Seminar Nasional Sastra, Pendidikan Karakter dan Industri Kreatif Surakarta, 31 Maret 2015

PENGEMBANGAN SASTRA SEBAGAI INDUSTRI KREATIF: Studi Kasus Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata

Ali Imron Al-Ma’ruf PBSI FKIP & Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Pos-El: [email protected]

Abstract The research was aimed at 1)describing Laskar Pelangi novel as a creative industry commodity in the field of literature; 2) delineating Laskar Pelangi as a creative industry commodity in the field of cinematography; 3) explaining Laskar Pelangi as a creative industry commodity in the field of music performance.The study applied the descriptive qualitative method. The data consisted of words, phrases, and sentences of Laskar Pelangi novel and some references relating to the development of creative industry. The technique of the data collection was done through library technique, reading, taking note and observing. The technique of the data analysis was done through the content analysis and the inductive method. Result of the study showed that 1) Laskar Pelangi novel proved to be a creative industry commodity; 2) Laskar Pelangi novel became an ecranisation phenomena in a creative film industry; 3) the soundtrack lyric of Laskar Pelangi was successfully arranged in a beautifully musical story.In addition to this, as an art, Laskar Pelangi successfully carried out its mission as an culturally educativemedia. Laskar Pelangi had inspired the audiencesin the field of education, humanity, social economy, culture and development distribution.

Keywords: literature, Laskar Pelangi novel, creative industry, culturally educative media

A. PENDAHULUAN Secara kuantitatif, masyarakat Dunia sastra di terpelajar/terdidik di Indonesia kini semakin mengalami perkembangan pesat pada dua berkembang. Di sisi lain, berkembangnya terakhir ini, terutama tingkat sosial ekonomi masyarakat telah pascareformasi 1998. Hal itu terjadi seiring melahirkan masyarakat kelas menengah dengan perkembangan masyarakat atas yang memiliki kesempatan dari segi Indonesia dari segi pendidikan dan segi finansial untuk membeli buku-buku kreatif sosial ekonomi yang terus meningkat. Dari sastra (terutama novel dan cerpen). Di segi pendidikan, kebijakan pemerintah samping itu, makin banyaknya kelompok untuk mengupayakan wajib belajar masyarakat kelas menengah atas itu juga sembilan tahun (di beberapa daerah bahkan telah melahirkan adanya waktu luang bagi wajib belajar dua belas tahun) telah mereka untuk dapat menikmati karya sastra. menghasilkan dampak positif.

12 ISBN: 978-602-361-004-4 Seminar Nasional Sastra, Pendidikan Karakter dan Industri Kreatif Surakarta, 31 Maret 2015

Perkembangan dunia sastra membaca novel karya Andrea Hirata Indonesia akhir-akhir ini tidak terlepas dari tersebut. Para pakar dan pengamat situasi Indonesia pascareformasi 1998. pendidikan, praktisi pendidikan terlebih Pascareformasi sastrawan Indonesia para tokoh di kalangan persyarikatan memperoleh kebebasan dan peluang yang Muhammadiyah ikut terkejut-kejut lebih luas dalam berkreativitas. Usaha membaca novel yang menghebohkan mengeksploitasi estetika yang berada jauh masyarakat tersebut. Bahkan, para di luar politik adalah penggalian tradisi, negarawan tidak terkecuali mantan Wakil pada sumber kekayaan khasanah sastra Presiden RI M. Yusuf Kalla dan beberapa Indonesia sendiri (Mahayana, 2007:30) di menteri Kabinet Indonesia Bersatu samping masalah-masalah politik yang pimpinan Susilo Bambang Yudoyono ikut tidak kalah menariknya. Lahirlah beragam terperangah terutama setelah menyaksikan karya sastra dengan tema yang variatif yang Laskar Pelangi di layar perak (bioskup). mengangkat masalah kemanusiaan, budaya, Novel Laskar Pelangi merupakan sosial, politik, moral, religiositas dan salah satu fiksi Indonesia fenomenal dan sufisme serta gender. monumental. Dikatakan fenomenal karena Di antara tiga genre karya sastra novel tersebut mengangkat topik tentang yakni puisi, fiksi, dan drama, novellah yang realitas dunia pendidikan di sebuah paling digemari masyarakat. Oleh karena pedalaman Indonesia dengan masyarakat itu, menurut Teeuw (1998:169), novel pinggiran yang miskin dan jauh dari dapat dikatakan sebagai genre sastra yang kesejahteraan dan kemakmuran yang merajai fiksi Indonesia mutakhir. Hal itu diidealkan. Monumental karena novel terbukti dengan banyaknya novel yang tersebut terbit ketika bangsa Indonesia terbit dan menjadi konsumsi masyarakat sedang diramaikan oleh berbagai masalah modern Indonesia yang menggemari sastra pendidikan terutama munculnya nuansa genre tersebut sejak dekade 1970-an. komersialisasi pendidikan dan di sisi lain Munculnya novel Laskar Pelangi merosotnya kualitas lulusan sekolah. Novel karya Andrea Hirata pada 2005 dalam dunia tersebut menjadi sangat monumental karena sastra Indonesia telah menggemparkan novel yang mengangkat permasalahan masyarakat Indonesia. Bukan hanya dunia pendidikan dalam masyarakat masyarakat pembaca sastra yang terpana pinggiran yang miskin dan terbelakang di

13 ISBN: 978-602-361-004-4 Seminar Nasional Sastra, Pendidikan Karakter dan Industri Kreatif Surakarta, 31 Maret 2015

salah satu pedalaman Indonesia tersebut dewasa, dari masyarakat awam hingga muncul ketika masyarakat Indonesia sedang intelektual, dari rakyat hingga pejabat. Hal digelisahkan oleh masalah korupsi yang itu dapat dipahami karena ceritanya sangat merajalela di berbagai sudut negeri dan di menarik dan mengesankan karena mampu segala lini. mengungkapkan fenomena sosial budaya Kehadiran novel Laskar Pelangi dan pendidikan yang selama ini luput dari seolah-olah mengingatkan bangsa Indonesia perhatian pemerintah. akan realitas dunia pendidikan di Nusantara Pada sebuah novel terdapat satu yang memrihatinkan. Mestinya dunia pilihan di antara berbagai aspek kehidupan pendidikan harus lebih diperhatikan untuk diperhatikan (Boulton, 1989:145). daripada pejabat di negeri ini ramai-ramai Melalui karya sastra novel misalnya, kita melakukan korupsi dan manipulasi seperti dapat belajar banyak tentang kehidupan terlihat di kalangan pemerintahan dengan menemukan apa yang dianggap (eksekutif), Dewan Perwakilan Rakyat penting oleh orang lain meskipun di antara (DPR) (legislatif), dan kehakiman serta sastrawan berbeda pendapat tentang apa kejaksanaan (yudikatif). Sempurnalah yang menarik. Laskar Pelangi telah negeri ini sebagai salah satu negeri terkorup berhasil mengekspos realitas masyarakat di dunia. pinggiran Indonesia yang miskin di pelosok Wajarlah jika kemudian novel tanah air dalam menempuh pendidikan. Laskar Pelangi yang ditulis oleh sastrawan Novel tersebut juga mengekspos perjuangan muda potensial yang menjadi salah satu guru dan kepala sekolah yang luar biasa tokoh dalam cerita tersebut merupakan dalam mempertahankan keberlangsungan salah satu novel terlaris (best seller) pada sekolah serta prestasi siswa yang hebat tahun 2006-2007. Bahkan, novel tersebut dalam kompetisi ilmiah meskipun dalam telah berhasil melambungkan nama Andrea keserbaterbatasan. Hirata sebagai pengarang muda berbakat di Cerita Laskar Pelangi sangat deretan nama sastrawan Indonesia inspiratif bagi para penikmatnya dalam terkemuka. Wajar pula jika pembaca dan memandang dunia pendidikan di Indonesia. penggemar novel tersebut selain banyak Dari anak-anak sekolah dasar hingga jumlahnya juga sangat heterogen dari sekolah menengah bahkan mahasiswa di kalangan anak-anak, remaja, hingga perguruan tinggi telah terinspirasi oleh

14 ISBN: 978-602-361-004-4 Seminar Nasional Sastra, Pendidikan Karakter dan Industri Kreatif Surakarta, 31 Maret 2015

cerita novel tersebut terutama dalam hal Laskar Pelangi muncul sebagai komoditas perjuangan yang tidak mengenal lelah untuk yang kuat dalam industri kreatif bidang meraih cita-cita. Tidak mengherankan jika kesastraan; (2) Bagaimana Laskar Pelangi kemudian novel Laskar Pelangi menarik mencuat sebagai komoditas yang potensial perhatian insan perfilman, para musisi, dan dalam industri kreatif bidang sinematografi; para entrepreneur untuk dijadikan (3) Bagaimana pula Laskar Pelangi mampu komoditas industri kreatif. tampil sebagai komoditas yang menarik Dari sisi pengarangnya, Andrea dalam industri kreatif bidang pagelaran Hirata merupakan sastrawan muda potensial musik. Adapun tujuan kajian ini adalah yang memiliki kepekaan terhadap masalah- untuk: (1) Memaparkan Laskar Pelangi masalah yang disebenarnya dihadapi oleh sebagai komoditas dalam industri kreatif masyarakat tetapi selama ini luput dari bidang kesastraan; (2) Mendeskripsikan perhatiannya. Caturlogi novel Laskar Laskar Pelangi sebagai komoditas dalam Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor, dan industri kreatif bidang sinematografi; (3) Maryamah Karpov) yang mendapat resepsi Mengungkapkan Laskar Pelangi sebagai hebat dari masyarakat pembaca sastra di komoditas dalam industri kreatif bidang Indonesia merupakan bukti atas pagelaran musik. kepiawaiannya dalam bersastra. Dengan jeli Karya sastra merupakan anak Andrea Hirata yang diduga kuat merupakan zamannya, yang melukiskan corak, cita- representasi Ical, tokoh utama novel cita, aspirasi, dan perilaku tersebut, berhasil mengungkapkan detil- masyarakatnya, sesuai dengan hakikat detil sosiologis kondisi masyarakat yang dan eksistensi karya sastra yang merupakan menjadi latar ceritanya. interpretasi atas kehidupan (Hudson, Berdasarkan realitas yang menarik 1989:132). Kehidupan sosial budaya yang pada novel tersebut maka novel Laskar berkembang dan dihadapi sastrawan itu Pelangi perlu dikaji sebagai salah satu dieskpresikannya dalam bentuk karya sastra karya sastra yang menarik sehingga menjadi sesuai dengan latar belakang dan salah satu komoditas industri kreatif di ideologinya setelah melalui refleksi, Indonesia yang prospektif. Sesuai dengan kontemplasi, dengan mengerahkan daya latar belakang masalah di atas, rumusan kreasi dan imajinasinya. Melalui cerita, masalahnya adalah: (1) Bagaimana potensi secara tidak langsung pembaca dapat

15 ISBN: 978-602-361-004-4 Seminar Nasional Sastra, Pendidikan Karakter dan Industri Kreatif Surakarta, 31 Maret 2015

belajar dan menghayati berbagai adalah teknik yang digunakan pengarang permasalahan kehidupan yang ditawarkan untuk menyusun detil-detil cerita berupa pengarang. Itulah sebabnya, karya sastra peristiwa dan kejadian-kejadian yang akan dapat membuat pembacanya menjadi menjadi pola bermakna. Sarana sastra lebih arif, dapat melakukan bukan hanya dipakai untuk memungkinkan pembaca simpati, melainkan empati kepada orang melihat dan merasakan fakta seperti yang lain. Sastra dapat memperkaya khazanah dilihat dan dirasakan pengarang serta batin pembacanya (Al-Ma’ruf, 1995:7). menafsirkan makna seperti yang ditafsirkan Fiksi berarti cerita rekaan pengarang. Sarana sastra fiksi berupa sudut (khayalan), yang merupakan cerita naratif pandang penceritaan, gaya bahasa dan nada, yang isinya tidak menyaran pada simbolisme, dan ironi. kebenaran sejarah (Abrams, 1981:61). Kata “industri” berarti kegiatan Dengan kata lain, ceritanya tidak terjadi memproses atau mengolah barang dengan dalam dunia nyata. Peristiwa, tokoh, dan menggunakan sarana dan peralatan (kbbi tempat yang ada dalam fiksi adalah offline 1.3 http://ebsoft.web.id, 2012). peristiwa, tokoh, dan tempat yang berada Adapun “kreatif” berarti memiliki daya pada alam imajinatif. cipta; memiliki kemampuan untuk Cerita fiksi terdiri atas tiga unsur menciptakan; yang bersifat (mengandung) yakni fakta (facts), tema (theme), dan daya cipta (kbbi offline 1.3 sarana sastra (literary device) (Stanton: http://ebsoft.web.id, 2012). Jadi, industri 1989:11-35). Fakta merupakan unsur fiksi kreatif dapat diartikan sebagai kegiatan yang secara faktual dapat dibayangkan memproses atau mengusahakan sesuatu eksistensinya dalam sebuah cerita yang dalam hal ini adalah novel Laskar Pelangi meliputi tokoh, alur, dan latar. Karena itu, sebagai karya seni kreatif yang memiliki ketiganya sering disebut sebagai struktur daya kreasi dengan menggunakan media faktual (factual structure). Tema adalah tertentu misalnya musik, lagu, film, dan gagasan yang melandasi cerita, yang sinetron. berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan, B. METODE PENELITIAN seperti masalah sosial, budaya, politik, Penelitian ini menggunakan metode moral, religi, maut, juga cinta kasih, gender, kualitatif deskriptif. Strategi penelitiannya dan sebagainya. Adapun sarana sastra adalah embedded research and case study.

16 ISBN: 978-602-361-004-4 Seminar Nasional Sastra, Pendidikan Karakter dan Industri Kreatif Surakarta, 31 Maret 2015

Objek penelitiannya adalah karya sastra hiburan yang memiliki nilai edukatif dan dalam hal ini adalah novel Laskar Pelangi mengungkapkan fenomena sosial budaya karya Andrea Hirata (2006) dan fungsinya yang menarik. Tidak berlebihan kiranya sebagai komoditas industri kreatif. Data jika dikatakan bahwa baru Laskar Pelangi kualitatif merupakan sumber informasi yang telah berhasil diberdayakan menjadi yang bersumber pada teori, kaya akan industri kreatif yang beraneka ragam. deskripsi, dan kaya akan penjelasan proses Novel Laskar Pelangi mendapat yang terjadi dalam konteks (Miles dan apresiasi yang tinggi dari masyarakat. Dari Huberman, 1984). Data penelitian itu novel (karya sastra), Laskar Pelangi berupa kata, frase, kalimat, dan wacana kemudian dibuat menjadi film layar lebar dalam novel Laskar Pelangi yang (bioskup), kemudian dijadikan karya mengandung nilai edukatif kultural dan musikal, dan sinetron (serial televisi). fungsinya sebagai komoditas industri Menurut Mari Pangestu (Menteri Pariwisata kreatif. Adapun sumber data primernya dan Ekonomi Kreatif), Laskar Pelangi yakni novel Laskar Pelangi karya Andrea sebagai industri kreatif sangat mengena. Hirata (2006) dan sumber data sekundernya Seni musikal adalah bagian industri kreatif adalah berbagai pustaka yang berkaitan dan akan terus berkembang ke bidang objek penelitian, seperti buku, jurnal ilmiah, lainnya seperti lighting, set, kostum, dan hasil penelitian. Pengumpulan data merchandising baju, t-shirt, boneka, dan dilakukan dengan teknik pustaka, simak dan lainnya" (Bisnis Indonesia, 2011). Kalau catat serta observasi. Adapun analisis data dilihat dari industri kreatif, lanjutnya, dilakukan dengan teknik analisis isi teks Laskar Pelangi mempunyai multiplier effect (content analysis) dan metode berpikir yang kuat. Dari skrip, akan muncul bagian induktif. setting, lampu, bagian busana, dan yang C. HASIL DAN PEMBAHASAN terkait dengan industri perfilman. Di samping mengandung nilai Paling tidak ada tiga jenis industri literer tinggi, Laskar Pelangi juga memiliki kreatif yang menjadikan Laskar Pelangi potensi menjadi komoditas industri kreatif. sebagai komoditasnya, yakni (1) industri Cerita novel Laskar Pelangi yang kreatif bidang kesastraan; (2) industri fenomenal memiliki potensi untuk kreatif bidang sinematografi; (3) industri dikembangkan menjadi komoditas industri kreatif bidang pagelaran musik.

17 ISBN: 978-602-361-004-4 Seminar Nasional Sastra, Pendidikan Karakter dan Industri Kreatif Surakarta, 31 Maret 2015

Berikut akan dideskripsikan Amerika Serikat. Saat ini Laskar berbagai industri kreatif yang mengangkat Pelangi sedang diterjemahkan ke dalam Laskar Pelangi. sekitar 18 bahasa asing (Republika.co.id, 1. Laskar Pelangi sebagai Industri 2012). Kreatif di Bidang Kesastraan Setelah kontrak dengan FSG, The Sebagai karya sastra, Laskar Rainbow Troops akan diterbitkan pula oleh Pelangi berhasil menembus penerbit di beberapa penerbit di negara Eropa dan New York Amerika Serikat yang telah Asia. Penerbit terkemuka di Italia, Rizzoli, menerbitkan karya 21 para pemenang yang telah menerbitkan buku Eat, Pray and Nobel Sastra di New York FSG (Farrar, Love serta Three Cups a Tea versi Italia, Straus and Giroux). Menurut Andrea juga berminat untuk menerbitkan The Hirata, hal itu merupakan kesempatan yang Rainbow Troops ke dalam bahasa Italia. sangat berarti dan menjadi jalan bagi Publik Indonesia nampaknya akan semakin karyanya untuk "go international" karena bangga dengan novelis Andrea Hirata FSG merupakan parameter penerbit buku karena sebuah agen penerbit buku di New internasional yang integritas dan York tertarik untuk menerbitkan versi kredibilitasnya tidak diragukan lagi. bahasa Inggris dari novel tertralogi Laskar Dengan diterbitkannya Laskar Pelangi oleh Pelangi (Rainbow Troops). Hal itu FSG membuka jalan dan memudahkan merupakan sejarah bagi pencapaian karya Laskar Pelangi diterbitkan oleh para sastra Indonesia karena sebelumnya belum penerbit di negara-negara Eropa dan Asia. pernah ada yang diterbitkan oleh penerbit Menurut rencana, novel Laskar Pelangi yang berbasis di New York atau The Rainbow Troops akan diterbitkan (Republika.co.id, 2012). minimal di lima negara, yaitu Amerika Dari uraian di atas dapatlah Serikat, Jerman, Jepang, Cina, dan Korea dikemukakan bahwa novel Laskar Pelangi (Republika.co.id, 2012). sangat potensial sebagai komoditas industri Laskar Pelangi atau The Rainbow kreatif di bidang kesastraan. Tidak hanya Troops, lanjut Andrea Hirata, akan laris manis di dalam negeri, Laskar Pelangi diluncurkan oleh penerbit FSG di Amerika berhasil menembus pasar di mancanegara. Serikat pada akhir 2012. 'Novel tersebut Laskar Pelangi seolah-olah telah akan dijual di sekitar 500 toko buku di membuktikan pernyataan Teeuw

18 ISBN: 978-602-361-004-4 Seminar Nasional Sastra, Pendidikan Karakter dan Industri Kreatif Surakarta, 31 Maret 2015

(1989:169), bahwa novel merupakan karya tersebut ditulis oleh Andrea Hirata bersama sastra yang merajai fiksi di Indonesia. Salman Aristo. Film tersebut telah sukses 2. Laskar Pelangi sebagai Industri besar terbukti dengan dibanjiri banyak Kreatif di Bidang Sinematografi penonton (http//bkmdbabelprovgold, 2012). a. Film Laskar Pelangi Dari sisi sutradaranya, Riri Riza Cerita Laskar Pelangi yang adalah sutradara muda potensial yang telah fenomenal telah menginspirasi Mira menghasilkan banyak film bermutu. Lesmana untuk mengangkatnya ke layar Mohammad Rivai Riza Sutradara, nama lebar dengan judul yang sama melalui asli sutradara itu yang lebih popular dengan perusahaan filmnya, Miles Film. Mira panggilan Riri Riza (lahir di Makassar, Lesmana berkolaborasi dengan sahabatnya, Oktober 1970) adalah sutradara muda Riri Reza sebagai sutradara, menggarap berbakat dan juga penulis naskah yang film Laskar Pelangi secara serius. Sederet andal. Nama Riri Riza mulai mencuat nama besar dunia perfilman Indonesia turut melalui film Kuldesak pada tahun 1998. mendukung film itu. Sebutlah penulis Alumni Institut Kesenian (IKJ) ini skenario Salman Aristo, juga sejumlah sudah banyak menggarap film di antaranya aktor dan aktris ternama ikut membintangi 3 Hari untuk Selamanya (dalam produksi; film itu. Slamet Raharjo, Alex Komang, 2007), Untuk Rena (2005), Gie (2005), Mathias Muchus, Cut Mini, Ikranegara, Eliana, Eliana (2002), Petualangan Ario Bayu, dan Teuku Rifnu Wikana turut Sherina (2000). mendukung film garapan Riri Reza Harus diakui bahwa Laskar Pelangi tersebut. Demikian juga Lukman Sardi, merupakan salah satu film yang fenomenal. Tora Sudiro, Rieke Diah Pitaloka, Robbie Dengan latar cerita gambar indah panorama Tumewu, dan Jajang C. Noer ikut Belitung, kesibukan para karyawan memperkuat film tersebut. Untuk tambang timah sampai narasi tokoh utama, membuatnya menjadi film berkualitas, Haikal, yang menceritakan kilas balik film Laskar Pelangi juga melibatkan 10 perjalanan hidupnya. Sampai kemudian orang anak asli Bangka Belitong. gambar menunjukkan sebuah bangunan Kesepuluh anak Belitong yang bermain reyot dari kayu sampai papan nama hijau dalam film ini merupakan hasil casting dari yang sudah usang bertuliskan "SD 1000-an anak Belitong. Skenario film Muhammadiyah". Di situlah cerita itu

19 ISBN: 978-602-361-004-4 Seminar Nasional Sastra, Pendidikan Karakter dan Industri Kreatif Surakarta, 31 Maret 2015

berpusat. Cerita tentang kegigihan seorang air liur bahkan petugas keamanan Kepala Sekolah yang sudah tua -- kemudian akan mengusir dan diperankan dengan bagus oleh menghardiknya. Ikranegara— dalam mempertahankan Kekontrasan itu ditampilkan dalam keberadaan sebuah sekolah. Sekolah yang sebuah adegan saat anak-anak SD disebutnya menilai kecerdasan anak tidak Muhammadiyah itu harus mengikuti ujian hanya sampai angka-angka tetapi sampai di SD PN Timah. Keadaan yang kontras itu hati. Cerita tentang idealisme guru semakin mencolok ketika anak-anak kumal perempuan –diperankan oleh Cut Mini siswa SD Muhammadiyah tersebut mesti dengan sangat bagus-- yang menolak berada dalam satu ruang dengan anak-anak tawaran-tawaran mengajar di tempat lain SD PN Timah yang jauh lebih rapi, bersih, demi mengajari anak-anak miskin yang dan keren. Pandangan aneh yang berada di sekolah tersebut. menyergap saat anak-anak miskin itu ke Hidup terkadang getir dan sekolah tanpa berseragam dan bertelanjang terkadang terasa tidak adil. Laskar Pelangi kaki, kekikukan yang tak mampu ditutupi melukiskan dengan gamblang akan di wajah Bu Guru Muslimah dan kegetiran itu. Rumah kayu yang reyot, pandangan meremehkan dari guru-guru penerangan lampu minyak tanah, sepeda pengawas ujian. Ada sebuah nilai yang rongsokan, isi rumah yang muram, sekolah barangkali dapat dipetik, saat kita lebih yang hampir roboh, hingga anak-anak suka menilai orang dari luarnya, dari apa kumal yang pergi ke sekolah dengan yang dikenakannya. Saat kita menjadi bertelanjang kaki. Naif sekali ketika minder dan tidak percaya diri ketika berada kegetiran itu dihadapkan secara kontras dalam kondisi seperti itu. dengan kemakmuran mereka yang berada Film Laskar Pelangi mampu di dalam tembok PN Timah. Gedung bercerita dengan lancar. Gambar-gambar sekolah yang sangat bagus dan lengkap muram silih berganti dengan gambar- fasilitasnya, anak-anak yang bersekolah gambar terang dan indah. Dukungan dari dengan pakaian seragam yang bagus dan pemain-pemain senior yang berkarakter rapi, serta bermain sepatu roda. Sementara kuat seperti Slamet Raharjo, Ikranagara, di balik kawat teralis anak-anak miskin Alex Komang, dan Mathias Muchus, hanya bisa menyaksikan sambil menahan menambah apik film ini. Kredit poin patut

20 ISBN: 978-602-361-004-4 Seminar Nasional Sastra, Pendidikan Karakter dan Industri Kreatif Surakarta, 31 Maret 2015

diberikan kepada Cut Mini Theo yang yang ditayangkan melalui televisi nasional mampu lebur dalam watak yang SCTV dalam Laskar Pelangi the Series, diperankannya. Cut Mini tampil wajar yang disiarkan mulai tanggal 26 Desember sampai aksen Melayu yang jauh dari kesan 2011 pukul 17.30 WIB dalam 15 episode. artifisial. Film ini juga mampu mengubah Seperti novel dan filmnya, sinetron ini juga genre sebuah tontonan yang biasanya mencapai sukses karena masuk dalam berkisar pada horor dan penampilan serba kategori rating top. gemerlap kemewahan dan kekayaan. Tidak kalah menariknya dengan Kegetiran itu memang tidak mengenal filmnya, sinetron Laskar Pelangi the Series batas dan tidak pandang bulu. Sampai juga cukup menarik perhatian masyarakat seorang anak pesisir miskin yang cerdas, penonton. Sinetron Laskar Pelangi juga Lintang, harus menjadi kepala rumah enak ditonton meskipun digarap oleh tangga dan bertanggung jawab untuk sutradara dan dengan para aktor/aktris yang membesarkan ketiga adiknya karena berbeda pula dengan film Laskar Pelangi. ayahnya meninggal ketika mengalami Terbukti dengan banyaknya publik kecelakaan saat melaut. penonton yang dengan ikhlas menunggu- Pemutaran film Laskar Pelangi di nunggu ditayangkannya sinetron di layar berbagai gedung bioskup pun dinikmati televisi. para penonton dengan antusias. 3. Laskar Pelangi sebagai Industri Pemahaman budaya etnik yang biasanya Kreatif di Bidang Pagelaran Musik menjadi hambatan dalam memahami isi a. Lirik Lagu Laskar Pelangi film pun nampaknya tidak menjadi Terinspirasi oleh ceritanya yang hambatan. Oleh karena itu, pesan dan menarik, Laskar Pelangi juga telah humor yang tersebar di beberapa bagian dipopulerkan melalui lirik lagu oleh film pun mampu membuat penonton Kelompok band papan atas Indonesia, terhibur. Nidji, dengan judul yang sama (http://liriklaguindonesia.net/nidji- b. Sinetron Laskar Pelangi (Laskar laskar-pelangi.htm#ixzz1q2dbOZAq, Pelangi the Series) 2012). Seperti produk Laskar Pelangi Selain difilmkan, Laskar Pelangi yang lainnya, lagu ini juga sangat terkenal juga telah diangkat menjadi sebuah sinetron dan digemari oleh banyak kalangan, dari

21 ISBN: 978-602-361-004-4 Seminar Nasional Sastra, Pendidikan Karakter dan Industri Kreatif Surakarta, 31 Maret 2015

anak-anak, remaja hingga dewasa. Lagu “Laskar Pelangi” karya Kelompok Band Nidji. “Laskar Pelangi” yang dilantunkan oleh kelompok band papan atas Nidji itulah yang mimpi adalah kunci menjadi sound track film Laskar Pelangi untuk kita menaklukkan dunia pula. Tidak mengherankan bila lagu berlarilah tanpa lelah sampai engkau meraihnya tersebut semakin populer di kalangan *courtesy of LirikLaguIndonesia.N masyarakat. et laskar pelangi takkan terikat waktu Hebatnya, lagu “Laskar Pelangi” bebaskan mimpimu di angkasa disukai tidak hanya oleh remaja dan anak- warna bintang di jiwa anak, kalangan orang dewasa bahkan orang reff: tua pun menggemari lagu tersebut. Lirik menarilah dan terus tertawa walau dunia tak seindah surga lagu “Laskar Pelangi” diakui banyak orang bersyukurlah pada Yang Kuasa sebagai lagu yang sangat inspiratif terutama cinta kita di dunia selamanya bagi anak-anak dan remaja. Liriknya yang cinta kepada hidup menyentuh walaupun sederhana, membuat memberikan senyuman abadi walau hidup kadang tak adil lagu “Laskar Pelangi” menjadi salah satu tapi cinta lengkapi kita lagu hit di kalangan masyarakat pencinta laskar pelangi takkan terikat waktu lagu-lagu populer. Dengan aransemen jangan berhenti mewarnai musik yang apik dan khas etnik yang jutaan mimpi di bumi seolah-olah mengajak penikmat lagu repeat reff [2x] tersebut ke alam kehidupan masyarakat laskar pelangi takkan terikat waktu Belitong, wajar jika kemudian lagu “Laskar Pelangi” menjadi lagu favourit di kalangan penggemar lagu pop Indonesia pada tahun 2008. Tidak hanya di kalangan warga b. Musikalisasi Laskar Pelangi Muhammadiyah dan kalangan pendidikan Heboh Laskar Pelangi tidak lagu tersebut menjadi favourit, melainkan berhenti pada film layar lebar, sinetron di juga pada masyarakat pada umumnya. layar kaca televise, dan lagu atau nyanyian. Sebagai ilustrasi, berikut dikutipkan Cerita Laskar Pelangi yang mengesankan juga dapat dinikmati melalui pementasan lirik lagu “Laskar Pelangi” karya Nidji. dalam pertunjukan teater musikal garapan

22 ISBN: 978-602-361-004-4 Seminar Nasional Sastra, Pendidikan Karakter dan Industri Kreatif Surakarta, 31 Maret 2015

sutradara Riri Riza yang bertajuk Musical menyuguhkan musik spektakuler Musikal Laskar Pelangi Highlights. Pementasan Laskar Pelangi Highlights (MLPH) di tersebut digelar di Rama Shinta Hall, Dunia Dunia Fantasi, Taman Impian Jaya Ancol Fantasi Ancol, Jakarta pada tanggal 24 pada liburan anak sekolah. Desember 2011 hingga 1 Januari 2012 Penonton terlihat begitu antusias dengan penonton yang selalu penuh (sold dengan meneriakkan nama para idolanya out) meskipun kapasitas gedung tersebut seperti Bastian, Aldi, Iqbal, Christopher, mampu menampung 2.000-2.500 penonton dan Kiki serta masih ada juga pemain lain (Viva News, diakses 2 Juni 2012). yang turut hadir dalam acara tersebut. Akhir tahun 2011, musikalisasi Ketika salah satu pemain melambaikan Laskar Pelangi digelar di Jakarta tepatnya tangan ke arah penonton, mereka spontan di arena rekreasi Dunia Fantasi. Tidak lama berteriak kegirangan. Bahkan, hingga pada kemudian musikalisasi Laskar Pelangi malam penampilan kedua masih dipadati digelar pula di Bandung dengan diberi tajuk oleh para pengunjung. Laskar Pelangi Goes to Bandung. Setelah Melihat antusias tersebut, Winarto sukses besar di Jakarta, teater musikal selaku Direktur PT Pembangunan Jaya Laskar Pelangi juga pentas di Singapura Ancol Tbk pun memberikan kejutan khusus dengan sukses yang sama. bagi anak-anak sekolah yang tinggal di Sekelompok musisi yang dipimpin Bandung. Winarto menambahkan, kerja oleh Erwin Gutawa memenuhi rasa rindu sama antara Ancol dan MLPH karena nama para penggemar musik di kota Bandung Laskar Pelangi mempresentasikan sebuah degan menampilkan Musikalisasi Laskar karya seni anak bangsa Indnesia yang Pelangi (Viva News, 2012). Roadshow mendapat sambutan publik yang luar biasa Ancol Presents Musikal Laskar Pelangi di kancah nasional maupun Internasional. goes to Bandung merupakan pertunjukan Musikal Laskar Pelangi yang mempersembahkan sebuah event (MLP) Highlights goes to Bandung karya dari enam nama besar (creators) yang memang sengaja digelar untuk mengajak tergabung di balik kesuksesan Musikal masyarakat Bandung menyaksikan musikal Laskar Pelangi antara lain: Mira Lesmana, tersebut tanpa di pungut biaya tambahan Riri Riza, Jay Subyakto, Erwin Gutawa, (Viva News, 2012). Toto Arto, dan Hartati. Mereka sebelumnya

23 ISBN: 978-602-361-004-4 Seminar Nasional Sastra, Pendidikan Karakter dan Industri Kreatif Surakarta, 31 Maret 2015

Sebelumnya, roadshow pertama di melainkan juga mampu menembus pasar Jakarta bulan November 2011 lalu, masyarakat pembaca mancanegara. Bahkan, mendapat sambutan hangat dari Ibu Mari Laskar Pelangi telah diterjemahkan Elka Pangestu selaku Menteri Pariwisata menjadi 18 bahasa asing dan akan dan Industri Kreatif RI yang memiliki diterbitkan di Amerika Serikat, Jerman, sebuah cita-cita besar agar Taman Impian Jepang, Cina, dan Korea. Jaya Ancol dapat menjadi salah Kedua, dari segi industri kreatif di satu pioneer sebagai destinasi wisata yang bidang sinematografi, Laskar Pelangi memberikan panggung industri kreatif menjadi salah satu contoh yang mengemuka dengan menampilkan karya seni terbaik (untuk tidak menyatakan pelopor) dalam anak bangsa. mengangkat karya sastra menjadi komoditas industri kreatif perfilman dan

IV. PENUTUP sinetron. Daya tarik Laskar Pelangi yang Berdasarkan analisis di atas maka luar biasa telah menarik insan perfilman dapat disimpulkan bahwa Laskar Pelangi Mira Lesmana dan Riri Reza masing- merupakan contoh konkret dari sebuah masing sebagai produser dan sutradara industri kreatif di bidang seni sastra. untuk mengangkatnya menjadi film dengan Banyak inovasi dan kreativitas yang muncul judul sama. Film Laskar Pelangi mendapat dari novel tersebut. Selain itu, Laskar sambutan luar biasa dari masyarakat Pelangi juga banyak memberi peluang Indonesia. Terbukti dengan membanjirnya usaha dan bisnis, serta menimbulkan juga penonton film Laskar Pelangi di bioskup- peluang kerja khususnya di bidang industri bioskup seluruh Indonesia. Demikian pula, kreatif baik di bidang sastra, sinematografi Laskar Pelangi telah dibuat menjadi serial maupun musik. sinetron di salah satu televisi swasta, SCTV Secara rinci dapat disimpulkan dengan tajuk Laskar Pelangi the Series. sebagai berikut. Pertama, dari segi industri Sinetron tersebut mendapat sambutan kreatif di bidang kesastraan, novel Laskar antusias pula dari publik penonton. Terbukti Pelangi karya Andrea Hirata terbukti sinetron itu mendapat top rating. mampu menjadi komoditas industri kreatif Ketiga, dari segi industri kreatif di yang mengesankan. Laskar Pelangi tidak bidang pagelaran musik, Laskar Pelangi hanya menjadi best seller di dalam negeri juga diangkat menjadi lirik/syair lagu dan

24 ISBN: 978-602-361-004-4 Seminar Nasional Sastra, Pendidikan Karakter dan Industri Kreatif Surakarta, 31 Maret 2015

diaransemen dalam musikalisasi novel yang Hardjana, Andre. 1999. Kritik Sastra Sebuah Pengantar. Jakarta: luar biasa indah. Dengan judul sama, Gramedia. Laskar Pelangi telah digubah menjadi lagu Hirata, Andrea. 2007. Laskar Pelangi. oleh kelompok band papan atas, Nidji. Yogyakarta: Bentang Budaya. Laskar Pelangi juga diaktualisasikan dalam KBBI offline 1.3 http://ebsoft.web.id, diakses tanggal 14 April 2012. teater musikalisasi oleh sederet musisi Mahayana. 2007. Ekstrinsikalitas dalam Indonesia ternama dalam bentuk orkestra di Sastra Indonesia. Jakarta: Gramedia bawah pimpinan Erwin Gutawa yang Pustaka Utama. dipentaskan di Jakarta, Singapura, dan Republika.co.id (diakses tanggal 3 Juni 2012) Bandung. Stanton, Robert. 1989. An Introduction to V. DAFTAR PUSTAKA Fiction. New York: Holt, Rinehart Abrams, M.H. 1981. A Glosary of Literary and Term. New York: Holt, Rinehart & Winston, Inc. Winston Inc. Sutopo, H.B. 2006. Metodologi Penelitian Al-Ma’ruf, Ali Imron. 1995. "Signifikansi Kualitatif dan Pterapannya dalam Ilmu-Ilmu Humaniora dalam Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret Pembangunan Bangsa: Perspektif 50 University Press. Tahun Indonesia Merdeka". Orasi Ilmiah dalam Wisuda Sarjana Teeuw, A. 1998. Sastra dan Ilmu Sastra. Universitas Muhammadiyah Jakarta: Pustaka Jaya. Surakarta, 17 Oktober 1995. Viva News, 3 Juni 2012.

25 ISBN: 978-602-361-004-4