Cerpen Indonesia 8 (Edisi Khusus FONOLOGI ISOLEK NON-AUSTRONESIA DI PULAU MOROTAI Kongres Cerpen). Jakarta: Yayasan Akar. Danandjaja, James. 1994. Folklor Indonesia: THE PHONOLOGY OF NON-AUSTRONESIAN ISOLECT IN Ilmu Gosip, Dongeng, dan lain-lain. MOROTAI ISLAND Jakarta: Grafiti. Danardana, Agus Sri (Ed.). 2011. Ensiklopedia Marwia Hi. Ibrahim Sastra Riau. Pekanbaru: Palagan Press. Dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate Effendy,Tenas. 2004. Tunjuk Ajar Melayu: Ponsel: 085228842947, Pos-el:
[email protected] Butir-butir Budaya Melayu Riau. Yogyakarta: Balai Kajian dan Abstrak Pengembangan Budaya Melayu. Penduduk di bagian selatan Pulau Morotai menuturkan isolek yang mirip dengan bahasa Galela, Fitriana, Yulita, dkk. 2013. Folklor Suku dan sebagian lainnya di bagian utara pulau ini berbahasa Tobelo, di samping itu Desa Pilowo dan Bonai. Pekanbaru: Palagan Press. Waringin berbahasa Gorap, sebagian kecil lainnya berbahasa Sangir. Penelitian ini bertujuan Madjid, Bakhtiar. 2009. “Revitalisasi Tradisi untuk menjelaskan (1) deskripsi fonologi isolek non-Austronesia di Pulau Morotai. (2) Proses Lisan Dola Bololo dalam Masyarakat morfofonemik isolek non-Austronesia di Pulau Morotai. Terdapat tiga desa yang dijadikan titik Kesultanan Ternate: Sebuah Kajian pengamatan, yaitu Desa Daeo di Kecamatan Morotai Selatan, Desa Sangowo dan Desa Mira di Budaya” (Tesis). Bali: Program Studi Kecamatan Morotai Timur. Setiap titik pengamatan terdiri atas tiga informan. Penjaringan data Kajian Budaya, Universitas Udayana. kebahasaan digunakan Daftar Swadesh. Penyediaan data digunakan metode cakap dan metode Pilliang, Yasraf Amir. 2004. Dunia yang simak beserta teknik-tekniknya, seperti teknik cakap semuka, teknik catat dan teknik rekam, juga Dilipat: Tamasya Melampaui Batas- teknik sadap. Data dianalisis dengan menggunakan metode padan intralingual. Hasil penelitian batas Kebudayaan, Bandung: Jalasutra.