Media Edukasi dan Informasi Keuangan EDUKASI KEUANGAN

Edisi 30/2015

Daftar Isi Salam Redaksi 2

Liputan Utama 4

Liputan Khusus 14

Kuis 20

Profil 21

Serambi Ilmu 25

Mata Air 57

Tips n Trik 59

Selasar 62

Kalender Diklat 63

Resensi 64

Redaksi menerima kritik saran, pertanyaan, atau sanggahan terhadap EDUKASI masalah-masalah yang berkaitan dengan Kementerian Keuangan. K E U A N G A N Sampaikan melalui alamat email : [email protected] Salam Redaksi

Selamat hari Oeang!

Majalah Edukasi Keuangan edisi ini menjadi salah satu edisi spesial. Edisi ini, dalam rangka menyambut Hari Oeang, Edukasi Keuangan akan mengajak pembacanya untuk mengenal sejarah BPPK, dari dinding kampus yang ada di lingkungan BPPK. Sejarah adalah guru terbaik dalam kehidupan. Melalui sejarah kita bisa mengetahui perjalanan yang harus dilewati hingga bisa mencapai kondisi saat ini. Lewat sejarah juga kita bisa belajar menghargai dan menghormati segala bentuk peninggalan yang dimiliki.

Saat ini mungkin kita hanya mengenal BPPK melalui nama Pusdiklat dan Kampusnya saja, tanpa tahu awal mula berdirinya bahkan cerita dibalik kampus tersebut berdiri. Edisi kali ini, Edukasi Keuangan akan mengangkat 5 kampus yang dimiliki BPPK, yang mengambil nama Mantan Menteri Keuangan di masa lampau.

Kampus Djojohadikusumo atau Kantor Pusat BPPK atau Kampus Purnawarman, Kampus atau Pusdiklat Bea dan Cukai, Kampus atau Kampus PKN STAN, Kampus atau Balai Diklat Kepemimpinan Magelang, serta Kampus JB. Sumarlin atau Pusdiklat Pajaka, adalah kampus-kampus yang dmiliki oleh BPPK. Kampus memiliki kesan tempat bertemunya pendidik dan yang dididik. Disini pula filosofi kampus-kampus tersebut, bahwa BPPK adalah tempat bertemunya ilmu, tempat ilmu bertumbuh dan ilmu dibagikan. Majalah Edukasi Keuangan akan mengupas sedikit informasi sejarah yang telah diperoleh oleh Tim Redaksi melalui literatur dan kesaksian langsung dari para saksi mata.

Selain mengangkat Sejarah Kampus-kampus di lingkungan BPPK, Majalah Edukasi Keuangan juga akan tetap menghadirkan Serambil Ilmu yang akan menghadirkan informasi dan pengetahuan seputar keuangan negara. Mata Air dan Resensi Buku juga akan menghiasi ruang rubrik tetap edisi ke-30 ini.

Semoga edisi kali ini bisa mengajak seluruh pembaca untuk mau menghargai masa lalu, belajar dan terus mengembangkan diri untuk lebih baik lagi.

Susunan Redaksi Penanggung Jawab Redaktur Editor Sekretaris BPPK Marsedi Situmorang Edi Basuki Rakhmad Pengarah Tanda Setiya Shera Betania Kapusdiklat PSDM M. Ridhwan Yohana Tolla Kapusdiklat Anggaran dan Ribut Sugiarto Pilar Wirotama Perbendaharaan M. Yusuf Arriza Layout Kapusdiklat Bea dan Cukai Bambang Kismanto Muhammad Fath Kathin Kapusdiklat Pajak Bambang Roosdiyanto Unggul H. Muhammad Kapusdiklat KNPK Bambang Sancoko Desain Grafis dan Fotografer Redaksi menerima artikel untuk dimuat dalam majalah ini. Kapusdiklat Keuangan Umum Tuti Hadiyanti Riko Febrialdo Artikel ditulis dalam huruf Arial 11 spasi 1,5. Direktur STAN Indrayansyah Nur Victorianus M. I. Bimo Adi Pemimpin Redaksi Nurhidayati Eros Lassa Mursalin Artikel dapat dikirimkan ke [email protected]. Isi M. Sandri Merizanta Agus Suharsono Sekretariat majalah ini tidak mencerminkan kebijakan Badan Pendidikan Sudrajat Alyn Dwi Setyaningrum dan Pelatihan Keuangan Agus Hekso Pramudji Hendra Putra Irawan Gathot Subroto Eduard Tambunan Jl. Purnawarman No. 99 Kebayoran Baru, Selatan 12110 M. Ichsan Telp: +62 21 7394666, 7204131 Fax: +62 21 7261775 Wawan Ismawandi Alamat Redaksi http: www.bppk.kemenkeu.go.id Ralat Pada Rubrik Profil Majalah Edukasi Keuangan Edisi 29 hal. 28, seharusnya tertulis: “Rindu BPPK, Di penghujung tugasnya, Agus bersyukur bahwa ia bisa mencapai posisinya sekarang. Dengan merendah ia berharap apa yang telah ia berikan, terutama menjelang akhir masa tugasnya, bisa berguna untuk BPPK. “Jadi walaupun andilnya sedikit dalam hal ini tapi ya mudah-mudahan pemikiran-pemikiran sedikit demi sedikit juga ada lah untuk BPPK,” ucap Agus. Setelah tidak bekerja di BPPK, Agus akan mengambil jeda sejenak untuk beristirahat dari rutinitas yang biasa ia jalani. Ia juga sudah membayangkan banyak hal yang akan ia rindukan saat sudah tidak bekerja lagi di BPPK. “Pada waktu tertentu, selain rapat, ada begitu banyak gelak tawa yang sangat menyenangkan. Itu akan hilang dari saya. Kalau pekerjaan itu dimanapun kita harus fokus ya, tapi pada saat ini kerinduan akan itu, kebersamaan itu, sinergi itu, yang telah dilakukan, yang telah dijalin selama ini akan sangat dirindukan setelah saya keluar BPPK.”

Selamat menikmati masa purnatugas, Pak Agus. Terima kasih atas dedikasi total bapak. You’ll be missed. Liputan Utama

4 nEDUKASI KEUANGAN nEDISI 30/2015 Cukup sulit kami mendapatkan informasi mengenai awal berdirinya Kampus . Sehingga tidak banyak yang dapat digali mengenai awal mula berdirinya kampus ini.

Lahan atau tanah Kampus Sumitro yang pindah ke daerah Gadog, Bogor Djojohadikusumo telah menjadi salah pada tahun 2008, kemudian Pusdiklat satu aset atau milik negara sejak tahun Keuangan Umum pindah ke Pancoran 1945. Peruntukannya sebagai kampus tahun 2009, serta Pusdiklat Pegawai yang diawali dari penyelenggaraan Akademi pindah ke Komplek STAN Bintaro tahun Pajak dan Pabean (AP2) yang dimulai 2010. pada tahun 1956. Berdasarkan dokumen Saat ini, Kampus Sumitro yang ada, saat itu penyelenggaraan Djojohadikusumo tetap digunakan kuliah Akademi Pajak dan Pabean (AP2) sebagai tempat diklat seperti Executive berada di tiga tempat dan salah satunya Training dan Global Development berada di Jl. Purnawarman 99 Kebayoran Learning Network (GDLN). Mulai Baru. Penyelenggaraan perkuliahan AP2 September 2015, mahasiswa program di kampus ini hanya berlangsung selama Diploma IV PKN STAN kembali berkuliah tiga tahun, yang selanjutnya berubah di kampus ini. menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Keuangan Komplek Kampus Sumitro Negara (STIKN). STIKN adalah cikal Djojohadikusumo yang berdiri saat ini bakal Institut Ilmu Keuangan (IIK) tidak memiliki banyak perubahan dari kemudian berubah lagi menjadi Sekolah sejak awal didirikan. Gedung A hingga Tinggi Akuntansi Negara (STAN) yang H tetap berdiri, hanya saja ada sedikit kita ketahui sekarang ini. renovasi untuk menjaga kelangsungan Lahan Kampus Sumitro bangunan. Djojohadikusumo sendiri telah diakui Hampir seluruh bagian di Kampus sebagai tanah miliki Negara sejak Sumitro dipergunakan sebagai kelas. zaman kemerdekaan dan secara resmi Gedung B pun saat dibangun masih digunakan oleh Departemen Keuangan hanya dua lantai. Rindangnya lingkungan untuk penyelenggaraan perkuliahan sekitar kampus terasa hingga ke dalam Akademi Pajak dan Pabean (AP2). kampus. Kenyamanan itu juga masih Melalui sejarah awal ini dapat terpelihara hingga saat ini. diketahui bahwa STAN berawal dari Pemberian nama Kampus Sumitro Kampus Sumitro Djojhadikusumo, Djojohadikusumo adalah sebagai sebelum pindah ke Kampus Bintaro. penghargaan atas jasa-jasa Sumitro Maka tidak aneh jika Purnawarman 99 Djojohadikusumo yang pernah menjabat sangat berkesan bagi para lulusan IIK dan sebagai Menteri Keuangan. STAN era sebelum 1986, sebelum STAN Kampus Purnawarman lebih sepenuhnya pindah ke kawasan Bintaro. dikenal oleh warga sekitar dengan STAN Sejak STAN pindah ke kampus di dibandingkan BPPK. Tidak salah karena daerah Bintaro, kampus Purnawarman kampus identik dengan mahasiswa dipergunakan oleh sekretariat dan dalam jumlah yang banyak. Hingga pusdiklat BPLK, selain Pusdiklat saat ini, Purnawarman 99 terus dikenal Perpajakan dan Pusdiklat Kepabeanan sebagai kampus, tempat berlangsungnya Teks: dan Cukai, untuk kegiatan diklat pegawai. pendidikan dan pelatihan, tempat Shera Betania Pada perkembangannya, pusdiklat- bertemunya ilmu, tempat ilmu dibagikan pusdiklat memiliki kampus tersendiri. tempat ilmu bertumbuh. Ilustrasi: Diawali oleh Pusdiklat Anggaran Muh Fath

EDUKASI KEUANGAN nEDISI 30/2015 n5 Gedung di Lingkungan “Kampus Sumitro”

GEDUNG A “Gedung Atmodiningrat” GEDUNG B “Gedung Soegito Sastromidjojo”

Atmodiningrat: Mantan Ketua IIK dan Sekretaris Soegito Sastromidjojo: Mantan Sekretaris Jenderal Jenderal Kemenkeu Kementerian Keuangan

GEDUNG C “Gedung Gunawan Wibisono” GEDUNG D “Gedung Haryono Sumosudirdjo dan Gedung E “Gedung Ateng Yogaswara Gunawan Wibisono: Dosen Tetap dan Staf Ahli Menteri Keuangan Haryono Sumosudirjo: Pembantu Ketua I IIK Ateng Yogasara: Mantan Kepala Inspektorat Jenderal

GEDUNG F “Gedung Arimurti” GEDUNG H “Gedung Sudono Purwodihardjo”

Arimurthy: Mantan Staf Ahli Menkeu

6 nEDUKASI KEUANGAN nEDISI 30/2015 Liputan Utama

SUMITRO DJOJOHADIKUSUMO, Menteri Keuangan (1952-1953) dan (1955-1956)

umbangan Sumitro Djojohadikusumo di Universitas Sorbonne, (1937- Tidak hanya bagi Universitas , sang Begawan Ekonomi, “Bapak 1938). namun juga bagi STAN, yaitu Akademi Sarjana Ekonomi Indonesia” Dalam Kabinet Wilopo (1952), Pajak dan Pabean (AP2) sebagai cikal terhadap perkembangan Soemitro menjadi Menteri Keuangan bakal STAN. Beliau pernah menjadi salah Silmu ekonomi yang berorientasi dan pada kesempatan itu beliau satu pengajar AP2 dan STIKN. pada kebijaksanaan pembangunan menasionalisasikan De Javasche Bank Nama Sumitro Djojohadikusumo di Indonesia, tidak diragukan lagi. Ia dan mengganti namanya menjadi telah banyak diabadikan pada bangunan berhasil mengenyam pendidikan hingga . Tujuannya adalah terutama di lingkungan Kementerian meraih doktor bidang ekonomi yang untuk menaikkan pendapatan negara Keuangan dan salah satunya adalah di menurut ukuran orang pada zamannya dan menurunkan biaya ekspor, serta Kampus Sumitro Djojohadikusumo Jl. masih sangat sedikit jumlahnya. melakukan penghematan secara drastis. Purnawarman 99. Lulus dari Hogere Burger School Beliau dipercaya kembali untuk (HBS), pria kelahiran Kebumen, Jawa menjadi Menteri Keuangan dalam Tengah, 29 Mei 1917, ini berangkat ke Kabinet Burhanuddin Harahap (1955). Di Belanda akhir Mei 1935. Sempat dua tengah banyaknya masalah desentralisasi, bulan “mampir” di Barcelona, Sumitro inflasi dan pemberantasan korupsi akhirnya ke untuk belajar. para pejabat tinggi, ia mengeluarkan Dalam tempo dua tahun tiga bulan, gelar kebijakan persetujuan Finansial Ekonomi Bachelor of Arts (BA) diraihnya. Ini rekor (Finek), untuk melepaskan keterikatan waktu tercepat di School of ekonomi dengan Belanda. Jasa beliau di Economics. Ia lalu melanjutkan studinya dunia pendidikan tidak diragukan lagi.

EDUKASI KEUANGAN nEDISI 30/2015 n7 Liputan Utama

Teks: Shera Betania Foto: Muh. Fath & Dok. Pusdiklat BC

8 nEDUKASI KEUANGAN nEDISI 30/2015 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai identik dengan wilayah Rawamangun. Tidak salah. Hal itu juga mengapa Pusdiklat Bea dan Cukai berada tidak jauh dari Kantor Pusat DJBC. Namun tahukah Anda kalau sebelum berada di wilayah Rawamangun, Pusdiklat Bea dan Cukai berada di daerah Pasar Minggu, tepatnya di kawasan Komplek Bea Cukai Pasar Minggu.

EDUKASI KEUANGAN nEDISI 30/2015 n9 Beberapa Gedung yang sampai saat ini tidak berubah: • Gedung Asrama Putri (atas) • Ruang Aula (Padang Soedirdjo), Gedung aula ini diberi nama Padang Soedirjo, Dirjen Bea Cukai saat itu. • Gedung RA Kartadjoemena (tengah), RA Kartadjoemena adalah Kepala Pejabatan Bea dan Cukai atau saat ini disebut Puspla Direktorat Djenderal Bea dan Tjukai Pasar Minggu Direktur Jenderal Bea dan Cukai yang pertama

Sebelum berada di bawah naungan • Masjid BaitutTaqdis (bawah) BPPK, Pusdiklat Bea dan Cukai masih dibawah DJBC (Sekretariat DJBC), dengan nama Puspla DDBT atau Pusat Pendidikan dan Latihan Direktorat Djendral Bea dan Tjukai. Pusdiklat Bea dan Cukai saat itu juga masih menempati rumah-rumah pegawai Bea dan Cukai. Puspla DDBT Pasar Minggu merupakan cikal bakal Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bea dan Cukai. Peserta diklat saat itu adalah Siswa dan Siswi Calon Pengatur Pabean mewakili seluruh Kantor Daerah Bea dan Tjukai Gedung Asrama Putri se-Indonesia. Latihan dasar militer atau Latdasmil dilaksanakan selama 4 (empat bulan penuh), terus menerus tanpa jeda. Pada akhir Latdasmil, para peserta Kepala Pusdiklat Pertama: melakukan longmarch (perjalanan Drs. R.M Soekamto kaki) dari tempat latihan kemiliteran di Ciputat ke kampus Pasar Minggu. Memakai pakaian ala perang, mencoreng muka dengan arang, bersenjata laras panjang dan menghiasi pakaian dengan dedauanan, benar-benara dibuat semirip mungkin dengan prajurit militer yang akan berperang. Long march diakhiri Aula Padang Soedirdjo dengan “Serangan Fajar” ke Kampus Akademi Usaha Perikanan (AUP) Departemen Pertanian Pasar Minggu yang mengakibatkan masyarakat setempat menjadi geger karena bunyi tembakan bertubi-tubi. Diklat yang dilaksanakan di Pasar Minggu berlangsung hampir selama 3 (tiga) tahun, 1966-1969. Sejak tahun 1969, kegiatan pendidikan dan pelatihan mulai dilaksanakan di Kampus Rawamangun, hingga saat ini. Kampus Puspla DJBC diresmikan oleh Menteri Keuangan saat Masjid Baitut Taqdis

10 nEDUKASI KEUANGAN nEDISI 30/2015 Peresmian Pusdiklat oleh Menteri Keuangan Ali Wardhana

itu, Ali Wardana pada tanggal 14 Juli 1969. lapangan. wajah yang penuh tawa. Diberi nama Kampus Frans Seda sebagai Pusdiklat Bea dan Cukai juga tidak Jiwa corsa para pegawai DJBC bentuk penghormatan kepada salah satu lepas dari tradisi. Salah satu tradisi yang mengikuti diklat dapat dirasakan, Menteri Keuangan RI periode 1966-1968 yang sejak dulu hingga saat ini tetap bahkan oleh penyelenggara diklat. Setiap yang telah banyak memberi kontribusi ada adalah berjalan di ‘sungai kecil’ pegawai DJBC pasti pernah merasakan penting terhadap dunia keuangan yang mengelilingi Pusdiklat. Diklat suasana akrab di Pusdiklat Bea dan Cukai, Indonesia. Kepala Pusdiklat pertama samapta pasti disertai dengan tradisi ini. Pusdiklat yang menghidupkan jiwa corsa. yang memimpin Pusdiklat Bea dan Cukai Merangkak menyusuri gorong-gorong Rawamangun adalah RM. Soekamto. yang kotor, namun tetap dihiasi dengan CIRI KHAS KAMPUS Pada tahun 1974 keluarlah Keputusan Presiden RI Nomor 44 tahun 1974 tentang pokok-pokok organisasi departemen yang diikuti dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor 405/MK/6/4/1975 Denah Kampus: tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Keuangan, maka lahirlah Badan Pendidikan dan Latihan Keuangan (BPLK), yang salah satunya adalah Pusdiklat Bea dan Cukai. Perpres tersebut mengatur penyelenggaraan diklat, yang semula ditangani oleh masing-masing Direktorat Jenderal, dipindahkan dan dilimpahkan kepada BPLK sehingga masing-masing Direktorat Jenderal bisa fokus pada tugas teknisnya masing-masing. Dan terus bertahan hingga saat ini. Pusdiklat Bea dan Cukai memiliki ciri khas tersendiri. Penyelenggaraan diklat yang semi militer memberikan nuansa yang berbeda dibandingkan diklat di Pusdiklat lain di BPPK. Para instruktur tidak hanya dari widyaiswara Pusdiklat Bea dan Cukai, tapi juga dari DJBC, serta para stakeholder yang berhubungan langsung dengan pelaksanaan teknis di

EDUKASI KEUANGAN nEDISI 30/2015 n11 Liputan Utama

Kepala Pusdiklat Bea dan Cukai Agus Hermawan menyatakan bahwa dulu kala, saat beliau mengikuti diklat, pembukaan diklat dilakukan oleh Menteri Keuangan. Hal tersebut tentu membuat para peserta diklat saat itu termotivasi untuk mengikuti diklat. “Disitulah powerfulnya diklat”, kenang beliau saat kami temui. KALIMAT MOTIVASI DI Suasana Kampus yang diberi nama PLANG DI LINGKUNGAN Kampus Frans Seda ini memang kuat PUSDIKLAT BC dengan semi-militeristik nya. Beberapa plang yang berisi motivasi untuk seluruh pegawai dan peserta diklat menghiasi Pusdiklat Bea dan Cukai ini. 1. SELAMAT DATANG DI PUSDIKLAT Selain itu, ada hal yang berubah BEA DAN CUKAI. SUDAH SIAPKAH dari Kampus Bea dan Cukai Frans Seda ANDA BELAJAR & BERLATIH? BILA seluas 10707 m2 ini. Memasuki wilayah ANDA RAGU, PULANG SEKARANG kampus, pada sisi kanan, tepatnya di JUGA!! taman depan gedung kelas, ada sebuah 2. LEBIH BAIK MATAMU MERAH pohon beringin rindang tepat di tengah- DARIPADA NILAIMU MERAH tengah taman tersebut. Pohon beringin 3. KESEMPATAN TIDAK DATANG tersebut hingga saat ini menjadi masih DUA KALI, MANFAATKAN WAKTU menjadi ikon Pusdiklat Bea dan Cukai. SEBAIK MUNGKIN Rindangnya pohon yang menjuntai 4. MAKAN DAN MINUM ADALAH hingga kea tap lantai 1 gedung kelas ANUGERAH TUHAN. NIKMATI & mampu memberikan keteduhan di JANGAN DISIA-SIAKAN tengah teriknya matahari Rawamangun. 5. BERSYUKURLAH... TUHAN Selain itu, ada juga Aula Padang TELAH MEMBERI NIKMAT ATAS Soedirjo yang berbentuk joglo. Bentuk APA YANG KAMU MAKAN DAN joglo ini masih dipertahankan hingga saat MINUM ini. Beberapa bangunan yang sejak dulu 6. PATUH BUKAN BERARTI RENDAH, hingga sekarnag masih bertahan TETAPI SEBUAH KEBESARAN lain Gedung Kantor RA Kertadjoemina, HATI Aula Padang Soedirjo, Gedung Kelas, 7. KEDISIPLINAN: MEMULAI Asrama Putri dan Masjid Baitut Taqdis. SESUATU YANG BAIK MEMANG SULIT, NAMUN DEMIKIAN MARI KITA COBA 8. WALAUPUN HIDUP 1000 TAHUN KALAU TAK SEMBAHYANG APALAH GUNANYA

12 nEDUKASI KEUANGAN nEDISI 30/2015 FRANS SEDA, Menteri Keuangan (1966-1968)

engabdiannya untuk bangsa Hogeschool, Tilburg, Belanda dan lulus anggaran penerimaan dan belanja dan tanah air Indonesia tidak tahun 1956 dengan gelar Doktorandus yang berimbang. Pemutaran haluan perlu diragukan. Semangat Ekonomi. kebijakan dari pencetakan uang untuk beliau untuk mengabdi bagi Setelah Indonesia merdeka, jabatan menyiasati defisit diubah menjadi PTuhan dan Tanah Air yang dipesankan tinggi di pemerintahan dipegangnya, anggaran berimbang yang disesuaikan menjelang kepergiannya masih tertanam seperti pada masa Presiden Soekarno dengan penerimaan negara dan belanja hingga saat ini. ia menjabat Menteri Perkebunan RI berimbang, dua hal penting yang hingga Franciscus Xaverius Seda atau Alm. (1964-1966) pada usia 38 tahun dan kini masih diterapkan dalam dunia Frans Seda lahir dalam keluarga guru selanjutnya menjadi Menteri Pertanian keuangan Indonesia. Menteri Keuangan di Lekebai, Kabupaten Sikkai, Flores, (1966). Kemudian pada masa Presiden Frans Seda menyusun anggaran yang Provinsi Nusa Tenggara Timur, pada Soeharto, ia memegang jabatan Menteri disesuaikan dengan pengeluaran (rutin tanggal 4 Oktober 1926. Alm. Frans Seda Keuangan (1966-1968) dalam keadaan dan pembangunan) dan menaikkan tutup usia pada 83 tahun di Jakarta, 31 keuangan Republik Indonesia di awal harga bahan bakar minyak. Semua Desember 2009 dengan meninggalkan Orde Baru yang sangat tidak baik. Pada langkah ini dilakukan setelah pemerintah banyak jejak sejarah. Sosok yang peduli masa tersebut inflasi sedang tinggi, harga melakukan pemotongan nilai uang akan keadaan bangsa ini pernah menjadi barang naik sekitar 500 persen dalam satu dalam upaya mengendalikan hiperinflasi menteri pada jaman orde lama dan tahun. Defisit saldo neraca pembayaran yang terjadi. orde baru, bahkan menjadi penasihat dan defisit keuangan pemerintah sangat Prestasi Frans Seda layak diapresiasi ekonomi untuk lima presiden Indonesia besar, bahkan jumpah perbandingan hingga masa kini. Peran aktif beliau mulai dari Soekarno sampai anaknya pendapatan dengan pengeluaran dalam 3 masa, masa Soekarno, masa Soekarno, Megawati. pemerintah saat itu 1 berbanding 3. Soeharto dan masa Reformasi, tidak Masa pendidikan tingkat menengah Disaat buruknya perekonomian saat perlu diragukan lagi. Kebijakan beliau di beliau habiskan di Muntilan dan itu, Frans Seda mampu membawa bidang penganggaran masih bermanfaat Surabaya. Melanjutkan pendidikan ekonomi Indonesia ke arah yang lebih hingga saat ini. dengan beasiswa di sekolah tinggi stabil dengan menerapkan kesatuan Ekonomi di Katholieke Economische penganggaran Pemerintah serta model

EDUKASI KEUANGAN nEDISI 30/2015 n13 Liputan Utama

14 nEDUKASI KEUANGAN nEDISI 30/2015 Kampus Ali Wardhana terletak di kawasan elit di selatan Jakarta, Bintaro. Saat ini mungkin Bintaro dikenal sebagai tempat perumahan, sekolah, pusat perbelanjaan elit berada. Tapi keberadaan kampus STAN sudah ada jauh sebelum wajah Bintaro seperti saat ini. Kampus STAN sekarang berbeda dari kampus STAN yang dulu. Jumlah mahasiswa terus bertambah, lingkungan kampus pun secara drastis berubah.

Kampus STAN Bintaro diresmikan Pendaftaran mahasiswa tahun pada tahun 16 Juli 1986 oleh Menteri itu membludak. Puluhan ribu calon Keuangan RI saat itu, Radius Prawiro. mahasiswa yang datang mendaftar. Dengan luas tanah 26 hektar, saat Maklum, tahun tersebut pendaftaran itu kawasan tersebut masih berupa STAN juga digabung dengan perkampungan Betawi. “Dulu pendaftaran untuk mahasiswa Prodip Jurangmangu itu angker, masih banyak Perpajakan, Kepabeanan dan Cukai, dan sawah, kebon dan pohon-pohonnya”, Kebendaharaan Negara. Panitia hanya cerita Abah Usman, seorang pegawai membuka tiga loket sedangkan verifikasi senior STAN. Ketika peresmian, gedung berkas masih dilakukan secara manual. yang berdiri baru Gedung P dan A, “Kami lembur sampe jam sebelas malem sambil membangun gedung-gedung untuk melayani calon mahasiswa”, cerita lain. Kampus STAN diberi nama Kampus Abah Usman. Ali Wardhana sebagai penghargaan Direktur STAN pertama adalah Drs. T. kepada beliau sebagai salah satu Menteri Sembiring (1984-1990), yang sebelumnya Keuangan yang berjasa bagi Indonesia, menjabat Ketua Jurusan Akuntansi pada dan menjabat selama tiga periode Institut Ilmu Keuangan (IIK). Ketika kabinet (1968-1984). Berdirinya STAN perkuliahan di STAN Jurangmangu berdasarkan keputusan Presiden Nomor: dimulai, sekretariat akademik masih 45 Tahun 1974 jo. Keputusan Presiden berada di STAN Purnawarman karena Teks: Nomor: 12 Tahun 1967. Pada tanggal mahasiswa tingkat dua dan tiga saat itu Riko Febrialdo 17 Maret 1975 melalui Surat Keputusan masih mengikuti perkuliahan di kampus Foto: No.13495/MPK/1975 diperoleh izin Purnawarman. Muh. Fath penyelenggaraan pendidikan akuntan Ketika perkuliahan dimulai, gedung- dari Departemen Pendidikan dan gedung sudah bertambah dibanding Kebudayaan. saat peresmian tahun 1986. Gedung Tahun 1988 adalah angkatan A digunakan sebagai Sekretariat pertama yang kuliah di Jurangmangu. Akademik. Gedung C dan D sebagai Setelah sebelumnya kakak-kakak tempat perkuliahan yang saat ini bisa kelas jurusan Akuntansi berkuliah di dilihat rimbunnya pohon trembesi. kampus Purnawarman, sedangkan Gedung L untuk Laboratorium. Gedung P program diploma keuangan jurusan digunakan untuk Perpustakaan. Gedung selain Akuntansi kuliah di BPLK (Badan G sering kali dipakai untuk pertandingan Pendidikan dan Latihan Keuangan) di Porseni antar jurusan terutama untuk beberapa daerah. cabang basket dan voli. Masjid Baitul

EDUKASI KEUANGAN nEDISI 30/2015 n15 Maal dibangun secara swadaya oleh mahasiswa pada tahun 1989. Gedung kuliah E dan F dibangun kemudian. Dulu kampus Jurangmangu juga digunakan sebagai tempat diklat Sepala (red- sekarang Diklatpim IV). Selain itu juga diklat persiapan beasiswa ke luar negeri melalui program Kerjasama Teknik Luar Negeri (KTLN). Tahun 2009 STAN mulai berbenah. Gedung perkuliahan ditambah dengan dibangunnya Gedung I dan J. Gedung K saat ini digunakan sebagai kantor Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia. Gedung N digunakan sebagai gedung kantor STAN. Gedung Student Center yang berdiri megah di atas tanah yang dulunya biasa digunakan sebagai lapangan sepak bola dan angon kambing. Makin cantik dengan adanya bundaran air mancur dengan tulisan STAN di tengahnya. Gedung-gedung tersebut diresmikan oleh Menteri Keuangan pada tanggal 20 Januari 2010. Jika sekarang lebih beken dengan nama kampus STAN Bintaro, berbeda 180 derajat, dulu kampus ini dikenal sebagai kampus STAN Jurangmangu. Karena awalnya pintu masuk utama ke kampus dari arah Jalan Ceger, Jurangmangu. Saat ini pusat kegiatan menghadap ke jalan raya Bintaro berbeda dengan saat awal dahulu dimana belum ada akses ke jalan tersebut. “Mahasiswa yang ngekos di daerah Pondok Jaya harus nyebrang sungai yang cukup dalem karena emang blom ada jalannya”, lanjut Abah Usman. Saat ini STAN telah berubah menjadi Politeknik Keuangan Negara STAN. Perkembangan kampus ke depan akan lebih ekspansif lagi dengan rencana pembangunan gedung rektorat, asrama, dan sarana lain. Jayalah kampus PKN STAN. Semoga semakin bermanfaat bagi bangsa dan negara khususnya dengan mencetak ahli-ahli di bidang Keuangan Negara. ALI WARDHANA, Menteri Keuangan (1968-1983)

li Wardhana adalah mantan mengadakan inspeksi mendadak dan Adiprana Kelas II (dari Pemerintah RI), Menteri Keuangan RI berhasil meringkus beberapa oknum Satyalencana Dwidja Sistha (Menteri pada era Orde Baru dalam pelaku korupsi dan penyelundupan. Pertahanan Kemananan RI), Grootkruis pimpinan Presiden Soeharto, Pada masa jabatannya sebagai Menteri Leopold II (dari Raja Belgia) dan Ali Apada Kabinet Pembangunan I, II, dan Keuangan, terjadi dua kali devaluasi Grootkuis in dew Oranye Nassau (dari III. Pakar ekonomi Indonesia ini lahir mata uang, yaitu pada tahun 1977 1 US$ Ratu Yuliana, Belanda). di Solo, 6 Mei 1928. Beliau menjabat = Rp 415 dan pada tahun 1978 1 US$ = Rp Sebagai Dekan UI, beliau menduduki sebagai Menteri Keuangan RI sekurang- 625. jabatan tersebut selama 10 tahun, antara kurangnya selama 15 tahun, yakni sejak Tahun 1980 Ali Wardhana pernah tahun 1967 sampai 1978. Mantan Menkeu tahun 1968 hingga 1983, menjadikannya menjadi seorang penjaga gawang Ali Wardhana meninggal dunia di Jakarta sebagai Menteri Keuangan terlama di Kementerian Keuangan melawan pada 14 September 2015 pada usia 87 Indonesia. Kemudian beliau menjabat kesebelasan perusahaan asuransi milik tahun. sebagai Menko Ekonomi, Industri, negara yang berakhir dengan skor dan Pengawasan Pembangunan dalam 6-1 untuk kemenangan Kementerian periode 1983-1988. Keuangan. Selama menjabat sebagai Menteri Kepakarannya juga diakui lembaga Keuangan, Prof. Dr. Ali Wardhana sempat internasional. Pada September 1971 melakukan beberapa terobosan seperti: ia terpilih sebagai Ketua Board of menurunkan inflasi dari 650% menjadi Governors Bank Dunia dan Dana 20% dalam tiga tahun masa jabatannya Moneter Internasional untuk periode melalui balanced budget, yaitu anggaran 1971-1972. Penghargaan yang pernah pemerintah yang berimbang. Ia juga diraihnya adalah Bintang Mahaputera

Balai Diklat Kepemimpinan adalah tempat para calon pemimpin ditempa dan dididik. Para calon pemimpin dibekali ilmu untuk menjadi pemimpin yang baik bagi bawahannya, bermanfaat bagi lingkungannya, dan bertanggungjawab bagi Negara ini. Sama halnya dengan bangunan pendopo yang menjadi ciri khas Kampus Radius Prawiro yang terbuka dan bersahaja, seorang pemimpin juga harus terbuka terhadap segala ilmu pengetahuan, masukan, saran ataupun kritik dengan tetap tenang Teks: dan penuh wibawa.. Muh. Fath Foto: Muh. Fath dengan sebutan kampus Radius Prawiro. Kampus tersebut dibangun atas gagasan Bapak Radius Prawiro, dipergunakan untuk mendidik calon-calon pemimpin (jenderal) Kementerian Keuangan. Beliau bercita-cita agar jenderal-jendral Kementerian Keuangan berasal dari lulusan Pusdiklat Pegawai Magelang, seperti halnya jenderal di lingkungan ABRI. Beliau mempunyai komitmen yang kuat untuk menyiapkan pemimpin Kementerian Keuangan yang kompeten. Komitmen tersebut juga diwujudkan dengan mengusahakan lokasi Pusdiklat di tengah kota, dan diperoleh lokasi yang semula adalah kantor Kabupaten Magelang, yang telah dipindahkan ke sekitar candi Borobudur. Komitmen tersebut juga diwujudkan dengan Pendidikan dan Pelatihan menyediakan anggaran yang memadai Kepemimpinan, yang dikenal dengan untuk merenovasi dan membangun Diklatpim (dulu disebut Sekolah Pimpinan Administrasi), dimulai pada awal tahun 1980-an dan diselenggarakan oleh Sekretariat BPPK (Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, yang dulu bernama BPLK). Pada masa kepemimpinan Kementerian Keuangan dipimpin oleh Bapak Radius Prawiro (1983-1988), penyelenggaraan Diklatpim tersebut mendapatkan perhatian, dukungan dan komitmen yang besar dari Menteri Keuangan. Dimana Beliau pernah membuka sendiri Sepala (sekarang disebut Diklatpim Tingkat IV) di Graha Sawala Lapangan Banteng. Komitmen tersebut juga diwujudkan dengan membuat struktur organisasi baru yaitu Pusdiklat Pegawai. Dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 15 tahun 1984. Pusdiklat Pegawai menangani Diklat Pimpinan Administrasi (SEPA) dan Penataran Keterampilan Manajemen. Pelaksanaan Keppres tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 197/KMK.01/1985 tanggal 22 februari 1985. Khusus untuk menangani Diklat SEPA ini, dibangunlah Pusdiklat Pegawai, dan diresmikan oleh Bapak Radius Prawiro pada 24 Januari 1987. Oleh karena itu, hingga saat ini kampus Balai Diklat Kepemimpinan di Magelang juga dikenal

20 nEDUKASI KEUANGAN nEDISI 30/2015 gedung baru. Gedung yang direnovasi dan dibanguan tersebut merupakan gedung yang elit pada waktu itu, terdiri dari ruang kantor, ruang kelas, ruang diskusi, perpustakaan, asrama dan ruang makan peserta, serta sarana olah raga. Setelah pembangunan selesai, beliau meresmikan penggunaan gedung tersebut sebagai pusat pendidikan kepemimpinan. Saat diresmikan, BD Kepemimpinan Magelang masih menjadi Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai. Pusdiklat Pegawai pada awalnya memang berada di Magelang sebelum akhirnya pindah ke Jakarta. Keberadaan Balai Diklat di Magelang tetap dipertahankan sebagai tempat pendidikan dan pelatihan para calon Pemimpin Kementerian Keuangan. Dengan berkembangnya waktu dan Kementerian Keuangan maupun tingkat pergantian kepemimpinan baik di tingkat eselon I dan II BPLK, sedikit demi sedikit penyelengggaraan diklat (kecuali diklat kepemimpinan) dilaksanakan di Jakarta, dan pada akhirnya Pusdiklat Pegawai tidak lagi berkedudukan di Magelang tetapi di Jakarta. Sedangkan pengelolaan diklat kepemimpinan tetap di Magelang. Dengan perubahan struktur organisasi BPPK, sekarang diklat kepemimpinan dikelola oleh Balai Diklat Kepemimpinan dibawah Pusdiklat PSDM. Pada tahun 2008 Pusdiklat Pegawai mengalami perubahan nomenklatur dan juga struktur organisasi menjadi Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia yang salah satunya menyelenggarakan Diklat kepemimpinan III dan IV. Nama Balai Diklat Kepemimpinan sendiri mulai digunakan sejak tahun 2011 berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 52/ PMK.01/2011. Sesuai namanya, Balai Diklat Kepemimpinan Magelang memiliki ciri khas pada program diklat diselenggarakan yang terfokus pada materi kepemimpinan, namun selain itu, lokasi dan komplek Kampus Radius Prawiro ini terasa hangat dan meninggalkan kesan yang sangat mendalam bagi siapapun yang pernah merasakan diklat maupun hanya sekedar berkunjung di tempat ini. Berada pada sisi utara Alun-alun Kota Magelang,

EDUKASI KEUANGAN nEDISI 30/2015 n21 Liputan Utama

sesaat memasuki kampus Radius Prawiro pada tahun 1810, berarti sudah 2 abad pada bagian depannya akan disambut lebih usia pendopo dan masih lestari. oleh pendopo yang dahulu kala adalah Dikarenakan sisi bangunan lainnya telah Pendopo Kadipaten Magelang, dan tetap dibumihanguskan pada masa perang dipertahankan bentuknya hingga saat ini. revolusi kemerdekaan. Pendopo adalah bangunan terbuka yang Posisi yang tepat berada pada terletak di muka bangunan utama dan sisi utara alun-alun, menjadikan berfungsi sebagai tempat menerima tamu BD Kepemimpinan berada tepat di atau tempat pertemuan masyarakat. Balai pusat Kota Magelang. Alun-alun Kota Diklat Kepemimpinan sendiri adalah dijadikan sebagai pusat Kota Magelang tempat para calon pemimpin ditempa dan karena letaknya yang sangat strategis di dididik, para calon pemimpin menerima tengah kota. Alun-alun adalah tempat ilmu untuk menjadi pemimpin yang baik bertemunya masyarakat Magelang, bagi bawahannya dan menjadi pemimpin dengan salah satu ciri khasnya yaitu yang bermanfaat bagi lingkungannya. tower atau menara air, yang tepat berada Sama halnya dengan bangunan pendopo di depan Kampus Radius Prawiro. BD yang terbuka, seorang pemimpin juga Kepemimpinan dikelilingi oleh beberapa harus terbuka terhadap masukan, saran bangunan tua yang dulu memiliki ataupun kritik. peran penting dalam pemerintahan dan Berdirinya pendopo bersamaan beberapa tempat ibadah, seperti Masjid, dengan dibentuknya Kadipaten Magelang Gereja, dan Klenteng.

22 nEDUKASI KEUANGAN nEDISI 30/2015 Liputan Utama

RADIUS PRAWIRO, Menteri Keuangan (1983-1988)

Mantan Menko Ekuin Kabinet Internasional (IMF) dan merangkap Perjuangan Radius tidak hanya di Pembangunan V (1988-1993) ini lahir wakil Gubernur Bank Pembangunan dalam negeri, ia juga memperjuangkan di Yogyakarta 29 Juni 1928. Ia menempuh Asia (ADB) untuk Indonesia (1967-1971). Indonesia ke luar negeri. Tidak pendidikan dasar sampai menengah Ia pun pernah menjadi anggota mengherankan jika dia mendapatkan atas di kota kelahirannya mulai SD Tim Ahli Ekonomi Presiden (1968), banyak penghargaan. Penghargaan- (tahun 1941), SMP (1945), hingga SMA Ketua Dewan Gubernur Bank penghargaan yang pernah didapatkannya (1950). Kemudian melanjutkan ke negeri Dunia (IBRD, 1971-1973). Kemudian antara lain Bintang Gerilya tahun 1992, Belanda tepatnya di SMT Nederlandsche ia berturut-turut dilantik sebagai Brevet Kehormatan Hiu Kencana tahun Economicscshe Hogeschool, Roterdam. Menteri kabinet, yang dimulai 1992, Bintang Republik Indonesia Utama Selanjutnya di Fakultas Ekonomi, pada Kabinet Pembangunan II dan III dari presiden Republik Indonesia tahun Universitas Indonesia, Jakarta. sebagai Menteri Perdagangan (1973-1978, 1998, Degree of Doctor of Law Honoris Putra dari Prawiro, seorang 1978-1983). Selanjutnya pada Kabinet Causa dari The National University of guru ini, mempunyai perjalanan Pembangunan IV ia dipercayakan sebagai tahun 1993 (karena dia berhasil karir yang panjang. Ia mulai sebagai Menteri Keuangan (1983-1988). Lalu memajukan perdagangan Indonesia sekretaris BKR, Yogyakarta (1945). pada tahun 1988 ia diangkat pula sebagai Gubernur Menko Bidang Ekuin dan Pengawasan (1966), Gubernur Bank Indonesia Pembangunan, yang diselesaikannya (1966-1973), Gubernur Dana Moneter pada tahun 1993.

EDUKASIEDUKASI KEUANGAN KEUANGAN n nEDISIEDISI 30/2015 13/2312 n n2323 Liputan Utama

PUSPA TETAP MEWANGI

24 nEDUKASI KEUANGAN nEDISI 30/2015 Liputan Utama

Pusdiklat Pajak (Puspa) yang kita kenal saat ini tidak mengalami banyak perubahan dari Pusdiklat Pajak di masa lalu. Jalan Sakti Raya, Kemanggisan, Jakarta Barat, masih tetap difungsikan sebagai tempat pendidikan dan pelatihan perpajakan.

Sebelum menjadi Pusdiklat Pajak, Kampus JB. Sumarlin ini difungsikan sebagai lembaga pendidikan dan pelatihan perpajakan untuk pegawai Direktorat Jenderal Pajak yang diberi nama Pendidikan Karyawan Tinggi (Perkanti). Perkanti berdiri di akhir tahun 1960-an hingga tahun 1975, tahun lahirnya BPLK.

Seiring Keputusan Presiden RI Nomor 44 tahun 1974 tentang pokok- pokok organisasi departemen yang diikuti dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor 405/MK/6/4/1975 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Keuangan, maka lahirlah Badan Pendidikan dan Latihan Keuangan (BPLK). Dengan lahirnya BPLK ini pendidikan dan pelatihan Teks: pegawai Departemen Keuangan yang Shera Betania semula ditangani oleh masing-masing Foto: Direktorat Jenderal maka tugas tersebut Muh. Fath dipindahkan dan dilimpahkan kepada BPLK sehingga Direktorat Jenderal dapat

EDUKASI KEUANGAN nEDISI 30/2015 n25 Liputan Utama

memfokuskan pada tugas teknisnya Pusdiklat Pajak akan tetap dan Dirjen Pajak1981-1988) masing-masing. terus mengembangan kompetensi SDM 5. Gedung E : Sutadi Sukarya (mantan keuangan Negara di bidang perpajakan Dirjen Pajak 1970-1981) Secara fungsi, Pusdiklat Pajak tetap di seluruh Indonesia. Puspa akan tetap 6. Gedung F : Sarwono Prawirosuroyo melaksanakan pengembangan SDM lestari, Puspa akan tetap menyebarkan (mantan Direktur Pengusutan dan keuangan Negara di bidang perpajakan. wanginya agar lebah-lebah datang dan Pengendalian Wilayah Ditjen Pajak) Seperti yang pernah disampaikan menghasilkan madu-madu terbaik. 7. Gedung I : Moedjiono Kartopradjono oleh Kepala BPPK Sumiyati saat 8. Gedung J : Soeyoedno Brotodiharjo groundbreaking pembangunan Asrama Sebelum menjadi Pusdiklat (mantan Dirjen Pajak1963-1970) Pusdiklat Pajak pada 9 Oktober 2015 Pajak, Kampus JB Sumarlin memiliki yang lalu. “Disinilah pahlawan-pahlawan nama Pusdiklat Perpajakan, dan fiskus kita akan diajar. Disini adalah salah Pusdiklat Perpajakan dan Ipeda (Iuran Data Kepala Kantor yang pernah satu kawah candradimuka yang akan Pembangunan Daerah). Dari fisiknya, di berkedudukan di Jalan Sakti No.1 dilalui seluruh pegawai pajak. Tanpa Kampus JB. Sumarlin juga tidak banyak Kemanggisan adanya mereka yang menjadi semacam berubah. Gedung-gedung yang ada lebah untuk mengumpulkan madu tapi sekarang masih tetap dipertahankan, 1. Tobias Subekti (1970-1972) sekaligus mendorong pertumbuhan namun fungsinya beberapa sudah 2. Sarwono Prawirosuroyo (1972-1977) ekonomi, kita tidak akan punya APBN beralih. 3. Djamaluddin Abdullah (1977-1978) yang jumlah sekarang jumlahnya sudah 4. Buchari Arsad (1978-1989) lebih dari 2000 Trilyun”, kata Kepala BPPK. Penamaan gedung-gedung di 5. Muhammad Yunus (1989-1993) Saat itu Kepala BPPK mengumpamakan lingkungan Pusdiklat Pajak 6. Muslih Muhsin (1993-1998) Pusdiklat Pajak sebagai tempat untuk 7. Achmad Suhari (1998-2001) mengumpulkan madu, tempat para 1. Gedung A : Hussein Kartasasmita 8. Chaizi Nasucha pegawai pajak memperoleh pengetahuan (mantan Sesditjen Pajak) 9. Salip dan kemampuan hardskill dan softskill 2. Gedung B : Ahmad Din (mantan 10. Chaizi Nasucha pengembangan diri untuk meningkatkan Sesditjen Pajak) 11. Imam Arifin (2012-2015) pendapatan Negara. 3. Gedung C : Buchari Arsad 12. Hario Damar (2015-sekarang) 4. Gedung D : Salamun AT (mantan

26 nEDUKASI KEUANGAN nEDISI 30/2015 Liputan Utama

JB. SUMARLIN, Menteri Keuangan (1988-1993)

ohannes Baptista Sumarlin (lahir Keuangan dirintis sejak melakukan memperkuat struktur perkreditan yaitu Jdi Nglegok, Blitar, Jawa Timur, 7 Gebrakan Sumarlin I pada tahun 1987, Paket Kebijakan Deregulasi di Bidang Desember 1932; umur 82 tahun) adalah saat menjabat sebagai Ketua Bappenas Moneter, Keuangan dan Perbankan salah seorang ekonom Indonesia yang dan Menteri Keuangan ad Interim. Beliau (Pako 1988), Paket Maret 1989, dan pernah memegang berbagai jabatan menerapkan kebijakan pengetatan Paket Januari 1990. Kebijakan ini malah pemerintahan penting di bidang moneter dengan cara menaikkan menghasilkan ekspansi kredit perbankan ekonomi. Pad atahun 1989 bahkan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia yang berlebihan dan kurang selektif. meraih penghargaan sebagai Finance (SBI). Hal ini dilakukan pemerintah Pada Maret 1991 Gebrakan Sumarlin II Minister of the Year 1989 dari Majalah bersama Bank Indonesia untuk dikeluarkan. Gebrakan II ini mampu Euromoney pada pertemuan tahunan mengatasi perekonomian Indonesia mengekang laju inflasi hingga secara Bank Dunia di Washington. yang menghadapi kesulitan. Gebrakan berangsur-angsur turun menjadi 4,9% Sumarlin I berhasil menunjukkan pada 1992. Menurut pers saat itu, JB. Sumarlin perkembangan yang membaik dengan Sejak 1970 hingga 1998, JB. Sumarlin berhasi mengubah struktur ekonomi angka pertumbuhan 5,7% melebihi target banyak berperan dalam pusat kebijakan Indonesia, antara lain beliau berani rata-rata pertumbuhan 5% (1988). ekonomi dan keuangan. dan konsisten dalam transformasi system keuangan Indonesia, membuka Pada Kabinet Pembangunan V, sektor Perbankan untuk persaingan dipercaya untuk menjabat sebagai dan menggairahkan pasar modal yang Menteri Keuangan didampingi Menteri sebelumnya macet lesu. Muda Keuangan Nasruddin Sumintapura. Kebijakan yang dikeluarkan untuk Perjalanan karir di Kementerian mendukung pengendalian inflasi dan

EDUKASI KEUANGAN nEDISI 30/2015 n27 Kuis

Fasilitas pada foto terdapat pada salah satu unit diklat BPPK di Jakarta bagian Timur, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai merupakan stakeholder utama dari Pusdiklat ini.

Ketentuan: 1. Tebak Nama Pejabat (ada 2 nama) yang terdapat pada Selamat kepada: Gedung Kampus dimaksud lalu Tuliskan Jawaban serta Nama Andi Santoso Lengkap dan Nama/Alamat Kantor berikut Nomor HP Anda. Pusdiklat Kekayaan Negara Kirim ke alamat Redaksi Edukasi Keuangan, melalui email ke dan Perimbangan Keuangan [email protected]. Jawaban paling lambat kami terima 30 September 2015 Pemenang kuis Majalah Edukasi Keuangan 2. Penentuan pemenang dengan cara diundi JIKA yang berhasil edisi 28/2015 menjawab Tepat dan Benar lebih dari satu orang

3. Pengumuman Pemenang akan di umumkan pada Edukasi Keuangan Edisi ke-30 (Bulan Agustus 2015) Menangkan : Powerbank dan Suvenir Menarik!!

(Kuis Edukasi Keuangan) tidak berlaku untuk semua Pengurus dan anggota serta keluarga Dewan Redaksi Media Edukasi Keuangan

28 nEDUKASI KEUANGAN nEDISI 30/2015 Serambi Ilmu

Serambi Ilmu

MENUJU KEMENTERIAN KEUANGAN YANG LEBIH BERSIH DAN BEBAS KORUPSI MELALUI IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO. 83/PMK.01.2015

KESALAHAN UMUM DALAM PEMANFAATAN SURAT KETERANGAN ASAL DALAM SKEMA ATIGA UNTUK MENDAPATKAN TARIF PREFERENSI

AUDIT EXPECTATION GAP: SUMBANG SARAN UNTUK MEMPERKECIL KESENJANGAN HARAPAN DAN AUDITOR

PASANG SURUT SKF DALAM PENGADAAN BARANG/ JASA PEMERINTAH LEVERAGE MENUJU IMPLEMENTASI KEMENKEU CORPU: BELAJAR DARI MANDIRI UNIVERSITY

Menangkan :

EDUKASI KEUANGAN nEDISI 30/2015 n29 Serambi Ilmu

MENUJU KEMENTERIAN KEUANGAN YANG LEBIH BERSIH DAN BEBAS KORUPSI MELALUI IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO. 83/PMK.01.2015

oleh: KHALIMI Widyaiswara Pusdiklat Pengembangan SDM

PENDAHULUAN untuk meningkatkan pencegahan tindak yang dimaksud dengan gratifikasi pidana korupsi melalui pengendalian adalah pemberian dalam arti luas, yakni Dalam rangka mewujudkan gratifikasi dan memberikan pedoman uang, barang, rabat (discount), komisi, penyelenggaraan negara yang bersih dan bagi pegawai di lingkungan Kementerian pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, bebas dari KKN (Korupsi, Kolusi dan Keuangan dalam pelaksanaan fasilitas penginapan, perjalanan wisata, Nepotisme) di lingkungan Kementerian pengendalian gratifikasi. pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas Keuangan, perlu adanya upaya lainnya, baik yang diterima di dalam pengendalian gratifikasi. Hal tersebut Tulisan ini dibuat untuk melihat negeri maupun di luar negeri, yang penting sebagai perwujudan integritas lebih jauh ketentuan–ketentuan dilakukan dengan menggunakan sarana pegawai di lingkungan Kementerian yang diatur dalam Peraturan Menteri elektronik atau tanpa sarana elektronik. Keuangan dalam menjalankan fungsi dan Keuangan tersebut dan membahas tugasnya secara sungguh-sungguh dan faktor-faktor yang mempengaruhi Berdasarkan penjelasan diatas, bertanggungjawab. keberhasilan implementasi pengendalian sesungguhnya pengertian pemberian gratifikasi di lingkungan Kementerian menurut penjelasan pasal tersebut Berkaitan dengan upaya Keuangan. adalah pemberian dalam arti luas. mewujudkan tujuan tersebut, Menteri Artinya gratifikasi bermakna netral, Keuangan telah menerbitkan Peraturan mengatur hal-hal yang bisa diterima Menteri Keuangan Nomor 83/ dan harus ditolak. Pembatasan terkait PENGERTIAN GRATIFIKASI PMK.01/2015 tanggal 23 April 2015 tentang dengan gratifikasi yang harus ditolak Pengendalian Gratifikasi di lingkungan Menurut penjelasan pasal 12B Undang diatur lebih lanjut dalam pasal 12B ayat Kementerian Keuangan dan telah Undang No. 20 tahun 2001 tentang 1 yang berbunyi: “Setiap pemberian diundangkan pada tanggal 23 April 2015. Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, gratifikasi kepada Pegawai Negeri Sipil Maksud penerbitan PMK tersebut adalah dianggap suap, apabila berhubungan

30 nEDUKASI KEUANGAN nEDISI 28/2015 Serambi Ilmu

dengan jabatan dan berlawanan dengan (help desk) pengendalian Gratifikasi Pasal mengenai perlindungan, kewajiban atau tugasnya”. yang berkedudukan di unit kerja yang penghargaan dan sanksi mengatur mempunyai tugas dan fungsi di bidang mengenai adanya jaminan perlindungan Tinjauan Umum Peraturan Menteri kepatuhan internal pada Kantor Pusat, hak dan kewajiban, penghargaan dan Kuangan Nomor 83 tahun 2015 Kantor Wilayah, dan Kantor Pelayanan/ pengenaan sanksi atas pelaporan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di masing- gratifikasi. Peraturan Menteri Keuangan Nomor masing unit eselon I di lingkungan 83 tahun 2015 tentang Pengendalian Kementerian Keuangan beserta tugas Gratifikasi di Lingkungan Kementerian dan tanggung jawabnya. Keuangan terdiri dari 6 Bab dan 15 pasal Faktor-faktor Keberhasilan dengan rincian sebagai berikut: Pasal yang mengatur mengenai Keberhasilan implementasi sebuah Mekanisme Pelaporan Gratifikasi 1. Bab I, mengenai Ketentuan Umum, peraturan dalam pelaksanaannya sangat mengatur mekanisme pelaporan diatur dalam pasal 1; ditentukan oleh beberapa hal. Disamping penyampaian laporan penerimaan berkaitan dengan pemahaman pegawai Gratifikasi oleh Pelapor kepada KPK 2. Bab II, mengenai Gratifikasi, diatur atas kejelasan ketentuan dimaksud faktor melalui UPG pada unit kerja Pelapor yang dalam pasal 2, 3 dan 4; lingkungan juga turut mempengaruhi. bersangkutan, dalam waktu 7 (tujuh) 3. Bab III, mengenai Pembentukan hari kerja terhitung sejak diterimanya Beberapa faktor yang ikut menunjang Unit Pengendali Gratifikasi (UPG) Gratifikasi oleh Pelapor sejak gratifikasi keberhasilan implementasi pengendalian dan UPG Koordidantor diatur diterima, dengan tembusan laporan gratifikasi di lingkungan Kementerian dalam pasal 5 dan 6; kepada UPG diatasnya secara berjenjang Keuangan, antara lain: dan UPG Koordinator. 4. Bab IV, mengenai Mekanisme 1. Keteladanan (tone of the top) Pelaporan Gratifikasi. Bagian Pasal mengenai Tindak Lanjut Pertama, mengenai Pelaporan, Penetapan Gratifikasi mengatur Dalam konteks keteladanan diatur dalam pasal 8, 9 dan 10. kewajiban penyerahan Gratifikasi yang pemimpin Kouzes dan Posner Bagian Kedua, mengenai Tindak berbentuk uang dan/atau barang melalui (2007) mengatakan ada lima Lanjut Penetapan Gratifikasi, diatur UPG pada unit kerja Pelapor atau secara praktek keteladanan, yaitu: 1) dalam pasal 11, dan Bagian Ketiga langsung kepada KPK dilakukan setelah Mencontohkan cara (model mengenai Penolakan Gratifikasi, mendapat penetapan status kepemilikan the way); 2) Menginspirasi visi diatur dalam pasal 12; Gratifikasi oleh Pimpinan KPK. bersama (Inspire a shared vision); 3) Menantang Proses (Challenge 5. Bab V, mengenai Perlindungan, Pasal Penolakan Gratifikasi the Process); 4) Memampukan Penghargaan dan Sanksi, diatur mengatur bagi yang menolak penerimaan orang lain untuk bertindak dalam pasal 13 dan 14 dan; Gratifikasi, agar wajib melaporkan (enble others to act); dan 5) penolakan Gratifikasi kepada UPG pada menyemangati jiwa (encourage 6. Bab VI, Penutup diatur dalam pasal unit kerja Pelapor; atau secara langsung the heart). 15 kepada KPK dengan tembusan UPG unit kerja Pelapor. Dalam kaitannya dengan

Secara umum, PMK tersebut, dalam pasal-pasalnya mengatur mengenai definisi gratifikasi dan jenis-jenisnya yang lebih rinci, dikelompokkan menjadi “Setiap pemberian gratifikasi kepada gratifikasi yang wajib dilaporkan dan gratifikasi yang tidak wajib dilaporkan Pegawai Negeri Sipil dianggap suap, baik terkait dengan kedinasan maupun apabila berhubungan dengan jabatan yang tidak terkait dengan kedinasan. dan berlawanan dengan kewajiban Pasal yang mengatur pembentukan Unit Pengendali Gratifikasi (UPG) atau tugasnya” dan Koordinator UPG, mengatur tentang perlunya dibentuk UPG sebagai unit pelayanan dan informasi

EDUKASI KEUANGAN nEDISI 30/2015 n31 Serambi Ilmu

yang pertama, yakni model Unit eselon I juga diharuskan Tata Cara Pengelolaan dan Tindak the way Konzes dan Posner, menyusun kode etik yang lanjut Pelaporan Pelanggaran berpandangan bahwa memimpin berfungsi sebagai pedoman (whistleblowing) di lingkungan berarti harus menjadi contoh perilaku bagi setiap Pegawai Kementerian Keuangan. yang baik dan mewujudkan Negeri Sipil dalam menjalankan apa yang pemimpin katakan. tugasnya. Disamping adanya perangkat Selanjutnya Kouzes dan Posner sistem/peraturan, perlu juga menyatakan bahwa Perbuatan Keberhasilan penegakan melihat sejauh mana tingkat pemimpin jauh lebih penting integritas bagi setiap PNS secara partisipasi pegawai menggunakan dari perkataannya. Pemimpin umum, dan khususnya integritas fasilitas ini, yang tercermin harus memberi contoh terlebih anti korupsi melalui kebijakan dari sejauh mana peningkatan dahulu dalam tindakan sehari- pengendalian gratifikasi sangat jumlah laporan yang masuk, hari dan menunjukan komitmen tergantung kepada sejauh mana jumlah perkara korupsi yang mendalam atas apa yang pejabat/pegawai di lingkungan ditangani dan diselesaikan. diyakininya. “Kepemimpinan Kementerian Keuangan Edukasi kepada pegawai untuk contoh“ sangat cocok diterapkan mengaktualisasikan kode etik terlibat aktif memanfaatkan dalam kehidupan masyarakat dan Nilai-Nilai Kementerian sarana whistleblower perlu terus yang memerlukan keteladanan. Keuangan agar menjadi perilaku dilakukan sehingga diharapkan nyata dalam kesehariannya. semakin banyak laporan yang Dalam implementasi Semakin kuat aktualisasi, masuk dan ditindaklanjuti. pengendalian gratifikasi di semakin mempercepat Dengan keterlibatan yang lingkungan Kementerian terwujudnya integritas organisasi, penuh dari setiap pegawai, Keuangan, maka peran setiap sebailknya aktualisasi yang lemah maka ruang bagi kemungkinan pejabat struktural pada setiap akan menyebabkan upaya-upaya terjadinya pelanggaran korupsi/ level sangat menentukan dan penumbuhan integritas sangat gratifikasi semakin sempit dan mempengaruhi keberhasilan. berkembang. diharapkan semakin mendukung Sebuah ungkapan menarik keberhasilan implementasi pernah disampaikan oleh 3. Sistem Pengelolaan Pengaduan pengendalian gratifikasi di Hoegeng mantan Menteri dan (whistle blowers system) Lingkungan Kementerian Kapolri yang dikenal sebagai Keuangan. Sistem pengelolaan pengaduan pejabat berintegritas tinggi bahwa (whistle blowers system) sangat upaya pemberantasan korupsi Penutup mendukung implementasi diibaratkan seperti mandi dengan pengendalian gratifikasi. Keberhasilan implementasi gayung, yang disiram air terlebih Sistem ini mendorong peran pengendalian gratifikasi di lingkungan dahulu bagian kepala turun ke serta seluruh pegawai untuk Kementerian Keuangan sangat badan, dan selanjutnya keseluruh melaporkan pelanggaran tergantung kepada keterlibatan dan bagian bawah tubuh. yang terjadi di instansinya partisipasi semua stakeholder yang 2. Penerapan Kode etik dan aturan menggunakan media yang sudah berada di lingkungan Kementerian perilaku (code of conduct) serta disediakan. Setiap pegawai atau Keuangan. Disamping kesiapan Penegak kode etik. Sebagai kelompok masyarakat yang perangkat peraturan/sistem, faktor sebuah Kementerian yang menyampaikan laporan akan keteladanan pimpinan, aktualisasi Nilai- mempelopori reformasi birokrasi dijamin kerahasiaannya sehingga Nilai Kementerian Keuangan dan kode di Indonesia, Kementerian tidak berpengaruh terhadap etik menjadi acuan perilaku pegawai Keuangan telah menyusun Nilai- keselamatan dan keamanan dari dan terciptanya sistem pengelolaan Nilai Kementerian Keuangan. pegawai yang melaporkan. pengaduan/whistle blowing system Nilai-Nilai Kementerian menjadi kunci bagi keberhasilan Di lingkungan Kementerian Keuangan berfungsi sebagai menghadirkan birokrasi yang bersih dan Keuangan implementasi acuan perilaku bagi setiap Eselon bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme pengelolaan pengaduan ini, I dalam menjalankan tugas dan di lingkungan Kementerian Keuangan. sesungguhnya bukan hal yang fungsinya. baru. Sejak tahun 2010 telah terbit Disamping Nilai-Nilai Peraturan Menteri Keuangan Kementerian Keuangan, setiap Nomor 103/PMK.09/2010 tentang

32 nEDUKASI KEUANGAN nEDISI 30/2015 Serambi Ilmu

KESALAHAN UMUM DALAM PEMANFAATAN SURAT KETERANGAN ASAL DALAM SKEMA ATIGA UNTUK MENDAPATKAN TARIF PREFERENSI oleh: Budy Setiawan Fungsional Pemeriksa Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

Pendahuluan swasta di kawasan ASEAN. Agreement (ATIGA) pada pertemuan KTT ASEAN ke-14 tanggal 27 Februari 2009 Sangatlah jarang suatu negara Pada tahapan berikutnya, ketika di Chaam, Thailand. ATIGA merupakan dapat memiliki kelebihan pada seluruh negara-negara di berbagai belahan dunia kodifikasi atas keseluruhan kesepakatan faktor ekonomi, sehingga suatu negara mulai melakukan upaya-upaya untuk ASEAN dalam liberalisasi dan fasilitasi masih membutuhkan negara lain untuk menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan barang. Dengan demikian, memenuhi kebutuhan ekonominya. Hal ekonomi, negara-negara anggota ASEAN ATIGA merupakan pengganti Agreement inilah yang menyebabkan dibentuknya menyadari bahwa cara terbaik untuk on Common Effective Prefferential Tariff economic union maupun bentuk bekerjasama adalah dengan saling (CEPT) serta penyempurnaan perjanjian kerjasama lainnya yang menjadi tren membuka perekonomian mereka, guna ASEAN dalam perdagangan barang beberapa dekade belakangan ini. menciptakan integrasi ekonomi kawasan. secara komprehensif dan integratif. Untuk negara-negara di Asia Tenggara, Maka dibentuklah ASEAN Free Trade dibentuklah ASEAN. Salah satu tujuan Area (AFTA) tahun 1992 sebagai langkah Indonesia, khususnya dunia usaha dibentuknya ASEAN pada tahun 1967 untuk meningkatkan daya saing produk harus dapat mengambil manfaat dari adalah untuk melakukan kerjasama ASEAN melalui penghapusan hambatan penerapan ATIGA tersebut, melalui ekonomi di antara negara anggotanya. tarif dan non-tarif serta untuk menarik pemanfaatan fasilitas tarif preferensi atas Pada tahap awal, kerjasama ekonomi investasi global ke kawasan ASEAN. impor yang dilakukan. Peluang untuk difokuskan pada program-program mendapatkan bahan baku dan barang pemberian preferensi perdagangan Untuk mewujudkan hal tersebut, modal dengan biaya dan hambatan (preferential trade) antar pemerintah negara-negara anggota ASEAN telah yang lebih murah terbuka lebar. Biaya negara-negara anggota maupun pihak menyepakati ASEAN Trade in Goods produksi berupa raw material cost dan

EDUKASI KEUANGAN nEDISI 28/2015 n33 Serambi Ilmu

overhead cost dari indirect material dan ternyata terdapat keraguan atas validitas utama yang ditawarkan adalah adanya biaya penyusutan barang modal yang informasi yang ada, ATIGA memberikan tarif preferensi yaitu tarif bea masuk lebih rendah seharusnya dapat dinikmati memberikan kesempatan kepada DJBC yang lebih kecil dari tarif normal (dikenal oleh industri dalam negeri. untuk menangguhkan pemberian tarif dengan tarif MFN – Most Favoured preferensi atau jika alasannya cukup maka Nation). Untuk mendapatkan tarif Untuk menikmati tarif preferensi, dapat langsung diberikan penolakan. preferensi dimaksud, suatu produk wajib importir mengajukan Pemberitahuan memenuhi Rules of Origin (RoO). Impor Barang (PIB) ke Kantor Tetapi sejak penerapan skema Pelayanan Utama (KPU) Bea Cukai/ perdagangan bebas ATIGA, maupun Rules of Origin secara umum dapat Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dengan skema lainnya, salah satu dijabarkan dalam 3 (tiga) komponen dan Cukai (KPPBC) beserta dokumen permasalahan klasik yang muncul adalah (WCO), yaitu (1) kriteria origin (origin pelengkapnya, termasuk di dalamnya industri dalam negeri yang melakukan criteria), (2) pengiriman langsung adalah Surat Keterangan Asal (SKA) yang importasi bahan baku, barang modal, (direct consignment), dan (3) ketentuan dalam skema ATIGA disebut Form D yang atau barang lainnya dari luar negeri tidak prosedural (procedural provisions). diterbitkan di negara eksportir. Dalam dapat menyerahkan SKA yang memenuhi rangka pemeriksaan dokumen untuk ketentuan yang dipersyaratkan dalam Komponen pertama dari Rules of membuat keputusan pemberian tarif Rules of Origin (RoO) sehingga tidak bisa Origin adalah persyaratan yang harus preferensi, petugas Direktorat Jenderal menikmati fasilitas tarif preferensi. dipenuhi terkait tatacara memperoleh/ Bea dan Cukai (DJBC) akan melakukan mendapatkan/memproduksi (baik penelitian atas seluruh dokumen terkait, Berdasarkan uraian tersebut di atas, bagian atau seluruhnya) barang yang termasuk validitas Form D. pada artikel ini akan diulas mengenai : akan diajukan untuk mendapatkan tarif preferensi. Kriteria origin dalam skema Kemungkinan yang terjadi dari 1. Aturan apakah yang tidak dipenuhi ATIGA meliputi: hasil pemeriksaan tersebut ada dua, sehingga SKA tidak memenuhi yaitu: diberikan atau tidak diberikan persyaratan dan ditolak oleh DJBC? (a) wholly obtained or produced, kita tarif preferensi. Dalam hal tidak tekankan sebagai produk-produk 2. Apa penyebab dari penolakan SKA terdapat keraguan dan kedapatan alami, tetapi ternyata memiliki oleh DJBC tersebut? bahwa seluruh informasi adalah valid kemungkinan untuk digunakan dan diyakini kebenarannya, maka pada barang-barang hasil produksi. petugas memberikan keputusan bahwa (b) non wholly obtained or produced, barang yang diimpor dapat diberikan II. Tinjauan Teoritis secara umum kriteria origin yang tarif preferensi. Sebaliknya, apabila Dalam skema FTA keuntungan termasuk dalam not wholly obtained or produced terbagi menjadi 3 (tiga), yaitu :

 Regional Value Content “Salah satu permasalahan klasik yang (RVC),bahan baku bukan dari negara pengekspor tetapi dari muncul adalah industri dalam negeri negara lain yang juga anggota yang melakukan importasi bahan baku, skema FTA. barang modal, atau barang lainnya dari  Change in Tariff Classification (CTC), terjadinya perubahan luar negeri tidak dapat menyerahkan klasifikasi dalam jumlah digit tertentu akibat proses produksi SKA yang memenuhi ketentuan yang yang menggunakan bahan baku dipersyaratkan dalam Rules of Origin non origin. (RoO) sehingga tidak bisa menikmati  Product Specific Rules (PSR), bentuk ekspresi dari era fasilitas tarif preferensi.” globalisasi untuk mengakomidir perkembangan tekhnologi yang menunjang proses produksi guna mengantisipasi adanya

34 nEDUKASI KEUANGAN nEDISI 30/2015 Serambi Ilmu

perkembangan yang tidak termasuk dari 2 ketentuan diatas.

Komponen kedua mengenai kriteria pengiriman, untuk dapat dikategorikan origin suatu negara, maka pengirimannya harus dilakukan langsung dari negara pengekspor ke negara pengimpor. Inilah yang kemudian disebut dengan pengiriman langsung, tanpa ada transit ataupun transhipment di negara ketiga. Lebih lanjut, ATIGA ternyata telah mengantisipasinya dengan menambah klausul lain di bawah prinsip pengiriman langsung. Apabila, sarana pengangkut tidak memiliki rute langsung dari negara pengekspor ke negara pengimpor, maka diberikan fleksibilitas, boleh transit di negara anggota ASEAN lainnya ataupun negara non-anggota ASEAN. Fleksibilitas salah satu saja tidak dapat dipenuhi, diberikannya tarif preferensi adalah tersebut memerlukan aturan tambahan. maka barang tersebut merupakan produk sebagai berikut: Untuk mendukung terpenuhinya non-origin, dan tidak dapat diberikan persyaratan diatas, disamping harus tarif preferensi, melainkan tarif MFN. 1. Deskripsi dan Uraian Barang pada menyerahkan Form D dan asli Kolom 7 Form D kurang lengkap. commercial invoice, importir wajib III. Pembahasan menyerahkan Through Bill of Lading. Informasi yang diminta meliputi Dalam kerangka ATIGA, keberadaan Antusiasme dunia usaha untuk jumlah dan jenis barang, jenis Through B/L diperlukan untuk dapat melakukan impor dengan memanfaatkan kemasan, kode HS di negara membuktikan rute perjalanan barang, fasilitas tarif preferensi dengan importir (minimal 6 digit), serta sehingga memudahkan penelusurannya menggunakan Form D sangat besar. informasi lainnya termasuk jika pada saat diperlukan terkait proses Daya tarik utama adalah karena tarif bea menggunakan mekanisme Third verifikasi pemenuhan Rules of Origin masuk dengan menggunakan Form D Country Invoicing (akan dibahas oleh administrasi pabean di negara hampir 99% dari pos tarif sudah menjadi khusus). Informasi yang ditulis importir. 0%. Perkembangan liberalisasi tarif harus sama dengan yang tertulis untuk ASEAN - per 2013 lihat Tabel 1. pada dokumen pendukung. Komponen ketiga adalah ketentuan prosedural. Prosedur untuk menikmati Hal ini menunjukkan kesadaran Dalam pengisian kolom 7 fasilitas yang disediakan oleh skema FTA, dari pengguna jasa untuk memanfaatkan terdapat beberapa hal yang harus yaitu terkait tarif preferensi, dengan cara fasilitas ini cukup baik. Tetapi hal tersebut diperhatikan, yaitu; memperoleh bukti bahwa produknya belum didukung oleh pengetahuan  Informasi manufacturer atau berhak untuk menikmati fasilitas mengenai bagaimana pemanfaatan Form produsen tersebut. Pembuatan dan pengisian SKA yang benar, karena setiap cukup banyak Form SKA ditolak atau diragukan Form D harus sesuai dengan ketentuan Mengingat syarat utama validitasnya sehingga fasilitas tarif pengisian yang ditentukan dalam mendapatkan tarif preferensi preferensi tidak diberikan. Berikut data Operational Certification Procedures meliputi kriteria origin yang Form SKA yang ditolak pada importasi (OCP). terkait dengan pembuatan melalui KPU BC Tanjung Priok pada barang, maka tentunya pihak Ketiga komponen tersebut wajib triwulan pertama tahun 2015. yang paling mengetahui struktur dipenuhi secara bersamaan, sehingga bahan baku, struktur biaya produk impor dapat dikategorikan Berdasarkan identifikasi pada dan lain-lain adalah produsen memenuhi origin criteria dan berhak penyebab, kesalahan umum yang maka tentunya khusus untuk mendapatkan tarif preferensi. Apabila sering terjadi dan mengakibatkan tidak perusahaan trading yang

EDUKASI KEUANGAN nEDISI 30/2015 n35 Serambi Ilmu

memanfaatkan tarif preferensi wajib mencantumkan nama produsen pembuat barang tersebut.

 Multiple items

Mencantumkan semua item barang yang akan dimintakan tarif preferensinya sehingga form D dengan multiple items harus memuat semua informasi yang dibutuhkan.

 Kode HS

Pencantuman kode HS hanya sebagai referensi bagi petugas pabean di negara importir sehingga memudahkan proses verifikasi pada saat diajukan. Kesalahan dalam pengklasifikasian tidak membatalkan SKA dan petugas pabean masih dapat menetapkan klasifikasi yang seharusnya.

Terdapat banyak kasus terkait deskripsi dan uraian barang pada Form SKA dimana tidak menguraikan secara lengkap uraian barang sesuai dokumen pelengkap pabean lainnya, atau memberitahukan secara umum/global, dikelompokkan menjadi satu karena dianggap satu HS Code. Berdasarkan rule tersebut, uraian barang yang tidak jelas atau tidak sesuai dengan dokumen pendukung (invoice atau packing list) tidak dapat diterima Form D nya.

Contoh Form D

2. Third country invoicing.

Maksud dari mekanisme third country invoicing ini apabila ada pihak ketiga yang terlibat di dalam transaksi antara ekportir dan importir. Lokasi pabrik ketiga bisa saja di negara eksportir (satu negara) atau beberapa negara tetapi masih anggota ATIGA. Agar diperhatikan negara supplier agar menjelaskan

36 nEDUKASI KEUANGAN nEDISI 30/2015 Serambi Ilmu

dengan menggunakan Form SKA setiap kali melakukan importasi.

2. Untuk dapat diberikan tarif “Industri dalam negeri dapat preferensi, importir harus tunduk atas aturan mengenai keasalan menikmati fasilitas tarif preferensi barang atau Rules of Origin. dengan menggunakan Form SKA setiap 3. Beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam penggunaan Form D kali melakukan importasi” dalam skema ATIGA adalah tidak detail mengisi deskripsi barang pada kolom 7 dan tidak disebutkannya manufaktur, tidak tepatnya penggunaan third country invoicing dan kesalahan dalam kriteria third country invoicing persyaratan tersebut maka form D mekanisme pengiriman. dengan menyebutkan perusahaan tersebut wajib dilampirkan dengan yang menerbitkan invoice. dokumen Through bill of lading 4. Pada beberapa transshipment yang Bahkan apabila pihak supplier yang didalamnya memuat informasi barangnya menggunakan Form D, mengetahui informasi tentang lengkap tentang pengirim, tidak dilengkapi dengan Through nomor dan tanggal invoice yang penerima, data muatan, pelabuhan B/L sehingga Form D ditolak karena diterbitkan pihak ketiga maka wajib muat dan bongkar, freight dan cara tidak memenuhi kriteria pengiriman dicantumkan pada kolom 10 Form pembayaran. Keberadaan through (direct consignment). D nya. bill of lading ini diperlukan untuk membuktikan rute perjalanan 5. Penyebab kesalahan tersebut Pada beberapa Form D, dalam hal barang. antara lain perbedaan persepsi dan perusahaan yang menerbitkan kurangnya pemahaman terhadap invoice dan perusahaan yang Pada beberapa transshipment yang aturan Rules of Origin baik Supplier mengajukan Form D berbeda, maka barangnya menggunakan Form D, atau Issuing Authority dinegara pihak yang menerbitkan invoice tidak dilengkapi dengan through pengekspor maupun importir yang (pihak yang bertransaksi dengan B/L sehingga Form D ditolak bersangkutan. importir) dicantumkan pada Kolom karena tidak memenuhi kriteria 7 dan diberi tanda tick (√) pada pengiriman. Misalnya terdapat kolom “third country invoicing” pengiriman barang dengan fasilitas Agar kesalahan-kesalahan ini dapat pada Box 13 Form D. Form D dari Thailand ke Indonesia diminimalisir, kami menyarankan agar yang transit melalui Malaysia. dunia usaha yang melakukan importasi Pengangkutan dari Thailand dengan menggunakan Form D sebaiknya melalui darat kemudian dikapalkan 3. Direct consignment. memahami terlebih dahulu Rules of di Malaysia menuju Indonesia. Bukti Origin dan tatacara pengisian Form D pengangkutan darat dari Thailand Untuk mendukung sekaligus yang sesuai dengan ketentuan pengisian ke Malaysia inilah yang seringkali menjaga origin dari suatu barang, yang ditentukan dalam Operational tidak dapat diberikan kepada maka pengirimannya harus Certification Procedures (OCP) dan DJBC sehingga kriteria pengiriman langsung dari negara pengekspor khusus pemerintah yang diwakili langsung tidak terpenuhi. ke negara pengimpor tanpa transit Direktorat Jenderal Bea dan Cukai transshipment ataupun di negara agar lebih sering melakukan sosialisasi ketiga. Dalam kenyataannya rute mengenai pemanfaatan fasilitas Form D alat angkut belum tentu bisa IV Kesimpulan dan Saran kepada importir dan pengguna jasa. langsung dari negara pengekspor ke negara pengimpor sehingga Berdasarkan uraian di atas, pelayaran harus memilih kesimpulan yang bisa ditarik adalah: jalur lain sebagaimana yang dipersyaratkan dalam perjanjian. 1. Industri dalam negeri dapat Untuk mendukung dipenuhinya menikmati fasilitas tarif preferensi

EDUKASI KEUANGAN nEDISI 30/2015 n37 Serambi Ilmu

AUDIT EXPECTATION GAP: SUMBANG SARAN UNTUK MEMPERKECIL KESENJANGAN HARAPAN DAN AUDITOR oleh: Mohammad Dody Fachrudin Auditor pada Inspektorat Jenderal Kemenkeu

Beberapa waktu lalu, Badan sebagian besar KL atau 72,09% KL aspek akuntabilitas keuangan negara. Pemeriksa Keuangan (BPK) telah telah mendapatkan opini WTP. Hal ini Namun demikian, jika diperhatikan mengumumkan secara resmi opini hasil menunjukkan keseriusan Pemerintah lebih lanjut pada tabel 1, perkembangan pemeriksaan atas Laporan Keuangan dalam melakukan pembenahan pada jumlah KL yang mendapat opini WTP Pemerintah Pusat (LKPP) tahun 2014. Pada Ringkasan Eksekutif hasil pemeriksaan, BPK menyebutkan bahwa LKPP tahun 2014 mendapat opini Wajar Tabel 1. Perkembangan Opini LKKL dan LK Dengan Pengecualian (WDP). Lebih BUN tahun 2010 s.d. 2014 lanjut BPK menginformasikan bahwa hasil pemeriksaan atas 86 Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga (LKKL) termasuk BPK, menunjukkan bahwa 62 LKKL mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), 17 LKKL mendapatkan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dan 7 LKKL mendapatkan opini Tidak Memberikan Pendapat (TMP).

Kita patut bersyukur bahwa Sumber: Laporan Hasil Pemeriksaan BPK atas LKPP 2014 (www.bpk.go.id)

38 nEDUKASI KEUANGAN nEDISI 30/2015 Serambi Ilmu

sejak tahun 2011 s.d. 2015 cenderung yang menginginkan adanya jaminan bila ada perbuatan-perbuatan melanggar stagnan pada kisaran 61 s.d. 65 KL. bahwa jika BPK menyatakan suatu hukum atau kesalahan/penyimpangan Masih banyaknya KL yang mendapat institusi telah mendapat opini WTP, material yang ditemukan selama opini WDP dan bertambahnya KL yang berarti tidak ada permasalahan hukum, pemeriksaan. Dalam melaksanakan mendapat opini TMP dibandingkan termasuk korupsi didalam instansi pengujian kepatuhan terhadap ketentuan tahun sebelumnya tentu saja menjadi tersebut. Pada kesempatan itu pula, peraturan perundang-undangan, BPK tantangan bagi Pemerintah di tahun 2015 Dwi Martani memberikan contoh nyata hanya menguji kepatuhan instansi atas untuk semakin meningkatkan kinerja bahwa di Kementerian Agama yang peraturan perundang-undangan yang pertanggungjawaban atas pengelolaan diganjar WTP oleh BPK untuk Laporan terkait dengan penyusunan laporan keuangan negara. Keuangan 2011 dan dianggap tidak ada keuangan. Hal ini tidak menutup masalah, ternyata kemudian menjadi kemungkinan bahwa masih terdapat Tulisan ini tidak akan membahas paradok dari sisi pengadaannya (merujuk ketidakpatuhan pada peraturan yang upaya-upaya yang masih harus dilakukan pada kasus pengadaan Al Quran). tidak teridentifikasi.“ oleh Pemerintah untuk mewujudkan opini WTP atas LKPP maupun atas Jika paragraf diatas menggambarkan Dari kedua pernyataan di atas, dapat seluruh KL, tetapi akan menyoroti harapan masyarakat atas hasil dilihat bahwa ada perbedaan harapan relevansi opini LK tersebut dengan upaya pemeriksaan BPK, maka di paragraf ini yang cukup mendasar antara harapan penyelenggaraan negara yang bebas dari akan diuraikan bagaimana sikap BPK masyarakat dengan sikap auditor. korupsi. sebagai auditor terhadap opini hasil Masyarakat menginginkan agar auditor pemeriksaan. Untuk menghindari dapat mendeteksi semua kesalahan Pada suatu kesempatan wawancara kesalahpahaman dalam interpretasi, maupun kecurangan yang dilakukan dengan salah satu media massa, Dwi berikut disajikan kutipan pernyataan oleh KL meskipun konteks pemeriksaan Martani, dosen senior Akuntansi pada BPK terkait potensi perbuatan melawan yang dilakukan adalah pemeriksaan Universitas Indonesia, mengemukakan hukum yang dilakukan oleh KL. atas laporan keuangan, sedangkan bahwa seharusnya opini WTP dapat BPK hanya dapat memberikan jaminan menjadi jaminan bahwa entitas yang “Dalam melaksanakan pemeriksaan, bahwa mereka akan dapat mendeteksi mendapatkan opini tersebut bebas BPK juga menyadari kemungkinan (hanya) perbuatan melanggar hukum dari korupsi. Menurut beliau, jika adanya perbuatan-perbuatan melanggar yang berpengaruh secara langsung dan suatu entitas telah mendapat opini hukum yang timbul. Namun pemeriksaan material terhadap laporan keuangan. WTP maka dapat diartikan bahwa BPK tidak memberikan jaminan bahwa Kondisi ini mengakibatkan adanya sistem pengendalian intern di entitas semua tindakan melanggar hukum akan kesenjangan antara harapan publik dimaksud telah berjalan dengan baik, terdeteksi dan hanya memberikan jaminan bahwa opini WTP mencerminkan adanya sehingga segala bentuk penyimpangan yang wajar bahwa tindakan melanggar clean government dengan kenyataan atau penyalahgunaan wewenang dapat hukum yang berpengaruh secara bahwa pemberian opini WTP tidak ditekan serendah mungkin (www. langsung dan material terhadap angka- menjamin suatu entitas bebas korupsi. infobisnis.com; Juli 2012). Pendapat Dwi angka dalam laporan keuangan akan Kesenjangan ini lazim disebut sebagai Martani ini bisa jadi mewakili harapan terdeteksi. BPK akan menginformasikan audit expectation gap (AEG). sebagian besar masyarakat Indonesia Terdapat beberapa definisi yang menjelaskan tentang AEG. Sebagai contoh, pada tahun 1978, The Cohen Commission mendefinisikan AEG sebagai kesenjangan antara harapan dan kebutuhan masyarakat dengan “seharusnya opini WTP dapat harapan auditor atas pencapaian tugas auditnya. Monroe dan Woodliff (1993) menjadi jaminan bahwa entitas yang mendefinisikan AEG sebagai perbedaan antara keyakinan auditor dengan publik mendapatkan opini tersebut bebas dari mengenai tanggung jawab dan tugas korupsi.” auditor. Jennings et al. (1993) manyatakan bahwa AEG merepresentasikan kesenjangan antara harapan publik atas tanggung jawab dan tugas profesi auditor dan apa yang telah diberikan oleh profesi

EDUKASI KEUANGAN nEDISI 30/2015 n39 Serambi Ilmu

auditor. jawab auditor sebagaimana Terkait performance gap, diatur dalam standar audit penerapan metodologi audit yang Porter (1993) merinci lebih lanjut dengan pelaksanaan audit yang baik, mulai dari tahap perencanaan, jenis AEG ke dalam dua kelompok besar, sesungguhnya di lapangan oleh pelaksanaan, dan pelaporan menjadi yaitu; auditor. hal yang wajib. Metode quantitative/ qualitative audit sampling yang baik 1. Reasonableness gap, yaitu Dalam kesempatan ini, penulis dan sesuai kebutuhan, pemilihan teknik kesenjangan antara harapan publik memberikan sedikit masukan untuk audit yang tepat, serta penulisan laporan (yang kadang berlebihan/tidak memperkecil kesenjangan harapan yang informatif dan lengkap merupakan masuk akal) tentang tanggung jawab antara publik dan auditor berdasarkan beberapa hal yang memerlukan auditor dengan tanggung jawab yang berbagai literatur yang penulis peningkatan jika auditor ingin masuk akal yang dapat dibebankan baca. Terkait reasonableness gap memperkecil kesenjangan performansi. kepada auditor; dan standard gap, regulator dalam hal ini asosiasi profesi auditor dan Berbicara tentang upaya 2. Performance gap, yaitu kesenjangan pemerintah memegang peranan penting memperkecil standard gap, sebenarnya antara tanggung jawab yang masuk dalam menurunkan kesenjangan ini. dalam Standar Pemeriksaan Keuangan akal yang dapat dibebankan kepada Regulator dapat menganalisis apakah Negara (SPKN) telah dinyatakan secara auditor dengan pelaksanaan audit di memang harapan masyarakat memang jelas tentang pentingnya materialitas. lapangan oleh auditor. Performance terlalu tinggi sehingga tidak mungkin SPKN mengemukakan bahwa dalam gap ini selanjutnya dirinci menjadi dipenuhi atau memang masih ada melaporkan hasil pemeriksaannya, dua kelompok, yaitu: ruang untuk memperbaiki standar audit auditor bertanggung jawab untuk a. Standard gap, yaitu kesenjangan yang ada sehingga dapat memenuhi mengungkapkan semua hal yang material antara tanggung jawab ekspektasi masyarakat. Tentu saja perlu atau signifikan yang diketahuinya, yang masuk akal yang dapat dipertimbangkan keterbatasan sumber yang apabila tidak diungkapkan dapat dibebankan kepada auditor daya yang ada di unit audit pemerintah. mengakibatkan kesalahpahaman para dengan tanggung jawab auditor Penguatan kelembagaan institusi audit penguna laporan hasil pemeriksaan, sebagaimana diatur dalam pemerintah dan pengalokasian sumber kesalahan dalam penyajian hasilnya, atau standar audit; daya baik SDM maupun dana perlu menutupi praktik-praktik yang tidak menjadi perhatian untuk memperkecil patut atau tidak sesuai dengan ketentuan b. Performance gap, yaitu kesenjangan harapan. perundang-undangan. kesenjangan antara tanggung

Gambar 1. Strukur Audit Expectation Gap

Sumber: Porter, B.A. Accounting and Business Research (1993)

40 nEDUKASI KEUANGAN nEDISI 30/2015 Serambi Ilmu

 Menetapkan standar auditing “Auditor sektor publik harus terus atas kecurangan. Dalam standar berperan aktif dalam meningkatkan yang sudah ada, tanggun jawab auditor sebatas pada penerapan kesadaran tentang risiko kecurangan/ due professional care/kemahiran profesional pada saat audit dengan korupsi serta mendorong good cara menggunakan pendekatan governance dan standar perilaku dan metodologi audit yang tepat sehingga dapat mengetahui adanya aparatur negara, tetapi auditor juga indikasi fraud. Berangkat dari hal ini, dapat disusun kajian lebih lanjut harus lebih maju dan lebih fokus dalam mengenai perlunya dibuat standar mendeteksi kecurangan dan korupsi. ” audit kecurangan khusus bagi unit- unit yang memiliki kewenangan audit investigatif.

 Mendorong peningkatan gelar profesional di bidang auditing; Senada dengan SPKN di atas, ketidakpatuhan yang material harus  Mendukung dan bekerja sama Kenneth M Dye (2007) menyatakan dipertimbangkan auditor dalam  dengan lembaga-lembaga bahwa kesenjangan ini perlu ditangani pelaksanaan audit antikorupsi nasional; oleh profesi audit yang diwakili auditor Dalam standar audit 1210.A2 juga sektor publik, yang seharusnya lebih  Mendorong etika dan program disebutkan bahwa auditor intern harus  menekankan upaya mendeteksi pelatihan pengetahuan atas korupsi; kecurangan dan korupsi untuk memiliki pengetahuan yang memadai mempersempit expectation gap. Auditor untuk mengevaluasi risiko kecurangan  Mendorong kementerian, lembaga, sektor publik harus terus berperan dan langkah yang dilakukan manajemen pemerintah daerah untuk membuat aktif dalam meningkatkan kesadaran untuk mengelola risiko tsb, tetapi tidak rencana aksi pengendalian tentang risiko kecurangan/korupsi diwajibkan untuk memiliki keahlian kecurangan. serta mendorong good governance dan untuk mendeteksi dan menginvestigasi standar perilaku aparatur negara, tetapi kecurangan. Dari standar audit ini, Terakhir dan yang paling auditor juga harus lebih maju dan lebih sepintas terlihat bahwa standar audit utama untuk dapat mengurangi fokus dalam mendeteksi kecurangan dan intern memang belum mengatur kesenjangan harapan di atas adalah korupsi. kewajiban auditor untuk mendeteksi komitmen dari seluruh auditor intern kecurangan sehingga auditor internal untuk meningkatkan kompetensi dan Lebih lanjut, khusus untuk auditor sebernarnya memiliki alasan yang cukup menerapkan pendekatan dan metodologi intern pemerintah, International kuat apabila sewaktu-waktu masyarakat audit yang tepat secara konsisten dalam Professional Practice Framework menuntut profesi auditor intern atas setiap audit yang dilakukan. Pertanyaan (diterbitkan IIA) yang telah diadopsi tidak terdeteksinya kecurangan. yang harus bisa dijawab oleh seorang dalam Standar Audit Intern Pemerintah aparat pengawas intern pemerintah Indonesia (diterbitkan AAIPI), Menurut Kenneth M Dye (2007), adalah sudahkah dia memiliki memberikan Practice Advisory (saran auditor sektor publik dapat mengambil pengetahuan yang memadai untuk penerapan) 1220-1: Due Professional Care langkah-langkah untuk meningkatkan menetapkan risiko audit yang tepat, yang menyebutkan bahwa: kualitasnya sehingga AEG dapat menghitung dan memilih sampel bukti diperkecil, dengan cara: yang tepat, memilih teknik audit yang 1. Penerapan kemahiran professional sesuai dan mengevaluasi bukti secara  Mengadakan lebih banyak (due professional care) meliputi memadai, serta melaporkan hasilnya pelatihan dan konferensi tentang kewaspadaan terhadap kepada para pemangku kepentingan pemberantasan kecurangan dan kemungkinan kecurangan dan secara informatif. penghilangan informasi atau korupsi; kesalahan yang disengaja;  Menegakkan kekuatan investigatif; 2. Kemungkinan adanya  Membentuk unit-unit audit forensik; ketidakberesan (irregularities) atau

EDUKASI KEUANGAN nEDISI 30/2015 n41 Serambi Ilmu

PASANG SURUT SKF DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

oleh: Harlinda Siska Pradini Pegawai pada KPP Pratama Banyuwangi

SURAT KETERANGAN FISKAL

Pendahuluan Indonesia-2015-Bahasa.pdf). Ditinjau dalam mendorong investasi pada sektor dari perspektif makro, pendanaan proyek produktif. Besarnya alokasi dana tersebut, Penyediaan berbagai sarana infrastruktur pemerintah menjadi bagian tentunya membutuhkan transparansi, infrastruktur di negara berkembang dari komponen pengeluaran investasi akuntabilitas serta iklim kompetisi yang termasuk Indonesia menjadi salah satu pemerintah. Tren alokasi pengeluaran sehat dalam proses pengadaan barang/ prasyarat utama dalam mensukseskan investasi pemerintah menunjukkan jasa pemerintah. Perumusan mekanisme gerak roda perekonomian. Infrastruktur peningkatan setiap tahunnya. dan prosedur pengadaan barang/jasa menjadi salah satu prioritas dalam regulasi nasional diperlukan pembangunan nasional sebagaimana Pendanaan pembangunan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. tercantum dalam Master Plan Percepatan infrastruktur tersebut bersumber dari dan Perluasan Pembangunan Ekonomi APBN. Peningkatan prosentase alokasi Payung hukum pengadaan Indonesia (MP3EI) Tahun 2011-2025 pembiayaan infrastruktur pada APBN infrastruktur pemerintah termaktub (www.oecd.org/economy/Overview- menunjukkan komitmen pemerintah dalam aturan pengadaan barang/

data tentang peningkatkan pengeluaran investasi pemerintah selama kurun waktu lima tahun terakhir

Sumber: Direktorat Jenderal Anggaran

42 nEDUKASI KEUANGAN nEDISI 30/2015 Serambi Ilmu

jasa pemerintah. Terminologi jasa dalam pelaksanaan pengadaan dapat memperbesar porsi belanja infrastruktur dan barang/jasa tidak adalah sebagai wajib pajak sudah pengadaan barang/jasa pemerintah. perlu menimbulkan ambiguitas makna memenuhi kewajiban perpajakan tahun karena definisi barang adalah istilah terakhir, dibuktikan dengan melampirkan SKF Sebagai Syarat yang digunakan untuk menyebut fotokopi bukti tanda terima penyampaian Kualifikasi pemenuhan kewajiban benda, baik dalam bentuk bahan baku, SPT PPh tahun terakhir, dan fotokopi SSP perpajakan oleh penyedia barang/jasa setengah jadi maupun barang jadi yang PPh Pasal 29”. Keppres Nomor 80 tahun pemerintah pada Perpres 54 tahun menjadi objek dari pengadaan barang 2003 belum mengatur penggunaan 2010 berbeda dengan persyaratan pemerintah, sedangkan jasa terbagi atas Surat Keterangan Fiskal (SKF) sebagai sebelumnya. Pada Perpres 54 tahun jasa konstruksi, jasa konsultasi dan jasa prasyarat yang harus dipenuhi oleh 2010, Pasal 19 ayat (1) huruf k disebutkan lainnya. Peraturan tentang pengadaan penyedia barang/jasa baik dalam pasal bahwa “Penyedia barang/jasa dalam barang dan jasa pemerintah menjadi maupun klausul penjelasnya. pelaksanaan pengadaan barang/jasa pedoman pelaksanaan lelang atau tender wajib memenuhi persyaratan sebagai proyek-proyek pemerintah. Pada tanggal 6 Agustus 2010, Presiden Republik Indonesia menetapkan wajib pajak sudah memiliki Nomor Regulasi pengadaan barang dan jasa Peraturan Presiden Republik Indonesia Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan telah pemerintah mengatur berbagai aspek, Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan memenuhi kewajiban perpajakan tahun baik tentang tata nilai pengadaan, para Barang/Jasa Pemerintah. Penetapan terakhir (SPT Tahunan) serta memiliki pihak dalam pengadaan barang/jasa, perpres tersebut menandai berakhirnya laporan bulanan PPh Pasal 21, PPh Pasal rencana umum pengadaan barang/ era regulasi sebelumnya yaitu Keppres 23 (bila ada transaksi), PPh Pasal 25/ jasa, swakelola, pengadaan barang/ Nomor 80 tahun 2003. Perubahan Pasal 29 dan PPN (bagi Pengusaha Kena jasa melalui penyedia barang/jasa, aturan dari keputusan presiden menjadi Pajak) paling kurang 3 (tiga) bulan pengadaan barang/jasa produksi dalam peraturan presiden membawa pengaruh terakhir dalam tahun berjalan”. Perpres negeri, pengadaan barang/jasa melalui implementasi kebijakan. Dari kaca mata 54 tahun 2010 juga memperbolehkan pelelangan/seleksi internasional, teoritis, keputusan presiden bersifat penggunaan SKF sebagai pengganti pengadaan barang/jasa yang dibiayai konkret, individual dan sekali selesai persyaratan pemenuhan kewajiban pajak dengan dana pinjaman/hibah luar (enmahlig, final) serta berlaku bagi tahun terakhir dengan penyampaian SPT negeri, keikutsertaan perusahaan asing pihak tertentu yang disebutkan dalam Tahunan dan SPT Masa. Persyaratan SKF dalam pengadaan barang/jasa, konsep keppres tersebut. Lain halnya dengan tercantum dalam penjelasan pasal 19 ayat ramah lingkungan maupun pengadaan Perpres, peraturan ini bersifat umum, (1) huruf k Perpres 54 Tahun 2010. secara elektronik. Khusus pada aspek abstrak dan berlaku secara terus menerus Penggunaan SKF sebagai salah pihak-pihak yang terlibat dalam (dauerhaftig) sehingga dapat mengikat satu alternatif persyaratan mengikuti pengadaan barang/jasa dipaparkan setiap orang (m.hukumonline.com). pengadaan barang/jasa pemerintah tentang kualifikasi penyedia barang/jasa Perubahan peraturan pengadaan barang/ merupakan angin segar bagi institusi DJP. dalam pelaksanaan pengadaan barang/ jasa dari Keppres menjadi Perpres Walaupun sudah memiliki NPWP, tidak jasa pemerintah. Salah satu kualifikasi memperluas daya ikat dari regulasi semua wajib pajak dapat memperoleh yang akan penulis soroti dalam tulisan tersebut. SKF dengan mudah. Berdasarkan ini adalah persyaratan perpajakan yang Peraturan Dirjen Pajak Nomor Per-32/ wajib dipenuhi oleh penyedia barang/ Kembali menelisik pada aspek PJ/2014, Pasal 4 disebutkan bahwa SKF jasa. perpajakan, Perpres 54 tahun 2010 memiliki muatan konten perpajakan dapat diberikan kepada wajib pajak Pasang Surut Aturan Pengadaan yang lebih lengkap dari aturan yang memenuhi persyaratan sebagai Barang/Jasa Pemerintah sebelumnya. Revisi dengan Keppres berikut: tidak sedang dilakukan tindak Nomor 80 Tahun 2003, kebijakan umum pidana di bidang perpajakan; tidak Aturan tentang pengadaan barang pada kedua peraturan tersebut dengan mempunyai utang pajak baik di KPP dan jasa pemerintah telah beberapa kali tegas mengungkapkan bahwa salah tempat wajib pajak pusat terdaftar mengalami perubahan. Imbasnya, terjadi satu poin kebijakan umum pemerintah maupun di KPP tempat wajib pajak revisi pada persyaratan pemenuhan dalam pengadaan barang/jasa adalah cabang terdaftar, kecuali wajib pajak kewajiban perpajakan bagi calon meningkatkan penerimaan negara mendapatkan ijin untuk menunda penyedia barang/jasa pemerintah. Pada melalui sektor perpajakan. Nampaknya, atau mengangsur pembayaran pajak keputusan Presiden Nomor 80 tahun salah satu spirit dari kedua regulasi sebagaimana diatur dalam Pasal 9 ayat 2003, persyaratan penyedia barang/ tersebut adalah turut berkontribusi (4) Undang-Undang KUP, mengajukan jasa diatur dalam Pasal 11 ayat 1 huruf e, pada penerimaan negara. Keberhasilan keberatan sebagaimana diatur dalam dimana “persyaratan penyedia barang/ sumbangsih pada penerimaan APBN Pasal 25 ayat (3a) Undang-Undang KUP,

EDUKASI KEUANGAN nEDISI 30/2015 n43 Serambi Ilmu

atau mengajukan banding sebagaimana dengan proses penyediaan barang/jasa adalah calon peserta pengadaan barang/ diatur dalam Pasal 27 ayat (5a) Undang- pemerintah. jasa pemerintah. SKF bukanlah prosedur Undang KUP; telah menyampaikan SPT rumit bagi wajib pajak patuh karena SKF PPh untuk tahun pajak terkahir dan SPT Perpres 54 tahun 2010 tidaklah dapat diajukan kapan saja dan berlaku Masa untuk tiga masa pajak terakhir. berlangsung lama sebagaimana regulasi untuk satu periode tertentu. Bagi wajib Secara langsung, SKF memberikan sebelumnya. Perpres 54 tahun 2010 pajak tidak patuh, SKF juga bukanlah pembatasan akses bagi wajib pajak tidak telah direvisi sebanyak 4 kali. Tiga kali hambatan karena SKF adalah bentuk patuh untuk turut serta dalam proyek- perubahan yaitu Perpres Nomor 35 apresiasi untuk wajib pajak tidak patuh proyek pemerintah. Kebijakan tersebut Tahun 2011, Perpres Nomor 70 Tahun yang beritikad baik menyelesaikan bukanlah wujud diskriminasi karena 2012 dan Perpres Nomor 172 Tahun 2014 kewajiban perpajakannya. pada prinsipnya, penyedia barang/jasa tidak mengubah substansi pasal 19 ayat membelanjakan uang pajak sehingga (1) tentang kewajiban pemenuhan aturan Persyaratan penggunaan SKF sudah selayaknya mereka patuh pada perpajakan. Namun pada perubahan berpedoman pada dasar hukum Perpres ketentuan perpajakan. keempat yaitu Perpres Nomor 4 Tahun pengadaan barang/jasa pemerintah 2015 terjadi perubahan fundamental meningkatkan bargaining position Ditinjau dari persyaratan pada persyaratan pemenuhan SKF. Perpres memberikan keleluasaan perolehannya, permohonan SKF dapat kewajiban perpajakan. Pasal 19 ayat (1) penerapan SKF karena regulasi tersebut memaksa wajib pajak melunasi utang huruf l perpres Nomor 4 Tahun 2015 mampu mensinergikan ketentuan pajaknya apabila wajib pajak tersebut mempersyaratkan “penyedia barang/ pengadaan barang/jasa dengan tetap ingin mengikuti pengadaan jasa wajib memiliki Nomor Pokok Wajib kebijakan-kebijakan di sektor lainnya. barang/jasa pemerintah. Sebagai Pajak (NPWP) dan telah memenuhi Sambil menyelam minum air, di satu ilustrasi, wajib pajak A bergerak di bidang kewajiban perpajakan tahun terakhir”. sisi SKF membantu DJP dalam upaya jasa konstruksi akan mengikuti tender Pada pasal penjelasnya disebutkan memenuhi target penerimaan, di sisi lain pembangunan jalan raya di kawasan bahwa “kewajiban perpajakan tahunan peningkatkan penerimaan perpajakan ABC. Pemerintah mempersyaratkan para terakhir dipenuhi dengan penyerahan SPT dapat berdampak pada tambahan peserta tender untuk melampirkan SKF Tahunan”. Tidak tercantumnya SKF pada suntikan dana pengadaan barang/ sebagai bukti pemenuhan kewajiban Perpres Nomor 4 tahun 2015 secara tidak jasa pemerintah pada tahun anggaran perpajakannya. WP A rutin melaporkan langsung mengeliminasi keberadaan berikutnya. SPT masa maupun tahunannya SKF sebagai salah satu alternatif yang namun WP tersebut masih memiliki digunakan untuk menilai kepatuhan Kesimpulan utang pajak karena pernah dilakukan penyedia barang/jasa terhadap aturan Revisi aturan tentang pengadaan pemeriksaan atas WP tersebut sehingga perpajakan. barang/jasa pemerintah diperlukan mengakibatkan terbitnya SKPKB. SKF sebagai upaya adaptasi terhadap tidak dapat diberikan hingga wajib pajak Substitusi ketentuan penggunaan kebutuhan, tantangan dan berupaya untuk menyelesaikan utang berbagai jenis bukti pelaporan SPT penyempurnaan prosedur pengadaan pajak tersebut, baik dengan pelunasan masa dan tahunan menjadi penyerahan barang/jasa pemerintah. Tujuan langsung, pelunasan secara berkala, SPT tahunan bukanlah jaminan untuk positif yang mendasari perubahan pengajuan banding ataupun keberatan. menilai ketaatan wajib pajak pada aturan perpajakan. Penyederhanaan persyaratan tersebut seharusnya tidak menurunkan Utang pajak menjadi salah satu tersebut justru membuka peluang wajib kualitas kualifikasi penyedia barang/ masalah krusial di institusi DJP. pajak tidak patuh memiliki kesamaan jasa pemerintah khususnya pada aspek Berdasarkan Data Badan Pemeriksa akses dengan wajib pajak patuh dalam perpajakan. Pemenuhan kewajiban Keuangan mengungkapkan bahwa berpartisipasi pada proyek pengadaan perpajakan tahun terakhir sebagai hingga akhir tahun 2014, tunggakan barang/jasa pemerintah. Penyederhanaan upaya penyederhanaan prosedur pajak mencapai Rp 67.700.000.000.000 seharusnya bukan dimaknai sebagai sebagai win-win solution dalam atau setara US$ 5.130.000.0004. Data upaya penurunan kualitas prosedur mensukseskan dua misi yang diemban Ditjen Pajak juga mencatat bahwa namun justru mempertahankan kualitas yaitu kemudahan proses pengadaan terdapat 15.000 tunggakan pajak dengan dengan jalan menciptakan kemudahan barang/jasa pemerintah dan kontribusi nilai masing-masing tunggakan pajak prosedur. pada penerimaan negara. Dalam mencapai lebih dari Rp 100.000.0005. menjembatani hal tersebut, SKF menjadi Dalam upaya menurunkan jumlah Penulis berpendapat bahwa solusi ideal karena berlaku pada satu utang pajak, SKF dapat menjadi SKF layak dipertimbangkan sebagai periode tertentu dan memiliki objective salah satu strategi jitu karena dapat persyaratan utama dalam menilai power dalam mengevaluasi kepatuhan diimplementasikan bersamaan kepatuhan wajib pajak dalam hal ini wajib pajak pada ketentuan perpajakan.

44 nEDUKASI KEUANGAN nEDISI 30/2015 Serambi Ilmu

LEVERAGE

oleh: Syaiful Anwar Widyaiswara pada Pusdiklat Bea dan Cukai

Pendahuluan bagi internal organisasi (pegawai, dalam gerbong dan rasa tidak suka pada manajemen, client / konsumen) dan sang “Bapak dan anak – anaknya” mereka Istilah leverage atau pengungkit mereka yang berkepentingan atas saling berbisik sesama penumpang. adalah analogi dari gaya gerak momen keberadaan organisasi (stakeholders). Sampai kemudian seorang ibu setengah dalam ilmu mekanika berupa tuas / baya memberanikan diri menegur sang pengungkit (seperti linggis bhs jawa) Paradigma dan Leverage Bapak agar mengingatkan anak – anak digunakan untuk membongkar batu nya agar tidak ribut didalam gerbong “Suatu hari dimusim dingin di stasiun besar dengan cara Linggis (sebagai Tuas) kereta sebab para penumpang sangat kereta bawah tanah di kota Tokyo masuk dalam posisi miring dengan berbantalkan terganggu. kayu, kemudian ujungnya disisipkan ke gerbong kereta listrik seorang Bapak pada sisi batu besar maka dengan dengan 2 (dua) orang anak berumur 7 dan Setelah ditegur, sang Bapak kemudian menekan kebawah ujung linggis pada sisi 5 tahun. menjelaskan kepada ibu setengah baya lainnya dengan tenaga yang ringan maka tadi, bahwa satu jam yang lalu Ibu anak Dalam gerbong kereta yang agak batu besar dapat terbongkar. – anak ini baru saja meninggal dunia di padat dua anak ini berlarian, kejar – rumah sakit, karena sakit kanker dan kejaran dan berteriak – teriak sementara Leverage menjadi bahasan kemudian sang Bapak kembali menatap itu sang Bapak diam membiarkan dan manajemen dalam upaya menemukan dengan wajah kosong. lokasi faktor kunci keberhasilan (key menatap dengan mata kosong. Sementara success factors) dan atau faktor kritikal itu para penumpang merasa sangat Informasi sang Bapak kemudian (critical success factors) dalam suatu terganggu dengan tingkah anak – anak tersebar kesemua penumpang dalam organisasi untuk menemukan solusi itu, sedangkan sang Bapak diam saja dan gerbong, setelah itu terjadi perubahan yang paling tepat yaitu suatu langkah membiarkannya. yang drastis, hampir semua penumpang kecil yang memberi dampak besar menyayangi dan mengelus kepala kedua Kemudian terjadi pergunjingan berupa benefit dan impact yang besar anak yang semula tingkahnya membuat

EDUKASI KEUANGAN nEDISI 30/2015 n45 Serambi Ilmu

marah para penumpang.” memerlukan pengelolaan melalui elemen-elemen/sub sistem pembentuk ketajaman berpikir paradigmatik untuk bangunan pikiran / idea system, Kejadian di Stasiun Kereta bawah memperoleh solusi yang tepat dan keterkaitan (interconectedness) antar tanah di Tokyo menggambarkan suatu bersifat holistic. elemen/sub sistem dari pikiran/idea, kejadian (event) yang semula membuat dan bagaimana pikiran/idea itu bekerja/ orang–orang marah dan kemudian A. Berpikir Sistem dan Berpikir beroperasi secara terpadu/integratif dengan memberi informasi bahwa “ibu Paradigmatik. agar supaya pikiran/idea tersebut anak–anak ini baru saja meninggal mampu memberi solusi atas masalah Dasar berpikir paradigmatik dunia” maka kemudian berubah menjadi yang dihadapi manusia dan organisasi. adalah kemampuan seseorang untuk rasa simpati dan empati kepada kedua Dengan demikian berpikir sistem adalah mengintegrasikan berbagai sistem anak itu. fundamental/fondasi dari berpikir berpikir (berbagai cabang ilmu paradigmatik (berpikir multisistem). Pada kejadian itu informasi “ibu pengetahuan) sehingga menghasilkan anak – anak ini baru saja meninggal cara pandang ilmiah baru, sebagai Model berpikir sistem dan dunia” menjadi leverage/pengungkit alat untuk menyelesaikan masalah multisistem memberikan pada kita alat atas terjadinya pergeseran cara pandang/ yang dihadapi manusia. Kemampuan untuk mampu melihat subyek kajian/ paradigma (paradigm shift) dari cara mengintegrasikan berbagai cabang ilmu persoalan secara menyeluruh serta pandang marah dan benci menjadi cara pengetahuan membutuhkan kejelian terpadu/integratif dan terhindar dari cara pandang symphaty dan emphaty. memandang keterkaitan fungsional berpikir elementaris/atomistik/parsial. (interconectedness) antar elemen– Organisasi yang mengemban misi elemen/sub sistem pembentuk sistem Ada beberapa alasan mengapa kita organisasi stratejik (berdampak besar) Manajemen Stratejik sehingga terjadi sinergitas sebagai membutuhkan berpikir sistem (systemic, bagi kehidupan berbangsa dan bernegara temuan baru (inovasi). holistic) dan multisistem. (seperti Pajak, Bea Cukai, Kementerian Keuangan), berpikir stratejik adalah Berpikir sistem adalah cara berpikir Banjir Informasi. keniscayaan. Setiap kejadian/fenomena dengan memahami secara menyeluruh (event) yang dihadapi oleh organisasi (holistic) dengan memperhatikan Banjir informasi menyebabkan kebutuhan keahlian untuk memilah

46 nEDUKASI KEUANGAN nEDISI 30/2015 Serambi Ilmu

dan memilih informasi yang relevan B.1 Kaidah / Hukum Berpikir Sistem membawa kembali ke masalah dengan kebutuhan organisasi disatu (Systems Thinking) tersebut. sisi, di sisi lainnya kompleksitas arus informasi yang demikian membanjir Ada beberapa kaidah sebagai hukum Kaidah tersebut mengisyaratkan akan melahirkan kebingungan siapa saja yang berlaku dalam proses berpikir kita bahwa dalam menghadapi dalam mengendalikan organisasi. Untuk sistem : masalah kualitatif dan sulit diukur mengatasi hal itu berpikir sistem akan bagaikan gunung es (ice berg), tidak 1. Kaidah permasalahan yang dapat membantu menemukan informasi cukup “melihat/mengamati” yang timbul tidak mungkin yang relevan dan dapat diandalkan. tampak dipermukaan, melainkan diselesaikan dengan cara memerlukan pandalaman melalui Intensitas Persaingan Semakin pandang/sistem berpikir berbagai gejala–gejala yang Meningkat (Tinggi). penyebab timbulnya masalah itu. tidak tampak dan memerlukan pengamatan tentang “keterkaitan/ Kaidah tersebut timbul berangkat Tingkat persaingan yang tinggi sampai interconectedness” antara satu dari pemikiran bahwa masalah yang pada tingkat hyper competition fenomena (gejala) dengan fenomena timbul hari ini muncul dari upaya (technology based competition) (gejala lain) sehingga diperoleh peta penyelesaian/solusi hari kemarin, menuntut berpikir stratejik, agar mampu masalah yang bersifat holistic dan oleh sebab itu memerlukan cara mengantisipasi perubahan-perubahan dengan demikian akan diperoleh berpikir yang berbeda untuk dimasa depan, berpikir sistem memberi “lokasi” sebagai kawasan masalah menyelesaikan masalah secara alat untuk melakukan penyesuaian yang untuk diselesaikan dengan pola holistic/menyeluruh. cerdas dalam menghadapi perubahan leverage/pengungkit. Pemecahan dalam upaya menjaga dan memperbaiki 2. Semakin kuat kita mendorong masalah bersifat symptomatic daya survival organisasi. sesuatu, semakin kuat akan mendorong/mengulang pada penolakan. permasalahan yang sama, oleh sebab itu memerlukan kejelian terhadap Terhindar Dari Berpikir Sektoral / Kaidah tersebut adalah hukum keterkaitan antara fenomena untuk Parsial / Elementaris gaya dalam fisika-mekanika yaitu memperoleh solusi fundamental semakin kuat dorongan akan yang bersifat holistik. memperoleh tolakan sebesar dorongan itu, oleh sebab itu dalam 5. Penyembuhan dapat lebih buruk Berpikir sektoral/elementaris cendrung menyelesaikan suatu masalah daripada penyakitnya sendiri. akan kehilangan memperoleh makna (suatu dorongan) memerlukan Kaidah penyembuhan dengan persoalan yang sesungguhnya (intrinsic cara pandang holisme tidak dalam sekedar mengurangi rasa sakit, sense), dengan berpikir sistem akan suatu asumsi–asumsi yang terisolasi tanpa menyelesaikan pada sumber memperoleh solusi substansial dari keterkaitan sub sistem yang masalah (root of evil) akan (fundamental solution) karena mampu seharusnya menjadi bagian yang menyebabkan kondisi yang lebih memahami masalah sesungguhnya yang utuh/untuk menghindari tolakan. dihadapi oleh organisasi. buruk dalam bentuk ketagihan 3. Perilaku cenderung berkembang (addiction) yang akan berdampak baik sebelum memburuk. lebih buruk daripada kondisi semula. Contoh penyembuhan Berpikir Sistem Mendorong Semua Kaidah tersebut muncul dari akibat pecandu Narkotik dengan sekedar Elemen Organisasi Belajar (Learning) penyelesaian masalah bersifat menghilangkan gejala/rasa sakit “atributif/pencitraan” bukan Karena semua elemen dlam oraganisasi saja, akan berdampak lebih buruk. mencari penyelesaian mendasar/ akan belajar maka akan terbentuk fundamental solution. Hukum 6. Sesuatu yang lebih cepat biasanya suatu budaya belajar, yang merupakan tersebut memuat pesan agar setiap akan lebih lambat. proses peningkatan kapasitas berpikir penyelesaian masalah berdasarkan diri masing–masing anggota organisasi Kaidah ini terjadi seiring hukum penyelesaian yang fundamental/ dan hal ini merupakan prasyarat “the law of diminishing of return” fundamental solution yang terbentuknya Organisasi Pebelajar semakin meningkat jumlah berdampak menyeluruh/holistic. (Learning Organization). produksi semakin menurun 4. Pemecahan masalah secara tingkat keuntungan karena seiring mudah cenderung akan dengan itu akan meningkatkan

EDUKASI KEUANGAN nEDISI 30/2015 n47 Serambi Ilmu

biaya produksi. Bagaikan hukum pada temperature 25 derajat, maka hindari berpikir the enemy is out dialektika yaitu setiap “kemajuan/ mesin pendingin akan bekerja pada there. percepatan” akan menghasilkan temperature 25 derajat. Sebaliknya “kemunduran/perlambatan”, setiap kalau tidak memahami sistem mesin B.2 Karakteristik Pendekatan Sistem. penggunaan mesin pertanian akan pendingin (AC) maka menyalakan Karakteristik pendekatan berpikir sistem menghasilkan “kemajuan” dalam AC sampai kedinginan, kemudian adalah : bentuk biaya produksi yang lebih dimatikan sampai kepanasan murah dan efisiensi, namun akan AC dinyalakan lagi sehingga - Saling ketergantungan antar object mengundang “kemunduran” dalam mengganggu konsentrasi bekerja. dan antar atribut (Interdependence bentuk berkurangnya keterlibatan of object and their attribute) tenaga kerja manusia dalam 9. Anda dapat memiliki kue dan mengolah sawah/meningkatkan memakannya, tetapi jangan - Bersifat menyeluruh (Holisme) pengangguran. sekaligus. - Bersifat mencari/mengarah ke suatu 7. Sebab akibat tidak berkait erat (Kaidah ini memberi gambaran tujuan/sebagai solusi (Goal Seeking) dengan ruang dan waktu. tentang setiap masalah organisasi tidak mungkin diselesaikan secara - Berproses Input–Output yang Kaidah interaksi “sebab” dengan sekaligus/simultan/seperti makan tertutup atau terbuka (Input–Output “akibat” dalam sistem berlangsung kue sekaligus. Setiap masalah in closed systems and open systems) tanpa tunduk dengan dimensi ruang harus diurai berdasarkan variable - Terjadi proses perubahan dan waktu. Misal busi dalam sistem tunggal dan kemudian dianalisis melalui proses transformasi mesin mobil, interaksi Busi dengan berdasarkan pola hubungan (Transformation) Mesin Mobil interaksi “fungsional”, “casualty/sebab–akibat” dan atau Busi berfungsi dengan baik maka pola hubungan “correlation”. - Regulation (pengaturan) proses pengapian mesin berjalan Untuk memperoleh skala prioritas dengan baik maka mesin mobil berdasarkan urgensi dan seriousness - Hierarchy (bertingkat–tingkat) hidup demikian sebaliknya bila dan dengan pola hubungan sebab– - Busi tidak berfungsi mesin mobil akibat akan diperoleh gambaran Differentiation (terdapat perbedaan) tidak dapat dihidupkan. Hubungan perihal lokasi pengungkit/leverage - Equefinality (memencar–memusat / fungsional antar elemen/sub sistem bagi penyelesaian masalah secara converger) tidak berkait dengan waktu (kapan holistic. saja) dan ruang (dimana saja) akan - Multifinality (memusat–memencar/ 10. berlangsung dalam “fungsi” yang Membelah seekor gajah tidak disverger) dimilikinya. akan menghasilkan dua ekor gajah. 8. Perubahan yang kecil dapat menghasilkan sesuatu Sistem bukan suatu onggokan (misal Esensi Berpikir Sistem yang besar, namun “lokasi seonggok Sapu Lidi) yang apabila - Memandang sesuatu secara pengungkit” terlebih dahulu dibagi dua akan menjadi dua onggok menyeluruh (holisme), harus ditemukan. Sapu Lidi. Seperti Gajah (sistem dan hidup) apabila dipotong menjadi menghindakan berpikir elementaris, Kaidah berpikir dan memahami dua akan mati dan sistem tidak ada parochial, atomistic dengan “sistem” adalah suatu atau hilang. memperhatikan keterkaitan keberuntungan, sebab dengan (interconnectedness) antar elemen memahami bekerjanya suatu 11. Jangan saling menyalahkan / pembentuk sistem sehingga akan sistem maka seseorang dapat saling menghujat. diperoleh gambaran masalah mengendalikan atau menemukan organisasi secara objektif dan Kaidah penilai sistem adalah bagian sistem pemecahan masalah dengan bersifat menyeluruh. dari sistem bukan yang diluar sistem langkah kecil/sederhana yang oleh sebab penemuan leverage/ - Berpikir sistem memandang berdampak luas dan tetap. Saya pengungkit dalam suatu sistem pada keterkaitan antar elemen ingin kamar yang dingin setara bergantung sejauh mana anda (sub systems) pembentuk sistem, 25 derajat Celcius, karena saya memahami sistem dan dimana anda bukan berpikir menggabungkan memahami sistem mesin pendingin, berada. Oleh sebab itu hindarkan (fusion) namun “mengintegrasikan” maka mesin pendingin saya set menyalahkan orang/unit lain/ sub sistem–sub sistem sehingga

48 nEDUKASI KEUANGAN nEDISI 30/2015 Serambi Ilmu

terbangun suatu sistem dan multi keberhasilan (key success factors). dalam organisasi) dan diharapkan sistem. tindakan tersebut menjadi pengungkit Key success factors is a performance (leverage) bagi organisasi. Pengungkit - Gabungan “seonggok” sapu lidi area critical importance in achieving (leverage) adalah suatu tindakan apabila dipecah menjadi dua akan consistenly high productivity, there are at sebagai “dongkrak atau daya ungkit” terbentuk dua onggok sapu lidi, least two broad categories of key success yaitu tindakan yang kecil, ringan tetapi dan apabila masing–masing onggok factors that are commonly to virtually mempunyai dampak luas pada organisasi dibagi dua akan terbentuk masing– all organization business process and dan mendorong organisasi pada level masing dua onggok, sehingga human process. Both are crucial to unggul dalam persaingan. terbentuk empat onggok sapu lidi. build great companies. (Faktor kunci keberhasilan adalah pengukuran kinerja Teknologi Manajemen Stratejik, - Sistem adalah rangkaian keterkaitan pada kawasan yang penting dan kritikal Balance Scorecard, Systems Thinking sub–sistem sehingga apabila yang secara kosisten berusaha mencapai (Causal Loop Diagram, Stock & Flows dibagi dua sistem akan rusak dan tingkat produktivitas yang tinggi, paling dan Archytype), Teknik Pengambilan tidak berfungsi (Tubuh manusia tidak ada 2 (dua) kawasan katagori Keputusan adalah alat – alat untuk adalah suatu “systems” apabila sebagai faktor kunci keberhasilan dalam “menemukan” faktor kunci keberhasilan “tubuh manusia” dibagi dua maka suatu organisasi yaitu ketatalaksanaan (key success factors) dalam organisasi sistem tidak bekerja karena terjadi dan faktor manusia. Kedua hal tersebut setelah organisasi “bertarung dalam “kematian”). adalah hal yang krusial dalam upaya pertempuran” dan organisasi tetap membesarkan suatu organisasi) ingin diakui keberadaannya (exist), unggul dalam setiap pertempuran dan Every organization and company Dengan demikian karakteristik sistem mempunyai daya survival yang tinggi. has its own definition of knowledge and adalah : how it should be gathered, categorized, Hubungan Faktor Kunci Keberhasilan and made available to employee. (Setiap (FKK) dan Strategi. organisasi dan perusahaan mempunyai 1. Seluruh bagian-bagian atau elemen definisi sendiri tentang pengetahuan / Faktor Kunci Keberhasilan (FKK) bekerja sama dan secara fungsional ketrampilan dan bagaimana ketrampilan memberi inspirasi untuk melakukan mempunyai keterkaitan satu bagian/ tersebut dikumpulkan, dikelompokkan sesuatu yang tepat dalam bentuk elemen dengan bagian/elemen sehingga setiap saat tersedia (untuk “strategy” yaitu langkah–langkah lainnya sehingga membentuk digunakan) oleh pegawai / karyawan) tindakan yang berdampak luas terhadap sistem. organisasi dan stakeholder organisasi. Bixler (2002), developed 4 (four) Mengingat dampak yang luas yang 2. Bagian/elemen dari sistem berada pillars model to describes key success timbul dari pilihan “strategy” yang dipilih dalam tatanan spesifik sesuai factors , 4 pillars are leadership, organisasi, maka strategy tersebut tidak dengan fungsi masing-masing. organization, technology, using to boleh “sering berubah” karena kalau support company wider their knowledge. hal itu terjadi akan “membingungkan” 3. Sistem dalam kondisi stabil selama (Bixler mengembangkan 4 (empat) pilar elemen/unit organisasi yang lebih bagian/elemen dari sistem bekerja/ sebagai model untuk menjelaskan faktor rendah atau berada dibawahnya (level berfungsi. kunci keberhasilan, empat pilar tersebut operasional) dan akan berujung pada 4. Antar bagian/elemen mempunyai adalah kepemimpinan, organisasi, tidak tercapainya visi/tujuan/sasaran/ relasi sebab–akibat sehingga teknologi, dan pemanfaatan ketrampilan target organisasi. terdapat umpan balik (feedback). / pengalaman kerja yang tersedia dalam organisasi) Agar menjamin tercapainya visi/ tujuan/sasaran/target pada berbagai C.1.1 Leverage Dalam Arti Luas Pada level organisasi, dan terwujudnya B. Leverage Dan Berpikir Sistem. Area Ketatalaksanaan (Business akuntabilitas kinerja organisasi Process). memerlukan penjabaran lebih lanjut C.1 Lokus Leverage. Strategy dalam bentuk Kebijakan (Policy) Faktor Kunci Keberhasilan (FKK)  Sistem dan Prosedur  Taktik. Lokasi pengungkit/leverage yang adalah suatu tindakan dalam kawasan mumpuni tersembunyi pada faktor elemen organisasi yang bersifat stratejik Hubungan Strategy dengan Kebijakan. kunci keberhasilan (key succsess factors) (sifat tindakan yang mempunyai dari suatu organisasi. Ada beberapa cakupan/lingkup dampak yang luas Kebijakan adalah suatu tindakan pengertian tentang faktor kunci (atau memutuskan tidak bertindak)

EDUKASI KEUANGAN nEDISI 30/2015 n49 Serambi Ilmu

yang dilakukan oleh organisasi sebagai berkembangnya kreatifitas sumberdaya kebijakan agar secara operasional bentuk penjabaran (uraian) pelaksanaan manusia. dapat “dilaksanakan dan diawasi” strategi organisasi untuk level organisasi agar menjamin tercapainya “sasaran” Tahap ketiga, melaksanakan dibawah level puncak organisasi. Dalam organisasi khususnya level organisasi kebijakan (policy implementation) menyusun suatu kebijakan sektor publik tingkat “supervise” atau tingkat yaitu tahap melaksanakan berbagai ada beberapa hal yang perlu diperhatikan “supervisory level” dalam suatu organisasi. seperti Lingkungan Organisasi, Pengelola kebijakan yang sudah ditetapkan dengan Kebijakan, Kelompok Sasaran Kebijakan. mengacu kepada “aturan main” yang Sistem dan prosedur memberi sudah ditetapkan organisasi dengan informasi kepada level unit organisasi Tahap pertama dalam menyusun memperhatikan sumberdaya internal dan setingkat supervisor, agar dalam upaya kebijakan publik adalah melakukan kepentingan target kebijakan baik dalam mencapai sasaran yang ditetapkan formulasi kebijakan dengan tujuan arti sempit seperti client/customer/ organisasi hendaknya memperhatikan menemukan faktor kritis organisasi penerima output maupun dalam arti luas aturan main atau petunjuk pelaksanaan (critical success factors) internal dan meliputi pemangku kepentingan atas yang telah disepakati.Dengan demikian eksternal organisasi untuk menemukan organisasi (stakeholders) pengukuran capaian kinerja adalah faktor kunci keberhasilan dalam lingkup ketaatan pada aturan (compliance) dalam Tahap keempat menyusun rencana cakupan kerja organisasi setingkat upaya mencapai sasaran yang telah evaluasi (policy evaluation), ialah kegiatan devisi, direktorat atau bidang. Dengan ditetapkan. Uraian sasaran organisasi untuk mengukur capaian kinerja elemen menemukan faktor kritis yang dihadapi secara kuantitatif harus dapat diukur organisasi dan organisasi guna perbaikan oleh organisasi (internal dan eksternal) misal pertumbuhan ekonomi 6.5% / kebijakan dan strategi organisasi dalam maka dapat diharapkan/menemukan tahun atau inflasi dibawah 10% per tahun upaya memastikan tercapainya Visi atau leverage dan menjadi solusi yang tepat. dll. Tujuan atau Sasaran atau Target yang Tahap kedua setelah menemukan diharapkan organisasi. Hubungan Sistem & Prosedur dengan faktor kunci keberhasilan pada level Taktik. devisi, atau direktorat, dan atau bidang Hubungan Kebijakan dengan Sistem maka mempersiapkan aturan main & Prosedur. Taktik adalah suatu tindakan sebagai petunjuk pelaksanaan dengan organisasi ditingkat lapangan Sistem dan Prosedur adalah tujuan untuk memastikan tercapainya (operasional) dengan maksud agar suatu aturan main dengan merujuk tujuan organisasi (policy forming), aturan “target organisasi” yang ditetapkan dapat pada suatu tindakan untuk main yang disusun diharapkan tidak kaku tercapai, dan secara kuantitatif capaian “menjabarkan=menguraikan” dan memberi ruang pada tumbuh dan kinerja organisasi terukur (measurable). Sehubungan dengan sifat dan karakter lapangan maka organisasi di level operasional dalam mengembangkan “taktik” dimungkinkan “sering berubah- ubah” sesuai tantangan dan perubahan– perubahan yang dihadapi oleh organisasi di tingkat lapangan, dengan maksud dan tujuan menjamin tercapainya “target” organisasi.

Kumpulan Capaian Target Level Operasional (Kumpulan Kegiatan)=Capaian Sasaran, Kumpulan Capaian Sasaran (Kumpulan Program)=Capaian Tujuan Level Kebijakan (Goal), Kumpulan Capaian Tujuan/Goal (Kumpulan Policy)=Capaian Visi Organisasi (Level Puncak Organisasi).

Capaian Visi Organisasi di tahun itu=Misi (baru) Organisasi untuk

50 nEDUKASI KEUANGAN nEDISI 30/2015 Serambi Ilmu

mencapai Visi yang akan dicapainya atau Manajemen Stratejik, Balance Dengan menemukan lokasi faktor dengan perkataan lain Visi adalah Misi Scorecards, System Thinking, Analysis kunci keberhasilan/leverage organisasi Organisasi dimasa depan “Vision is the Gejala (Ice Berg Fenomena/Symptom akan dapat menemukan formulasi Mission of organization for the coming Analysis), Analyisis Potential Problems pengungkit/leverage untuk kemudian future” dll, memberikan berbagai teknologi dijabarkan dalam bentuk Kebijakan bagaimana menemukan faktor kunci Program  Kegiatan untuk kemudian keberhasilan dan lokasi leverage serta menghitung faktor input dalam satuan bagaimana menjabarkan lebih lanjut rupiah dan memperhatikan output  C.1.2 Leverage Dalam Arti Sempit dalam bentuk Kebijakan  Program  outcome  benefit  impact bagi capaian Pada Area Faktor Manusia. Kegiatan. kinerja organisasi. Keberhasilan organisasi dalam Manajemen Stratejik mempunyai Matrix Hubungan Teknologi Analisis mencapai kinerja organisasi bergantung titik kuat (strength point) pada formulasi dan Faktor Kunci Keberhasilan. kepada faktor manajemen dan faktor visi organisasi dan penjabaran lebih manusia. Manusia sebagai performer lanjut visi organisasi sebagai hasil analysis D. dalam suatu organisasi/manajemen lingkungan stratejik organisasi (internal– Kreteria Indikator Kinerja khususnya struktur organisasi eksternal). Dengan melakukan startegy Organisasi (Performance professional adalah menjadi faktor kunci match–link diharapkan menemukan Indicators). keberhasilan (Key Success Factors). Faktor Kunci Keberhasilan/Leverage Indikator kinerja organisasi adalah untuk kemudian dijabarkan dalam Faktor Kunci Keberhasilan upaya manajemen untuk mengukur Kebijakan  Program  Kegiatan. Organisasi/Manajemen Rumah prestasi sebagai wujud tercapai atau tidak Sakit bukan ditentukan oleh fungsi Balance Scorecard hasil pemikiran tercapainya suatu tujuan organisasi atau manajemen rumah sakit, melainkan Kaplan dan Norton memberikan pada sasaran dari bagian–bagian (elemen– sangat ditentukan oleh “kualitas para kita informasi cara melakukan penilaian elemen) organisasi. dokter” yang menangani/mengobati para kinerja organisasi melalui pendekatan pasien rumah sakit. Semakin banyak Dalam menyusun indikator kinerja yang lebih menyeluruh melalui orang sembuh setelah berobat di Rumah berdasarkan kreteria umum seperti: pendekatan kualitas SDM (learning & Sakit tersebut maka akan semakin growth)  desain struktur organisasi banyak orang berobat, sebagai bentuk Kriteria efisiensi, menilai (appropriate organizational structure) meningkatnya kepercayaan masyarakat keberhasilan berdasarkan kreteria  customer satisfaction (problem & pada Rumah Sakit itu. dalam bentuk membandingkan solution approach)  social & financial faktor input dengan output (Input/ Faktor Kunci Keberhasilan benefit. Masing–masing sekuen dalam Output) diukur berdasarkan kreteria Organisasi/Manajemen Lembaga organisasi dipelajari dan dianalyisis penggunaan keuangan, kreteria Pendidikan seperti BPPK adalah “kualitas untuk menemukan key succes factor penggunaan bahan baku, kreteria Guru, Dosen atau Widyaiswara”. Semakin dan diuji keterkaitannya dalam upaya konsumsi waktu. berkualitas nara sumber maka semakin memperoleh sosial dan finansial benefit baik lulusan dan akan mampu memberi organisasi. solusi bagi organisasi dan client nya. Melalui Learning Organization Kriteria efektifitas, menilai Faktor Kunci Keberhasilan akan diperoleh konsep Systems keberhasilan berdasarkan kreteria Organisasi/Manajemen Bea Cukai atau Thinking (Peter Senge dalam Learning dalam bentuk apakah mekanisme Pajak adalah Pemeriksa / Inspector, Organization) dengan cara pandang kerja organisasi sudah berjalan semakin teliti dan cermat Pemeriksa serba sistem diperoleh hubungan antar sebagaimana direncanakan. menjalankan fungsinya akan semakin elemen pembangun sistem. Analysis baik karena mampu mengamankan sebab–akibat antar elemen sistem (sub dan meningkatkan pendapatan systems) dengan causal loop diagram dan Kriteria standardisasi proses, menilai negara sekaligus dapat mencegah atau stock & flow dan atau pola architype keberhasilan berdasarkan kreteria penyelundupan pajak negara. menghasilkan cara pandang baru berupa apakah mekanisme / prosedur peta pola hubungan antar variabel kerja dalam organisasi sudah sesuai C. Teknologi Identifikasi Lokasi masalah sehingga menemukan lokasi dengan ketentuan yang berlaku atau Leverage. faktor kunci keberhasilan sebagai lokasi tidak (biasa disebut compliance). leverage bagi kepentingan organisasi. Ilmu Manajemen seperti Contoh: Probity and Legality

EDUKASI KEUANGAN nEDISI 30/2015 n51 Serambi Ilmu

Accountability, Process E. Kesimpulan. dan hati untuk menerima pemikiran Accountability, Program idea asli kawasan Keuangan Negara Accountability Ilmu Manajemen telah sebagaimana para pendiri BPPK menyediakan berbagai teknologi dahulu, dan mengembangkannya Kriteria standardisasi output, untuk memastikan tercapainya tujuan berdasarkan pengalaman lapangan menilai keberhasilan organisasi organisasi melalui cara yang paling tepat, (tacit knowledge) yang sudah teruji, berdasarkan kreteria apakah target ekonomis, dan berdampak besar bagi daripada mengundang pembicara dari yang ditetapkan tercapai atau tidak daya hidup organisasi (daya survival). luar yang tidak jelas kompetensinya dan (biasanya secara kuantitatif dapat Masalahnya adalah mampukah kita hanya sekedar kompetensi pencitraan, diukur), dalam hal ini proses, mengkapitalisasi teknologi yang tersedia bukan pengalaman nyata/real sebagai diabaikan. berupa manajemen untuk menemukan pengambil keputusan (decision maker) leverage bagi organisasi ? fiskal baik sebagai penguji tagihan negara Contoh: Performanc Accountability (sisi expenditure) maupun menetapkan Pasal 23 UUD 1945, UU No 17 / tagihan kepada wajib pajak dengan segala Kriteria standardisasi skill, menilai 2003 dan UU No 1/ 2004 memberikan konsekuesi hukumnya (sisi pendapatan keberhasilan organisasi berdasarkan landasan hukum mengembangkan negara/revenue) dan pengawasan fiskal. tingkat skill / ketrampilan konsep anggaran berbasis kinerja sumberdaya manusia yang dimiliki sebagaimana dikenal medium term Saat ini negara membutuhkan organisasi (contoh profesi dokter, expenditure framework, akan tetapi idea ahli fiskal/keuangan negara yang akuntan, perawat, pemeriksa, yang bagus tanpa dibarengi kemampuan berpengalaman dalam upaya auditor dll) mewujudkan menemukan leverage meningkatkan pendapatan negara dan organisasi secara tepat (appropriate) akan Contoh: Sertifikasi Jabatan / melakukan pembelanjaan yang efektif menghasilkan pelaksanaan anggaran Keterampilan sebagai bukti dan efisien yang mumphuni dan berpijak yang menjauhi maksud dan tujuan Standardisasi Skill, Policy pada UUD 1945, UU Organik Keuangan anggaran berbasis kinerja. Accountability. Negara dan berpengalaman lapangan dalam mengimplementasikan pikiran Dibutuhkan kejujuran aparatur Matrix Kriteria Kinerja Kebijakan  dan idea dalam mewujudkan penerimaan fiskal dan BPPK untuk melaksanakan Kinerja Program  Kinerja Kegiatan. negara yang mampu dibelanjakan untuk teknologi pencapaian anggaran berbasis sebesar-besar kemakmuran rakyat. kinerja dengan cara membuka pikiran Pemahaman teknologi menemukan leverage dalam organisasi melalui Ilmu Manajemen adalah keniscayaan dan bersifat netral, obyektif. Terlalu fokus dan sibuk pada “rekayasa peraturan/ kebijakan” akan menghasilkan solusi parsial (bukan fundamental) yang berdasarkan hukum systems thinking akan tidak akan mampu memecahkan masalah atau malah mengundang masalah yang lebih besar.

BPPK bisa, bila bersedia mengeksplorasi keahlian yang tersedia/ dimiliki BPPK/Widyaiswara dengan berbagai pengalaman (tacid knowledge) yang sudah teruji untuk upaya meningkatkan berpikir paradigmatik dalam upaya menemukan strategi yang tepat dalam upaya meningkatkan penerimaan negara dan meningkatkan daya serap anggaran.

52 nEDUKASI KEUANGAN nEDISI 30/2015 Serambi Ilmu

MENUJU IMPLEMENTASI KEMENKEU CORPU: BELAJAR DARI MANDIRI UNIVERSITY

oleh: Soffan Marsus Kasubid Kurikulum pada Pusdiklat Keuangan Umum

Rabu (5/8/2015), penulis bersama sebelumnya melalui LCG menggunakan unit bisnis di kota-kota tertentu sebagai Kasubbag Tata Laksana Sekretariat paradigma tactical learning diubah kampus tipe C. BPPK dan dua orang staf, berkunjung menjadi strategic learning dengan ke Mandiri University. Kunjungan ini Mandiri University. Perubahan merupakan follow up dari kegiatan paradigma menuju Mandiri University capacity building tentang corporate tampak nyata dengan telah siapnya university oleh Pusdiklat Keuangan kampus Mandiri University di Jakarta. Umum yang dilaksanakan tanggal 15 Saat kunjungan tersebut, Mandiri Mei 2015, mengundang narasumber University masih menempati gedung dari Mandiri University diwakili Stefan lama, yaitu di Jalan Budi Kemuliaan. Tupamahu. Pada kunjungan tersebut Selain di Jakarta, Mandiri University kami disambut full team oleh Mandiri dibangun di kota besar lainnya, seperti University. Selain Stefan Tupamahu Medan, Palembang, Bandung, Semarang, selaku Departement Head of Learning Surabaya, Banjarmasin, Makassar, dan Strategy and Monitoring, hadir pula Balikpapan. departement head yang lain yaitu Yusuf dan Sarwidi masing-masing selaku Hasil kajian Aon Hewitt & Cape Gambar 1. Departement Head Learning Technology tahun 2011 merekomendasikan strategi pembangunan kampus Mandiri dan Departement Head Learning Delivery. Menurut berita media on-line University dengan strategi in-house (http://ekonomi.metrotvnews.com/ Pada pemaparan di Pusdiklat KU decentralized sebagaimana pada Gambar read/2014/06/18/254474/pasok-sdm- sebelumnya, Stefan telah menjelaskan 1. Dengan demikian, Mandiri University perbankan-bank-mandiri- bangun- tentang latar belakang dibentuknya akan terdiri dari 14 lokasi, dengan 1 lokasi universitas), saat ini kampus di Jakarta Mandiri University yang merupakan di Jakarta sebagai kampus utama tipe sudah siap digunakan menempati pengembangan dari Learning Center A, 4 lokasi di regional/wilayah sebagai area seluas 20 hektar di daerah Pesing, Group Bank Mandiri. Kebijakan learning kampus tipe B dan 8 unit lainnya di

EDUKASI KEUANGAN nEDISI 30/2015 n53 Serambi Ilmu

Jakarta. Diperkirakan universitas ini akan catering dan layanan kesehatan. Kami berani berinvestasi besar membeli solusi menerima mahasiswa baru satu hingga mengusulkan untuk mengemas proyek teknologi terbaru yang ditawarkan dua tahun mendatang. Info terakhir ini perubahan dalam bingkai Kemenkeu perkembangan IT di dunia saat ini, yaitu harus kami konfirmasi, apakah memang Corpu, diintegrasikan dengan topik KM solusi dari SuccessFactors. ke depan Mandiri University akan yang akan dirintis Pusdiklat KU. Usulan terbuka menerima mahasiswa seperti ini diterima dan diputuskan follow up- Dari situs web SuccessFactors berita tersebut atau tetap hanya bagi nya dengan kunjungan kami sebagai tim penulis mendapat gambaran bahwa internal pegawai Bank Mandiri. advance ke Mandiri University. SuccessFactors, saat ini telah dibeli SAP, menawarkan solusi IT perusahaan Knowlege Management pada Mandiri Dalam paparannya tentang KM berplatform cloud yang paling maju University di Mandiri University, Yusuf dan tim yang dipakai oleh 27 juta pengguna, mengawali dengan penyampaian saat ini merupakan leader di bidangnya Sebagaimana telah disebutkan, fakta sosiologis bahwa pegawai kantor di dunia. Beberapa perusahaan kunjungan yang dilakukan tersebut, bagi dimanapun saat ini mayoritas termasuk internasional ternama menjadi klien dari Pusdiklat Keuangan Umum merupakan Gen-Y. Gen-Y adalah generasi yang SuccessFactors ini. pembelajaran lanjutan. Setelah mendapat dibesarkan oleh teknologi, terbiasa paparan tentang bagaimana Corpu dengan teknologi. Dalam bayangan “With more than 27 million users, pada Mandiri University, Kapusdiklat penulis, gen-Y ini dapat dikatakan SuccessFactors has one of the Keuangan Umum berinisiatif untuk lebih melek teknologi daripada largest and most sophisticated cloud mengaplikasikan salah satu aspek bersosialisasi. Mereka lebih menyenangi platforms in the world. Not all cloud corporate university, yaitu knowledge media digital daripada media fisik. solutions are created equal. HR cloud management (KM) di Pusdiklat Lebih cepat menguasai sistem digital solutions should offer an excellent Keuangan Umum. Kami diarahkan untuk dengan mencoba-coba sendiri daripada customer experience while handling mempelajari lebih lanjut topik KM ini menerima penjelasan dari ahlinya your biggest business challenges. dengan target dapat menerapkannya di seperti generasi sebelumnya. Fakta ini With over ten years of experience Pusdiklat KU. Pilihan jatuh ke Mandiri menjadi tantangan bagi penerapan in the cloud, SuccessFactors offers University kembali sebagai sumber KM, yang bertujuan untuk mengangkat the best of both worlds: the ease belajar lebih lanjut tentang salah satu semaksimal mungkin tacit knowlege and savings of a public cloud aspek corpu tersebut. menjadi explicit knowledge. Apakah para deployment, with the flexibility and pegawai bersedia menjadikan prasarana control of an on-premise solution. Sebelum kami sempat mengeksekusi yang disediakan untuk menjadi media That’s why our customers include arahan Kapusdiklat Keuangan Umum, mereka dalam bertukar ide, gagasan, many of the world’s largest and best- Sekretariat BPPK mengundang FGD pemikiran dan kolaborasi? Bagi Mandiri run companies, such as Siemens, untuk proyek perubahan di lingkungan University, tantangan ini tidak dijawab Coca Cola, and Deutsche Bank” BPPK khusus pada area-area prioritas, dengan ragu-ragu. Mandiri University (Dari situs web SuccessFactors: yaitu kurikulum dan bahan ajar, www.successfactors.com).

Mengetahui penggunaan platform SuccessFactors inilah yang kemudian membuat kami mengerti mengapa “Implementasi konsep-konsep Mandiri University dapat merancang knowledge management menjadi suatu portal situs web yang sangat canggih, mengatasi berbagai kelemahan lebih memungkinkan dan lebih desain portal dengan teknologi standar yang masih digunakan Kementerian maksimal mencapai tujuannya dengan Keuangan dan pada umumnya organisasi penggunaan teknologi berbasis cloud lain di Indonesia saat ini, pemerintah dan non-pemerintah. Implementasi dan solusi yang telah dikembangkan konsep-konsep knowledge management menjadi lebih memungkinkan dan lebih secara khusus. ” maksimal mencapai tujuannya dengan penggunaan teknologi berbasis cloud dan solusi yang telah dikembangkan secara khusus.

54 nEDUKASI KEUANGAN nEDISI 30/2015 Serambi Ilmu

Secara singkat dapat digambarkan Learning Management System (LMS). di hari Sabtu-Minggu, pegawai dapat bahwa bussiness solution penerapan Platform I-learn menyatukan seluruh mengikuti dari rumah masing-masing, KM dan pengembangan HRD di Bank proses e-learning di Bank Mandiri, baik tidak perlu datang ke kantor lagi. Mandiri, yang identik dengan Mandiri untuk diklat yang fully on-line, yang University ini, terintegrasi penuh dalam memang disiapkan dan dilaksanakan Platform kedua prasarana KM di satu web address mandiri di mandiri- dengan model e-learning secara penuh, Mandiri University disebut dengan easy. Otentifikasi user ke dalam berbagai ataupun untuk diklat yang blended I-Share. I-Share ini dibangun sudah sistem yang ada di dalam portal tersebut, learning, yaitu yang hanya sebagian sangat identik dengan sosial media seperti hanya perlu dilakukan satu kali saja, prosesnya dengan on-line, bagian intinya facebook sehingga pegawai dapat update dengan nomor ID pegawai dan password tetap disampaikan dengan model tatap status, juga dapat seperti blog sehingga yang hanya diketahui masing-masing muka di kelas. Seluruh diklat di Mandiri pegawai dapat berbagi ide dan mendapat pegawai. Akses dapat dilakukan dimana University dibedakan ke dalam dua model komentar dari pegawai lain, bisa chat saja selama ada koneksi internet, ini, blended learning atau fully on-line. seperti whats app dan bisa membentuk bahkan tidak harus menggunakan PC, Dalam blended learning, bagian on-line grup tersendiri untuk mensupport yaitu dapat dilakukan dengan telepon yang akan selalu ada dalam proses adalah: kolaborasi terkait tugas khusus ataupun genggam masing-masing. Semua ini pre-reading (sebelum mengikuti diklat hanya membangun komunikasi informal dimungkinkan karena teknologi yang ada kewajiban membaca bahan awal, dalam suatu tim. Untuk mendorong digunakan sudah berbasis cloud, yang diambil dari I-learn tersebut), pre- penggunaan yang masif, dikembangkan sebagaimana tergambar pada Bagan 2. test, dan post-test. Untuk diklat yang fully pula gamefication yaitu memberikan on-line, selain proses-proses tersebut, poin ke setiap pegawai yang melakukan Khusus yang ditangani Mandiri tatap muka dan proses pembelajaran akses ke I-Share. Pegawai yang memiliki University, sebagai implementasi dari intinya pun disampaikan secara on-line. poin tinggi pada periode tertentu konsep-konsep KM, terdapat 3 platform Satu lagi yang juga diintegrasikan dalam mendapat reward-reward yang sengaja besar yang dikembangkan. Platform I-learn adalah assessment dan sertifikasi disiapkan. Teknologi yang ada bahkan pertama di Mandiri University disebut pegawai. Dahulu jika ada proses memungkinkan untuk diintegrasikan dengan I-learn yang merupakan assessment atau sertifikasi, yang biasa dengan social media, seperti twitter atau sarana pembelajaran sebagai model dilaksanakan di hari libur Sabtu-Minggu, yang lainnya. Pegawai yang melakukan alternatif pengganti/pendamping atas kantor-kantor Bank Mandiri biasanya twit, dan berkehendak untuk dishare pembelajaran dengan model tatap muka menjadi ramai pada hari Sabtu-Minggu juga di dalam I-Share karena misalnya di kelas. Platform I-learn ini dalam tersebut. Saat ini, meski tetap dilakukan twit-nya tersebut juga akan bermanfaat e-learning adalah yang dikenal sebagai bagi pegawai lain di Bank Mandiri, maka I-Share dapat memuat twit tersebut juga.

Platform ketiga disebut dengan I-Know. Untuk I-Know ini ditetapkan owner dari suatu bidang ilmu/skill/topik. Setiap informasi yang akan diupload dipastikan mendapat verifikasi dariowner ilmu/skill/topik tersebut. Dalam I-Know ini juga termasuk disimpan peraturan dan kebijakan Bank Mandiri selama ini baik dalam bentuk Peraturan, SK, SOP, surat dan lai-lain. Untuk platform I-Know ini agak berbeda, penyimpanannya dikombinasikan dengan server on-premis milik Bank Mandiri sendiri, routing tetap melalui cloud di SuccessFactors, tapi sebenarnya mengambil dari server Bank Mandiri sendiri.

Pengembangan Diklat dan Kurikulum

Untuk menjelaskan pengembangan diklat dan kurikulum di Mandiri

EDUKASI KEUANGAN nEDISI 30/2015 n55 Serambi Ilmu

University, perlu terlebih dahulu diklat dan kurikulumnya adalah sama pegawai dengan mengikuti minat diketahui tentang struktur Mandiri dan sebangun dengan mengembangkan pegawai, 2) push training, yaitu diklat- University yang telah disampaikan dalam modul. Ketika LC merasakan perlunya diklat yang wajib diikuti karena pegawai paparan Stefan Tupamahu saat capacity perubahan atas suatu diklat atau perlu menduduki jabatan tertentu dan mereka building di Pusdiklat KU sebelumnya. membuat diklat baru, berdasarkan hasil harus mengikuit diklat tersebut, 3) public Mandiri University berada di bawah komunikasi intensif mereka dengan training, yaitu diklat di luar Bank Mandiri Senior Executive Vice President (SEVP) of bagian bisnis Bank Mandiri, maka LC yang harus diikuti pegawai, pegawai Human Capital Bank Mandiri, dipimpin meminta LF mengembangkan kurikulum dikirim oleh Mandiri University, seperti oleh Group Head Mandiri University. Di sekaligus modulnya. Kemudian LF untuk mengikuti sertifikasi-sertifikasi bawah GH ini terdapat 7 Academy yang memimpin pertemuan maraton bersama yang diwajibkan, dan 4) special project, masing-masing dikepalai oleh Dean para Subject Matter Expert (SME), misal untuk mengikuti short course di luar of Academy serta 1 Head of Learning internal-eksternal, terkait kurikulum negeri dan lainnya. Untuk full training, Experience and Operation (LEO). Setiap dan modul yang akan dikembangkan. pegawai memilih dari katalog diklat yang Dean memiliki 2 divisi/departemen, Modul yang disusun akan berbentuk tersedia setiap menjelang akhir tahun yaitu Learning Consultant (LC) dan satu kesatuan, dimulai dari prereading di I-Learn. Hasil pilihan berdasar minat Learning Facilitator (LF). Sementara yang harus dibaca peserta, pre-test pegawai kemudian dibandingkan dengan Head of LEO membawahi 4 Departement secara on-line, materi-materi yang harus anggaran yang tersedia. Jika terjadi gap, Head (DH), yaitu ketiga pejabat yang dipelajari baik secara on-line maupun diserahkan kepada bagian manajemen hadir sebagaimana telah disebut di atas, di kelas, serta post test. Selain itu setiap kepegawaian di setiap line bisnis Bank serta DH Campus Development and modul juga akan harus dilengkapi Mandiri untuk diputuskan siapa pegawai Maintenance. dengan instruksional (GBPP), teaching yang lebih diprioritaskan. note dan playing plan (SAP). Seluruh Setiap Dean bertanggung jawab bahan prereading, pre test, materi, post Jika dicermati banyak perbedaan melaksanakan TNA melalui Departement test kemudian diserahkan kepada DH antara praktek diklat di Mandiri LC, mengembangkan kurikulum melalui Learning Technology untuk dikemas University dengan diklat-diklat di Departemen LF, dan menyelenggarakan dalam I-Learn. Pada pelaksanaan Pusdiklat-Pusdiklat pada BPPK, diklat dengan menunjuk 1 orang Learning diklatnya setiap Learning Manager nanti Kementerian Keuangan. Beberapa Manager untuk setiap diklat. Sementara memanggil peserta untuk memulai perbedaan prinsipil menurut penulis unit LEO menjadi supporting unit untuk prereading, mengerjakan pretest, dan adalah sebagai berikut: seluruh penyelenggaraan diklat dari mengikuti diklat baik dengan on-line 1. Modul dikembangkan secara ke-7 Dean tersebut, dari sisi strategi dan ataupun datang ke lokasi kelas di Jakarta maksimal dan fokus ke tujuan monitoring, delivery, technology serta atau kota lainnya. sarana-prasarana. belajar, tidak tersegregasi kepada Diklat di Mandiri University dibagi mata-mata diklat, dan tidak Di Mandiri University diklat itu ke dalam 4 jenis diklat yaitu 1) full diserahkan menjadi hanya urusan identik dengan modul. Mengembangkan training, yaitu diklat-diklat yang diikuti pengajar, tapi menjadi urusan lembaga.

2. Modul dikembangkan secara inheren dan komprehensif dengan paradigma blended learning system. Mana yang akan menjadi prereading “Mengembangkan diklat dan secara on-line, bagaimana pre-test- nya, bagaimana delivery materinya, kurikulumnya adalah sama dan on-line atau di kelas, tayangan kalau on-line seperti apa (animasi, video sebangun dengan mengembangkan atau bentuk multimedia lainnya), modul. ” dan pertanyaan-pertanyaan lain diselesaikan tuntas saat diklat dipersiapkan.

3. Mandiri University juga dapat melakukan manajemen atas database pegawai, bersama

56 nEDUKASI KEUANGAN nEDISI 23/201530/2015 Mata Air

human capital, sehingga Mandiri tersebut langsung diberhentikan. Lebih job training). Dinamisasi ini University pegawai siapa, dimana, lengkap tentang urusan dukungan meliputi seluruh aspek, bukan telah mendaftar untuk diklat apa; teknis ini telah didiskusikan bersama hanya penyelenggaraan, yang pejabat siapa, dimana sudah wajib dalam acara capacity building secara sesungguhnya paling sederhana, mengikuti diklat apa; kandidat khusus kepada seluruh unsur-unsur di tetapi juga meliputi aspek siapa, dimana wajib mengikuti BPPK, pada tanggal 25-26 Agustus (saat pembayaran honor pengajar, assessment apa, dan sebagainya. tulisan dibuat capacity building ini belum pembimbing dan penguji, terselenggara). penghitungan satuan kredit untuk pengajar dan untuk jamlat dalam kurikulum, pengembangan media Layanan Prasarana, Catering dan Proses Belajar BPPK menuju belajar yang paperless dan bisa Kesehatan Kemenkeu Corpu diakses on-line, serta mekanisme pengadaan bahan ajar yang Terdapat banyak hal juga yang kami Banyak hal telah kita pelajari dari paperless tersebut (yang tentunya pelajari dari paparan layanan prasarana, Mandiri University yang dapat menjadi berbiaya lebih tinggi pada awalnya), catering dan kesehatan. Untuk catering bekal berharga kita menuju Kemenkeu dan lain-lain. misalnya, lelang yang dilakukan di Corpu. Satu hal yang pasti, Mandiri Mandiri University menghasilkan tidak University sebagai unit non-pemerintah 2. Pengelolaan dan pengembangan hanya 1 pemenang untuk 1 periode memang telah dapat memanfaatkan SDM seharusnya merupakan satu diklat, tetapi beberapa pemenang. Setiap posisinya sebagai organisasi komersial kesatuan. Kita harus berupaya keras pemenang harus menyajikan secara dan otonom untuk mengambil dan bagaimana caranya agar dapat, kalau terstandar sesuai style Bank Mandiri mengimplementasikan keputusan- tidak menyatukan - paling tidak dalam melayani kebutuhan makanan keputusan strategis ke depan. Bagi menyelaraskan, antara pengelolaan peserta diklat. Keunggulan penentuan BPPK sebagai organisasi pemerintahan, SDM dan pengembangannya. penyedia catering dengan beberapa tantangan yang dihadapi memang jauh Seharusnya pemanggilan peserta pemenang adalah para pemenang lebih besar, khususnya dalam bentuk diklat harus dapat dilakukan terdorong berkompetisi secara positif, peraturan-peraturan yang ada yang oleh lembaga diklat, seperti yang sehingga saat penyajian tidak lebih tidak mudah kita ubah begitu saja. dilakukan Mandiri University. jelek kualitasnya dibanding penyajian Tantangan lain banyaknya aspek yang Biaya perjalanan peserta dari pemenang yang lain. terkait lembaga lain, semisal lembaga kantor mereka ke lokasi diklat Administrasi negara, yang merupakan Sebagai bagian dari instrumen harus merupakan bagian dalam unit organisasi pembina lembaga diklat pengendalian kualitas, salah satu prosedur anggaran lembaga diklat. Reward pemerintah. awal lelang catering adalah seluruh calon dan punishment atas pegawai yang performance nya baik atau penyedia, yang berminat atau yang Namun demikian tentu kita tidak kurang baik dalam diklat, terkait diundang, wajib mengikuti acara berupa boleh berdiam diri, kita harus terus pembinaan SDM, harusnya dapat kontes test food sebelum suatu periode berbenah untuk perbaikan terus- ditetapkan oleh lembaga diklat. diklat akan berjalan. Pengendalian menerus proses bisnis kediklatan kita. kualitas dilakukan terhadap kecukupan Konsep Kemenkeu Corpu kiranya sudah makanan, kesesuaian menu, kesesuaian merupakan jalur yang tepat yang telah rasa, ketahanan (ada sampel yang sengaja kita pilih untuk perbaikan tersebut. Barangkali dua hal tersebut ditaruh sampai sore). Bahkan Mandiri Beberapa pelajaran awal yang perlu kita menjadi tantangan awal BPPK untuk University sudah menerapkan setiap implementasikan untuk mewujudkan dapat mewujudkan Kemenkeu Corpu catering harus mendisplay kandungan Kemenkeu Corpu ini dalam pandangan yang efektif. Sebenarnya ada juga hal gizi yang ada pada setiap makanan penulis meliputi hal-hal sederhana lain yang penting, seperti mengubah yang disajikan. Merupakan bagian dari sebagai berikut: paradigma dari lembaga training menjadi pengendalian juga adalah mewajibkan universitas, seperti dilakukan di Mandiri catering baru untuk cek lokasi beberapa 1. Dinamisasi bentuk diklat. Bentuk University. Namun hal tersebut rasanya hari sebelum diklat berjalan, catering diklat kita harus benar-benar akan mudah dilalui jika dua tantangan di baru diuji coba untuk diklat-diklat yang bisa kita dinamisasi, tidak hanya atas dapat kita selesaikan. sedikit peserta dan tidak terlalu lama berbentuk tatap muka di kelas, terlebih dahulu, dan mempenalti jika tapi bisa berbentuk e-learning, ada ketidaksesuaian pelayanan dengan belajar mandiri, dan berbagai standar Mandiri University, maka catering bentuk belajar di kantor (on the

EDUKASI KEUANGAN nEDISI 30/2014 n57 Mata Air

GROUNDBREAKING Teks: Foto: Agus Suharsono Muh. Fath

Jumat, 9 Oktober 2015 Kepala BPPK dari olah raga dunia, hiburan, berita dan tempat anak-anak mahasiswa sebuah secara membuka secara resmi dimulainya gosip. universitas swasta tinggal. Ironis, jika pekerjaan pembangunan asrama diklat asrama pegawai pajak yang digadang Pusdiklat Pajak. Bukannya asrama saat Suasana itu sebentar lagi akan mengamankan penerimaan negara kalah ini sudah tidak layak huni. Saya masih dihancurkan. Hari itu sebuah eskavator dengan para mahasiswa itu. membanggakan asrama Pusdiklat Pajak, mengeruk tanah lapangan futsal kasur dan selimutnya nyaman, air panas, favorit peserta diklat, sebagai simbol Selayaknya, bukan hanya Pusdiklat Pajak air dingin masih lancar. Televisi sajikan dimulainya pembangunan asrama diklat yang memiliki asrama megah. Semua hiburan dari saluran berlangganan. Pusdiklat Pajak yang direncanakan pusdiklat di Kementerian Keuangan Selepas seharian menyerap materi diklat setinggi sebelas lantai. Sangat prestisius, seharusnya juga mempunyai asrama peserta dapat segera bergegas mandi walaupun sangat wajar Pusdiklat Pajak yang seprestisius itu. Terbayang juga jika air hangat dari pancuran, menyusup di mempunyai asrama itu. Jumlah pegawai mahasiswa PKN STAN juga diasramakan. bawah selimut, sembunyi dari pendingin pajak yang harus diklat tiga puluh lima Sepertinya pembelajaran akan berjalan udara yang menghembuskan dingin. ribuan memang perlu kamar asrama duapuluh empat jam. Materi-materi Sandarkan punggung sambil pegang yang banyak. Tidak jauh dari Pusdiklat afektif langsung bisa diterapkan dalam remote control. Acara di televisi berganti Pajak berdiri menara yang cukup megah, kehidupan. Karakter dibentuk tiap

58 nEDUKASI KEUANGAN nEDISI 23/201530/2015 Tips n Trik

kemungkinan, jika kapasitasnya cukup akan tinggal di asrama lebih dari satu tahun. Dari situs UIN Maliki Malang diketahui mahasiswa baru selama tinggal di asrama wajib mengunakan Bahasa Inggris dan Bahasa Arab. Selain itu selama satu tahun diasrama tiap pagi dan petang harus ikut ta’lim dan tashih Al- Quran, targetnya dalam satu tahun harus menyelesaikan tiga puluh juz dengan baik dan benar. Tentu saja yang ini hanyalah acara tambahan, kewajiban kuliah sesuai jurusannya tetep harus jalan.

Menarik adalah apa yang dijadikan alasan mewajibkan mahasiswa baru UIN Maliki Malang untuk tinggal di asrama: Mahasiswa merupakan komunitas yang terhormat dan terpuji (QS 58:11), mahasiswa merupakan cikal bakal lahirnya ilmuwan yang akan mengembangkan ilmu pengetahuan dan memberikan penjelasan pada masyarakat (QS 9:122), mahasiswa akan menggerakkan masyarakat yang mampu membaca penciptaan bumi dan langit (QS 3:191). Rasanya ini juga tujuan kita mendidik mahasiswa PKN STAN.

Misalkan hal itu kita putuskan sebagai cita-cita bersama. Tugas dan peran peserta diklat di BPPK juga mahasiswa PKN STAN, rasanya layak mendapat fasilitas pendidikan berasrama. Mewujudkan cita-cita itu perlu kerja keras memang. Namun yang lebih penting bagi kita adalah melakukan groundbreaking pola pikir kita. Mungkin hari, dari jam ke jam. Mahasiswa calon itu sebagai alasan untuk mengurungkan selama ini dalam pikiran kita masih penghimpun dan pengelola APBN niat. Masing-masing institusi pendidikan bersemayam anggapan bahwa selama ini selayaknya dididik dengan fasilitas yang mempunyai tujuan yang berbeda-beda. yang kita lakukan sudah yang terbaik. lebih lengkap. Sebagai pembanding Untuk kita, sepertinya pembentukan Namun, jangan-jangan pikiran kita itu misalnya Taruna AKABRI, Taruna fisik tidak terlalu diutamakan, dengan seperti asrama Pusdiklat Pajak saat ini, Akademi Imigrasi, Taruna Akademi Ilmu pengecualian untuk Bea Cukai. Apa yang memang nyaman, tapi hanya satu lantai Pemasyarakatan, serta Praja Institut sudah terjadi di tempat lain adalah media dan tidak cukup mewadahi kebutuhan. Pemerintahan Dalam Negeri semua pembelajaran yang terbaik. Harus kita Jadi, seperti halnya asrama Pusdiklat dididik siang malam dengan tinggal pikirkan mitigasi risikonya. Pajak yang harus dirobohkan agar asrama. mempunyai asrama sebelas lantai yang Pembanding lain adalah Universitas Islam prestisius, pikiran bahwa kita sudah yang Memang kita dengar banyak berita tidak Negeri Maliki Malang. Mahasiswa baru terbaik, rasanya perlu ekskavator untuk menyenangkan tentang kehidupan di UIN Maliki Malang ini wajib masuk groundbreaking agar mendapat pola pikir di asrama. Yang paling sering adalah asrama pada tahun pertama, salah satu yang lebih prestisius. kekerasan para senior terhadap yunior. alasannya karena kapasitasnya memang Namun, kita tidak dapat menjadikan hal hanya mampu untuk itu. Tidak menutup

EDUKASI KEUANGAN nEDISI 30/2015 n59 Tips n Trik

Teks: Maya Asmita

Mengatasi Internet Error - Google Sorry

Google Sorry Nah, bagaimana cara mengatasi hal ini? Berikut cara singkatnya: Ketika Anda berselancar di mesin pencari Google, pernahkah Anda men- 1. Melakukan pengecekan IP pub- galami ketika sang mesin meminta maaf lik yang digunakan proxy dengan pada Anda (Google sorry)? Hal ini dapat menggunakan web www.whatismy- terjadi pada saat kita sedang mengakses IPaddres.com . Google kemudian keluar pesan: “We’re sorry...... but your computer or network may be sending automated queries. To protect our users, we can’t process your request right now.”

Penyebab Google Sorry

Apa penyebab dan bagaimana cara mengatasinya? Berikut pemaparan secara singkat dari Penulis.

Penyebab dari Google Sorry adalah: a. Karena adanya indikasi IP publik proxy yang terblock oleh Google; atau Sumber: IP Publik.jpg b. Karena adanya kemungkinan IP Dapat dilihat dari gambar diatas publik proxy yang dikenali diang- bahwa IP Publik yang digunakan adalah gap berbahaya oleh Google. 202.137.230.204.

60 nEDUKASI KEUANGAN nEDISI 30/2015 Klinik Sehat

2. Mengakses link support help google 5. Setelah beberapa saat, lakukan untuk melaporkan IP Publik yang pengecekan dengan mengakses terblock tersebut. (https://support. Google. google.com/websearch/contact/ ban?rd=1).

Dapat kita lihat bahwa Google sudah dapat diakses kembali dan sudah dapat melakukan pencarian kembali.

3. Setelah mengisi form laporan terse- Bagaimana? Cukup mudah bukan? but kemudian melakukan proses Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita submit. semua.

4. Pelaporan IP Publik yang terblock telah selesai dilakukan.)

Gambar: Report Success.jpg

EDUKASI KEUANGAN nEDISI 30/2015 n61 Selasar

Wawancara Peserta Diklat Tata Naskah Dinas Angkatan VII (3 s.d. 7 Agustus 2015)

Yudi Andika

Pelaksana Kantor Wilayah DJBC Khusus Kepulauan Riau-DJBC “Alat bantu belajar di kelas sudah memadai. Pengajar sangat mengusai materi, jadi se- tiap pertanyaan dari peserta bisa dijawab dengan baik. Pengajar juga bisa menye- suaikan situasi dengan selingan ice break- ing berupa games dan lain-lain. Kalo pelay- anan panitianya... bisa dibilang perfect deh pokoknya.”

Diklat TND Amazing!

Nurbaiti Aziz

Pelaksana Pusat Pembinaan Profesi Keuangan - Sekretariat Jenderal

“Diklat sih emang cuma lima hari, tapi ilmu- nya tetep bermanfaat. Selain itu juga kita memenuhi kewajiban sebagai PNS untuk selalu meningkatkan kompetensi. Fasilitas diklat saya liat sudah meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Dari segi kon- sumsi, sudah oke punya.”

Diklat hebat bermanfaat!

Yayat Muhammad Derajat

Pelaksana Direktorat Anggaran III - DJA

“Kualitas pelajaran sudah bagus. Praktik yang peserta lakukan di kelas sesuai den- gan materi yang diajarkan, jadi aplikatif banget. Sinkronisasi antar pelajaran juga keliatan meski asal instansi/unit kerja para pengajar berbeda-beda.”

Diklat tingkatkan kompetensi!

62 nEDUKASI KEUANGAN nEDISI 30/2015 Kalender Diklat BPPK November - Desember 2015

Pusdiklat Bea dan Cukai Diklat Penyidik Kepabeanan dan Cukai (26 Okt - 06 Nov 2015)

Pusdiklat Kekayaan Negara dan DTSS Analisis Kinerja Perusahaan (09 - 13 November 2015) Perimbangan Keuangan

Pusdiklat Keuangan Umum Diklat Desain Pengelolaan Database (16 - 27 November 2015)

Pusdiklat Pajak DTSD Perpajakan (19 Okt - 04 Des 2015)

*jadual bersifat tentative, more info: website : www.bppk.kemenkeu.go.id Call Center BPPK : 021-29054300 Resensi

Resensi Buku “Riset Pendidikan, Rencana, Pelaksa- naan, dan Evaluasi, Riset Kualitatif &Kuantitatif”

Oleh : Agus Suharsono – Widyaiswara Pusdiklat Pajak Pengarang : John Creswell Penerbit : Pustaka Pelajar Yogyakarta Tebal : 1.364 + xvi ISBN : 978-602-229-474-0

uku ini ditulis oleh penulis rancangan penelitian tersebut lebih Banyaknya halaman memang agak yang dikenal melalui buku- dari cukup sebagai pegangan dalam menganggu saat harus menenteng- buku tentang penelitian. Judul melakukan penelitian pendidikan. nenteng bagi mereka yang suka membaca aslinya adalah Educational di perjalanan karena tebal dan berat. BResearch, Planning, Conducting, and Buku ini sangat menarik, karena Untuk harga memang sesuai dengan isi Evaluating Quantitative and Qualitative; setiap bab setelah diawali dengan kajian buku yang komplit. edisi ke-5; ISBN-10: 0-13-354958-5. teori, selalu ada contoh penelitian yang Diterbitkan oleh Pearson Education, sudah jadi. Pembaca yang kesulitan Buku ini tepat sebagai referensi Inc., Copyrigth © 2015 yang kemudian memahami teorinya langsung dapat bagi mereka yang bekecimpung dalam diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia. melihat penerapan dalam contohnya. dunia pendidikan, termasuk struktural, Menilik bahwa buku ini terbit sampai Tidak itu saja, buku ini juga ditambah lima dosen, dan Widyaiswara BPPK. Seperti dengan edisi kelima, kita patut menduga lampiran berupa jawaban pertanyaan- kita sadari bersama bahwa penelitian bahwa buku ini sejak edisi pertama pertanyaan tiap bab, menentukan ukuran pendidikan atau kediklatan masih sampai keempat pasti banyak dipakai di dengan menggunakan tabel ukuran kurang dilakukan di BPPK, padahal dunia. sampel, statistik-statistik yang lazim diklat yang baik seharusnya berbasis digunakan dalam penelitian pendidikan, penelitian ilmiah. Alasan lain, berbeda Walaupun berlatar belakang di distribusi non-normal, dan strategi dengan buku terjemahan yang kadang Amerika Serikat, namun rasanya sesuai untuk mempertahankan proposal susah dipahami gaya bahasanya, buku ini juga dengan keadaan di Indonesia, penelitian. Bukan hanya itu, masih ada diterjemahkan dengan bahasa yang tepat bahwa masalah pendidikan semakin juga glosarium, indeks, dan tentu saja dan enak diikuti. kompleks sehinga penelitian pendidikan daftar pustaka. saat ini membutuhkan perkakas pendekatan yang besar, tidak cukup lagi Jika boleh disebut sebagai hanya dengan eksperimen atau survei. kelemahan, buku ini terdapat kesalahan Judulnya menyebut riset kualitatif pada halaman 365 yang tertulis “Statistik dan kuantitatif saja, namun ternyata Deskriptif” seharusnya “Statistik setelah membahas langkah-langkah Inferensial”. Sebenarnya dengan penelitian, buku ini menyajikan delapan tebal halaman lebih dari seribu susah rancangan penelitian pendidikan yaitu: menemukan kesalahan tersebut. Hanya eksperimental, korelasional, survei, saja karena pada halaman terakhir grounded theory, etnografi, naratif, terdapat erata, kita jadi mengetahuinya. campuran dan tindakan. Delapan Namun, kesalahan tersebut pasti akan dibetulkan dalam cetakan berikutnya.

64 nEDUKASI KEUANGAN nEDISI 30/2015

EDUKASI KEUANGAN EDISI 30/2015 Jl. Purnawarman No. 99 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110 Telp: +62 21 7394666, 7204131 Fax: +62 21 7261775 http://www.bppk.kemenkeu.go.id