Sejarah Sosial Kota Bekasi… (Adeng) 397
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Sejarah Sosial Kota Bekasi… (Adeng) 397 SEJARAH SOSIAL KOTA BEKASI SOCIAL HISTORY OF BEKASI CITY Adeng Balai Pelestarian Nilai Budaya Bandung Jl. Cinambo 136 Ujungberung Bandung. e-mail: [email protected] Naskah Diterima:21 Mei 2014 Naskah Direvisi: 23 Juni 2014 Naskah Disetujui:25 Juli 2014 Abstrak Kegiatan penelitian dan penulisan sejarah sosial baru dilakukan sekitar tahun 1950-an, baik di negara-negara maju maupun di negara-negara yang sedang berkembang. Di negara-negara yang sedang berkembang seperti Indonesia, kegiatan penelitian dan penulisan Sejarah Sosial masih sedikit dilakukan terutama yang bercorak sejarah sosial daerah. Penelitian dan penulisan sejarah yang sering dilakukan bercorak Sejarah Politik dan Sejarah Militer. Sejarah politik isinya menguraikan tentang pemerintahan kerajaan-kerajaan di Indonesia, pada masa pemerintahan Belanda, dan pendudukan Jepang. Sejarah Militer isinya tentang pertempuran-pertempuran baik melawan agresi Belanda maupun facisme Jepang. Dengan tersusunnya Sejarah Sosial Kota Bekasi diharapkan dapat diperoleh gambaran atau potret seluruh aspek kehidupan sosial daerah Kota Bekasi pada masa kini, dengan latar belakang masa lampau untuk memberikan proyeksi pada masa yang akan datang. Untuk merekontruksi digunakan metode sejarah yang meliputi empat tahap, yaitu: heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Kota Bekasi sebelumnya sebuah kecamatan dari Kabupaten Bekasi. Pada tahun 1982 Kecamatan Bekasi ditingkatkan statusnya menjadi kota administrasi. Pada tahun 1996 kembali ditingkatkan statusnya menjadi kotamadya. Dalam perkembangannya Kota Bekasi menjadi kawasan industri dan kawasan tempat tinggal kaum urban. Kota yang berada dalam lingkungan megapolitan ini merupakan salah satu kota besar urutan keempat di Indonesia yang terdapat di Provinsi Jawa Barat. Kata kunci: Bekasi, sosial, budaya. Abstract The Research and writing of the new social history made around the 1950s, both in developed countries and in emerging countries. In countries like Indonesia as one of the emerging countries, research and writing of Social History is few, especially about the history of social region. Research and writing of history is often done patterned with Political History or Military History. The contents of Political history usually outlining with the era of kingdoms, and the governments in Indonesia at the time of Dutch and Japanese occupation. The contents of Military History usually discussed the battles either against the aggression of the Dutch and Japanese fascism. With the completion of the Social History of Bekasi City, hopefully it can get a photograph all aspects of the social life of the city of at present, with a background in the past to provide projections of future. This research used historical method which includes four phases: heuristic, criticism, interpretation, and historiography. In the past Bekasi well known as sub- district of Bekasi District. In 1982 the sub-district of Bekasi upgraded to municipality or administration city. Bekasi become a city in 1996. In their development, Bekasi become a central of industrial area and as residence of urban society. The town is located in a megapolitan city of Jakarta, and one of the biggest cities in in the province of West Java. Keywords: Bekasi, social, cultural. 398 Patanjala Vol. 6 No. 3, September 2014: 397-412 A. PENDAHULUAN Dengan tersusunnya sejarah sosial Sejarah sosial ialah sejarah Kota Bekasi maka diharapkan dapat sekelompok manusia dengan ciri-ciri etnis memperoleh gambaran tentang kehidupan tertentu yang berperan sebagai pendukung masyarakat tersebut seperti keadaannya kebudayaan lokal, misalnya masyarakat pada masa kini, dengan latar belakang Betawi di Kota Jakarta. Keadaan masa lampau untuk memberikan proyeksi masyarakat di setiap daerah selalu pada masa datang. Adapun tujuan mengalami perubahan dan pertumbuhan penulisan sejarah sosial adalah untuk karena adanya proses sosialisasi, yang meningkatkan pengetahuan tentang merupakan modal berharga dalam usaha pertumbuhan dan perkembangan mewujudkan upaya pembinaan persatuan kehidupan masyarakat serta melengkapi dan kesatuan yang berbhineka (Lohanda et bahan untuk penulisan Sejarah Daerah al., 1984: v). dan Sejarah Nasional. Dalam penulisan Penelitian dan penulisan sejarah mencakup sektor lokasi, demografi, sosial daerah dapat dikatakan masih baru kependudukan, pemerintahan, sosial dalam dunia ilmu sejarah, baik di negara- budaya, kesenian tradisional, sistem negara maju dan terutama bagi negara- Penanggalan masyarakat Bekasi, upacara negara yang sedang berkembang. Di daur hidup, dan pengaruh budaya negara-negara maju, kegiatan penelitian Mataram. Dengan demikian proses dan penulisan sejarah sosial baru mendapat sosialisasi sebagai kejadian sejarah akan perhatian dan tempat sebagai kegiatan memberikan kesadaran terbinanya jiwa yang penting pada tahun 1950-an (Mamar kebangsaan terutama pada generasi muda et al., 1984: 1). mengenai kesinambungan sejarah bangsa Kegiatan semacam itu mula-mula dalam rangka pembinaan bangsa. dipelopori oleh sarjana-sarjana Perancis, yakni: Lucian Febvre dan Marc Bloch.ME B. METODE PENELITIAN Penulisan sejarah yang beraliran Annales Penelitian dan penulisan Sejarah itu pada akhirnya menjadi model bagi Sosial Kota Bekasi menggunakan metode generasi baru penulis sejarah sosial yang sejarah, yaitu meliputi empat tahap: semakin memperkuat kedudukannya dalam heuristik, kritik, interpretasi, dan dunia penulisan sejarah. Penulisan sejarah historiogarfi. Pada tahap heuristik yang beraliran Annales ini termasuk dilakukan pengumpulan sumber, primer banyak pengaruh di kalangan para penulis dan sumber sekunder. Untuk mendapatkan sejarah sosial di Amerika (Mamar et al., sumber tersebut penulis langsung terjun ke 1984: 1). lapangan baik mendatangi dinas terkait Di negara-negara yang sedang yakni Dinas Kebudayaan dan Pariwisata berkembang seperti Indonesia, kegiatan Kota Bekasi, Badan Pusat Statistik Kota penelitian dan penulisan sejarah sosial Bekasi, Perpustakaan Pemda Bekasi, dan masih sedikit dilakukan terutama yang lain-lain. Terhadap sumber yang telah bercorak sejarah sosial daerah. Penelitian diperoleh dilakukan kritik ekstern dan dan penulisan sejarah yang sering kritik intern, untuk menentukan otentisitas dilakukan bercorak Sejarah Politik dan sumber dan kredibilats data/informasi. Sejarah Militer. Sejarah Politik isinya Selanjutnya, pada tahap interpretasi, menguraikan tentang pemerintahan dilakukan proses pemberian makna dan kerajaan-kerajaan di Indonesia, pada masa penafsiran, sehingga fakta-fakta tersebut pemerintahan Belanda dan pendudukan dapat menjelaskan objek studi secara jelas Jepang. Sedangkan Sejarah Militer isinya dan lengkap. Proses terakhir adalah tentang pertempuran-pertempuran baik historiografi yang bertujuan untuk melawan agresi Belanda maupun facisme merangkaikan fakta-fakta tersebut menjadi Jepang. kisah sejarah yang selaras. Sejarah Sosial Kota Bekasi… (Adeng) 399 C. HASIL DAN BAHASAN berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta 1. Gambaran Umum Kota Bekasi (Bappeda, 2013: 7). a. Geografi Secara administrasi Kota b. Kependudukan Bekasi merupakan salah satu kota yang Data kependudukan merupakan data masuk ke dalam wilayah Provinsi Jawa yang bersifat dinamais dan strategis. Barat. Kota Bekasi berada dalam Disebut dinamis karena jumlah penduduk lingkungan megapolitan Jabodetabek terus mengalami perubahan dalam satu (Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, dan kurun waktu tertentu akibat mobilitas Bekasi). Kota Bekasi berkembang menjadi penduduk. Data penduduk juga merupakan tempat tinggal kaum urban dan sentra data yang strategis karena digunakan industri. Jarak antara Kota Bekasi dengan sebagai perencanaan pembangunan suatu Ibukota Provinsi Jawa Barat ± 140 km dan daearah. jarak antara Kota Bekasi dengan Ibukota Penduduk Kota Bekasi pada tahun Jakarta ± 18 km. 2003 berjumlah sebanyak 1.845.005 orang Kota Bekasi merupakan daerah yang terdiri dari 930.143 orang penduduk dataran dengan kemiringan antara 0-2 % laki-laki dan 914.862 orang perempuan. dan ketinggian antara 11 m - 81 m di atas Penduduk tersebut tersebar di 10 permukaan laut. Secara geografis Kota kecamatan 52 kelurahan. Namun demikian Bekasi berada pada posisi 106055 Bujur sebaran di setiap kecamatan tidak merata. Timur dan 60 7-60 15 Lintang Selatan Kecamatan Bekasi Utara yang luasnya (Bappeda, 2013: 1-2). 12,49 km2 relatif kecil dibandingkan Kota Bekasi dilintasi oleh Jalan Tol dengan Kecamatan Bantargebang Jakarta-Cikampek, dengan empat gerbang misalnya, mempunyai jumlah penduduk tol akses, yaitu Pondok Gede Barat, paling banyak yaitu 236.303 orang, Pondok Gede Timur, Bekasi Barat, dan kemudian diikuti oleh Kecamatan Pondok Bekasi Timur. Jalan tol Lingkar Luar Gede sebesar 232.110 orang dan Jakarta dengan empat gerbang tol akses Kecamatan Jatisampurna mempunyai yaitu Jati Warna, Jati Asih, Kalimalang, jumlah penduduk yang paling sedikit, yaitu dan Bintara. Untuk mengatasi kemacetan berjumlah 103.952 orang (Nurwati, et al., lalu lintas yang menghubungkan Pusat 2005: 90-91). Kota dengan Bekasi Utara, maka Kepadatan penduduk Kota Bekasi pemerintah bersama pengembang selama periode tahun 2001-2003 dapat Summarecon Agung telah membangun dikatakan mengalami perubahan yang jalan layang sepanjang 1 km. Di samping cukup berarti. Pada tahun 2003 kepadatan penduduk sekitar 8.765 orang per km2, itu pemerintah juga berencana akan 2 membangun jalan layang Bulak Kapal di meningkat dari 8.596 orang per km pada Jalan Joyomartono, Bekasi Timur. tahun 2002. Dari 10 Kecamatan yang Luas wilayah