Ebook-Ramadhan-Teman-Diet

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Ebook-Ramadhan-Teman-Diet “Barangsiapa beribadah kepada Allah tanpa didasari ilmu, maka kerusakan yang diperbuat lebih banyak daripada kebaikan yang diraih.” Umar bin Abdul Aziz B A G I A N S A T U @temandiet_id APA MAKNA PUASA? “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena keimanan dan mengharapkan pahala (dari Allah Subhanahu wa Ta’ala), niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Shahih Bukhari) @temandiet_id Masih ingat pelajaran agama waktu jaman SD tentang rukun iman dan rukun Islam? INTERMEZO Mari kita tes daya ingat teman-teman sekalian, dilarang gugling! Puasa termasuk rukun iman atau Pertanyaannya: rukun Islam? Berpuasa pada bulan Ramadan termasuk rukun iman atau rukun Islam? Silakan isi jawabanmu pada buku catatan amal masing-masing, hahaha Puasa termasuk rukun Islam, lebih tepatnya rukun Islam yang ketiga. Hayoo, bagi yang jawabannya salah mari balik ke SD lagi yak wkwkk Bicara tentang rukun Islam, artinya kita sedang membahas pondasi dasar dalam beragama, dan berpuasa di bulan Ramadhan adalah satu di antaranya. Ibadah puasa boleh Hai orang-orang dibilang sangat multidimensional karena ibadah ini tidak hanya membangun hubungan yang beriman di vertikal antara seorang hamba dengan Sang wajibkan atas Pencipta, dengan berpuasa kita juga belajar merasa dan peka terhadap penderitaan orang- kamu berpuasa orang yang kekurangan. That’s why puasa dan di wajibkan disebut sebagai ibadah yang melatih manusia atas orang-orang untuk saleh secara ritual serta sosial. sebelum kamu Namun sayangnya, yang kerap terjadi di agar kamu kehidupan kita ialah ketika Ramadan tiba kita bertaqwa. justru menghilangkan esensi puasa itu sendiri. Contoh gampangnya aja deh, pemborosan (Al Baqarah: 183) makanan di waktu buka puasa. Meja makan terisi penuh aneka rupa hidangan demi memuaskan hasrat kita. Kemakan semua? Mostly malah kebuang-buang. Lapar mata. Boros. Di acara buka puasa bersama keadaannya juga ga jauh beda: too much foods sampe kita bingung mo makan yang mana. Dan sedihnya, fenomena ini sudah menjadi semacam tradisi yang mengakar mendarah daging. Gak afdol rasanya kalo buka puasa dengan menu seadanya dan secukupnya. HARUS WAH. Bicara kalori makanan? Hm, jangan ditanya. Kebanyakan menu buka puasa yang tersaji adalah makanan dan minuman tinggi kalori, dibuka dengan es kaya gula, dengan tambahan sirop dan kental manis. Belum lagi kue-kue dan gorengannya. Betewe, siapa sih yang mempopulerkan buka puasa dengan gorengan, ahhaha. Heran akutu Itu tadi baru ifthar ya, belum termasuk main course. Hidangan utamanya tentu saja makanan tinggi kalori juga. Nah kebayang kan, kalo pola makan seperti ini berlangsung selama 30 hari, maka gak heran banyak orang bulan puasa malah semakin "membengkak". Padahal kalo dipikir-pikir, sebelas bulan Tuhan sudah kasih “kebebasan” makan loh. Entah sampah-sampah apa yang sudah kita jejalkan dalam tubuh ini. Terus kita masih zolim juga ke badan di bulan Ramadan dengan makan gak kira-kira? Heuww... Kita puasa buat apa sih sebenarnya? Hmm, coba kita renungkan terlebih dahulu… DO YOU KNOW... Beberapa penelitian medis menunjukkan bahwa ternyata puasa memberikan manfaat fisiologis, antara lain meningkatkan sistim kekebalan tubuh. Mengapa bisa demikian? Salah satu hipotesis yang dikemukakan adalah bahwa selama periode puasa, sel tubuh berada di bawah tekanan ringan. Sel merespon secara adaptif dengan meningkatkan kemampuannya mengatasi stres dan melawan penyakit. B A G I A N D U A @temandiet_id YANG TERJADI PADA TUBUH KETIKA PUASA Ramadhan is time to empty your stomach to feed your soul. @temandiet_id Manusia membutuhkan energi untuk beraktivitas, mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi. Bahkan dalam keadaan terlelap sekalipun, secara tidak sadar tubuh kita tetap bekerja menjalankan fungsi-fungsi metabolisme; bernapas contohnya. Semua aktivitas tubuh hingga tingkat seluluer mutlak memerlukan energi (biasa disebut juga kalori). Maka sangat gak masuk akal sebenarnya jika ada seseorang yang sedang diet merasa terlalu parno dengan kalori. Hey, we all need calorie, guys! Banyaknya aja yang perlu diatur biar ga berlebih dan ditumpuk menjadi lemak tubuh… Lalu, bagaimana tubuh memenuhi kebutuhan energinya selama puasa? Sesaat sesudah makan sahur, tubuh akan menyerap zat-zat gizi dari makanan yang kita konsumsi. Fase ini disebut fase absorpsi atau penyerapan. Glukosa melimpah dalam darah dan digunakan sebagai sumber energi utama. Namun tentu saja, glukosa darah ini dari waktu ke waktu akan terus berkurang seiring dengan penggunaannya dalam proses metabolisme. Pada saat glukosa darah menurun sementara tak ada asupan yang masuk, tubuh akan menggunakan simpanan energi berupa glikogen sebagai sumber Puasa bukanlah tenaganya (glikogen ialah glukosa yang hanya menahan tersimpan di hati dan jaringan otot). makan dan minum Kemudian ketika simpanan glikogen juga saja. Akan tetapi, mulai menipis, maka tubuh akan beralih puasa adalah menggunakan simpanan lemak. Lemak merupakan cadangan energi utama selama dengan menahan berpuasa. diri dari perkataan lagwu (sia-sia) dan Artinya, puasa memicu fat loss dong? Yes! rofats (ucapan Puasa bisa meningkatkan pembakaran yang tidak baik). lemak tubuh dan menurunkan kelebihan (HR Ibnu Majjah & berat badan, selama kamu ga makan Hakim) berlebihan pas buka puasa dan sahur. Bagaimana dengan cairan tubuh selama berpuasa? Puasa tidak akan mengganggu keseimbangan cairan, asalkan kita mencukupinya di waktu buka hingga sahur. Makanya, penting banget untuk minum air putih serta mengonsumsi makanan yang mengandung banyak air seperti buah-buahan dan sayuran. Tubuh yang kekurangan cairan akan memicu terjadinya dehidrasi (ditandai dengan sakit kepala, rasa lelah, dan sulit berkonsentrasi). Tapi perlu diingat bahwa kebutuhan cairan setiap orang berbeda, tergantung berat dan tinggi badan, aktivitas fisik, dll. Orang dewasa dengan tinggi badan rata- rata dan berat badan normal, biasanya membutuhkan setidaknya 2 liter sehari Tips minum air (setara dengan 8 gelas per hari). Maka selama puasa: orang dengan kelebihan berat badan tentu 1. Saat bangun tidur butuh lebih banyak cairan, bisa 3-4 liter 2. Selesai makan sehari. sahur 3. Buka puasa/ifthar Bagaimana dengan minuman 4. Makan malam berkafein? 5. Sebelum tidur Baiknya dikurangi selama bulan puasa. Minuman berkafein seperti kopi, teh, dan minuman bersoda memiliki efek diuretik yang membuat tubuh bisa lebih banyak kehilangan cairan. Jika kamu seorang penyuka kopi, batasi minumnya sekali sehari, selepas tarawih misalnya. B A G I A N S A T U @temandiet_id MENGATUR POLA MAKAN SELAMA PUASA "Let food be thy medicine and medicine be thy food" ~Hippocrates @temandiet_id Mungkin kamu pernah dengar cerita guru- guru agama kita, bahwa orang-orang saleh Fungsi makanan pada masa lampau makan hanya sekadar menurut netijen: untuk menegakkan badan. Maksudnya, mereka makan untuk memenuhi hak tubuh agar bisa berfungsi normal. mempercantik feed instagram. Beda nih dengan kita, manusia modern, yang terbiasa makan untuk memenuhi kebutuhan nafsu. *efek temlen sosmed penuh dengan food vlogger doyan mukbang… Belum dengan lagi adanya aplikasi pemesan makanan yang hadir 24 jam. Semua makanan yang kita inginkan bisa hadir dalam sekejap mata. Teknologi membuat manusia semakin Salah satu mudah mengakses makanan, bahkan tanpa kebiasaan buruk seinci pun bergeser dari tempat duduknya. manusia modern: Faktor-faktor di atas menjadi pencetus rajin makan tapi mengapa manusia modern banyak yang malas gerak gendut dan penyakitan. Banyak makan, tapi mager alias malas gerak. Setiap individu punya kebutuhan makan yang dibatasi sesuai keadaan fisik dan aktivitasnya. Jika seseorang makan melebihi kebutuhan fisiknya, yang terjadi selanjutnya ialah kelebihan kalori dari makanan akan disimpan menjadi lemak. Simpanan lemak ini gak hanya bikin kita gendut dan susah cari ukuran baju, tetapi di kemudian hari bisa memicu berbagai masalah seperti penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, sakit sendi, sampai kanker. Secara tidak sadar, kita "menciptakan" penyakit akibat kebiasaan makan yang salah. HEALTH IS WEALTH Tubuh kita dirancang dengan kompleksitas sedemikian rupa oleh Tuhan dan kita sebagai manusia bertanggu jawab untuk merawatnya. Ya, kesehatan adalah sebenar-benarnya harta yang paling berharga. Sebanyak apa pun uang yang kita miliki tidak sebanding dengan kesehatan kita. Hanya saja kita ini sering terjebak pada ambisi mencari uang sebanyak-banyaknya, kerja keras tanpa lelah dengan mengabaikan hak-hak tubuh. Ujung-ujungnya? Yah sakit. Dan pada akhirnya semua harta benda yang dikumpulkanpun menjadi tidak berguna ketika kita sudah jatuh sakit, malah habis untuk biaya berobat. Nah, bulan Ramadan semestinya menjadi momentum bagi kita untuk kembali menata pola makan dan pola hidup yang selama sebelas bulan kemarin amburadul. Bulan ini kita jadikan titik balik untuk kembali menghayati bagaimana Islam menuntun kita memaknai filosofi makan, bahwa makan bukan sekadar proses memasukkan segala macam jenis makanan ke dalam perut. Ingat, tubuh kita ini bukan tempat sampah! POJOKAN Adakah Emak yang suka ngabisin makanan suami dan anak? “Sayang, mubadzir.” Ini alasan yang sering dijadikan dalih. Jatohnya Emak jadi kayak tong sampah dong, segala sisa makanan diembat... Kalo anak ga ngabisin makanan misalnya, pertanyaannya adalah KENAPA? WHY? Apakah karena porsi kebanyakan? Atau karena kebiasaan? Atau alasan lain? Harus dicari penyebabnya biar kita ga selalu terpaksa ngabisin sisanya. Misal karena porsinya kebanyakan, berarti sedari awal semestinya sudah diberikan sesuai kapasitas makan anak. Mengatur pola makan selama bulan puasa akan
Recommended publications
  • Download Article (PDF)
    Advances in Economics, Business and Management Research, volume 101 1st International Conference on Islamic Economics and Business (ICONIES 2018) Halal and Healthiness of Snacks Analysis for Creative Economic Business and Potential A New Business Opportunity 1st Muh. Mansur 2nd Agus Widarko 3rd Masyhuri M. Universitas Islam Negeri Maulana Universitas Islam Negeri Maulana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malik Ibrahim Malik Ibrahim Malang, Indonesia Malang, Indonesia Malang, Indonesia [email protected] . Abstract— The purpose of this research is guiding fast ASEAN Economic Community, especially in local product, foods be healthy (halal-healty) for creative economic business so it could not be imitated easily. and choosed alternative to appear a new bussines. The target group is the creative economic business on fast foods II. LITERATURE REVIEW commodity by using a method, participator action research Basic theory was taken from the result of the (PAR) through some strategies. The result of laboratory research in the second year as the continuance. The result analysis showed that creative economic business from the group, it is positive enough because the average for using conclution, Based on the results of the analysis and formaline, boraxs, and rhodamine B is 14,29%. This condition, discussion on the previous material, it can be concluded that there are two business opportunies which could be created in in order to improve the creative economy business short term, those are milling the meat shari’a and using (MSMEs) is known to have made various efforts that are natural color to avoid using rhodamine B. The offered expected to bring a better development, given the existence suggestion, everything had been done by the creative economic of UMKM itself has a very large number and evenly business, it was not they did themselves only but it is related to distributed almost on All aspects of the business [2].
    [Show full text]
  • Ethnobotanical Study on Local Cuisine of the Sasak Tribe in Lombok Island, Indonesia
    J Ethn Foods - (2016) 1e12 Contents lists available at ScienceDirect Journal of Ethnic Foods journal homepage: http://journalofethnicfoods.net Original article Ethnobotanical study on local cuisine of the Sasak tribe in Lombok Island, Indonesia * Kurniasih Sukenti a, , Luchman Hakim b, Serafinah Indriyani b, Y. Purwanto c, Peter J. Matthews d a Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Mataram University, Mataram, Indonesia b Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Brawijaya University, Malang, Indonesia c Laboratory of Ethnobotany, Division of Botany, Biology Research Center-Indonesian Institute of Sciences, Indonesia d Department of Social Research, National Museum of Ethnology, Osaka, Japan article info abstract Article history: Background: An ethnobotanical study on local cuisine of Sasak tribe in Lombok Island was carried out, as Received 4 April 2016 a kind of effort of providing written record of culinary culture in some region of Indonesia. The cuisine Received in revised form studied included meals, snacks, and beverages that have been consumed by Sasak people from gener- 1 August 2016 ation to generation. Accepted 8 August 2016 Objective: The aims of this study are to explore the local knowledge in utilising and managing plants Available online xxx resources in Sasak cuisine, and to analyze the perceptions and concepts related to food and eating of Sasak people. Keywords: ethnobotany Methods: Data were collected through direct observation, participatory-observation, interviews and local cuisine literature review. Lombok Results: In total 151 types of consumption were recorded, consisting of 69 meals, 71 snacks, and 11 Sasak tribe beverages. These were prepared with 111 plants species belonging to 91 genera and 43 families.
    [Show full text]
  • Pedoman Kriteria Cemaran Pada Pangan Siap Saji Dan Pangan
    PEDOMAN KRITERIA CEMARAN PADA PANGAN SIAP SAJI DAN PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGAN DEPUTI BIDANG PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN DAN BAHAN BERBAHAYA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA 2012 Pedoman Kriteria Cemaran pada Pangan Siap Saji dan Pangan Industri Rumah Tangga Jakarta : Direktorat SPP, Deputi III, Badan POM RI, 2012 34 hlm : 15 cm x 21 cm PEDOMAN KRITERIA CEMARAN PADA PANGAN SIAP SAJI DAN PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA ISBN 978-602-3665-11-2 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku dalam bentuk elektronik, mekanik, fotokopi, rekaman atau cara apapun tanpa izin tertulis sebelumnya dari Badan POM RI. DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGAN DEPUTI BIDANG PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN DAN BAHAN BERBAHAYA Diterbitkan oleh Direktorat Standardisasi Produk Pangan, Deputi Bidang Pengawasan BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, Jl. Percetakan Negara No. 23, Jakarta Pusat – 10560. Telepon (62-21) 42875584, REPUBLIK INDONESIA Faksimile (62-21) 42875780, E-mail: [email protected] 2012 TIM PENYUSUN PENGARAH Pedoman Kriteria Cemaran pada Pangan Siap Saji dan DR. Roy A. Sparringa, M.App, Sc. Ir. Tetty H. Sihombing, MP Pangan Industri Rumah Tangga KATA SAMBUTAN KETUA Makanan yang bergizi saja tidak cukup untuk membentuk generasi penerus Ir. Gasilan bangsa yang sehat dan cerdas. Keamanan dari pangan yang dikonsumsi juga perlu diperhatikan karena dampak dari pangan yang tercemar dapat mengakibatkan SEKRETARIS berbagai kerugian seperti food borne diseases, penyebaran penyakit menular, keracunan, dan lain-lain. Pratiwi Yuniarti M., STP Berkembangnya berbagai aneka Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) NARA SUMBER dapat meliputi Pangan Siap Saji (PSS) dan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT).
    [Show full text]
  • Pergub DIY No. 25 Tahun 2017 Ttg Standardisasi Makanan
    SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 25 TAHUN 2017 TENTANG STANDARDISASI MAKANAN JAJANAN ANAK SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa anak sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa, perlu mendapat kesempatan yang seluas-luasnya untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, baik fisik, mental maupun sosial; b. bahwa untuk mendukung tumbuh kembang anak secara optimal perlu asupan makanan yang aman, sehat, bergizi dan layak dikonsumsi di lingkungan tumbuh kembangnya; c. bahwa masih ditemukan makanan jajanan anak sekolah yang tercemar bahan berbahaya baik fisik, kimia maupun kandungan mikrobiologi melebihi batas serta bakteri patogen; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf e perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Standardisasi Jajanan Makanan Anak Sekolah; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Jogjakarta (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 3) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1955 tentang Perubahan Undang-undang Nomor 3 Jo. Nomor 19 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Jogjakarta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1955 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 827); 3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3821); 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 5. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 170, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5339); 6.
    [Show full text]
  • Welcome to the Heaven of Specialty Coffee
    Coffee Quotes INDONESIA “ I have measured out my life with coffee spoons. ” (T. S. Eliot) “ If I asked for a cup of coffee, EDITION someone would search for the double meaning. ” (Mae West) “ To me, the smell of fresh-made coffee is one Trade•Tourism•Investment FIRST of the greatest inventions. ” (Hugh Jackman) “ The ability to deal with people is as purchasable a commodity as sugar or coffee and I will pay more for that ability than for any other under the sun. ” Welcome to The Heaven (John D. Rockefeller) “ Coffee is a language in itself. ” of Specialty Coffee (Jackie Chan) “ I like cappuccino, actually. But even a bad cup of coffee is better than no coffee at all. ” (David Lynch) “ If it wasn't for the coffee, I'd have no identifiable personality whatsover. “ (David Letterman) :” Good communication is as stimulating as black coffee, and just as hard. ” (Anne Spencer) “ I would rather suffer with coffee than be senseless. “ (Napoleon Bonaparte) “ Coffee, the favourite drink of civilize world. ” (Thomas Jefferson) “ What on earth could be more luxurious than a sofa, a book and a cup of coffee? “ (Anthony Troloppe) “Coffee is far more than a beverage. It is an invitation to life, (Foto: web/edit) disguised as a cup of warm liquid. It’s a trumpet wakeup call or a gentle rousing hand on your shoulder… Coffee is an experience, an offer, a rite of passage, a good excuse to get together. ” (Nichole Johnson) “ A guy’s gotta live, you know, gotta make his way and find his Exotic & Unique Indonesian Coffee meaning in life and love, and to do that he needs coffee, he needs coffee and coffee and coffee.
    [Show full text]
  • DT Page 01 Sept 28.Indd
    www.thepeninsulaqatar.com COMMUNITYCOMM | 5 FOOD | 8 ENTERTAINMENT | 12 Qatari chef Your morning Springsteen reveals revives spice sip likely to depression in link with India cost more memoir WEDNESDAY 28 SEPTEMBER 2016 Email: [email protected] thepeninsulaqatar @peninsulaqatar @peninsula_qatar HOME IS WHERE THE ART IS P | 2-3 During times when people love to be lost in gadgets, there are some who want homes with fewer screens and less gizmos. Dwellings where they can be lost in books and other pastimes give them solace. 02 | WEDNESDAY 28 SEPTEMBER 2016 COVER STORY Janet Berls’ Washington, DC, living room is designed for reading and hosting book clubs. It has a Saarinen Getting “womb chair” and lots of light. away from it all — at home The Washington Post Corbusier and is known for its sculptural qualities and use of light. Mimicking the chapel’s walls, Racki built a wall in- side a wall to create deep-set windows that reflect n today’s frenetic society, the rooms of our hous- light off the wells. She punctured the interior walls to es multitask as well. People are answering email channel more light from an existing skylight. The ceil- in the kitchen, watching TV while in the bathtub, ing was lowered, providing space to hide cove light- Iturning dining rooms into homework stations and ing and illuminate a barn wood accent wall. More family rooms into home theatres. Sometimes, even at lights hide inside floor-mounted egglike fixtures. A home, you want to get away. Saarinen table complements the vintage chair. If you’re seeking inspiration for spaces that en- Open-faced cherry cabinets along the walls pro- courage closeness and serenity rather than commo- vide storage.
    [Show full text]
  • Edisi 2 0 / Ii / Juni 2 0
    EDISI 20 / 20 EDISI / JUNI 2019 JUNI / II EDISI 20 / II / JUNI 2019 MEDIA KOMUNITAS KAWASAN BINTARO DAN SEKITARNYA INFORMASI PELAYANAN & PERJANJIAN : 021-256-555-55 (Customer Care) | Marketing : 088-1119-5555 PAKET VAKSINASI HEPATITIS & INFLUENZA VAKSINASI HEPATITIS B* VAKSINASI INFLUENZA Rp 560.000,- Rp 350.000,- (3x Suntik) (1X Suntik) VAKSIN COMBO* SKRINING HEPATITIS (HEPATITIS A & B) Rp 350.000,- Rp 1.200.000,- (HBsAg & Anti HBs) (3x Suntik) Berlaku mulai 1 April s/d 31 Desember 2019 KETENTUAN PAKET : • Paket berlaku untuk pasien dewasa > 18 thn • Peserta Vaksinasi Hepatitis wajib melakukan cek Lab HBsAg & anti HBs sebelum divaksin • Vaksinasi dilakukan oleh Dokter Umum Central Business District Lot IX, BSD City, Tangerang 15321 www.ekahospital.com Terakreditasi Terakreditasi Telp: (021) 256-555-55 (hunting)|IGD: (021) 256-555-77 Joint Commission Nasional International PARIPURNA 4 BERANDA HALO KELUARGA EBIN FOUNDER & CEO Valent Hartadi Keluarga besar Etalase Bintaro mengucapkan CONTENT DIRECTOR selamat Idul Fitri 1440 H, mohon maaf lahir dan batin. Yudhanti Budi REPORTER/ WRITER Lies Afroniyati, Miftakh Faried, Ita Baradja, Rio Aribowo, Cantik Lahir Batin Lintang Tribuana CONTRIBUTOR Vicky Amadea, Utami Kinasih, MENGAPA Idul Fitri selalu disambut dengan meriah oleh umat Islam, terutama di Five Fourina (Fashion Stylish) Indonesia? Karena pada hari tersebut, tombol “reset” disentuh. Segala kekhilafan, berharap LAYOUT & DESIGN bisa dimaafkan. Mulai bersama membuka lembaran baru dengan hati yang lebih sejuk. Iin Intansari, Gunung Aditomo HEAD OF SALES & MARKETING Majalah Etalase Bintaro sebagai media kawasan pilihan terbaik keluarga, juga tak Julian David luput dari kesalahan. Meskipun setiap edisi yang kami luncurkan sudah kami akurasi ACCOUNT EXECUTIVE semaksimal mungkin, namun bagaikan debu yang selalu menempel pada permukaan Azis Firmansyah, Zarkasih, Ahmad Dian Saputra barang, tentu ada kesalahan yang tak sengaja kami perbuat.
    [Show full text]
  • Preliminary Study in Developing Traditional Street Foods As Nutrition Education Media for Indonesia Youth Cica Yulia, Elis Endang Nikmawati & Isma Widiaty
    invotec XIII:1 (2017) 1-7 Innovation of Vocational Technology Education Available online at http://ejournal.upi.edu/index.php/invotec Preliminary Study in Developing Traditional Street Foods as Nutrition Education Media for Indonesia Youth Cica Yulia, Elis Endang Nikmawati & Isma Widiaty Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia ___________________________________________________________________________________________________________________________________ A R T I C L E I N F O A B S T R A C T Article history: The unceasing globalization has a great influence on the lifestyle Received 20 December 2016 of the young generation of Indonesia, including habit to consumed Received in revised form 5 January 2017 fast food. Many research proved, fast food was not good for Accepted 20 January 2017 health. Habit of eating fast food in Indonesia increased from day to Available online 28 February 2017 day, especially in the adolescent. This is very dangerous because not only bad for health, but also threat our culture. In general, the aim of this study was to conduct a preliminary study in order to Keywords: develop traditional foods as a nutrition education media for Traditional street food adolescent. The study de-sign was cross sectional, the Nutrition education respondents were students in junior high school in Bandung. Media information Sampling Technique done by purposive. There were 85 respondents. The results showed that the respondents' knowledge about traditional street food from Sundanese are divided into three categories. 40% had a good knowledge, 34% had fair knowledge and 26% had a poor knowledge. Perceptions of respondents about the importance of having knowledge about traditional foods is Corresponding author: 41.2% consider it important.
    [Show full text]
  • BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata
    BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata tidak dipungkiri mendapat perhatian dan sorotan yang sangat meningkat di berbagai negara. Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain, dengan maksud bukan untuk berusaha (business) atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut guna pertamasyaan dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam (Yoeti A. Oka, 1996:118). Pariwisata merupakan salah satu hal yang menyangkut kebutuhan hidup manusia sebagai makhuk sosial dan merupakan alat vital yang dapat menunjang perekonomian negara kita ini. Pariwisata merupakan keseluruhan kegiatan, proses dan kaitan-kaitan yang berhubungan dengan perjalanan dan persinggahan dari orang-orang di luar tempat tinggalnya serta tidak dengan maksud mencari nafkah. Kepariwisataan merupakan keseluruhan kegiatan pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat yang ditujukan untuk menata kebutuhan perjalanan dan persinggahan (Fandeli, 2001). Berbicara mengenai pariwisata Indonesia, tentu tidak ada habisnya. Keindahan alam Indonesia menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Indonesia terkenal sebagai negara kepulauan, dan setiap kepulauan tersebut memiliki keindahan panorama dan keunikannya tersendiri, itu terbukti banyak sekali wisatawan lokal atau mancanegara mengunjungi negara Indonesia. Pariwisata di Indonesia merupakan sektor ekonomi penting di Indonesia. Pada tahun 2009, pariwisata menempati urutan ketiga
    [Show full text]
  • Ngaben Pranawa Perjalanan Ke Sorga Yang Nyaman Dengan Intervensi Ergonomi
    NGABEN PRANAWA PERJALANAN KE SORGA YANG NYAMAN DENGAN INTERVENSI ERGONOMI MADE SRI PUTRI PURNAMAWATI Penerbit IHDN Press 2019 i Judul: Ngaben Pranawa Perjalanan ke Sorga yang Nyaman dengan Intervensi Ergonomi Penulis: Made Sri Putri Purnamawati ISBN: 978-623-7294-02-3 Layout & Cover: Made Narendra Danadwipa Penerbit: IHDN PRESS Redaksi: Jalan Ratna No. 51 Denpasar Kode Pos 80237 Telp/Fax: 0361 226656 Email: [email protected] / [email protected] Web: ihdnpress.ihdn.ac.id / ihdnpress.or.id Cetakan Pertama, Juni 2019 Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa ijin tertulis dari penerbit. ii KATA PENGANTAR Om Swastyastu, Rasa angayubagia kami haturkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena atas Asung Wara Nugraha Beliau, Buku berjudul “Ngaben Pranawa Perjalanan ke Sorga yang Nyaman dengan Intervensi Ergonomi” dapat diselesaikan dengan baik. Apa yang menjadi pokok dalam pembuatan buku ini ialah untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Umat Hindu, meningkatkan pemahaman ajaran agama Hindu bagi masyarakat khususnya dalam pelaksanaan Ngaben Pranawa. Buku ini merupakan pedoman untuk ngaben pranawa yang disusun dengan intervensi ergonomi dengan penerapan teori ergonmi dan sudah di praktekkan dan di uji coba yang berhasil meningkatkan produktivitas, kenyamanan fisiologi dan physiology bagi yang membuat upacara dan yang melakukan upacara keagamaan Penulis menyadari bahwa buku ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu penulis berharap kritik dan saran yang membangun untuk buku ini. Buku ini dapat tersusun dengan baik atas bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih untuk berbagai pihak yang terlibat di dalam pembuatan buku ini.
    [Show full text]
  • West Oost Niet Zinloos
    1 Kue Bugis Kanre Jawa: kumpulan catatan © Achmad Sunjayadi, 2010 Pengantar: Dr. Roger Tol 2 Kue Bugis Kanre Jawa: kumpulan catatan Pengantar Roger Tol (Direktur KITLV-Jakarta) ……………………………............................................... 5 Pengantar Penulis ............……………………………………………………............................................ 6 1. Satu Jam Bedanya ………………………………......................................................……………… 7 2. Wisma Rambo .............................................................……………………………………………… 9 3. Ayam Jalan Berkotek ..........................................................…………………………………………… 12 4. Si Petpet ..........................................................................……………………………………………… 14 5. Mikiji, Tawwa! ..................................................................……………………………………………… 17 6. Benteng Penyu ................................................................……………………………………………… 24 7. Makassar Mall .................................................................……………………………………………… 27 8. Tamalanrea Friendship ....................................................……………………………………………… 29 9. Kue Bugis, Kanre Jawa ...................................................……………………………………………… 32 10. Ikan Pinggang .................................................................……………………………………………… 34 11. Tour de Makassar ...............................................................…………………………………………… 37 12. Cinta Raja Kera …………………………………..............................................................…………… 40
    [Show full text]
  • 10 CHAPTER 1 INTRODUCTION 1.1 Background of the Study People
    CHAPTER 1 INTRODUCTION 1.1 Background of the Study People cannot live without fulfilling their needs for nutrition fulfillment for their bodies. One of the ways that people do to fulfill their nutrition needs is eating food. Food is one of the psychological needs additions to water, warmth, and shelter. Abraham Maslow, a well-known Psychologist, as described by Mcleod (2017) explained that human needs are sorted into 5 needs: physiological, safety, love and belonging, esteem and self-actualization that make up a pyramid (McLeod, 2017). , in Figure 1.1 Maslow Hierarchy of Needs’ (Mcleod, 2017) According to Maslow, as cited by Aruma and Hanachor (2017), physiological needs are human basic needs like food, water, clothing, shelter (accommodation or 10 housing), sleep as well as procreation. In short, Maslow’s theory described by Mcleod and Aruma and Hanachor prove that food has an important influence on human survival. In the course of its evolution, humans go through many phases to fulfill their basic needs. In the past, they only hunted animals and cultivated land for their food. Then early humans began to develop food processing rapidly to meet their basic food needs, for example, early humans began to know various agriculture and food processing. As time went on, humans at that time began to move to dwelling or migrate to find food. As every single place is different in terms of ecosystems and the availability of food ingredients, the way it is processed is different as well. Because the habits and traditions of each community group are different based on the needs of the group to survive, they start to create foods based from the tradition and habit of these groups (Cole, Augustin, Robertson, & Manners, 2018).
    [Show full text]