SKRIPSI

PENGARUH BRAND AMBASSADOR, BRAND PERSONALITY DAN KOREAN WAVE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (STUDI PADA MAHASISWA PENGGUNA SKINCARE PRODUK NATURE REPUBLIC ALOE VERA DI FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA)

OLEH

AYU SAGIA 140502075

PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2018

Universitas Sumatera Utara

ii

Universitas Sumatera Utara

iii

Universitas Sumatera Utara

iv

Universitas Sumatera Utara

v

Universitas Sumatera Utara ABSTRAK

PENGARUH BRAND AMBASSADOR, BRAND PERSONALITY DAN KOREAN WAVE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (STUDI PADA MAHASISWA PENGGUNA SKINCARE PRODUK NATURE REPUBLIC ALOE VERA DI FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSIAS SUMATERA UTARA)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Brand Ambassador, Brand Personality, Korean Wave Terhadap Keputusan Pembelian Skincare produk Nature Republic Aloe Vera di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini adalah penelitian asosiatif dan jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif. Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa/i Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara yang tidak diketahui jumlahnya. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 92 responden. Teknik yang digunakan adalah teknik regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara serempak Brand Ambassador, Brand Personality dan Korean Wave berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian skincare produk Nature Republic Aloe Vera di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. Secara parsial, Brand Ambassador berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian, Brand Personality berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian, Korean Wave berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian Skincare produk Nature Republic Aloe Vera di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Kata Kunci: Brand Ambassador, Brand Personality, Korean Wave, Keputusan Pembelian.

i

Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT

THE IMPACT OF BRAND AMBASSADOR, BRAND PERSONALITY AND KOREAN WAVE TOWARD PURCHASI DECISION (STUDIES ON STUDENTS OF NATURE REPUBLIC ALOE VERA SKINCARE PRODUCT IN THE FACULTY OF CULTURE UNIVERSITY SUMATERA UTARA)

This study aims to determine the impact of Brand Ambassador, Brand Personality and Korean Wave toward Purchase Decision Nature Republic Aloe Vera skincare product in the Faculty of Culture University Sumatera Utara. This research is associative research and the type of data used is quantitative data. The population of this research is students in the Faculty of culture University Sumatera Utara. The sample in this study amounted to 92 respondent. The technique used is multiple linear regressions. The results of this study showed that Brand Ambassador, Brand Personality and Korean Wave simultaneously, significantly influence towards purchase decision Nature Republic Aloe Vera skincare product in the Faculty of Culture University Sumatera Utara. Partially, Brand Ambassador has a positive and significant effect to purchase decision, Brand Personality has a positive and significant effect to purchase decision, Korean Wave has a positive and significant effect to purchase decision Nature Republic Aloe Vera skincare product in the Faculty of Culture University Sumatera Utara.

Keywords: Brand Ambassador, Brand Personality, Korean Wave, Purchase Decision.

ii

Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR

Alhamdullilah puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah

Subhanahu Wa Ta'ala atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Brand

Ambassador, Brand Personality dan Korean Wave Terhadap Keputusan

Pembelian (Studi Pada Mahasiswa Pengguna Skincare Nature Republic

Aloe Vera Di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara)” untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Skripsi ini peneliti persembahkan untuk Ayahanda, Haris dan Ibunda,

Surami Terima kasih telah membesarkan, mendidik, dan memberikan dukungan moral dan materil serta kasih sayang dan doa yang tidak ternilai mulai dari peneliti belajar hingga dapat menyelesaikan pendidikan di Program Studi S1 Manajemen.

Serta ucapan Terima Kasih juga kepada Abang peneliti Heri Sopian yang selalu setia mendoakan, memberi saran dan membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Dalam kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Amlys Syahputra Silalahi, SE, M.Si, dan Bapak Doli Muhammad

Jafar Dalimunthe, SE, M.Si, selaku selaku Ketua dan Sekretaris Program

Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si, selaku Dosen Pembimbing

iii

Universitas Sumatera Utara

yang telah memberikan arahan, bimbingan, dan motivasi serta saran kepada

peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si, selaku Dosen Penguji I dan Ibu Dr. Arlina

Nurbaity Lubis, SE, MBA, selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan

saran dan masukan untuk kesempurnaan skripsi ini.

5. Kepada Bapak dan Ibu Dosen Program Studi S1 Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik dan

memberikan ilmunya kepada peneliti selama mengikuti perkuliahan serta staf

dan pegawai yang telah membantu selama proses penelitian skripsi.

6. Teman-teman seperjuangan dan sahabat terbaik, Wika Fitria, Nia Siti Arjuna,

Atika Syahputri, Sefrina Sinaga, Cindy Pratiwi Br. Bangun, Wahyu Palupi

Narminto, Raini Tanjung, Juanaina Tanjung, Ruza Tul Aini dan Belina

Saruksuk yang senantiasa menolong, mendoakan dan memberikan semangat.

7. Pihak-pihak yang tidak bisa disebutkan satu-persatu.

Akhir kata peneliti berharap skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca dan dapat dipergunakan untuk menambah pengetahuan dan bahan masukan bagi penelitian selanjutnya.

Medan, Desember 2018 Peneliti,

Ayu Sagia 140502075

iv

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI

Halaman ABSTRAK ...... i ABSTRACT ...... ii KATA PENGANTAR ...... iii DAFTAR ISI ...... v DAFTAR TABEL ...... vii DAFTAR GAMBAR ...... viii DAFTAR LAMPIRAN ...... ix BAB I PENDAHULUAN ...... 1 1.1 Latar Belakang ...... 1 1.2 Rumusan Masalah ...... 10 1.3 Tujuan Penelitian ...... 10 1.4 Manfaat Penelitian ...... 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...... 12 2.1 Landasan Teori ...... 12 2.1.1 Pengertian Brand ...... 12 2.1.2 Pengertian Brand Ambassador ...... 14 2.1.3 Pengertian Brand Personality ...... 18 2.1.4 Pengertian Korean Wave ...... 21 2.1.5 Pengertian Keputusan Pembelian ...... 24 2.2 Penelitian Terdahulu ...... 29 2.3 Kerangka Konseptual ...... 31 2.3.1 Pengaruh Brand Ambassador Terhadap Keputusan Pembelian ...... 31 2.3.2 Pengaruh Brand Personality Terhadap Keputusan Pembelian ...... 32 2.3.3 Pengaruh Korean Wave Terhadap Keputusan Pembelian ...... 33 2.4 Hipotesis Penelitian ...... 34 BAB III METODE PENELITIAN ...... 35 3.1 Jenis Penelitian ...... 35 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ...... 35 3.3 Batasan Operasional ...... 35 3.4 Definisi Operasional ...... 36 3.5 Skala Pengukuran Variabel ...... 37 3.6 Populasi dan Sampel Penelitian ...... 38 3.6.1 Populasi ...... 38 3.6.2 Sampel ...... 38 3.7 Jenis dan Sumber Data ...... 40 3.8 Metode Pengumpulan Data ...... 40 v

Universitas Sumatera Utara

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ...... 41 3.9.1 Uji Validitas ...... 41 3.9.2 Uji Reliabilitas ...... 42 3.10 Teknik Analisis Data ...... 43 3.10.1 Metode Analisis Deskriptif ...... 43 3.10.2 Uji Asumsi Klasik ...... 44 3.10.3 Analisis regresi Linier Berganda ...... 46 3.11 Uji Hipotesis ...... 47 3.11.1 Uji F (Uji Serempak) ...... 47 3.11.2 Uji t (Uji Parsial) ...... 47 3.11.3 Uji Koefisien Determinasi (R2) ...... 48 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...... 49 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ...... 49 4.1.1 Sejarah Singkat Nature Republic ...... 49 4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ...... 51 4.1.3 Brand Ambassador Nature Republic ...... 51 4.1.4 Gambaran Umum Skincare Nature Republic Aloe Vera ...... 51 4.2 Hasil Penelitian ...... 53 4.2.1 Analisis Deskriptif Responden ...... 53 4.2.2 Deskripsi Responden ...... 53 4.2.3 Deskripsi Variabel ...... 55 4.3 Uji Asumsi Klasik ...... 62 4.3.1 Uji Normalitas ...... 62 4.3.2 Uji Heteroskedastisitas ...... 64 4.3.3 Uji Multikolinearitas ...... 66 4.4 Analisis Regresi Linear Berganda ...... 67 4.5 Pengujian Hipotesis ...... 68 4.5.1 Uji F (Uji Simultan) ...... 68 4.5.2 Uji t (Uji Parsial) ...... 69 4.5.3 Uji Koefisien Determinasi (R2) ...... 71 4.6 Pembahasan ...... 72 4.6.1 Pengaruh Brand Ambassador Terhadap Keputusan Pembelian ...... 72 4.6.2 Pengaruh Brand Personality Terhadap Keputusan Pembelian ...... 73 4.6.3 Pengaruh Korean Wave Terhadap Keputusan Pembelian ...... 74 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...... 76 5.1 Kesimpulan ...... 76 5.2 Saran ...... 76 DAFTAR PUSTAKA ...... 78 DAFTAR LAMPIRAN ...... 81 vi

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman 1.1 Nilai Impor Kosmetik Korea di (dalam USD) ...... 2 1.2 Daftar Peringkat Reputasi Brand Boy Group K-Pop 2017 ...... 6 1.3 Pengguna Kosmetik Korea Di Tiga Fakultas Universitas Sumatera Utara ...... 9 2.1 Penelitian Terdahulu ...... 29 3.1 Operasionalisasi Variabel ...... 37 3.2 Instrumen Skala Likert ...... 38 3.3 Uji Validitas ...... 42 3.4 Reliability Statistics ...... 43 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...... 54 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ...... 54 4.3 Distribusi Jawaban Responden Variabel Brand Ambassador (X1) . 55 4.4 Distribusi Jawaban Responden Variabel Brand Personality (X2) 56 4.5 Distribusi Jawaban Responden Variabel Korean Wave (X3) ...... 60 4.6 Distribusi Jawaban Responden Variabel Keputusan Pembelian (Y) 61 4.7 Uji Kolmogorv – Smirnov ...... 64 4.8 Uji Glejser ...... 65 4.9 Uji Multikolinearitas ...... 66 4.10 Regresi Linear Berganda ...... 67 4.11 Uji Signifikan Simultan (Uji F) ...... 69 4.12 Uji Signifikan Parsial (Uji – t) ...... 70 4.13 Uji Koefisien Determinasi (R2) ...... 71

vii

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman 1.1 Brand Ambassador Nature Republic ...... 5 2.1 Dimensi Brand Personality ...... 20 2.2 The Loyalty Loop ...... 27 2.3 Kerangka Konseptual ...... 33 4.1 Nature Republic ...... 49 4.2 Nature Republic Aloe Vera ...... 52 4.3 Pendekatan Histogram Normalitas ...... 63 4.4 Pendekatan Grafik Normalitas ...... 63 4.5 Pendekatan Grafik Heteroskedastisitas ...... 65

viii

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman 1 Lembar Kuesioner Penelitian ...... 81 2 Distribusi Jawaban Uji Validitas Dan Uji Reliabilitas ...... 84 3 Uji Validitas ...... 85 Uji Realibilitas ...... 85 4 Distribusi Jawaban Hasil Penelitian ...... 86 5 Deskripsi Responden ...... 88 Deskriptif Jawaban Responden ...... 89 6 Uji Asumsi Klasik ...... 90 7 Analisis Regresi Berganda ...... 92 8 Pengujian Hipotesis ...... 92

ix

Universitas Sumatera Utara BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin meningkat baik pada perusahaan yang bergerak dalam bidang industri, perdagangan, maupun jasa yang disebabkan oleh adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Perusahaan melakukan berbagai upaya untuk dapat menarik konsumen agar dapat bersaing dengan kompetitor lainnya. Strategi pemasaran yang diterapkan oleh perusahaan harus tepat untuk menciptakan produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen serta dapat bertahan dan memenangi persaingan.

Persaingan yang ada dalam era globalisasi akan mengarahkan pemasar untuk mengembangkan dan merebut pangsa pasar.

Salah satu industri yang sedang mengalami peningkatan adalah industri kosmetik. Menurut Kementerian Perindustrian peningkatan ini terjadi sejak tahun

2012, terlihat dari penjualan kosmetik yang mencapai Rp 9,76 triliun dari sebelumnya Rp 8,5 triliun. Kenaikan sebesar 14% ini diyakini terjadi karena perusahaan yang semula membidik kaum wanita sebagai target konsumennya mulai berinovasi dengan memunculkan produk – produk untuk pria.

Indonesia yang memiliki penduduk sebesar 261,1 juta jiwa menjadikan

Indonesia sebagai target bagi perusahaan dalam memperluas pangsa pasar produk kosmetik. Penyebab tejadinya peningkatan jumlah kosmetik yang beredar dari tahun ke tahun karena adanya permintaan yang tinggi di pasar. Terutama pada produk – produk kosmetik impor yang dianggap memiliki kualitas yang lebih baik

1

Universitas Sumatera Utara 2 dari produk dalam negeri. Salah satu negara yang menjadi pengimpor terbesar produk kosmetik di Indonesia adalah Korea Selatan. Badan Pusat Statistik mencatat impor kosmetik Korea Selatan mencapai 5,9 juta USD pada tahun 2016 yang mengalahkan produk impor dari AS sebesar 3,9 juta USD dan Inggris sebesar 2,1 juta USD. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya total impor kosmetik Korea Selatan dari tahun ke tahun. Tabel 1.1 akan menunjukkan jumlah impor kosmetik Korea Selatan pada tahun 2014 hingga tahun 2017.

Tabel 1.1 Nilai impor kosmetik Korea di Indonesia (dalam USD)

Tahun Nilai Impor 2014 4,3 2015 3,7 2016 5,9 2017 6,3 Sumber : www.tirto.id (2017)

Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa jumlah impor kosmetik Korea

Selatan terus meningkat dari tahun ke tahun walaupun sempat mengalami penurunan pada tahun 2015. Korea Selatan menaruh minat besar pada Indonesia sebagai pangsa pasarnya di Asia. Selain karena Indonesia memiliki penduduk yang terbesar di Asia Tenggara, Indonesia juga merupakan salah satu fanbase

Korean Wave terbesar di dunia. Menurut asisten manajer riset pasar Korea Trade

– Investment Promotion Agency (KOTRA), Fitri Nur Arifenie, terdapat sekitar 15 brand kosmetik Korea Selatan yang beredar di Indonesia.

Pada proses penyampaian produk kepada pelanggan dan pencapaian tujuan perusahaan yaitu menjual produk semaksimal mungkin, perusahaan harus mampu menarik perhatian konsumen dan menimbulkan minat beli yang berujung kepada

Universitas Sumatera Utara 3 keputusan pembelian. Keputusan pembelian adalah keputusan meneruskan atau tidak meneruskan pembeliaan (Kotler & Keller, 2012, hal. 127). Keputusan pembelian merupakan tahapan proses ketika konsumen melakukan pembelian produk secara nyata. Pemahaman terhadap perilaku konsumen menjadi hal yang penting karena keputusan pembelian erat kaitannya dengan perilaku konsumen.

Keputusan pembelian yang dilakukan konsumen sangat bervariasi, ada yang sederhana dan kompleks.

Salah satu cara yang dapat menimbulkan keputusan pembelian konsumen adalah dengan menggunakan strategi yang berbeda dan unik dari para pesaing, seperti penggunaan Brand Ambassador sebagai pembicara merek. Pesan yang disampaikan oleh Brand Ambassador akan lebih mudah untuk diterima konsumen. Brand Ambassador adalah ikon budaya atau identitas, dimana mereka bertindak sebagai alat pemasaran yang mewakili suatu produk (Lea-Greenwood,

2012, hal. 88). Pada umumnya Brand Ambassador adalah orang – orang yang telah banyak dikenali oleh publik, seperti penyanyi, aktor, atlet dan lainnya.

Pemilihan selebriti sebagai Brand Ambassador bertujuan agar mudah melekat di benak konsumen, sehingga konsumen memiliki minat untuk membeli produk yang diiklankan (Nuraini, 2015). Cara Brand Ambassador mengingatkan produk kepada para konsumen dapat menimbulkan minat beli yang diharapkan berakhir pada keputusan pembelian.

Selain Brand Ambassador strategi lainnya adalah dengan memberikan sifat unik pada brand. Sama halnya seperti manusia, brand juga memiliki karakterisktik yang berbeda – beda antara brand yang satu dengan brand lainnya.

Universitas Sumatera Utara 4

Aaker mendefinisikan Brand Personality sebagai serangkaian karakterisik manusia yang diasosiasikan kepada brand (Aaker, 1997, hal. 348). Hal ini menunjukkan bahwa Brand Personality cenderung simbolik dan dapat menjadi sarana untuk mengekspresikan diri konsumen. Setiap jenis produk yang berbeda menciptakan karakteristik produk yang berbeda. Artinya, karakteristik produk yang berbeda memiliki pasar atau konsumen yang berbeda pula (marketing.co.id,

2014). Dengan adanya Brand Personality pemasar dapat menyesuaikan cara mereka untuk memperkenalkan produk sesuai dengan target konsumennya

(pivotcon.com, 2013). Brand Personality (karakeristik merek) merupakan hal yang penting karena mampu menambah nilai lebih dimata konsumen bagi brand dan juga mampu mempengaruhi keputusan pembelian konsumen (Ocktaria,

Srikandi, & Hidayat, 2015).

Tidak hanya strategi yang unik keputusan pembelian juga bisa muncul karena adanya tren atau fenomena yang sedang terjadi di masyarakat. Salah satu fenomena yang sedang melanda dunia saat ini adalah fenomena Korean Wave.

Korean Wave atau Hallyu merupakan budaya populer dari Korea Selatan yang menjadi sejenis kepercayaan dan diterima di berbagai masyarakat. Menurut wikipedia.com (diakses 2018) Korean Wave adalah istilah yang diberikan untuk menggambarkan tersebarnya budaya pop Korea secara global di berbagai negara di dunia sejak tahun 1990-an. Menurut Kim, Cho, & Jung (2014) Korean Wave berhasil menyentuh emosi seperti simpati dan empati, sentuhan emosional ini telah menghasilkan citra positif Korea. Citra positif ini membentuk perilaku minat beli konsumen yang dapat mendorong terjadinya keputusan pembelian.

Universitas Sumatera Utara 5

Salah satu brand kosmetik impor asal Korea yang mulai dikenal di

Indonesia adalah Nature Republic. Nature Republic mulai berdiri pertama kali pada tahun 2009 dengan produknya yang terdiri dari skincare, cleansing, pack and mask, base makeup, point makeup, hair, body, men’s, dan cosmetic tools.

Nature Republic mempersembahkan produk kosmetik dengan menggunakan bahan – bahan bernuansa alami dari daerah terpercaya di seluruh dunia. Slogan perusahaannya yang terkenal “Journey to Nature” memberikan makna bahwa perusahaan akan menemukan tempat terbaik dalam mengumpulkan bahan – bahan kosmetik mereka dan memberikan kebahagian kepada konsumen.

Dengan banyaknya jumlah kosmetik impor yang berasal dari Korea

Selatan maupun produk lokal dari negara yang dituju, Nature Republic menggunakan brand ambassador sebagai media promosi mereka. Penggunaan boy grup asal Korea Selatan ‘EXO’ sebagai brand ambassador Nature Republic diharapkan dapat menarik perhatian dan memunculkan niat beli konsumen.

Sumber : bnt.news (2015) Gambar 1.1 Brand Ambassador Nature Republic EXO 2013 - sekarang (kiri) dan 2013 - 2017 (kanan)

Universitas Sumatera Utara 6

Hasil dari penelitian terdahulu menunjukkan bahwa penjualan meningkat akibat penggunaan bintang idola sebagai duta suatu produk. Brand ambassador yang dipilih haruslah dapat mewakili karakter dari produk yang sedang dibawanya, hal inilah yang menjadi keputusan Nature Republic untuk memilih

EXO sebagai brand ambassador mereka. Nature Republic memilih EXO sebagai ambassador mereka karena EXO dianggap memiliki image yang bersih dan sehat, selain itu juga karena popularitas yang tinggi dan tidak hanya terkenal di negara asalanya saja tetapi juga di negara – negara lain. Penghargaan – penghargaan yang diraih EXO menunjukkan bahwa kepopuleran yang mereka dapatkan sudah tidak dapat diragukan lagi. EXO bahkan tercatat dalam The Guinness World Records dengan keterangan sebagai boy grup yang meraih penghargaan daesang paling banyak di acara MNET Asia Music Award. Popularitas EXO dapat dilihat pada

Tabel 1.2 yang menunjukkan peringkat boy grup Korea Selatan 2017.

Tabel 1.2 Daftar peringkat reputasi brand boy grup K-Pop 2017 No Boy grup Reputasi brand 1. BTS 8.895.084 2. EXO 6.885.241 3. Seventeen 5.127.826 4. Big Bang 4.198.403 5. BtoB 2.256.364 6. Shinhwa 1.998.359 7. INFINITE 1.957.989 8. VIXX 1.908.610 9. BEAST 1.762.552 10. SHINee 1.702.998 Sumber : Korean Business Research Institute (2018)

Berdasarkan Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa EXO menduduki peringkat kedua setelah BTS dengan perolehan hasil 6.885.241 suara. Hal ini membuktikan

Universitas Sumatera Utara 7 bahwa EXO masuk ke dalam kategori boy grup asal Korea yang paling diminati.

Nature Republic memiliki cara promosi yang kreatif dengan menggunakan wajah dari member EXO sebagai packagingnya. Hal ini membuat para penggemar ingin membeli semua produk Nature untuk mengoleksi wajah para member EXO.

Sesuai dengan perkembangan zaman para wanita maupun pria yang menggunakan kosmetik lebih suka menggunakan produk yang lebih mengarah ke alam/nature. Nature Republic dipercaya sebagai produk yang alami dan ramah karena menggunakan bahan – bahan alami seperti kandungan aloe vera mencapai

92%. Preferensi konsumen akan meningkat apabila produk yang mereka gunakan memiliki karakteristik atau sifat yang sesuai dengan mereka. Brand Personality yang dimiliki oleh Nature Republic lebih mengarah kepada dimensi sincerity yaitu bersifat polos dan ceria sesuai dengan slogan mereka yaitu ‘back to nature’. Brand Personality dianggap membantu Nature Republic meningkatkan penjualan mereka karena brand yang berkarakter akan mudah dibedakan dengan produk lainnya di pasaran.

Brand Personality merupakan pembeda yang menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen (Sarker, Bose, Palit, & Haque, 2013).

Karakteristik produk kosmetik pada umumnya bersifat elegan ataupun mewah, berbeda dengan Nature republic yang menggunakan sifat polos dan ceria sebagai

Brand Personalitynya. Brand Personality ini mendorong minat beli konsumen dengan sifat yang sama. Konsumen yang menyukai produk berbahan dasar alami atau herbal tentu akan tertarik dengan Nature Republic yang lebih mengutamakan kealamiannya.

Salah satu penyebab mudahnya Nature Republic dan produk kosmetik asal

Universitas Sumatera Utara 8

Korea lainnya dapat diterima oleh masyarakat karena adanya suatu fenomena yang telah tersebar di seluruh dunia, yaitu fenomena Korean wave (Hallyu) yang merupakan suatu fenomena terhadap lajunya pertumbuhan budaya Korea lewat media massa. Korean wave ini memudahkan Nature Republic memperkenalkan produk mereka kepada pasar yang diuju. Korean wave telah mengajarkan budaya dan kehidupan masyarakat Korea kepada penjuru dunia, sehingga perusahaan kosmetik seperti Nature Republic dapat bersaing dengan produk lokal. Nature Republic lebih mudah dikenal oleh masyarakat karena masyarakat sudah paham tentang budaya Korea. Ketika popularitas Korean Wave mulai tumbuh, minat pembelian produk Korea seperti kosmetik Nature Republic juga meningkat (Son & Kijboonchoo, 2016).

Popularitas Nature Republic di masyarakat terus meningkat dengan adanya drama Korea dan selebriti yang menggunakan produk sejenis. Hal ini sesuai dengan peningkatan popularitas kosmetik Korea di kalangan orang Cina muncul dari drama dan selebriti Korea yang dibawa oleh Korean Wave. Munculnya

Korean Wave membantu Nature Republic untuk beradaptasi dalam masyarakat.

Korean Wave menjadi penyedia informasi bagi masyarakat mengenai produk – produk kosmetik Nature Republic. Dengan adanya informasi yang dapat dipercaya dan popularitas Korean Wave yang sudah tinggi menimbulkan minat beli produk Nature Republic semakin meningkat.

Di Indonesia sendiri produk Nature Republik dapat dikatakan masih baru, dibanding dengan beberapa merek kosmetik lainnya yang sudah lebih dahulu masuk dan dikenal seperti Tony Moly, Etude House, , Innisfree,

Universitas Sumatera Utara 9

Laneige, Banila Co, dan masih banyak lagi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dengan adanya brand ambassador, brand personality, dan Korean wave apakah Nature Republic menjadi pilihan mahasiswa Fakultas

Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara dibanding dengan brand kosmetik asal

Korea lainnya dan akan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Alasan pemilihan mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara sebagai sampel dapat dilihat pada Tabel 1.3 berikut :

Tabel 1.3 Pengguna Kosmetik Korea Di Tiga Fakultas Universitas Sumatera Utara

No Merek Kosmetik FISIP FIB FEB Total 1. Etude House 25 20 16 61 2. Nature Republic 19 40 25 84 3. Innesfree 16 6 7 29 4. Laneige 6 9 8 23 5. The Face Shop 17 11 20 48 6. Tony Moly 5 7 3 15 7. Missha 4 3 5 12 8. Skin Food 8 4 4 16 9. Holika Holika - - 3 3 10. Banila Co. - - 9 9 Sumber : Data pra-survey (2018)

Dari Tabel 1.3 diatas dapat dilihat merek kosmetik yang paling banyak digunakan adalah Nature Republic pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas

Sumatera Utara. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Brand Ambassador, Brand

Personality Dan Korean Wave Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada

Mahasiswa Pengguna Skincare Produk Nature Republic Aloe Vera Di

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara)”.

Universitas Sumatera Utara 10

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah brand ambassador, brand personality, dan Korean wave secara

serempak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada

mahasiswa pengguna skincare produk Nature Republic aloe vera di Fakultas

Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara ?

2. Apakah brand ambassador secara parsial berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan pembelian pada mahasiswa pengguna skincare produk

Nature Republic aloe vera di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara ?

3. Apakah brand personality secara parsial berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan pembelian pada mahasiswa pengguna skincare produk

Nature Republic aloe vera di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara ?

4. Apakah Korean wave secara parsial berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan pembelian pada mahasiswa pengguna skincare produk

Nature Republic aloe vera di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara ?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan peneliti melakukan penelitian sebagai berikut :

1. Mengetahui secara serempak pengaruh brand ambassador, brand personality

dan Korean wave terhadap keputusan pembelian pada mahasiswa pengguna

skincare produk Nature Republic aloe vera di Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara.

2. Mengetahui pengaruh brand ambassador terhadap keputusan pembelian pada

Universitas Sumatera Utara 11

mahasiswa pengguna skincare produk Nature Republic aloe vera di Fakultas

Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

3. Mengetahui pengaruh brand personality terhadap keputusan pembelian pada

mahasiswa pengguna skincare produk Nature Republic aloe vera di Fakultas

Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

4. Mengetahui pengaruh Korean wave terhadap keputusan pembelian pada

mahasiswa pengguna skincare produk Nature Republic aloe vera di Fakultas

Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang

mungkin bermanfaat bagi perusahaan dalam menentukan kebijakan dan

mengambil keputusan yang berhubungan dengan keputusan pembelian.

2. Bagi peneliti, penelitian ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan

wawasan peneliti di bidang pemasaran, khususnya mengenai brand

ambassador, brand personality, Korean wave dan keputusan pembelian serta

menerapkan teori – teori yang diperoleh selama perkuliahan.

3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan

sebagai referensi bagi peneliti lain dan sebagai bahan acuan yang bermanfaat

bagi penelitian selanjutnya mengenai brand ambassador, brand personality,

Korean wave dan keputusan pembelian.

Universitas Sumatera Utara BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Brand

Menciptakan brand yang kuat dapat memberikan banyak keuntungan bagi perusahaan. The American Marketing Association mendefinisikan brand atau merek sebagai, “A name, term, sign, symbol, or design, or a combination of them, intended to identify the goods or services of one seller or group of sellers and to differentiate them from those of competitors” (Kotler & Keller, 2012, hal.

241). Dapat diartikan bahwa brand adalah suatu nama, istilah, tanda, simbol, desain ataupun kombinasi dari semua yang ditujukan untuk mengidentifikasikan suatu produk dari satu penjual ataupun sekelompok penjual serta sebagai pembeda dengan produk pesaing.

Menurut Aaker, merek adalah nama dan/atau simbol yang bersifat membedakan (logo, cap, atau kemasan) dengan maksud mengidentifikasikan barang atau jasa dari seorang penjual atau sebuah kelompok penjual tertentu, dengan tujuan membedakannya dari barang – barang dan jasa yang dihasilkan para kompetitor (Aaker, 1997, hal. 9). Terdapat beberapa kriteria didalam pemilihan elemen merek, antara lain (Kotler & Keller, 2013, hal. 142):

1. Memorable (Mudah diingat)

Merupakan suatu kondisi yang diperlukan dalam membangun citra merek

untuk mencapai tingkat kesadaran merek yang tinggi. Elemen merek yang

mengesankan akan menarik perhatian dan mudah diingat ataupun dikenal.

12

Universitas Sumatera Utara 13

2. Meaningful (Memiliki makna)

Elemen merek diharapkan memiliki suatu makna baik mengenai informasi

umum tentang fungsi atau layanan dari produk maupun informasi spesifik

tentang manfaat merek.

3. Likeable (Dapat disukai)

Konsumen pada umumnya akan mencari produk yang menarik perhatiannya.

4. Transferable (dapat ditransferkan)

Elemen yang ditransferkan merupakan suatu langkah dimana elemen merek

dapat menambah ekuitas merek untuk produk baru atau pasar baru.

5. Adaptable (Mudah beradaptasi)

Semakin mudah elemen merek beradaptasi dan fleksibel, semakin mudah

pula untuk memperbaharuinya.

6. Protectable (Dapat dilindungi)

Pemasar harus memilih elemen merek yang dapat dilindungi secara hukum

dan secara resmi mendaftarkannya pada badan hukum yang tepat dan

memiliki merek dagang yang sah.

Menurut Kotler & Keller (2012, hal. 242) Brand memiliki beberapa peran, yaitu :

1. Brand memudahkan dalam proses pemesanan dan penelusuran suatu produk.

2. Brand membantu untuk mengatur persediaan dan pencatatan akuntansi.

3. Brand menawarkan perlindungan hukum atas aspek atau keunikan produk

yang dimilikinya.

4. Brand menandakan suatu kualitas tertentu sehingga pembeli yang puas akan

melakukan pembelian ulang.

Universitas Sumatera Utara 14

5. Brand menjadi suatu saran yang kuat untuk mengamankan keunggulan

kompetitif dengan produk lainnya.

2.1.2 Pengertian Brand Ambassador

Strategi kreatif perusahaan untuk meningkatkan minat dan menjaga atau membentuk citra serta memposisikan suatu produk terhadap konsumen dapat dilakukan melalui brand ambassador. Brand ambassador biasanya adalah artis – artis yang sedang naik daun atau figur –figur yang menarik perhatian masyarakat.

Alasannya, karena keberadaan mereka diharapkan akan membuat target percaya pada pesan yang mereka sampaikan, baik pesan komersial ataupun pesan sosial.

Terdapat banyak produk dan banyak merek untuk setiap kategori di pasaran.

Atribut seperti kualitas, nilai dan harga saja tidak cukup untuk menarik perhatian konsumen. Harus ada media yang efektif untuk membuat produk mencapai konsumen. Oleh karenanya perusahaan membutuhkan dukungan selebriti untuk mempromosikan produknya. Para brand ambassador diharapkan menjadi juru bicara agar merek yang mereka bawa cepat melekat di benak konsumen dan akan memunculkan minat membeli. Selebriti yang digunakan juga bisa menjadi alat mewakili segmen pasar yang dibidik.

“Brand ambassador is a tool used by companies to communicate and connect with the public, regarding how them actually enchances sales” (Lea-Greenwood,

2012, hal. 88). Brand ambassador adalah ikon budaya atau identitas, dimana mereka bertindak sebagai alat pemasaran yang mewakili suatu produk. Shimp mengatakan bahwa brand ambassador merupakan orang yang mendukung suatu merek dari berbagai tokoh masyarakat populer (Shimp & Andrews, 2010, hal. 250).

Universitas Sumatera Utara 15

1. Karakteristik Brand Ambassador

Terdapat empat karakteristik yang dibutuhkan oleh brand ambassador yang

dikembangkan oleh Royan (Prawira, Mulyana, & Wirakusumah, 2012) yang

dikenal dengan model VisCAP. Keempat karakteristik ini terdiri dari :

a. Visibility (Kepopuleran)

Merupakan popularitas yang dimiliki oleh ambassador yang dapat

mewakili brand yang dibawanya. Hal ini akan menggambarkan seberapa

jauh popularitas dan citra diri seorang selebriti yang mewakili brand.

b. Credibility (Kredibilitas)

Kredibilitas merupakan keahlian dan kepercayaan yang diberikan oleh

ambassador, sejauh mana keahlian dan objektivitas sang ambassador.

c. Attraction ( Daya Tarik)

Daya tarik meliputi daya tarik fisik, serta sekumpulan nilai seperti

kemampuan intelektual, karakter gaya hidup yang dapat diterima

khalayak dari seorang ambassador. Hal ini menunjukkan tingkat

ambassador disukai atau tidak oleh audiens dan memiliki tingkat

kesamaan personality yang diinginkan dengan pengguna produk.

d. Power (Kekuatan)

Kekuatan adalah kekuatan selebriti tersebut untuk membujuk para

konsumen dalam mempertimbangkan atau membeli produk yang sedang

diiklankan untuk dikonsumsi.

Sedangkan Lea-Greenwood (2012, hal. 77) menjelaskan karakteristik brand

ambassador sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara 16

a. Transparansi, adalah ketika seorang selebritas mendukung sebuah merek

yang terkait dengan profesi mereka.

b. Kesesuaian, adalah konsep kunci pada brand ambassador dengan

memastikan bahwa ada ‘kesesuaian’ antara merek dan selebriti.

c. Kredibilitas, adalah tingkatan dimana konsumen melihat suatu sumber

(ambassador) memiliki pengetahuan, keahlian atau pengalaman yang

relevan dan sumber tersebut dapat dipercaya untuk memberikan

informasi yang objektif dan tidak biasa.

d. Daya tarik, adalah tampilan non fisik yang menarik dan dapat menunjang

suatu produk maupun iklan.

e. Kekuatan, adalah kharisma yang dipancarkan oleh ambassador untuk

dapat mempengaruhi konsumen sehingga konsumen terpengaruh untuk

membeli maupun menggunakan produk.

2. Proses Pemilihan Brand Ambassador

Menurut Shimp (dalam Nuraini, 2015), proses pemilihan brand ambassador

memiliki pertimbangan berdasarkan urutan kepentingannya yaitu :

a. Kredibilitas selebriti

Alasan utama pemilihan selebriti sebagai brand ambassador adalah

kredibilitasnya. Kredibilitas seorang selebriti dapat dilihat dari tingkat

kepercayaan dan keahlian selebriti tersebut dalam bidangnya.

b. Kesesuaian selebriti dengan masyarakat

Seorang selebriti tentunya akan menjadi representasi dari produk yang

diwakilinya, alasan sebuah produk memilih seorang brand ambassador

Universitas Sumatera Utara 17

dari kalangan selebriti biasanya untuk mendukung produk tersebut agar

memiliki kesesuaian dengan konsumen yang ingin dituju. c. Kesesuaian selebriti dengan brand

Dalam memilih brand ambassador dari kalangan selebriti, tentunya

sebuah perusahaan memiliki pertimbangan dengan memperhatikan sosok

selebriti yang tepat dengan brand yang akan diwakilinya, citra selebriti

tersebut seperti nilai dan perilakunya yang disesuaikan dengan kesan dan

tujuan dari brand yang diiklankan. Selain itu juga pemilihan dilakukan

untuk mencari sosok dan kepribadian yang dapat dipercaya serta

konsisten akan profesinya. d. Daya tarik selebriti

Dalam memilih selebriti sebagai brand ambassador, sebuah perusahaan

periklanan memiliki aspek – aspek pertimbangan berbeda yang disatukan

menjadi sebuah konsep daya tarik. Daya tarik yang ada pada sosok

selebriti tersebut adalah aspek seperti keramahan, menyenangkan,

memiliki kelebihan dari segi fisik atau profesi yang mendukung tujuan

yang ingin dicapai perusahaan periklanan. e. Pertimbangan lainnya

Perusahaan juga memiliki pertimbangan faktor – faktor lainnya dalam

memilih seorang brand ambassador dari kalangan selebriti. Faktor –

faktor tambahan tersebut yaitu biaya yang dikeluarkan untuk

memperoleh layanan dari selebriti tersebut, besar kecil kemungkinan

bahwa selebriti akan berada dalam masalah setelah suatu dukungan

Universitas Sumatera Utara 18

dilakukan, sulit atau mudahnya bekerja sama, dan berapa banyak brand

lainnya yang sedang didukung oleh selebriti terebut.

2.1.3 Pengertian Brand Personality

Brand dengan kepribadian cenderung lebih mengesankan dan lebih baik dibandingkan dengan brand tanpa kepribadian, seperti manusia brand memiliki berbagai kepribadian seperti menjadi profesional ataupun menjadi kompeten.

Adanya brand personality yang kuat mempengaruhi preferensi dan loyalitas konsumen, serta membentuk ikatan emosional yang kuat dan kepercayaan akan brand. Brand personality dapat digunakan untuk menunjukkan jenis hubungan yang dimiliki pelanggan dengan brand, melalui ciri kepribadian manusia di dalam brand atau karakteristik brand yang menjadi pembeda (Calliandra, 2012).

Aaker mendefinisikan brand personality sebagai seperangkat karakteristik manusia yang diasosiasikan dengan suatu brand (Aaker, 1997, hal. 348).

Sedangkan Kotler & Amstrong (2012, hal. 146) menyatakan brand personality adalah beberapa sifat manusia yang memiliki keterkaitan dengan brand tertentu.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa brand personality adalah sifat – sifat yang ada pada diri seseorang yang dikaitkan dengan brand.

Pada umumnya konsumen lebih memilih brand dengan kepribadian yang lebih dekat dengan kelompok mereka. Dalam beberapa kasus, orang menggunakan suatu brand karena mencerminkan kepribadiannya dengan sempurna, sementara dalam beberapa kasus mereka mungkin menggunakan brand tertentu karena hal itu dapat membantu mereka mencapai kenginannya.

Kesesuaian brand dapat menimbulkan loyalitas dan komitmen jangka panjang

Universitas Sumatera Utara 19 konsumen (Vazifehdoost & Hamedani, 2016).

Brand personality, sebagai karakteristik brand adalah komponen utama brand image, selain atribut fisik produk dan manfaat produk. Brand personality cenderung lebih sulit ditiru daripada atribut produk yang nyata. Brand personality berasal dari tiga sumber utama. Pertama adalah asosiasi konsumen dengan brand, kedua adalah citra yang secara keras berusaha dibuat perusahaan, dan yang ketiga melalui atribut produk (Calliandra, 2012).

Berdasarkan jurnal Akin, ketika brand personality dibangun, salah satu faktor penting yang harus diperhatikan adalah apakah ada kedekatan antara brand personality yang dibangun dengan kepribadian konsumen yang menjadi target pasar (Akin, 2011). Hal ini dikarenakan apabila keduanya memiliki kedekatan minat beli konsumen yang akan timbul untuk melakukan pembelian serta loyalitas pada brand akan lebih besar. Aaker (1997, hal. 347) mengemukakan, terdapat lima dimensi yang menentukan brand personality yaitu :

1. Dimensi sincerity menurut Aaker mendeskripsikan ketulusan suatu brand.

Sincerity tertuang dalam kejujuran, kualitas, keaslian produk dan keidentikan

brand dengan sifat – sifat yang sederhana, seperti ceria dan berjiwa muda.

Konsumen menginterpretasikan brand yang memiliki kepribadian ini sebagai

brand yang sederhana, jujur, memberi manfaat dan bersemangat.

2. Dimensi excitement mengandung arti keramahan, energi dan aktivitas.

Dimensi ini berkaitan dengan karakter brand seperti unik dan penuh

semangat serta imajinatif dalam melakukan perbedaan dan berinovasi.

Konsumen melihat brand yang memiliki kepribadian ini sebagai brand yang

Universitas Sumatera Utara 20

berani dan bersemangat.

3. Dimensi competence merupakan kepribadian yang dapat diandalkan

(kompetensi). Konsumen melihat brand yang memiliki kepribadian ini

sebagai brand yang bertanggung jawab, kemampuan untuk dapat diandalkan

oleh konsumen, intelijen dan keberhasilan brand.

4. Dimensi sophistication merupakan kepribadian yang menggambarkan

kecanggihan. Dimensi ini menggambarkan suatu karakter yang ingin dimiliki

konsumen tapi kebanyakan tidak dimiliki. Dimensi ini berkaitan dengan

eksklusifitas yang dibentuk oleh keunggulan prestise, brand image, maupun

tingkat daya tarik yang ditawarkan sebuah brand pada pelanggan.

5. Dimensi terakhir yaitu ruggedness yaitu dimensi yang menggambarkan

kemampuan suatu brand dalam menunjang kegiatan luar rumah dan kekuatan

atau daya tahan produk. Brand yang dominan dengan dimensi ini

digambarkan memiliki kepribadian yang kuat, tangguh, serta maskulin.

Sumber : Jennifer L. Aaker, Dimensions of Brand Personality, Journal of Marketing Research (1997) Gambar 2.1 Dimensi Brand Personality

Secara umum brand personality merupakan pemanfaatan karakteristik manusia sebagai salah satu identitas dari brand agar membangun hubungan

Universitas Sumatera Utara 21 emosional kepada konsumen dan dengan adanya brand personality konsumen dapat membedakan suatu brand dengan brand pesaingnya.

2.1.4 Pengertian Korean Wave

Pada awalnya Korean Wave diprakarsai oleh pemerintah dengan maksud untuk mengangkat kondisi ekonomi dan memposisikan kembali citra negara, sehingga mendapat kepercayaan dari konsumen internasional sekaligus bertujuan untuk mempromosikan produk yang berkaitan dengan budaya (Lee, 2015).

Korean wave (Hallyu) merupakan suatu fenomena budaya popular asal Korea

Selatan yang tersebar melalui media massa, dan popularitasnya sudah merambah ke kawasan Asia. Menurut wikipedia.com (diakses 2018) Korean Wave adalah istilah yang diberikan untuk menggambarkan tersebarnya budaya pop Korea secara global di berbagai negara di dunia sejak tahun 1990-an.

Produk popular Korea Selatan seperti drama, musik, fashion, gaya hidup, makanan, dan produk – produk industri lainnya yang berhasil berkembang di dunia internasional. Menurut Yu, Kim, & Kim (2012) Korean Wave telah memainkan peran penting dalam meningkatkan pariwisata asing Korea. Daya tarik dan kekuatan pribadi bintang Korea tak bisa diabaikan. Daya tarik dan reputasi mereka mendapat banyak perhatian di televisi Asia.

Tren budaya dapat menjadi dampak luar biasa bagi pasar. Peneliti membuktikan bahwa Korean Wave memiliki efek positif pada ekspor produk

Korea dan juga meningkatkan pariwisata. Konsumen asing yang menyukai budaya Korea cenderung memiliki sikap yang lebih positif terhadap produk Korea dan tertarik untuk melakukan pembelian. Tren budaya bisa menjadi sumber

Universitas Sumatera Utara 22 kesuksesan komersial melalui pendekatan strategis, dengan tahapan berikut :

1. Tahap identifikasi sumber daya. Pada tahap ini perusahaan mencari orang

terkenal untuk dikaitkan dengan produk mereka.

2. Tahap penekanan pemasaran. Pada tahap ini perusahaan mengidentifikasi target

pasar untuk mempromosikan ikon mereka, menganalisis fitur dan atribut ikon.

3. Tahap interpretasi. Perusahaan memberikan kemudahan komunikasi untuk

meningkatkan apresiasi konsumen terhadap ikon mereka.

4. Tahap penjualan dan merchandising. Tahapan dimana konsumen membeli

produk terkait.

5. Masyarakat yang lebih luas menggunakan panggung. Pada tahap ini ikon

ditetapkan sebagai objek wisata (Lee, 2015).

Lee (2015) mengidentifikasi hubungan positif antara keandalan bintang idola dengan kepuasan konsumen. Kredibilitas endorser memiliki hubungan positif dan kuat dengan sikap konsumen. Kim, Cho, & Jung (2014) mempelajari dampak gelombang Korea di Indonesia dan hasilnya menunjukkan bahwa karakter pada drama Korea berhasil menyentuh emosi seperti simpati dan empati, dan sentuhan emosional ini telah menghasilkan citra positif Korea.

Chae & Lee (2018) mengklasifikasi negara menjadi lima kategori yang bergantung pada Korean Wave, yaitu :

1. Tingkat 1 (Tidak Tertarik). Kebanyakan orang tidak tertarik dengan acara TV

Korea dan musik K-pop. Contoh negara yang termasuk tingkat ini adalah

India, Pakistan, Swiss, Austria, Kolombia dan lainnya.

2. Tingkat 2 (Diakui). Banyak orang yang mulai mengenali popularitas K-pop

Universitas Sumatera Utara 23

melalui berita dan surat kabar nasional, karena adanya antusias remaja dan

awal dua puluhan. Surat kabar utama negara – negara dalam kategori ini telah

memberikan liputan besar terhadap fenomena Korean Wave. Namun populasi

secara umum tidak menyukai budaya ini. Contoh negara yang termasuk

dalam tingkat ini adalah Prancis, Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Meksiko,

Brasil dan lainnya.

3. Tingkat 3 (Sedikit Populer). Pada tingkat ini beberapa drama Korea telah

menjadi hit secara nasional. Sebagian besar penduduk memiliki pengalaman

menonton drama Korea namun masih tidak jelas apakah mereka

mengkonsumsi drama atau musik secara terus menerus. Contoh negara yang

berada pada tingkat ini adalah Kuba dan Hungaria.

4. Tingkat 4 (Populer). Pada tingkat ini hampir semua orang di negara

cenderung mengakui drama dan musik korea dan menjadi populer selama

bertahun – tahun. Masyarakat memiliki minat yang kuat dalam mempelajari

bahasa Korea dan di negaranya mudah ditemukan orang – orang yang bisa

mengucapkan beberapa kata dalam bahasa Korea.

5. Tingkat 5 (Sangat Populer). Korean Wave dimulai dari negara – negara ini,

dimana budaya Korea telah begitu populer. Penggemar Korea di negara –

negara ini pada umunya mengikuti acara TV Korea terkini melalui internet.

Orang – orang di negara ini juga secara aktif mengunjungi Korea untuk

berbelanja, melihat penyanyi/ aktor/ aktris Korea, pergi ke konser, atau pergi

ke tempat – tempat di mana drama favorit mereka di buat. Contoh negara

yang masuk dalam tingkat ini adalah , , Singapura, ,

Universitas Sumatera Utara 24

Malaysia, Indonesia, Filipina, Kamboja, dan lainnya.

Perkembangan Korean Wave di negara – negara ini dianggap menjadi tahap

awal Korean Wave.

2.1.5 Pengertian Keputusan Pembelian

Pemahaman mengenai perilaku konsumen diperlukan dalam memahami keputusan pembelian karena keduanya memilki hubungan yang erat. Menurut

Kotler & Keller (2012, hal. 151), “Consumer behavior is the study of how individuals, groups, and organizations select, buy, use, and dispose of goods, services, ideas, or experiences to satisfy their needs and wants”. Kotler juga menjelaskan bahwa perilaku konsumen dipengaruhi oleh tiga faktor, yang pertama adalah faktor budaya yang meliputi budaya, sub budaya dan kelas sosial. Faktor kedua adalah faktor sosial yang meliputi kelompok acuan, keluarga dan peran sosial. Faktor ketiga adalah faktor pribadi yang meliputi umur, pendapatan, gaya hidup dan lainnya.

Keputusan pembelian menurut Kotler & Keller (2013, hal. 167) adalah keputusan meneruskan atau tidak meneruskan pembeliaan. Dalam tahap evaluasi Kotler menekankan bahwa umumnya keputusan pembelian akan didasarkan pada brand yang cukup terkenal. Pada umumnya terdapat lima peranan yang terlibat dalam keputusan pembelian barang / jasa, yaitu (Suryani,

2013, hal. 13):

1. Pemrakarsa (initiator), yaitu orang yang pertama kali menyarankan ide untuk

membeli suatu barang ataupun jasa.

2. Pembawa pengaruh (influencer), yaitu orang yang memiliki pandangan atau

Universitas Sumatera Utara 25

nasihat yang mempengaruhi keputusan pembelian.

3. Pengambil keputusan (decider), yaitu orang yang menentukan keputusan

pembelian atas suatu produk ataupun jasa.

4. Pembeli (buyer), yaitu orang yang melakukan pembelian secara nyata.

5. Pemakai (user), yaitu orang yang mengkonsumsi dan menggunakan barang

ataupun jasa yang dibeli.

Kotler & Keller (2012, hal. 166) menjelaskan terdapat lima tahap dalam proses keputusan pembelian, yaitu:

1. Pengenalan masalah (Problem recognition)

Proses dimulai saat konsumen mengenali masalah atau kebutuhan yang dipicu

oleh rangsangan internal ataupun eksternal. Stimulus internal terjadi ketika

adanya dorongan dari kebutuhan secara langsung dengan orang yang

bersangkutan, sedangkan stimulus eksternal terjadi ketika adanya motivasi

dari tindakan orang lain.

2. Pencarian informasi (Information search)

Sumber informasi utama bagi konsumen dibagi menjadi empat kelompok,

kelompok pertama berasal dari pribadi (keluarga, teman, tetangga, kenalan),

kelompok kedua berasal dari komersial (periklanan, situs web, sales, dealer),

kelompok ketiga berasal dari publik (media massa, organisasi, peringkat

minat konsumen), dan kelompok yang terakhir berasal dari pengalaman.

Dengan mengumpulkan informasi yang ada akan membantu konsumen

belajar tentang merek dan fitur dari produk saingan.

3. Evaluasi alternatif (Evaluation of alternatives)

Universitas Sumatera Utara 26

Setelah informasi didapat, konsumen akan mengevaluasi berbagai

alternatif pilihan yang sesuai dengan kebutuhannya. Terdapat lima konsep

dasar yang dapat digunakan untuk memilih alternatif yaitu sifat – sifat

produk, nilai kepentingan, kepercayaan terhadap merek, fungsi kegunaan,

dan tingkat kesukaan.

4. Keputusan pembelian (Purchase decision)

Konsumen yang telah dapat menentukan pilihannya dari berbagai alternatif

yang ada biasanya membeli produk yang paling disukai, hal ini akan berakhir

dengan keputusan untuk membeli produk ataupun jasa.

5. Perilaku pasca pembelian (Postpurchase behavior)

Kepuasan ataupun ketidakpuasan yang diterima konsumen akan berpengaruh

terhadap perilaku pembelian selanjutnya. Jika konsumen merasa puas dengan

pembelian yang dilakukan ada kemungkinan besar konsumen akan

melakukan pembelian ulang jika tidak ada, konsumen akan beralih kepasar

produk lainnya. Ketidakpuasan konsumen biasanya terjadi akibat tidak

terpenuhinya harapan konsumen.

Pada dasarnya tidak semua konsumen melewati lima tahapan tersebut, beberapa mungkin akan melewatkan atau membalikkan beberapa hal sesuai kebutuhan mereka. Namun jika tujuan perusahaan untuk mendapatkan wawasan tentang apa yang pertama kali muncul di kepala pelanggan sebelum mereka memutuskan untuk membeli produk pertama kalinya, lima langkah diatas kurang tepat.

Pada saat ini brand tidak hanya dapat bereaksi kepada konsumen saat

Universitas Sumatera Utara 27 mereka membuat keputusan pembelian saja, tetapi juga secara aktif membentuk perjalanan keputusan pembelian. Perusahaan dapat memanfaatkan perjalanan konsumen untuk memberikan nilai bagi pelanggan dan merek. Menurut David

Court direktur kantor McKinsey (2009) pengambilan keputusan adalah perjalanan yang lebih melingkar dengan empat fase utama yang terdiri dari pertimbangan awal, evaluasi atau proses meneliti pembelian, pembelian yang terjadi ketika konsumen membeli merek, dan pacapembelian yaitu ketika konsumen mendapatkan pengalaman dari pembelian sebelumnya dengan kesadaran merek sebagai fokus utamanya.

Firma konsultan Marketing & Sales McKinsey memberikan model alternatif untuk memberikan wawasan lebih banyak, mengenai gambaran perilaku konsumen dalam menentukan keputusan pembelian yang disebut dengan Loyalty

Loop. Dapat dilihat pada Gambar 2.1 keputusan pembelian akan berakhir dengan pembelian ulang karena adanya loyalitas konsumen terhadap brand.

Sumber : McKinsey & Company Gambar 2.2 The Loyalty Loop

Loyalty Loop mengartikulasikan bagaimana konsumen pada saat ini membentuk hubungan dengan merek dan menunjukkan bahwa kemungkinan

Universitas Sumatera Utara 28 besar konsumen akan tetap setia kepada brand yang memberikan mereka pengalaman sehingga konsumen akan kembali membeli dari brand yang sama.

Berdasarkan Gambar 2.1 berikut tahapan – tahapan dalam Loyalty Loop :

1. Consider, merupakan tahap awal yaitu ketika calon pembeli mengenali

masalah atau memiliki suatu kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat berasal

dari internal maupun eksternal. Pada tahap ini perlu dilakukan identifikasi

mengenai keadaan yang dapat memicu timbulnya kebutuhan konsumen serta

mengeidentifikasi rangsangan yang paling sering membangkitkan minat beli

terhadap suatu produk.

2. Evaluate, merupakan tahap pencarian informasi yang lebih luas lagi setelah

adanya dorongan dari kebutuhan konsumen. Pada tahap ini, pencarian

informasi yang dilakukan oleh konsumen dibagi ke dalam dua level. Level

pertama yaitu situasi pencarian informasi yang lebih ringan, dinamakan

dengan penguatan informasi. Pada level selanjutnya, konsumen akan secara

aktif masuk ke dalam tahap pencarian informasi. Pada tahap ini pemasar

harus mampu mengidentifikasi sumber – sumber utama dari media yang

digunakan konsumen mencari untuk informasi.

3. Buy, merupakan tahap pembelian. Pada umumnya konsumen akan

mengembangkan sebuah keyakinan atas beberapa brand produk dan persepsi

atas tiap brand. Pada tahap ini keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh

dua fakor utama yaitu sikap orang lain dan faktor situasi lainnya yang tidak

terantisipasi yang dapat mengakibatkan kurangnya niat pembelian konsumen.

4. Experience/enjoy, merupakan tahapan ketika konsumen akan mengalami

Universitas Sumatera Utara 29

level kepuasan ataupun ketidakpuasan setelah melakukan pembelian.

Pentingnya kepuasan pasca–pembelian konsumen menunjukkan bahwa para

penjual harus menyebutkan akan seperti apa kinerja dari produk yang

sebenarnya sebelum konsumen melakukan pembelian.

5. Advocate, merupakan tahapan yang akan terjadi apabila konsumen puas

dengan keputusan pembelian sebelumnya. Jika konsumen merasa puas,

kemungkinan untuk membeli kembali produk akan tinggi.

6. Bond, merupakan tahap terakhir yaitu tahap pengikatan. Pada tahap ini

pemasar dapat membuat komunitas yang dapat menjadi wadah bagi para

konsumen untuk memberikan saran bagi perkembangan perusahaan atau line

event agar konsumen dapat bertukaran ide dan belajar satu sama lain.

2.2 Penelitian Terdahulu

Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang menjadi landasan dilakukannya penelitian ini, berikut adalah penelitian – penelitian tersebut :

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Peneliti Metodologi Hasil No Judul Penelitian (Tahun) Penelitian Penelitian 1. Samosir, Putri, Pengaruh Analsis - Brand Ambassador & Penggunaan Brand Regresi berpengaruh secara signifikan Nurfebiaraning Ambassador Dewi Sederhana dan positif terhadap keputusan (2016) Sandra Terhadap pembelian. Keputusan Pembelian Kosmetik Wardah Di Kota Semarang 2. Son & The Impact of Correlation - Korean Wave berpengaruh Kijboonchoo Korean Wave on the Analysis positif dan signifikan terhadap (2016) Purcahse Intention of minat beli. Korean Cosmetics of Thai People in Bangkok and Chonburi, Thailand

Universitas Sumatera Utara 30

Lanjutan Tabel 2.1

Peneliti Metodologi Hasil No Judul Penelitian (Tahun) Penelitian Penelitian 3. Tjoe & Kim The Effect of Korean Analisis - Korean Wave berpengaruh (2016) Wave on Consumer’s Regresi secara signifikan terhadap Purchase Intention of linear minat beli konsumen Korean Cosmetic Berganda Product in Indonesia

4. Riyas & Impact of Brand Analisis - Dimensi Brand personality Herath (2016) Personality regresi linear Exitement dan Ruggedness Determinants berganda berpengaruh positif terhadap Towards Purchasing minat beli konsumen. Intention: A Study on Branded Umberella Products in Sri Lanka 5. Wang & The Influence Of Structural - Brand ambassador Hariandja Brand Ambassador Equation berpengaruh positif terhadap (2016) on Brand Image And Modelling brand image. Consumer (SEM) - Brand ambassador Purchasing Desicion : berpengaruh positif terhadap A Case Of Tous Les keputusan pembelian. Jours In Indonesia - Brand image berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. 6. Almanda Pengaruh Brand Analisis - Brand personality berpengaruh (2015) Personality Sepatu Regresi secara signifikan dan positif Nike Terhadap Minat Linear terhadap minat beli. Beli ( Studi Kasus Berganda Pada Mahasiswa fakultas Komunikasi Dan Bisnis, Universitas Telkom) 7. Ocktaria, Pengaruh Brand Path - Brand personality berpengaruh Srikandi, & Personality dan Sales Analysis positif dan signifikan terhadap Hidayat Promotion Terhadap brand equity. (2015) Brand Equity dan - Sales promotion berpengaruh keputusan Pembelian positif dan signifikan terhadap (Survei Pada brand equity. Mahasiswi Pengguna Brand personality berpengaruh Produk Wardah positif dan signifikan terhadap Kosmetik di keputusan pembelian. Universitas Brawijaya - Sales promotion berpengaruh Malang) negatif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian.Brand equity berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. 8. Magdalena, Pengaruh Brand Analisis jalur - Brand ambassador Suharyono, & Ambassador berpengaruh positif dan Mukhammad Terhadap signifikan terhadap inernational (2015) International Brand brand image Image Serta - Brand ambassador berpengaruh Dampknya erhadap positif dan signifikan terhadap Keputusan Pmebalian keputusan pembelian ( Studi pada - International brand image pengguna smarphone berpengaruh positif dan Samsung) signifikan terhadap keputusan pembelian

Universitas Sumatera Utara 31

Lanjutan Tabel 2.1

Nama dan Metodologi Hasil No Judul Penelitian Tahun Penelitian Penelitian 9. Yusiana & Pengaruh Gita Analsis - Brand Ambassador Berpengaruh Maulida Gutawa Sebagai Regresi positif dan signifikan terhadap (2015) Brand Ambassador Sederhana keputusan pembelian Pond’s Dalam Mempengaruhi Keputusan Pembelian (Studi pada mahasiswi Universitas Telkom Jurusan D3 Manajemen Pemasaran) 10 Putra, Pengaruh Brand Path - Variabel Brand Ambassador . Suharyono, Ambassador Analysis mempunyai pengaruh yang & Abdillah Terhadap Brand signifikan terhadap variabel Brand (2014) Image Serta Image. Dampaknya Variabel Brand Image mempunyai Terhadap pengaruh signifikan terhadap Keputusan variabel keputusan pembelian. Pembelian (Survey - Variabel Brand Ambassador pada pengguna berpengaruh terhadap variabel LINE di Asia) keputusan pembelian.

2.2 Kerangka Konseptual

2.3.1 Pengaruh Brand Ambassador Terhadap Keputusan Pembelian

Lea-Greenwood (2012, hal. 88) menyebutkan bahwa : “Brand ambassador is a tool used by companies to communicate and connect with the public, regarding how them actually enchances sales”. Brand ambassador merupakan ikon budaya atau identitas, dimana mereka bertindak sebagai alat pemasaran yang mewakili suatu produk. Brand ambassador dapat menjadi media yang efektif agar produk dapat mencapai konsumen dengan menjadi juru bicara produk.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Yusiana & Maulida (2015) mengenai Pengaruh Gita Gutawa Sebagai Brand Ambassador Pond’s Dalam

Mempengaruhi Keputusan Pembelian (Studi pada mahasiswi Universitas Telkom

Jurusan D3 Manajemen Pemasaran), menunjukkan bahwa Brand Ambassador

Universitas Sumatera Utara 32 memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

Dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, maka dalam penelitian ini hipotesis yang di dapat sebagai berikut :

H1 : Variabel brand ambassador (X1) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

2.3.2 Pengaruh Brand Personality Terhadap Keputusan Pembelian

Aaker (1997, hal. 348) menyebutkan brand personality sebagai seperangkat karakteristik manusia yang diasosiasikan dengan suatu brand.

Sedangkan Kotler & Keller (2012, hal. 146) menyatakan brand personality adalah beberapa sifat manusia yang memiliki keterkaitan dengan brand tertentu. Brand personality cenderung lebih sulit ditiru daripada atribut produk yang nyata Adanya brand personality yang kuat mempengaruhi preferensi dan loyalitas konsumen, serta membentuk ikatan emosional yang kuat dan kepercayaan akan brand.

Dari penelitian yang dilakukan oleh Ocktaria, Srikandi, & Hidayat (2015) mengenai Pengaruh Brand Personality dan Sales Promotion Terhadap Brand

Equity dan keputusan Pembelian (Survei Pada Mahasiswi Pengguna Produk

Wardah Kosmetik di Universitas Brawijaya Malang), menunjukkan bahwa brand personality mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

Dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, maka dalam penelitian ini hipotesis yang di dapat sebagai berikut :

H2 : Variabel brand personality (X2) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

Universitas Sumatera Utara 33

2.3.3 Pengaruh Korean Wave Terhadap Keputusan Pembelian

Korean wave (Hallyu) merupakan suatu fenomena budaya popular asal Korea yang tersebar melalui media massa, dan popularitasnya sudah merambah ke kawasan

Asia. Korean wave memiliki efek positif pada ekspor produk Korea. Lee (2015) mengidentifikasi adanya hubungan positif antara keandalan bintang idola dengan kepuasan konsumen. Tren budaya dapat menjadi dampak luar biasa bagi pasar.

Dari penelitian yang dilakukan oleh Riyas & Herath (2016) mengenai

Impact of Brand Personality Determinants Towards Purchasing Intention: A

Study on Branded Umberella Products in Sri Lanka, menunjukkan bahwa Korean wave mempunyai pengaruh positif terhadap minat beli konsumen.

Dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, maka dalam penelitian ini hipotesis yang di dapat sebagai berikut :

H3 : Variabel Korean wave (X3) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

Berdasarkan pada tinjauan pustaka tersebut dan juga penelitian terdahulu, maka dapat disusun suatu kerangka pemikiran dalam seperti yang disajikan dalam gambar berikut ini :

Brand Ambassador

Brand Personality Keputusan Pembelian

Korean Wave

Gambar 2.3 Kerangka Konseptual

Universitas Sumatera Utara 34

2.3 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian yang bertujuan mengarahkan dan memberikan pedoman dalam pokok permasalahan serta tujuan penelitian. Oleh karena itu, berdasarkan masalah yang ada dapat dimunculkan suatu hipotesis penelitian yaitu sebagai berikut :

1. Brand ambassador (X1), Brand personality (X2), dan Korean wave (X3)

secara serempak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian

Nature Republic Aloe Vera.

2. Brand Ambassador (X1) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan pembelian Nature Republic Aloe Vera.

3. Brand Personality (X2) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan pembelian Nature Republic Aloe Vera.

4. Korean wave (X3) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian Nature Republic Aloe Vera.

Universitas Sumatera Utara

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif dengan pendekatan metode kuantitatif. Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang bersifat induktif, objektif dan ilmiah dimana data yang diperoleh berupa angka – angka (nilai) atau pertanyaan, yang dianalisis dengan analisis statistik

(Sugiyono, 2014, hal. 8). Sedangkan penelitian asositif merupakan penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih (Situmorang, 2017, hal. 17).

Penggunaan metode ini digunakan sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh brand ambassador, brand personality dan Korean wave terhadap keputusan pembelian skincare produk Nature Republik Aloe Vera di Fakultas Ilmu Budaya yang tidak diketahui jumlahnya.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera

Utara, Jl. Prof T.M Hanafiah, Kampus USU, Medan 20155. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Mei 2018 sampai dengan bulan Juni 2018.

3.3 Batasan Operasional

Variabel penelitian dibatasi oleh faktor – faktor yang dianggap mempengaruhi keputusan pembelian pada produk skincare Nature Republic Aloe

35

Universitas Sumatera Utara 36

Vera pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel bebas (independent variabel) terdiri dari : Brand Ambassador (X1),

Brand Personaliy (X2), dan Korean Wave (X3).

2. Variable terikat (dependent variable) yaitu Keputusan Pembelian produk

skincare Nature Republic Aloe Vera (Y).

3.4 Definisi Operasional

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel penelitian :

1. Variabel independent adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan

dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan yang positif ataupun

negatif bagi variabel dependent nantinya (Situmorang, 2017, hal. 36). Pada

penelitian ini yang menjadi variabel bebas (X) adalah Brand Ambassador,

Brand Personality dan Korean Wave.

a. Brand Ambassador (X1) merupakan ikon budaya atau identitas, dimana

mereka bertindak sebagai alat pemasaran yang mewakili suatu produk.

b. Brand Personality (X2) merupakan seperangkat karakteristik manusia

yang diasosiasikan dengan suatu merek ataupun beberapa sifat manusia

yang memiliki keterkaitan dengan brand tertentu.

c. Korean Wave (X3) merupakan suatu fenomena budaya popular asal

Korea yang tersebar melalui media massa, dan popularitasnya sudah

merambah ke kawasan Asia.

2. Variabel dependent adalah variabel yang menjadi perhatian utama dalam

sebuah pengamatan, dengan tujuan memahami dan membuat variabel terikat

Universitas Sumatera Utara 37

(Situmorang, 2017, hal. 36). Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat

(Y) adalah Keputusan Pembelian, yaitu keputusan yang dilakukan konsumen

untuk membeli skincare produk Nature Republic Aloe Vera.

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Skala Variabel Defenisi Operasional Indikator Ukur Ikon budaya atau identitas, 1. Visibility (Kepopuleran) Brand dimana EXO bertindak 2. Credibility ( Kredibilitas) Ambassador sebagai alat pemasaran Likert 3. Attraction ( Daya Tarik) (X ) yang mewakili produk Nature 1 4. Power (Kekuatan) Republic Karakteristik ceria dan polos 1. Sincerity (Ketulusan) yang diasosiasikan dengan 2. Excitement (Keramahan) Brand Nature Republic ataupun 3. Competence (Dapat Likert Personaliy (X2) beberapa sifat manusia yang Diandalkan) memiliki keterkaitan dengan 4. Sophistication (Kecanggihan) Nature Republic. 5. Ruggedness (Ketangguhan) Korean Wave adalah 1. Mengetahui Korean wave. fenomena tersebarnya 2. Memiliki minat membeli Korean Wave produk budaya Korea seperti produk Korean wave. Likert (X ) 3 kosmetik Nature Republic 3. Melakukan Pembelian produk secara global Korean wave. Membeli produk skincare 1. Mengenal Brand. Keputusan Nature Republic Aloe Vera, 2. Mencari informasi mengenai Pembelian yang merupakan salah satu Brand. Likert (Y) produk paling laris dari 3. Mengevaluasi Brand. Nature Republic. 4. Memutuskan membeli Brand.

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Penelitian ini menggunakan skala Likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial atau sering disebut summated rating scale, karena digunakan untuk memberi peluang kepada responden untuk mengekspresikan jawaban pertanyaan

– pertanyaan yang diberikan (Situmorang, 2017, hal. 32). Untuk keperluan kuantitatif penelitian maka peneliti memberikan lima alternatif jawaban untuk dijawab oleh para responden dengan menggunakan skor 1 sampai dengan 5 seperti yang dapat dilihat dari Tabel 3.2.

Universitas Sumatera Utara 38

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert

No Skala Skor 1 Sangat Setuju (SS) 5 2 Setuju (S) 4 3 Kurang Setuju (KS) 3 4 Tidak Setuju (TS) 2 5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber: Sugiyono (2014:94)

3.6 Populasi dan Sampel

3.6.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2014, hal. 80) populasi adalah wilayah generalisasi obyek / subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi penelitian ini adalah mahasiswa yang ada di Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara yang pernah menggunakan skincare produk Nature

Republic Aloe Vera.

3.6.2 Sampel

Menurut Situmorang (2017, hal. 125) sampel adalah suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan yang dianggap dapat menggambarkan populasi.

Sampel merupakan proses pemilihan sejumlah individu untuk suatu penelitian yang sedemikian rupa sehingga individu – individu tersebut merupakan perwakilan kelompok yang lebih besar pada mana orang itu dipilih. Dalam penelitian ini sampel diambil menggunakan metode nonprobability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel, dengan teknik pengambilan

Universitas Sumatera Utara 39 accidental sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/incidental bertemu dengan peneliti yang dapat digunakan sebagai sampel dan dipandang cocok sebagai sumber data.

Dikarenakan jumlah populasi yang tidak diketahui secara pasti, maka untuk menentukan besarnya sampel digunakan rumus Unknown Populations

(Supramono & Haryanto, 2003, hal. 62), sebagai berikut :

n =

n : Jumlah sampel

Z α : Nilai standard normal yang besarnya tergantung α

Bila α = 0,05 Z = 1,67

Bila α = 0,01 Z = 1,96 p : Estimasi proporsi populasi q : 1 – p d : Penyimpangan yang ditolerir

Berdasarkan pra survey yang telah dilakukan peneliti terhadap 100 orang, ditemukan ada 40 orang yang pernah menggunakan skincare produk Nature

Republic Aloe Vera. Sehingga, nilai p adalah 40/100 x 100% = 40% dan nilai q adalah 60%. Dengan demikian, jumlah sampel yang mewakili populasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ;

n =

n = 92,19 = 92 orang

Maka sampel dalam penelitian ini adalah 92 orang responden.

Universitas Sumatera Utara 40

3.7 Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data yaitu :

1. Data Primer

Data primer (primary data) adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh

perorangan/suatu organisasi secara langsung dari objek yang diteliti dan

untuk kepentingan studi yang bersangkutan yang dapat berupa interview

ataupun observasi (Situmorang, 2017, hal. 24), pada penelitian ini yang

menjadi objeknya adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya USU selaku

responden dengan memberikan pertanyaan (kuesioner).

2. Data sekunder

Data sekunder (secondary data) adalah data yang diperoleh, dikumpulkan dan

disatukan oleh studi – studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai

instansi lain. Biasanya sumber tidak langsung berupa data dokumentasi dan

arsip – arsip resmi (Situmorang, 2017, hal. 24).

3.8 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :

1. Kuesioner (Angket)

Sugiyono (2014, hal. 142) menyatakan kuesioner adalah teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Peneliti menyebarkan

daftar pertanyaan pada mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya USU yang menjadi

sampel atau responden dalam penelitian ini. Dalam kuesioner ini dibuat skala

1 – 5 untuk mendapatkan data yang bersifat interval dan diberi skor atau nilai

Universitas Sumatera Utara 41

dengan kategori pengukuran :

a. Sangat Tidak Setuju (STS), diberi bobot 1

b. Tidak Setuju (TS), diberi bobot 2

c. Kurang Setuju (KS), diberi bobot 3

d. Setuju (S), diberi bobot 4

e. Sangat Setuju (SS), diberi bobot 5

2. Dokumentasi

Studi dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang

diperoleh melalui buku – buku, jurnal, dan situs internet yang menjadi bahan

referensi pendukung kemudian mempelajari data – data tersebut.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

3.9.1 Uji Validitas

Menurut Situmorang (2017, hal. 108) validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Setelah kuesioner tersebut tersusun dan teruji validitasnya, dalam praktik belum tentu data yang terkumpulkan adalah data yang valid. Cara menganalisisnya dengan cara menghitung koefisien korelasi antara masing – masing nilai pada nomor pertanyaan dengan nilai total dari nomor pertanyaan tersebut. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 21 dengan kriteria sebagai berikut :

1. Apabila ≥ (pada taraf signifikansi 5%), maka item kuesioner

tersebut dinyatakan valid.

2. Apabila < (pada taraf signifikansi 5%), maka item kuesioner

tersebut dinyatakan tidak valid.

Universitas Sumatera Utara 42

3. Nilai dengan ketentuan jumlah sampel 30 orang dan taraf signifikan 5%

diperoleh sebesar 0,361. Maka diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 3.3 Uji Validitas Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Cronbach's Item Deleted if Item Deleted Total Correlation Alpha if Item Deleted BrandAmbassador1 82,7667 124,047 ,683 ,935 BrandAmbassador2 83,3000 122,148 ,708 ,935 BrandAmbassador3 83,2333 120,668 ,713 ,935 BrandAmbassador4 83,1667 120,971 ,763 ,934 BrandPersonality1 82,9000 130,645 ,456 ,938 BrandPersonality2 83,0667 128,616 ,598 ,937 BrandPersonality3 82,9000 125,817 ,648 ,936 BrandPersonality4 83,1333 126,395 ,632 ,936 BrandPersonality5 83,2333 127,564 ,580 ,937 BrandPersonality6 83,3000 127,872 ,568 ,937 BrandPersonality7 83,0333 129,964 ,418 ,939 BrandPersonality8 83,2000 127,131 ,638 ,936 BrandPersonality9 82,9000 125,817 ,602 ,936 BrandPersonality10 83,1667 127,799 ,560 ,937 BrandPersonality11 83,2333 125,978 ,637 ,936 KoreanWave1 83,5333 126,533 ,537 ,937 KoreanWave2 83,2667 124,478 ,667 ,935 KoreanWave3 83,7000 118,010 ,601 ,939 KeputusanPembelian1 82,9667 125,206 ,620 ,936 KeputusanPembelian2 83,4000 118,524 ,798 ,933 KeputusanPembelian3 83,5000 118,328 ,664 ,936 KeputusanPembelian4 83,6000 118,662 ,761 ,934 Sumber : Lampiran 3

Pada tabel diatas terlihat seluruh butir dinyatakan valid karena nilai

Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari 0,361.

3.9.2 Uji Reliabitas

Menurut Situmorang (2017, hal. 122) reliabilitas adalah indeks yang

Universitas Sumatera Utara 43 menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut realiabel. Pengujian dilakukan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut :

1. Apabila r alpha positif atau ≥ maka kuesioner dinyatakan reliabel.

2. Apabila r alpha negatif atau < maka kuesioner dinyatakan tidak reliabel.

Tabel 3.4 Uji Reliabitas Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,939 22 Sumber : Lampiran 3

Pada Tabel 3.4 dapat dilihat seluruh pernyataan yang berjumlah 22 pernyataan diketahui bahwa nilai Cronbach Alpha sebesar 0,939. Artinya 0,939 > 0,80 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian. Penyebaran kuesioner secara khusus diberikan kepada 30 responden di luar dari responden penelitian untuk menguji validitas dan reliabilitas, tetapi memiliki karakteristik yang sama dengan responden penelitian yaitu mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya.

3.10 Teknik Analisis Data

3.10.1 Metode Analisis Deskriptif

Menurut Situmorang (2017, hal. 162) teknik analisis data deskriptif merupakan teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis data dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data – data yang sudah dikumpulkan

Universitas Sumatera Utara 44 seadanya tanpa ada maksud membuat generalisasi dari hasil penelitian.

3.10.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan analisis regresi. Ini dilakukan agar didapat perkiraan yang tidak bias dan efisiensi, maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu :

1. Uji Normalitas

Gujarati menyatakan bahwa uji normalitas mempunyai tujuan untuk menguji

apakah pada model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki

distribusi normal atau tidak (Gujarati & Porter, 2013, hal. 127). Asumsi

normalitas merupakan persyaratan yang sangat penting pada pengujian

signifikan koefisien regresi. Model regresi yang baik adalah model regresi

yang memiliki residual yang berdistribusi normal atau mendekati normal,

sehingga layak pengujian secara statistik.

Alat uji yang akan digunakan untuk menguji normalitas data adalah :

a. Metode pendekatan Histogram

Residual berdisribusi normal jika berbentuk lonceng tidak menceng

kekiri ataupun kekanan.

b. Metode pendekatan Grafik Normal Probability Plot

Distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal, dan

ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika

data menyebar disekitar garis diagonal, maka model regresi memenuhi

asumsi normal.

c. Uji statistik Kolmogorv – Smirnov

Universitas Sumatera Utara 45

Suatu data dinyatakan berdistribusi normal jika nilai Asymp Sig (2-tailed)

hasil perhitungan Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05.

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup

mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut (Situmorang,

2017, hal. 263). Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.

Jika varians sama, dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan ada

homoskedastisitas. Sedangkan jika varians tidak sama dikatakan terjadi

heterokedastisitas. Alat uji yang akan digunakan untuk menguji gejala

heteroskedastisitas adalah :

a. Metode pendekatan Scatterplot

Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu,

maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas dan jika tidak

terjadi pola yang jelas/teratur, serta titik-titik menyebar dibawah angka 0

dan sumbu Y maka tidak terjadi heterokedastisitas

b. Uji Statistik Glejser

Tidak terjadi heterokedastisitas dengan syarat apabila t hitung < t tabel

dan nilai sig > 0,05.

3. Uji Multikolinieritas

Gujarati menyatakan bahwa uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji

apakah pada sebuah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel

independen (Gujarati & Porter, 2013). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan

terdapat problem multikolinieritas. Interpensi dari persamaan regresi ganda

Universitas Sumatera Utara 46

secara implisit bergantung pada asumsi bahwa variabel-variabel bebas dalam

persamaan tersebut tidak saling berkorelasi. Koefisien-koefisien regresi

biasanya diinterprestasikan sebagai ukuran perubahan variabel terikat jika salah

satu variabel bebasnya naik sebesar satu unit dan seluruh variabel bebas lainnya

dianggap tetap. Namun, interprestasi ini menjadi tidak benar apabila terdapat

hubungan linier antara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada tidaknya

multikolinieritas dapat dilihat dari besaran Varience Inflation Factor (VIF) dan

tolerance dengan kriteria sebagai berikut :

a. Tidak terjadi multikolinearitas apabila VIF ≤ 10 dan Tolerance ≥ 0,1

b. Terjadi multikolinearitas apabila VIF > 10 dan Tolerance < 0,1

3.10.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut Situmorang (2017, hal. 231) analisis regresi linear berganda ditujukan untuk menentukan hubungan linear antar beberapa variabel independent yang biasa disebut X1, X2, X3 dan seterusnya dengan variabel dependent yang disebut Y. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh variabel brand ambassador ( ), brand personality ( ), dan Korean wave ( ) terhadap keputusan pembelian (Y). Model regresi linier berganda yang digunakan adalah sebagai berikut :

Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ɛ

Keterangan:

Y = Keputusan Pembelian

β0 = Konstanta

β1 - β3 = Koefisien Regresi Variabel X1,2,3

Universitas Sumatera Utara 47

X1 = Brand Ambassador

X2 = Brand Personality

X3 = Korean Wave

ɛ = Kesalahan pengganggu (Standard error)

3.11 Uji Hipotesis

3.11.1 Uji F (Uji Serempak)

Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara serempak terhadap variabel dependen. Signifikan berarti hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk populasi (Gujarati & Porter, 2013, hal. 309).

Kriteria pengujian sebagai berikut :

H0 : β1 = β2 = β3 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independent terhadap variabel dependent.

Ha : Minimal satu β1 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependent.

Kriteria keputusannya sebagai berikut :

1. Ho diterima jika ≤ atau sig. F < α (0,05)

2. Ho ditolak jika > atau sig. F ≥ α (0,05)

3.11.2 Uji t (Uji Parsial)

Menurut Gujarati, uji signifikansi merupakan sebuah prosedur yang digunakan untuk menguji kebenaran atau kesalahan dari hasil hipotesis nol dari sampel (Gujarati & Porter, 2013, hal. 149). Pengujian ini dilakukan untuk melihat pengaruh variabel brand ambassador, brand personality, dan Korean wave

Universitas Sumatera Utara 48 terhadap keputusan pembelian.

Kriteria pengujiannya sebagai berikut :

H0 : βi ≤ 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent terhadap variabel dependent.

H1 : βi > 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent terhadap variabel dependent.

Kriteria pengambilan keputusannya sebagai berikut :

1. Ho diterima jika ≤ pada α = 5 %

2. Ha ditolak jika > pada α = 5 %

3.11.3 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinan (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Besarnya R2 dikenal sebagai koefisien determinasi (sampel) yang merupakan ukuran paling umum digunakan untuk mengukur goodness of fit dari sebuah garis regresi

(Gujarati & Porter, 2013, hal. 97). Jika Koefisien determinasi (R2) semakin besar atau mendekati 1 menunjukkan semakin baik kemampuan X dalam menerangkan

Y dimana 0 < R2 < 1. Sebaliknya apabila R2 semakin kecil (mendekati nol) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independent kecil terhadap variabel dependent. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independent yang diteliti terhadap variabel dependent.

Universitas Sumatera Utara

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat Nature Republic

Sumber : www.naturerepublicusa.com Gambar 4.1 Nature Republic

Nature Republic merupakan perusahaan asal Korea Selatan yang berdiri pada Maret tahun 2009 yang ditandai dengan pembukaan toko pertamanya di

Myeongdong. Di tahun yang sama, Nature Republic membuka gerai resmi pertamanya di Taiwan dan juga di Thailand dan menjadikan Rain (Jung Ji Hoon) menandatangani kontrak eksklusif sebagai model brand ini. Presiden Jung Woon

Ho, pendiri Nature Republic masuk ke bidang kosmetik pada tahun 1992 karena ayah temannya yang telah menjalankan bisnis waralaba produk kosmetik.

Pada tahun 2003, presiden Jung mendapat perhatian dari industri kosmetik untuk menjadi pendorong dalam menciptakan toko – toko brand Korea dengan harga murah hingga menengah dengan meluncurkan The Face Shop. The Face

49

Universitas Sumatera Utara 50

Shop mampu menulis legenda baru untuk industri kosmetik dengan mencapai 150 miliar won pada tahun kedua penciptaannya dan menjadi brand nomor satu di industri ini. Sekitar awal abad ke-21, presiden Jung menemukan brand pakaian berkualitas dan terjangkan selama perjalanan bisnisnya ke New York. Terinspirasi oleh hal ini, ia memutuskan untuk menciptakan brand kosmetik yang menjual produk berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau. Melalui proses yang panjang, The Face Shop dibuat pada bulan Desember 2003 melalui kesepakatan bersama antara anggota dewannya Nature Republic dibuat pada tahun 2009.

Nature Republic menempati posisi keempat di pasar brand kosmetik

Korea. Fakta bahwa Nature Republic tidak memiliki peringkat tinggi mendapat perhatian dari kritikus karena mampu membuka toko offline sebanyak 212 pada tahun 2014. Sejak tahun 2009 Nature Republic memiliki tingkat penjualan sebesar

40 miliar won hanya dalam setahun. Kemudian pada tahun berikutnya mampu mencapai 50 miliar won dalam penjualan dan mencapai 250 miliar won pada tahun 2014. Strategi Nature Republic untuk memulai konsep brandnya telah memiliki identitas tersendiri yang membedakan dengan brand lainnya. Nature

Republic telah menambahkan citra premiun ke gelombang Korea yang sedang tren untuk mendapatkan kepercayaan dan meningkatkan penjualannya di kalangan wanita kelas menengah di usia dua sampai tiga puluh tahun.

Nature Republic saat ini memiliki sekitar 120 cabang individu di 14 negara termasuk Amerika, Jepang, Taiwan, , Macao, Kamboja,

Myanmar, Thailand, Filipina, Vietnam, Indonesia, Mongol dan Cina dan masih berusaha untuk memperluas diri di pasar dunia. Sebagai pusat di Asia, Hongkong

Universitas Sumatera Utara 51 telah menjadi awal peluncuran produk Nature Republic di Cina dengan rata – rata

3.000 konsumen yang berkunjung setiap harinya dan tidak sering memiliki konsumen yang mengantri sebelum toko dibuka.

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi Nature Republic adalah menjadi pemimpin di pasar global industri kosmetik alami pada tahun 2020. Sedangkan misinya adalah memperluas pasar global, memperkuat daya asing produk, memperkuat promosi pemasaran dan efisiensi bisnis domestik.

4.1.3 Brand Ambassador Nature Republic

Perusahaan berencana untuk menggunakan pengaruh kuat di Asia dengan memberlakukan “strategi pemasaran yang berbeda” dengan menargetkan tidak hanya pelanggan domestik saja, tetapi juga pelanggan asing. Hal itu menjadi alasan Nature Republic menggunakan strategi Brand Ambassador untuk memperkenalkan produknya. Brand Ambassador Nature Republic terdiri dari :

1. Rain (2010)

2. Goo Hara (2012)

3. Shin Se Kyung (2012 – 2013)

4. EXO dan Taeyeon Girl’s Generation (2013 – 2015)

5. EXO 2015 – sekarang

4.1.4 Gambaran Umum Skincare Produk Nature Republic Aloe Vera

Menurut ‘Global Market Report’ yang dikeluarkan oleh KOTRA (Badan

Promosi Investasi Perdagangan Korea), permintaan untuk produk kosmetik

Universitas Sumatera Utara 52 organik telah meningkat karena hilangnya kepercayaan untuk produk kosmetik buatan yang diduga menggunakan bahan – bahan berbahaya yang dapat menyebabkan efek samping seperti alergi dan gatal. Keberhasilan Nature

Republic berasal dari orang – orang yang mempercayai bahwa produk berbahan alami tidak menimbulkan efek samping bagi penggunanya. Aloe Vera dari Nature

Republic adalah produk praktis berupa gel yang dapat menenangkan dan mudah diaplikasikan sehingga membantu penampilan menjadi lebih menarik. Di Cina

Nature Republic Aloe Vera diakui sebagai produk terbaik kedua yang dapat menenangkan kulit sekaligus melembabkan. Nature Republic juga mendapat kehormatan unruk menempai peringkat ke -10 dari 88 brand lainnya dan menjadi tempat pertama sebagai brand kosmetik Korea.

Sumber : www.naturerepublicusa.com Gambar 4.2 Nature Republic Aloe Vera

Nature Republic Aloe Vera merupakan produk yang menggabungkan 92%

Aloe organik dari California dan minyak mineral yang berfungsi untuk membantu menenangkan kulit yang memerah dan kering karena teriritasi oleh sinar UV dan

Universitas Sumatera Utara 53 lingkungan serta memberikan kelembapan untuk kulit kasar. Nature Republic Aloe

Vera telah menjadi pelopor soothing gel baik di Korea maupun di seluruh dunia.

Setelah produk ini diluncurkan banyak brand kosmetik lain yang juga mengeluarkan aloe vera gel dengan berbagai macam variasi. Nature Republic The

Soothing and Moisture Aloe Vera 92% pada awalnya diluncurkan pada bulan Juli

2009 sebagai produk khusus yang ditawarkan terbatas selama musim panas.

Hasilnya produk ini menjadi sangat laris dan menjadi produk biasa yang diproduksi secara normal karena memiliki harga yang terjangkau dan manfaat yang banyak.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Deskriptif Responden

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar kuesioner.

Jumlah pernyataan seluruhnya adalah dua puluh dua (22) butir, yang terdiri dari empat butir pernyataan untuk brand ambassador ( ), sebelas butir pernyataan untuk variabel brand personality ( ), empat butir pernyataan untuk variabel

Korean Wave ( ), dan empat butir pernyataan untuk variabel keputusan pembelian (Y). Responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswa/i Fakultas

Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara yang pernah menggunakan produk

Nature Republic Aloe Vera yang jumlahnya tidak diketahui.

4.2.2 Deskripsi Responden

Data yang dijadikan dasar perhitungan adalah data primer pada saat penelitian dilakukan yaitu pada bulan Mei – Juni 2018. Responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswa/i Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera

Universitas Sumatera Utara 54

Utara. Hasil penelitian dari 92 orang responden dapat dikelompokkan berdasarkan beberapa karakter sebagai berikut :

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentase (%) Laki – Laki 9 9,8 % Perempuan 83 90,2 % Total 92 100 % Sumber : Lampiran 5

Berdasarkan Tabel 4.1 karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

terlihat bahwa responden dengan jenis kelamin laki – laki sebanyak 9

responden (9,2%) dan sebanyak 83 responden (90,8%) berjenis kelamin

perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa responden perempuan lebih dominan

dibandingkan dengan responden laki –laki. Sesuai dengan target utama

Nature Republic Aloe Vera yaitu perempuan, merupakan hal yang wajar jika

laki – laki tidak menggunakan produk ini.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Jenis Umur Total Kelamin 18 19 20 21 22 23 Laki – laki - - 5 - 4 - 9 Perempuan 5 12 11 17 31 7 83 Total 5 12 16 17 35 7 92 Sumber : Lampiran 5

Pada Tabel 4.2 karakterisik responden berdasarkan umur terlihat bahwa umur

responden yang paling dominan adalah umur 22 tahun dengan jenis kelamin

Universitas Sumatera Utara 55

perempuan sebanyak 31 responden dan 4 reponden laki – laki. Sedangkan

responden laki – laki paling banyak terdapat pada umur 20 tahun.

4.2.3 Deskripsi Variabel

Berikut ini dapat dilihat distribusi jawaban responden mengenai variabel

Brand Ambassador (X1), Brand Personaliy (X2), Korean Wave (X3), dan

Keputusan Pembelian (Y).

1. Distribusi Jawaban Responden Variabel Brand Ambassador (X1) Tabel 4.3 Distribusi Jawaban Responden Variabel Brand Ambassador (X1)

Item STS TS KS S SS Total Total Rata – No F % F % F % F % F % F % Rata 1 0 0 2 2,2 6 6,5 38 41,3 46 50,0 92 100 4,4 2 2 2,2 1 1,1 17 18,5 52 56,5 20 21,7 92 100 3,9 3 2 2,2 1 1,1 19 20,7 42 45,7 28 39,4 92 100 4,01 4 2 2,2 1 1,1 16 17,4 50 54,3 23 25,0 92 100 3,98 Sumber : Lampiran 5

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 92 responden untuk variabel

Brand Ambassador pada Tabel 4.3 yaitu:

a. Hasil rata – rata jawaban sebesar 4,4 yang artinya mayoritas responden

sangat setuju dengan penyaataan “EXO merupakan boy group yang

memiliki popularitas tinggi”. Hal ini menunjukkan bahwa EXO adalah boy

group yang benar – benar memiliki popularitas tinggi di masyarakat saat ini.

b. Hasil rata – rata jawaban sebesar 3,9 yang artinya mayoritas responden setuju

dengan pernyataan ”EXO terlihat serius dalam menyampaikan kalimat You’re

The Nature dalam iklan Nature Republic yang membuat saya yakin dan

percaya”. Hal ini menunjukkan bahwa EXO dapat diandalkan sebagai brand

Universitas Sumatera Utara 56

amabassdor untuk mewakili produk Nature Republic Aloe Vera.

c. Hasil rata – rata jawaban sebesar 3,9 yang artinya mayoritas responden

setuju dengan pernyataan “EXO memiliki penampilan menarik dengan

sifat yang baik”. Hal ini menunjukkan bahwa memilih EXO sebagai

brand ambassador Nature Republic Aloe Vera merupakan keputusan

yang tepat karena EXO memiliki daya tarik yang dapat menciptakan

keputusan pembelian konsumen.

d. Hasil rata – rata jawaban sebesar 3,9 yang artinya mayoritas responden

setuju dengan pernyataan “EXO memiliki pengetahuan yang baik sebagai

Brand Ambassador”. Hal ini menunjukkan bahwa EXO memiliki kekuatan

ataupun kelebihan sebagai brand ambassador yaitu memahami produk

yang dibawanya dengan baik dan mampu menarik konsumen ketika

menyampaikan kelebihan serta kegunaan Nature Republic Aloe Vera.

2. Distribusi Jawaban Responden Variabel Brand Personaliy (X2) Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Responden Variabel Brand Personaliy (X2)

Item STS TS KS S SS Total Total Rata – No F % F % F % F % F % F % Rata Sinceriy 4,03 1 0 0 0 0 4 4,3 61 66,3 27 29,3 92 100 4,1 2 0 0 0 0 11 12,0 61 66,3 20 21,7 92 100 4 3 0 0 0 0 19 20,7 44 47,8 29 31,5 92 100 4 Exitement 4 4 0 0 1 1,1 15 16,3 61 66,3 15 16,3 92 100 4 5 0 0 1 1,1 18 19,6 53 57,6 20 21,7 92 100 4 Competence 4,1 6 0 0 2 2,2 14 15,2 56 60,9 20 21,7 92 100 4 7 0 0 1 1,1 9 9,8 54 58,7 28 30,4 92 100 4,2 Sophistication 4,15 8 0 0 2 2,2 17 18,5 56 60,9 17 18,5 92 100 4 9 0 0 1 1,1 9 9,8 44 47,8 38 41,3 92 100 4,3

Universitas Sumatera Utara 57

Lanjutan Tabel 4.4 Item STS TS KS S SS Total Total Rata – No F % F % F % F % F % F % Rata Reggudness 4,05 10 0 0 1 1,1 13 14,1 57 62,0 21 22,8 92 100 4,1 11 0 0 1 1,1 17 18,5 58 63,0 16 17,4 92 100 4 Sumber : Lampiran 5

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 92 responden untuk variabel

Brand Personality pada Tabel 4.4 yaitu:

a. Hasil rata – rata jawaban sebesar 4,1 yang artinya mayoritas responden

setuju dengan penyataan “Nature Republic Aloe Vera memberikan

informasi yang jujur mengenai produknya”. Hal ini menunjukkan

bahwa Nature Republic Aloe Vera merupakan produk yang jujur

dalam menyampaikan kelebihan dan kegunaan maupun manfaatnya

kepada konsumen.

b. Hasil rata – rata jawaban sebesar 4 yang artinya mayoritas responden

setuju dengan penyataan “Nature Republic Aloe Vera tulus dalam

memberikan manfaat kepada konsumen”. Hal ini menunjukkan bahwa

Nature Republic Aloe Vera memiliki tujuan yang tulus yaitu

membantu konsumen untuk menyadari keajaiban alam yang mampu

memberikan sejuta manfaat.

c. Hasil rata – rata jawaban sebesar 4 yang artinya mayoritas responden

setuju dengan penyataan “Nature Republic Aloe Vera memberi manfaat

secara nyata”. Hal ini menunjukkan bahwa Nature Republic Aloe Vera

telah terbukti memiliki produk yang berkualitas dan sangat bermanfaat

Universitas Sumatera Utara 58

serta tidak merugikan penggunanya. d. Hasil rata – rata jawaban sebesar 4 yang artinya mayoritas responden

setuju dengan pernyataan “Nature Republic Aloe Vera memberi kesan

ceria yang bersahabat”. Hal ini menunjukkan bahwa Nature Republic

Aloe Vera memiliki karakter yang ramah dan mampu menjadi sahabat

penggunanya dalam menjaga dan merawat kulit. e. Hasil rata – rata jawaban sebesar 4 yang artinya mayoritas responden

setuju dengan pernyataan “Nature Republic Aloe Vera merupakan

produk yang unik”. Hal ini menunjukkan bahwa Nature Republic Aloe

Vera merupakan produk kreatif yang berbeda dengan produk – produk

lainnya, bahkan menjadi pencetus produk skincare yang mengandung

Aloe Vera hingga 92% pertama di dunia. f. Hasil rata – rata jawaban sebesar 4 yang artinya mayoritas responden

setuju dengan pernyataan “Nature Republic Aloe Vera mampu

memberikan kesan yang menyenangkan bagi saya”. Hal ini menunjukkan

bahwa Nature Republic Aloe Vera merupakan produk yang dapat

diandalkan dan membantu memberikan perasaan senang ketika digunakan. g. Hasil rata – rata jawaban sebesar 4,2 yang artinya mayoritas responden

sangat setuju dengan pernyataan “Nature Republic Aloe Vera dapat

dipercaya”. Hal ini menunjukkan bahwa Nature Republic Aloe Vera

mampu membukikan produknya berkualitas dan aman digunakan

sehingga konsumen merasa percaya menggunakannya serta menjadi

produk yang dapat diandalkan.

Universitas Sumatera Utara 59 h. Hasil rata – rata jawaban sebesar 4 yang artinya mayoritas responden

setuju dengan pernyataan “Nature Republic Aloe Vera merupakan produk

yang mengikuti jaman”. Hal ini menunjukkan bahwa Nature Republic

Aloe Vera merupakan produk canggih yang dapat merawat kulit dengan

keadaan cuaca yang tidak menentu seperti saat ini karena sudah disesuaikan

dengan kondisi alam yang dapat menimbulkan kerusakan pada kulit. i. Hasil rata – rata jawaban sebesar 4,3 yang artinya mayoritas responden

sangat setuju dengan pernyataan “Nature Republic Aloe Vera merupakan

produk yang berkelas”. Hal ini menunjukkan bahwa Nature Republic

Aloe Vera merupakan produk yang berkelas dan bukan produk

sembarangan yang mampu memberikan kesan tidak murahan. j. Hasil rata – rata jawaban sebesar 4,1 yang artinya mayoritas responden

setuju dengan pernyataan “Nature Republic Aloe Vera produk sukses

dipasaran”. Hal ini menunjukkan bahwa Nature Republic Aloe Vera

merupakan produk yang tangguh karena mampu bersaing di dalam industri

kosmetik yang sudah menjamur dan sukses mengatasi persaingan dengan

menggunakan kosmetik berbahan alami yaitu salah satunya Aloe Vera. k. Hasil rata – rata jawaban sebesar 4 yang artinya mayoritas responden

setuju dengan pernyataan “Nature Republic Aloe Vera merupakan

produk yang tangguh”. Hal ini menunjukkan bahwa Nature Republic

Aloe Vera merupakan produk yang memiliki tempat di mata konsumen

dan tangguh dalam menghadapi pesaingnya. l. Dimensi yang memiliki hasil rata – rata yang paling tinggi adalah

Universitas Sumatera Utara 60

dimensi sophistication sebesar 4,15. Artinya mayoritas responden paling

banyak setuju dengan pernyataan bahwa Nature Republic Aloe Vera

merupakan produk yang mengikuti jaman, berkelas dan up to date.

3. Distribusi Jawaban Responden Variabel Korean Wave (X3)

Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Variabel Korean Wave (X3)

Item STS TS KS S SS Total Total Rata - No F % F % F % F % F % F % Rata 1 0 0 1 1,1 34 37,0 43 46,7 14 15,2 92 100 3,8 2 0 0 0 0 29 31,5 45 48,9 18 19,6 92 100 3,9 3 4 4,3 7 7,6 23 25,0 37 40,2 21 22,8 92 100 3,7 Sumber : Lampiran 5

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 92 responden untuk variabel

Korean Wave pada Tabel 4.5 yaitu:

a. Hasil rata – rata jawaban sebesar 3,8 yang artinya mayoritas responden setuju

dengan pernyataan “Produk budaya Korean Wave hampir ada di dalam semua

ketegori kebutuhan primer maupun sekunder”. Hal ini menunjukkan

bahwa produk budaya Korean Wave sudah bukan produk yang asing lagi

karena sudah banyak ditemukan di dalam kehidupan sehari – hari.

b. Hasil rata – rata jawaban sebesar 3,9 yang artinya mayoritas responden

setuju dengan pernyataan “Nature Republic dan produk Korea lainnya

memiliki kualitas yang terjamin”. Hal ini menunjukkan bahwa

masyarakat mempercayai produk – produk yang masuk dari Korea

sebagai produk yang terjamin kualitasnya. Sesuai dengan persepsi

masyarakat bahwa produk impor memiliki kualitas yang lebih terjamin

dibandingkan produk lokal.

Universitas Sumatera Utara 61

c. Hasil rata – rata jawaban sebesar 3,7 yang artinya mayoritas responden

setuju dengan pernyataan “Saya sudah pernah membeli produk Korean

wave seperti skincare Nature Republic Aloe Vera”. Hal ini menunjukkan

bahwa pada umumnya masyarakat lebih memilih produk impor daripada

produk dalam negeri. Salah satunya adalah melakukan pembelian produk

kosmetik Nature Republic Aloe Vera sebagai skincare karena dianggap

lebih dapat dipercaya dan memiliki manfaat yang lebih baik.

4. Distribusi Jawaban Responden Variabel Keputusan Pembelian (Y) Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Item STS TS KS S SS Total Total Rata – No F % F % F % F % F % F % Rata 1 0 0 4 4,3 10 10,9 53 57,6 25 27,2 92 100 4,1 2 2 2,2 6 6,5 18 19,6 47 51,1 19 20,7 92 100 3,8 3 3 3,3 8 8,7 19 20,7 41 44,6 21 22,8 92 100 3,7 4 2 2,2 9 9,8 13 14,1 50 54,3 18 19,6 92 100 3,8 Sumber : Lampiran 5

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 92 responden untuk variabel

Keputusan Pembelian pada Tabel 4.6 yaitu:

a. Hasil rata – rata jawaban sebesar 4,1 yang artinya mayoritas responden

setuju dengan pernyataan “Saya mengetahui produk – produk dari Nature

Republic yang salah satunya skincare Aloe Vera”. Hal ini menunjukkan

bahwa secara umum konsumen sudah mengenali produk skincare Nature

Republic Aloe Vera dengan baik dan memiliki pengetahun yang baik

tentang produk – produk Nature Republic lainnya.

b. Hasil rata – rata jawaban sebesar 3,8 yang artinya mayoritas responden

setuju dengan pernyataan “Saya melakukan pencarian informasi

Universitas Sumatera Utara 62

mengenai produk Nature Republic”. Hal ini menunjukkan bahwa

sebelum melakukan pembelian produk skincare, konsumen mencari tahu

terlebih dahulu apakah Nature Republic Aloe Vera cocok digunakan pada

kulit mereka atau tidak dan mencari informasi lainnya terkait dengan

Nature Republic Aloe Vera.

c. Hasil rata – rata jawaban sebesar 3,7 yang artinya mayoritas responden

setuju dengan pernyataan “Saya membandingkan produk Aloe Vera

Nature Republic dengan produk Aloe Vera merek lainnya”. Hal ini

menunjukkan bahwa sebelum melakukan pembelian, konsumen

membandingkan produk Nature Republic Aloe Vera terlebih dahulu

dengan produk sejenis lainnya.

d. Hasil rata – rata jawaban sebesar 3,8 yang artinya mayoritas responden

setuju dengan pernyataan “Saya memutuskan untuk membeli produk

skincare Nature Republic Aloe Vera”. Hal ini menunjukkan bahwa

setelah melakukan perbandingan ternyata Nature Republic Aloe Vera

memiliki keunggulan yang lebih banyak dibandingkan dengan produk

sejenis lainnya dan memutuskan untuk melakukan pembelian.

4.3 Uji Asumsi Klasik

4.3.1 Uji Normalitas

Terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak, dengan menggunakan pendekatan grafik dan pendekatan

Kolmogorv – Smirnov.

1. Uji Normalitas Pendekatan Histogram

Universitas Sumatera Utara 63

Pada grafik histogram Gambar 4.3 terlihat variabel berdistribusi normal. Hal

ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak miring dan membentuk pola

lonceng, sehingga penyebaran datanya telah berdistribusi secara normal.

Hasil pengujian dengan pendekatan histogram dapat dilihat pada grafik

Gambar 4.3 berikut :

Sumber : Lampiran 6 Gambar 4.3 Pendekatan Histogram Normalitas

2. Uji Normalitas Pendekatan Grafik Normal Probability Plot

Berikut adalah hasil Normal P – Plot of Regression Standardized Residual :

Sumber : Lampiran 6 Gambar 4.4 Pendekatan Grafik Normalitas

Universitas Sumatera Utara 64

Pada Gambar 4.4 dapat dilihat bahwa titik – titik menyebar disekitar garis

diagonal dan mengikut arah garis diagonal, hal ini menunjukkan data

berdistribusi normal.

3. Uji Normalitas Pendekatan Statisik Kolmogorv – Smirnov

Uji normalitas dengan pendekatan statistik Kolmogorv - Smirnov dapat

dilihat pada Tabel 4.7 berikut :

Tabel 4.7 Uji Kolmogorv – Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 92 Mean ,0000000 Normal Parametersa,b Std. Deviation 2,12289778 Absolute ,110 Most Extreme Differences Positive ,069 Negative -,110 Kolmogorov-Smirnov Z 1,053 Asymp. Sig. (2-tailed) ,218

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Lampiran 6

Dari Tabel 4.7 terlihat bahwa nilai Asymp.sig (2 - tailed) adalah sebesar 0,218

> 0,05, dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal.

4.3.2 Uji Heteroskedastisitas

Metode untuk menguji penelitian dilakukan dengan metode grafik dan statistik yang menggunakan uji Glejser.

1. Uji Heteroskedastisitas Pendekatan Scatterplot

Uji Heterokedastisitas dengan menggunakan Scatterplot dapat dilihat pada

Gambar 4.5 berikut :

Universitas Sumatera Utara 65

Sumber : Lampiran 6 Gambar 4.5 Pendekatan Grafik Heteroskedastisitas

Dari hasil Uji Heteroskedastisitas diketahui, grafik Scatterplot yang disajikan

pada Gambar 4.5 menunjukkan bahwa titik – titik menyebar secara acak tidak

membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas

maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi

heteroskedastisitas pada model regresi.

2. Uji Heteroskedastisitas Pendekatan Statistik Glejser

Uji heteroskedastisitas dengan pendekatan statistik glejser dapat dilihat pada

Tabel 4.8 berikut :

Tabel 4.8 Uji Glejser

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta (Constant) 4,158 1,035 4,016 ,000 BrandAmbassador ,014 ,053 ,030 ,259 ,796 1 BrandPersonality -,045 ,029 -,212 -1,562 ,122 KoreanWave -,066 ,083 -,108 -,799 ,426 a. Dependent Variable: absut Sumber : Lampiran 6

Universitas Sumatera Utara 66

Berdasarkan Tabel 4.8 diketahui bahwa, nilai Sig. Brand Ambassador sebesar

0,796, nilai Sig. Brand Personality sebesar 0,122, dan nilai Sig. Korean

Wave sebesar 0,426. Dengan demikian karena seluruh nilai Sig. Lebih besar

dari 0,05 (tidak signifikan), maka disimpulkan bahwa tidak terjadi

heteroskedastisitas.

4.3.3 Uji Multikolinearitas

Hasil pengujian dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 4.9 Uji Multikolinearitas Coefficientsa Model Collinearity Statistics Tolerance VIF

(Constant)

BrandAmbassador ,768 1,302 1 BrandPersonality ,567 1,763 KoreanWave ,573 1,746 a. Dependent Variable: KeputusanPembelian Sumber : Lampiran 6

Berdasarkan Tabel 4.9 dapat disimpulkan bahwa pada model regresi yang digunakan tidak terlihat adanya gejala multikolinearitas antar variabel independent. Hal ini diketahui dengan melihat nilai tolerance dan nilai VIF. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai tolerance variabel Brand Ambassador sebesar 0,768 dan nilai VIF sebesar 1,302, nilai tolerance variabel Brand

Personality sebesar 0,567 dan nilai VIF sebesar 1,763 dan nilai tolerance variabel

Korean Wave sebesar 0,573 dan nilai VIF 1,746. Dengan demikian terlihat bahwa nilai tolerance masing – masing variabel independent > 0,1 dan nilai VIF < 5,

Universitas Sumatera Utara 67 yang artinya tidak terjadi multikolineritas pada model regresi.

4.4 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel dependent (X) yang terdiri dari Brand Ambassador (X1),

Brand Personaliy (X2), Korean Wave (X3) terhadap variabel Independent (Y) yaitu Keputusan Pembelian. Nilai koefisien regresi linear berganda dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut :

Tabel 4.10 Regresi Linear Berganda

Coefficientsa Model Unstandardized Standardized t Sig. Coefficients Coefficients B Std. Error Beta (Constant) -1,810 1,755 -1,031 ,305 BrandAmbassador ,189 ,091 ,168 2,087 ,040 1 BrandPersonality ,141 ,049 ,269 2,876 ,005 KoreanWave ,687 ,141 ,453 4,871 ,000 a. Dependent Variable: KeputusanPembelian Sumber : Lampiran 7

Berdasarkan hasil pengolahan regresi berganda yang ditunjukkan dalam

Tabel 4.10 maka diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut :

Y = -1,810 + 0,189X1 + 0,141X2 + 0,687X3

Berdasarkan persamaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Konstanta (β0) = - 1,810. Ini menunjukkan tingkat konsanta, dimana jika

variabel Brand Ambassador ( ), Brand Personality ( ), dan Korean Wave

( ) adalah 0, maka keputusan pembelian (Y) Nature Republic Aloe Vera

pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya akan tetap sebesar -1,810 dengan

asumsi variabel lain tetap.

Universitas Sumatera Utara 68

2. Koefisien (β1) = 0,189. Ini menunjukkan bahwa variabel Brand Ambassador

( ) berpengaruh secara positif terhadap Keputusan Pembelian, dengan kata

lain jika variabel Brand Ambassador ditingkatkan sebesar satu satuan, maka

Keputusan Pembelian Nature Republic Aloe Vera pada Mahasiswa Fakultas

Ilmu Budaya akan meningkat sebesar 0,189.

3. Koefisien (β2) = 0,141. Ini menunjukkan bahwa variabel Brand Personality

( ) berpengaruh secara positif terhadap Keputusan Pembelian, dengan kata

lain jika variabel Brand Personality ditingkatkan sebesar satu satuan, maka

Keputusan Pembelian Nature Republic Aloe Vera pada Mahasiswa Fakultas

Ilmu Budaya akan meningkat sebesar 0,141.

4. Koefisien (β3) = 0,687. Ini menunjukkan bahwa variabel Korean Wave ( )

berpengaruh secara positif terhadap Keputusan Pembelian, dengan kata lain

jika variabel Korean Wave ditingkatkan sebesar satu satuan, maka Keputusan

Pembelian Nature Republic Aloe Vera pada Mahasiswa Fakultas Ilmu

Budaya akan meningkat sebesar 0,687.

4.5 Pengujian Hipotesis

4.5.1 Uji F (Uji Simultan)

Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut : df (pembilang) = k – 1

= 4 – 1 = 3 df (penyebut) = n – k

= 92 – 4 = 88

Universitas Sumatera Utara 69

Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) adalah 92 orang dan jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 4. Hasil uji signifikan simultan F dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut :

Tabel 4.11 Uji Signifikan Simultan (Uji F)

ANOVAa Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 530,880 3 176,960 37,972 ,000b

1 Residual 410,109 88 4,660 Total 940,989 91 a. Dependent Variable: KeputusanPembelian b. Predictors: (Constant), KoreanWave, BrandAmbassador, BrandPersonality Sumber : Lampiran 8

Berdasarkan Tabel 4.11, diketahui nilai Fhitung adalah 37,972 dan nilai Ftabel adalah 2,71. Karena nilai Fhitung lebih besar daripada Ftabel yaitu 37,972 > 2,71 maka tolak Ho dan terima Ha yang artinya variabel brand ambassador, brand personality dan Korean wave secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

4.5.2 Uji t (Uji Parsial)

Nilai ttabel pada tingkat kesalahan (α) = 5% dengan derajat kebebasan (df)=

(n-k). Jumlah sampel (n) adalah sebanyak 92 orang dan jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 4 sehingga diperoleh : df = n – k

= 92 – 4 = 88

Nilai thitung diperoleh dengan menggunakan program SPSS. Uji thitung yang dilakukan adalah menggunakan ttabel pada tingkat α = 5% yakni 1,987.

Universitas Sumatera Utara 70

Tabel 4.12 Uji Signifikan Parsial (Uji – t)

Coefficientsa Model Unstandardized Standardized t Sig. Coefficients Coefficients B Std. Error Beta (Constant) -1,810 1,755 -1,031 ,305 BrandAmbassador ,189 ,091 ,168 2,087 ,040 1 BrandPersonality ,141 ,049 ,269 2,876 ,005 KoreanWave ,687 ,141 ,453 4,871 ,000 a. Dependent Variable: KeputusanPembelian Sumber : Lampiran 8

Berdasarkan Tabel 4.12 dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Brand Ambassador ( )

Variabel brand ambassador secara parsial berpengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan pembelian, hal ini terlihat dari nilai thitung

(2,087) > ttabel (1,987) dengan tingkat signifikan sebesar 0,040 < 0,05.

Artinya brand ambassador menjadi salah satu faktor yang mendorong

mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara untuk

melakukan pembelian produk skincare Nature Republic Aloe Vera. Maka

kesimpulannya terima Ha dan tolak Ho.

2. Brand Personality ( )

Variabel brand personality secara parsial berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan pembelian, hal ini terlihat dari nilai thitung (2,876) >

ttabel (1,987) dengan tingkat signifikan sebesar 0,005 < 0,05. Artinya brand

personality menjadi salah satu faktor yang mendorong mahasiswa Fakultas

Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara untuk melakukan pembelian

Universitas Sumatera Utara 71

produk skincare Nature Republic Aloe Vera. Maka kesimpulannya terima

Ha dan tolak Ho.

3. Korean Wave ( )

Variabel Korean wave secara parsial berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan pembelian, hal ini terlihat dari nilai thitung (4,871) >

ttabel (1,987) dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 < 0,05. Artinya Korean

wave menjadi faktor yang paling dominan mendorong mahasiswa Fakultas

Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara untuk melakukan pembelian

produk skincare Nature Republic Aloe Vera. Maka kesimpulannya terima

Ha dan tolak Ho.

4.5.3 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Berikut hasil uji koefisien determinasi (R2) :

Tabel 4.13 Uji Koefisien Determinasi (R2) Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Square Estimate 1 ,751a ,564 ,549 2,159 a. Predictors: (Constant), KoreanWave, BrandAmbassador, BrandPersonality b. Dependent Variable: KeputusanPembelian Sumber : Lampiran 8

Berdasarkan Tabel 4.13 dapat disimpulkan bahwa nilai Adjusted R

Square sebesar 0,549 artinya 54,9% variasi variabel keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variasi variabel brand ambassador, brand personality, dan korean wave. Sedangkan 43,6% lainnya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

Universitas Sumatera Utara 72

4.6 Pembahasan

4.6.1 Pengaruh Brand Ambassador Terhadap Keputusan Pembelian

Lea-Greenwood (2012, hal. 88) menyatakan Brand ambassador adalah ikon budaya atau identitas, dimana mereka bertindak sebagai alat pemasaran yang mewakili suatu produk, dengan diwakilinya suatu produk maka akan memperkenalkan produk kepada konsumen. Setelah produk dikenal barulah minat beli akan muncul dan dapat membentuk keputusan pembelian.

Berdasarkan analisis regresi berganda variabel Brand Ambassador (X1) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Suryaningsih (2018),

Sabrina, Ningrum (2016), Ifeanyichukwu (2016), Wang & Hariandja (2016),

Yusiana & Maulida (2015), Magdalena, Suharyono, & Mukhammad (2015),

Sharma & Gill (2015), Andries (2014), dan Radha & Jija (2013) yang menunjukkan bahwa Brand Ambassador berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap keputusan pembelian.

Dari disribusi jawaban responden diketahui rata – rata jawaban responden dari pernyataan sebesar 4,07 yang artinya responden pada umumnya setuju dengan pernyataan mengenai Brand ambassador. Brand ambassador dipercaya dapat mewakili brand di mata konsumen, tingkat minat beli konsumen akan semakin tinggi diikuti dengan tingkat kepopuleran yang dimiliki oleh Brand ambassador. Pesan yang dibawakan oleh para ambassador lebih mudah tersampaikan dan keputusan pembelian semakin meningkat dengan adanya kepercayaan pada ambassador.

Universitas Sumatera Utara 73

Hal ini menunjukkan bahwa selebriti mampu mendukung sisi psikologis konsumen yang dapat mempengaruhi sikap dan keyakinan konsumen melakukan keputusan pembelian. Brand ambassador yang dapat mewakili produk adalah mereka yang memiliki tingkat kepopuleran yang tinggi dan citra yang positif, semakin baik citra selebriti maka akan semakin tinggi pula minat konsumen.

Brand ambassador memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan keputusan konsumen untuk menjadikan Nature Republic Aloe Vera sebagai produk yang tepercaya.

4.6.2 Pengaruh Brand Personality Terhadap Keputusan Pembelian

Aaker (1997, hal. 348) yang mengatakan bahwa setiap merek memiliki kepribadian layaknya manusia, dan kepribadian merek (brand personality) tersebut dapat meningkatkan preferensi konsumen akan suatu merek tertentu.

Dengan meningkatnya preferensi konsumen brand personality ini akan mendorong terciptanya keputusan pembelian terhadap suatu produk.

Berdasarkan analisis regresi berganda variabel Brand Personality (X2) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Riyas & Herath

(2016), Vahdati & Nejad (2016), Mutinda (2016), Ocktaria, Srikandi & Hidayat

(2015), Renu (2014), Almanda (2015), dan Sarker (2013) yang menunjukkan bahwa Brand Personality berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap keputusan pembelian.

Dari disribusi jawaban responden diketahui rata – rata jawaban responden dari pernyataan sebesar 4,07 dengan dimensi Sophistication sebagai dimensi yang

Universitas Sumatera Utara 74 paling dominan sebesar 4,15. Responden setuju dengan pernyataan yang mengatakan bahwa Brand yang memiliki personality dikategorikan sebagai brand yang unik. Di mata para konsumennya Nature Republic memiliki sifat yang modern, canggih dan mengikuti jaman. Semakin banyaknya masalah yang terjadi pada kulit menimbulkan kebutuhan yang lebih kompleks untuk dapat mengatasi permasalahan kulit, sehingga produk yang dapat mengikuti jaman dianggap dapat lebih mengerti masalah kulit dan memenuhi kebutuhan konsumen.

Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya Brand Personality yang kuat dapat membentuk ikatan emosional dan menimbulkan kepercayaan terhadap merek. Brand personality dapat mempengaruhi psikologis konsumen dan sebagai penghubung antara karakteristik konsumen dengan brand yang dapat menarik simpati konsumen. Selain itu di dalam brand tersebut terdapat pernyataan atas jati diri dari konsumen. Artinya konsumen yang memiliki karakteristik yang sama dengan Nature Republic akan tertarik melakukan pembelian dan konsumen lain yang memiliki karakteristik berbeda juga dapat terdorong untuk membentuk jati dirinya dan melakukan pembelian.

4.6.3 Pengaruh Korean Wave Terhadap Keputusan Pembelian

Kim, Cho, & Jung (2014) mengatakan dampak gelombang Korea dapat menghasilkan citra positif pada produk Korea yang pada akhirnya akan menimbulkan minat beli dan dapat berujung pada keputusan pembelian. Menurut wikipedia.com (diakses 2018) Korean Wave adalah istilah yang diberikan untuk menggambarkan tersebarnya budaya pop Korea secara global di berbagai negara di dunia sejak tahun 1990-an.

Universitas Sumatera Utara 75

Berdasarkan analisis regresi variabel Korean Wave (X3) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Chae & Lee (2018), Yoon (2016),

Son & Kijboonchoo (2016), dan Tjoe & Kim (2016) yang menunjukkan bahwa

Brand Personality berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap keputusan pembelian.

Dari disribusi jawaban responden diketahui rata – rata jawaban responden dari pernyataan sebesar 3,8 yang artinya responden setuju dengan pernyataan yang terdapat pada variabel Korean Wave. Terbukti bahwa fenomena yang terjadi di masyarakat memaksa konsumen secara perlahan untuk memahami situasi yang terjadi. Fenomena ini dapat menimbulkan tren baru serta mendorong terjadinya perubahan pada pola prilaku konsumen. Melihat pola prilaku masyarakat Korea yang suka merawat diri dengan bahan – bahan herbal mendorong konsumen

Indonesia untuk menggunakan produk – produk herbal seperti Nature Republic yang mengandung 92% Aloe Vera pada skincarenya.

Hal ini menunjukkan bahwa fenomena yang sedang tren di masyarakat dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Korean Wave berhasil menyentuh emosi seperti simpati dan empati, sentuhan emosional ini telah menghasilkan citra positif terhadap produk Korea. Citra positif inilah yang akan membentuk perilaku minat beli konsumen dan mendorong terjadinya keputusan pembelian. Meningkatnya fenomena Korean wave mengakibatkan munculnya ketertarikan dan minat untuk membeli produk Nature Republic Aloe Vera.

Universitas Sumatera Utara

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Brand ambassador, brand personality, dan Korean wave secara serempak

berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada mahasiswa

pengguna skincare produk Nature Republic aloe vera di Fakultas Ilmu

Budaya Universitas Sumatera Utara .

2. Brand ambassador berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian pada mahasiswa pengguna skincare produk Nature Republic aloe

vera di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

3. Brand personality berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian pada mahasiswa pengguna skincare produk Nature Republic aloe

vera di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

4. Korean wave berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian pada mahasiswa pengguna skincare produk Nature Republic aloe

vera di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil dan pembahasan, saran yang dapat disampaikan sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan keputusan pembelian perusahaan, peneliti menyarankan

dalam memilih Brand Ambassador Nature Republic sebaiknya perusahaan

76

Universitas Sumatera Utara 77

memperhatikan lebih detail masalah reputasi dan citra dari selebriti yang

ditunjuk sehingga dapat menarik konsumen baru dan tidak terkena masalah

dari skandal yang dimiliki selebriti. Selain itu brand ambassador yang dipilih

akan lebih baik jika memiliki tingkat kepopuleran yang tinggi agar mudah

dikenal semua orang.

2. Brand Personality merupakan penghubung antara konsumen dengan produk.

Oleh karena itu dalam meningkatkan keputusan pembelian Nature Republic

harus memilih secara hati – hati karakteristik yang tepat dengan produk dan

target pasarnya. Karena konsumen menyukai produk yang dapat

menggambarkan dan sesuai dengan jati dirinya, Nature republic sebaiknya

tidak mudah berganti – ganti karakter yang dapat membingungkan konsumen.

3. Korean Wave merupakan variabel yang memiliki pengaruh positif dan paling

signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Dengan adanya Korean wave,

konsumen menjadi lebih konsumtif akan produk Korea karena menyukai tren

yang sedang terjadi di masyarakat. Nature Republic dapat memanfaatkan

fenomena ini untuk merilis produk baru atau membuka cabang baru di daerah

– daerah yang belum terjangkau.

4. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan agar menambah variabel lain yang tidak

disertakan pada penelitian ini sehingga diperoleh hasil penelitian yang lebih

menyeluruh terkait dengan keputusan pembelian. Selain itu penelitian

selanjutnya juga dapat melibatkan sampel yang lebih banyak atau melakukan

penelitian di tempat yang berbeda untuk mengetahui pengaruh keputuasan

pembelian terhadap variabel lainnya secara lebih luas.

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, J. L. (1997). Dimensions Of Brand Personality . Journal Of Marketing Research, 347 - 356. Akin, M. (2011). Predicting Consumer : Behavioral Intentions With Perceptions Of Branf Personality : A Study In Cell Phone Markets International . Journal Of Business And Management, 193 - 206. Almanda, M. I. (2015). Pengaruh Brand Personality Sepau Nike Terhadap Minat Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Komunikasi Dan Bisnis Universitas Telkom. E - Prceeding Of Management, 657 - 664. Andries, A. L. (2014). The Influence Of Korean’s Celebrity Endorsement And Youth Buying Behavior On Youth Apparel Purchase Decision In Manado. Jurnal Emba, 602 - 611. Calliandra, A. P. (2012). Pengaruh Brand Personality Terhadap Brand Loyalty Melalui Customer Satisfaction (Studi Pada : Mahasiswa FISIP UI Pengguna Blackberry). Depok (ID): Universitas Indonesia. Chae, M. S., & Lee, H. (2018). The Effects Of Perceived Korean Wave Brand's Globalness And Localness On Vietnamese Consumers, Attitude Toward Korean Products And Purchase Intention. Proceedings Of World Business. Economics And Finance Research Conference, 1 - 6. Gujarati, D. N., & Porter, D. N. (2013). Dasar-Dasar Ekonometrika. Jakarta: Salemba Empat. Ifeanyichukwu, C. D. (2016). Effect Of Celebrity Endorsements On Consumers Purchase Decision In Nigeria. Effect Of Celebrity EndorsInternational Research Journal Of Management, It & Social Sciences (Irjmis), 103 - 110. Kim, D., Cho, S.-D., & Jung, G. (2014). Wave Of Home Culture And MNC Performance. The Korean Wave (Hallyu). Wave Of Home Culture And MNC International Marketing In Rapidly Changing Environments, 193 - 216. Kotler, P., & Amstrong, G. (2012). Priciples Of Marketing. New Jersey: Pearson Educational International. Kotler, P., & Keller, K. L. (2012). Marketing Management. New Jersey: Pearson Prentice Hall. Kotler, P., & Keller, K. L. (2013). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga. Lea-Greenwood, G. (2012). Fashion Marketing Communications. Somerset, NJ, USA: Wiley. Lee, W.-J. (2015). The Effect Of The Korean Wave (Hallyu) Star And Receiver Characteristics On TV Drama Satisfaction And Intention On Revisit.

78

Universitas Sumatera Utara 79

International Journal Of Service Science And Technology, 347 - 356. Magdalena, P. A., Suharyono, & Mukhammad. (2015). Pengaruh Brand Ambassador Terhadap International Brand Image Serta Dampaknya Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada Pengguna Smartphone Samsung). Jurnal Administrasi Bisnis, 1 - 7. Ningrum, N. S. (2016). Pengaruh Brand Ambassador Terhadap Minat Beli Konsumen Md Clinic By Lazeta. Bisnis Dan Iptek , 141 - 152. Nuraini, P. (2015). Pengaruh Kredibilitas Brand Ambassador Band Noah Dalam Iklan Vaseline Men Terhadap Keputusan Membeli Produk Yang Dilakukan Oleh Fans Club Noah "Sahabat Serang". Banten (ID): Universitas Sultan Ageng Tirayasa. Ocktaria, R., Srikandi, & Hidayat, K. (2015). Pengaruh Brand Personality Dan Sales Promoion Terhadap Brand Equity Dan Keputusan Pembelian (Survei Pada Mahasiswi Pengguna Produk Wardah Kosmetik Di Universitas Brawijaya Malang). Journal Administrasi Bisnis (JAB), 1 - 10. Prawira, R. Y., Mulyana, S., & Wirakusumah, T. K. (2012). Hubungan karakteristik Brand Ambassador Honda Spacy Helm-In Dengan Tahapan Keputusan Pembelian Konsumen . Ejurnal Mahasiswa Universitas Padjajaran, 1 - 14. Putra, M. I., Suharyono, & Abdillah, Y. (2014). Pengaruh Brand Ambassador Terhadap Brand Image Serta Dampaknya Terhadap Keputusan Pembelian (Survey Pada Pengguna LINE Di Asia). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 1 - 10. Radha, G., & Jija, P. (2013). Influence Of Celebrity Endorsement On The Consumer's Purchase Decision. International Journal Of Scientific And Research Publications, 1 - 28. Renu, A. A. (2014). Impact Of Brand Personality On The Consumer behaviour And Its Implications For The Marketer. International Journal Of Scientific Research And Management (Ijmsr). Riyas, M., & Herath, H. (2016). Impact Of Brand Personality Determinants Toward Purchasing Intention : A Study On Branded Umberella Products In Sri Lanka . Kelaniya Joural Of Management, 47 - 57. Sabrina, N., Azwar, & Sofa, N. (2017). Pengaruh Kredibilitas Brand Ambassador Selebriti Terhadap Keputusan Pembelian Produk Pada Iklan Wadah Versi Dewi Sandra (Studi Kssus Mahasiswi UIN Jakarta FAkultas Ekonomi Dan Bisnis). Epigram, 143 - 152. Samosir, L. S., Putri, Y. R., & Nurfebiaraning, S. (2016). Pengaruh Penggunaan Brand ambassador Dewi Sandra Terhadap Keputusan Pebelian Kosmetik Wardah Di Kota Bandung. Jurnal Sosioteknologi, 233 - 240. Sarker, S., Bose, T. K., Palit, M., & Haque, M. E. (2013). Influence Of Personality In Bying Consumer Goods-A Comparative Study Between

Universitas Sumatera Utara 80

Neo - Freudian Theories And Trait Theory Based On Khulna Region. International Journal Of Business And Economics Research, 41 - 58. Sharma, S., & Gill, S. (2015). Effect Of Celebrity Endorsement On Customers Purchase Decision : (A Study Of Life - Style Products). International Journal Oflatest Research In Science And Technology, 74 - 77. Shimp, T. A., & Andrews, J. C. (2010). Periklanan Promosi. Jakarta: Erlangga. Situmorang, S. H. (2017). Riset Pemasaran. Medan: USU Press. Son, S., & Kijboonchoo, T. (2016). The Impact Of korean Wave On The Purchase Intention Of Korean Cosmetics Of Thai People In Bangkok And Chonburi Thailand. PSAKUIJIR, 76 - 83. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & B. Bandung: Alfabeta. Supramono, & Haryanto. (2003). Desain Proposal Penelitian Studi Pemasaran. Yogyakarta: ANDI. Suryani, T. (2013). Perilaku Konsumen : Implikasi Pada Strategi Pemasaran . Ypgyakarta: Graha Ilmu. Tjoe, F. Z., & Kim, K.-T. (2016). The Effect Of Korean Wave On Consumer's Purchase Intention Of Korean Cosmetic Product In Indonesia. Journal Of Distribution Science, 65 - 72. Vahdati, H., & Nejad, S. H. (2016). Brand Personality Toward Costumer Purchase Intention : The Intermediate Role Of Electronic Word - Of - Mouth And Brand Equity. Asian Academy Of Management Journal, 1 - 26. Vazifehdoost, H., & Hamedani, S. E. (2016). The Role Of Brand Personality In Consumer's Decision Making : A Review Of The Literature. International Journal Of Research In IT Management And Engineering, 15 - 29. Wang, F., & Hariandja, E. S. (2016). The Influence Of Brand Ambassador On Brand Image And Consumer Purchasing Decision : A Case Of tous Les Jours In Indonesia. International Conference On Enterpreneurship, 292 - 306. Yoon, S.-J. (2016). Validaing The Antecedent Effects Of Hallyu Wom On Chinese Consumers' Intention To Buy Korean Products. 미디어 경제와 문화, 157 - 196. Yu, H., Kim, C., & Kim, H. (2012). Invetigating Cosmetic Purchase Of International Tourists In . INternational Journal Of Management Cases, 398 - 410. Yusiana, R., & Maulida, R. (2015). Pengaruh Gita Gutawa Sebagai Brand Ambassaor Pond's Dalam Mempengaruhi Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada Mahasiswi Universitas Telkom Jurusan D3). ECODEMIA, 311 - 316.

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 LEMBAR KUESIONER PENELITIAN

Dengan hormat, Kuesioner penelitian ini ditujukan untuk keperluan Skripsi “Pengaruh Brand Ambassador, Brand Personality dan Korean Wave Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada Mahasiswa Pengguna Skincare Produk Nature Republic Aloe Vera Di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara)”

I. Identitas Responden Catatan : Informasi di bawah ini dijamin kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk keperluan penelitian saja. Nama : Jenis Kelamin : Umur :

II. Isilah kuesioner ini sesuai dengan penilaian anda, dengan memberi tanda (X) pada kolom yang tersedia Sangat Setuju = SS Setuju = S Kurang Setuju = KS Tidak Setuju = TS Sangat Tidak Setuju = STS

81

Universitas Sumatera Utara 82

Pengaruh Brand Ambassador, Brand Personality dan Korean Wave Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada Mahasiswa Pengguna Skincare Produk Nature Republic Aloe Vera Di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara)

No. Brand Ambassador (Duta Merek) SS S KS TS STS 1. EXO merupakan boy group yang memiliki popularitas tinggi. 2. EXO terlihat serius dalam menyampaikan kalimat “You’re the nature” dalam iklan Nature Republic yang membuat saya percaya. 3. EXO memiliki penampilan menarik dengan sifat yang baik. 4. EXO memiliki pengetahuan yang baik sebagai Brand Ambassador.

No. Brand Personality (Karakteristik Merek) SS S KS TS STS 1. Nature Republic Aloe Vera memberikan informasi yang jujur mengenai produknya. 2. Nature Republic Aloe Vera tulus dalam memberikan manfaat kepada konsumen. 3. Nature Republic Aloe Vera memberi manfaat secara nyata. 4. Nature Republic Aloe Vera memberi kesan ceria yang bersahabat. 5. Nature Republic Aloe Vera merupakan produk yang unik. 6. Nature Republic Aloe Vera mampu memberikan kesan yang menyenangkan bagi saya. 7. Nature Republic Aloe Vera dapat dipercaya. 8. Nature Republic Aloe Vera merupakan produk yang mengikuti jaman. 9. Nature Republic Aloe Vera merupakan produk yang berkelas. 10. Nature Republic Aloe Vera produk sukses dipasaran. 11. Nature Republic Aloe Vera merupakan produk yang tangguh.

Universitas Sumatera Utara 83

No. Korean Wave (Gelombang Korea) SS S KS TS STS 1. Produk budaya Korean Wave hampir ada di dalam semua ketegori kebutuhan primer maupun sekunder. 2. Nature Republic dan produk Korea lainnya memiliki kualitas yang terjamin. 3. Saya sudah pernah membeli produk Korean wave seperti skincare Nature Republic Aloe Vera.

No. Keputusan Pembelian SS S KS TS STS 1. Saya mengetahui produk – produk dari Nature Republic yang salah satunya skincare Aloe Vera. 2. Saya melakukan pencarian informasi mengenai produk Nature Republic. 3. Saya membandingkan produk Aloe Vera Nature Republic dengan produk Aloe Vera merek lainnya. 4. Saya memutuskan untuk membeli produk skincare Nature Republic Aloe Vera.

Demikian akhir dari kuisioner ini. Terimakash atas waktu yang telah Anda luangkan dan kerjasama yang baik.

Universitas Sumatera Utara 84

LAMPIRAN 2

Distribusi Jawaban Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Brand Ambassador Brand Personality Korean Wave Keputusan Pembelian No BA1 BA2 BA3 BA4 BP1 BP2 BP3 BP4 BP5 BP6 BP7 BP8 BP9 BP10 BP11 KW1 KW2 KW3 KP1 KP2 KP3 KP4 1. 5 3 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 5 5 5 4 4 4 4 2. 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 3. 5 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 5 4 4 5 4 4. 2 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 1 2 2 2 2 5. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 2 6. 5 4 5 4 5 4 4 3 4 3 5 3 4 4 3 2 3 2 4 2 2 2 7. 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 8. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 9. 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 10. 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 3 4 5 4 11. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 12. 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 13. 5 4 4 4 5 4 4 5 4 3 5 4 5 3 3 4 5 5 5 5 3 4 14. 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 15. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 16. 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 17. 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 3 4 18. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 19. 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 3 4 4 5 4 4 4 20. 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 21. 4 3 3 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 3 3 1 3 3 3 2 22. 5 5 5 5 4 4 4 5 3 3 5 3 5 4 4 4 4 5 5 5 5 3 23. 4 4 3 4 4 4 5 4 4 3 5 4 5 4 3 3 3 1 5 4 1 3 24. 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 2 4 3 3 2 25. 5 4 4 4 5 3 4 5 4 4 4 4 5 4 4 3 4 3 5 4 4 4 26. 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 27. 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 1 1 2 28. 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 3 4 4 5 4 4 4 29. 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 30. 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 2 4 4 4 4

Universitas Sumatera Utara 85

LAMPIRAN 3

Uji Validitas Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Cronbach's Item Deleted if Item Deleted Total Correlation Alpha if Item Deleted BRAND AMBASSADOR 1 82,7667 124,047 ,683 ,935 BRAND AMBASSADOR 2 83,3000 122,148 ,708 ,935 BRAND AMBASSADOR 3 83,2333 120,668 ,713 ,935 BRAND AMBASSADOR 4 83,1667 120,971 ,763 ,934 BRAND PERSONALITY 1 82,9000 130,645 ,456 ,938 BRAND PERSONALITY 2 83,0667 128,616 ,598 ,937 BRAND PERSONALITY 3 82,9000 125,817 ,648 ,936 BRAND PERSONALITY 4 83,1333 126,395 ,632 ,936 BRAND PERSONALITY 5 83,2333 127,564 ,580 ,937 BRAND PERSONALITY 6 83,3000 127,872 ,568 ,937 BRAND PERSONALITY 7 83,0333 129,964 ,418 ,939 BRAND PERSONALITY 8 83,2000 127,131 ,638 ,936 BRAND PERSONALITY 9 82,9000 125,817 ,602 ,936 BRAND PERSONALITY 10 83,1667 127,799 ,560 ,937 BRAND PERSONALITY 11 83,2333 125,978 ,637 ,936 KOREAN WAVE 1 83,5333 126,533 ,537 ,937 KOREAN WAVE 2 83,2667 124,478 ,667 ,935 KOREAN WAVE 3 83,7000 118,010 ,601 ,939 KEPUTUSAN PEMBELIAN 1 82,9667 125,206 ,620 ,936 KEPUTUSAN PEMBELIAN 2 83,4000 118,524 ,798 ,933 KEPUTUSAN PEMBELIAN 3 83,5000 118,328 ,664 ,936 KEPUTUSAN PEMBELIAN 4 83,6000 118,662 ,761 ,934

Uji Reliabilitas Reliability Statistics

Cronbach's N of Items Alpha ,939 23

Universitas Sumatera Utara 86

LAMPIRAN 4

Distribusi Jawaban Hasil Penelitian Brand Korean Keputusan No Total Brand Personality Total Total Total Ambassador Wave Pembelian 1. 5 4 5 4 18 5 4 4 3 4 3 5 3 4 4 3 42 2 3 2 7 4 2 2 2 10 2. 5 4 4 4 17 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 48 4 5 5 14 5 5 5 5 20 3. 4 5 4 4 17 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 48 4 3 3 10 3 4 5 4 16 4. 5 5 5 5 20 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 47 4 5 4 13 5 5 5 5 20 5. 5 4 4 4 17 5 4 4 5 4 3 5 4 5 3 3 45 4 5 5 14 5 5 3 4 17 6. 3 3 3 3 12 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 34 3 3 3 9 4 3 3 3 13 7. 5 4 4 4 17 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 48 5 5 5 15 5 4 3 4 16 8. 5 4 5 4 18 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 49 4 4 4 12 4 4 4 4 16 9. 4 4 3 4 15 4 4 5 4 4 3 5 4 5 4 3 45 3 3 1 7 5 4 1 3 13 10. 5 4 5 5 19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 5 4 2 11 4 3 3 2 12 11. 5 4 4 4 17 5 3 4 5 4 4 4 4 5 4 4 46 3 4 3 10 5 4 4 4 17 12. 4 3 3 3 13 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 38 3 3 3 9 4 3 4 3 14 13. 4 3 3 3 13 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 38 3 3 3 9 3 1 1 2 7 14. 4 4 4 4 16 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 52 3 4 4 11 5 4 4 4 17 15. 5 5 5 5 20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 12 4 4 4 4 16 16. 5 4 4 4 17 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 46 3 4 2 9 4 4 4 4 16 17. 5 3 4 4 16 5 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 44 5 5 5 15 4 4 4 4 16 18. 4 4 4 5 17 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 47 4 5 4 13 4 4 5 5 18 19. 5 4 5 5 19 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 48 3 4 4 11 5 4 4 4 17 20. 4 4 3 3 14 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 37 4 3 3 10 4 4 3 3 14 21. 4 3 3 4 14 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 49 3 3 1 7 3 3 3 2 11 22. 5 5 5 5 20 4 4 4 5 3 3 5 3 5 4 4 44 4 4 5 13 5 5 5 3 18 23. 5 3 3 4 15 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 41 3 3 5 11 4 4 5 4 17 24. 2 1 1 1 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 3 4 1 8 2 2 2 2 8 25. 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 43 3 4 3 10 4 3 3 2 12 26. 5 4 4 4 17 4 4 4 3 5 3 4 3 5 4 4 43 3 3 2 8 3 2 3 2 10 27. 4 4 4 4 16 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 46 3 4 4 11 4 4 4 4 16 28. 5 5 5 5 20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 4 3 3 10 2 2 2 2 8 29. 5 5 5 5 20 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 51 4 5 5 14 5 4 5 5 19 30. 4 1 1 1 7 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 38 4 3 1 8 2 4 2 1 9 31. 5 5 4 4 18 4 4 4 4 3 4 2 3 5 5 4 42 4 3 3 10 4 4 5 4 17 32. 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 3 11 3 4 4 4 15 33. 4 4 3 3 14 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 40 4 4 4 12 3 4 4 4 15 34. 5 4 4 3 16 4 4 3 4 3 4 5 4 4 3 3 41 4 4 4 12 5 3 3 3 14 35. 5 5 5 5 20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 12 4 4 4 4 16 36. 5 4 5 4 18 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 52 4 5 5 14 5 5 4 5 19 37. 4 3 3 3 13 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 26 4 3 2 9 2 1 1 2 6

Universitas Sumatera Utara 87

Brand Korean Keputusan No Total Brand Personality Total Total Total Ambassador Wave Pembelian 38. 5 5 5 5 20 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 49 4 4 5 13 5 5 4 5 19 39. 5 5 5 5 20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55 5 5 5 15 5 5 4 5 19 40. 3 4 4 4 15 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 49 3 5 5 13 5 5 3 5 18 41. 5 5 5 5 20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55 4 4 4 12 5 5 5 5 20 42. 5 4 5 4 18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 3 4 2 9 4 4 3 4 15 43. 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 12 4 4 4 4 16 44. 4 4 4 4 16 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 44 3 3 4 10 4 4 2 4 14 45. 2 2 2 2 8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 5 4 3 12 4 4 4 4 16 46. 4 4 4 4 16 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 44 3 3 4 10 4 4 2 4 14 47. 5 5 4 5 19 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 50 4 4 4 12 4 4 3 4 15 48. 5 5 5 5 20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55 4 4 5 13 5 5 5 5 20 49. 5 5 5 4 19 4 3 3 3 4 2 3 4 4 3 3 36 4 3 5 12 5 4 4 4 17 50. 5 4 4 4 17 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 44 4 5 4 13 4 4 4 4 16 51. 5 4 4 4 17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 3 3 3 9 3 3 3 4 13 52. 4 4 4 4 16 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 40 3 3 4 10 4 4 4 4 16 53. 4 4 3 5 16 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 41 3 3 3 9 4 4 4 4 16 54. 4 3 3 4 14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 3 4 4 11 4 4 4 4 16 55. 3 3 3 3 12 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 43 5 4 4 13 4 4 4 4 16 56. 5 4 5 4 18 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 46 4 4 4 12 4 4 4 4 16 57. 5 4 5 5 19 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 52 3 5 5 13 5 5 4 5 19 58. 4 3 4 3 14 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 46 4 4 4 12 4 2 4 3 13 59. 5 4 4 4 17 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 49 5 4 5 14 4 5 5 5 19 60. 5 4 5 4 18 4 4 5 4 3 5 5 5 3 5 5 48 5 5 4 14 4 5 4 3 16 61. 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 5 4 2 4 4 4 43 3 4 4 11 4 3 4 4 15 62. 4 5 4 4 17 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 50 5 4 5 14 4 5 4 5 18 63. 4 3 3 3 13 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 51 4 4 4 12 4 3 4 4 15 64. 4 4 4 4 16 5 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 41 5 4 4 13 3 4 4 4 15 65. 5 5 5 5 20 4 3 4 4 4 4 4 3 5 5 4 44 4 4 4 12 4 3 4 4 15 66. 4 4 4 4 16 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 39 3 3 4 10 4 4 4 4 16 67. 4 4 5 4 17 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 48 4 5 4 13 4 3 5 4 16 68. 5 4 5 4 18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 3 3 4 10 4 4 4 4 16 69. 5 4 4 4 17 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 41 3 4 4 11 4 3 3 4 14 70. 4 5 3 5 17 5 4 3 4 5 4 4 4 4 4 5 46 4 4 3 11 4 4 4 4 16 71. 5 4 4 4 17 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 39 3 3 3 9 3 3 3 3 12 72. 5 5 5 5 20 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 52 5 4 5 14 5 5 5 5 20 73. 3 4 3 3 13 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 41 4 4 4 12 4 4 5 4 17 74. 5 3 4 4 16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55 3 5 3 11 5 3 5 4 17 75. 5 4 5 5 19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 5 4 4 13 3 3 3 3 12 76. 4 4 4 4 16 4 3 3 5 4 4 4 3 4 4 4 42 4 3 3 10 4 4 5 4 17 77. 4 4 4 4 16 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 48 4 3 3 10 4 4 4 4 16

Universitas Sumatera Utara 88

Brand Korean Keputusan No Total Brand Personality Total Total Total Ambassador Wave Pembelian 78. 4 4 3 4 15 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 39 3 3 2 8 4 4 4 3 15 79. 4 4 3 4 15 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 45 4 3 3 10 4 2 2 4 12 80. 5 3 4 4 16 5 5 4 4 3 3 4 4 5 5 5 47 5 4 3 12 4 3 2 1 10 81. 3 3 4 4 14 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 46 3 4 5 12 4 4 5 4 17 82. 5 4 5 5 19 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 51 4 5 4 13 5 5 5 5 20 83. 5 3 4 3 15 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 36 3 3 3 9 4 3 3 3 13 84. 4 3 4 3 14 4 4 3 4 4 3 4 4 5 3 3 41 3 4 4 11 4 5 3 4 16 85. 4 4 4 4 16 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 52 4 5 5 14 5 4 5 5 19 86. 4 4 2 4 14 4 2 2 4 4 4 4 2 2 4 2 34 4 2 3 9 2 2 2 2 8 87. 3 3 3 2 11 2 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 44 2 4 4 10 2 2 4 4 12 88. 4 5 3 3 15 4 4 3 3 2 3 2 3 2 3 3 32 2 4 2 8 4 3 3 2 12 89. 4 3 4 4 15 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 4 29 2 3 2 7 4 2 3 3 12 90. 5 3 3 4 15 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 27 1 3 2 6 3 2 2 1 8 91. 4 4 3 3 14 3 3 2 2 2 3 2 4 2 3 3 29 3 3 2 8 4 3 3 2 12 92. 3 3 2 3 11 3 2 2 3 2 3 3 4 2 2 3 29 4 2 2 8 4 3 3 4 14

LAMPIRAN 5

Deskripsi Responden

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentase (%) Laki – Laki 9 9,8 % Perempuan 83 90,2 % Total 92 100 %

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Jenis Umur Total kelamin 18 19 20 21 22 23 Laki – laki - - 5 - 4 - 9 Perempuan 5 12 11 17 31 7 83 Total 5 12 16 17 35 7 92

Universitas Sumatera Utara 89

Deskriptif Jawaban Responden a. Brand Ambassador

Item STS TS KS S SS Total Total Rata – No F % F % F % F % F % F % Rata 1 0 0 2 2,2 6 6,5 38 41,3 46 50,0 92 100 4,4 2 2 2,2 1 1,1 17 18,5 52 56,5 20 21,7 92 100 3,9 3 2 2,2 1 1,1 19 20,7 42 45,7 28 39,4 92 100 4,01 4 2 2,2 1 1,1 16 17,4 50 54,3 23 25,0 92 100 3,98 b. Brand Personality

Item STS TS KS S SS Total Total Rata – No F % F % F % F % F % F % Rata Sinceriy 4,03 1 0 0 0 0 4 4,3 61 66,3 27 29,3 92 100 4,1 2 0 0 0 0 11 12,0 61 66,3 20 21,7 92 100 4 3 0 0 0 0 19 20,7 44 47,8 29 31,5 92 100 4 Exitement 4 4 0 0 1 1,1 15 16,3 61 66,3 15 16,3 92 100 4 5 0 0 1 1,1 18 19,6 53 57,6 20 21,7 92 100 4 Competence 4,1 6 0 0 2 2,2 14 15,2 56 60,9 20 21,7 92 100 4 7 0 0 1 1,1 9 9,8 54 58,7 28 30,4 92 100 4,2 Sophistication 4,15 8 0 0 2 2,2 17 18,5 56 60,9 17 18,5 92 100 4 9 0 0 1 1,1 9 9,8 44 47,8 38 41,3 92 100 4,3 Reggudness 4,05 10 0 0 1 1,1 13 14,1 57 62,0 21 22,8 92 100 4,1 11 0 0 1 1,1 17 18,5 58 63,0 16 17,4 92 100 4 c. Korean Wave

Item STS TS KS S SS Total Total Rata - No F % F % F % F % F % F % Rata 1 0 0 1 1,1 34 37,0 43 46,7 14 15,2 92 100 3,8 2 0 0 0 0 29 31,5 45 48,9 18 19,6 92 100 3,9 3 4 4,3 7 7,6 23 25,0 37 40,2 21 22,8 92 100 3,7

Universitas Sumatera Utara 90 d. Keputusan Pembelian

Item STS TS KS S SS Total Total Rata – No F % F % F % F % F % F % Rata 1 0 0 4 4,3 10 10,9 53 57,6 25 27,2 92 100 4,1 2 2 2,2 6 6,5 18 19,6 47 51,1 19 20,7 92 100 3,8 3 3 3,3 8 8,7 19 20,7 41 44,6 21 22,8 92 100 3,7 4 2 2,2 9 9,8 13 14,1 50 54,3 18 19,6 92 100 3,8

LAMPIRAN 6

Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Universitas Sumatera Utara 91

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual N 92 Mean ,0000000 Normal Parametersa,b Std. Deviation 2,12289778 Absolute ,110 Most Extreme Differences Positive ,069 Negative -,110 Kolmogorov-Smirnov Z 1,053 Asymp. Sig. (2-tailed) ,218 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. b. Uji Heterokedastisitas

Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized t Sig. Coefficients Coefficients B Std. Error Beta (Constant) 4,158 1,035 4,016 ,000 BrandAmbassador ,014 ,053 ,030 ,259 ,796 1 BrandPersonality -,045 ,029 -,212 -1,562 ,122

KoreanWave -,066 ,083 -,108 -,799 ,426

a. Dependent Variable: absut

Universitas Sumatera Utara 92 c. Uji Multikolinearitas

Coefficientsa Model Collinearity Statistics Tolerance VIF (Constant) BrandAmbassador ,768 1,302 1 BrandPersonality ,567 1,763 KoreanWave ,573 1,746 a. Dependent Variable: KeputusanPembelian

LAMPIRAN 7

Analisis Regresi Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized t Sig. Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta (Constant) -1,810 1,755 -1,031 ,305 BrandAmbassador ,189 ,091 ,168 2,087 ,040 1 BrandPersonality ,141 ,049 ,269 2,876 ,005 KoreanWave ,687 ,141 ,453 4,871 ,000 a. Dependent Variable: KeputusanPembelian

LAMPIRAN 8

Pengujian Hipotesis

a. Uji F

ANOVAa Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 530,880 3 176,960 37,972 ,000b

1 Residual 410,109 88 4,660 Total 940,989 91 a. Dependent Variable: KeputusanPembelian b. Predictors: (Constant), KoreanWave, BrandAmbassador, BrandPersonality

Universitas Sumatera Utara 93

b. Uji – t Coefficientsa Model Unstandardized Standardized t Sig. Coefficients Coefficients B Std. Error Beta (Constant) -1,810 1,755 -1,031 ,305 BrandAmbassador ,189 ,091 ,168 2,087 ,040 1 BrandPersonality ,141 ,049 ,269 2,876 ,005 KoreanWave ,687 ,141 ,453 4,871 ,000 a. Dependent Variable: KeputusanPembelian

c. Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Square Estimate 1 ,751a ,564 ,549 2,159

a. Predictors: (Constant), KoreanWave, BrandAmbassador, BrandPersonality b. Dependent Variable: KeputusanPembelian

Universitas Sumatera Utara