Bab 1 Pendahuluan
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat Innisfree Innisfree adalah sebuah merek kosmetik korea selatan milik Amore Pasific diluncurkan pada tahun 2009 di Korea Selatan. Innisfree adalah merek kosmetik berorientasi naturalisme. Adapun pencetus brand ini adalah Sung-Whan Suh yang percaya pada kekuatan dari bahan alami untuk kesehatan kulit. Sung-Whan Suh adalah pendiri dari perusahaan kosmetik dan perawatan kulit ternama di Korea Selatan yaitu Amorepacific Corporation. Innisfree sendiri berada dalam naungan perusahaan Amorepacific Corporation bersama dengan brand- brand ternama lainya seperti: Leneige, Sulwhasoo, Etude House, Manonde, Primera, Odyssey. Innisfree sendiri adalah sebuah brand asal Korea Selatan yang bergerak dalam bidang kosmetik dan perawatan kulit yang berbahan dasar alami dan organik. Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan produk kosmetik dan perawatan kulit ini berasal dari kekayaan alam Pulau Jeju. Pulau Jeju adalah sebuah pulau kecil yang masih sangat asri, yang terletak di pantai selatan Korea Selatan. Pulau ini dikenal sebagai pulau yang memiliki udara yang segar, matahari yang hangat, dan air yang jernih. Produk- produk Innisfree terbuat dari berbagai bahan alami yang ada di Pulau Jeju, seperti teh hijau, bunga kamelia, pori vulkanik tanah liat dan masih banyak lagi. Sejak awal Sejak awal kehadiranya di tahun 2000, Innisfree konsisten untuk menjadi brand kecantikan yang memiliki konsep natural. Hal ini di buktikan dengan kehadiran produk- produk yang selalu berasal dari bahan- bahan alami dan kampanye ramah lingkungan dalam menjaga keseimbangan lingkungan. Hingga saat ini Innisfree memiliki beberapa strore di beberapa negara Asia lainnya seperti Hongkong, Korea Selatan, China, Jepang, Taiwan, India, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Indonesia, dan Australia. Di Indonesia hanya ada 3 (tiga) store resmi Innisfree yaitu yang berada di Central Park Mall, Jl. S. Parman Kav. 28, Tanjung Duren Selatan, Grogol Petamburan, Jakarta Barat selanjutnya di Senayan City, Jl. Asia Afrika, Gelora, Tanah 1 Abang, Central Jakarta City, Jakarta 10270, dan yang terakhir di Paris Van Jav, Jl. Sukajadi No. 131 - 139, Cipedes, Sukajadi, Kota Bandung, Jawa Barat. Gambar 1.1 Logo Innisfree (Sumber: www.innisfree.com/id/id/main/index.do, diakses pada 25 Januari 2019, pukul 12.46 WIB) Adapun nilai-nilai inti logo dari Innisfree terdiri dari: a. Kemasan Botol Kemasan botol yang ada pada logo menggambarkan bahwa kemasan dari Innisfree ramah terhadap lingkungan. b. Simbol Daun Simbol daun yang ada pada logo menggambarkan bahwa bahan baku yang digunakan berasal dari alam. c. Mortar Mortar menggambarkan sebuah pengembangan penelitian yang terpercaya.. d. Vas Bunga Simbol vas bunga tersebut melambangkan seluruh manfaat alam yang dimiliki Pulau Jeju . 2 1.1.2 Sejarah Singkat Nature Republic Nature Republic diluncurkan pada bulan Maret 2009 di Myeongdong. Pemasaran perusahaan sebagian besar didasarkan pada produk alami. Pendiri 'Nature Republic' adalah Jung Woon-ho. Nature Republic membuka toko pertamanya pada Maret 2009. Toko dibuka di luar Korea Selatan di Taiwan , Singapura , Thailand , dan Malaysia pada 2011. Pada tahun 2011, Nature Republic membuka toko pertamanya di Kamboja dan meluncurkan toko pertamanya di Filipina pada 13 November 2012. Pada tahun 2012 merek ini membuka lebih banyak toko di AS, yang sudah memiliki 17 toko sejak 2012 dan meluncurkan sebuah toko di Torrance, California, dan memiliki rencana untuk membuka toko lainnya di Elmhurst, New York sebagai bagian dari rencananya untuk terus membangun kehadirannya di negara ini. Gambar 1.2 Logo Nature Republic (Sumber : www.haultree.co.id/brand/nature-republic/, diakses pada 25 Januari 2019, pukul 22.38 WIB) 1.2 Latar Belakang Daya tarik pasar dan industri kosmetik di Indonesia memang tidak lepas dari besarnya jumlah penduduk Indonesia. Tak heran, dengan melihat besarnya pasar itu, kosmetik impor berbondong-bondong masuk ke Indonesia. Ketua Umum Perhimpunan Perusahaan dan Asosiasi Kosmetik (PPAK) Putri K. Wardani mengungkapkan, datangnya pemain asing dalam perdagangan bebas memang tidak bisa dibendung. Jika 3 tahun lalu Indonesia di hadang produk brand global, saat ini mulai datang brand-brand asal Korea (Kemenperin, 2013). , Gambar 1.3 Pangsa Pasar Industri Kosmetik Di Indonesia (Sumber: https://id.linkedin.com/pulse/studi-pemasaran-produk-kosmetik-2018-winda mizwar-pratiwi-1, diakses 26 Januari 2019, pukul 13.30 WIB) Berdasarkan data yang disajikan pada gambar 1.3 menunjukan bahwa setiap tahunnya pangsa pasar kosmetik meningkat mulai dari 2013 sampai dengan 2018 , pada tahun 2013 nilai pasar 31,56 triliun dan pada tahun 2018 menjadi Rp 64,34 trilliun dari sebelumnya Rp 59,03 trilliun, menurut asosiasi industri. Selain itu dapat dilihat dari segi pengguna di masyarakat yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Kenaikan didorong peningkatan penggunaan produk kosmetik di dalam negeri seiring naiknya daya beli masyarakat indonesia. Perkembangan zaman telah membawa perubahan ke berbagai sektor,tak terkecuali industry kecantikan. Perilaku masyarakat yang kian willing to spend more membawa keuntungan besar bagi produsen produk kecantikan (skincare). Demam produk kecantikan di pasar Indonesia tidak hanya menarik bagi pemain lokal seperti Grup Paragon yang memayungi sejumlah brand kecantikan (Wardah, Make Over, Emina), melainkan para pemain asing juga. Dari survey yang dilakukan ZAP Clinic dan MarkPlus inc, terhadap 17.889 perermpuan Indonesia, kompetisi di pasar kecantikan ini terbilang begitu kompetitif. Pasalnya, angka persentase antara pengguna suatu brand dengan 4 pemain lain terbilang tidakbegitu jauh. Marketeers merangkum enam temuan ZAP Beauty Index mengenai merek skincare yang paling digemari perempuan Indonesia yaitu SK II, Laneige, The Body Shop, Innisfree, Nature Republic dan Wardah. Tren pemakain produk skincare Aloe Vera saat ini sedang booming di Indonesia dikarenakan aloe vera sendiri memiliki banyak khasiat salah satunya untuk perawatan kulit. Produk Aloe vera menjadi booming di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh Korean Wave (Korean wave (Hallyu) merupakan suatu fenomena budaya popular asal Korea Selatan yang tersebar melalui media massa, dan popularitasnya sudah merambah ke kawasan Asia. Korean Wave adalah istilah yang diberikan untuk menggambarkan tersebarnya budaya pop Korea secara global di berbagai negara di dunia sejak tahun 1990-an (wikipedia diakses 2018). Konsumen asing yang menyukai budaya Korea cenderung memiliki sikap yang lebih positif terhadap produk Korea dan tertarik untuk melakukan pembelian. Tren budaya korea bisa menjadi salah sumber kesuksesan dalam penjualan produk kosmetik dan skincare terutama produk aloe vera. Gambar 1.4 Hasil Google Search Pada Aloe Vera (Sumber: https://trends.google.com , diakses tanggal 8 Mei 2019, pukul 14.27 WIB) Berdasarkan gambar 1.4 dari hasil Google Search dapat dilihat bahwa dalam lima tahun terakhir pencarian Aloe Vera mengalami peningkatan dan penurunan dari tahun ke 5 tahun. Menurut survey I Price Indonesia Indah Mustikasari pada tahun 2017 menuturkan bahwa ada produk Aloe Vera yang waib dicoba oleh konsumen dan adapun produk aloe vera tersebut yaitu Aloe Vera gel dari Nature Republic,The Face Shop Jeju Aloe Fresh Soothing Gel, Aloe Vera dari Innisfree dan Holika-holika Aloe vera Soothing Gel. Salah satu penyebab mudahnya produk-produk asal Korea dapat diterima oleh masyarakat karena adanya suatu fenomena yang telah tersebar di seluruh dunia, yaitu fenomena Korean wave (Hallyu) yang merupakan suatu fenomena terhadap lajunya pertumbuhan budaya Korea lewat media massa. Ketika popularitas Korean Wave mulai tumbuh, minat pembelian produk Korea seperti produk dari Innisfre, Nature Republic dan produk yang serupa juga meningkat (Son dan Kijboonchoo, 2016). Munculnya Korean Wave membantu produk-produk korea untuk beradapasi dalam masyarakat terutama masyarakat Indonesia. Korean Wave menjadi penyedia informasi bagi masyarakat mengenai produk - produk kosmetik dan skincare. Maka berdasarkan dari fenomena diatas penulis mengambil produk dari Nature Republic dan Innisfree sebagai bahan skripsi. Dalam beberapa tahun terakhir semakin banyak bermunculan merek-merek baru dalam kategori produk skincare Aloe Vera, akibatnya produk skincare jenis ini memasuki pasar yang crowded. Karena jenis produk skincare Aloe Vera yang memiliki produk karakteristik yang tidak terlalu berbeda secara signifikan, menjadikan produsen-produsen tersebut berlomba-lomba untuk mempromosikan produk mereka. Berikut ini adalah survey penulis kepada 30 responden pengguna merek Aloe Vera : TABEL 1.1 SURVEY MEREK ALOE VERA GEL YANG DIPAKAI OLEH KONSUMEN No Merek Aloe Vera Presentasi 1. Nature Republic Soothing And 40% Moisture Aloe Vera 92% 2. Innisfree Aloe Revital Soothing 30% Gel 300 ml 3. The Face Shop Jeju Aloe Fresh 16,7% Soothing Gel 6 4. Holika Holika Aloe 99% Soothing 6,7% Gel 5. Wardah Hydrating Aloe Vera Gel 6,7% (Sumber : Data olahan penulis,2019) Berdasarkan Tabel 1.1 di atas memperlihatkan bahwa produk skincare Aloe Vera dikuasai oleh merek Nature Republic Soothing And Moisture Aloe Vera 92% dengan presentase sebesar 40% mengungguli produk Innisfree Aloe Revital Soothing Gel 300 ml yang berada diurutan kedua sebesar 30%, sementara produk The Face Shop Jeju Aloe Fresh Soothing Gel di urutan ketiga dengan presentase 16,7% , dan diurutan keempat ada produk Holika Holika Aloe 99% Soothing Gel dan Wardah Hydrating Aloe Vera Gel yang memiliki presentase yang sama sebesar 6,7%. Berdasarkan