Referendum Skotlandia terhadap Britania Raya Tahun 2014

Sandi Saputra.1 Alumni Program Studi Ilmu Hubungan Internasional, IISIP Jakarta

Abstrak Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui upaya-upaya (SNP) dalam memperjuangkan referendum Skotlandia terhadap Britania Raya tahun 2014. Metode Penelitian: Kualitatif Deskriptif. Hasil Penelitian: Hubungan Skotlandia dengan Britania Raya sebagai persekutuan dimulai pada tahun 1707 melalui Act of Union 1707. Britania Raya terdiri dari empat bangsa yaitu Inggris, Irlandia Utara, Skotlandia dan Wales. SNP berdiri pada tahun 1934 sebagai partai dengan aliran nasionalis dan meraih kekuasaan di eksekutif dari tahun 2007 sejak pemerintahan Skotlandia kembali berdiri pada tahun 1998. Penelitian ini dikaji dari sudut pandang konstruktivisme dengan norma insternasional self-determination. SNP bertindak dipengaruhi oleh norma self-determination yang membentuk identitas SNP yaitu nasionalisme. Kemudian identitas itu membentuk kepentingan SNP untuk memisahkan Skotlandia dari Britania Raya. Untuk mencapai kepentingan tersebut SNP melakukan empat upaya yaitu mengajukan proposal perubahan Act 1998 ke pemerintah Britania Raya, mengajukan proposal penyelenggaraan referendum ke parlemen Skotlandia, framing issues kemerdekaan Skotlandia dan kampanye pemisahan skotlandia dari Britania Raya. Namun, SNP gagal mencapai kepentingannya dengan hasil hanya 44.7% yang mendukung SNP dalam referendum pada tanggal 14 September 2014. Dengan demikian referendum ini bukanlah realitas sosial yang given namun hasil dari konstruksi SNP.

The aim of this research is to know the efforts of Scottish National Party (SNP) in struggling for a Scottish referendum against in 2014. Research Method: Qualitative Descriptive. Research result: Scotland’s relationship with the United Kingdom as the Alliance began in 1707 through the Act of Union 1707. The United Kingdom consists of four nations, England, Northern Ireland, Scotland and Wales. The SNP was established in 1934 as the party with the nationalist streams and grabbed power in the Executive of the Scottish Government since 2007 which re- established in 1998. This research examined from the perspective of Constructivism with the international norm self-determination. SNP Act affected by a norm of self-determination that form the identity of the SNP which is nationalism. Then it forms the identity of interests the SNP to separate Scotland from the United Kingdom. To achieve the interests, SNP had four attempts, proposed changes in Scotland Act 1998 to the Government of the United Kingdom, proposed a referendum to the Scottish Parliament, in framing issues of and campaign to separate Scottish from the United Kingdom. However, the SNP failed to reach their interests with the results only 44.7% who support the SNP in a referendum on September 14, 2014. Thus, this referendum is not a given social reality but the result of the construction of the SNP.

Key words: United Kingdom, Scotland, SNP, Constructivism, Self-determination, Self-government, Referendum

1 Alamat: Kampus IISIP Jakarta Jl.Raya Lenteng Agung No.32 Jakarta Selatan 12610. Tel. 021-7806223, 7806224. Fax.021-7817630

Januari 2017 JURNAL ISIP Sandi Saputra Referendum Skotlandia 2014 25 Pendahuluan Britania Raya melalui Act of Union 1707 yang Pemerintahan merupakan wadah bagi politisi saat ini terdiri dari Inggris, Irlandia Utara, Wales untuk bertindak secara sah berdasarkan konstitusi dan Skotlandia dengan nama resmi The United untuk keberlangsungan negara dan bangsa yang Kingdom of Great Britain and North Ireland disebut dengan kedaulatan (Locke, 1823). Sistem (Wormald, 2005). Referendum ini terjadi pada pemerintahan dalam perjalannya terdapat empat masa pemerintahan Scottish National Party kelompok besar, paling awal adalah monarki, (SNP) yang berdiri sejak tahun 1934 dengan kemudian pemerintahan diktator fasisme pada ideologi nasionalisme (Aberdeen SNP, 2016). era perang dunia kedua disusul oleh komunisme SNP dalam perkembangannya berafliasi yang sangat populer pada masa perang dingin dan dengan European Free Alliance (EFA) dengan kemudian yang terakhir adalah demokrasi sebagai ideologi nasionalisme-regionalisme. SNP evolusi terakhir sistem pemerintahan manusia mengadopsi norma yang ada di dalam EFA (Fukuyama, 1992). secara resmi yaitu self-determination pada tahun Di dalam demokrasi hak yang paling utama 1989 (EFA, 2006). Norma self-determination adalah mengenai hak asasi manusia, sebagai ciri adalah hak untuk menentukan nasib sendiri, utama dalam negara demokrasi sehingga menjadi yang pertama kali muncul di dalam struktur nilai-nilai universal yang bisa diterima oleh semua internasional melalui ide Woodrow Wilson, masyarakat dunia (Lewis & Skutsch, 2001; kemudian secara resmi terdapat di dalam piagam Bauman, 2000; Sen, 1999). Peran dari masyarakat PBB (United Nations, 1945). dalam negara demokratis dewasa ini salah satunya SNP menguasai eksekutif sejak tahun 2007, adalah mengenai referendum dalam menentukan kemudian tahun 2011 kembali berkuasa dengan suatu kebijakan atau sikap pemerintah yang mendapatkan suara mayoritas di parlemen krusial (Schwartzberg, 2007; Schumpeter, 2003). (Herbert, et al., 2007, 2011). Sehingga ada peran Menurut Şen (2015) referendum adalah : besar SNP dalam referendum Skotlandia terhadap “Referendums is their legitimating power: Britania Raya pada tahun 2014. allowing the people to express their consent in the process of determination of a politica Tinjauan Teoritik unit. Referendums are popular consultations Penelitian ini fokus terhadap upaya SNP pertaining to territorial modifications, the dalam memperjuangkan referendum Skotlandia independence of states, the self-determination terhadap Britania Raya tahun 2014. SNP sebagai of a community or adhesion of a state to a kelompok yang memiliki ideologi nasionalisme supranational organisation…”. melakukan interaksi dengan struktur internasional Berdasarkan penjelasan Şen di atas dan regional yang mempengaruhi pandangannya referendum adalah kekuatan yang sah untuk terhadap struktur sub-regional hubungan antara memberikan kesempatan kepada masyarakat dalam Skotlandia dengan persekutuan Britania Raya. menentukan keputusan politik. Penyelenggaraan Pengaruh tersebut yaitu diterimanya norma self- referendum meliputi penentuan mengenai determination menjadi pemahaman bersama SNP terirorial, kemerdekaan atau pemisahan negara, (shared meaning) sehingga membentuk identitas penentuan (self-determination) keikutsertaan SNP yang kemudian menentukan kepentingannya dalam organisasi internasional (Şen, 2015). yang berujung dengan referendum Skotlandia Referendum dalam implementasinya terhadap Britania Raya pada tahun 2014. Hal ini digunakan oleh Skotlandia terhadap Britania dilihat sebagai realitas sosial yang tidaklah given Raya pada tahun 2014 dengan hasil 44.7% namun sebagai hasil dari konstruksi SNP. Terori mendukung pemisahan Skotlandia dari Britania yang digunakan di dalam penelitian ini adalah Raya sehingga pemisahan ini gagal (McKirdy, konstruktivisme dengan konsep Norm life cycle Smith-Spark, & Robertson, 2014). Integrasi dan identitas serta kepentingan. Skotlandia dengan Inggris yang membentuk Pandangan yang kontras konstruktivisme

26 Januari 2017 JURNAL ISIP Sandi Saputra menurut Wendt (2001) bahwa neorealisme melihat perannya penting bukan hanya sebagai pelaksana struktur internasional sebagai distribusi kekuatan melainkan menentukan terbentuknya sebuah materi, karena neorealis melihat dari sudut struktur (Steans et al, 2010). Dengan demikian pandang material gain. Neoliberalisme melihat struktur dan agen saling mempengaruhi, hal bahwa struktur internasional adalah sebagai ini terjadi dalam referendum Skotlandia bahwa kekuatan yang di dukung oleh institusi, karena struktur tersebut memperngaruhi SNP dalam perspektif neoliberalisme berdasarkan material membentuk identitas dan menjalankan tujuannya dan superstruktur, sedangkan konstruktivisme di dalam struktur hubungan Skotlandia dengan melihat bahwa struktur sistem internasional persekutuan Britania Raya yang termanifestasi di adalah distribusi dari ide-ide yang ada di dalam dalam manifesto partai. Berbeda halnya dengan struktur tersebut. agen di dalam strukturalis, yang bertindak sebagai Di dalam konstruktivisme tingkah laku pelaksana, struktur sendiri telah terbangun agen atau aktor sangat dipengaruhi oleh norma (Dunne, Kurki, & Smith., 2013). internasional, sehingga mendorong agen tersebut untuk bertindak, karena kesadaran 1. Norm Life Cycle agen tersebut terhadap kondisi mereka di Untuk membuat norma internasional dalam struktur masyarakat (Sikkink, 1998). diterima di level domestik menurut Finnemore Prinsip fundamental dari konstruktivisme dan Sikkink, norma tersebut akan melalui tiga yang pertama tentang tindakan masyarakat tahap, terdapat aktor yang terlibat serta motivasi didasarkan pada pemahaman. Kedua, pemahaman yang diyakini dan dimiliki oleh agen tersebut. muncul berdasarkan konstruksi oleh agen, Proses ini disebut dengan “Life cycle norm” dalam penelitian ini direpresentasikan oleh SNP (lihat Bagan 1). yang merupakan kelompok individu. Struktur Stage 1: Origins or emergence of norms. di dalam pandangan konstruktivisme untuk Generalisasi dari berbagai hal tersebut menjadi menggambarkan mengenai hubungan sosial ada dua macam elemen dari tahap satu yaitu norm dan shared meaning (Burchill, et al., 2005). entrepreneurs dan organizational platforms ide Selanjutnya pemahaman tersebut memunculkan tersebut didistribusikan dengan persuasi. Stage 2: kebutuhan dan keinginan yang membentuk Proses adopsi yang berupa aksesi oleh agen adalah sebuah nilai sosial yaitu identitas dan kepentingan bentuk legitimasi dan norma tersebut dituangkan yang disampaikan melalui perilakunya dengan kedalam norma agen. Aktor yang dominan dalam cara mengampanyekan dan mensosialisasikan tahap ini adalah organisasi internasional Stage 3: kepada masyarakat (Nugroho, 2008). Ketika norma sudah di terima oleh agen, langkah Struktur sosial ditentukan oleh subjektifitas selanjutnya adalah menginternalisasikan norma meaning, struktur dan agen saling menentukan tersebut kepada anggota agen sehingga norma satu sama lain, interaksi struktur dengan agen tersebut dapat diterima dan menjadi standar menghasilkan identitas dan kepentingan. Hal perilaku agen dalam bertindak. Peran dari teori in ini juga menentukan posisi agen di dalam adalah menjelaskan proses masuknya norma self- struktur sosial sebagai kelompok yang memiliki determination ke dalam SNP. Kemudian norma nilai atau norma (Paul, 2012). Sehingga agen tersebut membentuk identitas SNP.

Bagan 1. Proses life cycle norms

Norm emergence Norm cascade Internalization

Stage 1 Stage 2 Stage 3

Sumber: Finnemore & Sikkink 1998

Januari 2017 JURNAL ISIP Sandi Saputra Referendum Skotlandia 2014 27 2. Identitas dan Kepentingan kemudian di lengkapi dengan data berupa Fokus utama dari konstruktivisme adalah wawancara dengan narasumber yang relevan ide-ide, norma, pengetahuan, budaya, argumen dengan penelitian ini. Narasumber yang dipilih politik, penekanan pada intersubjektifitas ide adalah 1. Simon Elder (Chief of Constitution atau pemahaman kehidupan soosial (Finnemore and UK Relations), perwakilan pemerintah & Sikkink, 2001). Identitas adalah pandangan Skotlandia, 2. Adam Erington, bagian informasi seseorang kepada dirinya terhadap lingkungnya dan humas Scottish National Party (SNP) Scottish di dalam suatu struktur (Griffiths, 2007b; National Party. Griffiths, Roach, & Solomon, 2009). Struktur dalam pandangan konstruktivisme berupa Pembahasan norma, peraturan-peraturan, prinsip kepercayaan, Scottish National Party (SNP) pengetahuan, kebiasaan dan lembaga (Williams, SNP adalah kelompok individu yang 2008). mendirikan partai politik dan berusaha Identitas adalah pandangan kepada diri mengimplementasikan nilai dan keyakinan sendiri terhadap orang lain yang memberikan mereka di dalam masyarakat Skotlandia. Nilai pemahaman bahwa diri sendiri berbeda dengan yang dibawa SNP ini berasal dari organisasi yang lain sehinga membentuk kepribadian yang sebelumnya yaitu The Scots National League khas. Identitas dapat berubah sepanjang waktu, (1921) dan Glasgow University Scottish tergantung pada aktor (agen) dan faktor yang Nationalist Association (1927), kedua organisasi mempengaruhinya yaitu struktur itu sendiri. tersebut berbasis di Glasgow yang membentuk Interkasi antara agen dengan struktur akan National Party of Scotland (NPS) tahun 1928. mempengaruhi satu sama lain sehingga akan Kemudian tahun 1934 NPS menggabungkan diri memberikan identitas yang dapat berubah-ubah dengan Scotland Party membentuk SNP dengan (Viotti & Kauppi, 2012). Kesadaran manusia pemimpin pertama Sir Alexander MacEwen sangat penting bahwa identitas dirinya dapat (Aberdeen SNP, 2016). diberikan dan dipengaruhi dari pihak lain (Weber, Idelogi SNP adalah nasionalisme, yang 2005). berlandaskan pada cara pandang terhadap identitas Dengan adannya interaksi antara agen bangsa dengan kecintaan yang mendalam terhadap (SNP) dan struktur tersebut maka mempengaruhi bangsanya sendiri (Calhoun, 1993). Kelompok ini pandangan SNP terhadap struktur persekutuan pada tahun 2013 memiliki anggota 25.000 yang Skotlandia dengan Britania Raya. Kemudian meningkat sebesar 111,6% dibandingkan dengan norma (Self-determination) tersebut membentuk tahun 2011 dan terbesar di dalam sejarah SNP suatu identitas yang mendorong terbentuknya (Newsnet Scot, 2013). Hal ini tidak terlepas dari keinginan atau kepentingan bagi SNP. Kemudian peran yang menjabat sebagai untuk mencapai kepentingan tersebut SNP pemimpin SNP melalui konferensi nasional tahun melakukan berbagai upaya untuk menanamkan 1990 dan National Converner sejak tahun 1997 ide dan gagasannya kepada masyarakat Skotlandia yang juga sebagai pemimpin SNP (SNP, 1997). sehingga tercipta intersubjektifitas di antara Pada tahun 2007, untuk pertama kalinya masyarakat Skotlandia. SNP memiliki 46 kursi di parlemen Edinburgh, sehingga menempatkan partai ini menjadi Metode Penelitian kelompok penguasa di legislatif untuk pertama Penelitian ini menggunakan pendekatan kali. Namun tidak menjadi mayoritas di parlemen kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik karena pihak Konservatif dan Demokrat Liberal pengumpulan data melalui data sekunder. Penulis menjalin koalisi sebagai oposisi (Herbert, et al., melakukan pengumpulan data berupa buku, 2007). Kemudian tahun 2011 SNP mendapatkan jurnal, artikel dan dokumen internal yang relevan 69 kursi dari 129 yang tersedia, sehingga dengan penelitian. Pengumpulan data sekunder menguasai parlemen dan pemerintahan (The

28 Januari 2017 JURNAL ISIP Sandi Saputra Electoral Commission, 2011). Selain itu SNP juga berhak untuk menyelenggarakan pemerintahan memiliki sayap Young Scots for Independence sendiri (Coppieters, 1979a). kemudian diperkuat (YSI) atau juga dikenal dengan SNP Youth dan Sovereignty, Social Justice, Subsidiarity: Towards SNP Students (SNP Youth, 2016). a Europe of Diversity tahun 2004 (EFA, 2004). SNP melihat bahwa hubungan antara SNP mengadopsi piagam ini tahun 1989. Skotlandia dengan Britania Raya dalam konteks Setelah diadopsi langkah selanjutnya ekonomi dan politik tidak dalam posisi yang internalisasi. John MacCormick (pendiri Scotland baik, karena tidak mengakomodir kepentingan Party) secara tegas mendukung self-government rakyat Skotlandia, meliputi masalah kebijakan dan Alexander MacEwen (NPS) mendukung seperti fiskal dan perdagangan luar negeri, yang devolution beperan penting menginternalisasikan banyak diintervensi oleh Westminister (DPI, norma self-determination ke dalam SNP (Mitchell 2014). Kemudian, nilai dan pandangan SNP & Hssan, 2016). MacCormick menanamkan tersebut semakin kuat karena dipengaruhi oleh ide self-determination melalui “Scotland norma self-determination sehingga membentuk Reconstruction”. Kemudian MacEwen keluar identitas SNP. tahun 1942 dan membentuk Scottish Covenant Association dengan konsep “Home rule”. Norma Self-determination, Identitas dan Namun tahun 1952, SNP justru mengadopsi ide Kepentingan SNP Home rule menjadi arah kebijakan SNP yang Norma self-determination pertama kali lahir dilihat sama dengan prinsip self-determination (norm emergence) dari ide presiden Amerika (Aberdeen SNP, 2016). Selain dua aktor tersebut, Serikat Woodrow Wilson (norm entrepreneur) yang dijuluki Madame Ecosse pada perjanjian perdamaian Versailles dengan (bahasa Prancis) dari parlemen Eropa yang motivasi untuk memberikan penghargaan artinya ibu bangsa Skotlandia yang menanamkan dan perlindungan kepada setiap bangsa yang ide pemerintahan sendiri bangsa Skotlandia. memiliki hak yang sama untuk menentukan nasib Tokoh ini menggagas referendum pertama dan sendiri (Cop & Eymirliogtu, 2005). Kemudian kedua, yang terkenal dengan kata sambutannya secara legal formal terdapat dalam Piagam PBB pada pembukaan parlemen Skotlandia tahun 1998 (organizational platform) pasal 1 ayat 2 dan pasal “The Scottish Parliament, adjourned on the 25th 55. “To develop friendly relations among nations day of March 1707, is hereby reconvened (EFA, based on respect for the principle of equal rights 2000). and self-determination of peoples.” (United Identitas dan kepentingan SNP di pengaruhi Nations, 1945). oleh norma self-determination yang sudah Selain itu dipertegas dalam resolusi Majelis diadopsi dan diinternlisasikan. Pertama identitas Umum PBB No. 1514 tahun 1960 yang dikenal SNP tercermin di dalam slogan/ frasa yang dengan United Nations Law of Decolonization digunakan untuk menggambarkan karakteristik dengan mengadopsi the International Covenant dan tujuan dari sebuah organisasi atau indvidu on Civil and Political Rights (ICCPR) dan the (Merriam Webster, 2017). Slogan SNP yaitu International Covenant of Economic, Social and Scotland’s Future: Independence in Europe , Civil Rights (ICESCR) pada pasal 1 disebutkan yang berarti bahwa bangsa Skotlandia merupakan bahwa setiap bangsa memiliki hak untuk bagian dari bangsa Eropa yang sama seperti menentukan nasib sendiri. bangsa Jerman, Islandia, Latvia, Austria, Sardinia Norma self-determination di regional (Italia) dan Denmark, yang memiliki hak yang Eropa terdapat dalam organisasi EFA melalui sama sebagai bangsa yang berdaulat (Macartney, Charter of Cooperation for the Construction of a 1990). Slogan ini muncul dari Claim of Right for Europe of the Nations tahun 1979 degan konsep Scotland 1988 (adopsi 1689) dan Annual National “People of Europe”. Piagam ini menenkankan Conference. bahwa setiap bangsa khuusnya minoritas, Kedua A Constitution for a Free Scotland,

Januari 2017 JURNAL ISIP Sandi Saputra Referendum Skotlandia 2014 29 yaitu ide SNP yang memandang seharusnya pemerintah Britania Raya dibalas dengan sebuah Skotlandia memiliki konstitusi yang tertulis dan dokumen Scotland’s constitutional future A terpisah dari Britania Raya ditulis tahun 1962, consultation on facilitating a legal, fair and diadopsi tahun 1977 dan dihidupkan kembali decisive referendum on whether Scotland should tahun 2002 (SNP, 2002; Aberdeen SNP, 2016). leave the United Kingdom yang menyimpulkan Ketiga adalah Scotland White Paper yaitu parlemen Edinburgh tidak dapat melaksanakan dokumen resmi pemerintahan SNP tahun 2007 referendum. Kemudian dibentuk tim dan dan 2009, dengan judul Choosing Scotland’s dikeluarkan dokumen Scotland’s Constitutional Future: A National Conversation dan Choosing Future Responses to the Consultation yang Scotland’s Future: A National Conversation melibatkan partisipas masyarakat Skotlandia (Scottish Executive RR Donnelley , 2007). dengan kesimpulan rakyat mengingnkan masalah Dokumen tersebut berisi ide-ide dan gagasan referendum dijalankan kembali (The Secretary of SNP mengenai masa depan pemerintahan bangsa State for Scotland & Command of Her Majesty, Skotlandia yaitu ide mengenai referendum. 2012). Kemudian pada tahun 2012, disepakati (Scottish Executive RR Donnelley , 2007; The melalui Edinburgh Agreement bahwa parlemen Scottish Government, 2009b). Skotlandia dapat menyelenggarakan referendum Keempat adalah manifesto, SNP meyakini secara mandiri (The Secretary of State for bahwa dirinya dapat membangun kembali Scotland & Command of Her Majesty, 2012). bangsa Skotlandia “This manifesto has laid out Kedua, proses pengajuan proposal the main proposals of the SNP for the creation of penyelenggaraan referendum ke parlemen melalui an independent nation once again (SNP, 1997). empat tahap. Pertama adalah Introduction Bill Terakhir (kelima) adalah Draft Referendum yaitu untuk pertama kalinya naskah prososal Bill Consultation yaitu proposal pemerintahan referendum dikenalkan atau diajukan ke parlemen SNP untuk melaksanakan referendum dengan oleh Nicola Strugeon sebagai perwakilan keyakinan kedaulatan rakyat Skotlandia (The dari pemerintah pada tanggal 11 Maret 2013. Scottish Government, 2010). Kemudian, Kedua adalah Debate Bill yaitu dimulainya konstruksi identitas tersebut membentuk identitas perdebatan dengan mengajukan motion pada SNP sebagai kelompok nasionalis. Identitas tanggal 14 Mei 2013. Alex Salmond dan tersebut kemudian membentuk suatu kepentingan Nicola Strugeon yang mendominasi motion yaitu keingian SNP untuk memisahkan Skotlandia dengan topik mengenai rencana dana yang akan dari persekutuan Britania Raya. digunakan pada referendum. Ketiga adalah Bill Committee Considered yaitu komite yang Upaya SNP untuk Memisahkan Skotlandia sudah dibentuk sebelumnya pada tahap pertama dari Britania Raya mempertimbangkan untuk meloloskan proposal Upaya yang dilakukan SNP untuk mencapai ini menjadi undang-undang atau menolaknya. kepentingannya melalui empat cara yaitu Tahap yang terakhir adalah melegalisasi proposal mengajukan proposal perubahan Scotland Act Referendum Bill (SPICe Information, 2013b; 1998 ke pemerintah Britania Raya, mengajukan 2013c). proposal penyelenggaraan referendum ke Setelah melalui empat proses dengan parlemen Skotlandia, framing issues kemerdekaan hasil penambahan pemilih usia 16 dan 17 dan Skotlandia dan kampanye pemisahan skotlandia penyerahan otoritas penyelenggaraan ke pada dari Britania Raya. Komisi Pemilihan Umum maka pada tanggal Pertama, Scotland Act 1998 yang mengatur 27 Juni 2013 proposal Scottish Independence kekuatan pemerintahan dan parlemen Edinburgh, Referendum Bill disahkan menjadi Scotland yang tidak memiliki kekuatan untuk mengubah Referendum Act 2013 dengan pertanyaan tunggal konstitusi dan menyelenggarakan referendum. “Should Scotland be an independent country?” Sehingga SNP mengajukan perubahan ke (SPICe Information, 2013a).

30 Januari 2017 JURNAL ISIP Sandi Saputra Ketiga adalah framing issues. Framing Britania Raya adalah jalan terbaik untuk masa adalah menginternalisasikan konsep, ide, nilai depan bangsa Skotlandia. Kampanye SNP fokus atau gagasan ke pada publik melalui penggunaan terhadap “Yes Scotland” yang merujuk pada bahasa untuk mempengarui kognisi (pengetahuan) pertanyaan referendum dengan didukung oleh 21 publik seingga (dengan tujuan) tercipta persepsi organisasi kampanye (The Electoral Commission, dan pemahaman yang sama (intersubjective 2014). Mekanisme kampanye dilakukan melalui meaning) di dalam masyarakat (Frame Work berbagai cara yaitu video yang paling terkenal Intitute, 2002). adalah Our Choice Between Two Future tentang Framing yang pertama adalah speech act, pilihan negara di masa yang akan datang (Yes penggunaan bahasa kuat (penekanan makna) Scotland, 2013). Kemudian, poster, pamflet di dalam sebuah pidato, demonstrasi atau suatu yang di bawa oleh para pendukung salah satunya kondisi seseorang mengeluarkan kalimat retoris bertuliskan “Scottish not British” dan “End di dalam khalayak ramai (Smith, 1991). Pada London Rule”. Selain itu SNP juga menggunakan pertemuan tahunan 2011, 2014 dan 2015 secara situs http://www.yesscotland.net. dan www. berulang-ulang Alex Salmond menekankan scotreferendum.com serta Twitter dan Facebook konsep hak menentukan nasib sendiri “Scotland untuk menggalang dukungan (Connectivity, needs Independence, self determination and 2014; Business Insider Indonesia, 2014). self respect. And right now, Scotland needs the SNP” (UKPOl, 2015a, 2015b, 2015c). Kemudian Analisis Upaya SNP untuk Memisahkan didukung oleh Strugeon pada tahun 2012 Skotlandia dari Britania Raya pada Re- Skotlandia “as a government, we are determined ferendum 2014 to do everything we can now to mitigate the worst Walaupun hasil dari referendum impacts of these cut” (UKPOL, 2015e). Terakhir ini menunjukan bahwa hanya 44.7% yang , Menteri Keuangan Skotlandia pada mendukung pemisahan Skotlandia dari Britania pertemuan tahunan Musim Semi SNP di depan Raya namun hasil ini sudah cukup baik bagi SNP. ribuan simpatisan SNP dan masyarakat umum, Namun SNP sudah berhasil membawa perubahan, berupaya membangun persepsi masyarakat untuk pertama untuk pertama kalinya penyelenggaraan meyakinkan bahwa Skotlandia adalah negeri referendum dilaksanakan oleh pemerintah dan yang sangat potensial untuk menjadi negara yang parlemen Skotlandia secara otonomi, yaitu tidak mandiri (UKPOL, 2015d). ada intervensi dari pihak Britania Raya (The Framing yang kedua melalui media masa Scottish Government, 2013d). Herlald Skotland (Sunday Herald), The National Kedua, untuk pertama kalinya pemilih usia 16 dan Evening Times , secara terang-terangan dan 17 tahun dapat memilih, hal ini tidak pernah mendukung ide SNP dengan penerbitan artikel terjadi sebelumnya, hasilnya menunjukkan bahwa Self-determination 10.1% dari total artikel terbit. 75% dengan 95% dari pemilih tersebut ingin (Scotland Herald, 2014). Selain itu ada 10 media kembali memilih jika terjadi lagi referendum. lainnya yang juga melakukan framing secara Selanjutnya, untuk pemilih usia 16-34 tahun besar-besaran (Dekavalla, 2016). Kemudian, partisipasi mencapai 69% dan untuk usia 55 tahun BBC Skotlandia dan STV juga melakukan ke atas dengan partisipasi paling tinggi yaitu 92% framing issues kemerdekan Skotlandia melalui dengan total keseluruhan partisipasi 84,6% (The debat Nicola dan Alex Salmon terhadap kelompok Electoral Commission, 2014). Ketiga, tingkat yang menolak (BBC, 2014c, 2014d, Dekavalla, kepuasan masyarakat dengan proses referendum 2015; STV, 2013a, 2013b, 2014; Beaton, 2013). sangat tinggi yang mencapai 60% dan sedangkan Keempat adalah kampanye terbuka. yang merasa tidak puas dengan prosesnya hanya Kampanye merupakan usaha terakhir dari 1% , tingkat kepuasaan ini bukan pada hasil tapi SNP untuk membangun persepsi masyarakat prosesnya (The Electoral Commission, 2014). Skotlandia bahwa pemisahan Skotlandia dari Terakhir, angka capaian 49% untuk

Januari 2017 JURNAL ISIP Sandi Saputra Referendum Skotlandia 2014 31 masyarakat yang melakukan voting adalah untuk Rome. New York: Routledge. mengekpresikan diri mereka dan hanya 14% British History. (1747). The frst Parliament of yang menyatakan untuk menjaga status kuo, Queen Anne (continued): Further material sehingga referendum ini adalah bentuk ekpresi relating to the Act of Union. The History masyarakat yang telah terpengaruh oleh SNP. and Proceedings of the House of Commons: Hal ini menunjukan suara mereka dalam proses volume 4: 1706-1713 (1742), 1-45. pemilihan dan sedikit sekali yang mempunyai Burchill, S., Linklater, A., Devetak, R., Donnelly, alasan untuk menjaga status quo antara Skotlandia J., Paterson, M., ChristianReus-Smit, & dengan Britania Raya. Dengan demikian SNP True, J. (2005). Theories of International cukup berhasil dalam mempengaruhi struktur Relations: Third edition. New York: Palgrave sosial di Skotlandia. Macmillan. Dunne, T., Kurki, M., & Smith., S. (2013). Kesimpulan International Relations Theories. New York: Referendum Skotlandia terhadap Britania Oxford Press. Raya merupakan hasil dari konstruksi identitas EFA. (2006). The first 25 years of history (1981- yang membentuk kepentingan SNP dalam 2006). Brussels: European Free Alliance. usaha untuk memisahkan Skotlandia dari Finnemore, M., & Sikkink, K. (2001). Taking Britania Raya melaui mekanisme referendum. Stock: The Constructivist Research Program Namun, SNP gagal mencapai kepentingannya in International Relations and Comparative dengan hasil hanya 44.7% yang mendukung Politics. Annual Review Politic Sciences (pp. SNP dalam referendum pada tanggal 14 391–416). Washington DC: Annual riviews. September 2014. Dengan demikian referendum Frame Work Intitute. (2002). Framing Public ini bukanlah realitas sosial yang given namun Issues. Washington DC: Frame Work Intitute. hasil dari konstruksi yang dilakukan oleh SNP Fukuyama, F. (1992). The end of History and The melalui upaya mengajukan proposal perubahan Last Man. New York: The Free Press. Scotland Act 1998 ke pemerintah Britania Griffiths, M. (2007b). International Relations Raya, mengajukan proposal penyelenggaraan Theory for the Twenty-First Century: An referendum ke parlemen Skotlandia, framing introduction. New York: Routledge. issues kemerdekaan Skotlandia dan kampanye. Griffiths, M., Roach, S. C., & Solomon, M. S. Perilaku ini dipengaruhi oleh identitas SNP (2009). Fifty Key Thinkers in International sebagai kelompok nasionalis yang tercermin Relations. dalam slogan, A Constitution for a Free Scotland, Herbert, S., Burnside, R., Earle, M., Edwards, Scotland White Paper, manifesto dan Draft T., Foley, T., & Mciver, I. (2007). SPICe Referendum Bill Consultation yang dipengaruhi Briefing Election 2007. Edinburgh: The oleh norma self-determnination. Namun, terlepas Scottish Parlement. dari hasil tersebut SNP cukup berhasil mengubah Herbert, S., Burnside, R., Earle, M., Liddell, G., struktur sosial dan hubungan Skotlandia dengan & McIver, I. (2011). SPICe Briefing Election Britania Raya. 2011. Edinburgh: The Scottish Parliament. Lewis, J. R., & Skutsch, C. (2001). Encyclopedia Daftar Pustaka of Human Rights. New York: M.E Sharpe, Aberdeen SNP. (2016, Januari 9). History of SNP. INC. Retrieved from Aberdeen SNP: Independence Locke, J. (1823). Two Treaties of Government for Scotland: http://aberdeensnp.org/node/9 Volume V. London: The Works of John Bakry, U. S. (2016). Pedoman Penulisan Locke. Sekripsi Hubungan Internasional. Jakarta: Macartney, A. (1990). Scottish Government Deepublish. Yearbook 1990. Edinburgh: Scottish Bauman, R. A. (2000). Human Rights in Ancient Government.

32 Januari 2017 JURNAL ISIP Sandi Saputra Merriam Webster. (2017, Januari 9). slogan. Independence Referendum Report on. Retrieved from Merriam Webster: https:// Ediburgh: The Electoral Commission. www.merriam-webster.com/dictionary/ The Scottish Government. (2009b). Your Scotland, slogan Your Voice: A National Conversation. Nugroho, G. (2008). Constructivism and Edinburgh: The Scottish Government. International Relations Theories. Global & The Scottish Government. (2010). Scotland’s Strategis, 85-98. Future: Draft Referendum (Scotland) Bill Paul, T. (2012). International Relations Theory Consultation Paper. Edinburgh: The Scottish and Regional Transformation. Edinburgh: Government. Cambridge University. The Scottish Government. (2013d). Scottish Schumpeter, J. A. (2003). Capitalism, Socialsm Independence Referendum Act 2013. and Democracy. New York: Routledge. Edinburgh: The Scottish Government. Schwartzberg, M. (2007). Democracy and Legal The Secretary of State for Scotland & Command Change. Edinburgh: Cambridge University. of Her Majesty. (2012). Scotland’s Scottish Executive RR Donnelley . (2007). constitutional future: Responses to the Choosing Scotland’s Future: A National consultation. London: The Stationery Office Conversation. Edinburgh: Scottish Limited. Executive. UKPOl. (2015, Desember 1). Alex Salmond Sen, A. (1999). Democracy as Universal Value. – 1987 Maiden Speech in the House of Journal of Democracy 10.3, 3-17. Commons. Retrieved from UKPOL: Political Şen, I. G. (2015). Sovereignty Referendums in Speech Archive – Over 5,500 speeches on International and Constitutional Law. New British Politics: http://www.ukpol.co.uk/ York: Springer. uncategorized/alex-salmond-1987-maiden- Smith, P. W. (1991). Speech Act Theory, Discourse speech-in-the-house-of-commons/ Structure and Indirect Speech Acts. Leeds: United Nations. (1945). Charter of United The University of Leeds. Nations and Statute of the International SNP. (1997). SNP Manifesto 1997: Yes, we can Court of Justice. San Francisco: United win the best for Scotland. Glasgow: Craig Nations. and Stewart Ltd. Viotti, P. R., & Kauppi, M. V. (2012). International SNP. (2002). The Scottish Constitution. Relations Theory Edition No. 5. New Jersey: Edinburgh: SNP. Pearson Education. SPICe Information. (2013a). Scottish Weber, C. (2005). International Relations Independence Referendum Bill. Edinburgh: Theory for the Twenty-First Century: An SPICe Information. introduction: A critical introduction Second SPICe Information. (2013b). SPICe Briefing edition. New York: Routledge. Scottish Independence Referendum Bill. Williams, P. D. (2008). Security Studies: An Edinburgh: Scottish Parliament Information Introduction. New York: Routledge. Centre. Wormald, J. (2005). Scotland: A History. Oxford: The Electoral Commission. (2014). Scottish Oxford University Press.

Januari 2017 JURNAL ISIP Sandi Saputra Referendum Skotlandia 2014 33