Dewan Nasional Indonesia Untuk Kesejahteraan Sosial
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
PROFIL ORGANISASI DEWAN NASIONAL INDONESIA UNTUK KESEJAHTERAAN SOSIAL Diterbitkan oleh: Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial (DNIKS) d/a Jalan Tanah Abang Timur 15 Jakarta 10110 Telp. (021) 3844718 Email : [email protected] Dewan Nasional Indonesia Untuk Kesejahteraan Sosial (DNIKS) ewan Nasional Indonesia untuk kota dibentuk Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (DNIKS) Kesejahteraan Sosial (K3S) atau adalah Lembaga Koordinasi disebut sebagai LKKS Kabupaten/Kota. DKesejahteraan Sosial (LKKS) Tingkat Masing-masing tingkatan LKKS bersifat Nasional. Didirikan pertama kali tanggal otonom. DNIKS dan LKKS adalah 15 Juli 1970 melalui Musyawarah lembaga berbadan hukum berbentuk Nasional Badan Pembina dan Koordinasi perkumpulan. Kesejahteraan Sosial (BPKKS). DNIKS Pengurus DNIKS pereode 2013- adalah organisasi nonpemerintah, 2017 merupakan hasil Musyawarah bersifat terbuka, independen, serta Nasional ke VII tahun 2013 di mandiri. Surabaya, Jawa Timur. Pelantikan Landasan hukum saat ini adalah Pengurus dilakukan oleh Menteri Undang-Undang No. 11 Tahun 2009 Koordinator Kesejahteraan Rakyat RI tentang Kesejahteraan Sosial dan (DR. Agung Laksono) pada tanggal legalitasnya dikukuhkan melalui Surat 17 September 2013 di Jakarta. Keputusan Menteri Sosial RI No: 72/ Selain 30 LKKS/BK3S provinsi, HUK/2010 dengan tugas pokok meng- DNIKS juga memiliki 34 Orsosnas koordinasikan peran masyarakat dalam sebagai anggota. Untuk menjadi anggota penyelenggaraan kesejahteraan sosial. persyaratannya Orsosnas memiliki Di tingkat provinsi dibentuk Badan visi dan misi sejalan dengan DNIKS, Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan sekurang-kurangnya punya cabang Sosial (BK3S) atau menggunakan nama di 10 provinsi dan bersedia mengikuti LKKS Propinsi. Terdapat 30 BK3S/ ketentuan organisasi. Keputusan sebagai LKKS sebagai anggota atau jaringan anggota ditetapkan Badan Perwakilan kerja tingkat Provinsi. Di kabupaten/ Anggota. Kegiatan Nasional Tanggal 19 - 21 Agustus 2013 diselenggarakan Konferensi Nasional Kesejahteraan Sosial (KNKS VII) di Kota Surabaya dengan Tema “Mewujudkan Kesejahteraan Sosial dalam Era Globalisasi”. Tujuan dan sasaran KNKS: a. Memberikan penyadaran kepada komponen bangsa bahwa konsep demokrasi untuk mewujudkan cita-cita sesuai nilai-nilai dasar kehidupan adalah konsep demokrasi politik yang sejalan dengan demokrasi ekonomi untuk mencapai kesejahteraan sosial. b. Mendorong terwujudnya konsep dan kebijakan perekonomian nasional sesuai dengan Pasal 33 UUD 1945, untuk menjamin kemandirian ekonomi dan perwujudan kesejahteraan sosial yang berkelanjutan. c. Mendorong reformasi konsep dan kebijakan kesejahteraan sosial yang berbasis pelayanan sosial kharitas-residual ke arah kesejahteraan sosial berbasis pemenuhan hak-hak dasar manusia dan hak-hak sosial warga negara. Menjelang KNKS VII, juga dilakukan Munas DNIKS dengan Visi : tujuan memilih pengurus baru, memperbarui Anggaran Dasar, dan Terwujudnya masyarakat Indonesia yang maju, mandiri, menetapkan program kerja 2013 - 2017. sejahtera dan berkeadilan. Misi: 1. Mengkoordinasikan organisasi/lembaga sosial 2. Membina organisasi/lembaga sosial 3. Mengembangkan model penyelenggaraan kesejahteraan sosial 4. Menyelenggarakan forum komunikasi dan konsultasi penyelenggaraan kesejahteraan sosial 5. Melakukan advokasi sosial dan advokasi anggaran terhadap lembaga/organisasi sosial 6. Berperan dalam pemberdayaan masyarakat di bidang kesejahteraan sosial dan pembangunan sosial 7. Mengoptimalkan jejaring dan kemitraan di bidang kesejahteraan sosial dan pembangunan sosial di tingkat Nasional dan Internasional. Program kerja DNIKS hasil Munas 2013 adalah: a. Konsolidasi, revitalisasi, dan pengembangan kapasitas dan kegiatan organisasi anggota, dengan memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi. b. Advokasi keberadaan, posisi, peran, dan sumber-sumber serta organisasii anggota DNIKS di pusat maupun daerah, kepada pemerintah dan lembaga legislatif pusat dan daerah. c. Advokasi kebijakan kesejahteraan sosial dan hak-hak rakyat yang tidak beruntung akan kehidupan sejahtera, akses terhadap kesempatan, manfaat, sumber-sumber, pelayanan dan sumber-sumber kesejahteraan sosial, kesehatan, pendidikan serta jaminan sosial. d. Pengembangan dan penyelenggaraan jejaring komunikasi, koordinasi, kerjasama dan kemitraan baik dengan organisasi- organisasi, badan-badan atau lembaga-lembaga kesejahteraan sosial pemerintah maupun non pemerintah, di pusat maupun di daerah dan dengan sektor bisnis, baik lokal, nasional, maupun internasional. e. Penelitian dan pengkajian perundang-undangan dan kebijakan kesejahteraan sosial, serta pengembangan serta diseminasi model-model penyelenggaraan kesejahteraan sosial. f. Pengembangan dan perluasan serta peningkatan efektifitas Pembaharuan Anggaran Dasar pemberdayaan (ekonomi, sosial) warga masyarakat yang tidak beruntung. Dalam Munas juga disepakati pembaharuan Anggaran Dasar yang mengatur perangkat organisasi yang terdiri dari Musyawarah g. Pengembangan pengetahuan, wawasan organisasi dan Nasional, Badan Perwakilan Anggota, Badan Pengurus, dan Badan individual jajaran penyelenggaraan dan pelaksanaan pelayanan Pertimbangan. kesejahteraan sosial dari organisasi-organisasi, lembaga- lembaga pelayanan kesejahteraan sosial non pemerintah, a. Musyawarah Nasional (Munas) merupakan pemegang melalui berbagai kegiatan: seminar, sarasehan, lokakarya, kekuasaan tertinggi yang waktu penyelenggaraannya dilakukan pelatihan dan kunjungan kaji banding. empat tahun sekali. h. Mengadakan program yang bersifat preventif di bidang b. Badan Perwakilan Anggota dipilih oleh Munas. Anggotanya kesejahteraan sosial. berjumlah 21 orang terdiri dari 9 orang wakil organisasi tingkat provinsi, 9 dari unsur wakil orsosnas, 3 orang dari unsur perseorangan yang kompeten. c. Badan Pengurus DNIKS periode 2013-2017 terdiri dari: 22 orang, yaitu satu Ketua Umum, satu Wakil Ketua Umum, 13 Ketua Bidang, satu Sekretaris Umum, tiga Wakil Sekretaris Umum, satu Bendahara dan dua Wakil Bendahara. d. Badan Pertimbangan, mempunyai tugas memberikan pertimbangan dan saran kepada Badan Pengurus. Susunan Badan Pengurus DNIKS periode 2013 - 2017 Dalam Munas Prof. Dr. Haryono Suyono telah terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum DNIKS pereode 2013 s.d. 2017. Dr.Tjuk Kasturi Sukiadi SE sebagai Ketua Badan Perwakilan Anggota, serta Siswadi MBA sebagai Wakil Ketua Umum. Susunan Badan Pengurus DNIKS periode 2013 - 2017 secara lengkap sebagai berikut: 1. Ketua Umum : Prof. DR. Haryono Suyono 2. Wakil Ketua Umum : Siswadi, MBA 3. Ketua Bidang Organisasi : HM. Cholis Hasan, SH, MH, M.Si. 4. Ketua Bidang Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial : DR. (HC) Subiakto Tjakrawerdaja 5. Ketua Bidang Perencanaan dan Evaluasi : DR. Sahawiah Abdullah 6. Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi : Moh. Yarman, SE. 7. Ketua Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial : Dra. Ariani Soekanwo 8. Ketua Bidang Jaminan Sosial Nasional : Dr. Damanhuri Rosadi, SKM 9. Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan : Ir. H. Tato Miraza, MM 10. Ketua Bidang Pemberdayaan Ekonomi : DR. Fransiscus Welirang 11. Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan : DR. Dewi Motik Pramono, M.Si. 12. Ketua Bidang Partisipasi Masyarakat : DR. Charletty Choesyana, M.Psi. 13. Ketua Bidang Relawan dan Peduli Bencana : Parni Hadi 14. Ketua Bidang Kerjasama Antar Lembaga Dalam Negeri : Hotbonar Sinaga 15. Ketua Bidang Kerjasama Luar Negeri : Makmur Sunusi, PhD. 16. Sekretaris Umum : DR. Rohadi Haryanto, M.Sc. 17. Sekretaris I : DR. Oos M. Anwas, M.Si. 18. Sekretrais II : DR. Laila Refiana, M.Sc. 19. Sekretaris III : Drs. Harpalis Alwi 20. Bendahara Umum : Dra. Sri Haryanti 21. Bendahara I : Drg. Sri Utami Soedarsono 22. Bendahara II : Yuniastuti, SE. Kegiatan Internasional. DNIKS telah menjalin kerjasama yang baik dengan International Council on Social Welfare (ICSW) baik untuk Wilayah Asia Pasific maupun ICSW Dunia di Belanda. DNIKS mengikuti GO NGO Forum yang diselenggarakan oleh ICSW Asia Pasific mulai tahun 2009, dan terakhir tahun 2013. Tahun 2012 DNIKS juga telah diundang oleh sebuah NGO China untuk mengikuti Seminar di Beijing dan meninjau kegiatan NGO di Provinsi Nanjing dan Guandong. DNIKS juga telah mengirim wakil dalam pertemuan dasa warsa penyandang disabilitas di Incheon Korea Selatan dan tahun 2013 juga diundang kembali lagi oleh NGO di Cina untuk mengadakan studi banding. DNIKS juga berpartisipasi dalam penyelenggaraan Seminar Kesejahteraan Sosial Internasional yang dilakukan di Indonesia, yaitu tahun 2012 di Jakarta dan tahun 2013 di Yogyakarta, bahkan acara Seminar di Yogyakarta DNIKS memfasilitasi kunjungan lapangan untuk melihat kegiatan Posdaya di Kabupaten Kulon Progo dan Bantul. Salah satu tujuannya adalah ingin menggalang kerjasama dan tukar menukar pengalaman dalam penanganan bidang Kesejahteraan Sosial. DNIKS juga telah berpartisipasi menyajikan makalah dalam Seminar Lansia pada tahun 2013 yang diselenggarakan oleh Survey Meter di Yogyakarta kerjasama dengan Pemerintah Australia. Sebagai NGO Internasional, DNIKS juga telah terdaftar sebagai lembaga sosial yang tergabung dalam ECOSOC United Nations di New York. Setiap empat tahun sekali DNIKS menyampaikan laporan kegiatan yang dikoordinasikan oleh lembaga internasional tersebut. Pemberdayaan dan Perlindungan Sosial. Dalam merintis Program Pemberdayaan Sosial Terpadu, DNIKS bekerjasama dengan Yayasan Damandiri dan BK3S/ LKKS Provinsi untuk mengembangkan Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya). Posdaya merupakan gerakan pemberdayaan masyarakat di tingkat akar rumput. LKKS/BK3S yang telah berhasil mengembangkan program tersebut