1708-06Detik-Detik-Indonesia

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

1708-06Detik-Detik-Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie Detik-Detik yang Menentukan Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi THC Mandiri Detik-Detik yang Menentukan Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi Penulis: Bacharuddin Jusuf Habibie Desain Kulit: Anom Hamzah Layout: M. Ilyas Thaha Foto kulit: Harian Umum Republika/Sekneg Cetakan Pertama September 2006 Cetakan Kedua September 2006 Diterbitkan oleh: THC Mandiri Jl Kemang Selatan No. 98 Jakarta 12560 - Indonesia Tel: 6221 7817211, Fax: 6221 7817212 www.habibiecenter.or.id, E-mail: [email protected] Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) Detik-Detik yang Menentukan: Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi / Bacharuddin Jusuf Habibie. -- Jakarta, THC Mandiri, 2006. 549 hlm. ; 15 x 21 cm ISBN: 979-99386-6-X 1. Demokrasi. 321.8 Hak Cipta dilindungi Undang-undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, baik secara elektronik maupun mekanik, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan sistem penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari Penerbit. Daftar Isi Pengantar i Prolog 1 Menjelang bab 1 Pengunduran Diri Pak Harto 31 bab 2 100 Hari Pertama Menghadapi Masalah Multikompleks dan Multidimensi 69 bab 3 Antara 100 Hari Pertama dan 100 Hari Terakhir, Sebelum Pemilihan Presiden ke-4 RI 159 bab 4 Seratus Hari Sebelum Pemilihan Presiden ke-4 RI 301 Epilog 447 Lampiran 510 Akronim 523 Glosari 529 Indeks 536 Biodata 546 Pengantar Sejumlah buku sudah terbit dan mengungkapkan sejarah politik kontemporer Indonesia, khusus masa lahirnya reformasi yang ditandai dengan mundurnya Presiden Soeharto dari gelanggang politik di Indonesia. Buku-buku tersebut —beberapa di antaranya ditulis oleh pelaku sejarah— telah membantu kita menelaah sejarah perpolitikan di Indonesia, dalam sebuah kurun waktu tertentu. Tetapi, sejujurnya, buku yang ditulis secara deskriptif dengan berbagai sumber-sumber utama dan sekunder itu, belum lengkap mengungkapkan apa yang sebetulnya telah terjadi. Dengan kehadiran buku Detik-Detik Yang Menentukan, Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi, ditulis oleh Bacharuddin Jusuf Habibie, Presiden ke-3 RI, semakin melengkapi khazanah sejarah politik kontemporer Indonesia. Bacharuddin Jusuf Habibie, salah seorang pelaku utama sejarah pada masa lahirnya reformasi di Indonesia. Fakta yang dihadirkan dalam buku ini otentik, berdasarkan catatan dan pengalaman pribadi pelaku sejarah yang belum pernah diungkapkan. Fakta yang ada, tidak diberi “hiasan” dan “warna”, tetapi disampaikan seperti apa adanya. Selain memberikan fakta-fakta sejarah, penulis pun melakukan analisis apa yang telah terjadi. Penulis memberikan penilaian dan penjelasan tentang langkah- langkah serta gagasan maupun keputusan penting yang i Pengantar telah diambilnya dalam gaya penulisan inner dialog. Sebuah percakapan dengan diri dan hati nuraninya dalam menghadapi sebuah peristiwa atau kejadian yang dihadapinya. Tidak hanya itu, beberapa bagian tulisan, disuguhkan berupa “dramatisasi” beberapa peristiwa, selain suspensi, dengan gaya khas penulisnya membuat pembaca buku ini seperti membaca sebuah novel. Dengan latar belakang profesi penulis sebagai insinyur, ditambah pengalaman sebagai salah seorang tokoh sentral dalam pemerintahan lebih dari dua dekade, Bacharuddin Jusuf Habibie, mendemonstrasikan secara unik, bahwa pemikiran dan analisis yang menghasilkan kebijakan penting pada masa-masa pemerintahannya, berlandaskan sejumlah “model” yang dikembangkannya sendiri. Model- model itulah yang menuntun dan menjadi pegangannya dalam membuat analisis sebelum menentukan sebuah tindakan dan kebijakan. Kerena itu, pelaku sejarah ini yakin, tidak satu pun kebijakan yang diambilnya dilakukan secara acak atau random. Itulah sebabnya, Bacharuddin Jusuf Habibie melaksanakan tugas-tugasnya secara konsisten dan konsekuen. Tindakan tersebut terbentuk oleh motivasi yang dilandasi nilai agama dan budaya yang telah melekat pada dirinya. Nilai itu pula telah menjadi prinsip hidup dan menjadi karakter pribadinya. Dalam episode sejarah pemerintahannya, pelaku sejarah selamat mentransformasi sistem kekuasaan otoriter ke sistem demokrasi. Menyelamatkan negara dan bangsa Indonesia dari ancaman —seperti yang ditulis dalam buku ini— proses “Balkanisasi” dan “perang saudara”, sebagaimana yang terjadi pada beberapa negara dan bangsa lain, yang harus membayar reformasi dan demokratisasi dengan amat mahal, pecah berkeping-keping oleh perang saudara. Karena itu, tidak berlebihan untuk Detik-Detik yang Menentukan ii mengatakan bahwa dalam sejarah politik di Indonesia reformasi telah terjadi, tetapi akan menjadi lain hasilnya tanpa kehadiran Bacharuddin Jusuf Habibie. Bacharuddin Jusuf Habibie baru mengungkapkan sebagian kecil dalam buku ini. Sebagai pelaku utama sejarah pada masa kelahiran reformasi, ribuan halamanan lainnya —yang masih dalam bentuk tulisan tangan— masih disimpannya dan hanya akan dikeluarkan pada suatu masa kelak. Fakta dan ungkapan yang ada dalam buku ini, hanyalah “detik-detik” yang dianggap penting dan bisa dipublikasikan, tanpa dampak politik yang akan memengaruhi jalannya reformasi di Indonesia. Buku ini ditulis berdasarkan catatan harian yang menjadi kebiasaannya sejak kecil, serta laporan yang diterimanya. Mengenai judul buku “Detik-detik yang Menentukan: Jalan Panjang Menuju Demokrasi”, menurut penulis dipilih berdasar pertimbangan bahwa semasa menjabat sebagai presiden, penulis menyadari bahwa Indonesia sedang berada pada “persimpangan jalan”, suatu keadaan yang kritis, yang kalau ia mengambil kebijakan (jalan) yang salah, akan dapat berakibat perang saudara atau balkanisasi. Ia memilih suatu proses evolusi yang dipercepat dengan perencanaan yang matang, sebagai upaya penyelamatan bangsa dari situasi kritis tersebut. Penulis banyak mengambil keputusan yang tidak popular, baik yang bersifat irreversible —seperti masalah Timor Timur, kemandirian Bank Indonesia, dsb.— maupun yang bersifat reversible. Keputusan tersebut diambil dengan cepat dangan memperhitungkan sekecil mungkin risiko yang mungkin terjadi. Itulah mengapa Penulis memilih istilah “Detik-detik yang Menentukan”. Sementara “Jalan Panjang Menuju Demokrasi” dipilih iii Pengantar karena apa yang dilakukannya tersebut merupakan bagian yang menentukan dari suatu proses demokratisasi Indonesia, yang masih dan akan terus berlangsung sampai tata-kehidupan yang dicita-citakan bangsa Indonesia terapai. Isi buku ini —sebagai bagian dari catatan pribadi pelaku sejarah— akan menjadi sebuah unit sejarah yang penting, bagian dari “mosaik” episode sejarah bangsa Indonesia yang panjang dan berkelanjutan. Struktur buku ini terdiri dari dua bagian utama. Tulisan inti terdapat pada Bab I sampai dengan Bab IV, selebihnya Prolog dan Epilog. Bab I sampai Bab IV dibuat oleh penulisnya sebagai pelaku sejarah, sementara Prolog dan Epilog, ditulis oleh sebuah tim, berdasarkan fakta dari berbagai sumber tertulis, serta pendapat dan analisis dari sejumlah pelaku sejarah lain yang terlibat langsung dalam reformasi. Mengapa baru enam tahun lebih setelah masa kepresidenannya Penulis mempublikasikan catatannya? Dari penjelasan penulis, diketahui ada dua alasan mengapa buku ini baru diterbitkan. Pertama, Penulis ingin agar buku ini dapat ikut membantu terciptanya situasi kondusif bagi proses tranformasi bangsa menuju kehidupan demokrasi. Mengingat sebagian isinya dapat “mengganggu” apabila diterbitkan terlalu dini, maka penulis memilih waktu yang tepat untuk menerbitkannya, yaitu tatkala proses konsolidasi demokrasi bangsa telah semakin mantap, yang antara lain ditandai dengan terlaksananya pemilihan pimpinan (nasional dan daerah) secara langsung oleh rakyat, melalui pemilihan yang jujur dan adil. Kedua, sebagaimana diketahui, kurang dari sebulan setelah menyelesaikan tugas sebagai presiden, penulis Detik-Detik yang Menentukan iv bersama keluarga mendirikan The Habibie Center (THC), suatu lembaga kajian yang mandiri dan non-politik sebagai wahana untuk —bersama-sama dengan para koleganya— ikut mengawal proses transformasi bangsa menuntaskan reformasi. Itulah sebabnya THC memfokuskan kegiatannya pada kajian dan advokasi bagi tegaknya kehidupan demokrasi dan hak asasi manusia di Indonesia. Begitu besarnya harapan penulis pada lembaga yang didirikannya ini, sampai-sampai penulis menunda beberapa bulan untuk mengantar istrinya berobat ke Jerman, guna meyakinkan lembaga yang didirikannya itu telah benar-benar berfungsi sebagaimana yang diharapkan. Dan THC inilah —melalui salah satu sayap kegiatannya, PT THC Mandiri— yang dipercaya penulis untuk menerbitkan buku ini. Melalui penerbit, penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada berbagai pihak yang terlibat dalam penulisan buku ini. Terutama kepada tim editor: Andi Makmur Makka dan Ahmad Watik Pratiknya, serta kepada tim “reader” yang juga memberi masukan untuk penulisan Prolog dan Epilog, yaitu: Satrio B. Joedono, Muladi, Dewi Fortuna Anwar, Abdul Malik Fadjar, Sofian Effendi, Haryanto Dhanutirto, Wardiman Djojonegoro, Umar Juoro. Terima kasih penulis juga disampaikan kepada Ryaas Rasyid, Quraish Shihab, Hermawan K. Dipojono, Hidayat Nurwahid, Robert Elson, dan Bilveer Singh.Begitu pula kepada segenap staf The Habibie Center yang telah turut berpartisipasi mempersiapkan penerbitan buku ini Buku ini disumbangkan kepada khazanah sejarah Indonesia. Namun, penulis berkeinginan pula mengetahui, bagaimana reaksi orang lain mengenai apa yang telah diungkapkannya. Dengan harapan, buku ini akan memberi motivasi dan stimulus bagi siapa pun untuk menuliskan pula apa yang mereka ketahui dan alami pada masa-masa v Pengantar
Recommended publications
  • Dakwah Dan Politik : Study Atas Drs. H. Rachmat Yasin, Mm
    DAKWAH DAN POLITIK : STUDY ATAS DRS. H. RACHMAT YASIN, MM Oleh : Ilham Maulana NIM: 105051001856 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2009 M/1430 H 1 2 DAKWAH DAN POLITIK : STUDY ATAS DRS. H. RACHMAT YASIN, MM Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Oleh : Ilham Maulana NIM: 105051001856 Dibawah Bimbingan Drs. Jumroni, M.Si NIP. 150254959 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2009 M/1430 H 3 LEMBAR PENGESAHAN Skripsi ini berjudul “DAKWAH DAN POLITIK STUDY ATAS DRS. H. RACHMAT YASIN, MM” Telah diujikan dalam Sidang Munaqasah Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 25 Mei 2009. Skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Program Studi Strata Satu (S1) Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Jakarta, 25 Mei 2009 Sidang Munaqasah Ketua Sidang Sekretaris Sidang DR. H. Arief Subhan, MA Umi Musyarofah, MA NIP. 150 262 442 NIP. 150 281 980 Anggota Penguji I Penguji II Drs. Studi Rizal, LK, MA Drs. Wahidin Saputra, MA NIP. 150 262 876 NIP. 150 276 299 Pembimbing Drs. Jumroni, M,Si NIP. 150 254 959 4 LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa : 1. Skripsi saya merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang digunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
    [Show full text]
  • RISALAH RESMI B. Anggota DPR
    RISALAH RESMI Rapat Paripuma Ke-38 Masa Persidangan : III Tahun Sidang 1998-1999 Si fat Terbuka Hari, tanggal Senin, 22 Pebruari 1999 Waktu/Pukul 09.55 WIB sampai dengan 10.10 WIB Tempat Ruang Rapat Paripuma II Gedung Nusantara V Ketua Rapat H. Ismail Hasan Metareum, S.H. (Wakil Ketua DPR Rl/Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan). Sekretaris Rapat Drs. S.F. Rehatta (Kepala Biro Persidangan) Acara Pembicaraan Tingkat 11/J awaban Pansus terhadap Tanggapan Pemerintah atas Rancangan Undang­ Undang tentang Perlindungan Konsumen. Hadir A. Pemerintah : 1. Prof. Drs. Malik Fajar, M.Sc. (Menteri Agama RI); 2. Prof. Dr. Ir. Rahardi Ramelan, M.Sc. (Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI); 3. Dr. Ir. Bambang Subianto (Menteri Keuangan RI). B. Anggota DPR RI: 350 dari 497 orang Anggota dengan rincian : I. FABRI 66 dari 75 orang Anggota; 2. FKP 226 dari 323 orang Anggota; 3. FPP 52 dari 89 orang Anggota; 4. FPDI 6 dari I 0 orang Anggota. 205 I Fraksi ABRI : l. Deddy Sudarmadji 2. Hari Sabarno, S.IP., M.B.A, M.M 3. Mansyur 4. F.X. Ferry Tinggogoy 5. Sangiang M. Siregar, S.IP. 6. Drs. Ngatmin Nanto, M.B.A. 7. Slamet Sugijardjo 8. Sedaryanto 9. H. Namuri Anoem S. 10. Drs. H. Rudy Supriyatna, M.M. 11. H. Abdul Rivai, S.IP. 12. Suparwantoro 13. Djatmikanto Danumartono, S.IP. 14. Sudiyotomo 15. Slamet, ST. 16. Sri Dono 17. Hadi Sutrisno, S.IP. 18. Ign. Mulyono 19. Suwadji M., S.IP. 20. Sri Hardjendro 21. A.P. Siregar, S.IP. 22. Soeyanto Suryokusumo, M.B.A.
    [Show full text]
  • Pembisuan Perempuan Dalam Film Habibie Dan Ainun Rahmi Nuraini
    Pembisuan Perempuan dalam Film Habibie dan Ainun Rahmi Nuraini Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Komunikasi FISIP UNDIP Angkatan V Email : [email protected] Abstract : Writing books and filming Habibie and Ainun an attempt of men to remember and bring back women as objects, which makes the male as the subject. Unconsciousness women as objects of male desire in the film Ainun Habibie and this can be understood by analyzing feminist psychoanalysis (biological and psychological differences) with Muted Group Theory approach to the elements which appear in the book and movie. To dem- onstrate the silencing efforts of men over women, the film was analyzed by the method of semiotics Barthes, through 5 code meaning, denotative and connotative meanings. Signs that were examined in this regard in- clude visual elements (space, color, shape, texture) and non-visual (sound, writing, and verbal). Keywords : unconsciousness, film, wife, psychology Abstraksi : Penulisan buku dan pembuatan film Habibie dan Ainun merupakan upaya laki-laki untuk mengingat dan menghadirkan kembali sosok perempuan sebagai objek, yang menjadikan laki-laki sebagai subjek. Pem- bisuan perempuan sebagai objek hasrat laki-laki dalam film Habibie dan Ainun ini dapat dipahami den- gan melakukan analisis feminis psikoanalisis (perbedaan biologis dan psikologis) dengan pendekatan Muted Group Theory pada elemen yang muncul dalam buku maupun film. Untuk menunjukkan upaya pembungkaman laki-laki atas perempuan, film ini dianalisis dengan metode semiotika Barthes, melalui 5 kode pemaknaan, makna denotatif dan konotatif. Tanda yang dikaji dalam hal ini meliputi elemen visual (ruang, warna, bentuk, tekstur) dan non visual (bunyi, tulisan, dan verbal). Kata Kunci : pembisuan, film, istri,psikologi Pendahuluan Sebuah penelitian dilakukan oleh konsultan Awalnya, perempuan dianggap masih sangat manajemen internasional, Accenture, pada 4.00 terikat dengan aturan tradisional, yaitu lebih banyak eksekutif dari organisasi menengah dari 33 negara mengurus keluarga di rumah dan mengurangi ak- di dunia.
    [Show full text]
  • Strategi Komunikasi Politik Partai Persatuan Pembangunan Dalam Mendiseminasi Nilai-Nilai Islam Di Kabupaten Banjarnegara
    STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN DALAM MENDISEMINASI NILAI-NILAI ISLAM DI KABUPATEN BANJARNEGARA TESIS Disusun dan Diajukan Kepada Program Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Purwokerto Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Sosial MUKHAMMAD WAKHIDDIN NIM. 1617641008 PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO 2021 KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO PASCASARJANA Alamat : Jl. Jend. A. Yani No. 40 A Purwokerto 53126 Telp : 0281-635624, 628250, Fax : 0281-636553 Website : www.pps.iainpurwokerto.ac.id Email : [email protected] \ PENGESAHAN Nomor: 070/In.17/D.Ps/PP.009/2/2021 Direktur Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Purwokerto mengesahkan Tesis mahasiswa: Nama : Mukhammad Wakhidin NIM : 1617641008 Program Studi : Komunikasi dan Penyiaran Islam Judul : Strategi Komunikasi Politik Partai Persatuan Pembangunan dalam Mendiseminasi Nilai-Nilai Islam di Kabupaten Banjarnegara Telah disidangkan pada tanggal 12 Januari 2021 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Magister Sosial (M.Sos.) oleh Sidang Dewan Penguji Tesis. Purwokerto, 26 Februari 2021 Direktur, Prof. Dr. H. Sunhaji, M.Ag. NIP. 19681008 199403 1 001 STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN DALAM MENDISEMINASI NILAI-NILAI ISLAM DI KABUPATEN BANJARNEGARA Mukhammad Wakhiddin NIM. 1617641008 ABSTRAK Di Kabupaten Banjarnegara peredaran minuman beralkohol dinilai cukup tinggi dan oleh sebagian masyarakat menganggap hal tersebut dikhawatirkan akan dapat memicu tindak kejahatan. Sedangkan dalam Peraturan Daerah Banjarnegara Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Pengawasan dan Pengendalian Khamr atau Minuman Beralkohol, sanksi untuk pengedar masih dianggap ringan dan tidak membuat efek jera. Untuk itu, diperlukan adanya perubahan dalam regulasi tersebut melalui sistem politik yang di dalamnya terdapat infrastruktur politik dan suprastruktur politik.
    [Show full text]
  • How Does the Introduction of the Idea of Civil Society and the Development
    View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk brought to you by CORE provided by RMIT Research Repository TERROR IN INDONESIA: TERRORISM AND THE REPRESENTATION OF RECENT TERRORIST ATTACKS IN THREE INDONESIAN NEWS PUBLICATIONS WITHIN A CONTEXT OF CULTURAL AND SOCIAL TRANSITION PRAYUDI AHMAD A dissertation submitted in fulfilment of the requirements for the degree of Doctor of Philosophy at RMIT University SCHOOL OF MEDIA AND COMMUNICATION COLLEGE OF DESIGN AND SOCIAL CONTEXT ROYAL MELBOURNE INSTITUTE OF TECHNOLOGY MELBOURNE, AUSTRALIA JUNE 2010 ii DECLARATION I certify that this dissertation does not incorporate without acknowledgement any material which has been submitted for an award of any other university or other institutions. To the best of my knowledge and belief, it contains no material previously published or written by another person, except where due reference is made in the text of the dissertation. The content of the dissertation is the result of work which has been carried out since the official commencement date of the approved research program. Any editorial work, paid or unpaid, carried out by a third party is acknowledged. Signed : Date : June 2010 iii ACKNOWLEDGEMENTS This dissertation is the outcome of four years of doctoral research in the School of Media and Communication, College of Design and Social Context, RMIT University, Melbourne, Australia. During this time, I have worked with a great number of people who have contributed in various ways to the research and the completion of the dissertation. It is a pleasure to convey my gratitude to them all and convey my humble acknowledgment. First and foremost I offer my sincerest gratitude to my supervisors, Professor Dr.
    [Show full text]
  • A Abdullah Ali, 227, 288, 350, 359, 390 Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
    INDEX A anti-Chinese riots, 74, 222–23, 381–84, Abdullah Ali, 227, 288, 350, 359, 390 393 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), 245, see also Malari riots; May 1998 riots 269, 416, 417, 429–32, 434–35, Anthony (Anthoni) Salim, see Salim, 438–39, 444, 498, 515 Anthony Aburizal Bakrie, 393, 399, 402 Apkindo (Indonesian Wood Panel Achmad Thahir, 200 Association), 4 Achmad Tirtosudiro, 72, 166–67 Aquino, Cory, 460–61 Adam Malik, 57, 139, 164–66 Arbamass Multi Invesco, 341 Adi Andoyo, 380 Ari H. Wibowo Hardojudanto, 340 Adi Sasono, 400, 408 Arief Husni, 71, 91 Adrianus Mooy, 246 Arifin Siregar, 327 Agus Lasmono, 113 Army Strategic Reserve Command Agus Nursalim, 91 (Kostrad), 56, 59, 64, 72–73, 108, Ahmad Habir, 299 111, 116, 166, 171, 176, 209 Akbar Tanjung, 257, 393, 395 Argha Karya Prima, 120–21 Alamsjah Ratu Prawiranegara, 65–66, Argo Manunggal Group, 34 68, 69, 72 A.R. Soehoed, 328 “Ali Baba” relationship, 50 ASEAN (Association of Southeast Ali Murtopo, 57, 60, 65–66, 69–70, Asian Nations), 155, 362, 498 73–75, 117, 153, 222–23, 326 AsiaMedic, 474 Ali Sadikin, 224, 238–39 Asian financial crisis, 33, 85, 87, 113, Ali Wardhana, 329, 393 121–23, 130, 147, 193, 228, 248, American Express Bank, 192, 262, 276, 284, 286, 290–91, 311, 329, 271 336, 349, 352, 354–67, 369, 392, Amex Bancom, 262–64 405, 466, 468, 473, 480 Amien Rais, 381, 387–88 Aspinall, Edward, 496 Ando, Koki, 410–11 Association of Indonesian Muslim Ando, Momofuku, 292, 410 Intellectuals (ICMI), 379 Andreas Harsono, 351 Association of Southeast Asian Andrew Riady, 225 Nations, see ASEAN
    [Show full text]
  • Power Politics and the Indonesian Military
    Downloaded by [University of Defence] at 20:05 09 May 2016 Power Politics and the Indonesian Military Throughout the post-war history of Indonesia, the military has played a key role in the politics of the country and in imposing unity on a fragmentary state. The collapse of the authoritarian New Order government of President Suharto weakened the state, and the armed forces briefly lost their grip on control of the archipelago. Under President Megawati, however, the military has again begun to assert itself, and to reimpose its heavy hand on control of the state, most notably in the fracturing outer provinces. This book, based on extensive original research, examines the role of the military in Indonesian politics. It looks at the role of the military histori- cally, examines the different ways in which it is involved in politics, and considers how the role of the military might develop in what is still an uncertain future. Damien Kingsbury is Head of Philosophical, International and Political Studies and Senior Lecturer in International Development at Deakin University, Victoria, Australia. He is the author or editor of several books, including The Politics of Indonesia (Second Edition, 2002), South-East Asia: A Political Profile (2001) and Indonesia: The Uncertain Transition (2001). His main area of work is in political development, in particular in assertions of self-determination. Downloaded by [University of Defence] at 20:05 09 May 2016 Downloaded by [University of Defence] at 20:05 09 May 2016 Power Politics and the Indonesian Military Damien Kingsbury Downloaded by [University of Defence] at 20:05 09 May 2016 First published 2003 by RoutledgeCurzon 11 New Fetter Lane, London EC4P 4EE Simultaneously published in the USA and Canada by RoutledgeCurzon 29 West 35th Street, New York, NY 10001 This edition published in the Taylor and Francis e-Library, 2005.
    [Show full text]
  • Michael Malley
    T he 7th D evelopment Cabinet: Loyal to a Fault? Michael Malley Five years ago, amid speculation that B. J. Habibie and his allies in the Association of Indonesian Muslim Intellectuals (ICMI) would gain a large number of seats in the cabinet, State Secretary Moerdiono announced that "expertise" would be Soeharto's chief criterion for choosing ministers. This year, despite the economic crisis that enveloped the country, few people even thought to suggest that Soeharto sought the most technically qualified assistants. As the outgoing cabinet's term wore to a close, the jockeying for influence among ministers and their would-be successors emphasized the most important qualification of any who would join the new cabinet: loyalty. As if to diminish any surprise at the lengths he would go to create a cabinet of loyalists, Soeharto fired his central bank chief, Soedradjad Djiwandono, in mid- February, just two weeks before the 6 ^ Development Cabinet's term expired. Together with the finance minister, Mar'ie Muhammad, Soedradjad had worked closely with the International Monetary Fund to reach the reform-for-aid agreements Soeharto signed in October 1997 and January this year. Their support for reforms that would strike directly at palace-linked business interests seems to have upset the president, and neither were expected to retain their posts in the 7 ^ Cabinet. But Soedradjad made the further mistake of opposing the introduction of a currency board system to fix the rupiah's value to that of the US dollar. The scheme's main Indonesian proponents were Fuad Bawazier, one of Mar'ie's subordinates, and Peter Gontha, the principal business adviser to Soeharto's son Bambang Trihatmodjo.
    [Show full text]
  • Part 4: Regime of Occupation
    Part 4: Regime of Occupation Part 4: Regime of Occupation................................................................................................................1 Part 4: Regime of Occupation................................................................................................................2 4.1 Introduction...................................................................................................................................2 4.2 The Indonesian armed forces and their role in Timor-Leste......................................................2 Introduction ....................................................................................................................................2 Background of the Indonesian armed forces ...............................................................................3 Organisational structures of the Indonesian armed forces in East Timor...................................8 4.3 Militarisation of East Timorese society .....................................................................................17 Introduction ..................................................................................................................................17 Pre-Indonesian militarisation of Timor-Leste..............................................................................18 Indonesian militarisation of East Timorese political parties before the occupation..................19 Establishment of East Timorese combat battalions...................................................................20
    [Show full text]
  • Indonesia Backgrounder: a Guide to the 2004 Elections
    INDONESIA BACKGROUNDER: A GUIDE TO THE 2004 ELECTIONS 18 December 2003 Asia Report N°71 Jakarta/Brussels TABLE OF CONTENTS EXECUTIVE SUMMARY AND RECOMMENDATIONS................................................. i I. INTRODUCTION .......................................................................................................... 1 II. ELECTORAL REFORM .............................................................................................. 2 A. THE OLD SYSTEM .................................................................................................................2 B. DIRECT ELECTION OF THE PRESIDENT ...................................................................................2 C. ELECTION OF LEGISLATURES ................................................................................................4 D. MORE OF THE SAME?............................................................................................................5 III. PARTIES .........................................................................................................................6 A. PDI-P ...................................................................................................................................6 B. GOLKAR................................................................................................................................7 C. PKB .....................................................................................................................................9 D. PPP.......................................................................................................................................9
    [Show full text]
  • Book 3: Foreign Aid, Business, and State Enterprise – Counting the Cost
    STEALING FROM THE PEOPLE 16 Studies on Corruption in Indonesia Book 3 Foreign Aid, Bussines, and State Enterprises: Counting the Cost Editor of English Edition Richard Holloway Stealing from the People 16 Studies of Corruption in Indonesia Book 3: Foreign Aid, Bussiness, and State Enterprises: Counting the Cost Editor of the English Edition Richard Holloway First Printing : January 2002 Published by the Aksara Foundation on behalf of the Partnership for Governance Reform in Indonesia Cover Design by the Aksara Foundation incorporating (with permission) Firman Ichsan’s photograph of Dolorosa Sinaga’s statue “Waiting for Godot” This book is published in both English and Bahasa Indonesia. The Indonesian title is “Mencuri Uang Rakyat”. The contents of both are largerly the same, except where adjustments were made in recognition of the different readership, language idioms, and editing styles. The Indonesian edition is the definitive edition. Publishing Data for the Indonesian National Library Stealing from the People – 16 Studies of Corruption in Indonesia/Editor, Richard Holloway - Jakarta: Aksara Foundation, 2002, 4 volumes, 18 cms. Contents: 1. Corruption - from top to bottom. 2. The Big Feast: soldier, judge, banker, civil servant. 3. Foreign Aid, Business, and State Enterprise: counting the cost. 4. The Clamp Down: in search of a new paradigm Book 1: Corruption - From Top to Bottom ISBN: (for complete set) 979-3093-05-6 ISBN: (for Book 1) 979-3093-06-4 ii “Stealing from the People” Foreward to the English Edition Stealing from the People is published by the Partnership for Government Reform in Indonesia. The Partnership’s aim is to promote and support a program of governance reform.
    [Show full text]
  • Semiotik). Skripsi.Jurusan Komunikasi Dan Penyiaran Islam Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah Institut Agama Islam (IAIN) Ponorogo
    1 ABSTRAK Umi Mubarokati. 2017. Pesan Dakwah Dalam Film Habibie & Ainun (Analisis Semiotik). Skripsi.Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah Institut Agama Islam (IAIN) Ponorogo. Pembimbing Dr. M. Irfan Riyadi, M. Ag. Kata kunci : Pesan Dakwah. Semiotika. Film Habibie & Ainun. Dakwah adalah aktifitas menyeru kepada kebenaran dan merupakan kewajiban bagi setiap umat Islam. Dalam berdakwah, salah satu hal yang harus diperhatikan adalah pesan dakwah.Disini seorang da‟i harus memperhatikan bagaimana pesan dakwah bisa sampai kepada mad‟u. Pada era globalisasi, dakwahtidakhanyamenggunakanlisantapijuga tulisan melalui media.Media efektif untuk digunakan saat ini adalah film.Dengan menggunakan film, banyak keuntungan yag bisa dicapai. Salah satunya adalah Film Habibie&Ainunyang merupakan film yang diangkatdari novel karyaBacharuddinJusufHabibieataupakHabibie. Film tersebut merupakan kisah nyata antara Pak Habibie dan istrinya, Ainun.Tidak hanya mengisahkan romantisme tapijugakesetiaandanperjuangandalammengabdikepadanegara. Untuk menjelaskan apa yang akan disusunolehpenulisdalampenelitianini, makapenulismerumuskanmasalah. Adapun yangpertama, bagaimanaanalisis semiotic dalam film Habibie&Ainun. Kedua, bagaimana struktur kisah dalam film Habibie & Ainun. Metodologi yang digunakandalampenelitianiniadalahanalisis semiotik dengan menggunakan teori Roland Barthes. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data yang digunakan adalah film itu sendiri.Selanjutnyapenulismelakukanobservasipada
    [Show full text]