VOLUME XIV / NO. 145 /OKTOBER 2019

EII K

Usianya terbilang muda kala beban negara dipercayakan padanya. Warisan persoalan ekonomi menunggu dibereskan. Di tangan Ali dan timnya, hiperinflasi dicundangi, institusi keuangan dibenahi, penerimaan negara dikukuhkan, pun kualitas hidup masyarakat dieskalasi. Kecakapan dan kejujuran nurani jadi modal lima belas tahun mengampu Menteri Keuangan.

VOL. XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019 1 ISSN 1907-6320 Daftar Isi

4 SAMBUTAN MENTERI KEUANGAN 6 EKSPOSUR

LAPORAN UTAMA 8 Ali Wardhana, 1928 - 2015 12 Infografis 14 Tuan Pelopor Pembaruan Birokrasi 17 Sang Penegak Reformasi Pajak 19 Tegas Tuntas Membenahi 8. 14. 22 Agar Berkah Minyak Tak Jadi Musibah 24 Berimbang dahulu, Bertumbuh Kemudian 26 Penakluk Hiperinflasi 32 Vokal di Forum Global 36 Mengenal Sisi Personal Sang Legenda 17. 19. 22. 44 KATA MEREKA KOLOM

46 Menteri Dengan Nurani Intelektual 48 Kontribusi Prof. Dr. Ali Wardhana bagi 50 Mengenang Prof. Dr. Ali Wardhana

24. 26. 32. 36. BUGAR 52 Dari Sepak Bola Sampai Teka Teki Diterbitkan oleh: Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan. Pelindung: Menteri Keuangan Indrawati. Pengarah: Wakil Menteri Silang Keuangan Mardiasmo. Penanggung Jawab: Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan Hadiyanto. Pemimpin Umum: Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Nufransa Wira Sakti. Pemimpin Redaksi: Kabag Manajemen Publikasi, Rahmat Widiana. Redaktur Pelaksana: Yani LOKAL Kurnia A. Dewan Redaksi: Ferry Gunawan, Dianita Suliastuti, Titi Susanti, Budi Sulistyo, Pilar Wiratoma, Purwo Widiarto, Muchamad Maltazam, Sri Moeji S, Alit Ayu Meinarsari, Teguh Warsito, Hadi Surono, Ali Ridho, Budi Prayitno, Budi Sulistiyo. Tim Redaksi: Farida Rosadi, Reni Saptati 55 Alunan Mendayu Nan D.I, Danik Setyowati, Abdul Aziz, Rostamaji, Adik Tejo Waskito, Arif Nur Rokhman, Ferdian Jati Permana, Andi Abdurrochim, Muhammad Mengalun Jauh Fabhi Riendi, Leila Rizki Niwanda, Kurnia Fitri Anidya, Buana Budianto Putri, Muhammad Irfan, Arimbi Putri, Nur Iman, Berliana, Hega Susilo, Ika Luthfi Alzuhri, Agus Tri Hananto, Irfan Bayu Redaktur Foto: Anas Nur Huda, Resha Aditya Pratama, Fransiscus Edy Santoso, Andi Al Hakim, Muhammad Fath Kathin, Arief Kuswanadji, Intan Nur Shabrina, Ichsan Atmaja, Megan Nandia, Sugeng Wistriono, Rezky Ramadhani, Arif Taufiq Nugroho. BUKU Venggi Obdi Ovisa, Dimach Oktaviansyah Karunia Putra, A. Wirananda, Victorianus M.I. Bimo,. Gedung Desain Grafis dan Layout: Alamat Redaksi: 56 Pak Ali, Sang Arsitek Djuanda 1 Lantai 9, Jl. Dr. Wahidin Raya No. 1, Telp: (021) 3849605, 3449230 pst. 6328/6330. E-mail: [email protected]. Ekonomi

www.kemenkeu.go.id KemenkeuRI Redaksi menerima kontribusi tulisan dan artikel yang sesuai dengan misi penerbitan. Redaksi berhak KemenkeuRI KemenkeuRI mengubah isi tulisan tanpa mengubah maksud dan substansi. Bagi tulisan atau artikel yang dimuat akan mendapatkan imbalan sepantasnya. @KemenkeuRI majalahmediakeuangan

2 MEDIAKEUANGAN VOL. XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019 3 Sambutan Menteri Keuangan

Assalamu’alaikum warrahmatullahi inflasi yang sangat tinggi. yang sangat berharga bagi administrasi wabarakatuh. Di saat yang sulit itu, Ali Wardhana perpajakan hingga saat ini. Salam sejahtera untuk kita semua. melakukan restrukturisasi utang Dalam rangka Hari Oeang 73, Media sehingga Indonesia memiliki jangka Keuangan mengangkat perjalanan Ali Wardhana adalah seorang waktu yang cukup lama untuk dapat hidup Ali Wardhana sejak Beliau kecil pembaharu. Ia memiliki visi yang jelas, melunasi utang-utang luar negerinya. hingga dewasa, dari masa mengabdi cerdas memilih strategi, memiliki Dalam jangka waktu itu, Ali Wardhana di Kementerian Keuangan selama 15 kepemimpinan yang kuat dan yang bersama dengan tahun, peranannya sebagai teknokrat tidak kalah penting, punya nyali membangun fondasi-fondasi ekonomi di Universitas Indonesia, hingga kiprah dan determinasi. Kualitas pribadi baru di bidang fiskal dan moneter. Beliau yang sangat dikenal di dunia Ali Wardhana sejajar dengan tokoh- Defisit APBN diperhitungkan dengan internasional. tokoh pembaharu lainnya yang secara matang, pembiayaan melalu pinjaman Semoga seluruh pembaca Media sungguh-sungguh menggunakan segala juga dikelola dengan prudent. Lalu Keuangan dapat memetik hikmah kemampuannya untuk membangun nusa pembiayaan defisit juga tidak dilakukan dan pelajaran yang bermakna dari dan bangsa Indonesia pada masa-masa dengan cara mencetak uang. perjalanan hidup Bapak Ali Wardhana. yang tidak mudah. Sebagai Menteri Keuangan terlama Semangat pembaharu, kerja keras dan Di awal pemerintahan Orde Baru, yang menjabat selama 15 tahun, Ali pengabdian pada tanah air semoga Ali Wardhana menjadi pembaharu dalam Wardhana merupakan pembaharu di dapat menjadi inspirasi bagi seluruh meletakkan fondasi kebijakan makro organisasi yang kita cintai ini. Ia adalah pegawai Kementerian Keuangan untuk ekonomi yang prudent, artinya Indonesia pelopor reformasi birokrasi sehingga mengerahkan segala kemampuannya memiliki kebijakan fiskal dan moneter Kementerian Keuangan bisa lebih bersih untuk bangsa dan negara. yang menjadi alat stabilisasi ekonomi dan lebih profesional. Integritasnya Saya juga berharap agar Media untuk tumbuh, bukan sebaliknya. Di ditegakkan demi kinerja Kementerian Keuangan Edisi Khusus “Ali Wardhana” awal kepemimpinannya sebagai Menteri Keuangan yang lebih baik. Bahkan beliau dapat memberikan manfaat seluas- Keuangan tahun 1968, kondisi APBN pernah membubarkan Bea Cukai karena luasnya serta menciptakan nilai tambah Indonesia sedang mengalami defisit pada saat itu korupsi sangat mendarah bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk yang cukup besar, salah satunya karena daging. kita teladani bersama. Selamat Hari kondisi politik yang masih membutuhkan Di sisi perpajakan, Ali Wardhana Oeang ke-73! anggaran militer yang sangat besar. dengan Dirjen Pajak salah satunya Mar’ie Menkeu Sri Mulyani dan Ali Defisit tersebut ditutup dengan utang Muhammad, juga meletakkan fondasi Wassalamu’alaikum warahmatullahi Wardhana saat dan mencetak uang, karena Dewan untuk pengelolaan pajak di Indonesia. wabarakatuh. Peluncuran Buku Ali Wardhana Moneter (Bank Indonesia) belum Dimulainya self assessment pajak independen, sehingga mengakibatkan merupakan perubahan fundamental

Foto Antara

Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan Republik Indonesia

4 MEDIAKEUANGAN VOL. XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019 5 Eksposur

DE TJOLOMADOE: Saksi Bisu Semanis Madu Foto Anas Nur Huda

useum yang terletak di Karanganyar (eks- Karesidenan ) ini menempati komplek bekas pabrik gula Mpertama milik bumiputera. Bangunan megah yang berhasil direstorasi konsorsium BUMN ini mempertahankan bentuk dari hasil renovasi besar di tahun 1928. Simbol kejayaan industri gula tanah air, sekaligus saksi bisu lahirnya Ali Wardhana. Di tahun yang sama beliau dilahirkan di Surakarta.

6 MEDIAKEUANGAN VOL. XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019 7 Laporan Utama

Ali Wardhana,

1928 - 2015 ktober selalu menjadi bulan spesial bagi institusi

Teks Nufransa Wira Sakti Kementerian Keuangan. Sebab pada bulan ke-sepuluh O ini, Kementerian Keuangan memperingati Hari Oeang setiap tahunnya. Dalam peringatan Hari Oeang ke-73 yang jatuh pada tanggal 30 Oktober 2019, Media Keuangan kembali menerbitkan edisi khusus profil mantan Menteri Keuangan. Kali ini, kami mengangkat profil mantan Menteri Keuangan yang menjabat sebagai Menteri Keuangan terlama dalam sejarah. Dia adalah Prof. Dr. Ali Ali wardhana Wardhana. dikenal sebagai Selama 15 tahun menjabat sebagai menteri termuda Menteri Keuangan (1968 – 1983), Ali Wardhana menjadi tokoh penting

Foto yang pernah dimiiki oleh bangsa Perpusnas Indonesia. Bagaimana tidak? Pada masa

8 MEDIAKEUANGAN VOL. XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019 9 terbatas pada bidang makro ekonomi dengan curah pendapat bersama Salim (kolega dan sahabat), dan JB. dan moneter saja. Ali juga menorehkan sejarawan publik, Erwien Kusuma. Dari Sumarlin (mantan Menteri Keuangan jasa di bidang pendidikan. Sebagaimana sini, kami mendapat sejumlah data sekaligus sahabat). Proses wawancara diketahui, Ali merupakan Dekan informasi dan semakin meyakinkan dengan para tokoh senior ini menjadi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia kami bahwa sosok Ali Wardhana sangat pengalaman yang istimewa bagi tim LAHIRNYA terlama yang memegang amanah layak untuk diangkat pada edisi khusus penulis. Selain beroleh kesempatan hingga sepuluh tahun. Sementara pada ini. Guna menyempurnakan informasi emas bertemu langsung dengan para LOGO KEMENTERIAN institusi Kementerian Keuangan yang yang tersebar, kami mengundang tokoh nasional senior, berbincang KEUANGAN dipimpinnya, Ali sangat memperhatikan redaktur pelaksana investigasi sebuah dan mendengar secara langsung pengembangan kompetensi sumber media nasional, Bagja Hidayat, untuk testimoni dari mereka menjadi daya manusia, khususnya bagi para membantu proses pembabakan tema, pengalaman berharga bagi kami *** pegawai di lingkungan pemerintah. sekaligus pencarian narasumber yang yang rata-rata berasal dari generasi Dengan kata lain, Ali Wardhana menjadi tepat. Direktur pemberitaan media milenial. Meski sayangnya, terdapat ogo Kementerian Keuangan seorang teladan birokrat sekaligus harian nasional, Usman Kansong, juga rencana tim penyusun yang tidak yang sampai dengan saat ini teladan pendidik. Atas dasar inilah, kami libatkan untuk proses pendalaman berhasil diwujudkan. Media Keuangan L digunakan rupanya ditetapkan kami memutuskan untuk mengangkat dan penyempurnaan unsur jurnalistik rencananya akan mewawancarai salah pertama kali oleh Ali Wardhana di profil beliau pada edisi khusus Media dalam edisi ini. seorang narasumber yang merupakan tahun 1970 melalui Surat Keputusan Keuangan. Tantangan dalam penyusunan edisi kolega birokrat, sekaligus tetangga Menteri Keuangan nomor KEP-579/ Penyusunan edisi khusus Ali setahun sekali ini dimulai dari upaya Ali Wardhana, yakni Prof. Dr. Ing. H. MK/6/9/1970 tentang Lambang Wardhana diawali dengan riset kecil mencari kontak keluarga serta para Bacharuddin Jusuf Habibie. Namun Departemen Keuangan Republik yang kami lakukan secara mandiri. Hal sahabat Ali Wardhana. Melalui bantuan dikarenakan alasan kesehatan beliau, Indonesia. ini dilakukan untuk memperoleh data tim penulis dari sebuah media harian kesempatan wawancara tersebut tidak Lambang Departemen Keuangan awal terkait profil sejumlah mantan nasional, serta berbekal informasi bisa dilaksanakan, hingga akhirnya ini ditetapkan oleh Ali Wardhana dengan Menteri Keuangan yang akan kami minim dari kolega sejawat Ali Wardhana, beliau wafat. pertimbangan kebutuhan akan sesuatu angkat. Selanjutnya, proses pencarian Media Keuangan berhasil bertemu Dari proses penyusunan yang mempunyai daya mempersatu Ali Wardhana meresmikan data mengerucut pada sosok Ali dengan keluarga Ali Wardhana. Anak tulisan sosok Ali Wardhana yang dan menserasikan irama gerak kerja gedung baru Wardhana. Pencairan pun berlanjut dan menantu Ali Wardhana adalah berlangsung selama kurang lebih serta untuk membina, memupuk kantor bursa. dengan mencari sumber-sumber tulisan narasumber pertama yang kami temui. 1,5 bulan, kami yang tadinya hanya serta mengikat kekuatan, kesetiaan, terkait, diantaranya buku kumpulan Beruntung, dari empat putra putri Ali tahu Ali Wardhana sebagai pejabat kehormatan dan rasa kesatuan dan Foto pidato “A Tribute to Ali Wardhana” Wardhana, kami berkesempatan untuk yang pernah mengemban Menteri persatuan di lingkungan Departemen Perpusnas karya Mari Elka Pangestu, kumpulan bertemu dengan salah satu putra beliau, Keuangan terlama, menjadi semakin Keuangan. testimoni para sahabat Ali Wardhana Mahendra Wardhana, yang merupakan kagum atas kontribusi tokoh bangsa Lambang atau logo Kementerian karya Marzuki Usman berjudul “Prof. putra satu-satunya yang masih tinggal kelahiran asli Solo ini. Jika Anda hanya Keuangan ditetapkan dengan Dr. Ali Wardhana: Pembaharu Kebijakan di Indonesia. Dalam kesempatan yang tahu reformasi birokrasi dari Menteri mengusung moto “Nagara Dana Rakca” kepemimpinan beliau, keadaan ekonomi pemulihan hiperinflasi dari 650 persen Moneter dan Fiskal di Indonesia”, buku sama, kami juga bertemu dengan Keuangan Sri Mulyani, maka Anda perlu dengan arti keseluruhan lambang yaitu Indonesia yang tadinya serba tidak ke 10 persen, hanya dalam kurun waktu “Kesan Para Sahabat tentang Widjojo menantu Ali Wardhana, Ganesha Askari. mengenal Ali Wardhana. Jika Anda ungkapan sesuatu daya mempersatukan pasti karena inflasi yang sangat tinggi, kurang lebih tiga tahun. Kesuksesan awal Nitisastro karya Moh. Arsjad Anwar, Informasi dari keluarga Ali hanya tahu blusukan dari Presiden Joko dan menserasikan dalam gerak kerja berangsur-angsur dipulihkan. Bersama ini selanjutnya disusul oleh prestasi- Aris Ananta, dan Ari Kuncoro, serta Wardhana, serta kegiatan riset yang Widodo, maka Anda perlu mengenal Ali untuk melaksanakan tugas Departemen Prof. Widjojo Nitisastro, keduanya prestasi Ali yang lain, hingga ekonom kumpulan kliping pemberitaan Ali telah kami lakukan sebelumnya Wardhana. Semoga dari edisi khusus Keuangan. merupakan duo begawan ekonomi senior Anwar Nasution menyebutnya Wardhana semasa menjabat sebagai mengarahkan tim penulis dengan ini, para pembaca dapat mengenal yang tak bisa dilepaskan dari sejarah dengan delapan prestasi Ali Wardhana. Menteri Keuangan yang dimuat narasumber lain yang dikenal sebagai lebih dekat Ali Wardhana, meneladani *** pemulihan ekonomi di masa awal Orde Dikenal sebagai Menteri termuda, Ali sejumlah media nasional, seperti Koran sahabat dan kolega Ali Wardhana. semangat serta pemikiran beliau, serta *** Baru pemerintahan Presiden Soeharto. mengawali karir sebagai teknokrat Kompas dan Majalah Tempo. Mereka diantaranya Marzuki Usman melanjutkan keteladanannya. Prestasi Ali Wardhana dimulai dari pada akhir usia 30-an. Prestasi Ali tak Proses riset kami matangkan (mantan asisten pribadi), Emil

10 MEDIAKEUANGAN VOL. XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019 11

Melakukan devaluasi

( April )

Infografis

Melaksanakan

Mendirikan Sekolah

rescheduling utang

Melakukan devaluasi

luar negeri sebesar inggi Akuntansi

ovember

miliar dolar AS melalui egara (SA)

Paris Agreement

Memulai tax reform

Memberlakukan

kebijakan mutasi

antarunit eselon II

Dilantik menjadi Modernisasi dan

Mulai memanfaatkan

Menteri euangan windfall money untuk Mengusulkan reformasi sistem meningkatkan pemberian pinjaman perpajakan Menurunkan kualitas hidup lunak kepada seluruh hiperinflasi dari masyarakat misalnya pemerintah kota dan Mendorong Persen () menjadi pembangunan kabupaten pengembangan Persen () hingga Puskesmas dan SD ekspor nonmigas Persen () Inpres

Melakukan deregulasi Menururunkan erpilih menjadi etua dan debirokratisasi hiperinflasi dari Dewan Gubernur untuk mengurangi () menjadi Islamic Development intervensi () erpilih menjadi etua Dewan Gubernur Asian Bank (IDB) pemerintah serta meningkatkan peran Melakukan devaluasi Development Bank (ADB) Memberlakukan perusahaan negara ( Agustus ) anggaran rutin dan dan swasta anggaran pembangunan erpilih sebagai ketua dalam APB Menaikkan gaji PS dari panitia (wenty Comitte)

Menaikkan tunjangan khusus PS emenkeu Sembilan kali lipat gaji pokok disertai dengan kebijakan perpanjangan jam kerja pagawai Sumber: 4. Anwar, M.A., Ananta, A, dan Kuncoro, A. (200). emenkeu 1. Marzuki sman (201). Prof. Dr. Ali Wardhana: Kesan Para Sahabat Tentang Widjojo Nitisastro. Pembaharu Kebijakan Moneter dan Fiskal di Kompas, Jakarta. Indonesia. PP ISEI, Jakarta. 5. Yasin, M. (2014). Economic risis and Financial erpilih sebagai 2. Thomas DAgnes (2012). Dr. V: An Etraordinary Reform in Indonesia. Asia Forum 1999. Foto Journey. iniverse, Inc, Bloomington. Chairman Board of 3. Fakhrurroji, A dan ukarnain (2011). Kebijakan Perpusnas

EK KEBIKN Governors World Bank Keuangan Indonesia: Ali Wardhana Dalam Perkembangan Perekonomian Indonesia Tahun and IMF 1968193. 12 MEDIAKEUANGAN VOL. XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019 13

Laporan Utama untuk dapat menjaga Ibu Pertiwi baik-baik katanya. Sri Mulyani juga menegaskan saja. Setelah melalui beragam upaya sejak bahwa Ali tahu benar bahwa birokrasi Jiwa Seni Ali dilantik, akhirnya Ali Wardhana mampu itu harus baik. Ali mengerti bahwa dalam mengangkat stabilitas perekonomian birokrasi terbuka potensi munculnya *** Indonesia. Dalam waktu yang relatif inefisiensi dan tindak korupsi. “Dari awal elain olah raga, Ali Wardhana singkat, inflasi dapat digembosi sampai beliau sangat tahu mengenai sangat juga memiliki minat seni yang menyentuh angka 10 persen pada 1969. bahayanya penyakit korupsi, begitu sangat S cukup tinggi. Hal ini bisa Setelah stabilitas membaik, Ali mulai mematikannya korupsi itu,” ia melanjutkan, terlihat dari koleksi lukisan yang dia merapikan bagian-bagian lain dari “Pak Ali Wardhana adalah yang sebenarnya miliki, antara lain lukisan karya Basuki struktur perekonomian negeri ini. Mulai melakukan reformasi birokrasi awal untuk Abdullah, Chusien, Soekamto, dll. Tak dari disiplin fiskal, pelaksanaan anggaran membangun Kementerian Keuangan hanya itu, sebagai pria berdarah Jawa, Ali berimbang, reformasi birokrasi, serta yang seharusnya lebih bersih dan lebih gemar dengan kesenian wayang orang. pemberantasan korupsi. profesional, lebih kompeten.” Saking cintanya pada wayang orang, Ali Secara konsep, upaya yang dilakukan muda pernah bermain wayang orang Sapu bersih pungutan liar Ali sejatinya senada dengan upaya-upaya dan berperan sebagai Ken Arok dalam J.B. Soemarlin mengatakan saat pencegahan korupsi yang dilakukan lakon Ken Arok Ken Dedes. Lain cerita dirinya menjadi Menteri Negara Kementerian Keuangan belakangan ini. Ali dengan istri Ali, Rendasih yang memiliki Penertiban Aparatur Negara (saat ini Wardhana bahkan memberikan tunjangan hobi melukis. Melukis bunga menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara khusus kepada pegawai Kementerian kegemaran Rendasih. Tak heran di dan Reformasi Birokrasi) turut membantu Keuangan sampai sembilan kali lipat kediaman Ali, terdapat beberapa koleksi Ali memberantas pungutan liar. Menurut lebih tinggi dari institusi yang lain. Selain karya Rendasih. kisahnya, kala itu pungutan liar terjadi di upaya mengungkit kesejahteraan pegawai, Kantor Bendahara Negara. “Ngambil gaji ke Ali juga merombak kebijakan dengan *** bendahara negara dipungut satu orang 25 melakukan deregulasi. Kebijakan lain ribu waktu itu,” katanya. Pelakunya adalah terkait reformasi birokrasi yang cukup kebijakan ini, Chatib Basri menyanjung Tuan Pelopor oknum pegawai di Departemen Keuangan, mashyur di republik ini adalah pembekuan pemikiran progresif Ali. “Pak Ali itu tepatnya di kantor Kas Negara KBN di Bea Cukai. termasuk orang yang skeptical dengan Jalan Nusantara, Jakarta Pusat. birokrasi. Jadi kalau birokrasi dikasih Pembaruan Dalam upayanya, J.B. Soemarlin Terapi Kejut dan Pemikiran Progresif wewenang terlalu banyak nanti di- Inspeksi bahkan menyamar sebagai staf sebuah Terkait pembubaran instansi yang saat abused, jadi kalau pajak itu ditentukan mendadak Ali Wardhana satuan kerja bernama Ahmad Sidik untuk itu ditengarai menjadi arena pungutan liar (pemerintah), dia akan abuse orang. Jadi Birokrasi di Kantor menemukan praktik pungutan liar. “ Begitu ini, Chatib Basri berkisah tentang situasi caranya yang paling baik adalah dilakukan Bendahara saya sudah tahu pasti, Pak Ali saya ajak saat itu. “Pak Harto bilang memang ini self assessment,” katanya. Teks A. Wirananda Negara ke situ,” katanya. Usai kejadian itu, tidak tidak bisa lagi,” ia melanjutkan, “Sudah Selaras dengan Chatib Basri, Sri ada lagi yang berani melakukan pungutan dilakukan segala macam tidak Mulyani pun menyanjung pemikiran Foto reform Perpusnas liar. Di beberapa kantor di lingkungan cukup juga, korupsinya masih terjadi, Ali Wardhana terkait penerapan self Departemen Keuangan, menurut kisahnya, pungutan masih terjadi, sudahlah bubarin assesment. “Itu adalah perubahan mindset saat itu kerap memasang fotonya untuk saja. Istilahnya dibubarin itu dirumahkan.” yang fundamental karena memang itulah ima puluh tahun silam, Ibu politik, ketimpangan sosial, ketersediaan ini sempat ragu akan mampu mengatasi mengantisipasi inspeksi mendadak yang Saat itu, fungsi pemeriksaan dialihkan yang dipakai kalau satu negara mau Pertiwi sedang larut dalam pangan, pun praktik pungutan liar, seolah situasi saat itu. Soeharto tidak tinggal dilakukannya. ke Suisse Generale Surveillance (SGS). Ia menggunakan tax base yang luar biasa pilu. Anak-anaknya terbenam makin meredupkan harapan negeri ini kala diam. Melalui kepemimpinannya, ia Kisah reformasi yang dilakukan mengatakan untuk situasi saat itu, terapi besar,” kata mantan*** Direktur Pelaksana dalam sengkarut. Tumbuh dan itu. membangun kepercayaan diri Ali untuk Ali tak hanya dituturkan oleh J.B. kejut dan pengalihan fungsi macam ini Bank Dunia ini. L berkembang dalam keterbatasan, berani mengemban tugas berat itu. Sampai Sumarlin sebagai sejawat menteri kala terbukti efektif. Kendati, ia berpendapat, Ali Wardhana progresif meninggalkan bahkan sekadar untuk peduli pada perut. Berawal dari keraguan akhirnya, Ali bersedia memikul peran itu. Menteri Keuangan Sri Mulyani kebijakan itu musykil dilakukan di era warisan besar untuk perekonomian Perekonomian negara mencapai salah satu Pada 1968, Presiden Republik sebagai Menteri Keuangan. Indrawati mengatakan hal selaras. sekarang. Indonesia. Ia yang memandikan tubuh titik paling kelam. Harga kebutuhan naik Indonesia mendapuk seorang lelaki Inflasi melambung tinggi--bahkan “Nah beliau juga bisa dikatakan Bapak Lebih dari itu, Ali Wardhana keuangan negeri ini. Ia lantas memolesnya. tinggi, pangan pokok tak terbeli. kelahiran Solo sebagai Menteri Keuangan, mencapai angka 650 persen pada 1966, Kementerian Keuangan pertama yang mewariskan kebijakan yang masih Ali Wardhana menuntaskan tugasnya Di saat bersamaan, bertebaran Ali Wardhana. Ia bakal memikul tanggung pinjaman pemerintah terancam gagal membangun fondasi disiplin kebijakan dilestarikan sampai saat ini. Warisan dalam lima belas tahun kepemimpinan. pekerjaan rumah yang mesti segera jawab yang tidak enteng. Semula, lelaki bayar, pun sektor produksi melemah. fiskal. Artinya dia hanya mau belanja kalau yang masih relevan lintas generasi, self Periode kepemimpinan Menteri Keuangan dituntaskan oleh pemerintah. Gejolak muda penerima beasiswa Ford Foundation Mengingat catatan itu, Ali meramu upaya ada penerimaannya yang legitimate,” assesment di bidang perpajakan. Terkait paling lama sepanjang sejarah republik ini.

14 MEDIAKEUANGAN VOL. XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019 15 Laporan Utama

egelisahan Ali tak semata tahun itu, Ali pernah memanggilnya perkara ketergantungan untuk menghadap. Dalam kesempatan Sang APBN yang besar terhadap itu, sang menteri mengungkapkan BINTANG DARI penerimaan migas. Sejak awal rencananya untuk melaksanakan NEGERI SAKURA K pemerintahan Orde Baru, reformasi perpajakan sehingga Penegak bahkan dari pertama Indonesia berdiri, kontribusi penerimaan pajak mampu perpajakan di Indonesia menggunakan meningkat secara signifikan. Marzuki *** sistem peninggalan kolonial Belanda. diminta untuk menghubungi Malcolm Reformasi Tarif beragam dan rumit, lagi sistem Gills dari Harvard Institute for tas jasanya meningkatkan pemungutannya berbelit. Bayangkan, International Development. Gills dikenal hubungan negara Indonesia 58 tarif pajak dikenakan kepada luas pernah mengerjakan program A dan Jepang, Ali Wardhana Pajak masyarakat. Sebanyak 48 tarif untuk reformasi perpajakan di Bolivia. pernah memperoleh penganugerahan Teks Reni Saptati D.I. pajak perorangan dan 10 tarif untuk Tak lama kemudian, cerita Marzuki, bintang jasa tertinggi, The Grand badan. Siapa yang tak bingung Tim Reformasi Pajak dibentuk. “Pak Gordon of the Order of the Sacred berhitung? Ali sebagai ketuanya, sedangkan saya Treasure atau Bintang Jasa Harta Tatkala Ali memimpin Kementerian Penyempurnaan sistem perpajakan sebagai sekretarisnya,” tutur Marzuki. Suci Agung dari pemerintah Jepang Keuangan, sumur minyak dalam tak serta merta terjadi. Pelan-pelan, Meskipun tim ini telah ada sejak 1978, pada Desember 1988. Dalam acara negeri memanen jutaan barel per hari. Ali merintisnya dari awal menjabat mereka baru diresmikan pada 1981. penyematan bintang jasa dari negeri Pemasukan ke kas negara mengalir Menteri Keuangan. Pada tahun 1970, Selama bertahun-tahun, mereka sakura itu, dubes Jepang Edamura deras, sumber penerimaan sektor minyak alumnus Universitas California tersebut merancang undang-undang baru mengatakan bahwa nama Ali Wardhana dan gas mendominasi. Namun, Ali tak mengubah tarif pajak pendapatan seputar perpajakan. Tujuannya jelas, mirip dengan Bahasa Jepang ‘Arewa ingin terlena dengan tuah minyak. Ia supaya lebih adil. Ia pun memberi yaitu memperbaharui sistem perpajakan Warudana’ yang secara hiperbola berarti pun merancang langkah besar reformasi keringanan pajak penjualan, pajak yang telah usang dan meningkatkan “orang luar biasa, penuh inspirasi” dan pajak. perseroan, dan bea ekspor-impor agar penerimaan negara dari sektor dalam Bahasa Inggris berarti resourceful program penanaman modal dalam nonmigas. – dapat memecahkan segala kesukaran negeri kala itu meraih sukses. Pada tahun 1983, Ali sang teknokrat dan menemukan solusi. Penghargaan Namun, angka pendapatan berhasil merampungkan sistem ini melengkapi sederet penghargaan pajak masih saja rendah, baik jika perpajakan baru yang lebih sederhana lainnya, diantaranya penghargaan dari dibandingkan dengan negara-negara dan lebih meningkatkan peran serta Belanda dan Belgia. Selain itu, ia pernah tetangga di kawasan Asia Tenggara, masyarakat. Tiga Rancangan Undang- diberi gelar oleh majalah ternama AS, maupun dilihat dari posturnya di APBN. Undang (RUU) bidang perpajakan telah Institutional Investor, sebagai Menteri Tampak jelas dalam dokumen anggaran dirumuskan, yaitu RUU Ketentuan Keuangan nomor tiga terbaik di dunia negara bahwa migas masih terus- Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP), setelah Jesus Silva-Herzog dari Meksiko terusan jadi andalan. Pada akhir 1970-an RUU Pajak Penghasilan (PPh), dan RUU dan Mohamed Ali Abalkhail dari Arab hingga 1980-an, penerimaan pajak Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Saudi. nonmigas tak sampai menggapai 30 Namun, belum sempat ketiga persen dari seluruh penerimaan pajak. RUU ini ditetapkan, pada kabinet *** Ali Warhana memperkenalkan Titik tolak reformasi perpajakan baru tahun 1983, Ali diamanahi asas pemungutan besar-besaran oleh Ali Wardhana, jabatan baru oleh Presiden Soeharto pajak self assessment dikisahkan Marzuki Usman, ditegakkan menjadi Menteri Koordinator Bidang yang berhasil mengajukan ketiga RUU pada 1978. Mantan Menteri Kehutanan Ekonomi, Keuangan, Industri, dan kepada DPR pada 5 November 1983. Era dan Perkebunan yang juga pernah Pengawasan Pembangunan. Estafet baru perpajakan dimulai setelah ketiga Foto menjadi Ketua Bapepam dari 1988- tugas sebagai Menteri Keuangan RUU tersebut ditetapkan DPR pada 31 Dok. DJP 1992 ini bercerita, pada suatu hari di diteruskan kepada Desember 1983 dan mulai diberlakukan

16 MEDIAKEUANGAN VOL. XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019 17 Laporan Utama

TEKNOKRAT YANG JUGA Bukanlah sebuah rahasia, jika dahulu kala banyak pejabat Direktorat Tegas Tuntas Jenderal Bea dan Cukai bersikap bak raja kecil yang gemar PENDIDIK menyalahgunakan kuasa. Meski telah diberikan tunjangan khusus hingga sembilan kali gaji, penyelewengan yang terjadi tak begitu saja Membenahi berhenti. Ali tak mau tinggal diam. Baginya, integritas harus dijunjung *** tinggi oleh institusi. Teks Reni Saptati D.I

iprah Ali Wardhana di Gedung Kantor pemerintahan sudah tak Wilayah IPEDA K diragukan lagi. Namun, sebelum menjadi teknokrat, Ali memulai karirnya menjadi seorang dosen dan Foto selama menjabat Menteri Keuangan ia Dok. DJP juga menjabat sebagai dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia selama sepuluh tahun. Ali memulai karir sebagai asisten dosen bidang moneter pada 1 Januari 1984. negara, bahkan cukup kontroversial di Fakultas Ekonomi Universitas Ali memperkenalkan asas saat itu. Namun, Ali optimis PPN akan Indonesia. Ia memang dikenal ahli pemungutan pajak self assessment mampu membawa peningkatan pada dalam bidang ekonomi makro dan pada sistem perpajakan yang baru, penerimaan sektor nonmigas. Warisan moneter. Studi doktornya di University menggantikan asas official assessment. Ali ini terbukti berpengaruh bagi of California rampung di tahun 1962 Dalam self assessment, wajib pajak pertumbuhan pajak dan perekonomian dengan judul disertasi ”Monetary Policy diberi kepercayaan untuk menghitung Indonesia hingga kini. in an Underdeveloped Economy with kewajiban perpajakannya sendiri. Sistem perpajakan baru yang Special Reference to Indonesia”. Tulisan Sementara, dalam official assessment, digagas Ali terasa dampaknya tak lama ilmiah Ali Wardhana juga dipublikasikan petugas pajak yang melakukan setelah diberlakukan. Jumlah wajib secara nasional ataupun internasional, penghitungan. Pada masa itu, self pajak meningkat 100 persen pada tahun seperti Foreign Exchange and Its assessment merupakan mekanisme pertama pemberlakuan UU baru, dari Implications in Indonesia. baru yang belum banyak diterapkan di sekitar 411.000 wajib pajak pada tahun Sebagai dosen, ia dikenal sebagai dunia. Namun, Ali-lah yang mendorong 1983 menjadi 852.000 wajib pajak pada dosen yang bisa menjelaskan materi Indonesia segera menggunakannya. Maret 1984. Peningkatan pelayanan dengan singkat dan jelas. Ia biasa Chatib Basri, Menteri Keuangan aparatur pajak serta sistem pemungutan meminta para mahasiswanya mencari 2013-2014, menyebut Ali sebagai sosok yang lebih adil disebut sebagai alasan sendiri topik-topik yang relevan dengan yang meyakini bahwa pemerintah jangan pesatnya kenaikan jumlah wajib pajak materi yang sedang diajarkan. Banyak diberi wewenang terlalu berlebihan. baik perorangan maupun badan. juga yang tertipu penampilannya yang Bagi Ali, jika wewenang birokrasi Kenaikan wajib pajak berbanding terkesan pendiam dan galak, nyatanya terlalu banyak, mereka cenderung lurus dengan kenaikan penerimaan dalam kesehariannya Ali adalah seorang Ali Wardhana berhasil akan menyalahgunakannya, termasuk pajak dan alokasi dana pembangunan yang ramah dan santai. Dia termasuk membenahi dalam pajak. “Jadi, cara yang paling baik dalam APBN. “Peran pajak menjadi dosen yang terbuka dan mau menerima Ditjen Bea dan Cukai menjadi adalah menerapkan self assessment,” ujar sangat penting. Perubahan secara masukan dari anak-anak muda dan para institusi makin Chatib. signifikan dilakukan mulai tahun 1984. mahasiswanya. bersih dan Hal baru lainnya yang dikenalkan Kemudian, Indonesia mengakhiri era makin baik Ali adalah PPN. Sama halnya dengan ketergantungan penerimaan negara dari *** self assessment, PPN juga masih migas,” tegas Chatib. Foto Perpusnas belum banyak diterapkan di berbagai

18 MEDIAKEUANGAN VOL. XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019 19 enengok sejarah negeri, menteri, penyelewengan di Bea dan Sebagaimana ditulis harian Kompas “Situasinya sangat mendesak karena lembaga bea dan cukai sudah Cukai masih marak terjadi. , pada 26 Januari 1973, Ali memberikan waktu itu perizinan harus dipermudah,” eksis sebelum bangsa ini kolega Ali di kabinet pemerintahan Orde teguran lisan di depan forum Konferensi jelas Chatib Basri, Menteri Keuangan Dua merdeka. Pada masa Hindia Baru, menggambarkan secara sederhana Kerja Para Kepala Insepktorat dan 2013-2014. Belanda, keberadaannya betapa parahnya kondisi di sana. “Di Bea Inspeksi Bea dan Cukai. Pria lulusan Menteri Keuangan tiga periode itu Kekacauan di dasawarsa M terdeteksi dengan nama De Dienst der Cukai banyak orang kaya raya hingga Universitas Indonesia dan Universitas optimis langkah tersebut merupakan lebih Invoer en Uitvoerrechten en Accijnzen tujuh turunan,” ujar Emil. California tersebut menyatakan tak upaya terbaik menuntaskan masalah Ruang Kerja merdeka, atau Dinas Bea Impor dan Bea Ekspor Menurut Emil, mudah saja bagi Ali segan-segan mengadakan tindakan ekonomi biaya tinggi. Ali lantas berhasil Ali bertekad serta Cukai. Petugasnya bergelar jika ingin menumpuk kekayaan dari perbaikan dalam tubuh Bea dan Cukai. meyakinkan sang Presiden. Dalam *** Ditjen Bea douane. Berabad sebelumnya, diduga posisinya sebagai Menteri Keuangan. Ia pun menekankan agar segala bentuk rapat kabinet terbatas yang dipimpin berbagai kerajaan di nusantara pun Lahan basah, kata orang-orang. penyelewengan dan penyelundupan Presiden Soeharto, lahirlah Instruksi irokrat yang satu ini dan Cukai punya lembaga serupa dengan sebutan Namun, Ali adalah Ali, sang teknokrat tidak terulang lagi. Presiden Nomor 4 Tahun 1985. Isinya, nampaknya tak pernah harus di tata berbeda. berintegritas tinggi. Pria kelahiran Gebrakan lain yang Ali ambil untuk sementara waktu Bea dan Cukai ditutup B menyusun kertas-kerta Para douane pernah ambil bagian Solo tersebut tak silau akan harta meredam tindak kecurangan di Bea dan dan fungsinya digantikan oleh Société file-nya dalam suatu standar tertentu. dalam perjuangan kemerdekaan terlarang. Ia pun enggan institusi Cukai ialah penerapan mutasi pejabat Générale de Surveillance (SGS) dari Seperti diberitakan Kompas pada 7 Indonesia. Arus lalu lintas barang di yang dipimpinnya sarat dengan tindak eselon II antarunit eselon I. Pada 1978, Swiss. Desember 1988, pria ini berujar “I Tanjung Priuk sering dimanfaatkan korupsi. Meski dihadapkan pada kuatnya Ali merealisasikan langkahnya. Direktur Sebuah terapi kejut dilancarkan don’t have a filing system, I have a pejuang untuk menyelundupkan barang resistensi, Ali tegas membenahi Bea dan Cukai sempat digantikan pejabat dari Ali. Namun, keputusan tersebut bukan piling system – Saya tidak memiliki demi membiayai revolusi. Akan tetapi, Cukai. unit eselon I lain dalam beberapa datang begitu saja. “Pak Ali adalah sosok sistem pengarsipan, saya hanya punya cerita heroik itu tentu tak membenarkan Pada Mei 1971, Ali menyambangi kali kesempatan. Akan tetapi, hal yang punya visi sangat jelas, strategi, sistem penumpukan”, ujarnya. Meja keberlangsungan tindak kecurangan kantor Bea Cukai di Tanjung Priuk. tersebut ternyata tak kunjung efektif leadership, nyali, determinasi, dan di ruang kerja Ali memang seringkali usai NKRI tegak berdiri. Bagaimana tak ingin marah, ia melihat meningkatkan kinerja Bea dan Cukai. kemampuan menjalankannya setahap penuh dengan tumpukan kertas Dua dasawarsa lebih merdeka, para petugas bersantai-santai, bukannya Ali bagai bertemu jalan demi setahap,” tutur Menteri Keuangan laporan, koran, map, serta buku. Ia Ali bertekad Ditjen Bea dan Cukai memberi pelayanan seperti seharusnya. buntu. Hingga Presiden Soeharto Sri Mulyani. sendiri suatu kali pernah bercanda harus ditata. Tak boleh lagi lembaga Si menteri berkacamata itu makin geram mengangkatnya sebagai Menteri Terobosan fenomenal itu terbukti dengan menyebut kantornya sebagai itu dipenuhi benalu penghisap uang usai mendengar kabar suram tentang Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, ampuh. Prosedur ekspor impor menjadi “kendang ayam”. Uniknya, di sebuah negara. Indonesia juga butuh biaya usaha penyelundupan raturan ribu Industri, dan Pengawasan Pembangunan lebih mudah, biaya logistik menurun, sudut di ruang kerjanya, terpampang untuk pembangunan dan peningkatan baterai merek terkenal. Padahal, ia baru pada 1983, Bea dan Cukai masih dan penerimaan dari sektor kepabeanan figura kecil bertulis, “Bless the Mess” – kesejahteraan. “Saya bisa bayangkan memberikan tunjangan khusus sebesar dipenuhi benalu. Hingga akhirnya, dan cukai melonjak tinggi. Bea dan Cukai Berkatilah Kekacauan Ini. Meski ruang itu adalah fenomena yang luar biasa sembilan kali gaji. Kenaikan tersebut pada tahun 1985, Ali membuat langkah berbenah, dan bisa kembali dipercaya kerjanya terkesan selalu berantakan, kompleks, sangat sulit, dan bahkan bukan sebarang hadiah, melainkan penuh kejutan. Untuk meningkatkan menjalankan tugasnya. Kini institusi Ali tak pernah kehilangan selembar pun mungkin bisa dikatakan impossible untuk disertai tuntutan kenaikan pelayanan kelancaran arus barang demi efektivitas tersebut makin bersih dan makin baik. kertas-kertas kerjanya. Andaipun Ali bisa diselesaikan,” Menteri Keuangan Sri dan peniadaan penyelewengan. kegiatan ekonomi, pria kelahiran 6 Mei “Keputusan ini adalah sumbangan luar tak menemukan yang ia cari, maka Nani Mulyani melukiskan situasi kala itu. Peringatan kepada Bea dan Cukai 1928 itu mengusulkan kepada Presiden biasa dari Pak Ali Wardhana,” kata Sri Gandabrata, sekretaris kepercayaannya, Ketika Ali mulai menjabat sebagai tak sekali dua kali Ali sampaikan. Soeharto untuk menutup Bea dan Cukai. Mulyani. akan sigap dengan copy arsip sang Menteri.

***

20 MEDIAKEUANGAN VOL. XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019 21 Laporan Utama

dan kebijakannya telah menghasilkan bersumber pada ekspor produk olahan Indonesia disebut sebagai salah satu dari dampak berganda. Manfaatnya dan pertanian. Ketika menjelang era sedikit negara yang bisa menghindari berkelanjutan, bahkan dirasakan 60-an ditemukan cadangan gas alam dutch disease. “Itu adalah jasa Pak Ali antargenerasi. dalam jumlah besar yang mendatangkan yang didukung Pak Widjojo Nitisastro¸ Namun, perisitiwa yang melatari devisa besar. Gulden Belanda mengalami sang arsitek perekonomian Orde Baru,” kebijakan-kebijakan itu pun tak kalah penguatan dan memicu overvalued. ujar Sri Mulyani. istimewa. Berkah oil boom atau lonjakan Akibatnya, harga produk olahan dan Ali, kata Sri Mulyani telah penerimaan negara akibat perolehan pertanian menjadi relatif mahal di pasar memperkirakan, Indonesia tidak bisa pendapatan negara dari sektor internasional dan kehilangan daya saing. hanya bergantung pada pendapatan minyak, yang terjadi dua kali, pada Hingga pada akhirnya, kinerja kedua dari minyak. Indonesia harus siap 1973 serta 1978, telah mempengaruhi sektor ini turun drastis. mengantisipasi bila suatu ketika, harga perekonomian Indonesia selama satu “Akhirnya ekspor industri lain di minyak terpuruk. Ali menyadari betul, dekade. Sebagai pengekspor, Indonesia luar sumber daya alam, kehilangan daya kekayaan sumber daya alam secara teori dihujani pemasukan sangat besar saing karena harga yang mahal,” ujar akan menunjang pertumbuhan ekonomi, karena harga minyak melambung Chatib. tapi justru, negara yang kaya potensi tinggi, yaitu USD3 per barel pada 1973 Namun, risiko itu sukses ditepis juga kerap gagal bertumbuh. melonjak tajam menjadi USD30 pada Ali, sang punggawa anggaran. Marzuki “Pak Ali mampu mengelola Ali Wardhana 1978. Produksi minyak Indonesia pada Usman, mantan Menteri Pariwisata Pos penerimaan negara yang tiba-tiba mempermudah 1977 mencapai 1,68 juta barel per hari, dan Telekomunikasi yang juga sempat melonjak tinggi untuk belanja yang prosedur ekspor dan impor sedangkan konsumsi domestik hanya menjabat Ketua Badan Pengelola Pasar produktif. Padahal, negara-negara lain untuk memacu 300 ribu. Akibatnya, sisa produksi Modal (Bapepam) sekaligus mantan berpesta pora, membangun segala penerimaan dari perdagangan minyak diekspor, sehingga penerimaan asisten pribadi Ali menceritakan, macam, menaikkan gaji, akhirnya sektor internasional negara pun berlimpah. Departemen Keuangan di bawah non tradeable atau barang dan jasa yang “Sebagai negara pengekspor pimpinan Ali merumuskan kebijakan dikonsumsi di pasar lokal, justru tidak

Foto minyak, Indonesia bak ketiban yang berhasil menghindarkan Indonesia maju,” ujar Sri Mulyani. Perpusnas durian runtuh saat itu. Pemasukan dari kutukan minyak yang merundung menjadi berlipat ganda,” ujar Chatib Iran dan Nigeria. “Sebaliknya, Indonesia Genjot manufaktur Basri, mantan Menteri Keuangan. Ia berhasil menggunakan hasil dari Chatib Basri juga menyoroti langkah mengomparasi kondisi tersebut dengan komoditi minyak itu untuk penguatan strategis Ali untuk mengantisipasi yang terjadi pada 2017. Pada saat itu, fondasi ekonomi nasional,” kata Marzuki. kondisi nilai tukar rupiah agar terhindar produksi minyak Indonesia hanya 949 Hal senada juga dipaparkan dari over valued yang terlalu kuat. embangunan jalan hingga ke pelosok, ribu barel per hari dengan konsumsi Menteri Keuangan Sri Mulyani Salah satunya dengan melakukan program listrik masuk desa, irigasi hingga 1,65 juta barel. “Bisa dibayangkan Indrawati. Pada Repelita 1, pengeluaran devaluasi. Langkah Ali lainnya yang Agar Berkah yang mengalirkan air ke pesawahan, saat itu, betapa kaya Indonesia dari pemerintah saat itu justru dioptimalkan juga patut diapresiasi ialah dukungan implementasi revolusi hijau melalui penerimaan hasil ekspor minyak.” untuk mengembalikan produksi, penuh pada industri manufaktur. Ali P kegiatan Bimbingan Masyarakat, terutama pangan untuk memperkuat membenahi tata kelola pemerintahan Minyak Tak Jadi hingga pendirian SD-SD Inpres dan Hindari dutch disease perekonomian Indonesia. “Jadi saat sehingga lebih transparan dan bisa Puskesmas, adalah daftar panjang warisan Namun, saat itu Ali melakukan oil boom terjadi, kemiskinan drop, dipertanggungjawabkan. Musibah pembangunan Orde Baru yang hingga kini serangkaian gebrakan yang kemakmuran dirasakan masyarakat, Strategi itu diwujudkan Ali melalui masih terasa manfaatnya. Sesungguhnya, menghindarkan Indonesia dari hingga didirikan Badan Usaha Logistik rangkain kebijakan yang mempermudah semua derap pembangunan fisik dan fenomena dutch disease. Ketika berkah (Bulog). Pak Ali membuat logistik yang prosedur ekspor dan impor. Selain itu, Teks Rukmi Hapsari dan Iis Zatnika kesejahteraan sosial itu tak bisa dilepaskan minyak melimpah akibat oil bom, justru komprehensif serta fundamental Ali juga melakukan penurunan biaya dari sosok Ali Wardhana. menjadi musibah. Istilah dutch disease economic management yang prudent, logistik, serta memacu penerimaan dari Kontribusi sang Menteri Keuangan sendiri berawal dari penemuan sumber betul-betul strategis serta memikirkan perdagangan internasional. “Semua tiga periode di era Orde Baru pada daya alam di negeri Belanda yang kebutuhkan masyarakat,” ujar Sri bertujuan agar berkah minyak itu Ali Wardhana menyadari betul, kemurahan pengganggaran berbagai program semula dianggap berkah, tetapi ternyata Mulyani. menjadi motor pembangunan sektor alam kerap menjadi sumber masalah ketika pembangunan yang menyentuh secara alamiah, justru menyimpan industri,” kata Chatib. pengelolaannya tak bijak. infrastruktur, pangan dan sumber daya potensi merusak tatanan perekonomian. Menolak berfoya-foya manusia itu menjadi penanda, pemikiran, Sebelum 1959, perekonomian Belanda Berkat strategi Ali, lanjut Sri Mulyani,

22 MEDIAKEUANGAN VOL. XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019 23 Laporan Utama

Indonesia pada era Orde Lama, Indonesia saat itu melakukan stabilitasi perekonomian. Sedangkan menjalankan politik mercusuar nan ekonomi, salah satunya dengan kebijakan APBN berimbang yang ung Karno tersenyum, agresif, memupuk nasionalisme dan menegosiasikan ulang pembayaran diimplementasikan Ali, menempatkan Berimbang Dahulu, nasionalisme terbakar dan pengakuan internasional dengan utang, kesuksesan strategi duet Ali dan kebutuhan fiskal sama besar dengan Indonesia pun berbangga! berbagai proyek fenomenal, berwujud Widjojo ini, hingga sekarang, dinilai kapasitas yang dihimpun.Kebijakan Selain sukses menyelenggaraan aneka bangunan monumental seperti sangat legendaris. “Kita nggak tahu APBN berimbang Ali sukses menurunkan Bertumbuh B Asian Games, pesta olahraga Hotel Indonesia, Monumen Nasional, berapa utang saat itu dan pinjam ke inflasi dari 650% menjadi 20% dalam se-Asia pada 1967, atlet-atlet nasional termasuk komplek Gelora Senayan, siapa saja. Utangnya banyak sekali, tiga tahun masa jabatannya. berhasil meraih 51 medali, menempatkan hingga kegiatan yang mencuri perhatian karena pemerintah memang tidak punya Kemudian negara ini di peringkat kedua setelah dunia. uang. Renegosiasi itu yang disebut Paris Ada penerimaan, ada belanja Jepang. Gelora Senayan, kini Gelora Kebanggaan yang menyulut Club. Indonesia menjadi negara yang Peranti fiskal dipakai untuk Teks Rukmi Hapsari dan Iis Zatnika Bung Karno, yang berdiri megah menjadi nasionalisme bangsa itu, bagi Ali mampu mendapatkan skema penundaan distribusi dan alokasi pembangunan. saksi kebanggaan Indonesia menjadi Wardhana yang menjabat Menteri pembayaran utang yang luar biasa “Ali Wardhana bisa dikatakan sebagai tuan rumah bagi pertandingan yang Keuangan saat Orde Baru berkuasa sangat lunak. Utang Indonesia ditunda menteri keuangan pertama yang Gebrakan Ali Wardhana pada APBN, menegosiasikan utang melibatkan 15 negara. pada 1968, menyisakan tantangan. hampir 45 tahun dengan bunga nol membangun fondasi disiplin kebijakan dan merintis kebijakan berimbang, sukses mengungkit Proyek-proyek yang mengukuhkan persen,” ujar Sri Mulyani. fiskal,” ujar Chatib. Artinya, sebagai pertumbuhan ekonomi. nasionalisme, kedaulatan dan keamanan Senada dengan Sri Mulyani, Chatib menteri keuangan, Ali hanya mau teritorial Orde Lama yang butuh banyak Basri, Menteri Keuangan 2013-2014, membelanjakan anggaran jika disertai ongkos, diwariskan Orde Lama dalam menegaskan konsolidasi fiskal yang penerimaan yang legitimate. wujud APBN yang sarat defisit. dilakukan Ali merupakan implementasi Usai persoalan utang dan inflasi “Saat itu fiskal dilakukan secara sistem anggaran berimbang. “Walaupun dibenahi, Ali membangun fondasi unlimited. jangan lupa Presiden anggaran diseimbangkan dari utang, ekonomi baru. Pendekatan makro Soekarno waktu itu melakukan politik dari Bank Dunia dan lembaga lainnya. ekonomi terutama fiskal dan moneter, yang sangat heavy kepada masalah Namun, karena pinjaman luar negeri, dilakukan disiplin. “Karena sebelumnya, security termasuk konfrontasi, dengan nggak ada efek kontraksi di dalam kalau dilihat fiskal dan moneter yang Belanda karena Papua, juga dengan negeri. Berbeda dengan pembiayaan cetak uang terus menerus jadi sumber Malaysia,” ujar Menteri Keuangan Sri dari pajak. Ada uang masyarakat yang terhadap destabilisasi dan rusaknya Mulyani. diambil,” ujar Chatib. ekonomi,” ujar Sri Mulyani. Buat mendanai kepentingan itu, Keputusan untuk menentukan Indonesia mendapatkan pinjaman dari postur APBN, yang merupakan diskresi Derap pembangunan pun dimulai Uni Soviet dan China untuk membeli pemerintah, akan menentukan apakah Strategi Ali dan tim ekonomi lainnya peralatan militer, setelah sebelumnya akan bersifat defisit, surplus atau pun berdampak. APBN berimbang mendapat kredit dari Amerika berimbang. Kebijakan defisit ditandai mendukung pertumbuhan, mendorong Serikat. “Semuanya butuh biaya, tapi kebutuhan fiskal yang direncanakan sektor produksi, terutama pertanian penerimaan pajak tidak cukup, begitu APBN lebih tinggi dari kapasitas yang yang menguasai hajat hidup orang pula dari minyak,” kata Sri Mulyani. dapat dihimpun, sehingga pemerintah banyak. Tak hanya itu, APBN juga Akibatnya jumlah uang yang beredar membutuhkan sumber pendanaan mendorong pembangunan sumber daya jauh lebih besar dari kemampuan baru, dalam bentuk pinjaman atau manusia, pendidikan, kesehatan, hingga produksi nasional, angka inflasi saat itu, hibah. Kebijakan defisit bersifat program keluarga berencana yang saat menurut mantan Menteri Keuangan ekspansif, mendorong ekonomi agar itu sangat penting Chatib Basri, menyentuh angka 650 mampu tumbuh. Saat ini Indonesia “Pada jaman Widjojo dan Ali inilah Ali Wardhana melakukan persen. Pembenahan pun dilakukan Ali mengaplikasikan kebijakan defisit dalam pembangunan ekonomi Indonesia konsolidasi berduet dengan Widjojo Nitisastro, sang postur APBN-nya. dilakukan dengan prinsip- prudent, fiskal berupa arsitek perekonomian Indonesia, yang Kebalikannya, kebijakan surplus, sistem anggaran fokus pada hal fundamental. Artinya berimbang sama-sama duduk di kabinet sepanjang ketika kapasitas fiskal yang dihimpun kebijakan keuangan terutama fiskal dan tiga periode. lebih besar dari kebutuhan APBN. moneter harus mampu menciptakan Kebijakan ini bersifat kontraktif, fondasi stabilitas, agar ekonomi Foto Renegosiasi utang nan legendaris melambatkan pertumbuhan ekonomi tumbuh,” ujar Sri Mulyani. Perpusnas Ali dan tim kabinet ekonomi untuk menghindari overheating

24 MEDIAKEUANGAN VOL. XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019 25 Laporan Utama

Penakluk Hiperinflasi

Teks Moh. Farhan Zuhri dan Iis Zatnika

Usia muda bukan berarti tak punya taji untuk menata ekonomi. Dua tahun saja angka inflasi yang fantatis dipangkas, ditebus dengan perubahan-perubahan besar pada kebijakan ekonomi.

opik inflasi yang mencapai Keguncangan finansial pada era pemerintahan ekonomi yang dibangun Pak Ali dan 650 persen mengemuka dalam sebelumnya menyisakan masalah. Negara butuh ongkos tinggi Pak Widjojo mampu menciptakan suatu rapat kabinet pada untuk membiayai pembangunan mercusuar dan berbagai pertumbuhan,” kata Sri Mulyani. tahun 1968. Rapat yang rutin kepentingan non-ekonomi. Bank Indonesia (BI) yang saat Ali menghentikan praktik T diselenggarakan setiap Selasa itu sebagai bagian dari pemerintahan diminta jadi solusi. pencetakan uang oleh BI untuk itu dipimpin langsung oleh Presiden Pemerintah masih bisa dengan leluasa memerintahkan BI membiayai pengeluaran pemerintah Soeharto. Ali Wardhana sang Menteri mencetak uang guna mendanai kebutuhan negara. Disinyalir, dan menerapkan kebijakan anggaran Keuangan saat itu meminta Marzuki hal ini pula yang menjadi salah satu pemicu utama serbuan berimbang. Defisit dibiayai oleh Usman untuk menyiapkan laporan hiperinflasi. pinjaman multilateral dan bilateral luar kondisi keuangan negara. Marzuki yang Ali yang saat itu masih sangat muda, kata Menteri negeri dengan bunga yang sangat lunak. baru saja lulus dari Universitas Gadjah Keuangan Sri Mulyani, karena belum genap berusia 40 tahun Mada dengan sigap merampungkannya. saat bergabung dengan kabinet, membuktikan kinerjanya. BI pun mandiri Termasuk di dalam laporan adalah “Saat beliau menjabat, usinya jauh lebih muda daripada saya. Gebrakan lain yang dilakukan Ali, seputar angka inflasi yang super tinggi. Namun, bersama Pak Widjojo Nitisastro, sang arsitek ekonomi kata mantan Menteri Keuangan Chatib, “Pak Ali meminta saya Indonesia di era Orde Baru, Pak Ali berhasil menyelamatkan yaitu memisahkan fungsi fiskal dan mengkoordinir bahan-bahan yang Indonesia yang kondisinya serba sulit,” ujar Sri Mulyani. moneter. BI menjadi independen sebagai akan dibahas. Saat itu memang metode Upaya pengendalian hiperinflasi sesungguhnya sudah pengawal moneter, walaupun secara pengukuran belum secanggih seperti dilakukan sebelum Ali menjabat menteri. Pada tahun 1967 ia koordinatif masih berada di bawah saat ini, data juga lebih banyak diambil masuk ke dalam Tim Ahli Ekonomi yang dibentuk khusus oleh Dewan Moneter yang dipimpin Menteri dari Jakarta karena kondisi daerah lain Presiden Soeharto. Berbagai kebijakan strategis yang dibuat Keuangan. “BI tidak bisa menjadi Pemerintah berhasil belum memungkinkan diambil angkanya. kemudian sukses memangkas laju inflasi hingga berhasil kasir, harus dibuat independen,” kata mengendalikan Namun, Pak Ali memutuskan hasil data diturunkan menjadi 112 persen pada 1967. Setahun kemudian, Chatib. Kebiasaan mencetak uang yang hiperinflasi pada saat itu itu representatif,” kenang Marzuki, menjadi 85 persen dan menukik tajam hingga 10 persen sebelumnya, dianggap sebagai langkah mantan Ketua Badan Pengawas Pasar pada 1969. Perekonomian nasional pun kembali berdenyut. mudah untuk memecahkan persoalan Modal dan Lembaga Keuangan yang saat “Sebelumnya, bahkan pertanian, andalan Indonesia yaitu ekonomi, mendorong pertumbuhan dan

itu menjadi asisten pribadi Ali. sektor perekonomian mengalami kemerosotan. Fondasi menciptakan pekerjaan, dihentikan. Foto Perpusnas

26 MEDIAKEUANGAN VOL. XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019 27 mata uang negara-negara mitra dagang pertumbuhan, salah satunya industri utama Indonesia. BI menetapkan kurs manufaktur yang terbantu akibat indikasi dan membiarkan kurs bergerak insentif pada impor barang modal. di pasar dengan rentang atau spread Ekonomi bergerak, industri berderap, tertentu. Maksud dari sistem nilai tukar dan Indonesia pun bertumbuh. Investasi Sumber tersebut, meskipun diarahkan ke sistem nilai tukar mengambang, tetapi tetap Mengawal dekade kritis Indonesia Daya Manusia masih ada unsur pengendalian. Sri Mulyani menegaskan, Ali Pada saat sistem nilai tukar sukses melanjutkan disiplin fiskal mengambang terkendali ini diterapkan dan kebijakan moneter selama dua *** di Indonesia, nilai tukar rupiah terus dekade kritis bagi Indonesia. “Dengan mengalami depresiasi terhadap dolar AS mengimplementasikan kebijakan antara Rp650/USD sampai Rp2.500/ nilai tukar atau devaluasi. Langkah ada masa kepimpinan Ali Pemerintah USD. “Kita membolehkan terjadi ini dilakukan untuk mempertahankan Wardhana sebagai Menteri berhasil mengendalikan depresiasi, tapi range-nya hanya 5 daya saing, menghilangkan hambatan Keuangan, ia telah banyak hiperinflasi pada P persen. Jadi rupiah selalu bergerak terhadap pinjaman dan investasi asing. melakukan gebrakan reformasi termasuk saat itu dalam lebih kuat atau lebih lemah dari 5 Menteri alumnus Universitas Indonesia di dalamnya down sizing organisasi persen,” ujar Chatib. dan Universitas Illinois di Urbana- dan juga yang tak kalah penting adalah Keunggulan mengadopsi kurs Champaign tersebut mengatakan, investasi sumber daya manusia (human

Foto mengambang terkendali antara lain “Wujud implementasinya, dilakukan investment). Ali memiliki keyakinan Perpusnas mampu menjaga stabilitas moneter kebijakan yang liberal pada pinjaman bahwa mendidik karyawan bukanlah dengan lebih fleksibel, adanya aktifitas yang akan mendukung aktivitas ekspor dianggap sebagai cost, akan tetapi demand dan supply dalam pasar valuta serta melibatkan industri padat karya.” merupakan investasi. Rupanya jauh asing akan mampu menstabilkan nilai Ali pun taktis mengelola penerimaan hari, Ali telah menerapkan ide human Strategi itu, menurut Chatib, menjadi pilihan terbaik, tukar mengambang, kekacauan harga tukar sesuai dengan kondisi ekonomi minyak dan gas bumi untuk mendorong investment. Di masa kepemimpinannya, karena pembangunan kemudian bisa berjalan dan minyak global serta perubahan drastis yang terjadi serta memadukan sistem permintaan dan meningkatkan ia telah mengirimkan banyak staf “Sebagai menghindarkan kontraksi di dalam negeri karena pendanaan harga minyak yang naik pada 1970-an tetap dan mengambang. produktivitas. Kombinasi rangkaian dan pegawai Departemen Keuangan bersumber dari luar negeri. yang kemudian turun pada 1980-an. Pembelajarannya, kata Chatib, kebijakan makro dan kebijakan untuk belajar ke luar negeri guna Menteri Langkah Ali lainnya, disiplin anggaran yang dijalankan Pada 1980 dunia juga menghadapi dampak yang harus diantispasi, devisa struktural itu sukses menstabilkan mendapatkan gelar Master dan Doktor. Keuangan, Pak dengan ketat. “Sehingga kebutuhan domestik terpenuhi, kondisi stagflasi yang dipicu kombinasi tetap harus selalu tersedia dan siap inflasi. Peningkatan investasi Sumber Daya Ali menghapus kemiskinan dan kelaparan, lapangan kerja dibuka antara inflasi dan resesi ekonomi, yang digunakan sewaktu-waktu. Selain itu, “Sebagai Menteri Keuangan, Manusia ini dimulai sejak tahun 1973 berupaya dan pemerintah mendapat kepercayaan dari masyarakat menghasilkan Plaza Accord, perjanjian terjadi pula persaingan yang ketat Pak Ali berupaya seoptimal mungkin dengan mengirimkan 2 orang pegawai seoptimal Indonesia,” ujar Sri Mulyani. yang dihasilkan dari depresiasi dolar antara pemerintah dan spekulan dalam melaksanakan kebijakan yang dinilainya Departemen Keuangan saat itu untuk AS terhadap nilai tukar Jepang, Jerman, memprediksi dan menetapkan kurs. Pun, baik seperti liberalisasi, pasar bebas, menuntut ilmu ke Amerika Serikat. mungkin Bangun fondasi dasar dan Inggris. Situasi global memengaruhi pemerintah tidak selamanya mampu dan penguatan aturan serta institusi. melaksanakan Ali juga menginisiasi fondasi dasar kebijakan Indonesia karena ketergantungan mengatasi neraca pembayaran atau Namun, dalam konteks kekuasaan Orde kebijakan yang penganggaran, kebijakan moneter, serta kebijakan nilai tukar tinggi terhadap minyak sebagai sumber perdagangan. “Pada 1998 kita nggak kuat Baru, dia tidak bebas untuk mengoreksi,” *** dinilainya yang berfokus pada stabilisasi harga, yaitu tingkat inflasi keuangan negara dan ekonomi, juga pada waktu itu karena kalau kita mau kata Sri Mulyani. dan nilai tukar. Program itu tentu tidak mudah, membangun intensnya hubungan perdagangan dan coba bikin kurs mengambang terkendali Sri Mulyani memaparkan, baik seperti fondasi kebijakan makroekonomi membutuhkan dukungan investasi dengan Jepang dan Amerika seperti yang di-adopt Pak Ali, cadangan sebagai sesama teknokrat di posisi liberalisasi, politik untuk membatasi pengeluaran anggaran dan Serikat. devisa kita akan habis. Kan kalau ingin Menteri Keuangan, Ali juga dirinya pasar bebas, mengarahkannya pada pengeluaran produktif. Ali pun memberlakukan kurs mempertahankan nilai tukar, setiap kali harus menjawab tiga tantangan yang ekonomi, yaitu kebijakan makro, dan penguatan Tantangan lainnya yang sukses dihadapi Ali adalah mengambang terkendali yang ditetapkan ada permintaan dolar, Anda musti suplai dipastikan akan dihadapi mereka yang struktural dan pengembangan perubahan struktural. Pada 1970-an dan 1980-an Ali bersamaan dengan kebijakan devaluasi dolar,” ujar Chatib. dipercaya mengelola perekonomian institusi. Pak Ali adalah teknokrat yang aturan serta memerankan peranan penting perekonomian Indonesia, Rupiah, sebesar 33 persen, pada 1978. Namun, saat Ali memberlakukan suatu negara, baik negara maju maupun berkontribusi besar pada perjalanan institusi." ketika kondisi global tidak stabil dan tidak pasti, tantangan Pada sistem ini, nilai tukar rupiah kebijakan itu, sistem kurs sukses berkembang. “Ketiga tantangan itu sejarah perekonomian negeri ini,” ujar muncul dari perubahan sistem standar emas pada sistem nilai diambangkan terhadap sekeranjang mengalirkan dampak pada menentukan ukuran kesuksesan Sri.

28 MEDIAKEUANGAN VOL. XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019 29 Ali Wardhana menjabat sebagai Menteri Keuangan selama 3 periode kabinet yaitu kabinet pembangunan I, II, dan III dari tahun 1968- 1983.

Foto Antara

30 MEDIAKEUANGAN VOL. XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019 31 Laporan Utama

Vokal di Forum Global Teks Rukmi Hapsari dan Iis Zatnika

isah tentang berkah timah di Pulau Belitung yang saat itu menjadi andalan nasional dan mengalami gonjang-ganjing K harga akibat Amerika Serikat mengeluarkan stoknya, melatari pidato Ali Wardhana dalam sidang Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional pada 1970. Ali lugas meminta negara-negara maju, termasuk Amerika Serikat, Pergerakan Ali Wardhana menjalankan apa yang diucapkan, walk di kancah the talk. internasional mempengaruhi Ali memaparkan, kondisi stabilitas arus investasi internal dan eksternal negara- Indonesia negara maju memang tidak seperti yang diharapkan, akibat inflasi dan pengurangan permintaan. Amerika Foto Perpusnas Serikat pun mengantisipasi dengan

32 MEDIAKEUANGAN VOL. XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019 33 secara dramatis, bersama Jepang, mengeluarkan stok komoditasnya, sehingga harga timah dan sama seperti yang didapat bangsa yang kemiskinan dan mengikis ketimpangan. hingga agreement itu tercapai, Korea Selatan, Taiwan, Hong Kong, karet dunia pun merosot. telah maju, termasuk terkait hak atas Ali memperlihatkan kemampuan Singapura, Thailand serta Malaysia. “Kami telah minta agar langkah itu dimoderasi. Sebagai kekayaan intelektual. Kiprah Para Diplomat Ekonomi mempimpin, mengarahkan, dan Keajaiban yang dimaksud adalah GDP “Ali dan negara berkembang, kami selalu didorong mengurangi Ali, kata Menteri Keuangan Sri Keberanian Ali menjadi bagian menyatukan beraneka pendapat para per kapita naik dua kali lipat seperti kawan-kawan sumber pendanaan dari luar, namun di saat yang sama Mulyani, yang juga berkiprah di Bank dari pencapaian tim delegasi Indonesia peserta perundingan,” ujar Marzuki halnya grup regional lain pada 1965 dan adalah putera- kapasitas juga dikurangi,” kata Ali yang menegaskan, tuntutan Dunia sebagai Direktur Pelaksana pada untuk memperjuangkan diplomasi Usman, mantan Mantan Ketua Bapepam, 1990, serta penurunan yang signifikan bahwa negara-negara berkembang harus menstabilkan 2010 hingga 2016, sangat dihormati ekonomi di tingkat global. Selain Ali, sekaligus mantan asisten pribadi Ali. pada kemiskinan dan kesenjangan putera bangsa perekonomiannya sangat bergantung pada dukungan global. para ekonom internasional karena ada pula Widjojo Nitisastro, Kepala pendapatan secara berkala. yang berjuang tidak hanya lugas menyuarakan Bappenas yang memimpin tim Merintis IDB Ali saat itu mengoreksi, sebutan di lingkup Berwibawa Karena Prestasi kepentingan Indonesia semata, tetapi ekonomi South Center, lembaga yang Jejak Ali di tataran internasional keajaiban seharusnya hanya disematkan internasional Langkah penuh strategi dan ketegasan Ali memang juga negara-negara berkembang lainnya. memproklamirkan diri sebagai kekuatan lainnya juga tertoreh dalam proses pada negara dengan industri manufaktur bukan cuma diterapkan dalam kapasitasnya sebagai Menteri “Negara-negara yang sesudah meraih penyeimbang melalui OPEC. Sementara pendirian Islamic Development Bank yang menggembirakan. “Tidak ada menyuarakan Keuangan selama 15 tahun, melainkan juga di tataran kemerdekaan lalu jatuh miskin dan di organisasi pengekspor minyak itu (IDB) yang berpusat di Jeddah, Saudi miracle jika negara tidak mampu suara hati dan internasional. Emil Salim, koleganya dalam kabinet Orde Baru sering harus bernegosiasi alot pada sendiri, Indonesia diwakili Soebroto Arabia. Saat itu, pada 1975, sidang membangun industri non migas sebagai kepentingan memaparkan istimewanya sosok Ali hingga dipercaya menjadi dunia internasional,” ujar Sri Mulyani. sebagai Sekretaris Jenderal. Organsiasi Konferensi Islam (OKI) tumpuan pertumbuhan yang menyerap negara-negara Dewan Gubernur Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional Perjuangan yang dilakukan Ali Indonesia memberdayakan bersepakat mendirikan IDB, sehingga tenaga kerja dan menyumbang ekspor. berkembang,” pada 1971-1972. Padahal sebelumnya, pimpinan lembaga- tersebut, kata Sri Mulyani, menjadi ekonom-ekonom terbaiknya diperlukan rancangan Anggaran Dasar Ali menegaskan, Indonesia bukan negara lembaga internasional itu dipimpin oleh orang Eropa Barat. gambaran, bagaimana seorang teknokrat mengimbangi kekuatan Washington atau The Statement of Establisment. yang bisa disebut miracle saat itu,” ujar “Salah satu hasil kerja Ali yang menjadikannya dipercaya memaksimalkan seluruh kapasitasnya, Concensus serta tekanan-tekanan Marzuki Usman mengutip kisah Emil. masyarakat internasional adalah keberhasilan menurunkan termasuk kepemimpinan manajerial negara maju lainnya. “Ali dan Karnaen A Perwataatmadja, mantan Ali selalu berprinsip, lebih baik jujur inflasi yang pada 1965 mencapai 650 persen menjadi 15 dalam bernegosiasi. kawan-kawan adalah putera-putera Direktur Eksekutif IDB. Sidang OKI daripada membohongi diri tentang persen pada 1968,” kata Emil Salim, ekonom yang juga mantan Emil menambahkan, pemikiran bangsa yang berjuang di lingkup saat itu dipimpin Menteri Keuangan prestasi yang sesungguhnya tidak Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan strategis Ali juga berpadu dengan nyali internasional menyuarakan suara Saudi Arabia dan Ali menjadi wakilnya. nyata. “Ali berucap, Bank Dunia dan Hidup. yang besar. Pada persidangan yang hati dan kepentingan negara-negara Rancangan itu merupakan dokumen dunia internasional itu suka memuji. Selama sidang, Ali tampil lantang di depan para pimpinan dihadiri pemimpin dan menteri-menteri berkembang,” kata Emil. penting sehingga persidangan alot Di Hongkong, disebut-sebut The Asian negara dunia di tengah kondisi ekonomi global yang tengah keuangan dari berbagai negara, Ali karena pembahasan bertele-tele. Miracle, Thailand saat itu dipuji-puji. bergejolak. Ia tegas menyikapi langkah Richard Nixon, menyuarakan argumentasinya. “Tanpa Berwujud The Jamaican Agreement “Namun, ketika Menteri Keuangan Namun, tiga bulan kemudian, jebol. Ali Presiden Amerika Serikat yang melepaskan Dolar dari standar playing fieldyang sama, bagaimana Salah satu rangkaian perjuangan Saudi Arabia kembali ke Riyadh karena berpendapat, harus ada justifikasi kuat, emas yang saat itu ditentukan USD35 per ons sehingga growth negara-negara berkembang bisa Ali berwujud The Jamaican Agreement, dipanggil rajanya dan Ali mengambil lebih baik tidak menjilat, walaupun berdampak hebat bagi tataran global. “Keputusan itu diambil dicapai, apalagi growth with equity? Ali yang ia motori dan kemudian alih, sidang justru berjalan lancar,” ujar mungkin menyakitkan. Itu adalah bukti dengan mengabaikan dampaknya pada dunia internasional, menegaskan, beri negara berkembang ditandangani Dewan Gubernur Bank Marzuki Usman. integritas Ali”, kata Emil. khususnya negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. kesempatan yang sama dan adil Dunia dan Dana Moneter Internasional Pasal demi pasal dari anggaran Pertanyaannya, bagaimana menentukan nilai tukar antara sebagaimana diperoleh bangsa maju, pada 1976, di Kingston, Jamaica. Isinya, dasar dibahas tuntas hari itu. Kredit Terjangkau, Investasi Berdatangan mata uang negara-negara di dunia,” ujar Emil. baru growth with equity tercapai,” kata pengaturan tahap pertama dalam Sehingga, di akhir sidang, para peserta Berbagai pergerakan Ali di kancah Negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, Emil. reformasi sistem moneter internasional memberikan selamat pada Ali dan internasional, kata Sri Mulyani, selain Perancis, Jerman dan Jepang yang kemudian berunding Tantangan eksternal itu berpadu yang memungkinkan kredit dengan mengucapkan terima kasih. Apresiasi kemudian berdampak pada interaksi tentang antisipasi yang akan mereka lakukan, bernegosiasi dengan kondisi internal Indonesia yang bunga terjangkau bagi negara juga diberikan Presiden IDB Dr Ahmed antara negara maju dan berkembang, secara eksklusif. Negara-negara berkembang tidak dilibatkan pada masa itu sangat mengedepankan berkembang. Muhammed Ali Al Madani. Ia sangat termasuk aliran kredit dengan bunga dalam forum tersebut. Bahkan, ketika Bank Dunia, Dana nasionalisme. Dalam pidato-pidatonya, Dasar pemikiran perjanjian itu, mengapresiasi sikap taktis Ali sehingga lebih terjangkau yang menggerakakkan Moneter Internasional dan Departemen Keuangan Amerika Ali tegas memaparkan betapa beratnya kesempatan negara berkembang untuk setiap kali bertandang ke Jakarta, selalu pembangunan, juga mempengaruhi Serikat merumuskan Washington Concencus, Indonesia usaha meloloskan diri dari tekanan bertumbuh sudah sulit karena bangsa- menyempatkan bertemu Ali. secara langsung arus investasi dan pimpinan negara-negara yang jadi sasaran justru rumusan kebijakan negara-negara maju. bangsa maju sudah memangkas bantuan Indonesia. tidak dilibatkan. Padahal, konsensus itu berisi 10 formula Ali saat itu menuntut persamaan lunaknya. Promosi investasi pun Tolak Pujian Tanpa Justifikasi “Pak Ali banyak menggunakan ide- untuk mengatasi krisis ekonomi negara berkembang tidak hanya berbentuk investasi fisik, mensyaratkan imbal hasil yang sama Kelugasan Ali di tataran ide dan best practise internasional. Itu seperti modal, mesin dan teknologi. Ia dari perolehan di negara maju. inernasional, juga diperlihatkan ketika sebabnya sejak 1970, reformasi luar biasa Kesetaraan untuk Bertumbuh juga meminta hak yang sama pada aspek “Arifin Siregar, kolega di kabinet ia tegas menolak Indonesia dimasukkan banyak, sehingga investasi masuk dan Dalam sidang Dewan Gubernur Bank Dunia, Ali kemudian pengembangan sumber daya manusia, yang juga mantan Gubernur Bank dalam daftar delapan negara berkategori ditunjang juga dengan Undang Undang mempertanyakan ketidaksetaraan itu. Ia menegaskan, agar peningkatan kesehatan manusia dan Indonesia menyatakan selama empat The Asian Miracle karena dianggap No 1 tahun 1967 tentang Penanaman negara berkembang bisa tumbuh harus ada kesempatan yang masyarakat serta usaha mengentaskan tahun pembahasan dan perundingan mencapai peningkatan ekonomi Modal Asing serta fondasi stabilisasi produksi,” ujar Sri Mulyani.

34 MEDIAKEUANGAN VOL. XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019 35 Laporan Utama

Mengenal Sisi Personal Sang Legenda

Teks Farida Rosadi

Tidak ada lagi aktivitas yang bisa ditemui pada rumah di kawasan Patra Kuningan Blok XV bernomor enam itu. Rumah yang jauh dari kesan mewah karena berdekatan dengan perkampungan warga dan pedagang kaki lima itu, memang telah lama sepi. Terlebih, semenjak ditinggal wafat sang pemilik rumah, Ali Wardhana. Ali bersama istri dan putra putrinya

Foto Dok. Pribadi

ebelum tutup usia pada 2015, Ali Cerdas sedari kecil Beruntung, kasih sayang ibu kembali Masa kecil Ali dihabiskan di Bukan yang pertama diminta untuk mandiri. menghabiskan masa tuanya di Puluhan tahun sebelumnya, Kota dirasakan Ali tatkala sang ayah, Aliman, Kota Solo. Mahendra, putra kedua Tidak banyak yang tahu, bidang Tak menunggu waktu lama, Ali rumah tersebut sejak 1990-an. Solo menjadi saksi lahirnya teknokrat menikah kembali dengan bulik, adik dari Ali menyebutkan, sang ayah sempat ekonomi bukanlah pilihan pertama Ali memutar haluan. Kali ini, bidang Isyana Ika yang merupakan kebanggaan Indonesia. Siapa sangka, ibu Ali. beberapa kali berpindah tempat tinggal. melanjutkan studi. Sebelum berkuliah di ekonomi jadi pilihan. Apa pasal? “(Salah S putri pertama Ali, berkenan anak lelaki itu kelak dikenang sebagai Semasa belia, Ali tak mengenyam Ali sempat menumpang di rumah salah Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia satunya) karena jurusan ekonomilah merawat sang ayah hingga akhir usia. maestro ekonomi andal lagi disegani. pendidikan formal. Melalui bulik yang seorang paman yang juga merupakan (FEUI), Ali remaja sempat menekuni yang menyediakan beasiswa,” jelas Apalagi, kekasih hati Ali, Rendasih, Kebijakannya diakui relevan, tak hanya juga merupakan ibu tirinya, Ali belajar tokoh nasional, Ali Sastroamidjojo. jurusan kedokteran setahun lamanya. Mahendra. Meski mengantongi telah lebih dulu wafat pada 2000 silam. pada zamannya, tetapi juga bertahun- di rumah. Pada masa itu, kecerdasan Menurut pengakuan Mahendra, rumah Apa daya, keterbatasan biaya jadi beasiswa, Ali masih perlu bekerja Uniknya, belum setahun ditinggal sang tahun setelahnya. Dialah Ali Wardhana. Ali telah nampak. Terbukti, begitu masa kecil Ali di Solo, saat ini telah musabab mundurnya Ali dari fakultas sampingan. Diceritakan Ganesha, ayah, Ika menyusul berpulang. Tepat di Ali lahir di kota Solo pada 6 Mei dimasukkan ke sekolah formal, Ali menjadi pertokoan. yang hingga kini dikenal berbiaya mahal menantu Ali, sembari kuliah, Ali bekerja hari ulang tahun Ali Wardhana pada 6 1928. Belum genap berusia lima tahun, langsung ditempatkan di kelas V Sekolah itu. Apalagi, kedua orang tua Ali tak lagi paruh waktu pada kantor penyedia jasa Mei 2016. Ali kecil ditinggal wafat sang ibu. Rakyat (sekarang sekolah dasar). menyokong kebutuhan kuliahnya. Ali travel.

36 MEDIAKEUANGAN VOL. XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019 37 pendidikan di kampus yang sama. Saat pertama Ali. Direktur Jenderal Pajak masih di negeri Paman Sam itulah, Ali kala itu, Sutadi Sukarya, bahkan secara INGIN JADI dikaruniai putra kedua yang diberi nama sukarela berinisatif menjadi ketua Mahendra. panitia. “Dia (Suardi) cerita ke saya, PEDAGANG sebetulnya bapak gak minta dirjennya Teknokrat Ingusan jadi anggota panitia. Cuma mereka DURIAN Ali didapuk menjadi Dekan FEUI volunteer untuk itu,” ujar Mehendra. pada 1967, menggantikan senior Sewaktu ditanya, sang dirjen mengaku *** sekaligus sahabatnya, Widjojo Nitisastro. itu jadi kali pertama mereka membantu Siapa sangka, amanah sebagai Dekan Ali di luar tugasnya. “Sebab (selama ini), i luar dugaan, teknokrat FEUI mampu dijalankan Ali dengan mereka kerja tidak pernah digercoki yang dikenal tegas namun begitu baik hingga sepuluh tahun anak menteri,” sebutnya. D tetap humoris ini ternyata setelahnya. Kurang dari satu tahun Keadaan ekonomi yang carut marut juga memiliki kebun durian dan hobi

Ali Wardhana menjabat sebagai dekan, Ali yang belum pada awal Ali menjabat, sudah barang berkebun. Kebun duriannya terletak pada saat acara genap berusia 40 tahun dipercaya tentu jadi tantangan besar. Meski tidak di Ciputat, Jakarta Selatan dimana pernikahannya menjadi Menteri Keuangan. Sejarah pernah membawa masalah pekerjaan dahulu dia mengembangkan tanaman mencatat, Ali bukan hanya dikenal ke rumah, beratnya beban yang dipikul durian Bangkok sebanyak 150 pohon. Foto sebagai Menteri Keuangan termuda, Ali rupanya bisa dirasakan oleh anak- Selain durian, ia juga menanam buah Dok. Pribadi melainkan juga yang termuda di anaknya. Mahendra mengisahkan, pada cangkokan yang lain seperti mangga kalangan menteri-menteri lainnya masa awal-awal bertugas, inflasi yang arum manis, simanalagi, sawo, dan di kabinet. Beberapa media bahkan menyentuh angka ratusan membuat jambu jamaica. Contoh hasil kebun Bertemu cinta baru segala sesuatunya lebih (baik),” menyematkan sebutan ‘menteri ingusan’ sang ayah tidak bisa tidur nyenyak. buahnya bahkan pernah ia berikan Tidak satupun dari Mahendra maupun Ganesha yang tahu ungkap Ganesha. kepada Ali. “Setiap malem pas tidur, bapak kepada Menteri Perminyakan Arab secara pasti, bagaimana kisah perkenalan Ali dengan Rendasih, Meski sempat gentar di awal, ngoceh terus. Saya gak ngerti ngoceh Saudi, Zaki Yamani. Sampai-sampai “Setiap sang istri. Rendasih adalah gadis asal Bandung yang berprofesi Kuliah bersama keluarga Presiden Soeharto kala itu mampu apa. Baru sekarang saya tahu betapa beliau suka bergurau kepada wartawan malem pas sebagai guru taman kanak-kanak. Tidak jarang Rendasih Ali memboyong serta istri dan meyakinkan Ali. “Pak Harto bilang, saya stresnya bapak,” kenangnya. Sebagai kalau ia pensiun, ia ingin menjadi muncul di program acara anak-anak yang diselenggarakan putri pertamanya, Ika, yang masih juga belum pernah jadi presiden, Bung anak yang masih belia, Mahendra cukup pedagang durian saja. Kelakar ini juga tidur, bapak Radio Republik Indonesia (RRI) saat itu. Barangkali, kesamaan berusia balita. Selama di Amerika, Ali Ali juga belum pernah jadi menteri, trauma mendengar igauan sang ayah sempat diangkat menjadi karikatur ngoceh terus. jiwa pendidik diantara keduanya menjadi sebab Ali jatuh hati. berhasil merampungkan bukan hanya jadi kita sama-sama belajar,” demikian setiap malam. Kala itu, Rendasih terbiasa di Kompas Minggu dimana karikatur Saya gak Diceritakan Ganesha, Rendasih banyak membantu Ali program masternya, melainkan juga Mahendra menirukan cerita sang ayah. menggilir putra-putrinya untuk bisa itu memuat gambar Ali Wardhana ngerti ngoceh pada masa-masa awal pernikahan. “Justru Ibu sebagai guru program doktoralnya. Gelar Master of Ali pun akhirnya bersedia melaksanakan tidur bersama. mengenakan sarung dan berjualan TK membantu bapak. Meskipun bapak juga kerja di travel, tapi Arts diperoleh Ali pada 1961. Sementara tugas yang tidak ringan itu. Bahkan Tidak ada hal istimewa yang durian. Menurut Ali, berkebun bisa apa. Baru pendapatan ibu yang membuat dapur mengepul,” ungkapnya. setahun setelahnya, Ali berhasil meraih selama tiga periode kepemimpinan berbeda sebelum dan sesudah Ali menghilangkan pusing. sekarang saya Meski demikian, kegigihan Ali patut jadi teladan. Bahkan gelar Ph.D pada 1962. Soeharto. menjabat sebagai menteri. Kecuali, tahu betapa semasa di kampus, kesibukan Ali tak melulu berkutat pada Menjalani pendidikan di negeri terkait penjagaan khusus yang diberikan stresnya tugas kuliah. orang bukanlah perkara gampang. Ayahku menteri kepada Ali di kediamannya. Mahendra *** bapak” Bersama rekannya J.B. Sumarlin, Ali yang masih berstatus Beruntung Ali ditopang kawan-kawan Hal pertama yang dilakukan Ali menceritakan, bukannya senang, sang mahasiswa dipercaya menjadi asisten dosen pada mata kuliah senasib sepenanggungan. Salah tak lama menjabat sebagai menteri ibu, Rendasih justru protes. “Sebab gak berbeda. “Pak Ali (asisten dosen) moneter, saya menjadi satunya, J.B. Sumarlin yang juga beroleh adalah memberikan ‘ultimatum’ kepada ada uang untuk memberi (para penjaga) asisten (dosen) keuangan negara. Dosennya sama,” tutur beasiswa. Bak baby sitter, Sumarlin keluarganya. “Yang ada (itu) menteri. itu makan,” kisahnya seraya tergelak. anaknya, Ali menularkan sifat mandiri, Sumarlin. Tak hanya bersama-sama menjalani asisten dosen, mengaku, dirinya beberapa kali dimintai Tidak ada yang namanya ibu menteri, Oleh karena protes sang istri, dari tanpa boleh menunggangi fasilitas kedua sejawat itu juga bersama-sama menamatkan kuliahnya bantuan untuk mengurus putri pertama tidak ada yang namanya anak menteri,” sekian banyak penjaga, hanya sedikit negara. “Mungkin karena pengalaman di FEUI pada 1958. Ali. “Itu Ika, anaknya Pak Ali, dulu ucap Ali seperti diturukan Mahendra. yang masih bertahan. beliau sendiri terutama saat kehidupan Diceritakan Ganesha, kehidupan Ali berangsur membaik (sewaktu) bayi, saya yang momong,” “Itu pula sebabnya, selama sekian tahun kemahasiswaannya, beliau berusaha tatkala lulus sarjana. Karena kecerdasannya, Ali yang saat itu katanya. bapak menjabat, saya ke lapangan Tegas tanpa fasilitas sendiri,” ungkap Ganesha. Meski telah menjadi dosen UI, diberangkatkan ke luar negeri guna Maklum saja, kala itu Sumarlin banteng (kantor Kemenkeu) bisa Bersama Rendasih, Ali dikarunia demikian, diakui Mahendra, Ali cukup melanjutkan studi. Ali melanjutkan pendidikan masternya di masih berstastus bujang. Bukan hanya dihitung pakai jari,” kenangnya. empat orang anak. Mereka adalah keras jika menyangkut pendidikan. University of California, Berkeley, Amerika Serikat. Segala Ali, Sumarlin juga tak segan membantu Saking tidak pernah direpotkan, Isyana Ika Wardhana, Mahendra “Orangnya strick sekali, mengenai ongkos pendidikannya saat itu dibiayai penuh melalui rekan-rekan lain, seperti Emil Salim, jajaran pejabat di bawah Ali bersedia Wardhana, Pradjnawita Wardhana, dan sekolah dan pendidikan. Malah strick beasiswa yang diperolehnya dari Ford Fondation. “(Saat) itu, yang juga tengah menyelesaikan menjadi panitia pernikahan putri Pradjanamita Wardhana. Kepada anak- cenderung galak,” katanya.

38 MEDIAKEUANGAN VOL. XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019 39 ayah, Ika malah disugukan daftar alamat Selain menggandrungi olahraga, kantor beserta bank di Jakarta. Sembari Ali dikenal begitu menggemari cerutu. tersenyum, Ali meminta putrinya untuk Bahkan pada saat sakitnya, Ali sulit memilih dan melamar sendiri ke kantor- meninggalkan kebiasaan yang satu kantor tersebut tanpa secuilpun lembar ini. Pernah suatu kali, Mahendra gagal rekomendasi. Pengalaman serupa membujuk sang ayah untuk pergi ke nyatanya juga dirasakan Prajnawita rumah sakit. Untungnya, istri Mahendra (Wita), anak ketiga Ali. Wita yang saat berhasil merayu ayah mertuanya itu. itu telah diterima sebagai karyawati di “Trus (sebelum berangkat) Bapak bilang sebuah hotel besar terburu jumawa. minta tunggu (karena) mau menghisap Bagaimana tidak? Wita tahu betul, lagi cerutunya. (Lalu) sampai di RS, Mahendra (kiri) dan Ganesha sang ayah mengenal baik pemilik hotel, Bapak juga minta cerutu,” kenang (kanan) sehingga dia mengira akan ditempatkan Mahendra seraya menggelengkan pada tugas istimewa. Namun, apa mau kepala. dikata. Wita justru dibiarkan sang Hal unik lainnya adalah kesenangan Foto Anas Nur ayah berkarier dari bawah sebagai Ali menyetir mobil. Setiap kali berangkat Huda housekeeping hotel. main golf di akhir pekan, Ali tidak Tegas dan lugas. Demikian Ali pernah meminta bantuan sopir. “Bapak mendidik putra dan putrinya. Bagi Ali, berhenti menyetir itu sudah akhir-akhir. pertamanya, tak jarang merindukan sudah selayaknya bekerja dimulai dari Motor juga nyetir sendiri,” ungkap putra-putrinya yang lain. Diceritakan Kepergian Ali bawah. Tidak ada yang langsung instan Ganesha. Tak jarang, anak-anaknya Mahendra, sang ayah punya cara sendiri Ali wafat di Rumah Sakit Medistra, Ali dan istri di kebun durian memperoleh posisi bagus. Ali percaya, tidak tahu-menahu kemana Ali pergi untuk memanggilnya datang ke rumah Jakarta pada 14 September 2015. miliknya. pengalaman bekerja dari bawah akan dengan mobilnya. “Waktu (sudah) gak kala rindu melanda. “Biasanya daddy Sebelum meninggal, Ali sempat dirawat sangat berguna bagi seorang pemimpin bisa nyetir, kesibukan bapak lebih bilang kalo komputer rusak, benerin selama tiga minggu lamanya. Beberapa Foto karena bisa menguasai permasalahan. banyak di rumah,” lanjutnya. dong. Nah itu tandanya dia kangen,” hari sebelum wafatnya, Ali terlihat Dok. Pribadi cerita Mahendra sembari tersenyum. senang menyaksikan keempat anaknya Melakukan hobi bersama Keseharian akhir sang legenda Itu sebabnya, Mahendra berkumpul di saat-saat terakhirnya. Akhir pekan jadi agenda wajib Ali Hal yang cukup mengguncang Ali membekali sang ayah ponsel, sebagai Ali pun mengangkat keempat jarinya Mahendra mengenang, meski dikenal galak dalam hal dengan keluarga. “Daddy kl ada dirumah adalah peristiwa wafatnya istri tercinta alat komunikasi. Sayangnya, ponsel di hadapan putra-putrinya itu. “Bapak pendidikan, sang ayah justru memberikan kebebasan kepada pasti ngumpul sama kita, gak pernah pada 2000 silam. Kematian pasangan tersebut tak selalu aktif. Sambil tertawa, memberi isyarat empat, yang berarti anak-anaknya dalam memilih bidang yang diminati. “Dia gak kalo kita lagi makan atau kumpul, trus hidup yang membersamai selama Ganesha bercerita bahwa mertuanya semua anakku ada di sini,” Mahendra “Saya bisa pernah nuntut saya harus jadi apa, adik saya harus jadi apa. dia menghilang,” ungkap Ganesha. Ali hampir setengah abad, tentu bukan selalu menonaktifkan ponselnya. “Kalo mengenang. lihat, Bapak Kalau sekolah apapun yang mau diikuti terserah, yang penting juga selalu mengajak istri dan semua perkara mudah. Begitupun bagi Ali. aktif, artinya beliau mau menelepon,” Sebagaimana permintaannya agak terpukul, yang terbaik. Itu aja prinsipnya,” ujarnya. Semasa muda, anaknya ikut serta dalam kegiatan “Saya bisa lihat, Bapak agak terpukul, kata Ganesha disambut gelak tawa terdahulu, Ali dimakamkan di Mahendra bahkan pernah memanjangkan rambut mengikuti olahraga. padahal biasanya orangnya tegar,” Mahendra. Ujung-ujungnya, Mahendra pemakaman biasa, bukan di Taman padahal idolanya, “(Bapak) orangnya agak bebas. Rambut saya pernah Kecintaan Ali pada kegiatan kenang Mahendra. Apalagi, kematian lebih sering menelepon sopir Ali untuk Makam Pahlawan Kalibata. “Beliau biasanya agak panjang, dia juga gak masalah,” ucapnya. olahraga memang begitu besar. Tak Rendasih terjadi dalam waktu singkat. sekadar tahu kabar sang ayah. dimakamkan di samping ibu dan orangnya Begitu pula yang menyangkut karier keempat anaknya. Ali heran, meski dilanda tekanan pekerjaan, “Proses ibu dari sakit sampai meninggal Selain ponsel, Ali juga dibekali ayahnya,” ucapnya. Sehari sebelum tegar,” sangat berhati-hati dalam memisahkan kepentingan keluarga Ali tetap terlihat bugar. Sumarlin cepat sekali,” lanjutnya. Praktis, lima ipad. Alat satu ini sengaja dihadiahkan dimakamkan di Taman Pemakaman dengan kepentingan negara. Meski cukup lama berkarier mengungkapkan, Ali begitu bergembira belas tahun setelahnya, Ali hidup tanpa Mahendra, guna membantu kelancaran Umum (TPU) Tanah Kusir, para di pemerintahan, tidak satupun anak-anak Ali mengelola bila memenangkan pertandingan tenis istri di sampingnya. Setelah ditinggal hobi sang ayah yang begitu menggemari kerabat datang ke kediaman Ali bisnis besar. “Kita karir profesional semua. Kecuali adik,” ujar bersamanya. “Yang mau menang terus Rendasih, Ali sempat menunaikan ibadah teka-teki silang. Diceritakan Ganesha, untuk memberikan doa, diantaranya Mahendra. Saat ini, kedua adik Mahendra berdomisili di luar (ya) Pak Ali. Kalo menang, dia puas,” haji. Sepulangnya dari ibadah itulah, Ali pada usia senja, Ali Wardhana begitu J.B. Sumarlin, Emil Salim, serta B.J negeri dan menjalankan bisnis rumahan di bidang florist dan kisah Sumarlin. Kondisi fisik Ali mulai rutin memanggil guru mengaji ke rumah. meminati permainan satu itu. Setiap Habibie. Habibie yang juga merupakan catering. Sementara dia sendiri memilih berkarier sebagai menurun tatkala aktivitas olah raganya Tentu saja, anak beserta cucunya diajak pagi setelah menyantap sarapan, Ali tetangga Ali, bahkan menyempatkan bankir hingga menjelang usia pensiun. berkurang. “Kelihatan setelah gak golf, serta. dengan tekun menyelesaikan teka- diri membacakan Surat Yasin di depan Salah satu kisah menarik dialami Ika selepas lulus dari kondisinya langsung turun,” ungkap Saat tak lagi didampingi sang teki silang sembari sesekali menghisap jenazah Ali. Sang teknokrat itu wafat di sekolah di luar negeri. Bukannya mendapat rekomendasi sang Mahendra. istri, Ali yang saat itu dirawat putri cerutu kesayangannya. usianya yang ke-87 tahun.

40 MEDIAKEUANGAN VOL. XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019 41 Kata Mereka

ak Ali Wardhana bersama capital, seperti akses pendidikan dan aya memanggil beliau: Pak Ali. ekspor dan manufaktur kita tumbuh, Pak Widjojo Nitisastro kesehatan, serta makro ekonomi yang Di Fakultas Ekonomi Universitas dikeluarkanlah deregulasi pada P adalah dua orang peletak prudent. S Indonesia (FEUI), saya tidak pertengahan 1980-an. Jadi, jejak Pak Ali landasan ekonomi Indonesia modern Selain itu, Pak Ali Wardhana sangat pernah menjadi murid langsung Pak panjang sekali dalam sejarah ekonomi pascakemerdekaan. Sesudah merdeka, terkenal di dunia sebagai Menteri Ali. Beliau berhenti sebagai Dekan FEUI Indonesia. Indonesia sempat mengalami kondisi Keuangan yang mampu mengelola pada akhir tahun 1970-an lantaran Saya banyak belajar dari Pak Ali soal ekonomi yang sangat sulit. Ditandai penerimaan yang tiba-tiba melonjak kesibukannya di pemerintahan, implementasi kebijakan. Dari banyak pertumbuhan ekonomi yang kontraktif. tinggi dari penerimaan minyak dan sedangkan saya baru masuk di FEUI hal saya ingat, ada satu hal yang beliau Kemudian karena alasan politik, di masa gas (oil boom) untuk belanja negara tahun 1986. Namun, saya mengenal sampaikan secara bercanda. Katanya, orde Presiden Soekarno melakukan yang produktif. Membangun sektor Pak Ali lebih dalam tatkala ada di “De, kita tuh kalau bikin policy di Sri Mulyani kebijakan yang heavy pada security. produksi yang rusak, irigasi, meng- Chatib Basri LPEM (Lembaga Pendidikan Ekonomi Indonesia, risiko untuk bocornya besar Indrawati, Itu membutuhkan anggaran militer hire penyuluh-penyuluh Jadi, very Menteri Keuangan 2013- dan Masyarakat) FEUI. Sebelum itu, sekali dan ada kebijakan-kebijakan yang 2014 Menteri Keuangan RI 2005- yang sangat besar. Kita mendapat comprehensive, betul-betul startegis ketika masih menulis disertasi, saya tidak boleh ada orang yang tahu.” Saya 2010 dan 2016-sekarang pinjaman dari Uni Soviet, Cina, juga dan memikirkan kebutuhan Indonesia pun banyak berhubungan dengan tanyakan kepada beliau, “Misalnya apa, Amerika. Pada saat yang sama, untuk yang waktu itu sangat miskin dan beliau. Saya banyak belajar dari beliau Pak?” Lalu, beliau menjawab, “Devaluasi.” menumbuhkan nasionalisme dan kekurangan. Kemiskinan yang tadinya mengenai kebijakan ekonomi, reformasi Pak Ali bercerita, jika mau kebanggaan terhadap Indonesia, 70 persen turun menjadi 40-20 birokrasi, juga deregulasi. melakukan devaluasi, beliau selalu Presiden Soekarno menunjukkan persen di masa Pak Ali Wardhana. Pada periode pertama di menanyakan kepada sekretarisnya, “Itu dengan berbagai pembangunan. Itu Kemakmuran di desa mulai muncul. Kementerian Keuangan yaitu 2006- keputusan terakhir nomornya berapa?” semua membutuhkan biaya. Itu yang disebut sebagai Indonesia 2010, saya menjadi Staf Khusus Ibu Saya tanya, “Untuk apa, Pak?” Pak Ali Karena tidak memiliki penerimaan termasuk a few country yang bisa Sri Mulyani. Waktu itu dicanangkan menjawab, “Saya ketik sendiri. Karena dan pajak yang cukup, itu semua avoiding dutch disease pada 1970. reformasi birokrasi. Sebetulnya, kalau saya berikan keputusan itu, dibiayai dengan utang dan meminta Fenomena lain terkait reputasi reformasi birokrasi yang dilakukan kemungkinan kertas karbonnya bocor Bank Indonesia untuk mencetak uang. teknokrasinya. Beliau sangat dihormati tahun 2007 itu bukanlah yang dan macam-macam bisa terjadi.” Jika butuh uang untuk membangun, di kalangan internasional. Namun, Pak pertama. Upaya reformasi birokrasi Ini satu hal kecil yang menunjukkan maka cetak uang lagi. Akibatnya, uang Ali Wardhana tidak hanya memikirkan yang pertama dimulai oleh Pak Ali bagaimana Pak Ali Wardhana begitu yang beredar jauh lebih besar dari Indonesia, tetapi juga negara-negara Wardhana sekitar tahun 1971. Termasuk akurat dan detail di dalam perencanaan kemampuan produksinya. Ini yang berkembang di dunia yang jatuh miskin juga reformasi di Ditjen Bea dan untuk membuat satu kebijakan. Beliau menyebabkan munculnya kemerosotan setelah merdeka. Pada semua pidato- Cukai. Pada saat itu, Ditjen Bea Cukai bukan hanya melihat substansinya, yang sangat dalam di bidang ekonomi. pidatonya sebagai Gubernur World dianggap sebagai institusi yang sangat tetapi bagaimana kebijakan itu di- Inflasi yang sangat tinggi, pinjaman Bank dan IMF, beliau memperjuangkan korup. Sejarah tunjangan kinerja manage sampai hal-hal yang paling kecil. pemerintah yang tidak bisa dibayarkan negara-negara miskin. Terakhir, Kementerian Keuangan yang berbeda kepada para kreditor luar negeri, dan beliau adalah orang yang punya visi dibanding institusi lain juga dimulai sektor produksi yang merosot tajam. sangat jelas, punya strategi, punya kala itu. Tunjangan kinerja sebagai Nah, pada era orde baru, Presiden leadership dan punya nyali. Sebab insentif diberikan untuk mengurangi Soeharto menunjuk Pak Widjojo banyak orang bisa saja punya segalanya kemungkinan korupsi. Jadi, dasar- Nitisastro dan Pak Ali Wardhana macam, tapi dia tidak punya nyali. Dia dasar reformasi birokrasi sebenarnya di dalam kabinetnya. Bersama tim punya determinasi dan kemampuan diterapkan oleh Pak Ali Wardhana. ekonominya, keduanya mencoba menjalankannya secara setahap demi Jika kita melihat pada tahun membangun kembali ekonomi setahap. Itu adalah sumbangan yang 1980-an, Pak Ali pula yang sebetulnya Indonesia dengan prinsip-prinsip luar biasa dari Pak Ali Wardhana dalam mendorong deregulasi, atau yang pengelolaan ekonomi yang prudent dan konteks keuangan negara di Indonesia. sekarang disebut oleh Presiden Jokowi berfokus pada fundamental. Bagaimana sebagai “izin dipermudah”. Ketika itu membangun sektor produksi terutama harga minyak jatuh, kemudian rupiah pertanian yang menguasai hajat hidup didevaluasi. Dan untuk membuat orang banyak, fokus kepada human

42 MEDIAKEUANGAN VOL. XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019 43 J.B. Sumarlin, Hadiyanto, Emil Salim, Ganesha, Marzuki Usman, Menteri Keuangan 1988-1993 Sekretaris Jenderal Ketua Dewan Pertimbangan Menantu Ali Wardhana Mantan Ketua Bapepam dan Kementerian Keuangan Presiden 2010-2014 Asisten Pribadi Ali Wardhana

ak Ali menjadi Menteri Keuangan iprah Prof. Dr. Ali Wardhana li Wardhana memiliki dan cukai diserahkan kepada SGS ak Ali orangnya sangat informal. aya dengan pak Ali kenal cukup selama lima belas tahun. Dia yang menjalani tugas sebagai background sebagai orang yang berkedudukan di Swiss. Dalam Beliau juga tegas dalam hal lama dari tahun 1968 sampai P mungkin orang yang paling K Menteri Keuangan terlama A kampus, bukan orang politik. waktu singkat, kepabeanan dan cukai P disiplin terutama untuk urusan S dengan 1998. Saya banyak banyak berjasa kepada Kementerian yakni selama 15 tahun (1968-1983) dan Dalam menjalankan pekerjaannya, menjadi bersih dan terhindar dari menuntut ilmu, beliau ingin tahu. Ketika belajar dari cara bekerja Pak Ali. Pak Ali Keuangan. Pengalamannya juga paling sebagai Menko Ekonomi, Industri, dan Ali sangat mengandalkan integritas. penyelewengan. kita masih sekolah, daddy (panggilan Ali sosok yang sangat teliti. Tidak boleh banyak. Kami pernah bersama-sama Pengawasan Pembangunan selama 5 Baginya, bekerja bukan untuk Saat ini, kita bisa dengan mudah Wardhana di keluarganya) concerned salah titik koma, tidak boleh salah menjadi menteri di kabinet. Ia menjabat tahun (1983-1988) adalah bukti dedikasi mendapatkan uang, mencari pangkat, membicarakan gebrakan-gebrakannya. menanyakan sekolah kita, tapi tidak kalimat. Itu semua saya contoh dan saya Menteri Keuangan, sedangkan saya beliau untuk negara Indonesia tidak ataupun berpolitik. Dia bekerja Bagi dia, pasti setengah mati menuntut kita harus punya nilai bagus, banyak belajar dari beliau. Hubungan menjadi Menteri Menteri Negara perlu diragukan lagi. mengikuti hati nuraninya sebagai intelek menjalankannya. Itulah yang sangat punya jurusan apa saja. Itu bebas. Tapi saya dengan Pak Ali lebih banyak Penertiban Aparatur Negara. Saat Sebagai sosok yang cerdas dan yang selalu mencari the truth atau saya kagumi dari dirinya. Dia tetap setelah kita selesai sekolah dan bekerja, personal. Saya juga berani mengajukan itu, saya membantu Pak Ali dalam tegas, beliau memberikan kontribusi kebenaran. selalu berada di jalan yang lurus meski dilepas saja. Itu urusan kita masing- pendapat ke beliau. Jadi hubungan pemberantasan pungli di Kantor yang nyata bagi kebangkitan serta Mindset ini dibawa Ali sepanjang dikelilingi banyak tekanan. Ali adalah masing. Pak Ali dengan anak buahnya menjadi Bendahara Negara di Jalan Juanda. Saya pembangunan perekonomian Indonesia. kehidupannya. Termasuk selama sosok pemberani dan bermoral tinggi. Daddy juga kalau menjelaskan seperti teman. Itulah kebolehan Pak melakukan sidak di kantor tersebut pada Kepiawaiannya dalam menjaga stabilitas sepuluh tahun menjadi Dekan Fakultas bahasa-bahasa ekonomi selalu Ali, di kantor dia berwibawa, dihormati Juli 1974. Waktu itu pungli masih banyak keuangan negara dibuktikan dengan Ekonomi Universitas Indonesia, dan dengan bahasa yang sederhana, tidak orang, namun ke bawahannya pun juga terjadi di sana. berbagai terobosan kebijakan sejak pada saat yang bersamaan menjabat complicated sehingga mudah dicerna. beliau hormat. Saya kira penting sekali menulis awal Pemerintahan Orde Baru dengan sebagai Menteri Keuangan. Tak pernah Itu yang saya alami ketika saya masih Pada periode Pak Ali, reformasi tentang Pak Ali. Selama lima belas penguatan fondasi perekonomian dia memiliki pikiran menggunakan menjadi mahasiswa. Bahasa daddy Departemen Keuangan pertama tahun di Kementerian Keuangan, dia untuk mendukung pertumbuhan dan jabatannya untuk memperkaya diri. akan menyesuaikan dengan siapa dia kali dilakukan seperti melakukan banyak mengeluarkan kebijakan penting. pemerataan ekonomi. Ketika masuk ke Kementerian berbicara. promosi berdasarkan performance. Misalnya, ketika fungsi Ditjen Bea dan Profesionalitas beliau juga didukung Keuangan, bisa dibayangkan seberapa Yang saya ingat ketika daddy Sebagai contoh mengangkat saya Cukai digantikan SGS (Suisse Generale keilmuwannya di bidang ekonomi besar tekanan yang dialami Ali. Tapi pertama kali menjadi Menteri, menurut yang pangkatnya masih muda, masih Surveillance) dari Eropa. Pada saat itu yang sangat mumpuni sehingga dia tak bilang ke siapa pun. Salah satu cerita beliau, saat itu challenge-nya golongan IIIc, dia berani. Selain itu, banyak terjadi pungli sehingga Ditjen mampu menerapkannya dalam tugas langkahnya yang sangat berani di sangat luar biasa. Waktu itu inflasi 600 beliau menaikkan penghasilan pegawai Bea dan Cukai tidak bisa bekerja dengan seorang menteri yang menjadi kunci tengah tekanan adalah membubarkan persen. Perekonomian kacau balau. Susu 9 kali. Kerja yang bagus dan reward efektif. Inisiatif untuk membersihkan pembangunan pada masanya. Dalam Ditjen Bea dan Cukai. Ali sendiri tidak ada, gula tidak ada. Inflasi dari menjadi kompensasi untuk bekerja Ditjen Bea dan Cukai datang dari Pak Ali internal Kementerian Keuangan, beliau yang mengusulkan kepada Presiden tiga digit di tahun 1968 bisa turun ke tetapi kalau macam-macam, ya sudah, sendiri. Pak Ali meminta kantor SGS dari juga sangat peduli akan organisasi dan Soeharto agar tugas kapabeanan dua digit dalam kurun waktu satu tahun selesai. Langsung kita pecat saja. Saat Eropa untuk menggantikan fungsi Ditjen menjaga integritas nama baik institusi. dan turun ke satu digit dalam waktu itu, filosofi reformasi adalah untuk Bea dan Cukai. Kebijakan ini bagus untuk Kami berharap generasi muda Indonesia dua tahun. Bagi dia, (hal ini) dianggap mencegah korupsi. ditulis dan diketahui masyarakat. dapat meneladani kiprah Prof. Dr. Ali sebagai suatu pencapaian yang luar Pak Ali juga seorang pembelajar, Wardhana sebagai birokrat dan juga biasa bagi negara. belajar dari bawah. Itu yang membuat akademisi yang sangat mencintai negara saya salut kepada beliau. Indonesia.

44 MEDIAKEUANGAN VOL. XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019 45 Kolom

Menteri dengan Nurani

Emil Salim, Intelektual Ali Wardhana Kolega sekaligus Ketua menerapkan Dewan Pertimbangan disiplin anggaran di lingkungan Presiden merangkap anggota pemerintah dan Bidang Ekonomi dan perusahaan Lingkungan Hidup negara

Foto Perpusnas etelah generasi Widjojo menjalankan kebijaksanaan ekonomi secara faktual dalam angka dengan Nitisastro pensiun dan yang secara ilmiah bisa dipertanggung proyeksi ekonomi pola “business as digantikan oleh generasi muda, jawabkan namun juga harus berhadapan usual” di tahun-tahun depan yang sangat bergantung pada dana keuangan untuk dilaksanakan oleh Societe General tidaklah mudah. Menerapkan “bekerja baik di Fakultas Ekonomi dengan tekanan politis dari kalangan suram dan proyeksi ekonomi dengan negara sementara investasi swasta, baik de Surveillance (SGS) berkedudukan di dengan disiplin anggaran”, terutama Universitas Indonesia maupun Pemerintah dan para politisi yang pola “devaluasi”. Bung Ali padukan dalam dan luar negeri, masih terbatas. Geneva, Swiss. di lingkungan Perusahaan Negara dan S kekuatan politik di daerah menghendaki di berbagai Badan Pemerintahan, berbeda pendapat. Suatu ketika kejujuran intelektualitasnya dengan Tarif bea masuk dari hasil impor-ekspor Pengalaman Bung Ali Wardhana Pak Widjojo merasa perlu secara Presiden Soeharto mengungkapkan janji tanggung jawab dirinya sebagai naik, namun hasil yang masuk ke kas lain yang dikisahkannya adalah keteguhan iman dan keuletan yang luar berkala bertemu dengan angkatan di depan DPR untuk tidak melaksanakan Menteri Keuangan. Pak Harto terkejut negara mengecewakan. Dimanakah letak menanggapi krisis ekonomi di biasa. Di tengah berbagai bermacam pengganti dalam makan siang bersama devaluasi dengan menaikkan nilai tukar melihat proyeksi ekonomi “tanpa masalahnya? permulaan masa Orde Baru. Indonesia cercaan dari berbagai kalangan yang di gedung Bimasena untuk berbagi rupiah terhadap uang dollar. Dalam devaluasi”. Beliau bertanya “Mengapa Rasionalitas berpikir Bung Ali dihantam krisis ekonomi sejak 1966 tak pernah mengenal “bekerja dengan pengalaman secara informil dan penuh perkembangan ekonomi global, harga ini dibiarkan?”. Secara bijak berbudaya berjalan. Ia pelajari pengalaman dengan tingkat inflasi 1.136,25 persen disiplin anggaran”, maka Bung Ali suasana persaudaraan. minyak bumi merosot tajam dengan Jawa, Bung Ali berhasil dan keluar dari negara berkembang. Ia temukan (1966), cadangan devisa USD19 juta menderita hambatan dan tekanan yang Dalam salah satu pertemuan makan akibat hasil devisa ekspor minyak bumi pertemuan dengan Surat Keputusan titik strategis yang perlu diperbaiki. (1966), rasio cadangan devisa dibanding luar biasa. Namun dengan ketabahan siang inilah Bung Ali Wardhana pernah Indonesia merosot jatuh. Sementara Presiden mendevaluasi rupiah sehingga Secara bertahap Bung Ali berbicara impor 0,43, (1966), hutang luar-negeri daya juangnya, ia berhasil mengatasinya. berbagi pengalaman secara santai nilai tukar rupiah tidak disesuaikan, menyelamatkan ekonomi kita. dengan Presiden dengan gaya bahasa USD530 juta, Produk Domestik Bruto Ketika saya pada masa sakitnya tapi serius. Bung Ali berpengalaman maka spekulan berbondong-bondong Pengalaman Bung Ali yang kedua yang halus. Tidak hanya sekali, tetapi 26,6 milyar USD (pada harga konstan mengunjungi Bung Ali Wardhana menjadi Dekan Fakultas Ekonomi menukarkan rupiahnya dengan dollar. adalah kisahnya tentang sulitnya kondisi berkali-kali. Walau kemudian Bung 1995) di tahun 1966. Dalam situasi di ICU Rumah Sakit, beliau sempat Universitas Indonesia dan sekaligus Keadaan ini semakin besar menekan di Kementerian Keuangan, antara lain Ali beralih fungsi di tahun 1983 dari ekonomi seperti ini maka “Tim Ahli berbisik dengan senyum lebar: “We Menteri Keuangan serta Menteri nilai tukar resmi rupiah terhadap Direktorat Jenderal Bea Cukai yang Menteri Keuangan menjadi Menteri Ekonomi Presidium Kabinet” dibawah had a good fight!”. “But now you must Koordinator Ekonomi, Keuangan dan dollar. Kalangan politik, ABRI, para memegang peranan penting dalam Koordinator Ekonomi, Industri dan pimpinan Professor Widjojo Nitisastro, take a good rest”, saya jawab dengan Industri sehingga tumbuhlah dalam menteri dan pejabat menolak gagasan meningkatkan pendapatan negara. Pembangunan (1983-1988) namun beliau bidang keuangan di tangani Professor suara parau. Hari ini, empat tahun lalu diri beliau perpaduan tanggung jawab devaluasi, karena janji Presiden untuk Berbagai insentif sudah diberikan. Gaji secara gigih terus meyakinkan Presiden Ali Wardhana, serta rekan teknokrat Bung Ali Wardjana wafat, meninggalkan selaku pejabat dengan ciri-ciri integritas tidak melakukannya. Apakah yang harus para pegawai Kementerian Keuangan Soeharto untuk mengambil langkan lainnya diminta Ketua Presidium jejak contoh bagi semua kita untuk intelektual yang berpihak pada diperbuat seorang Menteri Keuangan dinaikkan 9 kali dibandingkan dengan reformasi aparatur Bea Cukai. Dalam Kabinet, Jenderal Soeharto, untuk menjalankan tugas dimanapun dan kebenaran dan rasionalitas. dalam keadaan begini? gaji pegawai kementerian-kementerian sidang kabinet terbatas di tahun 1985, menanggulangi krisis ekonomi ini dalam keadaan apapun agar tetap Dengan nada risau, Bung Ali Sang Menteri Keuangan bersama lain. Tetapi, mengapa dampaknya tidak Presiden Soeharto mengeluarkan Dalam usaha menundukkan inflasi berjuang dan bekerja dengan tabah, Wardhana mengungkapkan kesulitan dengan Menko Ekonomi-Keuangan terasa? Apa lagi yang bisa diperbuat? Instruksi Presiden No. 4/1985 tentang pada masa pemerintahan yang sedang penuh komitmen dan hati-nurani yang beliau hadapi ketika harus menghadap Presiden dan Bung Ali Padahal langkah kebijakan stabilisasi reformasi perdagangan dan keuangan dalam proses perubahan dari pola “serba intelektual. memilih antara pikiran rasionalitasnya ungkapkan situasi keadaan ekonomi dan rehabilitasi ekonomi Indonesia dan mengalihkan tugas Ditjen Bea Cukai revolusi” ke pola “rasional intelektuil”

46 MEDIAKEUANGAN VOL. XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019 47 Kolom

Kontribusi Prof. Dr. Ali Wardhana bagi Indonesia

Marzuki Usman, Kepala Badan Koordinasi Proyek Peremajaan dan Penanaman Modal (1999) Ali Wardhana Mantan Asisten Ali Wardhana Rehabilitasi Tanaman Ekspor membentuk tim pengkajian (PRPTE) reformasi sistem perpajakan Indonesia (tax reform committe) lkisah, rekan di Departemen dan bersifat ear-marked. Pekerjaan komoditi ekspor dan bersifat sebagai Pertanian di tahun 1977 merasa membuat PP ini harus saya kerjakan subsidi diubah menjadi ada yang berupa Foto Perpusnas bahwa Badan Urusan Cess, sebagai Direktur Investasi dan Kekayaan komponen kredit, dan ada komponen yaitu suatu badan yang secara Negara. Sebagai student dari free marked yang nonkredit. A ear-marked memungut biaya nya, Milton Friedman, saya mengusulkan Komponen kredit harus dibayar dari para eksportir produsen komoditi kepada Bapak Ali Wardhana, agar niat kembali, jadi haruslah jelas siapa debitur meningkat menjadi Rp2 miliar. Dan ini lokasi di dalam dan di luar jalan lingkar draft surat Menteri Keuangan kepada ekspor tradisional seperti: karet, kopra, dari Departemen Pertanian itu diabaikan penerima kredit. Sedangkan, komponen memerlukan keahlian untuk berbelanja yang direncanakan akan dibangun pada Menteri Dalam Negeri, dan Menteri teh, kopi, dan biji cokelat. Uang ini tidak saja. Beliau setuju sekali. non kredit bersifat habis dibelanjakan, dan membuat proyek berhasil. Biasanya, kota-kota tertentu. Misalnya, pinjaman Pekerjaan Umum, yang isinya Menteri masuk ke kas negara, dan digunakan Suatu siang, saya dipanggil oleh Pak sehingga menjadi semacam subsidilah. yang paling cepat dikerjakan ialah itu untuk 25 tahun termasuk 5 tahun Keuangan menawarkan pinjamanan langsung oleh Badan Cess yang berada Ali Wardhana dan beliau minta supaya Pihak Departemen Pertanian mengklaim berbelanja. Maka, komponen nonkredit waktu tenggang (grace period) dengan lunak kepada bupati/walikota dengan di bawah Departemen Pertanian, untuk saya menyampaikan draft PP-PET itu. bahwa hasil dari pada PET itu akan segera habis, sedangkan komponen suku bunga nol persen. persyaratan seperti diuraikan tadi. membantu para petani tanaman ekspor Saya protes keras, bahwa hal ini secara merupakan hak mereka. Ketika dengan kredit dibuat menjadi fiktif. Akibatnya Saya mengatakan, dengan cara Aneh bin ajaib surat Menteri Keuangan tersebut. teoritis menyalahi apa yang diajarkan PP-PET, uang itu ternyata dikontrol oleh uang habis, tapi proyek tidak jalan, seperti ini, bukanlah lebih baik dari itu lenyap tak berbekas. Ternyata Ternyata dalam pelaksanaannya di mata pelajaran Seminar Keuangan Departemen Keuangan dan Bappenas kebanyakan gagal dan banyak pejabat pada subsidi Dati II. Pemerintah Dati surat Menteri Keuangan tadi berakhir telah terjadi penyimpangan, di Negara di FE-UI, yaitu memperbolehkan dan tidak lagi semua berupa subsidi, terpaksa masuk penjara. II sebagai peminjam (borrower) baru di laci seorang pejabat eselon III di samping itu, cakupan dari pungutan praktek ear-marked kedalam sistem mereka merasa, bahwa uang mereka mencicil pada tahun keenam, sementara Departemen Dalam Negeri, tidak tahu hanya terbatas kepada barang-barang APBN Indonesia, dan bukankah kita telah dirampok oleh Departemen Inpres Dati II dia sudah menerima pembayaran IPEDA apa alasannya untuk tidak memproses. komoditi ekspor tradisional. Pihak sudah sepakat mengabaikan ide yang Keuangan (oleh Marzuki Usman). Instruksi Presiden Bantuan Daerah (sekarang PBB) yang meningkat, karena Kemudian ketika teman saya Atar Sibero Departemen Pertanian ingin cakupan tidak-tidak ini! Beliau berkata bahwa, Dalam praktek pelaksanaannya, Tingkat II Kabupaten/Kotamadya ini Nilai Jual Objek Pajak (NJOP)-nya sudah menjadi Direktur Jenderal Pemerintahan pungutan lebih luas dan langsung Marzuki, ini sudah keputusan sidang ternyata dugaan bahwa akan terjadi dijalankan dalam rangka pemerintahan menaik sebagai akibat proyek itu. Hasil dan Otonomi Daerah (Dirjen PUOD), dipakai dan dilaksanakan oleh Direktorat kabinet, ya supaya dilaksanakan saja. penyimpangan menjadi kenyataan. Presiden Soeharto ingin mempercepat IPEDA yang bertambah ini dipergunakan Departemen Dalam Negeri, dia tahu Jenderal Perkebunan. Untuk itu mereka Tetapi di dalam PP itu saya selipkan Kenapa demikian? Tentu setiap birokrat pembangunan daerah di seluruh untuk meningkatkan fasilitas perkotaan. akan surat itu. Beliau bertanya kepada mengusulkan Pajak Ekspor Tambahan satu pasal yang menyatakan penggunaan senang sekali kalau punya proyek. Indonesia. Pada waktu itu Indonesia Akibat berikutnya, IPEDA secara saya di tahun 1988, apakah surat itu (PET), dan bersifat ear-marked (Uang hasil PET itu haruslah dikoordinasikan Memiliki proyek berarti memiliki kuasa masih mengalami boom minyak. keseluruhan akan meningkat dan masih berlaku? Saya menjawab bahwa hasil Pungutan bisa langsung dipakai, dengan Departemen Keuangan dan untuk berbelanja. Sebagai contoh, dinas Saya, pada suatu hari di tahun 1978 Menteri Keuangan tidak perlu lagi Indonesia tidak lagi dalam posisi yang dalam arti tidak disetor ke Kas Negara). Bappenas melalui semacam Daftar perkebunan di Provinsi Jambi. Sebelum mengusulkan kepada Pak Ali Wardhana meneruskan program Inpres Dati II, seperti dulu, boom minyak sudah berlalu. Menteri Keuangan diminta untuk Isian Proyek (DIP), kita sebut DIP ada Proyek Rehabilitasi Peremajaan bahwa sebaiknya ditawarkan pinjaman karena Dati II sudah mampu membiayai Jadi kebijakan itu tinggal nostalgia membuat Peraturan Pemerintah Like. Kemudian oleh Prof. Dr. Widjojo Tanaman Ekspor (PRPTE), anggarannya lunak kepada para bupati dan walikota dirinya sendiri. belaka. (PP) tentang Pajak Ekspor Tambahan Nitisastro, yang semula seluruh uang hanya sebesar Rp300 juta pertahun. untuk membiayai proyek pengembangan Pak Ali Wardhana setuju sekali (PET) untuk seluruh komoditi ekspor, yang akan disalurkan kepada para petani Begitu ada proyek PRPTE, anggarannya tanah (land redevelopment project) di dengan ide ini dan meminta saya men-

48 MEDIAKEUANGAN VOL. XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019 49 Kolom

Mengenang

Prof. Dr. Ali Wardhana Ali Wardhana mengatakan Mirza Adityaswara, bahwa Ekonom Indonesia harus meningkatkan ekspor nonmigas

Foto erus terang saya bingung pada dari tiga tuntuan rakyat (TRITURA) pada dalam jangka waktu 3 tahun. Perpusnas waktu diminta menulis tentang saat itu ialah turunkan harga. Komitmen Pada masa lalu Indonesia merupakan Prof. Ali Wardhana, karena saya nasional untuk membenahi ekonomi net eksportir minyak. Tatkala periode tentu mengenal nama besar beliau, mandatnya didapat dari TAP MPRS tahun boom minyak tahun 1973-1982, pemerintah minyak pada tahun 1980-1988 jatuh dari mengakui bahwa deregulasi sektor Wardhana dikenal sebagai pribadi yang T tetapi tidak sempat berinteraksi 1966. Ali Wardhana berperan penting menggunakan surplus penerimaan USD 120 per barel ke USD 40 sehingga keuangan terlalu agresif karena aturan tegas, tetapi sebenarnya bersahabat. J.B. langsung. Pada waktu saya kuliah di merumuskan kesimpulan dua seminar untuk membangun sektor kesehatan, penerimaan pemerintah turun signifikan. permodalan terlalu kecil, likuiditas terlalu Kristiadi menceritakan bahwa pada waktu Fakultas Ekonomi Univesitas Indonesia (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia dan pendidikan, serta infrastruktur pertanian Kurs Yen terhadap USD menguat dari longgar sehingga menimbulkan ekonomi masih tugas belajar, Pak Menkeu bersedia (FEUI) tahun 1984, beliau sudah tidak Angkatan Darat) yang kemudian melahirkan demi meningkatkan produksi beras. Y250 ke Y150, akibatnya beban utang “bubble” dan perilaku bankir yang “tidak membalas surat-suratnya. Sementara Dani lagi menjabat sebagai Dekan FEUI. Pada TAP MPRS tersebut. Usia beliau pada saat Banjirnya uang minyak membuat kurs pemerintah membengkak. Ali Wardhana prudent”. Maka dari itu kemudian di tahun Sudarsono bercerita bahwa Ali Wardhana waktu saya mendapat amanah di Lembaga itu 38 tahun. rupiah menjadi terlalu kuat yang bisa mengatakan bahwa Indonesia harus 1991 pemerintah melakukan pengetatan mau ditemani golf oleh dirinya yang hanya Penjamin Simpanan (LPS) dan Bank Dimulailah perencanaan pembangunan berdampak “traded sector” tidak kompetitif meningkatkan ekspor nonmigas. Dan agar aturan utang luar negeri serta Bank pegawai rendah, bahkan Pak Menkeu mau Indonesia (BI) di tahun 2010-2019, Prof. Ali yang lebih baik, REPELITA periode pertama (biasa disebut “Dutch Disease”). Indonesia ekspor kompetitif, maka proses produksi Indonesia menerbitkan aturan kehati- berkunjung ke rumahnya. Wardhana sudah tidak aktif di pemerintah. 1968-1973 yang mana pemerintah fokusnya menjadi terlena. Desakan politik sangat domestik harus efisien. Kemudian, hatian termasuk permodalan dan batas Pelajaran yang bisa ditarik dari Beliau menjabat sebagai Menteri Keuangan membenahi infrastruktur serta mulai kuat untuk membangun mega proyek dilakukan reformasi pajak tahun 1983, maksimum kredit kepada satu pihak. seorang Ali Wardhana adalah beliau terlama yaitu dari tahun 1968 sampai melakukan disiplin anggaran. Tidak ada “substitusi impor”. Pertamina melakukan memperkenalkan sistem self assesment dan Tapi ternyata berbagai aturan tersebut sadar bahwa Indonesia harus mendorong 1983, dan terakhir menjabat sebagai lagi pencetakan uang oleh Bank Indonesia ekspansi bisnis di luar wilayah bisnisnya. mengganti Pajak Penjualan dengan PPN. belum cukup ampuh untuk mencegah ekspor untuk mendapatkan devisa guna Menko EKUIN di tahun 1983-1988. Setelah untuk membiayai defisit anggaran Pada periode inilah justru kemudian terjadi Ali Wardhana mengatakan, prinsip terjadinya “buble ekonomi di tahun 1995- membiayai impor dan membayar utang tidak menjadi menteri, selama beberapa pemerintah. Pembiayaan defisit dilakukan krisis utang luar negeri Pertamina. Dalam deregulasi ialah harga harus wajar 1997 dan kemudian menjadi krisis ekonomi luar negeri. Beliau sadar bahwa utang tahun beliau tetap aktif berperan sebagai dengan bantuan lunak dari negara donor. rangka menjaga daya saing sektor ekspor, (termasuk harga dana), berjalannya tahun 1998”. Kritik lain terhadap strategi luar negeri harus dikendalikan, dan penasehat ekonomi pemerintah. Beliau Untuk menarik minat investasi, penanaman pemerintah kemudian melakukan devaluasi mekanisme pasar, serta proses ekspor ekonomi Orde Baru adalah pembangunan risiko BUMN harus dipantau ketat. Satu wafat 14 September 2015 di usia 87 tahun. modal asing dibuka, beberapa bank asing di tahun 1978. Ali Wardhana mengatakan impor yang efisien. Tahun 1983 dilakukan masih terpusat di Jawa, membesarkan kemewahan yang dimiliki periode Ali Kinerja Prof. Ali Wardhana bisa dibagi diperbolehkan masuk ke Indonesia dengan bahwa pelajaran dari keterlenaan deregulasi suku bunga, yaitu tidak ada konglomerasi dan belum berhasil Wardhana adalah sistem politik yang dalam 3 periode, yaitu periode rehabilitasi harapan bahwa nasabah bank asing menjadi boom minyak adalah pemerintah harus lagi pagu suku bunga dan pagu kredit. membangun sektor usaha menengah yang sederhana, yaitu kekuasaan di satu tangan ekonomi (tahun 1966-1973), periode boom terpikat masuk ke Indonesia. Di bidang mengawasi risiko BUMN serta harus Tahun 1985, Ditjen Bea Cukai dibekukan, kuat. yaitu Presiden, sehingga sangat mudah minyak (tahun 1973-1982), dan periode moneter, sistem kurs mata uang Rupiah mempersiapkan lebih awal penguatan diganti dengan SGS. Tahun 1986, 1987, Ali Wardhana menaruh perhatian koordinasi dengan berbagai kementerian turunnya harga minyak (1983-1991). Ali diganti dari “multiple exchange rate” sektor ekspor nonmigas. 1988 dilakukan deregulasi perdagangan. kepada sumber daya manusia. Ia mengirim dan pemerintah daerah, serta eksekusi bisa Wardhana menyebut periode 1966-1973 menjadi kurs tunggal di tengah tantangan Kolapsnya harga minyak dan Deregulasi sektor keuangan (perbankan, pegawai Depkeu sejak tahun 1973 untuk cepat. Sebaliknya, pada periode sekarang sebagai periode stabilisasi dan rehabilitasi. di tahun 1971 ketika dunia menghadapi penguatan kurs Yen pada periode pasar modal dan nonbank) berlanjut sekolah lanjutan di luar negeri. Untuk koordinasi menjadi barang yang paling Ekonomi pada tahun 1966 menghadapi bubarnya sistem moneter Bretton Woods. 1983–1992 mengakibatkan pemerintah di periode tahun 1988-1992. Giro wajib peningkatan kinerja, pegawai Depkeu mahal. hiperinflasi, serta anggaran pemerintah Hasil dari berbagai kebijakan stabilisasi harus melakukan penghematan dan minimum diturunkan drastis dari 11 persen diberi tunjangan khusus tapi jam kerja dibiayai oleh pencetakan uang. Salah satu yakni hiperinflasi berhasil diturunkan melakukan deregulasi ekonomi. Harga ke 2 persen. Ali Wardhana kemudian ditambah 2 jam. Oleh bawahannya, Ali

50 MEDIAKEUANGAN VOL. XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019 51 Bugar

elain dikenal dengan kaca kolega dan keluarganya. Bukan hanya boling, pasangan pensiunnya, Ali Wardhana juga gemar Dari Sepak Bola mata dan badan tegapnya Boling adalah kegemaran yang tak suami istri ini juga gemar bermain golf mengisi Teka Teki Silang (TTS). Selain setinggi 170 cm, Ali Wardhana lepas dari waktu luang Ali Wardhana. dan tenis. Bahkan jika bermain tenis, dengan rutin membaca surat kabar, juga dikenal dengan hobi Bahkan Ibu Rendasih Ali Wardhana anak-anak beliau juga tak lupa diajak kegemaran barunya ini dilakukannya sampai Teka Teki S bugarnya: olah raga. Memiliki pun juga melakukan hobi yang sama. turut serta. “Karena dia suka olahraga, untuk mengasah otak. Hobi barunya ini postur tinggi dan atletis, Ali menjaga Tahun 1970 memang merupakan era dari tenis, boling, golf. Jadi waktu mendukung kemampuan memorinya kebugarannya dengan menjalankan olah dimana Indonesia baru mengenal olah tenis dia selalu ngajak (anak-anaknya). sehingga beliau tidak pikun di usia senja. Silang raga teratur. Olah raganya pun tak cuma raga yang merupakan singkatan dari Dengan alm. Sumitro, alm. Sudharmono. Tak ayal, Ali tak hanya dikenal dengan satu. Di sela-sela kesibukannya yang “bola gelinding” ini. Tak heran, Ali juga Kita anak-anak ikut diajak”, tutur putra kebugaran fisik saja namun juga bugar Teks Yani Kurnia sangat padat, Ali selalu menyempatkan mengikuti olah raga yang sedang tren Ali Wardhana, Mahendra Wardhana. pemikirannya. diri di hari liburnya untuk olah saat itu. Tempat favorit Ali dan keluarga Kegemaran tenis ini juga menular tubuh. Kegemarannya ini dilakukan untuk bermain boling adalah Ancol padanya dan menjadi hobi sang putra untuk menyalurkan hobi sekaligus Bowling Center yang terletak di area hingga dewasa. bercengkrama secara informal dengan Jakarta Utara. Selain itu, sama seperti kaum pria pada umumnya, Ali Wardhana juga Kampus Ali senang bermain sepak bola. Biasanya dia didapuk menjadi kiper di tim Wardhana kesebelasannya. Pada tahun 1980, Ali *** pernah menjadi penjaga gawang untuk tim Departemen Keuangan dalam upanya kampus Sekolah sebuah pertandingan persahabatan Tinggi Akuntansi Negara melawan kesebelasan perusahaan R (STAN) dahulu juga dikenal asuransi milik negara dan berakhir dengan Kampus Ali Wardhana. dengan skor 6-1 untuk kemenangan Pada tahun pertama berdirinya, Departemen Keuangan. penyelenggaraan pendidikan STAN Kepiawaian Ali di bidang olah masih menggunakan penyebutan raga membuatnya fit dan menunjang kampus Purnawarman. Kampus STAN pekerjaannya sebagai Menteri Keuangan Bintaro mulai digunakan pada tahun selama 15 tahun. Kegemarannya 1988, 2 tahun setelah peresmiannya melakukan olah raga nyatanya mampu oleh Menteri Keuangan RI saat itu, mendukung kegiatan Ali hingga usianya Radius Prawiro pada tanggal 16 Juli 87 tahun. Kegemarannya merokok 1986. Sejak saat itu Kampus Bintaro cerutu seakan tidak mempengaruhi menjadi kampus STAN atau yang kebugarannya hingga usia senja. dikenal juga dengan nama kampus Ali Banyak penelitian menyebutkan Wardhana. Nama kampus Ali Wardhana bahwa gemar berolahraga tak hanya ini diberikan sebagai penghargaan bermanfaat pada pada kesehatan kepadanya atas pengabdiannya sebagai fisik saja. Faktanya olahraga juga Menteri Keuangan selama 15 tahun. Pada tahun bermanfaat untuk kesehatan pikiran STAN sendiri secara legal dikukuhkan 1980, Ali pernah maupun jiwa. Selain mendapatkan fisik dengan landasan hukum Peraturan menjadi penjaga gawang untuk yang prima, manfaat lain dari gemar Menteri Keuangan RI No.1/PMK/1977 tim Departemen berolahraga yaitu mengatasi gangguan tanggal 18 Februari 1977 yang ditetapkan Keuangan kecemasan, mendongkrak sistem imun, Ali Wardhana sebagai Menteri Keuangan membuat tidur lebih berkualitas, dan saat itu. Foto mempertajam otak. Dok. Pribadi Yang patut untuk ditiru, di masa *** ***

52 MEDIAKEUANGAN VOL. XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019 53

im us * M ** ni nsa tian i Jalan-jalan Perha adi lu j du ri da Se i n i u tm a y a w i keroncong di nusantara. Siapa yang tahun lembaga kebudayaan tersebut. Tak hanya bergaya festival, R o l o tak kenal ”Bengawan Solo” gubahan Pentas musik yang dimulai pukul keroncong juga dapat dinikmati S

n Gesang sang Buaya Keroncong. Lagu delapan malam itu diadakan di Balai dengan cara lain. Musisi jalanan pun a

w a yang erat dengan kota Bengawan dan Soedjatmoko yang merupakan markas memainkan musik ini. Meski formasi g n e membuat musik ini semakin dikenal luas dari Bentara Budaya Solo. yang ditampilkan tidak selalu lengkap

B mendunia. Teras gedung berlanggam kolonial menampilkan tujuh instrumen pokok Musik yang mengawinkan peranakan disulap menjadi panggung keroncong, yaitu: ukulele cak, ukulele instrumen barat dengan penghayatan sederhana nan elok. Berhias kain yang cuk, biola, flute, sello dan kontrabass. budaya lokal ini begitu dirayakan dengan menjuntai dari langit-langit sebagai Jika Anda beruntung, musisi keroncong antusias oleh segenap warga kota. backdrop dipercantik dengan sorotan mungkin akan dapat Anda temukan Meski syair-syair yang dilantunkan lampu warna-warni. Malam itu O.K saat melakukan wisata kuliner. Seperti cenderung sendu mendayu, namun Swastika yang tampil. Kelompok yang saya temui saat mampir ke warung nostalgia yang dibangkitkan lewat nada- seniman keroncong yang sangat Bakso Kadipolo. Alunan merdunya nadanya memberi manis bagi pahitnya disegani itu membawakan 11 tembang menemani dan menambah kenikmatan hidup masa tempo dulu. Tak hanya keroncong yang bertema air, selaras tiap suap hidangan yang saya santap. ”Keroncong Bale”. Sebuah mereka yang tua, kaum muda pun kini tema perayaan ulang tahun yang Sungguh keroncong telah menjadi musik acara bulanan turut melestarikan keroncong dengan mengangkat Bengawan Solo. Dan tentu latar di seluruh penjuru kota. Mengalun pertunjukan musik yang pendekatan personal mereka. saja, gubahan sang maestro keroncong jauh mengisi tiap sisi kehidupan menampilkan Sebagai kiblat musik keroncong, asli Solo tersebut menjadi pamungkas penduduk kota bengawan. berbagai genre tentu dibutuhkan wadah untuk dalam pertunjukan malam itu. kelompok orkes keroncong (O.K), menampung kreatifitas para khususnya dari senimannya. Solo Keroncong Festival, Solo Raya. gelaran tahunan yang menampilkan musisi keroncong nasional dan Foto internasional telah diselenggarakan Resha Aditya Pratama sebanyak sepuluh kali di kota bengawan ini. Tapi tak perlu menunggu setahun sekali untuk dapat menikmati sajian olo, kota praja di tenggara Jawa Tengah ini musik yang sangat khas ini.

dikenal sebagai salah satu pusat seni dan budaya Rabu (18/09) lalu saya lo o S Indonesia. Di kota yang masih kental dengan berkesempatan menghadiri ”Keroncong n a Alunan w nilai tradisi inilah Ali Wardhana lahir. Berbicara Bale”. Sebuah acara bulanan pertunjukan ga en B tentang kesenian dan kebudayaan di Solo, musik yang menampilkan berbagai ni nsa mendiang Menteri Keuangan tersebut memiliki favoritnya genre kelompok orkes keroncong an i S erhati Mendayu di P ja tersendiri. Menurut pengisahan anak dan para kerabat, Ali (O.K), khususnya dari Solo Raya. Acara ulu ri d Wardhana dikenal sebagai penikmat musik keroncong. yang digagas oleh Bentara Budaya da Se i Aliran musik yang sering dianggap berakar dari Fado, Solo ini menjadi wadah bagi penggiat in Nan u tm seni musik Bangsa Portugis, memang tidak lahir dari tanah dan penikmat keroncong untuk dapat a y para Raja Jawa. Asal keroncong justru dipercaya dari bertemu saling mengisi dahaga. Dahaga a iw R Kampung Tugu di Jakarta. Daerah itu merupakan hunian berkesenian bagi senimannya, dan o Mengalun l o S komunitas keturunan eks budak-budak Portugis yang telah dahaga mendapat tontonan bagus bagi n dimerdekakan. para peminatnya. a w

a Tidak bisa dipungkiri bahwa seiring perkembangannya Keroncong Bale biasanya diadakan g Jauh n

e

banyak nama-nama besar maestro keroncong yang pada Jumat ketiga setiap bulan. Namun B Teks Dimach Putra justru lahir di kota ini. Tak heran, jika kini Solo semakin saat saya ke sana, kebetulan jadwalnya menancapkan kukunya sebagai barometer musik disesuaikan dengan perayaan hari ulang

54 MEDIAKEUANGAN VOL. XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019 55 Buku erawal dari makan siang belas pidato. Hal itu berarti sepanjang bersama Ali Wardhana di kariernya sebagai Menteri Keuangan, Ali awal 2014, Mari Pangestu senantiasa hadir dan berpidato di setiap memperoleh ide untuk pertemuan tahunan WB-IMF. menyusun sebuah buku Lima belas tahun menjabat Bsebagai bentuk penghormatan (tribute) sebagai Menteri Keuangan tidak hanya kepada sang maestro ekonomi menjadi bukti kemahirannya dalam Indonesia. Ya, seorang ‘maestro’. Siapa bidang ekonomi dan moneter. Ia yang tidak kenal dengan Ali Wardhana, juga diakui hingga level internasional seorang profesor, guru, teknokrat, dan dengan ditunjuk sebagai Chairman Menteri Keuangan terlama di Indonesia? dalam pertemuan tahunan WB-IMF Sebagai editor dalam buku ini, 1972. Dalam berbagai ulasan hasil Mari masih ingat betul permintaan Ali seminarnya, Ali Wardhana dikenal Wardhana untuk menghubungi David berhasil mengeluarkan inovasi dan Cole, seorang penasihat untuk kebijakan prinsip penting dalam kebijakan publik. Pak Ali, ekonomi dan keuangan Indonesia dari Salah satu yang fenomenal adalah Harvard Institute for International keberhasilannya dalam menurunkan Sang Development. Dengan menggunakan hiperinflasi pada tahun 1966. Hanya relasinya, Mari pun segera dalam waktu tiga tahun, ia berhasil merealisasikan pekerjaan yang tidak menekan inflasi dari 650 persen menjadi Arsitek mudah itu. Ia harus menyusun serpihan 10 persen. pidato-pidato Ali Wardhana saat acara Buku berdimensi 306 halaman pertemuan tahunan World Bank (WB) ini menggunakan Bahasa Inggris pada Ekonomi and International Monetary Fund (IMF) setiap tulisannya. Sampul coklat pada Peresensi Abdul Aziz periode 1969-1982 yang berjumlah lima halaman depan dikemas apik dengan fokus foto saat Ali Wardhana sedang menjelaskan kondisi ekonomi Indonesia kepada Presiden Soeharto. Secara plot "Transformasi birokrasi memang bisa memakan waktu. Tapi tanpa reformasi cerita, Mari Pangestu berhasil mengurai lembaga-lembaga publik dan birokrasi, maka penyesuaian secara struktural tidak Judul: A Tribute Ali titik krusial dari sepak terjang Ali akan mencapai hasil maksimal" Wardhana, Wardhana ke dalam tiga bagian besar. Indonesia’s Longest Serving Bagian pertama tentu saja kelima ALI WARDHANA Finance Minister: from His belas pidato spektakulernya saat Writing and His pertemuan tahunan WB-IMF. Menurut Collegues Mari, buku ini tidak boleh sekedar Pengarang: Mari Pangestu berisi pidato-pidato saja, namun juga Tahun Terbit: 2015 lebih sebagai bentuk apresiasi (tribute) Dimensi: kepada kontribusi Ali Wardhana untuk 306 Halaman Indonesia selama ini. Oleh sebab itu, pada bagian kedua, Mari memasukkan empat artikel terpilih yang merupakan hasil pemikiran Ali Wardhana. Terakhir, Mari juga mengungkapkan kisah manusiawi sosok Ali Wardhana melalui testimoni dari orang-orang terdekatnya. Tak lupa kisah personal dari keluarga, sahabat, rekan kerja, dan para menteri keuangan setelahnya.

56 MEDIAKEUANGAN VOL. XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019 57 AI ENEANGAN NAINA KE

Foto Perpusnas

58 MEDIAKEUANGAN