JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2015) 1-6

PRIORITAS PEMELIHARAAN JALAN PADA JALAN TOL -CIKAMPEK BERDASARKAN TINGKAT KERUSAKAN DAN SEGI EKONOMI

Iis Inayah, Hera Widyastuti Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: [email protected]

Abstrak— Jalan Tol Jakarta-Cikampek (www.jasamarga.com).Semakin padat lalu lintas yang merupakan prasarana transportasi yang memiliki melintasi perkerasan jalan tersebut maka lapisan peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi di perkerasan jalan akan mengalami penurunan tingkat . Namun sebagai prasarana yang penting jalan pelayanan akibat beban berlebih yang ditransfer tol memiliki kinerja yang kurang optimal karena adanya memalui roda kendaraan [2] (Sukirman, kerusakan jalan. Volume dan jenis kerusakan yang yang terjadi pada setiap sub ruasnya berbeda-beda. Sehingga 1999).Menurunnya tingkat pelayanan jalan salah dalam studi ini dilakukan penentuan prioritas satunya ditandai dengan adanya kerusakan pada lapisan pemeliharaan jalan pada Ruas Jalan Tol Jakarta- permukaan. Untuk menjaga agar jalan tol tetap Cikampek. Untuk mengevaluasi tingkat kerusakan jalan memenuhi standar pelayanan minimal maka diperlukan metode yang digunakan adalah metode Pavement adanya upaya pemeliharaan jalan. Condition Index (PCI) dan segi ekonomi dievaluasi Dengan adanya fakta bahwa Jalan Tol Jakarta- dengan Benefit Cost Ratio (BCR) dan Net Present Value Cikampek mengalami banyak kerusakan dan (NPV) serta dengan mempertimbangan jumlah Lalu merupakan salah satu jalan tol terpadat maka untuk Lintas Harian Rata-rata Tahunan (LHRT). Dari hasil menjaga kinerja jalan tol tersebut agar tetap baik maka analisa dan pembahasan dapat diketahui bahwa nilai dibutuhkan urutan prioritas pemeliharaan jalan yang PCI per sub ruas berkisar antara 40,5-100 dengan kualifikasi kondisi perkerasan mulai dari buruk sampai tepat dilihat dari tingkat kerusakan dan segi ekonomi. sempurna. Nilai BCR berkisar antara 0,00-3,99 dan nilai Untuk itu sebelum melakukan pemeliharaan pada Ruas NPV berkisar dari –Rp.30.757.590.370 sampai Jalan Tol Jakarta-Cikampek perlu dilakukan analisa Rp.23.286.032.905. LHRT antara 16.000- 80.000. Setelah dari tingkat kerusakan maupun segi ekonomi untuk diketahui nilai dari setiap kriteria diberikan score dan menentukan prioritas sub ruas manakah yang bobot. Dari hasil analisa dan pembahasan bahwa Sub memerlukan pemeliharaan lebih dahulu. Tingkat Ruas Cikarang Timur-Karawang Barat arah Cikampek kerusakan dilihat dari nilai kondisi jalan yang dihitung menuju Jakarta (B) perlu mendapatkan pemeliharaan dengan menggunakan metode Pavment Condition terlebih dahulu. Index (PCI). Dari segi ekonomi dianalisa dengan menghitung Benefit Cost Ratio (BCR) dan Net Present Kata Kunci: Jalan Tol, Tingkat Kerusakan Jalan, Value (NPV), serta dengan mempertimbangkan jumlah Pavement Condition Index (PCI), Benefit Cost Ratio (BCR), Net Present value (NPV) Lalu Lintas Harian Rata-rata Tahunan (LHRT). II. TINJAUAN PUSTAKA Jalan Tol Jakarta Cikampek Terdiri dari 22 sub ruas I. PENDAHULUAN Infrastruktur jalan merupakan salah satu yang memerlukan pemeliharaan yaitu 11 sub ruas arah prasarana fisik transportasi yang memegang peranan Jakarta menuju Cikampek (A) dan 11 sub ruas arah yang sangat penting. Sebagai prasarana fisik, Cikampek menuju Jakarta (B). Namun untuk infrastruktur jalan memegang peranan yang sangat mengoptimalkan kinerja perkerasan sub ruas maka penting di bidang perhubungan, terutama untuk penentuan prioritas pemeliharaan jalan sangat penting. mendistribusikan barang dan jasa. Namun bidang Penentuan prioritas dianalisa dari tingkat kerusakan transportasi di Indonesia memiliki permasalahan utama jalan dengan penilaian kondisi perkerasan metode yaitu kerusakan jalan. Kerusakan jalan di Indonesia Pavement Condition Index (PCI), dan segi ekonomi terjadi karena memburuknya kondisi perkerasan jalan berdasarkan nilai BCR dan NPV. yang diakibatkan beban yang melebihi beban rencana . 1. Pavement Condition Index (PCI) Hal Tersebut tidak hanya terjadi di jalan raya namun Pavement Condition Index (PCI) adalah sistem termasuk di jalan tol. Salah satunya adalah Jalan Tol penilaian kondisi perkerasan jalan berdasarkan jenis, Jakarta-Cikampek yang merupakan salah satu jalan tol tingkat dan luas kerusakan yang terjadi, dan dapat terpadat dengan volume lalu lintas harian rata-rata digunakan sebagai acuan dalam usaha pemeliharaan [3] mencapai 552.322 kendaraan/hari pada tahun 2013 [1] (ASTM D 6433 – 07).

1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2015) 1-6 2

A. Jenis-Jenis Kerusakan Perkerasan Jalan dan tingkat kerusakan yang ada pada suatu unit Jenis dan tingkat kerusakan perkerasan untuk penelitian. jalan raya ada 19 kerusakan (Shahin,1996) Yaitu: e. Corrected Deduct Value (CDV) Retak Kulit Buaya (Alligator cracking), Kegemukan, Corrected Deduct Value (CDV) diperoleh dari Retak blok, Kriting, Amblas (Depression), Cacat tepi kurva hubungan antara nilai TDV dengan nilai CDV perkerasan, Retak refleksi, Penurunan pada bahu jalan, dengan pemilihan lengkung kurva sesuai dengan Retak memanjang dan melintang, Tambalan dan jumlah nilai individual deduct value yang mempunyai Tambalan Galian Utilitas (Patching and Utility Cut nilai lebih besar dari 2. Jika nilai CDV telah diketahui, Patching), Agergat licin, Lubang (Potholes), maka nilai PCI Perlintasan jalan rel, Alur, Sungkur (Shoving), Retak f. Pavement Condition Index (PCI ) bulan sabit, Mengembang, Pelepasan Butir Untuk tiap unit dapat diketahui dengan rumus: (Weathering/Raveling). PCI (s) = 100 – CDV (3) dengan: B. Tingkat Kerusakan (Severity Level) PCI (s) = Pavement Condition Index untuk tiap unit Severity Level adalah tingkat kerusakan pada CDV = Corrected Deduct Value untuk tiap unit Untuk tiap-tiap jenis kerusakan. Tingkat kerusakan yang g. Klasifikasi Kualitas Perkerasan digunakan dalam perhitungan PCI adalah low severity Dari nilai (PCI) untuk masing-masing unit level (L), medium severity level (M), dan high severity penelitian dapat diketahui kualitas lapis perkerasan unit level (H). segmen berdasarkan kondisi tertentu yaitu sempurna (excellent), sangat baik (very good), baik (good), C. Penilaian Kondisi Perkerasan sedang (fair), jelek (poor), sangat jelek (very poor), dan a. Menentukan Minimum sampel Unit gagal (failed). Perhitungan minimum sampel 2. Benefit Cost Ratio (BCR) Untuk menentukan layak atau tidaknya pemeliharaan pada penanganan tiap tuas jalan secara Dimana= ×( : ) N = Unit sampel ekonomi, maka diperlukan adanya analisa ekonomi S = Standar deviasi untuk perkerasan aspal dengan metode Benefit Cost Ratio ( BCR) dimana E = Nilai kesalahan yang diijinkan prinsipnya dalam memilih beberapa alternatif, metode Interval sampel ditentukan dengan rumus ini membandinkan besarnya pemeliharaan, yang dikeluarkan terhadap penghematan . Pada analisa ini perumusan yang digunakan Dimana : adalah: i == Interval tiap unit sampel n = Minimum Sampel 1 N = Unit sampel Dimana: ( ) = ( ) ≥ b. Density (Kadar Kerusakan) Manfaat = Δ BOK = BOK eksisting – BOK kondisi Density atau kadar kerusakan adalah persen- tase baru luasan dari suatu jenis kerusakan terhadap luasan suatu BOK = Biaya Operasional Kendaraan Metode unit segmen yang diukur dalam meter persegi atau Jasa Marga [5] (Tamin, 2000) meter panjang. Nilai density suatu jenis kerusakan Biaya = Biaya pemeliharaan dibedakan juga berdasarkan tingkat kerusakannya. Jika diperoleh harga BCR > 1, maka alternatif tersebut Rumus mencari nilai density: dapat dipilih untuk dilaksanakan. Jika nilai BCR < 1 , maka akan lebih baik dan akan dengan: menguntungkan untuk membiarkaan seperti adanya. = 100% Ad = luas total jenis kerusakan untuk tiap tingkat 3. Menghitung Nilai Net Present Value (NPV) kerusakan (m2) Perumusan : As = luas total unit segmen (m2) NPV = B-C c. Deduct Value (Nilai Pengurangan) Dimana : Deduct Value adalah nilai pengurangan untuk B = Benefit Annual tiap jenis kerusakan yang diperoleh dari kurva C = Biaya Maintenance hubungan antara density dan deduct value. Deduct value juga dibedakan atas tingkat kerusakan untuk tiap- 4. Volume Kendaraan tiap jenis kerusakan. Volume Kendaraan adalah jumlah kendaraan yang d. Total Deduct Value (TDV) melewati suatu ruas jalan. Untuk menganalisa Total Deduct Value (TDV) adalah nilai total dari volume lau lintas jalan. Jenis kendaraan yang individual deduct value untuk tiap jenis keru- sakan digunakan dalam analisa ditabelkan pada Tabel Jenis Kendaraan JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2015) 1-6 3

Tabel Jenis Kendaraan IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN Pengolongan Penggolonga Lokasi penelitian yang ditinjau adalah Jalan Tol Jenis Kendaraan Lama n Baru Jakarta-Cikampek digambarkan pada gambar Ruas Jalan Sedan Tol Jakarta-Cikampek. I Jip Pick Up/Truk kecil I Bus Kecil Bus Besar Iia Truk 2 as 4 roda II Truk 2 as 6 roda Truk 3 as III Truk 4 as IIb IV Truk 5 as atau lebih V Sumber: [6] Hermawan, 2009

III. METODOLOGI Tahapan ditunjukkan oleh Gambar Alur Metodologi Mulai Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek Dari hasil analisa dan pembahansan dalam [7] Studi Literatur (Inayah, 2015) maka kondisi perkerasan jalan ditabelkan Tabel Kondisi Perkerasan Jalan. Pengumpulan data Tabel Kondisi Perkerasan Jalan Kondisi No Sub Ruas PCI Perkerasan 1 A (Cawang-Pondok Sempurna Data Skunder: Data Primer: 1 100  Data Eksisting Jalan  Kuisioner Gede Barat) (Excellent) 2 A ( Pondok Gede Sempurna  Jenis-Jenis dan perbandingan tiap 2 Barat-Pondok Gede 100 (Excellent) Volume Kerusakan ruas Timur)  Data Volume Lalu 3 A (Pondok Gede Sempurna 3 90,25 Lintas (LHRT) Timur- Barat) (Excellent) 4 A ((Bekasi Barat- 4 48 Sedang (Fair) Bekasi Timur) 5 A (Bekasi Timur- 5 64 Baik (Good) Cibitung) Pengolahan Data 6 A (Cibitung-Cikarang Sempurna 6 90,25 Barat) (Excellent) 7 A (Cikarang Barat- Sempurna 7 94,5 Cikarang Timur) (Excellent) Nilai Kondisi Nilai Benefit Kuisinoer 8 A(Cikarang Timur- jalan Per Sub Cost Ratio dan Perbandingan antara 8 52 Sedang (Fair) Karawang Barat) Ruas Metode Net Present tingkat kerusakan 9 A (Karawang Barat- PCI Value Per Sub dan segi ekonomi 9 61 Baik (Good) Karawang Timur) Ruas Metode 10 A (Karawang Timur- Sangat Baik Jasa Marga 10 72 Dawuan) (Satisfactory) Sempurna 11 11 A (Dawuan-Cikopo) 90 (Excellent) Penentuan Prioritas dengan pemberian skor 1 B ( Cawang-Pondok Sempurna 12 100 dan pembobotan pada kriteria: Gede Barat) (Excellent)  Nilai Kondisi Jalan 2 B ( Pondok Gede Sempurna  Nilai BCR, NPV 13 Barat-Pondok Gede 85,5 (Excellent)  Volume Kendaraan Timur) 3 A (Pondok Gede Sempurna 14 90,25 Timur-Bekasi Barat) (Excellent) Kesimpulan 4 B (Bekasi Barat- Sangat Baik 15 81,5 Bekasi Timur) (very Good) Gambar Alur Metodologi 5 B (Bekasi Timur- Sangat Baik 16 76 Cibitung) (very Good) JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2015) 1-6 4

Tabel Kondisi Perkerasan Jalan (Lanjutan) Tabel Nilai Benefit Cost Ratio (BCR) (Lanjutan) Kondisi No Sub Ruas PCI Biaya Perkerasan No Sub Ruas Saving BCR 6 B (Cibitung-Cikarang Buruk Pemeliharaan 17 40,5 Barat) (Poor) e = 7 B (Cikarang Barat- Sedang a b c d 18 45 c/d Cikarang Timur) (Fair) 3 B (Pondok 8 B (Cikarang Timur- Baik 14 Gede Timur- Rp0 Rp30.757.590.370 0,00 19 61 Karawang Barat) (Good) Bekasi Barat) 4 B ((Bekasi Sangat 15 Barat-Bekasi Rp10.072.230.915 Rp2.674.573.076 3,77 9 B (Karawang Barat- Baik 20 81 Timur) Karawang Timur) (very 5 B (Bekasi 16 Rp18.583.355.376 Rp8.692.362.496 2,14 Good) Timur-Cibitung) 6 B (Cibitung- 10 B (Karawang Timur- Baik 17 Rp28.010.983.449 Rp24.071.157.681 1,16 21 61 Cikarang Barat) Dawuan) (Good) 7 B(Cikarang Sempurna 18 Barat-Cikarang Rp26.946.300.010 Rp23.179.633.322 1,16 22 11 B (Dawuan-Cikopo) 85,5 (Excellent) Timur) Sumber: Hasil Perhitungan 8 B(Cikarang Timur- 19 Rp35.767.373.925 Rp12.481.341.020 2,87 Dari Tabel Kondisi Perkerasan Jalan pada Ruas Karawang Jalan Tol Jakarta-Cikampek kondisi perkerasan Barat) 9 B (Karawang berkisar antara sempurna dengan nilai PCI 100 sampai 20 Barat-Karawang Rp29.132.294.559 Rp10.921.173.392 2,67 kondisi buruk dengan nilai PCI 40,5. Timur) 10 B (Karawang Segi ekonomi yang dilihat dari hasil perhitungan 21 Rp45.229.438.472 Rp33.655.044.536 1,34 Timur-Dawuan) nilai BCR ditabelkan pada Tabel Nilai Benefit Cost 11 B (Dawuan- 22 Rp4.231.315.745 Rp6.686.432.689 0,63 Ratio (BCR). Cikopo) Tabel Nilai Benefit Cost Ratio (BCR). Sumber: Hasil Perhitungan Biaya Dari hasil perhitungan pada Tabel Nilai Benefit No Sub Ruas Saving BCR Pemeliharaan Cost Ratio (BCR) nilai BCR terbesar adalah 3,99 pada e = Sub Ruas Cibitung-Cikarang Barat. a b c d c/d Selanjutnya hasil perhitungan nilai Net Present 1 A (Cawang- Value (NPV) ditabelkan pada Tabel Nilai Net Present 1 Pondok Gede Rp0 Rp1.560.167.627 0,00 Barat) Value (NPV). 2 A ( Pondok Tabel Nilai Net Present Value (NPV) Gede Barat- 2 Rp0 Rp1.783.048.717 0,00 Pondok Gede No Sub Ruas NPV Timur) 3 A (Pondok 1 A (Cawang-Pondok Gede -Rp1.560.167.627 3 Gede Timur- Rp0 Rp9.583.886.854 0,00 1 Barat) Bekasi Barat) 2 A ( Pondok Gede Barat- 4 A (Bekasi -Rp1.783.048.717 4 Barat-Bekasi Rp9.418.691.930 Rp13.595.746.468 0,69 2 Pondok Gede Timur) Timur) 3 A (Pondok Gede Timur- 5 A (Bekasi -Rp9.583.886.854 5 Rp17.220.398.251 Rp11.812.697.751 1,46 3 Bekasi Barat) Timur-Cibitung) 6 A (Cibitung- 4 A (Bekasi Barat-Bekasi 6 Rp26.651.317.102 Rp6.686.432.689 3,99 -Rp4.177.054.538 Cikarang Barat) 4 Timur) 7 A (Cikarang Rp5.407.700.500 7 Barat-Cikarang Rp25.668.978.300 Rp8.692.362.496 2,95 5 5 A (Bekasi Timur-Cibitung) Timur) 6 6 A (Cibitung-Cikarang Barat) Rp19.964.884.413 8 A(Cikarang 7 A (Cikarang Barat-Cikarang Timur- 8 Rp33.666.740.105 Rp30.757.590.370 1,09 Rp16.976.615.804 Karawang 7 Timur) Barat) 8 A(Cikarang Timur-Karawang Rp2.909.149.734 9 A (Karawang 8 Barat) 9 Barat-Karawang Rp31.254.768.635 Rp30.311.828.191 1,03 9 A (Karawang Barat- Timur) Rp942.940.444 10 A (Karawang 9 Karawang Timur) 10 Rp47.911.596.365 Rp38.112.666.328 1,26 Timur-Dawuan) 10 A (Karawang Timur- 11 A (Dawuan- Rp9.798.930.037 11 Rp4.670.947.634 Rp10.029.649.034 0,47 10 Dawuan) Cikopo) 1 B (Cawang- 11 11 A (Dawuan-Cikopo) -Rp5.358.701.400 12 Pondok Gede Rp0 Rp0 0,00 1 B (Cawang-Pondok Gede Rp0 Barat) 12 Barat) 2 B ( Pondok Gede Barat- 2 B ( Pondok Gede Barat- 13 Rp0 Rp2.674.573.076 0,00 -Rp2.674.573.076 Pondok Gede 13 Pondok Gede Timur) Timur) 3 B (Pondok Gede Timur- - 14 Bekasi Barat) Rp30.757.590.370 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2015) 1-6 5

Tabel Nilai Net Present Value (NPV) (Lanjutan) Tabel Lalu Lintas Harian Rata-rata Tahuan (Lanjutan) No Sub Ruas NPV 4 B ((Bekasi Barat-Bekasi Rp7.397.657.839 15 Timur) No Sub Ruas Total 5 B (Bekasi Timur- Rp9.890.992.880 16 Cibitung) 9 B (Karawang Barat-Karawang 6 B (Cibitung-Cikarang 65909 Rp3.939.825.768 20 Timur) 17 Barat) 21 10 B (Karawang Timur-Dawuan) 58111 7 B(Cikarang Barat- Rp3.766.666.687 18 Cikarang Timur) 22 11 B (Dawuan-Cikopo) 16481 8 B(Cikarang Timur- Sumber: PT. Jasa Marga (Persero) tbk[8] Rp23.286.032.905 19 Karawang Barat) Dari Tabel Volume Kendaraan dapat 9 B (Karawang Barat- Rp18.211.121.167 disimpulkan bahwa sub ruas yng memiliki volume 20 Karawang Timur) kendaraan terbanyak adalah Sub Ruas Cikarang Barat- 10 B (Karawang Timur- Rp11.574.393.936 Cikarang Timur arah Cikampek-Jakarta (B) dengan 21 Dawuan) jumlah Volume kendaraan 76.148 (LHRT). Sedangkan 22 11 B (Dawuan-Cikopo) -Rp2.455.116.944 sub ruas yang memiliki volume kendaraan paling Sumber: Hasil Perhitungan sedikit adalah Sub Ruas Dawuan-Cikopo arah Dari Tabel Nilai Net Present Value (NPV) dapat Cikampek-Jakarta (B) sebanyak 16.481 (LHRT). disimpulkan bahwa sub ruas yang memiliki nilai NPV Urutan sub ruas yang menjadi prioritas untuk terbesar adalah Sub Ruas Cikarang Timur-Karawang dilakukan pemeliharaan dilihat pada Tabel Prioritas Barat (B) sebesar Rp. 23.286.032.905. Pemeliharaan Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Volume kendaraan yang melewati Ruas Jalan Tabel Prioritas Pemeliharaan Jalan Tol Jakarta- Tol Jakarta-Cikampek ditabelkan per sub ruas pada Cikampek Tabel Lalu Lintas Harian Rata-rata Tahuan. No Sub Ruas Total No Sub Ruas Total 1 8 B(Cikarang Timur-Karawang Barat) 4,78 1 A (Cawang-Pondok Gede 2 6 B (Cibitung-Cikarang Barat) 4,60 28232 1 Barat) 3 8 A(Cikarang Timur-Karawang Barat) 4,25 2 A ( Pondok Gede Barat-Pondok 32428 4 7 B(Cikarang Barat-Cikarang Timur) 4,25 2 Gede Timur) 5 6 A (Cibitung-Cikarang Barat) 4,25 3 A (Pondok Gede Timur-Bekasi 25371 6 9 B (Karawang Barat-Karawang Timur) 4,13 3 Barat) 7 4 B ((Bekasi Barat-Bekasi Timur) 4 4 A (Bekasi Barat-Bekasi Timur) 54243 4,13 8 7 A (Cikarang Barat-Cikarang Timur) 4,08 5 5 A (Bekasi Timur-Cibitung) 42990 9 10 B (Karawang Timur-Dawuan) 3,95 6 6 A (Cibitung-Cikarang Barat) 68650 7 A (Cikarang Barat-Cikarang 10 9 A (Karawang Barat-Karawang Timur) 3,90 72354 7 Timur) 11 4 A (Bekasi Barat-Bekasi Timur) 3,48 8 A(Cikarang Timur-Karawang 70876 12 10 A (Karawang Timur-Dawuan) 3,43 8 Barat) 9 A (Karawang Barat-Karawang 13 5 A (Bekasi Timur-Cibitung) 3,18 70755 9 Timur) 14 5 B (Bekasi Timur-Cibitung) 3,18 61622 2 A ( Pondok Gede Barat-Pondok Gede 10 10 A (Karawang Timur-Dawuan) 15 12 1 B (Cawang-Pondok Gede Barat) 29322 Timur) 2,13 2 B ( Pondok Gede Barat-Pondok Gede 11 11 A (Dawuan-Cikopo) 18212 16 Timur) 1,83 12 1 B (Cawang-Pondok Gede Barat) 29322 17 1 B (Cawang-Pondok Gede Barat) 1,83 2 B ( Pondok Gede Barat-Pondok 34504 13 Gede Timur) 18 1 A (Cawang-Pondok Gede Barat) 1,83 3 B (Pondok Gede Timur-Bekasi 27540 19 3 A (Pondok Gede Timur-Bekasi Barat) 1,35 14 Barat) 20 11 A (Dawuan-Cikopo) 1,35 15 4 B ((Bekasi Barat-Bekasi Timur) 58050 21 11 B (Dawuan-Cikopo) 1,35 16 5 B (Bekasi Timur-Cibitung) 46430 22 3 B (Pondok Gede Timur-Bekasi Barat) 1,00 17 6 B (Cibitung-Cikarang Barat) 72145 Sumber: Hasil Analisa 18 7 B(Cikarang Barat-Cikarang Timur) 76148 Dari Tabel Prioritas Pemeliharaan Jalan Tol 8 B(Cikarang Timur-Karawang 75273 Jakarta-Cikampek menunjukan bahwa sub ruas yang 19 Barat) JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2015) 1-6 6 menjadi prioritas untuk dilakukan pemeliharaan [5] Tamin, Ofyar Z.2000.Perencanaan Dan Pemodelan terlebih dahulu adalah Sub Ruas Cikarang Timur- Transportasi Edisi Kedua. : Institut Karawang Barat arah Cikampek-Jakarta (8B). Teknologi Bandung [6] Hermawan, Rudy.2009.Jurnal Teknik Sipil ISSN V. KESIMPULAN 0853-2982 “Kaji Ulang Penentuan Tarif dan Berdasarkan hasil analisia data dan pembahasan, Sistem Penggolongan Kendaraan Jalan Tol di diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Indonesia”.Bandung: Institut Teknologi Bandung 1. Dari data yang diperoleh pada Ruas Jalan Tol [7] Inayah, Iis.2014. Tugas Akhir “ Prioritas Jakarta-Cikampek memiliki total luas kerusakan Pemeliharaan Jalan Pada Jalan Tol Jakarta- pada jalan utama 11.715, 53 m2 (0,67%) yang Cikampek Berdasarkan Tingkat Kerusakan dan tersebar pada 1.307 segmen (26,72%). Dari hasil Segi Ekonomi”.Surabaya: Institut Teknologi analisa data kerusakan dengan menggunakan Sepuluh Nopember metode Pavement Condition Index (PCI) pada setiap [8] PT. Jasa Marga (Persero) tbk, 2012. Laporan Akhir Sub Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek memiliki Pekerjaan Penelitian Perkerasan Pada Ruas Jalan nilai PCI berkisar antara 40,5-100. Dengan Tol Jakarta-Cikampek. Plaza Taman Mini kualifikasi kondisi perkerasan mulai dari buruk ( Indonesia Indah Poor) sampai dengan sempurna (Excellent). Sub ruas yang memiliki nilai PCI terendah yaitu Sub Ruas Cibitung-Cikarang Barat dengan nilai PCI sebesar 40,5 dengan kualifikasi perkerasan buruk (Poor). 2. Dari segi ekonomi yang dilihat dari nilai Benefit Cost Ratio (BCR) pada setiap sub ruas memiliki nilai BCR antara 0,00-3,99. Sub ruas yang memiliki nilai BCR tertinggi adalah Sub Ruas Cibitung- Cikarang Barat arah Jakarta menuju Cikampek (A) dengan nilai BCR sebesar 3,99. Selain dilihat dari nilai BCR segi ekonomi juga dilihat dari nilai Net Present Value (NPV). Nilai NPV berkisar dari – Rp.30.757.590.370 sampai Rp.23.286.032.905. Nilai NPV terendah yaitu –Rp.30.757.590.370 pada Sub Ruas Pondok Gede Timur-Pondok Gede Barat arah Cikampek menuju Jakarta (B). Sedangkan nilai NPV tertinggi yaitu Rp.23.286.032.905 pada Sub Ruas Cikarang Timur-Karawang Barat. 3. Dari hasil analisa berdasarkan segi ekonomi dan tingkat kerusakan serta volume kendaraan lalu lintas harian rata-rata yang telah diberi score dan diberi bobot untuk masing-masing kriteria maka dapat disimpulkan bahwa Sub Ruas Cikarang Timur- Karawang Barat arah Cikampek menuju Jakarta (B) perlu mendapatkan prioritas pemeliharaan terlebih dahulu.

DAFTAR PUSTAKA [1] PT.Jasa Marga.2014.Jalan Tol Jakarta-Cikampek. www.jasamarga.com [2] Sukirman, Silvia.1999. Perkerasan Lentur Jalan Raya.Bandung:Nova [3] ASTM International. 2007. ASTM D 6433 – 07 “Standard Practice for Roads and Parking Lots Pavement Condition Index Surveys”, United States. [4] Shahin, M.Y.1996.Pavement For Airport, Roads, Parking Lots, Chapman and Hall. New York: Dept BC