Daftar Arsip Statis Pt Industri Pesawat Terbang Nusantara (Pt Iptn) 1950 - 1988
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
DAFTAR ARSIP STATIS PT INDUSTRI PESAWAT TERBANG NUSANTARA (PT IPTN) 1950 - 1988 DIREKTORAT PENGOLAHAN DEPUTI BIDANG KONSERVASI ARSIP ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA JAKARTA 2017 KATA PENGANTAR Berdasarkan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan, Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) sebagai lembaga kearsipan nasional wajib melakukan pengolahan arsip statis berskala nasional yang diterima dari lembaga negara, perusahaan, organisasi sosial politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan. Pengelolaan arsip statis ANRI bertujuan untuk menjamin keselamatan arsip sebagai bukti pertanggungjawaban nasional dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Arsip statis yang dikelola ANRI merupakan memori kolektif, identitas bangsa, bahan penelitian, dan pengembangan ilmu pengetahuan serta sumber informasi publik. Berkaitan dengan hal itu, Direktorat Pengolahan ANRI pada Tahun Anggaran 2016 melaksanakan penyusunan Daftar Arsip Statis PT IPTN 1950-1988. Substansi arsip yang dimuat dalam daftar arsip ini adalah arsip terkait pelaksanaan tugas dan fungsi PT IPTN yang tercipta pada 1950-1988, dan arsip statis PT IPTN yang dikelola terdiri dari arsip tekstual. Daftar arsip ini merupakan sarana bantu penemuan arsip statis PT IPTN yang tersimpan di ANRI. Kami menyadari daftar arsip ini masih belum sempurna, namun daftar arsip ini sudah dapat digunakan untuk mengakses arsip statis PT IPTN periode 1950-1988 yang tersimpan di ANRI. Akhirnya, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pimpinan ANRI, tim, dan semua pihak yang telah membantu penyusunan Daftar Arsip Statis PT IPTN 1950-1988 ini. Semoga Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa membalas amal baik yang telah Bapak/Ibu/Saudra berikan. Amin. Jakarta, Januari 2017 Direktur Pengolahan Drs. Azmi, M.Si. ii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i KATA PENGANTAR .................................................................................... ii DAFTAR ISI ................................................................................................... iii I. PENDAHULUAN ................................................................................... v A. Sejarah Organisasi ............................................................................ v B. Sejarah Arsip ...................................................................................... xi C. Teknis Penyusunan Daftar Arsip ....................................................... xii D. Petunjuk Akses Arsip ........................................................................ xiv 1. Penggunaan Daftar Arsip ............................................................. xiv 2. Penggunaan Arsip sebagai Sumber Data ..................................... xvi II. URAIAN DESKRIPSI ARSIP ................................................................ 1 A. Fasilitatif ......................................................................................... 1 1. Organisasi dan Tata Laksana ........................................................ 1 2. Administrasi Umum ...................................................................... 3 3. Kepegawaian ................................................................................. 12 4. Keuangan ...................................................................................... 55 5. Logistik ......................................................................................... 81 a. Pertanahan ................................................................................ 81 b. Pembangunan dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana ........ 83 c. Kendaraan Kantor .................................................................. 133 d. Peralatan dan Perlengkapan Kantor ....................................... 135 6. Kerja Sama .................................................................................... 141 iii B. Substantif .......................................................................................... 192 1. Produksi ........................................................................................ 192 a. Pesawat ................................................................................... 192 b. Spare Part, Tool, Jig .............................................................. 197 c. Program Kerja dan Pengembangan Industri ........................... 204 2. Pemeliharaan, Perbaikan, dan Pemeriksaan Pesawat .................... 208 3. Komersil ........................................................................................ 215 4. Penelitian dan Pengembangan ...................................................... 221 5. Sertifikasi ...................................................................................... 224 III. PENUTUP .............................................................................................. 248 Indeks Nama Orang ............................................................................... 249 Indeks Lembaga/Organisasi ................................................................... 258 Indeks Tempat ....................................................................................... 270 Daftar Singkatan .................................................................................... 274 iv I. PENDAHULUAN A. Sejarah Organisasi Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari beribu pulau besar dan kecil yang dipisahkan oleh lautan. Dengan kondisi geografis yang demikian, Indonesia dapat menjadi negara kuat yang tidak hanya mengsuasai komunikasi darat, laut tetapi juga komunikasi udara. Berlatar belakang hal tersebut maka bangsa Indonesia sejak sebelum kemerdekaan telah mulai membangun industri pesawat terbang. Karena dengan penguasaan komunikasi di udara akan sangat mendukung pembangunan ekonomi dan pertahanan nasional. Kesempatan bangsa Indonesia untuk membuat pesawat terbang semakin besar di masa perang kemerdekaan dan setelah kemerdekaan. Pada masa perang kemerdekaan diwarnai dengan merebut dan memodifikasi pesawat untuk kepentingan perjuangan merebut kemerdekaan. Setelah kemerdekaan cita-cita bangsa Indonesia untuk membuat pesawat sendiri semakin terbuka lebar. Tahun 1946 di Yogyakarta dibentuk Biro Rencana dan Konstruksi di lingkungan Tentara Republik Indonesia Angkatan Udara (TRI AU). Biro ini didirikan untuk menyelenggarakan perbaikan, perawatan pesawat dan melakukan usaha pembuatan pesawat sendiri dengan bahan-bahan yang tersedia pada saat itu. Untuk mendukung fungsi tersebut dibuka sebuah bengkel di Pangkalan Udara Maospati Madiun dipimpin Opsir Udara III (OU III) Wiweko Soepono. Prestasi yang telah dicapai Biro Rencana dan Konstruksi adalah pembuatan pesawat layang jenis glider “zogling” yang dinamakan NWG-1 (Nurtanio Wiweko Glider). Pesawat glider “zogling” ini dibuat tahun 1946 oleh Opsir Muda Udara II (OMU II) Nurtanio Pringgoadisurjo yang disupervisi oleh OU III Wiweko Supono, dan dibantu oleh Letda Udara Tosin bin Kusen dan Letda Udara Achmad bin Talim serta para teknisi lainnya. Selama tahun 1946 v telah dibuat enam pesawat dan digunakan untuk melakukan seleksi dan pelatihan awal calon-calon kadet penerbang TRI AU, sebelum mereka dikirim ke sekolah penerbangan di India. Prestasi lain yang capai oleh Biro Rencana dan Konstruksi yaitu memproduksi pesawat terbang jenis “piper cup” dengan menggunakan mesin sepeda motor Harley Davidson 750 CC buatan tahun 1928. Pesawat ini diberi nomor registrasi RI X atau dikenal sebagai pesawat WEL X (Wiweko Experimental Lightplane). Selain mengembangkan pembuatan pesawat terbang, juga dikembangkan pembuatan helikopter. Helikopter yang berhasil dibuat diberi registrasi R1-H dan menjadi helikopter pertama hasil karya anak bangsa, akan tetapi helikopter tersebut mengalami kerusakan total akibat agresi Militer Belanda. Kegiatan di Biro sempat terhenti akibat timbulnya pemberontakan Madiun dan Agresi Militer Belanda. Kegiatan pengembangan pesawat dilanjutkan kembali setelah masa agresi berakhir, dan dilakukan pemindahan bengkel ke lapangann udara Andir (Pangkalan Udara Husein Sastranegara). Dikarenakan intensitas kegiatan di bengkel lapangan udara Andir sangat tinggi, tahun 1953 bengkel tersebut diberi wadah tersendiri dengan nama Seksi Percobaan yang dipimpin oleh Letda Udara Tosin bin Kusen dan Letda Udara Achmad bin Talim di bawah pengawasan Komandan Depot Perawatan Teknik Udara Mayor Udara Nurtanio Pringgoadisurjo. Karya pertama yang dihasilkan di Seksi Percobaan adalah pesawat terbang “Si Kumbang” hasil rancangan tahun 1954. Si Kumbang merupakan pesawat yang keseluruhan konstruksinya dibuat dari bahan logam dengan tempat duduk tunggal dan diproduksi sebanyak tiga unit. Tanggal 24 April 1957 Seksi Percobaan ditingkatkan menjadi Depot Penyelidikan, Percobaan dan Pembuatan Pesawat Terbang. Depot tersebut berhasil memproduksi lima unit pesawat terbang “Si Belalang 90” yang merupakan pesawat latih bagi calon penerbang di Akademi Angkatan Udara dan Pusat Penerbangan Angkatan Darat. Di samping vi itu di tahun yang sama juga berhasil dibuat pesawat “Si Kunang” dan helikopter “Si Manyang” dan “Si Kolentang”. Sejalan dengan prestasi yang telah diperoleh dan dalam rangka mengembangkan hasil pesawat yang sudah dibuat maka dibentuk Lembaga Persiapan Industri Penerbangan (LAPIP) pada 1 Agustus 1960 berdasar Keputusan Menteri/Kepala Staf Angkatan Udara No. 488. Sebagai Direktur LAPIP dipercayakan kepada Komodor Muda Nurtanio Pringgoadisurjo. LAPIP bertugas menyiapkan pembangunan industri penerbangan dalam bidang penyelidikan dan percobaan serta bertugas