BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden PD. Sumber Sumpia dan Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara Karekteristik responden pada penelitan ini meliputi Karyawan PD. Sumber Sumpia dan Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara. Dalam pembahasan ini karekteristik responden disajikan dalam bentuk tabel yang dinyatakan dalam prosentase. Dari 71 responden yang memberikan jawaban atas penelitian ini, di mana 40 responden PD. Sumber Sumpia dan 31 responden Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara. Dapat diketahui perbedaan karakteristik responden yang satu dengan yang lainnya. Perbedaan ini meliputi jenis kelamin, usia dan pendapatan.

1. Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin a. Responden Menurut Jenis Kelamin PD. Sumber Sumpia

Tabel. 4.1 Responden Menurut Jenis kelamin PD. Sumber Sumpia Jenis Kelamin Jumlah Prosentase (%) Pria 11 27,5 Wanita 29 72,5 Jumlah 40 100 Sumber: Data Primer yang Diolah

Dari data primer yang diolah dalam tabel 4.1, berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa mayoritas responden yang bekerja di PD. Sumber Sumpia adalah wanita dengan nilai prosentase 72,5%. Hal ini dikarenakan jenis pekerjaannya yang sesuai dengan wanita yaitu membuat .

56

57

b. Responden Menurut Jenis Kelamin Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara Tabel. 4.2 Responden Menurut Jenis kelamin Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara Jenis Kelamin Jumlah Prosentase (%) Pria 2 6,4 Wanita 29 93,6 Jumlah 31 100 Sumber: Data Primer yang Diolah

Dari data primer yang diolah dalam tabel, berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa mayoritas responden yang bekerja di Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara adalah wanita dengan nilai prosentase 93,6%. Hal ini dikarenakan jenis pekerjaannya yang sesuai dengan wanita yaitu membuat kue.

2. Ditribusi Responden Menurut Usia a. Responden Menurut Usia PD. Sumber Sumpia

Tabel. 4.3 Responden Menurut Usia PD. Sumber Sumpia Usia Jumlah Prosentase (%) 20 - 30 tahun 13 32,5 31 - 40 tahun 20 50 41 – 50 tahun 7 17,5 Jumlah 40 100 Sumber: Data Primer yang diolah

Dari data primer yang diolah dalam tabel, memperlihatkan bahwa pekerja PD. Sumber Sumpia sebagian besar responden berusia 31 sampai dengan 40 tahun dengan nilai prosentase 50% yaitu 20 orang, responden yang berusia 20 sampai dengan 30 tahun dengan nilai prosentase 32,5% 58

yaitu 13 orang, responden yang berusia 41 sampai dengan 50 tahun dengan nilai prosentase 17,5% yaitu 7 orang.

b. Responden Menurut Usia Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara Tabel. 4.4 Responden Menurut Usia Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara Usia Jumlah Prosentase (%) 20 - 30 tahun 9 29 31 - 40 tahun 18 58,1 41 – 50 tahun 4 12,9 Jumlah 31 100 Sumber: Data Primer yang diolah

Dari data primer yang diolah dalam tabel, memperlihatkan bahwa pekerja Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara sebagian besar responden berusia 31 sampai dengan 40 tahun dengan nilai prosentase 58,1% yaitu 18 orang, responden yang berusia 20 sampai dengan 30 tahun dengan nilai prosentase 29% yaitu 9 orang, dan responden yang berusia 41 sampai dengan 50 tahun dengan nilai prosentase 12,9% yaitu 4 orang.

3. Distribusi Responden Menurut Status Perkawinan a. Responden Menurut Status Perkawinan PD. Sumber Sumpia

Tabel. 4.5 Responden Menurut Status Perkawinan PD. Sumber Sumpia Status Perkawinan Jumlah Prosentase (%) Kawin 31 77,5 Belum Kawin 9 22,5 Jumlah 40 100 Sumber: Data Primer yang diolah 59

Dari data primer yang diolah pada tabel diatas, berdasarkan status perkawinan pekerja PD. Sumber Sumpia sebagian besar responden berstatus kawin dengan nilai prosentase 77,5% yaitu 31 orang, dan responden yang berstatus belum kawin dengan nilai prosentase 22,5% yaitu 9 orang.

b. Responden Menurut Status Perkawinan Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara Tabel. 4.6 Responden Menurut Status Perkawinan Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara Status Perkawinan Jumlah Prosentase (%) Kawin 29 93,6 Belum Kawin 2 6,4 Jumlah 31 100 Sumber: Data Primer yang diolah

Dari data primer yang diolah pada tabel diatas, berdasarkan status perkawinan pekerja Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara sebagian besar responden berstatus kawin dengan nilai prosentase 93,6% yaitu 29 orang, dan responden yang berstatus belum kawin dengan nilai prosentase 6,4% yaitu 2 orang.

4. Distribusi Responden Menurut Pendidikan a. Responden Menurut Pendidikan PD. Sumber Sumpia Tabel. 4.7 Responden Menurut Pendidikan PD. Sumber Sumpia Pendidikan Jumlah Prosentase (%) Tidak Sekolah 5 12,5 SD 20 50 SMP 12 30 SMA 3 7,5 Jumlah 40 100 60

Dari hasil data primer yang diolah dalam tabel, berdasarakan pendidikan menunjukan sebagian besar pekerja PD. Sumber Sumpia berpendidikan SD dan SMP. Berdasarkan tabel tersebut memberikan informasi bahwa mayoritas responden berpendidikan Tidak Sekolah dengan nilai prosentase 12,5% yaitu 5 orang, responen berpendidikan SD dengan nilai prosentase 50% yaitu 20 orang, reponden berpendidikan SMP dengan nilai prosentase 30 yaitu 12 orang dan responden berpendidikan SMA dengan nilai prosentase 7,5% yaitu 3 orang.

b. Responden Menurut Pendidikan Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara Tabel. 4.8 Responden Menurut Pendidikan Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara Pendidikan Jumlah Prosentase (%) Tidak Sekolah 7 22,6 SD 15 48,4 SMP 9 29 Jumlah 31 100 Sumber: Data Primer yang diolah

Dari hasil data primer yang diolah dalam tabel, berdasarakan pendidikan menunjukan sebagian besar pekerja PD. Sumber Sumpia berpendidikan SD dan SMP. Berdasarkan tabel tersebut memberikan informasi bahwa mayoritas responden berpendidikan Tidak Sekolah dengan nilai prosentase 22,6% yaitu 7 orang, responen berpendidikan SD dengan nilai prosentase 48,4% yaitu 15 orang, dan reponden berpendidikan SMP dengan nilai prosentase 29% yaitu 9 orang.

61

5. Distribusi Responden Menurut Jenis Pekerjaan a. Responden Menurut Jenis Pekerjaan PD. Sumber Sumpia

Tabel. 4.9 Responden Menurut Jenis Pekerjaan PD. Sumber Sumpia Jenis Pekerjaan Jumlah Prosentase (%) Mandor 2 5 Kurir 1 2,5 Penggotreng & 1 2,5 Mengemas Pembuat Kulit 9 22,5 Pembuat Kue 27 67,5 Jumlah 40 100 Sumber: Data Primer yang diolah

Dari hasil data primer yang diolah dalam tabel, berdasarakan jenis pekerjaan menunjukan sebagian besar pekerja PD. Sumber Sumpia bekerja sebagai pembuat kue. Berdasarkan tabel tersebut memberikan informasi bahwa responden dengan jenis pekerjaan sebagai mandor 5% yaitu 2 orang, responden dengan jenis pekerjaan sebagai kurir 2,5% yaitu 1 orang, responden dengan jenis pekerjaan penggoreng dan Mengemas 2,5 % yaitu 1 orang, responden dengan jenis pekerjaan sebagai pembuat kulit 22,5% dan resonden dengan jenis pekerjaan sebagai pembbuat kue 67,5% yaitu 27 orang.

62

b. Responden Menurut Jenis Pekerjaan Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara

Tabel. 4.10 Responden Menurut Jenis Pekerjaan Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara Jenis Pekerjaan Jumlah Prosentase (%) Kurir 1 3,2 Penggotreng & Mengemas 1 3,2 Pembuat Kulit 5 16,1 Pembuat Kue 24 77,4 Jumlah 31 100 Sumber: Data Primer yang diolah

Dari hasil data primer yang diolah dalam tabel, berdasarakan jenis pekerjaan menunjukan sebagian besar pekerja Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara bekerja sebagai pembuat kue. Berdasarkan tabel tersebut memberikan informasi bahwa responden dengan jenis pekerjaan sebagai kurir 3,2% yaitu 1 orang, responden dengan jenis pekerjaan penggoreng & Mengemas 3,2% yaitu 1 orang, responden dengan jenis pekerjaan sebagai pembuat kulit 16,1% yaitu 5 orang dan responden dengan jenis pekerjaan pembuat kue 77,4% yaitu 24 orang.

63

6. Distribusi Responden Menurut Pendapatan a. Responden Menurut Waktu Pembayaran Upah a) Responden Menurut Waktu Penerimaan Pendapatan PD. Sumber Sumpia

Tabel. 4.11 Responden Menurut Waktu Penerimaan Pendapatan PD. Sumber Sumpia Pendapatan 1 bulan Jumlah Prosentase (%) Perminggu 36 90 Perbulan 4 10 Jumlah 40 100 Sumber: Data Primer yang Diolah

Dari hasil data primer yang diolah diatas, menurut pendapatan per minggu mayoritas responden waktu Penerimaan Pendapatan perminngu. Berdasarkan tabel tersebut memberikan informasi bahwa responden yang waktu Penerimaan Pendapatan perminggu dengan nilai prsentase 90 % yaitu 36 orang dan responden yang waktu Penerimaan Pendapatan perbulan dengan nilai prosentase 10% yaitu 4 orang.

b) Responden Menurut Waktu Penerimaan Pendapatan Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara

Tabel. 4.12 Responden Menurut Waktu Penerimaan Pendapatan Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara Pendapatan 1 bulan Jumlah Prosentase (%) Perminggu 29 93,6 Perbulan 2 6,4 Jumlah 31 100 Sumber: Data Primer yang Diolah 64

Dari hasil data primer yang diolah diatas, menurut pendapatan per minggu mayoritas responden waktu penerimaan pendapatan perminngu. Berdasarkan tabel tersebut memberikan informasi bahwa responden yang waktu penerimaan pendapatan perminggu dengan nilai prsentase 93,6% yaitu 29 orang dan responden yang waktu penerimaan pendapatan perbulan dengan nilai prosentase 6,4% yaitu 2 orang. b. Responden Menurut Jumlah Pendapatan a) Responden Menurut Jumlah Pendapatan PD. Sumber Sumpia Tabel. 4. 13 Responden Menurut Jumlah Pendapatan PD. Sumber Sumpia Jumlah Pendapatan Jumlah Prosentase (%) <150.000 10 25 150.001 – 300.000 17 42,5 300.001 – 450.000 2 5 450.001 – 600.000 1 2,5 > 600.001 10 25 Jumlah 40 100 Sumber: Data Primer yang Diolah

Dari hasil data primer yang diolah pada tabel 4.13, menurut Jumlah Pendapatan sebagian besar pekerja PD. Sumber Sumpia berpendapatan 150.001 – 300.000. Berdasarkan tabel tersebut memberikan informasi bahwa responden yang berpendapatan >150.000 dengannilai prosentase 25% yaitu 10 orang, responden yang berpendapatan 150.001 – 300.000 dengan nilai prosentase 42,5% yaitu 17 orang, responden yang berpendapatan 300.001 – 450.000 dengan nilai prosentase 5% yaitu 2 orang, responden yang berpendapatan 450.001 – 600.000 dengan nilai prosentase 2,5% yaitu 1 orang, dan responden berpendapatan 600.000 dengan nilai prosentase 25% yaitu 10 orang.

65

b) Responden Menurut Jumlah Pendapatan Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara

Tabel. 4.14 Responden Menurut Jumlah Pendapatan Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara Jumlah Pendapatan Jumlah Prosentase (%) <150.000 17 54,9 150.001 – 300.000 9 29 300.001 – 450.000 3 9,7 450.001 – 600.000 1 3,2 >600.000 1 3,2 Jumlah 31 100 Sumber: Data Primer yang Diolah

Dari hasil data primer yang diolah pada tabel 4.14, menurut Jumlah Pendapatan sebagian besar pekerja Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara berpendapatan 150.001 – 300.000. Berdasarkan tabel tersebut memberikan informasi bahwa responden yang berpendapatan >150.000 dengan nilai prosentase 54,9% yaitu 17 orang, responden yang berpendapatan 150.001 – 300.000 dengan nilai prosentase 29% yaitu 9 orang, responden yang berpendapatan 300.001 – 450.000 dengan nilai prosentase 9,7% yaitu 3 orang, responden yang berpendapatan 450.001 – 600.000 dengan nilai prosentase 3,2% yaitu 1 orang, dan responden ynag berpendapatan >600.000 dengan nilai prosentase 3,2% yaitu 1 orang.

B. Kondisi Objektif PD. Sumber Sumpia 1. Sejarah Berdirinya PD. Sumber Sumpia PD. Sumber Sumpia berdiri pada tanggal 14 april tahun 2000 di Desa Kubang Blok Pon Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon. Pemilik perusahaan ini adalah bapak Saman Sugiono. PD. Sumber Sumpia ini adalah jenis perusahaan yang memproduksi kue sumpia. Ide pembuatan 66

kue sumpia ini bermula dari pemikiran Bapak Saman Sugiono, dalam upaya menunjang kebutuhan hidup bersama keluarga dengan semangat dan keuletan yang berawal dari usaha kecil-kecilan.86 Awalnya perusahaan ini hanya memiliki 13 karyawan, yang di antaranya: 2 pembuat kulit, 11 pembuat kue. Untuk menggoreng dan pembungkusan dilakukan sendiri oleh Bapak Saman. Dalam merekrut karyawan ini hanya dengan cara mulut ke mulut, yaitu Bapak Saman dan Istri yang mencari karyawan untuk bekerja membuat kue sumpia. 87 Dari hasil usaha yang bersifat home industri ini, Bapak Saman memasarkannya sendiri ke pasar plered untuk menitipkan produknya pada toko-toko di pasar plered, dari toko ke toko Bapak Saman mempromosikan dengan cara memberikan sampel produknya dan memberikan brosur disertai dengan nomor telephone.88 Usaha Bapak Saman tidak sia-sia, ketekunan dan keuletannya memberikan hal yang positif. Produk yang dihasilkan yaitu kue sumpia mendapatkan respon yang baik dari konsumen. Kue sumpia mulai diminati dan diterima oleh masyarakat karena mempunyai rasa yang khas dan renyah. Dengan berjalannya waktu permintaan mulai bertambah, begitu pula dengan penjualnnya, dengan memasuki daerah di luar Cirebon. Perkembangan dan kemajuan yang dialaminya, permintaan kue sumpia yang di produksi oleh Bapak Saman meningkat secara alami, masyarakat mulai mengenal kue sumpia dari ruang lingkup pasar plered yaitu daerah Cirebon sampai ke luar daerah. Di mana banyak distributor menghubungi untuk memesan kue sumpia yang akan dipasarkan kembali di daerahnya masing-masing. Dari sinilah Bapak Saman mulai memproduksi banyak kue sumpia dan menambah karyawannya. Pada tahun 2006 Bapak Saman memutuskan untuk memperluas usahanya dengan cara, perusahaan yang dikelola oleh Bapak Saman ini

86 Wawancara dengan Bapak Saman Sugiono, Pemilik PD. Sumber Sumpia, pada Tanggal 25 Februari 2015. 87 Wawancara dengan Bapak Saman Sugiono, Pemilik PD. Sumber Sumpia, pada Tanggal 25 Februari 2015. 88 Wawancara dengan Bapak Nana, Sub 2 PD. Sumber Sumpia, pada Tanggal 05 April 2015.

67

memiliki Sub-sub atau anak perusahaan didalamnya. Dimana sub-1 dikelola oleh putra pertama Bapak Saman yaitu Bapak Nana di Desa Kubang, sub-2 dikelola oleh anak ke-2 dari Bapak saman yaitu Bapak Eka di Desa Tenjolayar, sub-3 dikelola oleh Bapak Adung di Desa Kubang, sub-4 dikelola oleh Bapak Karman di Desa Kubang, sub-5 Ibu Sumi di Desa Sarwadadi, Sub-6 Ibu Lia di Desa Sarwadadi, sub-7 Bapak Tilam di Desa Krandon. 89 Karena kegigihan dan kerja keras bapak Saman akhirnya bisa sampai seperti saat ini yaitu menjadi sebuah perusahaan dagang yang telah memiliki surat ijin usaha dan telah diakui oleh departemen kesehatan republik bahwa produk yang di hasilkan oleh PD. Sumber Sumpia yaitu kue sumpia layak di pasarkan dengan No. 102258308284 PERDA/SIUP: 26-68/10/23PKVIII/2007 dan DEPKES RI P-IRT No. 206320901318. Tahun 2011 PD. Sumber Sumpia berpusat di Jalan P. Cakrabuana Kelurahan Kemantren Blok Mentrik Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon. Perpindahan ini dilakukan karena pemilik perusahaan yaitu bapak Saman Sugiono memiliki rumah di kemantren. Meskipun pusat pabriknya sekarang di kemantren tapi mayoritas karyawan dari Desa Kubang, Sarwadadi, Tenjolayar, Wanasaba, Keranondon. PD. Sumber Sumpia saat ini memiliki 287 karyawan.90 Dalam melaksanakan produksinya perusahaan ini banyak menggunakan tenaga wanita. Karena wanita dikenal telaten, ulet dan terampil. PD. Sumber Sumpia dalam kegiatannya masih bersifat tradisional yaitu menggunakn sumber daya manusia sebagai salah satu sumber daya yang utama.

2. Struktur Organisasi PD. Sumber Sumpia berlangsungnya proses produksi yang stabil dan untuk melaksanakan tugas keseluruhan, diperlukan adanya suatu tatanan yang

89 Wawancara dengan Bapak Saman Sugiono, Pemilik PD. Sumber Sumpia, pada Tanggal 25 Februari 2015. 90 Wawancara dengan Bapak Saman Sugiono, Pemilik PD. Sumber Sumpia, pada Tanggal 25 Februari 2015. 68

mengatur, membagi tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing yang secara langsung terlibat dalam aktifitas perusahaan mulai dari pemilik perusahaan atau pimpinan sampai karyawan.Struktur organisasi PD. Sumber Sumpia cenderung bersifat kekeluargaaan. Adapun bentuk struktur organisasi PD. Sumber Sumpia tercermin dalam gambar berikut:91

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PD. SUMBER SUMPIA KABUPATEN CIREBON

PD. Sumber Sumpia

SUB 1 SUB 2 SUB 3 SUB 4 SUB 5 SUB 6 SUB 7

MANDOR

KURIR PENGGORENG MENGEMAS

PEMBUAT PEMBUAT KULIT KUE

Gambar. 4.1 Struktur Organisasi PD. Sumber Sumpia

91 Wawancara dengan Bapak Saman Sugiono, Pemilik PD. Sumber Sumpia, pada Tanggal 25 Februari 2015.

69

Keterangan :

a. PD. Sumber Sumpia adalah perushaan kue sumpia yang dipimpin oleh bapak Saman Sugiono. b. Sub adalah anak perusahaan PD. Sumber Sumpia. Di antaranya : a) Sub 1 dikelola oleh putra pertama Bapak Saman yaitu Bapak Nana di Desa Kubang Blok Pon. b) Sub 2 dikelola oleh putra kedua Bapak Saman yaitu Bapak Eka di Desa Tenjolayar. c) Sub 3 dikelola oleh Bapak Adung di Desa Kubang. d) Sub 4 dikelola oleh Bapak Karman di Desa Kubang. e) Sub 5 dikelola oleh Ibu Sumi di Desa Sarwadadi. f) Sub 6 Ibu Lia di Desa Sarwadadi. g) Sub 7 Bapak Tilam di Desa Krandon. c. Mandor adalah orang yang bertanggung jawab atas pekerjaan karyawannya dari tiap subnya. Di antaranya : a) Mandor sub 1 adalah Bapak Doser wilayah produksi di Desa Tenjolayar. b) Mndor sub 2 adalah Bapak engkos wilayah produksi di Desa Tenjolayar. c) Mandor sub 3 di antaranya;  Mandor 1 Ibu Iin wilayah produksi di Desa Kubang.  Mandor 2 Ibu Tuti wilayah Produksi di Desa Sarwadadi.  Mandor 3 Bapak Tasmad wilayah Produksi di Desa Kubang Blok Wanantara.  Mandor 4 Ibu Marpuah wilayah Pemasaran di Desa Kecomberan.  Mandor 5 Ibu Siri wilayah produksi di Desa Wanasaba.  Mandor 6 Bapak Samid wilayah produksi di Desa Krandon. d) Mandor sub 4 di antaranya;  Mandor 1 Bapak Karnadi wilayah produksi di Desa Wanasaba Kidul.  Mandor 2 Bapak Kanong wilayah produksi di Desa Krandon. d. Kurir adalah pekerja yang bertugas untuk mengirim barang atau bahan-bahan yang diperlukan oleh pekerja yang lain. Tidak semua sub memiliki kurir, ada 2 sub yang memilki kurir, selain itu perusahaan juga memilki kurir, Di antaranya; a) 2 kurir di tempatkan di PD. Sumber Sumpia yaitu Nano dan Andri. b) Sub 2 ada 1 kurir yaitu Sholeh. c) Sub 3 ada 1 kurir yaitu Bapak Emod. 70

e. Penggoreng adalah orang yang bertugas untuk menggoreng kue sumpia. a) Penggoreng PD. Sumber Sumpia adalah Bapak Nandi. b) Penggoreng sub 3 adalah Bapak Totong. c) Sub 5 adalah Bapak yanto. d) Sub 6 adalah Bapak mistal. e) Sub 1, sub 2 dan sub 4 sampai sub 7 dilakukan oleh pengelola sub sendiri. f. Mengemas adalah orang yang bertugas untuk mengemas kue yang sudah matang. Untuk pekerjaan ini karyawan yang bekerja sebagi penggoreng merangkap untuk Mengemas kue. g. Pembuat kulit adalah orang yang bekerja sebagai pembuat kulit sumpia. h. Pembuat kue adalah orang yang bekerja membuat kue sumpia.

Untuk mengetahui jumlah karyawan PD. Sumber Sumpia, maka dibawah ini penulis sajikan jumlah karyawan tahun 2014.92

Tabel. 4.15 Jumlah karyawan PD. Sumber Sumpia Tahun 2014

No Spesifikasi Pekerjaan Laki-laki Permpuan Jumlah 1 Sub 7 - 7 2 Mandor 6 4 10 3 Kurir 4 - 4 4 Penggoreng & Mengemas 4 - 4 5 Pembuat kulit - 93 93 6 Pembuat Kue - 248 252 Jumlah Karyawan 370

3. Proses Produksi Kue sumpia yang dihasilkan oleh PD. Sumber Sumpia dilakukan melalui serangkaian proses produksi yang sifatnya terus menerus, dengan bahan-bahan sebagai berikut :93

92 Wawancara dengan Setiap Sub, Sub 1- 7 PD. Sumber Sumpia, pada Tanggal 06- 07 April 2015.

93 Wawancara dengan Bapak Saman Sugiono, Pemilik PD. Sumber Sumpia, pada Tanggal 25 Februari 2015. 71

a. Terigu sebagai bahan baku yang utama dalam pembuatan kulit sumpia. b. Garam sebagai rasa untuk di tambahkan ke adonan terigu secukupnya agar kulit ada rasa gurih. c. Air bersih digunakan untuk mencampur adonan terigu. d. Minyak goreng selain digunakan untuk menggoreng kue sumpia di gunakan juga untuk di campurkan ke adonan terigu secukupnya agar adonan bersifat mengaret ketika di cetak. e. Udang sebagai bahan baku untuk membuat kue sumpia, karena udang sebagai isi dari kue sumpia. f. Gula digunakan untuk dicampurkan ke dalam udang agar ada rasa manis di dalam udang tersebut. g. Bawang digunakan untuk dicampurkan ke dalam udang agar ada aroma bawang yang sedap selain aroma dan cita rasa udang. Selanjutnya, bahan baku dan bahan pembantu disiapkan semua untuk di proses. Bahan baku pembuatan kulit yaitu terigu di buat adonan dengan cara campurkan terigu, garam dengan air di aduk sampai rata lalu di beri minyak goreng secukupnya agar adonan mengaret saat di cetak di kwali baja. Dengan waktu yang bersamaan udang dikeringkan terlebih dahulu sebelum di giling, kemudian setelah kering udang di giling, setelah digiling udang di campurkan dengan gula dan bawang lalu di aduk rata. Setelah bebeapa jam pembuatan kulit, kulit siap di isi udang dan digulung setelah itu barulah kue sumpia di goreng dan setelah digoreng, kue sumpia ditiriskan terlebih dahulu sebelum dikemas agar awet dan tidak bau dalam jangka waktu tertentu. Setelah ditiriskan dan dingin barulah kue sumpia dikemas.94 Untuk lebih jelasnya, proses pembuatan kue sumpia pada PD. Sumber Sumpia ini, digambarkan sebagai berikut:95

94 Wawancara dengan Bapak Saman Sugiono, Pemilik PD. Sumber Sumpia, pada Tanggal 25 Februari 2015. 95 Wawancara dengan Bapak Saman Sugiono, Pemilik PD. Sumber Sumpia, pada Tanggal 25 Februari 2015. 72

SKEMA PROSESSSING KUE SUMPIA PD. SUMBER SUMPIA

Bahan-bahan: Terigu, garam, udang, gula, bawang.

Pembuatan Pembuatan Kulit

Udang dijemur Proses pembuatan kulit : Aduk rata Terigu, garam, air & minyak Udang digiling secukupnya.

Proses pembuatan bumbu : Udang, bawang & gula pasir dicampur & diaduk rata

Pembuatan Kue Sumpia

Digoreng

Pembungkusan (Mengemas)

Gambar. 4.2 Skema Prosessing Kue Sumpia PD. Sumber Sumpia

73

Kue sumpia yang selesai diproses melalui beberapa tahap, selanjutnya di kirim ke perusahaan yaitu PD. Sumber Sumpia untuk di pasarkan atau dikirim ke berbagai distributor dan siap diambil oleh agen.

4. Pemasaran Untuk produk yang dihasilkan PD. Sumber Sumpia yaitu kue sumpia ini memerlukan saluran distribusi yang benar-banar sesuai dengan sifat produk yang konsumtif ini. Startegi pemasaran dan pemilihan saluran distribusinya, agar produk dapat tersalurkan dari produsen sampai ke konsumen dengan strategi pemasaran yang efektif. Untuk PD. Sumber Sumpia dalam menyalurkan produknya yaitu kue sumpia, didistribusikan lewat agen dan pengecer. Karena agen dan pengecer adalah suatu pihak yang sangat dekat dengan konsumen. Untuk agen ada yang ditunjuk langsung oleh perusahaan dan ada pula agen yang menawarkan diri untuk memasarkan kue sumpia di daerahnya. Agen ini akan menyalurkan produk kepada retailer kemudian sampai kepada konsumen. Dalam mendistribusikan produknya (Kue sumpia),PD. Sumber Sumpia memformulasikannya sebagai berikut :96

PRODUSEN PENGECER KONSUMEN

PRODUSEN AGEN PENGECER KONSUMEN

Gambar. 4.3 Saluran Distribusi PD. Sumber Sumpia

96 Wawancara dengan Bapak Saman Sugiono, Pemilik PD. Sumber Sumpia, pada Tanggal 25 Februari 2015. 74

Daerah pemasaran yang dijangkau dalam mendistribusikan kue sumpia meliputi daerah-daerah Cirebon dan luar jawa, yakni untuk wilayah pemasaran yang ada di Cirebon adalah ke toko oleh-oleh dan pusat perbisnisan di Cirebon yaitu toko winangun dan jagasatru dan wilayah Dalam menyalurkan produknya PD. Sumber Sumpia melakukan memiliki dua metode yaitu langsung kepada pengecer dan melalui agen. Untuk penyaluran produk yang langsung kepada pengecer ini hanya untuk wilayah Cirebon dan untuk agen diluar jawa seperti Jakarta, Palembang, Lampung, Pontianak, batam dan Surabaya agen sendiri yang mengambil produk ke PD. Sumber Sumpia. Dengan melalui agen sebagai distributor di wilayah pemasarannya, pada hal ini agen dipersilahkan mencari keuntungan sendiri begitu juga dengan pengecer karena perusahaan sudah menentukan harga sendiri. Ada beberapa strategi pemasaran yang dilakukan oleh PD. Sumber Sumpia di antaranya:97 a. Strategi Harga PD. Sumber Sumpia dalam menetapkan strategi harga dipengaruhi oleh konsumen yang dituju.dalam menetapkan harga produk PD. Sumber Sumpia, yaitu : a) Menetapkan harga yang berbeda sesuai dengan ongkos kirim karena jauhnya jarak yang ditempuh seperti untuk daerah luar jawa. b) Diskon ongkos kirim untuk pelanggan yang sudah bekerjasama selama 5 tahun lebih. b. Strategi promosi Melakukan promosi dan mengembangkan usaha secara berkesinambungan agar mampu bertahan dan berkembang di masa yang akan datang. Promosi yang dilakukan oleh PD. Sumber Sumpia ini adalah dilakukan oleh pemilik perusahaan yaitu Bapak Saman dengan cara :

97 Wawancara dengan Bapak Saman Sugiono, Pemilik PD. Sumber Sumpia, pada Tanggal 25 Februari 2015. 75

a) Memberikan sampel kue sumpia dan membagikan brosur ke toko-toko. b) Mengikuti seminar-seminar tentang kewirausahaan di saat itu juga Bapak Saman memperkenalkan produknya. Dengan kata lain promosi yang dilakukan ini adalah door to door yaitu melalui mulut ke mulut.

5. Pembayaran Upah Upah yang diberikan adalah upah perminggu untuk karyawan yang membuat kulit sumpia dan yang membuat kue sumpia, namun beda lagi dengan karyawan laki-laki seperti kurir, pnggoreng, mengemas dan mandor yaitu perbulan. Sub menerima upah dari hasil produksi yang telah dicapai lalu disetorkan ke perusahaan, perusahaan membayar sebesar banyaknya produksi yang telah dihasilkan akan tetapi di potong untuk modal yang telah diberikan yaitu mengganti bahan-bahan kue tersebut..98 Dalam perusahaan ini besarnya upah ditentukan oleh banyaknya produksi yang dihasilkan oleh setiap karyawan, hal ini berlaku untuk pembuat kulit dan pembuat kue sumpia. Pembuat kulit dan pembuat kue sumpia di bayar 1 kg produksi yang telah dihasilkan sebesar Rp. 1.500,-. Jadi berapa banyak produk yang dihasilkan dalam jangka 1 minggu dikalikan Rp. 1.500,- itu adalah upah untuk pembuat kulit dan pembuat kue sumpia. Untuk upah karyawan yang bekerja sebagai kurir, penggoreng dan pengemas di bayar perbulan sebesar Rp. 800.000,-. Sampai dengan Rp. 1000.000,- hal ini ditentukan oleh banyaknya produksi dan penjualan dalam sebulan.99

98 Wawancara dengan Bapak Saman Sugiono, Pemilik PD. Sumber Sumpia, pada Tanggal 25 Februari 2015. 99 Wawancara dengan Bapak Saman Sugiono, Pemilik PD. Sumber Sumpia, pada Tanggal 25 Januari 2015. 76

6. Laba Usaha PD. Sumber Sumpia Laba Usaha pada PD. Sumber Sumpia di peroleh dari pendapatan dikurangi beban-beban, yang terdiri dari beban gaji karyawan, transport, bahan-bahan, dan lain-lain. Untuk mengetahui laba usaha PD. Sumber Sumpia dapat dilihat pada tabel dibawah ini:100

Tabel. 4.16 Laba Usaha PD. Sumber Sumpia Tahun 2012 - 2014

No Tahun Laba Usaha 1 2012 149.413.600 2 2013 145.124.200 3 2014 155.199.400

Pada tabel 4.16 dapat diketahui bahwa perusahaan setiap bulannya selalu mendapatkan laba, meski tidak selalu sama ada kalanya naik dan ada kalanya turun dalam mendapatkan laba. Karena berapa besar laba yang didapat oleh perusahaan ini dipengaruhi oleh banyaknya produksi yang dihasilkan oleh karyawan PD. Sumber Sumpia. Laba usaha ini diperoleh dari pendapatan penjualan dikurangi biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Dan pendapatan disini dari hasil penjualan kue sumpia pada Tahun 2012 - 2014.

C. kondisi Objektif Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara 1. Sejarah Berdirinya Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara Produksi rumah tangga tiga bersaudara berdiri pada tanggal 23 Agustus 1998 di Desa Kubang Blok Manis Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon. Pemilik perusahaan ini adalah Ibu Eni. Produksi rumah tangga tiga bersaudara ini adalah jenis perusahaan yang memproduksi kue sumpia. Perusahaan ini berdiri awalnya hanya membantu saudara Ibu Eni yang juga memiliki perusahaan kue sumpia yang kebanjiran order, tapi

100 Lihat Pembukuan PD. Sumber Sumpia, Pada Tanggal 25 Januari 2015 77

karena kegigihan Ibu Eni yang sabar dan telaten akhirnya Ibu Eni bisa mendirikan usaha sendiri tanpa bayang-bayang dari saudaranya.101 Perusahaan ini sudah berumur 16 tahun dengan setiap tahun menjadi rutinitas yaitu mengadakan syukuran perusahaan setiap tanggal 23 Agustus. Awalnya perusahaan ini memiliki 7 karyawan, di mana 1 karyawan laki-laki yang bertugas untuk menggoreng, 2 karyawan perempuan untuk membuat kulit dan 4 untuk membuat kue sumpia karyawan dan saat ini dengan berkembangnya perusahaan dengan berjalannya waktu perusahaan memiliki 102 karyawan, 2 di antaranya adalah laki-laki yang bertugas menggoreng dan kurir, 15 pembuat kulit dan sisanya adalah pembuat kue sumpia yaitu perempuan terutama Ibu- ibu. Mayoritas karyawan perusahaan ini adalah desa kubang dan sarwadadi. Awalnya pekerjaan ini dikerjakan di pabrik tidak bisa di bawa ke rumah tapi sejak tahun 2008 dengan berlandaskan kepercayaan pekerjaan ini dibawa kerumah masing-masing, hal ini guna untuk mempermudah Ibu-ibu rumah tangga yang ingin bekerja tapi tidak meninggalkan rumah. Dan sampai sekarang dengan sistem kerja seperti ini bisa berjalan dengan baik. 102 Produksi rumah tangga tiga bersaudara sejak tahun 2002 sudah memiliki surat ijin yaitu DEPKES RI NO. SP.568/10-12/2002. Untuk bekerja di perusahaan ini sangatlah mudah hanya dengan modal mau bekerja sudah bisa bekerja tidak memerlukan surat-surat lamaran dan lain sebagainya.

101 Wawancara dengan Ibu Eni, Pemilik Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara, pada Tanggal 27 J Februari i 2015. 102 Wawancara dengan Ibu Eni, Pemilik Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara, pada Tanggal 27 Februari 2015.

78

2. Struktur Organisasi Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara Adapun bentuk struktur organisasi Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara tercermin dalam gambar berikut:

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PRODUKSI RUMAH TANGGA TIGA BERSAUDARA KABUPATEN CIREBON

Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara

KURIR PENGGORENG MENGEMAS

PEMBUAT PEMBUAT KULIT KUE

Gambar. 4.4 Struktur Organisasi Perusahaan Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara

Keterangan :

a. Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara adalah perushaan kue sumpia yang dipimpin oleh Ibu Eni. b. Kurir adalah pekerja yang bertugas untuk mengirim barang atau bahan-bahan yang diperlukan oleh pekerja yang lain. c. Penggoreng adalah orang yang bertugas untuk menggoreng kue sumpia. d. Mengemas adalah orang yang bertugas untuk mengemas kue yang sudah matang. Untuk pekerjaan ini karyawan yang bekerja sebagi penggoreng dan kurir merangkap untuk Mengemas kue. 79

e. Pembuat kulit adalah orang yang bekerja sebagai pembuat kulit sumpia. f. Pembuat kue adalah orang yang bekerja membuat kue sumpia.

Untuk mengetahui jumlah karyawan Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara, maka dibawah ini penulis sajikan jumlah karyawan. 103

Tabel. 4. 17 Jumlah karyawan Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara Tahun 2014

No Spesifikasi Pekerjaan Laki-laki Permpuan Jumlah 1 Kurir & Mengemas 1 - 1 2 Penggoreng 1 - 1 3 Pembuat kulit - 15 15 4 Pembuat Kue - 85 85 Jumlah Karyawan 102

3. Proses Produksi Kue sumpia yang dihasilkan oleh Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara dilakukan melalui serangkaian proses produksi, sebagai berikut:104

a. Terigu sebagai bahan baku yang utama dalam pembuatan kulit sumpia. b. Garam sebagai rasa untuk di tambahkan ke adonan terigu secukupnya agar kulit ada rasa gurih. c. Air bersih digunakan untuk mencampur adonan terigu. d. Minyak goreng selain digunakan untuk menggoreng kue sumpia di gunakan juga untuk di campurkan ke adonan terigu secukupnya agar adonan bersifat mengaret ketika di cetak.

103 Wawancara dengan Ibu Eni, Pemilik Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara, pada Tanggal 27 Februari 2015. 104 Wawancara dengan Ibu Eni, Pemilik Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara, pada Tanggal 27 Februari 2015. 80

e. Udang sebagai bahan baku untuk membuat kue sumpia, karena udang sebagai isi dari kue sumpia. f. Gula digunakan untuk dicampurkan ke dalam udang agar ada rasa manis di dalam udang tersebut. Selanjutnya, bahan baku dan bahan pembantu disiapkan semua untuk di proses. Bahan baku pembuatan kulit yaitu terigu di buat adonan dengan cara campurkan terigu, garam dengan air di aduk sampai rata lalu di beri minyak goreng secukupnya agar adonan mengaret saat di cetak di kwali baja. Dengan waktu yang bersamaan udang dikeringkan terlebih dahulu sebelum di giling, kemudian setelah kering udang di tumbuk, setelah ditumbuk udang dicampurkan dengan gula lalu di aduk rata. Setelah bebeapa jam pembuatan kulit, kulit siap di isi udang dan digulung setelah itu barulah kue sumpia di goreng dan setelah digoreng, kue sumpia ditiriskan terlebih dahulu sebelum dikemas agar awet dan tidak bau dalam jangka waktu tertentu. Setelah ditiriskan dan dingin kemudian kue sumpia dikemas.105 Adapun proses pembuatan kue sumpia pada Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara ini, digambarkan sebagai berikut:106

105 Wawancara dengan Ibu Eni, Pemilik Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara, pada Tanggal 27 Februari 2015. 106 Wawancara dengan Ibu Eni, Pemilik Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara, pada Tanggal 27 Februari 2015. 81

SKEMA PROSESSSING KUE SUMPIA Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara

Bahan-bahan: Terigu, garam, udang, gula, bawang.

Pembuatan Bumbu Pembuatan Kulit

Udang dijemur Proses pembuatan kulit : Aduk rata Terigu, garam, air & minyak Udang digiling secukupnya.

Proses pembuatan bumbu : Udang, & gula pasir dicampur & diaduk rata

Pembuatan Kue Sumpia

Digoreng

Pembungkusan (Mengemas)

Gambar. 4.5 Skema Prosessing Kue Sumpia Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara

82

Kue sumpia yang selesai diproses melalui beberapa tahap, selanjutnya siap di kirim ke berbagai Agen dan Pengecer untuk dipasarkan kembali.

4. Pemasaran Pada umumnya untuk jenis usaha kue sumpia ini sistem menyalurkan produknya itu melalui agen. Agen ini akan menyalurkan produk kepada pengecer kemudian sampai kepada konsumen. Dalam menyalurkan produknya dapat digambarkan seperti dibawah ini:

PRODUSEN AGEN PENGECER KONSUMEN

PRODUSEN PENGECER KONSUMEN

Gambar. 4.6 Saluran Distribusi Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara

Daerah pemasaran yang dijangkau dalam mendistribusikan kue sumpia meliputi daerah-daerah Cirebon yaitu toko-toko kue yang ada di plered dan untuk di luar jawa biasanya ini untuk hari-hari besar seperti menjelang idul fitri, itu bisa sampai ke luar jawa seperti Jakarta dan Surabaya. Untuk keluar jawa biasanya ini di ambil sendiri oleh agen. Dengan melalui agen sebagai distributor di wilayah pemasarannya, pada hal ini agen dipersilahkan mencari keuntungan sendiri, karena perusahaan sudah menentukan harga sendiri. Adapun strategi pemasaran yang dilakukan oleh Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara yaitu Strategi Harga. 107

107 Wawancara dengan Ibu Eni, Pemilik Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara, pada Tanggal 27 Februari 2015. 83

Adapun strategi harga yang ditetapkan oleh Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara, yaitu Menetapkan harga yang berbeda sesuai dengan ongkos kirim karena jauhnya jarak yang ditempuh seperti untuk daerah luar jawa. Untuk agen yang mengambil produk sendiri, perushaan menentukan harga sebesar Rp.100.000,- untuk 1bal kue sumpia.

5. Pembayaran Upah Untuk jenis usaha kue sumpia ini upah yang diberikan adalah upah perminggu untuk karyawan yang membuat kulit sumpia dan yang membuat kue sumpia, namun untuk karyawan laki-laki yaitu perbulan. Dalam perusahaan ini besarnya upah ditentukan oleh banyaknya produksi yang dihasilkan oleh setiap karyawan, hal ini berlaku untuk pembuat kulit dan pembuat kue sumpia. Pembuat kulit dan pembuat kue sumpia di bayar 1 kg produksi sebesar Rp. 1.500,-. Jadi berapa banyak produk yang dihasilkan dalam jangka 1 minggu dikalikan Rp. 1.500,- itu adalah upah untuk pembuat kulit dan pembuat kue sumpia. Untuk upah karyawan yang bekerja sebagai kurir di bayar perbulan sebesar Rp. 600.000,- s/d Rp. 800.000,- tergantung dari jumlah produksi yang dihasilkan perusahaan selama sebulan tersebut.108

6. Laba Usaha Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara Laba Usaha pada Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara di peroleh dari pendapatan dikurangi beban-beban, yang terdiri dari beban gaji karyawan, transport, bahan-bahan, dan lain-lain. Untuk mengetahui laba usaha Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara tahun 2012-2014 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:109

108 Wawancara dengan Ibu Eni, Pemilik Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara, pada Tanggal 27 Februari 2015. 109 Lihat PembukuanProduksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara, Pada Tanggal 27 Februari 2015. 84

Tabel. 4.18 Laba Usaha Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara Tahun 2012 - 2014 No Tahun Laba Usaha 1 2012 46.547.000 2 2013 46.833.900 3 2014 47.481.560

Pada tabel 4.18 diketahui bahwa perusahaan setiap bulannya selalu mendapatkan laba, meski tidak selalu sama ada kalanya naik dan ada kalanya turun dalam mendapatkan laba. Karena berapa besar laba yang didapat oleh perusahaan ini dipengaruhi oleh banyaknya produksi yang dihasilkan oleh karyawan Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara. Laba usaha ini diperoleh dari pendapatan dikurangi biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Dan pendapatan disini dari hasil penjualan kue sumpia pada Tahun 2012 - 2014.

D. Deskriptif Data Penelitian PD. Sumber Sumpia dan Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara Berdasarkan hasil penelitian terhadap 40 responden untuk PD. Sumber Sumpia dan 31 responden untuk Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara melalui penyebaran angket, untuk mengaetahui kecenderungan jawaban responden terhadap jawaban masing-masing variabel maka akan dipaparkan rentang skor jawaban seperti berikut.

1. Deskripsi Variabel Data Penelitian PD. Sumber Sumpia a. Deskripsi variabel strategi pemasaran PD. Sumber Sumpia Varabel strategi pemasaran pada penelitian ini diukur dengan 10 pernyataan yang mempresentasikan indikator-indikator dari sub indikator variabel strategi pemasaran. Hasil tanggapan dari jawaban variabel strategi pemasaran dijelaskan pada tabel berikut:

85

Tabel 4.19 Prosentase Kategori Item Strategi Pemasaran (X1) PD. Sumber Sumpia

Kategori No. Total SS (5) S (4) R (3) TS (2) STS (1) Item (%) F % F % F % F % F % 1 6 15,0 15 37,5 12 30,0 5 12,5 2 5,0 100 2 1 2,5 17 42,5 11 27,5 11 27,5 0 - 100 3 0 - 11 27,5 18 45,0 11 27,5 0 - 100 4 1 2,5 12 30,0 12 30,0 11 27,5 4 10,0 100 5 0 - 16 40,0 14 35,0 6 15,0 4 10,0 100 6 1 2,5 24 60,0 11 27,5 3 7,5 1 2,5 100 7 6 15,0 17 42,5 14 35,0 2 5,0 1 2,5 100 8 7 17,5 24 60,0 7 17,5 1 2,5 1 2,5 100 9 7 17,5 17 42,5 13 32,5 3 7,5 0 - 100 10 4 10,0 26 65,0 10 25,0 0 - 0 - 100 Jumlah 33 82,5 179 447,5 122 305,0 53 132,5 13 32,5 1.000

a) Sebanyak 15% responden menjawab sangat setuju, 37,5% responden menjawab setuju, 30% responden menjawab ragu-ragu, 12,5% responden menjawab tidak setuju dan 5% responden menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian sebagian besar responden menyatakan setuju mengenai memilih pasar sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen. b) Sebanyak 2,5% responden menjawab sangat setuju, 42,5% responden menjawab setuju, 27,5% responden menjawab ragu- ragu, dan 27,5% responden menjawab tidak setuju. Dengan demikian sebagian besar responden menyatakan setuju dalam hal menetapkan posisi pasar dengan memilih pasar yang strategis. c) Sebanyak 27,5% responden menjawab setuju, 45% responden menjawab ragu-ragu dan 27,5% responden menjawab tidak setuju. Dengan demikian sebagian besar responden menyatakan ragu-ragu 86

dalam hal Strategi pemasaran PD. Sumber Sumpia yang di terapkan sudah tepat. d) Sebanyak 2,5% responden menjawab sangat setuju, 30% responden menjawab setuju, 30% responden menjawab ragu-ragu, 5% responden menjawab tidak setuju 27,5% responden menjawab tidak setuju dan 10% responden menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian sebagian besar responden menjawab setuju dan ragu-ragu sebesar 30% dalam hal PD. Sumber Sumpia memiliki produk dan kemasan yang bermacam-macam. e) Sebanyak 40% responden menjawab setuju, 35% responden menjawab ragu-ragu, dan 15% responden menjawab tidak setuju dan 10% responden menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian sebagian besar responden menyatakan setuju yaitu 40% dalam hal Pemasaran produk sudah direncanakan dengan matang oleh PD. Sumber Sumpia. f) Sebanyak 2,5% responden menjawab sangat setuju, 60% responden menjawab setuju, 27,5% menjawab ragu-ragu, dan 7,5% responden menjawab tidak setuju dan 2,5 responden menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian sebagian besar responden menyatakan setuju dalam hal menyediakan produk sesuai dengan permintaan konsumen. g) Sebanyak 15% responden menjawab sangat setuju, 42% responden menjawab setuju, 35% menjawab ragu-ragu, 5% responden menjawab tidak setuju dan 2,5% responden menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian sebagian besar responden yaitu 42% menyatakan setuju dalam hal Kualitas bahan baku selalu diutamakan. h) Sebanyak 17,5% responden menjawab sangat setuju, 60% responden menjawab setuju, 17,5% responden menjawab ragu- ragu, 2,5% responden menjawab tidak setuju dan 2,5% responden menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian sebagian besar responden menyatakan setuju yaitu 60% dalam hal Harga jual yang 87

diterapkan PD. Sumber Sumpia sesuai dengan produk yang dihasilkan. i) Sebanyak 17,5% responden menjawab sangat setuju, 42% responden menjawab setuju, 32,5% responden menjawab ragu- ragu, 7,5% responden menjawab tidak setuju. Dengan demikian sebagian besar responden menyatakan setuju yaitu 42% dalam hal Pengiriman produk yang dilakukan PD. Sumber Sumpia berjalan dengan baik dan tepat. j) Sebanyak 10% responden menjawab sangat setuju, 65% responden menjawab setuju, 25% responden menjawab ragu-ragu. Dengan demikian sebagian besar responden menyatakan setuju yaitu 65% mengenai Promosi yang dilakukan PD. Sumber Sumpia menarik.

b. Deskripsi Variabel upah kerja PD. Sumber Sumpia Varabel upah pada penelitian ini diukur dengan 5 pernyataan yang mempresentasikan indikator-indikator dari sub indikator variabel upah kerja. Hasil tanggapan dari jawaban variabel strategi pemasaran dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 4.20 Prosentase Kategori Item Upah Kerja (X2) PD. Sumber Sumpia

Kategori X2 No. Total SS (5) S (4) R (3) TS (2) STS (1) Item (%) F % F % F % F % F % 1 7 17,5 13 32,5 13 32,5 5 12,5 2 5,0 100

2 3 7,5 13 32,5 13 32,5 11 27,5 0 - 100

3 1 2,5 9 22,5 20 50,0 10 25,0 0 - 100

4 1 2,5 12 30,0 18 45,0 8 20,0 1 2,5 100

5 0 - 18 45,0 15 37,5 7 17,5 0 - 100 Jumlah 12 30,0 65 162,5 79 197,5 41 102,5 3 7,5 500 88

a) Sebanyak 17,5% responden menjawab sangat setuju, 32,5% responden menjawab setuju, 32,5% responden menjawab ragu- ragu, 12,5% responden menjawab tidak setuju dan 5% responden menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian sebagian besar responden menyatakan setuju dan ragu-ragu sebesar 32,5% mengenai Besarnya upah PD. Sumber Sumpia ditentukan oleh banyaknya produk yang dihasilkan. b) Sebanyak 7,5% responden menjawab sangat setuju, 32,5% responden menjawab setuju, 32,5% responden menjawab ragu-ragu dan 27,5% responden menjawab tidak setuju. Dengan demikian sebagian besar responden menyatakan setuju dan ragu-ragu sebasar 32,5% dalam hal Upah yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan PD. Sumber Sumpia. c) Sebanyak 2,5% responden menjawab sangat setuju, 22,5% responden menjawab setuju, 50% responden menjawab ragu-ragu, dan 25% responden menjawab tidak setuju. Dengan demikian sebagian besar responden menyatakan ragu-ragu dalam hal Upah yang diterima dapat memenuhi kebutuhan pekerja. d) Sebanyak 2,5% responden menjawab sangat setuju, 30% responden menjawab setuju, 45% responden menjawab ragu-ragu, 20% responden menjawab tidak setuju dan 2,5% responden menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian responden menyatakan ragu- ragu PD. Sumber Sumpia memberikan tunjangan hari raya (THR). e) Sebanyak 45% responden menjawab setuju, 37,5% responden menjawab ragu-ragu, 17% responden menjawab tidak setuju. Dengan demikian sebagian besar responden menyatakan setuju dalam hal penetapan besarnya upah sesuai dengan jenis pekerjaan dan sudah tepat waktu yang di berikan oleh PD. Sumber Sumpia.

89

c. Deskripsi Variabel Laba Usaha PD. Sumber Sumpia Varabel laba usaha pada penelitian ini diukur dengan 5 pernyataan yang mempresentasikan indikator-indikator dari sub indikator variabel laba usaha. Hasil tanggapan dari jawaban variabel strategi pemasaran dijelaskan pada tabel berikut: Tabel. 4.21 Prosentase Kategori Variabel Laba Usaha (Y) PD. Sumber Sumpia

Kategori Y No. SS (5) S (4) R (3) TS (2) STS (1) Total (%) Item F % F % F % F % F % 1 2 5,0 6 15,0 14 35,0 11 27,5 7 17,5 100

2 12 30,0 15 37,5 7 17,5 5 12,5 1 2,5 100

3 1 2,5 13 32,5 18 45,0 8 20,0 0 - 100

4 4 10,0 18 45,0 6 15,0 7 17,5 5 12,5 100

5 9 22,5 20 50,0 5 12,5 4 10,0 2 5,0 100

Jumlah 28 70,0 72 180 50 125 35 87,5 15 37,5 28

a) Sebanyak 5% responden menjawab sangat setuju, 15% responden menjawab setuju, 35% responden menjawab ragu-ragu, 27,5% responden menjawab tidak setuju dan 17,5% responden menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian sebagian besar responden menyatakan ragu-ragu dalam hal Jangkauan pemasraan PD. Sumber Sumpia semakin luas. b) Sebanyak 30% responden menjawab sangat setuju, 37,5% responden menjawab setuju, 17,5% responden menjawab ragu- ragu, 12,5% responden menjawab tidak setuju dan 2,5% responden menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian sebagian besar responden menyatakan setuju dalam hal Usaha PD. Sumber Sumpia semakin berkembang. 90

c) Sebanyak 2,5% responden menjawab sangat setuju, 32,5% responden menjawab setuju, 17,5% responden menjawab ragu- ragu, 12,5% responden menjawab tidak setuju dan 2,5% responden menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian sebagian besar responden menyatakan setuju dalam hal Penjualan meningkatkan keuntungan PD. Sumber Sumpia. d) Sebanyak 10% responden menjawab sangat setuju, 45% responden menjawab setuju, 15% responen menjawab ragu-ragu, 17,5% responden menjawab tidak setuju dan 12,5% responden menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian sebagian besar responden menyatakan setuju dalam hal Hasil produksi yang baik tingkatkan pesanan kue sumpia PD. Sumber Sumpia. e) Sebanyak 22,5% responden menjawab sangat setuju, 50% responden menjawab setuju, 12,5% responden menjawab ragu- ragu, 10% responden menjawab tidak setuju dan 5% responden menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian sebagian besar responden menyatakan setuju dalam hal PD. Sumber Sumpia selalu mengutamakan kepentingan karyawan.

2. Deskripsi Variabel Strategi Pemasaran Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara a. Deskripsi variabel Strategi Pemasaran Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara Varabel strategi pemasaran pada penelitian ini diukur dengan 10 pernyataan yang mempresentasikan indikator-indikator dari sub variabel strategi pemasaran. Hasil tanggapan dari jawaban variabel upah kerja dijelaskan pada tabel berikut:

91

Tabel 4.22 Prosentase Kategori Item Strategi Pemasaran (X1) Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara

Kategori No. Total SS (5) S (4) R (3) TS (2) STS (1) Item (%) F % F % F % F % F % 1 4 12,9 13 41,9 5 16,1 7 22,6 2 6,5 100 2 2 6,5 9 29,0 10 32,3 10 32,3 0 - 100 3 2 6,5 5 16,1 15 48,4 9 29,0 0 - 100 4 1 3,2 10 32,3 8 25,8 10 32,3 2 6,5 100 5 1 3,2 10 32,3 8 25,8 10 32,3 2 6,5 100 6 0 - 8 25,8 12 38,7 9 29,0 2 6,5 100 7 3 9,7 15 48,4 7 22,6 5 16,1 1 3,2 100 8 3 9,7 14 45,2 13 41,9 0 - 1 3,2 100 9 7 22,6 9 29,0 12 38,7 3 9,7 0 - 100 10 4 12,9 17 54,8 8 25,8 2 6,5 0 - 100 Jumlah 27 87,1 110 354,8 98 316,1 65 209,7 10 32,3 1.000

a) Sebanyak 12,9% responden menjawab sangat setuju, 41,9% responden menjawab setuju, 16,1% responden menjawab ragu- ragu, 22,6% responden menjawab tidak setuju dan 6,5% responden. Dengan demikian sebagian besar responden menyatakan setuju mengenai memilih pasar sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen. b) Sebanyak 6,5% responden menjawab sangat setuju, 29% responden menjawab setuju, 32,3 responden menjawab ragu-ragu, 32,3% responden menjawab tidak setuju. Dengan demikian sebagian besar responden menyatakan ragu-ragu dan tidak setuju dalam hal menetapkan posisi pasar dengan memilih pasar yang strategis. c) Sebanyak 6,5% responden menjawab sangat setuju, 16,1% responden menjawab setuju, 48,4% responden menjawab ragu-ragu dan 29% responden menjawab tidak setuju. Dengan demikian sebagian besar responden menyatakan ragu-ragu dalam hal Strategi 92

pemasaran Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara yang di terapkan sudah tepat. d) Sebanyak 3,2% responden menjawab sangat setuju, 32,3% responden menjawab setuju, 25,8% responden menjawab ragu- ragu, 32,3% responden menjawab tidak setuju dan 6,5 % responden menyatakan sangat tidak setuju. Dengan demikian sebagian besar responden ada yang menyatakan setuju dan ada yang menyatakan tidak setuju dalam hal Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara memiliki produk dan kemasan yang bermacam-macam. e) Sebanyak 3,2% responden menjawab sangat setuju, 32,3% responden menjawab setuju, 25,8% responden menjawab ragu- ragu, 32,3% responden menjawab tidak setuju dan 3,2 % responden menyatakan sangat tidak setuju setuju. Dengan demikian sebagaian besar responden menyatakan setuju dalam hal Pemasaran produk sudah direncanakan dengan matang oleh Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara. f) Sebanyak 25%,8 responden menjawab setuju, 38,7% menjawab ragu-ragu, 29% responden menjawab tidak setuju dan 6,5% responden menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian sebagian besar responden menyatakan setuju dalam hal menyediakan produk sesuai dengan permintaan konsumen. g) Sebanyak 9,7% responden menjawab sangat setuju, 48,4% responden menjawab setuju, 22,6% menjawab ragu-ragu, 16,1% responden menjawab tidak setuju dan 3,2% responden menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian sebagian besar responden menyatakan setuju dalam hal Kualitas bahan baku yang selalu diutamakan. h) Sebanyak 9,7% responden menjawab sangat setuju, 45,2% responden menjawab setuju, 41,9% responden menjawab ragu- ragu, dan 3,2% responden menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian sebagian besar responden menyatakan setuju dalam hal 93

Harga jual yang diterapkan Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara sesuai dengan produk yang dihasilkan. i) Sebanyak 22,6% responden menjawab sangat setuju, 29% responden menjawab setuju, 38,7% responden menjawab ragu- ragu, 9,7% responden menjawab tidak setuju. Dengan demikian sebagian besar responden menyatakan ragu-ragu dalam hal Pengiriman produk yang dilakukan Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara berjalan dengan baik dan tepat. j) Sebanyak 12,9% responden menjawab sangat setuju, 54,8% responden menjawab setuju, 25,8% responden menjawab ragu- ragu, 6,5% responden menjawab tidak setuju dan 3,2% responden menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian sebagian besar responden menyatakan setuju mengenai Promosi yang dilakukan Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara menarik.

b. Deskripsi variabel upah kerja Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara Varabel upah kerja pada penelitian ini diukur dengan 5 pernyataan yang mempresentasikan indikator-indikator dari sub variabel upah kerja. Hasil tanggapan dari jawaban variabel upah kerja dijelaskan pada tabel berikut: Tabel 4.23 Prosentase Kategori Item Upah kerja(X2) Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara Kategori No. Total SS (5) S (4) R (3) TS (2) STS (1) Item (%) F % F % F % F % F % 1 1 3,2 12 38,7 18 58,1 0 - 0 - 100 2 0 - 9 29,0 11 35,5 10 32,3 1 3,2 100 3 0 - 10 32,3 12 38,7 8 25,8 1 3,2 100 4 0 - 10 32,3 12 38,7 8 25,8 1 3,2 100 5 0 - 10 32,3 18 58,1 3 9,7 0 - 100 Jumlah 40 129,0 85 274,2 52 167,7 13 41,9 0 3,2 616

94

a) Sebanyak 3,2% responden menjawab sangat setuju, 38,7% responden menjawab setuju, dan 58,1% responden menjawab ragu- ragu. Dengan demikian sebagian besar responden menyatakan ragu-ragu dalam hal besarnya upah ditentukan oleh banyaknya produk yang dihasilkan oleh pekerja Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara. b) Sebanyak 29% responden menjawab setuju, 35,5% responden menjawab ragu-ragu, 32,3% responden menjawab tidak setuju dan 3,2 responden menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian sebagian besar responden menyatakan ragu-ragu dalam hal Upah yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara. c) Sebanyak 32,3% responden menjawab setuju, 38,7% responden menjawab ragu-ragu, 25,8% responden menjawab tidak setuju dan 3,25 responden menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian sebagian besar responden menyatakan ragu-ragu dalam hal Upah yang diterima dapat memenuhi kebutuhan pekerja. d) Sebanyak 32,3% responden menyatakan setuju, 38,7% responden menjawab ragu-ragu, 25,8% responden menjawab tidak setuju dan 3,2% responden menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian sebagian besar responden menyatakan ragu-ragu Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara memberikan tunjangan hari raya (THR). e) Sebanyak 32,3% responden menjawab setuju, 58,1% responden menjawab ragu-ragu, dan 9,7% responden menjawab tidak setuju. Dengan demikian sebagian besar responden menyatakan ragu-ragu dalam hal penetapan besarnya upah sesuai dengan jenis pekerjaan dan sudah tepat waktu yang di berikan oleh Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara.

95

c. Deskripsi Variabel Laba Usaha Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara Varabel laba usaha pada penelitian ini diukur dengan 5 pernyataan yang mempresentasikan indikator-indikator dari sub indikator variabel laba usaha. Hasil tanggapan dari jawaban variabel laba usaha dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 4.24 Prosentase Kategori Item Laba Usaha (Y) Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara

Kategori No. Total SS (5) S (4) R (3) TS (2) STS (1) Item (%) F % F % F % F % F % 1 1 3,2 6 19,4 14 45,2 7 22,6 3 9,7 100 2 9 29,0 14 45,2 4 12,9 3 9,7 1 3,2 100 3 2 6,5 10 32,3 15 48,4 4 12,9 0 - 100 4 3 9,7 15 48,4 6 19,4 4 12,9 3 9,7 100 5 6 19,4 20 64,5 1 3,2 1 3,2 3 9,7 100 Jumlah 40 67,7 65 209,7 40 129,0 19 61,3 10 32,3 500

a) Sebanyak 3,2% responden menjawab sangat setuju, 19,4% responden menjawab setuju, 45,2% responden menjawab ragu- ragu, 22,6% responden menjawab tidak setuju dan 9,7% responden menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian sebagian besar responden menyatakan ragu-ragu dalam hal Jangkauan pemasraan Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara semakin luas. b) Sebanyak 29% responden menjawab sangat setuju, 45,2% responden menjawab setuju, 12,9% responden menjawab ragu- ragu, 9,7% responden menjawab tidak setuju dan 3,2% responden menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian sebagian besar responden menyatakan setuju dalam hal Usaha Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara semakin berkembang. c) Sebanyak 6,5% responden menjawab sangat setuju, 32,3% responden menjawab setuju, 48,4% responden menjawab ragu- 96

ragu, dan 12,9% responden menjawab tidak setuju. Dengan demikian sebagian besar responden menyatakan ragu-ragu dalam hal Penjualan yang banyak meningkatkan keuntungan Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara. d) Sebanyak 9,7% responden menjawab sangat setuju, 48,4% responden menjawab setuju, 19,4% responen menjawab ragu-ragu, 12,9% responden menjawab tidak setuju dan 9,7 responden menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian sebagian besar responden menyatakan setuju dalam hal Hasil produksi yang baik tingkatkan pesanan kue sumpia Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara. e) Sebanyak 19,4% responden menjawab sangat setuju, 64,5% responden menjawab setuju, 3,2% responden menjawab ragu-ragu, 3,2% responden menjawab tidak setuju dan 9,7% resonden menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian sebagian besar responden menyatakan setuju dalam hal Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara selalu mengutamakan kepentingan karyawan.

E. Trenformasi Data Ordinal ke Interval Metode MSI (Methode of Succecive Interval) digunakan untuk melakukan transformasi data ordinal menjadi data interval. Pada umumnya jawaban responden yang diukur dengan menggunakan skala likert (Lykert scale) dengan diadakan scoring yakni pemberian nilai numerikal 1, 2, 3, 4 dan 5, setiap skor yang diperoleh akan memiliki tingkat pengukuran ordinal. Metode successive internal megubah data ordinal ke interval agar bisa dilakukan komputasi menggunakan statistika parametrik. Metode ini mengubah tipe data dengan cara sebagai berikut:110

a. Menentukan frekuensi setiap respon b. Menentukan proporsi setiap respon dengan membagi frekuensi dengan jumlah sampel

110http://smilingtinkerbell.blogspot.com/2012/11/mengubah-tipe-data-ordinal- dengan.html. kamis, 19-03-2015,pukul 07:55 97

c. Menjumlahkan proporsi secara berurutan untuk setiap respon sehingga diperoleh proporsi kumulatif d. Menentukan Z untuk masing-masing proporsi kumulatif yang dianggap menyebar mengikuti sebaran normal baku. e. Menghitung scale value (SV) untuk masing-masing respon. f. Mengubah scale value (SV) terkecil menjadi sama dengan satu (1) dan mentransformasikan masing-masing skala menurut perubahan skala terkecil sehingga diperoleh transformed scale value (TSV).

F. Hasil Penelitian Uji Instrumen PD. Sumber Sumpia dan Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara 1. Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang disusun dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur secara tepat. Uji validitas setiap item pernyataan yang terdapat dalam angket dilakukan dengan jalan mengkorelasikan setiap variabel yang diuji validitasnya. Instrument yang akan diuji pada penelitian ini adalah strategi pemasaran, upah kerjadan laba usaha. Suatu item dinyatakan

valid apabila rhitung > rtabel, dengan N = 71 maka diperoleh r tabel = 0,234.

Tabel. 4.25 Uji Validitas

Variabel No N rhitung rtabel Keterangan 1. 71 0,720 0,234. Valid 2. 71 0,707 0,234. Valid 3. 71 0,574 0,234. Valid Strategi 4. 71 0,680 0,234. Valid Pemasaran 5. 71 0,599 0,234. Valid 6. 71 0,628 0,234. Valid 7. 71 0,551 0,234. Valid 8. 71 0,553 0,234. Valid 98

9. 71 0,538 0,234. Valid 10. 71 0,554 0,234. Valid 11. 71 0,764 0,234. Valid 12. 71 0,902 0,234. Valid Upah 13. 71 0,639 0,234. Valid Kerja 14. 71 0,695 0,234. Valid 15. 71 0,622 0,234. Valid 16. 71 0,396 0,234. Valid Laba 17. 71 0,592 0,234. Valid Usaha 18 71 0,621 0,234. Valid 19 71 0,731 0,234. Valid 20. 71 0,480 0,234. Valid

Dari tabel 4.25 hasil pengelolaan SPSS diatas, maka dapat dinyatakan bahwa secara kesulurah setiap item pernytaan yang diajukan

dinyatakan valid, karena rhitung > rtabel. Oleh karena itu 20 item yang sudah ada dapat digunakan untuk pengujian selanjutnya.

2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas merupakan alat uji untuk mengetahui tingkat kestabilan dari suatu alat ukur dalam mengukur suatu gejala. untuk menguji reliabilitas digunakan rumus Cronbach Alpha. Suatu pengukuran dikatakan reliabel apabila koefisien Alpha lebih > 0,6.

99

Tabel. 4.26 Uji Realibilitas

Cronbach’s No Keterangan Variabel Alpha

1. 0,795 Reliabel 2. 0,793 Reliabel Strategi 3. 0,810 Reliabel Pemasaran 4. 0,808 Reliabel

5. 0,807 Reliabel

6. 0,800 Reliabel 7. 0,821 Reliabel 8. 0,805 Reliabel 9. 0,813 Reliabel

10. 0,813 Reliabel 11. 0,744 Reliabel 12. 0,718 Reliabel Upah 13. 0,764 Reliabel Kerja 14. 0,758 Reliabel

15. 0,782 Reliabel Laba 16. 0,752 Reliabel Usaha 17. 0,700 Reliabel

18 0,723 Reliabel

19 0,672 Reliabel 20. 0,723 Reliabel Dari hasil uji reliabilitas pada masing-masing pernyataan yang dinyatakan pada tabel diatas diketahui hasilnya sebagai berikut: a. Dari keseluruhan variabel strategi pemasaran dinyatakan reliable karena nilai Alpha Cronbach’s > 0.6 b. Dari keseluruhan variabel upah kerja dinyatakan reliable karena nilai Alpha Cronbach’s > 0.6 100

c. Dari keseluruhan variabel laba usaha dinyatakan reliable karena nilai Alpha Cronbach’s > 0.6

G. Hasil Penelitian PD. Sumber Sumpia 1. Uji Asumsi Klasik PD. Sumber Sumpia a. Uji Normalitas PD. Sumber Sumpia Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang telah dikumpulkan berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik yaitu model regresi yang berdistribusi normal. Penghitungan uji normalitas dapat menggunakan beberapa metode, pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode Kolmogorov-Smirnov. Jika signifikansi data > 0,05 maka dinyatakan normal, tetapi jika signifikansi data < 0,05 maka dinyatakan tidak normal.

Tabel 4.27 Uji Normalitas PD. Sumber Sumpia

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test X1 X2 Y N 40 40 40 Normal Mean 28,17 13,36 13,92 Parametersa,,b Std. 5,742 3,423 3,014 Deviation Most Absolute ,128 ,100 ,169 Extreme Positive ,104 ,091 ,102 Differences Negative -,128 -,100 -,169 Kolmogorov-Smirnov Z ,807 ,631 1,071 Asymp. Sig. (2-tailed) ,532 ,821 ,201

Berdasarkan tabel 4.27 dapat dilihat bahwa Berdasarkan hasil analisis diatas, uji normalitas dengan menggunakan Kolmogorov- Smirnov memberikan hasil KSZ pada variabel strategi pemasaran (X1) sebesar 0.807 dan Asymp. Sig. sebesar 0.532, pada variabel upah kerja (X2) KSZ memberikan hasil sebesar 0.631 dan Asymp. 101

Sig. sebesar 0.821, serta pada variabel laba usaha (Y) KSZ memberikan hasil 1.071 dan Asymp. Sig. sebesar 0.201 yang berarti nilai tersebut > 0,05. oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

b. Uji Multikolonieritas PD. Sumber Sumpia Uji Multikolonieritas dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Bila terjadi korelasi, maka terdapat masalah multikolonieritas yang harus diatasi. Jika nilai variance inflation factor (VIF) > 10 dan nilai tolerance < 0,1 maka terdapat multikolonieritas, sedangkan jika nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,1 maka tidak terjadi multikolonieritas.

Tabel 4.28 Uji Multikolonieritas PD. Sumber Sumpia Coefficientsa Unstandardized Standardized Collinearity Coefficients Coefficients Statistics Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF 1 (Constant) .424 1.115 .380 .706 X1 .407 .050 .776 8.115 .000 .578 1.730 X2 .152 .084 .172 1.802 .080 .578 1.730 a. Dependent Variable: Y

Berdasarkan tabel 4.28 dapat dilihat bahwa diketahui nilai VIF pada variabel X1dan X2 adalah 1.730 yang berarti semua variabel bebas (independen) memiliki nilai VIF < 10 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak adanya multikolenieritas.

102

c. Uji Heteroskedastisitas PD. Sumber Sumpia Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Model regresi yang baik yaitu yang terhindar dari terjadinya heteroskedastisitas. Dengan ketentuan apabila nilai sig. < 0.05 maka data mengalami heteroskedastisitas, dan apabila nilai sig. > 0.05 maka data tidak terjadi heteroskedastisitas.

Tabel. 4.29 Uji Heteroskedastisitas PD. Sumber Sumpia Correlations X1 X2 Y ABS_RES ** ** * Spearman's rho X1 Correlation 1.000 .683 .868 -.270 Coefficient Sig. (1-tailed) . .000 .000 .046 N 40 40 40 40 ** ** X2 Correlation .683 1.000 .763 .007 Coefficient Sig. (1-tailed) .000 . .000 .482 N 40 40 40 40 ** ** Y Correlation .868 .763 1.000 -.144 Coefficient Sig. (1-tailed) .000 .000 . .187 N 40 40 40 40 * ABS_RES Correlation -.270 .007 -.144 1.000 Coefficient Sig. (1-tailed) .046 .482 .187 . N 40 40 40 40 **. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

103

Dari hasil penghitungan data diatas untuk variabel strategi pemasaran diperoleh nilai signifikan 0.046, untuk variabel upah kerja diperoleh nilai sig. sebesar 0.482 dan untuk variabel laba usaha diperoleh nilai sig. sebesar 0.187. maka dapat didimpulkan bahwa hasil penelitian ini tidak terjadi heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi PD. Sumber Sumpia Uji Autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linier terdapat hubungan yang kuat baik positif maupun negatif antar data yang ada pada variabel-variabel penelitian. Uji autokorelasi dapat dilakukan dengan menggunakan metode Durbin-Waston. Sebagai berikut :

Tabel. 4.30 Uji Autokolerasi PD. Sumber Sumpia Model Summaryb Adjusted R Std. Error of Durbin- Model R R Square Square the Estimate Watson a 1 .897 .805 .794 1.368 1.613 a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y

Nilai DW pada hasil analisis diatas menunjukkan angka 1.613. agar dapat mengetahui terjadi atau tidaknya autokolerasi pada nilai ini, maka akan dibandingkan dengan nilai table signifikansi 5%, dengan (N = 40) dan jumlah variable independen (K = 2), maka didapat nilain dL sebesar 1.353 dan nilai dU sebesar 1.587. maka data yang telah dihasilkan terbebas dari terjadinya autokolerasi karena nilai DW > dU < (4 - dU), yaitu 1.613 > 1.587 dan 1.613 < 2,413. 104

2. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis Statistik PD. Sumber Sumpia a. Analisis Regresi Berganda PD. Sumber Sumpia Analisis regresi berganda dialakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari beberapa variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen, dalam penelitian ini yaitu

variabel Strategi Pemasaran (X1), Upah Kerja (X2) terhadap Laba Usaha (Y).

Tabel. 4.31 Uji Regresi Berganda PD. Sumber Sumpia

Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) .424 1.115 .380 .706 X1 .407 .050 .776 8.115 .000 X2 .152 .084 .172 1.802 .080 a. Dependent Variable: Y

Jika hasil output dengan bantuan program SPSS versi 17 dimasukkan ke dalam persamaan di atas diperoleh nilai sebesar :

Y = a + b1X1 + b2X2

Y = 0.424 + 0.407 X1 + 0.152 X2 Dari persamaan di atas diperoleh koefisien regresi bernilai positif dari pengaruh strategi pemasaran(X1) dan upah kerja(X2) terhadap laba usaha(Y). Hal ini berarti bahwa :

a) Konstanta sebesar 0.424 dapat diartikan sebelum dipengaruhi variabel strategi pemasaran (X1) dan upah kerja (X2) sama dengan nol maka laba usaha (Y) positif 0.424.

b) Koefisien regresi b1 sebesar 0.407yang artinya apabila strategi pemasaran (X1) meningkat maka laba usaha (Y) akan meningkat 105

dengan asumsi variabel upah kerja (X2) terhadap laba usaha (Y) dianggap konstan.

c) Koefisien regresi b2 sebesar 0.152 yang artinya apabila upah kerja (X2) meningkat maka laba usaha (Y) akan meningkat dengan asumsi variabel strategi pemasaran (X1) terhadap laba usaha (Y) dianggap konstan. b. Uji Koefisien Determinasi PD. Sumber Sumpia Hasil analisis koefisien determinasi dengan menggunakan program SPSS versi 17.00 dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel. 4.32 Uji Koefisien Determinasi PD. Sumber Sumpia Model Summaryb

Std. Change Statistics Error of the R Adjusted R Estimat Square F Sig. F Model R R Square Square e Change Change df1 df2 Change a 1 .897 .805 .794 1.368 .805 76.189 2 37 .000 a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y

Rumus yang digunakan untuk menentukan determinasi ini adalah 푟2x 100%. Nilai regresi (r) dari tabel diatas yaitu 0.533, maka nilai koefisien determinasinya adalah: 푅2 = 푟2 x 100% 푅2 = (0,897)2 x 100% 푅2 = 0,805 x 100% 푅2 = 80,5% Hal ini menunjukkan sebesar 80,5% variasi dari laba usahadipengaruhi oleh faktor strategi pemasaran (X1) dan upah kerja (X2), 106

sedangkan sisanya (100% - 80,5% = 19,5%) dijelaskan oleh variabel lain selain dari variabel yang diteliti. c. Uji t PD. Sumber Sumpia Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen, yaitu untuk mengetahui pengaruh variabel strrategi pemasaran(X1) dan vaiabel upah kerja (X2) terhadap variabel laba usaha (Y). Hipotesis pertama yang di ajukan dalam penelitian ini yaitu :

Ho : Tidak terdapat pengaruh signifikan variabel independen

terhadap variabel dependen.

Ha : Terdapat pengaruh signifikan variabel independen

terhadap variabel dependen.

Ketentuan pengujian :

a) Jika thitung > ttabel 0,05 (dk = n-2), maka Ho ditolak Ha diterima.

b) Jika thitung < ttabel 0,05 (dk = n-2), maka Ho diterima Ha ditolak.

c) Menghitung besarnya angka Jika thitung dengan α = 0,05 dan dk =

n-2

= 40-2 = 38, jadi ttabel = 1,685.

107

Tabel 4.33 Uji t PD. Sumber Sumpia Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Correlations Zero- Model B Std. Error Beta t Sig. order Partial Part 1 (Constant) .424 1.115 .380 .706 X1 .407 .050 .776 8.115 .000 .887 .800 .590 X2 .152 .084 .172 1.802 .080 .676 .284 .131 a. Dependent Variable: Y

Dari tabel 4.33 dari hasil pengelolaan melalui SPSS diatas diketahui

bahwa thitung untuk variabel strategi pemasaran (X1) sebesar 8.115, dan

untuk nilai thitung pada variabel upah kerja(X2) sebesar 1.802. untuk

ditribusi ttabel yaitu sebesar 1.685 seperti yang telah dijelaskan diatas, yang

artinya bahwa variabel X1 dan X2 memilki thitung > ttabel. Dengan demikian secara parsial variabel independen strategi pemasaran dan upah kerja mempengaruhi variabel dependen yaitu laba usaha. Hal ini dikarenan PD. Sumber Sumpia telah tepat dalam menjalakan strategi pemasarannya dan telah memberikan kenyamanan bagi para pekerjanya yaitu PD. Sumber Sumpia memberikan upah jauh lebih tinggi dari pada perusahaan lain untuk kurir, penggoreng dan pengemas ha ini dikarenakan dilihat dari jenis pekerjaan mereka yang tergolong berat. Berbeda dengan pembuat kulit dan kue yang tergolong ringan, besarnya upah sama seperti perusahaan kue sumpia yang lain.

d. Uji F PD. Sumber Sumpia Uji F bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen, yaitu variabel Strategi

Pemasaran (X1) dan Upah Kerja (X2) terhadap Laba Usaha (Y). Berikut ini adalah hipotesis yang di ajukan dalam penelitian ini yaitu : 108

Ho Tidak terdapat pengaruh signifikan antara Strategi Pemasaran dan Upah Kerja terhadap Laba Usaha. Ha Terdapat pengaruh signifikan antara Strategi Pemasaran dan Upah Kerja terhadap Laba Usaha. Ketentuan pengujian F-Hitung : a. Jika F-Hitung > F-tabel, maka Ho ditolak Ha diterima. b. Jika F-Hitung > F-tabel, maka Ho diterima Ha ditolak.. Tabel 4.34 Uji f PD. Sumber Sumpia ANOVAb Sum of Model Squares Df Mean Square F Sig. a 1 Regression 285.133 2 142.567 76.189 .000 Residual 69.235 37 1.871 Total 354.369 39 a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y

Dari tabel 4.34 dapat dilihat bahwa nilai F-Hitung > F-tabel yaitu

76.189, hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan Ftabel. Untuk

menentukan Ftabel dengan menggunakan tingkat signifikansi 5%, yaitu df 1 (jumlah variabel - 1) dan df 2 (n - k - 1), (n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel independen). Berdasarkan perhitungan tersebut,

dapat diketahui bahwa nilai Ftabel sebesar 3,25. Pada hasil analisis data

diatas terlihat Fhitung > Ftabel yaitu 76.189 > 3,25. sehingga dapat

disimpulkan bahwa variabel Strategi Pemasaran (X1), Upah Kerja (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap Laba Usaha (Y). Maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Seperti yang sudah dijelaskan pada uji sebelumnya yaitu uji secara parsial, bahwa strategi pemasaran dan upah kerja berpengaruh terhadap laba usaha, dan setelah dilakukan uji secara bersama-sama hasilnya pun 109

sama yakni strategi pemasaran dan upah kerja berpengaruh terhadap laba usaha pada PD. Sumber Sumpia.

H. Hasil Penelitian Produksi Rumah Tangga Tiga Brsaudara 1. Uji Asumsi Klasik Produksi Rumah Tangga Tiga Brsaudara a. Uji Normalitas Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang telah dikumpulkan berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik yaitu model regresi yang berdistribusi normal. Penghitungan uji normalitas dapat menggunakan beberapa metode, pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode Kolmogorov-Smirnov. Jika signifikansi data > 0,05 maka dinyatakan normal, tetapi jika signifikansi data < 0,05 maka dinyatakan tidak normal. Tabel. 4.35 Uji Normalitas Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test X1 X2 Y N 31 31 31 Normal Mean 29,54 14,30 14,18 Parametersa,,b Std. 6,258 3,336 2,658 Deviation Most Absolute ,070 ,080 ,150 Extreme Positive ,064 ,074 ,096 Differences Negative -,070 -,080 -,150 Kolmogorov-Smirnov Z ,390 ,448 ,837 Asymp. Sig. (2-tailed) ,998 ,988 ,485

Berdasarkan tabel 4.35 dapat dilihat bahwa Berdasarkan hasil analisis diatas, uji normalitas dengan menggunakan Kolmogorov- Smirnov memberikan hasil KSZ pada variabel strategi pemasaran (X1) sebesar 0.390 dan Asymp. Sig. sebesar 0.998, pada variabel upah kerja (X2) KSZ memberikan hasil sebesar 0.448 dan Asymp. Sig. sebesar 0.988, serta pada variabel laba usaha (Y) KSZ 110

memberikan hasil 0.837 dan Asymp. Sig. sebesar 0.485 yang berarti nilai tersebut > 0.05. oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

b. Uji Multikolonieritas Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara Uji Multikolonieritas dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Bila terjadi korelasi, maka terdapat masalah multikolonieritas yang harus diatasi. Jika nilai variance inflation factor (VIF) > 10 dan nilai tolerance < 0,1 maka terdapat multikolonieritas, sedangkan jika nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,1 maka tidak terjadi multikolonieritas.

Tabel 4.36 Uji Multikolonieritas Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara Coefficientsa Unstandardized Standardized Collinearity Coefficients Coefficients Statistics Toleranc Model B Std. Error Beta T Sig. e VIF 1 (Constant) 4,878 2,344 2,081 ,047 X1 ,232 ,064 ,546 3,628 ,001 ,968 1,033 X2 ,172 ,120 ,216 1,432 ,163 ,968 1,033 a. Dependent Variable: Y

Berdasarkan tabel 4.36 dapat dilihat bahwa diketahui nilai VIF pada variabel X1dan X2 adalah 1,033 yang berarti semua variabel bebas (independen) memiliki nilai VIF < 10, yaitu 1,033 < 10 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak adanya multikolenieritas dalam penelitian ini. 111

c. Uji Heteroskedastisitas Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Model regresi yang baik yaitu yang terhindar dari terjadinya heteroskedastisitas. Dengan ketentuan apabila nilai sig. < 0.05 maka data mengalami heteroskedastisitas, dan apabila nilai sig. > 0.05 maka data tidak terjadi heteroskedastisitas.

Tabel. 4.37 Uji Heteroskedastisitas Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara

Correlations ABS_RE X1 X2 Y S ** Spearman's X1 Correlation 1,000 ,166 .453 -,170 rho Coefficient Sig. (1-tailed) . ,185 ,005 ,180

N 31 31 31 31

* X2 Correlation ,166 1,000 .318 -,229 Coefficient

Sig. (1-tailed) ,185 . ,041 ,108

N 31 31 31 31

** * Y Correlation .453 .318 1,000 ,056 Coefficient

Sig. (1-tailed) ,005 ,041 . ,383

N 31 31 31 31 112

ABS Correlation -,170 -,229 ,056 1,000 _RE Coefficient S Sig. (1-tailed) ,180 ,108 ,383 .

N 31 31 31 31

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).

Dari tabel 4.37 hasil penghitungan data diatas untuk variabel strategi pemasaran diperoleh nilai signifikan 0.180, untuk variabel upah kerja diperoleh nilai sig. sebesar 0.108 dan untuk variabel laba usaha diperoleh nilai sig. sebesar 0.383. maka dapat didimpulkan bahwa hasil penelitian ini tidak terjadi heteroskedastisitas. d. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linier terdapat hubungan yang kuat baik positif maupun negatif antar data yang ada pada variabel-variabel penelitian.Uji autokorelasi dapat dilakukan dengan menggunakan metode Durbin-Waston. Sebagai berikut :

Tabel. 4.38 Uji Autokolerasi Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of Durbin- Model R R Square Square the Estimate Watson

a 1 .622 ,386 ,343 2,155 2,048

a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y 113

Dari tabel 4.38 diketahui bahwa Nilai DW pada hasil analisis diatas menunjukkan angka 2.048. agar dapat mengetahui terjadi atau tidaknya autokolerasi pada nilai ini, maka akan dibandingkan dengan nilai table signifikansi 5%, dengan (N = 31) dan jumlah variable independen (K = 2), maka didapat nilain dL sebesar 1.296 dan nilai dU sebesar 1.717. maka data yang telah dihasilkan terbebas dari terjadinya autokolerasi karena nilai DW > dU < (4 - dU), yaitu 2.048>1.717 dan 2.048< 2.283.

2. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis Statistik Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara a. Analisis Regresi Berganda Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara Analisis regresi berganda dialakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari beberapa variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen, dalam penelitian ini yaitu

variabel Strategi Pemasaran (X1), Upah Kerja (X2) terhadap Laba Usaha (Y). Berikut ini adalah hasil analisis regresi berganda dengan menggunakan program SPSS versi 17.00 for windows :

Tabel. 4.39 Uji Regresi Berganda Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara

Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 4,878 2,344 2,081 ,047 X1 ,232 ,064 ,546 3,628 ,001 X2 ,172 ,120 ,216 1,432 ,163 a. Dependent Variable: Y

114

Jika hasil output dengan bantuan program SPSS versi 17 dimasukkan ke dalam persamaan di atas diperoleh nilai sebesar :

Y = a + b1X1 + b2X2

Y = 4,878 + 0,232 X1 + 0,172 X2 Dari persamaan di atas diperoleh koefisien regresi bernilai positif dari pengaruh strategi pemasaran (X1) dan upah kerja (X2) terhadap laba usaha (Y). Hal ini berarti bahwa :

a) Konstanta sebesar 4,878 dapat diartikan sebelum dipengaruhi variabel strategi pemasaran (X1) dan upah kerja (X2) sama dengan nol maka laba usaha (Y) positif 4,878.

b) Koefisien regresi b1 sebesar 0,232 yang artinya apabila strategi pemasaran (X1) meningkat maka laba usaha (Y) akan meningkat dengan asumsi variabel upah kerja (X2) terhadap laba usaha(Y) dianggap konstan.

c) Koefisien regresi b2 sebesar 0,172 yang artinya apabila upah kerja (X2) meningkat maka laba usaha (Y) akan meningkat dengan asumsi variabel strategi pemasaran (X1) terhadap laba usaha(Y) dianggap konstan. b. Uji Koefisien Determinasi Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara Hasil analisis koefisien determinasi dengan menggunakan program SPSS versi 17.00 dapat dilihat sebagai berikut : Tabel. 4.40 Uji Koefisien Determinasi Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara

Model Summaryb Change Statistics R Adjuste Std. Error F Squar d R of the R Square Chang Sig. F Model R e Square Estimate Change e df1 df2 Change a 1 .622 ,386 ,343 2,155 ,386 8,815 2 28 ,001

115

Rumus yang digunakan untuk menentukan determinasi ini adalah 푟2x 100%. Nilai regresi (r) dari tabel diatas yaitu 0.,608, maka nilai koefisien determinasinya adalah:

푅2 = 푟2 x 100% 푅2 = (0,622)2 x 100% 푅2 = 0,386 x 100% 푅2 = 38,6% Hal ini menunjukkan sebesar 38,6% variasi dari laba usaha dipengaruhi oleh faktor strategi pemasaran (X1) dan upah kerja (X2), sedangkan sisanya (100% - 38,6 % = 61,4%) dijelaskan oleh variabel lain selain dari variabel yang diteliti. c. Uji t Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara Uji t dilakukan untuk menunjukkan apakah variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Hasil pengujian hipotesis penelitian dengan menggunakan uji t sebagai berikut : Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen, yaitu untuk mengetahui pengaruh variabel strrategi pemasaran(X1) dan vaiabel upah kerja (X2) terhadap variabel laba usaha (Y). Hipotesis pertama yang di ajukan dalam penelitian ini yaitu :

Ho : Tidak terdapat pengaruh signifikan variabel independen

terhadap variabel dependen.

Ha : Terdapat pengaruh signifikan variabel independen

terhadap variabel dependen.

Ketentuan pengujian :

a) Jika thitung > ttabel 0,05 (dk = n-2), maka Ho ditolak Ha diterima.

b) Jika thitung < ttabel 0,05 (dk = n-2), maka Ho diterima Ha ditolak. 116

c) Menghitung besarnya angka Jika thitung dengan α = 0,05 dan dk=n-2

= 31-2 = 29, jadi ttabel = 1.699.

Tabel 4.41 Uji t Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara Coefficientsa Standardiz ed Unstandardize Coefficient d Coefficients s Correlations Std. Zero- Model B Error Beta t Sig. order Partial Part 1 (Constant) 4,878 2,344 2,081 ,047 X1 ,232 ,064 ,546 3,628 ,001 ,584 ,566 ,537 X2 ,172 ,120 ,216 1,432 ,163 ,313 ,261 ,212 a. Dependent Variable: Y

Dari tabel 4.41 dari hasil pemaparan diatas diketahui bahwa

thitung untuk variabel strategi pemasaran (X1) sebesar 3,628 dan

untuk nilai thitung pada variabel upah kerja (X2) sebesar 1,432. untuk

ditribusi ttabel yaitu sebesar 1.699 seperti yang telah dijelaskan diatas,

yang artinya bahwa variabel X1 memilki thitung > ttabel dan variabel

X2 memilki thitung < ttabel. Dengan demikian secara parsial variabel independen strategi pemasaran mempengaruhi variabel dependen yaitu laba usaha dan upah kerja tidak mempengaruhi variabel dependen yaitu laba usaha. Hal ini dikarenakan pemberian upah Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara terkadang tidak tepat waktu dan para pekerja merasa kurang nyaman dengan hal tersebut.

117

d. Uji F Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara Uji F bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen, yaitu variabel Strategi

Pemasaran (X1) dan Upah Kerja (X2) terhadap Laba Usaha (Y). Berikut ini adalah hipotesis ketiga yang di ajukan dalam penelitian ini yaitu : Ho Tidak terdapat pengaruh signifikan antara Strategi Pemasaran dan Upah Kerja terhadap Laba Usaha. Ha Terdapat pengaruh signifikan antara Strategi Pemasaran dan Upah Kerja terhadap Laba Usaha. Ketentuan pengujian F-Hitung : c. Jika F-Hitung > F-tabel, maka Ho ditolak Ha diterima. d. Jika F-Hitung > F-tabel, maka Ho diterima Ha ditolak. Berikut ini adalah hasil pengujian hipotesis ketiga dengan menggunakan program SPSS versi 17.00 for windows.

Tabel 4.42 Uji f Produksi Rumah Tangga Tiga Bersaudara ANOVAb Sum of Mean Model Squares df Square F Sig. a 1 Regression 81,877 2 40,939 8,815 .001 Residual 130,032 28 4,644 Total 211,909 30 a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y

Dari tabel 4.42 dapat dilihat bahwa nilai F-Hitung > F-tabel yaitu

8.815, hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan Ftabel. Untuk

menentukan Ftabel dengan menggunakan tingkat signifikansi 5%, yaitu df 1 (jumlah variabel - 1) dan df 2 (n - k - 1), (n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel independen). Berdasarkan perhitungan tersebut,

dapat diketahui bahwa nilai Ftabel sebesar 3.35. Pada hasil analisis data 118

diatas terlihat Fhitung > Ftabel yaitu 8.815 > 3.35. sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Strategi Pemasaran (X1), Upah Kerja (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap Laba Usaha (Y). Maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Strategi pemasaran dan upah kerja akan berpengaruh terhadap laba usaha jika dilakukan uji secara bersama-sama.