1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Jajanan

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Jajanan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Jajanan pasar terdiri dari jenis kue tradisional Indonesia, warisan dari nenek moyang, yang tidak lekang seiring berjalannya waktu. Sejak dulu hingga saat ini, keberadaan jajanan pasar masih tetap terpelihara dan permintaannya selalu ada bahkan semakin besar. Hal ini disebabkan karena jajanan pasar sudah begitu dikenal dan diingat oleh setiap orang. Proses pengenalan jajanan pasar berawal dari seorang ibu yang biasanya membawa oleh – oleh berupa kue saat ia pulang dari pasar. Bisa jadi kue tradisional ini disebut jajanan pasar karena kue ini paling banyak dijumpai di pasar tradisional. Di setiap sentra pasar tradisional, pasti akan terdapat satu los khusus yang menjual berbagai macam jajanan pasar. Proses pengenalan jajanan pasar memang cukup lama dan berlangsung secara terus menerus. Untuk keluarga yang masih memegang tradisi zaman dulu, membagikan jajanan pasar pada kerabat dan tetangga merupakan hal wajib yang harus dilakukan pada hari – hari khusus (Yuyun Alamsyah, 2008). Jajanan pasar kenyataannya tidak tergerus oleh munculnya kue – kue modern yang muncul dipasaran, bahkan tidak bisa digantikan oleh fungsi snack instan yang telah banyak diproduksi oleh pabrik – pabrik besar. Seiring perkembangannya, banyak juga hotel berbintang yang tidak malu – malu menyajikan kue tradisional ini dengan kue modern lainnya. Hal ini disebabkan oleh karena jajanan pasar memiliki bentuk, cita rasa, tekstur, dan penampilan yang lebih menggoda selera (Budi Sutomo, 2012). Jajanan pasar dapat dibedakan menjadi menjadi 2 jenis yaitu jajanan pasar tradisional dan jajanan pasar modern. Jajanan pasar tradisional memiliki bentuk, rasa, dan penampilan yang tidak mengalami perubahan atau tetap mempertahankan style asli. Jajanan pasar modern merupakan jajanan pasar tradisional yang dimodifikasi sehingga sebagian atau bahkan seluruh bentuk, rasa, dan penampilannya berubah (Yuyun Alamsyah, 2008). 1 2 Selain jenis – jenis jajanan pasar yang beraneka ragam, menurut Budi Sutomo (2012:14), teknik memasak dari jajanan pasar sendiri juga bervariasi. Bisa dikukus seperti kue talam, bugis, kue putu, bolu kukus, dan sebagainya. Ada pula beberapa jenis jajanan pasar yang dibuat dengan teknik digoreng seperti kembang goyang, onde – onde, kue cucur, dan lain - lain. Ada pula dengan cara direbus seperti klepon, sagu mutiara, dan biji salak. Selain itu, bisa juga dipanggang di atas api kompor dengan media cetakan yang biasanya terbuat dari besi atau kuningan seperti kue cubit, carabikang, kue pukis, dan lain – lain, atau bisa juga dengan menggunakn media oven seperti membuat bika ambon dan kue sus. Di Indonesia, pembuatan jajanan pasar sudah tidak asing dalam menggunakan bahan baku seperti tepung terigu yang merupakan bahan baku utama dalam pembuatan bolu kukus (Lilly T. Erwin, 2004). Tepung terigu berasal dari tanaman gandum yang melalui proses penggilingan yang kemudian dikembangkan menjadi beragam makanan. Dalam tepung terigu, terdapat gluten yang secara khas membedakan tepung terigu dengan tepung lainnya. Gluten merupakan suatu senyawa dalam tepung terigu yang bersifat kenyal dan elastis. Kandungan gluten menentukan kadar protein dalam tepung terigu. Semakin tinggi kadar gluten, semakin tinggi pula kadar protein dari tepung terigu tersebut (Bogasari, 2011). Namun, tepung terigu sebagai bahan dasar dapat diganti dengan ragam tepung yang lain. Penggantian bahan dasar tepung terigu ini mampu memberikan cita rasa yang berbeda, tanpa mengurangi kelezatan jajanan pasar, dan dapat memberikan variasi rasa tersendiri. Ada banyak ragam pengganti tepung terigu yang dapat dimanfaatkan untuk membuat jajanan pasar salah satunya adalah tepung jagung (Dapur Aliza, 2010). Tepung jagung terbuat dari biji jagung yang dipisahkan dari tongkolnya yang lalu dibersihkan dan dikeringkan yang bertujuan agar kadar air dalam jagung berkurang. Setelah biji jagung kering, proses selanjutnya adalah penggilingan dan pengayakan yang lalu menghasilkan tepung jagung (Dayat Suryana, 2013). Tepung jagung tidak memiliki kandungan gluten sehingga cocok dikonsumsi bagi orang – orang yang melakukan diet non gluten seperti penderita diabetes maupun penderita autis (Dapur Aliza, 2010). Selain itu, tepung jagung memiliki keunggulan lain antara lain memudahkan formulasi karena mudah untuk dicampurkan dalam adonan, dapat dilakukan fortifikasi (pengayaan gizi), dan lebih praktis karena siapa pakai (Dayat Suryana, 2013). 3 Maka dengan melihat hal tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang organoleptik pada uji kesukaan yaitu pembuatan colourful steamed cake (bolu kukus warna – warni), yang pada umumnya menggunakan tepung terigu apakah dapat disubsitusikan dengan menggunakan tepung jagung. Penulis ingin melakukan penelitian dengan judul “UJI KESUKAAN HASIL JADI COLOURFUL STEAMED CAKE MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG JAGUNG”. 1.2 Masalah / Isu Pokok Tepung terigu mengandung kadar gluten yang tinggi. Gluten merupakan suatu senyawa dalam tepung terigu yang bersifat kenyal dan elastis. Kandungan gluten menentukan kadar protein dalam tepung terigu. Semakin tinggi kadar gluten, semakin tinggi pula kadar protein dari tepung terigu tersebut. Namun tepung terigu sebagai bahan dasar dalam pembuatan kue dapat digantikan dengan tepung lain seperti tepung jagung. Tepung jagung tidak memiliki kandungan gluten sehingga cocok dikonsumsi bagi orang – orang yang melakukan diet non gluten seperti penderita diabetes maupun penderita autis. Selain tidak mengandung gluten, tepung jagung juga dapat memberikan tekstur yang sangat lembut bila ditambahkan ke dalam kue maupun puding. Berbeda dengan tepung terigu yang mengandung kadar gluten yang tinggi dimana tepung terigu akan memberikan tekstur yang elastis bila ditambahkan ke dalam kue. Dari latar belakang di atas, penelitian ini akan menggunakan pembuatan jajanan pasar, colourful steamed cake atau biasa lebih dikenal dengan bolu kukus warna – warni, yang berbahan dasar tepung terigu dengan proporsi 100% yang akan dibandingkan dengan colourful steamed cake yang berbahan dasar tepung jagung dengan proporsi sama yaitu 100% sebagai formulasi pembuatan colourful steamed cake , sehingga dapat menghasilkan colourful steamed cake yang diterima oleh masyarakat dengan kualitas baik melalui uji kesukaan. 4 1.3 Formulasi Masalah Masalah dapat diformulasikan sebagai berikut : 1. Bagaimana tekstur, warna, rasa, dan aroma dari hasil jadi colourful steamed cake yang terbuat dari tepung jagung? 2. Bagaimana tingkat kesukaan dan daya terima responden terhadap hasil jadi colourful steamed cake yang terbuat dari tepung jagung? 1.4 Ruang Lingkup Ruang lingkup dalam penelitian meliputi : 1. Sebagai subjek yang diteliti Bahan pengganti yang digunakan adalah Tepung Jagung. 2. Sebagai objek yang diteliti Jajanan pasar yang dibuat adalah Colourful Steamed Cake 3. Parameter yang diukur Kualitas organoleptik colourful steamed cake yang dilihat dari uji perbedaan dan uji organoleptik yang dilihat dari tekstur, warna, rasa, dan aroma colourful steamed cake Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan antara tepung terigu dan tepung jagung dalam pembuatan colourful steamed cake yang dihasilkan. Agar penelitian ini lebih terarah, maka penelitian ini akan dibatasi pada hasil akhir colourful steamed cake yang dibuat dan akan dilakukan uji pembedaan dengan analisa yang ditentukan dari hasil uji organoleptik yang telah diuji kepada orang yang ahli, terlatih, dan tidak terlatih. Dengan hasil dari analisa tersebut, diharapkan tepung jagung sebagai subsitusi dari tepung terigu dalam pembuatan colourful steamed cake dapat diterima. 5 1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.5.1 Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui dan mengkaji tekstur, warna, rasa, dan aroma dari hasil jadi colourful steamed cake yang terbuat dari tepung jagung. 2. Untuk mengetahui dan mengkaji tingkat kesukaan dan daya terima responden terhadap hasil jadi colourful steamed cake yang terbuat dari tepung jagung. 1.5.2 Manfaat Penelitian Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan akan tercipta manfaat sebagai berikut : 1. Dapat meneliti dan membuktikan tepung jagung sebagai bahan subsitusi tepung terigu yang baik dalam pembuatan colourful steamed cake . 2. Memberikan pengetahuan tambahan serta inovasi yang berhubungan dengan penelitian uji kesukaan hasil jadi colourful steamed cake yang terbuat dari tepung jagung. 1.6 Sistematika Penulisan Penulisan yang dilakukan akan dipaparkan secara sistematis dan dituangkan melalui karya ilmiah ini ke dalam lima bab sebagai berikut : Bab I : Pendahuluan. Bab ini menjelaskan hal – hal yang berhubungan dengan latar belakang masalah, masalah / isu pokok, formulasi masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian. Bab II : Landasan Teori. Bab ini membahas tentang pengenalan dasar colourful steamed cake , tepung terigu dan tepung jagung serta bahan – bahan yang digunakan dalam pembuatan colourful steamed cake pada umumnya, teori dasar pembuatan colourful steamed cake , landasan dan gagasan dari para ahli. 6 Bab III : Metodologi Penelitian. Bab ini berisi metode penelitian eksperimental dengan teknik analisis data uji organoleptik atau uji kesukaan. Bab IV : Hasil dan Bahasan. Bab ini berisi hasil dan bahasan mengenai hasil – hasil yang telah diperoleh berdasarkan penelitian “Uji Kesukaan Hasil Jadi Colourful Steamed Cake Menggunakan Tepung Terigu dan Tepung Jagung”. Bab V : Kesimpulan dan Saran. Bab ini berisi hasil penelitian untuk menjawab masalah penelitian seperti yang telah dipaparkan dalam Bab I. Selain itu, bab ini juga berisi saran yang mengimplikasi hasil penelitian dan usulan untuk penelitian selanjutnya. .
Recommended publications
  • Jajanan Tradisional Asli Indonesia
    Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Jajanan Tradisional Asli Indonesia Paskalina Oktavianawati Bacaan untuk Anak Setingkat SD Kelas 4, 5, dan 6 i MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN Jajanan Tradisional Asli Indonesia Paskalina Oktavianawati Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Jajanan Tradisional Asli Indonesia Penulis : Paskalina Oktavianawati Penyunting : Puji Santosa Penata Letak : Dyanjar Diterbitkan pada tahun 2017 oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Jalan Daksinapati Barat IV Rawamangun Jakarta Timur Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Isi buku ini, baik sebagian maupun seluruhnya, dilarang diperbanyak dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali dalam hal pengutipan untuk keperluan penulisan artikel atau karangan ilmiah. Katalog Dalam Terbitan (KDT) PB 641.595 98 Oktavianawati, Paskalina OKT Jajanan Tradisional Asli Indonesia/ Paskalina j Oktavianawati; Puji Santosa (Penyunting), Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017. x; 55 hlm.; 21 cm. ISBN: 978-602-437-249-1 MASAKAN – INDONESIA Sambutan Sikap hidup pragmatis pada sebagian besar masyarakat Indonesia dewasa ini mengakibatkan terkikisnya nilai-nilai luhur budaya bangsa. Demikian halnya dengan budaya kekerasan dan anarkisme sosial turut memperparah kondisi sosial budaya bangsa Indonesia. Nilai kearifan lokal yang santun, ramah, saling menghormati, arif, bijaksana, dan religius seakan terkikis dan tereduksi gaya hidup instan
    [Show full text]
  • Praktik Pengalaman Lapangan Di Smk Negeri 6 Yogyakarta
    LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN DI SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA Semester Khusus Tahun Akademik 2016/2017 Disusun Oleh : Rira Zahrotul M NIM. 13511241039 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BOGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016 i ii KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat, nikmat, karunia-Nya sehingga penulisan laporan Praktik Pengalaman Lapangan ini dapat diselesaikan dengan baik. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan umat yang senantiasa mengikutinya. Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan merupakan tugas yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Dengan adanya kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan diharapkan mahasiswa dapat memanfaatkan ilmu yang telah didapat di bangku kuliah, untuk di terapkan pada dunia pendidikan khususnya di SMK. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya penulisan laporan ini tidak lepas dari dukungan semua pihak yang telah membantu. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas laporan Praktik Pengalaman Lapangan ini, yaitu : 1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat, dan jalan terbaik sehingga penulis mampu melaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan hingga selesai. 2. Kedua orang tua serta kedua kakak, yang senantiasa memberikan doa dan dorongan serta memberikan bantuan. 3. Dr. Marwanti, selaku koordinator PPL jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana. 4. Dr. Badraningsih L, M.Kes, selaku dosen pembimbing PPL di SMK Negeri 6 Yogyakarta 5. Nurul Lestari M.Pd, selaku pembimbing PPL di SMK Negeri 6 Yogyakarta yang selalu membimbing dengan setulus hati. 6. Dra. Retno Sri Agustiawati,MBA selaku koordinator PPL di SMK Negeri 6 Yogyakarta.
    [Show full text]
  • Pengendalian Mutu Proses Produksi Roti Pisang)
    View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk brought to you by CORE provided by Sebelas Maret Institutional Repository LAPORAN MAGANG DI PERUSAHAAN ROTI MILANO SURAKARTA (PENGENDALIAN MUTU PROSES PRODUKSI ROTI PISANG) Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Gelar Ahli Madya Teknologi Hasil Pertanian Di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh : DERIK WIBOWO NIM : H3106038 PROGRAM DIPLOMA III TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009 i LAPORAN MAGANG DI PERUSAHAAN ROTI MILANO KERTEN SURAKARTA (PENGENDALIAN MUTU PROSES PRODUKSI ROTI PISANG) Yang di siapkan dan di susun oleh : DERIK WIBOWO H 3106038 Telah di pertahankan di depan dosen penguji Pada tanggal: Dan di nyatakan telah memenuhi syarat Menyetujui, Pembimbing/Penguji 1 Penguji II Rohula utami, STP. MP Ir. MA. Martina andriani, MS NIP. 132 327 427 NIP. 131 569 204 Menyetujui, Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Prof. Dr. Ir. H. Suntoro, MS NIP. 131 124 609 ii MOTTO Nikmatilah hidup mu karna hidup adalah panggung sandiwara Apa pun yang terasa nikmat adalah hasil dari kerja keras sendiri Nasip dapat dirubah dan takdir tidak dapat dirubah iii PERSEMBAHAN Persembahkan puji dan sukur ku ucapkan untuk allah swt. Semua karyawan Milano, terima kasih atas bimbingan dan bantuannya selama magang, ibu arif nugroho semoga usahanya sukses amin. by: derik wibowo. Teman-teman D3 Teknologi Hasil Pertanian 2006 terimakasih atas kasih sayang dan perhatiannya selama ini. Bpk/ibu ku terimakasih atas motivasi untuk ku semasa kuliah. Untuk semua dosen-dosen I love You… From : derik wibowo iv KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan petunjuk, sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal magang teknologi hasil Pertanian di Pabrik roti Milano di Surakarta.
    [Show full text]
  • Pengembangan Bisnis Produk Makanan Tradisional
    MAKALAH KEGIATAN PPM Pengembangan Bisnis Produk Makanan Tradisional Oleh: Muniya Alteza, M.Si1 Disampaikan pada Kegiatan PPM Fakultas Berjudul Peningkatan Daya Saing UKM Makanan Tradisional di Kecamatan Imogiri Bantul Melalui Pengembangan Bauran Pemasaran Tanggal 13 September 2014 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 1 E-mail: [email protected] Pengembangan Bisnis Produk Makanan Tradisional2 Muniya Alteza 3 A. Pendahuluan Indonesia adalah negara yang mempunyai kekayaan kuliner yang sangat luar biasa baik ragam maupun cita rasanya. Hampir semua daerah di Indonesia memiliki makanan khasnya masing-masing. Dari yang tradisional hingga berbagai varian baru hasil eksperimen dan modifikasi. Beberapa daerah bahkan memiliki lebih dari satu makanan khas. Contohnya adalah kota Yogyakarta, yang memiliki aneka varian makanan tradisional, mulai dari gudeg, geplak, yangko, peyek, kipo, tiwul dan sebagainya. Peluang bisnis makanan tradisional kini tak hanya berpusat di daerah asalnya saja. Banyak masyarakat yang tinggal di daerah lain yang ingin mencicipi cita rasa khas tersebut. Hal inilah yang mendorong beberapa pelaku usaha kuliner mengembangkan inovasi produk santapan tradisional dalam kemasan agar konsumen bisa menyantap makanan itu kapan saja dan di mana saja dengan cara yang praktis. Makanan tradisional Indonesia adalah segala jenis makanan olahan asli Indonesia, khas daerah setempat, mulai dari makanan lengkap, selingan, yang cukup kandungan gizi, serta biasa dikonsumsi oleh masyarakat daerah tersebut. Demikian juga cara pengolahannya dilakukan dengan beragam dan bervariasi seperti dengan membakar/memanggang, pengasapan, pemepesan, pengukusan, menggoreng dan menumis (http://ririnhandayani.blogspot.co.id/2012/11/prospek-dan-tantangan-bisnis- ritel.html). Makanan tradisional adalah makanan yang diwariskan secara turun temurun dari nenek moyang kita. Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan keragaman alam memiliki kekayaan makanan tradisional yang sangat beragam.
    [Show full text]
  • Tepung Kacang Hijau Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Produk Mung Bean Roll Cake Dan Canghi Putu Ayu
    TEPUNG KACANG HIJAU SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN PRODUK MUNG BEAN ROLL CAKE DAN CANGHI PUTU AYU PROYEK AKHIR Diajukan kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Teknik DISUSUN OLEH : JOSEPH IMANUEL BAGUS SETYARSO NIM. 14512134036 PROGRAM STUDI TEKNIK BOGA PENDIDIKAN TEKNIK BOGA DAN BUSANA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2017 TEPUNG KACANG HIJAU SEBAGAI DASAR BAHAN PEMBUATAN PRODUK MUNG BEAN ROLL CAKE DAN CANGHI PUTU AYU ABSTRAK Oleh : Joseph Imanuel Bagus Setyarso 2017 Penelitian ini dilakukan untuk 1) menemukan resep sponge roll cake yang aikembangkan dengan menggunakan tepung kacang hijau, 2) menemukan resep pembuatan putu ayu berbahan dasar kacang hijau, 3) mengetahui daya terima masyarakat akan produk olahan dari bahan dasar kacang hijau. Metode yang digunakan dalam penelitian ialah metode R & D (Research and Development) dan model pengembangan yang dilakukan adalah 4D (Define, Design, Development, dan Dessiminate). Penelitian tersebut dilakukan di dapur jurusan Pendidikan Teknik, Boga, dan Busana. Data yang digunakan diperoleh menggunakan teknik menyebarkan borang penilaian uji kesukaan yang berasal dari penelis terlatih berjumlah 2-3 orang yang terdapat pada tahap validasi I dan II, semi terlatih berjumlah 30 orang yang berasal dari mahasiswa teknik boga, dan tidak terlatih berjumlah 75 orang yang berasal dari pengunjug pameran proyek akhir boga 2017. Penggunaan tepung kacang hijau sebagai komposisi pada produk mung bean roll cake sebanyak 100% dengan teknik olah yang digunakan dalam pembuatan cake yaittu sponge cake. Hasil yang didapatkan dari teknik tersebut adalah cake bertekstur lembut. Pada produk canghi putu penggunaan tepung kacang hijau sejumlah 60%. Teknik olah yang digunakan pada produk canghi putu ayu sama dengan pembuatan produk perrtama yaitu metode sponge cake.
    [Show full text]
  • Pedoman Kriteria Cemaran Pada Pangan Siap Saji Dan Pangan
    PEDOMAN KRITERIA CEMARAN PADA PANGAN SIAP SAJI DAN PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGAN DEPUTI BIDANG PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN DAN BAHAN BERBAHAYA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA 2012 Pedoman Kriteria Cemaran pada Pangan Siap Saji dan Pangan Industri Rumah Tangga Jakarta : Direktorat SPP, Deputi III, Badan POM RI, 2012 34 hlm : 15 cm x 21 cm PEDOMAN KRITERIA CEMARAN PADA PANGAN SIAP SAJI DAN PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA ISBN 978-602-3665-11-2 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku dalam bentuk elektronik, mekanik, fotokopi, rekaman atau cara apapun tanpa izin tertulis sebelumnya dari Badan POM RI. DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGAN DEPUTI BIDANG PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN DAN BAHAN BERBAHAYA Diterbitkan oleh Direktorat Standardisasi Produk Pangan, Deputi Bidang Pengawasan BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, Jl. Percetakan Negara No. 23, Jakarta Pusat – 10560. Telepon (62-21) 42875584, REPUBLIK INDONESIA Faksimile (62-21) 42875780, E-mail: [email protected] 2012 TIM PENYUSUN PENGARAH Pedoman Kriteria Cemaran pada Pangan Siap Saji dan DR. Roy A. Sparringa, M.App, Sc. Ir. Tetty H. Sihombing, MP Pangan Industri Rumah Tangga KATA SAMBUTAN KETUA Makanan yang bergizi saja tidak cukup untuk membentuk generasi penerus Ir. Gasilan bangsa yang sehat dan cerdas. Keamanan dari pangan yang dikonsumsi juga perlu diperhatikan karena dampak dari pangan yang tercemar dapat mengakibatkan SEKRETARIS berbagai kerugian seperti food borne diseases, penyebaran penyakit menular, keracunan, dan lain-lain. Pratiwi Yuniarti M., STP Berkembangnya berbagai aneka Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) NARA SUMBER dapat meliputi Pangan Siap Saji (PSS) dan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT).
    [Show full text]
  • BAB 3 METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Metode Pengumpulan Data Ada 3 Cara Metode Pengumpulan Data S
    BAB 3 METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Metode Pengumpulan Data Ada 3 cara metode pengumpulan data sesui dengan kebutuhan sistem yang akan dibuatyaitu : a. Wawancara Metode wawancara dilakukan secara langsung untuk mendapatkan informasi yang akurat dari seorang pakar ahli gizi. Wawancara dilakukan dengan Ibu Sari, Amd.GZ sebagai ahli gizi di RSUD Kota Madiun. Metode ini untuk menghindari kesalahan informasi serta menjadi pelengkap informasi. b. Studi literature Suatu proses penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data secara mendalam melalui buku, penelitian terdahulu, majalah, atau referensi lainnya untuk mendapatkan masalah atau landasan teori yang akan diteliti. c. Evaluasi Algoritma Evaluasi algoritma adalah suatu proses untuk menentukan tingkat pencapaian atau rule algoritma yang telah ditentukan sebelumnya melalui cara yang sistematis. 3.1.2 Algoritma Program Pada proses perancangan sistem terdapat algoritma pemrograman untuk membantu menyelesaikan masalah pemrograman komputer. Pada penelitian ini algoritma yang digunakan adalah forward chaining. Di dalam algoritma Forward chainingdimulai dengan informasi berupa data atau fakta, kemudian dilakukan pengecekan di dalam basis aturan. Berikutcara kerja algoritma forward chaining: 15 Gambar 3. 1 Cara Kerja Algoritma Forward Chaining Sumber : (Dewantara & Ghufron, 2019) Dari flowchart di atas, dapat dijelaskan langkah-langkah forward chaining bahwa proses inferensi penalaran dilakukan dengan: memasukkan data berupa fakta yang diinput oleh pengguna. Kemudian data tersebut dikompilasi menjadi rule based rule, setelah itu dilakukan pengecekan apakah rule tersebut sudah sesuai atau belum. Jika tidak, maka pengguna akan kembali mengisi fakta lain, tetapi jika aturannya sesuai maka, aturan atau fakta disimpan dalam file-based pengetahuan dalam bentuk database yang kemudian diproses sampai pengguna dapat melakukan identifikasi proses.
    [Show full text]
  • Pergub DIY No. 25 Tahun 2017 Ttg Standardisasi Makanan
    SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 25 TAHUN 2017 TENTANG STANDARDISASI MAKANAN JAJANAN ANAK SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa anak sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa, perlu mendapat kesempatan yang seluas-luasnya untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, baik fisik, mental maupun sosial; b. bahwa untuk mendukung tumbuh kembang anak secara optimal perlu asupan makanan yang aman, sehat, bergizi dan layak dikonsumsi di lingkungan tumbuh kembangnya; c. bahwa masih ditemukan makanan jajanan anak sekolah yang tercemar bahan berbahaya baik fisik, kimia maupun kandungan mikrobiologi melebihi batas serta bakteri patogen; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf e perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Standardisasi Jajanan Makanan Anak Sekolah; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Jogjakarta (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 3) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1955 tentang Perubahan Undang-undang Nomor 3 Jo. Nomor 19 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Jogjakarta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1955 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 827); 3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3821); 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 5. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 170, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5339); 6.
    [Show full text]
  • 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia Kaya Akan Kue
    BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia kaya akan kue tradisional, salah satu jenis kue tradisional di Indonesia adalah kue talam. Kue ini merupakan kue yang berbahan dasar tepung beras dan tepung kanji, dengan bahan tambahan gula pasir, santan, garam, dan vanili. Kue talam mengandung energi sebesar 18 kilokalori, protein 0,1 gram, karbohidrat 3,2 gram, lemak 0,5 gram, kalsium 0,01 miligram, fosfor 0 miligram, dan zat besi 0,75 miligram. Ciri khas kue ini adalah empuk, harum dan legit, serta pembuatannya dengan teknik mengukus (Prasetyaningsih,2014). Saat ini, kue talam sering dijumpai di berbagai toko makanan dengan harga yang terjangkau. Meskipun harga kue talam terjangkau namun masih sedikit konsumen yang tertarik, dikarenakan kandungan lemak yang tinggi dan menggunakan pewarna buatan. Hal ini, menuntut produsen lebih inovatif dalam memproduksi kue talam untuk meningkatkan daya terima. Salah satu strategi yang dilakukan oleh produsen kue talam adalah dengan menjadikan suweg sebagai bahan kue talam. Suweg (Amorphopallus campanulatus) merupakan satu dari jenis umbi lokal di Indonesiayang mengandung serat cukup tinggi, mampu mencegah penyakit degeneratif, seperti penyakit jantung koroner, dan penurunan kolesterol dalam darah (Ardiyanti, 2008). Suweg memiliki tekstur keras, warna abu-abu dan sebagai bahan pangan alternatif kue talam (Sutomo, 2008). Selain itu tangkai dan daun yang muda dapat dimanfaatkan dibuat sebagai sayuran (Pitojo, 2008). Suweg sebagai bahan pangan alternatif untuk penderita diabetes karena 1 mengandung karbohidrat yang rendah yaitu 23.18% , serta memiliki kandungan energi 69 kilokalori, protein 1 gram, dan lemak 0,1 gram (Faridah et al. 2007). Tekstur suweg kukus yang empuk bisa dihaluskan menjadi bahan baku kue talam, campuran brownies, cake, kue lumpur maupun sarikaya suweg.
    [Show full text]
  • I Satuan Gramatikal Dan Dasar Penamaan Kue Jajanan Pasar Di Kios Snack Berkah Bu Harjono Pasar Lempuyangan Kota Yogyakarta
    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SATUAN GRAMATIKAL DAN DASAR PENAMAAN KUE JAJANAN PASAR DI KIOS SNACK BERKAH BU HARJONO PASAR LEMPUYANGAN KOTA YOGYAKARTA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia Program Studi Sastra Indonesia Oleh Anindita Ayu Gita Coelestia NIM: 174114039 PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2021 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRAK Coelestia, Anindita Ayu Gita. 2021. “Satuan Gramatikal dan Dasar Penamaan Kue Jajanan Pasar di Kios Snack Berkah Bu Harjono Pasar Lempuyangan Kota Yogyakarta”. Skripsi Strata Satu (S1). Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma. Skripsi ini mengkaji satuan gramatikal dan dasar penamaan kue jajanan pasar di Kios Snack Berkah Bu Harjono Pasar Lempuyangan Kota Yogyakarta. Rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini, yakni (i) satuan gramatikal nama kue jajanan pasar dan (ii) dasar penamaan nama kue jajanan pasar. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan satuan gramatikal dan dasar penamaan nama kue jajanan pasar di Kios Snack Berkah Bu Harjono Pasar Lempuyangan Kota Yogyakarta. Objek penelitian ini berupa nama kue jajanan pasar di Kios Snack Berkah Bu Harjono Pasar Lempuyangan Kota Yogyakarta. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode simak (pengamatan atau observasi), yaitu metode yang digunakan dengan cara peneliti melakukan penyimakan penggunaan bahasa (Mahsun, 2005: 242). Selanjutnya digunakan teknik catat dan teknik simak bebas libat cakap. Teknik simak bebas libat cakap adalah peneliti berperan sebagai pengamat penggunaan bahasa oleh informannya (Mahsun, 2005: 92). Serta digunakan pula teknik wawancara. Selanjutnya data yang sudah diklasifikasi dianalisis menggunakan metode agih dengan teknik sisip, bagi unsur langsung (BUL), dan teknik baca markah.
    [Show full text]
  • I PENGEMASAN PRODUK DI VIRGIN CAKE & BAKERY UNGARAN
    View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk brought to you by CORE provided by Unika Repository PENGEMASAN PRODUK DI VIRGIN CAKE & BAKERY UNGARAN LAPORAN KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat – syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan Oleh : Chatarina Rika Santy NIM : 14.I1.0164 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2017 i HALAMAN PENGESAHAN PENGEMASAN PRODUK DI VIRGIN CAKE & BAKERY UNGARAN Oleh : CHATARINA RIKA SANTY NIM : 14.I1.0164 PROGRAM STUDI : TEKNOLOGI PANGAN Laporan Kerja Praktek ini telah disetujui dan dipertahankan di hadapan sidang penguji pada Semarang, 2017 Fakultas Teknologi Pertanian Program Studi Teknologi Pangan Universitas Soegijapranata Semarang Pembimbing Akademik Pembimbing Lapangan Dr. V. Kristina Ananingsih, ST, MSc. Okky Rahmawati Dekan Fakultas Teknologi Pertanian, Mengetahui, Koordinator KP Dr. R. Probo Y. Nugrahedi, S.TP., MSc Meiliana, S. Gz., M. S. i KATA PENGANTAR Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat, rahmat dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini. Laporan dengan judul “Pengemasan Produk Di Virgin Cake & Bakery Ungaran” disusun guna untuk memberikan laporan kepada pihak Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Katolik Soegijapranata dan kepada pihak Virgin Cake & Bakery Ungaran tentang apa yang sudah dipelajari penulis selama kerja praktek di Virgin Cake & Bakery Ungaran. Kerja praktek ini juga sangat bermanfaat bagi penulis karena mampu memberikan tambahan wawasan dan pengalaman kerja bagi penulis. Bantuan, bimbingan, arahan dan dukungan dari beberapa pihak memberikan kelancaran dan keberhasilan kerja praktek ini. Maka dari itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah membimbing penulis sehingga dapat mengikuti kerja praktek dan menyelesaikan laporan kerja praktek ini tepat waktu.
    [Show full text]
  • Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Patiseri Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Dalam Rangka Pelatihan Guru Pasca Uji Kompetensi Guru (UKG)
    MODUL GURU PEMBELAJAR Pake t Keahlian Patiseri Sekolah Menengah Kejuruan(SMK) KELOMPOK KOMPETENSI G Penanggung Jawab : Dra. Hj. Djuariati Azhari, M.Pd KOMPETENSI PROFESIONAL Penulis: Dra. Harteti 0816354314 [email protected] Dra. Siti Ariatmi 081266799079 [email protected] Tantri Miharti, S.Pd 081513284989 [email protected] Penelaah: Dra. Laksmi Dharmayanti, M.M 089664975812 [email protected] KOMPETENSI PEDAGOGIK Penulis: Drs. Ahmad Hidayat, M.Si. 08158178384 [email protected] Penelaah: Drs. Sanusi, M.M 085883483492 [email protected] Copyright © 2016 Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Layout & Desainer Grafis: Kependidikan Bisnis dan Pariwisata Tim Direktorat Jenderal Pendidik dan Tenaga Kependidikan Hak Cipta dilindungi Undang-Undang Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kata Sambutan Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru Profesional adalah guru yang kompeten membangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan pendidikan yang berkualitas. Hal tersebut menjadikan guru sebagai komponen yang menjadi fokus perhatian pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam peningkatan mutu pendidikan terutama menyangkut kompetensi guru. Pengembangan profesionalitas guru melalui program Guru Pembelajar (GP) merupakan upaya peningkatan kompetensi untuk semua guru. Sejalan dengan hal tersebut, pemetaan kompetensi guru telah dilakukan melalui uji kompetensi guru (UKG) untuk kompetensi pedagogik dan profesional pada akhir tahun 2015. Hasil UKG menunjukkan peta kekuatan dan kelemahan kompetensi guru dalam penguasaan pengetahuan. Peta kompetensi guru tersebut dikelompokkan menjadi 10 (sepuluh) kelompok kompetensi. Tindak lanjut pelaksanaan UKG diwujudkan dalam bentuk pelatihan paska UKG melalui program Guru Pembelajar. Tujuannya untuk meningkatkan kompetensi guru sebagai agen perubahan dan sumber belajar utama bagi peserta didik.
    [Show full text]