Kelas3 Ips Danangendarto.Pdf

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Kelas3 Ips Danangendarto.Pdf Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-Undang IPS Terpadu 3 Untuk SMP/MTs Kelas IX 300.7 ILM Ilmu Pengetahuan Sosial 3 : Untuk SMP/MTs Kelas ix / Danang Endarto…[et al] ; penyunting, Achmad Buchory, llustrator, Purwanto . — Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009. xii, 286 hlm. : ilus. ; 25 cm. Bibliografi : hlm. 279-280 Indeks ISBN 978-979-068-675-5 (no.jilid lengkap) ISBN 978-979-068-681-6 1. Ilmu-ilmu Sosial-Studi dan Pengajaran I. Judul II. Achmad Buchory III. Purwanto Hak Cipta Buku ini dibeli oleh Departemen Pendidikan Nasional dari Penerbit CV. HaKa MJ Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2009 Diperbanyak oleh ..... ii IPS Terpadu SMP dan MTs Kelas IX Kata Sambutan Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun 2009, telah membeli hak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis/penerbit untuk disebarluaskan kepada masyarakat melalui situs internet (website) Jaringan Pendidikan Nasional. Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan dan telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2007 tanggal 25 Juni 2007. Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para penulis/ penerbit yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh para siswa dan guru di seluruh Indonesia. Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada Departemen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (down load), digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat. Namun, untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Diharapkan bahwa buku teks pelajaran ini akan lebih mudah diakses sehingga siswa dan guru di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri dapat memanfaatkan sumber belajar ini. Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada para siswa kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan. Jakarta, Juni 2009 Kepala Pusat Perbukuan Kata Sambutan iii Kata Pengantar Ilmu Pengetahuan Sosial/IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di tingkat SMP/MTs. Pada jenjang SMP/MTs, pelajaran IPS mencakup materi geografi, ekonomi, sejarah, maupun sosiologi yang diberikan secara terpadu. Melalui buku IPS yang kami terbitkan ini kami berharap siswa maupun guru dapat menggunakannya dalam proses pembelajaran di sekolah. Buku IPS ini disusun untuk memenuhi kebutuhan akan salah satu buku pelajaran di tingkat SMP/MTs sesuai tuntutan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang diisyaratkan dalam kurikulum. Materi dalam buku ini disajikan dengan pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) sehingga baik siswa maupun guru lebih mudah mencapai target pembelajaran yang hendak dicapai. Buku ini ditulis agar mudah dipelajari. Uraian materi dalam buku ini didahului dengan fakta-fakta yang ada dan dekat dengan kehidupan siswa. Contoh yang diambil dapat memperjelas konsep yang hendak diberikan. Untuk melatih kemampuan siswa dalam memahami konsep secara individu disajikan kegiatan individu dan untuk melatih kecakapan sosial siswa disajikan kegiatan kelompok. Pada akhir bab disajikan rangkuman untuk mengetahui konsep-konsep penting dalam satu bab. Evaluasi berguna untuk melatih kemampuan kognitif siswa. Dengan pola buku seperti yang kami sajikan tersebut, kami berharap peserta didik maupun guru dapat menggunakannya dalam proses belajar-mengajar di sekolah. Selamat menggunakan buku ini. Surakarta, April, 2008 Tim Penulis iv Kata Pengantar Petunjuk Penggunaan Buku 12345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012 Tujuan PembelajaranPembelajaran: 12345678901234567890123456789012 12345678901234567890123456789012Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran berisikan tujuan 12345678901234567890123456789012 utama yang diharapkan dikuasai oleh Pada bab ini kalian akan mempelajari peserta didik setelah mempelajari tentang negara maju dan berkembang. materi dalam satu bab. Kata KunciKunci: Kata Kunci Kata Kunci merupakan kata inti yang Negara maju perlu diketahui berkaitan dengan Negara berkembang materi yang akan dipelajari. Industri Ilmu pengetahuan Peta Konsep Negara Maju dan Berkembang Peta KonsepKonsep: Negara Peta Konsep merupakan bagan/alur Memiliki potensi yang sistematis untuk mempelajari suatu konsep. Tujuannya untuk lebih memudahkan peserta didik memahami Sumber Daya Sumber Daya materi dalam satu bab. Alam/SDA Manusia/SDM Berdasarkan kemampuan mengolahnya dan penguasaan Iptek Kegiatan IndividuIndividu: Kegiatan Individu perlu dilakukan oleh peserta didik secara individu atau Kegiatan Individu peorangan. Tujuannya untuk melatih kecakapan akademik secara personal. Perhatikan pendapatan per kapita dan jumlah penduduk di berbagai kawasan benua berikut ini! Kegiatan KelompokKelompok: Kegiatan ini biasa dilakukan secara Kegiatan Kelompok berkelompok untuk memecahkan permasalahan tertentu. Tujuan kegiatan Buatlah kelompok yang terdiri atas dua ini untuk melatih kecakapan sosial orang laki-laki dan dua orang perempuan. peserta didik Petunjuk Penggunaan Buku v RangkumanRangkuman: Rangkuman Rangkuman berisi konsep-konsep inti Pembagian negara di dunia didasarkan dari materi dalam satu bab. dari berbagai aspek, ada yang didasarkan atas Refleksi: Refleksi ada pada materi sejarah, berisi Refleksi kesimpulan sikap dan perilaku yang Apapun alasannya Perang Dunia II tidak bisa diteladani peserta didik dari suatu membawa manfaat bagi hajat hidup orang tokoh atau peristiwa sejarah. banyak. Evaluasi EvaluasEvaluasi: Evaluasi berguna untuk melatih peserta A. Pilihlah jawaban yang paling benar! didik terhadap penguasaan dan 1. Penggolongan negara menjadi negara pemahaman materi dalam satu bab. maju dan berkembang didasarkan pada … . a. keadaan wilayahnya b. besarnya jumlah penduduk c. keadaan penduduknya d. keamanan negaranya Daftar PustakaPustaka: Daftar Pustaka Daftar Pustaka memuat berbagai macam referensi yang dijadikan acuan Adam, Cindy. 1996. Bung Karno Penyambung penyusunan materi. Lidah Rakyat Indonesia. Jakarta: Gunung Agung. Glosarium Glosarium: Barter : tukar menukar barang dengan barang. Glosarium berisi daftar istilah penting beserta artinya yang dalam materi. Indeks Subjek dan Pengarang Indeks: A Indeks berfungsi memudahkan peserta A.C. Pigou 82 didik untuk menemukan istilah penting AFNEI 30, 40 maupun tokoh penting yang ada di Agresi militer 34 dalam materi. A. Giddens 255 Akulturasi 69, 71 vi IPS Terpadu SMP dan MTs Kelas IX Daftar Isi Kata SambutanSambutan ...................................................................................................................... iii Kata PengantarPengantar ...................................................................................................................... iv Petunjuk Penggunaan Buku ............................................................................................... v Daftar Isi ................................................................................................................................. vii Daftar Gambar dan Tabel ................................................................................................... ix Bab 1 Negara Maju dan NegaraNegara BerkembangBerkembang ............................................................. 1 Rangkuman ............................................................................................................. 13 Evaluasi .................................................................................................................... 14 Bab 2 Perang Dunia II serta Pengaruhnya terhadap Keadaan Ekonomi, Sosial, dan Politik di IndonesiaIndonesia ........................................................................................ 15 Rangkuman ............................................................................................................. 27 Evaluasi .................................................................................................................... 28 Bab 3 Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan IndonesiaIndonesia............................... 29 Rangkuman ............................................................................................................. 40 Evaluasi .................................................................................................................... 40 Bab 4 Perkembangan Politik dan Ekonomi Indonesia .............................................. 43 Rangkuman ............................................................................................................. 55 Evaluasi .................................................................................................................... 57 Bab 5 Perubahan SosialSosial BudayaBudaya ..................................................................................... 59 Rangkuman ............................................................................................................. 76 Evaluasi .................................................................................................................... 77 Bab 6 Uang dan LembagaLembaga
Recommended publications
  • A Study on the Influences of Exclusive Stopping Space on Saturation Flow (Case Study: Bandar Lampung)
    International Conference on Science, Technology, and Environment 2019 Jogyakarta, 29-30 August A Study on the Influences of Exclusive Stopping Space on Saturation Flow (Case Study: Bandar Lampung) ALEKSANDER PURBA*, IKA KUSTIANI AND GALUH PRAMITA Engineering Faculty, the University of Lampung Abstract: The existence of exclusive stopping space (ESS) at the signalized intersection is expected to improve the performance of intersection, by collecting the motorcycle in an exclusive space and discharging it early when the signal is display green. This research compares the level of saturation flow on the approach with ESS and approach without ESS and finds that ESS's effectiveness is influenced primarily by occupancy rate. The findings of this study indicated that at 71% of ESS occupancy rate, the approach was able to discharge the saturation flow by 20% higher than the approach with a width of 4.5 m but without ESS. On the contrary, the approach without ESS with a width of 6.5 m looks better in discharge saturation flow compared with the approach with ESS but with an occupancy rate of only 38%. Careful design is highly recommended especially the area of ESS provided for motorcycle so that the functions performed by exclusive space run an effective way as planned. Keywords: Exclusive stopping space, Motorcycle, Saturation flow. 1. Introduction The number and use of motorcycles in major cities in Indonesia continues to increase not only due to travel needs but also because of its existence is considered to provide flexibility, cheaper and in some conditions faster than private car or public transportation such as buses.
    [Show full text]
  • Nama Rute Ruas Jalan Yang Dilalui Te 6 Te 12
    Nama Rute Ruas Jalan Yang Dilalui Jl. Arif Rahman Hakim – Jl. Letjend S. Parman – Jl. Let. Jend MT Haryono – Jl. Kalimantan – Jl. Soekarno Hatta Rute 1 ( Skenario 1) – Jl. Ahmad Dahlan – Jl. Sultan Agung – Jl. Thamrin – Jl. Soekarno Hatta – Jl. Sudirman – Jl. Gajah Mada – Jl. Basuki Rahmat Jl. Jl. Arif Rahman Hakim – Jl. May. Jend Sutoyo – Jl. Brigjend Katamso – Jl. Niken Gandini –Jl. Letjend Rute 2 (Skenario 1) Suprapto – Jl. Ir. Juanda – Jl. Sultan Agung – jl. Thamrin – Jl. Soekarno Hatta – Jl. Pahlawan – Jl. Dr. Soetomo – Jl. Soekarno Hatta – Jl. Jend. Sudirman – Jl. Gajah Mada – Jl. Basuki Rahmat Jl. Halim Perdana Kusuma – Jl. Ki Ageng Kutu – Jl. DI Rute 3 (Skenario 1) Panjaitan – Jl. Basuki Rahmat – Jl. Sultan Agung – Jl. Thamrin – Jl. Soekarno Hatta – Jl. Pahlawan – Jl. Dr. Soetomo – Jl. Soekarno Hatta – Jl. Jend. Sudirman Jl. Ponorogo - Jl. Ponorogo – Pacitan(Njenes) – Jl. Laks.Yos Sudarso – Jl. Jend. Ahmad Yani – Jl. Basuki Rahmat – Jl. Sultan Rute 4 (Skenario 1) Agung – Jl. Thamrin – Jl. Soekarno Hatta – Jl. Pahlawan – Jl. Dr. Soetomo – Jl. Soekarno Hatta – Jl. Jend. Sudirman Jl. Ponorogo Solo (Ponorogo - Sumoroto) – Jl. Trunojoyo – Jl. Diponegoro – Jl. Imam Bonjol – Jl. Sudirman – Jl. Rute 5 (Skenario 1) Gajah Mada – Jl. Basuki Rahmat - Jl. Sultan Agung – Jl. Thamrin – Jl. Soekarno Hatta – Jl. Pahlawan – Jl. Dr. Sutomo – Jl. Soekarno hatta – Jl. Sudirman Jl. Batoro Katong – Jl. Sultan Agung – Jl. Pramuka – Jl. Rute 6 Rute 6 (Skenario 1) Anggrek – Jl. Sultan Agung – Jl. Thamrin – Jl. Soekarno hatta – Jl. Pahlawan – Jl. Dr. Soetomo – Jl. Soekarno Hatta – Jl. Jend. Sudirman – Jl. Gajah Mada – Jl. Basuki rahmat Jl. Ponorogo Solo ( Sub Terminal Tambak Bayan) - Jl.
    [Show full text]
  • CHAPTER FOUR FINDING and ANALYSIS A. Academic Freedom: from the Ancient Greek Civilization to the End of World War II the Pionee
    CHAPTER FOUR FINDING AND ANALYSIS A. Academic Freedom: From the Ancient Greek Civilization to the End of World War II The pioneer of academic freedom is believed to occur at time of the Trial of Socrates. It was pioneered by the principle to seek and to reveal the truth to the public during Socrates’ life and after his death by Plato.1 Through the centuries, Frederick I Barbarossa established Authentica Habita as the source of legal protection for scholars in 1155 AD, where roads were unsafe, and dangers were everywhere threating everyone.2 Nearly eight centuries later, during the World War II, Franklin Delano Roosevelt3 introduced Four Freedoms in 1941 namely Freedom of Speech, Freedom of Religion, Freedom from Fear, and Freedom from Want4 which was declared as the Universal Declaration of Human Rights by the UN in 1948. From the Declaration, bore many legislations in respect with freedom of academic and its enforcement through decades.5 1 Waterfield, Robin, 2009, Why Socrates Died: Dispelling the Myths, New York, W. W. Norton and Company, p. 14 2 Moraw, Peter, Op.Cit. 3 Franklin Delano Roosevelt served as the 32nd President of the United States of America from 1933 until his death in 1945. He was a statesman and political leader of Democrat Party. 4 These Four Freedoms were introduced by Franklin Delano Roosevelt on his speech at the 1941 State of the Union Address “The Four Freedoms” in 6th of January 1941. See further his speech text at http://voicesofdemocracy.umd.edu/fdr-the-four-freedoms-speech-text/, accessed on 24th of December 2018 at 12:15 am 5 Hannum, Hurst, “The Universal Declaration of Human Rights in National and International Law”, Health and Human Rights, Volume 3(2), 1998, Boston, Harvard University Press, p.
    [Show full text]
  • Pergolakan Andi Azis Di Makassar
    PERGOLAKAN ANDI AZIS DI MAKASSAR Bustan Buhari Dosen Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Makassar (UNM) E-mail: [email protected] Abstract Andi Azis was born in Barru, South Sulawesi 19 September 1924. He had attended Europe Leger School but was not finished. Andi Azis was later taken by a Dutch Resident Assistant Resident to the Netherlands. Andi Aziz by many people is believed to be a member of the military with a good person but in the scale of military unity KNIL in South Sulawesi itself more inclined as a puppet. Colonel Schotborg and Sumokil are the main controllers of KNIL force in Makassar City. When the Andi Aziz rebellion in Makassar, to anticipate the RIS Government in Jakarta has formed a joint forces Expedition East Indonesia. These troops consist of battalions from West Java, Central Java and East Java supported and Police. Commander of the Command appointed Colonel Kawilarang Panglima. Keyword: Upheval, Andi Azis, Makassar. Abstrak Andi Azis dilahirkan di Barru, Sulawesi Selatan 19 September 1924. Beliau pernah sekolah di Europe Leger School namun tidak sampai tamat. Andi Azis kemudian dibawa oleh seorang pensiunan Asisten Residen bangsa Belanda ke negeri Belanda. Andi Aziz oleh banyak kalangan diyakini sebagai anggota militer dengan pribadi yang baik. Namun dalam skala kesatuan militer KNIL di Sulawesi Selatan dirinya lebih condong sebagai boneka. Kolonel Schotborg dan Sumokil adalah pengendali utama kekuatan KNIL di Kota Makassar. Ketika berlangsung pemberontakan Andi Aziz di Makassar, untuk mengantisipasinya Pemerintah RIS di Jakarta telah membentuk pasukan gabungan Expedisi Indonesia Timur. Pasukan ini terdiri dari batalyon dari Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur didukung dan Kepolisian.
    [Show full text]
  • L'aula D'idioma Com a Mitjà D'integració I D'enriquiment
    L’AULA D’IDIOMA COM A MITJÀ D’INTEGRACIÓ I D’ENRIQUIMENT MULTICULCULTURAL José Luis Bartolomé Sánchez Curs 2004-2005 Centre de treball: IES Montsacopa (Olot, Garrotxa) Especialitat: Llengua anglesa Supervisió: Neus Serra (Servei Inspecció Delegació Territorial d’Educació de Girona) Llicència d’estudis retribuïda concedida pel Departament d’Educació de la Generalitat, Resolució del 16 de juliol de 2004 (DOGC núm. 4182 de 26.7. 2004) “The White Man Drew a Small Circle” The white man drew a small circle in the sand and told the red man, 'This is what the Indian knows,' and drawing a big circle around the small one, 'This is what the white man knows.' The Indian took the stick and swept an immense ring around both circles: 'This is where the white man and the red man know nothing.' Carl Sandburg « L'home blanc va dibuixar un cercle petit » L'home blanc va dibuixar un cerce petit a la sorra i va dir al pell roja: "Això és els que coneixeu els indis" i tot seguit va dibuixar un cercle gran al voltant del petit: "Això és el que coneixem els homes blancs." L'indi va agafar el pal i va escombrar un enorme cercle al voltant dels altres dos: "Això és on ni l'home blanc ni el pell roja no coneixen gens". 2 3 4 5 Índex Pàgina Introducció 7 Greencards for Cultural Integration 11 Readers 113 - Around the world in ten Tintin books 118 - Australia 129 - America 139 - Far and Middle East 155 - Africa 177 - Far East. China & India 217 Pop Songs 249 Movies 357 Conclusions 428 Bibliografia 433 6 INTRODUCCIÓ 7 L'experiència personal dels darrers anys com a docent d'institut en un municipi amb un augment espectacular de l'arribada de famílies i alumnes d'altres països m'ha fet veure que l'entrebanc principal de contacte amb aquestes persones -l'idioma- resulta de vegades paradoxal.
    [Show full text]
  • National Heroes in Indonesian History Text Book
    Paramita:Paramita: Historical Historical Studies Studies Journal, Journal, 29(2) 29(2) 2019: 2019 119 -129 ISSN: 0854-0039, E-ISSN: 2407-5825 DOI: http://dx.doi.org/10.15294/paramita.v29i2.16217 NATIONAL HEROES IN INDONESIAN HISTORY TEXT BOOK Suwito Eko Pramono, Tsabit Azinar Ahmad, Putri Agus Wijayati Department of History, Faculty of Social Sciences, Universitas Negeri Semarang ABSTRACT ABSTRAK History education has an essential role in Pendidikan sejarah memiliki peran penting building the character of society. One of the dalam membangun karakter masyarakat. Sa- advantages of learning history in terms of val- lah satu keuntungan dari belajar sejarah dalam ue inculcation is the existence of a hero who is hal penanaman nilai adalah keberadaan pahla- made a role model. Historical figures become wan yang dijadikan panutan. Tokoh sejarah best practices in the internalization of values. menjadi praktik terbaik dalam internalisasi However, the study of heroism and efforts to nilai. Namun, studi tentang kepahlawanan instill it in history learning has not been done dan upaya menanamkannya dalam pembelaja- much. Therefore, researchers are interested in ran sejarah belum banyak dilakukan. Oleh reviewing the values of bravery and internali- karena itu, peneliti tertarik untuk meninjau zation in education. Through textbook studies nilai-nilai keberanian dan internalisasi dalam and curriculum analysis, researchers can col- pendidikan. Melalui studi buku teks dan ana- lect data about national heroes in the context lisis kurikulum, peneliti dapat mengumpulkan of learning. The results showed that not all data tentang pahlawan nasional dalam national heroes were included in textbooks. konteks pembelajaran. Hasil penelitian Besides, not all the heroes mentioned in the menunjukkan bahwa tidak semua pahlawan book are specifically reviewed.
    [Show full text]
  • AGENDA REV 5 1.Indd
    DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA AGENDA KERJA DPD RI 2017 DATA PRIBADI Nama __________________________________________________________ No. Anggota ___________________________________________________ Alamat _________________________________________________________ _________________________________________________________________ Telepon/Fax ____________________________________________________ Nomor _________________________________________________________ KTP ____________________________________________________________ Paspor _________________________________________________________ Asuransi _______________________________________________________ Pajak Pendapatan ______________________________________________ SIM ____________________________________________________________ PBB ____________________________________________________________ Lain-lain _______________________________________________________ DATA BISNIS Kantor _________________________________________________________ Alamat _________________________________________________________ _________________________________________________________________ Telepon/Fax ____________________________________________________ Telex ___________________________________________________________ Lain-lain _______________________________________________________ NOMOR TELEPON PENTING Dokter/Dokter Gigi _____________________________________________ Biro Perjalanan _________________________________________________ Taksi ___________________________________________________________ Stasiun K.A
    [Show full text]
  • Profil Dprd Kab / Kota Jumlah Provinsi Kab/Kota No Nama Angwan Aceh 1 T
    PROFIL DPRD KAB / KOTA JUMLAH PROVINSI KAB/KOTA NO NAMA ANGWAN ACEH 1 T. Arief Khalifah, ST 2 Safni, B.Sc KOTA BANDA ACEH 4 3 Irwansyah, A.Md 4 Ramza Harli, SE 1 Nabhani ACEH BESAR 3 2 Zulfahmi 3 Khubbie El Risal, SH 1 T.Zulkarnaini, SP 2 Zufrizal PIDIE 5 3 Muhammad Saleh 4 T. Mirza Jamil, SH., MM 5 Rustina 1 T. Zulfan PIDIE JAYA 3 2 Fachrurrazi, S.Pdi 3 Muhammad Lutfi Amd,Kep BIREUEN 1 1 Faisal Hasballah, SE 1 Janwar Effendi 2 Edi Kurniawan ACEH TENGAH 4 3 Muhammad Syahrul 4 Eka Saputra, ST 1 Suhaini BENER MERIAH 3 2 Muhammad 3 Anwar 1 Azhari Fuadi 2 Jufri Sulaiman ACEH UTARA 4 3 Serpiad 4 Anwar Risyen 1 Nurul Akbari 2 M. Ismail saleh LHOKSEUMAWE 5 3 Irwan Yusuf 4 Akmal 5 Zulkaidi 1 M. Nur, S.Pd.I 2 Hamdani A.Gani ACEH TIMUR 5 3 Edi Darmansyah 4 Muhammad Abdul Somad 5 Fachrizal 1 Salbiah Usman 2 M.Irwan 3 Supriato,ST ACEH TAMIANG 6 4 Sugiono Sukandar, sh 5 Fitriadi 6 Sarhadi JUMLAH PROVINSI KAB/KOTA NO NAMA ANGWAN 1 H.Bustami Ramur KOTA BANDA ACEH 4 2 Rikanto Sihombinng ACEH TENGGARA 5 3 Zaini Selian 4 Luhut Simanjuntak 5 Maruan Hanafi 1 Iskandar GAYO LUWES 2 2 Ridwan 1 Yulizar ACEH BARAT DAYA 2 2 Zulfan, SP 1 Hadi Surya ACEH SELATAN 2 2 Darman 1 H. Bainuddin Ondo ACEH SINGKIL 2 2 Erpan Sari Limbong ACEH JAYA 1 1 Fitra Ahkhar 1 Hermanto 2 Ade Darmayanti ACEH BARAT 4 3 Ahmad Yani 4 Samsul Rizal 1 Annisa Faranisa NAGAN RAYA 2 2 Sugianto SIMEULUE 1 1 Amsaruddin KOTA SUBULUSSALAM 1 1 Ari Afriadi 1 Jefri Santana KOTA LANGSA 3 2 Melfita Sari 3 Irwanto KOTA SABANG SUMUT 1 IHWAN RITONGA, SE 2 H.
    [Show full text]
  • IP Tagore Issue
    Vol 24 No. 2/2010 ISSN 0970 5074 IndiaVOL 24 NO. 2/2010 Perspectives Six zoomorphic forms in a line, exhibited in Paris, 1930 Editor Navdeep Suri Guest Editor Udaya Narayana Singh Director, Rabindra Bhavana, Visva-Bharati Assistant Editor Neelu Rohra India Perspectives is published in Arabic, Bahasa Indonesia, Bengali, English, French, German, Hindi, Italian, Pashto, Persian, Portuguese, Russian, Sinhala, Spanish, Tamil and Urdu. Views expressed in the articles are those of the contributors and not necessarily of India Perspectives. All original articles, other than reprints published in India Perspectives, may be freely reproduced with acknowledgement. Editorial contributions and letters should be addressed to the Editor, India Perspectives, 140 ‘A’ Wing, Shastri Bhawan, New Delhi-110001. Telephones: +91-11-23389471, 23388873, Fax: +91-11-23385549 E-mail: [email protected], Website: http://www.meaindia.nic.in For obtaining a copy of India Perspectives, please contact the Indian Diplomatic Mission in your country. This edition is published for the Ministry of External Affairs, New Delhi by Navdeep Suri, Joint Secretary, Public Diplomacy Division. Designed and printed by Ajanta Offset & Packagings Ltd., Delhi-110052. (1861-1941) Editorial In this Special Issue we pay tribute to one of India’s greatest sons As a philosopher, Tagore sought to balance his passion for – Rabindranath Tagore. As the world gets ready to celebrate India’s freedom struggle with his belief in universal humanism the 150th year of Tagore, India Perspectives takes the lead in and his apprehensions about the excesses of nationalism. He putting together a collection of essays that will give our readers could relinquish his knighthood to protest against the barbarism a unique insight into the myriad facets of this truly remarkable of the Jallianwala Bagh massacre in Amritsar in 1919.
    [Show full text]
  • 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah Sebagai Suatu
    BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah sebagai suatu narasi besar diperlihatkan melalui peristiwa dan tokoh besar dengan mendokumentasikan asal-usul kejadian, menganalisis geneologi, lalu membangun dan mempertahankan keistimewaan suatu peristiwa, memilih peristiwa yang dianggap spektakuler (seperti perang).1 Bagi sejarawan yang ingin memahami perjalanan sejarah Indonesia Modern, hal yang terkadang menimbulkan rasa frustrasi ialah justru karena kejadian yang paling misterius ternyata merupakan salah satu babak kejadian yang terpenting. Kebenaran sejarah terletak dalam kesediaan sejarawan untuk meneliti sumber sejarah secara tuntas, sehingga dapat diharapkan sejarawan akan mengungkapkan secara objektif.2 Perjalanan sejarah banyak meninggalkan kesan faktual betapa pemikiran seorang tokoh mempunyai peran penting dan kontribusi di jamannya. Negara Indonesia lahir dan diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 oleh Dwitunggal Soekarno-Hatta atas nama Bangsa Indonesia. Sejak pengakuan kedaulatan, nyaris tidak ada hari tanpa konflik yang menerpa Indonesia. Peritiwa sejarah Indonesia ketika menghadapi Agresi Militer 1 Rhoma Dwi Aria Y, Fiktif Sejarah, Sejarah Fiktif, Istoria, vol. 2 nomor 1, September 2006, hlm.121. 2 Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta: Bentang Budaya, 1955, hlm.13. 1 2 Belanda II3, setelah itu perang-perang menyusul menghantam Republik Indonesia sampai Indonesia terseret dalam konfrontasi merebut Papua Barat yang kemudian diberi nama Irian Jaya. Usai konflik ini melanda lahir kembali konfrontasi menentang pembentukan Federasi Malaysia4 tahun 1963. Peristiwa-peristiwa tersebut sangat menguras energi nasional, kehidupan berbagai sektor tidak stabil. Namun bagi Angkatan Darat, keadaan ini membuka peluang untuk tampil sebagai benteng pertahanan Republik.5 Salah satu organ yang perlu dimiliki oleh Pemerintah suatu negara adalah Militer, yang merupakan satu kelompok orang-orang yang diorganisir dengan disiplin untuk melakukan pertempuran, yang diperbedakan dari orang-orang sipil.
    [Show full text]
  • 4.1.03 Urusan Wajib PU ATA 23-03-2015
    LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014 4.1.3 URUSAN WAJIB PEKERJAAN UMUM 4.1.3.1 KONDISI UMUM Urusan pekerjaan Umum dilaksanakan dalam penyelenggaraan pemerinatahan daerah karena berfungsi strategis sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi baik regional maupun lintas wilayah pemerintahan. Pekerjaan Umum erat kaitannya dengan pembangunan Infrstruktur baik menyediakan sistem transportasi, pengairan, drainase, bangunan-bangunan gedung dan fasilitas publik yang lain yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam lingkup sosial dan ekonomi (Grigg, 1988). Pelaksanaan urusan ini di Pemerintah Kota Semarang secara teknis dilakukan oleh Dinas Bina Marga Kota Semarang, Dinas PSDA & ESDM Kota Semarang dan Dinas Penerangan Jalan dan Pengelolaan Reklame Kota Semarang. 4.1.3.2 KEBIJAKAN PROGRAM Pelaksanaan Kebijakan Program pada tahun ini masih mengacu pada pada perwujudan keseimbangan pertumbuhan dan pelayanan wilayah yang lebih diakselerasikan melalui (1) pembentukan struktur jaringan jalan sesuai dengan hirarki dan pelayanan jalan, interkoneksi antar bagian wilayah pengembangan dan antar pusat pelayanan transportasi dan pusat pelayanan perkotaan serta peningkatan kapasitas jalan; (2) pengendalian dan penanggulangan banjir dan rob terpadu dan sistemik ; (3) penyelesaian DAM jatibarang beserta komponennya, pembangunan sistem drainase wilayah dan kawasan, dan (4) penyempurnaan wajah kota (5) pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat serta menjaga kualitas dan kuantitas sumber daya air. Wujud pelaksanaan Urusan Pekerjaan Umum ini diimpelemntasikan dalam RKPD dan APBD Kota Semarang Tahun 2014 adalah sebagai berikut: Program-program penunjang, yang meliputi : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran; 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur; 3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur; 4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan. hal | 103 LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014 Program-Program Spesifik sebagai Pelaksanaan Teknis Urusan Pekerjaan Umum, yang meliputi : 1.
    [Show full text]
  • State and Revolution in the Making of the Indonesian Republic
    Jurnal Sejarah. Vol. 2(1), 2018: 64 – 76 © Pengurus Pusat Masyarakat Sejarawan Indonesia https://doi.org/10.26639/js.v%vi%i.117 State and Revolution in the Making of the Indonesian Republic Norman Joshua Northwestern University Abstract While much ink has been spilled in the effort of explaining the Indonesian National Revolution, major questions remain unanswered. What was the true character of the Indonesian revolution, and when did it end? This article builds a case for viewing Indonesia’s revolution from a new perspective. Based on a revisionist reading of classic texts on the Revolution, I argue that the idea of a singular, elite-driven and Java-centric "revolution" dismisses the central meaning of the revolution itself, as it was simultaneously national and regional in scope, political and social in character, and it spanned more than the five years as it was previously examined. Keywords: Revolution, regionalism, elite-driven, Java-centric Introduction In his speech to Indonesian Marhaenist youth leaders in front of the Istana Negara on December 20, 1966, President Soekarno claimed that “[The Indonesian] revolution is not over!”1 Soekarno’s proposition calls attention to at least two different perspectives on revolution. On the one hand, the Indonesian discourse of a continuous revolution resonates with other permanent leftist revolutions elsewhere, such as the Cultural Revolution in Maoist China, Cuban Revolution in Castroist Cuba, or the Bolivarian 1 Soekarno, Revolusi belum selesai: kumpulan pidato Presiden Soekarno, 30 September 1965, pelengkap Nawaksara, ed. Budi Setiyono and Bonnie Triyana, Cetakan I (Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2014), 759. Jurnal Sejarah – Vol.
    [Show full text]