ANALISIS KEKERASAN TERHADAP PERANG DI SURIAH DALAM PERSPEKTIF KONFLIK JOHAN GALTUNG (2011-2017) ANALYSIS OF VIOLENCE IN SYRIAN WAR: CONFLICT PERSPECTIVE OF JOHAN GALTUNG (2011-2017) Jovita Pontoh1, I Gede Sumertha K Y2, Makmur Supriyatno3 Program Studi Damai dan Resolusi Konflik, Fakultas Keamanan Nasional, Universitas Pertahanan (
[email protected]) Abstrak -- Konflik di Suriah telah terjadi selama 7 tahun semenjak fenomena Musim Semi Arab yang menjatuhkan rezim-rezim otoriter di Timur Tengah. Perlawanan Bashar al-Assad melawan oposisi mendapatkan sorotan utama bagi aktor-aktor internasional yang berusaha untuk meresolusi konflik tersebut. Konflik yang semula terbatas pada polarisasi berkembang menjadi perang hanya dalam waktu kurang dari satu tahun, dari konflik intra negara menjadi konflik internasional, dengan keterlibatan berbagai negara dalam upaya intervervensi dan proksi. Perang semakin diperkeruh dengan kehadiran kelompok-kelompok teror, terutama ISIS dan Jabhat al-Nusra. Berdasarkan hal tersebut maka analisis tiga jenis kekerasan dalam perspektif Galtung: struktural, kultural, dan langsung perlu dilakukan untuk mengetahui kekerasan dalam konflik Suriah agar konflik tersebut dapat dilihat secara holistik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik wawancara dan studi literatur. Data diperoleh dari informan dan literatur yang selanjutnya dianalisis menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa Suriah memiliki tingkat kekerasan langsung, struktural dan kultural yang besar, dan dalam perang kekerasan