PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER KILOGRAM KERING MENGGUNAKAN METODE HARGA POKOK PROSES PADA AZZAHRA CAKE

TUGAS AKHIR DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PERSYARATAN UNTUK MENYELESAIKAN PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

OLEH : REKA YUNITA A03150041

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN JURUSAN AKUNTANSI 2018

i

PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

JUDUL : PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER KILOGRAM KUE KERING MENGGUNAKAN METODE HARGA POKOK PROSES PADA AZZAHRA CAKE

NAMA : REKA YUNITA

NIM : A03150041

Banjarmasin, Juli 2018

Pembimbing I Pembimbing II

Widya Ais Sahla, SE, M.Sc, Ak Rusman Irwansyah, SE, MM NIP 19880228 201404 2 002 NIP 19720303 201409 1 002

Ketua Jurusan Akuntansi

Andriani, SE,M.M, M.Sc NIP 19790702 200112 2 002

ii

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

Dengan ini dinyatakan laporan Tugas Akhir dengan data sebagai berikut :

Nama : REKA YUNITA

NIM : A03150041

Program Studi : D3 Akuntansi

Judul : PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER

KILOGRAM KUE KERING MENGGUNAKAN METODE

HARGA POKOK PROSES PADA AZZAHRA CAKE

Telah diujikan dan dinyatakan lulus dengan predikat :

Banjarmasin, Agustus 2018

Ketua Penguji Anggota Penguji

Hj. Nurul Mukhlisah,SE., MM. Nailiya Nikmah, S.Pd, M.Pd NIP. 197501212001122001 NIP. 198012092005012002

iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Reka Yunita

NIM : A03150041

Tempat dan Tanggal Lahir : Amuntai, 04 September 1997

Agama : Islam

Alamat Rumah : Jalan Martapura Lama km 7,100. Komplek

Graha Sejahtera Blok D, No 7, RT 7b

Nama Orang Tua (Ayah) : H. Midhan

(Ibu) : Hj. Nurhidawati

Riwayat Pendidikan : TK Darul Mualafin

SD Negeri Murung Sari 4 Amuntai

MTs Negeri Amuntai

SMA Negeri 4 Banjarmasin

Praktir Kerja Lapangan Kantor Wilayah

Direktorat Jendral Perbendaharaan

Kalimantan Selatan.

iv

MOTTO

v

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir ini merupakan hasil penelitian yang telah saya lakukan. Segala kutipan dan bantuan dari berbagai sumber telah diungkapkan sebagaiman mestinya.

Tugas akhir ini belum pernah dipublikasikan untuk keperluan lain oleh siapapun juga, tugas akhir ini merupakan hasil tulisan saya yang dapat saya pertanggungjawabkan otentikasinya atau bukan hasil dari aktivitas plagiat. Saya juga menyatakan bahwa objek dan data yang saya ambil dalam penelitian ini bukan merupakan objek dan data fiktif. Apabila dikemudian hari ternyata pernyataan saya ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi hukum dari ketidakbenaran pernyataan tersebut. Saya bersedia dicabut titel akademik serta hak yang melekat padanya oleh Politeknik Negeri Banjarmasin, apabila saya terbukti melanggar pernyataan yang telah saya sampaikan diatas.

Banjarmasin, Juli 2018

Reka Yunita NIM A03150041

vi

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah meanganugerahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Tugas Akhir ini tepat pada waktunya dengan Judul “Perhitungan Harga Pokok Produk

Per Kilogram Kue Kering Menggunakan Metode Harga Pokok Proses Pada Azzahra

Cake”. Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Pada Jurusan

Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini masih jauh dari kata sempurna, karena penulis masih memiliki kekurangan dan kelemahan dalam penyajian materi dan pembahasan yang di miliki oleh penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan adanya krtik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnan Tugas Akhir ini

Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini penulis telah banyak mendapat bantuan berupa bimbingan serta arahan moril dan materil dari berbagai pihak sehingga penulis bisa menyelesaikan Tugas Akhir ini tepat pada waktunya. Oleh karena itu dengan tulus dan rendah hati penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebaesar-besarnya kepada :

1. Bapak H. Edi Yohanes ST, MT Selaku Direktur Politenik Negeri Banjarmasin

2. Ibu Andriani, SE, M.M., M.Sc Selaku Ketua Jurusan Politeknik Negeri

Banjarmasin.

vii

3. Ibu Hj. Nurul Mukhlisah, SE, MM selaku Ketua Program Studi Akuntansi.

4. Ibu Widya Ais Sahla, SE, M.Sc, Ak Selaku Dosen Pembimbing I dan dosen

wali akuntansi b angkatan 2015. Terimakasih atas bimbingan, masukan,

pengarahan dan perbaikan-perbaikan dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

5. Bapak Rusman Irwansyah SE, MM Selaku Dosen Pembimbing II, yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan masukan dan pengarahan dalam hal

penulisan mulai awal proses penyusunan Tugas Akhir ini hingga selesai.

6. Ibu Hj. Hapsah Selaku pemilik Azzahra Cake dan seluruh karyawan Azzahra

Cake atas ketersediaannya memberikan ijin dan data-data yang dibutuhkan

penulis.

7. Dosen-dosen pengajar Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin yang

telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis sehingga penulis

mempunyai kemampuan untuk menyelesainkan Tugas Akhir ini.

8. Seluruh Staff Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin yang telah

membantu penulis selama menimba ilmu di Jurusan Akuntansi Politeknik

Negeri Banjarmasin.

9. Kedua Orang Tua dan Kakak yang sangat penulis sayangi. Terimakasih selalu

mendukung dan memberikan doa kepada saya setiap harinya.

10. Grup 5 Serangkai, Dhea Ayu Anwari, Nurul Latifah, Nur Safitri, dan Pahriah.

Terimakasih telah menjadi sahabat yang selalu membantu, mendukung dan

memberi hiburan satu sama lain.

viii

11. Seluruh Teman-teman Akuntansi B angkatan 2015. Terimakasih telah

memberikan keceriaan selama masa-masa perkuliahan.

12. Serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun Tugas Akhir

ini.

Akhir kata penulis berdoa semoga apa yang telah mereka berikan mendapatkan rahmat dan ridho dari Allah SWT. Penulis berharap semoga Tugas

Akhir ini dapat bermanfaat dan bisa menjadi bahan pertimbangan bagi perusaahan serta menambah ilmu pengetahuan bagi pembaca dan penulis.

Banjarmasin, Juli 2018

Penulis

ix

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL ...... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR ...... ii LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR ...... iii DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...... iv MOTTO ...... v SURAT PERNYATAAN ...... vi KATA PENGANTAR ...... vii DAFTAR ISI ...... x DAFTAR TABEL ...... xii DAFTAR BAGAN ...... xv DAFTAR LAMPIRAN ...... xvi ABSTRAK ...... xvii BAB I PENDAHULUAN ...... 1 A. Latar Belakang Masalah ...... 1 B. Permasalahan...... 3 C. Batasan Masalah...... 3 D. Tujuan Penelitian ...... 3 E. Kegunaan Penelitian...... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...... 5 A. Landasan Teori...... 5 1. Pengertian Biaya ...... 5 2. Pengertian Akuntansi Biaya ...... 5 3. Tujuan Akuntansi Biaya ...... 7 4. Cara Penggolongan Biaya ...... 9 5. Metode Penentuan Biaya Produksi...... 13 6. Depresiasi ...... 16 7. Metode Harga Pokok Produksi ...... 19 B. PENELITIAN TERDAHULU ...... Error! Bookmark not defined.

x

BAB III METODE PENELITIAN ...... 29 A. Identifikasi dan Pemberian Definisi Operasional Variabel...... 29 B. Jenis Penelitian ...... 29 C. Jenis dan Sumber Data ...... 30 D. Teknik Pengumpulan Data ...... 30 E. Teknik Analisis Data ...... 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...... 33 A. Hasil Penelitian ...... 33 1. Sejarah singkat perusahaan ...... 33 2. Struktur Organisasi Perusahaan...... 33 3. Bahan-bahan dan peralatan yang di gunakan ...... 38 4. Proses Produksi ...... 39 5. Hasil produksi dan pemasaran ...... 41 6. Perhitungan Biaya Menurut Perusahaan ...... 42 B. Pembahasan Hasil Penelitian ...... 51 1. Penggolongan Biaya yang Disarankan Penulis ...... 51 2. Penentuan Biaya Produksi Yang Disarankan Penulis ...... 55 3. Perhitungan Harga Pokok Per kilogram kue kering ...... 95 4. Perhitungan Harga Pokok Produk Yang Disarankan Penulis...... 97 5. Perhitungan Harga Pokok Produk Per kilogram ...... 107 6. Jurnal Yang Disarankan Penulis...... 110 7. Laporan Biaya Produksi ...... 116 8. Perbandingan perhitungan harga pokok produksi menurut perusahaan dan menurut penulis ...... 119 BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...... 124 A. Simpulan ...... 124 B. Saran ...... 125 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Kos Produksi Menurut Metode Full Costing ...... 14 Tabel 2 : Kos Produksi Menurut Metode Full Costing ...... 16 Tabel 3 : Perhitungan Harga Pokok Produksi Per Satuan ...... 22 Tabel 4 : Laporan Biaya Produksi Bulan Januari 20X1 ...... 23 Tabel 5 : Hasil Penelitian Terdahulu ...... 26 Tabel 6 : Hasil Produksi Kue Kering Periode Desember 2017 ...... 42 Tabel 7 : Biaya Bahan Baku Dalam Proses Pembuatan Nastar Nenas ...... 43 Tabel 8 : Biaya Bahan Baku Dalam Proses Pembuatan Lidah Kucing...... 44 Tabel 9 : Biaya Bahan Baku Dalam Proses Pembuatan Semprit Mawar ...... 46 Tabel 10 : Biaya Bahan Baku Dalam Proses Pembuatan Kacang Amor ...... 47 Tabel 11 : Biaya Bahan Baku Dalam Proses Pembuatan Putri Salju ...... 48 Tabel 12 : Rangkuman Biaya Produksi Bulan Desember 2017 ...... 50 Tabel 13 : Penggolongan Biaya Kue Nastar Nenas Yang Disarankan Penulis ...... 51 Tabel 14 : Penggolongan Biaya Yang Disarankan Penulis ...... 52 Tabel 15 : Penggolongan Biaya Mawar Yang Disarankan Penulis ...... 53 Tabel 16 : Penggolongan Biaya Kue Kacang Amor Yang Disarankan Penulis ...... 53 Tabel 17 : Penggolongan Biaya Yang Disarankan Penulis ...... 54 Tabel 18 : Biaya Bahan Baku Nastar Nenas Yang Disarankan Penulis ...... 55 Tabel 19 : Biaya Bahan Penolong Nastar Nenas Yang Disarankan Penulis ...... 55 Tabel 20 : Daftar Aktiva Tetap Azzahra Cake ...... 56 Tabel 21 : Perhitungan Penyusutan Yang Dibebankan Pada Kue Kering Nastar Nenas ...... 61 Tabel 22 : Biaya Bahan Baku Lidah Kucing Yang Disarankan Penulis ...... 61 Tabel 23 : Biaya Bahan Penolong Lidah Kucing Yang Disarankan Penulis ...... 62 Tabel 24 : Daftar Aktiva Tetap Azzahra Cake ...... 63 Tabel 25 : Perhitungan Penyusutan Yang Dibebankan Pada Kue Kering Lidah Kucing ...... 68 Tabel 26 : Biaya Bahan Baku Semprit Mawar Yang Disarankan Penulis ...... 68 Tabel 27 : Biaya Bahan Penolong Semprit Mawar Yang Disarankan Penulis ...... 69 Tabel 28 : Daftar Aktiva Tetap Azzahra Cake ...... 70 Tabel 29 : Perhitungan Penyusutan Yang Dibebankan Pada Kue Kering Semprit Mawar ...... 75 Tabel 30 : Biaya Bahan Baku Kacang Amor Yang Disarankan Penulis ...... 75 Tabel 31 : Biaya Bahan Penolong Kacang Amor Yang Disarankan Penulis ...... 76 Tabel 32 : Daftar Aktiva Tetap Azzahra Cake ...... 76 Tabel 33 : Perhitungan Penyusutan Yang Dibebankan

xii

Pada Kue Kering Kacang Amor ...... 81 Tabel 34 : Biaya Bahan Baku Putri Salju Yang Disarankan Penulis ...... 81 Tabel 35 : Biaya Bahan Penolong Putri Salju Yang Disarankan Penulis ...... 82 Tabel 36 : Daftar Aktiva Tetap Azzahra Cake ...... 82 Tabel 37 : Perhitungan Penyusutan Yang Dibebankan Pada Kue Kering Putri Salju ...... 87 Tabel 38 : Perhitungan Biaya Produksi Kue Kering Nastar Nenas Yang Disarankan Penulis ...... 88 Tabel 39 : Perhitungan Biaya Produksi Kue Kering Lidah Kucing Yang Disarankan Penulis ...... 89 Tabel 40 : Perhitungan Biaya Produksi Kue Kering Semprit Mawar Yang Disarankan Penulis ...... 91 Tabel 41 : Perhitungan Biaya Bahan Baku Kue Kering Kacang Amor Yang Disarankan Penulis ...... 92 Tabel 42 : Perhitungan Biaya Produksi Kue Kering Putri Salju Yang Disarankan Penulis ...... 94 Tabel 43 : Perhitungan Harga Pokok Produk Per Kilogram Kue Kering Nastar Nenas ...... 107 Tabel 44 : Perhitungan Harga Pokok Produk Per Kilogram Kue Kering Lidah Kucing ...... 108 Tabel 45 : Perhitungan Harga Pokok Produk Per Kilogram Kue Kering Semprit Mawar ...... 108 Tabel 46 : Perhitungan Harga Pokok Produk Per Kilogram Kue Kering Kacang Amor ...... 109 Tabel 47 : Perhitungan Harga Pokok Produk Per Kilogram Kue Kering Putri Salju ...... 109 Tabel 48 : Laporan Biaya Produksi Kue Kering Nastar Nenas Bulan Desember 2017 ...... 116 Tabel 49 : Laporan Biaya Produksi Kue Kering Lidah Kucing Bulan Desember 2017 ...... 117 Tabel 50 : Laporan Biaya Produksi Kue Kering Semprit Mawar Bulan Desember 2017 ...... 117 Tabel 51 : Laporan Biaya Produksi Kue Kering Kacang Amor Bulan Desember 2017 ...... 118 Tabel 52 : Laporan Biaya Produksi Kue Kering Putri Salju Bulan Desember 2017 ...... 119 Tabel 53 : Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Per Kilogram Kue Kering Nastar Nenas Menurut Penulis dan Perusahaan ...... 120 Tabel 54 : Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Per Kilogram

xiii

Kue Kering Lidah Kucing Menurut Penulis dan Perusahaan ...... 120 Tabel 55 : Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Per Kilogram Kue Kering Semprit Mawar Menurut Penulis dan Perusahaan ...... 121 Tabel 56 : Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Per Kilogram Kue Kering Kacang Amor Menurut Penulis dan Perusahaan ...... 121 Tabel 57 : Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Per Kilogram Kue Kering Putri Salju Yang Disarankan Penulis ...... 122

xiv

DAFTAR BAGAN

Bagan 1 : Struktur Organisasi Azzahra Cake ...... 36 Bagan 2 : Proses Produksi ...... 41

xv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Balasan Ijin Penelitian Azzahra Cake

2. Denah Perusahaan

3. Foto dan Kegiatan Perusahaan

4. Surat Keterangan Tempat Usaha

5. Lembar Bimbingan Tugas Akhir (Pembimbing I)

6. Lembar Bimbingan Tugas Akhir (Pembimbing II)

7. Lembar Saran Ketua Penguji Proposal Tugas Akhir

8. Lembar Saran Anggota Penguji Tugas Akhir

xvi

ABSTRAK

Reka Yunita / A03150041 / 2018 / PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER KILOGRAM KUE KERING MENGGUNAKAN METODE HARGA POKOK PROSES PADA AZZAHRA CAKE / Akuntansi Biaya / Metode Harga Pokok Proses / Azzahra Cake Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana perhitungan harga pokok produk per kilogram kue kering menggunakan metode harga pokok proses pada Azzahra Cake yang sesuai konsep akuntansi biaya. Kerangka pemikiran (teroritis) penelitian ini adalah penentuan harga pokok produk per kilogram dengan menggunakan metode harga pokok proses yang sesuai dengan karakteristik perusahaan. Penentuan harga pokok produk Azzahra Cake masih belum sesuai konsep akuntansi biaya, karena perusahaan memasukkan unsur biaya bahan penolong ke biaya bahan baku dan perusahaan masih belum menghitung biaya overhead pabrik seperti menghitung biaya penyusutan aktiva tetap dan belum menggolongkan biaya listrik dan air ke dalam biaya overhead pabrik. Dari hasil penelitian ini bahwa terdapat perbedaan perhitungan harga pokok produk per kilogram menurut Azzahra Cake dengan penulis yang dimana perhitungan perusahaan lebih kecil dari perhitungan penulis. Perhitungan produksi kue kering nastar nenas per kilogram menurut perusahaan Rp 46.669 sedangkan menurut penulis Rp 48.155, kue kering lidah kucing per kilogram menurut perusahaan Rp 35.462 sedangkan menurut penulis Rp 37.118, kue kering semprit mawar per kilogram menurut perusahaan Rp 32.652 sedangkan menurut penulis Rp 34.137, kue kering kacang amor per kilogram menurut perusahaan Rp 32.717 sedangkan menurut penulis Rp 34.203, dan kue kering putri salju per kilogram menurut perusahaan Rp 33.220 sedangkan menurut penulis Rp 34.706.

Kata kunci : Harga Pokok Proses, Kue Nastar Nenas, Kue Lidah Kucing, Kue Semprit Mawar, Kue Kacang Amor, dan Kue Putri Salju, Azzahra Cake.

xvii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan salah satu

perekonomian yang berpengaruh baik dalam perekonomian negara. Hal ini

dikarenakan bahwa kebanyakan pengusaha kecil dan menengah mulai dari industri

keluarga dan rumahan. Usaha kecil menengah juga berpengaruh untuk tenaga kerja

yang tidak memiliki pekerjaan sehingga dapat mengurangi pengangguran yang ada.

Tujuan dibentuknya suatu usaha adalah pasti pencapaian laba yang maksimal dan

pengeluaran biaya yang minimal. Oleh karena itu perlu adanya kebijakan yang

ditetapkan, kebijakan ini dapat berupa penetapan harga pokok produksi dan

penentuan harga jual.

Harga Pokok produksi dapat membantu perusahaan maupun UKM dalam

menetapkan harga jual. Ketepatan dalam menetapkan perhitungan harga pokok

produksi mutlak dibutuhkan karena apabila terjadi kesalahan dalam perhitungan

akan menyebabkan kerugian bagi perusahaan dan Usaha Kecil Menengah (UKM),

oleh karena itu perhitungan harga pokok produksi harus dilakukan secara tepat.

Perhitungan harga pokok yang tidak sesuai dengan konsep akuntansi biaya akan

mengakibatkan kurang tepatnya pencatatan harga pokok produksi yang terlalu

tinggi atau terlalu rendah karena tidak ada pencatatan biaya yang dikeluarkan

1

2

secara terperinci. Harga pokok produksi digunakan sebagai dasar untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektifitas biaya dalam memproduksi suatu produk.

Azzahra Cake adalah suatu usaha yang bergerak dalam pembuatan pesanan dan proses seperti kue pengantin, kue ulang tahun dan kue kering yang berlokasi di

Jalan Bumi Mas Raya Banjarmasin. Pada aktivitas usaha pembuatan kue tersebut tentu banyak biaya yang terjadi di dalamnya. Biaya produksi menurut konsep akuntansi biaya yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik, perhitungan menurut Azzahra Cake terdiri dari biaya bahan baku, dan biaya tenaga kerja, dan biaya lain-lain. Azzahra Cake belum memasukkan biaya overhead pabrik kedalam proses produksinya seperti menghitung penyusutan aktiva tetap, dan Azzahra Cake belum menggolongkan biaya bahan baku dan biaya bahan penolong dengan tepat. Seharusnya Azzahra Cake memperhitungkan biaya produksi harus mengalokasikan biaya overhead pabrik , karena biaya overhead pabrik akan berpengaruh terhadap penentuan harga jual produk dan berakibat pada tingkat perolehan laba.

Dari uraian di atas penulis ingin mengetahui penggolongan biaya dan penentuan harga pokok produk per kilogram untuk setiap proses. Untuk mengetahui hal tersebut dalam praktik, maka penulis melakukan penelitian tentang

“Perhitungan Harga Pokok Produk Per Kilogram Kue Kering Menggunakan

Metode Harga Pokok Proses Pada Azzahra Cake”.

3

B. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan dalam penelitian pada

Azzahra Cake adalah bagaimana perhitungan harga pokok produk per kilogram

kue kering menggunakan metode harga pokok proses pada azzahra cake?

C. Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas dan guna menghindari masalah yang

menyimpang dari luang lingkup penelitian serta pokok masalah yang menjadi

bahasan, maka penulis memberi batasan masalah perhitungan harga pokok produk

menggunakan harga pokok proses pada beberapa produk yaitu Nastar Nenas, Lidah

Kucing, Semprit Mawar, Kacang Amor, dan Putri Salju.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perhitungan harga pokok

produk per kilogram kue kering menggunakan metode harga pokok proses pada

azzahra cake.

E. Kegunaan Penelitian

1. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan

mengaplikasikan ilmu yang didapat selama perkuliahan, khususnya tentang

tentang menentukan harga pokok produk dengan menggunakan metode “Harga

Pokok Proses”

3

4

2. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan sebagai

pertimbangan bagi perusahaan atau UKM mengenai perhitungan dan

menentukan harga pokok produksi serta harga jual yang tepat memperoleh

laba sesuai keinginan perusahaan atau UKM.

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Biaya

Biaya adalah pengeluaran-pengeluaran atau nilai pengorbanan untuk

memperoleh barang atau jasa yang berguna untuk masa yang akan datang , atau

mempunyai manfaat melebihi satu periode akuntansi. Firdaus Ahmad Dunia,

dan Wasilah Abdulah, (2012:22)

Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan

uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan

tertentu. Mulyadi (2016:8).

Ada 4 unsur pokok dalam definisi biaya tersebut diatas:

a. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi,

b. Diukur dalam satuan uang

c. Yang telah terjadi atau secara potensial akan terjadi

d. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu.

2. Pengertian Akuntansi Biaya

Informasi biaya merupakan dari informasi keuangan. Informasi biaya ini

sangat diperlukan perusahaan terutama untuk mengambil keputusan. Sebelum

membahas apa yang dimaksud akuntansi biaya itu sendiri,ada baiknya kita

mengetahuan apa yang dimaksud dengan akuntansi itu sendiri.

5

6

Akuntansi adalah suatu proses untuk mentransformasi input menjadi output. Inputnya adalah data akuntansi, sedangkan outputnya adalah informasi akuntansi. Riwayadi (2014:24)

Akuntansi adalah bahasa bisnis karena akuntansi menyediakan infornasi keuangan dan non keuangan kepada manajer perusahaan, pemilik perusahaan, investor, pemerintah, dan pihak-pihak lain yang terkait dengan perusahaan

(stakeholder). Catur Sasongko (2016:2)

Accounting Principle Board (APB) Statement (1970) menyebutkan bahwa akuntansi adalah suatu kegiatan jasa dimana fungsinya adalah memberikan informasi kualitatif, umumnya dalam ukuran uang, yang dimaksud untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi suatu entitas. Primatua sirait

(2014:2)

L.M Samryan (2012:4) juga didefinisikan secara umum akuntansi sebagai suatu proses identifikasi, pengukuran, dan pengomunikasian informasi ekonomi yang menghasilkan informasi yang berguna bagi pembuatan kebijakan dan keputusan oleh pemakainya.

Mulyadi (2016:1) : “Akuntansi biaya merupakan bagian dari dua tipe akuntansi: akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Oleh karena itu, sebelum membahas akuntansi biaya, perlu diketahui lebih dahulu perbedaan karakteristik dua tipe pokok akuntansi tersebut.

6

7

Pengertian akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan,

peringkasan dan penyajian biaya, pembuatan dan penjualan produk atau jasa,

dengan cara-cara tertentu, serta penafsiran terhadapnya. Objek kegiatan

akuntansi biaya adalah biaya. Proses akutansi biaya dapat ditunjukan pula

untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam perusahaan. Dalam hal ini

akuntansi biaya harus memperhatikan karakteristik akuntansi manajemen.

Dengan demikian akuntansi biaya merupakan bagian dari akuntansi keuangan.

Mulyadi, (2016:7)

Proses akuntansi biaya dapat ditunjukan untuk memenuhi kebutuhan

pemakai dalam perusahaan. Dalam hal ini baiaya harus memperhatikan

karakteristik akuntansi manajajemen. Dengan demikian akuntansi baiaya

meruapakan bagian dari akuntansi manajemen. Mulyadi (2016:7)

3. Tujuan Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya mempunyai 3 tujuan pokok : penentuan kos produksi,

pengendalian biaya, dan pengambilan keputusan khusus. Untuk memenuhi

tujuan penentuan kos produk, akuntansi biaya mencatat, menggolongkan, dan

meringkas biaya-biaya pembuatan produk dan penyerahan jasa. Biaya yang

dikumpulkan dan disajikan adalah biaya yang telah terjadi dimasa yang lalu

atau historis. Umumnya akuntansi biaya untuk menentukan kos produk ini

ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pihak luar perusahaan. Oleh karena itu,

untuk melayani kebutuhan pihak luar tersebut, akuntansi biaya untuk

7

8

menentukan kos produk tunduk pada prinsip-prinsip akuntansi yang lazim.

Disamping itu, penentuaan kos produk untuk memenuhi kebutuhan tersebut dilayani oleh akuntansi manajemen yang tidak selalu terikat dengan prinsip akuntansi yang lazim. Lihat misalnya metode variable costing untuk menentukan kos produk dan penyajian informasi biaya untuk memenuhi kebutuhan manajemen dalam perencanaan dan pengambilan keputusan jangka pendek. Mulyadi, (2016:7).

Riwayadi (2014:24) : “Pada prinsipnya, akuntansi adalah suatu proses untuk mentransformasi input menjadi output. Inputnya adalah data akuntansi, sedangkan ouputnya adalah informasi akuntansi.

Riwayadi (2014:25) : “Akuntansi merupakan bagian dari akuntansi, akuntasi biaya juga merupakan suatu proses untuk mentransformasi input menjadi output. Namun input yang digunakan lebih spesifik, yaitu data biaya, dan output nya juga lebih spesifik, yaitu informasi biaya. Dengan demikian, akuntansi biaya dapat didefinisikan sebagai suatu proses pengedentifikasian, pendefinisian, pengukuran, pelaporan, dan analisis berbagai unsur biaya langsung dan biaya tidak langsung yang berhubungan dengan proses menghasilkan dan memasarkan produk. Berdasarkan definisi tersebut, jelaskan bahwa input akuntansi biaya adalah data biaya yang dapat diklasifikasikan sebagai biaya langsung dan biaya tidak langsung.

8

9

4. Cara Penggolongan Biaya

“Dalam akuntansi biaya, biaya digolongkan dengan berbagai macam cara.

Umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar tujuan yang hendak

dicapai dengan penggolongan tersebut, karena dalam akuntansi biaya dikenal

konsep: “different costs for different puposes”. Mulyadi (2016:13).

Mulyadi menyatakan bahwa biaya dapat digolongkan menurut sifatnya:

a. Penggolongan biaya menurut objek pengeluaran

“Dalam cara penggolongan ini, nama objek pengeluaran

merupakan dasar penggolongan biaya. Misalnya nama objek

pengeluaran adalah bahan bakar, maka semua pengeluaran yang

berhubungan dengan bahan bakar disebut “biaya bahan bakar”. Mulyadi

(2016:13).

b. Penggolongan biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan

“Dalam perusahaan manufaktur, ada tiga fungsi pokok, yaitu

fungsi produk, fungsi pemasaran, fungsi administrasi dan umum. Oleh

karena itu dalam perusahaan manufaktur, biaya dapat dikelompokan

menjadi tiga kelompok:

1). Biaya produksi

Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk

mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual.

Menurut objek pengeluarannya, secara garis besar biaya produksi ini

9

10

dibagi menjadi: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan

biaya overhead pabrik (factory overhead cost). Contohnya adalah

biaya bahan depresiasi mesin dan ekuipmen biaya bahan baku, baik

yang langsung maupun yang tidak langsung berhubungan dengan

proses produk.

2). Biaya pemasaran

Merupakan biaya-biaya yang menjadi untuk melaksanakan

kegiatan pemasaran produk. Contohnya adalah biaya iklan, biaya

promosi, biaya angkut dari gudang perusahaan ke gudang pembeli.

3). Biaya administrasi dan umum

Merupakan biaya-biaya untuk mengkoordinasikan kegiatan

produksi dan pemasaran produk. Contohnya biaya ini adalah biaya

gaji karyawan bagian keuangan, akuntansi, personalia dan bagian

hubungan masyarakat, biaya pemeriksaan akuntan, biaya

photocopy. Mulyadi (2016:14). a. Penggolongan biaya menurut hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai

Suatu yang dibiayai dapat berupa produk atau departemen. Dalam

hubungannya dengan suatu yang dibiayai, biaya dapat dikelompokan

menjadi dua golongan:

10

11

1) Biaya langsung

Biaya langsung (direct cost) adalah biaya yang terjadi, yang

penyebab satu-satunya adalah karena adanya suatu yang dibiayai. Jika

suatu yang dibiayai tersebut tidak ada, maka biaya langsung ini tidak

akan terjadi. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan

biaya tenaga kerja langsung.

2) Biaya tidak langsung

Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya tidak hanya

disebabkan oleh suatu yang dibiayai. Biaya tidak langsung dalam

hubungannya dengan produk tersebut dengan istilah biaya produksi

tidak langsung atau biaya overhead pabrik (factory overhead costs).

Dalam hubungannya dengan departemen, biaya tidak langsung adalah

biaya yang terjadi di suatu departemen, tetapi manfaatnya dinikmati

oleh lebih dari satu departemen. Mulyadi (2016:15). b. Perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume aktivitas

Dalam hubungannya dengan perubahan volume aktivitas, biaya dapat

digolongkan menjadi :

1) Biaya Variabel

Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah

sebanding dengan dengan perubahan volume kegiatan. Contohnya

adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung.

11

12

2) Biaya Semivariabel

Biaya semivariabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding

dengan perubahan volume kegiatan. biaya semivariabel mengandung

unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel

3) Biaya Semifixed

Biaya semifixed adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume

kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume

produksi tertentu.

4) Biaya tetap

Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalm kisar

volume kegiatan tertentu. Contoh biaya tetap adalah gajih direktur

produksi. Ony Widilestariningtyas (2012:14-15) c. Atas dasar jangka waktu manfaatnya

Biaya dapat dibagi menjadi dua yaitu:

1) Pengeluaran modal (capital expenditures)

Pengeluaran modal adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih

dari satu periode akuntansi (biasanya periode akuntansi adalah satu

tahun kalender). Pengeluaran modal pada saat terjadinya dibebankan

sebagai kos aktiva, dan dibebankan dalam tahun-tahun yang

menikmati manfaatnya dengan cara didepresiasi, diamortisasi, atau

dideplesi. Contoh pengeluaran modal adalah pengeluaran untuk

12

13

pembelian aktiva tetap, untuk reparasi besar terhadap aktiva tetap,

untuk promosi besar-besaran, dan pengeluaran untuk riset dan

pengembangan suatu produk.

2) Pengeluaran pendapatan (revenue expenditures)

Pengeluaran pendapatan adalah biaya yang hanya mempunyai

manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut. Pada

saat terjadinya, pengeluaran pendapatan ini dibebankan sebagai biaya

dan dipertemukan dengan pendapatan yang diperoleh dari pengeluaran

biaya tersebut. Contohnya biaya iklan, biaya telex, dan biaya tenaga

kerja. Ony Widilestariningtyas (2012:15)

5. Metode Penentuan Biaya Produksi

Menurut Mulyadi metode penentuan biaya produksi dibagi menjadi 2 yaitu: a. Full Costing Full costing merupakan metode penentuan kos produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi kedalam kos produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku variabel maupun tetap. Dengan demikian kos produksi menurut metode full costing terdiri dari unsur biaya produksi berikut ini:

13

14

Tabel 1

Kos Produksi Menurut Metode Full Costing

Biaya Bahan Baku xxx

Biaya Tenaga Kerja Langsung xxx

Biaya Overhead Pabrik Variabel xxx

Biaya Overhead Pabrik Tetap xxx

Kos Produksi xxx

Sumber :Mualyadi (2016:17-18)

Kos produksi yang dihitung dengan pendekatan full costing terdiri dari unsur kos produksi (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variabel, dan biaya veriabel tetap) ditambah dengan biaya nonproduksi (biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum). Mulyadi

(2016:17-18).

1) Biaya bahan baku adalah biaya perolehan semua bahan yang pada

akhirmya akan menjadi bagian dari objek biaya (barang dalam proses

dan kemudian barang jadi) dan yang dapat ditelusuri ke objek biaya

dengan cara yang ekonomis. Sofia Prima Dewi (2014:21).

2) Biaya tenaga kerja langsung atau upah langsung adalah biaya yang

dibayarkan kepada tenaga kerja langsung. Istilah tenaga kerja langsung

digunakan untuk menunjuk tenaga kerja (buruh) yang terlibat secara

14

15

langsung dalm proses pengolahan bahan baku menjadi barang jadi.

Sofia Prima Dewi (2014:21)

3) Biaya overhead pabrik (biaya produksi tidak langsung) adalah seluruh

biaya manufaktur yang terkait dengan objek biaya namun tidak dapat

ditelusuri ke objek biaya (barang dalam proses dan kemudian barang

jadi) dengan cara yang ekonomin.contohnya biaya overhead pabrik

antara lain: biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya bahan penolong,

biaya reparasi dan pemeliharaan mesin pabrik, biaya pemeliharaan

gedung pabrik, biaya penyusutan mesin pabrik. Sofia Prima Dewi

(2014:21).

4) Biaya overhead pabrik dapat dibagi menjadi tiga golongan: Biaya

overhead pabrik tetap dalah biaya overhead pabrik yang tidak berubah

dalam kisar perubahan volume kegiatan tertentu. Biaya overhead pabrik

variabel adalah biaya overhead pabrik yang berubah sebanding dengan

perubahan volume kegiatan. Biaya overhead pabrik semivariabel adalah

biaya overhead pabrik yang berubah tidak sebanding dengan perubahan

volume kegiatan. Mulyadi (2016:195) b. Variabel costing

Variabel costing merupakan penentuan kos produksi yang hanya

memperhitungkan biaya produksi berperilaku variabel kedalam kos

produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,

15

16

dan biaya overhead pabrik. Dengan demikian kos produksi menurut

metode variabel costing terdiri dari unsur biaya produksi berikut ini:

Tabel 2

Kos Produksi Menurut Variable Costing

Biaya Bahan Baku xx

Biaya Tenaga Kerja Langsung xx

Biaya Overhead Pabrik Variabel xx

Kos Produksi xx

Sumber: Mulyadi (2015:18-19)

Kos produksi yang dihitung dengan pendekatan variabel costing

terdiri dari unsur kos variabel (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

langsung, dan biaya overhead pabrik variabel dan biaya administrasi

dan umum variable) dan biaya tetap (biaya overhead pabrik tetap,biaya

pemasaran tetap, biaya administrasi dan umum tetap).

6. Depresiasi

Depresiasi adalah suatu metode untuk mengalokasikan harga perolehan

aktiva ke periode-periode akuntansi. Istilah depresiasi digunakan untuk

menunjukkan alokasi harga perolehan aktiva tetap berwujud yang dapat diganti,

seperti gedung, mesin, alat-alat dan lain-lain.

Alokasi harga perolehan aktiva tetap berwujud yang tidak dapat diganti

seperti sumber-sumber alam (wasting assets) disebut deplesi. Sedangkan

16

17

alokasi harg aperoleha aktiva tetap tidak berwujud disebut amortisasi. Zaki

Baridwan (2013:306)

Menurut Zaki Baridwan tiga faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan beban depresiasi setiap periode, yaitu: a. Harga perolehan (Cost) yaitu uang yang dikeluarkan atau utang yang

timbul dan biaya biaya lain yang terjadi dalam memperoleh suatu aktiva

dan menempatkannya agar dapat digunakan. b. Nilai sisa suatu aktiva yang didepresiasi adalah jumlah yang diterima bila

aktiva itu dijual, ditukarkan atau cara-cara lain ketika aktiva tersebut sudah

tidak dapat digunakan lagi, dikurangi dengan biaya-biaya yang terjadi

pada saat menjual/menukarkannya. c. Taksiran umur kegunaan. Taksiran umur kegunaan (masa manfaat) suatu

aktiva dipengaruhi oleh cara-cara pemeliharaan dan kebijakan-kebijakan

yang dianut dalam reparasi. Taksiran umur ini bisa dinyatakan dalam

satuan periode waktu.

Perhitungan yang digunakan untuk menghitung metode ini menurut

adalah sebagai berikut. Zaki Baridwan (2013:306-310):

1) Metode Garis Lurus (Staright-line method)

Metode ini adalah metode depresiasi yang paling sederhana dan

banyak digunakan. Dalam cara ini beban depresiasi tiap periode

jumlahnya sama (kecuali kalau ada penyesuaian)

17

18

Harga perolehan – Nilai residu Depresiasi = ...... (1) Taksiran umur kegunaan

2) Metode Jam Jasa

Metode ini didasarkan pada anggapan bahwa aktiva (terutama

mesin-mesin) akan lebih cepat rusak bila digunakan sepenuhnya (part

time). Dalam cara ini beban depresiasi periodik besarnya akan sangat

tergantung pada jam jasa yang terpakai (digunakan).

Harga perolehan – Nilai residu

Depresiasi = ...... (2)

Taksiran jam jasa

3) Metode Hasil Produksi (Productive Output Method)

Dalam metode ini umut kegunaan aktiva ditaksir dalam satuan

jumlah unit hasil produksi. Beban depresiasi dihitung dengan dasar

satuan hasil produksi, sehingga depresiasi tiap periode akan

berfluktuasi dalam hasil produksi. Dasar teori yang dipakai adalah

bahwa suatu aktiva itu dimiliki untuk menghasilkan produk, sehingga

depresiasi juga didasarkan pada jumlah produk yang dapat dihasilkan.

Harga perolehan – Nilai residu

Depresiasi = …….. (3) Takiran hasil produksi (set)

18

19

7. Metode Harga Pokok Produksi

Dalam kebanyakan perusahaan manufaktur, biaya produksi di

pertanggungjawabkan menggunakan salah satu dari dua jenis sistem akumulasi

biaya. Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan proses, bahan baku, tenaga

kerja dan overhead pabrik dibebankan ke pusat biaya. Pusat biaya umumnya

adalah departemen, tetapi dapat juga pusat pemrosesan dalam satu departemen.

Karena itu metode pengumpulan biaya produksi terbagi menajdi 2 yaitu :

(Firdaus Ahmad Dunia, Wasillah Abdullah: 2012)

Menurut Mulyadi (2016:63) “Metode pengumpulan biaya produksi

yang digunakan oleh perusahaan yang mnegolah produknya secara massa”.

a. Metode Harga Pokok Proses

Menurut Mulyadi (2016:63) “merupakan metode pengumpulan biaya

produksi yang digunakan oleh perusahaan yang mnegolah produknya

secara massa”. karakteristik produksinya adalah sebagai berikut:

1) Produk yang dihasilkan merupakan produk standar

2) Produk yang dihasilkan dari bulan kebulan adalah sama

3) Kegiatan produksi dimulai dengan terbitnya perintah produksi yang

berisi rencana produksi standar untuk jangka waktu tertentu. Mulyadi

(2016:63)

19

20

b. Metode harga pokok pesanan

Perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan mengolah

bahan baku menjadi produk jadi berdasarkan pesanan dari luar atau dari

dalam perusahaan. Karakteristik usaha perusahaan tersebut adalah

sebagai berikut:

1) Proses pengolahan produk terjadi secara terputus-putus. Jika

pesanan yang satu selesai dikerjkan, proses produksi dihentikan, dan

dimulai dengan pesanan berikutnya.

2) Produk dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh

pemesan. Dengan demikian pesanan yang satu dapat berbeda

dengan pesanan yang lain.

3) Produksi ditujukan untuk memenuhi pesanan, bukan untuk

memenuhi persediaan di gudang.

Karakteristik usaha perusahaan yang produksinya berdasarkan

pesanan tersebut di atas berpengaruh terhadap pengumpulan biaya

produksinya.

Metode pengumpulan biaya produksi dengan metode harga harga

pokok pesanan yang digunakan dalam perusahaan yang produksinya

berdasarkan pesanan memiliki karakteristik sebagai berikut:

20

21

1) Perusahaan memproduksi berbagai macam produk sesuai dengan

spesifikasi pemesan dan setiap jenis produk perlu dihitung harga

pokok produksinya secara individual.

2) Biaya produksi harus digolongkan berdasarkan hubungannya

dengan produk menjadi dua kelompok berikut ini: biaya produksi

langsung dan biaya produksi tidak langsung.

3) Biaya produksinya langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya

tenaga kerja langsung, sedangkan biaya produksi tidak langsung

disebut dengan istilah biaya overhead pabrik.

4) Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai harga pokok

produksi pesanan tertentu berdasarkan biaya yang sesungguhnya

terjadi, sedangkan biaya overhead pabrik diperhitungkan ke dalam

harga pokok pesanan berdasarkan tarif yang ditentukan di muka.

Harga pokok produksi per unit pada saat ada pesanan selesai diproduksi dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang dikeluarkan untuk pesanan tersebut dengan jumlah unit produk yang dihasilkan dalam pesanan yang bersangkutan. (Mulyadi, 2016:38)

21

22

Perbedaan Metode Harga Pokok proses dan metode harga pokok pesanan. Perbedaan di antara dua metode pengumpulan biaya produksi tersebut terletak pada: Ony Widilestariningtyas dkk, 2012:

1. Pengumpulan biaya produksi

2. Perhitungan harga pokok produksi per satuan

3. Penggolongan biaya produksi

4. Unsur biaya yang dikelompokan dalam biaya overhead pabrik.

Tabel 3

Perhitungan Harga Pokok Produksi Per Satuan

Unsur Total Unit Biaya produksi Biaya Produksi Biaya Ekuivalen per Satuan (1) (2) (3) (2) : (3) Bahan Baku Rp. Xxx Xxx Rp. xxx Bahan Penolong Rp. Xxx Xxx Rp. xxx Tenaga Kerja Rp. Xxx Xxx Rp. xxx Overhead pabrik Rp. Xxx Xxx Rp. xxx Total Rp. Xxx Xxx Rp. xxx Sumber : Mulyadi (2015:70)

22

23

Tabel 4

Laporan Biaya Produksi Bulan Januari 20X1 Data Produksi

Dimasukkan dalam proses xxx kg

Produk jadi yang ditransfer kegudang xxx kg Produk dalam proses akhir xxx kg Jumlah Produk yang dihasilkan xxx kg

Biaya yang Dibebankan dalam bulan Januari 20X1 Total Per Kg Biaya bahan baku Rp. xxx Rp.xxx Biaya bahan penolong Rp.xxx Rp.xxx Biaya tenaga kerja Rp.xxx Rp.xxx Biaya overhead pabrik Rp.xxx Rp.xxx Jumlah Rp.xxx Rp.xxx

Perhitungan Biaya :

Harga pokok produk jadi yang ditransfres kegudang xxx kg @ Rp. xxx Rp.xxx Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir : Biaya bahan baku Rp.xxx Biaya bahan penolong Rp.xxx Biaya tenaga kerja Rp.xxx Biaya overhead pabrik Rp.xxx Rp.xxx Jumlah biaya produksi yang dibebankan dalam bulan januari Rp.xxx

Sumber: Mulyadi (2016:71)

Berdasarkan informasi yang disajikan dalam laporan biaya

produksi, biaya produksi yang terjadi dalm bulan januari 20X1, dicatat

dengan jurnal sebagai berikut :

23

24

a. Jurnal untuk mencata biaya bahan baku :

Barang dalam proses - Biaya bahan baku Rp.xxx

Persediaan bahan baku Rp.xxx b. Jurnal untuk mencatat biaya bahan penolong

Barang dalam proses – Biaya bahan penolong Rp.xxx

Persediaan bahan penolong Rp.xxx c. Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja

Barang dalam proses – Biaya tenaga kerja Rp.xxx

Gaji dan upah Rp.xxx d. Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik

Barang dalam proses – Biaya overhead pabrik Rp.xxx

Berbagai rekening yang dikredit Rp.xxx e. Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer

kegudang

Persediaan produk jadi Rp.xxx

Barang dalam proses – Biaya bahan baku Rp.xxx

Barang dalam proses – Biaya bahan penolong Rp.xxx

Barang dalam proses – Biaya tenaga kerja Rp.xxx

Barang dalam proses – Biaya overhead pabrik Rp.xxx

24

25

f. Jurnal untuk mencatat harga pokok persediaan produk dalam proses

yang belum selesai diolah pada akhir bulan januari 20X1

Persediaan produk dalam proses Rp.xxx

Barang dalam proses – Biaya bahan baku Rp.xxx

Barang dalam proses – Biaya bahan penolong Rp.xxx

Barang dalam proses – Biaya tenaga kerja Rp.xxx

Barang dalam proses – Biaya overhead pabrik Rp.xxx

25

26

B. Hasil Penelitian Terdahulu

Tabel 5

Hasil Penelitian Terdahulu

Identifikasi MAULINA FIRDAYATI Raden Satrio Arif Reka Yunita Penelitian A03140041 Jurusan Wibowo A03120051 A03150041 Jurusan Akuntansi Jurusan Akuntansi Akuntansi Politeknik Politeknik Negeri Politekni Negeri Negeri Banjarmasin Banjarmasin Banjarmasin 2015

Judul Perhitungan Harga Penentuan Harga Pokok Penentuan Harga Pokok Produk Per Produksi dengan Pokok Produk Per Bungkus Roti menggunakan metode Kilogram Kue Kering Dengan harga pokok proses pada Menggunakan Metode Menggunakan Toko Kue Kalimantan Harga Pokok Proses Metode Harga Bread di Banjarmasin Pada Azzahra Cake Pokok Proses Pada Ivanna Bakery Banjarmasin Institusi/Per Ivanna Bakery Toko Kue Kalimantan Azzahra Cake usahaan Banjarmasin Bread di Banjrmasin yang diteliti Ivanna Bakery Toko Kue Kalimantan Bagaimana Permasalah Banjarmasin tidak Bread di Banjarmasin perhitungan harga an menggolongkan tidak melakukan pokok produk per biaya-biaya pemisahan biaya-biaya kilogram kue kering produksi yang produksi sesuai menggunakan metode dikeluarkan, biaya penggolongan harga pokok proses akuntansi biaya. tersebut digabungkan pada Azzahra cake Pembebanan biaya dan dihitung sebagai produksi biaya produksi pada Banmenurut konsep mengakibatkan periode tersebut, yang akuntansi biaya ? perusahaan tidak diproduksi bolu gulung, cupcake, dan muffin dapat menentukan

harga pokok produk secara tepat yang akan berpengaruh kepada harga jual

26

27

dan laba yang ingin dicapai perusahaan

Tujuan Untuk mengetahui Untuk mengetahui a. Untuk mengetahui penelitian bagaimana perhitungan harga pokok penggolongan biaya perhitungan harga pokok produk roti manis Azzahra Cake sesuai produk per kosong pada Roti Oval dengan konsep bungkus roti pada Bakery sesuai konsep akuntansi biaya Ivanna Bakery akuntansi biaya b. Untuk mengetahui Banjarmasin perhitungan harga dengan pokok produk per menggunakan kilogram kue kering metode harga pada Azzahra Cake pokok proses dengan metode harga pokok proses

Metode Metode Harga Metode Harga Metode yang Penelitian Pokok dengan Pokok dengan digunakan adalah Metode Harga Metode Harga metode harga pokok Pokok Proses Pokok Proses proses Jenis Penelitian: Jenis Penelitian: Studi Kasus Studi Kasus

27

28

Hasil Perhitungan harga Toko kue Penelitian pokok produksi Kalimantan Bread menggunakan Banjarmasin masih metode full costing salah melakukan lebih perhitungan harga mengguntungkan pokok produksinya, daripada metode karena masih salah perusahaan karena dalam melakukan laba yang penggolongan dihasilkan lebih biaya produksi tinggi dengan biaya produksi yang lebih rendah.

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Identifikasi dan Pemberian Definisi Operasional Variabel

Adapun definisi operasional variabel pada penelitian ini adalah :

1. Harga pokok produksi adalah (Cost of Goods Manufaktured) adalah total

produksi biaya barang-barang yang telah selesai dikerjakan dan ditransfer

ke dalam persediaan barang jadi sekama sebuah periode. Cecily A. Raiborn

(2014:56)

2. Metode harga pokok proses menurut Mulyadi merupakan pengumpulan

biaya yang digunakan pada saat perusahaan yang mengolah produknya

secara massa. Mulyadi (2016:63)

Metode harga pokok proses menurut Azzahra Cake adalah pembuatan

per kilogram Kue Nastar Nenas, Kue Lidah Kucing, kue Semprit

Mawar,Kue Kacang Amor dan Kue Putri Salju. Pengumpulan biaya

produksi yang digunakan pada Azzahra Cake menghasilkan produk Kue

secara massa.

B. Jenis Penelitian

Penelitian yang di lakukan oleh penulis merupakan studi kasus terhadap

perhitungan harga pokok produk per kilogram Nastar Nenas, Lidah Kucing,

Semprit Mawar, Kacang Amor, dan Putri Salju dengan metode harga pokok

proses pada Azzahra Cake.

29

30

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis data yang dikumpulkan adalah :

a. Data kuantitatif pada umumnya berupa angka yang bisa dihitung atau

diukur secara langsung. Data tersebut berupa data-data yang menyangkut

transaksi biaya produksi seperti data bahan baku, tenaga kerja dan biaya

overhead pabrik serta aktiva tetap dan data penjualan yang diperoleh dari

perusahaan.

b. Data kualitatif merupakan data yang di ukur secara tidak langsung.

Misalnya sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, surat izin

usaha-usaha industri, visi dan misi perusahaan dan lain-lain.

2. Sumber data yang digunakan adalah data primer. Data primer adalah data

yang penulis dapat langsung dari Azzahra Cake, berupa hasil wawancara

langsung dengan pemilik/pemimpin dari perusahaan Azzahra Cake mengenai

sejarah perusahaan dan struktur organisasi diperusahaan tersebut.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Pengamatan (Observasi)

Penulis mengamati langsung ke objek penelitian terhadap data harga

pokok produk di Azzahra Cake sehingga penulis dapat menemukan

permasalahan yang menjadi pusat pehatian penulis dalam mengerjakan

penelitian ini.

30

31

2. Wawancara (Interview)

Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang lengkap

dengan cara tanya jawab secara lisan dengan pemilik yang berhubungan

dengan sejarah berdirinya perusahaana, kegiatan operasi perusahaan,

perhitungan biaya produksi seperti bahan baku, tenaga kerja langsung,

biaya overhead pabrik dan lainnya.

3. Studi Pustaka

Pengumpulan data dengan melalui studi pustaka dengan cara

memanfaatkan sumber bacaan yang berhubungan dengan objek untuk

memperoleh kesimpulan para ahli dengan menempatkan kesimpulan

tersebut untuk merumuskan suatu pendapat baru yang lebih menekankan

untuk memperkuat uraian.

31

32

E. Teknik Analisa Data

Adapun tahapan-tahapan yang penulis lakukan dalam melakukan

penelitian ini adalah:

1. Melakukan pendataan biaya produk pada Azzahra Cake.

2. Mengelompokan biaya produksi sesuai dengan penggolongan yang

seharusnya menurut teori akuntansi biaya

3. Melakukan perhitungan penyusutan aktiva tetap

4. Melakukan perhitungan harga pokok per kilogram sesuai dengan metode

perhitungan harga pokok proses

5. Mencatat jurnal yang diperlukan

6. Membuat kesimpulan dan saran yang ditentukan pada Azzahra Cake.

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Sejarah singkat perusahaan

Azzahra Cake adalah usaha yang didirikan oleh HJ. Hapsah yang

merupakan sebuah perusaahan manufaktur yang bergerak di bidang

pembuatan kue yang beralamatkan Jalan Bumi Mas Raya RT 01/001 Kel.

Pemurus Baru Banjarmasin. Berbagai macam kue yang di produksi seperti

macam-macam kue pengantin, kue ulang tahun mapun kue kering.

Dengan berjalannya usaha ini dan banyaknya proses maupun pesanan

setiap harinya dari konsumen, maka pemilik perusahaan melakukan

pengukuhan usaha itu dengan mendaftar izin usaha perdagangan (SIUP)

dengan nomor induk : 583-2474/SKTU-VIII/BP2TPM/2012. Hal ini

dilakukan agar usaha yang dijalankan lebih dipercaya oleh orang-orang dan

selalu memberikan kualitas kue yang baik dan enak setiap proses dan

pesanannya.

2. Struktur Organisasi Perusahaan

Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja secara bersama-sama

untuk mencapai tujuan yang digunakan berdasar struktur. Dari definisi

tersebut, menekankan adanya hubungan-hubungan antara manusia dalam

33

34

sebuah organisasi dengan tujuan agar dapat bekerja sama secara efisien kearah sasaran organisasi yang bersangkutan.

Setelah adanya suatu organisasi maka yang diperlukan adalah struktur organisasi perusahaan, struktur organisasi pada umumnya dapat digolongkan ke dalam tiga macam yaitu :

a. Sistem organisasi baris

Sistem organisasi garis kekuasaan mengalir secara langsung dari atas

yaitu pimpinan dan kemudian terus mengalir kekaryawan-karyawan yang

berada dibawahnya. Sistem ini menganut ketentuan dalam pimpinan dan

perintah, sehingga disiplin kerja lebih terjamin.

b. Sistem organisasi fungsional

Dalam organisasi fungsional, masing-masing manajer adalah

seorang spesialis atau ahli dan masing-masing karyawan atau

bawahan/pekerja mempunyai beberapa pimpinan, manajer mempunyai

kekuasaan penuh untuk menjalankan fungsi yang sudah menjadi tanggung

jawab, jadi bentuk organisasi ini lebih menekankan pada pembagian

fungsi.

Kebalikan dari organisasi fungsional yaitu masing-masing fungsi

dipegang oleh orang yang ahli dalam bidangnya, sehingga terdapat

keserasian antara tugas dan keahliannya dan tugas para manajer menjadi

lebih ringan dengan adanya pembagian fungsi.

35

c. Sistem organisasi garis dan staf

Organisasi garis dan staf ini merupakan kombinasi yang diambil dan

keuntungan-keuntungan adanya pengawasan secara langsung dan

spesialiasi dalam perusahaan, kesatuan dalam pimpinan yang merupakan

salah satu kebaikan dari sistem organisasi garis dan adanya kebaikan

sistem fungsional. Sistem garis dan staf ini lebih baik dipakai untuk

perusahaan yang berskala besar.

Struktur organisasi yang ada pada Azzahra Cake adalah organisasi

garis lurus karena kekuasaan mengalir secara langsung dari atas yaitu

pimpinan dan kemudian terus mengalir ke karyawan yang berada di

bawahnya. Dengan diterapkannya struktur organsisasi garis lurus ini maka

akan terciptanya kesatuan dalam perintah, lebih cepat terlaksana dan

memudahkan pimpinan dalam melakukan pengawasan.

Adapun struktur organisasi Azzahra Cake dapat dilihat pada bagan

sebagai berikut :

36

Bagan 1

Struktur Organisasi

Azzahra Cake

PIMPINAN

HJ. Hapsah

BAGIAN PRODUKSI Muslahati

BAGIAN BAGIAN BAGIAN PERCETAKAN ADONAN PEMANGGANGAN (OVEN) PENGANGKUTAN 1. Halimah 1. Umar Nazaruddin 2. Dita Safitri 2. Novia Sari Sumber : Azzahra Cake diolah kembali oleh penulis

Tugas dan tanggung jawab dari masing-masing fungsi pada jabatan yang

ada didalam struktur organisasi Azzahra Cake adalah sebagai berikut:

a. Pemimpin

Pimpinan yaitu orang yang bertanggung jawab secara keseluruhan

mengenai operasional perusahaan. Pimpinan mempunyai hak, wewenang

dan tugas dalam menetapkan kebijakan mengenai bahan baku yang

diperlukan, mengawasi dan mengkoordinir semua sebagian yang ada di

dalamnya termasuk menerima tenaga kerja baru yang diperlukan, dan

37

bertanggung jawab sepenuhnya terhadap perusahaan baik didalam maupun

diluar perusahaan. b. Bagian produksi

Tugas bagian produksi adalah mempersiapkan segala sesuatu yang

diperlukan dalam proses produksi agar setiap proses produksi terjamin

kelancarannya. Pada bagian produksi ini terdiri dari beberapa sub bagian

yaitu bagian oven, bagian pencetakan, bagian pembungkusan, bagian

pengantaran.

1) Yang dilakukan oleh bagian Pencetakan Adonan adalah hal pertama

yang harus dilakukan untuk membuat sebuah kue kering yaitu dengan

mengadon adonan kemudian mencetaknya ke dalam sebuah cetakan.

2) Bagian pemanggangan (Oven).

Bagian ini adalah tahap kedua setelah adonan kue sudah siap didalam

cetakan, lalu tugas bagian ini adalah untuk memanggang kue kedalam

oven. Bagian ini adalah bagian yang sudah hampir selesai.

3) Bagian Pengangkutan.

Bagian ini adalah untuk mengantar kue ke toko-toko atau langsung

kerumah pembeli jika mereka meminta untuk di antar langsung.

38

1. Bahan-bahan dan peralatan yang di gunakan

Sebelum menggunakan urutan proses produksi penulis terlebih

dahulu menguraikan bahan baku dan peralatan yang digunakan yaitu :

a. Bahan yang digunakan dalam proses pembuatan produk Azzahra Cake

Banjarmasin adalah :

1) Tepung

Tepung adalah bahan dasar untuk pembuatan kue baik kue

pengantin, kue ulang tahun mapun kue kering

2) Gula

Gula adalah bahan untuk dicampurkan dengan adonan kue, agar

kue terasa manis.

3) Mentega, Mentega adalah untuk melembutkan kue

4) Telur

5) Wisman/Holman Wisman atau mentega adalah bahan untuk

6) VX (Pengembang)

VX adalah bahan lain yang berfungsi untuk melembutkan adonan

dan sekaligus mengembangkan

7) TBM

TBM memiliki fungsi untuk cake emulsifier atau sebagai penstabil

adonan ketika adonan dikocok sehingga kue yang dihasilkan

menjadi lembut.

39

b. Mesin dan peralatan yang digunakan pada proses produksi yaitu:

1) Mixer

Mixer dipergunakan untuk mengaduk adonan sebelum

menjadi kue atau roti.

2) Loyang

Alat ini digunakan untuk menyimpan atau membentuk suatu

adonan kue sebelum dipanggang atau dikukus sehingga sesuai

dengan ukuran dan bentuk yang diinginkan.

3) Baskom

Baksom digunakan untuk menguleni adonan yang akan

diolah agar adonan tercampur rata.

4) Spatula

Spatula digunakan untuk menguleni adonan yang keras dan

juga kental agar lebih mudah mengaduknya seperti brownies dan

lainnya.

5) Oven

Oven digunakan untuk memanggang kue/roti

2. Proses Produksi

a. Pengadonan Bahan Baku

Tahapan ini dimulai dengan pengumpulan bahan yang diperlukan

seperti, tepung terigu, tepung maizena, gula, mentega, telur serta

40

bahan-bahan lain yang dicampur dan diaduk menggunakan mixer

dengan ukuran atau timbangan yang telah ditentukan untuk berbagai

macam kue. b. Tahap Pencetakan

Setelah sudah berbentuk adonan lalu adonan kue di cetak ke

tempat cetakan kue kering. Bila adonan lunak, maka pencetakan

dilakukan dengan cara di semprit. Bila adonan kalis, maka pencetakan

kue keringnya menggunakan cara dicetak dengan cetakan kue. c. Tahapan Pemanggangan (Oven)

Setelah adonan selesai di cetak dan dimasukkan kedalam loyang

masing-masing lalu di lanjutkan dengan tahap pemanggangan. Semua

adonan yang sudah di cetak dimasukkan ke dalam oven.

Pemanggangan kue kering hendaknya dilakukan dengan suhu yang

tidak terlalu tinggi supaya cukup lama dan kuenya menjadi renyah. d. Tahapan Pembungkusan

Setelah kue kering matang, tahap selanjutnya yaitu di kemas

menggunakan plastik kemasan atau dimasukkan ke dalam toples. Dan

siap di jual serta di antar ke tempat pelanggan.

41

Bagan 2

Tahapan proses produksi Azzahra Cake

Pengadonan bahan baku

Pencetakan

Pemanggangan (Oven)

Pembungkusan

Sumber: Azzahra Cake

3. Hasil produksi dan pemasaran

Cara pemasaran atau penjualan kue kering yang dilakukan Azzahra

Cake ada 2 yaitu:

a. Secara langsung

Pelanggan dapat melakukan pembelian langsung ke tempat

produksi kue kering dengan datang langsung ke tempat Azzahra Cake

tanpa melalui perantara.

42

b. Membeli/memesan langsung dengan pemilik

Pelanggan dapat melakukan pembelian dengan memesan

langsung kue kering ke Azzahra Cake dengan cara menelepon atau

datang ke toko Azzahra Cake.

Adapun hasil produksi kue kering Azzahra Cake dapat dilihat

dari tabel berikut:

Tabel 6

Hasil Produksi Kue Kering Periode Desember 2017 Azzahra Cake Produk Kue Produksi Harga Kue Per Kering Per Kue Kering Hasil Produksi Persentase Jenis Produk Kue Kering hari Per bulan

Kue Nastar Nenas Rp 100.000 4 Kg 124 Kg Rp 12.400.000 20%

Kue Semprit Rp 70.000 4 Kg 124 Kg Rp 8.680.000 20% Mawar

Kue Lidah Rp 70.000 4 Kg 124 Kg Rp 8.680.000 20% Kucing

Kue Kacang Rp 70.000 4 Kg 124 Kg Rp 8.680.000 20% Amor

Kue Putri Salju Rp 70.000 4 Kg 124 Kg Rp 8.680.000 20%

Jumlah Rp 380.000 20 Kg 620 Kg Rp 47.120.000 100%

Sumber : Azzahra Cake diolah kembali oleh penulis

43

4. Perhitungan Biaya Menurut Perusahaan

Azzahra Cake dalam memperhitungkan harga pokok produksi Kue

Nastar Nenas yang dihasilkan selama bulan Desember 2017 adalah

sebagai berikut:

a. Biaya Bahan Baku Kue Nastar Nanas

Tabel 7 Biaya Bahan Baku Dalam Proses Pembuatan Nastar Nenas

1 8 butir telur 31 x Rp 11.500 Rp 356.500 2 200g gula halus 31 x Rp 3.000 Rp 93.000 3 1 Kg mentega 31 x Rp 50.000 Rp 1.550.000 4 100g wysman 31 x Rp 24.000 Rp 744.000 5 2 Kg tepung 31 x Rp 15.000 Rp 465.000 6 8sdm maizena 31 x Rp 3.600 Rp 111.600 7 500g selai nenas 31 x Rp 16.000 Rp 496.000 8 250g susu bubuk 31 x Rp 12.500 Rp 387.500 9 Plastik Kemasan 31 x Rp 680 Rp 21.080 TOTAL Rp 4.224.680

b. Biaya Tenaga Kerja 1) Bagian Pencetakan Adonan: 2 x Rp1.500.000 x 20% = Rp 600.000 2) Bagian Pemanggangan (Oven) 2 x Rp1.500.000 x 20% = Rp 600.000 3) Bagian Pengangkutan 1 x Rp1.550.000 x 20% = Rp 310.000

Total Biaya Tenaga Kerja = Rp 1.510.000

44

c. Biaya Lain-lain

1) Biaya Listrik/bulan = Rp 850.000

2) Biaya Air/bulan = Rp 250.000

Total Biaya Kue Nastar Nanas = Rp 1.100.000

푇표푡푎푙 퐵푖푎푦푎 퐾푢푒 푁푎푠푡푎푟 푁푎푛푎푠 푅푝1.100.000 = 푇표푡푎푙 푆푒푚푢푎 푃푟표푑푢푘 푏푢푙푎푛 퐷푒푠푒푚푏푒푟 21

= Rp 52.380

Azzahra Cake dalam memperhitungkan harga pokok produksi Kue Lidah Kucing yang dihasilkan selama bulan Desember 2017 adalah sebagai berikut:

a. Biaya Bahan Baku Kue Lidah Kucing

Tabel 8 Biaya Bahan Baku Dalam Proses Pembuatan Lidah Kucing

9 butir telur 31 x Rp 13.000 Rp 403.000 2 Kg Mentega 31 x Rp 33.000 Rp 1.023.000 1400grm Gula Halus 31 x Rp 27.000 Rp 837.000 2 Kg Tepung Terigu 31 x Rp 18.000 Rp 558.000 4grm Baking Soda 31 x Rp 450 Rp 13.950 Plastik Kemasan 31 x Rp 680 Rp 21.080 Total Rp 2.834.950

b. Biaya Tenaga Kerja 1) Bagian Pencetakan Adonan: 2 x Rp1.500.000 x 20% = Rp600.000

45

2) Bagian Pemanggangan (Oven)

2 x Rp1.500.000 x 20% = Rp 600.000

3) Bagian Pengangkutan

1 x Rp1.550.000 x 20% = Rp 310.000

Total Biaya Tenaga Kerja = Rp 1.510.000 c. Biaya Lain-lain

1) Biaya Listrik/bulan = Rp 850.000

2) Biaya Air/bulan = Rp 250.000

Total Biaya Lain-lain Lidah Kucing = Rp 1.100.000

푇표푡푎푙 퐵푖푎푦푎 퐿푎푖푛−푙푎푖푛 퐿푖푑푎ℎ 푘푢푐푖푛푔 푅푝1.100.000 = 푇표푡푎푙 푆푒푚푢푎 푃푟표푑푢푘 푏푢푙푎푛 퐷푒푠푒푚푏푒푟 21

= Rp 52.380

Azzahra Cake dalam memperhitungkan harga pokok produksi Kue Semprit Mawar yang dihasilkan selama bulan Desember 2017 adalah sebagai berikut:

46

a. Biaya Bahan Baku Kue Semprit Mawar

Tabel 9 Biaya Bahan Baku Dalam Proses Pembuatan Semprit Mawar

1 Kg Tepung Terigu 31 x Rp 9.000 Rp 279.000 400grm Tepung Maizena 31 x Rp 10.000 Rp 310.000 8grm Perisa Vanilla 31 x Rp 2.600 Rp 80.600 13 butir telur 31 x Rp 18.687 Rp 579.297 1200grm Gula Halus 31 x Rp 21.600 Rp 669.600 420grm Choco chips 31 x Rp 17.640 Rp 546.840 Plastik Kemasan 31 x Rp 680 Rp 21.080 Total Rp 2.486.417 b. Biaya Tenaga Kerja 1) Bagian Pencetakan Adonan: 2 x Rp 1.500.000 x 20% = Rp 600.000

2) Bagian Pemanggangan (Oven)

2 x Rp 1.500.000 x 20% = Rp 600.000

3) Bagian Pengangkutan

1 x Rp 1.550.000 x 20% = Rp 310.000

Total Biaya Tenaga Kerja = Rp 1.510.000 c. Biaya Lain-lain

1) Biaya Listrik/bulan = Rp 850.000

2) Biaya Air/bulan = Rp 250.000

47

Total Biaya Lain-lain Semprit Mawar = Rp 1.100.000

푇표푡푎푙 퐵푖푎푦푎 퐿푎푖푛−푙푎푖푛 푆푒푚푝푟푖푡 푀푎푤푎푟 푅푝1.100.000 = 푇표푡푎푙 푆푒푚푢푎 푃푟표푑푢푘 푏푢푙푎푛 퐷푒푠푒푚푏푒푟 21

= Rp 52.380

Azzahra Cake dalam memperhitungkan harga pokok produksi Kue Kacang Amor yang dihasilkan selama bulan Desember 2017 adalah sebagai berikut: a. Biaya Bahan Baku Kue Kacang Amor Tabel 10 Biaya Bahan Baku Dalam Proses Pembuatan Kacang Amor

1 Kg Kacang Tanah 31 x Rp 16.000 Rp 496.000 12 butir telur 31 x Rp 17.250 Rp 534.750 2 Kg Tepung Terigu 31 x Rp 18.000 Rp 558.000 500grm Tepung Maizena 31 x Rp 12.500 Rp 387.500 1ltr Minyak Goreng 31 x Rp 16.000 Rp 496.000 8grm Garam 31 x Rp 40 Rp 1.240 Plastik Kemasan 31 x Rp 680 Rp 21.080 Total Rp 2.494.570 b. Biaya Tenaga Kerja 1) Bagian Pencetakan Adonan: 2x Rp 1.500.000 x 20% = Rp 600.000 2) Bagian Pemanggangan (Oven) 2x Rp 1.500.000 x 20% = Rp 600.000

3) Bagian Pengangkutan

1x Rp 1.550.000 x 20% = Rp 310.000

Total Biaya Tenaga Kerja = Rp 1.510.000

48

c. Biaya Lain-lain

1) Biaya Listrik/bulan = Rp 850.000

2) Biaya Air/bulan = Rp 250.000

Total Biaya Lain-lain Kacang Amor = Rp 1.100.000

푇표푡푎푙 퐵푖푎푦푎 퐿푎푖푛−푙푎푖푛 퐾푎푐푎푛푔 퐴푚표푟 푅푝1.100.000 = 푇표푡푎푙 푆푒푚푢푎 푃푟표푑푢푘 푏푢푙푎푛 퐷푒푠푒푚푏푒푟 21

= Rp 52.380

Azzahra Cake dalam memperhitungkan harga pokok produksi Kue Kacang Amor yang dihasilkan selama bulan Desember 2017 adalah sebagai berikut: a. Biaya Bahan Baku Kue Putri Salju

Tabel 11 Biaya Bahan Baku Dalam Proses Pembuatan Putri Salju

2 Kg Tepung terigu 31 x Rp 18.000 Rp 558.000 1,5 Kg Mentega 31 x Rp 33.000 Rp 1.023.000 60grm Susu bubuk 31 x Rp 6.000 Rp 186.000 100grm Gula halus 31 x Rp 1.800 Rp 55.800

16 butir Telur 31 x Rp 23.000 Rp 713.000 Plastik kemasan 31 x Rp 680 Rp 21.080

Total Rp 2.556.880 b. Biaya Tenaga Kerja 1) Bagian Pencetakan Adonan: 2x Rp1.500.000 x 20% = Rp 600.000 2) Bagian Pemanggangan (Oven) 2x Rp1.500.000 x 20% = Rp 600.000

49

3) Bagian Pengangkutan

1x Rp1.550.000 x 20% = Rp 310.000

Total Biaya Tenaga Kerja = Rp 1.510.000 c. Biaya Lain-lain

1) Biaya Listrik/bulan = Rp 850.000

2) Biaya Air/bulan = Rp 250.000

Total Biaya Lain-lain Putri Salju = Rp 1.100.000

푇표푡푎푙 퐵푖푎푦푎 퐿푎푖푛−푙푎푖푛 푃푢푡푟푖 푆푎푙푗푢 푅푝1.100.000 = 푇표푡푎푙 푆푒푚푢푎 푃푟표푑푢푘 푏푢푙푎푛 퐷푒푠푒푚푏푒푟 21

= Rp 52.380

Tabel 12 Rangkuman Biaya Produksi Bulan Desember 2017 Azzahra Cake

Jumlah HP Per No Jenis Kue Kering Bahan Baku Tenaga Kerja Lain-lain Total Produk Kilogram

1 Kue Nastar Nenas Rp 4.224.680 Rp 1.510.000 Rp 52.380 Rp 5.787.060 124 Kg Rp 46.669

2 Kue Lidah Kucing Rp 2.834.950 Rp 1.510.000 Rp 52.381 Rp 4.397.331 124 Kg Rp 35.462 3 Semprit Mawar Rp 2.486.417 Rp 1.510.000 Rp 52.381 Rp 4.048.798 12 Kg Rp 32.652 4 Kacang Amor Rp 2.494.570 Rp 1.510.000 Rp 52.381 Rp 4.056.951 124 Kg Rp 32.717 5 Putri Salju Rp 2.556.880 Rp 1.510.000 Rp 52.381 Rp 4.119.261 124 Kg Rp 33.220 Sumber : Diolah oleh Penulis

50

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Penggolongan Biaya yang Disarankan Penulis

Sebagaimana telah diuraikan, penggolongan biaya yang dilakukan

perusahaan masih kurang tepat karena tidak sesuai dengan konsep

akuntansi biaya, yang mana perusahaan tidak menggolongan biaya

overhead pabrik , tidak menghitung penyusutan aktiva tetap, sehingga hal

tersebut akan berpengaruh pada harga jual, sehubungan dengan hal tersebut

penulis tertarik untuk memperhitungkan harga pokok produk per Kilogram

Kue kering pada Azzahra Cake. Berikut ini langkah-langkah untuk

menentukan biaya produksi yang disarankan penulis berdasarkan teori yang

adanya perubahan dalam biaya produksi yang disarankan penulis

berdasarkan teori yang adanya perubahan dalam biaya yang dapat dilihat

sabagai berikut:

Tabel 13 Pengolongan Biaya Kue Nastar Nenas Azzahra Cake (Yang Disarankan Penulis) No Biaya Keterangan 1 Biaya Bahan Baku Telur Gula Halus Mentega Wysman Tepung Terigu

51

52

Tepung Maizena Susu Bubuk Selai Nenas 2 Biaya Bahan Penolong Plastik Kemasan 3 Biaya Tenaga Kerja Langsung Bagian Pencetakan Adonan Bagian Pemanggangan (Oven) 4 Biaya Overhead Pabrik Biaya Listrik Biaya Air Penyusutan Aktiva Tetap Sumber : Diolah Oleh Penulis

Tabel 14 Penggolongan Biaya Kue Lidah Kucing Azzahra Cake (Yang Disarankan Penulis)

No Biaya Keterangan 1 Biaya Bahan Baku Telur Mentega Gula Tepung Terigu Baking Soda 2 Biaya Bahan Penolong Plastik Kemasan 3 Biaya Tenaga Kerja Langsung Bagian Pencetakan Adonan Bagian Pemanggangan (Oven) 4 Biaya Overhead Pabrik Biaya Listrik Biaya Air Penyusutan Aktiva Tetap Sumber : Diolah Oleh Penulis

53

Tabel 15 Penggolongan Biaya Kue Semprit Mawar Azzahra Cake (Yang Disarankan Penulis) No Biaya Keterangan 1 Biaya Bahan Baku Tepung Terigu Tepung Maizena Telur Gula Halus Choco Chips Perisa Vanilla 2 Biaya Bahan Penolong Plastik Kemasan 3 Biaya Tenaga Kerja Langsung Bagian Pencetakan Adonan Bagian Pemanggangan (Oven) 4 Biaya Overhead Pabrik Biaya Listrik Biaya Air Penyusutan Aktiva Tetap Sumber : Diolah Oleh Penulis Tabel 16 Penggolongan Biaya Kue Kacang Amor Azzahra Cake (Yang Disarankan Penulis) No Biaya Keterangan 1 Biaya Bahan Baku Kacang Tanah Telur Tepung Terigu Tepung Maizena Minyak Goreng

54

Garam 2 Biaya Bahan Penolong Plastik Kemasan 3 Biaya Tenaga Kerja Langsung Bagian Pencetakan Adonan Bagian Pemanggangan (Oven) 4 Biaya Overhead Pabrik Biaya Listrik Biaya Air Penyusutan Aktiva Tetap

Tabel 17 Penggolongan Biaya Kue Putri Salju Azzahra Cake (Yang disarankan Penulis) No Biaya Keterangan 1 Biaya Bahan Baku Tepung Terigu Mentega Susu Bubuk Telur Gula Halus 2 Biaya Bahan Penolong Plastik Kemasan 3 Biaya Tenaga Kerja Langsung Bagian Pencetakan Adonan Bagian Pemanggangan (Oven) 4 Biaya Overhead Pabrik Biaya Listrik Biaya Air Penyusutan Aktiva Tetap Sumber : Diolah Oleh Penulis

55

2. Penentuan Biaya Produksi yang disarankan penulis a. Kue Nastar Nenas 1) Biaya Bahan Baku Kue Nastar Nenas

Tabel 18 Biaya Bahan Baku Dalam Proses Pembuatan Nastar Nenas (Yang Disarankan Penulis)

1 Telur 31 x Rp 13.500 Rp 356.500 2 Gula Halus 31 x Rp 3.000 Rp 93.000 3 Mentega 31 x Rp 50.000 Rp 1.550.000 4 Wysman 31 x Rp 24.000 Rp 744.000 5 Tepung Terigu 31 x Rp 15.000 Rp 465.000 6 Tepung Maizena 31 x Rp 3.600 Rp 111.600 7 Susu Bubuk 31 x Rp 12.500 Rp 387.500 8 Selai Nenas 31 x Rp 16.000 Rp 496.000 Total Rp 4.203.600 Sumber : Diolah Oleh Penulis

2) Biaya bahan baku penolong Nastar Nenas

Tabel 19 Biaya Bahan Penolong Dalam Proses Pembuatan Nastar Nenas (Yang Disarankan Penulis)

Plastik kemasan 31x Rp 680 Rp 21.080 Total Biaya Bahan Penolong Rp 21.080 Sumber : Diolah Oleh Penulis

56

3) Biaya Tenaga Kerja Langsung

a) Bagian Pencetakan adonan

2 orang x Rp1.500.000 x 20% = Rp 600.000

b) Bagian Pemanggangan (Oven)

2 orang x Rp1.500.000 x 20% = Rp 600.000

Total BTLK = Rp 1.200.000

4) Biaya Overhead Pabrik

Tabel 20 Daftar Aktiva Tetap Azzahra Cake Keterangan Jumlah Tahun Masa HargaPerolehan Nilai/Harga Nilai (Unit) Perolehan Manfaat Per unit perolehan Residu (Tahun) 2007 20 Rp 700.000.000 Rp 400.000.000 Bangunan 1 Rp 700.000.000 2012 5 Rp 15.000.000 Rp 5.500.000 Mixer 3 Rp 5.000.000 Oven 2012 5 Rp 3.000.000 Rp 750.0000 Sedang 1 Rp 3.000.000 2012 5 Rp 12.000.000 Rp 2.000.000 Oven Besar 1 Rp 12.000.000 Loyang 2016 2 Rp 180.000 - 50x60 4 Rp 45.000 2017 1 Rp 24.000 - Cetakan 8 Rp 3.000 2017 1 Rp 35.000 - Baskom 5 Rp 7.000 2017 1 Rp 99.000 - Spatula 3 Rp 33.000 Sumber: Diolah Oleh Penulis

Berikut Perhitungan Biaya Overhead Pabrik:

1) Biaya Listrik = Rp850.000/bulan x 20% = Rp 170.000

57

2) Biaya Air = Rp250.000/bulan x 20% = Rp 50.000

Total Biaya Lain-lain = Rp 220.000

3) Penyusutan Aktiva Tetap

a) Bangunan

푁푖푙푎푖 푃푒푟표푙푒ℎ푎푛−푁푖푙푎푖 푅푒푠푖푑푢 Penyusutan Pertahun = 푀푎푠푎 푀푎푛푓푎푎푡

푅푝700.000.000−푅푝400.000.000 = 20 푡푎ℎ푢푛

= Rp 15.000.000

푃푒푛푦푢푠푢푡푎푛 푃푒푟 푡푎ℎ푢푛 Penyusutan Perbulan = 푏푢푙푎푛

푅푝15.000.000 = 12 푏푢푙푎푛

= Rp 1.250.000

b) Mixer

푁푖푙푎푖 푃푒푟표푙푒ℎ푎푛−푁푖푙푎푖 푅푒푠푖푑푢 Penyusutan Pertahun = 푀푎푠푎 푀푎푛푓푎푎푡

푅푝15.000.000−푅푝5.500.000 = 5 푡푎ℎ푢푛

= Rp 1.900.000

푃푒푛푦푢푠푢푡푎푛 푃푒푟 푡푎ℎ푢푛 Penyusutan Perbulan = 푏푢푙푎푛

푅푝1.900.000 = 12 푏푢푙푎푛

= Rp 158.333

58

c) Oven Sedang

푁푖푙푎푖 푃푒푟표푙푒ℎ푎푛−푁푖푙푎푖 푅푒푠푖푑푢 Penyusutan Pertahun = 푀푎푠푎 푀푎푛푓푎푎푡

푅푝3.000.000−푅푝750.000 = 5 푡푎ℎ푢푛

= Rp 450.000

푃푒푛푦푢푠푢푡푎푛 푃푒푟 푡푎ℎ푢푛 Penyusutan Per bulan = 퐵푢푙푎푛

푅푝450.000 = 12 푏푢푙푎푛

= Rp 37.500 d) Oven Besar

푁푖푙푎푖 푃푒푟표푙푒ℎ푎푛−푁푖푙푎푖 푅푒푠푖푑푢 Penyusutan Pertahun = 푀푎푠푎 푀푎푛푓푎푎푡

푅푝12.000.000−푅푝2.000.000 = 5 푡푎ℎ푢푛

= Rp 2.000.000

푃푒푛푦푢푠푢푡푎푛 푃푒푟 푡푎ℎ푢푛 Penyusutan Per bulan = 퐵푢푙푎푛

푅푝2.000.000 = 12 푏푢푙푎푛

= Rp 166.666

59

e) Loyang 50x60

푁푖푙푎푖 푃푒푟표푙푒ℎ푎푛−푁푖푙푎푖 푅푒푠푖푑푢 Penyusutan Pertahun = 푀푎푠푎 푀푎푛푓푎푎푡

푅푝180.000−푅푝0 = 2 푡푎ℎ푢푛

= Rp 90.000

푃푒푛푦푢푠푢푡푎푛 푃푒푟 푡푎ℎ푢푛 Penyusutan Per bulan = 퐵푢푙푎푛

푅푝90.000−푅푝0 = 12 푏푢푙푎푛

= Rp 7.500 f) Cetakan

푁푖푙푎푖 푃푒푟표푙푒ℎ푎푛−푁푖푙푎푖 푅푒푠푖푑푢 Penyusutan Pertahun = 푀푎푠푎 푀푎푛푓푎푎푡

푅푝24.000−푅푝0 = 1 푡푎ℎ푢푛

= Rp 24.000

푃푒푛푦푢푠푢푡푎푛 푃푒푟 푡푎ℎ푢푛 Penyusutan Per bulan = 퐵푢푙푎푛

푅푝24.000−푅푝0 = 12 푏푢푙푎푛

= Rp 2.000

60

g) Baskom

푁푖푙푎푖 푃푒푟표푙푒ℎ푎푛−푁푖푙푎푖 푅푒푠푖푑푢 Penyusutan Per tahun = 푀푎푠푎 푀푎푛푓푎푎푡

푅푝35.000−푅푝0 = 1 푡푎ℎ푢푛

= Rp 35.000

푃푒푛푦푢푠푢푡푎푛 푃푒푟 푡푎ℎ푢푛 Penyusutan Per bulan = 퐵푢푙푎푛

푅푝35.000−푅푝0 = 12 푏푢푙푎푛

= Rp 2.916 h) Spatula

푁푖푙푎푖 푃푒푟표푙푒ℎ푎푛−푁푖푙푎푖 푅푒푠푖푑푢 Penyusutan Pertahun = 푀푎푠푎 푀푎푛푓푎푎푡

푅푝99.000−푅푝0 = 1 푡푎ℎ푢푛

= Rp 99.000

푃푒푛푦푢푠푢푡푎푛 푃푒푟 푡푎ℎ푢푛 Penyusutan Per bulan = 퐵푢푙푎푛

푅푝24.000−푅푝0 = 12 푏푢푙푎푛

= Rp 8.250

61

Tabel 21 Perhitungan penyusutan yang dibebankan pada Kue Kering Nastar Nenas Azzahra Cake Nama Aset Per Tahun Per Bulan Penyusutan Bangunan Rp 15.000.000 Rp 1.250.000 Rp 250.000 Mixer Rp 1.900.000 Rp 158.333 Rp 31.666 Oven Sedang Rp 450.000 Rp 37.500 Rp 7.500 Oven Besar Rp 2.000.000 Rp 166.666 Rp 33.333 Loyang 50x60 Rp 90.000 Rp 7.500 Rp 1.500 Cetakan Rp 24.000 Rp 2.000 Rp 400 Baskom Rp 35.000 Rp 2.916 Rp 583 Spatula Rp 99.000 Rp 8.250 Rp 1.650 Total Rp 6.248.000 Rp 520.666 Rp 326.632 Sumber : Diolah Oleh Penulis

b. Kue Lidah Kucing 1) Biaya Bahan Baku Kue Lidah Kucing

Tabel 22 Biaya Bahan Baku Dalam Proses Pembuatan Lidah Kucing (Yang Disarankan Penulis) 9 butir Telur 31 x Rp 13.000 Rp 403.000 2 Kg Mentega 31 x Rp 33.000 Rp 1.023.000 1400grm Gula halus 31 x Rp 27.000 Rp 837.000 2 Kg Tepung terigu 31 x Rp 18.000 Rp 558.000 4 grm Baking Soda 31 x Rp 450 Rp 13.950 Total Rp 2.821.000 Sumber : Diolah Oleh Penulis

62

2) Biaya Bahan Penolong Kue Lidah Kucing

Tabel 23 Biaya Bahan Penolong Dalam Proses Pembuatan Lidah Kucing (Yang disarankan Penulis)

Plastik kemasan 31 x Rp 680 Rp 21.080 Total Rp 21.080 Sumber : Diolah Oleh Penulis

3) Biaya Tenaga Kerja Langsung

a) Bagian Pencetakan adonan

2 orang x Rp1.500.000 x 20% = Rp 600.000

b) Bagian Pemanggangan (Oven)

2 orang x Rp1.500.000 x 20% = Rp 600.000

Total BTLK = Rp 1.200.000

4) Biaya Overhead Pabrik

63

Tabel 24 Daftar Aktiva Tetap Azzahra Cake Keterangan Jumlah Tahun Masa HargaPerolehan Nilai/Harga Nilai (Unit) Perolehan Manfaat Per unit perolehan Residu (Tahun) 2007 20 Rp 700.000.000 Rp 400.000.000 Bangunan 1 Rp 700.000.000 2012 5 Rp 15.000.000 Rp 5.500.000 Mixer 3 Rp 5.000.000 Oven 2012 5 Rp 3.000.000 Rp 750.0000 Sedang 1 Rp 3.000.000 2012 5 Rp 12.000.000 Rp 2.000.000 Oven Besar 1 Rp 12.000.000 Loyang 2016 2 Rp 180.000 - 50x60 4 Rp 45.000 2017 1 Rp 24.000 - Cetakan 8 Rp 3.000 2017 1 Rp 35.000 - Baskom 5 Rp 7.000 2017 1 Rp 99.000 - Spatula 3 Rp 33.000 Sumber : Diolah Oleh Penulis

Berikut Perhitungan Biaya Overhead Pabrik:

1) Biaya Listrik = Rp850.000/bulan x 20% = Rp170.000

2) Biaya Air = Rp250.000/bulan x 20% = Rp50.000

Total Biaya Lain-lain = Rp220.000

3) Penyusutan Aktiva Tetap

a) Bangunan

푁푖푙푎푖 푃푒푟표푙푒ℎ푎푛−푁푖푙푎푖 푅푒푠푖푑푢 Penyusutan Pertahun = 푀푎푠푎 푀푎푛푓푎푎푡

64

푅푝700.000.000−푅푝400.000.000 = 20 푡푎ℎ푢푛

= Rp15.000.000

푃푒푛푦푢푠푢푡푎푛 푃푒푟 푡푎ℎ푢푛 Penyusutan Perbulan = 푏푢푙푎푛

푅푝15.000.000 = 12 푏푢푙푎푛

= Rp1.250.000 b) Mixer

푁푖푙푎푖 푃푒푟표푙푒ℎ푎푛−푁푖푙푎푖 푅푒푠푖푑푢 Penyusutan Pertahun = 푀푎푠푎 푀푎푛푓푎푎푡

푅푝15.000.000−푅푝5.500.000 = 5 푡푎ℎ푢푛

= Rp1.900.000

푃푒푛푦푢푠푢푡푎푛 푃푒푟 푡푎ℎ푢푛 Penyusutan Perbulan = 푏푢푙푎푛

푅푝1.900.000 = 12 푏푢푙푎푛

= Rp 158.333 c) Oven Sedang

푁푖푙푎푖 푃푒푟표푙푒ℎ푎푛−푁푖푙푎푖 푅푒푠푖푑푢 Penyusutan Pertahun = 푀푎푠푎 푀푎푛푓푎푎푡

푅푝3.000.000−푅푝750.000 = 5 푡푎ℎ푢푛

= Rp 450.000

65

푃푒푛푦푢푠푢푡푎푛 푃푒푟 푡푎ℎ푢푛 Penyusutan Per bulan = 퐵푢푙푎푛

푅푝450.000 = 12 푏푢푙푎푛

= Rp 37.500 d) Oven Besar

푁푖푙푎푖 푃푒푟표푙푒ℎ푎푛−푁푖푙푎푖 푅푒푠푖푑푢 Penyusutan Pertahn = 푀푎푠푎 푀푎푛푓푎푎푡

푅푝12.000.000−푅푝2.000.000 = 5 푡푎ℎ푢푛

= Rp2.000.000

푃푒푛푦푢푠푢푡푎푛 푃푒푟 푡푎ℎ푢푛 Penyusutan Per bulan = 퐵푢푙푎푛

푅푝2.000.000 = 12 푏푢푙푎푛

= Rp 166.666 e) Loyang 50x60

푁푖푙푎푖 푃푒푟표푙푒ℎ푎푛−푁푖푙푎푖 푅푒푠푖푑푢 Penyusutan Pertahun = 푀푎푠푎 푀푎푛푓푎푎푡

푅푝180.000−푅푝0 = 2 푡푎ℎ푢푛

= Rp 90.000

66

푃푒푛푦푢푠푢푡푎푛 푃푒푟 푡푎ℎ푢푛 Penyusutan Per bulan = 퐵푢푙푎푛

푅푝90.000−푅푝0 = 12 푏푢푙푎푛

= Rp 7.500 f) Cetakan

푁푖푙푎푖 푃푒푟표푙푒ℎ푎푛−푁푖푙푎푖 푅푒푠푖푑푢 Penyusutan Pertahun = 푀푎푠푎 푀푎푛푓푎푎푡

푅푝24.000−푅푝0 = 1 푡푎ℎ푢푛

= Rp 24.000

푃푒푛푦푢푠푢푡푎푛 푃푒푟 푡푎ℎ푢푛 Penyusutan Per bulan = 퐵푢푙푎푛

푅푝24.000−푅푝0 = 12 푏푢푙푎푛

= Rp 2.000 g) Baskom

푁푖푙푎푖 푃푒푟표푙푒ℎ푎푛−푁푖푙푎푖 푅푒푠푖푑푢 Penyusutan Per tahun = 푀푎푠푎 푀푎푛푓푎푎푡

푅푝35.000−푅푝0 = 1 푡푎ℎ푢푛

= Rp 35.000

67

푃푒푛푦푢푠푢푡푎푛 푃푒푟 푡푎ℎ푢푛 Penyusutan Per bulan = 퐵푢푙푎푛

푅푝35.000−푅푝0 = 12 푏푢푙푎푛

= Rp 2.916 h) Spatula

푁푖푙푎푖 푃푒푟표푙푒ℎ푎푛−푁푖푙푎푖 푅푒푠푖푑푢 Penyusutan Per tahun = 푀푎푠푎 푀푎푛푓푎푎푡

푅푝99.000−푅푝0 = 1 푡푎ℎ푢푛

= Rp 99.000

푃푒푛푦푢푠푢푡푎푛 푃푒푟 푡푎ℎ푢푛 Penyusutan Per bulan = 퐵푢푙푎푛

푅푝24.000−푅푝0 = 12 푏푢푙푎푛

= Rp 8.250

68

Tabel 25 Perhitungan penyusutan yang dibebankan pada Kue Kering Lidah Kucing Azzahra Cake Nama Aset Per Tahun Per Bulan Penyusutan Bangunan Rp 15.000.000 Rp 1.250.000 Rp 250.000 Mixer Rp 1.900.000 Rp 158.333 Rp 31.666 Oven Sedang Rp 450.000 Rp 37.500 Rp 7.500 Oven Besar Rp 2.000.000 Rp 166.666 Rp 33.333 Loyang 50x60 Rp 90.000 Rp 7.500 Rp 1.500 Cetakan Rp 24.000 Rp 2.000 Rp 400 Baskom Rp 35.000 Rp 2.916 Rp 583 Spatula Rp 99.000 Rp 8.250 Rp 1.650 Total Rp 6.248.000 Rp 520.666 Rp 326.632 Sumber : Diolah Oleh Penulis

c. Kue Semprit Mawar 1) Biaya Bahan Baku Kue Semprit Mawar

Tabel 26 Biaya Bahan Baku Dalam Proses Pembuatan Semprit Mawar (Yang Disarankan Penulis)

1 Kg Tepung 31 x Rp9.000 Rp 279.000 400grm Maizena 31 x Rp10.000 Rp 310.000 13 butir Telur 31 x Rp18.687 Rp 579.297 1200grm Gula halus 31 x Rp21.600 Rp 669.600 420grm Choco chips 31 x Rp17.640 Rp 546.840 8grm Perisa Vanilla 31 x Rp2.600 Rp 80.600 Total Rp 2.465.337 Sumber : Diolah Oleh Penulis

69

2) Biaya Bahan Penolong Kue Semprit Mawar

Tabel 27 Biaya Bahan Penolong Dalam Proses Pembuatan Semprit Mawar (Yang Disarankan Penulis)

Plastik Kemasan 31 x Rp680 Rp 21.080 Total Rp 21.080 Sumber : Diolah Oleh Penulis

3) Biaya Tenaga Kerja Langsung

a) Bagian Pencetakan adonan

2 orang x Rp1.500.000 x 20% = Rp 600.000

b) Bagian Pemanggangan (Oven)

2 orang x Rp1.500.000 x 20% = Rp 600.000

Total BTLK = Rp 1.200.000

4) Biaya Overhead Pabrik

70

Tabel 28 Daftar Aktiva Tetap Azzahra Cake Keterangan Jumlah Tahun Masa HargaPerolehan Nilai/Harga Nilai (Unit) Perolehan Manfaat Per unit perolehan Residu (Tahun) 2007 20 Rp 700.000.000 Rp 400.000.000 Bangunan 1 Rp 700.000.000 2012 5 Rp 15.000.000 Rp 5.500.000 Mixer 3 Rp 5.000.000 Oven 2012 5 Rp 3.000.000 Rp 750.0000 Sedang 1 Rp 3.000.000 2012 5 Rp 12.000.000 Rp 2.000.000 Oven Besar 1 Rp 12.000.000 Loyang 2016 2 Rp 180.000 - 50x60 4 Rp 45.000 2017 1 Rp 24.000 - Cetakan 8 Rp 3.000 2017 1 Rp 35.000 - Baskom 5 Rp 7.000 2017 1 Rp 99.000 - Spatula 3 Rp 33.000 Sumber : Diolah Oleh Penulis

Berikut Perhitungan Biaya Overhead Pabrik:

1) Biaya Listrik = Rp850.000/bulan x 20% = Rp 170.000

2) Biaya Air = Rp250.000/bulan x 20% = Rp 50.000

Total Biaya Lain-lain = Rp 220.000

3) Penyusutan Aktiva Tetap

a) Bangunan

푁푖푙푎푖 푃푒푟표푙푒ℎ푎푛−푁푖푙푎푖 푅푒푠푖푑푢 Penyusutan Per tahun = 푀푎푠푎 푀푎푛푓푎푎푡

71

푅푝700.000.000−푅푝400.000.000 = 20 푡푎ℎ푢푛

= Rp 15.000.000

푃푒푛푦푢푠푢푡푎푛 푃푒푟 푡푎ℎ푢푛 Penyusutan Per bulan = 푏푢푙푎푛

푅푝15.000.000 = 12 푏푢푙푎푛

= Rp 1.250.000 b) Mixer

푁푖푙푎푖 푃푒푟표푙푒ℎ푎푛−푁푖푙푎푖 푅푒푠푖푑푢 Penyusutan Per tahun = 푀푎푠푎 푀푎푛푓푎푎푡

푅푝15.000.000−푅푝5.500.000 = 5 푡푎ℎ푢푛

= Rp 1.900.000

푃푒푛푦푢푠푢푡푎푛 푃푒푟 푡푎ℎ푢푛 Penyusutan Per bulan = 푏푢푙푎푛

푅푝1.900.000 = 12 푏푢푙푎푛

= Rp 158.333 c) Oven Sedang

푁푖푙푎푖 푃푒푟표푙푒ℎ푎푛−푁푖푙푎푖 푅푒푠푖푑푢 Penyusutan Pertahun = 푀푎푠푎 푀푎푛푓푎푎푡

푅푝3.000.000−푅푝750.000 = 5 푡푎ℎ푢푛

= Rp 450.000

72

푃푒푛푦푢푠푢푡푎푛 푃푒푟 푡푎ℎ푢푛 Penyusutan Per bulan = 퐵푢푙푎푛

푅푝450.000 = 12 푏푢푙푎푛

= Rp 37.500 d) Oven Besar

푁푖푙푎푖 푃푒푟표푙푒ℎ푎푛−푁푖푙푎푖 푅푒푠푖푑푢 Penyusutan Per tahun = 푀푎푠푎 푀푎푛푓푎푎푡

푅푝12.000.000−푅푝2.000.000 = 5 푡푎ℎ푢푛

= Rp 2.000.000

푃푒푛푦푢푠푢푡푎푛 푃푒푟 푡푎ℎ푢푛 Penyusutan Per bulan = 퐵푢푙푎푛

푅푝2.000.000 = 12 푏푢푙푎푛

= Rp 166.666 e) Loyang 50x60

푁푖푙푎푖 푃푒푟표푙푒ℎ푎푛−푁푖푙푎푖 푅푒푠푖푑푢 Penyusutan Per tahun = 푀푎푠푎 푀푎푛푓푎푎푡

푅푝180.000−푅푝0 = 2 푡푎ℎ푢푛

= Rp 90.000

73

푃푒푛푦푢푠푢푡푎푛 푃푒푟 푡푎ℎ푢푛 Penyusutan Per bulan = 퐵푢푙푎푛

푅푝90.000−푅푝0 = 12 푏푢푙푎푛

= Rp 7.500 f) Cetakan

푁푖푙푎푖 푃푒푟표푙푒ℎ푎푛−푁푖푙푎푖 푅푒푠푖푑푢 Penyusutan Per tahun = 푀푎푠푎 푀푎푛푓푎푎푡

푅푝24.000−푅푝0 = 1 푡푎ℎ푢푛

= Rp24.000

푃푒푛푦푢푠푢푡푎푛 푃푒푟 푡푎ℎ푢푛 Penyusutan Per bulan = 퐵푢푙푎푛

푅푝24.000−푅푝0 = 12 푏푢푙푎푛

= Rp 2.000 g) Baskom

푁푖푙푎푖 푃푒푟표푙푒ℎ푎푛−푁푖푙푎푖 푅푒푠푖푑푢 Penyusutan Per tahun = 푀푎푠푎 푀푎푛푓푎푎푡

푅푝35.000−푅푝0 = 1 푡푎ℎ푢푛

= Rp 35.000

74

푃푒푛푦푢푠푢푡푎푛 푃푒푟 푡푎ℎ푢푛 Penyusutan Per bulan = 퐵푢푙푎푛

푅푝35.000−푅푝0 = 12 푏푢푙푎푛

= Rp 2.916 h) Spatula

푁푖푙푎푖 푃푒푟표푙푒ℎ푎푛−푁푖푙푎푖 푅푒푠푖푑푢 Penyusutan Per tahun = 푀푎푠푎 푀푎푛푓푎푎푡

푅푝99.000−푅푝0 = 1 푡푎ℎ푢푛

= Rp 99.000

푃푒푛푦푢푠푢푡푎푛 푃푒푟 푡푎ℎ푢푛 Penyusutan Per bulan = 퐵푢푙푎푛

푅푝24.000−푅푝0 = 12 푏푢푙푎푛

= Rp 8.250

75

Tabel 29 Perhitungan penyusutan yang dibebankan pada Kue Kering Semprit Mawar Azzahra Cake

Nama Aset Per Tahun Per Bulan Penyusutan Bangunan Rp 15.000.000 Rp. 1.250.000 Rp 250.000 Mixer Rp 1.900.000 Rp 158.333 Rp 31.666 Oven Sedang Rp 450.000 Rp 37.500 Rp 7.500 Oven Besar Rp 2.000.000 Rp 166.666 Rp 33.333 Loyang 50x60 Rp 90.000 Rp 7.500 Rp 1.500 Cetakan Rp 24.000 Rp 2.000 Rp 400 Baskom Rp 35.000 Rp 2.916 Rp 583 Spatula Rp 99.000 Rp 8.250 Rp 1.650 Total Rp 6.248.000 Rp 520.666 Rp 326.632 Sumber : Diolah Oleh Penulis

d. Kue Kacang Amor 1) Biaya Bahan Baku Kue Kacang Amor

Tabel 30 Biaya Bahan Baku DalamProses Pembuatan Kacang Amor

1 Kg Kacang Tanah 31 x Rp16.000 Rp 496.000 12 butir Telur 31 x Rp17.250 Rp 534.750 2 Kg Tepung Terigu 31 x Rp18.000 Rp 558.000 500grm Maizena 31 x Rp12.500 Rp 387.500 1ltr Minyak Goreng 31 x Rp16.000 Rp 496.000 8grm Garam 31 x Rp40 Rp 1.240 Rp 2.472.250 Total Sumber : Diolah Oleh Penulis

76

2) Biaya Bahan Penolong Kue Kacang Amor

Tabel 31

Biaya Bahan Penolong Dalam Proses Pembuatan Kacang Amor

Plastik Kemasan 31 x Rp 680 Rp 21.080 Rp 21.080 Total Sumber : Diolah Oleh Penulis 3) Biaya Tenaga Kerja Langsung

a) Bagian Pencetakan adonan

2 orang x Rp1.500.000 x 20% = Rp 600.000

b) Bagian Pemanggangan (Oven)

2 orang x Rp1.500.000 x 20% = Rp 600.000

Total BTLK = Rp 1.200.000

4) Biaya Overhead Pabrik

Tabel 32 Daftar Aktiva Tetap Azzahra Cake Keterangan Jumlah Tahun Masa HargaPerolehan Nilai/Harga Nilai (Unit) Perolehan Manfaat Per unit perolehan Residu (Tahun) 2007 20 Rp 700.000.000 Rp 400.000.000 Bangunan 1 Rp 700.000.000 2012 5 Rp 15.000.000 Rp 5.500.000 Mixer 3 Rp 5.000.000 Oven 2012 5 Rp 3.000.000 Rp 750.0000 Sedang 1 Rp 3.000.000 2012 5 Rp 12.000.000 Rp 2.000.000 Oven Besar 1 Rp 12.000.000 Loyang 2016 2 Rp 180.000 - 50x60 4 Rp 45.000

77

2017 1 Rp 24.000 - Cetakan 8 Rp 3.000 2017 1 Rp 35.000 - Baskom 5 Rp 7.000 2017 1 Rp 99.000 - Spatula 3 Rp 33. 000 Sumber : Diolah Oleh Penulis

Berikut Perhitungan Biaya Overhead Pabrik

1) Biaya Listrik = Rp850.000/bulan x 20% = Rp 170.000

2) Biaya Air = Rp250.000/bulan x 20% = Rp 50.000

Total Biaya Lain-lain = Rp 220.000

3) Penyusutan Aktiva Tetap

a) Bangunan

푁푖푙푎푖 푃푒푟표푙푒ℎ푎푛−푁푖푙푎푖 푅푒푠푖푑푢 Penyusutan Per tahun = 푀푎푠푎 푀푎푛푓푎푎푡

푅푝700.000.000−푅푝400.000.000 = 20 푡푎ℎ푢푛

= Rp 15.000.000

푃푒푛푦푢푠푢푡푎푛 푃푒푟 푡푎ℎ푢푛 Penyusutan Per bulan = 푏푢푙푎푛

푅푝15.000.000 = 12 푏푢푙푎푛

= Rp 1.250.000

b) Mixer

푁푖푙푎푖 푃푒푟표푙푒ℎ푎푛−푁푖푙푎푖 푅푒푠푖푑푢 Penyusutan Per tahun = 푀푎푠푎 푀푎푛푓푎푎푡

푅푝15.000.000−푅푝5.500.000 = 5 푡푎ℎ푢푛

= Rp 1.900.000

78

푃푒푛푦푢푠푢푡푎푛 푃푒푟 푡푎ℎ푢푛 Penyusutan Per bulan = 푏푢푙푎푛

푅푝1.900.000 = 12 푏푢푙푎푛

= Rp 158.333 c) Oven Sedang

푁푖푙푎푖 푃푒푟표푙푒ℎ푎푛−푁푖푙푎푖 푅푒푠푖푑푢 Penyusutan Per tahun = 푀푎푠푎 푀푎푛푓푎푎푡

푅푝3.000.000−푅푝750.000 = 5 푡푎ℎ푢푛

= Rp 450.000

푃푒푛푦푢푠푢푡푎푛 푃푒푟 푡푎ℎ푢푛 Penyusutan Per bulan = 퐵푢푙푎푛

푅푝450.000 = 12 푏푢푙푎푛

= Rp 37.500 d) Oven Besar

푁푖푙푎푖 푃푒푟표푙푒ℎ푎푛−푁푖푙푎푖 푅푒푠푖푑푢 Penyusutan Per tahun = 푀푎푠푎 푀푎푛푓푎푎푡

푅푝12.000.000−푅푝2.000.000 = 5 푡푎ℎ푢푛

= Rp 2.000.000

79

푃푒푛푦푢푠푢푡푎푛 푃푒푟 푡푎ℎ푢푛 Penyusutan Per bulan = 퐵푢푙푎푛

푅푝2.000.000 = 12 푏푢푙푎푛

= Rp 166.666 e) Loyang 50x60

푁푖푙푎푖 푃푒푟표푙푒ℎ푎푛−푁푖푙푎푖 푅푒푠푖푑푢 Penyusutan Per tahun = 푀푎푠푎 푀푎푛푓푎푎푡

푅푝180.000−푅푝0 = 2 푡푎ℎ푢푛

= Rp 90.000

푃푒푛푦푢푠푢푡푎푛 푃푒푟 푡푎ℎ푢푛 Penyusutan Per bulan = 퐵푢푙푎푛

푅푝90.000−푅푝0 = 12 푏푢푙푎푛

= Rp 7.500 f) Cetakan

푁푖푙푎푖 푃푒푟표푙푒ℎ푎푛−푁푖푙푎푖 푅푒푠푖푑푢 Penyusutan Per tahun = 푀푎푠푎 푀푎푛푓푎푎푡

푅푝24.000−푅푝0 = 1 푡푎ℎ푢푛

= Rp 24.000

80

푃푒푛푦푢푠푢푡푎푛 푃푒푟 푡푎ℎ푢푛 Penyusutan Per bulan = 퐵푢푙푎푛

푅푝24.000−푅푝0 = 12 푏푢푙푎푛

= Rp 2.000 g) Baskom

푁푖푙푎푖 푃푒푟표푙푒ℎ푎푛−푁푖푙푎푖 푅푒푠푖푑푢 Penyusutan Per tahun = 푀푎푠푎 푀푎푛푓푎푎푡

푅푝35.000−푅푝0 = 1 푡푎ℎ푢푛

= Rp 35.000

푃푒푛푦푢푠푢푡푎푛 푃푒푟 푡푎ℎ푢푛 Penyusutan Per bulan = 퐵푢푙푎푛

푅푝35.000−푅푝0 = 12 푏푢푙푎푛

= Rp 2.916 h) Spatula

푁푖푙푎푖 푃푒푟표푙푒ℎ푎푛−푁푖푙푎푖 푅푒푠푖푑푢 Penyusutan Per tahun = 푀푎푠푎 푀푎푛푓푎푎푡

푅푝99.000−푅푝0 = 1 푡푎ℎ푢푛

= Rp 99.000

81

푃푒푛푦푢푠푢푡푎푛 푃푒푟 푡푎ℎ푢푛 Penyusutan Per bulan = 퐵푢푙푎푛

푅푝24.000−푅푝0 = 12 푏푢푙푎푛

= Rp 8.250

Tabel 33 Perhitungan penyusutan yang dibebankan pada Kue Kacang Amor Azzahra Cake Nama Aset Per Tahun Per Bulan Penyusutan Bangunan Rp 15.000.000 Rp 1.250.000 Rp 250.000 Mixer Rp 1.900.000 Rp 158.333 Rp 31.666 Oven Sedang Rp 450.000 Rp 37.500 Rp 7.500 Oven Besar Rp 2.000.000 Rp 166.666 Rp 33.333 Loyang 50x60 Rp 90.000 Rp 7.500 Rp 1.500 Cetakan Rp 24.000 Rp 2.000 Rp 400 Baskom Rp 35.000 Rp 2.916 Rp 583 Spatula Rp 99.000 Rp 8.250 Rp 1.650 Total Rp 6.248.000 Rp 520.666 Rp 326.632 Sumber : Diolah Oleh Penulis e. Kue Putri Salju 1) Biaya Bahan Baku Kue Putri Salju Tabel 34 Biaya Bahan Baku Dalam Proses Pembuatan Putri Salju 2kg tepung 31 x Rp 18.000 Rp 58.000 1.5kg mentega 31 x Rp 33.000 Rp 1.023.000 60grm susu bubuk 31 x Rp 6.000 Rp 186.000 16btr kuning telur 31 x Rp 23.000 Rp 713.000 100grm gula halus 31 x Rp 1.800 Rp 55.800 Total Rp 2.535.800 Sumber : Diolah Oleh Penulis

82

2) Biaya Bahan Penolong Kue Putri Salju

Tabel 35 Biaya Bahan Penolong Dalam Proses Pembuatan Putri Salju

Plastik kemasan 31 x Rp680 Rp 21.080 Total Rp 21.080 Sumber : Diolah Oleh Penulis 3) Biaya Tenaga Kerja Langsung

a) Bagian Pencetakan adonan

2 orang x Rp1.500.000 x 20% = Rp 600.000

b) Bagian Pemanggangan (Oven)

2 orang x Rp1.500.000 x 20% = Rp 600.000

Total BTLK = Rp 1.200.000

4) Biaya Overhead Pabrik

Tabel 36 Daftar Aktiva Tetap Azzahra Cake Keterangan Jumlah Tahun Masa HargaPerolehan Nilai/Harga Nilai (Unit) Perolehan Manfaat Per unit perolehan Residu (Tahun) 2007 20 Rp 700.000.000 Rp 400.000.000 Bangunan 1 Rp 700.000.000 2012 5 Rp 15.000.000 Rp 5.500.000 Mixer 3 Rp 5.000.000 Oven 2012 5 Rp 3.000.000 Rp 750.0000 Sedang 1 Rp 3.000.000 2012 5 Rp 12.000.000 Rp 2.000.000 Oven Besar 1 Rp 12.000.000 Loyang 2016 2 Rp 180.000 - 50x60 4 Rp 45.000 2017 1 Rp 24.000 - Cetakan 8 Rp 3.000

83

2017 1 Rp 35.000 - Baskom 5 Rp 7.000 2017 1 Rp 99.000 - Spatula 3 Rp 33.000 Sumber : Diolah Oleh Penulis

Berikut Perhitungan Biaya Overhead Pabrik

1) Biaya Listrik = Rp850.000/bulan x 20% = Rp 170.000

2) Biaya Air = Rp250.000/bulan x 20% = Rp 50.000

Total Biaya Lain-lain = Rp 220.000

3) Penyusutan Aktiva Tetap

a) Bangunan

푁푖푙푎푖 푃푒푟표푙푒ℎ푎푛−푁푖푙푎푖 푅푒푠푖푑푢 Penyusutan Per tahun = 푀푎푠푎 푀푎푛푓푎푎푡

푅푝700.000.000−푅푝400.000.000 = 20 푡푎ℎ푢푛

= Rp 15.000.000

푃푒푛푦푢푠푢푡푎푛 푃푒푟 푡푎ℎ푢푛 Penyusutan Per bulan = 푏푢푙푎푛

푅푝15.000.000 = 12 푏푢푙푎푛

= Rp 1.250.000

b) Mixer

푁푖푙푎푖 푃푒푟표푙푒ℎ푎푛−푁푖푙푎푖 푅푒푠푖푑푢 Penyusutan Per tahun = 푀푎푠푎 푀푎푛푓푎푎푡

푅푝15.000.000−푅푝5.500.000 = 5 푡푎ℎ푢푛

= Rp 1.900.000

84

푃푒푛푦푢푠푢푡푎푛 푃푒푟 푡푎ℎ푢푛 Penyusutan Per bulan = 푏푢푙푎푛

푅푝1.900.000 = 12 푏푢푙푎푛

= Rp 158.333 c) Oven Sedang

푁푖푙푎푖 푃푒푟표푙푒ℎ푎푛−푁푖푙푎푖 푅푒푠푖푑푢 Penyusutan Per tahun = 푀푎푠푎 푀푎푛푓푎푎푡

푅푝3.000.000−푅푝750.000 = 5 푡푎ℎ푢푛

= Rp 450.000

푃푒푛푦푢푠푢푡푎푛 푃푒푟 푡푎ℎ푢푛 Penyusutan Per bulan = 퐵푢푙푎푛

푅푝450.000 = 12 푏푢푙푎푛

= Rp 37.500 d) Oven Besar

푁푖푙푎푖 푃푒푟표푙푒ℎ푎푛−푁푖푙푎푖 푅푒푠푖푑푢 Penyusutan Per tahun = 푀푎푠푎 푀푎푛푓푎푎푡

푅푝12.000.000−푅푝2.000.000 = 5 푡푎ℎ푢푛

= Rp 2.000.000

85

푃푒푛푦푢푠푢푡푎푛 푃푒푟 푡푎ℎ푢푛 Penyusutan Per bulan = 퐵푢푙푎푛

푅푝2.000.000 = 12 푏푢푙푎푛

= Rp 166.666 e) Loyang 50x60

푁푖푙푎푖 푃푒푟표푙푒ℎ푎푛−푁푖푙푎푖 푅푒푠푖푑푢 Penyusutan Pertahun = 푀푎푠푎 푀푎푛푓푎푎푡

푅푝180.000−푅푝0 = 2 푡푎ℎ푢푛

= Rp 90.000

푃푒푛푦푢푠푢푡푎푛 푃푒푟 푡푎ℎ푢푛 Penyusutan Per bulan = 퐵푢푙푎푛

푅푝90.000−푅푝0 = 12 푏푢푙푎푛

= Rp 7.500 f) Cetakan

푁푖푙푎푖 푃푒푟표푙푒ℎ푎푛−푁푖푙푎푖 푅푒푠푖푑푢 Penyusutan Per tahun = 푀푎푠푎 푀푎푛푓푎푎푡

푅푝24.000−푅푝0 = 1 푡푎ℎ푢푛

= Rp 24.000

86

푃푒푛푦푢푠푢푡푎푛 푃푒푟 푡푎ℎ푢푛 Penyusutan Per bulan = 퐵푢푙푎푛

푅푝24.000−푅푝0 = 12 푏푢푙푎푛

= Rp 2.000 g) Baskom

푁푖푙푎푖 푃푒푟표푙푒ℎ푎푛−푁푖푙푎푖 푅푒푠푖푑푢 Penyusutan Per tahun = 푀푎푠푎 푀푎푛푓푎푎푡

푅푝35.000−푅푝0 = 1 푡푎ℎ푢푛

= Rp 35.000

푃푒푛푦푢푠푢푡푎푛 푃푒푟 푡푎ℎ푢푛 Penyusutan Per bulan = 퐵푢푙푎푛

푅푝35.000−푅푝0 = 12 푏푢푙푎푛

= Rp 2.916 h) Spatula

푁푖푙푎푖 푃푒푟표푙푒ℎ푎푛−푁푖푙푎푖 푅푒푠푖푑푢 Penyusutan Per tahun = 푀푎푠푎 푀푎푛푓푎푎푡

푅푝99.000−푅푝0 = 1 푡푎ℎ푢푛

= Rp 99.000

87

푃푒푛푦푢푠푢푡푎푛 푃푒푟 푡푎ℎ푢푛 Penyusutan Per bulan = 퐵푢푙푎푛

푅푝24.000−푅푝0 = 12 푏푢푙푎푛

= Rp 8.250

Tabel 37 Perhitungan penyusutan yang dibebankan pada Kue Putri Salju Azzahra Cake

Nama Aset Per Tahun Per Bulan Penyusutan

Bangunan Rp15.000.000 Rp.1.250.000 Rp250.000 Mixer Rp1.900.000 Rp158.333 Rp31.666 Oven Sedang Rp450.000 Rp37.500 Rp7.500 Oven Besar Rp2.000.000 Rp166.666 Rp33.333 Loyang 50x60 Rp90.000 Rp7.500 Rp1.500 Cetakan Rp24.000 Rp2.000 Rp400 Baskom Rp35.000 Rp2.916 Rp583 Spatula Rp99.000 Rp8.250 Rp1.650 Total Rp6.248.000 Rp520.666 Rp326.632 Sumber : Diolah Oleh Penulis

88

Tabel 38 Perhitungan Biaya Produksi Kue Kering Nastar Nenas (Yang Disarankan Penulis) Periode Desember 2017 Unsur Biaya Elemen Jumlah Biaya Total Biaya Bahan Baku Telur Rp 356.500

Gula Halus Rp 93.000

Mentega Rp 1.550.000

Wysman Rp 744.000

Tepung Rp 465.000

Maizena Rp 111.600

Selai Nenas Rp 496.000

Susu Bubuk Rp 387.5000

Jumlah Biaya Bahan Baku Rp 4.203.600

Biaya Bahan Penolong Plastik kemasan Rp 21.080 Jumlah biaya bahan penolong Rp 21.080

Biaya Tenaga Kerja Langsung Bagian Percetakan adonan Rp 600.000 Bagian Pemanggangan (Oven) Rp 600.000 Jumlah Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 1.200.000

Biaya Overhead Pabrik Biaya Listrik Rp 170.000

Biaya Air Rp 50.000 Penyusutan Aktiva Tetap Rp 326.632 Jumlah Biaya overhead pabrik Rp 546.632

Total Biaya Produksi Rp 5.971.312

Sumber : Diolah Oleh Penulis

89

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa biaya-biaya yang telah

dikeluarkan oleh perusahaan dalam melakukan proses produksi Kue kering

Nastar Nenas pada satu periode (satu bulan) yaitu bulan Desember 2017

adalah sebagai berikut:

1) Biaya bahan baku Rp 4.203.600

2) Biaya penolong Rp 21.080

3) Biaya tenaga kerja Rp 1.200.000

4) Biaya overhead pabrik Rp 546.632 +

Jumlah biaya produksi yang dikeluarkan Rp 5.971.312

Tabel 39 Perhitungan Biaya Produksi Kue Kering Lidah Kucing (Yang Disarankan Penulis) Periode Desember 2017

Unsur Biaya Elemen Jumlah Biaya Total Biaya Bahan Baku Telur Rp 403.000 Mentega Rp 1.023.000 Gula Rp 837.000 Tepung terigu Rp 558.000 Baking Soda Rp 13.950 Jumlah Biaya Bahan Baku Rp 2.834.950 Biaya Bahan Penolong Plastik Kemasan Rp 21.080 Jumlah biaya bahan penolong Rp 21.080 Biaya Tenaga Kerja Bagian pencetakan Langsung adonan Rp 600.000 Bagian Pemanggangan (Oven) Rp 600.000

90

Jumlah Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 1.200.000 Biaya Overhead Pabrik Biaya Listrik Rp 170.000

Biaya Air Rp 50.000 Penyusutan Aktiva Tetap Rp 326.632 Jumlah Biaya overhead Rp 546.632 pabrik

Total Biaya Produksi Rp 4.602.662

Sumber : Diolah Oleh Penulis

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa biaya-biaya yang telah

dikeluarkan oleh perusahaan dalam melakukan proses produksi Kue kering

Lidah Kucing pada satu periode (satu bulan) yaitu bulan Desember 2017

adalah sebagai berikut:

1) Biaya bahan baku Rp 2.834.950

2) Biaya penolong Rp 21.080

3) Biaya tenaga kerja Rp 1.200.000

4) Biaya overhead pabrik Rp 546.632 +

Jumlah biaya produksi yang dikeluarkan Rp 4.602.662

91

Tabel 40 Perhitungan Biaya Produksi Kue Kering Semprit Mawar (Yang Disarankan Penulis) Periode Desember 2017 Unsur Biaya Elemen Jumlah Biaya Total Biaya Bahan Baku Tepung terigu Rp 279.000 Maizena Rp 310.000 Telur Rp 579.297 Gula halus Rp 669.600 Choco chips Rp 546.840 Perisa vanilla Rp 80.600 Jumlah Biaya Bahan Baku Rp 2.465.337 Biaya Bahan Penolong Plastik Kemasan Rp 21.080 Jumlah biaya bahan penolong Rp 21.080 Biaya Tenaga Kerja Bagian pencetakan Rp 600.000 Langsung adonan Bagian Pemanggangan Rp 600.000 (Oven) Jumlah Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 1.200.000 Biaya Overhead Pabrik Biaya Listrik Rp 170.000

Biaya Air Rp 50.000

Penyusutan Aktiva ttp Rp 326.632 Jumlah Biaya overhead pabrik Rp 546.632 Total Biaya Produksi Rp 4.233.049 Sumber : Diolah Oleh Penulis

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa biaya-biaya yang telah

dikeluarkan oleh perusahaan dalam melakukan proses produksi Kue kering

Semprit Mawar pada satu periode (satu bulan) yaitu bulan Desember 2017

adalah sebagai berikut:

92

1) Biaya bahan baku Rp 2.465.337

2) Biaya penolong Rp 21.080

3) Biaya tenaga kerja Rp 1.200.000

4) Biaya overhead pabrik Rp 546.632 +

Jumlah biaya produksi yang dikeluarkan Rp 4.233.049

Tabel 41 Perhitungan Biaya Produksi Kue Kering Kacang Amor (Yang Disarankan Penulis) Periode Desember 2017

Unsur Biaya Elemen Jumlah Biaya Total Biaya Bahan Baku Kacang Tanah Rp 496.000 Telur Rp 534.750 Tepung Terigu Rp 558.000 Maizena Rp 387.500 Minyak Goreng Rp 496.000 Garam Rp 1.240 Jumlah Biaya Bahan Baku Rp 2.473.490 Biaya Bahan Penolong Plastik Kemasan Rp 21.080 Jumlah biaya bahan penolong Rp 21.080

Bagian pencetakan Biaya Tenaga Kerja Langsung adonan Rp 600.000 Bagian Pemanggangan

(Oven) Rp 600.000 Jumlah Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 1.200.000 Biaya Overhead Pabrik Biaya Listrik Rp 170.000

Biaya Air Rp 50.000

Penyusutan Aktiva ttp Rp 326.632 Jumlah Biaya overhead pabrik Rp 546.632 Total Biaya Produksi Rp 4.241.202 Sumber : Diolah Oleh Penulis

93

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan dalam melakukan proses produksi Kue kering

Kacang Amor pada satu periode (satu bulan) yaitu bulan Desember 2017 adalah sebagai berikut:

1) Biaya bahan baku Rp 2.473.490

2) Biaya penolong Rp 21.080

3) Biaya tenaga kerja Rp 1.200.000

4) Biaya overhead pabrik Rp 546.632 +

Jumlah biaya produksi yang dikeluarkan Rp 4.241.202

94

Tabel 42 Perhitungan Biaya Produksi Kue Kering Putri Salju (Yang Disarankan Penulis) Periode Desember 2017

Unsur Biaya Elemen Jumlah Biaya Total

Biaya Bahan Baku Tepung Terigu Rp 558.000 Mentega Rp 1.023.000 Gula Halus Rp 55.800 Susu Bubuk Rp 186.000 Telur Rp 713.000 Rp 2.535.800 Jumlah Biaya Bahan Baku

Biaya Bahan Penolong Plastik Kemasan Rp 21.080 Jumlah biaya bahan penolong Rp 21.080 Bagian pencetakan Biaya Tenaga Kerja Langsung adonan Rp 600.000 Bagian Pemanggangan (Oven) Rp 600.000 Jumlah Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 1.200.000 Biaya Overhead Pabrik Biaya Listrik Rp 170.000

Biaya Air Rp 50.000 Penyusutan Aktiva ttp Rp 326.632 Jumlah Biaya overhead pabrik Rp 546.632

Total Biaya Produksi Rp 4.303.512 Sumber : Diolah Oleh Penulis

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa biaya-biaya yang telah

dikeluarkan oleh perusahaan dalam melakukan proses produksi Kue kering

95

Putri Salju pada satu periode (satu bulan) yaitu bulan Desember 2017

adalah sebagai berikut:

1) Biaya bahan baku Rp 2.535.800

2) Biaya penolong Rp 21.080

3) Biaya tenaga kerja Rp 1.200.000

4) Biaya overhead pabrik Rp 546.632 +

Jumlah biaya produksi yang dikeluarkan Rp 4.303.512

3. Perhitungan harga pokok Per kilogram kue kering

Perusahaan menghitung harga pokok produk per kilogram Kue Kering

Nastar Nenas berdasarkan total biaya produksi dan jumlah produk per

kilogram, sehingga dapat diperoleh harga pokok per kilogram nastar nenas

sebagai berikut:

Rp 5.971.312 Harga pokok produk per kilogram nastar nenas = 124kg

= Rp 48.155

Dari hasil pembagian diatas sehingga harga pokok produk per kilogram

Nastar Nenas pada Azzahra Cake adalah Rp 48.155

96

Perusahaan menghitung harga pokok produk per kilogram Kue Kering

Lidah Kucing berdasarkan total biaya produksi dan jumlah produk per kilogram, sehingga dapat diperoleh harga pokok per kilogram lidah kucing sebagai berikut:

Rp 4.602.662 Harga pokok produk per kilogram lidah kucing = 124kg

= Rp 37.118

Dari hasil pembagian diatas sehingga harga pokok produk per kilogram

Lidah Kucing pada Azzahra Cake adalah Rp 37.118

Perusahaan menghitung harga pokok produk per kilogram Kue Kering

Semprit Mawar berdasarkan total biaya produksi dan jumlah produk per kilogram, sehingga dapat diperoleh harga pokok per kilogram semprit mawar sebagai berikut:

Rp 4.233.049 Harga pokok produk per kilogram semprit mawar = 124kg

= Rp 34.137

Dari hasil pembagian diatas sehingga harga pokok produk per kilogram

Semprit Mawar pada Azzahra Cake adalah Rp 34.137

Perusahaan menghitung harga pokok produk per kilogram Kue Kering

Kacang Amor berdasarkan total biaya produksi dan jumlah produk per

97

kilogram, sehingga dapat diperoleh harga pokok per kilogram kacang amor

sebagai berikut:

Rp 4.241.202 Harga pokok produk per kilogram kacang amor = 124kg

= Rp 34.203

Dari hasil pembagian diatas sehingga harga pokok produk per kilogram

Kacang Amor pada Azzahra Cake adalah Rp 34.203

Perusahaan menghitung harga pokok produk per kilogram Kue Kering

Putri Salju berdasarkan total biaya produksi dan jumlah produk per

kilogram, sehingga dapat diperoleh harga pokok per kilogram putri salju

sebagai berikut:

Rp 4.303.512 Harga pokok produk per kilogram putri salju = 124kg

= Rp 34.706

Dari hasil pembagian diatas sehingga harga pokok produk per kilogram

Putri Salju pada Azzahra Cake adalah Rp 34.706

4. Perhitungan harga pokok produk yang seharusnya dilakukan perusahaan

berdasarkan konsep akuntansi biaya.

Untuk menghitung biaya per kilogram yang dikeluarkan Azzahra Cake

perlu dihitung unit ekuivalen untuk periode Bulan Desember 2017 dengan

perhitungan sebagai berikut:

98

a. Biaya Bahan Baku

1) Biaya bahan baku Nastar Nenas yang dikeluarkan pada bulan

Desember dapat menghasilkan 124 Kg produk jadi dan tidak ada

persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian 100%.

Hal ini berarti bahwa biaya bahan baku sebesar Rp 4.203.600

tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan produk jadi

sebesar 124 Kg dan 0 Kg (100% x 0) persediaan dalam proses.

Dengan demikian unit ekuivalen biaya bahan baku Nastar

Nenas adalah 124 Kg + (0 x 100%) = 124 Kg.

2) Biaya bahan baku Lidah Kucing yang dikeluarkan pada bulan

Desember dapat menghasilkan 124 Kg produk jadi dan tidak ada

persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian 100%.

Hal ini berarti bahwa biaya bahan baku sebesar Rp 2.834.950

tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan produk jadi

sebesar 124 Kg dan 0 Kg (100% x 0) persediaan dalam proses.

Dengan demikian unit ekuivalen biaya bahan baku Lidah

Kucing adalah 124kg + (0 x 100%) = 124 Kg.

3) Biaya bahan baku Semprit Mawar yang dikeluarkan pada

bulan Desember dapat menghasilkan 124 Kg produk jadi dan

tidak ada persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian

100%. Hal ini berarti bahwa biaya bahan baku sebesar

99

Rp 2.465.337 tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan

produk jadi sebesar 124 Kg dan 0 Kg (100% x 0) persediaan

dalam proses. Dengan demikian unit ekuivalen biaya bahan

baku Semprit Mawar adalah 124kg + (0 x 100%) = 124 Kg.

4) Biaya bahan baku Kacang Amor yang dikeluarkan pada bulan

Desember dapat menghasilkan 124 Kg produk jadi dan tidak ada

persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian 100%.

Hal ini berarti bahwa biaya bahan baku sebesar Rp 2.473.490

tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan produk jadi

sebesar 124 Kg dan 0 Kg (100% x 0) persediaan dalam proses.

Dengan demikian unit ekuivalen biaya bahan baku Kacang

Amor adalah 124kg + (0 x 100%) = 124 Kg.

5) Biaya bahan baku Putri Salju yang dikeluarkan pada bulan

Desember dapat menghasilkan 124 Kg produk jadi dan tidak ada

persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian 100%.

Hal ini berarti bahwa biaya bahan baku sebesar Rp 2.480.000

tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan produk jadi

sebesar 124 Kg dan 0 Kg (100% x 0) persediaan dalam proses.

Dengan demikian unit ekuivalen biaya bahan baku Putri Salju

adalah 124kg + (0 x 100%) = 124 Kg. b. Biaya Bahan Penolong

100

1) Biaya bahan penolong Kue Kering Nastar Nenas yang

dikeluarkan dalam bulan Desember 2017 sebesar Rp 21.080

tersebut dapat menghasilkan 124 Kg produk jadi dan tidak ada

persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya

bahan penolong sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya

bahan penolong tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan

produk jadi sebesar 124 Kg dan 0 Kg (100% x 0) persediaan

produk dalam proses. Dengan demikian unit ekuivalen

biaya bahan penolong Kue Kering Nastar Nenas adalah 124 Kg

+ (0 x 100%) = 124 Kg.

2) Biaya bahan penolong Kue Kering Lidah Kucing yang

dikeluarkan dalam bulan Desember 2017 sebesar Rp 21.080

tersebut dapat menghasilkan 124 Kg produk jadi dan tidak ada

persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya

bahan penolong sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya

bahan penolong tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan

produk jadi sebesar 124 Kg dan 0 Kg (100% x 0) persediaan

produk dalam proses. Dengan demikian unit ekuivalen

biaya bahan penolong Kue Kering Lidah Kucing adalah 124

Kg + (0 x 100%) = 124 Kg.

3) Biaya bahan penolong Kue Kering Semprit Mawar yang

101

dikeluarkan dalam bulan Desember 2017 sebesar Rp 21.080

tersebut dapat menghasilkan 124 Kg produk jadi dan tidak ada

persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya

bahan penolong sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya

bahan penolong tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan

produk jadi sebesar 124 Kg dan 0 Kg (100% x 0) persediaan

produk dalam proses. Dengan demikian unit ekuivalen

biaya bahan penolong Kue Kering Semprit Mawar adalah 124

Kg + (0 x 100%) = 124 Kg.

4) Biaya bahan penolong Kue Kering Kacang Amor yang

dikeluarkan dalam bulan Desember 2017 sebesar Rp 21.080

tersebut dapat menghasilkan 124 Kg produk jadi dan tidak ada

persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya

bahan penolong sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya

bahan penolong tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan

produk jadi sebesar 124 Kg dan 0 Kg (100% x 0) persediaan

produk dalam proses. Dengan demikian unit ekuivalen

biaya bahan penolong Kue Kering Kacang Amor adalah 124

Kg + (0 x 100%) = 124 Kg.

5) Biaya bahan penolong Kue Kering Putri Salju yang

dikeluarkan dalam bulan Desember 2017 sebesar Rp 21.080

102

tersebut dapat menghasilkan 124 Kg produk jadi dan tidak ada

persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya

bahan penolong sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya

bahan penolong tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan

produk jadi sebesar 124 Kg dan 0 Kg (100% x 0) persediaan

produk dalam proses. Dengan demikian unit ekuivalen

biaya bahan penolong Kue Kering Putri Salju adalah 124 Kg +

(0 x 100%) = 124 Kg. c. Biaya Tenaga Kerja

1) Biaya tenaga kerja Kue Kering Nastar Nanas yang

dikeluarkan dalam bulan Desember 2017 sebesar Rp 1.200.000

tersebut dapat menghasilkan 124 Kg produk jadi dan tidak ada

persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya

bahan penolong sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya

bahan penolong tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan

produk jadi sebesar 124 Kg dan 0 Kg (100% x 0) persediaan

produk dalam proses. Dengan demikian unit ekuivalen

biaya tenaga kerja Kue Kering Nastar Nanas adalah 124 Kg +

(0 x 100%) = 124 Kg.

2) Biaya tenaga kerja Kue Kering Lidah Kucing yang

dikeluarkan dalam bulan Desember 2017 sebesar Rp 1.200.000

103

tersebut dapat menghasilkan 124 Kg produk jadi dan tidak ada

persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya

bahan penolong sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya

bahan penolong tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan

produk jadi sebesar 124 Kg dan 0 Kg (100% x 0) persediaan

produk dalam proses. Dengan demikian unit ekuivalen

biaya tenaga kerja Kue Kering Lidah Kucing adalah 124 Kg +

(0 x 100%) = 124 Kg.

3) Biaya tenaga kerja Kue Kering Semprit Mawar yang

dikeluarkan dalam bulan Desember 2017 sebesar Rp 1.200.000

tersebut dapat menghasilkan 124 Kg produk jadi dan tidak ada

persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya

bahan penolong sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya

bahan penolong tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan

produk jadi sebesar 124 Kg dan 0 Kg (100% x 0) persediaan

produk dalam proses. Dengan demikian unit ekuivalen

biaya tenaga kerja Kue Kering Semprit Mawar adalah 124 Kg

+ (0 x 100%) = 124 Kg.

4) Biaya tenaga kerja Kue Kering Kacang Amor yang

dikeluarkan dalam bulan Desember 2017 sebesar Rp 1.200.000

tersebut dapat menghasilkan 124 Kg produk jadi dan tidak ada

104

persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya

bahan penolong sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya

bahan penolong tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan

produk jadi sebesar 124 Kg dan 0 Kg (100% x 0) persediaan

produk dalam proses. Dengan demikian unit ekuivalen

biaya tenaga kerja Kue Kering Kacang Amor adalah 124 Kg +

(0 x 100%) = 124 Kg.

5) Biaya tenaga kerja Kue Kering Putri Salju yang dikeluarkan

dalam bulan Desember 2017 sebesar Rp 1.200.000 tersebut

dapat menghasilkan 124 Kg produk jadi dan tidak ada

persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya

bahan penolong sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya

bahan penolong tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan

produk jadi sebesar 124 Kg dan 0 Kg (100% x 0) persediaan

produk dalam proses. Dengan demikian unit ekuivalen

biaya tenaga kerja Kue Kering Putri Salju adalah 124 Kg + (0

x 100%) = 124 Kg.

d. Biaya Overhead Pabrik

1) Biaya overhead pabrik Kue Kering Nastar Nanas yang

dikeluarkan dalam bulan Desember 2017 sebesar Rp 546.632

105

tersebut dapat menghasilkan 124 Kg produk jadi dan tidak ada

persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya

bahan penolong sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya

overhead pabrik tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan

produk jadi sebesar 124 Kg dan 0 Kg (100% x 0) persediaan

produk dalam proses. Dengan demikian unit ekuivalen biaya

overhead pabrik Kue Kering Nastar Nanas adalah 124 Kg + (0

x 100%) = 124 Kg.

2) Biaya overhead pabrik Kue Kering Lidah Kucing yang

dikeluarkan dalam bulan Desember 2017 sebesar Rp 546.632

tersebut dapat menghasilkan 124 Kg produk jadi dan tidak ada

persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya

bahan penolong sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya

overhead pabrik tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan

produk jadi sebesar 124 Kg dan 0 Kg (100% x 0) persediaan

produk dalam proses. Dengan demikian unit ekuivalen biaya

overhead pabrik Kue Kering Lidah Kucing adalah 124 Kg + (0

x 100%) = 124 Kg.

3) Biaya overhead pabrik Kue Kering Semprit Mawar yang

dikeluarkan dalam bulan Desember 2017 sebesar Rp 546.632

tersebut dapat menghasilkan 124 Kg produk jadi dan tidak ada

106

persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya

bahan penolong sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya

overhead pabrik tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan

produk jadi sebesar 124 Kg dan 0 Kg (100% x 0) persediaan

produk dalam proses. Dengan demikian unit ekuivalen biaya

overhead pabrik Kue Kering Semprit Mawar adalah 124 Kg +

(0 x 100%) = 124 Kg.

4) Biaya overhead pabrik Kue Kering Kacang Amor yang

dikeluarkan dalam bulan Desember 2017 sebesar Rp 546.632

tersebut dapat menghasilkan 124 Kg produk jadi dan tidak ada

persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya

bahan penolong sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya

overhead pabrik tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan

produk jadi sebesar 124 Kg dan 0 Kg (100% x 0) persediaan

produk dalam proses. Dengan demikian unit ekuivalen biaya

overhead pabrik Kue Kering Kacang adalah 124 Kg + (0 x

100%) = 124 Kg.

5) Biaya overhead pabrik Kue Kering Putri Salju yang

dikeluarkan dalam bulan Desember 2017 sebesar Rp 546.632

tersebut dapat menghasilkan 124 Kg produk jadi dan tidak ada

persediaan dalam proses dengan tingkat penyelesaian biaya

107

bahan penolong sebesar 100%. Hal ini berarti bahwa biaya

overhead pabrik tersebut telah digunakan untuk menyelesaikan

produk jadi sebesar 124 Kg dan 0 Kg (100% x 0) persediaan

produk dalam proses. Dengan demikian unit ekuivalen biaya

overhead pabrik Kue Kering Putri Salju adalah 124 Kg + (0 x

100%) = 124 Kg.

5. Perhitungan Harga Pokok Produk Per kilogram

Tabel 43 Perhitungan Harga Pokok Produk Per Kilogram Kue Kering Nastar Nenas

Unit ekuivalen (per Biaya produksi per Elemen biaya produksi Biaya produksi Kilogram) Kilogram Kue

Biaya bahan baku Rp 4.203.600 124 Rp 33.900 Biaya Penolong Rp 21.080 124 Rp 170 Biaya tenaga kerja Rp 1.200.000 124 Rp 9.667 Biaya overhead pabrik Rp 546.632 124 Rp 4.408 Total Rp 5.971.312 124 Rp 48.155 Sumber: Diolah Oleh Penulis

Dari tabel di atas dapat dilihat total biaya sebesar Rp 5.971.312 unit

ekuivalen untuk semua unsur biaya produksi sama yaitu 124 Kg dan total

biaya produksi per Kilogram Kue Kering Nastar Nanas adalah Rp 48.155.

108

Tabel 44 Perhitungan Harga Pokok Produk Per Kilogram Kue Kering Lidah kucing

Unit ekuivalen Biaya produksi Per Elemen Biaya Produksi (Per Kilogram) Kilogram Kue Biaya Bahan Baku Rp 2.834.950 124 Rp 22.862 Biaya Bahan Penolong Rp 21.080 124 Rp 170 Biaya Tenaga Kerja Rp 1.200.000 124 Rp 9.677 Biaya Overhead Pabrik Rp 546.632 124 Rp 4.408 Total Rp 4.602.662 496 Rp 37.118 Sumber: Diolah Oleh Penulis

Dari tabel di atas dapat dilihat total biaya sebesar Rp 4.602.662 unit

ekuivalen untuk semua unsur biaya produksi sama yaitu 124 Kg dan total

biaya produksi per Kilogram Kue Kering Lidah Kucing adalah Rp 37.118.

Tabel 45 Perhitungan Harga Pokok Produk Per Kilogram Kue Kering Semprit Mawar Unit ekuivalen Biaya produksi Per Elemen Biaya Produksi (Per Kilogram) Kilogram Kue Biaya Bahan Baku Rp 2.465.337 124 Rp 19.882 Biaya Bahan Penolong Rp 21.080 124 Rp 170 Biaya Tenaga Kerja Rp 1.200.000 124 Rp 9.677 Biaya Overhead Pabrik Rp 546.632 124 Rp 4.408 Total Rp 4.233.049 496 Rp 34.137 Sumber: Diolah Oleh Penulis

Dari tabel di atas dapat dilihat total biaya sebesar Rp 4.233.049 unit

ekuivalen untuk semua unsur biaya produksi sama yaitu 124 Kg dan total

biaya produksi per Kilogram Kue Kering Semprit Mawar Rp 34.137.

109

Tabel 46 Perhitungan Harga Pokok Produk Per Kilogram Kue Kering Kacang Amor Unit ekuivalen Biaya produksi Per Elemen Biaya Produksi (Per Kilogram) Kilogram Kue Biaya Bahan Baku Rp 2.473.490 124 Rp 19.947 Biaya Bahan Penolong Rp 21.080 124 Rp 170 Biaya Tenaga Kerja Rp 1.200.000 124 Rp 9.677 Biaya Overhead Pabrik Rp 546.632 124 Rp 4.408 Total Rp 4.241.202 496 Rp 34.203 Sumber: Diolah Oleh Penulis

Dari tabel di atas dapat dilihat total biaya sebesar Rp 4.241.202 unit

ekuivalen untuk semua unsur biaya produksi sama yaitu 124 Kg dan total

biaya produksi per Kilogram Kue Kering Kacang Amor adalah Rp 34.203.

Tabel 47 Perhitungan Harga Pokok Produk Per Kilogram Kue Kering Putri Salju Unit ekuivalen Biaya produksi Per Elemen Biaya Produksi (Per Kilogram) Kilogram Kue Biaya Bahan Baku Rp 2.535.800 124 Rp 20.450 Biaya Bahan Penolong Rp 21.080 124 Rp 170 Biaya Tenaga Kerja Rp 1.200.000 124 Rp 9.677 Biaya Overhead Pabrik Rp 546.632 124 Rp 4.408 Total Rp 4.303.512 496 Rp 34.706 Sumber: Dioleh Oleh Penulis

Dari tabel di atas dapat dilihat total biaya sebesar Rp 4.303.512 unit

ekuivalen untuk semua unsur biaya produksi sama yaitu 124 Kg dan total

biaya produksi per Kilogram Kue Kering Kacang Amor adalah Rp 34.706.

110

6. Untuk menentukan harga pokok produk pada bulan Desember 2017 maka

perlu juga diketahui beberapa jurnal

Biaya produksi Kue Kering Nastar Nenas yang terjadi dalam bulan

Desember 2017, dicatat dengan jurnal sebagai berikut:

a. Jurnal untuk mencatat pemakaian bahan baku

BDP – biaya bahan baku Rp 4.203.600

Persediaan bahan baku Rp 4.203.600

b. Jurnal untuk mencatat biaya penolong

BDP – biaya penolong Rp 21.080

Persediaan bahan penolng Rp 21.080

c. Jurnal tenaga kerja langsung

BDP – biaya tenaga kerja Rp 1.200.000

Gaji dan upah Rp 1.200.000

d. Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik

BDP – biaya overhead pabrik Rp 546.632

Berbagai rekening yang dikreditkan Rp 546.632

111

e. Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer ke

gudang

BDP- Biaya bahan baku Rp 4.203.600

BDP- Biaya penolong Rp 21.080

BDP- Biaya tenaga kerja Rp 1.200.000

BDP- Biaya overhead pabrik Rp 546.632

Persediaan produk jadi Rp 5.971.312

Biaya produksi Kue Kering Lidah Kucing yang terjadi dalam bulan

Desember 2017, dicatat dengan jurnal sebagai berikut:

a. Jurnal untuk mencatat pemakaian bahan baku

BDP – biaya bahan baku Rp 2.834.950 Persediaan bahan baku Rp 2.834.950

b. Jurnal untuk mencatat biaya penolong

BDP – biaya penolong Rp 21.080

Persediaan bahan penolng Rp 21.080

c. Jurnal tenaga kerja langsung

BDP – biaya tenaga kerja Rp 1.200.000

Gaji dan upah Rp 1.200.000

d. Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik

BDP – biaya overhead pabrik Rp 546.632

Berbagai rekening yang dikreditkan Rp 546.632

112

e. Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer ke

gudang

BDP- Biaya bahan baku Rp 2.834.950

BDP- Biaya penolong Rp 21.080

BDP- Biaya tenaga kerja Rp 1.200.000

BDP- Biaya overhead pabrik Rp 546.632

Persediaan produk jadi Rp 4.602.662

Biaya produksi Kue Kering Semprit Mawar yang terjadi dalam bulan

Desember 2017, dicatat dengan jurnal sebagai berikut:

a. Jurnal untuk mencatat pemakaian bahan baku

BDP – biaya bahan baku Rp 2.465.337 Persediaan bahan baku Rp 2.465.337

b. Jurnal untuk mencatat biaya penolong

BDP – biaya penolong Rp 21.080

Persediaan bahan penolng Rp 21.080

c. Jurnal tenaga kerja langsung

BDP – biaya tenaga kerja Rp 1.200.000

Gaji dan upah Rp 1.200.000

d. Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik

BDP – biaya overhead pabrik Rp 546.632

Berbagai rekening yang dikreditkan Rp 546.632

113

e. Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer ke

gudang

BDP- Biaya bahan baku Rp 2.465.337

BDP- Biaya penolong Rp 21.080

BDP- Biaya tenaga kerja Rp 1.200.000

BDP- Biaya overhead pabrik Rp 546.632

Persediaan produk jadi Rp 4.233.049

Biaya produksi Kue Kering Kacang Amor yang terjadi dalam bulan

Desember 2017, dicatat dengan jurnal sebagai berikut:

a. Jurnal untuk mencatat pemakaian bahan baku

BDP – biaya bahan baku Rp 2.473.490

Persediaan bahan baku Rp 2.473.490 b. Jurnal untuk mencatat biaya penolong

BDP – biaya penolong Rp 21.080

Persediaan bahan penolng Rp 21.080

c. Jurnal tenaga kerja langsung

BDP – biaya tenaga kerja Rp 1.200.000

Gaji dan upah Rp 1.200.000

d. Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik

BDP – biaya overhead pabrik Rp 546.632

Berbagai rekening yang dikreditkan Rp 546.632

114

e. Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer ke

gudang

BDP- Biaya bahan baku Rp 2.473.490

BDP- Biaya penolong Rp 21.080

BDP- Biaya tenaga kerja Rp 1.200.000

BDP- Biaya overhead pabrik Rp 546.632

Persediaan produk jadi Rp 4.241.202

Biaya produksi Kue Kering Putri Salju yang terjadi dalam bulan

Desember 2017, dicatat dengan jurnal sebagai berikut:

a. Jurnal untuk mencatat pemakaian bahan baku

BDP – biaya bahan baku Rp 2.535.800 Persediaan bahan baku Rp 2.535.800

b. Jurnal untuk mencatat biaya penolong

BDP – biaya penolong Rp 21.080

Persediaan bahan penolng Rp 21.080

c. Jurnal tenaga kerja langsung

BDP – biaya tenaga kerja Rp 1.200.000

Gaji dan upah Rp 1.200.000

d. Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik

BDP – biaya overhead pabrik Rp 546.632

Berbagai rekening yang dikreditkan Rp 546.632

115

e. Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer ke

gudang

BDP- Biaya bahan baku Rp 2.535.800

BDP- Biaya penolong Rp 21.080

BDP- Biaya tenaga kerja Rp 1.200.000

BDP- Biaya overhead pabrik Rp 546.632

Persediaan produk jadi Rp 4.303.512

116

7. Laporan Biaya Produksi

Berikut laporan biaya produksi yang disarankan penulis untuk

perusahaan berdasarkan perhitungan harga pokok produksi dengan konsep

akuntansi biaya:

Tabel 48 Azzahra Cake Laporan Biaya Produksi Kue Kering Nastar Nenas Bulan Desember 2017 Data Produksi: Dimasukan dalam proses 124 Kg Produk jadi yang ditransfer ke 0 Kg gudang Produk dalam proses akhir 0 Kg Jumlah produk yang dihasilkan 124 Kg Biaya yang dibebankan dalam bulan Januari 2017: Total Per Kilogram Biaya bahan baku Rp 4.203.600 Rp 33.900 Biaya penolong Rp 21.080 Rp 170 Biaya tenaga kerja langsung Rp 1.200.000 Rp 9.677 Biaya overhead pabrik Rp 546.632 Rp 4.408 Rp 5.971.312 Rp 48.155 Perhitungan biaya: Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang 124 Kg x Rp 48.155 = Rp 5.971.312 Jumlah biaya produksi yang dibebankan = Rp 5.971.312 Sumber: Diolah oleh penulis

117

Tabel 49 Azzahra Cake Laporan Biaya Produksi Kue Kering Lidah Kucing Bulan Desember 2017 Data Produksi: Dimasukan dalam proses 124 Kg Produk jadi yang ditransfer ke 0 Kg gudang Produk dalam proses akhir 0 Kg Jumlah produk yang dihasilkan 124 Kg Biaya yang dibebankan dalam bulan Januari 2017: Total Per Kilogram Biaya bahan baku Rp 2.834.950 Rp 22.862 Biaya penolong Rp 21.080 Rp 170 Biaya tenaga kerja langsung Rp 1.200.000 Rp 9.677 Biaya overhead pabrik Rp 546.632 Rp 4.408 Rp 4.602.662 Rp Rp 37.118 Perhitungan biaya: Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang 124 Kg x Rp 37.118 = Rp 4.602.662 Jumlah biaya produksi yang dibebankan = Rp 4.602.662 Sumber: Diolah oleh penulis

Tabel 50

Azzahra Cake Laporan Biaya Produksi Kue Kering Semprit Mawar Bulan Desember 2017 Data Produksi: Dimasukan dalam proses 124 Kg Produk jadi yang ditransfer ke 0 Kg gudang Produk dalam proses akhir 0 Kg Jumlah produk yang dihasilkan 124 Kg Biaya yang dibebankan dalam bulan Januari 2017: Total Per Kilogram Biaya bahan baku Rp 2.465.337 Rp 19.882 Biaya penolong Rp 21.080 Rp 170 Biaya tenaga kerja langsung Rp 1.200.000 Rp 9.677

118

Biaya overhead pabrik Rp 546.632 Rp 4.408 Rp 4.233.049 Rp 34.137 Perhitungan biaya: Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang 124 Kg x Rp 34.137 = Rp 4.233.049 Jumlah biaya produksi yang dibebankan = Rp 4.233.049 Sumber: Diolah Oleh Penulis

Tabel 51

Azzahra Cake Laporan Biaya Produksi Kue Kering Kacang Amor Bulan Desember 2017 Data Produksi: Dimasukan dalam proses 124 Kg Produk jadi yang ditransfer ke 0 Kg gudang Produk dalam proses akhir 0 Kg Jumlah produk yang dihasilkan 124 Kg Biaya yang dibebankan dalam bulan Januari 2017: Total Per Kilogram Biaya bahan baku Rp 2.473.490 Rp 19.947 Biaya penolong Rp 21.080 Rp 170 Biaya tenaga kerja langsung Rp 1.200.000 Rp 9.677 Biaya overhead pabrik Rp 546.632 Rp 4.408 Rp 4.241.202 Rp 34.203 Perhitungan biaya: Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang 124 Kg x Rp 34.203 = Rp 4.241.202 Jumlah biaya produksi yang dibebankan = Rp 4.241.202 Sumber: Diolah Oleh Penulis

119

Tabel 52 Azzahra Cake Laporan Biaya Produksi Kue Kering Putri Salju Bulan Desember 2017 Data Produksi: Dimasukan dalam proses 124 Kg Produk jadi yang ditransfer ke 0 Kg gudang Produk dalam proses akhir 0 Kg Jumlah produk yang dihasilkan 124 Kg Biaya yang dibebankan dalam bulan Januari 2017: Total Per Kilogram Biaya bahan baku Rp 2.821.000 Rp 22.750 Biaya penolong Rp 35.030 Rp 283 Biaya tenaga kerja langsung Rp 1.200.000 Rp 9.677 Biaya overhead pabrik Rp 546.632 Rp 4.408 Rp 4.602.662 Rp Rp 37.118 Perhitungan biaya: Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang 124 Kg x Rp 37.118 = Rp 4.602.662 Jumlah biaya produksi yang dibebankan = Rp 4.602.662 Sumber: Diolah Oleh Penulis

8. Perbandingan perhitungan harga pokok produksi menurut perusahaan dan

menurut penulis

Setelah diteliti dan dibandingkan, terdapat perbedaan jumlah harga

pokok produk antara perhitungan yang dilakukan oleh Azzahra Cake

dengan perhitungan penulis (berdasarkan konsep akuntansi biaya),

perbedaan tersebut dapat dilihat dari tabel berikut ini:

120

Tabel 53 Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Per Kilogram Kue Kering Nastar Nenas Menurut Perusahaan dan yang Disarankan Penulis Keterangan Menurut Perusahaan Menurut Penulis

Biaya Bahan Baku Rp 4.224.680 Rp 4.203.600

Biaya Bahan Penolong Rp - Rp 21.080

Biaya Tenaga Kerja Rp 1.510.000 Rp 1.200.000

Biaya Lain-lain Rp 52.380 Rp -

Biaya Overhead Pabrik Rp - Rp 546.632

Jumlah biaya produksi Rp 5.787.060 Rp 5.971.312

Harga pokok produksi Rp 46.669 Rp 48.155

Sumber : Diolah Oleh Penulis

Tabel 54 Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Per Kilogram Kue Kering Lidah Kucing Menurut Perusahaan dan yang Disarankan Penulis Keterangan Menurut Perusahaan Menurut Penulis

Biaya Bahan Baku Rp 2.834.950 Rp 2.821.000

Biaya Bahan Penolong Rp - Rp 21.080

Biaya Tenaga Kerja Rp 1.510.000 Rp 1.200.000

Biaya Lain-lain Rp 52.380 Rp -

Biaya Overhead Pabrik Rp - Rp 546.632

Jumlah biaya produksi Rp 4.397.330 Rp 4.602.662

Harga pokok produksi Rp 35.462 Rp 37.118

Sumber : Diolah Oleh Penulis

121

Tabel 55 Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Per Kilogram Kue Semprit Mawar Menurut Perusahaan dan yang Disarankan Penulis Keterangan Menurut Perusahaan Menurut Penulis

Biaya Bahan Baku Rp 2.486.417 Rp 2.465.337

Biaya Bahan Penolong Rp - Rp 21.080

Biaya Tenaga Kerja Rp 1.510.000 Rp 1.200.000

Biaya Lain-lain Rp 52.380 Rp -

Biaya Overhead Pabrik Rp - Rp 546.632

Jumlah biaya produksi Rp 4.048.797 Rp 4.233.049

Harga pokok produksi Rp 32.652 Rp 34.137

Sumber : Diolah Oleh Penulis

Tabel 56 Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Per Kilogram Kue Kacang Amor Menurut Perusahaan dan yang Disarankan Penulis Keterangan Menurut Perusahaan Menurut Penulis

Biaya Bahan Baku Rp 2.473.490 Rp 2.472.250

Biaya Bahan Penolong Rp - Rp 21.080

Biaya Tenaga Kerja Rp 1.510.000 Rp 1.200.000

Biaya Lain-lain Rp 52.380 Rp -

Biaya Overhead Pabrik Rp - Rp 546.632

Jumlah biaya produksi Rp 4.056.950 Rp 4.241.202

Harga pokok produksi Rp 32.717 Rp 34.203

Sumber : Dibuat Oleh Penulis

122

Tabel 57 Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Per Kilogram Kue Putri Salju Menurut Perusahaan dan yang Disarankan Penulis Keterangan Menurut Perusahaan Menurut Penulis

Biaya Bahan Baku Rp 2.556.880 Rp 2.535.800

Biaya Bahan Penolong Rp - Rp 21.080

Biaya Tenaga Kerja Rp 1.510.000 Rp 1.200.000

Biaya Lain-lain Rp 52.380 Rp -

Biaya Overhead Pabrik Rp - Rp 546.632

Jumlah biaya produksi Rp 4.119.260 Rp 4.303.512

Harga pokok produksi Rp 33.220 Rp 34.706

Sumber : Diolah Oleh Penulis

Dari tabel di atas terdapat perbedaan dimana perhitungan harga pokok produk per kilogram Kue Kering Nastar Nenas, Kue Kering Lidah Kucing, Kue

Kering Semprit Mawar, Kue Kering Kacang Amor, dan Kue Kering Putri Salju menurut perusahaan lebih kecil dibandingkan perhitungan yang dilakukan penulis. yaitu dimana perhitungan harga pokok produksi yang disarankan penulis dan perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Perhitungan produksi kue kering nastar nenas per kilogram menurut

perusahaan Rp 46.669 sedangkan menurut penulis Rp 48.155

2. Perhitungan produksi kue kering lidah kucing per kilogram menurut

perusahaan Rp 35.462 sedangkan menurut penulis Rp 37.118

123

3. Perhitungan produksi kue kering semprit mawar per kilogram menurut

perusahaan Rp 32.652 sedangkan menurut penulis Rp 34.137

4. Perhitungan produksi kue kering kacang amor per kilogram menurut

perusahaan Rp 32.717 sedangkan menurut penulis Rp 34.203

5. Perhitungan produksi kue kering putri salju per kilogram menurut

perusahaan Rp 33.220 sedangkan menurut penulis Rp 34.706

Perbedaan hal perhitungan terjadi karena perusahaan masih salah dalam melakukan penggolongan biaya produksi, karena perusahaan tidak menggolongkan biaya overhead pabrik dengan tepat, perusahaan tidak melakukan perhitungan penyusutan aktiva tetap yang seharusnya dimasukkan dalam biaya overhead pabrik dan perusahaan memasukkan biaya bahan penolong ke dalam biaya bahan baku.

Dengan demikian maka dapat diketahui selisih perhitungan harga pokok produk menurut Azzahra Cake Banjarmasin dengan penulis pada:

1. Kue Kering Nastar Nenas Rp 1.486 (lebih kecil menurut perusahaan)

2. Kue Kering Lidah Kucing Rp 1.656 (lebih kecil menurut perusahaan)

3. Kue Kering Semprit Mawar Rp 1.485 (lebih kecil menurut perusahaan)

4. Kue Kering Kacang Amor Rp 1.479 (lebih kecil menurut perusahaan)

5. Kue Kering Putri Salju Rp 1.486 (lebih kecil menurut perusahaan)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Setelah dilakukan penelitian berkenaan dengan perhitungan harga pokok

produksi kue kering nastar nenas, kue kering lidah kucing, kue kering semprit

mawar, kue kering kacang amor, dan kue kering putri salju dengan

menggunakan metode harga proses, telah diketahui bahwa penulis mencoba

mengambil dari semua hal yang telah dibahas dan dari hasil penelitian tersebut,

maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Azzahra Cake adalah suatu usaha yang bergerak dalam pembuatan pesanan

kue pengantin, kue ulang tahun dan kue kering yang berlokasi di jalan Bumi

Mas Raya Banjarmasin.

2. Azzahra Cake masih kurang tepat dalam melakukan perhitungan harga

pokok produk per kilogram, karena tidak menggolongkan biaya yang sesuai

dengan konsep akuntansi biaya seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

langsung dan biaya overhead pabrik.

3. Penggolongan Biaya produksi menurut Azzahra Cake adalah biaya bahan

baku, biaya tenaga kerja, dan biaya lain-lain.

4. Azzahra Cake tidak menggolongkan biaya overhead pabrik seperti tidak

melakukan perhitungan penyusutan aktiva tetap, padahal aktiva tetap

124

125

termasuk dalam biaya overhead pabrik. Azzahra Cake juga menggolongkan

biaya bahan penolong ke biaya bahan baku dan masih belum

mengalokasikan biaya-biaya yang perlu dialokasikan seperti biaya-biaya

tenaga kerja dan biaya bahan baku langsung.

5. Terdapat perbedaan perhitungan harga pokok produksi menurut Azzahra

Cake dan penulis. Perhitungan produksi kue kering nastar nenas per

kilogram menurut perusahaan Rp 46.669 sedangkan menurut penulis

Rp 48.155, kue kering lidah kucing per kilogram menurut perusahaan

Rp 35.462 sedangkan menurut penulis Rp 37.118, kue kering semprit

mawar per kilogram menurut perusahaan Rp 32.652 sedangkan menurut

penulis Rp 34.137, kue kering kacang amor per kilogram menurut

perusahaan Rp 32.717 sedangkan menurut penulis Rp 34.203, dan kue

kering putri salju per kilogram menurut perusahaan Rp 33.220 sedangkan

menurut penulis Rp 34.706.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka ada beberapa saran yang dapat

penulis berikan dengan harapan dapat dijadikan pertimbangan dalam proses

pengambilan keputusan yang mungkin bisa diterapkan Azzahra Cake dimasa

yang akan datang, semoga dapat berguna bagi perusahaan agar perusahaan

lebih maju dan berkembang. Adapun saran tersebut sebagai berikut:

126

1. Azzahra Cake sebaiknya melakukan penggolongan biaya sesuai dengan konsep

akuntansi biaya, seperti penggolongan mana yang termasuk biaya bahan baku

dan mana yang masuk biaya bahan penolong. Karena penggolongan biaya

sangat berpengaruh dalam perhitungan harga pokok produksi yang lebih baik.

2. Azzahra Cake sebaiknya memasukkan biaya overhead pabrik, melakukan

perhitungan penyusutan aktiva tetap dan memisahkan mana biaya tenaga kerja

langsung dan yang tidak langsung sesuai dengan konsep akuntansi biaya.

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki. (2013). Intermediate Accounting. Edisi Kedelapan. Cetakan kelima. Yogyakarta: BFEE. Dewi, Sofia Prima dan Septian Bayu Kristanto. 2014. Akuntansi Biaya. Edisi 2. Bogor: IN MEDIA. Dunia, Ahmad Firdaus, dan Wasilah Abdullah. 2012. Akuntansi Biaya Edisi. Jakarta: Salemba Empat L.M Samryan, 2012. Akuntansi manajemen. Edisi pertama. Cetakan pertama. Jakarta Riefmanto Mulyadi., 2015. AKuntansi biaya. Edisi kelima. Cetakan ketiga belas. Yogyakarta UPP.STIM YKPN Mulyadi, 2016. Akuntansi biaya. Edisi kelima. Cetakan keempat belas. Yogyakarta UPP.STIM YKPN Raiborn, Cecily A dan Michael R. Kinney. 2014. Akuntansi Biaya Dasar dan Perkembangan. Edisi 7. Jakarta. Salemba Empat. Riwayadi. 2014. Akuntansi Biaya Pendekatan Tradisional Dan Kontemporer. Jakarta: Salemba Empat. Sasongko, Catur dkk. 2016. Akuntansi Suatu Pengantar-Berbasis PSAK Buku 1. Jakarta: Salemba Empat. Sirait, Pirmatua. 2014. Pelaporan dan Laporan Keuangan. Yogyakarta: GRAHA ILMU. Widilestainingtyas. Only, Dony Waluya Firdaus, Sri Dewi Anggadini. 2012. Akuntansi Biaya. GRAHA ILMU Sugiyono, 2013.

AZZAHRA CAKE BANJARMASIN Jalan Bumi Mas Raya Rt 01/001, Pemurus Baru TELP (0511) 7565060 BANJARMASIN (70236) KALIMANTAN SELATAN

Nomor : Banjarmasin, 25 November 2017

Lampiran : -

Perihal : Permohonan Izin Penelitian

Kepada Yth. Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin Di – Tempat

Hormat Saya, Dengan Adanya surat saudara tanggal 24 November 2017 yang diberikan dari ketua Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin, tentang perihal tersebut di atas untuk menyelesaikan tugas akhir. Kami sebagai pemimpin Azzahra Cake menyetujui dan bersedia memberikan izin kepada mahasiswa bersangkutan REKA YUNITA NIM A03150041 Jurusan Akuntansi untuk melaksanakan penelitian dan pencarian data serta informasi yang dibutuhkan untuk penyusutan tugas akhir.

Demikian surat pemberitahuan ini saya sampaikan, saya ucapkan terima kasih.

Pimpinan Azzahra Cake

Hj. Hapsah

Nama Instansi : Azzahra Cake

Alamat : Jalan Bumi Mas Raya RT 0.1/001 Kel. Pemurus Baru Banjarmasin

Koordinat : -3.3412542,114.6114765,21

A. Denah Perusahaan

B. Foto dan Kegiatan di Perusahaan