Hak Cipta Dan Penggunaan Kembali: Lisensi Ini Mengizinkan Setiap

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Hak Cipta Dan Penggunaan Kembali: Lisensi Ini Mengizinkan Setiap Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli. Copyright and reuse: This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms. Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP LAMPIRAN Proses dan alur..., Sintia Astarina, FIKOM UMN, 2015 Proses dan alur..., Sintia Astarina, FIKOM UMN, 2015 Proses dan alur..., Sintia Astarina, FIKOM UMN, 2015 Proses dan alur..., Sintia Astarina, FIKOM UMN, 2015 Proses dan alur..., Sintia Astarina, FIKOM UMN, 2015 Proses dan alur..., Sintia Astarina, FIKOM UMN, 2015 Proses dan alur..., Sintia Astarina, FIKOM UMN, 2015 Proses dan alur..., Sintia Astarina, FIKOM UMN, 2015 Proses dan alur..., Sintia Astarina, FIKOM UMN, 2015 Proses dan alur..., Sintia Astarina, FIKOM UMN, 2015 Proses dan alur..., Sintia Astarina, FIKOM UMN, 2015 Lewat Imlek, Mal Ciputra Rayakan Kebersamaan Keluarga Dalam rangka menyambut Hari Raya Imlek, Mal Ciputra Jakarta mengadakan "LUCKY New Year, LUCKY You - A Celebration of Chinese New Year" di Court lantai LG, pada Jumat (13/2). Acara ini dibuka dengan Makan Siang Tradisi Perayaan Imlek yang identik dengan kebersamaan keluarga. (Baca juga: Ramalan Shio untuk Imlek 2015) Berbagai hidangan khas Imlek Ada berbagai jenis hidangan yang dimasak oleh Chef Mak Yat beserta timnya. Resepnya pun diambil dari Aji Chen Bromokusumo, pakar kuliner Tionghoa dari Asosiasi Peranakan Tionghoa Indonesia yang turut hadir dalam acara ini. Dibuka dengan Five Combination Cold and Warm Appetizer yang terdiri dari irisan daging sapi, crabstick, ubur-ubur, lumpia sayur, juga udang mayonnaise. Kemudian, ada sup perut ikan yang kenyal, bebek panggang yang gurih, pindang bandeng yang lezat, ca rebung yang segar, hasiom (teripang) yang harganya mahal, serta nuomi fan yang terlihat mirip bakcang. Disuguhkan juga makanan wajib khas Imlek, yakni kue keranjang dengan kelapa serut dan gula merah di atasnya. (Baca juga: Tempat Paling Seru Merayakan Imlek) Pertunjukan wayang potehi Belum lengkap rasanya kalau perayaan Imlek enggak menyaksikan pertunjukan Barongsai dan beberapa artis ternama seperti Helena, Cherrybelle, dan Saykoji. Mal Ciputra juga mengajak pengunjung menikmati atraksi Wayang Potehi, seni pertujukan tradisional asal Tiongkok Selatan dengan menggunakan boneka. Rencananya, atraksi tersebut akan dicatat dalam rekor MURI pada 27 Februari 2015 karena dimainkan selama 10 jam tanpa henti, dari pukul 08.00-18.00 WIB. Perayaan ini pun kian meriah dengan diadakannya Lomba Karaoke Lagu Mandarin untuk anak- anak, juga Lomba Fashion Show bertajuk Oriental Look. "Mal Ciputra" Jakarta berharap perayaan Imlek ini bukan hanya membawa kebahagiaan dan keberuntungan untuk Mal Ciputra Jakarta beserta para tenat, melainkan bagi para pengunjung," ucap Ferry Irianto, General Manager Mal Ciputra Jakarta. (Baca juga: Serial Drama Tiongkok Yang Bisa Menemani Libur Imlek 2015) (sintia) Proses dan alur..., Sintia Astarina, FIKOM UMN, 2015 Afgan: Rayakan Valentine's Day Bareng Fans di Konser Dari Hati Valentine's Day kemarin terasa begitu berarti Afgan. Pasalnya, cowok berkacamata ini sukses menggelar konser tunggal pertamanya di Plenary Hall JCC, pukul 20.00. Dengan dihadiri sekitar 3700-an penonton, Afgan pun memulai konsernya dengan membawakan lagu Terima Kasih Cinta versi acapella. Dengan dihiasi tata lampu dan laser yang artistik, malam itu terasa enggak kalah istimewa. (Baca juga: Afgan: Ngakunya Bukan Cowok Romantis) Selanjutnya, Afgan pun menyanyikan lagu Wajahmu Mengalihkan Duniaku yang juga ikut dinyanyikan para penonton. Mereka pun kian histeris ketika cowok berusia 25 tahun itu menjanjikan malam tersebut sebagai sesuatu yang spesial karena Afgan ingin memberikan penampilan terbaik dari hatinya. Nyanyi Dan Nge-Dance Yang spesial dari konser ini adalah Afgan menyuguhkan berbagai genre musik yang dikemas dalam bentuk big band dan orkestra yang megah. Erwin Gutawa Orchestra yang mengiringi penampilan Afgan pun semakin membuat para penonton ingin meneriakkan nama cowok itu. Enggak lupa, konser ini semakin keren ketika Afgan berduet dengan Sherina, Rossa, dan Dipha Barus. Bahkan, di beberapa lagu Afgan juga nge-dance, lho, girls! Di tengah konser, Afgan mempersembahkan lagu Bunga Terakhir karangan Bebi Romeo sebagai penghormatannya untuk alm. Rinto Harahap. Namun, puncak dari konser ini adalah ketika Afgan mulai menyanyikan lagu Sadis yang liriknya begitu dalam. (Baca juga: Afgan: Pendidikan Itu Penting Banget) "Semoga Tuhan membalas semua yang terjadi kepadaku suatu saat nanti. Hingga kau sadari sesungguhnya yang kau punya, hanya aku tempatmu kembali...." Wah, enggak heran, deh kalau satu gedung dipenuhi suara penggemar yang ikut bernyanyi bersama. Proses dan alur..., Sintia Astarina, FIKOM UMN, 2015 Fans Luar Negeri Selama dua jam lebih cowok kelahiran Bandung ini memberikan the most romantic Valentine's Day dalam 26 lagu yang dinyanyikannya. Bukan hanya Afganisme asal Indonesia saja yang dibuat melting, tetapi juga penggemarnya yang datang jauh-jauh dari Malaysia, Singapura, bahkan Brunei. "Perasannya senang soalnya (konsernya) bagus. Lagu favoritku Panah Asmara, enak banget dengerinnya. Semoga ke depannya konsernya lebih bagus, makin asyik, dan Afgan makin sukses," ujar Fitri, salah satu penoton yang hadir. (Sintia) *** Afgan: Berhasil Wujudkan Mimpi Lewat Konser Dari Hati Tepat pada Hari Valentine kemarin, salah satu mimpi Afgan di dunia musik terwujud. Yaitu, menggelar konser tunggal pertamanya di Indonesia yang bertajuk Dari Hati dengan diiringi oleh Erwin Gutawa Orchestra. Afgan mengaku puas dan bangga dengan konsernya tersebut. (Baca juga: Afgan: Rayakan Valentine's Day Bareng Fans di Konser Dari Hati) "Semua yang direncanakan terjadi, di luar ekspektasi. Semua yang kita rencanakan dari hati sama Om Erwin, malam ini bisa kita persembahkan. Jadi saya ngerasa puas, saya ngerasa bangga. Ini pengalaman yang pengin saya ulang lagi di lain kesempatan," kata Afgan saat jumpa pers seusai konser. Proses dan alur..., Sintia Astarina, FIKOM UMN, 2015 Didukung Senior Ternyata, mimpi tersebut sudah dimiliki oleh Afgan sejak lama. Penyanyi papan atas, Rossa, yang sudah menganggap Afgan sebagai adiknya sendiri pun turut bangga bisa berduet dengannya dalam konser yang diadakan di Plenary Hall, JCC tersebut. "Salah satu mimpi Afgan terwujud dan aku bangga di sini bisa men-support. Aku juga bahagia banget Afganisme di sini juga luar biasa support-nya. Antusias Anda berarti dalam menyemangati anak bangsa yang berkarya lewat musik Indonesia," kata Rossa. (Baca juga: Afgan: Ngakunya Bukan Cowok Romantis) Erwin Gutawa pun memberikan apresiasinya kepada cowok pelantun Dia, Dia, Dia itu. Meski masih berusia muda, tetapi Afgan sudah punya tiga album dengan banyak hits yang disukai para penikmat musik. Erwin juga senang bisa mengeksplorasi bakat terpendam dari Afgan. Buktinya, cowok itu enggak hanya bisa menyanyi, tapi juga nge-dance. "Afgan, selamat, kamu sudah membuktikan kalau kamu adalah penyanyi solo pria Indonesia terbaik saat ini. Selamat," tutur Erwin. Mimpi Lainnya Girls, mau tahu enggak, sih apa mimpi Afgan lainnya yang ingin segera diwujudkan? Ternyata, cowok berlesung pipi ini pengin banget bikin tur di luar Jakarta supaya para fans-nya bisa menikmati persembahan kualitas musik anak bangsa. Ssstt... katanya, Afgan juga pengin bikin lagu berbahasa Inggris di album selanjutnya, lho! Wah, semoga semua mimpinya terwujud, ya. (Sintia) Proses dan alur..., Sintia Astarina, FIKOM UMN, 2015 5 Film Horor Korea Paling Laris (Bagian 1) Film-film Korea enggak hanya terkenal dengan genre drama aja. Tapi, ada juga genre horor yang bikin deg-degan dan enggak kalah laris di pasaran. Mau tahu 5 film horor Korea paling laris yang enggak boleh terlewatkan? Kita simak, yuk! (Baca juga: 7 Film Horor yang Laris di Box Office) Mourning Grave (2014) Film yang dirilis pada 2 Juli 2014 ini wajib ditonton karena memadukan unsur remaja dengan hal- hal romantis, komedi, dan yang pasti thriller. Sinopsis: Sama sekali enggak terbayangkan di benak In-Soo (Kang Ha-Neul) kalau dirinya punya kemampuan khusus untuk melihat hantu. Kemampuan ini malah membuat dia terasing dari siswa lain di sekolahnya. Di sisi lain, ia pun memilih untuk kembali ke kampung halamannya, setelah ada insiden pembunuhan. Mau enggak mau, In-Soo kembali ke sekolah lamanya di mana ia pernah menjadi korban bullying. Di sana, ia malah bertemu hantu perempuan misterius (Kim So-Eun) yang dikenal dengan sebutan The Mask, yang malah membunuh teman sekelasnya satu per satu. Mampukah In-Soo menghentikannya? (Baca juga: Film Horor Yang Diangkat Dari Kisah Nyata) The Tunnel (2014) The Tunnel merupakan film horor Korea pertama yang bisa ditonton secara 3D. Cocok banget buat kamu yang ingin ikut merasakan bagaiamana mencekamnya suasana terowongan yang gelap. Dijamin bakalan merinding. Hiii. Sinopsis: Sekolompok sahabat diundang untuk hadir dalam pesta peluncuran sebuah resort mewah. Resort tersebut rupanya dibangun di sekitar tambang batubara yang sudah lama ditinggalkan. Tiba-tiba saja, seorang cowok enggak dikenal menerobos masuk dan menakuti semua orang yang datang kalau mereka akan dibunuh karena kutukan. Menyadari kalau sedang diawasi, mereka pun membunuh cowok tersebut. Akhirnya, mereka pun berusaha menyelamatkan diri
Recommended publications
  • Daftar Optik Rekanan Astra Life - Optik Melawai Bulan Juli 2021
    DAFTAR OPTIK REKANAN ASTRA LIFE - OPTIK MELAWAI BULAN JULI 2021 Daftar dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, oleh karena itu sebelum melakukan pembelian kacamata, silahkan menghubungi nomor telepon 24 jam Astra Life - Admedika (021) 2960 3282 Diperbaharui 15-Jul-21 NO KODE ADMEDIKA CABANG OPTIK MELAWAI ALAMAT NO TELEPON NANGGROE ACEH DARUSSALAM 1 7158 BANDA ACEH OPTIK MELAWAI HERMES PALACE MALL GF ZONA B UNIT 12 & 15 0651-7557555| 2 7448 BANDA ACEH OPTIK MELAWAI RUKO PANGLIMA POLEM ACEH JL. T . PANGLIMA POLEM NO.139, PEUNAYONG, BANDA ACEH 0651 - 635063| SUMATERA UTARA 3 7249 MEDAN OPTIK MELAWAI CENTRE POINT MEDAN UG NO.15 061-80501752| 4 7362 MEDAN OPTIK MELAWAI RING ROAD MEDAN RINGROAD CITY WALKS GF NO.10 061-80026645| 5 7372 MEDAN OPTIK MELAWAI SUN PLAZA MEDAN GF BLOK A NO. 21 - 23 061-4501043| 6 7248 MEDAN OPTIK MELAWAI THAMRIN PLAZA LT. 2 NO. 42-43 061-7362278| 7 A873 MEDAN OPTIK MELAWAI MANHATTAN Jl. Gatot Subroto No. 217, Sei Sikambing, Kota Medan, Sumatera utara 20123, GF – 18 061 - 80867000 8 A874 MEDAN OPTIK MELAWAI DELI PARK Jl. Guru Patimpus No. 1 Medan, Sumatera Utara, L2 – 03 & 05 061 - 62000 190 SUMATERA BARAT 9 7252 PADANG OPTIK MELAWAI ANDALAS PADANG LT. 1 NO.1 0751-7530030| 10 7315 PADANG OPTIK MELAWAI SKO GRANDMALL LT.2 NO.18F 0751 - 4488912| 11 7439 PADANG OPTIK MELAWAI TRANSMART PADANG TRANSMART PADANG GF.12,15 0751-8971131| BANGKA BELITUNG 12 7257 PANGKAL PINANG OPTIK MELAWAI PANGKAL PINANG BANGKA LT. DASAR PINTU UTAMA 0717-421515| 13 A876 PANGKAL PINANG OPTIK MELAWAI PANGKAL PINANG Jl.
    [Show full text]
  • BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Erwin Gutawa
    1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Erwin Gutawa adalah seorang produser, komponis, konduktor, penata musik dan bassist. Pria kelahiran Jakarta, 16 Mei 1962 ini sering tampil sebagai produser dan penata musik, baik untuk konser-konser musik artis-artis papan atas tanah air dan juga berbagai pagelaran akbar lainnya. Sederet konser-konser artis yang pernah diiringi peraih penata musik musik terbaik versi BASF 1989 yang juga ayah dari penyanyi Gita Gutawa ini diantaranya Harvey Malaiholo, Ruth Sahanaya, Chrisye, Titi DJ, dan Kris Dayanti serta putri sulungnya, Gita Gutawa. Bersama Erwin Gutawa Orchestra yang dibentuknya juga pernah melakukan konser, bertajuk A Masterpiece Of Erwin Gutawa 2011. Sebelum lima tahun terakhir ia lebih berperan sebagai aranger musik dan produser musik, pada 1985-1993 Erwin sempat ngetop sebagai pemain bas grup fusion Karimata yang juga mencipta lagu instrumentalia. Grup dengan personel Erwin (bass), Candra Darusman (keyboard), Denny TR (gitar), Aminoto Kosin (piano) dan Uce Haryono (drum, lalu digantikan oleh Budhy Haryono) tersebut bubar pada 1994. Awal Desember 2005 Erwin Gutawa merilis album paling ambisius sepanjang karir bermusiknya,.Rock yang ekspresif dan orchestra yang megah serta kolosal mendasari produksi album ini.Sinergi ini membentuk rock epic yang simfonik, sekaligus membuktikan instrumentasi orkestra dapat berdaptasi dalam music rock. 2 Erwin Gutawa Orkestra terbentuk di Jakarta pada tahun 1993. Erwin Gutawa sendiri berlaku sebagai pendiri dari terbentuknya Erwin Gutawa Orchestra. Gagasan membuat Rockestra ini dating tidak berapa lama setelah Erwin Gutawa menuntaskan konser Erwin Gutawa Salute to Koes Plus Bersaudara pada 9 Agustus 2005. Setelah banyak memproduksi konser musik megah dan kolosal, kali ini Erwin merasa tertantang untuk memproduksi sebuah album studio yang memiliki standar rekaman internasional.Idenya tergolong terkenal tidak masuk akal pada saat itu.
    [Show full text]
  • Revisiting Transnational Media Flow in Nusantara: Cross-Border Content Broadcasting in Indonesia and Malaysia
    Southeast Asian Studies, Vol. 49, No. 2, September 2011 Revisiting Transnational Media Flow in Nusantara: Cross-border Content Broadcasting in Indonesia and Malaysia Nuurrianti Jalli* and Yearry Panji Setianto** Previous studies on transnational media have emphasized transnational media organizations and tended to ignore the role of cross-border content, especially in a non-Western context. This study aims to fill theoretical gaps within this scholarship by providing an analysis of the Southeast Asian media sphere, focusing on Indonesia and Malaysia in a historical context—transnational media flow before 2010. The two neighboring nations of Indonesia and Malaysia have many things in common, from culture to language and religion. This study not only explores similarities in the reception and appropriation of transnational content in both countries but also investigates why, to some extent, each had a different attitude toward content pro- duced by the other. It also looks at how governments in these two nations control the flow of transnational media content. Focusing on broadcast media, the study finds that cross-border media flow between Indonesia and Malaysia was made pos- sible primarily in two ways: (1) illicit or unintended media exchange, and (2) legal and intended media exchange. Illicit media exchange was enabled through the use of satellite dishes and antennae near state borders, as well as piracy. Legal and intended media exchange was enabled through state collaboration and the purchase of media rights; both governments also utilized several bodies of laws to assist in controlling transnational media content. Based on our analysis, there is a path of transnational media exchange between these two countries.
    [Show full text]
  • Rm“ COR ECTED COPY 1991 Spring Commencement North Carolina
    ”rm“ COR ECTED COPY 1991 Spring Commencement North Carolina State University Saturday, May 11 Nineteen Hundred and Ninety-One Degrees Awarded 1990-91 DEGREES CONFERRED Saturday, May 11 Nineteen Hundred and Ninety—One Degrees Awarded 1990—91 This program is prepared for informational purposes only. The appearance ofan individual’s name does not constitute the University’s acknowledgement, certifica— tion,orrepresentationthattheindividualhasfulfilledtherequirements foradegree. Honors listed for May 1991 candidates for degree are tentative in that they are calculated without the final semester grades. TABLE OF CONTENTS Musical Program iv Mr. William C. Friday .................................................... v The Alma Mater vii Exercises of Graduation viii Commencement Ushers ................................................... ix Commencement Marshals ix Faculty Retirements 1990-91 x Time and Location of Distribution of Diplomas ...................... xi ROTC Commissioning Ceremony .......................................... xiii Academic Costume xiv Academic Honors .........................................................xiv Undergraduate Degrees .................................................. 1 Graduate Degrees 46 Master’s Degrees 46 Master of Arts Degrees ............................................... 50 Master of Science Degrees 50 Doctor of Education Degrees 55 Doctor of Philosophy Degrees ......................................... 56 Alumni Distinguished Professors 135 Outstanding Teacher Awards for 1990-91 .................................
    [Show full text]
  • Read Razorcake Issue #27 As A
    t’s never been easy. On average, I put sixty to seventy hours a Yesterday, some of us had helped our friend Chris move, and before we week into Razorcake. Basically, our crew does something that’s moved his stereo, we played the Rhythm Chicken’s new 7”. In the paus- IInot supposed to happen. Our budget is tiny. We operate out of a es between furious Chicken overtures, a guy yelled, “Hooray!” We had small apartment with half of the front room and a bedroom converted adopted our battle call. into a full-time office. We all work our asses off. In the past ten years, That evening, a couple bottles of whiskey later, after great sets by I’ve learned how to fix computers, how to set up networks, how to trou- Giant Haystacks and the Abi Yoyos, after one of our crew projectile bleshoot software. Not because I want to, but because we don’t have the vomited with deft precision and another crewmember suffered a poten- money to hire anybody to do it for us. The stinky underbelly of DIY is tially broken collarbone, This Is My Fist! took to the six-inch stage at finding out that you’ve got to master mundane and difficult things when The Poison Apple in L.A. We yelled and danced so much that stiff peo- you least want to. ple with sourpusses on their faces slunk to the back. We incited under- Co-founder Sean Carswell and I went on a weeklong tour with our aged hipster dancing.
    [Show full text]
  • Kementerian Pariwisata
    KEMENTERIAN PARIWISATA DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN PEMASARAN I JALAN MEDAN MERDEKA BARAT NOMOR 17, JAKARTA 10110 TELEPON (021) 3838220, 3838185; FAKSIMILE (021) 3808612 NOTA DINAS NOMOR : Yth. : Plt. Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Dari : Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional II Hal : Laporan Pelaksanaan kegiatan Promosi Wonderful Indonesia Pada Konser Musik Symphony of Friendship di Wellington, Selandia Baru tanggal 9 November 2018 Tanggal dx: November 2018 Berkenaan dengan telah dilaksanaannya kegiatan Promosi Wonderful Indonesia di Wellinton, Selandia Baru pada tanggal 9 November 2018, dengan hormat kami laporkan hal-hal sebagai berikut: 1. Profil Kegiatan : Pertumbuhan pariwisata New Zealand yang meningkat setiap tahunnya menjadikan New Zealand salah satu pasar potensial. Indonesia pada tahun ini menargetkan sebanyak 141.869 wisatawan asal New Zealand. Pada tahun 2017, kunjungan wisatawan asal New Zealand ke Indonesia sebanyak 121.399 orang. Dari kunjungan tahun 2017, dibutuhkan pertumbuhaan sebesar 15,2% untuk mencapai target 2018. Menurut data yang diperoleh dari Pusat Data Informasi Kemenpar tahun 2017, berdasarkan pintu masuk, masyarakat New Zealand lebih banyak berkunjung ke Indonesia melalui pintu masuk yang memiliki ketersediaan penerbangan langsung, yaitu DKI Jakarta dan Bali. Melalui kegiatan Konser Musik Symphony of Friendship ini, Indonesia berusaha memperkenalkan destinasi pariwisata prioritas lainnya melalui Bali dan Jakarta sebagai pintu gerbang utama (hub). Dengan demikian, diharapkan dapat membawa lebih banyak wisatawan asal New Zealand untuk berkunjung ke Indonesia. Konser Musik Symphony of Friendship merupakan konser kolaborasi bersejarah dalam rangka perayaan 60 tahun hubungan Indonesia dan Selandia Baru, dengan acara puncak menampilkan kolaborasi menarik dari sejumlah musisi Indonesia dan Selandia Baru. Kolaborasi ini akan memadukan orkestra terkenal dan paling progresif di Selandia Baru yaitu Orchestra Wellington dengan konduktor/arranger Erwin Gutawa.
    [Show full text]
  • Download The
    CSEASPANORAMA2008 A (Balinese) Tempest Ian Falconer (MA, Asian Studies) starred as Prospero in the Department of Theatre and Dance’s version of the Bard’s lauded comedy, a performance infused with Balinese wayang and gamelan and Larry Reed’s famed shadowcasting. Center for Southeast Asian Studies University of Hawai‘i By Director Barbara Watson Andaya Dear friends and including the highlight of the Prospero, Miranda, Ariel and year, the Balinese shadow-play Caliban were given a new life as colleagues... version of Shakespeare’s The the shadows of human “puppets” In late July 2008, when I re- Tempest. Under the auspices of wearing specially made masks turned from twelve months’ the Department of Theatre and were projected onto a large sabbatical leave, I began to ask Dance, Kirstin invited Larry screen. And the “Southeast myself if my presence as director Reed, founder and artistic Asian” content was not merely was really necessary. So much had director of Shadowlight Produc- visual, for an important feature of CSEAS Panorama (Vol. XII) is published been accomplished in my absence tions and one of the few the production was the music annually by the Center Americans trained in wayang kulit, provided by the University of for Southeast Asian that I really felt quite dispensable! Studies at the or shadow puppetry, to spend a Hawai‘i Balinese Gamelan University of Hawai‘i. I would like to express my deep gratitude to Acting Director semester in Hawai‘i. Larry and Ensemble directed by a second For more information about the program, Kirstin Pauka (Professor, Asian Kirstin worked with students in artist-in-residence, Balinese please visit the Theatre and Dance to produce a puppet master, I Nyoman Center’s website at Theatre), Associate Director Paul www.hawaii.edu/cseas Rausch, and our graduate assis- memorable and innovative Sumandhi.
    [Show full text]
  • ANDREA FERRANTE GIANNI DE BERARDINIS Con Una Sconcertante Puntualità Capace Di Superare Ogni Più Rosea Speranza, Arriva MAT2020 Di Aprile
    MAT2020 - Anno II - n°15 - 04/14 CAMEL GLAD TREE SOPHYA BACCINI ANDREA FERRANTE GIANNI DE BERARDINIS Con una sconcertante puntualità capace di superare ogni più rosea speranza, arriva MAT2020 di aprile. Qualche nuova entrata tra i collaboratori occasionali porta una ventata di opinioni fresche, anche se chi le propone ha esperienza da vendere, come il giovane Jacopo Muneratti, che MAT 2020 - MusicArTeam racconta... si addentra nel mondo di Captain Beefheart, e il saggista Innocenzo Alfano, che ci racconta [email protected] l’ultimo libro di Mox Cristadoro, I cento migliori dischi del progressive italiano. Angelo De Negri Ritorna Claudio Milano che descrive l’album di OTEME, mentre Gianmaria Consiglio propone General Manager and Web Designer l’intervista realizzata con Sophya Baccini. Athos Enrile A proposito di botta e risposta, è con grande piacere che ritroviamo un mito televisivo di 1st Vice General Manager and Chief Editor qualche anno fa, più che mai sul campo, Gianni De Berardinis, così come va sottolineato lo Massimo ‘Max’ Pacini scambio di battute con Andrea Ferrante. 2nd Vice General Manager, Chief Editor and Webmaster Marta Benedetti, Paolo ‘Revo’ Revello La sezione live è ridotta, ma di estrema qualità, per effetto del racconto di Alberto Sgarlato Administration del concerto dei Camel, che mantiene comunque viva la sua rubrica mensile. Web Journalists: Innocenzo Alfano, Gianmaria Consiglio, Claudio Milano, Jacopo Muneratti, Tra quelli che non mollano mai possiamo ancora inserire Mauro Selis, titolare del “Prog del Fabrizio Poggi, Gianni Sapia, Mauro Selis, Alberto Sgarlato, Riccardo Storti. Sud America” e della sezione “Psicology”, Riccardo Storti, che rivisita Alberto Radius, Fabri- zio Poggi, titolare dell’angolo blues, e Gianni Sapia che sviscera l’opera prima di Marcello Faranna.
    [Show full text]
  • Perancangan Informasi Biografi Sejarah Grup Band Legendaris Indonesia Koes Plus Melalui Media Buklet
    DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku Amalia, E.M. (2009). Consumer Insight via Ethnography. Jakarta: Erlangga. Assauri, S. (2012). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Rajawali Press. Hartiningsih, M. (2008). Jurnalisme Sastrawi : Antologi Liputan Mendalam dan Memikat. Jakarta: Gramedia. Jefkins, F. (1997). Periklanan. Jakarta: Erlangga. Keraf, G (1981). Eksposisi dan Deskripsi. Jakarta: Nusa Indah. Lupiyoadi, R. (2014). Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat. Maharsi. (2016). Ilustrasi. Yogyakarta: ISI Yogyakarta. Marrus. (2002). Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: PT Bumi Aksa. Rashid, A.D. (2008). Wedha’s Pop Art Portrait: Pop Art Asli Indonesia. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Rustan, S. (2008). Layout Dasar dan Penerapannya. Jakarta: Gramedia. Sanjaya, W. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Penada Group Suhana, A. (2014). Kisah dari Hati Koes Plus Tonggak Industri Musik Indonesia. Jakarta: Kompas Media Nusantara. Sakrie, D. (2007). Musisiku. Jakarta: Republika. Tersedia di: https://books.google.co.id/books?id=ig3oH5TGv4oC&printsec=frontcover&so urce=gbs_ge_summary_r&cad=0#v=onepage&q&f=false (Diakses pada 21/4/2020). Sakrie, D. (2015). 100 Tahun Musik Indonesia. Jakarta: Gagas Media. Tersedia di: http://republikfiksi.com/bookinfo.php?bkid=NMPKQetUlKBiru6CsXDJAjaiF pvhbYXq9js8LvHFI_A. (Diakses pada 21/4/2020). Swadaya, N. (2008). Panduan Warna Untuk Membangun Rumah. Jakarta: Griya Kreasi. Tasmara, T. (1987). Komunikasi Dakwah. Jakarta: Gaya Media Pratama. Wita, V.A. (2013). Inspirasi Desain Interior Lengkap. Yogyakarta: Andi Publisher. Depok: Puspa Swara. 71 Sumber Internet Belialbumfisik.com. 2020 (9 Januari). PT Beli Album Fisik: Tentang Kami. Tersedia di: https://belialbumfisik.com/page/single/4/tentang-kami (Diakses pada 24/7/2020). Erlin. 2004 (4 Juli). Nostalgia Lahirkan: Erwin Gutawa Salu to Koes Plus- Bersaudara.
    [Show full text]
  • Materials for a Rejang-Indonesian-English Dictionary
    PACIFIC LING U1STICS Series D - No. 58 MATERIALS FOR A REJANG - INDONESIAN - ENGLISH DICTIONARY collected by M.A. Jaspan With a fragmentary sketch of the . Rejang language by W. Aichele, and a preface and additional annotations by P. Voorhoeve (MATERIALS IN LANGUAGES OF INDONESIA, No. 27) W.A.L. Stokhof, Series Editor Department of Linguistics Research School of Pacific Studies THE AUSTRALIAN NATIONAL UNIVERSITY Jaspan, M.A. editor. Materials for a Rejang-Indonesian-English dictionary. D-58, x + 172 pages. Pacific Linguistics, The Australian National University, 1984. DOI:10.15144/PL-D58.cover ©1984 Pacific Linguistics and/or the author(s). Online edition licensed 2015 CC BY-SA 4.0, with permission of PL. A sealang.net/CRCL initiative. PACIFIC LINGUISTICS is issued through the Linguistic Circle of Canberra and consists of four series: SERIES A - Occasional Papers SERIES B - Monographs SERIES C - Books SERIES D - Special Publications EDITOR: S.A. Wurm ASSOCIATE EDITORS: D.C. Laycock, C.L. Voorhoeve, D.T. Tryon, T.E. Dutton EDITORIAL ADVISERS: B.W. Bender K.A. McElhanon University of Hawaii University of Texas David Bradley H.P. McKaughan La Trobe University University of Hawaii A. Capell P. MUhlhiiusler University of Sydney Linacre College, Oxford Michael G. Clyne G.N. O'Grady Monash University University of Victoria, B.C. S.H. Elbert A.K. Pawley University of Hawaii University of Auckland K.J. Franklin K.L. Pike University of Michigan; Summer Institute of Linguistics Summer Institute of Linguistics W.W. Glover E.C. Polome Summer Institute of Linguistics University of Texas G.W. Grace Malcolm Ross University of Hawaii University of Papua New Guinea M.A.K.
    [Show full text]
  • “JOGJA TV” VERSI PIT DUWUR Dody Oktavian Pascasarjana Institut Seni
    CREATEVITAS Vol.3, No.2, Juli 2014:283-296 EKSISTENSI IKLAN TV LAYANAN MASYARAKAT “JOGJA TV” VERSI PIT DUWUR Dody Oktavian Pascasarjana Institut Seni Indonesia Yogyakarta Jl. Suryodiningratan 8 Yogyakarta Email: [email protected] ABSTRAK Pembahasan “Iklan Layanan Masyarakat (Studi Kasus Iklan TV Layanan Masyarakat Jogja TV Versi Pit Duwur) Dalam Memperkuat Jati Diri Bangsa Di Tengah Gempuran Budaya Asing Yang Melenakan” ini dibuat dengan tujuan memaparkan peran Iklan TV Layanan Masyarakat Jogja TV Versi Pit Duwur dalam memicu terciptanya kesadaran masyarakat khususnya anak muda dalam menjaga kearifan laku hidup sehari-hari yang berasal dari budaya sendiri dan tidak mudah terpengaruh oleh gempuran budaya-budaya asing yang hanya mengedepankan aspek hiburan, kesenangan, hedonisme, dan budaya instan. Hal ini dilatarbelakangi melihat adanya fenomena anak muda di Indonesia yang sudah melupakan kearifan sehari-hari budaya sendiri dan tanpa sadar mengedepankan budaya-budaya dari luar yang melenakan dan hanya mengejar kesenangan dan kepentingan pribadi, tanpa memiliki kepekaan dan kepedulian pada masyarakat di sekitarnya, terlebih sopan santun kepada orang yang lebih tua. Mengingat fenomena ini semakin kuat merebak dan tidak bisa disepelekan, Iklan TV Layanan Masyarakat Jogja TV Versi Pit Duwur diharapkan dapat memicu kesadaran baru yang bersumber dari hati nurani. Kata Kunci: ILM, Jogja Tv, Pit Duwur ABSTRACT The discussion of “ Public Service Advertisment (Case study of Jogja TV’s TV public service advertisment Pit Duwur version) in strengthen the national identity in the middle of consumptive culture and culture of instant proliferation” is implemented in purpose to explain Jogja TV’s TV public service advertisment Pit Duwur version triggering society awareness especially young people in maintaining daily attitude wisdom which is derived from their own culture and not being easily influenced by foreign culture subjection which only advances the amusement, pleasure, hedonism, and a culture of instant.
    [Show full text]
  • 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Stand up Comedy Yang
    BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Stand up comedy yang kita kenal seperti sekarang sudah mulai berkembang sejak tahun 1950-an di Amerika Serikat. Stand up comedy juga telah berkembang dari banyak menggunakan slapstick hingga lebih banyak menggunakan verbal, dari gaya storytelling hingga yang lebih modern dengan gaya penyampaian yang lebih personal.Di Indonesia masih banyak yang menyalah artikan stand-up comedy sebagai lawak tunggal, karena formatnya yang berupa one man show. Padahal menurut Panji Nugroho (2013 : 2), stand-up comedy sangat berbeda dengan lawak tunggal yang masih kental dengan slapstick karena terpengaruh budaya komedi tradisional itu tadi. Menurut Panji Nugroho (2013), stand-up comedy adalah hal yang serius. Segala materi yang disampaikan oleh para komika (sebutan para stand-up comedian) sudah ditulis secara rapi dan dipersiapkan sedemikian rupa. Komika yang akan tampil pun harus melatih terlebih dahulu materi yang akan mereka sampaikan. Stand-up comedy sendiri berkaitan dengan seni berbicara di depan publik atau retorika. Komika yang tampil di atas panggung harus mampu ‘menguasai’ audiensnya dengan materi yang ia sampaikan. Selain dengan materi, menurut penyampaian adalah hal yang sangat penting dalam melakukan stand-up comedy. Pasalnya sebuah materi jokes yang bagus akan terbuang sia-sia 1 2 jika penyampaian atau delivery yang dilakukan oleh setiap komika tidak baik. Banyak yang beranggapan bahwa menjadi stand up comedian adalah hal yang mudah karena kita ‘tinggal berbicara lucu’ di depan penonton dan semuanya selesai. Tapi nyatanya tidak seperti itu, banyak yang harus diperhatikan oleh para komika dalam mempersiapkan dirinya untuk menjadi seorang stand up comedian profesional. Bahkan mungkin stand-up comedy adalah genre komedi yang paling sulit untuk disampaikan.
    [Show full text]