Jurnalsenipertunjukan

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Jurnalsenipertunjukan 1 J U R N A L S E N I P E R T U N J U K A N Jurnal Seni Pertunjukan Vol 1 No.1 Maret 2017 Hal. 1-85, ISSN : 2597-9000 (Online) Terbit dalam dua kali setahun, Jurnal Laga-Laga merupakan Jurnal Ilmiah Berkala tentang Seni Pertunjukan maupun ilmu pengetahuan yang memiliki keterkaitan dengan ranah kajian tersebut. Pengelolaan Jurnal Laga-Laga berada di dalam lingkup Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Padangpanjang Penanggung Jawab Dekan FSP ISI Padangpanjang Pengarah Rozalvino Ferry Herdianto Ketua Penyunting Yunaidi Penyunting Hanefi Yurnalis Idun Ariastuti Ninon Syofia Yusnelli Emridawati Syahrul Desi Susanti Mitra Bebestari Novesar Jamarun Ediwar Hajizar Nursyirwan Andar Indra Sastra Koordinator Redaktur Saaduddin Redaktur Erfaliza Yusnayetti Amelia Fitri Leni Sandra Dewi Tata Letak dan Desain Sampul Aryoni Ananta Web Jurnal Vera Novaliza Rahmadhani Penerjemah Eliapma Syahdiza Alamat Redaksi : Gedung Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Padangpanjang. Jalan Bahder Johan. Padangpanjang-27128.Sumatera Barat.Telpon (0752)-485466. Fax (0752)-82803. www.journal.isi-padangpanjang.ac.id /email: [email protected] Jurnal Seni Pertunjukan Vol 1 No.1 Maret 2017 DAFTAR ISI Penulis Judul Hlm Sillaturrahmi Dikia Kubano Dalam Upacara Baralek Kawin 1 - 7 Di Kenagarian Pangkalan Kecamatan Pang- kalan Koto Baru Kabupaten Lima Puluh Kota Adiyanto Arransemen Lagu Bangun Pemudi Pemuda 8 - 14 Dan Maju Tak Gentar Dalam Permainan Drum Band Di SDN 02 Koto Tangah Tilatang Kamang Kabubaten Agam Dwi Okta Renanda, Eksplorasi Organ Vokal Dan Proses Latihan 15 - 26 Suryati, Umilia Beatbox Pada Komunitas Beatboxing Of Rokhani Jogja Di Taman Budaya Yogyakarta Yudhi Panji Pemeranan Tokoh Kardiman Dalam Lakon 27 - 35 Pratama Senja Dengan Dua Kematian Karya Kird- jomulyo Andesta Lusiana Pijak Baisi 36 - 43 Suci Rahmadani Pertunjukan Tari Zapin Pecah Tiga Dalam 44 - 51 Upacara Malam Bainai Pada Masyarakat Melayu Deli Sumatera Utara Aan Nursyam Bentuk Penyajian Tari Adok Bukit Junjung 52 - 58 Sirih Di Nagari Paninggahan Kabupaten So- lok Aidil Efendi Tabrakan Sejalan 59 - 65 Wiky Indra Alih Wahana Dan Rancangan Dramaturgi 66 - 75 Naskah Randai Parang Kamang Dengan Gaya Realisme Sosial Putri Mulkiah Bentuk Tari Kipas Di Desa Perentak Kecama- 76 - 85 tan Pangkalan Jambu Kabupaten Merangin Provinsi Jambi ALIH WAHANA DAN RANCANGAN DRAMATURGI NASKAH RANDAI PARANG KAMANG DENGAN GAYA REALISME SOSIAL Wiky Indra Institut Seni Indonesia Padangpanjang ABSTRAK Naskah randai Parang Kamang dialih wahana menjadi Naskah Siti Asiah. Pada naskah Siti Asi- ah berlatar belakang kebudayaan minangkabau pada saat zaman penjajahan Belanda, khususnya pada nagari Kamang. Pihak Belanda mewajibkan rakyat untuk membayar blasting. Masyarakat tidak mau membayar blasting, maka masyarakat melakukan perlawanan. Masyarakat setempat menamai dengan parang kamang. Dari peristiwa tersebut diangkat kembali delam bentuk per- tunjukan teater dengan gaya realisme sosial. Yang menjadi pijakan bagi penulis dalam pengalih wahana naskah, setelah naskah randai Parang Kamang dialih wahana menjadi naskah Siti asi- ah. penulis menganalisis struktur dan teakstur dari naskah Siti Asiah dan membuat rancangan dramaturgi. Kata Kunci: Dramaturgi, naskah randai Parang Kamang, alih wahana, realisme sosial, naskah Siti Asiah ABSTRACT Randai script “Parang Kamang” is mode-switched into the script of Siti Asiah. The background of Siti Asiah script is Minangkabau culture in Dutch colonial era, particularly in Kamang coun- try. Netherlands required people to pay blasting. People did not want to pay blasting so they rebelled. Local people named this rebellion as Parang Kamang. That event is rewritten into a theater performance with social realism style that becomes the author’s foothold in mode- switching the script after randai script of Parang Kamang is mode-switched into script of Siti Asiah. Author analyzes the structure and texture of Siti Asiah script and make dramaturgy de- sign. Keywords: Dramaturgy, Randai script of Parang Kamang, Mode-switching, social realism, Script of Siti Asiah 66. VOL 1 NO.1 MARET 2017 - LAGA-LAGA PENDAHULUAN ka berdua juga menolak atas adanya blasting tersebut. Kemudian muncul tokoh Dubalang Naskah Randai Parang Kamang pada Nan Barampek yang terdiri dari empat orang awalnya ditulis dalam bentuk tulisan Arab yaitu Panjang Rambuik, si Alang Putiah, Melayu oleh Dt Rajo Mangkuto pada tahun Jilatang Mudo, dan Mantari Ameh. Mereka 1948 sekaligus pendiri dari kelompok ran- merupakan asisten atau pesuruh dari tokoh dai Karih Galombang. Vakumnya kelompok Angku Lareh agar dapat mengumpulkan selu- randai Karih Galombang di tahun 1987 mem- ruh elemen masyarakat baik itu pemuka aga- buat tidak ditemukannya lagi naskah aslinya ma dan tokoh masyarakat penting lainya un- randai Parang Kamang. Pada tahun 2001 tuk menghadap kepada J. Westemenk. Dalam naskah Randai Parang Kamang berhasil ditu- pertemuan dengan J. Westemenk itu hadirlah lis kembali oleh Armon St Rajo Basa. Namun tokoh Dt Rajo Pangulu yang terang-tarangan di tahun 2008 Suardi Dt Junjungan sebagai menolak atas pungutan blasting kepada raky- pendiri kelompok kesenian Siti Asiah mer- at. Belanda membuat rakyat menjadi sapi pe- evisi naskah Randai Parang Kamang terse- rah dan muncul tokoh H Jamiak merupakan but dengan landasan mengacu pada konteks tokoh agama kemudian masyarakat serempak sejarah sebenarnya. Naskah yang ditulis oleh menyatukan suara untuk menolak pungutan Suardi Dt Junjungan merupakan format ter- blasting, yang membuat J. Westemenk ma- baru yang menjadi landasan pencipta untuk rah. membuat kertas kerja Dramaturgi. Tokoh Dt Rajo Pangulu dalam naskah Naskah randai Parang Kamang ber- Parang Kamang sangat berperan penting latar belakang adat Minangkabau terdapat karena ia sebagai pimpinan rakyat dalam 19 tokoh yang terdiri dari satu babak den- perang itu sendiri. Diawali dengan berniat gan empat belas adegan diselingi gurindam. untuk pelakukan perlawan terhadap Belanda. Naskah randai Parang Kamang ini menceri- Ia geram dengan tindakan yang dilakukan takan J.Westemenk yang merupakan pasukan Belanda dan siap untuk berperang. Saat itu militer berkebangsaan Belanda diutus ke dae- munculah tokoh Siti Asiah merupakan istri rah untuk meminta blasting sebesar 2%, yang dari Dt Rajo pangulu yang awalnya menen- merupakan pajak tambahan baik hasil bumi tang sang suami untuk melakukan perlawa- maupun harta pusaka juga diminta. Kemu- nan karena akan berjatuhan korban. Pada dian disampaikan kepada Angku Lareh yang akhirnya Siti Asiah ikut dalam perperangan merupakan pimpinan dari rakyat sekaligus diikuti oleh adiknya Bujang Burahim. Kedu- sebagai perpanjangan tangan Belanda kepada anya menyusun strategi dalam perperangan rakyat. Pada saat itu Angku Lareh langsung dengan tokoh Basa Marajo yang merupakan memberi jawaban bahwa ia merasa keberatan teman baik sekaligus sosok guru beladiri kepada J. Westemenk karena jika diminta pa- silat. Dalam naskah Parang Kamang juga jak tambahan berupa blasting kepada rakyat, hadir tokoh Kamisah yang merupakan istri pastilah rakyat sangat kesulitan karena harga dari Basa Marajo dan putranya Ramaya yang panen yang sangat murah. Rakyat menjadi masih kecil tidak ikut berperang. Dalam ce- sangat miskin dan ditambah dengan pajak rita, Siti Asiah dan Kamisah merupakan to- tambahan, pastilah rakyat tidak sanggup un- koh wanita yang ikut berperang. Dt Rajo Pan- tuk membayarnya. Keadaan sekarang yang gulu dan masyarakat siap untuk berperang. sedang sangat sulit, tetapi J. Westemenk tetap Dengan dukungan dari tokoh agama Tungku memaksa kepada Angku Lareh agar rakyat Khadi di benarkan H. Manan, di sana ikut membayar blasting. juga tokoh pemuda Pandeka Mudo yang siap Kemudian Angku Lareh mencerita- untuk berperang. Persiapan yang sudah disu- kan kepada kemanakannya Kari Mudo dan Dt sun dengan matang walaupun bersenjatakan Siri Marajo bahwa Belanda meminta blasting pedang dan parang, rakyat pun telah siap un- agar disampaikan kepada masyarakat. Mere- tuk menghadang dan berperang melawan Be- 67 landa. Perang tidak bisa dielakkan lagi. Siti atau dipentaskan dalam bentuk randai Parang Asiah yang pengawali perang sekaligus yang Kamang. Setelah bertemu dengan Damril St gugur pertama di medan perang. Di akhir ce- Bahari kami sempat membahas perkemban- rita banyak rakyat menjadi korban dan Be- gan dari randai Parang Kamang. Penulis juga landa pun mundur sementara untuk mencari melihat begitu banyak tokoh yang dihadirkan bala bantuan. dalam naskah randai Parang Kamang, past- Naskah Randai Parang Kamang di- inya membutuhkan orang yang banyak juga angkat dari cerita “Parang Kamang merupa- untuk memainkannya, dan juga membuat to- kan perang terbuka yang meledak pada tang- koh-tokoh yang dihadirkan dalam cerita tidak gal 15 Juni 1908 dan merupakan salah satu dapat memiliki peran yang cukup kuat dalam puncak dari kemelut suasana anti penjajahan cerita begitu juga plot yang tidak begitu kuat rakyat Sumatera Barat dalam menentang pen- dalam cerita naskah randai Parang Kamang jajahan Belanda”. Peristiwa perang Kamang itu sendiri. tidak pernah dihadirkan dalam bentuk Kaba Untuk memulai rancangan drama- dan Bakaba baik yang ditulis maupun lisan. turgi penulis akan melihat semua aspek yang Hanya saja, demi mengenang dan menghargai dapat mendukung dalam penciptaan karya. jasa para pahlawan yang telah gugur, elemen Sebagaimana well made play (lakon yang masyarakat setempat mengangkat kembali tersusun secara baik) maka penulis akan peristiwa perang Kamang ke dalam sebuah mengalih wahanakan naskah randai Parang teks
Recommended publications
  • Si Ganjua Lalai (Kekuatan Dan Kelembutan Perempuan Minangkabau)
    Jurnal Invensi Vol. 2 No. 2 Desember 2017 SI GANJUA LALAI (KEKUATAN DAN KELEMBUTAN PEREMPUAN MINANGKABAU) Fitriani [email protected] Abstrak Karya tari Si Ganjua Lalai merupakan gambaran tentang perempuan Minangkabau yang selain memiliki kekuatan juga memiliki kelembutan. Si Ganjua Lalai adalah ungkapan untuk gadis Minangkabau yang menggambarkan pribadi perempuan Minangkabau yang lembut namun tegas, bijaksana dan bertindak di atas kebenaran. Karya tari Si Ganjua Lalai berawal dari rangsang visual yaitu saat mendapatkan informasi dari cerita Kaba Sabai Nan Aluih berupa pepatah “alua tataruang patah tigo, Samuik tapijak indak mati”. Dari pepatah tersebut memberitahukan bahwa perempuan Minang selain memiliki kekuatan juga memiliki kelembutan. Landasan penciptaan yang digunakan adalah kreativitas dan koreografi. Pendekatan kreativitas digunakan karena penciptaan karya seni tidak lepas dari proses berpikir dan bekerja secara kreatif. Melalui pendekatan inilah cara berpikir dan cara bekerja secara kreatif akan dibangun. Pendekatan kedua adalah koreografi, yang digunakan sebagai landasan dalam mencipta estetika tari yang meliputi gerak tubuh, komposisi, kesatuan dan harmoni, serta aspek-aspek laku dan visual lainnya. Kata kunci: perempuan minangkabau, kekuatan, kelembutan, si ganjua lalai Abstract Si Ganjua Lalai dance work is a picture of Minangkabau women who besides having strength also has tenderness. Si Ganjua Lalai is an expression for the Minangkabau girl who portrays the Minangkabau female personality who is gentle yet firm, wise and acts upon the truth. Si Ganjua Lalai dance work originated from visual stimuli that is when getting information from the story of Kaba Sabai Nan Aluih in the form of the saying “alua tataruang patah tigo, Samuik tapijak indak mati ”. From the saying goes that Minang women in addition to having strength also has a tenderness.
    [Show full text]
  • Tengkolok As a Traditional Malay Work of Art in Malaysia: an Analysis Of
    ISSN- 2394-5125 VOL 7, ISSUE 19, 2020 TENGKOLOK AS A TRADITIONAL MALAY WORK OF ART IN MALAYSIA: AN ANALYSIS OF DESIGN Salina Abdul Manan1, Hamdzun Haron2,Zuliskandar Ramli3, Mohd Jamil Mat Isa4, Daeng Haliza Daeng Jamal5 ,Narimah Abd. Mutalib6 1Institut Alam dan Tamadun Melayu, Universiti Kebangsaan Malaysia. 2Pusat Citra Universiti, Universiti Kebangsaan Malaysia. 3Fakulti Seni Lukis & Seni Reka, Universiti Teknologi MARA 4Fakulti Teknologi Kreatif dan Warisan, Universiti Malaysia Kelantan 5Bukit Changgang Primary School, Banting, Selangor Email: [email protected], [email protected], [email protected], [email protected], [email protected], [email protected] Received: May 2020 Revised and Accepted: August 2020 ABSTRACT: The tengkolok serves as a headdress for Malay men which have been made infamous by the royal families in their court. It is part of the formal attire or regalia prominent to a Sultan, King or the Yang DiPertuan Besar in Tanah Melayu states with a monarchy reign. As such, the tengkolok has been classified as a three-dimensional work of art. The objective of this research is to analyses the tengkolok as a magnificent piece of Malay art. This analysis is performed based on the available designs of the tengkolok derived from the Malay Sultanate in Malaysia. To illustrate this, the author uses a qualitative method of data collection in the form of writing. Results obtained showed that the tengkolok is a sublime creation of art by the Malays. This beauty is reflected in its variety of names and designs. The name and design of this headdress has proved that the Malays in Malaysia have a high degree of creativity in the creation of the tengkolok.
    [Show full text]
  • Songket Minangkabau Sebagai Kajian Seni Rupa: Bentuk, Makna Dan Fungsi Pakaian Adat Masyarakat Minangkabau
    Songket Minangkabau Sebagai Kajian Seni Rupa: Bentuk, Makna dan Fungsi Pakaian Adat Masyarakat Minangkabau Oleh Budiwirman Songket Minangkabau Sebagai Kajian SR i ii Budiwirman Songket Minangkabau Sebagai Kajian Seni Rupa: Bentuk, Makna dan Fungsi Pakaian Adat Masyarakat Minangkabau Dr. Budiwirman, M. Pd. 2018 Songket Minangkabau Sebagai Kajian SR iii Undang-Undang Republik Indonesia No 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta Pasal 72 Ketentuan Pidana Saksi Pelanggaran 1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumum- kan atau memperbanyak suatu Ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara palng singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tu- juh) tahun dan / atau denda paling banyak Rp. 5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah) 2. Barangsiapa dengan sengaja menyerahkan, menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) ta- hun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (li- ma ratus juta rupiah). iv Budiwirman Dr. Budiwirman, M. Pd Songket Minangkabau Sebagai Kajian Seni Rupa Penerbitan dan Percetakan. CV Berkah Prima Alamat: Jalan Datuk Perpatih Nan Sabatang, 287, Air Mati, Solok Email: [email protected]; [email protected] Editor, Nasbahry C., & Rahadian Z. Penerbit CV. Berkah Prima, Padang, 2018 1 (satu) jilid; total halaman 236 + xvi hal. ISBN: 978-602-5994-04-3 1. Tekstil, Songket 2. Seni Rupa 3. Pakaian Adat 1. Judul Songket Minangkabau Sebagai Kajian Seni Rupa Hak Cipta dilindungi oleh undang-undang.
    [Show full text]
  • 135 Vol. XIII No.2 Th. 2014 STRUKTUR GARAPAN GANDANG
    Vol. XIII No.2 Th. 2014 STRUKTUR GARAPAN GANDANG TAMBUA SEBAGAI PERWUJUDAN KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT DESA CUBADAK AIA KECAMATAN PARIAMAN UTARA KOTA PARIAMAN Irfi Sri Wahyuni1 & Indrayuda2 1SMK Perbankan Pariaman 2Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang Abstract This article aims to reveal the structure of arrangement of Gandang Tambua and the function of Gandang Tambua in the communities in terms of local wisdom. This study examines the values in local wisdom that are represented in the arrangement of Gandang Tambua in Cubadak Aia village, Pariaman Utara district, Pariaman City. This research is qualitative using descriptive method. Data is collected through interview, observation with direct participation, documentation, and literature review. Data is then analysed according to 0iles and Huberman‘s. The result shows that the arrangement structure of Gandang Tambua consists of parts related to each other. ”Tasa‘ plays as the main role in leading the performance of Gandang Tambua, while Gandang Tambua follows Tasa. It means, based on the local wisdom, the leaders are one step in front and one level higher. It also refers to the social structure of Minangkabau community where the children see their uncles as kings, the unces see ”pangulu‘ (tribal leaders) as kings, pangulu see the truth as king, and the truth stands on its own. Gandang Tambua also serves as the media for social integration, entertainment, and communication. Keywords: Gandang Tambua, local wisdom, function and structure of arrangement Abstrak Artikel ini bertujuan untuk mengungkapkan struktur garapan Gandang Tambua dan fungsinya dalam kehidupan masyarakat yang dikait dengan kearifan lokal. Kajian ini melihat nilai-nilai kearifan lokal yang diwujudkan dalam stuktur garapan Gandang Tambua di Desa Cubadak Aia, Kecamatan Pariaman Utara, Kota Pariaman.
    [Show full text]
  • The Values of Minangkabau Culture's Found in The
    THE VALUES OF MINANGKABAU CULTURE’S FOUND IN THE MALIN KUNDANG A PAPER BY NURHAYATI REG. NO. 102202002 DIPLOMA-III ENGLISH STUDY PROGRAM FACULTY OF CULTURE STUDY UNIVERSITY OF SUMATERA UTARA MEDAN 2013 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Approved by Supervisor, Drs. Chairul Husni, M.Ed.TESOL. NIP: 195703081984031004 Submitted to Faculty of Culture Study University of Sumatera Utara In partial fulfillment of the requirements for Diploma-III in English Study Program Approved by Head of Diploma III English Study Program, Dr. Matius C.A. Sembiring, M.A. NIP. 19521126198112 1 001 Approved by the Diploma III English Study Program Faculty of Culture Study, University of Sumatera Utara As a Paper for the Diploma (D-III) Examination UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Accepted by the Board of Examiner in partial of the requirements for the D-III Examination of the Diploma-DIII of English Study Program, Faculty of Culture Study, University of Sumatera Utara. The Examination is held on June 2013 Faculty of Culture Study University of Sumatera Utara Dean, Dr. Syahron Lubis, M.A. NIP. 19511013197603 1 001 Board of Examiners Signature 1. Dr. Matius C.A. Sembiring, M.A. (Head of ESP) 2. Dra. Syahyar Hanum, DPFE (Supervisor) 3. Drs. Marzaini Manday, M.SPD. (Reader) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA AUTHOR'S DECLARATION I, NURHAYATI declare that I am the sole author of this paper. Except where the reference is made in the text of this paper, this paper contains no material published elsewhere or extracted in whole or in part from a paper by which I have qualified for or awarded another degree.
    [Show full text]
  • Download Article (PDF)
    Advances in Social Science, Education and Humanities Research, volume 463 Proceedings of the Eighth International Conference on Languages and Arts (ICLA-2019) Inventory, Identification, and Analysis of Randai Performing Arts Elements for the Development of Minangkabau Theatrical Dance Tulus Handra Kadir1 1 Universitas Negeri Padang, Padang, Indonesia, (email), [email protected] ABSTRACT This article describes the inventory, identification and analysis of elements of Randai performing art for the development of the Minangkabau theatrical dance based on Randai in the context of developing the Minangkabau performing arts. The development of contemporary performing arts, Randai and Minangkabau dance are not able to compete with modern performing arts. On the other hand, Randai has elements of performance that can be used in the development of theatrical dance, as a new form of Minangkabau performing art that combines elements of Randai and dance in Minangkabau. It is expected to be able to keep abreast of developments of contemporary performing arts. Development is based on research conducted qualitatively (the first phase of research) and experimentally (the second phase of research). Qualitative research was used to inventory and analyze data of Randai performance who were unable to compete in the realm of contemporary performing arts as well as inventory and analyze data, especially the elements of the performance that will be used in the development of the Minangkabau theatrical dance. Experimental research was used to create innovative dance that refers to the results of the first phase of research. This research uses an interdisciplinary approach (sociology /anthropology of dance and music, theater, choreography/dance composition, as well as the artistic performances).
    [Show full text]
  • Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam
    UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENDESKRIPSIKAN RANGKIANG DISAMPING RUMAH GADANG DALAM MATA PELAJARAN BAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TIME TOKEN PADA SISWA KELAS VIII.1 SMPN 4 PASAMAN Tita Sulastri SMPN 4 Pasaman Email: [email protected] ABSTRACT Based on the learning outcomes of Class VIII.1 Pasaman Junior High School 4 in the BAM sub subject, describing the rangkiang beside rumah gadang, it was found that the student learning outcomes in BAM subjects were still very low. The average student learning outcomes are still below the KKM. The purpose of this study was to describe and obtain information about efforts to improve student learning outcomes in BAM sub subjects. Describe the rangkiang next to the rumah gadang through the cooperative learning model of Time Token Type in Class VIII.1 Pasaman Middle School 4 West Pasaman Regency. This research is a classroom action research. The research procedure in this study includes planning, action, observation and reflection. This study consisted of two cycles with four meetings. The research subjects consisted of 23 students of Class VIII.1 Pasaman 4 Middle School. Research data was collected using observation sheets and daily tests. Data is analyzed using percentages. Based on the results of the research and discussion that has been raised, it can be concluded that the cooperative learning model of Time Token Type can improve student learning outcomes in BAM sub subjects. Describe the addition of a traditional house in Pasaman 4 Middle School. Student learning outcomes from cycle I to cycle II. Student learning outcomes in cycle I was 52.84 (Enough) increased to 84.26 (Good) with an increase of 32.42%.
    [Show full text]
  • Rhetoric and Figure of Speech Minangkabau Locality in Kaba Rancak Di Labuah by Datuak Panduko Alam and Anggun Nan Tongga by Ambas Mahkota
    Jurnal Kata : Penelitian tentang Ilmu Bahasa dan Sastra Volume: 3, Nomor, 2 Tahun 2019 E-ISSN: 2502-0706 Open Access: http://ejournal.kopertis10.or.id/index.php/kata RHETORIC AND FIGURE OF SPEECH MINANGKABAU LOCALITY IN KABA RANCAK DI LABUAH BY DATUAK PANDUKO ALAM AND ANGGUN NAN TONGGA BY AMBAS MAHKOTA RETORIK DAN MAJAS LOKALITAS MINANGKABAU DALAM KABA RANCAK DI LABUAH KARYA DATUAK PANDUKO ALAM DAN ANGGUN NAN TONGGA KARYA AMBAS MAHKOTA Rio Rinaldi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta, e-mail: [email protected] Article history: Abstract This paper aims to describe the rhetoric and figure of speech Received Minangkabau locality in kaba Rancak di Labuah by Dt. Panduko Alam and 09 September 2019 Anggun and Tongga by Ambas Mahkota. This type of research is descriptive Received in revised form qualitative. The data in this study are in the form of words that indicate the 12 Oktober 2019 concept of rhetorical style consisting of style of affirmation and opposition; majas consisting of comparative style and satire Minangkabau locality. The Accepted source of data in this study is the kaba Rancak Labuah by Dt. Panduko Alam 27 Oktober 2019 and Anggun and Tongga by Ambas Mahkota in Minangkabau language. Available online From the results of identification and classification of the finding data, Oktober 2019 language style shows the language, community, and culture of the Minangkabau. Language identity refers to local ways of delivering, using Keywords: diction and vocabulary so that it is unique to the cultural identity of a Rhetoric; Figure; Speech Of Minangkabau community. To express an idea directly, the use of diction and Minangkabay, Kaba.
    [Show full text]
  • The Prism Ke Aniani- ‘O Paka
    University of Hawai‘i at Mānoa Fall 2011 ¯ Issue 1 The Prism Ke Aniani- ‘O paka Welcome Message From Our Chancellor Aloha! I welcome you partnering effectively Like a prism which dis- perses light into a spec- to the first issue of The with our global com- trum of colors, the name Prism, created by the munity to solve chal- of our e-newsletter - The Office of International lenges we all share. Prism - was chosen to and Exchange Pro- symbolize a unit that grams (OIEP) with the Please enjoy reading disperses information assistance of other UH The Prism to keep up- about the many diverse Mānoa departments. dated on the wonderful International programs The Prism is a quarter- diversity that your uni- at UH Mānoa. ly e-newsletter that will versity has to offer. A special mahalo to the highlight news of inter- Also, please provide Hawai‘inuiākea School national activities from input on activities in of Hawaiian Knowledge our numerous and di- your lives that we can for suggesting the name verse international share with our interna- Ke Aniani ‘Ōpaka, which programs. The articles can enjoy a multicul- tional ‘ohana. translates as “The Glass in The Prism are tural global experience Prism.” meant to inform you in a Hawaiian place of With warm aloha, and spark an interest learning. As the world in “all things interna- becomes ever more tional.” interconnected, international education Soo-Yeon Lyuh Our UH Mānoa cam- plays an increasingly Virginia S. Hinshaw pus is a place where important role in build- Chancellor Haegeum Concert students and faculty ing relationships and Friday, October 28, 2011 7:30 p.m.
    [Show full text]
  • Rekap Acara Bupati
    REKAP ACARA BUPATI HARI / TEMPAT JAM YANG NO ASAL SURAT ACARA CP KET TANGGAL MENGHADIRI 1 Rabu, 6 Jan 1 Panitia Maulid Nabi Maulid Nabi Muhammad SAW Rukam Pauh Manis Nag.Koto 13.00 Alfa Edison 2016 Dalam Kec.Pd.Sago DPRD diwakilkan 2 Kamis,7 1 DPRD Kab.Solok Selatan HUT Kab.Solok Selatan ke - 12 Ruang Rapat DPRD Solok Selatan 09.00 Januari 2016 Tahun 2016 diwakilkan 2 DPRD Kab.Pasaman Barat HUT Kab.Pasaman Barat ke - 12 Gedung DPRD Kab.Pasaman Barat 10.00 diwakilkan Tahun 2016 3 Diskoperindag ESDM Rapat Koperasi Pegawai Negeri Ruang Rapat Sekda 10.00 (KPN) 4 Panitia Maulid Nabi Maulid Nabi Muhammad SAW Mesjid Al Ikhlas Korong Pauh 13.00 diwakilkan Nagari Ketaping 3 Sabtu,9 1 Panitia Maulid Nabi Tabligh Akbar Maulid Nabi Komplek Pondok Pesantren Nurul 14.00 Januari 2016 Muhammad SAW Yaqin Ringan-ringan Pakandangan diwakilkan 4 Minggu,10 1 PT.IBS Group Grand Opening PT.IBS Graup Jl.Merdeka No.54 Duku Batang Anai 10.00 diwakilkan Januari 2016 5 Selasa, 12 Jan 1 Bag.Organisasi Evaluasi Kinerja PTT & Swakelola Hall IKK Paritmalintang 08.00 2016 Jumat, 15 Jan 1 Kodim Pariaman Penanaman Padi Serentak Kr.Kp.Rimbo Nag.Padang 09.15 2016 Bintungan Kec.Nan Sabaris 1 Sabtu, 16 Jan 1 Panitia Maulid Nabi Maulid Nabi Muhammad SAW Ponpes Imam Gazali Lb.Aur 09.00 2016 Nag.Anduring Kec.2x11 Kayu Tanam 2 Minggu, 17 1 Panitia Maulid Nabi Maulid Nabi Muhammad SAW Masjid Raya Kr.Talao Mundam 13.00 Januari 2016 Nag.Ketaping Kec.Bt.Anai 1 Rabu, 20 Jan 1 DPRD Kab.Pd.Pariaman Rapat Penetapan Peresmian Ruang Rapat Pimpinan DPRD 09.00 2016 Pasar Sungai Geringging
    [Show full text]
  • Sijobang: Sung Narrative Poetry of West Sumatra
    SIJOBANG: SUNG NARRATIVE POETRY OF WEST SUMATRA Thesis submitted for the degree of Doctor of Philosophy of the University of London by Nigel Godfrey Phillips ProQuest Number: 10731666 All rights reserved INFORMATION TO ALL USERS The quality of this reproduction is dependent upon the quality of the copy submitted. In the unlikely event that the author did not send a com plete manuscript and there are missing pages, these will be noted. Also, if material had to be removed, a note will indicate the deletion. uest ProQuest 10731666 Published by ProQuest LLC(2017). Copyright of the Dissertation is held by the Author. All rights reserved. This work is protected against unauthorized copying under Title 17, United States C ode Microform Edition © ProQuest LLC. ProQuest LLC. 789 East Eisenhower Parkway P.O. Box 1346 Ann Arbor, Ml 4 8 1 0 6 - 1346 ABSTRACT In the sphere of Malay and Indonesian literature, it is only re­ cently that students of oral narratives have paid attention to their character as oral performances, and this thesis is the first study of a West Sumatran metrical narrative to take that aspect of it into account. Versions of the story of Anggun Nan Tungga exist in manuscript and printed form, and are performed as dramas and sung narratives in two parts of West Sumatra: the coastal region of Tiku and Pariaman and the inland area around Payakumbuh. Stgobang is the sung narrative form heard in the Payakumbuh area. It is performed on festive occasions by paid story-tellers called tukang s'igobang,, who le a r n th e s to r y m ainly from oral sources.
    [Show full text]
  • Tradisi Rapek Karambie Di Paninjauan Dalam Komposisi Musik Karawitan
    173 TRADISI RAPEK KARAMBIE DI PANINJAUAN DALAM KOMPOSISI MUSIK KARAWITAN Martis1 Ediwar dan Elizar2 ABSTRAK Paninjauan adalah sebuah Nagari yang terletak di Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, Propinsi Sumatra Barat. Sebagian besar penduduknya adalah petani, kemudian PNS dan pedagang. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari diatur dengan Adat atau aturan-aturan yang berlaku di Nagari Paninjaun. Adat atau aturan-aturan tersebut sudah menjadi tradisi dan budaya bagi Masyarakat Paninjauan. Hal ini terlihat pada sehari-harinya dalam pelaksanaan, bercocok tanam, bergontong-royong, dalam pelaksanaan ibadah, dalam pelaksanaan adat, seperti; budaya pelaksanaan sunatan, perkawinan, cara berpakaian dan sebagainya. Termasuk tradisi mencari atau memilih minantu/sumando, yaitu mencarikan jodoh seorang anak gadis yang akan dikawinkan di Nagari Paninjauan. Prosesi ini tidaklah mudah, karena orang yang akan di jadikan minantu/sumando tersebut betul-betul diteliti dan disepakati oleh pihak keluarga terdekat dari si gadis, kemudian kaum adat yaitu sebagai mamak, dan kaum ayah sebagai pihak urang sumando terdekat juga urang sumando sekaum. Mencari minantu/sumando di Paninjauan diibaratkan memproses untuk mencari inti pati dalam sebuah karambie (kelapa). Keputusan dalam mufakat karambie diambil secara bersama dan diputuskan oleh pengulu dengan menanamkan prinsip kehati- hatian. Kata Kunci: Setuju, Sepakat dan Kehati-hatian 1 Martis, adalah mahasiswa Pascasarjana ISI Padangpanjang ([email protected]) 2 Ediwar dan Elizar adalah dosen jurusan Karawitan/Pascasarjana ISI padangpanjang 174 ABSTRACT Paninjauan is a Nagari located in District X Koto , Tanah Datar , West Sumatra Province . Most of the population are farmers , then civil servants and merchants . In living everyday life governed by Indigenous or rules applicable in Nagari Paninjaun . Indigenous or the rules has become a tradition and culture for Paninjauan Society .
    [Show full text]