Bab 1 Pendahuluan

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat Innisfree Innisfree adalah sebuah merek kosmetik korea selatan milik Amore Pasific diluncurkan pada tahun 2009 di Korea Selatan. Innisfree adalah merek kosmetik berorientasi naturalisme. Adapun pencetus brand ini adalah Sung-Whan Suh yang percaya pada kekuatan dari bahan alami untuk kesehatan kulit. Sung-Whan Suh adalah pendiri dari perusahaan kosmetik dan perawatan kulit ternama di Korea Selatan yaitu Amorepacific Corporation. Innisfree sendiri berada dalam naungan perusahaan Amorepacific Corporation bersama dengan brand- brand ternama lainya seperti: Leneige, Sulwhasoo, Etude House, Manonde, Primera, Odyssey. Innisfree sendiri adalah sebuah brand asal Korea Selatan yang bergerak dalam bidang kosmetik dan perawatan kulit yang berbahan dasar alami dan organik. Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan produk kosmetik dan perawatan kulit ini berasal dari kekayaan alam Pulau Jeju. Pulau Jeju adalah sebuah pulau kecil yang masih sangat asri, yang terletak di pantai selatan Korea Selatan. Pulau ini dikenal sebagai pulau yang memiliki udara yang segar, matahari yang hangat, dan air yang jernih. Produk- produk Innisfree terbuat dari berbagai bahan alami yang ada di Pulau Jeju, seperti teh hijau, bunga kamelia, pori vulkanik tanah liat dan masih banyak lagi. Sejak awal Sejak awal kehadiranya di tahun 2000, Innisfree konsisten untuk menjadi brand kecantikan yang memiliki konsep natural. Hal ini di buktikan dengan kehadiran produk- produk yang selalu berasal dari bahan- bahan alami dan kampanye ramah lingkungan dalam menjaga keseimbangan lingkungan. Hingga saat ini Innisfree memiliki beberapa strore di beberapa negara Asia lainnya seperti Hongkong, Korea Selatan, China, Jepang, Taiwan, India, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Indonesia, dan Australia. Di Indonesia hanya ada 3 (tiga) store resmi Innisfree yaitu yang berada di Central Park Mall, Jl. S. Parman Kav. 28, Tanjung Duren Selatan, Grogol Petamburan, Jakarta Barat selanjutnya di Senayan City, Jl. Asia Afrika, Gelora, Tanah 1 Abang, Central Jakarta City, Jakarta 10270, dan yang terakhir di Paris Van Jav, Jl. Sukajadi No. 131 - 139, Cipedes, Sukajadi, Kota Bandung, Jawa Barat. Gambar 1.1 Logo Innisfree (Sumber: www.innisfree.com/id/id/main/index.do, diakses pada 25 Januari 2019, pukul 12.46 WIB) Adapun nilai-nilai inti logo dari Innisfree terdiri dari: a. Kemasan Botol Kemasan botol yang ada pada logo menggambarkan bahwa kemasan dari Innisfree ramah terhadap lingkungan. b. Simbol Daun Simbol daun yang ada pada logo menggambarkan bahwa bahan baku yang digunakan berasal dari alam. c. Mortar Mortar menggambarkan sebuah pengembangan penelitian yang terpercaya.. d. Vas Bunga Simbol vas bunga tersebut melambangkan seluruh manfaat alam yang dimiliki Pulau Jeju . 2 1.1.2 Sejarah Singkat Nature Republic Nature Republic diluncurkan pada bulan Maret 2009 di Myeongdong. Pemasaran perusahaan sebagian besar didasarkan pada produk alami. Pendiri 'Nature Republic' adalah Jung Woon-ho. Nature Republic membuka toko pertamanya pada Maret 2009. Toko dibuka di luar Korea Selatan di Taiwan , Singapura , Thailand , dan Malaysia pada 2011. Pada tahun 2011, Nature Republic membuka toko pertamanya di Kamboja dan meluncurkan toko pertamanya di Filipina pada 13 November 2012. Pada tahun 2012 merek ini membuka lebih banyak toko di AS, yang sudah memiliki 17 toko sejak 2012 dan meluncurkan sebuah toko di Torrance, California, dan memiliki rencana untuk membuka toko lainnya di Elmhurst, New York sebagai bagian dari rencananya untuk terus membangun kehadirannya di negara ini. Gambar 1.2 Logo Nature Republic (Sumber : www.haultree.co.id/brand/nature-republic/, diakses pada 25 Januari 2019, pukul 22.38 WIB) 1.2 Latar Belakang Daya tarik pasar dan industri kosmetik di Indonesia memang tidak lepas dari besarnya jumlah penduduk Indonesia. Tak heran, dengan melihat besarnya pasar itu, kosmetik impor berbondong-bondong masuk ke Indonesia. Ketua Umum Perhimpunan Perusahaan dan Asosiasi Kosmetik (PPAK) Putri K. Wardani mengungkapkan, datangnya pemain asing dalam perdagangan bebas memang tidak bisa dibendung. Jika 3 tahun lalu Indonesia di hadang produk brand global, saat ini mulai datang brand-brand asal Korea (Kemenperin, 2013). , Gambar 1.3 Pangsa Pasar Industri Kosmetik Di Indonesia (Sumber: https://id.linkedin.com/pulse/studi-pemasaran-produk-kosmetik-2018-winda mizwar-pratiwi-1, diakses 26 Januari 2019, pukul 13.30 WIB) Berdasarkan data yang disajikan pada gambar 1.3 menunjukan bahwa setiap tahunnya pangsa pasar kosmetik meningkat mulai dari 2013 sampai dengan 2018 , pada tahun 2013 nilai pasar 31,56 triliun dan pada tahun 2018 menjadi Rp 64,34 trilliun dari sebelumnya Rp 59,03 trilliun, menurut asosiasi industri. Selain itu dapat dilihat dari segi pengguna di masyarakat yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Kenaikan didorong peningkatan penggunaan produk kosmetik di dalam negeri seiring naiknya daya beli masyarakat indonesia. Perkembangan zaman telah membawa perubahan ke berbagai sektor,tak terkecuali industry kecantikan. Perilaku masyarakat yang kian willing to spend more membawa keuntungan besar bagi produsen produk kecantikan (skincare). Demam produk kecantikan di pasar Indonesia tidak hanya menarik bagi pemain lokal seperti Grup Paragon yang memayungi sejumlah brand kecantikan (Wardah, Make Over, Emina), melainkan para pemain asing juga. Dari survey yang dilakukan ZAP Clinic dan MarkPlus inc, terhadap 17.889 perermpuan Indonesia, kompetisi di pasar kecantikan ini terbilang begitu kompetitif. Pasalnya, angka persentase antara pengguna suatu brand dengan 4 pemain lain terbilang tidakbegitu jauh. Marketeers merangkum enam temuan ZAP Beauty Index mengenai merek skincare yang paling digemari perempuan Indonesia yaitu SK II, Laneige, The Body Shop, Innisfree, Nature Republic dan Wardah. Tren pemakain produk skincare Aloe Vera saat ini sedang booming di Indonesia dikarenakan aloe vera sendiri memiliki banyak khasiat salah satunya untuk perawatan kulit. Produk Aloe vera menjadi booming di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh Korean Wave (Korean wave (Hallyu) merupakan suatu fenomena budaya popular asal Korea Selatan yang tersebar melalui media massa, dan popularitasnya sudah merambah ke kawasan Asia. Korean Wave adalah istilah yang diberikan untuk menggambarkan tersebarnya budaya pop Korea secara global di berbagai negara di dunia sejak tahun 1990-an (wikipedia diakses 2018). Konsumen asing yang menyukai budaya Korea cenderung memiliki sikap yang lebih positif terhadap produk Korea dan tertarik untuk melakukan pembelian. Tren budaya korea bisa menjadi salah sumber kesuksesan dalam penjualan produk kosmetik dan skincare terutama produk aloe vera. Gambar 1.4 Hasil Google Search Pada Aloe Vera (Sumber: https://trends.google.com , diakses tanggal 8 Mei 2019, pukul 14.27 WIB) Berdasarkan gambar 1.4 dari hasil Google Search dapat dilihat bahwa dalam lima tahun terakhir pencarian Aloe Vera mengalami peningkatan dan penurunan dari tahun ke 5 tahun. Menurut survey I Price Indonesia Indah Mustikasari pada tahun 2017 menuturkan bahwa ada produk Aloe Vera yang waib dicoba oleh konsumen dan adapun produk aloe vera tersebut yaitu Aloe Vera gel dari Nature Republic,The Face Shop Jeju Aloe Fresh Soothing Gel, Aloe Vera dari Innisfree dan Holika-holika Aloe vera Soothing Gel. Salah satu penyebab mudahnya produk-produk asal Korea dapat diterima oleh masyarakat karena adanya suatu fenomena yang telah tersebar di seluruh dunia, yaitu fenomena Korean wave (Hallyu) yang merupakan suatu fenomena terhadap lajunya pertumbuhan budaya Korea lewat media massa. Ketika popularitas Korean Wave mulai tumbuh, minat pembelian produk Korea seperti produk dari Innisfre, Nature Republic dan produk yang serupa juga meningkat (Son dan Kijboonchoo, 2016). Munculnya Korean Wave membantu produk-produk korea untuk beradapasi dalam masyarakat terutama masyarakat Indonesia. Korean Wave menjadi penyedia informasi bagi masyarakat mengenai produk - produk kosmetik dan skincare. Maka berdasarkan dari fenomena diatas penulis mengambil produk dari Nature Republic dan Innisfree sebagai bahan skripsi. Dalam beberapa tahun terakhir semakin banyak bermunculan merek-merek baru dalam kategori produk skincare Aloe Vera, akibatnya produk skincare jenis ini memasuki pasar yang crowded. Karena jenis produk skincare Aloe Vera yang memiliki produk karakteristik yang tidak terlalu berbeda secara signifikan, menjadikan produsen-produsen tersebut berlomba-lomba untuk mempromosikan produk mereka. Berikut ini adalah survey penulis kepada 30 responden pengguna merek Aloe Vera : TABEL 1.1 SURVEY MEREK ALOE VERA GEL YANG DIPAKAI OLEH KONSUMEN No Merek Aloe Vera Presentasi 1. Nature Republic Soothing And 40% Moisture Aloe Vera 92% 2. Innisfree Aloe Revital Soothing 30% Gel 300 ml 3. The Face Shop Jeju Aloe Fresh 16,7% Soothing Gel 6 4. Holika Holika Aloe 99% Soothing 6,7% Gel 5. Wardah Hydrating Aloe Vera Gel 6,7% (Sumber : Data olahan penulis,2019) Berdasarkan Tabel 1.1 di atas memperlihatkan bahwa produk skincare Aloe Vera dikuasai oleh merek Nature Republic Soothing And Moisture Aloe Vera 92% dengan presentase sebesar 40% mengungguli produk Innisfree Aloe Revital Soothing Gel 300 ml yang berada diurutan kedua sebesar 30%, sementara produk The Face Shop Jeju Aloe Fresh Soothing Gel di urutan ketiga dengan presentase 16,7% , dan diurutan keempat ada produk Holika Holika Aloe 99% Soothing Gel dan Wardah Hydrating Aloe Vera Gel yang memiliki presentase yang sama sebesar 6,7%. Berdasarkan
Recommended publications
  • Strategic Marketing Planning in South Korea Finnish Company Entering South Korean Beauty Market: Case Lu- Mene
    Strategic Marketing Planning in South Korea Finnish company entering South Korean beauty market: Case Lu- mene LAB University of Applied Sciences Bachelor of Business Administration, International Business 2020 Iuliia Trofimova Abstract Author(s) Publication type Completion year Trofimova, Iuliia Thesis, UAS 2020 Number of pages 75 Title of the thesis Strategic Marketing Planning in South Korea Finnish company entering South Korean beauty market: Case Lumene Name of Degree Bachelor of Business Administration Name, title and organisation of the thesis supervisor Emmi Maijanen, Senior Lecturer, Business Administration Name, title and organisation of the client Abstract The thesis focuses on the development of a strategic marketing plan for Lumene Oy to enter the beauty market in South Korea. The research objectives aim to investigate the phenomenon of the strategic marketing planning process according to theoretical knowledge and practical constituent on the basis of Lumene company. In 2014, the company had an attempt to enter the South Korean market, however, there is no rele- vant data associated with it now. The beauty industry in South Korea is diverse, it gives brands new opportunities for business expansion. Lumene already has experi- ence of entering the global market and gains success in such countries as the USA and Russia. The thesis includes an analysis of the country’s marketing environment with the purpose to illustrate the main differences between South Korea and Finland and describe factors of influence towards strategic decisions. The theoretical framework explains the concepts of the marketing environment itself and strategic marketing planning. The section includes visualization related to the strategic process for the comprehensible picture.
    [Show full text]
  • Motions Issued on 8 July 2012
    Congress Document WCC-2012-9.6* Motions Issued on 8 July 2012 World Conservation Congress, Jeju, Republic of Korea 6–15 September 2012 *This document is also submitted for agenda items 1.8, 2.1.6, 3.1.6, 4.1.6 and 6.1.6. Table of Contents Title Categories 001 Strengthening the motions process and enhancing implementation of IUCN Resolutions IUCN Governance 002 Improved opportunity for Member participation in IUCN IUCN Governance 003 Prioritizing IUCN membership awareness and support IUCN Governance 004 Establishment of the Ethics Mechanism IUCN Governance Strengthening of the IUCN National and Regional Committees and the optional use of the 005 three official languages in documents for internal and external communication by IUCN IUCN Governance and its Members Cooperation with regional government authorities in the implementation of the IUCN 006 IUCN Governance Programme 2013–2016 Establishing an Indigenous Peoples’ Organization (IPO) membership and voting category 007 IUCN Governance in IUCN Increasing youth engagement and intergenerational partnership across and through the 008 IUCN Governance Union 009 Encouraging cooperation with faith-based organizations and networks IUCN Governance 010 Establishment of a strengthened institutional presence of IUCN in North-East Asia IUCN Governance 011 Consolidating IUCN’s institutional presence in South America IUCN Governance 012 Strengthening IUCN in the insular Caribbean IUCN Governance 013 IUCN’s name IUCN Governance 014 Implementing Aichi Target 12 of the Strategic Plan for Biodiversity 2011–2020
    [Show full text]
  • Nur Azizah & Ainun Dwiyanti-South Korea in Reconstructing Masculinity As Brand Image of the State's Economy Diplomac
    Corea del Sur, la reconstrucción de la masculinidad como imagen de marca de la diplomacia económica del estado South Korea in Reconstructing Masculinity as Brand Image of the State’s Economic Diplomacy NUR AZIZAH Department of International Relations Faculty of Social and Political Sciences Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Yogyakarta, Indonesia [email protected] AINUN DWIYANTI Department of International Relations Faculty of Social and Political Sciences Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Yogyakarta, Indonesia [email protected] Este artículo está sujeto a una: Licencia "Creative Commons Reconocimiento-No Comercial" (CC-BY-NC) RECIBIDO: 16/11/2020 DOI: https://doi.org/10.24197/st.2.2021.1-22 ACEPTADO:05/02/2021 Resumen: Aplicando la teoría de la diplomacia Abstract: By applying the theory of Economic Diplomacy económica de Rana y Chatterjee, la diplomacia by Rana and Chatterjee, Public Diplomacy by McClory pública de McClory y la identidad estatal de Maxym and State Identity by Maxym Alexandrov, the main Alexandrov, el objetivo principal de este estudio purpose of this study was to analyze the reasons behind fue analizar las razones detrás de la promoción de South Korea’s promotion of soft masculinity through la masculinidad suave en Corea del Sur a través de their means of public diplomacy, such as K-Pop and sus medios de diplomacia pública, tales como K- Korean drama. Particularly in South Korea, ideas about Pop y dramas coreanos. Particularmente en Corea how to look good as ‘a man’ are changing attitudes and del Sur, las ideas sobre cómo verse bien como "un also influencing the world. The study has applied hombre" están cambiando las actitudes y también phenomenology methodology and qualitative research influyen en el mundo.
    [Show full text]
  • Hallyu at a Crossroads: the Clash of Korea's Soft Power Success and China's Hard Power Threat in Light of Terminal High
    Asian International Studies Review Vol. 18 No.1 (June 2017): 153-169 153 Received March 15, 2017 Revised May 10, 2017 Accepted May 20, 2017 Hallyu at a Crossroads: The Clash of Korea’s Soft Power Success and China’s Hard Power Threat in Light of Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) System Deployment HANNAH JUN* The past two decades have witnessed the remarkable success of Hallyu, or the Korean Wave, with Korea welcoming a large influx of foreign visitors and benefiting from massive consumption of products ranging from Korean television and film, K-pop and lifestyle products. A more recent announcement by CJ E&M points to an even more aggressive plan for regional ubiquity, as encapsulated by Hallyu 4.0. Simultaneously, we have already felt some of the effect of policy changes in China – a core Hallyu market – as a response to Korea’s plan to deploy a Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) system. In this sense, we see the stirrings of a clash between Korean soft power and Chinese hard power, and are uncertain who will emerge on top. This paper examines the broad success of Hallyu from key theoretical perspectives, while addressing linkages between Korean corporations and cultural power/influence that have led to an announcement such as Hallyu 4.0. This paper also highlights the recent tensions between Korea and China, specifically with respect to THAAD deployment, and outlines potential implications for businesses and policymakers through preliminary scenarios. Keywords: Nuclear Taboo, Nuclear Arms, Deterrence, Norms, Proliferation, Just War * Assistant Professor, Ewha Womans University, Seoul, South Korea; E-mail: [email protected]; DOI: 10.16934/isr.18.1.201706.153 Downloaded from Brill.com09/28/2021 03:33:20PM via free access 154 Hallyu at a Crossroads I.
    [Show full text]
  • Chapter I Introduction
    CHAPTER I INTRODUCTION 1.1 BACKGROUND OF THE STUDY In this modern and sophisticated era, the development of information and technology increasingly influences human life. One of the most popular in the community is social media. Social media has now become a major need for humanity. The role of social media is actually very much and not limited to individuals, but can be for a business entity. Nowadays, there are still many traditional companies that are not maximizing or not using social media to promote their products and still harsh on conservative or traditional marketing methods. Social media, as the times develop it becomes a competitive necessity to expand their territory to online market. According to Statista, in 2016, Indonesia is one of the most astounding number of web user in the world among every country, where 132.7 million out of the nation’s all out population of about 260 million were active web user. These days purchasers are self- coordinated. They research about the company brand, evaluate product, product service online or through their network before making their purchase decisions. Therefore, social media can be the outlet for the company to represent product, enhance brand reputation, brand awareness and user management. Where those factors can frequently influence the customer purchase decision. Customer purchase decision is highly influence by advertisement through social media and recommendation or review from electronic word of mouth or buzzword. Therefore, the company are enhancing the customers relying on social media for their purchases. Therefore, social media marketing can have positive effect on customer purchase decision (Prasath & Yoganathen, 2018).
    [Show full text]
  • Skripsi Pengaruh Brand Ambassador
    SKRIPSI PENGARUH BRAND AMBASSADOR, BRAND PERSONALITY DAN KOREAN WAVE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (STUDI PADA MAHASISWA PENGGUNA SKINCARE PRODUK NATURE REPUBLIC ALOE VERA DI FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA) OLEH AYU SAGIA 140502075 PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2018 Universitas Sumatera Utara ii Universitas Sumatera Utara iii Universitas Sumatera Utara iv Universitas Sumatera Utara v Universitas Sumatera Utara ABSTRAK PENGARUH BRAND AMBASSADOR, BRAND PERSONALITY DAN KOREAN WAVE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (STUDI PADA MAHASISWA PENGGUNA SKINCARE PRODUK NATURE REPUBLIC ALOE VERA DI FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSIAS SUMATERA UTARA) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Brand Ambassador, Brand Personality, Korean Wave Terhadap Keputusan Pembelian Skincare produk Nature Republic Aloe Vera di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini adalah penelitian asosiatif dan jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif. Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa/i Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara yang tidak diketahui jumlahnya. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 92 responden. Teknik yang digunakan adalah teknik regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara serempak Brand Ambassador, Brand Personality dan Korean Wave berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian skincare produk Nature Republic Aloe Vera di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. Secara parsial,
    [Show full text]
  • Country of Origin and Brand Image on Purchase Decision of South Korean Cosmetic Etude House
    Journal Of Management and Business Environment JMBE ISSN 2685-5992 (online) Vol.1 (1) July 2019 Country of Origin and Brand Image on Purchase Decision of South Korean Cosmetic Etude House Elvina Marsha Devita M.Y. Dwi Hayu Agustini Soegijapranata Catholic University [email protected], 087731611763 Abstract This research aims at knowing the influence of country of origin (COO) and brand image on purchase decision of Etude House, a South Korean cosmetic brand. A sample of 100 consumers of Etude House was the respondents that were selected using snowball method. The questionnaire were distributed to women consumers who live in Semarang and have been using the products in the last three months. Multiple regression analysis was to see if the influence of COO and brand image on purchase decision is significant. The results show that COO and brand image had positive and significant influence on the purchase decision of Etude House products. Keywords: brand image, cosmetics, country of origin, purchase decision, South Korea INTRODUCTION Cosmetic industry in Indonesia had increased steadily since 2009 to 2013. Its sales increased 32.5% from Rp7.56 trilliun in 2009 to Rp11.3 triliun in 2013 (Kementrian Perindustrian, 2013). One indication of this is the increase of local and international cosmetic brands marketed in Indonesia. The local brands such as Wardah, Sari Ayu, Mustika Ratu, and Viva have to compete with international brands coming from different countries. Table 1 presents the top ten international brands conquering Indonesian market and their country of origin. The top ten brands are originally from western countries and those from The United States dominated the Indonesian market.
    [Show full text]
  • Studi Pada Konsumen Nature Republic Aloe Vera Soothing Gel Di Kota Medan)
    PENGARUH CUSTOMER SATISFACTION DAN TRUST IN BRAND TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN (Studi Pada Konsumen Nature Republic Aloe Vera Soothing Gel di Kota Medan) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Disusun Oleh : Ruth Astrid Sumihar 150907084 PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2019 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS HALAMAN PERSETUJUAN Hasil skripsi telah disetujui untuk dipertahankan dan diperbanyak oleh: Nama : Ruth Astrid Sumihar NIM : 150907084 Program Studi : Ilmu Administrasi Bisnis Judul : Pengaruh Customer Satisfaction dan Trust in Brand terhadap Loyalitas Konsumen (Studi Pada Konsumen Nature Republic Aloe Vera Soothing Gel di Kota Medan) Medan, 14 April 2019 Pembimbing Ketua Program Studi Onan Marakali Siregar, S.Sos, M.Si Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA NIP. 197401162014041001 NIP. 195908161986111003 Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si NIP. 197409302005011002 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS HALAMAN PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Skripsi Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara oleh: Nama : Ruth Astrid Sumihar NIM : 150907084 Program Studi : Ilmu Administrasi Bisnis Judul : Pengaruh Customer Satisfaction dan Trust in Brand Terhadap Loyalitas Konsumen (Studi Pada Konsumen Nature Republic Aloe Vera Soothing Gel, Medan Yang dilaksanakan pada: Hari : Tanggal : Jam : Panitia Penguji Ketua Penguji : Prof. Dr. Marlon Sihombing, M.A ( ) NIP. 195908161986111001 Penguji I : Onan M.
    [Show full text]
  • A Case Study of K-Pop Group Superm
    Authentic Self Branding on Social Media and Its Effects on Global Culture Flows: a case study of K-pop group SuperM by Zoe Wong B.A., Simon Fraser University, 2017 Extended Essay Submitted in Partial Fulfillment of the Requirements for the Degree of Master of Arts in the School of Communication (Dual Degree Program in Global Communication) Faculty of Communication, Art and Technology © Zoe Wong 2020 SIMON FRASER UNIVERSITY Summer 2020 Copyright in this work rests with the author. Please ensure that any reproduction or re-use is done in accordance with the relevant national copyright legislation. Approval Name: Zoe Wong Degree: Master of Arts Title: Authentic Self Branding on Social Media and its Effects on Global Culture Flows: a case study of K-pop group SuperM Program Director Katherine Reilly Aleena Chia Senior Supervisor Assistant Professor Katherine Reilly Program Director Associate Professor Date Approved: August 31, 2020 ii Abstract The integration of social media in the entertainment industry has changed fan/celebrity relationships and practices. Celebrities’ presentation of authentic self-images is especially important for fostering emotional attachment and forming parasocial relationships for fanbase maintenance. This is particularly important for the Korean pop culture industry where globalization is the industry’s ultimate goal. This capstone project aims to explore how K-pop celebrities use social media to promote authentic self- branding that attracts global audiences through examining specific forms of authenticity that members of the K-pop group SuperM uses on their personal Instagram accounts and the fan/celebrity interactions that result from the posts. Findings of the study show four qualities of authenticity as well as four aspects of culture that are prominent in the posts.
    [Show full text]
  • PERBANDINGAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA NATURE REPUBLIC ALOE VERA GEL DAN WARDAH ALOE VERA GEL (Studi Pada Mahasiswa Di Lima Universitas Swasta Yogyakarta)
    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBANDINGAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA NATURE REPUBLIC ALOE VERA GEL DAN WARDAH ALOE VERA GEL (Studi Pada Mahasiswa Di Lima Universitas Swasta Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Oleh:: Bernadeta Yulinda NIM : 162214038 PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERBANDINGAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA NATURE REPUBLIC ALOE VERA GEL DAN WARDAH ALOE VERA GEL (Studi Pada Mahasiswa Di Lima Universitas Swasta Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Oleh:: Bernadeta Yulinda NIM : 162214038 PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI MOTTO DAN PERSEMBAHAN “Andalkan lah Tuhan dalam segala hal niscaya hasil terbaik akan diberikan” (Mazmur 37:5) “Kuatkan hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada upah bagi usahamu!” (2 Tawarikh 15:7) “Tidak ada keberhasilan tanpa perjuangan dan tidak ada perjuangan tanpa pengorbanan” “Banggalah dengan seberapa jauh kamu berjuang. Percayalah pada seberapa jauh kamu bisa melangkah. Tapi jangan lupa untuk menikmati perjalanannya” “Kesulitan itu sementara dan kesuksesan itu pasti, bila ada usaha dan doa” Skripsi ini dipersembahkan kepada : Bapak dan Ibuku tercinta, Saudaraku yang terkasih, Serta kekasih dan sahabat
    [Show full text]
  • Copyright by Chuyun Oh 2015
    Copyright by Chuyun Oh 2015 The Dissertation Committee for Chuyun Oh Certifies that this is the approved version of the following dissertation: K-popscape: Gender Fluidity and Racial Hybridity in Transnational Korean Pop Dance Committee: Rebecca Rossen, Supervisor Omi Osun Joni L. Jones Paul Bonin-Rodriguez Cherise Smith Heather Hindman Youjeong Oh K-popscape: Gender Fluidity and Racial Hybridity in Transnational Korean Pop Dance by Chuyun Oh, B.A.; M.A. Dissertation Presented to the Faculty of the Graduate School of The University of Texas at Austin in Partial Fulfillment of the Requirements for the Degree of Doctor of Philosophy The University of Texas at Austin May 2015 Acknowledgements I would like to extend my thanks to PPP faculty members whose advice and help significantly contributed to my dissertation. I offer the deepest appreciations to my academic advisor, Rebecca Rossen, for supporting my dissertation and academic progress for the last five years with great enthusiasm, insight, and mentorship. I am also thankful to Omi Osun Joni L. Jones and Paul Bonin for their generous help and inspiring scholarship. I want to thank each member of my committee, Cherise Smith, Heather Hindman, and Youjeong Oh, for the time to read and respond to my work with advice. I also offer thanks to my colleagues, friends, and Theatre and Dance faculty members whose artistic and scholarly endeavors have significantly inspired my work. Lastly, I express my sincere gratitude and love to my family members and loved one. Without their help, care, love, and patience, everthing I have achieved would not have been possible.
    [Show full text]
  • BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Profil Produk
    BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Profil Produk Nature Republic adalah perusahaan yang bergerak dibidang kecantikan yang dimana brand tersebut bertemakan alam. Brand ini mengklaim bahwa harga yang lumayan terbilang mahal sangat sebanding dengan kualitas yang dimiliki. Oleh karena itu melalui brand dan produk dari Nature Republic orang-orang di seluruh dunia dapat menikmati hadiah yang diberikan oleh alam. Gambar 1 Logo Nature Republic Sumber : (http://brand.naturerepublic.com/global/en/brand/brandStory#a diakses pada tanggal 25 Mei 2019) Nature Republic adalah brand yang dimana produk-produknya terbuat dari bahan alami berkualitas tinggi. Harga yang diberikan juga affordable yaitu mulai dari Rp. 18.000 – Rp.500.000. beberapa produk andalan diantaranya adalah Aloe Vera Shooting Gel, Nature Republic Snail Solution, Sheet Mask, Super Aqua Mask Combination Watery Cream dan masih ada beberapa yang lainnya. Tak hanya skincare, Nature Republic juga memproduksi beberapa produk make up diantaranya adalah Nature Origin Cushion CC, Provence Blossom Makeup Base, Blusher/Highlighter, Eye Shadow, Lip Gloss dan lain-lain. Berikut foto – foto 25 produk yang terdapat dalam website Nature Republic yang masuk dalam kategori best seller Gambar.2 Produk Nature Republic Sumber: https://brand.naturerepublic.com Keterangan gambar diatas ( dari kiri ke kanan ): - Aloe Vera Shooting Gel - Argan Essential Deep Care Conditioner - Jeju Sparkling Cleansing Water - Nature Origin Collagen BB Cream Konsistensi penjualan dan pembuatan produk sampai saat ini masih terjaga
    [Show full text]