perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PRAKTEK PRODUKSI

PUKIS TAPE KACANG HIJAU

TUGAS AKHIR

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Akhir Guna Mendapatkan Sebutan Ahli Madya (A.Md) Bidang Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian

DISUSUN OLEH :

Anit Dupita Sari

H 3108075

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

HALAMAN PENGESAHAN

PRAKTEK PRODUKSI PUKIS TAPE KACANG HIJAU

Diselesaikan dan Disusun Oleh : Anit Dupita Sari H3108075

Telah dipertahankan dihadapan dosen penguji Pada tanggal : …………………… Dan dinyatakan memenuhi syarat

Menyetujui, Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Ir. MAM. Andriani, Ms Gusti Fauza, ST., MT

NIP. 19500525198609 2 001 NIP. 19760822200801 2 009

Mengetahui,

Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Prof. Dr. Ir. Bambang Puji Asmanto, MS.

NIP. 1950225 198601 1 001

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Pukis Tape Kacang Hijau

1 ANIT DUPITA SARI H 318075 Ir. MAM. Andriani, Ms2 dan Gusti Fauza, ST., MT3

ABSTRAK

Produk pangan hasil inovasi dari komoditi hasil pertanian cukup mendapatkan perhatian dari konsumen, ditandai dengan banyaknya inovasi-inovasi produk pangan hasil

pertanian. Inovasi produk pangan pukis dengan subtitusi tape kacang hijau mempunyai nilai gizi yang cukup baik. Kandungan protein kacang hijau yang cukup tinggi yaitu 22gr protein dalam 100gr kacang hijau menambah kandungan gizi pada pukis. Pada pembuatan pukis sering menggunakan tambahan tape singkong sebagai pengembang dan juga menambah cita rasa. Subtitusi tape singkong diganti dengan tape kacang hijau, bertujuan untuk meningkatkan kandungan gizi pada pukis. Pembuatan tape dilakukan dengan merendam kacang hijau tanpa kulit kemudian direbus dan dikukus sampai lunak, setelah itu difermentasi dengan cara menambahkan ragi pada kacang hijau yang telah diolah dan didiamkan selama 2-3 hari, sehingga menjadi tape kacang hijau untuk disubtitusikan kedalam pembuatan pukis. Formulasi penambahan tape kacang hijau kedalam pukis adalah 15%,25%,35%. Dari ketiga formulasi tersebut dilakukan uji organoleptik sehingga didapat hasil analisis statistik menggunakan SPSS meliputi warna,rasa,aroma,tekstur dan keseluruhan tidak beda nyata meskipun hasil uji organoleptik menunjukkan tidak beda nyata,sample dengan penambahan tape kacang hijau 25% dipilih berdasarkan pertimbangan kandungan gizi dan ekonomis untuk diproduksi. Pengujian yang dilakukan pada pukis tape kacang hijau meliputi pengujian kadar protein dan kadar air. Kadar protein pada pukis tape kacang hijau dengan menggunakan metode Kjeldahl sebesar 10,56% dengan hasil prosen N sebesar 1,69.Pukis tape kacang hijau mempunyai kadar air (wb) sebesar 37,79% dan kadar air (db) 60,77%. Analisis kelayakan usaha produksi pukis tape kacang hijau mendapatkan keuntungan,

dengan investasi awal pembelian alat sebesar Rp 2.215.000,00 investasi akan kembali selama kurang dari 1 bulan atau 0,66 bulan. Perhitungan laba per bulan sebelim pajak Rp 3.429.990,00 dan sesudah pajak Rp 3.319.240,00. Sedangkan untuk BEP atau titik impas

pada tingkat produksi adalah 11,192 biji per bulan. Pabrik mengalami keuntungan karena kapasitas produksi lebih dari BEP yaitu 30.000 biji per bulan. Sehingga produksi pukis tape kacang hijau layak untuk dijalankan.

Kata kunci : pukis tape kacang hijau, pukis, tape kacang hijau, fermentasi kacang hijau.

Keterangan : 1. Mahasiswa Program Studi D-III Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret, Nama : Anit Dupita Sari, NIM : H3108075.

2. Dosen Pembimbing 1 3. Dosen Pembimbing 2.

Pukis Tape Green Bean

ANIT DUPITA SARI1

H 318075 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Ir. MAM. Andriani, Ms2 dan Gusti Fauza, ST., MT3

ABSTRACT

Food product innovation results from agricultural commodities are getting enough attention from consumers, marked by numerous innovations of agricultural food

products. Product innovations Pukis food cake with green bean substitution tape has a fairly good nutritional value. Protein content of green beans which is moderately high, there ara 22gr protein in 100gr green beans to add nutrients to the Pukis. In making frequent use of additional tape Pukis cassava as a developer and also adds flavor. Substitution by cassava tape replaced with green beans tape, aims to improve the nutritional content on Pukis. Making a tape made by soaking the green beans without the skin and then boiled and steamed until tender, then fermented by adding yeast to the green beans that have been processed and allowed to stand for 2-3 days, so it becomes green beans tape for the manufacture of substituted into Pukis. Formulation of the addition of green beans into Pukis tape is 15%, 25%, 35%. Of the three formulations was conducted organoleptic tests so that results obtained using the SPSS statistical analysis includes the color, flavor, aroma, texture and overall no real difference although the results of organoleptic tests showed no real difference, tape samples with the addition of 25% green beans are selected based on consideration of the nutrients and economical to produce. Tests conducted on green beans Pukis tape includes testing levels of protein and moisture content. Protein content on tape Pukis green beans by using the Kjeldahl method with results of 10.56% by per cent N is 1.69. Pukis tape green beans have a moisture content (wb) of 37.79% and moisture content (db) 60.77% . Analysis of the feasibility of production of green beans tape Pukis benefit, with an initial investment of Rp 2,215,000.00 purchase of the investment will come back for less than a month or 0.66 months. The calculation of earnings per month before tax is Rp 3,429,990.00 and after tax is Rp 3,319,240.00. As for the BEP or break-even at the level of seed production is 11.192 per month. The plant has an advantage because the BEP production capacity of

more than 30.000 pcs per month. So that, production of Pukis tape green beans deserve to

be run.

Key words : pukis green bean, pukis, tapai green bean, fermentation of green bean

Description: 1. Student Study Program D-III Agricultural Product Technology, Faculty of

Agriculture University of Eleven March With Name : Anit Dupita Sari, NIM : H3108075.

2. Lecture Guide 1 3. Lecture Guide 2

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat

dan hidayahNya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini dengan

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

baik. Tugas Akhir Praktek Produksi ini disusun untuk melengkapi Tugas Akhir kuliah

dan sebagai syarat kelulusan untuk meraih gelar Ahli Madya.

Dengan selesainya penyusunan Laporan ini, saya ucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, M.S, Dekan Fakultas Pertanian UNS.

2. Ir. Choirul Anam, MP Ketua Program Studi Diploma III THP Fakultas Pertanian

UNS.

3. Ir. MAM. Andriani, Ms selaku Pembimbing I Praktek Produksi. 4. Gusti Fauza, ST., MT selaku Pembimbing II Praktek Produksi. 5. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan moril dan spiritual serta nasehat- nasehatnya. 6. Rekan-rekan mahasiswa D III THP angkatan 2008. 7. Semua pihak yang telah ikut membantu terselesaikannya Laporan Tugas Akhir Praktek Produksi ini. Saya menyadari bahwa Laporan Tugas Akhir Praktek Produksi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat saya harapkan demi perbaikan Laporan Tugas Akhir Praktek Produksi selanjutnya. Semoga Laporan Tugas Akhir Praktek Produksi ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.

Surakarta, Juli 2011

Penyusun

PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini kupersembahkan kepada :

1. Alloh SWT, Tuhan semesta alam, puji syukur selalu aku panjatkan kepada-MU. Tak

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

henti-hentinya aku berucap syukur atas segala kenikmatan yang telah Engkau berikan

kepada hamba.

2. Kepada Ayahanda dan Bunda yang selalu memberikan semangat dan dorongan

yang tiada hentinya, cinta dan kasihmu tak ada tandingnya.

3. Dosen-dosen THP khususnya untuk bu Andri pembimbing pertama ku, terima kasih

untuk bimbingan, arahan serta masukan yamg sudah diberikan untuk saya

4. Buat bu Oza pembimbing kedua ku, terima kasih banyak untuk bimbingan dan masukannya serta perhatian yang diberikan kepadaku sehingga membuatku lebih semangat.. 5. Teman-temanku THP angkatan 2008 dan orang terdekatku Beng2, Hendry, Uswa Russy, Erma, Dewi, Febri, dll nggak bisa kusebutin satu per satu. Thanks for everything and i love u all. 6. Dan semua orang yang telah memberikan semangat kepada ku. 7. Almamaterku.

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

MOTTO

v Lihatlah sebuah usaha dengan hati nurani, seberapa besar pengorbanan

yang telah dicurahkan bukan seberapa banyak kita mengumpulkan point

itulah kepuasan yang sesungguhnya.

v Belajar dari arti kehidupan berawal dari bagaimana cara memandang suatu

masalah dalam kehidupan.

DAFTAR ISI commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Halaman

HALAMAN JUDUL ...... i

HALAMAN PENGESAHAN ...... ii

ABSTRAK ...... iii

KATA PENGANTAR ...... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ...... vi HALAMAN MOTTO ...... vii DAFTAR ISI ...... viii DAFTAR TABEL ...... x DAFTAR GAMBAR ...... xi DAFTAR LAMPIRAN ...... xii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...... 1 B. Tujuan Praktek Produksi ...... 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pukis ...... 3 B. Kacang Hijau ...... 3 C. Kandungan Gzi ...... 4

D. Analisis Kimia ...... 8

E. Bahan ...... 8

BAB III TATA LAKSANA PRAKTEK PRODUKSI

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ...... 12

B. Metode pelaksanaan ...... 12

1. Observasi ...... 12

2. Studi Pustaka ...... 12

3. Percobaan ...... 12

4. Pengujian Produk ...... 13

5. Praktek Produksi ...... 13

6. Analisa kimia ...... 13

7. Analisa Organoleptik ...... 15 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

8. Analisis Kelayakan Ekonomi ...... 15

C. Alat, Bahan dan Cara Kerja ...... 15

1. Pembuatan Tape Kacang Hijau ...... 15

......

a. Alat ...... 15

b. Bahan ...... 15

c. Cara Kerja ...... 16 2. Pembuatan Pukis Tape Kacang Hijau ...... 17 a. Alat ...... 17 b. Bahan ...... 17 c. Cara Kerja ...... 18 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pukis Tape Kacang Hijau ...... 19 B. Proses Pukis Tape Kacang Hijau ...... 20 1. Pembuatan Tape Kacang Hijau ...... 20 2. Pembuatan pukis Tape Kacang hijau ...... 21 C. Analisis Kandungan Produk ...... 25 D. Uji Organoleptik ...... 28 E. Analisis Kelayakan Usaha ...... 29

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...... 38

B. Saran ...... 39

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Kandungan Gizi Kacang Hijau per 100 gram Bahan ...... 5

Tabel 4.1. Formulasi Kode ...... 28

Tabel 4.2. Hasil Analisis Statistik Uji Organoleptik Pukis Tape Kacang Hijau ...... 28

Tabel 4.3. Biaya Usaha ...... 29 Tabel 4.4. Biaya Penyusutan ...... 30 Tabel 4.5.Amortisasi ...... 31 Tabel 4.6. Biaya Bahan Baku dan Pembantu ...... 31

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1. Diagram Alir Proses Pembuatan Tape Kacang Hijau ...... 16

Gambar 3.2. Diagram Alir Proses Pembuatan Pukis Tape Kacang Hijau ...... 18

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Borang Penilaian ...... 40

Lampiran 2 Tabulasi Data ...... 41

Lampiran 3 Tabel SNI ...... 42

Lampiran 4 Hasil Analisis Statistik SPSS Pukis Tape Kacang Hijau ...... 43 Lampiran 5 Gambar produk, Alat dan Bahan ...... 48

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berbagai jenis produk pangan hasil inovasi dari komoditi hasil pertanian

banyak beredar di pasaran saat ini. Produk pangan hasil inovasi dari komoditi hasil pertanian tersebut cukup mendapatkan perhatian dari konsumen. Ini ditandai dengan semakin banyaknya inovasi-inovasi produk pangan hasil pertanian. Praktek produksi ini mengangkat tema dari kacang hijau yang telah difermentasi menjadi tape kemudian disustitusikan kedalam pembuatan kue pukis. Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah. Bagian paling bernilai ekonomi adalah bijinya. Biji kacang hijau direbus hingga lunak dan dimakan sebagai bubur atau dimakan langsung. Biji matang yang digerus dan dijadikan sebagai isi onde-onde, bakpau, atau gandas turi.. Kacang hijau

bila direbus cukup lama akan pecah dan pati yang terkandung dalam bijinya akan

keluar dan mengental, menjadi semacam bubur. Tepung biji kacang hijau, disebut di

pasaran sebagai tepung hunkue, digunakan dalam pembuatan kue-kue dan cenderung

membentuk gel. Tepung ini juga dapat diolah menjadi mi yang dikenal sebagai soun.

Kacang hijau dapat diolah menjadi berbagai macam olahan maupun minuman,

Sebagai makanan, tanaman yang diperkirakan berasal dari India ini menghasilkan

berbagai masakan. Mulai dari aneka panganan kecil, bubur, sampai . Namun

selain rasanya yang gurih dan lezat, kacang hijau dan kecambahnya memiliki banyak

manfaat bagi kesehatan.

Disamping kandungan gizinya tinggi kacang hijau juga banyak disukai

dikalangan masyarakat dengan ini dibuat produk olahan baru dengan mengangkat

tema kacang hijau sebagai bahan utamanya. Kacang hijau yang difermentasi menjadi commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

inspirasi sehingga dapat memberikan inovasi baru dalam pengolahan pangan.

Kacang hijau yang telah difermentasi sehingga menjadi tape yang kemudian

digunakan sebagai substitusi dalam pembuatan kue yaitu kue pukis. Kue pukis

adalah kue sederhana dan dapat dikatakan sebagai kue tradisional jajanan masyarakat

Indonesia. Dengan adanya inovasi baru ini semoga produk ini dapat bermanfaat bagi

masyarakat Indonesia mengingat kandungan gizi pada kacang hijau yang cukup

tinggi. B. TUJUAN Adapun tujuan dari pelaksanaan praktek produksi (PP) ini adalah sebagai berikut : a. Mengetahui pengaruh penambahan tape kacang hijau pada pembuatan pukis terhadap sensori dan juga kandungan gizi dalam bidang pengolahan hasil pertanian. b. Mengetahui proses pembuatan pukis tape kacang hijau. c. Mengetahui analisa ekonomis pada pembuatan pukis tape kacang hijau.

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pukis

Pukis adalah kue sederhana dan dapat dikatakan sebagai kue tradisional

jajanan masyarakat Indonesia. Kue ini mempunyai rasa gurih yang khas. Kue pukis

ini menggunakan santan sehingga muncul rasa gurih. Kerap kali dalam pembuatan pukis dicampuri dengan tape. Kue pukis biasanya disajikan dengan toping diatasnya seperti ditaburi meses, selai atau keju (Anonimc, 20011). Sekarang ini kue pukis dapat ditemukan dimana saja. Kue khas Indonesia ini terbuat dari adonan telur, gula pasir, tepung terigu, ragi dan santan. Hampir di seluruh kota di Indonesia dapat dengan mudah ditemukan kue pukis dengan rasa dan bahan yang beraneka ragam. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa banyak yang menyukai kue pukis ini. Beberapa penjual kue pukis juga mulai mencoba mengkolaborasikan bahan-bahan original dengan bahan-bahan tambahan modern, seperti taburan coklat, keju, stroberi, dan bahan-bahan menarik lainnya, untuk dapat memenuhi keinginan para penggemar kue pukis tetap tidak bosan (Anonimd, 20011). B. Kacang hijau

Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur pendek

(kurang lebih 60 hari). Tanaman ini disebut juga mungbean, green gram atau golden

gram. Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, tanaman ini diklasifikasikan seperti berikut

ini.

Divisi : Spermatophyta

Sub-divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Rosales

Famili : Papilionaceae

Genus : Vigna

Spesies : Vigna radiata atau Phaseolus radiatus

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Morfologi Tanaman Kacang Hijau Tanaman kacang hijau berbatang tegak

dengan ketinggian sangat bervariasi, antara 30-60 cm, tergantung varietasnya.

Cabangnya menyamping pada bagian utama, berbentuk bulat dan berbulu. Warna

batang dan cabangnya ada yang hijau dan ada yang ungu.

Daunnya trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai

daunnya cukup panjang, lebih panjang dari daunnya. Warna daunnya hijau muda

sampai hiaju tua. Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusun dalam tandan, keluar pada cabang serta batang, dan dapat menyerbuk sendiri. Polong kacang hijau berebntuk silindris dengan panjang antara 6-15 cm dan biasanya berbulu pendek. Sewaktu muda polong berwarna hijau dan dan setelah tua berwarna hitam atau coklat. Setiap polong berisi 10-15 biji. Biji kacang hijau lebih kecil dibanding biji kacang-kacangan lain. Warna bijinya kebanyakan hijau kusam atau hijau mengilap, beberapa ada yang berwarna kuning, cokelat dan hitam . Tanaman kacang hijau berakar tunggang dengan akar cabang pada permukaan (Nyakpa, 1988). Bagian paling bernilai ekonomi adalah bijinya. Biji kacang hijau direbus hingga lunak dan dimakan sebagai bubur atau dimakan langsung. Biji matang yang digerus dan dijadikan sebagai isi onde-onde, bakpau, atau gandas turi.. Kacang hijau bila direbus cukup lama akan pecah dan pati yang terkandung dalam bijinya akan

keluar dan mengental, menjadi semacam bubur. Tepung biji kacang hijau, disebut di

pasaran sebagai tepung hunkue, digunakan dalam pembuatan kue-kue dan cenderung

membentuk gel. Tepung ini juga dapat diolah menjadi mi yang dikenal sebagai soun

(Anonima. 2011).

C. Kandungan Gizi

Kacang hijau atau Phaseolus Aureus berasal dari Famili Leguminoseae alias

polong-polongan. Kandungan proteinnya cukup tinggi dan merupakan sumber

mineral penting, antara lain; kalsium dan fosfor yang sangat diperlukan tubuh.

Sedangkan kandungan lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh, sehingga aman

dikonsumsi oleh orang yang memiliki masalah kelebihan berat badan. Kandungan

gizi yang terdapat pada kacang hijau bisa dilihat pada tabel 2.1 dibawah ini.

Tabel 2.1 Kandungan Gizi Kacang Hijau commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Uraian Kandungan Gizi

Kacang Hijau

(Dalam 100 gr)

Kalori (kal) 345,00

Protein (gr) 22,00

Lemak (gr) 1,20

Karbohidrat (gram) 62,90 Kalsium (mg) 125,00 Fosfor (mg) 320,00 Zat besi (mg) 6,70 Vitamin A (SI) 157,00 Vitamin B1 (mg) 0,64 Vitamin C (mg) 6,00 Air (gram) 10,00

Sumber : Depkes, 1981

Menurut tabel 2.1 kacang hijau mempunyai kandungan kalori dan prutein yang tinggi selain itu terdapat juga vitamin- vitamin dan zat besi yang dibutuhkan oleh tubuh. Kacang hijau mempunyai nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh yaitu:

Ø Protein Tinggi

Kacang hijau mengandung protein tinggi, sebanyak 22%. Dalam menu

masyarakat sehari-hari, kacang-kacangan adalah alternatif sumber protein nabati

terbaik. Secara tradisi, ibu-ibu hamil sering dianjurkan mengonsumsi kacang hijau

agar bayi yang dilahirkan mempunyai rambut lebat. Pertumbuhan sel-sel tubuh

termasuk sel rambut memerlukan gizi yang baik terutama protein, dan karena kacang

hijau kaya akan protein maka keinginan untuk mempunyai bayi berambut tebal akan

terwujud.

Ø Kalsium dan fosfor

Kandungan kalsium dan fosfor pada kacang hijau bermanfaat untuk

memperkuat tulang.

Ø Lemak Rendah commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Sangat baik bagi orang yang ingin menghindari konsumsi lemak tinggi.

Kadar lemak yang rendah dalam kacang hijau menyebabkan bahan

makanan/minuman yang terbuat dari kacang hijau tidak mudah tengik. Lemak

kacang hijau tersusun atas 73% asam lemak tak jenuh dan 27% asam lemak jenuh.

Umumnya kacang-kacangan memang mengandung lemak tak jenuh tinggi. Asupan

lemak tak jenuh tinggi penting untuk menjaga kesehatan jantung.

Ø Vitamin B1 (tiamin) · Untuk pertumbuhan. Pada awalnya vitamin B1 dikenal sebagai anti beri-beri. Selanjutnya dibuktikan bahwa vitamin B1 juga bermanfaat untuk membantu proses pertumbuhan. Defisiensi vitamin B1 dapat mengganggu proses pencernaan makanan dan selanjutnya dapat berdampak buruk bagi pertumbuhan. Dengan meningkatkan asupan bahan makanan yang banyak mengandung vitamin B1, seperti kacang hijau, hambatan pertumbuhanpun dapat diperbaiki. · Meningkatkan nafsu makan dan memperbaiki saluran pencernaan. Secara tak langsung peran ini sangat berkaitan dengan efek perbaikan pertumbuhan badan. Penelitian mengungkapkan bahwa defisiensi vitamin B1 menyebabkan waktu pengosongan lambung dan usus dua kali lebih lambat yang mengindikasikan sulitnya proses pencernaan makanan yang terjadi sehingga

kemungkinan makanan tersebut tidak dapat diserap dengan baik.

· Sumber energi

Vitamin B1 adalah bagian dari koenzim yang berperan penting dalam

oksidasi karbohidrat untuk diubah menjadi energi. Tanpa kehadiran vitamin B1

tubuh akan mengalami kesulitan dalam memecah karbohidrat.

· Memaksimalkan kerja syaraf

Tanda-tanda pertama orang yang kekurangan vitamin B1 adalah penurunan

kerja syaraf. Kegiatan syaraf terganggu karena oksidasi karbohidrat terhambat.

Penelitian pada sekelompok orang yang makanannya kurang cukup mengandung

vitamin B1 dalam waktu singkat muncul gejala-gejala mudah tersinggung, tidak

mampu memusatkan pikiran, dan kurang bersemangat. Hal ini mirip dengan tanda-

tanda orang stress. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Ø Vitamin B2 (riboflavin)

Membantu penyerapan protein di dalam tubuh. Salah satu teori menyebutkan

bahwa vitamin B2 dapat membantu penyerapan protein di dalam tubuh. Kehadiran

vitamin B2 akan meningkatkan pemanfaatan protein sehingga penyerapannya

menjadi lebih efisien.

Selain kacangnya kecambah juga mempunyai banyak manfaat diantaranya

adalah : · Antioksidan yang terkandung di dalamnya dapat membantu memperlambat proses penuaan dan mencegah penyebaran sel kanker. · Kandungan vitamin E-nya membantu meningkatkan kesuburan. · Sangat baik untuk menjaga keasaman lambung dan memperlancar pencernaan. karena bersifat alkalis (basa). · Untuk kecantikan, yaitu membantu meremajakan dan menghaluskan kulit, menghilangkan noda-noda hitam pada wajah, menyembuhkan jerawat, menyuburkan rambut dan melangsingkan tubuh (Anonimb, 2011). Kacang hijau merupakan sumber protein nabati, vitamin(A,B1,C, dan E), serta beberapa zat lain yang sangat bermanfaat bagi tubuh manusia, seperti amilum, besi, belerang, kalsium, minyak lemak, mangan, magnesium, dan niasin. Selain bjinya, daun kacang hijau muda sering dimanfaatkan untuk melancarkan buang air besar dan

menambah semangat (Purwono dan Rudi, 2005).

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

D. Analisa Kimia

1. Analisis Kadar Protein

Kandungan total protein bahan pangan dapat dianalisis dengan metode

kjeldahl-mikro. Pada metode ini senyawa nitrogen diubah menjadi senyawa amonia.

Amonia akan bereaksi dengan asam sulfat membentuk amonium sulfat. Larutan

dibuat basa , dan amonia yang diuapkan diserap dalam larutan asam borat.

2. Analisa Kadar Air Kadar air merupakan banyaknya air yang terkandung dalam bahan pangan yang dinyatakan dalam persen. Kadar air juga salah satu karakteristik yang sangat penting dalam bahan pangan,karena air dapat mempengaruhi kenampakan tekstur dan cita rasa pada bahan pangan. Kadar air dalaam bahan pangan ikut menentukan kesegaran dan daya awet bahan pangan tersebut. Kadar air yang tinggi menyebabkan mudahnya bakteri,kapang,dan khamir untuk berkembang biak,sehingga akan terjadi perubahan pada bahan pangan (Anonime,2011). E. Bahan-bahan Pembuatan Pukis Bahan – bahan dasar maupun pembantu yang digunakan dalam proses pembuatan Pukis Tape Kacang Hijau meliputi : 1. Tepung terigu Tepung terigu adalah suatu jenis tepung yang terbuat dari jenis biji-bijian

yaitu gandum dimana biji-bijian tersebut sampai saat ini masih diimpor dari

beberapa negara seperti Australia, Canada, Amerika. Jenis gandum yang diimpor

ada dua macam, yaitu jenis Soft dan jenis Hard. Dari kedua jenis biji-bijian

tersebut diproses sedemikian rupa pada penggilingan, sehingga didapatkan tepung

terigu yang secara umum dapat dibagi 3 yaitu : Tepung jenis hard (kandungan

protein 12 % - 14 %) , Tepung jenis medium (kandungan protein 10,5 % - 11,5

%), Tepung jenis soft (kandungan protein 8 % - 9 %). Ketiga jenis tepung yang

ada dibedakan atas kandungan protein yang dimiliki oleh tepung terigu, dimana

protein disini juga menentukan kandungan gluten yang ada pada tepung terigu,

dan hanya tepung terigu yang memiliki gluten. Kualitas protein serta gluten

ditentukan oleh kualitas jenis gandum yang diimpor serta varitasnya, akan sangat

mempengaruhi kualitas tepung terigu. Gluten adalah suatu zat yang ada pada

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

tepung terigu yang bersifat kenyal dan elastis, semakin tinggi kualitas proteinnya

maka semakin bagus kualitas glutennya, semakin rendah proteinnya maka

semakin sedikit glutennya (Muchtadi, 2008).

2. Garam

Fungsi garam dalam pembuatan adonan adalah penambah rasa gurih,

pembangkit rasa bahan- bahan lainnya, pengontrol waktu fermentasi dari adonan

beragi, penambah kekuatan gluten, pengatur warna kulit dan mencegah timbulnya bakteri- bakteri dalam adonan. Pemakaian garam tidak boleh lebih dari 2,25 % dari berat tepung karena akan memnghambat fermentasi. Saat penimbangan bahan garam jangan sampai tercampur dengan ragi karena garam akan meracuni sehingga mikroba dalam ragi bisa mati. Menurut Mudjajanto Eddy Setyo dan Lilik Noor Yulianti ( 2004 : 27). 3. Gula Gula adalah karbohidrat murni yang tidak tersusun atas nutrien lainnya seperti, lemak, protein, vitamin, dan mineral karena gula itu karbohidrat yang murni maka gula disebut sebagai kalori kosong. Gula pasir merupakan hasil dari batang tebu yang digiling dan diperas kemudian cairannya yang manis diolah menjadi gula, gula pasir atau sukrosa adalah disakarida yang tersusun dari satu gugus glukosa dan satu gugus fruktosa (Tiench Tirtowinata,

2006).

Fungsi gula sebagai makanan ragi, memberi rasa, mengatur

fermentasi, memperpanjang umur roti (shelf life), menambah kandungan gizi,

membuat tekstur roti menjadi lebih empuk, memberi daya pembasahan pada

roti dan memberi warna cokelat yang menarik pada kulit karena proses maillard

atau karamelisasi (Moehji, 1971).

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

4. Ragi

Ragi roti adalah bahan penggembang pada adonan yaitu sebagai

bahan tambahan pangan yang digunakan dalam pembuatan roti dan kue,

menambah volume pada adonan, dan pada saat adonan dipanggang dapat lebih

menggembang, jika bahan penggembang dicampurkan kedalam adonan maka

akan terbentuk gas karbon dioksida, gas inilah yang kemudian terperangkap

didalam gluten (komponen protein yang ada dalam tepung terigu) sehingga adonan menjadi menggembang karena gas yang dihasilkan semakin lama akan semakin banyak (Sultan, 1981). 5. Telur Telur adalah suatu bahan makanan sumber protein hewani yang bernilai gizi tinggi. untuk dunia kuliner, telur berfungsi sebagai pengembang adonan, membentuk warna, perbaikan rasa, menambah nilai gizi, sebagai pelembut atau pengempuk, sebagai penambah aroma dan zat gizi. Jika telur tidak digunakan dalam adonan maka adonan harus ditambahkan cairan walaupun hasilnya kurang lunak. Roti yang lunak dapat diperoleh dengan penggunaan kuning telur yang lebih banyak. Kuning telur banyak mengandung lesitin (emulsifier). Bentuknya padat, tetapi kadar air sekitar 50%. Sementara putih telur, kadar air 86%. Putih telur mempunyai sifat creaming

yang lebih baik dibandingkan kuning telur. Telur adalah suatu bahan makanan

sumber zat protein hewani yang bernilai gizi tinggi. Fungsi telur dalam

penyelenggaraan gizi adalah sebagai pengental, perekat atau pengikat (Tarwotjo

Soejoeti, 1998).

6. Tape

Tape sering juga digunakan dalam pembuatan pukis, karena bahan inilah

yang menentukan cita rasa dan pengembang dalam pembuatan pukis. Rasa tape

dalam pukis menambah cita rasa pukis sebagai kue tradisional yang khas.

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

7. Santan

Santan merupakan bahan utama dalam pembuatan pukis selain tepung

terigu dan santan karena khas kue pukis adalah terdapatnya rasa gurih dari santan

kelapa, sehingga santan ini berfungsi juga sebagai penambah cita rasa.

8. Fermipan

Fungsi fermipan dalam pembuatan pukis adalah sebagai bahan

pengembang walaupun dalam pembuatan pukis ini sudah menggunakan tape kacang hijau namun tape kacang hijau ini hanya sebagai pembantu proses pengembangan pukis dan untuk lebih memaksimalkan pengembangan maka diperlukannya fermipan sebagai bahan pengembang (Anomimf , 2010). 9. Air Air merupakan kandungan penting dalam bahan pangan termasuk makanan,semua bahan makanan mengandung air dalam jumlah yang berbeda- beda baik itu bahan makanan hewani maupun nabati. Sebagai media reaksi yang menstabilkan pembentukan berrpolimer dan sebagainya (Anomime , 2010).

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB III

TATA LAKSANA PRAKTEK PRODUKSI

A. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

Pelaksanaan praktek produksi ini akan dilaksanakan mulai tanggal 28 April

2011 sampai dengan selesai. Tempat yang digunakan adalah Laboratorium Rekayasa

Proses Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian Jurusan THP Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. B. PELAKSANA 1. Anit Dupita Sari H 3108075 Program Studi DIII Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

C. METODE PELAKSANAAN A. Metode Pelaksanaan 1. Observasi Metode ini merupakan langkah awal dalam melaksanakan praktek produksi, dimana melakukan observasi atau pengamatan di tempat perbelanjaan/pasar mengenai produk apa yang belum ada di pasaran, maupun

sudah ada untuk dikembangkan lebih lanjut.

2. Studi Pustaka

Setelah mengetahui atau menentukan jenis produk apa yang akan dibuat,

selanjutnya mahasiswa melakukan pembelajaran yang lebih lanjut mengenai

produk tersebut yang berhubungan dengan bahan, cara pembuatan, dan juga

parameter mutu produk. Study pustaka dapat diperoleh melalui buku-buku yang

ada diperpustakaan atau melalui sarana komunikasi yang lain, misalnya internet.

3. Percobaan

Perobaan dilakukan dengan cara membuat produk dengan beberapa

formula, yang nantinya digunakan sebagai perbandingan.

4. Pengujian Produk

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Produk yang telah dibuat kemudian dilakukan pengujian yaitu uji

organoleptik (uji skoring). Dari hasil pengujian akan didapatkan produk yang

diterima dan yang paling disukai oleh konsumen. Produk dengan formula inilah

yang akan dibuat dalam praktek produksi dan dikembangkan lebih lanjut.

5. Praktek Produksi

Membuat produk di Laboratorium Rekayasa Proses Pengolahan Pangan

dan Hasil Pengolahan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta berdasarkan hasil uji organoleptik (kesukaan) yang diperoleh. 6. Analisa Kimia 1) Kadar Protein (Metode kjehdal) a) Peralatan - Labu Kjeldahl 30 ml. - Erlenmeyer. - Alat destilasi. b) Pereaksi - HCL - Asam sulfat pekat 97% - Aquadest - NaOH tiosulfat 40%

- Indikator MR BCD

c) Cara kerja

- Sampel ditimbang ± 0,3 gr dimasukkan dalam labu kjehdal dan

ditambah dengan katalis N 0,7 gr.

- Ditambahkan asam sulfat pekat 97% sebanyak 4 ml dan didestruksi

dalam lemari asam sampai warna jernih (± 1 jam)

- Didinginkan dan diencerkan ± 10 ml dengan aquadest dan masukkan

dalam alat distilasi nitrogen ditambah reaksi alkalis NaOH tiosulfat

40% sebanyak 20 ml. Distilat ditampung dalam 5 ml asam borat 4%

yang telah diberi indikator MR BCG, setelah siap distilasi

dihidupkan

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

- Setelah mencapai 60 ml distilasi dihentikan dan dititrasi dengan HCl

0,02 N sampai warna merah

- Dihitung prosentase proteinnya

2) Uji Kadar Air

- Alat :

Alat yang digunakan dalam penetapan kadar air adalah gelas

timbang (vochdoos), desikator, tang penjepit, oven pengering (105 sampai 110 0C), dan timbangan analitik. - Bahan : Bahan yang digunakan adalah pollard. - Metode : Gelas timbang dikeringkan bersama tutup yang dilepas dalam oven pengering 105-1100Cselama 1 jam. Setelah itu, gelas timbang bersama tutup yang dilepas didinginkan dalamdesikator selama 0,5 jam, bila sudah dingin ditimbang (C gram). Cuplikan bahan ditimbang seberat 1 gram (D gram), masukkan ke dalam gelas timbang dan keringkanbersama tutup yang dilepas, didalam oven pengering selama 8-24 jam pada suhu 105-1100C. Gelas timbang yang berisi cuplikan dari dalam oven dikeluarkan, laludidinginkan

di dalam desikator dengan tutup dilepas selama 0,5 jam. Kemudian

gelas timbang yang berisi cuplikan ditimbang dalam keadaan dingin

dan tertutup, sampai diperoleh bobot yang tetap (E gram).Untuk

mendapatkan kadar air dihitung dengan rumus :

C + D - E % Kadar Air (wb) = X100% D C + D - E % Kadar Air (db) = X100% E - C

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

- Keterangan:

C: Berat botol timbang kosong

D: Berat sampel

E: Berat konstan ( botol + sampel)

7. Analisa Organoleptik

Pada uji organoleptik yang diujikan dari pukis tape kacang hijau ini

menggunakan uji scoring. 8. Analisis Kelayakan Ekonomi Untuk mengetahui harga pokok, harga jual dan keuntungan produk maka dilakukan analisa kelayakan ekonomi meliputi biaya produksi (biaya tetap, biaya variabel), BEP (Break Even Point), ROI, Net Benefit Cost Net B/C, dan Pay Back Period (PBP). B. Alat, Bahan dan Cara Kerja 1. Pembuatan Tape Kacang Hijau a. Alat § Toples § Dandang/kukusan § Kompor § Pengaduk

b. Bahan

§ Kacang hijau 100 gr

§ Ragi tape

§ Air

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

c. Cara Kerja

Kacang hijau yang sudah dikelupaskan

kulitnya

Direndam semalam ( ±12 jam )

Direbus 45 menit , kemudian dikukus sampai lunak ± 10 menit

Ditiriskan dan dibiarkan dingin

Diberi ragi

Fermentasi

Didiamkan 2 hari ±

Tape

Gambar 3.1 Pembuatan Tape Kacang Hijau

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2. Pembuatan Pukis

a. Alat

§ Tempat adonan

§ Mixer

§ Cetakan kue pukis

§ Kompor

§ Timbangan Analitik § Pengaduk /centong b. Bahan § Tape kacang hijau 125 gr § Ragi tape § Tepung Terigu 500 gr § Telur 8 butir § Gula 400 gr § Santan Kelapa § Mentega 50 gr § Fermipan 1 sdt 1 § Garam /2 sdt

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

c. Cara kerja

Penyiapan bahan : tepung terigu, gula, garam, telur, mentega,mmenentega,tega, tapetape

SantanSantan Mixing 30 menit

FeFermipanrmipan dimasukan

Mixing 5 menit

Fermentasi, diamkan 2,52,5 jam

Adonan dicetak dan dipanaskan

Pukis

Gambar 3.1 Pembuatan Pukis Tape Kacang Hijau

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pukis Tape Kacang Hijau

Pukis adalah sebuah kue khas Indonesia. Kue ini dibuat dari adonan telur,

gula pasir, tepung terigu, ragi dan santan. Adonan itu kemudian dituangkan ke dalam

cetakan serta dipanggang. Kue pukis memiliki bentuk dan warna yang khas. Bagian atasnya berwarna kuning dan bagian bawahnya kecoklatan. Pukis mudah dijumpai di toko-toko kue maupun penjual kaki lima di Indonesia. Pukis dapat dikatakan sebenarnya adalah modifikasi dari kue wafel. Variasinya bermacam-macam, diberi taburan coklat butir, keju, irisan daging, atau kacang. Pada pembuatan pukis sering digunakan tambahan tape singkong sebagai pengembang dan juga menambah cita rasa. Pada pembuatan pukis ini penggunaan tape singkong diganti menggunakan tape kacang hijau . Ditinjau dari kandungan nilai gizinya kacang hijau mempunyai kandungan gizi yang lebih daripada singkong sehingga dapat bertujuan meningkatkan nilai gizi pada pukis selain itu pukis tape kacang hijau merupakan inovasi baru dalam pengolahan pangan. Kacang hijau pada dasarnya mempunyai kandungan gizi yang sangat baik diantara polong-polongan lainnya. Kacang hijau dapat diolah menjadi berbagai produk pangan makanan dan minuman diantaranya adalah bubur, isi onde-onde,

bakpau, atau gandas turi. Untuk minuman kacang hijau yaitu sari kacang hijau sangat

digemari oleh kalangan masyarakat. Dengan adanya inovasi pengolahan kacang hijau

menjadi tape ini dapat menambah aneka pengolahan bahan pangan untuk dapat

membuat variasi produk baru seperti pukis tape kacang hijau ini. Tanpa mengurangi

kelezatan rasa pukis tape kacang hijau ini tidak kalah enaknya jika dibandingkan

pukis-pukis biasa lainnya. Dinilai dari kandungan gizinya diharapkan pukis ini tidak

hanya dapat dinikmati oleh kalangan menengah kebawah pada kebanyakannya tetapi

juga dilirik dan dinikmati oleh kalangan atas. Namun dengan tetap menerapkan nilai

ekonomis pada pukis tape kacang hijau ini sehingga masyarakat baik dari kalangan

menengah keatas sampai kebawah dapat menikmatinya.

B. Proses Pembuatan Pukis Tape Kacang Hijau

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

A. Pembuatan Tape Tacang Hijau

Dalam pembuatan pukis tape kacang hijau dilakukan dalam tiga tahap yaitu :

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan merupakan tahap awal sebelum melakukan tahap- tahap

berikutnya. Tahap persiapan bertujuan untuk mempersiapkan bahan dan alat

yang akan digunakan dalam pembuatan pukis agar lebih mudah dalam

pelaksanaannya. Tahap persiapan meliputi dua macam persiapan yaitu : a. Persiapan Alat Alat yang dipakai dalam pembuatan pukis kacang hijau dipastikan dalam kondisi baik dan kering serta bersih. Alat yang disiapkan antara lain: toples, kukusan, Kompor, Timbangan Analitik, Pengaduk /centong. b. Persiapan Bahan Persiapan bahan yang dilakukan meliputi pemilihan bahan, pembersihan dan pencucian dan penimbangan. · Pemilihan bahan 1. Kacang hijau yang digunakan adalah kacang hijau yang sebelumnya sudah dikupas, dan bahan ini bisa didapatkan di pasar tradisional walaupun cukup sulit untuk mendapatkannya namun kacang hijau yang sudah kupasan ini biasanya bisa didapatkan dari penjual onde-

onde karena isi dalam onde-onde ini adalah kacang hijau kupasan.

Dan dapat juga dipesan lewat penjual tersebut.

2. Ragi yang dipakai adalah ragi yang digunakan untuk membuat tape

yaitu ragi tape.

· Pembersihan atau Pencucian

Pembersihan dan pencucian dilakukan untuk mendapatkan bahan

baku yang steril, sehat dan layak untuk digunakan.

· Penimbangan

Bahan-bahan yang akan digunakan dalam pembuatan pukis tape

kacang hijau harus ditimbang terlebih dahulu sesuai dengan formulasi

agar dihasilkan produk yang seragam. Penimbangan bahan dilakukan

menggunakan timbangan analitik. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

c. Pengolahan bahan meliputi : merendam, merebus, dan mengukus kacang

hijau.

d. Fermentasi.

Fermentasi dilakukan dengan mendiamkan kacang hijau yang telah

diberi ragi kurang lebih selama 2-3 hari sampai menjadi tape.

B. Pembuatan Pukis Tape Kacang Hijau

Dalam pembuatan pukis tape kacang hijau dilakukan dalam 3 tahap yaitu : 1. Tahap Persiapan Tahap persiapan merupakan tahap awal sebelum melakukan tahap- tahap berikutnya. Tahap persiapan bertujuan untuk mempersiapkan bahan dan alat yang akan digunakan dalam pembuatan pukis agar lebih mudah dalam pelaksanaannya. Tahap persiapan meliputi dua macam persiapan yaitu : a. Persiapan Alat Alat yang dipakai dalam pembuatan pukis kacang hijau dipastikan dalam kondisi baik dan kering serta bersih. Alat yang disiapkan antara lain: Tempat adonan, Mixer, Cetakan kue pukis, Kompor, Timbangan Analitik, Pengaduk /centong, loyang.

b. Persiapan Bahan

Persiapan bahan yang dilakukan meliputi pemilihan bahan,

pembersihan dan pencucian dan penimbangan.

· Pemilihan bahan

1. Tepung terigu yang digunakan yaitu tepung terigu Beruang Biru dengan

kadar protein sedang yaitu sekitar 10%. Bewarnanya cerah, teksturnya

halus, baunya wangi, tidak apek, tidak ada noda dan kutu, bebas dari

kotoran, apabila dipegang tidak lengket ditangan serta berkualitas baik.

2. Kelapa yang dipilih untuk membuat santan adalah kelapa setengah tua

(sekitar 9-10 bulan) yang memiliki kandungan zat gizi relatif cukup tinggi.

Kelapa yang bagus tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua untuk bisa

mendapatkan santan yang lebih banyak.

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

3. Gula pasir yang dipilih adalah yang mempunyai kenampakan bersihTelur

yang dipilih adalah telur yang mempunyai kulit telur yang mulus dan

mengkilap, kuning telur berada di tengah-tengah dan tidak bergerak bebas,

rongga udaranya kecil. Serta menggunakan telur yang segar.

4. Tape yang digunakan adalah tape kacang hijau yang sebelumnya telah

diolah terlebih dahulu

· Pembersihan atau Pencucian Pembersihan dan pencucian dilakukan untuk mendapatkan bahan baku yang steril, sehat dan layak untuk digunakan. · Penimbangan Bahan-bahan yang akan digunakan dalam pembuatan pukis tape kacang hijau harus ditimbang terlebih dahulu sesuai dengan formulasi agar dihasilkan produk yang seragam. Penimbangan bahan dilakukan menggunakan timbangan analitik. 2. Tahap Pelaksanaan Tahap pelaksanan merupakan inti dari kegiatan yang dilakukan setelah persiapan alat dan bahan. Tahap pelaksanaan meliputi pembuatan bahan campuran adonan, pencampuran bahan adonan, fermentasi dan pemanggangan. a. Pembuatan bahan campuran adonan

Bahan campuran yang dimaksud dalam proses ini adalah proses

pembuatan tape kacang hijau yaitu kacang hijau kupasan sebelumnya

direndam 1 hari agar tekstur kacang sedikit lunak, setelah itu kacang hijau

direbus selama 45 menit dan dikukus selama 15 menit untuk mendapatkan

tekstur lunak sehingga pada saat dilakukan peragian, fermentasi dapat

lebih mudah. Sebelum dilakukan peragian maka kacang hijau harus

didinginkan terlebih dahulu, agar ragi tidak mati karena ragi tidak dapat

bereaksi jika kacang hijau masih dalam keadaan panas. Tahap selanjutnya

adalah fermentasi yaitu dengan mendiamkan kacang hijau yang sudah

diberi ragi selama 2-3 hari.

b. Pencampuran Bahan Adonan commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Telur dan gula pasir dicampur atau dikocok terlebih dahulu dengan

menggunakan mixer hingga kental atau berwarna putih kurang lebih

selama 15 menit kemudian masukan dan dikocok dengan

kecepatan maksimum hingga mengembang.

Setelah telur dan gula pasir tercampur rata kemudian masukkan

tepung terigu dan fermipan secara perlahan kedalamnya. Diaduk atau

dicampur menggunakan mixer dengan kecepatan sedang. Setelah itu santan dan tape kacang hijau diaduk sampai homogen c. Fermentasi Tahap ini sangat penting untuk pembentukan rasa dan volume. Pada saat fermentasi berlangsung, selain suhu pembuatan pukis sangat dipengaruhi oleh kelembaban udara. Suhu ruangan 350 C dan kelembaban udara 75% merupakan kondisi yang ideal dalam proses fermentasi adonan. Sehingga adonan pukis ini perlu ditutup dengan kain yang basah agar udara dalam ruangan tetap lembab dan fermentasi dapat berjalan dengan cepat. Selama peragian, adonan menjadi lebih besar dan ringan. d. Pencetakan dan Pemanggangan Pencetakan dan pemanggangan adonan dilakukan diatas api, sebelumnya loyang/cetakan pukis diolesi margarine terlebih dahulu agar

kue pukis nantinya tidak lengket. Proses pemanggangan adonan dilakukan

sampai adonan terlihat coklat dan matang.

3. Tahap Penyelesaian

Tahap penyelesaian ini merupakan tahap terakhir dalam proses

pembuatan pukis tape kacang hijau yaitu :

a. Penirisan

Setelah adonan pukis tape kacang hijau dicetak dan dipanggang maka

segera diangkat dan ditiriskan lalu didinginkan untuk tahap selanjutnya

yaitu pengemasan.

b. Pengemasan

Pengemasan dilakukan apabila pukis sudah dingin. Dalam

pengemasan ini, pukis dikemas dengan menggunakan kemasan primer commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

yaitu kemasan plastik mika. Kemasan primer menggunakan plastik jenis

mika dan didalam mika tersebut sebelumnya diberi kertas minyak untuk

alas kue pukis agar dapat menyerap sisa minyak pada pukis sehingga tidak

begitu mengotori kemasan. Pengemasan merupakan proses akhir dari

seluruh rangkain proses produksi suatu bahan pangan dengan tujuan untuk

menjamin keamanan produk yang dihasilkan sampai ke tangan konsumen.

Kemasan juga merupakan wadah atau tempat sekaligus berfungsi untuk melindungi produk dari kemungkinan adanya pencemaran yang dapat merusak produk. Pengemasan juga merupakan salah satu parameter pemasaran produk maka dari itu kemasan dibuat semenarik mungkin agar dapat menarik perhatian konsumen.

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

C. Analisis Kandungan Produk

Setelah diketahui produk yang paling disukai, maka produk dengan

komposisi inilah yang akan dibuat sebagai produk pukis yang akan dipasarkan. Di

dalam pukis tape kacang hijau terdapat zat- zat gizi yang memiliki banyak

manfaat, maka dari itu dilakukan pengujian untuk mengetahui dan membuktikan

kandungan gizi yang terdapat dalam pukis tape kacang hijau. Pengujian yang dilakukan yaitu uji kadar air, kadar protein. Hasil pengujian tersebut sebagai berikut: 1. Uji Kadar Air Pada umumnya bahan pangan yang mudah rusak adalah bahan pangan yang memiliki kandungan air yang tinggi, air dibutuhkan mikroba untuk pertumbuhannya. Demikian juga air dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi-reaksi biokimia yang terjadi didalam bahan pangan. Air yang dibutuhkan untuk terjadinya berbagai reaksi didalam bahan pangan serta tumbuhnya mikroba adalah air bebas. Air yang terikat secara kimia sulit digunakan mikrobia untuk hidup. Oleh karena itu dilakukan analisa kadar air atau uji kadar air pada pukis tape kacang hijau ini. Pengujian kadar air ini dilakukan sendiri di Laboratorium Rekayasa Proses Pengolahan Pangan dan

Hasil Pertanian Jurusan THP Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret

Surakarta, dengan 3 sampel dan dengan 3 kali pengulangan. Pada

pengulangan I diperoleh berat botol + sampel A= 29,5807 gr ; B= 29,9618 gr ;

C= 30,2137 gr. Pengulangan II diperoleh berat botol + sampel A= 29,5821 gr

; B= 29,9618 gr ; C= 30,2147 gr sedangkan pada pengulangan II diperoleh

berat botol + sampel yang konstan yaitu A= 29,5799 gr ; B= 29,5821 gr ; C=

30,21289 gr. Sehingga dapat diketahui kadar air pukis dengan perhitungan

sebagai berikut :

Rumus Perhitungan: C + D - E % Kadar Air (wb) = X100% D C + D - E % Kadar Air (db) = X100% E - C commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Keterangan:

C: Berat botol timbang kosong

D: Berat sampel

E: Berat konstan ( botol + sampel)

Maka diperoleh rata-rata % Kadar Air (wb) pada sampel A, B, dan C adalah

37,7989527 %. Dan rata-rata % Kadar Air (db) pada sampel A, B, dan C

adalah 60,7731987 %. 2. Uji kadar protein Pengujian kadar protein pada pukis tape kacang hijau ini dilakukan untuk mengetahui kandungan protein dalam pukis yang telah dicampurkan tape kacang hijau sehingga dapat diketahui pengaruh penambahan tape kacang hijau kedalam pukis dan dari hasil pengujian yang telah di ujikan adalah sebagai berikut : Pengujian pukis dilakukan dengan 2 kali pengulangan dan diperoleh berat = 200 mg, titrasi 2,42 ml, hasil prosen N = 1,69, fk= 6,25, P= 10,56 Perhitungan :

FP x N x BM nitrogen %N = X100% berat sampel dalammiligram

2,42 x 0,1 x 14,008 %N = X100% 200

= 1,69 %

% P = 1,69 x fk

= 10,56 %

Pengujian protein dilakukan dengan menggunakan metode kjeldahl.

Kadar proteinnya sebesar 10,56% artinya protein yang terdapat dalam pukis

tersebut sebesar 10,56% dengan hasil prosen N yaitu 1,69 dengan cara

mengalikan faktor pengencer dengan molalitas nitrogen dan berat molekul

nitrogen dibagi dengan berat sampel dalam milligram kemudian dikali 100%.

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Protein merupakan suatu zat makanan yang amat penting bagi tubuh, karena

zat ini disamping berfungsi sebagai bahan bakar dalam tubuh juga berfungsi

sebagai zat pembangun dan pengatur.

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

D. Uji Organoleptik (Uji Skoring)

Uji organoleptik yang digunakan untuk menguji pukis tape kacang hijau

adalah uji skoring. Uji skoring menggunakan panelis tidak terlatih sebanyak 25

orang yang berasal dari mahasiswa pertanian UNS. Uji skoring dilakukan dengan

cara memberikan nilai pada produk yang akan dinilai yaitu nilai 1 – 5 dengan

penjelasan 1 = tidak suka, 2 = kurang suka, 3 = agak suka, 4 = suka, 5 = sangat

suka. Penilaian berdasarkan parameter warna, aroma, rasa, tekstur, dan keseluruhan. Dalam praktek produksi ini dibuat pukis dengan 3 formulasi yaitu formulasi pertama dengan campuran tape kacang hijau sebanyak 15 % dengan kode 238, formulasi kedua dengan campuran tape kacang hijau sebenyak 25 % dengan kode 134, dan yang ketiga yaitu dengan campuran tape kacang hijau sebanyak 35 % dengan kode 289. Demikian formulasi dari penambahan tape kacang hijau ke dalam pukis. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1.1. Tabel 4.1 Formulasi kode

formulasi kode Tape 15 % 238 Tape 25 % 134 Tape 35 % 389

Sumber: Uji Organoleptik

Berdasarkan formulasi pukis tape kacang hijau yaitu 15 %, 25 %, dan 35

% kemudian dilakukan uji organoleptik sehingga didapat hasil analisis statistik

menggunakan SPSS dengan parameter warna, aroma, rasa, tekstur, dan

keseluruhan yang dapat dilihat pada Tabel1.2 sebagai berikut:

Tabel 4.2 Hasil SPSS Uji Organoleptik Pukis Tape kacang Hijau

Sampel Warna Aroma Rasa Tekstur Overt all a a a a a Pukis A 3,8000 3,1600 3,7200 3,3200 3,5200 Pukis B 3,4800a 3,6000a 3,7600a 3,7200a 3,8400a a a a a a Pukis C 3,6000 3,0400 3,6400 3,3600 3,4800 Sumber:SPSS

Pada Tabel 1.2 dapat diketahui bahwa hasil dari uji organoleptik dengan

ketiga sampel meliputi warna, rasa, aroma, tekstur, dan over all tidak beda nyata. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Hal ini disebabkan oleh campuran tape yang digunakan tidak signifikan perbedaan

jumlahnya yaitu hanya 10% saja. Untuk data selengkapnya dari hasil SPSS ada

pada lampiran.

Meskipun hasil uji organoleptik tidak menunjukan beda nyata, sample

dengan penambahan tape 25% dipilih untuk di produksi hal ini berdasarkan

pertimbangan kandungan gizi dan ekonomis.

E. Analisis Kelayakan Usaha

Setelah dilakukan organoleptik dan dipilih sampel dengan penambahan tape kacang hijau 25%, selanjutnya dilakukan perhitungan kelayakan usaha produk pukis tape kacang hijau untuk mengetahui harga jual dari produk ini. Perhitungannya adalah sebagai berikut :

1. Perhitungan biaya tetap (FC) Ø Biaya usaha Tabel 4.3 Biaya usaha

No Uraian Rp/bln 1 Gaji pimpinan 1.500.000 2 Biaya administrasi 20.000 3 Biaya sewa lain-lain 200.000 Jumlah 1.720.000

Jumlah biaya usaha adalah 1.720.000 rupiah/bulan

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Ø Biaya penyusutan / depresiasi

Tabel 4.4 Biaya penyusutan

No Nama alat Nilai awal Nilai sisa Umur Depresiasi

(P) (NS) (th)

1 Kompor (3) 1.005.000 150.000 10 85.500

2 Dandang / 180.000 60.000 2 60.000 kukusan (3) 3 Rak 300.000 90.000 3 70.000 pendingin (3) 4 Rak kukusan 150.000 50.000 3 33.300 5 Cetakan 240.000 100.000 3 46.600 pukis (6) 6 Baskom (3) 30.000 10.000 1 20.000 7 Mixer (3) 210.000 90.000 2 60.000 8 Susruk / 10.000 1 10.000 erok-erok kecil

9 Pisau 17.500 - 1 17.500

10 Kuas 2.500 - 1 2.500

11 Timbangan 60.000 30.000 3 10.000

12 Toples 10.000 - 1 10.000

Jumlah 2.215.000 580.000 425.400

425.400 Jumlah depriasi / tahun = Rp 425.400 = = Rp 35.450/ bulan 12

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Ø Amortisasi

Table 4.5 Amortisasi

No Harta tak berujud Rp/bln

1 Ijin usaha 200.000

Jumlah 200.000

Ø Dana sosial = Rp. 20.000,- / bulan. Ø Total biaya (FC) = Biaya usaha + biaya penyusutan + amortisasi + dana sosial = Rp 1.720.000 + Rp 35.450+ Rp 200.000 + Rp 20.000 = 1.975.450 rupiah/bulan 1. Biaya tidak tetap (VC) Ø Bahan baku dan pembantu Tabel 4.6 Biaya bahan baku dan bahan pembantu

No Uraian kebutuhan Rp. / hari ( 1hari 10 resep)

1 Tepung 5 kg 40.000 2 Telur 5 kg 32.000

3 Gula 4 kg 42.000

4 Kacang hija klecepan 17.500

5 Fermipan 50.000

6 Ragi 14.000

7 Margarine 7.500

8 Garam 500

9 Santan 20.000

10 Kemasan 35.000

Jumlah 258.500

Biaya tidak tetap perbulan adalah 258.500 x 25 = 6.462.500 rupiah/bln

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Ø Biaya energy

1) Gas elpiji @56.000 x 2 tabung = 112.000

2) Air dan listrik = 20.000

Total biaya energy adalah 132.000 rupiah/bulan

Ø Pajak pembelian alat : 5% x pembelian alat

5% x 2.215.000 = 110.750 rupiah/bulan

Ø Biaya tenaga kerja : 1 orang = 600.000 rupiah/bulan 5 orang = 3.000.000 rupiah/bulan Ø Total biaya tidak tetap (VC) Biaya bahan baku dan pembantu + biaya energy + biaya tenaga kerja + pajak usaha dan asuransi = 6.462.500 rupiah/bln + 132.000 rupiah/bln + 3.000.000 rupiah/bln + 110.750 rupiah/bln = 9.705.310 rupiah/bulan a. Biaya produksi = FC + VC = 1.975.450 rupiah/bln+ 9.705.310 rupiah/bln = 11.680.760 rupiah/bulan b. Kapasitas produksi = 10 resep @ 120 biji = 120 x 10 x 25 hari

= 30.000 biji/bulan

biaya produksi c. Harga pokok produksi = Kapasitas prod

11.680.760 rupiah/bln = 30.000 biji/bln

= 389,35 rupiah/biji

d. Harga jual (P) = 500 rupiah/biji

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

e. Penjualan = harga jual x kapasitas produksi

= 500 x 30.000

= 15.000.000 rupiah/bulan

biaya tidak tetap f. Biaya tidak tetap (VC) / unit = kapasitas produksi

9.705.310 rupiah/bln = = 323,51 rupiah/biji 30.000 biji/bln g. Perhitungan keuntungan - Laba bersih = hasil penjualan – biaya produksi = 15.000.000 rupiah/bln – 11.680.760 rupiah/bln = 3.319.240 rupiah/bulan - Laba kotor = laba bersih + pajak usaha = 3.319.240 rupiah/bln + 110.750 rupiah/bln = 3.429.990 rupiah/bulan h. BEP / titik impas Tingkat produksi untuk mencapai BEP FC (Rp / bln) 1.975.450 rupiah/bln Q BEP = = P -VC unit 500 rupiah/biji -323,5 rupiah/biji

1.975.450 rupiah/bln = 176,5 rupiah/biji

= 11.192,3513 biji/bulan

Artinya = pada tingkat produksi sebanyak 11.192,3513 biji setiap bulannya akan

menghasilkan titik impas

i. Pay Back Periode (PBP) = investasi / laba bersih

2.215.000 rupiah = 3.319.240 rupiah/bln

= 0,66 bulan

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

j. Return On Investment (ROI)

Laba kotor ROI = Investasi

3.429.990 rupiah/bln = x 100 % 2.215.000 rupiah

= 1,5485 x 100%

= 154,85 % /bulan k. Benefit cost ratio (B/C ratio) pendapatan (penjualan) B/C ratio = biaya prod 15.000.000 rupiah/bln = 11.680.760 rupiah/bln = 1,328416

1. Analisa Kelayakan Dari hasil perhitungan diatas dapat diketahui bahwa analisa usaha Pukis Tape Kacang Hijau adalah sebagai berikut : a. Biaya Produksi Biaya produksi merupakan biaya yang dikeluarkan selama usaha dijalankan, yang dibedakan atas biaya tetap dan biaya tidak tetap.

1) Biaya Tetap (Fixed Cost)

Biaya tetap adalah biaya yang tetap dikeluarkan meskipun perusahaan

tidak melakukan proses produksi. Biaya tetap terdiri atas biaya usaha,

amortisasi, biaya penyusutan alat, pajak usaha dan dana sosial. Biaya tetap

produksi Pukis Tape Kacang Hijau setiap bulan sebesar 1.975.450 rupiah.

2) Biaya Tidak Tetap/Variabel (Variabel Cost)

Biaya variabel merupakan biaya yang dikeluarkan hanya jika melakukan

proses produksi. Biaya variabel terdiri dari Biaya bahan baku, pembantu

dan kemasan, biaya bahan bakar/energi, serta biaya tenaga kerja. Biaya

variabel produksi Pukis Tape Kacang Hijau setiap bulan sebesar 9.705.310

rupiah.

b. Kapasitas Produksi commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Kapasitas produksi merupakan jumlah/besarnya produk yang dapat

dihasilkan oleh perusahaan selama kurun waktu tertentu. Kapasitas produksi

Pukis Tape Kacang Hijau setiap bulan adalah 30.000 biji Pukis Tape Kacang

Hijau.

c. Harga Pokok Produksi

Harga pokok produksi merupakan harga minimal yang harus diberikan

pada produk untuk menghindari kerugian. Harga pokok berasal dari biaya produksi (biaya tetap dan biaya varibel) dibagi dengan jumlah produk yang dihasilkan (kapasitas produksi). Harga Pokok Pukis Tape Kacang Hijau adalah 389,35 rupiah/biji. d. Harga Jual Harga jual adalah harga yang diberikan pada produk setelah ditambah keuntungan sesuai yang diinginkan oleh perusahaan mengacu/berdasarkan harga pokok, sehingga untuk memperoleh keuntungan maka harga jual harus lebih tinggi dari harga pokok. Harga jual Pukis Tape Kacang Hijau 500 rupiah/biji. e. Laba (Keuntungan) Laba (keuntungan) merupakan selisih antara pendapatan dan pengeluaran atau selisih antara harga jual dengan harga pokok. Laba

perusahaan meliputi laba kotor dan laba bersih.

1) Laba Kotor

Laba kotor merupakan laba yang diperoleh dari selisih hasil penjualan

dengan biaya produksi sebelum dikurangi pajak usaha. Laba kotor

produksi Pukis Tape Kacang Hijau sebesar 3.429.990 rupiah/bulan.

2) Laba Bersih

Laba bersih merupakan laba yang diperoleh dari selisih laba kotor dengan

pajak kepemilikan usaha. Laba bersih produksi Pukis Tape Kacang Hijau

setiap bulannya adalah 3.429.990 rupiah/bulan

f. BEP (Break Even Point)

Break Even Point merupakan titik keseimbangan dimana pada titik

tersebut pendapatan sama dengan biaya yang dikeluarkan, artinya titik impas commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

dimana perusahaan tidak mengalami kerugian dan tidak mendapatkan

keuntungan. Produksi Pukis Tape Kacang Hijau mencapai titik impas pada

tingkat produksi 11.192,3513 biji dari kapasitas produksi 30.000 biji setiap

bulannya. Jadi selisih antara kapasitas produksi dan titik impas merupakan

keuntungan yang diperoleh perusahaan. Oleh karena itu usaha/produksi Pukis

Tape Kacang Hijau ini tetap dapat berjalan.

g. PBP (Pay Back Periode) PBP merupakan waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk mendapatkan pengembalian modal dan mendapatkan keuntungan bersih. Produksi Pukis Tape Kacang Hijau akan kembali modal dalam jangka waktu 0,66 bulan. h. ROI (Return of Investment) Return of Investment merupakan kemampuan modal untuk mendapatkan keuntungan atau persentase keuntungan yang diperoleh dari besarnya modal yang dikeluarkan. Return of Investment produksi Pukis Tape Kacang Hijau ini setelah pajak adalah 154,85 % /bulan. Maka produksi ini layak dijalankan karena besarnya ROI lebih dari bunga bank y aitu sekitar 3% sehingga keuntungan dari produksi Pukis Tape Kacang Hijau ini jauh lebih menjanjikan. i. B/C (Benefit Cost Ratio)

Benefit Cost Ratio merupakan perbandingan antara pendapatan yang

diperoleh dengan biaya produksi yang dikeluarkan. Jika niali B/C lebih kecil

dari 1, maka proses produksi tidak layak untuk dilakukan karena perusahaan

mengalami kerugian. Sebaliknya jika B/C lebih dari 1, maka proses produksi

(usaha) tetap dapat dijalankan karena perusahaan mendapatkan keuntungan.

Jika B/C sama dengan 1 maka perusahaan mengalami titik impas (tidak

untung dan tidak rugi), artinya perlu mempertimbangkan beberapa faktor

untuk tetap menjalankan usaha. B/C rationya dari analisis ekonomi Pukis

Tape Kacang Hijau sebesar 1,28 sehingga proses produksi Pukis Tape Kacang

Hijau ini layak untuk dijalankan karena B/C lebih dari 1 yang berati bahwa

perusahaan mengalami keuntungan.

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil proses produksi pukis tape kacang hijau maka dapat disimpulkan

sebagai berikut : 1. Pengaruh penambahan tape kacang hijau pada proses pembuatan pukis adalah berpengaruh terhadap rasa yaitu bertambahnya rasa asam dari khas tape. Tape kacang hijau juga berpengaruh terhadap tekstur yaitu memaksimalkan pengembangan adonan pada proses fermentasi tape karena ragi masih berlangsung pada saat adonan diistirahatkan. Selain itu terdapat kandungan protein yang tinggi yang dimiliki oleh kacang hijau sehingga pukis yang dihasilkan juga mempunyai kandungan gizi yang cukup baik. 2. Proses pembuatan pukis tape kacang hijau meliputi 2 tahap yaitu yang pertama adalah tahap pembuatan tape kacang hijau sebagai campuran untuk pembuatan pukis dan yang kedua adalah pembuatan pukis tape kacang hijau. Tahap dalam pembuatan tape kacang hijau ada 3 tahap yaitu tahap persiapan alat dan bahan, tahap pembersihan dan pencucian, tahap penimbanganTahap pembuatan pukis tape

kacang hijau meliputi pembuatan bahan campuran adonan, pencampuran bahan

adonan, fermentasi dan pemanggangan.

3. Hasil yang diperoleh dari analisa biaya produk pembuatan pukis tape kacang hijau

yaitu mendapatkan laba sebesar 3.319.240 rupiah/bulan sehingga laba yang

diperoleh pertahun adalah Rp 39.830.880,00.

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

B. Saran

Pada tahap-tahap praktek produksi selain ada kelebihan juga ada kekurangan.

Untuk menutupi kekurangannya, maka dilakukan perbaikan diantaranya yaitu:

1. Untuk mendapatkan hasil pukis yang baik sebaiknya pemilihan bahan baku

dilakukan secara selektif, agar bahan baku tidak mempengaruhi hasil akhir

pukis yang telah dibuat.

2. Perlu adanya pemasaran dan promosi yang lebih kreatif agar produk ini laku dipasaran. 3. Untuk menjaga kelangsungan produksi dengan biaya yang relatif rendah perlu menjalin kerjasama dengan pemasok bahan baku. 4. Karena produk ini termasuk kue basah dan melalui proses pemanggangan maka pengemasan menggunakan plastik PP dan dialasi dengan kertas minyak supaya minyak tidak mengotori kemasan.

commit to user