Monografi Kerukunan Umat Beragama di i MONOGRAFI KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DI INDONESIA

Hak cipta dilindungi Undang-Undang All Rights Reserved

Editor: Dr. Kustini

Desain Cover & Layout: Sugeng Pujakesuma

Diterbitkan oleh: LITBANGDIKLAT PRESS Jl. M. H. Thamrin No.6 Lantai 17 Jakarta Pusat Telepon: 021-3920688 Fax: 021-3920688 Website: balitbangdiklat.kemenag.go.id Anggota IKAPI No. 545/Anggota Luar Biasa/DKI/2017

Cetakan: Pertama Oktober 2019

ISBN: 978-602-51270-6-9

ii Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia PENGANTAR EDITOR

Buku ini berisi deskripsi pengalaman-pengalaman baik (best practices) terkait kerukunan umat beragama di empat daerah yang kemudian disusun menjadi sebuah monografi. Mengacu kepada Surat Edaran Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Nomor 3 Tahun 2015 tentang Standarisasi Kegiatan Pengembangan Bidang Kelitbangan di lingkungan Badan Litbang dan Diklat menyatakan bahwa monografi adalah karya tulis ilmiah hasil penelitian dan pengembangan yang rinci pada sebuah topik tertentu dengan pembahasan yang mendalam dan ditulis dengan berbagai pendekatan keilmuan dalam bentuk format buku dan dipublikasikan secara khusus.

Bagi Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan, kajian atau penelitian terkait kerukunan, sebagaimana yang tertuang dalam naskah ini, bukanlah hal yang baru. Sejak lembaga Badan Litbang Kementerian Agama ini dibentuk tahun 1975 dan memiliki satu unit eselon II yang saat ini dikenal dengan nomenklatur Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan, telah banyak dilakukan kegiatan terkait kerukunan dan toleransi. Kajian dimaksud dapat berupa penelitian, diskusi, seminar, lokakarya maupun dialog pengembangan wawasan multikultural. Kegiatan yang disebut terakhir ini, yaitu Dialog Pengembangan Wawasan Multikultural antara Pemuka Agama Pusat dan Daerah, telah dilakukan sejak tahun 2002 ke 34 provinsi. Hasilnya, selain terjalin komunikasi yang intens antara pemuka berbagai

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia iii agama, juga telah mengidentifikasi berbagai kearifan lokal yang ada di wilayah yang dikunjungi. Namun demikian, dokumentasi berupa buku dari hasil kegiatan tersebut masih dipublikasikan secara terbatas, karena itu diharapkan dengan diterbitkan melalui Litbangdiklat Press (LD Press), dapat dipublikasikan secara lebih luas dan menjangkau masyarakat di berbagai kalangan.

Salah satu kegiatan dengan tema kerukunan yang telah secara rutin dilakukan sejak tahun 2012 adalah Survei Indeks Kerukunan Umat Beragama. Saat ini kegiatan Survei Indeks Kerukunan Umat beragama telah ditetapkan sebagai Indikator Kinerja Utama (IKU) Kementerian Agama. Artinya melalui survei tersebut dapat dilihat capaian kinerja Kementerian Agama sekaligus bahan penyusunan program agar dapat meningkatkan kinerja ke depan. Hasil survei indeks kerukunan beragama ini kemudian menjadi salah satu kriteria dalam menentukan lokasi wilayah untuk kajian monografi.

Penulisan persoalan kerukunan antar umat beragama dalam bentuk monografi ini sengaja dipilih, sebagai upaya untuk mempromosikan identitas bangsa Indonesia sebagai bangsa yang memiliki kemajemukan, namun di sisi lain dikenal sebagai bangsa yang toleran. Pengalaman empirik di lapangan yang kemudian disusun dalam sebuah buku monografi ini diharapkan dapat lebih mengenalkan identitas masyarakat Indonesia, tidak saja bagi masyarakat yang tinggal di Indonesia, tetapi juga bagi masyarakat di tingkat internasional. Tema tersebut dianggap penting karena di dunia internasional isu tentang konflik, ketidakrukunan atau

iv Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia agama, juga telah mengidentifikasi berbagai kearifan lokal kekerasan atas nama agama yang terjadi di Indonesia sering yang ada di wilayah yang dikunjungi. Namun demikian, kali muncul lebih nyaring dibandingkan pemberitaan terkait dokumentasi berupa buku dari hasil kegiatan tersebut masih dengan fenomena kerukunan atau toleransi. Diharapkan dipublikasikan secara terbatas, karena itu diharapkan dengan dengan hadirnya buku tentang pengalaman empirik diterbitkan melalui Litbangdiklat Press (LD Press), dapat kerukunan di berbagai daerah, semoga dapat menjadi dipublikasikan secara lebih luas dan menjangkau masyarakat informasi bagi pihak luar negeri dalam memandang di berbagai kalangan. Indonesia. Apa yang dipaparkan dalam buku ini merupakan bukti bahwa Indonesia adalah bangsa yang sangat toleran. Salah satu kegiatan dengan tema kerukunan yang telah Demikian halnya, buku ini juga diharapkan dapat menjadi secara rutin dilakukan sejak tahun 2012 adalah Survei Indeks masukan bagi pihak-pihak terkait dalam upaya memperkokoh Kerukunan Umat Beragama. Saat ini kegiatan Survei Indeks kebhinekaan dan memperkuat NKRI. Kerukunan Umat beragama telah ditetapkan sebagai Indikator Kinerja Utama (IKU) Kementerian Agama. Artinya melalui Dengan mengacu kepada Peraturan Bersama Menteri survei tersebut dapat dilihat capaian kinerja Kementerian Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 dan Nomor 8 Agama sekaligus bahan penyusunan program agar dapat Tahun 2006, kerukunan diartikan sebagai hubungan sesama meningkatkan kinerja ke depan. Hasil survei indeks umat beragama yang dilandasi toleransi, saling pengertian, kerukunan beragama ini kemudian menjadi salah satu kriteria saling menghormati, menghargai kesetaraan dalam dalam menentukan lokasi wilayah untuk kajian monografi. pengamalan ajaran agamanya dan kerjasama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di dalam Penulisan persoalan kerukunan antar umat beragama Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dalam bentuk monografi ini sengaja dipilih, sebagai upaya dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun untuk mempromosikan identitas bangsa Indonesia sebagai 1945. Dalam tulisan ini, pola kerukunan yang disusun bangsa yang memiliki kemajemukan, namun di sisi lain berdasarkan pengamatan di lapangan mencakup empat hal dikenal sebagai bangsa yang toleran. Pengalaman empirik di pokok yaitu: (1) hubungan antar umat beragama, (2) lapangan yang kemudian disusun dalam sebuah buku hubungan agama dan adat, (3) pengalaman masyarakat dalam monografi ini diharapkan dapat lebih mengenalkan identitas mengelola konflik keagamaan yang pernah terjadi, dan (4) masyarakat Indonesia, tidak saja bagi masyarakat yang tinggal kebijakan pemerintah daerah yang komitmen untuk di Indonesia, tetapi juga bagi masyarakat di tingkat memelihara kerukunan. Adapun lokasi yang dipilih adalah internasional. Tema tersebut dianggap penting karena di daerah representasi masyarakat Indonesia dengan beberapa dunia internasional isu tentang konflik, ketidakrukunan atau kriteria yaitu: (1) mencerminkan salah satu tipologi

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia v masyarakat yaitu tradisional atau modern, (2) memiliki pluralitas agama, (3) memiliki pola akulturasi antara adat dan keagamaan, dan (4) memiliki pengalaman mengelola konflik keagamaan.

Ada 4 (empat) eksemplar daerah yang menampilkan best practices dalam toleransi dan pengelolaan kerukunan umat beragama yang tertuang dalam buku ini, yaitu Kota Banda Aceh Provinsi Aceh, Kabupaten Gianyar Provinsi , Kota Padang Provinsi Sumatera Barat, dan Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur. Masing-masing daerah dinilai memiliki kekhasan, baik dalam hal geografi, sumberdaya, dan budaya, sehingga masing-masing daerah memiliki pola yang berbeda antara satu dengan lainnya. Untuk itu, penulisan tentang potret kerukunan suatu daerah, sebenarnya bukanlah hal yang mudah, sebab kerukunan umat beragama merupakan fenomena yang bersifat dinamis juga fluktuatif, sehingga deskripsi monografi ini bersifat lokal (hanya pada daerah kajian) dan pada priode tertentu.

Secara singkat terdapat beberapa pola toleransi dan kerukunan umat beragama yang berhasil dideskripsikan dalam buku monografi ini. Pertama, Kota Banda Aceh. Tulisan ini, selain mengonfirmasi bahwa penetapan syariat Islam di Aceh telah sesuai ketentuan yang ada dalam teori legislasi yaitu bahwa proses pembuatan hukum positif harus memenuhi landasan filosofi, sosiologis, dan yuridis, juga mengonfirmasi bahwa pro kontra soal syariat Islam perlu dipahami sebagai bagian dari demokrasi dalam konteks Indonesia, sehingga penetapan syariat Islam di Aceh tetap

vi Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia masyarakat yaitu tradisional atau modern, (2) memiliki perlu diletakkan dalam perspektif Bhinneka Tungga Ika pluralitas agama, (3) memiliki pola akulturasi antara adat dan (keragaman dalam persatuan). Tulisan tentang Aceh ini juga keagamaan, dan (4) memiliki pengalaman mengelola konflik berhasil menggali tentang pola toleransi dan kerukunan antar keagamaan. umat beragama di Kota Banda Aceh yang disumbang oleh adanya dua pilar, yaitu budaya pluralistik yang telah tertanam Ada 4 (empat) eksemplar daerah yang menampilkan lama dalam sejarah Aceh dan jejaring kewargaan yang telah best practices dalam toleransi dan pengelolaan kerukunan umat menjadi jembatan komunikasi antar komunitas yang berbeda. beragama yang tertuang dalam buku ini, yaitu Kota Banda Kedua faktor tersebut, efektif mampu membangun kohesi Aceh Provinsi Aceh, Kabupaten Gianyar Provinsi Bali, Kota sosial yang kuat dalam masyarakat Banda Aceh. Padang Provinsi Sumatera Barat, dan Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur. Masing-masing daerah dinilai memiliki Kedua, Kabupaten Gianyar. Relasi Hindu dan Islam kekhasan, baik dalam hal geografi, sumberdaya, dan budaya, telah berlangsung dalam waktu yang sangat panjang. Sejarah sehingga masing-masing daerah memiliki pola yang berbeda panjang ini menghasilkan kesadaran tentang bagaimana antara satu dengan lainnya. Untuk itu, penulisan tentang hidup bersama telah menjadi habituasi yang tidak hanya pada potret kerukunan suatu daerah, sebenarnya bukanlah hal yang level kognisi tetapi juga tindakan. Beberapa kearifan lokal mudah, sebab kerukunan umat beragama merupakan yang menunjukkan keharmonisan relasi Hindu dan Islam, fenomena yang bersifat dinamis juga fluktuatif, sehingga antara lain metulungan (tolong menolong), menyamabraya deskripsi monografi ini bersifat lokal (hanya pada daerah (ikatan persaudaraan, kekerabatan), ngejot (saling memberikan kajian) dan pada priode tertentu. hantaran saat upacara), dan ngayah (kerja sosial). Kearifan- kearifan ini secara esensial yang karena universalitasnya Secara singkat terdapat beberapa pola toleransi dan sanggup memelihara kerukunan. Kondisi harmoni ini juga kerukunan umat beragama yang berhasil dideskripsikan sangat dipengaruhi pola hidup umat Hindu dan Islam dalam dalam buku monografi ini. Pertama, Kota Banda Aceh. Tulisan satu desa dinas dan desa pakraman atau desa adat. ini, selain mengonfirmasi bahwa penetapan syariat Islam di Mekanisme budaya seperti di Kampung Sindu, Desa Keramas, Aceh telah sesuai ketentuan yang ada dalam teori legislasi Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar menginspirasi yaitu bahwa proses pembuatan hukum positif harus daerah lainnya. memenuhi landasan filosofi, sosiologis, dan yuridis, juga mengonfirmasi bahwa pro kontra soal syariat Islam perlu Ketiga, Kota Padang. Deskripsi tentang pola relasi antar dipahami sebagai bagian dari demokrasi dalam konteks komunitas umat beragama di Padang menggambarkan bahwa Indonesia, sehingga penetapan syariat Islam di Aceh tetap sejak dulu, perbedaan etnis dan agama tetap kondusif dan

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia vii tidak menjadi persoalan di tengah-tengah mayoritas Minangkabau. Praktik toleran dalam kehidupan antar umat beragama di Padang, tidak lepas dari adanya modal sosial yang mereka miliki. Salah satu contoh yang dapat dikemukakan adalah “pencelupan” (kompromi) antara penduduk Nias-Kristen dan Minang-Muslim di kampung Mata Air Padang Selatan. Pencelupan ini dilakukan dengan merembukkan aktivitas sosial dengan tokoh-tokoh dari dua kelompok tersebut, sehingga tidak aneh jika terjadi Rukun Warga (RW) misalnya dipimpin non Muslim meski mayoritas penduduknya Muslim. Contoh lainnya adalah malakok (pembauran), yaitu proses masuknya pendatang baru ke dalam struktur pasukuan asal (penduduk pribumi). Potensi- potensi kerukunan tersebut, perlu terus diaktifkan dan di- scaling up dari akar rumput ke level elit atau kebijakan publik sehingga memiliki pengaruh yang signifikan.

Keempat, Kota Kupang. Masyarakat Kupang termasuk masyarakat yang masih kuat dipengaruhi oleh warisan nilai, peraturan, dan hukum adat leluhur, serta tradisi masa lalu, sehingga memiliki variasi kearifan lokal relatif kaya dan beragam. Setelah era Reformasi, kekayaan warisan sosial dan budaya lama itu direvitalisasi guna difungsikan untuk mampu didayagunakan untuk memajukan kemakmuran, sekaligus mencegah dan mengatasi berbagai konflik sosial. Salah satu bentuk kearifan lokal di Kupang adalah adanya “masyarakat berbasis rumah” (house-based-society). Dalam konteks masyarakat Keo di Ngada misalnya, “budaya kerabat” (kinship culture) yang terbangun di sekitar “rumah adat” dapat menghimpun warga dari berbagai latar belakang agama viii Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia tidak menjadi persoalan di tengah-tengah mayoritas dengan deraat otonominya masingmasing tetapi dalam Minangkabau. Praktik toleran dalam kehidupan antar umat semangat kerukunan elain itu, di komunitas nde, beragama di Padang, tidak lepas dari adanya modal sosial masyarakat didorong untuk menerapkan kearian lokal yang yang mereka miliki. Salah satu contoh yang dapat disebut “Tiga Tungku Tiga Batu,” tiga pilar kepemimpinan dikemukakan adalah “pencelupan” (kompromi) antara atau tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh pemerintah sebagai penduduk Nias-Kristen dan Minang-Muslim di kampung pengambil keputusan kolekti terkait kemaslahatan bersama Mata Air Padang Selatan. Pencelupan ini dilakukan dengan dalam penyelesaian sengketa di masyarakat merembukkan aktivitas sosial dengan tokoh-tokoh dari dua Kami mengucapkan terima kasih kepada tim penulis kelompok tersebut, sehingga tidak aneh jika terjadi Rukun yang telah melakukan penelitian lapangan, melakukan Warga (RW) misalnya dipimpin non Muslim meski mayoritas serangkaian diskusi hasil lapangan dan menuliskan hasilnya penduduknya Muslim. Contoh lainnya adalah malakok dalam monograi ini ereka adalah bdul amil, usni (pembauran), yaitu proses masuknya pendatang baru ke ubarok, oga egara, dan bdul i erima kasih kepada dalam struktur pasukuan asal (penduduk pribumi). Potensi- Kepala adan itbang dan iklat serta Kepala uslitbang potensi kerukunan tersebut, perlu terus diaktifkan dan di- imas gama dan ayanan Keagamaan yang telah scaling up dari akar rumput ke level elit atau kebijakan publik menghadirkan kebiakan sehingga buku ini dapat teruud sehingga memiliki pengaruh yang signifikan. erima kasih uga kepada itbangdiklat ress yang berkenan Keempat, Kota Kupang. Masyarakat Kupang termasuk menerbitkan buku ini sehingga diharapkan dapat dibaca oleh masyarakat yang masih kuat dipengaruhi oleh warisan nilai, masyarakat secara lebih luas asukan atau kritik terhadap peraturan, dan hukum adat leluhur, serta tradisi masa lalu, buku ini sebagai bahan penyusunan monograi berikutnya sehingga memiliki variasi kearifan lokal relatif kaya dan sangat kami nantikan elamat membaca, semoga bermanaat beragam. Setelah era Reformasi, kekayaan warisan sosial dan budaya lama itu direvitalisasi guna difungsikan untuk mampu akarta, uli didayagunakan untuk memajukan kemakmuran, sekaligus mencegah dan mengatasi berbagai konflik sosial. Salah satu ditor bentuk kearifan lokal di Kupang adalah adanya “masyarakat berbasis rumah” (house-based-society). Dalam konteks Kustini masyarakat Keo di Ngada misalnya, “budaya kerabat” (kinship culture) yang terbangun di sekitar “rumah adat” dapat menghimpun warga dari berbagai latar belakang agama

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia ix

x Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia DAFTAR ISI

T T iii T i

Bagian Kesatu T TT B Abdul Jamil Wahab

Bagian Kedua BB, T, B TT B T T BT Husni Mubarok

Bagian Ketiga B I Nyoman Yoga Segara

Bagian Keempat T T B T T Abdul Aziz

Bidata enulis ndeks

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia xi

xii Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia SYARIAT ISLAM DAN SYARIATKERUKUNAN ISLAM ANTARUMATDAN KERUKUNANBERAGAMA ANTAR DI ACEH UMAT BERAGAMA DI ACEH

Oleh: Abdul Jamil Wahab le bdul amil aab

Pendahuluan emaemukan agama pada satu sisi merupakan mdal kekaaan budaa karena dapat menadi sumber inspirasi, namun pada sisi lain, dapat berptensi menuatkan knlik ssial, terutama ika kemaemukan itu tidak bisa dikella, disikapi dengan baik, dan di antara sesama pemeluk agama tidak saling mengargai dan mengrmati alam masarakat multikultural sering tidak dapat diindari berkembangna paampaam atau ara idup ang didasarkan pada etnsentrisme, primrdialisme, plitik aliran, dan sektarianisme. Untuk itu, semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” (eragaman tapi Bersatu menadi sangat penting dipedmani agar teripta sinergi psiti dari keragaman agama ang akirna melairkan sikap beragama ang armni dan terintegrasi Tleransi, dialg, dan kera sama dalam masarakat ndnesia memang sangat perlu untuk ditingkatkan mengingat ingga saat ini, masi teradi beberapa knlik dan kekerasan di ndnesia, seperti knlik pembakaran masid di

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 1 oikaa aua (, konik embakaan eea i eh inki (, an konik embakaan ihaa i anun Baai (. ika iehatikan ai sei koban konik kekeasan i atas, maka konik yan iiini kekeasan iaami oeh aamaaama, baik musim, isten, mauun Buha. eistiaeistia kekeasan i atas yan teus teekam aam seaah eaanan bansa Inonesia an membeikan kesan seoah Inonesia aaah bansa yan intoean. tatemen ini sekias bena, namun i sisi ain tebantahkan, kaena masih banyak iayah i neaa Inonesia teinta ini yan nyatanyata meuakan iayah yan nyaman an amai. Untuk itu selain menguatkan spirit ‘kebhinekaan’ di atas, kaian menenai aeahaeah amai entin iakukan untuk iaikan sebaai aeah moe atau eontohan bai aeahaeah ain. aah satu aeah yan aat iaikan sebaai ontoh masyaakat ua yan memiiki kehiuan yan hamoni aaah ota Bana eh i oinsi eh. i oinsi eh, ai bebaai aoan yan aa keukunan anta umat beaama aat ikatakan stabi, umat non musim aat hiu beaminan seaa aman an amai enan masyaakat eh yan mayoitas musim. oses oses hamonisasi i eh tesebut, tentunya teah meeati entan seaah yan anan an menean asamaam yan banyak bai teitanya hamoni sosia i aeah tesebut. enaamanenaaman yan teah iaui oeh masyaakat aeah amai aam menitakan masyaakat yan hamonis itu tentunya sanat ayak untuk iihat sebaai best practices bai enembanan masyaakat menuu masyaakat hamonis i sekeiinnya an bahkan tinkat nasiona.

2 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia oikaa aua (, konik embakaan eea i eh rinsi eh adalah salah satu ilaah ang memiliki inki (, an konik embakaan ihaa i anun kemaemukan agama aerah tersebut masarakatna Baai (. ika iehatikan ai sei koban konik memiliki agama ang beragam aitu slam risten atlik kekeasan i atas, maka konik yan iiini kekeasan uddha indu dan hnghuu ari enam agama tersebut iaami oeh aamaaama, baik musim, isten, mauun slam menadi agama ang paling banak dianut masarakat Buha. eistiaeistia kekeasan i atas yan teus eh i beberapa daerah seperti kabupaten aitu eh teekam aam seaah eaanan bansa Inonesia an enggara eh ingkil ta anda eh ta abang dan membeikan kesan seoah Inonesia aaah bansa yan eh amiang di samping slam banak pula penganut intoean. tatemen ini sekias bena, namun i sisi ain risten atlik dan uddha tebantahkan, kaena masih banyak iayah i neaa ebagai masarakat ang maemuk eh tidak luput Inonesia teinta ini yan nyatanyata meuakan iayah dari teradina kasus knlik ssial baik ang bersiat ertikal yan nyaman an amai. maupun hrisntal ntuk knlik ertikal eh pernah Untuk itu selain menguatkan spirit ‘kebhinekaan’ di mengalami knlik bersenata ang berkepanangan selama atas, kaian menenai aeahaeah amai entin iakukan hampir tiga dekade seak tahun etidakadilan dan untuk iaikan sebaai aeah moe atau eontohan bai pelanggaran menadi sumber utama knlik dan telah aeahaeah ain. aah satu aeah yan aat iaikan merenggut ribuan naa manusia ementara untuk knlik sebaai ontoh masyaakat ua yan memiiki kehiuan hrisntal salah satu peristia ang ukup menita perhatian yan hamoni aaah ota Bana eh i oinsi eh. i nasinal adalah pembakaran seumlah gerea dan udung oinsi eh, ai bebaai aoan yan aa keukunan udung leh massa pada tahun di abupaten ingkil anta umat beaama aat ikatakan stabi, umat non elasi ssial antar umat beragama di eh semakin musim aat hiu beaminan seaa aman an amai menarik untuk diermati apalagi setelah adana kebiakan enan masyaakat eh yan mayoitas musim. oses penerapan sariat slam eh adalah satusatuna prinsi di oses hamonisasi i eh tesebut, tentunya teah meeati ndnesia ang diberikan keenangan leh pemerintah pusat entan seaah yan anan an menean asamaam yan untuk menerapkan sariat slam dalam kehidupan banyak bai teitanya hamoni sosia i aeah tesebut. masarakat engan diundangkanna ahun enaamanenaaman yan teah iaui oeh masyaakat tentang enelenggaraan eistimeaan eh ang mulai aeah amai aam menitakan masyaakat yan hamonis berlaku seak ktber maka seak itu sariat slam itu tentunya sanat ayak untuk iihat sebaai best practices sudah dapat dilaksanakan di daerah rinsi eh eak itu bai enembanan masyaakat menuu masyaakat hamonis eh memiliki keenangan khusus untuk menelenggarakan i sekeiinnya an bahkan tinkat nasiona. kehidupan beragama perdamaian pendidikan dan peran ulama dalam pelaksanaan sariat slam eistimeaaan ang

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 3 diberikan kepada eh tersebut bagian dari peranian damai elsink sebagai peranian ang berhasil mengakhiri knlik antar pemerintah dan ada tanggal gustus diundangkan pula ahun tentang tnmi husus bagi rinsi aerah stimea eh sebagai rinsi anggre eh arussalam elaksanaan dari mr ahun diatur dalam anun di ang dapat mengesampingkan peraturan perundangan ang lain dengan mengikuti asas lex specialis derogat legi generali aitu peraturan perundangundangan ang bersiat khusus mengalahkan peraturan perundangundangan ang bersiat umum sehingga ketentuan ang bersiat umum dapat dikalahkan dengan peraturan ang lebih khusus sebagaimana ang diatur dalam asal Penerapan syari’at Islam tersebut, pada satu sisi berkntribusi bagi penelesaian knlik ertikal namun di sisi lain dianggap ptensial mengganggu kerukunan karena dapat memunulkan knlik hrintal aian ang dilakukan aui smail dan bdul anan menebutkan baha kesadaran masarakat untuk mematuhi sariat slam masih rendah enurutna banak masarakat ang disamping tidak patuh uga melakukan perlaanan dan pelanggaran seara terang terangan usaha penerapan sariat slam tersebut andangan ang kntra mengenai penerapan sariat slam dapat diidentiikasi dari enmena ang munul dalam masarakat uga seumlah inrmasi ang dimuat di media massa atau terungkap di berbagai pertemuan seperti seminar rkshp dan lainna aui smail dan bdul anan ari deskripsi di atas persalan kerukunan antar umat beragama dan penerapan sariat slam di eh menarik dan penting untuk dikai bagaimana realitas hubungan antar umat

4 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia diberikan kepada eh tersebut bagian dari peranian damai beraama yan teradi di e saat ini dalam aitannya elsink sebagai peranian ang berhasil mengakhiri knlik denan penerapan syariat Islam dan eruunan umat antar pemerintah dan beraama eara spesii aian ini diusan untu menaab pertanyaan baaimana prsesprses armnisasi ada tanggal gustus diundangkan pula ssial di ta anda e, baaimana persepsi masyaraat ahun tentang tnmi husus bagi rinsi aerah teradap anun yan menatur penerapan syariat Islam dan stimea eh sebagai rinsi anggre eh arussalam baaimana implementasinya saat ini, apaa penerapan elaksanaan dari mr ahun diatur dalam syariat Islam memilii penaru teradap teranunya anun di ang dapat mengesampingkan peraturan eruunan antar umat beraama, dan baaimana pandanan perundangan ang lain dengan mengikuti asas lex specialis tt aama di e teradap penerapan syaraiat derogat legi generali aitu peraturan perundangundangan ang Islam selama ini dan baaimana relasi ssial antar umat bersiat khusus mengalahkan peraturan perundangundangan beraama tersebut aian ini dibatasi pada ubunan antar ang bersiat umum sehingga ketentuan ang bersiat umat beraama, seina tida menai persalan yan ada umum dapat dikalahkan dengan peraturan ang lebih khusus dalam ubunan internal umat beraama sebagaimana ang diatur dalam asal

Penerapan syari’at Islam tersebut, pada satu sisi berkntribusi bagi penelesaian knlik ertikal namun di sisi Tujuan Penulisan lain dianggap ptensial mengganggu kerukunan karena dapat uuan dari aian yan aan dilauan ini adala memunulkan knlik hrintal aian ang dilakukan aui pertama, untu memaami prsesprses armnisasi dalam smail dan bdul anan menebutkan baha kesadaran masyaraat, seina aan nampa nilainilai apa yan masarakat untuk mematuhi sariat slam masih rendah diusun le masyaraat seina mampu meuudan enurutna banak masarakat ang disamping tidak patuh armnisasi ssial dalam masyaraat Kedua, memaami pula uga melakukan perlaanan dan pelanggaran seara terang atratr yan menduun serta menambat prses terangan usaha penerapan sariat slam tersebut andangan meuudan armnisasi ssial di masyaraat subye aian ang kntra mengenai penerapan sariat slam dapat diidentiikasi dari enmena ang munul dalam masarakat uga seumlah inrmasi ang dimuat di media massa atau Signifikansi terungkap di berbagai pertemuan seperti seminar rkshp dan lainna aui smail dan bdul anan eidupan ssial dalam masyaraat plural, termasu beda aama, merupaan enmena ssial yan teradi pada ari deskripsi di atas persalan kerukunan antar umat saat ini enan aian ini diarapan dapat dietaui pla beragama dan penerapan sariat slam di eh menarik dan pla baaimana masyaraat menella eidupan ssial beda penting untuk dikai bagaimana realitas hubungan antar umat

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 5 aama elalui asil riset ini, diarapan pemerinta dapat merepliasi pla tersebut dalam eidupan ssial beda aama di daera lain yan memilii munitas beda aama enan menaab persalan di atas, tulisan ini setidanya aan memilii beberapa siniiansi, yaitu pertama, memberian desripsi suatu mdel pemaaman armni ssial dalam masyaraat beda aama melalui interasi ssial masyaraat beda aama yan inlusi dan rama Kedua, memberian rumusan stratei membanun eruunan antar umat beraama una menindari teradinya nli ssial epada pemerinta denan mdel penellaan pluralisme aama yan beranat dari aar rumput grassroot masyaraat yan seara nyata tela melauan penellaan pluralisme aama

Metode etde penumpulan data yan diunaan dalam aian ini adala aanara, bserasi, dan studi pustaa aanara menunaan teni Focused Group Discussion yaitu mendatanan beberapa inrman yan memaami persalan yan menadi us aian, antara lain epala anil ementerian ama Prinsi e, aim aama yariya, epala inas yariat, penaas ilayatul isba, nta dari aama atli, riten, dan lainnya elain itu, aanara denan pertanyaan terbua ua dilauan teradap tt masyaraat dan pemua aama, serta beberapa anta masyaraat denan menemui merea di ruma merea atau di lasi yan disepaati

6 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia aama elalui asil riset ini, diarapan pemerinta dapat ementara itu, bserasi diunaan untu meliat merepliasi pla tersebut dalam eidupan ssial beda aama ndisi riil di lapanan menenai eidupan masyaraat di daera lain yan memilii munitas beda aama seariari dan ubunan merea antara satu denan yan lain usus untu implementasi syariat Islam anun enan menaab persalan di atas, tulisan ini inayat, peneliti bersyuur arena memilii esempatan setidanya aan memilii beberapa siniiansi, yaitu pertama, untu menyasian prsesi eseusi uuman ambu di memberian desripsi suatu mdel pemaaman armni sebua lapanan di deat asid lamiatul ust l aa ssial dalam masyaraat beda aama melalui interasi ssial ati I, usun aa ati, esa euline, eamatan ya masyaraat beda aama yan inlusi dan rama Kedua, uala, anda e memberian rumusan stratei membanun eruunan antar umat beraama una menindari teradinya nli ssial dapun teni studi pustaa diunaan untu menari epada pemerinta denan mdel penellaan pluralisme data dari sumber seunder, berupa asilasil aian tentan aama yan beranat dari aar rumput grassroot eruunan dan nli di e, buubuu tentan masyaraat yan seara nyata tela melauan penellaan penerapan syariat Islam di e, buu umum bertema tentan pluralisme aama eruunan dan nli, dumen, maupun tt yan sesuai denan us aian yan dilauan

etela data terumpul, lana selanutnya adala Metode penlaan data melalui tia taapan, yani desripsi, etde penumpulan data yan diunaan dalam rmulasi, dan interpretasi yan emudian dianalisis denan aian ini adala aanara, bserasi, dan studi pustaa menunaan landasan teri yan dinilai mampu membaa aanara menunaan teni Focused Group Discussion enmena ssial eaamaan yan ada yaitu mendatanan beberapa inrman yan memaami persalan yan menadi us aian, antara lain epala anil ementerian ama Prinsi e, aim Landasan Teori aama yariya, epala inas yariat, penaas 1. Kerukunan Antara Umat Beragama ilayatul isba, nta dari aama atli, riten, dan lainnya elain itu, aanara denan pertanyaan eruunan antara umat beraama ampir selalu terbua ua dilauan teradap tt masyaraat dan diambaran sebaai tinat earmnisan dalam ubunan pemua aama, serta beberapa anta masyaraat denan antara pemelu aama, yaitu umumnya antara pemelu menemui merea di ruma merea atau di lasi yan aama Islam denan pemelu aama lainnya ubunan disepaati antar umat beraama ini merupaan suatu ndisi yan bersiat dinamis dan lutuati Pada atu tertentu ubunan

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 7 dapat beralan denan sanat armnis, sementara di atu lain dapat sebalinya ntu itu, pemaaman yan sunu sunu tentan ptret eruunan tida bisa anya diperle berdasaran inrmasi seilas pada ilaya atau atu tertentu, tetapi perlu dinirmasi denan beberapa teri para ali, aar terliat pla armnisasi yan teradi enutip pendapat urnial, masyaraat maemu seara nsepsinal terbai dalam empat ateri Pertama, masyaraat maemu denan mpetisi seimban, yaitu masyaraat yan terdiri dari seumla munitas atau etni yan mempunyai euatan mpetiti yan uran lebi seimban alam eadaan ini, alisi erasama antaretnis sanat diperluan untu menapai pembentuan masyaraat yan stabil Kedua, masyaraat maemu denan mayritas dminan, yaitu masyaraat yan terdiri atas seumla etnis denan euatan mpetiti yan tida seimban, dalam arti sala satu euatan mpetiti lebi besar dari pada euatan mpetiti elmp lainnya euatan mpetiti yan lebi besar yan merupaan mayritas tersebut mendminasi dalam seala mpetisi seperti pliti, enmi, dan budaya, seina psisi elmp lain bersiat lebi eil dan melema Ketiga, masyaraat maemu denan minritas dminan, yaitu dimana dalam masyaraat terdapat suatu elmp minritas, tetapi memilii eunulan mpetiti yan luas seina euatan mpetitinya mendminasi bidanbidan eidupan tertentu seperti pliti dan enmi Keempat, masyaraat maemu denan ramentasi, yaitu suatu masyaraat yan terdiri dari seumla elmp etnis, tetapi semuanya dalam umla yan eil dimana tida terdapat satupun elmp yan dminan alam ndisi demiian, masyaraat biasanya raan nli, tapi berptensi

8 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia dapat beralan denan sanat armnis, sementara di atu ua untu teradinya nslidasi ssial urnial dalam ly lain dapat sebalinya ntu itu, pemaaman yan sunu etiadi dan sman lip sunu tentan ptret eruunan tida bisa anya diperle Prinsi e termasu dalam ateri masyaraat berdasaran inrmasi seilas pada ilaya atau atu maemu denan mayritas dminan entu strutur ssial tertentu, tetapi perlu dinirmasi denan beberapa teri para masyaraat semaam ini melairan nslidasi atau prses ali, aar terliat pla armnisasi yan teradi penuatan atau peneuan eantaan indiidu pada enutip pendapat urnial, masyaraat maemu elmpelmp ssial yan meadai ranran seara nsepsinal terbai dalam empat ateri Pertama, denan latar belaan suu bansa, aama, ras, atau aliran masyaraat maemu denan mpetisi seimban, yaitu yan sama masyaraat yan terdiri dari seumla munitas atau etni ainal bidin air menunapan tia stratei yan mempunyai euatan mpetiti yan uran lebi penellaan eraaman aama menuu masyaraat seimban alam eadaan ini, alisi erasama antaretnis terinterasi yani, pertama, pliti renisi tratei ini terait sanat diperluan untu menapai pembentuan masyaraat denan seaumana entitasentitas yan plural dalam yan stabil Kedua, masyaraat maemu denan mayritas masyaraat termasu neara menrmati dan menaui dminan, yaitu masyaraat yan terdiri atas seumla etnis perbedaan dan eraaman aama Kedua, pliti representasi denan euatan mpetiti yan tida seimban, dalam arti epresentasi diperluan untu menadiran aspirasi ara sala satu euatan mpetiti lebi besar dari pada euatan neara dalam rana publi Ketiga, pliti restribusi tratei mpetiti elmp lainnya euatan mpetiti yan lebi ini dalam rana eidupan adala dalam strutur enmi besar yan merupaan mayritas tersebut mendminasi pliti, yaitu siapa yan menuasai dan memilii apa pa dalam seala mpetisi seperti pliti, enmi, dan budaya, yan dilauan neara sebaai pelindun rayat seina psisi elmp lain bersiat lebi eil dan melema Ketiga, masyaraat maemu denan minritas ementara itu, menurut arul ayat, ndisi ideal dminan, yaitu dimana dalam masyaraat terdapat suatu earmnisan umat beraama itu teruud dalam eidupan elmp minritas, tetapi memilii eunulan mpetiti umat beraama ia memilii tia mpnen yaitu, pertama, yan luas seina euatan mpetitinya mendminasi siap salin menaui dan menyadari pluralitas Kedua, bidanbidan eidupan tertentu seperti pliti dan adanya siap salin menrmati tleransi Ketiga, adanya enmi Keempat, masyaraat maemu denan ramentasi, siap salin beerasama resipral ayat yaitu suatu masyaraat yan terdiri dari seumla elmp arul ayat ua menelasan, untu terapainya stabilitas etnis, tetapi semuanya dalam umla yan eil dimana tida nasinal, disampin menptimalan mdal ssial, terdapat satupun elmp yan dminan alam ndisi dibutuan ebiaan dan stratei lainnya yaitu implementasi demiian, masyaraat biasanya raan nli, tapi berptensi pembanunan yan bereadilan dalam bidan pliti, ssial, enmi, dan pendidian

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 9 2. Teori Legislasi eara baasa, teri leislasi berasal dari teremaan baasa Inris, yaitu legislation theory, dalam baasa erman disebut theorie der gesetzgebung edanan dalam baasa elanda disebut denan theorie van de wetgeving yan dapat diteremaan sebaai teri membuat atau menyusun undanundan eri leislasi merupaan sala satu teri ya sanat pentin untu menanalisa prses penyusunan suatu peraturan perundanundanan, arena teri leislasi dapat diunaan untu menilai suatu perundanundanan yan dibuat, apaa sesuai atau tida denan tuuannya enurut istila, leislasi diartian sebaai suatu prses pembuatan uum dalam rana melairan uum psiti dalam arti uum perundanundananperaturan perundanundanan eislasi menaup, taap perenanaan pembuatan uum, penyusunan, rmulasi, pembaasan, penesaan, penundanan, ina ssialisasi prdu uum nis Ibraim pabila diai dari penertian di atas, leislasi dapat diartian sebaai prses penyusunan perundanundanan Prses tersebut dimulai dari taap perenanaan sampai denan taap penundanannya alam perspeti peraturan perundanundanan yan ada, terdapat etentuan dalam ndanndan aun tentan Pembentuan Peraturan Perundanndanan, dan terair tela disempurnaan denan ndanndan aun tentan Pembentuan Peraturan Perundanndanan alam tersebut tela ditentuan landasan ilsis, ssilis, dan yuridis dalam pembentuan peraturan perundanundanan

10 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 2. Teori Legislasi andasan ilsis merupaan pertimbanan yan menambaran baa peraturan yan dibentu eara baasa, teri leislasi berasal dari teremaan mempertimbanan pandanan idup, esadaran, dan ita baasa Inris, yaitu legislation theory, dalam baasa erman uum yan meliputi suasana ebatinan serta alsaa bansa disebut theorie der gesetzgebung edanan dalam baasa Indnesia yan bersumber dari Panasila dan Pembuaan elanda disebut denan theorie van de wetgeving yan dapat eara I aun andasan ssilis merupaan diteremaan sebaai teri membuat atau menyusun pertimbanan yan menambaran baa peraturan yan undanundan eri leislasi merupaan sala satu teri dibentu adala untu memenui ebutuan masyaraat ya sanat pentin untu menanalisa prses penyusunan dalam berbaai aspe andasan ssilis ini sesununya suatu peraturan perundanundanan, arena teri leislasi menyanut ata empiris menenai perembanan masala dapat diunaan untu menilai suatu perundanundanan dan ebutuan masyaraat dan neara edanan landasan yan dibuat, apaa sesuai atau tida denan tuuannya uridis merupaan pertimbanan atau alasan yan enurut istila, leislasi diartian sebaai suatu prses menambaran baa peraturan yan dibentu adala pembuatan uum dalam rana melairan uum psiti untu menatasi permasalaan uum atau menisi dalam arti uum perundanundananperaturan esnan uum denan mempertimbanan aturan yan perundanundanan eislasi menaup, taap tela ada, yan aan diuba, atau yan aan diabut, una perenanaan pembuatan uum, penyusunan, rmulasi, menamin epastian uum dan rasa eadilan masyaraat pembaasan, penesaan, penundanan, ina ssialisasi prdu uum nis Ibraim pabila diai dari penertian di atas, leislasi dapat Temuan dan Pembahasan diartian sebaai prses penyusunan perundanundanan 1. Kehidupan Agama di Kota Banda Aceh Prses tersebut dimulai dari taap perenanaan sampai erdapat banya aama yan dipelu le masyaraat denan taap penundanannya anda e, yani Islam, risten, atli, indu, dan uda alam perspeti peraturan perundanundanan yan emuninan terdapat pula pemelu aama nuu, ada, terdapat etentuan dalam ndanndan aun namun eberadaan merea sulit diidentiiasi arena lebi tentan Pembentuan Peraturan Perundanndanan, memili tida menampaan siap eberaamaan merea dan terair tela disempurnaan denan ndanndan Prsentase umla umat beraama palin banya iala Islam aun tentan Pembentuan Peraturan sebanya , ia , sisanya risten sebanya Perundanndanan alam tersebut tela ditentuan , ia , atli sebanya ia , indu landasan ilsis, ssilis, dan yuridis dalam pembentuan sebanya ia , udda sebanya , ia , peraturan perundanundanan

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 11 dan nuu sebanya ran atau umber ata P taun Persebaran aama di anda e ebanyaan didminasi pemelu aama Islam, namun demiian terdapat antnantn ilaya denan sebaran pemelu aama nn Islam yan siniian seperti ilaya Peunayn

Tabel 01 umla dan ebaran uma Ibada mat Islam

No Kecamatan Musola Masjid Jumlah

aiturraman

anda aya

aya aru

uta lam

uta aa

uen ata

euraa

yia uala

lee aren

umla

Sumber: apran asi imas Islam anemena ta anda e

12 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia dan nuu sebanya ran atau umber asilitas tempat ibada bai pemelu aama Islam ata P taun berupa masid dan musla sebanya bua, masid bua dan musla bua asi masid dan musla tersebar Persebaran aama di anda e ebanyaan di embilan eamatan yan ada di ta anda e, didminasi pemelu aama Islam, namun demiian terdapat sebaaimana terliat pada abel antnantn ilaya denan sebaran pemelu aama nn Islam yan siniian seperti ilaya Peunayn ntu nn muslim, saat ini untu umat atli terdapat satu erea yaitu erea atli ati udus anda e

uma ibada untu alanan Prtestan terdapat sembilan Tabel 01 umla dan ebaran uma Ibada mat Islam erea di anda e eara etni, sebaian besar umat atli adala etnis ina ementara untu umat No Kecamatan Musola Masjid Jumlah risten yan terabun dalam uria risten ata Prtestan umumnya terdiri dari etnis ata, adapun untu erea aiturraman etdis emaat umumnya ara eturunan ina

edanan erea Prtestan di Indnesia aian arat PI anda aya umatnya ampuran dari berbaai etni pendatan Pemelu aya aru aama udda di anda e memilii enam tempat

ibada yaitu empat iara dan dua etya mat udda uta lam umunya ara eturunan ina dapun bai umat uta aa indu terdapat satu uil, beberapa umat indu di e

merupaan eturunan suu amil edanan umat uen ata nuu belum memilii tempat ibada usus, merea euraa masi berabun dalam iara yan menanut aaran

ridarma yia uala

lee aren Penerapan Syariat Islam di Aceh umla ndanndan aun tentan Sumber: apran asi imas Islam anemena ta anda Penyelenaraan eistimeaan e dan ndanndan e aun tentan Pemerintaan e menadi dasar uat bai, e untu menalanan syariat Islam amun demiian ndanndan tersebut menendai adanya

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 13 seumla peraturan perundanundanan rani lainnya, terutama anun Perda dalam rana pelasanaan syariat Islam anun berunsi sebaai peraturan perundan undanan perasinal uum materil dan mil untu menalanan amanat ndanndan di atas paya psitiisasi uum syaria dalam bentu anun tersebut, dilauan seara rmal melalui prses leislasi taqnin le eseuti ubernur dan leislati P umusan materinya sendiri sebelumnya tela dibaas le para ulama di e enan berpedman pada luran dan adis, serta berbeal materi i yan ada dalam seumla itab ii, merea menyusun materi uum syaria melalui itiad legal reasoning, yan beraitan denan eidupan masyaraat e yan emudian diauan menadi anun ea taun , tela disaan beberapa anun di e, antara lain anun aun tentan Peradilan yariat Islam, anun aun tentan Pelasanaan yariat Islam bidan aida, ibada, dan syiar Islam, anun aun tentan amer, anun aun tentan aisir Perudian, anun aun tentan alat mesum dan anun aun tentan Penellaan aat Baitul Mal Penerapan syariat Islam selalu menau pada anunanun tersebut Penerapan syariat Islam di e semain uat denan diundanannya aun tentan Pemerintaan e yan memberi eenan penu bai e dalam berbaai aspe, ususnya menenai syariat Islam Penerapan syariat Islam buan berada di luar sistem uum nasinal tapi menadi

1 alam ndanndan aun tentan Pemerintaan e pasal disebutan baa e diberi eenan memberlauan uum Pidana Islam

14 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia seumla peraturan perundanundanan rani lainnya, baian interal dari sistem uum Indnesia etela terutama anun Perda dalam rana pelasanaan syariat ditetapannya nun e tentan uum inayat le Islam anun berunsi sebaai peraturan perundan P ean Perailan ayat e tanal eptember undanan perasinal uum materil dan mil untu , anun ini berusaa membuat peraturan syariat Islam menalanan amanat ndanndan di atas paya yan lebi eras untu dialanan di e psitiisasi uum syaria dalam bentu anun tersebut, ina ini suda banya lair anun yan menatur dilauan seara rmal melalui prses leislasi taqnin le penerapan syariat Islam, bai aspe enisenis perbuatan eseuti ubernur dan leislati P umusan pidana jarimah dan uqubatnya, lembaa pelasana dan materinya sendiri sebelumnya tela dibaas le para ulama penaas, peradilan syariat Islam, dan uum aara di e enan berpedman pada luran dan adis, serta umusan anun dan ebiaan lainnya yan menatur seara berbeal materi i yan ada dalam seumla itab ii, lebi tenis terait syaraiat Islam ini, dibuat le inas yariat merea menyusun materi uum syaria melalui itiad legal Islam e dan emudian ditetapan le ubernur reasoning, yan beraitan denan eidupan masyaraat e yan emudian diauan menadi anun ala satu anun yan banya dibiaraan publi menimbulan pr ntra adala anun e mr ea taun , tela disaan beberapa anun di aun tentan uum inayat eara sinat, dapat e, antara lain anun aun tentan Peradilan dielasan baa anun e mr aun tersebut yariat Islam, anun aun tentan Pelasanaan menatur tia al, yaitu pelau pidana, perbuatan pidana yariat Islam bidan aida, ibada, dan syiar Islam, anun jarimah, dan anaman pidana uqubat Perbuatan pidana aun tentan amer, anun aun jarimah yan diatur dalam anun tersebut meliputi zina, tentan aisir Perudian, anun aun tentan qadzaf, pemersaan, peleean sesual, khamar, maisir, alat mesum dan anun aun tentan khalwat, ikhtilat, liwath, dan musahaqah amun demiian, yan Penellaan aat Baitul Mal Penerapan syariat Islam selalu masu ateri jarimah hudud dalam anun tersebut anya menau pada anunanun tersebut Penerapan syariat Islam tia yaitu zina, qodhaf dan khamar, sisanya masu dalam di e semain uat denan diundanannya ateri ta’zir umla dan enis perbuatan pidana yan aun tentan Pemerintaan e yan memberi dirumusan dalam anun ini merupaan penyempurnaan eenan penu bai e dalam berbaai aspe, atau penambaan apa yan diatur dalam anun sebelumnya ususnya menenai syariat Islam Penerapan syariat Islam buan berada di luar sistem uum nasinal tapi menadi Uqubat adala uuman yan diatuan le aim teradap pelau arima anun e mr aun memperenalan uuman hudud dan ta’zir alam anun 1 alam ndanndan aun tentan Pemerintaan tersebut tida diatur uqubat qishash-diyat terait arima e pasal disebutan baa e diberi eenan memberlauan uum Pidana Islam pembunuan dan penaniyaan, uqubat rajam bai pelau zina

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 15 a, dan ptn tanan bai pelau penurian sebaaimana banya disebut dalam ii Islam at adala berbentu uuman ambu edanan at ta’zir terdiri atas dua yaitu uqubat ta’zir utama dan uqubat ta’zir tambaan ntu uqubat ta’zir utama terdiri atas ambu, denda, penara, dan restitusi edanan uqubat ta’zir tambaan terdiri atas pembinaan le neara, restitusi le ran tua ali, penembalian epada ran tua, pemutusan perainan, penabutan iin dan a, perampasan baran baran tertentu, dan era ssial ntu terlasananya syariat Islam, berdasaran anun aun , pemerinta prinsi, abupatenta membentu ilayatul isba yan berenan melauan penaasan teradap pelasanaan anun embaa inila yan aan meneurmenasiati pelanar anun, baan ia pelanar tida beruba, maa peabat penaas dapat menyeraan asus pelanaran tersebut epada peabat penyidi asa penuntut eara elembaaan, ilayatul isba merupaan baian dari ranisasi dan tata era inas yariat e ilayatul isba menemban tuas sebaai pembantu eplisian aera e yan dapat berunsi sebaai Plisi usus dan Penyidi P elain itu, ua menemban tuas yan ada aitannya denan tuas easaan yan diberi eenan untu bertinda sebaai penuntut umum dan melasanaan putusan penadilan yan tela mempunyai euatan uum tetap elain ilayatul isba, untu penerapan yariat Islam, ua dibentu peradilan yariat Islam di e sebaai baian dari sistem peradilan nasinal dilauan le aama Syar’iyah Mahkamah Syar’iyah memilii mpetensi yan lebi luas yan di dalamnya ua menaup inaya eberapa

16 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia a, dan ptn tanan bai pelau penurian erkara iayah ya iar alam a ere eria sebaaimana banya disebut dalam ii Islam at meeaka erhaa keea ya iak adala berbentu uuman ambu edanan at ta’zir mearya eara ea ea lahirya Mahkamah terdiri atas dua yaitu uqubat ta’zir utama dan uqubat ta’zir Syar’iyah di Provinsi Nanre eh aralam maka tambaan ntu uqubat ta’zir utama terdiri atas ambu, lemaa eraila aama ya elah aa eelmya elah denda, penara, dan restitusi edanan uqubat ta’zir meler ke alam lemaa eraila Syaria lam ehia tambaan terdiri atas pembinaan le neara, restitusi le iak aa alime eraila ama i eh ya maa ran tua ali, penembalian epada ran tua, pemutusan erara ere ik la ea mr ah perainan, penabutan iin dan a, perampasan baran ea eraila ama ya meaki aaya baran tertentu, dan era ssial ekha alam eraila ama yai Mahkamah Syar’iyah di NAD yang memiliki kewenangan yang lebih luas ntu terlasananya syariat Islam, berdasaran anun ariaa eraila aama ya aa i eia aun , pemerinta prinsi, abupatenta membentu ilayatul isba yan berenan melauan ari raia i aa eraa alr a mekaime alam penaasan teradap pelasanaan anun embaa inila eaaa a elakaaa yaria lam i eh lr a yan aan meneurmenasiati pelanar anun, baan ia mekaime kera lemaa ya memiliki a aa pelanar tida beruba, maa peabat penaas dapat alam imlemeai yaria lam aa iliha alam amar menyeraan asus pelanaran tersebut epada peabat erik penyidi asa penuntut eara elembaaan, ilayatul Gambar 02 lr a Mekaime era eaaa Syaria isba merupaan baian dari ranisasi dan tata era inas lam yariat e ilayatul isba menemban tuas sebaai pembantu eplisian aera e yan dapat berunsi Mahkamah sebaai Plisi usus dan Penyidi P elain itu, ua ilayal iah aka e menemban tuas yan ada aitannya denan tuas Syariyah easaan yan diberi eenan untu bertinda sebaai penuntut umum dan melasanaan putusan penadilan yan tela mempunyai euatan uum tetap elain ilayatul isba, untu penerapan yariat Islam, ilayal iah aka e ua dibentu peradilan yariat Islam di e sebaai baian dari sistem peradilan nasinal dilauan le aama Syar’iyah Mahkamah Syar’iyah memilii mpetensi yan ea emikia elakaaa hkma ekeki lebi luas yan di dalamnya ua menaup inaya eberapa ai elaar aa elak arimah ilakka leh ilayal

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 17 isbah Sebagai onoh yaiu eksekusi yang dilakukan ilayaul isbah anda Aeh aas elanggaran itiat Seelah menerima keeaan dari eaksaan Negeri anda Aeh dengan didasari Nomor Puusan No dan N AAA SAA NA dengan erdakwa Sii Souria ini Asnawai eremuan dan airah N bin ukhan lakilaki dengan aksa Penunu ulkili S akim elah meneakan uqubat ambuk masing masing sebanyak kali ambuk dan dikurangi kali menadi kali ambuk eduanya divonis melanggar aya euusan ersebu dilaksanakan ada anggal di sebuah laangan di deka masid Alamiaul usho l awa Saki Dusun awa Saki Desa eulingke eamaan Syah uala oa anda Aeh Saa iu banyak warga berdaangan unuk menyaksikan eksekusi ersebu Sebelum eksekusi erdaa serangkaian aara dengan diandu embawa aara angkaian aara ersebu erdiri dari embaaan aya sui Aluran eramah agama sambuan dari eaba emerinah daerah dan embaaan doa Selanunya embaaan sura keuusan ahkamah Syariyah oleh sa dari eaksaan Negeri Seelah embaaan uusan elanggar dengan dikawal anggoa ilayaul isbah dibawa ke anggung dengan didamingi eugas kesehaan Proses selanunya dierlihakan ke masyaraka yang hadir yaiu ala hukuman berua ambuk Pembawa aara kemudian memanggil algoo dan seelah algoo dengan muka diuu kain daang maka kemudian melaksanakan hukuman ambuk sesuai umlah yang dieakan dalam uusan hakim Selain di anda Aeh ada hari yang sama amis uga dilakukan eksekusi ambuk erhada dua

18 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia isbah Sebagai onoh yaiu eksekusi yang dilakukan orang elanggar anun di abuaen eulaboh Aeh ara ilayaul isbah anda Aeh aas elanggaran itiat ksekusi dilakukan di halaman asid aiul akmur Prosesi Seelah menerima keeaan dari eaksaan Negeri anda ersebu disaksikan oleh rausan massa us seorang Aeh dengan didasari Nomor Puusan No dan N eridana elaku ina dieksekusi dengan umlah hukuman AAA SAA NA dengan kali ambuk namun seelah uuh kali hukuman ambuk erdakwa Sii Souria ini Asnawai eremuan dan dihenikan karena us mengeluh dan ak ahan merasa saki airah N bin ukhan lakilaki dengan aksa Penunu Semenara iu salah sau elanggar yaiu s eridana kasus ulkili S akim elah meneakan uqubat ambuk masing eleehan seksual uga memohon unuk menunda hukuman masing sebanyak kali ambuk dan dikurangi kali menadi aas dirinya karena kesakian s diauhi hukuman kali kali ambuk eduanya divonis melanggar aya ambuk Proses eksekusi erhada s un dihenikan karena euusan ersebu dilaksanakan ada anggal di alasan kesehaan arian u aaa erbi uma sebuah laangan di deka masid Alamiaul usho l awa Saki Dusun awa Saki Desa eulingke eamaan Syah

uala oa anda Aeh Pro-Kontra Penerapan Syariat Islam di Aceh Saa iu banyak warga berdaangan unuk menyaksikan eksekusi ersebu Sebelum eksekusi erdaa serangkaian Salah sau konen yang erdaa dalam anun Aeh aara dengan diandu embawa aara angkaian aara yang kemudian banyak mendaa erhaian ublik adalah ersebu erdiri dari embaaan aya sui Aluran eramah adanya hukuman ambuk bagi elaku iaa eenuan agama sambuan dari eaba emerinah daerah dan ersebu relai banyak menimbulkan ro konra di kalangan embaaan doa Selanunya embaaan sura keuusan masyaraka baik akademisi mauun masyaraka biasa Pro ahkamah Syariyah oleh sa dari eaksaan Negeri Seelah konra erhada hukum inayah ersebu idak hanya munul embaaan uusan elanggar dengan dikawal anggoa di daerah eai uga di ingka nasional dan bahkan ilayaul isbah dibawa ke anggung dengan didamingi inernasional Pada ara erenu ada enolakan dan eugas kesehaan Proses selanunya dierlihakan ke enenangan erhada emberlakuan anun hukum inaya di masyaraka yang hadir yaiu ala hukuman berua ambuk Aeh Pembawa aara kemudian memanggil algoo dan seelah uman ighs ah yang berusa di New algoo dengan muka diuu kain daang maka kemudian ork Amerika Serika ernah mengeluarkan sebuah melaksanakan hukuman ambuk sesuai umlah yang ernyaaan bahwa anun inaya yang elah diluluskan oleh dieakan dalam uusan hakim DP Aeh diangga enyiksaan yang melanggar A dan Selain di anda Aeh ada hari yang sama amis berenangan dengan D yang menamin kebebasan uga dilakukan eksekusi ambuk erhada dua dari enyiksaan sera undangundang kriminal nasional

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 19 lainnya menunu endagri suaya segera me ri dan membaalkan anun inaya Aeh ersebu Di akara beberaa S seeri ahid nsiu akara dan Aliansi ebangsaan unuk ebebasan eragama dan erkeyakinan A menilai engesahan anun inaya dan anun ukum Aara inaya yang disahkan Dewan Perwakilan akya Aeh DPA melanggar hak asasi manusia di anaranya hak aas kebebasan beragama hak unuk bebas dari enyiksaan dan enghukuman yang keam idak manusiawi dan merendahkan maraba sera hak aas keasian hukum omnas Peremuan ahun memberikan aaan negai erhada emberlakuan anun ainaya di Aeh dalam laorannya dinyaakan bahwa anun inaya memua seumlah auran yang beroensi memberi imunias bagi elaku erkosaan menegasikan erkosaan erhada anak dan memerkua eneraan hukuman ambuk sebagai salah sau enis enghukuman omnas Peremuan elah mengirimkan sura keada Pemerinah Aeh dan memina emerinah nasional seara egas unuk membaalkan anun ersebu sera melakukan koordinasi erkai damak aas engesahan anun aas kehiduan kebangsaan seara menyeluruh anun inaya bukan hanya akan melakukan kriminalisasi erhada warga negara khususnya erhada eremuan eai uga daa memiu disinegrasi bangsa karena dualisme hukum ukum slam dan ukum Posii embaa laoran omnas Peremuan ahun ersebu namaknya ada dua hal yang dikriisi yaiu rtaa adanya rakik hukuman ambuk yang diskriminai erhada eremuan misalnya kasus korban emerkosaan erhada yang eradi di among hok ani oa angsa Aeh ada

20 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia lainnya menunu endagri suaya segera me ei Saa iu ahun dan asangannya ri dan membaalkan anun inaya Aeh ersebu digerebek oleh sekelomok emuda namun delaan emuda kemudian menyere ke kamar lain dan memerkosa korban Di akara beberaa S seeri ahid nsiu seara bergiliran omnas Peremuan memroes karena akara dan Aliansi ebangsaan unuk ebebasan eragama meski menadi korban erkosaan akan eai menalani dan erkeyakinan A menilai engesahan anun roses hukum ambuk karena dia elah melanggar anun inaya dan anun ukum Aara inaya yang disahkan Syaria slam enang khalwa dan ina dengan lelaki yang Dewan Perwakilan akya Aeh DPA melanggar hak asasi bukan muhrimnya aaan omnas Peremuan manusia di anaranya hak aas kebebasan beragama hak ua dari sisi subsansi hukum beberaa kaian yang unuk bebas dari enyiksaan dan enghukuman yang keam dihasilkan dari kaian ahli hukum idana dan hukum aa idak manusiawi dan merendahkan maraba sera hak aas negara yang dilakukan omnas Peremuan beberaa asal keasian hukum dalam anun diahami berenangan dengan semanga Noa omnas Peremuan ahun memberikan aaan eseahaman o anara Pemerinah dengan erakan negai erhada emberlakuan anun ainaya di Aeh Aeh erdeka asasasas hukum idana ndangndang dalam laorannya dinyaakan bahwa anun inaya memua Aeh Nomor ahun enang Pemerinahan Aeh seumlah auran yang beroensi memberi imunias bagi anun No enang Perlindungan dan Pemberdayaan elaku erkosaan menegasikan erkosaan erhada anak dan Peremuan dan Anak dan ndangndang lainnya seeri memerkua eneraan hukuman ambuk sebagai salah sau Nomor ahun enang Penghausan Segala enuk enis enghukuman omnas Peremuan elah mengirimkan Diskriminasi erhada ania dan ndangndang No sura keada Pemerinah Aeh dan memina emerinah ahun enang Pengesahan ti ait rtur nasional seara egas unuk membaalkan anun ersebu a tr ru ua r rai ratt r uit sera melakukan koordinasi erkai damak aas engesahan onvensi enenang Penyiksaan dan Perlakuan aau anun aas kehiduan kebangsaan seara menyeluruh anun Penghukuman ain yang eam idak anusiawi aau inaya bukan hanya akan melakukan kriminalisasi erhada erendahkan araba anusia warga negara khususnya erhada eremuan eai uga awrene riedman mengemukakan iga unsur yang daa memiu disinegrasi bangsa karena dualisme hukum harus dierhaikan dalam enegakan hukum eiga unsur iu ukum slam dan ukum Posii meliui srukur hukum subsansi hukum dan budaya embaa laoran omnas Peremuan ahun hukum riedman awrene Dengan demikian ersebu namaknya ada dua hal yang dikriisi yaiu rtaa berdasarkan eori awrene riedman ersebu baik dan adanya rakik hukuman ambuk yang diskriminai erhada buruknya eekivias imlemenasi hukum sanga eremuan misalnya kasus korban emerkosaan erhada berganung ada iga komonen ersebu ekivias yang eradi di among hok ani oa angsa Aeh ada

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 21 eneraan syaria slam di Aeh idak leas dari adanya iga unsur ersebu riik erhada eneraan syaria slam oleh seumlah ihak beberaa dialamakan ada erilaku enegak hukum yang melakukan ebang ilih indakan diskriminai dan usru aara yang uga berbua melanggar hukum silah agar makan anaman ernah disemakan keada oknum ilayaul isbah yang melakukan indakan memerkosa elanggar nuk iu eekiias hukum menunu komimen srukur hukum unuk menalankan erauran erundangan seara adil idak diskriminai enuh anggung awab sera berasas kemanusiaan dan kemaslahaan Asek enegak hukum memiliki eran ening dalam eekivias hukum mlemenasi hukum membuuhkan ara enegak hukum yang seara moral memiliki inegrias mauun menegakkan hukum seara adil dan konsisen sesuai auran uga memiliki kaasias inelekual mamu menalankan enegakan hukum dengan baik sesuai keenuan nuk iu selain seleksi dalam rekrumen eugas erlu dierkea uga embinaan bagi aara enegak hukum yang ada erlu erus diingkakan agar daa menalankan ugas dan ungsinya sesuai haraan masyaraka

Perisiwa eradi anggal di angsa Aeh elai bukan nama sebenarnya warga angka yang diahan lanaran sedang berbua mesum dengan seseorang lelaki yang bukan muhrimnya Akiba erbuaannya iu elai diahan oleh ilayaul isbah dan Saol PP angsa Namun di dalam ahanan elai harus menerima nasib yang lebih buruk lagi iga oknum ilayaul isbah dan Saol PP yang menaga sel ahanan memerkosanya seara bergiliran ada Selasa malam hsmnnomdnamroeorgvsmnn omam news ahanankhalwa dierkosaoknumwilayaulhisbah

22 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia eneraan syaria slam di Aeh idak leas dari adanya iga Saa ani ann nang inaya unsur ersebu aa iai ngan i giai yai aa naan a i ayaaa an iangan yang riik erhada eneraan syaria slam oleh seumlah i anaan fifi yii an igi ihak beberaa dialamakan ada erilaku enegak hukum yang melakukan ebang ilih indakan diskriminai dan a. Landasan Filosofis usru aara yang uga berbua melanggar hukum silah naan yaia a i aan iia agar makan anaman ernah disemakan keada oknum aa aaaan nan iian naan ilayaul isbah yang melakukan indakan memerkosa yaia a ana yang aa ainya naan elanggar nuk iu eekiias hukum menunu komimen yaia a i a angng a srukur hukum unuk menalankan erauran erundangan aangnya anga nia ai naan a seara adil idak diskriminai enuh anggung awab sera iaan aaaa i ana a an berasas kemanusiaan dan kemaslahaan Safiya ain aa a ar nian ina qaa Asek enegak hukum memiliki eran ening dalam nan an qat’u thariq i ai i eekivias hukum mlemenasi hukum membuuhkan ara anaa aa ii yang ian infai nang enegak hukum yang seara moral memiliki inegrias naan yaia a i iaya aaa gaa mauun menegakkan hukum seara adil dan konsisen sesuai aa naan n aa yang nyaaan aa auran uga memiliki kaasias inelekual mamu naan yaia a a angng a menalankan enegakan hukum dengan baik sesuai keenuan aangan anga nia aa ni aa ga nuk iu selain seleksi dalam rekrumen eugas erlu naa aa a a a an dierkea uga embinaan bagi aara enegak hukum yang ang ingga nai aaan a aa aa ada erlu erus diingkakan agar daa menalankan ugas aangan anga nia ian ngganian dan ungsinya sesuai haraan masyaraka a i ngan i ana iaay

Perisiwa eradi anggal di angsa Aeh elai bukan nama sebenarnya warga angka yang diahan lanaran sedang berbua 4 aa anya i ai a an aing mesum dengan seseorang lelaki yang bukan muhrimnya Akiba yang nnan aa aa ngaa i i nanaa erbuaannya iu elai diahan oleh ilayaul isbah dan Saol PP aan yaia i iaya aaan aingaing angsa Namun di dalam ahanan elai harus menerima nasib yang lebih ianya ng angan aaan aa Syafi’i yang buruk lagi iga oknum ilayaul isbah dan Saol PP yang menaga sel iaan agi aa a nian an ini iaan i ahanan memerkosanya seara bergiliran ada Selasa malam anang aa i ni aaa a ga i ann hsmnnomdnamroeorgvsmnn omam news aa aa anan aaa gng yai a ahanankhalwa dierkosaoknumwilayaulhisbah

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 23 aa aanya a i aaan ini aa aa aaan a i i aai i ii aya ai an Sa aaan ini a ainan an ignifian aa iang nyaan agaa i ayaaa aa a ini a aa aa n aaan aaa aaan ini nanfai ii ai a aaan i an ia ina nai a ii yang a i aaan aa nanaa Siing ngan aan aa angnan ii ii an ni angnan iang agaa nai aa a yang iiiaan aaaa ingga n ngaan ini ngan a iaa ngnai ana iaa ngnai ayaaa a ai ai a ai i aa ani af Singii an anii ai aian ann iii aa yang anang yai iing ngan ainya ayaaa i i ayaaa i i aa aa ian n aaanaaan a yang aa i anaanya aa ga na naan yaia a i a fai anga an inginan n aanaan yaia a ai ngga aa aa an niiaan i ain innif nn aa ina a aga aa anga ngii iiaan aya iiinan n aanaan yaia a aa gaa a ian angan ainya aan ai ngan ainya an ian i ngan yang nai a aan agi aanaan yaia a i ngan iian aanaan yaia a i a ni anaan fifi yai iangan anangan i aaan an ia yang ii

24 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia aa aanya a i aaan ini aa aana ainan a faafa anga nnia yang aa aaan a i i aai i ii ai anaia an aan gaa aya ai an Sa aaan ini a ainan an an ignifian aa iang nyaan agaa i naan yaia a i ia ayaaa aa a ini a aa aa n nangan ngan iana i nnia a aaan aaa aaan ini aaia iia ai aa yang aa aa nii nanfai ii ai a aaan i an ia gaa nnia anaa ain ia aa ina nai a ii yang a i aaan aa aa aa an nanaa Siing ngan aan aa angnan an an an ii ii an ni angnan iang agaa an yang ian ang anga a agai nai aa a yang iiiaan aaaa a aan agi aanaan yaia a aa ingga n ngaan ini ngan a ian ayaaa i i ingga iaa ngnai ana iaa ngnai naannya nai a yang ia nangan ayaaa a ai ai a ai i ngan nii i gaa aan i nnia aa ani af Singii an anii Sain i aaan ngaan ni ani aa ai aian ann iii aa yang iga aan iana yang ia aa ann nya anang yai iing ngan ainya ayaaa i i iaian ngan aa an aa aa ayaaa i i aa aa ai ia nyiang ai nan yang nga ian n aaanaaan a yang aa aa a aa aa yang a iaian i anaanya aa ga na naan yaia a aanaan yaia a i a ni i a fai anga an inginan n anaan fifi agi iangan iifiai aanaan yaia a ai ngga aa aa an niiaan i ain innif nn

aa ina a aga aa anga ngii iiaan aya iiinan n aanaan b. Landasan Yuridis yaia a aa gaa a ian angan ini agaaan ia aa iiaan ai ia ainya aan ai ngan ainya ia ayaaa ai aa ini an aa a an ian i ngan yang aa aa aya an ian nai a aan agi aanaan yaia a i aa yaia a aaa nnan aaan a aa ngan iian aanaan yaia a i a a ian Syaia a ia anya a a ni anaan fifi yai iangan aia an iaa ahhah ai ga aa iang anangan i aaan an ia yang ii

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 25 aaa aa ai a an aan iang inaya aa anangan aa a iniini yaia a aa yang an aaan ngaa aa aanaannya aa iang iaa ngin ia an aaan ngaa aan ai aa iang iana inaya anga an aaan ngaa n ngaannya ana i aanaan yaia a i aa aa aaan ngaa iana ngaa an ning an anggng aa aa aanaannya Sain i ngan iaannya nangnang i nnia an nang nynggaaan iiaan ini aa ia nangnang an nang ni agi ini aa ia agai ini agg aaa an nangnang an nang inaan iganya iii ngan a a aa ainnya aa aanaan yaia a i ga a ni anaan yii nangnang aa nga ani ny nggaaan iian ang nangnang a nga aga aanaanya Snaa iga aan nangnang yang aa anga aanaannya aa n ganaif an a aa ann aa a an ani aaa a ni anaan yii aa iangan nan iif ingga ann a a i ana n ai yang na an a ai aa aai ina a ia aa ia yang ia aan nangnangan

26 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia aaa aa ai a an aan iang inaya aa i ang n aa aan uiia ri anangan aa a iniini yaia ingga aa iai aa agian ana yang iniai a aa yang an aaan ngaa angga ni aa aanaannya aa iang iaa ngin ia

an aaan ngaa aan ai aa iang iana inaya anga an aaan ngaa n c. Landasan Sosiologis ngaannya ana i aanaan yaia a i Saa igi naan aan yaia a aa aa aaan ngaa iana ngaa i a ingan ngan aaan an an an ning an anggng aa aa a ayaaa ai ai a iana aan aanaannya iana ariah an anaan iana uquat a Sain i ngan iaannya nangnang aia agi a aia aa ann aaa an i nnia an nang a nan yang aa ini aa aa ann inaya nynggaaan iiaan ini aa ia yang ia naan uquat qihahiat agaiana nangnang an nang anya i aa fii a ai aia nan ni agi ini aa ia agai an nganiyaan ng angan agi ni aa aa agi ini agg aaa an nangnang a ina uh ni aaa faa igi ingga an nang inaan iganya yaia a i ia iaaan a ana iii ngan a a aa ainnya aa aanaan a ngan yaia a i a Sai aian yaia a i ga a ni anaan yii fganian aa San nangnang aa nga ani ny n aa a ai aaa Syaiya nggaaan iian ang nangnang a ai ai nn aa ann a iaai an nga aga aanaanya Snaa iga ayaaa ingga aa ini aa nan aa aan nangnang yang aa anga inginan ayaaa n aan aa ann aanaannya inaya ai ariah nan nian aan aa n ganaif an a aa uhat aa ningaan uquat huu i qihah iat ann aa a an ani aaa a ng angan an aa agaiana yang aa aa ia ni anaan yii aa iangan ia fii an an aan yaaia a nan iif ingga ann a ia a a ana iangan a i ana n ai yang na ngaan ayaaa iai ni an aian ia an a ai aa aai ina a ia naan yaia a a a an a aa ia yang ia aan nangnangan

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 27 aanan fii a yang aa an nya ngan aaan aya

Pandangan Non Muslim terhadap Penerapan Syariat Islam aa aa ann nang inaya ian aa ann ini a n ia ang agaa a yang aan aia i nan i ai naan yaia a anya a agi i ingga nn i ia a Sai nan yang ai aa aa aa ann nang inaya agi nn i ia aa inai nan ai ia aan aia i aaaa i an ii a nnan ii aa aa aa inaya agi nn i aa nya ia aa gangg ngan aanya ann inaya i ana nan aa ann ia aan a aa ai ia ngaa ii a nnan ii aa aa aa inaya aan Siing aa ang in aa iaanaai nang yaia a i ana aaa nggangg ian ia a iiani ia nyaaan “ara uu ariat a tia aa aaah a ii iti ra rit ruur aha a raua ariat a ai ra rit a iai arah ai ua uat a ih ar ariat a tia mengganggu kehidupan orang Kristen.” ainnya yai an yn aniangan Sg ang agaa ai ai aa iaanaai a nga naan yaia a

28 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia aanan fii a yang aa an nya ngan aaan aya “Terkait dengan hukum jinayat, kami sedikitpun tidak terganggu dengan itu, kami sampai saat ini ikut menghrmati, Pandangan Non Muslim terhadap Penerapan Syariat Islam dalam pandangan kami hukum terseut tidak disyariatkan aa aa ann nang pada kami. eerapa teman yang kena pelanggaran, mereka inaya ian aa ann ini a n ia ikut di yaitu kurungan adan, jadi tidak dipaksakan. ang agaa a yang aan aia i emang ada yang melanggar, memang di sini dikatakan leh nan i ai naan yaia a anya a memilih dengan syariat atau . ari pengakuan teman agi i ingga nn i ia a teman tidak mengikuti syariat dihukum dengan penjara, Sai nan yang ai aa aa aa alaupun ada teman dari risten dan uddha di Takengn ann nang inaya agi nn memilih hukum camuk. ukum inayat itu sahsah saja, itu i ia aa inai nan ai ia aan menjadi kntrl kami, menjadi kntrl ssial, jadi kami tidak aia i aaaa i an ii a seenaknya melakukan kejahatan di Aceh ini”. nnan ii aa aa aa inaya agi nn i aa nya ia aa gangg ngan aanya ann inaya i ana nan aa ann ia aan a aa ai ia ngaa ii a nnan ii aa aa aa inaya aan Siing aa ang in aa iaanaai nang yaia a i ana aaa nggangg ian ia a iiani ia nyaaan pertama, “ara uu ariat a tia aa aaah a ii iti ra rit ruur aha a raua ariat a ai ra rit a iai arah ai edua, ua uat a ih ar ariat a tia mengganggu kehidupan orang Kristen.” etiga, ainnya yai an yn aniangan Sg ang agaa ai ai aa iaanaai a nga naan yaia a

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 29 pertama edua etiga empat kelima

Harmoni Sosial di Banda Aceh

30 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia a. Rekognisi pertama edua etiga empat kelima “Banyak orang yang bertanya kenapa kami memilih berdagang di Aceh tidak proinsikota lain ami aab di sini Aceh paling aman, tidak ada preman, tidak ada orang paksapaksa minta iniitu”. “Aceh itu tidak seperti yang di luar orang beritakan, kami

aktu masa konlik saa bisa berdagang dengan aman, elama Harmoni Sosial di Banda Aceh itu tidak pernah ada yang ganggu kami, kalau ada yang mau ganggu pasti arga Aceh di sekeliling kami akan bantu. alau Bapak lihat pasar di eunayong, di sana sangat aman untuk berusaha, kami sudah ratusan tahun, beraktiitas bersama dengan masyarakat”.

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 31 “Saya adalah generasi keturunan kelima, kalau Aceh itu tidak aman kami tidak sampai selama itu di Aceh, mungkin satu dua generasi pun kami sudah pergi atau tidak mau di Aceh”. “Kami banyak dibantu oleh warga muslim, saat kuil ramai karena harihari besar biasanya banyak warga indu datang ke kuil kami, banyak warga sini muslim membantu lalu lintas, parkir, keamanan, dan kelancaran ibadat kami”.

“Selama ini emaat kami dapat menalankan kehidupan keagamaan dengan baik bersama masyarakat Aceh, baik dengan slam maupun lainnya. ahkan kami saling mengunungi, emaat kami biasa menghadiri ika diundang kenduri oleh muslim. emikian sebaliknya ketika kami mengundang dalam acara ahun erea akengon Aceh engah warga muslim banyak yang menghadiri undangan kami”.

32 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia “Saya adalah generasi keturunan kelima, kalau Aceh itu tidak aman kami tidak sampai selama itu di Aceh, mungkin satu dua generasi pun kami sudah pergi atau tidak mau di Aceh”. eiden “Kami banyak dibantu oleh warga muslim, saat kuil ramai karena harihari besar biasanya banyak warga indu datang ke kuil kami, banyak warga sini muslim membantu lalu lintas, parkir, keamanan, dan kelancaran ibadat kami”. b. Representasi

“Selama ini emaat kami dapat menalankan kehidupan keagamaan dengan baik bersama masyarakat Aceh, baik dengan slam maupun lainnya. ahkan kami saling mengunungi, emaat kami biasa menghadiri ika diundang kenduri oleh muslim. emikian sebaliknya ketika kami mengundang dalam acara ahun erea akengon Aceh engah warga muslim banyak yang menghadiri undangan kami”.

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 33 power sharing ower sharing power sharing ”Jabatan strategis di Pemda, baik eselon IVa dan III tidak pernah diduduki oleh non muslim. enerimaan S uga sangat kurang kecuali di Aceh Singkil dan Aceh enggara.

34 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia alam abatan, ana ada instansi ertikal sat dan daera seerti anil emenag, ada embimas risten, kala instansi Pemda tidak ada eabat non muslim”. power sharing c. Redistribusi ower sharing power sharing ”Jabatan strategis di Pemda, baik eselon IVa dan III tidak pernah diduduki oleh non muslim. enerimaan S uga sangat kurang kecuali di Aceh Singkil dan Aceh enggara.

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 35 ”Bantuan tunai Pemda langsung belum pernah ada ke non mulsim tetapi ika melalui program pemerintah seperti kesempatan belaar kesempatan berobat sama seperti yang muslim. alau bantuan raskin (beras miskin belum pernah ada. dapun dana desa dapat dirasakan dalam bentuk pembangunan infrastruktur.” ”Bantuan dalam bentuk pendidikan yaitu BOS (Bantuan Operasional Sekolah dan BOP (Bantuan Operasional Pendidikan diterima non muslim uga layanan kesehatan itu sama dengan muslim namun bantuan tunai lainnya tidak pernah dapat. ntuk dana desa kampung kami pernah bantuan untuk pembuatan lapangan sepak bola.”

Faktor Pendukung Harmonisasi

a. Budaya Pluralistik

36 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia ”Bantuan tunai Pemda langsung belum pernah ada ke non mulsim tetapi ika melalui program pemerintah seperti kesempatan belaar kesempatan berobat sama seperti yang muslim. alau bantuan raskin (beras miskin belum pernah ada. dapun dana desa dapat dirasakan dalam bentuk pembangunan infrastruktur.” ”Bantuan dalam bentuk pendidikan yaitu BOS (Bantuan Operasional Sekolah dan BOP (Bantuan Operasional Pendidikan diterima non muslim uga layanan kesehatan itu sama dengan muslim namun bantuan tunai lainnya tidak pernah dapat. ntuk dana desa kampung kami pernah bantuan untuk pembuatan lapangan sepak bola.” Faktor Pendukung Harmonisasi a. Budaya Pluralistik menjadi “unsur perekat” (binding element

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 37 Gambar 03 iaa eunan ruan ersama ara intas etnis dan aama amis

b. Jaring Kewargaan aa satu iaa an dapat dikatakan seaai aratrium kerukunan di anda e adaa kaasan eunan i sana masarakat dari anak etnis dan aama sain erinteraksi seara eas dari enerasi ke enerasi i kaasan ini terdapat asar eunan an merupakan publi spaes (ruan puik dan pusat eknmi masarakat asar ini jua merupakan tempat erinteraksi seara eas antarara dari eraai etnis dan aama pasar an didminasi pedaan dari etnis ina isa meaani pemei musim dan jua seaikna i sepanjan jaanjaan raa di iaa eunan erderet tktk an anak dimiiki etnis ina antara ain tk emas eektrnik ( kukas kipas anin dan ainna di sampin itu etnis ina memiiki anak tk pakaian aat a raa sepatu dan tk mee

38 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia Gambar 03 iaa eunan ruan ersama ara intas ementara itu umat musim anak memiiki restran etnis dan aama amis arun makanan dan kuiner nteraksi ssia an eransun tak resmi di atas mampu menjadi jematan an menuunkan kmunitas an ereda etnis dan aama daam istia utnam diseut ikatan jarin kearaan (netork of ii engagement. emakin kuat jarin kearaan maka semakin memperkuat kesi ssia masarakat i sampin itu interaksi ssia an intens terseut pada sisi ain jua tea menumukan sikap sain peraa antar sesama ara (interpersonal trust arsne mennirmasi peneitian utnam arsne menatakan aa jarinan kearaan antar kmunitas erupa partisipasi ara daam keiatan ersama (ii engagement dapat menea ptensi knik arsne kemudian memai ii engagement an ersiat rma (interommunal assoiation dan inrma (uotidian interation b. Jaring Kewargaan arsne menatakan aa kmunikasi kearaan an aa satu iaa an dapat dikatakan seaai ersiat inrma dan seariari munkin ukup kuat aratrium kerukunan di anda e adaa kaasan menjaa kesi ssia di pedesaan tetapi tidak memadai di eunan i sana masarakat dari anak etnis dan aama ktakta esar katan kearaan an ersiat rma sain erinteraksi seara eas dari enerasi ke enerasi i assiasina sanat diperukan untuk meniptakan kaasan ini terdapat asar eunan an merupakan publi perdamaian antaretnis di perktaan (arsne spaes (ruan puik dan pusat eknmi masarakat asar ini jua merupakan tempat erinteraksi seara eas antarara dari eraai etnis dan aama pasar an didminasi pedaan dari etnis ina isa meaani pemei musim Faktor Penghambat dan jua seaikna i sepanjan jaanjaan raa di iaa da eerapa aktr an isa dikaterikan eunan erderet tktk an anak dimiiki etnis penamat armnisasi di anda e antara ain pertama ina antara ain tk emas eektrnik ( kukas minimna rum an di daamna terjadi dia intas kipas anin dan ainna di sampin itu etnis ina aama erdasarkan penuturan eerapa anta memiiki anak tk pakaian aat a raa sepatu dan tk anda e pertemuan antar anta diakukan setiap mee

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 39 uan namun ana teraksana eerapa kai saja daam satu taun dapun dia antar umat eraama tidak perna dapat diakukan karena keteratasan anaran eerapa pertemuan perna diakukan e tinkat rinsi daam satu taun pertemuan terjadi sekitar kai denan menundan para anta dari seuru kaupatenkta an ada di rini e edua armnisasi pada masarakat anda e eum sepenuna dapat diseut damai psiti artina sikap teransi tidak diareni denan tindakan kerjasama daam memanun masarakat mumna mereka an tina di perktaan aktu mereka tea ais denan kesiukan kerja atau isnis kususna ara ina ereka pada sian ari ekerja dan sre atau maam ari aru ada di ruma ndisi demikian meneakan partisipasi daam pemanunan inkunan renda a demikian seperti menjadi ejaa umum daam masarakat aaupun ada ara ina an datan namun jumana masi minim padaa kerjasama (resiprka antarara an ereda keakinan sanat pentin untuk diujudkan etiga isu pemurtadan daam kajian an diakukan e usdi ara ( terunkap aa setea enana sunami taun terdapat enmena dimana sekte arismatik dari aama risten mena menanamkan ajaran aamana kepada masarakat e aik an musim maupun kempk risten an ada di e amun demikian a terseut dapat diseesaikan meaui dia antar umat eraama an diasiitasi e su ristenisasi pasatsunami merupakan keiatan spradik an diakukan kempk tertentu a itu tidak meakii umat risten mat risten dari erejaereja an suda mapanpun menanap

40 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia uan namun ana teraksana eerapa kai saja daam satu keiatan terseut tea menren itra mereka (usdi taun dapun dia antar umat eraama tidak perna ara daam ursid i eski peristia terseut dapat diakukan karena keteratasan anaran eerapa suda eransun ama namun dapat menjadi memri pertemuan perna diakukan e tinkat rinsi kekti masarakat seina isa memunukan narasi ias daam satu taun pertemuan terjadi sekitar kai denan persepsi stereotype ina stimatisasi an idup daam menundan para anta dari seuru kaupatenkta masarakat daam memandan kempk ain an ada di rini e

edua armnisasi pada masarakat anda e eum Penutup sepenuna dapat diseut damai psiti artina sikap teransi tidak diareni denan tindakan kerjasama daam tratei peneaan keraaman aama di anda e memanun masarakat mumna mereka an tina di eransun seara aamia dan suda eransun ama perktaan aktu mereka tea ais denan kesiukan kerja enerapan sariat sam an kini ditetapkan di e atau isnis kususna ara ina ereka pada sian erdasarkan testimni sejuma piak seara umum tidak ari ekerja dan sre atau maam ari aru ada di ruma menjadi persaan ai masarakat nn musim aam ndisi demikian meneakan partisipasi daam eerapa kasus jinaat terdapat nn musim an meakukan pemanunan inkunan renda a demikian seperti arimah kemudian menundukkan diri untuk mendapatkan menjadi ejaa umum daam masarakat aaupun ada ara uubat sesuai ketetapan anun eerapa piak (antara ain ina an datan namun jumana masi minim mnas erempuan mempersakan adana ketentuan padaa kerjasama (resiprka antarara an ereda daam anun an dapat mempidanakan nn musim (asa keakinan sanat pentin untuk diujudkan pada anun e tentan ukum inaat amun demikian karena eum ada nt kasus dimana nn musim dikenai etiga isu pemurtadan daam kajian an diakukan ketentuan terseut (seain an menundukkan diri pada e usdi ara ( terunkap aa setea enana anun maka persaan terseut eum dapat dideskripsikan sunami taun terdapat enmena dimana sekte arismatik dari aama risten mena menanamkan ajaran enakuan akak eraama masarakat (reknisi aamana kepada masarakat e aik an musim seperti ak untuk eriada tea teraksana denan aik maupun kempk risten an ada di e amun denan tanpa ada paksaan dari piak manapun a terseut demikian a terseut dapat diseesaikan meaui dia antar diuktikan denan adana ruma iada an reati umat eraama an diasiitasi e su ristenisasi prprsina diandinkan denan juma pemeukna ni pasatsunami merupakan keiatan spradik an diakukan menunjukkan adana jaminan keeasan daam mendirikan kempk tertentu a itu tidak meakii umat risten mat ruma iada ejuma testimni ara masarakat nn risten dari erejaereja an suda mapanpun menanap musim jua menunjukkan aa mereka idup daam

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 41 damai amun masarakat nn musim eum dapat eas untuk duduk daam psisi strateis di pemerintaan (representasi meski demikian mereka dapat eas menemankan diri daam keiatan eknmi ementara itu daam ee tertentu keijakan an ditetapkan pemerinta di anda e menunjukkan adana redistriusi sumerdaa kesejateraan denan tidak memedaedakan aama daam peaanan akak sipi ara termasuk peaanan pendidikan aktr istris aitu sejara panjan masarakat e an mutikutura dan aktr interaksi ssia an intens erupa partisipasi ara daam keiatan ersama (ii engagement tea menjadi pendukun armnisasi kerukunan di anda e dapun aktr an menamat adaa kuranna kerjasama an diakukan antar umat eraama di anda e dimana meski masarakat terinterasi seara simik tetapi seara sustanti eum mampu memanun kerjasama seara peridik dan erkesinamunan eain itu terdapat aktr penamat armnisasi aitu akiat persaan aktiitas sekempk ran dari aama tertentu di masa au an meakukan upaa pemurtadan a terseut kemudian meairkan preudie dan stereotype pa an dideskripsikan di atas daam menamarkan kerukunan umat eraama di anda e an diukur denan menunakan dimensi reknisi representasi dan redistriusi ada masinmasin dimensi terseut terdapat aspek an dapat diseut tini namun di sisi ain sedan atau renda a terseut merupakan dinamika sekaius pa kerukunan an dia diptret daam tuisan ini sema deskripsi terseut dapat menua kesadaran semua piak terkait aa upaa memanun kerukunan ukan a an

42 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia damai amun masarakat nn musim eum dapat eas sederana diutukan keijakan stratei dan eraam untuk duduk daam psisi strateis di pemerintaan pendekatan aik an ersiat ssiis maupun teis (representasi meski demikian mereka dapat eas menemankan diri daam keiatan eknmi ementara itu daam ee tertentu keijakan an ditetapkan pemerinta di Daftar Pustaka anda e menunjukkan adana redistriusi sumerdaa kesejateraan denan tidak memedaedakan aama daam peaanan akak sipi ara termasuk peaanan ian euku raim aah eh dalam intasan Searah pendidikan anda e usat kumentasi dan nrmasi e aktr istris aitu sejara panjan masarakat e i ursid dan sanu aikin Proseding Surei an mutikutura dan aktr interaksi ssia an intens erukunan mat Beragama di ndonesia usitan erupa partisipasi ara daam keiatan ersama (ii eidupan eaamaan adan itan dan ikat engagement tea menjadi pendukun armnisasi kerukunan ementerian ama di anda e dapun aktr an menamat adaa ra umardi enaisans slam sia enggara kuranna kerjasama an diakukan antar umat eraama di andun sda ara anda e dimana meski masarakat terinterasi seara simik tetapi seara sustanti eum mampu memanun air aena idin Pluralisme eargaan ari eologi kerjasama seara peridik dan erkesinamunan eain itu ke Politik daam uraisme earaan ra aru terdapat aktr penamat armnisasi aitu akiat itik eraaman di ndnesia andun ian persaan aktiitas sekempk ran dari aama tertentu di inamika armen idup dan Bertahan di ilayah onflik masa au an meakukan upaa pemurtadan a terseut Panduan eamanan Bagi ktifis emanusiaan di eh kemudian meairkan preudie dan stereotype anda e aisi e pa an dideskripsikan di atas daam menamarkan inas ariat sam e anun eh omor ahun kerukunan umat eraama di anda e an diukur tentang ukum inayat. denan menunakan dimensi reknisi representasi dan inas ariat sam epres Perdaanun ntruksi redistriusi ada masinmasin dimensi terseut terdapat ubernur berkaitan Pelaksanaan Syariat slam. aspek an dapat diseut tini namun di sisi ain sedan atau renda a terseut merupakan dinamika sekaius pa iser imn (et a engelola onflik etrampilan dan kerukunan an dia diptret daam tuisan ini sema Strategi untuk Bertindak. akarta e ritis uni deskripsi terseut dapat menua kesadaran semua piak ndnesia terkait aa upaa memanun kerukunan ukan a an

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 43 adi miru eh Searah Budaya dan radisi akarta aasan ustaka r ndnesia nternatina ks People Building Pae nspiring Stories rom round the orld tate te rd rum sak tt amsuddin (d uara dari e dentiikasi eutuan dan eininan akat e eri esusi nik akarta smai aui dan du anan Syariat slam di eh ealitas dan espon asyarakat. anda e ranir ress asa dan ukman akiem eistimeaan eh alam intasan Searah. akarta inuk aisi e tt enyelamatkan Perdamaian atau enghentikan emiliterisasi sitin aper anda e mnas erempuan atatan omnas Perempuan ahun . e and and a erkins r he Online ournal of Peae and onflit esolution ssue prin dikutip dari ttptrinstituter jper natptm Mahkamah Syar’iyah e impunan Perundang ndangan tentang Mahkamah Syar’iyah Aceh. uiuttaar ilayah alisbah di eh (onsep dan mplementasi. anda e aasan e amstam ier (et a esolusi amai onflik ontemporer enyelesaikan enegah engelola dan engubah onflik Bersumber Politik Sosial gama dan as. enerjema ri udi astri d et akarta ajaraind ersada

44 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia adi miru eh Searah Budaya dan radisi akarta Siai y M a ma i engantar Sigi aasan ustaka r ndnesia emahaman akta an eaa ermaaahan Sia eri Aikai an emecahannya. akara aa raa nternatina ks People Building Pae nspiring Mia r Stories rom round the orld tate te rd rum arhy hh nik tni an eran Mayarakat sak tt amsuddin (d uara dari e Sii engaaman nia aa ia a ika dentiikasi eutuan dan eininan akat e eri mria ama irmahka ari thnic nict esusi nik akarta an iic ie in an Mim in nia. a smai aui dan du anan Syariat slam di eh a iriy r ealitas dan espon asyarakat. anda e ranir aha ami Manaemen nik eagamaan ress akara asa dan ukman akiem eistimeaan eh mia mi alam intasan Searah. akarta inuk armni i egeri Seri Agama aisi e tt enyelamatkan Perdamaian atau Memmikan egi an ih kerknan. akara enghentikan emiliterisasi sitin aper anda e mia mi mnas erempuan atatan omnas Perempuan ahun . e and and a erkins r he Online ournal of Peae and onflit esolution ssue prin dikutip dari ttptrinstituter jper natptm Mahkamah Syar’iyah e impunan Perundang ndangan tentang Mahkamah Syar’iyah Aceh. uiuttaar ilayah alisbah di eh (onsep dan mplementasi. anda e aasan e amstam ier (et a esolusi amai onflik ontemporer enyelesaikan enegah engelola dan engubah onflik Bersumber Politik Sosial gama dan as. enerjema ri udi astri d et akarta ajaraind ersada

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 45

46 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia KEBEBASAN, TOLERANSI, KEBEBASAN,DAN KERUKUNAN: TOLERANSI, DAN HubunganKERUKUNAN: Antarumat Beragama 4 Hubungandi Kota Padang, Antarumat Sumatera Beragama Barat di Kota Padang, Sumatera Barat4

h i Mark

Pendahuluan a a kra ara aaa ara ama a akamii aam mmahami ha aar ma raama i aa Smara ara imii a imi aaa imii iakii ama ya miha khia kaamaa i aa raa a rii kmrkaa raama aa rkyakia aa kaa aia Mrka miaya myri rara mriah arah ya raa kaamaa ya ika aai ra Syariah h Sai raraya i iri ama mmaa aha raa ra r mhama kmrkaa ara ara aam raama aa rkyakia i maa ii raama mim raka “menyesuaikan” diri a maka ia ayakya ii raama am arairm riai

Smr aa aa ia ii maarka iri aa ikai hai iia ya irika aa ia a ika mria ama Sai i kami mirmai aa r mai aaara a r ii rama raa kh mayaraka i a aa aa

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 47 maan ini dierkua denan kenyaaan aa masyaraka inan di adan dan umaera ara ada umumnya memunyai m Aat aani Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah dikena denan sinkaan ini diyakini menadi dasar emenukan erda eneraan erda yan diskriminai dan eeraa insiden diskriminasi dan kekerasan erada kmunias kususnya nnsam seama ini di adan i sisi ainnya enama ain enderun erandanan imis erada siuasi kerukunan uma eraama di adan andanan ini anyak diuarakan daam nres eudayaan inankaau ada eemer di adan umaera ara aam knres erseu seeri ada knres seeumnya ada seuma akademisi dan rakisi memandan aa adaa ndasi ai anunan eransi dan kerukunan uma eraama di adan eraya menyadari muiasir diandan uku seaai asis aradima masyaraka adan menarai eredaan dan ersika rama erada iri dan aya idu yan ereda denan mereka seariari na yariuddin andanan ini eiu imis aa rinsi uur ada inan daa menadi ndasi ai keinekaan seaaimana rinsirinsi anasia ua a ikir emerai dan akademisi erada keiduan keaamaan di adan yan esimisis dan imisis di aas menandun ias yan sain meneasi sau sama ain dan kuran rduki ai masa dean kerukunan uma eraama di adan dan di ndnesia seara umum andanan esimis enderun menaaikan ensi dan mda ssia yan erakar ada niai keudayaan yan ereksresikan ada eaaeii dan sisem ada

48 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia maan ini dierkua denan kenyaaan aa masyaraka andanan enama yan eramau esimis ua inan di adan dan umaera ara ada umumnya menaaikan rakik kerukunan uma eraama seariari memunyai m Aat aani Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah seaai ase eraikan kekuranannya rakik erseu dikena denan sinkaan ini diyakini enderun diandan seaai eneuaian i sisi ain a menadi dasar emenukan erda eneraan erda yan ikir imisis enderun menuu maa erada aka diskriminai dan eeraa insiden diskriminasi dan aa kemerdekaan eraama seaian aranya kekerasan erada kmunias kususnya nnsam seama seaaimana diaur daam nsiusi dan masi eru ini di adan diuayakan seeri kemunkinan endirian ruma iada aru seirin erkemanan uasi uma eraama i sisi ainnya enama ain enderun erandanan andanan imisis ua menaaikan aka enan imis erada siuasi kerukunan uma eraama di “kecurigaan” antaremeuk aama masi menadi amaan adan andanan ini anyak diuarakan daam nres ai kerasama anar uma eraama seaai saa sau uud eudayaan inankaau ada eemer di kerukunan iai memeri araan ai masa dean adan umaera ara aam knres erseu seeri ada kerukunan uma eraama di adan dua keenderunan ini knres seeumnya ada seuma akademisi dan usru menuui seuma kemunkinan memeraiki rakisi memandan aa adaa ndasi ai uunan anar uma eraama anunan eransi dan kerukunan uma eraama di adan eraya menyadari muiasir diandan uku uisan ini erarumen aa masyaraka adan ada seaai asis aradima masyaraka adan menarai dasarnya memiiki mda ssia yan memadai unuk eredaan dan ersika rama erada iri dan aya idu memina dan menemankan kerukunan uma eraama yan ereda denan mereka seariari na namun masi anyak ananan yan eru dieraikan yariuddin andanan ini eiu imis aa unuk menaai kerukunan yan sesununya erukunan rinsi uur ada inan daa menadi ndasi ai yan dimaksud seaaimana eranum ada erauran keinekaan seaaimana rinsirinsi anasia ersama eneri ama dan eneri aam eeri dan aun “keadaan hubungan sesama umat beragama ua a ikir emerai dan akademisi erada yan diandasi eransi sain enerian sain keiduan keaamaan di adan yan esimisis dan menrmai menarai kesearaan daam enamaan imisis di aas menandun ias yan sain meneasi sau aaran aamanya dan kerasama daam keiduan sama ain dan kuran rduki ai masa dean kerukunan ermasyaraka eransa dan erneara di daam eara uma eraama di adan dan di ndnesia seara umum esauan euik ndnesia erdasarkan anasia dan andanan esimis enderun menaaikan ensi dan ndanndan asar eara euik ndnesia aun mda ssia yan erakar ada niai keudayaan yan 1945.” Kata kuncinya adalah toleransi, kesetaraan, dan ereksresikan ada eaaeii dan sisem ada kerasama da ssia yan dimaksud adaa rakik

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 49 kerukunan yang telah menadi keseharian di leel akar rumut. antangan yang aling besar adalah bagaimana kerukunan tersebut dilembagakan sehingga raktik kerukunan menadi agenda bersama antara emerintah dan komunitas agamaagama untuk mencitakan masyarakat inklusi. rgumen ini saya eroleh berdasarkan bacaan ulang terhada beberaa tulisan hasil enelitian adan itbang dan iklat Kementerian gama eublik ndonesia dan konirmasi dari beberaa tokoh kunci melalui aancara tata muka, serta diskusi terbatas dengan tokoh setemat secara simultan. etelah endahuluan, tulisan ini akan memaarkan seumlah konse sebagai endekatan, seerti kemerdekaan beragama atau berkeyakinan, toleransi, dan kerukunan umat beragama. ada bagian itu, tulisan ini akan mendiskusikan erkembangan mutakhir debat teoretis dan modelmodel teori alternati yang bisa menadi cara ikir dalam mengamati dan menganalisis situasi kehiduan keagamaan di adang. etelah itu, tulisan ini akan mendiskusikan kerukunan di adang dari masa ke masa secara sekilas. sek searah ini enting untuk memerlihatkan konteks ilayah yang menadi area tulisan. Kemudian, tulisan ini akan mendiskusikan modal sosial yang dimiliki enduduk adang untuk mengembangkan kerukunan di kota ini. agian berikutnya, tulisan akan menunukkan seumlah tantangan yang erlu dikembangkan untuk mencaai kerukunan substansial seerti ditekankan ada . ulisan ini akan ditutu dengan kesimulan disertai usulan rekomendasi, baik keada emerintah mauun organisasi nonemerintah yang ingin masa dean kerukunan umat beragama di adang, dan ndonesia secara umum, semakin cerah.

50 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia kerukunan yang telah menadi keseharian di leel akar Kebebasan, Toleransi, dan Kerukunan rumut. antangan yang aling besar adalah bagaimana ebelum lebih dalam mendiskusikan kerukunan umat kerukunan tersebut dilembagakan sehingga raktik kerukunan menadi agenda bersama antara emerintah dan beragama di adang, tulisan ini terlebih dahulu akan komunitas agamaagama untuk mencitakan masyarakat mendiskusikan tiga konse kunci kebebasan, toleransi, dan inklusi. rgumen ini saya eroleh berdasarkan bacaan ulang kerukunan. eak merumuskan aa dan bagaimana bentuk terhada beberaa tulisan hasil enelitian adan itbang dan negara, ara endiri bangsa uga telah memerdebatkan iklat Kementerian gama eublik ndonesia dan tentang bagaimana hubungan agama dan negara. erdebatan konirmasi dari beberaa tokoh kunci melalui aancara tersebut terekam ketika mereka memerdebatkan erlu tata muka, serta diskusi terbatas dengan tokoh setemat tidaknya menyertakan tuuh kata ada sila ertama tentang secara simultan. eneraan syari’ah Islam untuk penduduk muslim di etelah endahuluan, tulisan ini akan memaarkan ndonesia, yang kemudian dikenal sebagai iagam akarta seumlah konse sebagai endekatan, seerti kemerdekaan achruddin, 1. eberaa tokoh kemerdekaan ndonesia beragama atau berkeyakinan, toleransi, dan kerukunan umat dari ilayah imur memrotes konse iagam akarta dengan beragama. ada bagian itu, tulisan ini akan mendiskusikan alasan baha ndonesia bukan milik dan merdeka berkat satu erkembangan mutakhir debat teoretis dan modelmodel teori golongan, melainkan berbagai ihak dari berbagai latar etnis alternati yang bisa menadi cara ikir dalam mengamati dan dan agama nshori, 19. erdebatan tersebut uga menganalisis situasi kehiduan keagamaan di adang. etelah mencerminkan erselisihan endaat tentang bagaimana itu, tulisan ini akan mendiskusikan kerukunan di adang dari nasib anggota masyarakat yang berasal dari berbagai agama masa ke masa secara sekilas. sek searah ini enting untuk dierlakukan dan dilayani negara. erangkat dari konteks memerlihatkan konteks ilayah yang menadi area tulisan. tersebut, elayanan terhada umat beragama menadi Kemudian, tulisan ini akan mendiskusikan modal sosial yang tanggungaab negara melalui Kementerian gama dan dimiliki enduduk adang untuk mengembangkan diatur dalam berbagai regulasi turunannya dari berbagai lini kerukunan di kota ini. agian berikutnya, tulisan akan kehiduan. elayanan dan regulasi tersebut, singkatnya, menunukkan seumlah tantangan yang erlu dikembangkan kemudian menadi konteks dan latar belakang diskusi lebih untuk mencaai kerukunan substansial seerti ditekankan lanut tentang kerukunan, toleransi, dan kebebasan. ada . ulisan ini akan ditutu dengan kesimulan disertai usulan rekomendasi, baik keada emerintah mauun ecara normati, ndonesia telah merumuskan erihal organisasi nonemerintah yang ingin masa dean kerukunan kebebasan atau kemerdekaan beragama dalam konstitusi. umat beragama di adang, dan ndonesia secara umum, Pasal 29 UUD 1945 secara jelas menyatakan bahwa “Indonesia semakin cerah. adalah negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa” asal 1) dan “Negara menjamin kemerdekaan tiaptia

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 51 penduduk untuk memeluk agamanya masingmasing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu” pasal 2) Pada dua pasal ini segenap penduduk Indonesia yang menganut agama atau kepercayaan yang berbedabeda memperoleh jaminan kemerdekaan meyakini dan menjalankan keyakinannya itu aminan pada konstitusi tersebut diperkuat oleh dua komitmen pemerintah Indonesia pada masa transisi dari reim otoriter ke reim demokratis pengesahan UU tentang M memasukkan pasal 2aj dan ratiikasi kesepakatan internasional tentang hak sipil politik Ketiga pasal itu kemudian menjadi dasar para aktiis menuntut pemerintah memenuhi komitmennya itu ketika sekelompok warga diperlakukan tidak adil dan tidak setara karena keyakinan atau agama yang dia anut akarta 212 I 2) ayangnya insiden diskriminasi terhadap penganut agama tertentu di Indonesia itu memiliki dasar normati Perlakuan tak sepadan terhadap komunitas hmadiyah dibanding komunitas agama lainnya misalnya merujuk pada UU PNP No 1 ahun 199 tentang Penodaan dan atau Penistaan gama ekelompok orang mendesak pemerintah menutup ruang gerak kelompok keagamaan yang dianggap sesat atas dasar UU PNP tersebut ebih jauh para pelaku masuk bui karena mempertahankan apa yang mereka yakini elakangan kriminalisasi terhadap kelompok keagamaan yang dinilai sesat itu melalui UU Internet dan eknologi Inormasi IE) yang memasukkan klausul penodaan agama melalui alatalat elektronik ejak 199211 UU penodaan agama telah menjerat dan memenjarakan 12 orang rouch 212515) Data warga negara yang dipenjara menimbulkan

52 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia penduduk untuk memeluk agamanya masingmasing dan kntreri ada atu piak kaukau kriminaiai untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu” teradap arga atau kempk yang dianggap pasal 2) Pada dua pasal ini segenap penduduk Indonesia “menyimpang” atau “menodai” agama memperlihatkan yang menganut agama atau kepercayaan yang berbedabeda negara tea merenggut kemerdekaan penduduk menganut memperoleh jaminan kemerdekaan meyakini dan agama atau keyakinannya endiri prinip yang tea diamin menjalankan keyakinannya itu aminan pada konstitusi ntitui tersebut diperkuat oleh dua komitmen pemerintah Indonesia ak anya pada ee reguai turunannya eperti pada masa transisi dari reim otoriter ke reim demokratis eraturan Daerah yang lebih dikenal sebagai Perda Syari’ah pengesahan UU tentang M memasukkan pasal 2aj dan membatai ruang gerak arga negara daam beragama dan ratiikasi kesepakatan internasional tentang hak sipil politik menaankan aarannya euai dengan tair yang diyakininya Ketiga pasal itu kemudian menjadi dasar para aktiis enurut data mna erempuan kabupatenkta di menuntut pemerintah memenuhi komitmennya itu ketika ndneia tea memprduki etidaknya erda bernuana sekelompok warga diperlakukan tidak adil dan tidak setara agama mna erempuan ataet eguai ka itu karena keyakinan atau agama yang dia anut akarta mengatur muai dari cara berpakaian untuk perempuan 212 I 2) mraita ak dan narkba ritua agama pengeaan ayangnya insiden diskriminasi terhadap penganut akat pendidikan ur’an reguai tentang nnam agama tertentu di Indonesia itu memiliki dasar normati ruc ebagai cnt penerapan erda tentang Perlakuan tak sepadan terhadap komunitas hmadiyah tata niai di adang yang meaibkan ii di eka negeri dibanding komunitas agama lainnya misalnya merujuk pada memakai ibab eingga beberapa ii nnmuim terpaka UU PNP No 1 ahun 199 tentang Penodaan dan atau “menyesuaikan” diri dengan kewajiban terebut ada aat Penistaan gama ekelompok orang mendesak pemerintah yang ama knep ibab daam am tidak bermakna tungga menutup ruang gerak kelompok keagamaan yang dianggap atau ada beragam pandangan di mana ibab mianya tidak sesat atas dasar UU PNP tersebut ebih jauh para pelaku aru menutupi rambut ada cnt terebut peraturan masuk bui karena mempertahankan apa yang mereka yakini daera bernuana agama terbukti menadi aa atu aktr elakangan kriminalisasi terhadap kelompok keagamaan menega kemerdekaan dan kebebaan arga negara yang dinilai sesat itu melalui UU Internet dan eknologi engapa reguai eperti di ata menadi ambatan bagi Inormasi IE) yang memasukkan klausul penodaan agama kebebaan dan kemerdekaan beragama di negara emacam melalui alatalat elektronik ejak 199211 UU penodaan ndneia enurut n a dan med nNa’im agama telah menjerat dan memenjarakan 12 orang rouch reguai bernuana agama mengekang kebebaan 212515) Data warga negara yang dipenjara menimbulkan arganya karena reguai terebut mendaarkan pada dktrin

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 53 komprehensi atau ajaran agama tertentu Sementara warga menasirkan ajaran agama seara berbeda peraturan atas dasar agama hanya mengakomodasi sebagian tasir dan mengekang tasir yang lain Padahal menurut nNa’im, seseorang yang ingin menjalankan agama dan keyakinan dengan tenang memerlukan negara sekular yang aturan mainnya ditentukan berdasarkan pada prinsip hak asasi manusia konstitusi dan kewarganegaraan nNa’im Pandangan awls maupun nNaim mengandung implikasi bahwa kebebasan beragama atau berkeyakinan hanya akan terpenuhi jika regulasi tersebut dihapus dan hukum ditegakkan seara adil Pertanyaannya mengapa penghapusan regulasi berbasis agama tidak otomatis menghilangkan pengekangan terhadap kebebasan beragamaberkeyakinan isalnya ahkamah onstitusi telah memutuskan bahwa pada kartu tanda penduduk P tidak ada lagi kewajiban menantumkan agama “resmi” pada kolom agama. Ini artinya, warga negara dari kelompok penghayat kini dapat seara eksplisit menatatkan aliran keperayaan pada kolom agama di P Pengakuan tersebut pada gilirannya menjadi dasar pelayanan dari pemerintah setara kepada kelompok penghayat Namun demikian keputusan terimplementasi seara berariasi dari satu daerah ke daerah lain da daerah yang sudah menjalankan putusan tersebut dan ada daerah yang belum menjalankannya Di sisi lain ada regulasi nasional yang dinilai mengekang kebebasan beragama atau berkeyakinan tetapi terlaksana seara berariasi juga isalnya PNPS tidak selamanya berlaku atau tersebut berlaku pada kasus tertentu tetapi tidak pada kasus lainnya agir ni

54 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia komprehensi atau ajaran agama tertentu Sementara warga artinya, ada al lain di lar reglasi dan norma km yang menasirkan ajaran agama seara berbeda peraturan atas memngkinkan ata mengamat ak warga negara mereka dasar agama hanya mengakomodasi sebagian tasir dan perole. erl penelasan alternati ntk memaami mengekang tasir yang lain Padahal menurut nNa’im, ngan antara norma km dan implementasinya di seseorang yang ingin menjalankan agama dan keyakinan masyarakat yang menamin kemerdekaan eragama dan dengan tenang memerlukan negara sekular yang aturan erkeyakinan. mainnya ditentukan berdasarkan pada prinsip hak asasi ala sat awaan alternati teradap pertanyaan di manusia konstitusi dan kewarganegaraan nNa’im atas adala konsep toleransi. ara ali mendeinisikan Pandangan awls maupun nNaim mengandung toleransi dengan eragai pendekatan dan alat kr yang implikasi bahwa kebebasan beragama atau berkeyakinan sda sedemikian rini liai, agir, asadi, hanya akan terpenuhi jika regulasi tersebut dihapus dan . lisan ini seara kss merk deinisi toleransi yang hukum ditegakkan seara adil dirmskan iael aler dalam knya n lratin Pertanyaannya mengapa penghapusan regulasi berbasis . aler menyet tiga syarat toleransi. ertama, ada agama tidak otomatis menghilangkan pengekangan terhadap al yang tidak diskai dari orang ata kelompok tertent. kebebasan beragamaberkeyakinan isalnya ahkamah etidakskaan it isa adi sikap, perilak, ara eriada, onstitusi telah memutuskan bahwa pada kartu tanda ara erniaga, dan setersnya. eda, toleransi datang dari penduduk P tidak ada lagi kewajiban menantumkan piak yang dominan ata yang pnya kasa ntk menindas. agama “resmi” pada kolom agama. Ini artinya, warga negara iak tak erdaya tidak mask ke dalam waana toleransi dari kelompok penghayat kini dapat seara eksplisit karena mereka sda dengan sendirinya akan mengormati menatatkan aliran keperayaan pada kolom agama di P piak erkasa karena mereka tak erdaya. etiga, piak Pengakuan tersebut pada gilirannya menjadi dasar pelayanan dominan ata erkasa terset menaan diri ntk dari pemerintah setara kepada kelompok penghayat Namun meminasakan, mengenyakan, mengilangkan, meminggir demikian keputusan terimplementasi seara berariasi kan, memookkan, dan setersnya aler, . dari satu daerah ke daerah lain da daerah yang sudah ingkatnya, toleransi adala kesediaan piak dominan menjalankan putusan tersebut dan ada daerah yang belum menanggng ean peredaan yang tak diskai dari piak menjalankannya Di sisi lain ada regulasi nasional yang lain yang lei lema seingga dia mamp menaan diri dinilai mengekang kebebasan beragama atau berkeyakinan ntk melenyapkan piak yang tak diskainya it dari tetapi terlaksana seara berariasi juga isalnya PNPS lingkngannya. tidak selamanya berlaku atau tersebut berlaku pada einisi aler memant kita memaami ngan kasus tertentu tetapi tidak pada kasus lainnya agir ni antar mat eragama di Indonesia yang erariasi. etapapn

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 55 reglasi tela diapskan, seperti dalam kass ptsan teradap kelompok pengayat, tidak lantas keeasan erkeyakinan kelompok pengayat teramin. erangka teori toleransi ala aler menyediakan kerangka pemaaman awa kelompok dominan yang toleran kepada piak yang tak erkasa dan tak diskai menadi penent sea mana keeasan kelompok rentan ini isa terpeni. i wilaya di mana toleransi dalam kerangka it terset kp, keeasan komnitas yang tak diskai kelompok dominan akan terpeni dan teramin. i wilaya yang tingkat toleransinya renda, kelompok tak erdaya slit memperole kemerdekaan menalankan agama yang diyakininya. erangka analisis aler terset diperkat teman riset eremy enik dalam knya, lran ithut ibralis . enik menemkan awa toleransi di Indonesia tidak identik dengan lieralisme. ementara lieralisme menekankan pada keeasan indiid, toleransi di Indonesia enderng ersiat komnal. enrtnya, toleransi komunal “…as the willingness to ‘put up’ with idas r rus that n rts, ith rihts dind by ru brshi kesediaan menerima tanpa mengel atas ide ata grp yang ditolak, yang mana aknya dideinisikan anggota komnitas, d enik, . al ini dia temkan dari ara pandang elitelit agama Islam, yang diwakili N, ammadiya, dan ersis yang terkti toleran teradap agamaagama dnia, tetapi tidak menerima keadiran komnitas seperti madiya. enrtnya, toleransi komnal ini diseakan pataan seara ath dndny yang aranya sampai kapan pn akan demikian enik, .

56 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia reglasi tela diapskan, seperti dalam kass ptsan nlaan m nk aa ua olan teradap kelompok pengayat, tidak lantas keeasan nona la maknkan mk aa aa anaan erkeyakinan kelompok pengayat teramin. erangka teori an lum aa naa ku an kmna toleransi ala aler menyediakan kerangka pemaaman aa komuna maa ak a luu awa kelompok dominan yang toleran kepada piak yang laa mana komuna maa umu an tak erkasa dan tak diskai menadi penent sea mana kman na ak aa aaan mmuakan a keeasan kelompok rentan ini isa terpeni. i wilaya di nk knaa laa nu maa a u mana toleransi dalam kerangka it terset kp, keeasan amnan an akan ka ama nan klomok komnitas yang tak diskai kelompok dominan akan aama an nla akan mna laku ku laa terpeni dan teramin. i wilaya yang tingkat toleransinya lan nuk mnaa anaan u ka mmlukan renda, kelompok tak erdaya slit memperole ala anal an l aam a kanka o olan kemerdekaan menalankan agama yang diyakininya. al al nana mumukan aka erangka analisis aler terset diperkat teman olan an a mna mol anal nuuna riset eremy enik dalam knya, lran ithut olan aa o nana mana aa ua ana ibralis . enik menemkan awa toleransi di aa olan an ua ana an mlamau olan Indonesia tidak identik dengan lieralisme. ementara ama lieralisme menekankan pada keeasan indiid, toleransi di

Indonesia enderng ersiat komnal. enrtnya, toleransi gambar 1.1: Tingkatan toleransi komunal “…as the willingness to ‘put up’ with idas r rus that Kelompok n rts, ith rihts dind by ru brshi kesediaan dominan Kelompok merangkul menerima tanpa mengel atas ide ata grp yang ditolak, dominan kelompok TOLERANSI - bersedia yang tak yang mana aknya dideinisikan anggota komnitas, d kelompok mempelajari disukai tadi Pihak dominan dominan hal yang tidak menjadi membiarkan enik, . al ini dia temkan dari ara pandang menahan diri mereka sukai bagian dari Pihak dominan karena mempersekusi dari komunitas tidak peduli kasihan elitelit agama Islam, yang diwakili N, ammadiya, dan kelompok komunitas sebagai wujud terhadap kepada rentan. minoritas, keberagaman. ersis yang terkti toleran teradap agamaagama dnia, komunitas kelompok rentan. rentan. tetapi tidak menerima keadiran komnitas seperti madiya. enrtnya, toleransi komnal ini diseakan pataan seara ath dndny yang aranya sampai kapan aaan n ulna ua umukan aa pn akan demikian enik, . mmaa alam kanka konual u nk ukunan ol aan an an kla mnan

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 57 ama ulk nona alam u u kukunan a a komonn olan kaaan an kaama unaa lum aula olan alam u n akan mnoma mnma uu an nak nan oan an a aaan mnanun a ak aa uoa ak kmna an mmlk kmaan an ama aun kaama alam kukunan makna aa kaan mua ak ka aa amaama alam an oal kaamaan anakala mnna kaa kukunan maka alamna au aku olan kaaan an kaama ana uma aama l kanana ulan n nun mnunakan k kukunan ala anal an komn alam mmaa ua oa aan uuan uama mnunakan k kukunan aala mnoon komuna aamaaama an naa mnalua an mnnkakan uunan ana uma aama k aa kukunan an nklu kukunan an mnmnkan kaama alam aa an unuk kmauan koa an maaakana alu aa lankalanka an munkn kakan unuk mnaa ana uma aama an nklu u aaan noma aana muuk aa alo ana uma aama nlannlan muak mmlakan aa alo ana uma aama ua ak mmaa alo aana ana mlakan l aama an mmlk klmuan an k nan olo aama an aknna alo u aan mlka aa aamana kaama nklu kalanan nonl oa na maaaka an a olan an ukun aa nuk mnaana au mnuulkan ma mol engageent klaan maaaka ukual aoa

58 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia ama ulk nona alam u u kukunan aa an molk laan ukual makuna a a komonn olan kaaan an aala kommn mna alam mmala oum kaama unaa lum aula olan oum alo komunka an nak anauma aama alam u n akan mnoma mnma uu an ommn ana makna o ka ka uku a nak nan oan an a aaan nakan ukan kaaan mnaa a mol engageent mnanun a ak aa uoa ak kmna lanna l anak anka a aa a maaaka an mmlk kmaan an ama aun kaama alam kuan aa mauk akk uaa alam kukunan makna aa kaan mua ak ama n ka la mnkukan kon kun ka aa amaama alam an oal kaamaan kaan olan an kukunan unuk mla anakala mnna kaa kukunan maka alamna aamana auna mmaam uunan anakomuna au aku olan kaaan an kaama ana aama an uunan anaa aama an naa aa uma aama l kanana ulan n nun noma naa an mlnun kaan aau mnunakan k kukunan ala anal an kmkaan aa naa aama aau kaknan an komn alam mmaa ua oa aan uuan mnalankan aaanna amun aa knaaanna uama mnunakan k kukunan aala kaan u ka a nan nka olan aa mnoon komuna aamaaama an naa klomok omnan unuk mnaan aau l au mnalua an mnnkakan uunan ana uma mankul klomok nan aa aan a aama k aa kukunan an nklu kukunan an komunana ua ak u aa u aa mnmnkan kaama alam aa an unuk kukunan mana ukan a ak aa kkaan aau kmauan koa an maaakana kmna mlankan a kaama ana klomok alu aa lankalanka an munkn kakan maaaka aa ukala on kun n akan mna unuk mnaa ana uma aama an nklu u ala oon unuk mnua an mla l ka aaan noma aana muuk aa alo ana uma aamana kukunan koa aan umaa aa aama nlannlan muak mmlakan

aa alo ana uma aama ua ak mmaa alo aana ana mlakan l aama an mmlk Demografi dan Dinamika Sosial Kota Padang klmuan an k nan olo aama an o ak an mnana aa a ana aa aknna alo u aan mlka aa nankaau mnuu nnaan a aa oa aamana kaama nklu kalanan nonl oa aan ak aa an u n aan mlankan n na maaaka an a olan an ukun aa nan dan etnis lainnya. “Padang ini dulunya tanah kosong nuk mnaana au mnuulkan ma mol ama oan lana mnunakanna aa ma engageent klaan maaaka ukual aoa

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 59 singgah ealanan isnis alu laut. ang edalaan dai eeaa daeah keudian edatangan ke sini untuk enai nafkah. Setelah itu, lahirlah yang disebut Padang,” kisahnya. isah soi taksi itu uanya dikoniasi seaaan auik dullah dala enganta untuk uku engeta iaa utus kaya eey adle. enuutnya Padang adalah esisi aat ilayah di ana enduduk inangkaau dai eagai ilayah eigasi. elain kaena di edalaan uatea aat lahan etanian sudah seakin teatas Padang enanikan ekeaan dan enghasilan tana haus etani dulah iii. edasakan eita itu Padang kaenanya adalah kota kosoolitan yang telah dihuni enduduk dai eagai etnis suku agaa dan adat. elain seagai iu kota Poinsi uatea aat Padang uga adalah kota teesa di antai aat ulau uatea. ota yang eiliki luas k ini tedii dai keaatan dan keluahandesa. ota yang ulah enduduknya . ia ini dihuni oleh eagai lata etnis yakni inangkaau aa ionghoa ias entaai atak eh ail dan lainlain. eak tahun esen enduduk ota Padang easal dai etnis inangkaau. dalah aa ika seaa uu ota Padang enganut dan enalankan adat dan tadisi inang. enuut atatan seaah suku ias seat enadi inoitas teesa kedua setelah elanda eaa eeka seagai ekea kasa. uku ias di Padang sudah eau dan eadatasi sehingga suku ini keudian dikenal seagai ias Padang. ai segi agaa ayoitas enduduk ota Padang eagaa sla . oang atolik . oang isten . udha . oang dan indu . oang P ota Padang . edasakan data teseut oulasi enduduk ota Padang eaga dai sisi etnis dan agaa eskiun keeagaan enduduknya

60 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia singgah ealanan isnis alu laut. ang edalaan dai itu asietris di ana gap ulah antara ayritas sla dan eeaa daeah keudian edatangan ke sini untuk enai suku inang dengan inritas agaa dan suku lain sangat nafkah. Setelah itu, lahirlah yang disebut Padang,” kisahnya. auh. isah soi taksi itu uanya dikoniasi seaaan auik arak ulah enduduk yang asietris ini uga taak dullah dala enganta untuk uku engeta iaa utus ada narasi klektif asyarakat ta Padang tentang at kaya eey adle. enuutnya Padang adalah asani aa aa asani itaullah SS. arasi ini esisi aat ilayah di ana enduduk inangkaau dai tidak ernah daat diisahkan dari eristia erang Padri eagai ilayah eigasi. elain kaena di edalaan yang diiin uanku a nl. Perang Padri begitu uatea aat lahan etanian sudah seakin teatas enentukan karena bukan saa eberntak eerintahan Padang enanikan ekeaan dan enghasilan tana haus klnial, tetai uga endesakkan refrasi sla yang etani dulah iii. edasakan eita itu Padang enentang seulah tradisi laa yang tererin dala adat kaenanya adalah kota kosoolitan yang telah dihuni inangkabau. Perglakan antara refris sla yang dibaa enduduk dai eagai etnis suku agaa dan adat. Padri dan kelk adat elahirkan frulasi aat asani elain seagai iu kota Poinsi uatea aat Padang saa saa asani aat sebagai alan keluar eerangan uga adalah kota teesa di antai aat ulau uatea. ota tersebut adler , i. isalnya, erihal tanah ulayat yang yang eiliki luas k ini tedii dai keaatan enurut aaran sla tertentu harus dibagi ahli aris ika dan keluahandesa. ota yang ulah enduduknya keluarga eninggal dunia, seentara adat inang . ia ini dihuni oleh eagai lata etnis yakni eertahankan tanah usaka atas dasar filsfi adat, inangkaau aa ionghoa ias entaai atak eh eertahankan tanah leluhur di baah kendali garis ail dan lainlain. eak tahun esen enduduk keturunan. ota Padang easal dai etnis inangkaau. dalah aa Perang Padri sendiri, enurut aufik bdullah, ika seaa uu ota Padang enganut dan enalankan enandai bukan seata erkara erbedaan andangan adat dan tadisi inang. enuut atatan seaah suku ias idelgi, tetai uga enerinkan ersalan ekni litik seat enadi inoitas teesa kedua setelah elanda lantaran knteks dan kebiakan eerintahan elanda yang eaa eeka seagai ekea kasa. uku ias di Padang berubah. Pada asa itu, enduduk ribui diaibkan sudah eau dan eadatasi sehingga suku ini keudian bekera rdi ada asa tana aksa, keuali ara enghulu. dikenal seagai ias Padang. ai segi agaa ayoitas rang ribui yang uku uang, ereka berkuul dan enduduk ota Padang eagaa sla . oang ebentuk enghulu sendiri agar terbebas dari tana aksa atolik . oang isten . udha . oang dan dan kera rdi. arena asa keayaan ki berakhir dan indu . oang P ota Padang . edasakan enurun, eerintah klnial elanda ulai e data teseut oulasi enduduk ota Padang eaga dai erkenalkan aak, dengan atau tana ersetuuan enghulu. sisi etnis dan agaa eskiun keeagaan enduduknya

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 61 nilah ikal bakal eberntakan asyarakat Padang, atau inang seara uu, terhada enaah bdullah, i. Pada asa aal keerdekaan, sekitar tahun an, frulasi berubah dengan enabahkan itaullah. nasi ini diyakini telah eberi kesan yang berbeda di ana itaullah di atas adat adler, ii. Penabahan itaullah ini berilikasi ada siste keeiinan adat lebih kleks. Seak saat itu, ia dan khatib eiliki eran enting seara fral dala struktur adat. nilah yang keudian dikenal dengan tigo seaangan, tiga del keeiinan yang terdiri dari nini aak, ali ulaa, dan erdik andai. nse ini unul ada kngres adat ada , yang ana ara eserta eerdebatkan knse ini bdullah, ii. ngres adat yang seara khusus endiskusikan S S diadakan ada aal refrasi. egiatan yang diselenggarakan katan endekiaan usli ndnesia tingkat rinsi dan lebaga lainnya ini sebagai resns terhada erubahan yang tengah teradi di tingkat nasinal, yang dinilai akan beribas terhada asyarakat baah. Salah satu erdebatan yang bisa dikeukakan di sini adalah engenai aa akna asani dala ruusan S S ahtiar bna, dsen akultas uku nand, Padang, isalnya engatakan baha asani berakna enang tiang, yang ana tiang adat tersebut teta bisa berdiri, naun akan lauk ika tidak ada tangan, yang dala hal ini syara, atau aaran sla bna, . Persektif sla sebagai enang euud dala kebiakan daerah setelah eerintah daerah engeban tritas lebih besar dari sebelunya. Salah satu tuntutan

62 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia nilah ikal bakal eberntakan asyarakat Padang, atau refrasi yang keudian ditetakan eerintah ndnesia inang seara uu, terhada enaah bdullah, tentang tni daerah, di ana eerintah daerah eiliki i. keenangan dala enentukan arah kebiakan ssial ekni dan litik. eenterian keuangan, eenterian Pada asa aal keerdekaan, sekitar tahun an, uar egeri, eenterian Pertahanan, dan eenterian frulasi berubah dengan enabahkan itaullah. nasi gaa adalah eat isu yang eruakan lebaga di baah ini diyakini telah eberi kesan yang berbeda di ana eerintahan usat. Peberian keenangan terhada itaullah di atas adat adler, ii. Penabahan itaullah eerintah daerah ini ditanggai dengan beraga bentuk, ini berilikasi ada siste keeiinan adat lebih salah satunya enetaan huku sla sebagai insirasi dala kleks. Seak saat itu, ia dan khatib eiliki eran kebiakankebiakan daerah yang keudian dikenal sebagai enting seara fral dala struktur adat. nilah yang Perda Syari’ah. Kota Padang adalah satu di antara kta yang keudian dikenal dengan tigo seaangan, tiga del enetakan kebiakan Perda tersebut ada asa aal keeiinan yang terdiri dari nini aak, ali ulaa, dan tni daerah. etk alu antara eerintah ta Padang erdik andai. nse ini unul ada kngres adat ada dan anggta dean legislatif enibulkan kntrersi, atau , yang ana ara eserta eerdebatkan knse ini leh sebagian engaat disebut sebagai Perda Syari’ah atau bdullah, ii. Perda diskriinatif nas Pereuan, ush, . ngres adat yang seara khusus endiskusikan S Singkatnya, dari segi agaa dan etnis enduduknya, S diadakan ada aal refrasi. egiatan yang ta Padang adalah kta yang beraga, tetai ulah diselenggarakan katan endekiaan usli ndnesia ayritas inritasnya asietris atau arak antara enduduk tingkat rinsi dan lebaga lainnya ini sebagai ayritas dan inritasnya antara banding . ubungan resns terhada erubahan yang tengah teradi di tingkat antara kunitas agaa, khususnya antar kunitas sla di nasinal, yang dinilai akan beribas terhada asyarakat Suatera arat seara uu dala searahnya dinais. baah. Salah satu erdebatan yang bisa dikeukakan di sini Sebagian kelk enginginkan eneraan sla yang adalah engenai aa akna asani dala ruusan S urni, sebagian lainnya ingin eertahankan adat. Perang S ahtiar bna, dsen akultas uku nand, Padang, Padri enandai ertarungan engetahuan tersebut di ana isalnya engatakan baha asani berakna enang erang saudara berlangsung hingga seua ihak saai ada tiang, yang ana tiang adat tersebut teta bisa berdiri, keseakatan yang diruuskan dala aat asani saa saa naun akan lauk ika tidak ada tangan, yang dala hal ini asani itaullah S S. arasi S S itu ada asa syara, atau aaran sla bna, . refrasi keudian ebuahkan kebiakan kntrersial Persektif sla sebagai enang euud dala bernuansa agama, atau Perda Syari’ah. Dalam konteks kebiakan daerah setelah eerintah daerah engeban degrafi, ssial, dan litik deikian, bagaiana situasi tritas lebih besar dari sebelunya. Salah satu tuntutan

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 63 hubungan antar agama di Kota Padang agaimana situasi kemerdekaan beragama atau berkeyakinan di Kota Padang

Kemerdekaan Beragama Berkeyakinan di Kota Padang agaimana memahami Kota Padang dari sudut andang kemerdekaan beragama dan berkeyakinan erdasarkan laoran tahunan kemerdekaan beragama dan berkeyakinan yang diterbitkan he ahid oundation, Setara nstitute, dan S , Kota Padang bukanlah kota istimea dalam hal kemerdekaan beragama atau berkeyakinan di ndonesia dibanding kota lainnya. nsiden elanggaran kemerdekaan beragama atau berkeyakinan di Kota Padang tidak sebanyak di kotakota lain di ndonesia. Dibanding asikmalaya atau irebon di aa arat misalnya, yang dalam satu tahun bisa adi tiga samai emat kasus, insiden di Kota Padang ratarata satu insiden er tahun. Kadangkala, laoranlaoran tahunan tidak menatat insiden elanggaran kemerdekaan beragama atau berkeyakinan. eski dari segi umlah tidak banyak, kasus yang munul di Kota Padang menadi isu nasional. Salah satu kasus aling menarik erhatian media nasional bahkan internasional adalah idana enodaan agama terhada leander an. alon egaai negeri di kantor aeda Kabuaten ini dihukum atas tuduhan enghinaan, enghasutan, dan mendorong ateisme. Kasus ini bermula ketika an mengunggah ernyataan di akun aebook ribadi tentang pikiran ateisme seperti “Tuhan tidak ada”. Dia juga membuat gru di aebook dengan nama inang theist, yang di dalamnya memuat beragam ernyataan erihal

64 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia hubungan antar agama di Kota Padang agaimana situasi pikiranpikiran ateisme. eteah mengaami kekerasan isik kemerdekaan beragama atau berkeyakinan di Kota Padang pengadian negeri uar menetapkan an ersaah dan menjatuhkan hukuman dua setengah tahun dan denda

juta pada uni erdasarkan pada T Kemerdekaan Beragama Berkeyakinan di Kota nonesia . Padang eragai emaga ang menuarakan meniai agaimana memahami Kota Padang dari sudut andang kasus ini seagai peanggaran . mnesti nternasina kemerdekaan beragama dan berkeyakinan erdasarkan misana menatakan aha putusan pengadian terhadap laoran tahunan kemerdekaan beragama dan berkeyakinan an sematamata hukuman atas keakinan dan keeasan yang diterbitkan he ahid oundation, Setara nstitute, dan erekspresi ang dilontarkan di media sosial. “Individu S , Kota Padang bukanlah kota istimea dalam hal termasuk kasus an ang ditahan atau dipenjara itu kemerdekaan beragama atau berkeyakinan di ndonesia semata karena menjaankan seara damai hak mereka atas dibanding kota lainnya. nsiden elanggaran kemerdekaan keeasan erekspresi atau erpikir erkeakinan atau beragama atau berkeyakinan di Kota Padang tidak sebanyak eragama dan erkeperaaan seagai tahanan nurani di kotakota lain di ndonesia. Dibanding asikmalaya atau pisones o onsiene. ementara itu empk erja irebon di aa arat misalnya, yang dalam satu tahun bisa tentang enahanan eenangenang teah menatakan adi tiga samai emat kasus, insiden di Kota Padang ratarata ‘hukum internasional tidak memehkan pematasan satu insiden er tahun. Kadangkala, laoranlaoran tahunan keeasan erpendapat atau erkeakinan ang ereda tidak menatat insiden elanggaran kemerdekaan beragama dengan keakinan keagamaan ppuasi maritas atau dari atau berkeyakinan. yang ditetapkan suatu negara’” (Amnesti Internasional, . eski dari segi umlah tidak banyak, kasus yang munul di Kota Padang menadi isu nasional. Salah satu kasus aling The ndnesia ega esure enter memeri menarik erhatian media nasional bahkan internasional peniaian ereda. enurut emaga ini kasus an adalah idana enodaan agama terhada leander an. memperihatkan agaimana negara menaahgunakan hukum alon egaai negeri di kantor aeda Kabuaten di Indonesia. “Sebenarnya pasal 28 (2) ITE diterapkan untuk Dharmasraya ini dihukum atas tuduhan enghinaan, kasus ujaran keenian meaui media internet ukan tentang enghasutan, dan mendorong ateisme. Kasus ini bermula pendaan agama. ni erarti aparat penegak hukum hakim ketika an mengunggah ernyataan di akun aebook ribadi jaksa dan pisi teah saah menerapkan ketentuan pasa tentang pikiran ateisme seperti “Tuhan tidak ada”. Dia juga terseut dan menaahgunakan ketentuan pasa itu. a membuat gru di aebook dengan nama inang theist, iniah ang menimukan ketidakpastian hukum ang yang di dalamnya memuat beragam ernyataan erihal erakiat pada diskriminasi dalam penegakan hukum” (ILRC

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 65 22, ). erhatian dari banyak pihak menunukkan baha kasus ini menadi preseden yang seara sistemik bisa menadi alat kriminalisasi terhadap pandangan, ideologi, dan keyakinan yang dianggap tidak umum di masyarakat. elalui kaamata hak asasi manusia, negara dianggap telah melanggar kemerdekaan Aan dalam mengekspresikan keyakinan dan pandangan dunianya tentang agama. asus lain yang mengundang perhatian nasional dan internasional adalah penerapan regulasi daerah tentang keaiban menggunakan pakaian muslim di sekolah negeri. ebiakan tersebut tertuang dalam Instruksi alikota yang meaibkan sisi sekolah umum mengenakan ilbab tahun 2. Regulasi ini mendorong seumlah sisi nonmuslim terpaksa mengenakan ilbab ke sekolah dengan berbagai alasan, salah satunya enggan berpolemik dan ingin selesai sesuai adal sekolah. aalah epo memuat artikel dan liputan khusus tentang penerapan regulasi yang diskriminati ini (2 April 28). Sementara itu, sianewsit memuat laporan tentang pemaksaan penggunaan ilbab kepada sisi non muslim berdasarkan regulasi tersebut. Selain aalah epo dan sianews, omnas erempuan meletakkan regulasi tersebut dalam datar kebiakan daerah diskriminati (omnas erempuan, 2). eberapa kasus lain seperti soal pendirian rumah ibadah baru, pendirian bangunan terkait kegiatan keagamaan, dan kegiatan sosial yang diurigai bermoti proselitisasi adalah di antara kasus yang kurang mendapat perhatian nasional, apalagi internasional, di luar dua kasus di atas. enggunakan perspekti kemerdekaan dan norma hukum, pemerintah ota adang dinilai melakukan pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan. egara, baik pemerintah, parlemen,

66 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 22, ). erhatian dari banyak pihak menunukkan baha maupun penegak hukum, aib bertanggungaab atas kasus ini menadi preseden yang seara sistemik bisa menadi pelanggaran tersebut. amun begitu, kaamata kemerdekaan alat kriminalisasi terhadap pandangan, ideologi, dan beragama dan berkeyakinan menempatkan negara sebagai keyakinan yang dianggap tidak umum di masyarakat. elalui satusatunya pihak yang bertanggungaab atas situasi kaamata hak asasi manusia, negara dianggap telah tersebut. rinsip hak asasi manusia meaibkan negara melanggar kemerdekaan Aan dalam mengekspresikan menghormati, melindungi, dan memenuhi kemerdekaan keyakinan dan pandangan dunianya tentang agama. beragama dan berkeyakinan arga negara. asus lain yang mengundang perhatian nasional dan Sebagaimana diuraikan pada bagian aal tulisan ini, internasional adalah penerapan regulasi daerah tentang menekankan persoalan kehidupan keagamaan hanya kepada keaiban menggunakan pakaian muslim di sekolah negeri. negara problematis. ertama, negara adalah konsep abstrak ebiakan tersebut tertuang dalam Instruksi alikota yang yang hanya diisi dan dialankan oleh sebagian arga negara meaibkan sisi sekolah umum mengenakan ilbab tahun yang kebetulan menadi peabat. Sebagai arga, tentu dia 2. Regulasi ini mendorong seumlah sisi nonmuslim memiliki aspirasi. eua, di negara demokratis, peabat terpaksa mengenakan ilbab ke sekolah dengan berbagai menerminkan aah arganya. aah masyarakat yang alasan, salah satunya enggan berpolemik dan ingin selesai kurang ramah kelompok rentan, khususnya terkait keyakinan sesuai adal sekolah. aalah epo memuat artikel dan agama, akan terermin pada kebiakan negara yang ingin liputan khusus tentang penerapan regulasi yang diskriminati dipandang selaras dengan para pemilihnya. Terakhir, prinsip ini (2 April 28). Sementara itu, sianewsit memuat laporan A menekankan kemerdekaan pada level individu, bukan tentang pemaksaan penggunaan ilbab kepada sisi non kelompok. Sementara itu, aksi dan reaksi pada berbagai muslim berdasarkan regulasi tersebut. Selain aalah epo insiden ketegangan kehidupan keagamaan di Indonesia, dan sianews, omnas erempuan meletakkan regulasi khususnya adang, melibatkan komunitas yang lebih luas. tersebut dalam datar kebiakan daerah diskriminati (omnas ntuk itu, tulisan ini perlu beranak pada model analisis lain erempuan, 2). yang oba melihat persoalan kehidupan keagamaan baik dari sisi negara maupun masyarakat. Sebagaimana telah eberapa kasus lain seperti soal pendirian rumah ibadah disinggung di atas, analisis yang dimaksud adalah toleransi. baru, pendirian bangunan terkait kegiatan keagamaan, dan kegiatan sosial yang diurigai bermoti proselitisasi adalah di Dari Kemerdekaan ke Toleransi Umat Beragama antara kasus yang kurang mendapat perhatian nasional, agaimana tingkat toleransi di ota adang Setara apalagi internasional, di luar dua kasus di atas. enggunakan Institute adalah satu di antara lembaga yang melakukan perspekti kemerdekaan dan norma hukum, pemerintah ota pemantauan tingkat toleransi di kotakabupaten di Indonesia. adang dinilai melakukan pelanggaran kebebasan beragama Lembaga ini memantau “kebijakankebiakan pemerintah dan berkeyakinan. egara, baik pemerintah, parlemen, kota, tindakantindakan aparatur pemerintah kota, perilaku

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 67 anta entita i kta—aga engan aga emeinta engan aga an eaieai aam etegenita demografis warga kota” (Setara Institute, 2017:2). Secara lebih ini einii teebut ituunkan ke aam enam aiabe ang iniai ta eatuan aeakebijakan kta ainna tinakan nata emeinta enataan ejabat emeinta eitia eanggaan kebebaan beagama an bekeakinan an emgai agama taun eaakan emantauan itu ta aang menemati anking ke aing baa engan k ementaa k tetinggi iai e ta ana ni atina aa banak a an tantangan ang eu ibenai i ta aang iiat ai enam aiabe aam uei i ata ia iiat ai aiabeaiabe ang iakai enginekan teani kta i ata membei temat teau bea keaa negaa nmai tentang ika an anangan maaakat kuang tamak ejau mana enuuk ta aang beeia betetangga engan ang atau kemk ang aing tiak iukai ejau mana enuuk ta aang beeia aeana iimin e aga ang meeka tiak ukai ejau mana enuuk ta aang beeia eka negei i iaana meneima guu ai kemk ang meeka tiak ukai ejau ini tiak aa ata ang eliale untuk menjaab etanaanetanaan i ata an untuk menaingi soing ang iuun etaa ntitute aangna amai aat ini beum aa uei ini ubik i umata aat kuuna i ta aang ang menjaab etanaanetanaan teebut etaaun beum aa ata ang eliale untuk etanaanetanaan i ata ejuma eita anekt atau kuang itemati ang menggambakan enuuk kta

68 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia anta entita i kta—aga engan aga emeinta secara keseluruhan terkait toleransi. etaa, raktik toleransi engan aga an eaieai aam etegenita di akar rumut. ko ahono, enganut atolik dan staf di demografis warga kota” (Setara Institute, 2017:2). Secara lebih euskuan ota adang, menadi etua di erumahan ini einii teebut ituunkan ke aam enam aiabe ondul awang, ata ir, adang Selatan. ko menadi ketua ang iniai ta eatuan aeakebijakan kta selama tiga eriode berturutturut di tengah anggota ainna tinakan nata emeinta enataan ejabat wargana maoritas muslim. enurutna, selama di akarta emeinta eitia eanggaan kebebaan beagama an ramerame menolak asuki ahaa urnama sebagai calon bekeakinan an emgai agama taun eaakan gubernur I akarta karena agamana berbeda dari emantauan itu ta aang menemati anking ke aing maoritas, tidak ada seorang un anggota wargana ang baa engan k ementaa k tetinggi iai rotes karena diimin nonmuslim. ia berkisah bahwa e ta ana ni atina aa banak a an tantangan setia kali eraaan atal, dia bersama umat risten dan ang eu ibenai i ta aang iiat ai enam aiabe atolik lainna mengadakan ertemuan silaturahmi dengan aam uei i ata mengundang warga sehari setelah eraaan. ereka sengaa tidak memasak untuk menghormati tamu muslim ang ia iiat ai aiabeaiabe ang iakai mungkin tidak bisa memakan ang dimasak nonmuslim. enginekan teani kta i ata membei temat teau “Begitu juga dengan perayaan hari raya kurban. Sebagai bea keaa negaa nmai tentang ika an anangan engurus , saa mengatur kegiatan memanggang daging maaakat kuang tamak ejau mana enuuk ta sate bersamasama, malam setelah umat Islam meraakan hari aang beeia betetangga engan ang atau kemk raa. Semua orang happ, termasuk para pemuda,” tuturnya ang aing tiak iukai ejau mana enuuk ta (awancara ko ahono, staf euskuan gung ota aang beeia aeana iimin e aga ang meeka adang, 2 gustus 201). isah ini tentu saa kontras dengan tiak ukai ejau mana enuuk ta aang beeia skor ota oleran karena, selain aneotal, cerita ini teradi di eka negei i iaana meneima guu ai kemk akar rumut. ang meeka tiak ukai ejau ini tiak aa ata ang eliale untuk menjaab etanaanetanaan i ata an eua, raktik toleransi di dalam kebudaaan dan untuk menaingi soing ang iuun etaa ntitute tradisi. ita daat menemukan raktik toleransi ada tradisi aangna amai aat ini beum aa uei ini ubik i penelupan antara enduduk iasristen dan inanguslim umata aat kuuna i ta aang ang menjaab sebagaimana teradi di kelurahan ata ir, adang Selatan. etanaanetanaan teebut enceluan ini dilakukan dua hal: erembukkan aktiitas sosial dengan tokoh inanguslim setemat dan ias etaaun beum aa ata ang eliale untuk risten bereran dalam aktiitas sosial. ukan hal aneh di etanaanetanaan i ata ejuma eita anekt atau kelurahan ata ir ketika ukun arga misalna diimin kuang itemati ang menggambakan enuuk kta enduduk beragama risten betaaun enduduk maoritas

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 69 musim. Syarat kepemimpinan daam knteks ini bukan atar beakang agama atau identitas ainnya, meainkan kemampuan manajeria atau pengeaan sumber daya di masyarakat Seriyn, . agiagi, praktik ini mungkin tidak akan teratat sebagai praktik teransi ta adang karena terjadi di akar rumput yang siatnya kasus per kasus. nth praktik teransi etiga adaah alao atau pembauran ala Minangkabau. “Malakok merupakan proses pemasukan peeburan pendatang baru ke daam struktur pasukuan asa, maupun kesepakatan nagari membentuk suku baru bagi pendatang baru” (Sefriyono, 2014:88). Malakok umumnya hanya beraku bagi mereka yang satu suku dengan akan dieburkan, daam ha ini sesama inang, atau etnis ain namun beragama sam. a ini mendasarkan diri pada BS SB yang menekankan pada kesamaan adat atau agama. eski demikian, nagari Sungai Buuah, eamatan Batang nai, abupaten adang ariaman merupakan pengeuaian. i nagari ini, aakk terjadi tidak saja dengan mereka yang sesama etnis inang atau seagama, meainkan juga intas agama daam ha ini iasristen. ereka mengikuti ritua dan prses aakk sebagaimana mestinya. engakuan dan penerimaan ini memungkinkan nagari memberi atua baru yang etnisnya ias sekaigus risten Seriyn, . iihat dari praktik ini, penduduk adang teah meakukan apa yang eh aer disebut sebagai meampaui teransi, di mana pihak dminan tidak saja menahan diri tidak menghakimi apaagi menindak kempk rentan di uar hukum, meainkan merangkunya. alao atan eneupan adaah di antara nth yang menunjukkan ha itu. amun demikian, praktik meampaui teransi itu terjadi di

70 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia musim. Syarat kepemimpinan daam knteks ini bukan atar masyarakat akar rumput, belum menyentu leel elit, apalagi beakang agama atau identitas ainnya, meainkan sistematis menadi kebiakan publik yang siapa pun kemampuan manajeria atau pengeaan sumber daya di alikotanya, masyarakat berbaur dan bergaul. raktik masyarakat Seriyn, . agiagi, praktik ini toleransi di akar rumput perlu disaling up dari akar rumput mungkin tidak akan teratat sebagai praktik teransi ta ke leel elit atau kebiakan publik. adang karena terjadi di akar rumput yang siatnya kasus per i samping erita baik di atas, kisakisa aneotal yang kasus. sebaliknya uga tidak sulit ditemukan. ada beberapa insiden, nth praktik teransi etiga adaah alao atau praktik kurang toleran itu teradi karena ketiadaan pembauran ala Minangkabau. “Malakok merupakan proses keperayaan antar umat beragama. Seperti uga tela pemasukan peeburan pendatang baru ke daam struktur disinggung pada bagian aal tulisan, ubungan antar umat pasukuan asa, maupun kesepakatan nagari membentuk suku beragama di adang, sebagaimana kotakota lainnya di baru bagi pendatang baru” (Sefriyono, 2014:88). Malakok ndonesia, masi menyimpan keurigaan akan teradinya umumnya hanya beraku bagi mereka yang satu suku dengan proselitisasi atau buuk rayu perpindaan agama di akan dieburkan, daam ha ini sesama inang, atau etnis ain masyarakat. eurigaan ini tampak sekali dalam beberapa namun beragama sam. a ini mendasarkan diri pada BS insiden. Misalnya, protes keras munul teradap sebua SB yang menekankan pada kesamaan adat atau agama. ruma sakit sasta yang dinilai menyebarkan aaran agama eski demikian, nagari Sungai Buuah, eamatan Batang tertentu. “Saudara saya perna menadi pasien di ruma sakit nai, abupaten adang ariaman merupakan pengeuaian. tersebut. etul baa piak ruma sakit menaarkan untuk i nagari ini, aakk terjadi tidak saja dengan mereka yang didoakan ole sala seorang staf. etapi, pasien bisa sesama etnis inang atau seagama, meainkan juga intas menolaknya ika tidak berkenan. Saat itu, keluarga menolak agama daam ha ini iasristen. ereka mengikuti ritua taaran itu. iak ruma sakit tidak perna menaarkan lagi dan prses aakk sebagaimana mestinya. engakuan dan selama saudara saya itu di rumah sakit tersebut,” tutur penerimaan ini memungkinkan nagari memberi atua baru Sudarma, anggota roinsi Sumatera arat perakilan yang etnisnya ias sekaigus risten Seriyn, . udda (aanara 2 gustus 2018). iihat dari praktik ini, penduduk adang teah Sudarma uga bererita pengalaman komunitas meakukan apa yang eh aer disebut sebagai meampaui udda, dalam al ini udda u i, yang diprotes ketika teransi, di mana pihak dminan tidak saja menahan diri pemusnaan etnis oingya dilakukan di antaranya tidak menghakimi apaagi menindak kempk rentan di uar komunitas udda di Myanmar. ia menurutkan, hukum, meainkan merangkunya. alao atan eneupan Saat itu, berbagai organisasi keagamaan slam datang ke adaah di antara nth yang menunjukkan ha itu. amun kantor udda u i. rangorang di u i ini an demikian, praktik meampaui teransi itu terjadi di pengusaa. Mereka kurang mengerti agama dan politik

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 71 di adan. ran u hi menatakan baha yan akan meneluarkan ernyataan ranisasi usat. elmk yan rtes tidak uas. ereka kemudian menanam, ika dalam beberaa hari tidak ada ernyataan, mereka akan datan lai denan umlah massa yan lebih banyak. Saat itu, saya aak u hi untuk ikut eduli terhada enderitaan hinya. ami lalu membuat erakan enalanan dana untuk hinya di adan Selatan. lihalih rtes, erakan ini kemudian menadi erakan bersama untuk disalurkan keada enunsi hinya aanara ustus . euriaan terhada rselitisasi di balik bantuan ssial telah beberaa kali teradi dan berulan. isalnya, insiden aska ema silam, yan mana ditenarai ada ristenisasi di balik bantuan bencana gempa. “Masyarakat inan itu kalau tidak terusik, aman dia. barat lebah, kalau tidak dianu tidak akan meniit dia. alah akan mendaatkan hasil. ada lalu bukan hanya ema, tetai ua ema akidah. elaan bernama Samarita masuk ke ariaman melalui . ia baa bantuan. idak ada masalah aalnya. enadi masalah ketika dia masukan nil di dalam bantuan sembilan bahan kk tersebut. asyarakat mayoritas Islam. Untuk apa Injil dibagikan di sana?” (Norman us, Sekretaris rinsi Sumatera arat, aanara ustus . ekhaatiran ini bukan hal baru, melainkan erasaan teranam yan sudah munul seak bansa ndnesia berbenah sebaai bansa baru uiburrahman, . erdasarkan bserasi sederhana, betul baha beberaa erea berdiri teak dan beberaa sedan renasi, alihalih ersekusi anitia embanunan erea. etul ua baha

72 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia di adan. ran u hi menatakan baha yan secara sekilas toleransi terbangun. Namun demikian akan meneluarkan ernyataan ranisasi usat. kecurigaan teradap komunitas minoritas tampak menjadi elmk yan rtes tidak uas. ereka kemudian pendorong ketegangan antar komunitas agamaagama. menanam, ika dalam beberaa hari tidak ada Menurut ko ayono pengurus keuskupan ota adang ernyataan, mereka akan datan lai denan umlah misalnya menyatakan baa dalam beberapa taun terakir massa yan lebih banyak. Saat itu, saya aak u hi perayaan aska menggunakan metode paai ampir tidak untuk ikut eduli terhada enderitaan hinya. ami mungkin ditemukan sesuatu yang pada masa lalu perna lalu membuat erakan enalanan dana untuk terjadi di ota adang (aancara gustus . hinya di adan Selatan. lihalih rtes, erakan Merujuk pada kategorisasi toleransi ala Micael aler ini kemudian menadi erakan bersama untuk ota adang belum bisa melampaui toleransi mala disalurkan keada enunsi hinya aanara cenderung di baanya. idak toleran ke melampaui ustus . toleransi menurut aler ada lima tingkatan (a iak euriaan terhada rselitisasi di balik bantuan ssial dominan tidak peduli teradap komunitas rentan (b piak telah beberaa kali teradi dan berulan. isalnya, insiden dominan membiarkan karena kasian kepada kelompok aska ema silam, yan mana ditenarai ada rentan (c kelompok dominan menaan diri mengakimi ristenisasi di balik bantuan bencana gempa. “Masyarakat kelompok rentan (d kelompok dominan bersedia inan itu kalau tidak terusik, aman dia. barat lebah, kalau mempelajari al yang tidak mereka sukai dari komunitas tidak dianu tidak akan meniit dia. alah akan minoritas (e kelompok dominan merangkul kelompok yang mendaatkan hasil. ada lalu bukan hanya ema, tetai tak disukai tadi menjadi bagian dari komunitas sebagai ujud ua ema akidah. elaan bernama Samarita masuk ke keberagaman. erdasarkan data di atas sulit mengatakan ariaman melalui . ia baa bantuan. idak ada baa situasi toleransi ota adang di kategori ‘d’ dan ‘e’, masalah aalnya. enadi masalah ketika dia masukan nil di atau kategori yang melampaui toleransi di mana memandang dalam bantuan sembilan bahan kk tersebut. asyarakat secara positi dan memberdayakan kelompok rentan sebagai mayoritas Islam. Untuk apa Injil dibagikan di sana?” (Norman sumber kekuatan yang arna arni di masyarakat. us, Sekretaris rinsi Sumatera arat, aanara erdasarkan pandangan elit keagamaan ota adang paling ustus . ekhaatiran ini bukan hal baru, melainkan jauh memenuhi tingkatan ‘c’ atau toleransi yang mana bisa erasaan teranam yan sudah munul seak bansa ndnesia menaan diri tidak menindas kelompok rentan. berbenah sebaai bansa baru uiburrahman, . ampai di sini kita sampai pada kenyataan baa erdasarkan bserasi sederhana, betul baha beberaa keidupan sosial keagamaan masyarakat ota adang masi erea berdiri teak dan beberaa sedan renasi, alihalih perlu ditingkatkan ke kesediaan mempelajari kelompok rentan ersekusi anitia embanunan erea. etul ua baha dan melibatkan mereka dalam keidupan sosial politik

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 73 sebagai arna arni yang menguatkan alihalih ancaman akah untuk menggerakkan hal itu erkara mustahil elihat raktik kehiduan antar umat beragama atau antar iman, masyarakat ota adang memiliki modal sosial baik sebagaimana diraktikkan di masyarakat baah raktik sosial keagamaan yang memerlihatkan raktik toleransi, atau bahkan melamaui, adalah modal sosial yang bisa dikembangkan lagi atau malah dilembagakan ementara itu, raktik buruk yang lebih banyak disumbang kecurigaan bisa menjadi tantangan yang erlu diatasi bagi masa dean ota adang yang inklusi dan harmoni

Melampaui Toleransi, Menggapai Kerukunan erdasarkan uraian di atas, analisis berdasar toleransi saja sudah lebih komlet, tetai masih tidak cuku ita memerlukan analisis yang bisa mendorong masyarakat dan emerintah khususnya di ota adang melamaui toleransi kerukunan erukunan di sini, seerti telah diuraikan sebelumnya, merujuk ada hubungan antar komunitas agama di masyarakat elit mauun nonelit yang mendasarkan diri ada rinsi toleransi, kesetaraan, dan kerjasama asyarakat ota adang ada dasarnya memiliki modal sosial yang memadai khususnya di leel akar rumut untuk mendorong raktik kerukunan lebih maksimal kan tetai, sejumlah tantangan juga erlu dihadai dan diatasi secara kreati ntuk itu, emat strategi daat dikembangkan di sini memerlebar hubunganhubungan asosiasi dan roesional memelihara hubungan antar komunitas dalam kehiduan seharihari di akar rumut memerbanyak kegiatan simbolik

74 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia sebagai arna arni yang menguatkan alihalih ancaman yang secara sadar berorientasi ada kerukunan dan akah untuk menggerakkan hal itu erkara mustahil memeroleh dukungan emerintah elihat raktik kehiduan antar umat beragama atau antar emerbanyak hubunganhubungan asosiasi u iman, masyarakat ota adang memiliki modal sosial baik bungan asosiasi, menurut shutosh arshney, merujuk ada sebagaimana diraktikkan di masyarakat baah raktik engalaman di ndia meruakan aktor yang secara signiikan sosial keagamaan yang memerlihatkan raktik toleransi, atau menentukan kenaa beberaa erkotaan terjadi kerusuhan bahkan melamaui, adalah modal sosial yang bisa atau tidak enelitiannya di beberaa kota, membandingkan dikembangkan lagi atau malah dilembagakan ementara itu, kotakota yang terjadi kerusuhan dengan kota yang tidak raktik buruk yang lebih banyak disumbang kecurigaan bisa ada kotakota yang tidak terjadi kerusuhan seerti erala, menjadi tantangan yang erlu diatasi bagi masa dean ota menurut analisisnya, menunjukkan baha hubungan asosiasi adang yang inklusi dan harmoni lintas agama, lintas keyakinan, dan lintas etnis berjalan dariada kota yang terjadi kerusuhan seerti di ttar radesh isalnya, asosiasi ecinta burung akti menyelenggarakan Melampaui Toleransi, Menggapai Kerukunan kegiatan ertemuan yang anggotanya agama dan etnis erdasarkan uraian di atas, analisis berdasar toleransi sehingga ada komunikasi, keercayaan, dan saling me saja sudah lebih komlet, tetai masih tidak cuku ita lindungi ubungan ara anggotanya mamu meredam memerlukan analisis yang bisa mendorong masyarakat dan rumor yang beredar arshney, emerintah khususnya di ota adang melamaui toleransi de dan engalaman ndia ini bisa menjadi model bagi kerukunan erukunan di sini, seerti telah diuraikan hubungan asosiasi yang erlu dikembangkan di ota adang sebelumnya, merujuk ada hubungan antar komunitas agama alah satunya asosiasi bisnis yang berorientasi ada di masyarakat elit mauun nonelit yang mendasarkan diri kerukunan erukunan di sini tidak berhenti ada ketiadaan ada rinsi toleransi, kesetaraan, dan kerjasama asyarakat kekerasan, melainkan juga berarti terenuhi kesetaraan dalam ota adang ada dasarnya memiliki modal sosial yang mengakses hak kearganegaraan seerti kemungkinan memadai khususnya di leel akar rumut untuk mendorong mendirikan rumah ibadah baru bagi anggota komunitas raktik kerukunan lebih maksimal kan tetai, sejumlah agama yang oulasinya sudah tambah banyak, atau tantangan juga erlu dihadai dan diatasi secara kreati kerjasama yang lebih luas alah satu modal sosial yang daat ntuk itu, emat strategi daat dikembangkan di sini dikembangkan adalah kemah emuda yang sudah emat memerlebar hubunganhubungan asosiasi dan roesional tahun diaali emerintah melalui antor ilayah memelihara hubungan antar komunitas dalam kehiduan ementerian gama aancara ainal , gustus seharihari di akar rumut memerbanyak kegiatan simbolik emah emuda ini daat juga didukung ara engusaha lintas agama yang mendorong kerjasama antar

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 75 emuda lintas iman lebih sering engan demikian, rumor yang menggambarkan erbedaan sebagai ancaman daat dikurangi melalui kedekatan hubungan antar emuda ereka daat saling klariikasi jika ada rumor yang memecah belah emelihara hubungan seharihari di akar rumut yang sudah berorientasi kerjasama yang menumbuhkan rasa ercaya menjadi agenda kedua yang daat dikembangkan untuk memerkuat kerukunan engalaman mbon menunjukkan hal serua aa aplele, sebuah endor barangbarang eceran yang harus menjangkau berbagai area di aluku, menjadi sarana asosiasi eremuaneremuan lintas agama yang mengubah konlik lebih ositi anak keluarga yang bergantung ada aa apalele sebagai sumber kehiduan ekanisme kerjanya, beberaa orang mengedarkan barang dagangannya ke berbagai area yang di sana sudah ada calon enjual setemat yang akan menjajakan keada ara embeli rangorang yang terlibat dalam ama alele ini membentuk solidaritas yang begitu kuat sehingga merekalah yang ertama kali membuka hubungan yang sekian lama terutus karena kekerasan attu, i ota adang, erjumaanerjumaan seharihari yang daat dijadikan sebagai alat transormasi sosial sudah tersedia isalnya, organisasi seerti uddha u hi sudah diakui sebagai lembaga sosial yang diyakini bukan sebagai ancaman ketika mereka menjalankan kegiatan sosial di daerah yang membutuhkan urman Agus menyatakan, “Kerjasama lain dalam kegiatan sosial isalnya ada banjir bandang di olok ami turun bersama dengan uddha u hi arena ini sosial, tidak ada melihat agama kami bekerja sama karena jika mereka memberi bantuan, maka tidak ada yang mem

76 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia emuda lintas iman lebih sering engan demikian, rumor uakan arga ereka tak mau menyerakan senr yang menggambarkan erbedaan sebagai ancaman daat Mereka minta kami yang membagikan. Mereka bilang, ‘kami dikurangi melalui kedekatan hubungan antar emuda tak mau memagkan kaatr tung maammacam.’ ereka daat saling klariikasi jika ada rumor yang memecah Kam agkan aanbahan pokok tersebut” (wawancara belah urman Agus Agustus Keterukaan an karas emelihara hubungan seharihari di akar rumut yang me ua u aat rekas emagaemaga sudah berorientasi kerjasama yang menumbuhkan rasa ssa yang erass keagamaan ercaya menjadi agenda kedua yang daat dikembangkan Asek ketga yang aat menja arena transrmas untuk memerkuat kerukunan engalaman mbon uungan ssa keagamaan ar terans ke kerukunan menunjukkan hal serua aa aplele, sebuah endor aaa memanaatkan smsm kutura aa barangbarang eceran yang harus menjangkau berbagai area engaaman Amn, erta rakyat an memr kekt di aluku, menjadi sarana asosiasi eremuaneremuan menja sarana ag eraga ak memangun kema lintas agama yang mengubah konlik lebih ositi anak ersatuan an ersauaraan aska ana knk kmuna keluarga yang bergantung ada aa apalele sebagai sumber kehiduan ekanisme kerjanya, beberaa orang yang meneaskan ruan rang aa satunya erta rakyat mengedarkan barang dagangannya ke berbagai area yang di tentang unusaku seaga asa muasa nagar atu musm sana sudah ada calon enjual setemat yang akan menjajakan an untetu Krsten erta rakyat tentang unusaku, keada ara embeli rangorang yang terlibat dalam ama seua gunung uau eram, menja sarana memererat alele ini membentuk solidaritas yang begitu kuat sehingga uungan kema enuuk musm an Krsten keua merekalah yang ertama kali membuka hubungan yang neger aa itoang asoaa kta semua ersauara katan sekian lama terutus karena kekerasan attu, ssa meau erta rakyat yang seara smk memersatukan keua nagar n eekt mengua knk ke i ota adang, erjumaanerjumaan seharihari ara naama attu, yang daat dijadikan sebagai alat transormasi sosial sudah tersedia isalnya, organisasi seerti uddha u hi sudah eajaran yang aat etk untuk knteks Kta diakui sebagai lembaga sosial yang diyakini bukan sebagai aang aaa agamana memanaatkan sm kutura ancaman ketika mereka menjalankan kegiatan sosial di daerah seaga sarana untuk kerukunan eka ag kerukunan sn yang membutuhkan urman Agus menyatakan, “Kerjasama ukan saja terans, teta juga kesetaraan an kerjasama lain dalam kegiatan sosial isalnya ada banjir bandang di aa satu ma ssa erua sm kutura yang entng olok ami turun bersama dengan uddha u hi arena Kta aang aaa trtas n amak keaa anak ini sosial, tidak ada melihat agama kami bekerja sama karena kemenakan n amak aa kenyataannya sua menja jika mereka memberi bantuan, maka tidak ada yang mem sarana untuk intenal poliing emsan nterna

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 77 komunitas. Misalnya, ini Mamak mampu menahan anak anak mua terlibat tawuran antar kampung karena secara kultural mereka percaya ini Mamak aalah orang yang mereka percayai, biak, an penuh pertimbangan (awancara eriyono, gustus . toritas ini Mamak ini apat ikembangkan untuk menggerakkan anakanak mua kerasama umat beragama. ukungan pemerintah aerah penting. alah satu pengalaman menarik atang ari urabaya. urabaya paa tahun menerbitkan kebiakan era oleransi sebagai bentuk ukungan pemerintah terhaap upaya membangun kerasama an kerukunan i proinsi ini. era ini lahir ari kesaaran pemerintah setempat bahwa toleransi an kerukunan tiak bisa beriri seniri. ukungan pemerintah yang sistemik amat iperlukan agar hubungan an ikatan sosial tiak tergantung aktor melainkan uga bagian penting ari pemerintah. erseiakah ota aang mengambil inisiati serupa, menerbitkan eraturan aerah tentang toleransi ni pertanyaan yang menantang baik bagi pemerintah maupun masyarakat i ota aang. ika ota aang berani ambil langkah tersebut, maka kesetaraan, toleransi, an kerasama yang merupakan wuu nyata kerukunan akan terlembagakan. iapa pun peabatnya, siapa pun tokoh masyarakatnya, ari kalangan mana pun tokoh aatnya, kerukunan apat ikembangkan karena suah menai agena besar kotanya. ika suah terlembagakan, maka inisiati seperti kemah pemua lintas iman yang ikerakan antor ilayah ementerian gama akan apat berlangsung regular bagi masyarakat.

78 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia komunitas. Misalnya, ini Mamak mampu menahan anak Penutup anak mua terlibat tawuran antar kampung karena secara ingkasnya, tulisan ini mengaukan argumen bahwa kultural mereka percaya ini Mamak aalah orang yang masyarakat aang paa asarnya mempunyai moal sosial mereka percayai, biak, an penuh pertimbangan (awancara yang memaai untuk membina an mengembangkan eriyono, gustus . toritas ini Mamak ini apat kerukunan umat beragama, namun masih banyak tantangan ikembangkan untuk menggerakkan anakanak mua yang perlu iperhatikan untuk mencapai kerukunan yang kerasama umat beragama. sesungguhnya. Moal sosial yang imaksu aalah praktik ukungan pemerintah aerah penting. alah satu kerukunan yang telah menai keseharian i leel akar pengalaman menarik atang ari urabaya. urabaya paa rumput. antangan yang paling besar aalah bagaimana tahun menerbitkan kebiakan era oleransi sebagai kerukunan tersebut ilembagakan sehingga praktik bentuk ukungan pemerintah terhaap upaya membangun kerukunan menai agena bersama antara pemerintah an komunitas agamaagama untuk menciptakan masyarakat kerasama an kerukunan i proinsi ini. era ini lahir ari inklusi. rgumen tersebut ibangun menggunakan tilikan kesaaran pemerintah setempat bahwa toleransi an perspekti kerukunan, yang inilai melampaui toleransi an kerukunan tiak bisa beriri seniri. ukungan pemerintah kemerekaan beragamaberkeyakinan. yang sistemik amat iperlukan agar hubungan an ikatan sosial tiak tergantung aktor melainkan uga bagian penting ulisan ini, karenanya, mencoba menawarkan perspekti ari pemerintah. erseiakah ota aang mengambil kerukunan yang lebih optimis namun sekaligus realistis. inisiati serupa, menerbitkan eraturan aerah tentang erspekti kemerekaan beragama an toleransi tiak cukup toleransi ni pertanyaan yang menantang baik bagi untuk menorong hubungan sosial keagamaan lebih alam i pemerintah maupun masyarakat i ota aang. ika ota kota ini. erukunan i sini mensyaratkan kesetaraan an kerasama i masyarakat. Melalui perspekti ini, tulisan ini aang berani ambil langkah tersebut, maka kesetaraan, mengientiikasi moal sosial kesetaraan an kerasama yang toleransi, an kerasama yang merupakan wuu nyata telah terai i masyarakat. ubungan yang setara an kerukunan akan terlembagakan. iapa pun peabatnya, siapa kerasama itu, sayangnya, lebih banyak terai i leel akar pun tokoh masyarakatnya, ari kalangan mana pun tokoh rumput. ementara itu, kalangan elit masih memenam rasa aatnya, kerukunan apat ikembangkan karena suah curiga atau perasaan terancam ari mereka yang berbea. menai agena besar kotanya. ika suah terlembagakan, erukunan, karenanya, perlu isalling up ari akar rumput maka inisiati seperti kemah pemua lintas iman yang ke ota aang secara keseluruhan secara lebih holistik. ikerakan antor ilayah ementerian gama akan apat erasarkan argumen tersebut, pemerintah ota berlangsung regular bagi masyarakat. aang, an kotakota lainnya, suah saatnya melihat persoalan kehiupan keagamaan ari kacamata kerukunan

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 79 yang inklusi an berorientasi paa penciptaan masyarakat yang uga inklusi. uah saatnya menghinari cara panang mayoritarianisme, yang menempatkan suara mayoritas sebagai penentu. empatkanlah setiap warga negara an komunitas i masyarakat sebagai warga yang setara manusia. tas nama kemanusiaan, setiap warga berhak menapat pelayanan setara an kewaiban membangun kota secara bersamasama. euanya mau tiak mau merupakan tanggung awab pemerintah. elain pemerintah, tokoh agama, tokoh aat, an tokoh masyarakat lainnya tiak bisa tinggal iam. erukunan umat beragama aalah moal penting bagi kemauan kota. emakin rukun, semakin anggota warga saling bekera sama. emakin kerasama igalakkan, kemauan sebuah kota akan lebih cepat tercapai. ebaliknya, sikap, pikiran, serta tinakan yang merusak hubungan antar komunitas masyarakat membuat orang tiak betah beraa i alamnya. leh karena itu, kontribusi tokoh agama, aat, an masyarakat lainnya sangat penting bagi masa epan kerukunan yang inklusi i ota aang, yang bisa menai pembelaaran bagi masyarakat i kota lainnya i nonesia.

Daftar Pustaka

Abna, B., & Suleman, D. R. (2007). “Penyamaan persepsi atas makna (meaning aat basani syarak alam hukum adat Minangkabau.” alam eangun asa epan inangaau ai espeti a as anusia, .

80 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia yang inklusi an berorientasi paa penciptaan masyarakat Aliaui, , Bagir, .A., Rasadi, ., (207). eeasan oleansi yang uga inklusi. uah saatnya menghinari cara panang an eoise iset an eiaan gaa i nonesia mayoritarianisme, yang menempatkan suara mayoritas akarta PSAD Paramadina. sebagai penentu. empatkanlah setiap warga negara an Aliaui, ., Panggabean, S. R., Sumakty, . ., Anik, . komunitas i masyarakat sebagai warga yang setara manusia. ., Mubarak, ., & urayati, S. (202). ispute tas nama kemanusiaan, setiap warga berhak menapat huhes in aata. Asian a entre & entre r pelayanan setara an kewaiban membangun kota secara slami a and Siety, niersity Melburne. bersamasama. euanya mau tiak mau merupakan tanggung awab pemerintah. Amnesti nternasinal Reprt. (20). oseuting eligious elie nonesias lasphe aws ndn Amnesti elain pemerintah, tokoh agama, tokoh aat, an tokoh nternatinal. masyarakat lainnya tiak bisa tinggal iam. erukunan umat beragama aalah moal penting bagi kemauan kota. emakin Anaim, A. A. (200). sla an the seula state. arard rukun, semakin anggota warga saling bekera sama. emakin niersity Press. kerasama igalakkan, kemauan sebuah kota akan lebih cepat Ansari, S. (7). he aata hate o une a histo o tercapai. ebaliknya, sikap, pikiran, serta tinakan yang the gentleans ageeent etween the slai an the seula merusak hubungan antar komunitas masyarakat membuat ationalists in oen nonesia (Dtral dissertatin, orang tiak betah beraa i alamnya. leh karena itu, Mill niersity ibraries). kontribusi tokoh agama, aat, an masyarakat lainnya sangat Ari, Syaiul (ed.) (20). enggali eaian eupu penting bagi masa epan kerukunan yang inklusi i ota euunan eta euunan an onli eagaaan i aang, yang bisa menai pembelaaran bagi masyarakat i nonesia. akarta Badan itbang dan Diklat, Puslitbang kota lainnya i nonesia. eidupan eagamaan, ementerian Agama, ndnesia.

Bagir, .A. (20). apoan ltenati enanganan asalah Daftar Pustaka enoaan gaa gyakarta RS M. Bush, R. (2008). “Regional ‘Sharia’Regulations in Indonesia: Anomaly or Symptom.” Dalam Fealy (ed.), pessing Abna, B., & Suleman, D. R. (2007). “Penyamaan persepsi atas sla e ligious ie an olitis in nonesia Singapre makna (meaning aat basani syarak alam hukum nstitute Suteast Asian Studies. adat Minangkabau.” alam eangun asa epan inangaau ai espeti a as anusia, . Candraningrum, D. dan Febrianti. (2008). “ilbab, aib dan Menyesuaikan”. aalah epo, edisi. 0 – 20 April 200.

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 81 Crouch, M. (2007). “Regulating Places of Worship in nonesia pholing reeo of Religion for Religious Minorities.” ing egal tu., . Crouch, M. (202). uicial reie an religious freeo he case of nonesian hais. ne e, , . achruin, . (20). apoan olei asi anasila. ogaarta CRC M. aler, ., erlian, ., ullah, . (200). engeta iaa utus atiaat eoise gaa an olonialise i inangaau. reeo nstitute. aa, . (2). Riaat iup r. ul ai ullah an euangan au gaa i uatea aarta ina. onas Perepuan. (20). eeasan ehaap eepuan egaa egea utus punitas elau aarta onas Perepuan. attu, . . M. (20). alit an inteeligious elationships he ole o olletie eo in histianusli engageents in aluu nonesia (octoral issertation, rauate heological nion). Menchi, . (20). sla an eoa in nonesia oleane without iealis Carige niersit Press. Muntafa, ., lu, R., an aula, ., (207). nes euunan at eagaa aarta aan itang an ilat, Puslitang ehiupan eagaaan, eenterian gaa, nonesia.

82 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia Crouch, M. (2007). “Regulating Places of Worship in Panggaean, . R., liaui, . (20). eolisian onli nonesia pholing reeo of Religion for Religious eagaaan i nonesia. Centre for the tu of sla an Minorities.” ing egal tu., . eocrac. Crouch, M. (202). uicial reie an religious freeo he Putro, aenal .. (e.) (207). istosi eeagaaan case of nonesian hais. ne e, , . asaaat . aarta aan itang an ilat, Puslitang ehiupan eagaaan, eenterian achruin, . (20). apoan olei asi anasila. gaa, nonesia. ogaarta CRC M. Rals, . (200). he law o peoples with he iea o puli eason aler, ., erlian, ., ullah, . (200). engeta iaa eisite. arar niersit Press. utus atiaat eoise gaa an olonialise i inangaau. reeo nstitute. Sefriyono, S. A. (2016a). “Malaokok: Model Menegosiasikan eragaan agi tnis iasristen an Minangaau aa, . (2). Riaat iup r. ul ai ullah sla i aupaten Paang Pariaman.” , . an euangan au gaa i uatea aarta ina. (2016b). “Harmoni Dalam Perbedaan: Strategi Pengelolaan Keragaman Beragama.” uast unal onas Perepuan. (20). eeasan ehaap eepuan enelitian an engaian eounal, 2 (), . egaa egea utus punitas elau aarta onas Perepuan. etara nstitute. (207). nes ota olean ahun . aarta etara nstitute. attu, . . M. (20). alit an inteeligious elationships he ole o olletie eo in histianusli engageents in ihoing, . P., eionesta, li ar, . ., anung, aluu nonesia (octoral issertation, rauate Pultoni. (202). eneaan eenian tas asa gaa heological nion). aalah eahatan etas ea untu oasi eeasan eagaa i nonesia aarta he nonesia egal Menchi, . (20). sla an eoa in nonesia oleane Resources Center (RC). without iealis Carige niersit Press. iler, . (20). niesal elaation o a loal thi n Muntafa, ., lu, R., an aula, ., (207). nes euunan ialogue o nteeligious nestaning (pp. 7). at eagaa aarta aan itang an ilat, Palgrae Macillan, e or. Puslitang ehiupan eagaaan, eenterian gaa, nonesia. Syarifuddin, A. (2003). “Adat Basandi Syara, Syara Basandi Kitabullah.” aang .

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 83 he ahid oundation. (200). enapai angsa ang ian eta apoan ahunan the ahi nstitute lualise eagaaeeainan i nonesia akarta: he ahid oundation. arshney, A. (2001). “Ethnic Conflict and iil Soiety: ndia and Beyond.” ol olitis, 3(3), 3623. aler, M. (1). n toleation. ale niersity Press.

84 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia RELASI HINDU DAN ISLAM he ahid oundation. (200). enapai angsa ang ian DI BALI eta apoan ahunan the ahi nstitute lualise RELASI HINDU DAN ISLAM eagaaeeainan i nonesia akarta: he ahid oundation. DI BALI arshney, A. (2001). “Ethnic Conflict and iil Soiety: ndia and Beyond.” ol olitis, 3(3), 3623.

aler, M. (1). n toleation. ale niersity Press. Oleh I Nyoman Yoga Segara

Pendahuluan ali adalah eient aaa ind di ndoneia, tetaa ea eaaan ind teahi yan ela B enaai aa dan nantaa eda, lal eiai ata eilan enah denan eaaaneaaan di Bali (nanda, 200). ei ah eel anya enah ind dai aa, di Bali dah didiai oan ali Bali yan dienal ali ga ata ali ula (taa, 201), tetai jejak ini seolah “tenggelam” oleh gelombang “pendatang” yan enadian Bali eeti dienal aat ini. eaaan elel di Klungkung adalah pioneer untuk merangkul “pendatang” it dan enyeaannya e elh Bali (adillah, 1, 1 Tim, 1997/1998; “Jelajah”, Edisi 08 dan 12, 2010; Edisi 18, 2011). ini, eita 00 tahn edian, ayoita endd ind di Bali hai encaai .2.2 dai total lah endd, yait .0. ata , (B oini Bali, 2010). ei deiian, enant aaa lain, tetaa la teta endaat teat itiea. yai tida enah ada letan ea aiat einnan antaa ind dan la. Bahan Bo Bali ada 2002 dan Bo Bali ada 200 eleda, dan diana anya oan eaai eaan

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 85 radikalisme slam, tidak segera menulut konlik agama antara indu dan slam. ang unik, kedua pemeluk agama malah berkontemplasi: “apa yang salah di antara kami?”. etelah peristia besar itu, dan sebenarna telah dimulai sejak 2000an berbarengan dengan reormasi bergulir, politik identitas kealian mulai merebak. erakan “Ajeg Bali” yang disponsori ali ost, group media paling berpengaruh di ali, sempat dijadikan medium untuk membuat distansi “kau”, “kalian” dengan “aku”, “kami” tetapi gerakan ini mulai meredup. Klaim kealian atau keinduan dapat saja sesekali terdengar, tetapi itu pun hana saupsaup. enomena tersebut dapat dipahami sebagai bentuk kegelisahan masarakat ali atas mulai tergerusna budaa ali oleh pengaruh luar tmadja, 2010). kibat pemertahanan identitas ang kadang sale, beberapa kejadian mengarah diskriminasi baik oleh umat indu maupun slam juga sempat iral, menjadi perhatian publik. isalna, sempat beredar situs online, di antarana nusabali.om tentang hotel hotel di ali tidak akan menerima pegaai non indu, dan republika.o.id masalah pelarangan berjilbab pegaai beragama slam. Tidak seperti di masa lalu, dan terutama karena konteks aktu dan dinamika ang berbeda, hubungan kehidupan keagamaan antara indu dan slam ang relati stabil kini sempat mengalami riakriak keil seperti kejadian di atas. amun seara umum pondasi relasi keduana tidak pernah goah. ahkan kota enpasar sebagai pusat urban di ali dan kaasan paling heterogen, saat disurei aari nstitute pada 201 mendapat skor 80, dan masuk tiga besar bersama Yogyakarta dan Bandung sebagai “Kota Paling Islami” di Indonesia, “mengalahkan” beberapa daerah yang

86 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia radikalisme slam, tidak segera menulut konlik agama penduduknya mayoritas Islam. Kebebasan beragama dan antara indu dan slam. ang unik, kedua pemeluk agama berkeyakinan sebagai salah satu bagian dari indikator aman malah berkontemplasi: “apa yang salah di antara kami?”. dalam Indeks Kota Islami IKI memperlihatkan agama non indu di enpasar, atau di Bali pada umumnya, dapat etelah peristia besar itu, dan sebenarna telah dimulai mengeskpresikan diri seara bebas di ruang publik. sejak 2000an berbarengan dengan reormasi bergulir, politik identitas kealian mulai merebak. erakan “Ajeg Bali” yang Keterairan kedua agama ini tidak dapat dilepaskan dari disponsori ali ost, group media paling berpengaruh di ali, sejarah masuk dan perkembangannya di Bali. Khusus untuk sempat dijadikan medium untuk membuat distansi “kau”, agama Islam, hubungan eratnya dengan indu di Bali adalah “kalian” dengan “aku”, “kami” tetapi gerakan ini mulai kepingan pule yang telah lama menyatu menjadi moaik meredup. Klaim kealian atau keinduan dapat saja indah. alam atatan sejarah, kehadiran Islam sudah dimulai sesekali terdengar, tetapi itu pun hana saupsaup. sejak tahun an lihat adillah, , . Kedatangan enomena tersebut dapat dipahami sebagai bentuk Islam lebih didominasi oleh moti niaga, sehingga kegelisahan masarakat ali atas mulai tergerusna budaa persebarannya menjadi sporadis karena berpusat di sentra ali oleh pengaruh luar tmadja, 2010). kibat pemertahanan sentra perdagangan. Yang paling strategis hampir di seluruh identitas ang kadang sale, beberapa kejadian mengarah daerah pesisir Bali, agama Islam dapat berkembang dengan diskriminasi baik oleh umat indu maupun slam juga baik. sempat iral, menjadi perhatian publik. isalna, sempat elain jalur niaga, keberadaan umat Islam juga karena beredar situs online, di antarana nusabali.om tentang hotel hubungannya dengan kerajaankerajaan indu di Bali, hotel di ali tidak akan menerima pegaai non indu, dan sehingga mereka mendapatkan perlindungan khusus dan republika.o.id masalah pelarangan berjilbab pegaai diberikan tanah atu Parimartha, dkk., . amun beragama slam. keunikan mereka sejak kedatangannya hingga kini adalah Tidak seperti di masa lalu, dan terutama karena konteks kemampuannya membangun komunitas yang kokoh melalui aktu dan dinamika ang berbeda, hubungan kehidupan “Kampung” dan fleksibilitas idiomidiom lokal Bali sehingga keagamaan antara indu dan slam ang relati stabil kini mereka diterima sebagai bagian utuh dari desa pakraman sempat mengalami riakriak keil seperti kejadian di atas. dulu disebut desa adat. Padahal desa pakraman sendiri amun seara umum pondasi relasi keduana tidak pernah adalah pelestari adat, budaya, serta menjadi embaga Agama goah. ahkan kota enpasar sebagai pusat urban di ali dan indu di Bali an, dkk., : . kaasan paling heterogen, saat disurei aari nstitute pada Keberadaan umat Islam, terutama melalui 201 mendapat skor 80, dan masuk tiga besar bersama perkampungan di Bali menjadi sangat menarik untuk Yogyakarta dan Bandung sebagai “Kota Paling Islami” di diungkap, karena petaa, Kampung Islam—meski dengan Indonesia, “mengalahkan” beberapa daerah yang arian nama yang berbedabeda adalah bagian tak

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 87 episakan dai desa dinas sebagai epesenasi pemeinaan daea paling baa elalui desa dinas seluu masaaka anpa keuali mendapakan pelaanan publik i Kampung slam meeka nm bedaa dan ak eineensi le agama lain eeka memili seaa demkais seang Kepala ingkungan Kaling seaa elihan ana di desa pakraman. “Kemampuan khusus” ini tidak ditemukan dalam kmunias agama Kisen Kalik udda dan Kng u u ika pun ada idak semasif KampungKampung slam di ali eua kaena desa dinas dialankan dengan psisi ang sama kuana dengan desa pakaman Kampung slam uga menadi bagian uu sebua desa pakaman keuali unuk uusan agama indu esa pakaman menalankan ada isiada dan agama indu melalui ti hita aana aiu iga aa membangun ubungan amnis dengan alam paleahan manusia pawongan dan uan pahangan iana ma slam iku sea seaa akif membangun ubungan amnis iu euama unuk aspek paleahan dan pawongan saa ma slam di Kampung slam mendapakan kenamanan sebagai uma beagama eeka nm sebagai uma beagama ang dilindungi desa dinas negaa pemeina sekaligus sebagai makluk ssial ang memiliki kesanggupan unuk idup besama dengan ang lain euama uma indu di desa pakaman eeka mengada dalam plualias ang sebenabenana etiga bebeapa idim lkal ali ang seaa umum belaku di manapun ang Hindu Bali berada, juga menjadi “jembatan penghubung” bagi agama indu dan slam unuk idup bedampingan ubungan ssialeligius kedua agama ini dipeanaai le aaan indu ang diinenalisasikan melalui indakan dan kelakuan budaa sepei etulungan dan ngeot ide dan gagasan dalam naasi besa sepei enaa sela dan

88 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia episakan dai desa dinas sebagai epesenasi pemeinaan enaa aa, dan hasil kara bersama, seperti tempat daea paling baa elalui desa dinas seluu masaaka pemujaan dan situs budaa ang menggambarkan keintiman anpa keuali mendapakan pelaanan publik i Kampung keduana. slam meeka nm bedaa dan ak eineensi le Berdasarkan tiga alasan utama di atas, tulisan ini akan agama lain eeka memili seaa demkais seang menjelaskan peran pemerintah, dalam hal ini desa dinas Kepala ingkungan Kaling seaa elihan ana di desa sebagai perakilan pemerintahan daerah dalam memelihara pakraman. “Kemampuan khusus” ini tidak ditemukan dalam kerukunan umat beragama peran desa pakraman sebagai kmunias agama Kisen Kalik udda dan Kng u u desa adat ang khas dan khusus bagi umat Hindu tetapi ika pun ada idak semasif KampungKampung slam di ali membuka diri untuk menerima umat slam dan ungsi eua kaena desa dinas dialankan dengan psisi ang sama kearian lkal ang dijiai ajaran Hindu namun juga menjadi kuana dengan desa pakaman Kampung slam uga menadi milik bersama untuk menjaga hubungan keagamaan ang bagian uu sebua desa pakaman keuali unuk uusan harmnis. aparan tiga masalah pkk tersebut dalam tulisan agama indu esa pakaman menalankan ada isiada dan mngrai ini terbantu leh banakna literatur berupa buku agama indu melalui ti hita aana aiu iga aa reerensi, mngrai dan hasilhasil penelitian ang dilakukan membangun ubungan amnis dengan alam paleahan Badan itbang dan iklat Kementerian gama, erguruan manusia pawongan dan uan pahangan iana inggi dan embaga adaa asarakat. ntuk ma slam iku sea seaa akif membangun ubungan mendekatkan hasil baaan dengan realitas ssial, artikel ini amnis iu euama unuk aspek paleahan dan pawongan dikerjakan dengan menggunakan pendekatan kualitati ang saa ma slam di Kampung slam mendapakan dilakukan dengan teknik aanara, bserasi, dan ouse kenamanan sebagai uma beagama eeka nm sebagai goup isussion dengan mengambil salah satu lkus uma beagama ang dilindungi desa dinas negaa ang dianggap representati meakili tujuan ditulisna artikel pemeina sekaligus sebagai makluk ssial ang memiliki mngrai ini, aitu Kampung indu di esa Keramas, kesanggupan unuk idup besama dengan ang lain Keamatan Blahbatuh, Kabupaten ianar, Bali. euama uma indu di desa pakaman eeka mengada dalam plualias ang sebenabenana etiga bebeapa endiskusikan relasi damai antara Hindu dan slam di idim lkal ali ang seaa umum belaku di manapun ang Bali serta kerukunan ang sanggup dipelihara kedua agama Hindu Bali berada, juga menjadi “jembatan penghubung” bagi sampai saat ini dapat dikatakan sebagai hasil knstruksi agama indu dan slam unuk idup bedampingan perdamaian dalam masarakat ang kmpnenna meliputi ubungan ssialeligius kedua agama ini dipeanaai le eetie hannels o ouniation eetie sste o aitation aaan indu ang diinenalisasikan melalui indakan dan integatie liate iging sosial apital itial ass o peae kelakuan budaa sepei etulungan dan ngeot ide dan enhaning leaeship dan ust stutue. ebih lanjut andi gagasan dalam naasi besa sepei enaa sela dan menjelaskan bagaimana knsep ini bekerja untuk

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 89 menghasilkan perdamaian dalam masarakat, aitu melalui aktr pertama, eetie hannels o ouniation, aitu peluang bagi setiap anggta dalam masarakat untuk berkntribusi dengan menuarakan ide dan gagasanna. aktr kedua adalah eetie sste o aitation, aitu sistem peradilan rmal, nnrmal, dan inrmal ang melembaga dalam masarakat, sehingga dengan sistem peradilan ang eekti ini, hakhak indiidu sebagai anggta masarakat akan terjamin, tanpa harus khaatir terhadap kekuatankekuatan ang ingin menindas atau menguasaina. aktr ketiga adalah integatie liate iging sosial apital, aitu situasi dan kndisi ang kndusi dalam masakatat untuk teriptana suasana harmni ang ditandai dengan adana institusiinstitusi nnrmal ang menjelma dalam sebuah tradisi masarakat. embaga atau kelmpk ssial ini biasana berailiasi dengan kepentingan ssial ii assoiation ang di dalam masarakat memiliki peran sangat strategis dan keanggtaanna bersiat hetergen, baik dari aspek budaa, eknmi, pendidikan maupun agama. aktr keempat adalah itial ass o peae enhaning leaeship, aitu melalui tkhtkh inisiati atau kepemimpinan ang dapat menegah terjadina knlik atau sejumlah tkh ang memiliki pengaruh kuat untuk menegah terjadina knlik. aktr kelima adalah ust stutue, aitu sebuah upaa untuk meniptakan sistem keadilan dalam kehidupan bermasarakat ang meliputi sistem berkeadilan dalam bidang eknmi, ssial, pendidikan dan sistem lainna ang mendukung teriptana tatanan kehidupan ang berkeadilan. ebih lanjut, andi menjelaskan praktik kelima aktr tersebut dalam kehidupan ssial biasana diartikulasikan dalam bentuk dialg anatarumat beragama ang dilandaskan

90 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia menghasilkan perdamaian dalam masarakat, aitu melalui pada sikap pluralitas keargaan ang meliputi dialg aktr pertama, eetie hannels o ouniation, aitu kehidupan, analisis ssial dan releksi etis kntekstual, peluang bagi setiap anggta dalam masarakat untuk studi tradisitradisi agama, dialg antarumat beragama berkntribusi dengan menuarakan ide dan gagasanna. berbagai iman dalam leel pengalaman, dialg antar umat aktr kedua adalah eetie sste o aitation, aitu sistem beragama bertelgi lintas agama, dialg aksi, dan peradilan rmal, nnrmal, dan inrmal ang melembaga dialg intragama. dalam masarakat, sehingga dengan sistem peradilan ang elalui perspekti knsep di atas, tulisan ini diharapkan eekti ini, hakhak indiidu sebagai anggta masarakat akan dapat memberikan manaat bagi pemerintah atau instansi terjamin, tanpa harus khaatir terhadap kekuatankekuatan terkait dan masarakat dalam memahami serta ang ingin menindas atau menguasaina. mempraktikkan hakikat kerukunan ang dihasilkan leh aktr ketiga adalah integatie liate iging sosial relasi antara Hindu dan slam di Bali. ang tak kalah apital, aitu situasi dan kndisi ang kndusi dalam pentingna adalah signiikansina dalam memberikan masakatat untuk teriptana suasana harmni ang ditandai hikmahhikmah bagi daerah lainna di ndnesia tentang dengan adana institusiinstitusi nnrmal ang menjelma bagaimana lenturna mekanisme ssial di Bali dalam dalam sebuah tradisi masarakat. embaga atau kelmpk menelesaikan perbedaan hingga knlik ang pernah ssial ini biasana berailiasi dengan kepentingan ssial ii dirasakan baik leh umat Hindu maupun slam. assoiation ang di dalam masarakat memiliki peran sangat strategis dan keanggtaanna bersiat hetergen, baik dari aspek budaa, eknmi, pendidikan maupun agama. aktr PEMBAHASAN keempat adalah itial ass o peae enhaning leaeship, aitu melalui tkhtkh inisiati atau kepemimpinan ang dapat Hindu dan Islam di Bali menegah terjadina knlik atau sejumlah tkh ang Selintas Jejak Islam: Bermula dari Klungkung memiliki pengaruh kuat untuk menegah terjadina knlik. aktr kelima adalah ust stutue, aitu sebuah upaa untuk da banak sumber tertulis, sekurangna dua ang meniptakan sistem keadilan dalam kehidupan bermasarakat bersiat ainstea dapat dijadikan rujukan untuk ang meliputi sistem berkeadilan dalam bidang eknmi, meneritakan sejarah masukna agama slam ke Bali ssial, pendidikan dan sistem lainna ang mendukung meskipun sejarah lisan sering tidak sejalan dengan teriptana tatanan kehidupan ang berkeadilan. kesimpulan para sejaraan. ang paling mungkin dilakukan ebih lanjut, andi menjelaskan praktik kelima aktr hana meneritakan kembali isi dalam peta jalan ang relatie tersebut dalam kehidupan ssial biasana diartikulasikan sama di antara berbagai sumber tersebut. gar lebih us, dalam bentuk dialg anatarumat beragama ang dilandaskan dan untuk membatasina, sub ini akan dimulai hana dari

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 91 Kerajaan Klungkung karena kerajaan ini ditahbiskan sebagai pusat kerajaankerajaan di Bali. Arus yang pertama dengan “menyetujui” kesimpulan iraan ang disampaikanna dalam makalah seminar “Sejarah Perkembangan Islam di Bali” (1980) dengan mengatakan baha slam sudah masuk ke Bali melalui Kerajaan elgel sejak abad , aitu saat alem Ketut gelesir sebagai raja melakukan kunjungan ke ajapahit. epulangna dari aa, alem Ketut gelesir membaa serta sekitar rang slam ke Bali dan menetap dengan berbagai pekerjaan, seperti menjadi abdi dalem, penerjemah, ahli perbintangan, dlsb. Kesimpulan ini sedikit “dibantah” oleh penelitian pada Bimbingan dan Dakwah gama slam rinsi Bali ang menatakan baha masukna slam ke Bali justru saat kerajaan ajapahit mengalami keruntuhan, bukan saat alem Ketut gelesir melakukan kunjungan ke ajapahit ang sedang menapai masa keemasanna. Bahkan Haam uruk sebagai raja saat itu, menjaga dengan baik tleransi antarumat beragama, khususna antara Hindu dan slam ang saat itu sudah mulai berkembang. rgumen kedua ang ukup kuat untuk “diterima” adalah setelah kerajaan ajapahit runtuh ang diperkirakan pada aka atau asehi, mulai berdiri kerajaan kerajaan slam ang berpusat di emak dan ataram. aat mulai berkembang pesat di tengah keterpurukan ajapahit itulah, agama slam menebarkan pengaruhna hingga ke Bali ang seara berturutturut dimulai dari Klungkung sebagai pusat pemerintahan Bali, lalu melalui asal dari kerajaan

92 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia Kerajaan Klungkung karena kerajaan ini ditahbiskan sebagai lungkung yaitu Buleleng engwi (Badung) arangasem pusat kerajaankerajaan di Bali. Badung abanan Bangli dan Payangan (ianyar) Arus yang pertama dengan “menyetujui” kesimpulan Sumber lain yang berintersepsi dengan pendapat di atas iraan ang disampaikanna dalam makalah seminar adalah erita dalam aa ale yang menyebutkan bahwa “Sejarah Perkembangan Islam di Bali” (1980) dengan usaha pengislaman kerajaan di Bali dilakukan oleh utusan mengatakan baha slam sudah masuk ke Bali melalui ekah terjadi pada masa pemerintahan Dalem aturenggong Kerajaan elgel sejak abad , aitu saat alem Ketut pada sekitar dan I emang tak dijelaskan kata ekah gelesir sebagai raja melakukan kunjungan ke ini apakah ekah yang dimaksud di tanah Arab Saudi atau ajapahit. epulangna dari aa, alem Ketut gelesir satu padanan kata merujuk salah satu pusat kerajaan Islam di membaa serta sekitar rang slam ke Bali dan menetap awa Sumber asing salah satunya oleh (e) Berg menyebutkan dengan berbagai pekerjaan, seperti menjadi abdi dalem, usaha ini gagal dilakukan oleh utusan aden Patah dari penerjemah, ahli perbintangan, dlsb. Kesimpulan ini sedikit kerajaan Demak (im Peneliti 1991998) Bersamaan “dibantah” oleh penelitian pada Bimbingan dan Dakwah dengan masuknya Islam ke Bali datang pula pendeta indu gama slam rinsi Bali ang menatakan Dang yang irartha yang melindungi Bali dan baha masukna slam ke Bali justru saat kerajaan ajapahit mengkonsolidasikan indu agar bertahan seperti yang dilihat mengalami keruntuhan, bukan saat alem Ketut gelesir sampai saat ini (adillah 1999) melakukan kunjungan ke ajapahit ang sedang menapai amun seara umum perkembangan Islam di Bali lebih masa keemasanna. Bahkan Haam uruk sebagai raja saat banyak dilakukan melalui proses asimilati tinimbang itu, menjaga dengan baik tleransi antarumat beragama, ekspansi (lihat “Jelajah” Edisi 18, 2011: 49) misalnya melalui khususna antara Hindu dan slam ang saat itu sudah mulai perdagangan dan perkawinan Bahkan kedatangan Islam berkembang. dikatakan bergelombang bukan dalam periode yang sama rgumen kedua ang ukup kuat untuk “diterima” (ashad 01 1) Adapun masuknya Islam ke lungkung adalah setelah kerajaan ajapahit runtuh ang diperkirakan dan kemudian asal kerajaan lainnya diperkirakan terjadi pada aka atau asehi, mulai berdiri kerajaan sekitar 19 yang ditandai oleh utusan dari Demak yang itu kerajaan slam ang berpusat di emak dan ataram. aat berarti juga melalui jalur pemerintahan Akhirnya mulai dari mulai berkembang pesat di tengah keterpurukan ajapahit ampung elgel atau kini eamatan lungkung Islam itulah, agama slam menebarkan pengaruhna hingga ke Bali menyebar membentuk komunitas di ampung ebah dan ang seara berturutturut dimulai dari Klungkung sebagai ampung awa di eamatan lungkung ampung pusat pemerintahan Bali, lalu melalui asal dari kerajaan usamba di eamatan Dawan dan ampung oyapakah di ecamatan Nusa Penida (lihat “Jelajah”. Edisi 08, 2010: 49)

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 93 etelah pemeintahan alem atuenn mulai puda, dan mulai masukna penjajah elanda ke ali, anan slam an datan elakanan ukan saja dai Jaa tetapi jua akassa dan mk anak dijadikan adi ataupun pajuit. eeapa tanah pekampunan slam di ali adalah pemeian keajaan an diseut atu (lihat kemali Paimatha, 2012, eeapa di antaana ampun na, ampun asak di aanasem, Peaaman (ulelen, Penamenan (Jemana, eanan, epan (enpasa, Petan, aansai (adun, edii (aanan, dan Nuli (anli.

Dinamika dalam Relasi Hindu dan Islam uunan keaamaan antaa indu dan slam di ali elati stail, tidak penah tejadi knlik eskala esa, meskipun ketika acana tnmi daeah menuat dan ali seaaimana daeah lainna memasuki ea emasi an memunkinkan sikap eksklusi mulai tumuh. eitu jua “pertarungan” orang lokal dan pendatan mempeeutkan sume daa dai sekt pais isata jua mulai sein menimulkan dinamika, sepeti kejadiankejadian an dieitakan eeapa situs nline di atas. iak kecil di sana sini masih dapat dipadamkan seelum memesa. elain itu kedua aama leih menedepankan sikap elekti saat menhadapi masalah keaamaan, seaaimana an meeka tunjukkan usai ledakan dahsat m ali dan an meneaskan 200 an leih atau saat enpanan aeuddin dianap melecehkan aama indu. aeuddin jua dianap mendiskeditkan peempuan untuk menjadi pemimpin, meujuk ssk eaati an asis

94 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia etelah pemeintahan alem atuenn mulai puda, dan pendukungna d al pada lalu elakukan deo ear mulai masukna penjajah elanda ke ali, anan slam earan tap uat la pada aat tu aa ekal tdak an datan elakanan ukan saja dai Jaa tetapi jua dnegakan eerapa perta terakr terutaa ang akassa dan mk anak dijadikan adi ataupun eraroa polt uga tak perna enad konlk orontal pajuit. eeapa tanah pekampunan slam di ali adalah eang ketegangan rela kedua agaa epat unul pemeian keajaan an diseut atu (lihat kemali terutaa paa ledakan dua o al aar Paimatha, 2012, eeapa di antaana ampun na, enatakan aa antara taun antara uat ampun asak di aanasem, Peaaman (ulelen, ndu dan Islam mengalami sedikit “guncangan”, misalnya Penamenan (Jemana, eanan, epan (enpasa, sweeping artu anda enduduk terutaa ul Petan, aansai (adun, edii (aanan, dan Nuli pendatang dan “orangorang luar”. Umat Islam merasakan (anli. perlakuan ang ereda dar aarakat dan aparat keaanan tua agak edkt eana ketka edaeda

nternaonal aat pelputan ledakan o tu elalu eneut Dinamika dalam Relasi Hindu dan Islam al eaga atuatuna pulau ndu dan enggaarkanna eaga legenda uer kedaaan dan uunan keaamaan antaa indu dan slam di ali aron katna uat la danggap eaga elati stail, tidak penah tejadi knlik eskala esa, pengganggu kearonan ang tela erlangung laa tu meskipun ketika acana tnmi daeah menuat dan ali adaal ka dtark au ke elakang terutaa aal taun seaaimana daeah lainna memasuki ea emasi an an aukna agaaagaa lan ke al uga erlangung memunkinkan sikap eksklusi mulai tumuh. eitu jua daa “pertarungan” orang lokal dan pendatan mempeeutkan sume daa dai sekt pais isata jua mulai sein earaan oan aa dala utra ed menimulkan dinamika, sepeti kejadiankejadian an eaparkan aa eang rten auk ke al ala dieitakan eeapa situs nline di atas. iak kecil di sana atuna dala rangka enguaa ndu terutaa sini masih dapat dipadamkan seelum memesa. elain itu erarengan dengan keeralan elanda engalakan kedua aama leih menedepankan sikap elekti saat keraaan uleleng ara onar tu dtolak keadranna menhadapi masalah keaamaan, seaaimana an meeka dan gagal engaarkan nl karena ereka “membajak tanah tunjukkan usai ledakan dahsat m ali dan an tandus dan berbatu”. Kristen baru benarenar a eauk meneaskan 200 an leih atau saat enpanan al pada tu pun elalu perantara orang na aeuddin dianap melecehkan aama indu. aeuddin ernaa ang o ang edangkan la ang uda erada jua dianap mendiskeditkan peempuan untuk menjadi d al au eeluna tdak endapat penolakan eara pemimpin, meujuk ssk eaati an asis ang teraat panang n euat la dapat dup

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 95 berdampingan dengan indu, terlebih saat akhir kerajaan elgel yang terpecahpecah, banyak di antara kerajaan tersebut mempertahankan kekuasaannya menggunakan orangorang Islam sebagai tangan kanan, benteng hidup kerajaan, dan melindungi kerajaan dari musuh. eran raja kepada komunitaskomunitas Islam tersebut menjadikan masyarakat induali terbuka dan bersahabat dengan orang orang Islam, dari dulu hingga kini. alam rentang aktu yang panjang dan lama itu, umat indu tidak pernah berkonrontasi dengan umat Islam. antangan baru muncul pada an, itu pun karena pengaruh dari luar dan elitelit politik. emasuki tahun an hingga aal an hingga kini, seiring kebebasan yang dibaa reormasi, anasir asing baik yang dibaa oleh orang indu dan Islam maupun dari luar mulai terjadi. alam indu, sampradaya dan paham kepercayaan di luar ainstea umat indu di Indonesia juga terjadi lihat egara ed, . egitu juga dalam Islam, pahampaham yang dianggap menyimpang juga sempat masuk ke ali. amun sampai saat ini dinamika dan relasi antara indu dan Islam relati terjalin baik. ecara umum asumsi ini inheren dengan hasil kuantitati hubungan antarumat beragama di ali melalui urei Indeks Kerukunan Umat eragama yang dilakukan uslitbang Kehidupan Keagamaan, adan itbang dan iklat, di mana ali mendapatkan kor . atau peringkat pada , . atau peringkat dan . atau peringkat im eneliti, , , . ecara umum dinamika dan ketegangan antara indu dan Islam disebabkan oleh aktor luar yang sebagian sudah dijelaskan di atas, dan aktor dari dalam. arimartha, dkk menceritakan sumber ketegangan dapat terjadi di

96 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia berdampingan dengan indu, terlebih saat akhir kerajaan antara umat Islam sendiri di dalam kampungnya. i elgel yang terpecahpecah, banyak di antara kerajaan Kampung Kusamba, terdapat dua paham keagamaan besar tersebut mempertahankan kekuasaannya menggunakan dalam Islam, yaitu U dan uhammadiyah. eski dalam orangorang Islam sebagai tangan kanan, benteng hidup komposisi yang tidak seimbang, uhammadiyah yang kerajaan, dan melindungi kerajaan dari musuh. eran raja diklaim hanya berjumlah KK dirasakan lebih agresi, kepada komunitaskomunitas Islam tersebut menjadikan membaa idiomidiom modernitas dan berperan dalam masyarakat induali terbuka dan bersahabat dengan orang politik, sedangkan keberadaan multi etnis yang juga orang Islam, dari dulu hingga kini. mendiami, Kampung Kusamba seperti etnis aa, ugis, alam rentang aktu yang panjang dan lama itu, umat asak ombok dan anjar tidak dianggap menjadi indu tidak pernah berkonrontasi dengan umat Islam. penghalang karena mereka merasa disatukan oleh iman Islam. antangan baru muncul pada an, itu pun karena uhammadiyah lebih banyak melakukan silang pengaruh pengaruh dari luar dan elitelit politik. emasuki tahun dengan pihak luar. aringan sosial yang makin luas menjadi an hingga aal an hingga kini, seiring kebebasan masalah karena mulai masuk anasir asing yang dikhaatirkan yang dibaa reormasi, anasir asing baik yang dibaa oleh mengganggu keadaban yang selama ini berjalan baik. asalah orang indu dan Islam maupun dari luar mulai terjadi. alam lainnya adalah penguasaan sumbersumber daya, misalnya indu, sampradaya dan paham kepercayaan di luar ainstea umat indu di Indonesia juga terjadi lihat egara lahan parkir saat makam tua bersejarah yang dikunjungi ed, . egitu juga dalam Islam, pahampaham yang banyak peiarah. ahkan untuk menguasai dan memengaruhi dianggap menyimpang juga sempat masuk ke ali. amun peiarah, mereka juga melakukan berbagai strategi. erbeda sampai saat ini dinamika dan relasi antara indu dan Islam dengan KampungKampung Islam yang tidak banyak diisi relati terjalin baik. ecara umum asumsi ini inheren dengan oleh etnis dan paham keagamaan, dinamika dan ketegangan hasil kuantitati hubungan antarumat beragama di ali itu tidak terlalu menguat, sebagaimana penelitian egara melalui urei Indeks Kerukunan Umat eragama yang di Kampung ugis erangan. al serupa juga dilakukan uslitbang Kehidupan Keagamaan, adan itbang berlangsung di kampungkampung Islam yang relati dan iklat, di mana ali mendapatkan kor . atau homogen, seperti Kampung ugis anjung enoa, uban di peringkat pada , . atau peringkat dan adung, Kampung Islam di Kepaon, enpasar, Kampung . atau peringkat im eneliti, , , . Islam oloan, embrana atau Kampung Islam asak, raya, ecara umum dinamika dan ketegangan antara indu Karangasem. dan Islam disebabkan oleh aktor luar yang sebagian sudah dijelaskan di atas, dan aktor dari dalam. arimartha, dkk menceritakan sumber ketegangan dapat terjadi di

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 97 eskipun secara umum relasi kedua agama tampak harmoni, tapi di baah permukaan konlikkonlik yang bersiat tersembunyi juga masih sering terjadi. Kajian asyar menggambarkan riak itu karena dominasi indu melalui, misalnya “memaksakan” pemberlakuan eraturan aerah erda yang bernuansa indu. egitu juga keharusan untuk mematuhi aturan dan ketentuan hari libur di ali yang berbeda dengan ketentuan nasional. al ini pula yang menyebabkan ada perusahaan yang hanya menerima karyaan non indu karena merasa perusahaan tidak akan produkti jika karyaannya terlalu sering ijin untuk merayakan hari raya lokal ali. enurut asyar, kajian pada di embrana dan uleleng juga memperlihatkan kesulitan umat Islam untuk mendapatkan tempat ibadah di kantor pemerintah dan rumah sakit. ereka harus pulang ke rumah dulu hanya untuk salat, setelah itu kembali bekerja. Kajian serupa juga dilakukan pada yang memperlihatkan kasus serupa di ianyar dan abanan. asang surut relasi indu dan Islam juga pada aspek ekonomi ketika pendatang Islam pada an mulai semakin banyak dan merambah sector jasa, salah satunya pariisata yang menjadi sumber penghasilan pokok masyarakat indu ali. egitu juga sektor ekonomi dengan berdagang yang banyak “dikuasai” pendatang muslim. ekali lagi, era paris isata inilah yang dianggap melahirkan pola baru hubungan keduanya yang kadang mengalami pasang surut dan keras lunak lihat lebih lengkap ashad, .

98 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia eskipun secara umum relasi kedua agama tampak otet euunan an oleansi i apung sla inu ana harmoni, tapi di baah permukaan konlikkonlik yang seagai ontoh bersiat tersembunyi juga masih sering terjadi. Kajian asyar ntuk meliat seara empirik relasi antara indu dan menggambarkan riak itu karena dominasi indu slam, ampung indu dapat menadi est paties, setidaknya melalui, misalnya “memaksakan” pemberlakuan eraturan sebagai representasi dari ampungampung slam di ali aerah erda yang bernuansa indu. egitu juga keharusan alan lapang ini dikarenakan kesamaan seara masuknya untuk mematuhi aturan dan ketentuan hari libur di ali yang slam dan peillege yang diberikan raa, sebagaimana uga berbeda dengan ketentuan nasional. al ini pula yang ditemukan di ampung slam di usamba arimarta, dkk, menyebabkan ada perusahaan yang hanya menerima , ngantiga, etang bnu asan, , ampung ugis karyaan non indu karena merasa perusahaan tidak akan di erangan egara, uga yang suda banyak diteliti produkti jika karyaannya terlalu sering ijin untuk seperti asyar, dkk dan asad ang agak membedakannya adala tempat tinggal umat slam di merayakan hari raya lokal ali. enurut asyar, kajian pada ampung indu berbaur dengan umat indu lainnya, dan di embrana dan uleleng juga memperlihatkan kesulitan uga ikut sebagai anggta banar adat meskipun tidak semua umat Islam untuk mendapatkan tempat ibadah di kantor agenda banar adat aib dilakukan mumnya, umat slam di pemerintah dan rumah sakit. ereka harus pulang ke rumah sebua perkampungan akan menadi satu lingkungan dinas, dulu hanya untuk salat, setelah itu kembali bekerja. Kajian tempatnya agak terpisa, kadang sedikit eksklusi, setidaknya serupa juga dilakukan pada yang memperlihatkan kasus ada pembatas ilaya dengan umat indu lainnya serupa di ianyar dan abanan. asang surut relasi indu igambarkannya ampung indu anyala ara sederana dan Islam juga pada aspek ekonomi ketika pendatang Islam penulis untuk mengatakan baa armni antara indu dan pada an mulai semakin banyak dan merambah sector jasa, slam di ali nyata adanya dan terbuka kemungkinan akta salah satunya pariisata yang menjadi sumber penghasilan ssial ini teradi di kampungkampung slam lainnya di ali pokok masyarakat indu ali. egitu juga sektor ekonomi ang membedakannya adala penamaan istila, bentuk, dan dengan berdagang yang banyak “dikuasai” pendatang dinamika internalnya yang mengikuti karakteristik daera muslim. ekali lagi, era paris isata inilah yang dianggap bersangkutan, tetapi seara esensi dan substansial terdapat melahirkan pola baru hubungan keduanya yang kadang titik temu yang sama ampung indu dalam tulisan ini mengalami pasang surut dan keras lunak lihat lebih lengkap adala endela kecil untuk melihat “ruangan relasi” yang lebih besar antara indu dan slam di ali ashad, . ampung indu terletak di desa eramas, eamatan

labatu, abupaten ianyar ngrai esa eramas aun dalam ubagia, menelaskan baa

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 99 secara gegrais esa ini terletak isebelah timur kta kecamatan lahbatuh an i sebelah selatannya abuaten ianyar engan luas ilayah sekitar m esa eramas teriri ari satu esa akraman an enam banar inas yaitu anar inas iya anar inas elgel anar inas alak anar inas eken anar inas ebah an anar inas asait umlah enuuknya ierkirakan sekitar ia lakilaki an ia eremuan atau ia aun agama yang ianut mayritas beragama inu atau sekitar an lainnya beragama slam yang secara terusat tinggal i amung inu ata encaharian masyarakat esa eramas iminasi sebagai etani karena esa ini termasuk ilayah agraris selebihnya sebagai engrain buruh sasta tukang bangunan an engingat eramas sebagai esa agraris enuuknya sebagian besar menggantungkan ereknmiannya ari hasil ertanian yaitu sebesar sehingga rsi enggunaan lahan ertanian uga menai yang terbesar yaitu ari ttal enggunaan lahan esa aa sektr ini kmiti yang mennl ai an sayur mayur seangkan sektr lainnya relati kecil seerti eragangan inustri rumah tangga an englahan serta sektr ariisata ntuk mengaymi an memberikan elayanan keaa masyarakat esa eramas secara aministrati berbentuk emerintahan esa yang iimin leh eala esa ahulu an masih i beberaa aerah menyebutnya erbekel an esa akraman yang iimin er enesa amung inu meruakan satu lingkungan keinasan yang terintegrasi engan emerintahan esa meskiun secara aat uga menai bagian tak terisahkan ari esa akraman

100 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia secara gegrais esa ini terletak isebelah timur kta kecamatan lahbatuh an i sebelah selatannya abuaten

ianyar engan luas ilayah sekitar m esa eramas teriri ari satu esa akraman an enam banar inas yaitu anar inas iya anar inas elgel anar inas alak anar inas eken anar inas ebah an anar inas

asait umlah enuuknya ierkirakan sekitar ia lakilaki an ia eremuan atau ia aun agama yang ianut mayritas beragama inu atau sekitar

an lainnya beragama slam yang secara terusat tinggal i amung inu ata encaharian masyarakat esa eramas iminasi sebagai etani karena esa ini termasuk ilayah agraris selebihnya sebagai engrain buruh sasta tukang bangunan an engingat eramas sebagai esa agraris enuuknya ambar anar ebah anar ebah aalah satu ari enam sebagian besar menggantungkan ereknmiannya ari hasil banar aat yang aa i esa akraman eramas mat slam ertanian yaitu sebesar sehingga rsi enggunaan amung inu menai anggta an mengikuti berbagai lahan ertanian uga menai yang terbesar yaitu ari aktiitas aat kecuali asek arhyangan alam i ita ttal enggunaan lahan esa aa sektr ini kmiti yang aana mennl ai an sayur mayur seangkan sektr lainnya umber t enulis relati kecil seerti eragangan inustri rumah tangga an

englahan serta sektr ariisata ntuk mengaymi an memberikan elayanan keaa masyarakat esa eramas enelusuri amung inu tiak begitu sulit kses secara aministrati berbentuk emerintahan esa yang menuu ke kamung itu uga sangat muah ika mengambil iimin leh eala esa ahulu an masih i beberaa rute byass antra tak banyak alan bercabang yang akan aerah menyebutnya erbekel an esa akraman yang menyulitkan siaaun yang ingin berkunung ke sana iimin er enesa amung inu meruakan satu amir semua enuuk i kecamatan itu akan mengenali lingkungan keinasan yang terintegrasi engan emerintahan amung inu etiba i anar ebah yang uga menai esa meskiun secara aat uga menai bagian tak banar aat rang amung inu alanan memang seikit terisahkan ari esa akraman menyemit itu un karena berbatasan engan ersaahan eleas anar ebah itu kubah masi terlihat elas ari

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 101 keauhan menyembul i antara ataata rumah enuuk amung inu ang menarik masi ini beramingan engan riya inu anik as i sebelah utara i barat berhimitan engan sanggahsanggah rang inu an i selatannya uga beramingan engan riya inu aa riya inu anik as terlihat sebuah seaker mengarah ke barat laut yang setia hari memerengarkan ua ri anhya yaitu aa ukul an seangkan asi arul irah mengumanangkan aan salat lima aktu ua ri anhya an suara aan bisa saling bersahutan aat sre tiba seulang kera rang inu an slam akan berkumul i seanang alanan i antara masi an griya itu sambal menikmati suasana ini secara bersamasama

Gambar 2: asi an riya asi arul irah an riya inu anik as letaknya berekatan alanan semit yang memisahkan keuanya umat inu an slam biasa menghabiskan aktu bersama terutama i sre hari umber t enulis

102 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia keauhan menyembul i antara ataata rumah enurut enuturan sta hlil suasana amai enuuk amung inu menelang magrib itu tiak berubah hingga generasi keemat ang menarik masi ini beramingan engan riya saat ini uasana atu eata penepian tia tahun mereka ikuti inu anik as i sebelah utara i barat berhimitan sama engan umat inu lainnya uara aan uga tiak engan sanggahsanggah rang inu an i selatannya uga ierengarkan erasarkan enelitian ubagia beramingan engan riya inu aa riya inu anik realisasi tleransi i esa eramas berlangsung sangat baik as terlihat sebuah seaker mengarah ke barat laut yang mat slam i amung inu selain menai satu setia hari memerengarkan ua ri anhya yaitu aa ingkungan inas uga ikut sebagai anggta banar aat i ukul an seangkan asi arul irah anar ebah ereka ikut sangep atau raat i bale banar mengumanangkan aan salat lima aktu ua ri anhya leransi ttalitas itu tercermin ari ilaksanakannya asek an suara aan bisa saling bersahutan aat sre tiba seulang pawongan an paleahan alam i ita aana seerti kera rang inu an slam akan berkumul i seanang mengikuti acara suka an uka menai pealang atau “polisi alanan i antara masi an griya itu sambal menikmati adat” jika ada uacara besar i esa ahkan mereka ikut suasana ini secara bersamasama ngatuang aah yaitu bergtngryng sebelum uacara yanya ilakukan emua aktiitas ini ilakukan sama seerti

umat inu aa umumnya salah satunya berakaian aat iak aneh ika tak hatihati rang yang baru ertama kali ke amung inu sering tertiu karena selain berakaian aat ali mereka uga asih berbahasa ali ehiuan ssial un

menai semakin bertautan karena rang ali engan rang slam suah banyak menalani kain silang terutama ari kalangan eremuannya engalaman yang sama uga ilakukan umat inu ereka akan berkunung ke amung inu saat acaraacara

besar seerti erayaan hari raya ul itri ul aha auli Gambar 2: asi an riya asi arul irah an riya abi uga ketika aa kematian an erkainan ahkan inu anik as letaknya berekatan alanan semit yang beberaa tkh aat inu sering ula menai uru bicara memisahkan keuanya umat inu an slam biasa saat meminang atau bahkan memberikan nasehat erkainan menghabiskan aktu bersama terutama i sre hari umber saat aa keluarga yang mengalami masalah rumah tangga t enulis tret ernih kerukunan an tleransi seerti ini tak leas uga ari eran keraaan eramas yang mengaymi umat slam

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 103 ala kiata sa di pui aik uat idu aupu sla au ngatuang aah ada saat nunas aengan atau aktu aka sia piak pui laksaaka aaa egiung atau aka saa a dilakuka da aa duduk lika aak ii adapi aka akaa di ta likaa ika utuk uat sla dipsiapka kusus aengan sela aitu akaa alal a tidak tkotaiasi akaa laia engan sela adala aa uat idu di aas oati kadaa uat sla da tidak ika akaa aa ata sela ujuk kata sla da lalu laika istila naa sela atau saudaa sla at sla tutaa a data ptaa kali k ali da ktuuaa dai aapu asal aka disut naa sela aka saing kuata pau aa saai asal ula oa sla di ali stiap oa asi ta asal dai ook akassa da lua aa aka slalu disut na awa atau oa aa aaa supa dilakuka pula ol uat idu di sa uuti aupat ali a psaka anten sela di ua aa aitu saaa upaaa ada a tidak uaka ai aa tuk jaa kiaa uat sla di apu idu sta olil aadi da toko sla laia iasa la ajlis takli da tausia di asjid ajlis takli diadii apakapaka a dislaaka stiap ais iu ptaa da ktia daka ajlis takli ai iu iua dilaksaaka stiap ais iu kdua da kpat ada paaa ai sa tttu ka jua iasaa uda usta dai lua au suda dislksi adi tidak saa usta isa ika aa kaa

104 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia ala kiata sa di pui aik uat idu aupu sla ka jua aka liat ta eo a sakuta au ngatuang aah ada saat nunas aengan atau aktu ikataka sta olil aadi uat sla di apu aka sia piak pui laksaaka aaa egiung atau idu aut paa sia saat uda utuk aka saa a dilakuka da aa duduk lika aai kadaa ka at sla jua saat aak ii adapi aka akaa di ta likaa atiati ia kadia tau lua da ana aat ika utuk uat sla dipsiapka kusus aengan saa aisa ikut sta dala jaa kaaa di dsa sela aitu akaa alal a tidak tkotaiasi aas pada uua a aik ka jua akaa laia uat awigawig a kusus dilakuka di likua apu idu saaiaa awigawig utuk atu engan sela adala aa uat idu di aas uat idu di dsa pakaa apai saat ii tidak ada oati kadaa uat sla da tidak oaisasi kasaakata slai di apu idu ika akaa aa ata sela ujuk kata sla sia kkaatia asuka paa kaaaa a da lalu laika istila naa sela atau saudaa sla ipa lu pa tjadi itu jua kkaatia at sla tutaa a data ptaa kali k ali da dai dala apu idu a pi atau atau klua ktuuaa dai aapu asal aka disut naa utuk laja aaa tidak pa tjadi alaupu ada sela aka saing kuata pau aa saai asal ula aa apu idu a atau li aak k oa sla di ali stiap oa asi ta asal dai pasa atau kota laia di ali itu pu li aak ook akassa da lua aa aka slalu disut na awa saai pkja uu da sopi atau oa aa aaa supa dilakuka pula ol uat idu di sa uuti aupat ali a lai itu kadaa ka a uaka taa psaka anten sela di ua aa aitu saaa atu saai tpat tial jua jadi alasa ka upaaa ada a tidak uaka ai aa itai apu idu da a ialkaa padaal jika diliat ltak kapu a suda ulai ssak tuk jaa kiaa uat sla di apu da taa ptaia jua ulai kua a uik jika di idu sta olil aadi da toko sla laia iasa apu uis aa aa da apa la ajlis takli da tausia di asjid ajlis takli kapu sla laia taa atu aa ditpati oa diadii apakapaka a dislaaka stiap ais sla di dsa aas taa atu jua ditpati ol uat iu ptaa da ktia daka ajlis takli ai iu idu a kaika ati aja aas spti ii sua iua dilaksaaka stiap ais iu kdua da uat aaa au au utuk jaa kttia kpat ada paaa ai sa tttu ka jua sosial tasuk kidupa kaaaa iasaa uda usta dai lua au suda dislksi adi tidak saa usta isa ika aa kaa

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 105 aai kadaa oa apu idu skalius ika kasa jalaka aaa jua tapak dai plaaa adiistasi a dilakuka di ato sa tula kl atau pala sa asi dai kluaa ui aas a jadi pao uat sla apu idu uut aa a lia aja a tidak ada diskiiasi plaaa kpada sluu asaakat dsa aas tasuk uat sla laaa adiistasi upa klaia da katia dilaai aka ka pua aka kusus a tltak di dkat dsa daa a dulu slu pkaa asuk ilaa dsa aas asala pkaia suda ka dapat slsaika di aata laatu sdaka pdidika kaaaa di aas suda tsdia uu aaa sla skipu plaaa di ida pdidika tpui di apu idu jua tdapat adasa iia akilia aul ija au asi aku uut sta olil aadi tau ii adasa iia lu akti lai kaa slai ktatasa taa paja jua saat ii aakaak las da sda aak ikuti kiata kstakuikul sia dapak pada plaaa adi au dikia uut usta a asal dai aa da tap di apu idu sjak a ii aa tidak kilaa katiitas tuk atasi kakua madin, mereka melaksanakan Taman Pendidikan Qur’an a saa akti dilaksaaka stiap so jla ai sapai da sais isa sta slai dai aakaak apu idu jua aakaak a tial di skita dsa aas a aaka pada apu idu ii pa at juaa dua saat loa

106 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia aai kadaa oa apu idu akir kelilin di asjid Ala A’la Kabuaen ianar elain skalius ika kasa jalaka aaa jua resasi TPQ ini, ema aun lalu ara remaa amun tapak dai plaaa adiistasi a dilakuka di ato indu erasil memenuk enerasi uda asid eramas sa tula kl atau pala sa asi dai an erdiri dari alumni madin, anakanak , kluaa ui aas a jadi pao uat sla dan emuda an ela ekera apu idu uut aa a lia aja Pre kerukunan di amun indu ukanla a tidak ada diskiiasi plaaa kpada sluu erisia an eradi iaia, eai erlansun lama asaakat dsa aas tasuk uat sla laaa eara masukna slam di eramas seeri dielaskan adiistasi upa klaia da katia dilaai aka seelumna ak leas dari eran keraaan eramas ka pua aka kusus a tltak di dkat dsa erdasarkan aaan an ersura ada Purana da usi daa a dulu slu pkaa asuk ilaa dsa un arui eara sinka dieriakan aas asala pkaia suda ka dapat slsaika di aata laatu sdaka pdidika “Ida I Gusti Agung Maruti, Raja Bali an erkedudukan kaaaa di aas suda tsdia uu aaa di elel , menerakan kekuasaanna sla keada ea un ame, eliau meninalkan elel menuu imaran ilaa adun lalu ke ankan skipu plaaa di ida pdidika tpui di ilaa ukaai dan erakir ia di eramas ada apu idu jua tdapat adasa iia akilia da usi un ade nin, keurunan da aul ija au asi aku uut sta olil usi un arui an ke, an ersana di Puri aadi tau ii adasa iia lu akti lai kaa aren au, erna di seln diuan diasinkan ke slai ktatasa taa paja jua saat ii aakaak eln ilaa asak aau mk le raa ianar aas las da sda aak ikuti kiata kesalaan niakan amidanda ai keada seran kstakuikul sia dapak pada plaaa raka aka iu sesuai denan dresa saa iu meman adi au dikia uut usta a asal dai seanasna diukum mai eai an menaukan aa da tap di apu idu sjak a ii aa ukuman mai iu semesina adala raa as kesalaan tidak kilaa katiitas tuk atasi kakua iu, da usi un ade nin diseln ke asak madin, mereka melaksanakan Taman Pendidikan Qur’an elama eliau erada di asak, eliau menalin uunan a saa akti dilaksaaka stiap so jla kekeraaan an sana akra denan masaraka ai sapai da sais isa sta slai dai sekiarna an eraama slam, seina eliau sana aakaak apu idu jua aakaak a tial di meneri dan memaami keiasaan dan keiduan aama skita dsa aas a aaka pada slam di daera iu uunan iu ukan ana uunan apu idu ii pa at juaa dua saat loa

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 107 lair saja, ttai dala batin ra trtana iatan rasa asi dan bati, rasa stiaan ang tulus Ktia uuanna tla brair, bliau bali dsa Kraas diiuti l saabatsaabat arib bliau ang bragaa Isla sbana KK ang ingin ngabdian dirina ada bliau Kdatangan ara argi ngabdi ang bragaa Isla ngiringi Ida I Gusti Agung Mad Mning Kraas tratat ada taun M Mnurut asudin, al anglisir argi sla Kraas, naa na anglisir itu adala a Rajina, a Rajab, a ir, a Kadun, a aru, a Mudin l ia uri Kraas ra ditatan di inggiran ani siring dsa Kraas ang ada saat itu blu brnaa Kaung indu”.

Gambar 3: Taman Pendidikan Qur’an Anaana sdang blajar di tia sr uali Kais ang diandu l sta lil Maardi dan stad Isail ubr un ribadi sta lil

108 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia lair saja, ttai dala batin ra trtana iatan rasa Peran Pemerintah Daerah (Desa Dinas) dan Desa Pakraman asi dan bati, rasa stiaan ang tulus Ktia Pii ai an menadi aa au ua eraian uuanna tla brair, bliau bali dsa ariiaa dunia memua emerina daerana ekera Kraas diiuti l saabatsaabat arib bliau ang ekra unuk menaa knduiiana. aaimanaun akr bragaa Isla sbana KK ang ingin ngabdian keamanan adaa aek ia daam induri ariiaa. ai dirina ada bliau Kdatangan ara argi ngabdi ea menaami iuai ini ukan aa aa aek ini dieran ang bragaa Isla ngiringi Ida I Gusti Agung Mad meaui edakan m eai ua kndii keamanan di Mning Kraas tratat ada taun M Mnurut ndneia. erdaarkan enaaman iu ua emerina ai asudin, al anglisir argi sla Kraas, naa miana daam menaankan P mr dan Taun na anglisir itu adala a Rajina, a Rajab, memaukkan ke daam ii Teriana aiu a ir, a Kadun, a aru, a Mudin raa aman rukun dan damai eaera keada emua aama l ia uri Kraas ra ditatan di aik indu am rien aik udda dan nuu. inggiran ani siring dsa Kraas ang ada saat itu araan daam ii ini adaa eriana kerukunan aik blu brnaa Kaung indu”. inern dan anaruma eraama mauun anaruma eraama denan emerina akim daam akim ed .

uernur ai erdaarkan ai eneiian iu dikaakan

ea memua keiakan ekni kerukunan an eara eria diakanakan e eaninma dan keiakan nn ekni dianani idan era Pemda Prini ai. iana Peru erkai kerukunan uma eraama dan dianani anun e eaninma dan idan era menaankan ua krdinai. akan au eeumna Pemda ai erna memua rum rdinai nar ma

eraama dan dieur menadi aa diakanna P . eiakan Pemda ai erkai emeiaraan kerukunan diakanakan erama eara ineri denan Pemka dan Pemk. aika enaar Gambar 3: Taman Pendidikan Qur’an Anaana sdang eaai aa au daera ain eeren erama blajar di tia sr uali Kais ang diandu l auaen adun meakukan anak endekaan aar sta lil Maardi dan stad Isail ubr emeiaraan kerukunan amai ke akar rumu miana un ribadi sta lil ekeraama denan media ainstea di anarana ai T

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 109 eaa T era media emerina meaui ak T akim daam akim ed . eain Pemda ai emenerian ama Prini ai mauun ankemena aa ua meakukan a an ama. ekiun idak anak maaa diarmni uunan keaamaan rram dan keiaan di idan kerukunan eru eara ineni diakukan. aaa kaik an ain erin munu adaa endirian ruma iada ai aama nn indu namun amir emua maaa ereu daa dieeaikan an eruama karena iaiai dan inka emaaman maaraka erada P mai renda akim daam akim ed . a an menarik diemukan eaai daam eara ed aa eia aun menean eraaan ei akani emenerian ama akan menundan euru erakian uma eraama unuk meniaiaikan atu ata penepian dan memaa kemunkinankemunkinan imuna maaa dari keiaan ear ereu. iana aa ei an ema eeraa kai ereaan denan ari uma. aa au keeakaan an diami adaa uara aan ana dierdenarkan di maid aa dan emaa akan dikaa keamananna e ara pealang. ii Pemda ai ua erimemenaikan amai ke inka aa di keuraan dan dea. Peaanan adminirai diriui emanunan ina memaiiai uma eraama ea eraan aik. akan di eeraa amun am ermauk di uama Parimara dkk eara uma am diimin e eran eaa inkunan an eara dina eranun aa anun keada ura aau eaa ea eeraa daera meneuna Pereke. aaraka di erkamunan iu dierikan keeaan

110 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia eaa T era media emerina meaui ak T erdaarkan rini demkrai unuk menenukan akim daam akim ed . emiminna meaui eua emiian remi daam anka aku erenu. enan demikian eara kedinaan uma eain Pemda ai emenerian ama Prini ai am adaa ara an nm mekiun erada di ena mauun ankemena aa ua meakukan a an ena maria indu an denan keeaanna iu ama. ekiun idak anak maaa diarmni uunan memiiki ak unuk meakanakan keeaan eraama. i keaamaan rram dan keiaan di idan kerukunan eru amun ui eranan miana nari idak ada eara ineni diakukan. aaa kaik an ain erin amaan daam menaankan iada akan eia aun munu adaa endirian ruma iada ai aama nn aa meraakan auid ai mereka erkeiin kamun indu namun amir emua maaa ereu daa denan memaa aaa diirini muik ka ui denan dieeaikan an eruama karena iaiai dan inka ea. eiu ua daam keiduan ermaaraka dan emaaman maaraka erada P mai renda akim erneara. daam akim ed . a an menarik diemukan eaai daam eara ed aa eia aun ereda denan di dea dina maaraka nn indu menean eraaan ei akani emenerian ama daam dea akraman mai daa eria daam eraai akan menundan euru erakian uma eraama unuk akiia namun eria eraa. eaaimana dieakan meniaiaikan atu ata penepian dan memaa daam Perda . Taun Paa aa daam kemunkinankemunkinan imuna maaa dari keiaan Parimara dieakan aa ear ereu. iana aa ei an ema eeraa “Desa pakraman adalah kesatuan masyarakat hukum kai ereaan denan ari uma. aa au keeakaan ada di Prini ai an memunai au keauan an diami adaa uara aan ana dierdenarkan di radii dan aa krama erauan idu maaraka maid aa dan emaa akan dikaa keamananna e ara uma indu eara urun emurun daam ikaan pealang. aanan Tia aau aanan ea an ii Pemda ai ua erimemenaikan amai ke memunai iaa erenu dan ara kekaaan endiri inka aa di keuraan dan dea. Peaanan adminirai serta berhak mengurus rumah tangganya sendiri”. diriui emanunan ina memaiiai uma eraama eanuna Paa a daam Parimara ea eraan aik. akan di eeraa amun am disebutkan secara tegas: “agi aa esaaa ana paaan ermauk di uama Parimara dkk eara ang uan eagaa inu hana epunai iatan pawongan uma am diimin e eran eaa inkunan an an paleahan i ala wilaah esaana paaan ang ha eara dina eranun aa anun keada ura aau an ewaianna iatu ala awigawig esaana paaan eaa ea eeraa daera meneuna Pereke. asingasing”. aaraka di erkamunan iu dierikan keeaan

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 111 Dengan demikian peran pemerintah daerah melalui desa dinas dan peran agama adat dan budaya yang dialankan melalui desa pakraman telah membantu relasi indu dan slam untuk dapat menalankan ungsinya masing masing. Desa Dinas sebagai kepanangan tangan pemerintahan daerah di atasnya salah satunya menaga kerukunan berklabrasi dengan desa pakraman sebagai uung tmbak pelaksanaan nilainilai agama dan budaya. Dua peran ini dapat beralan baik karena searah panangnya dan keberadaannya yang telah membuat ali seperti yang dikenal selama ini.

Kearifan-Kearifan Lokal sebagai Pengikat Hubungan eaian oal ali ai aaan inu, laku, dan “hasil karya” miruddin aling dan dua rang arga ampung indu lainnya dipilih untuk angka aktu tertentu menadi pealang. Dengan pakaian adat khas pealang mereka akan bertugas bersama pealangpealang umat indu lainnya terutama saat ada upacara besar. ntuk tugas adat dan budaya mereka sama sekali tak menlak bahkan ika tak hatihati rang luar desa eramas akan “tertipu” karena penampilan mereka tak ubahnya seperti rang indu pada umumnya. ereka uga bisa berbahasa ali halus aa menengah maupun epaa biasa. anya nama dan iman saa yang membedakannya. pa yang dilakni miruddin sta hlil dan arga ampung indu lainnya tak berbeda dengan umat slam yang berada di perkampungan lainnya di ali. enelitian egara memperlihatkan rang ampung ugis di erangan

112 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia Dengan demikian peran pemerintah daerah melalui bahkan tiap dalan yan atannya etiap enam bulan ekali desa dinas dan peran agama adat dan budaya yang enan berpakaian aat nauran ayah i ura akenan dialankan melalui desa pakraman telah membantu relasi ereka terlibat anat akti alam melakanakan alah atu indu dan slam untuk dapat menalankan ungsinya masing kearian lkal ali yaitu ri ia arana eraarkan masing. Desa Dinas sebagai kepanangan tangan penelitian ulitban ehiupan eaamaan alam ri e pemerintahan daerah di atasnya salah satunya menaga ri ia arana menjadi “buku manual” orang Bali kerukunan berklabrasi dengan desa pakraman sebagai alam meuukan keelaraan an keharmnian hiup uung tmbak pelaksanaan nilainilai agama dan budaya. Dua alam uaha itu mereka haru meneeantahkannya eara peran ini dapat beralan baik karena searah panangnya dan nyata tiak aa eara internal tetapi ua ekternal keberadaannya yang telah membuat ali seperti yang dikenal mat nn inu alam hal ini lam akan berama selama ini. ama enan ran inu ali melakanakan knep alahan an anan eankan arhyanan uah mauk ranah eteri keimanan enurut iana alam utra e Kearifan-Kearifan Lokal sebagai Pengikat Hubungan ihat ua iana umber penamalan eaian oal ali ai aaan inu, laku, dan “hasil karya” kearian lkal ri ia arana aalah kitab ui ea yan miruddin aling dan dua rang arga ampung termaktub ke alam beberapa kitab mialnya alam kitab indu lainnya dipilih untuk angka aktu tertentu anaa haramatra tentan hutan manuia atau menadi pealang. Dengan pakaian adat khas pealang ri rna kepaa da rna uhan ira rna ran tua an mereka akan bertugas bersama pealangpealang umat leluhur an rsi rna ran ui yan haru ibayar melalui indu lainnya terutama saat ada upacara besar. ntuk berbaai yanya itab haaaita menelakan tugas adat dan budaya mereka sama sekali tak menlak tentan penhayatan kepaa uhan melalui yanya eitu bahkan ika tak hatihati rang luar desa eramas akan ua alam kitab araamuaya yan menyatakan baha “tertipu” karena penampilan mereka tak ubahnya untuk meuukan tuuan hiup manuia maka terlebih seperti rang indu pada umumnya. ereka uga bisa ahulu haru melakanakan bhuta hita yaitu berbahasa ali halus aa menengah maupun epaa menyeahterakan alam ua melalui yanya biasa. anya nama dan iman saa yang elain ri ia arana aaran lain yan ua menai laku membedakannya. buaya ran ali untuk hiup elara aalah a a asi pa yang dilakni miruddin sta hlil dan arga yan banyak iebutkan alam kitab pania lihat eara ampung indu lainnya tak berbeda dengan umat slam yang ua ahakrihna an lainnya aalah utra berada di perkampungan lainnya di ali. enelitian egara asuda kuu aka yan berarti emua makhluk hiup memperlihatkan rang ampung ugis di erangan berauara ekipun ruh kearian lkal itu berumber ari

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 113 ajaran indu dalam ereki budaa ru iu kemudian memberi naa ada eia laku dalam keiduan orang Bali ang dijalankan melalui kone lokal Bali eeri nyaa raya, ulunan dan n uindia dkk menebukan baa uma indu dan lam di Bali diika melalui berbagai kearian lokal eeri ini al ang ama dikaakan Halimatusa’diah (2018: 48): “Keharmonisan antarumat beragama di Bali juga erujud akiba adana aaran nilai dan aaran oial budaa ang dierakan eara konien ole indu dan mulim eeri dierliakan Bair dari ii aaran nilai Bali memiliki alam ang inda dan keindaan ini ereliara karena Bali menerakan ri iakarana dan a a si, aa iyaa raa edangkan dari ii aaran oial budaa Bali memiliki kulur erbuka namun ea mamu melearikan budaa nama braa egilik eguluk beda aki bina aka ua nilai keBalian iu dierakan ole komunia berbeda eai eara berama alail komunia Bali di maa lamau mamu meniakan keharmonisan”. nyaa raya diarikan ebagai ara unuk membangun ubungan oial dengan orang lain idak aja keada audara aau mereka ang mai berubungan dara aling mengunjungi jika audara memiliki kegiaan uka dan duka eeri erkainan dan kemaian diangga ara unuk membangun ubungan oial enama braa makin kua dilakukan anara orang Bali dan lam jika memiliki ubungan kekerabaan mialna karena erkainan ilang kibana orangorang di amung lam biaana lebi mengideniikai dirina ebagai orang Bali keimbang

114 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia ajaran indu dalam ereki budaa ru iu kemudian menebut sebagai erantauan. Bahkan di Kamung slam memberi naa ada eia laku dalam keiduan orang Bali agaaman Buleleng namanama lokal Bali digunakan oleh ang dijalankan melalui kone lokal Bali eeri nyaa raya, orang slam (lihat uga Barth 1). ulunan adalah ulunan dan n uindia dkk menebukan kegiatan saling menolong dalam banak hal ang bahkan baa uma indu dan lam di Bali diika melalui berbagai tidak erlu diminta. etulungan dilakukan dengan ara kearian lokal eeri ini al ang ama dikaakan nayah atau membantu dengan tana uahan atau daat uga Halimatusa’diah (2018: 48): memberikan bantuan berua uang atau barang. ayah uga dilakukan melalui kera sosial baik bersiat ribadi atau “Keharmonisan antarumat beragama di Bali juga erorangan mauun gotongroong. rang slam akan erujud akiba adana aaran nilai dan aaran oial melakukan kera sosial ini saat menalankan eranna di desa budaa ang dierakan eara konien ole indu akraman dengan menalankan asek anan dan dan mulim eeri dierliakan Bair dari ii lahan adalah istilah untuk memberikan hantaran aaran nilai Bali memiliki alam ang inda dan biasana berua makanan ang digunakan dalam uaara keindaan ini ereliara karena Bali menerakan ri atau kegiatan adat keada orangorang ang diangga iakarana dan a a si, aa iyaa raa memiliki hubungan baik seerti teman saudara kerabat lain edangkan dari ii aaran oial budaa Bali memiliki uga dengan orang lain termasuk berbeda suku dan agama. kulur erbuka namun ea mamu melearikan ebagai ontoh ada saat hari raa alungan umat Hindu budaa nama braa egilik eguluk beda aki bina akan membaakan makanan keada kerabatna di Kamung aka ua nilai keBalian iu dierakan ole slam. Begitu uga sebalikna saat eraaan dul itri orang komunia berbeda eai eara berama alail slam akan membaakan makanan khas keada kerabatna komunia Bali di maa lamau mamu meniakan ang orang Bali. embangun relasi sosial melalui nyaa keharmonisan”. raya, ulunan, dan n telah sangat baik dierlihatkan nyaa raya diarikan ebagai ara unuk membangun oleh umat Hindu dan slam di desa Keramas. ada akhirna ubungan oial dengan orang lain idak aja keada audara idiom lokal itu menadi milik bersama tana memengaruhi aau mereka ang mai berubungan dara aling dan mengubah keimanan umat slam. rosesroses sosial mengunjungi jika audara memiliki kegiaan uka dan duka tersebut berlangsung sangat lama melalui terutama eeri erkainan dan kemaian diangga ara unuk akulturasi. Hal ang sama daat dibaa dari istilah nama membangun ubungan oial enama braa makin kua selam ang dirunut melalui eralanan searah ang anang dilakukan anara orang Bali dan lam jika memiliki ubungan ketika bahkan umat Hindu dan slam sesungguhna ula kekerabaan mialna karena erkainan ilang kibana adalah endatang ke Bali (lihat lebih lengka ashad 2014: orangorang di amung lam biaana lebi 182). mengideniikai dirina ebagai orang Bali keimbang

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 115 elain melalui ide dan laku budaa seerti di atas relasi antara Hindu dan slam di Bali juga ditandai dengan “hasil karya” perlambang hubungan baik itu. Biasanya lebih banyak teradi karena aktor searah meskiun belakangan ada uga dibuat karena aktor lain seerti tuntutan global tentang kemaemukan. Hingga ertengahan abad 20 banak ditemukan arsitektur ang mereresentasikan hubungan agamaagama di Bali meskiun agama minor lebih banak mengadosi Bali sebagai budaa dominan. elasi Hindu dan Katolik dan Kristen baik di alung Kuta mauun Blimbingsari di embrana ditunukkan dengan gerea dengan gaa arsitektur Bali. gama Hindu dan Buddha melalui ura Balingkang di Kintamani atau seerti enelitian emaun (2018) di ura agulingan sebagai reresentasi akulturasina ajaran Hindu dan Buddha. Adapun “hasil karya” bersama antara Hindu dan slam daat ditemukan baik di enasar mauun Karangasem melalui ura ekah atau seerti enelitian usu (2014) melalui konstruksi arsitektur Hindu Bali dan slam aa ada ura anggar. Keinginan untuk memerlihatkan aah relasi harmoni agamaagama di Bali diuudkan melalui temat ibadah seluruh agama dalam satu mandala atau area ang dikenal dengan ua andala di kaasan usa ua (lihat unarta 201).

aya sn dan daasi a sla i luar agama Hindu agama lain di Bali adalah minoritas termasuk slam. amun orang slam memiliki kesangguan untuk menesuaikan diri bahkan mengikuti ola tingkah laku orang Bali. uroso saat ditemui di alanan keil ang membelah masid dan ria anik as indu menaa dengan bahasa Bali halus ang sangat santun. Begitu

116 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia elain melalui ide dan laku budaa seerti di atas relasi juga saat menemui Amiruddin yang belum pulang dari antara Hindu dan slam di Bali juga ditandai dengan “hasil mengantar barang ke enpasar seluruh keluarga di karya” perlambang hubungan baik itu. Biasanya lebih banyak rumahnya semuanya berbahasa Bali. ak ada lagi yang teradi karena aktor searah meskiun belakangan ada uga menggunakan bahasa asak bahasa ibu leluhurnya. elain dibuat karena aktor lain seerti tuntutan global tentang sudah menetap lama di ampung indu berbahasa Bali kemaemukan. Hingga ertengahan abad 20 banak menjadi alat pemersatu dengan umat Hindu lainnya. ditemukan arsitektur ang mereresentasikan hubungan emandangan yang unik malah ditemukan egara agamaagama di Bali meskiun agama minor lebih banak saat meneliti rang slam ampung Bugis di erangan mengadosi Bali sebagai budaa dominan. elasi Hindu dan yang juga sudah memasuki generasi keempat. ika di rumah Katolik dan Kristen baik di alung Kuta mauun Blimbingsari dan lingkungan ampung Bugis mereka menggunakan di embrana ditunukkan dengan gerea dengan gaa bahasa Bugis tetapi saat berkmunikasi dengan rang Bali arsitektur Bali. gama Hindu dan Buddha melalui ura mereka juga sangat asih melakukannya. amun rang Bali Balingkang di Kintamani atau seerti enelitian emaun tidak bisa berbahasa Bugis. enelitian ini juga meneritakan (2018) di ura agulingan sebagai reresentasi akulturasina para rang tua masih mengajarkan bahasa Bugis di rumah dan ajaran Hindu dan Buddha. Adapun “hasil karya” bersama masjid sedangkan bahasa Bali dipelajari di seklah sebagai antara Hindu dan slam daat ditemukan baik di enasar muatan lkal namun kemampuan ini tetap unik karena rang mauun Karangasem melalui ura ekah atau seerti rang yang dulunya arga ampung Bugis erangan lalu enelitian usu (2014) melalui konstruksi arsitektur Hindu membentuk ampung Bugis di Bena uban dan uung Bali dan slam aa ada ura anggar. Keinginan untuk tidak lagi menggunakan bahasa Bugis di rumah maupun memerlihatkan aah relasi harmoni agamaagama di Bali lingkungannya tetapi bahasa Bali dan ndnesia seperti diuudkan melalui temat ibadah seluruh agama dalam satu rang Bali pada umumnya. mandala atau area ang dikenal dengan ua andala di kaasan usa ua (lihat unarta 201). ejaraan yman ijaya dalam utra ed berdasarkan penelitiannya tentang sejarah perkembangan

slam di arangasem menyebutkan ada beberapa daya aya sn dan daasi a sla respn dan adaptasi rang slam yang dapat dijelaskan. enurut ijaya mereka mau ikut makan laar makanan khas i luar agama Hindu agama lain di Bali adalah Bali dari lahan daging sayur dan bumbu Bali lengkap minoritas termasuk slam. amun orang slam memiliki tetapi laar slam yang tidak menggunakan daging babi dan kesangguan untuk menesuaikan diri bahkan mengikuti darah. ada beberapa daerah Bali timur mereka ikut ola tingkah laku orang Bali. uroso saat ditemui di alanan iun yaitu makan bersama dalam satu adah. Hal lain keil ang membelah masid dan ria anik as indu yang juga sangat unik adalah memberikan nuansa kultural menaa dengan bahasa Bali halus ang sangat santun. Begitu

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 117 Bali pada perayaan hari besar keagamaan slam salah satu dulitri sehingga dikenal pula istilah nyaaan, naahan, anis, dan ahin dulitri sebagaimana ditemukan dalam harihari besar keagamaan Hindu. uansa HinduBali dalam dulitri terasa sekali saat hari nyaaan mereka akan membuat aa uli dan tape ketan. Begitu juga saat naahan, mereka akan menyembelih hean kurban. indakan ini mengandung makna budaya yang tak berbeda dengan rang HinduBali. elanjutnya dalam kehidupan ssial ijaya mengatakan rang slam juga beradaptasi dengan ara ikut dalam lembaga atau rganisasi ssial salah satunya skaa suak dan mengikuti aturan adat yang berlaku di dalamnya. eskipun tidak mengikuti persembahyangan di ura lun ui mereka akan menggantinya dengan melakukan upaara nruah di bendungan pada hari raya slam lengkap dengan membaa sesajen tiga baki yang berisi buahbuahan dan jajan. ereka juga ikut mebanjar dan bahkan dikatakan ijaya punya anatisme terhadap banjarnya. emandangan yang sama dapat disaksikan sampai saat ini di ampung uslim asak mbk yang nayah atau membantu esa Bungaya melaksanakan nusaa dsa dengan mengarak sebuah dansil, semaam menara terbuat dari aneka dedaunan dan buah selain kelapa. usaa dsa atau nusaa dansil adalah upaara selamatan dan ungkapan syukur desa atau subak dengan memakai sarana phn berbuah keuali phn kelapa. ansil dihias sedemikian rupa sehingga menyerupai ru yaitu salah satu bangunan sui umat Hindu di Bali yang sangat agung megah dan mnumental serta sarat dengan kandungan makna simblis dan kekuatan religius lihat httpsberitagar.idartikel laprankhastleransihindu islamdalamritualusabadangsil.

118 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia Bali pada perayaan hari besar keagamaan slam salah satu alam bidang pertanian seperti ini di beberapa dulitri sehingga dikenal pula istilah nyaaan, naahan, masyarakat muslim Bali sudah menerapkan lembaga adat anis, dan ahin dulitri sebagaimana ditemukan dalam yang tumbuh di masyarakat Bali Hindu misalnya pengaturan harihari besar keagamaan Hindu. uansa HinduBali dalam air melalui ubak meskipun ara mensyukuri hasil panennya dulitri terasa sekali saat hari nyaaan mereka akan yang berbeda. la seperti itu sudah lama dilakukan leh membuat aa uli dan tape ketan. Begitu juga saat naahan, masyarakat muslim Bali di ubak eh umbul edei mereka akan menyembelih hean kurban. indakan ini ekutatan dan ubak eh antang embrana lihat Basyar mengandung makna budaya yang tak berbeda dengan rang . HinduBali. Berkaitan dengan kebudayaan isik ada beberapa hasil elanjutnya dalam kehidupan ssial ijaya perjumpaan kedua agama ini yang meujud begitu rupa. mengatakan rang slam juga beradaptasi dengan ara ikut ikatakan ijaya yang mengutip risila menyatakan dalam lembaga atau rganisasi ssial salah satunya skaa baha masjid kun rang slam sangat akulturati misalnya suak dan mengikuti aturan adat yang berlaku di dalamnya. ada al anar dan al kulkul. rusan ssial diselesaikan di eskipun tidak mengikuti persembahyangan di ura lun al anar sedangkan urusan keagamaan diselesaikan di ui mereka akan menggantinya dengan melakukan upaara masjid dan kulkul hanya dijadikan sebagai media nruah di bendungan pada hari raya slam lengkap dengan kmunikasi. ebih dari sekadar itu di dalam masjid ada membaa sesajen tiga baki yang berisi buahbuahan dan jajan. mimbar yang penuh ukiran gaya Bali. Atap bangunan masjid ereka juga ikut mebanjar dan bahkan dikatakan ijaya pun selalu seperti meru bertumpang dua atau tiga. ulu punya anatisme terhadap banjarnya. emandangan yang dalam upaara srn srah rentetan upaara perkainan sama dapat disaksikan sampai saat ini di ampung uslim seperti di arangasem mereka juga melakukan upaara asak mbk yang nayah atau membantu esa Bungaya aah ptng gigi dan asan lnar pembaaan lntar. melaksanakan nusaa dsa dengan mengarak sebuah dansil, ebudayaan isik berupa perpaduan budaya Hindu dan slam semaam menara terbuat dari aneka dedaunan dan buah juga dapat ditemukan di Bunutin abupaten Bangli melalui selain kelapa. usaa dsa atau nusaa dansil adalah upaara ura anggar yang merupakan perpaduan arsitektur Hindu selamatan dan ungkapan syukur desa atau subak dengan Bali dan slamaa lihat egara usu . ura lain memakai sarana phn berbuah keuali phn kelapa. yang juga menggunakan istilah slam adalah ura ekah ansil dihias sedemikian rupa sehingga menyerupai ru yang terletak di eguyangan enpasar. yaitu salah satu bangunan sui umat Hindu di Bali yang eara umum keberadaan rang slam di Bali relati sangat agung megah dan mnumental serta sarat dengan lebih diterima karena mereka memiliki kemampuan kandungan makna simblis dan kekuatan religius lihat beradaptasi dengan baik. isalnya masih menurut ijaya httpsberitagar.idartikel laprankhastleransihindu islamdalamritualusabadangsil.

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 119 yang mengutip Hlt p rang slam dalam berkesenian juga biasa memainkan ayang kulit dengan mengambil tema n nak dan bahkan rang Bali Hindu menyebut n nak sebagai andaa dan aja ur iran sebagai raa. Begitu juga hasil penelitian arimartha dkk memperlihatkan dengan jelas bagaimana rumah rangrang di ampung slam usamba menggunakan rnamen dan arsitektur gaya Bali. Hanya ketiadaan sanah di dalam rumah yang membedakannya dengan rumahrumah umat Hindu lainnya. ajian Basyar menunjukkan pla adaptasi umat slam yang sangat baik disebabkan saat kedatangannya pertama kali mereka dikatakan sudah belajar banyak hal di Bali terutama pertanian perdagangan dan lainlainnya. etelah kemerdekaan umat datang ke Bali dengan beragam presi seperti pegaai tentara dan aparat pemerintah dan meskipun tidak alamiah prses asimilasi dan akulturasi mulai terjadi dan harmni kedua agama berlangsung sampai saat ini. rsesprses tersebut telah banyak menghasilkan pla yang unik misalnya penamaan rang yang mengkm binasikan nama Bali dan slam seperti yang terjadi pada masyarakat egayaman Buleleng epan enpasar lan embrana. Bahkan umat muslim di andi uning Bedugul sedang mengajukan diri sebagai “Desa Adat Kampung Islam” karena seara d a mereka juga sudah memiliki ai airar tersendiri meskipun seara d ur masih belum diakui pemerintah setempat. Hal yang sama dijelaskan arim baha budaya menjadi pintu masuk yang merekatkan umat Hindu dan slam di lan embrana.

120 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia yang mengutip Hlt p rang slam dalam berkesenian Refleksi: Pengembangan Sikap Multikultural juga biasa memainkan ayang kulit dengan mengambil tema Akomodatif-Transformatif n nak dan bahkan rang Bali Hindu menyebut n emandangan inda tentang simpul kerukunan ang nak sebagai andaa dan aja ur iran sebagai raa. diperliatkan Kampung indu dan perkampungan Islam Begitu juga hasil penelitian arimartha dkk lainna di ali memperkuat tesis tentang slidna kesadaran memperlihatkan dengan jelas bagaimana rumah rangrang klekti kedua agama ang dilakukan dari dalam Islam ang di ampung slam usamba menggunakan rnamen dan datang dan menetap di perkampungan dianut ragam etnis arsitektur gaya Bali. Hanya ketiadaan sanah di dalam rumah yang membedakannya dengan rumahrumah umat Hindu amun terdapat keterairan ketika batasbatas nilai ang lainnya. sebelumna ptensial memisakan etnisitas justru akirna menjadi milik bersama Ketjaraningrat menatakan ajian Basyar menunjukkan pla adaptasi identitas etnis ang dituangkan dalam kesatuan kebudaaan umat slam yang sangat baik disebabkan saat kedatangannya bukan suatu al ang ditentukan le piak luar melainkan pertama kali mereka dikatakan sudah belajar banyak hal di le etnis bersangkutan sebagai pendukung kebudaaan itu Bali terutama pertanian perdagangan dan lainlainnya. sendiri Artina masala etnis adala masala kesatuan etelah kemerdekaan umat datang ke Bali dengan beragam manusia atau klektiita ang terikat le kesadaran tentang presi seperti pegaai tentara dan aparat pemerintah dan meskipun tidak alamiah prses asimilasi dan akulturasi mulai kesatuan kebudaaan dan kesadaran seperti itu sering terjadi dan harmni kedua agama berlangsung sampai saat dikuatkan le sala satuna kesatuan baasa meski ini tidak ini. rsesprses tersebut telah banyak menghasilkan pla bersiat mutlak yang unik misalnya penamaan rang yang mengkm endapat Kentjaraningrat di atas ble jadi binasikan nama Bali dan slam seperti yang terjadi pada menegaskan kembali bahwa memang “orang luar”, “orang masyarakat egayaman Buleleng epan enpasar lan baru” yang akan memasuki satu daerah yang relati mgen embrana. Bahkan umat muslim di andi uning Bedugul seperti ali akan dengan epat mengikuti budaa itu dan sedang mengajukan diri sebagai “Desa Adat Kampung Islam” pada masarakat ang relati etergen identitas etnis akan karena seara d a mereka juga sudah memiliki ai menegsiasikanna dengan budaa dminan itu Ineren airar tersendiri meskipun seara d ur masih belum dengan ini penelitian runer juga menimpulkan diakui pemerintah setempat. Hal yang sama dijelaskan arim baa rang atak di unda mungkin akan mengikuti budaa baha budaya menjadi pintu masuk yang merekatkan dminan aa arat itu seperti baasa atau etiket dalam umat Hindu dan slam di lan embrana. berinteraksi ssial Knsekuensina kebudaaan isik dalam kasus ini akan semakin kabur udaa dminan akan digunakan sebagai alat adapti bagi pendatang juga

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 121 ditemukan oleh uarlan saat menggambarkan bahwa integrasi kebudayaan sesuatu yang mungkin teradi karena interaksi antaretnik di ontianak, ekanbaru, dan umene ertanyaannya aakah identitas budaya sebagaimana yang teradi di ali dibentuk atau dibangun rus emikiran ostmodern lebih enderung mengakui bahwa indiidu dalam masayarakat memiliki “kekuasaan” untuk membangun sendiri identitasnya. Giddens dalam uutra, mengakui identitas diri terbangun oleh kemamuan untuk melanggengkan narasi tentang diri, sehingga membangun suatu erasaan terusmenerus tentang adanya kontinuitas biograis saha sadar dari dalam diri untuk melakukan embentukan identitas baru, oleh ramsi disebut sebagai tindakan yang akti dan kreati untuk melakukan manuer karena ada dasarnya manusia tidak ernah asi untuk memenuhi kebutuhan hidunya eas dari diskusi di atas, bagaimana keariankearian lokal ali bekera menadi embatan enghubung antara indu dan slam, sealan dengan endaat oesowardoo yang mengatakan bahwa siat hakiki kearian lokal itu adalah mamu bertahan terhada budaya luar, memiliki kemamuan mengakomodasi unsurunsur budaya luar, memunyai kemamuan mengintegrasikan unsur unsur budaya luar ke dalam kebudayaan asli, mamu mengendalikan, dan mamu memberikan arah ada erkembangan budaya eskiun disadari, bisa saa ada satu konteks tertentu, terutama saat gerakan eg ali yang mendaat suntikan arus reormasi dan otonomi daerah begitu massif di awal 2000an yang seolah “memaksa” orang lain atau endatang mengikuti kemauan orang ali dengan aa yang

122 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia ditemukan oleh uarlan saat menggambarkan bahwa disebut Geert sebagai rirdial aahn. amun integrasi kebudayaan sesuatu yang mungkin teradi karena seiring beralannya waktu meminta “kalian” sama dengan interaksi antaretnik di ontianak, ekanbaru, dan umene “kami”, yang dari “pemaksaan” ini lalu menimbukan konflik ertanyaannya aakah identitas budaya sebagaimana yang horiontal tidak ernah teradi. earifan lokal berua dsa, teradi di ali dibentuk atau dibangun kala, ara yaitu enyesuaian diri berdasarkan temat waktu dan keadaan masih dianut seara kuat oleh endatang. rus emikiran ostmodern lebih enderung amai saat iniun orang ali masih mengangga endatang mengakui bahwa indiidu dalam masayarakat memiliki sebagai tamu atau kraa aiu yang harus dihormati. “kekuasaan” untuk membangun sendiri identitasnya. Giddens dalam uutra, mengakui identitas diri terbangun oleh elasi indu dan slam di ali dengan beberaa s kemamuan untuk melanggengkan narasi tentang diri, rais yang terdaat di dalamnya diroyeksikan untuk sehingga membangun suatu erasaan terusmenerus tentang membangun eradaban baru melalui masyarakat adanya kontinuitas biograis saha sadar dari dalam diri multikultural yang akomodatiftransformatif. stilah ini untuk melakukan embentukan identitas baru, oleh ramsi enulis ambil dari endaat ara ahli untuk melihat relasi disebut sebagai tindakan yang akti dan kreati untuk kedua agama dengan mengkombinasikan aa yang disebut melakukan manuer karena ada dasarnya manusia tidak arekh dikuti ra 200 2 dalam ande ade ernah asi untuk memenuhi kebutuhan hidunya uutra 200 mengenai multukultural akomodatif yaitu masyarakat lural yang memiliki kultur dominan yang eas dari diskusi di atas, bagaimana keariankearian membuat enyesuaian dan akomodasiakomodasi tertentu lokal ali bekera menadi embatan enghubung antara bagi kebutuhan kultural kaum minoritas serta memberikan indu dan slam, sealan dengan endaat oesowardoo kebebasan keada kaum minoritas untuk memertahankan yang mengatakan bahwa siat hakiki kearian lokal itu dan mengembangkan kebudayaan mereka. ultikultural adalah mamu bertahan terhada budaya luar, transformatif sebagaimana dikatakan ok oun dalam memiliki kemamuan mengakomodasi unsurunsur budaya iliang 200 menekankan otensi ertukaran budaya seara luar, memunyai kemamuan mengintegrasikan unsur terbuka ersilangan norma dan nilainilai eleburan batas unsur budaya luar ke dalam kebudayaan asli, mamu batas serta eklektisisme dalam berbagai bentuk eksresi mengendalikan, dan mamu memberikan arah ada sosial olitik dan budaya. erkembangan budaya eskiun disadari, bisa saa ada satu konteks tertentu, terutama saat gerakan eg ali yang eskiun harus uga diakui bahwa multikultural mendaat suntikan arus reormasi dan otonomi daerah begitu transformatif di ali belum seenuhnya berhasil karena selalu massif di awal 2000an yang seolah “memaksa” orang lain atau teradi tarik menarik antara adab tradisional dan modernitas. endatang mengikuti kemauan orang ali dengan aa yang einginan banyak orang ali mengembalikan nuansa masa

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 123 lalu melalui gerakan “Ajeg Bali” hanyalah satu contoh kecil agaimana orang Bali yang hiu alam era moern secara ersamaan juga menginginkan Bali yang eksotik an otentik seerti gamaran Bali i masa lalu Bateson menyatakan akta seerti ini iengaruhi oleh karakteristik keuayaan Bali yang tiak ernah selesai an erakhir elalu terjai inamika yang menghasilkan ritmik yang terus hiu seerti moaik Aa traisional an moernitas akan selalu ertarung sehingga tranormasi yang iayangkan eruahan esaresaran elum ernah terjai aalagi untuk menguah strukturstruktur keuayaan Bali

PENUTUP asuk an erkemangnya slam i Bali tiak melalui jalur kekerasan aalagi eksansi meskiun eeraa sumer semat menyatakan emikian selain sumer ainsra menyatakan sealiknya yaitu iaa oleh alem etut gelesir ketika erkunjung ke ajaahit eskiun erajaan elgel yang iantu anghyang iratha erhasil mengemangkan ajaran inu secara komunal Bali teta memuka kontak engan luar melalui niaga an elauhan iak mengherankan erkamungan slam hamir i semua aerah i Bali meniami ilayah esisir alan amai sejarah erkemangan slam i Bali lalu teraat aik samai saat ini elain masih teraat kontak yang intensi engan ihak kerajaan juga karena eran esa inas yang secara aministrati menematkan mereka seagai agian ari emerintahan esa sehingga satu kamung umumnya aalah satu lingkungan inas yang iimin seorang aling yang secara emokratis iilih masyarakatnya

124 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia lalu melalui gerakan “Ajeg Bali” hanyalah satu contoh kecil ika itarik ke atas emerintahan aerah roinsi Bali melalui agaimana orang Bali yang hiu alam era moern secara eragai rogram i iang kerukunan telah erhasil ersamaan juga menginginkan Bali yang eksotik an otentik mengakselerasi kehiuan harmonis antarumat eragama seerti gamaran Bali i masa lalu Bateson termasuk relasi inu an slam rogram yang sejalan menyatakan akta seerti ini iengaruhi oleh karakteristik engan ema juga ilakukan antor ementerian Agama keuayaan Bali yang tiak ernah selesai an erakhir roinsi Bali Aaun eran esa akraman juga sangat esar elalu terjai inamika yang menghasilkan ritmik yang terus karena menerima keeraaan umat slam an menjai agian hiu seerti moaik Aa traisional an moernitas akan tak terisahkan elalui konse ri ita arana umat slam ikut erartisiasi secara akti terutama i iang anan selalu ertarung sehingga tranormasi yang iayangkan an alahan ahkan umat slam i amung inu ikut eruahan esaresaran elum ernah terjai aalagi untuk meanjar aat menguah strukturstruktur keuayaan Bali ecara umum keerterimaan umat inu terhaa

umat slam selain karena aktor sejarah juga karena aya PENUTUP reson umat slam i Bali alam mengaatasi kearian kearian lokal yang meskiun secara esoteris ersumer ari asuk an erkemangnya slam i Bali tiak melalui ajaran inu amun alam laku seharihari ajaran inu jalur kekerasan aalagi eksansi meskiun eeraa sumer menjai satu keuayaan yang mamu mengintegrasikan semat menyatakan emikian selain sumer ainsra sekat ereaan agama soterisme kearian lokal yang menyatakan sealiknya yaitu iaa oleh alem etut ijalankan tana memasuki ilayah sosial an ulik gelesir ketika erkunjung ke ajaahit eskiun erajaan akhirnya menjai nilai ersama untuk meujukan unia elgel yang iantu anghyang iratha erhasil yang leih aik Akhirnya keariankearian lokal itu mengemangkan ajaran inu secara komunal Bali teta mengalami keterleuran total alam alam ikir an tinakan memuka kontak engan luar melalui niaga an elauhan manusia sekaligus menjai jematan enghuung untuk iak mengherankan erkamungan slam hamir i semua iroyeksikan menuju masyarakat multikultural yang aerah i Bali meniami ilayah esisir akomoati sekaligus transormati alan amai sejarah erkemangan slam i Bali lalu Aa eeraa ola yang ilakukan oleh keua agama teraat aik samai saat ini elain masih teraat kontak alam memelihara kerukunan yaitu raa, memuka eran yang intensi engan ihak kerajaan juga karena eran esa akti setia anggota masyarakat melalui komunikasi yang inas yang secara aministrati menematkan mereka seagai intensi sehingga eekti menggerakkan masyarakat agian ari emerintahan esa sehingga satu kamung menyamaikan ie an gagasannya melalui eragai saluran umumnya aalah satu lingkungan inas yang iimin aik yang ersiat ormal non ormal mauun inormal seorang aling yang secara emokratis iilih masyarakatnya

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 125 isalnya setia erayaan hari esar inu seagai agama ominan umat lainnya melalui majlis selalu iliatkan alam ertemuanertemuan teknis sehingga amak negati sejak aal suah isa iantisiasi dua, menjaikan lemaga an ranata sosial an aat seagai jematan enghuung karena salah satunya untuk memenuhi keutuhan hiu ersama isalnya lemaga anjar aat aalah meia agi umat non inu untuk aat erartisiasi akti Begitu lemaga suak yang meruakan kearian lokal yang memerantarai keutuhan umat non inu untuk menaatkan kehiuan ari hasil ertanian ia, menematkan asek uaya an sejarah seagai meia erekat relasi agama ukan mulai ari keimanan atau keyakinan Bagaimanaun relasi inu terutama engan slam aalah seuah jalinan historis yang aat mengikat emosi keuanya alam erjalanan sejarah itu itur keuayaan juga hair memerkuat relasi keuanya sehingga keua umat eragama ini aat memulai ari sejarah an kultur alam memangun huungan sosial ukan an sih mulai ari keyakinan an keimanan a memanaatkan kekayaan traisi an kearian lokal alam memelihara kerukunan earian lokal i Bali tumuh ersama agama inu namun raktik sosial ruh ari ajaran agama itu leur engan uaya an aat Bali asil eleuran yang telah erlangsung lama ahkan seagai arisan sejarah masa lalu menjai nilai ersama yang imanaatkan oleh inu an slam alam memenuhi keutuhan hiu i masa kini lia, “intervensi” aktif namun lunak dari pemerintah alam mengantisiasi konlik eran emerintah tiak aat

126 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia isalnya setia erayaan hari esar inu seagai agama pasif dan menunu akumulasi permasalahan an munkin ominan umat lainnya melalui majlis selalu iliatkan alam akan timul dari relasi indu dan slam leh karena itu ertemuanertemuan teknis sehingga amak negati sejak peran dan funsi pemerintah tetap harus dialankan seara aal suah isa iantisiasi aktif namun persuasif emda ali ersama instansi terkait dua, menjaikan lemaga an ranata sosial an aat termasuk ementerian ama menalin kemitraan seara seagai jematan enghuung karena salah satunya untuk aktif memenuhi keutuhan hiu ersama isalnya lemaga erdasarkan lima pla dalam simpulan di atas sekuran anjar aat aalah meia agi umat non inu untuk aat kuranna dapat menadi inspirasi ai daerah lain di erartisiasi akti Begitu lemaga suak yang meruakan ndnesia meskipun tidak dapat dipaksa sama denan ali kearian lokal yang memerantarai keutuhan umat non al ini karena dinamika internal dan karakteristik setiap inu untuk menaatkan kehiuan ari hasil ertanian daerah eredaeda alin tidak kearifan lkal an ia, menematkan asek uaya an sejarah seagai dipraktikkan ersama leh indu dan slam di ali menadi meia erekat relasi agama ukan mulai ari keimanan atau satu ara untuk dipelaari seaai uah dari kelenturan keyakinan Bagaimanaun relasi inu terutama engan mekanisme ssial dalam menantisipasi knflik dan leih slam aalah seuah jalinan historis yang aat mengikat pentin memelihara kerukunan dan harmni kehidupan emosi keuanya alam erjalanan sejarah itu itur eraama keuayaan juga hair memerkuat relasi keuanya sehingga keua umat eragama ini aat memulai ari sejarah an kultur alam memangun huungan sosial ukan an sih mulai ari keyakinan an keimanan Daftar Pustaka a memanaatkan kekayaan traisi an kearian lokal alam memelihara kerukunan earian lokal i Bali Affandi, Nurkholik. “HARMONI DALAM KERAGAMAN tumuh ersama agama inu namun raktik sosial ruh ari euah nalisis tentan nstruksi erdamaian ntar ajaran agama itu leur engan uaya an aat Bali asil Umat Beragama)” dalam urnal unikasi dan sial eleuran yang telah erlangsung lama ahkan seagai aaaan l uni al arisan sejarah masa lalu menjai nilai ersama yang imanaatkan oleh inu an slam alam memenuhi rif aiful ed nali arian uuk rukunan keutuhan hiu i masa kini akarta uslitan ehidupan eaamaan lia, “intervensi” aktif namun lunak dari pemerintah tmada aa ali rakan, dnias ulural, dan alam mengantisiasi konlik eran emerintah tiak aat lalisasi akarta

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 127 Barth, redrik. . alins rlds. he Unierit of hiago re, hiago. Baar, Hamdan M. 2016. “Muslim di Klungkung, Karangasem, dan Bangli: Suatu Catatan Pendahuluan” dalam asyaraka usli ali di lunkun, arans dan anli ogakarta aluli. Bateon, Gregor. . s an ly ind, alins hs olleted Ea in Anthroolog, hiatr and Eitemolog. Unierit of hiago re. Bruner, E.M. . h rssin niiy in ndnsia. Ne ork, aare, he Aian oiet. adillah, Moh. Ali. . akaaka un di ulau ranan dan raa aka di auan adun, ali uau aian rklis. krii akulta atra Unierita Udaana Denaar. adillah, Moh. Ali. . arisan udaya uis di sisir laan nasar. akarta Deartemen endidikan dan Keudaaan uat enelitian Arkeologi Naional. Gunarta, I Ketut. “Strategy In Achieve Harmony Religious Life Nusa Dharma Temple in Benoa, South Kuta, Badung”. rdins nrnainal inar liin in ulural irsiy arniain liius i. AHN amung enang, alangkaraa, . age . Grami, Antonio. . lin r h risn ks. . Hoare, and G Noel mith, ed. Ne ork International uliher.

128 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia Barth, redrik. . alins rlds. he Unierit of Hakim, Bashori A. “Peran Pemerintah Daerah dan Kantor hiago re, hiago. Kementerian Agama Proinsi Bali dan Kota Denpasar dalam Pemeliharaan Kerukunan mat Beragama” Baar, Hamdan M. 2016. “Muslim di Klungkung, dalam Bashori A. Hakim (ed). 201. ran rinah Karangasem, dan Bangli: Suatu Catatan Pendahuluan” arah dan anr nrian aa. akarta Puslitbang dalam asyaraka usli ali di lunkun, arans Kehidupan Keagamaan. dan anli ogakarta aluli. Halimatusa’diah. “Peranan Modal Kultural dan Struktural Bateon, Gregor. . s an ly ind, alins dalam Meniptakan Kerukunan Antarumat Beragama di hs Bali” urnal arni ol. 1 omor 1 anuariApril 201. olleted Ea in Anthroolog, hiatr and Hal 6. Eitemolog. Unierit of hiago re. Karim, M. Abdul. “Toleransi maT Beragama di desa loloan, Bruner, E.M. . h rssin niiy in ndnsia. Ne emBrana, Bali (ditinjau dari Perspektif sejarah)” dalam ork, aare, he Aian oiet. nalisis, olume I, omor 1, uni 2016. Hal 12. adillah, Moh. Ali. . akaaka un di ulau ranan Koentjaraningrat (ed). 200. anusia dan udayaan di dan raa aka di auan adun, ali uau ndnsia. akarta Penerbit Djambatan. aian rklis. krii akulta atra Unierita an, Thung u, Dedi S. Adhuri, Ahmad edani Saifuddin, Udaana Denaar. ulani Hidaah. 2010. lai, nsasi, dan nlik adillah, Moh. Ali. . arisan udaya uis di sisir laan dnias. akarta Ikatan Antropologi Indonesia (IAI). nasar. akarta Deartemen endidikan dan Mashad, Dhurorudin. 201. usli ali nari ali Keudaaan uat enelitian Arkeologi Naional. arni yan ilan. akarta Pustaka AlKautsar. Gunarta, I Ketut. “Strategy In Achieve Harmony Religious Life Mashad, Dhurorudin. 2016. “Dimensi Kultural Kaum Muslim Nusa Dharma Temple in Benoa, South Kuta, Badung”. Klungkung” dalam asyaraka usli ali di lunkun, rdins nrnainal inar liin in ulural arans dan anli ogakarta alpulis. irsiy arniain liius i. AHN amung enang, alangkaraa, . age . Muhtar, Ibnu Hasan. “Peran Kelompok Keagamaan dalam Pemeliharaan Kerukunan mat Beragama (Studi Kasus Grami, Antonio. . lin r h risn ks. . Desa Adat Angantiga, Petang, Badung, Bali)”. urnal Hoare, and G Noel mith, ed. Ne ork arni ol 12. omor SeptemberDesember 201. International uliher. Hal 1612.

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 129 Munandar, Agus Aris. 200. sana a ulau aa akna uri ali ad k Depok Komunitas Bambu. Parimartha, I Gede. “Desa Adat, Desa Dinas, dan Desa Pakraman di Bali: Tinjuan Historis Kritis” dalam I aan Ardika dan Darma Putra (ed). 200. liik udayaan dan dnias nis. Denpasar akultas Sastra niersitas daana dan Balimangsi Press. Parimartha, I ede, Ida Bagus de Putra, uh Pt. Kusuma irien. 2012. ulan ai di ulau aa ak aun sla usaaali. ogakarta S. Pemaun, okorda Agung Semara Dalem. “Akulturasi Ajaran SiaBuddha di Pura Pagulingan Desa Manukaa Keamatan Tampaksiring Kabupaten ianar”. krisi, urusan Teologi, akultas Brahma ida, IHD Denpasar, 201. Piliang, asraf Amir. 2003. “Konsep Heteronomi sebagai Strategi Kultural Otonomi Daerah Perbandingan”. urnal lulu udaya saka, o. 6 Tahun I Agustus 200. Poespowardojo, Soerjanto. 1986. “Pengertian Lokal Genius dan Relevansinya dalam Modernisasi” dalam Aatrohaedi (ed)., riadian udaya ansa kal nius akarta Pustaka aa. adhakrishna, S. 200. anisadanisad aa. Terjemahan Agus S. Mantik dari h rinial anisads (1). Surabaa Paramita. Reslawati. “Hindu di Bali Keseimbangan Hidup melalui Agama, Budaa dan Adat (Studi pada Klan Pura Keluarga di Pura Kaitan Dalem Pande di

130 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia Munandar, Agus Aris. 200. sana a ulau aa akna Denpasar)” dalam I Nyoman Yoga Segara (ed). 2017. uri ali ad k Depok Komunitas Bambu. insi radisinal dan riual aa indu. akarta: Puslitbang Bimas gama dan Layanan Keagamaan Parimartha, I Gede. “Desa Adat, Desa Dinas, dan Desa Badan Litbang dan Diklat Kementerian gama. Segara, I Pakraman di Bali: Tinjuan Historis Kritis” dalam I Nyoman Yoga. “Duduk Dekat di Bawah Guru” dan aan Ardika dan Darma Putra (ed). 200. liik udayaan dan dnias nis. Denpasar akultas Sastra Transformasinya: Kaian tas Kitab Suci Upanisad dalam niersitas daana dan Balimangsi Press. aran Hindu. urnal kur aaaan Vol. 1 No 1. uni 201. Hal: 112. Parimartha, I ede, Ida Bagus de Putra, uh Pt. Kusuma irien. 2012. ulan ai di ulau aa ak aun Segara, I Nyoman Yoga. “Pura Langgar: Representation of sla usaaali. ogakarta S. Hindu and Islamic Relation in Bunutin, Bangli”. rdins nrnainal inar ali induis, Pemaun, okorda Agung Semara Dalem. “Akulturasi Ajaran radiin, and nrrliius udis Uniersitas Hindu SiaBuddha di Pura Pagulingan Desa Manukaa Indonesia, 201. Page 111. Keamatan Tampaksiring Kabupaten ianar”. krisi, urusan Teologi, akultas Brahma ida, IHD Segara, I Nyoman Yoga. “The Cultural Treasures of Kampung Denpasar, 201. Bugis in the Customary Village of Serangan, Denpasar”. urnal ria usanara Vol. 7 No 1, 201. Page. 11 Piliang, asraf Amir. 2003. “Konsep Heteronomi sebagai Strategi Kultural Otonomi Daerah Perbandingan”. urnal Subagia, I Nyoman. alisasi lransi a indu dan sla lulu udaya saka, o. 6 Tahun I Agustus dala kiias aaaan di sa raas aaan 200. lahauh auan ianyar. Hasil Penelitian IHDN Denpasar, 201. Poespowardojo, Soerjanto. 1986. “Pengertian Lokal Genius dan Relevansinya dalam Modernisasi” dalam Subagia, I Nyoman. “Partisipasi Umat Hindu dan Islam dalam Aatrohaedi (ed)., riadian udaya ansa kal Kegiatan Keagamaan di Desa Keramas, Kecataman nius akarta Pustaka aa. adhakrishna, S. 200. Blahbatuh, Kabupaten Gianyar”. urnal arni Vol. 1 anisadanisad aa. Terjemahan Agus S. Nomor SeptemberDesember 201. Hal. . Mantik dari h rinial anisads (1). Surabaa Paramita. Suparlan, Parsudi. 1. lala nraksi narnik di Reslawati. “Hindu di Bali Keseimbangan Hidup melalui nianak, kanaru, dan un akarta: Depdikbud. Agama, Budaa dan Adat (Studi pada Klan Pura

Keluarga di Pura Kaitan Dalem Pande Majapahit di

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 131 Suputra, Pande Made. “Identitas Etnis dan Otonomi Daerah dalam Membangun Multikulturalisme di Indonesia” dalam I.B.G. Pujaastawa ed. . aana nrli usuanali unuk rs ayan riya. Denpasar Pustaka arasan. Suwindia, I Gede, Machasin, dan I Gede Parimartha. “Relasi Islam dan Hindu Perspekti Masyarakat Bali”. urnal l lu olume. , Nomor , uni . Hal . tama, Budi. . aah ali ana asa udarnya dnias ali a. Denpasar Pustaka Ekspresi. Wiana, I Ketut. “Menuju Bali agathita ri Hita Karana Sehari Hari” dalam I Nyoman Darma Putra ed. . ali nuu aahia nka rski. Denpasar Pustaka Bali Post. Wiana, I Ketut. . ri ia arana nuru ns indu. Surabaya Paramita. usu, Stephanie rina. ns nuk rsikur ura anar ada lk ura naaran un al aa di sa unuin, anliali. Skripsi, Program Sarjana akultas eknik Program Studi rsitektur, niersitas Katolik Parahyangan, Bandung, . Wijaya, Nyoman. “Menjadi atau Memiliki Hindu Pluralisme gama di Bali dalam Dimensi Sejarah” dalam I Nyoman Darma Putra ed. . ali nuu aahia nka rski. Denpasar Bali Post.

132 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia Suputra, Pande Made. “Identitas Etnis dan Otonomi Daerah Sumber Virtual: dalam Membangun Multikulturalisme di Indonesia” httpswww.nusabali.comberitalowonganjangan dalam I.B.G. Pujaastawa ed. . aana nrli menyinggungsara diunduh tanggal usuanali unuk rs ayan riya. Denpasar Pustaka arasan. httpswww.republika.co.idberitaduniaislamislam nusantaranatinikronologispelarangan Suwindia, I Gede, Machasin, dan I Gede Parimartha. “Relasi pemakaianjilbabdibali diunduh . Islam dan Hindu Perspekti Masyarakat Bali”. urnal l lu olume. , Nomor , uni . Hal . httpsberitagar.idartikellaporankhastoleransihinduislam dalamritualusabadangsil diunduh tanggal tama, Budi. . aah ali ana asa udarnya dnias ali a. Denpasar Pustaka Ekspresi. Wiana, I Ketut. “Menuju Bali agathita ri Hita Karana Sehari Hari” dalam I Nyoman Darma Putra ed. . ali nuu aahia nka rski. Denpasar Pustaka Bali Post. Wiana, I Ketut. . ri ia arana nuru ns indu. Surabaya Paramita. usu, Stephanie rina. ns nuk rsikur ura anar ada lk ura naaran un al aa di sa unuin, anliali. Skripsi, Program Sarjana akultas eknik Program Studi rsitektur, niersitas Katolik Parahyangan, Bandung, . Wijaya, Nyoman. “Menjadi atau Memiliki Hindu Pluralisme gama di Bali dalam Dimensi Sejarah” dalam I Nyoman Darma Putra ed. . ali nuu aahia nka rski. Denpasar Bali Post.

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 133

134 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia PENDAYAGUNAAN KEARIFAN LOKALPENDAYAGUNAAN UNTUK KERUKUNAN KEARIFAN LOKAL UMAT BERAGAMA:UNTUK KERUKUNAN PELAJARAN UMAT DARIBERAGAMA: NUSA PELAJARANTENGGARA DARI NUSA TIMUR TENGGARA TIMUR

lh dul i

Pendahuluan usa enggara imur N termasuk di antara proinsi yang menyandang Indeks Kerukunan mat N Beragama dengan nilai ratarata yang tinggi pada tahun , yaitu ,. Nilai ini lebih tinggi dari nilai indeks ratarata nasional yaitu ,, dan merupakan urutan ketiga tertinggi setelah Papua dengan nilai indeks tertinggi yaitu , disusul urutan kedua Sulawesi tara dengan nilai indeks ,. Indeks yang disusun berdasarkan hasil surei tahunan yang dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Bimas gama dan ayanan Keagamaan, Kementerian gama RI, mencakup tiga dimensi kerukunan, yaitu kesetaraan, toleransi, dan kerjasama. Secara nasional, ratarata nilai kesetaraan , lebih tinggi dibanding nilai toleransi , dan nilai toleransi lebih tinggi dari nilai kerjasama .. Hal ini berarti, secara nasional dimensi kesetaraan dan toleransi umat beragama sudah baik, termasuk di N Muntaa, lum dan Daulay . Meskipun demikian, nilai kerjasama yang rendah menunjukkan bahwa

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 135 secara nasional, kerukunan keagamaan itu belum sepenuhnya termaniestasikan dalam kerjasama yang produkti di antara umat beragama. Indeks kerukunan umat beragama yang sangat baik yang dicapai N, selayaknya diapresiasi sekaligus didalami secara lebih rinci tentang bagaimana kerukunan seperti itu diraih. Oleh karena pembicaraan tentang kerukunan tidak terlepas dari persoalan konlik, maka untuk pendalaman ini, perlu terlebih dahulu dikenali polapola konlik dan potensi konlik yang terjadi terutama sesudah Indonesia merdeka, yakni setelah Indonesia menjadi satu kesatuan masyarakat dan bangsa. Paralel dengan pengenalan ini, perlu diketahui polapola penyelesaian konlik dan pencegahan potensi konlik tersebut, serta bagaimana mekanisme memajukan kerukunan berlangsung. Sebagaimana dicatat oleh Mclaughlin dan Perdana , pola penyelesaian konlik di Indonesia pada umumnya dilakukan melalui caracara inormal, dengan melibatkan potensi dan tokohtokoh lokal. Dalam konteks ini, salah satu aspek penting dalam pola penyelesaian secara inormal ialah pemanaatan kearian lokal lal isd lal nius dan kebijakan terkait hal itu, yang ditetapkan baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat. spek kearian lokal tidak termasuk dalam indeks kerukunan. Namun demikian, pendayagunaan kearian lokal relean didalami, dengan mempertimbangkan perannya dalam penyelesaian konlik atau pencegahan potensi konlik secara inormal, kemampuannya menghadirkan kerukunan dan kemungkinan transormasinya sebagai basis kerjasama warga masyarakat membangun kesejahteraan bersama. Sayangnya, peraturan perundangundangan terkait peran kearian lokal dalam kerukunan yang menjadi landasan

136 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia secara nasional, kerukunan keagamaan itu belum sepenuhnya normati kebijakan pemerintah secara nasional, masih sangat termaniestasikan dalam kerjasama yang produkti di antara langka. Ini berarti, capaian kerukunan yang bagus di N, umat beragama. secara umum berkaitan erat dengan potensi kultural masyarakat sendiri dan bukan dihasilkan melalui identiikasi Indeks kerukunan umat beragama yang sangat baik berbagai jenis kearian lokal yang hidup di masyarakat dan yang dicapai N, selayaknya diapresiasi sekaligus didalami pendayagunaannya secara terencana dan terukur, khususnya secara lebih rinci tentang bagaimana kerukunan seperti itu oleh pemerintah. adi asumsinya, potensi kultural inilah yang diraih. Oleh karena pembicaraan tentang kerukunan tidak secara ad h dimanaatkan, baik oleh pemerintah maupun terlepas dari persoalan konlik, maka untuk pendalaman ini, oleh masyarakat, guna mengatasi konlik atau mencegah perlu terlebih dahulu dikenali polapola konlik dan potensi potensi konlik dan mencapai nilai tinggi kerukunan di N. konlik yang terjadi terutama sesudah Indonesia merdeka, yakni setelah Indonesia menjadi satu kesatuan masyarakat Pendayagunaan potensi kearian lokal untuk kerukunan, dan bangsa. Paralel dengan pengenalan ini, perlu diketahui sangat bergantung kepada lingkungan yang mendukungnya, polapola penyelesaian konlik dan pencegahan potensi geograis maupun kultural. Secara geograis, N terdiri atas konlik tersebut, serta bagaimana mekanisme memajukan sejumlah pulau yang dihuni oleh belasan kelompok etnis atau kerukunan berlangsung. Sebagaimana dicatat oleh Mclaughlin suku yang secara kultural berbedabeda. Perbedaan itu dapat dan Perdana , pola penyelesaian konlik di Indonesia berdampak kepada perbedaan jenis kearian lokal, meski pada umumnya dilakukan melalui caracara inormal, dengan secara substansial boleh jadi sama. ebih jauh, di setiap melibatkan potensi dan tokohtokoh lokal. Dalam konteks ini, lingkungan geograis dan kultural itu, sangatlah mungkin salah satu aspek penting dalam pola penyelesaian secara potensi kearian lokal yang konstrukti, berdampingan dengan inormal ialah pemanaatan kearian lokal lal isd lal potensi kultural yang destrukti bagi kerukunan. Studi ini nius dan kebijakan terkait hal itu, yang ditetapkan baik oleh dimaksudkan untuk mendalami enomena kerukunan umat pemerintah maupun oleh masyarakat. beragama yang dinilai baik di N, dengan okus perhatian kepada prosesproses mengatasi konlik dan pencegahan spek kearian lokal tidak termasuk dalam indeks terhadap potensi konlik, serta peran kearian lokal di dalam kerukunan. Namun demikian, pendayagunaan kearian lokal proses tersebut. Sumber rujukan utama studi ini ialah kajian relean didalami, dengan mempertimbangkan perannya atas teksteks hasil penelitian tentang kerukunan di N yang dalam penyelesaian konlik atau pencegahan potensi konlik telah dipublikasikan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan secara inormal, kemampuannya menghadirkan kerukunan Bimbingan Masyarakat gama dan ayanan Keagamaan, dan kemungkinan transormasinya sebagai basis kerjasama Kementerian gama RI. ambahan rujukan diperoleh dari warga masyarakat membangun kesejahteraan bersama. kajian atas teksteks yang relean dengan kerukunan di N Sayangnya, peraturan perundangundangan terkait peran yang ditulis oleh berbagai kalangan akademisi, serta hasil kearian lokal dalam kerukunan yang menjadi landasan usd ru isussin GD dan wawancara dengan

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 137 sejumlah narasumber di Kupang, N. Harapannya, melalui studi ini kerukunan di N dapat menjadi bahan belajar bagi elemen umat beragama di manapun yang mendambakan kerukunan. Dengan tujuan dan harapan di atas, studi ini akan menjelaskan beberapa hal yang terungkap dalam pertanyaan berikut ini. Pertama, bagaimana peta konlik di N selama ini Selanjutnya, bagaimana suatu potensi konlik dapat dicegah dan bagaimana konlik yang terjadi diatasi Kearian lokal apa saja yang telah didayagunakan oleh pemerintah dan atau masyarakat dalam mencapai kerukunan di N Bagaimana proses pemilihan kearian lokal di lingkungan geograis kultural yang berbedabeda dalam mencegah atau mengatasi konlik Dan bagaimana kebijakan pendayagunaannya untuk kerukunan dakah kemungkinan kearian lokal ditransormasi menjadi landasan kerjasama yang lebih produkti bagi kesejahteraan masyarakat Sebagaimana terungkap dalam berbagai pendapat para ahli yang dirujuk oleh studi ini, penelitian dengan okus kepada kearian lokal dan pendayagunaannya bagi kerukunan di tengah masyarakat N bukanlah hal yang baru. Namun, penelitian para ahli tersebut belum ditempatkan dalam suatu bingkai yang memberikan gambaran saling hubungan yang lebih holistik di antara berbagai aspek yang diteliti. Studi ini akan berupaya menggambarkan hubungan di antara berbagai hasil penelitian terdahulu dan memberinya suatu bingkai yang berisi potret relati utuh tentang kerukunan umat beragama di N dan peran kearian lokal di dalamnya. Dengan demikian, potret kerukunan tersebut dapat dijadikan bahan pelajaran lssn larnd bagi masyarakat lain di manapun yang ingin berbagi pengalaman.

138 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia sejumlah narasumber di Kupang, N. Harapannya, melalui Sebelum pembahasan, perlu lebih dahulu dijelaskan studi ini kerukunan di N dapat menjadi bahan belajar bagi sejumlah istilah yang digunakan. Pendayagunaan kearian elemen umat beragama di manapun yang mendambakan lokal rin lal isd di sini dipahami sebagai kerukunan. peningkatan dayaguna atau manaat inrasin usulnss Dengan tujuan dan harapan di atas, studi ini akan kearian lokal secara sengaja oleh seseorang, sekelompok menjelaskan beberapa hal yang terungkap dalam pertanyaan orang atau suatu institusi. Dengan merujuk kepada pendapat berikut ini. Pertama, bagaimana peta konlik di N selama uaritch Wales yang dianggap sebagai pengguna ini Selanjutnya, bagaimana suatu potensi konlik dapat pertama istilah lal nius, kearian lokal diartikan sebagai dicegah dan bagaimana konlik yang terjadi diatasi Kearian “karakterkarakter umum yang dimiliki oleh mayoritas lokal apa saja yang telah didayagunakan oleh pemerintah dan anggota masyarakat sebagai hasil dari pengalaman masa lalu atau masyarakat dalam mencapai kerukunan di N mereka”. Karakterkarakter itu bisa berubah dan Bagaimana proses pemilihan kearian lokal di lingkungan menyesuaikan diri terutama dengan kultur atau peradaban geograis kultural yang berbedabeda dalam mencegah atau dominan yang datang kemudian. Sibarani dan Garielides mengatasi konlik Dan bagaimana kebijakan (2018:3) merumuskan kearifan lokal dalam pengertian “nilai pendayagunaannya untuk kerukunan dakah kemungkinan nilai budaya dan pengetahuan lokal yang kearian lokal ditransormasi menjadi landasan kerjasama dioperasionalisasikan secara ari bijaksana untuk mengatur yang lebih produkti bagi kesejahteraan masyarakat kehidupan sosial suatu komunitas”. Sebagaimana terungkap dalam berbagai pendapat para Istilah lain untuk kearian lokal digunakan oleh Ellen, ahli yang dirujuk oleh studi ini, penelitian dengan okus Parkes dan Bicker , yaitu indinus knld IK, kepada kearian lokal dan pendayagunaannya bagi kerukunan pengetahuan pribumi untuk merujuk pengobatan dan obat di tengah masyarakat N bukanlah hal yang baru. Namun, obatan di lingkungan kultural tertentu dengan sejumlah penelitian para ahli tersebut belum ditempatkan dalam suatu karakteristik. Di antara karakteristik tersebut ialah, IK bingkai yang memberikan gambaran saling hubungan yang merupakan pengetahuan praktis yang diperoleh masyarakat lebih holistik di antara berbagai aspek yang diteliti. Studi ini lokal secara turun temurun melalui imitasi atau cobacoba. akan berupaya menggambarkan hubungan di antara berbagai Berkes dalam Maridi, Berkes, memakai hasil penelitian terdahulu dan memberinya suatu bingkai Istilah radiinal lial knld pengetahuan lingkungan yang berisi potret relati utuh tentang kerukunan umat tradisional guna merujuk kepada cakupan yang sangat luas beragama di N dan peran kearian lokal di dalamnya. dari kearian lokal. Rumusannya ialah: “suatu kumpulan Dengan demikian, potret kerukunan tersebut dapat dijadikan pengetahuan, praktik, dan kepercayaan yang berkembang bahan pelajaran lssn larnd bagi masyarakat lain di melalui proses adaptasi, yang diturunkan dari satu generasi ke manapun yang ingin berbagi pengalaman. generasi lain melalui kebudayaan, yang terkait dengan

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 139 huungan antara makhluk hidup (termasuk manusia) dengan lingkungannya. engetahuan lingkungan tradisional ini dimiliki seara kolektif dalam entuk kisah nyanyian nilai nilai udaya keperayaan ritual hukum adat ahasa lokal dan pemanfaatan sumerdaya alam. alam studi ini konsep kearifan lokal dimaknai sama dengan rumusan erkes di atas. engau kepada konsep seagaimana digunakan dalam ndeks Kerukunan aha kerukunan umat eragama adalah “keadaan huungan sesama umat eragama yang dilandasi toleransi saling pengertian saling menghormati menghargai kesetaraan dalam pengamalan aaran agama dan kerasama dalam kehidupan ermasyarakat erangsa dan ernegara di dalam egara Kesatuan Repulik ndonesia erdasarkan anasila dan ndangndang asar egara Repulik ndonesia tahun 1 (eraturan ersama enteri gama dan enteri alam egeri omor dan omor 8 ahun 200). al ini mengandung arti aha kerukunan tidak dipahami seagai keadaan nirkonflik melainkan konflik dikelola melalui mekanisme tertentu sehingga tidak mengganggu kerukunan dan keteraturan sosial. Konsep kerukunan yang memuat aspek kesetaraan toleransi dan kerasama seara teoretik dapat ditemukan padanannya dalam teori a (damai kedamaian perdamaian) dari ohan altung. isadari teori ini digunakan dalam konteks penanganan eragai konflik skala luas di dunia. amun analisis atas konflik di suatu ilayah (negara) pada dasarnya dilakukan dengan tetap mempertimangkan eragai dimensi lokalitas. Kaitan aspekaspek lokal dengan aspek nasional regional maupun gloal dianalisis sepanang relean dengan kasus konfliknya. leh sea itu guna keutuhan analisis terhadap kerukunan dan konflik di ini teori a akan diruuk dan

140 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia huungan antara makhluk hidup (termasuk manusia) dengan arfiah tidak selalu dipadankan dengan kata “damai, lingkungannya. engetahuan lingkungan tradisional ini kedamaian, perdamaian” melainkan dengan “rukun, dimiliki seara kolektif dalam entuk kisah nyanyian nilai kerukunan”. Mungkin, dilihat dari rasa bahasa, makna kata nilai udaya keperayaan ritual hukum adat ahasa lokal “damai” berbeda dengan makna kata “rukun”. Akan tetapi, dan pemanfaatan sumerdaya alam. alam studi ini konsep kata “kerukunan” yang dimuati tiga di kearifan lokal dimaknai sama dengan rumusan erkes di atas. a a engau kepada konsep seagaimana digunakan dalam diterjemahkan dengan istilah “damai”. ndeks Kerukunan aha kerukunan umat eragama adalah “keadaan huungan sesama umat eragama yang dilandasi toleransi saling pengertian saling menghormati menghargai a iln kesetaraan dalam pengamalan aaran agama dan kerasama ualiy uiy dalam kehidupan ermasyarakat erangsa dan ernegara di harny rain dalam egara Kesatuan Repulik ndonesia erdasarkan nai a anasila dan ndangndang asar egara Repulik ndonesia tahun 1 (eraturan ersama enteri gama dan enteri alam egeri omor dan omor 8 ahun 200). al ini mengandung arti aha kerukunan tidak dipahami sii a seagai keadaan nirkonflik melainkan konflik dikelola melalui mekanisme tertentu sehingga tidak mengganggu a kerukunan dan keteraturan sosial. Konsep kerukunan yang memuat aspek kesetaraan toleransi dan kerasama seara r uiy teoretik dapat ditemukan padanannya dalam teori a (damai kedamaian perdamaian) dari ohan altung. isadari teori ini digunakan dalam konteks penanganan r harny eragai konflik skala luas di dunia. amun analisis atas konflik di suatu ilayah (negara) pada dasarnya dilakukan dengan tetap mempertimangkan eragai dimensi lokalitas. ss raua Kaitan aspekaspek lokal dengan aspek nasional regional maupun gloal dianalisis sepanang relean dengan kasus konfliknya. leh sea itu guna keutuhan analisis terhadap kerukunan dan konflik di ini teori a akan diruuk dan

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 141 lss nli lebih sedikit knflik reslusi, dapat menerima dan k, menjadikan kmpatibel tujuan yang tak kmpatibel, serta mengubah sikap dan perilaku negatif. Menurut altung, kekerasan pada dasarnya merupakan knflik yang tidak atau belum terselesaikan. nflik sendiri bersifat dinamis, dengan lingkup berbeda mulai tingkat lkal, nasinal, reginal maupun internasinal, dan untuk mengenali dinamikanya, dapat digunakan apa yang disebut dengan rianl, atau nli rianl egitiga nflik, gambar . egitiga ini ibarat gunung es, di mana bagian keil punak gunung yang tampak, menerminkan bagian lain yang jauh lebih besar di baahnya yang tidak tampak.

ambar SEGITIGA KONFLIK GALTUNG

iadaptasi dari Miall,

B

MAA MAA

ampak

142 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia lss nli lebih sedikit knflik reslusi, dapat menerima ak dan k, menjadikan kmpatibel tujuan yang tak ampak kmpatibel, serta mengubah sikap dan perilaku negatif. AA Menurut altung, kekerasan pada dasarnya merupakan knflik yang tidak atau belum terselesaikan. nflik sendiri A C bersifat dinamis, dengan lingkup berbeda mulai tingkat lkal, nasinal, reginal maupun internasinal, dan untuk eel mengenali dinamikanya, dapat digunakan apa yang disebut egaraMasyarakat dengan rianl, atau nli rianl egitiga nflik, gambar . egitiga ini ibarat gunung es, di mana bagian keil punak gunung yang tampak, menerminkan bagian lain yang jauh lebih besar di baahnya yang tidak tampak. A AttitudeMemries eperayaan, ersepsi, erasaan, rasangka. B ehairelatinship ubungan buruk, enistaan, ambar Menyakiti hati, erangan. C ntet ntraditin litis, knmis, ultural, SEGITIGA KONFLIK GALTUNG atarbelakang sejarah.

eel egaraMasyarakat embangunan, emerintahan, iadaptasi dari Miall, nstitusi, udaya.

B lia dan harbnnier membedakan rianl dari jenis analisis dinamika knflik yang lain seperti MAA MAA analisis faktrfaktr nnrs dan iidrs stilah terakhir ini seara substansial sama dengan istilah lain yang ppuler disebut faktr pendukung penghambat. aktrfaktr ampak nnnrs di antaranya kekhaatiran terhadap perang, nilai nilai luhur tradisi atau budaya, hubungan kekerabatan, keberadaan pemimpin tradisinal, kerjasama bisnis atau lahraga, aara kebudayaan bersama, keutuhan bangsa atau reaksi atas interensi asing. edangkan faktrfaktr diidrs

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 143 antara lain perbedaan etnisitas dan bahasa, ampurtangan asing, distribusi kekayaan yang tidak merata, akses pendidikan yang tidak sama, alkasi anggaran yang tidak seimbang, dan akses terhadap mata penaharian yang langka. ampaklah, melalui pengenalan atas knflik yang mengandung demikian banyak dimensi, siapapun akan menyadari baha menghadirkan kerukunan di tengah masyarakat merupakan sesuatu yang bersifat multitugas dan interdisipliner. agian paling nyata dari knflik adalah hair perilaku, seperti pernyataan ujaran kebenian, atau serangan fisik, sementara aiud sikap dan n nradiin kntekskntradiksi menjadi bagian yang tak tampak dan harus digali. enyelesaian atau penegahan knflik harus menyentuh ketiga sudut dari segitiga knflik itu. embedaan faktr pendukung dan penghambat dapat membantu identifikasi dalam suatu kasus, apa saja yang dapat membantu mengatasi knflik, atau memiunya. leh jadi, faktr seperti pemimpin tradisinal, atau pejabat pemerintah, dalam satu kasus menjadi pendukung, tetapi dalam kasus lain menjadi penghambat. arus ditegaskan di sini, baha dengan dimensi knflik dan kerukunan yang demikian luas, studi ini tidak mungkin dianggap akan menjangkau semuanya.

Keragaman Budaya dan Agama NTT adalah prinsi kepulauan, dengan . buah pulau, di antaranya bernama dan selebihnya belum bernama. ari jumlah itu, hanya pulau yang berpenghuni, dengan seluruh penduduknya berjumlah .. rang. ulau besar berpenghuni biasa disebut dengan lbamrata lres, umba, imr, Alr, dan embata. eara

144 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia antara lain perbedaan etnisitas dan bahasa, ampurtangan administratif, terdiri atas kabupaten dan kta. i asing, distribusi kekayaan yang tidak merata, akses pulau imr terdapat ta upang, abupaten upang, pendidikan yang tidak sama, alkasi anggaran yang tidak imr engah elatan , imr engah tara , elu, seimbang, dan akses terhadap mata penaharian yang langka. dan Malaka. i pulau umba ada abupaten umba imur, umba engah, umba arat, dan umba arat aya . i ampaklah, melalui pengenalan atas knflik yang pulau besar lain, lres, ada abupaten Manggarai arat, mengandung demikian banyak dimensi, siapapun akan Manggarai, Manggarai imur, gada, ageke, nde, ikka, menyadari baha menghadirkan kerukunan di tengah dan lres imur. abupaten di pulau lainnya ialah Alr, masyarakat merupakan sesuatu yang bersifat multitugas dan embata, te da, dan abu aijua , ihat interdisipliner. agian paling nyata dari knflik adalah gambar . hair perilaku, seperti pernyataan ujaran kebenian, atau serangan fisik, sementara aiud sikap dan n nradiin kntekskntradiksi menjadi bagian yang tak Gambar 2 Provinsi Nusa Tenggara Timur tampak dan harus digali. enyelesaian atau penegahan knflik harus menyentuh ketiga sudut dari segitiga knflik itu. embedaan faktr pendukung dan penghambat dapat membantu identifikasi dalam suatu kasus, apa saja yang dapat membantu mengatasi knflik, atau memiunya. leh jadi, faktr seperti pemimpin tradisinal, atau pejabat pemerintah, dalam satu kasus menjadi pendukung, tetapi dalam kasus lain menjadi penghambat. arus ditegaskan di sini, baha dengan dimensi knflik dan kerukunan yang demikian luas, studi ini tidak mungkin dianggap akan menjangkau semuanya.

Keragaman Budaya dan Agama NTT adalah prinsi kepulauan, dengan . buah pulau, di antaranya bernama dan selebihnya belum bernama. ari jumlah itu, hanya pulau yang berpenghuni, umber httpinfpendaki.m, unduhan dengan seluruh penduduknya berjumlah .. rang. alam sejarahnya, mengenal banyak kerajaan yang ulau besar berpenghuni biasa disebut dengan lbamrata sesudah tahun M. berubah status menjadi daerahdaerah lres, umba, imr, Alr, dan embata. eara berpemerintahan sendiri sapraja. erajaankerajaan yang

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 145 berubah status itu menakup daerah di upang upang, Amarasi, atuleu, Aman, Ml, Amanuban, Amanatun, MiMaff, ibki, nsana, satu di pulau te te, satu di pulau abu abu, di pulau umba anatang, ea anbera, abundung, Mell, endi Mangili, ei elu, Masukaren, aijea, aura, diauli, Membra, mbu atunggai, Ana alang, ankaka, dan ambaja, sembilan di pulau lres nde, i, arantuka, Adnara, ikka, gada, iung, agee, Manggarai, tujuh di ilayah Alrantar Alr, aranusa, antar, Matahari aik, lana, atu lang, dan urema. aprajasapraja tersebut pada umumnya terbagi lagi ke dalam ilayahilayah keil yang disebut karan httpnttpr.g.id , diakses tgl. kt.. truktur rganisasi kerajaankerajaan tersebut pada umumnya berkelindan dengan struktur kesukuan dan mits asalusul rdn. i imr, ketika rang rtugis datang pada aal abad ke, pulau itu dikntrl leh dua kerajaan besar, iurai umumnya rang etun di timur dan nai rang Atni di barat. eduanya berasalusul dari kerajaan ehali sebagai nr pusat dengan pemimpin besar bergelar arak an. truktur di baah kedua kerajaan besar itu terdiri atas iurai anan iurai alam dan iurai n iurai uar, serta nai anan nbai alam, dan nai n nbai uar. iurai terdiri atas empatpuluh enam ke pangeranan rind dengan pemimpin bergelar iurai dan berpusat di elu elatan, sedangkan nbai terdiri atas enambelas kepangeranan, dengan dua kepemimpinan, uas pemimpin sakral dan isah pemimpin ilayah. i setiap kepangeranan terdapat struktur rganisasi yang berlapis hingga ke tingkat kuanl dusun yang dihuni leh suatu garis kesukuan yang disebut u. emimpin suatu garis kesukuan disebut a. alam struktur tingkat kepangeranan

146 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia berubah status itu menakup daerah di upang upang, ada sejumlah aa dengan fungsi berbeda seperti aa nak Amarasi, atuleu, Aman, Ml, Amanuban, Amanatun, bapak besar, aa klik bapak keil, dan anasi bapak tua. MiMaff, ibki, nsana, satu di pulau te te, satu di ubungan antar rind ini bersifat sentrifugal tetapi diikat pulau abu abu, di pulau umba anatang, ea leh ritus dan mits yang sama, hubungan kekerabatan dan anbera, abundung, Mell, endi Mangili, ei elu, perkainan, upeti dan hadiah, serta dibumbui leh perang Masukaren, aijea, aura, diauli, Membra, mbu keil yang kadang meabah agerdal, atunggai, Ana alang, ankaka, dan ambaja, sembilan di unningham, . pulau lres nde, i, arantuka, Adnara, ikka, gada, i pulau lres, kerajaan seperti ibal dan d di iung, agee, Manggarai, tujuh di ilayah Alrantar Manggarai, age dan e di gada, atau raad ikka di Alr, aranusa, antar, Matahari aik, lana, atu lang, ikka, masingmasing memiliki struktur rganisasi yang dan urema. aprajasapraja tersebut pada umumnya relatif berbeda sesuai dengan struktur kesukuan dan mits terbagi lagi ke dalam ilayahilayah keil yang disebut asalusulnya sendiri. entang rang Manggarai, ada erita karan httpnttpr.g.id , diakses tgl. kt.. erita yang menyebut mereka berasal dari urki, keturunan truktur rganisasi kerajaankerajaan tersebut pada ima umbaa, ugis uu ulaesi, Melayu Malaka, umumnya berkelindan dengan struktur kesukuan dan mits dan Minangkabau. etiap pendatang menempati ilayah asalusul rdn. i imr, ketika rang rtugis datang tertentu dan mengembangkan struktur kekuasaan dan adat pada aal abad ke, pulau itu dikntrl leh dua kerajaan sendiri. eturunan umba memunulkan suku adak aj di besar, iurai umumnya rang etun di timur dan nai selatan Manggarai. erang tkh bernama endng rang Atni di barat. eduanya berasalusul dari kerajaan Matales, asal suku uleng, diakui sebagai nenek myang ehali sebagai nr pusat dengan pemimpin besar bergelar aliansi kerajaan sukusuku ibal, ambaleda, dan ka, arak an. truktur di baah kedua kerajaan besar itu sementara keturunan araeng Mashur dari Minangkabau terdiri atas iurai anan iurai alam dan iurai n kelak membangun kerajaan d. etika Manggarai dikuasai iurai uar, serta nai anan nbai alam, dan nai kesultanan ima pada sekitar pertengahan abad ke, n nbai uar. iurai terdiri atas empatpuluh enam ke ilayah ini yang telah berkembang menjadi tigabelas dalu pangeranan rind dengan pemimpin bergelar iurai dan ketua adak digabung ke dalam tiga dalu aj, ibal, dan berpusat di elu elatan, sedangkan nbai terdiri atas d, di baah kntrl serang akil ultan yang disebut enambelas kepangeranan, dengan dua kepemimpinan, aa ai. etelah d mampu lepas dari kekuasaan ima, uas pemimpin sakral dan isah pemimpin ilayah. i dalu d berubah gelar menjadi ran aa d. i baah setiap kepangeranan terdapat struktur rganisasi yang dalu terdapat banyak laran sebagai tuan tanah tu’a teno. berlapis hingga ke tingkat kuanl dusun yang dihuni leh tritas tu’a teno adalah membagikan link lahan, suatu garis kesukuan yang disebut u. emimpin suatu garis sedangkan pemegang hak ulayat link yang memberi tritas kesukuan disebut a. alam struktur tingkat kepangeranan kepada tu’a teno, berada di tangan kepala kampung yang

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 147 disebut tu’a golo. rb, Melin dan Minnigh, emahat, . rangrang ikka yang bermukim di abupaten ikka, menurut eis dapat dibedakan menjadi tiga arian Ata Tana ‘Ai rang ana ‘Ai), Ata ang, dan Ata ia. arian pertama hampir tidak pernah mengenal struktur kekuasaan formal dan hanya bertumpu di atas “struktur asal usul” (oigin tutu, di mana kepemimpinan yang bersifat ritual enderung terdistribusi di antara berbagai uunlan. erita mitis ngng ngang rakyat di ana ai rama menyebut Mekeng etung sebagai tempat asalusul ading Dai Dor dan Uher La’I Atan, dua bersaudara leluhur pir ai rama yang adalah sumberpendiri uun lan ana ai rama. ana tanah, dmain ritual keagamaan ai rama adalah satu dari tujuh domain yang membentuk Tana ‘Ai. ementara itu, Ata ang dan Ata ia sempat mengalami kehadiran kerajaan aao dan mengenal hierarki kepemimpinan. rang biasa misalnya disebut Ata iung, lalu di atasnya Mo’ang Pulu, atau aitang keluarga ningrat, lalu di atasnya lagi ada o t aturaja. rangrang dari kelmpk penguasa ikka yang membentuk o t artinya umah esar, mempunyai nama da ila. amun Mekeng etung samasama mereka rujuk sebagai tempat asalusul sehingga mempertemukan arianarian rang ikka. Meskipun telah terjadi beberapa kali perubahan struktur rganisasi pemerintahan, termasuk pemerintahan epublik ndnesia, masyaraka seara umum hingga kini masih merasa terikat dengan struktur kesukuan dan adat lama ernande, . ersebaran sukusuku dengan bahasa yang berbedabeda, yang seringkali sulit dikatakan hanya sebagai bahasa dialek karena tidak saling memahami

148 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia disebut tu’a golo. rb, Melin dan Minnigh, satu sama lain, terdapat di hampir semua pulau besar. Di emahat, . kepulauan lores ada sukusuku olor, Lembata, Lamaholot, Tana A’i, Sikka, Kanga’e, Li’o, Ende, Nageeo, ajaa, rangrang ikka yang bermukim di abupaten ikka, iung, ge eo, dan anggarai. Di pulau Timor ada suku menurut eis dapat dibedakan menjadi tiga Daan (disebut juga suku Atoni), elu (disebut juga Tetun), arian Ata Tana ‘Ai rang ana ‘Ai), Ata ang, dan Ata ia. una, dan emak. Di pulau umba ada suku umba arat dan arian pertama hampir tidak pernah mengenal struktur umba Timur. Di pulau emau ada suku elong, di pulau kekuasaan formal dan hanya bertumpu di atas “struktur asal abu (au) ada suku abu, di pulau ote ada suku ote, di usul” (oigin tutu, di mana kepemimpinan yang bersifat pulau Alor ada suku Alor, dan di pulau antar ada suku ritual enderung terdistribusi di antara berbagai uunlan. isar. ebagai ilustrasi keragaman bahasa, dapat disebutkan erita mitis ngng ngang rakyat di ana ai rama misalnya di lores terdapat bahasabahasa Lamaholot, ikka, menyebut Mekeng etung sebagai tempat asalusul ading ndeLio, agekeo, ajaa, iung, dan anggarai. Di Timor Dai Dor dan Uher La’I Atan, dua bersaudara leluhur pir ai terdapat bahasa Daan atau Atoni, elu atau Tetum, dan rama yang adalah sumberpendiri uun lan ana ai una. ementara itu di umba arat terdapat bahasa rama. ana tanah, dmain ritual keagamaan ai rama Anakalang, Lauli, aijeaLaora, dan odi, serta di umba adalah satu dari tujuh domain yang membentuk Tana ‘Ai. Timur bahasa ambera. ementara itu, Ata ang dan Ata ia sempat mengalami kehadiran kerajaan aao dan mengenal hierarki eara statistik, umat beragama di TT terdiri atas kepemimpinan. rang biasa misalnya disebut Ata iung, lalu pemeluk atolik (,,), rotestan (,), Islam (,), di atasnya Mo’ang Pulu, atau aitang keluarga ningrat, lalu indu (,), dan uddha (,). amun agama lokal di atasnya lagi ada o t aturaja. rangrang dari seperti arapu dan agamaagama pemujaan leluhur kelmpk penguasa ikka yang membentuk o t artinya sebagaimana tampak dalam rumah adat atau tempat kurban umah esar, mempunyai nama da ila. amun Mekeng di hampir semua suku di TT, masih tetap berpengaruh. etung samasama mereka rujuk sebagai tempat asalusul Identitas etnis dan identitas agama masih tetap memiliki sehingga mempertemukan arianarian rang ikka. tautan yang kuat, karena mayoritas anggota suatu suku mengikuti agama tertentu, dan mayoritas suku lain menganut Meskipun telah terjadi beberapa kali perubahan struktur agama lain. erpindahan agama hampir jarang keuali melalui rganisasi pemerintahan, termasuk pemerintahan epublik perkainan (rior, ). ertautan antara agama ndnesia, masyaraka seara umum hingga kini masih lokal dengan agama besar, juga diatat oleh ames o merasa terikat dengan struktur kesukuan dan adat lama (), merujuk kepada perbedaan praktik keagamaan ernande, . ersebaran sukusuku dengan antara orang Timor upang dengan orang pulau ote yang bahasa yang berbedabeda, yang seringkali sulit dikatakan samasama menjadi jemaat ereja Injili di Timor (IT) serta hanya sebagai bahasa dialek karena tidak saling memahami oleh ilipus Tule (), dengan merujuk kepada prosesi

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 149 keeangkaan ai oang i Keo di ooa, Ngada ada aa ee eoai, aa eek agaa oka diangga e eagaa dan enadi aaan eindaan ke agaaagaa ea ang diaki negaa, kna Kaoik, oean, dan a Keangkian agaa oka eaaan akna dengan oe deenaiai eeinaan eda eoai, ea ooi ada oka eagai e keaian oka dan ikaan keeaaan Nan eagaiana diingakan oe io, keangkian ini masih menyisakan masalah “ortodoksi” bagi agama seperti Kien aa a ang eena engangga agaa ada mengandung “kekafiran”. Revitalisasi agaa dan daa oka idak ea ea akan eei angan oii agi keknan ai diekan ekanie aaaka agi aga oe ang diaa oe eiaiai ini edaak aik agi keknan agaianan, ekanie i edang eangng di NTT io ek keada aaa ada anan Pnti Manggaai ang digea eagai ena daa engka dengan eeaan daa ean dan doa ada, ea diadii oe aa eaa eeina dan oko oko agaa

Variasi dan Pola Konflik ek keada ai ei oeni dea io a Saiik ode S an , aon, Kaie, dan adan enaa, dai ka konik ang diaokan di ingka keaandea eaa naiona, konik ii eai keook aik akii eei an aa kaa an ekii eei aiiai oiik aa keook ekonoi eakan a eea , Konik

150 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia keeangkaan ai oang i Keo di ooa, Ngada berikutnya ialah antara masyarakat dengan pemerintah ada aa ee eoai, aa eek agaa oka konflik sekolah konflik etnis dan konflik diangga e eagaa dan enadi aaan eindaan lainnya termasuk kekerasan rumahtangga. rovinsi ke agaaagaa ea ang diaki negaa, kna dengan tingkat konflik yang tinggi adalah eh Kaoik, oean, dan a Keangkian agaa oka aluku dan usa enggara arat . eaaan akna dengan oe deenaiai rovinsi dengan konflik terendah adalah alimantan elatan eeinaan eda eoai, ea ooi ada oka umatera elatan alimantan engah dan eagai e keaian oka dan ikaan keeaaan engkulu anten ampung dan aa imur Nan eagaiana diingakan oe io, keangkian sementara sendiri . ini masih menyisakan masalah “ortodoksi” bagi agama seperti elanutnya arron dan harpe mendalami Kien aa a ang eena engangga agaa ada datadata konflik di atas terutama dalam kaitan konflik mengandung “kekafiran”. Revitalisasi agaa dan daa dengan kekerasan ioln memakai sumber data dari berita oka idak ea ea akan eei angan oii agi berita koran lokal antara . enelitian dilakukan di keknan ai diekan ekanie aaaka agi dua provinsi yang tidak termasuk provinsi dengan konflik aga oe ang diaa oe eiaiai ini edaak tertinggi tetapi mengalami konflik dengan kekerasan yang aik agi keknan agaianan, ekanie i edang relatif signifikan yaitu aa imur mayoritas muslim relatif eangng di NTT io ek keada aaa ada kaya dan homogen dan mayoritas atolik relatif anan Pnti Manggaai ang digea eagai ena miskin dan heterogen. eristiaperistia konflik disusun daa engka dengan eeaan daa ean dan doa berdasarkan lima tipe menakup sumberdaya fisik yaitu ada, ea diadii oe aa eaa eeina dan oko konflik kepemilikan dan akses atas sumberdaya alam atau oko agaa buatan manusia baik privat publik ataupun komunal administratif menyangkut manaemenprosedurpelayanan pemerintah dan atau program pembangunan yang didanai Variasi dan Pola Konflik pendonor posisi dan pengaruh politik yaitu kompetisi ek keada ai ei oeni dea io a kekuasaan politik dalam pemerintahannon pemerintahan Saiik ode S an , aon, Kaie, dan adan dan posisi publik tingkat keamatan atau desa baik melalui enaa, dai ka konik ang diaokan pemilu ataupun penunukan vigilantisme dan retribusi di ingka keaandea eaa naiona, konik ii yaitu “pengadilan massa” dan kekerasan yang dimotivasi eai keook aik akii eei an aa kaa balas dendam lainnya yaitu konflik yang tidak termasuk an ekii eei aiiai oiik aa keook tipetipe di atas. Relevan bagi studi ini adalah informasi ekonoi eakan a eea , Konik tentang baha dari konflik dengan kekerasan antara

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 151 di lima kaupaten yang diteliti anggarai gada nde ikka dan lores imur tela mengakiatkan orang mati au lei tinggi dianding dalam odes yang anya menatat kematian i konlik tana keanyakan meliatkan perorangan yang terutama diakiatkan ole keiakan pemangunan pemerinta seperti sertiikasi laan amun para piak yang terliat memuatkan makna penting atas tana sengketa itu karena dipandang ernilai agi identitas kesukuan meskipun seara ekonomis tana itu tak egitu ernilai al ini memunulkan argumen aa kekerasan dipiu uga ole perilaku dan norma udaya lokal igilantisme dan retriusi menempati urutan pertama kasus disusul sumerdaya isik kasus administrasi kasus posisi dan pengaru kasus dan lainnya kasus erita koran lokal enderung menerapkan sensor diri l noi dengan tidak memuat kasus konlik ernuansa kususnya konlik keagamaan karena seumla alasan elain konlik seperti itu epat mengalami eskalasi asennya erita konlik ini memperepat orang untuk melupakan peristianya seingga pers merasa turut mendukung kerukunan tudi tentang polapola kekerasan kolekti sepanang yang dilakukan ole arsney adoedin dan anggaean menyediakan inormasi tentang konlik keagamaan di ndonesia tudi di empatelas provinsi ini menakup lei dari insiden kekerasan sekitar insiden di antaranya mengakiatkan kematian lei dari orang rovinsi itu adala aluku aluku tara alimantan arat alimantan enga akarta ulaesi enga ulaesi elatan aa arat aa enga aa imur iau anten usa enggara arat dan

152 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia di lima kaupaten yang diteliti anggarai gada ekerasan yang dilakukan kelompok teradap seseorang nde ikka dan lores imur tela mengakiatkan orang masuk dalam studi namun tidak termasuk dalam studi mati au lei tinggi dianding dalam odes yang anya mereka ini kekerasan karena perang pemisaan diri atau menatat kematian i konlik tana keanyakan kekerasan perorangan yang tidak memiu kekerasan meliatkan perorangan yang terutama diakiatkan ole kelompok i antara kesimpulan studi mereka adala keiakan pemangunan pemerinta seperti sertiikasi laan ekerasan etnokomunal antaretnis antaragama dan amun para piak yang terliat memuatkan makna penting internal agama ukanla entuk yang paling kerap atas tana sengketa itu karena dipandang ernilai agi teradi di ndonesia dan anya dari total identitas kesukuan meskipun seara ekonomis tana itu tak kekerasan enis kekerasan ini ersiat episodik tidak egitu ernilai al ini memunulkan argumen aa rutin tetapi saat teradi iasanya memaa koran kekerasan dipiu uga ole perilaku dan norma udaya lokal mematikan lei anyak dianding igilantisme dan retriusi menempati urutan pertama pengakiman massa kasus disusul sumerdaya isik kasus administrasi kasus posisi dan pengaru kasus dan lainnya kasus eara keseluruan kekerasan kolekti terkonsentrasi erita koran lokal enderung menerapkan sensor diri l seara lokal yaitu kaupatenkota yang menakup noi dengan tidak memuat kasus konlik ernuansa anya dari total penduduk ndonesia taun kususnya konlik keagamaan karena seumla alasan mengasilkan kematian ekerasan kolekti skala elain konlik seperti itu epat mengalami eskalasi asennya luas tidak tersear di seluru ndonesia seperti yang erita konlik ini memperepat orang untuk melupakan selama ini diperkirakan peristianya seingga pers merasa turut mendukung eara nasional dari provinsi yang distudi ole kerukunan arsney dan kedua koleganya aa arat menatat insiden tudi tentang polapola kekerasan kolekti sepanang konlik tertinggi dengan sedangkan provinsi yang dilakukan ole arsney adoedin dan terenda adala dengan insiden eara anggaean menyediakan inormasi tentang nasional konlik dengan kekerasan dalam kategori konlik keagamaan di ndonesia tudi di empatelas provinsi etnokomunal erumla insiden konlik negara ini menakup lei dari insiden kekerasan sekitar dengan masyarakat insiden konlik ekonomi insiden di antaranya mengakiatkan kematian lei dari insiden dan lainnya insiden e dalam orang rovinsi itu adala aluku aluku tara kategori lainnya termasuk lning pengakiman massa dan alimantan arat alimantan enga akarta ulaesi perkelaian antar kampung ari insiden konlik enga ulaesi elatan aa arat aa enga aa etnokomunal insiden di antaranya adala konlik imur iau anten usa enggara arat dan

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 153 antara kelompok muslim dengan risten yang menimulkan koran mati orang

Kebudayaan Sebagai Sumber Konflik dan Kerukunan ela dielaskan di atas keeradaan kearian lokal tidak dapat dilepaskan dari tradisi keidupan dan keagamaan lokal yang tela tertanam erkemang dan eradaptasi sepanang seara suatu komunitas yang dalam konteks dapat dibaca sebagai “komunitas etnis”. Hal ini berarti, dalam pendayagunaan kearian lokal untuk kerukunan perlu diaspadai uga adanya potensi konlik dalam tradisi komunitas yang ersangkutan isalnya masyarakat kealu an yang lei egaliter di anggarai potensi konlik sering munul antara tu’a teno dengan tu’a golo ketika teradi saling lintas ungsi di antara keduanya atau di antara para tu’a teno maupun di antara tu’a golo semuanya terkait tana ulayat lingo emaat i masyarakat yang tela mengenal ierarki potensi konlik dapat erentuk dominasi atau eksploitasi anggota kelompok lapis atas kepada kelompok lapis di aanya oskins menatat dalam sala satu upaara kematian seorang toko agama lokal raa di uma ada romongan yang memaa adia erupa udak perempuan la gil agi keluarga raa dan disebut sebagai “orang dalam rumah” (tou ua alo udak itu ukan untuk dikain melainkan seagai adia yang sustansinya sama dengan enda adia lain asi dari uma iling dan unga menunukkan adanya kekerasan kepada anak kasta Ata ama ole anak keluarga Maaa angsaan engingat keteratasan ruang dalam

154 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia antara kelompok muslim dengan risten yang menimulkan uraian selanutna akan disaikan beberaa kasus ang koran mati orang menunukkan otensi konlik keagamaan dalam suatu komunitas budaa tertentu di , sekaligus endaagunaan

kearian lokal untuk mencaai kerukunan antar umat Kebudayaan Sebagai Sumber Konflik dan beragama di komunitas tersebut. asuskasus ang akan Kerukunan diuraikan mencaku eristia enodaan hostia, eristia kerusuhan bernuansa keagamaan tahun di kota uang, ela dielaskan di atas keeradaan kearian lokal tidak dan enghentian embangunan asid atulat, uga di dapat dilepaskan dari tradisi keidupan dan keagamaan lokal uang. yang tela tertanam erkemang dan eradaptasi sepanang seara suatu komunitas yang dalam konteks dapat dibaca sebagai “komunitas etnis”. Hal ini berarti, dalam Peristiwa-peristiwa Penodaan Hostia pendayagunaan kearian lokal untuk kerukunan perlu diaspadai uga adanya potensi konlik dalam tradisi ecara sederhana, ota adalah roti atau aer ang komunitas yang ersangkutan isalnya masyarakat kealu digunakan dalam ritual at agama ristiani. alam an yang lei egaliter di anggarai potensi konlik sering at, roti ini diakini mengalami erubahan munul antara tu’a teno dengan tu’a golo ketika teradi saling (tanutana tidak sekedar simbol, melainkan tubuh esus lintas ungsi di antara keduanya atau di antara para tu’a teno ristus ang sebenarna, alauun enamilan lahiriahna maupun di antara tu’a golo semuanya terkait tana ulayat tidak berubah. alam tradisi erea, ota diberikan oleh lingo emaat i masyarakat yang tela elaan at keada setia emaat dan diterima dengan mengenal ierarki potensi konlik dapat erentuk dominasi tangan kiri ang ditoang tangan kanan, umumna sambil atau eksploitasi anggota kelompok lapis atas kepada berlutut, kemudian dimakan dengan memakai tangan kanan. kelompok lapis di aanya oskins menatat tau, ota diletakkan langsung di dalam mulut emaat oleh dalam sala satu upaara kematian seorang toko agama lokal elaan at, lalu dimakan oleh emaat ang bersangkutan. raa di uma ada romongan yang memaa adia erlakuan terhada ota di luar ketentuan itu diangga erupa udak perempuan la gil agi keluarga raa dan enodaan, seerti diegang tetai tidak dimakan, atau disebut sebagai “orang dalam rumah” (tou ua alo udak dimasukkan ke mulut lalu lee (dibuang. itu ukan untuk dikain melainkan seagai adia yang indakan ang diangga enodaan terhada ota sustansinya sama dengan enda adia lain asi dari sering teradi di dan tidak arang menimbulkan korban uma iling dan unga menunukkan adanya naa. ada , seorang emuda rotestan bernama kekerasan kepada anak kasta Ata ama ole anak keluarga arthen amlase diangga memerlakukan hostia di gerea Maaa angsaan engingat keteratasan ruang dalam atolik nde tidak dengan seatutna. emaat marah dan

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 155 arthen diukuli hingga babak belur, lalu dierkarakan ke engadilan. aksa menuntutna satu tahun enara, namun engunung sidang marah dan mengamuk. alam utusan engadilan negeri, arthen dionis lima tahun enara, auh lebih tinggi dari tuntutan aksa. amun utusan banding di engadilan tinggi, hukuman arten satu tahun, sama dengan tuntutan aksa. ahun berikutna, , giliran idik arsito asal ediri diangga menodai hostia di gerea anto ose aumere. idik dituntut tiga setengah tahun enara, namun massa marah karena tidak uas dan merusak gedung engadilan egeri aumere, mendatangi dan menebol agar markas olres ikka, serta menuntut agar olisi menerahkan idik, ang ditolak olisi. alam kerusuhan ini seorang arga teas dan seorang lagi lukaluka (atra, asional. ituasi terkendali setelah sku tambua beserta tokoh masarakat lainna dan eabat emerintah abuaten elu turun tangan, sementara kekuatan melakukan engamanan selama am sebelum diserahkan kembali keada olisi. ada , teradi emat eristia ang diangga enodaan ota, aitu ada aret di aaa, ada aret di nde dan atubalu ( km dari aumere, dan uli di erea anto ose aumere (, . eristia aumere bermula ketika rans anumil, seorang aak kaal turis berbasis di ali ang mengikuti kebaktian, diangga telah menodai ota. anumil ang kemudian diciduk olisi, diketahui memiliki dua identitas, aitu sebagai rotestan dari ulaesi tara, dan sebagai muslim dari umbaa. ia lalu ditahan di kantor olisi sekitar meter dari erea, ada ukul . aktu setemat dan kemarahan ara emaat tamakna sudah mereda. amun tibatiba, entah dari mana datanglah massa menggunakan truk, ditaksir sekira

156 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia arthen diukuli hingga babak belur, lalu dierkarakan ke . orang, mendatangi kantor olisi dan menuntut tindakan engadilan. aksa menuntutna satu tahun enara, namun keada anumil. etika tuntutan mereka ditolak, mereka engunung sidang marah dan mengamuk. alam utusan menurunkan sanduk iklan rokok di dean kantor olisi, engadilan negeri, arthen dionis lima tahun enara, auh merobekna dan menadikanna tutu muka. ereka lebih tinggi dari tuntutan aksa. amun utusan banding di bergerak menuu masid terdekat, asid erumnas. eumlah engadilan tinggi, hukuman arten satu tahun, sama dengan astor dan tokoh muslim beruaa menghalangi mereka, tuntutan aksa. ahun berikutna, , giliran idik arsito namun gagal dan masid un akhirna dirusak. alam analisis asal ediri diangga menodai hostia di gerea anto ose , kehadiran massa ang tibatiba dengan truk dari luar aumere. idik dituntut tiga setengah tahun enara, namun aumere, tana ketersediaan aringan telon genggam dan massa marah karena tidak uas dan merusak gedung internet, serta massa ang umumna tidak memiliki telon engadilan egeri aumere, mendatangi dan menebol agar rumah, sangat sulit untuk dielaskan. eumlah enduduk markas olres ikka, serta menuntut agar olisi menerahkan aumere menduga mereka adalah massa baaran, tetai idik, ang ditolak olisi. alam kerusuhan ini seorang dugaan ini uga sulit dibuktikan. nalisis menebut, arga teas dan seorang lagi lukaluka (atra, muslim menadi target serangan disebabkan banak aktor, di asional. ituasi terkendali setelah sku tambua beserta antarana baha insiden lokal ini meruakan bagian dari tokoh masarakat lainna dan eabat emerintah abuaten konsirasi ang lebih luas di tingkat nasional. aktor lainna elu turun tangan, sementara kekuatan melakukan ialah sukses ekonomi kaum migran muslim ugis, umatera engamanan selama am sebelum diserahkan kembali dan aa, ang menimbulkan rasa tersisih enduduk lokal keada olisi. ang atolik di ilaahna sendiri. ada , teradi emat eristia ang diangga eskiun eristia encemaran ota sering teradi, enodaan ota, aitu ada aret di aaa, ada aret konlik ang menertaina secara umum daat dilokalisir dan di nde dan atubalu ( km dari aumere, dan uli di ceat diatasi, tidak ernah mencaai tingkat eskalasi ang erea anto ose aumere (, . eristia masi. aumere bermula ketika rans anumil, seorang aak kaal turis berbasis di ali ang mengikuti kebaktian, diangga telah menodai ota. anumil ang kemudian Peristiwa Kupang November 1998 diciduk olisi, diketahui memiliki dua identitas, aitu sebagai enusul tumbangna emerintahan rde aru ada rotestan dari ulaesi tara, dan sebagai muslim dari , teradi seumlah kerusuhan komunal di berbagai daerah, umbaa. ia lalu ditahan di kantor olisi sekitar meter termasuk di antarana kerusuhan di ota uang ada dari erea, ada ukul . aktu setemat dan kemarahan oember . ada saat itu, kota ini dihuni oleh sekitar ara emaat tamakna sudah mereda. amun tibatiba, entah . enduduk ang terbagi ke dalam dua kecamatan dan dari mana datanglah massa menggunakan truk, ditaksir sekira

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 157 kelurahan. ereka tergabung setidakna dalam tuuh kelomok etnis, aitu lores, lor, umba, imor, ote, abu, dan kaum migran non seerti ugis, uton, akassar, dan aa. ilieri dan eonbasu menebut, kecenderungan etnosentrik ini menadi ciri khas komunikasi antar enduduk ang ditandai dengan konsentrasi emukimam, temat kera, dan organisasi sosial berbasis etnisitas. enomena negati ini telah mendorong elemahan rasa saling ercaa, serta menadi tantangan bagi integritas dan kerukunan (ule, . aoritas enduduk uang ( adalah enganut rotestan, menusul kemudian atolik (, slam (, dan selebihna agama lain. ola emukiman berdasarkan etnisitas dan agama meruakan arisan kolonial elanda seak , ang menerakan dua kebiakan. ertama, mendorong migrasi berbagai kelomok etnis ke uang untuk tuuan ekonomi dan keamanan. ara emukim ertama dari ote, abu dan olor bekera sebagai ekeraegaai dan tentara elanda ang ikut memerangi orang ortugis serta orang imor ang anti elanda. ebiakan kedua ialah mendukung ersebaran agama rotestan, terutama ada eriode enaahan belakangan hingga memasuki akhir abad ke, meskiun elanda ada dasarna memisahkan agama dari negara, tidak secara resmi mendorong misimisi rotestan, dan membiarkan kegiatan misionaris berada di tangan artikelir. ada tahun misalna, elanda membantu embentukan inode erakan asehi nili di imor (Hutagalung, . edua kebiakan elanda itu menimbulkan setidakna dua damak besar, aitu ertama uang tumbuh sebagai kota multietnis dan kedua, hamir seluruh enduduk dari

158 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia kelurahan. ereka tergabung setidakna dalam tuuh berbagai kelomok etnis terristenkan, kecuali orang olor kelomok etnis, aitu lores, lor, umba, imor, ote, abu, dan keturunan rab Hadhrami ang telah ada seak sekitar dan kaum migran non seerti ugis, uton, akassar, ertengahan an. rangorang risten, khususna orang dan aa. ilieri dan eonbasu menebut, kecenderungan ote dan abu dominan di bidang emerintahan dan etnosentrik ini menadi ciri khas komunikasi antar enduduk birokrasi, sementara muslim umumna bergelut di dunia ang ditandai dengan konsentrasi emukimam, temat kera, sasta. eak ndonesia merdeka, umlah enduduk muslim di dan organisasi sosial berbasis etnisitas. enomena negati ini uang meningkat akibat migrasi lokal dan telah telah mendorong elemahan rasa saling ercaa, serta menimbulkan suatu eisode kekerasan di kota ini. uatu menadi tantangan bagi integritas dan kerukunan (ule, gerakan rotes anti orang aa ecah ada ang . menuntut engusiran guruguru, olisi, dan egaai emerintah ang muslim aa. una menaab tuntutan ini, aoritas enduduk uang ( adalah enganut ada emerintah membentuk roinsi baru, aitu usa rotestan, menusul kemudian atolik (, slam (, enggara imur ( dan uang ang sebelumna menadi dan selebihna agama lain. ola emukiman berdasarkan bagian dari oinsi unda ecil ditetakan sebagai ibukota etnisitas dan agama meruakan arisan kolonial elanda roinsi. elombang kaum migran muslim dari berbagai seak , ang menerakan dua kebiakan. ertama, bagian ndonesia lebih meningkat lagi selama masa rde mendorong migrasi berbagai kelomok etnis ke uang aru, sekaligus membaa serta berbagai aham keagamaan untuk tuuan ekonomi dan keamanan. ara emukim ertama baru. i bagian kota lama uang, seerti kamung olor dan dari ote, abu dan olor bekera sebagai ekeraegaai dan irmata, maoritas muslim berasal dari olor ang terikat tentara elanda ang ikut memerangi orang ortugis serta dengan masid dan a, serta tradisi keagamaan orang olor. orang imor ang anti elanda. ebiakan kedua ialah rang slam di esaa ang beretnis ugis, uga terikat mendukung ersebaran agama rotestan, terutama ada dengan masid dan a, serta tradisi keagamaan ugis ang eriode enaahan belakangan hingga memasuki akhir abad telah akrab bagi ara tetangga lainna ang nonmuslim. i ke, meskiun elanda ada dasarna memisahkan agama masidmasid emukiman baru, engurus aasan lebih dari negara, tidak secara resmi mendorong misimisi dominan dariada keemiminan seorang a dan tradisi rotestan, dan membiarkan kegiatan misionaris berada di keagamaan tidak lagi diengaruhi kelomok etnis, melainkan tangan artikelir. ada tahun misalna, elanda organisasi baru seerti amaah abligh ( atau Hibut ahrir membantu embentukan inode erakan asehi nili di ndonesia (H ang berorientasi keada embentukan imor (Hutagalung, . masarakat muslim global dan kosmoolitan. rientasi seerti edua kebiakan elanda itu menimbulkan setidakna ini bermakna enarikan diri dari masid model lama ang dua damak besar, aitu ertama uang tumbuh sebagai berbasis kamung (Hutagalung, . kota multietnis dan kedua, hamir seluruh enduduk dari

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 159 erusuhan uang diaali ketika seumlah organisasi elaar mahasisa risten uang melakukan aksi a eaung sebagai bentuk solidaritas terkait kerusuhan anti risten di etaang akarta usat ada minggu ketiga oember , ang merusak beberaa gerea dan menimbulkan korban naa. enelang sore oember hingga malam, teradi erusakan atau embakaran beberaa masid, tokotoko, asilitas endidikan, dan rumah milik orang slam. Hari berikutna massa bergerak menuu kamung esaa ang dihuni orangorang ugis tradisional, merusak atau membakar beberaa masid, asilitas endidikan, dan banak rumah. alam kerusuhan ini dilaorkan dua orang teas dan meskiun ada sore hari kedua ini kerusuhan telah mereda, situasi baru daat dikendalikan di hari ketiga. alah satu aktor ang menentukan kerusuhan ini tidak meluas ialah keemiminan tokohtokoh agama dan masarakat lokal, serta ubernur iet allo (, seorang risten ang diangga oleoel ang bagus, sekaligus dihormati dan diercaa oleh kelomok muslim. eskiun diketahui ada orang risten setemat ang dikenali dan terlibat dalam kerusuhan, muslim uang secara umum cenderung meakini kerusuhan telah direkaasa oleh ara elaku dan dalang ang berasal dari luar uang. erusuhan ini menadi trauma ang sulit terluakan oleh ara korban dan masih teta dirasakan hingga belasan tahun kemudian (Hutagalung, .

Pendirian Rumah Ibadah embangunan rumah ibadah (masid atau gerea secara bersamasama dan sukarela antara orang slam dengan orang risten telah menadi enomena khas di , seerti teradi di

160 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia erusuhan uang diaali ketika seumlah organisasi lor (lihat htts.bbc.comindonesiaberita elaar mahasisa risten uang melakukan aksi a indonesia atau di ote (arnegie, . eaung sebagai bentuk solidaritas terkait kerusuhan anti asid aitul adim di irmata ang didirikan ada , risten di etaang akarta usat ada minggu ketiga tanahna dihadiahkan oleh seorang aa risten bernama m oember , ang merusak beberaa gerea dan bi. edangkan asid litrah di kamung esaa, menimbulkan korban naa. enelang sore oember dibangun ada an oleh suatu anitia embangunan ang hingga malam, teradi erusakan atau embakaran beberaa diimin enamin hobias (risten sebagai etua, masid, tokotoko, asilitas endidikan, dan rumah milik orang bdurrahman anae sebagai ekretaris, ditambah nggota slam. Hari berikutna massa bergerak menuu kamung Hai adar aeng aero (selaku a. aero mengingat, esaa ang dihuni orangorang ugis tradisional, merusak seumlah tetanggana ang risten membantu membangun atau membakar beberaa masid, asilitas endidikan, dan masid tersebut. enomena ini sedikit terganggu ketika ada banak rumah. alam kerusuhan ini dilaorkan dua orang , sekelomok orang risten secara terbuka menolak teas dan meskiun ada sore hari kedua ini kerusuhan telah embangunan masid di kamung atulat, ota uang. mereda, situasi baru daat dikendalikan di hari ketiga. alah enolakan ini harus dilihat dalam konteks ang lebih luas, satu aktor ang menentukan kerusuhan ini tidak meluas ialah aitu kecurigaan terhada geala ang disebut roses keemiminan tokohtokoh agama dan masarakat lokal, slamisasi arga risten dan semacam tindakan balasan atas serta ubernur iet allo (, seorang risten ang enolakan embangunan gerea risten asmin di ota diangga oleoel ang bagus, sekaligus dihormati dan ogor, aa arat. etua bdul adir akarim diercaa oleh kelomok muslim. eskiun diketahui ada melihat enolakan ini sebagai uaa ihak tertentu ang tidak orang risten setemat ang dikenali dan terlibat dalam bertanggung aab untuk merusak kerukunan antar umat kerusuhan, muslim uang secara umum cenderung beragama, selain terkait dengan kamane emilihan keala meakini kerusuhan telah direkaasa oleh ara elaku dan daerah (Hutagalung, . dalang ang berasal dari luar uang. erusuhan ini menadi arena alasan itulah, dalam diskusi di kantor o trauma ang sulit terluakan oleh ara korban dan masih e ada gustus , akarim menarankan agar teta dirasakan hingga belasan tahun kemudian (Hutagalung, embangunan . asid atulat ditunda hingga selesai emilihan keala

daerah. eskiun embangunan masid tertunda Pendirian Rumah Ibadah kelanutanna, tidak ada tindakan kekerasan dan tidak teradi eskalasi konlik di antara arga ang sebenarna telah embangunan rumah ibadah (masid atau gerea secara mengalami keretakan hubungan dengan tidak saling kunung bersamasama dan sukarela antara orang slam dengan orang ada momen enting seerti atalan atau ebaran. skalasi risten telah menadi enomena khas di , seerti teradi di

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 161 konlik tidak teradi bukan sematamata mengandalkan mekanisme kearian lokal seerti hubungan kekerabatan, melainkan karena keberhasilan olisi menangkal setia eluang eksloitasi emosi kedua belah ihak ang telah meninggi (anggabean dan liaui, . olusi atas masalah masid atulat muncul lima tahun kemudian, ketika ada ebruari , seorang risten ang terilih sebagai alikota uang, onas alean, mengeluarkan in endirikan angunan ( untuk asid atulat. ia menekankan baha enerbitan meruakan bukti emerintah menamin kebebasan beragama berdasarkan asas nondiskriminati. eerti dikuti Hutagalung, seorang arga risten atulat oni alle menatakan baha ara tetangga ang risten mendukung langkah emerintah itu setidakna melalui dua cara. ertama, mereka membantu menandatangani dukungan ang dierlukan dari masarakat lingkungan setemat untuk endirian masid dan kedua, membantu memerlancar administrasi ang dierlukan masid agar daat diterbitkan oleh emerintah ota uang.

Pendayagunaan Kearifan Lokal kala kerusuhan uang auh lebih kecil ika dibanding misalna dengan kerusuhan di aluku. amun bagi arga , kerusuhan itu meninggalkan trauma ang tak mudah diluakan terutama karena damak kerusuhan sebelumna ang belum seenuhna terhaus. enurut olimon (, erusuhan uang memicu trauma kolekti dan ketakutan lama sebagai akibat kekerasan dan enderitaan semasa transisi kekuasaan dari rde ama ke rde aru ada . agi tokoh akademisi

162 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia konlik tidak teradi bukan sematamata mengandalkan hilius ule (, kerusuhan telah merusak mekanisme kearian lokal seerti hubungan kekerabatan, budaa toleransi dan kerukunan orang . enurut ule, di melainkan karena keberhasilan olisi menangkal setia luar keberadaan rookator ang berhasil menulut eluang eksloitasi emosi kedua belah ihak ang telah kerusuhan, eristia itu teradi setidakna karena emat meninggi (anggabean dan liaui, . aktor. ertama, kehiduan kota menimbulkan rasa asing bagi endudukna. aoritas enduduk lores dan imor olusi atas masalah masid atulat muncul lima tahun didominasi oleh model kehiduan sosial dan keagamaan kemudian, ketika ada ebruari , seorang risten ang bersuasana kamung, di mana enduduk saling terikat dan terilih sebagai alikota uang, onas alean, mengeluarkan kenal satu sama lain. ehiduan seerti ini berlangsung in endirikan angunan ( untuk asid atulat. ia bahkan di kota besar seerti aaa, nde, aumere, atau menekankan baha enerbitan meruakan bukti uang, sehingga tamak ibarat kamung besar. igrasi emerintah menamin kebebasan beragama berdasarkan asas orang slam ang intensi telah mengubah ola hidu ini, nondiskriminati. eerti dikuti Hutagalung, seorang arga ang ditandai dengan udarna hubungan tradisional dan risten atulat oni alle menatakan baha ara tetangga tumbuhna hubungan sosial ang anonim. ang risten mendukung langkah emerintah itu setidakna melalui dua cara. ertama, mereka membantu menandatangani aktor kedua, migrasi baru besarbesaran ara nelaan dukungan ang dierlukan dari masarakat lingkungan dan edagang muslim dari ugis, uton, dan akassar setemat untuk endirian masid dan kedua, membantu (samai tahun dierkirakan mencaai ribuan orang memerlancar administrasi ang dierlukan masid agar mulai dari antai anggarai hingga uang, telah daat diterbitkan oleh emerintah ota uang. mengubah kehiduan asar. aum migran ini berhasil mendominasi rantai erdagangan di daratan mauun antar

ulau, ang dahulu eranna berada di tangan ara edagang Pendayagunaan Kearifan Lokal hina rotestan mauun atolik. erebutan osisi asar ini dierarah dengan ola kehiduan kaum migran baru ugis, kala kerusuhan uang auh lebih kecil ika uton, dan akassar ang cenderung bercorak getto dibanding misalna dengan kerusuhan di aluku. amun (emukiman eksklusi ang terisah dari budaa setemat. bagi arga , kerusuhan itu meninggalkan trauma ang ola hidu getto ini berbeda misalna dari kehiduan tak mudah diluakan terutama karena damak kerusuhan pedagang Arab di Ma’unori (Ngada) yang telah bergabung sebelumna ang belum seenuhna terhaus. enurut dalam budaya lokal “Rumah Besar”. olimon (, erusuhan uang memicu trauma kolekti dan ketakutan lama sebagai akibat kekerasan dan Faktor ketiga ialah kehadiran “reformasi Islam” yang enderitaan semasa transisi kekuasaan dari rde ama ke telah menandai suatu bentuk emilahan muslim antara rde aru ada . agi tokoh akademisi mereka yang “murni” dan “sejati” dengan yang

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 163 “menyimpang” dan “sesat”. Hingga tingkat tertentu, migran aru musim itu memandang keanyakan musim priumi yang masi terikat dengan tradisi udaya setempat, seperti iara kuur euur dan menintai atau ekerasama dengan tetangga atau amii nnusim, seagai musim yang menyimpang. aktr keempat iaa upaya pemaasan atas dminasi kempk kei musim di tingkat pusat yang meaanakan gagasan negara sam dan ungkapan rasa rustrasi atas presi teradap kempk minritas risten seagaimana tampak daam kerusuan etapang. aam menyikapi enmena terakir ini, kempk risten yang teran erada daam situasi gamang dan mengami sikap ereda, seperti mengindar dari kntrersi, menunda ersikap, atau sedikit meredakan ketegangan.

Memajukan Budaya Rumah (House Culture) iipus ue meiat aa segera setea kerusuan, terdapat rasa sesa mendaam di kaangan perrangan dan institusi risten yang ditunukkan dengan perindungan atas rangrang ugis musim dari serangan ei anut, antuan kepada para pengungsi dan antuan untuk memangun kemai ruma iada yang rusak. eaksi yang paing menarik iaa pementukan kempk pemuka agama tingkat prinsi yang meakukan saari ke seuru iaya prinsi aa en gaa guna mengidupidupkan semangat keersamaan, saing rmat, dan kemauan menerima peredaan. aam angka pendek, resusi knik dapat diakukan dengan mengandakan penguatan aktr pendukung dan menega aktr pengamat. i antara aktr pendukung iaa adanya piak ketiga seagai mediatr pemerinta yang eekti mengaasi ptensi knik

164 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia “menyimpang” dan “sesat”. Hingga tingkat tertentu, migran keuuran keidupan kekti atas dasar niai keagamaan aru musim itu memandang keanyakan musim priumi daam perayaan keagamaan yang diadiri e penganut yang masi terikat dengan tradisi udaya setempat, seperti agama yang ereda suimasi knik ke daam udaya iara kuur euur dan menintai atau ekerasama dengan rekreasina seperti tari aalele dan pengakuan atas udaya tetangga atau amii nnusim, seagai musim yang adat yang mengikat. enegaan aktr pengamat di menyimpang. aktr keempat iaa upaya pemaasan atas antaranya pemutusan rasa asing anet dan sikap keras dminasi kempk kei musim di tingkat pusat yang arga dari para prkatr dan kmpiasi atas eragai ksa meaanakan gagasan negara sam dan ungkapan rasa kata knik yang dapat mengara kepada eskaasi. amun rustrasi atas presi teradap kempk minritas risten agi ue, semangat reknsiiasi peru diangun ei seagaimana tampak daam kerusuan etapang. aam permanen meaui pendekatan kutura angka panang, yaitu menyikapi enmena terakir ini, kempk risten yang memajukan dan menguatkan “Budaya Rumah”. teran erada daam situasi gamang dan mengami sikap “Rumah” bagi Tule tidak semata diartikan sebagai ereda, seperti mengindar dari kntrersi, menunda angunan isik yang diuni e sekempk rang, ersikap, atau sedikit meredakan ketegangan. meainkan seagai entuk simik yang ermakna keterikatan dengan semangat euur daam suatu kesatuan ssia. uma adaa kekuatan udaya yang erungsi Memajukan Budaya Rumah (House Culture) sentripeta daam menyatukan para arganya ke daam suatu iipus ue meiat aa segera setea kerusuan, unit sosial, sehingga dapat disebut “masyarakat berasis terdapat rasa sesa mendaam di kaangan perrangan dan rumah” (oueae oet. aam knteks masyarakat e institusi risten yang ditunukkan dengan perindungan atas di gada misanya, udaya ruma dimaniestasikan daam rangrang ugis musim dari serangan ei anut, antuan “rumah ritual” (sa’o nggua, dengan sepasang unitunit ssia kepada para pengungsi dan antuan untuk memangun yang lebih rendah seperti “rumah besar” (sa’o mere dan kemai ruma iada yang rusak. eaksi yang paing “rumah sumber” (sa’o pu’u), serta “keranjang besar” (oa, menarik iaa pementukan kempk pemuka agama tingkat “keranjang sedang” (gata), dan “keranjang kecil” at. aam prinsi yang meakukan saari ke seuru iaya prinsi konteks itulah, “budaya kerabat” (n ultue terangun di aa en gaa guna mengidupidupkan semangat sekitar “rumah adat” yang dapat menghimpun warga dari keersamaan, saing rmat, dan kemauan menerima eragai atar eakang agama dengan deraat tnminya peredaan. aam angka pendek, resusi knik dapat masingmasing tetapi daam semangat teransi dan diakukan dengan mengandakan penguatan aktr kerukunan. Hanya saa, peru diangun pemaaman pendukung dan menega aktr pengamat. i antara kntekstual yang mampu menjembatani jurang antara “agama aktr pendukung iaa adanya piak ketiga seagai mediatr lokal” (oula elgon) dengan “agama universal” pemerinta yang eekti mengaasi ptensi knik ntutonale elgon. ksistensi dan ungsi ruma adat

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 165 diakui oleh tokoh muslim terkemuka TT, sta bdul adir akarim (, eptember, ) telah berakar dalam di masyarakat TT dan telah menjadi khaanah kultural yang ungsional bagi memelihara persaudaraan dan kedamaian.

Kepemimpinan yang Kuat dan Keterlibatan Rakyat Bercermin dari kerusuhan upang, utagalung () memberi tekanan yang sedikit berbeda dari Tule dalam upaya mengatasi dan mencegah konlik. ertama, kepemimpinan politik yang kuat di tingkat lokal dalam banyak peristiwa mampu menjamin kordinasi eekti dengan para pemimpin agama dan masyarakat dalam mencegah eskalasi kekerasan. etika beredar pesan singkat () yang menyebut bahwa katedral dan beberapa masjid dibakar, suatu jaringan para pemimpin masyarakat menyangkal isi dan bergerak mencegah mobilisasi massa. uslim kampung olor misalnya tidak terprovokasi oleh dan tidak melakukan serangan terhadap ereja dven dan atedral yang dekat dengan mereka, sebaliknya berupaya menjaga asjid l atah agar tidak diserbu massa. emerintah lokal mengambil inisiati mengorganisir pemuda muslim untuk menjaga gereja dan sebaliknya pemuda risten diorganisir menjaga masjid guna mencegah perusakan lebih lanjut. ektiitas kepemimpinan seperti ini juga terbukti mampu meredam rumor yang sempat menyebar tentang pembakaran masjid pada ebruari . angkalan atas rumor dilakukan melalui jaringan ajlis Taklim dan rganisasi para sta, serta pesan singkat kepada para a salat umat meminta jamaah agar lebih mementingkan toleransi dan kedamaian.

166 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia diakui oleh tokoh muslim terkemuka TT, sta bdul adir epemimpinan yang kuat juga dimiliki para pemuka akarim (, eptember, ) telah berakar dalam di agama, sebagaimana diakui oleh etua TT, sta masyarakat TT dan telah menjadi khaanah kultural yang bdul adir akarim ( eptember, ). Bagi ungsional bagi memelihara persaudaraan dan kedamaian. akarim, tokoh agama adalah katalisator dalam mengayomi semua warga membangun persaudaraan dan kedamaian. ara

tokoh agama menjadikan agama berungsi bagi kemaslahatan Kepemimpinan yang Kuat dan Keterlibatan Rakyat bersama melalui interpretasi keagamaan yang inklusi. emampuan ini dimiliki para tokoh agama karena mereka Bercermin dari kerusuhan upang, utagalung memperoleh pengakuan otoritati dari masyarakat () memberi tekanan yang sedikit berbeda dari Tule berdasarkan kapabilitas mereka menjalankan tugas dan ungsi dalam upaya mengatasi dan mencegah konlik. ertama, keagamaan di tengah masyarakat, serta pengakuan dari kepemimpinan politik yang kuat di tingkat lokal dalam lembaga keagamaan maupun otoritas negara terhadap banyak peristiwa mampu menjamin kordinasi eekti dengan kapabilitas itu. akarim sendiri secara tegas menyatakan para pemimpin agama dan masyarakat dalam mencegah misalnya, bahwa atwa usat tentang keharaman eskalasi kekerasan. etika beredar pesan singkat () yang memberi ucapan selamat atal kepada umat risten dianggap menyebut bahwa katedral dan beberapa masjid dibakar, suatu sebagai “bias Jakarta” yang tidak memahami interpretasi jaringan para pemimpin masyarakat menyangkal isi dan kontekstual masyarakat seperti di TT. bergerak mencegah mobilisasi massa. uslim kampung olor misalnya tidak terprovokasi oleh dan tidak melakukan edua, resolusi konlik yang menurut utagalung serangan terhadap ereja dven dan atedral yang dekat segera dapat dilakukan guna memulihkan kedamaian ialah dengan mereka, sebaliknya berupaya menjaga asjid l melalui keterlibatan rakyat ( engagemen) di tingkat atah agar tidak diserbu massa. emerintah lokal mengambil lingkungan ketetanggaan. i upang, keterlibatan semacam inisiati mengorganisir pemuda muslim untuk menjaga gereja itu telah lama berlangsung sebelum peristiwa kerusuhan. dan sebaliknya pemuda risten diorganisir menjaga masjid Bukti keterlibatan antar komunitas itu dapat dilihat misalnya guna mencegah perusakan lebih lanjut. saat mereka saling bantu dan berpartisipasi dalam perayaan keagamaan dan kegiatan upacara lingkaran hidup. i ektiitas kepemimpinan seperti ini juga terbukti kampung olor, ketika ada berita kematian seorang muslim, mampu meredam rumor yang sempat menyebar tentang seluruh tetangga muslim maupun risten akan berpartisipasi. pembakaran masjid pada ebruari . angkalan atas ementara prosesi doa dilakukan di masjid hanya oleh rumor dilakukan melalui jaringan ajlis Taklim dan muslim, ibuibu membantu di dapur dan bapakbapak ikut rganisasi para sta, serta pesan singkat kepada para a menyiapkan pekuburannya. etika dul dha, tetangga yang salat umat meminta jamaah agar lebih mementingkan beragama risten menerima daging kurban karena dianggap toleransi dan kedamaian. berhak. etiap tahun gubernur yang risten mengundang

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 167 msim berbka asa bersama di rmahnya dan menyediakan temat saat beramaah seteah berbka ebaiknya tagang menyaksikan ada hari ata eta bd adir akarim atas nama msim membat sandk mengakan eamat ari ata dan ahn ar bagi serh mat risten ebih dari it kmnitas msim dan risten berbagi narasi searah ka tentang masidmasid enting di kta ini dan hbngan kekeargaan di antara mereka meai erkainan dan kekerabatan eemiminan yang kat daat ga ditnkkan seara kekti sebagaimana diarkan eh stdi haikin di nde eai rakarsa ati nde arseins et masyarakat didrng ntk menerakan kearian ka yang disebt ungu ga au yait tiga iar keemiminan tkh agama tkh adat dan tkh emerintahan sebagai engambi ketsan kekti terkait kemasahatan bersama dan enyeesaian sengketa di masyarakat erbagai kegiatan yang menyangkt keentingan bik seerti embangnan rmah ibadah di sat temat misanya tidak daat diaksanakan tana keseakatan tiga iar keemiminan it emikian a renana rgram emerintah yang rma ditetakan dengan terebih dah memereh am hia dari ketiga iar keemiminan aam ha knik aabia ketiga iar keemiminan teah mengambi ketsan dan knik daat diseesaikan seara adat maka enyeesaian rma hkm siti tidak dierkan agi ebih ant stdi haikin mennkkan baha engagemen baik daam bentk engatan tradisi ama man emanaatan tradisi bar mam menadi ahana bagi membangn kebersamaan dan kedamaian da emat

168 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia msim berbka asa bersama di rmahnya dan enis keteribatan rakyat yang berkembang di nde tiga di menyediakan temat saat beramaah seteah berbka antaranya adaah tradisi ama dnya iaah gtngryng ebaiknya tagang menyaksikan ada hari ata embangnan rmah ribadi man rmah ibadah di eta bd adir akarim atas nama msim ingkngan ketetanggaan tradisi ar a dan tradisi nu membat sandk mengakan eamat ari ata dan e eu inm ir anas edangkan sat agi adaah tradisi ahn ar bagi serh mat risten ebih dari it bar daam d rganisasi arisan antar sk ata kmnitas msim dan risten berbagi narasi searah ka erkman ahraga ebagaimana ditemkan di temat tentang masidmasid enting di kta ini dan hbngan ain di tradisi gtngryng membangn masid ata kekeargaan di antara mereka meai erkainan dan gerea eh engant agama berbeda ga ada di nde aam kekerabatan tradisi ar a terdaat syairsyair yang bersiat mengaymi mengaak masyarakat nde ntk bersat dan eemiminan yang kat daat ga ditnkkan seara tidak tereah beah karena berasa dari ehr yang sama kekti sebagaimana diarkan eh stdi haikin radisi nu e eu berasa dari sk nde i di nde eai rakarsa ati nde arseins et dimaksdkan sebagai sidaritas eknmi bagi masyarakat masyarakat didrng ntk menerakan kearian ka yang yang akan meaksanakan haat tertent seerti membangn disebt ungu ga au yait tiga iar keemiminan tkh rmah ribadi asiitas bik mengadakan esta agama tkh adat dan tkh emerintahan sebagai erkainan ata bahkan biaya endidikan tinggi aranya engambi ketsan kekti terkait kemasahatan bersama tan rmah mengndang kerabat dekat tetangga teman dan enyeesaian sengketa di masyarakat erbagai kegiatan seaat ntk datang ke rmah dengan membaa am yang menyangkt keentingan bik seerti embangnan smbangan yang diserahkan angsng ata meai ktak rmah ibadah di sat temat misanya tidak daat sementara tan rmah menyediakan sghan aa kadarnya diaksanakan tana keseakatan tiga iar keemiminan it ntk ara tam emikian a renana rgram emerintah yang rma ditetakan dengan terebih dah memereh am hia dari ketiga iar keemiminan aam ha knik aabia Kekerabatan dan Ikatan Adat ketiga iar keemiminan teah mengambi ketsan dan knik daat diseesaikan seara adat maka enyeesaian bngan kekerabatan tertama meai kain main rma hkm siti tidak dierkan agi teah tertanam kat sebagai andasan ersadaraan antar masyarakat seara mm di dan menadi aktr ebih ant stdi haikin mennkkan baha endkng kerknan akarim etember engagemen baik daam bentk engatan tradisi ama meneaskan baha sidaritas berdasarkan kekerabatan man emanaatan tradisi bar mam menadi ahana masih kkh di masyarakat ang haikin bagi membangn kebersamaan dan kedamaian da emat menemkan ha yang sama di masyarakat nde yait baha

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 169 kain main merakan saah sat media emersat bagi rangrang yang berbeda sk dan agama aam stdi demeier tentang masyarakat msim keaan antar dan r r esar andai aransa akaang dan erabaing yang berada di tengah masyarakat rtestan serang akiaki msim yang menikahi ereman risten tetai tidak mam membayar mas kain akan hars indah agama hid dan bekera di ingkngan kearga isterinya dan set baha keak eremannya akan menikah dengan serang risten erindahan agama karena kain main baik akiaki man ereman kera teradi meskin ada dasarnya masyarakat msim enderng menikah di antara kmnitas mereka sendiri engan rses seerti it hbngan kekerabatan terbangn antara masyarakat msim yang diangga sebagai endatang aang maknanya antai dengan masyarakat risten yang diangga enddk asi oo maknanya darat eskin begit da kmnitas msim dan risten khssnya msim di andai dan risten di eangdhi mengangga diri mereka berasa dari ehr yang sama dan berpegang kepada slogan yang sama: “agama yang berbedabeda tetapi kita adalah satu”. etika knik antar mat beragama meas hingga ke banyak daerah di segera sesdah gerakan ermasi hbngan kekerabatan yang kat masih berngsi baik daam menangka tensi knik di masyarakat sk eagar di antar sebagaimana ditnkkan eh mang rang eagar yang beragama sam mendiami iayah antai seerti kamng iahi akaang ata haaa dan disebt ang aa rang at ata o aa rang antai rang eagar yang risten mendiami iayah daratan seerti kamng kaabang ari dan nti serta iayah antai

170 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia kain main merakan saah sat media emersat bagi seperti alagulelang atau anatang. eski bermukim di dua rangrang yang berbeda sk dan agama aam stdi ilayah berbeda orang risten elagar tetap disebut dengan demeier tentang masyarakat msim ea aa orang darat. ubungan antara orang risten di keaan antar dan r r esar andai aransa darat ea aa dengan muslim di pantai o aa diikat akaang dan erabaing yang berada di tengah masyarakat dengan ikatan persaudaraan yang disebut a muu o ea aa. rtestan serang akiaki msim yang menikahi al yang sama uga ditemukan di kalangan orang orang dari ereman risten tetai tidak mam membayar mas pulau lor yang bertetangga dengan ungkapan aar oo kain akan hars indah agama hid dan bekera di aang yang berarti “persaudaraan antara orang darat oo ingkngan kearga isterinya dan set baha keak dengan orang pantai aang)” stilah oo sendiri berkonotasi eremannya akan menikah dengan serang risten risten sedangkan istilah aang mengandung konotasi erindahan agama karena kain main baik akiaki muslim. man ereman kera teradi meskin ada dasarnya i kalangan orang elagar dan lor uga dikenal tradisi masyarakat msim enderng menikah di antara kmnitas ea aa sumpah besar yaitu sumpah bersama untuk tidak mereka sendiri engan rses seerti it hbngan terlibat konlik di antara mereka yang melakukan sumpah. kekerabatan terbangn antara masyarakat msim yang rang elagar oliahi terikat ea aa dengan ari. oliahi diangga sebagai endatang aang maknanya antai uga bersepakat dengan alagulelang dan erimau dengan masyarakat risten yang diangga enddk asi sementara akalang terikat ea aa dengan amalata dan oo maknanya darat eskin begit da kmnitas ekipira. elagar sendiri merupakan anggota aliansi aao msim dan risten khssnya msim di andai dan risten aang ema lima ilayah pantai aliansi aliyao yang terikat di eangdhi mengangga diri mereka berasa dari ehr ea aa dengan oor aang ema lima ilayah pantai olor yang sama dan berpegang kepada slogan yang sama: “agama dan dengan orang Atauru serta Mota’ain di Timor Timur. yang berbedabeda tetapi kita adalah satu”. ingga hari ini hubungan kekerabatan dan ikatan adat seperti etika knik antar mat beragama meas hingga ke itu masih sangat eekti sebagai aktor pendukung kerukunan. banyak daerah di segera sesdah gerakan ermasi hbngan kekerabatan yang kat masih berngsi baik daam menangka tensi knik di masyarakat sk eagar di erempuan enas aas seaga emaan eruunan antar sebagaimana ditnkkan eh mang ubungan kekerabatan melalui kain main yang rang eagar yang beragama sam mendiami iayah antai laim ditemukan di banyak tempat di seperti telah seerti kamng iahi akaang ata haaa dan disinggung teradi uga di antara pendatang ugis muslim disebt ang aa rang at ata o aa rang antai dari subetnis one dengan orang risten eto di imor rang eagar yang risten mendiami iayah daratan seerti engah elatan . enurut olimon : kamng kaabang ari dan nti serta iayah antai

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 171 perempuan risten Meto yang menia dengan aiai ugis mengiuti euarga dan agama suaminya menadi musim. Mengutip ieri oimon menyataan baa manusia tida mampu idup tanpa batasan budaya dan agama. atasbatas ini ungsiona daam membangun seaigus memeiara identitas indiidu dan masyaraat menguatan soidaritas antar sesama dan mengubungan indiidu dengan ang Maa uasa. iaui batasbatas itu tida perna onstan dan dorongan untu meintas batas identitas budaya dan agama sangat besar terutama etia suatu masyaraat mengaami puraitas yang semain uas dan memasui era gobaisasi. eristenan digambaran oimon memiii pengaru besar teradap orangorang Meto namun merea uga tetap mempertaanan adat istiadat merea sendiri. Merea tida serta merta meninggaan ebiasaan ritua oa merea meainan seringai menampurnya dengan ritua eristenan. aam ontes ini menadi muaa orang yang baru masu sam) berarti bersedia merangu identitas ibrid di antara agama yang beragam itu. Menadi muaa bagi perempuan risten Meto merupaan tindaan meintas batas yang memeruan eberanian. oimon meneasan para perempuan yang pinda agama arena perainan aan mengaami penguian oe euarga dan masyaraat serta dianggap sebagai pengianat teradap omunitas tradisiona dan agama asa merea. ara perempuan itu diuisan tea menua esus ristus dan dianaogian dengan isa udas daam Aitab yang tea menua esus dengan eping oin pera. ara perempuan itu tea dianggap mati dengan eputusan merea meniai aiai musim. amun demiian usteru mereaa yang sebenarnya tea

172 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia perempuan risten Meto yang menia dengan aiai membangun embatan eruunan antara euarga besar suami ugis mengiuti euarga dan agama suaminya menadi merea dengan orangtua dan omunitas oa asa merea musim. Mengutip ieri oimon menyataan baa sendiri. manusia tida mampu idup tanpa batasan budaya dan oimon meruu epada tradisi orang Meto baa agama. atasbatas ini ungsiona daam membangun daam peristia esedian seperti ematian euarga terdeat seaigus memeiara identitas indiidu dan masyaraat para andai tauan euarga besar teman dan para tetangga menguatan soidaritas antar sesama dan mengubungan aan datang e ruma dua menyataan beasungaa seara indiidu dengan ang Maa uasa. iaui batasbatas itu spontan tanpa diundang. anya pada saatsaat suaria seperti tida perna onstan dan dorongan untu meintas batas resepsi perniaan undangan diirim. adi para adirin yang identitas budaya dan agama sangat besar terutama etia datang di masa sedi seperti pemaaman anyaa teman suatu masyaraat mengaami puraitas yang semain uas bai dan orang yang diena sementara orang asing tida dan memasui era gobaisasi. eristenan digambaran mengadirinya. erempuan muaa berupaya terubung oimon memiii pengaru besar teradap orangorang embai dengan orang tua euarga dan masyaraat di mana Meto namun merea uga tetap mempertaanan adat merea tingga. engan tindaan seperti itu para perempuan istiadat merea sendiri. Merea tida serta merta ini sebenarnya sedang membangun embatan antara meninggaan ebiasaan ritua oa merea meainan omunitas merea dan masyaraat oa di rana sosia seringai menampurnya dengan ritua eristenan. aam budaya eidupan. Masyaraat oa memberian apresiasi ontes ini menadi muaa orang yang baru masu sam) epada para perempuan muaa yang seau adir guna berarti bersedia merangu identitas ibrid di antara agama menyataan duaita epada masyaraat oa itu mesipun yang beragam itu. omunitas musim merea sendiri meiat tindaan para Menadi muaa bagi perempuan risten Meto perempuan tersebut sebagai upaya “makan puji”, atau merupaan tindaan meintas batas yang memeruan menari popuaritas. eberanian. oimon meneasan para perempuan yang eadiran para perempuan muaa daam pemaaman pinda agama arena perainan aan mengaami sering membuaan tantangan berupa rasa apar. rosesi penguian oe euarga dan masyaraat serta dianggap pemaaman biasanya sangat panang muai dari iturgi sebagai pengianat teradap omunitas tradisiona dan penguburan pidatopidato ingga peasanaan adat seperti agama asa merea. ara perempuan itu diuisan tea menutup peti mati oe pemimpin an. aru setea prosesi menua esus ristus dan dianaogian dengan isa udas panang penguburan seesai orangorang aan maan daam Aitab yang tea menua esus dengan eping bersama dengan idangan utama daging babi yang ta oin pera. ara perempuan itu tea dianggap mati dengan mungin para perempuan itu iut maan. adangaa ada eputusan merea meniai aiai musim. amun masaan usus yang dapat merea santap tetapi tida seau demiian usteru mereaa yang sebenarnya tea

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 173 terseia ntuk mengatasi rasa apar, para perempuan itu biasanya akan meminta bua keapa mua ari keuarga penyeenggara penguburan inakan mereka meintasi batas batas kmunitas reigius an traisina seperti itu menunjukkan baa mereka berupaya engan berbagai ara mempertaankan ientitas ama, sekaigus menegakkan kekuatan spiritua mereka i tenga tekanan ari masyarakat

Kesimpulan eara umum apat ikatakan baa rinsi memiiki ariasi kearian ka yang reati kaya an beragam, sejaan engan knisi keiupan masyarakatnya yang masi kuat ipengarui e arisan niai, peraturan an ukum aat euur, serta traisi masa au etika aat mengaami reitaisasi segera setea gerakan ermasi, kekayaan arisan ssia an buaya ama ini berupaya ibangkitkan kembai guna iungsikan untuk menega an mengatasi knik yang ibaa serta e perubaan ssia ingga sejau ini, kekayaan kearian ka tersebut mampu iayagunakan untuk memajukan kerukunan, sekaigus menega an mengatasi berbagai knik ssia keagamaan i yang prsentase an juma absutnya reati rena ibaning banyak prinsi ain ayangnya, penayagunaan kearian ka tersebut beum iujukan aam upaya yang ebi terenana an sistematis terutama e pemerintapemerinta aera ampaknya baru emerinta ta ne yang seara rma tea menetapkan eraturan upati mr aun , tentang pembentukan an peaksanaan me segitiga kekuatan ga au ungu a oo eu untuk

174 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia terseia ntuk mengatasi rasa apar, para perempuan itu penayagunaan ptensi ka aam pembangunan iat biasanya akan meminta bua keapa mua ari keuarga ttpsprtaenekabgiimagestaun penyeenggara penguburan inakan mereka meintasi batas angka penting ini peru iargai sebagai bagian ari batas kmunitas reigius an traisina seperti itu penguatan kepemimpinan ka, engan atatan baa menunjukkan baa mereka berupaya engan berbagai ara peibatan anggta masyarakat yang ebi uas aam mempertaankan ientitas ama, sekaigus menegakkan membangun kerukunan masi memerukan mekanisme ain kekuatan spiritua mereka i tenga tekanan ari masyarakat berjangka panjang dalam bentuk penguatan gagasan “Budaya Rumah” seperti disarankan Tule, atau penyadaran baru

tentang “Lintas Batas Identitas” seperti tampak dalam contoh Kesimpulan baik yang iutarakan imn eara umum apat ikatakan baa rinsi angka penayagunaan jangka panjang tersebut memiiki ariasi kearian ka yang reati kaya an beragam, penting itekankan engan merujuk kepaa saa satu es sejaan engan knisi keiupan masyarakatnya yang masi praes yang itunjukkan e stui mang i eagar an kuat ipengarui e arisan niai, peraturan an ukum r, baa kearian ka eeki menega terjainya knik aat euur, serta traisi masa au etika aat mengaami mengaapi perubaan ssia yang epat ebi ari itu, reitaisasi segera setea gerakan ermasi, kekayaan penayagunaan jangka panjang juga penting bagi arisan ssia an buaya ama ini berupaya ibangkitkan transrmasi kerukunan yang menrng kerjasama yang kembai guna iungsikan untuk menega an mengatasi ebi akti aam membangun kesejateraan bersama amun knik yang ibaa serta e perubaan ssia ingga emikian, perubaan keiupan perktaan yang iakibatkan sejau ini, kekayaan kearian ka tersebut mampu e berbagai aktr seperti perubaan struktur emgrais, iayagunakan untuk memajukan kerukunan, sekaigus pa reasi eknmi, keepatan akses inrmasi, menega an mengatasi berbagai knik ssia keagamaan keenerungan rermasi paam keagamaan, serta persaingan i yang prsentase an juma absutnya reati rena kepentingan pitik, memerukan antisipasi ari para ibaning banyak prinsi ain pemangku kepentingan, terutama pemerinta aera an kepisian seaku aparat penegak ketertiban ntisipasi ini ayangnya, penayagunaan kearian ka tersebut penting agar kearian ka apat berungsi eekti meaui beum iujukan aam upaya yang ebi terenana an kemampuannya beraaptasi teraap perubaan ssia sistematis terutama e pemerintapemerinta aera ampaknya baru emerinta ta ne yang seara rma tea menetapkan eraturan upati mr aun , tentang pembentukan an peaksanaan me segitiga kekuatan ga au ungu a oo eu untuk

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 175 Daftar Pustaka

Barron, Patrick, and Joanne Sharpe. 2005. “Counting Conflicts, sing espaper Reports to nderstanding iolence in Indonesia”. e or an aper no Barron, atrick, mith and oolcock “Understanding Local Level Conflict in eeloping ountries, Theory, idence and Implications rom Indonesia”. e or an aper no Barron, Patrick, K.Kaiser, M.Pradhan. 2004. “Local Conflict in Indonesia easuring Incidence and Identiying atterns e or an o esear orng aper no Berkes, ikret are oog London, Routledge arnegie, Michele. 2010. “Living with Difference in Rural Indonesia hat an be Learned or ational and Regional Political Agendas”. ourna o oueas san ues ol , o, hlm Clark, Samuel (ed.). 2004. “More Than Just Ownership, Ten Land and atural Resources onlict ase tudies rom East Java and Flores”. e or an nonesan oa eeopmen aper no Cunningham, Clark E. 1965. “Order and Change in an Atoni Diarchy”. ouesern ourna o nropoog, ol, o, hlm

176 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia Daftar Pustaka Erb, Maribeth.1997.“Contested Time and Place; Constructions of History in Todo, Manggarai (Western Flores,

Indonesia)”. Journal of Southeast Asian Studies, Vol.28, Barron, Patrick, and Joanne Sharpe. 2005. “Counting Conflicts, No.1, hlm.4777 sing espaper Reports to nderstanding iolence in Fo, James J. (eds). 1980. nonesa usraan erspees, Indonesia”. e or an aper no Canberra, AN Press. Barron, atrick, mith and oolcock Galtung, Johan. 2015. “Peace” in James D. Wright (ed) “Understanding Local Level Conflict in eeloping nernaona nopea o e oa eaora enes ountries, Theory, idence and Implications rom Vol.17, Amsterdam and London, Elsevier. Galtung, Indonesia”. e or an aper no Johan.1969. “Violence, Peace, and Peace Research”. Barron, Patrick, K.Kaiser, M.Pradhan. 2004. “Local Conflict in ourna o eae esear, Vol. 6, No. , pp. 167191 Indonesia easuring Incidence and Identiying Gomang, Syarifuddin R. 2006. “Muslim and Christian atterns e or an o esear orng aper alliances: ‘Familial relationships’ beteen Inland and no Coastal Peoples of the elagar Community in Eastern Berkes, ikret are oog London, Routledge Indonesia. ragen o e aa an en oenune, arnegie, Michele. 2010. “Living with Difference in Rural Vol. 162, No.4, hlm. 468–489. Indonesia hat an be Learned or ational and Hagerdal, Hans. 2012. ors o e an ors o e ea on Regional Political Agendas”. ourna o oueas san an apaon n ar oona mor – Leiden, ues ol , o, hlm ITLV. Clark, Samuel (ed.). 2004. “More Than Just Ownership, Ten Hoskins, Janet. 2004. “Slaves, brides and other ‘gifts’; Land and atural Resources onlict ase tudies rom resistance, marriage and rank in Eastern Indonesia”. East Java and Flores”. e or an nonesan oa aer oon, Vol.25, No.2, hlm. 90107. eeopmen aper no Hutagalung, Stella Aleida. 2016. “Muslim–Christian Relations Cunningham, Clark E. 1965. “Order and Change in an Atoni in upang: Negotiating Space and Maintaining Peace. Diarchy”. ouesern ourna o nropoog, ol, e sa a ourna o nropoog, Vol.17, No.5, o, hlm hlm.49459. International Crisis Group. 2002. “Tension on Flores: Local Symptoms of National Poblems” nonesa reng aper, 10 ctober 2002.

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 177 Jemahat, Lasarus. 2011. ”Pola Relasi Sosial Elite Tradisional; Kasus Desa Rana Mbeling, Kabupaten Manggarai Timur, NTT”. emoras, ol. No. 1, hlm.678. Khalikin, Ahsanul. 2016. “Tradisi di Tengah Keberagamaan: Media Masyarakat Ende dalam Membangun Relasi Antar Umat Beragama” dalam armon ol.1, No.1, hlm.8. Kiling, Indra J. dan Beatriks N. Bunga .2014. “Kompleksitas Kekerasan Kepada Anak Perempuan Kasta Ata di Sumba Timur”. rosng emnar asona nonesa mur , Pusat Studi Kaasan Indonesia Timur, Universitas Atma Jaya ogyakarta, 14 Juni 2014. Kolimon, Mery. 2018. “Menegosiasikan Batas, Menarasikan Identitas: Eksplorasi Tema yang Muncul dalam Narasi Toleransi Beragama di Timor Barat”, dalam Suhadi (ed): os oerane anangan aru aog usmrsen nonesa an eana ogyakarta, CRCS, hlm.247266. Maridi. 2017. “Refinding Javanese Culture”. roeengs o e on nernaona mposum o ousan ners eeas are ners, July 2, 2017. McLaughlin, Karrie and Ari Perdana. 2010. “Conflict and Dispute Resolution in Indonesia. Information from the 2006 Governance and Decentralization Survey”. e or an nonesan oa eeopmen aper No.16. Miall, Hugh. 2004. “Conflict Transformation: a Multi Dimensional Task” dalam Martina ischer, Norbert Ropers, Ale Austin (eds.) ransormng nopoa on. iesbaden, The Berghof HandbookS erlag fr Sozialissenschaften, hlm.670.

178 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia Jemahat, Lasarus. 2011. ”Pola Relasi Sosial Elite Tradisional; Moeliono, Moira dan Pam Minnigh. 2008. “Manggarai: Antara Kasus Desa Rana Mbeling, Kabupaten Manggarai Timur, Adat, radisi dan Modernisasi”. Sisipan ana NTT”. emoras, ol. No. 1, hlm.678. eograp nonesa disi Desember 2008, hlm.. Khalikin, Ahsanul. 2016. “Tradisi di Tengah Keberagamaan: Muntafa, arhan, Raudatul lum dan ainuddin Daulay Media Masyarakat Ende dalam Membangun Relasi eds.. 2017. nes eruunan ma eragama aun . Antar Umat Beragama” dalam armon ol.1, No.1, Jaarta, Puslitbang Bimas Agama dan Layanan hlm.8. Keagamaan, Badan Litbang dan Dilat Kementerian Agama RI Kiling, Indra J. dan Beatriks N. Bunga .2014. “Kompleksitas Kekerasan Kepada Anak Perempuan Kasta Ata di liva, abio and Lorraine Charbonnier. 2016. on nass Sumba Timur”. rosng emnar asona nonesa anoo e an eauarer ue o on mur , Pusat Studi Kaasan Indonesia Timur, ssessmens. urin, nited ations System Staff College. Universitas Atma Jaya ogyakarta, 14 Juni 2014. Panggabean, Rial, dan Ihsan Aliaui eds.. 201. emosan Kolimon, Mery. 2018. “Menegosiasikan Batas, Menarasikan on eagamaan nonesa. Jaarta, PSAD Identitas: Eksplorasi Tema yang Muncul dalam Narasi Paramadina, M dan he Asia oundation. Toleransi Beragama di Timor Barat”, dalam Suhadi (ed): Pedersen, Lene. 2016. “Religious Pluralism in Indonesia”. e os oerane anangan aru aog usmrsen sa a ourna o nropoog Vol. 17, o., hlm. nonesa an eana ogyakarta, CRCS, hlm.247266. 878. Maridi. 2017. “Refinding Javanese Culture”. roeengs o e Prior, John Mansford SVD, 2007. “Revitalisasi dan on nernaona mposum o ousan Pemberdayaan Budaya dalam Menumbuhembangan ners eeas are ners, July 2, 2017. Keruunan idup mat Beragama di ”, dalam McLaughlin, Karrie and Ari Perdana. 2010. “Conflict and Philipus ule SVD dan Maria M. Banda eds. Dispute Resolution in Indonesia. Information from the engemangan eruunan ma eragama , 2006 Governance and Decentralization Survey”. e Maumere, Penerbit Ledalero, hlm.1712. or an nonesan oa eeopmen aper No.16. Robinson, Kathryn. 2016. “Communal Peace and Conflict in Miall, Hugh. 2004. “Conflict Transformation: a Multi Indonesia avigating Interreligious Boundaries”. e Dimensional Task” dalam Martina ischer, Norbert sa a ourna o nropoog Vol.17, o., hlm.7 Ropers, Ale Austin (eds.) ransormng nopoa 7. on. iesbaden, The Berghof HandbookS erlag fr Sozialissenschaften, hlm.670.

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 179 Rodemeier, Susanne. 2010. “Islam In the Protestant Environment of the Alor and Pantar Islands”. nonesa an e aa or, ol.38 o.110, hlm. 242. Sibarani, Robert and Theo Gavrielides. 2018. ”Batak Toba Society’s ocal Wisdom of utual Cooperation in Toba ake Area a inguistic Anthropology Study”. nernaona ourna o uman gs n eaare dalam httpsdoi.org10.1108IJHRH08201003 hlm.118., diunduh 0102018. Tule, Philipus. 2000. “Religious Conflicts and a Culture of Tolerance Paving the Way for Reconciliation in Indonesia”. nropoog nonesa o.3, hlm. 9110. arshney, Asutosh, .. Tadoeddin, and Rial Panggabean. 2008. “Creating Datasets in InformationPoor Environments, Patterns of Collective iolence in Indonesia, 1990–2003”. Journal of East Asian Studies, ol.8, o.3, hlm.31394. Wales, H. G. Quaritch. 1948. “Culture Change in Greater India”. ourna o e oa sa oe o rea ran rean, o.1, hlm.232.

Website https.bbc.comindonesiaberitaindonesia201010 0, diunduh 0112018 httpsportal.endekab.go.id imagesPERBP020tahun20 201, diunduh 0102018.

180 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia Rodemeier, Susanne. 2010. “Islam In the Protestant BIODATA PENULIS Environment of the Alor and Pantar Islands”. nonesa an e aa or, ol.38 o.110, hlm. 242. Sibarani, Robert and Theo Gavrielides. 2018. ”Batak Toba Society’s ocal Wisdom of utual Cooperation in Toba ABDUL AZIZ bin Ahmad Junaidi lahir di Cianur pada 24 ake Area a inguistic Anthropology Study”. September 194 adalah Pengaar Sosiologi pada akultas nernaona ourna o uman gs n eaare dalam Pascasarana niversitas Islam Jakarta, yang pernah menadi httpsdoi.org10.1108IJHRH08201003 hlm.118., Staf Ahli enteri akertrans bidang Ekonomi dan SD 2013 diunduh 0102018. 2014 dan anggota omisi Pemilihan mum P RI masa Tule, Philipus. 2000. “Religious Conflicts and a Culture of bakti 2002012. arirnya diaali di ementerian Agama RI, Tolerance Paving the Way for Reconciliation in sebagai peneliti dengan abatan terakhir Peneliti tama. Posisi Indonesia”. nropoog nonesa o.3, hlm. 9110. struktural ementerian Agama yang pernah diabatnya antara lain Direktur Direktorat adrasah dan Pendidikan Agama arshney, Asutosh, .. Tadoeddin, and Rial Panggabean. Islam pada Sekolah Ditmapenda, 2002200 Direktur 2008. “Creating Datasets in InformationPoor Direktorat Pendidikan eagamaan dan Pondok Pesantren Environments, Patterns of Collective iolence in Ditpekapontren, 20012002, dan Direktur Direktorat Indonesia, 1990–2003”. Journal of East Asian Studies, Pembinaan Pendidikan Agama Islam di Sekolah mum ol.8, o.3, hlm.31394. egeri Ditbinpaisun, 20002001. Alumni Jurusan Bahasa Wales, H. G. Quaritch. 1948. “Culture Change in Greater Arab, IAI Syarif Hidayatullah Jakarta 1981, ini meraih gelar India”. ourna o e oa sa oe o rea ran A dari Department of Anthropology and Sociology, onash rean, o.1, hlm.232. niversity, elbourne, Australia 1992, dan gelar Doktor dari I Sunan aliaga ogyakarta 2010. Pendidikan lainnya

yang pernah diterima antara lain Diklat epemimpinan Tk.II, Website A 2004 dan Pelatihan asilitator epemiluan https.bbc.comindonesiaberitaindonesia201010 Internasional BRIDGE 2010. arya yang telah diterbitkan 0, diunduh 0112018 httpsportal.endekab.go.id antara lain osoog gama IS, 2018, sam ersus imagesPERBP020tahun20 201, diunduh 0102018. emoras engua os enemuan ous IS, 2018 dan Saada Pustaka andiri, 201, eom ana aa aam egara sam Alvabet, 2011 dan 201, aranaran unamenasme sam nonesa Diva Pustaka, 2004, sam an asaraa ea P3ES, 1998 dan ogos, 2002, dan

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 181 eraan sam onemporer Pustaka irdaus, 1988, dan Diva Pustaka, 2004. Ai masih aktif sebagai itra Bestari di urnal armon dan enamas terakreditasi IPI, dapat dikontak melalui email aahma4gmail.com.

Abdul Jamil Wahab, S.Ag. M,Si, seharihari bekera sebagai Peneliti adya di Badan itbang dan Diklat ementerian Agama. Ia lahir di desa emahabang Sindanglaut Cirebon. Setelah menamatkan SD di kampung halamannya, ia melanutkan pendidikan menengah di adrasah Tsanaiyah dan Aliyah di Buntet Pesantren Cirebon. Setelah menyelesaikan pendidikan menengah, ia kemudian melanutkan pendidikan tinggi S1 dan berhasil meraih gelar Sarana Agama S.Ag pada Institut Agama Islam AlAidah IAIA Jakarta. Pada tahun 2009, ia berhasil menamatkan S2 dengan gelar agister Sains .Si di Pascasarana aian Timur Tengah dan Islam niversitas Indonesia I. Ia banyak menuliskan hasilhasil kaiannya tentang kehidupan keagamaan di beberapa urnal ilmiah, artikelartikelnya uga pernah diterbitkan di maalah dan koran nasional seperti aalah Gatra, oran Tempo, ompas, dan Jaa Pos. Hingga kini ia telah menulis beberapa buku, di antaranya: “anaemen on eagamaan nass aar eaang on eagamaan ua” (2014) dan “armon eger eru gama emuman eoog an eruunan” (2015), keduanya diterbitkan oleh Quanta imprint dari PT. Elemedia omputindo ompasGramedia.

182 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia eraan sam onemporer Pustaka irdaus, 1988, dan Diva Husni Mubarok adalah mahasisa pasasarana pada usat Pustaka, 2004. Ai masih aktif sebagai itra Bestari di urnal tudi ama dan udaya (enter r eliius and armon dan enamas terakreditasi IPI, dapat dikontak rsultural tudies), niersitas adah ada (), melalui email aahma4gmail.com. yakarta ua teratat sebaai peneliti di usat studi ama dan emkrasi (), ayasan aramadina,

akarta ada 2012 menikuti nternatinal ummer hl Abdul Jamil Wahab, S.Ag. M,Si, seharihari bekera sebagai bertema “Negotiating Space in Diversity: eliins and Peneliti adya di Badan itbang dan Diklat ementerian Authorities” di Yogyakarta dan Bali epanan tahun 201, Agama. Ia lahir di desa emahabang Sindanglaut Cirebon. menadi eo pada the nternatinal rkshp n nteraith Setelah menamatkan SD di kampung halamannya, ia eaemakin ellship yan diadakan nternatinal melanutkan pendidikan menengah di adrasah Tsanaiyah nteraith etrk di ankk (hailand) dan ann dan Aliyah di Buntet Pesantren Cirebon. Setelah (yanmar) ahun ini, menhadiri undanan dari the rein menyelesaikan pendidikan menengah, ia kemudian inister ermany, r eik aas, dan inland, r in melanutkan pendidikan tinggi S1 dan berhasil meraih gelar Soini, pada Conference “Responsibility of Religions for Peace” Sarana Agama S.Ag pada Institut Agama Islam AlAidah in erlin, erman elain menulis di media massa, ua IAIA Jakarta. Pada tahun 2009, ia berhasil menamatkan S2 berkntribusi dalam beberapa buku, di antaranya emosan dengan gelar agister Sains .Si di Pascasarana aian on eagamaan nonesa (2014), enguur eeasan Timur Tengah dan Islam niversitas Indonesia I. Ia banyak eragama aa ara (201), eera naama ar ana menuliskan hasilhasil kaiannya tentang kehidupan asuan (201), dan euar ar sremsme eapan sa keagamaan di beberapa urnal ilmiah, artikelartikelnya uga “Hijrah” dari Kekerasan Menuju Binadamai (201) pernah diterbitkan di maalah dan koran nasional seperti

aalah Gatra, oran Tempo, ompas, dan Jaa Pos. Hingga kini ia telah menulis beberapa buku, di antaranya: “anaemen I Nyoman Yoga Segara, lahir di eranan, enpasar on eagamaan nass aar eaang on eagamaan enamatkan 1 astra dan ilsaat ama di niersitas ua” (2014) dan “armon eger eru gama indu ndnesia (1) 2 lmu ilsaat di niersitas emuman eoog an eruunan” (2015), keduanya ndnesia (2004) dan lmu ntrpli di niersitas diterbitkan oleh Quanta imprint dari PT. Elemedia ndnesia (2011) empat menikuti pstdtral di omputindo ompasGramedia. yan berailiasi ke eiden niersity, elanda dan sempat pula menaar di inus niersity (2002010), niersitas

tmaaya (2002010) dan niersitas eru uana (200 2010) arir diaali di iten imas indu pada 1 elanutnya menadi idyaisara (2002014) dan eneliti

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 183 di Badan itbang dan Diklat ementerian Agama ini, seak aal menadi dosen di DN Denpasar a telah menerbitkan buku enaasan denan endekaan ama Hindu , ara ma Hindu Meinduni dan Meesarikan inkunan , erkainan erd Knesasi esiasi dan Kmdiikasi di aas Maik Keudaaan Bai , himsa daam ern isaa nri

Kustini Kosasih adalah peneliti Ahli tama pada Badan itbang dan Diklat ementerian Agama R ahir di Ciamis aa Barat dan saat ini tinggal di ota arapan ndah Bekasi enyelesaikan pendidikan S akultas ilsafat niversitas adah ada Yogyakarta, S nstitut Pertanian Bogor, dan S Sosiologi niversitas ndonesia Beberapa hasil penelitiannya dimuat di urnal Harmni yang diterbitkan Puslitbang Bimas Agama dan ayanan eagamaan, urnal Al alam yang diterbitkan AN Banten, serta urnal naisa yang diterbitkan Balai itbang Agama Semarang Saat ini aktif di beberapa organisasi sosial keagamaan yaitu Sekretaris Bidang Pemberdayaan Potensi uslimah dan eluarga PP Dean asid ndonesia, etua Bidang Pendidikan dan Pelatihan pada Badan Penasihat Pembinaan dan Pelestarian Perkainan BP Pusat, serta etua Paguyuban Perempuan Cinta Damai engikuti eadershi r enir Muiaih men eaders hr erm ard bulan September di Deakin niversity elbourne Australia Dapat dihubungi melalui email kustinikosasih gmailcom

184 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia di Badan itbang dan Diklat ementerian Agama INDEKS ini, seak aal menadi dosen di DN Denpasar a telah menerbitkan buku enaasan denan endekaan ama Hindu , ara ma Hindu Meinduni dan Meesarikan inkunan , erkainan erd Knesasi esiasi dan A Buddha, 14, 15, 24, 25, 42, 87, 92, Kmdiikasi di aas Maik Keudaaan Bai , himsa daam 104, 127, 134, 149, 169 ern isaa nri Aceh Singkil, 14, 15, 48 Buddha Tzu Chi, 87, 92 administratif, 117, 143, 164, 171 bughat, 40 Ahmadiyah, 67, 71 C Ahmed An-Na’im, 68 Kustini Kosasih adalah peneliti Ahli tama pada Badan ajengan selam, 121 catur brata penyepian, 128 itbang dan Diklat ementerian Agama R ahir di Ciamis AKKBB, 33 civic engagement, 52, 56, 187, 189 aa Barat dan saat ini tinggal di ota arapan ndah Bekasi Albert Einstein, 47 cooperation, 160 enyelesaikan pendidikan S akultas ilsafat niversitas Amnesti Internasional, 80, 97 D Ashutosh Varshney, 90 adah ada Yogyakarta, S nstitut Pertanian Bogor, dan S awig-awig, 122, 130, 139 dangsil, 137, 152 Sosiologi niversitas ndonesia Beberapa hasil penelitiannya B datuak, 86 dimuat di urnal Harmni yang diterbitkan Puslitbang Bimas dialog, 3, 13, 53, 54, 73, 107 Agama dan ayanan eagamaan, urnal Al alam yang Babad Dalem, 109 dilepeh, 175 diterbitkan AN Banten, serta urnal naisa yang diterbitkan bale banjar, 120, 138 Dinas Syariat Aceh, 29 Balai itbang Agama Semarang Saat ini aktif di beberapa bale kulkul, 138 diskriminasi, 47, 48, 62, 66, 71, 74, Bali, 6, 101, 102, 103, 104, 106, 107, 81, 102, 123, 160 organisasi sosial keagamaan yaitu Sekretaris Bidang 108, 109, 110, 111, 112, 113, 114, DPRA (Dewan Perwakilan Pemberdayaan Potensi uslimah dan eluarga PP Dean 115, 120, 121, 122, 124, 127, 128, Rakyat Aceh), 27 asid ndonesia, etua Bidang Pendidikan dan Pelatihan 129, 130, 131, 132, 133, 134, 135, E pada Badan Penasihat Pembinaan dan Pelestarian Perkainan 136, 137, 138, 139, 140, 141, 142, 143, 144, 145, 146, 147, 148, 149, BP Pusat, serta etua Paguyuban Perempuan Cinta Damai Ekaristi, 175 150, 151, 152, 176, 205, 206 equality, 160 engikuti eadershi r enir Muiaih men eaders hr Bali Aga , 101, 151 equity, 160 erm ard bulan September di Deakin niversity elbourne Bali Mula, 101

Australia Dapat dihubungi melalui email kustinikosasih banjar adat, 116, 118, 119, 122, 145 F gmailcom banten selam, 121 Furnival, 20 basandi, 76, 77, 78, 97 G berkeyakinan, 46, 61, 64, 68, 70, 74, 79, 80, 82, 83, 95, 103 gata, 185

best practices, 3, 6, 15, 115, 142, 195 Geertz, 141

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 185 ghetto, 183 John Rawls, 68 Griya Sindu Manik Mas, 118, 119 judicial review, 40 H just structure, 106, 107 K harmoni sosial, 14, 18, 44 harmony, 160 Kabupaten Gianyar, 6, 7, 106, 116, Hindu, 7, 15, 24, 26, 45, 75, 101, 124, 149, 151 102, 103, 104, 105, 106, 107, 108, Kampung Islam, 104, 114, 115, 109, 110, 111, 112, 113, 114, 115, 128, 133, 138, 139, 149 116, 118, 119, 120, 121, 122, 127, Kampung Sindu, 8, 105, 115, 116, 128, 129, 130, 131, 132, 133, 134, 117, 118, 119, 120, 121, 122, 123, 135, 136, 137, 138, 139, 141, 142, 124, 125, 130, 131, 135, 139, 144 143, 144, 145, 146, 150, 151, 152, kearifan lokal, 4, 7, 9, 105, 131, 169, 205 132, 141, 144, 145, 146, 155, 156, Hizbut Tahrir Indonesia, 179 157, 158, 169, 173, 181, 188, 194, hostia, 174, 175, 176, 177 195 house-based society, 185 Kelihan Banjar, 104, 123 Hukum Jinayat, 27, 28, 35, 41, 42, Kementerian Agama, 3, 4, 19, 57, 59, 43, 55, 57 61, 64, 66, 72, 78, 91, 94, 97, 99, 105, 128, 144, 146, 148, 150, 154, Human Rights Watch, 32 157, 199, 203, 204, 206 I kemerdekaan beragama, 61, 63, 64, indeks kerukunan beragama, 4 66, 68, 69, 79, 82, 95 kepemimpinan politik indigenous knowledge, 158 , 186 Indikator Kinerja Utama (IKU), 4 kerja sama, 13 integrative climate, 106 kerukunan antar umat beragama, intercommunal association, 53 4, 7, 14, 17, 18, 44, 174, 181 internal policing, 93 kerukunan umat beragama, 3, 6, 7, 17, 56, 62, 63, 64, 65, 95, 105, interpersonal trust, 52 127, 155, 156, 158, 159 J Kerukunan Umat Beragama, 4, 57, 99, 113, 148, 149, 154, 199, jaja uli, 136 200 Jamaah Tabligh, 179 khamr, 36 jarimah, 27, 28, 30, 40, 41, 42, 55 kitabullah, 77, 78 Jeffrey Hadler, 75 kitorang basodara, 93 Jeremy Menchik, 71 kohesi sosial, 7, 52, 53 jilbab, 62, 68, 81, 152 Komnas Perempuan, 33, 42, 55, Johan Galtung, 160 58, 67, 78, 81, 98

186 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia ghetto, 183 John Rawls, 68 i hria, 16, 111, 142 menyama selam, 105 Griya Sindu Manik Mas, 118, 119 judicial review, 40 i ia, 9, 13, 15, 18, 195 menyamabraya, 8 H just structure, 106, 107 i ria, 15, 16 meru, 137, 138 K Kota Banda Aceh, 6, 7, 14, 15, 17, metatah, 138 harmoni sosial, 14, 18, 44 24, 25, 31, 43 metulungan, 8, 105, 132, 134 harmony, 160 Kabupaten Gianyar, 6, 7, 106, 116, Kota Kupang, 6, 9, 164, 177, 181, Metulungan, 133 Hindu, 7, 15, 24, 26, 45, 75, 101, 124, 149, 151 182 Michael Walzer, 69, 72, 88 102, 103, 104, 105, 106, 107, 108, Kampung Islam, 104, 114, 115, Kota Padang, 6, 8, 61, 73, 74, 75, 76, Minang, 8, 62, 74, 75, 76, 77, 80, 85, 109, 110, 111, 112, 113, 114, 115, 128, 133, 138, 139, 149 78, 79, 82, 83, 84, 85, 88, 89, 90, 88 116, 118, 119, 120, 121, 122, 127, Kampung Sindu, 8, 105, 115, 116, 91, 92, 93, 94, 96 modal sosial, 8, 22, 63, 64, 89, 90, 128, 129, 130, 131, 132, 133, 134, 117, 118, 119, 120, 121, 122, 123, ri, 8, 14, 15, 24, 25, 41, 42, 43, 91, 93, 95 135, 136, 137, 138, 139, 141, 142, 124, 125, 130, 131, 135, 139, 144 46, 48, 54, 75, 84, 85, 86, 93, 99, model engagement, 73 143, 144, 145, 146, 150, 151, 152, kearifan lokal, 4, 7, 9, 105, 131, 104, 112, 127, 134, 169, 173, 178, More equity, 161 169, 205 132, 141, 144, 145, 146, 155, 156, 179, 180, 182, 184, 186, 187, 188, More harmony, 161 Hizbut Tahrir Indonesia, 179 157, 158, 169, 173, 181, 188, 194, 190, 191, 192, 193, 199 Muhammadiyah, 71, 113 hostia, 174, 175, 176, 177 195 , 16, 29, 38, 42, 43 N house-based society, 185 Kelihan Banjar, 104, 123 L Hukum Jinayat, 27, 28, 35, 41, 42, Kementerian Agama, 3, 4, 19, 57, 59, nak Jawa, 121 43, 55, 57 61, 64, 66, 72, 78, 91, 94, 97, 99, ar ria, 34 negative peace, 160 105, 128, 144, 146, 148, 150, 154, Human Rights Watch, 32 aara, 32, 66 network of civic engagement, 52 157, 199, 203, 204, 206 aa aa i, 103 ngaturang ayah, 120, 131 I kemerdekaan beragama, 61, 63, 64, less conflict, 161 ngayah, 8, 133, 137 66, 68, 69, 79, 82, 95 indeks kerukunan beragama, 4 Less trauma, 161 ngejot, 8, 105, 132, 134 kepemimpinan politik, 186 indigenous knowledge, 158 lingko, 167, 174 ngeruah, 137 kerja sama, 13 Indikator Kinerja Utama (IKU), 4 local genius, 155, 158 ngusaba dangsil, 137 kerukunan antar umat beragama, integrative climate, 106 ngusaba desa, 137 4, 7, 14, 17, 18, 44, 174, 181 M intercommunal association, 53 Nini Mamak, 93 kerukunan umat beragama, 3, 6, 7, internal policing, 93 Mahkamah Konstitusi, 68 , 154, 155, 156, 157, 160, 164, 17, 56, 62, 63, 64, 65, 95, 105, interpersonal trust, 52 ahaah Syar’iyah, 29, 58 165, 168, 169, 170, 171, 172, 173, 127, 155, 156, 158, 159 malakok, 8 174, 175, 177, 180, 182, 183, 186, J Kerukunan Umat Beragama, 4, Malakok, 85, 86 187, 188, 189, 190, 191, 192, 194, 57, 99, 113, 148, 149, 154, 199, jaja uli, 136 Mama Paplele, 92 198, 200 200 Jamaah Tabligh, 179 manis, 136 NU, 71, 113, 122 khamr, 36 jarimah, 27, 28, 30, 40, 41, 42, 55 mboda, 185 nunas ajengan, 120 kitabullah, 77, 78 Jeffrey Hadler, 75 ahi a raa, 155 a ara ir , 179 kitorang basodara, 93 Jeremy Menchik, 71 megibung, 120, 136 nyama selam, 121, 134 kohesi sosial, 7, 52, 53 jilbab, 62, 68, 81, 152 menyama braya, 105, 134 ya iaya, 112, 136 Komnas Perempuan, 33, 42, 55, Johan Galtung, 160 Menyama braya, 133 58, 67, 78, 81, 98

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 187 P arih a, 158 quotidian interaction, 53 Padang, 8, 61, 62, 63, 64, 65, 67, 74, 75, 77, 78, 79, 82, 83, 84, 85, 86, R 87, 88, 89, 90, 93, 94, 95, 99, 100 ri i, 184, 187 pahing, 136 rezim demokratis, 66 palemahan, 104, 120, 130, 131, 144 rezim otoriter, 66 parhyangan, 104, 118, 131 S pawongan, 104, 120, 130, 131, 133, 144 sa’o mere, 185 PBM 2006, 65 sa’o nggua, 185 peace, 106, 107, 160 sa’o pu’u, 185 pecalang, 120, 128, 130 saking, 121 penampahan, 136 sanggah, 118, 139 penyajaan, 136 sangkep, 119 pepaosan lontar, 138 sekaa subak, 136 raia Syaria a, 29 ariai, 13 Perda Syariah, 61 selam, 121, 125 Persis, 71 self-censorship, 172 hii , 183, 184, 200 Siarai a arii, 158 Piagam Jakarta, 65 sorong serah, 138 ii aira , 13 iai i, 185 ii rii , 21, 44 raya ii, 171 ii rrai, 21, 48 ii rrii, 21 T power sharing, 47, 48 a aai, 14 primordial attachment, 141 ri iai, 7, 22, 36 ririai, 13 The Indonesia Legal Resource public spaces, 52 Center, 80 a, 52 hiha, 25, 50, 52 Q Tiga Tungku Tiga Batu, 9 tigo sejarangan, 77 qadhaf, 36 Timor Ekspress, 181 qadzaf, 28 toleransi, 3, 5, 6, 7, 22, 47, 53, 62, a, 17, 26, 33 63, 64, 65, 69, 70, 71, 72, 74, 83, 84, 85, 86, 88, 89, 90, 93, 94, 95, a h, 27, 28, 32, 35, 37, 41, 109, 119, 120, 137, 152, 154, 159, 42, 55, 57 183, 186, 187 a iaya h, 32

188 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia P arih a, 158 rai, 13, 65, 72, 83, 90, 94, 97, V quotidian interaction, 53 115, 120, 148, 151, 198 Padang, 8, 61, 62, 63, 64, 65, 67, 74, R iara aa, 14 arhy, 52, 59, 91, 100, 172, 173, 75, 77, 78, 79, 82, 83, 84, 85, 86, ou uma ao, 174 200 87, 88, 89, 90, 93, 94, 95, 99, 100 ri i, 184, 187 raona eooga noege, 159 iiai, 172 pahing, 136 rezim demokratis, 66 r a arana, 104 W palemahan, 104, 120, 130, 131, 144 rezim otoriter, 66 r a arana, 118, 120, 131, 132, parhyangan, 104, 118, 131 ahi i, 32, 100 S 144, 151, 152 pawongan a, 185 , 104, 120, 130, 131, 133, a a, 112 144 sa’o mere, 185 iaya iah, 19, 29, 30, 31, PBM 2006, 65 sa’o nggua, 185 U 35, 43 peace, 106, 107, 160 sa’o pu’u, 185 uua, 27, 28, 31, 40, 55 ong mena, 138 pecalang, 120, 128, 130 saking, 121 uua sasa, 28, 40 Z penampahan, 136 sanggah, 118, 139 uua raam, 28 aia ii air, 21, 44 penyajaan, 136 sangkep, 119 uua ta’zir, 28 na, 28, 31, 34, 36, 40 pepaosan lontar, 138 sekaa subak, 136 UU PNPS 1965, 69 raia Syaria a, 29 ariai, 13 Perda Syariah, 61 selam, 121, 125 Persis, 71 self-censorship, 172 hii , 183, 184, 200 Siarai a arii, 158 Piagam Jakarta, 65 sorong serah, 138 ii aira , 13 iai i, 185 ii rii , 21, 44 raya ii, 171 ii rrai, 21, 48

ii rrii, 21 T power sharing, 47, 48 a aai, 14 primordial attachment, 141 ri iai, 7, 22, 36 ririai, 13 The Indonesia Legal Resource public spaces, 52 Center, 80 a, 52 hiha, 25, 50, 52 Q Tiga Tungku Tiga Batu, 9 tigo sejarangan, 77 qadhaf, 36 Timor Ekspress, 181 qadzaf, 28 toleransi, 3, 5, 6, 7, 22, 47, 53, 62, a, 17, 26, 33 63, 64, 65, 69, 70, 71, 72, 74, 83, 84, 85, 86, 88, 89, 90, 93, 94, 95, a h, 27, 28, 32, 35, 37, 41, 109, 119, 120, 137, 152, 154, 159, 42, 55, 57 183, 186, 187 a iaya h, 32

Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 189 SUSUNAN ANGGOTA REVIEWER LITBANGDIKLAT PRESS

Prof. H. Abd. Rachmaan Mas’ud, Ph.D. Prof. Dr. H. M. Atho Mudzhar Prof. Dr. Ridwan Lubis Prof. Dr. Oman Fathurrahman Prof. Dr. Imam Tolkhah Prof. Dr. H. Moh. Isom, M.Ag. Prof. Iik Arifin Mansurnoor, Ph.D. Prof. Muhaimin AG Dr. Choirul Fuad Yusuf Dr. M. Adlin Sila Prof (R). Dr. Qowaid Dr. Kustini Arif Zamhari, Ph.D. Dr. Anik Farida Dr. Fakhriati Syaiful Arif, M.Hum. Dr. H. Agus Ahmad Safei

190 Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia Monografi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia 191