PEMBERONTAKAN PKI-MUSSO DI MADIUN Rachmat Susatyo
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
PEMBERONTAKAN PKI-MUSSO DI MADIUN 18 - 30 SEPTEMBER 1948 Oleh: Rachmat Susatyo KOPERASI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JUNI 2008 Kata Pengantar Kemerdekaan Indonesia yang baru berjalan selama tiga tahun, pada tanggal, 18 September 1948, sudah dikacau- kan oleh pemberontakan yang di lakukan oleh kelompok Partai Komunis Indonesia (PKI). Kemerdekaan yang seharusnya diisi oleh pembangunan bangsa, justru dikacaukan oleh sekelompok orang yang tidak memahami arti kemerdekaan. Kepentingan pribadi dan kelompok lebih diutamakan daripada kepentingan nasional. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, seharus- nya setiap warga negara lebih mengedepankan kepentingan bersama; daripada kepentingan pribadi dan golongan. Akibat dari pemberontakan PKI ini, potensi bangsa dan negara se- harusnya dapat dicurahkan bagi kemajuan; justru terkuras habis untuk memadamkan aksi pemberontakan tersebut. Pemberontakan PKI ini terjadi, akibat dari kesalahan “kalkulasi politik” PKI yang merasa dirinya mendapat dukungan luas dari mayoritas bangsa Indonesia yang nota bene memang dari kalangan buruh dan tani. Akan tetapi kalkulasi politik mere- ka tidak didasari oleh pemahaman yang baik tentang falsafah hidup bangsa Indonesia, yang sangat mengutamakan kehi- dupan yang aman, tentram, damai dan sejahtera. Paham komunisme hanya ada dan tumbuh dalam jiwa para aktivis PKI, sedangkan rakyat; khususnya buruh dan tani, tidak paham berpolitik. Mereka mengikuti aktivis PKI hanya karena ikut-ikutan, dan bukan karena pemahaman yang baik mengenai komunisme. Sehingga, ketika terjadi pemberontakan, rakyat yang mayoritas buruh dan tani; tidak serta merta ikut berjuang bersama para pimpinan PKI. Hasilnya, pemberon- takan PKI hanya didukung oleh segelintir orang yang tidak siap dengan aksi-aksi pemberontakan itu sendiri. Mereka hanya bersenjatakan alakadarnya, persenjataan yang lazim mereka pakai untuk aktivitas pertanian mereka. Hanya dari kalangan tentara dan polisi saja yang bersenjatakan senjata api, sejata yang sesuai untuk menghadapi tentara dan polisi yang pro pemerintah. Akibatnya, pemberontakan PKI di Madiun ini hanya berlangsung singkat saja, yakni dari 18-30 September 1948. Namun demikian, seharusnya bangsa Indonesia tidak lengah dengan aksi-aksi PKI ini. Akibat kelengahan, akibatnya PKI kembali mengulangi aksi pemberontakan mereka pada tanggal, 30 September 1965. pemberontakan yang lebih teren- cana dengan baik, tetapi tetap juga mengalami kegagalan ka- rena tidak mendapat dukungan luas dari dari bangsa Indonesia; khususnya dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan polisi. Harapan penulis, semoga buku ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi mereka yang berminat kepada masa- lah politik dan pemerintahan di Indonesia pada periode awal kemerdekaan. Tentu saja buku ini masih banyak kekurangan- nya, saran, kritik, dan masukan dari pembaca sangat penulis harapkan demi kesempurnaannya. Bandung, awal Maret 2008 Penulis . DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR iii DAFTAR ISI v BAB I PENDAHULUAN 1 1.1. Berdirinya Partai Komunis Indonesia 1 1.2. Situasi Politik Indonesia Sesudah Proklamasi 7 BAB II SIKAP POLITIK PKI TERHADAP KEBI- JAKAN PEMERINTAH 19 2.1. Sikap PKI Terhadap Rekontruksi dan rasionali- sasi 19 2.2. Ofensif PKI di Surakarta 33 BAB III Pemberontakan PKI MUSSO DI MADIUN 52 3.1. PKI Musso Menguasai Madiun 52 3.2. Reaksi Pemerintah Terhadap Pemberontakan 61 3.3 Reaksi Pemuda Pelajar Terhadap Pemberon- takan 64 BAB IV GERAKAN PENUMPASAN TERHADAP PKI MUSSO 69 4.1 Gerakan Operasi Meliter Terhadap PKI 69 4.2 Akhir Pemberontakan 81 4.3. Berbagai Pendapat Tentang Pembe-rontakan 95 BAB V KESIMPULAN 104 DAFTAR SUMBER LAMPIRAN I LAMPIRAN II 1 2 kaum tani, buruh, pedagang, ulama, cendekiawan dan borjuisnasional. Suatu keuntungan bagi ISDV ialah adanya tokoh-tokoh muda dalam SI yang berjiwa militant yang dapat dipengaruhinya, antara lain Semaun dan Darsono. Melalui tokoh- tokoh tersebut, paham Marxis sedikit-demi sedikit BAB I dapat memasuki massa Serikat Islam. Semaun PENDAHULUAN dan Darsono merupakan propagandis-propagan-dis yang utama dari ISDV guna menyebarkan pa- ham komunis dalam tubuh SI. Sementara itu di kalangan ISDV sendiri 1.1. Berdirinya Partai Komunis Indonesia (PKI) timbul pertentangan sesa- ma pimpinannya. Perten- Komunisme pertama kali masuk di Indonesia pada tangan tersebut terutama tahun 1913 dibawa oleh H .J .F .M. Sneevliet seorang bangsa Semaoen berkisar pada masalah Belanda yang menjabat sebagai sekretaris suatu per- taktik dan strategi per- juangan; di satu pihak menghendaki agar ISDV berfungsi kumpulan dagang di kota Semarang. Sejak kedatangannya di sebagai pemberi petunjuk saja kepada organisasi pergerakan Indonesia ia giat mempropagandakan paham-paham sosialis, nasional dengan cara yang evolusioner. Sedang di lain pihak terutama di kalangan serikat pekerja VSTP (Vereniging van agar organisasi tersebut memimpin pergerakan dengan Spoor en Traweg Personeel) yang didirikan pada tahun 1908. perjuangan yang revolusioner, sesuai dengan cara-cara kemudian pada bulan Mei 1914 dengan teman-temannya perjuangan kaum Sosialis-Marxis.2 bangsa Belanda yang sepaham ia mendirikan ISDV (De Pertentangan tersebut semakin tajam sesudah Partai Indische Sociaal Demokratische Vereniging) yang berusaha Komunis Rusia mendapat kemenangan dalam Revolusi menyebarkan paham Marxis. Dalam usaha memperluas Oktober 1917, sehingga paham komunis mendapat kemajuan pengaruhnya, mereka berusaha mempengaruhi perkumpulan- di seluruh dunia. Paham ini di tiap-tiap negara ditandai de- 1 perkumpulan lain yang telah ada. ngan berdirinya Partai Komunis di negara yang Salah satu organisasi yang pada waktu itu bersangkutan.3 Pengaruh revolusi Rusia sampai juga di berpengaruh besar ialah Serikat Islam (SI) yang merupakan organisasi massa rakyat Indonesia. Di dalam SI berkumpul 2Makmun Salim, Komunisme dan Kegiatannya di I ndonesia, Dinas Sejarah Militer Angkatan Darat, Bandung, 1972 hal. 16. 1Mr. A. K. Pringgodigdo, Sedjarah Pergerakan Rakyat Ind onesia, Pustaka 3Soepeno, Kamus Populer, Cetakan ke enam, Ksatrya, Su rabaya, tidak Rakjat, Djakarta, 1950, hal. 23-24. bertahun, hal. 85. 3 4 Indonesia. Dimana pada tanggal 23 Mei 1920 ISDV diubah PKI, tetapi diberi nama tersendiri ialah Serikat Rakyat.8 menjadi PKI (Perserikatan Komunis India)4 yang dipimpin oleh Untuk mendapatkan simpati dari rakyat Indonesia, Semaun. Setelah terbentuknya PKI, organisasi tersebut PKI mengorganisasikan kaum buruh yang tergabung dalam segera mengadakan Kongres Istimewa pada tanggal 24 VSTP di seluruh Jawa guna melancarkan pemogokan dan Desember 1920. Dalam kongres tersebut diambil keputusan mengadakan tuntutan perbaikan nasib kaum buruh. akan memasukkan PKI dalam Komunis Internasional Pemogokan itu dilancarkan pada tanggal 8 Mei 1923, tetapi (Komintern) sebagai satu seksi. 5 semua tuntutan mereka ditolak oleh Pemerintah Belanda. Sesudah kongres tersebut serangan golongan Untuk mengatasi pemogokan tersebut, Pemerintah Belanda komunis terhadap pemerintah Belanda semakin tajam, mengadakan penangkapan terhadap para pelaku dan bahkan haluan perjuangan SI-pun telah berusaha mereka pimpinan PKI. Semaun ditangkap dan diasingkan ke negeri ubah. Melihat gelagat yang kurang baik ini, maka kongres SI Belanda,9 Pimpinan PKI selanjutnya dipegang oleh Darsono. bulan Oktober 1921 di Surabaya diambil keputusan akan Sementara itu dalam dalam pucuk pimpinan komunis dijalankan disiplin partai.6 Selanjutnya pada bulan Februari di Rusia, antara Stalin dan Trotsky timbul perbedaan paham 1923 mengadakan kongres di Madiun; kongres itu mengambil tentang pelaksanaan garis revolusi Komunis; dimana Stalin dua keputusan penting ialah: mempunyai pandangan, bahwa untuk mencapai Revolusi Dunia Komunis sangat diperlukan 1. Merubah Central Serikat Islam, diganti Partai sarat-sarat. Pertama memperkuat Serikat Islam. Jadi Istilah “Partai” untuk Serikat negara Rusia terlebih dahulu supaya Islam baru dimulai bulan Februari 1923. dapat memimpin revolusi yang kuat, 2. Mempertahankan disiplin partai. Hal ini disebab- baru kemudian diadakan revolusi kan karena pihak Semaun berusaha menghapus dunia yang yang dipimpin oleh Ru- disiplin Partai, maka kongres tersebut memutus- sia. Dalam pertentangan ini Stalin kan untuk mempertahankan displin partai.7 ada di pihak yang menang, sehingga kedudukan Trotsky menjadi teran- Dengan adanya keputusan ini kemudian anggauta- cam.10 anggauta PKI yang juga menjadi anggauta SI dikeluarkan dari Pertentangan antara Stalin SI. Sebagai reaksi dari keputusan Partai Sarikat Islam dan Trotsky berpengaruh juga di Alimin kemudian pada bulan Maret 1923 PKI mengadakan kongres Indonesia, dimana tokoh-tokoh PKI di Bandung yang memutuskan bahwa anggauta Serikat Islam Alimin dan Muso telah memilih aliran Lokal yang berhalua Komunis (SI Merah) dijadikan cabang Stalin, sedang Tan Malaka lebih bersimpati terhadap cara perjuangan yang dianut oleh Trotsky. Menurut Tan Malaka, 4 Komintern hanya akan dapat membantu pergerakan di suatu Mr. Susanto Tirtoprodjo, Sedjarah Nasional Indonesia , PT Pembangunan Djakarta, 1962, hal. 38. 5Mr. A. K. Pringgodigdo, Op. cit., hal. 37. 8Mr. Susanto Tirtoprodjo, Loc.cit. 6Mr. A. K. Pringgodigdo, loc. cit. 9Makmun Salim, OP.cit., hal .21. 7Mr. Susanto Tirtoprodjo, Sedjarah Pergerakan Nasional I ndonesia, PT 10Dinas Sedjarah Meliter Angkata n Darat, Kontra Revolusi Gestapu PKI , Pembangunan Djakarta, 1962, hal. 38. Bandung, 1966.hal.4. 5 6 negara jajahan dengan “Semangat Revolusi Komunis”. Jadi Indo-nesia) di Bangkok.13 Sedangkan PKI sendiri kemudian bukan dengan perbuatan-perbuatan atau bantuan materi, mengadakan gerakan