VOLUME XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019

ALI WARDHANA

Usianya terbilang muda kala beban negara dipercayakan padanya. Warisan persoalan ekonomi menunggu dibereskan. Di tangan Ali dan timnya, hiperinflasi dicundangi, institusi keuangan dibenahi, penerimaan negara dikukuhkan, pun kualitas hidup masyarakat dieskalasi. Kecakapan dan kejujuran nurani jadi modal lima belas tahun mengampu Menteri Keuangan.

EII K

VOL. XIII / NO. 133 / OKTOBER 2018 1 ISSN 1907-6320 Daftar Isi

Diterbitkan oleh: Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan. Pelindung: Menteri Keuangan LAPORAN UTAMA Indrawati. Pengarah: Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo. Penanggung Jawab: 17 , 1928 - 2015 Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan Hadiyanto. Pemimpin Umum: Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Nufransa Wira Sakti. Pemimpin Redaksi: 20 Infografis Kabag Manajemen Publikasi, Rahmat Widiana. Redaktur Pelaksana: Yani Kurnia A. Dewan 22 Tuan Pelopor Pembaruan Birokrasi Redaksi: Ferry Gunawan, Dianita Suliastuti, Titi Susanti, Budi Sulistyo, Pilar Wiratoma, 25 Sang Penegak Reformasi Pajak Purwo Widiarto, Muchamad Maltazam, Sri Moeji S, Alit Ayu Meinarsari, Teguh Warsito, Hadi 27 Tegas Tuntas Membenahi Surono, Ali Ridho, Budi Prayitno, Budi Sulistiyo. Tim Redaksi: Farida Rosadi, Reni Saptati D.I, Danik Setyowati, Abdul Aziz, Rostamaji, Adik Tejo Waskito, Arif Nur Rokhman, Ferdian 29 Agar Berkah Minyak Tak Jadi Musibah Jati Permana, Andi Abdurrochim, Muhammad Fabhi Riendi, Leila Rizki Niwanda, Kurnia Fitri 30 Berimbang dahulu, Bertumbuh Anidya, Buana Budianto Putri, Muhammad Irfan, Arimbi Putri, Nur Iman, Berliana, Hega Susilo, Kemudian Ika Luthfi Alzuhri, Agus Tri Hananto, Irfan Bayu Redaktur Foto: Anas Nur Huda, Resha Aditya 34 Penakluk Hiperinflasi Pratama, Fransiscus Edy Santoso, Andi Al Hakim, Muhammad Fath Kathin, Arief Kuswanadji, Intan Nur 37 Vokal di Forum Global Shabrina, Ichsan Atmaja, Megan Nandia, Sugeng Wistriono, Rezky Ramadhani, Arif Taufiq Nugroho. D e s ain G ra fis d an L ayout: Venggi Obdi Ovisa, Dimach Oktaviansyah Karunia Putra, A. Wirananda, 40 Mengenal Sisi Personal Sang Legenda Victorianus M.I. Bimo,. Alamat Redaksi: Gedung Djuanda 1 Lantai 9, Jl. Dr. Wahidin Raya No. 1, 44 Kata Mereka Telp: (021) 3849605, 3449230 pst. 6328/6330. [email protected]. E-mail: 52 Kolom 54 Bugar Redaksi menerima kontribusi tulisan dan artikel yang sesuai dengan 55 Jalan-jalan misi penerbitan. Redaksi berhak mengubah isi tulisan tanpa mengubah maksud dan substansi. Bagi tulisan atau artikel yang dimuat akan 56 Resensi mendapatkan imbalan sepantasnya.

2 MEDIAKEUANGAN VOL. XIII / NO. 133 / OKTOBER 2018 3 Sambutan Menteri Keuangan

Assalamu’alaikum warrahmatullahi inflasi yang sangat tinggi. yang sangat berharga bagi administrasi wabarakatuh. Di saat yang sulit itu, Ali Wardhana perpajakan hingga saat ini. Salam sejahtera untuk kita semua. melakukan restrukturisasi utang Dalam rangka Hari Oeang 73, Media sehingga memiliki jangka Keuangan mengangkat perjalanan Ali Wardhana adalah seorang waktu yang cukup lama untuk dapat hidup Ali Wardhana sejak Beliau kecil pembaharu. Ia memiliki visi yang jelas, melunasi utang-utang luar negerinya. hingga dewasa, dari masa mengabdi cerdas memilih strategi, memiliki Dalam jangka waktu itu, Ali Wardhana di Kementerian Keuangan selama 15 kepemimpinan yang kuat dan yang bersama dengan tahun, peranannya sebagai teknokrat tidak kalah penting, punya nyali membangun fondasi-fondasi ekonomi di Universitas Indonesia, hingga kiprah dan determinasi. Kualitas pribadi baru di bidang fiskal dan moneter. Beliau yang sangat dikenal di dunia Ali Wardhana sejajar dengan tokoh- Defisit APBN diperhitungkan dengan internasional. tokoh pembaharu lainnya yang secara matang, pembiayaan melalu pinjaman Semoga seluruh pembaca Media sungguh-sungguh menggunakan segala juga dikelola dengan prudent. Lalu Keuangan dapat memetik hikmah kemampuannya untuk membangun nusa pembiayaan defisit juga tidak dilakukan dan pelajaran yang bermakna dari dan bangsa Indonesia pada masa-masa dengan cara mencetak uang. perjalanan hidup Bapak Ali Wardhana. yang tidak mudah. Sebagai Menteri Keuangan terlama Semangat pembaharu, kerja keras dan Di awal pemerintahan Orde Baru, yang menjabat selama 15 tahun, Ali pengabdian pada tanah air semoga Ali Wardhana menjadi pembaharu dalam Wardhana merupakan pembaharu di dapat menjadi inspirasi bagi seluruh meletakkan fondasi kebijakan makro organisasi yang kita cintai ini. Ia adalah pegawai Kementerian Keuangan untuk ekonomi yang prudent, artinya Indonesia pelopor reformasi birokrasi sehingga mengerahkan segala kemampuannya memiliki kebijakan fiskal dan moneter Kementerian Keuangan bisa lebih bersih untuk bangsa dan negara. yang menjadi alat stabilisasi ekonomi dan lebih profesional. Integritasnya Saya juga berharap agar Media untuk tumbuh, bukan sebaliknya. Di ditegakkan demi kinerja Kementerian Keuangan Edisi Khusus “Ali Wardhana” awal kepemimpinannya sebagai Menteri Keuangan yang lebih baik. Bahkan beliau dapat memberikan manfaat seluas- Keuangan tahun 1968, kondisi APBN pernah membubarkan Bea Cukai karena luasnya serta menciptakan nilai tambah Indonesia sedang mengalami defisit pada saat itu korupsi sangat mendarah bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk yang cukup besar, salah satunya karena daging. kita teladani bersama. Selamat Hari kondisi politik yang masih membutuhkan Di sisi perpajakan, Ali Wardhana Oeang ke-73! anggaran militer yang sangat besar. dengan Dirjen Pajak salah satunya Mar’ie Defisit tersebut ditutup dengan utang Muhammad, juga meletakkan fondasi Wassalamu’alaikum warahmatullahi dan mencetak uang, karena Dewan untuk pengelolaan pajak di Indonesia. wabarakatuh. Moneter () belum Dimulainya self assessment pajak independen, sehingga mengakibatkan merupakan perubahan fundamental

Menkeu Sri Mulyani dan Ali Wardhana saat Peluncuran Buku Ali Wardhana

Foto Antara Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan Republik Indonesia

4 MEDIAKEUANGAN VOL. XIII / NO. 133 / OKTOBER 2018 5 Eksposur

DE TJOLOMADOE: Saksi Bisu Semanis Madu

Foto Anas Nur Huda

useum yang terletak di Karanganyar (eks- Karesidenan ) ini menempati komplek bekas pabrik gula Mpertama milik bumiputera. Bangunan megah yang berhasil direstorasi konsorsium BUMN ini mempertahankan bentuk dari hasil renovasi besar di tahun 1928. Simbol kejayaan industri gula tanah air, sekaligus saksi bisu lahirnya Ali Wardhana. Di tahun yang sama beliau dilahirkan di Surakarta.

6 MEDIAKEUANGAN VOL. XIII / NO. 133 / OKTOBER 2018 7 Laporan Utama

Ali Wardhana,

1928 - 2015 ktober selalu menjadi bulan spesial bagi institusi Teks Farida Rosadi Kementerian Keuangan. Sebab pada bulan ke- O sepuluh ini, Kementerian Keuangan memperingati Hari Oeang setiap tahunnya. Dalam peringatan Hari Oeang ke-73 yang jatuh pada tanggal 30 Oktober, Media Keuangan kembali menerbitkan edisi khusus profil mantan Menteri Keuangan. Kali ini, kami mengangkat profil mantan Menteri Keuangan yang menjabat sebagai Menteri Keuangan terlama dalam sejarah. Dia adalah Prof. Dr. Ali Ali Wardhana Wardhana. meresmikan gedung baru Selama 15 tahun menjabat sebagai kantor bursa. Menteri Keuangan (1968 – 1983), Ali Wardhana menjadi tokoh penting

Foto yang pernah dimiiki oleh bangsa Perpusnas Indonesia. Bagaimana tidak? Pada masa

8 MEDIAKEUANGAN VOL. XIII / NO. 133 / OKTOBER 2018 9 tak terbatas pada bidang makro ekonomi dengan curah pendapat bersama Salim (kolega dan sahabat), dan JB. dan moneter saja. Ali juga menorehkan sejarawan publik, Erwien Kusuma. Dari Sumarlin (mantan Menteri Keuangan Lahirnya jasa di bidang pendidikan. Sebagaimana sini, kami mendapat sejumlah data sekaligus sahabat). Proses wawancara Logo diketahui, Ali merupakan Dekan informasi dan yang semakin meyakinkan dengan para tokoh senior ini menjadi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia kami bahwa sosok Ali Wardhana sangat pengalaman yang istimewa bagi tim Kementerian terlama yang memegang amanah layak untuk diangkat pada edisi khusus penulis. Selain beroleh kesempatan Keuangan hingga sepuluh tahun. Sementara pada ini. Guna menyempurnakan informasi emas bertemu langsung dengan para institusi Kementerian Keuangan yang yang tersebar, kami mengundang tokoh nasional senior, berbincang dipimpinnya, Ali sangat memperhatikan redaktur pelaksana investigasi sebuah dan mendengar secara langsung pengembangan kompetensi sumber media nasional, Bagja Hidayat, untuk testimoni dari mereka menjadi daya manusia, khususnya bagi para membantu proses pembabakan tema, pengalaman berharga bagi kami pegawai di lingkungan pemerintah. sekaligus pencarian narasumber yang yang rata-rata berasal dari generasi Logo Kementerian Keuangan Dengan kata lain, Ali Wardhana menjadi tepat. Direktur pemberitaan media milenial. Meski sayangnya, terdapat yang sampai dengan saat ini seorang teladan birokrat sekaligus harian nasional, Usman Kansong, juga rencana tim penyusun yang tidak L digunakan rupanya ditetapkan teladan pendidik. Atas dasar inilah, kami libatkan untuk proses pendalaman berhasil diwujudkan. Media Keuangan pertama kali oleh Ali Wardhana di kami memutuskan untuk mengangkat dan penyempurnaan unsur jurnalistik rencananya akan mewawancarai salah tahun 1970 melalui Surat Keputusan profil beliau pada edisi khusus Media dalam edisi ini. seorang narasumber yang merupakan Menteri Keuangan nomor KEP-579/ Keuangan. Tantangan dalam penyusunan edisi kolega birokrat, sekaligus tetangga MK/6/9/1970 tentang Lambang Penyusunan edisi khusus Ali setahun sekali ini dimulai dari upaya Ali Wardhana, yakni Prof. Dr. Ing. H. Departemen Keuangan Republik Wardhana diawali dengan riset kecil mencari kontak keluarga serta para Bacharuddin Jusuf Habibie. Namun Indonesia. yang kami lakukan secara mandiri. Hal sahabat Ali Wardhana. Melalui bantuan dikarenakan alasan kesehatan beliau, Lambang Departemen Keuangan ini dilakukan untuk memperoleh data tim penulis dari sebuah media harian kesempatan wawancara tersebut tidak ini ditetapkan oleh Ali Wardhana dengan awal terkait profil sejumlah mantan nasional, serta berbekal informasi bisa dilaksanakan, hingga akhirnya pertimbangan kebutuhan akan sesuatu Menteri Keuangan yang akan kami minim dari kolega sejawat Ali Wardhana, beliau wafat. yang mempunyai daya mempersatu angkat. Selanjutnya, proses pencarian Media Keuangan berhasil bertemu Dari proses penyusunan dan menserasikan irama gerak kerja data mengerucut pada sosok Ali dengan keluarga Ali Wardhana. Anak tulisan sosok Ali Wardhana yang serta untuk membina, memupuk Ali wardhana dikenal sebagai Wardhana. Pencairan pun berlanjut dan menantu Ali Wardhana adalah berlangsung selama kurang lebih serta mengikat kekuatan, kesetiaan, menteri termuda dengan mencari sumber-sumber tulisan narasumber pertama yang kami temui. 1,5 bulan, kami yang tadinya hanya kehormatan dan rasa kesatuan dan terkait, diantaranya buku kumpulan Beruntung, dari empat putra putri Ali tahu Ali Wardhana sebagai pejabat persatuan di lingkungan Departemen Foto pidato “A Tribute to Ali Wardhana” Wardhana, kami berkesempatan untuk yang pernah mengemban Menteri Keuangan. Perpusnas karya Mari Elka Pangestu, kumpulan bertemu dengan salah satu putra beliau, Keuangan terlama, menjadi semakin Lambang atau logo Kementerian testimoni para sahabat Ali Wardhana Mahendra Wardhana, yang merupakan kagum atas kontribusi tokoh bangsa Keuangan ditetapkan dengan karya Marzuki Usman berjudul “Prof. putra satu-satunya yang masih tinggal kelahiran asli Solo ini. Jika Anda hanya mengusung moto “Nagara Dana Rakca” Dr. Ali Wardhana: Pembaharu Kebijakan di Indonesia. Dalam kesempatan yang tahu reformasi birokrasi dari Menteri dengan arti keseluruhan lambang yaitu kepemimpinan beliau, keadaan ekonomi pemulihan hiper-inflasi dari 650 persen Moneter dan Fiskal di Indonesia”, buku sama, kami juga bertemu dengan Keuangan Sri Mulyani, maka Anda perlu ungkapan sesuatu daya mempersatukan Indonesia yang tadinya serba tidak ke 10 persen, hanya dalam kurun waktu “Kesan Para Sahabat tentang Widjojo menantu Ali Wardhana, Ganesha Askari. mengenal Ali Wardhana. Jika Anda dan menserasikan dalam gerak kerja pasti karena inflasi yang sangat tinggi, kurang lebih 3 tahun. Kesuksesan awal Nitisastro karya Moh. Arsjad Anwar, Informasi dari keluarga Ali hanya tahu blusukan dari Presiden Joko untuk melaksanakan tugas Departemen berangsur-angsur dipulihkan. Bersama ini selanjutnya disusul oleh prestasi- Aris Ananta, dan Ari Kuncoro, serta Wardhana, serta kegiatan riset yang Widodo, maka Anda perlu mengenal Ali Keuangan. Prof. Widjojo Nitisastro, keduanya prestasi Ali yang lain, hingga ekonom kumpulan kliping pemberitaan Ali telah kami lakukan sebelumnya Wardhana. Semoga dari edisi khusus merupakan duo begawan ekonomi senior Anwar Nasution menyebutnya Wardhana semasa menjabat sebagai mengarahkan tim penulis dengan ini, para pembaca dapat mengenal yang tak bisa dilepaskan dari sejarah dengan 8 (delapan) prestasi Ali Menteri Keuangan yang dimuat narasumber lain yang dikenal sebagai lebih dekat Ali Wardhana, meneladani *** pemulihan ekonomi di masa awal Orde Wardhana. Dikenal sebagai Menteri sejumlah media nasional, seperti Koran sahabat dan kolega Ali Wardhana. semangat serta pemikiran beliau, serta Baru pemerintahan Presiden Soeharto. termuda, Ali mengawali karir sebagai Kompas dan Majalah Tempo. Mereka, diantaranya Marzuki Usman melanjutkan keteladanannya. Prestasi Ali Wardhana dimulai dari teknokrat pada usia 30-an. Prestasi Ali Proses riset kami matangkan (mantan asisten pribadi), Emil

10 MEDIAKEUANGAN VOL. XIII / NO. 133 / OKTOBER 2018 11 1970 1978 Melakukan devaluasi (17 April 1970) Infografis Melakukan devaluasi 15 November 1978 Melaksanakan rescheduling utang luar negeri sebesar 2,4 miliar dolar AS melalui Paris Agreement 1973 Memulai tax reform Memberlakukan kebijakan mutasi antarunit eselon II Mulai memanfaatkan windfall money untuk meningkatkan kualitas hidup Mengusulkan pemberian pinjaman lunak kepada masyarakat, misalnya pembangunan seluruh pemerintah kota dan kabupaten 1971 Puskesmas dan SD Inpres

1968 Melakukan devaluasi (21 Agustus 1971)

Dilantik menjadi Menteri Menaikkan gaji PNS 33,5% 1983 Keuangan Mena ikkan tunjangan khusus PNS Kemenkeu 9 Modernisasi dan reformasi sistem Menurunkan hiperinflasi dari kali lipat gaji pokok disertai dengan kebijakan perpajakan 650% (1966) menjadi 112% perpanjangan jam kerja pagawai Kemenkeu 1974 (1967) hingga 85% (1968) Mendorong pengembangan ekspor Terpilih sebagai Chairman Board of Governors Mendirikan Sekolah Tinggi nonmigas World Bank and IMF Akuntansi Negara (STAN)

1969 1972 1975 1982

Menururunkan hiperinflasi dari Terpilih menjadi Ketua Dewan Terpilih menjadi Ketua Melakukan deregulasi dan 85% (1968) menjadi 10% (1969) Gubernur Asian Development Dewan Gubernur debirokratisasi untuk mengurangi Bank (ADB) Islamic Development intervensi pemerintah serta Memberlakukan anggaran rutin Bank (IDB) meningkatkan peran perusahaan dan anggaran pembangunan Terpilih sebagai ketua dari 20 negara dan swasta dalam APBN panitia (Twenty Comitte)

Sumber: 1. Marzuki Usman (2017). Prof. Dr. Ali Wardhana: Pembaharu Kebijakan Moneter dan Fiskal di Indonesia. PP ISEI, Jakarta. 12 MEDIAKEUANGAN 2. Thomas D’Agnes (2012). Dr. V: An Extraordinary Journey. iUniverse, Inc, Bloomington. VOL. XIII / NO. 133 / OKTOBER 2018 13 3. Fakhrurroji, A dan Zukarnain (2011). Kebijakan Keuangan Indonesia: Ali Wardhana Dalam Perkembangan Perekonomian Indonesia Tahun 1968-1973. 4. Anwar, M.A., Ananta, A, dan Kuncoro, A. (2007). Kesan Para Sahabat Tentang Widjojo Nitisastro. Kompas, Jakarta. 5. Yasin, M. (2014). Economic Crisis and Financial Reform in Indonesia. Asia Forum 1999. Laporan Utama

Tuan Pelopor Pembaruan Birokrasi Teks Farida Rosadi

Inspeksi mendadak Ali Wardhana di Kantor ima puluh tahun silam, Ibu Inflasi melambung tinggi--bahkan tepatnya di kantor Kas Negara KBN di Jalan Bendahara Pertiwi sedang larut dalam mencapai angka 650 persen pada 1966, Nusantara, Jakarta Pusat. Negara pilu. Anak-anaknya terbenam pinjaman pemerintah terancam gagal Dalam upayanya, J.B. Soemarlin dalam sengkarut. Tumbuh dan bayar, pun sektor produksi melemah. bahkan menyamar sebagai staf sebuah Foto Perpusnas L berkembang dalam keterbatasan, Mengingat catatan itu, Ali meramu upaya satuan kerja bernama Ahmad Sidik untuk bahkan sekadar untuk peduli pada perut. untuk dapat menjaga Ibu Pertiwi baik-baik menemukan praktik pungutan liar. “ Begitu Perekonomian negara mencapai salah satu saja. Setelah melalui beragam upaya sejak saya sudah tahu pasti, Pak Ali saya ajak titik paling kelam. Harga kebutuhan naik dilantik, akhirnya Ali Wardhana mampu ke situ,” katanya. Usai kejadian itu, tidak melanjutkan, “Pak Ali Wardhana adalah liar ini, Chatib Basri berkisah tentang abused, jadi kalau pajak itu ditentukan tinggi, pangan pokok tak terbeli. mengangkat stabilitas perekonomian ada lagi yang berani melakukan pungutan yang sebenarnya melakukan reformasi situasi saat itu. “Pak Harto bilang memang (pemerintah), dia akan abuse orang. Jadi Di saat bersamaan, bertebaran Indonesia. Dalam waktu yang relatif liar. Di beberapa kantor di lingkungan birokrasi awal untuk membangun ini tidak bisa lagi,” ia melanjutkan, “Sudah caranya yang paling baik adalah dilakukan pekerjaan rumah yang mesti segera singkat, inflasi dapat digembosi sampai Departemen Keuangan, menurut kisahnya, Kementerian Keuangan yang seharusnya dilakukan reform segala macam tidak self assessment,” katanya. dituntaskan oleh pemerintah. Gejolak menyentuh angka 10 persen pada 1969. saat itu kerap memasang fotonya untuk lebih bersih dan lebih profesional, lebih cukup juga, korupsinya masih terjadi, Selaras dengan Chatib Basri, Sri politik, ketimpangan sosial, ketersediaan Setelah stabilitas membaik, Ali mulai mengantisipasi inspeksi mendadak yang kompeten.” pungutan masih terjadi, sudahlah bubarin Mulyani pun menyanjung pemikiran pangan, pun praktik pungutan liar, seolah merapikan bagian-bagian lain dari dilakukannya. Secara konsep, upaya yang dilakukan saja. Istilahnya dibubarin itu dirumahkan.” Ali Wardhana terkait penerapan self makin meredupkan harapan negeri ini kala struktur perekonomian negeri ini. Mulai Kisah reformasi yang dilakukan Ali Ali sejatinya senada dengan upaya-upaya Saat itu, fungsi pemeriksaan dialihkan assesment. “Itu adalah perubahan mindset itu. dari disiplin fiskal, pelaksanaan anggaran tak hanya dituturkan oleh J.B. Sumarlin pencegahan korupsi yang dilakukan ke Suisse Generale Surveillance (SGS). Ia yang fundamental karena memang itulah berimbang, reformasi birokrasi, serta sebagai sejawat menteri kala itu. Kementerian Keuangan belakangan ini. Ali mengatakan untuk situasi saat itu, terapi yang dipakai kalau satu negara mau Berawal dari Keraguan pemberantasan korupsi. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati Wardhana bahkan memberikan tunjangan kejut dan pengalihan fungsi macam ini menggunakan tax base yang luar biasa Pada 1968, Presiden Republik mengatakan hal selaras. “Nah beliau khusus kepada pegawai Kementerian terbukti efektif. Kendati, ia berpendapat, besar,” kata mantan Direktur Pelaksana Indonesia mendapuk seorang lelaki Sapu Bersih Pungutan Liar juga bisa dikatakan Bapak Kementerian Keuangan sampai sembilan kali lipat kebijakan itu musykil dilakukan di era Bank Dunia ini. kelahiran Solo sebagai Menteri Keuangan, J.B. Soemarlin mengatakan saat Keuangan pertama yang membangun lebih tinggi dari institusi yang lain. Selain sekarang. Ali Wardhana progresif meninggalkan Ali Wardhana. Ia bakal memikul tanggung dirinya menjadi Menteri Negara fondasi disiplin kebijakan fiskal. Artinya dia upaya mengungkit kesejahteraan pegawai, Lebih dari itu, Ali Wardhana warisan besar untuk perekonomian jawab yang tidak enteng. Semula, lelaki Penertiban Aparatur Negara (saat ini hanya mau belanja kalau ada penerimaanya Ali juga merombak kebijakan dengan mewariskan kebijakan yang masih Indonesia. Ia yang memandikan tubuh muda penerima beasiswa Ford Foundation Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara yang legitimate,” katanya. Sri Mulyani juga melakukan deregulasi. Kebijakan lain dilestarikan sampai saat ini. Warisan keuangan negeri ini. Ia lantas memolesnya. ini sempat ragu akan mampu mengatasi dan Reformasi Birokrasi) turut membantu menegaskan bahwa Ali tahu benar bahwa terkait reformasi birokrasi yang cukup yang masih relevan lintas generasi, Self Ali Wardhana menuntaskan tugasnya situasi saat itu. Soeharto tidak tinggal Ali memberantas pungutan liar. Menurut birokrasi itu harus baik. Ali mengerti mashyur di republik ini adalah pembekuan Assesment di bidang perpajakan. Terkait dalam lima belas tahun kepemimpinan. diam. Melalui kepemimpinannya, ia kisahnya, kala itu pungutan liar terjadi di bahwa dalam birokrasi terbuka potensi Bea Cukai. kebijakan ini, Chatib Basri menyanjung Periode kepemimpinan Menteri Keuangan membangun kepercayaan diri Ali untuk Kantor Bendahara Negara. “Ngambil gaji ke munculnya inefisiensi dan tindak korupsi. pemikiran progresif Ali. “Pak Ali itu paling lama sepanjang sejarah republik ini. berani mengemban tugas berat itu. Sampai bendahara negara dipungut satu orang 25 “Dari awal beliau sangat tahu mengenai Terapi Kejut dan Pemikiran Progresif termasuk orang yang skeptical dengan akhirnya, Ali bersedia memikul peran ribu waktu itu,” katanya. Pelakunya adalah sangat bahayanya penyakit korupsi, begitu Terkait pembubaran instansi yang birokrasi. Jadi kalau birokrasi dikasih sebagai Menteri Keuangan. oknum pegawai di Departemen Keuangan, sangat mematikannya korupsi itu,” ia saat itu ditengarai menjadi arena pungutan wewenang terlalu banyak nanti di-

14 MEDIAKEUANGAN VOL. XIII / NO. 133 / OKTOBER 2018 15 Laporan Utama Sang Penegak Reformasi Pajak

Teks Reni Saptati D.I.

Tatkala Ali memimpin Kementerian supaya lebih adil. Ia pun memberi Harvard Institute for International Keuangan, sumur minyak dalam negeri keringanan pajak penjualan, pajak Development. Gills dikenal luas pernah memanen jutaan barel per hari. Pemasukan perseroan, dan bea ekspor-impor agar mengerjakan program reformasi ke kas negara mengalir deras, sumber program penanaman modal dalam perpajakan di Bolivia. penerimaan sektor minyak dan gas negeri kala itu meraih sukses. Tak lama kemudian, cerita Marzuki, mendominasi. Namun, Ali tak ingin terlena Namun, angka pendapatan Tim Reformasi Pajak dibentuk. “Pak dengan tuah minyak. Ia pun merancang pajak masih saja rendah, baik jika Ali sebagai ketuanya, sedangkan saya langkah besar reformasi pajak. dibandingkan dengan negara-negara sebagai sekretarisnya,” tutur Marzuki. tetangga di kawasan Asia Tenggara, Meskipun tim ini telah ada sejak 1978, maupun dilihat dari posturnya di APBN. mereka baru diresmikan pada 1981. egelisahan Ali tak semata Tampak jelas dalam dokumen anggaran Selama bertahun-tahun, mereka perkara ketergantungan negara bahwa migas masih terus- merancang undang-undang baru APBN yang besar terhadap terusan jadi andalan. Pada akhir 1970-an seputar perpajakan. Tujuannya jelas, penerimaan migas. Sejak awal hingga 1980-an, penerimaan pajak yaitu memperbaharui sistem perpajakan K pemerintahan Orde Baru, nonmigas tak sampai menggapai 30 yang telah usang dan meningkatkan bahkan dari pertama Indonesia berdiri, persen dari seluruh penerimaan pajak. penerimaan negara dari sektor perpajakan di Indonesia menggunakan Titik tolak reformasi perpajakan nonmigas. sistem peninggalan kolonial Belanda. besar-besaran oleh Ali Wardhana, Pada tahun 1983, Ali sang teknokrat Tarif beragam dan rumit, lagi sistem dikisahkan Marzuki Usman, ditegakkan berhasil merampungkan sistem pemungutannya berbelit. Bayangkan, pada 1978. Mantan Menteri Kehutanan perpajakan baru yang lebih sederhana 58 tarif pajak dikenakan kepada dan Perkebunan yang juga pernah dan lebih meningkatkan peran serta masyarakat. Sebanyak 48 tarif untuk menjadi Kepala Bapepam dari 1988-1992 masyarakat. Tiga Rancangan Undang- pajak perorangan dan 10 tarif untuk ini bercerita, pada suatu hari di tahun Undang (RUU) bidang perpajakan telah badan. Siapa yang tak bingung itu, Ali pernah memanggilnya untuk dirumuskan, yaitu RUU Ketentuan Ali Warhana memperkenalkan berhitung? menghadap. Dalam kesempatan itu, sang Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP), asas pemungutan Penyempurnaan sistem perpajakan menteri mengungkapkan rencananya RUU Pajak Penghasilan (PPh), dan RUU pajak self assessment tak serta merta terjadi. Pelan-pelan, untuk melaksanakan reformasi Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Ali merintisnya dari awal menjabat perpajakan sehingga kontribusi Namun, belum sempat ketiga Menteri Keuangan. Pada tahun 1970, penerimaan pajak mampu meningkat RUU ini ditetapkan, pada kabinet baru Foto alumnus Universitas California tersebut secara signifikan. Marzuki diminta tahun 1983, Ali diamanahi jabatan Dok. DJP mengubah tarif pajak pendapatan untuk menghubungi Malcolm Gills dari baru oleh Presiden Soeharto menjadi

16 MEDIAKEUANGAN VOL. XIII / NO. 133 / OKTOBER 2018 17 Laporan Utama

Gedung Kantor Wilayah IPEDA

Foto Wong Solo Dok. DJP

Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Bagi Ali, jika wewenang birokrasi Ali Wardhana lahir dari Keuangan, Industri, dan Pengawasan terlalu banyak, mereka cenderung keluarga kecil di Solo. Ibu Pembangunan. Estafet tugas sebagai akan menyalahgunakannya, termasuk A kandung Ali Wardhana Menteri Keuangan diteruskan dalam pajak. “Jadi, cara yang paling baik meninggal ketika dia berusia 4 tahun. Ali Wardhana kepada yang berhasil adalah menerapkan self assessment,” ujar Ayahnya, Aliman, menikah kembali berhasil mengajukan ketiga RUU kepada DPR Chatib. dengan adik ibu Ali yang juga seorang membenahi Ditjen Bea dan pada 5 November 1983. Era baru Hal baru lainnya yang dikenalkan guru yang kemudian dipanggil “mbah” Cukai menjadi perpajakan dimulai setelah ketiga Ali adalah PPN. Sama halnya dengan oleh anak-anak Ali. Oleh karenanya, institusi makin RUU tersebut ditetapkan DPR pada 31 self assessment, PPN juga masih pria yang dulunya berbadan tegap bersih dan makin baik Desember 1983 dan mulai diberlakukan belum banyak diterapkan di berbagai dengan tinggi 170 cm ini merupakan pada 1 Januari 1984. negara, bahkan cukup kontroversial anak tunggal dari ayah-ibunya. Dari Foto Ali memperkenalkan asas saat itu. Namun, Ali optimis PPN akan pernikahan ayah dan ibu tirinya, Ali Perpusnas pemungutan pajak self assessment mampu membawa peningkatan pada memiliki 2 saudara tiri yang meninggal pada sistem perpajakan yang baru, penerimaan sektor nonmigas. Warisan sebelum Ali wafat. Sebagai pria berdarah menggantikan asas official assessment. Ali ini terbukti berpengaruh bagi Jawa, Ali pun gemar dengan kesenian Dalam self assessment, wajib pajak pertumbuhan pajak dan perekonomian wayang orang. Saking cintanya pada diberi kepercayaan untuk menghitung Indonesia hingga kini. wayang orang, Ali muda pernah bermain kewajiban perpajakannya sendiri. Sistem perpajakan baru yang wayang orang dan berperan sebagai Ken Bukanlah sebuah rahasia, jika dahulu kala Sementara, dalam official assessment, digagas Ali terasa dampaknya tak lama Arok dalam lakon Ken Arok Ken Dedes. banyak pejabat Direktorat Jenderal Bea dan petugas pajak yang melakukan setelah diberlakukan. Jumlah wajib Kenaikan wajib pajak berbanding Tegas Tuntas Cukai bersikap bak raja kecil yang gemar penghitungan. Pada masa itu, self pajak meningkat 100 persen pada tahun lurus dengan kenaikan penerimaan menyalahgunakan kuasa. Meski telah assessment merupakan mekanisme pertama pemberlakuan UU baru, dari pajak dan alokasi dana*** pembangunan diberikan tunjangan khusus hingga sembilan baru yang belum banyak diterapkan di sekitar 411.000 wajib pajak pada tahun dalam APBN. “Peran pajak menjadi kali gaji, penyelewengan yang terjadi tak dunia. Namun, Ali-lah yang mendorong 1983 menjadi 852.000 wajib pajak pada sangat penting. Perubahan secara Membenahi begitu saja berhenti. Ali tak mau tinggal diam. Indonesia segera menggunakannya. Maret 1984. Peningkatan pelayanan signifikan dilakukan mulai tahun 1984. Teks Reni Saptati D.I Baginya, integritas harus dijunjung tinggi oleh Chatib Basri, Menteri Keuangan aparatur pajak serta sistem pemungutan Kemudian, Indonesia mengakhiri era institusi. 2013-2014, menyebut Ali sebagai sosok yang lebih adil disebut sebagai alasan ketergantungan penerimaan negara dari yang meyakini bahwa pemerintah jangan pesatnya kenaikan jumlah wajib pajak migas,” tegas Chatib. diberi wewenang terlalu berlebihan. baik perorangan maupun badan.

18 MEDIAKEUANGAN VOL. XIII / NO. 133 / OKTOBER 2018 19 enengok sejarah negeri, Ditjen Bea dan Cukai masih marak 26 Januari 1973, Ali memberikan teguran karena waktu itu perizinan harus Jiwa Seni Ali "Ditjen Bea lembaga bea dan cukai sudah terjadi. , kolega Ali di lisan di depan forum Konferensi Kerja dipermudah,” jelas Chatib Basri, Menteri dan Cukai eksis sebelum bangsa ini kabinet pemerintahan Orde Baru, Para Kepala Insepktorat dan Inspeksi Keuangan 2013-2014. berbenah, merdeka. Pada masa Hindia menggambarkan secara sederhana Ditjen Bea dan Cukai. Pria lulusan Menteri Keuangan tiga periode itu dan bisa M Belanda, keberadaannya betapa parahnya kondisi di sana. “Di Bea Universitas Indonesia dan Universitas optimis langkah tersebut merupakan terdeteksi dengan nama De Dienst der Cukai banyak orang kaya raya hingga California tersebut menyatakan tak upaya terbaik menuntaskan masalah kembali Invoer en Uitvoerrechten en Accijnzen tujuh turunan,” ujar Emil. segan-segan mengadakan tindakan ekonomi biaya tinggi. Ali lantas berhasil dipercaya atau Dinas Bea Impor dan Bea Ekspor Menurut Emil, mudah saja bagi Ali perbaikan dalam tubuh Ditjen Bea meyakinkan sang Presiden. Dalam rapat menjalankan serta Cukai. Petugasnya bergelar jika ingin menumpuk kekayaan dari dan Cukai. Ia pun menekankan agar kabinet terbatas yang dipimpin Presiden elain olah raga, Ali Wardhana tugasnya. douane. Berabad sebelumnya, diduga posisinya sebagai Menteri Keuangan. segala bentuk penyelewengan dan Soeharto, lahirlah Instruksi Presiden juga memiliki minat seni yang berbagai kerajaan di nusantara pun Lahan basah, kata orang-orang. penyelundupan tidak terulang lagi. Nomor 4 Tahun 1985. Isinya, sementara cukup tinggi. Hal ini bisa Kini insti- S punya lembaga serupa dengan sebutan Namun, Ali adalah Ali, sang teknokrat Gebrakan lain yang Ali ambil untuk waktu Ditjen Bea dan Cukai ditutup terlihat dari koleksi lukisan yang dimiliki. tusi tersebut berbeda. berintegritas tinggi. Pria kelahiran meredam tindak kecurangan di Ditjen dan fungsinya digantikan oleh Société Beberapa lukisan yang dimiliki keluarga makin bersih Para douane pernah ambil bagian Solo tersebut tak silau akan harta Bea dan Cukai ialah penerapan mutasi Générale de Surveillance (SGS) dari Ali Wardhana antara lain lukisan karya dan makin dalam perjuangan kemerdekaan terlarang. Ia pun enggan institusi pejabat eselon II antarunit eselon I. Pada Swiss. Basuki Abdullah, Chusien, Soekamto dll. baik." Indonesia. Arus lalu lintas barang di yang dipimpinnya sarat dengan tindak 1978, Ali merealisasikan langkahnya. Sebuah terapi kejut dilancarkan Selain itu, Ibu Rendasih Ali Wardhana Tanjung Priuk sering dimanfaatkan korupsi. Meski dihadapkan pada kuatnya Direktur Cukai sempat digantikan Ali. Namun, keputusan tersebut bukan memiliki hobi melukis. Di kediaman pejuang untuk menyelundupkan barang resistensi, Ali tegas membenahi Ditjen pejabat dari unit eselon I lain dalam datang begitu saja. “Pak Ali adalah sosok keluarga Ali terdapat beberapa koleksi demi membiayai revolusi. Akan tetapi, Bea dan Cukai. beberapa kali kesempatan. Akan tetapi, yang punya visi sangat jelas, strategi, karya Ibu Rendasih. Melukis bunga cerita heroik itu tentu tak membenarkan Pada Mei 1971, Ali menyambangi hal tersebut ternyata tak kunjung efektif leadership, nyali, determinasi, dan adalah kegemaran yang ditekuni Ibu keberlangsungan tindak kecurangan kantor Bea Cukai di Tanjung Priuk. meningkatkan kinerja Ditjen Bea dan kemampuan menjalankannya setahap Rendasih. Selain melukis, Ali juga gemar usai NKRI tegak berdiri. Bagaimana tak ingin marah, ia melihat Cukai. demi setahap,” tutur Menteri Keuangan mengumpulkan perangko. Dua dasawarsa lebih merdeka, para petugas bersantai-santai, bukannya Ali bagai bertemu jalan Sri Mulyani. Ali bertekad Ditjen Bea dan Cukai memberi pelayanan seperti seharusnya. buntu. Hingga Presiden Soeharto Terobosan fenomenal itu terbukti harus ditata. Tak boleh lagi lembaga Si menteri berkacamata itu makin geram mengangkatnya sebagai Menteri ampuh. Prosedur ekspor impor menjadi *** itu dipenuhi benalu penghisap uang usai mendengar kabar suram tentang Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, lebih mudah, biaya logistik menurun, negara. Indonesia juga butuh biaya usaha penyelundupan raturan ribu Industri, dan Pengawasan Pembangunan dan penerimaan dari sektor kepabeanan untuk pembangunan dan peningkatan baterai merek terkenal. Padahal, ia baru pada 1983, Ditjen Bea dan Cukai masih dan cukai melonjak tinggi. Ditjen Bea kesejahteraan. “Saya bisa bayangkan memberikan tunjangan khusus sebesar dipenuhi benalu. Hingga akhirnya, dan Cukai berbenah, dan bisa kembali itu adalah fenomena yang luar biasa sembilan kali gaji. Kenaikan tersebut pada tahun 1985, Ali membuat langkah dipercaya menjalankan tugasnya. Kini kompleks, sangat sulit, dan bahkan bukan sebarang hadiah, melainkan penuh kejutan. Untuk meningkatkan institusi tersebut makin bersih dan mungkin bisa dikatakan impossible untuk disertai tuntutan kenaikan pelayanan kelancaran arus barang demi efektivitas makin baik. “Keputusan ini adalah bisa diselesaikan,” Menteri Keuangan Sri dan peniadaan penyelewengan. kegiatan ekonomi, pria kelahiran 6 Mei sumbangan luar biasa dari Pak Ali Mulyani melukiskan situasi kala itu. Peringatan kepada Ditjen Bea dan 1928 itu mengusulkan kepada Presiden Wardhana,” kata Sri Mulyani. Ketika Ali mulai menjabat Cukai tak sekali dua kali Ali sampaikan. Soeharto untuk menutup Ditjen Bea sebagai menteri, penyelewengan di Sebagaimana ditulis harian Kompas pada dan Cukai. “Situasinya sangat mendesak

20 MEDIAKEUANGAN VOL. XIII / NO. 133 / OKTOBER 2018 21 Laporan Utama

berganda. Manfaatnya berkelanjutan, Ketika menjelang era 60-an ditemukan sedikit negara yang bisa menghindari bahkan dirasakan antargenerasi. cadangan gas alam dalam jumlah dutch disease. “Itu adalah jasa Pak Ali Namun, perisitiwa yang melatari besar yang mendatangkan devisa yang didukung Pak Widjojo Nitisastro¸ kebijakan-kebijakan itu pun tak kalah besar. Gulden Belanda mengalami sang arsitek perekonomian Orde Baru,” istimewa. Berkah oil boom atau lonjakan penguatan dan memicu overvalued. ujar Sri Mulyani. penerimaan negara akibat perolehan Akibatnya, harga produk olahan dan Ali, kata Sri Mulyani telah pendapatan negara dari sektor pertanian menjadi relatif mahal di pasar memperkirakan, Indonesia tidak bisa minyak, yang terjadi dua kali, pada internasional dan kehilangan daya saing. hanya bergantung pada pendapatan 1973 serta 1978, telah mempengaruhi Hingga pada akhirnya, kinerja kedua dari minyak. Indoensia harus siap perekonomian Indonesia selama satu sektor ini turun drastis. mengantisipasi bila suatu ketika, harga dekade. Sebagai pengekspor, Indonesia “Akhirnya ekspor industri lain di minyak terpuruk. Ali menyadari betul, dihujani pemasukan sangat besar luar sumber daya alam, kehilangan daya kekayaan sumber daya alam secara teori karena harga minyak melambung saing karena harga yang mahal,” ujar akan menunjang pertumbuhan ekonomi, tinggi, yaitu USD3 per barel pada 1973 Chatib. tapi justru, negara yang kaya potensi melonjak tajam menjadi USD30 pada Namun, risiko itu sukses ditepis juga kerap gagal bertumbuh. 1978. Produksi minyak Indonesia pada Ali, sang punggawa anggaran. Marzuki “Pak Ali mampu mengelola 1977 mencapai 1,68 juta barel per hari, Usman, mantan Menteri Pariwisata Pos penerimaan negara yang tiba-tiba Ali Wardhana sedangkan konsumsi domestik hanya dan Telekomunikasi yang juga sempat melonjak tinggi untuk belanja yang mempermudah 300 ribu. Akibatnya, sisa produksi menjabat Kepala Badan Pengelola Pasar produktif. Padahal, negara-negara lain prosedur ekspor dan impor minyak diekspor, sehingga penerimaan Modal (Bapepam) sekaligus mantan berpesta pora, membangun segala untuk memacu negara pun berlimpah. asisten pribadi Ali menceritakan, macam, menaikkan gaji, akhirnya sektor penerimaan dari perdagangan “Sebagai negara pengekspor Departemen Keuangan di bawah non tradeable atau barang dan jasa yang internasional minyak, Indonesia bak ketiban pimpinan Ali merumuskan kebijakan dikonsumsi di pasar lokal, justru tidak durian runtuh saat itu. Pemasukan yang berhasil menghindarkan Indonesia maju,” ujar Sri Mulyani.

Foto menjadi berlipat ganda,” ujar Chatib dari kutukan minyak yang merundung Perpusnas Basri, mantan Menteri Keuangan. Ia Iran dan Nigeria. “Sebaliknya, Indonesia Genjot manufaktur mengomparasi kondisi tersebut dengan berhasil menggunakan hasil dari Chatib Basri juga menyoroti langkah yang terjadi pada 2017. Pada saat itu, komoditi minyak itu untuk penguatan strategis Ali untuk mengantisipasi produksi minyak Indonesia hanya 949 fondasi ekonomi nasional,” kata Marzuki. kondisi nilai tukar rupiah agar terhindar ribu barel per hari dengan konsumsi Hal senada juga dipaparkan dari over value yang terlalu kuat. embangunan jalan hingga ke pelosok, hingga 1,65 juta barel. “Bisa dibayangkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Salah satunya dengan melakukan program listrik masuk desa, irigasi saat itu, betapa kaya Indonesia dari Indrawati. Pada Repelita 1, pengeluaran devaluasi. Langkah Ali lainnya yang yang mengalirkan air ke pesawahan, penerimaan hasil ekspor minyak.” pemerintah saat itu justru dioptimalkan juga patut diapresiasi ialah dukungan Agar Berkah implementasi revolusi hijau melalui untuk mengembalikan produksi, penuh pada industri manufaktur. Ali P kegiatan Bimbingan Masyarakat, Hindari dutch disease terutama pangan untuk memperkuat membenahi tata kelola pemerintahan hingga pendirian SD-SD Inpres dan Namun, saat itu Ali melakukan perekonomian Indonesia. “Jadi saat sehingga lebih transparan dan bisa Minyak Tak Puskesmas, adalah daftar panjang warisan serangkaian gebrakan yang oil boom terjadi, kemiskinan drop, dipertanggungjawabkan. pembangunan Orde Baru yang hingga kini menghindarkan Indonesia dari kemakmuran dirasakan masyarakat, Strategi itu diwujudkan Ali melalui masih terasa manfaatnya. Sesungguhnya, fenomena dutch disease. Saat dimana hingga didirikan Badan Usaha Logistik rangkain kebijakan yang mempermudah semua derap pembangunan fisik dan berkah minyak melimpah akibat oil (Bulog). Pak Ali membuat logistik yang prosedur ekspor dan impor. Selain itu, Jadi Musibah kesejahteraan sosial itu tak bisa dilepaskan bom, justru menjadi musibah. Istilah komprehensif serta fundamental Ali juga melakukan penurunan biaya dari sosok Ali Wardhana. dutch disease sendiri berawal dari economic management yang prudent, logistic, serta memacu penerimaan dari Teks Rukmi Hapsari dan Lis Zatnika Kontribusi sang Menteri Keuangan penemuan sumber daya alam di betul-betul strategis serta memikirkan perdagangan internasional. “Semua tiga periode di era Orde Baru pada negeri Belanda yang semula dianggap kebutuhkan masyarakat,” ujar Sri bertujuan agar berkah minyak itu pengganggaran berbagai program berkah, tetapi ternyata secara alamiah, Mulyani. menjadi motor pembangunan sektor pembangunan yang menyentuh justru menyimpan potensi merusak industri,” kata Chatib. Ali Wardhana menyadari betul, kemurahan alam kerap menjadi infrastruktur, pangan dan sumber daya tatanan perekonomian. Sebelum 1959, Menolak berfoya-foya sumber masalah ketika pengelolaannya tak bijak. manusia itu menjadi penanda, pemikiran dan perekonomian Belanda bersumber pada Berkat strategi Ali, lanjut Sri Mulyani, kebijakannya telah menghasilkan dampak ekspor produk olahan dan pertanian. Indonesia disebut sebagai salah satu dari

22 MEDIAKEUANGAN VOL. XIII / NO. 133 / OKTOBER 2018 23 Laporan Utama

Indonesia pada era Orde Lama, saat itu melakukan stabilitasi ekonomi, kebijakan APBN berimbang yang ung Karno tersenyum, menjalankan politik mercusuar nan salah satunya dengan menegosiasikan diimplementasikan Ali, menempatkan nasionalisme terbakar dan agresif, memupuk nasionalisme dan ulang pembayaran utang, kesuksesan kebutuhan fiskal sama besar dengan Indonesia pun berbangga! pengakuan internasional dengan strategi duet Ali dan Widjojo ini, hingga kapasitas yang dihimpun.Kebijakan Berimbang Selain sukses menyelenggaraan berbagai proyek fenomenal, berwujud sekarang, dinilai sangat legendaris. “Kita APBN berimbang Ali sukses menurunkan B Asian Games, pesta olahraga aneka bangunan monumental seperti nggak tahu berapa utang saat itu dan inflasi dari 650% menjadi 20% dalam se-Asia pada 1967, atlet-atlet nasional Hotel Indonesia, Monumen Nasional, pinjam ke siapa saja. Utangnya banyak tiga tahun masa jabatannya. dahulu, berhasil meraih 51 medali, menempatkan termasuk komplek Gelora Senayan, sekali, karena pemerintah memang negara ini di peringkat kedua setelah hingga kegiatan yang mencuri perhatian tidak punya uang. Renegosiasi itu yang Ada penerimaan, ada belanja Jepang. Gelora Senayan, kini Gelora dunia. disebut Paris Club. Indonesia menjadi Peranti fiskal dipakai untuk distribusi Bung Karno, yang berdiri megah menjadi Kebanggaan yang menyulut negara yang mampu mendapatkan dan alokasi pembangunan. “Ali Bertumbuh saksi kebanggaan Indonesia menjadi nasionalisme bangsa itu, bagi Ali skema penundaan pembayaran utang Wardhana bisa dikatakan sebagai tuan rumah bagi pertandingan yang Wardhana yang menjabat Menteri yang luar biasa sangat lunak. Utang menteri keuangan pertama yang melibatkan 15 negara. Keuangan saat Orde Baru berkuasa Indonesia ditunda hampir 45 tahun membangun pondasi disiplin kebijakan pada 1968, menyisakan tantangan. dengan bunga 0%,” ujar Sri Mulyani. fiskal,” ujar Chatib. Artinya, sebagai Kemudian Proyek-proyek yang mengukuhkan Senada dengan Sri Mulyani, Chatib menteri keuangan, Ali hanya mau Teks Reni Saptati D.I. nasionalisme, kedaulatan dan keamanan Basri, Menteri Keuangan 2013-2014, membelanjakan anggaran jika disertai teritorial Orde Lama yang butuh banyak menegaskan konsolidasi fiskal yang penerimaan yang legitimate. Gebrakan Ali Wardhana pada APBN, menegosiasikan utang dan merintis ongkos, diwariskan Orde Lama dalam dilakukan Ali merupakan implementasi Usai persoalan utang dan inflasi kebijakan berimbang, sukses mengungkit pertumbuhan ekonomi. wujud APBN yang sarat defisit. sistem anggaran berimbang. “Walaupun dibenahi, Ali membangun pondasi “Saat itu fiskal dilakukan secara anggaran diseimbangkan dari utang, ekonomi baru, pendekatan makro unlimited. jangan lupa Presiden dari Bank Dunia dan lembaga lainnya. ekonomi terutama fiskal dan moneter, Soekarno waktu itu melakukan politik Namun, karena pinjaman luar negeri, dilakukan disiplin. “Karena sebelumnya, yang sangat heavy kepada masalah nggak ada efek kontraksi di dalam kalau dilihat fiskal dan moneter yang security termasuk konfrontasi, dengan negeri. Berbeda dengan pembiayaan cetak uang terus menerus jadi sumber Belanda karena Papua, juga dengan dari pajak. Ada uang masyarakat yang terhadap destabilisasi dan rusaknya Malaysia,” ujar Menteri Keuangan Sri diambil,” ujar Chatib. ekonomi,” ujar Sri Mulyani. Mulyani. Keputusan untuk menentukan Buat mendanai kepentingan itu, postur APBN, yang merupakan diskresi Derap pembangunan pun dimulai Indonesia mendapatkan pinjaman dari pemerintah, akan menentukan apakah Strategi Ali dan tim ekonomi lainnya Uni Soviet dan China untuk membeli akan bersifat defisit, surplus atau pun berdampak, APBN berimbang peralatan militer, setelah sebelumnya berimbang. Kebijakan defisit ditandai mendukung pertumbuhan, mendorong mendapat kredit dari Amerika kebutuhan fiskal yang direncanakan sektor produksi, terutama pertanian Serikat. “Semuanya butuh biaya, tapi APBN lebih tinggi dari kapasitas yang yang menguasai hajat hidup orang penerimaan pajak tidak cukup, begitu dapat dihimpun, sehingga pemerintah banyak, pembangunan sumber daya pula dari minyak,” kata Sri Mulyani. membutuhkan sumber pendanaan manusia, pendidikan, kesehatan, hingga Akibatnya jumlah uang yang beredar baru, dalam bentuk pinjaman atau program keluarga berencana yang jauh lebih besar dari kemampuan hibah. Kebijakan defisit bersifat saat itu sangat penting, serta makro produksi nasional, angka inflasi saat itu, ekspansif, mendorong ekonomi agar ekonomi. menurut mantan Menteri Keuangan mampu tumbuh. Saat ini Indonesia “Pada jaman Widjojo dan Ali inilah Chatib Basri, menyentuh angka 650%. mengaplikasikan kebijakan defisit dalam pembangunan ekonomi Indonesia Ali Wardhana melakukan Pembenahan pun dilakukan Ali berduet postur APBN-nya. dilakukan dengan prinsip- prudent, konsolidasi dengan Widjojo Nitisastro, sang arsitek Kebalikannya, kebijakan surplus, fokus pada hal fundamental. Artinya fiskal berupa perekonomian Indonesia, yang sama- ketika kapasitas fiskal yang dihimpun sistem anggaran kebijakan keuangan terutama fiskal dan berimbang sama duduk di kabinet sepanjang tiga lebih besar dari kebutuhan APBN. moneter harus mampu menciptakan periode. Kebijakan ini bersifat kontraktif, fondasi stabilitas, agar ekonomi melambatkan pertumbuhan ekonomi tumbuh,” ujar Sri Mulyani. Foto Renegosiasi utang nan legendaris untuk menghindari overheating Perpusnas Ali dan tim kabinet ekonomi Indonesia perekonomian. Sedangkan

24 MEDIAKEUANGAN VOL. XIII / NO. 133 / OKTOBER 2018 25 Penakluk Hiperinflasi Teks Reni Saptati D.I.

Usia muda bukan berarti tak punya taji untuk menata ekonomi. Dua tahun saja angka inflasi yang fantatis dipangkas, ditebus dengan perubahan-perubahan besar pada kebijakan ekonomi.

opik inflasi yang mencapai pemerintahan sebelumnya menyisakan masalah. Negara butuh Ali menghentikan praktik pencetakan uang oleh 650 persen mengemuka dalam ongkos tinggi untuk membiayai pembangunan mercusuar dan BI untuk membiayai pengeluaran pemerintah dan suatu rapat kabinet pada berbagai kepentingan non-ekonomi. Bank Indonesia (BI) yang menerapkan kebijakan anggaran berimbang. Defisit tahun 1968. Rapat yang rutin saat itu sebagai bagian dari pemerintahan diminta jadi solusi. dibiayai oleh pinjaman multilateral dan bilateral luar T diselenggarakan setiap Selasa Pemerintah masih bisa dengan leluasa memerintahkan BI negeri dengan bunga yang sangat lunak. itu dipimpin langsung oleh Presiden mencetak uang guna mendanai kebutuhan negara. Disinyalir, Soeharto. Ali Wardhana sang Menteri hal ini pula yang menjadi salah satu pemicu utama serbuan BI pun mandiri Keuangan saat itu meminta Marzuki hiperinflasi. Gebrakan lainn yang dilakukan Ali, kata mantan Usman untuk menyiapkan laporan Ali yang saat itu masih sangat muda, kata Menteri Menteri Keuangan Chatib, yaitu memisahkan fungsi kondisi keuangan negara. Marzuki yang Keuangan Sri Mulyani, karena berusia 40 tahun saat fiskal dan moneter. BI menjadi independen sebagai baru saja lulus dari Universitas Gadjah bergabung dengan kabinet, membuktikan kinerjanya. “Saat pengawal moneter, walaupun secara koordinatif masih Mada dengan sigap merampungkannya. beliau menjabat, usinya jauh lebih muda daripada saya. berada di bawah Dewan Moneter yang dipimpin Menteri Termasuk di dalam laporan adalah Namun, bersama Pak Widjojo Nitisastro, sang arsitek ekonomi Keuangan. “BI tidak bisa menjadi kasir, harus dibuat seputar angka inflasi yang super tinggi. Indonesia di era Orde Baru, Pak Ali berhasil menyelamatkan independen,” kata Chatib. Kebiasaan mencetak uang “Pak Ali meminta saya Indonesia yang kondisinya serba sulit,” ujar Sri Mulyani. yang sebelumnya, dianggap sebagai langkah mudah mengkoordinir bahan-bahan yang Upaya pengendalian hiperinflasi sesungguhnya sudah untuk memecahkan persoalan ekonomi, mendorong akan dibahas. Saat itu memang metode dilakukan sebelum Ali menjabat menteri. Pada tahun 1967 ia pertumbuhan dan menciptakan pekerjaan, dihentikan. pengukuran belum secanggih seperti masuk ke dalam Tim Ahli Ekonomi yang dibentuk khusus oleh Strategi itu, menurut Chatib, menjadi pilihan saat ini, data juga lebih banyak diambil Presiden Soeharto. Berbagai kebijakan strategis yang dibuat terbaik, karena pembangunan kemudian bisa berjalan dari Jakarta karena kondisi daerah lain kemudian sukses memangkas laju inflasi hingga berhasil dan menghindarkan kontraksi di dalam negeri karena belum memungkinkan diambil angkanya. diturunkan menjadi 112 persen pada 1967. Setahun kemudian, pendanaan bersumber dari luar negeri. Pemerintah berhasil Namun, Pak Ali memutuskan hasil data menjadi 85 persen dan menukik tajam hingga 10 persen Langkah Ali lainnya, disiplin anggaran yang mengendalikan itu representatif,” kenang Marzuki, pada 1969. Perekonomian nasional pun kembali berdenyut. dijalankan dengan ketat. “Sehingga kebutuhan hiperinflasi pada mantan Kepala Badan Pengawas Pasar “Sebelumnya, bahkan pertanian, andalan Indonesia yaitu domestik terpenuhi, menghapus kemiskinan dan saat itu Modal dan Lembaga Keuangan yang saat sektor perekonomian mengalami kemerosotan. Pondasi kelaparan,lapangan kerja dibuka dan pemerintah itu menjadi asisten pribadi Ali. ekonomi yang dibangun Pak Ali dan Pak Widjojo mampu mendapat kepercayaan dari masyarakat Indonesia,” ujar

Keguncangan finansial pada era menciptakan pertumbuhan,” kata Sri Mulyani. Sri Mulyani. Foto Perpusnas

26 MEDIAKEUANGAN VOL. XIII / NO. 133 / OKTOBER 2018 27 Rp2.500/dolar AS. “Kita membolehkan dekade kritis bagi Indonesia. “Dengan Investasi Sumber terjadi depresiasi, tapi range-nya hanya mengimplementasikan kebijakan 5 persen. Jadi rupiah selalu bergerak nilai tukar atau devaluasi. Langkah Daya Manusia dalam lebih kuat atau lebih lemah dari 5 ini dilakukan untuk mempertahankan persen,” ujar Chatib. daya saing, menghilangkan hambatan Keunggulan mengadopsi kurs terhadap pinjaman dan investasi asing. mengambang terkendali antara lain Menteri alumnus Universitas Indonesia mampu menjaga stabilitas moneter dan Universitas Illinois di Urbana- dengan lebih fleksibel, adanya aktifitas Champaign tersebut mengatakan, ada masa kepimpinan Ali demand dan supply dalam pasar valuta “Wujud implementasinya, dilakukan Wardhana sebagai Menteri asing akan mampu menstabilkan nilai kebijakan yang liberal pada pinjaman P Keuangan, ia telah banyak tukar sesuai dengan kondisi ekonomi yang akan mendukung aktivitas ekspor melakukan gebrakan reformasi termasuk yang terjadi serta memadukan sistem serta melibatkan industri padat karya.” di dalamnya down sizing organisasi tetap dan mengambang. Ali pun taktis mengelola penerimaan dan juga yang tak kalah penting adalah Pembelajarannya, kata Chatib, minyak dan gas bumi untuk mendorong investasi sumber daya manusia (human dampak yang harus diantispasi, devisa permintaan dan meningkatkan investment). Ali memiliki keyakinan tetap harus selalu tersedia dan siap produktivitas. Kombinasi rangkaian bahwa mendidik karyawan bukanlah digunakan sewaktu-waktu. Selain itu, kebijakan makro dan kebijakan dianggap sebagai cost, akan tetapi terjadi pula persaingan yang ketat struktural itu sukses menstabilkan merupakan investasi. Rupanya jauh antara pemerintah dan spekulan dalam inflasi. hari, Ali telah menerapkan ide human memprediksi dan menetapkan kurs. Pun, “Sebagai Menteri Keuangan, investment. Di masa kepemimpinannya, keuangan negara dan ekonomi, juga pemerintah tidak selamanya mampu Pak Ali berupaya seoptimal mungkin ia telah mengirimkan banyak staf Bangun pondasi dasar intensnya hubungan perdagangan dan mengatasi neraca pembayaran atau melaksanakan kebijakan yang dinilainya dan pegawai Departemen Keuangan “Sebagai Ali juga menginisiasi pondasi dasar kebijakan investasi dengan Jepang dan Amerika perdagangan. “Pada 1998 kita nggak kuat baik seperti liberalisasi, pasar bebas, untuk belajar ke luar negeri guna Menteri penganggaran, kebijakan moneter, serta kebijakan nilai tukar Serikat. pada waktu itu karena kalau kita mau dan penguatan aturan serta institusi. mendapatkan gelar Master dan Doktor. yang berfokus pada stabilisasi harga, yaitu tingkat inflasi Ali pun memberlakukan kurs coba bikin kurs mengambang terkendali Namun, dalam konteks kekuasaan Orde Peningkatan investasi Sumber Daya Keuangan, dan nilai tukar. Program itu tentu tidak mudah, membangun mengambang terkendali yang seperti yang di-adopt Pak Ali, cadangan Baru, dia tidak bebas untuk mengoreksi,” Manusia ini dimulai sejak tahun 1973 Pak Ali beru- pondasi kebijakan makroekonomi membutuhkan dukungan ditetapkan bersamaan dengan kebijakan devisa kita akan habis. Kan kalau ingin kata Sri Mulyani. dengan mengirimkan 2 orang pegawai paya seopti- politik untuk membatasi pengeluaran anggaran dan devaluasi Rupiah, sebesar 33%, pada mempertahankan nilai tukar, setiap kali Sri Mulyani memaparkan, Departemen Keuangan saat itu untuk mal mungkin mengarahkannya pada pengeluaran produktif. 1978. Pada sistem ini nilai tukar rupiah ada permintaan dolar, Anda musti suplai sebagai sesama teknokrat di posisi menuntut ilmu ke Amerika Serikat. Tantangan lainnya yang sukses dihadapi Ali adalah diambangkan terhadap sekeranjang dolar,” ujar Chatib. Menteri Keuangan, Ali juga dirinya melaksanakan perubahan struktural. Pada 1970-an dan 1980-an Ali mata uang negara-negara mitra dagang Namun, saat Ali memberlakukan harus menjawab tiga tantangan yang kebijakan memerankan peranan penting perekonomian Indonesia, utama Indonesia. BI menetapkan kurs kebijakan itu, sistem kurs sukses dipastikan akan dihadapi mereka yang *** yang dini- ketika kondisi global tidak stabil dan tidak pasti, tantangan indikasi dan membiarkan kurs bergerak mengalirkan dampak pada dipercaya mengelola perekonomian lainya baik muncul dari perubahan sistem standar emas pada sistem nilai di pasar dengan rentang atau spread pertumbuhan, salah satunya industri suatu negara, baik negara maju tukar mengambang, kekacauan harga minyak global serta tertentu. Maksud dari sistem nilai tukar manufaktur yang terbantu akibat maupun berkembang. “Ketiga seperti liber- perubahan drastis harga minyak yang naik pada 1970-an yang tersebut, meskipun diarahkan ke sistem insentif pada impor barang modal. tantangan itu menentukan ukuran alisasi, pasar kemudian turun pada 1980-an. nilai tukar mengambang, tetapi tetap Ekonomi bergerak, industri berderap kesuksesan ekonomi, yaitu kebijakan bebas, dan Pada 1980 dunia juga menghadapi kondisi stagflasi yang masih ada unsur pengendalian. dan Indonesia pun bertumbuh. makro, struktural dan pengembangan penguatan dipicu kombinasi antara inflasi dan resesi ekonomi, yang Pada saat sistem nilai tukar institusi. Pak Ali adalah teknokrat yang aturan serta menghasilkan Plaza Accord, perjanjian yang dihasilkan dari mengambang terkendali ini diterapkan Mengawal dekade kritis Indonesia berkontribusi besar pada perjalanan depresiasi dolar AS terhadap nilai tukar Jepang, Jerman di Indonesia, nilai tukar rupiah terus Sri Mulyani menegaskan, Ali sejarah perekonomian negeri ini,” ujar institusi." dan Inggris. Situasi global memengaruhi Indonesia karena mengalami depresiasi terhadap dolar sukses melanjutkan disiplin fiskal Sri. ketergantungan tinggi terhadap minyak sebagai sumber AS antara Rp650/dolar AS sampai dan kebijakan moneter selama dua

28 MEDIAKEUANGAN VOL. XIII / NO. 133 / OKTOBER 2018 29 Ali Wardhana menjabat sebagai Menteri Keuangan selama 3 periode kabinet yaitu kabinet pembangunan I, II, dan III dari tahun 1968- 1983.

Foto Antara

30 MEDIAKEUANGAN VOL. XIII / NO. 133 / OKTOBER 2018 31 Vokal di Forum Global Teks Reni Saptati D.I.

isah tentang berkah timah di Pulau Belitung yang saat itu menjadi andalan nasional dan mengalami gonjang-ganjing harga akibat Amerika Serikat mengeluarkan stoknya, melatari pidato Ali Wardhana K dalam sidang Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional pada 1970. Ali lugas meminta negara-negara maju, termasuk Amerika Serikat, menjalankan apa yang diucapkan, walk the talk. Ali memaparkan, kondisi stabilitas internal dan eksternal negara-negara maju memang tidak seperti yang diharapkan, Pergerakan Ali Wardhana akibat inflasi dan pengurangan permintaan. Amerika Serikat di kancah pun mengantisipasi dengan mengeluarkan stok komoditasnya, internasional mempengaruhi sehingga harga timah dan karet dunia pun merosot. arus investasi “Kami telah minta agar langkah itu dimoderasi. Sebagai Indonesia negara berkembang, kami selalu didorong mengurangi sumber pendanaan dari luar, namun di saat yang sama kapasitas juga dikurangi,” kata Ali yang menegaskan, tuntutan Foto Perpusnas bahwa negara-negara berkembang harus menstabilkan

32 MEDIAKEUANGAN VOL. XIII / NO. 133 / OKTOBER 2018 33 perekonomiannya sangat bergantung pada dukungan global. “Negara-negara yang sesudah meraih memproklamirkan diri sebagai kekuatan Merintis IDB pada kemiskinan dan kesenjangan "Salah satu kemerdekaan lalu jatuh miskin dan penyeimbang melalui OPEC. Sementara Jejak Ali di tataran internasional pendapatan secara berkala. Berwibawa Karena Prestasi sering harus bernegosiasi alot pada di organisasi pengekspor minyak itu lainnya juga tertoreh dalam proses Ali saat itu mengoreksi, sebutan hasil kerja Ali Langkah penuh strategi dan ketegasan Ali memang dunia internasional,” ujar Sri Mulyani. sendiri, Indonesia diwakili Soebroto pendirian Islamic Development Bank keajaiban seharusnya hanya disematkan yang men- bukan cuma diterapkan dalam kapasitasnya sebagai Perjuangan yang dilakukan Ali sebagai Sekretaris Jenderal. (IDB) yang berpusat di Jeddah, Saudi pada negara dengan industri manufaktur jadikannya Menteri Keuangan selama 15 tahun, namun juga di tataran tersebut, kata Sri Mulyani, menjadi Indonesia memberdayakan Arabia. Saat itu, pada 1975, sidang yang menggembirakan. “Tidak ada dipercaya internasional. Emil Salim, koleganya dalam kabinet Orde Baru gambaran, bagaimana seorang teknokrat ekonom-ekonom terbaiknya Organsiasi Konferensi Islam (OKI) miracle jika negara tidak mampu memaparkan istimewanya sosok Ali hingga dipercaya menjadi memaksimalkan seluruh kapasitasnya, mengimbangi kekuatan Washington bersepakat mendirikan IDB, sehingga membangun industri non migas sebagai masyarakat Dewan Gubernur Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional termasuk kepemimpinan manajerial Concensus serta tekanan-tekanan diperlukan rancangan Anggaran Dasar tumpuan pertumbuhan yang menyerap internasional pada 1971-1972. Padahal sebelumnya, pimpinan lembaga- dalam bernegosiasi. negara maju lainnya. “Ali dan atau The Statement of Establisment. tenaga kerja dan menyumbang ekspor. adalah ke- lembaga internasional itu dipimpin oleh orang Eropa Barat. Emil menambahkan, pemikiran kawan-kawan adalah putera-putera Marzuki Usman mengutip kisah Ali menegaskan, Indonesia bukan negara berhasilan “Salah satu hasil kerja Ali yang menjadikannya dipercaya strategis Ali juga berpadu dengan nyali bangsa yang berjuang di lingkup Karnaen A Perwataatmadja, mantan yang bisa disebut miracle saat itu,” ujar masyarakat internasional adalah keberhasilan menurunkan yang besar. Pada persidangan yang internasional menyuarakan suara Direktur Eksekutif IDB. Sidang OKI Emil. menurunkan inflasi yang pada 1965 mencapai 650% menjadi 15% pada dihadiri pemimpin dan menteri-menteri hati dan kepentingan negara-negara saat itu dipimpin Menteri Keuangan Ali selalu berprinsip, lebih baik jujur inflasi yang 1968,” kata Emil Salim, ekonom yang juga mantan Menteri keuangan dari berbagai negara, Ali berkembang,” kata Emil. Saudi Arabia dan Ali menjadi wakilnya. daripada membohongi diri tentang pada 1965 Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup. menyuarakan argumentasinya. “Tanpa Rancangan itu merupakan dokumen prestasi yang sesungguhnya tidak mencapai Selama sidang, Ali tampil lantang di depan para pimpinan playing fieldyang sama, bagaimana Berwujud The Jamaican Agreement penting sehingga persidangan alot nyata. “Ali berucap, Bank Dunia dan 650% men- negara dunia di tengah kondisi ekonomi global yang tengah growth negara-negara berkembang bisa Salah satu rangkaian perjuangan karena pembahasan bertele-tele. dunia internasional itu suka memuji. bergejolak. Ia tegas menyikapi langkah Richard Nixon, dicapai, apalagi growth with equity? Ali Ali berwujud The Jamaican Agreement, “Namun, ketika Menteri Keuangan Di Hongkong, disebut-sebut The Asian jadi 15% Presiden Amerika Serikat yang melepaskan Dolar dari standar menegaskan, beri negara berkembang yang ia motori dan kemudian Saudi Arabia kembali ke Riyadh karena Miracle, Thailand saat itu dipuji-puji. pada 1968." emas yang saat itu ditentukan US$35 per ons sehingga kesempatan yang sama dan adil ditandangani Dewan Gubernur Bank dipanggil rajanya dan Ali mengambil Namun, tiga bulan kemudian, jebol. Ali berdampak hebat bagi tataran global. “Keputusan itu diambil sebagaimana diperoleh bangsa maju, Dunia dan Dana Moneter Internasional alih, sidang justru berjalan lancar,” ujar berpendapat, harus ada justifikasi kuat, dengan mengabaikan dampaknya pada dunia internasional, baru growth with equity tercapai,” kata pada 1976, di Kingston, Jamaica. Isinya, Marzuki Usman. lebih baik tidak menjilat, walaupun khususnya negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Emil. pengaturan tahap pertama dalam Pasal demi pasal dari anggaran mungkin menyakitkan. Itu adalah bukti Pertanyaannya, bagaimana menentukan nilai tukar antara Tantangan eksternal itu berpadu reformasi sistem moneter internasional dasar dibahas tuntas hari itu. integritas Ali”, kata Emil. mata uang negara-negara di dunia,” ujar Emil. dengan kondisi internal Indonesia yang yang memungkinkan kredit dengan Sehingga, di akhir sidang, para peserta Negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, pada masa itu sangat mengedepankan bunga terjangkau bagi negara memberikan selamat pada Ali dan Kredit Terjangkau, Investasi Berdatangan Perancis, Jerman dan Jepang yang kemudian berunding nasionalisme. Dalam pidato-pidatonya, berkembang. mengucapkan terima kasih. Apresiasi Berbagai pergerakan Ali di kancah tentang antisipasi yang akan mereka lakukan, bernegosiasi Ali tegas memaparkan betapa beratnya Dasar pemikiran perjanjian itu, juga diberikan Presiden IDB Dr Ahmed internasional, kata Sri Mulyani, selain secara eksklusif. Negara-negara berkembang tidak dilibatkan usaha meloloskan diri dari tekanan kesempatan negara berkembang untuk Muhammed Ali Al Madani. Ia sangat kemudian berdampak pada interaksi dalam forum tersebut. Bahkan, ketika Bank Dunia, Dana rumusan kebijakan negara-negara maju. bertumbuh sudah sulit karena bangsa- mengapresiasi sikap taktis Ali sehingga antara negara maju dan berkembang, Moneter Internasional dan Departemen Keuangan Amerika Ali saat itu menuntut persamaan bangsa maju sudah memangkas bantuan setiap kali bertandang ke Jakarta, selalu termasuk aliran kredit dengan bunga Serikat merumuskan Washington Concencus, Indonesia tidak hanya berbentuk investasi fisik, lunaknya. Promosi investasi pun menyempatkan bertemu Ali. lebih terjangkau yang menggerakakkan dan pimpinan negara-negara yang jadi sasaran justru seperti modal, mesin dan teknologi. Ia mensyaratkan imbal hasil yang sama pembangunan, juga mempengaruhi tidak dilibatkan. Padahal, konsensus itu berisi 10 formula juga meminta hak yang sama pada aspek dari perolehan di negara maju. Tolak Pujian Tanpa Justifikasi secara langsung arus investasi untuk mengatasi krisis ekonomi negara berkembang pengembangan sumber daya manusia, “Arifin Siregar, kolega di kabinet Kelugasan Ali di tataran Indonesia. peningkatan kesehatan manusia dan yang juga mantan Gubernur Bank inernasional, juga diperlihatkan ketika “Pak Ali banyak menggunakan ide- Kesetaraan untuk Bertumbuh masyarakat, usaha mengentaskan Indonesia menyatakan selama empat ia tegas menolak Indonesia dimasukkan ide dan best practise internasional. Itu Dalam sidang Dewan Gubernur Bank Dunia, Ali kemudian kemiskinan dan mengikis ketimpangan. tahun pembahasan dan perundingan dalam daftar delapan negara berkategori sebabnya sejak 1970, reformasi luar biasa mempertanyakan ketidaksetaraan itu. Ia menegaskan, agar hingga agreement itu tercapai, The Asian Miracle karena dianggap banyak sehingga investasi masuk dan negara berkembang bisa tumbuh harus ada kesempatan yang Kiprah Para Diplomat Ekonomi Ali memperlihatkan kemampuan mencapai peningkatan ekonomi ditunjang juga dengan Undang Undang sama seperti yang didapat bangsa yang telah maju, termasuk Keberanian Ali menjadi bagian mempimpin, mengarahkan, dan secara dramatis, bersama Jepang, no 1 tahun 1967 tentang Penanaman terkait hak atas kekayaan intelektual. dari pencapaian tim delegasi Indonesia menyatukan beraneka pendapat para Korea Selatan, Taiwan, Hong Kong, Modal Asing serta fondasi stabilisasi Ali, kata Menteri Keuangan Sri Mulyani, yang juga untuk memperjuangkan diplomasi peserta perundingan,” ujar Marzuki Singapura, Thailand serta Malaysia. produksi,” ujar Sri Mulyani. berkiprah di Bank Dunia sebagai Direktur Pelaksana pada 2010 ekonomi di tingkat global. Selain Ali, Usman, mantan Menteri Pariwisata Pos Keajaiban yang dimaksud adalah GDP hingga 2016, sangat dihormati para ekonom internasional ada pula Widjojo Nitisastro, Kepala dan Telekomunikasi, sekaligus mantan per kapita naik dua kali lipat seperti karena tidak hanya lugas menyuarakan kepentingan Indonesia Bappenas yang memimpin tim asisten pribadi Ali. halnya grup regional lain pada 1965 dan semata, namun juga negara-negara berkembang lainnya. ekonomi South Center, lembaga yang 1990, serta penurunan yang signifikan

34 MEDIAKEUANGAN VOL. XIII / NO. 133 / OKTOBER 2018 35 Laporan Utama Mengenal Sisi Personal Sang Legenda Teks Reni Saptati D.I.

Tidak ada lagi aktivitas yang bisa ditemui pada rumah di kawasan Patra Kuningan Blok XV bernomor enam itu. Rumah yang jauh dari kesan mewah karena berdekatan dengan perkampungan warga dan pedagang kaki lima itu, memang telah lama sepi. Terlebih, semenjak ditinggal wafat sang pemilik rumah, Ali Wardhana.

Ali Wardhana dan Keluarga

Foto Dok. Pribadi

ebelum tutup usia pada 2015, Ali Cerdas sedari kecil Beruntung, kasih sayang ibu kembali Masa kecil Ali dihabiskan di Tidak banyak yang tahu, bidang Tak menunggu waktu lama, Ali menghabiskan masa tuanya di Puluhan tahun sebelumnya, Kota dirasakan Ali tatkala sang ayah, Aliman, Kota Solo. Mahendra, putra kedua ekonomi bukanlah pilihan pertama Ali memutar haluan. Kali ini, bidang rumah tersebut sejak 1990-an. Solo menjadi saksi lahirnya teknokrat menikah kembali dengan bulik, adik dari Ali menyebutkan, sang ayah sempat melanjutkan studi. Sebelum berkuliah di ekonomi jadi pilihan. Apa pasal? “(Salah Isyana Ika yang merupakan kebanggaan Indonesia. Siapa sangka, ibu Ali. beberapa kali berpindah tempat tinggal. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia satunya) karena jurusan ekonomilah S putri pertama Ali, berkenan anak lelaki itu kelak dikenang sebagai Semasa belia, Ali tak mengenyam Ali sempat menumpang di rumah salah (FEUI), Ali remaja sempat menekuni yang menyediakan beasiswa,” jelas merawat sang ayah hingga akhir usia. maestro ekonomi andal lagi disegani. pendidikan formal. Melalui bulik yang seorang paman yang juga merupakan jurusan kedokteran setahun lamanya. Mahendra. Meski mengantongi Apalagi, kekasih hati Ali, Rendasih, Kebijakannya diakui relevan, tak hanya juga merupakan ibu tirinya, Ali belajar tokoh nasional, Ali Sastroamidjojo. Apa daya, keterbatasan biaya jadi beasiswa, Ali masih perlu bekerja telah lebih dulu wafat pada 2000 silam. pada zamannya, tetapi juga bertahun- di rumah. Pada masa itu, kecerdasan Menurut pengakuan Mahendra, rumah musabab mundurnya Ali dari fakultas sampingan. Diceritakan Ganesha, Uniknya, belum setahun ditinggal sang tahun setelahnya. Dialah Ali Wardhana. Ali telah nampak. Terbukti, begitu masa kecil Ali di Solo, saat ini telah yang hingga kini dikenal berbiaya mahal menantu Ali, sembari kuliah, Ali bekerja ayah, Ika menyusul berpulang. Tepat di Ali lahir di kota Solo pada 6 Mei dimasukkan ke sekolah formal, Ali menjadi pertokoan. itu. Apalagi, kedua orang tua Ali tak lagi part time pada kantor penyedia jasa hari ulang tahun Ali Wardhana pada 6 1928. Belum genap berusia lima tahun, langsung ditempatkan di kelas V Sekolah menyokong kebutuhan kuliahnya. Ali travel. Mei 2016. Ali kecil ditinggal wafat sang ibu. Rakyat (sekarang sekolah dasar). Bukan yang pertama diminta untuk mandiri.

36 MEDIAKEUANGAN VOL. XIII / NO. 133 / OKTOBER 2018 37 pendidikan di kampus yang sama. Saat pertama Ali. Direktur Jenderal Pajak Kampus Ali masih di negeri Paman Sam itulah, Ali kala itu, Sutardi Sukarya, bahkan secara dikaruniai putra kedua yang diberi nama sukarela berinisatif menjadi ketua Wardhana Mahendra. panitia. “Dia (Sutardi) cerita ke saya, sebetulnya bapak gak minta dirjennya Teknokrat Ingusan jadi anggota panitia. Cuma mereka Ali didapuk menjadi Dekan FEUI volunteer untuk itu,” ujar Mehendra. pada 1967, menggantikan senior Sewaktu ditanya, sang dirjen mengaku sekaligus sahabatnya, Widjojo Nitisastro. itu jadi kali pertama mereka membantu upanya kampus Sekolah Tinggi Siapa sangka, amanah sebagai Dekan Ali di luar tugasnya. “Sebab (selama ini), Akuntansi Negara (STAN) FEUI mampu dijalankan Ali dengan mereka kerja tidak pernah digercoki R dahulu juga dikenal dengan begitu baik hingga sepuluh tahun anak menteri,” sebutnya. Kampus Ali Wardhana. Pada tahun setelahnya. Kurang dari satu tahun Keadaan ekonomi yang carut marut pertama berdirinya, penyelenggaraan menjabat sebagai dekan, Ali yang belum pada awal Ali menjabat, sudah barang pendidikan STAN masih menggunakan genap berusia 40 tahun dipercaya tentu jadi tantangan besar. Meski tidak penyebutan kampus Purnawarman. menjadi Menteri Keuangan. Sejarah pernah membawa masalah pekerjaan Kampus STAN Bintaro mulai digunakan mencatat, Ali bukan hanya dikenal ke rumah, beratnya beban yang dipikul pada tahun 1988, 2 tahun setelah sebagai Menteri Keuangan termuda, Ali rupanya bisa dirasakan oleh anak- peresmiannya oleh Menteri Keuangan melainkan juga yang termuda di anaknya. Mahendra mengisahkan, pada RI saat itu, Radius Prawiro pada tanggal kalangan menteri-menteri lainnya masa awal-awal bertugas, inflasi yang 16 Juli 1986. Sejak saat itu Kampus di kabinet. Beberapa media bahkan menyentuh angka ratusan membuat Bintaro menjadi kampus STAN atau yang Bertemu cinta baru segala sesuatunya lebih (baik),” menyematkan sebutan ‘menteri ingusan’ sang ayah tidak bisa tidur nyenyak. dikenal juga dengan nama kampus Ali Tidak satupun dari Mahendra maupun Ganesha yang tahu ungkap Ganesha. kepada Ali. “Setiap malem pas tidur, bapak Wardhana. Nama kampus Ali Wardhana secara pasti, bagaimana kisah perkenalan Ali dengan Rendasih, Meski sempat gentar di awal, ngoceh terus. Saya gak ngerti ngoceh ini diberikan sebagai penghargaan sang istri. Rendasih adalah gadis asal Bandung yang berprofesi Kuliah bersama keluarga Presiden Soeharto kala itu mampu apa. Baru sekarang saya tahu betapa kepadanya atas pengabdiannya sebagai sebagai guru taman kanak-kanak. Tidak jarang Rendasih Ali memboyong serta istri dan meyakinkan Ali. “Pak Harto bilang, saya stresnya bapak,” kenangnya. Sebagai Menteri Keuangan selama 15 tahun. muncul di program acara anak-anak yang diselenggarakan putri pertamanya, Ika, yang masih juga belum pernah jadi presiden, Bung anak yang masih belia, Mahendra cukup STAN sendiri secara legal dikukuhkan Radio Republik Indonesia (RRI) saat itu. Barangkali, kesamaan berusia balita. Selama di Amerika, Ali Ali juga belum pernah jadi menteri, trauma mendengar igauan sang ayah dengan landasan hukum Peraturan jiwa pendidik diantara keduanya menjadi sebab Ali jatuh hati. berhasil merampungkan bukan hanya jadi kita sama-sama belajar,” demikian setiap malam. Kala itu, Rendasih terbiasa Menteri Keuangan RI No.1/PMK/1977 Diceritakan Ganesha, Rendasih banyak membantu Ali program masternya, melainkan juga Mahendra menirukan cerita sang ayah. menggilir putra-putrinya untuk bisa tanggal 18 Februari 1977 yang ditetapkan pada masa-masa awal pernikahan. “Justru Ibu sebagai guru program doktoralnya. Gelar Master of Ali pun akhirnya bersedia melaksanakan tidur bersama. Ali Wardhana sebagai Menteri Keuangan TK membantu bapak. Meskipun bapak juga kerja di travel, tapi Arts diperoleh Ali pada 1961. Sementara tugas yang tidak ringan itu. Bahkan Tidak ada hal istimewa yang saat itu. pendapatan ibu yang membuat dapur mengepul,” ungkapnya. setahun setelahnya, Ali berhasil meraih selama tiga periode kepemimpinan berbeda sebelum dan sesudah Ali Meski demikian, kegigihan Ali patut jadi teladan. Bahkan gelar Ph.D pada 1962. Soeharto. menjabat sebagai menteri. Kecuali, semasa di kampus, kesibukan Ali tak melulu berkutat pada Menjalani pendidikan di negeri terkait penjagaan khusus yang diberikan *** tugas kuliah. orang bukanlah perkara gampang. Ayahku menteri kepada Ali di kediamannya. Mahendra Bersama rekannya J.B. Sumarlin, Ali yang masih berstatus Beruntung Ali ditopang kawan-kawan Hal pertama yang dilakukan Ali menceritakan, bukannya senang, sang mahasiswa dipercaya menjadi asisten dosen pada mata kuliah senasib sepenanggungan. Salah tak lama menjabat sebagai menteri ibu, Rendasih justru protes. “Sebab gak berbeda. “Pak Ali (asisten dosen) moneter, saya menjadi satunya, J.B. Sumarlin yang juga beroleh adalah memberikan ‘ultimatum’ kepada ada uang untuk memberi (para penjaga) asisten (dosen) keuangan negara. Dosennya sama,” tutur beasiswa. Bak baby sitter, Sumarlin keluarganya. “Yang ada (itu) menteri. itu makan,” kisahnya seraya tergelak. anaknya, Ali menularkan sifat mandiri, Sumarlin. Tak hanya bersama-sama menjalani asisten dosen, mengaku, dirinya beberapa kali dimintai Tidak ada yang namanya ibu menteri, Oleh karena protes sang istri, dari tanpa boleh menunggangi fasilitas kedua sejawat itu juga bersama-sama menamatkan kuliahnya bantuan untuk mengurus putri pertama tidak ada yang namanya anak menteri,” sekian banyak penjaga, hanya sedikit negara. “Mungkin karena pengalaman di FEUI pada 1958. Ali. “Itu Ika, anaknya Pak Ali, dulu ucap Ali seperti diturukan Mahendra. yang masih bertahan. beliau sendiri terutama saat kehidupan Diceritakan Ganesha, kehidupan Ali berangsur membaik (sewaktu) bayi, saya yang momong,” “Itu pula sebabnya, selama sekian tahun kemahasiswaannya, beliau berusaha tatkala lulus sarjana. Karena kecerdasannya, Ali yang saat itu katanya. bapak menjabat, saya ke lapangan Tegas tanpa fasilitas sendiri,” ungkap Ganesha. Meski telah menjadi dosen UI, diberangkatkan ke luar negeri guna Maklum saja, kala itu Sumarlin banteng (kantor Kemenkeu) bisa Bersama Rendasih, Ali dikarunia demikian, diakui Mahendra, Ali cukup melanjutkan studi. Ali melanjutkan pendidikan masternya di masih berstastus bujang. Bukan hanya dihitung pakai jari,” kenangnya. empat orang anak. Mereka adalah keras jika menyangkut pendidikan. University of California, Berkeley, Amerika Serikat. Segala Ali, Sumarlin juga tak segan membantu Saking tidak pernah direpotkan, Isyana Ika Wardhana, Mahendra “Orangnya strick sekali, mengenai ongkos pendidikannya saat itu dibiayai penuh melalui rekan-rekan lain, seperti Emil Salim, jajaran pejabat di bawah Ali bersedia Wardhana, Pradjnawita Wardhana, dan sekolah dan pendidikan. Malah strick beasiswa yang diperolehnya dari Ford Fondation. “(Saat) itu, yang juga tengah menyelesaikan menjadi panitia pernikahan putri Pradjanamita Wardhana. Kepada anak- cenderung galak,” katanya.

38 MEDIAKEUANGAN VOL. XIII / NO. 133 / OKTOBER 2018 39 ayah, Ika malah disugukan daftar alamat meninggalkan kebiasaan yang satu kantor beserta bank di Jakarta. Sembari ini. Pernah suatu kali, Mahendra gagal tersenyum, Ali meminta putrinya untuk membujuk sang ayah untuk pergi ke memilih dan melamar sendiri ke kantor- rumah sakit. Untungnya, istri Mahendra kantor tersebut tanpa secuilpun lembar berhasil merayu ayah mertuanya itu. rekomendasi. Pengalaman serupa “Trus (sebelum berangkat) Bapak bilang nyatanya juga dirasakan Prajnawita minta tunggu (karena) mau menghisap (Wita), anak ketiga Ali. Wita yang saat lagi cerutunya. (Lalu) sampai di RS, itu telah diterima sebagai karyawati di Bapak juga minta cerutu,” kenang sebuah hotel besar terburu jumawa. Mahendra seraya menggelengkan Bagaimana tidak? Wita tahu betul, kepala. sang ayah mengenal baik pemilik hotel, Hal unik lainnya adalah kesenangan sehingga dia mengira akan ditempatkan Ali menyetir mobil. Setiap kali berangkat pada tugas istimewa. Namun, apa mau main golf di akhir pekan, Ali tidak dikata. Wita justru dibiarkan sang pernah meminta bantuan sopir. “Bapak ayah berkarier dari bawah sebagai berhenti menyetir itu sudah akhir-akhir. housekeeping hotel. Motor juga nyetir sendiri,” ungkap Tegas dan lugas. Demikian Ali Ganesha. Tak jarang, anak-anaknya mendidik putra dan putrinya. Bagi Ali, tidak tahu-menahu kemana Ali pergi sudah selayaknya bekerja dimulai dari dengan mobilnya. “Waktu (sudah) gak bawah. Tidak ada yang langsung instan bisa nyetir, kesibukan bapak lebih bilang kalo komputer rusak, benerin selama tiga minggu lamanya. Beberapa memperoleh posisi bagus. Ali percaya, banyak di rumah,” lanjutnya. dong. Nah itu tandanya dia kangen,” hari sebelum wafatnya, Ali terlihat pengalaman bekerja dari bawah akan cerita Mahendra sembari tersenyum. senang menyaksikan keempat anaknya sangat berguna bagi seorang pemimpin Keseharian akhir sang legenda Itu sebabnya, Mahendra berkumpul di saat-saat terakhirnya. karena bisa menguasai permasalahan. Hal yang cukup mengguncang Ali membekali sang ayah ponsel, sebagai Ali pun mengangkat keempat jarinya Melakukan hobi bersama adalah peristiwa wafatnya istri tercinta alat komunikasi. Sayangnya, ponsel di hadapan putra-putrinya itu. “Bapak Akhir pekan jadi agenda wajib Ali pada 2000 silam. Kematian pasangan tersebut tak selalu aktif. Sambil tertawa, memberi isyarat empat, yang berarti dengan keluarga. “Daddy kl ada dirumah hidup yang membersamai selama Ganesha bercerita bahwa mertuanya semua anakku ada di sini,” Mahendra pasti ngumpul sama kita, gak pernah hampir setengah abad, tentu bukan selalu menonaktifkan ponselnya. “Kalo mengenang. kalo kita lagi makan atau kumpul, trus perkara mudah. Begitupun bagi Ali. aktif, artinya beliau mau menelepon,” Sebagaimana permintaannya Mahendra mengenang, meski dikenal galak dalam hal dia menghilang,” ungkap Ganesha. Ali “Saya bisa lihat, Bapak agak terpukul, kata Ganesha disambut gelak tawa terdahulu, Ali dimakamkan di pendidikan, sang ayah justru memberikan kebebasan kepada juga selalu mengajak istri dan semua padahal biasanya orangnya tegar,” Mahendra. Ujung-ujungnya, Mahendra pemakaman biasa, bukan di Taman anak-anaknya dalam memilih bidang yang diminati. “Dia gak anaknya ikut serta dalam kegiatan kenang Mahendra. Apalagi, kematian lebih sering menelepon sopir Ali untuk Makam Pahlawan Kalibata. “Beliau pernah nuntut saya harus jadi apa, adik saya harus jadi apa. olahraga. Rendasih terjadi dalam waktu singkat. sekadar tahu kabar sang ayah. dimakamkan di samping ibu dan Kalau sekolah apapun yang mau diikuti terserah, yang penting Kecintaan Ali pada kegiatan “Proses ibu dari sakit sampai meninggal Selain ponsel, Ali juga dibekali ayahnya,” ucapnya. Sehari sebelum yang terbaik. Itu aja prinsipnya,” ujarnya. Semasa muda, olahraga memang begitu besar. Tak cepat sekali,” lanjutnya. Praktis, lima ipad. Alat satu ini sengaja dihadiahkan dimakamkan di Taman Pemakaman Mahendra bahkan pernah memanjangkan rambut mengikuti heran, meski dilanda tekanan pekerjaan, belas tahun setelahnya, Ali hidup tanpa Mahendra, guna membantu kelancaran Umum (TPU) Tanah Kusir, para idolanya, “(Bapak) orangnya agak bebas. Rambut saya pernah Ali tetap terlihat bugar. Sumarlin istri di sampingnya. Setelah ditinggal hobi sang ayah yang begitu menggemari kerabat datang ke kediaman Ali agak panjang, dia juga gak masalah,” ucapnya. mengungkapkan, Ali begitu bergembira Rendasih, Ali sempat menunaikan ibadah teka-teki silang. Diceritakan Ganesha, untuk memberikan doa, diantaranya Begitu pula yang menyangkut karier keempat anaknya. Ali bila memenangkan pertandingan tenis haji. Sepulangnya dari ibadah itulah, Ali pada usia senja, Ali Wardhana begitu J.B. Sumarlin, Emil Salim, serta B.J sangat berhati-hati dalam memisahkan kepentingan keluarga bersamanya. “Yang mau menang terus rutin memanggil guru mengaji ke rumah. meminati permainan satu itu. Setiap Habibie. Habibie yang juga merupakan dengan kepentingan negara. Meski cukup lama berkarier (ya) Pak Ali. Kalo menang, dia puas,” Tentu saja, anak beserta cucunya diajak pagi setelah menyantap sarapan, Ali tetangga Ali, bahkan menyempatkan di pemerintahan, tidak satupun anak-anak Ali mengelola kisah Sumarlin. Kondisi fisik Ali mulai serta. dengan tekun menyelesaikan teka- diri membacakan Surat Yasin di depan bisnis besar. “Kita karir profesional semua. Kecuali adik,” ujar menurun tatkala aktivitas olah raganya Saat tak lagi didampingi sang teki silang sembari sesekali menghisap jenazah Ali. Sang teknokrat itu wafat di Mahendra. Saat ini, kedua adik Mahendra berdomisili di luar berkurang. “Kelihatan setelah gak golf, istri, Ali yang saat itu dirawat putri cerutu kesayangannya. usianya yang ke-87 tahun. negeri dan menjalankan bisnis rumahan di bidang florist dan kondisinya langsung turun,” ungkap pertamanya, tak jarang merindukan catering. Sementara dia sendiri memilih berkarier sebagai Mahendra. putra-putrinya yang lain. Diceritakan Kepergian Ali bankir hingga menjelang usia pensiun. Selain menggandrungi olahraga, Mahendra, sang ayah punya cara sendiri Ali wafat di Rumah Sakit Medistra, Salah satu kisah menarik dialami Ika selepas lulus dari Ali dikenal begitu menggemari cerutu. untuk memanggilnya datang ke rumah Jakarta pada 14 September 2015. sekolah di luar negeri. Bukannya mendapat rekomendasi sang Bahkan pada saat sakitnya, Ali sulit kala rindu melanda. “Biasanya daddy Sebelum meninggal, Ali sempat dirawat

40 MEDIAKEUANGAN VOL. XIII / NO. 133 / OKTOBER 2018 41 Kata Mereka

Sri Mulyani Indrawati, Chatib Basri Menteri Keuangan RI 2005-2010 Menteri Keuangan 2013-2014 dan 2016-sekarang

ak Ali Wardhana bersama yang sangat dalam di bidang ekonomi. comprehensive, betul-betul startegis aya memanggil beliau: Pak Ali. dianggap sebagai institusi yang sangat Saya tanyakan kepada beliau, “Misalnya Pak Widjojo Nitisastro adalah Inflasi yang sangat tinggi, pinjaman dan memikirkan kebutuhan Indonesia Di Fakultas Ekonomi Universitas korup. Sejarah tunjangan kinerja apa, Pak?” Lalu, beliau menjawab, dua orang peletak landasan pemerintah yang tidak bisa dibayarkan yang waktu itu sangat miskin dan Indonesia (FEUI), saya tidak Kementerian Keuangan yang berbeda “Devaluasi.” ekonomi Indonesia modern kepada para kreditor luar negeri, dan kekurangan. Kemiskinan yang tadinya 70 pernah menjadi murid langsung dibanding institusi lain juga dimulai Pak Ali bercerita, jika mau P pascakemerdekaan. Sesudah sektor produksi yang merosot tajam. persen turun menjadi 40-20% di masa S Pak Ali. Beliau berhenti sebagai kala itu. Tunjangan kinerja sebagai melakukan devaluasi, beliau selalu merdeka, Indonesia sempat mengalami Nah, pada era orde baru, Presiden Pak Ali Wardhana. Kemakmuran di desa Dekan FEUI pada akhir tahun 1970-an insentif diberikan untuk mengurangi menanyakan kepada sekretarisnya, “Itu kondisi ekonomi yang sangat sulit. Soeharto menunjuk Pak Widjojo mulai muncul. Itu yang disebut sebagai lantaran kesibukannya di pemerintahan, kemungkinan korupsi. Jadi, dasar- keputusan terakhir nomornya berapa?” Ditandai pertumbuhan ekonomi Nitisastro dan Pak Ali Wardhana Indonesia termasuk a few country yang sedangkan saya baru masuk di FEUI dasar reformasi birokrasi sebenarnya Saya tanya, “Untuk apa, Pak?” Pak Ali yang kontraktif. Kemudian karena di dalam kabinetnya. Bersama tim bisa avoiding dutch disease pada 1970. tahun 1986. Namun, saya mengenal diterapkan oleh Pak Ali Wardhana. menjawab, “Saya ketik sendiri. Karena alasan politik, di masa orde Presiden ekonominya, keduanya mencoba Fenomena lain terkait reputasi Pak Ali lebih dalam tatkala ada di Jika kita melihat pada tahun kalau saya berikan keputusan itu, Soekarno melakukan kebijakan yang membangun kembali ekonomi Indonesia teknokrasinya. Beliau sangat dihormati LPEM (Lembaga Pendidikan Ekonomi 1980-an, Pak Ali pula yang sebetulnya kemungkinan kertas karbonnya bocor heavy pada security. Itu membutuhkan dengan prinsip-prinsip pengelolaan di kalangan internasional. Namun, Pak dan Masyarakat) FEUI. Sebelum itu, mendorong deregulasi, atau yang dan macam-macam bisa terjadi.” anggaran militer yang sangat besar. Kita ekonomi yang prudent dan berfokus Ali Wardhana tidak hanya memikirkan ketika masih menulis disertasi, saya sekarang disebut oleh Presiden Jokowi Ini satu hal kecil yang menunjukkan mendapat pinjaman dari Uni Soviet, pada fundamental. Bagaimana Indonesia, tetapi juga negara-negara pun banyak berhubungan dengan sebagai “izin dipermudah”. Ketika itu bagaimana Pak Ali Wardhana begitu Cina, juga Amerika. Pada saat yang sama, membangun sektor produksi terutama berkembang di dunia yang jatuh miskin beliau. Saya banyak belajar dari beliau harga minyak jatuh, kemudian rupiah akurat dan detail di dalam perencanaan untuk menumbuhkan nasionalisme pertanian yang menguasai hajat hidup setelah merdeka. Pada semua pidato- mengenai kebijakan ekonomi, reformasi didevaluasi. Dan untuk membuat untuk membuat satu kebijakan. Beliau dan kebanggaan terhadap Indonesia, orang banyak, fokus kepada human pidatonya sebagai Gubernur World birokrasi, juga deregulasi. ekspor dan manufaktur kita tumbuh, bukan hanya melihat substansinya, Presiden Soekarno menunjukkan capital, seperti akses pendidikan dan Bank dan IMF, beliau memperjuangkan Pada periode pertama di dikeluarkanlah deregulasi pada tetapi bagaimana kebijakan itu di- dengan berbagai pembangunan. Itu kesehatan, serta makro ekonomi yang negara-negara miskin. Terakhir, Kementerian Keuangan yaitu 2006- pertengahan 1980-an. Jadi, jejak Pak Ali manage sampai hal-hal yang paling kecil. semua membutuhkan biaya. prudent. beliau adalah orang yang punya visi 2010, saya menjadi Staf Khusus Ibu panjang sekali di dalam sejarah ekonomi Karena tidak memiliki penerimaan Selain itu, Pak Ali Wardhana sangat sangat jelas, punya strategi, punya Sri Mulyani. Waktu itu dicanangkan Indonesia. dan pajak yang cukup, itu semua terkenal di dunia sebagai Menteri leadership dan punya nyali. Sebab reformasi birokrasi. Sebetulnya, Saya banyak belajar dari Pak Ali dibiayai dengan utang dan meminta Keuangan yang mampu mengelola banyak orang bisa saja punya segalanya reformasi birokrasi yang dilakukan di dalam soal implementasi kebijakan. Bank Indonesia untuk mencetak uang. penerimaan yang tiba-tiba melonjak macam, tapi dia tidak punya nyali. Dia tahun 2007 itu bukanlah yang Dari banyak hal saya ingat, ada satu hal Jika butuh uang untuk membangun, tinggi dari penerimaan minyak dan punya determinasi dan kemampuan pertama. Upaya reformasi birokrasi yang beliau sampaikan secara bercanda. maka cetak uang lagi. Akibatnya, uang gas (oil boom) untuk belanja negara menjalankannya secara setahap demi yang pertama dimulai oleh Pak Ali Katanya, “De, kita tuh kalau bikin policy yang beredar jauh lebih besar dari yang produktif. Membangun sektor setahap. Itu adalah sumbangan yang Wardhana sekitar tahun 1971. Termasuk di Indonesia, risiko untuk bocornya kemampuan produksinya. Ini yang produkasi yang rusak, irigasi, meng- luar biasa dari Pak Ali Wardhana dalam juga reformasi di Ditjen Bea dan besar sekali dan ada kebijakan-kebijakan menyebabkan munculnya kemerosotan hire penyuluh-penyuluh Jadi, very konteks keuangan negara di Indonesia. Cukai. Pada saat itu, Ditjen Bea Cukai yang tidak boleh ada orang yang tahu.”

42 MEDIAKEUANGAN VOL. XIII / NO. 133 / OKTOBER 2018 43 Menkeu Menkeu Menkeu Menkeu Menkeu

J.B. Sumarlin Hadiyanto Emil Salim Ganesha Marzuki Usman Menteri Keuangan 1988-1993 Sekretaris Jenderal Kementerian Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Keuangan 2010-2014

Pak Ali menjadi Menteri Keuangan Kiprah Prof. Dr. Ali Wardhana Ali Wardhana memiliki background dia tak bilang ke siapa pun. Salah satu Pak Ali orangnya sangat informal. Saya dengan pak Ali kenal cukup selama lima belas tahun. Dia mungkin yang menjalani tugas sebagai Menteri sebagai orang kampus, bukan langkahnya yang sangat berani di Beliau juga tegas dalam hal disiplin lama dari tahun 1968 sampai dengan orang yang paling banyak berjasa kepada Keuangan terlama yakni selama 15 orang politik. Dalam menjalankan tengah tekanan adalah membubarkan terutama untuk urusan menuntut ilmu, 1998. Saya banyak belajar dari cara Kementerian Keuangan. Pengalamannya tahun (1968-1983) dan sebagai Menko pekerjaannya, Ali sangat mengandalkan Ditjen Bea dan Cukai. Ali sendiri beliau ingin tahu. Ketika kita masih bekerja Pak Ali. Pak Ali sosok yang juga paling banyak. Kami pernah Ekonomi, Industri, dan Pengawasan integritas. Baginya, bekerja bukan yang mengusulkan kepada Presiden sekolah, daddy (panggilan Ali Wardhana sangat teliti. Tidak boleh salah titik bersama-sama menjadi menteri di Pembangunan selama 5 tahun (1983- untuk mendapatkan uang, mencari Soeharto agar tugas kapabeanan di keluarganya) concerned menanyakan koma, tidak boleh salah kalimat. Itu kabinet. Ia menjabat Menteri Keuangan, 1988) adalah bukti dedikasi beliau untuk pangkat, ataupun berpolitik. Dia bekerja dan cukai diserahkan kepada SGS sekolah kita, tapi tidak menuntut kita semua saya contoh dan saya banyak sedangkan saya menjadi Menteri negara Indonesia tidak perlu diragukan mengikuti hati nuraninya sebagai intelek yang berkedudukan di Swiss. Dalam harus punya nilai bagus, punya jurusan belajar dari beliau. Hubungan saya Menteri Negara Penertiban Aparatur lagi. yang selalu mencari the truth atau waktu singkat, kepabeanan dan cukai apa saja. Itu bebas. Tapi setelah kita dengan Pak Ali lebih banyak personal. Negara. Saat itu, saya membantu Pak Ali Sebagai sosok yang cerdas dan kebenaran. menjadi bersih dan terhindar dari selesai sekolah dan bekerja, dilepas saja. Saya juga berani mengajukan pendapat dalam pemberantasan pungli di Kantor tegas, beliau memberikan kontribusi Mindset ini dibawa Ali sepanjang penyelewengan. Itu urusan kita masing-masing, mau kita ke beliau. Jadi hubungan Pak Ali dengan Bendahara Negara di Jalan Juanda. Saya yang nyata bagi kebangkitan serta kehidupannya. Termasuk selama Saat ini, kita bisa dengan mudah gimana bahkan jungkir balik sekalipun. anak buahnya menjadi seperti teman. melakukan sidak di kantor tersebut pada pembangunan perekonomian Indonesia. sepuluh tahun menjadi Dekan Fakultas membicarakan gebrakan-gebrakannya. Daddy juga kalau menjelaskan Itulah kebolehan Pak Ali, di kantor dia Juli 1974. Waktu itu pungli masih banyak Kepiawaiannya dalam menjaga stabilitas Ekonomi Universitas Indonesia, dan Bagi dia, pasti setengah mati bahasa-bahasa ekonomi selalu berwibawa, dihormati orang, namun ke terjadi di sana. keuangan negara dibuktikan dengan pada saat yang bersamaan menjabat menjalankannya. Itulah yang sangat dengan bahasa yang sederhana, tidak bawahannya pun juga beliau hormat. Saya kira penting sekali menulis berbagai terobosan kebijakan sejak sebagai Menteri Keuangan. Tak pernah saya kagumi dari dirinya. Dia tetap complicated sehingga mudah dicerna. Pada periode Pak Ali, reformasi tentang Pak Ali. Selama lima belas awal Pemerintahan Orde Baru dengan dia memiliki pikiran menggunakan selalu berada di jalan yang lurus meski Itu yang saya alami ketika saya masih Departemen Keuangan pertama tahun di Kementerian Keuangan, dia penguatan fondasi perekonomian jabatannya untuk memperkaya diri. dikelilingi banyak tekanan. Ali adalah menjadi mahasiswa. Bahasa daddy kali dilakukan seperti melakukan banyak mengeluarkan kebijakan penting. untuk mendukung pertumbuhan dan Ketika masuk ke Kementerian sosok pemberani dan bermoral tinggi. akan menyesuaikan dengan siapa dia promosi berdasarkan performance. Misalnya, ketika fungsi Ditjen Bea dan pemerataan ekonomi. Keuangan, bisa dibayangkan seberapa berbicara. Sebagai contoh mengangkat saya Cukai digantikan SGS (Suisse Generale Profesionalitas beliau juga didukung besar tekanan yang dialami Ali. Tapi Yang saya ingat ketika daddy yang pangkatnya masih muda, masih Surveillance) dari Eropa. Pada saat itu keilmuwannya di bidang ekonomi pertama kali menjadi Menteri, menurut golongan IIIc, dia berani. Selain itu, banyak terjadi pungli sehingga Ditjen yang sangat mumpuni sehingga cerita beliau, saat itu challenge-nya beliau menaikkan penghasilan pegawai Bea dan Cukai tidak bisa bekerja dengan mampu menerapkannya dalam tugas sangat luar biasa. Waktu itu inflasi 9 kali. Kerja yang bagus dan reward efektif. Inisiatif untuk membersihkan seorang menteri yang menjadi kunci 600%. Perekonomian kacau balau. Susu menjadi kompensasi untuk bekerja Ditjen Bea dan Cukai datang dari Pak Ali pembangunan pada masanya. Dalam tidak ada, gula tidak ada. Inflasi dari tiga tetapi kalau macam-macam, ya sudah, sendiri. Pak Ali meminta kantor SGS dari internal Kementerian Keuangan, beliau digit di tahun 1968 bisa turun ke dua selesai. Langsung kita pecat saja. Saat Eropa untuk menggantikan fungsi Ditjen juga sangat peduli akan organisasi dan digit dalam kurun waktu 1 (satu) tahun itu, filosofi reformasi adalah untuk Bea dan Cukai. Kebijakan ini bagus untuk menjaga integritas nama baik institusi. dan turun ke satu digit dalam waktu 2 mencegah korupsi. ditulis dan diketahui masyarakat. Kami berharap generasi muda Indonesia (dua) tahun. Bagi dia, (hal ini) dianggap Pak Ali juga seorang pembelajar, dapat meneladani kiprah Prof. Dr. Ali sebagai suatu pencapaian yang luar belajar dari bawah. Itu yang membuat Wardhana sebagai birokrat dan juga biasa bagi negara. saya salut kepada beliau. akademisi yang sangat mencintai negara Indonesia.

44 MEDIAKEUANGAN VOL. XIII / NO. 133 / OKTOBER 2018 45 Kolom

Kontribusi Prof. Dr. Ali Wardhana bagi Indonesia

Marzuki Usman

Mantan Asisten Ali Wardhana

Proyek Peremajaan dan Rehabilitasi Tanaman Ekspor (PRPTE)

untuk berbelanja. Sebagai contoh, dinas untuk membiayai proyek pengembangan Pekerjaan Umum, yang isinya Menteri lkisah, rekan di Departemen (PP) tentang Pajak Ekspor Tambahan Isian Proyek (DIP), kita sebut DIP perkebunan di Provinsi Jambi. Sebelum tanah (land redevelopment project) di Keuangan menawarkan pinjamanan Pertanian di tahun 1977 merasa (PET) untuk seluruh komoditi ekspor, Like. Kemudian oleh Prof. Dr. Widjojo ada Proyek Rehabilitasi Peremajaan lokasi di dalam dan di luar jalan lingkar lunak kepada bupati/walikota dengan bahwa Badan Urusan Cess, dan bersifat ear-marked. Pekerjaan Nitisastro, yang semula seluruh uang Tanaman Ekspor (PRPTE), anggarannya yang direncanakan akan dibangun pada persyaratan seperti diuraikan tadi. yaitu suatu badan yang secara membuat PP ini harus saya kerjakan yang akan disalurkan kepada para petani hanya sebesar Rp300 juta pertahun. kota-kota tertentu. Misalnya, pinjaman Aneh bin ajaib surat Menteri Keuangan A ear-marked memungut biaya sebagai Direktur Investasi dan Kekayaan komoditi ekspor dan bersifat sebagai Begitu ada proyek PRPTE, anggarannya itu untuk 25 tahun termasuk 5 tahun itu lenyap tak berbekas. Ternyata dari para eksportir produsen komoditi Negara. Sebagai student dari free marked subsidi diubah menjadi ada yang berupa meningkat menjadi Rp2 miliar. Dan ini waktu tenggang (grace period) dengan surat Menteri Keuangan tadi berakhir ekspor tradisional seperti: karet, kopra, nya, Milton Friedman, saya mengusulkan komponen kredit, dan ada komponen memerlukan keahlian untuk berbelanja suku bunga nol persen. di laci seorang pejabat eselon III di teh, kopi, dan biji cokelat. Uang ini tidak kepada Bapak Ali Wardhana, agar niat yang nonkredit. dan membuat proyek berhasil. Biasanya, Saya mengatakan, dengan Departemen Dalam Negeri, tidak tahu masuk ke kas negara, dan digunakan dari Departemen Pertanian itu diabaikan Komponen kredit harus dibayar yang paling cepat dikerjakan ialah cara seperti ini, bukanlah lebih baik dari apa alasannya untuk tidak memproses. langsung oleh Badan Cess yang berada saja. Beliau setuju sekali. kembali, jadi haruslah jelas siapa debitur berbelanja. Maka, komponen nonkredit pada subsidi Dati II. Pemerintah Dati Kemudian ketika teman saya Atar Sibero di bawah Departemen Pertanian, untuk Suatu siang, saya dipanggil oleh Pak penerima kredit. Sedangkan, komponen akan segera habis, sedangkan komponen II sebagai peminjam (borrower) baru menjadi Direktur Jenderal Pemerintahan membantu para petani tanaman ekspor Ali Wardhana dan beliau minta supaya non kredit bersifat habis dibelanjakan, kredit dibuat menjadi fiktif. Akibatnya mencicil pada tahun keenam, sementara dan Otonomi Daerah (Dirjen PUOD), tersebut. saya menyampaikan draft PP-PET itu. sehingga menjadi semacam subsidilah. uang habis, tapi proyek tidak jalan, dia sudah menerima pembayaran IPEDA Departemen Dalam Negeri, dia tahu Ternyata dalam pelaksanaannya Saya protes keras, bahwa hal ini secara Pihak Departemen Pertanian mengklaim kebanyakan gagal dan banyak pejabat (sekarang PBB) yang meningkat, karena akan surat itu. Beliau bertanya kepada telah terjadi penyimpangan, di teoritis menyalahi apa yang diajarkan bahwa hasil dari pada PET itu terpaksa masuk penjara. Nilai Jual Objek Pajak (NJOP)-nya sudah saya di tahun 1988, apakah surat itu samping itu, cakupan dari pungutan di mata pelajaran Seminar Keuangan merupakan hak mereka. Ketika dengan menaik sebagai akibat proyek itu. Hasil masih berlaku? Saya menjawab bahwa hanya terbatas kepada barang-barang Negara di FE-UI, yaitu memperbolehkan PP-PET, uang itu ternyata dikontrol oleh Inpres Dati II IPEDA yang bertambah ini dipergunakan Indonesia tidak lagi dalam posisi yang komoditi ekspor tradisional. Pihak praktek ear-marked kedalam sistem Departemen Keuangan dan Bappenas Instruksi Presiden Bantuan Daerah untuk meningkatkan fasilitas perkotaan. seperti dulu, boom minyak sudah berlalu. Departemen Pertanian ingin cakupan APBN Indonesia, dan bukankah kita dan tidak lagi semua berupa subsidi, Tingkat II Kabupaten/Kotamadya ini Akibat berikutnya, IPEDA secara Jadi kebijakan itu tinggal nostalgia pungutan lebih luas dan langsung sudah sepakat mengabaikan ide yang mereka merasa, bahwa uang mereka dijalankan dalam rangka pemerintahan keseluruhan akan meningkat dan belaka. dipakai dan dilaksanakan oleh Direktorat tidak-tidak ini! Beliau berkata bahwa, telah dirampok oleh Departemen Presiden Soeharto ingin mempercepat Menteri Keuangan tidak perlu lagi Jenderal Perkebunan. Untuk itu mereka Marzuki, ini sudah keputusan sidang Keuangan (oleh Marzuki Usman). pembangunan daerah di seluruh meneruskan program Inpres Dati II, mengusulkan Pajak Ekspor Tambahan kabinet, ya supaya dilaksanakan saja. Dalam praktek pelaksanaannya, Indonesia. Pada waktu itu Indonesia karena Dati II sudah mampu membiayai (PET), dan bersifat ear-marked (Uang Tetapi di dalam PP itu saya selipkan ternyata dugaan bahwa akan terjadi masih mengalami boom minyak. dirinya sendiri. hasil Pungutan bisa langsung dipakai, satu pasal yang menyatakan penggunaan penyimpangan menjadi kenyataan. Saya, pada suatu hari di tahun 1978 Pak Ali Wardhana setuju sekali dalam arti tidak disetor ke Kas Negara). hasil PET itu haruslah dikoordinasikan Kenapa demikian? Tentu setiap birokrat mengusulkan kepada Pak Ali Wardhana dengan ide ini dan meminta saya men- *) Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan Menteri Keuangan diminta untuk dengan Departemen Keuangan dan senang sekali kalau punya proyek. bahwa sebaiknya ditawarkan pinjaman draft surat Menteri Keuangan kepada tidak mencerminkan kebijakan institusi di membuat Peraturan Pemerintah Bappenas melalui semacam Daftar Memiliki proyek berarti memiliki kuasa lunak kepada para bupati dan walikota Menteri Dalam Negeri, dan Menteri mana penulis bekerja

46 MEDIAKEUANGAN VOL. XIII / NO. 133 / OKTOBER 2018 47 Kolom

Menteri Dengan Nurani Intelektual

Emil Salim

etelah generasi Widjojo menjalankan kebijaksanaan ekonomi secara faktual dalam angka dengan sangat bergantung pada dana keuangan Geneva, Swiss. biasa. Di tengah berbagai bermacam Nitisastro pensiun dan yang secara ilmiah bisa dipertanggung proyeksi ekonomi pola “business as negara sementara investasi swasta, baik Pengalaman Bung Ali Wardhana cercaan dari berbagai kalangan yang digantikan oleh generasi muda, jawabkan namun juga harus berhadapan usual” di tahun-tahun depan yang dalam dan luar negeri, masih terbatas. lain yang dikisahkannya adalah tak pernah mengenal “bekerja dengan baik di Fakultas Ekonomi dengan tekanan politis dari kalangan suram dan proyeksi ekonomi dengan Tarif bea masuk dari hasil impor-ekspor menanggapi krisis ekonomi di disiplin anggaran”, maka Bung Ali S Universitas Indonesia maupun Pemerintah dan para politisi yang pola “devaluasi”. Bung Ali padukan naik, namun hasil yang masuk ke kas permulaan masa Orde Baru. Indonesia menderita hambatan dan tekanan yang di berbagai Badan Pemerintahan, berbeda pendapat. Suatu ketika kejujuran intelektualitasnya dengan negara mengecewakan. Dimanakah letak dihantam krisis ekonomi sejak 1966 luar biasa. Namun dengan ketabahan Pak Widjojo merasa perlu secara Presiden Soeharto mengungkapkan janji tanggung jawab dirinya sebagai masalahnya? dengan tingkat inflasi 1.136,25% (1966), daya juangnya, ia berhasil mengatasinya. berkala bertemu dengan angkatan di depan DPR untuk tidak melaksanakan Menteri Keuangan. Pak Harto terkejut Rasionalitas berpikir Bung Ali cadangan devisa US$ 19 juta (1966), rasio Ketika saya pada masa sakitnya pengganti dalam makan siang bersama devaluasi dengan menaikkan nilai tukar melihat proyeksi ekonomi “tanpa berjalan. Ia pelajari pengalaman cadangan devisa dibanding impor 0,43, mengunjungi Bung Ali Wardhana di gedung Bimasena untuk berbagi rupiah terhadap uang dollar. Dalam devaluasi”. Beliau bertanya “Mengapa negara berkembang. Ia temukan (1966), hutang luar-negeri US$ 530 juta, di ICU Rumah Sakit, beliau sempat pengalaman secara informil dan penuh perkembangan ekonomi global, harga ini dibiarkan?”. Secara bijak berbudaya titik strategis yang perlu diperbaiki. Produk Domestik Bruto 26,6 milyar berbisik dengan senyum lebar: “We suasana persaudaraan. minyak bumi merosot tajam dengan Jawa, Bung Ali berhasil dan keluar dari Secara bertahap Bung Ali berbicara US$ (pada harga konstan 1995) di tahun had a good fight!”. “But now you must Dalam salah satu pertemuan makan akibat hasil devisa ekspor minyak bumi pertemuan dengan Surat Keputusan dengan Presiden dengan gaya bahasa 1966. Dalam situasi ekonomi seperti take a good rest”, saya jawab dengan siang inilah Bung Ali Wardhana pernah Indonesia merosot jatuh. Sementara Presiden mendevaluasi rupiah sehingga yang halus. Tidak hanya sekali, tetapi ini maka “Tim Ahli Ekonomi Presidium suara parau. Hari ini, empat tahun lalu berbagi pengalaman secara santai nilai-tukar rupiah tidak disesuaikan, menyelamatkan ekonomi kita. berkali-kali. Walau kemudian Bung Kabinet” dibawah pimpinan Professor Bung Ali Wardjana wafat, meninggalkan tapi serius. Bung Ali berpengalaman maka spekulan berbondong-bondong Pengalaman Bung Ali yang kedua Ali beralih fungsi di tahun 1983 dari Widjojo Nitisastro, bidang keuangan di jejak contoh bagi semua kita untuk menjadi Dekan Fakultas Ekonomi menukarkan rupiahnya dengan dollar. adalah kisahnya tentang sulitnya kondisi Menteri Keuangan menjadi Menteri tangani Professor Ali Wardhana, serta menjalankan tugas dimanapun dan Universitas Indonesia dan sekaligus Keadaan ini semakin besar menekan di Kementerian Keuangan, antara lain Koordinator Ekonomi, Industri dan rekan teknokrat lainnya diminta Ketua dalam keadaan apapun agar tetap Menteri Keuangan serta Menteri nilai tukar resmi rupiah terhadap Direktorat Jenderal Bea Cukai yang Pembangunan (1983-1988) namun beliau Presidium Kabinet, Jenderal Soeharto, berjuang dan bekerja dengan tabah, Koordinator Ekonomi, Keuangan dan dollar. Kalangan politik, ABRI, para memegang peranan penting dalam secara gigih terus meyakinkan Presiden untuk menanggulangi krisis ekonomi ini penuh komitmen dan hati-nurani Industri sehingga tumbuhlah dalam Menteri dan pejabat menolak gagasan meningkatkan pendapatan negara. Soeharto untuk mengambil langkan Dalam usaha menundukkan inflasi intelektual. diri beliau perpaduan tanggung jawab devaluasi, karena janji Presiden untuk Berbagai insentif sudah diberikan. Gaji reformasi aparatur Bea Cukai. Dalam pada masa pemerintahan yang sedang selaku pejabat dengan ciri-ciri integritas tidak melakukannya. Apakah yang harus para pegawai Kementerian Keuangan sidang kabinet terbatas di tahun 1985, dalam proses perubahan dari pola “serba intelektual yang berpihak pada diperbuat seorang Menteri Keuangan dinaikkan 9 kali dibandingkan dengan Presiden Soeharto mengeluarkan revolusi” ke pola “rasional intelektuil” kebenaran dan rasionalitas. dalam keadaan begini? gaji pegawai kementerian-kementerian Instruksi Presiden No. 4/1985 tentang tidaklah mudah. Menerapkan “bekerja Dengan nada risau, Bung Ali Sang Menteri Keuangan bersama lain. Tetapi, mengapa dampaknya tidak reformasi perdagangan dan keuangan dengan disiplin anggaran”, terutama Wardhana mengungkapkan kesulitan dengan Menko Ekonomi-Keuangan terasa? Apa lagi yang bisa diperbuat? dan mengalihkan tugas Ditjen Bea Cukai di lingkungan Perusahaan Negara dan *) Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan yang beliau hadapi ketika harus menghadap Presiden dan Bung Ali Padahal langkah kebijakan stabilisasi untuk dilaksanakan oleh Societe General kekuatan politik di daerah menghendaki tidak mencerminkan kebijakan institusi di memilih antara pikiran rasionalitasnya ungkapkan situasi keadaan ekonomi dan rehabilitasi ekonomi Indonesia de Surveillance (SGS) berkedudukan di keteguhan iman dan keuletan yang luar mana penulis bekerja

48 MEDIAKEUANGAN VOL. XIII / NO. 133 / OKTOBER 2018 49 Kolom

Mengenang Prof. Dr. Ali Wardhana

Mirza Adityaswara Ekonom

krisis utang luar negeri Pertamina. dan pagu kredit. Tahun 1985, Ditjen pegawai Depkeu diberi tunjangan erus terang saya bingung adalah “World Bank history project, anggaran pemerintah. Pembiayaan Dalam rangka menjaga daya saing Bea Cukai dibekukan, diganti dengan khusus tapi jam kerja ditambah 2 jam. pada waktu diminta menulis Brooking Institute: Interview with Ali defisit dilakukan dengan bantuan lunak sektor ekspor, pemerintah kemudian SGS. Tahun 1986, 1987, 1988 dilakukan Oleh bawahannya, Ali Wardhana dikenal tentang Prof. Ali Wardhana, Wardhana”, 25 November 1991, oleh dari negara donor. Untuk menarik melakukan devaluasi di tahun 1978. Ali deregulasi perdagangan. Deregulasi sebagai pribadi yang tegas, tetapi karena saya tentu mengenal John Lewis, Richard Webb, dan Davesh minat investasi, penanaman modal Wardhana mengatakan bahwa pelajaran sektor keuangan (perbankan, pasar sebenarnya bersahabat. J.B. Kristiadi nama besar beliau, tetapi tidak Kapur. asing dibuka, beberapa bank asing dari keterlenaan boom minyak adalah modal dan nonbank) berlanjut di menceritakan bahwa pada waktu masih T tugas belajar, Pak Menkeu bersedia sempat berinteraksi langsung. Pada Kinerja Prof. Ali Wardhana bisa diperbolehkan masuk ke Indonesia pemerintah harus mengawasi risiko periode tahun 1988-1992. Giro wajib waktu saya kuliah di Fakultas Ekonomi dibagi dalam 3 periode, yaitu periode dengan harapan bahwa nasabah bank BUMN serta harus mempersiapkan minimum diturunkan drastis dari 11 membalas surat-suratnya. Sementara Univesitas Indonesia (FEUI) tahun rehabilitasi ekonomi (tahun 1966-1973), asing menjadi terpikat masuk ke lebih awal penguatan sektor ekspor persen ke 2 persen. Ali Wardhana Dani Sudarsono bercerita bahwa Ali 1984, beliau sudah tidak lagi menjabat periode boom minyak (tahun 1973- Indonesia. Di bidang moneter, sistem nonmigas. kemudian mengakui bahwa deregulasi Wardhana mau ditemani golf oleh sebagai Dekan FEUI. Pada waktu saya 1982), dan periode turunnya harga kurs mata uang Rupiah diganti dari Kolapsnya harga minyak dan sektor keuangan terlalu agresif karena dirinya yang hanya pegawai rendah, mendapat amanah di Lembaga Penjamin minyak (1983-1991). Ali Wardhana “multiple exchange rate” menjadi kurs penguatan kurs Yen pada periode 1983– aturan permodalan terlalu kecil, bahkan Pak Menkeu mau berkunjung ke Simpanan (LPS) dan Bank Indonesia (BI) menyebut periode 1966-1973 sebagai tunggal di tengah tantangan di tahun 1992 mengakibatkan pemerintah harus likuiditas terlalu longgar sehingga rumahnya. di tahun 2010-2019, Prof. Ali Wardhana periode stabilisasi dan rehabilitasi. 1971 ketika dunia menghadapi bubarnya melakukan penghematan dan melakukan menimbulkan ekonomi “bubble” dan Pelajaran yang bisa ditarik sudah tidak aktif di pemerintah. Beliau Ekonomi pada tahun 1966 menghadapi sistem moneter Bretton Woods. Hasil deregulasi ekonomi. Harga minyak pada perilaku bankir yang “tidak prudent”. dari seorang Ali Wardhana adalah menjabat sebagai Menteri Keuangan hiperinflasi, serta anggaran pemerintah dari berbagai kebijakan stabilisasi yakni tahun 1980-1988 jatuh dari USD 120 per Maka dari itu kemudian di tahun 1991 beliau sadar bahwa Indonesia harus terlama yaitu dari tahun 1968 sampai dibiayai oleh pencetakan uang. Salah hiperinflasi berhasil diturunkan dalam barel ke USD 40 sehingga penerimaan pemerintah melakukan pengetatan mendorong ekspor untuk mendapatkan 1983, dan terakhir menjabat sebagai satu dari tiga tuntuan rakyat (TRITURA) jangka waktu 3 tahun. pemerintah turun signifikan. Kurs Yen aturan utang luar negeri serta Bank devisa guna membiayai impor dan Menko EKUIN di tahun 1983-1988. pada saat itu ialah turunkan harga. Pada masa lalu Indonesia terhadap USD menguat dari Y250 ke Indonesia menerbitkan aturan kehati- membayar utang luar negeri. Beliau Setelah tidak menjadi menteri, selama Komitmen nasional untuk membenahi merupakan net eksportir minyak. Y150, akibatnya beban utang pemerintah hatian termasuk permodalan dan sadar bahwa utang luar negeri harus beberapa tahun beliau tetap aktif ekonomi mandatnya didapat dari Tatkala periode boom minyak tahun membengkak. Ali Wardhana mengatakan batas maksimum kredit kepada satu dikendalikan, dan risiko BUMN harus berperan sebagai penasehat ekonomi TAP MPRS tahun 1966. Ali Wardhana 1973-1982, pemerintah menggunakan bahwa Indonesia harus meningkatkan pihak. Tapi ternyata berbagai aturan dipantau ketat. Satu kemewahan yang pemerintah. Beliau wafat 14 September berperan penting merumuskan surplus penerimaan untuk membangun ekspor nonmigas. Dan agar ekspor tersebut belum cukup ampuh untuk dimiliki periode Ali Wardhana adalah 2015 di usia 87 tahun. kesimpulan dua seminar (Kesatuan Aksi sektor kesehatan, pendidikan, kompetitif, maka proses produksi mencegah terjadinya “buble ekonomi di sistem politik yang sederhana, yaitu Maka dari itu, tulisan ini harus Mahasiswa Indonesia dan Angkatan serta infrastruktur pertanian demi domestik harus efisien. Kemudian, tahun 1995-1997 dan kemudian menjadi kekuasaan di satu tangan yaitu Presiden, dibangun dari pengumpulan bahan, Darat) yang kemudian melahirkan TAP meningkatkan produksi beras. dilakukan reformasi pajak tahun 1983, krisis ekonomi tahun 1998”. Kritik lain sehingga sangat mudah koordinasi utamanya adalah kumpulan tulisan MPRS tersebut. Usia beliau pada saat itu Banjirnya uang minyak membuat memperkenalkan sistem self assesment terhadap strategi ekonomi Orde Baru dengan berbagai kementerian dan di buku “A Tribute to Ali Wardhana: 38 tahun. kurs rupiah menjadi terlalu kuat yang dan mengganti Pajak Penjualan dengan adalah pembangunan masih terpusat pemerintah daerah, serta eksekusi Indonesia’s Longest Serving Finance Dimulailah perencanaan bisa berdampak “traded sector” tidak PPN. di Jawa, membesarkan konglomerasi bisa cepat. Sebaliknya, pada periode Minister’“ dengan editor Mari Pangestu. pembangunan yang lebih baik, kompetitif (biasa disebut “Dutch Ali Wardhana mengatakan, prinsip dan belum berhasil membangun sektor sekarang koordinasi menjadi barang Juga dari kumpulan tulisan di buku yang REPELITA periode pertama 1968- Disease”). Indonesia menjadi terlena. deregulasi ialah harga harus wajar usaha menengah yang kuat. yang paling mahal. dibuat oleh Ikatan Sarjana Ekonomi 1973 yang mana pemerintah fokusnya Desakan politik sangat kuat untuk (termasuk harga dana), berjalannya Ali Wardhana menaruh perhatian Indonesia (ISEI) berjudul “Prof. Dr. membenahi infrastruktur serta mulai membangun mega proyek “substitusi mekanisme pasar, serta proses ekspor kepada sumber daya manusia. Ia Ali Wardhana: Pembaharu Kebijakan melakukan disiplin anggaran. Tidak impor”. Pertamina melakukan ekspansi impor yang efisien. Tahun 1983 mengirim pegawai Depkeu sejak tahun Moneter dan Fiskal di Indonesia” dengan ada lagi pencetakan uang oleh Bank bisnis di luar wilayah bisnisnya. Pada dilakukan deregulasi suku bunga, 1973 untuk sekolah lanjutan di luar *) Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan editor Marzuki Usman. Sumber lain Indonesia untuk membiayai defisit periode inilah justru kemudian terjadi yaitu tidak ada lagi pagu suku bunga negeri. Untuk peningkatan kinerja, tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja

50 MEDIAKEUANGAN VOL. XIII / NO. 133 / OKTOBER 2018 51 Bugar

bercengkrama secara informal dengan Bowling Center yang terletak di area mempertajam otak. elain dikenal dengan kaca kolega dan keluarganya. Jakarta Utara. Yang patut untuk ditiru, di masa mata dan badan tegapnya Boling adalah kegemaran yang tak Bukan hanya boling, pasangan pensiunnya, Ali Wardhana juga gemar Dari Sepak Bola setinggi 170 cm, Ali Wardhana lepas dari waktu luang Ali Wardhana. suami istri ini juga gemar bermain golf mengisi Teka Teki Silang (TTS). Selain juga dikenal dengan hobi Bahkan Ibu Rendasih Ali Wardhana dan tenis. Bahkan jika bermain tenis, dengan rutin membaca surat kabar, sampai TekaTeki S bugarnya: olah raga. Memiliki pun juga melakukan hobi yang sama. anak-anak beliau juga tak lupa diajak kegemaran barunya ini dilakukannya postur tinggi dan atletis, Ali menjaga Tahun 1970 memang merupakan era turut serta. “Karena dia suka olahraga, untuk mengasah otak. Hobi barunya ini kebugarannya dengan menjalankan olah dimana Indonesia baru mengenal olah dari tenis, boling, golf. Jadi waktu mendukung kemampuan memorinya Silang raga teratur. Olah raganya pun tak cuma raga yang merupakan singkatan dari tenis dia selalu ngajak (anak-anaknya). sehingga beliau tidak pikun di usia senja.

Teks Yani Kurnia satu. Di sela-sela kesibukannya yang “bola gelinding” ini. Tak heran, Ali juga Dengan alm. Sumitro, alm. Sudharmono. Tak ayal, Ali tak hanya dikenal dengan sangat padat, Ali selalu menyempatkan mengikuti olah raga yang sedang tren Kita anak-anak ikut diajak”, tutur putra kebugaran fisik saja namun juga bugar diri di hari liburnya untuk olah saat itu. Tempat favorit Ali dan keluarga Ali Wardhana, Mahendra Wardhana. pemikirannya. tubuh. Kegemarannya ini dilakukan untuk bermain boling adalah Ancol Kegemaran tenis ini juga menular untuk menyalurkan hobi sekaligus padanya dan menjadi hobi sang putra hingga dewasa. Selain itu, sama seperti kaum pria pada umumnya, Ali Wardhana juga Ingin Jadi senang bermain sepak bola. Biasanya Pedagang Durian dia didapuk menjadi kiper di tim kesebelasannya. Pada tahun 1980, Ali pernah menjadi penjaga gawang untuk tim Departemen Keuangan dalam i luar dugaan, teknokrat sebuah pertandingan persahabatan yang dikenal tegas namun melawan kesebelasan perusahaan D tetap humoris ini ternyata asuransi milik negara dan berakhir juga memiliki kebun durian dan hobi dengan skor 6-1 untuk kemenangan berkebun. Kebun duriannya terletak Departemen Keuangan. di Ciputat, Jakarta Selatan dimana Kepiawaian Ali di bidang olah dahulu dia mengembangkan tanaman raga membuatnya fit dan menunjang durian Bangkok sebanyak 150 pohon. pekerjaannya sebagai Menteri Keuangan Selain durian, ia juga menanam buah selama 15 tahun. Kegemarannya cangkokan yang lain seperti manga arum melakukan olah raga nyatanya mampu manis, simanalagi, sawo, dan jambu mendukung kegiatan Ali hingga usianya jamaica. Contoh hasil kebun buahnya 87 tahun. Kegemarannya merokok bahkan pernah ia berikan kepada cerutu seakan tidak mempengaruhi Menteri Perminyakan Arab Saudi, Zaki kebugarannya hingga usia senja. Yamani. Sampai-sampai beliau suka Banyak penelitian menyebutkan bergurau kepada wartawan kalau ia bahwa gemar berolahraga tak hanya pensiun, ia ingin menjadi pedagang bermanfaat pada pada kesehatan durian saja. Kelakar ini juga sempat fisik saja. Faktanya olahraga juga diangkat menjadi karikatur di Kompas bermanfaat untuk kesehatan pikiran Minggu dimana karikatur itu memuat maupun jiwa. Selain mendapatkan fisik gambar Ali Warhana mengenakan sarung yang prima, manfaat lain dari gemar dan berjualan durian. Menurut Ali, berolahraga yaitu mengatasi gangguan berkebun bisa menghilangkan pusing. kecemasan, mendongkrak sistem imun, membuat tidur lebih berkualitas, dan

52 MEDIAKEUANGAN VOL. XIII / NO. 133 / OKTOBER 2018 53 Jalan-jalan

keroncong di nusantara. Siapa yang tahun lembaga kebudayaan tersebut. Tak hanya bergaya festival, tak kenal ”Bengawan Solo” gubahan Pentas musik yang dimulai pukul keroncong juga dapat dinikmati Gesang sang Buaya Keroncong. Lagu delapan malam itu diadakan di Balai dengan cara lain. Musisi jalanan pun yang erat dengan kota Bengawan dan Soedjatmoko yang merupakan markas memainkan musik ini. Meski formasi membuat musik ini semakin dikenal luas dari Bentara Budaya Solo. yang ditampilkan tidak selalu lengkap mendunia. Teras gedung berlanggam kolonial menampilkan tujuh instrumen pokok Musik yang mengawinkan peranakan disulap menjadi panggung keroncong, yaitu: ukulele cak, ukulele instrumen barat dengan penghayatan sederhana nan elok. Berhias kain yang cuk, biola, flute, sello dan kontrabass. budaya lokal ini begitu dirayakan dengan menjuntai dari langit-langit sebagai Jika Anda beruntung, musisi keroncong antusias oleh segenap warga kota. backdrop dipercantik dengan sorotan mungkin akan dapat Anda temukan Meski syair-syair yang dilantunkan lampu warna-warni. Malam itu O.K saat melakukan wisata kuliner. Seperti cenderung sendu mendayu, namun Swastika yang tampil. Kelompok yang saya temui saat mampir ke warung nostalgia yang dibangkitkan lewat nada- seniman keroncong yang sangat Bakso Kadipolo. Alunan merdunya nadanya memberi manis bagi pahitnya disegani itu membawakan 11 tembang menemani dan menambah kenikmatan hidup masa tempo dulu. Tak hanya keroncong yang bertema air, selaras tiap suap hidangan yang saya santap. mereka yang tua, kaum muda pun kini tema perayaan ulang tahun yang Sungguh keroncong telah menjadi musik turut melestarikan keroncong dengan mengangkat Bengawan Solo. Dan tentu latar di seluruh penjuru kota. Mengalun pendekatan personal mereka. saja, gubahan sang maestro keroncong jauh mengisi tiap sisi kehidupan Sebagai kiblat musik keroncong, asli Solo tersebut menjadi pamungkas penduduk kota bengawan. tentu dibutuhkan wadah untuk dalam pertunjukan malam itu. menampung kreatifitas para senimannya. Solo Keroncong Festival, gelaran tahunan yang menampilkan musisi keroncong nasional dan internasional telah diselenggarakan sebanyak sepuluh kali di kota bengawan ini. Tapi tak perlu menunggu setahun sekali untuk dapat menikmati sajian olo, kota praja di tenggara Jawa Tengah ini musik yang sangat khas ini. dikenal sebagai salah satu pusat seni dan budaya Rabu (18/09) lalu saya Alunan Indonesia. Di kota yang masih kental dengan nilai berkesempatan menghadiri ”Keroncong tradisi inilah Ali Wardhana lahir. Berbicara tentang Bale”. Sebuah acara bulanan pertunjukan Mendayu Nan S kesenian dan kebudayaan di Solo, mendiang musik yang menampilkan berbagai Menteri Keuangan tersebut memiliki favoritnya tersendiri. genre kelompok orkes keroncong Menurut pengisahan anak dan para kerabat, Ali Wardhana (O.K), khususnya dari Solo Raya. Acara Mengalun Jauh dikenal sebagai penikmat musik keroncong. yang digagas oleh Bentara Budaya Aliran musik yang sering dianggap berakar dari Fado, Solo ini menjadi wadah bagi penggiat Teks Dimach Putra seni musik Bangsa Portugis, memang tidak lahir dari tanah dan penikmat keroncong untuk dapat para Raja Jawa. Asal keroncong justru dipercaya dari bertemu saling mengisi dahaga. Dahaga Kampung Tugu di Jakarta. Daerah itu merupakan hunian berkesenian bagi senimannya, dan komunitas keturunan eks budak-budak Portugis yang telah dahaga mendapat tontonan bagus bagi dimerdekakan. para peminatnya. Tidak bisa dipungkiri bahwa seiring perkembangannya Keroncong Bale biasanya diadakan banyak nama-nama besar maestro keroncong yang pada Jumat ketiga setiap bulan. Namun justru lahir di kota ini. Tak heran, jika kini Solo semakin saat saya ke sana, kebetulan jadwalnya menancapkan kukunya sebagai barometer musik disesuaikan dengan perayaan hari ulang

54 MEDIAKEUANGAN VOL. XIII / NO. 133 / OKTOBER 2018 55 Buku

Pak Ali, Sang Arsitek Ekonomi

erawal dari makan siang berhasil mengeluarkan inovasi dan bersama Ali Wardhana di prinsip penting dalam kebijakan publik. awal 2014, Mari Pangestu Salah satu yang fenomenal adalah memperoleh ide untuk keberhasilannya dalam menurunkan B menyusun sebuah buku sebagai hiperinflasi pada tahun 1966. Hanya bentuk penghormatan (tribute) kepada dalam waktu tiga tahun, ia berhasil sang maestro ekonomi Indonesia. Ya, menekan inflasi dari 650 persen menjadi seorang ‘maestro’. Siapa yang tidak 10 persen. kenal dengan Ali Wardhana, seorang Buku berdimensi 306 halaman profesor, guru, teknokrat, dan Menteri ini menggunakan Bahasa Inggris pada Keuangan terlama di Indonesia? setiap tulisannya. Sampul coklat pada Sebagai editor dalam buku ini, halaman depan dikemas apik dengan Mari masih ingat betul permintaan Ali fokus foto saat Ali Wardhana sedang Wardhana untuk menghubungi David menjelaskan kondisi ekonomi Indonesia Cole, seorang penasihat untuk kebijakan kepada Presiden Soeharto. Secara plot ekonomi dan keuangan Indonesia dari cerita, Mari Pangestu berhasil mengurai "Transformasi birokrasi memang bisa memakan waktu. Tapi tanpa reformasi Harvard Institute for International titik krusial dari sepak terjang Ali lembaga-lembaga publik dan birokrasi, maka penyesuaian secara struktural tidak Development. Dengan menggunakan Wardhana ke dalam tiga bagian besar. akan mencapai hasil maksimal" relasinya, Mari pun segera Bagian pertama tentu saja kelima merealisasikan pekerjaan yang tidak belas pidato spektakulernya saat ALI WARDHANA mudah itu. Ia harus menyusun serpihan pertemuan tahunan WB-IMF. Menurut Judul: pidato-pidato Ali Wardhana saat acara Mari, buku ini tidak boleh sekedar A Tribute Ali Wardhana, Indonesia’s Longest Serving Finance Minister: from His Writing and His pertemuan tahunan World Bank (WB) berisi pidato-pidato saja, namun juga Collegues and International Monetary Fund (IMF) lebih sebagai bentuk apresiasi (tribute) Pengarang: Mari Pangestu periode 1969-1982 yang berjumlah lima kepada kontribusi Ali Wardhana untuk Tahun Terbit: belas pidato. Hal itu berarti sepanjang Indonesia selama ini. Oleh sebab itu, 2015 Dimensi: kariernya sebagai Menteri Keuangan, Ali pada bagian kedua, Mari memasukkan 306 Halaman senantiasa hadir dan berpidato di setiap empat artikel terpilih yang merupakan pertemuan tahunan WB-IMF. hasil pemikiran Ali Wardhana. Terakhir, Lima belas tahun menjabat Mari juga mengungkapkan kisah sebagai Menteri Keuangan tidak hanya manusiawi sosok Ali Wardhana melalui menjadi bukti kemahirannya dalam testimoni dari orang-orang terdekatnya. bidang ekonomi dan moneter. Ia Tak lupa kisah personal dari keluarga, juga diakui hingga level internasional sahabat, rekan kerja, dan para menteri dengan ditunjuk sebagai Chairman keuangan setelahnya. dalam pertemuan tahunan WB-IMF 1972. Dalam berbagai ulasan hasil seminarnya, Ali Wardhana dikenal Peresensi Abdul Aziz

56 MEDIAKEUANGAN VOL. XIII / NO. 133 / OKTOBER 2018 57 AI ENEANGAN NAINA KE

Foto Resha Aditya Pratama

58 MEDIAKEUANGAN