tetapi tidak di sisi lain, demikian pula Gusmiati Suid dan meninggalkan aspek keunggulan budaya daerah Syofyani Bustamam. Mereka dikenal sebagai tokoh dan nasional. Dalam konteks ini, Sal Murgianto atau koreografer yang memperlihatkan konsepsi (2005) menyatakan bahwa Huriah Adam adalah kreativitas yang khas dalam berhadapan dengan orang yang menjunjung tinggi kebebasan sebagai konsepsi fundamental atau pandangan dunia wanita yang baginya tidak hanya sebatas sumarak mengenai keterlibatan perempuan dalam dunia rumah gadang, tetapi juga terbuka kesempatan bagi seni pertunjukan. Gusmiati Suid, Huriah Adam, wanita untuk memasuki dunia seni pertunjukan. dan Syoyani Bustamam merupakan tiga tokoh Oleh karena norma kultural pula, Huriah perempuan Minangkabau yang secara monumental Adam tidak direstui oleh keluarganya ketika tercatat
Recommended publications
  • Si Ganjua Lalai (Kekuatan Dan Kelembutan Perempuan Minangkabau)
    Jurnal Invensi Vol. 2 No. 2 Desember 2017 SI GANJUA LALAI (KEKUATAN DAN KELEMBUTAN PEREMPUAN MINANGKABAU) Fitriani [email protected] Abstrak Karya tari Si Ganjua Lalai merupakan gambaran tentang perempuan Minangkabau yang selain memiliki kekuatan juga memiliki kelembutan. Si Ganjua Lalai adalah ungkapan untuk gadis Minangkabau yang menggambarkan pribadi perempuan Minangkabau yang lembut namun tegas, bijaksana dan bertindak di atas kebenaran. Karya tari Si Ganjua Lalai berawal dari rangsang visual yaitu saat mendapatkan informasi dari cerita Kaba Sabai Nan Aluih berupa pepatah “alua tataruang patah tigo, Samuik tapijak indak mati”. Dari pepatah tersebut memberitahukan bahwa perempuan Minang selain memiliki kekuatan juga memiliki kelembutan. Landasan penciptaan yang digunakan adalah kreativitas dan koreografi. Pendekatan kreativitas digunakan karena penciptaan karya seni tidak lepas dari proses berpikir dan bekerja secara kreatif. Melalui pendekatan inilah cara berpikir dan cara bekerja secara kreatif akan dibangun. Pendekatan kedua adalah koreografi, yang digunakan sebagai landasan dalam mencipta estetika tari yang meliputi gerak tubuh, komposisi, kesatuan dan harmoni, serta aspek-aspek laku dan visual lainnya. Kata kunci: perempuan minangkabau, kekuatan, kelembutan, si ganjua lalai Abstract Si Ganjua Lalai dance work is a picture of Minangkabau women who besides having strength also has tenderness. Si Ganjua Lalai is an expression for the Minangkabau girl who portrays the Minangkabau female personality who is gentle yet firm, wise and acts upon the truth. Si Ganjua Lalai dance work originated from visual stimuli that is when getting information from the story of Kaba Sabai Nan Aluih in the form of the saying “alua tataruang patah tigo, Samuik tapijak indak mati ”. From the saying goes that Minang women in addition to having strength also has a tenderness.
    [Show full text]
  • The Values of Minangkabau Culture's Found in The
    THE VALUES OF MINANGKABAU CULTURE’S FOUND IN THE MALIN KUNDANG A PAPER BY NURHAYATI REG. NO. 102202002 DIPLOMA-III ENGLISH STUDY PROGRAM FACULTY OF CULTURE STUDY UNIVERSITY OF SUMATERA UTARA MEDAN 2013 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Approved by Supervisor, Drs. Chairul Husni, M.Ed.TESOL. NIP: 195703081984031004 Submitted to Faculty of Culture Study University of Sumatera Utara In partial fulfillment of the requirements for Diploma-III in English Study Program Approved by Head of Diploma III English Study Program, Dr. Matius C.A. Sembiring, M.A. NIP. 19521126198112 1 001 Approved by the Diploma III English Study Program Faculty of Culture Study, University of Sumatera Utara As a Paper for the Diploma (D-III) Examination UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Accepted by the Board of Examiner in partial of the requirements for the D-III Examination of the Diploma-DIII of English Study Program, Faculty of Culture Study, University of Sumatera Utara. The Examination is held on June 2013 Faculty of Culture Study University of Sumatera Utara Dean, Dr. Syahron Lubis, M.A. NIP. 19511013197603 1 001 Board of Examiners Signature 1. Dr. Matius C.A. Sembiring, M.A. (Head of ESP) 2. Dra. Syahyar Hanum, DPFE (Supervisor) 3. Drs. Marzaini Manday, M.SPD. (Reader) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA AUTHOR'S DECLARATION I, NURHAYATI declare that I am the sole author of this paper. Except where the reference is made in the text of this paper, this paper contains no material published elsewhere or extracted in whole or in part from a paper by which I have qualified for or awarded another degree.
    [Show full text]
  • Rhetoric and Figure of Speech Minangkabau Locality in Kaba Rancak Di Labuah by Datuak Panduko Alam and Anggun Nan Tongga by Ambas Mahkota
    Jurnal Kata : Penelitian tentang Ilmu Bahasa dan Sastra Volume: 3, Nomor, 2 Tahun 2019 E-ISSN: 2502-0706 Open Access: http://ejournal.kopertis10.or.id/index.php/kata RHETORIC AND FIGURE OF SPEECH MINANGKABAU LOCALITY IN KABA RANCAK DI LABUAH BY DATUAK PANDUKO ALAM AND ANGGUN NAN TONGGA BY AMBAS MAHKOTA RETORIK DAN MAJAS LOKALITAS MINANGKABAU DALAM KABA RANCAK DI LABUAH KARYA DATUAK PANDUKO ALAM DAN ANGGUN NAN TONGGA KARYA AMBAS MAHKOTA Rio Rinaldi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta, e-mail: [email protected] Article history: Abstract This paper aims to describe the rhetoric and figure of speech Received Minangkabau locality in kaba Rancak di Labuah by Dt. Panduko Alam and 09 September 2019 Anggun and Tongga by Ambas Mahkota. This type of research is descriptive Received in revised form qualitative. The data in this study are in the form of words that indicate the 12 Oktober 2019 concept of rhetorical style consisting of style of affirmation and opposition; majas consisting of comparative style and satire Minangkabau locality. The Accepted source of data in this study is the kaba Rancak Labuah by Dt. Panduko Alam 27 Oktober 2019 and Anggun and Tongga by Ambas Mahkota in Minangkabau language. Available online From the results of identification and classification of the finding data, Oktober 2019 language style shows the language, community, and culture of the Minangkabau. Language identity refers to local ways of delivering, using Keywords: diction and vocabulary so that it is unique to the cultural identity of a Rhetoric; Figure; Speech Of Minangkabau community. To express an idea directly, the use of diction and Minangkabay, Kaba.
    [Show full text]
  • The Prism Ke Aniani- ‘O Paka
    University of Hawai‘i at Mānoa Fall 2011 ¯ Issue 1 The Prism Ke Aniani- ‘O paka Welcome Message From Our Chancellor Aloha! I welcome you partnering effectively Like a prism which dis- perses light into a spec- to the first issue of The with our global com- trum of colors, the name Prism, created by the munity to solve chal- of our e-newsletter - The Office of International lenges we all share. Prism - was chosen to and Exchange Pro- symbolize a unit that grams (OIEP) with the Please enjoy reading disperses information assistance of other UH The Prism to keep up- about the many diverse Mānoa departments. dated on the wonderful International programs The Prism is a quarter- diversity that your uni- at UH Mānoa. ly e-newsletter that will versity has to offer. A special mahalo to the highlight news of inter- Also, please provide Hawai‘inuiākea School national activities from input on activities in of Hawaiian Knowledge our numerous and di- your lives that we can for suggesting the name verse international share with our interna- Ke Aniani ‘Ōpaka, which programs. The articles can enjoy a multicul- tional ‘ohana. translates as “The Glass in The Prism are tural global experience Prism.” meant to inform you in a Hawaiian place of With warm aloha, and spark an interest learning. As the world in “all things interna- becomes ever more tional.” interconnected, international education Soo-Yeon Lyuh Our UH Mānoa cam- plays an increasingly Virginia S. Hinshaw pus is a place where important role in build- Chancellor Haegeum Concert students and faculty ing relationships and Friday, October 28, 2011 7:30 p.m.
    [Show full text]
  • Rekap Acara Bupati
    REKAP ACARA BUPATI HARI / TEMPAT JAM YANG NO ASAL SURAT ACARA CP KET TANGGAL MENGHADIRI 1 Rabu, 6 Jan 1 Panitia Maulid Nabi Maulid Nabi Muhammad SAW Rukam Pauh Manis Nag.Koto 13.00 Alfa Edison 2016 Dalam Kec.Pd.Sago DPRD diwakilkan 2 Kamis,7 1 DPRD Kab.Solok Selatan HUT Kab.Solok Selatan ke - 12 Ruang Rapat DPRD Solok Selatan 09.00 Januari 2016 Tahun 2016 diwakilkan 2 DPRD Kab.Pasaman Barat HUT Kab.Pasaman Barat ke - 12 Gedung DPRD Kab.Pasaman Barat 10.00 diwakilkan Tahun 2016 3 Diskoperindag ESDM Rapat Koperasi Pegawai Negeri Ruang Rapat Sekda 10.00 (KPN) 4 Panitia Maulid Nabi Maulid Nabi Muhammad SAW Mesjid Al Ikhlas Korong Pauh 13.00 diwakilkan Nagari Ketaping 3 Sabtu,9 1 Panitia Maulid Nabi Tabligh Akbar Maulid Nabi Komplek Pondok Pesantren Nurul 14.00 Januari 2016 Muhammad SAW Yaqin Ringan-ringan Pakandangan diwakilkan 4 Minggu,10 1 PT.IBS Group Grand Opening PT.IBS Graup Jl.Merdeka No.54 Duku Batang Anai 10.00 diwakilkan Januari 2016 5 Selasa, 12 Jan 1 Bag.Organisasi Evaluasi Kinerja PTT & Swakelola Hall IKK Paritmalintang 08.00 2016 Jumat, 15 Jan 1 Kodim Pariaman Penanaman Padi Serentak Kr.Kp.Rimbo Nag.Padang 09.15 2016 Bintungan Kec.Nan Sabaris 1 Sabtu, 16 Jan 1 Panitia Maulid Nabi Maulid Nabi Muhammad SAW Ponpes Imam Gazali Lb.Aur 09.00 2016 Nag.Anduring Kec.2x11 Kayu Tanam 2 Minggu, 17 1 Panitia Maulid Nabi Maulid Nabi Muhammad SAW Masjid Raya Kr.Talao Mundam 13.00 Januari 2016 Nag.Ketaping Kec.Bt.Anai 1 Rabu, 20 Jan 1 DPRD Kab.Pd.Pariaman Rapat Penetapan Peresmian Ruang Rapat Pimpinan DPRD 09.00 2016 Pasar Sungai Geringging
    [Show full text]
  • 44 Isla-3 2014 the Message of Educational Character
    ISLA ---333 Proceeding of the Third International Seminar on Languages and Arts 2012012014201 444 Padang, October 17-18, 2014 THE MESSAGE OF EDUCATIONAL CHARACTER WISDOM IN THE MINANGKABAU CLASSIC STORY Abdurahman Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang [email protected] Abstract The objective of this paper is to describe the phenomenon of cultural educational wisdom messages in the Minangkabau classic story, especially kaba stories contained in "Cindua Mato". It describes the existence of kaba as a literary work which contains educational wisdom among them: the message about character wisdom of the importance of education; knowledge about learning strategies, learning ethics; and character of educating children in a variety of occasions. This brief discussion is expected to be input to understand and analyze the existence of educational character wisdom in the Minangkabau classic story in the learning literature in the future. Key word : Education wisdom, Classical story of Minangkabau A. INTRODUCTION Based on the research that has been done to the classic story of Minangkabau in 2013 with the title " Message of Cultural Wisdom in a Minangkabau Kaba Story: Study of Semiotics", there are the findings related to cultural wisdom in educational aspects. Educational wisdom is reflected in the story as educational wisdom by parents in educating children in order to live a more rewarding and dignified after becoming an adult. The educational materials presented by the characters, which belong to the parents, the child's position as a leader in general can be delivered from some of the major stories as follows. In the "Cindua Mato" kaba story educational materials related to Minangkabau traditional education, especially about the Minangkabau kingdom, the nature and terms of leadership, monarchy, politics, law, cooperation, war tactics, civil defense, and the importance of science and the science of inner born.
    [Show full text]
  • No Ptn/Ll Dikti Nama Institusi Skema Nidn Nama Judul
    DURASI PTN/LL NO NAMA INSTITUSI SKEMA NIDN NAMA JUDUL PENELITI DIKTI AN (THN) 0423038901 NISVU NANDA OPTIMALISASI KEMAMPUAN HIGHER ORDER THINGKING 1 SAPUTRA SKILLS (HOTS) MAHASISWA SEMESTER AWAL MELALUI PENGGUNAAN BAHAN AJAR BERBASIS BERPIKIR KRITIS BERBATUAN GEOGEBRA 0423046802 DUDUNG PERILAKU NASABAH BERDASARKAN KINERJA CUSTOMER 1 HADIWIJAYA RELATIONSHIP MANAGEMENT SEBAGAI DAMPAK DARI KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, MUTU PELAYANAN BANK DAN TEKNOLOGI PERBANKAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH (Studi pada Nasabah Bank di Kota Tangerang) 0423078304 RIKI CHANDRA Pengaruh Nilai Oktan Bahan Bakar Premium, Pertalite dan 1 PUTRA Pertamax Terhadap Unjuk Kerja dan Konsumsi Bahan Bakar Pada Sepeda Motor Yang Dibandingkan dengan Menggunakan Komponen Koil dan Busi Tipe Standar dan Racing 0425098702 ASIH ANALISIS KINERJA GURU BAHASA INGGRIS BERSERTIFIKAT 1 ROSNANINGSIH PENDIDIK DI KABUPATEN TANGERANG 0425128302 TRIANA ZUHROTUN Implementasi SAK-ETAP berbasis Kualitas Laporan 1 AULIA Keuangan dan Pengaruhnya terhadap Kesehatan Koperasi di Kota Tangerang 0426049001 AMALIA INDAH ANALISIS FAKTOR MANAJEMEN LABA DENGAN KUALITAS 1 FITRIANA LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVERNING (STUDI EMPIRIS PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA) 0426128902 DIRVI SURYA ABBAS PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN 1 AUDITOR TERHADAP AUDIT JUDGEMENT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK PROPINSI BANTEN 0427028605 HENDRA GALUH MENDETEKSI KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN DENGAN 1 FEBRIANTO ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM PERSPEKTIF ISLAM (Studi Empiris Bank Umum Syariah di Indonesia)
    [Show full text]
  • Pedoman Umum Ejaan Bahasa Minangkabau 39
    B ~ 115 2 :D 40 TIDAK DIPERDAGANGKA N UNTUK UMUM Misalnya: No. 07/PK/1988 Jalan Puruih Dalam III/12 Taun anggaran 1989/1990 2. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata jO atau par. Misalnya: Anale ambo, laki-Iaki/padusi, alah bakarajo lea sadonyo. Harago saputangan lU Rp200,OO/halai . (I) o. Taoda Penyiogkat atau Apostrof (') Tanda apostrof dipakai unruk menunjukkan penghilangan bagian angka, tah un. atau bagian kala. PEDOMAN UMUM Misalnya: 19 Februari '89 Malam 'lah laruik; mate 'lah mangantuak; karajo 'Jah salasai EJAAN BAHASA MINANGKABAU pulo; tando baeo 'lah tarnai!< . I-00005021 I DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUOAYAAN JAKARTA 1990 PEDOMAN UMUM EJAAN BAHASA MINANGKABAU 39 Misalnya: "Cetak biro" adolah istilah dalam graflka. Tim Revisi Pembina Proyek Lab dibaconyo "surek nahu" tu limo ari nan lalu. ltu namonyo mamak "makan" kamanakan. Drs. Lukman Ali Drs. Lukman Ali Si Kulih digalai "si Kaliang" dek kulilmyo itam. Pusat Pembinaan dan pengembangan Bahasa Catatan: Dr. Edwar Djamaris Pemimpin Proyek a. Tanda petik pembuka dan tanda petik penutup pada pasangan tanda Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Dr. Edwar Djamaris petik itu ditulis sama tinggi di sebelah atas baris tanpa spasi. b. Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri pelikan Drs. Abdul Gaffar Ruskhan Pewajah Kulit langsung. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa A.G. Ruskhan Misalnya: Kato Bapak Dewan, "Karano ari alah malam, lalok kito lai." Drs. Zulkamain Pembantu Teknis Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa A. Rachman Idris c. Tandapetik yang mengapit ka13 a13u ungkapan yang dipakai dengan arti khusus pada ujung kalimat a13u bagian kalimat ditempatkan di muka tanda baca penutup kalimat.
    [Show full text]
  • JURNAL EKSPRESI SENI Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Karya Seni ISSN: 1412–1662 Volume 17, Nomor1,Juni 2015,Hlm.1-164
    JURNAL EKSPRESI SENI Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni ISSN: 1412–1662 Volume 17, Nomor1,Juni 2015,hlm.1-164 Terbit dua kalisetahun pada bulan Juni dan November.Pengelola Jurnal Ekspresi Seni merupakan sub-sistemLPPMPPInstitut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang. Penanggung Jawab Rektor ISI Padangpanjang Ketua LPPMPP ISI Padangpanjang Pengarah KepalaPusat Penerbitan ISI Padangpanjang Ketua Penyunting AfrizalHarun Tim Penyunting Elizar Sri Yanto Surherni Adi Krishna Emridawati Harisman Rajudin Penterjemah Novia Murni Redaktur Saaduddin Liza Asriana Ermiyetti Tata Letak danDesainSampul Yoni Sudiani Web Jurnal Ilham Sugesti ______________________________________________.________________________________ _ Alamat Pengelola Jurnal Ekspresi Seni:LPPMPP ISI Padangpanjang Jalan Bahder Johan Padangpanjang27128, Sumatera Barat; Telepon(0752) 82077 Fax. 82803; e-mail; [email protected] Catatan.Isi/Materi jurnal adalah tanggung jawab Penulis. Diterbitkan Oleh Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang i JURNAL EKSPRESI SENI Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni ISSN: 1412–1662 Volume 17, Nomor1,Juni 2015,hlm.1-164 DAFTAR ISI PENULIS JUDUL HALAMAN Hasan Fungsi Sandiwara Amal di Masyarakat Desa 1- 19 Saaduddin Pulau Belimbing, Kec Bangkinang Barat, Kab Kampar Provinsi Riau. Fridolin L. Muskitta Kehidupan Musik Tahuri Masyarakat Negeri 20– 40 Hutumuri, Kecamatan Leitimur Selatan, Kotamadya Ambon dalam Konteks Budaya Dewi Susanti Penerapan Metode Penciptaan Alma 41– 56 Hawkins dalam Karya Tari Gundah Kancah Hardi Karakteristik Karya Tari
    [Show full text]
  • Cetak Katalog Pendidikan Tari
    Diakses: 25 September 2021 KATALOG BUKU V.12 B modul 4-6 PENDIDIKAN TARI Oleh: Rahmat Jakarta: PT Rneka Cipta, 1993 Ada 1.188 judul dan 4.009 exp dari rekapitulasi buku: Jumlah: PUSAT: 21 exp No Klas : 700, 701, 702, 703, 704, 705, 706, 707, 708, 709, 792, 793.3, 809.933 5, #7. 899.221 700 Mat Subyek : Semua Materi pokok kapita selekta PPDG2532/4 SKS buku Jenis : Buku V.12 D modul 10-12 Bahasa : Semua Oleh: Rahmat Lokasi : Perpustakaan Pusat dan Ruang Baca Jakarta: PT Rneka Cipta, 1993 Fakultas Jumlah: PUSAT: 1 exp #1. #8. 700 Cat 700 Mat Catatan seni Materi pokok kapita selekta PPDG2532/4 SKS buku Oleh: Nalam, Art.hur S; Sarjono, Agus V.12A modul 1-3 Bandung: STSI Press, 1996 Oleh: Rahmat Jumlah: FBS: 1 exp Jakarta: PT Rneka Cipta, 1993 Jumlah: PUSAT: 1 exp #2. 700 Dja m #9. Musnahnya otonomi seni 700 Mat Oleh: Djatiprambudi, Djuli Materi pokok kapita selekta PPDG2532/4 SKS buku Surabaya: Dewan Kesenian Jawa Timur, 2009 V.12C modul 7-9 Jumlah: FBS: 2 exp Oleh: Jakarta: PT Rneka Cipta, 1993 #3. Jumlah: PUSAT: 1 exp 700 Hid e Estetika seni #10. Oleh: Hidayatullah, Riyan; Kurniawan, Agung 700 Pri m Yogyakarta: Arffex, 2016 Memahami seni rupa Jumlah: FBS: 1 exp Oleh: Priyatno, Agus Medan: Unimed Press, 2012 #4. Jumlah: FBS: 2 exp 700 Kum Kumpulan naskah kesenian tradisional Kalimantan #11. Timur 700 Pri m Oleh: Proyek Pusat Pengembangan Memahami seni rupa Jakarta: PT Rneka Cipta, 1979 Oleh: Priyatno, Agus Jumlah: PUSAT: 2 exp Medan: Departemen Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan , 2012 #5.
    [Show full text]
  • Jurnalsenipertunjukan
    1 J U R N A L S E N I P E R T U N J U K A N Jurnal Seni Pertunjukan Vol 1 No.1 Maret 2017 Hal. 1-85, ISSN : 2597-9000 (Online) Terbit dalam dua kali setahun, Jurnal Laga-Laga merupakan Jurnal Ilmiah Berkala tentang Seni Pertunjukan maupun ilmu pengetahuan yang memiliki keterkaitan dengan ranah kajian tersebut. Pengelolaan Jurnal Laga-Laga berada di dalam lingkup Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Padangpanjang Penanggung Jawab Dekan FSP ISI Padangpanjang Pengarah Rozalvino Ferry Herdianto Ketua Penyunting Yunaidi Penyunting Hanefi Yurnalis Idun Ariastuti Ninon Syofia Yusnelli Emridawati Syahrul Desi Susanti Mitra Bebestari Novesar Jamarun Ediwar Hajizar Nursyirwan Andar Indra Sastra Koordinator Redaktur Saaduddin Redaktur Erfaliza Yusnayetti Amelia Fitri Leni Sandra Dewi Tata Letak dan Desain Sampul Aryoni Ananta Web Jurnal Vera Novaliza Rahmadhani Penerjemah Eliapma Syahdiza Alamat Redaksi : Gedung Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Padangpanjang. Jalan Bahder Johan. Padangpanjang-27128.Sumatera Barat.Telpon (0752)-485466. Fax (0752)-82803. www.journal.isi-padangpanjang.ac.id /email: [email protected] Jurnal Seni Pertunjukan Vol 1 No.1 Maret 2017 DAFTAR ISI Penulis Judul Hlm Sillaturrahmi Dikia Kubano Dalam Upacara Baralek Kawin 1 - 7 Di Kenagarian Pangkalan Kecamatan Pang- kalan Koto Baru Kabupaten Lima Puluh Kota Adiyanto Arransemen Lagu Bangun Pemudi Pemuda 8 - 14 Dan Maju Tak Gentar Dalam Permainan Drum Band Di SDN 02 Koto Tangah Tilatang Kamang Kabubaten Agam Dwi Okta Renanda, Eksplorasi Organ
    [Show full text]
  • Hardian Radjab Dan Karyanya
    HARDIAN RADJAB DAN KARYANYA 0 HARDIAN RADJAB DAN KARYANYA BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Membingkai sebuah kisah dan meretaskannya kedalam sebuah cerita amatlah penting. Disatu sisi berguna untuk melihat kisah itu sebagai sebuah proses dan disisi lain membentangkannya untuk memahami apa yang dikisahkan, termasuk didalamnya kisah kehidupan seseorang. Muara yang paling baik untuk itu adalah menulis kembali kisah tersebut. Setiap kisah yang ditulis langsung ataupun yang ditulis orang lain, pada dasarnya adalah sebuah kesaksian pribadi tentang perjalanan kehidupan yang telah dilalui, baik tentang kegairahan dan kegelisahan, kesenangan dan kebanggaan, kedukaan yang pernah menimpa, atau apa saja yang pernah dialami. Tetapi tak pula jarang, disana termaktub perihal suatu pertanggungjawaban, yang tidak sekedar berupa penghamparan ingatan tentang masa lalu yang telah dilalui namun juga merupakan kesaksian yang dialami oleh pelaku peristiwa sejarah itu sendiri.1 Salah-satu penghamparan ingatan yang harus dinukilkan kembali adalah kisah perjalanan hidup Hardian Radjab. Seorang seniman yang telah banyak melahirkan karya baik berupa skenario film, pementasan dan lainnya. Hal ini berguna untuk mengungkapkan kembali kisah hidup dari Hardian Radjab. Kehadiran penulisan tersebut, sesungguhnya tidak terlepas dari usaha menghadirkan kembali pengalaman yang pernah 1 Sebuah argumentasi yang amat sangat menyentuh untuk memahami tentang hal ini dinukilkan oleh Taufik Abdullah (1994) dalam “A.A.Navis ; Pengantar Sebuah Otobiografi” dalam Abrar Yusra, Otobiografi A.A.Navis Satiris & Suara Kritis dari Daerah. Jakarta : Panitia Peringatan 70 Tahun Sastrawan A.A. Navis & Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, 1994 : xxii-xxiii. 1 HARDIAN RADJAB DAN KARYANYA dijalani oleh pelaku sejarah. Pengalaman yang pernah dialami dan ternukil dalam pikiran itu sendiri kadang kala habis begitu saja, tanpa adanya semacam penulisan kembali atas pengalaman tersebut.
    [Show full text]