Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pengguna Jasa Commuter Line Parung Panjang Nurmalasari, Adhitya Dinhar

Pengaruh Kompetensi dan Kompensasi Tehadap Kinerja Karyawan Staf Insurance di PT. BMD Henny Armaniah

Analisis Perkembangan Industri Transportasi Online di Era Inovasi Disruptif (Studi Kasus PT Gojek Indonesia) Ayu Aziah, Popon Rabia Adawia

Pengaruh Iklim Organisasi dan Motivasi Kerja Karyawan terhadap Kinerja Karyawan pada PT Midi Utama Indonesia Tbk Aryadillah

Efek Komunikasi Massa Pada Khalayak (Studi Deskriptif Penggunaan Media Sosial dalam Membentuk Perilaku Remaja) Fifit Fitriansyah

Efektifitas Program Employee Relations Terhadap Motivasi Kerja Karyawan PT Adira Dinamika Multifinance Devy Putri Kussanti, Intan Leliana

Pengaruh Minat Menggunakan Layanan Internet Banking PT. Haldin Pacific Semesta Dalam Bertransaksi Bisnis Sari Hartini, Meilina Rahayu

Analisis Implementasi Model Manajemen Kinerja Karyawan Pada Industri Manufacture Garment (Studi Kasus PT. Tae Young Indah) Suhardoyo

Strategi Komunikasi Pemasaran Ayam Geprek Mbu Cici Melalui Media Sosial Instagram Sebagai Sarana Promosi Mareta Puri Rahastine

Persepsi Mahasiswa BSI Kaliabang Pada Tayangan Drama Komedi Dunia Terbalik Episode 151 di RCTI (Studi Tentang Persepsi Mahasiswa BSI Kaliabang) Laurensia Retno Hariatiningsih

Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Pada PT Astra International Utara Bilgah

Praktek Koruptif Dalam Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Rahmat Saputra

Peranan Sumber Daya Pendidikan sebagai Faktor Penentu dalam Manajemen Sistem Pendidikan Apriyanti Widiansyah

i

Pengaruh Social Media Marketing Terhadap Customer Bonding dan Purchase to Intention Taat Kuspriyono, Ela Nurelasari

Pengaruh Kebijakan Harga Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Dassa Prima Di Buring Copy & Digital Printing Depok Yulistiana, Rosento, Isnurrini Hidayat Susilowati

Analisa Peramalan Permintaan Mobil Mitsubishi Xpander dengan Tiga Metode Forecasting Iwan, Eneng Iviq Hairo Rahayu, Agus Yulianto

Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku Cyber Bullying Pada Kalangan Remaja Anastasia Siwi Fatma Utami, Nur Baiti

Perencanaan dan Pengendalian Visual Produksi Program Kuis 3 Menit Animasi Upin Ipin di MNCTV Tuty Mutiah, Agung Raharjo, Anisti

Manajemen Pembelajaran Siswa Inklusi di SDIT Wirausaha Indonesia Ais Zakiyudin

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN HALAMAN JUDUL ...... i DAFTAR ISI ...... iii KATA PENGANTAR ...... v

Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pengguna Jasa Commuter Line Parung Panjang Nurmalasari, Adhitya Dinha ...... 131-140

Pengaruh Kompetensi dan Kompensasi Tehadap Kinerja Karyawan Staf Insurance di PT. BMD Henny Armaniah...... 141-148

Analisis Perkembangan Industri Transportasi Online di Era Inovasi Disruptif (Studi Kasus PT Gojek Indonesia) Ayu Aziah, Popon Rabia Adawia ...... 149-156

Pengaruh Iklim Organisasi dan Motivasi Kerja Karyawan terhadap Kinerja Karyawan pada PT Midi Utama Indonesia Tbk Aryadillah ...... 157-170

Efek Komunikasi Massa Pada Khalayak (Studi Deskriptif Penggunaan Media Sosial dalam Membentuk Perilaku Remaja) Fifit Fitriansyah ...... 171-178

Efektifitas Program Employee Relations Terhadap Motivasi Kerja Karyawan PT Adira Dinamika Multifinance Devy Putri Kussanti, Intan Leliana ...... 179-184

Pengaruh Minat Menggunakan Layanan Internet Banking PT. Haldin Pacific Semesta Dalam Bertransaksi Bisnis Sari Hartini, Meilina Rahayu ...... 185-192

Analisis Implementasi Model Manajemen Kinerja Karyawan Pada Industri Manufacture Garment (Studi Kasus PT. Tae Young Indah) Suhardoyo ...... 193-198

Strategi Komunikasi Pemasaran Ayam Geprek Mbu Cici Melalui Media Sosial Instagram Sebagai Sarana Promosi Mareta Puri Rahastine ...... 199-204

Persepsi Mahasiswa BSI Kaliabang Pada Tayangan Drama Komedi Dunia Terbalik Episode 151 di RCTI (Studi Tentang Persepsi Mahasiswa BSI Kaliabang) Laurensia Retno Hariatiningsih ...... 205-212

Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Pada PT Astra International Jakarta Utara Bilgah ...... 213-220

Praktek Koruptif Dalam Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Rahmat Saputra ...... 221-228

Peranan Sumber Daya Pendidikan sebagai Faktor Penentu dalam Manajemen Sistem Pendidikan Apriyanti Widiansyah ...... 229-234

Pengaruh Social Media Marketing Terhadap Customer Bonding dan Purchase to Intention Taat Kuspriyono, Ela Nurelasari ...... 235-242 iii

Pengaruh Kebijakan Harga Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Dassa Prima Di Buring Copy & Digital Printing Depok Yulistiana, Rosento, Isnurrini Hidayat Susilowati ...... 243-248

Analisa Peramalan Permintaan Mobil Mitsubishi Xpander dengan Tiga Metode Forecasting Iwan, Eneng Iviq Hairo Rahayu, Agus Yulianto ...... 249-256

Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku Cyber Bullying Pada Kalangan Remaja Anastasia Siwi Fatma Utami, Nur Baiti ...... 257-262

Perencanaan dan Pengendalian Visual Produksi Program Kuis 3 Menit Animasi Upin Ipin di MNCTV Tuty Mutiah, Agung Raharjo, Anisti ...... 263-272

Manajemen Pembelajaran Siswa Inklusi di SDIT Wirausaha Indonesia Ais Zakiyudin ...... 273-278

iv

CAKRAWALA PENGANTAR REDAKSI

Editorial Team Bismillahirrohmanirrohim

Chief Editor Redaksi mengucapkan puji syukur kehadirat Alloh SWT atas Chandra Anugerah Putra. terbitnya Jurnal Cakrawala Edisi Volume XVIII No. 2 bulan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya September 2018 sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.

Reviewers Jurnal Cakrawala telah terindex oleh Google Scholar, Sinta dan Aryadillah, Universitas Bhayangkara sudah Terakreditasi dengan Nomor 21/E/KPT/2018. Dalam Jakarta Raya edisi ini menerbitkan 19 artikel naskah yang berasal dari dosen Apriyanti Widiansyah, Universitas atau peneliti dari berbagai Univeristas. Artikel telah melalui Bhayangkara Jakarta Raya Norma Yunita, AMIK BSI Pontianak proses review oleh reviewer yang mempunyai kompetensi Salman Alfarizi, M.Kom dibidangnya masing-masing.

Advisory Boards Redaksi menerima naskah berupa artikel, hasil penelitian atau Anisti, AKOM BSI Jakarta karya ilmiah yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya pada media-media lainnya melalui laman Editor http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/cakrawala, oleh Fifit Fitriansyah, AKOM BSI Jakarta karena itu jurnal Cakrawala dapat menjadi sarana untuk mempublikasikan hasil penelitian, karya ilmiah, gagasan Administrative Staff konseptual, dan kajian kepustakaan dalam bidang ilmu Maya Sopa, PPPM BSI Humaniora, Komunikasi, Pendidikan dan lingkup Sosial lainnya.

Akhirnya, Redaksi mengucapkan terima kasih kepada para Published by penulis dan peneliti yang telah berpartisipasi dalam penerbitan PPPM BSI Jurnal Cakrawala edisi ini. Jl. Dewi Sartika No. 289, Cawang, Jakarta Timur Semoga Jurnal Cakrawala kali ini dapat memenuhi khasanah Telp : 021-8010836 ilmu pengetahuan bagi civitas akademika di Akademi Komunikasi BSI Jakarta serta masyarakat pada umumnya.

Wassalam,

http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php /cakrawala e-mail: [email protected] Redaksi

p-ISSN: 1411-8629, eISSN: 2579-3314

Indexed by

v

Volume 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314 http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/cakrawala

Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pengguna Jasa Commuter Line Parung Panjang

1Nurmalasari, 2Adhitya Dinhar

1Program Studi Sistem Informasi STMIK Nusa Mandiri Jakarta [email protected]

2Program Studi Sistem Informasi STMIK Nusa Mandiri Jakarta [email protected]

Cara Sitasi: Nurmalasari, & Dinhar, A. (2018). Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pengguna Jasa Commuter Line Parung Panjang. Cakrawala, 18 (2), 131–140. Retrieved from doi: https://doi.org/10.31294/jc.v18i2

Abstract - Improving the quality of service to consumers is a major priority in companies engaged in public transportation. The purpose of this research is to analyze and know the level of commuter line user satisfaction that they feel. The type of research used is descriptive quantitative. For data collection includes literature study and field study by way of observation and distribution of questionnaires. This collection sample was collected from 100 respondents residing in Bekasi station. Based on the results of questionnaire analysis with multiple regression method, it can be concluded that there are seven factors that must be improved because not satisfactory, which include: seating capacity, cleanliness, functioning of train facilities, available tools to provide travel route info, accuracy of departure schedule, and willingness of officers to appreciate and prioritize the needs of Commuter Line users. While some factors according to the respondents are important and satisfactory, are: the speed and accuracy of the officer in providing services, the ability to provide the best service, as evidenced by the dimensions of service quality that exist only dimensions of assurance variables that have a significant level 0.36 <0.05 and tangible variables has a significant level of 0.000 <0.05 most influential in the face of commuter line user satisfaction.

Keywords : Service quality, Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy

PENDAHULUAN signifikan (Ahmad Sahroji, https://news.okezone.com/read/2017/10/03/337/178 Transportasi merupakan sarana bagi 7838/ada-dua-permasalahan-pokok-commuter-line- masyarakat dalam kehidupan sehari-hari untuk ini-penjelasannya; Rabu, Tanggal 04 Oktober 2017). berpindah dari satu tempat ketempat lainnya. Dalam rangka meningkatkan kepuasan para Menuntut setiap Organisasi atau perusahaan untuk penggunanya PT KAI Commuter Jabodetabek yang senantiasa meningkatkan pelayanan terhadap merupakan anak perusahaan PT KAI yang konsumen secara profesional sesuai bidangnya menangani Kereta Rel Listrik (KRL) dalam masing-masing, khususnya transportasi milik beberapa bulan terakhir tahun 2011 mencoba organisasi atau perusahaan yang sedang sibuk menerapkan sistem baru yang dikenal dengan nama meningkatkan kualitas dan kenyamanan bagi commuter line. Dengan sistem ini maka yang ada masyarakat. hanya kereta-kereta listrik ekonomi (KRL ekonomi) Commuter line adalah salah satu badan usaha dan KRL bisnis/AC. sementara KRL express milik negara yang menawarkan jasa dalam hal ditiadakan. KRL ekonomi dan KRL AC dalam transportasi darat antar kota dan provinsi, kondisi rutenya berhenti di setiap stasiun, hingga saat ini persaingan dalam hal transportasi menuntut permasalahan yang terjadi sehubungan dengan commuter line untuk selalu mengembangkan kepuasan konsumen, terutama para pengguna jasa kualitas layanan untuk kenyamanan kepada layanan KRL AC pasca penerapan sistem baru masyarakat penggunannya. Tak dipungkiri Direktur (Rasyid & Gaol, 2013) utama PT. KAI Commuter indonesia (KCI) Bpk. Dengan adanya Jadwal baru kereta PT KCJ Muhammad Nurul Fadhila menyampaikan yang berlaku pada awal bulan April 2015 bertujuan permasalahan terbesar adalah kapasitas angkut, untuk mengoptimalkan kereta pada jam sepi dan jam Karena memang penumpang kita cukup tinggi, dan sibuk dan meningkatkan kualitas pelayanan perpindahan orang dari jalan raya ke transportasi konsumen (Saidah, 2017). publik dalam hal ini commuter line juga cukup

Diterima: 2018-05-11, Direvisi: 2018-08-14, Disetujui: 2018-08-17 131 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Volume 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

Konsep kepuasan pelanggan memiliki stasiun parung panjang. Maka Variabel mana yang pengertian tingkat kepuasan seseorang pelanggan paling dominan adapun model penelitian yang atau pemakai jasa setelah membandingkan diajukan sebagai berikut : kenyataan dari kinerja atau hasil yang dirasakan dengan harapan dan persepsinya terhadap jasa Kualitas pelayanan service tersebut (Kusumaningrum & Asfirotun, 2013) Peran kereta api sebagai alat transportasi yang sangat menunjang pertumbuhan ekonomi nasional, perlu dijaga keberadaannya dan ditingkatkan pela- Kualitaspelayanandimensi yanannya. Untuk itu diperlukan penelitian tentangg Reliability perkembangan perkeretaapian Indonesia saat Responsivennes didasar- kan pada kinerja PT. KAI dalam melayani Assurance pelanggannya (Semuel & Wijaya, 2010) Empathy Tangibles (Harjati & Venesia, 2015) Kualitas layanan (service quality) dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi para pelanggan atas pelayanan yang secara nyata mereka terima atau Tanggapan pengguna peroleh dengan pelayanan yang sesungguhnya mereka harapkan atau inginkan terhadap atribut- atribut pelayanan suatu perusahaan. Kepuasan Pengguna Dimensi.

(Oktariansyah, Damayanti, Usman, & Eko Gambar 1. Model Analsis Kualitas Pelayanan Putra, 2017) Ukuran kinerja adalah kualitas pelayanan atau jasa yang dipersepsikan. Indikator Instrument penelitian Kualitas Layanan yaitu : Instrumen penelitian dimaksudkan sebagai alat 1. Kehandalan (Reliability) dengan item-item yang mengumpulkan data. Instrumen penelitian yang ada digunakan yaitu: ketepatan waktu, kenyamanan, pada penelitian ini adalah sebagai berikut: keamanan. 2. Daya Tanggap (Responsiveness), dengan item- Kuesioner item yang digunakan yaitu: Ketersediaan Kuesioner merupakan teknik pengumpulan pelayanan angkutan, Kesiapan kru membantu data yang efesien bila peneliti tahu dengan pasti penumpang, Kecepatan pelayanan kru. variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa 3. Jaminan (Assurances) dengan item-item yang diharapkan oleh responden. Selain itu, kuesioner digunakan yaitu: Keramahan kru, juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup Kesopansantunan kru, Pengetahuan kru tentang besar. trayek yang dilalui. Pernyataan yang dijawab oleh responden 4. Empati (Empathy), dengan item-item yang mendapat nilai sesuai dengan jawaban yang digunakan yaitu: kepedulian kru, Perlakuan yang bersangkutan kriteria penilaian tersebut memiliki sama antar penunpang. lima alternative jawaban yaitu pertanyaan positif 5. Bukti Fisik (Tangibel) Item-item yang digunakan mempunyai nilai sangat setuju = 5, setuju = 4, ragu- yaitu: kebaruan armada, Fasilitas tempat duduk, ragu= 3, tidak setuju= 2, sangat tidak setuju= 1. Fasilitas ruang bis, Penampilan kru, Kebersihan, Sedangkan untuk pertanyaan negatif mempunyai Kerapihan. nilai sangat setuju= 1, setuju= 2, ragu-ragu= 3, tidak setuju= 4, sangat tidak setuju= 5. (Sukwadi & Teofilus, 2015) Peran kualitas layanan, nilai yang dirasakan, keterlibatan, dan (Jakaria, 2015)Instrumen penelitian (kuesioner) kepuasan penumpang terhadap niat perilaku yang baik harus memenuhi persyaratan yaitu valid (behavioral intention). dan reliabel. Untuk mengetahui validitas dan reliabelitas kuesioner perlu dilakukan pengujian. METODOLOGI PENELITIAN Ini bertujuan untuk menguji apakah kuesioner yang disebarkan untuk mendapatkan data penelitian. (Sugiyono, 2017)Analisis regresi linear Maka untuk itu, penulis juga akan melakukan kedua berganda adalah analisis yang mengukur pengaruh uji ini terhadap instrumen penelitian. variabel bebas terhadap variabel terikat. Berdasarkan spesifikasinya maka penulis Uji Validitas menggunakan metode regresi linear berganda karena Uji validitas item adalah uji yang menilai sesuai dengan tujuan dari penelitian ini dengan apakah seperangkat soal yang terdiri dari beberapa tujuan untuk mengetahui analisis kualitas layanan item dapat mendukung seperangkat item soal terhadap kepuasan pengguna commuter line di

132 Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pengguna Jasa Commuter Line… Cakrawala-Jurnal Humaniora, Volume 18 No.2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314 sebagai satu kesatuan yang tunggal penulis melakukan penelitian, seorang peneliti biasanya menggunakan analisis koefesien korelasi. telah memiliki dugaan berdasarkan teori yang ia gunakan, dugaan tersebut disebut dengan hipotesis. Analisis Koefesien Korelasi Untuk membuktikan hipotesis secara empiris, Koefesien korelasi Dalam hal ini penulis ingin seorang peneliti membutuhkan pengumpulan data mengetahui variabel X dan Y memiliki hubungan untuk diteliti secara lebih mendalam. atau tidak. Adapun gradasi jawaban yang disediakan n xy  x y mengacu pada skala likert, yaitu skala yang    memiliki gradiasi dari yang besar sampai terkecil. rxy n x2   x2  n y 2 …. (1)y2  Dalam hal ini penulis menggunakan skala 5 alternative jawabannya adalah sebagai berikut:

Keterangan: Tabel 2. Skala likert = Nilai koefesien korelasi n = jumlah responden Kategori Nilai x = variabel dependen y = variabel dependen Sangat baik 5 Baik 4 a. Jika r = 0 atau mendekati 0, maka hubungan Cukup baik 3 antara kedua variabel sangat lemah. Tidak baik 2 b. Jika r = +1 atau mendekati 1, maka hubungan antara kedua variabel sangat kuat atau postif. Sangat tidak baik 1 c. Jika r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara variabel X dan Y negatif. Analisis Angka Penafsiran Tabel 1. kualifikasi koefesien korelasi Untuk memeperoleh jawaban mengenai pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan Interval koefesien Tingkat hubungan pengguna commuter line penulis menggunakan rumus berikut : >0,80 - 1,00 Sangat kuat >0,60 - 0,80 Kuat >0,40 - 0,60 Cukup M = …. (3) >0,20 - 0,40 Rendah 0,00 - 0,20 Sangat rendah Keterangan : M = perolehan angka penafsiran Uji Reliabilitas F = frekuensi jawaban Uji Reliabilitas dimaksudkan untuk mengukur X = pembobotan (skala nilai) suatu kuesioner yang merupakan indikator dari n = jumlah responden variabel. Reliabilitas diukur dengan uji statistik alpha cronbach’s (a). Suatu variabel dikatakan Untuk memudahkan analisis jawaban reliabel jika memberikan nilai > 0,60. responden yang bersifat kualitatif dirubah menjadi Untuk keperluan analisis tersebut, maka rumus data kuantitatif dengan pemberian skor : alpha cronbach yang digunakan untuk menghitung reliabilitas instrumen dinyatakan sebagai berikut: Skala interval = …. (4)

2  n    r  1  Skala interval = = 0,80 11   2 …. (2) n 1  1  Interval dari jawaban tersebut adalah sebagai Keterangan: berikut : n = Jumlah item pertanyaan Tabel 3. Nilai Interval 2 Skor interval Kategori 1 = Jumlah varian Semua Item 4,21 – 5,00 Sangat baik  2 = Jumlah Skor total varian semua item 1 3,41 – 4,20 Baik

Metode Pengumpulan Data 2,61 – 3,40 Cukup baik Pengumpulan data dilakukan untuk 1,81 – 2,60 Tidak baik memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam 1,00 – 1,80 Sangat tidak baik rangka mencapai tujuan penelitian. Sebelum

1Nurmalasari, 2Adhitya Dinhar 133 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Volume 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

Pengujian Hipotesis laki A. Uji T Perempu 30 30.0 30.0 100.0 Uji ini digunakan untuk mengetahui an Total 100 100.0 100.0 pengaruh masing-masing variabel bebas yaitu Tangibility (bukti fisik), Reliability (kehandalan), Sumber : Hasil Pengolahan Data (2017) Responsiveness (daya tanggap), Assurance (jaminan), Emphaty (empati) terhadap kepuasan Berdasarkan tabel 1 diatas dapat diketahui pengguna jasa Transportasi Commuter Line. bahwa responden laki-laki sebanyak 70 (70%) dan Mekanisme pengujiannya ialah jika thitung lebih responden perempuan 30 (30%), dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden berjenis besar dari t maka maka H diterima atau tabel 0 kelamin laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan dengan kata lain terdapat pengaruh signifikan responden perempuan. dimensi Tangibility (bukti fisik), Reliability (kehandalan), Responsiveness (daya tanggap), Profil RespondenBerdasarkan Usia Assurance (jaminan), Emphaty (empati) terhadap Profil responden berdasarkan usia dengan variabel terikat kepuasan Pengguna dalam rincian sebagai berikut : menggunakan layanan Jasa Transportasi Commuter line jika lebih kecil dari Tabel 5. Data Responden Berdasarkan Usia maka ditolak atau dengan kata lain tidak terdapat pengaruh signifikan dimensi Tangibility (bukti fisik), Reliability (kehandalan), Responsiveness (daya tanggap), Assurance (jaminan), Emphaty (empati) terhadap variabel terikat kepuasan Pengguna dalam menggunakan layanan Jasa Transportasi Commuter line.

Untuk menentukan kriteria pengujian dengan adalah sebagai berikut: b = i

Se(bi ) …. (5) Keterangan :

bi : koefesien regresi variabel independen ke-i Se( bi ) : standar error vaeiabel independen ke-i

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisiskarateristik Responden Adapun deskripsi karakteristik responden dari penelitian ini adalah pengguna commuter line di stasiun parung panjang sebagai bahan informasi yang dibutuhkan dalam peneltian ini. Responden yang digunakan oleh peneliti adalah pengguna commuter line. berikut profil responden yang diambil berdasarkan dari jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir, status perkawinan, pekerjaan, lama menggunakan.

Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Profil responden berdasarkan jenis kelamin responden dibagi menjadi dua sebagai berikut : Sumber : Hasil Pengolahan Data (2017)

Tabel 4. Data Responden Berdasarkan Jenis Berdasarkan tabel IV.2 diatas dapat diketahui Kelamin bahwa responden usia 15 tahun 1 (1%), usia 16 Frequ Percent Valid Cumul tahun 2 (2%), usia 17 Tahun 1 (1%), usia 18 Tahun ency Percent ative Percent 1 (1%), usia 19 Tahun 1 (1%), usia 21 Tahun 2 Valid Laki- 70 70.0 70.0 70.0 (2%), usia 22 Tahun 4 (4%), usia 23 Tahun 2 (2%),

134 Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pengguna Jasa Commuter Line… Cakrawala-Jurnal Humaniora, Volume 18 No.2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314 usia 24 Tahun 6 (6%), usia 25 Tahun 7 (7%), usia 26 Profil Responden Berdasarkan Pekerjaannya Tahun 6 (6%), usia 27 Tahun 6 (6%), usia 28 Tahun 2 (2%), usia 29 Tahun 6 (6%), usia 30 Tahun 4 Profil responden berdasarkan Pekerjaannya (4%), usia 31 Tahun 5 (5%), usia 32 Tahun 2 (2%), rinciannya adalah sebagai berikut : usia 33 Tahun 2 (2%), usia 34 Tahun 4 (4%), usia 35 Tahun 3 (3%), usia 36 Tahun 2 (2%), usia 37 Tahun Tabel 8. Data Responden Berdasarkan 3 (3%), usia 38 Tahun 3 (3%), usia 39 Tahun 5 Pekerjaanya (5%), usia 40 Tahun 2 (2%), usia 41 Tahun 1 (1%), usia 42 Tahun 1 (1%), usia 43 Tahun 1 (1%), usia 45 Tahun 3 (3%), usia 46 Tahun 2(2%), usia 47 Tahun 1 (1%), usia 48 Tahun 1 (1%), usia 49 Tahun 2 (2%), usia 50 Tahun 1 (1%), usia 51 Tahun 1 (1%), usia 52 Tahun 1 (1%), usia 53 Tahun 1 (1%) , usia 54 Tahun 1 (1%), usia 56 Tahun 1 (1%).

Dengan demikian dapat disimpulkan responden dengan usia 25 Tahun lebih banyak dari usia Sumber : Hasil Pengolahan Data (2017) lainnya. Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa Profil responden berdasarkan Pendidikan pekerjaan responden lain-lain 11 orang (11%), Terakhir mahasiswa 8 orang (8%), Pegawai Negri Sipil 16 Profil responden berdasarkan Pendidikan orang (16%), Pegawai Swasta 35 orang (35%), Terakhir rinciannya sebagai berikut : Pelajar 5 orang (5%), Wira Usaha 25 orang (25%). Tabel 6. Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Profil Responden Berdasarkan Lama Menggunakan Profil responden berdasarkan lama menggunakan jasa Commuter Line rinciannya sebagai berikut :

Tabel 9. Data Responden Berdasarkan Lama Menggunakan Sumber : Hasil Pengolahan Data (2017)

Berdasarkan tabel IV.3 dapat diketahui bahwa pendidikan terakhir responden pendidikan D3 18 orang (18%), Pendidikan S1 13 orang (13%), pendidikan SMA 59 orang (59%), Pendidikan SMP 10 (10%).

Profil Responden Berdasarkan Status Sumber : Hasil Pengolahan Data (2017) Pernikahan Profil responden berdasarkan Status Berdasarkan tabel IV.6 dapat diketahui bahwa Pernikahan rinciannya sebagai berikut : berapa lama responden menggunakan jasa Tabel 7. Data Responden Berdasarkan Status Commuter Line <2 tahun 10 (10%), >5 tahun 15 Pernikahan (15%), 2-4 tahun 48 (48%), 4-5 tahun 27 (27%).

Tabel 10. Rekapitulasi Kualitas Pelayanan (X)

Sumber : Hasil Pengolahan Data (2017)

Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa status pernikahan responden belum menikah 28 orang (28%), sedangkan yang sudah menikah 72 orang (72%), berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan responden sudah menikah lebih banyak daripada belum menikah.

1Nurmalasari, 2Adhitya Dinhar 135 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Volume 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

Table 11. Rekapitulasi Kepuasan Pengguna (Y)

Sumber : Hasil Pengolahan Data (2017)

Keterangan :

1. Commuter line di stasiun parung panjang Sumber : Hasil Pengolahan Data (2017) memberi kemudahan dalam menjangkau lokasi

stasiun 4,25 (sangat baik) Keterangan : 2. Commuter line di stasiun parung panjang 1. Pengguna merasa puas dengan kinerja karyawan menyediakan informasi berkaitan dengan jadwal 3,61 (baik). Commuter Line 4,37 (sangat baik) 2. Pelayanan yang diberikan sesuai dengan 3. Commuter line di stasiun parung panjang keinginan/harapan pengguna 2,92 (cukup baik). memberikan ketepatan jadwal perjalanan 4,97 3. Kualitas layanan yang diberikan secara (sangat baik) keseluruhan saya puas menggunakan Commuter 4. Kecepatan dalam merespon keluhan dan line 3,52 (baik). permasalahan pengguna 4,06 (baik) 4. Sangat merasa yakin bahwa jasa transportasi 5. Petugas tiket didalam loket mampu melayani commuter line yang terbaik 3,49 (baik). dengan cepat 4,31 (sangat baik) 5. Tidak akan berpindah ke jasa transportasi lain 6. Petugas selalu menunjukan rasa percaya diri dan 3,25 (cukup baik) sikap siap melayani membantu pelanggan 4,34 (sangat baik) Dari keterangan tabel rekapitulasi diatas, maka 7. Kemampuan petugas dalam melaksankan diperoleh (M) yaitu sebesar 16,79 / 5 = 3,35 pekerjaannya 4,19 (baik) berdasarkan skala interval yang telah ditentukan 8. Kenyamanan dan keamanan didalam stasiun dan sebelumnya oleh penulis, angka tersebut termasuk didalam kereta 3,0 (cukup baik) kedalam kategori cukup baik. 9. Ketersediaan asuransi atau jaminan keselamatan 3,45 (baik) Uji Validitas 10. Kejujuran dan kesabaran karyawan petugas dalam memberikan pelayanan 3,57 (baik) Uji validitas terhadap daftar pertanyaan dalam 11. Harga yang ditawarkan terjangkau 3,60 (baik) kuesioner dilakukan untuk mengukur seberapa 12. Kesediaan karyawan untuk menghargai dan cermat suatu instrumen berfungsi sebagai alat ukur. melayani serta mengutamakan kebutuhan Suatu instrumen dikatakan valid apabila dapat pelanggan di stasiun parung panjang 3,66 mengukur dan mengungkap data dari variabel yang (baik) diteliti secara tepat. 13. Kebersihan di dalam kereta 3,77 (baik) 14. Kebersihan di stasiun parung panjang 3,86 Analisisis Koefesien Korelasi (baik) 15. Informasi dan petunjuk penggunaan Commuter Untuk mengetahui seberapa erat pengaruh Line jelas di stasiun parung panjang 3,86 (baik) kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan 16. Commuter line distasiun parung panjang pada commuter line di stasiun parung panjang menyediakan parkiran yang luas dan aman 3,29 digunakan analisis korelasi. Berikut hasil (cukup baik) perhitungan korelasi melalui bantuan program SPSS 23 forwindows berikut : Dari keterangan tabel rekapitulasi diatas, maka diperoleh (M) yaitu sebesar 61,54 / 21 = 2,93 berdasarkan skala interval yang telah ditentukan sebelumnya oleh penulis, angka tersebut termasuk kedalam kategori cukup baik

136 Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pengguna Jasa Commuter Line… Cakrawala-Jurnal Humaniora, Volume 18 No.2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

Tabel 12.Correlation Tabel 13.

Sumber : Hasil Pengolahan Data (2017)

Berdasarkan perhitungan Spss diatas, maka nilai Croncbach’s Alpha diatas lebih besar dari standart yang ditentukan yaitu (>0,60) oleh karena itu dapat ditarik kesimpulan bahwa instrument peneltian dinyatakan reliabel.

Sumber : Hasil Pengolahan Data (2017) Menguji Hipotesis (Uji t) Uji ini untuk mengetahui apakah kualitas 1. Korelasi pearson Nilai reliability 0,517, pelayanan berpengaruh secara signifikan atau tidak responsivennes 0,574, assurance 0,688, empathy terhadap loyalitas pelanggan commuter line. 0,549, tangible 0,894. korelasi merupakan nilai r Pengujian menggunakan SPSS. hitung. Angka ini menunjukan korelasi atau hubungan yang cukup antara kualitas pelayanan a dan kepuasan pengguna, artinya kualitas Tabel 14. Coffecient pelayanan meningkat maka kepuasan pengguna tentu bertambah 2. Sig (2-tailed atau probalitas = 0,00 Uji dilakukan 2 tailed (sisi) karena yang akan dicari adalah ada atau tidaknya hubungan dua variabel.

Hipotesis :

H.0. Diduga ada pengaruh positif terhadap variabel kualitas pelayanan dimensi variabel realiability, responsivennes, assurance, empathy, tangible Sumber : Hasil Pengolahan Data (2017) H.1. Diduga tidak ada pengaruh positif terhadap variabel kualitas pelayanan Nilai ttabel diperoleh dari (df) = n – 2 dengan dimensi variabel realiability, taraf signifikana= 5% dalam hal ini n adalah jumlah responsivennes, assurance, empathy, sampel sebanyak 100 sehingga df = 100 - 2 = 88, tangible sehingga nilai diperoleh sebesar 1,984

Dasar pengambilan keputusan : pengujian ini dilakukan dengan menggunakan microsoft excel dengan rumus sebagai berikut : Jika probabilitasnya >0,05 maka H diterima 0 TINV(B1;A1) Jika probabilitasnya <0,05 maka H ditolak Hasil analisis uji t adalah sebagai berikut : Karena signifikannya >0,05 maka H diterima a. Nilai r hitung pada variabel reliability (X1) berarti ada hubungan antara variabel X dan Y adalah tingkat signifikan 0,234>probabilitas N atau jumlah yang dianalisis = 100 signifikan a=0,05, maka H diterima dan 0 Uji Reliabilitas H1 ditolak. Kesimpulan: variabel reliabile tidak berpengaruh Suatu instrumen dikatakan handal atau reliable secara signifikan terhadap kepuasan pengguna (dapat dipercaya), jika setelah digunakan beberapa Commuter Line Stasiun Parung Panjang. kali dapat memberikan hasil pengukuran yang b. Nilai r hitung pada variabel responsivennes (X2) (relative) sama. Untuk menentukan reliabilitas adalah tingkat signifikan 0,513>probabilitas menggunakan Alpa Cronchbach sebagai berikut :

1Nurmalasari, 2Adhitya Dinhar 137 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Volume 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

signifikan a=0,05, maka H diterima dan responsivennes tidak berpengaruh signifikan 0 terhadap kepuasan penggunaan Commuter Line H1 ditolak. dikarenakan nilai signifikan lebih besar 0,05. Kesimpulan : variabel responsivennes tidak Maka dapat dikatakan bahwa variabel berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan Assurance (Jaminan) yaitu Keramahan kru, penggunan Commuter Line Stasiun Parung Kesopansantunan kru dan Pengetahuan kru tentang panjang. trayek yang dilalui dan variabel Tangible (Bukti c. Nilai r hitung pada Variabel Assurance (X3) Fisik) yaitu Kebaruan armada, Fasilitas tempat adalah tingkat signifikan 0,008 >probabilitas duduk, Fasilitas ruang bis, Penampilan kru, signifikana= 0,05 maka ditolak dan Kebersihan dan Kerapihan yang berpengaruh signifikan terhadap kepuasan penggunaan Commuter diterima. Line di Stasiun Parung Panjang. Kesimpulan : variabel Assurance berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna REFERENSI commuter line stasiun parung panjang.. d. Nilai r hitung pada variabel empathy (X4) adalah Harjati, L., & Venesia, Y. (2015). Pengaruh Kualitas tingkat signifikan 0,508>probabilitas Layanan Dan Persepsi Harga Terhadap signifikana= 0,05 maka diterima dan Kepuasan Pelanggan Pada Maskapai ditolak. Penerbangan Tiger Air Mandala. E-Journal Kesimpulan : variabel empathy tidak WIDYA Ekonomika, 1(1), 64–74. berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan Jakaria, Y. (2015). Mengolah Data Penelitian pengguna Commuter Line Stasiun Parung Kuantitatif Dengan SPSS. Bandung: CV Panjang. Alfabeta. e. Nilai r hitung pada variabel tangibles (X5) Kusumaningrum, A. E., & Asfirotun, J. (2013). adalah tingkat signifikan 0,000>probabilitas Analisis Kepuasan Pengguna Jasa Terhadap signifikana= 0,05 maka ditolak dan Kinerja Pt . Kereta Api Indonesia ( Persero ) ( Krl Commuter Line Jakarta Kota – Bogor ). diterima. Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Kesimpulan : Variabel Assurance berpengaruh Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil), 5, 8–9. signifikan terhadap kepuasan pengguna Oktariansyah, Damayanti, R., Usman, B., & Eko Commuter Line Stasiun Parung Panjang Putra, A. (2017). Analisis Kualitas Pelayanan

Angkutan Umum ( Transmusi ) Melalui Tabel 15. Ringkasan hasil penelitian Kinerja Terhadap Kepuasan Masyarakat di Kota Palembang. Jurnal Manajemen Dan No Variabel Variabel Bisnis Sriwijaya (JBMS), 15(1). Independen Dependen Rasyid, M. K., & Gaol, B. L. (2013). Dampak 1 Reliability - Penerapan Sistem Komuter Line Kereta Listrik 2 Responsivennes - terhadap Kepuasan Pelanggan ( Studi Kasus 3 Assurance Berpengaruh pada PT . Kereta Api Listrik AC 4 Empathy - JABODETABEK ) ( Impact of 5 Tangibles Berpengaruh Implementation of System Commuter Line at Electric Train on Customer Satisfaction. Keterangan dari tabel diatas dapat dilihat Jurnal IPTEK, 8(1), 22–27. ringkasan hasil penelitian. Hasil penelitian ini Saidah, D. (2017). Kualitas Pelayanan. Jurnal menunjukan bahwa variabel Assurance (Jaminan) Manajemen Transportasi&Logistik, 04(01), dan Tangible (Bukti Fisik) berpengaruh secara 51–58. signifikan terhadap kepuasan pengguna dalam menggunakan jasa Commuter Line di stasiun parung Semuel, H., & Wijaya, N. (2010). Service Quality, panjang. Perceived value, Satisfaction, Trust, dan Loyalty pada PT. Kereta Api Indonesia KESIMPULAN Menurut Penilaian Pelanggan Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran, 4(1), 23–37. Setelah pengujian hipotesis dilakukan, https://doi.org/10.9744/pemasaran.4.1.pp. 23- diperoleh kesimpulan bahwa variabel independen 37 yang berpengaruh secara signifikan terhadap Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kombinasi kepuasan pengguna commuter line stasiun parung (Edisi 9). Bandung: CV Alfabeta. panjang yaitu variabel assurance dengan tingkat Sukwadi, R., & Teofilus, G. (2015). Behavioral singnifikan 0,008 < 0,05 dan variabel tangible 0,000 Intention Penumpang. Jurnal Teknik Industri, <0,05 sedangkan variabel reliability, empathy, X(2), 71–76.

138 Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pengguna Jasa Commuter Line… Cakrawala-Jurnal Humaniora, Volume 18 No.2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

PROFIL PENULIS

Nurmalasari, M.Kom. Lahir di Jakarta 3 Januari 1983. Tahun 2005 Lulus Program Diploma Tiga (DIII) dari AMIK BSI Jakarta Program Studi Manajemen Informatika. Tahun 2007 Lulus S1 dari STMIK Nusa Mandiri Jakarta Jurusan Sistem Informasi. Tahun 2013 Lulus S2 dari Pasca Sarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri Jakarta. Sejak tahun 2008 menjadi Dosen Tetap pada STMIK Nusa Mandiri Jakarta sampai sekarang pada Program Studi Sistem Informasi. Jabatan Fungsional Dosen sebagai Asisten Ahli dari tahun 2014 dan sekarang sedang proses kenaikan jabatan fungsional Lektor. Menulis paper ilmiah di berbagai jurnal ilmiah, seminar nasional dan konferensi di dalam dan di luar kampus. Paper penelitian mencakup tentang IT Governance, Perancangan Program Bisnis/ Science, Sistem Informasi, Kajian Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi, Sistem Penunjang Keputusan, Rekayasa Perangkat Lunak, dll. Bekerjasama melakukan penelitian dengan mahasiswa, dosen, pakar dan professional lainnya dalam ilmu computer, bidang teknologi informasi, sistem informasi dan humaniora.

Adhitya Dinhar, Mahasiswa dari Program Studi Sistem Informasi STMIK Nusa Mandiri Jakarta. Bekerjasama dengan dosen untuk melakukan penelitian.

1Nurmalasari, 2Adhitya Dinhar 139 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Volume 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

140 Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pengguna Jasa Commuter Line… Volume 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314 http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/cakrawala

Pengaruh Kompetensi dan Kompensasi Tehadap Kinerja Karyawan Staf Insurance di PT. BMD

Henny Armaniah

AMIK BSI BEKASI [email protected]

Cara Sitasi: Armaniah, H. (2018). Pengaruh Kompetensi dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan. Cakrawala, 18 (2), 141–148. Retrieved from doi: https://doi.org/10.31294/jc.v18i2

Abstract - This study aims to examine and analyze the influence of competence and compensation to employees performance insurance staff PT. Bunga Matahari Digital. Respondents is staff insurance who are already working more than a year. Population in this study as many as 56 people, Since the less than 100 people then the entire population used as respondents in this research. Analysis method used in this research is multiple regression analysis, with the approach quantitative research and data collection techniques used a questionnaire with a closed system. The results shows that partially, competence have significant effect to employees performance in between compensation partially have no effect to employees performance. Research results by F-test shows that simultaneously, two variables tested consist of competence and compensation have a significant effect to employees performance. In dimensional analysis, the most powerful is emotional competence dimension with quantity of work dimension. The second powerful is social competence with working knowledge dimension.

Keywords: Competence, Compensation, Employees Performance

PENDAHULUAN seorang karyawan salah satunya bisa dilihat dari riwayat pekerjaannya, yang dimaksud dalam hal ini Sumber daya manusia merupakan aset adalah pengetahuan dan pengalaman dalam bidang terpenting perusahaan, karena perannya sebagai kerja yang dijalaninya atau dengan kata lain semakin subjek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional tinggi pengetahuan dan pengalaman yang perusahaan. Agar perusahaan tetap eksis, maka dimilikinya, maka karyawan tersebut akan semakin harus berani menghadapi tantangan dan kompeten dalam bidang pekerjaannya sehingga akan implikasinya yaitu menghadapi perubahan dan memiliki kinerja yang lebih baik. Pengalaman memenangkan persaingan. Sumber daya yang memang penting, namun akan lebih optimal jika dimiliki oleh perusahaan seperti modal, metode dan diimbangi dengan tingkat pengetahuan yang terus mesin tidak bisa memberikan hasil yang optimum diperbarui, karena ilmu pengetahuan terus menerus apabila tidak didukung oleh sumber daya manusia berkembang, sama halnya dengan zaman. Masalah yang mempunyai kinerja optimum. baru, alat dan prosedur baru, serta pekerjaan baru Tenaga kerja atau karyawan adalah selalu menciptakan kebutuhan baru bagi perusahaan, merupakan faktor produksi yang bersifat senantiasa maka sebuah perusahaan jika tidak ingin tertinggal bergerak dan selalu berubah-ubah, mempunyai akal juga harus mengikuti perkembangan zaman. Hal ini dan perasaan serta motivasi, jika tenaga kerja adalah kenyataan yang tidak dapat dipungkiri sebagai faktor produksi merasa senang bekerja keberadaannya. Bila perusahaan menginginkan dengan penuh semangat dan bergairah, maka dapat untuk membentuk seorang karyawan agar dipastikan bahwa tujuan yang telah ditetapkan perusahaan dapat mengikuti perkembangan zaman, perusahaan atau organisasi akan semakin mudah maka yang dibutuhkan oleh perusahaan adalah tercapai. karyawan yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan harapan perusahaan. Kinerja karyawan yang merupakan hasil olah pikir dan tenaga dari seorang karyawan Perusahaan selalu berharap agar karyawan terhadap pekerjaan yang dilakukannnya, dapat dapat mempertahankan kinerja yang sudah berujud, dilihat, dihitung jumlahnya, akan tetapi dimilikinya, bahkan tak jarang perusahaan berharap dalam banyak hal hasil olah pikiran dan tenaga tidak agar kinerja karyawan dapat meningkat melebihi dapat dihitung, seperti ide-ide pemecahan suatu dari harapan perusahaan. Agar kinerja karyawan persoalan, inovasi baru suatu produk barang dan terus sesuai dengan harapan perusahaan, maka jasa, bisa juga merupakan penemuan atas prosedur perusahaan harus memperhatikan apa yang menjadi kerja yang lebih efisien. Untuk menilai kinerja kebutuhan dari karyawan. Salah satu yang menjadi

Diterima: 2018-08-14, Direvisi: 2018-08-17, Disetujui: 2018-08-28 141 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Volume 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

kebutuhan karyawan adalah kompensasi yang merupakan masalah yang sangat penting terutama mereka terima, jika program kompensasi dirasakan dalam hal meningkatkan kinerja karyawan. Dengan adil dan kompetitif oleh karyawan, maka perusahaan adanya ketidakpuasan sebagian karyawan dalam hal akan lebih mudah untuk menarik karyawan yang kompetensi dan kompensasi, maka akan berdampak potensial, mempertahankannya dan memotivasi pada kinerjanya. karyawan agar lebih meningkatkan kinerjanya, Penelitian ini ingin menganalisis Pengaruh sehingga produktivitas meningkat dan perusahaan Kompetensi dan Kompensasi terhadap Kinerja mampu menghasilkan produk dengan harga yang Karyawan Pada Staf Insurance di PT. Bunga kompetitif. Fenomena dalam penelitian dapat dilihat Matahari Digital. pada grafik dibawah: Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian adalah: 1. Apakah Kompetensi berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Bunga Matahari Digital? 2. Apakah Kompensasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Bunga Matahari Digital? 3. Apakah Kompetensi dan Kompensasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Bunga Matahari Digital secara bersama sama? Sumber : Data HRD PT. Bunga Matahari Digital (2014) Kompetensi. Menurut (Blanchard, P Nick and J.W. Thacker, 2010) “kompetensi adalah Gambar 1 Data Pendidikan PT. Bunga Matahari akumulasi dari pengetahuan, ketrampilan, dan sikap Digital yang memungkinkan seseorang untuk menjadi Dari gambar diatas dapat dikatakan bahwa sukses dalam melakukan tugas”. Sedangkan menurut perusahaan tidak melihat pendidikan karyawannya (Palan, 2008) “kompetensi merujuk pada dalam penempatan posisi kerja, hal ini akan karakteristik yang mendasari perilaku yang berdampak besar pada kinerja karyawan yang menggambarkan motif, karakteristik pribadi (ciri memiliki pendidikan. khas), konsep diri, nilai, pengetahuan dan keahlian yang di bawa seseorang berkinerja unggul (superior Penurunan kinerja di PT. Bunga Matahari performer) di tempat kerja”. Dalam penelitian ini Digital dapat juga dilihat dari absensi karyawan. kompetensi karyawan yang akan di teliti oleh Berikut adalah absensi karyawan PT. Bunga penulis mengacu pada teori kompetensi yang di matahari Digital dari Bulan September 2014 – jelaskan Spencer dalam (Narimawati, 2007) November 2014 : mengklasifikasikan dimensi kompetensi menjadi 3 yaitu : Tabel 1. Dimensi Dan Indikator Kompetensi Dimensi Indikator Kompetensi 1. Pengetahuan Intelektual 2. Ketrampilan Inisiatif Kompetensi 1. Saling pengertian Emosional 2. Kepedulian terhadap kepuasan pelanggan 3. Pengendalian diri

Kompetensi 1. Kesadaran berorganisasi Sosia 2. Membangun hubungan kerja Sumber : Data HRD PT. Bunga Matahari Digital 3. Mengembangkan orang lain (2014) Gambar 2 Data Absensi PT. Bunga Matahari Kompensasi. Menurut (Notoatmojo, 2009) Digital “kompensasi merupakan segala sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas jasa untuk kerja Dari gambar di atas dapat dilihat masih mereka”. Pendapat lain dikemukakan oleh (Mathis, besarnya karyawan yang sering ijin dan juga datang 2009) bahwa “kompensasi adalah faktor penting terlambat, hal ini dapat menjadi indikasi bahwa telah yang mempengaruhi bagaimana dan mengapa orang- menurunnya kinerja karyawan. Melihat fenomena di orang bekerja pada suatu organisasi dan bukan pada atas, maka masalah sumber daya manusia organisasi yang lainnya”. Dalam penelitian ini,

142 Pengaruh Kompetensi dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan… Cakrawala-Jurnal Humaniora, Volume 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

dimensi kompensasi yang akan diteliti mengacu apakah kompetensi dan kompensasi mempengaruhi pada teori kompensasi Gary Dessler dalam kinerja karyawan PT. Bunga Matahari Digital. (Yuniarsih, Tjutju dan Suwatno, 2013) yaitu: Penelitian ini menggunakan pendekatan

penelitian kuantitatif yang digunakan untuk meneliti Tabel 2. Dimensi dan Indikator Kompensasi pada populasi atau sampel tertentu karena penelitian Dimensi Indikator akan disajikan dengan angka-angka. Sedangkan Pembayaran uang secara 1. Upah analisisnya bersifat deskriptif dan menggunakan langsung 2. Gaji pendekatan teknik regresi, sebagai bagian dari 3. Insentif metode analisis untuk sejumlah informasi yang 4. Komisi dikumpulkan berdasarkan pada suatu gejala yang 5. Bonus terjadi pada saat penelitian dilaksanakan.

Pembayaran tidak angsung 1. Tunjangan Populasi yang digunakan pada penelitian 2. Promosi ini adalah seluruh staf IT Insurance (Bagian Ganjaran non finansial 1. Pekerjaan yang lebih Produksi dan Klaim) PT. Bunga Matahari Digital menantang yang berjumlah 56 Orang. 2. Kantor yang lebih Dikarenakan jumlah karyawan tidak bergengsi melebihi dari 100 orang, maka untuk penelitian ini seluruh karyawan yang berjumlah 56 orang akan Kinerja. Amstong dan Baron dalam dijadikan responden penelitian. (Wibowo, 2014) menyatakan “Kinerja merupakan Teknik pengumpulan data yang di hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat pergunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah dengan tujuan yang strategis organisasi, kepuasan kuesioner dengan sistem tertutup. Alasan penulis konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi”. menggunakan kuesioner dengan sistem tertutup, Sedangkan menurut (Mangkunegara, 2013) karena penulis ingin para responden fokus terhadap mengatakan “Hasil kerja secara kualitas dan pertanyaan yang diajukan, sehingga tidak ada bias kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam dalam jawaban yang ada. melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”. Dalam penelitian Penelitian ini bermaksud untuk ini, dimensi kinerja yang akan diteliti mengacu pada mengungkapkan dan mendapatkan seperangkat teori (Bernardin, 2007) yaitu: pemahaman mengenai pengaruh antara: Tabel 3. Dimensi dan Indikator Kinerja 1. Kompetensi terhadap kinerja karyawan PT. Bunga Matahari Digital. Dimensi Indikator 2. Kompensasi terhadap kinerja karyawan PT. Kualitas kerja 1. Kemampuan individi Bunga Matahari Digital. 2. Rasa malu 3. Gabungan 2 variabel yaitu kompetensi dan Kuantitas kerja 1. Pekerjaan yang kompensasi terhadap kinerja karyawan PT. diselesaikan berdasarkan Bunga Matahari Digital. target 2. Pekerjaan yang Berkaitan dengan hal tersebut, maka dapat teselesaikan berdasakan dikemukakan variabel-variabel yang terkait adalah predikat sebagai berikut : variabel bebas (independent variable) dalam penelitian ini adalah kompetensi Pengetahuan pekerjaan 1. Pengalaman dan dan kompensasi , sedangkan variabel pengetahuan individu 2. Keahlian dan ketrampian terikat (dependent variable) adalah kinerja karyawan individu (Y). Kualitas diri 1. Mental pemimpin Validitas instrument diuji dengan 2. Karakteristik Pemimpin menggunakan korelasi skor butir dengan skor total Product Moment Pearson (Umar, 2011) : METODOLOGI PENELITIAN ………………(1) Penelitian yang digunakan adalah penelitian kausalitas, karena penulis ingin melihat Dimana : hubungan sebab akibat dari masing-masing variabel = Koefisien korelasi independen (kompetensi, kompensasi) terhadap X = Jumlah skor tiap item variabel dependen (kinerja) yaitu apakah jika ada Y = Jumlah total tiap item peningkatan atau penurunan pada variabel N = Jumlah responden independen akan mempengaruhi dependen, sehingga menunjukkan indeks korelasi antara dua variabel melalui penelitian ini diharapkan dapat diketahui yang di korelasikan.

Henny Armaniah 143 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Volume 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

Sedangkan uji reliabilitas diolah Rentang usia tersebut merupakan usia menggunakan tekhnik Formula Alpha Cronbach produktif manusia dalam bekerja, sehingga dapat (Arikunto, 2010). disimpulkan bahwa karyawan ditempat penelitian telah memiliki sejumlah kualitas positif yang dibawa ……………………….….(2) ke dalam pekerjaan yaitu pengalaman, Dimana : pertimbangan, etika kerja yang kuat, komitmen = Reliabilitas instrumen terhadap mutu. Berdasarkan jenis kelamin responden yang terbesar adalah laki-laki (58.93%). Hal ini = banyaknya butir pernyataan disesuaikan dengan karakteristik perusahaan = jumlah varians butir asuransi dimana membutuhkan ketelitian yang = varians total tinggi, dan kemampuan menggunakan perangkat komputer. Model regresi yang diteliti haruslah memenuhi asumsi klasik regresi linier ganda, oleh Sedangkan jika berdasarkan masa kerja, karena itu variabel yang akan diteliti perlu dilakukan responden yang paling tinggi adalah masa kerja uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji lebih dari 1-2 tahun (78.57%), hal ini mencerminkan heteroskedastisitas. bahwa sebagian besar responden di tempat penelitian mampu untuk menunjukkan produktivitas Analisa regresi merupakan salah satu yang tinggi serta dapat pula menjadi indikasi analisis yang bertujuan mengetahui pengaruh suatu mengenai rendahnya tingkat pengunduran diri variabel terhadap variabel lainnya. Teknik ini karyawan. Dan terakhir jika dilihat berdasarkan dengan menguji : Tingkat pendidikan responden yang paling banyak 1. signifikansi simultan (uji statistik F) adalah S1 (41.07%), namun angka ini hanya berbeda (3) sedikit dengan responden yang mempunyai tingkat pendidikan SMU yaitu 39.29%. hal ini mencerminkan bahwa perusahaan mensyaratkan Dimana : pendidikan minimal karyawan adalah SMU. Selain : Koefisien determinasi itu berdasarkan data yang disajikan dapat pula K : Jumlah variabel independen disimpulkan bahwa dengan terpenuhinya syarat N : Jumlah anggota sampel pendidikan minimal SMU. F : F dihitung selanjutnya di bandingkan dengan F tabel 2. uji signifikansi parameter individual (uji statistik Uji Validitas, dan Reliabilitas antar Variabel t). Bebas dengan Variabel Terikat. (4) Berdasarkan hasil coba penelitian instrument kompetensi dari 10 pernyataan Dimana : seluruhnya dinyatakan valid, dengan nilai : nilai t Cronbach’s Alpha adalah 0.821, hal ini menyatakan bahwa butir pernyataan adalah terpercaya, karena : koefisien regresi lebih besar dari 0.6. Untuk instrument kompensasi : standard error of regression dari 9 pernyataan seluruhnya dinyatakan valid, coefficient dengan nilai Cronbach’s Alpha adalah 0.725, hal ini 3. Analisis Regresi menggunakan rumus : menyatakan bahwa butir pernyataan adalah ………...…(5) terpercaya, karena lebih besar dari 0.6. Sedangkan untuk instrument kinerja dari 14 pernyataan seluruhnya dinyatakan valid, dengan nilai Dimana : Cronbach’s Alpha adalah 0.942, hal ini menyatakan Ŷ = Variabel Dependen (Kinerja) bahwa butir pernyataan adalah terpercaya, karena a = Konstansta lebih besar dari 0.6. = Koefisien regresi = Kompetensi karyawan Uji Multikolinearitas. = Kompensasi = Error Untuk mengetahui apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas, maka dilakukan uji multikolinearitas dengan HASIL DAN PEMBAHASAN melihat VIF. Apabila nilai VIF kurang dari 10 atau Berdasarkan hasil penelitian karakteristik nilai tolerance lebih dari 0.1, maka tidak ada responden berdasarkan usia bahwa 35.71% adalah multikolinearitas antar variable. berusia lebih dari 26 tahun sampai dengan 30 tahun.

144 Pengaruh Kompetensi dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan… Cakrawala-Jurnal Humaniora, Volume 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

Tabel 4 Uji Multikolinearitas Sumber : Data yang diolah (2015) Dari tabel hasil uji multikolinearitas diatas, terlihat bahwa nilai VIF untuk semua variable independen berada di bawah 10 dan tolerance lebih dari 0.1. sehingga dapat disimpulkan bahwa pada model regresinya tidak terjadi korelasi antar variable independen atau tidak terjadi multikolinearitas. Yang artinya kompetensi dan kompensasi merupakan variabel bebas.

Uji Normalitas. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan pendekatan Kolgomorov-Smirnov Sumber : Data yang diolah (2015) sebagai analisis statistik yang dipadukan dengan kurva probability plots dan histogram. Gambar 4 Normal P-P Plot Tabel 5 Hasil Uji Normalitas Dari gambar diatas menunjukkan bahwa plot-plot mengikuti garis fit line, maka variable berdistribusi normal.

Uji Heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas adalah adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Tujuan dilakukannya pengukuran uji ini untuk mengetahui adanya penyimpangan dari syarat-syarat asumsi klasik pada model regresi, dimana dalam model regresi harus dipenuhi syarat tidak adanya Heteroskedastisitas. Hasil uji Heteroskedastisitas diketahui dari grafik Scatter Plot. Sumber : Data Yang Diolah (2015) Berdasarkan hasil tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi dari semua variable penelitian berdistribusi normal, karena memenuhi standar >0.05. hal ini diperkuat dengan bukti histogram dam diagram plot.

Sumber : Data yang diolah (2015) Gambar 5. Hasil Uji Heterokedastisitas Dari gambar diatas menunjukkan bahwa Sumber : Data yang diolah (2015) model regresi penelitian ini tidak terjadi heteroskedastisitas, karena tidak terdapat pola yang Gambar 3 Grafik Hasil Uji Normalitas jelas, titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y. jadi kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah model regresi yang sudah dibuat memenuhi semua persyaratan yang diharuskan.

Henny Armaniah 145 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Volume 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

Tabel 6. Hasil Output SPSS Persamaan Regresi Tabel 7. Hasil Perhitungan Ulang Persamaan Linear Berganda Regresi Linear Sederhana

Sumber : Data Yang Diolah (2015) Tabel diatas menunjukkan bahwa perusahaan tidak memperhatikan kompetensi Sumber : Data yang diolah (2015) karyawannya sehingga kinerja yang dihasilkan oleh karyawan pun tidak maksimal. Jika perusahaan ingin 1. Hasil Uji Hipotesis t (Uji t) Terhadap Y memiliki karyawan yang mempunyai kinerja yang Pengaruh variabel secara parsial dilakukan baik, maka perusahaan harus memiliki karyawan dengan uji t dengan melihat koefisien t atau Sig yang memiliki kompetensi sangat tinggi. pada tabel 6 diatas. Dengan ketentuan tingkat

kebebasan atau df = n-2 dan interval keyakinan 95%. Pada tabel diatas menunjukkan Analisis Koefisien Determinasi ( ). kompetensi memiliki nilai t hitung sebesar Hasil koefisien determinasi digunakan 3.024. bila derajat kebebasan (df) = n-k= 56-2= untuk mengetahui besarnya kontribusi antara 54 maka akan diperoleh nilai = 2.00488, Kompetensi terhadap Kinerja Karyawan. Dengan karena nilai > nilai yaitu 3.02 > demikian jika =1 akan mempunyai arti bahwa 2.00488, maka Ho ditolak diterima, selain model yang sesuai menerangkan semua variabilitas dan variable Y, jika =0 akan mempunyai arti itu dapat pula dianalisa dari nilai signifikan bahwa tidak ada hubungannya antara kompetensi, dimana nilainya 0.004 < 0.05 yang berarti adanya pengaruh yang signifikan. Jadi kompensasi terhadap kinerja karyawan. kompetensi berpengaruh signifikan terhadap Tabel 8 Uji Koefisien Determinasi kinerja. 2. Hasil Uji Hipotesis t (Uji t) Terhadap Y. Berdasarkan tabel 6 menunjukkan kompensasi mempunyai nilai t hitung sebesar = -0.418, bila derajat kebebasan (df) = n-k= 56-2= 54 maka akan diperoleh nilai 2.00488, karena nilai < nilai yaitu -0.418 < 2.00488, maka Ho diterima dan ditolak,

yang berarti tidak ada pengaruh antara variabel kompensasi dengan kinerja karyawan. Selain itu Sumber : Data yang diolah (2015) dapat pula dianalisa dari nilai signifikan dimana Berdasarkan tabel diatas dapat dikatakan nilainya 0.678 > dari 0.05 yang berarti tidak ada bahwa koefisien determinasi dari kompetensi pengaruh pada variabel kompensasi terhadap terhadap kinerja karyawan sebesar 0.158. Nilai ini kinerja. menunjukkan kompetensi menentukan kinerja Berdasarkan hasil hipotesis diatas bahwa karyawan sebesar 15.8%, sedangkan 84.2% hanya variabel kompetensi yang berpengaruh diterangkan variabel lainnya yang tidak diteliti oleh terhadap kinerja karyawan. Oleh karena itu dibuat penulis. pengujian ulang untuk melihat pengaruh dengan menggunakan regresi linier sederhana dengan hasil sebagai berikut: Uji F. Untuk mengetahui hubungan secara simultan variabel kompetensi dan variabel kompensasi terhadap kinerja. Hasil perhitungan

146 Pengaruh Kompetensi dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan… Cakrawala-Jurnal Humaniora, Volume 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

untuk Kompetensi, Kompensasi terhadap Kinerja lainnya yang memiliki nilai cukup besar adalah adalah sebagai berikut : dimensi kompetensi sosial dengan dimensi pengetahuan tentang pekerjaan dengan nilai Tabel 9 Uji F koefisien =0.416 (memiliki hubungan yang “sedang”).

KESIMPULAN Hasil analisis Pengaruh Kompetensi dan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan Staff Insurance PT. Bunga Matahari Digital dapat disimpulkan sebagai berikut : (1) Kompetensi Sumber : Data yang diolah (2015) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kineja karyawan, dimensi kompentensi emosional pada Tabel diatas menunjukkan nilai F hitung kompetensi memiliki korelasi yang paling dominan sebesar 5.087 dan signifikannya sebesar 0.010. Nilai dengan dimensi kuantitas kerja pada kinerja F tabel yang diperoleh dari α = 5%, df 1 (jumlah karyawan, (2) Kompensasi tidak memiliki pengaruh variable – 1) atau 3-1=2 dan df 2 (n-k-1) atau 56-2- terhadap kinerja karyawan, (3) Kompetensi dan 1=53, maka diperoleh f tabel =3.17. Karena nilai F kompensasi secara bersama-sama (simultan) hitung > nilai F tabel yaitu 5.087 > 3.17, maka Ho berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. ditolak dan H3 diterima artinya memiliki pengaruh. Berdasarkan kesimpulan yang telah dibuat, berikut Hal ini juga dapat dilihat dari nilai probabilitas saran yang diberikan penulis jika perusahaan ingin sebesar 0.010 yang lebih kecil dibandingkan taraf meningkatkan kinerja karyawannya melalui signifikansi 5%, maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan kompetensi: variabel kompetensi dan variabel kompensasi secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. REFERENSI Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Analisa Antar Dimensi. Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Dari ringkasan hasil analisis regresi berganda pada tabel 5.11 diatas bahwa hanya Bernardin, H. J. (2007). Human resource variabel kompetensi yang berpengaruh signifikan Management an Experiental Approach. terhadap kinerja karyawan. Oleh karena itu, maka New York: Mc. Graw Hill. dilakukan analisa antar dimensi terhadap kompetensi dengan kinerja karyawan pada tabel berikut ini : Blanchard, P Nick and J.W. Thacker. (2010). Effective training : Sysytem, Strategies, and Tabel 10. Hasil Uji Koefisien Antar Dimensi Practices. new Jersey: Prentice Hall.

Mangkunegara, A. (2013). Hasil kerja Secara Kualitas. bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Mathis, R. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. jakarta: Salemba Empat.

Narimawati, U. (2007). Riset Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Agung Media.

Notoatmojo, S. (2009). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.

Palan. (2008). Competency Management Teknik Sumber : Data yang diolah (2015) Mengimplementasikan Manajemen SDM Berbasi Kompetensi Untuk untuk Dari table diatas dapat dilihat pada variabel Meningkatkan Daya Saing Organisasi. kompetensi, hubungan terbesar ada pada dimensi Jakarta: PPM Management. kompetensi emosional dengan dimensi kuantitas kerja yang memiliki nilai koefisien = 0.429 Umar. (2011). Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan (memiliki hubungan yang “sedang”). Dan hubungan Tesis Bisnis. Jakarta: Rajawali Pers.

Henny Armaniah 147 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Volume 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

Wibowo. (2014). Manajemen Kerja. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Yuniarsih, Tjutju dan Suwatno. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta.

PROFIL PENULIS Henny Armaniah, berprofesi sebagai dosen pengajar di AMIK BSI Bekasi, dengan menempuh jenjang pendidikan MM, SDM, Saat ini saya aktif sebagai pengajar.

148 Pengaruh Kompetensi dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan… Volume 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314 http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/cakrawala

Analisis Perkembangan Industri Transportasi Online di Era Inovasi Disruptif (Studi Kasus PT Gojek Indonesia)

1)Ayu Aziah 2) Popon Rabia Adawia 1) Universitas BSI Bandung 2) AMIK BSI Tangerang 1)[email protected], 2) [email protected]

Cara Sitasi: Aziah, A., & Rabia, P. (2018). Analisis Perkembangan Industri Transportasi Online di Era Inovasi Disruptif (Studi Kasus PT Gojek Indonesia). Cakrawala, 18 (2), 149–156. Retrieved from doi: https://doi.org/10.31294/jc.v18i2

Abstract – In the current disruptive era, technological development is developing so rapidly that it encourages the creation of new innovations and ultimately replaces the previous technology. One industry that is experiencing very rapid growth today is in an online-based transportation business. As time goes by, PT Gojek Indonesia as the first company in the field of online transportation has developed rapidly, so researchers are interested in analyzing the development of the online transportation industry in the current disruptive era. In this study researchers used descriptive research methods. Disruptive innovation is a must-have for all industries today. No exception in the online transportation industry even disruptive innovations have a very important role. In order to continue to grow, compete and survive in the industry. In creative industries like this everything can still happen. The main players who have become market leaders and have huge amounts of capital may be toppled against the most disruptive new players and provide the most important value desired or needed by users.

Keywords: disruptive era, online transportation, technology

PENDAHULUAN

Saat ini perkembangan di industri Peningkatan jumlah kendaraan bermotor transportasi berkembang dengan sangat pesat. Setiap tentunya searah dengan peningkatan kemacetan di tahun terjadi peningkatan jumlah kendaraan baik Indonesia terutama di kota-kota besar. Sehingga kendaraan mobil penumpang, mobil bis, mobil untuk dapat menunjang mobilitas masyarakat yang barang, maupun sepeda motor. Dari keempat moda tinggi, sangat diperlukan moda transportasi yang transportasi tersebut peningkatan jumlah sepeda efektif untuk dapat menghindari atau mengurangi motor dari tahun ketahun adalah yang paling tinggi. kemacetan. Permasalahan transportasi perkotaan Data yang bersumber dari Badan Pusat Statistik umumnya meliputi kemacetan lalulintas, parkir, menerangkan bahwa peningkatan jumlah sepeda angkutan umum, polusi dan masalah ketertiban lalu motor dari tahun 2015 ke 2016 adalah sebesar lintas (Munawar, 2007). 6.268.815 unit atau meningkat sebesar 6,34% (Badan Pusat Statistik, 2018). Di bawah ini Menurut (Munawar, 2007) kemacetan lalu merupakan tabel perkembangan jumlah kendaraan lintas akan selalu menimbulkan dampak negatif, bermotor peride 2011 sampai dengan 2016. baik terhadap pengemudinya sendiri maupun ditinjau dari segi ekonomi dan lingkungan. Bagi Tabel 1 Jumlah Kendaraan Bermotor pengemudi kendaraan, kemacetan akan menimbulkan ketegangan (stress). Selain itu juga Jenis 2014 2015 2016 akan menimbulkan dampak negatif ditinjau dari segi ekonomi yang berupa kehilangan waktu karena Mobil 12.599.038 13.480.973 14.580.6 waktu perjalanan yang lama serta bertambahnya Penumpang 66 biaya operasi kendaraan (bensin, perawatan mesin) karena seringnya kendaraan berhenti. Selain itu, Mobil Bis 2.398.846 2.420.917 2.486.89 timbul pula dampak negatif terhadap lingkungan 8 yang berupa peningkatan polusi udara karena gas racun CO serta peningkatan gangguan suara Mobil 6.235.136 6.611,028 7.063.43 kendaraan (kebisingan). Pedal rem dan gas yang Barang 3 silih berganti digunakan akan menyebabkan penambahan polusi udara serta kebisingan karena Sepeda 92.976.240 98.882.267 105.150. deru suara kendaraan. Kemudian untuk Motor 082 menghilangkan stress, para pengemudi akan lebih Sumber: badan pusat statistik sering menggunakan klakson sehingga menimbulkan kebisingan.

Diterima: 2018-08-15, Direvisi: 2018-08-21, Disetujui: 2018-08-28 149

Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

Masalah transportasi perkotaan yang lain Transportasi online muncul di tengah adalah masalah parkir. Masalah ini tidak hanya kondisi sistem transportasi di Indonesia yang belum terbatas di kota-kota besar saja. Tidak ada fasilitas tertata dengan baik. Beberapa perusahaan besar parkir di dekat pasar-pasar. Beberapa supermarket berlomba untuk membentuk perusahaan transportasi hanya mempunyai tempat parkir yang begitu sempit, berbasis aplikasi online, beberapa di antaranya yang hanya dapat menampung beberapa kendaraan adalah Gojek, Grab maupun Uber. Bagi sebagian roda empat saja. Beberapa gedung orang transportasi online merupakan solusi atas pertunjukan/gedung bioskop bahkan tidak sistem transportasi yang masih buruk, namun di sisi mempunyai fasilitas parkir untuk kendaraan roda lain merupakan masalah bagi orang-orang yang empat. menggantungkan hidup dari jasa transportasi yang tidak mengandalkan teknologi. Transportasi online Masalah lain yang tak kalah pentingnya menawarkan kemudahan, biaya yang lebih murah, ialah fasilitas angkutan umum. Angkutan umum kenyamanan dan keamanan yang lebih terjamin, perkotaan, yang saat ini didominasi oleh angkutan maka tidak mengherankan jika banyak orang yang bus dan mikrolet masih terasa kurang nyaman, beralih dari moda transportasi konvensional ke moda kurang aman dan kurang efisien. Angkutan massal transportasi online. Seiring dengan waktu, kehadiran (mass ) seperti kereta api masih kurang transportasi online ini menimbulkan kecemburuan berfungsi untuk angkutan umum perkotaan. sosial bagi transportasi konvensional yang sudah ada Berdesak-desakan di dalam angkutan umum sudah sebelumnya, baik ojek, taksi, bus dan lain merupakan pandangan sehari-hari di kota-kota besar. sebagainya. Pemakai jasa angkutan umum masih terbatas pada kalangan bawah dan sebagian kalangan menengah. Transportasi online dituding sebagai Orang-orang berdasi masih enggan memakai penyebab menurunnya pendapatan para pengemudi angkutan umum, karena comfortability angkutan transportasi konvensional. Aksi protes, penolakan, umum yang masih mereka anggap terlalu rendah, penghadangan dan puncaknya adalah demo besar- dibandingkan dengan kendaraan pribadi yang begitu besaran yang menolak kehadiran Gojek, Uber dan nyaman dengan pelayanan dari pintu ke pintu. Grab dilakukan oleh para pengemudi transportasi Sementara itu sistem angkutan umum massal konvensional. Salahkah dengan adanya aplikasi (SAUM) yang modern sebagai bagian integral dari online di bidang transportasi ini? Tentu saja tidak, ketahanan daya dukung kota (city survival) masih karena kemajuan teknologi adalah sesuatu yang dalam tahap rancangan dan perencanaan dan belum tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini. berada di dalam alur utama (mainstream) kebijakan dan keputusan pemerintah dalam rangka Jika sebelumnya untuk memperoleh moda menciptakan sistem transportasi kota yang transportasi yang diinginkan, masyarakat harus berimbang, efisien dan berkualitas. Belum memperoleh dengan cara manual atau dapat terciptanya SAUM modern sebagai atribut menuju menghubungi call center dari moda transportasi kota ”metropolitan” dan oleh karenanya belum tersebut, saat ini masyarakat dengan mudah dapat merupakan alternatif yang patut diperhitungkan bagi memilih berbagai moda transportasi yang diinginkan pembuat perjalanan merupakan pembenaran dari dengan menggunakan handphone berbasis android. pemakaian kendaraan pribadi okupansi rendah yang Dengan menggunakan aplikasi tersebut masyarakat tidak efisien. Oleh karena selama beberapa dekade dapat memperoleh estimasi jumlah biaya yang belakangan ini tidak ada langkah “terobosan” yang dikeluarkan untuk perjalanan yang akan berarti, maka antrian dan kemacetan lalulintas yang dilakukannya, selain itu masyarakat merasa lebih berkepanjangan pada setiap koridor dan pusat kota, aman dengan menggunakan aplikasi karena data dan sebagai akibatnya pemborosan besar-besaran pengemudi dan kendaraan tertera dengan jelas di dari energi BBM serta polusi udara, akan terus aplikasi yang digunakan. menjadi menu sehari-hari dari para pembuat perjalanan di perkotaan (urban trip makers). Moda transportasi pilihan masyarakat yang sebelumnya bersifat offline saat ini telah berinovasi Untuk menjawab kebutuhan masyarakat menjadi bersifat online dan lebih modern. Menurut tersebut, saat ini telah lahir beberapa perusahaan (Khasanah et al., 2016) inovasi adalah tindakan penyedia aplikasi transportasi online. Menurut simstematis pengubahan sesuatu (produk, ide, (Wahyusetyawati, 2017) transportasi merupakan informasi, teknologi dan laian-lain) menjadi suatu sarana yang umum digunakan untuk mengangkut sumber daya yang bernilai tinggi bagi target pasar. barang atau manusia dari satu tempat ke tempat lain. Adapun sifat dari inovasi terdiri dari: pergantian, Transportasi online adalah salah satu contoh pergiliran, penambahan, penyusunan ulang, pengembangan teknologi berbasis aplikasi disambut penghapusan, penguatan. cukup baik di awal kemunculannya karena dianggap sebagai salah satu inovasi terbaik saat ini.

150 Analisis Perkembangan Industri Transportasi Online di Era Inovasi …

Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

Schumpeter dalam (Hamid, 2017) teknologi baru akan mengganggu keberadaan memperkenalkan sebuah inovasi sebagai: teknologi yang lama (Hamid, 2017).

1. Memperkenalkan suatu barang (dapat diartikan Dalam konteks abad 21, (Amajida, 2016) teknologi) baru. mengatakan bahwa teknologi telah mendorong 2. Menggunakan cara baru dalam memproduksi berkembangnya masyarakat digital (digital society). barang. Masyarakat kini dapat terhubung dengan internet 3. Memperluas pasar suatu barang ke daerah- sepanjang waktu dan perangkat digital pun daerah yang baru. terkoneksi dengan internet hampir di semua lokasi. 4. Mengadakan reorganisasi dalam suatu Smartphone dan tablet computers dapat dengan perusahaan. mudah dibawa sepanjang waktu. 5. Mengembangkan sumber bahan mentah yang baru. Selain menggunakan akses internet sebagai tulang punggung (backbone), moda transportasi ojek Dari kelima pembaharuan yang berbasis aplikasi android juga menggunakan fitur diklasifikasikan oleh Schumpeter tersebut terlihat GPS sebagai pendukung pelayanan. GPS bahwa hasil akhir yang ingin dicapai adalah efisiensi memberikan manfaat dalam hal navigasi dan dan efektifitas sebuah proses produksi. Perubahan penempatan (Amajida, 2016). Penggunaan fitur GPS yang dilakukan diharapkan mampu menambah nilai sebagai bentuk dari teknologi memberikan produk dengan menyederhanakan proses produksi kesempatan untuk memperoleh kepastian mengenai itu sendiri. Proses tersebut pada dasarnya merupakan jarak, waktu dan arah. Fitur GPS yang digunakan hal yang dilakukan oleh para pengusaha yang pada moda transportasi ojek mampu melacak berinovasi. keberadaan armada tersebut, sehingga pengguna dapat memperoleh peluang untuk mendapatkan Kegiatan pembaharuan (inovasi) oleh para kepastian dalam hal jarak dan waktu. pengusaha akan menimbulkan efisiensi (Oakey, 2015). Dari efisiensi tersebut akan menyebabkan Diawali dengan kehadiran perusahaan PT turunnya harga produk secara berkala. Selanjutnya Go-Jek Indonesia pada tahun 2011 yang didirikan teori pasar mulai memainkan perannya. Dengan oleh Nadiem. Nadiem menciptakan Go-Jek, sebuah harga yang turun akan menaikkan konsumsi layanan antar jemput dengan ojek modern berbasis masyarakat. Dari sisi lain dapat dilihat bahwa proses pesanan. Ojek yang merupakan kendaraan motor inovasi akan membuka kesempatan kerja baru roda dua ini menjadi transportasi yang sangat dengan pendapatan yang lebih tinggi. Perkembangan efektif. Aplikasi ini memungkinkan para user untuk dan perluasan lapangan kerja akan membuat banyak dapat memesan ojek secara online. Gojek dikenal orang masuk dalam pasar tenaga kerja yang lebih sebagai ojek yang modern dan profesional. Para baik. Dengan pekerjaan yang baik akan driver telah dilengkapi dengan handphone berbasis meningkatkan pendapatan. Pendapatan yang android dengan tujuan memudahkan para driver meningkat cenderung akan diikuti dengan konsumsi dalam berhubungan dengan para user dan dapat yang meningkat pula. Dengan kata lain, kegiatan dengan mudah memperoleh rute terbaik untuk inovasi yang dilakukan pengusaha akan melakukan pengantaran penumpang. meningkatkan pendapatan masyarakat sekaligus meningkatkan konsumsinya. Seiring dengan berjalannya waktu saat ini perusahaan PT Gojek Indonesia telah berkembang Menurut Clayton M. Christensen dan dengan pesat, sehingga peniliti tertarik untuk Joseph Bower pada artikel "Disruptive menganalisa perkembangan industri transportasi Technologies: Catching the Wave" di jurnal online di era disruptif saat ini. Harvard Business Review (1995) dalam tulisan (Khasanah et al., 2016) menyatakan bahwa inovasi Berdasarkan penjelasan di atas maka disruptif adalah inovasi yang membantu rumusan masalah penelitian ini adalah: menciptakan pasar baru, mengganggu atau merusak pasar yang sudah ada, dan pada akhirnya 1. Bagaimana perkembangan industri transportasi menggantikan teknologi terdahulu tersebut. online di Indonesia? 2. Bagaimana peran inovasi disruptif terhadap Disruptive Innovation, dalam bahasa perkembangan industri transportasi online di Indonesia yang disadur bebas berarti inovasi yang Indonesia? mengacau atau inovasi yang mengganggu. Kata mengganggu pada konteks ini tidak dapat diambil Sedangkan tujuan penelitian ini adalah: maknanya secara bebas begitu saja. Sejalan dengan 1. Mengetahui perkembangan industri perkembangan teknologi, mengganggu dalam transportasi online di Indonesia. konteks ini bermakna bahwa munculnya inovasi

1Ayu Aziah, 2Popon Rabia Adawia 151 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

2. Mengetahui peran inovasi disruptif terhadap dengan teknologi dan jadilah transportasi berbasis perkembangan industri transportasi online di online. Indonesia. Sekilas Perkembangan Industri Transportasi Berbasis Online di Indonesia METODOLOGI PENELITIAN Di akhir tahun 2014, walaupun Uber dan Dalam penelitian ini peneliti menggunakan GrabTaxi telah masuk ke pasar Indonesia, hampir metode penelitian deskriptif. Dalam penelitian yang tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan bila menggunakan tipe penelitian deskriptif bertujuan layanan ojek online akan menjadi sesuatu yang besar untuk mendapatkan gambaran umum tentang pada tahun ini. Bisnis transportasi on-demand perkembangan industri transportasi online di memang sudah mulai dikenal, salah satunya karena Indonesia khusunya pada perusahaan Gojek serta kontroversi kehadiran Uber di Indonesia. Namun untuk mengetahui peran inovasi disruptif terhadap istilah ojek online saat itu belum begitu dikenal. perkembangan industri tersebut. Setahun berselang, berkat kehadiran Sedangkan teknik pengumpulan data yang aplikasi GO-JEK pada bulan Januari ojek online penelitigunakan dalam penelitian ini ada dua cara, langsung menjadi salah satu bisnis startup yang yang pertama adalah dengan melakukan wawancara paling populer di Indonesia. Dalam rentang waktu secara langsung dengan para pengemudi ojek online, dua belas bulan, GO-JEK berkembang dari sebuah para pengguna ojek online tersebut, serta para aplikasi mobile baru menjadi sebuah layanan besar, pengemudi ojek tradisional. Cara pengambilan data yang kemudian diikuti oleh perusahaan GrabTaxi yang kedua adalah dengan menggunakan metode dengan layanan GrabBike. studi pustaka untuk mendapatkan teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas dalam Memasuki tahun 2016, persaingan semakin penelitian ini. sengit. GO-JEKmemperluas di bisnis pengantaran makanan dengan membuat layanan Grab-Food. GO- Jenis data yang peniliti peroleh adalah data JEK pun turut hadir dengan layanan GO-CA. Sadar primer dan data sekunder. Data primer diperoleh kalau metode pembayaran seringkali menghambat langsung dari para informan ketika peneliti para pengguna dalam menggunakan layanan-layanan melakukan wawancara. Sedangkan untuk data mereka, pada tahun 2016 ini pula GO-JEK sekunder peneliti peroleh dari berbagai macam meluncurkan metode pembayaran GO-PAY. Kini literatur dan situs internet yang dapat mendukung saldo GO-PAY dapat diisi lewat berbagai cara, hasil data primer. mulai dari transfer bank hingga dengan memberikan uang langsung ke pengemudi GO-JEK. Seakan ingin HASIL DAN PEMBAHASAN memperkuat posisi GO-PAY sebagai metode pembayaran mereka, GO-JEK pun mengakuisisi Perkembangan Industri Transportasi Online di sebuah layanan pembayaran bernama PonselPay di Indonesia tahun 2016. Tak berhenti sampai di situ, GO-JEK pun turut memperkuat layanan lama mereka, seperti Belakangan ini, teknologi telah GO-SEND. Mereka juga bekerja sama dengan berkembang pesat membawa banyak perubahan di marketplace Tokopedia dan Bukalapak untuk segala bidang di Indonesia, salah satunya mengantarkan barang pesanan dari penjual kepada bisnistransportasi. Banyak bermunculan perusahaan- para pembeli. GO-JEK pun telah bekerja sama perusahaan baru, inovasi-inovasi baru, bahkan dengan aplikasi chat LINE, sehingga pengguna sampai muncul berbagai model bisnis baru yang LINE kini bisa memesan GO-JEK langsung di berbasis teknologi. Mengenai persaingan bisnis saat aplikasi tersebut. ini, tidak hanya terjadi persaingan dalam negeri, tetapi juga persaingan dengan kompetitor luar Hadirnya layanan transportasi online tentu negeri, khususnya dari Masyarakat Ekonomi Asean saja menuai banyak kontroversi, di awal tahun 2016, (MEA). ribuan pengemudi angkutan umum yang merasa pendapatan mereka menurun akibat kehadiran Dengan munculnya berbagai teknologi- layanan transportasi online akhirnya melakukan teknologi baru, banyak perusahaan dan pebisnis demonstrasi. Insiden ini tak hanya berlangsung yang terinovasi untuk membuat model bisnis yang sekali, mereka pun kembali melakukan aksi menarik dengan layanan yang tidak kalah demonstrasi seminggu setelahnya. Hal ini pun mengagumkan. Salah satu perkembangan teknologi memaksa pemerintah untuk segera mengambil saat ini terdapat pada layanan ojek online. Walaupun sikap. Pemerintah juga sempat mengharuskan para keberadaan transportasi sudah ada sejak dulu, tetapi pengendara kendaraan transportasi online untuk menjadi sangat fenomenal ketika digabungkan mengubah nama di Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) menjadi nama perusahaan atau koperasi.

152150 Analisis Perkembangan Industri Transportasi Online di Era Inovasi …

Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

Namun pemerintah kemudian membatalkan aturan disruptif. Apa yang menjadi inovasi disruptif dalam tersebut. industri transportasi online ini dan apa peranan dalam perkembangannya di Indonesia ini, akan Pada akhir 2016, justru muncul konflik dari penulis uraikan dalam bab ini. perusahaan ojek online itu sendiri seperti GO-JEK yang mendapat tekanan dari pengemudi mereka Go-Jek, Grab dan Uber disebut sebagai tiga sendiri yang merasa pendapatannya terlalu perusahaan startup transportasi online yang sangat kecil.Uniknya, menjelang akhir tahun 2016, berpengaruh saat ini. Dikatakan startup karena perusahaan taksi yang sebelumnya seperti mereka menjalankan core business-nya dengan menentang layanan transportasi online, justru menggunakan inovasi tehnologi dan memecahkan mengubah sikap. Mereka akhirnya melirik layanan masalah di masyarakat. Sehingga memiliki sifat transportasi online sebagai sebuah kesempatan, dan disruptif didalam sebuah pasar/industry yang sudah menjalin kerja sama dengan mereka. ada atau bahkan menciptakan industry baru. Ketiga perusahaan ini bersaing cukup ketat. Terlihat dari Hal ini ditunjukkan dengan kerja sama yang data pengguna aplikasi seperti dibawah ini. dilakukan Blue Bird dengan GO-JEK. Sehingga kita dapat memesan armada taksiBlue Bird lewat aplikasi Gambar 1 GO-JEK. Data Pengguna Aplikasi Transportasi Online Keperkasaan GO-JEK bukannya tanpa akibat yang buruk. Layanan baru yang mencoba mengikuti kesuksesan mereka bertiga seperti Blu- Jek, TopJek, dan LadyJek kini hampir tidak terlihat lagi di jalanan ibu kota. Dari akun media sosial mereka, bisa terlihat kalau layanan-layanan tersebut kini justru mengalihkan fokus ke bidang logistik. GO-JEK sendiri pun terus berinovasi demi menjadi layanan terdepan di tanah air.

Berbeda dengan para pesaingnya, GO-JEK merupakan startup yang menghadirkan layanan paling banyak. Setelah membaut layanan seperti Selain tiga perusahaan startup tersebut GO-CLEAN dan GO-MASSAGE, mereka kembali diatas ada perusahaan local sejenis seperti yang telah menghadirkan layanan baru berupa layanan diuraikan sebelumnya yaitu Blue-Jek, Lady-Jek, perbaikan dan cuci kendaraan GO-AUTO, layanan Top-Jek, Ojek Syar-I, Namun akibat persaingan dan isi pulsa GO-PULSA, serta layanan pengiriman obat permodalan banyak diantara merek-merek tersebut GO-MED.Selain menambah berbagai layanan baru, yang tidak beroperasi lagi. baik GO-JEK, pun turut memperluas jangkauan mereka ke kota-kota baru. GO-JEK menjadi layanan Gambar 2 : Overlapping User Base yang paling gesit dengan hadir di berbagai kota seperti Malang, Solo, Samarinda, dan Manado. Harus kita akui bahwa bisnis transportasi berbasis online ini merupakan terobosan baru di bidang transportasi. Walaupun menuai banyak kontroversi, perkembangan teknologi yang pesat tidak dapat ditahan sehingga mau-tidak mau setiap teknologi baru dapat teraplikasikan dalam kehidupan sehari- hari, terlepas dari masalah tersebut, masyarakat Indonesia sangat memerlukan sarana transportasi yang nyaman, aman, tepat waktu dan tidak mahal. Oleh karena itu, bisnis tranportasi online ini harus disambut dengan baik dan terus dikembangkan. Banyak hal yang menyebabkan mereka Peran Inovasi Disruptif Terhadap kalah dalam bersaing. Diantaranya adalah user Perkembangan Industri Transportasi Online di interface yang kurang enak bagi pengguna, jumlah Indonesia. driver yang kalah banyak dengan pesaing, aplikasi yang sering error dan subsidi perusahaan kepada Melihat perkembangan tren bisnis driver dan user yang masih kalah nilainya dibanding transportasi online berbasis aplikasi beberapa tahun pesaing. Dari beberapa factor penyebab tesebut belakangan ini sangat menarik. Apalagi diatas, pemberian subsidi perusahaan kepada driver perkembangan ini dikaitkan dengan inovasi dan user menajdi factor utama. Pemberian subsidi

1 2 Ayu Aziah, Popon Rabia Adawia 151153 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314 ini menjadi keuntungan tersendiri bagi driver dan Dilihat dari sisi keuntungan terdapat user sehingga membuat driver dan user lebih loyal perbedaan sudut pandang atau cara penilaian terhadap perusahaan. Pemberian subsidi kepada user keuntungan antara industri startup dan terlihat didalam penerapan tarif yang dibebankan indsutrikonventional. Model bisnis startup tidak kepada user. Seperti terlihat didalam table berikut. dapat dibandingkan secara head on dengan model bisnis konvensional, hal ini terlihat dari focus utama Tabel 2 model bisnis start up yang membidik pasar/ jumlah user aplikasinya sehingga valuasi nilai perusahaan Perbandingan Tarif Layanan Ojek Online semakin meningkat dan sahamnya dapat dijual dengan nilai yang jauh lebih besar lagi. Berbeda Penyedia Tarif Layanan dengan model bisnis konvensional yang masih Transportasi berupa omzet dikurangi HPP hasilnya adalah laba Online bersih.

Melihat perkembangan transportasi online Go-Jek - Rush hour (16:00-19:00 luar dan merek lokal lama yang sangat fantastis, para WIB) IDR4.000 untuk jarak 1-2 km merek lokal baru tetap berupaya mencari peluang pertama, selanjutnya IDR2.000/km untuk dapat tetap bersaiang, tumbuh dan survive di - di luar Rush Hour IDR4.000 untuk tengah persaingan dengan para pemain besar. Salah jarak 1-2,7 km pertama satu peluangnya adalah menguasai market spesifik selanjutnya IDR1.500/km - Di luar Jabodetabek: jarak 1-4 km atau niche market yang belum sempat terpikirkan IDR8.000, lebih dari >4km ataupun belum difokuskan oleh para pemain besar. IDR2.000/km Para pemain baru dapat berfokus menjadi local champion di daerahnya masing-masing mengingat para pemain besar saat ini lebih banyak sibuk Grab - Jarak 0 - 12 Km bersaing dan memberikan subsidi di ibukota. pertama IDR1.500/Km Sehingga banyak user dan driver didaerah sudah - Jarak 12 km selanjutnya IDR tidak lagi mendapatkan subsidi besar. 2.500/km Sebetulnya market spesifik atau niche market telah terlebih dahulu dibidik oleh Go-Jek Uber - jarak: IDR1.000 /km ketika menghadapi pesaingnya yaitu Uber dan Grab - waktu: IDR100/menit melalui inovasi produk Go-Box. Go-Tix. Go-Med, Go-Glam, Go-Pay, Go-Send dan sebagainya. Dan ini merupakan inovasi disruptif yang telah dilakukan LadyJek - 6 km pertama IDR25.000 - Selanjutnya IDR4.000 / Km oleh Go-Jek didalam mengembangkan usahanya. Kehadiran fitur-fitur Go-Jek menjadi pemecah masalah masyarakat terhadap apa yang mereka Ojek - layanan ojek: 5 km pertama inginkan selama ini. Tentunya dengan pelayanan Syari IDR 20.000, selanjutnya IDR 3.000,-/ yang aman, nyaman, menguntungkan, dan km memberikan nilai tambah. Sehingga pantas jika - layanan kurir Rp. 15.000 untuk 5 km sampai saat ini para pengguna aplikasi Go-Jek ini pertama, selanjutnya IDR 3.000/km semakin meningkat setiap tahunnya.

Inovasi disruptif menjadi hal yang harus Wheel Mulai IDR30.000 hingga IDR120.000 dimiliki bagi semua industri saat ini. Tidak Line terkecuali dalam industri transportasi online pun inovasi disruptif memiliki peran yang sangat penting. Agar dapat tetap tumbuh, bersaing dan Teknojek - Minimum 8 km pertama: IDR survive dalam industri. Inovasi disruptif ini dapat 1.250/km - Selanjutnya Rp2.500/km. diciptakan antara lain melalui : 1. Create market baru, TransJek - Km pertama: IDR4.000 Hal ini dapat dilakukan dengan memamfaatkan - Selanjutnya IDR3.000/km peluang yang memiliki dasar kesamaan pada suatu aspek tertentu sebagai contoh, saat ini Gojek memberikan kemudahan bagi para Bangjek - Kilometer pertama IDR4.000 pengguna aplikasinya untuk dapat memsesan - Selanjutnya IDR 3,4/meter berbagai kebutuhan yang selama ini mungkin sulit untuk terpenuhi.

154150 Analisis Perkembangan Industri Transportasi Online di Era Inovasi …

Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

2. Fokus pada market baru, terkecuali dalam industri transportasi online pun Salah satu bentuk dari perusahaan yang memiliki inovasi disruptif memiliki peran yang sangat fokus terhadap customer adalah berupaya agar penting. Agar dapat tetap tumbuh, bersaing dan dapat selalu berusaha menjawab segala survive dalam industri. Inovasi disruptif ini dapat kebutuhan dan menepis kekhawatiran pelanggan. diciptakan antara lain melalui : Salah satu caranya adalah dengan melakukan standarisasi layanan yang diberikan. 1. Create market baru, 2. Fokus pada market baru, 3. Ciptakan dan tingkatkan value bagi user, dengan 3. Ciptakan dan tingkatkan value bagi user, dengan memberikan subsidi terbaik. memberikan subsidi terbaik. Kepastian mengenai harga dan tarif yang 4. To be Local Champion first and The National kompetitif menjadi nilai tambah dari perusahaan Champion soon. yang ditawarkan kepada pelanggan.

4. To be Local Champion first and The National REFERENSI Champion soon. Beruapaya menjadi solusi bagi kebutuhan Amajida, F. D. (2016). Kreativitas Digital Dalam masyarakat sekitar, pada awal mula keberadaan Masyarakat Risiko Perkotaan: Studi Tentang gojek berada dikota kota besar untuk menghadapi Ojek Online “Go-Jek” Di Jakarta. Informasi, permasalahan kemacetan namun saat ini tidak 46(1), 115–128. hanya di kota kota besar saja Gojek pun telah https://doi.org/10.21831/INFORMASI.V46I1. melayani masyarakat di kota-kota kecil di 9657 Indonesia. Aziah, A., & Rabia, P. (2018). Perkembangan

Industri Transportasi Online di Era Inovasi Dalam industri kreatif seperti ini segalanya Disruptif, 18(2), 149–156. Retrieved from doi: masih bisa terjadi. Pemain utama yang sudah https://doi.org/10.31294/jc.v18i2 menjadi market leader dan memiliki jumlah modal raksasa bisa-bisa saja terjungkal terhadap pemain Badan Pusat Statistik. Perkembangan Jumlah baru yang paling disruptif dan memberikan value Kendaraan Bermotor Menurut Jenis (2018). yang paling penting diinginkan atau dibutuhkan para user. Hamid, E. S. (2017). Disruptive Innovation : Manfaat Dan Kekurangan Dalam Konteks Pembangunan Ekonomi, 1–20. KESIMPULAN Khasanah, N. A., Sugiat, M. A., Studi, P., Perkembangan di industri transportasi Komunikasi, D., Kreatif, F. I., & Promosi, M. berkembang dengan sangat pesat. Peningkatan (2016). STRATEGI DESAIN CALL JACK jumlah kendaraan bermotor tentunya searah dengan DAN IMPLEMENTASINYA PADA MEDIA peningkatan kemacetan di Indonesia terutama di VISUAL DESIGN STRATEGY AND kota-kota besar. Sehingga untuk dapat menunjang VISUAL MEDIA IMPLEMENTATION, 3(3), mobilitas masyarakat yang tinggi, sangat diperlukan 523–530. moda transportasi yang efektif untuk dapat menghindari atau mengurangi kemacetan. Munawar, A. (2007). Pengembangan Transportasi yang Berkelanjutan. Untuk menjawab kebutuhan masyarakat tersebut, saat ini telah lahir beberapa perusahaan Oakey, R. . (2015). Schumpeterian economics: some penyedia aplikasi transportasi online. Transportasi observations on the relevance of his online muncul di tengah kondisi sistem transportasi theoretical contributions to the management of di Indonesia yang belum tertata dengan baik. industrial research and development. Beberapa perusahaan besar berlomba untuk RADMA and John Wiley & Sons Ltd. membentuk perusahaan transportasi berbasis aplikasi online. Wahyusetyawati, E. (2017). Dilema pengaturan transportasi online, (April). Moda transportasi pilihan masyarakat yang sebelumnya bersifat offline saat ini telah berinovasi menjadi bersifat online dan lebih modern. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh adanya inovasi disruftif saat ini.

Inovasi disruptif menjadi hal yang harus dimiliki bagi semua industri saat ini. Tidak

1 2 Ayu Aziah, Popon Rabia Adawia 151155 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

PROFIL PENULIS

Ayu Azizah, memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE), Jurusan Manajemen Universitas Sultan Ageng Tirtaysa, lulus tahun 2010. Memperoleh gelar Magister Manajemen di Universitas BSI Bandung, lulus tahun 2015. Saat ini menjadi Dosen di Bina Sarana Infomatika.

Popon Rabia Adawia, memperoleh gelar Sarjana155 Ekonomi (SE), Jurusan Akuntansi pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YAI Jakarta, lulus tahun 1998. Memperoleh gelar Magister Manajemen di Universitas Persada Indonesia YAI, Jakarta, lulus tahun 2001. Saat ini menjadi Dosen di Bina Sarana Informatika.

156150 Analisis Perkembangan Industri Transportasi Online di Era Inovasi …

Volume 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314 http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/cakrawala

Pengaruh Iklim Organisasi dan Motivasi Kerja Karyawan terhadap Kinerja Karyawan pada PT Midi Utama Indonesia Tbk

Aryadillah

Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Bhayangkara Email: [email protected]

Cara Sitasi: Aryadillah. (2018). Pengaruh Iklim Organisasi dan Motivasi Kerja Karyawan terhadap Kinerja Karyawan pada PT Midi Utama Indonesia Tbk. Cakrawala, 18(2), 157–170. Retrieved from doi: https://doi.org/10.31294/jc.v18i2

Abstract- The problem that is the study of this research is the gap between the existing and expected circumstances, then there is a problem. Existing conditions are; Organizational climate that is no longer conducive but still forced on each employee to be productive and have high work motivation, so if this is allowed to drag on, it is not impossible that every employee will have a poor performance in the company, causing workers to inconvenience and reduce employee performance. Research Objectives Analyze the Effect of Organizational Climate with Work Motivation, Analyze the Effect of Work Motivation with Employee Performance, Analyze Organizational Climate and Work Motivation on Employee Performance. The research method used is Explanatory Survey, and uses a five-scale questionnaire, Likert category, while the object of this research is employees of PT. Midi Utama Indonesia, Tbk Tangerang Branch Ciledug. The data analysis technique used is Multiple Linear Regression. The results of this study indicate that the influence of Organizational Climate variables (X1) and Employee Motivation variables (X2) on Employee Performance (Y) is 41.7%. The influence of Organizational Climate variable (X1) on Employee Performance (Y) 37.4% and Employee Work Motivation (X2) on Employee Performance (Y) is 41.7%. The results showed that the Organizational Climate was in the "Strong enough" category, as well as the Employee Motivation variable "quite strong" and the Employee Performance level was in the Weak category.

Keywords: Organizational Climate, Employee Motivation, and Employee Performance.

PENDAHULUAN yang selalu mewarnai persepsi dari setiap tindakan dan komunikasi. Dalam sebuah perusahan, baik skala Iklim organisasi sendiri merupakan konsep Internasional maupun Nasional, seyogyanya luas yang diketahui anggota mengenai persepsi memiliki sebuah standar operasional yang menjadi berbagi terhadap sifat atau karakter tempat kerja, ini acuan bagi segenap pegawai yang terdapat dalam merupakan karakteristik internal yang membedakan perusahaan tersebut. Standar operasional dalam satu organisasi/sekolah dengan organisasi yang sebuah perusahaan dikenal dengan istilah lainnya dan memengaruhi orang-orang yang ada di International Standartd organization (ISO). Dengan dalamnya. adanya standar ini, diharapkan segala bentuk Menurut (Setiawan, 2015), iklim organisasi kebijakan, peraturan dan standar prosedur dalam yang dialami oleh masing-masing karyawan yang sebuah perusahaan dapat tercapai dengan maksimal berada dalam suatu organisasi dapat terlihat dari sesuai visi dan misi perusahaan. bagaimana karakteristik yang berasal dari Standar operasional prosedur (SOP) yang lingkungan tersebut, apakah berpengaruh terhadap dimiliki masing masing perusahaan mengacu pada tingkah laku orang yang berada dalam organisasi standar operasional nasional, agar tiap-tiap pegawai atau tidak serta segala sesuatu yang ada dalam atau karyawan memiliki dan mematuhi hak dan organisasi seperti sistem formal, gaya kewajiban terhadap tugas yang diberikan oleh kepemimpinan manajer (informal/formal), faktor perusahaan. Terkait dengan hak dan kewajiban lingkungan yang akan berpengaruh terhadap sikap, setiap karyawan, dapat dilihat pula dari iklim kepercayaan, nilai dan motivasi orang yang bekerja organisasi yang mendukung di dalamnya. Iklim dalam organisasi tersebut. organisasi sendiri merupakan bagian dari kombinasi Dengan adanya iklim organisasi yang sejarah, harapan, hukum yang tidak tertulis dan mendukung dan kondusif dalam sebuah perusahaan, sosial yang dapat mempengaruhi kebiasaan atau maka diharapkan tiap-tiap karyawan memiliki tingkah laku dari setiap orang di dalam suatu motivasi kerja tinggi terhadap tugas dan organisasi, atau lembaga. Dengan kata lain, iklim kawajibannya. organisasi dapat berupa suatu garis kepercayaan Motivasi menurut (Winardi, 2001)

Diterima: 2018-08-15, Direvisi: 2018-08-16, Disetujui: 2018-08-30 157 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

merupakan kekuatan potensial yang ada dalam diri faktor yang mendorong manusia bekerja itu ada seorang manusia, yang dapat dikembangkannya banyak macamnya yang berbeda satu dengan yang sendiri, atau dikembangkan oleh sejumlah kekuatan lainnya. Dengan demikian, jika adanya iklim luar yang ada, yaitu berkisar sekitar imbalan materi organisasi yang mendukung dan kondusif, serta dan imbalan non materi yang dapat memberikan didorong dengan motivasi kerja karyawan tinggi pengaruh kepada hasil kinerja baik secara positif dan maka akan terjalin sebuah hubungan yang sinergi negatif. terhadap kinerja karyawan di dalam sebuah (M. Manullang, 2000), motivasi perusahaan menjadi lebih baik dan berkualitas. mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan Namun yang terjadi saat ini, beberapa daya dan potensi untuk bekerjasama secara produktif perusahaan kurang memperhatikan hal hal tersebut. untuk mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah Seperti iklim organisasi yang sudah tidak lagi ditentukan, mau bekerja dan antusias mencapai hasil kondusif namun tetap dipaksakan bagi tiap-tiap optimal. (M. Manullang, 2000) mendefinisikan karyawan untuk produktif dan memiliki motivasi motivasi sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh kerja tinggi, maka jika hal ini dibiarkan berlarut seorang manajer memberikan inspirasi, semangat larut, bukan tidak mungkin setiap karyawan akan dan dorongan kepada orang lain. Dalam hal ini, memiliki kinerja buruk dalam perusahaan tersebut. karyawan mengambil tindakan-tindakan. Pemberian Banyak perusahaan yang hanya berpikir dorongan ini bertujuan untuk menggiatkan karyawan bagaimana memperoleh keuntungan yang besar bagi agar bersemangat dan dapat mencapai hasil perusahaannya, namun tidak memperhatikan sebagaimana dikehendaki oleh orang tersebut. kesejahteraan karyawannya. Seperti tidak sesuainya Mc Clelland dalam (Anwar Prabu, 2001, p. memberikan upah minimum regional (UMR) dengan 103) mengemukakan bahwa motif berprestasi adalah pemberian beban kerja yang berat, pemberian waktu suatu dorongan dalam diri seseorang untuk kerja tambahan yang tidak terbatas, serta minimnya melakukan, atau mengerjakan suatu kegiatan atau pengetahuan setiap karyawan terhadap Standar tugas dengan sebaik-baiknya. Agar mampu Operasional Prosedur (SOP) yang ada dalam masing mencapai prestasi kerja (kinerja) dengan predikat masing perusahaan, sehingga menyebabkan terpuji berdasarkan pendapat tersebut dimana ketidaknyamanan pekerja dan dapat menurunkan pegawai akan mampu mencapai kinerja maksimal, kinerja karyawan, berbeda dengan Perusahaan PT jika memiliki motif berprestasi tinggi. Midi Utama Indonesia, dimana terdapat karyawan Motif berprestasi perlu dimiliki oleh yang bersahabat dan karenanya dapat menumbuhkan Karyawan harus ditumbuhkan dari dalam diri kenyamanan pada saat bekerja. sendiri, selain lingkungan kerja karena motif PT Midi Utama Indonesia Tbk adalah berprestasi yang ditumbuhkan dari dalam diri sendiri Perseroan yang didirikan pada bulan Juni 2007 oleh untuk membentuk suatu kekuatan diri dan jika keluarga Djoko Susanto yang telah berkecimpung situasi lingkungan kerja turut menunjang, sehingga dalam industri ritel sejak tahun 1960-an. Perseroan pencapaian kinerja akan lebih mudah. Berbagai didirikan dengan nama PT Midimart Utama, dengan pengertian yang telah dikemukakan tentang motivasi gerai pertama “Alfamidi” di Jl. Garuda, Jakarta dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah Pusat. serangkaian proses pemberian dorongan kepada Konsep Alfamidi dikembangkan untuk seseorang untuk bertindak guna mencapai efektivitas menyesuaikan perubahan belanja konsumen dari kerja menuju tujuan yang diinginkan. Kenyataan belanja bulanan menjadi belanja mingguan dan yang berlaku umum adalah perwujudan dari teori belanja ke toko yang terdekat. Alfamidi motivasi jamak, yakni bahwa faktor yang dikembangkan sebagai konsep “supermarket mini” mendorong manusia bekerja itu ada banyak yang menempati luas area penjualan dari 200-400 macamnya, yaitu berbeda satu dengan yang lainnya. m2; di mana 20% luasnya digunakan untuk Seringkali istilah-istilah satisfaction memajang produk fresh-food (buah, sayur dan (kepuasan) dan motivasi digunakan secara salah. makanan beku). Bauran produk yang dijual di Kepuasan atau ketidakpuasan individual pegawai Alfamidi mencapai 7.000 (SKU) dan dilengkapi secara subyektif berasal dari kesimpulan didasarkan dengan produk-produk fresh-food, seperti; buah, pada perbandingan antara apa yang diterima sayur mayur dan daging olahan/makanan beku yang Karyawan dari Karyawan dibandingkan dengan apa dibutuhkan oleh masyarakat, serta tidak dijumpai di yang diharapkan, diinginkan atau dipikirkan oleh gerai minimarket yang sudah ada. Alfamidi dengan seseorang. Oleh karena itu banyak orang dengan tagline “Belanja Puas Harga Hemat” diposisikan keliru memandang motivasi sebagai suatu ciri untuk memberikan pelayanan dan pengalaman pribadi, yaitu beberapa orang memilikinya dari belanja pelanggan agar terpenuhi kebutuhannya dan orang lain tidak dalam praktik, sehingga beberapa dengan harga hemat. manajer menilai karyawan yang tampaknya Salah satu Gerai Alfamidi di Ciledug kekurangan motivasi sebagai seorang yang pemalas. Tangerang, terdapat 1 gerai tipe 80 yang memiliki Penilaian semacam itu mengandaikan seorang struktur keorganisasian terdiri atas; orang Store individu selalu malas, atau kurang motivasi. Manager (SM), orang Assistant Manager (ASM), Dalam kenyataannya, yang berlaku umum orang Merchandisier (MD), orang pramuniaga adalah perwujudan dari teori motivasi jamak, yakni FreshFood (FF), orang Pramuniaga Reguler dan Non 158 Pengaruh Iklim Organisasi dan Motivasi Kerja Karyawan …

Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No.2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

Reguler serta Kasir. Kemudian tidak hanya Karyawan (X2) Motivasi menurut (Winardi, 2001) karyawan saja yang berada di gerai tersebut, namun merupakan kekuatan potensial yang ada dalam diri terdapat pula beberapa yang sedang Pelatihan seorang manusia, yang dapat dikembangkannya (training). sendiri, atau dikembangkan oleh sejumlah kekuatan Peneliti memperhatikan peraturan luar yang ada, yaitu berkisar sekitar imbalan materi mengenai tugas dari masing-masing personil toko dan imbalan non materi yang dapat memengaruhi mulai dari (SM), (ASM), (MD), Kasir dan hasil kinerjanya secara positif, atau secara negatif, Pramuniaga, namun ada beberapa karyawan yang dimana tergantung pada situasi dan kondisi yang tidak mematuhi peraturan tersebut. Oleh karena itu, dihadapi orang bersangkutan. peneliti melihat adanya Pengaruh Iklim Organisasi dan Motivasi Kerja Karyawan terhadap Kinerja 2.1.2. Operasionalisasi Variabel Karyawan pada PT Midi Utama Indonesia Tbk. a. Operasional Variabel Kinerja Karyawan (Y)

Kinerja Karyawan adalah total skor yang METODOLOGI PENELITIAN diperoleh dari hasil penilaian SDM kepada

Metode yang digunakan dalam penelitian Karyawan tentang hasil yang telah dicapai ini adalah metode survei dengan teknik Kausal. Karyawan dalam menjalankan tugasnya sebagai Variabel penelitian meliputi dua variabel bebas Karyawan Store. Indikator-indikator untuk (dependent), yaitu Iklim Organisasi (X1), Motivasi mengukur kinerja Karyawan adalah: Kerja Karyawan (X2) dan variabel terikat 1. Loyalitas yang tinggi pada Tugas dan (interdependent), yaitu Kinerja Karyawan (Y). Jabatannya. Seperti yang diIlustrasikan pada Gambar 2.1. 2. Menguasai dan mengembangkan Pengetahuannya. 3. Menguasai pengetahuan tentang Menjaga kualitas Produk reguler/non reguler. 4. Bertanggungjawab pada tugasnya. 5. Kedisiplinan dan Ketepatan Waktu bekerja. 6. Kreativitas dalam Pekerjaan. 7. Melakukan interaksi dengan atasan untuk menimbulkan motivasi. 8. Kepribadian yang baik dan jujur dalam Pelayanan kepada Pelanggan. 9. Karyawan mampu berpikir kreatif dalam menjaga kualitas Produk Fresh Food Gambar 2.1. Maksud Desain Penelitian 10. Pemahaman dalam administrasi. Keterangan: b. Operasional Variabel Iklim Organisasi (X1) Kondisi lingkungan kerja yang dirasakan X1 : Iklim Organisasi langsung maupun tidak langsung oleh orang-orang yang X2 : Motivasi Kerja tinggal dan bekerja di lingkungan tersebut dan Y : Kinerja Karyawan diasumsikan dapat berpengaruh terhadap perilaku dan Ɛ : Variabel yang tidak diteliti motivasinya. Batasan iklim organisasi dalam hal ini adalah segala situasi yang muncul akibat hubungan antara 2.1. Operasionalisasi Variabel Karyawan dengan Karyawan lain, antara Karyawan 2.1.1. Definisi Operasional dengan pelanggan dalam pelayanan. Instrumen iklim Definisi Operasinal Kinerja Karyawan (Y) organisasi yang dijabarkan berdasarkan indikator-indikator (Mangkunegara, 2005) Kinerja adalah hasil kerja Litwin dan Stringer dalam (Holbeche, 2005) yang mengklasifikasikan dimensi iklim organisasi sebagai secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh berikut : seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya 1. Tanggungjawab, Karyawan sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan 2. Fleksibilitas kepadanya. 3. Standar diperlukan untuk mencapai hasil Definisi Operasional Iklim Organisasi (X1) memuaskan iklim sekolah sebagai “a set of measurable 4. Komitmen tim properties of the work environment, perceived 5. Kejelasan-kejelasan terhadap apa yang directly or indirectly by people who live and work in menjadi tujuan this environment and assumed to influence their 6. Penghargaan motivation and behaviour”. Hal ini merupakan 7. Gaya kepemimpinan karakteristik internal yang membedakan satu c. Operasional Variabel Motivasi Kerja Karyawan organisasi/lembaga dengan organisasi yang lainnya (X2) dan memengaruhi orang-orang yang ada di Motivasi kerja Karyawan adalah total skor dalamnya. yang diperoleh dari jawaban responden (Atasan, Definisi Operasional Motivasi Kerja Aryadillah 159133

Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

Karyawan dan Customer) terhadap unsur-unsur yang Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui dapat mendorong Karyawan melakukan tugas bahwa jumlah Karyawan PT Midi Indonesia Tbk dengan sebaik-baiknya untuk mencapai prestasi cabang Ciledug sebanyak 15 Karyawan atau kurang lebih baik. Indikator-indikator untuk mengukur dari 100, maka dalam penelitian ini, dijadikan motivasi kerja Karyawan adalah: populasi penelitian. Hal ini sejalan dengan pendapat 1. Keinginan untuk memperoleh kebanggaan. Arikunto (2006:130) yang mengemukakan bahwa: 2. Keinginan untuk memberi sumbangan “Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila berguna. subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua 3. Keinginan prestasi lebih tinggi. sehingga penelitiannya adalah merupakan penelitian 4. Keinginan untuk memperhatikan pada masa populasi, selanjutnya jika jumlah subjeknya besar mendatang. dapat diambil antara 10% - 15% atau dengan 20% - 5. Keinginan untuk mengambil risiko. 25%”. 6. Keinginan untuk bertanggungjawab. 2.1.4. Tehnik Penskoran dan Transformasi data 2.1.3. Sumber Data dan Cara Penentuannya Perhitungan ini digunakan untuk a. Sumber Data mengetahui gambaran variabel penelitian, melalui Dalam penelitian ini, data dikumpulkan perhitungan frekuensi skor jawaban responden pada secara Primer, dimana data diperoleh melalui setiap alternatif jawaban angket, sehingga diperoleh Angket, Riduwan (2006: 71) mengemukakan bahwa persentase jawaban setiap alternatif jawaban dari “angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan skor data yang diperoleh Untuk mengklasifikasikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon skor data yang diperoleh digunakan rumus Arikunto (responden) sesuai dengan permintaan pengguna, (1998:3554-356) dan Umar (2003:225) berikut: yakni menyampaikan sejumlah pernyataan tertulis dan mendapatkan tanggapan secara tertulis. Skor Tertinggi – Skor Terendah Rentang Skor = Sementara data yang dikumpulkan secara Sekunder Jumlah Klasifikasi adalah, buku, majalah dan literatur yang berkaitan dengan penelitian. b. Populasi dan Tehnnik sampling Keterangan: Pengambilan sampel yang digunakan Skor tertinggi = jumlah responden x bobot adalah nonprobability sampling, Sugiyono (2010: tertinggi x jumlah item 68) dengan tehnik jenuh/sensus, hal ini dilakukan Skor terendah = jumlah responden x bobot karena jumlah populasi relatif kecil yaitu, kurang terendah x jumlah item dari 30 orang. Keseluruhan dari karakteristik atau Jumlah Skor = tertinggi; terendah. unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian Rentang Klasifikasi = sangat tinggi (5); tinggi (4); disebut populasi, Arikunto menyatakan hal yang cukup (3); rendah (2); sangat rendah (1). sama (2006:130). Pengertian yang lebih spesifik diungkapkan Sugiyono (2006:54) yang berpendapat Transformasi data/Pengolahan data bahwa “ menggunakan uji statistik analisis regresi linear Populasi adalah wilayah generalisasi yang berganda. Analisis regresi linear berganda adalah terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas Analisis satu dependent terhadap dua, atau lebih dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh variabel independen. peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini 2.2. Uji Persyaratan Analisa adalah data karyawan PT Midi Utama Indonesia, Sebelum pengujian hipotesis terlebih Tbk cabang Ciledug, dengan rincian seperti dimuat dahulu dilakukan pengujian persyaratan korelasi, pada tabel. yaitu : Tabel 2.1. Data Karyawan No Jabatan Jumlah 2.2. 1. Uji Normalitas 1. Kepala Toko (Train) 1 Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui 2. Asistant Kepala Toko 1 apakah data yang terkumpul berdistribusi normal (AKT) atau tidak. Dengan uji normalitas akan diketahui sampel yang diambil berasal dari populasi 3. Merchandisier (MD) 3 berdistribusi normal atau tidak. Apabila pengujian 4. Pramuniaga FreshFood 3 normal, maka hasil perhitungan statistik dapat 5. Pramuniaga 4 digeneralisasikan pada populasinya. Uji normalitas Reguler/Non Reguler dilakukan dengan baik secara manual, maupun 6. Kasir 3 menggunakan program Statistical Package for the Jumlah 15 Social Sciences (SPSS) versi 17. Dalam penelitian Sumber primer diolah, 2013 160158 Pengaruh Iklim Organisasi dan Motivasi Kerja Karyawan …

Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No.2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

ini, uji normalitas dapat digunakan uji Kolmogorov- instrumen yang valid merupakan instrumen yang Smirnov dalam (Singgih, 2000, p. 80) dengan benar-benar tepat untuk mengukur. Oleh karena itu, kriteria signifikasi untuk uji dua sisi hasil seluruh penghitungan menggunakan Statistical perhitungan, T hitung lebih besar dari > 0, 05 berarti Package for the Social Sciences (SPSS) versi 17. berdistribusi normal. 2.2.2. Uji Linearitas 2.3.2. Uji Reliabilitas Uji kedua yang harus dipenuhi adalah uji linearitas, Jika instrumen penelitian telah dinyatakan yang bertujuan memastikan hubungan antara ubahan valid, selanjutnya reliabilitas tersebut diuji. bebas dan ubahan terikat bersifat linaer, kuadratik Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa atau dalam derajat lebih tinggi lagi. suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat Pedoman untuk melihat kelinieritasan ini adalah digunakan sebagai alat pengumpul data karena menggunakan scaterplot, dimana jika data terbesar instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2006:178), dari arah kiri bawah ke kanan atas membentuk garis dengan rumus berikut: lurus, berarti regresinya linear (Singgih, 2000, p. 45), Uji linieritas dilakukan dengan uji kelinieran  x 2  regresi (Sudjana, 1992, p. 466) Pengolahan data x 2   untuk uji normalitas dan uji linieritas menggunakan  b 2  N SPSS 17. N

2.3. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 2.3.1 Uji Validitas Keterangan : Uji validitas dilakukan berkenaan dengan b2 = Harga varian tiap butir pertanyaan ketetapan alat ukur terhadap konsep yang diukur 2 = Jumlah kuadrat skor total sehingga benar-benar mengukur apa yang x seharusnya diukur. Menurut (Suharsimi, 2002, p.  x 2 = Kuadrat seluruh skor responden di setiap 168), “Validitas adalah suatu ukuran yang  menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau butir pertanyaan kesahihan suatu instrumen”. Dalam validitas uji N = Jumlah responden instrumen ini digunakan rumus Product Momen, Rumusnya sebagai berikut: Menghitung varian total t 2 

n. XY   X  Y  2    2  y  rxy  y 2 2  2 2 2 N n X   X  nY  Y   t  N

rxy = Koefisien Korelasi antara variabel X dan Keterangan : variabel Y t 2 = Harga varian total n = Jumlah responden y 2 = Jumlah kuadrat total XY = Jumlah hasil kali skor X dan Y setiap   2 responden  x = Jumlah kuadrat dari jumlah skor total X = Jumlah skor X N = Jumlah responden  Y = Jumlah skor Y 2 Menghitung reliabilitas angket dengan  X  = Kuadrat jumlah skor X rumus alpha cronbach; 2 Y  = Kuadrat jumlah skor Y 2 Kaidah keputusan = Jika > berarti valid, sebaliknya  K 1 b  Jika < berarti tidak valid r     11  2   K 1 t  Tingkat keandalan dan kesahihan yang digunakan, kemudian dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang dipergunakan untuk Keterangan : mendapatkan data adalah valid atau dapat r 11 = Reliabilitas angket digunakan (Sugiyono, 2006). Dengan demikian, Aryadillah 131615

Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

K = Banyaknya butir pertanyaan merasakan dan tidak merasakan. b2 = Harga varian butir pertanyaan 5. Melakukan Uji Coba Angket  Sebelum pengumpulan data yang t 2 = Harga varian total sebenarnya dilakukan angket yang akan digunakan terlebih dahulu diuji cobakan,

pelaksanaan uji coba ini dimaksudkan Untuk mengetahui koefisien korelasinya untuk mengetahui kekurangan-kekurangan digunakan distribusi (Tabel r) untuk α = 0,05 atau α pada item angket. = 0,01 dengan derajat kebebasan (dk = n - 2).

Kemudian membuat keputusan membandingkan r11 2.5. Rancangan Analisis/Uji Hipotesis dengan r . Uji hipotesis digunakan untuk uji tabel signifikansi yang berfungsi untuk mencari makna Kaidah keputusan = Jika r11 > rtabel berarti reliabel, hubungan variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y. sebaliknya Pengujian ini untuk mengetahui apakah variabel Jika r < r berarti tidak Iklim Organisasi dan Motivasi Kerja Karyawan 11 tabel berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja reliabel Organisasi.

Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan 2.5.1. UJI t apakah instrumen yang dalam hal ini kuesioner Uji t Digunakan untuk variabel bebas yang dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak hanya terdiri dari 2 kategori. Uji t dibedakan oleh responden yang sama dan akan menghasilkan menjadi 3 macam, yaitu uji t satu sample (one data yang konsisten. Dengan kata lain, reliabilitas sample t test), uji t sample bebas (independent instrumen mencirikan tingkat konsistensi yang telah samples t test), dan uji t untuk sample berpasangan terkumpul, Reliabilitas item diuji dengan melihat (paired samples t test). Uji t satu sample digunakan Koefisien Alpha dengan melakukan Reliability membandingkan hasil pengamatan dengan suatu Analysis dengan SPSS versi 17 yang akan dilihat nilai standar dengan disain penelitian one group pre nilai Alpha-Cronbach untuk reliabilitas keseluruhan test–post test design. item dalam satu variabel. adanya hipotesis Data penelitian yang telah terkumpul H 0: μ1= μ 2 kemudian diolah untuk menguji kualitas data berupa uji validitas dan reliabilitas dengan bantuan program H 1: μ1 ≠ μ 2 SPSS versi 17 juga akan dilihat kolom Corrected dengan Item Total Correlation. μ1= rata-rata sebelum perlakuan μ 2= rata-rata sesudah perlakuan 2.4. Tehnik Pengumpulan Data μ1 = μ 2, berarti bahwa tidak ada perbedaan dari Dalam penelitian ini, data dikumpulkan objek penelitian dengan perlakukan yang diberikan secara primer, dimana data diperoleh melalui Angket atau dengan kata lain perlakuan penelitian tidak (Riduwan, 2008, p. 71) mengemukakan bahwa menunjukkan perubahan respon dari objek penetiian. “angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon Sedangkan untuk μ1 ≠ μ 2 adalah kebalikannya. (responden) sesuai dengan permintaan pengguna, Uji T dilakukan saat data berdistribusi yakni menyampaikan sejumlah pernyataan tertulis normal, sehingga uji normalitas data terlebih dahulu dan mendapatkan tanggapan secara tertulis dari para di utamakan dengan uji Kolmogorov-Smirnov, Staf/Karyawan tentang semua variabel dan indikator dalam Uji t dilakukan dengan uji (Sugiyono, 2006), penelitian dalam bentuk Skala Likert. Langkah- Harga t hitung selanjutnya dibandingkan dengan t langkah dalam menyusun angket adalah tabel, untuk taraf kesalahan 0,05 dengan derajat 1. Menyusun objek respondennya kebebasan dk (n-2) adalah: 2. Menyusun kisi-kisi daftar pertanyaan/pernyataan angket Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima dan Ha 3. Merumuskan item-item pertanyaan dan ditolak alternatif jawaban Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha 4. Menetapkan skala pemberian skor untuk diterima setiap item pernyataan. Alat ukur yang digunakan dalam pemberian skor daftar 2.5.2. UJI F pernyataan menggunakan Skala Likert Uji F dikenal dengan Uji serentak atau uji dengan ukuran Interval, artinya yang diteliti Model/Uji Anova, yaitu uji untuk melihat pengaruh mempunyai peringkat empat urutan, yaitu semua variabel bebas secara bersama-sama terhadap sangat merasakan, merasakan, kurang variabel terikat. Atau untuk menguji model regresi

162158 Pengaruh Iklim Organisasi dan Motivasi Kerja Karyawan …

Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No.2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

yang dibuat baik/signifikan atau tidak baik/non tampak pada Tabel 3.1. signifikan. Jika model signifikan maka model dapat digunakan untuk prediksi/peramalan, sebaliknya jika Tabel 3.1. Jumlah Item Angket Yang Di Ujicoba non/tidak signifikan maka model regresi tidak dapat Jumlah Item No Variabel digunakan untuk peramalan. Angket Uji F dapat dilakukan dengan 1 Iklim Organisasi 20 membandingkan F hitung dengan F tabel, jika F 2 Motivasi Kerja Karyawan 20 hitung > dari F tabel, (Ho di tolak Ha diterima) maka 3 Kinerja Karyawan 20 model signifikan atau bisa dilihat dalam kolom Total 60 signifikansi pada Anova (Olahan program SPSS versi 17). Model signifikansi (%) < Alpha (kesiapan Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, 2013 berbuat salah tipe 1, yang menentukan peneliti Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui sendiri paling besar alpha 10%, atau 5% atau 1%). jumlah item angket yang akan diujicobakan Dan sebaliknya jika F hitung < F tabel, maka model sebanyak 60 item. tidak signifikan, hal ini juga ditandai nilai kolom signifikansi (%) akan lebih besar dari alpha. 3.1.2. Uji Validitas Uji F dapat dilakukan dengan Formula yang digunakan untuk mengukur mambandingkan t hitung dengan t tabel atau dengan validitas instrumen dalam penelitian ini adalah melihat kolom signifikansi pada masing-masing t product moment coefficient dari Karl Pearson yang hitung, proses uji t identik dengan Uji F pada terdapat pada progrm SPSS Versi 17. Coefficient Regression Full Model. Berdasarkan langkah-langkah uji validitas sebagaimana dikemukakan pada Bab III, dengan 2.6. Pengujian Hipotesis Statistik bantuan Microsoft Excel dan SPSS diperoleh hasil Hipotesis yang akan diuji dalam rangka uji validitas angket seperti dimuat pada Tabel 3.2. pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis sebagai berikut: Tabel 3.2: Hasil Uji Validitas Iklim Organisasi Iklim Organisasi Ho :Tidak berpengaruh positif signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Ha :Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan.

Motivasi Kerja Karyawan

Ho :Motivasi Kerja Karyawan tidak

berpengaruh signifikan terhadap kinerja

Karyawan.

Ha :Motivasi Kerja Karyawan berpengaruh signifikan terhadap kinerja Karyawan.

Kinerja Karyawan Ho :Iklim Organisasi dan Motivasi Kerja Karyawan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja Karyawan. Ha :Iklim Organisasi dan Motivasi Kerja Sumber : Data Primer di olah, 2013 Karyawan berpengaruh signifikan terhadap Dari tabel di atas, untuk “Item ke 1” nilai kinerja Karyawan. korelasinya adalah 0,377, sesuai dengan kriteria Item instrument nomor 1 adalah Tidak Valid, karena HASIL DAN PEMBAHASAN nilai probabilitas korelasi [sig. (2-tailed)] < dari taraf 3.1. Analisis Data Hasil Penelitian signifikan (α) 0,05, dimana nilai signifikan n= 15 3.1.1. Pengujian Instrumen Penelitian sebesar 0,514. Pemantapan instrumen penelitian dilakukan Pada iklim organisasi terbuka, semangat dengan melakukan uji coba angket terhadap 15 kerja karyawan sangat tinggi, dorongan pimpinan orang responden. Data angket yang terkumpul, untuk memotivasi karyawannya agar berprestasi kemudian secara statistik dihitung validitas dan sangat besar, rutinitas administrasi rendah, karyawan reliabilitasnya. Sesuai dengan variabel yang akan yang meninggalkan pekerjaan seperti bolos, izin dan diteliti, angket yang diujicobakan terdiri atas angket sebagainya rendah, perasaan terpaksa untuk bekerja untuk mengukur variabel Iklim Organisasi, Motivasi juga rendah. Sebaliknya, pada iklim organisasi Kerja Karyawan, dan kinerja Karyawan. Penyebaran tertutup, semangat kerja karyawan sangat rendah; jumlah item angket pada masing-masing variabel dorongan pimpinan untuk memotivasi karyawannya

Aryadillah 131637

Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

yang berprestasi sangat rendah; sedangkan rutinitas Tabel 3.4: Hasil Uji Validitas Kinerja administratif tinggi, karyawan meninggalkan Karyawan pekerjaan tinggi dan perasaan terpaksa untuk bekerja tinggi. Menjalankan pekerjaan secara beretikapun, semakin menjadi tuntutan yang tak terelakkan. Pekerjaan tidak lagi hanya dituntut menghasilkan keuntungan yang bagus sehingga memberikan manfaat optimum kepada pemegang saham (stake holder) melainkan juga harus mengedepankan tata kelola usaha yang baik, patuh pada aturan dan tetap berada dalam koridor etika dalam pekerjaan juga memperhatikan Iklim Organisasi dimana ia berada. Sebagai cabang filsafat terapan, Iklim Organisasi menyoroti segi-segi moral perilaku manusia yang mempunyai profesi di bidang bisnis dan manajemen. Oleh karena itu, Iklim Organisasi membuat anggota merasa seperti bagian dari Tim. Kesimpulan dari item 1 s/d 20 dinyatakan valid sebagai instrument variabel Iklim Organisasi (X1) adalah item ke 4, item ke 5,item ke 6, item ke 10, item ke 11, item ke 12, item ke 13, item ke 14, item ke 15, item ke 26, item ke 18 dan item ke 19.

Tabel 3.3: Hasil Uji Validitas Motivasi Kerja Karyawan Sumber: Data Primer di olah, 2013

Dari tabel di atas, untuk “Item ke 1” nilai korelasinya adalah 0,244, maka dengan kriteria Item instrument nomor 1 adalah Tidak Valid, karena nilai probabilitas korelasi [sig. (2-tailed)] < dari taraf signifikan (α) 0,05 dimana nilai signifikan n= 15 sebesar 0,514. Kesimpulan dari item 1 s/d 20 dinyatakan

valid sebagai instrument variabel Kinerja Karyawan (y) adalah item ke 9, item, ke item12, item ke 15, item

ke 16, item ke 18 dan item ke 20.

Rekapitulasi jumlah item angket hasil uji

coba tampak pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5: Jumlah Item Angket Hasil Ujicoba

Sumber: Data Primer di olah, 2013 Dari tabel di atas, untuk “Item ke 1” nilai korelasinya adalah 0,463, maka dengan kriteria Item instrument nomor 1 adalah Tidak Valid, karena Sumber : Data Primer di olah, 2013 nilai probabilitas korelasi [sig. (2-tailed)] < dari taraf Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui signifikan (α) 0,05 dimana nilai signifikan n= 15 bahwa dari 60 item angket yang diujicobakan, 31 sebesar 0,514. item angket tidak valid dan 29 item angket valid. Kesimpulan dari item 1 s/d 20 dinyatakan Dengan demikian jumlah item angket yang valid sebagai instrument variabel Motivasi Kerja digunakan untuk mengumpulkan data sebanyak 60 Karyawan (X2) adalah item ke 4, item ke 5, item ke item. 6, item ke 8, item ke 9, item ke 10, item ke 11, item Pengujian validitas terhadap (20 item) ke 14, item ke 15, item ke 19 dan item ke 20. angket untuk variabel Iklim Organisasi ternyata dinyatakan valid (12 item), maka angket tersebut layak digunakan untuk mengumpulkan data variabel Iklim Organisasi. Sedangkan dengan (11 item) angket variabel Motivasi Kerja Karyawan sebanyak 164158 Pengaruh Iklim Organisasi dan Motivasi Kerja Karyawan …

Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No.2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

(9 item) dinyatakan tidak valid, maka angket yang 3.2. Pengujian Persyaratan Analisis Data digunakan untuk pengumpulan data variabel 3.2.1. Uji Normalitas Data Motivasi Kerja Karyawan berjumlah 11 item. Uji normalitas data adalah untuk mengetahui Begitupula untuk pengujian 20 item variabel Kinerja apakah suatu variabel berdistribusi normal atau Karyawan ditemui 15 item tidak valid, maka angket tidak. Dalam uji normalitas data digunakan yang digunakan untuk pengumpulan data variabel Kolmogorov Smirnov dengan bantuan program kinerja organisasi berjumlah (5 item). SPSS versi 17 dengan hasil seperti dimuat pada Item angket yang tidak valid terletak pada Tabel 3.7. indikator yang berbeda, sehingga walaupun item angket ini dibuang, maka angket yang lain masih Tabel 3.7: Hasil Uji Normalitas dianggap representatif untuk mengukur indikator dimaksud.

3.1.3. Uji Reliabilitas Berdasarkan langkah-langkah uji reliabilitas sebagaimana dikemukakan sebelumnya, dengan bantuan program Microsoft Excel dan SPSS diperoleh hasil uji reliabilitas tampak pada Tabel 3.6. Kriteria pengujian normalitas data adalah

jika nilai probabilitas > 0.05 () = 0,05 sebesar rtabel Tabel 3.6: Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas = 0,514 pada n = 15, maka data berdistribusi normal. Berdasarkan Tabel 4.7 diperoleh nilai probabilitas No Variabel rhitung rtabel Keterangan variabel Iklim Organisasi (X1) 0,995, nilai probabilitas variabel Motivasi Kerja Karyawan (X2) 1 Iklim 0,910 dan nilai probabilitas variabel Kinerja Organisasi .878 Karyawan (Y) 0,996. Hasil uji normalitas ini (X1) menunjukkan nilai probabilitas masing-masing 2 Motivasi variabel lebih besar dari () = 0,05 dengan rtabel = Kerja >.514 Reliabel .913 0,514, artinya data penelitian untuk variabel yang Karyawan diteliti berdistribusi normal. (X2) 3 Kinerja .636 3.2.2. Uji Linieritas Data Karyawan (Y) Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2013 hubungan antara variabel terikat dengan masing- Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui masing variabel bebas yang bersifat linaer. Uji bahwa variabel Iklim Organisasi (X1) diperoleh r linieritas dilakukan dengan uji kelinieran regresi. hitung = 0,878 dan tabel r product moment dengan Pengujian linieritas data Iklim Organisasi (X1) atas nilai rtabel pada n = 15 dan taraf nyata () = 0, 05 kinerja Karyawan (Y), diperoleh nilai F 1,303 sebesar rtabel = 0,514. Hal ini berarti rhitung lebih besar dengan nilai p (kolom Sig.) 0,664, maka nilai p > r tabel (0,878 > 0,514), maka angket untuk variabel 0,05 (deviation from linearity), pada taraf Iklim Organisasi (X1) mempunyai daya ketetapan, kepercayaan 95%, sehingga tidak terjadi atau dengan kata lain reliabel. penyimpangan signifikan terhadap linearitas, Pada variabel Motivasi Kerja Karyawan hasilnya dimuat pada Tabel 3.8. (X2), diperoleh r hitung= 0,913 dan dari tabel r product moment diperoleh nilai r tabel pad n = 15 dan taraf Tabel 3.8: Hasil Uji Linieritas 1 nyata () = 0, 05 sebesar rtabel = 0,514. Hal ini Iklim Organisasi (X1) Atas Kinerja Karyawan (Y) berarti r hitung lebih besar r tabel (0,913 > 0,514), maka angket untuk variabel Motivasi Kerja Karyawan (X2) mempunyai daya ketetapan, atau dengan kata lain reliabel. Pada variabel Kinerja Karyawan (Y), diperoleh r hitung= 0.636 dan dari tabel r product moment diperoleh nilai r tabel dengan n = 15 dan taraf nyata () = 0, 05 sebesar rtabel = 0,514. Hal ini Pengujian linieritas data Motivasi Kerja berarti r hitung lebih besar r tabel Karyawan (X2) atas Kinerja Karyawan (Y), (0,636 > 0,514), maka angket untuk variabel kinerja diperoleh nilai F 3,749 dengan nilai p (kolom Sig.) Karyawan (Y) mempunyai daya ketetapan, atau sebesar 0,341, mak nilai p > 0,05 (deviation from dengan kata lain reliabel. linearity), pada taraf kepercayaan 95%, sehingga

Aryadillah 131659

Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

tidak terjadi penyimpangan signifikan terhadap 3) Keberartian Persamaan Regresi linearitas, hasilnya dimuat pada Tabel 3.9. Kriteria pengujian keberartian persamaan regresi adalah tolak Ho jika Tabel 3.9: Hasil Uji Linieritas 2 probabilitas lebih kecil dari alpha = 0,05. Iklim Organisasi (X2) Atas Kinerja Karyawan (Y) Berdasarkan Tabel 5.2 nilai probabilitas sebagaimana ditunjukkan pada kolom Sig/Significance adalah 0,15, sehingga nilai probabilitas < 0,05. Tabel 3.12 Uji Keberartian Persamaan Regresi Y atas X1 Tabel 3.10 menampilkan rekapitulasi hasil uji linieritas data setiap variabel penelitian. Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa data pada variabel terikat mempunyai linieritas dengan data pada masing-masing variabel bebas. Hasil ini memberikan makna bahwa pengolahan data Dapat disimpulkan koefisien regresi memungkinkan dilanjutkan dengan statistik signifikan, atau Iklim Organisai berpengaruh parametrik. terhadap tingkat Kinerja Organisasi.

Tabel 3.10: Hasil Uji Linieritas Data 4) Nilai Determinasi Hasil perhitungan dengan bantuan SPSS nilai determinasi variabel Iklim Organisasi (X1) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) dimuat pada tabel 5.3, diketahui besarnya determinasi Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2013 Iklim Organisasi (X1) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) adalah .374.

3.3. Uji Hipotesis 3.3.1. Uji Hipotesis Pertama 1) Hipotesis Statistik

Ho : Tidak tedapat pengaruh dan signifikan antara Iklim Organisasi terhadap Kinerja Karyawan. Ha : Terdapat pengaruh dan signifikan antara Iklim Organisasi terhadap Kinerja Dengan demikian dapat disimpulkan Karyawan. tingkat Kinerja Karyawan dipengaruhi oleh Iklim Organisasi 37,4%, sedangkan sisanya (62,6%) 2) Persamaan Regresi dipengaruhi oleh faktor lain. Rumus persamaan regresi variabel Iklim Organisasi terhadap Kinerja Karyawan adalah Ŷ 3.3.2. Uji Hipotesis Kedua = a+bX1. Rinciannya dimuat pada Tabel 3.11. 1) Hipotesis Statistik Tabel 3.11 Ho : Tidak terdapat pengaruh dan signifikan Persamaan Regresi Y atas X1 antara Motivasi kerja Karyawan terhadap Kinerja Karyawan. Ha : Terdapat pengaruh dan signifikan antara Motivasi kerja Karyawan terhadap Kinerja Karyawan.

2) Membuat Persamaan Regresi Berdasarkan Tabel 3.11. diperoleh Rumus persamaan regresi antara persamaan regresi X1 terhadap Y, yaitu Ŷ = 1,751 + variabel Motivasi Kerja Kerjawan dengan 0,413 X1. Dari tabel 5.1 dapat pula ditentukan Kinerja Karyawan adalah Ŷ = a+bX2. Persamaan Regesi X1 terhadap Y yaitu sebesar Berdasarkan tabel 5.4 diperoleh persamaan 2,164, sedangkan regresi Y atas X1 sebesar 0,611 regresi X2 terhadap Y, sebagai berikut Ŷ = atau 61,1% Nilai tersebut menunjukkan besar 1,354 + 0,506 X2. derajat kekuatan berpengaruh variabel (X1) terhadap variabel (Y) adalah berpengaruh kuat karena kisaran 60-80 berdasarkan tabel coefficients.

166158 Pengaruh Iklim Organisasi dan Motivasi Kerja Karyawan …

Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No.2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

Tabel 3.14: Persamaan Regresi Y atas X2 Ha : Iklim Organisasi dan Motivasi Kerja Karyawan berpengaruh signifikan terhadap kinerja Karyawan.

2) Membuat Persamaan Regresi Rumus persamaan regresi antara variabel Iklim Dari tabel 5.4 dapat pula ditentukan Organisasi dan Motivasi Kerja karyawan Persamaan Regesi X2 terhadap Y, yaitu 1,86, Terhadap Kinerja Karyawan adalah Ŷ = a+bX1. sedangkan regresi Y atas X2 sebesar 0,645 atau Rinciannya dimuat pada Tabel 3.17. 64,5% Nilai tersebut menunjukkan besar derajat 1 kekuatan berpengaruh variabel (X2) terhadap Tabel 3.17: Persamaan Regresi Y atas X dan X2 variabel (Y) adalah berpengaruh kuat karena kisaran 60-80 berdasarkan tabel coefficients.

3) Keberartian Persamaan Regresi Kriteria pengujian keberartian

persamaan regresi adalah tolak Ho jika probabilitas lebih kecil dari alpha = 0,05. Berdasarkan Tabel 5.5, nilai probabilitas sebagaimana ditunjukkan pada kolom Sig/Significance adalah 0.009, sehingga nilai Berdasarkan Tabel 5.1. diperoleh probabilitas > 0.05. persamaan regresi X1 dan X2 terhadap Y, sebagai Tabel 3.15: Uji Keberartian Persamaan berikut Ŷ = 1,362+ 0,017 X1 + 0,487 X2. Dari Tabel 5.7 dapat pula ditentukan koefisien X + X Regresi Y atas X2 1 2 terhadap Y yaitu 1,866. sedangkan regresi Y atas X1 dan X2 sebesar 0,026 + 0,621 = 0,647 atau 64,7% Nilai tersebut menunjukkan besar derajat kekuatan berpengaruh variabel (X1 dan X2) terhadap variabel (Y) berpengaruh kuat karena Dapat disimpulkan koefisien regresi kisaran 60-80 berdasarkan tabel coefficients. signifikan, atau Motivasi Kerja Karyawan berpengaruh kuat terhadap tingkat Kinerja 3) Keberartian Persamaan Regresi Karyawan. Kriteria pengujian keberartian persamaan regresi adalah tolak Ho jika probabilitas lebih 4) Menghitung Nilai Determinasi kecil dari alpha = 0.05. Berdasarkan Tabel 5.8 Hasil perhitungan dengan bantuan SPSS nilai probabilitas sebagaimana ditunjukkan pada kolom Sig/Significance adalah 0.039, sehingga nilai determinasi Motivasi Kerja Karyawan (X2) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) pada nilai probabilitas <0.05. tabel 3.16. diketahui determinasi Motivasi Kerja Tabel 3.18: Uji Keberartian Persamaan Regresi Y atas X1 dan X2 Karyawan (X2) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) adalah .417.

Tabel 3.16: Koefisien Determinasi Y atas X2

Dapat disimpulkan koefisien regresi

signifikan, atau Iklim Organisasi dan Motivasi

Kerja Karyawan berpengaruh terhadap tingkat

Kinerja Karyawan.

Dengan demikian dapat disimpulkan 4) Menghitung Nilai Determinasi tingkat Kinerja Karyawan dipengaruhi oleh Hasil perhitungan dengan bantuan SPSS Motivasi Kerja Karyawan 41,7% sedangkan nilai determinasi variabel Iklim Organisasi dan sisanya (58,3%) dipengaruhi oleh faktor lain. Motivasi Kerja Karyawan terhadap variabel

Kinerja Karyawan dimuat pada Tabel 5.9, 3.3.3. Uji Hipotesis Ketiga diketahui besarnya determinasi Iklim 1) Merumuskan Hipotesis Statistik Organisasi (X ) dan Motivasi Kerja Karyawan H : Iklim Organisasi dan Motivasi Kerja 1 o (X ) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) Karyawan tidak berpengaruh signifikan 2 adalah .417. terhadap kinerja Karyawan.

Aryadillah 1316711

Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

Tabel 3.19: Koefisien Determinasi Y atas X1 dan 1. Terdapat pengaruh positif berdasarkan hasil X2 rekapitulasi tanggapan responden tentang Iklim Organisasi, diketahui bahwa indikator Standarisasi memiliki skor paling tinggi, yaitu 224 (14,93%), sementara indikator Komitmen dalam Tim paling rendah, yaitu 57 (3,8%). Hal tersebut membuktikan bahwa pada umumnya Karyawan memberikan persepsi tentang Iklim Organisasi dengan persentase 41,92%, kategori Dengan demikian dapat disimpulkan terdapat pengaruh Cukup Kuat kisaran “40- tingkat Kinerja Karyawan dipengaruhi oleh Iklim 60%”. Organisasi dan Motivasi Kerja karyawan 41,7% 2. Terdapat pengaruh positif berdasarkan hasil sedangkan sisanya (58,3%) dipengaruhi oleh faktor rekapitulasi tanggapan responden tentang lain. Motivasi Kerja Karyawan, diketahui bahwa Berdasarkan uraian mengenai pengujian indikator Keinginan Bertanggungjawab hipotesis sebagaimana dipaparkan di atas dapat memiliki skor paling tinggi, yaitu 229 (15,26%), dirangkum beberapa hal, dimuat pada Tabel 6.0. sementara indikator keinginan mengambil 1. Seluruh Ha yang diajukan dalam penelitian resiko paling rendah, yaitu 61 (4,06%). Hal ini diterima pada tersebut membuktikan bahwa pada umumnya alpha 0.05. Karyawan memberikan persepsi tentang Motivasi Kerja Karyawan dengan persentase Tabel 3.20: Rekapitulasi Hasil Uji Hipotesis 43,84% kategori terdapat pengaruh Cukup Kuat kisaran “40-60%”. 3. Berdasarkan hasil rekapitulasi tanggapan responden tentang Iklim Organisasi, Motivasi Kerja Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan diketahui bahwa, indikator Mampu Ket. Nilai Sig dibandingkan dengan 0.05 mengerjakan tugas dan amanat yang diberikan memiliki skor paling tinggi, yaitu 59 (3,93%), 2. Berdasarkan perhitungan determinasi dapat sementara indikator Karyawan mampu berpikir digambarkan model determinasi variabel kreatif dalam menjaga kualitas Produk Fresh penelitian seperti tampak pada Gambar 3.1. Food (FF) paling rendah (intuitif), yaitu 43 (2,86%). Hal tersebut membuktikan bahwa pada umumnya Karyawan memberikan persepsi dengan skor 314 dengan persentase 25,9% kategori Lemah kisaran “20-40%”. Artinya variabel Iklim Organisasi dan Motivasi Kerja Karyawan terhadap Kinerja Karyawan memiliki pengaruh yang positif, terlihat dari kuatnya 2 variabel bebas dan lemahnya variabel terikat.

Gambar 3.1. REFERENSI Model Determinasi Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat Anwar Prabu, M. (2001). Manajemen Sumber Daya Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Holbeche, L. (2005). The High Performance pengaruh antara variabel Iklim Organisasi (X ) dan 1 Organization : Creating dynamic stability and variabel Motivasi Kerja Karyawan (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y) 41,7% dan besarnya suistainble succsess. Oxford: Elsevier Butterworth-Heinemann. pengaruh variabel Iklim Organisasi (X1) terhadap Kinerja Karyawan (Y) 37,4% dan Motivasi Kerja M. Manullang. (2000). Manajemen Personalia. Karyawan (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y) Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. adalah 41.7%. Mangkunegara, A. P. (2005). Evaluasi Kinerja SDM. Jakarta: Rosda Karya. KESIMPULAN Riduwan. (2008). Skala Pengukuran Variabel– Berdasarkan hasil penelitian dan Variabel Penelitian. Bandung: CV Alfabeta. pembahasan, dapat dikemukakan beberapa Setiawan, K. C. (2015). Pengaruh Iklim Organisasi kesimpulan sebagai berikut: Terhadap Kinerja Karyawan Level Pelaksana

168158 Pengaruh Iklim Organisasi dan Motivasi Kerja Karyawan …

Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No.2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

di Divisi Operasi PT. Pusri Palembang. Jurnal Psikologi Islami, 1(1), 23–32. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.0 04 Singgih, S. (2000). SPSS Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Sudjana. (1992). Metode Statistika. Bandung:

Tarsito. Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta. Suharsimi, A. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Winardi. (2001). Motivasi Dan Pemotivasian Dalam Manajemen. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

PROFIL PENULIS Aryadillah, MM, M.I.Kom merupakan Dosen Tetap Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya. Keahlian di bidang komunikasi khususnya media. Saat ini tengah mengajar beberapa mata kuliah komunikasi diantaranya teknologi media komunikasi, opini publik, public speaking dan metodologi penelitian komunikasi kualitatif dan kuantitatif. Memliki target S3 di Jerman melalui jenjang LPDP menjadikan saya terus belajar menguasai bahasa asing, khususnya bahasa jerman. Buku yang pernah ditulis adalah teknologi media pembelajaran dan beberapa tulisan lainnya.

Aryadillah 1316913

Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

170158 Pengaruh Iklim Organisasi dan Motivasi Kerja Karyawan …

170 Volume 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314 http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/cakrawala

Efek Komunikasi Massa Pada Khalayak (Studi Deskriptif Penggunaan Media Sosial dalam Membentuk Perilaku Remaja)

Fifit Fitriansyah

Program Studi Penyiaran Akademi Komunikasi BSI Jakarta [email protected]

Cara Sitasi: Fitriansyah, F. (2018). Efek Komunikasi Massa Pada Khalayak (Studi Deskriptif Penggunaan Media Sosial dalam Membentuk Perilaku Remaja). Cakrawala, 18(2), 171–178. Retrieved from doi: https://doi.org/10.31294/jc.v18i2

Abstract - The phenomenon of online media such as social media, currently has provided support for massive social interaction and organized. The role of social media that has used web-based technology has now transformed communication into an interactive dialogue. Some of the popular social media currently include instagram, facebook, Twitter, youtube, and vlog. While the effect of mass communication (cognitive, affective and behavioral) for users or social media audiences in which case adolescents have changed their behavior, both positively and negatively. This study focuses on how the effect of mass communication on audiences that use social media that in fact is a teenager. Where adolescence is a period of transition between childhood and adulthood. As a result of this transition, then what he knows, he feels it will be reflected through his behavior.

Keywords: Effects of Mass Communication, Audience, Social Media, Teenagers

PENDAHULUAN Efek negatif yang ditimbulkan oleh media sosial terutama dalam hal cyber crime bersumber Peran media massa dalam menciptakan dari besarnya kemungkinan atau potensi pada tiap budaya di masyarakat kini tidak dapat dihindari lagi. anggota masyarakat untuk meniru apa-apa yang Kemajuan media komunikasi saat ini sangat disaksikan ataupun diperoleh dari media online memberikan pengaruh terhadap masyarakat baik tersebut, yang salah satunya adalah instagram. terhadap pemikiran maupun pola hidup. Keberadaan Pengenaan (exposure) terhadap isi media media online pun digadang-gadang menjadi pola memungkinkan khalayak untuk mengetahui sesuatu baru dalam berinteraksi dengan sesama. Jika dahulu isi media tersebut kemudian dipengaruhi oleh isi masih banyak masyarakat yang masih menganggap media itu sendiri. Bersamaan dengan itu, rasa ingin penting kegiatan silaturahim, saat ini kegiatan tahu yang dialami oleh remaja menambah khalayak tersebut sudah tergantikan oleh media. yang notabene remaja meniru hal-hal yang terdapat Fenomena media online seperti social pada media tersebut dan kecenderungan media atau media sosial, saat ini telah memberikan melakukannya tanpa memikirkan terlebih dahulu dukungan terhadap interaksi sosial secara masal dan dampak yang ditimbulkannya. terorganisir. Peran social media yang telah Media sosial sendiri adalah media di mana menggunakan teknologi berbasis web, kini telah penggunanya dengan mudah berpartisipasi di mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif. dalamnya, berbagi dan menciptakan pesan, seperti Beberapa media sosial yang tengah populer saat ini pada laman instagram, facebook, twitter dan lain antara lain instagram, facebook, Twitter, youtube, sebagainya. Kecenderungan penggunaan media dan vlog. sosial yang dalam sehari hampir 12 individu Media sosial yang merupakan bagian dari menggunakan media sosialnya, termasuk di media massa, maka jika diperhatikan tanpa dalamnya remaja. mengingkari fungsi dan manfaat media massa dalam Kecenderungan remaja menggunakan kehidupan masyarakat, disadari adanya sejumlah media sosial akhir-akhir ini menjadi sorotan publik. efek sosial negatif yang ditimbulkan oleh media Bagaimana tidak, berbagai kasus tindak kejahatan, massa. Oleh karenanya media massa dianggap ikut asusila hingga bully kerap dilakukan antar remaja. bertanggung jawab atas terjadinya pergeseran nilai- Bahkan banyak dari mereka yang terang-terangan nilai dan perilaku di tengah masyarakat terutama di merekam adegan tersebut dan mempostingnya dalam kalangan remaja seperti menurunnya tingkat selera satu laman media sosial. Adanya tindakan ini jelas budaya, meningkatnya kejahatan, rusaknya moral menambah daftar hitam perilaku remaja saat ini. dan menurunnya kreativitas yang bermutu. Istilah “kids jaman now” kini mulai mencerminkan

Diterima: 2018-08-27, Direvisi: 2018-09-03, Disetujui: 2018-09-04 171 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314 arah kondisi fisik dan mental remaja saat ini. Peran media massa, seseorang dapat memperoleh kognitif remaja pengguna media sosial jelas menjadi informasi tentang benda, orang atau tempat yang salah satu peran dalam membentuk perilaku remaja. belum pernah dikunjungi secara langsung. Untuk itu, penelitian ini akan membahas tentang (Karlinah, 1999). bagaimana efek komunikasi massa pada khalayak Menurut Mc. Luhan (Antoni, 2004), media pengguna media sosial dalam membentuk perilaku massa adalah perpanjangan alat indera kita (sense remaja? extention theory; teori perpanjangan alat indera) (Rakhmat, 2007). Dengan media massa seseorang Khalayak memperoleh informasi tentang benda, orang atau Khalayak atau publik adalah sejumlah tempat yang belum pernah kita lihat atau belum orang yang memiliki minat sama terhadap suatu pernah kita kunjungi secara langsung. Realitas yang kegemaran/ persoalan tertentu tanpa harus ditampilkan oleh media massa adalah relaitas yang mempunyai pendapat yang sama, dan menghendaki sudah diseleksi. pemecahan masalah tanpa adanya pengalaman untuk Media massa tidak memberikan efek itu. U&G menititberatkan pada fungsi media massa kognitif semata, namun ia memberikan manfaat bagi penggunaannya. Yang dilihat adalah apa yang yang dikehendaki masyarakat. Inilah efek prososial. dilakukan orang terhadap media, bukan apa yang dilakukan terhadap khalayak (McQuail, 1980). Efek Afektif Khalayak dipandang aktif. Efek ini memiliki kadar yang lebih tinggi Terdapat lima asumsi dasar U&G; 1. daripada Efek Kognitif. Tujuan dari komunikasi Khalayak aktif. Ini merupakan bagian penting dari massa bukan hanya sekedar memberitahu kepada penggunaan media oleh khalayak yang diasumsikan khalayak agar menjadi tahu tentang sesuatu, memiliki tujuan tertentu. 2. Khalayak selektif melainkan lebih dari itu, setelah mengetahui memilih media yang disukainya dengan memilih informasi yang diterimanya, khalayak diharapkan sumber sumber lain untuk memuhi kebutuhannya. 3. dapat merasakannya (Karlinah, 1999). Berikut ini Media berkompetisi dengan sumber sumber lain faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya efek untuk memenuhi kebutuhan khalayaknya. 4. Tujuan afektif dari komunikasi massa. pemilihan media diketahui dari data yang diberikan 1. Suasana emosional; respons kita terhadap anggota khalayak itu sendiri. 5. Penilaian tentang sebuah film, iklan, ataupun sebuah informasi, arti kultural dari media tidak dapat diberikan akan dipengaruhi oleh suasana emosional sebelum diadakannya penelitian tentang orientasi seseorang; khalayak (Blumer, Kartz & Gurevitz, 1974). 2. Skema kognitif; merupakan naskah yang ada U&G berasumsi, khalayak memilih media dalam pikiran kita yang menjelaskan tentang berdasarkan motivasinya, berdasarkan pengalaman alur peristiwa; khalayak sebelumnya tentang media (McQuail, 3. Situasi terpaan (setting of exposure); 1980). Dengan demikian, khalayak dalam hal ini, seseorang akan sangat ketakutan menonton remaja usia 15 sampai 21 Tahun, menggunakan film horor, misalnya, bila menontontonnya berbagai jenis komunikasi yang ada pada sendirian di rumah tua, ketika hujan lebat, dan lingkungannya untuk memuaskan kebutuhannya, tiang-tiang rumah berderik; keinginannya, dan kepentingannya. Jika hal tersebut 4. Faktor predisposisi individual; Faktor ini terpenuhi, akan timbul kepuasan terhadap Media, menunjukkan sejauh mana orang merasa inilah kepuasan media (Media Gratifications). terlibat dengan tokoh yang ditampilkan dalam media massa. Efek Komunikasi Massa Terdapat tiga dimensi efek komunikasi Efek Behavioral massa yaitu: kognitif, afektif, dan konatif. Efek Efek behavioral merupakan akibat yang kognitif meliputi peningkatan kesadaran, belajar, timbul pada diri khalayak dalam bentuk perilaku, dan tambahan pengetahuan. Efek efektif tindakan atau kegiatan. Adegan kekerasan dalam berhubungan dengan emosi, perasaan, dan attitude televisi atau film akan menyebabkan orang menjadi (sikap). Sedangkan efek konatif berhubungan beringas. Program acara memasak, akan dengan perilaku dan niat untuyk melakukan sesuatu menyebabkan para ibu rumah tangga mengikuti menurut cara tertentu (Amri, 1988). resep-resep baru, dan lain sebagainya.

Efek Kognitif New Media Efek kognitif adalah akibat yang timbul Perubahan terbesar di bidang ilmu pada diri komunikan yang sifatnya informatif bagi komunikasi 40 tahun terakhir (sejak munculnya TV) dirinya. Dalam efek kognitif membahas tentang adalah penemuan dan pertumbuhan Internet. Pada bagaimana media massa dapat membantu khalayak masa ini, mulai dikenal dengan sebutan lahirnya dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan New Media (Internet) (Werner, 2008). Di mana mengembangkan keterampilan kognitif. Melalui Internet adalah jaringan komputer dunia yang

172 Efek Komunikasi Massa Pada Khalayak … Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No.2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314 mengembangkan ARPANET, suatu sistem interaktifitas. Ada sepuluh Situs yang dikatakan komunikasi yang terkait dengan jaringan komunikasi sebagai Situs Social Networking: modern pada tahun 1960an (Werner, 2008). Media 1. MySpace adalah situs jaringan sosial populer baru dideskripsikan sebagai media yang mampu yang menawarkan jaringan antar teman, menayangkan konten atau informasi secara berupa profil pribadi, blog, group, foto, musik interaktif, sehingga audience dianggap mampu untuk dan video. menanggapi setiap informasi dengan mudah, para 2. Facebook merupakan Situs Web jaringan konsumen informasi bisa bertindak secara aktif sosial yang diluncurkan pada empat Februari menerima dan menyampaikan informasi, dan 2004 dan didirikan oleh Mark Zuckerberg. mereka juga dapat berkomunikasi dan bekerjasama 3. Windows Live Spaces merupakan sebuah dengan pembaca atau anggota lainnya. Situs blog dan social networking berbasis Istilah “media baru” ini identik dengan teknologi Live.com yang menggantikan MSN konten digital yang dapat didistribusikan secara Spaces. masif dan interaktif melalui internet. Konten internet 4. Friendster adalah sebuah Situs Web jaringan yang berupa gabungan berbagai jenis media, teks, sosial di mana seorang pengguna akan gambar, suara, dan video, ditambah dengan membuat identitas maya dan kemudian kemampuan interaktifnya, mengalahkan kemampuan mengisi data dirinya untuk kemudian segenap media yang pernah ada, dalam hal ini old mendapatkan account di Friendster. media (media lama). Kelebihannya sendiri dengan 5. hi5 adalah salah satu Situs yang menyediakan keberadaan arsip yang bisa diakses setiap saat dan layanan jaringan sosial dan merupakan Situs mudah. Pengakses internet dapat melihat berita atau jaringan sosial paling umum di Amerika artikel yang ditayangkan bertahun-tahun Latin. sebelumnya. Dalam karakteristiknya, new media 6. Flickr adalah salah satu Situs Web untuk sendiri memiliki empat karakteristik antara lain : a) berbagi foto dan situs komunitas online. Digitality; b) Interactivity; c) Dispersality; d) 7. Orkut adalah website komunitas dari Google. Virtuality. Dengan Orkut, kita dapat sharing photo, kirim Fungsi New Media adalah :1. Sebagai pesan, testimoni, sharing dan upload video, media komunikasi, merupakan fungsi yang paling berdiskusi, berinteraksi dan lainnya. banyak; 2. Media untuk mencari informasi atau data, 8. Flixster adalah salah satu situs video sharing sumber informasi yang penting, akurat, cepat, dan populer. Anda bisa sharing review-review mudah; 3. Fungsi komunitas, yang membentuk film dan juga ikut memberi rating. Flixster ini masyarakat baru, beranggotakan para pengguna juga memiliki database yang berhubungan internet dari seluruh dunia guna mencari informasi, dengan informasi film yang sangat besar. belanja, melakukan transaksi bisnis, dan sebagainya. 9. Multiply adalah sebuah situs jaringan sosial Dengan adanya Internet maka hidup manusia pun dengan fitur yang memungkinkan orang akan sangat menjadi bergantung pada media untuk saling-berbagi beberapa media, seperti tersebut. Karena dengan menggunakan Internet foto, video, maupun blog. kebutuhan manusia akan lebih cepat dan mudah 10. Netlog adalah salah satu situs yang terpenuhi, dan inilah yang akhirnya mengapa media menyediakan layanan jaringan sosial (social dikatakan menjadi faktor penentu kehidupan networking). Netlog adalah situs jaringan manusia (Nurudin, 2007). sosial yang sangat populer di Eropa. Saat ini kemunculan situs jejaring sosial Media Sosial seperti instagram, twitter, vlog, snapchat, musically New Media dikatakan sebagai jaringan dan lain sebainya menambah deretan situs media sosial modern, karena mengunakan teknologi sosial saat ini. Bak jamur dimusim panas, saat ini informasi yang canggih. Dari jaringan sosial modern mayoritas orang-orang ramai-ramai menggunakan ini akhirnya melahirkan berbagai Situs yang kita media sosial, baik sebagai mobilitas kegiatan kenal dengan Situs Jejaring Sosial. Situs pekerjaan hingga sebagai sarana komunikasi chating komunitas/jaringan sosial (social network) adalah dengan kawan. sebuah fenomena internet yang mewakili remaja. Umumnya, penggunaan media sosial Situs jejaring sosial sendiri adalah Situs yang dapat didominasi dengan remaja yang notabene memiliki menghubungkan jaringan komunikasi jarak jauh rasa ingin tahu dan daya imajinasi yang kompleks antar orang atau golongan melalui dunia maya atau sehingga perlu adanya pengawasan dari orang tua. Internet, serta memiliki fungsi sebagai media Hal ini dikarenakan media sosial memiliki pengaruh interaksi. Social Networking merupakan tempat yang kuat bagi perubahan sikap remaja. untuk para netter berkolaborasi dengan netter lainnya, dengan cara saling bertukar Perilaku Remaja pendapat/komentar, mencari teman, saling mengirim Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari email, dan saling memberi penilaian. Itulah mengapa manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan Situs Social Networking dikatakan sebagai suatu yang sangat luas antara lain: berjalan, berbicara,

Fifit Fitriansyah 173 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314 menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, kematangan mental, emosional, sosial dan membaca, dan sebagainya. Dapat disimpulkan fisik (Hurlock, Elizabeth B. 1999). bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang Ciri – ciri remaja diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati 1. Pertumbuhan fisik; Pertumbuhan fisik oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003). mengalami perubahan dengan cepat, lebih Menurut Skinner, seperti yang dikutip oleh cepat dibandingkan dengan masa anak – anak Notoatmodjo (2003), merumuskan bahwa perilaku dan masa dewasa. merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap 2. Perkembangan seksual; Seksual mengalami stimulus atau rangsangan dari luar. Oleh karena perkembangan yang kadang-kadang perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus menimbulkan masalah dan menjadi penyebab terhadap organisme, dan kemudian organisme timbulnya perkelahian, bunuh diri dan tersebut merespons, maka teori Skinner ini disebut sebagainya. teori “S-O-R” atau Stimulus – Organisme – Respon. 3. Cara berfikir causatif yaitu menyangkut Perilaku manusia adalah semua kegiatan hubungan sebab dan akibat. Misalnya remaja atau aktivitas manusia baik yang dapat diamati duduk didepan pintu, kemudian orang tua langsung maupun yang tidak dapat diamati pihak melarangnya sambil berkata “pantang“. Andai luar (Notoatmojo, 2005). yang dilarang itu anak kecil, pasti ia akan Sedangkan menurut Bandura, suatu menuruti perintah orang tuanya, tetapi remaja formulasi mengenai perilaku dan sekaligus dapat yang dilarang itu akan mempertanyakan memberikan informasi bagaimana peran perilaku itu mengapa ia tidak boleh duduk didepan pintu. terhadap lingkungan dan terhadap individu atau 4. Emosi yang meluap–luap; Keadaan emosi organisme yang bersangkutan. Formulasi Bandura remaja masih labil karena erat hubungannya berwujud B= behavior. E=environment, P=person, dengan keadaan hormon. Suatu saat ia bisa atau organisme. Perilaku lingkungan dan individu itu sedih sekali, dilain waktu ia bisa marah sendiri saling berinteraksi satu sama lain. Ini berarti sekali. bahwa perilaku individu dapat mempengaruhi 5. Mulai tertarik pada lawan jenis; Dalam individu itu sendiri, disamping itu perilaku juga kehidupan sosial remaja, mereka lebih berpengaruh pada lingkungan. tertarik pada lawan jenisnya dan mulai Sementara masa remaja merupakan masa pacaran. peralihan antara masa kanak – kanak dan masa 6. Menarik perhatian lingkungan; Pada masa ini dewasa, yang dimulai pada saat terjadinya remaja mulai mencari perhatian kematangan seksual yaitu antara usia 11 atau 12 lingkungannya, berusaha mendapatkan status tahun sampai dengan 20 tahun yaitu menjelang masa dan peran seperti melalui kegiatan remaja di dewasa muda (Soetjiningsih. 2004). Menurut para kampung – kampung. ahli Fase remaja merupakan segmen perkembangan 7. Terikat dengan kelompok; Remaja dalam individu yang sangat penting, yaitu diawali dengan kehidupan sosialnya tertarik pada kelompok matangnya organ-organ fisik (seksual) sehingga sebayanya sehingga tidak jarang orang tua mampu bereproduksi (Syamsu Yusuf. 2004). Masa dinomor duakan sedangkan kelompoknya remaja adalah masa peralihan dari anak – anak dinomor satukan (Zulkifli L. 2003). menuju dewasa yang mencakup kematangan mental, emosional, sosial dan fisik (Hurlock, Elizabeth B. Tugas perkembangan masa remaja 1999). 1. Memperoleh sejumlah norma–norma dan nilai–nilai. Tahap-Tahap Masa Remaja 2. Belajar memiliki peran sosial sesuai dengan Masa remaja digolongkan menjadi 3 tahap jenis kelamin masing–masing. yaitu : 3. Menerima kenyataan jasmaniah serta dapat 1. Masa pra remaja : 12 – 14 tahun; Yaitu menggunakannya secara efektif dan merasa periode sekitar kurang lebih 2 tahun sebelum puas terhadap keadaan tersebut. terjadinya pemasakan seksual yang 4. Mencapai kebebasan dari kebergantungan sesungguhnya tetapi sudah terjadi terhadap orang tua dan orang dewasa lainnya. perkembangan fisiologi yang berhubungan 5. Mencapai kebebasan ekonomi. dengan pemasakan beberapa kelenjar 6. Mempersiapkan diri untuk menentukan suatu endokrin. pekerjaan yang sesuai dengan bakat dan 2. Masa remaja awal: 14 – 17 tahun; Yaitu kesanggupannya. periode dalam rentang perkembangan dimana 7. Memperoleh informasi tentang perkawinan terjadi kematangan alat – alat seksual dan dan mempersiapkannya. tercapai kemampuan reproduksi; 8. Mengembangkan kecakapan intelektual dan 3. Masa remaja akhir: 17 – 21 tahun; Berarti konsep–konsep tentang kehidupan tumbuh menjadi dewasa yang mencakup bermasyarakat.

174172 Efek Komunikasi Massa Pada Khalayak … Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No.2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

Memiliki konsep–konsep tentang tingkah lain sebagainya. Peralihan dan perkembangan laku sosial yang perlu untuk kehidupan teknologi tersebut menyesuaikan tema masa kini dan bermasyarakat. (Sofyan S. Willis. 2005). peralihan menuju media baru di Indonesia masih memiliki banyak hambatan karena masalah infrastruktur dan masalah ekonomi. METODOLOGI PENELITIAN Kini keberadaan media baru seolah menjadi angin segar dalam sebuah terminologi yang Metode penelitian yang digunakan dalam digunakan untuk menyebutkan suatu jenis media penelitian ini adalah Jenis Penelitian Deskriptif, yang berbeda dengan media sebelumnya, dengan ciri dengan maksud untuk memperoleh gambaran khas utama adalah mengandalkan pada jaringan tentang fenomena media sosial yang penggunanya internet sebagai media distribusi utama pesan-pesan adalah remaja, untuk kemudian dianalisis yang ada dalam media tersebut. berdasarkan pengamatan berbagai temuan di Secara historis, istilah media baru mulai lapangan. muncul sejak munculnya era internet. Media baru Adapun teknik pengumpulan data dalam penilitian merupakan sebuah jenis media yang dihasilkan dari ini dilakukan dengan cara: proses digitalisasi dari perkembangan teknologi dan 1. Observasi; Dalam penelitian ini penulis sains. Hal yang bersifat manual menjadi otomatis melakukan observasi ke remaja yang dan dari semua yang rumit menjadi ringkas sehingga memiliki kecenderungan terhadap media semakin memudahkan pengguna. Media baru bisa sosial. Dalam hal ini adalah remaja yang pula disebut sebagai sebuah teknologi komunikasi memiliki akun media sosial lebih dari satu; digital yang terkomputerisasi dan terhubung ke 2. Wawancara; kegiatan ini dilakukan guna dalam jaringan internet. mencari data berdasarkan kebiasaan remaja Pada dasarnya media sosial dapat dianggap menggunakan gadget (media sosial) dengan sebagai salah satu macam-macam media mewawancarai sejumlah remaja dan orang komunikasi. Media sosial pada umumnya adalah tua; sebuah media yang digunakan untuk bersosialisasi 3. Studi Pustaka; Penulis melakukan studi (berhubungan, baik secara personal, kelompok dan pustaka dengan membaca buku-buku, media lain sebagainya) antar penggunanya. Beberapa online, dan berita yang berkaitan dengan istilah yang ada dalam media sosial antara lain pembahasannya dan menjadikannya rujukan adalah Social Network, SNS dan Communication dalam teori penulisan penelitian ini. Network. Secara garis besar media sosial dan jaringan sosial menggunakan sistem yang sama yaitu HASIL DAN PEMBAHASAN media daring yang terhubung dengan internet. Pada 1. Efek Komunikasi Media Sosial media sosial dan jaringan sosial, ada banyak orang Indonesia merupakan salah satu negara yang saling terhubung satu sama lain tanpa dibatasi yang memiliki jumlah pengguna media sosial dengan batas geografis, ruang, bahkan waktu dengan terbesar di dunia. Pengguna Facebook, Twitter, tujuan untuk saling berkomunikasi, berbagi sesuatu, Instagram dan lain-lain dari Indonesia menempati berpendapat, menjalin pertemanan, bahkan pada porsi yang cukup besar dari keseluruhan pengguna beberapa kasus untuk mencari belahan hatinya. media sosial tersebut. Pertanyaannya, bagaimana Seseorang dapat memahami media sosial bisa jumlah pengguna sosial media di Indonesia dengan lebih jelas dengan cara mengetahui ciri ciri sampai pada titik tersebut? Apakah orang-orang media sosial itu sendiri atau memperdalamnya Indonesia langsung mengetahui tentang media sosial melalui memahami pengertian media sosial menurut tersebut dan secara bersamaan menggunakannya para ahli. Walaupun media sosial merupakan suatu begitu saja? Tidak adakah media sebelumnya yang jenis media tersendiri, akan tetapi fungsi media telah digunakan oleh orang-orang di Indonesia? massa masih dapat kita temui pada media sosial ini, Pada masa lalu media lama adalah sebuah walaupun tidak seluruhnya sama. Sementara SNS terminologi yang digunakan untuk merujuk pada (Social Networking Sites) merupakan terminologi suatu bentuk media massa yang tidak banyak yang lebih khusus untuk menjelaskan tentang situs mengandalkan teknologi internet dalam aktivitasnya mana yang digunakan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Media lama yang beberapa di antaranya jejaring sosial tersebut. Contoh jejaring sosial adalah televisi, radio, surat kabar dan lain sekaligus SNS adalah Facebook, Pinterest, sebagainya merupakan salah satu jenis media yang Instagram, Youtube, Twitter, Path, Tumblr, dsbnya. paling banyak diakses dan dimiliki oleh orang di Aktivitas media sosial didukung dengan dunia atau di Inodnesia secara khusus. dengan adanya jaringan komunikasi yang Saat ini, perkembangan teknologi nyatanya menghubungkan dua perangkat atau lebih komputer mampu memberikan terobosan-terobosan baru pada yang mampu melakukan transfer data, instruksi dan perangkat-perangkat media lama sehingga informasi menggunakan jaringan-jaringan internet menghasilkan daya saing tersendiri, misalnya sehingga pengguna media sosial dapat saling munculnya TV LED, radio streaming, e-paper, dan terhubung dengan baik selama jaringan yang mereka

Fifit Fitriansyah 175173 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314 gunakan terus menyala dengan sempurna. Dengan 33 juta pengguna aktif per harinya, 55 juta pengguna keberadaan media sosial tentunya terdapat efek aktif yang memakai perangkat mobile dalam media sosial atau pengaruh media sosial yang juga pengaksesannya per bulan dan sekitar 28 juta perlu untuk diwaspadai. pengguna aktif yang memakai perangkat mobile per Media sosial di Indonesia sendiri mulai harinya. pesat mengikuti perkembangan akses internet pada Pengguna Twitter, berdasarkan data PT para pengguna di Indonesia, terlebih lagi dengan Bakrie Telecom, memiliki 19,5 juta pengguna di perkembangan infrastruktur internet yang ada di Indonesia dari total 500 juta pengguna global. Indonesia seperti misalnya akses wifi, jaringan fiber Twitter menjadi salah satu jejaring sosial paling dan lain sebagainya. besar di dunia sehingga mampu meraup keuntungan Menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa mencapai USD 145 juta. Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2012, kurang Produsen di jejaring sosial adalah orang- lebih 63 juta masyarakat Indonesia terhubung orang yang telah memproduksi sesuatu, baik tulisan dengan internet dan sebanyak 95 persen aktivitas di Blog, foto di Instagram, maupun mengupload yang mereka lakukan adalah adalah membuka media video di Youtube. Kebanyakan pengguna Twitter di sosial. Bahkan Indonesia sampai diprediksi akan Indonesia adalah konsumen, yaitu yang tidak menjadi negara dengan pengguna sosial media memiliki Blog atau tidak pernah mengupload video paling aktif dan paling banyak. Salah satu alasan di Youtube namun sering update status di Twitter yang paling kuat mengapa hal tersebut bisa terjadi dan Facebook. Selain Twitter, jejaring sosial lain adalah karena perangkat-perangkat internet mobile yang dikenal di Indonesia adalah Path dengan semakin terjangkau harganya bagi masyarakat jumlah pengguna 700.000 di Indonesia. Line sebesar sehingga memungkinkan penetrasi jaringan pada 10 juta pengguna, Google+ 3,4 juta pengguna dan user yang lebih luas. Linkedlin 1 juta pengguna. Orang-orang Indonesia semakin hari Sangat disayangkan apabila perkembangan semakin aktif dalam dunia media sosial, dengan dan kemajuan teknologi internet ini hanya tingkat penetrasi yang mencapai puluhan juta orang, digunakan untuk sekadar update status atau juga sehingga konten-konten apapun dapat viral dengan saling menimpali komentar atau foto yang diunggah mudah seperti misalnya peristiwa-peristiwa unik ke Facebook dan Twitter. “Seharusnya, kemajuan sampai pada hal-hal kecil yang mungkin sebelumnya teknologi internet dapat lebih digali dan tidak pernah terpikirkan akan viral, tak terkecuali dimanfaatkan lebih dalam lagi agar nantinya dengan adanya fenomena “kids jaman now”, cyber Indonesia tidak hanya menjadi pengekor dari bullyng, bahkan tindakan peniruan gaya orang penemuan-penemuan luar dan dapat juga bersaing dewasa yang kini marak diikuti oleh para remaja dengan negara lainnya,” ujar Sembiring tanggung. Hal ini tak lain adalah karena peran media (kominfo.go.id). sosial itu sendiri dalam membentuk perilaku remaja. Bahkan Laporan Tetra Pak Index 2017 Sebagaimana berita yang dilansir laman yang belum lama diluncurkan, mencatatkan ada kominfo menyatakan bahwa Kementerian sekitar 132 juta pengguna internet di Indonesia. Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Sementara hampir setengahnya adalah penggila mengungkapkan pengguna internet di Indonesia saat media sosial, atau berkisar di angka 40%. Angka ini ini mencapai 63 juta orang. Dari angka tersebut, 95 meningkat lumayan dibanding tahun lalu, di 2016 persennya menggunakan internet untuk mengakses kenaikan penguna internet di Indonesia berkisar jejaring sosial. 51% atau sekitar 45 juta pengguna, diikuti dengan Direktur Pelayanan Informasi Internasional pertumbuhan sebesar 34% pengguna aktif media Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP), sosial. Sementara pengguna yang mengakses sosial Selamatta Sembiring mengatakan, situs jejaring media melalui mobile berada di angka 39%. Pada sosial yang paling banyak diakses adalah Facebook tahun 2017 saja, Tetra Pak Index mencatat ada lebih dan Twitter. Indonesia menempati peringkat 4 dari 106 juta orang Indonesia menggunakan media pengguna Facebook terbesar setelah USA, Brazil, sosial tiap bulannya. Di mana 85% di antaranya dan India. Menurut Sembiring, di era globalisasi, mengakses sosial media melalui perangkat perkembangan telekomunikasi dan informatika (IT) seluler."Pengguna internet di Indonesia didominasi sudah begitu pesat. Teknologi membuat jarak tak oleh generasi millennial dan generasi Z; generasi lagi jadi masalah dalam berkomunikasi. Internet yang lahir di era digital, di mana smartphone dan tentu saja menjadi salah satu medianya. “Indonesia belanja online sudah menjadi bagian dari keseharian menempati peringkat 5 pengguna Twitter terbesar di mereka yang termasuk di dalamnya adalah para dunia. Posisi Indonesia hanya kalah dari USA, remaja. Brazil, Jepang dan Inggris,” ujarnya. Menurut data dari Webershandwick, 2. Media Sosial Membentuk Perilaku Remaja perusahaan public relations dan pemberi layanan Sebuah survei seperti dilansir laman jasa komunikasi, untuk wilayah Indonesia ada Kidshealth mengungkap, sekitar 90 persen remaja sekitar 65 juta pengguna Facebook aktif. Sebanyak telah menggunakan beberapa bentuk media sosial

176172 Efek Komunikasi Massa Pada Khalayak … Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No.2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314 dan 75 persen memiliki profil di situs jejaring sosial. KESIMPULAN Bahkan lebih dari setengah dari semua remaja Amerika, juga terungkap mengunjungi situs jejaring Berdasarkan analisis penulis tentang efek sosial setiap hari. Angka-angka ini jauh dari komunikasi massa penggunaan media sosial dalam beberapa tahun yang lalu. membentuk perilaku remaja dapat ditarik Sebagaimana yang dilansir oleh kesimpulan sebagai berikut: kompas.com bahwa Instagram menjadi salah satu 1. Banyaknya waktu yang dihabiskan untuk media media sosial yang paling umum digunakan untuk sosial menjadi salah satu dampak negatif media melakukan perusakan/perundungan di internet, alias sosial yang mungkin paling terlihat adalah cyber-bullying. Setidaknya begitu menurut hasil perkembangan sosial pada remaja yang survei dari lembaga donasi anti-bullying, Ditch The cenderung terganggu. Maksudnya adalah, Label. Cyber-bullyng yang dimaksud dalam hal ini sebagian remaja terlalu banyak menghabiskan mencakup komentar negatif pada postingan tertentu, waktu di media sosial dan akhirnya malah tidak pesan personal tak bersahabat, serta menyebarkan memiliki keahlian untuk bersosialisasi secara postingan atau profil akun media sosial tertentu langsung di dunia nyata. Keberanian untuk dengan mengolok-olok. menjalin hubungan dengan orang yang tidak Tak kurang dari 10.000 remaja berusia 12 dikenal, yang sama-sama berada di lift atau hingga 20 tahun yang berdomisili di Inggris kereta misalnya semakin rendah. Akibatnya dijadikan sebagai sumber survei. Hasil survei tentu saja hubungan sosial menjadi semakin menunjukkan, lebih dari 42 persen korban cyber- lemah dan mereka semakin sulit untuk bullying mengaku mendapatkannya di Instagram, mendapatkan pertolongan. sebagaimana dilaporkan Mashable dan dihimpun 2. Konten media sosial juga mudah memberi KompasTekno, Jumat (21/7/2017).(kompas.com) pengaruh negatif di mana semakin banyaknya Dinilai dari sisi positifnya, jejaring media pengguna media sosial yang berasal dari remaja sosial memang sangat bermanfaat untuk menjadi nyatanya menyebabkan remaja sangat mudah penghubung yang baik dengan teman dan keluarga. untuk mengimitasi atau meniru konten-konten Tidak hanya itu, media ini juga bisa dijadikan negatif yang beredar luas di media sosial. jembatan remaja dan remajauntuk saling bertemu Mereka dapat dengan mudah masuk ke grup dan berinteraksi dengan orang lain yang memiliki tertentu yang isinya berbagai umur sehingga minat yang sama. bahasa yang digunakan pun beragam, bahkan Namun, masih dilansir dari situs bahasannya pun ada yang menjurus ke topik- Kidshealth, tetap tak bisa diabaikan, media sosial topik dewasa yang semestinya tidak diketahui juga memiliki dampak buruk yang mampu merubah oleh mereka pada umur tersebut. perilaku remaja jika tak dimanfaatkan secara bijak. Tidak jarang, remaja dan anak berperilaku buruk, ketika menggunakan kecanggihan teknologi ini. REFERENSI Satu studi, bahkan menunjukkan bahwa sembilan dari 10 remaja memposting foto diri Amri Jhi, Komunikasi Massa dan Pembangunan mereka secara online, atau menggunakan nama asli Pedesaan di Negara-Negara Dunia Ketiga. mereka di profil mereka, delapan dari 10 Jakarta: PT. Gramedia, 1988. mengungkapkan, tanggal lahir dan minat mereka, Antoni. “Riuhnya Persimangan Itu; Profil dan, tujuh dari 10 memposting nama sekolah mereka Pemikiran Para Penggagas Kajian Ilmu dan kota tempat mereka tinggal sehingga tindakan Komunikasi” Solo: Tiga Serangkai, 2004. seperti ini dapat menjadi sasaran empuk predator Blumler, Jay G., Elihu Kartz, dan Michael online dan orang lain yang mungkin ingin Gurevitz, Utilization of Mass membahayakan remaja tersebut. Communications by the individual: the 30 persen remaja mengatakan, mereka telah uses and Mass Communication, Current menerima iklan online yang tidak sesuai untuk usia Perspectives on Gratifications Research. mereka dan 39 persen remaja mengaku berbohong London: Sage, 1974. tentang usia mereka untuk mendapatkan akses ke Hurlock, Elizabeth B. Alih bahasa Isti Widayanti situs web. Ini berarti bahwa media sosial memiliki dan Sudjarwo. (1999). Psikologi peran penting dalam membentuk perilaku remaja Perkembangan. Jakarta : Erlangga. baik secara kognitif, afektif dan behavioral. http://www.sarjanaku.com/2013/03/pengertian- Tidak dapat dipungkiri, penggunaan media remaja-definisi-menurut-para.html sosial pada remaja nyatanya banyak melahirkan Karlinah, Siti. Komunikasi Massa, Jakarta: dampak negatif yang cukup serius dan apabila tidak Penerbitan UT, 1999. ditangani dengan baik. Kompas.com McQuail, Dennis., Towards a Sociology of Mass Communications. London: Collier Macmillan, 1980.

Fifit Fitriansyah 177173 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

Notoatmodjo, Soekidjo, Ilmu perilaku kesehatan, jakarta:Rineka cipta, 2010. Notoatmodjo, Soekidjo, Perilaku kesehatan dan pendidikan, Jakarta, 2003. Nurudin. M.Si, PengantarKomunikasi Massa, (Jakarta; PT Raja Grafindo Persada, 2007), Cet. Ke- 2. Rakhmat, Jalaluddin. Psikologi Komunikasi [Edisi Revisi], (Bandung: Remaja Eosdakarya, 2007. Soetjiningsih. (2004). Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta : CV Sagung Seto. Sofyan S. Willis. (2005). Remaja dan Masalahnya Mengupas Berbagai bentuk Kenakalan Remaja seperti Narkoba, Freesex dan Pemecahannya. Bandung : CV Alfabeta. Viva.co.id Werner J. Severin dan James W. Tankard, Jr, Teori Komunikasi sejarah, metode, dan terapan di dalam media massa, (Jakarta; Prenada Media Group, 2008), Cet. Ke-3. Yusuf Syamsu. (2004). Psikologi Anak dan Remaja. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Zulkifli L. (2003). Psikologi Perkembangan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

PROFIL PENULIS

Fifit Fitriansyah, S.Sos.I, M.Pd, lahir di Bekasi, 24 Mei 1987 ini yang merupakan Staf Akademik Program Studi Hubungan Masyarakat AKOM BSI Jakarta. Saat ini sedang menyelesaikan Studi Doktoral (S3) Program Studi Teknologi Pendidikan di Unversitas Negeri Jakarta sejak 2013 dan sedang dalam proses penulisan Disertasi. Kegiatan organisasi lain dalam menunjang karirnya sebagai dosen, ia juga terlibat sebagai anggota di IPTPI (Ikatan Profesi Teknologi Pendidikan Indonesia) dan membership di AECT (Association of Educational Communication and Technology)”. Sebagai pengajar, saya juga aktif mengikuti berbagai kegiatan ilmiah guna menunjang profesi sebagai dosen dan telah memperoleh sertifikasi pendidik serta sertifikasi kompetensi di bidang MC (Master of Ceremomy)

178172 Efek Komunikasi Massa Pada Khalayak … Volume 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314 http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/cakrawala

Efektifitas Program Employee Relations Terhadap Motivasi Kerja Karyawan PT Adira Dinamika Multifinance

Devy Putri Kussanti1, Intan Leliana2

1Akademi Komunikasi BSI Jakarta [email protected]

2Akademi Komunikasi BSI Jakarta [email protected]

Cara Sitasi: Kussanti, D. P., & Leliana, I. (2018). Efektifitas Program Employee Relations Terhadap Motivasi Kerja Karyawan PT Adira Dinamika Multifinance. Cakrawala, 18(2), 179–184. Retrieved from doi: https://doi.org/10.31294/jc.v18i2

Abstract - The company which is a place for employees to grow and develop in the world of work can also be a comfortable second home if the working atmosphere is good and positive. Making employees not only as workers but also as work partners is one of the company's efforts in providing comfort and recognition the existence of employees. This can also be done by holding several internal activities for employees in order to reduce the level of saturation to increase employee motivation to work. Is PT Adira Dynamics Multifinance, one of the largest financing companies in Indonesia which in addition to upholding the principle of consumer comfort but also prioritizes the comfort and principle of family in a work atmosphere that will improve the performance and work of employees. One of the things that is done is by holding events / activities for employees through the employee relations event, which is a holiday event and having fun together for the entire company. In addition to that, the event was also held as a place to increase the closeness between employees and superiors and attenuate the gap between them. The event is designed with activities that are interesting, relaxed and filled with an atmosphere of humor.

Keywords: Public Relations, Employee Relations and Work Motivation.

PENDAHULUAN hal tersebut dapat direalisasikan dengan adanya program Public Relations melalui kegiatan yang Hal mendasar dari tujuan yang ingin diperuntukkan bagi karyawan perusahaan. dicapai oleh perusahaan tidak lain dan tidak bukan Program yang dimaksud dapat berupa adalah meningkatnya produktifitas kerja karyawan kegiatan yang sifatnya formal, semi formal maupun sehingga pada akhirnya perusahaan pun akan non formal atau acara hiburan bagi karyawan. mendapatkan keuntungan baik secara materiil Program employee relations kerap kali digunakan maupun non-materiil. Selain ketersediaan sarana sebagai solusi untuk mencairkan suasana yang dan prasarana perusahaan, peningkatan tegang, membosankan dan kepenatan dalam produktifitas kerja karyawan harus diimbangi pula lingkungan pekerjaan ataupun hanya untuk dengan kondisi lingkungan kerja yang aman, meningkatkan hubungan yang lebih baik antara nyaman, bersih dan kekeluargaan. Hal tersebut perusahaan dengan para karyawannya. menjadi sebuah landasan utama bagi perusahaan Dengan dukungan lebih dari 28.000 agar kinerja dan kerja karyawannya menjadi lebih karyawan dan 653 jaringan usaha yang tersebar di meningkat. berbagai kota di Indonesia, PT ADIRA Sebagai sumberdaya manusia yang DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk telah memiliki tugas dan peran penting dalam penggerak memantapkan posisinya sebagai salah satu kemajuan perusahaan, karyawan harus memiliki perusahaan pembiayaan konsumen kendaraan keterikatan emosional yang baik dengan pekerjaan bermotor terkemuka di Indonesia yang dan perusahaannya. Hal tersebut merupakan sebuah mengedepankan kepentingan konsumen dan indikator keberhasilan hubungan antara karyawan karyawan. dengan rekan kerja dan pihak perusahaan. Memang PT Adira Dinamika Multifinance selalu tidaklah mudah dalam menciptakan suatu memberikan apresiasi yang terbaik bagi karyawan kenyamanan, keharmonisan, loyalitas dan apabila terdapat karyawan yang mempunyai komunikasi yang baik dalam bekerja, hanya saja motivasi tinggi dalam bekerja dan memiliki potensi

Diterima: 2018-08-23, Direvisi: 2018-08-03, Disetujui: 2018-09-04 179 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314 bagi kemajuan perusahaan. Kegiatan yang 4. Membentuk Corporate image, artinya PR mayoritas dilakukan sifatnya lebih pada acara berupaya menciptakan citra bagi organisasi atau menjalin silaturahim dan meningkatkan hubungan lembaganya. yang harmonis antara para karyawan beserta jajaran pihak perusahaan serta menipiskan tingkat (Suryanto, 2015) tugas Public Relations dalam kejenuhan karyawan pada pekerjaan yang mungkin organisasi atau lembaga yang terkait erat dengan sudah banyak menguras waktu dan tenaga. tujuan dan fungsinya adalah sebagai berikut: Kegiatan employee relations PT Adira 1. Menginterpretasi, menganalisis dan Dinamika Multifinance berkaitan erat dengan mengevaluasi kecenderungan perilaku publik. tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan, yakni Perilaku publik dapat mencerminkan baik- menjadi perusahaan yang bersahabat dengan berlandaskan asas kenyamanan yang diperuntukkan buruknya organisasi atau perusahaan dalam bagi konsumen maupun karyawannya. Kegiatan memberikan secara luas kepada masyarakat tersebut dilaksanakan pada tanggal 16-17 April sehingga harus selalu dipantau dan dijadikan 2016 di Pulau Tidung, Jakarta. Dalam perhatian serius. pelaksanaannya, kegiatan yang rutin dilaksanakan 2. Mempertemukan kepentingan institusi dengan 1 tahun sekali berisikan sebuah acara yang penuh publik. Tugas Public Relations disini adalah dengan motivasi dan hiburan bagi karyawan. mempertemukan berbagai kepentingan yang Sehingga ketegangan, kebosanan dan penurunan ada dalam organisasi sehingga tercipta saling gairah kerja yang dihadapi sebelumnya diharapkan pengertian, memahami, menghormati dan akan mencair serta akan menumbuhkan semangat dilaksanakan bersama untuk mencapai kerja karyawan kedepannya. Hal lain yang terciptanya tujuan dari berbagai pihak. mendukung dari pelaksanaan kegiatan tersebut 3. Mengevaluasi program institusi berkaitan adalah sebagai wadah untuk lebih mempererat dengan kepentingan publik. Tugas Public hubungan yang baik antara perusahaan dan Relations dalam mengevaluasi program karyawannya. manajemen ini mengisyaratkan bahwa Menurut Frank Jefkins, dalam (El Ishaq, kedudukan dan wewenang Public Relations 2017) Public Relations yaitu sesuatu yang demikian luas. Tugas ini mencakup tugas dan merangkum keseluruhan komunikasi yang wewenang ke atas, yaitu memberikan nasihat, terencana, baik ke dalam maupun ke luar organisasi saran, masukan pada unsure top manajemen dengan publiknya dalam rangka mencapai tujuan- (pucuk pimpinan) terkait dengan pembuatan tujuan spesifik yang dilandaskan pada saling keputusan yang berkaitan dengan kebijakan pengertian. publik. Public Relations adalah sebuah fungsi Menurut Kusumastuti dalam Laksana dan kepemimpinan dan manajemen yang membantu (Z. Mukarom, 2015) menyebutkan bahwa kegiatan pencapaian tujuan sebuah organisasi atau Public Relations pada hakikatnya merupakan perusahaan, membantu mendefiniskan filosofi, kegiatan berkomunikasi dengan berbagai macam serta memfasilitasi perubahan organisasi atau simbol komunikasi, verbal ataupun nonverbal. perusahaan tersebut. 1. Kegiatan Verbal, kegiatan komunikasi verbal J.C Seidel dalam (Ardianto, 2014) yaitu: mengatakan bahwa “Public Relations adalah proses a. Menulis Proposal kontinu dari usaha-usaha manajemen untuk b. Menulis Artikel memperoleh goodwill (itikad baik) dan pengertian c. Menulis/membuat progress report dari pelanggan, pegawai, dan publik yang lebih d. Menulis untuk presentasi luas”. e. Membuat Press Release Sedangkan Philip Lesly dalam (El Ishaq, f. Membuat rekomendasi dsb. 2017) mendefinisikan Public Relations sebagai Kegiatan komunikasi verbal lisan, antara lain: “kegiatan yang membantu organisasi dan publik- a. Jumpa Pers publiknya untuk saling beradaptasi”. b. guest guide/open house Menurut (Z. Mukarom, 2015) menjelaskan c. announcer secara terperinci empat peran utama Public d. presenter Relations adalah sebagai berikut: e. desk information 1. Sebagai Communicator atau penghubung antara organisasi atau lembaga yang diwakili dengan 2. Kegiatan Komunikasi Nonverbal publik. 2. Membina Relationship, yaitu berupaya Menurut Frida dalam Laksana dan membina hubungan positif dan saling Mukarom (2015:48) kegiatan komunikasi menguntungkan dengan pihak publik. nonverbal meliputi penyelenggaraan pameran, 3. Peranan Back up pariwisata, yaitu sebagai seminar, special event, riset/penelitian, pers kliping pendukung dalam fungsi pariwisata organisasi dan sebagainya. atau perusahaan.

180 Efektivitas Program Empolyee Relations Terhadap Motivasi Kerja …

Volume 18 No. 2 September 2018 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No.2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314 http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/cakrawala

(Z. M. W. L. Mukarom, 2015) teori khusus dan data yang didapatkan secara “menjelaskan tujuan daripada publik internal atau primer, hal tersebut dikarenakan lokasi tempat employee relations ialah pada hakikatnya untuk penelitian berjarak cukup jauh dan data secara meningkatkan kegairahan bekerja para karyawan langsung hanya tersedia sedikit di bagian yang lembaga atau instansi yang bersangkutan”. terkait. Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan yang muncul dari dalam maupun dari luar diri HASIL DAN PEMBAHASAN seseorang dan membangkitkan semangat serta ketekunan untuk mencapai sesuatu yang Implementasi Program Employee Relations PT diinginkan. (Draft, 2011) Adira Dinamika Multifinance Berdasarkan pemahaman diatas, maka PT Adira Dinamika Multifinance Tbk dapat dikatakan bahwa motivasi kerja merupakan yang didirikan pada 13 November 1990 dan telah suatu landasan atau dorongan dari seseorang yang mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman menginginkan terjadinya perubahan kearah yang Republik Indonesia berdasarkan Surat lebih baik maupun untuk terwujudnya sesuatu hal Keputusannya No. C2-19.HT.01.01.TH.91 Tanggal yang diinginkan. 8 Januari 1991. Dan didaftarkan dalam register Selain itu penulis juga menyimpulkan untuk maksud itu yang berada di Kantor bahwa motivasi merupakan penggugah atau Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan di penggerak dari rasa ingin tercapainya suatu hal bawah No. 34/Not.1991/PN.JKT.SEL pada tanggal yang diyakini seseorang dapat memuaskan 14 Januari 1991, Serta di umumkan dalam motif/tujuan dari yang ingin dicapai oleh seseorang Tambahan No. 421 Berita Negara Republik tersebut. Indonesia No. 12 tanggal 8 Februari 1991. Telah Menurut (Sutrisno, 2013) ada dua faktor menjadi perusahaan pembiayaan terbesar saat ini yang mempengaruhi motivasi, yakni: untuk pembiayaan berbagai merek otomotif di 1. Faktor Intern antara lain: Indonesia berdasarkan ukuran pencapaian laba a. Keinginan untuk dapat hidup bersih, pencapaian pangsa pasar secara keseluruhan b. Keinginan untuk dapat memiliki dan jumlah asset yang dikelola. c. Keinginan untuk memperoleh Pada bulan Maret 2004, Adira Finance penghargaan melakukan penawaran saham perdana, yang diikuti d. Keinginan untuk memperoleh pengakuan dengan pengalihan sebesar 75,0% kepemilikan e. Keinginan untuk berkuasa saham dari pemegang saham pendiri melalui 2. Faktor Ekstern, antara lain: penempatan terbatas kepada PT BANK a. Kondisi lingkungan kerja DANAMON INDONESIA Tbk (“Bank b. Kompensasi yang memadai Danamon”) salah satu bank swasta nasional c. Supervisi yang baik terbesar yang dimiliki oleh Grup termasuk dari d. Adanya jaminan pekerjaan Singapura. Pada bulan Juli 2009, Bank Danamon e. Status dan tanggung jawab mengeksekusi opsi beli nyata saham Perusahaan f. Peraturan yang flekibel sebesar 20,0% kepemilikan saham dari Mega Value Profits Limited sehingga kepemilikan Bank Danamon terhadap Adira Finance menjadi sebesar METODOLOGI PENELITIAN 95,0% kepemilikan saham. Dalam penelitian kali ini, penulis Dengan dukungan penuh dari Bank menggunakan metodologi penelitian deskriptif Danamon, Perusahaan terus mengembangkan kualitatif dengan menelaah beberapa sumber usahanya dengan menciptakan keunggulan dokumentasi yang didapatkan baik secara langsung kompetitif yang dapat menghasilkan nilai tambah maupun secara tidak langsung. Sumber-sumber yang tinggi, baik bagi konsumen, dealer, rekan dokumentasi yang telah dikumpulkan diolah dan usaha maupun pemangku kepentingan Perusahaan. dianalisa oleh penulis sehingga terbentuk sebuah Dengan dukungan dana yang besar dari tulisan yang beralur, lengkap dan jelas yang dapat Bank Danamon, serta profesionalisme dan dedikasi dibaca dan dipahami dengan mudah oleh pembaca yang tinggi dari Manajemen dan seluruh karyawan, pemula. ditambah dengan kondisi ekonomi yang kondusif, Sedangkan dalam pengumpulan data maka Perusahaan kembali memecahkan rekor menggunakan teknik pengumpulan data primer dan pembiayaan baru menjadi Rp 32,6 triliun, sebesar sekunder yang kemudian diolah, dianalisis dan 62,7% berasal dari pembiayaan sepeda motor dan dirumuskan menjadi rekomendasi. Sumber sebesar 37,3% berasal dari pembiayaan mobil. pengumpulan data primer tidak lebih banyak Perusahaan membiayai sebesar 15,8% dari seluruh dibandingkan dengan sumber data sekunder, penjualan nasional atas sepeda motor baru dan dimana penulis sedikit terkendala pada beberapa

1 2 DiterimDevy Putria: 2018 Kussanti,-08-23 , IntanDirevisi: Leliana 2018 -08-03, Disetujui: 2018-09-04 181379 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

6,6% dari seluruh penjualann asional atas mobil 2. Email baru di Indonesia selama tahun 2011. Banyaknya cabang-cabang PT Adira Kinerja tersebut diatas merupakan hal Dinamika Multifinance Tbk membuat email yang membanggakan, ditengah kondisi industri menjadi media yang sangat efektif dan cepat otomotif Internasional yang terkonsolidasi sebagai untuk mengirimkan informasi dari HRDGA imbas dari gangguan di sisi penawaran akibat kepada seluruh karyawan untuk tsunami Jepang dan bencana banjir di Thailand. memberitahukan kegiatan employee gathering Untuk membangun karyawan yang mempunyai sebelum kegiatan dilaksanakan. kompetensi dan loyalitas yang tinggi tersebut, 3. Banner Perusahaan telah menerapkan suatu budaya, yang PT Adira Dinamika Multifinance Tbk kami sebut “manajemen dengan hati” yaitu melalui memilih banner sebagai media yang komunikasi antar manajemen ataupun personality digunakan sebagai pengingat kepada yang berkesinambungan dan kekeluargaan dengan karyawan akan kegiatan yang akan karyawan, pemberian kompensasi yang memadai dilaksanakan. Banner di pasang di area serta program pelatihan yang berkesinambungan depan/lobby perusahaan agar seluruh yang menyentuh hati karyawan, rekan usaha dan karyawan tidak lupa akan adanya kegiatan. komunitas secara umum. Banner dipasang 1 bulan sebelum kegiatan Untuk membangun karyawan yang dilaksanakan. mempunyai kompetensi dan loyalitas yang tinggi, perusahaan telah menerapkan suatu budaya, yang Dampak Peningkatan Kerja Karyawan disebut “manajemen dengan hati” yaitu melalui Terhadap Perusahaan komunikasi antar manajemen ataupun personality Dalam kegiatan ini PT Adira Dinamika yang berkesinambungan dan kekeluargaan dengan Multifinance Tbk berusaha menyampaikan pesan karyawan, pemberian kompensasi yang memadai bahwa karyawan merupakan salah satu faktor serta program pelatihan yang berkesinambungan pendukung kesuksesan suatu perusahaan. Oleh yang menyentuh hati karyawan, rekan usaha dan karenanya perusahaan akan selalu berusaha komunitas secara umum. memberikan apa yang menjadi kebutuhan Dalam menerapkan budaya kerja yang karyawannya. Selain itu karyawan juga diharapkan baik dan meningkatkan kinerja karyawan, PT Adira memberikan dedikasi yang tinggi terhadap Dinamika Multifinance melalui divisi Public pekerjaannya. sehingga bersama sama dapat Relations yang mereka sebut bagian HRDGA, membuat perusahaan lebih maju dan lebih baik merealisasikan program employee relations yang lagi. diperuntukkan bagi karyawannya. Kali ini Beberapa minggu setelah kegiatan perusahaan tidak hanya memberikan pelatihan yang berjalan, divisi HRDGA menyatakan telah melihat bersifat formal tetapi juga membuat sebuah dampak dari kegiatan yang telah mereka program yang bersifat non formal dengan laksanakan. Diantaranya ialah: mengadakan outing perusahaan. 1. Penurunan keterlambatan kerja karyawan (dalam hal masuk kerja dan penyerahan laporan keatasan). Efektifitas Kegiatan Employee Gathering 2. Suasana kantor terlihat lebih Terhadap Peningkatan Kerja Karyawan menyenangkan dan ceria, hal tersebut Kegiatan employee gathering yang terlihat dari semakin banyak karyawan dilakukan PT Adira Dinamika Multifinance selama yang saling bertegur sapa pada awal dan 2 hari di Pulau Tidung telah memberikan dampak akhir jam kerja. yang sangat positif terhadap gairah kerja dan 3. Semakin sedikit kesalahan yang dilakukan suasana hati karyawan. Hal ini terlihat dengan karyawan, dalam hal tertinggalnya barang- antusiasme karyawan yang tinggi pada saat barang pribadi dikantor. informasi kegiatan disebarluaskan di papan 4. Kebersihan meja kantor tiap bagian yang pengumuman/mading perusahaan, email internal semakin hari terlihat sedikitnya note-note dan banner yang ditempatkan pada lobby kantor. yang tertempel, hal ini berkenaan dengan 1. Papan Pengumuman adanya himbauan atasan mengenai Papan pengumuman ini berfungsi sebagai kebersihan fasilitas kantor dan reward media informasi akan kegiatan yang akan bagi karyawan yang konsisten mengenai berlangsung atau pengumuman tentang kebersihan. informasi apapun yang berkaitan dengan PT 5. Seluruh karyawan terlihat lebih fresh dan Adira Dinamika Multifinance Tbk. Media ini senang, dikarenakan kegiatan serupa akan sangat efektif karena baik para karyawan akan lebih ditingkat kembali dan dilakukan bisa melihatnya pada saat briefing pagi dan intens dalam kurun waktu 1 th sekali letaknya yang strategis karena dekat dengan dengan suasana dan lokasi yang berbeda. ruang operation.

182180 Efektivitas Program Empolyee Relations Terhadap Motivasi Kerja …

Volume 18 No. 2 September 2018 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No.2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314 http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/cakrawala

KESIMPULAN Sebagai salah satu publik internal Intan Leliana, S. Sos, I.MM. Lahir di Jakarta, 21 perusahaan yang juga memiliki peranan penting Desember 1986. Profesi sebagai dosen AKOM dalam penggerak keberhasilan perusahaan, BSI. Program Studi Hubungan Masyarakat, yang karyawan sudah seharusnya diberikan suatu reward beralamat di BSI Pemuda, Jalan Kayu Jati 5, untuk meningkatkan motivasi kerjanya dan Rawamangun, Jakarta Timur. mengurangi tingkat kejenuhan yang mereka hadapi setiap harinya. Adapun perusahaan yang telah melakukan tindakan atau upaya dalam hal meningkatkan kerja karyawannya ialah PT Adira Dinamika Multifinance Tbk, dimana perusahaan mengadakan program employee relations melalui kegiatan employee gathering, yang dilaksanakan dalam kurun waktu 2 hari di Pulau Tidung. Kegiatan yang sudah berjalan telah memberikan dampak yang cukup baik dan memuaskan bagi perusahaan, diantaranya terjadi peningkatan loyalitas kerja dan efektifitas waktu kerja karyawan (tidak ada lagi karyawan yang terlambat dating dan terkesan malas dalam bekerja), suasana ruang kantor yang terkesan ceria dan hangat dan lain sebagainya. Pihak perusahaan juga telah memberikan beberapa statement bahwa kegiatan yang telah membawa dampak positif bagi perusahaan dan karyawan akan dipertahankan untuk dilaksanakan dan bahkan akan dikembangkan kembali. Hal ini dikarenakan perusahaan sangat membutuhkan karyawan yang memiliki dedikasi tinggi, loyalitas dan efektif dalam bekerja.

REFERENSI Ardianto, E. (2014). Komunikasi Massa. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Draft, R. (2011). Era Baru Manajemen. Jakarta: Salemba Empat. El Ishaq, R. (2017). Public Relations Teori dan Praktik. Malang: Intrans Publishing. Mukarom, Z. (2015). Manajemen Pelayanan Publik. Bandung: Pustaka Setia. Mukarom, Z. M. W. L. (2015). Manajemen Public Relation: Panduan Efektif Pengelolaan Hubungan Masyarakat. Bandung: Pustaka Setia. Suryanto. (2015). Pengantar Ilmu Komunikasi. Bandung: Pustaka Setia. Sutrisno, E. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Prenada Media.

PROFIL PENULIS Devy Putri Kussanti, S. Sos, M.Si. Lahir di Jakarta, 13 Desember 1983. Tinggal di Tambun, Bekasi. Profesi sebagai dosen AKOM BSI Program Studi Hubungan Masyarakat, yang beralamat di BSI Pemuda, Jalan Kayu Jati 5, Rawamangun, Jakarta Timur.

1Devy Putri Kussanti, 2Intan Leliana 183 Diterima: 2018-08-23, Direvisi: 2018-08-03, Disetujui: 2018-09-04 579 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

184180 Efektivitas Program Empolyee Relations Terhadap Motivasi Kerja … Volume 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314 http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/cakrawala

Pengaruh Minat Menggunakan Layanan Internet Banking PT. Haldin Pacific Semesta Dalam Bertransaksi Bisnis

Sari Hartini1, Meilina Rahayu 2

1Program Studi Teknik Informatika STMIK Nusa Mandiri Jakarta [email protected]

2 Sistem Informasi, STMIK Nusa Mandiri, Jakarta [email protected]

Cara Sitasi: Hartini, S., & Rahayu, M. (2018). Pengaruh Minat Menggunakan Layanan Internet Banking PT . Haldin Pacific Semesta Dalam Bertransaksi Bisnis. Cakrawala, 18(2), 185–192. Retrieved from doi: https://doi.org/10.31294/jc.v18i2

Abstract - This study aims to investigate the effect of internet banking usage and utilization on business transaction satisfaction at PT Haldin Pacific Semesta. In this study the authors used a questionnaire to collect information from respondents. The number of respondents is 50 respondents. In the selection of respondents selected at random or random. The test instrument used is the quantitative method and multiple linear regression. The results obtained are that the use and use of internet banking in PT Haldin Pacific Semesta have a significant effect on the satisfaction of business transactions. The test results show that the satisfaction of business transactions using internet banking is 59.50% means 40.50% influenced by other variables that are not in the scope of the author's research.

Keywords: usage, utilization, internet banking, satisfaction

PENDAHULUAN banking pun meningkat 169 persen dari 150,8 juta transaksi pada tahun 2012 menjadi 405,4 juta Perkembangan teknologi informasi, transaksi pada tahun 2016 (www.kompas.com). telekomunikasi dan internet menyebabkan mulai Hampir semua bank yang ada di Indonesia munculnya aplikasi bisnis yang berbasis internet. menyediakan layanan internet banking untuk para Salah satu aplikasi yang mulai mendapat perhatian nasabahnya seperti Bank Central Asia (BCA) yang adalah internet banking. Kemajuan dibidang dikenal dengan nama KlikBCA, Bank Mandiri teknologi ini akan mempermudah nasabah untuk dengan Mandiri Online, Bank Permata dengan bertransaksi dimanapun mereka berada tanpa perlu PermataNet dan masih banyak lagi. Permasalahan harus mengantri panjang untuk melakukan transaksi yang diangkat dalam penelitian ini adalah apakah dengan kecanggihan teknologi yang ada saat ini terdapat pengaruh yang signifikan antara yaitu dengan bertransaksi melaui internet banking penggunaan dan pemanfaatan internet banking atau yang lebih dikenal dengan e-banking. terhadap kepuasan bertransaksi bisnis di PT Haldin Menurut Pinontoan (2013:193) Pacific Semesta didasarkan referensi yang jelas mengemukakan bahwa seiring berjalannya waktu (buku, jurnal, prosiding dan artikel ilmiah lainnya). dan zaman perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi menyebabkan mulai munculnya METODOLOGI PENELITIAN aplikasi bisnis yang berbasis e-banking. E-banking 1. Tahapan penelitian adalah salah satu pelayanan jasa bank yang Menurut Arikunto (2010:60) menyebutkan memungkinkan nasabah untuk memperoleh langkah-langkah penelitian sebagai berikut : informasi, melakukan komunikasi dan melakukan a. Memilih Masalah transaksi perbankan melalui jaringan internet, dan Tahapan ini dimulai mengkaji permasalahan bukan merupakan bank yang hanya yang ada. Daerah penelitian dilakukan di menyelenggarakan layanan perbankan melalui kawasan industri MM2100 Cibitung Bekasi, internet. dengan objek penelitian pada PT Haldin Pacific Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut, Semesta. Lokasi penelitian ini dipilih dengan jumlah nasabah pengguna e-banking meningkat 270 pertimbangan bahwa peneliti mudah persen dari 13,6 juta nasabah pada tahun 2012 memperoleh data penelitian baik yang bersifat menjadi 50,4 juta nasabah pada tahun 2016. Di data primer maupun data sekunder dalam samping itu frekuensi transaksi penggunaan e- melakukan wawancara dengan informant.

Diterima: 2018-08-27, Direvisi: 2018-08-28, Disetujui: 2018-09-04 185 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

a. Studi Pendahuluan prosedurnyapun diketahui orang lain. Sehingga Peneliti perlu mengadakan suatu studi dapar mengecek kebenaran dari penelitian pendahuluan dengan menjajagi kemungkinan tersebut. diteruskannya penelitian. Studi penelitian digunakan untuk mencari informasi yang 2 Penyusunan Instrumen diperlukan untuk peneliti agar masalah menjadi Instrumen penelitian digunakan untuk lebih jelas kedudukannya. memperoleh data penelitian. Instrumen yang b. Merumuskan Masalah digunakan dalam penelitian adalah kuesioner Merumuskan masalah apa yang akan dibahas mengenai penggunaan, pemanfaatan serta kepuasan berkaitan dengan faktor yang mempengaruhi bertransaksi internet banking. Penyusunan instrumen kepuasan bertransaksi bisnis dengan internet berbentuk kuesioner dilakukan melalui beberapa tahap banking. yaitu: menentukan indikator variabel dan membuat butir-butir pertanyaan. Butir-butir pertanyaan pada c. Merumuskan Anggapan Dasar kuesioner disusun berdasarkan kisi-kisi berikut:. Merumuskan sesuatu yang diyakini

kebenarannya oleh peneliti yang berfungsi Tabel 1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian sebagai hal-hal yang dipakai untuk tempat penelitian. d. Merumuskan Hipotesis Mengemukakan pernyataan awal tentang faktor yang berpengaruh terhadap penggunaan dan pemanfaatan internet banking terhadap kepuasan bertransaksi bisnis. e. Memilih Pendekatan Penentuan pendekatan ini akan sangat menentukan variabel atau obyek penelitian yang akan dijalani dan juga menentukan subyek penelitian untuk memperoleh data. f. Menentukan Variabel dan Sumber Data Menentukan variabel-variabel yang berpengaruh dan menentukan data-data seperti apa yang dibutuhkan berdasarkan populasi, sampel dan cara pengambilan sampel.

Kemudian menentukan subjek penelitian dan (Sumber : Herawati dan Prayekti:2011) respondennya. g. Menentukan dan Menyusun Instrumen II.Metode Pengumpulan Data Tahap ini adalah penentuan instrumen Untuk mendapatkan data-data yang dapat penelitian yaitu dengan menggunakan menunjang penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner. Penyusunan kuesioner terbagi dalam beberapa metode pengumpulan data sebagai berikut : dua bagian yaitu identitas responden dan a. Observasi (Observation) variabel yang menjadi faktor yang diduga Observasi dilakukan langsung ke PT Haldin berpengaruh terhadap kepuasan bertransaksi Pacific Semesta yang beralamat di Jalan Irian V bisnis dengan menggunakan intenet banking. Kemudian disusun dalam satu bundel dan Blok MM 2 Kawasan Industri MM 2100 disebar kepada responden. Cibitung. h. Mengumpulkan Data b. Wawancara (Interview) Menyebarkan kuesioner dengan target kepada Wawancara atau interview dilakukan pertama 50 responden yang merupakan karyawan PT dengan bagian finance dan accounting. Untuk Haldin. menanyakan penggunaan dan pemanfaatan i. Analisis Data internet banking. Dan selanjutnya kepada Menganalisa hasil pengolahan data berdasarkan hasil penelitian dan teori yang ada. Pengolahan karyawan PT Haldin Pacific Semesta lainnya. dan perhitungan data menggunakan program c. Kuesioner SPSS 22. Dalam hal ini, peneliti menyebar kuesioner j. Menarik Kesimpulan kepada beberapa responden di PT Haldin Kesimpulan diambil berdasarkan analisis data Pacific Semesta. Dengan diberikan skor 1 – 4. dan diperiksa apakah sesuai dengan maksud dan Skor 1 – 4 digunakan peneliti karna lebih tujuan penelitian. k. Menulis Laporan sederhana. Maka jawaban itu dapat diberi skor Hasil dari kegiatan penelitian yang disusun, yang ditunjukan pada tabel berikut: ditulis, dalam bentuk laporan. Serta

186 Pengaruh Minat Menggunakan Layanan Internet Banking… Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

Tabel 2 Skala Pada Pernyataan penggunaan, pemanfaatan internet banking dan skala Pilihan Jawaban Skor kepuasan bertransaksi bisnis dari responden menjadi data yang berupa tabulasi angket. Cara yang penulis Sangat Setuju 4 tempuh adalah mencocokan jawaban responden sesuai dengan pedoman sebelumnya yaitu unsur item Setuju 3 positif option memiliki skala skor jawaban sangat setuju bernilai 4, setuju bernilai 3, tidak setuju bernilai Tidak Setuju 2 2 dan sangat tidak setuju bernilai 1. Hasil skor skala jawaban responden diolah dan Sangat Tidak Setuju 1 dianalisis dalam bentuk tabulasi. Dari tabulasi hasil (Sumber: Riduan dan Akdon, 2010:16) skala penggunaan, pemanfaatan internet banking dan skala kepuasan bertransaksi bisnis masing-masing a) Studi Pustaka (Library Research) dicari nilai validitas tiap butir pertanyaan dengan Peneliti melakukan studi kepustakaan melalui rumus product moment. literatur-literatur atau referensi-referensi yang ada di 1. Uji Validitas Pertanyaan X1 perpustakaan Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Nusa Mandiri. Tabel VI.Penolong Uji Validitas Pertanyaan X1 N ∑X ∑Y ∑XY (∑X2) (∑Y2) A. Jenis dan Sumber Data Jenis data adalah kualitatif dan kuantitatif yang 50 184 1700 6317 688 58520 bersumber dari: Sumber : Data diolah dari hasil penelitian Juli 2017 1. Data Primer Menurut Algifari (2015:9) “Data primer adalah data diperoleh langsung dari obyek yang akan diteliti, baik langsung datang ke obyek, maupun melalui angket (kuesioner)”. = 0,689 2. Data Sekunder Menurut Algifari (2015:9) “Data sekunder 2. Uji Validitas Pertanyaan X2 adalah data yang diperoleh dari terbitan/laporan suatu lembaga”. Tabel VI.6 Penolong Uji Validitas Pertanyaan X2

N ∑X ∑Y ∑XY (∑X2) (∑Y2) B. Populasi 50 177 1700 6088 639 58520 Menurut Arifin (2017:7) “Populasi Sumber : Data diolah dari hasil penelitian Juli 2017 merupakan keseluruhan subjek atau totalitas subjek penelitian yang dapat berupa orang, benda, atau suatu yang dapat diperoleh dan atau dapat memberikan informasi (data) penelitian. Dengan kata lain, populasi adalah keseluruhan objek = 0,740 penelitian”. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT Haldin Pacific Semesta yang 3. Uji Validitas Pertanyaan X3 menikmati pemanfaatan internet banking. Tabel VI.7 Penolong Uji Validitas Pertanyaan X3 C. Sampel N ∑X ∑Y ∑XY (∑X2) (∑Y2) Menurut Arifin (2017:7) “Sampel adalah 50 141 1700 4865 415 58520 sebagian dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi”. Apabila Sumber : Data diolah dari hasil penelitian Juli 2017 peneliti melakukan penelitian terhadap populasi yang besar, sementara peneliti ingin meneliti tentang populasi tersebut dan peneliti memiliki keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti menggunakan = 0,635 teknik pengambilan sampel. Sebanyak 50 karyawan PT Haldin Pacific Semesta yang dijadikan sampel 4. Uji Validitas Pertanyaan X4 penelitian dan dipilih secara random Tabel VI.8 Penolong Uji Validitas Pertanyaan X4

2 2 HASIL DAN PEMBAHASAN N ∑X ∑Y ∑XY (∑X ) (∑Y ) A. Hasil Uji Validitas 50 173 1700 5955 611 58520 Sebelum dilakukan analisis data, maka terlebih Sumber : Data diolah dari hasil penelitian Juli 2017 dahulu mengolah dan menganalisis skala pengaruh

1Sari Hartini, 2Meilina Rahayu 187 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

= 0,850 10. Uji Validitas Pertanyaan Y4

= 0,772 Tabel VI.14 Penolong Uji Validitas Pertanyaan Y4 N ∑X ∑Y ∑XY (∑X2) (∑Y2) 5. Uji Validitas Pertanyaan X5 50 162 1700 5563 534 58520 Tabel VI.9 Penolong Uji Validitas Pertanyaan X5 Sumber : Data diolah dari hasil penelitian Juli 2017 N ∑X ∑Y ∑XY (∑X2) (∑Y2) 50 169 1700 5820 583 58520 Sumber : Data diolah dari hasil penelitian Juli 2017 = 0,679 11. Menghitung rtabel N = 50 ɑ = 0,05 (taraf signifikan 5%) Sehingga nilai r pada table product moment = = 0,804 (0,05, 50-2) 0,2787.

6. Uji Validitas Pertanyaan X6 12. Membuat keputusan

Tabel VI.10 Penolong Uji Validitas Pertanyaan X6 Pernyataan dinyatakan valid jika rhitung > rtabel. N ∑X ∑Y ∑XY (∑X2) (∑Y2) 50 174 1700 5996 618 58520 Tabel IV.15 Hasil Perhitungan Uji Validitas Secara Manual Sumber : Data diolah dari hasil penelitian Juli 2017 Pertanyaan R hitung R tabel Decision

X1 0,689 0,279 Valid = 0,844 X2 0,740 0,279 Valid

7. Uji Validitas Pertanyaan Y1 X3 0,635 0,279 Valid Tabel VI.11 Penolong Uji Validitas Pertanyaan Y1 X4 0,772 0,279 Valid N ∑X ∑Y ∑XY (∑X2) (∑Y2) X5 0,804 0,279 Valid 50 171 1700 5879 597 58520 X6 0,844 0,279 Valid Sumber : Data diolah dari hasil penelitian Juli 2017 Y1 0,694 0,279 Valid Y2 0,780 0,279 Valid Y3 0,850 0,279 Valid = 0,694 Y4 0,679 0,279 Valid 8. Uji Validitas Pertanyaan Y2 Sumber : Data diolah dari hasil penelitian Juli 2017

Tabel VI.12 Penolong Uji Validitas Pertanyaan Y2 13. Hasil Perhitungan Menggunakan SPSS

N ∑X ∑Y ∑XY (∑X2) (∑Y2) Tabel 16. Correlations 50 182 1700 6259 674 58520 Sumber : Data diolah dari hasil penelitian Juli 2017 TO TA X1 X2 X3 X4 X5 X6 Y1 Y2 Y3 Y4 L

= 0,780 X1 Pears on ,48 ,30 ,54 ,53 ,57 ,32 ,55 ,58 ,28 ,689 1 ** * ** ** ** * ** ** * ** 9. Uji Validitas Pertanyaan Y3 Correl 5 0 7 7 3 3 7 4 5 ation Sig. Tabel VI.13.Penolong Uji Validitas Pertanyaan Y3 ,00 ,03 ,00 ,00 ,00 ,02 ,00 ,00 ,04 (2- ,000 2 2 0 5 0 0 0 2 0 0 5 N ∑X ∑Y ∑XY (∑X ) (∑Y ) tailed) 50 167 1700 5778 577 58520 N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 Sumber : Data diolah dari hasil penelitian Juli 2017

188 Pengaruh Minat Menggunakan Layanan Internet Banking… Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

X2 Pears Y3 Pears on ,48 ,39 ,44 ,55 ,64 ,37 ,64 ,63 ,33 ,740 on ,58 ,63 ,44 ,59 ,63 ,70 ,44 ,68 ,59 ,850 1 1 Correl 5** 9** 9** 7** 6** 9** 5** 6** 1* ** Correl 4** 6** 1** 4** 4** 0** 8** 0** 8** ** ation ation Sig. Sig. ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,01 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 (2- ,000 (2- ,000 0 4 1 0 0 7 0 0 9 0 0 1 0 0 0 1 0 0 tailed) tailed) N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 X3 Pears Y4 Pears on ,30 ,39 ,48 ,37 ,36 ,46 ,40 ,44 ,41 ,635 on ,28 ,33 ,41 ,42 ,52 ,49 ,66 ,42 ,59 ,679 1 1 Correl 0* 9** 6** 9** 1** 6** 7** 1** 0** ** Correl 5* 1* 0** 1** 5** 1** 0** 1** 8** ** ation ation Sig. Sig. ,03 ,00 ,00 ,00 ,01 ,00 ,00 ,00 ,00 ,04 ,01 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 (2- ,000 (2- ,000 5 4 0 7 0 1 3 1 3 5 9 3 2 0 0 0 2 0 tailed) tailed) N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 X4 Pears TOTPears on ,54 ,44 ,48 ,68 ,80 ,35 ,44 ,59 ,42 ,772 AL on ,68 ,74 ,63 ,77 ,80 ,84 ,69 ,78 ,85 ,67 1 1 Correl 7** 9** 6** 3** 0** 3* 1** 4** 1** ** Correl 9** 0** 5** 2** 4** 4** 4** 0** 0** 9** ation ation Sig. Sig. ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,01 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 (2- ,000 (2- 0 1 0 0 0 2 1 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 tailed) tailed) N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 X5 Pears **. Correlation is significant at the 0.01 level (2- on ,53 ,55 ,37 ,68 ,73 ,50 ,50 ,63 ,52 ,804 tailed). ** ** ** ** 1 ** ** ** ** ** ** Correl 7 7 9 3 2 3 1 4 5 *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). ation Sumber : Data diolah dari hasil penelitian Juli 2017 Sig. ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 Tabel IV.17 (2- ,000 0 0 7 0 0 0 0 0 0 Descriptive Statistics tailed) Std. N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 N Minimum Maximum Mean Deviation X6 Pears X1 50 3 4 3,68 ,471 on ,57 ,64 ,36 ,80 ,73 ,48 ,55 ,70 ,49 ,844 X2 50 3 4 3,54 ,503 ** ** ** ** ** 1 ** ** ** ** ** Correl 3 6 1 0 2 0 4 0 1 X3 50 2 4 2,82 ,596 ation X4 50 3 4 3,46 ,503 Sig. ,00 ,00 ,01 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 X5 50 3 4 3,38 ,490 (2- ,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 X6 50 3 4 3,48 ,505 tailed) Y1 50 3 4 3,42 ,499 N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 Y2 50 3 4 3,64 ,485 Y1 Pears Y3 50 2 4 3,34 ,626 on ,32 ,37 ,46 ,35 ,50 ,48 ,63 ,44 ,66 ,694 1 Y4 50 3 4 3,24 ,431 Correl 3* 9** 6** 3* 3** 0** 8** 8** 0** ** TOTAL 50 28 40 34,00 3,833 ation Valid N 50 Sig. (listwise) ,02 ,00 ,00 ,01 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 (2- ,000 2 7 1 2 0 0 0 1 0 Sumber : Data diolah dari hasil penelitian Juli 2017 tailed) N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 Dari tabel IV.16 dapat dianalisis bahwa hasil Y2 Pears dari uji validasi data menunjukan bahwa setiap on ,55 ,64 ,40 ,44 ,50 ,55 ,63 ,68 ,42 ,780 pertanyaan bernilai valid, karena nilai rhitung lebih ** ** ** ** ** ** ** 1 ** ** ** Correl 7 5 7 1 1 4 8 0 1 besar dari rtabel. ation Berdasarkan pada tabel IV.17 diatas Sig. dianalisa bahwa terdapat 50 responden. Dengan nilai ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 (2- ,000 rata-rata skor jawaban X1 sebesar 3,68, X2 sebesar 0 0 3 1 0 0 0 0 2 tailed) 3,54, X3 sebesar 2,82, X4 sebesar 3,46, X5 sebesar N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 3,38, X6 sebesar 3,48, Y1 sebesar 3,42, Y2 sebesar 3,64, Y3 sebesar 3,34 dan Y4 sebesar 3,24.

1Sari Hartini, 2Meilina Rahayu 189 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

4.2.2. Uji Reliabilitas Cronbach's Alpha N of Items 1. Nilai Varian Setiap Butir Pertanyaan ,911 10 Tabel 18.Penolong Uji Reliabilitas Sumber : Data diolah dari hasil penelitian Juli 2017 X X X X X X Y Y Y Y Dari perhitungan manual dan juga 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 perhitungan dengan menggunakan teknik Alpha N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 Cronbach yang tersaji pada tabel IV.19 diatas, dapat 18 17 14 17 16 17 17 18 16 16 disimpulkan bahwa instrumen penelitian tersebut X 4 7 1 3 9 4 1 2 7 2 dinyatakan reliabel, karna nilai r11 > konstanta dimana 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 0,911 > 0,6. Y 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 X 63 60 48 59 58 59 58 62 57 55 4.2.3. Uji Normalitas Y 17 88 65 55 20 96 79 59 78 63 X 68 63 41 61 58 61 59 67 57 53 Tabel IV.20 2 8 9 5 1 3 8 7 4 7 4 Tests of Normality 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58 Kolmogorov- Y 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 Smirnova Shapiro-Wilk 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Statistic Df Sig. Statistic df Sig. Sumber : Data diolah dari hasil penelitian Juli 2017 TOTAL ,103 50 ,200* ,940 50 ,013 a. Pertanyaan X1 *. This is a lower bound of the true significance. = 0,222 a. Lilliefors Significance Correction b. Pertanyaan X2 Sumber : Data diolah dari hasil penelitian Juli 2017 = 0,253 Hipotesis : c. Pertanyaan X3 Ho : Data berdistribusi normal = 0,355 Ha : Data tidak berdistribusi normal d. Pertanyaan X4 = 0,253 Kriteria yang diambil berdasarkan nilai e. Pertanyaan X5 probabilitas. Jika probabilitas (sig) > 0,05 maka Ho = 0,240 diterima dan jika probabilitas (sig) < 0,05 maka Ho f. Pertanyaan X6 ditolak. Dari tabel IV.20 nilai sig = 0,200 jadi sig = = 0,255 0,200 > 0,05 maka Ho diterima. g. Pertanyaan Y1 = 0,249 h. Pertanyaan Y2 KESIMPULAN = 0,235 Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan i. Pertanyaan Y3 pengaruh penggunaan dan pemanfaatan internet = 0,392 banking terhadap kepuasan bertransaksi bisnis j. Pertanyaan Y4 dengan melalui penyebaran kuesioner kepada = 0,186 karyawan PT Haldin Pacific Semesta maka didapat 2. Total Nilai Varian kesimpulan sebagai berikut: = 0,222+0,253+0,355+0,253+0,240+0,255+0,249+0,23 a. Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel 5+0,392+0,186 penggunaan internet banking berpengaruh = 2,641 signifikan terhadap kepuasan bertransaksi 3. Nilai Varian Total bisnis. Dengan nilai thitung > ttabel (3,513 > 2,011). = [58520 – (1700)2 : b. Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel 50] : 50 pemanfaatan internet banking berpengaruh = 14,694 signifikan terhadap kepuasan bertransaksi

bisnis. Dengan nilai thitung > ttabel (2,820 > 2,011). 4. Nilai Reliabilitas Instrumen c. Hasil pengujian koefisien korelasi menunjukan

bahwa variabel penggunaan dan pemanfaatan = [10 : (10-1)][1 – (2,641 : 14,694)] = 0,911 internet banking mempengaruhi kepuasan Sementara itu hasil perhitungan dengan menggunakan bertransaksi bisnis di PT Haldin Pacific Semesta SPSS sebagai berikut: dengan hasil Ryx1x2 = 0,772. Hal ini membuktikan bahwa nilai korelasi ini sangat Tabel 19.Reliability Statistics kuat posistif. Hasil pengujian menunjukkan bahwa

190 Pengaruh Minat Menggunakan Layanan Internet Banking… Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

seperti diketahui 59,50% kepuasan bertransaksi bisnis dapat dijelaskan oleh variabel penggunaan dan pemanfaatan internet banking, artinya 40,50% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dalam cakupan penelitian penulis.

REFERENSI

Pinontoan, Wulan. 2013. Pengaruh E-banking, Kualitas Pelayanan, Kualitas Komunikasi dan Kepercayaan Terhadap Loyalitas Nasabah Pada PT Bank Mandiri Cabang Manado. Manado: Jurnal EMBA Vol 1 No. 4 Desember 2013: 192 – 201. Setiawan, Sakina Rakhma Diah. 2017. Sudah Siapkah Masyarakat Indonesia dengan Layanan ‘Digital Bank’?. Diambil dari: www.ekonomi.kompas.com/read/2017/01/20/07221 1226/sudah.siapkah.masyarakat.indonesia.d engan.layanandigital.bank. (20 Januari 2017). Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Herawati, Jajuk dan Prayekti. 2011. Pengaruh Dimensi Internet Banking Service Quality dan Kepercayaan Nasabah Terhadap Kepuasan Nasabah. Yogyakarta: Jurnal Vol 8: 1 – 19. Algifari. 2015. Statistika Deskriptif Plus Untuk Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Arifin, Johar. 2017. SPSS 24 untuk Penelitian dan Skripsi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

PROFIL PENULIS Sari Hartini, berprofesi sebagai dosen pengajar pada STMIK Nusamandiri Jakarta.

Meilina Rahayu, Mahasiswa STMIK Nusamandiri Jakarta.

1Sari Hartini, 2Meilina Rahayu 191 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

192 Pengaruh Minat Menggunakan Layanan Internet Banking… Volume 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314 http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/cakrawala

Analisis Implementasi Model Manajemen Kinerja Karyawan Pada Industri

Manufacture Garment (Studi Kasus PT. Tae Young Indah)

Suhardoyo

STMIK Nusa Mandiri Jakarta email: [email protected]

Cara Sitasi: Suhardoyo. (2018). Analisis Implementasi Model Manajemen Kinerja Karyawan Pada Industri Manufacture Garment (Studi Kasus PT . Tae Young Indah). Cakrawala, 18(2), 193–198. Retrieved from doi: https://doi.org/10.31294/jc.v18i2

Abstract - Good employee performance in the company, the company will experience very apprehensive conditions so that it will disrupt the financial stability of the company. Increase the condition of unemployment of employees in doing work, and the incentive of employees to move (turn Over) is high. However, management of employee performance is a very difficult thing to do if the company does not have good management in managing performance. PT. Tae Young Indah which is one of the companies engaged in garment industry and is a company that produces products in the form of apparel with export orientasion. So to produce a number of products management needs to be done to employees by spurring employee performance to achieve targets that have been determined. By providing compensation feedback in the form of salaries, allowances, bonuses and incentives that are tailored to the performance that has been done. So that it is expected that the application of good performance management in the company will be able to create a dynamic work environment with the ability to produce products that are able to compete in the globalization era which ultimately will be able to achieve the survival of the organization or company.

Keywords: Implementation of Management Models, Employee Performance

PENDAHULUAN perusahaan maka perusahaan tersebut akan mengalami Perkembangan pasar global yang terus kondisi dengan kestabilan keuangan perusahaan yang berjalan saat ini begitu pesat, kondisi ini memberikan tidak kondusif yang akan mengganggu berjalannya peluang sekaligus tantangan bagi perusahaan operasional perusahaan, terjadi ketidaktenangan manufaktur garment untuk dapat bertahan dalam karyawan dalam melakukan kerja, serta adanya menjalankan usahanya. Dalam persaingan yang dorongan karyawan untuk pindah (turn Over) yang semakin ketat diperlukan suatu pengelolaan perusahaan tinggi. dengan cara yang baik menuju daya saing perusahaan Demikian juga dengan PT. Tae Young Indah yang handal. Keberhasilan manjemen dalam yang merupakan salah satu perusahaan yang bergerak menentukan arah dan tujuan starategis perusahaan dibidang indusutri garment yang berlokasi di Kawasan sangat mempengaruhi perusahaan. Tercapainya tujuan Berikat Nusantara Cakung Jakarta, merupakan perusahaan tidak lepas dari kemampuan manajemen perusahaan dengan Penanam Modal Asing (PMA) untuk melaksanakan fungsi perencanaan, yang berbasis padat karya.. Perusahaan ini merupakan pengorganisasian, Actuating dan pengendalian perusahaan yang menghasil produk berupa pakaian jadi (Controlling) atau fingsi POAC dari berbagai aktivitas dengan orientasai pasar eksport. Dengan kapasitas dan sumber daya yang dimiliki perusahaan, termasuk eksport sebesar 1.200.000 pieces perbulan dengan finansial perusahaan. kapasitas produksi terpasang 4800 pieces perhari. Kebehasilan pengelolan sumber daya Perusahaan ini menggunakan sistem kerja secara perusahaan akan mencerminkan keberhasilan berkelompok untuk menghasilkan jumlah produksi perusahaan dapat menuncang pencapaian pendapatan terutama yang berada dibagian jahit dengan jumlah 10 atau revenue. Sehingga akan mempunyai kemampuan line dengan jumlah karyawan perline 40 orang. PT. dalam mempertahankan kelangsungan hidup Tae Young Indah ini terdiri dari bagian produksi dan perusahaan. Staff, Dimana untuk bagian produksi meliputi Faktor kinerja dari dari karyawan adalah warehouse, Cutting, Sewing, Finising, Packing, merupakan bagian yang akan mamampuan menopang Mekanik (Umum) dan Purchasing. Sedangkan untuk dan mendukung pencapaian hasil yang maksimal. bagian staff terdiri dari Accounting, HRD, Export Tanpa adanya kinerja karyawan yang baik dalam Import dan Marketing

Diterima: 2018-08-26, Direvisi: 2018-08-28, Disetujui: 2018-09-04 193

Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

Dalam pengelolan untuk mencapai hasil target kinerja karyawan terdiri dari sebagai berikut: produksi PT. Tae Young Indah inilah sering sekali a) Kuantitas, yaitu indikator yang diukur berdasar mengalami kendala yaitu tidak mampu mencapai hasil pada jumlah pekerjaan baik berupa banyaknya yang telah ditargetkan sehingga terjadi over time yang target atau hasil produksi. berdampak pada penambahan biaya, keterlambatan b) Kualitas, yaitu indikator yang diukur berdasar pada pengiriman barang ke pembeli, dan sebagai akibat standar mutu yang sudah ditetapkan perusahaan., selanjutnya terjadi hubungan yang kurang baik atau seperti kepuasan, kenyamanan. kepercayaan pembeli menjadi berkurang. Banyak c) Ketepatan waktu, yaitu indikator yang diukur pada barang yang rusak (rejeck) yang berakibat banyak ketepatan waktu pekerjaan yang dilakukan. terbuang (waste). Hal ini diakibatkan sering terjadi Penilaian kinerja dapat dilakukan oleh pihak karyawan dalam satu bagian tidak hadir sehingga akan atasan, bawahan, rekan kerja maupun dirir sendiri (self- mengganggu proses alur produksi dalam bagian appraisal. Menurut Mathis dan Jackson (Mathis & tersebut serta dengan buruknya komunikasi antar Jackson, 2002) menjelaskan bahwa penilaian diri bagian. sendiri dilakukan dalam beberapa kondisi tertentu. Dari permasalahan yang timbul tersebut Secara umum, hal ini merupakan alat pengembangan adalah akibat lemahnya kinerja karyawan, kurang rasa diri yang memaksa karyawan untuk memikirkan memiliki perusahaan dan kurangnya perhatian atau kekuatan dan kelemahan mereka dan menetapkan kontrol dari pimpinan atau manajer yang ada tujuan untuk pengembangan diri. diperusahaan tersebut. Manajer atau pimpinan perusahaan hanya memperhatikan faktor pencapaian Manajemen Kinerja akhir saja tanpa melihat proses pencapaian target. Merupakan suatu upaya untuk meningkatkan Sehingga karyawan hanya dianggap sebagai faktor kemampuan karyawan agar bisa mencapai kinerja yang tenaga kerja saja bukan merupakan asset perusahaan optimal. Manajemen kinerja mempunyai tujuan untuk (Human Capital). Menurut Davenport (Davenport, meningkatkan kinerja dalam mencapai produktifitas, 2000) menyebutkan bahwa pekerja tidak boleh diperla- secara efektifitas, dan efisiensi sesuia standar dan kan sebagai aset pasif yang dibeli, dijual dan diganti prosedur operasional yang berlaku untuk mencapai sekehendak pemilik. Untuk perlu adanya Perbaikan hasil yang optimal sessuai tujuan yang telah ditetap. kinerja perusahaan dilakukan dengan mengevaluasi Dalam dunia kerja, manajemen kerja merupakan satu kinerjanya terlebih dahulu. langkah penting yang harus diimplementasikan untuk Menurut Ittner dkk (Ittner, Larcker & Randall, meraih sukses. Setidaknya, ada beberapa alasan utama 2003) mengatakan bahwa sistem pengukuran kinerja se mengapa manajemen kinerja sangat dibutuhkan bagai kunci pengembangan rencana strategis, alat keberadaannya. Antara lain untuk meningkatkan skill evaluasi pencapaian tujuan organisasi, dan kompensasi karyawan, mengembangkan karir, manajer. Sistem pengukuran kinerja merupakan meningkatkan kinerja karyawan serta penghasilannya, rangkaian ukuran kinerja yang digunakan untuk sebagai bentuk apresiasi terhadap prestasi karyawan menguantifikasi efisiensi dan efektifitas tindakan serta dalam rangka meningkatkan efektifitas, efisiensi, perusahaan (Neely, 2014) dan produktifitas karyawan. Fenomena tersebut dipengaruhi oleh kondisi lingkungan internal dan eksternal perusahaan serta Model Manajemen Kinerja kondisi tiap individual tersebut, bagaimana karyawan 1. Model Deming akan menunjukkan loyalitasnya terhadap perusahaan Deming menjelaskan proses manajemen dan bagaimana strategi perusahaan dalam mengatur kinerja dimulai dengan menyusun rencana, melakukan dan membuat regulasi untuk menjaga kinerja karyawan tindakan pelaksanaan, memonitor jalannya dan hasil agar tujuan perusahaan dapat tercapai. pelaksanaan, dan akhirnya melakukan review atau peninjauan kembali atas jalannya pelaksanaan dan Kinerja kemajuan pekerjaan yang telah dicapai. (Armstrong, Menurut Bangun (Bangun, 2012) merupakan 2010) suatu hasil kerja yang telah diperoleh individu berdasar pada syarat pekerjaan tersebut. Sedangkan menurut 2. Model Torrington dan Hall Mangkunegara (Mangkunegara,2009) menjelaskan Torrington dan Hall menggambarkan proses kinerja sebagai hasil baik secara kualitatif dan manajemen kinerja dengan merumuskan terlebih kuantitas yang sudah digapai oleh karyawan dalam dahulu harapan terhadap kinerja atau hasil yang melaksanakan tanggung jawabnya terhadap diharapkan dari suatu kinerja. Kemudian, ditentukan perusahaan. Untuk menentukan kinerja yang baik dukungan yang diberikan terhadap kinerja untuk perusahaan membuat standar pekerjaan yang telah mencapai tujuan. Sementara itu, pelaksanaan kinerja diputuskan bersama. berlangsung dilakukan peninjauan kembali dan Menurut Bangun (Bangun,2012) Standar penilaian terhadap kinerja. Langkah selanjutnya kinerja adalah suatu indikator yang dibandingkan melakukan pengelolaan terhadap standar kinerja. dengan suatu pekerjaan yang dilakukan atas tujuan atau Standar kinerja harus dijaga agar tujuan yang target yang ingin dicapai. Dengan standar pengukuran diharapkan dapat dicapai. (Wibowo, 2009)

194 Analisis Implementasi Model Manajemen Kinerja Karyawan …

Volume 18 No. 2 September 2018 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No.2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314 http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/cakrawala

3. Model Costello Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam Proses manajemen kinerja dikemukakan oleh bentuk tanya jawab secara langsung dengan Costello dalam bentuk siklus. Siklus dimulai dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada Manajer melakukan persiapan perencanaan sehingga dapat Operational PT. Tae Young Indah Ibu Dona dibuat suatu rencana dalam bentuk rencana kerja dan Savitri untuk mendapatkan informasi yang pengembangan. Untuk meningkatkan kinerja, berhubungan dengan kegiatan yang berhubungan diberikan coaching pada sumber daya manusia dan dengan model manajemen kinerja karyawan dilakukan pengukuran kemajuan kinerja. Peninjauan berjalan dalam perusahaan. kembali selalu dilakukan terhadap kemajuan pekerjaan 3. Metode Studi Pustaka dan apabila diperlukan dilakukan perubahan rencana. Memperoleh data dengan mempelajari dokumen- Coaching and review dilakukan secara berkala dan dokumen, buku, juranal dan artikel yang relevan pada akhir tahun dilakukan penilaian kinerja tahunan dengan permasalahan yang sedang diamati dan dipergunakan untuk meninjau kembali Analisis Data, Tujuan analisis data kualitatif pengembangan. Akhirnya, hasil penilaian tersebut adalah mencari makna dibalik data yang ada yang dipergunakan untuk mempertimbangkan penggajian diperoleh. Kemudian dilakukan proses analisis dan menjadi umpan balik untuk rencana akhir tahun dengan cara mengorganisasikan data, yang terkait berikutnya. (Wibowo, 2009) dan memilah-milah data yang relevan dengan tujuan penelitian, mensintesiskan data yang ada, 4.Model Armstrong dan Baron. mengungkap kaitan data yang ada secara jelas Armstrong dan Baron dalam Irham Fahmi sehingga bermakna, dan inilah yang merupakan (Fahmi,2012) mengemukakan bahwa siklus hasil penelitian yang diharapkan memberikan manajemen kinerja sebagai sekuen atau urutan. Proses gambaran yang terkait dengan Implementasi manajemen kinerja merupakan serangkaian aktivitas Model Manajemen Kinerja Karyawan Pada PT. yang dilakukan secara berurutan agar dapat hasil yang Tae Young Indah yang telah dilaksanakan. diharapkan. a. HASIL DAN PEMBAHASANC orporate mission and strategic (Misi Organisasi 3.1. Implementasi Model Manajemen Kinerja dan Tujuan Strategis) Manajemen kinerja merupakan suatu upaya b. Business and departemental plans and goals untuk meningkatkan kemampuan karyawan agar bisa c. Performance Contract/Kontrak Kinerja mencapai kinerja yang optimal. Manajemen (Kesepakatan Kinerja dan Pengembangan ) kinerja berfungsi untuk meningkatkan produktifitas, d. Rencana Kinerja dan Pengembangan efektifitas, dan efisiensi kinerja berdasarkan standar e. Tindakan Kerja dan Pengembangan operasional prosedur yang berlaku agar mencapai hasil f. Monitoring dan Umpan Balik berkelanjutan yang optimal. g. Review Formal dan Umpan Balik; Dalam dunia kerja, manajemen kinerja h. Penilaian Kinerja Menyeluruh merupakan satu langkah penting yang harus diimplementasikan untuk meraih sukses. Setidaknya, 5. Model Ken Blanchard dan Gary Ridge ada beberapa alasan utama mengapa manajemen Model Manajemen Kinerja yang kinerja sangat dibutuhkan keberadaannya antara lain dikemukakan Ken Blanchard dan Garry Ridge untuk meningkatkan skill karyawan, mengembangkan Blanchard (Blanchard ,2009) cukup sederhana, dan karir, meningkatkan kinerja karyawan serta mereka menyebutnya sebagai sistem terdiri dari 3 penghasilannya, sebagai bentuk apresiasi terhadap bagian, yaitu Performance Planning (perencanaan prestasi karyawan serta dalam rangka meningkatkan kinerja), Day-to-Day Coaching (coaching setiap efektifitas, efisiensi, dan produktifitas karyawan. hari)atau Execution (pelaksanaan), dan Performance Implementasi manajemen kerja, PT. Tae Evaluation (evaluasi kinerja) atau Review and Young Indah telah menerapkan model yang dikemukan Learning (peninjauan ulang dan pembelajaran). oleh Deming(Armstrong, 2010) yaitu :

METODOLOGI PENELITIAN 1.Planning. Adapun metode pengumpulan data dalam penelitian ini Dalam menentukan rencana kerja perusahaan meliputi menetapkan rencana jangka pendek yang berkaitan 1. Metode Observasi dengan order atau pesanan dari pihak pembeli . Dalam Mengumpulkan data dengan cara mengamati rencana kegiatan produksi dissuaikan dengan langsung yang menyangkut proses kegiatan yang pemesanan pembeli (Buyer) Aktifitas yang dilakukan ada dalam lingkungan perusahaan PT. Tae Young dalam tahap ini merupakan rencana yang hendak Indah. dicapai (goal setting) dari perusahaan melalui 2. Metode Wawancara teamwork diperusahaan ini, waktu yang diperlakukan untuk mencapainya serta strategi apa saja yang

SuhardoyoDiterima: 2018 -08 -26, Direvisi: 2018 -08-28, Disetujui: 2018-09 -04 195393

Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314 diperlukan untuk mencapainya target yang telah karyawan adalah merupakan salah satu faktor kunci ditetapkan. yang dominan yang mempunyai pengaruh sangat 2.Coaching. berarti bagi keberhasilan perusahaan untuk Coaching atau pelatihan di perusahaan menghasilkan outcomes yang telah direncanakan. dilakukan setiap hari untuk membecarakan masalah- Sehingga keberhasilannya akan sangat berpengaruh masalah yang terkait dengan kegiatan di perusahaan . bagi tingkat keuntungan (revenue) perusahaan. dengan melibatkan karyawan dilevel manajer dan PT. Tae Young Indah untuk bagian produksi supervisor setiap bagian yang diperlukan untuk dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu: menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh teamwork. a. Bagian Gudang (Warehouse) 3. Reviewing. Bagian gudang (warehouse) adalah merupakan Dalam tahap ini dilakukan penilaian terhadap bagian penerimaan dari bahan baku yang menjadi kinerja yang telah dijalankan oleh teamwork. Dengan bahan utama dalam proses produksi. Bahan baku atau mengevaluasi terhadap kualitas atau mutu produksi raw material sendiri adalah satu dari sekian banyak perbagian. Team Quality Control yang akan mereview jenis barang yang merupakan pendukung utama yang dengan melakukan pencatatan dan check terhadap hasil ada di dalam kegiatan produksi perusahaan, bersama pekerjaan setiap teamwork. Manjemr dan marketing dengan bahan penolong lainnya. telah menyusun rencana itu secara saksama dan Karyawan bagian gudang merupakan ujung persiapan yang serius, terjadwal, serta analisis yang tombak dari perusahaan karena dibagian inilah semua mendalam agar mampu mengukur sejauh mana prestasi barang yang ada baik bahan baku dan barang kerja teamwork terhadap pencapaian target yang telah pelengkap produksi akan didistribusikan kebagian lain. ditetapkan. Sehingga dari bagian inilah arus barang masuk dan keluar akan bisa terlihat dan dikendalikan. Bagian 4. Rewarding. gudang inilah akan memberikan laporan yang terkait Reward diberikan kepada tim yang dengan persedian bahan baku dan bahan penunjang memiliki kinerja baik dan mampu mencapai target lainnya. yang telah ditentukan. Perusahaan ini selalu Karyawan bagian gudang dituntut adanya memberikan reward yang jumlahnya telah ditentukan kinerja yang benar-benar bagus terutama berhubungan sesuai rencana Dihitung berdasarkan prosentasi dengan kontrol persediaan barang (Stock)untuk kelebihan hasil dari target 1 % dari nilai FOB produk produksi dan mengontrol pemsukan bahan baku dan yang team kerjakan. Sehingga diharapkan dengan bahan penunjang lainnya sudah sesuai rencana yang reward ini akan mampu membangun teamwork yang telah ditetapkan atau belum seperti yang tercantum solid dan bekerja secara optimal sehingga tercipta daya dalam list bahan baku yang diorder dan jumlah. saing antara team dalam mencapai hasil yang telah Kecepatan dan ketepatan informasi yang diberikan tentukan. Masing-masing anggota tim juga merasa oleh bagian gudang akan sangat menentukan termotivasi sehingga siap memberikan prestasi kinerja keberhasilan dalam proses produksi. Karena dari terbaiknya. Bahkan mereka juga siap mengembangkan bagian ini akan sengat menentukan langkah iklim kompetisi yang sehat karena adanya reward selanjutnya dalam tahapan produksi dengan kapasitas terhadap prestasi kerja yang telah mereka lakukan. sebagai target hasil dari kegiatan produksi yang akan Implementasi manajemen kinerja dalam PT. ditetapkan. Tae Young Indah diharapkan mampu meminimalisasi kegagalan dalam mencapai target yang telah b. Bagian Potong (Cutting) ditetentukan. Mereka pun siap mengerahkan segala Bagian Cutting (Potong) adalah merupakan skill dan kemampuannya untuk menghadapi segala bagian dengan kinerja sangat baik, karena supervisor tantangan dengan job description yang telah bagian ini telah paham dan mengetahui tentang ditentukan. Manajemen kinerja diharapkan akan schedule produksi yang telah ditetapkan. Bagian ini memberikan hasil yang optimal bagi perusahaan dan hampir tidak ada kelemahan atau kesalahan, hanya ada membentuk teamwork yang solid yang akan keterlambatan dalam proses pemotongan yang menumbuhkan keterbukaan, kepercayaan, dan dikarenakan adanya pasokan bahan baku dari bagian komunikasi yang efektif sehingga akan mampu gudang yang terlambat. Namun dengan kepala bagian mencapai tujuan perusahaan. dan admistrasi bagian yang mampu menkordinasikan dengan bawahan sehingga mampu menciptakan 3.2. Bagian Produksi hubungan kerja yang sangat solid dalam mendukung Industri manufaktur adalah Sebagai industri untuk mencapai hasil yang telah ditetapkan. yang terbilang cukup rumit dalam dunia bisnis, Sehingga untuk melakukan analisis terhadap c. Bagian Jahit (Sewing) manejemen kinerja PT. Tae Young Indah akan ditinjau Bagian sewing (jahit) merupakan bagian yang dari kinerja bagian per bagian (teamwork) terutama sangat vital dan ujung tombak dalam industri garment dalam permasalah kinerja karyawan atau team yang karena keberhasilan dari bagian jahit inilah akan berada dibagian produksi. Dalam perusahaan, mampu membawa dan menciptakan kualitas produksi

196194 Analisis Implementasi Model Manajemen Kinerja Karyawan …

Volume 18 No. 2 September 2018 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No.2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314 http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/cakrawala

suatu industry garmen yang dihasilkan. Didalam mencapai hasil yang maksimal. Namun kegiatan bagian ini sistem kerja dibentuk secara teamwork atau penilaian kinerja yang belum dilakukan oleh PT. Tae linework. Dalam setiap line akan diisi oleh karyawan Young Indah adalah adanya punishment untuk yang mempunyai kemampuan dan kopetensi dibidang karyawan atau bagian yang kinerjanya kurang bagus jahit. Kinerja masing-masing karyawan dalam atau belum mampu mencapai hasil sesuai rencana dan menyeleseaikan pekerjaannya akan mendudukung belum menjalankan Standar Operasional Pelaksanaan keberhasilan line dalam mencapai target. Target line (SOP). telah direncanakan sebelumnya sesuai kesepakatan Kelebihan, Pada umumnya, dalam dengan supervisor yang penentuan rencana target telah membangun kinerja karyawan, perusahaan akan diperhitungkan sebelumnya melalui test trial and memberi reward pada setiap karyawan jika mampu error. mencapai kinerja baik dalam melakukan tugasnya. d. Bagian Finishing Sehingga diharapkan dengan reward tersebut dapat Karyawan bagian finshing ini adalah bagian menjadi motivasi bagi karyawan untuk meningkatkan dari perusahaan yang merupakan penyelesaian akhir kinerjanya. Dengan demikian kelebihan dalam dari pada system atau kegiatan proses produksi akhir implementasi model manajemen kinerja oleh PT. Tae yang ada perusahaan. Disinilah semua proses akan Young Indah antara lain: berakhir setelah melalui tahap warehouse (gudang), 1. Karyawan dapat termotivasi untuk lebih baik cutting(potong), Sewing (jahit) dan Quality Control apabila tidak menunjukkan hasil yang maksimal (Inspeksi). Kinerja dibagian finishing sudah tinggi dan dalam team tersebut yang menyebabkan gagalnya sangat solid, keberhasilan dari bagian ini sebgai kunci pencapaian target team. yang menentukan keberhasilan keseluruhan kegiatan 2. Kepuasan kerja karyawan dapat terus ditingkatkan dalam memberikan pelayanan yang berhubungan karena adanya reward apabila mampu mencapai dengan pemesanan barang dari konsumen atau buyer. target produksi Sehingga kita sepakat bahwa fungsi ideal dari 3. Karyawan dapat mengetahui kelebihan dan pelaksanaan tugas karyawan bagian finishing adalah kelemahannya, sehingga akan memperbaiki fungsi pelayanan, maka orientasi manajemen kinerja kelemahan dan meningkatkan kinerjanya dengan harus berfokus pada pelanggan. adanya coaching yang terus dilakukan oleh supervisor dan manajer 3.3. Bagian Staff 4. Terciptanya komunikasi dan hubungan yang Bagian staff dari PT. Tae Young Indah terdiri harmonis antara atasan dengan bawahan yang akan dari bagian keuangan, export import, marketing dan mempu menciptakan rasa kekeluargaan untuk HRD. Kinerja bagian staff secara keseluruhan sudah membangun rasa kebersamaan untuk mencapai bagus. Semua rencana yang telah dibuat kuat untuk tujuan perusahaan. membangun dan mendukung berjalannya perusahaan. Karyawan bagian staff ini mendapatkan pengawasan Kekurangan, Penerepan manajemen kinerja langsung dari direktur sehingga semua permasalah dan yang telah dilaksanakan oleh PT. Tae Young Indah kendala yang ada akan cepat diselesaikan dengan mempunyai kekurangan antara lain: keterlibatan seorang pemimpin. Target dari karyawan 1. Pelaksanaan penilaian kinerja hanya dilakukan staff adalah sesuai bidang tugas dan pekerjaan masing- berkaitan dengan kenaikan gaji karyawan saja masing melakukan dukungan atas pelaksanaan 2. Belum mampu menciptakan komunikasi yang kegiatan karyawan produksi diperusahaan untuk terbuka antar bagian karena masing masing hanya mencapai hasil yang maksimal dengan kelancaran berorientasi pada target team. proses arus barang masuk dan keluar untuk 3. Belum terbuka dalam memberikan laporan mendapatkan keuntungan yang maksimal. Sehingga kendala yang dihadapi oleh team karena adanya pelaksanaan manajemen kinerja dibagian ini sudah rasa takut jika dinilai tidak mampu memimpin terlaksana dengan sangat baik karena karyawan staff team oleh atasan. sebagian besar mempunyai pengalaman sesuai 4. Belum adanya punishment apabila tidak mampu pendidikan dan kopetensi yang dimiliki. mencapai target yang telah direncankan. Hanya diberikan tambahan waktu untuk menyelesaikan 3.4. Kelebihan dan kekurangan Implementasi target tersebut, sehingga akan berakibat kerugian Model Manajemen Kinerja bagi perusahaan yaitu adanya biaya tambahan Pelaksanaan Manajemen Kinerja di PT. Tae kerja lembur. Young jika ditinjau secara keseluruhan dalam kegiatannya semua telah dijalankan dengan baik mulai 3.5. Rekomendasi Untuk Meningkatkan Penerapan dari perencaaan, pelaksanaan,serta umpan balik yang Manejemen Kinerja diberikan oleh pihak perusahaan, Evaluasi dan Untuk meningkatkan penerapan manejemen perbaikan kinerja tetap dilakukan untuk semua bagian kinerja antar lain: bila mana produktivitas bagian tersebut belum

Diterima: 2018-08-26, Direvisi: 2018-08-28, Disetujui: 2018-09-04 593 Suhardoyo 197

Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

1. Perlu dilakukan pengawasan oleh pihak International Journal of Operations & manajemen sehingga karyawan merasa ada yang Production Management, Vol. 15 No. memperhatikan. 4, pp. 80-116 2. Perlu ditingkatkan adanya komunikasi antar Wibowo. (2009). Manajemen Kinerja, edisi kedua. bagian secara baik dan transparan yang berkaitan Jakarta: Raja Grafindo Perkasa dengan arus proses barang, 3. Hilangkan budaya saling menyalahkan antara PROFIL PENULIS bagian sehingga akan tercipta suasana yang kondusif dan nyaman, Suhardoyo, SE.MM lahir di Banyumas, 27 November 4. 4.Perlu diberikan umpan balik berupa punishment 1970, Pendidikan: Lulus S1-Universitas Jenderal kepada karyawan atau bagian yang tidak mampu Soedirman (UNSOED) di Purwokerto Program Studi mencapai target sehingga akan ada efek jera dan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan /IESP (Lulus akan ada upaya untuk memperbaiki kinerjanya 1996), Lulus S2-Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia School Of Management di Jakarta (STIE ISM) Program Studi Ilmu Managemen Konsentrasi KESIMPULAN Managemen Sumber Daya Manusia ( Lulus 2013), saat 1. Implementasi model manajemen kinerja karyawan ini sedang menempuh pendidikan program Pasca yang telah diterapkan pada PT. Tae Young Indah Sarjana (S3) Di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) sudah berjalan dengan baik namun perlu terus Program Studi Ilmu Manajemen Konsentrasi ditingkatkan untuk mencapai target produksi yang Managemen Sumber Daya Manusia. Penulis saat ini lebih tinggi dan sehingga akan mampu mengajar di STMIK Nusa Mandiri Jakarta dan AMIK mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. BSI saat ini penulis aktif menulis pada Jurnal 2. Implementasi model manajemen kinerja karyawan Perspektif, Widya Cipta dan Seminar Nasional dengan pada PT. Tae Young Indah perlu terus bidang keilmuan manajemen terutama Managemen dikembangkan untuk menjadikan budaya Sumber Daya Manusia dan Humaniora organisasi yang akan mampu menghadapi persaingan global dalam bisnis industri pakaian jadi.

REFERENSI

Amstrong, Michael. (2010). Human Resource Management. Great Britain and The United States: Kogan Page Limited Armstrong dan Baron dalam Irham Fahmi. (2012). Manajemen Kinerja. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada Bangun, Wilson. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga Dharma Blanchard, Ken, And Garry Ridge. (2009) Helping People Win at Work. New Jesrey: FT Press. Davenport, T.H, Prusak, L.2000. Working Knowledge: How Organization Manage What They Know. Boston: Harvard Business School Press. Ittner, C.D, Larcker, D.F. and Randall, T. 2003. Performance Implications of Strategic Performance Measurement in Financial Service Firm, Accounting Organization, and Society, 28 th edition. Prentice Hall. Mathis dan Jackson, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia. Terjemahan. Buku 1 Jakarta, Salemba Empat Neely, A., Gregory, M. and Platts, K. (2014), “Performance measurement system design: aliterature review and research agenda”,

198194 Analisis Implementasi Model Manajemen Kinerja Karyawan …

Volume 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314 http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/cakrawala

Strategi Komunikasi Pemasaran Ayam Geprek Mbu Cici Melalui Media Sosial Instagram Sebagai Sarana Promosi

Mareta Puri Rahastine

Program Studi Penyiaran Akademi Komunikasi BSI Jakarta [email protected]

Cara Sitasi: Rahastine, M. P. (2018). Strategi Komunikasi Pemasaran Ayam Geprek Mbu Cici Melalui Media Sosial Instagram Sebagai Sarana Promosi. Cakrawala, 18(2), 199–204. Retrieved from doi: https://doi.org/10.31294/jc.v18i2

Abstract- At present, the development of communication technology (ICT) is increasing rapidly, many communities and industries are utilizing the development of communication technology, and it can even be said that the development of ICT can change people's lifestyles today. This can be seen from the many conveniences made by the application or system, such as the method of payment that uses electronic money that is currently in effect for public transportation payments such as train tickets, Trans Jakarta buses to online motorbikes. Not to forget the application to show the existence of self or social media such as WhatsApp, Facebook, tweeter, path and Instagram. Many people use this application for everyday life. Just sharing daily activities, activities at school or office, meeting friends and sharing experiences so that it is not uncommon for housewives who cannot cook to be smart at cooking because they can copy the recipes shared on the social media pages. Having a meeting with friends makes people think about using it for sale and purchase transactions. Because they are confident that the power of word of mouth is very influential and other considerations such as the low cost of working capital, they don't need to rent a shop, buy shelves, dolls and pay people to look after the shop. Enough to share photos of products using cameras or cellphones they have on social media. can change the industry and people's lifestyles. Ranging from online payments, transportation, to the emergence of social media applications. The community uses a lot of social media to show their consistency so that the number of activities uploaded on the social media is no exception, selling and buying transactions. This is what underlies the Geprek Mbu Cici chicken to promote through social media.

Keywords: marketing communication strategy, online media, marketing mix, 4P

PENDAHULUAN dapat mencontek resep yang di bagikan dihalaman sosial media tersebut. Saat ini perkembangan tehnologi Adanya pertemuan dengan teman membuat komunikasi (ICT) semakin pesat, banyak masyarakat berfikir untuk memanfaatkan hal masyarakat dan industri yang memanfaatkan tersebut untuk transaksi jual dan beli. Karena perkembangan tehnologi komunikasi tersebut, mereka yakin akan kekuatan word of mouth sangat bahkan dapat dikatakan dengan adanya berpengaruh dan pertimbangan lain seperti biaya perkembangan ICT tersebut dapat merubah gaya untuk modal usaha yang rendah, mereka tidak hidup masyarakat saat ini. buutuh lagi menyewa toko, membeli rak, boneka dan Hal tersebut dapat dilihat banyaknya membayar orang untuk menjaga tokonya. Cukup kemudahan–kemudahan yang buat oleh aplikasi atau dengan membagikan foto produk meggunakan sistem, seperti cara pembayaran yang menggunakan kamera atau handphone yang mereka punya di sosial uang elektronik yang sudah berlaku saat ini untuk media. pembayaran transportasi umum seperti tiket kereta, Alasan-alasan diataslah yang membuat bus trans jakarta hingga ojek online. ayam geprek mbu cici melalukan kegiatan promosi Tak ketinggalan aplikasi untuk dengan sosial media instagram. Mengingat ayam memperlihatkan keeksistensian diri atau sosial geprek mbu cici adalah usaha rumahan yang baru, media seperti whats up, facebook, tweeter, path dan terbatasnya modal dan banyaknya pesaing membuat instagram. Banyak masyarakat memanfaatkan ayam geprek mbu cici harus melakukan promosi aplikasi ini untuk kehidupan sehari-hari. Sekedar tetapi dengan biaya yang rendah. membagi kegiatan sehari-hari, kegiatan di sekolah Hal ini lah yang membuat penulis merasa atau kantor, bertemu teman dan berbaginpengalam tertarik untuk menelii strategi komunikasi sehingga tak jarang para ibu rumah tangga yang pemasaran seperti apa yang digunakan oleh ayam tidak bisa memasak menjadi pintar memasak karena

Diterima: 2018-08-24,Direvisi: 2018-09-04, Disetujui: 2018-09-05 199 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314 geprek mbu cici agar produknya dapat dikenal dan Media internet memiliki keunggulan laku dipasaran. jangkauan yang luas, tanpa batas, dan biaya yang Dengan perkembangan zaman, persaingan murah. Hal tersebut yang akhirnya menjadikanya pasar semakin ketat, berkembangnya berbagai jenis alternatif yang sangat diminati dalam promosi. media baru dan semakin canggih konsumen maka Manfaat pemasaran internet bergantung pada marketing communication mix dirumuskan menjadi sejumlah mana sebuah departeman pemasaran dapat (Berliani Ardha, SE. M.si, 2009, artikel ): (Kotler, menggunakan manfaat untuk membaca peluang P, & Keller, 2009) (Kotler, P, & Keller, 2009) memperluas jejaring pemasaran. Oleh karena itu 1. Advertising perlu dirumuskan strategi komunikasi khusus yang 2. Consumer sales promotion disesuaiakan dengan karakteristik pemasaran 3. Trade promotion dan Co-marketing melalui media internet. 4. Packaging, point of purchase Perbedaan mendasar antara pemasaran 5. Personal selling internet dan pemasaran tradisional adalah adanya 6. Public relation keterlibatan media internet sebagai perantara. 7. Brand publicity Pemasaran satu arah seperti: (1) iklan melalui media 8. Corporate advertising radio, cetak, televisi, benner (2) pemasaran email 9. The internet melalaui newsletter, email kupon (3) optimisasi 10. Direct marketing mesin pencarian (4) public relation yang berkata- 11. Experianttial contact: even, sponsorship kata manis didepan pers.Konsumen tidak memiliki 12. Customer service kesempatan untuk memberi masukan internet 13. Word of Mouth mengubah menjadi pemasaran dengan kekuatan Dengan menggunakan marketing komunikasi timbal balik. communication tools yang tepat, perusahaan selaku Sedangkan bentuk-bentuk komunikasi komunikator dapat memperkenalkan serta pemasaran terintergrasi offline dan online menurut memasarkan barang kepada konsumen selaku smith (2011) akan dijabarkan berikut: komunikan. Oleh karena itu, perencanaan dan a. Advertising pemilihan marketing tools menjadi penting sebab Periklanan sebagai salah satu alat tools tersebut merupakan perantara komunikasi berkomunikasi di dalam strategi komunikasi perusahaan dalam memasarkan dan pemasaran mengalami pergeseran sesuai dengan memperkenalkan barang dan jasa. perkembangan teknologi. Cakupan dan perubahan ini mengarahkan kepada bentuk baru bauran Strategi Komunikasi Pemasaran Online komunikasi pemasaran. Di tahun 1990-an Strategi Komunikasi Pemasaran Berbasis kemunculan bentuk media baru mengubah Online adalah dasar penjabaran mengenai konsep pemikiran. Hal ini juga berpengaruh pada pola buaran komunikasi pemasaran di atas, telah anggaran. Pola komunikasi pemasaran yang lebih menemui titik baru disaat era pemasaran memasuki menyasar pada target tertentu akhirnya melahirkan new wave marketing atau marketing 3.0 istilah above the line dan bellow the line. Perencanaan strategi akan diterapkan Media memiliki masing-masing kelebihan melalui perantara atau media. Sesuai dengan dan kelemahanya. Baik berdiri sendiri ataupun saat perkembangan teknologi telekomunikasi dalam dikombinasikan dengan media massa atau media beberapa dekade terakhir telah membawa lainya. Iklan bisa menjadi alat yang paling memiliki perubahan besar dalam industri, terutama dalam kekuatan di dalam bauran komunikasi pemasaran. dunia media,dan salah satunya adalah internet Karena iklan perkembangan secara dinamis namun Internet telah menjadi medium iklan yang tetap konstan terlibat didalam perkembangan dunia sangat efektif dan mungkin segala jenis kegiatan pemasaran yang semakin kompetitif dan juga bisnis diseluruh dunia untuk komunikasi efektif dan terhadap perubahan media. murah ke segala tempat. Konvergensi komputer dengan semua teknologi media adalah karakteristik b. Sales Promotion yang mendefinisikan komunikasi massa mutakhir. Sales promotion adalah bisnis besar. Pada (Prisgunanto, 2006) kenyataanya di Inggris kegiatan ini lebih besar Internet khususnya jejaring sosial dibandingkan dengan periklanan. Beberapa faktor digunakan dalam komunikasi pemasaran, yang mempengaruhi: hubungan dengan konsumen, pencapaian konsumen secara langsung, pemasaran, rewarding, kepada konsumer yang loyal, memberikan informasi kepada konsumen, pertumbuhan direct mail, promosi, harapan menciptakan brand awareness, menciptakan konsumen, harga, retail: penjualan produk secara pencitraan brand, menarik untuk mencoba sebuah cepat; manajer pemasaran akan mencari anggaran produk, dan yang terakhir menciptakan loyalitas yang efektif, bellow the line tools seperti sales konsumen dan menjaga hubungan secara baik. promotion. (Mayfield, 2008) inilah yang pada akhirnya dapat membentuk citra c. Direct Mail perusahaan menjadi lebih baik. d. Exhibitions

200 Strategi Komunikasi Pemasaran Ayam Geprek Mbu Cici... Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

e. Merchandising and Point Of Sale. Keuntungan yang diperoleh dari berbisnis f. Website dan Media Sosial lewat internet dapat dilihat pada Gambar dibawah, Komunikasi pemasaran yang menggunakan merupakan kesimpulan yang diperoleh bisnis lewat internet sebagai mediumnya, diakui menjanjikan internet dari 100 perusahaan pengguna internet kecepatan serta direct respons. Praktek komunikasi peringkat tertinggi. Dari Gambar dibawah juga dapat pemasaran model ini sangat didukung oleh dilihat persentase tertinggi adalah penghematan kemunculan era media sosial, tak sekedar biaya (35%), karena aplikasi yang diterapkan pada mendongkrak aktualisasi diri manusia sebagai teknologi internet lebih murah untuk dikembangkan, mahluk sosial belakangan di dunia maya, begitu juga dioperasikan, dan dirawat, jika dibandingkan dengan tingkat percakapan merek. sistem tradisional. Contoh: American Airlines Media sosial didefinisikan sebagai konten menghemat biaya konsumen support, setelah online yang dibuat menggunakan teknologi pembuatan situs Web dibandingkan biaya telepon penerbitan yang sangat mudah diakses dan terukur. (Gow, 1997). Paling penting dari teknologi ini adalah terjadinya pergeseran cara mengetahui orang, membaca berbagai berita serta mencari informasi dan konten. Dalam makalah “New Media dan Transformasu Sosial: Dampak Internet Terhadap Perubahan Perilaku Masyarakat” yang ditulis oleh Irwansyah tahaun 2011, dikutip oleh Andreas M. Kaplan dan Michael Haanlein (2010) mendefinishikan media sosial sebagai suatu kelompok aplikasi berbasis internet yang dibangun atas fondasi teknik dan ideologi web dinamis (2.0). Aplikasi ini dapat melakukan penciptaan dan pertukaran konten yang dihasilkan oleh Gambar 1: Keuntungan Perusahaan Bila pengguna.(Irwansyah, 2011) Menggunakan Aplikasi Internet Mayfield (2008) menyebutkan ada 7 jenis media sosial dan masih akan terus berkembang Tujuan perusahaan membangun situs kedepanya. komersial pada World Wide Web adalah: 1. Jejaring sosial a. Menarik konsumen baru melalui pemasaran 2. Blog dan periklanan Web. 3. Wikis b. Memperbaiki pelayanan konsumen yang 4. Podcast sudah ada melalui fungsi pelayanan dan 5. Forum dukungan Web konsumen. 6. Komunitas konten c. Mengembangkan saluran pemasaran dan 7. Microbloging distribusi berdasarkan Web yang baru untuk Dilihat dari sifatnya, Mayfield melihat produk yang sudah ada. bahwa media sosial sebagai kelompok jenis baru d. Mengembangkan informasi baru dari produk didunia online yang memiliki karakter. yang dapat di akses lewat Web. 1. Partisipasi Aplikasi berdasarkan internet dapat 2. Keterbukaan memberi keunggulan strategi bisnis untuk 3. Percakapan memenangkan kompetisi dalam: 4. Komunitas a. Global Dissemination. 5. Konektivitas b. Interaction. Dapat dilihat bahwa jejaring medai sosial c. Customization. tidak hanya dilihat dari aplikasi atau platform yang d. Collaboration. digunakan melainkan juga sifat yang mengarahkan e. Electronic Commerce. kepada khalayak secara umum. Di era new media, f. Integration. strategi komunikasi pun bergeser menggikuti Untuk beberapa perusahaan, keuntungan kemajuan teknologi. Public Relation 2.0 diidentikan yang diperoleh dari internet ditimbulkan dari dengan kekuatan media sosial untuk mendapatkan kemampuan menjaga loyalitas konsumen, feedback yang lebih cepat bagi sebuah media. mengantisipasi kebutuhan konsumen mendatang, Jacob Nielson mengidentifikasikan empat menanggapi kepedulian konsumen, dan hal dasar dari website yang akan membuat memperbaiki pelayanan konsumen. Dari sudut pengunjungnya kembali mengunjunginya lagi: pandang konsumen, perusahaan secara konsisten 1. Konten yang berkualitas dapat memberikan yang terbaik, dengan menjaga 2. Navigasi yang mudah kebutuhan masing-masing konsumen, 3. Proses pengunduhan yang cepat mempertahankan kecenderungan pasar, 4. Ter-update secara berkala. menyediakan informasi yang ada hubungannya secara menarik, sewaktu-waktu, dimana saja dalam

Mareta Puri Rahastine 201 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314 beberapa media, dan menyediakan pelayanan sesuai dengan kebutuhan konsumen. Hal tersebut di atas menunjukkan alasan kenapa begitu banyak perusahaan berinvestasi pada teknologi informasi cukup tinggi dan sistem komplek yang saling tersambung dengan jaringan komputer, mengingat perusahaan sedang mencari konsumennya lewat internet. Karena kebutuhan konsumen berkembang sangat cepat, perusahaan berharap dapat berkomunikasi dengan konsumennya lewat internet. Sehingga internet menjadi strategi dan memberi kesempatan kepada perusahaan besar dan kecil untuk menawarkan secara cepat dengan biaya murah, menanggapi produk dan pelayanan dengan kualitas tinggi sesuai dengan kebutuhan konsumen. Internet membuat channel baru untuk Gambar 2: Menu ayam geprek mbu cici komunikasi interaktif antara kosumen, penjual, dan rekan bisnis lainnya. Hal ini memungkinkan perusahaan berinteraksi dan bekerja sama secara terus menerus dalam pengembangan produk, pemasaran, pengiriman, pelayanan, dan dukungan teknik.

METODOLOGI PENELITIAN Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui startegi komunikasi pemasaran ayam geprek mbu cici sehingga metode yang digunakan adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif.

Gambar 3: Caption di sosial media HASIL DAN PEMBAHASAN Sebenarnya strategi komunikasi pemasaran Visual yang ditampilkan adalah menu dari adalah hal yang sederhana, yaitu elemen-elemen ayam geprek mbu cici, yaitu ayam geprek dengan komunikasi pemasaran baik verbal dan nonverbal pilihan sambal tidak seperti kompetitor lainya yang yang digunakan oleh ayam geprek mbu cici dalam hanya menggunakan satu macam sambal saja melakukan promosi di sosial media instagram. dengan tingkat kepedasan yang berbeda. Menurut Karena biasanya promosi yang dilakukan ibu Cici tampilan makanan sengaja dibuat unik oleh perusahaan adalah misi yang harus sesuai menggunakan tumpeng karena sebagai ciri khas dengan visi perusahaan atau pemilik usaha tersebut. yang unik. Selain ingin meningkatkan penjualan, pemilik ayam Dan verbal yang digunakan dengan bahasa geprek mbu cici juga ingin masyarakat kenal, dan yang non formal karena menginat target market dari tertarik sehingga ingin membeli.karena mengingat target audience nya adalah anak muda yang suka banyaknya kompetitor serupa. pedas sebagai tantangan dan ingin mencoba. Isi dari Langkah pertama yang di siapkan oleh pesan nya adalah penjelasan menu, cara memesan ayam geprek mbu cici dalam membuat promosi di dan lokasi penjualan. instagram adalah membuat akun. Nama akun dibuat Sesuai dengan tujuan utama promosi dari seusai dengan nama yaitu @ayamgeprekmbu_cici. ayam geprek mbu cici selain meningkatkan Nama ayam geprek mbu cici diambil dari nama penjualan juga ingin membuat masayarakat tertarik pemilik usaha, yaitu ibu Dessy atau biasa dipanggil dengan produknya, sehingga unggahan selanjutnya Cici. adalah foto menu makananya dengan jarak lebih Setelah akun jadi, Ibu Cici mulai dekat agar masyarakat lebih tergiur melihatnya. mengundang teman-temanya untuk mengikuti ayam geprek mbu cici sebagai teman. Kemudian ibu Cici menyiapkan konsep, konsep apa yang ingin pertama di upload untuk promosi. Mulai dari isi pesan hingga visual yang dingin ditanyangkan. Karena ini adalah perkenalan sehingga ibu cici memilih memperkenalkan menu ayam geprek nya terlebih dahulu.

202 Strategi Komunikasi Pemasaran Ayam Geprek Mbu Cici... Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

Seiring waktu berjalan, setika promosi tersebut dinyatakan lumayan sukses oleh ibu Cici maka ibu Cici ingin membuat masyarakat semakin percaya dengan produknya yang memang disukai oleh banyak orang, yaitu dengan menampilkan beberapa unggahan testimoni dari konsumen dan pesanan yang semakin banyak.

Gambar 4: Menu ayam sambal matah

Gambar 7: Foto yang diunggah di sosial media

Gambar 5: Menu ayam cabai hijau

Gambar 8: Delivery pesanan

Gambar 6: Menu ayam sambal kencur Gambar 9: Testimoni

Mareta Puri Rahastine 203 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

yang diunggah membuat orang tertarik dan ingin membali, itu adalah salah satu tanda kesuksesan sehingga dapat memperkuat isi pesan tadi.

REFERENSI

Irwansyah. (2011). New Media dan Transformasi Sosial Dampak Internet terhadap Peribahan Perilaku Masyarakat Jakarta. jakarta: 3. Kotler, P, & Keller, K. L. (2009). Marketing

Management An Asia Perspective (3rd edition). new jersey: Pearson Education Asia Pte. Ltd. Mayfield, A. (2008). What is Sosial Media (2nd ed.).

United Kingdom. Prisgunanto, ilham. (2006). Komunikasi Pemasaran, Strategi dan Taktik (1st ed.). jakarta: Ghalia Indonesia. Daftar 10:Foto Promosi

PROFIL PENULIS

Mareta Puri Rahasine S.Sn, M.I.Kom, kelahiran

15 maret 1988 ini telah menyelesaikan studinya

di Universitas Pasundan, Jurusan Desain

Komunikasi Visual (DKV) pada jenjang S1 dan

pada jenjang S2 di Universitas Mercubuana,

Jurusan Komukasi dengan konsentrasi corporate

and marketing communication. Pengalama Kerja

yang dimiliki adalah sebagai CSR Asuransi

Sinarmas. Saat ini aktif sebagai Dosen di

Akademi Komunikasi BSI Jakarta.

Gambar 11: foto promosi sosial media

Selain berjualan dan promosi sendiri ayam geprek mbu cici juga sudah bekerjasama dengan ojek online, yaitu dengan GOFOOD. Selain bisa datang ke tempat penjualan, masyarakat juga sudah bisa membelinya melalui aplikasi ojek online tersebut. Hal ini terbukti meningkatnya nilai penjualan ayam geprek mbu cici dari yang berlokasi di foodcourt hingga kini dapat menyewa satu ruko untuk berjualan.

KESIMPULAN Dilihat dari strategi komunikasi pemasaran yang dibuat oleh ayam geprek mbu cici dan hasil penjualan dapat dikatakan berhasil. Mulai dari konsep visual yang ingin di bagikan hingga verbal seperti pemilihan kata yang tidak kaku, menarik dan membuat orang penasaran. Tampilan-tampilan foto

204 Strategi Komunikasi Pemasaran Ayam Geprek Mbu Cici... Volume 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314 http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/cakrawala

Persepsi Mahasiswa BSI Kaliabang Pada Tayangan Drama Komedi Dunia Terbalik Episode 151 di RCTI (Studi Tentang Persepsi Mahasiswa BSI Kaliabang)

Laurensia Retno Hariatiningsih

Program Studi Penyiaran, Akademi Komunikasi BSI Jakarta email: [email protected]

Cara Sitasi: Hariatiningsih, L. R. (2018). Persepsi Mahasiswa BSI Kaliabang Pada Tayangan Drama Komedi Dunia Terbalik Episode 151 di RCTI (Studi Tentang Persepsi Mahasiswa BSI Kaliabang). Cakrawala, 18(2), 205–212. Retrieved from doi: https://doi.org/10.31294/jc.v18i2

Abstract-The purpose of this study was to determine the perception of BSI students in Kaliabang branch in episode 151 of the Upcoming World Comedy Drama on RCTI which is a comedy series program that raised stories about husbands who were abandoned by their wives to work abroad. Starting from the story of Akum, Aceng, Idoy and one archenemy of Aceng, Dadang. They must educate children and take care of household affairs which are usually the affairs of women. While his wife must provide for his family. This comedy drama actually bases itself on religious-based narrative, precisely the majority religion in this country: Islam. However, on the other hand this soap opera tried to appear to not patronize by telling the reality side. This side of reality then becomes a comedy material.

Keywords: Program, Impression Perception

beragama dan tren sosial yang sedang berkembang PENDAHULUAN di tengah masyarakat. Dunia sinema elektronika (sinetron) Program Drama komedi Dunia Terbalik Indonesia memang selalu menghadirkan adalah program series komedi yang mengangkat perdebatan. Alur cerita yang tak masuk akal kerap cerita tentang para suami yang ditinggalkan istrinya membuat kening berkerut. Isi cerita pun sering untuk bekerja di luar negeri. Dimulai dari kisah dianggap memberikan pengaruh buruk bagi Akum, Aceng, Idoy dan satu musuh bebuyutan masyarakat. Namun, jumlah penonton sinetron dari Aceng, Dadang. tahun ke tahun selalu menunjukkan tren positif. Mereka harus mendidik anak serta Judul-judul seperti Tukang Ojek Pengkolan, Anak mengurus urusan rumah tangga yang biasanya Jalanan, dan Tukang Bubur Naik Haji the Series menjadi urusan para perempuan. Sementara istrinya dan Drama Komedi Dunia Terbalik selalu harus menafkahi keluarga. Drama komedi ini bertengger di posisi teratas sebagai sinetron paling sebetulnya mendasarkan diri pada penceritaan banyak ditonton di Indonesia. berbasis agama, tepatnya agama mayoritas di negeri Dari segi visual, sinetron modern memiliki ini: Islam. Namun, disisi lain sinetron ini berusaha kualitas lebih unggul dibanding sinetron era 90-an. tampak tak menggurui dengan menceritakan sisi Penggunaan teknologi full high definition (HD) realitas tersebut. Sisi realitas inilah yang kemudian televisi semakin memanjakan mata penonton. jadi bahan komedi. Sinetron tersaji dengan gambar yang tajam, jernih, Komunikasi berasal dari bahasa Latin dengan resolusi tinggi. Jadi, kualitas teknis jelas “communis” atau “common” dalam bahasa Inggris lebih baik daripada sinetron-sinetron terdahulu. yang berarti sama. Berkomunikasi berarti kita Secara eksplisit, sinetron Indonesia sedang berusaha menyampaikan makna, terbukti telah membentuk pola pikir masyarakat. “commonness”. Atau dengan ungkapan lain, Sinetron bergenre drama dengan alur cerita jauh melalui komunikasi kita mencoba berbagai dari kenyataan tetap menjadi favorit para pemirsa informasi, gagasan, atau sikap kita dengan dari masa ke masa. partisipan lainnya. Seiring waktu, perkembangan ide dan Komunikasi menurut Forsadale dalam narasi membuat sinetron dikemas lebih beragam. Mulyana (2001:6) adalah “Communication is the Kini, cerita di layar kaca tak selalu berhias adegan process by which a system is estabilished, drama keluarga dan percintaan. Sutradara mulai maintained, and altered by means of shared signals menyasar tema-tema urban seperti kehidupan that operate according to rules”. Menurut Soehoet

Diterima: 2018-09-02,Direvisi: 2018-09-05, Disetujui: 2018-09-06 205 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

(2003:5), Komunikasi adalah ilmu yang interpretasi. Menurut Sendjaja dalam Cangara mempelajari usaha manusia dalam menyampaikan (2007: 259), bahwa pendekatan interpretasi adalah isi pernyataan kepada manusia lain. Objek ilmu pendekatan yang berusaha untuk menjelaskan komunikasi adalah usaha manusia dalam makna dari tindakan. Makna yang dimaksud oleh menyampaikan isi pernyataan kepada manusia lain. para pelaku penting dalam berbagai bentuk Komunikasi sebagai sebuah proses memaknai yang interpretasi adalah suatu tindakan kreatif dalam dilakukan oleh seseorang terhadap informasi, sikap, mengungkap kemungkinan-kemungkinan makna. dan prilaku orang lain yang berbentuk pengetahuan, Menurut Nursalam (2007: 38-39) jenis pembicaraan, gerak-gerik, atau sikap, perilaku atau komunikasi adalah sebagai berikut: Komunikasi perasaan-perasaan, sehingga seseorang membuat verbal dapat digunakan manajer kepada atasan dan reaksi-reaksi terhadap informasi, sikap, dan prilaku bawahan baik secara formal dan informal. tersebut berdasarkan pada pengalaman yang pernah Komunikasi secara verbal misalnya dilakukan dia alami. Bungin (2007:57). Menurut Bungin padap pertemuan formal, baik kepada individu, (2007:57) Dalam komunikasi ada tiga unsur penting kelompok, dan presentasi formal; Komunikasi yang selalu hadir dalam setiap komunikasi, yaitu nonverbal adalah komunikasi dengan menggunakan sumber informasi (receiver), saluran (media), dan ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan sikap tubuh, penerimaan (audience). atau “body language”. Selain tiga unsur ini, yang terpenting Hal-hal yang merupakan kunci bagian dalam komunikasi adalah aktivitas memaknakan komunikasi nonverbal yang dapat terjadi tanpa informasi yang disampaikan oleh sumber informasi adanya penjelasan secara verbal, adalah: yang disampaikan oleh audien terhadap informasi- a. Lingkungan: tempat di mana komunikasi informasi yang terimanya. Pemaknaan kepada dilaksanakan merupakan bagian penting pada informasi bersifat subjektif dan kontekstual. Bungin proses komunikasi. (2007:58) b. Penampilan: pakaian, kosmetik, dan sesuatu Model komunikasi adalah gambaran yang yang menarik merupakan bagian dari sederhana dari proses komunikasi yang komunikasi verbal yang perlu diidentifikasi. memperlihatkan kaitan antara satu komponen c. Kontak mata: kontak mata memberikan makna komunikasi dengan komponen lainnya. Penyajian terhadap kesediaan seseorang untuk model dalam bagian ini dimaksudkan untuk berkomunikasi. mempermudah memahami proses komunikasi dan d. Postur tubuh dan gestur, bobot suatu pesan bisa melihat komponen dasar yang perlu ada dalam ditunjukkan dengan orang yang menudingkan suatu komunikasi. Bungin (2007:58) telunjuknya, berdiri, atau duduk. Model Lasswell merupakan salah satu e. Ekspresi wajah: komunikasi yang efektif model komunikasi yang paling tua tetapi masih memerlukan suatu respons wajah yang setuju digunakan orang untuk tujuan tertentu adalah model terhadap pesan yang disampaikan. komunikasi yang dikemukakan oleh Harold f. Suara: intonasi, volume, dan refleksi. Cara Lasswell (Forsdale 1981), seorang ahli ilmu politik tersebut menandakan bahwa pesan dapat dari Yale university. Dia menggunakan lima ditransfer dengan baik. pertanyaan yang perlu ditanyakan dan dijawab Komunikasi merupakan suatu bentuk dalam melihat proses komunikasi, yaitu who penyampaian pesan yang disampaikan kepada (siapa), say what (mengatakan apa), in which khalayak melalui media dan diharapkan khalayak medium atau dalam media apa, to whom atau terpengaruh terhadap pesan komunikasi yang kepada siapa, dan dengan what effect atau apa disampaikan. Menurut McQuail dalam Bungin efeknya. (2007: 33), komunikasi massa adalah komunikasi Menurut Bungin (2007:35), Tujuan yang berlangsung pada tingkat masyarakat luas. komunikasi adalah perubahan sikap (attitude Pada tingkat ini komunikasi dilakukan dengan change), perubahan pendapat (opinion change), menggunakan media massa. perubahan perilaku (behaviour change), perubahan Menurut Iskandar (2005: 13) Televisi sosial (social change). merupakan perkembangan medium berikutnya Teori Fiske dan Sless menyiratkan bahwa setelah radio yang diketemukan dengan karakternya pada dasarnya studi komunikasi tak dapat lepas dari yang spesifik yaitu audio visual. Sedangkan pertukaran makna dan pengertian dari suatu pesan. Menurut Kuswandi (2008: 10) televisi adalah salah Pesan disampaikan dengan menggunakan simbol satu media hiburan dan informasi yang berkembang (symbol) atau tanda (sign) yang dapat pesat di Indonesia dan di dunia. diinterpretasikan oleh audiens ataupun pembaca Disadari bahwa isu gender merupakan isu pesan itu. Bagaimana tanda atau simbol itu baru bagi masyarakat, sehingga menimbulkan diinterpretasikan sangat tergantung pada interpreter berbagai penafsiran dan respons yang tidak atau penerima tanda. Fiske (2004: 35) proporsional tentang gender. Salah satu faktor yang Dalam penelitian ini fokus yang akan mempengaruhi adanya kesenjangan gender adalah menjadi bahasan adalah teori komunikasi

206 Persepsi Mahasiswa BSI Kaliabang Pada Tayangan Drama... Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314 bermacam-macamnya tafsiran tentang pengertian rasional, emosional, dan lemah lembut, sedangkan gender. (Nugroho, 2008: 1) laki-laki memiliki sifat rasional, kuat atau perkasa. Dalam ilmu social orang yang juga sangat Gender Differences (Perbedaan Gender) sebenarnya berjasa dalam mengembangkan istilah dan bukan suatu masalah sepanjang tidak menimbulkan pengertian gender ini adalah Ann Oakley (1972). gender inequalities (ketidakadilan gender). Namun, Sebagaimana Stoller, Oakley mengartikan gender yang menjadi masalah adalah ternyata Gender sebagai kontruksi social atau atribut yang Differences ini telah menimbulkan berbagai dikenakan pada manusia yang dibangun oleh ketidakadilan, baik bagi kaum laki-laki dan kebudayaan manusia. (Nugroho, 2008: 3). utamanya terhadap kaum perempuan. (Nugroho, Menurut Morissan (2005: 111) Jenis-jenis 2008: 9). Persepsi adalah proses pengorganisasian, program acara televisi dibagi menjadi 2, yaitu: penginterpretasian terhadap rangsang yang diterima 1. Program Informasi: Program Informasi oleh organisme atau individu sehingga merupakan adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk sesuatu yang berarti dan merupakan aktivitas yang memberikan tambahan pengetahuan integrated dalam diri individu. (Bimo (informasi) kepada khalayak audiens. Daya Walgito,2001). Media Massa biasanya tarik program ini adalah informasi, dan menggunakan gambar sebagai pendukung informasi itulah yang “dijual” kepada audiens. beritanya. Dalam hal ini Scott (1994) berpendapat 2. Program Hiburan: Program Hiburan adalah bahwa di sini memerlukan teori retorika visual segala bentuk siaran yang bertujuan untuk untuk membantu kita memahami bagaimana orang- menghibur audien dalam bentuk musik, lagu, orang memproses gambar. Dan dia telah cerita, dan permainan. menawarkan beberapa pemikiran yang akan Sinetron menurut kamus pertelevisian mendorong, kita untuk mengembangkan teori yaitu drama yang menyajikan cerita dari berbagai semacam itu. tokoh, akhir cerita sinetron cenderung selalu terbuka dan sering tanpa penyelesaian (open METODOLOGI PENELITIAN ended). Ceritanya cenderung dibuat berpanjang- Metode penelitian yang digunakan dalam panjang selama masih ada audiens yang penelitian ini adalah kualitatif, yang bersifat menyukainya. (Achlina,2011:157) kualitatif interpretatif yaitu peneliti melakukan Persepsi adalah inti komunikasi, pengamatan langsung secara menyeluruh dari sedangkan penafsiran (interpretasi) adalah inti tayangan program Drama Komedi Dunia Terbalik persepsi, yang identik dengan penyandian-balik di RCTI Episode 151, peneliti membutuhkan (decoding) dalam proses komunikasi. pemahaman yang lebih dari sudut pandang terkait Hal ini jelas tampak pada definisi John R. tentang tayangan program Dunia Terbalik yang Wenburg dan William W. Wilmot: “Persepsi dapat tayang di RCTI tersebut sehingga menggunakan didefinisikan sebagai cara organisme memberi analisis FGD. makna”. Rudolph F. atau J. Cohen: Persepsi Penelitian ini menggunakan metode didefinisikan sebagai interpretasi bermakna atas analisis FGD (Focus Group Discussion), lewat sensasi sebagai representatif objek eksternal, metode FGD umumnya adalah untuk berdiskusi persepsi adalah pengetahuan yang tampak dan berdialog bersama, bertatap muka dengan mengenai apa yang ada di luar sana. sesama responden/subjek/informan penelitian guna Dari berbagai definisi di atas maka dapat menghasilkan suatu informasi langsung dari disimpulkan bahwa gender adalah suatu konstruksi berbagai sudut pandang yang terdapat dalam atau bentuk sosial yang sebenarnya bukan bawaan tayangan program Drama Komedi Dunia Terbalik lahir sehingga dapat dibentuk atau diubah di RCTI Episode 151. Setelah analisis framing tergantung dari tempat, waktu/zaman, selesai dilakukan, nantinya penulis akan suku/ras/bangsa, budaya, status sosial, pemahaman menggunakan metode sintesis (mengumpulkan). agama, Negara, ideologi, politik, hokum, dan Focus Group Discussion atau istilah ekonomi. lainnya adalah diskusi kelompok terarah pada Oleh karenanya, gender bukanlah kodrat dasarnya adalah wawancara yang dilaksanakan Tuhan melainkan buatan manusia yang dapat dalam kelompok. Karena adanya kepentingan dari dipertukarkan dan memiliki sifat relatif. Hal peneliti untuk mengumpulkan infromasi dari tersebut bisa didapat pada laki-laki maupun pada beragam sudut pandang yang berbeda diperlukan perempuan. suatu bentuk wawancara yang dilakukan secara bersama dalam satu waktu dan satu tempat yang Ketimpangan Gender kemudian wawancara ini dikenal dengan istilah Dalam kondisi saat ini masih Focus Group Discussion (FGD). menunjukkan bahwa perbedaan jenis kelamin dapat Tujuan dari dilakukannya FGD umumnya menimbulkan perbedaan jenis kelamin dapat adalah untuk berdiskusi dan berdialog bersama, menimbulkan perbedaan gender (gender bertatap muka dengan sesama differences) dimana kaum perempuan itu tidak responden/subjek/informan penelitian guna

Laurensia Retno Hariatiningsih 207 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314 menghasilkan suatu informasi langsung dari Cabang Kaliabang pada tayangan program drama berbagai sudut pandang (Herdiansyah, 2015). komedi Dunia Terbalik episode 151. Teknik pengumpulan data merupakan data Perkembangan teknologi berkembang yang paling strategis dalam penelitian, karena dengan pesatnya pada masa sekarang ini. Televisi tujuan utama penelitian adalah mendapatkan data. merupakan salah satu media yang banyak Menurut (Sugiyono, 2013) bahwa dilihat digunakan oleh para penontonnya. Televisi dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat memiliki kelebihan dibanding dengan media menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. lainnya. Sumber primer adalah sumber data yang langsung Televisi terdiri dari gambar visual yang memberikan data kepada pengumpul data, dapat dilihat dan dapat didengarkan dari audio atau sedangkan data sekunder adalah sumber yang tidak suara yang keluar. Televisi yang bisa dikatakan langsung memberikan data kepada pengumpul data. sebagai media yang tidak baru lagi, memberikan Misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. kemudahan pada para penggunanya dalam Sedangkan dari teknik pengumpulan data dapat menemukan informasi, berita ataupun tayangan dilakukan dengan observasi (pengamatan), program yang menghibur. interview (wawancara), kuesioner (angket), Salah satu program yang paling digemari dokumentasi dan menggabungkan keempatnya. oleh masyakarat saat ini yaitu Drama Komedi Kemudian pembagian riset, Dunia Terbalik. Drama komedi ini hadir baru-baru sebagaimana yang dikutip dari J. Supranto ini dan mampu membuat para penontonnya terhibur (1998:48), yaitu menurut tempat pencari data dengan isi tayangan dan pemeran-pemeran penelitian dapat dibagi menjadi tiga, yaitu didalamnya. melalui sumber: Disajikan atau dikemas dengan mengambil 1. Riset Perpustakaan (Library Research) latar cerita kehidupan sehari-hari, masyarakat Riset perpustakaan ini adalah dilakukan dengan mudah menerima dan menikmati drama mencari data atau informasi riset melalui komedi Dunia Terbalik ini. membaca jurnal ilmiah, buku-buku Berikut ini beberapa pernyataan referensi dan bahan-bahan publikasi yang mahasiswa BSI Cabang kaliabang mengenai tersedia di perpustakaan. ketertarikan mereka menonton drama komedi 2. Riset Laboratorium (Laboratory research) Dunia Terbalik yang dikemukakan oleh Ferry Fajar Riset laboratorium tersebut adalah Kusuma salah satu mahasiswa BSI Jurusan melakukan eksperimen melalui percobaan Broadcasting: ”Menurut saya Drama Komedi Dunia tertentu dengan menggunakan alat-alat atau Terbalik ini Entertaining banget, menghibur banget. fasilitas yang tersedia di laboratorium Karena jalan ceritanya ga mainstream banget, beda penelitian. dari drama komedi lainnya” (Hasil Wawancara, 12 3. Riset Lapangan Juli 2017). Riset lapangan ini, adalah melakukan Pendapat yang tidak jauh berbeda juga penelitian di lapangan untuk memperoleh dikemukakan oleh salah satu mahasiswi BSI data atau informasi secara langsung dengan Cabang Kaliabang yang dikemukakan oleh Yani mendatangi responden yang berada di Rahmawati: ”Selama saya nonton tv kan rumah, atau konsumen di lokasi pasar, para kebanyakan program yang ada isinya tidak jauh turis di pusat hiburan (daerah tujuan wisata) dari cerita tentang cinta-cintaan saja, Cuma drama dan pelanggan jasa perhotelan, perbankan, komedi Dunia Terbalik punya perbedaan dan unik kantor pos, serta sebagai pengguna alat dibanding dengan yang lain. Isi ceritanya berisi transportasi umum lainnya. tentang kehidupan sehari-hari, tentang keluarga dan drama komedi ini dibuat natural tanpa berkesan HASIL DAN PEMBAHASAN berlebihan dalam pengemasan ataupun tokoh- Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh tokohnya, sehingga saya tertarik untuk nonton peneliti, pada bagian ini peneliti menguraikan hasil drama komedi Dunia Terbalik ini (Hasil penelitian dan pembahasan mengenai bagaimana Wawancara, 12 Juli 2017). persepsi mahasiswa Bina Sarana Informatika Adapun persepsi dari beberapa mahasiswa Cabang Kaliabang pada tayangan program drama juga menyimpulkan sosok suami/laki-laki dalam komedi Dunia Terbalik episode 151 serta faktor- Drama Komedi Dunia Terbalik tidak pada sosok faktor apa saja yang membuat para mahasiswa suami pada umumnya. Seperti dikemukakan oleh mempersepsikan isi dari tayangan program Dunia salah satu mahasiswi bernama Nadia Novita Terbalik ini. Dengan Menggunakan analisis Saribudi yang menilai peran suami dalam Drama deskriptif kualitatif, peneliti menganalisis persepsi Komedi Dunia Terbalik: “Menurut saya peran apa saja yang ada pada mahasiswa Bina Sarana suami disini sebenarnya tidak layak untuk dicontoh Informatika Cabang Kaliabang pada tayangan karena memang kenyataannya di budaya timur kita, program drama komedi Dunia Terbalik episode tulang punggung harus laki-laki dan disini malah 151. Persepsi mahasiswa Bina Sarana Informatika digambarkan sosok laki-laki atau suaminya malah

208 Persepsi Mahasiswa BSI Kaliabang Pada Tayangan Drama... Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314 suka ngegosip seperti halnya yang sering dilakukan Dunia Terbalik di RCTI dan peran suami dalam oleh kaum perempuan/istri (Hasil Wawancara 12 tayangan ini. Peneliti dalam hal ini mengategorikan Juli 2017). pemaknaan pembacaan khalayak dalam teks media Pendapat lainpun diutarakan oleh salah yaitu: satu mahasiswi bernama Yani Rahmawati tentang 1. Dominant Position tanggapannya tentang sosok suami/laki-laki dalam 2. Negotiated Position Drama Komedi Dunia Terbalik ini: “Menurut saya, Dari ketiga kategorisasi ini dapat dilihat disini peran suami lebih banyak dirumah, dimana bagaimana penerimaan khalayak pada tayangan para bapak-bapaknya hanya sibuk mengurus anak program Drama Komedi Dunia Terbalik yakni: dan rumah sedangkan istrinya sibuk bekerja 1. Dominant Position yakni khalayak menerima menjadi TKW di luar negeri (Hasil Wawancara 12 dengan baik tayangan program Drama Juli 2017). Komedi Dunia Terbalik sama seperti yang Sementara itu, Sutradara Drama Komedi diharapkan yakni tayangan tersebut membuat Dunia Terbalik, Bapak Iip menggambarkan sosok ketertarikan para penontonnya untuk laki-laki/ sosok suami dalam drama komedi ini: menonton dan menikmati program tayangan “Sebenarnya seperti ini, sosok suami dalam drama tersebut. Drama Komedi Dunia Terbalik komedi ini berawal dari kebutuhan ekonomi yang mampu menggambarkan realitas masyarakat tidak tercukupi dan suami juga tidak mampu saat ini dan masyarakat menerima dan mencukupi perekonomian dalam rumah tangga mempercayai bahwa tayangan tersebut benar mereka, dibuatlah kesepakatan bahwa istri boleh adanya dan menganggap semua hal yang membantu beban suami dengan cara bekerja terjadi dalam Drama komedi Dunia Terbalik menjadi TKW supaya membantu perekonomian benar adanya seperti realita yang ada di mereka. Indonesia. Adapun disini, suami juga melakukan 2. Negotiated Position disini khalayak kerjasama dengan istri yaitu suaminya fokus memahami apa yang dibangun oleh media, mengurus rumah dan anaknya dan istrinya yang khalayak paham isi pesan yang disampaikan bekerja. Dalam hal ini mereka melakukan oleh media tentang tayangan program Drama perjanjian dimana kedua belah pihak saling Komedi Dunia Terbalik sebagai drama menguntungkan dan tidak timbul eksploitasi dari komedi yang nyata adanya namun disisi lain segi suami ataupun istri. (Hasil Wawancara 18 Juli khalayak juga menyadari bahwa realitas 2017). yang dibangun kadang tidak sama dengan Pada dasarnya Drama Komedi merupakan realita dalam kehidupan nyata. Di dalam bagian dari genre televisi. Pada intinya dalam FGD yang dilakukan oleh peneliti, terdapat tayangan program drama komedi Dunia Terbalik ini dua aspek yang termasuk dalam kategorisasi menampilkan atau menceritakan sebuah cerita dari ini yakni penonton program Drama Komedi kehidupan nyata di perkampungan yang ada di Dunia Terbalik masih belum mengetahui Indonesia dimana penduduknya berisi istri-istri jelas bagaimana realitas atau gambaran yang mengadu nasib menjadi seorang TKW demi perilaku sosok suami yang ada di masyarakat menghidupi rumah tangga dan anak-anak mereka. pada umumnya. Kedua, informan tidak Dalam analisis yang dilakukan oleh mengalami hal itu sendiri melainkan masih peneliti melalui FGD, penerimaan informan ada mengira-ngira apakah benar keluarga yang yang sesuai dengan realita cerita tersebut adapula digambarkan memang seperti itu adanya. yang tidak berbeda sedikit dengan yang diharapkan Di Sisi lain peneliti juga melihat oleh sutradara program tersebut. Dari FGD pertama bagaimana pengaruh yang timbul akibat tayangan yang dilakukan oleh peneliti lakukan pada dua program Drama Komedi Dunia Terbalik diambil mahasiswa kaliabang ini dimana mereka kompak dari pendapat para informan yakni tayangan berpendapat bahwa drama komedi Dunia Terbalik tersebut berdampak negative atau buruk bagi para tergolong program yang berbeda dan sangat penontonnya walaupun semua itu tergantung dari menghibur para penontonnya dengan cerita yang bagaimana respon pemirsanya. Namun, para sederhana dan mudah dimengerti oleh para informan menganggap kalau tayangan tersebut penontonnya. membawa dampak yang buruk bagi penontonnya Hasil FGD yang kedua oleh peneliti dengan alasan bahwa tayangan tersebut tidak melakukan penelitian dengan 3 informan yaitu 2 mendidik dan mencerminkan adegan-adegan yang mahasiswa kaliabang dan 1 sutradara program tidak baik seperti para suaminya yang hobby gossip Drama Komedi Dunia Terbalik yang mana didapat dan lain sebagainya. data dari FGD tersebut dilihat dari segi peran suami dalam program drama komedi tersebut. KESIMPULAN Pengambilan data FGD tersebut dilhat dari Penelitian mengenai Persepsi Mahasiswa beberapa segi yakni konsep permasalahan yang Bina Sarana Informatika Cabang Broadcasting diangkat dalam cerita tayangan Drama Komedi dengan menggunakan menggunakan metode FGD

Laurensia Retno Hariatiningsih 209 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

(Focus Group Disscussion), maka disimpulkan sebagai berikut: 5. Adapun Drama Komedi Dunia Terbalik yang 1. Dalam penelitian ini, persepsi diungkap dengan tayang di RCTI menghadirkan penilaian atau cara mendiskusikannya dalam suatu kelompok persepsi dari para penontonnya antara lain lalu mencari informasi secara detail dengan beberapa respoden menilai bahwa Drama wawancara setiap informan yang menonton Komedi Dunia Terbalik ini menstimulus atau program tayangan drama komedi Dunia merangsang para penontonnya untuk Terbalik. Persepsi informan dilihat dari memahami bahwa tidak selamanya sosok laki- pertanyaan serta jawaban disetiap nomernya. laki atau suami selalu menjadi tulang Mulai dari persepsi tentang ketertarikan punggung dalam keluarga. Kini sosok penonton yang ingin menonton tayangan drama perempuan justru bisa membantu suaminya komedi Dunia Terbalik tersebut, lalu persepsi dengan bekerja mencari nafkah. dari pemain-pemainnya hingga persepsi tentang isi cerita dari program tayangan Dunia Terbalik tersebut, Adapula persepsi para REFERENSI informan yang mengkritisi adegan atau Achlina, Leli, 2011. Kamus Istilah Pertelevisian. tayangan yang kiranya kurang pantas untuk Jakarta: Kompas. ditayangkan karena sifatnya yang kurang Arni, Muhammad, 2005. Komunikasi Organisasi. mendidik atau tidak memberikan contoh yang Jakarta: Bumi Askara. baik bagi para penontonnya. Bungin, Burhan, 2007. Sosiologi Komunikasi, 2. Konsepsi mengenai persepsi mahasiswa BSI Teori, Paradigma, Dan Diskursus jurusan broadcasting ini banyak dilihat dari Teknologi Komunikasi Di Masyarakat. tayangan atau adegan yang mereka lihat dari Jakarta: Kencana. tayangan tersebut. Seperti halnya persepsi Bungin, Burhan, 2012. Penelitian Kualitatif gambar yang terlihat dari salah satu cuplikan Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik yaitu sikap salah satu pemain yaitu Dadang dan ilmu sosial lainnya. Jakarta: Kencana yang setiap harinya tidak jauh dari pamer harta Prenada Media Group. yang dimilikinya. Adapula persepsi pada saat Cangara, Hafied, 2007. Pengantar Ilmu salah satu tetua kampung yang biasa warga Komunikasi, Jakarta: PT. Raja Grafindo. sebut dengan Ustad Kemed yang sering Fiske, John, 2004. Cultural and Communication memberikan ceramah atau wejangan pada Studies: Sebuah Pengantar Sebuah masyarakat kampungnya yang kelihatan lebih Pengantar Paling Komprehensif. sering nyeleneh daripada benarnya. Yogyakarta: Jalasutra. 3. Persepsi mahasiswa Bina Sarana Informatika Fiske, John, 2007. Teori Komunikasi Massa. pada tayangan program Drama Komedi Dunia Yogyakarta: Jalasutra. Terbalik ada sisi positif dan sisi negatifnya. Herdiansyah, Haris.2010. Metodologi Penelitian Hal ini dilihat dari persepsi dan respon Kualitatif untuk ilmu-ilmu sosial. Jakarta: mahasiswa pada tayangan program drama Penerbit Salemba Humanika. komedi Dunia Terbalik yang memberi efek dan Iskandar Muda, Deddy, 2005. Jurnalistik Televisi, manfaat bagi kehidupan para informan Menjadi Reporter Profesional. Bandung: dikehidupan masyarakat. Sisi positifnya, para Remaja Rosdakarya. informan dan juga masyarakat menjadi lebih Kuswandi, Wawan, 2008. Komunikasi Massa, memahami arti sebuah kekeluargaan, saling Analisis Interaktif Budaya Massa. Jakarta: bahu membahu dalam setiap kegiatan dan lain PT. Rineka Cipta. sebagainya. Adapun dalam program tayangan Moleong, Lexy J, 2004. Metode Penelitian ini pun memiliki sisi negative antara lain Kualitatif. Bandung: PT. Remaja beberapa adegan atau tayangannya kurang Rosdakarya. mendidik karena adanya penggambaran bahwa Morissan, MA, 2008. Manajemen Media sosok suami disini lebih banyak menghabiskan Penyiaran: Strategi Mengelola Radio & waktunya untuk bergosip, pamer ini itu dan Televisi. Jakarta: Prenada Media Group. tidak benar dalam mengurus anaknya. Mulyana, Deddy, 2001. Ilmu Komunikasi Suatu 4. Kehadiran program Drama Komedi Dunia Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Terbalik bagi masyarakat khususnya Mulyana, Deddy, 2007. Ilmu Komunikasi Suatu mahasiswa Bina Sarana Informatika jurusan Pengantar. Bandung: Rosdakarya broadcasting, sedikit banyak mempengaruhi Nugroho, Rian, 2008. Gender dan strategi persepsi, pola pikir dan sikap mahasiswa. pengarus-utamaannya di Indonesia. Terbukti dari hasil penelitian di lapangan Yogyakarta: Pustaka Design. bahwa banyak mahasiswa yang terhibur Nursalam, 2007 Manajemen Keperawatan, Aplikasi dengan adanya program drama komedi Dunia dan praktik Keperawatan Profesional Edisi Terbalik tersebut. 2, Jakarta: Penerbit Salemba Medika.

210 Persepsi Mahasiswa BSI Kaliabang Pada Tayangan Drama... Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

Ruslan, Rosady, 2013. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. Soehoet A.M, Hoeta, 2002. Teori Komunikasi 2. Jakarta: Yayasan Kampus Tercinta Iisip Jakarta. Soehoet A.M, Hoeta, 2003. Dasar-Dasar Jurnalistik. Jakarta: Yayasan Kampus Tercinta IISIP. Sugiyono, 2013. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Werner J. Severin, 2011. Teori Komunikasi Sejarah, Metode dan terapan di dalam media massa. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Wibowo, Fred, 2009. Teknik Produksi Program Televisi. Yogyakarta: Pinus Book publisher. https://books.google.com/books?isbn=9794486620 www.academia.edu/.../DISKUSI_KELOMPOK_T ERARAH_Focus_Group_Discussion

PROFILE PENULIS Laurensia Retno, Memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.Ikom), Jurusan Ilmu Komunikasi bidang Penyiaran Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Profesi Indonesia, Lulus tahun 2017. Saat ini sedang melanjutkan pendidikan Magister Ilmu Komunikasi di Universitas Sahid Jakarta dan menjadi Instruktur Akom jurusan Penyiaran.

Laurensia Retno Hariatiningsih 211 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

212 Persepsi Mahasiswa BSI Kaliabang Pada Tayangan Drama... Volume 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314 http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/cakrawala

Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Pada PT Astra International Jakarta Utara

Bilgah

AMIK BSI Tangerang email:[email protected]

Cara Sitasi: Bilgah. (2018). Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Pada PT Astra International Jakarta Utara. Cakrawala, 18(2), 213–220. Retrieved from doi: https://doi.org/10.31294/jc.v18i2

Abstract- Government organizations and private organizations compete to achieve their goals. performance appraisal can be known the shortcomings and the advantages of the employees in carrying out their work. Given the motivation of work given to employees will affect its performance, as will work harder to work for the sake of self-development and career as well as reduce the level of performance degradation. Respondents are accurate according to the sample calculation of 50 employees at PT ASTRA INTERNATIONAL. The correlation coefficient can be seen that the relationship between asses performance and motivation work satisfaction of 0.831 means the positive correlation explains that there is a unidirectional relationship and the coefficient of determination of 0.690 which implies that the influence of independent variables on the dependent variable indicates that the variance of The assessment can be explained by a changes in variables motivation. Proven regression coefficient of 0.885 so that the regression equation Y = 3,535 + 0.885X This means that the correlation between the assessment variables and motivation variables are very strong and affect each other.

Keywords: Perfomance assessment and motivation working

PENDAHULUAN Dalam Suatu Organisasi merupakan merupakan dorongan bagi seorang karyawan untuk dimana organisasi-organisasi pemerintah maupun melakukan pekerjaan. Jika karyawan memiliki organisasi swasta pada bersaing untuk mencapai dorongan yang kuat dari dalam dirinya atau tujuan-tujuan mereka. Karyawan merupakan sumber dorongan dari luar dirinya (misalnya dari pihak daya manusia yang paling penting dalam suatu perusahaan), Dengan demikian dapat dikatakan perusahaan. Penilaian Kinerja penting artinya bukan bahwa motivasi memengaruhi kinerja seseorang. hanya untuk kepentingan perusahaan semata, akan Motivasi kerja seorang karyawan pada suatu tetapi juga untuk kepentingan karyawan itu sendiri. perusahaan dipengaruhi oleh sarana atau fasilitas Penilaian Kinerja Karyawan dilakukan meliputi hasil yang tersedia untuk menunjang pekerjaan dan atasan kerja, jangka waktu serta perilaku karyawan yang yang menaungi suatu divisi yang memberikan mengerjakan, dan biasanya penilaian dapat dikaitkan penilaian dan dorongan kepada karyawannya. dengan waktu atau hasil kerjanya dalam suatu Melalui penilaian kinerja dapat diketahui periode tertentu. maka tugas perusahaan selanjutnya kekurangan maupun kelebihan dari para karyawan melakukan agar produktivitas dan pengembangan dalam melaksanakan pekerjaannya, serta sampai karyawan setiap periode semakin meningkat perlu dimana keahlian dan kemampuan dalam bekerjanya. diadakan peninjauan kinerja dengan cara Dengan adanya motivasi yang diberikan kepada melaksanakan penilaian kinerja. karyawan akan mempengaruhi kinerjanya, seperti Penilaian kinerja merupakan kegiatan akan bekerja lebih giat bekerja demi pengembangan yang mutlak harus dilakukan untuk mengetahui diri dan karirnya serta menekan tingkat penurunan prestasi yang dapat dicapai setiap karyawan. Apakah kinerja. Menurut (Cipta 2018) “Penilaian kinerja prestasi yang dicapai setiap karyawan baik, sedang merupakan kegiatan yang mutlak harus dilakukan atau buruk dan dengan penilaian kinerja para untuk mengetahui prestasi yang dapat dicapai setiap karyawan mendapat perhatian dari atasannya karyawan. Apakah prestasi yang dicapai setiap sehingga mendorong mereka bergairah bekerja karyawan baik, sedang atau buruk dan dengan asalkan proses penilaiannya jujur dan objektif. penilaian kinerja para karyawan mendapat perhatian Disamping itu penilaian kinerja juga dilakukan dari atasannya. sehingga mendorong mereka untuk memotivasi karyawan dengan memberikan bergairah bekerja asalkan proses penilaiannya jujur dorongan dan salah satunya melalui komunikasi agar dan objektif”. terciptanya kinerja yang maksimal. Motivasi Kerja

Diterima: 2018-08-19, Direvisi: 2018-09-04, Disetujui: 2018-09-06 213 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

Menurut (Siregar 2017) “Penilaian kinerja diri karyawan untuk berusaha mencapai prestasi adalah mengevaluasi kinerja dari seorang pegawai kerja secara maksimal. Sikap mental seorang baik saat ini maupun dimasa lalu dihubungkan karyawan harus sikap mental yang siap secara dengan standart kinerja dari pegawai tersebut”. psikofisik (siap secara mental, fisik, tujuan, dan Menurut (G, Saryadi, and Nurseto 2017) situasi), artinya seorang karyawan harus siap mental, “Penilaian kinerja (performance appraisal) mampu secara fisik, memahami tujuan utama dan merupakan proses yang digunakan perusahaan untuk target kerja yang akan dicapai, mampu mengevaluasi job performance. Hal ini akan memanfaatkan, dan menciptakan situasi kerja. memberikan manfaat yang penting bagi karyawan, supervisor, departemen SDM, maupun perusahaan. Dimensi Penilaian Kinerja Umpan balik dari yang spesifik dari kegiatan ini Dimensi penilaian kinerja yang penulis adalah memungkinkan untuk membuat perencanaan gunakan dalam penelitian ini menurut Kasmir karir, pelatihan dan pengembangan, peningkatan (2018:204) yaitu: gaji, promosi, dan keputusan-keputusan penempatan 1. Absensi; merupakan keberadaan atau bukti lainnya” Penilaian kinerja merupakan kegiatan yang kehadiran karyawan pada saat masuk kerja mutlak harus dilakukan untuk mengetahui prestasi sampai dengan pulang kerja. Misalnya jam yang dapat dicapai setiap karyawan. Apakah prestasi masuk kerja adalah jam 08.00 dan pulangnya yang dicapai setiap karyawan baik, sedang atau jam 17.00. artinya karyawan yang masuk buruk dan dengan penilaian kinerja para karyawan kurang dari atau maksimal pas jam 08.00, maka mendapat perhatian dari atasannya sehingga karyawan tersebut dikatakan hadir tepat waktu; mendorong mereka bergairah bekerja asalkan proses 2. Kejujuran; merupakan perilaku karyawan penilaiannya jujur dan objektif. Disamping itu selama bekerja dalam suatu periode. Nilai penilaian kinerja juga dilakukan untuk memotivasi kejujuran seorang karyawan biasanya dinilai karyawan dengan memberikan dorongan dan salah berdasarkan ukuran yang telah ditetapkan satunya melalui komunikasi agar terciptanya kinerja sebelumnya; yang maksimal. 3. Tanggung jawab; merupakan unsur yang cukup Manfaat Penilaian Kinerja Menurut penting terhadap kinerja seseorang. Artinya Fahmi (2016:204) Bagi pihak manajemen karyawan yang memenuhi kriteria bertanggung perusahaan ada banyak manfaat dengan jawab maka nilai kinerjanya akan naik. dilakukannya penilaian kinerja. Penilaian Kinerja Demikian pula sebaliknya bagi mereka yang dimanfaatkan oleh manajemen untuk: Mengelola tidak atau kurang bertanggung jawab terhadap operasi organisasi secara efektif dan efesien melalui pekerjaannya, akan dinilai kurang baik; pemotivasian karyawan secara maksimum. 4. Kemampuan (Hasil kerja) ukuran bagi seorang Membantu pengambilan keputusan yang karyawan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. bersangkutan dengan karyawan seperti: Promosi Penilaian terhadap kemampuan karyawan Transfer Pemberitahuan. Mengidentifikasikan biasanya didasarkan kepada waktu untuk kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan mengerjakan, jumlah pekerjaan dan kualitas dan untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi pekerjaan itu sendiri. program pelatihan karyawan. Menyediakan umpan 5. Loyalitas merupakan kesetiaan seseorang balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan karyawan terhadap perusahaan. Seorang mereka menilai kinerja mereka. Menyediakan suatu karyawan harus selalu setia membela dasar bagi distribusi penghargaan. Faktor - faktor kepentingan perusahaan. Nilai kesetiaan ini yang mempengaruhi pencapaian kinerja menurut tidak boleh lebih kecil dari standar yang telah Hamali (2018:116) adalah Faktor Kemampuan ditetapkan; Kemampuan (ability) karyawan secara psikologis 6. Kepatuhan merupakan ketaatan karyawan dalam terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan mengikuti seluruh kebijakan atau peraturan kemampuan realitas (knowledge +skill), artinya perusahaan. Atau dengan kata lain kepatuhan karyawan yang memiliki IQ diatas rata-rata (IQ 110- adalah ketaatan untuk tidak melanggar atau 120) dengan pendidikan yang memadai untuk melawan apa yang sudah diperintahkan. jabatannya dan terampil dalam mengerjakan 7. Kerja sama merupakan saling membantu pekerjaan sehari-hari, maka karyawan tersebut akan diantara karyawan baik antara bagian atau lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. dengan bagian lain. Kerja sama ini bertujuan untuk mempercepat atau memperlancar suatu Faktor Motivasi kegiatan. Artinya degan adanya kerja sama akan Motivasi terbentuk dari sikap mengikis perbedaan dan mengurangi kegagalan (attitude)seorang karyawan dalam menghadapi dalam suatu kegiatan; situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang 8. Kepemimpinan artinya yang dinilai adalah menggerakkan diri karyawan yang terarah untuk kemampuan seorang dalam memimpin. Dalam mencapai tujuan organisasi (tujuan kerja). Sikap banyak kasus tidak semua orang memiliki mental merupakan kondisi mental yang mendorong kemampuan untuk memimpin para

214 Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja… Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No.2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

bawahannya, apalagi dalam kondisi yang berafiliasi, berinteraksi, dan kebutuhan beragam. untuk mencintai serta dicintai. 9. Prakarsa merupakan seseorang selalu memiliki d) Kebutuhan Harga Diri, yaitu kebutuhan ide-ide atau pendapat perbaikan atau untuk dihormati, dan dihargai oleh orang pengembangan atas kualitas suatu pekerjaan. lain. prakarsa ini menandakan seseorang memiliki e) Kebutuhan untuk Mengaktualisasikan Diri, kepudulian kepada kemajuan perusahaan. yaitu kebutuhan untuk menggunaka Motivasi Kerja merupakan dorongan bagi kemampuan, skill, dan potensi. Kebutuhan seorang karyawan untuk melakukan pekerjaan. Jika untuk berpendapat dengan mengemukakan karyawan memiliki dorongan yang kuat dari dalam ide-ide memberi penilaian dan kritik dirinya atau dorongan dari luar dirinya (misalnya terhadap sesuatu. dari pihak perusahaan), Dengan demikian dapat dikatakan bahwa motivasi memengaruhi kinerja METODOLOGI PENELITIAN seseorang. Motivasi kerja seorang karyawan pada Agar penelitian lebih efektif dan akurat, suatu perusahaan dipengaruhi oleh sarana atau maka dilakukan beberapa metode untuk penelitian fasilitas yang tersedia untuk menunjang pekerjaan ini, diantaranya: dan atasan yang menaungi suatu divisi yang 1. Metode Observasi; Metode Observasi dilakukan memberikan penilaian dan dorongan kepada di lapangan dengan mengamati Penulis karyawannya. melakukan pengumpulan data dengan melihat Beberapa para ahli mendefinisikan objek penelitian secara langsung sehingga pengertian Motivasi Kerja. penulisannya dapat digunakan secara spesifik. 1. Menurut Stefan Ivanko (dalam Hamali, 2. Metode Studi Kepustakaan; Metode 2018:131) mendefinisikan motivasi sebagai pengumpulan data melalui studi artikel, media keinginan dan energy seseorang yang diarahkan internet dan sumber literature; untuk pencapaian suatu tujuan. Motivasi adalah 3. Metode Wawancara; Metode pengumpulan data sebab dari tindakan. Menurut French dan Raven melalui tanya jawab dan bertatap muka dengan (dalam Ansory dan Indrasari, 2018:261) narasumber dan responden untuk memperoleh 2. Mendefinisikan motivasi adalah sesuatu yang informasi yang akurat; mendorong seseorang untuk menunjukkan 4. Kuesioner; Metode pengumpulan data melalui perilaku tertentu. Menurut Kondalkar (dalam pertanyaan atau pernyataan yang dibagikan Hamali, 2018:131) mendefinisikan motivasi kepada responden untuk dijadikan sample. sebagai hasrat dalam yang membakat yang disebabkan oleh kebutuhan, keinginan, dan Konsep Dasar Perhitungan kemauan yang mendorong seorang individu Konsep dasar perhitungan yang digunakan untuk menggunakan energy fisik dan mentalnya penulis sebagai penelitian sebagai berikut demi tercapainya tujuan-tujuan yang diinginkan. 3. Menurut (Widiyanti and Fitriani 2017) 1. Populasi dan Sampel “motivasi merupakan kondisi atau energi yang Populasi Menurut Sugiyono (2017:80) Wilayah menggerakan diri pegawai yang terarah atau generalisasi yang terdiri dari atas obyek atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi subyek yang mempunyai kualitas dan perusahaan” karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh 4. Menurut (Cipta 2018) “motivasi adalah suatu peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik perangsang keinginan dan daya penggerak kesimpulannya. kemauan bekerja seseorang karena setiap Menurut Sugiyono (2017:81) Sampel adalah motivasi mempunyai tujuan tertentu yang ingin bagian dari jumlah dan karakteristik yang dicapai”. dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi 5. Dimensi motivasi kerja menurut Maslow dalam besar dan penelitian tidak mungkin mempelajari Hamali (2016:136-137) adalah: semua yang ada pada populasi, misalnya karena a) Kebutuhan Fisiologis, yaitu kebutuhan keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka untuk makan, minum, perlindungan fisik, peneliti dapat menggunakan sampel yang bernapas, dan seksual. Kebutuhan ini diambil dari populasi itu. merupakan kebutuhan tingkat terendah atau 2. Sampel Insidental disebut pula sebagai kebutuhan yang paling Menurut Sugiyono (2017:85) Sampel Insidental dasar. teknik penentu sampel berdasarkan kebetulan, b) Kebutuhan Rasa Aman, yaitu kebutuhan yaitu siapa saja yang secara kebetulan/ akan perlindungan dari ancaman, bahaya, insidental bertemu dengan peneliti dapat pertentangan, dan lingkungan hidup. digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang c) Kebutuhan Rasa Memiliki (Sosial), yaitu yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai kebutuhan untuk diterima oleh kelompok, sumber data. 3. Skala Likert

Bilgah 215 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

Menurut Sugiyono (2017:93) skala likert bintang terang Ketiga pendirinya kemudian digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan mendaftarkan nama Astra International Inc. ke juga persepsi seseorang atau sekelompok orang notaris Sie Khwan Djioe pada tanggal 20 tentang fenomena sosial. Dengan menggunakan Februari 1957 dengan modal sejumlah 2,5 juta skala likert maka variabel yang akan di ukur rupiah. dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai 3.1. Uji Instrumen Penelitian titik tolak untuk menyusun item-item instrumen Uji instrumen dilakukan terhadap indikator yang dapat berupa pernyataan atau sebuah dari masing-masing variabel agar dapat diketahui pertanyaan. Berikut contoh tabel menggunakan tingkat kevalidan dan kendala indikator sebagai alat Skala Likert. Sumber: Sugiyono (2017:93) ukur variabel. Berikut hasil yang didapat uji validitas dan uji reliabilitas terhadap variabel Konsep Dasar Operasional & Perhitungan penialaian kinerja dan motivsi kerja sebagai berikut: Kisi – Kisi Operasional Variabel Pada Kisi - kisi operasional variabel yang 3.1.1. Uji Koefisien Korelasi Untuk mengetahui seberapa besar No Jawaban Skor hubungan antara penilaian kinerja terhadap motivasi 1. Sangat Setuju 5 kerja karyawan pada PT Astra Internasional, Berdasarkan perhitungan persamaan regresi 2. Setuju 4 menggunakan SPSS 21 adalah koefisien korelasi yang ditemukan sebesar 0,831 termasuk pada 3. Ragu – Ragu 3 kategori sangat kuat. Jadi terdapat hubungan yang sangat kuat antara penilaian kinerja terhadap 4 Tidak Setuju 2 motivasi Pada PT Astra Internasional. Untuk mengetahui hasil koefisien korelasi 5. Sangat Tidak Setuju 1 signifikan atau tidak, perlu dibandingkan dengan r penulis gunakan untuk penyusunan daftar tabel. Dengan uji 2 (dua) arah tingkat kesalahan 5% pertanyaan kuesioner dalam penelitian ini. N=50/df=48, maka harga r tabel = 0,279. Ternyata harga r hitung lebih besar dari r tabel, sehingga H1 1. Uji Koefisien Korelasi diterima dan H0 ditolak. Jadi kesimpulannya adalah Menurut Priyatno (2017:137) dalam adanya hubungan positif dan nilai koefisien korelasi perhitungan kolerasi akan diperoleh koefisien antara penilaian kinerja dan motivasi sebesar 0,831. kolerasi yang menunjukkan keeratan hubungan antara dua variabel tersebut Nilai koefisien kolerasi Pengajuan berdasarkan Signifikansi: berkisar antar 0 sampai 1 atau 0 sampai -1, jika nilai 1. Menentukan Hipotesis semakin mendekati 1 atau -1 maka hubungan H0: Tidak ada hubungan antara penilaian kinerja dan semakin erat, namun apabila mendekati 0 maka motivasi kerja. hubungan semakin lemah. H1: Ada hubungan antara penilaian kinerja dan motivasi kerja. r = n. (∑ XY) – (∑ X). (∑Y) 2. Kriteria Pengujian Jika Signifikansi > 0,05 maka H0 diterima. {n.∑X2 – (∑X)2}. {n.∑Y2 – (∑Y2} Jika Signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak. 3. Membuat Kesimpulan Berdasarkan tabel III.25 uji koefisien dapat Keterangan: diketahui bahwa nilai signifikan senilai 0.000 < 0.05 r = Koefisien Korelasi maka keputusannya H0 ditolak dan H1 diterima, n = Jumlah Responden dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara X = Variabel Penilaian Kinerja penilaian kinerja terhadap motivasi kerja. Y = Variabel Motivasi Kerja 3.1.2. Uji Koefisien Determinasi HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk mengetahui pengaruh penilaian dan motivasi pada PT Astra internasional, maka Tinjauan umum organisasi digunakan uji koefisien determinasi. Berdasarkan Astra International pada awalnya didirikan dari hasil perhitungan yang diperole dari SPSS Versi oleh Tjia Kian Liong (William Soerjadjaja), Tjia Kin 21 dapat disimpulkan bahwa pengaruh penilaian dan Joe (Benyamin), dan Liem Peng Hong pada tahun motivasi pada PT Astra Internasional sebesar 70% 1950-an.[1] Perusahaan ini pada awalnya menempati dan sisanya 30% dipengaruhi oleh faktor lain. sebuah toko di Jalan Sabang no. 36A, Jakarta. Nama Astra sendiri diusulkan oleh Kian Tie, adik Kian Liong, yang berarti terbang ke langit dan menjadi

216214 Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja… Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No.2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

Tabel III.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Usia

Jumlah No Usia Responden Presentase 1 < 25 Tahun 0 0%

2 25 - 35 Tahun 25 50% 3 35-50 Tahun 19 38%

4 > 50 Tahun 6 12%

Jumlah 50 100% Model Summary dapat diketahui bahwa Sumber: Data primer yang diolah, 2018 nilai R Square sebesar 0.690 atau 70% artinya motivasi dipengaruhi oleh penilaian kinerja, sisanya Tabel jumlah responden berusia <25 tahun 30% dipengaruhi faktor lain seperti faktor sebanyak 0 orang dengan presentase 0%, responden kedisiplinan, faktor penyesuaian kompensasi dan berusia 25-35 tahun sebanyak 25 orang dengan faktor kepuasan kerja. presentase 50%, responden berusia 35-50 tahun

sebanyak 19 orang dengan presentase 38%, 3.1.3. Uji Persamaan Regresi responden berusia >50 tahun sebanyak 6 orang Untuk memprediksi seberapa jauh dengan presentase 12%. Dari penelitian ini perubahan nilai motivasi kerja apabila nilai penilaian responden memiliki usia rata-rata 25-35 tahun kinerja diubah, maka digunakan uji persamaan menunjukan tingkat pendidikan dari total 50 orang regresi. Berdasarkan perhitungan persamaan regresi responden dengan 4 orang atau 8% yang menggunakan SPSS 21 adalah: berpendidikan terakhir SMA/SMK, 4 orang atau 8% Uji Persamaan Regresi yang berpendidikan terakhir Diploma 3, 23 orang Sumber: Data SPSS yang diolah, 2018. atau 46% yang berpendidikan terakhir S1, dan 19 Berdasarkan table SPSS diatas dapat diperoleh orang atau 38% yang berpendidikan terakhir S2. persamaan regresi yaitu: Dari penelitian ini responden memiliki rata-rata Y = 3,535 + 0,885X pendidikan terakhir S1 dan S2. Sedangkan rata-rata Dimana: masa kerja dari responden adalah 5 sampai 10 tahun. Y = Motivasi Pedoman untuk memberikan interprestasi X = Penilaian Kinerja terhadap koefisien korelasi maka koefisien korelasi Artinya jika X = 0 atau tanpa ada penilaian kinerja yang ditemukan sebesar 0,831 termasuk pada maka motivasi sebesar 3,535. Dan jika X naik 1 kategori sangat kuat. Jadi terdapat hubungan yang angka atau setiap kenaikan penilaian kinerja sebesar sangat kuat antara penilaian kinerja terhadap 1 maka akan menaikan motivasi karyawan menjadi motivasi Pada Astra Internasional Jakarta Utara. sebesar 4,420. Untuk mengetahui hasil koefisien korelasi

signifikan atau tidak, perlu dibandingkan dengan r Tabel III.1 tabel. Dengan uji 2 (dua) arah tingkat kesalahan 5% Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis N=50/df=48, maka harga r tabel = 0,279. Ternyata Kelamin harga r hitung lebih besar dari r tabel, sehingga H1 Jenis Jumlah diterima dan H0 ditolak. Jadi kesimpulannya adalah No Kelamin Responden Presentase adanya hubungan positif dan nilai koefisien korelasi antara penilaian kinerja dan motivasi sebesar 0,831. 1 Laki-laki 21 42% 2 Perempuan 29 58% Pengajuan berdasarkan Signifikansi: 1. Menentukan Hipotesis Jumlah 50 100% H0: Tidak ada hubungan antara penilaian kinerja dan Sumber: Data Primer yang diolah penulis 2018 motivasi kerja. H1: Ada hubungan antara penilaian kinerja dan Berdasarkan dengan tabel III.1 diatas motivasi kerja. terlihat bahwa karakteristik responden dengan Jenis 2. Kriteria Pengujian Kelamin Laki-laki lebih mendominasi dengan · Jika Signifikansi > 0,05 maka H0 diterima. jumlah hasil 42% dan sedangkan isinya dengan · Jika Signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak. jumlah 58% berjenis kelamin perempuan. 3. Membuat Kesimpulan data berdasarkan usia 50 orang responden. Berdasarkan uji koefisien dapat diketahui bahwa nilai signifikan senilai 0.000 < 0.05 maka keputusannya H0 ditolak dan H1 diterima, dapat

Bilgah 215217 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara Model Summary penilaian kinerja terhadap motivasi kerja. Mod R R Square Adjusted Std. Error of the Tabel III.3 el R Square Estimate Reliability Variabel Y a Cronbach's Alpha N of Items 1 .831 .690 .684 1.943 a. Predictors: (Constant), Penilaian Kinerja Uji Koefisien Korelasi .765 10 Sumber Data SPSS yang diolah, 2018. Berdasarkan Tabel III.5 pedoman untuk Sumber: Data SPSS yang diolah, 2018 memberikan interprestasi terhadap koefisien korelasi maka koefisien korelasi yang ditemukan sebesar Berdasarkan Tabel III.3 nilai alpha 0,831 termasuk pada kategori sangat kuat. Jadi cronbach’s 0.61 s.d 0.80 berarti reliabel. Dari hasil terdapat hubungan yang sangat kuat antara penilaian yang didapat pada variabel Y adalah 0,765 maka kinerja terhadap motivasi Pada PT Astra hasilnya adalah reliabel artinya penelitian dapat Internaional Jakarta Utara. dilanjutkan. Data Hasil Kuesioner Penilaian Kinerja Untuk mengetahui hasil koefisien korelasi terdapat uraian jawaban yang mengenai hasil signifikan atau tidak, perlu dibandingkan dengan r kuesioner yang sudah dihitung dan di presentase tabel. Dengan uji 2 (dua) arah tingkat kesalahan 5% oleh penulis sesuai dengan kriteria jawaban yang N=50/df=48, maka harga r tabel = 0,279. Ternyata terdapat dalam kuesioner tentang penilaian kinerja. harga r hitung lebih besar dari r tabel, sehingga H1 Tabel III.4 diterima dan H0 ditolak. Jadi kesimpulannya adalah Reliability Variabel X adanya hubungan positif dan nilai koefisien korelasi antara penilaian kinerja dan motivasi sebesar 0,831. Cronbach's Alpha N of Items

Pengajuan berdasarkan Signifikansi: 1. Menentukan Hipotesis .819 10 H0: Tidak ada hubungan antara penilaian kinerja dan motivasi kerja. H1: Ada hubungan antara penilaian kinerja dan Sumber: Data SPSS yang diolah, 2018 motivasi kerja. Berdasarkan Tabel III.4 nilai alpha 2. Kriteria Pengujian cronbach’s 0.81 s.d 1.00 berarti sangat reliabel. Dari · Jika Signifikansi > 0,05 maka H0 diterima. hasil yang didapat pada variabel X adalah 0,819 · Jika Signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak. maka hasilnya adalah sangat reliabel artinya 3. Membuat Kesimpulan penelitian dapat dilanjutkan. Berdasarkan tabel III.25 uji koefisien dapat diketahui bahwa nilai signifikan Tabel III.5 senilai 0.000 < 0.05 maka keputusannya H0 ditolak dan H1 diterima, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara penilaian kinerja terhadap motivasi kerja.

KESIMPULAN Penulis akan menyajikan kesimpulan yang diambil dari seluruh hasil penelitian tentang pengaruh penilaian kinerja terhadap motivasi kerja karyawan pada PT Astra Internasional Jakarta Utara, antara lain sebagai berikut: 1. Dari hasil perhitungan Koefisien Korelasi diperoleh hasil sebesar 0,831 yang menunjukkan bahwa adanya hubungan sangat kuat antara penilaian kinerja terhadap motivasi kerja pada PT Astra internasional. 2. Berdasarkan perhitungan Koefisien Determinasi diperoleh hasil sebesar 70% yang menunjukkan bahwa pengaruh penilaian kinerja terhadap motivasi kerja sebesar 70% dan sisanya 30% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti

218214 Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja… Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No.2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

Kedisiplinan, penyesuaian kompensasi, dan kepuasan kerja. Berdasarkan hasil perhitungan Analisa Regresi Linear Sederhana diperoleh persamaan Y = 3,535 + 0,885 X yang menunjukan bahwa tanpa dipengaruhi oleh penilaian kinerja, maka nilai motivasi kerja pada PT Astra Internasional sebesar 3,535 dan jika naik X naik 1 angka maka kenaikan penilaian kinerja adalah sebesar 1% maka akan menaikan motivasi kerja sebesar 4,420

REFERENSI Ansory, H. Al Fadjar dan Indrasari, Meithiana. 2018. Manajemen Sumber Daya Manusia. Sidoarjo: PT Indomedia Pustaka. Cipta, Widya. 2018. “Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Hotel Cipta Mampang Jakarta Selatan.” Sekretari dan Manajemen II(I). Vol 2, No.1 (2018): Maret 2018. Diambil dari: http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/ (16 April 2018) Hamali. 2016. Pemahaman Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: CAPS (Center for Academic Publishing Service). Siregar, Neni Triana & Suryalena. 2017. “Pengaruh Penilaian Kinerja Karyawan Dan Reward Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Hotel Sapadia Pasir Pengaraian.” Jom Fisip 4(2): 1–9. Diambil dari: https://media.neliti.com/.../131182-ID- pengaruh-penilaian-kinerja-karyawan- dan.pdf. (29 Juni 2018) Siregar, Sofiyan.2017. Statistik Parametik Untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Bumi Aksara. Sugiyono. 2017. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Widiyanti, Wiwik, and Dewi Fitriani. 2017. “Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Depok.” XVII (2). Diambil dari: https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/ cakrawala/article/view/2483. (20 April 2018)

PROFIL PENULIS Bilgah SE,MM saat aktif sebagai dosen tidak tetap di lingkungan ASM BSI Jakarta juga sebagai anggota konsorsium jurusan Manajemen Adminstrasi BSI Alhamdullilah saat masih terus aktif untuk menajar, menulis dan mengahasilakn jurnal ilimah, proseding, dan membuat slide dan materi kuliah serta terus menjalankan TRIDHARMA yang salah satunya menjalankan Pengabdian pada Masyarkat setiap semesternya, dengan berharap ilmu yang di dapat bermanfaat dan dapat di aplikasikan untuk diri sendiri khususnya dan mahasiswa di lingkugan BSI serta Masyarakat pada umumnya Aamiin Yra.

Bilgah 215219 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

220214 Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Kerja… Volume 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314 http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/cakrawala

Praktek Koruptif Dalam Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah

Rahmat Saputra

Universitas Bhayangkara Jakarta Raya/Fakultas Hukum e-mail: [email protected]

Cara Sitasi: Saputra, R. (2018). Praktek Koruptif Dalam Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah. Cakrawala, 18(2), 221–228. Retrieved from doi: https://doi.org/10.31294/jc.v18i2

Abstract - The purpose of writing is to know the corrupt practices in the procurement of goods and services in terms of Law No. 20 of 2001 concerning Eradication of Corruption Crimes and prevention efforts. This type of research uses normative juridical approach. That corrupt practices in the procurement of goods and services is an action that we have often heard, so that it is not new anymore. Corruptive practices can exist because the interests of a group of parties who do not carry out the guidelines for the procurement of goods and services are not in accordance with procedures, in this case there is a need for prevention so that corrupt practices in procurement and services. The form of prevention is by improving in terms of regulation, in terms of implementing government procurement of goods and services in Indonesia, it is also improved by two ways; HR capacity building and the implementation of e-procurement and criminal law aspects in the relationship between the provider of goods and services procurement and users can be seen from the procurement preparation stage until the completion of the procurement of goods and services.

Keywords: Corruption Practices, Procurement of Goods and Services

PENDAHULUAN jasa pada sektor publik. Kolusi dan korupsi sering berjalan beriringan dengan proses pengadaan pada Pengadaan barang dan jasa pemerintah sektor publik. (Lambert-Mogiliansky, A., & Sonin, memilki tujuan antara lain adalah memperoleh 2006). Korupsi dalam pengadaan barang/ jasa pada barang dan/ atau jasa dengan harga yang dapat dasarnya diwujudkan dalam bentuk penyuapan. dipertanggung jawabkan dengan jumlah dan mutu (Auriol, 2004). Penyuapan tersebut dibagi menjadi sesuai, serta pada waktunya, (Patriastomo. Ikak G, dua macam, yaitu penyuapan bersifat aktif dan yang 2010). Pada prinsipnya pengadaan barang dan jasa bersifat pasif. dilakukan secara efisien, efektif, terbuka dan Penyuapan bersifat aktif terjadi pada saat bersaing, transparan, adil/ tidak diskriminatif, dan calon penyedia memberikan sejumlah materi tertentu akuntabel. Mengenai tata cara pengadaan barang dan kepada pemangku kebijakan dalam rangka untuk jasa pemerintah di Indonesia diatur oleh Peraturan mendapatkan keuntungan dari proses pengadaan Presiden No. 54 Tahun 2010 Tentang Pedoman yang diikutinya. Pada penyuapan yang bersifat pasif, Pelaksanaan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah. penyuapan terjadi pada saat penyedia memenuhi Pepres No. 54 Tahun 2010 ini dibentuk dengan nilai suap yang diminta oleh pemangku kebijakan tujuan agar pengadaan barang/ jasa pemerintah yang agar tetap dapat dilibatkan dalam proses pengadaan. dibiayai oleh APBN/ APBD dapat dilaksanakan Kondisi penyuapan pasif tersebut lebih mengarah dengan efektif dan efisien dengan prinsip persaingan pada konteks pemerasan. sehat, transparan, terbuka, dan perlakuan yang adil Berdasarkan berbagai data yang ada, bagi semua pihak, sehingga hasilnya dapat kerugian keuangan negara yang ditimbulkan akibat dipertanggungjawabkan baik dari segi fisik, penyimpangan terhadap ketentuan pelaksanaan keuangan, maupun manfaatnya bagi kelancaran pengadaan barang/ jasa pemerintah ternyata nilainya tugas pemerintah dan pelayanan masyarakat. luar biasa besar. United Nations Office on Drugs and Namun, pada prakteknya pengaturan mengenai tata Crime (UNODC) menyatakan bahwa sekitar 10 cara atau pedoman dasar melakukan pengadaan sampai dengan 25 persen dari nilai kontrak hasil barang dan/ jasa pemerintah sering kali tidak pengadaan barang/ jasa pemerintah di seluruh dunia dilakukan sesuai prosedur oleh para penyedia barang telah dikorupsi. (United Nations Office on Drugs dan jasa dan juga pengguna barang dan jasa, yang and Crime (UNODC), 2013). akibatnya banyak terjadi penyimpangan- Bahkan dalam era otonomi daerah sekarang penyimpangan dalam pelaksanaan pengadaan barang ini, penyimpangan tersebut justru semakin luas. dan jasa pemerintah. Terlihat dari banyaknya pihak terkait pengadaan Namun sayangnya, berbagai penyimpangan barang/ jasa itu berurusan dengan aparat penegak kerap terjadi dalam proses pengadaan barang dan hukum, bahkan tidak hanya di tingkat elite,

Diterima: 2018-08-20, Direvisi: 2018-09-05, Disetujui: 2018-09-06 221 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

penyimpangan yang bersifat koruptif itu kini sudah dan jasa dikaitkan dengan Undang-Undang No. 20 mulai menjalar kepada para pengelola sekolah, baik Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana kepala sekolah maupun komite. Korupsi. Bentuk-bentuk penyimpangan yang terjadi Penelitian ini menggunakan data skunder dalam proses pengadaan barang/ jasa pemerintah yang terdiri dari dua bahan hukum, yaitu : Bahan antara lain adalah perilaku koruptif dalam hukum primer, yaitu berupa peraturan perundang- pengadaan barang dan jasa. Perilaku koruptif dalam undangan, norma, putusan pengadilan yang pengadaan barang dan jasa adalah suatu konspirasi berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas usaha, yakni suatu bentuk kerjasama diantara pelaku dalam penelitian ini. Bahan hukum skunder, yaitu usaha dengan maksud untuk menguasai pasar yang bahan hukum yang akan menjelaskan mengenai bersangkut bagi kepentingan pelaku usaha yang bahan-bahan hukum primer antara lain berupa bersekongkol tersebut (Fuady, 2000). literatur-literatur yang dalam hal ini memiliki Persekongkolan yang terjadi dalam keterkaitan dengan praktek koruptif dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah biasa pengadaan barang dan jasa serta tindak pidana dilakukan oleh pelaku usaha atau penyedia barang korupsi. dan jasa dengan oknum pegawai negeri sipil atau Penulis dalam mengumpulkan data pengguna barang dan jasa. Persekongkolan ini penelitian ini menggunakan pengumpulan data dilakukan biasanya untuk memenangkan salah satu melalui studi kepustakaan, yaitu dengan melakukan peserta lelang pengadaan barang dan jasa penelitian terhadap berbagai sumber bacaan seperti pemerintah untuk mendapatkan kontrak pengerjaan buku-buku, pendapat sarjana, surat kabar, artikel, tender proyek tersebut. Persekongkolan yang biasa kamus, dan juga data-data yang diperoleh dari dilakukan dalam proses pengadaan barang dan jasa internet. ini menimbulkan praktek korupsi, kolusi, dan Analisis data dalam penelitian ini nepotisme. menggunakan analisis kualitatif, artinya Padahal persekongkolan dalam pengadaan menguraikan data yang diolah secara rinci kedalam barang dan jasa lebih sering dikarenakan adanya bentuk kalimat-kalimat (deskritif). Berdasarkan hasil perilaku korup para pejabat pemerintahan atau analisis ditarik kesimpulan secara dedukatif, yaitu pegawai negeri. Pelaku persekongkolan didalam cara berpikir yang didasarkan pada fakta-fakta yang pengadaan barang dan jasa baik pihak penyedia atau bersifat umum untuk kemudian ditarik suatu pengusaha maupun pihak pengguna atau pejabat kesimpulan bersifat khusus. yang terkait seharusnya dapat dijerat dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam undang- HASIL DAN PEMBAHASAN undang No. 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan 1. Praktik Koruptif dalam Pengadaan Barang Tindak Pidana Korupsi. Karena memang perbuatan- dan Jasa perbuatan yang terjadi di dalam persengkongkolan OECD dalam bukunya Fighting corruption di dalam pengadaan barang dan jasa juga diatur di and promoting integrity in public procurement dalam undang-undang pemberantasan tindak pidana menyebutkan bahwa Korupsi pada Pengadaan korupsi seperti perbuatan yang merugikan keuangan Barang dan Jasa biasanya melibatkan pejabat publik negara, pegawai negeri menerima hadiah, gratifikasi yang bertanggungjawab mengambil keputusan yang tidak dilaporkan, dan lain-lain. Sehingga pengadaan dan perusahaan swasta yang menjadi pelaku persekongkolan pengadaan barang dan jasa vendor dalam pengadaan tersebut. Beberapa bentuk dapat dijerat dengan sanksi berupa pidana penjara korupsi yang biasanya terjadi adalah : sesuai dengan yang diatur dalam undang-undang No. a. Suap atau janji yang diberikan pihak swasta 20 Tahun 2001 Tentang pemberantasan tindak kepada pejabat publik untuk mempengaruhi pidana korupsi. kebijakannya. Pejabat publik melakukan Dengan demikian, permasalahan yang akan pelanggaran dengan cara: membatasi perusahaan dibahas dalam penelitian ini tentang bagaimanakah yang diundang untuk mengikuti tender dengan praktek koruptif dalam pengadaan barang dan/ atau cara mengeluarkan aturan yang membatasi, jasa Pemerintah dilihat dari Undang-undang No. 20 memecah paket menjadi sehingga tidak perlu Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana lelang terbuka (menghindari publikasi tender) Korupsi serta upaya pencegahannya. agar dapat memilih vendor tertentu. b. Auto-corruption; pejabat publik melakukan METODOLOGI PENELITIAN korupsi untuk keuntungan dirinya sendiri atau Jenis penelitian menggunakan metode asosiasi tempatnya bernaung. Pejabat publik pendekatan yuridis normatif. Pendekatan yuridis menggunakan perusahaan boneka untuk adalah pendekatan terhadap masalah dengan cara menjalankan tindakan korupsinya atau melihat peraturan perundang-undangan yang menggunakan perusahaan tertentu yang dapat berlaku, khususnya dalam hal ini penulis melihat diajak bekerjasama. peraturan perundang-undangan yang mengatur Selain itu, terdapat juga korupsi yang bukan masalah praktek koruptif dalam pengadaan barang terkait dengan persekongkolan, tetapi murni

222 Praktek Koruptif dalam Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No.2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

dilakukan oleh pihak swasta. Misalnya; kolusi antar f. Terakhir, pemerintah memiliki tanggung jawab peserta tender, penetapan harga, kartel atau praktik khusus untuk membasmi praktek-praktek di yang tidak kompetitif lainnya yang dilakukan oleh pasar pengadaan publik. Mereka memiliki peserta tender. Hal ini mengakibatkan pemerintah kemampuan untuk melakukannya melalui tidak mendapatkan keuntungan maksimal dari kebijakan publik berarti seperti diberlakukannya pengadaan yang dilakukan. (Rochman, 2015). aturan dan prosedur tertentu untuk desain pasar Kemudian, buku ini juga mengulas mengapa tindak pengadaan publik sedangkan sedikit sekali pidana korupsi lebih banyak terjadi pada Perjanjian pengaturan untuk pengadaan swasta. Barang dan Jasa Pemerintah dibandingkan dengan Karakteristik tindak pidana korupsi yang Pengadaan Barang dan Jasa di pihak swasta. Berikut umumnya terjadi dalam pengadaan barang dan jasa beberapa alasannya: pemerintah yang selama ini ditangani oleh Komisi a. Pengadaan publik cenderung melibatkan Pemberantasan Korupsi antara lain adalah : pekerjaan yang lebih besar dan lebih terlihat a. Barang/jasa yang diadakan sesungguhnya tidak (rumah sakit misalnya, kereta api, pesawat, dibutuhkan atau tidak sesuai dengan kebutuhan, jembatan, pembangkit listrik) dibandingkan namun merupakan pesanan dan titipan dari dengan pengadaan di swasta. Jadi, bahkan jika “atas” (pimpinan) serta pihak – pihak yang frekuensi korupsi di Pengadaan Barang dan Jasa berkepentingan, bukan direncanakan berdasarkan pemerintah dan Pengadaan Barang dan Jasa kebutuhan yang nyata. swasta adalah sama namun secara keuangan pada b. Spesifikasi barang dan jasa serta Harga Perkiraan Pengadaan Barang dan Jasa pemerintah besaran Sendiri yang seharusnya dibuat panitia nilainya. pengadaan sesungguhnya adalah spesifikasi yang b. Pemerintah memiliki 'fungsi tujuan' yang lebih diarahkan pada merk tertentu dengan harga yang kompleks dibanding pihak swasta saat pemberian diatur dan ditetapkan oleh pihak-pihak yang kontrak melalui proses tender. Pemerintah berkepentingan. Dalam kondisi inilah muncul daerah, misalnya, mungkin sangat sensitif penggelembungan harga (mark up) atau terhadap isu-isu politis seperti tenaga kerja lokal, penyusutan harga (mark down) sebagai wujud promosi perusahaan daerah, mendistribusikan scenario yang dilakukan untuk kepentingan pekerjaan secara merata di antara pemasok lokal, pihak-pihak tertentu. dst yang pemilihannya seringkali tidak c. Lelang yang seharusnya fair, terbuka dan didasarkan pada pertimbangan teknis atau berdasarkan kompetensi, nyatanya hanya efisiensi pada saat proses lelang. Akibatnya, proforma, arisan bahkan pesertanya diatur sesuai pengadaan pemerintah sering terlihat kurang scenario untuk kepentingan pihak-pihak tertentu. transparan dibandingkan dengan pengadaan Penerimaan sejumlah uang atau barang sebagai swasta. imbalan (Kick Back), dari penyedia barang c. Ada kecurigaan, di beberapa negara, bahwa kepada sponsor, makelar proyek (broker), rendahnya pendapatan PNS dapat mendorong maupun pejabat tertentu, yang menyebabkan mereka untuk lebih sering terlibat dalam praktek harga barang/jasa semakin membengkak. korupsi untuk mencapai tingkat pendapatan yang d. Pemberian sejumlah uang atau barang sebagai sama dengan sektor swasta. setoran atau upeti, dengan prosentase tertentu d. Di banyak negara ada perhatian khusus tentang sesuai nilai proyek pengadaan barang dan jasa kemungkinan penyalahgunaan kekuasaan oleh yang harus disetor oleh panitia pengadaan dan pemegang jabatan publik. Di negara-negara ini, PPK (Pimpro) kepada atasan, dengan dalih pasar pengadaan publik diawasi dengan lebih sebagai dana taktis atau dana operasional untuk seksama dibandingkan pasar pengadaan swasta. keperluan belanja organisasi. Akibatnya, dengan tingkat korupsi yang sama di kedua jenis pasar, pada pengadaan public akan 2. Jenis Korupsi dalam Pengadaan Barang dan lebih banyak ditemukan kasus korupsi. Jasa Publik e. Di banyak negara kemampuan partai politik (dan a. Penyuapan vs Uang Pelicin. pejabat terpilih) untuk mengumpulkan dana Biasanya, kasus penyuapan dalam jumlah politik sangat terbatas meskipun ada indikasi yang besar diberikan kapada pejabat senior jelas bahwa kemampuan untuk bertahan hidup pemerintah (pembuat keputusan) untuk tantangan politik krusial tergantung pada sumber menghasilkan keputusan menguntungkan si dari partai politik. Dengan demikian, ada bentuk penyuap. Sedangkan Uang Pelicin, biasanya berupa khusus dari tekanan pada pemegang jabatan pemberian uang dalam jumlah yang lebih kecil, yang untuk menggunakan pemberian kontrak pada umumnya diberikan kepada pegawai rendahan pemerintah untuk mengamankan sumber-sumber dengan maksud untuk mempercepat atau ekonomi (misalnya transportasi, iklan, donasi mempermudah masalah terutama yang terkait moneter, pembangunan fasilitas seperti kolam persoalan hukum (tau uang pelicin untuk renang, tempat parkir, dll) untuk memperlancar pembayaran akibat keterlambatan mempertahankan posisi pejabat tersebut. pembayaran, misalnya pembayaran pajak.

Rahmat Saputra 223 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

b. Supply vs Demand. secara pro aktif telah mengeluarkan kebijakan Biasanya, praktik penyuapan dapat mengenai kebebasan atas informasi, namun dilakukan apabila ada pertemuan antara si penerapan yang lemah telah menyebabkan pemberi suap dengan si penerima suap; kasus peluang untuk memanipulasi informasi tetap terakhir (juga disebut sebagai pemerasan) terjadi. seringkali diartikan sebagai “korupsi pasif”, akan tetapi arti istilah ini menjadi salah pengertian h. Standarisasi dokumen tender; karena pelaku pemerasan akan mampu Tidak adanya standarisasi dokumen melakukan apa saja kecuali bersikap “pasif. menimbulkan adanya upaya manipulasi yang menyebabkan kerancuan dalam pengambilan c. Kartel atau Kolusi. keputusan. Kartel biasanya sering terbentuk oleh para peserta tender dengan tujuan untuk i. Penetapan peserta tender; memanipulasi pemenang tender, yang Kecenderungan untuk menentukan menguntungkan salah satu anggota kartel peserta tender tertentu (tidak mengikuti aturan tersebut. Praktik yang juga digolongkan sebagai penetapan peserta tender). korupsi ini dapat dilakukan dengan atau tanpa adanya keterlibatan pejabat negara didalamnya. j. Keikutsertaan Perusahaan Milik Pejabat Sementara, kolusi biasanya merupakan bentuk Publik; kesepakatan dari peserta tender untuk Kecenderungan untuk memberikan menetapkan giliran pemenang tender atau perlakuan istimewa kepada perusahaan milik kesepakatan pembayaran kompensasi kepada pejabat publik pihak yang kalah dalam tender karena memasukan penawaran yang lebih tinggi. k. Keikutsertaan “Perusahaan Boneka” Perusahaan boneka biasanya berbadan d. Struktur vs Situasional. hukum resmi, namun tidak beroperasi secara Korupsi dalam konteks bisnis sering aktif dan hanya dibuat untuk membantu berbentuk “struktural”, yang berarti telah menyembunyikan identitas pemiliknya. direncanakan dan dipersiapkan secara matang serta dijalankan secara sistematik. Seringkalinya 3. Pencegahan Tindak Pidana Korupsi dalam untuk korupsi “situasional” adalah tanpa Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah. direncanakan, misalnya ketika seseorang Dalam penyelenggaraan kehidupan mengemudi kendaraan dibawah pengaruh berbangsa, pemerintah dituntut untuk memajukan minuman keras dan kemudian tertangkap oleh kesejahteraan umum yang berkeadilan sosial bagi petugas polisi, orang tersebut akan menawarkan seluruh rakyat Indonesia. Untuk mewujudkan hal uang suap kepada petugas tersebut dengan tujuan tersebut, pemerintah berkewajiban menyediakan membujuknya agar tidak memberikan surat kebutuhan rakyat dalam berbagai bentuk berupa tilang. barang, jasa, maupun pembangunan infrastruktur. Di sisi lain, pemerintah juga memerlukan barang dan e. Belanja mendesak di akhir tahun jasa itu dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan. anggaran; Pemenuhan kebutuhan barang dan jasa merupakan Di banyak lembaga publik, banyak dana bagian yang penting dalam penyelenggaraan yang tidak terbelanjakan hingga akhir tahun pemerintahan. (Simamora, 2013) anggaran sehingga mendorong pejabat di Pengaturan yang dilakukan pada proses lembaga tersebut untuk segera menghabiskannya pelaksanaan Pengadaan Barang Jasa semata-mata untuk sesuatu yang sebenarnya tidak diperlukan. bertujuan agar Pengadaan Barang Jasa dapat Biasanya mekanismenya melalui penunjukan berjalan secara efisien, terbuka, kompetitif, dan langsung. terjangkau, sehingga tercapai output berupa barang atau jasa yang berkualitas. Dengan adanya barang f. Masa tanggap darurat saat bencana alam atau jasa yang berkualitas, maka akan berdampak atau bencana lainnya; pada peningkatan pelayanan publik. Pada masa bencana, ada dana yang Dalam rangka mencapai tujuan tersedianya sangat besar dan harus dibelanjakan secara cepat output barang atau jasa yang berkualitas, pengaturan untuk menanggulangi masalah kemanusiaan. Pengadaan Barang dan Jasa terus menerus Ditambah lagi sulitnya melakukan proses diperbaiki. Perbaikan menyeluruh dari aspek pengadaan barang dan jasa. regulasi, pelaksanaan, dan kelembagaan. Satu, perbaikan dari sisi regulasi, sejak tahun 2000 g. Kurangnya akses informasi; pemerintah telah mengeluarkan aturan khusus Korupsi secara diam-diam telah mengenai pengadaan barang dan jasa pemerintah. berkembang dengan pesat. Meski pemerintah Aturan khusus tersebut adalah Keppres 18 tahun

224 Praktek Koruptif dalam Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No.2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

2000 yang bertujuan mengatur pengadaan barang d) Tidak menerima, menawarkan atau tidak dan jasa agar tercapai prinsip-prinsip pengadaan menjanjikan untuk memberi atau menerima barang dan jasa yaitu persaingan sehat, transparan, hadiah, imbalan, komisi, rabat dan berupa terbuka, dan perlakuan yang adil bagi semua pihak, apa saja dari atau kepada siapapun yang sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan diketahui atau patut diduga berkaitan baik dari segi fisik, keuangan maupun manfaatnya dengan Pengadaan Barang/Jasa. bagi kelancaran tugas Pemerintah dan pelayanan 3. Pasal 83 ayat 3 huruf b dan c tentang; masyarakat. a) PA/KPA menyatakan pelelangan Peraturan mengenai pengadaan barang dan /seleksi/pemilihan langsung gagal apabila jasa pemerintah ini terus mengalami penyempurnaan pengaduan masyarakat adanya dugaan seiring dengan kompleksnya pengadaan barang dan KKN yang melibatkan kelompok kerja jasa. Hingga tahun 2012, aturan khusus mengenai ULP dan/atau PPK ternyata benar. pengadaan barang dan jasa ini telah mengalami 13 b) dugaan KKN dan /atau pelanggaran kali penyempurnaan. Aturan yang digunakan saat ini persaingan sehat dalam pelaksanaan adalah Perpres 4 tahun 2015 tentang Perubahan Pelelangan/Seleksi/Pemilihan Langsung Keempat Perpres 54 tahun 2010 tentang Pengadaan dinyatakan benar oleh pihak berwenang. Barang dan Jasa Pemerintah. Saat ini prinsip 4. Pasal 118 tentang perbuatan atau tindakan pengadaan barang dan jasa pemerintah di Indonesia penyedia barang/jasa yang dikenakan sanksi. mengedepankan 7 prinsip yaitu efisien, efektif, transparan, terbuka, bersaing, adil/tidak Dua, selain perbaikan dari sisi aturan atau diskriminatif, dan akuntabel. regulasi, dari sisi pelaksanaan pengadaan barang dan Pertimbangan dari dilakukannya perubahan jasa pemerintah di Indonesia juga diperbaiki dengan peraturan-peraturan adalah (1) untuk meningkatkan yaitu dua cara; peningkatan kapasitas SDM dan transparansi dan kompetisi dalam pengadaan pelaksanaan e-procurement. Terkait pembangunan barang/jasa pemerintah dalam mewujudkan kapasitas SDM telah dilakukan standarisasi efisiensi dan efektivitas pengelolaan keuangan kompetensi personil pengadaan melalui program negara, (2) untuk memperoleh hasil yang lebih sertifikasi profesi Pengadaan Barang dan Jasa maksimal dalam pelaksanaan sertifikasi bagi Pejabat Pemerintah dan penetapan jabatan Fungsional Pembuat Komitmen dan panitia/pejabat pengadaan Pengelola Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah. dalam rangka meningkatkan kompetensi keahlian Terkait dengan pembangunan sistem pengadaan barang/jasa pemerintah, karenanya elektronik yaitu e-procurement, mulai tahun 2003 dipandang perlu untuk mengatur kembali batas melalui Kepres 80/2003 tentang Pedoman waktu kewajiban syarat sertifikasi bagi Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah, setiap Pembuat Komitmen dan panitia/pejabat instansi mulai diperbolehkan menggunakan pengadaan barang/jasa pemerintah, (3) agar teknologi informasi dalam pengadaan. Pengadaan pelaksaan pengadaan barang/jasa terlaksana dengan secara elektronik (e-procurement) bertujuan untuk; baik sesuai dengan konteks dan kondisi kebutuhan (1) Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, (2) pengadaan barang/jasa. Meningkatkan akses pasar dan persaingan usaha Semangat menciptakan pemerintahan yang yang sehat, (3) Memperbaiki tingkat efisiensi proses baik dan bersih, salah satunya dengan adanya pengadaan, (4) Mendukung proses monitoring dan larangan melakukan KKN, seperti yang tercantum audit; dan (5) Memenuhi kebutuhan akses informasi pada beberapa pasal pada Perpres No.54 Tahun yang real time. Dengan demikian proses pengadaan 2010: secara elektronik ini diharapkan dapat menjamin 1. Pasal 1 ayat 13 tentang pakta integritas (surat terciptanya proses pengadaan barang dan jasa yang pernyataan yang berisi ikrar untuk mencegah dan transparan, akuntabel, dan kompetitif. tidak melakukan korupsi, kolusi,dan nepotisme Bila dikaitkan dengan upaya pencegahan dalam pengadaan barang/jasa). perilaku tindak pidana korupsi dalam pengadaan 2. Pasal 6 tentang etika pengadaan: barang dan jasa. Hukum pidana atau The Criminal a) Tidak saling mempengaruhi baik langsung Law lazim disebut pula sebagai hukum kriminal, maupun tidak langsung yang berakibat karena memang persoalan yang diaturnya adalah terjadinya persaingan tidak sehat mengenai tindakan-tindakan terhadap kejahatan- b) Menghindari dan mencegah terjadinya kejahatan dan hal-hal yang bersangkut paut dengan pemborosan dan kebocoran keuangan kejahatan perilaku anggota masyarakat dalam Negara dalam pengadaan barang/jasa pergaulan hidup. (P.A.F. Lamintang dan Djisman c) Menghindari dan mencegah Samosir, 1990) penyalahgunaan wewenang dan/atau kolusi Aspek hukum pidana dalam hubungan dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, antara penyedia pengadaan barang dan jasa dan golongan atau pihak lain yang secara pengguna dapat dilihat sejak tahap persiapan langsung atau tidak langsung merugikan pengadaan sampai dengan selesainya kontrak Negara, dan pengadaan barang dan jasa. Hubungan hukum antara

Rahmat Saputra 225 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

pengguna dengan penyedia kerap terjadi pada tahap Aspek penting yang harus dipertimbangkan persiapan pengadaan sampai dengan selesainya dalam menganalisis resiko korupsi adalah kontrak merupakan hubungan hukum pidana. Ruang menemukan dan membedakan masalah yang lingkup Tindakan/perbuatan yang dilakukan menyebabkan korupsi, apakah disebabkan sistem pengguna barang/jasa maupun penyedia barang/jasa yang tidak efisien atau justru pelaksanaan sistemnya adalah segala perbuatan atau tindakan yang melawan yang keliru. Apabila keputusan yang dihasilkan hukum/tidak sesuai peraturan perundangan yang kurangmemuaskan, maka pendekatan analisis berlaku mulai tahap persiapan sampai dengan berikutnya harus ditinjau dari sisi alasan penyebab selesainya kontrak. Hukum pidana akan melindungi kejadiannya, terutama jika diduga ada aksi segala hak dan kepentingan pengguna dan penyedia kejahatan. Tak semua masalah efisiensi dapat barang. dikaitkan dengan korupsi, demikian pula sebaliknya. Aspek hukum pidana dalam proses Disisi lain, hal yang terkadang terlihat sebagai pengadaan barang/jasa bahwa akan diterapkan kalau tindakan korupsi dapat disebabkan oleh sebuah sudah ada pelanggaran pidana yang dilakukan oleh kesalahan kecil atau adanya kelemahan kapasitas pihak pengguna barang/jasa maupun pihak penyedia pelaksananya. Meski upaya untuk pencegahan barang/jasa dalam proses pengadaan barang/jasa. korupsi masih lemah, namun mungkin kelak akan Hal ini sesuai dengan asas-asas hukum ‘Geen diperlukan dalam sebuah reformasi sistem. Sebagai straf zonder schuld’, tiada hukuman tanpa contoh, jika reformasi bertujuan mengefisiensikan kesalahan. proses pengadaan barang dan jasa, tetapi Dengan demikian, sesuai dengan paparan mengacuhkan aspek transparansi dan sebelumnya, maka titik rawan penyimpangan yang penyebarluasan informasi, dikhawatirkan berujung kepada perbuatan pidana akan terlihat rekomendasi yang dihasilkan akan menjadi mulai dalam proses pengadaan barang dan jasa, bumerang ketika dilakukan evaluasi. Demikian pula tahap perencanaan pengadaan dengan indikasi sebaliknya. Proses pengadaan barang dan jasa yang adanya penggelembungan anggaran atau mark-up, transparan tetapi tidak efisien juga akan berdampak kemudian rencana pengadaan yang diarahkan, dan pada hasil dan target yang diharapkan karena proses rekayasa pemaketan untuk KKN, serta yang terlalu lama. penentuan jadual pengadaan yang tidak realistis. Selain itu titik rawan tindak pidana tersebut KESIMPULAN di atas bisa juga terjadi pada tahap pembentukan Bahwa praktek koruptif dalam pengadaan panitia lelang, tahap prakualifikasi perusahaan, barang dan jasa merupakan suatu tindakan yang penyusunan dokumen lelang, tahap pengumuman sudah sering kita dengar, sehingga bukan merupakan lelang, tahap pengumuman calon pemenang, tahap hal yang baru lagi. Praktik koruptif bisa ada karena sanggahan peserta lelang, tahap penunjukan kepentingan sekelompok pihak yang tidak pemenang lelang, penandatanganan kontrak dan menjalankan pedoman pengadaan barang dan jasa penyerahan barang/jasa yang tidak memenuhi syarat tidak sesuai prosedur, berkaitan hal tersebut perlu dan bermutu rendah. Demikian halnya pada bidang adanya pencegahan sehingga praktik koruptif dalam hukum perdata, yang mengatur hubungan hukum pengadaan dan jasa. Bentuk pencegahannya adalah antara subjek hukum (Pengguna Barang/jasa) dengan cara perbaikan dari sisi regulasi, dari sisi dengan subjek hukum lainnya, (Penyedia pelaksanaan pengadaan barang dan jasa pemerintah Barang/Jasa) terjadi wanprestasi, atau seorang di Indonesia juga diperbaiki dengan yaitu dua cara; debitur (penyedia barang/jasa) cedra janji atau lalai peningkatan kapasitas SDM dan pelaksanaan e- untuk memenuhi kewajibannya, sehingga terdapat procurement dan dari aspek hukum pidana dalam unsur perbuatan melanggar hukum yang hubungan antara penyedia pengadaan barang dan mengakibatkan kerugian bagi negara.Termasuk jasa dan pengguna dapat dilihat sejak tahap bidang hukum yang mengatur hubungan persiapan pengadaan sampai dengan selesainya hukum antara pejabat negara dan masyarakat kontrak pengadaan barang dan jasa. yang merupakan hukum administrasi negara atau tata usaha negara, dimana apabila terjadi kesalahan administrasi bisa membuat pejabat harus bolak-balik REFERENSI berurusan dengan polisi atau kejaksaan (peradilan Auriol, E. (2004). The Cost of Corruption in Public pidana), bahkan tidak sedikit yang harus berakhir di Procurement and Public Purchase. Florida: bui. (Komariah Emong Sapardjaja, 2002) paper, dipresentasikan pada International Untuk itu diperlukan strategi yang tepat Public Procurement Conference. untuk mencegah atau meminimalisir potensi korupsi Fuady, M. (2000). Hukum Antimonopoli. Bandung: sehingga dapat dideteksi sejak awal. Diperlukan PT. Citra Aditnya Bakti. adanya upaya pencegahan dan pengawasan (atau Komariah Emong Sapardjaja. (2002). Ajaran Sifat duedeligence) untuk menanggulangi munculnya Melawan-Hukum Materiel Dalam Hukum “tanda-tanda bahaya” yang diperkirakan akan Pidana Indonesia Studi Kasus tentang berpotensi korupsi. Penerapan dan Perkembangannya Dalam

226 Praktek Koruptif dalam Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No.2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

Yurisprudensi. Bandung: PT Alumni. Lambert-Mogiliansky, A., & Sonin, K. (2006). Collusive market sharing and corruption in procurement. Journal of Economics and Management. P.A.F. Lamintang dan Djisman Samosir. (1990). Hukum Pidana Indonesia. Bandung: Sinar Baru. Patriastomo. Ikak G. (2010). Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah Peppres No.54 Tahun 2010. Jakarta: Pusat Pengembangan Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa Publik. Rochman, M. G. dan A. (2015). Sosiologi Korupsi. Jakarta: UI Press. Simamora, S. (2013). Hukum Kontrak : Kontrak Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah di Indonesia. Surabaya: Wins & Partners Law Firm dan LbJ. United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC). (2013). Guidebook on Anti- Corruption in Public Procurement and the Management of Public Finances: Good Practices in Ensuring Compliance with Article 9 of the United Nations Convention Against Corruption. Vienna: United Nations Publication.

PROFIL PENULIS Rahmat Saputra, SH, MH yang merupakan Dosen Fakultas Hukum di Universitas Bhayangkara Jakarta Raya. Disamping akademisi juga sebagai praktisi bidang hukum Advokat, Pengacara / Konsultan Hukum di Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI).

Rahmat Saputra 227 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

228 Praktek Koruptif dalam Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Volume 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314 http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/cakrawala

Peranan Sumber Daya Pendidikan sebagai Faktor Penentu dalam Manajemen Sistem Pendidikan

Apriyanti Widiansyah

Universitas Bhayangkara Jakarta Raya/Fakultas Ilmu Pendidikan e-mail: [email protected]

Cara Sitasi: Widiansyah, A. (2018). Peranan Sumber Daya Pendidikan sebagai Faktor Penentu dalam Manajemen Sistem Pendidikan. Cakrawala, 18(2), 229–234. Retrieved from doi: https://doi.org/10.31294/jc.v18i2

Abstract - Education is a very important factor in human life, so the process of developing human resources must be carried out by increasing knowledge, skills and attitudes and values so that they can adapt to their environment. Qualitative Research Approach and Type of Descriptive Research, with a view to obtaining an overview of the dimensions of correlativeness of the synergy of the Role of Educational Resources as the Determinants in the Management of the Education System in this study. With the hope of building a whole substantive thought (not dichotomous and partial). After finding qualitative data, to be analyzed based on observations or findings that exist in the field. The results of this study indicate that the problem of human resources is very dominant in the Process of education / learning, this also means that managing human resources is a very important field in carrying out the learning process in schools.

Keywords: Schools, Citizenship Education, Political Socialization

PENDAHULUAN ke-4 yaitu “Mencerdaskan kehidupan bangsa dan Ngelmu Tanpa laku Kothong, Laku Tanpa ikut melaksanakan ketertiban dunia”. Tujuan Ngelmu Cupet” (Ki Hajar Dewantara). Menuntut Nasional ini juga dijelaskan dalam tujuan ilmu tanpa mempraktekannya, menjadikan ilmu pendidikan Nasional dalam UU RI No. 20 tahun orang tersebut tidak berisi, demikian pula bekerja 2003: “Pendidikan Nasional berfungsi tanpa dilandasi ilmu, maka akan menghasilkan mengembangkan kemampuan dan membentuk watak pekerjaan yang tidak baik. serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam Berdasarkan pasal 31 ayat (2) Pemerintah rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan diwajibkan menyelenggarakan satu sistem untuk berkembangnya potensi peserta didik agar pengajaran nasional. Sejak saat itu, terutama mulai menjadi manusia yang beriman dan bertakwa tahun 1950 Pemerintah melalui serangkaian UU dan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, Penetapan Presiden, dan terakhir UU No. 20 Tahun sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi 2003 tentang sistem pundidikan nasional warga negara yang demokratis serta bertanggung menyelanggarakan satu sistem pendidikam nasional. jawab”. Berbagai pengamat dan studi menunjukan Dengan demikian, permasalahan yang penyelenggaaan pendidikan nasional belum juga diajukan dalam penelitian ini adalah bagaimana merata baik kesempatan maupun mutunya, Sumber Daya Pendidikan sebagai Faktor Penentu akibatnya pendidikan nasional yang secara konsitusi dalam Manajemen Sistem Pendidikan? berfungsi mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kebudayaan nasional belum juga METODOLOGI PENELITIAN nampak keberhasilannya. Metode penelitian yang digunakan adalah Mengingat bahwa pendidikan merupakan Pendekatan Penelitian Kualitatif dan Jenis Penelitian faktor yang amat penting dalam kehidupan manusia, Deskriptif, dengan maksud untuk memperoleh maka proses pengembangan sumber daya manusia gambaran tentang dimensi-dimensi korelatifitas harus dilaksanakan dengan meningkatkan sinergisitas Peranan Sumber Daya Pendidikan pengetahuan, keterampilan dan sikap serta nilai-nilai sebagai Faktor Penentu dalam Manajemen Sistem sehingga mampu menyesuaikan diri dengan Pendidikan. Dengan harapan terbangun sebuah lingkungannya. pemikiran substantif yang utuh (tidak terdikotomis Hal tersebut sesuai dengan tujuan pendidikan dan parsial). Setelah didapati data kualitatif, untuk kemudian dianalisis berdasarkan pengamatan atau Nasional di Negara tercinta Indonesia yang penemuan yang ada di lapangan. termaktub dalam Undang Undang Dasar 1945 Alinia

Diterima: 2018-09-10, Direvisi: 2018-09-17, Disetujui: 2018-09-18 229 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

Teknik pengumpulan data yang digunakan sistem sebagai berikut ini: “sistem adalah kumpulan sebagai berikut: dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”. (Tatang, Amirin, 1. Observasi 2003) terkait definisi sistem, yaitu: Penulis melakukan pengumpulan data Sistem merupakan sehimpunan komponen atau dengan teknik observasi partisipan, di mana subsistem yang terorganisasikan dan berkaitan penulis ikut terjun langsung dalam pelaksanaan sesuai rencana untuk mencapai suatu tujuan tertentu. proses kegiatan penulisan. Kedua kelompok definisi tersebut adalah 2. Wawancara benar dan tidak bertentangan, yang berbeda adalah Untuk memperoleh data dan informasi cara pendekatannya. Pendekatan sistem yang yang dibutuhkan, maka penulis melakukan merupakan kumpulan elemen-elemen atau wawancara pada subjek penelitian. Dalam komponen-komponen atau susbsistem-subsistem mendapatkan Informan pada wawancara ini merupakan definisi yang lebih luas. Definisi ini adalah para praktisi pendidikan. lebih banyak diterima, karena kenyataanya suatu 3. Kepustakaan sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau Metode kepustakaan oleh penulis sistem bagian. dijadikan salah satu cara untuk mengumpulkan Pendidikan sebagai sebuah sistem terdiri dari data, karena dapat menambah pengetahuan sejumlah komponen. Komponen tersebut antara lain: penulis mengenai teori-teori yang mendukung raw input (siswa/mahasiswa), instrumental input penelitian ini. (pendidik dan tenaga kependidikan, kurikulum, 4. Dokumentasi dana, sarana prasarana, dll), environmental input Untuk melengkapi penelitian ini, penulis (ekonomi, sosial, budaya, kependudukan, politik dan juga menggunakan teknik pengumpulan data keamanan), proses pendidikan serta output (tamatan) berupa Dokumentasi. dan outcome (mutu lulusan). Sistem pendidikan Dengan demikian, penulis menggunakan dapat dilihat dalam ruang lingkup makro. metode kualitatif deskriptif, yang menggambarkan Pendidikan formal, nonformal, dan informal secara jelas dimensi-dimensi korelatifitas- merupakan subsistem dari bidang pendidikan sinergisitas mengenai Peranan Sumber Daya sebagai sistem dan seterusnya. Pendidikan sebagai Faktor Penentu dalam Manajemen penyelenggaraan sistem Manajemen Sistem Pendidikan secara objektif pendidikan nasional telah diatur dalam Undang- yang menggambarkan keadaan subjek/objek Undang No. 20 tahun 2003. Bab I Pasal 1 berdasarkan fakta-fakta yang diteliti. Ketentuan Umum, UU No. 20 tahun 2003

menjelaskan bahwa 1) Sistem pendidikan nasional

adalah keseluruhan komponen pendidikan yang HASIL DAN PEMBAHASAN saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan A. Manajemen Penyelenggaraan Sistem pendidikan nasional. 2) Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang- Pendidikan Nasional Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, Secara umum sistem diartikan sebagai kumpulan/ group/komponen apapun yang saling kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap berhubungan satusama lain, dan bekerjasama secara terhadap tuntutan perubahan zaman. harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu. Guru memiliki peranan yang amat strategis di Terdapat dua kelompok pendekatan didalam dalam pendidikan anak bangsa. Kemampuan mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada profesionalnya menjadi tanggung jawab lembaga prosedurnya dan yang menekankan pada komponen pendidikan guru. Pemerintah pun harus sangat ketat atau elemennya. dan selektif menugasi lembaga pendidikan untuk Pendekatan sistem yang lebih menekankan menyiapkan guru profesional dan pembinaannya pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut setelah mereka bertugas di sekolah. Guru ini: “Suatu Sistem adalah suatu jaringan kerja dari Profesional hanya dapat dihasilkan oleh lembaga prosedur-prosedur yang saling berhubungan, pendidikan yang profesional. Sebab, pekerjaan guru berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu sebagai jabatan profesional, memerlukan pendidikan kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran lanjut dan latihan khusus. Adapun sertifikasi yang tertentu”. (Tatang Amirin, 2003) Sistem adalah pendidik pada hakikatnya upaya untuk menjamin suatu kebulatan keseluruhan yang kompleks atau bahwa setiap guru dapat dijamin kualifikasi dan terorganisir; suatu himpunan atau perpaduan hal-hal kemampuan, baik paedagogik, kepribadian, sosial, atau bagian-bagian yang membentuk suatu maupun profesionalnya. (Soedijarto, 2008) kebulatan/keseluruhan yang kompleks atau utuh. Sesuai amanat UUD 1945 dalam upaya Pendekatan sistem yang lebih menekankan mencerdaskan bangsa, diperlukan sumber daya pada elemen atau komponennya mendefinisikan pendidik (guru/dosen) yang professional. Pada saat

230 Peranan Sumber Daya Pendidikan sebagai Faktor Penentu dalam … Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

ini Indonesia memasuki era globalisasi dan pada yang terlibat dalam organisasi atau lembaga masa ini berlaku berbagai ukuran dan aturan yang pendidikan, antara lain ada yang berupa: manusia, sifatnya internasional, sehingga dibutuhkan sumber sarana prasarana, biaya, teknologi, dan informasi. daya yang berkualitas dan memiliki kompetensi Namun demikian sumber daya yang paling penting untuk dapat bertahan dan maju secara dalam pendidikan adalah sumber daya manusia. berkesinambungan. Karakteristik sumber daya yang Adapun kalau di lihat secara mikro atau dalam ruang berkualitas yang memiliki kemampuan, nilai dan lingkup suatu lembaga, manusia merupakan sumber sikap yang perlu dikuasai dan dimiliki manusia daya yang paling penting dalam usaha organisasi terdidik Indonesia meliputi: (Soedijarto, 2008) untuk mencapai keberhasilan. Sumber daya manusia 1. Memiliki kemampuan, nilai dan sikap yang inilah yang akan menunjang organisasi dengan memungkinkannya berpartisipasi secara berbagai karya, bakat, kreatifitas, dan dorongan. aktif, cerdas dalam proses politik; Betapapun sempurnanya aspek teknologi dan 2. Memiliki kemampuan, etos kerja dan ekonomi tanpa aspek manusia akan sulit rasanya disiplin kerja yang memungkinkannya aktif tujuan-tujuan organisasi dapat tercapai. dan produktif berpartisipasi dalam berbagai Dengan kehadiran sumber daya manusia di kegiatan ekonomi; dalam organisasi menjadi lebih penting karena 3. Memiliki kemampuan dan sikap ilmiah organisasi itu sendiri diciptakan oleh manusia, dan untuk dapat mengembangkan ilmu sumber daya inilah yang dapat membuat organisasi pengetahuan dan teknologi melalui itu bisa bertahan (survive) dan sukses. Melalui kemampuan penelitian dan pengembangan; usaha-usaha dan kreativitas sumber daya manusia, 4. Memiliki keprobadian yang mantap, organisasi dapat menghasilkan suatu produk dan jasa berkarakter dan bermoral, serta berakhlak yang berkualitas. Hal ini menggambarkan sumber mulia. daya manusia (SDM) sebagai faktor penting bagi keberhasilan suatu organisasi. Untuk itu, SDM Pendidikan sesungguhnya upaya yang tersebut sangat perlu dikelola dengan sebaik-baiknya hasilnya baru dapat dilihat dalam rentang waktu agar benar-benar dapat di dayagunakan untuk yang cukup panjang, seiring perkembangan kepentingan organisasi. peradaban manusia. Melaksanakan penyelenggaraan pendidikan nasional tidaklah mudah, khususnya di a. Manajemen Sumber Daya Manusi dalam negara besar dan beragam seperti Indonesia. Pengambilan keputusan yang didasarkan atas Dalam era yang penuh dengan perubahan, pengaruh politik praktis dan kepentingan jangka lingkungan yang dihadapi oleh manajemen Sumber pendek mutlak dihindarkan. Dalam upaya Daya Manusia sangatlah menantang, perubahan meningkatkan SDM Indonesia berkualitas maka muncul dengan cepat dan meliputi masalah- peran pendidikan sangatlah penting, hal ini dapat masalah yang sangat luas. Berdasarkan penelitian dicapai jika SDM Pendidik juga berkualitas dan sumber-sumber lain (Mathis, 2001) dapat sehingga upaya mencerdaskan bangsa sesuai amanat disimpulkan bahwa tantangan yang dihadapi oleh pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dapat manajemen Sumber Daya Manusia adalah sebagai tercapai. berikut (a) perekonomian dan perkembangan teknologi; (b) ketersediaan dan kualitas tenaga B. Peranaan Strategis MSDM Dalam kerja; (c) kependudukan dengan masalah- Manajemen Sistem Pendidikan masalahnya; (d) restrukturisasi organisasi. Oleh karena itu mengelola Sumberdaya Sumber daya manusia sangat berperan dalam manusia menjadi sesuatu yang sangat menentukan menentukan kemajuan suatu negara walaupun bagi keberhasilan suatu organisasi, kegagalan negara mempunyai sumber daya alam yang sangat dalam mengelolanya akan berdampak pada melimpah ruah tapi kalau tidak ditopang atau kesulitan organisasi dalam menghadapi berbagai didukung dengan sumber daya manusia yang tantangan. berkualitas, negara tersebut tidak akan bisa maju, Adapun lingkup Manajemen Sumber Daya maka banyak para ahli menyatakan bahwa sumber Manusia meliputi aktivitas yang berhubungan daya manusia (SDM) merupakan faktor sentral dengan Sumber Daya Manusia dalam organisasi. dalam suatu organisasi atau dalam suatu lembaga, Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia terbagi apapun bentuk serta tujuan organisasi atau lembaga, atas, “fungsi manajemen yang meliputi planning, dibuat berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan organizing, actuating, controlling dan fungsi manusia dan dalam pelaksanaan misinya dikelola operasional yang meliputi procurement, dan diurus oleh manusia pula. Jadi, manusia development, kompensasi, integrasi, maintenance, merupakan faktor strategis dalam semua kegiatan separation” (Richard L Daft, 2010) organisasi atau lembaga. Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan Banyak sekali sumber daya dalam manajemen suatu ilmu dan seni yang mengatur proses

Apriyanti Widiansyah 231 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

pemanfaatan Sumber Daya Manusia dan sumber oleh Teknologi Informasi perlu mendapat perhatian daya lainnya secara efektif dan efisien untuk yang khusus karena sifatnya yang strategis bagi mencapai suatu tujuan. Manajemen Sumber Daya bangsa Indonesia. Manusia merupakan suatu pengakuan terhadap Pendidikan dalam bentuk training umumnya pentingnya unsur manusia sebagai sumber daya cukup mahal bagi sebagian orang. Perlu yang cukup potensial dan sangat menentukan dikembangkan paket-paket pelatihan yang dalam suatu organisasi, dan perlu terus terjangkau. Pemerintah dapat memberikan bantuan dikembangkan sehingga mampu memberikan kepada masyarakat melalui bantuan kredit untuk kontribusi yang maksimal bagi organisasi maupun pendidikan, potongan pajak bagi perusahaan yang bagi pengembangan dirinya. meningkatkan kualitas SDMnya melalui pendidikan, pembiayaan dari tingkat Sekolah Dasar sampai dengan Perguruan Tinggi, Otonomi Daerah dan diterapkannya desentralisasi pendidikan, maka sekolah berhak mengelola sekolah dan melakukan manajemen sekolahnya sendiri termasuk dengan diterapkannya manajemen yang Berbasis Sekolah dan di antaranya adalah mengenai manajemen sumber daya manusianya. Manajemen sumber daya manusia meliputi seluruh aktifitas manajer untuk menarik dan mempertahankan pekerja dan untuk menjamin bahwa mereka bekerja pada tingkat yang terbaik dan berpartisipasi untuk kesempurnaan tujuan organisasi. Karena itu, tentunya yang paling berperan dalam

Gambar 1. Integrasi manajemen strategis pendekatan manajemen sumber daya manusia ini adalah kepala Hennepian County (Bryson, 2004) sekolah atau dalam istilah manajemennya seorang manajer disertai dengan adanya kerjasama yang baik Intensitas dunia pendidikan berhubungan dengan dengan birokrasi dan para tenaga pendidik serta para manusia dapat dipandang sebagai suatu perbedaan karyawan dalam lingkungan sekolah. Peran seorang penting antara lembaga pendidikan/organisasi manajer dalam pengembangan lembaga pendidikan sekolah dengan organisasi lainnya, ini sejalan dengan sangat penting, manajer harus mempunyai keahlian (Joan Pynes, 2004) yang menyatakan bahwa: yang mencukupi untuk dapat melakukan manajemen ”Perhaps the most critical difference between the yang baik. Manajer dituntut pula untuk bisa school and most other organization is the human mengelola sumber daya manusia guna tercapainya intensity that characterize its work. School are tujuan pendidikan yang dicita-citakan. human organization in the sense that their products Perguruan tinggi sebagai institusi pendidikan are human and their processes require the memiliki peran yang sangat besar dalam upaya sosializing of humans” pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan Hal tersebut menunjukan bahwa masalah peningkatan daya saing bangsa. Agar peran yang sumber daya manusia menjadi hal yang sangat strategis dan besar tersebut dapat dijalankan dengan dominan dalam proses pendidikan/pembelajaran, baik, maka sumber daya manusia perguruan tinggi hal ini juga berarti bahwa mengelola sumberdaya haruslah memiliki kualitas yang unggul. Dosen, manusia merupakan bidang yang sangat penting adalah SDM perguruan tinggi yang memiliki peran dalam melaksanakan proses pembelajaran di yang sangat sentral dalam semua aktivitas di sekolah. perguruan tinggi. Dalam era globalisasi ini, seorang dosen bukan hanya dituntut pakar dalam bidang C. Impelementasi Peranaan strategis MSDM kajian ilmunya (mengajarkan, meneliti, dan mengabdikannya kepada masyarakat) tetapi juga dalam manajemen sistem pendidikan dituntut untuk mampu berkomunikasi (verbal dan Menghadapi tantangan global tulisan); mampu menguasai dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (ICT); memiliki Aspek SDM merupakan komponen penting jejaring (networking) yang luas; peka terhadap dalam bisnis yang berbasis Teknologi Informasi perubahan dan perkembangan yang terjadi di dunia mengahapi tantangan global. Penyiapan SDM luar, bersikap outward looking, dan lain-lain. merupakan aktivitas yang harus direncanakan dan Deskripsi Standar Sumberdaya Manusia untuk dijalankan dengan baik. Bidang Teknologi Informasi Perguruan Tinggi adalah dosen, pustakawan, memberi prospek pada bangsa Indonesia yang laboran, teknisi, tenaga administrasi, dan tenaga tengah dilanda krisis ekonomi. Industri lain saat ini pendukung yang bertanggung jawab atas pencapaian ditandai dengan pemogokan buruh, pemungutan liar, sasaran mutu keseluruhan program tri darma dan gangguan fisik lainnya. Untuk itu bisnis perguruan tinggi. Perguruan Tinggi harus dapat Teknologi Informasi atau bisnis lain yang didukung

232 Peranan Sumber Daya Pendidikan sebagai Faktor Penentu dalam … Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

mengelola dan menempatkan sumberdaya manusia Sumber Daya Manusia adalah memanfaatkan dan sebagai komponen utama untuk mensukseskan mengembangkan sumberdaya manusia dalam program perguruan tinggi dalam rangka mencapai organisasi untuk bekerja dengan baik dalam visi dan misinya. mewujudkan tujuan organisasi. Elemen Penilaian Manajemen Sumber Daya Manajemen Sumber Daya Manusia sebagai yang dikeluarkan pemerintah adalah: salah satu bagian dari Manajemen Organisasi a. Perguruan tinggi memiliki sistem pengelolaan secara keseluruhan jelas akan berpengaruh pada sumberdaya manusia yang mencakup sub-sub bidang-bidang manajemen lainnya, karena pada sistem perencanaan, rekrutmen dan seleksi, dasarnya semua organisasi itu bergerak dan orientasi dan penempatan pegawai, berjalan karena adanya aktivitas dan kinerja pengembangan karir, penghargaan dan sanksi, Sumber Daya Manusia yang bekerja dalam remunerasi, pemberhentian pegawai, yang organisasi. transparan dan akuntabel berbasis pada Dengan demikian nampak bahwa meritokrasi, keadilan, dan kesejahteraan; manajemen sumberdaya manusia sangat penting b. Kecukupan kualifikasi dan jabatan akademik peranannya dalam suatu organisasi termasuk dalam dosen: lembaga pendidikan seperti sekolah yang juga a) Rasio dosen tetap dan mahasiswa; memerlukan pengelolaan Sumberdaya manusia b) Dosen tetap berpendidikan minimal yang efektif dalam meningkatkan kinerja magister; organisasi. Tuntutan akan upaya peningkatan c) Dosen tetap bergelar doktor untuk kualitas pendidikan pada dasarnya berimplikasi universitas, institut dan sekolah tinggi, pada perlunya sekolah mempunyai Sumber Daya sedangkan untuk politeknik dan akademi, Manusia pendidikan baik Pendidik maupun Sumber dosen tetap bersertifikasi keahlian sesuai Daya Manusia lainnya untuk berkinerja secara bidangnya; optimal, dan hal ini jelas berakibat pada perlunya d) Untuk universitas, institut dan sekolah melakukan pengembangan Sumber Daya Manusia tinggi, jumlah guru besar tetap, sedangkan yang sesuai dengan tuntutan legal formal seperti untuk politeknik dan akademi, jumlah kualifikasi dan kompetensi, maupun tuntutan lektor kepala. lingkungan eksternal yang makin kompetitif di era c. Perguruan tinggi melakukan survei kepuasan globalisasi dewasa ini, yang menuntut kualitas dosen, pustakawan, laboran, teknisi, tenaga Sumber Daya Manusia yang makin meningkat yang administrasi, dan tenaga pendukung terhadap mempunyai sikap kreatif dan inovatif serta siap sistem pengelolaan sumberdaya manusia; dalam menghadapi ketatnya persaingan. d. Perguruan tinggi memiliki Kode Etik dosen dan tenaga kependidikan; REFERENSI e. Perguruan tinggi memiliki tenaga kependidikan yang bersertifikat kompetensi bagi teknisi, Bryson, Jhon M. 2004. Strategic Planning for Public laboran, analis, dan pustakawan. and Non Profoit Organization: A Guide to Strengthening and Sustaining Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, Organizational Acheivment (San Francisco: menciptakan SDM yang memiliki kepribadian yang Jossey-Bass) kuat dengan dilandasi keyakinan keagamaan yang kokoh. Selain mengelola SDM yang mampu Joan E. Pynes, 2004. Human Resource Managemen beradaptasi dengan perkembangan IPTEK, penting for Public and Non Profit Organizations, untuk memperkuat karakter SDM Indonesia. (USA: Josser-Bass) Pendidikan karakter merupakan misi yang hendak Mathis, L. Robert dan Jackson, H. John. 2001. dicapai Kemendikbud dalam mewujudkan Manajemen Sumber Daya Manusia, pembangunan nasional Sumber Daya Manusia (Jakarta: Buku Kedua) Indonesia. Diantaranya mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya Richard L. Daft. 2010. Era Baru Manajemen (New dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila. Era of Management). (Jakarta: Penerbit Salemba) Soedijarto. 2008. Landasan dan Arah Pendidikan KESIMPULAN Nasional Kita (Jakarta: Penerbit Kompas) Manajemen Sumberdaya manusia dalam suatu organisasi pada dasarnya suatu cara atau Tatang Amirin, 2003. Pokok-pokok teori sistem metode dalam mengelola Sumber Daya Manusia publiser (Jakarta: Raja Grapindo Persada) agar dapat mendukung dalam pencapaian tujuan UU No. 20 Tahun 2003 tenhng sistem pendidikan organisasi, melalui upaya-upaya yang dapat Nasional mengembangkan kompetensi Sumber Daya Manusia UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menjalankan peran dan tugasnya dalam suatu organisasi, oleh karena itu tujuan dari Manajemen

Apriyanti Widiansyah 233 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

PROFIL PENULIS

Apriyanti Widiansyah, S.S, M.Pd yang merupakan Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan di Universitas Bhayangkara Jakarta Raya. Saat ini sedang menyelesaikan Studi Doktoral (S3) Program Studi Manajemen Pendidikan di Unversitas Negeri Jakarta sejak 2013 dan sedang dalam proses penulisan Disertasi.

234 Peranan Sumber Daya Pendidikan sebagai Faktor Penentu dalam … Volume 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314 http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/cakrawala

Pengaruh Social Media Marketing Terhadap Customer Bonding dan Purchase to Intention

Taat Kuspriyono1, Ela Nurelasari2

1Program Studi Manajemen Informatika AMIK BSI Jakarta [email protected]

2Program Studi Manajemen Informatika AMIK BSI Jakarta [email protected]

Cara Sitasi: Kuspriyono, T., & Nurelasari, E. (2018). Pengaruh Social Media Marketing Terhadap Customer Bonding dan Purchase to Intention. Cakrawala, 18(2), 235–242. Retrieved from doi: https://doi.org/10.31294/jc.v18i2

Abstract - The use of social media is very widespread in recent years. Companies try to promote their products by utilizing social media such as Facebook and Twitter in marketing activities. This study aims to determine the effect of social media marceting on customer bonding and the willingness to buy on consumers of the Oriflame product in Depok. Data collection was done by distributing questionnaires distributed to 100 members of Oriflame, Depok. The method used is descriptive analysis and quantitative approach using path analysis (Structural Equation Modeling). The results of this study indicate that based on path analysis, Social Media Marketing has a relationship and a positive and significant influence on Customer Bonding and purchase intentions on Oriflame consumers in Depok because the P-value or significance is below 0.05. Then Customer Bonding has a relationship and a positive and significant influence on purchase intentions on Oriflame consumers in Depok because the P-value or significance is below 0.05. So, Oriflame needs to maintain and improve the Social Media Marketing strategy so that the level of customer bonding and Purchase Intention of consumers becomes higher.

Key Word: Social Media Marketing, Customer Bonding, Purchase to Intention

PENDAHULUAN satunya adalah mengurangi biaya pemasaran yang Salah satu kebutuhan manusia yang mendasar jika dilakukan secara manual/offline, tentu akan Dewasa ini, perkembangan dunia di bidang memakan biaya yang sangat besar. Karena teknologi informasi terutama teknologi internet telah pemasaran secara manual membutuhkan karyawan tumbuh dengan begitu pesat. Internet sudah menjadi dan budget yang tidak sedikit. Untuk itu, para bagian kehidupan dari sebagian besar masyarakat. pebisnis kecil-menengah mensiasati sosial media ini Dengan jumlah pengguna internet yang fantastis ini sebagai salah satu sarana promosi terbaik. Selain itu, telah mengakibatkan terjadinya pergeseran dan konsumen kini telah menyadari bahwa daya beli perubahan pada berbagai aspek kehidupan. mereka memiliki kekuatan, sehingga mereka Perkembangan teknologi saat ini sudah bertindak dan saling berkomunikasi mengenai memperluas ide-ide strategi pemasaran. Akhir-akhir pilihan yang mereka buat. Oleh karena itu, banyak ini, banyak perusahaan yang sudah menggunakan perusahaan yang kini merubah praktik pemasaran media online sebagai sarana promosinya, di mereka dengan menggunakan social media, agar bandingkan dengan beberapa dekade lalu yang dapat terlibat dalam komunikasi tersebut, masih memakai sistem door to door atau person to memosisikan merk perusahaan dan sukses person. Hal ini membuat persaingan antar bisnis berkolaborasi dengan para konsumen (Kotler, semakin ketat sehingga mendorong pelanggan untuk Kartajaya, & Setiawan, 2011). mengganti produk lama ke produk baru yang sejenis Media online banyak sekali ragamnya, karena promosi via social media yang menarik. contohnya adalah sosial media yang sudah menjadi Keuntungan dari pemakaian social media ini suatu hal yang tidak asing lagi di kalangan ternyata tidak hanya digunakan oleh perusahaan masyarakat saat ini. Bagi seorang individu, sosial besar, tetapi juga dipakai oleh bisnis kecil- media digunakan untuk mencari informasi, berbagi menengah, karena banyak keuntungan yang bisa di informasi, hiburan, relaksasi, dan interaksi sosial dapatkan dari pemakaian social media. Salah (Whiting & Williams, 2015). Bagi organisasi atau perusahaan, sosial media digunakan sebagai media

Diterima: 2018-09-02, Direvisi: 2018-09-12, Disetujui: 2018-09-18 235 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

atau alat untuk melakukan komunikasi pemasaran di lebih dari 60 negara di seluruh dunia. Portofolio agar produk yang dijual oleh perusahaan/organisasi produk menampilkan keindahan Swedia, dengan dapat laku dan diterima di pasar. bahan alami dengan inovasi teknologi terkini yang Kementerian Komunikasi dan Informatika dipasarkan melalui 3,6 juta konsultan independen (Kemkominfo) menyatakan, pengguna internet di Oriflame, serta mencapai penjualan tahunan Indonesia hingga saat ini telah mencapai 82 juta melebihi €1.5 miliar. Oriflame menawarkan orang. Dengan pencapaian tersebut, Indonesia kesempatan berbisnis untuk semua orang, di seluruh berada pada peringkat ke-8 di dunia dengan dunia, yang ingin mulai memperoleh penghasilan pengguna internet terbanyak. Dari jumlah pengguna dari hari pertama dan bekerja untuk mewujudkan internet tersebut, 80 persen di antaranya adalah impian mereka serta berambisi mengikuti konsep remaja berusia 15-19 tahun. Untuk pengguna unik bisnis. Menghormati manusia dan alam facebook, Indonesia berada di peringkat ke-4 besar merupakan prinsip dasar, yang tercermin dalam dunia. Pernyataan tersebut dinyatakan oleh direktur banyak kebijakan sosial dan lingkungan. Oriflame Pemberdayaan Informatika, Direktorat Jenderal bangga telah mendukung banyak kegiatan amal di Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian seluruh dunia dan menjalin kerjasama dengan Kominfo-Septriana Tangkary (www.kominfo.go.id) menjadi Co-founSMM dari World Childhood Foundation. (https://id.oriflame.com/about/our- story). Salah satu hal yang dapat membuat pelanggan merasa puas dan akhirnya mau membeli, selain karena produk yang berkualitas, adalah bagaimana perusahaan dapat membuat interaksi secara langsung ke konsumennya. Di era zaman yang serba digital inilah, social media di percaya mampu untuk membangun ikatan kepada kosumen (membentuk customer bonding). Jika konsumen sudah merasa terikat dengan sebuah produk di satu perusahaan, maka hal ini dapat membuat konsumen menjadi cinta dan memungkinkan untuk setia pada satu Sumber : Indonesian Economic Forum 2017 produk di satu perusahaan tersebut. Untuk itu banyak perusahaan yang berlomba-lomba untuk Gambar 1. Most Active Social Media Platform In 2017 melakukan interaksi kepada konsumennya secara

langsung melalui social media agar dapat Gambar diatas menunjukkan bahwa selama mempengaruhi niat beli konsumen, termasuk pada tahun 2017 ini, sosial media youtube berada di posisi perusahaan kecantikan. Pada perusahaan kecantikan paling atas untuk kategori sosial media yang paling pun persaingan semakin ketat untuk mengikat aktif di gunakan oleh masyarakat Indonesia. pelanggannya melalui social media, seperti sosial Terbukti dengan banyaknya para Vloger baru media facebook, Instagram, twitter, dan yang (sebutan untuk para video-blogger di youtube) yang lainnya. Cara mengikatnya pun dengan hal-hal yang bisa menghasilkan uang dari memasarkan aneka membuat konsumen tertarik dan senang, seperti produk secara E-WOM (electronic Word of mouth) diadakannya kuis/pemberian give away sebuah yang diyakini akan membuat masyarakat lebih produk, selain itu bisa dengan membuat diskon tertarik untuk membeli produk yang di pasarkan. menarik, launching produk baru dimana adanya Peringkat kedua adalah social media facebook yang endorsement dari artis ibu kota atau dipilihnya artis sampai sekarang masih banyak di gunakan oleh ibu kota sebagai brand ambassador dari produk masyarakat Indonesia. Banyak perusahaan yang tersebut serta diadakannya meet and greet di sebuah menggunakan facebook sebagai sarana tempat, dan lain sebagainya. Hal ini terbukti dapat marketingnya. Contohnya adalah perusahaan membuat pelanggan senang, lalu mereka secara Oriflame Indonesia yang sudah menggunakan langsung ataupun tidak, ikut mempromosikan facebook untuk membuat masyarakat berminat produk yang mereka senangi tersebut ke keluarga terhadap pembelian produk Oriflame, selain itu atau kerabat mereka yang lain (word of mouth). melalui sosial media facebook, perusahaan Oriflame Konsumen memiliki kontrol yang penuh terhadap juga secara tidak langsung membuat sebuah ikatan hal ini, jika mereka puas maka tak hanya pembelian terhadap konsumennya dengan menyebarkan banyak secara terus menerus (konstan) yang akan informasi mengenai produk Oriflame dan kecantikan perusahaan dapatnya, tapi juga dapat menghasilkan sejak tahun 2013 lalu. keuntungan bagi perusahaan, selain itu juga dapat Didirikan pada tahun 1967 oleh dua bersaudara mendatangkan calon konsumen yang baru bagi a Jonas af Jochnick dan Robert af Jochnick beserta perusahaan. rekannya Bengt Hellsten., Oriflame saat ini Dalam rangka menarik niat membeli konsumen merupakan perusahaan kecantikan internasional itulah, perlu diadakannya pembentukan ikatan dengan sistem penjualan langsung yang beroperasi

236 Pengaruh Social Media Marketing Terhadap Customer Bonding … Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

hubungan yang kuat antara suatu perusahaan dengan keputusan pembelian. Karakteristik pribadi para konsumennya. Salah satu cara untuk melakukan konsumen yang dipergunakan untuk memproses pembentukan ikatan adalah dengan cara customer rangsangan tersebut sangat komplek, dan salah bonding. Menurut (Umar, 2003) ,Customer bonding satunya adalah motivasi konsumen untuk membeli. merupakan suatu proses dimana pemasar berusaha Minat beli diperoleh dari suatu proses belajar dan untuk membangun dan mempertahankan proses pemikiran yang membentuk suatu persepsi. kepercayaan pelanggan, sehingga satu sama lain Minat beli ini menciptakan suatu motivasi yang terus saling menguntungkan dalam hubungan tersebut. terekam dalam benaknya dan menjadi suatu Menurut (Umar, 2003) Implementasi Customer keinginan yang sangat kuat yang pada akhirnya Bonding akan melalui lima tahap yang akan ketika seorang konsumen harus memenuhi diuraikan sebagai berikut : Pertama, menerapkan kebutuhannya akan mengaktualisasikan apa yang awareness bonding. Kemudian Identifying Bonding. ada didalam benaknya itu. (Soebagyo & Subagio, lalu Relationship Bonding. Keempat adalah n.d.). Efek hirarki minat beli digunakan untuk Community bonding. Dan terakhir adalah Advocacy menggambarkan urutan proses munculnya Bonding. keyakinan (beliefs). Implementasi dari Customer Bonding (ikatan Adapun dimensi Minat Beli (Purchase Intention) : pelanggan) diharapkan mampu untuk menciptakan a. Minat transaksional, yaitu kecenderungan dan meningkatkan niat beli konsumen. Jika seseorang untuk membeli produk. implementasi customer bonding (ikatan pelanggan) b. Minat refrensial, yaitu kecenderungan di tingkatkan, maka kemungkinan niat beli seseorang untuk mereferensikan produk kepada konsumen pun juga akan meningkat orang lain. Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti c. Minat preferensial, yaitu minat yang dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh social menggambarkan perilaku seseorang yang media marketing terhadap Customer Bonding dan memiliki prefrensi utama pada produk tersebut. Purchase to Intention. Preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi 1. Minat Beli (Purchase Intention) sesuatu dengan produk prefrensinya. Minat beli (Purchase Intention) merupakan d. Minat eksploratif, minat ini menggambarkan bagian dari komponen perilaku dalam sikap perilaku seseorang yang selalu mencari mengkonsumsi. Menurut (Daniel, n.d.) minat informasi mengenai produk yang diminatinya membeli adalah bagian dari komponen perilaku dan mencari informasi konsumen dalam sikap mengkonsumsi, kecenderungan responden untuk bertindak sebelum 2. Customer Bonding keputusan membeli benar-benar dilaksanakan. (Alrubaiyee & Nahla Al-Nazer, 2010) Sedangkan minat beli ulang merupakan minat menyatakan bahwa “Customer Bonding pembelian yang didasarkan atas pengalaman didefinisikan sebagai dimensi bisnis yang saling pembelian yang telah dilakukan dimasa lalu. Ada menguntungkan untuk perusahaan dan pelanggan”. perbedaan antara pembelian aktuial dengan minat Dari pengertian diatas, Customer bonding dapat di beli. Bila pembelian actual adalah pembelian yang definisikan sebagai proses pengembangan hubungan benat-benar dilakukan oleh konsumen, maka minat antara perusahaan dengan pelanggan dimana beli adalah niat untuk melakukan pembelian di masa perusahaan berusaha untuk mempertahankan yang akan datang. hubungan yang telah terjalin baik dan saling Suatu produk dikatakan telah dikonsumsi oleh menguntungkan kedua belah pihak antara pembeli konsumen apabila produk tersebut telah diputuskan dan penjual. Service performance yang baik pada oleh konsumen untuk dibeli. Keputusan untuk suatu perusahaan menjadi salah satu penguat ikatan membeli dipengaruhi oleh value produk yang di perusahaan dengan pelanggan, karena ikatan yang evaluasi. Bila manfaat yang dirasakan lebih besar telah terjalin antara pelanggan dan perusahaan dibanding pengorbanan untuk mendapatkannya, secara tidak langsung akan membentuk loyalitas dan maka dorongan untuk membelinya semakin tinggi. komitmen pelanggan terhadap perusahaan itu Sebaliknya bila manfaatnya lebih kecil dibanding sendiri. Dengan adanya ikatan yang kuat, maka pengorbanannya maka biasanya pembeli akan pelanggan akan susah untuk berpaling keproduk dari menolak untuk membeli dan umumnya beralih perusahaan lain, karena itu rasa percaya adalah salah mengevaluasi produk lain yang sejenis satu poin penting dalam menciptakan customer Pada kebanyakan orang, perilaku pembelian bonding. konsumen seringkali diawali dan dipengaruhi oleh Menurut (Umar, 2003) Dimensi Customer banyaknya rangsangan (stimuli) dari luar dirinya, Bonding sebagai berikut : baik berupa rangsangan pemasaran maupun a. Awareness bonding rangsangan dari lingkungannya. Rangsangan Yaitu perusahaan melakukan kegiatan promosi tersebut kemudian diproses dalam diri sesuai dengan melalui periklanan baik media cetak maupun karakteristik pribadinya, sebelum akhirnya diambil elektronik. Awareness bonding memang dapat menciptakan loyalitas dan minat beli konsumen

1Taat Kuspriyono, 2Ela Nurelasari 237 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

tetapi penekanannya hanya sebatas memastikan e. Advocacy Bonding. konsumen menyadari dan mengingat merek atau Proses pengikatannya tidak lagi melibatkan produk. Tujuannya adalah agar merek, produk atau perusahaannya langsung tetapi pelangganlah yang perusahaan menjadi bahan pertimbangan ketika atas kemauannya sendiri menjadi pemasar untuk konsumen siap melakukan pembelian. Iklan perusahaan. Istilah yang biasa digunakan adalah membantu perusahaan memasuki alam tak sadar word of mouth (WOM). Pelanggan yang suka, konsumen, yaitu persepsi konsumen terhadap puas dan bangga terhadap suatu merek, maka produk barang maupun jasa. Ketika konsumen otomatis akan menjadi pemasar untuk merek melakukan interpretasi pada sebuah iklan yang tersebut. Pelanggan yang telah melakukan word of dilihatnya maka terjadi proses kognisi dalam benak mouth akan berkomitmen pada perusahaan untuk konsumen. Persepsi inilah yang sangat selalu setia pada perusahaan tersebut. mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. b. Identifying Bonding. 3. Kerangka Berpikir Identifying bonding dibentuk ketika seorang konsumen mengenal dan mengagumi melalui penilaian, sikap dan pilihan gaya hidup dimana ia berasosiasi dengan produk atau merek perusahaan. Identifying bonding ini diciptakan melalui komunikasi satu arah dari pemasar ke konsumen. Konsumen membentuk keterikatan emosional berdasarkan presepsi mereka terhadap nilai-nilai yang mereka terima. Untuk mendukung Identifying bonding ini, pemasar harus menggugah nilai dan emosi konsumen dalam berkomunikasi. Pemasar juga harus memastikan bahwa pengalaman konsumen atas produk/jasa Sumber: Data Diolah (2018) perusahaan baik. Jadi, pemasar harus terus Gambar 2. Kerangka Berpikir memastikan para konsumennya senang dengan produk/jasa yang ditawarkan. Selain itu, pemasar 4. Hipotesis Penelitian juga harus bisa menambah nilai perusahaannya (Sugiyono, 2013) menyatakan bahwa "Hipotesis dengan cara melakukan gerakan sosial, adalah alternatif dugaan jawaban yang dibuat oleh memberikan bantuan kepada masyarakat untuk peneliti bagi problematika yang diajukan dalam program tertentu. Sehingga konsumen melihat penelitiannya”. Dugaan jawaban tesebut merupakan perusahaan tersebut baik dan akhirnya percaya kebenaran yang sifatnya sementara, yang akan diuji pada perusahaan. kebenarannya dengan data yang dikumpulkan c. Relationship Bonding melalui penelitian. Dengan kedudukan itu maka proses pengikatan ini melibatkan lebih banyak hipotesis dapat berubah menjadi kebenaran, tetapi interaksi dengan konsumen. Ketika hubungan juga dapat tumbang sebagai kebenaran. Selain itu, keterikatan sudah mulai terbentuk, diprospek maka "Hipotesis adalah pernyataan dugaan (conjectural) konsumen sudah terlibat secara aktif dalam tentang hubungan antara dua variabel atau lebih hubungan dengan pemasar. Perusahaan (Kerlinger, 2006). Hipotesis selalu mengambil memberikan satu atau lebih manfaat kepada bentuk kalimat pernyataan (declarative) dan konsumen, seperti memberikan potongan harga menghubungkan secara umum maupun khusus- (diskon), memberikan hadiah atau voucher belanja, variabel yang satu dengan variabel yang lain. dan memberikan fasilitas kredit. Pada sisi lain, Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah pelanggan akan memberikan informasi tentang sebagai berikut: minat, permintaan dan pembelian ulang mereka. H1 = Variabel Social Media Marketing (X) Adanya minat yang diberikan oleh pelanggan berpengaruh terhadap Customer Bonding adalah untuk melakukan pembelian, dan apabila (Y1) pelanggan puas terhadap produk atau jasa yang H2 = Variabel Social Media Marketing (X) dibeli maka pelanggan akan melakukan berpengaruh terhadap Purchase to Intention permintaan untuk pembelian kedua, apabila (Y2) pelanggan puas maka akan terus melakukan H3 = Variabel Customer Bonding (Y1) berpengaruh pembelian ulang secara terus menerus. terhadap Purchase to Intention (Y2) d. Community bonding. Pada tahap ini konsumen atau pendukung telah METODOLOGI PENELITIAN memakai produk dan telah terikat pada merek dari 1. Gambaran Populasi suatu perusahaan dan orang lain yang mana saling Menurut (Arikunto, 2010) mendefinisikan berbagi minat dan mereka memperoleh apa yang populasi yaitu “Populasi adalah keseluruhan dari diinginkan. subjek penelitian. Jadi yang dimaksud populasi adalah individu yang memiliki sifat yang sama

238 Pengaruh Social Media Marketing Terhadap Customer Bonding … Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

walaupun prosentase kesamaan itu sedikit, atau Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dalam dengan kata lain seluruh individu yang akan dua cara (Ghozali, 2008), yaitu: dijadikan sebagai obyek penelitian”. Jumlah a. Repeated measure atau pengukuran ulang, cara populasi yang akan diteliti dalam penulisan ini ini dilakukan melalui pertanyaan yang diberikan adalah seluruh member Oriflame Depok. kepada seseorang yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah 2. Sampel jawabannya tetap konsisten. Menurut (Sugiyono, 2013) “sampel adalah b. One shot atau pengukuran sekali saja, kemudian sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain, oleh populasi tersebut. Untuk menentukan jumlah atau mengukur korelasi antar jawaban sampel dilakukan sebuah sampling. Teknik sampling pertanyaan. merupakan teknik pengambilan sampel”. SPSS meyediakan fasilitas untuk mengukur Dikarenakan dalam penelitian ini populasi reliabilitas dengan uji statistik Cronbach APIha(α). (subjek atau responden penelitian) terlalu banyak Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika (untuk konsultan atau member aktif di Depok ada nilai Cronbach APIhaminimum 0,7. Cara kedua di sekitar ribuan orang). Oleh karena itu, hal ini tidak atas akan digunakan dalam penelitian ini, karena memberi peluang yang adil, yang sama, kepada dianggap lebih efektif dan efisien dalam setiap anggota populasi untuk menjadi sampel, maka menggunakan waktu penelitian. teknik-teknik pengambilan sampel ini Uji validitas digunakan untuk mengukur valid dikelompokkan ke dalam rumpun nonprobability tidaknya suatu instrumen pengukuran yang sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang digunakan, artinya mampu mengungkapkan apa tidak memberi peluang/kesempatan yang sama bagi yang akan diukur. Suatu instrumen berupa kuisioner setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih dikatakan valid, jika pertanyaan pada kuisioner menjadi sampel (Sugiyono, 2013). mampu untuk mengungkapkan apa yang akan diukur. Mengukur validitas dapat dilakukan dengan 3. Teknik Pengambilan Sampel dua cara (Ghozali, 2008): Metode pengambilan sampel yang dilakukan a. Menilai korelasi antara butir pertanyaan dengan adalah dengan menggunakan metode Purposive total skor konstruk atau variabel, dan dikatakan Sampling (Umar, 2003) yaitu pemilihan sampel valid jika terdapat korelasi positip, diharapkan berdasarkan pada karakteristik tertentu yang nilai korelasi r lebih besar dari 0.30, atau nilai dianggap mempunyai sangkut paut dengan Corrected Indicator - Total Correlation pada karakteristik populasi yang sudah diketahui output SPSS lebih besar dari 0.30,(Ghozali, sebelumnya. Menurut (Bungin, 2010), purposive 2014). sampling yaitu teknik sampling yang digunakan b. Uji dengan menggunakan Confirmatory Factor pada penelitian-penelitian yang lebih mengutamakan Analysis (CFA), analisis ini digunakan untuk tujuan penelitian daripada sifat populasi dalam menguji apakah suatu konstruk dapat menentukan sampel penelitian. Sedangkan menurut diterangkan oleh indikator-indikatornya. (Sugiyono, 2013) , sampling purposive adalah teknik Apabila indikatorindikator dapat membentuk penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. konstruk atau variabel, maka ditunjukan dengan Dari teknik sampling yang digunakan dalam nilai loading faktor yang tinggi, diharapkan nilai penelitian yaitu purposive sampling, maka kriteria Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling sampel yang digunakan sebagai sumber data primer (KMO) lebih besar dari 0.5. (Ghozali, 2014). pada penelitian ini adalah orang tersebut merupakan konsumen yang baru menjadi member Oriflame 5. Struktur Equation Modeling (Sem) dalam satu bulan terakhir diperoleh sampel sebanyak Struktur Equation Modeling(SEM), merupakan 100 orang. suatu teknik modeling statistika yang paling umun, dan telah digunakan secara luas dalam ilmu perilaku 4. Reliabilitas dan Validitas Instrumen (behavior science). SEM dapat ditunjukan sebagai Reliabilitas menunjukkan konsistensi dan kombinasi dari analisis faktor, analisis regresi, dan stabilitas dari suatu skor (skala pengukuran). analisis path. Diagram path atau diagram lintasan Reliabilitas berbeda dengan validitas karena yang merupakan sarana komunikasi yang efektif untuk pertama memusatkan perhatian pada masalah menyampaikan ide konsep dasar dari model SEM. konsistensi, sedangkan yang kedua lebih Diagram lintasan jika digambarkan secara benar dan memperhatikan masalah ketepatan. Dengan mengikuti aturan yang ditetapkan, akan dapat demikian, reliabilitas mencakup dua hal utama, diturunkan menjadi model matematika SEM. yaitu: stabilitas dan konsistensi internal ukuran Uji kecocokan dalam SEM dilakukan untuk (Sekaran, 2012). Kuesioner yang reliabel adalah mengevaluasi derajat kecocokan atau Goodness of kuesioner yang apabila dicobakan secara berulang- Fit (GOF) antara data dan model. Langkah uji ulang kepada kelompok yang sama akan kecocokan ini merupakan langkah yang banyak menghasilkan data cenderung tidak berbeda. mengundang perdebatan dan kontraversi. Menurut

1Taat Kuspriyono, 2Ela Nurelasari 239 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

Hair et, al. (2006) evaluasi terhadap GOF dilakukan Untuk pengujian reliabilitas, dari nilai factor melalui beberapa tingkatan, yaitu; kecocokan loading pada pengujian sebelumnya, dilakukan keseluruhan model, kecocokan model pengukuran, penghitungan construct reliability, bahwa nilai dari dan kecocokan model struktural. construct reliability ini minimum adalah 0,7. Hasil Batas nilai kritis (cut off) yang direkomendasikan dari penghitungan menunjukkan bahwa semua untuk uji kesesuaian atau tidak, dapat digunakan uji variabel memiliki nilai construct reliability di atas seperti terlihat pada tabel 2. 0.7 sehingga dapat disimpulkan bahwa model pengukuran dianggap reliable. Tabel 1. Batasan nilai kritis (Cut Off) Tabel 3 di bawah ini memperlihatkan nilai factor Ukuran Batas nilai loading beserta nilai construct reliability dari Keterangan kesesuaian kritis pengujian reliabilitas. 1. Absolut Fit Measures  Probability  0,05 Hulland, 1996 Tabel 3. Factor Loading dan Construct Reliability Diamontopaulus, dari Model Pengukuran  GFI  0,90 Factor Construct 2000 Klasifikasi Responden  RMSEA  0,08 Browne 1993 Loading Reliability 2. Incremental Fit Measures Social Media Marketing 0,860 Diamontopaulus - SMM 1 0,804  AGFI  0,90 2000 - SMM 2 0,827  TLI  0,95 Hair 1998 - SMM 3 0,792 - SMM 4 0,686  NFI  0,90 Bentler 1992 Customer Bonding 0,920  CFI  0,95 Arbuckle 1997 - CB1 0,745 3. Parsimonious Fit Measures - CB2 0,685  PNFI  0,60 James 1992 - CB3 0,814  PGFI  0,60 Byrne 1988 - CB4 0,903 Sumber: Widodo (2006) Purchase Intention 0,803 - PI1 0,820 HASIL DAN PEMBAHASAN - PI2 0,850 Dilihat dari profil responden penelitian ini, - PI3 0,811 responden gender laki-laki lebih besar dari Sumber: Data Diolah dengan Amos 21 (2018) responden perempuan yaitu sebesar 60 % untuk responden laki-laki dan 40% untuk responden UJI KESESUAIAN perempuan, sedangkan untuk usia mayoritas 31 - 40 Tahun sebanyak 30%, untuk penghasilan perbulan 5 Pengujian model berbasis teori ini dilakukan – 10 Juta sebanyak 35 %. dengan menggunakan software AMOS versi 18. Pada uji kesesuaian diajukan hipotesis umum 1. Uji Validitas dan Reliabilitas sebagai berikut: Indikator Penenelitian H0 : Model yang diajukan dalam penelitian tidak Tabel 2. Variabel dan dimensi penelitian merepresentasikan karakteristik atau Variabel Dimensi perilaku dari populasi melainkan hanya Entertaiment merepresentasikan sampel (hipotesis Customization diterima apabila P < 0.05) Social Media Interaction Marketing H1 : Model yang diajukan dalam penelitian ini Word of Mouth merepresentasikan karakteristik atau Trendiness perilaku dari populasi (hipotesis diterima reliable apabila P ≥ 0.05) Customer cooperative Dari hasil pengujian model diketahui bahwa Bonding constant in touch nilai P < 0.05 sehingga hipotesis H ditolak, yang establish long relationship 1 berarti bahwa model yang diajukan pada penelitian Minat Transaksional Purchase ini tidak fit atau tidak merepresentasikan populasi Minat Preferensial Intention Minat Eksploratif melainkan hanya merepresentasikan sampel, Sumber: Umar (2003), Blanchard, (2011), Ferdinand (2006) UJI SIGNIFIKANSI Untuk pengujian validitas, bahwa factor loading Dari hasil analisis SEM didapatkan koefisien minimum adalah 0,5. Indikator yang memiliki factor regresi untuk setiap variabelnya seperti diperlihatkan loading di bawah batas minimum tersebut akan pada gambar 3 dan tabel 3 berikut ini: dikeluarkan dari model pengukuran, namun karena tidak ditemukan factor loading dengan nilai di bawah 0,5 maka semua indikator diikut sertakan dalam model dan model pengukuran dianggap valid.

240 Pengaruh Social Media Marketing Terhadap Customer Bonding … Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai pengaruh Social Media Marketing terhadap Customer Bonding dan Purchase Intention, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai beikut : a. Variabel Social Media Marketing mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Customer Bonding. b. Variabel Social Media Marketing mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Purchase Intention.

Sumber: Data Diolah dengan Amos 21 (2018) c. Variabel Customer Bonding mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Purchase Intention. Gambar 3. Uji signifikansi

Tabel 4. Koefisien Regresi Model Jalur REFERENSI Hubungan Kausal Koefisien P CB  SMM 0,210 *** Alrubaiyee, L., & Nahla Al-Nazer. (2010). PI  CB 0,233 0,001 Investigate the Impact of Relationship PI  SMM 0,223 0,005 Marketing Orientation on Customer Loyalty: Sumber: Data Diolah dengan Amos 21 (2018) The Customer’s Perspective. International Dari tabel 4 diatas dapat dilihat bahwa hubungan Journal of Marketing Studies Vol. 2, 2(1), 159. kausal yang digunakan semuanya memenuhi kriteria Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian: Suatu nilai P < 0.05 dan koefisien regresi positif. Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Bungin, B. (2010). Metodologi Penelitian Hubungan kausal yang signifikan adalah seperti Kuantitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media yang dicetak tebal pada tabel 5 diatas yaitu: Social Media Marketing (SMM) dengan Customer Bonding Group. (CB), Social Media Marketing (SMM) dengan Daniel, D. (n.d.). Analisis Faktor-Faktor Yang Purchase Intention (PI) dan yang terakhir Customer Mempengaruhi Minat Beli Konsumen Dalam Bonding (CB) dengan Purchase Intention (PI). Memilih Laptop Acer Di Toko Lestari Komputer Manado. Ejournal.unsrat.ac.id. Langkah berikutnya adalah menghitung koefisien Retrieved from determinasi dari model akhir yang dapat di lihat pada tabel 5 berikut ini. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jbie/arti cle/view/10915 Digital In 2017 : Global Overview. (2017). Tabel 5. Koefisien Determinasi Model Jalur Ghozali, I. (2008). Structural equation modeling: Akhir Metode alternatif dengan partial least square Variabel Endogen R2 Intercept Customer Bonding 40,1 % 3,455 (pls). Retrieved from Purchase Intention 51,5 % 4,369 https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_ Sumber: Data Diolah dengan Amos 21 (2018) sdt=0%2C5&q=Ghozali%2C+Imam.+2008.+ Aplikasi+Analisis+Multivariate+dengan+Prog Persamaan dari variabel endogen model akhir ram+SPSS.+Semarang%3A+Badan+Penerbit+ diperlihatkan seperti di bawah ini: Universitas+Diponegoro.&btnG=  CB = 3,455 + 0,210 SMM Ghozali, I. (2014). Structural Equation Modeling,  PI = 4,369 + 0,223 SMM + 0, 233 CB Metode Alternatif dengan Partial Least Square(PLS) (4th ed.). Semarang: Badan Variabel endogen Customer Bonding (CB) Penerbit Universitas Dipenogoro. dipengaruhi secara signifikan oleh Social Media Kerlinger. (2006). Asas-Asas Penelitian Behaviour Marketing (SMM). Hasil penelitian menjelaskan (3rd ed.). Yogyakarta: Gadjah Mada pengaruh ini terjadi sebesar 40,1 % dari keseluruhan University Press. variabel, di mana faktor-faktor lainnya sebanyak Kotler, P., Kartajaya, H., & Setiawan. (2011). 59,9 % diluar dari penelitian ini. Marketing 3.0. Jakarta: Erlangga. Variabel endogen Purchase Intention (PI) Sekaran, U. (2012). Research Methods for Business. dipengaruhi secara signifikan oleh Social Media Jakarta: Salemba Empat. Marketing (SMM) dan Customer Bonding (CB). Soebagyo, T., & Subagio, H. (n.d.). Analisa Hasil penelitian menjelaskan pengaruh ini terjadi Pengaruh Store Image Terhadap Purchase sebesar 51,5 % dari keseluruhan variabel, di mana Intention Di Toserba “Ramai” Ngawi. faktor-faktor lainnya sebanyak 48,5% diluar dari Publication.petra.ac.id. Retrieved from penelitian ini. http://publication.petra.ac.id/index.php/manaje

1Taat Kuspriyono, 2Ela Nurelasari 241 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

men-pemasaran/article/view/1715 Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (19th ed.). Bandung: CV Alfabeta. Umar, H. (2003). Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Whiting, A., & Williams, D. (2015). Why People Use Social Media : A Uses And Gratifications Approach. Qualitative Market Research : An International Journal, 16(4), 362–269. Widodo, Prabowo, P. (2006). Langkah-langkah Dalam SEM Pemodelan Persamaan Struktural, Seri SEM. Jakarta. www.kominfo.go.id. (n.d.). www. id.oriflame.com/about/our-story

PROFIL PENULIS

Taat Kuspriyono, S. Sn, M.M. Lahir di Banjarnegara, 14 Juni 1984. Lulus S1 Jurusan Desain Komunikasi Visual Universitas Indraprasta PGRI Jakarta pada tahun 2011. Pendidikan Pascasarjana (S2) ditempuh dan lulus tahun 2014 dengan gelar Magister Manajemen (M.M.) di Pasca Sarjana Universitas BSI Bandung. Tugas tridarma perguruan tinggi menjadikan dorongan dan motivasi dalam membuat karya baik jurnal ilmiah ataupun prosiding. Menjadi Dosen tetap dari tahun 2010 sampai sekarang dengan jabatan Asisten Ahli pada program studi Manajemen Informatika AMIK BSI Jakarta.

Ela Nurelasari, M.Kom. Lahir di Ciamis 24 Desember 1987, Tahun 2010 lulus Program Diploma Tiga (DIII) dari AMIK BSI Jakarta Program Studi Komputerisasi Akuntansi. Tahun 2012 Lulus Strata Satu (SI) dari STMIK Nusa Mandiri Jakarta Jurusan Sistem Informasi dan Tahun 2015 lulus Strata Dua (S2) dari Pasca Sarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri Jakarta. Menjadi Dosen tetap dari tahun 2013 sampai sekarang pada program studi Manajemen Informatika AMIK BSI Jakarta. Jabatan Fungsional Dosen sebagai Asisten Ahli dari awal tahun 2017 dan mendapatkan Sertifikasi Dosen pada tahun 2018. Menulis paper ilmiah diberbagai jurnal ilmiah baik di dalam kampus ataupun di luar kampus.

242 Pengaruh Social Media Marketing Terhadap Customer Bonding … Volume 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314 http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/cakrawala

Pengaruh Kebijakan Harga Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Dassa Prima Di Buring Copy & Digital Printing Depok

Yulistiana1, Rosento2, Isnurrini Hidayat Susilowati3

1Akademi Sekretari dan Manajemen BSI Jakarta email: [email protected]

2Akademi Sekretari dan Manajemen BSI Jakarta email: [email protected]

3Akademi Manajemen Informatika dan Komputer BSI Bogor email: [email protected]

Cara Sitasi: Yulistiana, Rosento, & Susilowati, I. H. (2018). Pengaruh Kebijakan Harga Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Dassa Prima Di Buring Copy & Digital Printing Depok. Cakrawala, 18(2), 243–248. Retrieved from doi: https://doi.org/10.31294/jc.v18i2

Abstract - Price policy is a factor that must be determined by a company that can generate trust and eventually customers will decide to buy the product and are satisfied with the products received in accordance with the quality of products and services that have been given the company. The purpose of this study to determine the Influence of Price Policy Against Customer Loyalty at PT Dasa Prima in Buring Copy & Digital Printing Depok. This study uses quantitative methods with SPSS software version 21. Samples used for data collection amounted to 85 respondents with sampling using random sampling. The results showed that based on analysis of correlation coefficient test has a significant 2-tailed relationship of 0.597 this means Effect of Price Policy on Customer Loyalty at PT Dasa Prima in Buring Copy & Digital Printing Depok. Coefficient of Determination has influence between price policy and customer loyalty with the result of contribution given equal = 35,7% and the rest influenced by other factor outside this research. And the regression equation shows that Y = - Y = 14,994 + 0,615X, this shows a high positive influence between price policy to customer loyalty. Preferably, PT Dasa Prima in Buring Copy & Digital Printing Depok can maintain the pricing policy so that customer loyalty increases.

Keywords: Price Policy, Customer Loyalty

PENDAHULUAN diterimanya, pelanggan tersebut akan senantiasa Dalam menjalankan bisnis baik itu berbagi pengalaman kepada pelanggan yang lain perusahaan barang maupun jasa tentunya tidak akan dengan kata lain secara tidak langsung pelanggan pernah lepas dari permasalahan harga. Harga tersebut akan merekomendasikan perusahaan yang mempunyai peranan penting dalam menjalankan telah memberikannya rasa percaya dan rasa suatu bisnis demi tercapainya tujuan perusahaan kepuasan. Buring Copy & Digital Printing sebagai dalam menjual barang maupun jasa Harga termasuk percetakan yang Buring Copy & Digital Printing elemen bauran pemasaran yang menjadi satu-satunya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang yang dapat menghasilkan pendapatan bagi suatu percetakan yang berorientasi pada kepuasan perusahaan. Harga dapat berubah-ubah sewaktu- pelanggan dan juga bisnis ini sangat berkembang waktu dan dapat pula berbeda-beda karena berbagai pesat pada era globaslisasi saat ini. Oleh karena itu situasi, kondisi, maupun tempat. Kebijakan harga kebijakan harga serta hasil produk maupun pelayanan merupakan faktor yang harus ditentukan oleh suatu yang baik dapat menimbulkan rasa kepuasan bagi perusahaan yang bisa menimbulkan rasa percaya dan pelanggan yang akan setia menggunakan produk dan pada akhirnya pelanggan akan memutuskan untuk jasa Buring Copy & Digital Printing. membeli produk tersebut dan merasa puas dengan produk yang di terimanya yang sesuai dengan Kebijakan Harga kualitas produk maupun jasa yang telah diberikan Kebijaksanaan penetapan harga adalah perusahaan. Kepuasan pelanggan terhadap produk merupakan satu unsur yang terpenting dan utama maupun pelayanan yang diberikan merupakan faktor bagi perusahaan dalam menentukan atau yang sangat penting dalam sebuah bisnis yang bisa melaksanakan strategi pemasaran dalam upaya untuk berdampak pada loyalitas pelanggan. Jika pelanggan meningkatkan penjualan. Dimana harga suatu barang telah merasa puas dengan hasil akhir yang merupakan penghubung antara pembeli (konsumen)

Diterima: 2018-08-26, Direvisi: 2018-09-14, Disetujui: 2018-09-18 243 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

dengan pihakm penjual (produsen) yang harus 1. Keterjangkauan harga. menentukan terjadinya transaksi. Artinya konsumen bisa menjangkau harga yang (Rasyid & Indah, 2018) harga adalah telah ditetapkan oleh perusahaan. Produk biasanya kondisi dimana konsumen harus menyerahkan ada beberapa jenis dalam satu merek, dan harganya sesuatu untuk membeli produk atau jasa. Menurut Ali juga berbeda dari termurah sampai termahal. dan Alam (2016:7) mengemukakan bahwa 1. 2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk. “kabijakan sebagai studi haruslah diartikan sebagai Harga sering dijadikan sebagai indikator kualitas pernyataan kehendak yang diikuti oleh unsur bagi konsumen. Orang sering memilih harga yang pengaturan dan atau paksaan, sehingga dalam lebih tinggi diantara dua barang karena melihat pelaksanaannya akan dapat mencapai tujuan yang adanya perbedaan kualitas. Apabila harga lebih dikehendaki”. (Rakhmanita, 2015) harga merupakan tinggi orang cenderung beranggapan bahwa satuan moneter yang ditukarkan agar memperoleh kualitasnya juga lebih baik. hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau 3. Daya saing harga. jasa. Menurut Abdullah dan Tantri (2015:171) Konsumen sering membandingkan harga suatu banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam produk dengan produk lainnya. Mahal murahnya menyusun kebijakan harga oleh perusahaan. Enam harga suatu produk sangat dipertimbangkan oleh langkah prosedur dalam menetapkan harga konsumen pada saat akan membeli suatu produk. diantaranya: 4. Kesesuaian harga dengan manfaat. 1. Memilih sasaran harga Semakin tinggi manfaat yang dirasakan oleh 2. Menentukan permintaan konsumen dari barang atau jasa tertentu, semakin 3. Memperkirakan biaya tinggi pula nilai tukar barang atau jasa tersebut, 4. Menganalisis penawaran dan harga para pesaing semakin besar pula alat penukar yang tersedia yang 5. Menentukan suatu metode harga dikorbankan konsumen. 6. Memilih harga akhir Dapat disimpulkan bahwa kebijakan harga Loyalitas Pelanggan yaitu suatu keputusan yang ditetapkan oleh seseorang Menurut Assauri (2013:14) mengemukakan atau beberapa orang dalam menentukan harga guna “loyalitas pelanggan merupakan kecenderungan mendapatkan pendapatan yang diharapkan sesuai pelanggan untuk memilih nilai organisasi yang dengan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan ditawarkan di atas alternatif tawaran organisasi produk maupun jasanya. pesaing”. Loyalitas pelanggan juga menunjukan kecenderungan organisasi mendapatkan hasil Strategi Penetapan Harga imbalan dari pilihan bekelanjutan pelanggan atas Menurut Abdullah dan Tantri (2015:182) tawaran tertentu. mengemukakan bahwa dalam strategi penetapan Menurut Blomqvist et. al. dalam Priansa harga “perusahaan tidak menetapkan harga tunggal, (2017:490) mengemukakan bahwa “loyalitas mereka menetapkan beberapa struktur penetapan pelanggan adalah seorang pelanggan yang melalui harga yang mencakup produk dan jenis barang yang periode yang panjang menyewa atau mempekerjakan berbeda dan yang mencerminkan variasi dalam suatu perusahaan untuk memuaskan segala macam permintaan dan biaya geografis, variasi segmen kebutuhan mereka dengan produk dan layanan yang pasar, penetapan waktu pembelian, dan faktor ditawarkan oleh perusahaan tersebut”. lainnya”. Menurut Assauri (2013:202) Menurut Newell dalam Juni Priansa mengemukakan bahwa “Dukungan atas penetapan (2017:491) menyatakan bahwa “loyalitas pelanggan harga adalah dengan analisis tingkat harga yang adalah seperangkat perilaku yang mampu didasarkan pada nilai persepsi pelanggan”. Pada memproduksi pendapatan, pembelian, pembelian dasarnya harga yang ditetapkan sebai berikut: ulang, dan pembelian terhadap produk-produk lain 1. Harga diatas harga pasar, yaitu harga premium. dan merekomendasikannya kepada orang lain”. Penetapan harga ini hanya mungkin bila di Menurut Tunggal dalam Suwondo dan dukung oleh adanya keunggulan bersaing relatif. Munandar (2014:131) mengemukakan bahwa 2. Harga ada pada harga pasar, dimana organisasi “customer loyalty (loyalitas pelanggan) adalah perusahaan menetapkan harganya pada harga kelekatan pelanggan pada suatu merek, toko, keseimbangan dan penawaran. pabrikan, pembelian jasa, atau entitas lain 3. Harga di bawah harga pasar. Penetapan harga berdasarkan sikap yang menguntungkan dan seperti ini membutuhkan adanya dukungan lintas tanggapan yang baik seperti membeli ulang”. pendanaan dari bagian-bagian yang lain di dalam organisasi, atau adanya kepercayaan atas Keuntungan Loyalitas Pelanggan keunggulan biaya relatif. Menurut Robinette dan Brand dalam Priansa (2017:491) menyatakan bahawa “loyalitas pelanggan Dimensi Harga merupakan satu-satunya alasan yang sangat penting (Rasyid & Indah, 2018) beberapa dimensi untuk meraih keuntungan karena berhubungan yang bisa menjadi ciri suatu harga diantaranya: langsung dengan keuntungan yang akan di raih oleh

244 Pengaruh Kebijakan Harga Terhadap Loyalitas Pelanggan … Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

perusahaan”. Karena pelanggan adalah sumber pembelian yang teratur dan dalam waktu yang lama, pendapatan bagi perusahaan maka loyalitas sangat yang dilakukan oleh unit-unit pembuat atau penting agar dapat menyebabkan penjualan atau pengambilan keputusan. pendapatan kembali di masa yang akan datang tanpa Menurut Bramson dalam Suwanto dan perlu banyak mencari pelanggan baru. Munandar (2014:131) terdapat 5 (lima) konsep yang Menurut W. Reinartz dan V. Kumar dalam mencakup loyalitas pelanggan diantaranya: Priansa (2017:492) beberapa keuntungan loyalitas 1. Pengalaman konsumen dengan kepuasan utuh pelanggan sebagai berikut: ketika melakukan transaksi. 1. Biaya melayani pelanggan loyal akan lebih 2. Kesediaan untuk mengembangkan hubungan murah. Hal ini disebabkan pelanggan lebih dengan personal penjual dan dengan perusahaan. mengenal proses transaksi. Kenyataannya 3. Kesediaan untuk menjadi pembeli setia. menunjukan adanya hubungan yang kuat antara 4. Kesediaan untuk merekomendasikan personal loyalitas pelanggan terhadap biaya. penjual kepada orang lain. 2. Pelanggan yang loyal akan membayar harga yag 5. Penolakan untuk berpindah pada pesaing. lebih mahal. Hal ini memungkinkan apabila biaya perpindahan cukup besar. Pelanggan yang loyal Karakteristik Loyalitas Pelanggan umumnya mengetahui produk yang ditawarkan Seorang pelanggan mempunyai karakteristik dan dapat memperkirakan kualitas produk. Selain untuk bisa disebut sebagai pelanggan yang loyal. itu, ia melihat adanya kecenderungan yang kuat Menurut Zeithaml dan Bitner dalam Priansa bahwa pemasar akan mencari laba lebih besar (2017:496) menyatakan bahwa karakteristik loyalitas dari pelanggan yang loyal. pelanggan yang didasarkan pada perilaku dan sikap, 3. Pelanggan yang loyal akan mempromosikan yaitu: perusahaan kepada orang lain (word of mouth) a. Merekomendasikan hal-hal positif untuk sehingga dapat mengurangi biaya pemasaran. perusahaan kepada orang lain Menurut Griffin dalam Juni Priansa b. Melakukan bisnis lebih banyak dengan (2017:493) menyatakan bahwa dengan memiliki perusahaan pada masa yang akan datang pelanggan yang loyal, perusahaan akan memperoleh c. Mempertimbangkan perusahaan sebagai pilihan keuntungan, diantaranya: pertama pada masa yang akan datang 1. Menghemat biaya pemasaran karena biaya untuk Menurut Griffin dalam Priansa (2017:496) menarik pelanggan batu akan lebih mahal; menyebutkan “beberapa karakteristik pelanggan 2. Mengurangi biaya transaksi, misalnya biaya adalah pembelian secara teratur, pembelian antarlini negosiasi, kontrak, dan pemprosesan pesanan; produk dan jasa, merekomendasikan kepada orang 3. Mengurangi biaya turn over lain, dan menunjukkan kekebalan dari daya tarik (meninggalkan/berhenti) pelanggan karena produk atau jasa sejenis dari pesaing”. jumlah pelanggan yang meninggalkan perusahaan Dimensi Loyalitas Pelanggan jumlahnya relatif sedikit; 4. Meningkatkan penjualan silang (cross selling), Dimensi Loyalitas Pelanggan yaitu pelanggan yang loyal akan mencoba dan Menurut Dick dalam Priansa (2017:494) menggunakan produk lain yang ditawarkan mendefinisikan “loyalitas pelanggan sebagai perusahaan sehingga memperrbesar pangsa pasar hubungan antara sikap relatif dan sikap berulang”. perusahaan; Ada dua dimensi dalam loyalitas pelanggan antara 5. Pelanggan yang merasa puas akan lain: menginformasikan produk perusahaan secara 1. Perilaku Loyal (Behavioral Loyalty). Loyalitas positif kepada orang lain; dapat diukur melalui perilaku pembeliannya. 6. Mengurangi biaya kegagalan, dalam arti biaya Adapun dimensi yang menjadi ukurannya adalah yang dikeluarkan untuk mendapatkan pelanggan pelanggan yang masih aktif melakukan pembelian baru tidak menghasilkan keuntungan atau calon dan menjadi pelanggan yang tetap melakukan pelanggan yang di tuju gagal didapatkan. pembelian. 2. Sikap Loyal (Attitudinal Loyalty). Loyalitas Konsep Loyalitas Pelanggan dapat diukur dari sikap pelanggan terhadap Menurut Griffin dalam Suwanto dan perusahaan, yaitu melalui beberapa komponen Munandar (2014:129) mengemukakan bahwa yang terdiri atas kepercayaan, perasaan, dan “konsep loyalitas lebih mengarah kepada perilaku preferensi pembelian. Dalam hal ini, pelanggan (behaviour) dibandingkan dengan sikap (attitude) dan memiliki preferensi dan komitmen yang tinggi seorang konsumen yang loyal akan memperhatikan. terhadap perusahaan. (Alfin & Nurdin, 2017) Konsep loyalitas lebih mengarah kepada perilaku (behavior) Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Pelanggan dibandingkan dengan sikap (attitude) dan seorang (Alfin & Nurdin, 2017) Loyalitas Pelanggan pelanggan yang loyal akan memperlihatkan perilaku menekankan pada runtutan pembelian yang pembelian yang dapat diartikan sebagai pola dilakukan konsumen seperti proporsi dan probabilitas

1Yulistiana, 2Rosento, 3Isnurrini Hidayat Susilowati 245 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

No. Butir pembelian. Loyalitas Pelanggan merupakan faktor r hitung r tabel Keterangan penting yang menjadi alat ukur pembelian kembali. Instrumen 1 0,438 0,213 Valid (Widiyanti & Retnowulan, 2018) terdapat 5 2 0,449 0,213 Valid faktor yang dapat mempengaruhi loyalitas 3 0,435 0,213 Valid pelanggan yaitu: 4 0,572 0,213 Valid 5 0,546 0,213 Valid 1. Kepuasan (Satisfaction). Kepuasan pelanggan 6 0,579 0,213 Valid merupakan pengukuran gap antra harapan 7 0,423 0,213 Valid pelanggan dengan kenyataan yang mereka terima 8 0,713 0,213 Valid atau yang dirasakan. 9 0,659 0,213 Valid 10 0,631 0,213 Valid 2. Ikatan emosi (Emotional Bonding). Konsumen Sumber: Hasil Pengolahan Data Menggunakan SPSS 21.0, 2018 dapat terpengaruh oleh sebuah merek yang memiliki daya tarik tersendiri sehingga konsumen Berikut adalah hasil dari uji validitas untuk Variabel Loyalitas Pelanggan. dapat diidentifikasikan dalam sebuah merek. No. Butir r hitung r tabel Keterangan karena sebuah merek dapat mencerminkan Instrumen karakteristik konsumen tersebut. Ikatan yang 1 0,600 0,213 Valid tercipta dari sebuah merek adalah ketika 2 0,466 0,213 Valid 3 0,371 0,213 Valid konsumen merasakan ikatan yang kuat dengan 4 0,519 0,213 Valid konsumen lain yang menggunakan produk atau 5 0,567 0,213 Valid 6 0,644 0,213 Valid jasa yang sama. 7 0,628 0,213 Valid 3. Kepercayaan (Trush). Kemauan seseorang untuk 8 0,785 0,213 Valid mempercayakan perusahaan atau sebuah merek 9 0,644 0,213 Valid 10 0,507 0,213 Valid untuk melakukan atau menjalankan sebuah Sumber: Hasil Pengolahan Data Menggunakan SPSS 21.0, 2018 fungsi. 4. Kemudahan (Choice reduction and habit). 3.2. Uji Reliabilitas Konsumen akan merasa nyaman dengan sebuah Untuk menentukan tinggi rendahnya kualitas produk dan merek ketika situasi mereka reliabilitas (keandalan) secara empirik ditunjukan melakukan transaksi memberikan kemudahan. oleh suatu angka yang disebut nilai koefisien Bagian dari loyalitas konsumen seperti pembelian reliabilitas. Tingkat reliabilitas instrument bisa dilihat produk secara teratur dapat didasari pada dari r hitung dengan kriteria sebagai berikut: akumulasi pengalaman setiap saat. Nilai Reliabilitas Interpretasi 5. Pengalaman seseorang pada perusahaan dapat 0,800 - 1,00 Sangat Tinggi membentuk perilaku. Ketika mendapat pelayanan 0,600 - 0,799 Tinggi yang baik dari perusahaan, maka akan 0,400 - 0,599 Cukup mengulangi perilaku pada perusahaan tersebut. 0,200 - 0,399 Rendah

< 0,200 Sangat Rendah METODOLOGI PENELITIAN Sumber: Nurhidayati (2017:71). Metodologi dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Data Berikut hasil uji reliabilitas variabel dikumpulkan dengan metode observasi, wawancara, Kebijakan Harga yang di uji menggunakan aplikasi penyebaran kuesioner dan studi pustaka. Penelitian SPSS 21: Cronbach's Interpretasi ini bertujuan untuk menganalisa seberapa besar Variabel keterangan pengaruh variabel bebas Kebijakan Harga (X) Alpha Reliabilitas terhadap variabel terikat Loyalitas Pelanggan (Y) Kebijakan 0,743 0,600 - 0,799 Tinggi baik secara masing masing maupun secara bersama- Harga sama. Sumber: Hasil Pengolahan Data Menggunakan SPSS HASIL DAN PEMBAHASAN 21, 2018 3.1. Uji Validitas Instrumen yang akan di uji adalah instrumen Berdasarkan hasil uji tersebut pada kolom Kebijakan Harga dan Loyalitas Pelanggan dari Cronbach’s Alpha menunjukan nilai reliabilitas masing-masing variabel terdapat 10 butir pernyataan sebesar 0,743 yang memiliki interpretasi reliabilitas di uji dengan menggunakan aplikasi SPSS 21 agar tinggi karena posisi tersebut pada rentang nilai 0,600 mengetahui skor setiap item untuk nilai r hitung – 0,799 yang berarti seluruh item pada pernyataan sudah valid atau tidak, kemudian setelah semua skor dari variabel Kebijakan Harga dinyatakan dapat di item dinyatakan valid langkah selanjutnya adalah percaya. mencari nilai rtabel N=85 pada signifikansi 5% yaitu Berikut hasil uji reliabilitas variabel sebesar 0,213. Loyalitas Pelanggan yang menggunakan aplikasi Berikut terdapat hasil dari uji validasi SPSS 21: variabel Kebijakan Harga:

246 Pengaruh Kebijakan Harga Terhadap Loyalitas Pelanggan … Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

Tabel ANOVA

Cronbach's Interpretasi Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Variabel keterangan Alpha Reabilitas 1 Regression 468,928 1 468,928 46,037 ,000b

Loyalitas 0,600 - Residual 845,425 83 10,186 0,759 Tinggi Pelanggan 0,799 Total 1314,353 84 Sumber: Hasil Pengolahan Data Menggunakan SPSS a. Dependent Variable: Loyalitas Total

21, 2018. b. Predictors: (Constant), Harga Total Berdasarkan hasil uji reliabilitas variabel Loyalitas Pelanggan pada kolom Cronbach’s Alpha Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui menunjukan nilai sebesar 0,759 yang memiliki bahwa nilai signifikan mencapai 0,000 > 0.5, maka interpretasi reliabilitas tinggi karena posisi tersebut dapat disimpulkan adanya terdapat pengaruh yang pada rentang nilai 0,600 – 0,799 yang berarti seluruh signifikan antara kebijakan harga terhadap loyalitas item pada pernyataan dari variabel Kebijakan Harga pelanggan. dinyatakan dapat di percaya sama halnya dengan Tabel Model Summary variabel kebijakan harga.

3.3. Analisis pengaruh Kebijakan Harga terhadap Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Loyalitas Pelanggan 3.3.1. Uji Koefisien Korelasi 1 ,597a ,357 ,349 3,192 Analisis uji koefisien korelasi ini di analisis dengan menggunakan rumus korelasi product moment dan dengan uji 2 sisi yang di hitung a. Predictors: (Constant), Harga Total mengguakan aplikasi SPSS 21. Hasil perhitungannya sumber: Hasil Pengolahan Data Menggunakan SPSS 21, 2018 ditunjukan melalui tabel sebagai berikut: Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui Tabel Korelasi nilai R Square sebesar 0,357 (hasil dari

Loyalitas Total Harga Total pengkuadratan koefisien korelasi atau R, yaitu 0,597 x 0,597 = 0,357). Besarnya angka R Square Loyalitas Pearson Correlation 1 ,597** (Koefisien Determinasi) 0,357 sama dengan 35,7% Pelanggan yag berarti pengaruh kebijakan harga terhadap

Sig. (2-tailed) ,000 loyalitas pelanggan yaitu sebesar 35,7% dan sisanya 64,3% dipengaruhi oleh faktor variabel lain yang N 85 85 tidak terdapat dalam penelitian ini. Kebijakan Harga Pearson Correlation ,597** 1 3.3.3. Uji Persamaan Regresi

Sig. (2-tailed) ,000 Analisis regresi digunakan untuk memprediksi nilai dari variabel Y apabila nilai N 85 85 varibel X mengalami kenaikan atau penurunan. **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Berikut hasil dalam bentuk tabel: Sumber : Hasil Pengolahan Data Menggunakan SPSS 21, 2018 Coefficientsa

Standardized Dari hasil uji tersebut dapat di lihat antara Unstandardized Coefficients Coefficients variabel kebijakan harga dan loyalitas pelanggan tertera angka 0,597. Maka dari itu pengaruh antara Model B Std. Error Beta t Sig. variabel X dan variabel Y termasuk kategori 1 (Constant) 14,994 3,581 4,187 ,000 berpengaruh positif yang cukup tinggi dikarenakan berada pada rentang nilai 0,40 – 0,50. Kebijakan ,615 ,091 ,597 6,785 ,000 Harga 3.3.2. Uji koefisien Determinasi a. Dependent Variable: Loyalitas Pelanggan Untuk mempertimbangkan seberapa besar kontribusi pengaruh variabel kebijakan harga (X) Sumber: Hasil Pengolahan Data Menggunakan SPSS 21, 2018 terhadap loyalitas pelanggan (Y) dapat diketahui Untuk mengetahui nilai a dan b dapat di dengan menggunakan uji analisis determinasi. lihat dari angka pada kolom B. Nilai a terdapat pada Hasil dari kuesioner yang sudah di olah untuk di uji baris Constant sedangkan nilai b terdapat pada baris hubungan antara variabel kebijakan harga terhadap kebijakan harga. Keterangan sebagai berikut: variabel loyalitas pelanggan menggunakan aplikasi Y = 14,994 + 0,615X SPSS 21 dengan analisis regresi linear sebagai Dari hasil persamaan tersebut dapat berikut: diterjemahkan: Sumber: Hasil Pengolahan Data Menggunakan SPSS 1. Nilai a atau Konstanta (Constant) sebesar 14,994 21, 2018 menyatakan bahwa jika tidak ada nilai atau tidak

1Yulistiana, 2Rosento, 3Isnurrini Hidayat Susilowati 247 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

dipengaruhi oleh variabel kebijakan harga nilai Tangerang Selatan. Pengaruh Inovasi Produk loyalitas pelanggan sudah ada sebesar 14,994. Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian 2. Nilai b atau koefisien regresi sebesar 0,615 Sepeda Motor Yamaha Di Kota Tangerang menyatakan bahwa setiap penambahan 1 nilai Selatan, XVI(1). kebijakan harga, maka nilai loyalitas pelanggan Widiyanti, W., & Retnowulan, J. (2018). Pengaruh bertambah 0,615. Dengan kata lain jika setiap Experiental Marketing Terhadap Loyalitas variabel kebijakan harga bertambah satu-satuan, Pengunjung Taman Wisata Edukasi D ’ maka variabel loyalitas pelanggan meningkat Kandang Depok. Pengaruh Experiental satu-satuan. Marketing Terhadap Loyalitas Pengunjung Taman Wisata Edukasi, 2(1), 64–73. Retrieved KESIMPULAN from http://ejournal.bsi.ac.id Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh kebijakan harga terhadap loyalitas pelanggan di Buring Copy & Digital Printing dapat disimpulkan PROFIL PENULIS sebagai berikut: 1. Kebijakan harga yang ditetapkan Buring Copy Yulistiana, lahir di Cianjur, 09 Januari 1995, Lulus & Digital Printing dapat dikatakan cukup kuat tahun 2018, sampai sekarang bekerja di PT Dassa yang dapat berpengaruh terhadap loyalitas Prima Di Buring Copy & Digital Printing Depok pelanggan dengan bukti dari hasil perhitungan korelasi yaitu dengan nilai r = 0,597 berarti nilai Rosento, M.M., lahir di Jakarta dan menamatkan tersebut termasuk dalam kategori berpengaruh program Magister Manajemen (S2) pada Universitas positif yang cukup tinggi. BSI Bandung tahun 2012. Saat ini aktif sebagai 2. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien dosen tidak tetap di lingkungan ASM BSI Jakarta, determinasi yang diperoleh dari hasil KD = juga sebagai anggota Konsorsium Jurusan 35,7% yang berarti nilai tersebut menunjukan Manajemen Admnistrasi ASM BSI. Berbagai tulisan bahwa pengaruh kebijakan harga terhadap ilmiah telah dihasilkan diantaranya jurnal Cakrawala loyalitas pelanggan sebesar 35,7% dan sisanya BSI Vol. XVIII no 1. Maret 2018 dengan judul di pengaruhi oleh faktor-faktor lain sebesar “Efektifitaas Rekruitmen Dalam Kinerja Karyawan 64,3%. Pada Bagian Pemasaran Di CV Ikra Cendana Lintang 3. Berdasarkan dari hasil olah data persamaan Jakarta regresi sederhana memperoleh nilai Y = 14,994 + 0,615X yang berarti jika nilai Y (loyalitas Isnurrini Hidayat Susilowati, SE.MM. lahir di pelanggan) tanpa dipengaruhi kebijakan harga Magelang Jawa Tengah menyelesaikan studi S1 di mempunyai nilai 14,994 dan jika nilai X FE Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo dan S2 (kebijakan harga) bertambah atau berkurang Magister Manajemen di Institut Pertanian Bogor satu-satuan atau 1% maka nilai Y (loyalitas (IPB) Bogor. Pernah bekerja di PT. Bank Danamon pelanggan) akan bertambah atau berkurang Indonesia, Tbk Bone dan Pare-Pare Sulawesi Selatan sebesar 0,615%. sebagai Kepala Operasional dan Administrasi dan di PT. Bank Niaga, Tbk pada Divisi Marketing REFERENSI Komunikasi sebagai Koordinator Marketing Even. Saat ini aktif sebagai dosen pada AMIK BSI Bogor Alfin, M. R., & Nurdin, S. (2017). Pengaruh Store sejak tahun 2010 dan menjadi anggota konsorsium Atmosphere Pada Kepuasan Pelanggan Yang Akademi Manajemen Keuangan (AMK) BSI Jakarta. Berimplikasi Pada Loyalitas Pelanggan, 1(2), Tulisan yang pernah dipublikasikan diantaranya 249–258. jurnal Cakrawala BSI Vol. VII no 1. Maret 2017 Nurhidayati, & Yuliantari, K. (2018). Analisis dengan judul “Analisis Kepuasan dan Loyalitas Pengaruh Kepuasan Pelanggan Terhadap Pasien Rawat Jalan Pada Poliklinik Rumah Sakit Loyalitas Pelanggan pada Fish Streat Cabang Bersalin Kartini Jakarta Selatan” Tebet. Widya Cipta, II(1), 69–75. Rakhmanita, A. (2015). Pengaruh harga, promosi, lokasi dan sarana terhadap proses keputusan memilih sekolah pada sekolah alam tangerang, VII(2). Rasyid, H. Al, & Indah, A. T. (2018). Pengaruh Inovasi Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha di Kota

248 Pengaruh Kebijakan Harga Terhadap Loyalitas Pelanggan … Volume 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314 http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/cakrawala

Analisa Peramalan Permintaan Mobil Mitsubishi Xpander dengan Tiga Metode Forecasting

Iwan 1, Eneng Iviq Hairo Rahayu2, Agus Yulianto3

1STMIK Nusa Mandiri-Jakarta e-mail: [email protected]

2AMIK Bina Sarana Informatika-Bekasi e-mail: [email protected]

3STMIK Nusa Mandiri-Jakarta e-mail: [email protected]

Cara Sitasi: Iwan, Iviq, Eneng Rahayu, H., & Yulianto, A. (2018). Analisa Peramalan Permintaan Mobil Mitsubishi Xpander dengan Tiga Metode Forecasting. Cakrawala, 18(2), 249–256. Retrieved from doi: https://doi.org/10.31294/jc.v18i2

Abstract -In this study, the author discusses the analysis of Mitsubhisi Xpander's car demand forecasting. Forecasting is carried out using three methods namely the Moving Average method, Exponential Smoothing method and Trend Analysis method by comparing the average percentage of absolute error MAPE (Mean Absolute Persentage Error), then the chosen forecasting method is the Exponential Smoothing method, with an MAD value of 2203,865, MSE is 5987605, and the standard error is 2774.59. From the analysis of data processing that has been carried out based on the forecasting method chosen, forecasting sales of Mitsubhisi Xpander cars is 5,319,466 or 5,320 cars / month, meaning that PT.Mitsubhisi Motors Indonesia must provide 5,320 Mitsubhisi Xpander Cars each month to meet consumer demand .

Keywords: Sales forecasting; Xpander's car; moving average method; exponential smoothing method; trend analysis method

PENDAHULUAN diluar kendali perusahaan, pimpinan yang memiliki Perusahaan-perusahaan sekarang ini banyak kemampuan untuk dapat menetapkan keputusan melakukan berbagai cara untuk mengembangkan yang tepat dalam menghadapi masa depan yang perusahaannya, seperti melakukan inovasi pada penuh ketidak pastian, agar perusahaan dapat meraih produknya untuk meningkatkan daya saing produk apa yang menjadi tujuannya. Salah satu hal yang yang dihasilkan, melakukan perluasan usaha atau paling penting untuk mewujudkan hal tersebut ekspansi pasar, meningkatkan kualitas sumber daya adalah memperkirakan atau meramal (forecasting) manusia, dan sebagainya untuk menghadapi besarnya penjualan atau permintaan pelanggan akan persaingan tersebut. Ini menunjukkan bahwa setiap barang atau jasa yang dihasilkan. Seorang manejer perusahaan selalu berusaha untuk tetap dapat selalu berkeinginan untuk dapat memperkirakan atau berkembang dalam bidang usahanya di masa depan memprediksikan besarnya seluruh permintaan Sebuah perusahaan yang mampu jangka pendek atau jangka panjang sekalipun untuk memuaskan pelanggannya, tetapi tidak mampu masing-masing produknya. Dalam kaitannya dengan menghasilkan laba, maka perusahaan tersebut tidak penyusunan rencana penjualan, informasi yang akan berkembang. Menghadapi persaingan yang diperoleh dari peramalan penjualan akan makin ketat maka dibutuhkan strategi bisnis yang memberikan gambaran berguna tentang prospek- tepat dan berkualitas untuk menghadapi persaingan permintaan produk tersebut di pasar. tersebut. Dengan adanya strategi bisnis yang tepat Baik atau tidaknya prospek penjualan suatu diharapkan dapat produk pada dasarnya tidak hanya berdasarkan memberikan pengaruh positif bagi perusahaan kemampuan ataupun penggunaan metode peramalan terutama dari segi penjualan pendapatan serta yang tepat, namun yang tidak kalah pentingnya perkembangan perusahaan adalah proses perencanaan produksi yang Permintaan akan suatu produk pada suatu menentukan terhadap mutu atau kualitas produk, perusahaan merupakan resultan dari berbagai faktor penilaian pasar yang menentukan jenis pasar, yang saling berinteraksi dalam pasar. Faktor-faktor kebijakan promosi dan pemasaran yang menentukan ini hampir selalu merupakan kekuatan yang berada cerahnya prospek produk kedepannya. Hal ini secara

Diterima: 2018-09-02, Direvisi: 2018-09-10, Disetujui: 2018-09-18 249 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

langsung ataupun tidak berpengaruh terhadap Gambar 1.1 manajemen persediaan perusahaan dan ini Penjualan Mobil semester I di Indonesia menunjukkan keterkaitan di antara faktor-faktor tersebut. Hasil peramalan dalam prakteknya hampir tidak pernah secara mutlak tepat. Hal ini karena keadaan maupun kejadian di masa depan tidak menentu. Walaupun demikian, apabila semua faktor penting yang mempengaruhi telah diperhitungkan dan model hubungan dari faktor-faktor tersebut ditentukan dengan baik, maka hasil peramalan akan mendekati kondisi yang sebenarnya, maka harus dilakukan dengan hati-hati terutama pemilihan metode untuk digunakan dalam suatu kasus tertentu. Sumber: Katadata co.id Hal ini dipertimbangkan kerena tidak ada satupun metode dari perkiraan atau peramalan yang dapat Dari garfik diatas Mitsubishi Xpander dipergunakan secara universal untuk seluruh merupakan mobil terlaris pada semester pertama keadaan atau situasi. 2018 mengalahkan pesaing terdekatnya Toyota Banyak perusahaan melakukan peramalan Avanza. Data Gabungan Industri Kendaraan berdasarkan data penjualan masa lalu. Asumsi yang Bermotor Indonesia (Gaikido) mencatat penjualan digunakan adalah hubungan sebab–akibat (Cosual Xpander sepanjang periode Januari-Juni 2018 system), yaitu bahwa apa yang terjadi di masa lalu mencapai 39.948 unit sedangkan Avanza hanya akan terulang pada saat ini. Hubungan sebab-akibat 39.455 unit. Di urutan ketiga Toyota Calya dengan tersebut tidak diterangkan pada saat menurunkan penjualan 32.286 unit. model statistika. Dengan asumsi itu maka pola Penjualan mobil di Indonesia Januari-Juni penjualan masa lalu digunakan sebagai dasar untuk 2018 tumbuh 3,8% menjadi 553.757 unit dari meramalkan penjualan masa datang; dengan catatan periode yang sama tahun sebelumnya hanya 533.506 bahwa hubungan sebab-akibat masa lalu tersebut unit. Sementara produksinya naik 4,5% menjadi belum berubah. 624.408 unit dari sebelumnya 597.550 unit. Banyak perusahaan yang bergerak dalam Sebagai salah satu perusahaan Mobil bidang penjualan otomotif khususnya mobil. terbesar di Indonesia, PT. Mitsubishi Motors Perusahaan-perusahaan ini mempuyai pangsa pasar berkomitmen untuk selalu memenuhi permintaan tersendiri untuk dapat mempertahankan keberadaan produk pelanggan. PT. Mitsubishi Motors ataupun posisinya di pasar, maka perusahaan- merupakan perusahaan yang menerapkan system perusahaan tersebut menggunakan strategi ataupun Make to Order (MTO) untuk memproduksi metode-metode yang diterapkan dalam rangka produknya agar dapat memenuhi permintaan mengembangkan perusahanya. Seperti PT. pelanggan. Di dalam ruang lingkup produksi, Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia peramalan digunakan untuk memprediksi (MMKSI) menerapkan strategi mobil terbarunya permintaan di satu atau beberapa periode berikutnya yaitu Xpander. Meskipun termasuk dalam mobil berdasarkan data penjualan di masa lalu. Dengan hal kelas small MPV, PT. Mitsubishi tetap mencoba ini, perusahaan akan memproduksi sejumlah produk untuk memberikan kesan mewah pada bagian sesuai dengan target yang sudah dibuat. Peramalan interior, dan juga memprioritaskan kenyamanan dan permintaan produk dapat membantu perusahaan keamanan pengemudi serta penumpang. Hal itu sebagai pertimbangan dalam melakukan proses dibuktikan dengan kursi design semi bucket yang produksi untuk beberapa periode ke depan. Dengan nyaman, empuk dan terkesan mewah. Selain itu mengetahui pola data historis dapat ditentukan Mitsubishi Xpander juga dilengkapi dengan fitur metode peramalan permintaan dual SRS airbags, dimana fitur ini akan menjaga Berdasarkan hal diatas, penelitian ini para pengguna dari hantaman pada bagian bertujuan untuk meramalkan permintaan mobil di dashboard dan kemudi ketika terjadi benturan keras PT. Mitsubishi Motors Indonesia. Produk yang akan pada mobil ini. Di lain sisi, mobil ini juga sudah diteliti adalah mobil Xpander. dilengkapi dengan fitur keyless entry sehingga pengguna tidak perlu lagi menggunakan kunci untuk Kerangka Pemikiran menyalakan mobilnya. Pada bagian depan mobil pun Kerangka pemikiran adalah narasi atau tidak terlalu banyak lekukan sehingga membuat uraian atau pernyataan (proposisi) tentang kerangka mobil ini memiliki kabin yang tergolong luas di konsep pemecahan masalah yang telah di kelasnya. Dewasa ini dunia industri mobil di identifikasi atau dirumuskan. Kerangka pemikiran Indonesia berkembang sangat pesat, berikut ini dapat dalam penelitian ini yaitu suatu perusahaan pasti dilihat dari penjulan mobil dengan berbagai merek mempunyai tujuan salah satunya yaitu meningkatkan dibawah ini: volume penjualan

250 Analisa Peramalan Permintaan Mobil Mitsubishi Xpander … Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

Gambar 1.2 b. Sampel Kerangka Pemikiran Sampel adalah sebagian, atau subset (himpunan bagian), dari suatu populasi. Populasi dapat berisi data yang besar sekali jumlahnya, yang Data mengakibatkan tidak mungkin atau sulit untuk Penjualan dilakukan pengkajian terhadap seluruh data tersebut, sehingga pengkajian dilakukan terhadap sampelnya saja. Adapun penentuan besarnya sampel dalam Metode penelitian ini adalah bulan September 2017 sampai Peramalan dengan bulan Juni 2018, jadi total sampel adalah 10 bulan

3. Teknik Pengolahan Data Penentuan Pengambilan Volume Menurut Sujarweni (2014:103) “Analisis Error Keputusan Penjualan data diartikan sebagai upaya data yang sudah tersedia kemudian diolah dengan statistik dan dapat digunakan untuk menjawab rumusan masalah dalam Penentuan penelitian.” Dengan demikian, teknik analisis data Metode dapat diartikan sebagai cara melaksanakan. Metode Peramalan analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Yang Tepat forecasting perhitungan Dalam analisa forecasting dilakukan dengan menggunakan program QM for Ramalan Windows V 5.0. Yang akan Datang 4. Peramalan Penjualan Data yang digunakan untuk membuat Sumber: Rizka Dan Alaidin:2016 peramalan penjualan adalah data penjualan masa lalu. Metode peramalan yang digunakan adalah METODOLOGI PENELITIAN Double Moving Average dan Double Exponential Menurut Firdaus dalam Tohir (2006), salah Smoothing. satu instrumen yang digunakan untuk mengeksplorasi pola data adalah koefisien 1. Metode Moving Average autokarelasi (rk), yaitu korelasi antara nilai peubah Moving average merupakan metode yang yt dengan nilai beda kalanya (lag) yaitu yt-1. paling sering digunakan dan paling standar. Moving Kumpulan rk untuk berbagai tingkatan bedakala average adalah suatu metode peramalan umum disebut Autocorrelation Function (ACF). ACF dapat dan mudah untuk menggunakan alat-alat yang digunakan untuk mengidentifikasi apakah pola data tersedia untuk analisis tekniks. Moving average itu trend, stasioner, variasi musiman, atau siklus. menyediakan metode sederhana untuk pemulusan Metode forecasting yang digunakan dalam data masa lalu. Metode ini beguna untuk peramalan penelitian ini terdiri dari tiga metode, yaitu: Moving ketika tidak terjadi tren, gunakan estimasi berbeda Average, metode Exponential Smoothing dan untuk mempertimbangkanya. Hal ini disebut dengan metode Trend Anayisis “bergerak” karena sebgai data baru yang tersedia, data yang tertua tidak digunakan lagi (Makridakis 1. Sumber Data dkk, 1999). Sumber data dalam penelitian ini Tujuan utama dari penggunaaan rata-rata menggunakan data primer dan data sekunder. Data bergerak adalah untuk menghilangkan atau primer didapat dari https://databoks.katadata.co.id mengurangi acakan dalam deret waktu. Teknik rata- tahun 2018. Sedangkan data sekunder diperoleh rata bergerak dalam deret waktu terdiri dari berdasarkan hasil studi kepustakaan (Library pengambilan suatu kumpulan nilai-nilai yang Research) digunakan sebagai pendukung teori-teori diobservasi, mendapatkan rata-rata dari nilai ini, dan yang relevan dengan penelitian. kemudian menggunakan nilai rata-rata tersebut sebagai ramalan untuk periode yang akan datang 2. Populasi dan Sampel (Assauri, 1984). a. Populasi Nilai rata-rata dihitung berdasarkan jumlah Populasi adalah kumpulan dari keseluruhan data, yang angka rata-rata bergeraknya ditentukan pengukuran, objek, atau individu yang sedang dikaji. dari harga 1 sampai nilai N data yang dimiliki. Untuk penelitian ini, diambil dari penjualan mobil moving average dihitung dengan menggunakan Xpander rumus sebagai berikut:

……….(1)

1Iwan, 2Eneng Iviq Hairo Rahayu, 3Agus Yulianto 251 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

Keterangan: dari MA N-periode. Prosedur peramalan rata–rata t = adalah nilai yang paling akhir dan t+1 adalah bergerak meliputi tiga aspek: priode berikutnya, untuk priode mana 1. Penggunaan rata–rata bergerak tunggal pada suatu ramalan dibuat. waktu t (s’t). Ft+1 = ramalan untuk priode berikut, t+1 2. Penyesuaian yang merupakan perbedaan antara Xt,t-1,t-2 = nilai observasi/sebenarnya dari variabel itu rata-rata bergerak tunggal dan ganda pada pada priode t,t-1,t-2,.. waktu t (S’t – S”t). N = jumlah observasi yang digunakan dalam 3. Penyesuaian untuk kecendrungan dari periode t menghitung rata-rata bergerak. keperiode t+1 (atau ke periode t+m). Dalam model moving average dapat dilihat bahwa bahwa semua data observasi memiliki bobot Penyesuain dua paling efektif bila trend yang sama yang membentuk rata-ratanya. Padahal bersifat linear dan komponen galat acaknya tidak data observasi terbaru seharusnya memiliki bobot begitu kuat. Penyesuaian ini efektif karena adanya yang lebih besar dibandingkan dengan data kenyataan bahwa MA tunggal tertinggal (lags) di observasi dimasa lalu. Hal ini dipandang sebagai belakang deret data yang menunjukkan trend. kelemahan dalam metode moving average. Apabila deret data menunjukkan trend, maka MA tunggal akan menghasilkan sesuatu yang Nilai Tengah menyerupai galat sistimatis dan galat sistematis ini Diberikan sekumpulan data yang meliputi dapat dikurangi dengan menggunakan perbedaan N periode, waktu terakhir dan ditentukan T titik data antara nilai rata–rata bergerak tunggal dan nilai pertama sebagai kelompok–kelompok inisialisasi bergerak ganda. dan sisanya sebagai kelompok pengujian. Metode Prosedur rata–rata bergerak linear secara umum rata–rata sederhana adalah mengambil rata–rata dari dapat diterangkan melalui persamaan berikut: semua data dalam kelompok inisialisasi tersebut

Sebagai ramalan untuk periode (T + 1) kemudian bila data periode (T+1) tersedia, maka dimungkinkan untuk menghitung nilai kesalahannya.

Dalam kelompok data historis masa lalu terdapat satu lagi titik data sehingga, nilai rata–ratanya yang baru adalah : 2. Metode Exponential Smoothing Metode exponential smoothing adalah metode yang menunjukkan pembobotan menurun Dan unsur galat yang baru, jika XT+2 adalah secara eksponensial terhadap nilai pengamatan yang lebih lama. Terdapat satu atau lebih parameter penulisan yang ditentukan secara eksplisit, dan hasil Rata–rata bergerak sederhana atau tunggal pilihan ini menentukan bobot yang dikenakan pada (Simple Moving Average) nilai observasi. (Makridakis dkk, 1999). Salah satu cara untuk mengubah pengaruh Metode pemulusan eksponensial tunggal (Singel masa lalu terhadap nilai tengah sebagai ramalan Exponensial Smooting/SES) minimal membutuhkan adalah dengan menentukan sejak awal berapa dua buah data untuk meramalkan nilai yang akan jumlah nilai pengamatan masa lalu yang akan terjadi pada masa yang akan datang (Makridakis dimasukkan untuk menghitung nilai tengah. Untuk dkk, 1999). menggambarkan prosedur ini digunakan istilah rata– Kasus yang paling sederhana dari pemulusan rata bergerak karena setiap muncul pengamatan nilai (smoothing) eksponensial tunggal (SES), dengan yang baru, nilai rata– rata yang baru dapat dihitung persamaan sebagai berikut: dengan membuang nilai observasi yang paling tua Misalkan pengamatan yang lama Xt-N tidak dan dimasukkan nilai pengamatan yang terbaru. tersedia sehingga harus digantikan dengan nilai pendekatan. Salah satu pengganti yang mungkin Rata–rata bergerak berganda adalah nilai peramalan periode sebelumnya Ft. Untuk mengurangi galat sistematis yang Persamaan umum yang digunakan dalam terjadi bila rata–rata bergerak dipakai pada data menghitung peramalan dengan metode pemulusan berkecendrungan maka dikembangkan metode rata– eksponensial rata bergerak linear. Dasar metode ini adalah adalah : Ft+1 = ……….(11) menghitung rata–rata bergerak berganda, merupakan =Ft + ……….(12) rata–rata bergerak dan menurut simbol dituliskan =Ft + …………..(13) sebagai MA (M x N) dimana MA adalah M periode

252 Analisa Peramalan Permintaan Mobil Mitsubishi Xpander … Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

3. Metode Trend Analisis MFE sangat efektif untuk mengetahui Yaitu metode Memisahkan tiga komponen- apakah suatu hasil peramalan selama periode waktu tiga komponen terpisah dari pola dasar yang tertentu terlalu tinggi atau terlalu rendah. Bila hasil cendrung mencirikan deret data ekonomi dan bisnis. peramalan tidak bias, maka nilai MFE akan Komponen tersebut adalah factor trend, siklus dan mendekati nol. MFE dihitung dengan menjumlahkan musiman. Pencocokan suatu garis lurus terhadap semua kesalahan peramalan selama periode data stationer (horizontal) dapat dilakukan dengan peramalan dan membaginya dengan jumlah periode cara meminimumkan MSE menggunakan: peramalan, secara sistematis, MFE dinyatakan sebagai berikut:

garis trend linear untuk data deret berkala: Keterangan: Xt = a + bt At = Permintaan aktual pada periode–t Nilai a dan b yang meminimumkan MSE dapat Ft = Peramalan permintaan (forecast) pada periode-t diperoleh dengan menggunakan persamaan berikut: n = Jumlah periode peramalan yang terlibat

4. Rata–rata persentase kesalahan absolut (Mean Absolute Persentage Error = MAPE) MAPE merupakan ukuran kesalahan relatif, Keterangan: MAPE biasanya lebih berarti bila dibandingkan a = intersep b = kemiringan (slope) dengan MAD karena MAPE menyatakan persentase kesalahan hasil peramalan terhadap permintaan Ukuran Hasil Peramalan aktual selama periode tertentu yang akan Ukuran akurasi hasil pengukuran memberikan informasi persentase kesalahan terlalu peramalan yang merupakan ukuran kesalahan tinggi atau terlalu rendah. Secara sistematis, MAPE tentang tingkat perbedaan antara hasil peramalan dinyatakan sebagai berikut: dengan permintaan yang sebenarnya terjadi, ada 4 ukuran yang biasa digunakan, yaitu: 1. Rata–rata deviasi mutlak (Mean Absolute Deviation = MAD) Keterangan: MAD merupakan rata–rata kesalahan At = Permintaan aktual pada periode–t mutlak selama periode waktu tertentu tanpa Ft = Peramalan permintaan (forecast) pada periode-t memperhatikan apakah hasil peramalan lebih besar atau lebih kecil dibandingkan dengan faktanya. N = Jumlah periode peramalan yang terlibat. Secara sistematis, MAD dirumuskan sebagai berikut: Verifikasi dan Pengendalian Peramalan Langkah penting setelah peramalan dibuat adalah melakukan verifikasi peramalan sedemikian rupa sehingga hasil peramalan tersebut benar–benar Keterangan : mencerminkan dari data masa lalu dan sistem sebab At = Permintaan Aktual pada Periode–t akibat dari sistem tersebut. Sepanjang aktualitas Ft = Peramalan permintaan (forecast) pada periode-t peramalan tersebut dapat dipercaya, hasil peramalan n = Jumlah periode peramalan yang terlibat akan terus digunakan, jika selama proses verifikasi tersebut mengalami keraguan validitas metode 2. Rata–rata kuadrat kesalahan (Mean Square peramalan yang digunakan, maka harus mencari Error = MSE) metode lain yang lebih cocok. Validitas tersebut MSE dihitung dengan menjumlahkan harus ditentukan dengan uji statistik yang sesuai. kuadrat semua kesalahan peramalan pada setiap Setelah peramalan dibuat, selalu timbul periode dan membaginya dengan jumlah periode keraguan mengenai kapan kita harus metode peramalan. Secara sistematis, MSE dirumuskan peramalan yang baru. Peramalan harus selalu sebagai berikut: dibandingkan dengan permintaan aktual secara teratur, maka pada suatu saat harus diambil tindakan

Keterangan: revisi ramalan jika ditemukan adanya bukti perubahan pola permintaan yang menyakinkan At = Permintaan Aktual pada Periode–t selain sebab itu perubahan permintaan harus Ft = Peramalan (forecast) pada periode-t N = Jumlah periode peramalan yang terlibat diketahui, maka penyesuaian metoda peramalan perlu dilakukan segera setelah perubahan pola 3. Rata–rata kesalahan peramalan (Mean Forecast permintaan diketahui. Error = MFE) Banyak alat yang dapat digunakan untuk memverifikasi peramalan dan mendeteksi perubahan

1Iwan, 2Eneng Iviq Hairo Rahayu, 3Agus Yulianto 253 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

sistem sebab akibat melatarbelakangi perubahan Berdasarkan pada Tabel 1.1 diatas, didapat pola permintaan. Bentuk yang paling sederhana nilai forecast permintaan untuk periode berikutnya adalah peta kontrol peramalan yang mirip dengan sebesar 3300 mobil, nilai MAD sebesar 1244.444, peta kontrol kualitas. Peta kontrol peramalan ini MSE sebesar 2831111, dan Bias sebesar 244.44 dapat dibuat dengan kondisi data yang tersedia minim. sedangkan standart error sebesar 1907.878. Berdasarkan output tersebut maka dapat dilihat dari HASIL DAN PEMBAHASAN MAPE (Mean Absolute Percent Error) bahwa Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan tingkat kesalahan penggunaan metode ini sebesar terhadap penjualan mobil Xpander, diperoleh data 29.42 %. penjualan mobil periode September 2017 sampai

Juni 2018 sebagai berikut: b. Moving Average dengan Periode 2 Tabel.1.1 Dari data yang didapat berikut ini hasil Penjulan Mobil Xpander perhitungannya: Bulan September 2017 – Juni 2017 Jumlah Tabel 2.2 Periode Bulan Penjualan Hasil Perhitungan Dengan QM for Windows 2017 September 1100 Metode Moving Average Periode 2 Oktober 2400 Measure Value Nopember 5000 Error Measures Desember 4600 2018 Januari 7100 Bias (Mean Error) 450 Februari 6800 MAD (Mean Absolute Deviation) 1437.5 Maret 7100 MSE (Mean Squared Error) 3675000 April 6900 Standard Error (denom=n-2=6) 2213.594 Mei 6500 MAPE (Mean Absolute Percent Error) 30.56% Juni 3300 Forecast Sumber: Katadata Indonesia 2018 next period 4900 Analisis Sumber: Data yang diolah 2018 1. Metode Moving Average Moving average adalah suatu metode Berdasarkan Tabel 2.2, didapat nilai peramalan umum dan mudah untuk menggunakan forecast penjualan untuk periode berikutnya sebesar alat-alat yang tersedia untuk analisis tekniks, Untuk 4900 mobil, nilai MAD sebesar 1437.5, MSE mendapatkan hasil peramalan yang lebih ekektif, sebesar 3675000, dan Bias sebesar 450 sedangkan maka kita menggunakan metode rata-rata bergerak standart error sebesar 2213.594. Berdasarkan output sebanyak 2 periode, yaitu periode 1 dan periode ke tersebut maka dapat dilihat dari MAPE (Mean 2. hasil perhitungannya adalah sebagai berikut:. Absolute Percent Error) bahwa tingkat kesalahan penggunaan metode ini sebesar 30.56 %, Namun a. Moving Average dengan Periode 1 untuk menentukan keputusan menggunakan metode Dari data yang didapat berikut ini hasil ini atau tidak, maka kita akan membandingkan perhitungannya: dengan metode lainnya. Tabel 2.1 Sebagai bahan perbandingan awal dapat Hasil Perhitungan Dengan QM for Windows kita bandingkan di antara kedua model rata-rata Metode Moving Average Periode 1 bergerak periode 1 dan 2 dengan melihat MAPE Measure Value (Mean Absolute Percent Error). Dari pengolahan Error Measures data didapat nilai MAPE 1(29.42 %) < MAPE 2 Bias (Mean Error) 244.444 (30.56%). Sehingga dapat disimpulkan untuk MAD (Mean Absolute Deviation) 1244.444 sementara bahwa model rata-rata bergerak periode 1 lebih baik dibandingkan periode 2 karena nilai MSE (Mean Squared Error) 2831111 MAPE periode 1 lebih kecil dibandingkan periode 2. Standard Error (denom=n-2=7) 1907.878 MAPE (Mean Absolute Percent Error) 29.42% 2. Metode Exponential Smoothing Forecast Metode exponential smoothing adalah next period 3300 metode yang menunjukkan pembobotan menurun Sumber: Data yang diolah 2018 secara eksponensial terhadap nilai pengamatan yang

254 Analisa Peramalan Permintaan Mobil Mitsubishi Xpander … Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

lebih lama, Hasil perhitungannya adalah sebagai sebesar 2999406, Bias (Mean Error) sebesar 0 dan berikut: standart error = 1936.3. Berdasarkan output tersebut dapat dilihat MAPE (Mean Absolute Percent Error) Tabel 3. yaiti tingkat kesalahan peramalan 46.90%. Hasil Perhitungan Dengan QM for Windows Metode Exponential Smoothing Analisa Metode Peramalan Terpilih Measure Value Setelah ketiga metode peramalan Error Measures digunakan, maka tahap selanjutnya adalah menentukan metode mana yang lebih efektif dan Bias (Mean Error) 1562.765 mempunyai tingkat kesalahan yang kecil tetapi MAD (Mean Absolute Deviation) 2203.865 mempunyai nilai peramalan yang besar. MSE (Mean Squared Error) 5987605 Dari metode-metode tersebut kemudian Standard Error (denom=n-2=7) 2774.59 dipilih metode yang paling baik yaitu dengan MAPE (Mean Absolute Percent Error) 44.57% menggunakan analisa kesalahan peramalan (standard error). Perhitungan kesalahan peramalan Forecast dilakukan dengan menggunakan MeanAbsolute next period 5319.466 Percentage Error (MAPE). Untuk memudahkan Sumber: Data yang diolah 2018 proses pemilihan berikut ini dibuat rekapitulasi perhitungan ketepatan peramalan dengan metode Dari output pada Tabel 3 didapat bahwa moving average, exponensial smooting dan Trend nilai forecast untuk periode berikutnya, yaitu sebesar Analisis dapat dilihat dari tabel berikut: 5319.466, nilai MAD sebesar 2203.865, nilai MSE Tabel 1.2 sebesar 5987605, dan Bias (Mean Error) sebesar Rekapitulasi perhitungan 1562.765 dan Standart Error sebesar 2774.59. Berdasarkan output tersebut dapat di lihat MAPE No. Metode MAPE Forecast (Mean Absolute Percent Error) sebesar 44.57%, jadi dapat dikatakan bahwa tingkat kesalahan peramalan 1 Moving Average 59.93% 5080 penjualan sebesar 44.57 %. 2 Exponential Smoothing 44.57% 5319.466 3 Trend Analisis 46.90% 7253.333 3. Metode Trend Analisis Sumber: Data yang diolah 2018 Yaitu metode Memisahkan tiga komponen- tiga komponen terpisah dari pola dasar yang Berdasarkan Tabel diatas dan pengolahan cendrung mencirikan deret data ekonomi dan bisnis data yang memberikan hasil lebih baik (memiliki standar kesalahan terkecil) maka dapat kita Tabel 4. bandingkan bahwa dari segi tingkat kesalahan, Hasil Perhitungan Dengan QM for Windows metode Exponential Smoothing mempunyai tingkat Metode Trend Analisis kesalahan yang lebih kecil (MAPE=44.57 %) mempunyai nilai peramalan yang cukup besar yaitu Future 5.319.466 atau 5.320 mobil, dibandingkan metode Measure Value Forecast Period yang lainnya moving average (MAPE=59.93%) nilai peramalan 5.080 mobil dan Trend Analisis Error Measures 11 7253.333 Bias (Mean Error) 0 12 7648.485 (MAPE=46.90%) nilai peramalan 7.253.333 atau MAD (Mean Absolute Deviation) 1411.394 13 8043.637 7.254 mobil, MSE (Mean Squared Error) 2999406 14 8438.788 Standard Error (denom=n-2=8) 1936.3 15 8833.939 Analisa Penentuan Peramalan Jumlah Penjualan MAPE (Mean Absolute Percent Error) 46.90% 16 9229.091 Mobil Expander Regression line 17 9624.242 Setelah dilakukan perhitungan peramalan, Demand(y) = 2906.667 18 10019.39 maka metode yang terpilih adalah metode peramalan + 395.152 * Time 19 10414.55 Exponential Smoothing, karena mempunyai tingkat Statistics 20 10809.7 kesalahan lebih kecil dibandingkan dengan metode Correlation coefficient 0.548 21 11204.85 yang lain. Peramalan penjualan terhadap Mobil Coefficient of determination (r^2) 0.3 22 11600 Xpander adalah sebanyak 5.319.466 atau 5.320 23 11995.15 Mobil/bulan, artinya PT. Mitsubhisi Motor harus 24 12390.3 menyediakan mobil Xpander sebanyak 5.320/bulan Sumber: Data yang diolah 2018 agar tidak mengalami kekurangan atau kelebihan persediaan produk, dan dapat memenuhi semua Dari output Tabel 4 didapat bahwa nilai permintaan konsumen terhadap penjualan mobil forecast untuk periode berikutnya, yaitu sebesar Xpander sehingga bisa memperoleh keuntungan 7253.333, nilai MAD sebesar 1411.394, nilai MSE sesuai dengan yang diharapkan.

1Iwan, 2Eneng Iviq Hairo Rahayu, 3Agus Yulianto 255 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

KESIMPULAN Untuk melakukan forcasting kita dapat PROFIL PENULIS menggunakan metode Moving Average, Exponential smoothing dan Trend Analysis untuk mendapatkan Iwan, Serta saat ini bekerja pada perusahaan swasta nilai terkecil dari peramalan. Berdasarkan bidang retail air minum dan Dosen tetap pada pengumpulan dan pengolahan data serta analisa STMIK Nusa Mandiri Pendidikan S1 Ekonomi yang sudah dilakukan maka dapat kita bandingkan Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang 2009, bahwa dari segi tingkat kesalahan serta Jurusan Manajemen pemasaran, dan MM di perangkingan Exponential smoothing mempunyai Universitas BSI Bandung tahun 2016. tingkat kesalahan yang lebih kecil dibandingkan dengan metode lainnya. Eneng Iviq Hairo Rahayu, lahir di Serang, 9 Metode Exponential smoothing mempunyai Februari 1986 lulus S1 pada Fakultas Psikologi di nilai MAD sebesar 2203.865, nilai MSE sebesar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2008, 5987605, dan Bias (Mean Error) sebesar 1562.765 dan menyelesaikan Program S2 dengan mengambil dan Standart Error sebesar 2774.59. MAPE (Mean program Manajemen pada Universitas BSI Absolute Percent Error) sebesar 44.57 %, maka Bandung.Menjadi Dosen Tetap di BSI sejak tahun dapat disimpulkan bahwa metode terpilih adalah 2009 sampai sekarang pada program studi metode Exponential smoothing. Berdasarkan analisa Manajemen Informatika AMIK BSI Bekasi. penetuan peramalan jumlah penjualan mobil Xpander adalah sebanyak 5.319.466 atau 5.320 Agus Yulianto, memperoleh gelar S. Kom pada mobil/bulan agar tidak mengalami kekurangan atau Jurusan Sistem Informasi STMIK Nusa Mandiri kelebihan persediaan mobil Xpander. Jakarta, lulus tahun 2014 dan S2 juruan Management System Informasi STMIK Nusa DAFTAR PUSTAKA Mandiri Jakarta, lulus tahun 2016. Serta saat ini Deitiana, T. (2011). Manajemen Operasi Strategi bekerja pada perusahaan swasta bidang retail Dan Analisa. Jakarta: Mitra Wacana Media. sebagai Helpdesk Support Superintendent serta https://databoks.katadata.co.id. (n.d.). sebagai Dosen tetap pada STMIK Nusa Mandiri jurusan Sistem Informasi Jonnius, & Ali, A. (2011). Analisis Forecasting Penjualan Produk Perusahaan. Fakultas Syariah Dan Ilmu Hukum UIN Suska Riau Abstract, 130–132.

Kusuma, B. S. (2015). Analisa Peramalan Permintaan Air Minum Dalam Kemasan Pada PT . XYZ Dengan Metode Least Square dan Standard Error of Estimate, 4(1), 42–47. Makridakis, Wheelwright, McGee, V. E. (1999). Metode dan Aplikasi Peramalan (2nd ed.). U.S.

Nugraha, E. Y. (2017). Analisis Metode Peramalan Permintaan Terbaik Produk Oxycan pada PT . Samator Gresik. Seminar Dan Konferensi Nasional IDEC 2017 Surakarta, 414–422.

Santoso, S. (2009). Business Forecasting Metode

Peramalan Bisnis Masa Kini dengan Minitab

dan SPSS. Elex Media Komputindo.

Wardah, S. (2016). KEMASAN BUNGKUS ( Studi Kasus : Home Industry Arwana Food Tembilahan ).

Widiyarini. (2015). Perencanaan produksi menggunakan metode peramalan untuk menentukan total permintaan produk kayu albasia bare core. Seminar Nasional Cendekiawan 2015.

256 Analisa Peramalan Permintaan Mobil Mitsubishi Xpander … Volume 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314 http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/cakrawala

Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku Cyber Bullying Pada Kalangan Remaja

Anastasia Siwi Fatma Utami1, Nur Baiti2

1Program Studi Komputerisasi Akuntansi, AMIK BSI Bekasi. email: [email protected]

2Program Studi Sistem Informasi, STMIK Nusa Mandiri. email: [email protected]

Cara Sitasi: Siwi Fatma Utami, A., & Baiti, N. (2018). Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku Cyber Bullying Pada Kalangan Remaja. Cakrawala, 18(2), 257–262. Retrieved from doi: https://doi.org/10.31294/jc.v18i2

Abstract -The influence of Social Media Behavior Against Cyberbullying among adolescents in the development of information technology, the internet and social media are increasingly changing the form of the Association and how to socialize. Social media brings new trends in society as a tool for suppression action online or called cyberbullying. The purpose of this research is to find out whether there are social media influence against cyberbullying behavior in adolescents. These studies use quantitative methods with methods of survey, the data are taken from a questionnaire distributed to students. Researchers Use two variables, namely the free variable (x) is the influence of social media and the bound variable (y) behavior of cyberbullying. To determine how much the influence of two variables, the researchers used a simple linear regression analysis. The results showed that, the value of koefesien in this research is Y = 18.6 0.48 X, koefesien (RSquare) determination of 0.240 or 24%. The figure shows that the social media influence against cyberbullying behavior are strong enough, while the remaining 76% are influenced by variables other than this research.

Keywords: Social media behavior, Cyberbullying

PENDAHULUAN menunjukkan bahwa 80% diantaranya adalah remaja Teknologi informasi khususnya media berusia 15-19 tahun (Kemenkominfo, 2013). komunikasi sudah makin berkembang di bidang Pesatnya perkembangan media sosial cybermedia. Sudah banyak situs, aplikasi dan media dikalangan remaja sebagai alat komunikasi yang sosial yang telah diciptakan dengan harapan mudah digunakan oleh siapa saja dan dapat diakses sosialisasi umat manusia yang semakin membaik dimana saja membuat fenomena besar terhadap arus karena adanya kepraktisan dalam melakukan informasi, tidak hanya itu pertumbuhan media sosial komunikasi tanpa adanya batas ruang dan waktu. membawa trend baru dalam masyarakat sebagai Pola kehidupan sehari-hari telah berubah sejak ajang untuk melakukan tindakan penindasan secara adanya teknologi internet, karena dengan adanya online atau yang lebih dikenal dengan sebutan teknologi internet, bumi seakan menjadi desa kecil cyberbullying. yang tidak pernah tidur, semua jenis kegiatan dapat Adanya media sosial memudahkan pengguna difasilitasi oleh teknologi internet (Oetomo, 2007: untuk melakukan cyberbullying, pelaku dapat 11). memposting tulisan kejam atau mengunggah foto Direktorat Jendral Aplikasi Informatika yang berhubungan dengan individu lain dengan (Aptika) Kementrian Kominfo, mengungkapkan tujuan mengintimidasi dan merusak nama baik pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai 82 korban sehingga korban merasa tersakiti dan malu, juta orang dan berada pada peringkat ke-8 dunia. sedangkan pelaku merasa puas dan senang karena Dari angka tersebut 95 persennya menggunakan tujuannya telah tercapai. internet untuk mengakses jejaring sosial. Cyberbullying itu sendiri Menurut Smith Direktur Pelayanan Informasi Internasional (dalam Monica dkk : 2015) adalah kesalahan dari Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP), penggunaan teknologi informasi yang merugikan Selamatta Sembiring mengatakan, situs jejaring atau menyakiti dan melecehkan orang lain dengan sosial yang paling banyak diakses adalah Facebook sengaja secara berulang-ulang. Cyberbullying dapat dan Twitter. Indonesia menempati peringkat 4 terjadi pada kelompok yang saling mengenal dan pengguna Facebook terbesar setelah USA, Brazil, kelompok orang yang tidak mengenal. Melihat dan India. Dari jumlah pengguna internet tersebut

Diterima: 2018-05-11, Direvisi: 2018-09-06, Disetujui: 2018-09-18 257 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

maraknya fenomena cyberbullying ini, penulis 2. Aksesibilitas (accessibility): media sosial lebih membuat penelitian tentang fenomena cyberbullying mudah diakses oleh publik dengan biaya yang di kalangan remaja kita di Indonesia. Tujuan dari terjangkau. penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi yang 3. Penggunaan (usability): media sosial relatif sebenarnya tentang cyberbullying di kalangan mudah digunakan karena tidak memerlukan remaja kita, untuk mengetahui tentang peran dan keterampilan dan pelatihan khusus. tanggung jawab orang tua, sekolah, masyarakat, dan 4. Aktualitas (immediacy): media sosial dapat pemerintah dalam menyikapi fenomena memancing respon khalayak lebih cepat. cyberbullying, dan untuk mengetahui langkah- 5. Tetap (permanence): media sosial dapat langkah yang dapat ditempuh baik untuk mencegah menggantikan komentar secara instan atau maupun mengatasi tindakan cyberbullying. Dari mudah melakukan proses pengeditan. hasil uraian diatas penulis tertarik untuk mengangkat penelitian ini dengan judul : “Pengaruh Media Sosial 2. Jenis Media Sosial terhadap Perilaku Cyberbullying Pada kalangan Menurut (Badrul, Studi, & Informasi, 2015) Remaja”. Agar pembahasan dapat fokus dan menyebutkan saat ini ada tujuh jenis social media, mencapai apa yang diharapkan, maka permasalahan namun inovasi dan perubahan terus terjadi. Social penelitiannya pada; Bagaimana pengaruh media media yang ada saat ini: sosial terhadap perilaku cyberbullying pada kalangan 1. Jejaring sosial seperti facebook, myspace dan Remaja; dan Bagaimana pengaruh remaja mengenai bebo. Situs ini memungkinkan orang untuk cyberbullying itu sendiri, pengalaman dan sikap membantu halaman web pribadi dan terhubung mereka akan hal tersebut. dengan teman-temannya untuk bebagi konten Setiap penelitian yang dilakukan pasti komunikasi. memiliki maksud dan tujuan tertentu yang 2. Blog, merupakan bentuk terbaik dari media menyokong peneliti untuk dapat mencapainya. sosial, berupa jurnal online dengan pemuatan Begitu pula dengan penelitian ini, adapun maksud tulian terbaik, yaitu tulisan terbaru ada di dari penelitian ini adalah: Mengetahui tingkat halaman terdepan. pengetahuan siswa/i mengenai cyberbullying di 3. Wikis seperti Wikipedia dan ensiklopedia online media sosial; Mengetahui pengalaman siswa/i website. Wikis memperoleh siapa saja utuk mengenai cyberbullying di media sosial; Mengetahui mengisi atau mengedit informasi didalamnya, sikap siswa/i mengenai cyberbullying di media bertindak sebagai sebuah dokumen atau sosial. database komunal. 4. Podcasts, menyediakan file-file audio dan video Media Sosial dengan berlangganan melalui layanan seperti Itunes dari Apple. Media sosial merupakan website yang 5. Forum, area untuk diskusi online, seputar topik ditujukan untuk menjalin pertemanan dan sosialisasi dan minat tertentu. Forum sudah ada sebelum di internet. Media sosial adalah media online yang media sosial dan menjadi komunitas online mendukung interaksi sosial. Media sosial yang kuat dan populer. menggunakan teknologi berbasis web yang 6. Komunitas konten seperti flickr (untuk berbagi mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif. foto), del.icio.us (link bookmarked) dan youtube Perkembangan media sosial berdampak pada (video). Komunitas ini mengatur dan berbagi berkomunikasi kita saat ini. Munculnya web 2.0 jenis konten tertentu. memungkinkan orang membangun hubungan sosial 7. Microblogging, situs jejaring sosial serta berbagi informasi (Nasrullah, 2015). dikombinasikan blog, dimana sejumlah kecil Media sosial menurut Paramitha dalam jurnal konten (update) didistribusikan secara online Andreani (2013:12) media sosial adalah media yang dan melalui jaringan mobile phone, twitter didesain untuk memudahkan interaksi sosial yang adalah pemimpin layanan ini. bersifat interaktif atau dua arah. Media sosial berbasis pada teknologi internet yang mengubah Cyberbullying pola penyebaran informasi dari yang sebelumnya Menurut Rigby dalam jurnal (Nasrullah, bersifat satu ke banyak audiens, banyak audiens 2015) Cyberbullying adalah perundungan atau yeng kebanyak audiens. lebih dikenal dengan istilah bullying merupakan

tindakan negatif yang dilakukan oleh orang lain 1. Karakteristik Media Sosial secara terus menerus atau berulang. Tindakan ini Menurut Purnama (2011:116) media sosial kerap kali menyebabkan korban tidak berdaya, mempunyai beberapa karakteristik khusus terluka secara fisik maupun mental. diantaranya: Istilah cyberbullying pertama kali digunakan 1. Jangkauan (reach): daya jangkauan media sosial bisa ditarik refrensi akademisnya melalui dua nama, dari skala kecil hinga khalayak global. yakni Bill Balsey atau Nancy Willard. Sedangkan menurut Balsey dalam Nasrullah (2015: 188)

258 Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku Cyber Bullying … Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

cyberbullying adalah kesenjangan, perulangan hanya mengandung unsur penghinaan, pencemaran perilaku, maupun kebiasaan negatif dengan nama baik, pengancaman dan pemerasan saja. Pasal menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, 27 ayat (3) dan (4) UU ITE belum menyangkut seperti email, pesan instan, serta situs personal oleh unsur dari Flaming, Harassment (gangguan), individu maupun kelompok dengan maksud menyakiti orang lain. Impersonation (peniruan), Outing (menyebarkan Menurut Willard dalam Wiyani (2012:20) rahasia orang lain), Trickery (tipu daya), Exclusion menyebutkan macam-macam jenis cyber bullying (pengeluaran), Cyberstalking. sebagai berikut: Flaming (terbakar): yaitu mengirimkan pesan teks METODOLOGI PENELITIAN yang Tahapan ini adalah penentuan instrument 1. isinya merupakan kata-kata yang penuh penelitian yaitu dengan menggunakan kuesioner. amarah dan frontal. Istilah “flame” ini pun Penyusunan kuesioner terbagi dalam dua bagian merujuk pada kata-kata di pesan yang berapi- yaitu identitas responden dan variabel yang menjadi api. faktor yang diduga berpengaruh terhadap perilaku 2. Harassment (gangguan): pesan-pesan yang cyberbullying. Kemudian disusun dalam satu bundel berisi gangguan pada email, sms, maupun untuk disebar kepada responden. Penelitian pesan teks di jejaring sosial dilakukan secara menyajikan rangkuman wawancara dan hasil survey terus menerus. yang berupa kuesioner. Dengan ini akan 3. Denigration (pencemaran nama baik): yaitu digambarkan pengaruh media sosial pada perilaku proses mengumbar keburukan seseorang di cyberbullying pada siswa saat ini. internet dengan maksud merusak reputasi dan Selanjutnya dilakukan pencarian data nama baik orang tersebut. sekunder yang ada dilapangan melalui berbagai 4. Impersonation (peniruan): berpura-pura media, seperti: internet, buku literatur dan jurnal menjadi orang lain dan mengirimkan pesan- serta artikel-artikel sehingga didapatkan informasi pesan atau status yang tidak baik. yang akurat. Hasil Kuesioner berupa data, akan 5. Outing: menyebarkan rahasia orang lain, atau disimpan dalam format excel dan langsung foto-foto pribadi orang lain. digunakan sebagai data mentah untuk analisa dengan 6. Trickery (tipu daya): membujuk seseorang software SPSS 21. Pengelolaan data terdiri dari dengan tipu daya agar mendapatkan rahasia pemberian kode variabel. Kemudian menarik atau foto pribadi orang tersebut. kesimpulan yang diambil berdasarkan analisis data 7. Exclusion (pengeluaran) : secara sengaja dan dan diperiksa apakah sesuai dengan maksud dan kejam mengeluarkan seseorang dari grup tujuan penelitian. online. A. Pengamatan (Observasi) 8. Cyberstalking: mengganggu dan Observasi merupakan metode penelitian mencemarkan nama baik seseorang secara dimana peneliti melakukan pengamatan intens sehingga membuat ketakutan besar secara langsung pada obyek penelitian. pada orang tersebut. B. Wawancara (interview) Peneliti melakukan tanya jawab kepada Pengaturan Cyberbullying dalam Undang- Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang pihak-pihak yang berkaitan yaitu kepada Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) remaja yang aktif menggunakan sosial media 1. Pasal 27 ayat (3) UU ITE yang menyatakan melalui angket (kuesioner). Dalam hal ini, bahwa Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa peneliti menyebarkan angket (kuesioner) hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan kepada beberapa responden untuk dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi mendapatkan informasi seputar permasalahan Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang pengaruh media sosial serta dampak dari memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik. perilaku cyberbullying. 2. Kemudian dalam Pasal 27 ayat (4) UU ITE C. Studi Pustaka (Library research) yang menyatakan bahwa Setiap Orang dengan Penelitian melakukan studi kepustakaan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan melalui literatur-literatur atau referensi- dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat referensi yang ada. dapat diaksesnya InformasiElektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan Analisis Regresi Linier Sederhana pemerasan dan/atau pengancaman. Menurut (Sarwono, 2013)“Regresi Linier Cyber bullying dalam UU ITE tidak terdapat Sederhana adalah Metode Statistik yang berfungi unsur yang jelas. Hanya terdapat unsur penghinaan, untuk menguji sejauh mana hubungan sebab akibat pencemaran nama baik, pengancaman dan antara Variabel Faktor Penyebab (X) terhadap pemerasan. Sedangkan jenis cyber bullying tidak

1Anastasia Siwi Fatma Utami, 2Nur Baiti 259 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

Variabel Akibatnya (Y)”. Faktor penyebab pada rtabel 0,361. Hal ini menunjukkan item tersebut umumnya dilambangkan dengan X atau disebut juga memenuhi syarat validitas. Sementara untuk item dengan Predictor sedangkan Variabel Akibatnya diatas 0.05 itu artinya sangat memberikan hasil yang sangat memuaskan, sekaligus layak untuk dijadikan dilambangkan dengan Y atau disebut juga dengan pertanyaan dalam penelitian. Response. Regresi Linier sederhana atau sering disingkat SLR (Simple Linear Regression) juga b. Uji Reliabilitas merupakan salah satu Metode Statistik yang Uji reliabilitas dilakukan menggunakan dipergunakan dalam produksi untuk melakukan software SPSS 21. Untuk menguji keandalan peramalan ataupun prediksi tentang karakteristik kuesioner yang digunakan maka dilakukan analisis kualitas maupun kuantitas. reliabilitas berdasarkan koefisien alpha Cronbach. Koefisien alpha Cronbach menafsirkan korelasi

antara skala yang dibuat dengan semua skala Penelitian Terkait indikator yang ada dengan keyakinan tingkat (Satalina, 2014) dalam penelitiannya yang kendala. Indikator yang dapat diterima apabila berjudul “Kecenderungan Perilaku Cyberbullying koefisien alpha diatas 0.60. ditinjau dari Tioe Kepribadian Ekstrovert dan Tabel 1 Introvert” Cyberbullying saat ini menjadi sebuah Reliability Statistics topik yang sedang marak dibicarakan. Cyberbullying merupakan suatu perilaku agresi yang mengacu pada perilaku bullying yang dilakukan oleh seseorang Cronbach's Alpha N of Items melalui sosial media seperti web, sms, jejaring sosial, chat room, dan lain-lain. Banyak faktor yang ,829 20 dapat mempengaruhi seseorang dalam melakukan cyberbullying, salah satunya adalah tipe kepribadian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Dari perhitungan menggunakan teknik Alpha mengetahui perbedaan kecenderungan perilaku Cronbach yang tersaji pada tabel IV.28 diatas dapat cyberbullying jika ditinjau dari tipe kepribadian disimpulkan bahwa instrumen penelitian tersebut ekstrovert dan introvert. Penelitian ini menggunakan dinyatakan reliabel. Karena nilai r11 = 0,829 > 0,80. metode kausal-komparatif dengan menggunakan alat tes kepribadian EPI-A dan skala perilaku c. Uji Normalitas cyberbullying. Teknik sampling yang digunakan Tabel 2 adalah stratified random sampling dan didapatkan Test Of Normality 165 siswa SMAN 1 Purwosari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan kecenderungan Kolmogorov- Shapiro-Wilk perilaku cyberbullying ditinjau dari tipe kepribadian Smirnova (t=0,019, p=0,05). Sedangkan Menurut (Maya, 2015) meneliti Statisti df Sig. Statistic df Sig tentang “Fenomena Cyberbullying di Kalangan c . Remaja” Penelitian yang bertujuan untuk menganalisis bagaimana cyberbullying terjadi T ,149 30 ,089 ,914 30 ,01 dikalangan pelajar ini, di analisis melalui metode O 9 penelitian kualitatif dengan tipe deskriptif dan juga T dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, pengamatan, dan dokumentasi, maka A data yang diperoleh kemudian dianalisa L menggunakan model analisa data interaktif Miles a. Lilliefors Significance Correction dan Huberman (2012) yang meliputi reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi. Sehingga dari proses tersebut, dapat Dari tabel IV.29 test statistic nilai Dhitung = diketahui bagaimana cyberbullying terjadi di 0,149. Dari tabel kolmogorov-Smirnov nilai Dtabel = kalangan pelajar SMA/SMK Kota Malang, 0,218. Ternyata Dhitung 0,149< Dtabel 0,218, sehingga khususnya SMAN 03 Malang dan SMK PGRI 03 H0 diterima, maka keputusan datanya berdistribusi Malang normal. Kriteria yang diambil berdasarkan nilai HASIL DAN PEMBAHASAN probabilitas. Jika probabilitas (sig) > 0,05 maka H0 1. Analisis Data diterima dan jika probabilitas (sig) < 0,05 maka H0 a. Uji Validitas ditolak. Dari tabel IV.30 nilai sig = 0,19, ternyata sig Dari hasil data dilapangan terlihat bahwa = 0,19 > 0,05 maka H0 diterima. rhitung berkisar 0,363 hingga 0,712. Itu artinya seluruh pertanyaan dikatakan valid karena rhitung > dari nilai

260 Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku Cyber Bullying … Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

d. Uji Determinasi pengaruh media sosial terhadap perilaku Koefesien Determinasi (R2) dimaksudkan cyberbullying cukup kuat, sedangkan sisanya untuk mengetahui ketepatan yang paling baik dalam 76% dipengaruhi oleh variabel lain diluar menganalisa regresi, koefesien Determinasi (R2) penelitian ini. digunkan untuk mengetahui seberapa besar 4. Diperoleh 18.8% diantaranya lebih cenderung hubungan dari beberapa variabel dalam pengertian masuk ke dalam Harrasement, yang mana nilai yang lebih jelas. Hasil lengkapnya, peneliti ini merupakan frekuensi yang paling tinggi dari tampilkan dalam tabel Model Summary berikut : aspek yang lain. Tabel 3 Adapun saran dari hasil penelitian ini terdiri Model Summary dari dua aspek sebagai berikut: 1. Aspek manejerial Model R R Adjusted Std. a. Diharapkan pihak sekolah agar dapat Squ R Square Error of memberikan pelajaran tambahan mengenai pengenalan media, seperti are the literasi media. Estimat b. Diharapkan kepada pihak otoritas- otoritas yang bersangkutan dalam e penanganan cyber media sosial agar 1 ,490a ,240 ,213 3,261 dapat mengontrol akan hal yang dapat ditimbulkan dari dampak negatif a. Predictors: (Constant), Media Sosial penggunaan media sosial, serta bahaya cyberbullying. Dari tabel Model Summary Menunjukan c. Sebaiknya media sosial digunakan bahwa hubungan (korelasi) antara pengaruh media dengan baik dan untuk hal yang positif seperti mencari informasi, memberikan sosial dengan perilaku cyberbullying kuat positif, informasi, kemudahan berinteraksi yaitu r = 0,490. Arti positif adalah hubungan antara dengan teman atau keluarga. variabel (X) dan variabel (Y) searah. Serta 2. Aspek penelitian selanjutnya kontribusi yang disumbangkan pengaruh media Diharapkan untuk penelitian selanjutnya yang sosial (X) terhadap perilaku cyberbullying (Y) = meneliti objek yang sama, yaitu pengaruh 24% media sosial terhadap perilaku cyberbullying agar dapat dilakukan diluar faktor yang KESIMPULAN disajikan dalam penelitian ini. Sehingga hasil Berdasarkan hasil analisis yang ditemukan dari penelitian ini nantinya lebih melengkapi pada penelitian pengaruh media sosial terhadap dan beragam. Selain itu, peneliti tidak perilaku cyberbullying pada kalangann Remaja serta meneliti mengenai efek yang dihasilkan dari penjelasan pada bab-bab sebelumnya dan merupakan pegalaman responden mengenai perilaku hasil dari pengolahan data Regresi Linear sederhana, cyberbullying. Dalam penelitian selanjutnya menggunakan SPSS 21 for windows, maka dapat dapat meneliti lebih baik jika meneliti juga diambil kesimpulan sebagai berikut: efek dan akibat dari penggunaan media sosial 1. Nilai Koefesien pada penelitian ini adalah Y = terhadap perilaku cyberbullying agar dapat 18,6 + 0,48 X. Dimana X adalah pengaruh terlihat hubungan dan juga dampaknya pada media sosial, sedangkan Y adalah perilaku psikologi remaja. cyberbullying. 2. Sementara Fhitung = 8,849 lebih besar dibandingkan dengan Ftabel = 2,048 maka H0 REFERENSI ditolak, sehingga H1 diterima. Dengan demikian Badrul, M., Studi, P., & Informasi, S. (2015). model regresi linear sederhana dapat digunakan Prediksi Hasil Pemilu Legislatif Dengan dalam pengaruh media sosial terhadap perilaku Menggunakan Algoritma K-Nearest Neighbor. cyberbullying siswa SMK Teknologi Attaqwa Jurnal Pilar Nusa Mandiri, XI(2), 152–160. Maya, N. (2015). Fenomena cyberbullying di 04 Tambun Utara. kalangan pelajar. Fakultas Ilmu Sosial Dan 3. Berdasarkan tabel Model Summary Ilmu Politik, 4(3). memperlihatkan bahwa nilai r = 0,490 dan Nasrullah, R. (2015). Media Sosial: Perspektif koefesien determinasi (RSquare) sebesar 0,240 Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi. atau 24%. Angka tersebut menunjukan bahwa Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

1Anastasia Siwi Fatma Utami, 2Nur Baiti 261 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

Sarwono, J. (2013). IBM SPSS Advanced Statistik. Yogyakarta, Indonesia: Penerbit Andi. Satalina, D. (2014). Kecenderungan perilaku cyberbullying ditinjau dari tipe kepribadian ekstrovert dan introvert. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 2(2), 294–310.

PROFIL PENULIS Anastasia Siwi Fatma Utami, M.Kom. lulus Program Strata Dua (S2) Magiter Ilmu Komputer dari STMIK Nusa Mandiri Jakarta pada tahun 2010 mengajar di AMIK Bina Sarana Infromatika Bekasi, dan STMIK Nusa Mandiri, pernah menjadi pemakalah pada seminar nasioanal (SNIT) di Jakarta dengan judul pemilihan jurusan pada SMK Strada dengan metode AHP Pembicara international (ISSIT) di Jogjakarta dengan judul makalah pemilihan daerah wisata pantai potinsial untuk di kembangkan dengan metode ANP di kabupaten gunung kidul DIY .

Nurbaiti, S.Kom Lulusan STMIK Nusa mandiri Jurusan Sistem informasi Tahun 2017

262 Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku Cyber Bullying … Volume 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314 http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/cakrawala

Perencanaan dan Pengendalian Visual Produksi Program Kuis 3 Menit Animasi Upin Ipin di MNCTV

Tuty Mutiah 1, Agung Raharjo 2, Anisti 3

1Program Studi Penyiaran, Akademi Komunikasi BSI Jakarta email: [email protected]

2Program Studi Penyiaran, Akademi Komunikasi BSI Jakarta email: [email protected]

3Program Studi Penyiaran, Akademi Komunikasi BSI Jakarta email: [email protected]

Cara Sitasi: Mutiah, T., Raharjo, A., & Anisti. (2018). Perencanaan dan Pengendalian Visual Produksi Program Kuis 3 Menit Animasi Upin Ipin di MNCTV. Cakrawala, 18(2), 263–272. Retrieved from doi: https://doi.org/10.31294/jc.v18i2

Abstract - For planning and controlling visual production programs There are several things that must be considered. One of the most important directors who are required to be creative in the field of cinematography in order to produce good visualizations of scenarios and manuscripts that have previously been made. In addition, the director controls the production he handles and coordinates with elements, facilities and team members in the studio. The research conducted by this author is descriptive with a qualitative approach. The purpose of this research is to make a description and architecture, explain the processes that occur in it, and explain the various contexts behind the event. So qualitative descriptive is a type of research used to make accurate, factual and accurate descriptions, facts or facts about facts, characteristics of descriptions, conditions or phenomena by using data in the form of words or verbally from people and objects used to find or explain relationships, also not to examine facts or make predictions. The director's role in the making and controlling of the visual quiz production program 3 the Ipin Cartoon Program Up in Minutes In MNCTV is not only one part but can also be overcome properly and can work with all concerned.

Keywords: Director, Production, Visual

PENDAHULUAN pemahaman. Acara televisi yang bagus adalah acara televisi yang mempunyai kualitas dan berfungsi Munculnya media televisi dalam kehidupan sebagai sarana untuk memberikan pengetahuan dan manusia menghadirkan suatu peradaban, khususnya hiburan yang bermanfaat bagi pemirsa. Untuk dalam proses komunikasi dan informasi yang bersifat membuat acara tentunya dibutuhkan sebuah tim massa. Globalisasi informasi dan komunikasi setiap produksi khusus. Tim ini nantinya terdiri dari media massa jelas menghadirkan suatu aktifitas masing-masing crew dengan tugas job description sosial yang bermuatan perubahan nilai-nilai sosial masing-masing. Beberapa peran kru dalam produksi dan budaya manusia. Kemampuan televisi dalam televisi antara lain sebagai produser, editor, penata menarik perhatian masih menunjukkan bahwa media musik, penata rias, kameraman hingga driver. tersebut adalah media yang menguasai jarak secara Semuanya memiliki tugas masing-masing yang harus geografis dan sosiologis. dilaksanakan agar program yang dibuat bisa sesuai Acara televisi sampai saat ini masih dengan konsep awal. terbilang cukup kuat dibandingkan dengan radio dan Untuk menghasilkan acara televisi yang surat kabar. Hal ini terjadi karena kekuatan berkualitas ada berbagai hal yang perlu diperhatikan audiovisual televisi telah menyentuh segi-segi salah satunya adalah peran krusial dari sutradara. kejiwaan pemirsa. Dan pada intinya media televisi Dalam tim produksi, kru yang memegang tanggung telah menjadi cerminan budaya tontonan bagi jawab cukup besar yaitu director atau pemirsa dalam era informasi dan komunikasi yang sutradara. Sutradara merupakan orang yang semakin berkembang pesat. bertanggung jawab dalam set produksi. Sutradara Media massa televisi mempunyai fungsi dituntut untuk kreatif dalam bidang sinematografi utama yang harus diperhatikan yaitu agar bisa menghasilkan visualisasi film yang bagus fungsi informatif, edukatif, rekreatif dan sebagai dari skenario dan naskah yang sebelumnya telah sarana mensosialisasikan nilai-nilai atau pemahaman- dibuat. Sutradara juga harus pintar-pintar dalam

Diterima: 2018-08-30, Direvisi: 2018-09-17, Disetujui: 2018-09-19 263 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

mengarahkan aktor yang berakting hingga dapat program director akan menginformasikan pada MCR menghasilkan adegan yang bagus dalam film. Berikut bahwa acara sudah bisa dimulai. akan penulis tampilkan pengertian dan tugas tugas Bekerja dengan Rundown Program apa saja yang harus dilakukan sutradara dalam proses director, ia bertanggung jawab akan berlangsungnya produksi film. acara, ia juga yang memimpin semua kru yang Untuk menghasilkan acara televisi yang bertugas saat itu. Namun demikian program director berkualitas ada berbagai hal yang perlu diperhatikan tak sekadar mengarahkan acara. Yang menjadi salah satunya adalah peran krusial dari sutradara. pegangan program director ketika acara berlangsung Dalam tim produksi, kru yang memegang tanggung ialah susunan acara atau rundown. Di dalam rundown jawab cukup besar yaitu director atau sudah ada informasi detail tentang susunan acara sutradara. Sutradara merupakan orang yang serta waktu atau durasinya. Pada acara berita televisi bertanggung jawab dalam set produksi. Sutradara rundown dibuat oleh produser yang telah ia usulkan dituntut untuk kreatif dalam bidang sinematografi pada saat rapat redaksi. Rundownlah yang menjadi agar bisa menghasilkan visualisasi film yang bagus acuan program director dari mulai acara pertama dari skenario dan naskah yang sebelumnya telah berlangsung hingga closing program. Namun pada dibuat. Sutradara juga harus pintar-pintar dalam produksi televisi kerap rundown bisa berubah mengarahkan aktor yang berakting hingga dapat kapanpun, hal ini bisa karena berbagai alasan. menghasilkan adegan yang bagus dalam film. Berikut Perubahan rundown akan diberitahukan segera oleh akan penulis tampilkan pengertian dan tugas tugas produser, misalnya karena ada perubahan segmentasi. apa saja yang harus dilakukan sutradara dalam proses Program director juga harus dengan cermat produksi film. menghitung durasi, apakah durasi berlebih atau Program Director Produksi Televisi, malah kurang. Setiap perubahan terjadi maka Bagaimana Ia Bekerja? Ada pelbagai format acara program director mesti memberitahukan pada kru televisi saat ini tayang, baik yang disiarkan secara yang ada di sub control, terutama pada operator play langsung maupun tidak. Dan di balik itu semua ada list dan prompter, karena rundown akan berkaitan puluhan bahkan ratusan orang yang bekerja agar juga pada kedua petugas tersebut. tayangan itu bisa terus berlangsung. Banyak Bekerja dengan Produser Program tidaknya kru tentu saja tergantung dari seberapa director sebetulnya tak bertanggung jawab atas besar program acara tersebut serta pada stasiun konten acara karena ia “hanya” menjalankan agar televisi mana acara televisi itu mengudara. (Diki acara berlangsung seperti yang sudah tertulis pada Umbara:2006 ) rundown. Dan yang bertanggung jawab pada konten Di antara banyak kru di belakang layar itu adalah produser. Bahkan ketika misalnya durasi salah satunya adalah program director. Beberapa segment berlebih atau over durasi, program director stasiun televisi ada yang menyebutnya sebagai hanya memberi tahu bahwa ada durasi segment yang program director atau PD sedang di beberapa televisi mesti didrop karena durasi berlebih. Tentang segment lainnya menggunakan istilah pengarah acara. Pada mana yang mesti didrop merupakan kewenangan dasarnya antara Program Director dengan Pengarah produser. Acara tak ada bedanya, ia adalah orang yang Walaupun bisa saja program director bertanggung jawab serta memimpin acara sebuah mengusulkan segment mana yang bisa diturunkan program televisi baik siaran langsung/live atau siaran tersebut. Produser merupakan partner program tunda/taping. director, sebelum acara dimulai produser berdiskusi “10 Menit lagi S!” begitu pemberitahuan dulu dengan program director walapun kadang dari Master Control pada Sub Control bahwa acara merupakan diskusi kecil saja. Koordinasi produser akan dimulai 10 menit lagi. S yang dimaksud adalah dengan program director ini penting agar saat acara sebutan untuk studio. Beberapa stasiun televisi berlangsung program director sudah tahu sampai hal memiliki SOP atau standar operasional termasuk di yang sangat detail. Apalagi misalnya pada program dalamnya tentang istilah dan singkatan yang mesti acara tersebut ada siaran langsung dari lapangan atau dimengeti oleh seluruh kru. Ketika waktu menjelang studio. Program director harus memastikan koneksi on air maka master control akan memastikan kembali dengan team di lapangan. apakah di sub control sudah benar-benar stand by. Bukan Sekadar Pengarah Program Count down terus bergulir hingga menjelang 10 detik director pada prakteknya tak hanya bertugas sebelum siaran. mengarahkan acara, ia juga mengarahkan kru di Komunikasi dari master control pada sub dalam control room dan kru di studio. Pengisi acara, control adalah dengan pengarah acara atau program baik itu news caster atau news reader diarahkan juga director. Di sub control, program director sudah oleh program director. Misalnya ke kamera mana ia harus memastikan seluruh crew dengan tugas mesti melihat atau apakah speed membaca yang masing-masing sudah siap. Program director harus terlalu cepat atau kebalikannya. Pada beberapa memastikan bahwa di studio semua sudah pada posisi stasiun televisi, program director berita televisi masing-masing: setting, lighting, kamera, serta dibantu oleh floor director atau pengarah lapangan pengisi acara. Ketika semua sudah standby maka namun sebagian televisi tidak menggunakan

264 Perencanaan dan Pengendalian Visual Produksi Program Kuis 3 Menit… Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

pengarah lapangan. Jadi segela pesan program menginformasikan suatu produk atau jasa ataupun director disampaikan langsung pada pengisi acara profit perusahaan dan sebagai media untuk atau bisa juga melalui cameraman. Intinya pesan dari mengingatkan konsumen terhadap suatu produk atau program director harus sampai pada pengisi acara jasa. (Kotler: 2006). Sebagai salah satu media iklan tersebut. yang diyakini efektif, televisi memiliki keunggulan Ada beberapa petugas di sub control yakni untuk meraih simpati konsumen dengan jangkauan audioman, switcherman, CCU-man, play list/CG- yang luas. Lebih dari itu penayangan iklan melalui man, prompterman, dan tentu saja produser. televisi bisa mencapai target sasaran yang telah Walaupun pada dasarnya setiap petugas itu sudah ditetapkan maupun target sasaran yang belum tahu apa yang mesti dilakukan saat sebelum dan saat terdefinisikan sebelumnya. Karena itu iklan di siaran, namun program director mesti mengarahkan televisi menjadi sebuah media yang paling populer agar program acara bisa berjalan dengan lancar. untuk menyampaikan pesan bisnis kepada konsumen. Walaupun tidak wajib, baiknya program Siaran televisi yang bisa diterima oleh sebagai besar director menguasai juga bagaimana mengoperasikan masyarakat marupakan salah satu alasan perusahaan berbagai alat yang ada di studio dan sub-control. untuk mengiklankan produknya di televisi. Beberapa stasiun televisi utamanya stasiun televisi Peran iklan dalam mempengaruhi penjualan kecil bahkan program director bekerja multifungsi, seperti yang terlihat dari berbagai teknik periklanan ia mengoperasikan sendiri video switcher dan video televisi dengan tingkat eksposur iklan memberikan play list. Beberapa alat terkini teknologi broadcasting image tersendiri bagi konsumen. Perusahaan televisi bahkan memungkinkan seorang program berharap konsumen potensial akan berperilaku director menjadi pengarah acara, switcherman, seperti yang diharapkan melalui iklan komersialnya. audioman, play-list video, sendirian. Iklan yang di tayangkan media televisi membentuk Don’t Panic! Dua kata ini penting bagi pernyataan sikap konsumen yang mempengaruhi seorang program director, jangan panik. Apapun minat beli konsumen. yang terjadi selama acara berlangsung, program Pembentukan sikap terhadap iklan director dilarang panik. Kesalahan bisa terjadi, baik dipengaruhi oleh persepsi konsumen terhadap iklan. karena human error atau karena perlatan bermasalah. Sikap terhadap iklan ini diawali cara konsumen Karenanya program director harus tahu persis berfikir mengenai sebuah Iklan. Sikap terhadap iklan bagaimana skema sebuah acara berlangsung dari (afektif) merupakan cara konsumen merasakan hal mulai rundown yang diterima hingga berita tayang di tersebut. Assael (2001: 368) mendefinisikan sikap layar televisi. Pada acara live sebetulnya tak boleh terhadap iklan adalah kecenderungan konsumen ada kesalahan sama sekali karena acara tidak bisa untuk menjawab dengan baik atau tidak baik diulang. Salah satu caranya yakni persiapan yang terhadap iklan tertentu \ Dalam setiap acara di baik, patuhi standard operation procedure atau SOP Televisi merupakan sebuah moment yang tepat untuk yang sudah dibuat. Kru lain bisa saja panic namun perusahaan berlomba-lomba menjadi sponsor program director yang mesti membuat semuanya acaranya. Dengan begitu, perusahaan akan tenang. Komputer bisa tiba-tiba hang, maka program mendapatkan jangkauan iklan yang lebih luas director harus dengan cekatan memberi intruksi pada dibandingkan dengan mengiklankan di jeda news reader untuk meminimalisir kesalahan tadi. komersial. Bisa juga terjadi kesalahan yang sangat fatal, namun Ada berbagai macam brand mensponsori lagi-lagi seorang program director tak usah panik, suatu acara televisi, bisa dengan membuat semacam ketika itu benar-benar terjadi maka program director booth dan ada SPG nya, ada yang membuat kuis segera mengalihkan acara atau meminta take over interaktif, ada juga yang hanya memasang banner pada petugas master control. iklan saja di bagian dekorasi panggungnya dsb Televisi (TV) memiliki kelebihan tersendiri Belakangan ini muncul atau trend strategi baru agar dengan gambar bergeraknya, karena khalayak program yang dihadirkannya dapat meraih rating cenderung menggunakan media TV sebagai sarana tinggi yakni dengan menyelipkan program kuis hiburan, informasi maupun pengetahuan sehingga interaktif disela-sela penayangannya. membuat informasi dan pesan yang disampaikan Hal itu telah diterapkan diterapkan di lebih menarik dan menyenangkan pemirsanya MNCTV dalam penayangan beberapa serial atau dibanding media lainnya. Berbicara mengenai isi sinetron senandung Upin Ipin, Sopo Jarwo dll acara televisi, beragam acara pun telah dihadirkan Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti oleh televisi kepada khalayaknya. Mulai dari tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul tayangan film, sinetron, reality show, komedi situasi, “Perencanaan Dan Pengendalian Visual Produksi talk show, berita, iklan maupun beragam tayangan Program Kuis 3 Program Kartun Ipin Upin Menit Di internasional. Mnctv”. Seiring pertumbuhan ekonomi, iklan menjadi sangat penting karena konsumen potensial akan METODOLOGI PENELITIAN memperhatikan iklan dari produk yang akan ia beli. Penelitian yang dilakukan penulis ini bersifat Fungsi iklan selain sebagai promosi juga berfungsi deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut nazir

1Tuty Mutiah, 2Agung Raharjo, 3Anisti 265 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

(1988:63) Metode deskriptif adalah suatu metode obyek. Biasanya telah dilengkapi micropon untuk dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu menangkap suara didepan kamera. Kamera juga objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran dilengkapi dengan VCR untuk merekam gambar dan maupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. suara dari obyek. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi serta menggambarkan suatu Lampu Studio realitas, menjelaskan proses-proses yang terjadi di Lampu Studio yang dipasang tetap dan dalamnya, serta menjelaskan berbagai konteks yang lampu portable yang dilengkapi dengan stand lampu. melatarbelakangi peristiwa tersebut. Jadi deskriptif Lampu berfungsi untuk penerangan agar cahaya yang kualitatif merupakan jenis penelitian yang digunakan mengenai obyek mencukupi untuk memenuhi untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan kebutuhan kamera, sehingga dapat diperoleh gambar secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta- yang berkualitas/jelas. fakta, sifat-sifat suatu situasi, kondisi atau fenomena dengan menggunakan data berupa kata-kata tertulis Switcher Box Lampu atau lisan dari orang-orang dan perilaku objek yang Terdiri dari kumpulan switch (skakelar) diamati secara utuh dengan tujuan untuk tidak lampu yang masing-masing berfungsi untuk mencari atau menjelaskan hubungan, juga bukan menyalakan dan mematikan lampu studio. Switcher mengkaji hipotesis atau membuat prediksi. box dihubungkan ke sumber listrik melalui panel Bila dikaitkan dengan penelitian ini, maka sekering pengaman otomatis/MCB ke switcher penulis ingin memaparkan secara deskriptif utama jenis handle. bagaimana Peran Sutradara dalam Perencanaan dan Pengendalian Visual Produksi Program Kuis 3 Menit TV Monitor Ipin Upin di MNC TV. Dimana MNC Media kembali Berfungsi sebagai display kamera untuk menggelar program rogram Kuis seperti salah satunya memonitor hasil pengambilan gambar setiap kamera 3 menit Ipin Upin di MNC TV. Program Kuis di sehingga bisa diketahui kualitasnya agar dipilih MNC TV di awali pada tahun 2012, kemudian sutradara untuk direkam di master VTR. Oleh karena program kuis 3 menit Ipin Upin di MNC TV Lang itu Setiap kamera dipasang satu monitor. Master tahun 2017 merupakan pelaksanaan ke-5 setelah VTR juga membutuhkan dipasang satu monitor tayang pertama kali di MNC TV pada 25 Maret 2014. untuk mengetahui gambar dari kamera mana yang Program Kuis satunya 3 menit Ipin Upin di sedang direkam di VTR. MNC TV Sebagai salah satu media iklan yang diyakini efektif, hal mini dikarenakan televisi Mixer atau Switcher Video memiliki keunggulan untuk meraih simpati Digunakan untuk menerima masukan dari konsumen dengan jangkauan yang luas. Lokasi yang setiap kamera yang digunakan untuk shoting dan menjadi tempat penelitian adalah di gedung MNC meneruskan ke VTR untuk direkam. Alat ini jjuga STUDIO tower 1 lantai 2, Jl. Raya Pejuangan, Kebon berfungsi untuk memilih gambar dari kamera mana Jeruk, Jakarta Barat – 11530. yang akan direkam ke VTR. Dan efek-efek apa yang akan dipilih dan digunakan sebagai transisi HASIL DAN PEMBAHASAN perpindahan gambar dari kamera yang satu ke Terkait Dengan Penelitian perencanaan dan kamera yang lain oleh sitcherman atas perintah pengendalian visual produksi program kuis 3 sutradara. program kartun ipin upin menit di mnctv. VTR atau VCR Sistem yang Menghasilkan visual Digunakan untuk merekam gambar dan suara obyek yang dishoting. VTR menerima masukan gambar dari mixer video dan masukan suara dari mixer audio atau langsung dari micropone yang dipasang pada obyek shoting. Keluaran dari VTR dihubungkan ke pesawat pemancar yang ada diruang pemancar untuk dipancarkan sebagai siaran langsung atau direkam dulu pada pita magnetis, diedit dan dijadikan dalam bentuk kaset atau keping VCD/DVD program untuk siaran tunda/tidak langsung.

Peralatan audio Sound System Peralatan Studio TV dan Fungsinya Terdiri dari mic, mixer audio, equalizer, amplifier, speaker, headpone, tape recorder/cassette Kamera Studio recorder, piringan hitam, CD/DVD player dan Dilengkapi tripot dan dolly/ craine. Kamera sebagainya. Sound sistem digunakan untuk keperluan berfungsi untuk menangkap gambar/visual dari talk back komunikasi antara kamerawan dengan

266 Perencanaan dan Pengendalian Visual Produksi Program Kuis 3 Menit… Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

sutradara/pengarah dalam rangka koordinasi, 1. Melakukan meeting dengan team marketing serta pemberian instruksi oleh pengarah kepada klien yang berkaitan masalah kebutuhan dan kamerawan. Talk back juga disalurkan ke ruang- keinginan klien. Setelah menjadi kesepakatan, ruang lain seperti ruang telecine untuk koordinasi kemudian meeting dengan team produksi untuk pemutaran film, slide dan sebagainya. Sound sistem kebutuhan eksekusi yang akan diproduksi, baik juga berfungsi sebagai sumber suara utama dan secara siaran langsung (live) maupun siaran pendukung program. tunda (recording) sekaligus menentukan produk dan lokasi diselenggarakannya acara Program Komputer Editing Kuis 3 menit Ipin Upin di MNC TV. Membuat Yaitu komputer yang berisi program sebuah perencanaan program dengan team aplikasi untuk keperluan editing program dan produksi yang terkait diantaranya, produser, animasi seperti program pinacle studio, matrox, adob produser assistant, tehnikal director, penata premier dan sebagainya. Sebagai komputer editing artistik. video perlu memiliki memori yang besar demikian 2. Menghitung ukuran panggung (riggingstage) pula kapasitas hard disk yang besar pula untuk dan Set Design Menentukan dan pengajuan menyimpan data-data gambar yang cukup banyak. speck alat sound system audio, teknik Biasanya terdapat beberapa komputer untuk maupun kebutuhan material artistik. keperluan editing video yaitu untuk animasi disain 3. Melakukan meeting teknis bersama team teknik tampilan screen, caption dan karya grafis lainnya. dan team penata artistic untuk menentukan Beberapa komputer tersebut dikoneksi pada satu perencanaan dan lay out. Semua konsep harus jaringan untuk keperluan komunikasi data. berjalan sesuai apa yang direncanakan, dan diharapkan mampu meningkatkan dan Skema sambungan dan proses kerjanya. menghasilkan tayangan program yang Studio Televisi Obyek shoting misalnya bermutu. acara kuis, dishot menggunakan dua buah kamera video yaitu kamera 1 dan kamera dua. Pengambilan Spesifikasi Program: obyek dilakukan oleh kamerawan atas instruksi Judul Program : Kuis 3 Menit Upin Ipin Mnc tv sutradara tv yang berada di ruang pengendali, melalui Tema : Ayo Main Diluar talkback sound system yang disalurkan ke headphone Host : Meisya Siregar pada setiap kamera. Dengan demikian tidak ada Durasi : 3 Menit pengambilan yang sama. Dari kamera 1 maupun Format : Live & Taping kamera 2 hasil pengambilan gambarnya disalurkan Lokasi : Sto. 11 MNC STODIO ke TV monitor 1 dan TV monitor 2 serta disalurkan Target Audience : Ibu dengan anak 2–12 tahun ke mixer video yang sudah dilengkapi dengan fasilitas switcher dan wiper transisi. Dengan Penanganan masalah yang timbul dilapangan demikian pengarah dapat melihat hasil pengambilan serta solusi yang berhubungan dengan lay out gambar melalui TV monitor yang diset di ruang system perencanaan Visual. pengendali. Suara dari obyek shoting dapat ditangkap oleh micropon yang dipasang khusus atau Kendala dilapangan menggunakan fasilitas micropon pada kamera. Suara Di dalam sebuah Program Kuis 3 menit Ipin disalurkan langsung ke VTR atau dapat juga melalui Upin di MNC TV. tentunya banyak sekali kendala- mixer audio. kendala yang kerap timbul dalam persiapan maupun pelaksanaannya. Kendala tersebut yang Sound System sering timbul antara lain: Suara obyek shoting ditangkap oleh 1. Gangguan pada system alat seperti Kamera, micropon yang dipasang di arena shoting disalurkan komunikasi, lighting misalnya alat yang akan dengan kabel koaksial ke pesawat mixer audio. di gunakan error atau terjadi kerusakan. Setelah diolah oleh lalu disalurkan ke VTR/VCR 2. sering terjadi cross frequency. bersama-sama dengan sinyal video yang dikeluarkan 3. Persiapan yang sifatnya mendadak dan oleh mixer video untuk direkam. Atau langsung pengerjaan panggung yang blom selesai disalurkan ke pesawat pemancar untuk disiarkan sehingga menghambat penyusunan tata letak bersama dengan sinyal videonya. kamera, Lighting, Artistik, Audio speaker monitor dan sebagainya. Mengetahui konsep awal terbentuknya Program 4. Sulitnya menentukan Host atau Artis yang sesuai Kuis 3 menit Ipin Upin di MNC TV. kriteria terhadap produk yang dimiliki oleh Banyak beberapa hal yang akan penulis klien. sampaikan dalam proses perencanaan pembuatan 5. Menjaga kekompakan Kru yang bertugas baik Program Kuis 3 menit Ipin Upin di MNC TV itu Production Support (Kameraman, tahapan- tahapannya antara lain: Lightingman, Audioman, Artistik, Creative, Production Assistan (PA), Floor Director (FD),

1Tuty Mutiah, 2Agung Raharjo, 3Anisti 267 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

Switcherman, Grafis, Technical Director (TD) sebuah perencanaan dan lay out agar segala kendala dan sebagainya. dapat teratasi. System floor monitor panggung ini amat 6. Adanya perubahan dan perbedaan disaat GR dan penting guna mendengarkan instrument dari alat musik Eksekusi oleh Klien. yang dimainkan dan untuk mendengarkan instrument alat music dari musisi lainnya. Biasanya floor monitor Solusi Dan Penangana ditempatkan pada posisi didepan musisi agar terdengar Tentunya pada saat dimulainya acara dari lebih detail dan focus. Yang menjadi kendala didalam persiapan dan hingga berlangsungnya acara di floor monitor adalah jika terdapat kelebihan kapasitas selenggarakan, sebagai seorang sutradara tv harus suara, maka yang terjadi adalah feetback atau storing. terlibat langsung dan mengikuti proses mulai dari awal Dan suara pun tidak lagi menjadi harmoni akibatnya set up system dan pengecekan system instalasi, suara didalam panggung terkesan didalam goa atau system komunikasi lintas kru, dan tata letak artistik menggema. panggung, set design dan monitor agar dapat mengetahui teknis dan kendala yang kerap timbul. Camera System Dengan terlibat langsung maka dapat meminimalisir Kamera EFP (Electronics Field Production) kendala dan dapat mengatasi sekaligus Kamera jenis ini biasanya dipakai untuk penanganannya. Karna program ini adalah program produksi dalam ruangan atau studio (in door), hampir yang sepenuhnya dimiliki oleh klien, maka perlunya sama dengan jenis pertama.Biasanya 1 (satu) set komunikasi yang cukup baik antara klien, marketing kamera EFP terdiri atas : Kamera (Lensa, Camera dan kru produksi agar proses produksi berjalan dengan head, View finde) , Camera maunting (rolling tripod, baik dan lancar . pedestal), Kabel kamera (Triax, multiware/multicore), Camera control unit / Base stasion, Remote control Penanganan masalah yang timbul dilapangan serta panel / Operation control panel, Monitoring System : solusi yang berhubungan dengan lay out System avefrom monitor, video monitor dan Power supply. Pengendalian visual. Menurut Eva Arifin (2010:169), seorang Kesuksesan sebuah program bisa dilihat dari kameraman alat yang paling utama didalam segi perencanaan yang matang dan persiapannya melaksanakan tugasnya adalah camera dalam bahasa dengan didukung teknisnya. Tentunya tidak terlepas inggris “motion picture camera”. Didalam dari segi kemahiran dan keahlian seorang Sutradara tv broadcasting televisi keberadaan kamera adalah dalam menangani sebuah alat dan pemahaaman system. sesuatu yang paling utama proses dari hasil gambar Sebagai seorang seniman visual, Sutradara tv itulah yang akan ditayangkan didalam program acara harus menguasai memahami sebuah tekhnik produksi, televisi di layar kaca. tujuanya adalah agar tidak terjadi kesalahan dalam Masing-masing Frame merupakan rekaman proses pengerjaan produksi (meminimalis kesalahan dari tahapan-tahapan dari suatu gerakan. Semakin cepat Produksi). Dan yang terpenting harus memahami perputarannya semakin halus gerakannya, walaupun management produksi tv dari Pra Produksi, Produksi sebenarnya terdapat jeda antara frame namun kita dan Pasca Produksi, serta menguasai terminologi sebagai manusia tidak bisa menangkap jeda tersebut. Produksi tv dalam berkomunisasi pada saat produksi. lay out set design gambar agar dalam penyusunannya Pusat Eksekusi Kuis 3 menit Ipin Upin di MNC TV. sesuai dengan apa yang sudah di rencanakan. TV monitor berfungsi sebagai display kamera Dalam penempatan speaker monitor yang untuk memonitor hasil pengambilan gambar setiap tepat pada tempatnya, menginstal kabel rapih sesuai kamera sehingga bisa diketahui kualitasnya agar dipilih dengan alurnya dan tidak menimbulkan kesan tidak sutradara untuk direkam di master VTR. Oleh karena beraturan. Mengikuti prosedur system dengan itu Setiap kamera dipasang satu monitor. Master VTR melakukan cek dan ricek peralatan, memastikan juga membutuhkan dipasang satu monitor untuk semua system telah terinstal dengan benar. Melakukan mengetahui gambar dari kamera mana yang sedang koordinasi dengan berbagai pihak pendukung acara direkam di VTR. Pemilihan gambar dilaksanakan oleh yang terkait. switcherman dengan memilih menggunakan mixer Video yang telah dilengkapi dengan fasilitas switcer. Audio system, Kamera system, stage, sub control, Perpindahan gambar dari kamera satu ke kamera yang tekhnical support, Crew. lain menggunakan mode wiper sehingga perpindahan Kesuksesan sebuah acara tidak terlepas dari atau transisi dari gambar tidak jumping dan halus. system dan mixing stage yang menjadi pokok utama Transisi ada beberapa mode seperti super inpose, wip dalam sebuah produksi kuis. Karena dipanggung inilah horizontal, vertikal, diagonal dan sebagainya. sebuah produksi dimulai, yang terdiri dari pengisi acara Yang mengendalikan team untuk anatar lain yaitu host Program Kuis 3 menit Ipin Upin menghasilkan visual maka sutradara tv harus di MNC TV. seperti adanya set artistic dan penataan memahami system kinerja seluruh komponen team cahaya yang akan menghiasi set panggung agar produksi kuis cap Lang diantaranya yaitu: terkesan lebih natural. Sebagai inti dari sebuah acara, maka panggung harus benar-benar memperhatikan

268 Perencanaan dan Pengendalian Visual Produksi Program Kuis 3 Menit… Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

a. Sound System ke vision mixer, ada juga beerbentuk satu unit Sound sistem yang terdiri dari mic, mixer audio, komputer yang berdiri sendiri yang bisa equalizer, amplifier, speaker, headpone, tape dihubungkan ke vision mixer. recorder/cassette recorder, piringan hitam, CD/DVD player dan sebagainya. Sound sistem d. Waveform digunakan untuk keperluan talk back komunikasi Alat ini digunakan untuk mengukur kualitas antara kameraman dengan sutradara/pengarah video yang dihasilkan oleh masing-masing dalam rangka koordinasi, pemberian instruksi kamera serta dari VT. Juga bisa digunakan untuk oleh pengarah kepada kameraman. Talk back mengukur audio. Waveform menampilkan juga disalurkan ke ruang-ruang lain seperti ruang graphic yang menjadi parameter atau acuan yang telecine untuk koordinasi pemutaran film, slide bisa digunakan apakan kualitas video dan audio dan sebagainya. Sound sistem juga berfungsi sudah sesuai harapan atau belum. sebagai sumber suara utama dan pendukung program. Suara utama adalah suara obyek e. CCU (Camera Control Unit) shoting dan suara pendukung adalah sebagai Ini merupakan satu alat yang bisa mengontrol sumber suara untuk backsound musik, sound beberapa fungsi yang ada di kamera. Yang bisa efex dan sebagainya. Microphone untuk dikontrol atau digantikan fungsinya melalui alat menangkap suara dan diubah menjadi elektris ini diantaranya adalah pengaturan pencahayaan dan disalurkan ke mixer audio dari mixer (brightness contrast), temperatur warna (color disalurkan ke qualizer. temperature), kecepatan (shutter speed), white balance serta warna RGB (red, green, blue). Pada mixer dan equalizer suara bisa diolah Jumlah CCU yang digunakan sama persis nadanya sehingga kualitas suaranya baik. dengan jumlah kamera yang digunakan karena Selanjutnya keluarannya disalurkan ke amplifier masing-masing kamera dikontrol oleh satu CCU. untuk diperkuat dan keluaranya disalurkan ke tape recorder untuk direkam atau langsung ke Video Tape Recording (VTR) Video Tape Recorder (VTR). VTR adalah peralatan yg digunakan untuk merekam (Record) dan memutar (playback) gambar dan suara untuk keperluan siaran. Bagian ini merupakan tempat penyedian materi-materi program siaran yang berbentuk tape atau kaset siap tayang seperti sinetron, program non-drama. VTR berfungsi merekam dan melihat rekaman pada proses produksi, dapat juga digunakan untuk meng- Gambar 1 Video Tape Recorder (VTR). capture (mengubah rekaman dari kaset pita ke digital). Kaset-kaset tersebut di barcode atau b. Lighting Control dikomputerisasikan sehingga terdapat pembagian Peralatan ini berfungsi seperti mixer yang segmen untuk sebuah program acara. Kemudian berguna untuk pengesetan dan pengaturan setelah dibagi, di input ke Flexicart atau mesin cahaya yang ada dalam studio set. Instrumen pemutar materi program pengatur cahaya biasanya terletak pada ruang kontrol studio atau pada salah satu sudut di Master Control (Ruang Kendali Siaran) studio. Posisi pengatur cahaya yang berada di Ruang master kontrol atau Master Control ruang kontrol akan memberikan banyak Room (MCR) Televisi atau sering disebut juga keuntungan, karna penata cahaya dapat langsung sebagai ruang kendali siaran televisi, merupakan berkomunikasi orang-orang di ruang kontrol. ruangan yang berisikan perangkat teknis utama penyiaran dalam mengontrol segala proses siaran Studio televisi dilengkapi dengan stasiun televisi. MCR menjadi pusat dari segala sistem pencahayaan yang terdiri atas sejumlah kegiatan produksi siaran yang ada di stasiun sumber cahaya yang diagntungkan pada langit- penyiaran televisi. MCR sangat penting karena langit studio. Setiap sumber cahaya tersebut semua materi siaran baik acara secara langsung harus dapat diatur tingkat pencahayaan yang (live) maupun rekaman di studio, atau kejadian yang diperlukan untuk setiap program. langsung dari suatu lokasi di luar studio melalui OB Vanatau mobil siaran, harus melalui MCR terlebih c. Character Generator dahulu, sebelum akhirnya dipancarkan ke satelit. Biasa juga disebut dengan CG atau Chargenini Materi siaran berupa iklan, logo stasiun televisi, adalah untuk membuat serta menampilkan title, program-program acara, running text dan sebagainya, subtitle, serta graphic yang dibutuhkan dalam semuanya telah disiapkan di MCR untuk tayangan produksi acara televisi. Ada yang ditayangkan. berbentuk keyboard yang dihubungkan langsung

1Tuty Mutiah, 2Agung Raharjo, 3Anisti 269 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

Bagian penyiaran atau d. Traffic broadcasting merupakan ujung dari produksi materi Adalah bagian yang sangat penting pada sebuah siaran seperti program acara, iklan, dan sebagainya. stasiun televisi, namun tak banyak orang yang MCR menjadi pusat kegiatan penyiaran, meliputi memahaminya. Traffic, seperti yang ditunjukan pengoperasian peralatan siaran televisi dan hal-hal namanya, ialah daftar yang berisi jadwal yang non-teknis seperti pengaturan waktu tayang. menjaga alur dari seluruh susunan acara, iklan, Beberapa stasiun televisi menempatkan bagian promosi, berita yang akan mengudara. penyiaran menjadi satu departemen tersendiri yang umum dikenal dengan Departement On Air Dunia penyiaran membutuhkan ketepatan Broadcast Dalam departemen ini, terdapat bagian untuk semua jadwal yang sudah disusun, untuk itu teknis (meliputi Master Control dan video tape dibutuhkan Traffic Dengan demikian, Traffic recording On Air), bagian non-teknis (meliputi merupakan panduan yang akan memberitahu teknisi traffic log dan presentasi). Seluruh materi siaran akan apa yang nanti akan ditayangkan dan berapa lama melalui MCR dan kemudian menuju perangkat waktunya. Traffic ialah jadwal harian untuk suatu uplink untuk ditransmisikan melalui satelit dan ke stasiun televisi yang berisi catatan yang menunjukan stasiun relaydi seluruh Indonesia. kapan dan apa yang sudah di udarakan. Bagi departemen pemasaran, Traffic Sub control merupakan jadwal yang memungkinkan secara akurat Juga bertanggung jawab terhadap kualitas mengirimkan tagihan untuk penayangan iklan-iklan. teknis program sesuai dengan standar yang Saat ini, Traffic untuk stasiun televisi sudah ditentukan. Kegiatan pada Master control dapat sepenuhnya menggunakan program komputer yang dibagi menjadi empat bagian yaitu: dijalankan secara otomatis. Maka seluruh program, 1. Masukan program (p r o g r a m promosi dan iklan, bisa dijalankan dan dihentikan i n p u t ) Materi program yang masuk ke master melalui komputer. Bila mesin Traffic tidak berjalan control dapat berasal dari studio, satelit, sesuai jadwal, maka program tidak bisa diputar pada stasiun jaringan, siaran langsung diluar studio waktu yang tepat sehingga dapat muncul atau kurir dalam bentuk video tape Program berbagai persoalan lain, misalnya stasiun televisi siaran langsung, akan langsung diarahkan ke dapat kehilangan uang dari iklan yang harus pemancar, namun sebagian besar materi program disiarkan. harus disimpan dulu sebelum disiarkan. Master control juga menyimpan berbagai jeda (station Hasil shoting out put kuis minyak angin Cap lang break) yang dapat berupa iklan, promo (teaser) Dalam program Kuis interaktif berdurasi 3 program selanjutnya, pengumuman, identifikasi menit dengan hadiah 1 juta rupiah. terkadang kondisi stasiun yang muncul di antara program. waktu yang berhimpitan waktu On Air dan 2. Penyimpanan program (program kedatangan klien ini tentunya membuat tim produksi storage) Seluruh materi program yang sudah cukup repot dalam memenuhi keinginan klien yang direkam disimpan di Master control atau pada tiba tiba berubah dari yang direncakan. Hal yang ruang penyimpanan yang telah ditetukan. Setiap paling krusial adalah disaat set belum 100% jadi program memiliki kode tertentu agar dapat cepat karena waktu pembuatan menjadi sangat sempit. diketahui dan di temukan. Namun dengan koordinasi dan dukungan semua 3. Penemuan program (p r o g r a m pihak akhirnya set kuis dapat diselesaikan pada H-12 ret r i e v a l ) Penemuan program (program jam. Dan eksekusi produksi kuis pun dapat terlaksana retrieval) mencakup kegiatan pemilihan, pada waktu dan jam yang telah direncanakan. permintaan dan penayangan materi program. Dengan seperti ini, Sebagai program yang Penemuan program ditentukan oleh program log memiliki nilai commercial yang cukup yang berisi daftar perinci setiap program yang menguntungkan, tentunya berbagai perlengkapan dan ditentukan pada hari tertentu. Program log berisi peralatan produksi yang sangat mendukung, baik itu informasi yang diperlukan bagi efisiensi kru yang bertugas, akan lebih suport dengan operasional stasiun penyiaran seperti informasi permintaan klien yang berbagi macam permintaan. mengenai waktu tayang program, durasi Namun dengan berjalannya komunikasi yang baik program, judul program, asal atau sumber dan intens. maka kesadaran untuk saling suport program, kode program, jenis program (langsung menjadi point utama dalam modal dan kekuatan tim atau rekaman). Program log diterbitkan setiap dalam menjalankan sebuah produksi Kuis 3 menit hari, biasanya lebih dulu satu atau dua hari dari Ipin Upin di MNC TV. penayangan. Kebanyakan stasiun TV Dalam Sebuah program kuis yang telah di menampilkan program log dilayar komputer, setujui oleh produser untuk menyusun anggaran dari namun terkadang menyediakan pula dalam pihak sponsor, tentunya dapat menyusuaikan antara bentuk hard copy. pengeluaran budget Program dan budjet produksi program kuis tersebut. Untuk program kuis minyak angin caplang effisiensi biaya dikeluarkan yaitu

270 Perencanaan dan Pengendalian Visual Produksi Program Kuis 3 Menit… Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

hanya biaya material set, host (artis), hadiah Sutradara dalam Perencanaan dan Pengendalian pemenang kuis, makan dan minum kru serta pengisi Visual Produksi Program Kuis 3 Menit Ipin Upin di acara. Sedangkan untuk equipmet kamera, lighting, MNC TV adalah: audio dan studio merupakan fasilitas yang telah 1. Dalam melakukan eksekusi program dengan tersedia di MNC TV. durasi 3 menit, Seorang sutradara tv dalam Selain itu produser sudah memastikan sebuah produksi program sangatlah penting bahwa biaya program tidak melebihi jumlah yang untuk memahami dan menguasai sebuah sudah dianggarkan, tujuanya agar tidak mengurangi perencanaan dan pengendalian visual. Bukan nilai pada unsur audio visual. Pada produksi kuis saja menguasai satu bagian tetapi juga di dituntut minyak angin caplang kami menggunakan multy mampu berkomunikasi dengan baik dan dapat camera system atau menggunakan beberapa kamera bekerja sama dengan segala instansi yang terkait. dalam sebuah adegan / tempat/ setting secara 2. Selain bertanggung jawab penuh semua hal yang bersamaan merekam sebuah adegan yang terkait dengan visual, sutradara tv juga harus dimaksudkan untuk hasil akhir gambar yang kaya mampu memberikan sebuah informasi kepada dan bervariasi karena berasal dari beberapa kamera khalayak. Dari hasil kesimpulan analisis yang yaitu pada sudut pengambilan dan ukuran gambar telah diuraikan pada BAB sebelumnya, penulis yang berbeda. dapat mengetahui bagaimana sebuah Peran Selain itu pengambilan gambar secra Sutradara TV sebagai perencanaan dan simultan (bersamaan) itu adalah untuk menghemat pengendalian visualisasi Program Kuis 3 menit waktu produksi dan meminimalisir untuk Ipin Upin di MNC TV. Secara perbedaan dan pengulangan sebuah adegan di saat Live atau siaran pengaruh yang timbul dari system audio visual langsung. dan juga disaat produksi Taping tujuanya yang digunakan. Karena ukuran standard hasil untuk mengurangi waktu disaat proses editing kualitas audio visual yang layak dan baik adalah tentunya setelah pengambilan gambar selesai, dengan dapat dilihat serta didengar dan Walaupun memakan waktu yang cukup lama untuk dirasakan secara detail. proses pemasangan kamera dibandingakan dengan 3. Karna program ini adalah program yang single kamera, ini akan lebih efisien dalm waktu dan sepenuhnya dimiliki oleh klien, maka perlunya saat biaya produksi. komunikasi yang cukup baik antara klien, Dari perjalanan program Kuis 3 menit Ipin marketing dan kru produksi agar proses produksi Upin di MNC TV ada beberapa hal positif yang patut berjalan dengan baik dan lancar. menjadi dipertahankan, yakni Kejelasan informasi Dari seluruh hasil penelitian dan dan instruksi dari klien ke seluruh team produksi pembahasan dalam skripsi ini yang telah peneliti yang akan mempermudah proses produksi dan uraikan diatas, maka dapat peneliti simpulkan Kesiagaan aktif seluruh tim produksi menjadi sebagai berikut: kekuatan tambahan untuk mewujudkan produksi 1. Pra Produksi dengan keinginan klien. Tahap pra produksi Program Kuis 3 menit Ipin Secara umum produksi Kuis 3 menit Live Upin di MNC TV. Memakan waktu sekitar 1 atau Tapping berjalan lancar dan profesional. Banyak bulan. Tahap pra produksi meliputi pencarian hal yang dapat dipetik dari pelaksanaan program ini, ide, perencanaan serta persiapan. Hal yang diantaranya pentingnya komunikasi dan koordinasi memakan waktu paling lama ialah saat antar seluruh lini. Dan kesamaan visi apapun tidak pembuatan rundown sebab banyak hal yang akan terlaksana dengan baik tanpa keikhlasan, mesti disesuaikan antara ide dengan kondisi kesabaran dan dukungan positif dari berbagai lini. tekhnis dan non tekhnis. Pada acara ini pihak penata rias dan busana 2. Produksi akan berkomunikasi intens dengan sponsor atau klien Tahap produksi merupakan tahap realisasi atas agar tidak keluar dari warna brand product apa yang telah direncanakan serta disiapkan pada Selain itu untuk penata cahayaan pada kuis 3 menit tahap pra produksi. Program Kuis Ipin Upin di Penataan cahaya dengan menggunakan kamera video MNC TV tayang sekitar 3 menit. Untuk itu cukup memperhatikan perbandingan Hi light (bagian dibutuhkan seorang sutradara yang handal dalam ruang yang paling terang) dengan cahaya yang menangani program ini. Selama shooting merata yang menyebar oleh lampu. berlangsung rundown hanya sebagai panduan Setelah semua rangkaian proses in put dan garis besar saja selanjutnya banyak perubahan outpun sudah berjalan maka sudah tentu akan ada yang terjadi. hasil dan kemasan yang maximal, tentunya apa yang 3. Pasca Produksi di rencanakan sesuai apa yang sudah di konsep baik Usai tayang, seluruh kru berkumpul untuk dari klien dan tim Produksi Kuis menit Ipin Upin di mendengarkan evaluasi yang diberikan oleh MNC TV dalam durasi 3 menit. Produser dan klien. Sehingga pada proses produksi berikutnya akan lebih baik dan tidak KESIMPULAN terjadi lagi hal hal yang tidak di harapkan. Kesimpulan dari hasil penelitian Peran

1Tuty Mutiah, 2Agung Raharjo, 3Anisti 271 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

REFERENSI Andi fachruddin, Manajemen Pertelevisia modern, Ed-1.2016 Andi, Yogyakarta, Danesi, Marcel.2010. Pesan, Tanda, dan Makna, Buku Teks Dasar Mengenai Semiotika dan Teori Komunikasi. Yogyakarta. Tommy Suprapto, MS., Berkarier di bidang Broadcasting, cetakan pertama 2006, Media Pressindo, Yogyakarta Diki Umbara, Mengetahui Dunia pertelivisian (2006) Eva Arifin, Broadcasting to be Broadcaster, cetakan pertama 2010, Graha Ilmu, Yogyakarta. Jalasutra.2006. Meteologi Penelitian Kualitatif. Bandung. Remaja Rosdakarya. Naratama, Menjadi Sutradara Televisi, Cetakan Pertama 2004, Grassindo, jakarta. Riswandi, Dasar-dasar Penyiaran, cetakan pertama 2008, Graha Ilmu, Yogyakarta. Ruslan. Metodelogi kualitatif, cetakan kedua 2008, Erlangga, Bandung.

PROFIL PENULIS Tuty Mutiah, Menamatkan program strata satu di Universitas BSI Bandung jurusan komunikasi. Dan program strata dua di Universitas BSI Bandung jurusan komunikasi. Saat ini freelancer di production house sebagai penulis naskah, casting director dan talent cooedinator. Sedangkan untuk iklan sebagai Manager Unit Dan saat ini juga mengajar sebagai dosen di Akademi BSI Jurusan penyiaran dengan mengajar di prodi penyiaran.

Agung Raharjo, lahir Jakarta, 31 Juli 1982. Menamatkan program strata satu di Universitas BSI Bandung jurusan komunikasi. Dan program strata dua di Universitas BSI Bandung jurusan komunikasi. Saat ini bekerja di MNC dua di Universitas BSI Bandung jurusan komunikasi. Saat ini bekerja di MNC dua di Universitas BSI Bandung jurusan komunikasi. Saat ini bekerja di MNC TV sebagai penata kamera. Dan saat ini juga mengajar sebagai dosen di Akademi BSI Jurusan penyiaran dengan mengajar di prodi penyiaran.

Anisti, lahir Jakarta, 12 April 1971, Menamatkan program strata satu di Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta. Dan program strata dua di Pasca Sarjana Universitas Sahid Jakarta, program studi Manajemen Komunikasi Saat ini sebagai Direktu AKom BSI Jakarta, Dan dosen di prodi penyiaran.

272 Perencanaan dan Pengendalian Visual Produksi Program Kuis 3 Menit… Volume 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314 http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/cakrawala

Manajemen Pembelajaran Siswa Inklusi di SDIT Wirausaha Indonesia

Ais Zakiyudin

AMIK BSI Karawang email: [email protected]

Cara Sitasi: Zakiyudin, A. (2018). Manajemen Pembelajaran Siswa Inklusi di SDIT Wirausaha Indonesia. Cakrawala, 18(2), 273–278. Retrieved from doi: https://doi.org/10.31294/jc.v18i2

Abstract-Today schools no longer position themselves as institutions that reject the existence of children with special needs or commonly called children inclusion. To address these inclusion students the school needs to build resources that are capable of providing a proper and effective learning system. This study aims to determine the inclusion of children's education system, the implementation of inclusive education management, the obstacles faced to handle children inclusion in the SDIT Wirausaha Indonesia. This study used descriptive qualitative method. Data collection techniques include: observation, interview and documentation. The subjects of the study were principal, classroom teacher and special assistant teacher of inclusion students. The results of this study indicate that: 1. School programs in handling inclusive students, 2. Implementation of inclusive education management, 3. Constraints faced in dealing with inclusion students and 4. Procurement efforts of inclusive student facilities and infrastructure.

Key Words: management, handling, inclusion students, students with special needs

Nasional (Permendiknas) Nomor 70/2009, PENDAHULUAN menyatakan bahwa setiap kabupaten wajib memiliki Masih sedikitnya jumlah sekolah yang sekolah inklusi. Namun dalam realitanya, banyak menerima Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) sekolah inklusi yang belum memberikan pelayanan membuat banyak ABK atau anak inklusi mengalami optimal. putus sekolah. Salah satu contohnya di Kabupaten Meskipun sudah ada beberapa sekolah dasar Rembang, Jawa Tengah, di daerah yang ditunjuk yang ditunjuk sebagai sekolah inklusi, akan tetapi sebagai kabupaten inklusif ini terdapat 1.194 anak dalam implementasinya masih banyak yang tidak yang masuk dalam kategori ABK, namun yang dapat sesuai dengan konsep-konsep yang mendasar, bahkan tertampung hanya 439 anak. "Banyak sekolah yang tidak jarang ditemukan adanya kesalahan-kesalahan tidak mau menerima ABK, karena takut prestasi praktek terutama terkait dengan aspek pemahaman, sekolah menurun. Padahal sebenarnya ABK tidak kebijakan internal sekolah, kurikulum, serta tenaga akan mempengaruhi prestasi sekolah, karena mereka kependidikan dan pembelajarannya. Bahkan seperti tidak diwajibkan untuk mengikuti Ujian Nasional," diberitakan oleh beberapa media bahwa tidak sedikit jelas Ignatius Dharta, Inclusive Education Specialist sekolah dasar yang menolak untuk menerima anak Plan International Indonesia, dalam Seminar inklusi dengan berbagai alasan. Permasalahan di atas Nasional "Pendidikan Inklusif di Indonesia" di Hotel tentu saja menarik untuk diteliti lebih lanjut. Oleh Sahid Jaya, Selasa (28/1). karenanya, artikel berikut akan melihat beberapa Sementara itu di Kabupaten Bekasi menurut aspek penting terkait dengan program, pelaksanaan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bekasi, Edy dan kendala pendidikan inklusi sekolah. Rochyadi, sekolah untuk anak berkebutuhan khusus di Kabupaten Bekasi sangat diperlukan. Karena Konsep Manajemen Pendidikan jumlah penduduk Kabupaten Bekasi sudah tergolong Menurut (Bafadal, 2012), “Manajemen tinggi. Sementara ini sekolah untuk anak merupakan proses yang terdiri atas kegiatan-kegiatan berkebutuhan khusus di Kabupaten Bekasi hanya ada dalam upaya mencapai tujuan kerjasama dua sekolah, yang negeri di Kecamatan Serangbaru (administrasi) secara efisien”. Manajemen dan yang swasta di Kecamatan Tambun Selatan. pendidikan pada dasarnya merupakan suatu bentuk “Sekolah untuk anak kebutuhan khusus ini penting penerapan manajemen atau sistem administrasi dalam untuk perkembangan si anak nantinya. mengelola, mengatur dan mengalokasikan sumber Sedangkan secara nasional, menurut data daya yang ada di dalam dunia pendidikan. Fungsi Kantor Berita Antara, ada sekitar 184 ribu anak administrasi pendidikan merupakan alat untuk inklusi yang belum menikmati indahnya pendidikan mengintegrasikan peranan seluruh sumberdaya yang layaknya anak dengan kondisi mental dan fisik ada dalam rangka tercapainya tujuan pendidikan. normal. Padahal peraturan Menteri Pendidikan

Diterima: 2018-09-10, Direvisi: 2018-09-20, Disetujui: 2018-09-20 273 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

Pendidikan Inkusi Dalam rangka menanggulangi banyaknya Menurut (Smith, 2009), tujuan pendidikan anak inklusi yang putus sekolah, pemerintah telah bagi siswa yang memiliki hambatan adalah melakukan terobosan dengan mengeluarkan keterlibatan yang sebenarnya dari tiap anak dalam peraturan mengenai pendidikan untuk anak inklusi, kehidupan sekolah yang menyeluruh. sebagaimana tertuang dalam Permen Pendidikan Prinsip dasar pendidikan inklusi adalah Nasional Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2009 bahwa semua anak harus memperoleh kesempatan Pasal 1 yang berbunyi: “Sistem penyelenggaraan yang sama untuk bersama-sama belajar dan terpenuhi pendidikan yang memberikan kesempatan kepada kebutuhan-kebutuhannya tanpa ada diskriminasi semua peserta didik yang memiliki kelainan dan apapun yang mendasari. Hal ini berarti bahwa memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa sekolah regular atau sekolah umum harus dilengkapi untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam untuk dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan siswa lingkungan pendidikan secara bersama–sama dengan yang heterogen, termasuk mereka yang secara peserta didik pada umumnya”. tradisional telah tersingkirkan, baik dari akses Di SDIT Wirausaha Indonesia, sejak sekolah maupun peran serta yang ada di sekolah. berdirinya pada tahun 2012 sudah menerima anak Dengan demikian, pendidikan inklusi berarti inklusi. Sejak awal, sekolah ini menyadari betul bahwa sekolah dan pendidikan harus mengakomodasi bahwa pendidikan harus dirasakan seluas-luasnya dan bersikap tanggap terhadap peserta didik secara oleh anak bangsa. Sangat tidak bijak jika ada anak individual inklusivitas ini tergantung sekolah, guru usia sekolah gagal mendapatkan haknya hanya dan seluruh pelajar. dikarenakan memiliki kekhususan dan dianggap akan menghambat prestasi sekolah. METODOLOGI PENELITIAN Sesungguhnya prinsip dasar pendidikan Metode yang digunakan dalam penelitian ini inklusi adalah bahwa semua anak harus memperoleh adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian kesempatan untuk bersama-sama belajar dan kualitatif adalah “Suatu pendekatan penelitian yang terakomodir kebutuhan-kebutuhannya tanpa ada mengungkapkan stuasi sosial tertentu dengan diskriminasi apapun yang mendasari. Hal ini berarti mendeskripsikan kenyataan secara benar, dibentuk sekolah reguler/umum harus dilengkapi sarana dan oleh kata-kata berdasarkan teknik pengumpulan data prasarana untuk memenuhi kebutuhan siswa yang dan analisis data yang relevan yang diperoleh dari heterogen, termasuk mereka yang telah tersingkirkan, situasi yang alamiah”. baik dari akses sekolah maupun peran serta yang ada Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar di sekolah. Islam Terpadu (SDIT) Wirausaha Indonesia Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi selama menurut (Smith, 2009), dimana tujuan pendidikan 2 bulan terhitung dari tanggal 1 Januari sampai pendidikan inklusi bagi siswa yang memiliki dengan tanggal 28 Februari 2018. Subyek penelitian hambatan adalah keterlibatan yang sebenarnya dari dipilih berdasarkan tujuan tertentu dari peneliti. Hal tiap anak dalam kehidupan sekolah yang menyeluruh. ini sesuai dengan pendapat (Setyosari, 2012), Inklusi dapat berarti penerimaan anak-anak yang “sampel purposif (purposive sampling) diambil oleh memilki hambatan ke dalam kurikulum, lingkungan peneliti apabila memiliki alasan-alasan khusus interaksi sosial dan sesuai dengan visi misi sekolah. berkenaan dengan sampel yang akan diambil”. Manajemen sekolah inklusi memberikan Subyek penelitian ini meliputi: 1 orang kewenangan penuh kepala sekolah untuk Kepala Sekolah, 1 orang Guru Kelas, 1 Guru merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, Pendamping Khusus dan 3 Orang Tua Murid. mengkoordinasikan, mengawasi dan mengevaluasi Pengumpulan data dan informasi dalam penelitian komponen-komponen pendidikan suatu sekolah yang bertitik tolak dari pendapat (Satori & Aan, 2010), meliputi siswa, kurikulum, tenaga kependidikan, yakni "pengumpulan data dalam penelitian kualitatif sarana dan prasarana pendidikan, pembiayaan menggunakan teknik observasi, wawancara dan pendidikan dan hubungan antara masyarakat dan kajian dokumentasi”. Setelah data terkumpul sekolah. kemudian peneliti menganalisisnya secara kualitatif. Sekolah inklusi adalah sekolah yang menampung semua siswa di kelas yang sama. HASIL DAN PEMBAHASAN Sekolah ini menyediakan program pendidikan yang Anak inklusi biasanya bersekolah di layak, menantang tetapi sesuai dengan kemampuan Sekolah Luar Biasa (SLB) sesuai dengan dan kebutuhan setiap siswa, maupun bantuan dan kekhususannya masing-masing. Namun demikian dukungan yang dapat diberikan oleh para guru agar dengan semakin tingginya angka anak inklusi, maka anak-anak berhasil. Lebih dari itu sekolah inklusi sekolah-sekolah umum sudah seyogianya menerima merupakan tempat setiap anak diterima, menjadi dengan tangan terbuka anak inklusi ini. Apalagi tidak bagian dari kelas maupun dengan anggota sedikit orang tua yang merasa minder dan malu jika masyarakat lainnya agar kebutuhan individu dapat anaknya harus bersekolah di SLB. terpenuhi.

274 Manajemen Pembelajaran Siswa Inklusi di SDIT Wirausaha Indonesia Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

Berdasarkan pengertian sekolah inklusi di penyelarasan atau modifikasi sedemikian rupa atas maka kepala sekolah dituntut untuk membuat sehingga sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Jadi sebuah perencanaan yang matang agar tercapai kurikulum yang digunakan pada kelas inklusi adalah tujuan yang diharapkan. sama dengan kurikulum reguler.

1. Program Pendidikan Inklusi b. Jam Pelajaran Berdasarkan hasil penelitian yang telah Ada perbedaan jam belajar antara siswa dilakukan dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah umum dengan siswa inklusi. Untuk siswa umum jam bersama dengan guru-guru menyusun pogram pelajaran dimulai pada pukul 07.00 dan berakhir pendidikan inklusi, dimana semua perencanaan telah pada pukul 14.00 / 15.00. Sedangkan untuk siswa tersusun di dalam program. “Perencanaan merupakan inklusi jam belajarnya pukul 07.00 sampai dengan penetapan tujuan-tujuan organisasi dan penentuan pukul 11.00. strategi kebijaksanaan, program, metode, anggaran dan sebagainya yang dibutuhkan untuk mencapai c. Peserta Didik tujuan” (Usman Husaini, 2007). Siswa inklusi pada tahun ajaran 2012/2013 Langkah awal yang dilakukan oleh Kepala sampai dengan sekarang di SDIT Wirausaha SDIT Wirausaha Indonesia adalah memberikan Indonesia berjumlah 7 siswa. Dalam hal sistem pelatihan kepada Guru Kelas dan Guru Pendamping penerimaan siswa inklusi (Imron, 2012), “Sistem yang akan menangani siswa inklusi dengan cara promosi adalah penerimaan peserta didik, yang mendatangkan tenaga ahli inklusi. Penyelenggaraan sebelumnya tanpa menggunakan seleksi”. Adapun pendidikan inklusi ini tentu saja akan mengarah sistem penerimaan peserta didik di sekolah ini kepada usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan dilakukan sebagaimana umumnya sekolah menerima yang sangat dipengaruhi oleh guru dalam peserta didik baru, yaitu dengan memasang berbagai melaksanakan tugasnya secara operasional. Untuk itu alat promosi sekolah untuk menjaring peserta didik. Kepala SDIT Wirausaha Indonesia secara periodik Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Nur melakukan supervisi atas pelaksanaan pendidikan Komariah selaku Kepala SDIT Wirausaha Indonesia. atas anak inklusi. Hal ini senada dengan pendapat Proses asasmen tetap diberlakukan untuk (Makawimbang, 2011): Supervisi adalah suatu usaha calon siswa inklusi sebelum diterima di sekolah ini. menstimulir, mengkoordinir dan membimbing secara Termasuk di dalamnya ada kesepakatan khusus kontinyu pertumbuhan guru-guru di sekolah baik antara pihak sekolah dengan orang tua. Yang secara individual, maupun secara kolektif agar lebih terpenting adalah pengakuan dan kesadaran dari mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan orang tua bahwa anaknya merupakan termasuk seluruh fungsi pengajaran dengan demikian mereka kategori anak berkebutuhan khusus atau anak inklusi. dapat menstimulir dan membimbing pertumbuhan Hal ini penting mengingat tidak semua tiap-tiap murid secara kontinyu, serta mampu dan orang tua mau mengakui bahwa anaknya termasuk lebih cakap berpartisipasi dalam masyarakat anak inklusi. Kesepakatan ini menjadi penting demokrasi Modern. Supervisi dilakukan dalam artinya, dalam rangka menyelaraskan kesepa-haman rangka evaluasi terhadap apa yang telah mengenai sistem pendidikan untuk siswa inklusi. direncanakan dan dari hasil evaluasi ini akan didapatkan kelemahan atau kekuatan dari program Gambar 1. Kegiatan Asasemen Penerimaan pendidikan inklusi yang telah dilaksanakan di SDIT Anak Inklusi Wirausaha Indonesia.

2. Pelaksanaan Manajemen Pendidikan Hasil penelitian menunjukkan pelaksana-an manajemen SDIT Wirausaha Indonesia dalam bidang: a. Kurikulum Guru mata pelajaran telah memodifi-kasikan kurikulum sesuai dengan kemampuan dan karakteristik peserta didik. Kurikulum yang digunakan dalam penyelenggaraan pendidikan inklusi pada dasarnya menggunakan kurikulum reguler yang berlaku di sekolah umum. Namun demikian karena keragaman d. Hubungan Sosial Kemasyarakatan hambatan yang dialami peserta didik berkebutuhan Menurut pengamatan peneliti selama 2 khusus sangat bervariasi, mulai dari yang sifatnya bulan di SDIT Wirausaha Indonesia, ikatan sosial ringan, sedang sampai yang cukup berat, maka dalam baik antara siswa maupun antara orang tua murid implementasinya, kurikulum regular perlu dilakukan sangat tinggi. Hal ini misalnya terlihat pada saat jam pulang sekolah, dimana siswa umum membantu

Ais Zakiyudin 275 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

secara bergantian menuntun siswa inklusi untuk dapat memberikan pelayanan pendidikan diantarkan ke depan gerbang sekolah untuk ketemu kepada siswa inklusi dengan baik dengan orang tuanya yang sudah siap menjemputnya. d) Melaksanakan asasmen bersama ahli untuk Hal ini dilakukan setiap hari. Siswa umum juga mendiagnosa permasalahan belajar siswa terlihat perhatian dan tidak melakukan bully atas inklusi siswa inklusi. e) Membuat silabus, kurikulum, dan evaluasi yang disesuaikan dengan kemampuan anak e. Kendala yang Dihadapi dalam Pelaksanaan (Pedoman Umum Penyelenggaraan Pendidikan Inklusi Pendidikan Inklusif, Depdiknas hal.2) f) Membantu mengatasi segala kesulitan yang 1. Pembiayaan Pendidikan dihadapi siswa sehingga terjadi proses Menurut (Hasbullah, 2007), “pembiayaan belajar-mengajar yang efektif dan efisien pendidikan adalah kegiatan mendapatkan biaya serta mengelola anggaran pendapatan dan belanja 3. Sarana dan Prasarana pendidikan”. Komponen keuangan sekolah Hasil observasi didapatkan bahwa sarana merupakan komponen produksi yang menentukan dan prasarana SDIT Wirausaha Indonesia masih terlaksananya kegiatan belajar-mengajar bersama belum lengkap. Misalnya, belum adanya alat peraga komponen lain. yang bisa membantu pembelajaran siswa inklusi Sedangkan pengadaan berbagai sarana dan lengkap dengan ruangan khususnya. Walaupun sudah prasaran pendukung pembelajaran anak inklusi ada beberapa alat peraga sederhana, setidaknya memerlukan pembiayaan yang tidak sedikit. Sejauh sekolah ini sedang berupaya secara serius untuk ini sekolah berupaya semaksimal mungkin terlaksananya program pembelajaran siswa inklusi. pengadaan semua sarana dan prasarana secara Sarana dan prasarana pendidikan dalam pembelajaran mandiri yang disesuaikan dengan kemampuan memiliki fungsi sebagai alat bantu untuk keuangan sekolah. menjelaskan pesan yang disampaikan guru. Sarana Dalam rangka penyelenggaraan pendidikan dan prasarana pendidikan juga berfungsi sebagai alat inklusi, perlu dialokasikan pembiayaan khusus, yang pembelajaran individual dimana kedudukan sarana antara lain untuk keperluan: dan prasarana pendidikan sepenuhnya melayani a) Kegiatan asasmen input siswa kebutuhan belajar siswa. b) Modifikasi kurikulum c) Insentif bagi tenaga kependidikan yang terlibat KESIMPULAN d) Pengadaan sarana dan prasarana Berdasarkan temuan penelitian dan e) Pemberdayaan peran serta masyarakat pembahasan yang dikemukakan di atas, selanjutnya f) Pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar. peneliti mengambil simpulan, sebagai berikut: 1. Program kepala sekolah dalam mensukseskan 2. Tenaga Guru Pendamping Khusus pendidikan inklusi di SDIT Wirausaha Indonesia Tenaga guru pendamping khusus hanya ada merupakan program yang sangat penting, perlu 1 orang, sementara kebutuhan guru pendamping diapresiasi dan program tersebut harus didukung khusus yang memerlukan pendamping berjumlah 3 oleh semua pihak. orang yang sangat mendesak. Hal ini dikarenakan 2. Program pendidikan inklusi ini diharapkan dapat tidak mudahnya sekolah untuk melakukan rekrutmen memberikan kontribusi yang besar kepada anak guru pendamping khusus. Untuk mendapatkan guru inklusi khususnya di bidang pendidikan. Di masa pendamping khusus tidak semudah mendapatkan yang akan datang diharapkan tidak ada lagi guru untuk siswa umum. penolakan atas anak inklusi. Adapun tugas Guru Pendamping Khusus, 3. Dalam menerapkan program pendidikan inklusi adalah: di SDIT Wirausaha Indonesia, kepala sekolah telah mengupayakan pelaksanaan program yang a) Memberikan bantuan berupa layanan khusus telah disusun. Hal ini dapat diketahui melalui bagi siswa inklusi yang mengalami kegiatan perencanaan pembuatan program, hambatan dalam mengikuti kegiatan pelaksanaan program, dan pengawasan program pembelajaran di kelas umum, berupa yang dilakukan oleh kepala sekolah dan penggunaan alat peraga, remedial atau jajarannya. pengayaan 4. Pemerintah harus memberikan perhatian khusus b) Memberikan bimbingan secara terutama kepada sekolah-sekolah yang sudah berkesinambungan dan membuat catatan berupaya memberikan pendidikan terbaiknya khusus jika terjadi pergantian guru kepada siswa inklusi, khusunya terkait dengan c) Memberikan bantuan atau mungkin juga masalah pembiayaan, sehingga beberapa kendala berbagi pengalaman dengan guru kelas bisa diminimalisir. dan/atau guru mata pelajaran agar mereka

276 Manajemen Pembelajaran Siswa Inklusi di SDIT Wirausaha Indonesia Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

5. Pemerintah sangat perlu melakukan pengawasan untuk memastikan bahwa setiap sekolah mau menerima siswa inklusi dan mengetahui sejauh mana program pendidikan inklusi ini berjalan di dalam kelas (kurikulum, sarana dan prasaranan pembelajaran dan guru pendamping khusus) dan juga dalam rangka memberikan penilaian baik yang telah tercapai maupun yang belum tercapai.

REFERENSI Bafadal, I. (2001). Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara. Depdiknas, P. (2007). Pedoman Umum Penyelanggaraan Pendidikan Inklusif. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa. Hasbullah. (2007). Otonomi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Imron, A. (2012). Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara. Makawimbang, J. H. (2011). Supervisi dan Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung: Alfa Beta. Satori, Djam'an, & Komariah. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Setyosari, P. (2012). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Prenada Media Group. Smith, J. (2009). Inklusi: Sekolah Ramah untuk Semua. Bandung: Nuansa. Usman, H. (2009). Manajemen Teori Praktek dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Wati, E. (2014). Manajemen Pendidikan Inklusi di SDN 32 Kota Banda . Jurnal Ilmiah Didaktika Vol.XIV No.2, 368-378.

PROFIL PENULIS

Ais Zakiyudin. Lahir di Tegal. Sarjana (SE) diperoleh di Universitas Yarsi, Jakarta. Magister Manajemen (MM) di Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA (UHAMKA), Jakarta. Memiliki seorang istri dan lima orang anak.

Aktivitas saat ini. Disamping sebagai dosen di AMIK BSI Karawang, penulis juga merupakan Ketua Yayasan Sekolah Wirausaha Indonesia, sebuah yayasan yang mengelola pendidikan dasar di Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi sejak tahun 2011.

Kritik, saran dan sharing dapat disampaikan melalui: [email protected]. Untuk informasi lebih lengkap mengenai aktivitas penulis, silakan kunjungi: www.aiszakiyudin.com.

Ais Zakiyudin 277 Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol 18 No. 2 September 2018 P-ISSN 1411-8629, E-ISSN: 2579-3314

278 Manajemen Pembelajaran Siswa Inklusi di SDIT Wirausaha Indonesia