Tinjauan Deskriptif Cagar Budaya Gua Napalicin Kecamatan Ulu Rawas Kabupaten Musi Rawas Sumatera Selatan

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Tinjauan Deskriptif Cagar Budaya Gua Napalicin Kecamatan Ulu Rawas Kabupaten Musi Rawas Sumatera Selatan TINJAUAN DESKRIPTIF CAGAR BUDAYA GUA NAPALICIN KECAMATAN ULU RAWAS KABUPATEN MUSI RAWAS SUMATERA SELATAN Nur Maimunah, Maskun, Syaiful M FKIP Unila Jalan. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung 35145 Telepon (0721) 704 947 faximile (0721) 704 624 e-mail: [email protected] Hp. 082375941279 Cultural Heritage Cave Napalicin in Musi Rawas Regency Of South Sumatera. There are efforts Musi Rawas District Governments in the preservation of cultural heritage. Purpose of this research is to find out what are the Musi Rawas Regency Government efforts in the preservation of Cultural Heritage Cave Napalicin. This research used descriptive method with data collection trough observation, interviews, documentation and literature as well as analyzing the data with qualitative data analysis techniques. The results of this study suggest that efforts Musi Rawas Regency Government in the preservation of Cultural Heritage Cave Napalicin by doing some activities there are, publication, protection and restoration. Cagar Budaya Gua Napalicin terletak di Kabupaten Musi Rawas Sumatera Selatan. Terdapat upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Musi Rawas dalam pelestarian cagar budaya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apa sajakah upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Musi Rawas dalam pelestarian Cagar Budaya Gua Napalicin. Penelitian ini menggunakan metode deskripsif dengan teknik pengumpulan data melalui teknik observasi, wawancara, dokumentasi, kepustakaan serta teknik analisis data kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa upaya Pemerintah Daerah dalam pelestarian Cagar Budaya Gua Napalicin dengan melakukan beberapa kegiatan yaitu pemanfaatan, pempublikasian, perlindungan dan pemugaran. Kata kunci: pelestarian cagar budaya, pemerintah, upaya PENDAHULUAN proses penetapan. Benda cagar budaya adalah Kehidupan zaman prasejarah mewarisi benda alam dan benda buatan manusia, baik berbagai peninggalan bersejarah yang tersebar bergerak maupun tidak bergerak, berupa di berbagai wilayah. Benda-benda bersejarah kesatuan atau kelompok, yang memiliki tersebut dapat bergerak maupun tidak hubungan erat dengan kebudayaan dan bergerak, bentukan alam dan bentukan sejarah perkembangan manusia. Bangunan manusia. Masyarakat menyebutnya dengan cagar budaya adalah susunan binaan yang bermacam-macam sebutan antara lain benda terbuat dari benda alam atau benda buatan kuno, benda antik, benda purbakala, manusia untuk memenuhi kebutuhan ruang monumen atau peninggalan sejarah. Istilah berdinding dan tidak berdinding dan beratap benda cagar budaya mulai digunakan sejak (UU RI No.11 tahun 2010: 2). tahun 1992, yaitu dengan adanya Undang- Berdasarkan Undang-undang RI No. Undang tentang Benda Cagar Budaya. 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya Cagar budaya adalah warisan budaya menyebutkan bahwa benda cagar budaya bersifat kebendaan berupa benda cagar merupakan kekayaan bangsa yang penting budaya, bangunan cagar budaya, struktur artinya bagi pemahaman dan pengembangan cagar budaya, situs cagar budaya dan kawasan sejarah, ilmu pengetahuan dan kebudayaan, cagar budaya di darat dan di air yang perlu sehingga perlu dilindungi dan dilestarikan dilestarikan keberadaannya karena memiliki demi pemupukan kesadaran jati diri bangsa nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, dan kepentingan nasional (UU RI No.5 Th pendidikan, agama dan kebudayaan melalui 1992). Seluruh benda cagar budaya wajib Otonomi daerah adalah hak, untuk dilestarikan baik oleh pemerintah, wewenang dan kewajiban daerah otonom masyarakat maupun orang (pemilik). Gua untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan Napalicin dikatakan sebagi salah satu cagar pemerintahan dan kepentingan masyarakat budaya yang harus dilestarikan karena setempat sesuai dengan peraturan perundang- beberapa analisis peninggalannya memiliki undangan. Daerah otonom selanjutnya disebut nilai sejarah, ilmu pengetahuan dan daerah adalah kesatuan masyarakat hukum kebudayaan sebagai warisan kebudayaan yang mempunyai batas-batas wilayah yang leluhur yang dapat dimanfaatkan untuk berwenang mengatur dan mengurus urusan memajukan kebudayan nasional. Pelestarian pemerintahan dan kepentingan masyarakat cagar budaya merupakan salah satu rangkaian setempat menurut prakarsa sendiri dalam pengolahan cagar budaya dengan berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem kegiatan pemanfaatan, pembinaan, Negara Kesatuan Republik Indonesia (UU RI pemugaran, pemeliharaan, pendokumentasian No. 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah, dan pempublikasian sedangkan kegiatan bab 1 ketentuan umum pasal 1 ayat 5 dan 6). pemanfaatan seperti yang terkandung dalam Cagar budaya atau benda-benda Undang-Undang tentang Benda Cagar bersejarah sangat rentan terhadap faktor Budaya No. 5 tahun 1992 salah satunya lingkungan alam, keamanan dan aspek global adalah pemanfaatan untuk pariwisata yang dapat mengakibatkan berubahnya (Siswanto, 2007: 157). Pelestarian dapat bentuk bangunan bahkan terjadinya diimplementasikan dalam tugas pokok dan kepunahan benda bersejarah tersebut. fungsinya seperti registrasi dan penetapan, Menanggapi hal tersebut maka dibutuhkan perlindungan, konservasi, pemugaran dan adanya upaya pelestarian dari semua pihak, pemanfaatan (Purwo Budhi, 2007: 4). baik pemerintah, masyarakat maupun pemilik. Lingkup pelestarian cagar budaya meliputi Karena dengan ditemukannya cagar budaya di pelindungan, pengembangan dan pemanfaatan suatu wilayah, dapat menunjukkan bahwa cagar budaya di darat dan di air. Dengan tingginya peradaban kebudayaan pada masa tujuan untuk melestarikan warisan budaya prasejarah di daerah tersebut. bangsa dan warisan umat manusia, Dalam pelestarian cagar budaya telah meningkatkan harkat dan martabat bangsa menjadi kewenangan pemerintah daerah melalui cagar budaya, memperkuat untuk melestarikannya. Dalam uraian PP No. kepribadian bangsa, meningkatkan 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Daerah kesejahteraan rakyat dan mempromosikan yang berkaitan dengan benda cagar budaya warisan budaya bangsa kepada masyarakat yaitu pada bab II Pasal 2 Ayat 3 kewenangan internasional (UU No. 11 Tahun 2010 : 8). sebagaimana disebut yaitu penetapan Cagar Budaya Gua Napalicin terletak persyaratan pemintakatan, pencarian, di Desa Napalicin Kecamatan Ulu Rawas pemanfaatan, pemindahan, penggandaan, Kabupaten Musi Rawas Sumatera Selatan. sistem pengamanan dan kepemilikan benda Berdasarkan Surat Keterangan Nomor: cagar budaya serta persyaratan penelitian 556/15/Budpar/2013 yang dikeluarkan oleh arkeologi. Pemanfaatan hasil penelitian Pemerintah Daerah Kabupaten Musi Rawas arkeologi nasional serta pengelolaan museum Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang nasional, galeri nasional, pemanfaatan naskah menerangkan bahwa “Gua Napalicin yang sumber arsip, dan monumen yang diakui berada di Kecamatan Ulu Rawas Kabupaten secara internasional. Penetapan pedoman Musi Rawas adalah benar sebagai Objek konservasi arsitektur bangunan dan Wisata dan Cagar Budaya yang pada saat ini pelestarian kawasan bangunan bersejarah (PP masih berfungsi dan dilestarikan oleh No.25 Tahun 2000:6). Dengan demikian, Pemerintah Kabupaten Musi Rawas”. Pada maka sudah menjadi kewenangannya masa otonomi daerah, pemerintah daerah pemerintah daerah untuk melestarian cagar mempunyai kewenangan untuk mengatur budaya yang memiliki nilai penting bagi daerahnya termasuk ikut serta dalam hal sejarah, agama, ilmu pengetahuan dan pelestarian benda cagar budaya. kebudayaan. Berdasarkan uraian tersebut maka peristiwa pada masa sekarang (Muhamad Cagar Budaya Gua Napalicin perlu dikaji Nasir, 2009:54). Dari beberapa pendapat lebih lanjut baik mengenai sejarah maupun tentang metode deskriptif, maka dapat upaya pelestarian yang dilakukan oleh disimpulkan bahwa metode deskriptif adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Musi Rawas. metode yang digunakan untuk dapat Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan memecahkan suatu masalah pada masa upaya-upaya yang dilakukan Pemerintah sekarang dengan membuat gambaran tentang Daerah Kabupaten Musi Rawas dalam segala sesuatu yang terkait mengenai masalah pelestarian Cagar Budaya Gua Napalicin. tersebut secara obyektif. Variabel adalah segala sesuatu yang METODE PENELITIAN berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh Keberhasilan suatu penelitian banyak peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh dipengaruhi oleh ketepatan pemakaian informasi tentang hal tersebut, kemudian metode, maka dari itu peneliti harus dapat ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2010:60). memilih metode yang tepat dan sesuai. Variabel penelitian merupakan konsep dari Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka gejala yang bervariasi yaitu objek penelitian. metode menyangkut masalah cara kerja untuk Variabel adalah sesuatu yang menjadi objek dapat memahami obyek yang menjadi sasaran penelitian atau faktor-faktor yang berperan ilmu yang besangkutan (Husin Sayuti, 1989: dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti 32). Menurut Winarno Suracmad, metode (Suharsimi Arikunto, 1989:78). Menurut adalah suatu cara utama yang dipergunakan Hatch dan Farhady dalam buku Penelitian untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk Pendidikan mengemukakan bahwa variabel menguji serangkaian hipotesis dengan merupakan atribut seseorang atau obyek yang menggunakan tehknik serta alat tertentu mempunyai variasi antara satu orang dengan (Winarno Suracmad, 1978, 121). Berdasarkan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan lain (Sugiono, 2010:60). Berdasarkan bahwa metode adalah cara kerja yang pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa digunakan untuk mencapai tujuan dengan variabel penelitian adalah segala
Recommended publications
  • Download Article (PDF)
    Advances in Social Science, Education and Humanities Research, volume 271 2nd International Conference on Arts and Culture (ICONARC 2018) The Music of Glass Plate Dance in Silampari Studio of Musi Rawas Regency (The Melodic Element Analysis) MD Halilintar*, H Wijayanto, HT Noviantoro Postgraduate Student of Art Education Universitas Negeri Semarang, Semarang, Indonesia *[email protected] Abstract—Musi Rawas Regency is a Regency in South On Musi Rawas Regency society life there are variety Sumatra Province which has a variety of cultures. Art Glass kinds of traditional art that should be preserved and Plate dance is one of the traditional art of Musi Rawas conserved, such as Rejung, a nine-day Rod single guitar, Regency. In this art, there is a representation of the Angel from silampari dance, glass plate dance and many more. One of heaven who became the idea of the creation of a glass Plate the art that grow and continue to be preserved in Musi dance, along with the accompanying music. Glass Plate dance and its dance music, it was taught in one of the studios at the Rawas Regency is the Arts of Glass Plate Dance. Musi Rawas Regency, namely in Silampari Studio. From a Glass Plate Dance is a representation of the folklore that discussion about the music of Glass Plate dance, it can be developed in Musi Rawas Regency about an angel who known to the melodic element of the music. A discussion came down from Heaven. Glass Plate Dance is performed analyzed from the melodic element of this Glass Plate dance at the stage weddings, circumcisions shearing even at state music is about the contour and its Interval.
    [Show full text]
  • Global Catastrophe Recap
    Global Catastrophe Recap February 2020 Table of Contents Executive Summary 3 United States 4 Remainder of North America (Non-US) 4 South America 5 Europe 6 Middle East 6 Africa 7 Asia 7 Oceania (Australia, New Zealand, South Pacific Islands) 8 Appendix 9 Updated 2020 Data: January 9 Additional Report Details 10 Contact Information 11 Global Catastrophe Recap: February 2020 2 Executive Summary . European Windstorm Ciara (Sabine) becomes the costliest event of the peril since 2018 . February U.S. severe thunderstorms prompts insured payouts of roughly USD800 million . “East Coast Low” leads to Australia wind & flood damage; sixth insurance catastrophe in five months 219 Peak wind gust during Windstorm Ciara/Sabine at Cap Corse, France on February 9 (136 mph) kph 920 Minimum pressure of extratropical cyclone Dennis, mbar likely among 4 lowest in the North Atlantic on record 392 Rainfall recorded in Sydney on February 7-10, highest mm in decades (15.4 inches) Average precipitation in California’s Northern Sierra 0.2 inch foothills; driest February on record Drought Earthquake EU Windstorm Flooding Severe Weather Tropical Cyclone Wildfire Winter Weather Other Global Catastrophe Recap: February 2020 3 United States Structures/ Economic Loss Date Event Location Deaths Claims (USD) 02/03-02/08 Severe Weather Central & Eastern U.S. 3 100,000+ 925+ million 02/08-02/10 Severe Weather West 0 15,000+ 140+ million 02/10-02/17 Flooding Southeast 0 Thousands 100+ million 02/25-02/27 Winter Weather Midwest, Northeast 1 Thousands 10s of Millions A strong winter storm tracked across the eastern two-thirds of the United States from February 3-8, spawning at least 37 confirmed tornado touchdowns, large hail, damaging straight-line winds, heavy snow, freezing rain, and flooding rains.
    [Show full text]
  • Supporting Report C HYDROGEOLOGY AND
    Supporting Report C HYDROGEOLOGY AND GROUNDWATER MANAGEMENT Abbreviations Indonesia English BBWS Balai Besar Wilayah Sengai Large River Basin Organization DEM - Digital Elevation Model Kementerian Energi dan Sumber Daya ESDM Mineral Ministry of Energy and Mineral Resources GCM - Global Climate Model GCMs - General Circulation Models Indonesian Regional Water Utility PDAM Perusahaan Daerah Air Minum Company PP Peraturan Pemerintah Government regulation The Republic of Indonesia THE PROJECT FOR ASSESSING AND INTEGRATING CLIMATE CHANGE IMPACTS INTO THE WATER RESOURCES MANAGEMENT PLANS FOR BRANTAS AND MUSI RIVER BASINS (WATER RESOURCES MANAGEMENT PLAN) FINAL REPORT Supporting Report C : HYDROGEOLOGY AND GROUNDWATER MANAGEMENT Table of Contents Abbreviations Page PART 1 GENERAL CHAPTER C1 PROJECT OBJECTIVE, ANALYSIS METHOD AND CONCEPT OF GROUNDWATER POTENTIAL ........................................................ C1-1 C1.1 Objective and Analysis Method .................................................................................. C1-1 C1.1.1 Objective ....................................................................................................... C1-1 C1.1.2 Analysis Method............................................................................................ C1-1 C1.2 Concept of Groundwater Potential .............................................................................. C1-1 C1.2.1 Basic Concept ................................................................................................ C1-1 C1.2.2 Definition
    [Show full text]
  • Hubungan Perdagangan Antara Pantai Timur Sumatera Selatan Dengan Dunia Luar Budi Wiyana
    Volume 19 Nomor 2 November 2014 ISSN 0853-9030 Hubungan Perdagangan Antara Pantai Timur Sumatera Selatan Dengan Dunia Luar Budi Wiyana Analisis Teknologi Laboratoris Tembikar Dari Situs Air Sugihan, Sektor Nusakarta, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan M. Fadhlan S. Intan Situs Gua Batu Napal Licin Sigit Eko Prasetyo Sebaran Tinggalan Megalitik di Situs Pagerdewa Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Sondang M.Siregar Perubahan Gaya Arsitektur pada Rumah Tinggal di Situs Almunawar, Palembang Pendekatan Sosiologi dalam Penelitian Arkeologi Aryandini Novita Situs Waduk Pacal Titet Fauzi Rachmawan November ISSN Vol. 19 No. 2 Hal. 78-154 2014 0853-9030 ISSN 0853-9030 Volume 19 Nomor 2 November 2014 Jurnal Arkeologi Pimpinan Redaksi Retno Purwanti Dewan Redaksi Budi Wiyana (Arkeologi) Tri Marhaeni S. B. (Arkeologi) Kristantina Indriastuti (Arkeologi) Sondang Martini Siregar (Arkeologi) Sigit Eko Prasetyo (Arkeologi) Wahyu Rizky Andhifani(Arkeologi) Ade Oka Hendrata(Arkeologi) Muhamad Nofri Fahrozi (Antropologi) Dewi Patriana (Geografi) Mitra Bestari Anggraeni (Arkeologi) Amilda Sani (Antropologi) Kresno Yulianto (Arkeologi ) Ninie Susanti (Arkeologi Alamat Redaksi Balai Arkeologi Palembang, Jl. Kancil Putih, Lr Rusa, Demang Lebar Daun – Palembang, 30137. Telp: 0711-445247 Fax: 0711-445246, e-mail: [email protected]. Website: www.arkeologi.palembang.go.id PENGANTAR REDAKSI Jurnal Arkeologi Siddhayatra Volume 9 Nomor 2 November 2014 kembali menyajikan enam makalah kajian arkeologi, yang meliputi kajian maritim, permukiman, dan arsitektur. Kajian yang dilakukan oleh para penulis kali ini ada yang menggunakan pendekatan ilmu sosial dan ilmu pengetahun alam. Adapun keenam tulisan tersebut adalah: Tulisan dengan judul “Hubungan Perdagangan Antara Pantai Timur Sumatera Selatan Dengan Dunia Luar” ditulis oleh Budi Wiyana, yang menguraikan tentang hubungan dagang kawasan pantai timur Sumatera Selatan dengan dunia luar sejak milenium pertama masehi berdasarkan bukti-bukti arkeologi.
    [Show full text]
  • ASSESSMENT REPORT Roundtable on Sustainable Palm Oil
    PT. MUTUAGUNG LESTARI ASSESSMENT REPORT Roundtable on Sustainable Palm Oil Certification R S P O [ ]Stage-1 [ ] Stage-2 [] Surveillance [ ] Re-Certification Name of Management : BELANI ELOK Palm Oil Mill – PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA, Organisation Tbk Plantation Name : PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA, Tbk : Belani Elok Estate, Bukit Hijau Estate, Batu Cemerlang Estate, Ketapat Bening Estate and Sei Kepayang Estate Location : Village of Beringin Makmur II, Sub District of Rawas Ilir, District of Musi Rawas Utara, Province of Sumatera Selatan, INDONESIA Certificate Code : MUTU-RSPO/073 Date of Certificate Issue : 18 September 2015 Date of License Issue : 18 September 2016 Date of Certificate Expiry : 17 September 2020 Date of License Expiry : 17 September 2017 Assessment PT. Mutuagung Lestari Reviewed Approved Assessment Date Auditor by by Ardiansyah (Lead Auditor); Muhammad Octo HPN Tony ASA-1 20 – 24 June 2016 Rinaldi (Auditor); Dwi Haryati (Auditor); Nainggolan Arifiarachman Mohamad Amarullah (Auditor) Assessment Approved by MUTUAGUNG LESTARI on: ASA-1 13 October 2016 PT Mutuagung Lestari • Raya Bogor Km 33,5 Number 19 • Cimanggis • Depok 16953 • Indonesia Telephone (+62) (21) 8740202 • Fax (+62) (21) 87740745/6 • Email: [email protected] • www.mutucertification.com MUTU Certification • Accredited by Accreditation Services International on March 12th, 2014 with registration number RSPO-ACC-007 PT MUTUAGUNG LESTARI ASSESSMENT REPORT TABLE OF CONTENT FIGURE ...............................................................................................................................................................
    [Show full text]
  • Final Report Volume-Ii Main Report
    ( MANAGEMENT PLANS FOR BRANTAS AND MUSI RIVER BASINS INTEGRATING CLIMATE CHANGE IMPACTS INTO THE WATER RESOURCES THE REPUBLIC OF INDONESIA Water Resources Management Plan THE REPUBLIC OF INDONESIA DIRECTORATE GENERAL OF WATER RESOURCES MINISTRY OF PUBLIC WORKS AND HOUSING THE PROJECT FOR ASSESSING AND ) THE REPUBLIC OF INDONESIA THE PROJECT FOR ASSESSING AND INTEGRATING CLIMATE CHANGE IMPACTS INTO THE WATER RESOURCES MANAGEMENT PLANS FOR BRANTAS AND MUSI RIVER BASINS 㸦Water Resources Management Plan㸧 FINAL REPORT VOLUME-II MAIN REPORT FINAL REPORT VOLUME-II MAIN REPORT December 2019 December 2019 JAPAN INTERNATIONAL COOPERATION AGENCY NIPPON KOEI CO., LTD. CTI ENGINEERING INTERNATIONAL CO., LTD. THE UNIVERSITY OF TOKYO GE JR 19-090 THE PROJECT FOR ASSESSING AND INTEGRATING CLIMATE CHANGE IMPACTS INTO THE WATER RESOURCES MANAGEMENT PLANS FOR BRANTAS AND MUSI RIVER BASINS (Water Resources Management Plan) Composition of Final Report Volume I EXECUTIVE SUMMARY Volume II MAIN REPORT Part 1 General Part 2 Study for Brantas River Basin Part 3 Study for Musi River Basin Part 4 Capacity Strengthening Part 5 Conclusions and Recommendations Volume III SUPPORTING REPORT & HANDBOOK (1/2) Supporting Report A : HYDROLOGY AND HYDRAULICS (Brantas River Basin) Supporting Report B : HYDROLOGY AND HYDRAULICS (Musi River Basin) Supporting Report C : HYDROGEOLOGY AND GROUND WATER MANAGEMENT Supporting Report D : SPATIAL PLAN AND LAND USE Supporting Report E : AGRICULTURE AND IRRIGATION Supporting Report F : WATER SUPPLY AND SEWERAGE Volume III SUPPORTING
    [Show full text]
  • E Study on Comprehensive Water Management of Sector E Musi River Basin in the Republic of Indonesia Final Report
    The Study on Comprehensive Water Management of Sector E Musi River Basin in the Republic of Indonesia Final Report SECTOR E WATER QUALITY 1. INTRODUCTION 1.1 General The water quality of the Musi River Basin worsens at drought time due to the decrease of dilution and self-purification effect of river water. Immediately downstream of Palembang City, the river water is much polluted due to the large quantity of untreated domestic wastewater and the industrial wastewater effluent. The major point pollution sources of rivers in the Study Area are the untreated domestic and industrial wastewaters from the urban centers shown in Table E1.1.1. Table E1.1.1 Urban Centers in the Study Area Receiving Water Urban Centers (Point Pollution Sources) Musi Main River Palembang, Sekayu, Surulangun, Lamatang River Muaraenim, Lahat, Pagaralam, Ogan River Perabumulih, Baturaja Komering River Tanjungraja, Kayuagung, Martapura, Muaradua There have been many specific issues with regard to river water quality in the Study Area. For instance, many people are forced to withstand the deteriorated condition of water quality. 1.2 Scope of the Study This Sector E covers the following major scopes of the Study: (1) The analysis of existing river water quality condition based on data and information in order to evaluate the level of river water quality; (2) The analysis of existing industrial and domestic wastewater qualities based on the data in order to evaluate the point pollution load generation in the basin; (3) The estimation of existing pollution loads generated in the basin, including point (industrial and domestic wastewater) and non-point (livestock and lands) sources; (4) The confirmation of the specific issues regarding water quality of rivers, water use, drinking water and sanitary conditions in the whole Musi River Basin; and (5) The examination of the existing monitoring plan and facility used for water quality analysis, and proposal of the recommendation for the improvement of the existing monitoring system.
    [Show full text]
  • 1 Sector H River Conditions, Flooding and Inundation 1
    The Study on Comprehensive Water Management of Sector H Musi River Basin in the Republic of Indonesia Final Report SECTOR H RIVER CONDITIONS, FLOODING AND INUNDATION 1. RIVER CONDITIONS 1.1 Musi River Basin The Musi River Basin is in the southern part of Sumatra Island. The Musi River and the major tributaries originate in the Barisan Range. The Musi River originates at Gunung Dempo (3159m) and flows to the northward, joining the Kelingi, Semangus, Lakitan and Rawas rivers. At the confluence of the Rawas River, the Musi River changes its flow direction toward east and joins the Harileko and Lematang rivers before it reaches at Palembang City. Two big tributaries, the Ogan and Komering rivers, join from the right bank at the Palembang City. The Komering River is the largest tributary of the Musi River followed by the Ogan River. At the Komering junction, the flow of the Musi River changes to the north again and finally empties into Bangka Strait. The Musi River Basin is shown in Figure H1.1.1. Figure H1.1.1 Musi River Basin JICA CTI Engineering International Co., Ltd. H - 1 NIKKEN Consultants, Inc. Sector H The Study on Comprehensive Water Management of Final Report Musi River Basin in the Republic of Indonesia The Musi River has a total catchment area of 59,942 km2 at the river mouth with channel length of about 640 km. At the city of Palembang, it amounts to 34,836 km2 before joining the Komering and Ogan rivers. Catchment areas of the main Musi River and its major tributaries are summarized in the Table H1.1.1.
    [Show full text]
  • Palembang City, Indonesia–
    Assessment of Urban Mobility using the Sustainable Urban Transport Index – PALEMBANG CITY, INDONESIA– Dr. Melawaty Agustien, S.Si., M.T. 2020 SUSTAINABLE URBAN TRANSPORT INDEX | ESCAP 2020 i TABLE OF CONTENTS I.1 General description ................................................................................................ 2 I.2 Demography .......................................................................................................... 3 I.2.1 Population and Employment ..................................................................... 3 I.2.2 Household Expenditure ............................................................................ 5 I.2.3 System of Regional Account .................................................................... 6 I.3 Road Network Data ............................................................................................... 7 II.1 Number of vehicles .............................................................................................. 12 II.2 Transportation Network in Palembang City ........................................................ 14 II.2.1 Public Transportation Infrastructure ....................................................... 17 II.3 Master plan of transportation in Palembang ........................................................ 21 II.3.1 Construction of the passenger terminal .................................................. 21 II.3.2 Improvement of Public Transportation Services .................................... 22 II.3.3 Railway Network System ......................................................................
    [Show full text]
  • Dokumen IKPLHD Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2012
    DAFTAR ISI DAFTAR ISI ………………………………………………………….…….. i BAB I KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA A. Lahan dan Hutan Tabel SD-1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama ................ I-1 Tabel SD-1A Luas Wilayah, Jumlah Kecamatan, Jumlah Kel dan Desa ........ I-1 Tabel SD-2 Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi / Status …............…… I-2 Tabel SD-3 Luas Kawasan Lindung Berdasarkan RTRW dan Tutupan Lahan ...................................................................……… I-2 Tabel SD-4 Luas Penutupan Lahan Dalam Kawasan Hutan dan Luar Kawasan Hutan ..................................................................... I-3 Tabel SD-5 Luas Lahan Kritis ...........................................……………… I-5 Tabel SD-5.A Evaluasi Kerusakan Tanah di Lahan Kering Akibat Erosi Tanah ....................................................................................... I-5 Tabel SD-6 Perkiraan Luas Kerusakan Hutan Menurut penyebabnya ...... I-6 Tabel SD-7 Konversi Hutan Menurut Peruntukan .................................... I-6 Tabel SD-8 Luas Hutan Tanaman Industri .............................................. I-6 B. Keanekaragaman Hayati Tabel SD-9 Jumlah Spesies Flora dan Fauna Yang Diketahui dan Dilindungi ......................................................................... I-7 Tabel SD-10 Keadaan Flora dan Fauna Yang Dilindungi .......................... I-7 Tabel SD-10.A Keadaan Flora dan Fauna Yang Tidak Dilindungi .................. I-9 Tabel SD-10.B Neraca Sumber Daya Hutan Prov. Sumsel 2011 ....... I-11 C. Air Tabel
    [Show full text]
  • Plastic Waste Discharges from Rivers And
    Public Disclosure Authorized East Asia and Pacific Region: MARINE PLASTICS SERIES Plastic Waste Discharges FROM RIVERS AND COASTLINES IN INDONESIA Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized © 2021 International Bank for Reconstruction and Development / The World Bank 1818 H Street NW Washington DC 20433 Telephone: 202-473-1000 Internet: www.worldbank.org This work is a product of the staff of The World Bank with external contributions. The findings, interpretations, and conclusions expressed in this work do not necessarily reflect the views of The World Bank, its Board of Executive Directors, or the governments they represent. The World Bank does not guarantee the accuracy, completeness, or currency of the data included in this work and does not assume responsibility for any errors, omissions, or discrepancies in the information, or liability with respect to the use of or failure to use the information, methods, processes, or conclusions set forth. The boundaries, colors, denominations, and other information shown on any map in this work do not imply any judgment on the part of The World Bank concerning the legal status of any territory or the endorsement or acceptance of such boundaries. Nothing herein shall constitute or be construed or considered to be a limitation upon or waiver of the privileges and immunities of The World Bank, all of which are specifically reserved. Citation: World Bank 2021. Plastic Waste Discharges from Rivers and Coastlines in Indonesia. Marine Plastics Series, East Asia and Pacific Region. Washington DC. Rights and Permissions The material in this work is subject to copyright. Because The World Bank encourages dissemination of its knowledge, this work may be reproduced, in whole or in part, for noncommercial purposes as long as full attribution to this work is given.
    [Show full text]
  • Medco Energi Corporation Tbk
    visi perseroan CORPORATE CREDO Profesionalisme, integritas, dan kehandalan merupakan acuan dalam menjalankan usahanya Professionalism, integrity and reliability shall be employed in the conduct of business PT Medco Energi Corporation Tbk. (Perseroan), adalah perusahaan yang berniat untuk bergerak dan berkembang secara aktif dalam bidang energi dan industri lain yang terkait. Perseroan berusaha untuk memenuhi segala kebutuhan kliennya, mempromosikan kerjasama yang saling menguntungkan dengan mitra bisnis, mendukung pemerintah dan peraturan-peraturannya. Organisasi Perseroan selalu berusaha untuk unggul di bidangnya, dan akan selalu mencari tantangan dan kesempatan dalam rangka integrasi yang lebih luas di bidang energi. Profesionalisme, integritas, dan kehandalan PT. Medco Energi Corporation Tbk. (The Company), is a company merupakan acuan dalam menjalankan committed to the active development of energy-related industries usahanya, serta menyatu dengan tujuan dan in Indonesia. It shall serve to meet the needs of its clients, pro- aspirasi karyawan, pemegang saham, industri mote fair and beneficial cooperation with its business partners, energi dan lingkungannya. and support the government and its policies. The organization shall strive to be a leader in each and every endeavor, to enhance integration within the industry. Professionalism, integrity and reliability shall be employed in the conduct of business, and in doing so, embody the common goals and aspirations of its employees, shareholders, the energy industry and the community in general. Annual Report 1999 1 profil perseroan CORPORATE PROFILE Perseroan mengawali perjalanannya dari PT. Meta Epsi Pribumi Drilling Company, yang didirikan oleh Arifin Panigoro pada bulan Juni 1980, yang bergerak dalam bidang jasa kontraktor pengeboran darat di Indonesia. Pertumbuhan Perseroan pada tahun-tahun berikutnya mendorong Perseroan untuk mengembangkan kegiatan dan usaha lain, melalui pembentukan anak- anak perusahaan dalam bidang terkait.
    [Show full text]