39 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Ratna
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Biografi Ratna Sarumpaet Ratna Sarumpaet lahir di Tarutung, Tapanuli Utara, 16 Juli 1949 (umur 69 tahun) adalah seniman berkebangsaan Indonesia yang banyak mengeluti dunia panggung teater, selain sebagai aktivis organisasi sosial dengan mendirikan Ratna Sarumpaet Crisis Centre. Ratna Sarumpaet dibesarkan di keluarga Batak Kristen yang aktif dalam politik. Ratna merupakan anak ke lima dari sembilan bersaudara, dari pasangan Saladin Sarumpaet, Menteri Pertanian dan Perburuhan dalam kabinet Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI), dan Julia Hutabarat, seorang aktivis hak-hak wanita. Keduanya juga menonjol dalam komunitas Kristen.Tiga saudaranya - Mutiara Sani, Riris Sarumpaet dan Sam Sarumpaet adalah anggota komunitas seni Indonesia. Saat remaja ia pindah ke Jakarta untuk belajar di sana menyelesaikan sekolah menengahnya di PSKD Menteng. Dalam biografinya, teman sekelasnya Chrisye ingat bahwa Sarumpaet sangat percaya diri dia mencatat bahwa ia menikmati menulis puisi dan kemudian membacanya dengan suara keras sementara siswa lain terlibat dalam kegiatan lain. Pada 1969 ia belajar arsitektur di Universitas Kristen Indonesia. Pada saat inilah dia melihat penampilan Kasidah Berzanji oleh suatu 39 40 kumpulan yang dipimpin oleh W.S. Rendra, yang meyakinkannya untuk keluar dari universitas tersebut dan bergabung dengan grup tersebut. Pada tahun 1974 ia mendirikan Teater Satu Merah Panggung, yang melakukan adaptasi karya karya asing seperti Rubaiyat Omar Khayyam serta Romeo and Juliet dan Hamlet karya William Shakespeare - yang terakhir, Sarumpaet memainkan peran tituler. Sarumpaet menjadi tertarik pada Islam di masa remajanya, namun baru menjadi seorang mualaf setelah menikah dengan seorang pengusaha berdarah Arab-Indonesia, Ahmad Fahmy Alhady. Dari pernikahannya tersebut, ia dikaruniai empat orang anak yaitu, Mohamad Iqbal (1972), Fathom Saulina (1973), Ibrahim (1979), dan Atiqah Hasiholan(1982). Atiqah juga seorang aktris dan kemudian akan membintangi film ibunya Jamila. Pada tahun 1976, Sarumpaet, yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga, meninggalkan teater dan memasuki industri film. Setelah perceraiannya, yang memakan waktu beberapa tahun dan membutuhkan rekam tulang rusuknya yang patah untuk memenuhi keperluan di pengadilan agama, ia kembali ke teater pada tahun 1989 dengan pertunjukan Othello karya Shakespeare. Sarumpaet mulai bekerja sebagai sutradara pada tahun 1991, dengan serial televisi Rumah Untuk Mama, yang disiarkan di stasiun televisi milik pemerintah TVRI. Pada tahun yang sama, ia mengadaptasi Antigone, suatu tragedi oleh penulis Perancis Jean Anouilh, dalam latar Batak. 41 Ratna terkenal dengan pementasan monolog Marsinah Menggugat, yang banyak dicekal di sejumlah daerah pada era administrasi Orde baru. Ratna Sarumpaet, lahir dalam keluarga Kristen yang aktif secara politis di Sumatera Utara, awalnya belajar arsitektur di Jakarta. Setelah melihat drama W.S. Rendra pada tahun 1969, ia memutuskan untuk keluar dan bergabung dengan grup drama tersebut. Lima tahun kemudian, setelah menikah dan masuk Islam, ia mendirikan Satu Merah Panggung, grup tersebut melakukan sebagian besar adaptasi drama asing. Ketika ia menjadi semakin khawatir tentang pernikahannya dan tidak senang dengan adegan teater lokal, dua tahun kemudian Ratna Sarumpaet meninggalkan grup dan mulai bekerja di televisi; ia baru kembali pada tahun 1989, setelah menceraikan suaminya. Pembunuhan Marsinah, seorang aktivis buruh, pada tahun 1993 menyebabkan Sarumpaet menjadi aktif secara politik. Dia menulis naskah pementasan orisinal pertamanya, Marsinah Nyanyian dari Bawah Tanah, pada tahun 1994 setelah terobsesi dengan kasus ini. Hal ini diikuti oleh beberapa karya politik lainnya, yang beberapa diantaranya dilarang atau dibatasi oleh pemerintah. Semakin kecewa dengan tindakan otokratik Orde Baru Soeharto, selama pemilihan umum 1997 Sarumpaet dan grupnya memimpin protes pro-demokrasi. Untuk salah satu di antaranya, pada Maret 1998, ia ditangkap dan 42 dipenjara selama tujuh puluh hari karena menyebarkan kebencian dan menghadiri pertemuan politik "anti-revolusioner". Setelah dibebaskan, Sarumpaet terus berpartisipasi dalam gerakan pro-demokrasi, tindakan ini menyebabkan dia melarikan diri dari Indonesia setelah mendengar desas-desus bahwa dia akan ditangkap karena perbedaan pendapat. Ketika dia kembali ke Indonesia, Sarumpaet terus menulis stageplays yang bermuatan politik. Ia menjadi kepala Dewan Kesenian Jakarta pada tahun 2003, dua tahun kemudian dia didekati oleh UNICEF dan diminta untuk menulis drama untuk meningkatkan kesadaran perdagangan anak di Asia Tenggara. Pekerjaan yang dihasilkan berfungsi sebagai fondasi untuk debut filmnya tahun 2009, Jamila dan Sang Presiden. Film ini dikirimkan ke ajang Academy Awards ke-82 untuk Film Berbahasa Asing Terbaik namun gagal masuk nominasi. Tahun berikutnya, ia merilis novel pertamanya, Maluku, Kobaran Cintaku. 4.2 Sejarah Tribun Jateng Tribun Jateng adalah sebuah surat kabar harian yang terbit di Jawa Tengah, Indonesia. Surat kabar ini termasuk dalam grup Tribun Network. Kantor pusatnya terletak di kota Semarang. Koran ini di terbitkan tanggal 29 April 2013 di Kota Semarang, Jawa Tengah dengan mengusung isu lokal dan harga jual Rp. 1.000 (seribuh rupiah) sebagai daya tarik dalam memenangkan pesaingan antar koran di Semarang, Jawa tengah. 43 Tribun Jateng mendeklarasikan dirinya sebagai ‘Spirit baru Jawa Tengah’ Nama Tribun berasal dari kata Tribun yang berarti tempat yang agak tinggi untuk duduk sehingga dapat memandang Jawa tengah dan atas secara luas, menyeluruh dan merata , Filosofi kata ini sekaligus dijadikan sebagai visi dan misi koran lokal ini, Koran yang terbit dalam 24 halaman ini memiliki 12 halaman berwarna dan 12 halaman hitam putih, terdapat tiga kategori tema yaitu sesi umum, sesi halamn kota dan sesi halaman olahraga, masing-masing sesi terdiri daridelapan halaman yang berisikan rubrik tetap untuk hari senin sehingga sabtu dan rubrik khusus pada hari minggu. Sesi umum merupakan bagian koran yang memuat berita lokal nasional hingga internasional. Tribun Jateng adalah kelompok surat kabar daerah yang dimiliki oleh Kompas Gramedia. Saat ini, kelompok ini telah menerbitkan 29 surat kabar daerah, yang tersebar di 24 kota dan kabupaten di Indonesia. Pada tahun 1987, Kompas Gramedia mengambil alih kepemilikan harian Sriwijaya Post di Palembang, Sumatera Selatan. Pada masa itu, ada himbauan dari Menteri Penerangan RI agar koran-koran besar membantu koran-koran daerah yang terhambat permasalahan SIUPP (Surat Izin Usaha Penerbitan Pers).Maka, pada akhir 1987 didirikan unit usaha Kelompok Pers Daerah (Persda) dengan nama usaha PT Indopersda Prima Media,yang tugas awalnya adalah membantu koran-koran daerah yang membutuhkan pertolongan. Pada tahun 1988, Kompas Gramedia mengambil alih Mingguan Mimbar Swadaya yang namanya diubah menjadi Serambi Indonesia di Banda 44 Aceh,serta surat kabar mingguan Surya di Surabaya (yang didirikan oleh harian Pos Kota pada tahun 1986) yang kemudian diubah waktu terbitnya menjadi harian. Tahun 1992, Kompas Gramedia mengambil alih harian Pos Kupang, dan pada tahun 1994 mengambil alih harian Banjarmasin Post. Pada perkembangan selanjutnya, Persda memperkuat bisnisnya dengan mendirikan sendiri koran daerah di hampir seluruh provinsi dengan merek Tribun. Diawali dengan TribunKaltim pada tahun 2003, lalu diikuti dengan Tribun Timur, Tribun Jabar, Tribun Jateng dan surat kabar bermerek Tribun lainnya. Saat ini Tribun memiliki oplah harian sebesar 63.000 ekslempar dengan tingkat keterbacaan sebesar 3 buah, artinya satu buah koran dibaca oleh tiga orang, koran ini sudah didistribusikan ke seluruh wilaya Jawa tengah hingga Brebes, Pati, Kota Semarang hingga kawasan Solo Raya, Persentase edar Tribun Jateng yang terbanyak berada di Kota Semarang yaitu 70% atau 37.800 ekslempar. Diketahui Kota Semarang memiliki persentase distribusi oplah harian terbesar dibandingkan kota lain. Alasan Kota Semarang sebagai ibu kota Jawa Tengah dan pusat kegiatan pemerintahan dan bisnis, menjadi latar belakang pemilihan Kota Semarang sebagai wilayah pemasaran terbesar. Distribusi Tribun Jateng juga merata hingga bagian daerah di kawasan timur, barat dan selatan provisi Jawa tengah selain melayani pembaca berdasarkan lokasi. 45 4.3 Sejarah berita Online Tribun Jateng Tribun news merupakan salah satu situs berita online di Indonesia yang dikelola oleh PT. Tribun Digital Online, divisi koran Daerah Kompas Gramedia dibawah naungan PT. Indopersda Primamedia. Situs berita TRIBUN news.com dikelola PT Tribun Digital Online, Divisi Koran Daerah Kompas Gramedia (Group of Regional Newspaper). Berkantor pusat di Jakarta, situs berita ini menyajikan berita-berita nasional, regional, internasional, olahraga, ekonomi dan bisnis, serta seleb dan lifestyle. TRIBUN news.com juga mengelola forum diskusi, dan komunitas online melalui Facebook, dan Twitter,serta Google+. Selain didukung reporter yang bertugas di Jakarta, TRIBUN news.com didukung tidak saja oleh jaringan 28 koran daerah atau Tribun Network, tapi juga didukung oleh hampir 500 wartawan di 22 kota penting di Indonesia. Situs berita TRIBUN news.com merupakan induk bagi lebih dari 20 situs berita daerah Tribun Network. Tribun news menyediakan wadah bagi masyarakat untuk ikut serta dalam berbagi informasi ataupun menyampaikan gagasan dan pengalaman empiris yang bermanfaat bagi kehidupan bangsa melalui dua rubik Tribunnews, yaitu Tribuners dan Citizen Reporter. (repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/16202/BAB%20II.pd