perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PENGANTAR TUGAS AKHIR
PERANCANGAN KOMIK UNTUK MENCERITAKAN PERJUANGAN SLAMET RIYADI
Diajukan Sebagai Prayarat Untuk Menempuh Ujian Tugas Akhir Guna Mencapai Gelar Ahli Madya D3 Desain Komunikasi Visual
OLEH :
ISNANDAR FARID FAHRUDANA C950511
DIPLOMA 3 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA 2010
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSETUJUAN
Konsep Karya Tugas Akhir dengan Judul :
PERANCANGAN KOMIK UNTUK MENCERITAKAN PERJUANGAN NASIONAL KOLONEL SLAMET RIJADI
Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan penguji
Pembimbing I Pembimbing II
Jazuli Abdin Munip, S.Sn. Andreas Slamet Widodo, S.Sn. NIP. 19750516 200212 1 001 NIP. 19751201 200112 1 002
Mengetahui,
Koordinator Tugas Akhir
Arief Iman Santoso, S.Sn. NIP. 19790327 200501 1 002
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN
Telah disetujui dan disyahkan oleh Panitia Pengampu Jurusan Diploma III Desain Komunikasi Visual
Fakultas Sastra Dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta
Pembimbing I Pembimbing II
Jazuli Abdin Munib, S.Sn. Andreas Slamet Widodo, S.Sn. NIP. 19750516 200212 1 001 NIP. 19751201 20012 1 002
Mengetahui,
Koordinator Tugas Akhir
Arief Iman Santosa, S.Sn. NIP. 197903227 200501 1 002
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui. (Q.S. An-Nahl:43)
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
(Q.S. Al Mujaadilah:11)
Hidup hanya sekali, pantaslah jika kita buat berarti.
(Penulis)
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Karya ini dipersembahkan kepada: Ibu dan Bapak untuk cinta dan doa yang tak pernah terhenti.
Almamater.
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah dan puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul PERANCANGAN KOMIK UNTUK
MENCERITAKAN PERJUANGAN NASIONAL KOLONEL SLAMET RIJADI.
Shalawat serta salam juga penulis haturnya kepada Nabi Muhammad SAW beserta
keluarga dan para pengikutnya sampai akhir jaman. Adapun Tugas Akhir ini disusun
guna mencapai gelar Ahli Madya Diploma III program studi D3 Desain Komunikasi
Visual, Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret.
Terselesaikannya Tugas Akhir ini tentunya tidak lepas dari bantuan, dorongan,
bimbingan serta kritik dan saran dari semua pihak yang telah membantu penulis, baik
lingkungan kampus maupun lingkungan dari luar kampus Universitas Sebelas Maret.
Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada :
1. Dr. Maryono Dwi Raharjo, SU selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa.
2. Drs. H. Ahmad Kurnia W, selaku Ketua Program D3 Desain Komunikasi Visual dan
Ketua Sidang Tugas Akhir.
3. Andreas Slamet Widodo, S.Sn selaku Pembimbing I Tugas Akhir.
4. Jazuli A Munib, S.Sn selaku Pembimbing II Tugas Akhir.
5. Arif Imam Santoso, S.Sn selaku Sekretaris Sidang Tugas Akhir.
6. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih atas segala
bantuannya.
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan Tugas Akhir ini, masih jauh dari
sempurna. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari para pembaca, nusa dan bangsa, amin.
Surakarta, Agustus 2010
Penulis
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...... ii
HALAMAN PENGESAHAN ...... iii
HALAMAN MOTTO ...... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ...... v KATA PENGANTAR ...... vi DAFTAR ISI ...... vii BAB I PENDAHULUAN ...... 1 A. Latar Belakang Masalah ...... 1 B. Rumusan Masalah ...... 2 C. Tujuan ...... 2
BAB II IDENTIFIKASI DATA ...... 3 A. Data Produk ...... 3 1. Tema Cerita ...... 3 2. Fungsi ...... 4 3. Format Komik ...... 4 4. Visualisasi ...... 4
B. Target Market/Target Audience ...... 9
C. Kompetitor ...... 10
BAB III KONSEP PERANCANGAN ...... 12
A. Gagasan Visual Karya ...... 12
1. Sinposis Cerita (Ringkasan Cerita) ...... 12
2. Storyline ...... 14
B. Konsep Visual Karya ...... 32
1. Tehnik Gambar ...... 32
2. Gaya Gambar ...... 32
3. Pewarnaan Komik ...... 33 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4. Layout Komik ...... 33
C. Perancangan Desain pra_Komik ...... 35
1. Desain Logo Judul ...... 35
2. Desain Karakter ...... 36
D. Detail Teknis Karya ...... 43
1. Desain Cover dan Back Cover Komik ...... 43
2. Perancangan Visual Halaman Komik ...... 43 E. Perencanaan Media ...... 45 1. Tujuan Media ...... 45 2. Media Penunjang (media promosi) ...... 45 F. Target Karya ...... 51 G. Perancangan Desain Sekunder ...... 52
BAB IV VISUAL KARYA ...... 56 A. Visual Rancangan Komik ...... 56 1. Tumbnail (Sket Kasar) ...... 56 2. Rekomendasi Desain ...... 57 3. Karya Jadi ...... 58 4. Cover Komik ...... 61 5. Logo Judul ...... 61
6. Karakter ...... 62
7. Desain Properti ...... 65
8. Desain Lingkungan ...... 67
B. Visualisasi Rancangan Desain Sekunder ...... 67
1. Poster...... 67
2. X-Banner ...... 68
3. Stiker ...... 68
4. Book Mark ...... 69
5. Pin ...... 69
6. T-Shirt ...... 70
7. Mug ...... 70
8. Gantungan Kunci ...... 71 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
9. CD Komik ...... 71
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...... 72
A. Kesimpulan ...... 72
B. Saran-saran ...... 72
DAFTAR PUSTAKA ...... 108
LAMPIRAN
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERANCANGAN KOMIK UNTUK MENCERITAKAN PERJUANGAN NASIONAL KOLONEL SLAMET RIJADI Isnandar Farid Fahrudana1 Jazuli Abdin Munib. S,Sn2. Andreas Slamet Widodo. S,Sn3
ABSTRAK
2011 Komik ini mengisahkan Slamet Rijadi diantara salah satu ribuan anak muda yang sejak detik pertama Proklamasi Kemerdekaan Indonesia secara suka rela terjun memenuhi panggilan revolusi. Sebagai bekas bintara Kaigun (Angkatan Laut Jepang) yang batal dikirim ke Tokyo karena Perang Pasifik berakhir lebih cepat. Slamet Rijadi tampil memimpin perjuangan kemerdekaan dan menjadi anak jaman. Pertempuran demi pertempuran dilalui Slamet Rijadi dari menyerbu markas Kempeitai (Polisi Rahasia Jepang), melawan Inggris, mengusir Belanda, hingga menumpas pemberontakan RMS (Republik Maluku Selatan). Semoga kepahlawanan beliau selalu menjadi teladan untuk pembangkit semangat generasi muda, baik yang di Solo dan mereka yang tersebar di seluruh nusantara, amien. Sejarah perjuangan kemerdekaan dan semangat nasionalisme adalah yang selama ini menyatukan perbedaan dan perpecahan, dan yang menjadi alasan untuk memperjuangkan dan membela bangsa dari semua ancaman baik dari bangsa asing maupun bangsa sendiri.
______
1Mahasiswa Program D3 Deskomvis, dengan NIM C. 9505115. 2 Dosen Pembimbing I 3Dosen Pembimbing II
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Minat generasi muda untuk mengenang, mempelajari dan menghargai
nilai-nilai luhur dari sejarah perjuangan nasional bangsa saat ini dapat dikatakan
mengalami masa-masa yang krisis. Jiwa dan rasa cinta terhadap tanah air dan
bangsa sudah kian terkikis. Dikalangan generasi muda, kisah-kisah sejarah
perjuangan kemerdekaan kurang diminati. Bahkan banyak generasi muda yang
tidak mengetahui sejarah perjuangan bangsanya sendiri. Juga banyak generasi
muda yang tidak mengetahui dan tidak mengenal tokoh-tokoh pejuang nasional
yang berjasa memerdekakan bangsanya sendiri. Sangatlah memalukan dan
disayangkan kalau keadaan seperti saat ini berlarut sampai generasi yang akan
datang. Kalau keadaan seperti ini dibiarkan sampai berlarut-larut, dan tidak
mendapat respon positif dan tindakan serius, generasi muda yang akan datang
tidak akan ada yang mengenal sejarah perjuangan ataupun para pejuang yang
memerdekakan bangsanya sendiri. Jiwa, rasa cinta tanah air dan bangsa, rasa
saling memiliki, semangat nasionalisme dan Bhineka Tunggal Ika yang
menyatukan semua perbedaan dan keanekaragaman bangsa akan musnah.
Sejarah perjuangan kemerdekaan dan semangat nasionalisme yang
selama ini menyatukan perbedaan dan perpecahan, dan yang menjadi alasan untuk
memperjuangkan dan membela bangsa dari semua ancaman baik dari bangsa
asing maupun bangsa sendiri, hanya bisa kita ketahui dan pelajari hanya dari commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
bangku sekolah dan buku cerita yang sangat terbatas. Semua kisah perjuangan
kemerdekaan didominasi oleh buku cerita. Kurangnya minat membaca yang
membuat kisah-kisah tersebut terlupakan. Bahkan multimedia dirasa kurang
mengekspos. Untuk merangsang dan menarik minat generasi muda untuk
mempelajari kisah perjuangan kemerdekaan, penulis menggunakan media komik.
Media komik dengan visualisasi dan eksploitasi tokoh karakter tokoh yang apik,
dirasa mampu menarik minat dan merangsang generasi muda untuk mengenang,
mempelajari dan menghargai nilai-nilai luhur dari sejarah perjuangan
kemerdekaan bangsa.
Alasan yang diambil penulis mengangkat sejarah perjuangan Kolonel
Slamet Rijadi, karena Kolonel Slamet Rijadi adalah tokoh dari sejarah nasional
yang jarang diekspos. Kurang begitu dikenal, bahkan masyarakat Solo sendiri
banyak yang tidak mengenal dan mengerti kisah perjuangan salah satu pahlawan
dari Solo tersebut.
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
B. Rumusan Masalah
Permasalahan yang menjadi kendala dalam menumbuhkan apresiasi
generasi muda terhadap jiwa nasionalis dan rasa cinta tanah air dan bangsa, maka
perlu diadakan pembatasan masalah yakni sebagai berikut :
1. Bagaimana membuat konsep perancangan Visual dalam menumbuhkan rasa
nasionalme dan cinta tanah melalui media komik?
2. Bagaimana menampilkan visual kedalam media komik dengan mengangkat
sejarah perjuangan nasional Slamet Rijadi?
3. Bagaimana merancang strategi promosi komik perjuangan nasional agar dapat
diterima oleh masyarakat?
C. Tujuan
1. Menciptakan karya visual yang kreatif dan menarik sebagai upaya
menumbuhkan kecintaan dan minat generasi muda untuk mengenang,
mempelajari dan menghargai nilai-nilai luhur dari sejarah perjuangan bangsa.
2. Memunculkan idola baru yang akan menciptakan generasi muda yang mau
mencintai dan mempelajari sejarah perjuangan nasional bangsa.
3. Membentuk rasa kebanggaan dan memiliki terhadap produk local dan mampu
menempatkannya sebagai pilihan utama dihati generasi muda, secara bertahap
dan efektif.
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
IDENTIFIKASI DATA
A. Data Produk
Karya Tugas Akhir yang diambil penulis adalah Ilustrasi Komik.
Masuknya komik-komik import saat ini berhasil merebut perhatian, baik dari
kalangan anak-anak sampai orang dewasa. Komik merupakan industri yang
menjanjikan pada saat-saat ini. Dengan hadirnya komik Perjuangan Nasional
Kolonel Slamet Riyadi mencoba untuk mencuri perhatian dan meramaikan
suasana perkomikan dalam negeri dan bersaing dengan komik-komik import.
Disamping hal tersebut dengan hadirnya komik Perjuangan Nasional Kolonel
Slamet Rijadi ini dapat menumbuhkan dan membangkitkan kembali semangat
dan jiwa nasionalis cinta tanah air dan bangsa, seperti yang dikatakan Kasad
Jenderal TNI Djoko Santosa, ”Semoga kepahlawanan beliau selalu menjadi
teladan pembangkit semangat untuk generasi muda, baik yang di Solo dan juga
mereka yang tersebar diseluruh Indonesia...”
Berdasarkan tinjauan secara umum pada komik dan analisa terhadap
komik-komik kompetitor yang memiliki karakteristik masing-masing, maka
komik Perjuangan Nasional Kolonel Slamet Riyadi memiliki karakteristik sebagai
berikut :
1. Tema Cerita
Komik ini mengangkat kisah Perjuangan Nasional Kolonel Slamet
Riyadi. Sebagaimana jasa-jasanya dalam membela tanah air dan bangsa. Juga
commit to user 4 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5
kisah perjuangannya jarang disebut dalam sejarah perjuangan Nasional,
padahal nama Slamet Riyadi telah banyak berjasa bagi perjuangan nasional.
Gaya perancangan komik ini adalah gaya penyampaian gagasan cerita
dengan mengikuti perjalanan hidup karakter tokoh utama. Alur cerita sebagian
besar berupa alur cerita lurus untuk membawa pikiran pembaca memahami isi
cerita dengan baik.
2. Fungsi
Fungsi komik dalam perancangan ini adalah sebagai media hiburan dan
sebagai gagasan perancang untuk pembaca.
3. Format Komik
Format komik Perjuangan Nasional Kolonel Slamet Riyadi adalah
komik buku ukuran 17cm x 25cm. Dengan tampilan cover dan back cover full
color, dengan halaman isi full colour.
4. Visuallisasi Komik
a. Tehnik Gambar
Tehnik gambar menggunakan tehnik manual pada perancangan
bentuk sketsa, kemudian proses colouring, layout, dan finishing
menggunakan tehnik digital dan komputer grafis.
b. Gaya Gambar
Gaya gambar yang dipakai penulis menggunakan karakter penulis
sendiri. Disamping untuk mempertegas gambar, alasan penggunaan
karakter sendiri dimaksudkan untuk memperkuat ciri khas gaya gambar
penulis. Untuk memberi kesan berbeda dengan komikus-komikus lain
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6
yang pada saat ini terpengaruh oleh gaya gambar Manga komik yang pada
saat ini sedang trend dan marak-maraknya. Karena alasan untuk
memberikan sesuatu yang berbeda yang lebih fresh merupakan salah satu
strategi pemasaran.
c. Desain Properti
Desain properti bisa berupa seragam TNI, seragam tentara kerajaan
Belanda, seragam tentara Republik Maluku Selatan, persenjataan dari
senjata ringan berupa senapan laras pendek owen gun sampai senjata berat
bren gun, mortir dan mitraliur sampai meriam kanon, alat transportasi dari
truk, panser, tank sampai pesawat terbang dan kapal pada masa itu. Penulis
menyertakan foto dan sample gambar dari arsip sejarah sesuai dengan
study pustaka.
d. Desain Lingkungan
Desain lingkungan dalam komik Perjuangan Nasional Kolonel
Slamet Rijadi bisa berupa hutan, lautan, pegunungan, lembah, desa
pinggiran, dan tempat-tempat berlangsungnya pertempuran termasuk kota
Solo pada masa itu sesuai dengan tema cerita dan tentu saja sesuai dengan
imajinasi penulis.
e. Layout
1) Layout halaman
Alur membaca komik ini sesuai dengan cara membaca buku
yang lazim di Indonesia, yaitu dari kiri ke kanan dan atas ke bawah.
Halaman dimulai dari lembaran pertama setelah cover depan dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7
berakhir satu halaman sebelum cover belakang. Bentuk panel sesuai
dengan ilustrasi yang ditampilkan.
2) Layout panel
Perancangan panel dalam komik ini mayoritas menggunakan
panel berbentuk segi empat, namun juga mempertimbangkan
perancangan desain panel yang variatif agar mampu menunjukkan
berbagai suasana. Dalam hal ini disesuaikan dengan adegan tiap panel
dalam cerita komik.
Jenis sudut pandang yang dipakai adalah : long shot, close up,
close shot, medium shot, birds eye, frogs eye, zoom in dan lensa
cembung untuk menggambarkan adegan percakapan, perkelahian,
dramatisasi suasana, dan sebagainya. Selain itu juga menggunakan
sudut pandang perspektif untuk mempertajam sense pembaca dalam
memahami adegan di dalam cerita.
f. Pesan Komik
Dalam perancangan komik ini mengandung pesan rasa dan
semangat nasionalisme perlu terus dipertahankan dan dikembangkan untuk
meneruskan perjuangan bangsa ini, seperti apa yang dilakukan oleh
Pahlawan Nasional Brigjen (Anumerta) Ignatius Slamet Riyadi dalam
menjaga tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. (Antara
News,TEMPO Interaktif,detikcom.)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8
Kasad Jenderal TNI Joko Santoso mengatakan hal itu ketika
meresmikan patung Pahlawan Nasional Nasional Brigjen (Anumerta)
Ignatius Slamet Riyadi di Gladag, Solo, Jateng, Senin.
”Saya yakin pasti kita mampu untuk meneruskan perjuangan
seperti yang telah dilakukan para pendahulu kita, kalau para pejuang dulu
untuk mempertahankan kemerdekaan, tetapi sekarang kita berjuang untuk
membangun dan memberantas kebodohan dan kemiskinan,” katanya.
Membangun patung ini, kata Jenderal Joko Santoso, tidak lain
untuk mengenang dan mengingat perjuangan Slamet Riyadi agar
diteruskan oleh para generasi muda. ”Pak Slamet bukan hanya milik orang
Solo, karena sudah diangkat menjadi pahlawan nasional, maka sekarang
juga menjadi milik bangsa Indonesia,” katanya.
Untuk itu, kepada generasi muda harus terus meneruskan
perjuangan pahlawan nasional ini, kata Kasad.
Bambang W. Suharto, salah satu tokoh pencetus untuk mengajukan
Ignatius Slamet Riyadi menjadi pahlawan nasional, dalam kesempatan itu
mengatakan hari ini bersejarah bukan saja untuk orang Solo, tetapi bagi
seluruh bangsa Indonesia, karena Ignatius Slamet Riyadi telah ditetapkan
menjadi pahlawan nasional.
Ignatius Slamet Riyadi sangat besar jasa-jasanya untuk
menegakkan Kemerdekaan Indonesia, walaupun usianya masih muda
ternyata kemampuannya dalam berperang untuk mengusir penjajah sangat
luar biasa.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
9
Walikota Surakarta, Ir Joko Widodo, mengatakan patung Ignatius
Slamet Riyadi setinggi 12 meter terbuat dari perunggu yang berdiri tegak
di Gladag, jantung Kota Solo, merupakan bantuan dari Kasad Jenderal
TNI Joko Santoso.
Ia mengatakan dengan berdirinya patung tersebut diharapkan bisa
memberikan inspirasi kepada generasi muda atau warga kota ini untuk bisa
lebih maju lagi dalam melaksanakan pembangunan.
”Kalau Pak Slamet dulu memanggul senjata untuk mengusir
penjajah, pemuda sekarang harus bisa mengusir kebodohan dan
kemiskinan,” katanya.
Seusai acara peresmian, digelar pentas fragmen perang empat hari
di Solo yang dipimpin almarhum Brigjen (Anumerta) Ignatius Slamet
Riyadi yang melibatkan sekitar 800 orang.
”Semoga kepahlawanan beliau selalu menjadi teladan pembangkit
semangat untuk generasi muda, baik yang di Solo dan juga mereka yang
tersebar diseluruh Indonesia...”
”Semasa memimpin operasi militer memadamkan kerusuhan
Ambon, secara rutin pasukan TNI saya wajibkan melacak jejak beliau
sebagai upaya mewarisi semangat perjuanganya.” (Panglima TNI Jenderal
Djoko Santosa)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10
B. Target Market/Target Audience
Sebelum melakukan pembuatan sebuah komik terlebih dahulu harus
mengetahui siapakah calon konsumen yang akan ditarget atau sasaran konsumen
komik Perjuangan Nasional Kolonel Slamet Riyadi, apabila sudah beredar. Agar
dapat menentukan sasaran dengan tepat, terlebih dahulu menentukan klasifikasi
dari masyarakat. Klasifikasi dari masyarakat yang menjadi target market komik
Perjuangan Nasional Kolonel Slamet Riyadi antara lain dibedakan menjadi :
1. Primer
a. Demografi
Usia : 13 th – 17 th
Jenis Kelamin : Pria & wanita
Pendidikan : SLTP - SLTA
b. Geografi : Daerah perkotaan di Jawa Tengah
c. Psikogafi : Senang membaca komik
2. Sekunder
a. Demografi
Usia : 18 th-60 th
Jenis Kelamin : Pria & wanita commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11
Pendidikan : SD dan Perguruan Tinggi - Pegawai
b. Geografi : Daerah perkotaan dan pedesaan di pulau Jawa.
c. Psikogafi : Senang membaca sejarah atau tokoh sejarah
pahlawan.
C. Kompetitor
Kompetitor adalah pesaing utama yang memiliki kesamaan atau kemiripan
dalam bidang yang sama, baik secara visual hingga perindustribusian. Komik
buku yang menjadi competitor penulis dalam perancangan komik Perjuangan
Nasional Kolonel Slamtet Riyadi adalah :
Judul komik : Fight To The Death (Battle of Guadalcanal) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12
Tema komik : Sejarah Perang
Format komik : Komik buku, ukuran 17cm x 25cm
Gaya gambar : Marvel
Visualisasi : - Cover dan back cover full colour
- Halaman isi hitam putih dan raster
Pengarang : Larry Hama, Richard Elson, Anthony Williams
Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia
Komik ini memiliki kelebihan pada cerita, tehnik gambar dan angel
gambarnya. Komik ini menggambarkan keberanian dan kegigihan para prajurit
Marinir dan satuan tentara AS lainnya yang berusaha keras menghadapi
tangguhnya pertahanan tentara Jepang di Guadalcanal-termasuk juga seorang anak
12 tahun yang berjasa menyelamatkan rekan seperjuangannya namun tak
memperoleh penghargaan karena memalsukan umur. Penggambaran tokoh marvel
realis dan menggunakan tehnik arsir sebagai mayoritas visual effect-nya membuat
gambarnya lebih kuat dan tegas. Pengambilan angle-nya juga lain dari komik-
komik yang lain. Komik lain angel-nya lebih standart, seperti : birds eye, close
up, close shot, samping kanan-kiri-depan-belakang membuat komik ini sangat
bagus digunakan sebagai acuan dan kompetitor.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
13
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
KONSEP PERANCANGAN
A. Gagasan Visual Karya
Gagasan visual komik Perjuangan Nasional Kolonel Slamet Riyadi yang
akan menjadi prioritas utama adalah perancangan seluruh materi dengan
menggunakan desain karakter, visualisasi dan cerita yang seru.
Unique Selling Point dari perancangan komik Perjuangan Nasional
Kolonel Slamet Riyadi adalah tema cerita heroik yang seru serta menampilkan
karakter yang menarik.
1. Sinopsis Cerita (Ringkasan Cerita)
Ignatius Slamet Rijadi (1927-1950) adalah salah satu seorang di antara
ribuan anak muda yang sejak detik pertama Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia secara suka rela terjun memenuhi panggilan revolusi. Sebagai bekas
bintara Kaigun (Angkatan Laut Jepang) yang batal dikirim ke Tokyo karena
Perang Pasifik berakhir cepat, Slamet Rijadi kemudian tampil memimpin aksi
penyerbuan ke markas Kempeitai (Polisi Militer Jepang) di Solo dan menjadi
anak zaman.
Pertempuran demi pertempuran dilalui Slamet Rijadi dari mengusir
Jepang, melawan penjajah Belanda, sampai menumpas pemberontakan
Republik Maluku Selatan. Beliau gugur pada usia 24 tahun lebih enam bulan
dengan pangkat Letnan Kolonel sebagai Komandan Operasi Maluku Selatan
commit to user 13 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14
akibat tembakan pasukan RMS yang mengenakan seragam TNI di depan Fort
Victoria, Ambon, Maluku.
Sebutan Pahlawan Nasional sekaligus anugerah Bintang Mahaputera
Adipradana kepada Brigadir Jenderal (Anumerta) Ignatius Slamet Rijadi
disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono awal November 2007, ”...
untuk tindak kepahlawanan dalam perjuangan merebut, membela, dan
mempertahankan negara dan bangsa, sehingga bisa jadi teladan bagi seluruh
masyarakat Indonesia.” (Presiden Susilo Bambang Yudhoyono)
”Semoga kepahlawanan beliau selalu menjadi teladan pembangkit
semangat untuk generasi muda, baik yang di Solo dan juga mereka yang
tersebar diseluruh Indonesia...”
”Semasa memimpin operasi militer memadamkan kerusuhan Ambon,
secara rutin pasukan TNI saya wajibkan melacak jejak beliau sebagai upaya
mewarisi semangat perjuanganya.” (Panglima TNI Jenderal Djoko Santosa)
”Kalau Pak Slamet dulu memanggul senjata untuk mengusir penjajah,
pemuda sekarang harus bisa mengusir kebodohan dan kemiskinan,” (Walikota
Surakarta, Ir. Joko Widodo).
2. Storyline
Hal 1 : Halaman Judul dan Pengarang.
Hal 2 : Sekutu melakukan serangan balasan atas Pearl Harbor dengan
Nagasaki dan Hirosima di bom atom. Kapten Sato bersama anak
buahnya mengusir massa yang menyerang maskas Kempeitai.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15
Sabtu siang 13 Oktober 1945, dengan meloncati tembok dan
membongkar genteng, Slamet Rijadi dan massa berhasil merebut
markas Kempeitai dan melucuti senjata dari tangan Jepang.
Hal 3 : Front Srondol 8 Agustus 1946, Karena kedua rekan belum juga
muncul untuk melakukan serangan pancingan ke Asrama
pasukan Belanda di Jatingaleh, Resimen 26 TRI Batalyon Slamet
Rijadi yang cukup lama bersembunyi di luar pagar menyusup
masuk Asrama.
Tiba-tiba lampu sorot menyala. Ditengah siraman cahaya itu,
hujan peluru menebas pasukan. Satu demi satu pasukan jatuh
bersimbah darah. Letnan I Soegijoko menjatuhkan diri sambil
berguling-guling di tanah, dengan segera Slamet Rijadi yang
melakukan hal serupa, langsung memberi perintah mundur. Dari
52 orang, 27 gugur di dalam halaman, 10 gugur diluar pagar, 9
diringkus di dalam karena tidak sempat melarikan diri.
Hal 4 : Pukul 07.00, 21 Juli 1947, setelah menghujani bom Ungaran dan
sekitar, dengan dihadang sejumlah TNI Brigade Tijger bergegas
menyerang Solo. Di sebelah timur sejumlah tank dengan susah
payah merayap di atas persawahan yang gembur berlumpur. Di
sebelah barat Batalyon Infantri 2-7 terpaksa bergelut melewati
jalan setapak yang licin di pinggang gunung Ungaran. Di sebelah
selatan tank-tank stuart berjalan tersendat-sendat, karena TNI
lebih dulu memasang ranjau.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16
Hal 5 : Tanggal 22 Juli 1947, setelah berhasil memukul mundur pasukan
Belanda yang baru tiba di Ambarawa, Batalyon II Divisi
IV/Panembahan Senopati dalam Komando Mayor Slamet Rijadi
memutuskan membumi hanguskan seluruh Salatiga.
Hal 6 : Tanggal 3 Agustus 1947, Van Langen bersama pasukan
menyerbu Demak dan Gubug, disebelah selatan Banyubiru,
Bandungan, dan Sumowono. Serbuan tersebut hanya sukses
sementara karena Batalyon II Divisi IV/Panembahan Senopati
dalam Komando Mayor Slamet Rijadi segera memukul mundur
pasukan Van Langen dengan korban dan kerugian sangat besar.
Hal 7 : Karena aneka macam tindakan pelanggaran disiplin, aksi
perampokan dan berbagai catatan negative Letnan Kolonel
Mardjoeki bersama pasukanya Resimen V Brigade 24 dari Divisi
Siliwangi, TNI didukung TP menyergap markasnya. Slamet
Rijadi mengeksekusi Mardjoeki dengan tembak mati.
Tanggal 21 Desember 1948, Yogyakarta jatuh ke tangan
Belanda, Brigade V/KNIL bergerak menyerang Solo. Slamet
Rijadi beserta 6000 pasukan TNI mundur dan memutuskan
bergerilya setelah membumi hanguskan kota Solo.
Hal 8 : Pasukan gerilya Slamet Rijadi segera meninggalkan desa Ngaglik
setelah berhasil memukul mundur pasukan Belanda yang
mengejarnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
17
Hal 9 : Tiga truk penuh pasukan Belanda mengejar perjalanan gerilya di
Eromoko. Pasukan Belanda menembakkan ke segala arah karena
mendapati Eromoko dalam keadaan kosong.
Slamet Rijadi menembaki truk nomor tiga, Sandy Moerdani
menembaki truk nomor dua yang kembali dari Eromoko. Sesaat
Slamet Rijadi memerintahkan menghentikan tembakan.
Karena mengira penghadang telah berlalu, pasukan Belanda yang
dalam persembunyian keluar untuk menggotong rekan mereka
yang tewas tertembak. Mengetahui musuh lengah, pasukan
gerilya Slamet Rijadi menghujani tembakan dan menjadikan
ladang pembantaian pasukan Belanda.
Hal 10 : Taktik perang gerilya Slamet Rijadi berhasil membuat Belanda
tidak berdaya. Slamet Rijadi bahkan tidak pernah menanggapi
himbauan Komandan Detasemen KNIL untuk menyerah.
Bangak, kawasan perkebunan tembakau di pinggir jalan raya
Semarang-Solo, kabupaten Boyolali, menjadi jalur rawan
penghadangan. Lokasi favorit gerilyawan untuk menghadang dan
menghabisi konvoi pasukan Belanda.
Gerilyawan menghadang konvoi pasukan Belanda di Sidoharjo,
dengan membakar sebuah tank dan truk pengangkut pasukan.
Mengakibatkan 22 orang tewas dan 25 orang luka parah di pihak
Belanda.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18
Gerilyawan menyerang sebuah perkebunan di Sragen dan
berhasil merampas empat bren gun berikut 41 senjata laras
panjang. Mengakibatkan 15 penjaga kebun (Ondernemings
Wacht) tewas, 40 orang menyerah.
Hal 11 : Tanggal 29 Juli 1949, karena takut disergap gerilyawan, Belanda
membersihkan kampung Kestalan dan Cinderejo. Rumah-rumah
dari kayu di bakar dan bangunan dari tembok digilas tank setelah
memerintahkan penduduk meninggalkan dua kampung tersebut.
Tanggal 7 Agustus 1949, sekitar 2000 gerilyawan memulai
Serangan Umum Kota Solo, menyusup ke dalam kota Solo
dengan diam-diam mengepung musuh dan sebagian berjaga-jaga
di jalan-jalan keluar masuk kota untuk menghadang datangnya
bantuan dari luar.
Hal 12 : Pasukan Belanda dalam keadaan bingung karena di serang dari
segala arah, mengeluarkan tank-tank dan overvalwagen, mondar-
mandir memberondong ngawur. Karena mengira pusat
konsentrasi gerilyawan berada di pinggiran kota, pasukan
Belanda menghujani daerah pinggiran dengan bom dan tembakan
12,7 dari pesawat-pesawat terbang yang menewaskan banyak
korban.
Gerilyawan yang berjaga di Boyolali menghadang pasukan
infantri, kavaleri berikut pasukan Komando Baret Hijau yang
akan membantu pasukan Belanda di dalam kota Solo. Pesawat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19
pengangkut pasukan bantuan KST tidak berani mendarat karena
gencarnya serangan gerilyawan di landasan udara Panasan.
Hal 13 : Tanggal 10 Agustus 1949, pasukan gerilya TNI Brigade V
dipimpin langsung Letnan Kolonel Slamet Rijadi menyerbu
markas Belanda..
Hal 14 : Dengan susah payah Slamet Rijadi bersama pasukan menembus
pertahanan musuh. Namun tiba-tiba pesawat pengebom
menghampiri mereka.
Hal 15 : Beberapa prajurit gugur dalam pertempuran tersebut. Dalam
pertempuran sengit itu, Slamet Rijadi bersama pasukan berhasil
memenangkan berbagai pertempuran dalam merebut kota Solo.
Sebagian besar kota Solo dikuasai gerilyawan dan Belanda hanya
menguasai markasnya
Hal 16 : Dalam keheningan malam, masyarakat berbondong-bondong
keluar rumah memberi salam dan memeluk anak-anak muda
mereka dan para gerilyawan yang berjuang. Perasaan bangga dan
isak tangis menyaksikan bendera Merah Putih di kibarkan
diseluruh penjuru kota. Lagu-lagu perjuangan serentak
dinyanyikan beramai-ramai.
Pasukan gerilya meninggalkan kota setelah membakar habis toko
Drie Hoek di pasar legi dan Eng Bo serta Obral di Singosaren.
Hal 17 : Tanggal 11 Agustus 1949, setelah gencatan senjata disetujui,
Pasukan Komando Baret Hijau yang terlambat masuk Solo
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20
mendatangi pos darurat PMI rumah Dr. Padmonegoro di Gading,
segera mengobrak-abrik serta menyembelih 14 pasien. Pasukan
tersebut melanjutkan teror menelan korban 31 mayat di
makamkan di Madyotaman, 23 di Pasar Kembang, 32 di
Sambeng, 47 di Serengan, 300 lebih di Laweyan.
TNI melakukan pengejaran dan berhasil menyergap mereka di
simpang empat Ngapeman. Melalui pertempuran sengit TNI
berhasil menewaskan tujuh pasukan Baret Hijau. TNI segera
melakukan dislokasi di sebelah selatan jalan Purwosari.
Tanggal 12 November 1949, Upacara resmi ambil alih tanggung
jawab keamanan Solo di Stadion Sriwedari. Letnan Kolonel
Slamet Rijadi mewakili TNI berhadapan dengan Kolonel Ohl
sebagai wakil Tentara Kerajaan Belanda. Dalam serah terima
tersebut Ohl mengakui sangat terkesan dengan pribadi Slamet
Rijadi. ”Ketika bertemu, dengan spontan saya langsung berkata,
overste begini muda, sepantasnya Anda menjadi anakku. Tetapi
di lapangan, kemampuan overste dalam memimpin pasukan jauh
lebih baik dari saya, maka saya kagum.” Saya lebih senang
mempunyai lawan yang sportif daripada teman yang hanya
setengah-setengah.” Bendera Merah Putih dikibarkan diiringi
lagu Indonesia Raya. Bendera Belanda diturunkan langsung
diserahkan Kolonel Ohl.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
21
Hal 18 : Tanggal 14 Juli 1950, dalam operasi penumpasan RMS, kapal-
kapal perang APRIS menghujani daratan. Yon 352 dan Yon
Pattimura sebagai pasukan pendobrak, diangkut dengan LST dan
LCI mendarat sekitar 5 kilometer barat pelabuhan Namlea.
Langsung melakukan penyisiran dengan banyak korban di pihak
TNI. Karena pertahanan Namlea sulit ditembus didatangkan
pasukan bantuan dari Yon 3 Mei.
Hal 19 : Tanggal 16 Juli pukul 05.30 pagi, menghadapi serangan APRIS,
RMS kocar-kacir sebagian menyelamatkan diri dengan perahu
dan kemudian disergap tembakan armada kapal perang APRIS.
Tanggal 18 Juli KRI Radjawali mendarat mendarat di Namlea,
dengan sekoci Slamet Rijadi diiringi Soekirmo dan Soendjoto
turun langsung disambut Mayor Soeradji yang segera mengantar
mereka ke markas pasukan Komando Operasi Maluku Selatan.
Pada hari itu juga dilakukan serah terima komando operasi dari
Alex Kawilarang kepada Letnan Kolonel Slamet Rijadi.
Tanggal 20 Juli, dalam misi membebaskan kota Piru di pulau
Seram, Slamet Rijadi dengan sangat marah nyaris menembak
nahkoda kapal KM Waikelo dan mengancam akan merebut kapal
karena menolak berlayar di siang hari ke perairan yang
dikategorikan daerah rawan.
Rombongan akhirnya berangkat pukul 18.00, tanggal 21 Juli
kapal lego jangkar di depan teluk Piru. Slamet Rijadi bersama
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
22
dua kompi Batalyo 3 Mei mendarat 6 kilometer di sebelah kiri
Piru, sedangkan Mayor Soeradji bersama anak buahnya mendarat
6 kilometer di sebelah kanan Piru. Satu petelon sebagai kawal
belakang.
Hal 20 : Saat Slamet Rijadi bersama pasukan selesai melakukan stelling
melebar menghadap kota siap untuk menyergap, dengan perasaan
was-was, Slamet Rijadi mengizinkan Letnan I Kalangie, perwira
intelijen Batalyon 3 Mei yang meminta izin untuk masuk lebih
dulu ke kota dan bermaksud untuk meminta Kapten Nussy
pemimpin pasukan RMS di Piru yang dulu merupakan rekannya
semasa di KST untuk menyerah daripada meletus perang saudara
dan jatuh korban di antara penduduk yang tidak bersalah.
Hal 21 : Lewat satu jam, Kalangie belum juga kembali. Tepat pukul 17.00
diiringi tembakan KRI Radjawali, Slamet Rijadi bersama
pasukan menyerbu kota. Pukul 18.30 kota tersebut dibebaskan,
mayat Kalangie bersama dua rekannya dengan sangat
mengenaskan tergeletak di depan bekas markas RMS.
Batalyon 3 Mei menuntut balas atas Kalangie melakukan
pengejaran sisa-sisa RMS yang lari ke pedalaman.
Hal 22 : Slamet Rijadi melanjutkan penyerbuan ke Amahai dan Seram,
bersama dua kompi Batalyon 352. selama dua jam pertempuran
sengit Amahai berhasil diduduki. Sementara pulau Seram bagian
selatan terlalu luas, operasi penghancuran terhadap sisa-sisa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
23
pasukan RMS yang telah mengundurkan diri tidak dilanjutkan,
akibatnya mereka tetap mempertahankan pesisir pantai Seram
selatan, mulai Tuheru sampai negeri Angus.
Hal 23 : Tanggal 26 Juli sekitar pukul 06.00, Batalyon 352 di Amahai
diserang RMS. Menelan sebelas orang tewas, pululan luka-luka,
dan dua pucuk bren hilang, sedangkan musuh hanya
meninggalkan empat mayat.
Hal 24 : Slamet Rijadi dan Kawilarang sepakat bahwa mereka
memerlukan pasukan dan peralatan tambahan. Kawilarang
memberi mandat kepada Slamet Rijadi untuk membicarakan
masalah ini di Jakarta dengan Kolonel Nasution. Kesempatan ini
digunakan Slamet Rijadi memenuhi janjinya kepada Soerachmi,
dalam acara pertunangan dua bulan sebelumnya di Surabaya.
Dengan membawa bendera RMS sebagai mas kawin yang dulu
pernah dia janjikan. Tanggal 19 Agustus 1950 di Kantor Urusan
Agama Menteng, Jakarta Pusat. Malamnya diselenggarakan pesta
sederhana di jalan Jambu, rumah kediaman Prof. Dr. Soemedi,
dihadiri sejumlah perwira TNI dan beberapa kawan dekat
mempelai. Pernikahan praktis tanpa bulan madu, karena paginya,
tanggal 20 Agustus, Slamet Rijadi harus sudah berangkat
kembali ke Ambon.
Tanggal 28 September 1950 pagi buta konvoi gabungan APRIS
meliputi Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
24
bergerak ke Waituron, Air Panas, dan Pelabuhan Tuhelu.
Kemudian memecah menjadi dua kelompok. Kelompok pertama
dengan komando Slamet Rijadi menuju Tuhelu di sisi timur
Pulau Ambon. Kelompok kedua dengan komando Mayor
Soeradji menuju Hitumala di sisi utara Pulau Ambon.
Hal 25 : Pendaratan demi pendaratan dilakukan setelah sebelumnya kapal-
kapal perang Angkatan Laut menyiram kawasan pantai dengan
tembakan meriam. Slamet Soediarto gugur pada pendaratan
ketiga, LCM yang ditumpanginya bergoyang-goyang dipukul
ombak besar. Akibat gocangan tersebut, arahnya yang semula
menuju pantai tanpa sengaja malahan paralel dengan garis pantai.
Situasi semacam ini menjadikan pintu nahkoda tidak terlindungi.
Sebuah tembakan sniper RMS tepat mengenai perut Slamet
Soediarto, Komandan Groep II, ajudan, dan lima prajurit.
Hal 26 : Pasukan RMS memang sudah berhasil dipukul mundur dari Hitu
oleh Yusmin yang menggantikan Slamet Soegiarto. Tetapi di
Wanat, RMS mengubah wilayah yang penuh jurang, tikungan,
serta perbukitan menjadi basis pertahanan yang sulit ditembus.
Namun karena menghadapi tekanan yang terus-menerus oleh
Batalyon Tengkorak Putih dibawah pimpinan Mayor Soerjo
Soebandrio dengan dua kompi Yon 362 Gadjah Merah,
pertahanan RMS di Wanat dapat dihancurkan dan pasukan RMS
melarikan diri ke Telaga Kodok.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25
Tanggal 4 Oktober pasukan TNI mengundurkan diri setelah
mendapat serangan di Hasal dan Telaga Kodok. Tiga hari
kemudian RMS kembali melakukan serangan di kampung
belakang Hitu. Posisi TNI menjadi kritis karena hanya bisa
bertahan di sektor pantai.
Hal 27 : Setelah mendapat bantuan tembakan dari KRI Radjawali serta
pengeboman dari dua pesawat Angkatan Udara, RMS kembali
mundur ke Hasal dan sisanya bertahan di Telaga Kodok dan
Durian Patah.
Tanggal 3 November, sesuai rencana operasi, Batalyon 352
menyerbu Telaga Kodok melewati jalan pintas di sebelah kiri
Hitu dengan pertempuran sengit TNI berhasil menguasai Wanat.
Hal 28 : Secara serentak, pasukan di bawah komando Soetarto yang
bergerak di sisi jalan Hitu-Hasal segera menyergap RMS hingga
mundur ke Durian Patah. Karena gerak bersamaan dari kedua
Batalyon tersebut, sorenya pasukan pemerintah telah menguasai
Telaga Kodok. Pasukan ketiga, Batalyon Tengkorak Putih,
mengamankan wilayah sektor Hitu dan berhasil menggagalkan
rencana pengacauan yang dilakukan sisa-sisa pasukan RMS.
Paginya, dua kompi Batalyon 352 bergerak dari telaga Kodok
memotong kompas menerjang Negeri Nania dan Passo Lama.
Sementara induk pasukan bergerak lewat jalan raya, menerobos
Durian Patah bertujuan secepat mungkin menguasai simpang tiga
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26
Passo-Hitu-Laha agar bisa menutup jalan pasukan RMS yang
berusaha melarikan diri setelah terdesak.
Hal 29 : Pada sisi lain, pukul 05.00 Batalyon Soetarto berangkat dari
Hasal melalui jalan setapak dengan tujuan merebut Rumah Tiga.
setelah berhasil merebut Rumah Tiga, mereka segera melakukan
tembakan gangguan ke arah Galala guna memecah konsentrasi
musuh. Sayang gerakan mereka mengalami kelambatan akibat
kokohnya pertahanan RMS.
Sementara itu, Groep II pimpinan Slamet Rijadi melaju sesuai
rencana mencapai Batu Merah. Satu jam kemudian, Detasemen
Faah membuka pendaratan di Toisapu, dekat Batugong.
Sementara itu, dari arah lambung utara Passo-Negeri Nania Lama
sudah bergerak anak buah Batalyon Mahmud.
Pada pukul 05.30, Detasemen Faah bersama Batalyon Mahmud
sudah melambung jauh dan segera memasuki pertempuran cukup
berat. Sejak pukul 07.30 dengan menghancurkan pasukan RMS
yang bersembunyi di lubang-lubang persembunyian, Detasemen
Faah berhasil mendekati sungai Waitopo.
Hal 30 : Sekitar pukul 08.30, setelah melewati pertempuran dahsyat yang
menelan banyak korban, Kapten Faah bersama anak buahnya
berhasil mencapai Batugong. Dengan keberhasilan tersebut,
posisi Passo saat itu terkepung dari tiga jurusan : dari Negeri
Lama, dari Batugong, dan dari arah Tulehu-Waitatiri.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27
Tanggal 3 November Groep II dalam komando Slamet Rijadi
berhasil menembus Waitatiri berikut Passo. Slamet Rijadi juga
berhasil menembus pertahanan RMS yang lari dan bersembunyi
di lubang-lubang persembunyian di Lateri. Hari itu juga Halong
kemudian Galala bisa direbut sehingga Slamet Rijadi bersama
Groep II sampai di Batu Merah pinggir kota Ambon.
Detasemen Faah mendarat menguasai Batugong-Toisapu.
Dengan bantuan tembakan oleh Kesatuan Artileri dari Suli dan
tembakan meriam dari KRI Radjawali Detasemen Faah terus
menuju Passo.
Hal 31 : Groep II melakukan pendaratan diantara Ambon dan Amahasu.
Pendaratan pertama oleh Batalyon Poniman ditambah satu kompi
Batalyon 3 Mei di pantai sekitar kampung Banteng bersama
sejumlah panser lapis baja dari Kesatuan Kavaleri. Setelah
menyerbu Ambon dari arah barat daya kemudian membelok ke
kanan untuk membangun pertahanan di luar kota guna menutup
datangnya bantuan musuh. Batalyon Lukas Koestarjo yang
semula menjadi cadangan mulai diterjunkan dan menyerbu
masuk tengah kota.
Kapal-kapal perang Angkatan Laut berhasil menenggelamkan
lima kapal jenis Higgins milik RMS, dan merampas satu kapal
kemudian diberi nama baru KRI Pati Unus II.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28
Hal 32 : Karena tidak ada balasan, setelah melakukan tembakan
pancingan, KRI Pati Unus memasuki teluk Ambon. Dengan
suara menggelegar Kawilarang dari geladak Pati Unus
memerintahkan serangkaian tembakan meriam dari kapal-kapal
perang Angkatan Laut yang menghujani daerah pendaratan di
Fort Victoria.
Secara bersamaan KRI Banteng membersihkan daerah sekitar
benteng Victoria, sementara KRI Hang Toeah sedang mengarah
ke pantai Amahusu muncul Kapten Noordaven dan Letnan Ismail
dengan dua pesawat pengebom B25 Angkatan Udara
menghancurkan sasaran strategis komplek pertahanan utama
RMS, Fort Victoria.
Hal 33 : Karena tembakan mitraliur dan mortir tidak bisa menahan dua
peawat pengebom tersebut pasukan RMS melarikan diri di
daerah sekitar pantai.
Dengan dilindungi tembakan meriam dari KRI Hang Toeah,
LCM melaju di depan benteng victoria. Pada saat bersamaan
LCM lainya menuju pantai dengan dilindungi tembakan meriam
dari KRI Pati Unus dan KRI Banteng.
Pasukan Lukas Koestarjo mendarat di dekat benteng dan berhasil
menguasai bentang tersebut. Sementara itu anak buah Kapten
Poniman dan Batalyon 3 Mei sebagian kota, khususnya sekitar
pantai.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29
Hal 34 : Namun sekitar tengah hari, pasukan RMS dengan sejumlah
panser tiba-tiba menyerang ke dalam benteng dan berhasil
mengusir Lukas Koestarjo bersama anak buahnya.
Pasukan RMS terus mendobrak sampai masuk wilayah
pelabuhan. Akibatnya, sebagian pasukan TNI terpaksa lari
menyelamatkan diri, terpisah kebagian utara kota sampai Batu
Merah. Untunglah pasukan depan Slamet Rijadi sudah sampai
disana dan menyelamatkan mereka dari kejaran pasukan RMS.
Hal 35 : Tanggal 4 November pagi, Slamet rijadi memerintahkan Mayor
Worang dan Kapten Claporth maju serentak bersama anak
buahnya. Sekitar pukul 10.00 Halong dan Galala berhasil
dikuasai sehingga pasukan bisa terus sampai Batu Merah. Sekitar
pukul 14.30, regu pelopor Batalyon Worang sudah bergerak
mendekati kota, tetapi segera berhenti di jembatan Waitomu.
Worang memerintahkan anak buahnya menahan diri, agar tidak
terjadi kesalah pahaman karena Groep III sudah memasuki
wilayah itu sejak kemarin saing.
Setelah memastikan pasukanya berhenti, Slamet Rijadi dengan
tiga panser segera memerintahkan Kapten Klees untuk perlahan-
lahan mendekati benteng. Slamet Rijadi di dampingi Klees naik
kendaraan pertama. Sekitar jarak 30 meter, persis di sebuah
simpang tiga, tembakan gencar dari dalam benteng diarahkan
kepada ketiga panser tersebut. Sebuah tembakan menghancurkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
30
periskoop panser yang dinaiki Slamet Rijadi dan Klees, secara
otomatis Klees ingin membalas tembakan tersebut dengan
meriam 2 cm yang terpasang di moncong pansernya.
Karena mengira bahwa pasukan yang berada di dalam benteng
adalah anak buah Lukas Koestarjo maka Slamet Rijadi
memerintahkan untuk manahan tembakan. Namun Klees tetap
bersikeras untuk membalas tembakan, karena Klees berpendapat
bahwa pasukan yang berada di dalam benteng adalah pasukan
RMS yang sengaja memakai seragam TNI bekas prajurit yang
gugur di benteng tersebut untuk mengelabuhi. Kali ini Slamet
Rijadi justru memerintahkan, jangan tembak dan Slamet Rijadi
akan keluar memeriksa situasi. Siap! Jawab Klees sambil
memberi hormat.
Hal 36 : Slamet Rijadi keluar dan berdiri tegap di samping panser. Melihat
kesempatan tersebut, pasukan RMS yang berada di dalam
benteng segera menghujani tembakan ke arah Slamet Rijadi.
Klees langsung memerintahkan skawdron panser maju sambil
membalas tembakan dengan meriam-meriam dari ketiga panser
tersebut.
Langkah tersebut untuk melindungi Letnan I Soendjoto, ajudan
Slamet Rijadi, manarik komandannya ketempat terlindung ditepi
jalan. Sewaktu roboh terkena tembakan Slamet Rijadi berbisik
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
31
kepada Soendjoto, ”Njot, sikilku kena. Kok ora kroso yo..., tapi
ora biso diobahke.”
Kemudian menyusul perintahnya,”... Aku gregeten, minggir.
Kowe ojo nongol-nongol. Yen tak wenehi owen-ku iki, tembakno
nyang arah benteng.” dia memerintahkan sambil mengisikan
peluru ke dalam magazijn senapan kesayangannya.
Slamet Rijadi kemudian memberi isyarat untuk menembak. Tiga
prajurit musuh yang mendekat langsung disikat. Soendjoto
segera memapah tubuh Slamet Rijadi, berusaha membawa ke
tempat aman, tiba-tiba Mator Lukas Koestarjo bersama ajudan
sudah berdiri disampinghnya dan segera mengambil alih
komando, ” Letnan, segera amankan beliau ke belakang. Saya
akan melindungimu...”
Hal 37 : Slamet Rijadi di bawa ke kapal KM Waibolang. Pukul 21.15
waktu setempat, Slamet Rijadi menghembuskan napas
penghabisan pada usia 24 tahun lebih enam bulan.
Minggu pagi tanggal 5 November Mayor Worang
memerintahkan pasukannya menyerbu Ambon. ” Overste Slamet
Rijadi kena tembak Sabtu sore sekitar pukul 16.00, maka
pasukan saya akan menuntut balas.” Begitu juga anak buah
Slamet Rijadi dari Solo yang selalu mengikuti jejaknya sampai
ke Maluku yang tergabung dalam Batalyon 352 di Groep II
Kopas Malsel bersama-sama Batalyon Worang. Diikuti pasukan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32
Groep I dan III, mereka kemudian bersama-sama menyerbu
masuk kota, merebut kembali Fort Victoria, membersihkan
kawasan pelabuhan, dan mengusir pasukan RMS keluar kota.
Lebih dari enam jam pertempuran sengit, akhirnya Ambon jatuh
ketangan pasukan pemerintah. Tanggal 10 November, persis
pada peringatan hari pahlawan, sisa-sisa pasukan RMS yang
bertahan di Karangpanjang jatuh ke tangan TNI. Setelah itu
Ambon benar-benar aman dan kembali kepangkuan pertiwi.
Setelah kondisi keamanan dapat dipulihkan, maka sesuai wasiat
almarhum, dengan upacara kebesaran militer makam Slamet
Rijadi yang semula di pantai Tulehu dipindahkan di Taman
Makam Pahlawan Ambon berdampingan dengan makam seluruh
anak buahnya. Beliau pernah berpesan ”Kuburkan aku di mana
darahku tumpah membasahi pertiwi...”
B. Konsep Visual Karya
1. Tehnik Gambar
Tehnik gambar menggunakan tehnik manual pada perancangan bentuk
sketsa, kemudian proses colouring, layout, dan finishing menggunakan tehnik
digital dan komputer grafis.
2. Gaya Gambar
Gaya gambar yang dipakai penulis menggunakan karakter penulis
sendiri. Disamping untuk mempertegas gambar, alasan penggunaan karakter
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
33
sendiri dimaksudkan untuk memperkuat ciri khas gaya gambar penulis. Untuk
memberi kesan berbeda dengan komikus-komikus lain yang pada saat ini
terpengaruh oleh gaya gambar Manga komik yang pada saat ini sedang trend
dan marak-maraknya.
Karena alasan untuk memberikan sesuatu yang berbeda yang lebih fresh
merupakan salah satu strategi pemasaran.
Contoh gambar :
3. Pewarnaan Komik
Halaman isi komik Perjuangan Nasional Kolonel Slamet Rijadi adalah
full colour dengan cover dan back cover full colour. Pemakaian format
tersebut karena :
Komik akan lebih menarik, gambar dan adegan pertempuran akan lebih
nyata. Membantu penulis dalam menyampaikan pesan komik lewat
ilustrasi gambar akan mudah dimengerti dan diterima.
4. Layout Komik
a. Layout halaman commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
34
Alur membaca komik ini sesuai dengan cara membaca buku yang
lazim di Indonesia, yaitu dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah.
Halaman dimulai dari lembaran pertama setelah cover depan dan berakhir
satu halaman sebelum cover belakang. Bentuk panel sesuai dengan
ilustrasi yang ditampilkan. Penomoran halaman pada tengah bawah, tapi
tidak semua halaman terdapat nomor halaman. Pemberian halaman
tergantung pada ilustrasi atau panel yang ditampilkan.
b. Layout Panel
Perancangan panel dalam komik ini mayoritas menggunakan panel
berbentuk segi empat, namun juga mempertimbangkan perancangan
desain panel yang variatif agar mampu menunjukkan berbagai suasana.
Dalam hal ini disesuaikan dengan adegan tiap panel dalam cerita komik.
Jenis sudut pandang yang digunakan adalah : long shot, close up,
close shot, medium shot, bird’s eye, zoom in dan lensa cembung untuk
adegan percakapan, perkelahian, dramatisasi suasana dan sebagainya.
Selain itu juga menggunakan sudut pandang perspektif untuk
mempertajam sense pembaca dalam memahami adegan di dalam cerita.
C. Perancangan Desain pra-Komik
1. Desain Logo Judul
a. Font (Typhography)
Font yang digunakan untuk logo judul PERJUANGAN NASIONAL
KOLONEL SLAMET RIJADI, menggunakan impact. Alasan memakai font itu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
35
karena bentuk yang sederhana, mudah dibaca dan berkesan tegas, gagah.
Judul yang agak terlalu panjang sehingga font impact sangat cocok, karena
karakter font impact yang besar dan pendek dapat mengubah kesan judul
jadi kelihatan simple dan mudah diingat. Karakter huruf terkesan militeris
dan army look, cocok untuk komik perjuangan yang sarat akan peperangan
dan karena sang icon sendiri adalah Perwira Angkatan Darat.
Contoh :
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
1234567890
b. Warna
C :72 M :0 Y :95 K :0
Warna font yang digunakan adalah hijau. Hijau adalah warna yang
mutlak digunakan oleh para prajurit Angkatan Darat dengan trik
kamulflase untuk mengelabuhi musuh agar tersamarkan dan menyatu
dengan alam sekitar. Baik dari seragam, helm, ransel, atribut pendukung,
sampai kendaraan yang dipakai seperti motor, jeep, truk pengangkut
pasukan sampai tank dan panser. Penggunaan warna hijau untuk font
dalam pembuatan komik ini dimaksudkan agar kesan militer semakin
menonjol.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
36
2. Desain Karakter
Konsep Karakter :
Penciptaan Desain Karakter
Desain karakter di dalam komik sangat penting, dalam menentukan
desain karakter, penulis berpatokan kepada sasaran atau fokus konsumen yang
akan dituju, dalam hal ini adalah anak-anak atau remaja yang senang dan
gemar membaca komik ataupun mereka yang senang membaca cerita sejarah
atau perjuangan pahlawan.
Seperti yang diketahui bahwa di Indonesia banyak terdapat komik
yang mengambil tema cerita sejarah, yang sudah banyak beredar di kalangan
masyarakat. Semuanya lebih kearah realis. Karena banyaknya komik serupa
yang sama-sama menggunakan karakter realis. Hal tersebut tentu saja
menimbulkan kebosanan dan kejenuhan yang menyebabkan lemahnya minat
untuk membaca komik sejarah kemerdekaan perjuangan nasional. Dalam
penciptaan desain karakter, penulis menciptakan karakter yang berbeda dari
yang sudah ada sebelumnya. Yakni menggunakan gaya kartun, alasan penulis
menggunakan gaya gambar kartun adalah untuk mencapai tujuan sasaran.
Karena kartun sangat digemari anak-anak dan remaja. Karakter kartun akan
membuat kesan ringan dan santai, pesan yang akan disampaikan akan lebih
menarik dan mudah untuk dimengerti oleh sasaran. Sumber ide perancangan
karakter komik yang dirancang penulis merupakan dari tokoh pelaku sejarah
kemerdekaan perjuangan nasional yang divisualisasikan dengan sedikit
tambahan imajinasi penulis.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37
a. Karakter Protagonis
• Letnan Kolonel Slamet Rijadi
Berdasarkan survei yakni dari buku-buku perjuangan maupun sejarah
dan beberapa photo-photo yang tercantum, penulis dapat menyimpulkan
karakter tokoh seorang Slamet Rijadi adalah sebagai berikut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
38
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39
Usia : 19-24th
Ciri khas : Rambut hitam, kulit sawo matang, tegap, berperawakan
atletis.
Sifat : Disiplin, gigih, keras dan pantang menyerah. Dengan
semangat juang yang tinggi dalam mengusir penjajah
dan mempertahankan tanah air. Cerdas dan cekatan
dalam menguasai situasi. Banyak belajar dari
pengalaman.
b. Karakter Antagonis
• Kolonel Van Ohl
Berdasarkan survei yakni dari buku-buku perjuangan maupun sejarah
dan beberapa photo-photo yang tercantum, penulis dapat menyimpulkan
karakter tokoh seorang Kolonel Van Ohl adalah sebagai berikut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
41
Ciri khas : Seperti kebanyakan bule Ohl tinggi, rambut cepak agak
botak dikit, berkumis dan memakai kaca mata.
Sifat : Disiplin, pandai dalam mengatur strategi perang.
Sportif, seperti pernyataanya kepada Slamet Rijadi, ” ...
overste begini muda, sepantasnya overste menjadi
anakku. Tetapi di lapangan, kemampuan overste dalam
memimpin pasukan jauh lebih baik dari saya, maka
saya merasa kagum. Saya lebih senang mempunyai
lawan yang sportif daripada kawan yang hanya
setengah-setengah.”
c. Karakter Background
Rancangan ini meliputi latar belakang dalam komik yang disesuaikan
dengan setting keadaan nyata kota Solo dan sekitar pada masa perjuangan
nasional dan berbagai peristiwa pada serangan umum empat hari di Solo, juga
alam Maluku pada saat penumpasan gerakan separatis RMS. Berdasarkan
survei yakni dari buku-buku perjuangan maupun sejarah dan beberapa photo-
photo yang tercantum, penulis dapat menyertakan beberapa photo setting
background pada masa tersebut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
42
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
43
D. Detail Teknis Karya
1. Desain Cover dan Back Cover Komik
a. Ukuran komik adalah 17 cm x 25 cm.
b. Format cover dan back cover portrait atau vertical.
c. Cover dan back cover full colour.
d. Typography adalah impact.
e. Tehnik visualisasi.
Manual (sket pensil kemudian ditinta).
Finishing dengan software Adobe Photoshop CS dan Corel Draw X3.
f. Illustrasi berupa tampilan karakter komik.
g. Realisasi cetak separasi empat warna.
h. Media/bahan cover dan back cover berupa kertas glossy 100 gr dengan
laminasi doff halus.
2. Perancangan Visual Halaman Komik
a. Halaman judul.
1 halaman judul
70 halaman komik
3 halaman bab
2 halaman
b. Ukuran komik adalah 17cm x 25cm.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
44
c. Format halaman komik berupa portrait atau vertikal.
d. Arah baca dari kiri ke kanan dan atas ke bawah.
e. Pewarnaan full colour.
f. Typography.
Font pengisi balon teks, kotak keterangan maupun sound effect
bentuknya sangat sederhana, tidak kaku, familiar karena sering dipakai
dalam pembuatan komik. Ramping dan lentur tidak membuat mata
cepat lelah, dan yang jelas tidak membuat jenuh dan bosan untuk
mengikuti alur cerita.
Contoh : Comic Sans MS
AaBbCcDdEeFfGgHhIiJjKkLlMmNnOoPpQq
RrSsTtUuVvWwXxYyZz
1234567890
g. Tehnik Visualisasi
Manual (sket pensil kemudian ditinta).
Finishing dengan software Adobe Photoshop CS dan CorelDraw X3.
h. Realisasi cetak sparasi satu warna.
i. Media/bahan berupa kertas HVS 80 gr.
j. Tehnik jilid buku.
E. Perencanaan Media
1. Tujuan Media
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
45
Semakin berkembangnya studio komik dan komikus lokal baru dengan
berbagai macam kemampuan dan tema cerita komik yang variatif, maka
diperlukan perencanaan media yang tepat dan efektif bagi komik Perjuangan
Nasional Slamet Rijadi, sehingga mampu muncul untuk menumbuhkan dan
membangkitkan kembali semangat dan jiwa nasionalis cinta tanah air dan
bangsa yang sekarang ini luntur, karena generasi muda lebih mencintai budaya
luar. Adapun perencanaan media bertujuan untuk :
a. Menjangkau sasaran atau target marketing yang sudah ditetapkan.
b. Menyampaikan pesan moral yang positif kepada para peminat komik.
c. Meningkatkan penjualan komik dengan visualisasi dan promosi yang
mampu menarik konsumen.
d. Meng-optimalkan peran media yang ada pada titik pembelian agar mampu
menjadi media yang interaktif.
e. Menumbuhkan dan membangkitkan kembali semangat dan jiwa nasionalis
cinta tanah air dan bangsa, khususnya bagi generasi muda.
2. Media Penunjang (media promosi)
Sebuah komik yang berhasil haruslah melalui proses kreatif yang baik
dimana tema, gambar, penyajian dan pesan moral yang ada pada komik dapat
disampaikan secara langsung kepada para pembaca.
Maka dari itu untuk memuaskan selera pembaca komik Perjuangan
Nasional Kolonel Slamet Rijadi yang ditargetkan kepada generasi muda,
penulis membuat media penunjang komik ataupun desain sekunder dari komik
Perjuangan Nasional Kolonel Slamet Rijadi. Adapun media tersebut meliputi:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
46
a. Poster
Media ini membuat unsur visual dan verbal yang berfungsi sebagai
pelengkap utama sebuah komik dengan tetap mengacu pada obyektifitas
pesan yang disampaikan.
Penekanan unsur visual yang lebih besar dibanding unsur verbal
adalah sebagai point of view dalam sebuah poster komik. Poster dibuat
dengan format portrait dengan ukuran 60 cm x 40 cm dengan visualisasi
karakter utama komik beserta logo. Poster memiliki kelebihan sebagai
media promosi yang efektif, antara lain :
Memiliki fleksibilitas tinggi dalam penempatannya.
Penekanan pada unsur visual senagai point of view dapat
menyampaikan pesan secara langsung.
Visualisasi yang menarik mampu menarik perhatian khalayak ramai.
b. X-Banner
Media ini adalah sebagai media promosi yang efektif untuk di pajang
di dalam sebuah toko buku, karena selain unik juga desain yang eye
catching. X Banner dibuat dengan format portrait dengan ukuran 60 cm x
160 cm dengan visualisasi karakter komik beserta logo komik Perjuangan
Nasional Kolonel Slamet Rijadi. X-Banner memiliki kelebihan senagai
media promosi yang efektif, antara lain :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
47
Penekanan pada unsur visual sebagai point of view dapat
menyampaikan pesan secara langsung.
Visualisasi yang menarik mampu menarik perhatin khalayak di dalam
toko buku.
c. Sticker
Media ini merupakan sarana komunikasi yang relatif murah dan
efektif. Karena diberikan secara cuma-cuma dan ditambah dengan
visualisasi yang menarik, maka konsumen tidak akan keberatan untuk
menempelkan sticker tersebut pada tempat yang diinginkannya. Sticker
dibuat dengan ukuran yang variatif. Kelebihan media ini :
Meningkatkan kedekatan komik kepada para pembacanya.
Murah dan efektif sebagai media promosi komik, karena dapat
ditempalkan dimana saja.
d. Book Mark
Media ini juga merupakan media promosi yang relatif murah klarena
diberikan secara cuma-Cuma. Book Mark dibuat dengan format portrait
dan landscape ukuran 4,5 cm x 20 cm, dengan visualisasi karakter komik
beserta logo judul. Kelebihan media Book Mark :
• Murah efektif dan tidak memakan tempat yang besar.
• Digunakan sebagai pembatas halaman komik, buku, novel atau
majalah.
e. Pin
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48
Media ini mungkin media promosi yang paling trend saat ini. Cukup
murah dan dapat digunakan sebagai aksesoris. Pin dibuat dengan diameter
5,5 cm dengan visualisasi karakter komik dan logo judul serta slogannya.
Kelebihan media pin :
• Sangat fleksibel dan dapat digunakan senagai pelengkap penampilan.
Desain dan visualisasinya yang menarik dapat menarik perhatian
konsumen pelajar maupun mahasiswa, laki-laki maupun perempuan.
f. T-Shirt
Media ini adalah pelengkap dari komik Perjuangan Nasional
Kolonel Slamet Rijadi, namun dijual secara terpisah. Dengan dibuatnya t-
shirt ini, diharapkan akan menambah akan menambah kedekatan pembaca
dengan komik Perjuangan Nasional Kolonel Slamet Rijadi ini dibuat
dengan ukuran S dan L dengan visualisasi karakter komik berwarna
beserta logo judul. Kelebihan media t-shirt adalah :
• Dapat menarik perhatian konsumen apabila dikenakan dan sesuai
dengan selera, baik laki-laki atau perempuan.
• Sangat eye catching sehingga mudah untuk menarik perhatian
konsumen lainnya.
g. Mug
Media ini juga merupakan media pelengkap dari komik Perjuangan
Nasional Kolonel Slamet Rijadi, namun dijual secara terpisah. Dengan
dibuatnya mug ini, diharapkan akan menambah kedekatan pembaca
dengan komik Perjuangan Nasional Kolonel Slamet Rijadi. Dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
49
visualisasi karakter komik berwarna beserta logo judul. Kelebihan media
mug adalah :
• Dapat dijadikan koleksi bagi komsumen penggemar komik sesuai
mdengan selera, baik laki-laki atau perempuan.
• Sangat eye catching sehingga mudah untuk menarik perhatian
konsumen lainnya.
• Bisa selalu digunakan untuk tempat minum, maka konsumen akan
selalu melihat dan ingat dengan koimk Perjuangan Nasional Kolonel
Slamet Rijadi.
h. Gantungan Kunci
Media ini juga merupakan media promosi yang menarik karena
mudah dibawa kemana-mana. Dengan dibuatnya gantungan kunci ini
diharapkan pembaca akan selalu ingat dengan komik Perjuangan Nasional
Kolonel Slamet Rijadi, pembaca akan melihat karakter tokoh komik.
Media ini juga akan menumbuhkan rasa keingintahuan ataupun menarik
perhatian khalayak umum, untuk bertanya apa itu komik Perjuangan
Nasional Kolonel Slamet Rijadi, dan kemudian mencari informasi dan
membacanya.
i. CD Komik
Media alternatif pilihan dalam bentuk cd, berisikan tentang segala
hal mengenai Tugas Akhir ini dan komik Perjuangan Nasional Kolonel
Slamet Rijadi, dari cerita, komik, proses ilustrasi dan desain karakter.
Kelebihan media cd :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
50
• Media alternatif pilihan selain komik dalam bentuk buku.
• Praktis dan simpel, mudah dibawa ke mana saja.
• Pengenalan langsung kepada pembaca dengan teknologi komputer.
F. Target Karya
1. Visualisasi rancangan komik buku 70 halaman.
2. Desain cover dan back cover full colour.
3. Desain karakter komik.
4. Desain properti.
5. Desai lingkungan.
6. Perancangan desain sekunder komik, berupa :
a. Poster
b. X-Banner
c. Sticker
d. Book Mark
e. Pin
f. T-Shirt
g. Mug
h. Gantungan Kunci
i. CD Komik
G. Perancangan Desain Sekunder
1. Poster commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
51
a. Ukuran poster adalah 60 x 40 cm.
b. Format poster portrait atau vertikal.
c. Typhography adalah jenis impact.
Teknik visualisasi.
Manual (sket pensil kemudian ditinta).
d. Finishing dengan software Adope photoshop CS dan CorelDraw X3.
e. Ilustrasi berupa tampilan logo judul dan karakter komik.
f. Realisasi berupa cetak separasi empat warna.
g. Media/bahan berupa kertas tri solve paper 120 gr.
2. X_Banner
a. Ukuran X-Banner adalah 60 x 60 cm.
b. Typhography adalah jenis impact.
1. Teknik visualisasi.
2. Manual (sket pensil kemudian ditinta).
c. Finishing dengan software Adope Photoshop CS dan CorelDraw X3.
d. Realisasi berupa cetak separasi empat warna.
e. Media/bahan berupa Frontlit Econom.
3. Sticker
a. Ukuran sticker adalah variatif.
b. Format sticker landscpe.
c. Typhography adalah jenis impact.
d. Teknik visualisasi.
Manual (sket pensil kemudian ditinta).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
52
Finishing dengan software Adope photoshop CS dan CorelDraw X3.
e. Ilustrasi berupa tampilan logo judul dan karakter komik.
f. Realisasi berupa cetak separasi empat warna.
g. Media/bahan berupa kertas sticker HVS dengan laminasi doff kasar.
4. Book Mark
a. Ukuran book mark adalah 4,5 x 20 cm.
b. format book mark portrait dan landscape.
c. Typhography adalah jenis impact.
d. Teknik visualisasi.
Manual (sket pensil kemudian ditinta).
Finishing dengan software Adope Photoshop CS dan CorelDraw X3.
e. Ilustrasi berupa tampilan logo judul dan karakter komik.
f. Realisasi berupa cetak separasi empat warna.
g. Media/bahan berupa kertas Glossy 100 gr dengan laminasi doff halus.
5. Pin
a. Ukuran pin adalah 5,5 cm x 5,5 cm.
b. Typhography adalah jenis impact.
c. Teknik visualisasi
Manual (sket pensil kemudian ditinta).
Finishing dengan software Adope Photoshop CS dan Coreldraw X3.
d. Ilustrasi berupa tampilan logo judul dan karakter komik.
e. Realisasi berupa cetak separasi empat warna.
f. Media/bahan kertas inject paper 70 gr dan lempengan pin.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
53
6. T-shirt komik
a. Ukuran kaos S dan L.
b. Typhography adalah jenis impact.
c. Ilustrasi berupa tampilan logo judul dan karakter komik.
d. Media/bahan berupa kain katun.
7. Mug
a. Ukuran desain adalah 20 x 8 cm.
b. Ilustrasi berupa logo judul dan karakter komik.
c. Typhography adalah jenis impact.
d. Teknik visualisasi
Manual (sket pensil kemudian kemudian ditinta).
Finishing dengan software Adope Photoshop CS dan coreldraw X3.
8. Gantungan Kunci
a. Ukuran pin adalah 5,5 cm x 5,5 cm
b. Ilustrasi berupa tampilan logo dan karakter komik.
c. Typhography adalah jenis impact.
d. Teknik visualisasi.
Manual (sket pensil kemudian ditinta).
Finishing dengan software Adope Photoshop CS dan CorelDraw X3.
9. CD Komik
a. Typhography adalah jenis impact.
b. Teknik visualisasi.
Manual (sket pensil kemudian ditinta).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
54
Finishing dengan software Adope Photoshop CS dan CorelDraw X3.
c. Ilustrasi berupa tampilan logo judul dan karakter komik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
VISUALISASI KARYA
A. Visualisasi Rancangan Komik
1. Tumbnail (Sket Kasar) Tumbnail Atau sket kasar digambar dengan pensil yang kemudian ditebali dengan tinta atau Drawing Pen (inking). Setelah selesai lalu di-scan dan diproses lebih lanjut / finishing dengan komputer untuk mewarnai, memberi teks, meng-edit dll. Berikut beberapa contoh sket kasar dari komik Perjuangan Nasional Kolonel Slamet Rijadi :
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Rekomendasi Desain
Komik yang menjadi rekomendasi desain untuk pembuatan komik
Perjuangan Nasinal Kolonel Slamet Rijadi adalah komik asal Amerika berjudul Fight To
The Death (Battle of Guadalcanal), karya Larry Hama, Richard Elson, Anthony
Williams. Komik ini memiliki kelebihan pada cerita, tehnik gambar dan angel
gambarnya. Komik ini menggambarkan keberanian dan kegigihan para prajurit Marinir
dan satuan tentara AS lainnya yang berusaha keras menghadapi tangguhnya pertahanan
tentara Jepang di Guadalcanal-termasuk juga seorang anak 12 tahun yang berjasa
menyelamatkan rekan seperjuangannya namun tak memperoleh penghargaan karena
memalsukan umur. Penggambaran tokoh marvel realis dan menggunakan tehnik arsir
sebagai mayoritas visual effect-nya membuat gambarnya lebih kuat dan tegas.
Pengambilan angle-nya juga lain dari komik-komik yang lain. Komik lain angel-nya
lebih standart, seperti : birds eye, close up, close shot, samping kanan-kiri-depan-
belakang membuat komik ini sangat bagus digunakan sebagai acuan dan kompetitor.
Contoh komik :
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3. Karya Jadi
Hasil jadi komik Perjuangan Nasional Kolonel Slamet Rijadi dari tumbnail atau
sket kasar yang telah melalui proses finishing di komputer dapat dilihat pada halaman
berikut :
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4. Cover Komik
Cover komik Perjuangan Nasional Kolonel Slamet Rijadi full colour, ukuran
25cm x 17cm. Format portrait atau vertikal. Ilustrasi berupa tampilan tokoh utama
dengan background ...... Desain yang sangat eye cathching mampu menarik perhatian
khalayak penikmat komik. Sinopsis cerita di back cover, nama pengarang di cover depan kiri bawah dan samping.
5. Logo Judul
Font untuk logo PERJUANGAN NASIONAL KOLONEL SLAMET RIJADI adalah impact,
karena karena bentuk yang sederhana, mudah dibaca dan berkesan tegas, gagah. Judul
yang agak terlalu panjang sehingga font impact sangat cocok, karena karakter font
impact yang besar dan pendek dapat mengubah kesan judul jadi kelihatan simple dan
mudah diingat. Karakter huruf terkesan militeris dan army look, cocok untuk komik
perjuangan yang sarat akan peperangan dan karena sang icon sendiri adalah Perwira
TNI Angkatan Darat.
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6. Karakter a. Slamet Rijadi Tokoh utama komik Perjuangan Nasional Kolonel Slamet Rijadi. Desain dan warna kostum disesuaikan dengan seragam dan atribut perwira TNI Angkatan Darat pada masa perjuangan kemerdekaan. Asesoris senjata yang sering digunakan dalam perjuangan kemerdekaan berupa senjata laras pendek owen gun/Browning – buatan Belgia, Kaliber 9mm, granat tangan, belati atau pisau komando, senjata laras panjang Sten gun MK. III - buatan Inggris, Kaliber 9 mm dan Schmeisser M.P.40 - buatan Jerman, Kaliber 9 mm.
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
b. Soendjoto
Karakter pembantu adalah Soendjoto seorang berpangkat letnan I, asisten/ajudan
letnan kolonel Slamet Rijadi yang selalu setia mengikuti dan mengawal jejak
komandannya dari saat masih tergabung dalam satuan Resimen 26 TRI, batalyon II divisi IV/Panembahan Senopati dari Solo sampai batalyon 352 grup II Kopas Malsel/ Komando Pasukan Maluku Selatan. Asesoris senjata yang sering digunakan dalam perjuangan kemerdekaan berupa senjata laras panjang senapan Lee Enfield No. 1 MK. III – buatan Inggris, Kaliber 7,7 mm.
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
c. Van Ohl
Karakter tokoh antagonis adalah kolonel Van Ohl, bertanggung jawab atas kekuasaan
kolonial Hindia Belanda untuk wilayah Solo dan sekitarnya setelah kolonel Van
Langen Komandan Brigade Tijger dan Jenderal Simon Spoor berhasil dilumpuhkan oleh Slamet Rijadi. Selanjutnya bertugas sebagai wakil Tentara Kerajaan Belanda dalam penyerahan kekuasaan dan alih tanggung jawab keamanan kota Solo kembali ke pangkuan RI setelah kolonel Van Ohl kewalahan menghadapi serangan umum kota Solo yang dipimpin oleh Slamet Rijadi. Kostum yang digunakan berupa seragam Tentara Kerajaan Belanda dan asesorisnya yakni senjata laras pendek senapan Vickers – buatan Jerman Kaliber 9 mm, senapan Mouser – buatan Jerman Kaliber 7,63 mm.
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7. Desain Properti
Desain properti bisa berupa seragam TNI, seragam Tentara Kerajaan Belanda,
seragam tentara Republik Maluku Selatan, persenjataan dari senjata ringan berupa
senapan laras pendek owen gun sampai senjata berat bren gun, mortir dan mitraliur sampai meriam kanon, alat transportasi dari truk, panser, tank sampai pesawat terbang dan kapal pada masa itu. Penulis menyertakan foto dan sample gambar dari arsip sejarah sesuai dengan study pustaka.
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8. Desain Lingkungan
Desain lingkungan dalam komik Perjuangan Nasional Kolonel Slamet Rijadi bisa
berupa hutan, lautan, pegunungan, lembah, desa pinggiran, dan tempat-tempat berlangsungnya pertempuran termasuk kota Solo pada masa itu sesuai dengan tema cerita dan tentu saja sesuai dengan imajinasi penulis, contoh :
B. Visualisasi Rancangan Desain Sekunder
1. Poster Poster full colour 60cm x 40cm, format potrait. Tehnik visualisasi manual, finishing dengan Adobe Photoshop CS dan CorelDraw X3. Judul menggunakan font impact, pesan menggunakan font times new roman. Dengan ilustrasi berupa tampilan karakter tokoh utama. Media atau bahan berupa kertas tri solve papper.
2. X-Banner
Ukuran 160cm x 60cm. Tehnik visualisasi manual, finishing dengan Adobe Photoshop CS dan CorelDraw X3. Judul menggunakan font impact, pesan commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
menggunakan font times new roman. Dengan ilustrasi berupa tampilan karakter tokoh
utama.
3. Stiker
Ukuran cm x cm. Tehnik visualisasi manual, finishing dengan Adobe Photoshop
CS dan CorelDraw X3. Judul menggunakan font impact, pesan menggunakan font times new roman. Dengan ilustrasi berupa tampilan karakter tokoh utama dan logo judul. Murah dan efektif sebagai media promosi karena bersifat fleksibel, mudah ditempel dimana saja. Media atau bahan berupa kertas stiker di laminasi doff kasar. 4. Book Mark Ukuran bookmark 4,5cm x 20cm, format potrait. Tehnik visualisasi manual, finishing dengan Adobe Photoshop CS dan CorelDraw X3. Dengan ilustrasi berupa tampilan karakter tokoh utama dan logo judul. Murah dan efektif sebagai media promosi karena bersifat fleksibel, mudah diselipkan dibuku atau dimana saja. Media atau bahan berupa kertas glossy di laminasi doff halus. 5. Pin Diameter 5,5cm. Tehnik visualisasi manual, finishing dengan Adobe Photoshop CS dan CorelDraw X3. Dengan ilustrasi berupa tampilan karakter tokoh utama dan
logo judul. Sangat fleksibel dan dapat digunakan sebagai pelengkap penampilan.
Desain dan visualisasi yang menarik dapat menarik perhatian konsumen pelajar
maupun mahasiswa, laki-laki dan perempuan, sehingga menjadi media promosi
komik yang efektif.
6. T-Shirt
Ukuran S dan M warna putih. Tehnik visualisasi manual, finishing dengan Adobe
Photoshop CS dan CorelDraw X3. Dengan ilustrasi berupa logo judul. Dapat menarik
perhatian konsumen apabila dikenakan dan sesuai dengan selera, baik laki-laki
maupun perempuan.
7. Mug commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tehnik visualisasi manual, finishing dengan Adobe Photoshop CS dan CorelDraw
X3. Dengan ilustrasi berupa tampilan karakter tokoh utama dan logo judul yang
diaplikasikan pada mug. Merupakan media promosi yang menarik.
8. Gantungan Kunci
Diameter 5,5cm. Tehnik visualisasi manual, finishing dengan Adobe Photoshop CS dan CorelDraw X3. Dengan ilustrasi berupa tampilan karakter tokoh utama dan logo judul. Sangat ringan fleksibel dapat dibawa kemana saja. 9. CD Komik Tehnik visualisasi manual, finishing dengan Adobe Photoshop CS dan CorelDraw X3. Judul menggunakan font impact, pesan menggunakan font times new roman. Dengan ilustrasi berupa tampilan karakter tokoh utama dan logo judul. Berisikan tentang segala hal mengenai Tugas Akhir.
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Sejarah perjuangan nasional kemerdekaan hanya bisa kita ketahui dan pelajari
hanya dari bangku sekolah dan buku cerita yang amat sangat terbatas. Semua kisah
perjuangan kemerdekaan didominasi oleh buku cerita. Kurangnya minat membaca di
kalangan generasi muda dan generasi penerus yang membuat kisah-kisah tersebut
terlupakan. Bahkan multimedia dirasa kurang mengekspos. Bahkan komik-komik
lokal yang menyuguhkan perjuangan kemerdekaan kurang mendapat respon dari
generasi muda. Seperti yang diketahui bahwa di Indonesia banyak terdapat komik
yang mengambil tema cerita sejarah, yang sudah banyak beredar di kalangan
masyarakat. Semuanya lebih kearah realis. Karena banyaknya komik serupa yang
sama-sama menggunakan karakter realis. Hal tersebut tentu saja menimbulkan
kebosanan dan kejenuhan yang menyebabkan lemahnya minat untuk membaca komik
sejarah kemerdekaan perjuangan nasional.
B. Saran-saran
Sejarah perjuangan kemerdekaan dan semangat nasionalisme adalah yang
selama ini menyatukan perbedaan dan perpecahan, dan yang menjadi alasan untuk
memperjuangkan dan membela bangsa dari semua ancaman baik dari bangsa asing
commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
maupun bangsa sendiri. Untuk merangsang kembali minat generasi muda untuk
kembali mempelajari sejarah perjuangan nasional kemerdekaan bangsa dan mewarisi
nilai-nilai luhur yang terkandung didalamnya yakni persatuan dan kesatuan, untuk
mencapai hal tersebut maka langkah-langkah yang perlu dilakukan antara lain :
1. Perlunya komik sebagai upaya menumbuhkan kecintaan dan minat
generasi muda untuk mengenang, mempelajari dan menghargai nilai-nilai
luhur dari sejarah perjuangan bangsa.
2. Perlunya konsep karya visual yang lebih kreatif dalam perancangan komik
sehingga mampu membangkitkan kembali gairah menumbuhkan jiwa dan
rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa sudah kian terkikis.
3. Penulis berharap pada pembuatan komik selanjutnya agar lebih matang
dalam konsep dan lebih baik dalam penegerjaan proses produksinya
commit to user