Perancangan Website Dengan Pendekatan Fotografi Untuk Memperkenalkan Wisata Kuliner Khas Kota

Owen Wira Prayoga1, Baskoro Banindro 2, Yusuf Hendra Yulianto3 1 dan 2. Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain Universitas Kristen Petra, Surabaya Email: [email protected]

ABSTRAK

Masih banyak minat wisatawan untuk mencoba makanan-makanan khas namun kebanyakan dari mereka belum mengenal secara jelas mengenai apa saja makanan-makanan khas yang ada di Surabaya. Hal tersebut dapat terjadi karena media-media anak muda jaman sekarang lebih banyak membahas mengenai kuliner-kuliner yang sedang ngetren dan “kekinian” daripada membahas kuliner-kuliner yang berbau tradisional atau khas. Website ini diharapkan mampu untuk menjawab kebutuhan para wisatawan yang masih memiliki minat untuk mencoba kuliner khas yang ada di Surabaya namun masih belum mengetahui secara jelas apa dan dimana saja kuliner yang direkomendasikan.

Kata Kunci: kuliner khas, website, Kota Surabaya, wisatawan

ABSTRACT

Title: Website Design With Photography Approach To Introduce The Local Speciality Food in Surabaya.

There are plenty of tourists that wants to try local speciality foods but most of them haven't clearly known about Surabaya’s local speciality food. This could happen because youngsters nowadays only posts about “trending” culinary rather than local speciality one. In hope of answering the tourists that are interested in local speciality foods, this website is created so that they know more about what and where to get the recommended Surabaya’s speciality food.

Keywords: local speciality food, Surabaya City, tourist.

Pendahuluan dengan kafe dan restoran “kekinian” seperti Hachi- hachi, Domicile, Platinum Grill, Three O Six, Confit, Kota Surabaya merupakan kota metropolitan Carnivor, Volks Coffee, dan masih banyak lagi terbesar kedua setelah Jakarta. Hal tersebut membuat karena sudah banyak artikel yang membahas tentang pandangan orang-orang dari luar kota terhadap wisata kuliner restoran dan kafe tersebut. Surabaya pun hampir sama dengan Jakarta, yaitu kota Kota Surabaya tidak hanya sebatas restoran besar yang memiliki banyak gedung-gedung tinggi dan kafe saja, masih banyak tempat-tempat kuliner dengan biaya hidup yang relatif mahal. Apalagi jika khas di Surabaya yang sederhana namun memiliki menyangkut masalah kuliner, para wisatawan yang kualitas makanan yang tidak kalah enaknya dengan baru datang ke Surabaya masih banyak yang belum restoran dan kafe tersebut. Ditambah lagi dengan mengenal tempat-tempat kuliner khas Surabaya yang lokasi kuliner khas Surabaya yang tersebar di seluruh sederhana namun tetap memiliki cita rasa yang enak. penjuru Surabaya, hal tersebut juga mampu menjadi Hal tersebut didukung oleh pesatnya perkembangan nilai lebih kuliner di Kota Surabaya karena selain kuliner berupa restoran dan kafe “kekinian” di dapat menikmati makanan khas yang tak kalah Surabaya. Di lain sisi, fenomena tersebut menjadikan enaknya dengan restoran-restoran, para wisatawan kuliner khas di Surabaya semakin tidak terlihat sekaligus dapat menelusuri jalanan Kota Surabaya karena para wisatawan dari luar kota lebih familiar yang memiliki banyak sejarah pada masa lalu seperti Monumen Bambu Runcing, Hotel Majapahit, Gedung lokasi-lokasi yang akan dipilih, cara pembuatan Balai Kota, dan masih banyak lagi. makanan tersebut dan juga harga-harga kuliner Pada era digital seperti pada saat ini tersebut. masyarakat sudah sangat erat hubungannya dengan Pendekatan yang digunakan adalah 5W1H, gadget dan internet. Hal ini dilandasi oleh 5W+1H sendiri diambil dari kata-kata tanya dalam perkembangan zaman dan semakin mudahnya orang bahas Inggris yaitu, What, Who, When, mendapatkan gadget pada masa sekarang. Dengan Why, Where, dan How. Dalam bahasa kata- hanya bermodalkan sebuah gadget dan kuota saja, kata tanya tersebut adalah Apa, Siapa, masyarakat sudah dapat mengakses berbagai info- Kapan, Mengapa, Dimana, dan Bagaimana. info yang mereka perlukan dengan mudah dan cepat, tanpa harus repot-repot mengeluarkan uang untuk membeli buku di toko buku. Internet juga memiliki Identifikasi dan Analisis Data sifat yang fleksibel, karena tidak terikat oleh waktu, jarak, maupun tempat. Selain itu, memilih website Fotografi dibandingkan dengan media-media sosial lainnya untuk media utamanya dikarenakan website lebih Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, bisa memberikan info dengan lengkap, kemudian yang berasal dari kata Yunani yaitu “Fos”: Cahaya juga lebih mudah dan rapi untuk mengelompokkan dan “Grafo”: Melukis atau menulis) adalah proses makanan-makanan khas Kota Surabaya sesuai melukis atau menulis dengan menggunakan media dengan jenis makanannya supaya orang tidak cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti kesulitan dalam mencari makanan khas tertentu. proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau Hal inilah yang melandasi perancangan foto dari suatu objek dengan merekam pantulan website sebagai bahan panduan wisata kuliner khas cahaya yang mengenal objek tersebut pada media Kota Surabaya, selain memudahkan para wisatawan yang peka cahaya. untuk mengaksesnya, juga memberikan info-info seputar kuliner khas Surabaya. Food Photography

Food photography didefinisikan sebagai Metode Penelitian proses menciptakan image makanan, dan juga minuman. Sebuah istilah liberal dimana terdapat foto- Metode yang digunakan dalam perancangan foto restoran, orang memasak, bahan makanan, ini adalah metode penelitian kualitatif-kuantiatif. dapur, penyajian makanan, bahan mentah, still-life, di Wawancara dimaksudkan untuk memperoleh dalam studio, di luar studio dan dimanapun makanan keterangan, pendirian, pendapat secara lisan dari tersebut dibuat, disiapkan, dikonsumsi dan dinikmati. seseorang yang lazim disebut responden dengan Gaya pengambilan gambar dalam food photography berbicara langsung dengan orang tersebut. Dengan harus dibeda-bedakan jika diperlukan. (Armendariz, teknik ini peneliti dapat mengatahui hal-hal yang 1) berkaitan dengan informasi seputar kuliner khas Kota Surabaya dari para penjual makanan. Wawancara Kuliner dilakukan secara terstruktur, yaitu dengan pertanyaan-pertanyaan yang sudah disiapkan secara Menurut Bondan Winarno dalam buku sistematis, yang menunjang pengumpulan data-data Warisan Kuliner Indonesia “ Basah & Jajan yang diperlukan. Selain dengan pihak produsen Pasar”, kuliner berupa makanan, minuman, jajan. makanan, wawancara juga dilakukan kepada Kuliner adalah kekayaan budaya berupa sesuatu yang masyarakat penikmat makanan ini guna mendapatkan tidak hanya bersifat konsumtif, tetapi menarik dari data opini dari masyarakat luas mengenai kuliner segi visual dan layak untuk dinikmati. khas Surabaya ini. Internet juga dibutuhkan dalam Kota Surabaya pengumpulan data karena pada zaman sekarang, kemajuan teknologi sudah sangatlah maju dan Kota Surabaya merupakan ibukota Provinsi internet mempunyai banyak sekali info-info tentang Jawa Timur, Indonesia dengan jumlah penduduk apapun, termasuk mengenai topik yang akan dibuat. metropolisnya mencapai 3,22 juta jiwa, dan Selain itu, juga menggunakan observasi. Observasi merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah digunakan karena dibutuhkan data pengamatan secara Jakarta. Posisi tersebut membuat Kota Surabaya langsung di lapangan. Seperti info-info mengenai menjadi pusat perdagangan dan jasa di kawasan Indonesia Timur. Surabaya juga memiliki julukan Rujak cingur adalah salah satu makanan sebagai Kota Pahlawan karena perjuangan rakyat tradisional yang mudah ditemukan di daerah dalam merebut kemerdekaan bangsa Indonesia dari Jawa Timur, terutama Surabaya. Rujak penjajah. Asal kata Surabaya konon berasal dari cingur terdiri dari irisan beberapa jenis cerita mitos pertempuran antara sura (ikan hiu) dan buah-buahan seperti ketimun, krai (sejenis baya (buaya) dan akhirnya menjadi Kota Surabaya. ketimun khas Jawa Timur), bengkoang, Kota Surabaya memiliki beberapa makanan mangga muda, nanas, kedondong, dan khas, antara lain: ditambah , tahu, tempe, bendoyo,  Semanggi dan cingur serta sayur-sayuran seperti Makanan khas Surabaya yang disajikan pada kecambah, kangkung, dan kacang panjang. piring yang terbuat dari daun pisang Semua bahan tadi dicampur dengan saus (pincuk), terdiri dari beberapa jenis sayur atau yang terbuat dari olahan petis, seperti daun semanggi, kecambah, kangkung cabai, kacang tanah yang digoreng, bawang dan disiram dengan bumbu yang terbuat dari goreng, garam, dan irisan cingur. Irisan ketela rambat beserta dan dimakan cingur inilah yang membedakan makanan dengan kerupuk uli (terbuat dari beras). ini dengan rujak pada umumnya. Rujak  Lontong Balap cingur biasa disajikan dengan tambahan Makanan khas Surabaya yang kerupuk, dan dengan alas pincuk (daun terdiri dari lontong, , lentho, pisang) atau piring. kecambah, dan sambal. Lentho dibuat dari kacang beras dengan Website tepung kemudian ditambah dengan kencur, bawang daun, jeruk purut, dan garam Website pada dasarnya adalah suatu jaringan secukupnya. Lontong balap sendiri lebih pada komputer yang terhubung ke internet yang didominasi oleh sayuran kecambah. Sajian mengandung hypermedia dan dapat diproses dari lontong balap umumnya disajikan dengan komputer mana saja maupun perangkat lain dalam sate kerang. Sate kerang dibuat dari kerang network. Menurut Yuhefizar, website adalah yang direbus kemudian disajikan keseluruhan halaman-halaman web yang terdapat menyerupai sate, tapi tanpa dibakar. dalam sebuah domain yang mengandung informasi.  Sebuah website biasanya dibangun atas banyak Rawon adalah makanan khas halaman web yang saling berhubungan. Hubungan Surabaya berupa sup daging berkuah hitam antara satu halaman web dengan halaman web yang sebagai campuran bumbu khas yang lainnya disebut dengan hyperlink, sedangkan teks mengandung kluwek. Daging untuk rawon yang dijadikan media penghubung disebut hypertext. umumnya adalah daging sapi yang dipotong Menurut Sumaryadi (6-9), jenis-jenis kecil-kecil. Bumbu supnya terdiri dari website campuran bawang merah, bawang putih, berdasarkan fungsinya adalah sebagai berikut: lengkuas (laos), ketumbar, serai, kunir,  Search Engine lombok, kluwek, garam, serta minyak Fungsi dari website ini adalah sebagai nabati. Semua bahan ini dihaluskan, lalu pencari website lain. Contohnya adalah ditumis sampai harum. Campuran bumbu ini Google dan Yahoo! kemudian dimasukkan dalam kaldu rebusan  Blog daging bersama-sama dengan daging. Warna Blog ini bisa di bilang catatan harian dari gelap khas rawon berasal dari kluwek. pemilik website. Fungsi dari website blog Rawon disajikan bersama nasi, dilengkapi adalah publikasi artikel atau konten yang dengan tauge kecil, daun bawang, kerupuk berfokus pada manajemen artikel. udang, daging sapi goreng (empal) dan  Social Networking sambal. Contoh dari website networking ini adalah  Tahu Tek Facebook dan Twitter, dimana website Tahu tek terdiri dari tahu goreng menyediakan fasilitas untuk para member yang dipotong kecil-kecil dengan gunting, dapat berinteraksi dengan member yang kentang goreng setengah matang, tauge dan lain. kerupuk udang. Kemudian disiram dengan  Forum bumbunya yang terbuat dari petis, kacang Website forum sebenarnya mirip dengan tanah, cabe, dan bawang putih. website networking, namun lebih berfokus  Rujak Cingur pada kemampuan para member untuk berdiskusi. Website forum yang terbesar di situs tersebut. Pengguna akan menutup situs Indonesia saat ini adalah Kaskus. tersebut tanpa berpikir akibat terlalu  Berita lambatnya akses situs tersebut. Website berita berfungsi untuk mengelola  Usability dan mempublikasikan berita kepada para Usability adalah seberapa mudahnya pengunjung di internet. Website berita yang pengguna untuk mengakses situs tersebut. paling banyak pengunjungnya di Indonesia Proses yang terlalu rumit akan membuat sekarang ini adalah Detik. pengguna meninggalkan situs tersebut secara langsung.  Gallery  Make It Easy To Go Home! Fungsi dari website gallery adalah Memberikan navigasi home sangat menyediakan fasilitas publikasi foto dan penting dalam sebuah situs. Tujuan dari gambar secara online, mengelolanya, home button ini untuk memudahkan kemudian mempublikasikannya. Contoh pengguna yang mungkin tersesat di dalam website gallery adalah Picasa. situs untuk kembali ke halaman awal.  Multimedia Website multimedia adalah website dimana Pariwisata kita dapat melakukan streaming untuk video, maupun audio tanpa mengunduhnya Ismayanti (2010:3) menjelaskan wisata terlebih dahulu. Untuk mengakses website adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh multimedia akan diperlukan internet dengan seseorang atau sekelompok orang dengan kecepatan koneksi yang cukup tinggi. mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, Youtube adalah salah satu contoh yang pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan populer. daya tarik wisata yang dikunjungi, dalam jangka  E-Learning waktu sementara. Biasanya website e-learning dimanfaatkan oleh organisasi pendidikan untuk Ismayanti (2010:2) menjelaskan bahwa menyediakan fasilitas belajar melalui kegiatan wisata terdiri atas beberapa komponen internet. Pembelajaran dapat menjadi utama, antara lain: interaktif dengan adanya website e-learning  Wisatawan ini. Contoh website e-learning adalah Ia adalah aktor dalam kegiatan wisata. website-website universitas. Berwisata menjadi sebuah pengalaman  E-Commerce manusia untuk menikmati, mengantisipasi Website e-commerce adalah yang paling dan mengingatkan masa-masa di dalam booming sekarang ini. Website jenis e- kehidupan. commerce berperan sebagai toko online.  Elemen Geografi Contohnya adalah Bukalapak, Tokopedia, Pergerakan wisatawan berlangsung pada tiga Amazon, OLX dan E-Bay. area geografi, seperti berikut ini. 1. Daerah Asal Wisatawan (DAW) Pada saat pembuatan website, perlu Daerah tempat asal wisatawan berada, diperhatikan kriteria-kriteria yang baik dan benar, tempat ketika ia melakukan aktivitas antara lain (Krug,5): keseharian, seperti bekerja, belajar,  Don’t Make Me Think! tidur, dan kebutuhan dasar lain. Hal ini sangat penting dalam sebuah Rutinitas itu sebagai pendorong untuk situs web, karena jika pengguna dipaksa memotivasi seseorang berwisata. Dari untuk berpikir, pengguna akan langsung DAW, seseorang dapat mencari meninggalkan situs web tersebut. Pengguna informasi tentang objek dan daya tarik harus mengetahui apa yang ingin wisata yang diminati, membuat disampaikan, dimana ia berada di dalam pemesanan dan berangkat menuju situs tersebut. daerah tujuan.

 Don’t Waste My Time! 2. Daerah Transit (DT) Waktu yang digunakan untuk membuka Tidak seluruh wisatawan harus situs web harus diperhatikan, jangan sampai berhenti di daerah itu. Namun, seluruh akses situs terlalu lambat karena akan wisatawan pasti akan melalui daerah mempengaruhi pengguna yang ingin melihat tersebut sehingga peranan DT pun penting. Seringkali terjadi, perjalanan wisata berakhir di daerah transit, bukan Strategi Kreatif di daerah tujuan. Hal inilah yang membuat negara-negara seperti Pada faktanya, sudah ada beberapa website Singapura dan Hong Kong berupaya seperti blog-blog pribadi seseorang yang membahas menjadikan daerahnya multifungsi, tentang kuliner khas Surabaya, namun kebanyakan yakni sebagai Daerah Transit dan eksekusinya masih kurang menarik dan informasi- Daerah Tujuan Wisata. informasi yang diberikan pun juga tidak lengkap. 3. Daerah Tujuan Wisata (DTW) Selain itu, sebelumnya juga ada beberapa Daerah ini sering dikatakan sebagai perancangan serupa mengenai kuliner Surabaya, sharp end (ujung tombak) pariwisata. tetapi memiliki latar belakang dan topik yang Di DTW ini dampak pariwisata sangat berbeda. Mengamati situasi seperti itu, maka strategi dirasakan sehingga dibutuhkan kreatif yang tepat adalah memperbaharui topik perencanaan dan strategi manajemen tersebut menjadi lebih menarik, lengkap dan juga yang tepat. Untuk menarik wisatawan, efisien dalam metode penyampaiannya. Media DTW merupakan pemacu keseluruhan website terbukti efektif dari segi efisiensinya karena sistem pariwisata dan menciptakan mudah dan cepat untuk diakses hanya dengan permintaan untuk perjalanan dari menggunakan kuota internet tanpa repot-repot untuk DAW. DTW juga merupakan raison mencari buku terlebih dahulu di toko buku. Website d’etre atau alasan utama perkembangan juga sangat berguna ketika wisatawan malas untuk pariwisata yang menawarkan hal-hal membawa-bawa buku saat berwisata kuliner di Kota yang berbeda dengan rutinitas. Surabaya. Media pendukung lainnya adalah x-banner Konsep Pemotretan dan outdoor banner yang akan diletakkan di tempat- tempat transportasi seperti bandara, stasiun, terminal Tujuan Kreatif dan juga di tempat-tempat travel agency yang ada. Selain itu, juga memanfaatkan media sosial seperti Perancangan media panduan wisata kuliner Instagram dan Youtube, karena dua media tersebut ini bertujuan sebagai pemandu para wisatawan luar adalah media yang banyak digemari masyarakat pada daerah maupun orang-orang yang kebetulan sedang jaman sekarang. berada di Kota Surabaya dan juga penduduk lokal sendiri, untuk lebih mengetahui tentang kuliner khas What to Say Surabaya yang direkomendasikan. Hal tersebut dikarenakan masih banyak wisatawan yang belum Melalui website kuliner khas Kota Surabaya ini tahu mengenai macam-macam kuliner khas yang ada diharapkan mampu untuk menarik minat wisatawan di Surabaya. luar kota hingga penduduk lokal sendiri untuk lebih Media yang digunakan adalah website mengenal potensi wisata kuliner khas yang ada di dengan pendekatan fotografi sebagai ilustrasi Kota Surabaya. Menyadarkan bahwa Kota Surabaya penyampai pesan secara visual supaya dapat tidak hanya dikenal sebagai Kota Pahlawan yang memudahkan target audience untuk melihat secara memiliki banyak peristiwa-peristiwa dan gedung- langsung lewat foto-foto yang diberikan dan juga gedung bersejarah melainkan pada kuliner sendiri mudah untuk mengaksesnya secara cepat dimanapun Surabaya mampu untuk diunggulkan dan dan kapanpun tanpa harus membeli buku terlebih dipromosikan lebih lagi karena kuliner khas Surabaya dahulu di toko buku. juga memiliki nilai historis tersendiri yang mengikuti Konten atau isi dari website ini terdiri dari perkembangan Kota Surabaya dari jaman dahulu. foto objek kuliner untuk dapat menarik perhatian dan minat pembaca beserta dengan foto suasana lokasi How to Say atau ambience yang ada di tempat tersebut supaya pembaca mempunyai pandangan pertama terhadap Tema yang digunakan adalah perpaduan tempat-tempat kuliner yang akan dikunjungi, antara gaya vintage dengan gaya modern. Gaya kemudian daftar tempat kuliner yang vintage disimbolkan dari kuliner khas Kota Surabaya direkomendasikan, alamat dan lain sebagainya yang sedangkan gaya modern disimbolkan dari keadaan diperlukan untuk memperjelas lokasi, review singkat, pada jaman sekarang. dan data lainnya yang dibutuhkan. Konsep pemotretan dilakukan dengan menggunakan perpaduan antara product in-use dan product alone, yaitu memotret melibatkan seseorang dengan makanan terkait seperti misalnya memotret pada saat seseorang hendak menyantap makanan tersebut untuk menunjukkan kelezatan dari makanan Rawon dan adanya interaksi antara seseorang dengan  Rawon Setan, Jalan Embong Malang No. 78 makanan tersebut. Selain itu, memotret makanan  Rawon Kalkulator, Jalan Progo (Belakang dengan properti-properti pendukung disekitarnya Taman Bungkul) Surabaya supaya hasil foto dapat lebih terfokus pada detail dari  Rawon Pak Pangat, Jalan Ketintang Baru makanan yang akan dipotret. Sel. I No. 15

Target Perancangan Semanggi  Pecel Semanggi Wakul Suroboyo, Jalan Untuk khalayak sasaran dijabarkan dalam Indragiri No. 3 beberapa hal, diantaranya adalah segi demografis,  Pecel Semanggi Nikmat Rasa, Jalan Raya geografis, psikografis, dan behavior. Pembagiannya Jemursari No. 114 sebagai berikut: Tahu Tek  Tahu Tek Pak Jayen, Jalan Dharmahusada

 Demografis No. 112 Khalayak sasaran dari website ini adalah  Tahu Tek Pak Ali, Jalan Raya Dinoyo No. pria dan wanita, dengan usia 20-39 karena 147 pada range usia tersebut merupakan kelompok dengan pengguna internet Teknik Pemotretan terbanyak di Indonesia.

 Geografis  Angle Sasaran utama dari website ini adalah untuk Sudut pengambilan gambar yang digunakan wisatawan yang berasal dari luar Kota adalah dengan sudut eye level karena ingin Surabaya. Namun tidak menutup menunjukkan detail dari komponen kemungkinan jika dikonsumsi oleh makanan yang menjadi kunci utama dari masyarakat Kota Surabaya sendiri. kenikmatan makanan tersebut.

 Psikografis  Lighting Dari segi ini, website ini ditujukan kepada Menggunakan pencahayaan natural yaitu wisatawan dengan kelas ekonomi menengah sinar matahari langsung pada pemotretan keatas yang mengedepankan kepraktisan pagi atau siang hari dan menggunakan flash dalam segala hal. external pada pemotretan malam hari.

 Behaviour Dari segi behavioral, website ini ditujukan Teknik Editing kepada orang yang menyukai wisata kuliner, orang yang bosan dengan tempat-tempat Proses editing menggunakan software kuliner pada umumnya seperti kafe dan Adobe Lightroom untuk mengatur adjustment pada restoran dan orang yang suka mencoba file RAW meliputi exposure, contrast, color balance, makanan yang belum pernah mereka makan highlight, shadow, serta clarity. Kemudian sebelumnya. menggunakan Adobe Photoshop jika foto memerlukan perbaikan lebih lanjut. Lokasi Pemotretan Peralatan Rujak Cingur

 Rujak Cingur Delta, Jalan Kayun Blok D Peralatan yang digunakan untuk pemotretan No. 46 diantaranya:

 Rujak Cingur Genteng Durasim, Jalan  Kamera mirrorless Sony a7ii Genteng Durasim No. 29  Lensa Canon 50mm f1.8

 Rujak Cingur Nikmat Rasa, Jalan Raya  Software Adobe Ligtroom & Adobe Jemursari No. 114 Photoshop Lontong Balap  Flash external

 Lontong Balap Garuda “Pak Gendut”, Jalan Dr. Moestopo No. 11

 Lontong Balap Pak H. Woko, Jalan Kalasan No. 30 Pelaksanaan Pemotretan Gambar 1. Final desain website

Pemotretan dilakukan pada awal bulan April hingga akhir bulan April 2017 di tempat-tempat kuliner yang sudah diseleksi. Waktu yang direncanakan untuk eksekusi pemotretan ada tiga yaitu pagi hari pukul 10:00-11:00, 15:00-17:00 dan malam hari pukul 19:00-20:00 dengan alasan pada pagi hari dan sore hari pencahayaan yang didapat dari matahari tidak terlalu harsh dan malam hari karena ada tempat kuliner yang baru buka pada malam hari.

Materi Pendukung

Materi pendukung yang digunakan dalam perancangan ini adalah berupa x-banner, outdoor banner, notes, kalender, video teaser di Youtube, brosur, dan media sosial Instagram. Ketiga media tersebut berguna untuk membantu wisatawan menemukan alamat website dari perancangan ini.

Penyajian Hasil Karya

Gambar 2. Desain brosur

Gambar 3. Desain kalender

Gambar 5. Desain outdoor banner

Gambar 4. Isi sosial media instagram

Gambar 6. Desain banner

Gambar 7. Beberapa contoh karya final fotografi

Penutup

Kesimpulan

Masih banyak minat wisatawan untuk mencoba makanan-makanan khas namun kebanyakan dari mereka belum mengenal secara jelas mengenai apa saja makanan-makanan khas yang ada di Surabaya. Hal tersebut dapat terjadi karena media- media anak muda jaman sekarang lebih banyak membahas mengenai kuliner-kuliner yang sedang ngetren dan “kekinian” daripada membahas kuliner- kuliner yang berbau tradisional atau khas. Jadi secara tidak langsung pengetahuan masyarakat jaman sekarang terhadap makanan-makanan yang berbau tradisional atau khas pun tidak banyak mereka ketahui. Oleh karena itu, perancangan ini bertujuan ingin mempromosikan kembali kuliner-kuliner khas yang ada di Surabaya dengan menggunakan media website sebagai pemandu para wisatawan luar daerah maupun orang-orang yang kebetulan sedang berada di Kota Surabaya dan juga penduduk lokal sendiri, untuk lebih mengetahui tentang kuliner khas Surabaya yang direkomendasikan. Website ini Kurniawan, H. (2013). DSLR Untuk Pemula, Jakarta: diharapkan mampu untuk menjawab kebutuhan para mediakita. wisatawan yang masih memiliki minat untuk mencoba kuliner khas yang ada di Surabaya namun Muid, Abdul. 6 Makanan Khas Surabaya Yang Enak masih belum mengetahui secara jelas apa dan dimana Dan Terkenal Bisa Untuk Oleh-Oleh : Lontong saja kuliner yang direkomendasikan. Balap, Semanggi, DLL. Retrieved February 10, 2017, from http://wisatatempat.com/makanan-khas- surabaya/ Daftar Pustaka Muizz, Kang. (2016). Pengertian Internet Dan Andre, Petrus. Macam-Macam Struktur Navigasi Manfaatnya. Retrieved February 17, 2017, from Pada Website. Retrieved February 13, 2017, from http://www.kangmuizz.com/2016/11/pengertian- https://www.andre.web.id/2014/05/struktur-navigasi- internet-dan-manfaatnya.html website.html Nugroho, R. A. (2006). Kamus Fotografi, Armendariz, M. (2013). Food Photography for Yogyakarta: C.V Andi Offset (Penerbit ANDI). Bloggers, New York: Focal Press. Pendit, N. S. (1994). Ilmu Pariwisata: Sebuah Belajar Fotografi. Komposisi Foto Golden Ratio Pengantar Perdana Cet. 5. Jakarta: Pradnya Atau Golden Section. (n.d.). Retrieved February 10, Paramita. 2017, from http://belfot.com/komposisi-foto-golden- ratio/ Sugiarto, A. (2009). Kamus Pinter Fotografer, Jakarta: ESENSI. Ismayanti. (2010). Pengantar Pariwisata. Jakarta: PT Gramedia Widisarana. Widiartanto, Yoga Hastyadi. (November 24, 2016). Pengguna Internet di Indonesia Capai 132 Juta. Kamus Besar Bahasa Indonesia, ed. 4. (2008). Kompas, Retrieved February 25, 2017, from Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. http://tekno.kompas.com/read/2016/10/24/15064727/ 2016.pengguna.internet.di.indonesia.capai.132.juta Kirana, D. C. (2012). Menjadi Fotografer Dengan Kamera Digital, Jakarta: Kuncikom.