Buruh Bergerak; Semaun Dan Suryopranoto Dalam Perjuangan Gerakan Buruh 1900-1926
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
BURUH BERGERAK; SEMAUN DAN SURYOPRANOTO DALAM PERJUANGAN GERAKAN BURUH 1900-1926 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Program Studi Ilmu Sejarah Oleh : Dominikus Bondan Pamungkas NIM : 054314004 NIRM PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH JURUSAN SEJARAH FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010 ii Halaman Persembahan Skripsi ini dipersembahkan kepada papa dan mama. Penulisan ini juga disumbangkan bagi pergerakan buruh di Indonesia, kemarin, kini dan esok. iv v ABSTRAK Dominikus Bondan Pamungkas Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Skripsi yang berjudul “Buruh Bergerak; Semaun dan Soeryopranoto dalam Perjuangan Gerakan Buruh 1900-1926” berangkat dari 3 permasalahan. Pertama, faktor-faktor yang membawa Semaun dan Suryopranoto berjuang dalam organisasi perburuhan. Kedua, peranan Semaun dan Suryopranoto dalam gerakan perburuhan di Indonesia pada saat itu. Ketiga, faktor-faktor yang menjadi sebab terhentinya pergerakan buruh di Indonesia pada tahun 1926. Untuk mengkaji masalah-masalah tersebut, skripsi ini mempergunakan teori kelas Karl Marx, di mana dalam teori tersebut dibahas mengenai kemunculan kesadaran kelas. Dalam mempergunakan teori kelas Karl Marx, diseimbangakan pula dengan dua perspektif lain, yakni perspektif konflik antara kolonial dengan pribumi dan pandangan tentang Ratu Adil sebagai tokoh yang membebaskan dan menciptakan kesejahteraan masyarakat. Metode ini digunakan untuk melihat perspektif konflik antara kekuatan kolonial dengan masyarakat pribumi. Penelitian ini memperoleh hasil bahwa pergerakan buruh yang dilakukan oleh Semaun dan Suryopranoto memang terinspirasi dari kondisi ketertindasan atas nasib kaum pekerja saat itu. Dalam pergerakan buruh, Semaun terinspirasi atas gagasan Marxis yang dipelajarinya dari Sneevliet, sedangkan Suryopranoto menyadari perlunya perbaikan kesejahteraan kaum pekerja. Perjuangan mereka pada perjalanannya berhasil memberikan posisi tawar kaum buruh terhadap majikan. Namun, sifat kepemimpinan yang cenderung tunggal serta kurangnya kaderisasi serta penangkapan tokoh-tokoh gerakan buruh oleh pemerintah kolonial menjadikan gerakan ini melemah dan akhirnya ditumpas pada tahun 1926. Kata kunci: Semaun, Suryopranoto, Pergerakan Buruh vi ABSTRACT Dominikus Bondan Pamungkas Sanata Dharma University Yogyakarta Thesis entitled “Buruh Bergerak; Semaun dan Soeryopranoto dalam Perjuangan Gerakan Buruh 1900-1926” was formulated from three problems. First, the factors that brought Semaun and Suryopranoto struggling in the labor organization. Second, the role of Semaun and Suryopranoto in the labor movement in Indonesia at that era. Third, the factors that caused labor movement in Indonesia being terminated in 1926. For reviewing these issues, this study used Karl Marx's theory of class, which discussed about the emergence of class consciousness. In the economic practices, there is a conflict happened between classes caused by a welfare imbalance between the owners of capital and its workers. In using the class theory of Karl Marx, the other two perspectives were well balanced; the perspective of conflict between the natives and colonial government, and the view of Ratu Adil as a liberating figure and creating prosperity. This method was used in order to see the perspective of the conflict between colonial powers and natives communities. The study resulted on that the labor movement performed by Semaun and Suryopranoto was inspired by the conditions of oppression over the labors at that era. In the labor movement, Semaun was inspired by the Marxism that he had learned at Sneevliet, while Suryopranoto realized the need to repair the welfare of the labors. Their struggles succeed to give the labors a better bargaining position against the employers. However, the nature of leadership which tended to be dependent on single figure, the lack of succession planning and the arrest of the labor movement’s figures by the colonial government made this movement to be weakened and finally terminated in 1926. Keywords: Semaun, Suryopranoto, the Labor Movement vii Kata Pengantar Penulisan skripsi ini terinspirasi dari sebuah diskusi dan pembelajaran bersama dengan aktivis Aliansi Buruh Jogjakarta (ABJ) yakni Ika Rubbi. Ia yang banyak membantu dan menginspirasi saya dalam menuliskan serta membedah permasalahan buruh. Hal ini tentunya berguna untuk pembelajaran bersama gerakan buruh di Indonesia. Ucapan terima kasih saya ucapkan kepada Dr. I. Praptomo Baryadi selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma. Penghargaan sebesar-besarnya serta ucapan terima kasih saya sampaikan pada seluruh staf pengajar Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma. Kepada Drs. Hb. Hery Santosa, M. Hum, dosen sekaligus kaprodi Ilmu Sejarah; Dr. Anton Haryono, M. Hum., dosen sekaligus pembimbing skipsi saya, Drs.Ign. Sandiwan Suharso dosen sekaligus pembimbing akademik saya, Drs. Silverio R. L. Aji Sampurno, M. Hum dan Dr. FX Baskara T. Wardaya, SJ., keduanya selaku dosen dan peneliti yang saya sukai, dan mendiang Prof. Dr. P. J. Suwarno , S. H. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih atas segala pendidikannya untuk mengajarkan saya. Terima kasih juga kepada seluruh keluarga penulis ,kepada papa, mama, adik, kakak serta keponakan yang selalu mengingatkan saya. Kepada rekan-rekan saya mahasiswa prodi Ilmu Sejarah 2005 Suster Ann, S.S, Agung eko Ariestya, Flavianus Setyawan Anggoro, Yohana, dan Haven Hafidullah. Kepada kakak- kakak saya, Agus Budi Purwanato dan Darwin Awat yang selalu setia, sabar, mengkritik, untuk mendorong penulis untuk tetap semangat dalam menuliskan skripsi ini. Terima kasih juga saya ucapkan kepada kakak sekaligus pembimbing viii penulis yaitu Aditya Rahman dan Ika Rubbi. Terima kasih juga kepada Vonny Permana Sari Simon yang senantiasa mendukung penulisan ini. Tidak lupa juga kepada komunitas Tarekat Djuang Muda (TADJAM) atas pendidikan serta sumbangannya dalam pola pikir penulis. Terima kasih atas kesediaan Bernadette Steari Saraswati atas koreksi penulisan serta bantuan terjemahan bahasa Inggris kepada saya, serta segenap Kabinet Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Sanata Dharma 2009-2010 yang mendukung saya untuk menyelesaikan skripsi ini. ix DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL……………………………………………………….i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………ii HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………iii HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………….iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………………….v ABSTRAK………………………………………………………………….vi ABSTRACT………………………………………………………………..vii KATA PENGANTAR……………………………………………………...viii DAFTAR ISI………………………………………………………………...x DAFTAR SINGKATAN…………………………………………………….xiii BAB I PENDAHULUAN…………………………………………..……. 1 A. Latar Belakang…………………………………………………. 1 B. Rumusan Masalah……………………………………………… 8 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian………………………………… 8 D. Metode Penelitian……………………………………………… 9 E. Landasan Teori………………………………………………… 11 F. Tinjauan Pustaka………………………………………………. 15 G. Sistematika Penulisan………………………………………… 17 x BAB II KONDISI PERBURUHAN DI JAWA AKHIR ABAD XIX DAN AWAL ABAD XX ….……………………………………………………. 19 A. Kereta Api………………………………………………………20 B. Peralihan Fungsi Tanah...……………………………………… 22 C. Transisi Lahan Pribumi Menjadi Lahan Swasta……………… 26 D. Hadirnya Modernisasi…………………………………………. 30 E. Awal Pergerakan Kaum Terdidik……………………………… 39 BAB III SEMAUN DALAM PERJUANGAN PERGERAKAN BURUH……………………………………………...………….. 41 A. Latar Belakang Semaun……………………………………….. 41 B. Awal Karir Politik……...……………………………………… 42 C. Semaun dan Pergerakan Buruh………………..……………… 44 D. Semaun dan Sikap Politiknya…………………………………. 47 E. Semaun dan PPKB (Persatuan Pergerakan Kaum Buruh)…….. 51 F. Semaun dan PKI………………………………………………... 52 G .Runtuhnya Pergerakan Politik…………………………………. 56 BAB IV SURYOPRANOTO DALAM PERJUANGAN PERGERAKAN BURUH……………………………………………………...…. 62 A. Latar Belakang Suryopranoto...……………………………….. 62 B. Awal Karir Pergerakan……...…………………………………. 63 1. Suryopranoto dalam Mardi Kaskaya, Societeit Sutohardjo, dan Boedi Oetoma................................................................... 65 xi 2. Suryopranoto dan Sarekat Islam..............................................66 3. Suryopranoto dan Adidarmo (Adhidharma)............................69 C. Suryopranoto dari Personeel Fabriek Bond hingga Persatuan Pergerakan Kaum Buruh PPKB...……………..……………… 72 D. Pertentangan Suryopranoto dan Semaun……………………… 76 E. Melemahnya Gerakan Buruh............................………………... 79 BAB V KESIMPULAN………………………………………………..81 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….89 xii DAFTAR SINGKATAN BO : Bodi Utomo CSI : Central Sarekat Islam HIS : Hollandsch Inlandsche Scholen ISDV : Indische Sociaal-Democratische Vereeniging IP : Indische Partij PFB : Personeel Fabrieks Bond PKI : Partai Komunis Indonesia PPKB : Persatuan Pergerakan Kaum Buruh PPPB : Persatuan Pergerakan Pegadaian Bumiputera SDI : Sarekat Dagang Islam SI : Sarekat Islam VSTP : Vereeniging voor Spoor-en Tramwegpersoneel xiii BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Setelah cukup lama Indonesia dijajah oleh VOC dan kemudian oleh Pemerintah Belanda, pada tahun 1870 muncul sebuah era baru. Sebelum 1870, melalui Culture Stelsel, pemerintah Hindia Belanda secara monopolistik bertindak sebagai pelaku, namun sejak 1870 dimulai sistem baru yaitu ekonomi liberal yang memberi kesempatan seluas-luasnya bagi investasi swasta asing, khususnya swasta Belanda. Sebagai contoh, Bila sebelum 1870 usaha perkebunan dikuasai oleh pemerintah kolonial, kini modal swasta diperbolehkan melakukan pengelolaan. Sistem ekonomi liberal menghapuskan kerja paksa dan rodi, serta memperkenalkan sistem