Sebuah Kajian New Historicism)
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI MEMBONGKAR KUBUR SUGIARTI SISWADI (SEBUAH KAJIAN NEW HISTORICISM) TESIS Diajukan kepada Program Magister Ilmu Religi dan Budaya Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Magister Humaniora (M.Hum.) Disusun oleh: Fairuzul Mumtaz (096322014) Magister Ilmu Religi dan Budaya Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2014 PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI ii PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI iii PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI iv PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI v PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PERSEMBAHAN Kepada: Ibu, Bapak, serta mertua Istriku Tikah Kumala Adik-adikku; Fajrul Islam, Faza Dinazad, Farah Faila Sufa Serta kepada guru-guruku. vi PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI MOTTO Takdzimul ilmi wa ahlihi vii PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PENGANTAR Adalah rasa syukur yang kali pertama saya dengungkan ketika merampungkan penulisan tesis ini. Alhamdulillah, puji kepada Tuhan YME dan sholawat kepada Nabi Muhammad Saw sebagai madinatul ilmi. Berbagai kemudahan teknis telah saya peroleh dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, saya ingin menyampaikan serentetan ucapan terima kasih kepada; Keluarga saya selalu bertanya dan gelisah tentang kelulusan saya. Keluarga di Demak, Bapak H. Mas’ad dan Ibu Hj. As’adah; Keluarga di Cilacap Bapak Puryanto dan Ibu Karmi; Istriku Tikah Kumala; adik-adikku, Fajrul Islam, Faza Dinazad, Farah Faila Sufa, Aji Prasetyo, dan Rafi Mufti Wijaya. Kepada keluarga besar Pascasarjana Ilmu Religi dan Budaya Universitas Sanata Dharma, yang memberi kesempatan bagi saya untuk menempuh studi di dalamnya. Terutama kepada para guru yang bersahabat, Dr. J. Haryatmoko, SJ; Dr. Katrin Bandel; Dr. Celia Lowe, Dr. George J. Aditjondro; Dr. St. Sunardi; Y. Devi Ardhiani, M.Hum; Dr. G. Budi Subanar, SJ; Dr.Ishadi SK; dan Dr. Budiawan. Begitu pula kepada para staff; Mbak Henkie, Mbak Desy, dan Mas Mulyadi yang selalu ramah. Kepada Mbak Katrin, secara khusus saya sampaikan rasa terima kasih atas kerelaan dan kesabaran dalam membimbing saya, serta memberikan berbagai dorongan, semangat dan masukan. Kepada keluarga besar Yayasan Indonesia Buku yang menyediakan data dan buku-buku untuk keperluan penulisan tesis ini. Khususnya Muhidin M. Dahlan yang banyak memberikan masukan pada awal penentuan tema. Kepada teman-teman seangkatan atas diskusi dan gosip-gosipnya; Abed, Agus, Mei, Rino, Probo, Leo, Vita, Iwan, Herlin, Mbak Lulud, Anes, Lusi, Eli, Titus. Tesis ini merupakan proses pendewasaan saya dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Tentu saja bukan muara, perjalanan panjang masih harus ditempuh. Sebab itu, nama-nama yang saya sebut menjadi unsur penting dalam perjalanan selanjutnya. Terima kasih. Salam, Fairuzul Mumtaz. viii PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI Membongkar Kubur Sugiarti Siswadi (Sebuah Kajian New Historicism) Oleh: Fairuzul Mumtaz ABSTRAK Penelitian ini mengkaji karya-karya Sugiarti Siswadi yang tersebar di media massa dan buku antologi tunggal Sorga Dibumi. Media massa yang dimaksud adalah Harian Rakjat dan Api Kartini. Kedua media ini sangat berjasa bagi besarnya nama Sugiarti Siswadi. Untuk menganalisis karya-karya tersebut, penulis menggunakan pendekatan New Historicism. Pendekatan ini memungkinkan untuk melacak paralelitas karya-karya Sugiarti Siswadi dengan teks-teks lain semasanya. Pendekatan New Historicism memiliki asumsi dasar yang mengikat para penggagas maupun pengritiknya. Asumsi dasar tersebut adalah; 1) bahwa setiap tindakan ekspresif terkait erat dengan jaringan praksis budaya yang bersifat material; 2) bahwa teks-teks sastra dan nonsastra beredar tidak terpisah; 3) bahwa tidak ada wacana apapun, baik fiksi maupun faktual, yang memberikan akses pada kebenaran mutlak dan tidak dapat berubah maupun mengekspresikan hakikat kemanusiaan tanpa alternatif lain. Sementara data yang digunakan untuk melacak hubungan paralelitas dengan karya- karya Sugiarti Siswadi ada media massa Harian Ra’jat dan Api Kartini serta teks pidato politik D.N. Aidit dan Sukarno. Hasil penelitian adalah sebagai berikut. Pertama, representasi perjuangan kelas yang tertuang dalam karya-karya Sugiarti Siswadi terbagi menjadi empat kelas. Yaitu kelas buruh, kelas petani, massa partai, dan prajurit. Dalam kelas buruh, Sugiarti menampilkan perlawanan buruh dalam hal perbudakan yang tak berprikemanusiaan. Kelas petani memperjuangkan tanah yang menjadi milik mereka dengan gerakan Aksi Sepihak melalui UUPA dan UUPBH. Sementara itu, massa partai dimobilisasi untuk memperkuat struktur partai di tingkat lokal dan nasional. Kader-kader partai dianggap penting karena merupa unsur pembangun partai. Yang terakhir adalah massa prajurit yang bergerak secara fisik dalam dalam perjalanan revolusi di Indonesia. Kedua, paralelitas karya-karya Sugiarti Siswadi dengan teks-teks beridologi serupa pada masanya ditemukan dalam beberapa tiga fokus, yaitu landreform, perempuan dan anak, serta partai dan cita-cita sosialis. Landreform merupakan isu besar pada masa revolusi, isu ini untuk redistribusi tanah yang merata agar petani mendapatkan bagian tanah sebagai media produksi. Sebagai perempuan, Sugiarti memberi ruang yang lebar kepada isu perempuan. Kesadaran gender sangat nampak dalam karya-karyanya. Kehidupan perempuan tak bisa dilepaskan begitu saja dengan anak, sebab ialah yang telah melahirkan anak. Perempuan dan anak berjalan beriringan dalam karya-karyanya. Sementara partai sebagai medan untuk memperjuangan ideologinya, Sugiarti berperan secara aktif. Ia melahirkan karya-karya yang senapas dengan partainya. Sebab itulah, karyanya Sugiarti kerap menampilkan cita-cita partai yang menginginkan Indonesia menjadi negara sosialis. Kata Kunci: Sugiarti Siswadi, New Historicism ix PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI Resurrecting Sugiarti Siswadi (A New Historicism study) By: Fairuzul Mumtaz Abstract This research aims to study Sugiarti Siswadi’s works published on the mass media and anthology book titled “Sorga Dibumi”. The medias referred on this thesis are Harian Ra’jat and Api Kartini. Both of them have significant role for gaining popularity for Sugiarti Siswadi. To analyse those works, the writer uses New Historicism Approach. This approach enables to track down the parallelism between Sugiarti’s works, the events that occurred at that time, and also her personal view concerning on that matter. New Historicism Approach has several basic assumptions that unite its initiators and its critics. Those are: 1) every expressive action is strongly related to materially cultural practice; 2) literature and non-literature texts circulate inseperably; 3) there is no any discourse, let it be a fiction or fact, which might gives access to absolute truth and cannot change or express any essence of humanity without other alternatives existed. While the data used to track down the parallelism on Sugiarti’s works are Harian Ra’jat and Api Kartini and also political speeches by D.N. Aidit and Sukarno. The results of this research suggests that, first, there are four representations of class struggle on Sugiarti’s works. They consist of labor class, farmer class, political party partisan class, and soldier class. In the labor class, Sugiarti illustrates the labor struggle in terms of inhumane slavery. Farmer class fights for their land by using unilateral movement through UUPA and UUPBH. Meanwhile, political party partisan class is mobilized to strengthen the party structure locally and nationally. Party cadres are considered as an important pillar to build up a party. The last class, the soldier class which physically moves their muscle in the course of Indonesian revolution. Second, the parallelism between Sugiarti’s works with the ideological text on her era are found with three focuses, which are land reform, women and children, and political party and the socialists ideals. Land reform is such a big issue during the revolution, it is kind of movement to redistribute the land evenly to farmer as part of production media. As a woman, Sugiarti provides a big space to discuss women issues. Gender awareness is very apparent in her works. Women’s life cannot be separated easily with the children because women are the one who bear them. Women and children go hand in hand on her works. She takes an active role in the party to struggle for her ideology. Her works match her party ideals perfectly. That is why sometimes her works reflect a hope that Indonesia someday will become a socialist country. Key words: Sugiarti Siswadi, New Historicism. x PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI DAFTAR ISI Halaman LEMBAR JUDUL ………………………………………………………………………i LEMBAR PERSETUJUAN ………………………………………………………..ii LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………………..iii PERNYATAAN …………………………………………………………………..iv PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA…………. v PERSEMBAHAN ………………………………………………………………….vi MOTTO ………………………………………………………………………………vii KATA PENGANTAR ………………………………………………………………vii i ABSTRAK ………………………………………………………………………….ix ABSTRACT …………………………………………………………………………x DAFTAR ISI ………………………………………………………………………..xi BAB I. PENDAHULUAN ………………………………………………………….1