KATA PENGANTAR

Pendekatan multi disiplin dalam memecahkan persoalan keberlanjutan dan kelayakan ruang huni diperlukan sehingga capaian dapat ditinjau dari berbagai aspek. Oleh karena itu dibutuhkan forum yang memberi peluang semua pihak saling membagi pengetahuan dan gagasan. Seminar adalah sebuah wadah yang sesuai bagi para akademisi, professional, penentu kebijakan serta kelompok pemerhati lainnya untuk mempublikasikan hasil karya kreatif dan mengkomunikasikan gagasan inovatif, sebagai upaya bersama meningkatkan kualitas keberlanjutan dan kelayakan ruang huni melalui pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

Seminar yang diselenggarakan adalah seminar nasional serial dengan penamaan Seminar Intelektual Muda. 11 April 2019 merupakan momen penting untuk mengawali penyelenggaraan Seminar Intelektual Muda #1 dengan tema : “Keberlanjutan Ruang Layak Huni Berbasis Kearifan Lokal: Inovasi Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni dalam Perencanaan dan Perancangan Lingkungan Terbangun”. Tema tersebut terinspirasi dari kesadaran tentang perlunya kesiapan intelektualitas komunitas muda dalam menghadapi era globalisasi dan perkembangan IPTEKSEN dengan mempertimbangkan kearifan lokal sehingga bermanfaat untuk kepentingan rekayasa lingkungan terbangun.

Komunitas intelektual muda adalah garda depan dan generasi penerus bangsa yang memiliki tanggung jawab besar untuk melahirkan inovasi-inovasi kreatif sehingga dapat memberlanjutkan dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat di masa datang. Berkarya dan terus berinovasi secara bersama, dari kita, oleh kita dan untuk kita semua.

Jakarta, 9 April 2019.

Ketua Panitia,

Dr.Ir. Popi Purpitasari, MT.

i DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...... i

DAFTAR ISI ...... ii

Tema – 1 : KEBERLANJUTAN LINGKUNGAN TERBANGUN

ANALISIS PEMILIHAN MATERIAL RAMAH LINGKUNGAN BERDASARKAN JEJAK KARBON ...... 2

Agung Subekti Nurcahyono*1, Bambang Endro Yuwono2 ...... 2

PENGARUH SERTIFIKASI GREEN BUILDING TERHADAP TINGKAT KENYAMANAN PENGGUNA PADA GEDUNG WIJAYA KARYA ...... 3

Deny Arkan Agusta1, Bambang Endro Yuwono2...... 3

ANALISIS PENINGKATAN PERINGKAT SERTIFIKASI GREEN BUILDING TERHADAP EFISIENSI DAN KONSERVASI ENERGI GEDUNG ALAMANDA TOWER ...... 4

Fathan Rizaldy1, Bambang Endro Yuwono2 ...... 4

“PENERAPAN MATERIAL TERBARUKAN PADA RUANG CONVCENTION CENTER” ...... 5

Irwansyah Sulistio S*¹, Martinus Bambang Susetyarto*², Endang Marlina*³ ...... 5

PENGGUNAAN KEMBALI BUBUK TERAK NIKEL SEBAGAI SUBSITUSI SEMEN DALAM PEMBUATAN BETON RAMAH LINGKUNGAN ...... 6

Reynaldi Akbar *1, L.Oksri-Nelfia2, Sotya Astutiningsih3 ...... 6

PENERAPAN KONSEP HEALING ENVIRONMENT DI RUANG REHABILITASI MEDIK DAN HEALING GARDEN PADA RUMAH SAKIT ORTHOPEDI ...... 7

Siti Marpuah1, Oka Shindu Pribadi2, Ratih Budiarti2 ...... 7

Tema – 2 : TEKNOLOGI INFORMASI DAN REKAYASA KOMPONEN LINGKUNGAN TERBANGUN

PERBANDINGAN PENGENDALIAN BIAYA MUTU DAN WAKTU MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE BIM ...... 9

Ahmad Ali Kamil1, Raflis 2 ...... 9

ANALISIS STABILITAS LERENG MENGGUNAKAN PROGRAM SLOPE/W BERDASARKAN METODE MORGENSTERN-PRICE, METODE BISHOP DAN METODE JANBU...... 10

Alfonsius Yogi Oktori 1, Christy Anandha Putri 2 ...... 10

STUDI SENSITIVITAS PARAMERTER TANAH PADA PROGRAM GEOSTUDIO 2012: SLOPE/W MENGGUNAKAN METODE FELLENIUS ...... 11

Alwan Barraq ...... 11

ii PERANCANGAN KONSTRUKSI SHEET PILE PADA PENGGANTIAN DERMAGA CURAH KERING PELABUHAN TANJUNG PRIOK JAKARTA ...... 12

Andini Mardiani Soepratiknyo1, Suwandi Saputro2 ...... 12

ANALISIS TRANSFER BEBAN MENGGUNAKAN METODE T-Z ANALYSIS LOAD-TRANSFER USISNG T-Z MODEL ...... 13

Ika Novianty M.A ...... 13

KAJIAN PEMILIHAN TEKNOLOGI PADA PERENCANAAN SISTEM ELECTRONIC ROAD PRICING (ERP) DI JAKARTA ...... 14

Leonard Basuki*1, Christina Sari2, FX. Trisbiantara3 ...... 14

ANALISA NERACA AIR DAS CIBANTEN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE RIBASIM ...... 15

Lucky Rimanuel Mariangga1, Teddy W. Sudinda2, Dina Paramitha3 ...... 15

SISTEM PENCAHAYAAN ALAMI: KONFIGURASI BUKAAN DINDING DAN ATAP PADA AREA PARKIR KANTOR BAWAH TANAH ...... 16

Mayissa Anggun Pekerti *1, Popi Puspitasari2, Khotijah Lahji3 ...... 16

ANALISIS PENINGKATAN DERMAGA KONVENSIONAL MENJADI DERMAGA CONTAINER JICT2 MELALUI PERKUATAN KONSTRUKSI PADA PELABUHAN TANJUNG PRIOK ...... 17

Nicken Shidqia Nurahman *1 ...... 17

ANALISIS PENGGUNAAN GROUND ANCHOR PADA PROYEK REVITALISASI JEMBATAN CISOMANG 18

Nigel Geraldi Winarto ...... 18

ANALISIS PENGARUH TAHAPAN PENGGALIAN BASEMENT MENGGUNAKAN APLIKASI BMCOLPY/G DAN PLAXIS 2D ...... 19

Novia Ayu Lestari*1...... 19

ANALISIS PEMANFAATAN OBJEK DAN TINGKAT KEMUDAHAN PEMBANGUNAN DALAM KATEGORI TEPAT GUNA LAHAN (APPROPRIATE SITE DEVELOPMENT) PADA GREEN BUILDING 20

Risti Wahyuni Dwi Putri1, Bambang Endro Yuwono2 ...... 20

PEMBUATAN PROGRAM BANTU KLASIFIKASI JENIS TANAH BERDASARKAN UJI CPT(u) DENGAN METODE ROBERTSON (1990) MENGGUNAKAN MICROSOFT EXCEL ...... 21

Siska Triwahyuni Suhartati...... 21

Tema – 3 : PENERAPAN KONSEP DESAIN PADA RANCANGAN LINGKUNGAN TERBANGUN

KONSEP ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR PADA KAMANDALU UBUD RESORT, DI ...... 23

Albertus Sanjaya Luru *1, Ady R. Tahir *2, Sri Tundono*3, Etty Kridarso*4 ...... 23

PENCERMINAN KONSEP MODERN FUNGSIONALIME PADA FASADE BANGUNAN APARTEMEN ...... 24

Angel Natalia Stien Manoppo1), Dedes Nur Gandarum2), Endang Marlina3) ...... 24

iii PENERAPAN ORNAMEN ARSITEKTUR DAYAK PADA BANGUNAN MUSEUM BARAT DI PONTIANAK ...... 25

Beril Ahmad Syahmi H*1, I Gede Oka Sindhu Pribadi *2,Darmawati DS *3 *1 ...... 25

PENGARUH KARAKTER VISUAL BANGUNAN SEKITAR TERHADAP PERANCANGAN FASAD BANGUNAN PERPUSTAKAAN NASIONAL ...... 26

Dian Handayani1 , Nurhikmah Budi H.2 Jimmy J. Siswanto2 ...... 26

“PENCERMINAN FLEKSIBILITAS PADA HALL GEDUNG CONVENTION CENTER DI SURAKARTA DENGAN KONSEP ARSITEKTUR FUTURISTIK” ...... 27

Dwiky Ferly P *¹, Dedes N G *², Endang Marlina*³ ...... 27

PEMANFAATAN CAHAYA TERHADAP SELURUH FASAD BANDAR UDARA MALI ALOR...... 28

Emir Fauzan*1, Dr.Ir. Dermawati,MTA*2, Ir.Laksmi Utami,MS*3 ...... 28

MATERIAL TRANSPARAN ARSITEKTUR HIGH TECH PADA RUANG PAMERAN JAKARTA AQUARIUM 29

Exel Adiguna Putra 1), Ady R. Thahir 2), Sri Tundono 3) ...... 29

PENERAPAN ARSITEKTUR HIGH-TECH PADA RENCANA STASIUN MRT LEBAK BULUS ...... 30

Fanny Salwa Fairuzy1, Enny Supriati Sardiyarso2, Sri Handjajanti3 ...... 30

ANALISIS DESAIN FLUID VISCOUS DAMPER PADA BANGUNAN STRUKTUR BAJA ENAM LANTAI 31

Ferry Surya1 dan Sugeng Wijanto2...... 31

PENERAPAN ARSITEKTUR RIVERFRONT PADA FASAD BANGUNAN REKREASI EDUKASI DI DAS SITU GINTUNG ...... 32

Gladis Istiqomah Suhar Puteri1, Enny Supriati Sardiyarso2, Sri Tundono2 ...... 32

BUKAAN DAN PENGHAWAAN PADA BANGUNAN HEMAT ENERGI PUSAT KEBUDAYAAN SENI DI SUMATERA BARAT ...... 33

Izzatul Fajri*1, Ir. Ratih Budiarti, MT*2, Ir. Dwi Rosnarti, MT*3 ...... 33

KONSEP ARSITEKTUR KONTEKSTUAL PADA DESIGN BANGUNAN (STUDI KASUS GEDUNG MEDIK SENTRAL RSUP dr.KARIADI SEMARANG) ...... 34

Jefri*1, Popi Puspitasari*2, Endang Marlina*3 ...... 34

PENCERMINAN BUDAYA REGIONAL KOTA SEMARANG PADA ATAP DAN ORNAMEN BANGUNAN

TERMINAL BANDAR UDARA SEBAGAI LANDMARK (Studi Kasus: Terminal Bandar Udara Internasional Ahmad Yani) ...... 35

Karlina Yunilawati1, Dedes Nur Gandarum2, Rita Walaretina3 ...... 35

KRITERIA DISAIN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL (Kasus terapan: Islamic Center di Kota Malang) ...... 36

Khansa Izdihar Yudistya*1, Popi Puspitasari *2, Endang Marlina*3 ...... 36

PENERAPAN ASPEK TEKNOLOGI SISTEM GALA TERHADAP EFISIENSI PENGGUNAAN RUANG DI PUSAT KONFENSI DAN EXPO ...... 37

M. Yunash Caesare *1,I Gede Oka Sindhu Pribadi *2, Laskmi Utami*3 ...... 37

iv PENERAPAN KONSEP SANGA MANDALA PADA TATA RUANG PUSAT SENI DAN BUDAYA NUSANTARA DI JIMBARAN BALI...... 38

Megawati Panjaitan*1, I Gede Oka Sindhu Pribadi*2, Laksmi Utami*3 ...... 38

PENGARUH PENGGUNAAN ELEMEN WARNA PADA RUANG TERAPI OKUPASI DI RUMAH SAKIT JIWA ...... 39

Meidera Asmara Hawari1, Hadi Prabowo2, Oka Sindhu P.3 ...... 39

FAKTOR ARSITEKTUR REGIONALISME PADA FASAD RUMAH SAKIT KASIH IBU DI BALI ...... 40

Moza Vebyola *1, Indartoyo2, Rita Walaretina3 ...... 40

FASAD PADA PUSAT KEBUDAYAAN JERMAN DI JAKARTA DALAM TELAAH ARSITEKTUR KONTEKSTUAL ...... 41

Muhammad Dicky Ramadhan ...... 41

FASADE PADA MUSEUM AFRICAN AMERICAN HISTORY DI WASHINGTON DC ...... 42

Mochammad Faizal Abdillah *1, Etty Retnowati Kridarso 2, Sri Handjajanti3 ...... 42

APLIKASI PRINSIP PLACEMARKING DALAM PENERAPAN ARSITEKTUR KONTEKSTUALISM PADA PERANCANGAN GEDUNG KEDOKTERAN UNIVERSITAS PATTIMURA ...... 43

Nasyira Amin*1, Hardi Utomo*2, Jimmy S Juwana*2 ...... 43

PERANCANGAN BANGUNAN PUSAT PERBELANJAAN DAN RUANG SERBAGUNA DENGAN KONSTRUKSI BAJA DI DKI JAKARTA ...... 44

Priska Amelia*, Hadi Rusjanto, Grace Kurniawati...... 44

IMPLEMENTASI POLA SIRKULASI YANG EFISIEN PADA BANDAR UDARA KERTAJATI ...... 45

Punto Larassakti*1, Agus Saladin*2, Mohammad Ali Topan*3...... 45

SIMULASI POLA OPERASI WADUK LEUWIKERIS JAWA BARAT ...... 46

Rachma Farida M...... 46

PENERAPAN ASPEK BUDAYA “BABARI” PADA POLA KAWASAN KAMPUNG NELAYAN ...... 47

Raeval Baskara *1, Dermawati.Ds *2, Ratih Budiarti *3 ...... 47

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS SIMPANG TAK BERSINYAL CAMAN JATIBENING BEKASI ...... 48

Rafi Alfian Panjaitan 1), Budi Hartanto Susilo 2) ...... 48

IDENTIFIKASI PENGARUH BIOPHILIC DESAIN PADA LOBI GEDUNG MEDIK SENTRAL DR.KARIADI DI SEMARANG ...... 49

Reksan Nefriyanto1, Dedes Nur Gandarum2 ...... 49

POLA SIRKULASI DI BANGUNAN PERPUSTAKAAN NASIONAL KASUS : QATAR, KOREA, DAN TAIWAN ...... 50

Reza Hijra Saputra1 , Maria Immaculata Ririk Winandari2, Sri Tundono3 ...... 50

PENGARUH PREDIKAT GEDUNG GREEN BUILDING DI TERHADAP KONSERVASI AIR BERDASARKAN SISTEM SERTIFIKASI EDGE (EXCELLENCE IN DESIGN FOR GREATER EFFICIENCIES)

STUDI KASUS: GEDUNG ASEAN SECRETARIAT ...... 51

Rizky Widodo Santoso Putro ˡ, Bambang Endro Yuwono² ...... 51

v LANGGAM ARSITEKTUR MELAYU PADA BANGUNAN HOTEL RESORT DAN COTTAGE DI NONGSA, BATAM ...... 52

Ryggie Phillip *1, Indartoyo2, Rita Walaretina3 ...... 52

ARSITEKTUR REGIONALISME DAN DALAM TATA ZONASI MASJID AGUNG DEMAK ...... 53

Sam Reza Muhammad1, M. Bambang Susetyarto ², Endang Marlina 3 ...... 53

KONFIGURASI ELEMEN RUANG DALAM YANG MEMPENGARUHI KONDISI KENYAMANAN TERMAL PADA RUANG PAMER...... 54

Sarash Ayu Hulaevah Suha*1, Nurhikmah Budi Hartanti*2, Mohammad Ali Topan*3 ...... 54

ARSITEKTUR KONTEKSTUAL DI BANGUNAN PUSAT BUDAYA SUMATERA BARAT ...... 55

Siti Sabila Clara Ralie1, Maria Immaculata Ririk Winandari2, Sri Handjajanti3 ...... 55

ESTETIKA FASAD PERPUSTAKAAN NASIONAL ...... 56

Tri Astuti Handayani1 , Agus Saladin2, Jimmy Siswanto3 ...... 56

Tema – 4: PRODUKTIFITAS DAN EFEKTIFITAS KINERJA KOMPONEN LINGKUNGAN TERBANGUN

EVALUASI KINERJA GATE BANDAR UDARA INTERNASIONAL SULTAN HASANUDDIN MAKASSAR 58

1Aghil Alifiansyah ...... 58

EVALUASI KAPASITAS TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL SULTAN MAHMUD BADARUDDIN II, PALEMBANG ...... 59

Defryanto Pradjito1 ...... 59

ANALISIS DESAIN LEAD RUBBER BEARINGS PADA BANGUNAN STRUKTUR BAJA ENAM LANTAI 60

Christy Sukirno*1 dan Sugeng Wijanto2 ...... 60

EVALUASI KINERJA LALU LINTAS DI JEMBATAN KEDUNG BADAK, KOTA BOGOR ...... 61

Faisal Sandy Noviansyah*1, Budi Hartanto Susilo2 ...... 61

ANALISIS KAPASITAS TERMINAL PETI KEMAS ...... 62

Finnegan Leatemia ...... 62

ANALISIS SISTEM TAMBAT SIRIH DALAM ...... 63

Ike Ariani1, Suwandi Saputro2...... 63

ANALISIS KINERJA PELAYANAN BONGKAR MUAT PETI KEMAS PADA DERMAGA 08 PELABUHAN PONTIANAK, KALIMANTAN BARAT ...... 64

Jaka*1, Suwandi Saputro2...... 64

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERHAMBATNYA PELAKSANAAN KONSTRUKSI GEDUNG BERTINGKAT DI DKI JAKARTA ...... 65

Muhammad Azmy Almughniy *1, Darmawan Pontan, 2 ...... 65

ANALYSIS OF TRAFFIC JAM IN SIGNALIZED INTERSECTIONS ...... 66

vi (Case Study: Intersection Ir. H. Juanda – Raya Bogor)...... 66

Mohammad Iqbal Fazlurrahman*1, Budi Hartanto Susilo2 ...... 66

ANALISIS KAPASITAS TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA SENTANI DI JAYAPURA ...... 67

Michele Willanda Paais1, Dewi Rintawati2, Christina Sari3 ...... 67

IDENTIFIKASI TINGKAT FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN KERJA PADA PEKERJAAN PONDASI BANGUNAN BERTINGKAT ...... 68

Mikhael Caesar, Darmawan Pontan ...... 68

ANALISIS KINERJA PENINGKATAN BONGKAR MUAT GENERAL CARGO PELABUHAN MARUNDA CENTER TERMINAL ...... 69

Rahayu Herweningati ...... 69

IDENTIFIKASI RISIKO KETERLAMBATAN PELAKSANAAN NORMALISASI SALURAN DRAINASE DI JAKARTA BARAT ...... 70

Renato Sitorus 1), Susianti Winoto 2) ...... 70

PENGARUH MOLARITAS ALKALI TERHADAP KUAT TARIK BELAH BETON GEOPOLIMER BERBASIS FLY ASH EX PLTU CIREBON POWER ...... 71

Robby Firli Dwihanto1, Liana Herlina2 ...... 71

ANALISIS KAPASITAS LANDAS PACU (RUNWAY) PADA BANDAR UDARA INTERNASIONAL SENTANI JAYAPURA ...... 72

Ronaldo1, Luky Surachman2 ...... 72

ANALISIS TARIF BERDASARKAN BIAYA OPERASI KENDARAAN (BOK) PADA BUS RAPID TRANSIT (BRT) TRANSJAKARTA RUTE CBD CILEDUG - TENDEAN ...... 73

Sabrina Tri Tamimi, Budi Hartanto Susilo ...... 73

ANALISIS KINERJA PELAYANAN KAPAL PENUMPANG ...... 74

Stenley Novenza,Ir. Suwandi Saputro, MSc...... 74

ANALISIS KEBUTUHAN AIR IRIGASI DAN OPTIMASI POLA TANAM PADA DAERAH IRIGASI CISADANE ...... 75

Tania Artista Ramadhanti ...... 75\

Tema – 5: EVALUASI KUALITAS KOMPONEN LINGKUNGAN TERBANGUN

IDENTIFIKASI TINGKAT KEPUASAN PENGHUNI PADA KUALITAS BANGUNAN RUMAH SUSUN DI DKI JAKARTA...... 77

Adi Sulistyo1, Bambang E. Yuwono2, Julia Damayanti3 ...... 77

EVALUASI KAPASITAS APRON PADA BANDAR UDARA INTERNASIONAL I GUSTI NGURAH RAI BALI 78

Felix Aditya*1, Luky Surachman.*2 ...... 78

PENERAPAN METODE DMAIC UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PADA UKM TEMPE SEMANAN . 79

vii 1 2 Fuji Rahayu Wilujeng * , Tony Wijaya , ...... 79 EVALUASI KAPASITAS APRON PADA BANDAR UDARA INTERNASIONAL ACHMAD YANI SEMARANG ...... 80

Gerald Hartantyo1, Luky Surachman2 ...... 80

STUDI LOKASI RAWAN KECELAKAAN LALU LINTAS DI JALAN RAYA BOGOR SEKSI KEDUNG HALANG - PABUARAN ...... 81

Ilya Tri Asmara*1, Budi Hartanto Susilo2, Christina Sari3 ...... 81

ANALISIS PERENCANAAN JALAN TOL ...... 82

Meydi Novtrian Rinarto *1, Christina Sari 2, FX. Trisbiantara3 ...... 82

IDENTIFIKASI TINGKAT FAKTOR KEPUASAN PENGGUNA HALTE TRANSJAKARTA ...... 83

Michella Maria Veronika1, Darmawan Pontan2 ...... 83

MENGEVALUASI KINERJA SIMPANG ISLAMIC VILLAGE TANGERANG ...... 84

Muhammad Darmansyah*1, Budi Hartanto Susilo2 ...... 84

IDENTIFIKASI TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP KONDISI BANGUNAN IBADAH MASJID DI KOTA TANGERANG ...... 85

Moch Fadliansyah1, Darmawan Pontan2...... 85

ANALISIS PENGEMBANGAN AREA TERMINAL DOMESTIK BANDAR UDARA INTERNASIONAL I GUSTI NGURAH RAI BALI ...... 86

M. Nur Ichsan K...... 86

OPTIMALISASI KINERJA PELAYANAN BONGKAR MUAT CURAH KERING PADA DERMAGA 5A DI PELABUHAN CIWANDAN ...... 87

Muhamad Heikal, Suwandi Saputro ...... 87

ANALISIS LOKASI RAWAN KECELAKAAN DI WILAYAH HUKUM POLDA METRO JAYA ...... 88

Muhammad Radhitya Putra*1, Budi Hartanto Susilo2 ...... 88

EVALUASI TEBAL PERKERASAN LANDAS PACU PADA BANDAR UDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT KABUPATEN MAJALENGKA ...... 89

Naufal Gunawan1, Luky Surachman2 ...... 89

EVALUASI KAPASITAS TERMINAL PENUMPANG DOMESTIK BANDAR UDARA BANYUWANGI, JAWA TIMUR ...... 90

Rangga Fikri Fadillah1, Ir. Luky Surachman, MSc2 ...... 90

IDENTIFIKASI TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP KONDISI BANGUNAN STASIUN KERETA DI DKI JAKARTA ...... 91

Rani Chaerani 1, Darmawan Pontan2 ...... 91

ANALISIS PENURUNAN TANAH TIMBUNAN PADA KONSTRUKSI RUNWAY DENGAN PROGRAM BANTU MICROSOFT EXCEL ...... 92

Rhesa Dian Pratama1, dan Aksan Kawanda 2 ...... 92

ANALISIS KEBUTUHAN AIR IRIGASI DAN OPTIMASI POLA TANAM PADA DAERAH IRIGASI CISADANE ...... 93

viii Tania Artista Ramadhanti ...... 93

IDENTIFIKASI TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP KONDISI BANGUNAN JEMBATAN PENYEBERANGAN ORANG (JPO)...... 94

Thalia Ardawita1, Darmawan Pontan2 ...... 94

ANALISA PENURUNAN TANAH LUNAK AKIBAT ...... 95

Yudha Aditya Pradita 1, Christy Anandha Putri 2...... 95

KESESUAIAN PELAKSANAAN PEMELIHARAAN GREEN BUILDING DAN NON GREEN TERHADAP PERMEN PU NOMOR 24 TAHUN 2008 DAN PERGUB NOMOR 38 TAHUN 2012 ...... 96

Zulfari Nisa *1, Bambang Endro Yuwono2 ...... 96

ix

Tema – 1 :

KEBERLANJUTAN LINGKUNGAN TERBANGUN

1

ANALISIS PEMILIHAN MATERIAL RAMAH LINGKUNGAN BERDASARKAN JEJAK KARBON

ANALYSIS OF THE SELECTION OF GREEN MATERIAL BASED ON CARBON FOOTPRINT

Agung Subekti Nurcahyono*1, Bambang Endro Yuwono2 1,2Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Jakarta *e-mail: [email protected] *e-mail: [email protected]

ABSTRAK

Pemilihan material ramah lingkungan didasarkan pada unsur 3 R dan jarak angkut yang nantinya akan mempengaruhi besar kecilnya emisi karbondioksida yang dihasilkan. Hasil penelitian ini adalah mendapatkan total emisi karbondioksida dari setiap penyuplai karpet sebelum dan setelah diasumsikan. Metode yang digunakan adalah pengumpulan data primer maupun data sekunder dari proyek maupun masing-masing penyuplai. Hasil dari perhitungan didapat bahwa pada kendaraan angkut oleh PT PCA mengalami peningkatan emisi karbon terbesar sebesar 40,67% dan mengalami penurunan emisi karbon sebesar 57,23%. PT TFI mengalami peningkatan emisi karbon terbesar sebesar 3,85% dan mengalami penurunan emisi karbon sebesar 39,19%.

Kata kunci : material ramah lingkungan; emisi karbondioksida; penyuplai; produktivitas truk.

ABSTRACT

The selection of green material is based on elements 3 R and hauling distances which will affect the size of carbon dioxide emissions produced. The results of this research is to get total carbon dioxide emissionss of any carpet suppliers before and after it is assumed. The methods used is the collection of primary data secondary data as well as of the project nor its respective suppliers. The result of the calculation of the transport vehicle that was obtained by PT PCA the largest carbon emissions increase of 40.67% and decrease the carbon emissions of 57.23%. PT TFI's largest carbon emissions increase of 3.85% and decrease the carbon emissions of 39.19%.

Keywords : green material; carbon dioxide emissions; supplier; truck productivity.

2

PENGARUH SERTIFIKASI GREEN BUILDING TERHADAP TINGKAT KENYAMANAN PENGGUNA PADA GEDUNG WIJAYA KARYA JAKARTA

THE EFFECT OF GREEN BUILDING CERTIFICATION ON USER COMFORT LEVELS IN WIJAYA BUILDING JAKARTA

Deny Arkan Agusta1, Bambang Endro Yuwono2 1,2Jurusan Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Jakarta *e-mail: [email protected]

ABSTRAK

Green Building dirancang dan dikembangkan, serta dijalankan dengan mempertimbangkan unsur- unsur seperti udara dalam ruangan, penggunaan sumber daya yang berkualitas, dan efisien. Untuk membangun gedung yang mempunyai predikat layak disebut sebagai gedung green building maka harus memenuhi kriteria yang telah dibuat oleh lembaga sertifikasi, Green Bulding Council Indonesia melalui sistem rating greenshipnya adalah lembaga yang telah diakui di Indonesia. Namun sayang masih sedikit bangunan yang tersertifikasi green building dari GBCI. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar tingkat kenyamanan pengguna gedung bersertifikasi green building. Data didapatkan dari penyebaran kuisioner, yang kemudian diolah dan dianalisis dengan Metoda Analisis Faktor menggunakan program SPSS. Hasil penelitian, responden lebih merasa nyaman jika bekerja di Gedung Wijaya Karya yang telah tersertifikasi Green Building sehingga Setifikasi Green Building ini membuktikan syarat-syarat didalam buku peraturan Green Building telah diterapkan dengan baik.

Kata kunci : green building, GBCI, gedung Wijaya Karya

ABSTRACT

Green Building is designed and developed, and carried out by considering elements such as indoor air, quality resources, and efficiency. To build a building that has the title green building, it must meet the criteria, Green Bulding Council Indonesia through its greenship rating system is an institution that has been recognized in Indonesia. But unfortunately there are still few buildings that are certified by green building from GBCI. The purpose of this study was to find out how much the comfort level of users of building green building certification. Data were obtained from the distribution of questionnaires, which were then processed and analyzed by the Factor Analysis Method using the SPSS program. The results of this research, respondents feel very comfortable with the Wijaya Karya building that has been certified Green Building

Keywords : green building, GBCI, Wijaya Karya building

3

ANALISIS PENINGKATAN PERINGKAT SERTIFIKASI GREEN BUILDING TERHADAP EFISIENSI DAN KONSERVASI ENERGI GEDUNG ALAMANDA TOWER

ANALYSIS OF RATING IMPROVEMENT OF GREEN BUILDING

CERTIFICATION ON ENERGY EFFICIENCY AND CONSERVATION ALAMANDA TOWER BUILDING

Fathan Rizaldy1, Bambang Endro Yuwono2 1,2Jurusan Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Jakarta *e-mail: [email protected]

ABSTRAK

Pembangunan infrastruktur yang terus berlangsung di ibu kota Jakarta sangat berpengaruh terhadap kelestarian, kualitas lingkungan dan energi dalam bangunan. Sayang nya di Jakarta belum banyak bangunan yang menerapkan konsep Green Building, maka perlu dilakukan upaya untuk menghasilkan bangunan yang ramah lingkungan yang penggunaannya menggunakan sumber daya efisien. Penelitian ini bertujuan agar dapat memberikan gambaran tentang hasil peningkatan Efisiensi dan Konservasi Energi pada bangunan Green Building. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif yang dilakukan terhadap Gedung Alamanda Tower, dengan cara observasi secara langsung terhadap objek yang ditinjau, wawancara dan dokumentasi untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Efisiensi dan Konservasi Energi dari gedung alamanda sudah cukup baik karna sudah mencapai poin poin yang sudah di tentukan, dan sudah mencapai standarisasi bangunan Green Building.

Kata kunci : Green Building, Efisiensi dan Konservasi Energi, Gedung Alamanda Tower

ABSTRACT

The ongoing infrastructure development in the capital city of Jakarta greatly influences the sustainability, environmental quality and energy in buildings. Unfortunately, in Jakarta there are not many buildings that apply the Green Building concept, so efforts need to be made to produce environmentally friendly buildings that use efficient resources. This study aims to provide an overview of the results of increasing Energy Efficiency and Conservation in Green Building buildings. This study used a descriptive approach that was conducted on the Alamanda Tower Building, by direct observation of the objects reviewed, interviews and documentation to obtain the data needed. Based on the results of the study, it can be concluded that Energy Efficiency and Conservation from the Alamanda building are good enough because they have reached the points that have been determined, and have reached the standard of Green Building.

Keywords : Green Building, Energy Efficiency and Conservation, Building Alamanda Tower

4 “PENERAPAN MATERIAL TERBARUKAN PADA RUANG CONVCENTION CENTER”

“IMPLEMENTING RENEWABLE ON CONVENTION CENTER HALL”

Irwansyah Sulistio S*¹, Martinus Bambang Susetyarto*², Endang Marlina*³ *¹ Mahasiswa Program Studi S1 Arsitektur, Universitas Trisakti – [email protected] *² Dosen Jurusan Arsitektur – FTSP, Universitas Trisakti *³ Dosen Jurusan Arsitektur -FTSP, Universitas Trisakti

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh proyek pembangunan yang menghasilkan dampak negatif yang berpengaruh terhadap kerusakan lingkungan. Sementara material ramah lingkungan sebagai salah satu cara yang dapat diaplikasikan pada bangunan sebagai gerakan sustainable construction, yakni pembangunan yang memperhatikan daya dukung lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan prinsip – prinsip green ( sustainable, earthfriendly, high performence building pada ruang conference dan mengidentifikasi elemen-elemen material ramah lingkungan dari sudut pandang desain bangunan. Teori greenship sebagai tolak ukur dalam penilaiannya. Penggunaan material ramah lingkungan sebagai bahan material merupakan satu langkah yang layak dipilih dalam merancang dan mendirikan ruang yang sehat dan nyaman serta sebagai salah satu upaya untuk menyelamatkan lingkungan akibat efek negatif dari material yang biasa digunakan pada bangunan.

Kata kunci: Ruang Conference, Bangunan Hijau, Material Terbarukan

5

PENGGUNAAN KEMBALI BUBUK TERAK NIKEL SEBAGAI SUBSITUSI SEMEN DALAM PEMBUATAN BETON RAMAH LINGKUNGAN

REUSE OF NICKEL SLAG POWDER AS SUPPLEMENTARY CEMENTITIOUS MATERIALS ON ECO-GREEN CONCRETE

Reynaldi Akbar *1, L.Oksri-Nelfia2, Sotya Astutiningsih3 1,2Jurusan Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Jakarta 3Jurusan Metalurgi, Universitas Indonesia, Depok, Jawa barat *e- mail: [email protected], [email protected], [email protected]

ABSTRAK

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya, mulai dari minyak bumi, batu bara, nikel dan sebagainya. Berdasarkan data laporan tahunan (Antam, 2013) jumlah terak nikel kian hari kian menumpuk, karena setiap proses pemurnian satu ton produk nikel dengan umpan pengelolahan biji nikel antara 1.8 % - 2 %. 5% emisi CO2 di atsmosfir disebabkan oleh produksi semen (Azeez Bahedh and Saleh Jaafar, 2018) (Hendriks et al., 2000)(Mahasenan and Humphreys, 2002), sehingga penggunaan semen dalam bidang konstruksi perlu direduksi dengan mensubsitusi dengan material yang ramah lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah menggunakan bubuk terak nikel menjadi substitusi parsial semen. Karakterisasi fisik dan mineral dilakukan sebelum material ini digunakan dalam campuran beton. Pengujian sifat mekanik dari beton dengan campuran bubuk terak nikel ini meliputi kuat tekan dan kemudahan pengerjaan di lapangan (workability), kemudian dibandingkan dengan beton yang menggunakan 100% semen (OPC tipe 1) sebagai reference. Dalam pengujian ini, beton ditargetkan dapat mencapai kuat tekan rata-rata 30 MPa umur 28 hari tanpa menggunakan chemical admixture. Dari hasil pengujian Blaine didapatkan bahwa bubuk terak nikel memiliki kehalusan partikel yang lebih tinggi dari semen senilai 4360 cm2/gr. Dilihat dari sifat mekanik beton, bubuk terak nikel secara umum dapat mensubsitusikan semen hingga 20%.

Kata kunci : limbah, bubuk terak nikel, subsitusi parsial semen, material ramah lingkungan

ABSTRACT

Indonesia is a country with a various kind of resources from nature, such as petroleum, coal, nickel and etc. Based on annual report (Antam, 2013) the amount of nickel slag is increasing, because 1 ton of nickel ore refining results 1,8%-2% nickel slag. In other hand, researchers who are focusing on Global Warming, estimate that 5% CO2 in atmosphere are the result of production of Cement (Azeez Bahedh and Saleh Jaafar, 2018) (Hendriks et al., 2000)(Mahasenan and Humphreys, 2002), so the use of nickel slags need to be reduce. In order to reduce it, the actual composition of cement should be partialy substitued by eco- region materials. Thus, the application use nickel slag powder in the production of cement, then physical properties by using picnometer and blaine test, then their mechanical properties of concrete with nickel slag powder including compressive strength and workability and finaly to compare this experimental investigations with Tiga Roda OPC Type 1 used as a reference. The compressive strengh of the created concrete after 28 days may reach fc’ 30 MPa without chemical admixture. The results show that nickel slag powder has the potential to be used as partial replacement of cement, with fineness values higher than referenced cement, the result is 4360 cm2/gr. Based on mechanical properties, nickel slag powder is generally able to replace cement by 20%.

Keywords : wastes, global warming, nickel slag powder, eco-region materials

6

PENERAPAN KONSEP HEALING ENVIRONMENT DI RUANG REHABILITASI MEDIK DAN HEALING GARDEN PADA RUMAH SAKIT ORTHOPEDI

APPLICATION OF HEALING ENVIRONMENT CONCEPT IN REHABILITATION ROOM AND HEALING GARDEN AT ORTHOPEDIC HOSPITAL

Siti Marpuah1, Oka Shindu Pribadi2, Ratih Budiarti2 1Mahasiswa Program Studi Arsitektur, Universitas Trisakti, Jakarta 2Dosen Program Studi Arsitektur, Universitas Trisakti, Jakarta Jurusan Arsitektur, Universitas Trisakti, Jakarta e-mail: [email protected]

ABSTRAK

Ruang rehabilitasi medik di rumah sakit orthopedi diperlukan dalam upaya memfasilitasi penyembuhan pasien orthopedi. Untuk meningkatkan kondisi ruang rehabilitasi medik diperlukan sebuah konsep yang memberikan efek positif terhadap pengguna, dan mempercepat proses penyembuhan yakni dengan menerapkan pendekatan desain healing environment. Metode pengolahan data yang dilakukan dalam perumusan laporan hasil studi menggunakan metode deduktif sedangkan metode yang digunakan dalam pengumpulan data menggunakan studi literatur dan studi lapangan. Tulisan ini merupakan sebuah studi terhadap Rumah Sakit Orthopedi Prof. Dr. R. Soeharso yang dianalisis melalui aspek-aspek pada pendekatan healing environment. Hasil studi digunakan untuk membuat alternatif usulan rancangan sebagai bahan karya Tugas Akhir Mahasiswa Program Studi Sarjana Arsitektur.

Kata kunci : Healing Environment, Rumah Sakit Orthopedi, Rehabilitasi Medik

ABSTRACT

The medical rehabilitation space at the orthopedic hospital is needed in order to facilitate the healing process of orthopedic patients. To increase the conditions of medical rehabilitation spaces, therefore needed a concept which gives a positive effect against users, and accelerate the healing process by applying the design approach of healing environment. A method of data processing is done in the formulation of the report of this studi using deductive methode while the methods used in data collection using the study of literature and the study of the field. This writing is the result of study concerning on Prof. Dr. R. Soeharso Orthopedic Hospital that is analyzed on the aspects of Environmental Healing Design Approach. The result of analysis is used to create the final assigment design alternatives of Undergraduate students of Architecture Studi Program.

Keywords :Healing Environment, Orthopedic Hospital, Medical Rehabilitation

7

Tema – 2 :

TEKNOLOGI INFORMASI DAN REKAYASA KOMPONEN LINGKUNGAN TERBANGUN

8

PERBANDINGAN PENGENDALIAN BIAYA MUTU DAN WAKTU MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE BIM

THE COMPARISON BETWEEN CONVENTIONAL METHODS AND BIM IN TIME, COST AND QUALITY CONTROL

Ahmad Ali Kamil1, Raflis 2 1Program Studi Manajemen Konstruksi Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Kampus A, Jl. Kyai Tapa No.1 Grogol, Jakarta 2Program Studi Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Kampus A, Jl. Kyai Tapa No.1 Grogol, Jakarta Email: [email protected]

ABSTRAK Perkembangan konstruksi di Indonesia meningkat terbukti dengan adanya Building Information Modeling. Untuk mengetahui keunggulan metode BIM dibandingkan dengan metode konvensional maka dilakukan penelitian ini. Metode yang digunakan adalah penyebaran kuesioner dan studi kasus. Dari hasil penelitian data dapat diuji dengan cara ujivaliditas dan reliabilitas menggunakan software SPSS dan didapat hasilnya adalah valid dan realibel. Untuk menganalisis data digunakan analisis regresi berganda dan didapat hasil bahwa metode BIM memiliki pengaruh lebih besar terhadap efisiensi biaya, mutu dan waktu dibandingkan konvensional. Untuk studi kasus dilakukan perbandingan dan didapatkan hasil biaya untuk BIM lebih hemat sebesar 40,35%, mutu yang lebih efektif dan efisien dalam pengotrolannya, dan mempercepat waktu sebesar 46,15 dibandingkan menggunakan metode konvensional.

Kata Kunci :Biaya Mutu dan Waktu, Metode Konvensional, BIM

ABSTRACT

The development of construction in Indonesia has been increasing rapidly. Though, in long term, BIM will be more time and cost effetive, efficient and integrated. This qualilative research has been made to analize the advantages of BIM instead of other conventional application this research uses questionnaire and study case. The data result can tested by reliability and validity test using SPSS and it will be reliable and valid. Multiple regression analysis has been used to test data and it shows that BIM has a bigger impact in the effectivity and efficiency of time, cost and quality The case study in Jakarta shows 40,35% less cost and 46,15% less time when using BIM instead of conventional application.

Keywords: time,cost and quality, convesional methods, BIM

9

ANALISIS STABILITAS LERENG MENGGUNAKAN PROGRAM SLOPE/W BERDASARKAN METODE MORGENSTERN-PRICE, METODE BISHOP DAN METODE JANBU

ANALYSIS OF SLOPE STABILITY USING SLOP /W PROGRAM BASED ON MORGENSTERN-PRICE METHOD, BISHOP METHOD AND JANBU METHOD

Alfonsius Yogi Oktori 1, Christy Anandha Putri 2 1,2Jurusan Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Jakarta e-mail: [email protected]

ABSTRAK

Kelongsoran merupakan proses perpindahan massa tanah secara alami dari tempat tinggi ke tempat rendah. Tujuan penelitian untuk memperoleh nilai faktor keamanan yang paling efektif dari suatu lereng berdasarkan beberapa metode. Suatu lereng ditinjau dengan 4 kondisi MAT berbeda dan memiliki berbagai jenis tanah. Analisis ini dilakukan menggunakan metode Morgenstern-Price, Bishop, dan Janbu menggunakan program Slope/W. Parameter yang digunakan adalah berat jenis tanah, kohesi tanah, dan sudut geser dalam tanah. Berdasarkan hasil analisis, metode Morgenstern-Price dan Bishop merupakan metode yang memiliki nilai faktor keamanan paling efektif, karena nilai faktor keamanan yang cenderung sama dan lebih besar dibandingkan dengan metode Janbu.

Kata kunci : lereng, longsor, faktor keamanan

ABSTRACT

Mass transfer is the process of instability or failure of the soil naturally from high to low spots. Research objectives to obtain the value of the security is the most effective factor of a slope based on several methods. A slope be reviewed with 4 different MAT condition and has a variety of soil types. This analysis is performed using the method of Morgenstern-Price, Bishop, Janbu and use Slope/W. Parameter used is the weight of soil type, soil cohesion and shear angle, in the soil. Based on the results of analysis, methods of Morgenstern-Price and Bishop is a method that has the most effective security factor value, because the value of the security factor tends to be similar and greater than the Janbu method.

Keywords : slopes, landslides, safety factor.

10

STUDI SENSITIVITAS PARAMERTER TANAH PADA PROGRAM GEOSTUDIO 2012: SLOPE/W MENGGUNAKAN METODE FELLENIUS

SENSITIVITY STUDY OF PARAMETERS IN SLOPE/W PROGRAMS USING FELLENIUS METHOD

Alwan Barraq Jurusan Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Jakarta e-mail: [email protected]

ABSTRAK

Permukaan tanah tidak selalu membentuk bidang datar atau memiliki perbedaan elevasi antara satu tempat dengan lainnya, sehingga kondisi ini membentuk suatu lereng. Untuk mengetahui kestabilan lereng dibutuhkan analisis stabilitas lereng, dimana analisis ini sangat penting dalam perencanaan konstruksi dengan tujuan menghindari terjadinya keruntuhan lereng atau untuk memeriksa faktor keamanan lereng tersebut. Sehingga studi ini bertujuan untuk mengetahui parameter tanah yang paling berpengaruh pada keruntuhan lereng dengan diikuti kenaikan muka air tanah (MAT) dan manfaat penelitian ini yaitu dapat menjadi bahan pertimbangan dalam perencanaan konstruksi lereng dengan meninjau parameter tanahnya terlebih dahulu. Dalam studi ini terdapat batasan yang dilakukan seperti tidak adanya retakan yang terjadi pada tanah, tanah dianggap massif serta tidak meninjau beban luar yang terjadi. Perhitungan analisis stabilitas lereng menggunakan program bantu GeoStudio 2012: Slope/W. Metode yang digunakan dalam perhitungan adalah metode kesetimbangan batas yang dikembangan oleh para ahli salah satunya ialah metode Fellenius. Parameter tanah yang digunakan adalah hasil uji SPT dilapangan yaitu pada proyek Jalan Tol di Jawa Barat. Parameter tanah yang akan ditinjau kohesi (c) dan sudut geser tanah (φ). Proses perhitungan studi sensitivitas parameter yang dilakukan dengan program bantu menghasilkan bahwa parameter yang paling berpengaruh adalah sudut geser tanah (φ) pada setiap kenaikan muka air tanah (MAT).

Kata kunci: stabilitas lereng, kohesi, sudut geser tanah, faktor keamanan

ABSTRACT

Ground Levels does not always form a flat plane or has elevation differences between one place and another, so this condition forms a slope. To determine slope stability, slope stability analysis is needed, where this analysis is very important in planning construction with the aim of avoiding slope failure or to examine the safety factor of the slope. So that this study aims to determine the most influential soil parameters for slope failure followed by an increase groundwater level (GWL) and the benefits of this research, which can be taken into consideration in planning slope construction by first reviewing the soil parameters. In this study there were limitations made such as the absence of cracks that occurred on the ground, land was considered massive and did not review the external load that occurred. Calculation of slope stability analysis using the GeoStudio 2012 aids program: Slope / W. The method used in the calculation is the limit equilibrium method developed by experts, one of which is the Fellenius method. The soil parameters used are the results of the SPT test in the field, namely the Toll Road project in West . The soil parameters to be reviewed are cohesion (c) and soil shear angle (φ). The process of calculating parameter sensitivity studies carried out with an auxiliary program results in the most influential parameter being the soil shear angle (φ) at each groundwater level (GWL).

Keywords: slope stability, cohesion, internal friction angel, safety factor

11

PERANCANGAN KONSTRUKSI SHEET PILE PADA PENGGANTIAN DERMAGA CURAH KERING PELABUHAN TANJUNG PRIOK JAKARTA

THE DESIGNING OF SHEET PILE CONSTRUCTION FOR SOLID BULK CARGO’S ALTERATION AT PORT OF TANJUNG PRIOK JAKARTA

Andini Mardiani Soepratiknyo1, Suwandi Saputro2 1,2Jurusan Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Jakarta *e-mail: [email protected]

ABSTRAK

Pada dermaga curah kering pasir pada Pelabuhan Tanjung Priok memiliki tipe dermaga terbuka namun fungsi dermaga terbuka tersebut kurang efektif, karena kapal yang bertambat tidak pada dermaga yang seharusnya. sehingga diperlukan pergantian tipe dermaga serta struktur pada dermaga. Pada perhitungan sheet pile menggunakan software plaxis v8.6. Dari hasil perhitungan menggunakan plaxis, sheet pile yang dirancang memiliki deformasi sebesar 33,55 × 10-3 m atau 3,55 cm. Dan sheet pile memiliki faktor keamanan sebesar 1,7706 ≥ 1,5 melebihi angka FS ≥ 1,5. Dengan hasil tersebut diperoleh sheet pile yang di rancang memenuhi nilai faktor keamanan dan dinyatakan aman.

Kata kunci : Dermaga Curah Kering, Sheet pile, Plaxis, Faktor Keamanan.

ABSTRACT

Solid bulk cargos for sand at Port of Tanjung Priok used to have opening ports, which not very effective due to many ships not docking at the right port. With that, a change is made to the state and structure of the port. Sheet pile’s calculation is done using software plaxis v8.6. From the calculation result using plaxis, the designed sheet pile has a deformation of 33,55 × 10-3 m or 3,55 cm. And the designed sheet pile has a safety factor of 1,7706 ≥ 1,5 which goes over FS ≥ 1,5. With that result, the designed sheet pile has fulfilled the safety factor and is considered save.

Keywords : Solid Bulk Cargo, Sheet pile, Plaxis, Safety Factor.

12

ANALISIS TRANSFER BEBAN MENGGUNAKAN METODE T-Z

ANALYSIS LOAD-TRANSFER USISNG T-Z MODEL

Ika Novianty M.A Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Trisakti, Jakarta. Jurusan Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Jakarta [email protected]

ABSTRAK

Fondasi merupakan salah satu komponen penentu terhadap kekokohan struktur. Analisis statis pada umumnya dikenal sebagai metode transfer beban yang digunakan untuk menentukan penurunan tiang. Analisis ini digunakan karena terdapat hubungan antara pergerakan tiang dengan besarnya beban yang bekerja. Metode transfer beban dengan kurva t-z yang merupakan suatu kurva yang menghubungkan tegangan geser (t) dan penurunan tiang (z). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui transfer beban, penurunan batas maksimum dan daya dukung pada fondasi tiang bor, menggunakan data N-SPT. Perhitungan ini menggunakan metode Reese & Wright. Hasil dari perhitungan menggunakan metode t-z adalah dapat memberikan gambaran mengenai distribusi beban yang terjadi disetiap segmen, penggunaan metode t-z selain dapat mengetahui beban maksimum yang dapat ditahan oleh tiang, metode ini juga dapat mengetahui penurunan yang terjadi pada tiang dengan mengatur penurunan batas tiang.

Kata kunci: Daya Dukung Ultimit; Fondasi Tiang; Metode t-z; Penurunan Tiang; Tiang Bor.

ABSTRACT

Foundation is one of the important determining components for the robustness of the structure. Static analysis is generally known as the load transfer method that is used to determine the settlement. This analysis was used because there is a relationship between pole movement and the amount of load that works. A curve that connects shear strenght (t) and settlement (z) is a load-transfer method with t-z curve. The aims of this research to identify load-transfer, maximum limit reduction and capacity of bored pile foundation using N-SPT. Reese & Wright method as the reference of the measurement of this research. The result of measuring with t-z method is to know the load distribution that occurs in each segment.

Keywords: Ultimate bored pile capacity, Pile, t-z method, Settlement, Bored pile.

13

KAJIAN PEMILIHAN TEKNOLOGI PADA PERENCANAAN SISTEM ELECTRONIC ROAD PRICING (ERP) DI JAKARTA

RESEARCH IN CHOOSING TECHNOLOGY FOR ELECTRONIC ROAD PRICING (ERP) SYSTEM IN JAKARTA

Leonard Basuki*1, Christina Sari2, FX. Trisbiantara3 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Jakarta *e-mail: [email protected]

ABSTRAK

Pertumbuhan kendaraan (mobil) di kota Jakarta (6.48%) lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan jalan (0.01%), sehingga berpotensi menyebabkan jalan tidak dapat menampung volume kendaraan yang lewat (Jica et al., 2015). Transport Demand Management (TDM) merupakan salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut dengan mengoptimalkan kapasitas jalan dan menekan permintaan. 3in1 dan ganjil-genap merupakan TDM yang telah diterapkan di kota Jakarta, tetapi masih memiliki kelemahan berupa pengurangan volume kendaraan pribadi yang belum maksimal. Sistem ERP diperlukan untuk mengisi kelemahan tersebut. Penerapan sistem ERP tidak terlepas dari teknologi penunjangnya, sehingga perlu dilakukan perencanaan pemilihan teknologi penunjang sistem ERP yang sesuai untuk Kota Jakarta. Melalui metode deskriptif, didapat hasil bahwa GPS dan kabel fiber optik merupakan teknologi yang sesuai.

Kata kunci : Kemacetan, TDM, ERP, Teknologi, Jakarta

ABSTRACT

Vehicle (car) growth (6.48%) in Jakarta is higher than road growth (0.01%). Hence, potentially causing the road unable to accommodate the vehicle volume (JICA et al., 2015). Transport Demand Management (TDM) is one of many way to solve the problem with optimize the road capacity and pressing demand. 3in1 and odd-even was one of the TDM that already applied in Jakarta, but had weakness that is the reduction of private car are not yet maximised. ERP system is needed to fill the weakness. The implementation of ERP system is inseperable from the support technology. Therefore, the support technology for ERP system which is suitable for Jakarta has to be decided. Through descriptive method, the result shows that GPS and fiber optic is the suitable technology.

Keywords : Congestion, TDM, ERP, Technology, Jakarta

14

ANALISA NERACA AIR DAS CIBANTEN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE RIBASIM

WATER SHEET ANALYSIS OF CIBANTEN WATERSHED USING RIBASIM SOFTWARE

Lucky Rimanuel Mariangga1, Teddy W. Sudinda2, Dina Paramitha3 1,2,3Jurusan Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Jakarta *e-mail: [email protected]

ABSTRAK

Daerah Aliran Sungai Cibanten merupakan salah satu DAS yang memenuhi kebutuhan air di Kabupaten dan Kota Serang. Mengetahui terjadinya defisit atau surplus pada DAS ini dengan menggunakan neraca air. Untuk membantu pembuatan skematisasi air dan upaya yang digunakan jika terjadi surplus atau defisit adalah dengan bantuan software RIBASIM. Pada tahun 2017 keseimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan air tidak terjadi, hanya terjadi surplus dan defisit. Tetapi untuk tahun yang akan datang, menambahkan upaya pembangunan waduk keseimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan air terjadi paling dominan.

Kata kunci: DAS Cibanten, ketersediaan air, kebutuhan air, Neraca air, DSS RIBASIM

ABSTRACT

Cibanten Watershed is one of the watersheds that meets water needs in the Regency and City of Serang. Find out the occurrence of defisit or surplus water in the watershed is to use the water balance. To assist in the creation of schematization water and used in case of a surplus or deficit with the help of software RIBASIM. In the year 2017 balance between availability and need water only happened did not happen, surpluses and deficits. But for years to come, adding to the reservoir's construction efforts balance between availability and the needs of the air going the dominant.

Keywords : Cibanten Watershed, water availability, water needs, water balance, DSS RIBASM,

15

SISTEM PENCAHAYAAN ALAMI: KONFIGURASI BUKAAN DINDING DAN ATAP PADA AREA PARKIR KANTOR BAWAH TANAH

DAYLIGHTING SYSTEM: SIDE AND TOP ARPERTURE CONFIGURATION ON AN OFFICE’S UNDERGROUND PARKING AREA

Mayissa Anggun Pekerti *1, Popi Puspitasari2, Khotijah Lahji3 1Mahasiswa Program Studi Sarjana Arsitektur, Jurusan Arsitektur, Universitas Trisakti, Jakarta (First Author) 2,3Dosen Jurusan Arsitektur, Universitas Trisakti, Jakarta (Corresponding Author) *e-mail: [email protected],[email protected],[email protected],

ABSTRAK

Sebagai bagian dari keseluruhan sistem bangunan, sistem pencahayaan berkontribusi terhadap konsumsi energi bangunan. Studi terdahulu menunjukkan bahwa sistem pencahayaan alami melalui pengaturan bukaan pada bangunan berguna untuk menekan konsumsi energi. Meskipun sistem pencahayaan alami bermanfaat, efek termal dari strategi ini perlu dipertimbangkan, terutama ketika merancang ruang basement yang memiliki keterbatasan akses terhadap sumber cahaya. Tulisan ini bermaksud untuk memaparkan hasil studi konfigurasi ideal fisik bukaan (ukuran dan letak) terkait dengan sistem pencahayaan alami dengan menggunakan metode windows-to-wall ratio dan skylight-to-roof ratio. Bagian terendah selubung bangunan kantor yang berlokasi di Tangerang digunakan sebagai kasus untuk mengidentifikasi dampak iklim lokal terhadap rancangan. Hasil studi menunjukkan bahwa rancangan basement bangunan pada kasus studi, berdasarkan perhitungan windows- to-wall ratio dan skylight-to-roof ratio mampu menerangi 46% area yang dirancang dan 72% darinya tergolong ke dalam kategori over lit. Hasil ini menunjukkan bahwa rancangan sudah memenuhi persyaratan minimum system pencahayaan.

Kata kunci : sistem pencahayaan, alami, bukaan

ABSTRACT

As part of the overall building system, lighting systems contribute to the energy consumption of buildings. Previous studies have shown that natural lighting systems through setting openings in buildings are useful for reducing energy consumption. Although daylighting strategies is beneficial, thermal effects formed by this strategy must taken to consideration, especially when designing basement which has limited access to natural resources. A building located in Tangerang used as a case to indentified local climate effects to the design. This paper intends to present the results of the study which is the ideal configuration of physical arperture (size and location) related to natural lighting systems using the windows-to-wall ratio and skylight-to-roof ratio method. The results of the study showed that the design of the building basement in the case study, based on the calculation of the windows-to-wall ratio and the skylight-to-roof ratio, was able to illuminate 46% of the designed area and 72% of it categorized as over lit. This result indicates that the design meets the minimum lighting system requirements.

Keywords : lighting system, daylight, building arpertures

16

ANALISIS PENINGKATAN DERMAGA KONVENSIONAL MENJADI DERMAGA CONTAINER JICT2 MELALUI PERKUATAN KONSTRUKSI PADA PELABUHAN TANJUNG PRIOK

ANALYSIS OF IMPROVING CONVENTIONAL WHARF INTO JICT2

CONTAINER WHARF THROUGH REINFORCEMENT CONSTRUCTION ON PORT OF TANJUNG PRIOK

Nicken Shidqia Nurahman *1 1,2Universitas Trisakti, Jakarta 3Jurusan Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Jakarta *e-mail: [email protected]

ABSTRAK

Dermaga JICT2 adalah dermaga untuk bongkar muat kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok. Masalah yang terjadi adalah dermaga yang sudah tua dan tidak mampu menahan beban serta dimensi kapal semakin besar, sehingga dermaga perlu dilakukan perkuatan dan ditinggikan. Dasar perencanaan dermaga ini menggunakan dimensi kapal terbesar 30.000 DWT. Metodologi yang digunakan untuk forecasting arus kapal adalah regresi eksponensial dengan Microsoft Excel. Struktur perencanaan dermaga menggunakan SAP2000. Dari hasil analisis diperoleh dimensi balok adalah (400x800)mm, tebal pelat 200mm, diameter tiang 600mm dengan ketebalan 100mm. Serta diperoleh peningkatan elevasi dermaga dari +2.20 menjadi +3.20.

Kata kunci : Dermaga, Peti Kemas, Struktur

ABSTRACT

The JICT2 pier is a dock for container loading and unloading at Tanjung Priok Port. The problem that occurs is the dock was old and was not able to withstand the load and the dimensions of the ship are getting bigger, so the pier is needed to be elevated. The basis of this dock planning uses the largest ship dimensions of 30,000 DWT. The methodology used for forecasting ship flows is exponential regression with Microsoft Excel. The structure of planning using SAP2000. From the analysis results, the dimensions of the beam are (400x800) mm, slab thickness 200mm, pile diameter 600mm with a thickness of 100mm. There was enhancement of elevation from +2.20 to +3.20.

Keywords : Wharf, Container, Structure

17

ANALISIS PENGGUNAAN GROUND ANCHOR PADA PROYEK REVITALISASI JEMBATAN CISOMANG

ANALYSIS OF GROUND ANCHOR UTILIZATION ON CISOMANG BRIDGE REVITALIZATION PROJECT

Nigel Geraldi Winarto Program Studi Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Jakarta Email: [email protected]

ABSTRAK

Jembatan merupakan sebuah konstruksi struktur yang memberikan akses transportasi melalui sungai, jurang, jalan kereta api, dan sebagainya. Kestabilan lereng dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu geometri lereng, struktur tanah dan sifat tanah yang terkandung, serta gaya luar yang bekerja pada lereng. Kestabilan lereng dinyatakan dengan faktor keamanan yang merupakan perbandingan antara gaya penahan dengan gaya penggerak. Analisa kestabilan lereng menggunakan applikasi Geo-Studio 2012 dengan metode Bishop. Jembatan Cisomang merupakan salah satu konstruksi berskala nasional di Indonesia, tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan alternatif-alternatif dalam perbaikan lereng sehingga kejadian serupa dapat dicegah, juga untuk mendapatkan nilai faktor keamanan lereng Cisomang sebelum dan sesudah terjadi kelongsoran dengan memodelkan perbaikan lereng yang dilakukan. Hasil analisa ini berupa faktor keamanan lereng yang akan dibandingkan dengan kondisi sesungguhnya dilapangan dengan faktor keamanan lereng1,515.

Keyword: Faktor Keamanan Lereng Cisomang; Jembatan Cisomang; Kestabilan Lereng; Perkuatan Lereng.

ABSTRAK

Bridge is a structural construction which gives access to cross rivers, hills, railway, etc. Slope stability is affected by its geometry, ground structure and its characters, also external force acting on the slope. Slope stability is stated by its safety factor which represents the ratio of shear strength and shear stress developed along the potential failure surface. Slope stability analysis using GeoStudio 2012 with Bishop method. Cisomang Bridge is one of national structure in Indonesia the objective of this study is to obtain some solution to prevent the failure for the other structure, also to obtain safety factor value on Cisomang slope before and after landslide by modeling the improvement. The results of the analysis is slope safety factor which will be compared to actual conditions occur in the field with slope safety factor 1,515.

Keyword : Cisomang bridge, Cisomang Slope Safety Factor, Slope Improvement, Slope Stability

18

ANALISIS PENGARUH TAHAPAN PENGGALIAN BASEMENT MENGGUNAKAN APLIKASI BMCOLPY/G DAN PLAXIS 2D

ANALYSIS THE EFFECT OF BASEMENT EXCAVATION STAGE USING BMCOLPY/G AND PLAXIS 2D

Novia Ayu Lestari*1 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Jakarta *e-mail: [email protected]

ABSTRAK

Di lapangan, pekerjaan galian dilakukan secara bertahap melalui tahapan konstruksi. Namun, tidak semua aplikasi dapat mensimulasikan tahapan penggalian. Maka, dalam penelitian ini dilakukan analisis pengaruh tahapan penggalian basement menggunakan dua aplikasi yang berbeda yaitu aplikasi BMCOLPY/G yang tidak dapat mensimulasikan tahapan penggalian dan PLAXIS yang dapat mensimulasikan tahapan penggalian. Kedua hasil perhitungan akan dibandingkan dan dianalisis seberapa besar pengaruh tahapan penggalian. Pemodelan terdiri dari 5 lapis tanah dengan kedalaman dinding 31 meter dan kedalaman galian 17,6 meter. Dinding diberi perkuatan angkur sebanyak 5 lapis. Pada galian pertama, kedua aplikasi menghasilkan defleksi yang hampir sama yaitu sekitar 2 mm. Tetapi pada galian akhir, hasil defleksi, momen, dan geser pada PLAXIS cenderung lebih besar dibandingkan BMCOLPY/G. Pada hasil PLAXIS, dinding mengalami defleksi sekitar 3x lebih besar dibandingkan BMCOLPY/G. Dari hasil grafik PLAXIS, terlihat pula bahwa dinding mengalami pergeseran, sedangkan hasil BMCOLPY/G tidak menunjukkan adanya pergeseran pada dinding.

Kata kunci : penggalian, basement, defleksi, PLAXIS, BMCOLPY/G

ABSTRACT

In the construction, the real work of, excavation are done step by step through the stage construction. However, not all software for geotecnic engineering can simulate the excavation stages. So, in this study an analysis of the effect of the basement excavation stage was carried out using two different applications, First is BMCOLPY/G application which cannot simulate the excavation stage and the other is PLAXIS which can simulate the excavation stage. Both results of the calculation will be compared and analyzed how much the stages of excavation can influence and effect the result. The modeling consists of 5 soil layers with a depth of wall is 31 meters and a depth of excavation is 17.6 meters. The walls are given by 5 layers of Ground Anchor to increase the reinforcement. In the first excavation, the two applications give almost the same number of deflection which is around 2 mm. But at the final excavation, the results of deflection, moment, and shear in PLAXIS tend to be larger than BMCOLPY/G. In PLAXIS results, the wall has a deflection of around 3x larger number than BMCOLPY/G. From the results of the PLAXIS graph, it is also seen that the wall is shifting, while the BMCOLPY/G results not indicate the wall shift.

Keywords: excavation, basement, deflection, PLAXIS, BMCOLPY/G

19

ANALISIS PEMANFAATAN OBJEK DAN TINGKAT KEMUDAHAN PEMBANGUNAN DALAM KATEGORI TEPAT GUNA LAHAN (APPROPRIATE SITE DEVELOPMENT) PADA GREEN BUILDING

ANALYSIS OF OBJECTS UTILIZATION AND EASINESS LEVELS IN APPROPRIATE SITE DEVELOPMENT IN GREEN BUILDING

Risti Wahyuni Dwi Putri1, Bambang Endro Yuwono2 1,2Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Jakarta *e-mail: [email protected]

ABSTRAK

Green Building didefinisikan sebagai perencanaan dan perancangan bangunan yang memeperhatikan lingkungan dan menggunakan sumber daya secara efisien. Pada penelitian ini penulis ingin menganalisa seberapa besar tingkat kemudahan dalam pembangunan beserta pemanfaatan terhadap objek yang terdapat dalam kategori tepat guna lahan. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner kepada pihak greenship professional, selanjutnya dihitung dan dipresentasikan dalam bentuk diagram Importance-Performance Analysis (IPA). Hasilnya dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat 4 faktor yang memiliki nilai Mudah dalam pembangunannya dan Sangat Bermanfaat dalam pemanfaatan pada masal operasional. Kata kunci : green building, Importance-Performance Analysis, infrastruktur

ABSTRACT

Green Building is defined as planning and designing buildings that pay attention to the environment and use resources efficiently. In this study the authors want to analyze how much the level of easiness in development and the utilization of objects contained in the category of land use. Data collection is done by distributing questionnaires to greenship professionals, then calculated and presented in the form of Importance-Performance Analysis (IPA) diagrams. The results show that are 4 factors that has value Easy in its construction and Very Useful in utilization during the operational period.

Keywords : green building, Importance-Performance Analysis, infrastructure

20

PEMBUATAN PROGRAM BANTU KLASIFIKASI JENIS TANAH BERDASARKAN UJI CPT(u) DENGAN METODE ROBERTSON (1990) MENGGUNAKAN MICROSOFT EXCEL

ASSISTANT PROGRAM FOR SOIL CLASSIFICATION BASED ON CPT(u) DATA BY ROBERTSON (1990) WITH MICROSOFT EXCEL

Siska Triwahyuni Suhartati Program Studi Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Jakarta Email: [email protected]

ABSTRAK

Klasifikasi tanah suatu tahapan dalam mengelompokan jenis tanah, klasifikasi ini dapat menggunakan data uji Cone Penetration Test (CPT). Cone Penetration Test (CPT) memungkinkan jenis tanah ditentukan dari nilai-nilai tahanan ujung konus (qc). Penelitian ini bertujuan untuk memberi solusi yang efisien dalam klasifikasi tanah dengan menggunakan Microsoft Excel sebagai program bantu hitung. Perhitungan dan klasifikasi tanah pada program ini dihitung dengan metode Robertson (1990). Perhitungan menggunakan metode Robertson (1990) menunjukan menggunakan tahanan ujung konus yang di normalisasikan (Qt) dan diklasifikasikan dengan menghitung index tanah untuk membatasi zona jenis tanah. Program ini menampilkan jenis tanah dalam grafik setiap kedalaman 2 meter.

Kata kunci: Klasifikasi tanah, Sondir, Tahanan ujung konus

ABSTRACT

Soil classification a stage in classifying soil types, this classification can use Cone Penetration Test (CPT) data. The Cone Penetration Test (CPT) allows the soil type to be determined from conus tip resistance values (qc). This study aims to provide an efficient solution in land classification by using Microsoft Excel as a counting aid program. Calculation and classification of land in this program is calculated by the method of Robertson (1990). Calculations using the Robertson method (1990) show using normalized conus tip resistance (Qt) and classified by calculating soil index to limit the soil type zone. This program displays the type of soil in the graph every 2 meters deep.

Keywords: Soil classification, Cone Penetration Test, Cone Resistance

21

Tema – 3 :

PENERAPAN KONSEP

DESAIN PADA RANCANGAN LINGKUNGAN TERBANGUN

22

KONSEP ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR PADA KAMANDALU UBUD RESORT, DI BALI

THE CONCEPT OF NEO VERNAKULAR ARCHITECTURE IN KAMANDALU UBUD RESORT, IN BALI

Albertus Sanjaya Luru *1, Ady R. Tahir *2, Sri Tundono*3, Etty Kridarso*4 *1Mahasiswa Program Studi Arsitektur Universitas Trisakti E-mail:[email protected]

*2Dosen Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,Uniersitas Trisakti *3Dosen Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,Universitas Trisakti *4 Dosen Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Trisakti

ABSTRAK

Salah satu dari sekian banyak kebutuhan manusia yang terkadang perlu dipenuhi itu adalah berwisata. Sehingga diharapkan dapat memberikan suasana baru sebagai penyegar pikiran akan rutinitas dalam pekerjaan sehari-hari yang sangat melelahkan,apalagi bila sarana tersebut ditunjang dengan adanya sebuah penginapan dengan fasilitas yang mmemadai. Pulau Bali merupakan salah satu daerah destinasi wisata dan juga sangat terkenal dengan arsitektur tradisionalnya yang unik dan eksotis. Sehingga penerapan konsep-konsep Neo vernakular pada desain- desain hotel yang ada diyakini dapat menciptakan citra arsitektur tradisional Bali. Metode penelitian yang dilakukan dengan study kepustakaan dari berbagai literature yang dideskritifkan secara menyeluruh.

Kata kunci: Neo Vernakular, Hotel Resort, Bali

ABSTRACT

One of the many human needs that sometimes needs to be fulfilled is traveling. So that it is expected to provide a new atmosphere as a refreshing mind for routine work in daily work that is very tiring, especially if the facility is supported by the existence of an accommodation with adequate facilities. Bali Island is one of the tourist destinations and is also very famous for its unique and exotic traditional architecture. So that the application of Neo vernacular concepts to existing hotel designs is believed to create the image of traditional . The method of research is carried out with the study of literature from various literature that are thoroughly described.

Keywords: Hotel Resort, Neo Vernacular, Bali

23

PENCERMINAN KONSEP MODERN FUNGSIONALIME PADA FASADE BANGUNAN APARTEMEN

THE REFFLECTION OF MODERN FUNCTIONALISM CONCEPT OF APARTMENT FACADE

1) 2) Angel Natalia Stien Manoppo , Dedes Nur Gandarum , 3) 1) Endang Marlina Mahasiswa Jurusan Arsitektur, FTSP- Universitas 2) Trisakti Co-Autor Jurusan Arsitektur, FTSP-Universitas Trisakti Email: [email protected]

ABSTRAK

Upaya dalam memenuhi kebutuhan hunian masyarakat di kota besar yang modern salah satunya dengan membuat hunian vertikal berupa apartemen. Gaya hidup modern menuntut untuk melakukan sesuatu dengan cepat, efisien, dan fungsional. Salah satu cara mencerminkan karakteristik tersebut dapat dilakukan melalui rancangan fasade dengan pendekatan modern fungsionalisme. Oleh sebab itu, perlu adanya panduan perancangan untuk menerapkan konsep modern fungsionalisme pada fasade bangunan apartemen. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk merumuskan kriteria perancangan fasade bangunan apartemen dengan pendekatan modern fungsionalsme. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah deduksi teori. Dapat disimpulkan bahwa, kriteria perancangan konsep modern fungsionalisme dapat diwujudkan pada fasade bangunan apartemen.

Kata Kunci: apartemen, modern fungsionalisme, fasade, pemukiman

ABSTRACT

One of the effort to fulfil the settlement needs of people in big cities is by building apartments. The essentials of modern lifestyle is the demand to do something fast, functional, and efficient. These characteristics can be reflected by designing the building’s facade with modern functionalism approach. Therefore, a design guideline of modern functionalism apartment facade is important. The purpose of this paper is to state the criteria of modern functionalism apartment facade. The method used is theory deduction. It is concluded that the criteria of modern functionalism approach can be used on apartment facade.

Keyword: apartment, modern functionalism, façade, settlement

24

PENERAPAN ORNAMEN ARSITEKTUR DAYAK PADA BANGUNAN MUSEUM KALIMANTAN BARAT DI PONTIANAK

IMPLEMENTATION OF DAYAK ARCHITECTURE ORNAMENTS IN MUSEUM BUILDINGS, IN PONTIANAK

Beril Ahmad Syahmi H*1, I Gede Oka Sindhu Pribadi *2,Darmawati DS *3 *1 Mahasiswa Jurusan Arsitektur - FTSP, Universitas Trisakti *2 Dosen Jurusan Arsitektur – FTSP, Universitas Trisakti *3 Dosen Jurusan Arsitektur – FTSP, Universitas Trisakti [email protected]

ABSTRAK

Museum adalah sebuah bangunan yang monumental yang berfungsi sebagai wadah untuk merawat, mengumpulakan, dan menyajikan serta melestarikan warisan budaya masyarakat untuk tujuan studi, penelitian dan kesenangan serta hiburan. Oleh karena itu penggunaan ornamen bangunana adat di darah museum itu dibangun sangat penting untuk di aplikasiakan pada bangunan museum agar dapat mencerminkan ciri khas dari tempat museum yang dibangun. Ornamen yang akan di aplikasiakan dapat berupa ukiran di dinding, atap, pintu, dan jendela pada bangunan. Selaian itu pengapikasian ornamen terhadap bangunana museum diharapkan dapat lebih melestarikan peninggalan leluhur yang harus di jaga dan dilestarikan.

Kata Kunci : Museum, Ornamens, Kalimatan Barat

ABSTRACT

The museum is a monumental building that server as a forum for caring for, gathering and presenting and preserving the cultural heritage of the community for the purpose of study, research and pleasure and entertainment. Therefore, the use of traditional building ornaments in the blood of the museum was built very important to be applied to the museum building so that it can reflect the characteristics of the place where the museum was built. Ornaments that will be applied will be in the form of carvings on walls, roofs, doors and windows on buildings. In addition, the application of ornaments to the building of the museum is expected to be able to better preserve the ancestral heritage that must be preserved and preserved.

Keywords: Museum, Ornamens, West Kalimantan

25

PENGARUH KARAKTER VISUAL BANGUNAN SEKITAR TERHADAP PERANCANGAN FASAD BANGUNAN PERPUSTAKAAN NASIONAL

THE IMPACT OF VISUAL CHARACTERISTIC OF THE SURROUNDING BUILDINGS ON NATIONAL LIBRARY'S FACADE DESIGN

Dian Handayani1 , Nurhikmah Budi H.2 Jimmy J. Siswanto2 1Mahasiswa , Jurusan Arsitektur, FTSP Universitas Trisakti, Jakarta-Indonesia 2Dosen , Jurusan Arsitektur, FTSP Universitas Trisakti, Jakarta-Indonesia Jl. Kyai Tapa, Tomang, Grogol petamburan, Jakarta Barat Email : [email protected]

ABSTRAK

Fasad bangunan merupakan elemen terpenting dalam penyampaian arti dari bangunan itu sendiri dan dapat memberitahu fungsi bangunan, gaya bangunan dan budaya yang melekat pada bangunan. Kawasan Medan Merdeka merupakan pusat pemerintahan Indonesia yang memiliki banyak sejarah terlihat dari bangunan-bangunan besrejarah yang masih dipertahankan selain itu terdapat bangunan pemerintahan yang berkesan monumental. Dengan demikian Perpustakaan Nasional mengusung pendekatan kontektual, karakter visual dari fasad bagunan perlu diperhatikan untuk meningkatkan nilai identitas kawasan. Tulisan ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakter elemen visual kawasan yang dapat diterapkan pada fasad bangunan baru Perpustakaan Nasional. Dengan menggunakan metode analisis deskriptif pada bangunan sekitar kawasan Medan Merdeka. Berdasarkan analisis fasad bangunan sekitar Medan Merdeka maka bangunan baru Perpustakaan Nasional harus mempunyai komposisi bangunan yang simetris dengan dominasi elemen garis yang berulang-ulang atau transisi.

Kata kunci: perpustakaan nasional, karakter visual, fasad,

ABSTRACT

Building’s façade is the most important element to express the meaning of the building and informing the building’s function, building’s style dan culture that attach to the building. Medan Merdeka area is the centre of Indonesian government which has a lot of history, as we can see on well-maintaned historical buildings and there is a government’s monumental building. This writing is aimed to identify the character of visual elements of its area which can be applied on the new National library building’s façade. By using the analysis descriptive methods in buildings around Medan Merdeka area. Based on building’s façade analysis on Medan merdeka area, therefore the new building of National Library must has symmetrical building’s composition with the domination of line element repetition or transition.

Keyword : the national library, character visual, facade

26

“PENCERMINAN FLEKSIBILITAS PADA HALL GEDUNG CONVENTION CENTER DI SURAKARTA DENGAN KONSEP ARSITEKTUR FUTURISTIK”

“FLEXIBILITY REFELCTION ON CONVENTION CENTER HALL BUILDING IN SURAKARTA WITH FUTURISTIC ARCHITECTURE CONCEPT”

Dwiky Ferly P *¹, Dedes N G *², Endang Marlina*³ *¹ Mahasiswa Program Studi S1 Arsitektur, Universitas Trisakti – [email protected] *² Dosen Jurusan Arsitektur – FTSP, Universitas Trisakti *³ Dosen Jurusan Arsitektur - FTSP, Universitas Trisakti

ABSTRAK

Kota Surakarta saat ini memerlukan gedung convention center sebagai wadah kegiatan MICE karena memiliki potensi untuk mengembangkan bisnis MICE. Bertumbuhnya populasi penduduk menjadi masalah yang berpengaruh dalam perancangan ruang convention, Konsep arsitektur futuristik memiliki aspek yang dapat mendukung terciptanya ruang yang fleksibel untuk menyelesaikan masalah tersebut. Untuk mengetahui peran arsitektur futuristik untuk menciptakan ruang yang fleksibel dilakukan dengan menganalisis studi preseden yang telah disesuaikan dengan tinjauan pustaka dan diimplementasikan ke dalam studi kasus. Teknologi gala system adalah teknologi yang paling fleksibel di antara teknologi lainnya yang memungkinkan terciptanya beberapa alternatif layout ruang sesuai kebutuhan ruang convention center di kota Surakarta.

Kata kunci : Convention center, Fleksibilitas, Arsitektur futuristik

ABSTRACT

Surakarta City currently needs a convention center building as a place for MICE activities because it has the potential to develop the MICE business. Population growth becomes a problem that is influential in the design of convention hal. The concept of futuristic architecture has aspects that can support the creation of flexible space to solve the problem To find out the role of futuristic architecture to create flexible space is done by analyzing precedent studies that have been adapted to the literature review and implemented into case studies. Gala system technology is the most flexible technology among other technologies that allows the creation of sever al alternative space layouts according to the needs of the convention center in Surakarta.

Keywords : Convention center, Fleksibility, Futuristic Architecture

27

PEMANFAATAN CAHAYA TERHADAP SELURUH FASAD BANDAR UDARA MALI ALOR

UTILIZATION OF LIGHT AGAINST ENTIRE FACADE OF MALI ALOR AIRPORT

1 2 3 Emir Fauzan* , Dr.Ir. Dermawati,MTA* , Ir.Laksmi Utami,MS* 1 Mahasiswa Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti 2

Dosen Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti 3 Dosen Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti *e-mail: [email protected]

ABSTRAK

Bangunan yang ramah lingkungan adalah bangunan yang dapat merespon alam. Bentuk fasad bangunan yang masif akan memakai pencahayaan pasif yang akan memakan banyak sekali energi. Bandara merupakan bangunan yang cukup luas dan memerlukan banyak cahaya. Pada sebagian bandara banyak yang masih memerlukan cahaya karena memakan energy yang sangat banyak tidak menjadi ramah lingkungan. Maka dari itu pemanfaatan cahaya alami harus dipotimalkan dengan fasad yang terbuka yang dapat menerima pencahayaan optimal. Pencahayaan pasif dapat menimbulkan kerugian pada lingkungan sekitarnya, oleh sebab itu pengolahan cahaya dan panas matahari melalui fasad bangunan. Untuk menghemat pemakaian energi listrik.

Kata kunci : Pencahayaan Alami,Bandara, Bandara Mali Alor, Fasad Bangunan

ABSTRACT

Buildings that are environmentally friendly are buildings that can respond to nature. Forms of facades Massive buildings will use passive energy that will consume a lot of energy. The airport is a building that is large enough and has a lot of light. Most of the costs are still needed because very much energy energy does not become environmentally friendly. Therefore the use of natural light must be maximized with an open facade that can receive optimal lighting. Can be used in the surrounding environment, therefore processing the sun's light and heat through the building facade. To save electricity consumption.

Keyword : Natural Lighting, Airport, Airport Mali Alor, Building Façade

28

MATERIAL TRANSPARAN ARSITEKTUR HIGH TECH PADA RUANG PAMERAN JAKARTA AQUARIUM

1) 2), 3) Exel Adiguna Putra , Ady R. Thahir Sri Tundono Mahasiswa Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti Dosen Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti Dosen Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti [email protected]

ABSTRAK

Jakarta Aquarium merupakan bangunan fasilitas umum yang mewadahi kegiatan pariwisata keindahan biota laut dimana terdapat ruang utama yaitu ruang pameran yag paling penting dalam perancangan bangunan Jakarta Aquarium. Terutama dengan memperhatikan penerapan element arsitektur high tech di bangunan Jakarta aquarium tersebut. Tujuan atau dasar pemikiran tulisan ini merupakan kajian pengetahuan yang menjadi landasan berpikir dalam proses rancangan tugas akhir arsitektur penulis. Metode penulisan ini adalah dengan studi literatur, diskusi teori, menganalisis dan deskripsi. Tulisan ini membahas tentang elemen – elemen arsitektur high tech yang terdapat di bangunan Jakarta aquarium. Hasil keluaran tulisan ini adalah berupa penerapan arsitektur high tech pada Jakarta aquarium.

Kata kunci: Arsitektur, High Tech, Ruang pameran, Jakarta Aquarium

ABSTRACT

Jakarta Aquarium is a public facility building that embraces the tourism activities of the beauty of marine life where there is main space that is the most important exhibition space in the design of Jakarta Aquarium building. Especially considering the application of high tech architectural elements in Jakarta aquarium building. Objectives or rationale of this paper is a study of knowledge that became the foundation of thinking in the process of final design of the author's architectural design. This method of writing is by literature studies, discussion of theories, analyzes and descriptions. This paper discusses the elements of high tech architecture contained in the building Jakarta aquarium. The output of this paper is the application of high tech architecture in Jakarta aquarium.

Keyword : Arsitektur, High Tech, Ruang pameran, Jakarta Aquarium

29

PENERAPAN ARSITEKTUR HIGH-TECH PADA RENCANA STASIUN MRT LEBAK BULUS

APPLICATION OF HIGH-TECH ARCHITECTURE ON MRT STATION AT LEBAK BULUS

Fanny Salwa Fairuzy1, Enny Supriati Sardiyarso2, Sri Handjajanti3 Jurusan Arsitektur – FTSP Universitas Trisakti Jl. Kyai Tapa No. 1, Grogol, Jakarta 11440 [email protected]

ABSTRAK

Bangunan stasiun akan dirancang agar mencirikan dan merepresentasikan tema dengan prinsip-prinsip arsitektur high-tech konsep yang mengekspresikan kekuatan struktur yang memberi kesan kokoh, penggunaan warna yang cerah dan mengkilap, pemakaian bahan bangunan terbaru, ruang yang fleksibel, dan bangunan betang lebar, Desain stasiun MRT Lebak Bulus telah saya buat dengan mendasarkan pada prinsip-prinsip arsitektur high-tech selain dari fungsi kegiatannya. Tujuan penulisan ilmiah ini adalah untuk menganalisis penerapan high-tech yang dapat dilakukan di stasiun MRT di lebak bulus.

Kata kunci: arsitektur high-tech, stasiun MRT, fasad, tata ruang, material, struktur

ABSTRACT

MRT station building will be designed to characterize and represent the theme by observing principles of high-tech architecture that gives expressive power of structure especially stell structure, colorfull, shiny, metal clad painted in bright colour, advance material dan ligh weightfill gree of tensile members, space and flexibility, and the last is long span building. The purpose of this writing is to analyze the application of high-tech which that can be applied in MRT Station in Lebak Bulus

Keyword : high-tech architecture, Mass Rapid Transit station, façade, layout, material, structure

30

ANALISIS DESAIN FLUID VISCOUS DAMPER PADA BANGUNAN STRUKTUR BAJA ENAM LANTAI

ANALYSIS FLUID VISCOUS DAMPER DESIGN ON SIX – STORY STEEL FRAME STRUCTURE BUILDING

Ferry Surya1 dan Sugeng Wijanto2. Jurusan Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Jakarta [email protected]

ABSTRAK

Seiring dengan perkembangan zaman dalam dunia teknik sipil, penggunaan sistem struktur bangunan tahan gempa yaitu dinding geser (shear wall), braced frames, sistem rangka pemikul momen khusus atau kombinasi dari sistem stuktur tersebut dalam mereduksi energi getaran gempa semakin diperlukan. Saat ini telah dikembangkan sistem baru yang dapat digunakan untuk mereduksi energi getaran gempa yaitu damper. Damper memiliki beberapa jenis, salah satu jenis yang akan dibahas dalam studi kasus ini adalah sistem Fluid Viscous Damper (FVD). Studi ini akan membahas perancangan bangunan struktur baja 6 lantai konvensional tanpa FVD dan dibandingkan dengan penggunaan FVD dengan analisis gempa linear. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan aplikasi ETABS dan mengunakan acuan standard SNI 1726:2012 dan ASCE 7 – 10. Hasil analisis yang diperoleh diantaranya: (1) Terjadi penurunan simpangan antar lantai, (2) mereduksi perpindahan lateral bangunan, (3) Terjadi Penurunan gaya geser dasar pada bangunan. Dihasilkan penurunan drift arah x dan arah y sebesar 9,465 % dan 8,82 %. Penurunan gaya geser dasar pada lantai 1 untuk arah x sebesar 6,33 % dan arah y sebesar 5,69 % dan juga terjadi penurunan displacement arah x dan arah y sebesar 22,598 mm dan 16,65 mm.

Kata kunci : Fluid Viscous Damper, Struktur Bangunan Baja, Analisa gempa linear.

ABSTRACT

As the world of civil engineering thrives, there are building that uses shear wall, braced franes, diaphragm, moment retaining frame in reducing the force of earthquake. Nowadays, a new system has been developed that can be used to reduce the force of earthquake using damper. There are a few variants of damper, one of which will be discussed in this study is Fluid Viscous Damper (FVD) This study will discuss about designing six storey steel structure building with FVD and without FVD using linear earthquake analysis. This analysis is done by using ETABS program and references such as SNI 1726- 2012 and ASCE 7-10. Results obtained are: 1) Decrease in intersections between floors, 2) Reducing displacement of building, 3) Reduction in shear force. Resulting in a decrease in drift of x direction and y direction of 9,465% and 8,82%. The decrease in basic shear force on the 1st floor for x direction is 6,33% and y direction is 5.69% and also decreases displacement of x direction and y direction by 22,598 mm and 16,65 mm.

Kata kunci : Fluid Viscous Damper, Struktur Bangunan Baja, linear earthquake analysis

31

PENERAPAN ARSITEKTUR RIVERFRONT PADA FASAD BANGUNAN REKREASI EDUKASI DI DAS SITU GINTUNG

APPLICATION OF RIVERFRONT ARCHITECTURE TO FACADES OF EDUCATIONAL RECREATION BUILDINGS AT SITU GINTUNG WATERSHED

Gladis Istiqomah Suhar Puteri1, Enny Supriati Sardiyarso2, Sri Tundono2 1Mahasiswa Program Studi Arsitektur, Universitas Trisakti, Jakarta 2Dosen Program Studi Arsitektur, Universitas Trisakti, Jakarta Jurusan Arsitektur, Universitas Trisakti, Jakarta Jl. Kyai Tapa No.1 Grogol 11440, Jakarta Barat e-mail: [email protected],

ABSTRAK

Konsep Riverfront digunakan sebagai penekanan visual dalam menciptakan fasad bangunan Rekreasi Edukasi, karena keberadaan bantaran sungai Situ Gintung yang terletak berdampingan dengan area wisata rekreasi edukasi. Wisata rekreasi edukasi berfokus pada informasi seputar Situ-situ secara umum dan terkait Situ Gintung yang diwujudkan dalam bentuk Museum. Tujuan penulisan ilmiah ini adalah untuk menganalisis kesesuaian antara konsep pembentuk Riverfront dengan proyek yang diselenggarakan yaitu Pemrograman Bangunan Rekreasi Edukasi di DAS Situ Gintung. Metode penulisan berfokus dalam mengidentifikasi variabel yang ada pada elemen fasad bangunan Museum Situ Center dengan konsep Riverfront.

Kata kunci : Riverfront, Fasad, Rekreasi edukasi, Museum, Situ Gintung.

ABSTRACT

The Riverfront concept is used as a visual emphasis in creating facades of Educational Recreation buildings, because the existence of the Situ Gintung riverbank which is located side by side with educational recreational tourism areas. Educational recreational tourism focuses on information about Lakes in general and related to Situ Gintung which are manifested in the form of Museums. The purpose of this scientific writing is to analyze the suitability between Riverfront forming concepts and the projects held, namely Programming of Educational Recreation Buildings at Situ Gintung watershed. The writing method focuses in identifying variables that exist in the elements of the facade building Situ Center Museum with the concept of riverfront.

Keywords : Riverfront, Facade, Educational recreation, Museum, Situ Gintung

32

BUKAAN DAN PENGHAWAAN PADA BANGUNAN HEMAT ENERGI PUSAT KEBUDAYAAN SENI DI SUMATERA BARAT

OPENING AND VENTILATION IN ENERGY SAVING BUILDING ARTS CULTURE CENTER IN WEST SUMATERA

Izzatul Fajri*1, Ir. Ratih Budiarti, MT*2, Ir. Dwi Rosnarti, MT*3 1Mahasiswa Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti, 2Dosen Jurusan Arsitektur, Fakutas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti 3Dosen Jurusan Arsitektur, Fakutas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti *e-mail: [email protected]

ABSTRAK

Sumatera Barat memiliki iklim tropis karena terletak pada garis khatulistiwa dengan suhu 22OC sampai 30oC Pusat Kebudayaan Seni Minangkabau yang terletak di pinggir pantai, membuat bangunan merasakan adanya angin laut dan darat. Oleh karena itu, pemanfaatan cahaya dan penghawaan alami perlu dilakukan pada Pusat Kebudayaan Seni Minangkabau untuk menghemat energi pada siang hari. Pemanfaatan dilakukan melalui bukaan yang disesuaikan dengan kenyamanan visual dan thermal. Tulisan ini dimaksudkan untuk menemukan dan memperjelas hubungan desain bangunan dan desain bukaan untuk efisiensi energi pada Pusat Kebudayaan Seni. Kata kunci : Energi, Hemat Energi, penghawaan.

ABSTRACT

West has a tropical climate because it is located on the equator with a temperature of 22OC to 30oC. The Minangkabau Arts Culture Center is located on the seashore, making buildings feel the presence of sea and land winds. Therefore, the use of light and natural ventilation needs to be done at the Minangkabau Arts. Culture Center to save energy during the day. Utilization is carried out through adjustable openings with visual and thermal comfort. This paper is intended to find and clarify the relationship between building design and open design for energy efficiency at the Arts Culture Center.

Keywords : Energy, Save Energy, ventilation

33 KONSEP ARSITEKTUR KONTEKSTUAL PADA DESIGN BANGUNAN (STUDI KASUS GEDUNG MEDIK SENTRAL RSUP dr.KARIADI SEMARANG)

CONTEXTUAL ARCHITECTURE CONCEPT ON BUILDING DESIGN (CASE STUDY OF CENTRAL MEDICINE BUILDING GENERAL HOSPITAL dr. KARIADI SEMARANG)

1 2 3 Jefri* , Popi Puspitasari* , Endang Marlina* 1)Mahasiswa Jurusan Arsitektur Universitas Trisakti [email protected] 2)Dosen Pembimbing Utama Tugas Akhir Jurusan Arsitektur Universitas Trisakti [email protected] 3)Dosen Pembimbing Pendamping Tugas Akhir Jurusan Arsitektur Universitas Trisakti [email protected]

ABSTRAK

Arsitektur Kontekstual merupakan konsep arsitektur yang difokuskan terhadap lingkungan sekitar bangunan.Proses penerapan konsep arsitektur kontekstual dapat diterapkan ke semua tipologi bangunan termasuk rumah sakit.Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang difasilitasi dengan petugas serta peralatan medis untuk melayani kesehatan publik.Kenyataannya masih sedikit dijumpai bangunan rumah sakit dengan konsep arsitektur kontekstual.Proses analisa tentang elemen serta penerapan arsitektur kontekstual dan dilakukan pengamatan di lapangan dihasilkan pemikiran bahwa tidak seluruh elemen harus diaplikasikan ke bangunan rumah sakit.Bangunan rumah sakit sebagai fasilitas pelayanan kesehatan publik akan menjadi lebih menarik jika mampu memberikan tampilan konsep yang menyatu dengan keadaan sekitarnya.

Kata Kunci : arsitektur,kontekstual,rumah sakit

ABSTRACT

Contextual Architecture is an architectural concept that is focused on the environment around the building. The process of applying the concept of contextual architecture can be applied to all building typologies including hospitals. Hospitals are public health service facilities facilitated by officers and medical equipment to serve public health. hospital building with the concept of contextual architecture. The process of analyzing the elements and the application of contextual architecture and observations in the field resulted in the idea that not all elements must be applied to hospital buildings. Building hospitals as public health facilities would be more attractive if they were able to provide concepts that blend with the surroundings.

Keywords: architecture, contextual, hospital

34 PENCERMINAN BUDAYA REGIONAL KOTA SEMARANG PADA ATAP DAN ORNAMEN BANGUNAN TERMINAL BANDAR UDARA SEBAGAI LANDMARK (Studi Kasus: Terminal Bandar Udara Internasional Ahmad Yani)

REGIONAL CULTURE REVIEW OF SEMARANG CITY ON ROOF AND ORNAMENT AS A LANDMARK OF AIRPORT TERMINAL BUILDING FACADES (Case Study: Ahmad Yani International Airport Terminal)

Karlina Yunilawati1, Dedes Nur Gandarum2, Rita Walaretina3 1, 2, 3 Jurusan Arsitektur, Universitas Trisakti, Jl. Kyai Tapa No.1, Tomang, Grogol Petamburan, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11440

*email: [email protected]

ABSTRAK

Kota Semarang terletak di provinsi Jawa Tengah yang menyajikan keindahan budaya dan sejarah sebagai daya tarik kotanya. Selain menawarkan kemudahan akses dan efesiensi waktu, moda transporasi udara juga menjadi pintu gerbang penyambut yang kini berlomba lomba menampilkan bentuk fasad modern. Pada prinsipnya, fasad bangunan menjadi penting sebagai elemen pembentuk tampilan visual yang seharusnya mencerminkan identitas budaya daerah setempat. Dengan menggunakan metode literatur, penelitian ini nantinya akan menghasilkan panduan penerapan karakter regional Semarang dalam wujud komponen dan elemen fasad bangunan terminal bandara yang menjadi landmark pada atap dan ornament bangunan yang di pengaruhi oleh unsur lokalitas kawasan.

Kata kunci: kota Semarang, fasad bangunan, karakter regional, terminal bandar udara, landmark

ABSTRACT

The city of Semarang is located in the province of which presents the beauty of culture and history as the attraction of the city. In addition to offering ease of access and time efficiency, the air transportation mode is also a welcoming gate that is now competing to showcase the modern facade. In principle, building facades are important as forming elements of a visual display that should reflect the cultural identity of the local area. By using the literature method, this research will produce a guide to the application of the Semarang regional character in the form of components and facade elements of airport terminal buildings that become landmarks on the roofs and building ornaments influenced by regional locality elements.

Keywords: Semarang city, building facade, regional character, airport terminal, landmark

35

KRITERIA DISAIN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL (Kasus terapan: Islamic Center di Kota Malang)

DESIGN CRITERIA BASED ON CONTEXTUAL APPROACH (Apllied case: Islamic Center in Malang City)

Khansa Izdihar Yudistya*1, Popi Puspitasari *2, Endang Marlina*3 *1Mahasiswa Program Studi Arsitektur, FTSP, Universitas Trisakti, Jakarta *2 dan *3 Dosen Program Studi Arsitektur, FTSP, Universitas Trisakti, Jakarta *E-mail : kyudistya @gmail.com

ABSTRAK

Identitas sebuah karya arsitektur tercermin melalui penampilan fisik dan gubahan massa bangunan. Islamic Center sebagai pusat dan landmark kegiatan keislaman pada umumnya dicirikan dengan konsep tata massa dan dekorasi komponen bangunan yang terhubung dengan jiwa keagamaan dan arsitektur yang berkembang di negara Timur Tengah. Namun arsitektur Islam lebih adaptif terhadap nilai-nilai lokal dimana bangunan pusat kegiatan keislaman berdiri. Tulisan ini bertujuan untuk memaparkan proses bagaimana menghasilkan kriteria desain Islamic Centre berbasis pendekatan arsitektur kontekstual dan aplikasinya pada tata massa dan wujud bangunan Islamic Centre di Malang. Cara yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan melakukan studi-studi berikut: studi preseden tentang arsitektur Islamic Centre, study tipologi bangunan dan studi konteks kasus. Masing-masing studi menghasilkan rumusan kriteria perancangan yang selajutnya digunakan untuk membuat alternatif tata massa dan wujud bangunan Islamic Centre di Malang sebagai Kasus.Hasil studi menunjukkan bahwa kriteria desain arsitektur Islamic Centre dengan pendekatan kontekstual bersumber dari inspirasi: konsep ajaran keislaman, penggunaan bentuk-bentuk geometrik yang pada umumnya digunakan pada arsitektur Islam, nilai-nilai arsitektur setempat dan konsep spiritualisme dengan merujuk pada perilaku alam dan ketuhanan.

Kata kunci : Pendekatan kontekstual, Kriteria desain, Islamic Center .

ABSTRACT

The identity of an architectural work is reflected through the physical appearance and composition of the building mass. Islamic centers as a center and landmark of Islamic activities are generally characterized by the concept of mass order and decoration of building components that are connected with religious spirit and architecture developed in the Middle East countries. However, is more adaptive to local values where the center of Islamic building exists. This paper aims to describe the process of how to produce Islamic Center design criteria based on a contextual architecture approach and its application to the mass order and form of Islamic Center building in Malang. The method used to achieve this objective is to conduct the studies of: the precedent on Islamic Centre architecture, building typology and the case context. Each study produces a formulation of design criteria which are then used to make alternative mass and form arrangements for Islamic Center buildings in Malang as a case. The results of the study show that the design criteria of the Islamic Center architecture with a contextual approach come from inspiration of: Islamic teaching concepts, the use of geometric forms that are generally used in Islamic architecture, local architectural values and the concept of spiritualism referring to the behavior of nature and divinity.

Keywords : Contextual Approach, Design Criteria, Islamic Center .

36

PENERAPAN ASPEK TEKNOLOGI SISTEM GALA TERHADAP EFISIENSI PENGGUNAAN RUANG DI PUSAT KONFENSI DAN EXPO

APPLICATION OF THE ASPECT OF GALA SYSTEM TECHNOLOGY ON SPACE USE EFFICIENCY IN THE CONFECTION AND EXPO CENTER

M. Yunash Caesare *1,I Gede Oka Sindhu Pribadi *2, Laskmi Utami*3 *1Mahasiswa Jurusan Arsitektur – FTSP, Universitas Trisakti *2Dosen Jurusan Arsitektur – FTSP, Universitas Trisakti *3Dosen Jurusan Arsitektur – FTSP, Universitas Trisakti *e-mail: 1 [email protected]

ABSTRAK

Convention Center dan Expo Center industri kegiatan acara – acara bertaraf internasional sudah sangat di perlukan untuk menunjang beberapa aspek dalam kenegaraan yang di harapkan menjadi sebuah batu loncatan memperkenalkan dan mengharumkan tanah air melalui hal ini. Dan pada saat ini sangat di butuhkannya pengolahan lahan yang tepat untuk mengefisienkan lahan bangunan, mengingat semakin dikitnya lahan tanah yang tersedia. Gala System adalah suatu teknologi yang dapat membantu suatu bangunan untuk mengefisienkan penggunaan ruangnya menjadi lebih maksimal melalui mekanisme perubahan tata letak kursi dan panggung yang dapat berubah – ubah pada Convention dan Expo Center.

Kata Kunci : Efisiensi ruang, Gala System Seating

ABSTRACT

The Convention Center & Expo Center for international events is very much needed to support several aspects of the state which are expected to be a stepping stone to introduce and make the country proud through this. And at this time it is very necessary to measure the right land to streamline the land, given the less available land. Gala System is a technology that can be used to streamline the use of spaces to be more maximal than the original seat and space layout that can change at the Convention & Expo Center.

Keywords : Time efficiency , Gala System Seating

37 PENERAPAN KONSEP SANGA MANDALA PADA TATA RUANG PUSAT SENI DAN BUDAYA NUSANTARA DI JIMBARAN BALI

THE APPLICATION OF SANGA MANDALA CONCEPT ON THE SPATIAL ARRANGEMENT OF NUSANTARA ART AND CULTURE IN JIMBARAN BALI

Megawati Panjaitan*1, I Gede Oka Sindhu Pribadi*2, Laksmi Utami*3 *ˡ Mahasiswa Program Studi Arsitektur, Universitas Trisakti, Jakarta *² Dosen Program Studi Arsitektur, Universitas Trisakti, Jakarta Jurusan Arsitektur, Universitas Trisakti, Jakarta *e-mail : ˡ [email protected], Jl. Kyai Tapa No. 1 Grogol, Jakarta Barat

ABSTRAK Transformasi negara berkembang seperti Indonesia dari masyarakat tradisional-agraris ke masyarakat industrial-modernis menimbulkan kekhawatiran akan pergeseran nilai-nilai budaya bangsa. Bali, salah satu pulau Indonesia yang memiliki arsitektur tradisional yang khas dengan konsep-konsep arsitektur lokalnya. Konsep Sanga Mandala memiliki peran penting dalam mengatur tatanan ruang berdasarkan skala/hirarki kepentingannya dari yang paling suci hingga yang paling kotor/sibuk. Penulisan ini bertujuan memberikan alternatif desain peletakan kawasan Art and Culture Center yang merespon filosofis konsep sanga mandala. Metode studi berupa studi komparasi atas variabel pada konsep sanga mandala pada tipologi bangunan di Bali untuk diterapkan pada kawasan Art and Culture Center. Kata kunci: Arsitektur Tradisional, tatanan ruang, konsep sanga mandala, Art and Culture Center

ABSTRACT The transformation of developing countries like Indonesia from traditional agrarian societies to industrial- modernist societies raises fears of a shift in national cultural values. Bali, one of the Indonesian islands that has a distinctive traditional architecture with its local architectural concepts. The Sanga Mandala concept has an important role in regulating the spatial structure based on its scale / hierarchy of interests from the most sacred to the dirtiest / most busy. This writing aims to provide an alternative design laying of the Art and Culture Center area that responds philosophically to the concept of sanga mandala. The writing method is a comparative study of the variables on the concept of the very mandala in building typologies in Bali to be applied to the Art and Culture Center area.

Keyword: Traditional Architecture, Spatial Design, Concept of Sanga Mandala, Art and Culture Center

38 PENGARUH PENGGUNAAN ELEMEN WARNA PADA RUANG TERAPI OKUPASI DI RUMAH SAKIT JIWA

THE EFFECT OF COLOR ELEMENTS APPLICATION IN THE OCCUPATION THERAPY SPACE IN PSYCHIATRIC HOSPITAL

Meidera Asmara Hawari1, Hadi Prabowo2, Oka Sindhu P.3 1Mahasiswa Program Sarjana, Program Studi Arsitektur – FTSP, Universitas Trisakti 2Dosen Jurusan Arsitektur – FTSP, Universitas Trisakti 3Dosen Jurusan Arsitektur – FTSP, Universitas Trisakti [email protected]

ABSTRAK

Rumah sakit jiwa adalah rumah sakit yang dikhususkan untuk perawatan pasien yang mengalami gangguan jiwa serius. Terapi okupasi merupakan salah satu kegiatan rehabilitasi bagi para pasien gangguan jiwa yang di rawat di rumah sakit jiwa untuk mempersiapkan diri kembali ke masyarakat. Pengaruh penggunaan elemen warna pada ruang terapi okupasi di rumah sakit jiwa untuk mendukung suasana hati dan meredam emosi pasien jiwa untuk melancarkan proses kegiatan terapi. Metodologi digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yang dilakukan dengan tujuan untuk menggambarkan kondisi eksisting yang ada. Tujuan dari penelitian ini untuk mencari warna seperti apa yang dapat memberikan pengaruh baik terhadap suasana hati dan emosi pasien. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengolahan data kualitatif dari beberapa studi literatur dan metode komperatif untuk membandingkan data eksisting pada ruang terapi okupasi.

Kata kunci: Rumah sakit jiwa, ruang terapi okupasi, elemen warna

ABSTRACT

Psychiatric hospital is a hospital dedicated to the care of patients who experience serious mental disorders. Occupational therapy is one of the rehabilitation activities for patients who are treated in psychiatric hospitals to prepare themselves to return to the community. The effect of color elements on occupational therapy rooms in psychiatric hospitals to support moods and reduce emotional feelings for mental patients to expedite the process of therapy. The methodology used in this study uses descriptive qualitative methods to describe the existing conditions. The method used in this study is a qualitative data processing from several literature studies and a comparative method to compare existing data in the occupational therapy room. The purpose of this study is to find out what colors can give a good influence on the patient's mood and emotions.

Keyword: psychiatric hospital, occupation therapy room, color element

39

FAKTOR ARSITEKTUR REGIONALISME PADA FASAD RUMAH SAKIT KASIH IBU DI BALI

REGIONALISM ARCHITECTURE FACTOR ON KASIH IBU HOSPITAL FACADE IN BALI

Moza Vebyola *1, Indartoyo2, Rita Walaretina3 1Mahasiswa Program Studi Sarjana Arsitektur, Jurusan Arsitektur, Jakarta 2,3Jurusan Arsitektur, Universitas Trisakti, Jakarta *e-mail: [email protected], [email protected], [email protected]

ABSTRAK

Bali merupakan salah satu daerah yang kental akan arsitektur tradisionalnya yang dikenal hingga mancanegara. Pemerintah bali mensyaratkan bangunan yang tidak memakai konsep tradisional bali untuk memperhatikan unsur-unsur kedaerahannya. Dalam hal ini arsitektur regionalisme dapat menjadi salah satu solusinya, karena pada dasarnya arsitektur regionalisme merupakan penyatuan arsitektur massa lampau dan arsitektur massa kini. Makalah ini akan membahas faktor-faktor arsitektur regionalisme yang terdapat di fasad rumah sakit Kasih Ibu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deduktif deskriptif dengan mengumpulkan berbagai data dan teori dari beberapa jurnal, buku, serta media internet. Hasil penelitian ini yaitu penerapan arsitektur regionalisme pada fasad rumah sakit.

Kata kunci : Arsitektur Regionalisme, Fasad Rumah Sakit

ABSTRACT

Bali is known with its traditional architecture overseas. As for its preservation The balinese goverment requires building which design is formed without balinese traditional architecture value to continue its architectural styles. In this case, regionalism architecture can be a solution, because regionalism architecture is a combination of traditional architecture and modern architecture. This paper will discuss the regionalism architecture factors on facade of Kasih Ibu Hospital. The method used in this study is to collect various data and theories from several journals, books, and internet media. The result of this study is the application of regionalism architecture on hospital facade.

Keywords : Regionalism Architecture, Hospital Facade

40

FASAD PADA PUSAT KEBUDAYAAN JERMAN DI JAKARTA DALAM TELAAH ARSITEKTUR KONTEKSTUAL

FACADE OF THE GERMAN CULTURAL CENTER IN JAKARTA IN THE CONTEXTUAL ARCHITECTURE RESEARCH

Muhammad Dicky Ramadhan 1)Mahasiswa Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti 2)Dosen Pembimbing Utama Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti 3)Dosen Pembimbing Pendamping Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti

Jurusan Arsitektur, Universitas Trisakti, Jakarta Jl. Kyai Tapa No. 1, Grogol, Jakarta 11440 [email protected]

ABSTRAK

Goethe Institut merupakan salah satu pusat kebudayaan asing di indonesia yang bertempat di kota - kota besar, yaitu Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Sebagai pusat kebudayaan, bangunan ini harus dapat merepresentasikan budaya yang berasal dari negara tersebut dalam berbagai macam bentuk, termasuk pada fasad bangunan. Tema pendekatan Arsitektur Kontekstual dianggap dapat menyelesaikan permasalahan yang ada. Dalam tulisan ini akan membahas mengenai penerapan nilai arsitektur kontekstual pada fasad bangunan Pusat Kebudayaan Jerman di Jakarta.

Kata kunci : Kontekstual, Fasad, Pusat Kebudayaan Jerman

ABSTRACT

Goethe Institute is one of the foreign cultural centers in Indonesia located in big cities, namely Jakarta, Bandung, and Surabaya. As a cultural center, this building should be able to represent the culture that comes from the country in various forms, including the building facade. The theme of Contextual Architecture approach is considered to solve existing problems. In this paper will discuss about the application of contextual architectural value on the facade of the German Cultural Center building in Jakarta.

Keywords: Contextual, Facade, German Cultural Center

41

FASADE PADA MUSEUM AFRICAN AMERICAN HISTORY DI WASHINGTON DC

THE FAÇADE ON AFRICAN AMERICAN HISTORY MUSEUM IN WASHINGTON DC

1 2 3 Mochammad Faizal Abdillah * , Etty Retnowati Kridarso , Sri Handjajanti 1,2,3 Jurusan Arsitektur, Universitas Trisakti, Jl. Kyai TapaNo.1, Tomang, Grogol Petamburan, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta11440.

*e-mail: [email protected]

ABSTRAK

Museum merupakan tempat menyimpan benda-benda kuno yang dapat digunakan untuk menambah wawasan dan juga sebagai sarana rekreasi. Prinsipnya, sebuah museum dapat menarik minat pengunjung berdasarkan koleksi yang dimiliki. Dan bentuk bangunan museum dapat memberikan pengaruh terhadap minat pengunjung. Fasade adalah bagian berpengaruh, karena berfungsi sebagai salah satu bentuk komunikasi visual. Museum yang memiliki fasade menarik salah satunya museum african american history di Washington D.C. Kaitan fasade bangunan museum african american history akan dilihat konsepnya berdasarkan teori Francis D.K Ching. Metodenya menggunakan metode kualitatif, hasil dapat di deskripsikan dalam kesimpulan yang membahas beberapa aspek yang di tulis pada buku Francis D.K Ching.

Kata kunci : museum, fasade, african american history museum

ABSTRACT

The Museum is the place to save the ancient objects that can be used to add insight and also as a means of recreation. In principle, a museum can the visitor's interests based on collections. And shape the museum can give effect on the interest of visitors. The façade is part of the influential, because it serves as a form of visual communication. The Museum has an interesting façade of one of the museum of african american history in Washington, D.C. the façade of Hooks the museum of african american history will be viewed the concept based on the theories of Francis d. k. Ching. Methods using qualitative methods, the results can be described in the conclusion that discuss some aspect of that in writing on the books of Francis d. k. Ching.

Keywords : museum, façade, african american history museum

42

APLIKASI PRINSIP PLACEMARKING DALAM PENERAPAN ARSITEKTUR KONTEKSTUALISM PADA PERANCANGAN GEDUNG KEDOKTERAN UNIVERSITAS PATTIMURA

APPLICATION OF PLACEMAKING PRINCIPLE IN IMPLEMENTATION OF CONTEXTUALISM ARCHITECTURE OF PATTIMURA UNIVERSITY MEDICAL BUILDING DESIGN

Nasyira Amin*1, Hardi Utomo*2, Jimmy S Juwana*2 1, * Mahasiswa Program Studi Arsitektur, Universitas Trisakti, Jakarta *2Dosen Program Studi Arsitektur, Universitas trisakti, jakarta Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti Email : *[email protected], *2 [email protected] *2 [email protected]

ABSTRAK

Provinsi maluku pada perkembangannya memiliki berbagai potensi yang terus dikembangkan, dalam hal ini, pengembangan di sektor pendidikan juga patut untuk di optimalkan. Keberadaan Universitas pattimura sebagai salah satu universitas tertua di kota ambon, membuat adanya karakter yang melekat pada bangunan pendidikannya, serta adanya identitas akan wujud citra kawasan universitas yang perlu dipertahankan, Pada arsitektur kontekstualisme, aspek harmoni digunakan berdasarkan sasaran perancangan untuk mempertegas wujud citra kawasan. Penelitian menggunakan metode deskriptif yaitu menguraikan lingkup aspek harmoni berdasarkan teori arsitektur kontekstualisme yang dapat diterapkan pada perancangan guna menghasilkan pemenuhan terhadap sasaran kerangka acuan kerja.

Kata kunci : kontekstualisme, citra kawasan, universitas pattimura

ABSTRACT

Maluku Province in its development has a variety of potential that continues to be developed, in this case, development in the education sector is also worth optimizing. The existence of Pattimura University as one of the oldest universities in Ambon city, makes the character inherent in its educational building, and the existence of an identity that will manifest the image of the university area. The research uses descriptive method which describes the scope of aspects of harmony based on the contextualism architecture theory that can be applied to the design to produce fulfillment of the target terms of reference.

Keywords: contextualism, regional image, Pattimura University

43

PERANCANGAN BANGUNAN PUSAT PERBELANJAAN DAN RUANG SERBAGUNA DENGAN KONSTRUKSI BAJA DI DKI JAKARTA

DESIGN OF SHOPPING CENTRE BUILDING AND MULTIFUNCTION HALL WITH STEEL CONSTRUCTION IN DKI JAKARTA

Priska Amelia*, Hadi Rusjanto, Grace Kurniawati. Jurusan Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Jakarta e-mail: [email protected]

ABSTRAK

Sehubungan dengan pertumbuhan usaha dan bisnis yang meningkat di Jakarta membuat bertumbuhnya daya beli masyarakat kota Jakarta. Selain itu, kegiatan masyarakat kota Jakarta yang beragam membuat kebutuhan bangunan yang mampu menyediakan berbagai fasilitas. Menyikapi kedua faktor yang telah dijelaskan sebelumnya maka dibutuhkan bangunan pusat perbelanjaan yang digabung dengan ruang serbaguna menggunakan konstruksi baja. Material baja dipilih karena memiliki kekuatan yang tinggi serta beratnya ringan dibanding material beton. Sehingga memungkinkan untuk membuat struktur dengan bentang lebar karena material baja lebih ramping dan ringan dibanding material beton. Untuk itu dilakukan perancangan dengan bantuan aplikasi ETABS dan analisis struktur menurut peraturan yang berlaku yaitu SNI 1729:2015.

Kata kunci : konstruksi baja, menghitung bangunan,

ABSTRACT

Regarding to business growth in Jakarta make increases purchasing power citizens in Jakarta or usual called urban folk. Besides, variety of activities increase number enthusiasts for place that can accommodate more than one activity. Addressing both factor mentioned earlier then it will be needed shopping centre building combined with multifunction hall using steel construction. Steel material is chosen because it has a high strength and lightweight material compared to its weight concrete. Thus it possible to create structure with span width because of steel material is slimmer and lighter than concrete material. For that, design with application ETABS, analysis of the structure according to the code that SNI 1729:2015.

Keywords : steel structure, calculate building

44

IMPLEMENTASI POLA SIRKULASI YANG EFISIEN PADA BANDAR UDARA KERTAJATI

IMPLEMENTATION OF EFFICIENT CIRCULATION PATTERN IN KERTAJATI AIRPORT

1 *2 *3 Punto Larassakti* , Agus Saladin , Mohammad Ali Topan 1 * Mahasiswa, Program Studi Sarjana Teknik Arsitektur, Universitas 2 Trisakti * Dosen Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan 3 Perencanaan Universitas Trisakti * Dosen Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti

ABSTRAK

Bandara Udara Internasional Kertajati Majalengka dibangun untuk menggantikan fungsi moda transportasi udara lama yang sangat padat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pola sirkulasi yang baik pada bangunan bandar udara. Metode yang digunakan pada tulisan ini merupakan metode kualitatif dengan penyajian tulisan secara deskriptif. Metode analisis data yang digunakan adalah dengan cara Deskriptif, yaitu dengan cara memberikan gambaran beserta penjelasan pada penelitian.

Kata kunci : Bandar Udara, Sirkulasi, Efisiensi

ABSTRACT

The Kertajati Majalengka International Airport was built to replace the function of a very dense old air transport mode. This study aims to determine the application of good circulation patterns in airport buildings. The method used in this paper is a qualitative method with the presentation of writing descriptively. Data analysis method used is by way of Descriptive, that is by giving description and explanation in research.

Keywords: Airport, Circulation, Efficient

45

SIMULASI POLA OPERASI WADUK LEUWIKERIS JAWA BARAT

SIMULATION OF THE OPERATING PATTERN OF THE LEUWIKERIS RESERVOIR IN

Rachma Farida M. Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil, Universitas Trisakti [email protected]

ABSTRAK

Waduk Leuwikeris merupakan salah satu waduk yang berada di Provinsi Jawa Barat. Metode pola operasi waduk ini menggunakan simulasi tampungan. Simulasi pola operasi waduk ini menghasilkan tiga kondisi tahun batas, yaitu tahun basah (35%), tahun normal (50%), dan tahun kering (65%). Waduk ini dimanfaatkan untuk kebutuhan air baku, kebutuhan air irigasi, dan kebutuhan PLTA. Waduk Leuwikeris diharapkan dapat memberikan keperluan air baku sebesar 0,875 m3/det, mengairi irigasi seluas 19.733 Ha, dan mengasilkan daya PLTA sebesar 20 MW.

Kata Kunci : Pola operasi waduk, inflow, outflow

ABSTRACT

Leuwikeris Reservoir is one of the reservoirs in West Java Province. This reservoir operation pattern method uses a storage simulation. Simulation of this reservoir operation pattern results in three conditions of the boundary year, namely wet years (35%), normal years (50%), and dry years (65%). This reservoir is used for raw water needs, irrigation water needs, and PLTA needs. Leuwikeris Reservoir is expected to provide raw water requirements of 0.875 m3 / sec, irrigate an area of 19.733 Ha, and prodece 20 MW of hydropower.

Keywords : simulation of reservoir operation patterns, inflow, outflow

46

PENERAPAN ASPEK BUDAYA “BABARI” PADA POLA KAWASAN KAMPUNG NELAYAN

APPLICATION OF THE "BABARI" CULTURE ASPECT IN THE NELAYAN KAMPUNG AREA PATTERN

Raeval Baskara *1, Dermawati.Ds *2, Ratih Budiarti 3 1 * * Mahasiswa Jurusan Arsitektur – FTSP, Universitas Trisakti *2Dosen Jurusan Arsitektur – FTSP, Universitas Trisakti *3Dosen Jurusan Arsitektur – FTSP, Universitas Trisakti *e-mail: [email protected]

ABSTRAK

Kampung nelayan menjadi salah satu solusi dari mewadahi dan memajukan daerah kepulauan gebe. Perencanaan Kampung Nelayan diharapkan mampu menaungi kegiatan pariwisata maupun edukasi serta mampu mewadahi para nelayan di kawasan Kepulauan Gebe. Untuk itu kawasan harus memiliki kualitas pola sirkulasi antar ruang yang baik. Aspek pola sirkulasi pada kawasan Kampung Nelayan didukung dengan adanya ruang transisi yang berkesinambung antar fungsi dalam bangunan serta dapat mempresentasikan nilai, unsur, maupun budaya melalui penerapan kebudayaan Babari.

Kata kunci: Pola sirkulasi,Kebudayaan Babari

ABSTRACT

Fisherman's village became one of the solutions of accommodating and advancing the gebe islands. Village Planning Fishermen are expected to oversee tourism and educational activities and able to accommodate the fishermen in the area of The Gebe Islands. For that area must have good quality circulation pattern between spaces. The aspect of the circulation pattern in the Kampung Nelayan area is supported by the continuous transitional space between functions within the building and can present the values, elements, and culture through the application of Babari culture.

Keywords: Circulation pattern, Babari cultur

47

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS SIMPANG TAK BERSINYAL CAMAN JATIBENING BEKASI

MANAGEMENT AND TRAFFIC ENGINEERING THE INTERSECTION ROAD NO SIGNAL CAMAN JATIBENING BEKASI

Rafi Alfian Panjaitan 1), Budi Hartanto Susilo 2) )Mahasiswa Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Triakti )Dosen Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Triakti Jurusan Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Kampus A, Jl. Kyai Tapa No.1 Grogol, Jakarta Email: [email protected]

ABSTRAK

Simpang tak bersinyal Caman Jatibening Bekasi adalah akses jalan menuju tol di daerah Bekasi. Simpang tersebut memiliki 5 lengan dengan bentuk geometri yang tidak beraturan yang berada di Jatibening Bekasi. Setelah dilakukan Studi kasus pada simpang tersebut didapatkan DS=1,11 pada data eksisting, yang melebihi angka DS=0,85. Oleh kerana itu dilakukan 2 solusi alternatif, yang pertama adalah dengan perubahan rute lalu lintas dan yang ke dua adalah dengan melakukan alternatif pertama ditambah dengan melakukan pelebaran jalan pada salah satu lengan pada simpang. Setelah dilakukan alternatif solusi tersebut didapatkan menjadi DS=0,823 dan mengurangi titik konflik yang terjadi pada simpang tersebut.

Kata Kunci : simpang tak bersinyal, manajemen lalu lintas, rekayasa lalu lintas

ABSTRACT

The is intersection no signal Caman Jatibening Bekasi is the road access toll in Bekasi. The instersection have 5 lanes with irregularly geometric shapes. After conducting a case study on the intersection, get DS = 1,2, but it exceeds 0,85. Has 2 solutions to use at the intersection road, the first alternative solutions it to make changes the route traffic and the second solutions is combined from the first solutions plus road widening at the lanes of the intersection road, get DS=0,84 and decrease the conflicts at the intersection.

Keywords: the intersection road no signal, management traffic, traffic engineering

48

IDENTIFIKASI PENGARUH BIOPHILIC DESAIN PADA LOBI GEDUNG MEDIK SENTRAL DR.KARIADI DI SEMARANG

IDENTIFICATION THE EFFECT OF BIOPHILIC DESIGN ON HOSPITAL MEDICAL CENTER LOBBY DR. KARIADI IN SEMARANG

1 2 Reksan Nefriyanto , Dedes Nur Gandarum Jurusan Arsitektur, Universitas Trisakti, Jakarta 1

ABSTRAK

Di benak orang rumah sakit seringkali justru membuat pasien merasa tidak nyaman karena suasana rumah sakit dahulu terlihat kesan mencekam. Kesan yang timbul dari suasana rumah sakit berpengaruh terhadap psikologis dan kondisi fisik pasien. Maka dari itu rumah sakit yang menerapkan healing environment dalam perencanaan rumah sakit merupakan suatu desain lingkungan terapi yang memadukan antara unsur alam, indra dan psikologis. Hal ini menyebabkan munculnya pendekatan desain biophilic. Biophilic design dipercaya dapat membantu menciptakan healing environment. Arsitektur dan interior memiliki peran dalam mengkondisikan lingkungan disekitar pasien agar menjadi lebih nyaman. Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya kehadiran alam dapat membantu mereduksi tingkat stress yang terjadi pada manusia. Penelitian berisikan uraian, penjabaran pengaruh desain biophilic pada lobi yang telah diterapkan sesuai dengan persyaratan rumah sakit di semarang Identifikasi Pattern Biophilic desain menjadi penting karena pengaruhnya pada psikologi pada lobi interior dirumah sakit dr.Kariadi Semarang

Kata kunci : Biophilic design, Lobi Rumah Sakit, Gedung Medik Sentral

ABSTRACT

In the minds of the people hospital are instead seen make patients feel uncomfortable because the atmosphere the hospital had the impression gripping. The impression arising from the atmosphere of a hospital influences psychology and physical condition patients. That is why it is the hospital of them have applied the healing environment in the planning of a hospital was a design the environment of therapy that between those responsible for than dividing them into nature for a very long , the senses and psychological. This led to the appearance of design biophilic approach. Biophilic design believed to helping create healing environment. Architecture and interior has a role in conditioned the environment around a patient to become more comfortable. Based on a number of the test which has been done one before the presence of of nature can help reduce stress level which occurs in human research description the influence of design biophilic in the lobby that has been applied in accordance with the requirements of the hospital in semarang identification pattern biophilic design matters because a negative impact on our psychology in the lobby of the interior of one of the hospital dr.kariadi semarang

Keywords : Biophilic Design, Hospital lobby, Medical Centre

49

POLA SIRKULASI DI BANGUNAN PERPUSTAKAAN NASIONAL KASUS : QATAR, KOREA, DAN TAIWAN

1 2 3 Reza Hijra Saputra , Maria Immaculata Ririk Winandari , Sri Tundono 2 Mahasiswa Program Studi Sarjana Arsitektur, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Trisakti 3 Dosen Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Trisakti 4 Dosen Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Trisakti Email: [email protected]

ABSTRAK

Perpustakaan merupakan tempat untuk bahan pustaka, yang disusun secara sistematis. Agar perpustakaan dapat melakukan fungsinya sebagai pusat informasi secara umum. Sirkulasi diperlukan untuk permudah pencapaian, perpindahan dari satu ruang ke ruang lainnya dan untuk efesiensi jarak perpindahan. Kasus studi terdiri dari Qatar National Library, National library of korea, dan national library of public information Taiwan. Studi banding dilakukan terhadap ketiga obyek kasus dengan variable hasil menggunakan studi banding pola sirkulasi pengunjung, pola sirkulasi pola irkulasi staff, dan penerimaan buku sehingga hasil menunjukan bahwa bahwa bangunan perpustakaan nasional di 3 kasus studi memiliki pola sirkulasi yang memudahkan pemustaka yang datang, pemustaka akan diarahkan menuju area resepsionis dan ruang loker, kemudian pemustaka baru dibolehkan menuju ke ruang yang dituju. Sirkulasi staff pada 3 kasus studi perpustakaan nasional memiliki akses tersendiri untuk melakukan operasional di dalam gedung perpustakaan nasional. Pada sirkulasi penerimaan buku, buku yang datang akan langsung menuju ruang penyimpanan kemudian akan di cek diruang sortir, prawatan, dan akan menuju ke ruang monograf.

Kata Kunci : Pola, Sirkulasi, zona, perpustakaan Nasional.

ABSTRACT

The library is a place for library materials, which are arranged systematically. so that the library can perform its function as an information center in general. Circulation is needed to facilitate achievement, transfer from one room to another and for efficiency of displacement distance. The case study consisted of the Qatar National Library, the National library of Korea, and the national library of public information Taiwan. Comparative studies were conducted on the three case objects with variable results using comparative studies of visitor circulation patterns, circulation patterns of staff circulation patterns, and book receipts so the results showed that national library buildings in 3 study cases had a circulation pattern that made it easier for visitors to come. towards the reception area and locker room, then new visitors are allowed to go to the designated room. Staff circulation in 3 case studies of the national library has its own access to operations within the national library building. In the circulation of book receipts, books that come will go directly to the storage room then will be checked in the sorting room, maintenance, and will go to the monograph room.

Keywords: National library, Pattern, Circulation, zoning, National library

50

PENGARUH PREDIKAT GEDUNG GREEN BUILDING DI INDONESIA TERHADAP KONSERVASI AIR BERDASARKAN SISTEM SERTIFIKASI EDGE (EXCELLENCE IN DESIGN FOR GREATER EFFICIENCIES) STUDI KASUS: GEDUNG ASEAN SECRETARIAT

THE INFLUENCE OF GREEN BUILDING PREDICATES IN INDONESIA TOWARDS WATER CONSERVATION BASED ON A CERTIFICATION SYSTEM FOR EDGE (EXCELLENCE IN DESIGN FOR GREATER EFFICIENCIES) CASE STUDY: ASEAN BUILDING SECRETARIAT

Rizky Widodo Santoso Putro ˡ, Bambang Endro Yuwono² Jurusan Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Jakarta Barat Email : [email protected]

ABSTRAK

Negara Indonesia mengalami pertumbuhan konsumsi energi yang cukup signifikan. Salah satu cara dalam menangani pertumbuhan konsumsi energi adalah dengan menggunakan konsep green building. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui apakah predikat bangunan green building mempengaruhi penghematan air, setelah diproses menggunakan aplikasi EDGE . (2) mengetahui efisiensi penggunaan air pada bangunan green building di Jakarta. Hasil penelitian pada gedung Asean Secretariat untuk langkah efisiensi air sebesar 75,89%. Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa penggunaan sistem water treatment maupun tipe sanitasi yang digunakan pada bangunan tersebut sangat mempengaruhi dalam penghematan air.

Kata kunci : green building, efisiensi air, EDGE buildings

ABSTRACT

Country Indonesia experienced growth of energy consumption which is quite significant. One way to handle the growth of energy consumption is to use the concept of green building. This research aims to (1) determine whether the predicate building green building affects the water- saving, once processed using application EDGE. (2) know the efficiency of water use in buildings green building in Jakarta. Results of the study on the building of the Asean Secretariat for water efficiency measures of 75.89%. Based on the analysis of the data it can be concluded that the use of the water treatment system or sanitary type used on the building greatly influence in water-saving.

Keywords: green building, water efficiency, EDGE buildings.

51

LANGGAM ARSITEKTUR MELAYU PADA BANGUNAN HOTEL RESORT DAN COTTAGE DI NONGSA, BATAM

LANGGAM MELAYU IN HOTEL RESORT AND COTTAGE BUILDING AT NONGSA, BATAM

1 2 3 Ryggie Phillip * , Indartoyo , Rita Walaretina 1 Mahasiswa Program Studi Sarjana Arsitektur, Jurusan Arsitektur, Jakarta 2,3 Jurusan Arsitektur, Universitas Trisakti, Jakarta 1 2 1 *e-mail: [email protected], [email protected], [email protected],

ABSTRAK

Arsitektur merupakan bagian yang dominan dalam membentuk identitas suatu kota. Batam merupakan kota yang terletak di Kepulauan yang memiliki akar budaya melayu. Pengaplikasian langgam pada bangunan hotel resort dan cottage di kota Batam merupakan salah satu bentuk dalam menjadikan identitas kawasan sebagai daerah berkebudayaan Melayu. Penerapan langgam pada bangunan dipresentasikan sesuai dengan pemahaman arsitektur dengan melihat arti dan nilai dari langgam itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan penerapan langgam arsitektur melayu terhadap desain hotel resort dan cottage di kota Batam sebagai identitas suatu kawasan.

Kata kunci : Langgam, Elemen, Identitas, Arsitektur Melayu

ABSTRACT

Architecture is a major part of creating city face and identity. Batam is a city located in Kepulauan Riau that have Melayu as their cultural roots. The application of langgam on the hotel resort and cottage in Batam is one of the ways to make the region's identity, a Melayu cultural area. The application of langgam on a building in the city of Batam experienced a shift from the values of Melayu culture. The application of langgam on a buildings is presented in accordance with the understanding of architecture without seeing the meaning and value of the style itself. This study aims to identify the application of Melayu architectural langgam on the design of hotel resort and cottage in the city of Batam. Identification is based on cultural aspects that explain the use of Melayu architectural langgam as a city identity.

Keywords : Langgam, Element, Identity, Melayu Architecture

52

ARSITEKTUR REGIONALISME DAN ISLAM DALAM TATA ZONASI MASJID AGUNG DEMAK

ARCHITECTURE OF REGIONALISM AND ISLAM IN THE ZONING SYSTEM OF THE GRAND OF DEMAK

1 3 Sam Reza Muhammad , M. Bambang Susetyarto ², Endang Marlina *¹ Mahasiswa program studi sarjana arsitektur , universitas trisakti *² Dosen jurusan arsitektur, FTSP Universitas Trisakti *³ Dosen jurusan arsitektur, FTSP Universitas Trisakti 1 [email protected]

ABSTRAK

Masjid Agung Demak menjadi perintis penyebaran agama Islam dikota Demak. Walisongo merancang masjid dengan memadukan Arsitektur Regionalisme dan ajaran Islam. Hal tersebut dapat dikaji mengenai penyeimbangan antara Arsitektur Regionalisme dan ajaran Islam, sehingga dapat diterima oleh masyarakat dan sesuai dengan kaidah Islam. Hal yang perlu diperhatikan adalah mengenai Tata Zonasi masjid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaplikasian Arsitektur Regionalisme dan ajaran Islam kedalam Tata Zonasi Masjid Agung Demak. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan studi literatur, kemudian dianalisa hingga mendapatkan sebuah kesimpulan.

Kata kunci : Masjid, Arsitektur Regionalisme, Tata Zonasi

ABSTRACT

The Demak Great Mosque is a cornerstone of Islamic influence in Demak. Walisongo designed the mosque by combining Regional Architecture with Islamic teachings. This can be used to study the balance between Regional Architecture and Islamic teachings which can be accepted by the people and fits accordingly with Islamic beliefs. The Zoning System of the mosque must be observed. This study attempts to discover the application of Regional Architecture and Islamic teachings within The Demak Great Mosque Zoning System. This study uses descriptive methods and literature studies, which are then analyzed until a conclusion is reached.

Keywords : Mosque, Regional Architecture, Zoning System

53

KONFIGURASI ELEMEN RUANG DALAM YANG MEMPENGARUHI KONDISI KENYAMANAN TERMAL PADA RUANG PAMER (STUDI KASUS MUSEUM NASIONAL INDONESIA)

CONFIGURATION ELEMENT OF INTERIOR SPACES INSIDE THAT AFFECTING CONDITIONS OF THERMAL COMFORT IN SHOWROOM (CASE STUDY OF NATIONAL MUSEUM OF INDONESIA)

Sarash Ayu Hulaevah Suha*1, Nurhikmah Budi Hartanti*2, Mohammad Ali Topan*3 1Mahasiswa Program Sarjana Jurusan Arsitektur - FTSP Universitas Trisakti [email protected] 2,3Dosen Program Studi Arsitektur - FTSP Universitas Trisakti

ABSTRAK

Ruang pamer museum tentunya memiliki fasilitas khusus agar kualitas material benda koleksi terjamin keamanannya. Kenyamanan termal dapat dipengaruhi oleh kualitas material selubung bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui elemen-elemen interior yang mempengaruhi kondisi termal ruang pamer Museum Nasional Indonesia. Hasil pengukuran dianalisis dengan program aplikasi pengolah angka dan menggunakan tabel data untuk menunjukkan kondisi kenyamanan termal di ruang pamer. Karena faktor kenyamanan termal ruang adalah bagian dari aspek terpenting dari kenyamanan fisik pengudaraan ruang pamer museum maka perlu ditingkatkan kembali pada konfigurasi elemen ruang arsitektur dengan cara memilih material bangunan lokal agar kenyamanan ruang pamer mendapatkan dampak positif.

Kata kunci: Elemen Interior, Kelembaban udara, Kenyamanan termal, Museum, Suhu udara

ABSTRACT

The showroom of museum certainly has a special facility for the quality of collection material is guaranteed security. Thermal comfort can be affected by the material quality of the building envelope. This study aims to determine the elements interior that affect thermal conditions of showroom in National Museum of Indonesia. The results of the recording and measurement are then analyzed by a numbering processing application program and using the data table to show the thermal comfort conditions in one of the showrooms. Because of thermal factor is a part of most important aspect physical comfort in showroom of museum and needs to be increased back to the configurations of elements architcture by choose a local building materials to comfort the showroom to get a positive impact.

Keywords: Interior elements, Air humidity, Thermal comfort, Museum, Air temperature

54

ARSITEKTUR KONTEKSTUAL DI BANGUNAN PUSAT BUDAYA SUMATERA BARAT

CONTEXTUAL ARCHITECTURE IN WEST SUMATERA CULTURAL CENTRE BUILDING

1 2 3 Siti Sabila Clara Ralie , Maria Immaculata Ririk Winandari , Sri Handjajanti 1, 2, 3Jurusan Arsitektur, Universitas Trisakti, Jl. Kyai Tapa No.1, Tomang, Grogol Petamburan, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11440 *email: [email protected]

ABSTRAK

Pusat Budaya Sumatera Barat adalah wadah kegiatan seni budaya yang memiliki identitas budaya, serta menyesuaikan dengan lingkungan sekitar. Prinsipnya, arsitektur kontekstual sejalan dengan kebutuhan Pusat Budaya karena berhubungan dengan lingkungan, area, kondisi bangunan sekitar, masyarakat, dan budaya daerah setempat. Makalah ini memaparkan arsitektur kontekstual yang memengaruhi prinsip Pusat Budaya Sumatera Barat, serta hubungannya dengan lingkungan di sekitar bangunan. Metodenya menggunakan metode eksploratif. Variabelnya adalah atap, ornamen, dan gubahan massa. Hasil menunjukkan bahwa atap yang kontekstual adalah atap Gonjong. Ornamen yang kontekstual adalah seni ukir khas budaya Minangkabau. Komposisi gubahan massa yang kontekstual adalah simetris, selaras, dan bentuk bangunan persegi panjang.

Kata kunci: arsitektur kontekstual, budaya, pusat budaya

ABSTRACT

West Sumatra Cultural Center is a place for cultural arts activities that have a cultural identity, and adapt to the surrounding environment. In principle, contextual architecture is in line with the needs of the Cultural Center because it deals with the environment, the area, the condition of the surrounding buildings, the community, and the local culture. This paper presents a contextual architecture that influences the principles of the Cultural Center, as well as its relationship with the environment around the building. The method uses exploratory methods. The variables are roof, ornaments, and mass composition. The results show that the contextual roof is the Gonjong roof. The contextual ornament is the typical carving art of Minangkabau culture. The composition of the mass that is contextual is symmetrical, aligned, and the shape of a rectangular building.

Keywords: contextual architecture, culture, context, cultural center

55

ESTETIKA FASAD PERPUSTAKAAN NASIONAL

THE AESTHETIC OF THE NATIONAL LIBRARY FACADE

Tri Astuti Handayani1 , Agus Saladin2, Jimmy Siswanto3 1 Mahasiswa Jurusan Arsitektur – FTSP Universitas Trisakti 2 Dosen Jurusan Arsitektur – FTSP Universitas Trisakti 3 Dosen Jurusan Arsitektur – FTSP Universitas Trisakti *e-mail: 1 [email protected]

ABSTRAK

Fasad merupakan hal yang pertama kali di nilai dalam suatu bangunan, setiap bangunan memiliki estetika atau keindahannya tersendiri yang dapat di jadikan ‘iconic’ atau ciri khas pada suatu bangunan. Sebuah bangunan dapat dinyatakan indah pertama kalinya terlihat dari bentuk fasadnya. Estetika pada fasad juga dapat menjadikan citra sebagai filosofi arsitektur dapat dilakukan melalui tinjauan terhadap unsur fasad dan prinsip desain pada bentuk bangunan. Pada bangunan perpustakaan estetika merupakan unsur yang penting untuk menarik minat pengunjung datang ke perpustakaan

Kata Kunci : Fasad, Estetika, Iconic

ABSTRAK

Facade is the first thing to value in a building, each building has its own aesthetic or beauty that can be made as an 'iconic' or characteristic of a building. A building can be declared beautiful since the first time seen, from the shape of the facade. Aesthetics on facades also make the image as an architectural philosophy that can be done through a review of facade elements and design principles in the shape of the building. The aesthetic of library building is the important elements to attract visitors to come to the library

Keyword : Façade, Aesthetic, Iconic

56

Tema – 4:

PRODUKTIFITAS DAN EFEKTIFITAS KINERJA KOMPONEN LINGKUNGAN TERBANGUN

57

EVALUASI KINERJA GATE BANDAR UDARA INTERNASIONAL SULTAN HASANUDDIN MAKASSAR

GATE PERFORMANCE EVALUATION OF SULTAN HASANUDDIN INTERNATIONAL AIRPORT MAKASSAR

1 Aghil Alifiansyah 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Trisakti, Jakarta Email: [email protected]

ABSTRAK

Gate memiliki fungsi tempat pesawat untuk parkir ke tempat yang dekat dengan terminal sehingga penumpang dengan mudah untuk masuk atau keluar dari pesawat udara. Untuk mengetahui gate dapat mengakomodir dengan baik pergerakan pesawat di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar dilakukan studi untuk mengevaluasi kinerja gate dan apron yang tersedia. Evaluasi merupakan hasil dari pengolahan data penggunaan parking stand gate, waktu penggunaan, jenis pesawat, serta jadwal penerbangan setiap maskapai. Peramalan pada tahun 2035 gate dan apron akan mengalami kejenuhan, dengan kondisi seperti itu dapat disimpulkan bahwa gate tidak bisa memenuhi kebutuhan pergerakan pesawat udara utamanya pada saat peak hour di bandara.

Kata Kunci : Apron Gate; Parking Stand; Pergerakan Pesawat Udara; Ground Handling; Waktu Penggunaan Gate.

ABSTRACT

Gate has an role as a place for aircrafts to park closer to terminal so that passengers can easily entered or exited from an aircraft. Studies conducted to improve gate performance through available aprons. Evaluation consists processing the data obtained, the use of the gate parking, gate occupancy time, the type of aircraft, and the flight schedules of each airlines. From forecasting results known in 2035 the gate and the overall apron will be at over capacity condition, with such conditions it can be denied that gate cannot services the movement of aircraft operating at peak hours at the airport.

Keyword : Apron Gate; Parking Stand; Aircraft Movement; Gate Occupancy Time; Ground Handling.

58

EVALUASI KAPASITAS TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL SULTAN MAHMUD BADARUDDIN II, PALEMBANG

THE EVALUATION OF THE PASSENGERS TERMINAL CAPACITY OF THE SULTAN MAHMUD BADARUDDIN II INTERNATIONAL AIRPORT, PALEMBANG

Defryanto Pradjito1 1Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Universitas TrisaktiKampus A, Jl. Kyai Tapa No.1 Grogol, Jakarta Email : [email protected]

ABSTRAK

Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang merupakan salah satu pintu masuk kota Palembang mengalami peningkatan dari jumlah penumpang. Di perlukan evaluasi untuk mengetahui luasan aktual terminal penumpang agar mampu menampung pergerakan penumpang waktu sibuk, menilai Level of Service (LOS) dari standar IATA dan, memprediksi pertumbuhan penumpang untuk mengetahui tahun jenuh terminal penumpang, Upaya mengantisipasi kejenuhan terminal menggunakan metode regresi linier sederhana,pada tahun 2019 perhitungan luas terminal sebesar 35.675 . pada perhitungan, di dapatkan PWS domestik (2066 pnp) dan PWS internasional (282 pnp) diperlukan luasan sebesar 33.718 m2sedangkan luas aktual terminal sebesar 34.000 m2 secara perhitungan yang berarti terminal Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang mampu menampung pergerakan penumpang waktu sibuk. Akan mengalami kejenuhan pada tahun 2019 dan membutuhkan luasan terminal sebesar 35.675 .

Kata kunci : Bandar Udara, Kapasitas Terminal, Tingkat Pelayanan Penumpang, Prediksi Penumpang

ABSTRACT

Sultan Mahmud Badaruddin II International Airport Palembang as entrances to Palembang, which has increase in termsnumber of passengers. Evaluation needed to findwhether actual area of passenger terminal is capable accommodating passenger movements during rush hours; to figure out value of the Level of Service from the IATA standard; it’s also necessary to predict the passenger growth to find the year of saturation at the passenger terminal, therefore it can anticipate the terminal saturation using linear regression method,in 2019 the calculation of the terminal area was 35.675 . Based on the results, it was obtained domestic (2066 pnp), international (282 pnp) required an area 33,718 m2; the actual area of terminal was larger, which was 34,000 m2, therefore the terminal was able to accommodate passenger movements at rush hours. Experiencing saturation in 2019 requires a terminal area of 35.675 .

Keyword: Airport, Terminal Capacity, Passengers’ Level of Service, Passengers’ Prediction.

59

ANALISIS DESAIN LEAD RUBBER BEARINGS PADA BANGUNAN STRUKTUR BAJA ENAM LANTAI

ANALYSIS DESIGN OF LEAD RUBBER BEARINGS IN SIX STORY STEEL STRUCTURE BUILDING

Christy Sukirno*1 dan Sugeng Wijanto2 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Jakarta *e-mail: [email protected], [email protected]

ABSTRAK

Base isolation system merupakan salah satu sistem perlindungan seismik yang paling banyak digunakan dalam pembangunan struktur di daerah rawan gempa. Tujuan penulisan ini untuk melihat perbandingan persentase kinerja struktur antara bangunan yang menggunakan base isolation system maupun tanpa base isolation system (tumpuan jepit). Dalam penelitian ini dimodelkan bangunan struktur baja enam lantai dengan base isolation system yang digunakan berupa Lead Rubber Bearing (LRB). Metode penelitian menggunakan analisis non-linear riwayat waktu (NLTHA) El-Centro yang akan diskalakan dengan respon spektrum percepatan gempa Jakarta dengan kondisi tanah lunak (SE). Parameter yang dibandingkan adalah perioda getar struktur bangunan, perpindahan lateral bangunan, dan simpangan antar lantai. Hasil yang diperoleh yaitu terjadi peningkatan perioda getar struktur sebesar 119,26%, peningkatan perpindahan lateral untuk arah X sebesar 61,56% pada lantai satu, sedangkan total perpindahan pada atap terjadi penurunan untuk arah X sebesar 37,91%, dan adanya penurunan simpangan antar lantai arah X sebesar 71,13%. Berdasarkan hasil perbandingan parameter yang diperoleh tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan base isolation system dapat bekerja lebih baik dalam mereduksi gaya gempa dibandingkan tanpa LRB.

Kata kunci : Base Isolation, Lead Rubber Bearing (LRB), Struktur Baja

ABSTRACT

Base isolation is one of the most widely used seismic protection systems used in building structures in earthquake prone areas. The purpose of this paper is to see a comparison of the percentage of structural performance between buildings that use a base isolation system or without a base isolation system (fixed base). In this study a six-story steel structure building with a base isolation system was used in the form of Lead Rubber Bearings (LRB). The research method uses a non-linear analysis of El-Centro's time history (NLTHA) which will be scaled by the response spectrum of the Jakarta earthquake acceleration with soft soil conditions (SE). The parameters compared are the time period of the building structure, the lateral displacement of the building, and the story drift. The results obtained were an increase in the time period of the building structure by 119.26%, an increase in lateral displacement for X direction is 61.56% on the first floor, while the total displacement on the roof decreased for X direction by 37.91%, and a decrease in story drift of X direction by 71.13%. Based on the results of the comparison of the parameters obtained, the use of the base isolation system can work better in reducing seismic forces than without a base isolation system.

Keywords : Base Isolation, Lead Rubber Bearing (LRB), Steel Structure

60

EVALUASI KINERJA LALU LINTAS DI JEMBATAN KEDUNG BADAK, KOTA BOGOR

EVALUATION OF TRAFFIC PERFORMANCE ON THE BRIDGE OF KEDUNG BADAK, BOGOR CITY

Faisal Sandy Noviansyah*1, Budi Hartanto Susilo2 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Jakarta *e-mail: [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini berlokasi di Jembatan Kedung Badak (Jl. Sholeh Iskandar) yang dapat membuat antrian panjang hingga 300 m karena terjadinya penyempitan. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi kinerja lalu lintas kondisi eksisting terhadap Level of Service menggunakan MKJI 1997 dan mengacu kepada Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia No. PM 96 Tahun 2015. Dari hasil evaluasi kinerja lalu lintas kondisi eksisting, diperoleh LoS bernilai buruk dengan VLV sebesar 31,5 km/jam. Dalam penyelesaian masalah kemacetan tersebut, dilakukan analisis alternatif. Alternatif yang digunakan adalah menambahkan 1 lajur dengan jembatan baru. Hasil analisis alternatif diperoleh LoS bernilai buruk dengan VLV sebesar 33 km/jam.

Kata Kunci: Level of Service, MKJI 1997, VLV

ABSTRACT

This research is located at Kedung Badak Bridge (Jl. Sholeh Iskandar) which can make long queues up to 300 m due to narrowing. The purpose of this study is to evaluate the traffic performance of existing conditions on Level of Service using MKJI 1997 and refer to the Minister of Transportation Regulation of the Republic of Indonesia No. PM 96 of 2015. From the evaluation of existing traffic performance conditions, obtained a bad value LoS with VLV of 31.5 km/hour. In solving the congestion problem, an alternative analysis is carried out. The alternative used is to add 1 lane with a new bridge. The results of alternative analysis obtained LoS with a bad value with VLV of 33 km/hour.

Keywords : Level of Service, MKJI 1997, VLV

61

ANALISIS KAPASITAS TERMINAL PETI KEMAS PADA PELABUHAN AMBON

ANALYSIS OF CONTAINER TERMINAL CAPACITY IN PORT OF AMBON

Finnegan Leatemia Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Trisakti, Jl. Kyai Tapa no. 1 Grogol Jakarta Barat Korespondensi: [email protected]

ABSTRAK

Letak pulau Ambon yang strategis, membuat Pelabuhan Ambon sebagai pintu gerbang arus keluar masuk barang dan penumpang yang ada di Indonesia Timur sehingga mengakibatkan arus kunjungan kapal meningkat. Akan tetapi peningkatan ini belum diimbangi dengan infrastruktur yang memadai, oleh karena itu perlunya analisis kebutuhan pelabuhan seperti kapasitas dermaga dan lapangan penumpukan agar kinerja kapal dan barang lebih efisien dan efektif. Dari hasil analisis kapasitas dermaga dan lapangan penumpukan disimpulkan bahwa pelabuahn Ambon dermaga Yos Sudarso belum berjalan efektif dan harus dilakukan penambahan fasilitas.

Kata Kunci: BOR, YOR, Dermaga

ABSTRACT

The strategic location of Ambon Island makes Ambon Port is the gateway to the flow of goods and passengers in Eastern Indonesia, resulting in increased ship traffic. However, this increase has not been matched by adequate of infrastructure, therefore the need for port needs analysis such as dock capacity and stacking so that the performance of ships and goods is more efficient and effective. From the results of the analysis of dock capacity and stacking, it was concluded that the Ambon port of Yos Sudarso dock had not been effective and facilities had to be added.

Keywords: BOR, YOR, Dock

62

ANALISIS SISTEM TAMBAT SIRIH DALAM KINERJA OPERASIONAL DERMAGA PELRA DI PELABUHAN SUNDA KELAPA

Ike Ariani1, Suwandi Saputro2 1,2Jurusan Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Jakarta *e-mail: [email protected]

ABSTRAK

Pelabuhan Sunda Kelapa keberadaannya sangat dibutuhkan dalam mempermudah distribusi barang dari dan menuju Jakarta. Oleh karena itu diperlukan analisis sistem tambat sirih pada dermaga pelayaran rakyat pada tahun 2017 terhadap kinerja pelayanan kapal dan barang. Dari hasil analisis didapatkan nilai Postponed Time 28 Jam 52 Menit, nilai Idle Time 47 Jam 41 Menit. Jumlah rata-rata bongkar muat 5.41 Ton/Regu /Jam. Untuk nilai BOR pada tahun 2017 sebesar 148.91% > 70%, kinerja pelayanan dermaga tidak efektif maka perlu di lakukan penambahan dermaga sepanjang 2020.93 m. Untuk nilai kinerja pelayanan gudang sebesar 5.34% dan nilai kinerja pelayanan lapangan penumpukan sebesar 20.97% maka dapat di simpulkan masih efektif bahkan masih banyak gudang dan lapangan penumpukan yang tidak terisi. Pada hasil perbandingan dapat di simpulkan bahwa sistem tambat sirih yang di gunakan pada dermaga pelayaran rakyat Pelabuhan Sunda Kelapa belum berjalan efektif dan sudah selayaknya dilakukan penambahan dermaga.

Kata kunci : Kinerja Kapal, Kinerja Barang, Sistem Tambat, BOR, YOR, SOR

ABSTRACT

Sunda Kelapa Port is very much needed to facilitate the distribution of goods from and to Jakarta. Therefore it is necessary to analyze the betel mooring system in people's shipping docks in 2017 on the service performance of ships and goods. From the results of the analysis obtained the value of Postponed Time 28 Hours 52 Minutes, the value of Idle Time 47 Hours 41 Minutes. The average number of loading and unloading is 5.41 tons / team / hour. For the 2017 BOR value of 148.91%> 70%, dock service performance is ineffective, it is necessary to add a pier along 2020.93 m. For the warehouse service performance value of 5.34% and the stacking service performance value of 20.97%, it can be concluded that it is still effective even though there are still many warehouses and stacking fields that are not filled. In the results of the comparison it can be concluded that the betel mooring system used at the Sunda Kelapa Port people's shipping dock has not been effective and it is appropriate to do the addition of a pier.

Keywords : ship performance, goods performance, mooring system, BOR, YOR, SOR

63

ANALISIS KINERJA PELAYANAN BONGKAR MUAT PETI KEMAS PADA DERMAGA 08 PELABUHAN PONTIANAK, KALIMANTAN BARAT

UNLOADING CRATES SERVICE PERFORMANCE ANALYSIS AT THE PIER 08 PONTIANAK PORT, WEST KALIMANTAN

Jaka*1, Suwandi Saputro2 1Jurusan Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Jakarta Email: [email protected]

ABSTRAK

Pelabuhan Pontianak memiliki arus kapal dan arus peti kemas yang terus meningkat sehingga untuk mendapatkan arus kapal dan arus peti kemas harus memproyeksikan dengan metode eksponesial dengan perhitungan berth occupancy ratio (BOR) dan yard occupancy ratio (YOR). Hasil dari perhitungan BOR mendapatkan jumlah kapal pada tahun 2022 sebesar 120 kapal dan arus peti kemas sebesar 71.73% angka tersebut melebihi dari batas BOR >70% sehingga perlu adanya penambahan dermaga sebesar 114 meter. Dari hasil perhitungan YOR pada lapangan penumpukan kapasitas yang tersedia sebesar 94.31%<100% dari ketentuan, sehingga lapangan penumpukan yang dibutuhkan sangat efektif untuk kebutuhan peti kemas.

Kata kunci : Berth Occupancy Ratio, yard Occupancy Ratio, Peti kemas

ABSTRACT

Pontianak Port has an increasing vessel and container flows, so to get ship and container flows must projected the exponential method by calculating the Berth Occupancy Ratio (BOR) and Yard Occupancy Ratio (YOR). Results of BOR calculations obtained number of vessels in 2022 by 120 ships and container flows by 71.73% of the amount exceeding the limit BOR> 70% so the dock needs to be increased by 114 meters. The calculation result of YOR available capacity on the stacking area is 94.31% < 100% of the provisions, so the required stacking area is still fulfilled for container needs.

Keyword : Berth Occupancy Ratio, yard Occupancy Ratio, Container

64

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERHAMBATNYA PELAKSANAAN KONSTRUKSI GEDUNG BERTINGKAT DI DKI JAKARTA

THE IDENTIFICATION OF THE FACTORS THAT INFLUENCE THE IMPLEMENTATION OF SKYSCRAPER CONSTRUCTION IN DKI JAKARTA

Muhammad Azmy Almughniy *1, Darmawan Pontan, 2 1, 2jurusan Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Jakarta *e-mail: [email protected] [email protected],

ABSTRAK

Hambatan pada saat pelaksanaan konstruksi dapat dicegah dengan memperbaiki masing-masing faktor yang terlibat dalam pelaksanaan yaitu faktor manajemen, Tenaga kerja, material dan lingkungan. Maka diharapkan dengan memperbaiki ke-empat faktor tersebut, hambatan konstruksi dapat dikurangi semaksimal mungkin. Pengolahan data dilakukan menggunakan metode analisis regresi linier berganda dengan bantuan software SPSS. Hasil analisis menunjukan bahwa urutan variabel yang dominan berpengaruh terhadap keberhasilan proyek konstruksi gedung bertingkat adalah manajemen, tenaga kerja, material, dan lingkungan. Keempat faktor tersebut berpengaruh secara simultan terhadap keberhasilan proyek konstruksi gedung bertingkat sebesar 53 % dengan koefisien regresi yang standarisasi (Beta) secara berurutan sebesar 0.291, 0.218, 0.193, dan 0.182.

Kata kunci : hambatan konstruksi, Gedung bertingkat, pelaksanaan

ABSTRACT

The resistance at the time of the execution of the construction can be prevented by improving each of the factors involved in the implementation of the management factors i.e., labor, materials and the environment. Then the expected with fixing four such factors, construction barriers can be reduced to the maximum possible. The data processing is performed using the method of multiple linear regression analysis with the help of SPSS software. The results of the analysis show that variable order, the dominant influence on the success of the multi-storey building construction project is management, labor, materials, and environment. The influential factors of the four simultaneously against the success of the multilevel building construction projects amounted to 53% with the regression coefficients are standardized (Beta) in a sequence of 0291, 0218, 0193, and 0182.

Keywords : construction barriers, skyscraper, implementation.

65

ANALYSIS OF TRAFFIC JAM IN SIGNALIZED INTERSECTIONS (Case Study: Intersection Ir. H. Juanda – Raya Bogor)

Mohammad Iqbal Fazlurrahman*1, Budi Hartanto Susilo2 1,2Jurusan Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Jakarta *e-mail: [email protected]

ABSTRAK

Bentuk simpang yang tidak sejajar menjadi faktor utama terjadinya kemacetan karena terjadi beberapa konflik di simpang Ir.H.Juanda – Raya Bogor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kinerja simpang Ir.H.Juanda – Raya Bogor. Pada penelitian ini penulis menggunakan MKJI 1997 untuk menganalisis kinerja simpang tersebut. Hasil analisis kinerja simpang menggunakan MKJI 1997 didapatkan nilai Level of Service sebesar 104,9 detik/smp atau dapat dikategorikan pada nilai F. Alternatif yang digunakan adalah gabungan dari kedua alternatif yaitu dengan Level of Service sebesar 34,9 detik/smp atau dapat dikategorikan pada nilai D.

Kata kunci : Simpang Bersinyal, Tundaan, Level of Service

ABSTRACT

Uneven intersection forms a major factor in congestion due to several conflicts at the intersection of Ir. H.Juanda - Raya Bogor. The purpose of this study is to evaluate the performance of the intersection of Ir. H.Juanda - Raya Bogor. In this study the authors used MKJI 1997 to analyze the performance of the intersection. The results of the intersection performance analysis using MKJI 1997 found the Level of Service value of 104,9 seconds / smp or can be categorized as the F value. The alternative used is a combination of the two alternatives, namely with Level of Service of 34,9 seconds / pcu or can be categorized as D

Keywords : Signalized Intersection, Delay, Level of Service

66

ANALISIS KAPASITAS TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA SENTANI DI JAYAPURA

CAPACITY ANALYSIS OF PASSENGER TERMINALS SENTANI AIRPORT IN JAYAPURA

Michele Willanda Paais1, Dewi Rintawati2, Christina Sari3 1,2Jurusan Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Jakarta *e-mail: [email protected]

ABSTRAK

Papua merupakan salah satu daerah yang menjadikan transportasi udara sebagai pilihan utama untuk memenuhi kebutuhan mobilisasi. Seiring meningkatnya kegiatan pariwisata di Jayapura, maka meningkat pula jumlah pengunjung yang datang. Dengan adanya peningkatan jumlah penumpang di Bandar Udara Sentani, terminal penumpang terkadang mengalami penumpukan di beberapa area. Perlu di lakukan evaluasi terhadap kapasitas terminal penumpang yang ada saat ini dan analisa kebutuhan luas terminal penumpang dalam menampung sirkulasi pergerakan penumpang pada waktu sibuk, dengan memperhitungkan peningkatan penumpang dimasa mendatang, sehingga didapat kesesuaian antara kapasitas terminal penumpang dengan luas terminal penumpang saat ini. Hasil penelitian untuk terminal penumpang keberangkatan, luas aktual terminal mampu menampung sirkulasi pergerakan penumpang pada waktu sibuk yaitu sebesar 220 penumpang, sementara terminal kedatangan kurang mampu untuk menampung sirkulasi pergerakan penumpang kedatangan pada waktu sibuknya yaitu sebesar 232 penumpang. Untuk LOS sendiri berdasarkan standar IATA mendapatkan hasil yang memenuhi standar.

Kata kunci : bandar udara, terminal penumpang, bandara Sentani

ABSTRACT

Papua is one area that makes air transportation the first choice for meeting mobilization needs. Along with the increase in tourism activities in Jayapura, the number of visitors who arrived also increased. With the increase in the number of passengers at Sentani Airport, passenger terminals sometimes experience buildup in several areas. It is necessary to evaluate the existing passenger terminal capacity and analyze the broad needs of passenger terminals in accommodating the circulation of passenger movements at busy times, taking into account the increase in passengers in the future, so that the passenger terminal capacity is congruent with the current passenger terminal area. The results of the study for the departure passenger terminal, the actual area of the terminal is able to accommodate the circulation of passenger movements at a busy time of 220 passengers, while the arrival terminal is less able to accommodate the circulation of passenger arrivals during busy times, which is 232 passengers. For LOS itself based on IATA standards get results that meet the standards

Keywords : airport, passenger terminal, Sentani airport

67

IDENTIFIKASI TINGKAT FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN KERJA PADA PEKERJAAN PONDASI BANGUNAN BERTINGKAT

IDENTIFICATION OF THE LEVEL OF FACTOR CAUSES OF ACCIDENT ACCIDENTS IN THE LEVEL OF JOB BUILDING

Mikhael Caesar, Darmawan Pontan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti E-mail : [email protected], [email protected]

ABSTRAK

Sebuah keberhasilan dari suatu proyek konstruksi terletak pada pengawasan terhadap kesehatan dan keselamatan kerja yang dapat menunjang hasil akhir dari sebuah proyek konstruksi. Salah satu bagian yang harus di perhatikan kesehatan dan keselamatan kerja pada proyek konstruksi adalah bagian pekerjaan pondasi. Penelitian ini dilakukan berdasarkan banyaknya pembangunan konstruksi gedung bertingkat. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui tingkat faktor penyebab kecelakaan kerja yang sering terjadi di pekerjaan pondasi bangunan bertingkat. Analisa dari penelitian ini menggunakan metode index mean. Hasil dari metode ini didapatkan urutan faktor dari variabel yang paling sering terjadi kecelakaan kerja pada pekerjaan pondasi pada bangunan bertingkat yang mana berupa tempat kerja, kondisi mesin, peralatan dan material, prosedur kerja, kualitas pekerja, komunikasi pekerja, dan sistem manajemen.

Kata kunci: Pekerjaan pondasi, Bangunan bertingkat, Kesehatan dan Keselamtan Kerja.

ABSTRACT

A success of a construction project lies in the supervision of occupational health and safety that can support the end result of a construction project. One part of the work health and safety that must be considered in construction projects is the foundation work section. This research was conducted based on the many construction of multi-storey buildings. The purpose of this study is to determine the level of factors causing work accidents that often occur in multilevel foundation work. The analysis of this study uses the index mean method. The results of this method obtained a sequence of factors from the variables that most often occur at work on foundation work in multi- storey buildings which are workplaces, engine conditions, equipment and materials, work procedures, quality of workers, communication workers, and management systems.

Keywords: Foundation work, multi-storey building, occupational health and safety.

68

ANALISIS KINERJA PENINGKATAN BONGKAR MUAT GENERAL CARGO PELABUHAN MARUNDA CENTER TERMINAL

GENERAL CARGO LOADING AND UNLOADING IMPROVEMENT PERFORMANCE ANALYSIS AT MARUNDA PORT TERMINAL CENTER

Rahayu Herweningati Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti Jl.Kyai Tapa No.1 Grogol, Jakarta Barat Email: [email protected]

ABSTRAK

Pelabuhan Marunda merupakan pelabuhan yang terletak dikawasan industri Marunda Center, pelabuhan ini melayani angkutan barang dan juga melayani bongkar muat general cargo. Volume pengiriman barang menggunakan general cargo melalui pelabuhan Marunda terus meningkat dari tahun ke tahun. Pengiriman barang dengan general cargo memungkinkan barang digabung menjadi satu sehingga waktu pengoperasian lebih cepat, efektif dan efisien. Selain itu, penggunaan general cargo diharapkan dapat meningkatkan jumlah muatan yang bisa ditangani. Marunda Center dikembangkan oleh perusahaan yang terbentuk dari pemilik bisnis terkemuka dengan pengalaman yang luas. Saat ini Marunda Center sedang mengembangkan pelabuhan terminal umum multipurpose untuk General Cargo, Break Cargo Massal (kering & cair), Roro Kapal.

Kata Kunci : General Cargo, BOR, YOR

ABSTRACT

The harbour located Marunda industry Center, the port serving the transport of goods and also serve the general loading and unloading cargo. Airfreight volume using general cargo through the port of Marunda keeps increasing from year to year. Delivery of goods with general cargo allows goods were merged into one until the time of the operation more quickly, effectively and efficiently. In addition, the use of general cargo is expected to increase the amount of charge that can be handled. Marunda Center developed by the company that formed from an Alliance of leading business owners with extensive experience. Currently the Marunda Center are developing a general multipurpose terminal port for General Cargo, Break Bulk Cargo (dry & liquid), Roro ships

Keywords: General Cargo, BOR, YOR

69

IDENTIFIKASI RISIKO KETERLAMBATAN PELAKSANAAN NORMALISASI SALURAN DRAINASE DI JAKARTA BARAT

Renato Sitorus 1), Susianti Winoto 2) 1) Mahasiswa Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Trisakti 2) Pengajar Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Trisakti Email : 1)[email protected], 2) [email protected]

ABSTRAK

Pertumbuhan kota dan perkembangan industri menimbulkan dampak yang cukup besar pada siklus hidrologi sehingga berpengaruh besar terhadap drainase perkotaan. Karena itu, perlu dilakukan identifikasi dan penilaian risiko untuk mengurangi atau meminimalisir risiko yang ada, sehingga kerugian yang terjadi masih dalam batas yang diterima. Risiko yang di tinjau adalah risiko pelaksanaan, risiko lingkungan dan kerusakan alam, risiko sumber daya, risiko keuangan, dan risiko politik dan hukum. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner penelitian kepada 3 kontraktor pelaksana proyek normalisasi saluran di Jakarta Barat dengan jumlah 60 kuesioner. Pengolahan data dilakukan dengan metode Index Mean RRI dan bantuan software SPSS Statistic v25. Hasil analisis menunjukan terdapat 1 variabel risiko signifikan tertinggi yaitu hambatan dalam pelaksanaan karena adanya jaringan utilitas yang tertanam pada dasar saluran.

Kata kunci : normalisasi saluran drainase, index mean, SPSS Statistic v25, risiko

ABSTRACT

Urban growth and industrial development have a considerable impact on the hydrological cycle which makes it a large influence on the urban drainage. Thus it is necessary to identify and assess the risk in order to reduce or minimize existed risks hence the occurred losses are still within the accepted limits. Risks which had been reviewed were the risk of implementation, the risk of environmental and natural damage, the risk of resource, the risk of financial, and the risk of political and legal. The data collection was carried out by distributing research questionnaires to three contractors of the channel normalization project implementation in West Jakarta, with 60 questionnaires. The data processing was done using the method of Index Mean RRI, and was assisted by the SPSS Statistic v25 software. The analysis results showed that there was one of the highest significant risk variables, which was the obstacle in the implementation, due to the network utility that was embedded in the bottom of the channel.

Keywords: drainage channel normalization, index mean RRI, SPSS Statistic v25, risk.

70

PENGARUH MOLARITAS ALKALI TERHADAP KUAT TARIK BELAH BETON GEOPOLIMER BERBASIS FLY ASH EX PLTU CIREBON POWER

THE EFFECT OF ALKALINE MOLARITY ON COMPRESSIVE AND SPLITTING TENSILE STRENGTH GEOPOLYMER CONCRETE FLY ASH – BASED EX CIREBON POWER’S ELECTRIC STEAM POWER PLANT

Robby Firli Dwihanto1, Liana Herlina2 1,2Jurusan Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Jakarta, Indonesia, *e-mail: [email protected], [email protected]

ABSTRAK

Penggunaan batu bara di Indonesia mencapai 15,6 juta metrik ton pada Februari 2018. Hasil dari pembakaran yang dihasilkan oleh batubara adalah bottom ash dan fly ash yang dikatagorikan limbah berbahaya dan beracun (B3). Persentase fly ash dari limbah pembakaran batu bara sekitar 80 – 90%, maka diperlukan pemanfaatan untuk mengurangi limbah fly ash tersebut. Beton geopolimer adalah beton yang menggunakan fly ash sebagai pengikat dengan penambahan alkali seperti natrium hidroksida dan natrium silikat. Konsetrasi molaritas natrium hidroksida yang dipakai yaitu 6M, 8M, 10M, 12M, 14M. Perbandingan alkali natrium hidroksida dengan natrium silikat adalah 2:1. pengujian kuat tarik belah dilakukan pada umur beton 28 hari. Dari hasil yang didapat bahwa molaritas natrium hidroksida lebih dari 10M mengurangi kekuatan beton geopolimer yang menggunakan fly ash dari PLTU Cirebon Power. Nilai kuat tarik belah beton geopolimer pada molaritas 6M, 8M, 10M lebih besar dibandingkan beton normal.

Kata kunci: fly ash, beton geopolimer, alkali, tarik belah

ABSTRACT

The use of coal in Indonesia reached 15.6 million metric tons in February 2018. The results of combustion produced by coal are bottom ash and fly ash which are categorized as hazardous and toxic waste. The percentage of fly ash from coal combustion waste is around 80 - 90%, so it is necessary to use it to reduce the fly ash waste. Geopolymer concrete is concrete that uses fly ash as a binder with the addition of alkaline such as sodium hydroxide and sodium silicate. The molarity concentration of sodium hydroxide used was 6M, 8M, 10M, 12M, 14M. The ratio of alkaline sodium hydroxide with sodium silicate is 2:1. From the results obtained that the molarity of more than 10M sodium hydroxide reduces the strength of the geopolymer concrete using fly ash from the Cirebon Power’s electric steam power plant. The splitting tensile strength values of geopolymer concrete at 6M, 8M, 10M molarity are greater than normal concrete.

Keyword: fly ash, geopolymer concrete, alkaline, splitting tensile

71

ANALISIS KAPASITAS LANDAS PACU (RUNWAY) PADA BANDAR UDARA INTERNASIONAL SENTANI JAYAPURA

ANALYSIS OF LANDAS PACU CAPACITY (RUNWAY) IN SENTANI JAYAPURA INTERNATIONAL AIRPORT

1 2 Ronaldo , Luky Surachman 1,2 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Jakarta 1 *e-mail: [email protected]

ABSTRAK

Landas pacu merupakan salah satu komponen terpenting dalam suatu sistem di bandar udara karena landas pacu merupakan tempat beroperasinya pesawat udara melakukan lepas landas maupun mendarat. Efisiensi kinerja landas pacu pada bandar udara dilihat dari berbagai macam faktor pengoperasian yang ada seperti teknologi yang dipakai dan lain lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas tingkat pelayanan yang berada di runway dan mengetahui karakteristik jenis pesawat udara yang dilayani oleh Bandar Udara Sentani Jayapura. Metode yang di pakai untuk menghitung kapasitas runway menggunakan metode FAA (American Federal Aviation Administration) yang berdasarkan data pergerakan pesawat udara dan karakteristik pesawat udara. Dari hasil perhitungan dengan metode FAA mendapatkan hasil yang sangat berpengaruh yaitu Hourly Capacity Base yang berlandaskan dari data Mix Index. Hasil analilis 5 tahun mendatang yaitu tahun 2023 didapatkan hasil pergerakan pesawat udara pada jam sibuk (Peak Hour) sebanyak 58 pergerakan per jam dan 67131 pergerakan pesawat udara per tahunya, dan memiliki hasil Critical Landing Space 1.03 menit per pesawat udara melakukan pergerakan di landas pacu, Hal tersebut membuktikan bahwa kapasitas bandar udara Sentani Jayapura mengalami kapasitas yang sangat jenuh.

Kata kunci : landas pacu; FAA; Critical Landing Space; Hourly Capacity Base; kapasitas;

ABSTRACT

Runways are one of the most important components in a system at the airport because the runway is where the aircraft operates for takeoff or landing. The efficiency of runway performance at airports is seen from a variety of operating factors such as the technology used and others. This study aims to determine the level of service capacity in the runway and to know the characteristics of the type of aircraft served by Sentani Jayapura Airport. The method used to calculate runway capacity uses the FAA (American Federal Aviation Administration) method based on aircraft movement data and aircraft characteristics. From the results of calculations using the FAA method, the results that are very influential are Hourly Capacity Base based on the Mix Index data. The results of the next 5 years analilis, namely in 2023, can be obtained from aircraft movements during peak hours of 58 movements per hour and 67131 aircraft movements per year, and have the results of Critical Landing Space 1.03 minutes per aircraft doing movement on the runway, This proves that the airport capacity of Sentani Jayapura has a very saturated capacity.

Keywords : runway; FAA; Critical Landing Space; Hourly Capacity Base; capacity;

72

ANALISIS TARIF BERDASARKAN BIAYA OPERASI KENDARAAN (BOK) PADA BUS RAPID TRANSIT (BRT) TRANSJAKARTA RUTE CBD CILEDUG - TENDEAN

ANALYSIS OF RATE BASED OD VEHICLE OPERATING COST (VOC) ON BUS RAPID TRANSIT (BRT) TRANSJAKARTA ROUTE CBD CILEDUG - TENDEAN

Sabrina Tri Tamimi, Budi Hartanto Susilo Jurusan Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Jakarta e-mail: [email protected]

ABSTRAK

Dengan adanya Bus Rapid Transit (BRT) Transjakarta rute CBD Ciledug – Tendean, pemerintah menyarankan agar masyarakat sekitar berpindah moda transportasi pribadi ke tranposrtasi massal, yang memberikan fasilitas efektif dan efisien. Pemerintah tentu mempunyai kebijakan tersendiri dalam menentukan tarif BRT namun setelah dioperasikan kiranya perlu adanya evaluasi mengenai tarif bus BRT agar dapat terpenuhi kebutuhan Biaya Operasi Kendaraan (BOK).Tujuan penulisan ini untuk menghitung besaran tarif yang dibayar penumpang berdasarkan biaya operasi kendaraan (BOK) pada bus Transjakarta rute CBD Ciledug – Tendean. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah Biaya Operasi Kendaraan (BOK). Dari penelitian ini di dapat nilai BOK sebesar Rp 2.115.760.800,00 / tahun untuk satu unit bus berkapasitas 80 orang. Dari hasil data BOK di dapat tarif yang berlaku adalah Rp 5.247,4 / pnp. Terdapat selisih antara tarif yang berlaku dengan tarif yang dihitung berdasarkan sebesar Rp. 1.747,4 / pnp. Dalam penyelesaian masalah ini untuk menambah pemasukan guna mengurangi BOK perlu diadakan studi lanjut pada pendapatan periklanan yang menempel pada bus Transjakarta.

Kata kunci : BRT, Biaya Operasi Kendaraan, Tarif

ABSTRACT

With the Transjakarta Bus Rapid Transit (BRT) of the Ciledug - Tendean CBD route, the government recommends that the surrounding community move private transportation modes to mass transportation, which provides effective and efficient facilities. The government certainly has its own policy in determining BRT tariffs, but once operated, it is necessary to evaluate the BRT bus tariff so that it can meet the needs of Vehicle Operating Costs (VOC). The purpose of this writing is to calculate the amount of tariff paid by passengers based on vehicle operating costs (BOK) on Transjakarta buses in the CBD Ciledug - Tendean route. The method used in this paper is Vehicle Operating Costs (BOK). From this research, the BOK value is Rp. 2,115,760,800.00 / year for one unit of bus with a capacity of 80 people. From the results of the BOK data, the applicable tariff is Rp. 5,247.4 / pnp. There is a difference between the applicable rates and the calculated rates based on Rp. 1,747.4 / pnp. In solving this problem to increase revenue to reduce BOK, further studies should be conducted on advertising revenues attached to Transjakarta buses.

Keywords : BRT, Vehicle Operating Costs, Rate

73

ANALISIS KINERJA PELAYANAN KAPAL PENUMPANG DI DERMAGA 1 PELABUHAN MERAK

ANALYSIS OF PASSENGERS SHIP QUALITY OF SERVICE PERFORMANCE AT DOCK 1 MERAK PORT

Stenley Novenza,Ir. Suwandi Saputro, MSc. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Trisakti, Jl. Kyai Tapa no. 1 Grogol Jakarta Barat *e- mail: [email protected],

ABSTRAK

Peran angkutan laut di Indonesia yang merupakan negara kepulauan adalah sangat penting. Kapal mempunyai daya angkut yang jauh lebih besar dari pada kendaraan darat dan udara. Kapal dapat mengangkut penumpang, peti kemas, curah kering dan lainnya. Pelabuhan Merak berlokasi di Provinsi . Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi kinerja pelayanan kapal penumpang Pelabuhan Merak untuk 5 (lima) tahun mendatang untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan mengantisipasi pertumbuhan aktivitas pelabuhan merak menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) dan menilai Berth Occupancy Ratio dermaga. Analisa program SPSS Ver.25 untuk mendapatkan variable angka peramalan kapal dan penumpang dalam 5 tahun yang akan datang.

Kata kunci : Analisis Penumpang; Kapasitas Dermaga; Kualitas Pelayanan Dermaga; Pelabuhan Merak

ABSTRACT

The role of sea transport in Indonesia is archipelagic country is important. Ships have a greater carrying capacity than land and air vehicles. The ship can carry passengers, and others. Merak located in Banten Province. The purpose of this study to evaluate the performance of Merak Harbor passenger boat service for the next 5 (five) years to improve service quality and anticipate the growth of peacock port activities using the SPSS program (Statistical Product and Service Solution) and assess Berth Occupancy Ratio. Analysis SPSS Ver.25 to get a variable number of ships and passengers forecast in 5 years to come.

Keywords : passenger analysis, dock capacity, dock service quality, Merak Port

74

ANALISIS KEBUTUHAN AIR IRIGASI DAN OPTIMASI POLA TANAM PADA DAERAH IRIGASI CISADANE

ANALYSIS OF IRRIGATION WATER NEEDS AND OPTIMIZATION OF PLANT PATTERNS IN CISADANE IRRIGATION AREA

Tania Artista Ramadhanti Jurusan Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Jakarta e-mail: [email protected]

ABSTRAK

Daerah irigasi Cisadane dengan luas ±22.441 ha termasuk ke dalam administratif kota Tangerang. Daerah irigasi ini menerapkan pola tanam tidak serentak pada kondisi eksistingnya. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan kebutuhan air irigasi menggunakan pola tanam tidak serentak terhadap pola tanam serentak, serta menentukan optimasi pola tanam menggunakan solver pada Microsoft Excel untuk mendapatkan keuntungan maksimum. Dari hasil perhitungan, kebutuhan air irigasi pola tanam tidak serentak sebesar 1,95 lt/det/ha, sedangkan pola tanam serentak sebesar 2,36 lt/det/ha. Hasil optimasi pola tanam yang dipilih adalah skenario ke-2 (Padi MT1-Padi MT2-Kangkung), skenario ini dipilih karena hasil keuntungan yang didapatkan paling maksimum yaitu IDR 3,551,912/ha/bulan.

Kata kunci : kebutuhan air irigasi, optimasi pola tanam

ABSTRACT

Irrigated area of Cisadane an area of ± 22.441 ha was included in the Tangerang city’s administrative. This irrigation area applied a not simultaneously cropping pattern for existing conditions. The purpose of this study was to compare irrigation water requirements using a cropping pattern not simultaneously to the simultaneously cropping pattern, and to determine optimization of cropping pattern using a solver in Microsoft Excel. From calculations, irrigation water requirements for cropping patterns which not simultaneously are 1,95 lt/sec/ha, while simultaneous cropping patterns are 2,36 lt/sec/ha. A cropping pattern that chosen is the second scenario (Rice MT1-Rice MT2-Kangkung), because the maximum profit obtained is IDR 3,551,912/ha/month.

Keywords : irrigation water requirements, optimization of cropping pattern

75

Tema – 5:

EVALUASI KUALITAS KOMPONEN LINGKUNGAN TERBANGUN

76

IDENTIFIKASI TINGKAT KEPUASAN PENGHUNI PADA KUALITAS BANGUNAN RUMAH SUSUN DI DKI JAKARTA

IDENTIFICATION OF THE LEVEL OF SATISFACTION OF OCCUPANTS ON THE QUALITY OF BUILDING FLATS IN DKI JAKARTA

Adi Sulistyo1, Bambang E. Yuwono2, Julia Damayanti3 1Program Studi Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Kampus A, Jl. Kyai Tapa No.1 Grogol, Jakarta Email: [email protected] ²Program Studi Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Kampus A, Jl. Kyai Tapa No. 1 Grogol, Jakarta Email: [email protected] ³Program Studi Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Kampus A, Jl. Kyai Tapa No. 1 Grogol, Jakarta Email: [email protected]

ABSTRAK

Wilayah DKI Jakarta mengalami peningkatan ±9% dari total jumlah penduduk di DKI Jakarta setiap tahunnya. Melihat jumlah penduduk yang meningkat setiap tahunnya tetapi luas lahan di DKI Jakarta tidak mengalami perluasan, maka pemerintah DKI Jakarta membuat program hunian vertikal (Rumah Susun). Tujuan dari penelitian ini, untuk mengetahui pengaruh tingkat kepuasan pada kualitas bangunan rumah susun di wilayah DKI Jakarta. Studi literatur dikembangkan untuk menjadi kuesioner. Didapatkan jumlah kuesioner sebanyak 200 responden. Hasil analisis menggunakan program SPSS versi 21.0, adanya pengaruh pada kualitas bangunan terhadap tingkat kepuasan sebesar 62,5% sedangkan sisanya sebesar 37,5% ada pada faktor – faktor lain diluar model penelitian.

Kata Kunci : Kepuasan Penghuni, Kualitas Bangunan, Rumah Susun DKI Jakarta

ABSTRACT

DKI Jakarta area experienced an increase of approximately 9% of the total population in Jakarta every year. See the population increase every year but the land area in Jakarta did not experience an expansion, then the Government of DKI Jakarta make vertical residential program (Flats). The purpose of this research, to know the influence of the level of satisfaction on the quality of the building rises in the region of DKI Jakarta. Study of literature is developed to be a questionnaire. It brings the total number of questionnaires as much as 200 respondents. The results of the analysis using SPSS program version 21.0, the influence on the quality of the building against the satisfaction rate of 62.5% while the rest of 37.5% on factors – other factors outside the model of research.

Keywords: Satisfaction Of The Residents, The Quality Of Buildings, Flats DKI Jakarta

77

EVALUASI KAPASITAS APRON PADA BANDAR UDARA INTERNASIONAL I GUSTI NGURAH RAI BALI

EVALUATION OF BALI I GUSTI NGURAH RAI INTERNATIONAL AIRPORT APRON CAPACITY

Felix Aditya*1, Luky Surachman.*2 Program Studi Teknik Sipil, Universitas Trisakti Kampus A, Jalan Kyai Tapa No.1 Grogol, Jakarta Email : [email protected]

ABSTRAK

Apron merupakan tempat parkir pesawat udara setelah melakukan pendaratan untuk melakukan loading dan unloading barang dan penumpang. Apron dibuat berdasarkan kebutuhan pesawat yang beroperasi, pada bandar udara internasional I Gusti Ngurah Rai Bali menggunakan 2 jenis pesawat udara pada apron yaitu wide body dan narrow body. Penelitian ini menggunakan metode Hourly Capacity dan Mix Index yang ada pada peraturan FAA (Federal Aviation Administration) beradasarkan dari pergerakan waktu sibuk pesawat pada apron. Dari data tersebut dapat membuktikan bahwa kapasitas apron mengalami kapasitas jenuh.

Kata kunci : Apron, Base Hourly Capacity, FAA, Mix Index

ABSTRACT

Apron is the parking lot of an aircraft after landing to perform loading and unloading of goods and passengers. The Apron is created based on the needs of aircraft in operation, Bali I Gusti Ngurah Rai International airport using 2 types of aircraft on apron that is wide body and narrow body. The research method using the Hourly Capacity and Mix Index that existed at the FAA regulations (Federal Aviation Administration) on from the movement of aircraft on busy time apron . From these data it can be proved that the capacity of the apron are experiencing saturated capacity.

Keywords : Apron, Base Hourly Capacity, FAA, Mix Index

78

PENERAPAN METODE DMAIC UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PADA UKM TEMPE SEMANAN

APPLICATION OF THE DMAIC METHOD FOR QUALITY CONTROL IN TEMPE SEMANAN SMES

Fuji Rahayu Wilujeng *1, Tony Wijaya2, 1,2Universitas Bunda Mulia, Jakarta 1,2Jurusan Teknik Industri, Universitas Bunda Mulia, Jakarta 1 *e-mail: [email protected]

ABSTRAK

Indonesia merupakan negara penghasil tempe terbesar di dunia. Usaha kecil dan menegah (UKM) tempe merupakan salah satu yang berkontribusi besar dalam menunjang pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru di Indonesia. Persaingan yang begitu pesat pada dunia saat ini membuat tindakan pengendalian kualitas di UKM menjadi kunci utama yang sangat memengaruhi kemajuan dari UKM tersebut. UKM Tempe Semanan Jakarta Barat adalah salah satu UKM penghasil tempe yang banyak diminati oleh masyarakat Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode DMAIC untuk pengendalian kualitasnya yaitu define, measure, analyze, improve dan control. Hasil dari data yang telah dianalisis menunjukkan ada tiga jenis cacat yang terjadi yaitu rasa asam, dimakan hewan dan tempe tidak jadi secara sempurna. Cacat yang terjadi pada setiap rumah pengrajin tempe menunjukkan adanya data yang berada di luar batas kendali yaitu setelah dilakukan perhitungan dengan peta kendali p yaitu UCL 0.18 dan LCL 0, diagram pareto dari ketiga cacat tersebut menunjukkan rasa asam (49,4), dimakan hewan (20,5%), dan tempe tidak sempurna (30,1%). Saran dari penelitian ini adalah harus dilakukan perbaikan dengan memberikan pelatihan pada pekerja tempe sehingga proses pencucian tempe menjadi lebih baik dengan membentuk organisasi paguyuban khusus untuk memberikan pelatihan secara berkala.

Keywords: Usaha Kecil dan Menengah, Pengendalian Kualitas, Peta Kendali P, Pareto

ABSTRACT

Indonesia is the largest producer of tempe in the world. Small and medium enterprises (SMEs) tempe is one that contributes greatly to supporting economic growth and creating new jobs in Indonesia. The intense competition in the world today makes quality control measures in SMEs the main key that greatly influences the progress of these SMEs. Tempe Semanan SMEs West Jakarta is one of the SME producing tempeh that is in great demand by the people of Jakarta. This study uses the DMAIC method for quality control, namely define, measure, analyze, improve and control. The results of the data that have been analyzed show that there are three types of defects that occur, namely sour taste, eaten by animals and tempe does not work perfectly. Defects that occur in each tempe crafts house show that there are data that are outside the control limit, after calculating with p control chart, namely UCL 0.18 and LCL 0, pareto diagrams of the three defects showing sour taste (49.4) , eaten by animals (20.5%), and tempe is not perfect (30.1%). Suggestions from this study are that improvements should be made by providing training to tempe workers so that the tempe washing process is better by forming a special association organization to provide regular training.

Keywords: Small and Medium Enterprises, Quality Control, Control Chart

79

EVALUASI KAPASITAS APRON PADA BANDAR UDARA INTERNASIONAL ACHMAD YANI SEMARANG

ANALYSIS OF ADISUTJIPTO INTERNATIONAL AIRPORT’S RUNWAY CAPACITY

Gerald Hartantyo1, Luky Surachman2 1,2Jurusan Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Jakarta *e-mail: [email protected]

ABSTRAK

Bandar Udara Internasional Achmad Yani Semarang mengalami peningkatan pergerakan pesawat dan penumpang setiap tahunnya, mengakibatkan perlunya evaluasi khususnya pada sisi udara untuk mengetahui kapasitas maksimum apron dan kapan apron mengalami kejenuhan. Untuk perhitungan kapasitas maksimum apron digunakan metode menurut Federal Aviation Administration (FAA) yang menggunakan data Gate Hourly Base Capacity, Gate Size Factor dan Number of Gate. Untuk mengetahui kejenuhan pada apron digunakan metode regresi eksponensial untuk peramalan pergerakan pesawat beberapa tahun kedepan, menggunakan data peak hour 3 tahun yang lalu. Penelitian yang dilakukan pada bandar udara tersebut mempunyai kapasitas 33 operasi per jam pada tahun 2019, dan kejenuhan pada tahun 2023.

Kata kunci : Bandar Udara Internasional Achmad Yani; Gate Hourly Base Capacity; Gate Size Factor; Number of Gate; Apron;

ABSTRACT

Achmad Yani International Airport at Semarang is an airport that serves domestic and international flights and only serves narrow body aircraft. The airport is located in Central Java, Semarang. At the airport there has been an increase in aircraft and passenger movements which are always increasing every year. This results needs for evaluation especially on the air side to find out the maximum capacity of the apron and when the apron will be saturate or the apron capacity cannot accommodate the aircraft movement operation. To calculate the maximum capacity of the apron, the calculation method according to the Federal Aviation Administration (FAA) is used which uses Gate Hourly Base Capacity data, Gate Size Factor and Number of Gate. To find out the capacity saturation at the apron, the exponential regression method uses Microsoft Excel to find out the forecasting of aircraft movements over the next 10 years, using data peak hour 3 years ago. The research was obtained Achmad Yani International Airport at Semarang has a capacity about 33 operations per hour, and will be over capacity in 2023.

Keywords : Achmad Yani International Airport; Gate Hourly Base Capacity; Gate Size Factor; Number of Gate; Apron; FAA method; Peak Hour

80

STUDI LOKASI RAWAN KECELAKAAN LALU LINTAS DI JALAN RAYA BOGOR SEKSI KEDUNG HALANG - PABUARAN

ACCIDENT-PRONE LOCATIONS STUDY TRAFFIC ON RAYA BOGOR STREET KEDUNG HALANG – PABUARAN SECTION

Ilya Tri Asmara*1, Budi Hartanto Susilo2, Christina Sari3 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Jakarta *[email protected]

ABSTRAK

Latar belakang penelitian berdasarkan data jumlah kecelakaan yakni 213 kecelakaan lalu lintas, 52 korban meninggal dunia, 70 korban luka berat, 91 korban luka ringan, dan 171 kendaraan terlibat. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi lokasi rawan kecelakaan lalu lintas sepanjang 13 km yakni dari Kedung Halang – Pabuaran. Setelah itu, dianalisis dengan metode angka kecelakaan (AEK) dan batas kendali atas (BKA). Hasilnya terdapat 4 segmen rawan kecelakaan pada STA 7, STA 8, STA 9, dan STA 12. Penerapan marka kejut, penutupan arus putar balik (U-TURN), melengkapi rambu lalu lintas, penambahan lampu penerangan jalan umum (LPJU), penerapan zona selamat sekolah (ZoSS).

Kata kunci : rawan, keselamatan, kecelakaan, lalu lintas.

ABSTRACT

Background of this research based on the data the number of accidents namely 213 traffic accident, 52 person died, 70 victims heavy,91 mild injured victims, 171 cars collided in. The purpose of this research is to identify locations prone to traffic accidents along the 13 km Kedung Halang to Pabuaran. Next, analyzed by using Accident Equivalent Number and the upper control limit method. The results are 4 accident-prone segments, namely in STA 7, STA 8, STA 9 and STA 12.Then, solutions are using shock markings, closing of the turnover, completing traffic signs, adding public street lighting, applying school safe zone.

Keywords : prone, accident, safety, traffic

81

ANALISIS PERENCANAAN JALAN TOL

HIGHWAY PLANNING ANALYSIS

Meydi Novtrian Rinarto *1, Christina Sari 2, FX. Trisbiantara3 1,2, 3 Jurusan Teknik Sipil, Univerditas Trisakti, Jakartata *e-mail: [email protected]

ABSTRAK

Kebutuhan transportasi dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, untuk mewujudkan transportasi yang baik., harus didukung dengan prasarana yang memadai, Salah satu alternatif menigkatkan kualitas sistem transportasi yang memadai adalah dengan membangun jalan tol. Pembangunan jalan tol harus bermaanfaat, dan memperhatikan aspek-aspek seperti tarif, manfaat, dan keuntungan yang didapatkan akibat pembangunan jalan tol itu sendiri. Penentukan tarif tol harus memperhatikan macam-macam pihak yang terlibat, seperti : pemerintah sebagai sistem, masyarakat sebagai pengguna, dan investor sebagai penyedia modal. Oleh karena itu harus dilakukan analisis perencanaan terhadap pembangunan jalan tol tersbut.

Kata kunci : Jalan Tol. Tarif Tol. Studi Kelayakan

ABSTRACT

Transportation needs from year to year have increased, to realize good transportation. It must be supported by adequate infrastructure. One alternative to improve the quality of an adequate transportation system is to build toll roads. The construction of toll roads must be beneficial, and pay attention to aspects such as tariffs, benefits, and benefits obtained due to the construction of the toll road itself. Determination of toll rates must pay attention to the various parties involved, such as: the government as a system, the community as users, and investors as providers of capital. Therefore, a planning analysis of the construction of the toll road must be carried out.)

Keywords : Highway. Highway Pricing. Feasibilty Study

82

IDENTIFIKASI TINGKAT FAKTOR KEPUASAN PENGGUNA HALTE TRANSJAKARTA

IDENTIFICATION OF HALTE TRANSJAKARTA USER SATISFACTION FACTORS

Michella Maria Veronika1, Darmawan Pontan2 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Jakarta e-mail: [email protected], [email protected]

ABSTRAK

Transjakarta memiliki halte untuk menaikkan dan menurunkan penumpang. Kondisi halte harus nyaman dan aman maka perlu dilakukan pemeliharaan secara rutin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna. Penelitian ini menggunakan kuesioner dengan jumlah 126 responden di 63 halte Transjakarta. Analisis data menggunakan Index Mean. Didapatkan hasil nilai terendah terdapat pada variabel C4 yaitu Kepadatan Penumpang dalam Halte (2.278) dan nilai tertinggi terdapat pada variabel B2 yaitu Pintu Keluar dan/atau Masuk Pengguna Jasa (3.651).

Kata kunci : Halte Transjakarta, Kepuasan, Pemeliharaan

ABSTRACT

Transjakarta has a bus stop to increase and decrease passengers. The condition of the bus stop must be comfortable and safe so it is necessary to do routine maintenance The purpose of this study was to determine the level of user satisfaction. This study used a questionnaire with 126 respondents in 63 Transjakarta shelters. Data analysis using Index Mean. The lowest value obtained in the C4 variable is Passenger Density in the Stop (2,278) and the highest value is in the B2 variable, namely the Exit and / or Enter User Service (3,651).

Keywords : Transjakarta Shelter, Satisfaction, Maintenance

83

MENGEVALUASI KINERJA SIMPANG ISLAMIC VILLAGE TANGERANG

EVALUATING THE PERFORMANCE OF THE INTERSECTION OF ISLAMIC VILLAGE TANGERANG

Muhammad Darmansyah*1, Budi Hartanto Susilo2 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Jakarta *e-mail: [email protected]

ABSTRAK

Penyebab terjadinya kemacetan di Simpang Islamic Village dikarenakan adanya pelebaran jalan pada salah satu lengan sehingga menyebabkan bottle neck. Tujuan dari peneitian ini adalah meningkatkan kinerja Simpang Islamic Village. Pada penelitian ini, penulis menggunakan MKJI 1997 untuk menganalisis kinerja Simpang Islamic Village dan untuk mengolahnya menggunakan MS. Excel 2016. Pada hasil perhitungan eksisting Kapasitas Simpang Islamic Village = 4963 smp/jam, Derajat Kejenuhan = 1,0574, Tundaan Simpang = 21,8608 det/smp dan untuk Peluang Antrian QP batas bawah = 45,0361%; Peluang Antrian QP batas atas = 89,6095%.

Kata kunci : Simpang Tak Ber-APILL, Kinerja Simpang, MKJI 1997

ABSTRACT

The occurrence of road widening was carried out only partially on one of the crossing arms, which caused the bottleneck. The objective of this research is to improve the Islamic Village’s intersection performance. In this research, MKJI 1997 used to analyze the performance of Islamic Village’s intersection and to process existing data using Ms. Excel 2016. The result of existing analysis using MKJI 1997 are Islamic Village’s Intersection = 4963 passenger car unit/hour, saturation degree = 1,0574, Delayed Intersection = 21,8608 sec/passenger car unit and for Queue Probability lower limit = 45,0361%; Queue Probability Upper limit = 89,6095%.

Keywords : Non-signalize Intersection, Itersection Performance, MKJI 1997

84

IDENTIFIKASI TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP KONDISI BANGUNAN IBADAH MASJID DI KOTA TANGERANG

IDENTIFICATION OF THE SATISFACTION LEVELS WITH THE CONDITION OF MOSQUE AT TANGERANG CITY

Moch Fadliansyah1, Darmawan Pontan2 1)Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Trisakti, Jakarta 2)Dosen Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Trisakti, Jakarta Email : [email protected]

ABSTRAK

Pemeliharaan bangunan adalah salah satu aspek terpenting dalam siklus hidup bangunan. Tingkat laik fungsi bangunan sangat berkaitan dengan hasil pemeliharaan bangunan yang dilakukan sejak selesainya proses konstruksi. Masjid merupakan salah satu bangunan prasarana ibadah yang harus diperhatikan kelayakannya selama masa layanan bangunan tersebut. Oleh sebab itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat Tingkat Kepuasan pengguna terhadap Kondisi Bangunan Ibadah Masjid, khususnya berkaitan dengan pemeliharaan dan perawatan bangunan ibadah masjid. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan kuesioner kepada 150 responden yang berasal dari 30 bangunan ibadah masjid di kota Tangerang. Data yang diperoleh dihitung menggunakan regresi sederhana dengan menggunakan software IBM Statistical Package for Social Science (SPSS) V22.0. Hasil penelitian membuktikan adanya pengaruh yang signifikan dari Tingkat Kepuasan terhadap Kondisi Bangunan Ibadah Masjid sebesar 67,6 %

Kata Kunci : Bangunan Ibadah Masjid; Kondisi Bangunan; Tingkat Kepuasan

ABSTRACT

Building maintenance is one of the most important aspects on the life cycle of building. The feasibility level of building functions is closely related to the results of building maintenance which has been carried out since the completion of the construction process. Mosque is one of the worship infrastructure buildings that must be considered as feasible during the service period of the building. Therefore, the aim of this study is to find the effect of respondents’ Satisfaction Levels towards Condition of Mosque Buildings, especially related with the maintenance and treatment of those worship buildings. The reasearch uses a questionnaire towards 150 respondents which originated from 30 mosque buildings in the city of Tangerang. The acquired data is calculated using simple linear regression by IBM Statistical Package for Social Science (SPSS) V22.0. The result proved there is signifiant impact of Satisfaction Levels towards Condition of Mosque Buildings as big as 67,6 %

Keywords: Condition Of Buildings; Mosque; Satisfaction Levels

85

ANALISIS PENGEMBANGAN AREA TERMINAL DOMESTIK BANDAR UDARA INTERNASIONAL I GUSTI NGURAH RAI BALI

ANALYSIS OF THE DEVELOPMENT DOMESTIC TERMINAL AREA I GUSTI NGURAH RAI BALI AIRPORT

M. Nur Ichsan K

Program Studi Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Jakarta Email : [email protected]

ABSTRAK

Menurut Airport Council International, Bandar Udara Ngurah Rai Bali merupakan salah satu bandara tersibuk di Indonesia dengan luas area 296 ha, luas terminal domestik 67.883 m2, dimana setiap tahunnya bandar udara ini melayani hingga 11 juta penumpang domestik sampai akhir tahun 2018 ini. Hal ini berdasarkan data penumpang domestik dari tahun 2012-2018. Terminal domestik mengalami peningkatan jumlah penumpang. Pada hasil peramalan pertumbuhan penumpang untuk 10 tahun kedepan di dapatkan bahwa terminal akan mengalami kejenuhan pada tahun 2022, maka perlu di lakukannya analisis pengembangan untuk kebutuhan luasan terminal domestik hingga tahun 2028.

Kata kunci : Terminal Domestik, Peningkatan Penumpang, Peramalan

ABSTRACT

According to Airport Council International, Bali's Ngurah Rai Airport is one of the busiest airports in Indonesia with an area of 296 ha, a domestic terminal area of 67,883 m2, where each year the airport serves up to 11 million domestic passengers by the end of 2018. Based on domestic passenger data from 2012-2018. The domestic terminal has increased the number of passengers. The results of forecasting passenger growth predictions for the next 10 years’ll be obtained that terminals to experience saturation in 2022, the development analysis’ll be carried out for the needs of the domestic terminal area until 2028.

Keywords : Domestic Terminal, Increased Passenger, Forecasting

86

OPTIMALISASI KINERJA PELAYANAN BONGKAR MUAT CURAH KERING PADA DERMAGA 5A DI PELABUHAN CIWANDAN

OPTIMIZATION OF SERVICE PERFORMANCE OF DRIED LOADS IN DRIED 5A IN CIWANDAN PORT

Muhamad Heikal, Suwandi Saputro 3Jurusan Sipil, Universitas Trisakti, Jakarta *e-mail:[email protected]

ABSTRAK

Pelabuhan terdiri dari daratan, perairan disekitarnya, merupakan kegiatan pemerintah dan kegiatan ekonomi. Pelabuhan Ciwandan merupakan suatu pelabuhan Internasional. Pemanfaatan penggunaan pelabuhan sangat berpengaruh terhadap kinerja pelayanan dan kepuasan pelanggan kinerja pelabuhan yang effisien. Oleh karena itu perlunya optimalisasi kinerja dermaga berdasarkan tahun 2018 terhadap fasilitas dermaga (BOR). Hasil perhitungan nilai BOR tahun 2018 sebesar 25.65% dengan panjang dermaga (403 meter) masih optimal. Hasil prediksi yang dilakukan menggunakan forecasting di SPSS (Statical Package for the Social Sciences) dengan metode logarithmic dihasilkan nilai BOR dari tahun ke tahun hanya mengalami sedikit peningkatan untuk nilai BOR > 70% dibutuhkan waktu yang sangat lama. Dalam perhitungan kapasitas alat bongkar muat masih belum dapat terpenuhi karena hasil bongkar muat disetiap tahunnya,maka perlu di optimalisasi jumlah alat bongkar muat. Dengan dilakukan optimalisasi alat atau penambahan alat, maka kebutuhan untuk pertahunnya dapat terpenuhi.

Kata kunci : Bongkar Muat, BOR, Forecasting, SPSS

ABSTRACT

The port consists of land, the waters around it, are government activities and economic activities. Ciwandan Port is an international port. Utilization of port use is very influential on efficient service performance and customer satisfaction. Therefore the need to optimize dock performance based on 2018 on dock facilities (BOR). The results of the calculation of the 2018 BOR value amounted to 25.65% with the pier length (403 meters) still optimal. The results of predictions made using forecasting in the SPSS (Logistical Package for the Social Sciences) with the logarithmic method resulted in a BOR value from year to year which only slightly increased for the value of BOR> 70% which required a very long time. In the calculation of loading and unloading capacity it still cannot be fulfilled because of the loading and unloading results every year, it is necessary to optimize the number of loading and unloading equipment. By optimizing tools or adding tools, the needs for the year can be fulfilled.

Keywords : Loading and unloading, BOR, Forecasting, SPSS.

87

ANALISIS LOKASI RAWAN KECELAKAAN DI WILAYAH HUKUM POLDA METRO JAYA

ANALYSIS OF ACCIDENT PRONE LOCATIONS IN THE POLDA METRO JAYA AREA

Muhammad Radhitya Putra*1, Budi Hartanto Susilo2 1,2Jurusan Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Jakarta *e-mail: [email protected]

ABSTRAK

Kecelakaan lalu lintas adalah kejadian di jalan yang tidak sengaja yang melibatkan kendaraan yang menyebabkan korban dan kerugian material. Penelitian dilakukan di Wilayah Hukum Polda Metro Jaya. Tujuan penelitian untuk menurunkan resiko terjadinya kecelakaan. Menganalisis lokasi rawan kecelakaan menggunakan metode AEK dan UCL. Dari hasil analisis terdapat 4 lokasi rawan kecelakaan yang dijadikan prioritas penanganan yaitu Jl. Daan Mogot Pasari Cengkareng dengan AEK=7945 dan UCL=5353, Jl. Raya Cakung Cilincing dengan AEK=4490 dan UCL=3626, Jl. Raya Cilincing dengan AEK=4334 dan UCL=3548, dan Jl. Raya Kali Malang dengan AEK=3000 dan UCL=2881. Solusi penanganan yaitu melengkapi perlengkapan jalan yang dibutuhkan untuk mengurangi kecelakaan.

Kata kunci : Kecelakaan Lalu Lintas, Lokasi Rawan Kecelakaan, AEK, UCL, Perlengkapan Jalan.

ABSTRACT

Traffic accidents are accidental road events involving vehicles that cause casualties and material losses. The research was conducted in the Polda Metro Jaya Area. The purpose of research is to reduce the risk of accidents. Analyze accident prone locations using the AEK and UCL methods. From the results of the analysis, there are 4 accident prone locations that are prioritized for handling, namely Jl. Daan Mogot Pasari Cengkareng with AEK=7945 and UCL=5353, Jl. Raya Cakung Cilincing with AEK=4490 and UCL=3626, Jl. Raya Cilincing with AEK = 4334 and UCL=3548, and Jl. Raya Kali Malang with AEK=3000 and UCL=2881. The handling solution is to complement the road equipment needed to reduce accidents.

Keywords : Traffic Accidents, Accident Prone Locations, AEK, UCL, Road Equipment

88

EVALUASI TEBAL PERKERASAN LANDAS PACU PADA BANDAR UDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT KABUPATEN MAJALENGKA

THICKNESS PAVEMENT EVALUATION OF RUNWAY AT JAWA BARAT INTERNATIONAL AIRPORT IN DISTRICT OF MAJALENGKA

1 2 Naufal Gunawan , Luky Surachman 1,2 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Jakarta 1 *e-mail: [email protected]

ABSTRAK

Bandar Udara Internasional Jawa Barat melayani penerbangan domestik maupun internasional. Dalam penelitian menggunakan data pergerakan pesawat udara dari Bandara Internasional Husein Sastranegara. Diperlukannya evaluasi tebal perkerasan landas pacu. Penelitian ini memuat landas pacu, tebal perkerasan menggunakan metode ACN-PCN, dan membandingkan dengan tebal eksisting. Kesimpulannya landas pacu menurut FAA Airport Capacity and Delay AC: 150/5060-5 dapat menampung pesawat udara yang beroperasi. Hasil tebal surface 10cm, basecourse 35,74cm, subbase 54,26cm dan total tebal 100cm. Didapatkan nilai PCN=75. Lalu dibandingkan PCN Bandara Internasional Jawa Barat yaitu 89/F/C/X/T dan tebal perkerasan 101cm. Sehingga runway Bandara Internasional Jawa Barat dapat menampung pesawat udara yang beroperasi.

Kata kunci : Landas pacu (runway), Bandar Udara Internasional Jawa Barat, ACN-PCN

ABSTRACT

Jawa Barat International Airport serves domestic and international flights. Research using data on aircraft movements from Husein Sastranegara international airport. Needs for the evaluation of pavement thick runway. The Research contains a runway, thick pavement using the method of ACN- PCN, and compare with the existing. In conclusion, according to FAA Airport runway Capacity and Delay AC: 150/5060-5 can accommodate aircraft operating. The results of the thick surface 10cm, basecourse 35,74cm subbase 54, 26cm and a total about 100 cm. PCN value Obtained = 75. And then compared the jawa barat International Airport of the PCN about 89/F/C/X/T and total pavement 101cm. So West Java international airport runway can accommodate aircraft operating.

Keywords : Runway, Jawa Barat International Airport, ACN-PCN

89

EVALUASI KAPASITAS TERMINAL PENUMPANG DOMESTIK BANDAR UDARA BANYUWANGI, JAWA TIMUR

THE EVALUATION OF THE DOMESTIC PASSENGERS TERMINAL CAPACITY IN BANYUWANGI AIRPORT,

Rangga Fikri Fadillah1, Ir. Luky Surachman, MSc2 1Program Studi Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Kampus A, Jl. Kyai Tapa No.1 Grogol, Jakarta Email: [email protected]

ABSTRAK

Bandara Banyuwangi mengalami peningkatan jumlah penumpang yang tinggi karena potensi pariwisata yang menarik wisatawan. Maka, perlu dilakukan evaluasi untuk mengetahui apakah luas aktual terminal di Bandara Banyuwangi mampu menampung pergerakan penumpang pada waktu sibuk, mengetahui nilai dari LOS sesuai standar IATA (International Air Transport Association) serta memperkirakan pertumbuhan penumpang untuk mengetahui kapan terminal bandara ini akan mengalami kejenuhan sehingga dapat mengantisipasi sebelum mengalami kejenuhan. Kesimpulannya dengan jumlah PWS yang ada, terminal Bandara Banyuwangi mampu menampung pergerakan penumpang. Hasil dari LOS bandara ini masuk dalam kriteria sangat baik dilihat dari aspek luasan terminal.

Kata Kunci : Bandar Udara, Kapasitas Terminal Penumpang, Level Of Service, (LOS), Prediksi Jumlah Penumpang, Tingkat Pelayanan Terminal Penumpang

ABSTRACT

Banyuwangi Airport increases the number of passengers that are high because tourist potential that attracts tourists. Therefore, an evaluation is needed to find whether the actual terminal Banyuwangi Airport can assist the movement of passengers during busy times, look for values from LOS according to IATA standards and estimate the growth of passengers to find when this airport terminal will increase. In conclusion, with the number of PWS available, the Banyuwangi Airport terminal is able to accommodate passenger movements. The results of the airport LOS are included in the criteria very well from the aspect of terminal area.

Keywords: Airport, Terminal Capacity, Passengers’ Level of Service, Passengers’ Level of Service, Passengers’ Prediction.

90

IDENTIFIKASI TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP KONDISI BANGUNAN STASIUN KERETA DI DKI JAKARTA

IDENTIFICATION OF USER SATISFACTION LEVELS ON CONDITIONS OF TRAIN STATION BUILDING IN DKI JAKARTA

Rani Chaerani 1, Darmawan Pontan2 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Jakarta e-mail: [email protected], [email protected]

ABSTRAK

Kemacetan lalulintas yang terus bertambah membuat masyarakat memilih moda trasnportasi lain yaitu kereta. Meningkatnya jumlah pengguna stasiun dengan prasarana yang masih kurang memadai membuat pihak pengelola masih terus memperbaiki layanan. Oleh karena itu, perlu adanya identifikasi tingkat kepuasan pengguna terhadap kondisi bangunan stasiun kereta di DKI Jakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi sederhana dengan menggunakan program SPSS (Statistical Package fot the Social Sciences) dengan jumlah responden sebanyak 300 dari 10 stasiun kereta di DKI Jakarta. Dari analisis bahwa indikator yang terdapat pada variabel tingkat kepuasan memiliki indeks mean yang berada pada range penilaian ≥ 3 dan ≤ dari 4 yang berarti indikator-indikator yang diteliti diatas memiliki penilaian dari cukup puas sampai puas.

Kata kunci : Kondisi Bangunan, Stasiun Kereta, Tingkat Kepuasan

ABSTRACT

Increasing traffic congestion has made people choose other modes of transportation, namely trains. The increasing number of station users with infrastructure that is still inadequate keeps the management still improving services. Therefore, it is necessary to identify the level of user satisfaction with the condition of the train station building in DKI Jakarta. The method used in this study is a simple regression using the SPSS program (Statistical Package fot the Social Sciences) with a total of 300 respondents from 10 train stations in DKI Jakarta. From the analysis states the variable quality of building has an influence on the variable level of satisfaction of 70.3%, while 29.7% explained the variables outside of this study.

Keywords: Condition of Buildings, Train Stations, Satisfaction Levels

91

ANALISIS PENURUNAN TANAH TIMBUNAN PADA KONSTRUKSI RUNWAY DENGAN PROGRAM BANTU MICROSOFT EXCEL

ANALYSIS OF SETTLEMENT EMBANKMENT IN RUNWAY CONSTRUCTION WITH PROGRAMS MICROSOFT EXCEL

Rhesa Dian Pratama1, dan Aksan Kawanda 2 1Program Studi Sarjana Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Jl. Kyai Tapa No.1 Jakarta Email: [email protected] 2 Program Studi Sarjana Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Jl. Kyai Tapa No.1 Jakarta Email: [email protected]

ABSTRAK

Permasalahan yang sering terjadi dalam konstruksi pembangunan jalan adalah kondisi tanah dasar pada permukaan tanah yang lunak. Apabila tidak dilakukan perbaikan tanah terlebih dahulu pada jenis tanah ini, maka tanah dasar akan mengalami penurunan yang relatif besar, maka dari itu penimbunan yang dilakukan pada tanah lunak akan mengalami penurunan konsolidasi. Konsolidasi merupakan fenomena dalam mekanika tanah yang sering menimbulkan permasalahan geoteknik yang terjadi pada waktu yang lama. Studi ini bertujuan untuk mengetahui penurunan konsolidasi terhadap beban timbunan dengan metode Terzaghi, lalu membandingkan hasil dari beberapa metode distribusi tegangan vertikal seperti Boussinesq, metode 2:1 ,dan metode Simpson. Hasil dari studi ini menyatakan penurunan konsolidasi primer dengan menggunakan beberapa metode distribusi tegangan vertikal terdapat analisis yang hasilnya mendekati. Pada metode Boussinesq dan Simpson terdapat hasil penurunan yang sama yaitu 0,0658 dan 0,0666. Hasil analisis kedua metode tersebut bisa mendekati karena pada perhitungan distribusi tegangan vertikal tidak jauh berbeda.

Kata kunci : Penurunan konsolidasi, metode boussinesq, metode penyebaran 2:1, metode simpson.

ABSTRACT

The problem that often occurs in road construction is the condition of subgrade on soft soil surface. If no soil repairs are carried out in advance on this type of soil, the subgrade will experience a relatively large decrease, therefore the landfill carried out on soft soil will experience a decrease in consolidation. Consolidation is a phenomenon in soil mechanics that often causes geotechnical problems that occur for a long time. This study aims to determine the decrease in consolidation of embankment loads with the Terzaghi method, then compare the results of several vertical stress distribution methods such as Boussinesq, 2: 1 method, and Simpson method. The results of this study state a decrease in primary consolidation using several vertical stress distribution methods, there are analyzes whose results are close. In the boussinesq and simpson method there are similar decreases of 0.0658 m and 0.0666 m. The results of the analysis of the two methods can approach because the calculation of vertical stress distribution is not much different.

Keywords : Settlement Of Consolidation; boussinesq method, 2:1 method , simpson method.

92

ANALISIS KEBUTUHAN AIR IRIGASI DAN OPTIMASI POLA TANAM PADA DAERAH IRIGASI CISADANE

ANALYSIS OF IRRIGATION WATER NEEDS AND OPTIMIZATION OF PLANT PATTERNS IN CISADANE IRRIGATION AREA

Tania Artista Ramadhanti Jurusan Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Jakarta e-mail: [email protected]

ABSTRAK

Daerah irigasi Cisadane dengan luas ±22.441 ha termasuk ke dalam administratif kota Tangerang. Daerah irigasi ini menerapkan pola tanam tidak serentak pada kondisi eksistingnya. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan kebutuhan air irigasi menggunakan pola tanam tidak serentak terhadap pola tanam serentak, serta menentukan optimasi pola tanam menggunakan solver pada Microsoft Excel untuk mendapatkan keuntungan maksimum. Dari hasil perhitungan, kebutuhan air irigasi pola tanam tidak serentak sebesar 1,95 lt/det/ha, sedangkan pola tanam serentak sebesar 2,36 lt/det/ha. Hasil optimasi pola tanam yang dipilih adalah skenario ke-2 (Padi MT1-Padi MT2-Kangkung), skenario ini dipilih karena hasil keuntungan yang didapatkan paling maksimum yaitu IDR 3,551,912/ha/bulan.

Kata kunci : kebutuhan air irigasi, optimasi pola tanam

ABSTRACT

Irrigated area of Cisadane an area of ± 22.441 ha was included in the Tangerang city’s administrative. This irrigation area applied a not simultaneously cropping pattern for existing conditions. The purpose of this study was to compare irrigation water requirements using a cropping pattern not simultaneously to the simultaneously cropping pattern, and to determine optimization of cropping pattern using a solver in Microsoft Excel. From calculations, irrigation water requirements for cropping patterns which not simultaneously are 1,95 lt/sec/ha, while simultaneous cropping patterns are 2,36 lt/sec/ha. A cropping pattern that chosen is the second scenario (Rice MT1-Rice MT2-Kangkung), because the maximum profit obtained is IDR 3,551,912/ha/month.

Keywords : irrigation water requirements, optimization of cropping pattern

93

IDENTIFIKASI TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP KONDISI BANGUNAN JEMBATAN PENYEBERANGAN ORANG (JPO)

IDENTIFICATION OF USER SATISFACTION LEVELS ON PEDESTRIAN BRIDGE BUILDING CONDITIONS

Thalia Ardawita1, Darmawan Pontan2 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Jakarta *e-mail: [email protected], [email protected]

ABSTRAK

Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) sangatlah penting, berfungsi meminimalkan gangguan lalu lintas kendaraan, dan mengurangi tingkat resiko kecelakaan. Namun kini banyak JPO mengalami berbagai kerusakan dan memiliki beberapa kekurangan, sehingga pejalan kaki kurang berminat menggunakannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana kondisi JPO dan tingkat kepuasan pengguna terhadap bangunan JPO di Tangerang Selatan. Tinjauan lapangan terhadap 20 JPO menyatakan bahwa total nilai kondisi bangunan JPO di Tangerang Selatan yaitu 59.93% (cukup baik). Sementara berdasarkan jawaban responden, nilai terendah terdapat pada variabel A1 yaitu Petugas Keamanan (2.00) dan nilai tertinggi terdapat pada variabel E2 yaitu Jarak JPO dari Pusat Keramaian (3.30).

Kata kunci : Jembatan Penyeberangan Orang; Pejalan Kaki; Kondisi Bangunan; Statistik Deskriptif; Tangerang Selatan

ABSTRACT

Pedestrian Bridge (JPO) is very important, to minimize disruption of vehicle traffic, and reduce the level of risk of accidents. But now many JPOs suffer from various damages and have some disadvantages, so pedestrians are less interested in using them. The purpose of this study was to determine how JPO conditions and the level of user satisfaction with JPO buildings in South Tangerang. The field review of 20 JPOs stated that the total value of JPO building conditions in South Tangerang was 59.93% (quite good). While based on the respondent's answer, the lowest value is found in the A1 variable, namely the Security Officer (2.00) and the highest value is found in the E2 variable, namely the JPO Distance from the Center for Crowd (3.30).

Keywords : Pedestrian Bridge; Pedestrian, Building Condition; Descriptive Statistics; Tangerang Selatan

94

ANALISA PENURUNAN TANAH LUNAK AKIBAT PENIMBUNAN BERTAHAP

ANALYSIS OF SOFT SOIL SETTLEMENT DUE TO A GRADUALLY EMBANKMENT

Yudha Aditya Pradita 1, Christy Anandha Putri 2 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Jakarta e-mail: [email protected]

ABSTRAK

Pada suatu konstruksi diperlukan tanah pondasi yang cukup kuat untuk menahan beban yang nantinya diberikan di atasnya. Pada tanah lunak, konstruksi sangat sulit dilakukan karena tanah lunak karena memiliki daya dukung yang rendah dan penurunan yang cukup besar juga waktu penurunan maksimum yang sangat lama keran permeabilitasnya yang rendah. Maka dari itu, diperlukan sebuah metode untuk dilakukan perbaikan pada tanah jenis ini. Metode perbaikan tanah yang dipakai ialah penimbunan tanah secara bertahap, sehingga layak dan memenuhi persyaratan sebagai lapisan pondasi. Penimbunan bertahap dapat dilakukan dengan memberikan pembebanan berupa tanah yang dirasa cukup baik untuk dijadikan tanah timbunan, untuk memperkuat tanah yang akan ditimbun. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, dihasilkan nilai kuat geser tanah ( ) yang semakin tinggi disetiap tahapan penimbunan.

Kata kunci : Tanah lunak, timbunan bertahap, dan penurunan.

ABSTRACT

In a construction needed soil foundation that strong enough to withstand the loads that will be given on it. On soft soil, construction is very difficult due to the soft soil because it has a low support resources and considerable decrease also the maximum decrease in time very long taps permeabilitasnya. Therefore, a method is needed to do the repair on this type of soil. Soil improvement method that is used is the hoarding of land gradually, so that viable and meet the requirements as a layer of Foundation. Hoarding can be done by giving the gradual imposition of land which is considered good enough to be used as a soil pile for strengthening soil, which will be deposited. Based on the results of the analysis carried out, the resulting value of strong shear (τ) higher at each stage of the build.

Keywords : Soft soil, gradually embankment, and settlement.

95

KESESUAIAN PELAKSANAAN PEMELIHARAAN GREEN BUILDING DAN NON GREEN TERHADAP PERMEN PU NOMOR 24 TAHUN 2008 DAN PERGUB NOMOR 38 TAHUN 2012

SUITABILITY OF IMPLEMENTATION GREEN BUILDING AND NON GREEN MAINTENANCE TO PU MINISTER REGULATION NUMBER 24 OF 2008 AND GOVERNER REGULATION NUMBER 38 OF 2012

Zulfari Nisa *1, Bambang Endro Yuwono2 1,2Program Studi Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Jl. Kyai Tapa No. 1 Grogol, Jakarta *e-mail: [email protected], [email protected]

ABSTRAK

Pemeliharaan bangunan adalah pekerjaan perbaikan yang menjadi cadangan untuk pemanfaatan dan pelestarian bangunan. Bangunan gedung adalah bangunan prasarana umum dikalangan masyarakat perkantoran yang harus dipertimbangkan kelayakannya selama masa layan bangunan. Penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan pola pemeliharaan yang dilakukan pada bangunan yang menggunakan konsep bangunan hijau dan bangunan yang ada (terbangun) berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 24 / PRT / M / 2008 dan Peraturan Gubernur Nomor: 38 tahun 2012. Penelitian dilakukan dengan menganalisa dari Setiap persetujuan pemeliharaan yang tedapat di peraturan dan mengolah data hasil kuisioner menggunakan program microsoft excell. Dari hasil analisa data, terdapat beberapa gedung hijau dan gedung non hijau yang sudah memenuhi ketentuan tersebut.

Kata kunci : Bangunan hijau, Bangunan terbangun, Peraturan

ABSTRACT

Building maintenance is a repair work that becomes a reserve for building use and preservation. Building is a public infrastructure building among office communities that must be considered feasibility during the service life of the building. Research conducted to obtain a pattern of maintenance carried out on buildings that use the concept of green buildings and existing buildings (built) based on Minister of Public Works Regulation Number: 24 / PRT / M / 2008 and Governor Regulation Number: 38 of 2012. The study was conducted by analyzing from each maintenance agreement that is available in the regulations and processes the questionnaire results data using Microsoft Excel program. From the results of data analysis, there are several green buildings and non-green buildings that have fulfilled these requirements.

Keywords : Green Building, Building Built, Regulations

96

97