Pembisuan Perempuan Dalam Film Habibie Dan Ainun Rahmi Nuraini

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Pembisuan Perempuan Dalam Film Habibie Dan Ainun Rahmi Nuraini Pembisuan Perempuan dalam Film Habibie dan Ainun Rahmi Nuraini Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Komunikasi FISIP UNDIP Angkatan V Email : [email protected] Abstract : Writing books and filming Habibie and Ainun an attempt of men to remember and bring back women as objects, which makes the male as the subject. Unconsciousness women as objects of male desire in the film Ainun Habibie and this can be understood by analyzing feminist psychoanalysis (biological and psychological differences) with Muted Group Theory approach to the elements which appear in the book and movie. To dem- onstrate the silencing efforts of men over women, the film was analyzed by the method of semiotics Barthes, through 5 code meaning, denotative and connotative meanings. Signs that were examined in this regard in- clude visual elements (space, color, shape, texture) and non-visual (sound, writing, and verbal). Keywords : unconsciousness, film, wife, psychology Abstraksi : Penulisan buku dan pembuatan film Habibie dan Ainun merupakan upaya laki-laki untuk mengingat dan menghadirkan kembali sosok perempuan sebagai objek, yang menjadikan laki-laki sebagai subjek. Pem- bisuan perempuan sebagai objek hasrat laki-laki dalam film Habibie dan Ainun ini dapat dipahami den- gan melakukan analisis feminis psikoanalisis (perbedaan biologis dan psikologis) dengan pendekatan Muted Group Theory pada elemen yang muncul dalam buku maupun film. Untuk menunjukkan upaya pembungkaman laki-laki atas perempuan, film ini dianalisis dengan metode semiotika Barthes, melalui 5 kode pemaknaan, makna denotatif dan konotatif. Tanda yang dikaji dalam hal ini meliputi elemen visual (ruang, warna, bentuk, tekstur) dan non visual (bunyi, tulisan, dan verbal). Kata Kunci : pembisuan, film, istri,psikologi Pendahuluan Sebuah penelitian dilakukan oleh konsultan Awalnya, perempuan dianggap masih sangat manajemen internasional, Accenture, pada 4.00 terikat dengan aturan tradisional, yaitu lebih banyak eksekutif dari organisasi menengah dari 33 negara mengurus keluarga di rumah dan mengurangi ak- di dunia. Hasilnya, lebih dari 70 persen perempuan tivitas di luar. Seiring bergesernya aturan tersebut, pekerja profesional berhasil menyeimbangkan karier perempuan makin mempunyai kesempatan untuk dan kehidupan pribadi. Khusus di Indonesia, 86 pers- mengembangkan kemampuan di luar rumah. Hal ini en perempuan sudah memiliki work-life balance. Na- menyebabkan terjadinya pergeseran ukuran kesuk- mun, sebanyak 50 persen responden menyatakan bah- sesan perempuan, seperti yang disampaikan Neneng wa mereka belum memiliki work-life balance dalam Goenadi, Executive Director dan Country Lead Ac- waktu bersamaan. Survei ini juga mengungkapkan, centure Indonesia, bahwa takaran perempuan sukses bahwa 52 persen perempuan lebih memilih menolak adalah perempuan yang mampu menyeimbangkan tawaran bekerja di luar rumah karena khawatir pe- kehidupan kerja dan keluarga kerjaan akan memberi dampak buruk bagi kehidupan (http://female.kompas.com/ keluarga read/203/03/09/300427/Perempuan.Sudah.Pu- (http://female.kompas.com/ nya.Work-Life.Balance). read/203/03/09/300427/Perempuan.Sudah.Pu- 67 JURNAL INTERAKSI, Vol III No.1, Januari 2014 : 67-74 nya.Work-Life.Balance). san ini memberikan gambaran bagaimana keduanya Penelitian lain yang dilakukan oleh Unleashing melihat peran perempuan dan laki-laki. Women’s Leadership Survey pada 202, menyatakan Di sisi lain, sumber analisis yang berasal dari fakta yang hampir sama, dimana 72 persen perem- hasil karya laki-laki semakin meneguhkan hal-hal puan Indonesia melepas karir di kantor karena ingin penting apa saja yang menjadi perhatian laki-laki atas lebih sering bersama keluarga. Pendapat yang sama peran perempuan yang diinginkannya. Bahkan be- juga disampaikan oleh Irma Sustika, pendiri Woman berapa pernyataan perempuan (Ainun) yang ditulis Preneur Community (WPC) yang lebih memilih kelu- di dalam buku karangannya berjudul SABJH, sengaja ar dari pekerjaannya karena ingin lebih memfokuskan dipilih oleh laki-laki (Habibie) untuk dituliskan kem- diri pada perkembangan buah hatinya yang mengin- bali dalam bukunya sebagai upaya penegasan perem- jak remaja. puan sebagai objek laki-laki. Film Habibie dan Ainun berdurasi 23 menit, diangkat dari buku yang ditulis langsung oleh Ba- Pembahasan haruddin Jusuf Habibie untuk mengenang istrinya, Film adalah teks, struktur linguistik kompleks Hj. Hasri Ainun Habibie. Penulisan buku dilaku- dan kode-kode visual yang disusun untuk mem- kan untuk memenuhi anjuran dokter dari Hamburg, produksi makna khusus. Film melahirkan ideologi Munchen dan Indonesia agar Habibie terhindar dari citra fotografis yang bergerak, sebagai cara pandang gangguan psikosomatik, sebuah gejala penyakit yang yang terlihat natural tetapi merupakan fantasi hasil erat kaitannya antara faktor fisik, psikologis dan sos- representasi struktur kekuatan tertentu. ial. Laki-laki dalam hal ini menulis buku dengan geta- Ideologi bekerja dengan menghapus tanda- ran jiwa dan lautan emosi, serta penuh dengan tetesan tanda cara kerjanya sendiri sehingga penafsirannya air mata. atas dunia tampak alami atau terbukti dengan send- Film Habibie dan Ainun adalah film buatan irinya. Film dalam hal ini menggunakan tanda yang laki-laki (Habibie) sebagai bentuk rasa cintanya pada tidak terlihat seperti tanda. (Jackson dan Jones, 998: perempuan (Ainun). Pilihan adegan dan dialog yang 368) dipilih adalah peristiwa yang selalu dikenang laki- Teori psikoanalisis Mulvey, tanda perempuan laki terhadap perempuan yang dicintainya. Sutradara dalam film merupakan sesuatu yang dibentuk dan dalam film ini juga laki-laki (Faozan Rizal). Dalam memungkinkan laki-laki untuk menghidupkan fantasi film ini, perempuan seharusnya digambarkan sebagai dan obsesinya dengan mengesankan gambaran diam subjek, yang berpengaruh besar pada kehidupan laki- perempuan. Secara psikologis, perempuan dianggap laki. Namun nyatanya, perempuan digambarkan seb- lebih emosional, pasif dan submisif. Sementara laki- agai objek pelengkap kehidupan laki-laki. laki dianggap lebih rasional, aktif, dan agresif. Kare- Habibie sendiri mengakui bahwa kehadiran Ai- na itu, banyak yang percaya bahwa perempuan sudah nun selama 48 tahun 0 hari telah menjadi api yang sewajarnya hidup di lingkungan rumah tangga. Ste- selalu membakar energi semangat dan jiwa dalam reotif yang diciptakan digunakan untuk menciptakan menjalani hidup dan sekaligus menjadi air yang dan memperkuat prasangka penonton laki-laki, serta sewaktu-waktu menyiram dan merendahkan gejolak merusak dan membatasi aspirasi sosial perempuan. jiwa. Ainun selalu hadir memberikan keseimbangan Menurut feminis psikoanalisis, ketidaksetara- dan menciptakan harmoni dalam kehidupan keluarga, an gender berakar dari rangkaian pengalaman masa dengan kerendahan hati untuk menempatkan suamin- kanak-kanak yang mengakibatkan laki-laki meman- ya selalu berjalan di depan, seperti ungkapannya the dang dirinya sebagai maskulin, perempuan meman- big you and the small I. Pernyataan laki-laki dalam dang dirinya sebagai feminin, dan masyarakat me- hal ini meneguhkan bahwa perempuan memang sen- mandang bahwa maskulinitas lebih baik dibanding gaja merendahkan diri demi popularitas laki-laki. femininitas. (Putnam Tong, 998: 90) Padahal sebelum menikah, Ainun adalah perempuan Masyarakat kita adalah masyarakat patriarkal, cerdas yang populer. yang mengatur bahwa perempuan ditentukan dan di- Untuk menjelaskan lebih rinci bagaimana jaga laki-laki yang mendapatkan keistimewaan untuk perempuan dibisukan oleh laki-laki melalui visual mencapai dominasi laki-laki. Selanjutnya laki-laki dan narasi dalam film, penulis membandingkan tu- berusaha menguasai perempuan untuk menegaskan lisan laki-laki (Habibie) dan perempuan (Ainun) yang kekuasaannya. disampaikan dalam buku Habibie dan Ainun. Penjela- 68 Rahmi Nuraini, Pembisuan Perempuan dalam Film Habibie dan Ainun Berdasar penjelasan Cheris Kramarae tentang apa yang diungkapkan melalui tingkatan ungkapan. muted group teory dalam “�������������������Women and Men Spea- Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan king”, perempuan dan anggota kelompok lainnya metode semiotika Roland Barthes yang mengelom- yang berada dalam kelompok subordinasi tidak da- pokkan kode dalam lima kisi kode, yaitu kode herme- pat secara bebas seperti pria untuk mengemukakan neutik, kode semantik, kode simbolik, kode narasi keinginan mereka.���������������������������������� Karena kata-kata diformulasi dan dan kode kultural/ kebudayaan. Kode hermeneutik diterjemahkan oleh gaya dominan pria dalam komu- adalah artikulasi berbagai cara pertanyaan, teka-teki, nikasi. Sistem bahasa mempunyai hubungan kekua- enigma, respons, penangguhan jawaban yang akh- saan dan menjadi bagian dari sistem bahasa dominan irnya menuju pada jawaban. Kode semantik adalah yang mengarahkan persepsi, pengalaman dan model kode yang mengandung konotasi pada level penanda. ekspresi yang berkenaan dengan bahasa. Teori ini di- Kode semantik adalah tanda yang ditata sehingga pertegas oleh Dale Spender yang berpendapat dalam memberikan suatu konotasi maskulin, feminin, ke- “Man-Made Language” bahwa perempuan meru- bangsaan dan sebagainya. pakan kelompok yang dibisukan dalam masyarakat, Kode simbolik yaitu kode yang berkaitan den- karena makna dikontrol oleh laki-laki. (Kramarae, gan psikonalisis, antitesis, pertentangan dua unsur 98 : ) dan sebagainya. Kode narasi adalah kode yang men- Menurut Lakoff, pembisuan dilakukan melalui gandung cerita, urutan, narasi dan antinarasi. Kode pendefinisian bahasa yang bisa digunakan perem-
Recommended publications
  • 1708-06Detik-Detik-Indonesia
    Bacharuddin Jusuf Habibie Detik-Detik yang Menentukan Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi THC Mandiri Detik-Detik yang Menentukan Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi Penulis: Bacharuddin Jusuf Habibie Desain Kulit: Anom Hamzah Layout: M. Ilyas Thaha Foto kulit: Harian Umum Republika/Sekneg Cetakan Pertama September 2006 Cetakan Kedua September 2006 Diterbitkan oleh: THC Mandiri Jl Kemang Selatan No. 98 Jakarta 12560 - Indonesia Tel: 6221 7817211, Fax: 6221 7817212 www.habibiecenter.or.id, E-mail: [email protected] Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) Detik-Detik yang Menentukan: Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi / Bacharuddin Jusuf Habibie. -- Jakarta, THC Mandiri, 2006. 549 hlm. ; 15 x 21 cm ISBN: 979-99386-6-X 1. Demokrasi. 321.8 Hak Cipta dilindungi Undang-undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, baik secara elektronik maupun mekanik, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan sistem penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari Penerbit. Daftar Isi Pengantar i Prolog 1 Menjelang bab 1 Pengunduran Diri Pak Harto 31 bab 2 100 Hari Pertama Menghadapi Masalah Multikompleks dan Multidimensi 69 bab 3 Antara 100 Hari Pertama dan 100 Hari Terakhir, Sebelum Pemilihan Presiden ke-4 RI 159 bab 4 Seratus Hari Sebelum Pemilihan Presiden ke-4 RI 301 Epilog 447 Lampiran 510 Akronim 523 Glosari 529 Indeks 536 Biodata 546 Pengantar Sejumlah buku sudah terbit dan mengungkapkan sejarah politik kontemporer Indonesia, khusus masa lahirnya reformasi yang ditandai dengan mundurnya Presiden Soeharto dari gelanggang politik di Indonesia. Buku-buku tersebut —beberapa di antaranya ditulis oleh pelaku sejarah— telah membantu kita menelaah sejarah perpolitikan di Indonesia, dalam sebuah kurun waktu tertentu.
    [Show full text]
  • Semiotik). Skripsi.Jurusan Komunikasi Dan Penyiaran Islam Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah Institut Agama Islam (IAIN) Ponorogo
    1 ABSTRAK Umi Mubarokati. 2017. Pesan Dakwah Dalam Film Habibie & Ainun (Analisis Semiotik). Skripsi.Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah Institut Agama Islam (IAIN) Ponorogo. Pembimbing Dr. M. Irfan Riyadi, M. Ag. Kata kunci : Pesan Dakwah. Semiotika. Film Habibie & Ainun. Dakwah adalah aktifitas menyeru kepada kebenaran dan merupakan kewajiban bagi setiap umat Islam. Dalam berdakwah, salah satu hal yang harus diperhatikan adalah pesan dakwah.Disini seorang da‟i harus memperhatikan bagaimana pesan dakwah bisa sampai kepada mad‟u. Pada era globalisasi, dakwahtidakhanyamenggunakanlisantapijuga tulisan melalui media.Media efektif untuk digunakan saat ini adalah film.Dengan menggunakan film, banyak keuntungan yag bisa dicapai. Salah satunya adalah Film Habibie&Ainunyang merupakan film yang diangkatdari novel karyaBacharuddinJusufHabibieataupakHabibie. Film tersebut merupakan kisah nyata antara Pak Habibie dan istrinya, Ainun.Tidak hanya mengisahkan romantisme tapijugakesetiaandanperjuangandalammengabdikepadanegara. Untuk menjelaskan apa yang akan disusunolehpenulisdalampenelitianini, makapenulismerumuskanmasalah. Adapun yangpertama, bagaimanaanalisis semiotic dalam film Habibie&Ainun. Kedua, bagaimana struktur kisah dalam film Habibie & Ainun. Metodologi yang digunakandalampenelitianiniadalahanalisis semiotik dengan menggunakan teori Roland Barthes. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data yang digunakan adalah film itu sendiri.Selanjutnyapenulismelakukanobservasipada
    [Show full text]
  • Pendidikan Karakter Bangsa Dalam Novel
    PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DALAM NOVEL ( Studi tentang Pesan Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Bangsa Menggunakan Pendekatan Semiologi Komunikasi dalam Novel Nonfiksi “Habibie dan Ainun” Karya B.J. Habibie dan “Belahan Jiwa” Karya Rosihan Anwar ) Sri Herwindya Baskara Wijaya, S.Sos., M.Si. Drs. Mursito BM, SU. Mahfud Anshori, S.Sos., M.Si. Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Abstract Every member of society has a specific media to deliver the aspiration, inspiration and their other messages. Messages such as communication symbols have certain meanings based on context. This research is a study of the messages contained in the novel "Habibie dan Ainun" by the former President of the Republic of Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie and novel "Belahan Jiwa" by legendary Indonesian journalist, Rosihan Anwar. The novel itself is a medium of communication in the community. Through the novel, novelists are positioned as the communicator – delivering a purposeful message to the public (communicant). Based on the description, the issues raised in this research was dissecting the nation character education messages related to those two novels. In answering the problem, the researcher used semiology communication method. For nonverbal messages on the novel "Habibie dan Ainun" contains a message about the values of the nation character education; religious, tolerance, spirit of nationalism, patriotism, an avid reading, friendship/ communicative, love peace, responsibility, hard work, and democratic. While in the novel "Belahan Jiwa" by Rosihan Anwar, the results of the analysis found some messages contained by the nation character education, such as; religiosity, friendship, social awareness, patriotism, tolerance, achievement, responsibility, avid in reading.
    [Show full text]
  • Investing in Ourselves: Giving and Fund Raising in Indonesia Philippine Copyright © 2002 by Asian Development Bank
    investing in ourselves GIVING AND FUND RAISING IN INDONESIA PUBLIC INTEREST RESEARCH AND ADVOCACY CENTER INVESTING IN OURSELVES GIVING AND FUND RAISING IN INDONESIA investing in ourselves GIVING AND FUND RAISING IN INDONESIA PUBLIC INTEREST RESEARCH AND ADVOCACY CENTER WITH SUPPORT FROM Asian Development Bank The Asia Foundation Nippon Foundation United States Agency for International Development (USAID) Investing in Ourselves: Giving and Fund Raising in Indonesia Philippine copyright © 2002 by Asian Development Bank All rights reserved. No part of this book may be reproduced or utilized in any form or by any means, electronic or mechanical, including photocopying or recording or by an informational or retrieval system without the permission of the publisher. This book/paper was prepared by consultants of the Asian Development Bank. The analyses and assessments contained herein do not necessarily reflect the views of the Asian Development Bank, or its Board of Directors or the governments they represent. The Asian Development Bank does not guarantee the accuracy of the data included in this book/paper and accepts no responsibility for any consequences of their use. The term “country” does not imply any judgment by the Asian Development Bank as to the legal or other status of any territorial entity. Please address inquiries to: Mr. Robert Dobias Head, NGO Center Asian Development Bank 6 ADB Avenue, Mandaluyong City Metro Manila 0401 Philippines e-mail [email protected] ISBN 971-561-447-7 Publication Stock No. 040602 book production and design East Axis Creative Inc. Printed in the Philippines. PUBLIC INTEREST RESEARCH AND ADVOCACY CENTER PIRAC is an independent, nongovernmental, and nonprofit organization dedicated to advocating and defending public interest to achieve a demo- cratic, just and prosperous society.
    [Show full text]
  • Democratization Must Go On!
    Democratization Must Go On! Annual Report 2009 Message from the Chairman 3 Foreword 5 Democracy 6 Human Rights 14 International Cooperations 18 Media 24 Social and Culture 28 Visits 32 Chat 34 Publications 38 Appendix 39 People Behind the Center 40 Financial Report 43 Text: Ahmad Jayadi and Vita Handayani Copy Editor: Don Wilkey Lay Out and Design: Aryati Dewi Hadin ©The Habibie Center 2010 Message from The Chairman Democratization Must go on In 2009, The Habibie Center along with every Indonesian education and science and technology issues in Indonesia celebrated the grand democratic elections. The legislative (and the world) in recent years. In addition, The Habibie and presidential elections generally went smoothly and Center has conducted researches, scientific researches, ad- successfully despite the growing criticism. The people have vocacy, training, publications and collaborations with for- directly chosen their representatives in the House of Rep- eign and national institutions. resentatives, the Regional Representative Council and the President and Vice President of the Republic of Indonesia Through these activities, The Habibie Center has been for the 2009-2014 period. participating in accelerating democratization in Indonesia through developing superior human resources of the high- However, in the midst of the political feast, Indonesia est calibre, and which have a well-balanced combination of was also afflicted with natural and humanitarian disasters science and technology, culture and religion. which claimed many lives and caused severe infrastructural damage to the country, including the earthquakes in West We acknowledge that these activities would have not been Java and West Sumatra and the floods in Jakarta.
    [Show full text]
  • Warta Kowani Edisi III – Maret 2017
    Salam RedakSi Susunan Redaksi WARTA KONGRES WANITA INDONESIA KOWANIMerdeka Melaksanakan Dharma STT No.2494 SK/ DIT. JEN PPG/DTT/1998 ISSN: 0582-9376 Penasihat : Dr.Ir.Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd Koordinator : Lia Tono Suratman Wakil Koordinator : Chamsiar AR,SE epat di usianya yang ke-88 tahun, Kongres Wanita Pimpinan Redaksi : Ery Simandjuntak, S.Sos Indonesia (Kowani) semakin mantap memperluas jaringan komunikasi lewat dunia maya dengan Wakil Pimpinan Redaksi : Tpenyempurnaan website www.kowani.or.id, facebook, 1. Kania Rifianti Amalsyah,S.Sos,MM 2. Dra.Hj.Rahmayulis Saleh,MM twitter, dan instagram Kowani. Kowani berharap, melalui media maya ini bisa menyampaikan program yang telah Editor : 1. Dra.Rulia Soepomo dilaksanakan kepada seluruh anggotanya dan masyarakat 2. Rohaeni Suganda.K luas di lingkup nasional maupun internasional. Dalam waktu dekat, Kowani akan membangun Sekretaris Redaksi : Suzanna Mulyani aplikasi messaging yang dinamakan Byon Chat. Dengan Prosidawaty Malemta Tarigan, SE aplikasi ini anggota Kowani dapat saling berinteraksi, Bendahara : sehingga dapat meningkatkan komunikasi dan pertukaran informasi satu sama lain. Nani Praptiningsih Hardjono Pada waktu yang bersamaan telah diluncurkan pula Roswita Riyanti, S.Pd Buku Sebelas Windu Kowani Mengukir Bakti. Buku ini Redaksi menerima artikel, kritik, dan saran merupakan ungkapan suatu peristiwa dalam bentuk cerita dari pembaca. Kirimkan melalui: dan tinjauan yang mengalir secara berkesinambungan Ofice : dari awal Kongres Perempuan I yang digaungkan pada 22 Jl.Imam Bonjol No.58 Desember 1928 di Yogyakarta, hingga mencapai usia yang Jakarta 10310 Indonesia ke-88 tahun tanggal 22 Desember 2016. Phone: (+62 21) 3152787 Di tahun 2016, para pengurus Kowani juga meiliki 3152785, rasa bangga yang besar, karena telah menerima Fax: (+62 21) 3152784 penghargaan dalam katagori “Outstanding Women’s Web: http://www.kowani.or.id Organization Award 2016” dari Kerajaan Thailand.
    [Show full text]
  • Parepare Putuskan Hari Ini Taknya Strategis
    www.parepos.co.id INFO TERBARU DI BERBAGAI WILAYAH SULSEL & SEKITARNYA SENIN, 16 MARET 2020 ECERAN Rp. 4.000, BELUM KORONA 14 SAAT KE BARRU MARET LAPORAN RACHMAT ARIADI Terinfeksi MENTERI Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi positif koro- virus korona na. Diumumkan Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sabtu, 14 Maret. Mengagetkan, sebab selama sebulan terakhir, Menhub banyak berinteraksi. Termasuk ke Kabupaten Barru. Menhub pada 29 Februari lalu meninjau Pelabu- yang dihubungi terpisah men- han Garongkong di Kelurahan Mangempang, Ia gatakan, dari hasil pemerik- Memang ada histori didampingi Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, saan Wali Kota, semuan- kunjungan Menhub Bupati Barru Suardi Saleh serta pimpinan dae- ya normal. Taufan, kata ke Sulsel. ke Luwu, rah Barru lainnya. Sementara saat di Makassar, dia, tak memiliki tan- Toraja, lanjut Menhub juga bertemu dengan Wali Kota Pare- da-tanda terinfeksi vi- Wakatobi. Terus malamnya kita pare, HM Taufan Pawe. rus korona. bersama di Rujab Gubernur...” Sebagai langkah antisipasi, Wali Kota Parepare, HM Taufan Pawe memeriksakan diri ke rumah 4BACA BELUM... Nurdin Abdullah sakit. “Saya berinteraksi terakhir dengan Men- Menteri Budi Karya Sumadi GUBERNUR SULSEL HAL 07 hub pada 29 Februari di Rujab Gubernur Sulsel bertemu Menteri Infrastruktur dan santap malam bersama,” ujar Taufan, Ming- dan Manajemen Air Belanda gu, 15 Maret. Ia mengaku melakukan lang- Cora Van Nieuwenhuize kah pemeriksaan kesehatan terkait vi- membahas peluang kerja sama 11MARET di sektor transportasi. rus korona. “Untuk antisipasi, tadi pagi saya datang sendiri ke RSUD Andi Makkasau untuk melakukan pemer- Parepare iksaan. Hasilnya bisa menghubungi pihak RS,” terangnya. Direktur RSUD Andi Menko PMK Muhadjir Effendy Putuskan Makkasau, dr Ren- menyaksikan proses evakuasi ny Anggrae- WNI dari Jepang bersama “Untuk kewaspadaan ny Sari Kepala BNPB Doni Monardo, dini karena 14 hari lalu Menteri Perhubungan Budi Hari Ini pernah kontak dengan 02MARET Karya Sumadi, Gubernur Menhub.
    [Show full text]
  • An Analysis the Main Characters and the Plot in the Novel of Bacharuddin Jusuf Habibie‘S Habibie and Ainun
    AN ANALYSIS THE MAIN CHARACTERS AND THE PLOT ,1 THE N29EL OF BACHAR8DD,1 -868F HABIBIE‘S HABIBIE AND AINUN Yuliani1, Markus K Salombe2, Abdul Waris3 Abstract The aim of this research was to find out the main characters and the plot in —Habibie Ainun“. This research used qualitative research method. The instrument used in this research was non-test instrument. The main characters in this novel were Habibie and Ainun, who had similar characters. They were genius, smart, romantic, caring, lovely, faithful, patient, responsible, religious andhard worker. This novel told about Habibie and Ainun‘s love story. They faced all of the problems and obstacles both in Germany and in Indonesia. They could still pass all the obstacles through the power of their love. Until the end of the story when Ainun got illuntil death, their power of love could be seen through the story. The plot was progressive telling the story from the beginning until the end. Keywords: Habibie and Ainun; Main Characters; Plot. INTRODUCTION Literature is a personal expression of feeling, including experience, idea, motivation, and confidence in the concrete description by using language. According to Wiyatmi (2006:15), —Sastra pada umumnya dipandang seEagai karya imajinatif yang memiliki kaitan dengan istilah belles letters (—tulisan yang indah dan sopan“, berasal dari Eahasa 3erancis)“. Based on the statement, the literature is a work of imagination which is beautiful.The literary work can bring us to the world of dream and take us away from reality. The literary work is born from the author's appreciation of the reality that the world cannot be separated from the knowledge and experience of the authors, and all that exists around the author bring encouragement and inspiration.In addition, there are many kinds of literary works they are drama, poetry, and novel.
    [Show full text]
  • L:\Annual Report\2003\Annual Re
    Message from the Chairman In five years, The Habibie Center has succeeded in accomplishing a number of important activities, in the midst of the extremely dynamic political and economic environment in Indonesia as well as in the world over the past year. The consolidation of various institutions under the center is underway and will prove useful as a foundation for future programs and activities. A variety of issues, from constitutional reform to umpowerment people through information technology, have been the focus of a series of discussions, seminars and workshops held by the center. This year, The Habibie Center had the honor of hosting a limited gathering among religious leaders around the world. The participants of the meeting which consisted of 40 chosen former world leaders agreed to generate the spirit of “Universally Declare Humankind’s Responsibility”. In the future, the Habibie Center hopes to conduct activities focused on efforts to uphold the values and principles of human rights and democracy in Indonesia, good governance as well as the accelerated process of regional empowerment through regional autonomy and decentralization. To accomplish this, the Habibie Center will forge ties with various organizations, both domestic and foreign, which have similar concerns in regard to these issues. Hopefully, working together we can set up positive and productive programs that will be beneficial to the Indonesian people. All forms of cooperation and collaboration will be undertaken, especially in efforts to secure financial assistance for the programs offered. Finally, we would like to express our gratitude to the various parties that have participated in the activities of the Habibie Center over the past year, and hope that we can improve our efforts in the future.
    [Show full text]
  • Implikatur Yang Terungkap Dalam Film Habibie Dan Ainun (Implicature That Revealed in the Movie of Habibie and Ainun)
    IMPLIKATUR YANG TERUNGKAP DALAM FILM HABIBIE DAN AINUN (IMPLICATURE THAT REVEALED IN THE MOVIE OF HABIBIE AND AINUN) Fithratun Nisa dan Jumadi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Lambung Mangkurat, Jl. Brigjen. H. Hasan Basry, Kampus Kayu Tangi, Banjarmasin, Kode Pos 70123, e-mail [email protected] Abstract Implicature that Revealed in the Movie of Habibie and Ainun. The purpose of this research is reveal to appearance of implicature in the movie of Habibie and Ainun and reveal the functions of implicature in the movie of Habibie and Ainun. This research uses qualitative approach by using a descriptive method. Data source in this research is Habibie and Ainun the movie, dialogue utter- ances in the movie, and written documents like dialogue utterances transcript in the movie of Habibie and Ainun. To collect the data uses attention method and follow up with continuation tekhnik: observation techniques and written technique. The result of this research found that. First, in the movie of Habibie and Ainun found conventional implicature, such as “Kamu bukan Superman” and conversational implicatures, such as Ainun: “Kamu baru datang?” Anis: “Iya, Aku baru datang. Nih mas Suwis kerja dulu nih!”. Appearance of conversational implicature in this research reveal from Grice breaking cooperative principal, according: (a) breaking maxims of quantity, (b) breaking maxims of quality, (c) breaking maxims of relation, and (d) breaking maxims of way. Second, the function of implicature in Habibie and Ainun movie, (a) function of implicature in act utterance directive include advice, command, to ask, and to forbid, (b) function of implicature in act expres- sive utterance includes ribbing, to praise, regret, sulk, worry, fear, and sad, and (c) function of implicature in act utterances asertive to give reason, tell, to report, to explain, to state, to convince, to story, insist, and to estimate.
    [Show full text]
  • Habibie & Ainun
    KISAH CINTA DALAM NOVEL “HABIBIE & AINUN” (Analisis Strukturalisme Roman Jakobson Tentang Cinta Keluarga Sakinah) TESIS Oleh: Rengga Ari Prasetyo NIM: 212316009 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PONOROGO PASCASARJANA SEPTEMBER 2019 SURAT PERSETUJUAN PUBLIKASI Yang Bertanda tangan di bawah ini: Nama : : NIM : : Fakultas : : Program Studi : : Judul Skripsi/Tesis : : Menyatakan bahwa naskah skripsi / tesis telah diperiksa dan disahkan oleh dosen pembimbing. Selanjutnya saya bersedia naskah tersebut dipublikasikan oleh perpustakaan IAIN Ponorogo yang dapat diakses di etheses.iainponorogo.ac.id. Adapun isi dari keseluruhan tulisan tersebut, sepenuhnya menjadi tanggung jawab dari penulis. Demikian pernyataan saya untuk dapat dipergunakan semestinya. Ponorogo, Tahun Penulis ( ) ABSTRAK Prasetyo, Rengga Ari. Kisah Cinta dalam Novel “Habibie & Ainun” (Analisis Strukturalisme Roman Jakobson tentang Keluarga Sakinah). Tesis. Pascasarjana. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo. Pembimbing: Dr. Aksin, S.H., M. Ag. Kata Kunci: Keluarga Sakinah, Cinta, Novel “Habibie & Ainun”, Fungsi Bahasa Habibie membuktikan dengan karya sebuah novelnya, yang berspirit pembelaan kesetiaan cintanya sehingga terbentuk keluarga yang sakinah. Dalam novelnya Habibie mengatakan dalam pengantar novelnya: “saat-saat, di mana kami lebih memaknai kehidupan ini sebagai pasangan hidup sejati yang diberkahi Allah SWT, menjadi keluarga sakinah”. Habibie adalah seorang pemikir yang memberikan pikirannya tentang cinta dalam keluarga sakinah. Tetapi masih banyak timbul kenyataan di lapangan yang bertentangan dengan yang disampaikan. Berarti, belum dikatakan berhasil dalam penyampaian pesannya. Keberhasilan antara pengirim pesan dengan yang dikirimi pesan ini merupakan hasil yang dicita-citakan oleh ilmu tentang cara penyampaian. Konsep cinta yang seperti apa yang ingin disampaikan Habibie kepada pembaca. Sehingga nantinya bisa digunakan oleh pembaca luas sehingga tidak terjadi kenyataan masyarakat yang kering cinta seperti dewasa ini.
    [Show full text]
  • I. Drug Abuse and Illicit Trafficking in Drugs at Global and Regional Levels
    I. Drug Abuse and Illicit Trafficking in Drugs at Global and Regional Levels. It was estimated that in 2016, 275 million people all over the world have taken a drug at least once in their lifetime (approximately 5.6% of the world population at the age 15-64 years). This population consisted of 192 million marihuana users, 34 million users of prescribed amphetamine and stimulant East Nusa Tenggara/NTT, 21 million ecstasy users, 19 million opiate users, and 18 million cocaine addicts. Among these drug abusers 31 million are extremely in need of treatment, as they suffer from severe drug abuse problems. Based on WHO data at least 450 people died from drug abuse in 2015. Opioids are still the main destructive factor causing approx. 76% of death cases among victims of drug abuse. There are 11 million injecting drug abusers in the world; 1.3 million among them are HIV carriers; 5.5 million have Hepatitis C, and 1 million have both, HIV and hepatitis C. a. The Latest Trend 1) Compared to the previous years the total production of herbal based Narcotics has reached its highest record this year. The global production of opium has increased rapidly 65% from the production in 2016, reaching a total of 10,500 tons in 2017. The largest opium production of 9,000 tons was produced by Afghanistan. An increase of 87% from the previous year. Cultvation area of opium poppy increased 37% in 2017. Nearly 420,000 Ha of opium poppy cultivation was discovered, 75% of which was found in Afghanistan.
    [Show full text]