Fajar Nur Alam WIDJOJONOMICS SAMPAI HABIBIENOMICS WIDJOJONOMICS SAMPAI HABIBIENOMICS

Oleh : Fajar Nur Alam dan Farida Sarimaya1

ABSTRACT This article entitled “Widjojonomics to Habibienomics: Different views of Economic thoughts of Widjojo Nitisastro and B.J Habibie towards Indonesian Economy in the .” The main issues raised in this study is how differing ideas of B.J Habibie and Nitisastro Widjojo about Indonesian economy in the New Order era in 1971-1999. The method used in this bachelor thesis research is historical method, which is conducted in following steps: heuristics, criticism, interpretation, and historiography, while the technique used is literature study. Based on the study, several conclusions can be drawn. The government of New Order started its governance with economic crisis. To solve it, therefore stabilization and rehabilitation of national economy is needed. Widjojo Nitisastro and B. J. have different background both in terms of their youth life and education. That is what influences the characters and ways of their thinking. Economic principal of Widjojo Nitisastro, which often called as Widjojonomics, exemplifies that modernization of economic system that covers market, fiscal and foreign debt is expected to give birth to a trickle-down effect, which assumes that if the policy is intended to provide benefits for the rich, the poor would also be impacted through the employment expansion, income distribution and market expansion. Economic principal of B.J Habibie, which often called as Habibienomics, is a system of economy that should be developed though the seizure of advanced technology to catch up with developed countries. should not only be a state that can only produce goods that have comparative advantages. Instead, Indonesia should also have added value and competitive advantage. Keywords: Thought, Economy, Widjojo Nitisastro, and B.J Habibie.

PENDAHULUAN keadaan perekonomian yang mengalami Memasuki masa pemerintahan Orde stagflasi. Maka munculnya dapat dikatakan Baru, orientasi pembangunan diarahkan identik dengan kebangkitan credo atau kepada pembangunan ekonomi. Angka kepercayaan terhadap perekonomian pertumbuhan ekonomi melaju mantap bila Indonesia (Rudianto, 1985, hlm. 10). dibandingkan dengan kondisi tahun-tahun Laporan pemerintah Indonesia bulan sebelumnya apalagi kalau diingat bahwa September 1966 kepada para kreditornya pemerintah Orde Baru berangkat dari yang nonkomunis menggambarkan

1Fajar Nur Alam adalah mahasiswa Departemen Pendidikan Sejarah, FPIPS, UPI. Lahir di Band- ung, Jawa Barat, pada tanggal 13 April 1994. Farida Sarimaya, S.pd, M.Si. Untuk kepentingan lebih lanjut, penulis dapat dihubungi di alamat rumah Kp. Cipancur, Desa Sukarame RT 02 RW 09, Kec. Pacet, Kab. Bandung, 40385, Jawa Barat. Nomor HP 085317593395. E-mail: fajar- [email protected]

203 FACTUM Volume 6, N0.2, Oktober 2017 tingkat bencana nasional yang dihadapi cumlaude pada tahun 1955, langsung rezim baru ini. Inflasi tahunan terhitung diangkat sebagai direktur lembaga melebihi 600 % persediaan uang 800 penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat kali lebih tinggi daripada angka di tahun FEUI, menggantikan Prof. Dr. Sumitro ditahun 1955 dan defisit pemerintah 780 Djojohadikusumo. Dari September 1957 kali lebih banyak daripada tahun 1961 dan hingga Maret 1961 melanjutkan studi dalam 1,8 kali dari persediaan total uang. Saat ekonomi dan demografi pada University of berkonsultasi dengan IMF, para teknokrat California di Berkeley, California, AS, dan memperkenalkan pengendalian anggaran, dalam tiga setengah tahun memperoleh tarif bunga tinggi, pengendalian ekspor gelar Ph.D ilmu ekonomi. Pada usia yang kebih ketat, dan langkah-langkah 34 tahun diangkat sebagai guru besar antikorupsi yang akan dimulai pada bulan Fakultas Ekonomi UI pada tanggal 1 juni Oktober (Ricklefs, 2008, hlm. 603). 1962. Selama 1964 -1968 menjadi Dekan Pemikiran Ekonomi bertolak kepada Fakultas Ekonomi UI (Anwar dkk, 2007, berbagai penggagas atau pemikir tentang hlm. 13). Pada tahun 1966 diangkat ekonomi baik secara pemikirannya atau sebagai Ketua Tim Bidang Ekonomi dan teori, dari seorang pemikir yang menggagas Keuangan. Pada tahun 1968 diangkat pembangunan ekonomi dari segi sumber sebagai Ketua Tim Ahli Ekonomi Presiden, daya manusia atau dari segi sumber daya dengan keanggotaan tim yang diperluas. alam. pemikiran ekonomi membantu Pada usia 39 tahun diangkat sebagai ketua untuk mengerti bahwa tidak ada kelompok Bappenas pada tanggal 20 Juli 1967 yang yang memiliki monopoli atas kebenaran dijabatnya selama 16 tahun hingga 1983. ilmiah dan bahwa banyak kelompok Pada 9 September 1971 diangkat sebagai dan perseorangan telah menambah dan Menteri Perencanaan Pembangunan dan memperhalus khasanah dan keragaman sejak 1973 hingga 1983 menjabat Menko warisan intelektual, kultural dan material Ekuin. (Sastradipoera, 2001, hlm. 6). Widjojo Bacharuddin Jusuf Habibie lahir pada Nitisastro dan B.J Habibie merupakan 25 juni 1936 di Pare-Pare Sulawasi Selatan. tokoh perpolitikan nasional. keduanya Ia sempat berkuliah di ITB sekitar 6 bulan, sangat berperan penting dalam masa kemudian B.J. Habibie berangkat ke Jerman pembangunan Indonesia pada masa Orde Barat dalam tahun 1955, dan melanjutkan Baru. mereka mempunyai latar belakang studynya di RTWH Aachen, mengambil pendidikan yang berbeda, mereka sama- Jurusan Konstruksi Pesawat Terbang. sama mempunyai kesempatan untuk Pada tahun 1958, B.J Habibie berhasil belajar ke luar negeri, Widjojo Nitisastro menyelesaikan studinya dan memperoleh belajar ke Amerika dan B.J Habibie belajar gelar Dipl. Ing. Atau Insinyur dengan ke Jerman. penilaian cumlaude. Pada tahun 1965 Widjojo Nitisastro lahir pada 23 B.J Habibie bertahan mempertahankan September 1927 di Malang, Jawa Timur. disertasinya, kemudian dinyatakan lulus Setelah lulus dari Fakultas Ekonomi dengan predikat summa cumlaude, dari Universitas Indonesia dengan judicium RTWH. Setamat dari kuliahnya sejak

204 Fajar Nur Alam WIDJOJONOMICS SAMPAI HABIBIENOMICS

1965 – 1973 ia mencari pengalaman memiliki keunggulan komparatif. Tapi mulai bekerja di MBB atau Messerschmitt harus memiliki keunggulan kompetitif Bolkow Blohm. (Makka,1986, hlm. 75-81). (Makka, 2008, hlm. 84). B.J. Habibie kemudian menjabat sebagai Kajian mengenai perbandingan Menteri Negara Riset dan Teknologi sejak Pemikiran Ekonomi antara Widjojo tahun 1978 sampai Maret 1998. Sebelum Nitisastro dan B.J Habibie ini menarik menjabat sebagai Presiden pada tanggal 21 untuk dikaji dan diteliti karena dari kedua Mei 1998 - 20 Oktober 1999, B.J. Habibie pemikiran tersebut masing-masingnya adalah Wakil Presiden pada tanggal 14 berbeda pemikiran, latar belakang dan Maret 1998 - 21 Mei 1998 dalam Kabinet gagasan yang di kemukakan keduanya pun Pembangunan VII di bawah Presiden sangatlah berbeda tentang pembangunan Soeharto. Ia diangkat menjadi ketua umum perekonomian Indonesia pada masa ICMI atau Ikatan Cendekiawan Muslim Orde Baru. Dan dilihat apakah Indonesia Indonesia, pada masa jabatannya sebagai sendiri sudah siap untuk menggunakan menteri. konsep yang berbeda dari kedua pemikiran Perbedaan paradigma pembangunan tersebut, dan apakah relevan dengan antara Widjojo Nitisatro dan B.J. Habibie kondisi Indonesia pada masa Orde Baru. membuat kedua kelompok ekonomi ini Penelitian ini diharapkan dapat jauh dari kesan akur dan kolaboratif. memberikan manfaat secara teoritis Alih-alih berkerjasama dalam melakukan maupun secara praktis. Secara teoritis pembangunan ekonomi Indonesia, kedua dengan adanya penelitian ini diharapkan kelompok ekonomi ini justru terlibat dapat menambah pengetahuan dan dalam rivalitas sengit dalam usaha pemahaman mengenai perbedaan memberikan pengaruh terhadap jalannya pemikiran ekonomi yang masing- pembangunan ekonomi Orde Baru. masing digagas oleh kedua tokoh yang Widjojonomics adalah modernisasi sistem berperan penting dalam pembangunan ekonomi yang mencakup pasar, fiskal dan perekonomian Indonesia pada masa utang luar negeri yang diharap melahirkan Orde Baru yakni Widjojo Nitisastro trickle down effect. Teori trickle down dan B.J Habibie, mereka mempunyai effect beranggapan bahwa jika kebijakan konsep tersendiri untuk pembangunan ditujukan untuk memberi keuntungan bagi perekonomian Indonesia. Secara praktis, kaum kaya, maka akan menetes ke rakyat penelitian ini diharapkan memperkaya miskin melalui perluasan kesempatan penelitian sejarah Indonesia, terutama kerja, distribusi pendapatan dan perluasan mengenai sejarah perkonomian Indonesia pasar (Anwar Dkk, 2007, hlm. 36). khususnya peranan dan pemikiran dari Habibienomics adalah perekonomian Widjojo Nitisastro dan B.J Habibie sebagai harus dikembangkan melalui perebutan tokoh-tokoh pembangunan perekonomian teknologi canggih untuk mengejar Indonesia pada masa Orde Baru, dan dapat ketertinggalan dari negara maju. Indonesia dijadikan sebagai referensi bagi penelitian tidak boleh hanya menjadi negara yang selanjutnya dan bagi lembaga SMA/ hanya bisa memproduksi barang yang MA dalam mempelajari sejarah nasional

205 FACTUM Volume 6, N0.2, Oktober 2017 tentang sejarah perekonomian Indonesia kemampuan pembuatnya, tanggung jawab khususnya pada masa Orde Baru. dan moralnya. Pada proses kritk internal, Penulis membaca buku-buku yang telah METODE PENELITIAN didapatkan secara keseluruhan, kemudian Dalam penelitian ini penulis membandingkan dengan buku-buku lain. menggunakan metode historis yang Dalam hal ini, penulis lebih memfokuskan menggunakan studi literatur berupa buku- tentang pokok pikiran yang terkandung buku, arsip, dan jurnal. Metode historis dalam buku tersebut, fokus kajiannya, dan adalah proses menguji dan menganalisa sudut pandang penulis terhadap masalah secara kritis rekaman dan peninggalan dalam buku tersebut. masa lampau (Gottschlak, 1986, hlm. Tahap ketiga adalah interpretasi yang 39). Rekaman dan peninggalan tersebut disertai dengan menggunakan dari ilmu direkontruksi oleh oleh penulis dengan sosial lainnya untuk membantu peneliti menempuh poses historiografi. Dalam menjadi alat analisis dari interpretasi. metode historis terdapat beberapa tahapan Interpretasi dilakuan dengan menggunakan dalam melakukan penelitian sejarah seperti pendekatan interdisipliner yang memiliki yang diungkapkan oleh Ismaun (2005, hlm. peran dalam menyusun berbagai informasi 125) yaitu heuristik, kritik, interpretasi, yang peneliti peroleh. Tahapan terakhir dan historiografi. Tahap pertama adalah dalam metode sejarah adalah historiografi heuristik yaitu proses pengumpulan atau penulisan sejarah. Dalam penulisan sumber-sumber sejarah yang dianggap sejarah ini peneliti berusaha menyajikan relevan dengan pembahasan yang akan penulisan analitis-kritis dengan menjawab dikaji. Penulis melakukan heuristik dengan permasalahan utama dalam penelitian mencari beberapa sumber ke beberapa ini dengan teknik studi pustaka dan studi tempat. Seperti perpustakaan UPI, dokumentasi. Badan Pusat Arsip Daerah (Bapusipda), HASIL PENELITIAN DAN perpustakaan Batu Api Jatinangor, dan PEMBAHASAN tempat-tempat lain untuk mendapatkan sumber yang terkait. Perubahan sistem politik dari Tahap kedua, kritik sumber yang demokrasi terpimpin menjadi demokrasi dibagi menjadi dua yaitu kritik eksternal pancasila atau masa orde baru membawa dan kritik internal. Kritik eksternal adalah perubahan pula pada orientasi dan cara melakukan verifikasi atau pengujian kebijakan pembangunan ekonomi, terhadap aspek-aspek “luar” dari sumber perubahan kebijakan pembangunan sejarah (Sjamsuddin, 2012, hlm. 104). ekonomi begitu sangat penting untuk Penulis mengkritik sumber-sumber mengatasi permaslahan ekonomi yang dengan melihat nama penulis buku, tahun, terjadi pada waktu itu, maka diperlukanlah tempat, dan penerbit buku tersebut. Kritik suatu perencanaan pembangunan ekonomi internal menurut Ismaun (2005, hlm. yang efektif dan tepat sasaran. 50) dilakukan untuk menilai kredibilitas Perencanaan pembangunan dimaksudkan sumber dengan mempersoalkan isinya, untuk menimbulkan dan kemudian mejamin

206 Fajar Nur Alam WIDJOJONOMICS SAMPAI HABIBIENOMICS berlangsungnya proses pembangunan secara Pemerintah selanjutnya menyiapkan terus-menerus. Hal yang demikian itu dapat Rencana Pembangunan Lima Tahun terjadi apabila didalam usaha perencanaan atau Repelita. Program ini disiapkan dan tersebut faktor-faktor strategis proses dimulai pada 1 April 1969. Periodesasi pembangunan telah benar-benar dikuasai. pembangunan setiap lima tahun Dan hal yang demikian itu hanya dapat ini dilandasi oleh kesadaran bahwa dijamin apabila telah diketahui dengan jelas pembangunan berlangsung dalam apa sajakah yang merupakan faktor strategis jangka waktu yang lama. Setiap tahun proses pembangunan dalam suatu masyarakat akan ditentukan titik berat ke sektor tertentu. Dengan lain perkataan, adalah tertentu, disesuaikan dengan tingkat suatu hal yang mutlak untuk terlebih dahulu perkembangan ekonomi (Nitisastro, memahami secara mendalam hakikat proses 2010, hlm. 165). Pada November 1968, pembangunan sebelum dapat menentukan Presiden Soeharto memimpin langsung cara pendekatan yang akan menjamin rapat Paripurna Kabinet Pembangunan berhasilnya usaha perencanaan (Nitisastro, Pertama. Pemerintah mempunyai rencana 2010, hlm. 11). pembangunan yang dikelompokkan Program pembangunan nasional berdasarkan jangka waktu seperti berikut: dituangkan kedalam suatu perencaan 1. Rencana untuk pembangunan jangka bertahap, yakni pembangunan jangka panjang dengan periode 25 tahun atau panjang 25 tahun dan pembangunan PJP. Lima Tahun Pelita. Pada masa Orde Baru 2. Rencana pembangunan jangka pemulihan dan pembangunan ekonomi menengah dengan periode 5 tahun nasional mendapat prioritas utama, Repelita. yang memerlukan prasyarat penciptaan 3. Rencana jangka pendek tahunan yang stabilitas politik. Kebutuhan akan biaya tertuang dalam RAPBN. pembangunan sebagian besar, pada Masalah pokok yang dibahas selanjutnya awalnya diperoleh dari bantuan luar negeri. adalah laporan Ketua Bappenas Prof. Dr. Susunan kabinet sebagai pengemban dan Widjojo Nitisastro tentang persiapan pelaksana program pembangunan lebih penyusunan Program Pembangunan bersifat zaken. Pada 15 Juni 1968, Presiden Jangka Panjang Pertama atau PPJP tahap Soeharto menunjuk sebuah tim yang terdiri I yang akan dimulai 1 April 1969 sampai dari 8 ahli dan teknokrat berlatarbelakang 31 Maret 1994. Sementara PJP tahap II pendidikan barat. Mereka diserahi tanggung direncanakan mulai dari 1 April 1994 jawab untuk memonitor atau mengatur sampai dengan 31 Maret 2019. Di bawah perkembangan dan trend ekonomi. Selain ini merupakan tujuan Pelita pada PJP itu opini, rencana dan rekomendasi mereka tahap I. juga diharapkan dapat membenarkan arah pembangunan ekonomi. Hasil pemikiran 1. Repelita I (1969-1974) bertujuan para pakar tersebut dituangkan dalam memenuhi kebutuhan dasar dan betuk Rencana Pembangunan Lima Tahun infrastruktur dengan penekanan pada Repelita (Leirissa dkk, 2012, hlm. 100). bidang pertanian.

207 FACTUM Volume 6, N0.2, Oktober 2017

2. Repelita II (1974-1979) bertujuan uang yang beredar dan krisis pangan meningkatkan pembangunan di pulau- akhir tahun 1972.Laju inflasi memuncak pulau selain Jawa, Bali, dan Madura, di hingga 41% tahun 1974 (Hill, 1996). Selain antaranya melalui transmigrasi. itu terjadi devaluasi rupiah sebesar 50% 3. Repelita III (1979-1984) menekankan pada November 1978. Bulan September bidang industri padat karya untuk 1984,Indonesia mengalami krisis meningkatkan ekspor. perbankan ,yang bermula dari deregulasi perbankan 1 Juni 1983 yang memaksa 4. Repelita IV (1984-1989) bertujuan bank-bank negara untuk memobilisasi menciptakan lapangan kerja baru dan dana mereka dan memikul risiko kredit industri. macet,serta bebas untuk menentukan 5. Repelita V (1989-1994) menekankan tingkat suku bunga,baik deposito berjangka bidang transportasi, komunikasi, dan maupun kredit (Nasution, 1987).Masalah- pendidikan. masalah tersebut terus berlangsung hingga Krisis pertama yang dialami Indonesia terjadi krisis ekonomi yang bermula pada masa orde baru adalah kondisi ekonomi tahun 1997 (Tambunan, 1998). yang sangat parah warisan orde lama. Widjojo Nitisastro lahir pada 23 Sebagian besar produksi terhenti dan September 1927 di Malang, Jawa Timur. laju pertumbuhan ekonomi selama Dari keluarga patriotis, Ayahnya pensiunan periode 1962-1966 kurang dari 2% yang penilik sekolah dasar yang aktivis di mengakibatkan penurunan pendapatan Partai Indonesia Raya atau Parindra per kapita.Defisit anggaran belanja yang menggerakan rukun tani. Beberapa pemerintah yang sebagian besar dibiayai saudaranya bersikap non-kooperatif dengan kredit dari BI meningkat tajam terhadap Belanda dan memilih menjadi dari 63% dari penerimaan pemerintah guru di Taman Siswa. Widjojo Nitisastro tahun 1962 menjadi127% tahun 1966. pada tahun 1942 bersekolah di SMP Selain itu,buruknya perekonomian Praban, Surabaya, semasa pendudukan Indonesia masa transisi juga disebabkan Jepang. Widjojo muda sempat mengikuti oleh besarnya defisit neraca perdagangan dorongan patriotisme keluarganya dengan dan utang luar negeri,yang kebanyakan turut serta dalam revolusi kemerdekaan diperoleh dari negara blok timur serta di Surabaya Widjojo bergabung dengan inflasi yang sangat tinggi.Disamping pasukan pelajar yang kemudian dikenal itu,pengawasan devisa yang amat ketat sebagai TRIP. Ia masih kelas 1 SMT di St. menyebabkan nilai tukar rupiah terhadap Albertus Malang atau setingkat SMA pada dollar AS naik dua atau tiga kali lipat. tahun 1945, ketika nyaris gugur di daerah Akibatnya terjadi kegiatan spekulatif Ngaglik dan Gunung Sari, Surabaya. dan pelarian modal ke luar negeri.Hal ini Selepas perang (Anwar dkk, 2007, hlm. memperburuk perekonomian Indonesia 16). pada masa itu (Siregar, 1987). Seusai perang, Widjojo sempat Krisis kedua adalah laju inflasi mengajar di SMP selama 3 tahun. Ia yang tinggi pada tahun 1970-an. Hal ini kemudian memutuskan untuk melanjutkan disebabkan karena banyaknya jumlah

208 Fajar Nur Alam WIDJOJONOMICS SAMPAI HABIBIENOMICS pendidikan tingginya di Fakultas Ekonomi atau AHM (Anwar dkk, 2007, hlm. 13). Universitas Indonesia atau FEUI dan Pada usianya yang relatif sangat muda, 39 mengkhususkan diri pada bidang demografi. tahun, ia telah dipercaya sebagai ketua tim Setelah lulus Fakultas Ekonomi Universitas penasehat ekonomi presiden pada tahun Indonesia dengan judicium cumlaude pada 1966. Kemudian, Widjojo menjadi ketua tahun 1955, langsung diangkat sebagai Bappenas sejak tahun 1967. Pada tahun 1971 direktur lembaga penyelidikan Ekonomi beliau dilantik sebagai Menteri Prencanaan dan Masyarakat FEUI, menggantikan Pembangunan. Pada tahun1973 Widjojo Prof. Dr. . Dari dilantik sebagai Menteri Ekuin merangkap September 1957 hingga Maret 1961. Sebagai ketua Bappenas yang di jabat sampai salah satu mahasiswa paling cemerlang di tahun 1983, menggantikan Sri Sultan kampusnya, Widjojo kemudian mendapat Hamengkubuwono IX (Kusumaningsih, kesempatan untuk berkuliah di University 2016, hlm. 5). of California at Berkeley atas beasiswa dari Bacharuddin Jusuf Habibie lahir Ford Foundation. melanjutkan studi dalam pada 25 juni 1936 di Pare-Pare Sulawasi ekonomi dan demografi pada University of Selatan. Beliau terlahir campuran antara California di Berkeley, California, AS, dan ibunya orang Jawa dengan ayahnya orang dalam tiga setengah tahun memperoleh Sulawesi Selatan. Beliau adalah anak ke gelar Ph.D ilmu ekonomi. Dengan empat dari pasangan Aluwi Abdul Jalil disertasi Migration, Population Growth Habibie dengan ibu RA. Tuti Marini and Economic Development: A study of Puspowardojo. Ayahnya bekerja sebagai the Economic Consequenses of Alternative Landbouwconsulent atau setingkat kepala Petterns of Inter-island Migration. Ia lulus dinas di pare-pare (Noer, 2015, hlm. 40). pada tahun 1961 dan kembali ke Indonesia B.J. Habibie memperoleh pendidikan untuk mengajar di Sekolah Staf dan formalnya mula-mula di ELS (Europeesche Komando Angkatan Darat atau SESKOAD Lagera School) atau setingkat SD dan (Anwar dkk, 2010, hlm. 17). HBS kemudian B.J Habibie muda harus Pada usia 34 tahun diangkat sebagai kehilangan ayahnya yang meninggal dunia guru besar Fakultas Ekonomi UI pada pada 3 September 1950 karena terkena tanggal 1 juni 1962 dengan pidato serangan jantung. Tak lama setelah pengukuhan berjudul Analisa Ekonomi ayahnya meninggal, Habibie pindah ke dan Perencanaan Pembangunan yang Bandung untuk menuntut ilmu di SMP 5 di disampaikan pada 10 Agustus 1963. Bandung pada tahun 1951. Dan melanjutkan Selama 1964 -1968 menjadi Dekan pendidikan di Gouvernments Middlebare Fakultas Ekonomi UI. Di samping itu juga School. Disekolah yang setingkat SMA menjadi Direktur Lembaga Ekonomi dan tersebut, beliau mulai tampak menonjol Kemasyarakatan Nasional atau Leknas dari prestasinya, Habibie telah menunjukkan Majelis Ilmu Pengetahuan Indonesia atau kecerdasan dan semangat tinggi pada ilmu MIPI dan tenaga pengajar pada Sekolah pengetahuan dan teknologi khususnya Staf dan Komando TNI Angkatan Darat Fisika (Makka, 2008, hlm. 35). atau Seskoad dan Akademi Hukum Militer

209 FACTUM Volume 6, N0.2, Oktober 2017

Setamatnya di SMA pada tahun 1954 Maret 1998. Sebelum menjabat sebagai B.J Habibie melanjutkan studinya ke Presiden pada tanggal 21 Mei 1998 - 20 ITB. Baru kuliah di ITB sekitar 6 bulan, Oktober 1999, B.J. Habibie adalah Wakil BJ Habibie kuliah selama kurang lebih Presiden pada tanggal 14 Maret 1998 - 21 6 bulan di jurusan Teknik Mesin namun Mei 1998 dalam Kabinet Pembangunan bukan berarti Habibie berhenti kuliah. Ini VII di bawah Presiden Soeharto. Ia dikarenakan Habibie muda melanjutkan diangkat menjadi ketua umum ICMI atau studynya di Rhenisch Wesfalische Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia, Tehnische Hochscule RWTH di kota pada masa jabatannya sebagai menteri Aachen. B.J. Habibie berangkat ke Jerman (Makka,1984, hlm. 75-81). Barat dalam tahun 1955. Ia mendaftarkan Karakter dan kebiasaan orang-orang diri menjadi mahasiswa pada Rhenisch besar sering banyak ditentukan oleh Wesfalische Technische Hochschule di lingkungan dan sifat atau ciri pribadinya Aachen, mengambil Jurusan Konstruksi masing-masing. Demikian pula kiranya Pesawat Terbang. Pada waktu menjadi dengan Widjojo Nitisastro, faktor intern Mahasiswa, Habibie juga aktif dalam PPI pribadi dan pengaruh pergaulan ekstern atau Persatuan Pelajar Indonesia. dalam lingkungan hidup sehari-hari menempa tahun 1958, Habibie terpilih sebagai bentuk watak kepribadiannya. Sejak tahun ketua PPI Jerman (Makka, 1984, hlm. 67). 1942 yaitu pada saat Widjojo Nitisastro Pada tahun 1965, tepatnya pada tanggal duduk di kelas I SMP Praban di Surabaya 7 Juli 1965 bertahan mempertahankan yang terkenal itu, jarang meilhat beliau disertasinya. Ia dinyatakan lulus dengan tanpa buku atau pensil ditangannya, predikat summa cumlaude dengan angka kecuali tentunya pada jam-jam olah raga, rata-rata 10, dari Technische Hochschule. atau latihan baris-berbaris, atau pada saat Dengan demikian Habibie menyandang latihan kemiliteran. Karena itu bagi teman- gelar “Doktor Ingenieur”, dan sekaligus teman sekelasnya pada waktu itu, Widjojo adalah putera Indonesia Pertama yang yang hampir selalu menjadi juara kelas memperoleh gelar Doktor dalam konstruksi dijadikan teman tempat bertanya, bila pesawat terbang. ada pelajaran sulit yang teman-teman nya Setamat dari kuliahnya sejak 1965 – hadapi, dan selalu ditanggapi baik. Artinya 1973 ia mencari pengalaman mulai bekerja sifat kutu buku dan kesetiakawanan sosial di MBB atau Messerschmitt Bolkow Blohm. sudah dari sananya menjadi watak Widjojo Pada tahun 1973, Presiden Soeharto Nitisastro (Anwar dkk, 2007, hlm. 188). meminta BJ Habibie untuk pulang Kemampuan dan keberhasilan kembali ke Indonesia. Atas permintaan kepemimpinan Widjojo Nitisastro tersebut, pada tahun 1974, BJ Habibie dikombinasikannya dengan semangat bersedia pulang kembali ke Indonesia juang serta jiwa patriotisme yang tinggi untuk memenuhi panggilan Presiden yang telah diperlihatkannya sewaktu Soeharto tersebut. B.J. Habibie kemudian dalam perjuangan revolusi fisik, yang menjabat sebagai Menteri Negara Riset bermula di Surabaya pada tahun 1945. dan Teknologi sejak tahun 1978 sampai Widjojo Nitisastro telah bergabung pada

210 Fajar Nur Alam WIDJOJONOMICS SAMPAI HABIBIENOMICS umur 18 tahun pada pasukan TRIP berlebihan bila Widjojo Nitisatro disebut- (Tentara Republik Indonesia Pelajar). sebut sebagai salah seorang arsitek kunci Kemudian dilanjutkan dengan bergeriliya dari pembangunan ekonomi Indonesia di desa-desa Jawa Timur bersama kawan dalam Orde Baru sekarang yang membawa seperjuangan TRIP lainnya. Pengalaman perekonomian rakyat Indonesia pada bergeriliya tersebut, menimbulkan tingkat Kesejahteraan hidup yang perasaan bahwa ia adalah bagian dari bertambah maju terus dari waktu ke waktu kehidupan rakyat desa yang penuh dengan berikutnya. penderitaan. Kehangatan persenyawaan Landasan pemikiran seorang jiwa dengan rakyat menjadi motivasi yang manusia tercipta dikarenakan oleh faktor kuat bagi usaha memperbaiki nasib rakyat pendidikan keluarga, dan lingkungan, oleh Wdjojo Nitisastro yang kemudian akan tetapi dari segi karakter itu ada hari menjadi arsitek pembangunan sebagian sifat yang terbawa semenjak Indonesia (Anwar dkk, 2007, hlm. 189). lahir, dan bagaimana kebiasaan seseorang Pak Widjojo tidak pernah membanggakan untuk tumbuh berkembang hingga dewasa dirinya sebagai anggota Tentara Republik dalam berprosesnya untuk mendapat apa Indonesia Pelajar. Menurut Widjojo, hal yang dicita-citakan nya semenjak belia. itu adalah yang seharusnya dilakukan Demikian pula B.J Habibie yang semenjak oleh warga negara Indonesia pada saat kecil hingga dewasa terlahir dengan itu. Ayahnya adalah orang pergerakan dari karakter yang rajin dan haus akan ilmu. Parindra. Saudara-saudaranya tidak ada Habibie melewati masa belianya yang bekerja dengan penjajah dan memilih dengan menyenangkan. Walau dipandang jadi guru di Taman siswa (Kusumaningsih, aneh oleh teman sebayanya karena lebih 2016, hlm. 39). banyak berkutat dengan buku dan ilmu, Sifat dan kebiasaan ini dengan itulah dunia Habibie. Akan tetapi, bukan konsisten disandangnya pada waktu berarti kegemarannya itu menghalanginya menjadi mahasiswa FEUI tahun 1950- dari berenang, bermain layang-layang, an. Ilmu bagi Widjojo, bukan untuk dia ataupun bermain kelereng. Ia masih sempat sendiri tetapi untuk diberikan kepada melakoninya. Hanya, tidak seantusias kala orang yang memerlukannya, untuk ia menekuri buku memang tersedia banyak digunakan secara praktis. Sifat yang mulia di rumahnya. Sejak belianya, Habibie sudah ini jelas-jelas diperlihatkannya sewaktu tahu gelora apa yang menggedor-gedor dalam sejarah pembangunan bangsa kita dalam dirinya, kemana ia neyakurkan ini, beliau dipercayai untuk mendduduki hasrat intelektualnya dan hendak menjadi berbagai jabatan penting, seperti Menteri, apa ia kelak. Di sekolah, kala guru tengah Ketua Bappenas dan lain-lain yang selalu membincang cita-cita apa yang menjadi mengarah pada rekayasa merumuskan gelora para muridnya dengan begitu tegas berbagai kebijakan yang bersifat problem dan mantapnya Habibie melantangkan Solving. Karena kepakarannya terutama Insinyur (Casofa, 2014, hlm. 19-20). di bidang ilmu ekonomi dan sosial diakui Pada saat kecil Habibie selalu penasaran pemerintah dan masyarakat, maka tidak dengan apa yang ada dilingkungannya,

211 FACTUM Volume 6, N0.2, Oktober 2017 salah satu yang membuat Habibie menjadi menjadi ketua PPI di Aachen. Tahun 1958, penasaran ialah “Kenapa jembatan tidak Habibie mencetuskan gagasan untuk runtuh?” itu yang dipikiran Habibie waktu menyelenggarkan seminar pembangunan kecil. Selalu kritis dalam segala hal dan bagi seluruh mahasiswa Indonesia yang banyak bertanya kepada orang tuanya. Dan belajar di Eropa. orang tuanya menjawab pertanyaannya Widjojonomics adalah modernisasi dengan senang dan sabar. Habibie bertanya sistem ekonomi yang mencakup pasar, lagi dan lagi sampai orang tuanya capek fiskal dan utang luar negeri yang diharap menjawab, kemudian mereka memberikan melahirkan trickle down effect. Teori buku pada Habibie sebagai gantinya. trickle down effect beranggapan bahwa Beranjak remaja, Habibie semakin menjadi jika kebijakan ditujukan untuk memberi kutu buku. Dia membaca macam-macam keuntungan bagi kaum kaya, maka buku khususnya yang berkaitan dengan akan menetes ke rakyat miskin melalui ilmu teknik dan ilmu alam. Habibie kecil perluasan kesempatan kerja, distribusi tidak pernah berfikir akan menjadi ahli pendapatan dan perluasan pasar (Anwar pesawat terbang. Kebiasaan serius dan Dkk, 2007, hlm. 36). Habibienomics fokus itu terbawa hingga Habibie dewasa adalah perekonomian harus dikembangkan dan menjadi karakternya. Dia tidak melalui perebutan teknologi canggih untuk pernah setengah-setengah, selalu total mengejar ketertinggalan dari negara maju. dalam melaksanakan tugas-tugas yang Indonesia tidak boleh hanya menjadi negara dipercayakan padanya (Bimoseno, 2014, yang hanya bisa memproduksi barang yang hlm. 18-19). memiliki keunggulan komparatif. Tapi Kesadaran untuk belajar tekun di luar harus memiliki keunggulan kompetitif negeri tumbuh di hati terdalam Habibie (Makka, 2008, hlm. 84). mengingat ibundanya bekerja keras ditanah Widjojo Nitisastro juga memberikan air untuknya. Semua itu berakumulasi suatu pandangan bahwa dalam tahun dalam pikiran Habibie, membentuk 1968 ekonomi Indonesia berada dalam tekad bahwa Habibie harus menjadi anak masa peralihan yang sangat penting yang tahu diuntung, membalas semua artinya bagi waktu yang akan datang. pengorbanan orang tua, keluarga, dan Dalam mengatasi kekacauan ekonomi saudara-saudara, untuk menjadi anak yang sebelumnya, pemerintah menempuh jalan kelak kembali ke tanah air, harus menjadi stabilisasi dan rehabilitasi ekonomi adalah: anak yang berhasil dan bisa mengabdikan (1) membereskan rumah tangga kita ilmu yang saya peroleh untuk membangun sendiri melalui langkah-langkah fiskal dan bangsa. Anak yang menjadi kebanggan dan moneter, (2) lebih banyak mendasarkan menjungjung nama orang tua (Bimoseno, diri pada prinsip ekonomi yang sehat 2014, hlm. 28). Habibie tidak hanya dengan jalan memberikan kebebasan yang memikirkan pelajaran, dia juga tertarik lebih besar serta insentif lebih banyak; dengan permasalahan di tanah air. Habibie dan (3) membangun kembali hubungan menyediakan waktu untuk aktif dalam ekonomi yang sehat dengan Negara- PPI. Sampai akhirnya Habibie diangkat negara lain di dunia. Untuk melaksanakan

212 Fajar Nur Alam WIDJOJONOMICS SAMPAI HABIBIENOMICS program stabilitasi dan rehabilitas kita Pasca lengsernya Soekarno maka salah perlu mengetahui lebih banyak tentang satu langkah strategis yang dilakukan permintaan dan penawaran beras dalam Soeharto untuk membangun ekonomi ekonomi Indonesia. Dengan adanya sesuai cita-citanya adalah menggandeng impor beras yang sangat besar, kemajuan para ekonom FEUI yang memiliki haluan yang lambat dalam produksi pangan, berbeda dengan ekonomi ala Demokrasi serta kenaikan harga pangan yang tinggi, terpimpin Soekarno. Sejak saat itu, perhatian pemerintah dan masyarakat munculah hubungan patronklien antara umum semakin tertarik kepada masalah teknokrat dengan Soeharto hingga akhir pangan ini (Nitisastro, 2010, hlm. 154). dekade 80-an atau sebelum era teknokrat Pengembangan sumber daya manusia digantikan oleh era para teknolog. merupakan suatu bagian pokok dari Dua orang yang menjadi simbol utama usaha pembangunan nasional. Usaha para teknolog ketika zaman orba adalah ini meliputi pendidikan dan pembinaan, Habibie dan Ginandjar Kartasasmita. serta kemampuan untuk menangani, Sang Patron dan Si Klien Dalam tulisan menggunakan, dan mengendalikan ilmu kali ini, yang disebut sebagai Sang Patron pengetahuan dan teknologi. Dengan adalah Presiden Soeharto, sedangkan Si maksud untuk meningkatkan nilai Klien adalah para teknokrat dan teknolog. tambah di dalam usaha memproduksi dan Era Teknolog. Era teknolog berawal dari mendistribusikan barang dan jasa yang munculnya Habibie dalam kabinet Orde dapat bersaing dipasaran dalam dan luar Baru. Habibie yang merupakan seorang negeri (Habibie, 2010, hlm. 45). Persaingan ahli pesawat terbang lulusan Jerman dalam konsep perekonomian Orde Baru dipanggil Presiden Soeharto untuk tidak bisa terlepas dari kelompok teknokrat membangun dunia ilmu pengetahuan dan yang dipimpin Widjojo Nitisastro, dan teknologi IPTEK di Indonesia. Salah satu kelompok teknolog yang dipimpin oleh B.J peninggalan Habibie dalam pengembangan Habibie. Kedua kelompok ini bersaing dan IPTEK adalah BPPT. Selain itu, Habibie saling beradu gagasan mengenai konsep juga pernah menjadi Menteri Riset dan perekonomian Indonesia. Teknologi Menristek, bahkan Wakil Widjojo menjadi Kepala Bappenas, Presiden tepat sebelum Pak Harto lengser pernah menjabat sebagai pada tahun 1998. Era teknolog dipertegas Menteri Keuangan selama tiga periode ketika Ginandjar Kartasasmita ditunjuk dan pernah juga menjadi Menko sebagai Kepala Bappenas. Sebuah posisi Perekonomian, Sumarlin pernah menjabat yang tidak biasanya ditempati oleh seorang Menteri Keuangan, Prawiro Menko enginer. Sebuah posisi yang sudah lama Perekonomian, dan Adrianus Mooy dikuasai oleh para ekonom Orba, para Gubernur Bank Indonesia. Dua orang yang teknokrat. Ada beberapa kemungkinan paling berpengaruh dari para teknokrat kenapa Pak Harto waktu itu merubah tersebut adalah Widjojo dan Ali Wardhana, hubungan patronkliennya dari klien para bahkan Widjojo dijuluki sebagai The Dean teknokrat menjadi teknolog. of Technocrats (Schwarz, 2000, hlm. 341).

213 FACTUM Volume 6, N0.2, Oktober 2017

Kegagalan teknokrat mengurus justru terlibat dalam rivalitas sengit dalam perekonomian di akhir dekade 80-an. usaha memberikan pengaruh terhadap Kebijakan yang terkenal saat itu adalah jalannya pembangunan ekonomi Orde deregulasi perbankan. Syarat-syarat Baru. pendirian bank dipermudah. Hal ini Berdasarkan kedua pemikiran tokoh bertujuan agar sektor swasta menjadi tersebut berdampak kepada kebijakan motor utama pembangunan. Sayangnya, perekonomian Indonesia dimana pada awal kebijakan ini berdampak buruk pada pemerintahan Orde Baru para teknokrat perekonomian. Money supply meningkat yang dipimpin oleh Widjojo Nitisastro tajam dan sulit dikontrol, suku bunga juga memberikan gagasan pada permasalahan sangat tinggi sehingga menyebabkan high perekonomian Indonesia pada saat itu, cost economy bagi para pebisnis. Belum dan solusinya untuk perkembangan lagi bad debt yang sangat tinggi di dunia serta pertumbuhan ekonomi Indonesia perbankan. telah dilakukan. Akan tetapi semua gagasan nya tidak terlaksana dengan SIMPULAN baik oleh pemerintah saat itu, selain Widjojo Nitisastro dan B.J Habibie kepercayaan Presiden Soeharto kepada merupakan tokoh perpolitikan nasional. para teknokrat yang dipimpin Widjojo keduanya sangat berperan penting dalam Nitisastro mulai luntur dikarenakan para masa pembangunan Indonesia pada teknokrat tidak berhasil mengatasi krisis masa Orde Baru. Widjojo Nitisatro dan pada tahun 1980-an. Permasalahan lain B.J Habibie mempunyai latar belakang yaitu, mengenai pendapatan Indonesia pendidikan yang berbeda, mereka sama- yang hanya mengandalkan produksi dari sama mempunyai kesempatan untuk sumber daya alam yang dijual ke pasar belajar ke luar negeri, Widjojo Nitisastro internasional kurang mendapatkan hasil belajar ke Amerika dan B.J Habibie belajar yang besar mengingat Indonesa masih ke Jerman. Setelah keduanya menyelsaikan mempunyai utang lama dan utang baru study, dan kembali ke Indonesia. Widjojo yang semakin bertambah, dan pada saat itu Nitisastro dan B.J Habibie menjadi bagian pula muncul para teknolog yang dipimpin dari struktur birokrasi pemerintahan oleh B.J Habibie dengan membawa Indonesia pada masa Orde Baru dan berbagai gagasannya untuk memajukan keduanya turut ikut andil dalam merancang perekonomian Indonesia dengan kebijakan, khususnya dalam pembuatan perekonomian harus dikembangkan kebijakan pembangunan ekonomi melalui perebutan teknologi canggih Indonesia pada masa Orde Baru. Perbedaan untuk mengejar ketertinggalan dari paradigma pembangunan antara Widjojo negara maju. Habibie beranggapan jangan Nitisatro dan B.J. Habibie membuat kedua hanya menjadi negara yang hanya bisa kelompok ekonomi ini jauh dari kesan akur memproduksi barang yang memiliki dan kolaboratif. Alih-alih berkerjasama keunggulan komparatif tetapi harus pula dalam melakukan pembangunan ekonomi memiliki keunggulan kompetitif, dengan Indonesia, kedua kelompok ekonomi ini mengandalkan nilai tambah dan teknologi

214 Fajar Nur Alam WIDJOJONOMICS SAMPAI HABIBIENOMICS yang inovatif pada sektor industri. Dari Nusantara. situlah para teknokrat yang dipimpin Bimoseno, Arimbi. (2014). Pesawat Widjojo Nitisastro merasa dipinggirkan di Habibie: Sayap- sayap Mimpi Indonesia. kabinet dengan munculnya para Teknolog : Kata Media. yang dipimpin oleh B.J Habibie dengan Casofa, F. (2014). Habibie: Tak Boleh Lelah pemikiran yang lebih inovatif untuk dan Kalah. Solo: Metagraf. memajukan perekonomian Indonesia. Gottschalk, L. (1986). Mengerti Sejarah. Akan tetapi gagasan dari B.J Habibie juga Terjemahan Nugroho Notosusanto. tidak terlaksana dengan baik dikarenakan Jakarta: Yayasan Penerbit UI. hutang Indonesia ke bank dunia terus Habibie, B.J. (2010). Jejak Pemikiran melonjak naik, krisis moneter, dan inflasi B. J. Habibie: Peradaban Teknologi yang terjadi pada akhir 1990an, membuat Untuk Kemandirian Bangsa. Bandung: Mizan. IPTN programnya dihentikan atas desakan Hill, Hal. (1996). Transformasi Ekonomi dari IMF dan selanjutnya dibubarkan. Indonesia Sejak 1966. Yogyakarta: Perekonomian Indonesia yang telah Tiara Wacana. menderita dari krisis ekonomi yang Ismaun. (2005). SejarahSebagaiIlmu. berkepanjangan. Memang, ada banyak Bandung: HistoriaUtama Press. faktor yang bertanggung jawab untuk Kusumaningsih, Widjajalaksmi. (2016). struktur industri yang rapuh di Indonesia. Widjojo Nitisastro: Panditaning Para Paradigma pembangunan para teknokrat Raja. Jakarta: PT. Kompas Media dan teknolog telah menyebabkan Indonesia Nusantara. mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi Leirissa, R.Z. Ohorella, G.A. dkk. (2012). sebagai akibat dari industrialisasi Sejarah Perekonomian Indonesia. yang pesat. Akan tetapi pembangunan Yogyakarta: Ombak. perekonomian di Indonesia akan melaju Makka, Makmur A. (1984). Habibie Dari dengan mulus apabila dibarengi dengan Pare-Pare lewat Aachen. Jakarta: modal yang cukup, stabilisasi ekonomi tetap Gapura Media. terjaga, dengan tidak banyak meminjam Makka, Makmur A. (1986). Setengah Abad modal asing, dan mengandalkan sumber Prof. Dr. Ing. B.J Habibie: Kesan dan daya manusia Indonesia yang berkompeten kenangan. Jakarta: Cipta Kreatif . di bidangnya untuk memajukan Makka, Makmur A. (2008). The True Life perekonomian Indonesia. of Habibie. Jakarta: Pustaka Iman. Nasution, Anwar. (1987). Perkembangan DAFTAR PUSTAKA Perbankan Sebelum dan Setelah Deregulasi 1 Juni 1983. Jakarta : Anwar, Arsjad, Ananta, Aris, dkk. (2007). Gramedia. Kesan Para Sahabat tentang Widjojo Nitisastro, W. (2010). Pengalaman Nitisastro. Jakarta: Kompas. Pembangunan Indonesia: Kumpulan Anwar, Arsjad. Ananta, Aris dkk. (2010). Tulisan dan Uraian. Jakarta: Kompas. Esai Dari 27 Negara Tentang Widjojo Noer, Gina S. (2015). Rudy : Kisah Masa Nitisastro: Penghargaan Dari Para Tokoh. Jakarta: PT. Kompas Media

215 FACTUM Volume 6, N0.2, Oktober 2017

Muda Sang Visioner, Sebagaimana Schwarz, Adam. (2000). A Nation in Dikisahkan Oleh B.J Habibie. Waiting. Colorado: Westview Press Yogyakarta: PT. Bentang Pustaka dan Siregar, Arifin M. (1987). SDM, Kesempaan THC Mandiri. Tenaga Kerja dan Pembangunan Ricklefs. M.C. (2008). Sejarah Ekonomi. Jakarta: Fakultas Ekonomi Indonesia Modern. Jakarta: PT.Ikrar UI. Mandiriabadi Sjamsuddin, Helius. (2007). Metodologi Rudianto, D. (1985). Pembangunan Sejarah. Yogyakarta: Ombak. Ekonomi dan Perkembangan Bisnis Tambunan, Dr.Tulus T.H. (1998). di Indonesia. Jakarta: PT. Golden Perekonomian Indonesia (Beberapa Isu Terayon. Penting). Jakarta: Ghalia Indonesia. Sastradipoera, K. (2001). Sejarah Pemikiran Ekonomi Indonesia: Suatu Pengantar Teori dan Kebijaksanaan Ekonomi. Bandung: Kappa-Sigma.

216