Kesenian Kuda Lumping Di Desa Banjaranyar Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
KESENIAN KUDA LUMPING DI DESA BANJARANYAR KECAMATAN BANJARSARI KABUPATEN CIAMIS Oleh: Kuswandi 1 Saepul Maulana 2 ABSTRAK Hasi lpenelitian ini secara garis besar dapat disimpulkan bahwa Kesenian Kuda Lumping di Desa Banjaranyar telah lahir dan berkembang sejak tahun 2005, namun di dalam perjalanannya kesenian kuda lumping sempat berhenti sementara atau vakum padatahun 2008 dan diaktifkan kembali padatahun 2012 dengan mayoritas pemain yang berusia muda. Di dalam perkembangannya kesenian kuda lumping di Desa Banjaranyar bisa dikatakan maju walaupun pernah mengalami kevakuman, ini terbukti dengan eksisnya kesenian kuda lumping melakukan pementasan di acara-acara hajatan baik di daerah maupun di luar daerah. Upaya pelestarian kesenian kuda lumping di Desa Banjaranyar dilakukan oleh semua lapisan masyarakat, seniman, serta aparat pemerintah di Desa Banjaranyar yang selalu berpartisipasi dan memberi dukungan di dalam perkembangan kesenian kuda lumping agar tetap eksis di kalangan masyarakat. Kata Kunci: Kuda Lumping dan Kesenian Lokal ABSTRACT The guideline of the result could be concluded that the act of Kuda Lumping at Banjaranyar had been started and developed since 2005, but in the trip of that art ever stopped for a while or vacuum at 2008, and it had been started again at 2012 with the mayority of the actor was young people. In the process of developing kuda lumping art could be said that it had a progress altought it ever stopped, it had been proven by the existantial of kuda lumping art to show the performance in any kluds of events or ceremony at the region or in other region. The effort of preserving the kuda lumping art at Banjaranyar was done by all of part of society, artist, and the government at Banjaranyar which always participate and give their support on the developing of kuda lumping art in ought’to be always exist in society. Kata Kunci: Kuda Lumping and Local Arts PENDAHULUAN Salah satu bentuk kebudayaan adalah Indonesia sangat kaya akan budaya, dari kesenian. Kesenian yaitu bagian dari sabang sampai merauke terdapat ras dan suku kebudayaan dan merupakan sarana yang bangsa yang memiliki budaya tersendiri. digunakan untuk mengekspresikan rasa Perbedaan inilah yang menyebabkan negara keindahan dari dalam jiwa manusia. Banyak Indonesia kaya akan kebudayaan. Kebudayaan kesenian jaman dahulu yang masih dilestarikan, merupakan hasil karya manusia dalam namun banyak juga kesenian yang hilang akibat mempertahankan serta meningkatkan taraf tidak adanya generasi penerus yang tidak mau hidup, juga sebagai proses adaptasi lingkungan. melestarikannya. Berbagai bentuk kesenian Kebudayaan memiliki sifat dinamis atau selalu daerah tersebar di seluruh pelosok negeri berubah-ubah. Tidak ada kebudayaan yang tidak Indonesia. Kesenian daerah yang tersebar di mengalami perubahan secara mutlak, artinya Indonesia, khususnya didaerah Jawa seperti bagaimanapun keadaanya kebudayaan selalu kuda lumping, sisingaan, angklung, wayang mengalami perubahan. Jurnal Artefak Vol. 2 No. 1 – Maret 2014 [ISSN: 2355-5726] Hlm: 87 - 94 1 Dosen Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Galuh Ciamis 2 Mahasiswa Pendidikan Sejarah Halaman | 87 golek, kuda renggong, dan lain-lain, merupakan pemilihan topik, (2) pengumpulan sumber, (3) warisan budaya dari leluhur bangsa Indonesia. verifikasi (kritik sejarah), (4) interpretasi, dan Di wilayah Kabupaten Ciamis, tepatnya (5) penulisan lebih jelasnya mengenai kelima Desa Banjaranyar Kecamatan Banjarsari, salah langkah tersebut dijelaskan Kuntowijoyo (2005: satu kesenian daerah yang ada dan berkembang 91) sebagai berikut. hingga saat ini adalah kuda lumping. Kuda Pemilihan topik, sebaiknya topik dipilih lumping lahir sebagai simbolisasi bahwa rakyat berdasarkan : (1) Kedekatan emosional, (2) juga memiliki kemampuan (kedigdayaan) dalam Kedekatan intelektual, dua syarat itu, subjektif menghadapi musuh ataupun melawan kekutan dan objektif sangat penting karena orang hanya elite kerajaan yang memiliki bala tentara. bekerja dengan baik kalau dia senang dan dapat. Disamping itu juga sebagai media menghadirkan Setelah topik ditemukan, berikutnya (3) hiburan murah meriah namun fenomenal kepada membuat rencana penelitian. rakyat banyak. Pertunjukannya biasa Pengumpulan sumber, sumber (sumber ditampilkan pada acara khitanan, acara pesta sejarah disebut juga data sejarah; data –dari pernikahan atau acara-acara khusus seperti bahasa inggris datum(bentuk tunggal] atau data kegiatan HUT Kemerdekaan RI atau kegiatan [bentuk jamak]; bahasa Latin datum berarti hari-hari besar lainnya. “pemberian”) yang dikumpulkan harus sesuai Kuda lumping adalah seni tari yang dengan jenis sejarah yang akan di tulis. Sumber dimainkan dengan properti berupa kuda tiruan, itu, menurut bahannya dapat dibagi menjadi dua: yang terbuat dari anyaman bambu atau bahan tertulis dan tidak tertulis, atau dokumen dan lainnya dengan dihiasi rambut tiruan dari tali artifact. plastik atau sejenisnya yang digelung atau di Verifikasi: setelah diketahui secara persis kepang sehingga pada masyarakat Jawa sering topik yang diajukan dan sumber sudah disebut jaran kepang. Seni kuda lumping diiringi terkumpul, tahap berikutnya adalah verifikasi, oleh musik tradisional gamelan, Kuda-kudaan kritik sejarah atau keabsahan sumber. Verifikasi tersebut dikenakan oleh seorang pemain yang terdiri dua macam: autentisitas atau keaslian tidak ubahnya tengah menunggangi seekor kuda, sumber, atau kritik estern, dan kredibilitas atau dalam iringan musik. Didalam pertunjukannya kebiasaan yang dipercayai, atau kritik intern. kesenian kuda lumping mengandung unsur Interpretasi, interpretasi atau penafsiran magis yang dapat membuat para pemainnya sering disebut sebagai biang subjektifitas. Itu kesurupan dan melakukan atraksi seperti sebagian benar, tetapisebagian salah. Benar, memakan beling, di bacok tidak mempan dan karena tanpa penafsiran sejarawan, data tidak lainnya, (www.wikipedia.com). bisa berbicara. Sejarawan yang jujur, akan Kesenian kuda lumping merupakan asset mencantumkan data dan keterangan dari mana kesenian bangsa Indonesia yang didalamnya data itu diperoleh. Tahap interpretasi, paling sarat akan filosofi hidup. Kesenian kuda lumping tidak meliputi analisis dan sintesis. masih menjadi pertunjukan yang digemari oleh Penulisan, dalam penulisan sejarah, aspek masyarakat, namun perlu adanya perhatian yang kronologi sangat penting. Penyajian dalam lebih khusus dan kesadaran dari masyarakat bentuk tulisan mempunyai tiga bagian: (1) untuk tetap menjaga dan melestarikan kesenian Pengantar, (2) Hasil Penelitian, (3) Simpulan. kuda lumping ini agar menjadi aset keseniaan Dengan menempuh kelima langkah di bangsa Indonesia yang tidak akan punah serta atas, dapat dipastikan akan diperoleh hasil posisinya tidak akan tergantikan oleh budaya penelitian yang diharapkan. Tentunya langkah dan kesenian asing yang masuk ke tanah air. demi langkah harus dikuasai benar agar tidak terjadi kekeliruan yang tidak diharapkan METODE PENELITIAN sehingga berakibat pada kurang tercapainya Metode yang dipandang sesuai dengan tujuan penelitian ini. pokok permasalahan penelitian ini dan juga sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai adalah PEMBAHASAN metode sejarah (historiografi). Ada lima langkah yang harus dilakukan saat menggunakan metode Latar Belakang Lahirnya Kesenian Kuda historiografi tersebut. Adapun kelima langkah Lumping tersebut sebagaimana di kemukakan oleh Kuntowijoyo (2005: 91) bahwa penelitian Kuda lumping adalah seni tari yang sejarah mempunyai lima tahap, yaitu: (1) dimainkan dengan properti berupa kuda tiruan, Halaman | 88 Kesenian Kuda Lumping di Desa Banjaranyar Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis Kuswandi & Saepul Maulana yang terbuat dari anyaman bambu atau bahan tahun 2005, namun karena sumber daya manusia lainnya dengan dihiasi rambut tiruan dari tari akhirnya kesenian ini sempat vakum, lalu plastik atau sejenisnya yang di gelung atau di diaktifkan kembali pada tahun 2012 dengan kepang, sehingga pada masyarakat jawa sering kebanyakan anggota yang berusia muda disebut sebagai jaran kepang. Pada dasarnya (wawancara dengan bapa Nakim, tanggal 10 kesenian kuda lumping termasuk kesenian yang april 2015). tergolong cukup diperhitungkan dalam hal umur Pada awal berdirinya kesenian kuda (www.wikipedia.com). lumping di Desa Banjaranyar hanya memiliki Kesenian kuda lumping masih menjadi beberapa anggota dan peralatan yang sangat sebuah pertunjukan yang cukup membuat hati minim. Setiap latihan kuda lumping selalu para penontonnya terpikat. Walaupun diadakan di halaman depan rumah para peninggalan budaya ini keberadaannya mulai anggotanya secara bergilir tiap minggunya, bersaing ketat oleh masuknya budaya dan latihan dipimpin oleh Bapak Kasimun. Setiap kesenian asing ke tanah air, tarian tersebut masih latihan di lakukan dengan peralatan yang memperlihatkan daya tarik yang tinggi. Hingga sederhana serta musik yang menjadi saat ini, tidak satupun catatan sejarah mampu pengiringnya pun tidak menggunakan gamelan menjelaskan asal mula tarian ini, hanya riwayat tetapi hanya menggunakan suara dari tape. verbal yang diturunkan dari generasi ke generasi Kesenian kuda lumping di Desa berikutnya. Banjaranyar pada awal pementasannya tidak Kesenian tradisional kuda lumping di langsung mementaskan pertunjukannya di Desa Banjaranyar Kecamatan Banjarsari hajatan-hajatan warga melainkan melakukan Kabupaten Ciamis masih tetap digemari oleh pertunjukan di depan halaman-halaman depan kalangan masyarakat, hal ini dikarenakan rumah para warga itupun dengan peralatan yang kesenian