Vol. 03, No. 02, November 2014, hlm. 99-109

KERAJAAN ALLAH DALAM DUA WAJAH Datangnya dan Kerajaan Allah

Stepanus Istata Raharjo

ABSTRACT:

The javanese mysticism (Kejawen) reflects a kind of messianic idea of a just king (Ratu Adil) that can be compared to the notion of "God's reign" in Christianity. The concept of "Ratu Adil" had inevitably influenced javanese customs, language system as well as various ritual traditions. Considering that the Kejawen itself is a mixture of various elements from different religious systems (such as , Buddhism, and Islam), it is neccessary to trace back sources or traditions, from which the notion of Ratu Adil had been developed. This article aims to discuss and to compare the understanding of "Ratu Adil" with the notion of "God's reign".

Kata-Kata Kunci: Kerajaan Allah, Ratu Adil, kejawen, tradisi Kristiani.

1. PENGANTAR penalaran artikel ini disusun sebagai berikut. Pertama-tama akan dipaparkan konsep “kejawen” Kerajaan Allah telah hadir di tengah-tengah yang menjadi latar belakang bagi konsep “Ratu kita, tetapi kepenuhannya masih dinantikan. Ia Adil” yang dipahami oleh tradisi Jawa. Selan- sudah dan sekaligus belum. Ia hadir dalam diri jutnya menyusul konsep Kerajaan Allah dalam Yesus dengan pewartaan dan karya-karya-Nya tradisi Kristiani (Kitab Suci). Pada bagian akhir namun kepenuhannya tetap dinantikan hari dan ditampilkan analisis kritis terhadap konsep “Ratu saatnya. Itulah sebabnya Kerajaan Allah boleh Adil” dan “Kerajaan Allah”. Dengan kata lain, disebut tampil dalam “dua wajah”. Wajah yang artikel ini ditulis dengan menggunakan metode pertama hadir dalam diri Yesus, ketika Ia analisis kritis. berkata: “Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada 2. KONSEP DAN PANDANGAN HIDUP Injil!” (Mrk 1:15). Wajah yang kedua adalah Kerajaan Allah yang tampil secara definitif, yang KEJAWEN kepenuhan-Nya masih dinanti di masa Masyarakat asli Jawa, sebagaimana masyara- mendatang. kat tradisional lain di dunia, merupakan masyara- “Dua Wajah” juga dimaksudkan bahwa kat yang gemar sistem mistik. Sepanjang sejarah manusia Jawa, mistik telah mewarnai adat istia- Kerajaan Allah yang dinantikan oleh masyarakat 1 Jawa dengan konsep “Ratu Adil-nya” serta dat, bahasa, ilmu pengetahuan dan keagamaan. Kerajaan Allah yang dimengerti oleh tradisi Sistem mistik yang sudah menjadi ajaran selama kristiani terutama yang tersurat dalam Kitab Suci. ribuan tahun di pulau Jawa ini dikenal dengan konsep kejawen. Kejawen merupakan suatu kon- Artikel ini ingin mengeksplorasi bagaimana sep hidup yang melingkupi lahir batin-material konsep “Ratu Adil” dalam tradisi Jawa itu spiritual. Definisi kejawen dimengerti sebagai disandingkan dan dihadapkan dengan konsep suatu kepercayaan tentang pandangan hidup yang “Kerajaan Allah” dalam tradisi Kristiani. Alur diwariskan dari para leluhur.

99 Kerajaan Allah Dalam Dua Wajah (Stepanus Istata Raharjo)

Kejawen adalah sebuah kepercayaan yang te- Ramalan itu menyatakan bahwa: rutama dianut oleh suku Jawa dan suku bangsa lainnya yang menetap di Jawa. Penanaman keja- Akan datang satu masa penuh bencana. wen bersifat umum, biasanya karena bahasa pen- Gunung-gunung akan meletus, bumi berguncang-guncang, laut dan sungai, akan gantar ibadahnya menggunakan bahasa Jawa. meluap. Ini akan menjadi masa penuh Dalam konteks umum, kejawen bukanlah aga- 2 penderitaan. Masa kesewenang-wenangan ma. Penganut ajaran kejawen biasanya tidak dan ketidakpedulian. Masa orang-orang menganggap ajarannya sebagai agama dalam licik berkuasa, dan orang-orang baik akan pengertian seperti agama monoteistik, seperti tertindas. Tetapi, setelah masa yang paling Islam atau Kristen, tetapi lebih melihatnya seba- berat itu, akan datang jaman baru, jaman gai perangkat cara pandang dan nilai-nilai yang yang penuh kemegahan dan kemuliaan. dibarengi dengan sejumlah laku. Ajaran kejawen Zaman Keemasan Nusantara. Dan jaman tidak terpaku pada aturan yang ketat, dan mene- baru itu akan datang setelah datangnya sang kankan konsep keselarasan dan keseimbangan Ratu Adil, atau Satria Piningit. lahir batin. Siapakah Ratu Adil dan Satria Piningit itu? Pandangan hidup orang Jawa atau filsafat Sebuah pertanyaan yang akan bergulir tiada hen- Jawa terbentuk dari gabungan alam pikir Jawa ti. Namun pokok yang mau disampaikan di sini tradisional, kepercayaan Hindu atau filsafat India, adalah bahwa sudah sejak zaman prabu Jaya dan ajaran tasawuf atau mistik Islam. Pandangan Baya, kerinduan seorang Ratu Adil itu sudah hidup tersebut banyak tertuang dalam karya- mengemuka. karya sastra yang berbentuk prosa dan puisi. 3.1.2. R. Ng. Ranggawarsita Di masa lampau, kejayaan Hindu-Budha be- gitu terasa dan menggema di Jawa, namun be- Sedangkan Raden Ngabehi Ranggawarsita rangsur-angsur menyusut setelah kekuasaan kera- hidup pada tahun 1802-1875 M. Ia adalah salah jaan berakhir dan agama Islam yang satu pujangga istana Surakarta. Selama hidupnya berpaham tauhid menyebar. Para wali dan ulama ia mengabdi lima raja, Sinuwun Paku Buwana V mendominasi pembentukan kharakter religiusitas – IX. Loyalitas sang pujangga ini ditunjukkan orang Jawa. Selanjutnya muncul per-campuran dengan sejumlah karya-karyanya yang bermutu antara ajaran agama Islam dengan pemahaman- tinggi. R. Ng. Ranggawarsita termasuk seorang pemahaman kejawen sebelumnya yang sering penulis yang peka terhadap permasalahan sosial. dikenal dengan nama Islam Kejawen. Dalam tradisi kepustakaan Jawa, Ranggawar- sita dianggap sebagai pujangga penutup, atau 3. KONSEP “RATU ADIL” pujangga terakhir. Setelah kematian Ranggawar- sita, sudah tidak ada lagi, dan mungkin tidak lagi 3.1. Dalam Karya Sastra Jawa ada, seorang pujangga. Meskipun sekarang ini Konsep dan pandangan tentang “Ratu Adil” masih tetap ada orang-orang yang menulis berba- gai karya dalam bahasa Jawa, mereka hanya pe- tidak lepas dari dua tokoh dalam sejarah kejawen 4 yang melegenda. Tokoh pertama adalah Jayabaya nulis dan bukan pujangga. Untuk itulah, penulis dengan ramalannya yang dikenal dengan “Jangka memilih Ranggawarsita sebagai pokok pembaha- Jayabaya”. Tokoh kedua adalah Raden Ngabehi san dalam pemaparan ini, tentu tanpa mengabai- Ranggawarsita, seorang pujangga penutup atau kan dan meniadakan pujangga-pujang-ga sebe- pujangga terakhir dalam tradisi kepustakaan Ja- lumnya. wa. Kedua tokoh itu hidup pada jaman yang ber- Seorang pujangga, menurut tradisi ini, bukan beda namun memiliki tali benang merah yang sekadar penulis, melainkan memiliki kemampuan sama dalam kapasitasnya masing-masing. dan otoritas menangani persoalan-persoalan du- nia spiritual. Seorang pujangga memiliki ke- 3.1.1. Jayabaya mampuan menangkap dan memahami tanda- Prabu Jayabaya dikenal sebagai salah satu tanda alam dan tanda-tanda zaman. panutan penting orang Kejawen. Beliau adalah Dalam tradisi Jawa, begitu sangat familiar raja Kediri yang memerintah antara 1135-1157 M istilah-istilah ini: Ratu Adil, Satria Piningit, yang dikenal sebagai raja yang bijaksana dan Zaman Kalabendhu, Zaman Kalatidha. Bila telah memiliki pandangan futuristik. Ia terkenal den- datang Zaman Kalabendhu (zaman edan) gan ramalan tentang keadaan Nusantara di suatu hendaklah kita eling lan waspada (sadar dan 3 masa di masa datang. waspada). Itulah nasihat bijak yang tersurat

100 Vol. 03, No. 02, November 2014, hlm. 99-109

dalam “Serat Kalatidha” yang ditulis oleh menyebut zaman edan, dapat dilacak konsep Ratu pujangga Ronggowarsito IV.5 Adil. Secara tidak langsung, isilah-istilah itu Zaman edan atau zaman Kali (Kaliyuga) me- mengandung makna profetis yang menggam- rupakan sindiran pada kekacauan waktu itu. Ku- barkan suatu kondisi mengenai zaman yang akan tipan sinom dalam Serat Kalathida menunjukkan semakin merosot dan suatu harapan mengenai kekacauan yang sedang melanda masyarakat:6 datangnya penyelamat, pembebas yang akan Amenangi zaman edan (Mengalami jaman gila) tampil dan memerintah dengan keadilan dan kesejahteraan bagi bumi nusantara ini. Karenanya ewuh aya ing pambudi (serba sulit dalam pikiran) diperlukan sikap dan perilaku etis dalam menghadapi kehidupan yang keras dan penuh melu edan nora tahan (ikut gila tak tahan) dengan kejahatan agar manusia tidak tersesat. yen tan melu anglakoni (kalau tidak ikut) Dalam tradisi Kristiani, pemahaman dan pengha- rapan masyarakat Jawa ini boleh disetarakan boya keduman melik (tidak dapat bagian) dengan pengharapan mesianis yang selalu kaliren wekasanipun (akhirnya kelaparan) dinantikan. Benarkah ada kesetaraan konsep mengenai pengharapan akan masa depan dalam ndilalah karsa Allah (untungnya takdir Allah) kejawen dan tradisi Kristiani? Bagaimana menje- begja-begjane kang lali (seuntung-untungnya laskan konsep Ratu Adil dalam tradisi kejawen dan pengertian Kerajaan Allah dalam tradisi orang lupa) Kristiani? Berikut akan dipaparkan terlebih dahu- luwih begja kang eling lawan waspada (masih lu gagasan R. Ng. Ranggawarsita mengenai Ratu untung yang sadar dan Adil. waspada) Ada lima judul atau tema yang sangat mele- Ranggawarsita, melalui Serat Kalatidha ter- genda dalam hasil karya pujangga Ranggawarsi- sebut memberi peringatan kepada manusia agar ta. Pertama, “Zaman Cacat” (judul asli: Kalatid- dirinya selalu eling lan waspada, mau mengenda- ha), berisi uraian mengenai kerusakan masyara- likan diri, tidak terbawa arus sehingga suatu saat kat akibat kutukan zaman. Dalam karya ini terda- dirinya mendapat ketenteraman lahir dan batin. pat frase yang menjadi masyhur, dan akan men- Keadaan masyarakat yang penuh kekacau-an jadi pokok uraian dalam bagian ini. Kedua, “Ka- hendaknya diselesaikan dengan arif bijaksana, bar Kepastian” (judul aslinya: Sabda Jati). Dalam sehingga tidak malah menambah beban sosial. Di bagian ini Ranggawarsita memperingatkan da- samping itu manusia perlu berserah diri kepada tangnya zaman susah, menuliskan saat kematian- Allah Yang Mahakuasa. nya sendiri, delapan hari sebelum saatnya tiba. Ketiga, “Nasehat Utama” (judul aslinya Sabda- 3.2. Menafsirkan Ratu Adil, Satria tama), di mana sang pujangga memberi nasehat bahwa kesengsaraan yang datang tanpa permisi Piningit dalam Konteks ini sebenarnya adalah buah perbuatan kita sendi- Dalam konteks negara Indonesia, pada saat ri. Keempat, “Jaka Lodang” yang berkisah ten- satria piningit muncul, Indonesia sedang meng- tang ramalan yang dikatakan seorang pemuda, hadapi goro-goro (bhs. Indonesia: kerusuhan Joko Lodang, tentang kemenangan besar dan besar). Tampilnya satria piningit sebagai pe- datangnya zaman keemasan, di mana para pe- mimpin akan menjadikan bangsa Indonesia akan nangguran pun akan menadapt rezeki yang turun menuju kemakmuran dan kejayaan seperti pada bagaikan hujan dari langit. Kelima, “Pedoman jaman Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Rang- Diri” (judul aslinya: Wedha-raga), berisi nasehat, gawarsita dalam karangannya memaparkan tujuh terutama kepada generasi muda, bagaimana men- kriteria pemimpin Indonesia sebagai berikut: jalani kehidupan sebagai pengabdian, baik kepa- da Tuhan maupun kemanusiaan, dan bukan 3.2.1. Satria Kinunjara Murwa Kuncara panggung pertunjukan untuk mengumbar nafsu. Satria Kinunjara artinya Satria yang terpen- Karya-karya tersebut aslinya berbetuk tembang jara. Gambaran ini ditafsirkan menunjuk sosok (nyayian/syair) dengan guru lagu (=persajakan) Soekarno yang diketahui keluar masuk penjara dan guru wilangan (=jumlah suku kata) yang sebelum tampil menjadi pemimpin (presiden). sistematis. Dan di balik susunan syair atau tem- Selepas dari penjara ia berhasil melepaskan bang itu termuat ajaran yang penuh makna padat. bangsa Indonesia dari penjara bernama kolonia- Dalam Serat Kalatidha, di mana Ranggawarsita lisme-imperialisme. Ia sangat kuncara (cemer-

101 Kerajaan Allah Dalam Dua Wajah (Stepanus Istata Raharjo)

lang) sebagai pemimpin besar yang berhasil yang dipingit dan mendapatkan legitimasi luas mempengaruhi sepertiga dunia dengan gerakan karena hamong tuwuh dari ayahandanya, Soekar- Non Blok yang dibangun dari konsepnya. no. Ia memang menjadi simbol penderitaan sela- ma Orde Baru, sehingga begitu ke luar dari pingi- 3.2.2. Satria Mukti Wibawa Kesandung Kesam- tan ia mendapat dukungan luas dari publik. Na- par mun kepemimpinan sekarang penuh dilema. Me- gawati sebagai pimpinan negara pada akhirnya Satria Mukti Wibawa artinya satria berwiba- wa. Gambaran ini ditafsirkan menunjuk Soeharto juga tidak bisa memenuhi dambaan rakyat, bah- kan pendukungnya sendiri. Orang Jawa pun su- yang diyakini sebagai pemimpin yang berwiba- sah mengatakan kalau Susilo Bambang Yudoyo- wa. Beliau tampil sebagai pemimpin selama 32 tahun tanpa ada orang yang berani melawannya. no adalah Satria Piningit, karena ciri-ciri satria piningit tidak muncul dari dalam dirinya. Namun di akhir kepemimpinannya seolah semua hasil tindakannya kesandhung kesampar (serba 3.2.6. Satriya Boyong Pambukaning Gapura buruk dan dipersalahkan semua orang). Bahkan setelah meninggal dunia pun masih dalam status Satriya Boyong Pambukaning Gapura berarti tersangka di muka pengadilan atas tuduhan ber- satria yang berpindah tempat dan membuka ger- bagai skandal korupsi dan kolusi. bang. Pemimpin yang akan menjembatani ke arah kemakmuran. Ia adalah negarawan tanpa pamrih. 3.2.3. Satria Jinumput Sumela Atur Ia mengemban tugas meletakkan fondasi kenega- raan seperti membuka pintu gapura jaman kee- Satria Jinumput artinya satria terpungut. masan dan menggelar tikar, walau pun tidak akan Gambaran ini ditafsirkan menujuk salah satu sosok pemimpin bangsa Indonesia, yaitu BJ. sempat nglungguhi klasa gumelar (duduk di atas tikar yang sudah terbentang). Habibie. Ia disebut sumela atur yang berarti me- nyela kepemimpinan yang sedang lowong setelah 3.2.7. Satria Pinandita Sinisihan Wahyu ditinggalkan oleh Soeaharto. Terpungut, karena kariernya naik lantaran dipungut dari negeri asing Satria Pinandita Sinisihan Wahyu artinya Sa- dan menjadi punggawa (pejabat) negeri. tria yang berjiwa dan bersemangat religius yang kuat. Dialah pemimpin yang ditunggu yang akan 3.2.4. Satria Lelana Tapa Ngrame membawa kepada kemakmuran dan kesejatian Satria Lelana artinya satria pengembara. Sa- bangsa. Dialah Ratu Adil yang dinantikan kehadi- rannya di tengah-tengah bangsa yang sedang tria ini ditafsirkan menunjuk sosok Abdurrahman terpuruk secara moral dan ekonomi saat ini. Wahid (Gus Dur) yang pernah menjadi pemimpin bangsa Indonesia. Sejak muda beliau telah men- Akankah sudah dekat masanya Sang Satria Pi- nandita Sinisihan Wahyu datang menjadi mesias- jelajah (berkelana) di sejumlah negara di Asia Selatan, Mesir dan Eropa untuk belajar menempa nya orang Jawa? Sebuah pertanyaan yang menja- di penantian terus-menerus. diri. Ketika menjadi pemimpin pun, beliau rajin berkelana untuk mengunjungi sejumlah negara. Keterbatasan indera mata tidak menjadi halangan 3.3. Ratu Adil: Sebuah Angan-Angan? dalam pengembaraannya. Beliau juga pantas Istilah “Ratu Adil” muncul dala “Jangka disebut tapa ngrame (bertapa dan bersemadi Jayabaya” atau ramalan Jayabaya, sedangkan dalam keramaian). Hiruk pikuknya dunia tidak “Jaman Edan” dan “eling lan waspada” muncul membuatnya dia jatuh dan terperangkap di da- dalam Serat Kalatidha karya Pujangga Rangga- lamnya. warsita. Berbagai pengamat kebudayaan dan penganut kejawen saling berbeda pendapat 3.2.5. Satria Piningit Hamong Tuwuh mengenai siapa tokoh Ratu Adil serta kapan Satria piningit artinya satria yang disembu- peristiwa “Zaman Edan” itu terjadi. Dari sebutan- nyikan dan kemudian ke luar dari pertapaannya. nya, Ratu Adil dapat ditafsirkan sebagai seorang Dengan segala kelemahan dan kelebihannya, yang mampu menempatkan sesuatu pada satria ini diramalkan akan berhasil hamong tu- tempatnya. Ratu Adil juga pasti mampu menjadi muwuh (merangkul segala komponen) yang ada pelindung atau pengayom dari seluruh rakyat, di bumi nusantara dan mengantarkan ke gapura tanpa membedakan golongan, tanpa keberpihak- pembuka jaman keemasan. Apakah ini bisa ditaf- an kecuali hanya berpihak kepada kebenaran sirkan menunjuk Megawati? Apakah cocok kalau hakiki yang bersifat universal. Dengan ciri ini dikatakan bahwa ia adalah seorang ratu putri maka sulitlah kiranya jika Ratu Adil ini berasal

102 Vol. 03, No. 02, November 2014, hlm. 99-109

dari salah satu kelompok kepentingan yang sungguhnya terletak dalam diri Allah yang men- dibesarkan oleh kelompok kepentingan itu. jadi raja atas umat. Raja-raja yang memerintah bangsa Israel adalah wakil Allah di dunia. Keya- Itulah sosok Ratu Adil yang sampai saat ini kinan ini semakin menguat ketika kerajaan du- hanya ada di dalam angan-angan. Selama sosok niawi mereka runtuh, pada saat Israel mengalami Ratu Adil itu hanya ada di dalam angan-angan, kehancuran. Dalam pembuangan di Babilonia, selama itu pulalah keadilan, kemakmuraan, Yesaya menubuatkan bahwa akhirnya Allah akan ketentramaan, serta kesejahteraan hidup hakiki menyatakan diri-Nya sebagai raja (Yes 40-55). yang selalu didambakan itu juga hanya ada di dalam angan-angan, atau bahkan hanya ada di Harapan mesianis yang selanjutnya berkem- dalam alam impian di atas impian di dalam bang memperdalam gagasan ini. Digambarkan, lamunan belaka. Allah akan menegakkan kerajaan-Nya dengan perantaraan utusan-Nya, yaitu sang Mesias. Me- Mungkinkah undang-undang atau tatanan sias sering kali digambarkan sebagai anak Daud, politik kita mampu memunculkan sosok Ratu gembala Israel (2 Sam 7; Yeh 34; Zak 9-14; Mzm Adil? Berbagai penjelasan di atas, membawa kita 2). Sastra apokaliptik dengan gambaran Anak pada suatu kesimpulan bahwa jatidiri sosok Ratu Manusia pada Kitab Daniel 7, menunjukkan un- Adil itu masih diperdebatkan, mengingat sur yang lain lagi: kerajaan ini bersifat universal berbagai tokoh yang pernah diduga sebagai Ratu dan berhubungan dengan akhir zaman. Adil, justru sekarang dianggap membawa keterpurukan bangsa. Pernyataan itu menyiratkan Raja mempunyai dua fungsi utama, dan den- suatu pengharapan eskatologis yang akan segera gan demikian juga Allah Raja. Pertama, raja mendapatkan penggenapannya. Pun demikian, mesti menjamin kemerdekaan umat-Nya: Ia ada- pengharapan itu tidak serta merta dapat diterap- lah komandan perang yang menghancurkan mu- kan dan teralisir dalam konteks sosial-politik suh-musuh. Pada zaman Yesus keyakinan ini seperti sekarang ini. Adapun Zaman Edan, tampak berkembang dalam beberapa kelompok merupakan suatu fenomena tetap akan terjadi Yahudi yang berharap bahwa dengan menegak- dalam konteks hidup kita. Dalam konteks hidup kan kerajaan-Nya Allah akan membebaskan sekarang ini penggambaran tentang Zaman Edan Israel dari penjajahan Romawi (Luk 24:21). Jelas itu terasa sangat kontekstual, ketika kita melihat Yesus tidak pernah mengambil alih gagasan ini. dan mengalami kondisi bangsa yang sedang Kedua, raja yang sejati mesti juga menjadi keadi- mengalami berbagai krisis multidimensional serta lan di antara umat. Lebih-lebih ia adalah raja bagi berbagai bencana yang melanda. orang-orang miskin, tertindas dan orang-orang yang tidak mempunyai suara. Yesaya memak- 4. KERAJAAN ALLAH lumkan Injil ini: Allah meraja! Terberkatilah yang miskin, sakit dan tertindas, karena kema- Kedatangan Kerajaan Allah adalah fokus pe- langan mereka akan berakhir. Ini juga merupa- rutusan Yesus. “Sesudah Yohanes ditangkap, kan kabar baik yang diwartakan oleh Yesus. Ia datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil memaklumkannya dengan tindakan dan dengan Allah, kata-Nya: Waktunya telah genap; Kera- kata-kata. jaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan per- cayalah kepada Injil” (Mrk 1:14-15). Bahkan Pertanyaannya adalah bagaimana konsep dan Kerajaan Allah itu seakan menjadi tujuan akhir pengertian mengenai Kerajaan Allah itu berkem- pengharapan Kristen.7 Pertanyaanya adalah ba- bang dari waktu ke waktu? Kita akan menelusuri gaimana konsep Kerajaan Allah itu dimengerti? ‘gerak’ Kerajaan Allah itu secara lebih khusus Untuk mendapatkan gambaran yang kurang lebih dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang komprehensif, akan dipaparkan paham ‘Kerajaan memuncak pada pewartaan Yesus. Allah’ itu dalam Perjanjian Lama dan pada ak- hirnya dalam Perjanjian Baru yang menemukan 4.1. Dalam Perjanjian Lama klimaksnya dalam diri Yesus, sang Pewarta dan Gagasan tentang Kerajaan Allah berasal dari Pemaklum Kerajaan Allah.8 tradisi Israel. Tradisi itu berpangkal pada penga- Pada waktu Israel berkembang sebagai umat, laman sejarah pembebasan umat Israel dari pe- satu-satunya sistem pemerintahan yang ada ialah nindasan Mesir. Pengalaman itu membentuk kerajaan. Karenanya, menggambarkan kuasa iman Israel bahwa Allah adalah Tuhan atas seja- Allah dipakai gambaran raja. Bagi Israel, Allah rah. Setelah melalui Perjanjian Sinai, bangsa satu-satunya raja. Kalau pun bangsa Israel pernah Israel menjadi bangsa terpilih, bangsa dengan hidup dalam zaman kerajaan, kekuasaan se- sebuah masa depan dan harapan. Perjanjian Sinai

103 Kerajaan Allah Dalam Dua Wajah (Stepanus Istata Raharjo)

menuntun pada pemahaman bahwa Tuhan atas iman bangsa Israel memiliki dimensi eskatologis. sejarah adalah benar-benar sang Pencipta alam Otto Hentz, SJ, dalam bukunya “Pengharapan semesta. Tuhan adalah Raja atas seluruh dunia Kristen” membagi iman eskatologis itu memiliki yang diciptakannya, sebagaimana terlukis dalam dua fase, yaitu: eskatologi profetis (kenabian) dan Mazmur 24:1.10: eskatologis apokaliptik (wahyu).9

Tuhanlah yang empunya bumi serta segala Eskatologik profetik bukanlah ramalan ten- isinya, dan dunia serta yang diam di dalam- tang masa depan dengan bola kristal tetapi sesua- nya.Siapakah Dia itu Raja kemuliaan? Tu- tu yang terkait dengan realisme politis. Karena han semesta Alam. Dialah Raja Kemuliaan! Allah menanamkan kuasan-Nya melalui tindakan dalam sejarah manusia, maka para nabi menafsir- Harapan bangsa Israel akan Allah sebagai ra- kan sejarah, menafsirkan kehendak Allah bagi ja, dari waktu ke waktu mengalami perkemban- umatnya, dan menerangkan harapan akan peme- gan. Harapan akan keselamatan itu bukan sesuatu nuhan masa depan. yang ‘abstrak’ atau pada setelah manusia me- ninggalkan dunia. Keselamatan diharapkan men- 4.1.1. Eskatologi Profetik jadi nyata dalam dunia, yaitu suatu bangsa yang mengalami rasa aman dan damai. Ketika Allah Eskatologi profetik berkembang dalam tiga meraja, ada keadilan. Bila ada keadilan akan ada tahap. Tahap pertama, harapan tampak pada rasa aman, damai dan kemakmuran. wangsa Daud. Allah memberdayakan raja, yang disebut sebagai “anak-Ku” (Mzm. 2:7). Para nabi Dalam perkembangan selanjutnya keyakinan menekankan kuasa dan pengaruh Allah. Raja Allah sebagai Raja menampak dalam diri tokoh- bertindak menurut sarana belas kasih Allah, ber- tokoh. Pertama-tama para pemimpin mereka tindak adil dan memperhatikan kaum msikin. adalah para hakim, yaitu orang yang dipanggil Melalui Daud, Allah membangun kerajaan kekal. pada saat krisis untuk menjalankan peran terten- Namun faktanya, kerajaan Israel terbagi. Kera- tu. Para hakim mereka yakini sebagai wakil Al- jaan utara (Israel) ditaklukkan Asyur dan Kera- lah. Setelah era para hakim, diangkatlah Raja atas jaan Selatan (Yehuda) jatuh dalam kekuasaan kehendak bangsa Israel pada waktu itu. Hal itu Babel. Dan para nabi menginterpretasikan benca- tidak lepas dari keinginan bangsa Israel untuk na ini sebagai penghakiman atas ketidaktaatan memiliki seorang pemimpin atau raja yang bisa bangsa Israel terhadap perjanjian. menjadi pemersatu umat sebagai benteng perta- hanan dari serangan musuh. Samuel, salah seo- Setelah kejatuan dinasti Daud, dimulailah ta- rang hakim di Israel yang mendapatkan tugas hap kedua, yakni harapan yang tampak pada untuk memilih dan mentahbiskan Saul sebagai adanya pembaruan masa depan dari wangsa raja pertama. Dan mulailah jaman kerajaan Israel Daud. Allah akan mengangkat seorang raja yang dengan tidak boleh mengesampingkan Raja Daud akan membangun kerajaan yang besar, aman dan sebagai satu-satunya Raja Israel yang paling be- makmur. sar dan melegenda. Namun di balik itu semua, Seorang anak akan lahir untuk kita, seorang bangsa Israel percaya bahwa raja sesungguhnya putra telah diberikan untuk kita:…besar ku- adalah Allah. Pemazmur menggambarkannya asaNya dan damai sejahtera tidak akan ber- sebagai berikut: kesudahan, Di atas tahta Daud, dan di da- lam kerajaannya, karena ia mendasarkan Hai segala bangsa bertepuktanganlah, elu- dan mengokohkannya Dengan keadilan dan elukanlah Allah dengan sorak sorai! Sebab kebenaran dari sekarang sampai selama- Tuhan, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat. lamanya (Yes. 9:5-6) Raja yang besar atas seluruh bumi. Ia me- naklukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasa Pada tahap kedua ini para nabi menghadirkan kita,Suku-suku bangsa di bawah kaki kita sebuah harapan yang religius dan lingkupnya (Mzm 47:1-3) lebih universal. Keselamatan berarti terciptanya Dalam perkembangannya, umat Israel sampai Israel baru melalui pemberian semangat baru pada keyakinan akan pemenuhan di zaman akhir, untuk menjawab kehendak Allah (Yer 31:31). ketika menyaksikan dan mengalami aneka ma- Namun ketika wangsa Daud tidak kunjung da- cam perjuangan dan bahkan penderitaan, teruta- tang, harapan akan keselamatan memasuki tahap ma ketika ada dalam pembuangan. Atas peran ketiga, yaitu Allah akan campur tangan dan seca- dan pewartaan para nabi (di masa pembuangan) ra pasti akan membangun pemerintahan atau umat israel dibawa menuju kepada pengharapan kerajaan Allah di dunia. Seorang penguasa manu- akan kepenuhan di masa nanti. Itulah sebabnya sia yang dicita-citakan akan menjadi alat Tuhan

104 Vol. 03, No. 02, November 2014, hlm. 99-109

dalam suatu pembaruan bangsa yang mulia dan diwartakan oleh Yesus. Keempat Injil, dengan terakhir. Tuhan akan memberikan kemakmuran cara dan bahasanya masing-masing memberita- dan kedamaian kepada semua orang yang men- kan datang-Nya Kerajaan Allah melalui dan da- gakui pemerintahan-Nya dan hidup sesuai dengan lam diri Yesus. kehendak-Nya. Tuhan akan membangun langit Yesus mengajarkan tentang Kerajaan Allah dan bumi yang baru dengan ciptaan yang hidup kepada para murid-Nya melalui perumpamaan. selaras dan damai. Kadang Kerajaan Allah diumpamakan seperti biji Ia akan meniadakan maut untuk seterusnya; sesawi, kadan Kerajaan Allah diumpamakan dan Tuhan ALLAH akan menghapuskan air seperti pencuri yang datang dengan tiba-tiba. mata dari pada segala muka; dan aib umat- Namun kisah-kisah-Nya mengungkapkan bahwa Nya akan dijauhkan-Nya dari seluruh bumi, Allah adalah kasih yang berbela rasa, murah hati sebab TUHAN telah mengatakannya. (Yes. dan pengampun. 25:8) Dalam menyatakan kedatangan Kerajaan Al- 4.1.2. Eskatologi Apokaliptik lah, Injil tetap mempertahankan ketegangan anta- ra masa sekarang dan masa datang. Kerajaan Apokaliptik menggambarkan kedatangan Allah adalah realitas sekarang karena Allah ber- pemerintahan/kerajaan Allah sebagai intervensi tindak secara nyata dalam diri Yesus. Kerajaan dramatik dari bagian kosmik di mana perjuangan Allah adalah realitas masa datang karena kera- historis antara baik dan buruk mencapai puncak- jaan yang dimaklumkan Yesus hanya akan terwu- nya. Tuhan secara pasti menghancurkan kuasa jud sepenuhnya pada akhir zaman. kejahatan, mengakhiri dosa dan kematian, dan membangun kerajaan yang tidak berkesudahan. Dalam bab-bab awal Injil Markus, digambar- Jika dalam eskatologi profetik memimpikan pe- kan tindakan kedaulatan Allah dalam diri Yesus merintahan Allah yang universal, melihat ke ma- dengan serangkaian karya-karya mukjizat (pe- sa depan Israel di dunia, Eskatologi apokaliptik nyembuhan orang saki). Sedangkan dalam Lukas, mengharapkan pemenuhan masa depan dalam Yesus mengawali karyanya dengan mengutip wilayah transendental yang dibangun oleh kedau- nubuat Nabi Yesaya, sebagaimana tersurat dalam latan Tuhan yang kuasa-Nya mengatasi hidup Lukas 4:18-19: dan kematian. Usaha manusiawi, institusi manu- Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia te- siawi hanya menghasilkan kegagalan dan tragedi. lah mengurapi Aku, untuk menyampaikan Allah adalah satu-satunya harapan. Maka, yang kabar baik kepada orang-orang miskin;dan dikemukakan apokaliptik sebagai tujuan pengha- Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan rapan bukan pembaruan bangsa Israel, tetapi pembebasan kepada orang-orang tawanan, masa depan di luar sejarah manusia. Apa yang dan penglihatan bagi oang-orang buta, un- dipertaruhkan bukan nasib individu atau nasib tuk membebaskan orang-orang yang tertin- das, untuk memberitakan tahun rahmat Tu- bangsa, melainkan seluruh ciptaan. han telah datang. (Luk 4:18-19). Singkat kata, perkembangan pemahaman ga- gasan tentang Kerajaan Allah melalui eskatologi Ia kemudian menyatakan, “Pada hari ini ge- profetik dan apokaliptik menentukan tahapan naplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya” pengajaran Yesus. Berbicara tentang Kerajaan (Luk 4:21). Secara eksplisit Yesus menghubung- Allah berarti berbicara tentang kedaulatan Allah. kan tampilnya Kerajaan Allah dengan pelayanan- Allah menciptakan dan mempertahankan dania, Nya, “Tetapi jika Aku mengusir setan dengan bertindak dalam sejarah untuk menyelamatkan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah Israel, dan akan, pada akhirnya, membangun sudah datang kepadamu” (Luk 11:20). Zaman pemerintahan yang aman atas seluruh dunia. baru telah dimulai sekarang ini. Tetapi pada saat yang sama, kepenuhan Ke- 4.2. Dalam Perjanjian Baru rajaan Allah berada di masa datang. Yesus men- gajar para murid-Nya untuk berdoa meng- Harapan Israel akan datangnya seseorang harapkan kedatangan Allah (Luk 11:2). Banyak yang akan memaklumkan Kerajaan Allah terpe- perikop mengenai penghakiman menunjuk pada nuhi dalam diri Yesus. Semua Injil memperke- kedatangan Kerajaan Allah di masa mendatang, nalkan Yesus sebagai Mesias (bhs. Yunani: Kris- seperti misalnya: Mat 13:24-30, 36-43. tus), orang yang terurapi dari keturunan Daud. Dengan demikian pengharapan akan datang- Kedatangan Kerajaan Allah merupakan ben- nya Kerajaan Allah memiliki berbagai dimensi. tuk khusus dari karya penyelamatan Allah yang

105 Kerajaan Allah Dalam Dua Wajah (Stepanus Istata Raharjo)

Awalnya pengaharapn akan kerajaan masa datang Dengan demikian umat Kristen mengalihkan akan segera datang, seperti tergambar dalam ki- harapan kedamaian dan kemakmuran orang Ya- sah-kisab berikut: nasehat untuk berjaga-jaga hudi menjadi harapan akan Kerajaan Allah di (Mat 25:1-13); Tawaran keselamatan yang me- surga. Kepenuhan akan keselamatan itu diletak- nuntut pertobatan radikan dan tanpa syarat (Mat kan pada sebuah harapan bahwa Kerajaan Allah 10:32-33); dan bila gagal menanggapi tawaran itu akan dikukuhkan Yesus dan dibangun kembali akan membawa penghukuman (Mat 13:47-50). yang kepenuhannya akan dicapai di surga. Na- Di sisi lain, dinamika Kerajaan Allah telah mun lagi-lagi tetap harus memegang keyakinan berpengaruh pada saat sekarang, seperti ragi tan- ini, “Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seo- pa gandum (Mat 13:33) atau biji yang jatuh ke rang pun yang tahu,….hanya Bapa sendiri” (Mat tanah (Mrk 4:3-9). Kerajaan Allah bekerja secara 24:36). efektif, meski tidak kentara. Sebagai jawaban atas pertanyaan tentang kedatangan Kerajaan Dalam Perjanjian baru secara terang- Allah, Yesus menyatakan, “Kerajaan Allah ada di benderang nampak ada ketegangan pada saat antara kamu” (Luk 17:21). Di sisi lain, Yesus membicarakan datangnya Kerajaan Allah. Kete- meminta para murid-Nya untuk berdoa agar Ke- gangan itu muncul karena Kerajaan Allah telah rajaan Allah datang (Mat 6:10), meskipun tentang datang bersama Yesus, tetapi belum mencapai hari dan saatnya, “tidak seorang pun yang men- kepenuhannya, baik saat kebangkitan Yesus mau getahuinya, malaikat-malaikat di surga tidak, dan pun segera setelahnya. Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri” (Mat 24:36). 4.2.1. Kerajaan Allah yang Selalu 10 Sebagaimana telah dilihat, pada masa sebe- Dinantikan lum misi Yesus, umat Israel mengharapkan cam- Rumusan yang ada dalam doa Bapa Kami, pur tangan Allah secara nyata. Beberapa orang “Datanglah Kerajaan-Mu”11 mengungkapkan mencari surga dan bumi baru dalam realitas tran- harapan serta kerinduan yang paling dalam dari sendental, yang lain mengakui Kerajaan Allah masyarakat pada waktu itu, bahkan setiap yang memiliki dua dimensi: kerajaan surgawi, manusia, untuk mengembangkan kehidupan yang sudah dibangun dan dari sanalah Allah me- bersama yang bersaudara dan adil. Dalam bagian merintah atas sejarah di bumi; dan kerajaan du- doa itu pula dapat ditemukan rangkuman seluruh niawi, yang belum datang, di mana raja yang pewartaan dan inti perutusan Yesus. Inti dari dicita-citakan memerintah Israel dan bangsa- perutusan Yesus adalah mewartakan Kerajaan bangsa dengan bijaksana. Allah. Bagaimana Kerajaan Allah itu diwartakan Tampak bahwa selama kehadiran Yesus, oleh Yesus? pengharapan yang berkembang adalah penghara- 4.2.1.1. Pewartaan Yesus tidak Bertujuan pan akan pemenuhan Kerajaan Allah di dunia Politis-Praktis yang dimaklumkan oleh Yesus, meskipun tidak ada definisi yang tepat atas bentuk atau saat pe- Penilaian salah orang kebanyakan pada menuhannya. Namun keyakinan para murid pada waktu itu adalah melihat pewartaan Yesus waktu itu adalah Kerajaan Allah sedang hadir dikaitkan dengan politik praktis. Dari satu pihak, dalam diri Yesus. Walau pun pada akhirnya para orang banyak memandang Yesus sebagai utusan murid menjadi kecewa dan hilang harapan ketika yang dipilih Allah untuk membebaskan Israel Yesus yang diyakini sebagai pemenuhan harapan dari penjajah asing. Dari lain pihak, para akan keselamatan Allah itu wafat di salib (Luk penguasa wilayah maupun pemimpin bangsa di 24:21). Kemudian setelah kebangkitan-Nya, ha- Yerusalem rupanya khawatir, jangan-jangan yang rapan akan Kerajaan Allah bangkit kembali da- Ia ajarkan dan lakukan dapat mendorong gerakan lam bentuk harapan akan kedatangan Kristus untuk mengubah tatanan masyarakat yang ada. yang kedua. Untuk sebagian orang, kedatang Meskipun demikian, seluruh penampilan- kedua bisa berarti bahwa Yesus akan memerintah Nya, pewartaan sabda dan karya-Nya tidak bumi. Akan tetapi, harapan akan nasib transenden mempunyai tujuan politis langsung, sebagaimana di luar sejarah menentukan konteks untuk mene- yang diperjuangkan oleh kaum Zelot. Yesus rima dan mengartikan makna kebangkitan Yesus. mengharapkan datangnya Kerajaan Allah dalam Kebangkitan Yesus mengungkapkan makna Ke- waktu yang dekat dan mewartakannya. Maka rajaan Allah secara penuh: hidup kekal dalam segala hal yang berbau duniawi (termasuk di persekutan dengan Allah. dalamnya politk) tidak menjadi pusat

106 Vol. 03, No. 02, November 2014, hlm. 99-109

perhatiannya (bdk. Mrk. 12:13-17; Mat 17:25 oleh Yesus mengenai Kerajaan Allah itu? dst). Jawaban atas pertanyaan ini harus dicari dengan menafsirkan sabda-sabda tentang Kerajaan Allah 4.2.1.2. Yesus Mengharapkan Kedatangan yang terdapat dalam Injil, yang mungkin sudah Kerajaan Allah dalam Waktu diredaksi oleh para penginjil. Dekat Injil Sinoptik mengisahkan tokoh Yohanes 4.2.2. Kerajaan Allah dalam Sintesa Pembaptis yang mendahului Yesus dalam Pada akhirnya sintesa dari konsep Kearjaan pewartaan Kerajaan Allah itu. Sinoptik juga Allah itu bisa kita rumuskan sebagai berikut: mengisahkan peran Yohanes sebagai yang membaptis Yesus. Kita tahu bahwa warta baptis a. Kerajaan Allah adalah realitas transenden, Yohanes adalah demi pengampunan dosa, dalam yang dimasuki oleh orang satu demi satu. rangka menyiapkan kedatangan Kerajaan Allah Realitas transenden itu berupa kekuasaan dalam waktu dekat. .Dengan demikian dapat atau pemerintahan yang dapat diterima atau disimpulkan bahwa Yesus memulai karya-Nya diakui oleh seseorang. Pengakuan itu dengan menerima baptisan dari orang yang mensyaratkan masuknya orang ke dalam- mengharapkan Allah akan menegakkan nya. “Bukan setiap orang yang berseru Kerajaan-Nya dalam waktu dekat. kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang Paulus sebagaimana tampak dalam surat melakukan kehendak Bapa-Ku yang di yang ia tulis pada awal karya pewartaannya,12 sorga” (Mat 7:21). juga mengharapkan kedatangan Kerajaan Allah b. Kerajaan adalah realitas masa depan yang dalam waktu yang dekat. Ia mengatakan kepada akan datang. Tidak dijelaskan bagaimana orang-orang Tesalonika bahwa mereka masih datangnya, seperti apa wujudnya. akan hidup pada waktu Tuhan datang kembali. c. Kerajaan akan ditegakkan oleh para Ketika ternyata beberapa dari antara mereka Malaikat Allah atau oleh Anak Manusia. meninggal, orang-orang yang masih hidup Kedatangannya akan disertai oleh tanda- bertanya-tanya mengenai nasib mereka yang tanda kosmis. Teks-teks yang memuat sudah meninggal. Paulus menjawab pertanyaan gagasan ini tidak menyebut kata “kerajaan”, itu dengan mengutip “Sabda Tuhan” yang tetapi yang menjadi pokoknya adalah menyatakan bahwa baik orang Kristiani yang penegakan kerajaan. Tidak jelas bagaimana sudah mati maupun yang masih hidup akan tokoh akhir zaman itu disebut Anak “diangkat bersama-sama dalam awan menyong- Manusia. Lebih tidak jelas lagi pandangan song Tuhan di angkasa” (1 Tes 4:17).13 Harapan Yesus sendiri tentang hubungan diri-Nya seperti itu masih tampak dalam surat-surat yang dengan Anak Manusia –dengan peng- lebih kemudian. Ketika berada di penjaran, andaian Ia memang menubuatkan kedatang- Paulus berpikir tidak akan hidup lagi pada saat an Anak Manusia (bdk. Mrk 8:38-9:1). Tuhan datang kembali (Flp. 1:22 dst), namun ia d. Kerajaan itu hadir dalam sabda dan karya tetap mengharapkan kedatangan-Nya (Flp 3:20 Yesus. “Atas pertanyaan orang-orang dst. Bdk. Rm. 13:11-14). Farisi, apabila Kerajaan Allah akan datang, Ketika Yohanes Pembaptis yang mendahului- Yesus menjawab, kata-Nya: "Kerajaan Nya dalam pewartaan Kerajaan Allah dan Paulus Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah, yang menyusul-Nya mempunyai harapan yang juga orang tidak dapat mengatakan: Lihat, sama, sulit dibayangkan kalau Yesus yang ada di ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab antaranya tidak mempunyai harapan yang sama. sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara Kesimpulan ini diperkuat oleh sabda yang serupa kamu.” (Luk 17:20-21)14 dengan yang terdapat dalam 1 Tes 4:13-18: “Aku Dari pemaparan itu nampak bahwa dalam berkata kepadamu, sesungguhnya di antara orang karya-Nya, kerajaan Allah sudah tampak dalam yang hadir di sini ada yang tidak akan mati “antisipasi”; Kerajaan Allah itu akan datang di sebelum mereka melihat bahwa Kerajaan Allah masa depan, disertai tanda-tanda kosmis dan telah datang dengan kuasa” (Mrk. 9:1; bdk. Mat penampakan Anak Manusia dengan Malaikat; Ia 16:27-28; 24:31). dan murid-murid akan mempunyai tempat penting di dalamnya; komitmen pribadi akan Dengan demikan tampak jelas bahwa Yesus menentukan seseorang masuk atau tidak masuk mengharapkan datangnya Kerajaan Allah dalam kalau Kerajaan Allah datang; sekarang orang waktu dekat. Soal akan menjadi lain kalau dapat masuk, dalam arti menerima pemerintahan ditanyakan apakah yang sebenarnya dipikirkan

107 Kerajaan Allah Dalam Dua Wajah (Stepanus Istata Raharjo)

Allah dalam hidup mereka dan dengan hidup datangnya Kerajaan Allah itu bukanlah harapan sesuai dengan Roh-Nya. Dengan demikian orang kosong karena orang beriman menyandarkan dituntut untuk menghayati hidup sebagai anak- harapannya pada Yesus yang akan datang untuk anak Allah bukan pertama-tama dengan berseru kedua kalinya pada akhir zaman, akhir hidup kita “Tuhan, Tuhan, tetapi dengan melaksanakan masing-masing. Harapan itu memiliki dimensi kehendak-Nya” (bdk. Mat 7:21). kepastiannya. Sedangkan “Ratu Adil” yang dinantikan da- 5. CATATAN REFLEKTIF: DUA WA- lam tradisi Kejawen tidak memiliki dimensi kei- JAH KERAJAAN ALLAH DAN PE- lahian. “Ratu Adil” yang telah diramalkan selalu NANTIAN “RATU ADIL” menunjuk pada pribadi manusia, bukan Yang Sebagaimana sudah dipaparkan mulai dari Ilahi. Sudah sejak dahulu orang Jawa menjadikan pengantar maupun isi tulisan ini, nampak bahwa “Jayabaya” dalam jajaran ratu adil itu. Dalam Kerajaan Allah adalah sebuah realitas yang sudah perkembangan selanjutnya “Ratu Adil” diramal- dan belum. “Dua Wajah” Kerajaan Allah itu ada- kan hadir pada diri para pemimpin, mulai Soe- lah: realitasnya sungguh nyata dan sudah ada. Ia karno, Soeharto, dan para pemimpin-pemimpin hadir dalam diri Yesus Kristus yang dinyatakan selanjutnya. Faktanya “Ratu Adil” yang diramal- sebagai pewarta, pemaklum dan pewujud Kera- kan itu tidak pernah memuaskan hati masyarakat. jaan Allah itu sendiri. Kehadiran-Nya, karya serat Kalau pun Kejawen masih menantikan datangnya mujizat-mujizat-Nya memperlihatkan bahwa “Sang Ratu Adil”, itu bersifat abstrak dan tidak Kerajaan Allah itu ada di tengah-tengah umat, menjanjikan kepastiannya. Dan lebih dari itu, menyentuh dan menembus setiap hati yang per- “Ratu Adil” yang dinantikan tidak memiliki di- caya kepada-Nya. Karya-karya penyembuhan dan mensi ilahi tetapi semata-mata manusiawi. Walau tanda-tanda heran lainnya memperlihatkan bahwa pun konsep itu tetap menyertakan ajaran dan Allah sungguh meraja: membawa pembebasan, nasehat moral agar manusia tetap “eling lan was- penyembuhan, penghidupan bagi orang yang pada” atau ingat, sadar dan waspada dalam men- telah mati –dalam hati sebenarnya- maupun yang jalani kehidupan. telah ‘mati’ karena disingkirkan, dikucilkan oleh Semoga ekplorasi dan catatan ini bisa menja- sesamanya. Yesus hadir menghidupkan kembali dikan kita semakin kaya dalam memahami “Ke- orang yang telah diasingkan dan dibuang karena rajaan Allah dan Paradigmanya”. Paradigma dinilai ‘najis’ oleh sebab penyakit kustanya. Ia Kerajaan Allah nyata begitu kaya dan agung. pun ‘menghidupkan kembali’ se-orang kepala Karena tidak saja berciri manusiawi tetapi memi- pemungut cukai yang menjadi musuh masyarakat liki dimensi Ilahi yang agung dan menjamin ke- karena tindak tidak adilnya. Kehadiran Yesus pastian keselamatan pada nantinya bagi yang menjadikan si pemungut cukai itu memperoleh percaya. hidup baru dengan pertobatannya. Demikian juga terhadap wanita yang sedang kedapatan berbuat zinah, Yesus pun memberikan harapan dan kehi- Stepanus Istata Raharjo, S.Th, M.Hum dupan baru dengan pengampunannya. Tentu, Staf Pengajar/Dosen Kitab Suci di Sekolah karya dan mujizat-mujizat Yesus tidak dapat Tinggi Pastoral Kateketik (STPK) “Santo diurai satu persatu. Namun semua itu memperli- Benediktus” Sorong, Papua Barat. hatkan betapa “Kerajaan Allah” itu sungguh nya- Email:[email protected] ta dan dialami dunia. Karya “Kerajaan Allah” itu terenyata belum mendapatkan kepenuhannya. Kepenuhan karya CATATAN AKHIR keselamatan Allah itu akan diterima oleh manu- sia pada saat kedatangan-Nya yang kedua. Pada 1 Hadiwijaya, Tokoh-tokoh Kejawen, Ajaran dan saat itulah manusia yang percaya kepada-Nya Pengaruhnya, eule book, KPP (Kelompok Penerbit akan mengalami keselamatan secara penuh, den- Pinus): Yogyakarta 2010 , hlm. 20. 2 gan tetap menyertakan prasyarat bagi manusia. Tema ini diulas oleh Clifford Geerts, dalam bukunya: Religion of , London, 1960. Yang setia sampai pada akhirnya akan menda- 3 patkan keselamatan. Dengan demikian setiap Lih. Hadiwijaya, Tokoh-tokoh Kejawen, Ajaran dan Pengaruhnya, Uele Book, KPP (Kelompok orang beriman tertantang untuk mengusahakan Penerbit Pinus): Yogyakarta 2010, hlm. 2. hidup baik dan memperjuangkan keutamaan agar 4 Lih. Ahmad Norma Permata (penyunting), Zaman mendapatkan kemuliaan pada akhirnya, ketika Edan Ranggawarsita, Jejak: Yogyakarta 2007, manusia meninggalkan dunia ini. Harapan akan hlm.5.

108 Vol. 03, No. 02, November 2014, hlm. 99-109

5 Ronggowarsito IV adalah salah satu pujangga dalam tradisi Jawa yang menulis tentang “Jangka DAFTAR RUJUKAN Jayabaya” atau Ramalan Jayabawa mengenai zaman kalabendhu (zaman edan/rusak) dan akan Ahmad Norma Permata (penyunting), 2007, Za- datangnya “jaman keemasan”. 6 man Edan Ranggawarsita, JE- Gagasan ini dapat dilihat dalam: Hadiwijaya, JAK,Yogyakarta. Tokoh-tokoh Kejawen, Ajaran dan Pengaruhnya, Eule Book, KPP (Kelompok Penerbit Pinus), Bambang Noorsena, 2003, Menyongsong Sang Yogyakarta 2010, hlm.87-93. Ratu Adil: Perjumpaan Iman Kristen 7 Kata “Kerajaan Allah” muncul lebih dari 150 kali dengan Kejawen, Andi Offset: dalam Perjanjian Baru. Namun Mateus Yogyakarta. menggunakan istilah “Kerajaan Surga”. Bagi Banawiratma, SJ dan P.J. Suwarno (ed), 1996, masyarakat Yahudi dilarang menyebut nama Teologi Kemerdekaan, Sebuah Tinjauan ‘Allah’ secara langsung, maka digunakan kata Lintas Bidang, Kanisius,Yogyakarta ‘surga’. 8 Geertz, Clifford, 1960, Religion of Java, Collier Penjelasan mengenai “Kerajaan Allah” mengambil McMillan, London gagasan dari: Jose Maniparampil, Synoptic Hadiwijaya, 2010, Tokoh-tokoh Kejawen: Ajaran Gospels: Reading the Synoptic Gospels, Claretian Publications: India 2004, hlm. 281-285. dan Pengaruhnya, Eule Book, Yogyakar- 9 Lihat. Otto Hentz, SJ: Pengharapan Kristen, ta. Kanisius: Yogyakarta 2005, hlm. 46-50. Maniparampil, Jose, 2004, Synoptic Gospel: 10 Bagian ini mengikuti alur gagasan I. Suharyo, Pr, Reading the Synoptic Gospels, Claretian Datanglah Kerajaan-Mu, kehidupan bersama yang Publications, India. lebih Bersaudara dan Adil sebagai salah satu Marwoto, S, 2010, Ramalan Jayabaya, Apa Re- Wujud Kemerdekaan, dalam JB. Banawiratma, SJ levansinya dengan Ramalan Suku Maya, dan PJ Suwarno (ed): Teologi Kemerdekaan, Pustaka Mahardika,Yogyakarta. Sebuah Tinjauan Kristis, Kanisius, Yogyakarta, Otto Hentz, SJ, 2005, Pengharapan Kristen: 1996, hlm. 119-137 Kebebasan, Kerajaan Allah, Akhir Za- 11 Mat 6:10; Luk11:2 12 Tulisan tertua dalam Kitab Suci Perjanjian Baru man, Kematian, Kebangkitan, Neraka, adalah dalam bentuk surat, yaitu 1-2 Tesalonika. Pemurnian, Keabadian, Penghakiman, Surat ini ditulis pada tahun 41 M. Sedangkan Kanisius,Yogyakarta. tulisan termuda adalah II Petrus (tahun 120 M). Suharyo, I, 1989, Pengantar Injil Sinoptik, Lem- 13 “Ini kami katakan kepadamu dengan firman baga Biblika Indonesia, Kani- Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai sius,Yogyakarta. kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan Suyono, Capt., 2007, Dunia Mistik Orang Jawa: mendahului mereka yang telah meninggal. Sebab Roh, Ritual, Benda Magis, pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu LKIS,Yogyakarta. penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan” (1 Tes. 4:15-17).

14 Lih juga Mat. 11:2-6: Pada saat di penjara Yohanes mengutus murid-muridnya untuk bertanya kepada Yesus, apakah Engkau yang kami nantikan atau harus menantikan orang lain? Dan Yesus menjawab, katakanlah kepada Yohanes, apa yang kamu lihat: orang lumpuh berjalan, orang buta melihat, orang tuli mendengar dan orang bisu berbicara. Nyata bahwa Kerajaan Allah itu hadir dalam sabda dan karya Yesus.

109