Industri Kue Tradisional Khas Melayu Di Kawasan Seberang Kota Jambi 1984 – 2016
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Jurnal Istoria Prodi Pendidikan Sejarah E-ISSN 2597-8845 FKIP Universitas Batanghari Jambi Vol 3 No 2 September 2019 INDUSTRI KUE TRADISIONAL KHAS MELAYU DI KAWASAN SEBERANG KOTA JAMBI 1984 – 2016 *Isnawati, **Siti Heidi Karmela Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Unbari Abstract This research is a historical research with the theme of economic history with the main problem is the development of the traditional Malay cake industry that is traditionally inhabited by Jambi residents in the Seberang Region of Jambi City from 1984 to 2016. The purpose of this thesis is to explain the emergence and development of the traditional cake industry in Seberang area of Jambi City which eventually became the center of traditional Malay cake production. Another goal is to describe the contribution, role, and influence of the traditional pastry culinary industry on the economic life of the population and other local economic sectors in the Seberang Region of Jambi City. Some theories used are Schumpeter's theory of the role of entrepreneurs who are also innovators in creating economic growth. For the research method is the historical method, through several stages, namely heuristics (the personal archive of cake makers, interviews, and other written sources), criticism, interpretation and writing. The findings in the field show that the business of making traditional cakes in the Seberang area of Jambi City has been developing from time to time although it is still on a home industry scale, this is indicated by the continued increase in the number of traditional cake makers in Danau Teluk and Pelayangan Districts, as well as the expanding marketing area. traditional cake products to the regional level. In addition it is known that this type of traditional pastry business is in the form of a private business and there is also a joint / group business. Keywords: Home Industry, Traditional Cakes, Across the City of Jambi Abstrak Penelitian ini merupakan penelitian sejarah yang bertemakan sejarah ekonomi dengan permasalahan pokoknya adalah perkembangan industri kue tradisional khas Melayu Jambi yang ditekuni penduduk di Kawasan Seberang Kota Jambi sejak tahun 1984 hingga tahun 2016. Adapun Tujuan dari penulisan skripsi ini untuk menjelaskan kemunculan dan perkembangan industri kue tradisional di Kawasan Seberang Kota Jambi yang pada akhirnya menjadi sentra produksi kue tradisional khas Melayu Jambi. Tujuan lainnya yaitu menggambarkan kontribusi, peranan, dan pengaruh industri kuliner kue tradisional terhadap kehidupan ekonomi penduduk dan sektor ekonomi lokal lainnya di Kawasan Seberang Kota Jambi. Beberapa teori yang digunakan adalah teori Schumpeter tentang peranan pengusaha yang juga menjadi innovator di dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi. Untuk metode penelitiannya adalah metode sejarah, melalui beberapa tahapan yaitu heuristik (arsip pribadi pembuat kue, wawancara, dan sumber tertulis lainnya), kritik, interpretasi dan penulisan. Hasil temuan di lapangan menunjukkan bahwa usaha pembuatan kue tradisional di Kawasan Seberang Kota Jambi mengalami perkembangan dari waktu ke waktu meskipun masih berskala industri rumah tangga, hal ini ditandai dengan terus bertambahnya jumlah pembuat kue tradisional di Kecamatan Danau Teluk dan Pelayangan, serta makin luasnya daerah pemasarann produk kue tradisional hingga ke tingkat regional. Selain itu diketahui bahwa jenis usaha kue tradisional ini ada yang berbentuk usaha pribadi dan ada juga yang berbentuk usaha bersama/kelompok. Kata Kunci: Industri Rumah Tangga, Kue Tradisional, Seberang Kota Jambi 1 Jurnal Istoria Prodi Pendidikan Sejarah E-ISSN 2597-8845 FKIP Universitas Batanghari Jambi Vol 3 No 2 September 2019 A. PENDAHULUAN memproduksi berbagai macam kue Industri kuliner yang berhubungan erat tradisional telah membuktikan bahwa dengan makanan sering dijadikan penanda industri kue tradisional baik itu berskala atau penciri dari suatu daerah karena tidak rumah tangga sekalipun, cenderung dapat ditemui di daerah lain, biasanya kuliner lebih bertahan pada situasi dan kondisi tersebut lebih kepada makanan tradisional. apapun jika dibandingkan dengan industri Sehingga dapat dikatakan juga makanan lain yang berskala menengah hingga industri tradisional adalah factor pendukung besar. Hal ini terbukti dari telah lama ada terkenalnya suatu daerah yang menjadi ciri penduduk di sana yang berprofesi sebagai khas sesuai dengan kondisi alam dan pembuat kue tradisional sejak tahun 1984 dan masyarakatnya. terus bertambah jumlahnya hingga tahun Makanan tradisional adalah makanan 2016. Mereka telah berhasil merubah dan dan minuman termasuk jajanan (kue) serta memanfaatkan fungsi makanan tradisional bahan campuran yang digunakan secara yang semula adalah produk budaya menjadi tradisional dan telah berkembang di daerah fungsi ekonomis dengan ikut terlibat dalam tertentu, biasanya diolah dari resep yang industri kuliner yang terus berkembang. sudah dikenal masyarakat setempat dengan Industri kuliner bahkan semakin terus bahan-bahan yang diperoleh dari sumber memperlihatkan eksistensinya, terutama lokal yang memiliki cita rasa yang relatif setelah pemerintah pusat melalui sesuai dengan selera masyrakat setempat. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Salah satu daerah yang kaya dengan sejak tahun 2016 telah mengidentifikasi ragam kuliner tradisional adalah di Jambi, kuliner sebagai salah satu dari 15 subsektor khususnya di Kawasan Seberang Kota Jambi industri kreatif yang saat ini sedang gencar- (Danau Teluk dan Pelayangan) yang telah gencarnya didorong sebagai salah satu sektor lama menjadi sentra awal produksi kue untuk menumbuhkan perekonomian daerah. tradisional khas Melayu Jambi baik kue Oleh karenanya makin terbuka besar peluang kering dan kue basah sebagai makanan ringan usaha bagi mayarakat di Kawasan Seberang atau disebut jajanan pasar dengan rasanya Kota Jambi yang bergerak dalam usaha yang enak, sehat, lezat, dan bercita rasa tinggi makanan tradisional. dengan harga yang terjangkau. B. METODE Industri kue tradsional di Kawasan Penelitian ini menggunakan metode Seberang Kota Jambi ini memamg masih yang terdiri dari heuristik, kritik, interpretasi, berskala industri rumah tangga saja, namun dan historiografi (Kuntowijoyo, 1995:95). begitu penduduk yang menjadi produsen/ Pada langkah pertama, peneliti telah mencari pembuat/penghasil kue tradisional di sana dan mengumpulkan sumber-sumber baik menjadikan usaha ini sebagai salah satu mata primer maupun sekunder yang berhubungan pencaharian penting dengan prospek tinggi. dengan tema yang daingkat. Adapun sumber Hal ini dikarenakan kue tradisional tersebut primer yang digunakan yaitu UU atau tidak hanya ditujukan untuk pemenuhan Peraturan Pemerintah berupa kebijakan konsumsi sehari-hari, melainkan juga untuk tentang pelestarian dan pengenalan makanan dijadikan bisnis kuliner yang bisa tradisional dalam rangka mendukung sektor mendatangkan keuntungan secara ekonomis. pariwisata dan arsip pribadi pembuat kue Ketekunan masyarakat di kawasan berupa S-PIRT (sertifikat perizinan industri Seberang Kota Jambi dalam mengolah dan rumah tangga) dari Dinas Perindustrian 2 Jurnal Istoria Prodi Pendidikan Sejarah E-ISSN 2597-8845 FKIP Universitas Batanghari Jambi Vol 3 No 2 September 2019 Perdagangan Kota Jambi dan Sertifikat Halal berdasarkan fakta yang telah ditafsirkan yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kota dalam bentuk tulisan sesuai dengan penulisan Jambi. Selain itu juga ada sumber lisan sejarah yang benar. Pada langkah ini, peneliti berupa wawancara langsung dengan pelaku akan menyajikan sebuah tulisan sejarah yang usaha makanan tradisional di kawasan berjudul “Industri Kue Tradisional Khas seberang kota Jambi mulai dari produsennya Melayu di Kawasan Seberang Kota Jambi (pembuat dan pemilik usaha), anggota 1984-2016” dengan benar sesuai tata bahasa keluarga, pekerja, konsumen / pembeli, agen, buku. Penulisan sejarah atau historiografi distributor, dan masyarakat setempat dirangkai dan disajikan dalam sistematika termasuk pegawai di Kantor Kecamatan penulisan yang logis dan kronologis. Danau Teluk dan Pelayangan. Untuk sumber C. HASIL DAN PEMBAHASAN sekundernya berupa kajian literatur tertulis 1. Kuliner Tradisional berupa jurnal, skripsi, buku yang didapat Kuliner merupakan sebuah identitas melalui studi kepustakaan dan pencarian di budaya, setiap kali ada kunjungan ke daerah internet. maka kuliner dijadikan penanda atau penciri Langkah selanjutnya adalah kritik, untuk menunjuk kekhasan atau keunikan merupakan pengujian terhadap sumber- suatu daerah (Efi Endang Dwi Setyorini, sumber yang telah ditemukan, bertujuan et.al, 2018:58). Kata kuliner berasal dari untuk menyeleksi sumber tersebut menjadi bahasa Inggris, “Cullinary” lebih banyak fakta. Dalam tahapan ini peneliti melakukan diasosiasikan dengan tukang masak yang dua bentuk kritik, yaitu kritik intern dan bertanggungjawab menyiapkan masakan ekstern. Dalam kritik intern, peneliti telah agar terlihat lebih menarik dan lezat (Yuyun melakukan pengumpulan semua sumber, Alansyah, 2008:1). Adapun fase pertumbuhan kemudian dibaca sehingga bisa dilakukan kuliner di Indonesia terdiri atas : Fase pengujian terhadap isi atau kandungan dari pertama, disebut original food dimasa sumber itu sendiri. Tahap ekstern, peneliti kerajaan besar di Nusantara sebelum melalukan pengujian terhadap asli, otentik, kedatangan penjajah. Jenis hidangan yang turunan, palsu serta relevan tidaknya sumber populer diwarnai oleh ciri makanan yang dengan judul penelitian yang akan dilakukan. dikukus, dibungkus daun pisang, serta bahan Langkah