Pelayanan Penumpang Untuk Menarik Wisatawan Asing (Wisman) Di Indonesia
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Pelayanan Penumpang Untuk Menarik Wisatawan Asing (Wisman) Di Indonesia ISSN 2656-4041 (Media Online) PELAYANAN PENUMPANG UNTUK MENARIK WISATAWAN ASING (WISMAN) DI INDONESIA Oleh : Martono K. Dosen Tetap Universitas Tarumanagara dan Dosen Tidak Tetap Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma. Email : [email protected] ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Abstrak : Artikel ini dimaksudkan untuk menjelaskan pelayanan penumpang untuk menarik wisatawan asing (wisman) ke Indonesia. Hal ini terdiri dari pendahuluan; dasar hukum seperti Undang- Undang Nomor 1 Tahun2009 tentang Penerbangan, keputusan Menteri Perhubungan Nomor 185 Tahun 1025, pelayanan sebelum penerbangan termasuk informasi sebelum penebangan, lapor keberangkatan, dan proses embarkasi; pelayanan selama penerbangan termasuk penyediaan fasilitas dan pelayanan hidangan yang diselenggarakan oleh Garuda Indonesia dan Air Asia; pelayanan setelah penerbangan termasuk informasi fasilitas dan pelayanan, pencarian barang yang hilang. Abstract: This article purported to describe the passengers’ services for foreign tourists to attrack to Indonesia. It is consist of introduction; the legal ground such as Civil Avation Act Number 1 Year 2009, the Ministerial Decree Number 185 Year 2015, pre-flight services including pre-flight information, check-in process, embarkation; in flight services including facilities provision, in flight meals services provided by Garuda Indonesia and Air Asia; post flight services including facilities and services information, lost and found services managements. I. PENDAHULUAN (BUMN) sektor aviasi dan pariwisata di Istana Merdeka tanggal 6 Agustus 2020, Presiden Jokowi memastikan akan memberi perhatian khusus terhadap sektor penerbangan dan pariwisata untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi kuartal III, karena pertumbuhan ekonomi kuartal II minus 5.32%. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa wisata asing Dalam rapat terbatas pembahasan (wisman) dalam kuartal II-2020 yang penggabungan Badan Usaha Milik Negara datang ke Indonesia hanya 482 ribu orang. 163 Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara–Fakultas Hukum Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma | Volume 10 No. 2, Maret 2020 Pelayanan Penumpang Untuk Menarik Wisatawan Asing (Wisman) Di Indonesia Angka tersebut turun 81% dibandingkan 1. Dasar Hukum Pelayanan kuartal sebelumnya dan turun 87% Pelayanan penumpang pesawat udara dibandingkan periode yang sama tahun telah diatur dalam Undang-Undang 2019.1 Perhatian khusus tersebut Nomor 1 Tahun 2009,5 Peraturan Menteri difokuskan pada bandar udara Perhubungan Nomor 185 Tahun 2015.6 internasional yang berpotensi sebagai hub Konvensi Warsawa 1929,7 dan Konvensi atau super hub rute internasional masing- Montreal 1999.8 Pelayanan tersebut harus masing Sukarno-Hatta International Airport memenuhi persyaratan keselamatan dan (SHIA) di Tangerang, Bali Ngurah Rai keamanan penerbangan,9 yang juga International Airport (BNRIA) di Denpasar, berlaku untuk anak-anak, orang tua, orang Juanda di Surabaya, Kulonprogo di sakit, wanita hamil, penumpang dengan Yogyakarta,2 Kualanamu di Medan,3 kebutuhan khusus (passengers with disability Hasanuddin di Makassar, Balikpapan dan ies-PWD).10 Perusahaan penerbangan Samratulangi di Manado. Pengelolaan ke-8 boleh memilih pelayanan penuh, sedang bandar udara internasional tersebut harus atau sederhana, tetapi karena untuk secara integrasi dan terkonsulidasi dari penerbangan internasinal, maka pelayanan hulu sampai hilir dimulai dari perusahaan tersebut harus pelayanan penuh (fully penerbangan, bandar udara, hotel, operator perjalanan, destinasi wisata untuk mendukung industri pariwisata beserta 5. Undang-Undang tentang Penerbangan (UURI turunannya,4 namun dalam tulisan ini No.1 Tahun 2009) Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2009, hanya menjelaskan pelayanan oleh Tambahan Lembaran Negara Reublik perusahaan sebelum penerbangan (pre- Indonesia Nomor 4956. 6 flight), selama penerbangan (in flight), . Peraturan Menteri Perhubungan tentang Standar Pelayanan Penumpang Kelas Ekonomi setelah penerbangan (post flight) dan Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri, pelayanan penumpang kebutuhan khusus PM 185 Tahun 2015, Berita Negara Republik (passengers with disabilities-PWD) untuk Indonesia Tahun 2015 Nomor 1823 tanggal4 menarik wisatawan asing (wisman) ke Desember 2015. 7. Convention for the Unification of Certain Rules Indonesia sebagai berikut. Relating to International Carriage by Air, signed at Warsaw on12 October 1929, lihat Dempsey P.S., Annals of Air and Space Law, (2005) Vol. XXX-Part I. Toronto: The Carswell Company, Ltd, 327-353. 8. Convention for the Unification of Certain Rules 1 Danang Sugianto –detikFinance., Jokowi Relating for International Carriage by Air, signed Mau Gabungkan BUMN Penerbangan dan at Montreal on 28 May 1999, lihat Dempsey Pariwisata P.S., Annals of Air and Space Law, (2005) Vol. https://finance.detik.com/berita-ekonomi- XXX-Part I. Toronto: The Carswell bisnis/d-5122268/jokowi-mau-gabungkan- Company, Ltd, hal, 451-473. bumn-penerbangan-dan-pariwisata. Di akses 9. Pasal 44 huruf (a) “The aims and objectives of tgl 8 Agustus 20020**) the Organizaton are to develop the principles and 2 Keputusan Menteri Perhubungan No.KM 97 technique of international air navigation and to Tahun 2019 tentang Penetapan Bandar foster the planning and developmentof Udara Baru Di Kabupaten KulonProgo international air transport so as to insure the safe Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta and orderly growth of international civil aviation Sebagai Bandar Udara Internasional. throughout the world, untuk teks lihat 3https://rmco.id/baca-berita/ekonomi- Dempsey P.S., Annals of Air and Space Law, bisnis/43278/dibanding-negaranegara-lain- (2005) Vol. XXX-Part I. Toronto : The Carswell jokowi-bandara-internasional-terlalu-banyak Company, Ltd,32. 4.Danang Sugianto, supra note 1. 10 Pasal 134 UURI No.1 Tahun 2009 164 Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara–Fakultas Hukum Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma | Volume 10 No. 2, Maret 2020 Pelayanan Penumpang Untuk Menarik Wisatawan Asing (Wisman) Di Indonesia services) sehigga perusahaan penerbangan penerbangan tidak berhak membatasi wajib memberi makanan pokok, makanan tanggung jawab hukum yang diatur dalam ringan, minuman, fasitas ruang tunggu UURI No.1 Tahun 2009 artinya eksekutif bagi kelas utama dan kelas bisnis. perusahaan penerbangan bertanggung Peraturan Menteri Perhubungan Nomor jawab tidak terbatas (unlimited liability). 185 Tahun 2015 mengatur pelayanan Apabila penerbangan tersebut berlaku sebelum penerbangan (pre-flight), selama Konvensi Warsawa 1929,12 maka tiket penerbangan (in flight) dan sesudah penumpang harus memuat tempat dan penerbangan (post flight) berlangsung dan tanggal penerbitan; tempat keberangkatan penumpang dengan kebutuhan khusus dan tempat tujuan; tempat pendaratan (PWD) sebagai berikut. antara (intermediate landing) yang disetujui, nama dan alamat pengangkut; pernyataan 2. Sebelum Penerbangan (pre-flight) bahwa pengangkutan berlaku konvensi Warsawa 1929. Tidak adanya atau a. Informasi Sebelum Penerbangan rusaknya atau hilangnya tiket tidak berarti pengangkutan tidak sah, tetapi bilamana Sebelum penerbangan perusahaan perusahaan penerbangan menerima penerbangan memberi informasi mengenai penumpang tanpa tiket, maka perusahaan rute, jadwal, tarif tiap-tiap rute penerbangan tidak berhak membatasi penerbangan, pembelian tiket meliputi tanggung jawab yang diatur dalam pembayaran, tempat pembelian, syarat- Konvensi Warsawa 1929,13 sedangkan syarat yang ditetapkan oleh masing-masing bilamana berlaku Konvensi Montreal perusahaan penerbangan,11 penerbitan tiket 1999, tiket penumpang harus berisi suatu penumpang dan bagasi tercatat. Penerbitan indikasi tempat keberangkatan dan tujuan; tiket konvensional harus jelas, mudah apabila tempat keberangkatan dan tujuan dimengerti, memuat informasi tentang dalam satu wilayah, harus ada satu atau nomor; tempat dan tanggal penerbitan; lebih tempat pendaratan antara nama perusahaan penerbangan; nama (intermediate landing) yang berada di negara penumpang; kode pembukuan; tempat lain. Bilamana sarana lain yang dan tanggal keberangkatan di bandar mengindikasikan tempat kebarangkatan udara; tempat dan tanggal kedatangan di dan tujuan, penumpang harus diberi tahu bandar udara tujuan; tempat pendaratan secara tertulis dan pernyataan berlakunya antara bilamana ada; harga tiket Konvensi Montreal 1999, namun demikian penumpang; alamat layanan pengaduan bilamana tidak ada indikasi tempat pelanggaran berupa telepon dan/atau keberangkatan, tujuan atau adanya email dan/atau website dll, syarat-syarat pemberi tahuan secara tertulis kepada pengangkutan yang memuat batas waktu penumpang bukan berarti pengangkutan lapor keberangkatan; pernyataan bahwa tidak sah dan perusahaan penerbangan pengangkutan berlaku Undang-Undang 12 Nomor 1 Tahun 2009. Tidak adanya atau . Apabila penerbangan internasional tersebut ke negara yang meratifikasi Konvensi rusaknya atau hilangnya tiket bukan berarti Warsawa 1929 akan berlaku Konvensi angkutan udara tidak sah, tetapi apabila Warsawa 1929, sedangkan bilamana perusahaan penerbangan menerima penerbangan internasional tersebut dari atau penumpang tanpa tiket, perusahaan ke negara yang meratifikasi Konvensin Montreal 1999, maka akan berlaku Konvensi Montreal 1999. 11.Pasal 12 PM 185 Tahun 2015. 13 Pasal 3 Konvensi Warsawa 1929 165 Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara–Fakultas Hukum Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma