Perjuangan Adityawarman Di Kerajaan Dharmasraya Nusantara Tahun 1339-1376
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
PERJUANGAN ADITYAWARMAN DI KERAJAAN DHARMASRAYA NUSANTARA TAHUN 1339-1376 Charles Robenta, Tontowi Amsia dan Yustina Sri Ekwandari FKIP Unila Jalan. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung 35145 Telepon (0721) 704 947 faximile (0721) 704 624 e-mail: [email protected] Hp 085769447085 The purpose of this research is to know the process of struggle Adityawarman at Dharmasraya Kingdom archipelago at 1339-1376 . In this research the method use is historical method. The data collection techniques uses literature and documentation techniques. The data analysis technique in this research is qualitative data analysis technique. The results of this research showed that Adityawarman struggle process Dharmasraya Kingdom archipelago conquest led various kingdoms in the Malay Sultanate Aru Barumun among such as, Silo kingdom, and small kingdoms around it. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses perjuangan Adityawarman di Kerajaan Dharmasraya Nusantara tahun 1339-1376. Metode penelitian ini menggunanakan metode historis. Tehnik pengumpulan data mengunakan tehnik kepustakaan dan dokumentasi. Tehnik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan proses perjuangan Adityawarman di Kerajaan Dharmasraya Nusantara yakni diawali dengan Mengadakan berbagai penaklukan kerajaan yang ada di Melayu diantaranya Kesultanan Aru Barumun, Kerajaan Silo, dan kerajaan kecil yang ada disekitarnya. Kata kunci : adityawarman, kerajaan dharmasraya, perjuangan PENDAHULUAN dengan Ekspedisi Pamalayu yang Kerajaan Dharmasraya adalah dilakukan oleh Kerajaan Singasari. Ketika kerajaan yang terletak di Sumatera, berdiri para pasukan tentara Kerajaan Singasari sekitar abad ke-11 Masehi. Lokasinya telah menyelesaikan tugasnya, mereka terletak di Selatan Sawahlunto, Sumatera membawa pulang dua putri Melayu yang Barat sekarang dan di Utara Jambi. bernama Dara Petak dan Dara Jingga. Kerajaan Dharmasraya merupakan sebuah Pararaton menjelaskan sebagai berikut: Kerajaan yang dianggap penting Kira-kira sepuluh hari (sesudah pengusiran dikarenakan memiliki wilayah yang berada tentara Tartar) datanglah tentara ekspedisi dalam jalur perdagangan di Selat Malaka ke Malayu, membawa dua orang puteri. dan memiliki tambang emas. Eksistensi Yang satu dijadikan istri/ Permaisuri kerajaan tersebut selalu diakui oleh Raden Wijaya bernama Dara Petak. Yang berbagai kerajaan di Semenanjung Melayu tua bernama Dara Jingga, ia kawin dengan dan sekitarnya. (Mauliwarman) dewa dan menurut Raja di Pada perkembangannya, Kerajaan Tanah Malayu bernama Tuhan Janaka, Dharmasraya berhasil ditaklukan oleh bergelar Sri Marmadewa, mengambil Kerajaan Singasari pada saat Ekspedisi nama abhiseka Aji Mantrolot” (Slamet Pamalayu yang dicetuskan oleh Raja Sri Muljana, 1983: 176). Dari perkawinan itu Kertanegara. Adityawarman erat kaitannya lahirlah Adityawarman yang memiliki darah Melayu dari ibunya. Hubungan menjalankan penaklukan ke Sumatera. antara Adityawarman dengan Jayanagara Kerajaan Dharmasraya merupakan wilayah adalah saudara sepupu sesama cucu Raja kekuasaan Kerajaan terdahulu yaitu Melayu dari Kerajaan Dharmasraya. Singasari, tetapi setelah runtuhnya Hubungan kekeluargaan yang begitu Kerajaan Singasari dengan otomatis dekat, maka ketika Jayanagara menjadi wilayah kekuasaan yang ada di seberang Raja, Adityawarman dikirim sebagai duta Tanah Jawa sulit dikendalikan. Kerajaan besar Majapahit untuk Cina selama dua Majapahit sebagai penerus dari Kerajaan kali yaitu pada tahun 1325 dan 1332 Singasari juga belum mampu Masehi. Pengiriman Adityawarman mengendalikannya, dengan demikian sebagai utusan Majapahit untuk wilayah kekuasaan Singasari di Sumatera mengusahakan perdamaian antara berhasil dikuasai oleh Kesultanan Aru- Majapahit dengan bangsa Mongol, pasca Barumun yang ada di bagian Utara terjadinya perselisihan dan peperangan Sumatera. pada masa Singasari dan zaman Raden Dalam menjalankan misi penaklukan/ Wijaya. perluasan seorang panglima perang atau Pada masa pemerintahan menteri kerajaan mebutuhkan namanya Tribhuwanattunggadewi, Adityawarman perjuangan. Perjuangan merupakan suatu diangkat sebagai Wreddhamantri, atau usaha yang penuh kesukaran dan bahaya, perdana menteri di Kerajaan Majapahit. dilakukan dengan kekuatan fisik maupun Kedudukan Adityawarman di Majapahit mental untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi dari Gajah Mada pada waktu diinginkan. itu. Pada saat pelantikan Gajah Mada Menurut Moedjanto bahwa menjadi Patih Amangkubhumi Kerajaan perlawanan atau reaksi rakyat di Nusantara Majapahit, beliau mengucapkan sumpah mempunyai ciri-ciri, yaitu: perlawanan/ yang bernama Sumpah Palapa. Sumpah perjuangan bersifat kedaerahan atau lokal, Palapa berisi tentang wilayah-wilayah di yang menggantungkan pada tokoh Nusantara yang akan disatukan di bawah kharismatik. sementara perjuangan setelah kekuasaan Majapahit. Salah satu wilayah tahun 1900, mempunyai ciri, yakni: yang akan disatukan yaitu Kerajaan perjuangan bersifat nasional, strategi Dharmasraya di Sumatera. Sumpah Palapa perjuangan diplomasi, serta perjuangan Gajah Mada berbunyi sebagai berikut: dengan organisasi modern (Moedjanto, Lamun huwus kalah Nusantara ingsun 1988: 25). Menurut Slamet Muljana amukti palapa, Lamun kalah ring Gurung, perjuangan seseorang harus mempunyai ring Seran, Tangjungpura, ring Haru, ring ciri yaitu memiliki bentuk perjuangan, Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, faktor dan proses dalam menjalankan Palembang, Tumasek, samana ingsun perjuangan serta berusaha sekeras- amukti palapa”. Bila dialih-bahasakan kerasnya untuk melaksanakan cita-citanya, mempunyai arti: Jika telah berhasil dan untuk mencapai tujuan yang tinggi menundukkan Nusantara, saya baru akan .seperti seorang perajurit yang istirahat. Jika Gurun, Seran, Tanjungpura, mengumpulkan jasa dengan Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, mempertaruhkan jiwanya untuk Palembang, Tumasik, telah tunduk, saya memenangkan dalam peperangan (Slamet baru akan istirahat. Muljana, 1983: 138) Pelaksanaan Sumpah Palapa Gajah Faktor yang mendorong Kerajan Mada ini di awali dengan menaklukan Majapahit untuk menguasai Kerajaan Kerajaan Dharmasraya. Untuk Dharmasraya, dikarenakan Dharmasraya melaksanakan penaklukan tersebut, Ratu terletak di daerah strategis yang Tribhuwanattunggadewi mengutus merupakan tempat bertemunya panglima Kerajaan Majapahit untuk perdagangan asing di Selat Malaka yang ingin mencari rempah-rempah, lada pada metode historis adalah proses menguji dan saat itu merupakan komoditi yang sangat menganalisa secara kritis rekaman dan laris untuk di perdagangkan, tetapi tidak peninggalan masa lalu (Louis Gottschalk, hanya lada yang menjadi komoditi dalam 1986: 32). perdangangan saat itu melainkan lilin Menurut Hadari Nawawi, mengatakan lebah, gading, tanduk burung enggang, bahwa metode penelitian historis adalah kayu gaharu, damar kayu tusam, dan prosedur pemecahan masalah dengan tanduk badak juga menjadi komoditi yang menggunakan data masa lalu atau sangat laris di pasar (Uli Kozok, 2006: 21). peninggalan-peninggalan, baik untuk Mengandalkan kekuatan militer memahami kejadian atau suatu keadaan pasukan tentara Majapahit, Adityawarman yang berlangsung pada masa lalu terlepas memimpin pasukannya melakukan dari keadaan masa sekarang maupun untuk penaklukan ke Sumatera yang dilakukan memahami kejadian atau keadaan masa dalam bentuk serangan militer. lalu, selanjutnya kerap kali juga hasilnya Adityawarman berusaha keras untuk dapat dipergunakan untuk meramalkan mencapai keinginan untuk menjadikan kejadian atau keadaan masa yang akan penguasa di Sumatera. Dilihat dari garis datang (Hadari Nawawi, 2001: 79). keturunan, Adityawarman adalah cucu raja Variabel adalah konsep dari gejala Kerajaan Dharmasraya yang bernama yang bervariasi yaitu objek penelitian. Tribuanaraja Mauliwarmadewa. Atas dasar Variabel adalah sesuatu yang menjadi itu, Adityawarman berhak atas tahta objek penelitian atau faktor-faktor yang Kerajaan Dharmasraya, kemudian timbul berperan dalam peristiwa atau gejala yang keinginannya untuk mendirikan kerajaan akan diteliti yang mandiri. Menurut Hadari Nawawi, variabel Dengan demikian, berdasarkan uraian adalah himpunan sejumlah gejala yang di atas penulis tertarik untuk mengkaji memiliki beberapa aspek atau unsur di lebih terkait mengenai Perjuangan dalamnya yang dapat bersumber dari Adityawarman di Kerajaan Dharmasraya kondisi objek penelitian, tetapi dapat pula Nusantara tahun 1339-1376. berada di luar dan berpengaruh pada objek penelitian (Hadari Nawawi, 1993: 55). METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini digunakan Metode merupakan faktor penting variabel tunggal Proses Perjuangan untuk memecahkan masalah yang turut Adityawarman di Kerajaan Dharmasraya menentukan keberhasilan suatu penelitian. Nusantara tahun 1339-1376. Menurut Winarno Surahkmad, metode Dalam penelitian ini penulis adalah cara utama yang dipergunakan menggunakan teknik pengumpulan data untuk mencapai suatu tujuan, misalnya dengan menggunakan teknik kepustakaan untuk menguji serangkaian hipotesis dan dokumentasi. Menurut dengan menggunakan teknik serta alat Koentjaraningrat studi pustaka adalah tertentu (Winarno Surakhmad, 1982: 121). suatu cara pengumpulan data dan Menurut Husin Sayuti menegaskan bahwa informasi dengan bantuan bermacam- metode merupakan cara kerja untuk dapat macam materi yang terdapat diruangan memahami objek yang menjadi sasaran perpustakaan, misalnya koran, catatan- ilmu yang bersangkutan (Husin Sayuti, catatan, kisah-kisah sejarah, dokumen, dan 1989: 32). sebagainya yang relevan dengan penelitian