Downloads/Dasar Manuskrip Melayu Perpustakaan Negara Malaysia.Pdfdiakses Pada

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Downloads/Dasar Manuskrip Melayu Perpustakaan Negara Malaysia.Pdfdiakses Pada Khazanah Bahasa, Sastra dan Budaya Serumpun Himpunan Tulisan Editor: Ab. Razak Bin Ab. Karim Pramono Lembaga Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Andalas Khazanah Bahasa, Sastra dan Budaya Serumpun: Himpunan Tulisan Editor: Ab. Razak Bin Ab. Karim Pramono Khazanah Bahasa, Sastra dan Budaya Serumpun: Himpunan Tulisan Editor: Ab. Razak Bin Ab. Karim Pramono Tata Letak: Multimedia LPTIK Desain sampul: Multimedia LPTIK ISBN 978-602-50377-4-0 Diterbitkan oleh Hak cipta dilindungi undang-undang Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku tanpa izin tertulis dari penerbit PENGANTAR EDITOR ubungan antara Indonesia dan Malaysia selalu dibungkus dengan Hadigium “budaya serumpun”, “saudara sepadan” dan “bahasa yang sama”. Namun demikian, dalam dinamikanya, khususnya dalam hubungan bilateral, selama dekade terakhir sering terganggu dengan isu- isu pekerja asing dan sengketa batas wilayah. Bahkan, sering pula terjadi ketengan akibat perkara warisan budaya Indonesia-Malaysia. Tanpa disadari, justru dinamika tersebut telah mendorong kedua negara untuk terus “berlomba” dalam memajukan pembangunan kebudayaannya. Peluang yang diberikan UNESCO, seperti pendaftaran Memory of the Word dan pendaftaran budaya takbenda lainnya telah dimanfaatkan kedua negara untuk mendaftarkan berbagai mata budaya ke tingkat internasional. Dalam rangka itu pula, berbagai kajian bidang i bahasa, sastra dan budaya menjadi penting untuk dijadikan “naskah akademik” khazanah warisan budaya yang dianggap potensial. Sebagai negara yang memiliki batas kebudayaan yang “tipis”, maka antara Indonesia dan Malaysia mestilah tercipta “seni bercinta” untuk terus membina kemesraan kedua negara. Hal ini dimaksudkan agar tidak ada lagi isu pengakuan sepihak mata budaya pada masa mendatang. Salah satu yang dapat dilakukan adalah menjalin komunikasi ilmiah secara intens— khususnya berkenaan dengan kajian dengan tema-tema kebudayaan—antara kelompok ilmiah antara kedua negara. Dalam konteks ini, hubungan FIB Universitas Andalas dan APM Universiti Malaya memiliki potensi untuk itu. Padang, Mei 2016 Editor ii DAFTAR ISI I Pengantar Editor/ i II Daftar Isi/iii Bagian I: Khazanah Bahasa, Sastra dan Budaya Serumpun 1.1. Dari "Uang Siriah", “Uang Rokok” Hingga Pakuak dan Pemalakan Kekerasan Ala Urang Awak Dalam Perspektif Sejarah / Gusti Asnan / 1 1.2. Hubungan Kerja Sama Malaysia-Indonesia Melalui Program Pertukaran Pelajar / Mohamad Mochtar Abu Hassan / 41 Bagian II: Khazanah Bahasa Serumpun 2.1. Potret Bahasa Talonsoang dalam Status Generasi Muda Minangkabau Terkini di Media Sosial / Ike Revita/57 2.2. Keragaman Bahasa Indonesia / Lindawati / 75 2.3. Penamaan Rumah Makan Padang: Cerminan Hubungan Bahasa dan Budaya / Oktavianus, Khairil Anwar / 93 2.4. Kosa Kata Bahasa Serumpun dalam Peristilahan Melayu / Puteri Roslina Abdul Wahid / 117 2.5. Perbandingan Bahasa Minangkabau Di Daerah Asal dengan Bahasa Minangkabau Di Daerah Rantau: Kajian Dialektologis / Reniwati, Noviatri, Aslinda /131 2.6. Identiti Kepimpinan dalam Penghasilan Wacana Politik Mohamad Hassan / Rohaidah Haron /153 2.7. Leksikon Etnomedisin Khusus Ramuan Obat dalam Pengobatan Tradisional Minangkabau / Rona Almos, Pramono / 173 2.8. Pembinaan Korpora Bahasa Banjar Di Malaysia / Salinah Jaafar, Rohana Mahmud, Murni Mahmud / 189 iii 2.9. Perang Wacana Tentang (Perkebunan) Sawit Indonesia dan Malaysia / Sawirman / 211 Bagian III Khazanah Sastra Serumpun 3.1. Penyakit Golongan Lelaki: Kaedah Rawatan Penyakit Dalam Kalangan Masyarakat Melayu Serumpun / AB.RAZAK BIN AB.KARIM / 229 3.2. Khazanah Geografis dan Budaya Minangkabau dalam Lirik Lagu Minang / Eka Meigalia / Wasana / 249 3.3. Memfungsikan Sastra Lisan Strategi Kebertahanan dalam Era Global / Khairil Anwar / 275 3.4. Kritik Sastra Minangkabau: Pemetaan Kajian / Herry Nur Hidayat / Eka Meigalia /295 3.5. Sastera Rakyat dalam Multimedia Sebagai Medium Pemuliharaan Warisan Tempatan: Satu Pembicaraan Awal / Madiawati Mamat@ Mustaffa / 315 3.6. Imaginasi dalam Teater Kanak-Kanak Sebagai Medium Pendidikan / Maizira Abdul Majid / 341 3.7. Pengaruh Kitab Tarjamah Sabīl al-‘Abīd ‘Alā Jawharah al-TawḤīd Karangan Kyai Haji MuḤammad ṢāliḤ bin ‘Umar Samārānī dalam Ritual Kematian Masyarakat Keturunan Jawa di Sabak Bernam, Selangor, Malaysia / MOHD TAUFIK ARRIDZO BIN MOHD BALWI / 375 3.8. Makna Ayah Bagi Cerpenis Remaja Sumatera Barat / Rima Devi / 401 3.9 Persoalan Sukan dalam Novel-Novel Remaja Pilihan / Tengku Intan Marlina Tengku Mohd Ali / 425 3.10 Eksplorasi Nursey Rhyme: Folklor Anak Bagi Pengembangan Karakter / Femmy Dahlan, Tienn Immerry / 479 Bagian IV Khazanah Budaya Serumpun iv 4.1. Etnonasionalime dan Budaya Politik Etnik di Sarawak / Awang Azman Azman Awang Pawi / 505 4.2. Virus Obsesi Abreviasi: Antara Kreativitas dan Krisis Identitas / Firdaus Haji Abdjullah / 541 4.3. Faktor-Faktor yang Menghalang Wanita Sistem Nasab Ibu Berniaga Bersendirian di Pasar-pasar Rembau Negeri Sembilan / Midawati / 551 4.4. Strategi Pengelolaan Khazanah Naskah-naskah Minangkabau Di Era Digital / Pramono / 583 4.5. Membaca “Dinding”, Menangkap “Meaning” Etnografi Keseharian Masyarakat di Kawasan Kampus Universiti Malaya Kuala Lumpur / Sjafri Sairin / 605 v Khazanah Bahasa, Sastra dan Budaya SERUMPUN Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas 26 Mei 2016 Khazanah Bahasa, Sastra dan Budaya Serumpun himpunan tulisan Dari "Uang Siriah", “Uang Rokok” Hingga Pakuak dan Pemalakan Kekerasan Ala Urang Awak Dalam Perspektif Sejarah1 Gusti Asnan2 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas “Hambatan Serius Di Sumbar: Investor Kena Palak” adalah headline surat kabar Singgalang 8 April 2016. Beberapa hari sebelumnya, di media sosial ramai dibicarakan tentang ulah penjual nasi kapau di Bukittinggi yang memakuak pembeli (tiga orang) dengan harga Rp. 600.000,- Akhir Januari 2016 ada juga heboh di media sosial tentang pedagang yang memakuak pembeli sebesar Rp. 200.000,- untuk dua mangkok kecil langkitang dan dua gelas cappuccino yang dia makan dan minum di Pantai Padang. Tidak itu saja, tahun 2013 rombongan Presiden RI Soesilo Bambang Yudhoyono dipakuak oleh penjual nasi kapau dengan resi pembayaran Rp. 20 juta. 1 Disajikan Pada “Seminar Bahasa, Sastra dan Budaya Serumpun”, Kerjasama FIB-Univ. Andalas dengan APM-Univ. Malaya, 26-27 Mai 2016 di Padang. 2 Staf Pengajar Jur. Sejarah, Fak. Ilmu Budaya-Univ. Andalas-Padang, Mobile: 081363411291 [email protected] Gusti Asnan 1 Khazanah Bahasa, Sastra dan Budaya Serumpun himpunan tulisan Sebelumnya tahun 2009 orang nomor satu di republik ini dan rombongannya juga kena pakuak di salah satu warung sate terkenal di Padangpanjang dengan harga Rp. 15 juta. Ada banyak bahkan bisa ratusan atau ribuan contoh lain yang bisa ditampilkan tentang ulah saudagar Minangkabau khususnya atau Urang Awak pada umumnya “mengerjai” para pembeli atau orang lain yang bisa mereka “makan”. Cobalah telusuri surat kabar atau majalah lama, pasti Ibu dan Bapak akan menemukan berita tentang orang yang menjerit kena pakuak atau palak di pasar atau di banyak tempat di Ranah Minang ini. Atau tanyailah diri Ibu dan Bapak sendiri, _____________________ saya yakin, bahkan saya hagqul yaqin, bahwa Ibu dan Bapak juga pernah kena pakuak atau kena palak oleh saudagar atau orang Minangkabau. Atau cobalah searching di internet, tulis saja “pakuak”, “pemalakan”, “padang”, “minang kabau”, atau kata-kata kunci lain yang sejenis dengan itu. Ibu dan Bapak akan mendapat informasi betapa banyaknya kasus pemalakan di negeri ini, di negeri yang dikatakan “elit”nya sebagai negeri yang bersendikan adat, adatnya bersendikan agama Islam, dan Islam bersendikan Al-Qur’an? Mengapa begitu banyak kasus pakuak atau pemalakan terjadi di Minang kabau? Mengapa saudagar atau orang Minangkabau yang juga populer dengan sebutan Urang Awak ini begitu mudah memakuak atau memalak “korban”nya? Bagaimana per kembangan Gusti Asnan 2 Khazanah Bahasa, Sastra dan Budaya Serumpun himpunan tulisan “tradisi” ini dalam perspektif sejarah? Makalah ini mencoba menjawab pertanyaan- pertanyaan yang diajukan di atas dari perspektif historis. Di samping itu, berdasarkan realitas yang disajikan di atas dan ditambah dengan pengalaman historis masyarakat dan daerah di masa lampau, maka di bagian akhir makalah ini akan diajukan sejumlah pemikiran tentang langkah-langkah yang bisa atau perlu dilaksanakan guna mengubah perilaku sebagian masyarakat Minangkabau yang suka memakuak dan memalak, agar mereka keluar dari amalan atau tradisi jahiliyah ini. Pakuak dan Pemalakan: Pengertian dan Beberapa Contoh Pakuak adalah aksi yang sering terjadi dalam aktivitas jual beli. Pakuak adalah menetapkan harga yang jauh lebih tinggi dari nilai barang yang sesungguhnya oleh pedagang kepada pembeli. Pakuak biasanya terjadi karena: pertama, pembeli tidak tahu harga sesungguhnya dari barang yang akan dibeli; kedua, penjual mengetahui calon pembeli sangat tertarik dengan barang dagangannya; dan ketiga, pembeli tidak bisa menghindar dari pengenaan harga yang selangit, yang ditetapkan oleh penjual, karena barang yang akan dibayar sudah diambil atau dimakan terlebih dahulu.3 Secara sosiologis, pakuak sesungguhnya 3 Seperti yang akan dikatakan pada bagian berikut, secara etimologis aksi pakuak ini hampir sama dengan pakang. Bahkan latar belakang sejar- ah kemunculan kedua aksi ini juga hampir sama. Gusti Asnan 3 Khazanah Bahasa, Sastra dan Budaya Serumpun himpunan tulisan mengandung dua makna, pertama penipuan dan kedua pemaksaaan (atau tindak kekerasan). Tindak kekerasan yang dimaksud di sisi bukan dalam artian kekerasan fisik, tetapi lebih
Recommended publications
  • FATIMAH: BIOGRAFI PENGUSAHA RUMAH MAKAN SEDERHANA PADANG TAHUN 1940-2007 JURNAL Diajukan Sebagai Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
    FATIMAH: BIOGRAFI PENGUSAHA RUMAH MAKAN SEDERHANA PADANG TAHUN 1940-2007 JURNAL Diajukan Sebagai untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata 1 (S1) ULFA ATIKA NPM. 12020127 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATRA BARAT PADANG 2016 FATIMAH: BIOGRAFI PENGUSAHA RUMAH MAKAN SEDERHANA PADANG TAHUN 1940-2007 Oleh Ulfa Atika1 Anatona Gulo2 Livia Ersi3 Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT This researh the authors discuss the problems that may Fatimah What is the background of life that saw falls in business and becoming an entrepreneur restaurants. How's career as an entrepreneur Fatimah simple restaurant paddock years 1940-2007. Goals to be achieved in the writing of this Fatimah is to explain and describe the journey of life and career Fatimah as a woman entrepreneur simple restaurant typical dishes meadow pioneering efforts simple restaurant is from zero, until he became an entrepreneur who has had many branches restaurant and be able to build a cooperative relationship with the investors who want investing. The method used in this research is the historical method, which is carried out by several phases. First heuristic, which explores and collects data from relevant sources; The second source criticism, namely doing the processing and testing of the data found. Third interpret the information that has been selected, the historical resources that has been filtered through source criticism sorted out in order to obtain items of information required in the form of facts freelance later assembled and processed in accordance with the subject of research.The fourth presentation of the results of scientific papers that thesis.
    [Show full text]
  • Atraksi Wisata Gastronomi Di Desa Kapau Kabupaten Agam Sumatera Barat
    No Daftar FPIPS : 1191/UN 40.A2.8/PP/2019 ATRAKSI WISATA GASTRONOMI DI DESA KAPAU KABUPATEN AGAM SUMATERA BARAT SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata Oleh : Putri Andan Sari NIM. 1501507 PROGRAM STUDI MANAJEMEN INDUSTRI KATERING FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2019 LEMBAR HAK CIPTA ATRAKSI WISATA GASTRONOMI DI DESA KAPAU KABUPATEN AGAM SUMATERA BARAT Oleh : Putri Andan Sari Sebuah Skripsi Yang Ditujukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata Pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial © Putri Andan Sari 2019 Universitas Pendidikan Indonesia Agustus 2019 Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Skripsi Ini Tidak Boleh Diperbanyak Seluruhnya, Atau Sebagian Dengan Cara Di Cetak Ulang, Difotocopy Atau Cara Lainnya Tanpa Izin Penulis i PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul ATRAKSI WISATA GASTRONOMI DI DESA KAPAU KABUPATEN AGAM SUMATERA BARAT ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pun pengutipan dengan cara yang tidak sesuai etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/ sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini. Bandung, Agustus 2019 Yang Membuat Pernyataan (Putri Andan Sari) iii ABSTRAK Putri Andan Sari (2019), Atraksi Wisata Gastronomi Di Desa Kapau Kabupaten Agam Sumatera Barat. Pembimbing : (I) Dr. Dewi Turgarini, SS., MM. Par, (II) Indriyani Handyastuti, M.Sc Penelitian ini ditulis dengan tujuan untuk mengetahui apa saja gastronomi unggulan di Desa Kapau, bagaimana komponen gastronomi unggulan di desa tersebut, dan apa saja kontribusi masyarakat dan juga pemerintah terhadap pelestarian gastronomi di Desa Kapau, Kabupaten Agam Sumatera Barat.
    [Show full text]
  • Cover Page the Handle
    Cover Page The handle http://hdl.handle.net/1887/30115 holds various files of this Leiden University dissertation Author: Suryadi Title: The recording industry and ‘regional’ culture in Indonesia : the case of Minangkabau Issue Date: 2014-12-16 Glossary adaik / adat FORKASMI custom, tradition associated with a particular ethnicity abbreviation of Forum Komunikasi Artis dan Seniman Minang (Communication Forum for Minangkabau Adat Perpatih Artists), an organization of Minangkabau artists in customary law practised in Malaysia’s state of Negeri Pekanbaru, Riau Sembilan, brought in from Sumatra as early as the 14th century, covering broad areas of daily life, including gamaik /gamad the selection of leaders through a democratic process, song genre that incorporates elements drawn from marriage laws, and community cooperation and rules Portuguese and other Western music, and from the Indian, Niasan, and Minangkabau communities in the alam takambang jadi guru port of Padang; it is a duet between a male and a female the whole of nature becomes the teacher: Minangkabau singer, who avoid physically touching each other. life philosophy Its song lyrics are mostly composed in allegoric and metaphoric pantun verses, and tend to be romantic and ASIRINDO nostalgic in character abbreviation of Asosiasi Industri Rekaman Indonesia (Association of Indonesian Recording Industries), gandang which has branches in several provinces, including West two-headed drum Sumatra goyang ngebor Bahasa Minangkabau Umum erotic dance with special ‘drilling’ (ngebor) movements a dialect of the Minangkabau language used in urban centres like Padang, as a medium of communication harato pusako tinggi among Minangkabau from various areas of West Sumatra heirlooms, especially land, incorporated into the holdings of an extended matrilineal family bansi a small end-blown bamboo flute (e.g.
    [Show full text]
  • Oktavianus, LANDSCAPE of CULTURAL IDENTITY at RUMAH
    JATI-Journal of Southeast Asian Studies, Volume 24(2), December 2019, 155-175 ISSN 1823-4127/e-ISSN 2600-8653 LANDSCAPE OF CULTURAL IDENTITY AT RUMAH MAKAN MINANG Oktavianus Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas Kampus Limau Manis Padang, Indonesia ([email protected]) DOI: https://doi.org/10.22452/jati.vol24no2.9 Abstract Every ethnic group in the world has its own cultural identity. It marks the characteristic and indicates the uniqueness of a particular ethnic group. The landscape of cultural identity is very complex and dynamic. Continuous studies are needed. This research is an attempt to investigate the landscape of cultural identity of one ethnic group in Indonesia. The research is conducted on Rumah Makan Minang (RM Minang) – the culinary business of Minangkabau people of West Sumatera. The signs used at RM Minang are assumed to represent cultural identities. The data for this research is taken from RM Minang in Sumatera, Java, Bali, Lombok, Sulawesi, Papua and Kuala Lumpur. The analysis of data is conducted from the perspective of the linguistic and nonlinguistic landscape through a multimodal approach. In terms of the form, the result of the analysis indicates that the landscape of cultural identity at RM Minang consists of linguistic and nonlinguistic signs marking Minangkabau, national and foreign cultural identity. In terms of design, the landscape of cultural identity at RM Minang always uses different semiotic modes in one text to construct cultural identity. Keywords: landscape, cultural identity, linguistic sign, nonlinguistic sign, Rumah Makan Minang (RM Minang) Introduction The use of language in a broad sense to fulfil human needs and to run their life is very complex.
    [Show full text]
  • Does Bukittinggi Need an Airport?
    Advances in Engineering Research (AER), volume 147 Conference on Global Research on Sustainable Transport (GROST 2017) DOES BUKITTINGGI NEED AN AIRPORT? Prima Saputra1, Wike Arinda Putri2, Basri Fahriza3 1. STMT Trisakti, 2. STMT Trisakti, 3. STMT Trisakti corresponding author: [email protected] Abstract: Building a new airport in Bukittinggi becomes necessity to support tourism industry in west Sumatera and strengthen Bukittinggi as tourist destination. Eventhough the distance from Minangkabau International Airport to Bukittinggi is 72 km, the route and traffic condition have made the time to reach Bukittinggi about 2.5 hours on regular day but in holiday season the travel can take 10 hours. To analyze the problem we used SWOT and IFE and EFE to find the result of the discussion. Keywords: Bukittinggi, Airport, Transportation, Tourism, Infrastructure Introduction Transportation infrastructure is a key element for the development of tourist destination (Rai, 2017) . An airport is not only as infrastructure function but also as a supporting facilities of tourism sector. An air transport is able to move faster than other transportation and has a straight path with barrier free (Setiani, 2015). An airport can help reducing land transportation problems and can be an alternative in solving various problems which caused by land transportation. The tourism itself can bring so many impacts on the transportation, social, economy, etc. Tourism has become one of the fastest growing economic sectors in the world (Ferreira & Dias, 2015). Bukittinggi is a city in West Sumatera Province and it has become a tourism icon in Indonesia since 33 years ago. Bukittinggi offers plenty of tourism attractions that attract tourists who come to its area.
    [Show full text]
  • Instructions for Preparing Manuscript for Bulletin of Chemical Reaction Engineering & Catalysis
    THE JOURNAL GASTRONOMY TOURISM Volume 5 Nomor 2, Juni 2019, 29-41 Tersedia daring di: https://ejournal.upi.edu/index.php/gastur Gastronomic Tourism Attractions in the Kapau Village, Agam Regency, West Sumatra Putri Andan Sari 1, Dewi Turgarini 1, Indriyani Handyastuti 2 1 Indonesia University of Education, Jl. Dr. Setiabudhi No. 229, Bandung 40154, Indonesia 2 Bandung College of Tourism, Jl. Dr. Setiabudi No.186, Hegarmanah, Kec. Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat 40141 * Corresponding Author. E-mail: [email protected] (Putri Andan Sari) ABSTRACT This research's aim is to find out the grand of gastronomy in Kapau , the components of gastronomy in Kapau, people 's contributions and government acts to preserve traditional gastronomy in Kapau, Agam , West Sumatra. Kapau, is a small region in West Sumatra that is known by fine traditional foods that have a unique taste on every food they are made. Therefore, Kapau is also known as a village that creates many expert chefs. To reach the aims written above, this research uses the mix method both qualitative and quantitative. Observation, questionnaire, interview and some documentary studies used to get the data. The result of this research is shows that Kapau Rice is a kind of traditional gastronomy that is very famous, not only among the Kapau citizens, but it is also known by the larger society outside. Regarding gastronomic tourist attractions in Kapau Village, Kapau rice has a good and unique taste and which cannot be found in other food. Gastronomy conservation has been done by government, chefs, and local leaders of the village by passing the cooking method from generation to generation.
    [Show full text]
  • Title Dynamics of the Frontier World in Insular Southeast Asia: an Overview(<Partly Special Issue>Studies on the Dynamics
    Dynamics of the Frontier World in Insular Southeast Asia: An Title Overview(<Partly Special Issue>Studies on the Dynamics of the Frontier World in Insular Southeast Asia) Author(s) Kato, Tsuyoshi Citation 東南アジア研究 (1997), 34(4): 611-621 Issue Date 1997-03 URL http://hdl.handle.net/2433/56610 Right Type Departmental Bulletin Paper Textversion publisher Kyoto University Southeast Asian Studies, Vol. 34, No.4, March 1997 Dynamics of the Frontier World in Insular Southeast Asia: An Overview Tsuyoshi KATO* Introduction For three years from FY1992 to FY1994 we carried out a joint research project titled "Dynamics of the Frontier World in Insular Southeast Asia," funded by special overseas research grants from the Japanese Ministry of Education, Science and Culture. Although the list of project participants underwent slight alterations over the three-year period, we managed to maintain an interdisciplinary team of some dozen researchers every year, who came mainly from our Center for Southeast Asian Studies, with a few from Japanese universities and Southeast Asian academic institutions. The team consisted of scholars in diverse disciplines such as anthropology, sociology, human ecology, forest ecology, tropical agriculture, demography, geography, education, and Southeast Asian history. We visited different areas of Indonesia, Malaysia, Brunei and the Philippines for our research project. In the present paper, I try to outline some of the backgrounds of the project and its main activities. Over the years, we at Center for Southeast Asian Studies of Kyoto University have been concerned with the question "what is Southeast Asia?" In tackling this question, some of us have carried out various research projects in Insular Southeast Asia.
    [Show full text]
  • The Local Wisdom in Marine Resource Conservation for Strategies of Poverty Reduction in Indonesia
    TUMSAT-OACIS Repository - Tokyo University of Marine Science and Technology (東京海洋大学) The local wisdom in marine resource conservation for strategies of poverty reduction in Indonesia 学位名 博士(海洋科学) 学位授与機関 東京海洋大学 学位授与年度 2018 学位授与番号 12614博乙第35号 権利 全文公表年月日: 2019-06-25 URL http://id.nii.ac.jp/1342/00001758/ Doctoral Dissertation THE LOCAL WISDOM IN MARINE RESOURCE CONSERVATION FOR STRATEGIES OF POVERTY REDUCTION IN INDONESIA March 2019 LUCKY ZAMZAMI i To the Villagers of South Tiku ii TABLE OF CONTENTS Table of Contents ..................................................................................................... iii List of Tables ........................................................................................................... v List of Figures .......................................................................................................... vi List of Photos ........................................................................................................... vii Acknowledgment ..................................................................................................... viii Preface ..................................................................................................................... ix CHAPTER I: INTRODUCTION ......................................................................... 1 1. Background ........................................................................................................ 1 2. Ethnographical Setting ......................................................................................
    [Show full text]
  • Final Report
    Forest Landscape Restoration in Indonesia: Now and what to next? Final Report TCP/RAS/3512: Promoting Forest Landscape Restoration in Indonesia FOREST FOREST LANDSCAPE RESTORATION INDONESIA 2018 Final Report TCP/RAS/3512 : Promoting Forest Landscape Restoration in Indonesia Forest Landscape Restoration in Indonesia: Now and what to next? Forest Research and Development Center Food Agriculture Organization 2018 Copyright Forest Research and Development Center (FRDC), 2018 Published by Forest Research and Development Center (FRDC), Bogor Indonesia Citation @Forest Research and Development Center (FRDC) and Food Agriculture Organization 2018 Written by Dr Yayuk Siswiyanti , SHut.,MSi. Contributors 1. Dr Titiek Setyawati ,MSc 2. Henty Hendalastuti, PhD 3. Ir Atok Subiakto, MSc 4. Dr Maman Turjaman, DEA 5. Dr Deden Zaenudin, SHut.,MSi Photos Dr Yayuk Siswiyanti,S.Hut.,MSi Sunardi, SPd, MSi Available at Forest Research and Development Center (FRDC) Jl Gunung Batu No 5 Bogor Indonesia Forest Landscape Restoration Promoting Forest Landscape Restoration Forewords Forest Research and Development Center (FRDC), Environment and Forestry Research, Development, and Innovation Agency (FOERDIA), Ministry of Environment and Forestry of Republic Indonesia (MoEF) achieves impact that is grounded in science. FRDC has identified a set of strategic problems, through surveys of demands, which involve research leading to generalizable results, adaptable to local situations. FRDC works through institution-strengthening associations with national partners towards resolution of these strategic problems. FRDC approach focuses on clearly defined principles and on our two pillars, research and development, capacity development and engagement, which are integrated through theory of dynamics and implemented through six thematic work areas in order to positively influence the development trajectory in global episteme.
    [Show full text]
  • Analisis Pengangkatan Dan Pergantian Kekuasaan Di Kesultanan Palembang
    TRADISI POLITIK MELAYU : ANALISIS PENGANGKATAN DAN PERGANTIAN KEKUASAAN DI KESULTANAN PALEMBANG Dr. Mohammad Syawaludin Muhammad Sirojudin Fikri. M.Hum KATA SAMBUTAN Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Puji syukur kita haturkan atas kehadirat Allah Swt, karena berkat limpahan rahmat dan inayah-Nya kita masih diberi nikmat kesehatan, sehingga mampu melaksanakan semua aktivitas keseharian kita. Shalawat dan salam atas junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah menghantarkan kita pada pencerahan spiritual dan intelektual, sehingga menemukan hakikat makna kesejatian nilai-nilai kemanusiaan universal. Alhamdulillahirobbil’alamin, buku berjudul “Tradisi Politik Melayu : Analisis Pengangkatan dan Pergantian Kekuasaan di Kesultanan Palembang” telah selesai ditulis dan sudah terbit di tangan pembaca. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan penelitian ini. Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini banyak terdapat kekurangan. Namun, penulis tetap berharap agar laporan penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Kritik dan saran dari penulisan laporan penelitian ini sangat penulis harapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan pada penulisan berikutnya. Untuk itu, penulis ucapkan terima kasih Akhirnya, semoga buku dihadapan pembaca ini dapat bermanfaat dan Allah Swt selalu memberi petunjuk dan hidayah-Nya pada kita semua.Amin.Selamat Membaca!. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Palembang, Oktober 2019 Penulis iii iv DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................................
    [Show full text]
  • Directory of Company/Business Restaurants 2015
    Katalog BPS : 1305087 DIREKTORI PERUSAHAAN/USAHA RESTORAN/RUMAH MAKAN 2015 http://www.bps.go.id BADAN PUSAT STATISTIK http://www.bps.go.id DIREKTORI PERUSAHAAN/USAHA RESTORAN/RUMAH MAKAN 2015 ISBN : 978-979-064-933-0 No. Publikasi: 06330.1509 Katalog BPS: 1305087 Ukuran Buku: 28 cm x 21 cm Jumlah Halaman: viii + 109 halaman Gambar Kulit: Subdirektorat Statistik Pariwisata Diterbitkan Oleh : © Badan Pusat Statistik Dicetak Oleh: CV. Marshadito Intan Prima http://www.bps.go.id Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau menggandakan sebagian atau seluruh isi buku ini untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik KATA PENGANTAR Publikasi Direktori Perusahaan/Usaha Restoran/Rumah Makan 2015 merupakan publikasi yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Data yang disajikan dalam publikasi ini mencakup data perusahaan/usaha restoran/rumah makan berskala menengah dan besar yang mencakup seluruh wilayah di Indonesia. Data dan informasi dalam publikasi ini diperoleh dari survei perusahaan/usaha restoran/rumah makan yang dilaksanakan pada bulan April 2015 oleh BPS Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia. Informasi yang disajikan meliputi nama, alamat, nomor telepon dan faksimili, email, website, serta kapasitas tempat duduk yang tersedia dari perusahaan/usaha restoran/rumah makan. Hal ini diharapkan dapat membantu pihak-pihak yang membutuhkan informasi tersebut. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungannya, terutama kepada pihak manajemen restoran/rumah makan sebagai sumber data, sehingga publikasi ini dapat diterbitkan. Saran yang konstruktif dari para pengguna data sangat kami harapkan untuk penyempurnaan publikasi mendatang. Semoga publikasi ini bermanfaat. http://www.bps.go.idJakarta, Desember 2015 Direktur Statistik Keuangan, Teknologi Informasi, dan Pariwisata Sentot Bangun Widoyono iii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR iii DAFTAR ISI iv PENDAHULUAN A.
    [Show full text]
  • The Influence of Perpatih Custom on the Design of Traditional Malay Houses in Negeri Sembilan, Malaysia
    Research on Humanities and Social Sciences www.iiste.org ISSN (Paper)2224-5766 ISSN (Online)2225-0484 (Online) Vol.6, No.2, 2016 The Influence of Perpatih Custom on the Design of Traditional Malay Houses in Negeri Sembilan, Malaysia Othman Mohd Nor Raja Nafida Raja Shahminan Department of Architecture, Faculty of Built Environment, Universiti Teknologi Malaysia, Skudai, Johor, Malaysia Abstract The migration of the community of Minangkabau to Tanah Melayu had brought with them several influences into the local community such as culture and architecture. A significant cultural essence that had influenced the community in Negeri Sembilan is Pepatih Custom which is still practiced by the community nowadays. It plays various roles in the people’s lives including unity, family units according to the “suku”, marriages, deaths and how to inherit land and houses. In designing the traditional Malay houses in Negeri Sembilan, the family activities, as well as the community as a whole are thoroughly considered. A house is not perceived only as a place to stay but also a gathering place for other occasions such as weddings, funerals and deaths. The private and public areas are separated harmoniously from the aspects of architecture and religion. The strength of the design of the traditional Malay houses is also frequently depicted in verses and proverbs in the system of Pepatih Custom that relates to “kuat rumah kerana sendi rosak sendi rumah binasa” which means the community has to stand together in whatever situation and if they do not they will be weak and chaotic. Just like the role of “sendi” or joints of a house, they have to be designed perfectly because if the joints are loosely built the whole structure of the house would collapse.
    [Show full text]