Vol. XIII No.2 Th. 2014

STRUKTUR GARAPAN GANDANG TAMBUA SEBAGAI PERWUJUDAN KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT DESA CUBADAK AIA KECAMATAN PARIAMAN UTARA KOTA PARIAMAN

Irfi Sri Wahyuni1 & Indrayuda2 1SMK Perbankan Pariaman 2Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang Abstract This article aims to reveal the structure of arrangement of Gandang Tambua and the function of Gandang Tambua in the communities in terms of local wisdom. This study examines the values in local wisdom that are represented in the arrangement of Gandang Tambua in Cubadak Aia village, Pariaman Utara district, Pariaman City. This research is qualitative using descriptive method. Data is collected through interview, observation with direct participation, documentation, and literature review. Data is then analysed according to Miles and Huberman‘s. The result shows that the arrangement structure of Gandang Tambua consists of parts related to each other. ”Tasa‘ plays as the main role in leading the performance of Gandang Tambua, while Gandang Tambua follows Tasa. It means, based on the local wisdom, the leaders are one step in front and one level higher. It also refers to the social structure of community where the children see their uncles as kings, the unces see ”pangulu‘ (tribal leaders) as kings, pangulu see the truth as king, and the truth stands on its own. Gandang Tambua also serves as the media for social integration, entertainment, and communication. Keywords: Gandang Tambua, local wisdom, function and structure of arrangement Abstrak Artikel ini bertujuan untuk mengungkapkan struktur garapan Gandang Tambua dan fungsinya dalam kehidupan masyarakat yang dikait dengan kearifan lokal. Kajian ini melihat nilai-nilai kearifan lokal yang diwujudkan dalam stuktur garapan Gandang Tambua di Desa Cubadak Aia, Kecamatan Pariaman Utara, Kota Pariaman. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, data diperoleh melalui teknik wawancara, pengamatan langsung terlibat, dan dokumentasi serta kajian pustaka. Data dianalisis melalui langkah-langkah yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa struktur garapan Gandang Tambua terdiri dari bagian-bagian yang saling terkait satu sama lainnya. Dalam garapan Gandang Tambua, Tasa memegang Peran utama dalam mengatur jalannya pertunjukan garapan Gandang Tambua, adapun Tambua berperan sebagai pengikut Tasa. Artinya dalam hubungannya dengan kearifan lokal, bahwa pemimpin didahulukan selangkah dan ditinggikan seranting, berjenjang naik bertangga turun. Dalam Sistem sosial masyarakat Minangkabau ada adigium kemenakan barajo ka mamak, mamak barajo kapangulu, pangulu barajo kanan bana, nanbana badiri sendirinyo. Seiring dengan itu Gandang Tambua berfungsi sebagai media integrasi social, sarana hiburan dan media komunikasi sosial. Kata kunci: Gandang Tambua, kearifan lokal, fungsi dan struktur garapan Pendahuluan Pariaman. Hampir disetiap /desa di Minangkabau adalah salah satu etnis Kabupaten Padang Pariaman/Kota Pariaman yang ada di Indonesia, memiliki bermacam- memiliki kesenian Gandang Tambua. macam jenis seni pertunjukan tradisional. Salah Gandang Tambua yang dimaksud di sini satu jenis seni pertunjukan tradisional tersebut adalah seni musik tradisional yang semua yaitu seni pertunjukan Gandang Tambua, yang alatnya terdiri dari alat perkusi yang dinamakan hidup dan berkembang di wilayah budaya musik ritmis. Gandang Tambua ini sangat

135 Struktur Garapan Gandang Tambua ... populer di daerah Pariaman, khususnya di Desa Tambua juga berperan untuk memeriahkan Cubadak Aia Kecamatan Pariaman Utara Kota upacara seperti maulud nabi (peringatan ke- Pariaman. lahiran nabi muhamad S.A.W.), sunat rasul, Sebagian masyarakat di Kabupaten khatam quran dan sejenisnya. Bahkan pada saat Padang Pariaman ada yang menamakan musik ini Gandang Tambua juga digunakan untuk Gandang Tambua dengan gandang-gandang, perayaan Ulang Tahun Kemerdekaan Republik gandang tasa dan ada pula yang menamakan Indonesia. Dengan demikian kesenian Gandang dengan gandang , hal ini karena kesenian Tambua menjadi salah satu fokus budaya bagi Gandang Tambua sering digunakan pada masyarakat Pariaman. upacara ritual Tabuik yang diadakan setiap Blacking, dalam Hanefi (2011: 11), me- tahun di Pariaman (M. Kadir, 1993: 15). nyatakan Kesenian (musik) adalah bagian dari Selanjutnya Asril (2003: 8), mengatakan kebudayaan suatu masyarakat, dan sekaligus bahwa di Kota Pariaman, ada bermacam merupakan suatu ungkapan atau ekspresi dari penamaan atau sebutan bagi kesenian Gandang kenyataan hidupnya. Dalam perspektif antro- Tambua. Setiap desa memiliki sebutan yang pologi/sosiologi, musik merupakan produk peri- berbeda-beda tergantung pada kebiasaan laku manusia dan terkait dengan kehidupan masyarakat desa pendukungnya, ada yang sosial dan budaya masyarakat perndukungnya. menyebut dengan Gandang Tambua, Gandang Gandang Tambua merupakan jenis Tasa, dan Gandang-Gandang. Dalam kaitan ini musik yang berbunyi keras dan enerjik, dan di Desa Cubadak Aie, masyaraktnya menyebut cederung dimainkan dalam tempo cepat, se- music Gandang Tambua dengan istilah hingga pertunjukannya lazim disajikan di arena —Gandang Tasa“. atau lapangan terbuka, baik dimainkan dalam Walaupun komunitas pendukung dan posisi diam maupun untuk arak-arakan. Musik masyarakat memberi nama yang berbeda, Gandang Tambua dengan bunyi yang keras ter- namun masih merujuk pada objek yang sama sebut, mampu mengangkat suasana kemeriahan yaitu Gandang Tambua. Gandang-gandang, dan kedalaman sebuah upacara. Pertunjukan dan gandang tasa merupakan varian nama yang Gandang Tambua memiliki nuansa bunyi yang yang nenunjukkan satu hal yang sama. Namun heroik, bersemangat dan cenderung mendorong demikian hal ini tidak pernah menyebabkan imajinasi penonton untuk turut bergerak se- multitafsir di tengah masyarakat tentang apa irama dengan ritme-ritme gendangnya. yang mereka maksud, baik ketika mereka Instrumen musik Gandang Tambua membicarakan Gandang Tambua, Gandang- terdiri dari dua jenis alat musik yaitu tambua gandang, Gandang Tasa, hal tersebut akan dan tasa. Secara tradisi, instrument Gandang merujuk pada satu orientasi yang sama, yaitu Tambua dimainkan oleh tujuh orang pemain, ensambel musik yang terdiri dari Tasa dan yaitu enam orang pemain tambua dan satu Tambua. orang pemain tasa. Dengan demikian, permain- Gagasan dan pikiran masyarakat an Gandang Tambua merupakan ansambel Pariaman diimplementasikan melalui kesenian musik perkusi yang besifat ritmik. Sehubungan Gandang Tambua, adapun gagasan yang ber- dengan ini, M. Kadir (1993: 14), dalam sifat budaya tersebut yaitu salah satu bagian Laporan Penelitiannya menjelaskan bahwa; dari kearifan lokal. Gagasan kultural seperti Istilah Gandang Tambua terdiri dari dua corak permainan, bentuk permainan, dan kata yaitu gandang dan tambua. Gandang konsep-konsep tentang Gandang Tambua itu ialah alat musik pukul bermuka dua sendiri, merupakan konsep-konsep yang ber- (double headed drum). Tambua (Parsi: dasarkan kearifan lokal masyarakat Pariaman. tambur), sama artinya dengan gandang Selain berfungsi dalam upacara Tabuik, (barrel drum). Kata Gandang Tambua Gandang Tambua juga digunakan dalam sekarang ini sudah merupakan sebuah upacara dan agama. Dalam upacara adat, kata majemuk berkonotasi —seperangkat Gandang Tambua berperan untuk memeriahkan alat musik ritmis“ yang terdiri dari 6 upacara seperti baralek (upacara pesta per- buah gandang ditambah 1 buah tasa, kawinan), batagak rajo (pengangkatan peng- semua berjumlah 7 buah. Tasa (Arab: hulu), anak karaia (turun mandi), pengiring tari tas‘a) berarti —sembilan“. Kata —tasa“ Galombang untuk menyambut tamu. Sedang- dalam musik ini ialah alat pukul yang kan dalam upacara keagamaan Gandang bermuka satu badannya berbentuk seperti 136 Vol. XIII No.2 Th. 2014

kuali (vessel drum). pertunjukan Gandang Tambua masing-masing Setiap pemain Gandang Tambua, me- bagian merupakan suatu sistem. Dalam falsafah mainkan pola ritme yang berbeda dan ada juga Minangkabau dinyatakan —Tungku Tigo yang sama atau sesuai dengan lagu yang Sajarangan, tali tigo sapilin“. dibawakan. Secara struktur penyajian, tujuh Nilai-nilai budaya Minangkabau tersirat orang pemain sebagaimana dikemukakan di dalam tradisi permainan Gandang Tambua, atas, mempunyai peranan masing-masing dalam selain hubungan tasa dengan tambua, matam pertunjukan Gandang Tambua. Tasa berperan yang terdiri dari tiga bagian, bahwa Gandang penting yaitu sebagai pemimpin atau komando Tambua merupakan suatu bentuk refleksi dari untuk pengalihan dari satu bagian lagu ke gagasan kultural Masyarakat Cubadak Aia. bagian lagu lain, sebagai pembukaan dan meng- Gagasan tersebut terlihat dari seluruh aspek akhiri pertunjukan. Sedangkan tambua ber- pertunjukan Gandang Tambua. peran sebagai pengikut dari tasa dalam setiap Menurut Parsons (dalam Arnailis, 2004: pola ritme yang dimainkan oleh tasa tersebut. 28) mengatakan bahwa masyarakat manusia tak Permainan ritme tambua dimainkan dalam ubahnya seperti organ tubuh manusia yang me- bentuk tingkah meningkah, dan juga dimainkan miliki berbagai bagian yang saling berhubungan dalam bentuk serempak. satu sama lain, apabila satu bagian tubuh Uraian di atas, secara tegas menjelaskan manusia itu berubah maka bagian lain akan bahwa tidak ada pertunjukan Gandang Tambua mengikutinya. Hal ini dimaksudkan untuk me- yang dimulai dengan alat musik tambua atau ngurangi ketegangan interns dalam mencapai tidak ada tambua yang mengendalikan permain- keseimbangan baru, an ensambel Gandang Tambua. Setiap per- Kemudian dapat dijelaskan bahwa mainan dikendalikan oleh tasa, karena tasa harmonisasi penggarapan komposisi musik yang memegang kendali dari awal sampai akhir Gandang Tambua yang tingkat bertingkah, pertunjukan Gandang Tambua. Pertunjukan menjadikan suatu daya tarik dalam penyajian Gandang Tambua, tidak dapat dijalankan tanpa Gandang Tambua. Meskipun tingkah bertingah adanya tasa, dan tasa tidak dapat dimainkan secara ritem, namun garapan musik Gandang tanpa tambua. Hal ini menandakan dalam Tambua tetap mencerminkan keharmonisan. pepatah Minangkabau seperti rueh jo buku, Oleh sebab itu, hal ini menjadi suatu pemikiran dimana keduanya saling melengkapi. bagi penulis, bahwa Gandang Tambua tidak Memperhatikan struktur permainan terlepas dari nilai-nilai kearifan lokal, yang Gandang Tambua di atas, banyak hal yang tersirat dalam wujud garapannya. menarik untuk dibahas, terutama yang berkaitan Merujuk dari berbagai fenomena dalam dengan struktur pertunjukannya. Permainan garapan Gandang Tambua, yang mana pe- tasa selalu mengomandoi atau mengendalikan nyajian Gandang Tambua tidak bisa berjalan permainan tambua, dan permainan tambua sendiri-sendiri dari elemennya. Selain itu ada selalu mengikuti perintah tasa. Dalam pepatah unsur-unsur matam yang terdiri dari tiga bagian Minang lazim disebut dengan istilah —kama yang merujuk pada konsep tungku tigo kelok lilin ka sinan kelok loyang“. Sedangkan sajarangan, tali tigo sapilin, dan permainan garapan pola ritme tambuanya yang tingakah Gandang Tambua yang tingkah bertingkah, meningkah namun tetap harmoni, juga sesuaian namun tetap harmoni. Hal ini telah menjadi dengan pepatah Minang —saciok bak ayam suatu landasan pemikiran bagi penulis untuk sadanciang bak basi, Basilang kayu dalam menelusuri pertunjukan Gandang Tambua dari tungku mako api kahiduik . Hal inilah stuktur garapannya, yang berhubungan dengan mencerminkan bentuk kearifan lokal dalam nilai-nilai kearifan lokal. kesenian Gandang Tambua. Kearifan Lokal dilihat dari kamus Inggris Dalam garapan Gandang Tamba ter- Indonesia, terdiri dari 2 kata yaitu kearifan utama dalam struktur lagu/irama yang dimain- (wisdom) dan lokal (local). Lokal berarti kan, masyarakat setempat juga mengkaitkan setempat dan wisdom sama dengan kebijak- dengan kepercayaan. Struktur lagu terdiri dari sanaan. Dengan kata lain maka local wisdom tiga bagian yaitu 1) pangka matam; 2) matam dapat dipahami sebagai gagasan-gagasan, nilai- atau lagu; 3) ikue matam. Tiga bagian ini nilai, pandangan-pandangan setempat (local) merupakan satu kesatuan yang tidak dapat yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai dipisahkan satu sama lainnya, karena dalam baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota 137 Struktur Garapan Gandang Tambua ... masyarakatnya. Dalam disiplin antropologi di- teknik observasi, wawancara dan studi pustaka kenal istilah local genius. serta penggunaan sumber-sumber non manusia, Haryati Soebadio mengatakan bahwa seperti kamera video, kamera foto dan alat local genius adalah juga cultural identity, pencatat serta alat rekaman audio. Untuk identitas/kepribadian budaya bangsa yang menjaga moment aktivitas dari musik Gandang menyebabkan bangsa tersebut mampu Tambua tetap terjaga maka moment tersebut menyerap dan mengolah kebudayaan perlu diabadikan melalui perekaman baik secara asing sesuai watak dan kemampuan audio maupun visual. sendiri (Ayatrohaedi, 1986: 18-19). Analisis penelitian dilakukan dengan Sementara Moendardjito (dalam metode Miles dan Huberman, yaitu dengan Ayatrohaedi, 1986: 40-41) mengatakan langkah mengumpulkan data, mereduksi, bahwa unsur budaya daerah potensial menyajikan dan meverifikasi data. Sehingga sebagai local genius karena telah teruji data dapat diinterpretasi dengan menyimpul- kemampuannya untuk bertahan sampai kannya. sekarang(http://naninorhandayani.blogsp ot.com/2011/05/pengertian-kearifan- Hasil dan Pembahasan lokal.html). Sosial Budaya Masyarakat Cubadak Aia Berdasarkan berbagai paparan tentang Pariaman gejala di atas, penulis mengkaji masalah Desa Cubadak Aia dipimpin oleh seorang perwujudan kearifan lokal dalam struktur Kepala Desa yang dibantu oleh seorang garapan Gandang Tambua di desa Cubadak Sekretaris Desa dan Kepala Urusan (KAUR) Aia kecamatan Pariaman Utara Kota Pariaman, yaitu KAUR Pemerintahan, KAUR Pem- dan menelusuri fungsinya dalam kehidupan bangunan, KAUR Kesra, KAUR Umum, masyarakat Cubadak Aia. Pemegang Kas, Pesuruh Kantor, dan Kepala Dusun. Metode Penelitian Desa Cubadak Aia adalah salah satu Penelitian ini merupakan penelitian jenis Desa yang terbentuk berdasarkan (PERDA Kab. kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian Padang Pariaman No 5 Tahun 2009, tetang ini, yaitu penelitian tentang struktur garapan pemerintahan Nagari) yaitu Nagari Cubadak musik Gandang Tambua dan perannya dalam Aia. Nagari Cubadak Aia dimekarkan menjadi masyarakat serta kaitannya dengan kearifan tiga Desa, yang ketiga Desa itu secara adat lokal masyarakat Cubadak Aia. diatur oleh Kerapatan Adat Nagari yang ber- Objek penelitian dalam penelitian ini pusat pada Nagari Cubadak Aia. Sehingga adalah musik Gandang Tambua dalam segala aktivitas yang berhubungan dengan adat masyarakat Cubadak Aia. Segala gejala yang dan budaya, ketiga Desa tersebut harus melalui berhubungan dengan masalah struktur garapan Kerapatan Adat Nagari yaitu yang berhubungan musik Gandang Tambua dan fungsinya yang dengan adat tentang sako/pusako, tanah ulayat, berkaitan dengan kearifan lokal, merupakan dan seni budaya (wawancara dengan Ketua objek penelitian yang akan diamati. Informan KAN, Dt. Mangkuto Alam 66 tahun pada hari penelitian adalah para pelaku musik Gandang Minggu tanggal 14 September 2014 di Desa Tambua, para niniak mamak, pemuka Cubadak Aia). masyarakat, masyarakat dan pemerintahan Selanjutnya Dt. Mangkuto Alam me- nagari Cubadak Aia Pariaman. nambahkan bahwa struktur sosial masyarakat Peneliti merupakan sebagai instrumen Desa Cubadak Aia terdiri dari suku-suku yang kunci dalam penelitian ini, agar data dapat ada di Desa ini yaitu suku Piliang, Jambak, diperoleh dengan lengkap, maka peneliti perlu Sikumbang, Guci Koto, Tanjung, Caniago, dan dibantu dengan instrumen lain seperti: buku Mandailing. Masing-masing suku ini mem- catatan, alat pencatat, camera video, camera punyai Penghulu, Panungkek, Manti, dan foto, dan tape recorder yang keseluruhannya Dubalang yang memegang peranan penting ter- bersifat melengkapi instrumen utama. Sehingga utama dalam mengatur persukuannya masing- alat pencatat dapat membantu mencatat dan masing baik secara adat maupun yang ber- mendeskripsikan hasil pengamatan yang hubungan dengan keagamaan dan juga meng- peneliti lakukan. urus kehidupan bermasyarakat. Pengumpulan data dilakukan dengan Dalam masyarakat Minangkabau ter- 138 Vol. XIII No.2 Th. 2014

masuk masyarakat Desa Cubadak Aia, India ke Tiku Pariaman (dulunya sebagai penghulu merupakan sebutan kepada niniak bandar/pelabuhan terbesar di Pantai Barat mamak pemangku adat yang bergelar Datuak. Minangkabau). Sejalan dengan pendapat Nasir, Penghulu merupakan pimpinan tertinggi Chandra juga menyatakan bahwa Gandang masing-masing suku, ia sebagai —kayu gadang Tambua pada awalnya diperkenalkan oleh para di tangah kampuang, pai tampek batanyo pedagang yang berasal dari India ke Pariaman. pulang tampek babarito untuk kaum atau Di Pariaman Gadang Tambua tersebut persukuannya dan mereka juga disebut —pusek berkembang sesuai dengan budaya setempat. jalo pumpunan ikan, pasak kunci dalam Beliau menambahkan bahwa Gandang Tambua Nagari. Masing-masing penghulu dalam tiap ini berkembang di berbagai daerah di suku merupakan satu kesatuan yang tidak dapat Minangkabau seperti di Maninjau dan Lubuk dipisahkan. Para penghulu ini menjaga keber- Basung. adaan dan mengawas adat daerahnya. Penghulu Sehubungan dengan hal di atas, Susandra memimpin adat salingka Nagari dalam me- Jaya menegaskan bahwa musik Gandang laksanakan keputusan-keputusan adat. Menjaga Tambua merupakan percampuran kebudayaan, keutuhan hak-hak dan warisan adat melalui baik akibat perkawinan maupun perdagangan perangkat-perangkatnya. Penghulu juga ber- antara masyarakat pribumi Minangkabau di kuasa terhadap tanah ulayat yang telah diper- Pariaman dengan kaum pendatang dari Asia untukkan bagi penghulu untuk dimanfaatkan Selatan (diduga dari sekitar India, Banglades, bagi anak cucu dan kemenakan. Menjaga ke- dan Irak serta Pakistan), kira-kira abad ke 14 utuhan tanah ulayat secara keseluruhan, me- Masehi. Artinya semenjak kedatangan orang- mutuskan dan menjatuhkan putusan hukum orang Asia Selatan tersebut terbentuk kesenian yang telah dimufakati, memberi tugas dan Gandang Tambua. Diduga Gandang Tambua wewenang kepada manti dalam melaksanakan merupakan sebuah kesenian dari hasil keputusan adat yang telah diambil (wawancara kolaborasi atau asimilasi antara produk budaya dengan Kepala Desa Cubadak Aia, Sudirman lokal (Minangkabau Pariaman) dengan suku Wahid 68 tahun pada hari Kamis tanggal 28 pendatang (Asia Selatan) (wawancara, 10 Agustus 2014 di Desa Cubadak Aia). September 2014 di Padang Panjang). Merujuk pada hasil wawancara diatas, Asal Usul Gandang Tambua dapat diduga akibat adanya ekspansi atau Gandang Tambua sebagai musik tradisi, diaspora suku-suku pendatang dari Asia Selatan dan telah menjadi tradisi yang mengakar kuat di pada abad ke 14 Masehi, telah berdampak pada Minangkabau khususnya di Pariaman, yang terciptanya sebuah kesenian baru bagi sampai saat ini masih dipelihara dengan baik masyarakat Pariaman sekitarnya. Akibat adanya dan difungsikan dalam berbagai kegiatan pertemuan budaya asimilasi dan kolaborasi upacara baik adat dan upacara keagamaan oleh mengakibatkan lahirnya Kesenian Gandang masyarakat Pariaman. Tambua di Pariaman. Dalam hal ini berarti Gandang Tambua telah ada dan berkembang di Pariaman dalam kurun waktu yang cukup lama, sebagai hasil ciptaan dari nenek moyang mereka, kemudian diwarisi secara turun- temurun, bahkan telah menjadi identitas budaya mereka. Pada kenyataannya Gandang Tambua telah difungsikan pada berbagai upacara dalam masyarakat Pariaman, sehingga telah menjadi kehidupan kesenian dan budaya mereka. Selanjutnya Asril menegaskan bahwa Dokumentasi Susandra Jaya,2013 terdapat adanya persamaan antara Gandang Gambar 1. Pertunjukan Gandang Tambua Tambua di Pariaman dengan ensambel Di Cubadak Aia gendang di India terdapat persamaan dari ciri- Selanjunya M. Nasir dalam wawancara ciri permainan, bentuk dan klasifikasi alat, dan 30 Agustus 2014 juga menyatakan bahwa cara memainkan, kerena jenis amsembel ini Gandang Tambua berasal dari India yang mirip dengan ansambel gendang yang terdapat dibawa oleh seorang pedagang Gujarat dari di India (wawancara 10 September 2014 di 139 Struktur Garapan Gandang Tambua ...

Padang Panjang). India dan digunakan di Bengkulu, Pariaman, Sejalan dengan pendapat di atas, Herbert dan di tempat-tempat lain di pantai Barat A. Popley dalam bukunya The Music of India Sumatra. Dhol tersebut dimainkan bersama sebagaimana yang dikutip Asril dalam tesisnya dengan tasa dalam upacara religius tabut dan yang berjudul Pertunjukan Gandang Tambua upacara-upacara lainnya serta dalam kompetisi dalam Upacara Ritual Tabuik di Pariaman atau pertandingan gendang. Diperkirakan dhol Sumatera Barat sebagai berikut. dan Tasa berasal dari India Islam sekitar abad The dhol is the wedding drum of India. It XVIII. Pada masa itu di India dhol dan Tasa is cylindical in shape and about twenty telah digunakan untuk mengiringi upacara inches long and twelve inches in Syi‘ah yang disebut tabut (dalam Asril, diameter. It is made of wood bored out of 2003:10-11). the solid. The head are made of skin and Merujuk pendapat di atas, dapat dipasti- are streched by hoops, fastened to the kan bahwa Gandang Tambua berasal dari India, shell and strained by interlaced thongs of dilihat dari kesamaan fungsi antara di India dan leather bownd round the shell. A band of di Pariaman yaitu sebagai musik pendukung leather passes round the shell in the upacara Tabut. Akan tetapi setelah sampai di middle and serves to tighten up the Pariaman terjadi beberapa perubahan yang ber- instrument to the desire pitch. A mixture sifat sinkretik pada aspek pertunjukan, konsep of boiled rice and wood ash in often musik, dan organologisnya. Misalnya antara applied to the ends of the dhol to give dhol Bengkulu dengan Gandang Tambua more resonance. The drum is plaged Pariaman yang sama-sama berasal dari India, either by hand or with sticks. Sometimes sudah terdapat perbedaan yang sangat prinsipil. both are used. The dhol is often used in Perbedaan itu tampak pada aspek pertunjukan- temples at ceremonies and festival. nya, Gandang Tambua dimainkan dengan cara (Popley dalam Asril, 2002:85). disandang atau digantungkan dengan tali pada bahu pemain untuk instrumen gendang, dan Penjelasan Popley di atas bila dikaitkan pada leher pemain untuk instrumen tasa. dengan Gandang Tambua, tampak adanya Sementara di Bengkulu dhol dimainkan dengan beberapa persamaan yang sangat penting. cara diletakkan di atas tanah atau lantai, dan Khususnya pada bentuk dan kiasifikasi tambua tidak digantungkan pada leher atau bahu dengan dhol (double-headed cylindrical drum), pemain musik. Oleh karena dol Bengkulu mengenai bahan yang digunakan, sebagian ukurannya lebih besar dari Gandang Tambua kegunaannya khususnya pada perkawinan dan Pariaman dan relatif cukup berat. Perbedaan festival. Kemudian cara memainkannya dengan dari aspek organologis, dol Bengkulu termasuk menggunakan pemukul (sticks), kecuali dengan jenis gendang bermuka satu (single-headed tangan karena Gandang Tambua selalu kettle drum) dan bukan bermuka dua, seperti dimainkan dengan menggunakan pemukul gendang (double-headed cylindrical drum) pada (sticks). Mengenai ukurannya, diameter Gandang Tambua. Jadi secara organologis dan Gandang Tambua lebih besar dari dhol Namun cara memainkannya sudah berbeda. Begitu juga ukuran itu akan bervariasi baik dhol maupun dengan nama-nama lagu yang dimainkan, lagu- Gandang Tambua, khususnya dhol instrumen lagu Gandang Tambua sudah banyak dicipta- ini banyak terdapat di India dan sekitarnya. kan yang diilhami oleh lingkungan mereka Selanjutnya Popley memang tidak menjelaskan sendiri, sebagai bentuk aplikasi dari alam bahwa dhol menyebar sampai ke Indonesia, terkembang jadi guru. Perbedaan dari cara khususnya di Pariaman (Asril, 2002:85). Jika memainkan Gandang Tambua dengan dhol dilihat ciri-ciri dhol di atas, dapat diberikan seperti yang dikatakan oleh Popley di atas juga gambaran tentang adanya kemungkinan bahwa tampak pada cara memainkan dengan tangan kesenian Gandang Tambua berasal dari India. dan dengan pemukul (sticks). Sebuah pernyataan yang dapat men- Kedatangan Gandang Tambua di dukung pendapat tersebut tentang asal usul Pariaman diperkirakan bersamaan dengan Gandang Tambua, dikemukakan oleh Margaret masuknya upacara Tabuik. Kemudian Gandang J. Kartomi dalam The New Grove Dictionary of Tambua berkembang dari Pariaman ke daerah Musical Instruments bahwa dhol Sumatera Maninjau dan Lubuk Basung. Begitu pula (double-headed cylindrical drum) berasal dari dengan fungsinya yang semula hanya diguna- 140 Vol. XIII No.2 Th. 2014

kan untuk mendukung upacara Tabuik, Kamis 2 Oktober 2014 di Cubadak Aia, bahwa kemudian difungsikan dalam berbagai kegiatan lagu Gandang Tambua antara lain Oyak Tabuik, upacara yang ada dalam masyarakat Pariaman, Siontong Tabang, Koreta Mandaki, Kudo Maninjau, dan Lubuk Basung. Manjompak dan lain sebagainya. Beliau me- negaskan bahwa keempat lagu ini memiliki Bentuk Stuktur Garapan Gandang Tambua pola ritme pendek-pendek, berulang-ulang, di Masyarakat Menurut M. Nasir salah sini pemain tasa harus bisa memberi rede atau seorang tokoh Gandang Tambua atau —tuo garitiak tasa (variasi dan improvidasi tasa). Gandang“ di Desa Cubadak Aie menyatakan Serupa dengan penjelasan Syafei, bahwa urutan permainan Gandang Tambua Chandra juga menyatakan bahwa lagu Oyak dimulai dengan pangka matam yang disamakan Tabuik, Siontong Tabang, Koreta Mandaki, dengan Bismillah karena setiap memulai suatu Kudo Manjompak merupakan lagu yang pola pekerjaan harus dimulai dengan Bismillah agar ritmenya pendek-pendek, dilakukan berulang- tehindar dari hal-hal buruk, dilanjutkan dengan ulang dalam waktu yang cukup lama. Di matam yang diibaratkan dengan ibadah shalat samping itu ia menjelaskan, terdapat juga jenis dan kemudian diakhiri dengan ikua matam yang lagu yang pola rimenya beragam dan panjang- dikaitkan denga zikir. Ia menjelaskan bahwa panjang yang cendrung dilakukan tiga kali —Matam“ berarti —mantap“ atau memantapkan/ ulang saja setelah itu dilanjutkan ke pola ritme menyatukan. Selanjutnya ia menyatakan per- berikutnya, diantaranya lagu Matam Duo Baleh, mainan Gandang Tambua ini dikomandoi oleh Matam Tigo Gayo, Matam Tokok Balua dan permainan tasa (wawancara pada hari Sabtu 30 lain sebagainya (wawancara pada hari Kamis 2 Agustus 2014, di desa Cubadak Aia). Oktober 2014 di Desa Cubadak Aia). Sejalan dengan pendapat di atas, Asril M.Nasir menjelaskan bahwa lagu Matam juga menyatakan bahwa struktur garapan Duo Baleh, Matam Tigo Gayo, Matam Tokok Gandang Tambua terdiri dari Pangka Matam Balua adalah jenis lagu yang termasuk rumit yang berfungsi sebagai pembuka lagu (se- dan perlu waktu bagi pemain tambua untuk macam introduction), Matam yang merupakan menghafal dan mempelajarinya. Pengulangan bagian pokok atau isi lagu, dan Ikua Matam se- lagu hanya tiga kali saja. Di samping itu, bagai penutup lagu. Istilah —Matam“ berarti banyak juga jenis lagu lain yang bekembang di —mantap“ atau memantapkan/menyatukan per- Pariaman, dan pembarian nama lagu di masing mainan (wawancara hari Rabu 10 September daerah ada yang berdasarkan daerah tempat 2014 di Padang Panjang). berkembangnya, berdasarkan artinya. Matam Selanjutnya Susandra Jaya menegaskan panjang adalah musik yang iramannya baibo- bahwa struktur garapan Gandang Tambua ter- ibo (sedih). Matam bajombak ialah musik yang diri dari tiga bagian yang saling berhubungan iramanya basosoh (heroik dan spirit). Matam satu sama lainnya yaitu, pangka matam, matam, sikapak ialah nama musik di daerah sikapak dan ikua matam. Secara konseptual ia men- yang basosoh cepat sekali. Matam kayu angek jelaskan bahwa pertunjukan Gandang Tambua ialah irama musik di Desa Kayu Angek, yang selalu dimulai oleh permainan alat musik Tasa, karakternya batanang (tenang), dan agak karena Tasa berperan sebagai pemimpin atau lambat. Matam Sei Kasai ialah irama musik komando dalam permainan Gandang Tambua. kudo bajontak, lebih gesit, cepat dan heroik. Di samping itu, Tasa juga berperan sebagai Matam Kurai Taji ialah musik talipuak layua, pengalihan dari satu bagian kebagian lagu baibo-ibo atau sedih (wawancara pada hari lainnya, serta mengawali dan mengakhiri per- Sabtu 30 Agustus 2014, di desa Cubadak Aia). tunjukan Gandang Tambua. Setelah memperhatikan Struktur garapan Dari hasil wawancara di atas, peneliti Gandang Tambua, yang itu yang terdiri dari dapat menyimpulkan bahwa struktur garapan tiga bagian matam, dan peranan masing-masing Gandang Tambua terdiri dari tiga bagian yaitu; dari instrumen Gandang Tambua, seperti 1) pangka matam, 2) matam/lagu, dan 3) ikua instrumen tasa, dan instrumen tambua maka matam, ketiga bagian ini saling terkait satu penulis menyimpulkan bahwa tasa yang sama lainnya. bertindak sebagai pemimpin atau imam, dan Pada bagian Matan atau lagu terdapat tambua sebagai makmum, yang saling mem- beberapa jenis lagu sebagaiman yang dinyata- butuhkan. Apa bila tasa tidak ada maka per- kan dalam wawancara dengan Syafei pada hari mainan Gandang Tambua tidak dapat dilaku- 141 Struktur Garapan Gandang Tambua ... kan, namun sebaliknya apa bila tambua tidak Desa Cubadak Aia). ada maka pertunjukan Gandang Tambua juga Kelompok masyarakat cadiak pandai; tidak dapat dilakukan. Begitu juga matam, yang tergolong memilki ilmu pengetahuan dan apabila salah satu matam tidak ada maka tidak berpendidikan yang juga berperan dalam mem- terbentuk suatu struktur garapan Gandang bina dan menuntun masyarakat dalam ke- Tambua. hidupan Desa. Dalam kaitan ini kelompok masyarakat cadiak pandai ikut membangkitkan Pandangan Masyarakat Terhadap Kesenian partisipasi masyarakat dalam segala segi ter- Gandang Tambua masuk ikut mendukung keberadaan musik Untuk memahami pandangan masyarakat Gandang Tambua dalam segala kegiatannya. terhadap keberadaan musik Gandang Tambua, Kelompok masyarakat cadiak pandai meman- perlu ditijau melalui kelompok masyarakat dang keberadaan Gandang Tambua merupakan yang ada daerah setempat. Dalam hal ini, secara sarana untuk meningkatkan rasa kesatuan dan umum di Minangkabau ditemukan 4 kelompok persatuan masyarakat terutama dalam meme- masyarakat, demikian pula di Desa Cubadak lihara budaya lokal khususnya Gandang Aia yaitu: 1) kelompok masyarakat niniak Tambua (Wawancara dengan Asril pada hari mamak/pemangku adat; 2) kelompok masyara- Rabu 10 September 2014 di Padang Panjang). kat alim ulama; 3) kelompok masyarakat cadiak Masyarakat umum yang dimaksud di sini pandai (cerdik pandai); 4) masyarakat umum adalah masyarakat yang bukan niniak mamak, (masyarakat penikmat sesuai dengan apresiasi, bukan kaum agama, bukan cadiak pandai dan musikalitas yang dimilikinya. juga bukan seniman Gandang Tambua. Kelom- Kelompok niniak mamak/pemangku pok masyarakat ini memandang Gandang adat yang tergolong sebagai pemimpin kaum- Tambua itu bahagian dari kehidupannya. nya dan masyarakat di Desa Cubadak Aia Mereka memandang bahwa Gandang Tambua memiliki peranan besar dalam membangun dan adalah pusaka budaya nenek moyang mereka menuntun masyarakatnya dalam laju kehidupan sehingga mereka menyatakan bahwa Gandang Desa, membangun sarana-sarana untuk ke- Tambua adalah miliknya. Dengan demikian, pentingan masyarakat. Dalam kaitan ini niniak masyarakat umum merasa perlu menjaga dan mamak/pemangku adat ikut membangkitkan memelihara keberadaan Gandang Tambua di partisipasi masyarakat dalam segala segi ter- Desa Cubadak Aia (Wawancara dengan Hasan masuk ikut mendukung keberadaan musik Basri pada hari Rabu 8 Oktober 2014 di Gandang Tambua dalam segala kegiatannya. Cubadak Aia). Gandang Tambua senantiasa Niniak mamak/pemangku adat memandang dilestarikan ini juga diungkapkan oleh M. Nasir keberadaan Gandang Tambua merupakan bahwa —saya selalu membudayakan kesenian sarana untuk meningkatkan rasa kesatuan dan Gandang Tambua dalam keluarga sekaum dan persatuan masyarakat dan sekaligus juga mem- serumah gadang karena kakek saya merupakan bantu peranan niniak mamak dalam menuntun salah seorang pewaris Gandang Tambua di kehidupan masyarakatnya (wawancara dengan Desa Cubadak Aia“ (wawancara, pada hari Dt. Mangkuto Alam pada hari Minggu 14 Sabtu 30 Agustus 2014 di Desa Cubadak Aia). September 2014 di Cubadak Aia). Berdasarkan uraian tentang pandangan Kelompok alim ulama; bagi alim ulama kelompok masyarakat di atas, tentu sangat ter- keberadaan Gandang Tambua dalam berbagai kait dengan bagaimana masyarakat setempat acara tertentu tidak ada larangannya. Dalam memahami budayanya sendiri atau arif terhadap ajaran Islam telah digariskan bahwa agama, budaya lokalnya. Pemahaman dan kearaifan ter- seni dan moral berada dalam hubungan selaras. hadap budaya lokal sangat terkait dengan Seni dilahirkan oleh agama, serta rumusan sejarah masa lampau, pengalaman, perkem- ajaran agama tentang baik buruk itulah yang bangan cara berfikir masyarakatnya. Dengan merupakan etika/moral. Jadi bagi kaum agama demikian masyarakat yang bersangkutan me- sepanjang tidak melanggar moral, kesenian nunjukkan bahwa budayanya sendiri termasuk Gandang Tambua diperkenankan keberadaan- Gandang Tambua menuinjukkan identitas nya dalam berbagai kegiatan yang berkaitan masyarakat pemiliknya. dengan adat maupun agama (wawancara Sejalan dengan pendapat di atas, Wales dengan Alim Ulama Desa Cubadak Aia, sebagaimana yang dikutip Daryusti, menyata- Jumaidil Jalil pada hari Rabu 8 Oktober 2014 di kan bahwa isi konsep dari kearifan lokal adalah 142 Vol. XIII No.2 Th. 2014

keseluruhan ciri-ciri kebudayaan yang dimilki described. We wish to know only what a oleh suatu masyarakat atau bangsa tertentu thing is, but, more significantly, what it sebagai hasil pengalaman mereka di masa does for people and how it does it lampau (Daryusti. 2010:2). Kearifan lokal (Merriam, 1964:209). umumnya mengacu pada sistem pengetahuan yang tertanam dalam tradisi budaya masyarakat Memperhatikan fungsi musik daerah, adat, atau lokal. Dalam banyak kasus, sebagaimana yang ditawarkan Merriam di atas, bentuk-bentuk lokal genius ini secara lisan telah dalam pertunjukan Gandang Tambua ditemui diberikan untuk generasi selanjutnya. Beberapa ada lima fungsi musik di dalamnya yaitu fungsi bentuk kearifan lokal disajikan melalui cerita peng-ungkapan emosional, fungsi hiburan, rakyat, ritual, lagu, dan bahkan hukum. Bentuk fungsi komunikasi, kesinambungan kebudayaan lain dari pengetahuan tradisional disajikan dan pengintegrasian masyarakat. melalui sarana yang berbeda, seperti seni Fungsi pengungkapan emosional jelas musik, khususnya musik Gandang Tambua terlihat ketika pemain atau seniman Gandang yang hidup dan berkembang dalam kehidupan Tambua memainkan pola-pola ritme Tasa dan masyarakat Desa Cubadak Aia. Tambua dengan penuh semangat dan bagi Kearifan lokal hanya berlaku untuk suatu penonton atau yang mendengar juga terlihat tempat, yang biasanya membedakan suatu bersemangat. Dalam hal ini musik Gandang masyarakat dengan masyarakat lainnya. Tambua mempunyai daya yang besar sebagai Bentuk-bentuk gagasan dan pikiran masyarakat sarana untuk mengungkapkan rasa/emosi para lokal tentang suatu hal dipelihara dan pemain musik yang dapat menimbulkan rasa/ dikembangkan oleh masyarakat itu sendiri emosi para pendengarnya. Seperti dalam Ritual dengan sejarah panjang berinteraksi dengan Tabuik, ditemui enam upacara sakral yang se- lingkungan. Gagasan dan pikiran masyarakat lalu diikuti oleh musik Gandang Tambua yang terhadap kesenian Gandang Tambua menjadi menggambarkan suasana sedih menyayat hati, salah satu bagian kearifan lokal. Pengetahuan menggambarkan semangat beperang atau ber- tentang musik Gandang Tambua serta konsep- juang. konsep tentang Gandang Tambua itu sendiri, Fungsi hiburan sangat jelas sekali bahwa merupakan suatu kearifan lokal masyarakatnya. musik Gandang Tambua adalah untuk meng- hibur. Bagi masyarakat Cubadak Aia yang se- Fungsi Gandang Tambua dalam Kehidupan hari-hari sibuk bekerja di sawah, diau pekerjaan Masyarakat Cubadak Aia Pariaman lainnya, mendengarkan musik Gandang Suatu pertunjukan tradisional berhubung- Tambua itu merupakan obat diwaktu sakit, an erat dengan masalah penggunaan dan fungsi. sitawa diwaktu susah, air ketika haus, atau Di dalam suatu kelompok masyarakat, masalah sebagai pelepas lelah dan sebagainya. Dalam penggunaan suatu kesenian sering disadari hal ini musik Gandang Tambua merupakan masyarakat tersebut, tetapi dari segi fungsi hiburan segar bagi masyarakat. Rasa penat, suatu kesenian itu biasanya tidak begitu di- lelah dan sebagainya akan terobati apabila permasalahkan, atau diterima saja sebagaimana mendengar musik Gandang Tambua. Ketika adanya oleh suatu masyarakat. pemain Gandang Tambua memainkan musik Sehubungan dengan fungsi dan ini dengan semangat dan gembira, maka penggunaan musik dalam suatu kebudayaan penonton juga semangat dan gembira serta masyarakat, Alan P. Merriam menyatakan terhibur. bahwa: Selanjutnya, fungsi komunukasi juga The uses and function of music represent sangat jelas terlihat ketika musik Gandang one of the most important problems in Tambua dibunyikan, masyarakat sekitar segera ethnomusicology, for in the study of dapat mengetahui bahwa di tempat musik human behavior we search constanly, ... berbunyi akan ada suatu acara. Masyarakat not only for the description facts about sangat menggemari, menyenangi dan mencintai music, but, more important, for the kesenian Gandang Tambua, sehingga kesenian meaning of music. Descriptive facts, ini merupakan alat komunikasi yang ampuh while in themselves of inportance, make dalam menyampaikan sesuatu kepada masya- their most significant contribution when rakatnya. Dengan mendengar musik Gandang they are phenomenon which has been Tambua, masyarakat serta merta akan ber- 143 Struktur Garapan Gandang Tambua ... datangan untuk memenuhi panggilan pemim- dimaksudkan apabila orang Minangkabua me- pinnya untuk memperolah informasi tentang rantau, maka ia akan mencari ibu (yang baru) berbagai hal kehidupan bermasyarakat. pengganti ibu kandung yang ditinggalkan, Selanjutnya fungsi kesenambung kebu- tempat ia mengadu dan membicarakan sesuatu, dayaan, jelas bahwa Gandang Tambua sebagai ibarat yang akan mengasuh dan wahana mitos, legenda, dan cerita sejarah, ikut mengendalikannya, sepertihalnya Tasa dalam menyambungkan suatu masyarakat dengan Gandang Tambua. Tasa itu diibaratkan seperti masa lampaunya. Ada pula musik yang ber- ibu. Ibu tempat orang bertanya dan ibu tempat fungsi sebagai wahana pengajaran adat, se- mengadukan sesuatu. Jadi dalam grup Gandang hingga musik ikut memelihara kesenambungan Tambua itu —tukang Tasa“ itulah yang dan stabilitas kebudayaan sampai kepada dikatakan seperti pepatah Minangkabau; tinggi generasi penerus. tampak jauah, dakek jolong basuo (tinggi Fungsi pengintegrasian masyarakat; pe- tampak jauh, dekat baru bersua). Artinya tunjukan-pertunjukan musik tradisional dapat pemain Tasa itulah sebagai komando —orang menimbulkan rasa kebersamaan dalam hati para pertama“ dan bunyi itulah laksana ibu dalam peserta dan penontonnya, yaitu kebersamaan pepatah Minangkabau itu. Maka irama Tasa itu dalam suatu masyarakat yang mempunyai satu dikatakan juga taraso (terasa) yang artinya sistem nilai, satu gaya kehidupan, dan satu gaya terasa dalam hati, kalau bunyi tasa itu bagus, kesenian. Oleh sebab itu, dalam hal ini musik menarik, indah, dan sebagainya. Gandang Tambua membangkitkan rasa solida- Bunyi Tambua yang tingkah bertingkah ritas berkelompok. sesuai menurut pepatah Minangkabau; lamak Berdasarkan fungsi musik Gandang Gandang dek batingkah, manih kato dipaiyokan Tambua sebagai mana telah diuraikan di atas, (enak bunyi gendang karena tingkah- jelas pulalah bahwa dalam pertunjukan bertingkah, enak kata karena dibicarakan Gandang Tambua, terkandung nilai estetis, bersama). Ini isinya ialah —jiwa kebersamaan“ nilai-nilai sosial, dan nilai-nilai kearifan lokal. dalam falsafah Minangkabau. Jadi bunyi Tambua yang tingkah-bertingkah itu dilam- Kaitan Struktur Garapan Gandang Tambua bangkan dengan pepatah Minangkabau tadi dengan Kearifan Lokal Masyarakat Cubadak sebagai acuan dalam filsafat Minangkabau se- Aia hingga keyakinan itulah yang menjadi kebenar- Dalam kesenian Gandang Tambua ter- an, penggambaran jiwa kebersamaan. sirat nilai-nilai budaya lokal, seperti nilai adat, Bentuk kearifan lokal dalam kesenian nilai agama dan nilai sosial. Sebab aktivitasnya Gandang Tambua terlihat dalam struktur garap- mencerminkan suatu implementasi kearifan annya, yang mencerminkan bahwa dalam ke- lokal dari masyarakat Desa Cubadak Aia Kota hidupan bermasyarakat harus seiya sekata, dan Pariaman. Dengan demikian, dapat dipahami apabila terjadi perbedaan pendapat hal itu harus bahwa masyarakat Desa Cubadak Aia adalah dipandang sebagai kekayaan intelektual yang masyarakat yang arif dan bijaksana terhadap beragam yang dapat dimanfaatkan untuk mem- budaya lokal khususnya kesenian Gandang perkokoh hubungan silaturahmi dalam masya- Tambua, baik kearifan terhadap nilai-nilai yang rakat. Realitas ini terlihat pada hubungan terkandung di dalam Gandang Tambua, mau- sinkronisasi harmoni antara Tasa dengan pun kearifan dalam memelihara dan menjaga Tambua. keberadaannya dalam kehidupan masyarakat dengan membangkitkan semangat generasi b. Nilai Agama muda untuk mempelajari dan memahami ke- Masyarakat Pariaman menghubungkan senian tersebut. peranan Tasa dengan kepercayaan yang meng- ibaratkan pemain Tasa dengan —imam“. a. Nilai Adat Pengertian imam di sini diimajinasikan dengan Tasa merupakan dasar atau acuan dalam —imam“ dalam pelaksanaan ibadah shalat dalam permainan Gandang Tambua. Pengertian agama Islam. Imam merupakan panutan bagi —dasar“ disini diartikan lebih luas seperti kaum agama Islam dan sangat menentukan pepatah Minangkabau; inggok mancakam, proses kegiatan peribadatan agama. Karena tabang manumpu (hinggap kukunya men- fungsinya itu, imam selalu memberi contoh, cengkram, jika terbang kukunya menumpu). Ini teladan, petunjuk dalam kehidupan beragama. 144 Vol. XIII No.2 Th. 2014

Demikian pula halnya dengan pemain —Tasa“ kan suatu masyarakat dengan masa lampau dan adalah orang yang memiliki kekuasaan dan generasi penerusnya, dan sebagai pengintegrasi- kepemimpinan dalam mengendalikan permain- an masyarakat; artinya musik Gandang Tambua an Gandang Tambua. Ibarat Imam yang me- membangkitkan rasa solidaritas berkelompok. ngendalikan jalannya Shalat berjemaah. Kesenian Gandang Tambua memiliki kaitan dengan kearifan lokal, karena struktur c. Nilai Sosial Gandang Tambua merupakan refleksi dari ke- Setiap kesenin yang penyajiannya ber- arifan lokal masyarakat Cubadak Aia. sifat kelompok, mereka akan dinaungi sebuah organisasi kesenian sebagai hasil kesepakatan Daftar Rujukan bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama Asril. 2003. Musik Nusantara Gandang dalam berkesenian. Dalam kaitan ini, secara Tambua. Padang Panjang: STSI Padang tradisi pada struktur garapan Gandang Tambua, Panjang. terdapat urutan permainan yang saling berkait- ______. 2002. Pertunjukan Gandang an, ibarat adanya sistem social, dan hirarki Tambua Dalam Ritual Tabuik. Tesis. dalam struktur sosial masyarakat Cubadak Aia. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Selain itu antara satu bagian dengan bagian Hanefi. 2011. Perubahan Pertunjukan yang lain tidak dapat berjalan tanpa dukungan Tradisional ke Pertunjuk- bagian yang lain. Sebagai contoh apabila dalam an Talempong Modern. Tesis. Padang: struktur garapan Gandang Tambua yang ber- Pascasarjana UNP. bunyi hanya Tasa saja, maka permainan Gandang Tambua tidak akan harmoni dan Daryusti. 2010. Lingkaran Lokal Genius & estetis. Begitu sebaliknya apabila permainan Pemikiran Seni Budaya. Yogyakarta: Tambua yang lebih dominan dan menojol tanpa Cipta Media. adanya arahan dari bagian Tasa, maka per- Kadir, M. 1993. Gandang Tambua Seni Per- tunjukan Gandang Tambua juga tidak estetis tunjukan Musik Ritmis Minangkabau. dan artistik. Oleh sebab itu, struktur garapan Laporan Penelitian Masyarakat Seni Gandang Tambua menggambarkan sistem Pertunjukan Indonesia (MPSI). sosial masyarakat Cubadak Aia, yang saling LKAAM. 1987. Adat Minangkabau (Sejarah tenggang rasa, solidaritas, dan memiliki dan Budaya). Padang: LKAAM. harmonisasi hubungan yang terintegrasi. Merian, Alan P. 1964. The Anthropology of Music. Chicago: Northwestern University Simpulan Press. Struktur garapan musik Gandang Tambua, terdiri dari dari tiga bagian yaitu: (1) pangka matam; (2) matam/lagu; dan (3) ikua Catatan: matam. Di samping tiga struktur ini terdapat Artikel ini ditulis dari tesis penulis di satu bagian penting yang secara tradisional di- Pascasarjana Universitas Negeri Padang dengan sebut aliahan (kode atau aba-aba) lagu yang pembimbing I Indrayuda, S.Pd.,M.Pd.,Ph.D. dibawakan oleh alat musik tasa. Pertunjukan dan pembimbing II Prof. Dr. Agusti Efi, M.A. Gandang Tambua selalu dimulai oleh permain- an alat musik Tasa, yang berperan sebagai pemimpin atau komando, serta mengakhiri per- mainan Gandang Tambua. Sedangkan Tambua berperan sebagai pengikut dari Tasa dalam setiap pola ritme yang dimainkan oleh Tasa tersebut. Musik Gandang Tamba berfungsi sebagai pengungkapan emosional, sebagai hiburan, arti- nya musik Gandang Tambua merupakan hibur- an segar bagi masyarakat, sebagai komunukasi sosial, kesinambung kebudayaan, jelas bahwa Gandang Tambua sebagai wahana mitos, legenda, dan cerita sejarah, ikut menyambung- 145