TASAWUF KULTURAL Fenomena Shalawat Wahidiyah

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

TASAWUF KULTURAL Fenomena Shalawat Wahidiyah TASAWUF KULTURAL Fenomena Shalawat Wahidiyah i Tasawuf Kultural: Fenomena Shalawat Wahidiyah ii Tasawuf Kultural: Fenomena Shalawat Wahidiyah TASAWUF KULTURAL: Fenomena Shalawat Wahidiyah Sokhi Huda © LKiS, 2008 xxviii + 372 halaman; 14,5 x 21 cm 1. Tasawuf kultural 2. Shalawat Wahidiyah ISBN: 979-1283-72-9 ISBN 13: 9789791283724 Pengantar: Prof. Dr. Nur Syam, M.Si. Editor: Moh. Ahsin Rancang Sampul: Haitami el-Jayd Penata Isi: Santo Pemeriksa Aksara: Abdul Ghoni Penerbit LKiS Yogyakarta Salakan Baru No 1 Sewon Bantul Jl. Parangtritis Km 4,4 Yogyakarta Telp.: (0274) 387194, 7472110 Faks.: (0274) 417762 http://www.lkis.co.id e-mail: [email protected] Cetakan I : Juli 2008 Percetakan dan distribusi: PT. LKiS Pelangi Aksara Yogyakarta Salakan Baru No 1 Sewon Bantul Jl. Parangtritis Km. 4,4 Yogyakarta Telp.: (0274) 387194, 7472110 Faks.: (0274) 417762 http://www.lkis.co.id e-mail: [email protected] iv PENGANTAR REDAKSI Banyak kalangan dan juga sejarawan yang berpendapat bahwa Islam yang masuk ke negeri ini adalah Islam yang berbau mistis (tasawuf). Oleh karena itu, tidak mengherankan jika sejak awal ke- datangan Islam, muncul banyak tokoh sufi di negeri ini yang meng- ajarkan praktik keagamaan asketis, sebut saja misalnya, Hamzah al- Fansuri dan Syamsuddin as-Sumatrani; dua tokoh sufi-falsafi yang mempunyai pengaruh cukup besar dalam menyebarkan Islam yang bercorak mistis (tasawuf) ke seluruh penjuru Nusantara. Dalam perkembangannya, dua tokoh sufi-falsafi tersebut kemudian disusul oleh para tokoh tasawuf berikutnya, yakni Nuruddin ar-Raniri, Abd Ra’uf an-Sinkili, Abd Shamad al- Palimbani, Abdul Muhyi (Pamijahan), Muhammad Aidrus, dan Syaikh Yusuf al-Makassari. Akan tetapi, munculnya tokoh-tokoh sufi pasca-Hamzah al-Fansuri dan as-Sumatrani ini lebih menampakkan ajaran tasawuf yang bercorak sunni, tipikal al- Ghazali. Bahkan, tasawuf yang bernuansa pemahaman al-Ghazali ini kemudian menjadi begitu dominan di Nusantara. Munculnya banyak tokoh sufi sejak kedatangan Islam di Nusantara ini tidak terlepas dari para ulama negeri ini yang belajar di dunia Arab, yang kemudian kembali dengan membawa ajaran tasawuf/tarekat yang diperoleh dari guru-guru mereka, baik yang langsung dari sumber-sumber Arab, seperti al-Qusyairi dan al- v Tasawuf Kultural: Fenomena Shalawat Wahidiyah Kurani, maupun lewat ulama-ulama sufi Nusantara yang ada di negeri Arab. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika sejumlah tarekat yang berkembang dan dianut kalangan muslim di Indone- sia, misalnya Qadiriyah, Naqsyabandiyah, Syathariyah, Khalwatiyah, dan Sammaniyah, merupakan anggitan dari para ulama Timur Tengah. Akan tetapi, ada juga ulama Nusantara yang cukup kreatif dan berani berijtihad dengan menggabungkan dua aliran tarekat yang berbeda menjadi satu kesatuan ajaran. Langkah ini ditempuh oleh Syaikh Ahmad Khatib as-Sambasi (Kalimantan). Dengan demikian, dia tidak sekadar mengkonsumsi ajaran tarekat produk ulama Timur Tengah, tetapi telah memproduk ajaran tarekat tersendiri. Keberaniannya dalam berijtihad melampaui para tokoh sufi lain di negeri ini. Produk pemikirannya itulah yang sekarang popular dengan sebutan tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah, yang merupakan perpaduan dari dua tarekat yang sangat masyhur, yaitu tarekat Qadiriyah anggitan Syaikh Abdul Qadir al-Jailani dan tarekat Naqsyabandiyah anggitan Syaikh an-Naqsyabandi. Pada perkembangan selanjutnya, di negeri ini juga muncul dua aliran tasawuf/tarekat yang cukup popular dan sekaligus kontroversial, yakni Shiddiqiyah dan Wahidiyah. Dua aliran tasawuf ini lahir di Jawa Timur. Shiddiqiyah lahir di Jombang dan bercirikan ketarekatan sedangkan Wahidiyah lahir di Kediri dan bercirikan ketasawufan. Kedua aliran tarekat/tasawuf ini juga berkembang cukup pesat di tengah-tengah masyarakat muslim Indonesia, dan memiliki sistem organisasi yang cukup baik dan kuat. Hanya saja, dua aliran tarekat/tasawuf ini banyak mendapat sorotan dari para ulama karena ajarannya yang dinilai menyimpang dan dianggap tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika kedua aliran tarekat/tasawuf ini tidak diakui sebagai tarekat yang sah (ath-thariqah ghair al-mu’tabarah). Meski demikian, kedua aliran tarekat/tasawuf ini, khususnya Wahidiyah, dalam realitas masyarakat Indonesia, mengalami perkembangan yang cukup pesat dan memiliki pengikut yang banyak. Ini tentu vi Pengantar Redaksi saja merupakan fenomena yang sangat menarik. Buku yang ada di hadapan pembaca ini mencoba mengkaji secara komprehensif fenomena Wahidiyah sebagai sebuah aliran tasawuf kultural. Dalam hal ini, penulis coba melacak kelahiran Shalawat Wahidiyah sebagai aliran tasawuf yang penuh kontroversi, dinamika yang terjadi di dalamnya, respons para ulama terhadapnya, dan juga sistem ajaran dan juga pengorganisasiannya. Tak pelak, tema kajian buku ini sangat menarik untuk dicermati dan didiskusikan secara terus-menerus, terutama di tengah kecenderungan masyarkat muslim negeri ini yang sering mengklaim diri dan kelompoknya sebagai yang paling benar dan absah. Kami mengucapkan terima kasih kepada Saudara Sokhi Huda yang telah mempercayakan penerbitan buku ini kepada kami; juga kepada Prof. Dr. Nur Syam, M.Si yang telah memberi kata pengantar untuk buku ini. Selamat Membaca! vii Tasawuf Kultural: Fenomena Shalawat Wahidiyah viii KATA PENGANTAR Bism illâh i ar-rah m âni ar-rah îmi Allâh um m a sh alli ‘alâ sayyid inâ M uh am m ad w a ‘alâ âli sayyid inâ Muh am m ad . Saya m erasa sangat bangga diberi k esem patan untuk m em baca nask ah yang ditulis oleh Saudara Sok h i H uda yang sek arang ada di tangan pem baca. Mem baca nask ah ini, rasanya seperti m elanglang dunia tasaw uf lok al yang pernik -pernik sejarah , ajaran, ritual, dan dim ensi-dim ensi k etasaw ufannya sebagai pattern .for b eh avior diulas secara k om preh ensif dan m endasar. Untuk m engh adirk an k arya ini tentunya m em butuh k an k eseriusan luar biasa dan k erja k eras. Keh adiran k arya ini sesungguh nya bisa m enjadi tonggak baru dalam pengk ajian prak tik tasaw uf yang selam a ini lebih banyak berk utat pada corak nya yang transplanted , yang datang dari negeri seberang. Kajian tentang Sh alaw at Wah idiyah m enyajik an sesuatu yang lain. Saya m em ilik i sejum lah pengalam an m eneliti tarek at, yaitu k etik a m elak uk an penelitian etnografi k eh idupan penganut tarek at Syatariyah di Jaw a Tengah dan penelitian tarek at Q adiriyah w a Naq syabandiyah di Cuk ir Jom bang dan penelitian lain di bidang tarek at, serta m em bim bing sejum lah k arya ilmiah di bidang k e- tarek atan. ix Tasawuf Kultural: Fenomena Shalawat Wahidiyah Tarek at selalu m engandung ajaran yang diyak ini sebagai ajaran yang bercorak “rah asia” (sirr) seh ingga tidak m udah untuk dik aji. Peneliti tetap berada di dalam posisinya sebagai the O ther yang tidak ak an pernah bisa m em asuk i relung dalam ajaran tarek at yang rah asia tersebut. Mesk ipun sejum lah tarek at telah go pub lic, tetap saja ada dim ensi m endalam atau “esoterik ” yang tidak m udah didek ati oleh “orang luar”. D engan k ata lain, agar bisa m em ah am ai dunia tarek at, m ak a “m asuk i, selam i, alam i, dan pah am i”. Begitulah k ira-k ira nalar k etarek atan. Pengk ajian tentang Islam Indonesia, NU dan tarek at m enuai m asa boom ing di tah un 19 9 0-an. D i tah un 19 80-an, k ajian ak adem is tentang NU dan tarek at m asih sangat jarang, jika tidak dik atak an terbatas. K alangan ak adem is lebih cend erung m engk aji k aum m odernis dari berbagai aspek nya, seperti gerak an politik , k eagam aan, sosial, dan budaya. Tulisan tentang Islam dan NU dan apalagi tarek at m asih sebatas pada k ajian-k ajian yang bersifat sepotong-sepotong dalam bentuk m ak alah -m ak alah . Mulai tah un 19 9 0-an, k etik a NU telah m enjadi lok om otif gerak an k eagam aan be rb asis postrad isionalism e, d atanglah pe m inat k ajian-k ajian tentang NU dan juga tarek at. Beberapa peneliti, seperti Clifford Geertz,1 m em ang m engk aji NU, nam un NU m asih sek adar m enjadi bagian saja di dalam tulis- annya, buk an k ajian utuh tentang NU. O leh k arena itu, k ita banyak berutang budi k epada Andree Feillard,2 Martin van Bruinessen,3 Greg Fealy,4 dan juga Greg Barton sebagai ilmuan-ilmuan yang m eram bah k ajian tentang NU secara k om preh ensif dan m endalam , 1 Clifford Geertz, Abangan, Santri, Priyayi dalam Masyarakat Jawa, (Jakarta: Pustaka Jaya, 1981). 2 Andree Feillard, NU vis a vis Negara, (Yogyakarta: LKiS, 1999). 3 Martin van Bruinessen, NU, Tradisi, Relasi-Relasi Kuasa dan Pencarian Wacana Baru, (Yogyakarta: LKiS, 1994). 4 Greg Fealy, ljtihad Politik Ulama, Sejarah NU 1952-1967, (Yogyakarta: LKiS, 1998). 5 Faisal Ismail, NU, Gusdurisme dan Politik, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1999). x Kata Pengantar dan k em udian diik uti oleh para pengk aji Indonesia lain, seperti Faisal Ism ail,5 La O de Ida,6 dan Sh onh aji Sh oleh .7 D em ik ian pula k ajian tentang tarek at juga m enjadi m engedepan di tah un 19 9 0-an dan 2000-an. Sejum lah tulisan m uncul, antara lain: Martin van Bruinessen,8 Mah m ud Suyuti,9 Ajid Th oh ir,10 Nur Syam ,11 dan R ajasa Mu’tash im .12 Tulisan-tulisan tentang tarek at tam pak nya terfok us pad a pe ne litian terh ad ap tare k at yang d ianggap m u’tabarah , sebagaim ana penetapan ulam a NU. Mem ang, perbincangan tentang m u’tabarah atau gh airu m u’tab arah pernah m engalam i m asa k rusial. Ak an tetapi, sepanjang yang penulis d ik etah ui, d alam h al ini dom inasi politis lebih m engem uk a k etim bang aspek ajaran atau lainnya.
Recommended publications
  • 25 Upaya Mengoptimalkan Implementasi Aplikasi
    UPAYA MENGOPTIMALKAN IMPLEMENTASI APLIKASI INAPORTNET Eko Nur Hidayat1) 1 Program studi Teknika, Politeknik Bumi Akpelni Jl. Pawiyatan Luhur II/17, Bendan Dhuwur, Semarang. *Email: [email protected] Abstrak Era revolusi industri 4.0 ditandai dengan perpaduan teknologi yang mengaburkan batas antara bidang fisik,digital dan biologis, atau secara kolektif yang ditandai dengan munculnya terobosan menghubungkan perangkat apapun satu sama lain melalui internet (Internet of Things). Konsep tersebut juga diterapkan dalam pelayanan public di pelabuhan dengan system inaportnet. Masalah yang terjadi adalah pengguna sering mengalami loss connection sehingga pelayanan dilakukan melalui system manual. Penelitian ini menggunakan metode descriptive. Untuk menjamin konektivitas dari pengguna system dengan server, diperlukan konektivitas yang stabil dan mempunyai Service Level Agreement (SLA) yang tinggi. Konektivitas yang perlu dijaga baik dari sisi server maupun dari sisi pengguna. Sistem inaportnet akan berjalan optimal jika dari sisi server system selalu up dan terjamin konektivitasnyadengan kategori minimal tier 3 sedang dari sisi pengguna terjamin konektivitasnya dengan SLA diatas 99%. Optimalisasi dilakukan di kedua sisi baik server maupun pengguna. Hasilnya dengan optimalisasi implementasi inaportnet dapat meminimalisasi keluhan system down sehingga pelayanan kapal dan monitoring pergerakan kapal dan barang (petikemas) ekspor dan impor dapat dioptimalkan. Kata kunci: inaportnet, loss connection, servive level agreement, tier PENDAHULUAN depan, dan bertahan didalamnya,menjadi Revolusi industri 4.0 adalah era industri individu canggih dalam mengelola dan keempat sejak revolusi industri pertama memanfaatkan data, serta mampu bertahan pada abad ke-18. Era revolusi industri 4.0 dengan kecerdasan buatan akan membuat ditandai dengan perpaduan teknologi yang individu survive melewati revolusi industri mengaburkan batas antara bidang 4.0.
    [Show full text]
  • Archipel, 100 | 2020 [En Ligne], Mis En Ligne Le 30 Novembre 2020, Consulté Le 21 Janvier 2021
    Archipel Études interdisciplinaires sur le monde insulindien 100 | 2020 Varia Édition électronique URL : http://journals.openedition.org/archipel/2011 DOI : 10.4000/archipel.2011 ISSN : 2104-3655 Éditeur Association Archipel Édition imprimée Date de publication : 15 décembre 2020 ISBN : 978-2-910513-84-9 ISSN : 0044-8613 Référence électronique Archipel, 100 | 2020 [En ligne], mis en ligne le 30 novembre 2020, consulté le 21 janvier 2021. URL : http://journals.openedition.org/archipel/2011 ; DOI : https://doi.org/10.4000/archipel.2011 Ce document a été généré automatiquement le 21 janvier 2021. Association Archipel 1 SOMMAIRE In Memoriam Alexander Ogloblin (1939-2020) Victor Pogadaev Archipel a 50 ans La fabrique d’Archipel (1971-1982) Pierre Labrousse An Appreciation of Archipel 1971-2020, from a Distant Fan Anthony Reid Echos de la Recherche Colloque « Martial Arts, Religion and Spirituality (MARS) », 15 et 16 juillet 2020, Institut de Recherches Asiatiques (IRASIA, Université d’Aix-Marseille) Jean-Marc de Grave Archéologie et épigraphie à Sumatra Recent Archaeological Surveys in the Northern Half of Sumatra Daniel Perret , Heddy Surachman et Repelita Wahyu Oetomo Inscriptions of Sumatra, IV: An Epitaph from Pananggahan (Barus, North Sumatra) and a Poem from Lubuk Layang (Pasaman, West Sumatra) Arlo Griffiths La mer dans la littérature javanaise The Sea and Seacoast in Old Javanese Court Poetry: Fishermen, Ports, Ships, and Shipwrecks in the Literary Imagination Jiří Jákl Autour de Bali et du grand Est indonésien Śaivistic Sāṁkhya-Yoga:
    [Show full text]
  • Kapal Dan Perahu Dalam Hikayat Raja Banjar: Kajian Semantik (Ships and Boats in the Story of King Banjar: Semantic Studies)
    Borneo Research Journal, Volume 5, December 2011, 187-200 KAPAL DAN PERAHU DALAM HIKAYAT RAJA BANJAR: KAJIAN SEMANTIK (SHIPS AND BOATS IN THE STORY OF KING BANJAR: SEMANTIC STUDIES) M. Rafiek Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Indonesia ([email protected]) Abstract Ships and boats are water transportation has long been used by the public. Ships and boats also fabled existence in classical Malay texts. Many types of ships and boats were told in classical Malay texts are mainly in the Story of King Banjar. This study aimed to describe and explain the ships and boats in the Story of King Banjar with semantic study. The theory used in this research is the theory of change in the region meaning of Ullmann. This paper will discuss the discovery of the types of ships and boats in the text of the King saga Banjar, the ketch, ship, selup, konting, pencalang, galleon, pelang, top, boat, canoe, frigate, galley, gurab, galiot, pilau, sum, junk, malangbang, barge, talamba, lambu, benawa, gusu boat or bergiwas awning, talangkasan boat and benawa gurap. In addition, it was also discovered that the word ship has a broader meaning than the words of other vessel types. Keywords: ship, boat, the story of king banjar & meaning Pendahuluan Hikayat Raja Banjar atau lebih dikenal dengan Hikayat Banjar merupakan karya sastra sejarah yang berasal dari Kalimantan Selatan. Hikayat Raja Banjar menjadi sangat dikenal di dunia karena sudah diteliti oleh dua orang pakar dari Belanda, yaitu Cense (1928) dan Ras (1968) menjadi disertasi.
    [Show full text]
  • Kajian Terhadap Gambaran Jenis Senjata Orang Melayu Dalam Manuskrip Tuhfat Al-Nafis
    BAB 1 PENGENALAN ______________________________________________________________________ 1.1 Latar Belakang Masalah Kajian 1.1.1 Peperangan Dunia seringkali diancam dengan pergaduhan dan peperangan, sama ada peperangan antarabangsa, negara, agama, etnik, suku kaum, bahkan wujud juga peperangan yang berlaku antara anak-beranak dan kaum keluarga. Perang yang di maksudkan adalah satu pertempuran ataupun dalam erti kata lain merupakan perjuangan (jihad). Kenyataan ini turut di perakui oleh Sun Tzu dalam karyanya yang menyatakan bahawa peperangan itu adalah urusan negara yang penting untuk menentukan kelangsungan hidup atau kemusnahan sesebuah negara, maka setiap jenis peperangan itu perlu diselidiki terlebih dahulu matlamatnya.1 Di samping itu, perang juga sering dianggap oleh sekalian manusia bahawa ia merupakan satu perbalahan yang melibatkan penggunaan senjata sehingga mampu mengancam nyawa antara sesama umat manusia.2 Ini menunjukkan bahawa penggunaan senjata merupakan elemen penting dalam sebuah peperangan. Perang merupakan salah satu daripada kegiatan manusia kerana ia meliputi pelbagai sudut kehidupan. Peredaran zaman serta berkembangnya sesebuah tamadun telah menuntut seluruh daya upaya manusia untuk berjuang mempertahankan negara terutamanya dalam peperangan. Ini kerana pada masa kini perang merupakan satu 1 Saputra, Lyndon, (2002), Sun Tzu the Art of Warfare, Batam : Lucky Publisher, hlmn 8 2 Kamus Dewan Bahasa (Edisi Keempat), (2007), Kuala Lumpur : Dewan Bahasa dan Pustaka , hlmn 1178 masalah yang sangat besar, rumit dalam sebuah
    [Show full text]
  • Performing Indonesia a Conference and Festival of Music, Dance, and Drama
    Performing Indonesia a conference and festival of music, dance, and drama October 31−November 3, 2013 Freer Gallery of Art, Arthur M. Sackler Gallery, and S. Dillon Ripley Center, Smithsonian Institution A joint presentation of the Embassy of the Republic of Indonesia in Washington, D.C., and the Freer and Sackler Galleries, Smithsonian Institution Embassy of the Republic of Indonesia in Washington, D.C. H.E. Dr. Dino Patti Djalal, Ambassador of the Republic of Indonesia to the United States of America Freer Gallery of Art and Arthur M. Sackler Gallery Smithsonian Institution Julian Raby, The Dame Jillian Sackler Director of the Arthur M. Sackler Gallery and Freer Gallery of Art Performing Indonesia: A Conference and Festival of Music, Dance, and Drama steering committee Sumarsam, University Professor of Music, Wesleyan University Andrew McGraw, Associate Professor of Music, University of Richmond Haryo Winarso, Attaché for National Education, Embassy of the Republic of Indonesia Michael Wilpers, Manager of Public Programs, Freer and Sackler Galleries Ministry of The Embassy of the Education and Culture Republic of Indonesia, Republic of Indonesia Washington, D.C. Performing Indonesia a conference and festival of music, dance, and drama October 31−November 3, 2013 Schedule evening concerts conference International Gallery, S. Dillon Ripley Center Indonesian Music: Past and Present Javanese Shadow-Play: Hanoman on Fire* Keynote Address Thursday, October 31, 7:30 pm Traditional Performing Arts of Indonesia Javanese Dance and Gamelan from Yogyakarta* in a Globalizing World Friday, November 1, 7:30 pm Sumarsam Saturday, November 2, 11 am Musicians and Dancers of Bali* Freer, Meyer Auditorium Saturday, November 2, 7:30 pm Session 1 Traditional Theater and Dance from Sumatra* Perspectives on Traditional Repertoires Sunday, November 3, 7:30 pm Friday, November 1, 2–5:30 pm gamelan marathon S.
    [Show full text]
  • Compact Discs and Dvds - Popular, Jazz, Ethno Recent Releases - Spring 2016
    Compact Discs and DVDs - Popular, Jazz, Ethno Recent Releases - Spring 2016 Compact Discs 300 Entertainment Highly Suspect. Mister Asylum. 1 sound disc $13.98 300 Entertainment ©2015 TZZE 549128 2 857561005599 Contents: Mister Asylum -- Lost -- Lydia -- Bath Salts -- 23 / Sasha Dobson -- Mom -- Bloodfeather -- F*** Me Up -- Vanity -- Claudeland. Parental Advisory: Explicit Content. Grammy Nominee 2016: Best Rock Album. http://www.tfront.com/p-390736-mister-asylum.aspx Wap, Fetty. Fetty Wap. 1 sound disc $18.98 300 Entertainment ©2015 TZZE 552469 2 814908020226 Contents: Trap Queen -- How We Do Things -- 679 -- Jugg -- Trap Luv -- I Wonder -- Again -- My Way -- Time -- Boomin -- RGF Island -- D.A.M -- No Days Off -- I'm Straight -- Couple Bands -- Rock My Chain -- Rewind. http://www.tfront.com/p-393642-fetty-wap.aspx 429 Records Kidjo, Angelique. Sings. 1 sound disc $15.98 429 Records ©2015 FOTN 16042 2 795041604224 Contents: Malaika -- Ominira -- Kelele -- Fifa -- Otishe -- Bahia -- Petitie Fleur -- Samba Pa Ti -- Mamae -- Naima -- Loloye. Grammy Nominee 2016: Best World Music Album http://www.tfront.com/p-395928-sings.aspx Skaggs, Boz. Fool To Care. 1 sound disc $15.98 429 Records ©2015 FOTN 16032 2 795041603227 Contents: Rich Woman -- I M a Fool to Care -- Hell to Pay -- Small Town Talk -- Last Tango on 16th Street -- There S a Storm a Comin -- I M So Proud -- I Want to See You -- High Blood Pressure -- Full of Fire -- Love Don't Love Nobody -- Whispering Pines. http://www.tfront.com/p-387144-fool-to-care.aspx 4ad Records Beirut. No No No. 1 sound disc $14.98 4ad Records ©2015 FOUR 73525 2 652637352528 Contents: Gibralter -- No No No -- At Once -- August Holland -- As Needed -- Perth -- Pacheco -- Fener -- So Allowed.
    [Show full text]
  • Penyelundupan Sparepart Motor Terbongkar,
    EDISIRAKYAT 4391, TAHUN XV JUMAT, 22 MARET 2019 Rakyat Pos online: KLIK www.rakyatpos.com HARGA Rp. 3.000,- DariPOSRakyat Untuk Rakyat C M Hampir Setahun, Kasus OTT Y K Oknum Pajak Mangkrak Penyelundupan AKBP Slamet: Tunggu Saja Pasti Naik "Tunggu saja, PANGKALPINANG - hijaukan. Sekarang ini, penyidik Penanganan perkara Ramli Subdit III Tipikor Ditreskrimsus pasti naik. Aruan (31)---oknum pegawai Polda Bangka Belitung telah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) melengkapi kekurangan berkas Sparepart Motor Sekarang ini Pratama Bangka yang diduga perkara yang diminta oleh Jaksa telah melakukan pemerasan Penuntut Umum. kita masih terhadap Wajib Pajak (WP) "Memang RA (Ramli Aruan- Dikirim dari Malaysia melengkapi sebesar Rp50 juta pada tahun red), oknum pegawai pajak itu dan Thailand Tujuan 2018 silam, nyaris tak terdengar gak ditahan, kan penangguh- Bangka berkas dan lagi. an," kata Kasubdit III Tipikor Terbongkar Kabar terbaru yang didapat Ditreskrimsus Polda Babel, Barang Dijual Pelaku sudah kita Rakyat Pos, kasus yang meli- AKBP Slamet Ady Purnomo Secara Online batkan oknum pegawai pajak ini mewakili Direktur Reserse Kri- C lengkapi," belum dihentikan dan bakal naik minal Khusus (Dirreskrimsus) PANGKALPINANG - M ke persidangan atau dimeja- AKBP Indra Krismayadi saat Provinsi Kepulauan Bangka ditemui Rakyat Pos di Gedung Belitung disinyalir menjadi surga Y Ditreskrimsus Polda Babel, beredarnya barang-barang ilegal K Hampir Setahun, Kasus OTT Oknum Pajak Mangkrak Kamis (21/3/2019). yang diimport dari berbagai Coba kasus pencurian tiga bulan kelar deh… Ia menegaskan, Ramli Aruan negara. Termasuk barang berupa akan segera dinaikkan perkara- sparepart kendaraan yang diduga Mayoritas Calon Haji Bangka Idap Hipertensi nya hingga ke pengadilan. Na- masuk ke Pulau Bangka secara Waduh, mungkin sering kurang tidur ya Pak? mun sekarang ini, penyidik ilegal atau tanpa cukai.
    [Show full text]
  • Imposing Ceremonies Hawaii Arrives at San Pedro
    u 6 U. S. WEATHER BUREAU, June 21. Last 24 Hoars' Rainfall, trace SUGAR 96 DegTee Test Centrifugals, 4.40c. Per Ton, $88.00. Temperature, Max. 79; Min, 70. Weather, cloudy to fair. 83 Analysis Beets, Us. 4d. Per Ton, $88.00. ' KSTBlilHrih;U J'-.-i k. is vr i a Jk. W I IX I W m I- HONOLULU, HAWAII TERRITORY, MONDAY, JUNE 22, 1908. PRICE FIVE CENTS. ALII LAID TO REST WITH STANCH YACHT IMPOSING CEREMONIES HAWAII ARRIVES AT SAN PEDRO French Deputies and Senators Who Voted for Separation of Church and State Are Excommunicated Anna Gould and Her Prince Go to England. 4 f (Associated Prea Cablegram.) SAN PEDRO, June 22. The yacht Hawaii arrived here last night after an uneventful voyage. The Hawaii Yacht Club's Transpa- - The Hawaiian entry In the first cific entry, Hawaii, was cabled lant Transpacific yacht ra-J- e held two years night as having arrived at San Pedro, ago. La Paloma, leit here on April 14, She left here on June 2 about two 1906, at 2 p. m., and arrived at Ban o'clock and has made the 2300-mi- le trip Francisco on May 13 at 7 p. m., thm in 19 days, averaging 115 knots a day. (Continued on Taga Three.) THE CHURCH STRETCHES FORTH HER MAILED HAND : ; ' 2 W V;-- - -- - V' "J,-:-- . PARIS; June 22. The Deputies and Senators who voted for the separation of church and state have been excommunicated. Action in the determined purpose of the French government antl the French neoole to secure complete separation of church and state - j ' has been going1 on for abotitstnree years.
    [Show full text]
  • Image to PDF Conversion Tools
    Chicago, III. Week of June 18-11, 1933 .VoI. II. - No. 31. • / His Roommate's View Of Louis Dean By Douglas D_ Connah , Lanny Ross Is Still Studying Music Lanng Ros. By Lewis Y. Hagy Gladys Swarthout~ the "Met's Good Little Boy," By Mark A, Lueschep career. Eventually he hopes to become a program UKU· Hulick, to form the act of StoopnagTe and Budd. SoTM ti\'e, with program building, plannin~, and producing as time bter than I ('lI, they brought it to New York and the his major activities, although I doubt that he'll abandon Columbia nel\h>rk, .md he was choJ,t'n as their announce-r_ announcing entirely for a long time to come. lie enjoys Ile has been "'ith fhem ever since, during their rise to it too mu(h, Joldio stardom. lie h3~ scT\ed in mch \ariOU$ C;I('Ia.:;lies as announcer, I( was tuward. the end of 1910 that he came to Ne-.... program producer lmd dirc~tllr. station man~ger, con· York, ",here he \\a~ ~n NBC announcer for a time, lIe tinuity writer, air·time ~albmJn. and ~\en as minstrel· "non s\\ilChed ch"ius tv CBS, :md bt:fore long he gaine-d a ;ingcr and radio coJumnl~1. It .III started ",hi!e he was \\1,le repuloltion ;" rt.,<c,<;{Of of one of ra.dio's most pleas­ ,al~~ r(>presentative ing \ui(es. M(><llll'olllle he has also announced many elec­ in up('lcr l\ew York irKal tr;ln-.::riptions Jnd ~ntd ;IS a phantom movie ,vice_ ~Iate for a phono­ graph company, and lS C<\REI:R ",-,f(ofc radio hardly presaged IIhat 1'035 the inlroduction of to come.
    [Show full text]
  • ARABIC DICTIONARY [With Etymologies] by András Rajki 2005
    Version 2.1 7,758 words ARABIC DICTIONARY [with etymologies] by András Rajki 2005 A a : is it? a‘adda : prepare [‘adda] ab : August [Akk abu, Heb av] Per ab ab : father [Sem ’-b, Heb av, Akk abu, Syr aba, BAram ’b, Hrs hhayb, Meh hhayb, Amh abat, Tig ab, Uga ab, Phoen ’b] aba : refuse [Sem ’-b-y] abad : eternity [abbada] Ind abad, Per abad borrowed from Ara abada : flee [Sem ’-b-d, Akk abatu (destroy), Heb ibbed (lose), Syr ebd (perish), BAram ’bd, Uga ’bd, Phoen ’bd] abadi : eternal [abbada] Aze ebedi, Ful abada, Per abadi, Tur ebedi, Uzb abadiy borrowed from Ara abaqa : flee [OS abiq] abbada : make eternal [?] abbana : praise the dead [?] abda : show [?] abhama : be dark [?] abjad : alphabet [from the first four letters of the Ara alphabet (a, b, j, d)] Per abjad borrowed from Ara abkam : dumb [bakima] Per abkam borrowed from Ara ablagha : hand over, announce [balagha] ablaq : checkered, black-and-white [Ara blq (white)] abna : sons [tabanna] Per abna borrowed from Ara abnus : ebony from Gre ebenos from OEg habni from Nubian Alb abanoz, Bul abanos, Gre ampanozi, Hin abnus, Ind abnus, Per abnus, Rom abanos, Tur abanoz borrowed from Ara abril : April [from Lat aprilis] absala : cook unripe dates [Sem b-sh-l, Akk bashalu (be cooked, ripe), Heb hivshil (cook), Syr bashel, JNA bshl, Soq behel (be cooked), Amh besele, Uga bshl] abssara : see, notice [bassura] abu : father [ab] Per abu borrowed from Ara abyasz : white [basza] Tur beyaz, Ind abiad, Per abyasz, Tur beyaz borrowed from Ara acchara : put off, delay [Sem ’-ch-r, Mal iehor (other),
    [Show full text]
  • Weekly Pertamina Tandatangani Kontrak Baru Bagi Hasil Blok ONWJ
    BONUS SISIPAN KALEIDOSKOP BUDAYA 2016 Terbit Setiap Senin 23 Januari 2017 NO. 04 TAHUN LIII 20 Halaman http://www.pertamina.com/epaper weekly MarketInsight BRIBERY SETTLEMENT Baru­baru ini, perusahaan Inggris Rolls Royce tersangkut kasus suap internasional, yang bahkan turut menyeret mantan pejabat BUMN. Rolls Royce terbukti telah menyuap pimpinan negara atau perusahaan di Indonesia, China, Thailand, India serta negara lain untuk memuluskan penjualan mesin pesawat mereka kepada pihak­pihak tersebut. Pejabat Rolls Royce memang terhindar dari jeruji besi. Namun sesuai hukum di Inggris, perusahaan pelaku suap internasional tetap diganjar hukuman membayar Bribery Settlement (BS), yaitu denda dengan jumlah yang relatif besar. Dalam kasus ini, BS yang harus dibayar adalah sekitar Rp 11 trilliun. Ada banyak perusahaan global lain yang juga pernah Foto : TRISNO terlibat kasus suap internasional. Contohnya, Statoil pada Menteri ESDM Ignasius Jonan menjadi saksi dengan menandatangani kontrak baru bagi hasil gross split blok ONWJ antara Direktur Utama PT tahun 2004 terbukti menyuap pejabat pemerintah Iran untuk Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) Beni Jaffilius Ibradi dengan Kepala Satuan Kerja Khusus Minyak & Gas (SKK Migas) Amien Sunaryadi, di Kementerian ESDM, pada (18/1). Pertamina mendapat kepercayaan penuh dari pemerintah untuk melanjutkan pengelolaan memenangkan tender blok migas dan akhirnya membayar blok tersebut. BS hingga Rp 180 Milliar ke otoritas hukum Norwegia. Ada pula konsorsium Technip SA yang menyuap Pemerintah Nigeria hingga Rp 2.5 trilliun untuk memenangkan kontrak LNG. Akibatnya, Technip membayar BS sekitar Rp 4.5 trilliun. Pertamina Tandatangani Kontrak Baru Konsep BS memang lazim diterapkan di beberapa negara untuk menyelesaikan perkara hukum kasus suap.
    [Show full text]
  • The Seafarers and Maritime Entrepreneurs of Madura
    THE SEAFARERS AND MARITIME ENTREPRENEURS OF MADURA History, culture, and their role in the Java Sea timber trade Kurt Stenross This thesis is presented for the degree of Doctor of Philosophy, at Murdoch University February 2007 I declare that this thesis is my own account of my research and contains as its main content work which has not previously been submitted for a degree at any tertiary educational institution. Kurt Stenross Copyright © 2007 by Kurt Stenross; all rights reserved i THE SEAFARERS AND MARITIME ENTREPRENEURS OF MADURA History, culture, and their role in the Java Sea timber trade Kurt Stenross With photographs and line illustrations by the author ii Abstract The seafaring people of Madura, situated off the northeastern coast of Java, are one of the leading maritime groups in the Indonesian archipelago. They have played a major role in indigenous shipping, and since the second half of the nineteenth century their importance in this field has been second only to that of the Bugis and Makassarese. With their strong maritime orientation and outward economy, the coastal Madurese contrast strongly with the agricultural orientation of their near neighbours, the Javanese and the Balinese. The first part of this thesis presents the Madurese in historical context vis-à-vis the Javanese and the maritime groups of Sulawesi. It then considers the various historical and cultural-ecological factors which predisposed the coastal Madurese toward seafaring as a livelihood, and which enabled them to eclipse their former rivals along the north coast of Java. The main seafaring centres of Madura during the twentieth century are identified, with these being in three distinct locations: the northwest coast, the southwest coast, and the eastern islands of Madura.
    [Show full text]