135 Vol. XIII No.2 Th. 2014 STRUKTUR GARAPAN GANDANG
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Vol. XIII No.2 Th. 2014 STRUKTUR GARAPAN GANDANG TAMBUA SEBAGAI PERWUJUDAN KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT DESA CUBADAK AIA KECAMATAN PARIAMAN UTARA KOTA PARIAMAN Irfi Sri Wahyuni1 & Indrayuda2 1SMK Perbankan Pariaman 2Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang Abstract This article aims to reveal the structure of arrangement of Gandang Tambua and the function of Gandang Tambua in the communities in terms of local wisdom. This study examines the values in local wisdom that are represented in the arrangement of Gandang Tambua in Cubadak Aia village, Pariaman Utara district, Pariaman City. This research is qualitative using descriptive method. Data is collected through interview, observation with direct participation, documentation, and literature review. Data is then analysed according to 0iles and Huberman‘s. The result shows that the arrangement structure of Gandang Tambua consists of parts related to each other. ”Tasa‘ plays as the main role in leading the performance of Gandang Tambua, while Gandang Tambua follows Tasa. It means, based on the local wisdom, the leaders are one step in front and one level higher. It also refers to the social structure of Minangkabau community where the children see their uncles as kings, the unces see ”pangulu‘ (tribal leaders) as kings, pangulu see the truth as king, and the truth stands on its own. Gandang Tambua also serves as the media for social integration, entertainment, and communication. Keywords: Gandang Tambua, local wisdom, function and structure of arrangement Abstrak Artikel ini bertujuan untuk mengungkapkan struktur garapan Gandang Tambua dan fungsinya dalam kehidupan masyarakat yang dikait dengan kearifan lokal. Kajian ini melihat nilai-nilai kearifan lokal yang diwujudkan dalam stuktur garapan Gandang Tambua di Desa Cubadak Aia, Kecamatan Pariaman Utara, Kota Pariaman. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, data diperoleh melalui teknik wawancara, pengamatan langsung terlibat, dan dokumentasi serta kajian pustaka. Data dianalisis melalui langkah-langkah yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa struktur garapan Gandang Tambua terdiri dari bagian-bagian yang saling terkait satu sama lainnya. Dalam garapan Gandang Tambua, Tasa memegang Peran utama dalam mengatur jalannya pertunjukan garapan Gandang Tambua, adapun Tambua berperan sebagai pengikut Tasa. Artinya dalam hubungannya dengan kearifan lokal, bahwa pemimpin didahulukan selangkah dan ditinggikan seranting, berjenjang naik bertangga turun. Dalam Sistem sosial masyarakat Minangkabau ada adigium kemenakan barajo ka mamak, mamak barajo kapangulu, pangulu barajo kanan bana, nanbana badiri sendirinyo. Seiring dengan itu Gandang Tambua berfungsi sebagai media integrasi social, sarana hiburan dan media komunikasi sosial. Kata kunci: Gandang Tambua, kearifan lokal, fungsi dan struktur garapan Pendahuluan Pariaman. Hampir disetiap nagari/desa di Minangkabau adalah salah satu etnis Kabupaten Padang Pariaman/Kota Pariaman yang ada di Indonesia, memiliki bermacam- memiliki kesenian Gandang Tambua. macam jenis seni pertunjukan tradisional. Salah Gandang Tambua yang dimaksud di sini satu jenis seni pertunjukan tradisional tersebut adalah seni musik tradisional yang semua yaitu seni pertunjukan Gandang Tambua, yang alatnya terdiri dari alat perkusi yang dinamakan hidup dan berkembang di wilayah budaya musik ritmis. Gandang Tambua ini sangat 135 Struktur Garapan Gandang Tambua ... populer di daerah Pariaman, khususnya di Desa Tambua juga berperan untuk memeriahkan Cubadak Aia Kecamatan Pariaman Utara Kota upacara seperti maulud nabi (peringatan ke- Pariaman. lahiran nabi muhamad S.A.W.), sunat rasul, Sebagian masyarakat di Kabupaten khatam quran dan sejenisnya. Bahkan pada saat Padang Pariaman ada yang menamakan musik ini Gandang Tambua juga digunakan untuk Gandang Tambua dengan gandang-gandang, perayaan Ulang Tahun Kemerdekaan Republik gandang tasa dan ada pula yang menamakan Indonesia. Dengan demikian kesenian Gandang dengan gandang tabuik, hal ini karena kesenian Tambua menjadi salah satu fokus budaya bagi Gandang Tambua sering digunakan pada masyarakat Pariaman. upacara ritual Tabuik yang diadakan setiap Blacking, dalam Hanefi (2011: 11), me- tahun di Pariaman (M. Kadir, 1993: 15). nyatakan Kesenian (musik) adalah bagian dari Selanjutnya Asril (2003: 8), mengatakan kebudayaan suatu masyarakat, dan sekaligus bahwa di Kota Pariaman, ada bermacam merupakan suatu ungkapan atau ekspresi dari penamaan atau sebutan bagi kesenian Gandang kenyataan hidupnya. Dalam perspektif antro- Tambua. Setiap desa memiliki sebutan yang pologi/sosiologi, musik merupakan produk peri- berbeda-beda tergantung pada kebiasaan laku manusia dan terkait dengan kehidupan masyarakat desa pendukungnya, ada yang sosial dan budaya masyarakat perndukungnya. menyebut dengan Gandang Tambua, Gandang Gandang Tambua merupakan jenis Tasa, dan Gandang-Gandang. Dalam kaitan ini musik yang berbunyi keras dan enerjik, dan di Desa Cubadak Aie, masyaraktnya menyebut cederung dimainkan dalam tempo cepat, se- music Gandang Tambua dengan istilah hingga pertunjukannya lazim disajikan di arena —Gandang Tasa“. atau lapangan terbuka, baik dimainkan dalam Walaupun komunitas pendukung dan posisi diam maupun untuk arak-arakan. Musik masyarakat memberi nama yang berbeda, Gandang Tambua dengan bunyi yang keras ter- namun masih merujuk pada objek yang sama sebut, mampu mengangkat suasana kemeriahan yaitu Gandang Tambua. Gandang-gandang, dan kedalaman sebuah upacara. Pertunjukan dan gandang tasa merupakan varian nama yang Gandang Tambua memiliki nuansa bunyi yang yang nenunjukkan satu hal yang sama. Namun heroik, bersemangat dan cenderung mendorong demikian hal ini tidak pernah menyebabkan imajinasi penonton untuk turut bergerak se- multitafsir di tengah masyarakat tentang apa irama dengan ritme-ritme gendangnya. yang mereka maksud, baik ketika mereka Instrumen musik Gandang Tambua membicarakan Gandang Tambua, Gandang- terdiri dari dua jenis alat musik yaitu tambua gandang, Gandang Tasa, hal tersebut akan dan tasa. Secara tradisi, instrument Gandang merujuk pada satu orientasi yang sama, yaitu Tambua dimainkan oleh tujuh orang pemain, ensambel musik yang terdiri dari Tasa dan yaitu enam orang pemain tambua dan satu Tambua. orang pemain tasa. Dengan demikian, permain- Gagasan dan pikiran masyarakat an Gandang Tambua merupakan ansambel Pariaman diimplementasikan melalui kesenian musik perkusi yang besifat ritmik. Sehubungan Gandang Tambua, adapun gagasan yang ber- dengan ini, M. Kadir (1993: 14), dalam sifat budaya tersebut yaitu salah satu bagian Laporan Penelitiannya menjelaskan bahwa; dari kearifan lokal. Gagasan kultural seperti Istilah Gandang Tambua terdiri dari dua corak permainan, bentuk permainan, dan kata yaitu gandang dan tambua. Gandang konsep-konsep tentang Gandang Tambua itu ialah alat musik pukul bermuka dua sendiri, merupakan konsep-konsep yang ber- (double headed drum). Tambua (Parsi: dasarkan kearifan lokal masyarakat Pariaman. tambur), sama artinya dengan gandang Selain berfungsi dalam upacara Tabuik, (barrel drum). Kata Gandang Tambua Gandang Tambua juga digunakan dalam sekarang ini sudah merupakan sebuah upacara adat dan agama. Dalam upacara adat, kata majemuk berkonotasi —seperangNat Gandang Tambua berperan untuk memeriahkan alat musiN ritmis“ yang terdiri dari 6 upacara seperti baralek (upacara pesta per- buah gandang ditambah 1 buah tasa, kawinan), batagak rajo (pengangkatan peng- semua berjumlah 7 buah. Tasa (Arab: hulu), anak karaia (turun mandi), pengiring tari tas‘a) Eerarti —sembilan“. .ata —tasa“ Galombang untuk menyambut tamu. Sedang- dalam musik ini ialah alat pukul yang kan dalam upacara keagamaan Gandang bermuka satu badannya berbentuk seperti 136 Vol. XIII No.2 Th. 2014 kuali (vessel drum). pertunjukan Gandang Tambua masing-masing Setiap pemain Gandang Tambua, me- bagian merupakan suatu sistem. Dalam falsafah mainkan pola ritme yang berbeda dan ada juga MinangNabau dinyatakan —Tungku Tigo yang sama atau sesuai dengan lagu yang Sajarangan, tali tigo sapilin“. dibawakan. Secara struktur penyajian, tujuh Nilai-nilai budaya Minangkabau tersirat orang pemain sebagaimana dikemukakan di dalam tradisi permainan Gandang Tambua, atas, mempunyai peranan masing-masing dalam selain hubungan tasa dengan tambua, matam pertunjukan Gandang Tambua. Tasa berperan yang terdiri dari tiga bagian, bahwa Gandang penting yaitu sebagai pemimpin atau komando Tambua merupakan suatu bentuk refleksi dari untuk pengalihan dari satu bagian lagu ke gagasan kultural Masyarakat Cubadak Aia. bagian lagu lain, sebagai pembukaan dan meng- Gagasan tersebut terlihat dari seluruh aspek akhiri pertunjukan. Sedangkan tambua ber- pertunjukan Gandang Tambua. peran sebagai pengikut dari tasa dalam setiap Menurut Parsons (dalam Arnailis, 2004: pola ritme yang dimainkan oleh tasa tersebut. 28) mengatakan bahwa masyarakat manusia tak Permainan ritme tambua dimainkan dalam ubahnya seperti organ tubuh manusia yang me- bentuk tingkah meningkah, dan juga dimainkan miliki berbagai bagian yang saling berhubungan dalam bentuk serempak. satu sama lain, apabila satu bagian tubuh Uraian di atas, secara tegas menjelaskan manusia itu berubah maka bagian lain akan bahwa tidak ada pertunjukan Gandang Tambua mengikutinya. Hal ini dimaksudkan untuk me- yang dimulai dengan alat musik tambua atau ngurangi ketegangan interns dalam mencapai tidak ada tambua yang mengendalikan permain- keseimbangan baru, an ensambel Gandang Tambua. Setiap per- Kemudian