Sultan Mahmud II
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Picture Source : Pinterest KATA PENGANTAR Segala puji hanya milik Allah SWT. Sholawat serta salam selalu tercurah kepada baginda Rasulullah SAW. Berkat limpahan rahmat Allah, kelompok kami bisa menyelesaikan makalah untuk membahas mengenai Sultan Mahmud II. Agama sebagai sistem kepercayaan dalam kehidupan umat manusia dapat dikaji melalui berbagai sudut pandang. Islam sebagai agama yang telah ada semenjak insan pertama, telah berkembang dengan menyimpan banyak sejarah yang perlu digali dan diteliti. Sejarah yang menyangkut ajaran dan pemikiran keagamaan maupun realitas sosial, politik, ekonomi dan budaya. Makalah ini dibuat agar pembaca dapat memperluas ilmu mengenai sejarah khilafah usmaniyyah pada zaman Sultan Mahmud II. Selain itu, pembuatan makalah Sultan Mahmud II juga untuk memenuhi tugas proyek kami di penghujung SMP kami. Makalah ini kami sajikan berdasar dari berbagai referensi , berbagai sumber informasi dan berita. Akhirnya, kita dapat menyelesaikan makalah ini tentunya berkat pertolongan Allah SWT. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi pemacu timbulnya keinginan untuk lebih memelajari sejarah Islam. Kami sadar, bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mohon maaf. Baturraden, 2021 Kelompok 5 i DAFTAR ISI Segment No.Hal Kata Pengantar i Daftar Isi ii Profil Singkat Tokoh 1 Sultan Mahmud II 2 Perang Dengan Rusia 2 Pembubaran Inkisyariyah/Janissary 3 Prestasi Sultan Mahmud II 5 Janissary Bubar? 6 Hikmah Kisah 8 Perdagangan di Masa Sultan Mahmud II 9 Quiz 11 Mind Mapping 13 Komik 15 Lain-lain 16 ii PROFIL SINGKAT TOKOH Foto : Sultan Mahmud II SC : biriz.biz SULTAN MAHMUD II Nama asli :Mahmud bin Abdul Hamid. Tanggal lahir :20 Juli 1785, Istana Topkapı, Istanbul, Turki. Wafat :1 Juli 1839, Istanbul, Turki. Ayah :Abdul Hamid I Ibu :Nakşidil Sultandan. Pasangan :Pertevniyal Sultan, Bezmiâlem Sultan, Aşubcan Kadın Anak :Abd-ul-Majid,Abdul Aziz,Adile Sultan,Saliha Sultan,Atiye Sultan,Mihrimah Sultan,Şehzade Bayezid. Masa Kekuasaan :1808-1839 Masehi (Sc : wikipedia) Foto : Tughra Sultan Mahmud II SC : Wikimedia.org 1 SULTAN MAHMUD II Sultan Mahmud II adalah sultan ke-30 dari Kesultanan Utsmaniyyah. Sultan Mahmud II lahir pada tahun 1784 dan wafat pada 1839. Beliau memangku kepemerintahan tatkala usianya 24 tahun. Kepemimpinannya dimulai dari 1808 M- 1839 M. Semasa hidupnya Sultan Mahmud II mendapatkan ilmu yang diperolehnya dari gurunya yang bernama Sultan Salim III. Sultan Salim III mengajarkan kepada Mahmud II agar menjadi jiwa pemimpin umat yang kelak bisa memimpin kesultanan usmaniyyah. Pada masa awal kepemimpinannya Sultan Mahmud II banyak mendapat tekanan yang dibuat oleh sekelompok pasukan inkisyariyah, sehingga beliau menahan untuk merealisasikan reformasinya. Butuh masa yang panjang untuknya agar mendapat kesempatan agar dapat merealisasikannya. Pada masa kekuasaanya banyak terjadi peristiwa pemberontakan dan kejadian yang menguras energinya. Perang dengan Rusia. Pada awalnya Sultan Mahmud II membuat perjanjian dengan Prancis pada 1224 H/1809 M. Kemudian ia membuat perjanjian juga dengan rusia. Namun usahanya gagal. Oleh karena kegagalan perjanjian itu, Rusia melakuka peperangan dengan Kesultanan Usmaniyyah. Namun, kesultanan usmaniyyah mendapat kekalahan dari pihak Rusia dan kehilangan beberapa wilayah 2 Maka diangkatlah perdana menteri Ahmad Pasya yang nantinya akan berpengaruh besar bagi pembubabran inkisyariyah. Ahmad Pasya menduduki posisi perdana menteri menggeser Dhiya Yusuf Pasya. Perdana menteri Ahmad Pasya dengan segera merebut kembali wilayah wilayahnya dari Rusia dan Mengusirnya dari kesultanan usmaniyyah. Ternyata hubungan Rusia dan Prancis memburuk . Hal itu mebuat Rusia makin melemah. Oleh karena itu Rusia membuat kesepakatan damai dengan Kesultanan Utsmaniyyah. Sultan Mahmud II menyetujuinya dan membjat kesepakatan dengan Rusia. Isi kesepakatannya adalah agar negeri negeri Valachie, Baghdan, dan Serbia kepada Usmani. Salah satu pemimpin Rusia yang bernama Theodore Petes mengakui dan tunduk pada kesultanan usmani dan ia diberi hak istimewa oleh kepemerintahan. Pembubaran Inkisyariyah / Janissary Pasukan inkisyariyah adalah pasukan elite kesultanan utsmaniyyah yang pada jaman Sultan Mahmud II kelompok itu berisikan orang -orang yang senang berleha-leha dan bermalas- malasan. Bukannya menyelesaikan masalah rakyat utsmaniyyah, malahan menyebabkan masalah bagi rakyatnya. Mereka sering juga melakukan intervensi kepada kepemerintahan dan mereka juga mengincar posisi atau kedudukan di kerajaan. Mereka seringkali tidak mau berjihad ketika musim dingin, dan sering meminta hadiah kepada raja. Mereka cenderumg anarkis kepada pemerimtahan. Merekalah dalang dari pembunuhan Sultan Usman II dan Sultan Ibrahim II. 3 Sultan Mahmud II mengumpulkan sejumlah besar pembesar pemerintahan dan juga perwira kelompok inkisyariyah di rumah seorang mufti pemerintah. Tujuannya adalah untuk membubarkan kelompok inkisyariyah yang semakin menjadi-jadi. Pada perkumpulan tersebut Perdana Menteri Salim Ahmad Pasya menyampaikan khotbahnya dan menerangkan kondisi sebenarnya kelompok inkisyariyah kepada semua yang hadir disana termasuk para ulama. Semua yang hadir disana beserta ulama akhirnya menyetujui untuk pembasmian pasukan inkisyariah. Perwira inkisyariyah memang setuju secara zahir tetapi dalam hatinya ia sudah merencanakan pembangkangan. Ia takut akan kehilangan hak-hak yang selama ini bisa dinikmatinya. Sultan Mahmud II memerintahkan pasukan meriam untuk ikut serta. Ia ditemani oleh Syaikhul Islam Qadhi Zaadah Afandi dan Perdana menteri Salim Ahmad Pasya membawa lebih dari 60.000 pasukan menyerang kelompok inkisyariyah. Mereka mengebom tempat tempat inkisyariyah dan menyerang orang-orang dari inkisyariyah. Akhirnya kelompok itu berhasil dibubarkan oleh Sultan Mahmud II beserta para pasukannya. Beberapa dari mereka yang tidak berhasil kabur dihukum pancung oleh Sultan Mahmud II. Setelah pembubaran itu, Sultan Mahmud II mengembangkan tentaranya dengan mengikuti pola peradaban barat, sorban diganti dengan topi romawi dan seragamnya diganti seperi seragam eropa kebanyakan. Dengan demikian ialah orang yang pertama mebuat lambang kebesaran dari kalangan usmani. 4 Prestasi Sultan Mahmud II Sultan yang menggagaskan tonggak reformasi usmani untuk mengubah tradisi aristokrasi rakyatnya Selama kepemimpinanya ia banyak membangun sekolah untuk rakyatnya, diantaranya: -Sekolah kedokteran Istanbul pada 1827 -Membangun 2 lembaga militer pada 1831 yaitu muzika 1 humayun mektebi (sekolah musik kerajaan) dan mekta-i ulumun harbiye (akademi militer kerajaan) -Sekolah kedokteran dan pembedahan. Pada kepemerintahannya Sultan Mahmud II banyak menerjahkan buku-buku dari barat ke bahasa turki. 5 JANISSARY BUBAR? Pada 14 November 1808 pasukan Janissari kembali bergerak. Mereka menyerbu markas wajir / pembantu sultan yang bernama Alemdar Mustofa Pasha, yang juga mantan pimpinan pasukan Nizami Cedit. Perang saudara kembali meletus. Pasukan Janissari yang didukung oleh para tukang, buruh, pedagang, pengangguran, dan gelandangan di kota mengepung istana wazir yang dibekingi pasukan Segbani Cedit. Pada pemberontakan ini, Sultan Mahmud II berhasil mempertahankan singgasananya dari Foto: Pasukan Janissary SC : artstation.com penggulingan para pemberontak. Namun peperangan yang terjadi telah memakan korban Ribuan rakyatnya, terutama penduduk Istanbul dan sekitarnya. Ia juga menyadari bahwa untuk menciptakan pasukan baru, harus menghancurkan pasukan lama, yaitu Janissari. Pada tahun 1821, Sultan Mahmud II juga dihadapkan dengan pemberontakan bangsa Yunani yang ingin memerdekakan diri dari Turki Usmani. Oleh karena militer internal Turki Usmani sedang berkonflik, mereka tidak mempunyai kekuatan untuk menahan pasukan Yunani yang dibantu Inggris, Perancis, dan Rusia. Sampai akhirnya, pada Juli tahun 1829, melalui Perjanjian Konstantinopel, Yunani merdeka dari Turki Usmani. Kesatuan Segbani Cedit yang setia kepada Sultan dikerahkan untuk menggempur Pasukan Janissari di markas terakhir mereka di Et Meydani. 6 Pasukan Segbani Cedit mengebom barak-barak milik tentara Janissari. Lebih dari seribu tentara Janissari tewas di tempat itu, sedangkan sisa-sisa pasukan yang dilarikan diri, diburu di seluruh kota. Sebagian lain yang tertangkap lalu dibawa ke Hipoddrome untuk mati, dan mayat-mayatnya ditumpukkan membusuk. Kurang dari sehari semalam, pasukan Janissari benar-benar dihancurkan di Istanbul dengan korban mencapai 10.000 orang. Gerbang Istanbul ditutup rapat untuk memburu dan membunuh anggota Janissari yang mungkin masih hidup. Para kurir dan intel dikirim ke seluruh provinsi untuk membubarkan Janissari di tempat mereka. Jumat 16 Juni 1826, keputusan dikeluarkan oleh Sultan bahwa Janissari resmi dibubarkan. Tragedi pembubaran dan pembantaian tentara Janissari sering disebut “Vakayi Hayriye” atau “Peristiwa yang Menguntungkan.” Cukup mengherankan memang, kenapa momen mengerikan seperti itu dinamai sebagai peristiwa yang menguntungkan. "Dikutip dari Agung Purnama dalam https://jabar.nu.or.id/detail/sejarah- pemberontakan-dan-pembubaran-janissari--pasukan-elite-turki-usmani-- bagian-3- 7 HIKMAH KISAH Sultan Mahmud II lahir pada 20 Juli 1785, di Bulan Ramadhan. Ia adalah putra Abdul Hamid I dan istrinya Nakşidil Sultan . Dia adalah anak bungsu dari ayahnya, dan anak kedua dari ibunya, dia memiliki seorang kakak laki-laki, Şehzade Seyfullah Murad, dua tahun lebih tua darinya, dan seorang adik perempuan, Saliha Sultan, satu tahun lebih muda darinya. Menurut tradisi, dia dikurung di Kafes setelah kematian