<<

KONSEP TOLERANSI (AL-SAMAHAH) ANTAR UMAT BERAGAMA PERSPEKTIF ISLAM Salma Mursyid

Abstract Islam as a comprehensive and wholesome system of living and a wisdom foundation is a religion that directs human beings toward a complete life, since the beginning of its introduction (forteen centuries) Islam does not only teach a one dimensional life but also teach a multidimensional one including theology, Worship, muamalah, moral, philosophy, law and many others. Islam is a complete wholly and perfect teachings that directs a Muslim both in worshipping and in social interaction. All teachings are encapsulated in Alquran and hadits both in a form of general and technical concept. During an interaction, a Muslim and a Non-Muslim have restrictions that are arranged and assigned values and concepts of tolerance (al- samahah) in Islam are resourced from Alquran and hadits. Rules on tolerance in islam is restricted to alBaqarah (2): 256. One frequently occured problem on the interreligion tolerance is a friction between tolerance and aqidah norms. Some people think that it is not a problem to wish someone Merry Chrismas or even to participate in the celebration believing that it is part of the interreligion tolerance. As a matter of fact in Islam, the concept of tolerance is cleraly stated that aqidah and ibadah are not to be compromised. Thus no matter of how small it is, a friction should be avoided. Keywords: Tolerance, (al-samahah), Islam

Islam adalah agama yang mengatur kehidupan manusia menuju kehidupan yang paripurna. Sebab Islam merupakan suatu sistem kehidupan yang komprehensif dan tuntas serta mengatur pondasi yang bijak hingga pada hal-hal yang terkecil. Jadi, Islam sejak awal kedatangannya (empat belas abad) yang lalu pada hakekatnya telah membawa

35 JURNAL AQLAM -- Journal of Islam and Plurality -- Volume 2, Nomor 1, Desember 2016

ajaran yang bukan hanya membahas satu dimensi kehidupan saja, akan tetapi Islam membawa ajaran yang multi dimensi dari kehidupan manusia yaitu dimensi teologi,

ibadah,Islam adalah muamalah, ajaran moral, yang filsafat,lengkap, hukum menyeluruh dan sebagainya. dan sempurna yang mengatur tata cara kehidupan seorang muslim baik ketika beribadah maupun berinteraksi dengan lingkungannya. Semua ajaran itu terangkum dalam al-Qur’an dan al-Hadis yang berbentuk konsep-konsep baik yang global maupun yang bersifat teknis. Dalam berinteraksi, antara seorang muslim maupun non muslim mempunyai batasan- batasan tertentu yang telah diatur dan ditetapkan. Telah menjadi suatu ketetapan yang harus diikuti dan menjadi dasar pijakan dalam kehidupan antar umat beragama. Nilai- nilai dan konsep toleransi (al-samahah) dalam Islam bersumber dari al-Qur’an dan al-

Hadis. Kaidah toleransi dalam Islam merujuk pada Q.S. al-Baqarah/2: 256. Masalah yang sering terjadi mengenai penerapan toleransi antar umat beragama masalah aqidah dan ibadah. Sebagian orang beranggapan bahwa tidak ada masalah jika ialah ketika toleransi dalam bidang muamalah berhadapan/bersenggolan dengan mengucapkan selamat natal atau bahkan menghadiri undangan prosesi perayaan hari raya orang non-muslim dengan anggapan bahwa dasar toleransi atau saling menghargai antar pemeluk agama yang berbeda. Padahal dalam Islam, konsep toleransi sungguh sangat jelas bahwa dalam segi aqidah atau ibadah tidak ada toleransi, karena aqidah adalah sesuatu yang mutlak dan tidak dapat dikompromi. Oleh karena itu, sekecil apapun perkara yang dapat merusak dan mencederai aqidah keislaman, maka wajib dijauhi dan dihindari. Kata Kunci: Toleransi (al-Samahah), Islam

A. Pendahuluan agama baik muslim maupun non-muslim untuk dapat menciptakan suasana toleransi Toleransi dalam Islam merupakan salah yang dapat mewujudkan suatu kehidupan satu masalah yang menarik dan penting untuk harmonis yaitu kerukunan antarumat dikaji. Hal ini disebabkan oleh sebagian besar beragama, padahal pada prinsipnya adalah dari kalangan umat Islam yang memahami mengorbankan akidah yaitu akidah Islam. toleransi dengan menggunakan pemahaman Di samping paham pluralisme di atas, juga tak kalah dengan paham sinkretisme yang “toleransi” dijadikan pijakan dan landasan yang salah dan tidak tepat. Misalnya, kata paham pluralisme yang menyatakan bahwa berprinsip bahwa semua agama sama baiknya. “semua agama itu benar”. Bahkan tidak membenarkan semua keyakinan/agama atau Sinkretis sesuai artinya bersifat mencari sedikit menjadikannya sebagai alasan untuk penyesuaian (keseimbangan dan sebagainya) memperbolehkan seorang muslim untuk antara dua aliran (agama dan sebagainya). mengikuti acara-acara ritual non-muslim. Jadi, sinkretisme merupakan paham atau Paham pluralisme yang disalahpahami dan aliran baru yang merupakan perpaduan disalah gunakan tersebut seakan-akan meng- dari beberapa paham (aliran) yang berbeda arah kan kepada masing-masing pemeluk

36 KONSEP TOLERANSI (AL-SAMAHAH) ANTAR UMAT BERAGAMA PERSPEKTIF ISLAM .... -- Salma Mursyid untuk mencari keserasian, keseimbangan dan Hal ini telah ditegaskan oleh Allah swt dalam sebagainya.1 Suatu sikap yang sangat dilarang dilakukan seorang muslim, seperti halnya berikut: firman-Nya Q.S. al-Baqarah/2: 256, sebagai nikah antar agama yang dijadikan alasan ْ ِ ِ ِ adalah toleransi padahal itu merupakan sikap لا ِإكرَاهَ في ّالد ِين قَ ْد تَبََيّ َن ُالرّ ْش ُد م َن sinkretis yang dilarang oleh Islam. Dalam الْغَي ف َمن ي ْكفُر بِ ّالط ُاغ ِوت ويؤْمِن بِاللّهِ ِّ َ ْ َ ْ َ َ ُ ْ َ kasus seperti ini, sebagai orang muslim sejati ِ َ ِ ِ فَقَد ْاستَمْ َسك بِالْعُرْوَة الْوُثْقَى لا انْف َص َام arti toleransi pada makna yang sebenarnya لَها واللّه َسم ِيع علِيم )٢٥٦( harus mempunyai filter dan menempatkan َ َ َ ُ ٌ َ ٌ sehingga tidak mencampuradukkan antara Terjemahnya: yang hak dan yang batil. Wajib hukumnya bagi Tidak ada paksaan dalam (memasuki) setiap muslim untuk mengetahui perbedaan agama (Islam), sesungguhnya telah jelas antara sikap toleran yang dibenarkan menurut (per bedaan) antara jalan yang benar ketentuan agama Islam (al-Qur’an dan al- dengan jalan yang sesat. Barangsiapa Hadis) dengan sinkretisme. Akhirnya kekha- yang ingkar kepada thaghut dan ber- wa tiran yang muncul akan terjadi di mana iman kepada Allah, maka sungguh dia seorang muslim memahami arti toleransi yang telah berpegang (teguh) pada tali yang kebablasan atau berlawanan dengan ruh Islam sangat kuat yang tidak akan putus, itu sendiri.

Dengan demikian, sangat diperlukan suatu 2 kajian khusus mengenai bagaimana sebenar- dan Allah Maha Mendengar lagi Maha nya konsep toleransi (al-samahah) dalam Mengetahui. Berdasarkan ayat di atas, maka dapat Islam baik dilihat dari sudut pandang al- dipahami bahwa sesungguhnya tidak ada Qur’an mau pun al-Hadis. Suatu kekhawatiran paksaan dalam menganut keyakinan agama. mungkin saja terjadi apabila konsep toleransi Allah swt. menghendaki agar setiap orang (al-samahah) ini disalahpahami dan disalah- dapat merasakan kedamaian. Kedamaian guna kan pada tataran aplikasinya sehingga tidak mungkin dapat diperoleh dari jiwa yang yang terjadi adalah pemahaman tentang tidak damai. Olehnya itu, suatu paksaan dapat konsep toleransi yang kebablasan. Olehnya itu, me nimbulkan jiwa tidak damai dan tidak prinsip kebebasan beragama perlu dikaji untuk nyaman. Dengan kenyataan seperti inilah, kepentingan pengetahuan tentang batasan- maka Allah swt. secara tegas menyatakan batasan sikap toleran dalam kehidupan ber agama. Sikap toleran dalam kehidupan dalam menganut akidah Islam. Allah swt. telah beragama akan dapat terwujud manakala ada dalam firman-Nya bahwa tidak ada paksaan memberikan pilihan di antara dua jalan yaitu kebebasan beragama dalam masyarakat untuk jalan yang benar dan jalan yang sesat. memeluk agama sesuai dengan keyakinannya. Sebab turun ayat tersebut sebagaimana Dalam konteks inilah al-Qur’an secara tegas dinukil oleh Ibnu Katsir yang bersumber dari melarang untuk melakukan pemaksaan terhadap orang lain agar memeluk Islam.

1 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia sahabat Ibnu ‘Abbas adalah seorang laki-laki Pusat Bahasa 2Ansar Departemen dari Agama Bani RI, Salim Al-Qur’an bin dan ‘AufTerjemahnya yang (Semarang: dikenal

, Edisi ke IV (Cet. II; Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2011), h. 1314. PT Karya Toha Putra, 2002), h. 53. 37 JURNAL AQLAM -- Journal of Islam and Plurality -- Volume 2, Nomor 1, Desember 2016 dengan nama Husain mempunyai dua anak kecuali dengan izin Allah, dan Allah laki-laki yang beragama Nasrani. Sedangkan ia menimpakan azab kepada orang-orang sendiri beragama Islam. Husain menanyakan yang tidak mengerti (mempergunakan kepada Nabi saw.: “Apakah saya harus akalnya).5 memaksa keduanya?” (Untuk masuk Islam), kemudian turunlah ayat tersebut di atas.3 Ayat di atas secara tegas mengisyaratkan Sebab turun ayat di atas, Abu Dawud al- bahwa manusia diberikan kebebasan beriman Sijistani dan Ibnu Hibban meriwayatkan dari atau tidak beriman. Kebebasan tersebut Ibnu Abbas, dia berkata: “Dulu ada seorang bukanlah bersumber dari kekuatan manusia wanita yang setiap kali melahirkan, anaknya melainkan anugerah Allah, karena jika Allah selalu mati. Lalu dia bernazar jika anaknya Tuhan Pemelihara dan Pembimbingmu hidup, maka dia akan menjadikan anaknya se- (dalam ayat di atas diisyaratkan dengan orang Yahudi. Ketika Bani Nadhir diusir dari kata rabb), menghendaki tentulah beriman semua manusia yang berada di muka bumi seluruhnya. Ini dapat dilakukan-Nya antara Madinah, di antara mereka terdapat anak- ber kata: “Kita tidak bisa membiarkan anak- lain dengan mencabut kemampuan manusia anak orang-orang Anshar. Maka mereka pun memilih dan menghiasi jiwa mereka hanya لا “tidak ada paksaan untuk (memasuki) dengan potensi positif saja, tanpa nafsu dan :kita”. Maka turunlah firman Allah ِإ ْ كراهَ فِيanak .agama”.َ 4 dorongan negatif seperti halnya malaikat Tetapi hal itu tidak dilakukan-Nya, karena tujuan utama manusia diciptakan dengan Ayat yang senada juga terdapat firman sebagai berikut: diberi kebebasan adalah untuk menguji. Allah Allah swt. dalam Q.S. Yunus/10: 99-100, yaitu menganugerahkan manusia potensi akal agar mereka menggunakannya untuk memilih.6 َ َ ِ وَلوْ َشاءَ رَ ُبّك لآمَ َن مَ ْن في ْالأر ِض Dari kedua ayat di atas dapat dipahami ُ ّ ِ َ َ ْ secara jelas bahwa segala bentuk pemaksaan كُلهُ ْم َجميعًا أفَأنْ َت ت ُكرِهُ َالنّ َاس َح َتّى terhadap manusia untuk memilih suatu ي َ ُكون ُوا مُؤْمِنِ َين )٩٩(وَمَا َك َان ل ِنَ ْف ٍس َأ ْن agama tidak dibenarkan oleh al-Qur’an. تؤمِن إلا بِإذ ِن اللّهِ ويجع ُل الرِجس علَى Karena pada hakekatnya yang dikehendaki ُ ْ َ ِ ِ ْ َ َ َ ْ َ ّ ْ َ َ oleh Allah swt. adalah iman yang tulus tanpa َالّ ِذ َين لا ي َ ْعقِلُ َون )١٠٠( Terjemahnya: paksaan dan tanpa pamrih. Jika seandainya Dan jika Tuhanmu menghendaki, tentu- paksaan itu diperbolehkan, maka Allah swt. lah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Tetapi apakah kamu sesuatu yang akan melakukan-Nya sendiri, sebagai Pencipta Yang Maha Kuasa atas segala (hendak) memaksa manusia agar namun Allah tidak melakukannya. Dengan mereka menjadi orang-orang yang ber- demikian, maka tugas para nabi adalah hanya iman? sebatas menyeru, mengajak dan memberikan Dan tidak seorangpun akan beriman peringatan tanpa ada hak pemaksaan terhadap umatnya. Selanjutnya manusia dalam posisi 3 Ali al-Shabuni, Mukhtasar Tafsir Ibnu Katsir, Jilid I (t.t: t.p, t.th.), h. 232. 5 Al-Qur’an dan Terjemahnya, Op. Cit., h. 295. 4 Tim Baitul Kilmah, Ensiklopedia Pengetahuan Al-Qur’an dan 6 Tafsir Al-Qur’an Tematik, Hadis Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, , Jilid VI (Cet. II; Jakarta: Kamil Pustaka, 2014), h. 22. Edisi Revisi (Cet. I; Jakarta: Kamil Pustaka, 2014), h. 18. 38 KONSEP TOLERANSI (AL-SAMAHAH) ANTAR UMAT BERAGAMA PERSPEKTIF ISLAM .... -- Salma Mursyid ini akan dinilai oleh Allah swt. terkait dengan perilaku manusia yang tidak menyimpang dari sikap dan respons terhadap seruan para nabi aturan, di mana seseorang menghargai atau yang menyampaikan risalah tersebut. menghormati setiap tindakan yang orang lain lakukan.9 B. Pembahasan Dari beberapa pengertian di atas, baik yang dikutip dari bahasa Indonesia, bahasa 1. Definisi Toleransi (al-Samahah) Arab maupun bahasa Latin, maka dapat Dalam kamus Bahasa Indonesia kata disimpulkan bahwa toleransi mempunyai toleransi merupakan kata benda (nomina). makna yang sangat luas. Hal ini dapat dilihat To·le·ran·si mempunyai beberapa pengertian, dari asal atau akar kata yang sama dengan yaitu: 1) sifat atau sikap toleran; 2) batas ukur meng alami beberapa perubahan harakat untuk penambahan atau pengurangan yang . Toleransi bisa berarti َسمَ َح َسمُ َح َسمْ ٌح َسمَ ٌاح َسمَ َاحةٌ masih diperbolehkan; 3) penyimpangan yang memberikan izin, membolehkan, legitimasi, masih dapat diterima dalam pengukuran lisensi, maaf, kelapangan dada, murah hati kerja. Ber·to·le·ran·si merupakan kata kerja dan kedermawanan. Olehnya itu, toleransi (verb), jadi bertoleransi berarti bersikap dalam beragama berarti saling menghormati toleran. Demikian juga halnya dengan kata dan berlapang dada terhadap pemeluk agama me·no·le·ran·si. Kata ini juga merupakan lain, tidak memaksa mereka untuk meng- kata kerja (verb) yang berarti mendiamkan; ikuti agamanya dan bahkan tidak men cam- membiarkan.7 puri sesuatu apapun dalam urusan agama Dalam Kamus Kontemporer Arab-Indonesia, masing-masing. Toleransi merupakan suatu kata toleransi berasal dari asal kata: yang sikap atau perilaku manusia yang tidak َسم َ َح berarti: memberikan, memberi izin, dan mem- me nyimpang dari aturan agama, di mana bolehkan. Jika kata )huruf mim nya berbaris ,seseorang saling menghargai, menghormati َسم ُ َح dhammah), maka diartikan: toleran atau murah dan memberikan ruang gerak yang begitu hati. Kata (huruf mim nya berbaris sukun) luas bagi pemeluk agama untuk memeluk َسمْ ٌح pun diartikan sebagai toleransi, kata ini juga agama nya masing-masing tanpa adanya unsur memiliki banyak persamaan, = = paksaan dari pemeluk agama lain. Dengan رَ ْح ُب ّالص ْدر َجو َ ٌاد kelapangan dada, yang dermawan, َmurah) demikian, masing-masing pemeluk agama َك ْريم hati)ٌ . Kata = = semuanya dapat menjalankan ritual agamanya dengan َسم َ َاحةٌ رَ َحاب َةُ َص ْدر ُجو ٌد َكر ٌم ,diartikan sebagaiَ ْ toleransi, kelapangan dada rasa kedamaian dan pada tataran selanjutnya dan kedermawanan. Adapun kata: = akan menciptakan suasana kerukunan hidup َسم َ ٌاح َسم َ َاحةٌ di samping artinya toleransi, kata ini juga me- antarumat beragama yang harmonis, jauh ngandung arti: izin, legitimasi, lisensi, maaf, dari pertikaian dan permusuhan. Sikap saling keadaan lapang dada dan kedermawanan.8 memberi maaf, memahami, dan menjunjung Toleransi berasal dari kata “ tolerare ” yang tinggi hak orang lain untuk dapat beribadah berasal dari bahasa latin yang berarti dengan sesuai dengan keyakinan yang dimilikinya. sabar membiarkan sesuatu. Jadi pengertian Bahkan, dalam konteks pergaulan antarumat toleransi secara luas adalah suatu sikap atau beragama, Islam memandang bahwa sikap 7 Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Ibid., h. 1478. 8 Kamus Kontemporer tidak menghargai, tidak menghormati bahkan Arab-Indonesia 9 Atabik Ali dan Ahmad Zuhdi Muhdlor, ayat tentang anjuran bertoleransi. (Cet. I; Yogyakarta: Yayasan Ali Maksum Pondok http://revelationskhairurrizal.blogspot.co.id/search/label/Ayat- Pesantren Krapyak, 1996), h. 1083-1086. 39 JURNAL AQLAM -- Journal of Islam and Plurality -- Volume 2, Nomor 1, Desember 2016 melecehkan penganut agama lain, termasuk untuk melahirkan dan menebarkan kebencian penghinaan terhadap simbol-simbol agama dan permusuhan. mereka dianggap sebagai bentuk penghinaan Kebebasan menjalankan agama baik terhadap Allah swt. sebagaimana telah ter- musyrik maupun ahlu al-kitab adalah bagian dari syariat Islam. Kebebasan itu tercermin cantum dalam firman-Nya Q.S. al-An’am/6: akhir disebutkan: yang artinya: -Pada ayat ter للكم.6 دينكم ولي دين:sebagai berikut: dalam Q.S. al-Kafirun/109 108 bagimu agamamu dan bagiku agamaku. Dalam َ ّ ِ َ ِ ِ ِ وَلا ت ُسُبّوا َالذ َين ي َ ْد ُعون م ْن دُون َاللّه فَيسبوا اللّه عدوا ب ِغَيرِ عِلْم َكذَل ِ َك زَيناّ ل ِ ُك ِّل sepanjang sejarah dan hal ini merupakan bukti َ ُ ُ ّ َ َ َ ْ ً ْ ٍ َ َّ Q.S. al-Baqarah/2: 256 dapat dipahami bahwa otentik bahwa tidak pernah terjadi umat Islam ُأمةٍ عملَهم ثُم إلَى ربِهم مر ِجعهم فَينَبِئُهم َّ َ َ ُ ْ َّ ِ َ ّ ِ ْ َ ْ ُ ُ ْ ُ ّ ُ ْ memaksa penganut agama lain untuk masuk بِما َكان ُوا يعملُ َون )١٠٨( .Islam َ َ ْ َ Terjemahnya: Kebebasan beragama yang diberikan Dan janganlah kamu memaki sembahan- Islam mengandung tiga makna: sembahan yang mereka sembah selain 1. Islam memberikan kebebasan kepada Allah, karena mereka nanti akan umat beragama untuk memeluk agamanya memaki Allah dengan melampaui batas masing-masing tanpa ada ancaman dan tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami tekanan. Tidak ada paksaan bagi orang jadi kan setiap umat menganggap baik non-muslim untuk memeluk agama Islam.11 pekerjaan mereka, kemudian kepada 2. Apabila seseorang telah menjadi muslim, Tuhan merekalah kembali mereka, lalu maka ia tidak sebebasnya mengganti Dia mem beritakan kepada mereka apa agama nya, baik agamanya itu dipeluk yang dahulu mereka kerjakan. 10 sejak lahir maupun karena konversi. 3. Islam memberi kebebasan kepada pe- Dari uraian di atas secara jelas telah mem- me luknya menjalankan ajaran agamanya berikan gambaran yang komprehensif tentang sepanjang tidak keluar dari garis-garis bagaimana sikap yang harus dikedepankan syariah dan aqidah.12 oleh masing-masing pemeluk agama yang notabenenya berbeda dalam keyakinan dan Suatu ketika Rasulullah saw. menerima se- simbol-simbol keagamaan yang dianut atau jumlah pembesar delegasi dari Kristen Najran dipercayainya. Firman Allah swt. dalam Q.S. al- saatnya untuk beribadah, maka Rasulullah : 13 secara jelas dikatakan bahwa bertamu di Masjid Nabawi. Ketika sampai saw. memberi kesempatan kepada mereka manusia diciptakan oleh Allah swt. bersuku- Hujurat/49 beribadah. Bahkan, dengan senang hati Nabi suku dan berbangsa-bangsa agar saling kenal- saw. mengizinkan delegasi tersebut untuk me ngenal di antara sesama. Perbedaan yang ada me rupakan suatu kodrat dan sunnatullah harus selalu dijaga dan dipelihara untuk ke- 11 The Human Rights Tradition in beribadahIslam di Masjid Nabawi, inilah tanda Muddathir Abdurrahim, dalam maslahatan bersama. Perbedaan bukan berarti 171. (London: Praeger, Westport, Connecticut, 2005), h. 170- 12 Sulieman Abdurrahman al-Hageel, Human Right in Islam and Al-Qur’an dan Terjemahnya, Op. Cit Refutation of the Misconceived Allegation Associated with These 10 Right (Riyadh: Dar Eshbelia, t.th), h. 82-83. ., h. 190.

40 KONSEP TOLERANSI (AL-SAMAHAH) ANTAR UMAT BERAGAMA PERSPEKTIF ISLAM .... -- Salma Mursyid bahwa syariat Islam tidak menghalangi umat Terjemahnya: agama lain melakukan ibadahnya, kalau perlu Dan apabila mereka mendengar perkata- (dalam keadaan darurat) mereka diberi izin an yang tidak bermanfaat, mereka ber- untuk beribadah dalam masjid.13 paling daripadanya dan mereka berkata: Dari beberapa paparan di atas dapat “Bagi kami amal-amal kami dan bagi- dipahami bahwa Islam sangat menjunjung mu amal-amal kamu, kesejahteraan tinggi toleransi. Namun toleransi yang dimak- atas dirimu, kami tidak ingin (bergaul) sud adalah dalam bidang berinteraksi dan ber- dengan orang-orang jahil.16 muamalah secara baik dengan non-muslim. Toleransi tanpa merayakan perayaan mereka Konsekuensi dari konsep ini adalah dan ikut campur serta dalam ibadah mereka. beragama. Agama Islam memiliki prinsip yang sangat lahirnya/terwujudnya kerukunan antar umat tegas mengenai masalah toleransi ini, antara lain Firman Allah swt. yang termaktub dalam 2. Analisis Toleransi Terhadap Non- Muslim dan batasan-batasannya Islam adalah agama yang toleran Q.S. al-Kafirun/109: 6, Q.S. al-Isra’/17: 84 dan (samahah). Rasulullah saw. bersabda dalam :Q.S. al-Qashash/28: 55. ِ ِ ُ ِ ُ َ salah satu hadisnya, yaitu sebagai berikut للك ْم دين ُك ْم وَل َي د ِين )٦( Terjemahnya: وقَو ُل النّبي صلي الله علَيهِ وس َلّم َأحب ِّالد ي ِن َ ْ َ ِ ِّ َ َ ّ ُ َ ْ َ َ َ َ ُ ّ ْ ,Untukmu agamamu, dan untukkulah إلَى اللهِ اَ ْلحنِيفِيةُ السمحةُ )رواه البخاري ١7 agamaku.14 ِ َ ْ َ ّ َ ّ ْ َ ( Artinya: Agama yang paling dicintai di sisi Allah adalah al-hanifiyyah dan al-samhah قُلْ كُ ّلٌ يَعْمَ ُل عَلىَ َشاكِلَتِهِ فَرَُبّكُمْ َأعْلَمُ .(H.R. Bukhari) بِمنْ َ هُوَ َأهْدَى َسبِيلا )٤٨( Terjemahnya: Al- Hanifiyyah maksudnya lurus dan benar, berbuat sesuai pembawaan (keada an- al-samhah maksudnya penuh kasih sayang dan Katakanlah (Muhammad): “Setiap orang toleransi. Jadi, agama Islam pada hakekatnya lebih mengetahui siapa yang lebih benar agama yang berorientasi pada semangat men- nya) masing-masing”. Maka Tuhan mu jalannya.15 cari kebenaran secara toleran dan lapang. Dalam konteks hadis lain disebutkan dengan lafadz yang berbeda namun memiliki makna :yang sama. Rasulullah saw. bersabda َ ِ ّ َ ُ َ وَِإذا َسمعُوا َالل ْغوَ أ ْع َر ُضوا َعنْهُ وَقَالوا لنَا و َأنِّي ُأر ِسلْت بِحنِيفِيةٍ سمحةٍ )رواه إمام َأ ْعمال ُنَا وَللَ ُكم َأ ْعماللُ ُكم َس ٌلام عَلَي ُكم لا َ ْ ْ ُ َ ْ َ ّ َ ْ َ َ ْ َ ْ ْ ْ أحمد بن حنبل( ن َبْتَغِي ْالج َ ِاهلِ َين )٥٥(

13 Abdillah al-Qurthubiy, Tafsir al-Qurthubiy, Juz IV (Qahirah: Dar al- 16 Ibid., h. 552. Sya’b, 1372 H), h. 4. 17 14 Al-Qur’an dan Terjemahnya, Op. Cit., h. 919. Shahih Bukhari, Juz I Imam Abi Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin al- 15 Ibid., h. 396. Mughirah bin Bardizbah al-Bukhary al-Ja’fiy, (: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, t.th), h. 15. 41 JURNAL AQLAM -- Journal of Islam and Plurality -- Volume 2, Nomor 1, Desember 2016

Artinya: • Kafir musta’man Dan sesungguhnya aku (Rasulullah yang dijamin keamanannya oleh kaum , yaitu orang kafir saw) diutus untuk agama yang penuh muslimin; dengan kebenaran (lurus) dan kasih sayang (toleransi) (H.R. Imam Ahmad memiliki hukum dan sikap yang berbeda-beda. Masing-masing jenis orang kafir ini bin Hanbal). Namun secara garis besar, jika di kelompokkan lagi, maka terbagi menjadi dua kelompok besar Ahmad ibn Faris dalam kitab Al-Mu’jam al-Maqâyis al-Lughah, mengartikan kata “Dahulu kaum musyrikin terhadap Nabi saw. sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu ‘Abbas r.a: samâhah dengan suhulah (mempermudah).18 dan kaum mukminin, mereka terbagi menjadi Pengertian ini dikuatkan oleh Ibn Hajar dua kelompok: musyrikin ahlul harbi, mereka al-Asqalani dalam kitab Fath al-Bâri yang memerangi kami dan kami memerangi mereka mengartikan kata al-samhah dengan kata dan musyrikin ahlul ‘ahdi, mereka tidak meme- al-sahlah (mudah).19 Kedua arti al-samahah rangi kami dan kami tidak memerangi mereka” tersebut dalam memaknai sebuah riwayat (HR. Bukhari). yaitu, Perbedaan Ahlu Zimmah dalam istilah Islam ialah 20 َأ َح ّب ِّالد يْ ِن ِإلىَ اللهِ اَ ْلح َنِيفِيّةُ ّالسم َح ةُ arti ini sudahْ َ َ ْbarang tentu mempengaruhiُ orang-orang yang di luar agama Islam. Kata pemahaman penggunaan kata-kata ini baik zimmah juga berarti perjanjian, jaminan dan dalam bahasa Arab maupun bahasa lainnya. Sebelum membahas batasan-batasan karena memiliki jaminan perjanjian terhadap keamanan. Mereka dinamakan seperti ini toleransi terhadap non-muslim, maka terlebih Allah, Rasul-Nya, dan umat Islam untuk hidup dengan aman dan tenteram di bawah per- lindungan Islam dalam lingkungan masyarakat dahulu akan dibahas mengenai pembagian/ non-muslim terbagi menjadi beberapa Islam. Dengan pengertian ini, maka ahlu klasifikasi non-muslim. Menurut para ulama kelompok yaitu: zimmah memiliki hak dan kewajiban yang • Kafir harbi atau kafir muharib, yaitu orang sama dengan warga umat Islam. Istilah ahlu zimmah, secara lughah, permusuhan terhadap kaum muslimin; zimmah berarti al-‘ahdu (perjanjian), al- kafir yang berada dalam peperangan dan • Kafir dzimmi aman (keamanan), al-kafalah (jaminan). Se- di tengah kaum muslimin di bawah peme- ba gai mana sabda Nabi saw.: “Al-muslimuna , yaitu orang kafir yang hidup rintah muslim dan mereka mem bayar tatakafa’ dima-uhum wa yas’a bi zimmahtihim jizyah setiap tahun; adnahum”. Sedangkan secara istilah berarti • Kafir mu’ahhad suatu golongan yang mengadakan perjanjian sedang berada dalam perjanjian dengan untuk mendapatkan keamanan, perlindungan , yaitu orang kafir yang kaum muslimin dalam jangka waktu ter- ter hadap harta, agama dan jiwa. Karenanya, tentu; mereka disebut juga dengan istilah mu’ahid (yang mengadakan perjanjian damai). Ahlu

18 Kamus al-Munawwir Arab Indonesia zimmah adalah non-muslim yang menjadi Terlengkap Ahmad Warson Munawwir, warga negara, yang hidup bersama kaum 1997), h. 657. , Edisi ke II (Cet. XIV; Surabaya: Pustaka Progresif, 19 Al-Tasamuh Tijah al-Aqaliyyat ka Daruratin li muslim di negeri Islam, membayar jizyah al-Nahdah (Kairo: The International Institute of Islamic Thought, Al-Umm, Juz IV (Beirut: Dar al- Abdul Malik Salman, 1993), h. 2. 20 Muhammad bin Idris al-Syafi’i, Ma’rifah, 1973), h. 123. 42 KONSEP TOLERANSI (AL-SAMAHAH) ANTAR UMAT BERAGAMA PERSPEKTIF ISLAM .... -- Salma Mursyid dan taat kepada hukum-hukum Islam kecuali dengan haknya. Begitu juga dengan toleransi menyangkut praktek-praktek hukum privat dalam beragama. Agama Islam melarang yang diakui bagi mereka seperti hukum ten- keras berbuat zalim terhadap agama selain tang akidah, ibadah, nikah, makanan, minuman Islam dengan cara merampas hak-hak agama dan pakaian.21 lain. Allah swt. berfirman dalam Q.S. al- Secara normatif-doktrinal, Islam sangat Mumtahanah/60: 8-9 sebagai berikut: menghargai dan menjunjung tinggi hak non- ُ ّ َ ُ لا يَنْه َاك ُم َاللّهُ َع ِن َال ِذ َين ل ْم ي ُقَات ِلُوك ْم muslim, bahkan Rasulullah saw. melarang penin dasan dalam bentuk anarkis terhadap فِي ِالد ِين ولَم ُيخرِج ُوكم مِن ِديارِ ُكم ّ َ ْ ْ ُ ْ ْ َ ْ -ahlu Zimmah, kecuali beberapa hal, di antara َ ِ ُ َ ّ ِ أ ْن تَبَُرّ ُوه ْم وَتُْقسطوا ِإليْهِ ْم ِإ َن َاللّهَ ُيح ُّب ,nya adalah hak perlindungan, keamanan keselamatan, perlindungan terhadap jiwa, الْم ْق ِس ِط َين )٨(إنّما ينه ُاكم اللّه ع ِن َالّ ِذ َين ُ ِ َ َ َ ْ َ ُ َ ُ َ harta dan kehormatan, sehingga para ulama ُ ِ َ ُ ُ قَات َلُوك ْم في ِّالد ِين وَأ ْخرَ ُجوك ْم مِ ْن ِديَارِك ْم sepakat bahwa membunuh kaum ahlu zimmih adalah termasuk dosa besar.22 و َظ َاهروا عَلَى إ ْخر ِاج ُكم َأ ْن ت َوَلّو ُهم ومن َ ُ ِ َ ْ َ ْ ْ َ َ ْ -Sangat urgen untuk dikaji mengenai bagai ّ ُ ّ يَت َوََلهُ ْم فَأولئَِ� َك ُه ُم َالظال ِ ُم َون )٩( mana kaidah-kaidah bermuamalah dengan orang non-muslim yang termasuk ahlul ‘ahdi, Terjemahnya: yang tidak dalam kondisi berperang dengan Allah tidak melarang kamu untuk ber- kaum muslimin khususnya di negeri tercinta buat baik dan berlaku adil terhadap ini. orang-orang yang tidak memerangimu Di antara bentuk penghormatan al-Qur’an dalam urusan agama dan tidak mengusir (Islam) terhadap agama lain adalah disyariat- kamu dari negerimu. Sesungguhnya kannya masalah jizyah. Hal ini ditegaskan Allah mencintai orang-orang yang ber- laku adil. Sesungguhnya Allah hanya besar dapat dikatakan bahwa jizyah adalah melarang kamu menjadikan mereka dalam Q.S. al-Taubah/9: 29 yang secara garis salah satu bentuk pengakuan dan peng- sebagai kawanmu orang-orang yang hormatan terhadap eksistensi agama lain yang me merangimu dalam urusan agama hidup berdampingan dengan kaum muslim.23 dan mengusir kamu dari negerimu, Agama Islam adalah agama yang sangat dan membantu (orang lain) untuk me- menjunjung tinggi keadilan. Keadilan bagi ngusir mu. Barangsiapa menjadikan siapa saja, yaitu menempatkan sesuatu sesuai mereka sebagai kawan, maka mereka 24 tempatnya dan memberikan hak sesuai itulah orang-orang yang zalim.

21 Ibnu Hisyam, Al-Sirah al-Nabawiyah, tahqiq Taha Abd al-Rauf Syaikh Abdurrahman bin Nashir As- Sa’ad, dalam Al-Tasamuh al-Islami (Baina Nazaiyah wa Tatbiq), Juz IV (Kairo: al-Kuliyyah al-Azhariyah, t.th), h. 254. Sa’diy rahimahullah menafsirkan, “Allah tidak 22 melarang kalian untuk berbuat baik, menyam- Shahih Bukhari, Bab Ilmu Abu Abdullah Muhammad ibn Ismail ibn Ibrahim ibn al- bung silaturrahmi, membalas kebaikan, ber- Man Qatala Mu’ahad bi Ghairi Jaram, Juz III, dan VI (Semarang: Mughirah ibn al-Bardizbah al-Bukhari, buat adil kepada orang-orang musyrik, baik Abu Abdurrahman bin Syu’ayb al-Nasaiy, Sunan al-Nasaiy al- Maktabatuh wa Matba’atu Thaha Putra, t.th), h. 1155 dan 2533; dari keluarga kalian dan orang lain. Selama Mujtaba, Bab Man Qatala Mu’ahad Halabiy wa Awladuh, 1964), h. 896. , Juz II (Mesir: Al-Babiy al- 23 Op. Cit., h. 24. 24 Al-Qur’an dan Terjemahnya, Op. Cit

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, ., h. 803. 43 JURNAL AQLAM -- Journal of Islam and Plurality -- Volume 2, Nomor 1, Desember 2016 mereka tidak memerangi kalian karena agama menolak (keganasan) sebagian manusia dan selama mereka tidak mengusir kalian dengan sebagian yang lain, tentulah telah dari negeri kalian, maka tidak mengapa kalian dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja- menjalin hubungan dengan mereka karena gereja, rumah-rumah ibadah orang Yahudi menjalin hubungan dengan mereka dalam dan masjid-masjid, yang di dalamnya banyak keadaan seperti ini tidak ada larangan dan disebut nama Allah”. Frasa tersebut diberikan tidak ada kerusakan.”25 Telah dijelaskan di dalam beberapa ayat tidak ada pembelaan manusia terhadap pen jelasan oleh Ibnu ‘Asyur bahwa, seandainya al-Qur’an bagaimana Islam memberikan peng- tempat-tempat ibadah kaum muslimin, hormatan terhadap agama lain. Di antara ayat niscaya kaum musyrikin akan melampaui batas sehingga melakukan agresi pula ter- hadap wilayah-wilayah tetangga mereka tersebut termaktub dalam firman Allah swt. yang boleh jadi penduduknya menganut ّ ُ :Q.S. al-Hajj/22: 40 sebagai berikut agama selain agama Islam. Agama selain َال ِذ َين أ ْخرِ ُجوا مِ ْن ِديَارِ ِه ْم ب ِغَيْرِ َح ٍّق ِإلا Islam tersebut juga bertentangan dengan ke- َأ ْن يقُول ُوا ربنا اللّه ول َولا دفْع اللّهِ النّاس per cayaan kaum musyrikin, sehingga akan َ َ ُ ّ َ َ ُ َ ْ َ ُ َ َ َ ,dirobohkan pula biara-biara, gereja-gereja بَْعَضُهْم بِبَْع ٍض لَهُِّدمَ ْت َصوَامُِع وَبِيٌَع dan sinagog-sinagog, serta masjid-masjid. وصلَو ٌات ومس ِاج ُد ي ْذ َكر فِيها اسم اللّهِ Upaya kaum musyrikin tersebut semata-mata َ َ َ َ َ َ ُ ُ َ ْ ُ َ -ingin menghapuskan ajaran tauhid dan ajaran َكثِيرًا وَل َيَنْ ُص َر َ ّن َاللّهُ مَ ْن يَنْ ُص ُرهُ ِإ َ ّن َاللّهَ ajaran yang bertentangan dengan ideologi ل َقَوِي عزيز )٤٠( 27 ٌّ َ ِ ٌ Terjemahnya: kemusyrikan. (yaitu) orang-orang yang telah diusir Pendapat ini jelas sekali memosisikan dari halamannya tanpa alasan bahwa agama-agama selain Islam juga harus yang benar, hanya karena mereka mendapatkan penghormatan yang sama dari berkata: “Tuhan kami ialah Allah”. Se an- komunitas kaum muslim. Tempat-tempat dai nya Allah tidak menolak (ke ganasan) ibadah mereka, simbol-simbol agama yang sebagian manusia dengan sebagian mereka sakralkan juga harus mendapatkan yang lain, tentulah telah dirobohkan penghormatan. Ayat tersebut dengan jelas biara-biara Nasrani, gereja-gereja, menegaskan bahwa toleransi beragama akan rumah-rumah ibadah orang Yahudi terwujud dalam kehidupan bermasyarakat dan masjid-masjid, yang di dalamnya manakala ada sikap saling menghormati banyak di sebut nama Allah. Allah pasti khususnya terhadap keyakinan agama masing- akan menolong orang yang menolong masing. Dari sinilah al-Qur’an melarang keras (agama)-Nya. Sungguh Allah benar- umat Islam untuk melakukan penghinaan ter- 26 hadap keyakinan dan simbol-simbol kesucian

benar Maha kuat lagi Maha perkasa. Ungkapan yang jelas berkaitan dengan agama lain. Hal ini termaktub dalam firman Pengakuan dan penghormatan terhadap tema ini adalah, “Sekiranya Allah tidak Allah swt. Q.S. al-An’am/6: 108. 25 Taisir Karimir Rahman (Cet. I; Beirut: Da Ibnu Hazm, 1424 H), h. eksistensi agama lain sekali lagi perlu 819. 26 Al-Qur’an dan Terjemahnya, Op. Cit., h. 469. 27 Al-Tahrir wa al-Tanwir

Ibnu ‘Asyur, (t.t: t.p, t.th), XII/52. 44 KONSEP TOLERANSI (AL-SAMAHAH) ANTAR UMAT BERAGAMA PERSPEKTIF ISLAM .... -- Salma Mursyid digarisbawahi bukan berarti mengakui ke- Bakar meminta bantuan. Fakta sejarah ini benaran ajaran agama tersebut. Dalam sejarah pun menunjukkan bahwa untuk keperluan di dapati tokoh seperti Kaisar Hiraqlius dari strategis, Rasulullah saw. tidak merasa can- ggung meminta atau memperoleh bantuan dari umat agama lain, sepanjang orang profesional Byzantium dan al-Muqauqis penguasa kopti di bidangnya, jujur dan mau bekerjasama dari Mesir mengakui eksistensi kerasulan Nabi tidak secara otomatis menjadikan mereka untuk perdamaian kemanusiaan. Muhammad saw. Namun pengakuan tersebut memeluk Islam.28 Semangat Islam adalah untuk membangun Prototipe hubungan antar umat bergama persatuan dan kesatuan antar sesama manusia. yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw. Hal ini dapat terwujud jika ada semangat per- mengambil bentuk lebih konkret lagi pada saudaraan yang dilakukan baik antar sesama zaman keemasan sejarah Islam, yang pernah muslim maupun antar non-muslim. Dasar diraih di Bagdad di bawah dinasti Abbasiyah. pijakan persaudaraan antar sesama muslim Zaman keemasan yang berlangsung sampai sedangkan persaudaraan dengan non-muslim dapat dilihat dalam Q.S. al-Hujurat/49: 10, keterbukaan umat Islam bergaul dengan umat pada tahun 1258 M itu, ditandai dengan agama lain. Peradaban zaman keemasan itu ter dapat dalam firman Allah swt Q.S. al- benar-benar dirancang secara cerdas, diawali toleransi antar umat beragama sama sekali Hujurat/49: 13. Jalinan persaudaraan dan tidak dilarang oleh Islam, selama masih sains yang berasal dari Yunani, Persia, India dalam tataran kemanusiaan dan kedua belah dengan penerjemahan buku-buku filsafat dan pihak dapat saling menghormati hak-haknya Lembaga Penerjemahan yang dikepalai masing-masing. Hal ini telah termaktub dalam dan Cina. Khalifah Al-Ma’mun mendirikan oleh Hunain Ibn Ishaq seorang Kristen yang profesional di bidang bahasa. Hunain pernah Di samping itu pula al-Qur’an telah firman Allah swt Q.S. al-Mumtahanah/60: 8. menyatakan bahwa: “Bagiku ada dua hal, yaitu memberikan pesan agar masing-masing agama agama dan profesi. Agama saya mengharuskan mendakwahkan agamanya dengan cara-cara berbuat baik walaupun kepada musuh, Dalam urusan apatahlagi terhadap teman-teman kami. Dan dunia, baik umat muslim maupun non-muslim yang baik (Q.S. al-Nahl/16: 125). profesi saya adalah untuk kepentingan umat diberikan peluang yang seluas-luasnya untuk manusia”.29 saling bekerjasama untuk mencapai keadilan, Al-Bukhari meriwayatkan dalam suatu persamaan dan kesejahteraan manusia. hadis di mana Rasulullah saw. mempergunakan seorang pemandu jalan profesional dari suku hidayah adalah hak mutlak Allah swt. Sebaliknya, untuk urusan akhirat, petunjuk/ Bani al-Dayl (penganut Olehnya itu di dalam Islam tidak dibenarkan وهو علَي ِّالدي ِن اْلقُريشِي keyakinan jahiliyahِّ ْ َ Quraisy).ْ َ َ ُ Peristiwaَ ini memaksakan suatu kehendak kepada orang terjadi ketika memandu jalan 30Rasulullah saw. lain untuk menganut Islam. Perintah dalam al- Qur’an pun sangat jelas, ia menganjurkan agar mencari titik temu dan titik singgung antar 28berhijrah ke Madinah, beliau bersama Abu Kerukunan Umat dalam Perspektif al-Qur’an pemeluk agama. Al-Qur’an menganjurkan agar dan Hadis Ali Mustafa Yaqub, 29 Lihat: Philip K Hitti, History of the di dalam interaksi sosial bila tidak ditemukan (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2000), h. 46. Press Ltd, 1973), h. 313. (London: The Macmillan persamaan, maka hendaknya masing-masing Al-Bukhari, Juz III, Op. Cit., h. 1419. 30

45 JURNAL AQLAM -- Journal of Islam and Plurality -- Volume 2, Nomor 1, Desember 2016 mengakui keberadaan pihak lain dan tidak Al-Qur’an menuntun kepada umat Islam perlu saling menyalahkan. Hal ini dapat dilihat dalam berinteraksi sosial khususnya dengan non-muslim untuk menyatakan bahwa, sebagai berikut: “Sesungguhnya kami atau kamu pasti berada dalam firman Allah swt Q.S. Saba’/34: 24-26 di atas kebenaran atau kesesatan yang nyata”. قُل من يرزُقُ ُكم مِن السماو ِات والأر ِض ْ َ ْ َ ْ ْ َ َ ّ َ َ َ ْ kalian, dan mungkin kami yang salah dan Mungkin kami yang benar mungkin juga قُل اللّه وإنّا َأو إي ُاكم ل َعلَى ه ًدى َأو فِي mungkin juga kalian.33 ِ َ ُ َِ َ ْ ِ َ ّ ْ َ ُ ْ Pandangan tersebut juga didukung oleh ٍ ِ ٍ ُ ُ َ ُ َضلال مُبين )٢٤(ق ْل لا ت ْسأل َون َعَمّا penggunaan redaksi dalam ayat di atas َأجرمنَا ولا نُسَأ ُل َعما ت َعملُ َون )٢٥(قُ ْل yang menyatakan bahwa, “Kamu tidak akan ْ َ ْ َ ْ َ ّ ْ َ يَجمع بيننا ربنا ثُم يفتح بيننا بِ ْالح ِق وهو ditanyai tentang dosa yang telah kami perbuat ْ َ ُ َْ ََ َُّ َ َّ َْ َ ُ َْ ََ َ ّ َ ُ َ ajramna)”. Kata dosa tersebut diungkap) ِ الْفََتّ ُاح الْعَليمُ )٢٦( Terjemahnya: dalam bentuk kata kerja masa lampau yang mengandung makna telah terjadinya apa yang yang memberi rezeki kepadamu dari dinamai dosa tersebut. Sedangkan ketika Katakanlah (Muhammad), “Siapakan langit dan dari bumi?” Katakanlah, melukiskan perbuatan yang dilakukan oleh “Allah,” dan sesungguhnya kami atau mitra bicara dalam hal ini adalah non-muslim, kamu (orang-orang musyrik), pasti maka perbuatan mereka tidak dilukiskan berada dalam kebenaran atau dalam ke- dengan dosa melainkan dengan, “Tentang apa sesatan yang nyata. Katakanlah, “Kamu yang (sedang atau akan) kamu perbuat (‘amma tidak akan dimintai tanggungjawab atas ta’malun)”. Untuk itulah dalam ayat terakhir apa yang kami kerjakan dan kami juga di atas menegaskan bahwa masing-masing tidak akan dimintai tanggungjawab atas akan mempertanggungjawabkan pilihan- apa yang kamu kerjakan”. Katakanlah, nya. Biarlah Allah nanti yang akan menjadi 34 “Tuhan kita akan mengumpulkan kita Hakim yang adil di akhirat. Dengan alasan semua, kemudian Dia memberi ke- ini pulalah al-Qur’an melarang kaum muslim putusan antara kita dengan benar. Dan untuk mencerca tuhan-tuhan atau sembahan- sembahan non-muslim.

31 Dengan demikian, dapat dipahami bahwa Dia Yang Maha Pemberi keputusan, toleransi yang ingin dibangun oleh Islam Maha Mengetahui”. adalah sikap saling menghormati antar di atas oleh sementara ulama disebut dengan pemeluk agama yang berlainan dan hidup Gaya bahasa yang digunakan dalam ayat istilah uslub al-insaf yaitu si pembicara berdampingan dalam masyarakat yang tidak secara tegas mempersalahkan mitra majemuk tanpa mencampuradukan hal- bicara nya, bahkan boleh jadi mengesankan hal yang berkaitan dengan i’tiqadiyah atau kebenaran mereka.32 Ayat di atas tidak akidah. Hal ini disebabkan karena persoalan menyata kan kemutlakan kebenaran ajaran akidah merupakan sesuatu yang paling Islam dan kemutlakan kesalahan agama lain. mendasar pada setiap agama dari masing- masing pemeluk agama, sehingga bukan 31 Al-Qur’an dan Terjemahnya, Op. Cit 33 Op. Cit., h.26 32 Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah 34 Ibid. ., h. 610-611. Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, , XI, h. 380. 46 KONSEP TOLERANSI (AL-SAMAHAH) ANTAR UMAT BERAGAMA PERSPEKTIF ISLAM .... -- Salma Mursyid menjadi wilayah untuk bertoleransi dalam arti Artinya: saling melebur dan menyatu. Dengan kata lain, (Kenapa engkau memberikannya) kepada bahwa “tidak ada toleransi dalam masalah Yahudi? Semoga Allah memperbaiki akidah”. kondisimu. wilayah muamalah atau interaksi dalam hubu- Toleransi hanya berlaku pada tataran/ ‘Abdullah bin ’Amru lalu berkata: ح ّداثَن عب ُد اللهِ ح ّدثَينِ َأيبِ اثَن حيوةَ ب ِن Islam menganjurkan berbuat baik terhadap َ َ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ ْ ,ngan sosial antar sesama manusia. Misalnya tetangga meskipun non-muslim, tidak boleh شُر ْيح اثَن بقِيةَ اثَن مُحم ُد ب ِن زِي ِاد اْلاَلْهيانِ َ ٍ َ َ َّ َ ََّ ْ َ َ berbuat zalim terhadap keluarga dan kerabat َ ُ ُ َ قَال َسمِ ْع ُت َأباَ أمَامَةَ يَقُوْل َسمِ ْع ُت رَ ُسوْل meskipun non-muslim, Islam melarang keras membunuh non-muslim kecuali jika اللهِ صَىلّ الله علَيهِ وس َلّم يو ِصي بِ ْالجارِ َ ُ َ ْ َ َ َ ُ ْ َ mereka memerangi kaum muslimin dan Islam َح َىتّ َظنَنْ ُت َأَنّهُ َسي ُ ّو ّرِث ُهُ)رواه أحمد بن menganjurkan berbuat adil dalam hukum dan حنبل(٣٥ .peradilan terhadap non-muslim Dengan demikian, uraian mengenai Artinya: Saya telah Abu Umamah berkata, saya oleh Rasulullah saw. perlu dibahas dengan bentuk/model toleransi yang dibenarkantelah mendengar Rasulullah saw. ber- memberikan beberapa bukti atau contoh wasiat terhadap tetangga sampai kami kasus dan pada akhirnya dapat diambil suatu mengira kalau beliau akan menetap kan kesimpulan bahwa Islam adalah agama yang hak waris kepadanya. (H.R. Ahmad bin menjunjung tinggi toleransi terhadap agama Hanbal) lainnya dan tentunya bukan model toleransi yang kebablasan. Dianjurkan untuk bermuamalah atau Berikut ini teladan dari salafus shalih berinteraksi dengan baik dan tidak boleh dalam berbuat baik terhadap tetangganya yang berbuat zalim terhadap keluarga dan kerabat Yahudi. Seorang tabi’in dan beliau adalah ahli yang menjelaskan ketika orang tua kita bukan meskipun non-muslim. Misalnya pada ayat tafsir, imam Mujahid, ia berkata, “Saya pernah Islam, maka tetap harus berbuat baik dan pembantunya sedang memotong kambing. Dia berada di sisi Abdullah bin ‘Amru sedangkan berbakti kepada mereka dalam hal muamalah. lalu berkata: Allah swt. ! 15 sebagai berikut: :berfirman dalam Q.S. Luqman/31 ياَ غُلاَ ُم ِإ َذا فَرَ ْغ َت فَابْ َدْأ بِج َارِنَا الْيَه ُوْ ِدي Artinya: وإ ْن ج َاه َد َاك عَلى َأ ْن تُشْ ِر َك بِي ما لَيس َِ َ َ ْ َ Wahai pembantu! Jika anda telah selesai ِ ِ ِ ِ ِ ل َ َك ب ِه علْ ٌم فَلا تُط ْعهُ َما وَ َصاحبْه ُ َما في menyembelihnya), maka bagilah) dengan memulai dari tetangga Yahudi ّالدنْيا مَعروفًا وَاتّب ِع َسبِ َيل مَ ْن َأنَ َاب ِإلَ ّي ُ َ ْ ُ َ ْ َ .kita terlebih dahulu ثُم إلَي مر ِجع ُكم فَ ُأنبِئ ُكم بِما ُكنتم تعملُ َون َ ّ ِ َ ّ َ ْ ُ ْ َ ّ ُ ْ َ ْ ُ ْ َ ْ َ )١٥( :Lalu ada salah seorang yang berkata 35 Imam Ahmad bin Hanbal, Musnad Imam Ahmad bin Hanbal, Juz V (t.t: Dar al-Fikr, t.th), h. 267. آليَه ُوْ ِدي َأ ْصلَ َح َك اللهُ ؟ 47 JURNAL AQLAM -- Journal of Islam and Plurality -- Volume 2, Nomor 1, Desember 2016

Terjemahnya: Dalam hadis lain disebutkan, Nabi saw Dan jika keduanya memaksamu untuk bersabda: mempersekutukan Aku dengan sesuatu ِ َ ّ ِ ّ َع ْن رَ ُج ٍل م ْن أ ْصح َابِ َالنّبِ ّيِ َص َلي اللهُ عَل َيْه وَ َس َل َم yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu menaati َأ َ ّن رسو َل اللهِ صَلّي اللهُ عَلَيهِ وس َلّم قاَ َل من َ ُ ْ َ ْ َ َ َ َ ْ keduanya, dan pergaulilah keduanya ِ َ ِ َ ِ قَتَ َل رَ ُج ًلا م ْن أ ْه ِل ِّالذَّمة ل ْم َيجِْد رِ ْيحَ ْالجََنّة di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, وَإ َ ّن رِ ْيح َهَا ل َيو َج ُد مِ ْن مَ ِسيرَةِ َسبعِي َن عَامًا )رواه ِ ُ ْ ْ ْ ْ kemudian hanya kepada-Kulah tempat ٣٨ ألنسا ءى( -kembalimu, maka akan Aku beri ta hu kan kepadamu apa yang telah kamu Artinya: kerjakan.36 Dari seorang laki-laki dari sahabat Nabi saw. sesungguhnya Rasulullah saw. ber- Islam melarang keras membunuh non- sabda: Barangsiapa membunuh seorang muslim kecuali jika mereka memerangi kaum kafir dzimmi, maka dia tidak akan men- muslimin. cium bau surga, padahal se sung guhnya harbi bau surga itu tercium dari perjalanan Dalam Islam orang kafir yang boleh yang memerangi kaum muslimin. Selain itu, tujuh puluh tahun. (H.R. Al-Nasaiy) dibunuh adalah orang kafir yaitu kafir Islam memberikan tuntunan untuk ber- orang kafir yang mendapat suaka atau ada dzimmi musta’man mu’ahad, laku adil dalam hukum dan peradilan terhadap perjanjian dengan kaum muslimin seperti kafir maka dilarang keras untuk dibunuh. Jika non-muslim. Contohnya ketika Umar bin , kafir dan kafir melanggar maka ancamannya sangat keras. Khattab radhiallahu’anhu membebaskan dan menaklukkan Yerussalem Palestina. Beliau menjamin warganya agar tetap bebas memeluk ِ ِ َ َ ُ ِ َع ْن َعبْد الله بْ ِن َعمْرٍو قَال قَال رَ ُسوْل الله agama dan membawa salib mereka. Umar ّ َ ِ ّ َ َ َ ِ ً ِ tidak memaksakan mereka memluk Islam َصَلي اللهُ عَليْه وَ َسَل َم مَ ْن قتَل قتيلا م ْن ,dan menghalangi mereka untuk beribadah َ ِّ ِ َ ِ ّ أ ْه ِل الذ َّمة ل ْم َيج ِ ْد رِ ْيحَ ْالجََنّة وَِإ َن رِ ْيح َهَا asalkan mereka tetap membayar pajak kepada ل َيُوْ َج ُد مِ ْن مَ ِسيْرَةِ َأ ْرب َعِيْ َن عَامًا )رواه ألنسا ٣7 dan agama lain mengusai, maka mereka ءى( pemerintah Muslim. Berbeda ketika bangsa Artinya: melakukan pembantaian. Umar bin Khattab Dari Abdullah bin ‘Amr berkata: juga memberikan kebebasan dan memberikan Rasulullah saw bersabda: Barangsiapa hak-hak hukum dan perlindungan kepada mem bunuh seorang kafir dzimmi, maka penduduk Yerussalem walaupun mereka non- dia tidak akan mencium bau surga, pada- muslim. hal sesungguhnya bau surga itu tercium Beberapa contoh kasus toleransi di atas dari perjalanan empat puluh tahun. (H.R. yang perlu dipahami secara baik oleh semua Al-Nasaiy) penganut agama baik orang muslim mau- pun non-muslim, sehingga kemudian akan 36 Al-Qur’an dan Terjemahnya, Op. Cit., h. 582. 37 Sunan Nasaiy, Juz VIII (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, t.th), h. 25. 38 Ibid. Al-Hafidz Jalaluddin al-Suyuthy,

48 KONSEP TOLERANSI (AL-SAMAHAH) ANTAR UMAT BERAGAMA PERSPEKTIF ISLAM .... -- Salma Mursyid jelas bentuk toleransi yang dibenarkan dan selanjutnya masing-masing penganut agama seperti al-Walid bin al-Mughirah, Aswad bin tidak akan mencampuradukkan hal-hal yang kepada Rasul saw. menawarkan kompromi ‘Abdul Muthalib, Umayyah bin Khalaf, datang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Bermua- menyangkut pelaksanaan tuntunan agama. malah atau berinteraksi dengan baik dalam Usul mereka adalah agar Nabi saw bersama hubungan sosial kemasyarakatan terhadap umatnya mengikuti kepercayaan mereka, dan non-muslim diperbolehkan, hanya saja jika mereka pun akan mengikuti ajaran Islam. sudah menyangkut masalah ibadah dan akidah, maka masing-masing penganut agama setahun dan kamu juga menyembah tuhan “kami menyembah Tuhanmu -hai Muhammad- harus mengamalkan ajaran agamanya sesuai kami setahun. Kalau agamamu benar, kami dengan keyakinan yang dimilikinya. Tidak men dapatkan keuntungan karena kami dibenarkan oleh Islam adanya pemaksaan juga menyembah Tuhanmu dan jika agama dalam hal ibadah dan akidah. kami benar, kamu juga tentu memperoleh Dalam kaitan inilah al-Qur’an (Islam) menghimbau untuk tidak mencampuradukkan saw. men jawab tegas, “Aku berlindung kepada keuntungan”. Mendengar usul tersebut Nabi akidah masing-masing. Hal ini secara tegas Allah dari segolongan orang-orang yang mem- per sekutukan Allah”. Kemudian turunlah surah di atas yang mengukuhkan sikap Nabi telah termaktub dalam firman Allah swt. Q.S. saw tersebut. al-Kafirun/109: 1-6 sebagai berikut: Dalam sumber40 yang lain disebutkan ُ َ َ ِ َ ق ْل ياَ أ ُ ّيها َ الْكافرُ َون )١(لا أ ْعبُ ُد ماَ bahwa suatu ketika, beberapa orang Quraisy َ َ ت َ ْعبُ ُد َون )٢(وَلا أنْتُمْ عَاب ِ ُد َون ماَ أ ْعبُ ُد )٣(ولا َأناَ عَاب ِ ٌد ما َعب ْدتُم )٤(ولا َأنْتُم ,yaitu Al-Wali bin Mughirah, Al-‘Ash bin Wail َ َ َ ْ َ ْ Khalaf menemui Nabi saw. mereka mena war- Al-Aswad Ibnul Muthollib dan Umayyah bin عاب ِ ُد َون ما َأعب ُد )٥(للَ ُكم ِدين ُكم ولِي ِد ِين ,kantoleransi yang kebablasan kepada beliau َ َ ْ ُ ْ ُ ْ َ َ :mereka berkata )٦( Terjemahnya: يا محمد ، هلم فلنعبد ما تعبد ، وتعبد ما tidak akan menyembah apa yang kamu Katakanlah: “Hai orang-orang kafir. Aku نعبد ، ونشترك نحن وأنت في أمرنا كله ، sembah. Dan kamu bukan penyembah فإن كان الذي جئت به خيرا مما بأيدينا Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang ، كنا قد شاركناك فيه ، وأخذنا بحظنا منه kamu sembah. Dan kamu tidak pernah . وإن كان الذي بأيدينا خيرا مما بيدك pula) menjadi penyembah Tuhan yang) aku sembah. Untukmu agamamu, dan ، كنت قد شركتنا في أمرنا ، وأخذت untukkulah, agamaku.”39 بحظك منه Sebab turun surah ini oleh sementara ulama Artinya: adalah berkaitan dengan peristiwa di mana Wahai Muhammad, bagaimana jika kami beribadah kepada Tuhanmu dan kalian beberapa39 Al-Qur’an dan tokoh Terjemahnya, kaum Op.Cit ., musyrikin h. 919. di Mekah, Op. Cit., h. 25. 40 Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, 49 JURNAL AQLAM -- Journal of Islam and Plurality -- Volume 2, Nomor 1, Desember 2016

(muslim) juga beribadah kepada Tuhan agama dapat melaksanakan agamanya sesuai kami. Kita bertoleransi dalam segala dengan apa yang dianggap baik dan benar, per ma salahan agama kita. Apabila ada tanpa memutlakkan pendapat kepada orang sebagaian dari ajaran agamamu yang lain dan tanpa mengabaikan keyakinan lebih baik (menurut kami) dari tuntunan masing-masing. agama kami, maka kami akan amal- kan hal itu. Sebaliknya, apabila ada dari C. ajaran kami yang lebih baik dari tun tun- Penutup an agamamu, engkau juga harus meng- Bertolak dari kajian al-Qur’an dan al- amalkannya.41 hadis di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Islam adalah agama yang penuh rahmat untuk Usul kaum musyrik tersebut ditolak seluruh umat manusia. Islam merupakan secara tegas oleh Rasulullah saw. karena tidak agama yang mengajarkan segala sesuatu mungkin dan tidak logis pula terjadi penyatuan sampai pada hal-hal yang sangat terperinci agama-agama. Setiap agama berbeda dengan baik sikap manusia dalam kehidupan sosial agama yang lain dalam ajaran pokoknya maupun dalam kehidupan beragama. maupun dalam perinciannya. Karena itu, tidak Toleransi yang ingin dibangun oleh Islam mungkin perbedaan-perbedaan itu digabung- adalah toleransi yang mengedepankan sikap kan dalam jiwa seseorang yang tulus terhadap saling menghormati antar sesama pemeluk agama agar dapat mengamalkan ajaran agama- penganut agama harus yakin sepenuhnya nya masing-masing sesuai dengan keyakinan agama dan keyakinannya. Masing-masing dengan ajaran agama atau kepercayaannya. yang dimilikinya tanpa adanya pihak yang Selama mereka telah yakin, mustahil mereka memberikan tekanan atau pun pemaksaan akan membenarkan ajaran yang tidak sejalan kehendak kepada penganut agama lain untuk dengan ajaran agama atau kepercayaannya. memeluk agama tertentu. Fakta di atas memberikan gambaran dan Agama Islam memiliki prinsip yang pemahaman bahwa kerukunan hidup antar sangat tegas dalam hal toleransi, antara lain umat atau pemeluk agama yang berbeda Firman Allah swt. yang termaktub dalam harus benar-benar diperjuangkan tanpa harus dalam masyarakat yang majemuk/pluralQ.S. al-Kafirun/109: 6, Q.S. al-Isra’/17: 84 mengorbankan akidah. Kalimat yang secara men junjung tinggi sikap toleransi. Namun dan Q.S. al-Qashash/28: 55. Islam sangat tegas menunjukkan hal ini terdapat pada ayat toleransi yang dimaksudkan adalah dalam hal yang terakhir (ayat keenam) ُ ُ ber interaksi dan bermuamalah secara baik للَكم ِدين ُكم وَلِ َي ِد ِين yang berarti bagimu agamamu danْ bagikuْ dengan non-muslim. Sebaliknya, jika toleransi diberikan hak seluas-luasnya untuk meyakini, dengan masalah akidah, maka prinsip yang agamaku. Masing-masing pemeluk agama tersebut sudah bersinggungan/berkaitan melaksanakan dan mengamalkan ajaran agama dipakai adalah “bagimu agamamu dan bagiku yang telah diyakininya. Ayat ini menegaskan agama ku”. Wilayah muamalah dan wilayah tentang pengakuan akan eksistensi secara akidah mustahil untuk disatukan atau timbal balik, sehingga masing-masing pemeluk dicampuradukkan antara satu dengan yang 41 Tafsir Al-Qurthubi lainnya. Singkat kata bahwa antara keduanya 1386 H) 20: 225 (Cet . II; Darul Kutub al-Mishriyyah,

50 KONSEP TOLERANSI (AL-SAMAHAH) ANTAR UMAT BERAGAMA PERSPEKTIF ISLAM .... -- Salma Mursyid memiliki batas-batas tertentu sesuai dengan al-Islami (Baina Nazaiyah wa Tatbiq). Juz porsinya masing-masing. IV. Kairo: al-Kuliyyah al-Azhariyah, t.th. Al-Tahrir wa al-Tanwir. t.t: t.p, t.th. DAFTAR PUSTAKA Ibnu ‘Asyur, K Hitti, Philip. History of the Arabs. London: Al-Qur’an al-Karim XII/52. The Human Tafsir Rights Tradition in Islam. London: Praeger, The Macmillan Press Ltd, 1973. Abdurrahim, Muddathir. dalam Al-Qur’an Tematik. Edisi Revisi Cet. I; Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, Abdurrahman al-Hageel, Sulieman. Human Westport, Connecticut, 2005. Kamus al- Right in Islam and Refutation of the Jakarta: Kamil Pustaka, 2014. Munawwir Arab Indonesia Terlengkap. Misconceived Allegation Associated Munawwir, Ahmad Warson. with These Right . Riyadh: Dar Eshbelia, Al- t.thAbdillah al-Qurthubiy, Tafsir al- Edisi ke II. Cet. XIV. Surabaya: Pustaka Tasamuh Tijah al-Aqaliyyat ka Daruratin Qurthubiy, Juz IV. Qahirah: Dar al-Sya’b, Progresif, 1997Abdul Malik Salman, li al-Nahdah. Kairo: The International 1372 H. Institute of Islamic Thought, 1993. Ahmad bin Hanbal, Imam. Musnad Imam Al-Nasaiy, Abu Abdurrahman bin Syu’ayb. Ahmad bin Hanbal. Juz V. t.t: Dar al-Fikr, Sunan al-Nasaiy al-Mujtaba. Bab Man t.th. Qatala Mu’ahad Kamus Halabiy wa Awladuh, 1964. Kontemporer Arab-Indonesia. Cet. I; , Juz II. Mesir: Al-Babiy al- Ali , Atabik dan Ahmad Zuhdi Muhdlor. Shihab, Quraish . Tafsir al-Misbah. Sunan Pesantren Krapyak, 1996. XI. Yogyakarta: Yayasan Ali Maksum PondokNasaiy. Juz VIII. Beirut: Dar al-Kutub al- Al-Suyuthy , Al-Hafidz Jalaluddin. Ilmiyah, t.th. Al-Bukhari , Abu Abdullah Muhammad ibn Al-Shabuni, Ali. Mukhtasar Tafsir Ibnu Katsir. Bardizbah, Shahih Bukhari, Bab Ilmu Man Ismail ibn Ibrahim ibn al-Mughirah ibn al- Jilid I. t.t: t.p, t.th. Qatala Mu’ahad bi Ghairi Jaram, Juz III, dan Al-Umm. Juz

Thaha Putra, t.th. Al-Syafi’i. Muhammad bin Idris. VI Semarang: Maktabatuh wa Matba’atu Taisir Karimir Rahman. Cet. I; Beirut: Da Ibnu Departemen Pendidikan Nasional, Kamus IV. Beirut: Dar al-Ma’rifah, 1973. Hazm, 1424 H. Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Tafsir Al-Qurthubi

20: 225 .Cet . II. Darul Kutub Edisi keempat Cet. II; Jakarta: PT Gramedia Tim Baitul Kilmah, Ensiklopedia Pengetahuan Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan al-Mishriyyah, 1386 H. Pustaka Utama, 2011. Al-Qur’an dan Hadis. Jilid VI. Cet. II; Jakarta: Terjemahnya. Semarang: PT Karya Toha Putra, 2002. Kerukunan Umat dalam Kamil Pustaka, 2014. Perspektif al-Qur’an dan Hadis. Jakarta: Yaqub, Ali Mustafa. Al-Ja’fiy, Imam Abi Abdullah Muhammad bin Bardizbah al-Bukhary. Shahih Bukhari. Juz Ismail bin Ibrahim bin al-Mughirah bin Pustaka Firdaus, 2000. Ibnu Hisyam. Al-Sirah al-Nabawiyah, tahqiq http://revelationskhairurrizal.blogspot.co.id/ I. Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, t.th. bertoleransi. Taha Abd al-Rauf Sa’ad, dalam Al-Tasamuh search/label/Ayat-ayat tentang anjuran

51